PERANCANGAN ALAT PERAGA PENGENALAN RAMBU-RAMBU LALU LINTAS UNTUK ANAK DI TK SARASWATI I DENPASAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN ALAT PERAGA PENGENALAN RAMBU-RAMBU LALU LINTAS UNTUK ANAK DI TK SARASWATI I DENPASAR"

Transkripsi

1 ARTIKEL ILMIAH Proposal Tugas Akhir Kode MK : ISI 128 PERANCANGAN ALAT PERAGA PENGENALAN RAMBU-RAMBU LALU LINTAS UNTUK ANAK DI TK SARASWATI I DENPASAR Oleh: Nama : I KETUT ARI SUTAWAN NIM : Jurusan : Desain Program Studi : Desain Komunikasi Visual FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2012

2 DAFTAR PUSTAKA Nazir, M Metode Penelitian. Bogor : Penerbit Ghalilea Indonesia Nawawi,Haradi Metode Penelitian Sosial Yogyakarta. Universitas Gajah Mada Sarwono, Jhonatan & Lubis, Hary Metode Riset Untuk Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Penerbit Andi Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B.Bandung: Alfabeta

3 A.PENDAHULUAN 1. Faktor Objektif Angka kecelakaan yang terjadi di Bali sangatlah besar hal ini tidak terlepas dari masih banyaknya para pemakai jalan yang belum paham tentang rambu-rambu lalu lintas. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh Polda Bali, kecelakaan lalu lintas di Bali rata-rata terjadi kasus setiap tahunnya. Korban yang meninggal mencapai rata-rata 550 orang. Artinya, hampir dua manusia meninggal tiap hari akibat kecelakaan lalu lintas. Tahun 2011 (Januari-April) ini terjadi kecelakaan 912. Korban meninggal dunia 173 orang, LB 482 dan LR 985 orang serta kerugian Rp 1,28 miliar. Sama halnya dengan tahun-tahun sebelumnya, kecelakaan didominasi oleh pengendara motor ( Menurut Prof. Dr. Ir. Harnen Sulistio MSc, Dosen Senior Fakultas Teknik Unibraw, terdapat lima faktor yang dapat menyebabkan terjadinya peristiwa kecelakaan lalu lintas. Beliau menyebutkan faktor-faktor tersebut yaitu faktor pengemudi (manusia), lalu lintas, jalan, kendaraan dan lingkungan. Dari beberapa faktor tersebut, faktor manusia merupakan faktor yang paling dominan yang mempengaruhi kecelakaan. Hampir semua kejadian kecelakaan didahului dengan pelanggaran rambu-rambu lalu lintas. Rambu lalu lintas adalah salah satu alat perlengkapan jalan dalam bentuk tertentu yang memuat lambang, huruf, angka kalimat dan/atau perpaduan di antaranya, yang digunakan untuk memberikan peringatan, larangan, perintah dan petunjuk bagi pemakai jalan. Pelanggaran terhadap rambu-rambu lalu lintas ini dapat terjadi karena sengaja melanggar, ketidaktahuan terhadap arti aturan yang berlaku ataupun tidak melihat ketentuan yang diberlakukan atau pula pura-pura tidak tahu. ( Untuk mencegah hal tersebut terus berlanjut pengenalan rambu-rambu lalu lintas memang harus dilakukan sejak masih kanak-kanak. Dunia anak-anak merupakan dunia yang ceria dan menyenangkan, masa ini dapat dianggap saat belajar untuk mengenal hal-hal yang baru. Dengan mengajarkannya dasar keselamatan lalu lintas anak-anak dipersiapkan untuk membangun pengetahuan tentang lalu lintas, dan sikap positif yang akan mendatangkan manfaat saat anakanak itu menjadi dewasa di masa yang akan datang. Karena lebih mudah 1

4 mengajarkan kebiasaan baik di usia dini daripada menyingkirkan kebiasaan buruk nantinya. Taman kanak-kanak merupakan suatu lembaga pendidikan pra sekolah yang tepat untuk memperkenalkan rambu- rambu lalu lintas sejak dini. Untuk memperkenalkan rambu rambu lalu lintas pada anak-anak TK ada beberapa cara yang bisa dilakukan, salah satunya dengan alat peraga pengenalan rambu-rambu lalu lintas. Alat peraga merupakan salah satu sarana pendidikan yang sangat penting dalam proses belajar karena dengan menggunakan alat peraga guru TK dapat lebih mudah menyampaikan materi atau pelajaran dan anak akan lebih mudah menerimanya. Keterbatasan alat peraga selalu menjadi kendala utama dalam proses pengenalan rambu-rambu lalu lintas ini. Seperti halnya yang terjadi di TK Saraswati I Denpasar. Dengan demikian penulis berinisiatif merancang alat peraga pengenalan rambu rambu lalu lintas yang menarik dan komunikatif demi peningkatan pemahaman anak- anak tentang rambu rambu lalu lintas. Sehingga nantinya dapat mematuhi peraturan lalu lintas bukan karena takut terhadap hukuman atau sanksi yang akan dijatuhkan, namun murni karena kesadaran masing-masing. 2. Faktor Subjektif Alat peraga merupakan salah satu media yang digunakan guru TK untuk mempermudah dalam proses pengajaran. Dengan menggunakan alat peraga dalam proses belajar, dapat membuat anak-anak lebih tertarik, lebih mudah dalam menerima dan mengingat pelajaran yang diberikan serta mudah dalam penyampaian materi. Keterbatasan alat peraga pengenalan rambu-rambu lalu lintas di TK Saraswati I Denpasar, menjadi kendala utama proses pengenalan rambu rambu lalu lintas ini. Dengan demikian penulis sebagai desainer grafis berinisiatif merancang media alat peraga pengenalan yang efektif dan komunikatif sesuai dengan kriteria desain. Desainer dapat mengembangkan berbagai ide/gagasan dalam bentuk, warna, ilustrasi, teks, dan tipografi dalam perancangan alat peraga pengenalan rambu-rambu lalu lintas ini. Demi peningkatan pemahaman anak- anak tentang rambu rambu lalu lintas, sehingga nantinya bisa mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku dan angka kecelakaan pun dapat ditekan. 2

