KAJIAN PENERIMAAN MODEL BLENDLEARNING SEBAGAI METODE KULIAH ONLINE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KAJIAN PENERIMAAN MODEL BLENDLEARNING SEBAGAI METODE KULIAH ONLINE"

Transkripsi

1 Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No., Maret 20 KAJIAN PENERIMAAN MODEL BLENDLEARNING SEBAGAI METODE KULIAH ONLINE BERDASARKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL) : STUDI KASUS FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS BUDI LUHUR Dewi Kusumaningsih Program Studi Magister Ilmu Komputer, Program Pascasarjana Universitas Budi Luhur dewi.kusumaningsih@budiluhur.ac.id ABSTRAK Adanya persaingan yang semakin pesat, membuat Universitas Budi Luhur menciptakan model blendlearning dalam penerapan metode kuliah online sebagai salah satu metode unggulan yang ditawarkan kepada masyarakat. Dengan metode baru yang diterapkan, penulis menganggap perlu dilakukan sebuah studi analisa mengenai faktor dan hubungan hubungan kausal yang mempengaruhi tingkat penerimaan model blendlearning sebagai metode kuliah online pada yang baru diterapkan pada Fakultas Teknologi Informasi. Penelitian ini bertujuan melihat tingkat penerimaan pengguna, yaitu mahasiswa dengan menggunakan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) yang dikombinasikan dengan Sequential Equation Model (SEM). Metode yang digunakan adalah metode kausal dari variable-variabel yang akan diteliti. Software yang digunakan adalah AMOS 8. Keywords: e-learning, blendlearning, kuliah online, Technology Acceptance Model, Sequential Equation Model. Pendahuluan Blendlearning merupakan salah satu model dari e-learning yang dijalankan oleh Universitas Budi Luhur. Blendlearning merupakan suatu model pengajaran secara mixed, dimana pertemuan perkuliahan dengan konsep tatap muka dan online digabung secara simultan. Penelitian ini berisi tentang faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat penerimaan blendlearning sebagai metode kuliah online dan bagaimana hubungan kausal antara faktor-faktor yang ada. Kerangka pemikiran penelitian mengadopsi model Technology Acceptance Model (TAM). Uji statistik menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) dan software AMOS 8 untuk menguji hipotesa yang diajukan. 2. Landasan Pemikiran 2. Definisi E-Learning E-Learning yang merupakan singkatan dari Electronik Learning didefinisikan sebagai suatu jenis proses pengajaran yang memungkinkan tersampaikannya materi atau isi dari pembelajaran dari si pengajar kepada siswa yang diajar menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lainnya []. 2.2 Metode Penyampaian E-Learning Menurut Soekartawi tentang metode penyampaian e-learning, proses pembelajaran dalam e-learning dapat dilaksanakan dengan cara langsung (synchronous) atau dengan cara tidak langsung (asynchronous). Bahan pembelajaran bercirikan multimedia yang mempunyai teks, presentasi, grafik, gambar, animasi, simulasi, audio, dan video[2]. 2.3 Technology Acceptance Model (TAM) Model TAM berasal dari teori psikologis untuk menjelaskan perilaku pengguna teknologi informasi yang berlandaskan pada kepercayaan (beliefs), sikap (attitude), minat

2 Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No., Maret 20 (intention) dan hubungan perilaku pengguna (User Behavior Relatioship). Tujuan model ini adalah untuk dapat menjelaskan faktorfaktor utama dari perilaku pengguna teknologi informasi terhadap penerimaan penggunaan teknologi. Model ini akan menggambarkan bahwa penggunaan SI akan dipengaruhi oleh variabel kemanfaatan (Usefullness) dan variabel kemudahan pemakaian (Ease of Use), dimana keduanya memiliki determinan yang tinggi dan validitas yang telah teruji secara empiris [3]. Perceived Ease of Use (PEOU) Perceived Ease of Use didefinisikan sebagai tingkat dimana seseorang meyakini bahwa penggunaan sistem informasi merupakan hal yang mudah dan tidak memerlukan usaha keras dari pemakainya [3]. Gambar. Technology Acceptance Model (TAM) [3] Sebagai model kedua dalam acuan, diangkat dari penelitian Siregar dengan judul Technology Acceptance Model: Analisis Penerapan E-Learning Sebagai Sarana Pendukung Sistem Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan TAM. Dalam penelitian tersebut digambarkan hubungan faktor perceived ease of use, perceived usefulness, dan e-learning Usage, serta adanya pengaruh dari variabel voluntariness [4]. Model digambarkan sebagai berikut: Perceived usefullness (PU) Perceived Usefullness didefinisikan sebagai tingkat keyakinan individu bahwa penggunaan sistem informasi tertentu akan meningkatkan kinerjanya [3]. Attitude Toward Using (ATU) Attitude Toward Using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya [3]. Behavioral Intention to Use (ITU) Behavioral Intention to Use adalah kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan suatu teknologi [3]. Actual System Usage (ASU) Actual System Usage adalah kondisi nyata penggunaan sistem. Dikonsepkan dalam bentuk pengukuran terhadap frekuensi dan durasi waktu penggunaan teknologi [3]. 2.4 Tinjauan Studi Model pertama yang dijadikan acuan adalah model penerimaan teknologi atau TAM berdasarkan penelitian Davis digambarkan sebagai berikut: 2 Gambar 2. Technology Acceptance Model [4] Model penelitian yang dilakukan Masrom dengan judul Technology Acceptance Model and E-learning juga dijadikan acuan dalam penelitan ini. Dalam penelitiannya, menjelaskan bahwa TAM dapat digunakan untuk menjelaskan tingkat penerimaan pelajar terhadap teknologi e-learning, dan juga TAM dapat menyajikan tujuan dari evaluasi dan prediksi penerimaan akan suatu teknologi [5]. Model penelitian Masrom, digambarkan sebagai berikut: Gambar 3. Technology Acceptance Model [5] Model keempat yang dijadikan acuan adalah penelitian milik Hassanein. Pada penelitiannya, menghasilkan hipotesis bahwa perilaku kehadiran sosial (social

