BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ( Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia Tahun 2013 )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ( Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia Tahun 2013 )"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena kenaikan jumlah populasi kendaraan pada tiap tahunnya di Indonesia yang terdiri dari mobil penumpang, bis, truk, dan sepeda motor membawa berbagai dampak bagi masyarakat baik dampak positif ataupun negatif. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa sejak tahun 1987 hingga tahun 2012 jumlah kendaraan bermotor di Indonesia terus naik pertahunnya, pada tahun 2012 jumlah kendaraan bermotor mencapai angka unit yang terdiri dari mobil penumpang, bis, truk, dan sepeda motor bandingkan saja jumlah kendaraan pada tahun 2010 yang hanya pada angka unit ( Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia Tahun 2013 ), kenaikan hampir 20 ribu unit kendaraan dalam jangka waktu hanya 2 tahun tentu bukanlah kenaikan yang sedikit. Hal ini tentunya tidak terlepas dari perkembangan dan pertumbuhan penduduk, ekonomi, sosial, dan berbagai hal lain, namun seperti halnya fenomena lain yang terjadi di lingkungan masyarakat dan sosial selalu memiliki efek positif dan negatif. Dampak positif yang diakibatkan dari kenaikan jumlah kendaraan ini bagi masyarakat bisa menjadi indikator yang baik seperti pertumbuhan ekonomi, pemerataan tingkat ekonomi dan sosial, dan berbagai hal lain. Hal ini tentu tidak menjadi masalah bagi masyarakat karena bersifat positif dan membangun. Namun bagaimana dengan dampak negatif yang muncul dari kenaikan jumlah kendaraan tersebut, tentu menjadi masalah tersendiri yang terus mengepung dan mengintai masyarakat dai lingkungan sosialnya. Berbagai dampak negatif yang ditimbulkan dari kenaikan jumlah populasi kendaraan diantaranya adalah kemacetan, polusi, dan tindak kejahatan berupa pencurian kendaraan bermotor, tiga masalah ini yang selalu menjadi efek dari kenaikan jumlah kendaraan di suatu negara ataupun daerah dan selalu meresahkan warga masyarakat. Dari tiga permasalahan tersebut, kasus pencurian kendaraan bermotor adalah sebuah masalah sosial yang selalu menghantui setiap warga masyarakat, rasa aman menjadi sesuatu yang sulit didapatkan, hal ini dapat dilihat dari data statistik yang dihimpun oleh Badan 1

2 Pusat Statistik (BPS) Indonesia bahwa kasus pencurian kendaraan bermotor sejak tahun 2009 hingga tahun 2012 terus mengalami peningkatan, pada tahun 2009 terjadi sebanyak kasus pencuriaan kendaraan bermotor, kemudian kembali mengalami kenaikan jumlah menjadi kasus pada 2010 serta menjadi kasus pada 2011, sementara pada tahun 2012 kasus pencurian kendaraan bermotor menjadi kasus ( Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia Tahun 2013 ). Melihat data ini maka dapat disimpulkan bahwa permasalahan pencurian kendaraan bermotor di Indonesia menjadi satu masalah yang harus mendapat perhatian khusus dan segera ditangani agar tidak semakin meluas dan terus meningkat pada tahun - tahun mendatang. Berdasarkan data statistik hasil survei kasus pencurian kendaraan bermotor yang telah dihimpun oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia dan data statistik jumlah kendaraan bermotor di Indonesia, maka kendaraan bermotor yang paling rawan dan sering menjadi objek pencurian adalah sepeda motor. Hal ini dapat disimpulkan dengan melihat hasil survei data jumlah kepemilikan kendaraan berupa sepeda motor lebih tinggi dibandingkan kepemilikan kendaraan lain, tercatat pada tahun 2012 kepemilikan sepeda motor mencapai unit, jumlah ini terpaut sangat jauh dibandingkan kepemilikan mobil penumpang, truk, ataupun bis ( Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia Tahun 2013 ). Berdasarkan data tersebut maka sepeda motor dapat menjadi sasaran utama bagi perampok atau pencuri kendaraan bermotor karena disamping jumlah unit yang sangat banyak, sepeda motor juga lebih mudah dicuri dibandingkan kendaraan lain seperti mobil penumpang, bis, bahkan truk. Fenomena tingginya kepemilikan sepeda motor di lingkungan masyarakat Indonesia tidak terlepas dari faktor ekonomi yang masih bertumbuh dan berkembang, selain itu harga yang cukup terjangkau menjadikan kepemilikan sepeda motor lebih tinggi dibandingkan kendaraan lain. Alasan mengapa sepeda motor menjadi objek kejahatan pencurian kendaraan bermotor yang paling rawan disebabkan oleh selain jumlahnya yang semakin lama semakin banyak juga karena kebanyakan sepeda motor tidak dilengkapi dengan alat pengaman yang benar - benar menyulitkan para pelaku 2