5 B.METODE PERANCANGAN Lokasi dan Objek Perancangan Lokasi perancangan di TK Saraswati I Denpasar yang beralamat di Jalan Gadung No. 28 A Denpasar dan sasaran yang dituju adalah anak-anak TK. Objek perancangannya adalah berupa alat peraga pengenalan rambu-rambu lalu lintas. Metode Pengumpulan Data Adapun metode yang digunakan dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk penelitian ini adalah: a. Data Primer Data primer ialah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk file tetapi harus dicari melalui nara sumber atau responden, yaitu orang yang dijadikan objek riset atau orang yang kita gunakan sebagai sarana untuk mendapatkan informasi atau data (Sarwono dan Lubis, 2007 : 88). Dalam penelitian ini, responden adalah Ni Wayan Siti, S.pd selaku kepala sekolah dan guru-guru TK Saraswati I. Metode pengumpulan data primer yang digunakan sebagai berikut: 1) Metode Observasi Kegiatan observasi meliputi pencatatan secara sistematis atas kejadiankejadian, perilaku, objek-objek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan guna mendukung penelitian yang sedang dilakukan (Sarwono dan Lubis, 2007 : 100). 2) Metode Wawancara Metode wawancara adalah cara mengumpulkan data melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data dengan sumber data yang disebut dengan responden dengan mengadakan tanya jawab secara langsung (Nawawi, 1988 : 110). Wawancara dapat dibedakan menjadi dua yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Wawancara yang digunakan penulis adalah wawancara terstruktur dengan narasumber kepala sekolah dan guru pengajar. Wawancara terstruktur dilakukan apabila telah diketahui informasi apa saja yang akan diperlukan dan telah disiapkan daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada responden. 3

6 b. Data Sekunder Metode pengumpulan data sekunder adalah metode pengumpulan data yang didasarkan pada penelitian sebelumnya atau laporan dari lembaga yang memberikan informasi atau data yang dibutuhkan (Nazir, 1988 : 109). Data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkannya (Sarwono dan Lubis, 2007 : 82). Metode pengumpulan data sekunder yang digunakan sebagai berikut: 1) Metode Kepustakaan Meliputi metode konvensional yaitu metode kepustakaan yang merupakan suatu pengumpulan data yang ditempuh dengan menguraikan hasil-hasil penelitian, pengamatan lapangan dan informasi, serta menganalisa dengan kajian pustaka sebagai landasan teori dan membahasnya sebagai jawaban atas permasalahan yang dihadapi. (Soehardi, 2001 : 356). Metode ini dilakukan dengan cara mencari data literatur yang berhubungan dengan kasus. 2) Metode Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. (Sugiyono. 2010:240). Instrumen Penelitian: Instrumen penelitian menggunakan buku catatan dan kamera saku 3) Pencarian secara Online Pencarian secara online atau kajian internet adalah pencarian dengan menggunakan komputer yang dilakukan melalui internet dengan alat pencarian tertentu pada server yang tersambung dengan internet yang tersebar di berbagai penjuru dunia (Sarwono dan Lubis, 2007 : 105). Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui internet memiliki data-data yang berkaitan dengan kasus. Metode Analisis Data Adapun metode analisa data yang digunakan adalah analisis data deskriptif kualitatif dengan mengolah dan menganalisa data-data yang terkumpul menjadi data yang sistematis, teratur, terstruktur, dan mempunyai makna. Deskriptif adalah suatu 4

7 metode dalam meneliti suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu kelas peristiwa pada masa sekarang, yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir, 2005: 54). Analisa kualitatif dibagi menjadi lima langkah: 1) mengorganisasikan data; 2) menentukan tema, pola dan kategori; 3) menguji hipotesa (jika menggunakan hipotesis); 4) mencari ekplansi alternatif data;5) menulis laporan. (Sarwono&Lubis, 2007: 110). Jadi metode analisis deskritif kualitatif adalah suatu metode dimana dalam penelitian didasarkan pada adanya hubungan antar variabel yang diteliti untuk mendapatkan makna dari hubungan sebab akibat antar variabel. Kemudian dilakukan melalui berbagai kajian historis, kajian dokumen, interpretasi peristiwa, kajian informasi, perekaman suatu kejadian, hingga penafsiran suatu fenomena sosial yang didapat melalui pencatatan di lapangan yang kemudian ditampilkan dalam bentuk yang terarah dan terolah secara teoritis. Metode ini bertujuan untuk membuat menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai variabel-veriabel sehingga dapat digunakan untuk menjawab masalah yang dirumuskan dalam penelitian. C.HASIL DAN PEMBAHASAN Dari pengumpulan data dan analisis yang telah dilakukan, didapatkan media-media komunikasi visual yang sesuai untuk branding dan promosi Arak Bali Dewi Sri sebagai minuman keras khas Bali sebagai berikut: billboard,desain kemasan, kalender, poster, stiker, x-banner, website, umbul-umbul, dan t-shirt. Berikut ini adalah desain terpilih: 5

8 a.kartu Gambar 1.1 Desain Kartu Nama Media : Kartu Ukuran : 6 cm x 8,6 cm Bahan : Art paper 260 gr Ilustrasi : ilustrasi kartun menggambarkan suasana secara jenaka dan menyenangkan. Ilustrasi yang ditampilkan berkaitan dengan ramburambu lalu lintas dan ilustrasi pendukung lainya. Teks : Teks yang digunakan sederhana yaitu memberi penjelasan tentang ilustrasi rambu-rambu lalu lintas dan ajakan. Huruf : Berdasarkan pada kemampuan berbahasa anak usia pra sekolah yang baru mengenal dan belajar huruf, angka, membaca serta menulis dari segi tipografi, digunakan jenis huruf sans serif (tidak berkait) Arial rounded MT bold bertangkai tebal, sederhana, sifat huruf ini kurang formal, hangat dan bersahabat. Warna : Warna cerah dipilih karena anak- anak lebih tertarik dengan warnawarna mencolok dan warna ini dirasa mampu memberikan kesan ceria, dan juga memakai warna asli dari rambu-rambu lalu lintas itu sendiri Komposisi :Komposisi yang digunakan dalam desain ini menggunakan keseimbangan asimetris dimana ilustrasi tari jogged menjadi vokal point, ilustrasi disusun sedemikian rupa dengan arah diagonal, dari sudut kanan bawah ke sudut kiri atas. Tag line di letakkan dibagian kiri bawah dan logo diletakkan dibagian kanan atas. Teknik : Cetak Digital 6