3 Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No., Maret 20 presence) dapat diintegrasikan ke dalam sebuah web dan berdampak positif terhadap kepercayaan secara online. Selain itu, social presence juga berpengaruh terhadap perceived usefulness, enjoyment, dan trust dari website e-learning. Perceived Usefulness dan Perceived Easy of Use juga berpengaruh terhadap trust. Model penelitiannya dapat dilihat pada gambar berikut ini : 2.5 Pola Pikir / Kerangka Pemikiran Kerangka teori yang dijadikan landasan pemikiran adalah modifikasi dari penelitian TAM yang dilakukan oleh Davis[3], Siregar[4], Marom[5], Hassanein[6], dan Syarif[7]. yang diambil dari penelitian tersebut adalah Perceived Easy of Use, Perceived Usefullness, Attitude Towards Using, Behavioral Intention to Use, dan Actual System Usage, Social Presence, Voluntariness dan Computer Self Efficacy. Model pendekatan TAM yang digunakan pada penelitian ini : Gambar 4. Technology Acceptance Model [6] Kemudian dalam penelitian lainnya, Kajian Penerimaan Teknologi Internet pada Organisasi Pemerintah Berdasarkan Konsep Technology Acceptance Model (TAM) : Studi Kasus Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI Dodi Irawan Syarif, Dana Indra Sensuse [7]. Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerimaan teknologi internet dalam instansi pemerintahan dengan menggunakan TAM. Hasil dari penelitian ini menunujuk pada adanya pengaruh yang nyata antara sebagian besar konstruksi TAM. Gambar 5. Technology Acceptance Model pada Direktoral Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI [7] 3 Gambar 6. Technology Acceptance Model (TAM) pada penelitian ini 2.6 Hipotesis Hipotesis umum dari penelitian ini adalah diduga model TAM sesuai untuk penelitian penerimaan blendlearning sebagai metode kuliah online yang dilakukan pada Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur. Hipotesis khusus pada penelitian ini berupa pengaruh antar konstruk terhadap penerimaan blendlearning sebagai metode kuliah online pada Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur berdasarkan pendekatan TAM yaitu:. H : Diduga kemampuan menggunakan (CSE) berpengaruh terhadap kemudahan penggunaan (PEOU). 2. H2 : Diduga kemudahan penggunaan (PEOU) berpengaruh terhadap sikap penggunaan (ATU).

4 Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No., Maret H3 : Diduga kemudahan penggunaan (PEOU) berpengaruh terhadap kemanfaatan (PU). 4. H4 : Diduga kemudahan penggunaan (PEOU) berpengaruh terhadap kerelaan penggunaan (VU) 5. H5 : Diduga kemanfaatan (PU) berpengaruh terhadap sikap penggunaan (ATU) 6. H6 : Diduga kehadiran nyata (SP) berpengaruh terhadap sikap penggunaan (ATU) 7. H7 : Diduga kemanfaatan (PU) berpengaruh terhadap kerelaan penggunaan (VU) 8. H8 : Diduga kemanfaatan (PU) berpengaruh terhadap perilaku penggunaan (BITU). 9. H9 : Diduga sikap penggunaan (ATU) berpengaruh terhadap perilaku penggunaan (BITU). 0. H0 : Diduga perilaku penggunaan (BITU) berpengaruh terhadap pemakaian nyata(asu). H : Diduga kerelaan penggunaan (VU) berpengaruh terhadap pemakaian nyata (ASU) 2. H2 : Diduga kemampuan menggunakan (CSE) berpengaruh terhadap pemakaian nyata (ASU) 3. Desain Penelitian 3. Metode Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian korelasi dengan menggunakan metode kausal dari variabel-variabel yang akan diteliti. merupakan pertanyaan yang mewakili setiap variabel yang ada dalam model penelitian. 3.4 Instrumentasi Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner yang dibuat dengan menggunakan closed questions. Kuesioner dibuat menggunakan skala interval atau semantic diferential. 3.5 Teknik Analisis Data Analisis Deskriptif Tujuan analisis ini memberikan gambaran atau detesis suatu data berupa rata-rata, standar deviasi, variance, maksimum, minimum, kurtosis (puncak dari distribusi data), dan skewness (kemencengan distribusi data) dari karakteristik sampel (responden) dan indikator-indikatornya. Metode Olah Data dengan Structural Equation Model (SEM) Jumlah kuesioner yang disebarkan sebanyak 44 eksemplar dengan menggunakan tingkat signifikansi paling standar, yaitu sebesar 5%. Pengolahan dan analisa data dilakukan dengan teknik multivariat Structrual Equation Model dengan menggunakan perangkat lunak AMOS 8 Pengembangan Model Berbasis Teori 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa reguler angkatan 200 jenjang Strata Satu Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur. Adapun metode yang digunakan dalam mendapatkan data empiris melalui kuesioner yang berskala semantic deferensial. 3.3 Metode Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian, pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang bersifat closed question, dimana pertanyaan yang ada didalam kuesioner tersebut 4 Gambar 7. Model Berbasis Teori Pada penelitian ini terdapat 2 (dua) konstruk eksogen dan 6 (enam) konstruk endogen. Konstruk eksogen disebut dengan sources

5 Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No., Maret 20 variables atau variabel independen yang tidak diprediksi atau tidak dipengaruhi oleh variabel sebelumnya dalam model. Konstruk endogen atau disebut juga dengan variabel dependen yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menerima akibat karena adanya variabel eksogen. Pengembangan Diagram Alur (Path Diagram) Pada penelitian ini, path diagram yang dibangun seperti yang terlihat pada Gambar 8 berikut: yang dimilikinya dan terlihat sangat jauh berbeda dari observasi-observasi lainnya. Pengujian Parameter Model Uji Validitas Pengujian terhadap validitas variabel laten dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikansinya. Jika Sig 0.05 maka kesimpulan bahwa data empirik identik dengan teori. Uji Reliabilitas Pendekatan yang dianjurkan dalam menilai sebuah model pengukuran (measurement model) adalah menilai besaran composite reliability serta variance extracted dari masing-masing konstruk. ) Composite Reliability Pendekatan yang dianjurkan dalam menilai sebuah model pengukuran (measurement model) ini adalah dengan menilai besaran composite reliability serta variance extracted dari masing-masing konstruk. Composite Reliability diperoleh dengan rumus sebagai berikut : Gambar 8. Diagram Model dalam Penelitian ini Analisis Inferensial Tindakan yang dilakukan adalah mengevaluasi apakah data yang digunakan telah memenuhi asumsi-asumsi SEM. Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dijabarkan adalah sebagai berikut: a. Ukuran Sampel Penentuan jumlah sampel minimal untuk pendekatan SEM adalah responden. b. Normalitas Asumsi lain yang harus dipenuhi oleh variable observed sebelum dianalisis dengan metode estimasi ML adalah data harus memenui ketentuan normalitas multivariate. c. Outliers Adalah observasi yang muncul dengan nilai-nilai ekstrim baik secara univariat maupun multivariat yaitu yang muncul karena kombinasi karakteristik unik 5 2) Variance Extracted Nilai Variance extracted yang tinggi dapat menunjukkan bahwa indikator-indikator telah mewakili secara baik konstruk laten yang dikembangkan dan nilai yang direkomendasikan adalah paling sedikit Variance extracted dapat diperoleh melalui rumus di bawah ini: Variance Extracted dapat diperoleh melalui rumus dibawah ini : Uji Overall Model Fit Chi Square Statistic Nilai chi-square rendah dan diterima berdasarkan probabilitas dengan cut-off sebesar > 0.05.