3 pencurian, bahkan secara umum hampir semua sepeda motor hanya memiliki satu sistem pengaman yaitu kunci stang atau setir. Kondisi ini semakin memburuk dengan tidak adanya alat pengaman yang benar - benar spesifik untuk sepeda motor. Alasan lain yang juga menjadi pemicu tingginya tindak pencurian sepeda motor adalah seringnya pengguna atau pemilik sepeda motor lupa untuk memasang atau menggunakan kunci ganda pada kendaraan mereka. Hal ini sering terjadi karena belum ada sebuah teknologi atau sign system sebagai sebuah tanda pada pengguna untuk memasang atau menggunakan kunci ganda pada kendaraan mereka agar lebih aman dan lebih sulit untuk dicuri. 1.2 Identifikasi Masalah Berikut identifikasi masalah pada penelitian ini berdasarkan uraian dari latar belakang masalah : a. Jumlah populasi kendaraan pada tiap tahunnya di Indonesia terus mengalami kenaikan. b. Kenaikan yang terus menerus secara signifikan setiap tahunnya membawa dampak positif dan negatif di masyarakat. c. Salah satu dampak negatif yang muncul dan menjadi keresahan tersendiri bagi masyarakat adalah pencurian kendaraan bermotor. d. Kendaraan bermotor yang paling rawan dan sering menjadi objek pencurian adalah sepeda motor, karena disamping jumlah unit yang sangat banyak, sepeda motor juga lebih mudah dicuri dibandingkan kendaraan lain. e. Sepeda motor tidak dilengkapi dengan alat pengaman yang benar - benar menyulitkan para pelaku pencurian. f. Pengguna sepeda motor seringkali lupa untuk memasang kunci ganda pada kendaraan mereka. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan poin latar belakang masalah dan identifikasi masalah maka beberapa poin rumusan masalah yang dapat disusun adalah sebagai berikut : 3

4 a. Bagaimana merancang sebuah alat pengingat untuk memasang kunci ganda pada sepeda motor. b. Penggunaan sistem pengingat bagaimanakah yang digunakan agar alat dapat bekerja secara efektif dan efisien. 1.4 Batasan Masalah Berdasarkan uraian poin poin sebelumnya maka dapat disimpulkan beberapa batasan masalah adalah sebagai berikut : a. Pada penelitian ini jenis motor yang dijadikan objek penelitian adalah jenis motor matic, karena pada beberapa tahun terakhir pengguna sepeda motor di Indonesia lebih memilih sepeda motor dengan jenis matic ketimbang yang lain. ( Sumber : Data Penjualan Merk Yamaha dan Honda di Bandung pada tahun 2011 dan Data AISI 2014 ) b. Wilayah survei atau penelitian adalah wilayah Kotamadya Bandung, Jawa Barat, hal ini dikarenakan wilayah Kotamadya Bandung merupakan salah satu wilayah di provinsi Jawa Barat yang memiliki kecenderungan tindak kriminal pencurian kendaraan bermotor yang cukup tinggi. ( Sumber : Polrestabes Bandung Unit Ranmor 2014 ) 1.5 Tujuan Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Merancang sebuah alat alat pengingat untuk memasang kunci ganda pada sepeda motor. b. Menentukan sistem pengingat yang digunakan agar alat dapat bekerja secara efektif dan efisien. 1.6 Manfaat Manfaat dari penelitian yang sedang dilakukan ini adalah sebagai berikut : a. Memberikan alat pengingat untuk memasang kunci ganda pada sepeda motor, yang nantinya berdampak pada keamanan kendaraan. 4