9 b. Ular Tangga Gambar 1.2 Desain Ular Tangga Nama Media : Ular Tangga Ukuran : 40 x 40 cm Bahan : Stiker bontak dan kayu Ilustrasi :Ilustrasi kartun menggambarkan suasana secara jenaka dan menyenangkan. Ilustrasi yang ditampilkan berkaitan dengan ramburambu lalu lintas dan ilustrasi pendukung lainya. Teks : Teks yang digunakan sederhana yaitu dan teks start. Huruf : Berdasarkan pada kemampuan berbahasa anak usia pra sekolah yang baru mengenal dan belajar huruf, angka, membaca serta menulis dari segi tipografi, digunakan jenis huruf sans serif (tidak berkait) Arial rounded MT bold bertangkai tebal, sederhana, sifat huruf ini kurang formal, hangat dan bersahabat. Warna : Warna cerah dipilih karena anak- anak lebih tertarik dengan warnawarna mencolok dan warna ini dirasa mampu memberikan kesan ceria, dan juga memakai warna asli dari rambu-rambu lalu lintas itu sendiri Teknik : Cetak Offset 7

10 c.buku pop up Gambar 1.3 Desain Buku pop up Nama Media : Buku pop up Ukuran : 21 x 15cm Bahan : Art paper 260 gr Ilustrasi : ilustrasi kartun menggambarkan suasana secara jenaka dan menyenangkan. Ilustrasi yang ditampilkan berkaitan dengan ramburambu lalu lintas dan ilustrasi pendukung lainya Huruf : Berdasarkan pada kemampuan berbahasa anak usia pra sekolah yang baru mengenal dan belajar huruf, angka, membaca serta menulis dari segi tipografi, digunakan jenis huruf sans serif (tidak berkait) Arial rounded MT bold bertangkai tebal, sederhana, sifat huruf ini kurang formal, hangat dan bersahabat. Teks : Teks yang digunakan sederhana yaitu memberi penjelasan tentang ilustrasi rambu-rambu lalu lintas. Warna : Warna cerah dipilih karena anak- anak lebih tertarik dengan warnawarna mencolok dan warna ini dirasa mampu memberikan kesan ceria, dan juga memakai warna asli dari rambu-rambu lalu lintas itu sendiri Teknik : Cetak digital 8

11 d. Poster Gambar 1.4 Desain Poster Nama Media : Poster Ukuran : 42 x 59,6 cm Bahan : Art Paper 210 gr Ilustrasi :ilustrasi kartun menggambarkan suasana secara jenaka dan menyenangkan. Ilustrasi yang ditampilkan berkaitan dengan ramburambu lalu lintas dan ilustrasi pendukung lainya Teks : Teks yang digunakan sederhana yaitu memberi penjelasan tentang ilustrasi rambu-rambu lalu lintas. Huruf : Berdasarkan pada kemampuan berbahasa anak usia pra sekolah yang baru mengenal dan belajar huruf, angka, membaca serta menulis dari segi tipografi, digunakan jenis huruf sans serif (tidak berkait) Arial rounded MT bold bertangkai tebal, sederhana, sifat huruf ini kurang formal, hangat dan bersahabat. Warna : Warna cerah dipilih karena anak- anak lebih tertarik dengan warnawarna mencolok dan warna ini dirasa mampu memberikan kesan ceria, dan juga memakai warna asli dari rambu-rambu lalu lintas itu sendiri Teknik : digital 9

12 e. Buku mewarnai rambu-rambu lalu lintas Gambar 1.5 Desain Buku mewarnai rambu-rambu lalu lintas Nama Media : Buku mewarnai rambu-rambu lalu lintas Ukuran : 29,7 x 21 cm Bahan : Blueswhite Ilustrasi : ilustrasi kartun menggambarkan suasana secara jenaka dan menyenangkan. Ilustrasi yang ditampilkan berkaitan dengan ramburambu lalu lintas dan ilustrasi pendukung lainya Teks : Teks yang digunakan sederhana yaitu memberi penjelasan tentang ilustrasi rambu-rambu lalu lintas. Huruf : Berdasarkan pada kemampuan berbahasa anak usia pra sekolah yang baru mengenal dan belajar huruf, angka, membaca serta menulis dari segi tipografi, digunakan jenis huruf sans serif (tidak berkait) Arial rounded MT bold bertangkai tebal, sederhana, sifat huruf ini kurang formal, hangat dan bersahabat. Warna : Warna cerah dipilih karena anak- anak lebih tertarik dengan warnawarna mencolok dan warna ini dirasa mampu memberikan kesan ceria, dan juga memakai warna asli dari rambu-rambu lalu lintas itu sendiri Teknik : digital 10

13 f. Mainan menaati rambu-rambu Gambar1.6 Desain Mainan menaati rambu-rambu Nama Media : Mainan menaati rambu-rambu Ukuran : 35 x 47 cm Bahan : kayu dan stiker bontak Ilustrasi :ilustrasi kartun menggambarkan suasana secara jenaka dan menyenangkan. Ilustrasi yang ditampilkan berkaitan dengan ramburambu lalu lintas dan ilustrasi pendukung lainya Huruf : Berdasarkan pada kemampuan berbahasa anak usia pra sekolah yang baru mengenal dan belajar huruf, angka, membaca serta menulis dari segi tipografi, digunakan jenis huruf sans serif (tidak berkait) Arial rounded MT bold bertangkai tebal, sederhana, sifat huruf ini kurang formal, hangat dan bersahabat. Warna : Warna cerah dipilih karena anak- anak lebih tertarik dengan warnawarna mencolok dan warna ini dirasa mampu memberikan kesan ceria, dan juga memakai warna asli dari rambu-rambu lalu lintas itu sendiri Teknik : digital 11

14 g. Papan permainan menempatkan rambu-rambu Gambar 1.7Desain Papan permainan menempatkan rambu-rambu Nama Media : Papan permainan menempatkan rambu-rambu Ukuran : 70 x 52 cm Bahan : kayu mdf dan stiker bontak Ilustrasi : ilustrasi kartun menggambarkan suasana secara jenaka dan menyenangkan. Ilustrasi yang ditampilkan berkaitan dengan ramburambu lalu lintas dan ilustrasi pendukung lainya Teks : ajakan untuk memasang rambu-rambu Huruf : Berdasarkan pada kemampuan berbahasa anak usia pra sekolah yang baru mengenal dan belajar huruf, angka, membaca serta menulis dari segi tipografi, digunakan jenis huruf sans serif (tidak berkait) Arial rounded MT bold bertangkai tebal, sederhana, sifat huruf ini kurang formal, hangat dan bersahabat Warna : Warna cerah dipilih karena anak- anak lebih tertarik dengan warnawarna mencolok dan warna ini dirasa mampu memberikan kesan ceria, dan juga memakai warna asli dari rambu-rambu lalu lintas itu sendiri Teknik : Cetak digital 12