6 Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No., Maret 20 RMSEA - The Root Mean Square Error of Approximation Nilai RMSEA yang lebih kecil atau sama dengan 0.08 GFI - Goodnes of Fit Index Merupakan sebuah ukuran non-statistikal yang mempunyai rentang nilai AGFI - Adjusted Goodness of Fit Index Nilai AGFI yang direkomendasikan adalah > PGFI Parsimony Goodness of Fit Index Nilai PGFI yang direkomendasikan adalah CMIN/DF Nilai yang diharapkan kurang dari 2.0 atau kurang dari 3.0. NFI Normed Fit Index Nilai NFI yang direkomendasikan adalah 0.90 CFI Comparative Fit Index Nilai yang diharapkan untuk diterimanya model adalah penerimaan lebih dari Analisis, Interpretasi, dan Implikasi Penelitian Uji Asumsi Structural Equation Model (SEM) Ukuran Sampel Penelitian ini menggunakan 30 sampel, oleh karena itu jumlah sampel yang digunakan sudah memenuhi persyaratan dalam ukuran sampel. Uji Normalitas Pada Assesment of Normality dapat dilihat pada nilai yang berada pada kolom c.r. yaitu Outliers Pada Tabel Mahalanobis Distance dilihat pada Mahalanobis d-squared bahwa nilai yang diuji tidak ada yang lebih besar dari χ 2 tabel, artinya tidak terdapat outlier. Uji outlier pada penelitian ini, nilai Mahalanobis Distancenya berada dibawah χ 2 tabel yaitu 354, Pengolahan dalam Model Persamaan Struktural Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis delapan variabel laten, dimana dua variabel merupakan variabel eksogen yaitu CSE dan SP. Untuk variabel endogen terdapat terdapat enam variabel yaitu PEOU, ATU, PU, VU, BITU, ASU. -variabel laten tersebut, diukur melalui variabel indikator yaitu tertera pada tabel berikut ini: Tabel. Penelitian yang diobservasi Jumlah Item Computer Self Efficacy (CSE) [9] - Menjalankan aplikasi dengan berbagai Browser - Menggunakan chatroom, forum online - Melakukan validasi account dalam sebuah website - Mengunduh X X2 X3 X4 file dari website elearning ke dalam media Social Presence (SP) [6] Perceived Ease Of Use (PEOU) [3] Attitude Toward using (ATU) penyimpanan - Interaksi dengan dosen - Keaktifan dosen mengajar online - Kejelasan dosen pemberian materi, menjawab pertanyaan dalam dalam - Kemudahan untuk akses internet - Kemudahan akses website - Kemudahan untuk dipahami/dime ngerti - Kemudahan untuk digunakan - Matakuliah dengan model blendlearning sangat diterima X2 X22 X23 Y Y2 Y3 Y4 Y2

7 Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No., Maret 20 [3] - Menggunakan konsep blendlearning adalah hal yang positif - Menggunakan konsep blendlearning lebih efisien Perceived Usefulnes s (PU) [3] Voluntarin ess Using (VU) [4] Behavior al Intention To Use (BITU) [3] Actual System Usage (ASU) [3] - Mempercepat mendapatkan informasi perkuliahan - Membantu dalam proses pembelajaran - Meningkatkan efektifitas perkuliahan - Meningkatkan kemauan belajar - Meningkatkan prestasi - Meningkatkan knowledge IT - Penggunaan setiap hari - Waktu penggunaan pada saat perkuliahan online - Niat untuk diterapkan pada matakuliah lain - Niat membawa notebook untuk mengakses website elearning - Niat untuk meningkatkan frekuensi pertemuan kuliah online - Kepuasan pengguna - Frekuensi penggunaan website Jumlah Item Y22 Y23 Y3 Y32 Y33 Y34 Y35 Y36 Y4 Y42 Y5 Y52 Y53 Y6 Y62 Pengujian Model Berbasis Teori Awal Penelitian Pengujian model berbasis teori dilakukan dengan menggunakan software AMOS versi 8. Berikut ini hasil pengujian model tersebut : 7 Gambar 9. Hasil Model Awal Penelitian Hipotesis yang menjelaskan kondisi data empiris dengan model atau teori adalah: H 0 = Data empirik identik dengan teori atau model (Hipotesis akan diterima apabila P 0.05). H = Data empirik berbeda dengan teori atau model (Hipotesis akan ditolak apabila P < 0.05). Pada gambar tersebut diketahui bahwa nilai probabilitas (P) = tidak memenuhi persyaratan karena hasilnya dibawah nilai yang direkomendasikan yaitu P Menurut Hair.et.al [] cara melakukan pemodelan dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu Confirmatory Modeling Strategy, Competing Modeling Strategy dan Model Development Strategy [8]. Berdasarkan hasil Estimasi dan Regression Wieght, maka dilakukan modifikasi dengan menghapus variabel laten dan variabel indikator yang bukan merupakan konstruktor valid bagi model struktural yang diajukan dengan ketentuan: a. Jika nilai estimasi pada loading factor (λ) dari suatu variabel indikator < 0.5 maka indikator tersebut hendaknya dihapus. b. Selanjutnya melihat signifikansi (Sig), nilai yang dipersyaratkan adalah < Jika nilai Sig > 0.05 maka dapat dikatakan bahwa indikator tersebut bukan merupakan konstruktor yang valid bagi suatu variabel laten dan sebaiknya hal ini di drop (dihapus). Pada penelitian ini dilakukan analisis model dua tahap yaitu analisis CFA (Confirmatory