5 b. Menurunkan jumlah tindak kejahatan pencurian kendaraan bermotor di wilayah Kotamadya Bandung, khususnya sepeda motor. 1.7 Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian tentang perancangan alat pengingat pemasangan kunci ganda pada sepeda motor ini menggunakan dua metode penelitian, dimana metode ini akan diterapkan pada dua proses, yaitu proses pengumpulan data, pustaka, dan dokumentasi, dimana metode ini akan dilakukan untuk mengumpulkan berbagai data yang akan digunakan sebagai materi awal untuk memulai penelitian dan pengamatan, kemudian data yang sudah didapatkan akan digunakan untuk membuat berbagai kemungkinan kemungkinan solusi untuk menyelesaikan permasalahan atau fenomena yang dibahas. Setelah data dan kemungkinan kemungkinan solusi telah disusun maka akan dilanjutkan dengan metode penelitian eksperimen atau percobaan, dimana metode ini akan digunakan untuk mencari berbagai macam kemungkinan solusi yang akan diterapkan untuk mengatasi permasalahan yang diangkat, metode kedua ini bisa dikatakan merupakan metode untuk mengerjakan proses perancangan alat. Pada proses pengumpulan data, pustaka, dan dokumentasi metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, dimana dikenal juga dengan pengumpulan data secara kualitatif dan kuantitatif, namun yang akan digunakan pada penelitian ini adalah pengumpulan data secara kuantitatif saja. Hal ini dikarenakan pengumpulan data secara kuantitatif sudah mampu mendeskripsikan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, serta data kuantitatif sudah dapat menggambarkan data secara kualitatif. Metode deskriptif sendiri merupakan sebuah metode yang banyak digunakan untuk meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta fakta, sifat sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Secara harfiah, metode deskriptif adalah sebuah metode penelitian 5

6 untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, dengan metode seperti ini tidak hanya akan memberikan gambaran terhadap fenomena fenomena, tetapi juga menerangkan hubungan, menguji hipotesis hipotesis, membuat prediksi serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan. Penggunaan metode deskriptif pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara nyata terhadap fenomena yang diangkat. Metode penelitian secara deskriptif ini akan menggunakan beberapa teknik untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian diantaranya teknik survei dan kepustakaan atau dokumenter. Teknik survei yang dapat dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang terkait dengan usaha pemecahan fenomena masalah yang diangkat dapat dilakukan dengan cara wawancara, observasi, pembagian kuisoner, serta mencari data dan informasi yang valid baik dari narasumber, buku, jurnal, berita, maupun berbagai dokumentasi lapangan. Pada proses selanjutnya yaitu proses perancangan maka metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen atau percobaan. Dimana teknik yang paling efektif dan efisien untuk digunakan pada proses ini adalah teknik comparative experiment. Eksperimen sendiri merupakan sebuah kegiatan observasi di bawah kondisi buatan ( artificial condition ) di mana kondisi tersebut dibuat dan diatur oleh peneliti. Tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat serta seberapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan memberikan perlakuan perlakuan tertentu pada objek eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan. Berbagai eksperimen dan percobaan dilakukan untuk menguji hipotesis serta untuk menemukan hubungan hubungan kausal yang baru. Eksperimen atau percobaan bukanlah merupakan titik akhir atau tujuan yang diinginkan dalam penelitian. Percobaan hanya merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan, karena itu sering kali ada kritik kritik dan saran terhadap metode eksperimen yang telah dilakukan. Dengan metode eksperimen ini maka akan menghasilkan berbagai macam hipotesa dan kemungkinan tentang hasil akhir dari proses perancangan alat pengingat pemasangan kunci ganda pada sepeda motor yang sudah memiliki 6