15 h. Buku rambu-rambu lalu lintas Gambar 1.8 Desain Buku rambu-rambu lalu lintas Nama Media : Buku rambu-rambu lalu lintas Ukuran : 13,5 x 21,5 cm Bahan : art paper 260 gr Ilustrasi :ilustrasi kartun menggambarkan suasana secara jenaka dan menyenangkan. Ilustrasi yang ditampilkan berkaitan dengan ramburambu lalu lintas dan ilustrasi pendukung lainya Teks : Teks yang digunakan sederhana yaitu memberi penjelasan tentang ilustrasi rambu-rambu lalu lintas. Huruf : Berdasarkan pada kemampuan berbahasa anak usia pra sekolah yang baru mengenal dan belajar huruf, angka, membaca serta menulis dari segi tipografi, digunakan jenis huruf sans serif (tidak berkait) Arial rounded MT bold bertangkai tebal, sederhana, sifat huruf ini kurang formal, hangat dan bersahabat. Warna : Warna cerah dipilih karena anak- anak lebih tertarik dengan warnawarna mencolok dan warna ini dirasa mampu memberikan kesan ceria, dan juga memakai warna asli dari rambu-rambu lalu lintas itu sendiri Teknik : cetak digital 13

16 i.rambu-rambu untuk simulasi Gambar 1.9 Desain Rambu-rambu untuk simulasi Nama Media : Rambu-rambu untuk simulasi Ukuran : 30 x 120 cm Bahan : kayu dan cat Ilustrasi : Rambu-rambu lalu lintas Warna : warna asli dari rambu-rambu lalu lintas itu sendiri D.KESIMPULAN Berikut ini adalah simpulan yang dapat diambil dari proses perancangan yang telah dilakukan: 1. Media yang dirancang sebagai alat peraga pengenalan rambu-rambu lalu lintas di TK Saraswati I Denpasar,berdasarkan anilisis wawancara serta analisis data baik secara aktual maupun faktual adalah.buku mewarnai,kartu,ular tangga,buku rambu-rambu,papan permainan menempatkan rambu-rambu,buku pop up, Mainan menaati rambu-rambu,poster,rambu-rambu untuk simulasi. 2. Dalam perancangan alat peraga pengenalan rambu-rambu lalu lintas TK Saraswati I Denpasar melalui proses pengerjaan desainnya meliputi pengolahan alternatif desain dan akhirnya menghasilkan desain terpilih dengan visualisai desainnya berdasarkan ilustrasi,teks/tipografi dan warna. Dimana penggunaan dari ilustrasi,teks/tipografi dan warna harusnya disesuaikan dengan konsep. Adapun konsep dasar dalam merancang media komunikasi visual ini adalah fun learning dimana fun berarti menyenangkan menggambarkan alat peraga pengajaran memberikan kesenangan,karena dunia anak-anak adalah dunia yang ceria,gembira dan menyenangkan. Sedangkan learning berarti mempelajar, anak anak mulaidiperkenalkan pengetahuan dan sebagai hal baru melalui alat peraga 14

17 pengajaran,tentu saja dalam hal ini adalah pengetahuan tentang rambu-rambu lalu lintas. 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Angka kecelakaan di Indonesia setiap tahun masih sangatlah besar, dengan melihat fenomena perilaku masyarakat dalam berlalu lintas saat ini sangat perlu adanya penanaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Beberapa fenomena perilaku buruk pengemudi atau pengendara kendaraan bermotor yang kerap kita temukan di jalan raya yaitu, pengendara tidak menggunakan helm,

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN. 3.1 Strategi Promosi

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN. 3.1 Strategi Promosi BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN 3.1 Strategi Promosi Pada perancangan promosi wisata edukasi Saung Angklung Udjo ini menggunakan strategi pendekatan pada konsumen yaitu dengan suatu pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inti permasalahan yang sebenarnya (nomena) dari gejala-gejala yang tampak di

BAB III METODE PENELITIAN. inti permasalahan yang sebenarnya (nomena) dari gejala-gejala yang tampak di BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Sebagai sebuah research humaniora, penelitian ini berusaha mengungkap inti permasalahan yang sebenarnya (nomena) dari gejala-gejala yang tampak di permukaan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP PERANCANGAN

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP PERANCANGAN BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP PERANCANGAN 3.1 Strategi Komunikasi Komunikasi massa menurut Jay Black dan Frederick O Whitney (1988) dalam I Putu Suwarbawa (2009), bahasa komunikasi massa adalah

Lebih terperinci

Kreatif Desain Tampilan Desain Gambar 4.10

Kreatif Desain Tampilan Desain    Gambar 4.10 Katalog dan Pembatas Buku Sebagai Sarana Promosi SD Saraswati 2 Denpasar Kiriman: Gd Lingga Ananta Kusuma Putra, SSn., Alumni PS. DKV ISI Denpasar Katalog Pada sub ini penulis akan membahas tentang visualisasi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi 16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi

Lebih terperinci

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Perancangan Agar promosi mencapai tujuan yang diharapkan maka promosi harus efektif, promosi yang efektif adalah promosi tersebut haruslah berbeda

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sebelum kita terjun ke lapangan untuk melakukan suatu penelitian, kita harus mempersiapkan metode atau cara apa yang akan kita lakukan untuk membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mencolok untuk dijadikan daya tariknya. Selain kemasan. hal yang penting dalam pemasaran produk.