8 Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No., Maret 20 Factor Analysis) dan selanjutnya analisis jalur. Uji confirmatory dilakukan dengan tahapan berikut: Tahap pertama adalah menguji variabel CSE, di bawah ini merupakan tabel hasil uji estimasi: Tabel 2. Uji Confirmatory CSE X 0.48 < 0.5 konstruk tidak valid X < 0.5 konstruk tidak valid X > 0.5 konstruk valid X < 0.5 konstruk tidak valid Tahap kedua adalah menguji variabel SP, di bawah ini merupakan tabel hasil uji estimasi: Tabel 3. Uji Confirmatory SP X > 0.5 konstruk valid X > 0.5 konstruk valid X > 0.5 konstruk valid Tahap ketiga adalah menguji variabel PEOU, di bawah ini merupakan tabel hasil uji estimasi: Tabel 4. Uji Confirmatory PEOU Y 0.55 > 0.5 konstruk valid Y > 0.5 konstruk valid Y > 0.5 konstruk valid Y > 0.5 konstruk valid Tahap keempat adalah menguji variabel ATU, di bawah ini merupakan tabel hasil uji estimasi: Tabel 5. Uji Confirmatory ATU Y > 0.5 konstruk valid Y > 0.5 konstruk valid Y < 0.5 konstruk tidak valid Tahap kelima adalah menguji variabel PU, di bawah ini merupakan tabel hasil uji estimasi: 8 Tabel 6. Uji Confirmatory PU Y < 0.5 konstruk tidak valid Y < 0.5 konstruk tidak valid Y > 0.5 konstruk valid Y > 0.5 konstruk valid Y > 0.5 konstruk valid Y < 0.5 konstruk tidak valid Tahap keenam adalah menguji variabel VU, di bawah ini merupakan tabel hasil uji estimasi: Tabel 7. Uji Confirmatory VU Y < 0.5 konstruk tidak valid Y < 0.5 konstruk tidak valid Tahap ketujuh adalah menguji variabel BITU, di bawah ini merupakan tabel hasil uji estimasi: Tabel 8. Uji Confirmatory BITU Y < 0.5 konstruk tidak valid Y > 0.5 konstruk valid Y > 0.5 konstruk valid Tahap ke delapan adalah menguji variabel ASU, di bawah ini merupakan tabel hasil uji estimasi: Tabel 9. Uji confirmatory ASU Y > 0.5 konstruk valid Y > 0.5 konstruk valid Uji Parameter Model Uji Validitas Pengujian terhadap validitas variabel laten dilakukan dengan melihat nilai Signifikansi (Sig) yang diperoleh tiap variabel indikator kemudian dibandingkan dengan nilai ά (0.05).

9 Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No., Maret 20 A. Laten Eksogen CSE (Computer Self Efficacy) Tabel 0. Uji Parameter CSE Sig Hasil ( 0.05) Hipotesis X Tolak H 0 Konstruk yang valid indikator X3 (pendaftaran diwebsite) secara signifikan merupakan konstruk yang valid bagi variabel laten Computer Self Efficacy. SP (Sosial Presense) Tabel. Uji Parameter SP Sig Hasil ( 0.05) Hipotesis X Tolak H 0 Konstruk yang valid X Tolak H 0 Konstruk yang valid X Tolak H 0 Konstruk yang valid Masing-masing variabel indikator X2 (keberadaan dosen), X22 (keaktifan dosen), X23 (respon pengajaran dosen) secara signifikan merupakan konstruk yang valid bagi variabel laten Sosial Presense. B. Laten Endogen Perceived Ease Of Use (PEOU) Tabel 2. Uji Parameter PEOU Sig Hasil ( 0.05) Hipotesis Y Tolak H 0 Konstruk yang valid Y Tolak H 0 Konstruk yang valid Y Tolak H 0 Konstruk yang valid Y Tolak H 0 Konstruk yang valid Masing-masing variabel indikator Y (kemudahan mengakses internet), Y2 (pengaksesan website elearning), Y3 (kemudahan interface website elearning) dan Y4 (kemudahan tool website) secara signifikan merupakan konstruk yang valid bagi variabel laten Perceived Ease of Use. Attitude Toward Using (ATU) Tabel 3. Uji Parameter ATU Sig Hasil ( 0.05) Hipotesis Y Tolak H 0 Konstruk yang valid Y Tolak H 0 Konstruk yang valid Masing-masing variabel indikator Y2 (penerimaan model blendlearning), Y22 (model blendlearning terobosan positif), secara signifikan merupakan konstruk yang valid bagi variabel laten ATU. Dengan 9 demikian respon mahasiswa untuk penerimaan model dan konsep baru pembelajaran berpengaruh baik pada penerapan model blendlearning. Perceived Usefulness (PU) Tabel 4: Uji Parameter PU Sig Hasil ( 0.05) Hipotesis Y Tolak H 0 Konstruk yang valid Y Tolak H 0 Konstruk yang valid Y Tolak H 0 Konstruk yang valid Masing-masing variabel indikator Y33 (efektifitas model), Y34 (peningkatan kemauan belajar) dan Y35 (peningkatan prestasi akademik) secara signifikan merupakan konstruk yang valid bagi variabel laten PU. Dengan demikian respon mahasiswa untuk efektifitas model blendlearning, peningkatan kemauan belajar dan peningkatan prestasi akademik berpengaruh baik pada penerapan model blendlearning. Behavioral Intention To Use (BITU) Tabel 5. Uji Parameter BITU Sig Hasil ( 0.05) Hipotesis Y Tolak H 0 Konstruk yang valid Y Tolak H 0 Konstruk yang valid Masing-masing variabel indikator Y52 (membawa alat akses), dan Y53 (peningkatan frekuensi pertemuan) secara signifikan merupakan konstruk yang valid bagi variabel laten BITU. Dengan demikian respon mahasiswa untuk efektifitas model blendlearning, peningkatan kemauan belajar dan peningkatan prestasi akademik berpengaruh baik pada penerapan model blendlearning. Actual System Usage (ASU) Tabel 6. Uji Parameter ASU Sig Hasil ( 0.05) Hipotesis Y Tolak H 0 Konstruk yang valid Y Tolak H 0 Konstruk yang valid Masing-masing variabel indikator Y6 (kepuasan model yang diterapkan), dan Y62