BAB I PENDAHULUAN. yang mencolok untuk dijadikan daya tariknya. Selain kemasan. hal yang penting dalam pemasaran produk. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap produk berkeinginan mempunyai kemasan yang beragam dan bisa menarik perhatian calon konsumennya, hal ini terjadi pada produkproduk yang beredar di pasaran

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL 3.1 Tujuan Komunikasi Dalam perancangan media berupa kartu edukasi atau flashcard origami seri hewan ini, penulis mencoba menjabarkan tujuan dari perancangan kartu edukasi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Psikologi Anak. Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Psikologi Anak. Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu 14 BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Psikologi Anak Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu pada buku yang berjudul Perkembangan Anak karangan Elizabeth B. Hurlock menjelaskan,

Lebih terperinci

KAMPANYE ADOPSI ANJING KAMPUNG BALI OLEH BALI ANIMAL WELFARE ASSOCIATION DI UBUD BALI MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

KAMPANYE ADOPSI ANJING KAMPUNG BALI OLEH BALI ANIMAL WELFARE ASSOCIATION DI UBUD BALI MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL KAMPANYE ADOPSI ANJING KAMPUNG BALI OLEH BALI ANIMAL WELFARE ASSOCIATION DI UBUD BALI MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL Nama : Rizky Dwi Gusmy NIM : 2010 06 062 Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

BAB IV PEMECAHAN MASALAH BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi Konsep komunikasi yang akan digunakan dalam perancangan coffee table book tentang kesenian Lais yang berasal dari Kampung Sayang, Desa Cisayad, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. Pada kerja praktek ini penulis berusaha menemukan dan memecahkan

BAB III METODE PERANCANGAN. Pada kerja praktek ini penulis berusaha menemukan dan memecahkan 3.1 Metodologi BAB III METODE PERANCANGAN Pada kerja praktek ini penulis berusaha menemukan dan memecahkan permasalahan yang ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada pada CV. Deli s

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khalayak dengan menggunakan bahasa visual. Baik itu berupa tulisan,

BAB I PENDAHULUAN. khalayak dengan menggunakan bahasa visual. Baik itu berupa tulisan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Desain komunikasi visual merupakan disiplin ilmu yang berperan dalam penyampaian informasi, ide, konsep, ajakan dan sebagainya kepada khalayak dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN 43 BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Tujuan Komunikasi Tujuan komunikasi perancangan buku bergambar sebagai media kampanye pelestarian dan stop eksploitasi lumba-lumba ini adalah untuk mengkomunikasikan suatu

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. kepada anak dan ilustrasi akan menjadi foto lebih menarik. Dan foto yang

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. kepada anak dan ilustrasi akan menjadi foto lebih menarik. Dan foto yang BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Strategi Perancangan 3.1.1 Pendekatan Komunikasi Komunikasi banyak dilakukan melalui media foto dan gaya ilustrasi yang sederhana. Karena foto akan memberikan

Lebih terperinci

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA Perancangan Pop Up Book Asma ul Husna Dengan Teknik Lift The Flap Sebagai Media Pengenalan Pada Murid Paud INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 1) Ivanda Reza 2) Hardman Budiardjo 3) Wahyu Hidayat

Lebih terperinci

BAB III Strategi Perancangan dan Konsep Visual

BAB III Strategi Perancangan dan Konsep Visual BAB III Strategi Perancangan dan Konsep Visual 3.1 Strategi Perancangan 3.1.1 Strategi Komunikasi Strategi komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah melalui media gambar. Karena

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA. pencapaian sebuah karya yaitu media program sosialisasi advertising above the

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA. pencapaian sebuah karya yaitu media program sosialisasi advertising above the BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 4.1. Proses Analisa Produksi Media Proses analisa produksi media merupakan salah satu urutan dari beberapa kinerja yang sistematis dalam rancangan yang dibuat oleh penulis

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan 5.1.1 Konsep Tema Perancangan Pada perancangan Desain Label Kemasan Produk Usaha Kecil Menengah (UKM) Susu Kacang Kedelai Milky Soya akan dirancang

Lebih terperinci

BAB IV STATEGI KREATIF

BAB IV STATEGI KREATIF BAB IV STATEGI KREATIF IV.1 Konsep Verbal IV.1.1 Konsep Logo Konsep dari logo kampanye ini adalah visualisasi orang tua yang merangkul anaknya yang melambangkan suatu kedekatan, dengan perbedaan bentuk

Lebih terperinci

Poster, X-Baner, Dan Flyer Sebagai Sarana Promosi Aromas Café Di Legian Kuta Bali Kiriman: I Ketut Baskara Program Studi Desain Komunikasi Visual

Poster, X-Baner, Dan Flyer Sebagai Sarana Promosi Aromas Café Di Legian Kuta Bali Kiriman: I Ketut Baskara Program Studi Desain Komunikasi Visual Poster, X-Baner, Dan Flyer Sebagai Sarana Promosi Aromas Café Di Legian Kuta Bali Kiriman: I Ketut Baskara Program Studi Desain Komunikasi Visual Jurusan Desain ISI Denpasar I Poster Pada sub ini mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Visual Dengan menggunakan gaya ilustrasi sederhana, dan gaya potong tempel yang sangat dekat dengan kegiatan anak-anak tk/sd yaitu kerajinan tangan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Perancangan 3.1.1 Strategi Komunikasi Tujuan dari perancangan ini adalah memberikan pengetahuan kepada anak-anak mengenai pahlawan kemerdekaan

Lebih terperinci

BAB III. LAPORAN KERJA PRAKTEK 3.1 Peranan Penulis Dalam Perusahaan

BAB III. LAPORAN KERJA PRAKTEK 3.1 Peranan Penulis Dalam Perusahaan BAB III LAPORAN KERJA PRAKTEK 3.1 Peranan Penulis Dalam Perusahaan Penulis melakukan kerja praktek disebuah Instansi Pemerintah yang ada di Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, instansi tersebut

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori Landasan teori berfungsi sebagai arah & batasan dalam konsep berfikir sehingga proses perancangan media interaktif ini berada pada arah dan ruang lingkup yang jelas dan

Lebih terperinci

BAB V RINCIAN TUGAS. : Art Paper 210gr

BAB V RINCIAN TUGAS. : Art Paper 210gr BAB V RINCIAN TUGAS 5.1 Cakupan Teknis Pengerjaan Cakupan teknis pengerjaan visual dalam Perancangan Branding Taman Budaya Jawa Barat meliputi media-media tercetak sebagai berikut: a. Poster Finishing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Suatu penelitian ilmiah dilakukan secara objektif, sistematis, dan menggunakan prosedur atau metode penelitian yang tepat untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA : Poster Jejak Rupa Pameran Lukisan Bali PENCIPTA : Cokorda Alit Artawan, S.Sn.,M.Sn SEBAGAI MEDIA PROMOSI PAMERAN JEJAK RUPA LUKISAN BALI Dalam Rangka

Lebih terperinci

BAB IV PRODUKSI MEDIA

BAB IV PRODUKSI MEDIA BAB IV PRODUKSI MEDIA 4.1 Gambaran Media Produksi Berdasarkan data dan informasi lapangan yang penulis dapat, maka penulis kemudian menggunakan beragam elemen desain grafis (garis, bidang, ruang gempal,

Lebih terperinci

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN TAMPILAN BUKU 1. Format desain Format desain buku menggunakan ukuran 21 cm x 19,5 cm tebal 0,5 cm jumlah halaman 80, dibuat dengan bentuk yang tidak biasa ini dengan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Pada perancangan desain peta dan buku wisata diperlukan keterkaitan antara rancangan produk dengan lingkungan disekitarnya. Hasil rancangan produk

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PERMAINAN PAPAN HARTA TERPENDAM"

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PERMAINAN PAPAN HARTA TERPENDAM PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PERMAINAN PAPAN HARTA TERPENDAM" Ben Hardy Kos Pisang Ijo, Jln. K.H Syahdan no. 16B, 081245787711, benhardy.dkv@gmail.com Satya Yudha Azwir S.Sn ABSTRAK TUJUAN PENELITIAN

Lebih terperinci

Gambar 6. Proses Permainan Interaktif Saat di Buka Sumber : Ferdiansyah Choirull Zein

Gambar 6. Proses Permainan Interaktif Saat di Buka Sumber : Ferdiansyah Choirull Zein BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Tampilan Permainan Interaktif 1. Format Ukuran Papan Permainan Format ukuran yang digunakan penulis adalah 43cm x 43cm dengan ketebalan papan adalah 3mm. Dengan ukuran

Lebih terperinci

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI IV.1 Pra Produksi Sebelum memasuki tahap produksi, tahapan yang dilalui dalam suatu perancangan media yaitu : IV.1.1 Sketsa Yaitu proses awal dari sebuah perancangan yang

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Perancangan sign system dan media informasi pada Museum Geologi Bandung dibuat dengan dilatarbelakangi oleh data-data yang nyata

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada PT. Maxima

BAB III METODE PERANCANGAN. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada PT. Maxima 3.1 Metodologi BAB III METODE PERANCANGAN Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada PT. Maxima Cipta Media. Permasalahan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP KESIMPULAN Yopi Samsul Arifin, 2016 Kajian Visual Pada Desain Uang Kertas Rupiah Semua Pecahan Emisi Terakhir

BAB V PENUTUP KESIMPULAN Yopi Samsul Arifin, 2016 Kajian Visual Pada Desain Uang Kertas Rupiah Semua Pecahan Emisi Terakhir 254 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Uang kertas rupiah merupakan alat pembayaran yang sah dan mata uang resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dicetak dan diatur penggunaannya oleh Bank Indonesia dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode merupakan suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian adalah semua kegiatan pencarian penyelidikan

Lebih terperinci

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA KAMPANYE PELESTARIAN TARI PENDET DI PROVINSI BALI

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA KAMPANYE PELESTARIAN TARI PENDET DI PROVINSI BALI ARTIKEL ILMIAH DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA KAMPANYE PELESTARIAN TARI PENDET DI PROVINSI BALI OLEH : I GUSTI NGURAH ARI YUSVYANTARA NIM : 2006 06 008 PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL JURUSAN

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Visual Menggunakan layout yang disesuaikan dengan teknologi dan kamera masa kini, didukung dengan penggunaan garis bantu dan elemen desain yang

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL IM3 SEBAGAI PRODUK KARTU PERDANA INDOSAT TBK

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL IM3 SEBAGAI PRODUK KARTU PERDANA INDOSAT TBK BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL IM3 SEBAGAI PRODUK KARTU PERDANA INDOSAT TBK 3.1 Strategi Komunikasi Strategi komunikasi dalam pembuatan konsep perancangan IM3 sebagai produk kartu perdana

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1. Format Teknis Buku 5.1.1. Struktur Buku Spesifikasi dari buku yaitu: Ukuran : 21,5 cm x 21,5 cm Tebal Buku : 2,2 cm Jenis cover Material : Hardcover : Kertas Art

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam 72 Persen Keluarga Indonesia Pengguna Sepeda

BAB I PENDAHULUAN.  dalam 72 Persen Keluarga Indonesia Pengguna Sepeda BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sarana transportasi massal di Indonesia yang minim menjadi penyebab mengapa masyarakat lebih memilih kendaraan pribadi sebagai pilihan utama, baik itu sepeda motor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (On-line), (29 Oktober 2016). 2

BAB I PENDAHULUAN. (On-line),  (29 Oktober 2016). 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengaruh era globalisasi di segala bidang kehidupan berbangsa dan bernegara di masa kini tidak dapat terelakkan dan sudah dirasakan akibatnya, hampir di semua negara,

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. media promosi untuk membantu menjual jasa yang ditawarkan serta kurang

BAB III METODE PERANCANGAN. media promosi untuk membantu menjual jasa yang ditawarkan serta kurang 3.1 Metodologi BAB III METODE PERANCANGAN Dalam kerja praktek ini penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada pada CV. Kemenangan Transport.

Lebih terperinci

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Didalam suatu perancangan diperlukan strategi yang dapat mendukung dan memenuhi tujuan dari perancangan tersebut. Dalam perancangan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat adalah mengenai tentang media informasi yang berhubungan dengan masalah yang dibahas sebelumnya

Lebih terperinci

II. METODE PERANCANGAN

II. METODE PERANCANGAN II. METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas (State Of Arts) Kurangnya kesadaran masyarakat dalam hal ketertiban juga kurangnya edukasi masyarakat sejak dini membuat ketertiban di Indonesia belum dapat diterapkan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan sangat di butuhkan termasuk dalam mempromosikan dan menyebarkan informasi, begitu pula halnya untuk perhiasan khas suku

Lebih terperinci

: Coreldraw 12, Adobe Photoshop CS. : Glossy paper 120gr. : Foto Pasar Wisata Tawangmangu, foto obyek. wisata sekitar

: Coreldraw 12, Adobe Photoshop CS. : Glossy paper 120gr. : Foto Pasar Wisata Tawangmangu, foto obyek. wisata sekitar Visualisasi 3. Poster : Coreldraw 12, Adobe Photoshop CS : A3(29,7 x 42 cm) c. Format : Potrait d. Bahan : Glossy paper 120gr e. Identitas : Logo, Byline, bodycopy f. Ilustrasi : Foto Pasar Wisata Tawangmangu,

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL 1.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan sangat di butuhkan termasuk dalam mempromosikan dan menyebarkan informasi, begitu pula dengan sebuah komunitas agar dapat