10 Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No., Maret 20 (kausal peningkatan pada pemakaian akhir) secara signifikan merupakan konstruk yang valid bagi variabel laten ASU. Dengan demikian respon mahasiswa untuk kepuasan pada model yang diterapkan dan kausal dari penerapan model belajar berpengaruh baik pada penerapan model blendlearning. Pengujian Reliabilitas Composite Reliability menyatakan ukuran konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat sampai dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah konstruk/laten yang umum. Sedangkan Variance Extracted menunjukkan indikator-indikator tersebut telah mewakili secara baik konstruk laten yang dikembangkan. Composite Reliability diperoleh dengan rumus sebagai berikut : Variance Extracted dapat diperoleh melalui rumus di bawah ini : Setelah dilakukan pengujian dengan uji confirmatory variabel indikator terhadap variabel laten dan pengujian validitas dan reliabilitas, maka didapatkan model sementara seperti pada gambar ini: Uji Overall Model Fit Kriteria penilaian suatu model tidak hanya dilihat dari nilai probabilitas saja tetapi juga meliputi kriteria yang lainnya yaitu: ukuran Absolute Fit Measure, Increment Fit Measure dan Parsiomonius Fit Measure. Di bawah ini diberikan tabel perbandingan batas nilai kritis yang direkomendasikan pada tiap kriteria tersebut. Tabel 7. Uji Perbandingan Kesesuaian Model Batas Ukuran Batas Keteran Nilai Kesesuaian Model Ini gan Kritis. Absolute Fit Measure - Chi- Kecil Marginal Square χ2 (CMIN) χ2 α;df - Probability Marginal - Chi Marginal Square χ2 Relatif(C MIN/DF) - GFI Marginal - RMSEA Marginal 2. Increment Fit Measure - AGFI Marginal - TLI Marginal - NFI Marginal - CFI Marginal 3. Parsiomonius Fit Measure - PNFI Marginal Marginal GFI Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dikatakan model yang dibuat dinyatakan tidak fit/tidak sesuai. Maka penulis melakukan perubahan model yang dilakukan dengan menggunakan analisis jalur. Modifikasi Model Modifikasi yang dilakukan adalah dengan menggunakan analisis jalur seperti yang tertera pada gambar di bawah ini: Gambar 0. Model Sementara Setelah Uji Confirmatory 0 Gambar. Hasil Pengujian Model Penelitian dengan Analisis Jalur

11 Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No., Maret 20 Karena modifikasi model dengan analisis jalur masih mengalami nilai yang tidak signifikan yaitu nilai P > 0.05, maka untuk memperoleh model fit selanjutnya dilakukan modifikasi. Langkah pertama untuk melakukan modifikasi terhadap model yang dibangun adalah dengan menghapus hubungan variabel CSE ke ASU dengan nilai 0.40 maka dihapus. Langkah kedua adalah menghapus hubungan variabel ATU ke BITU dengan nilai 0.07 maka hubungan ini pun dihapus. Karena masih belum mendapat nilai fit, maka beberapa variabel yang masih menggantung dari perhitungan AMOS akan dihapus. Hasil akhir dari penghapusan variabel dan model akhir penelitian ini adalah seperti gambar di bawah ini: Gambar 2. Hasil Model Akhir dengan Analisis Jalur yang Dimodifikasi Berdasarkan hasil Run AMOS 8 pada model analisis jalur akhir yang telah dimodifikasi, maka dapat dikatakan model akhir dinyatakan tidak fit < Data pada penelitian ini dilakukan analisis model dua tahap yaitu CFA (Confirmatory Factor Analysis) dan dilajutkan dengan analisis jalur. Uji Parameter Model Struktural Uji Hipotesis H : Diduga kemampuan menggunakan (CSE) secara signifikan berpengaruh terhadap kemudahan penggunaan (PEOU) model penerapan blendlearning. H2 : Diduga kemudahan penggunaan (PEOU) secara signifikan berpengaruh terhadap sikap penggunaan (ATU) model penerapan blendlearning. H6 : Diduga kehadiran nyata (SP) berpengaruh terhadap sikap penggunaan (ATU) Dari 2 (dua belas) hipotesis yang disebutkan terdapat tiga hipotesis yang akan diuji pada penelitian ini. Berdasarkan modifikasi model yang dilakukan. Hipotesis H3, H4, H5, H7, H8, H9, H0, H dan H2 tidak diikut sertakan dalam pengujian dikarenakan tidak valid berdasarkan uji model. Dengan demikian, maka pada model akhir, didapat tiga hipotesis yang layak untuk diuji untuk melihat pengaruhnya. a. Hasil Pengujian Hipotesis Tabel 8. Hasil Pengujian Hipotesis Hipotesis Sig Hasil Hipotesis CSE PEOU Tolak H 0 PEOU - ATU Tolak H 0 SP ATU Tolak H 0 Berdasarkan uji Hipotesis di atas, maka penerimaan model blendlearning sebagai metode kuliah online pada Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur dipengaruhi oleh varabel laten yaitu CSE, PEOU, ATU, dan SP. Dengan melihat uji hipotesis tersebut dapat ditarik hubungan kausal antara variabel CSE dengan PEOU, PEOU dengan ATU, dan SP dengan ATU berpengaruh secara signifikan. Sementara hipotesis umumnya adalah terdapat hubungan kausal antara faktorfaktor yang mempengaruhi penerimaaan model blendlearning sebagai metode kuliah online pada Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur. Interpretasi Model Berdasarkan modifikasi model dan hasil pengujian hipotesis maka model yang didapatkan pada penelitian ini adalah: Gambar 3. Hasil Model Akhir Penelitian

12 Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No., Maret 20 Berdasarkan penelitian penerimaan model blendlearning sebagai metode kuliah online pada Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur dengan model tersebut diatas, dapat diketahui bahwa penerimaannya dipengaruhi oleh variabel kemampuan menggunakan komputer (CSE), persepsi kemudahan yang didapat (PEOU), sikap penggunaan (ATU) dan kehadiran sosial Dosen/Pengajar (Social Presence). Hasil akhir yang diterima merupakan hasil yang diterapkan pada ruang lingkup Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur dan tidak dapat digeneralisir. 5. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi maka penulis menyimpulkan bahwa: ) Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penerimaan model blendlearning sebagai metode kuliah online pada Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur, yaitu CSE, PEOU, ATU, dan SP. 2) Diketahui hubungan kausal antara faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan model blendlearning sebagai metode kuliah online: a. Penggunaan website elearning dipengaruhi oleh faktor CSE, PEOU, ATU, SP. b. CSE berpengaruh terhadap PEOU c. PEOU berpengaruh terhadap ATU d. SP berpengaruh terhadap ATU Saran-saran Adapun saran yang diajukan adalah:. Infrastruktur Universitas Budi Luhur sebaiknya memiliki bandwith yang cukup agar mudah pengaksesan website. 2. Dalam aspek protokol keamanan, Universitas Budi Luhur harus memperhatikan keamanan pada website e-learning. Perlu ditambahkan validasi atau key question bagi user agar tidak mudah sembarang user dapat login ke website tersebut Daftar Pustaka [] Darin, E.Hartley, Selling E-Learning, American Society for Training and Development, 200. [2] Soekartawi, Merancang dan Menyelenggarakan e-learning, Yogyakarta: Ardana Media, [3] Davis F. D, Perceived Usefullness, Perceived Ease of Use, of Information Technology, MIS Quarterly, 989. [4] Siregar, Juanita, Analisis Penerapan E-Learning Sebagai Sarana Pendukung Sistem Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan TAM : Studi Kasus pada Universitas Bunda Mulia Jakarta, Tesis, Jakarta, Universitas Budi Luhur, [5] Masrom, Maslin Technology Acceptance Model and E-learning, 2007, (diakses pada tanggal 3 Januari 20). [6] Hassanein, Khaled S., Milena M. Head, Building Online Trust Through Socially Rich Web Interfaces, [7] Dodi Irawan Syarif, Dana Indra Sensuse, Kajian Penerimaan Teknologi Internet pada Organisasi Pemerintah Berdasarkan Konsep Technology Acceptance Model (TAM) : Studi Kasus Direktori Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama R.I, Jurnal Sistem Informasi MTI Vol. 3-No. April [8] Hair, J. F., Multivariat Data Analyst, fifth edition, New Jersey, Pearson Education International, Inc., [9] Marakas, G.M., Yi, M.Y. and Johnson, R.D. "The Multilevel and Multifaceted Character of Computer Self-Efficacy: Toward Clarification of the Construct and an Integrative Framework for Research," Information Systems Research (9:2), 998, 2

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di 30 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah mahasiswa program studi akuntansi Universitas Islam Indonesia. Kuesioner

Lebih terperinci

PARADIGMA VOL. IX NO. 3, AGUSTUS 2007

PARADIGMA VOL. IX NO. 3, AGUSTUS 2007 KAJIAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI LAYANAN AKADEMIK BERBASIS WEB BERDASARKAN PENDEKATAN TAM : Studi Kasus di AMIK BSI JAKARTA Oleh: Eni Heni Hermaliani ABSTRAK Di era globalisasi ini, informasi menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survei yang merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG Bab ini akan memaparkan analisis terhadap faktor-faktor yang menentukan keputusan hutang pada pemilik usaha tenun dengan menggunakan Theory Planned

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT- BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT- RD sebagai salah satu media evaluasi pembelajaran. Melalui penelitian ini

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU PENGGUNA PADA WEBSITE SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVERSITAS XYZ DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

ANALISIS PERILAKU PENGGUNA PADA WEBSITE SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVERSITAS XYZ DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 207 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 4 Februari 207 ANALISIS PERILAKU PENGGUNA PADA WEBSITE SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVERSITAS XYZ DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY

Lebih terperinci

PARADIGMA VOL. IX. NO. 2, APRIL 2007

PARADIGMA VOL. IX. NO. 2, APRIL 2007 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KARYAWAN DALAM PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI PERPAJAKAN BERBASIS WEB BERDASARKAN PENDEKATAN TAM (Studi Kasus di Kantor Pelayanan Pajak Cikarang Satu Bekasi) Oleh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan Schindler, 2003). Dengan demikian populasi adalah individu yang memiliki informasi

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Penelitian

Bab 3. Metode Penelitian Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian mengenai pengujian model Theory Planned Behavior dalam menentukan pengaruh sikap siswa, norma subjektif,

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI 5.1 Deskripsi Umum Sampel Penelitian Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden maka hasil kuesioner yang layak dan secara penuh mengisi kuesioner berjumlah 134

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL Eka Wahyu Hidayat 1), Nurul Hiron 2), Hamdika Rizki Pradhana 3) 1), 2) Teknik

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh guru PAUD di Salatiga, dengan menggunakan sampel guru PAUD di Salatiga yang diambil dari 3 kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan pembahasannya. Pembahasan diawali dengan dimulai hasil statistik deskriptif yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau penelitian terapan yang mana didalamnya terdapat solusi atas suatu permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

KAJIAN PENERAPAN E-PROCUREMENT INDUSTRI KONSTRUKSI : STUDI KASUS PADA PT. REKAYASA INDUSTRI

KAJIAN PENERAPAN E-PROCUREMENT INDUSTRI KONSTRUKSI : STUDI KASUS PADA PT. REKAYASA INDUSTRI Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol. No., September 00 KAJIAN PENERAPAN E-PROCUREMENT INDUSTRI KONSTRUKSI : STUDI KASUS PADA PT. REKAYASA INDUSTRI Humisar Hasugian Program Studi Magister Ilmu Komputer Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

KAJIAN EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN SISWA

KAJIAN EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN SISWA Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2013, pp. 84~88 KAJIAN EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN SISWA 84 Yopi Handrianto AMIK BSI Bandung e-mail : yopi.yph@bsi.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang hendak digeneralisasikan oleh hasil penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan Arikunto (2010) menjelaskan

Lebih terperinci

RESPONDEN TIAP PRODI

RESPONDEN TIAP PRODI 0 1 2 3 6 9 10 14 24 29 101 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tabulasi Data Subjek penelitian atau responden merupakan mahasiswa aktif Stikom Surabaya tahun 2008-2015. Aplikasi yang digunakan untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi pemusatan pada kegiatan penelitian, atau dengan kata lain segala sesuatu yang menjadi sasaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Responden Pada bab IV ini akan menampilkan hasil penelitian yang berupa gambaran umum objek penelitian dan data deskriptif serta menyajikan hasil komputasi

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Lilis Suhartini, Eka Wahyu Hidayat, Aldy Putra Aldya Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman merupakan salah satu instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang terletak di Jalan Ring Road

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Ruang

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Ruang BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Obyek penelitian pada penelitian ini adalah RSUD Praya. 2. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana

Lebih terperinci

Jurnal String Vol. 2 No. 1 Agustus 2017 p-issn: e-issn:

Jurnal String Vol. 2 No. 1 Agustus 2017 p-issn: e-issn: MODEL PENERIMAAN TEKNOLOGI BELAJAR MEMBACA ANAK USIA DINI BERDASARKAN KONSEP TAM Dwi Marlina Program Studi Informatika, Universitas Indraprasta PGRI E-Mail: dhuwie.marlina@gmail.com Abstrak Transportasi

Lebih terperinci

JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. 3, NO. 1 JUNI 2015

JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. 3, NO. 1 JUNI 2015 KAJIAN PENGGUNAAN SOFTWARE ZAHIR ACCOUNTING DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (Studi Kasus : Mahasiswa Program Studi Komputerisasi Akuntansi AMIK BSI Bogor ) Kudiantoro Widianto Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menjelaskan hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Alasan memilih Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah karena untuk memudahkan penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research atau penelitian penjelasan. Penelitian penjelasan adalah penelitian yang menjelaskan hubungan kausal

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL Eka Wahyu Hidayat 1), Nurul Hiron 2), Hamdika Rizki Pradhana 3) 1), 2) Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan memilih Kabupaten Ngawi, Jawa Timur karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian

Lebih terperinci

LIMA Dinamika Fakta Empirik

LIMA Dinamika Fakta Empirik LIMA Dinamika Fakta Empirik Data yang diperoleh dirasakan melalui uji indikator variabel, yang dinilai berdasarkan nilai reratanya, serta uji model yang dikembangkan dalam penelitian ini. Uji indikator