Lebih terperinci

FOTOGRAFI MODEL SEBAGAI BAGIAN PROMOSI LEMBAGA PENDIDIKAN MODEL STUDIO MODEL SOLO

FOTOGRAFI MODEL SEBAGAI BAGIAN PROMOSI LEMBAGA PENDIDIKAN MODEL STUDIO MODEL SOLO 38 PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR FOTOGRAFI MODEL SEBAGAI BAGIAN PROMOSI LEMBAGA PENDIDIKAN MODEL STUDIO MODEL SOLO Diajukan Untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir Guna Melengkapi dan Memenuhi Syarat dalam Meraih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan untuk memecahkan suatu permasalahan yang akan diteliti. Metode penelitian merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI. Proses perancangan dan pembuatan karya ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak di antaranya:

BAB II METODOLOGI. Proses perancangan dan pembuatan karya ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak di antaranya: BAB II METODOLOGI A. Tujuan dan Manfaat Perancangan 1. Tujuan Perancangan Adapun yang menjadi tujuan perancangan buku pengetahuan bergambar Mengenal Tokoh & Karakter Wayang Purwa (Dewa) ini adalah: 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri dari gugusan pulau pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Kekayaan alam yang dimiliki oleh negeri ini telah dikenal

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1. Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat mengenai identitas Kota Bandung ini adalah dengan merancang identitas yang dapat memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. waktu untuk berkendara setiap saat, padahal itu merupakan salah satu cara untuk

BAB I PENDAHULUAN. waktu untuk berkendara setiap saat, padahal itu merupakan salah satu cara untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemacetan di wilayah Jakarta dan sekitarnya sudah tidak perlu dipertanyakan lagi, masalah tersebut sudah lama muncul dan mengganggu karena kemacetan menyita waktu

Lebih terperinci

BAB 5 METODE PERANCANGAN

BAB 5 METODE PERANCANGAN BAB 5 METODE PERANCANGAN 5.1 Logo Kampanye Gambar 5.1 : Logo Kampanye tanimini Logo utama kampanye tanimini terdiri dari logogram dan logotype. Logogram tanimini berupa pot dan bentuk bangunan rumah dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Di dalam desain komunikasi visual mempunyai cakupan yang sangat

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Di dalam desain komunikasi visual mempunyai cakupan yang sangat BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Di dalam desain komunikasi visual mempunyai cakupan yang sangat luas, oleh karena itu dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif,

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi Perancangan dalam pembuatan media informasi snorkeling sebagai promosi wisata alam bawah laut Pantai Teluk Limau ini adalah

Lebih terperinci

IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Komersil (Perusahaan) Sasaran Karya Perancangan Branding pada produk sayuran hidroponik dan organik merek AVA FARM. AVA FARM merupakan usaha penjualan sayur yang bergerak

Lebih terperinci

Gambar 3. Contoh prinsip keseimbangan horizontal

Gambar 3. Contoh prinsip keseimbangan horizontal Prinsip Desain Komunikasi Visual Perancangan Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Imunisasi Campak Di Denpasar Bali Kiriman I Ketut Baskara, Mahasiswa PS. Desain Komunikasi Visual ISI Denpasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kota yang terkenal sebagai Kota Batik tersebut mengalami peningkatan dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kota yang terkenal sebagai Kota Batik tersebut mengalami peningkatan dari tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Solo merupakan salah satu kota yang tengah berkembang di bidang kepariwisataan Indonesia, ini terbukti dari jumlah wisatawan yang berkunjung ke kota yang terkenal

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Logo Rumah Makan Selera Makassar Gambar 27: Hasil Visual Logo Rumah Makan Selera Makassar Konsep Unsur bentuk kipas yang telah disederhanakan menjadi lambang perpaduan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena yang sering dijumpai di Kota Bandung diantaranya yaitu banyaknya pengguna sepeda motor di jalan raya, khususnya di jam-jam tertentu, seperti saat jam

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Buku GSM Gambar 5.1 Buku GSM Standar grafis manual ini adalah buku yang berisikan penjelasan mengenai logo, mulai dari bentuk, warna, tipografi, proporsi ukuran, aturan

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA. logo hotel dan menggunakan foto menu free breakfast sebagai program promosi

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA. logo hotel dan menggunakan foto menu free breakfast sebagai program promosi 80 BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 4.1 Konsep Media pembuatan desain pada media utama dan media pendukung dalam promosi ini menggunakan warna merah dan kuning yang merupakan warna dari logo hotel dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Seperti yang sebelumnya telah dijelaskan sekilas pada bab satu, bahwa dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Workshop adalah sebuah acara pembelajaran yang singkat dan intensif, dengan topik yang relatif sempit, dan biasanya menekankan pertukaran informasi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuan yang diharapkan. Metode penelitian sebagai pengamatan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuan yang diharapkan. Metode penelitian sebagai pengamatan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Metode penelitian sebagai pengamatan yang sistematik atas gejala-gejala

Lebih terperinci

BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN

BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN 28 BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN 5.1 Logo / Brand Logotype Dengan menggunakan huruf Goudy Old Style yang merupakan jenis huruf yang masuk ke kategori serif, yang dapat diartikan sebagai huruf yang

Lebih terperinci

BAB III SRATEGI KONSEP DAN PERANCANGAN VISUAL

BAB III SRATEGI KONSEP DAN PERANCANGAN VISUAL BAB III SRATEGI KONSEP DAN PERANCANGAN VISUAL 3.1. Strategi Perancangan Berdasarkan beberapa masalah yang telah dituliskan diatas, maka ditetapkan media promosi cetak sebagai media yang cocok sebagai alternatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Jakarta merupakan kota terbesar di Indonesia yang dikelilingi beberapa wilayah di sekitarnya sebagai kota penyangga yang terdiri dari Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Untuk merancang Logo dan katalog produk profile hotel budget Bangkalan sesuai dengan bidang keilmuan Desain Komunikasi Visual, maka metode

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. dengan buku panduan ini, sebagai salah satu dari media komunikasi visual buku

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. dengan buku panduan ini, sebagai salah satu dari media komunikasi visual buku BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Tujuan Komunikasi Berbagai cara dapat dilakukan untuk membuat suatu informasi atau pesan bisa dengan mudah disampaikan tentunya secara efektif dan menarik.