Lebih terperinci

KAJIAN PENERIMAAN STUDENT.BUDILUHUR.AC.ID DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) STUDI KASUS UNIVERSITAS BUDI LUHUR

KAJIAN PENERIMAAN STUDENT.BUDILUHUR.AC.ID DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) STUDI KASUS UNIVERSITAS BUDI LUHUR KAJIAN PENERIMAAN STUDENT.BUDILUHUR.AC.ID DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) STUDI KASUS UNIVERSITAS BUDI LUHUR Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Jl. Ciledug Raya,

Lebih terperinci

KAJIAN PENGGUNAAN SOFTWARE ZAHIR ACCOUNTING DENGAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL)

KAJIAN PENGGUNAAN SOFTWARE ZAHIR ACCOUNTING DENGAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL) Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2015, pp. 333~343 KAJIAN PENGGUNAAN SOFTWARE ZAHIR ACCOUNTING DENGAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL) 333 Kudiantoro Widianto AMIK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis pendekatan dan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel secara langsung dari populasi,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Surabaya pada Januari 2014, sebagai repository. Website ini dibuat untuk

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Surabaya pada Januari 2014, sebagai repository. Website ini dibuat untuk BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1. Profil Aplikasi SIR SIR adalah layanan arsip online yang dikelola oleh perpustakaan Stikom Surabaya pada Januari 2014, sebagai repository. Website ini dibuat untuk

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel 3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan pada 12 Februari 2016 hingga13 April 2016 di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan mengenai pelaksanaan penelitian yang telah dijelaskan pada bab tiga sebelumnya, dimulai dari penjelasan mengenai responden, pengujian statistik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek & Subyek Penelitian Obyek dari penelitian ini yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan subyeknya ialah para Mahasiswa Magister UMY. Alasan mengapa peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan dilakukan pengujian dan analisis model berdasarkan data kuesioner yang terkumpul untuk menjawab pertanyaan penelitian dan hipotesis yang telah diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang

BAB III METODE PENELITIAN. D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Kantor Pelayanan Pajak di Provinsi D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang pribadi, dimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian difokuskan pada masyarakat Yogyakarta yang pernah melakukan transaksi atau berbelanja secara online melalui OLX.co.id. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Deskriptif 1. Analisis secara deskriptif Bagian ini akan membahas hasil pengolahan data yang telah dikumpulkan dari lapangan berdasarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. lingkup penelitian.kemudian dilakukan tahap pengumpulan data melalui

BAB III METODOLOGI. lingkup penelitian.kemudian dilakukan tahap pengumpulan data melalui BAB III METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Penelitian ini dimulai dari perumusan latar belakang dan penetapan tujuan dan lingkup penelitian.kemudian dilakukan tahap pengumpulan data melalui observasi.berangkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Studi Literatur Dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini harus sesuai dengan Metode penelitian, langkah awal yaitu melakukan studi literatur dan jurnal yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan SMA Negeri 1 Maronge NTB. Subyek penelitian

Lebih terperinci

(Study Kasus : Pengguna Sistem Pendaftaran Online Lomba Tingkat (LT) IV Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat)

(Study Kasus : Pengguna Sistem Pendaftaran Online Lomba Tingkat (LT) IV Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat) PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS (PU) DAN PERCEIVED EASE OF USE (PEOU) TERHADAP ATTITUDE TOWARD USING (ATU) SERTA DAMPAKNYA TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION TO USE (BITU) (Study Kasus : Pengguna Sistem Pendaftaran

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Belanja Online Belanja online (online shopping) adalah proses dimana konsumen secara langsung membeli barang-barang, jasa dan lain-lain dari seorang penjual secara interaktif dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya. Sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian yang bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh persepsi biaya, persepsi kenyamanan, dan persepsi resiko terhadap minat beli situs tokobagus.com. Karena itulah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh persepsi atas suatu harga (price

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu 3.1 Jenis Penelitian BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu merupakaan jenis penelitian untuk mendapatkan penjelasan hubungan antar variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari

BAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Obyek dan subyek penelitian Obyek penelitian adalah di kantor UPT Kementerian Sosial di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bagian ini bertujuan untuk mengungkap hasil penelitian dan pembahasannya. Tahapan awal dalam menganalisis data yang dilakukan yaitu dimulai dengan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menyelesaikan permasalahan penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menyelesaikan permasalahan penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya. BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang tahapan-tahapan yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya. 4.1. Persiapan Pada tahap ini peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah PT. Mega Andalan Komponen Logam yang beralamat di Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Dan subyek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Konfirmatori Analisis faktor konfirmatori dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

Lebih terperinci

Antika Larasati, Nurul Hiron, Aldy Putra Aldya. Fakultas Teknik Informatika, Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Antika Larasati, Nurul Hiron, Aldy Putra Aldya. Fakultas Teknik Informatika, Universitas Siliwangi Tasikmalaya ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI MANAGEMENT DAERAH (SIMDA) PADA PENGOLAHAN DATA KEUANGAN MENGGUNAKAN MODEL TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) 3 STUDI KASUS : KECAMATAN DI KABUPATEN CILACAP Antika Larasati,

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Structural Equation Modeling (SEM) adalah alat analisis statistik yang dipergunakan untuk menyelesaikan model bertingkat secara serempak yang tidak dapat diselesaikan oleh persamaan regresi linear. SEM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain survey, yaitu metode pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain survey, yaitu metode pengumpulan digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survey, yaitu metode pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005). BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan penelitian eksplanatori adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta

Lebih terperinci

With AMOS Application

With AMOS Application ASUMSI DAN PERSYARATAN PADA STRUCTURAL EQUATION MODELLING (SEM) With AMOS Application Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T. Asumsi dan persyaratan penting saat menggunakan SEM 1. Sample Size 2. Normalitas Data

Lebih terperinci

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB 3 DESAIN PENELITIAN BAB 3 DESAIN PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan desain yang dipergunakan dalam penelitian antara lain : jenis penelitian, populasi dan sampel, pengukuran konsep, jenis data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tabulasi Data Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif Stikom Surabaya tahun angkatan 2011-2015. Alat bantu yang digunakan untuk melakukan tabulasi

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 2. Tinjauan Pustaka

1. Pendahuluan 2. Tinjauan Pustaka 1. Pendahuluan Pada zaman sekarang ini, teknologi semakin berkembang dan seakan tak bisa lepas dari aspek kehidupan manusia. Kemajuan teknologi baik perangkat lunak maupun perangkat keras berkembang dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan analisis data yang disesuaikan dengan pola penelitian dan variabel yang diteliti. Model yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Subjek dari penelitian ini adalah konsumen Hero Supermarket di Kota Yogyakarta, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Hero Supermarket di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di perusahaan PT. Sari Warna Asli III,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di perusahaan PT. Sari Warna Asli III, BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan di perusahaan PT. Sari Warna Asli III, Karanganyar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey. Penelitian survey adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2016. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian berada di Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil analisa data Pengaruh Customer Experience dan Perceived Quality terhadap Brand Trust Guna Meningkatkan Customer Loyalty dengan

Lebih terperinci

KAJIAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI KARYAWAN BERBASIS WEB BERDASARKAN PENDEKATAN TAM

KAJIAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI KARYAWAN BERBASIS WEB BERDASARKAN PENDEKATAN TAM KAJIAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI KARYAWAN BERBASIS WEB BERDASARKAN PENDEKATAN TAM Mochamad Wahyudi Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri Jl. Salemba Raya No. 5 Jakarta Pusat (050)

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN Bagian ini akan menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan desain yang dipergunakan dalam penelitian antara lain : jenis penelitian, populasi dan sampel, pengukuran konsep, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada pelanggan Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. 1. Tahap Pendahuluan Studi Literatur 2. Tahap Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian digilib.uns.ac.id 23 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berisi tentang desain penelitian, populasi, sampel dan teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan.

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013 PENDEKATAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING (SEM) UNTUK ANALISA PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN DI INDUSTRI MANUFAKTUR (STUDI KASUS PT. FERRO SIDOARJO) Sonny Faizal 1) dan Indung Sudarso

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (BBPLK) Serang. Sedangkan untuk subyek penelitian ini yaitu seluruh pegawai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (BBPLK) Serang. Sedangkan untuk subyek penelitian ini yaitu seluruh pegawai BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Serang. Sedangkan untuk subyek penelitian ini yaitu seluruh pegawai

Lebih terperinci

KAJIAN EFEKTIVITAS KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN GAME EDUKASI STUDI KASUS PADA TK (TAMAN KANAK KANAK) Se KECAMATAN CILEDUG

KAJIAN EFEKTIVITAS KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN GAME EDUKASI STUDI KASUS PADA TK (TAMAN KANAK KANAK) Se KECAMATAN CILEDUG Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol. 13, No. 2. September 2017 199 KAJIAN EFEKTIVITAS KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN GAME EDUKASI STUDI KASUS PADA TK (TAMAN KANAK KANAK) Se KECAMATAN CILEDUG Setiaji Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat penelitian, melakukan perumusan masalah

Lebih terperinci

Pengaruh Budaya Perusahaan, Kedisiplinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan dengan Metode Structural Equation Modeling

Pengaruh Budaya Perusahaan, Kedisiplinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan dengan Metode Structural Equation Modeling Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.2, Juni 2013, pp.88-95 ISSN 2302-495X Pengaruh Budaya Perusahaan, Kedisiplinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan dengan Metode Structural Equation Modeling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan antar variabel berdasarkan fakta empiris dan dapat diyakini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN 1. Obyek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Centro yang ada di Mall Ambarrukmo Plaza Jl. Laksda Adisucipto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan perilaku yang digambarkan dalam TAM menunjukkan secara tidak

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan perilaku yang digambarkan dalam TAM menunjukkan secara tidak 65 BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Kerangka Teori Berdasarkan landasan teori pada Bab II, dapat diketahui bahwa TAM berfokus pada sikap penerimaan terhadap pengguna teknologi informasi, dimana pengguna

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Alur Penelitian Gambar 3.1. berikut merupakan flow chart dari tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Alur Penelitian Gambar 3.1. berikut merupakan flow chart dari tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan metode yang dilakukan dalam penelitian, dimulai dari gambaran umum mengenai alur penelitian, perancangan penelitian, hingga teknik yang digunakan dalam melakukan

Lebih terperinci

STUDI EMPIRIS PENERIMAAN SISTEM JDIH DI BPK RI BERBASIS TAM DENGAN PENDEKATAN BAYESIAN SEM

STUDI EMPIRIS PENERIMAAN SISTEM JDIH DI BPK RI BERBASIS TAM DENGAN PENDEKATAN BAYESIAN SEM STUDI EMPIRIS PENERIMAAN SISTEM JDIH DI BPK RI BERBASIS TAM DENGAN PENDEKATAN BAYESIAN SEM Muhamad Rifki Setyadji / 9108205801 25 Agustus 2010 1 Pendahuluan Latar Belakang & Perumusan Masalah Batasan Permasalahan,

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PADA PENERIMAAN E-MONEY PADA KALANGAN MAHASISWA DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PADA PENERIMAAN E-MONEY PADA KALANGAN MAHASISWA DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL TESIS IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PADA PENERIMAAN E-MONEY PADA KALANGAN MAHASISWA DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL DEWI PARAMITA No. Mhs.: 145302292/PS/MTF PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan tiga jenis variabel yang dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan dengan penelitian, melakukan perumusan masalah dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Gambaran Umum Responden Objek penelitian yang ditetapkan adalah mahasiswa Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti angkatan 2006-2010

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data dan obyek pada penelitian ini adalah Waroeng Spesial Sambal di Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman pada bulan Januari 2016, dengan subjek penelitian adalah Pegawai Negeri Sipil

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Berdasarkan jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu sebanyak 135 responden, dengan kriteria jenis kelamin, usia, pendidikan, lama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis, pengukuran dan lingkungan penelitian. merek terhadap kesedian pelanggan untuk membayar harga premium,

BAB III METODE PENELITIAN. analisis, pengukuran dan lingkungan penelitian. merek terhadap kesedian pelanggan untuk membayar harga premium, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini difokuskan pada tujuan studi, dimensi waktu, unit analisis, pengukuran dan lingkungan penelitian. 3.1.1 Tujuan Studi Studi ini bertujuan

Lebih terperinci

KAJIAN PENERIMAAN SISTEM PENDATAAN ULANG PESERTA PROGRAM PENSIUN : STUDI KASUS PADA DANA PENSIUN PLN

KAJIAN PENERIMAAN SISTEM PENDATAAN ULANG PESERTA PROGRAM PENSIUN : STUDI KASUS PADA DANA PENSIUN PLN Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 582~589 KAJIAN PENERIMAAN SISTEM PENDATAAN ULANG PESERTA PROGRAM PENSIUN : STUDI KASUS PADA DANA PENSIUN PLN Hariyanto AMIK BSI Tangerang

Lebih terperinci

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK ATMA JAYA PADA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL TAM

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK ATMA JAYA PADA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL TAM ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK ATMA JAYA PADA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL TAM TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik

Lebih terperinci