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 4.1 Konsep Media Konsep media pada perancangan kartu edukasi atau flashcard origami seri hewan yang berukuran 17,6cm x 25cm x 0,2 cm yaitu dengan membuat layout yang menarik

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 35 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN Setelah melalui proses pencarian data, pemilihan strategi kreatif dan strategi visual berikut adalah perancangan logo museum sebagai identitas visual dan eksekusi itemitem

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kredit dalam upaya mengurangi resiko kredit macet.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kredit dalam upaya mengurangi resiko kredit macet. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang akan penulis teliti adalah pelaksanaan pengawasan kredit dalam upaya mengurangi resiko kredit macet. 3.2 Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Khalayak Sasaran Segmentasi dari khalayak sasaran yang dituju dalam perancangan media promosi kemasam ini meliputi beberapa faktor diantaranya adalah

Lebih terperinci

Melakukan Praktik Perwajahan Kartu Nama / Stefanus Y. A. D / 2013

Melakukan Praktik Perwajahan Kartu Nama / Stefanus Y. A. D / 2013 1 KATA PENGANTAR Bahan ajar ini mempelajari tentang bagaimana merancang perwajahan kartu nama. Merancang perwajahan kartu nama merupakan kemampuan dasar yang sebaiknya dimiliki oleh para peserta didik

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 1.1. Judul Judul buku yang dipilih sengaja menggunakan bahasa yang sederhana dan langsung mengena yaitu Kumpulan Cerita Interaktif Nusantara, mengingat target utama adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Berdasarkan Undang-Undang 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Berdasarkan Undang-Undang 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, sepeda motor yang tidak memenuhi persyaratan teknis merupakan sebuah pelangaran lalu

Lebih terperinci

Prinsip Desain poster

Prinsip Desain poster Desain Poster Pengertian Poster Poster adalah gambar pada selembar kertas berukuran besar yang digantung atau ditempel di dinding atau permukaan lain. Poster merupakan alat untuk mengiklannkan sesuatu,

Lebih terperinci

UKDW BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengenalan pola adalah proses mengenali suatu objek berdasarkan data yang tersedia. Dengan pengenalan pola, komputer dapat mengenali pola dan bentuk yang dikenali

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Proses pembagian kuesioner di sekolah Sumber : Dokumentasi pribadi

Gambar 3.1 Proses pembagian kuesioner di sekolah Sumber : Dokumentasi pribadi BAB III STRATEGI KOMUNIKASI 3.1 Analisis 3.1.1 Hasil Penelitian 3.1.1.1 Hasil Kuesioner Kuesioner di bagikan di 3 Sekolah Dasar kepada para siswa kelas 5 dan 6 dengan total 106 siswa, dengan rincian :

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. (1999:63), adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

III METODE PENELITIAN. (1999:63), adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif yaitu metode yang bertujuan menggambarkan suatu keadaan secara objektif. Menurut

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Logo Gambar 5.1 Logo Baru Museum Batik Danar Hadi Dalam promosi Museum Batik Danar Hadi memang diperlukan adanya logo yang berguna sebagai suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN BAB III METODOLOGI PERANCANGAN Dalam halaman ini, akan dibahas tentang langkah-langkah metodologi dan perancangan yang akan digunakan dalam menyelesaikan karya. 3.1 Metodologi Metodologi yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ( Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia Tahun 2013 )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ( Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia Tahun 2013 ) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena kenaikan jumlah populasi kendaraan pada tiap tahunnya di Indonesia yang terdiri dari mobil penumpang, bis, truk, dan sepeda motor membawa berbagai

Lebih terperinci

BAB V VISUALISASI KARYA

BAB V VISUALISASI KARYA BAB V VISUALISASI KARYA A. Media Digital 1. Website Beranda 80 Profil 81 Pendaftaran 82 Reguler Program 83 Holiday Program 84 Fasilitas 85 Galeri 86 Kontak 87 88 Media bahan Ukuran Ilustrasi Desain : Internet

Lebih terperinci

Tipografi Aplikatif PENGGUNAN HURUF DISPLAY. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 10Fakultas FAKULTAS TEKNI PERENCANAAN DAN DESAIN

Tipografi Aplikatif PENGGUNAN HURUF DISPLAY. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 10Fakultas FAKULTAS TEKNI PERENCANAAN DAN DESAIN Modul ke: PENGGUNAN HURUF DISPLAY 10Fakultas FAKULTAS TEKNI PERENCANAAN DAN DESAIN Program Studi DESAIN PRODUK Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si Anatomi Paragraf DISPLAY DISPLAY DISPLAY DISPLAY Adalah memamerkan

Lebih terperinci

Konsep Dasar DKV sebagai Sarana Informasi Pencegahan Hiv/Aids Kiriman: I Putu Gede Mertanaya, Mahasiswa PS. DKV ISI Denpasar Konsep merupakan

Konsep Dasar DKV sebagai Sarana Informasi Pencegahan Hiv/Aids Kiriman: I Putu Gede Mertanaya, Mahasiswa PS. DKV ISI Denpasar Konsep merupakan Konsep Dasar DKV sebagai Sarana Informasi Pencegahan Hiv/Aids Kiriman: I Putu Gede Mertanaya, Mahasiswa PS. DKV ISI Denpasar Konsep merupakan kerangka atau menterjemahkan ide kedalam bentuk karya. Tanpa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif BAB III METODE PENELITIAN A.Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis. Metode penelitian deskriptif analisis digunakan untuk mengaji tuturan dalam

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Chocodot sebagai salah satu oleh-oleh khas Kabupaten Garut, merupakan sebuah produk penuh kreativitas dan keberanian dalam membuat dan mengeluarkan sesuatu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu permasalahan yang selalu dihadapi kota-kota besar seperti Jakarta maupun Bandung adalah masalah lalu lintas. Hal tersebut terbukti dengan angka kemacetan

Lebih terperinci

PRODUKSI MEDIA PR CETAK

PRODUKSI MEDIA PR CETAK Modul ke: PRODUKSI MEDIA PR CETAK SIMULASI PRODUKSI POSTER Fakultas FIKOM Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Enjang Pera Irawan, S.Sos, M.I.Kom Pengertian Poster Poster merupakan media

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI PEMBELAJARAN TERTIB BERLALU LINTAS BERBASIS ANDROID

RANCANG BANGUN APLIKASI PEMBELAJARAN TERTIB BERLALU LINTAS BERBASIS ANDROID RANCANG BANGUN APLIKASI PEMBELAJARAN TERTIB BERLALU LINTAS BERBASIS ANDROID Makalah Program Studi Teknik Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika Diajukan oleh : Banar Satria Miarji Hernawan Sulistyanto,S.T.,M.T

Lebih terperinci