7 kontrol dari hasil metode penelitian deskriptif dan analisanya pada tahap sebelumnya. 1.8 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan penelitian perancangan alat pengingat pemasangan kunci ganda pada sepeda motor ini akan memiliki urutan sebagai berikut : Bab I berupa pendahuluan yang akan memaparkan gambaran pelaksanaan penelitian tentang perancangan alat pengingat pemasangan kunci ganda pada sepeda motor. Bab II merupakan pengamatan dan tinjauan pustaka yang dikumpulkan dari berbagai sumber yang valid dan mendukung proses penelitian perancangan alat pengingat pemasangan kunci ganda pada sepeda motor. Bab III akan menyajikan berbagai data dan tinjauan lapangan yang mendukung data data yang ada pada tinjauan pustaka. Bab IV, pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses perancangan dan proses desain yang ditinjau dari berbagai aspek dan unsur unsur desain yang terkait dengan perancangan alat pengingat pemasangan kunci ganda pada sepeda motor. Bab V, merupakan hasil akhir dan kesimpulan dari pelaksaan kegiatan penelitian tentang perancangan alat pengingat pemasangan kunci ganda pada sepeda motor serta saran yang akan menunjang kegiatan penelitian selanjutnya. 7

8 1.9 Jadwal Kegiatan berikut ini : Jadwal kegiatan dari kegiatan penelitian ini direncanakan seperti tabel Tabel 1.1 : Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Penelitian JENIS NO KEGIATAN Pengajuan 5 1 Judul Pengerjaan 2 Proposal Tugas Akhir Pengumpulan 3 Data 1 4 Bimbingan 5 Preview 1 6 Revisi 1 Pengumpulan 7 Data 2 8 Bimbingan 9 Preview 2 10 Revisi 2 Analisa Data dan 11 Proses Perancangan Proses 12 Eksperimen Produk Menyelesaikan 13 Pembuatan Produk 14 Sidang Akhir Menyusun 15 Laporan Tugas Akhir JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI Sumber : Data Penulis

9 1.10 Tahapan Perancangan Tahapan perancangan yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : NO TAHAPAN TUJUAN STRATEGI Latar Belakang Masalah Data Literatur Data Lapangan Alternatif Desain Tabel 1.2 : Tahapan Perancangan Menentukan fenomena yang akan diangkat Menemukan masalah dalam fenomena Menentukan ruang lingkup masalah Menemukan informasi dan data yang mendukung penelitian Menemukan data faktual dan aktual terkait penelitian Menemukan data yang dapat mendukung data literatur Mengetahui kondisi nyata yang terjadi di lingkungan penelitian Membuat sebuah alternatif desain yang diperkirakan dapat menyelesaikan permasalahan Menemukan gambaran bentuk visual dan teknis operasional alat Observasi Fenomena Studi Kasus Pencarian informasi dari berbagai sumber yang valid ( buku, jurnal, majalah, artikel, berita, dan lain sebagainya ) Observasi dan Studi Kasus Survei Lapangan di wilayah Kotamadya Bandung Wawancara dan Kuisoner Studi Desain ( bentuk, fungsi, teknis, material, dimensi, dll ) Menyimpulkan dari data yang sudah terkumpul 5 6 Pembuatan Model Pembuatan Prototipe 7 Kesimpulan Memberikan gambaran 3 dimensi alat yang akan dibuat Mengetahui kelemahan dan kelebihan setiap model Menentukan model yang akan dijadikan prototipe Membuat alat siap uji sesuai dengan model yang terpilih Melakukan demonstrasi penggunaan alat Menentukan kesimpulan dari hasil penelitian Memberikan saran dan rekomendasi terhadap penelitian Sumber : Data Penulis 2015 Membuat lebih dari 1 model Melakukan eksperimen Mengkomparasi setiap model Diskusi sebelum pembuatan Pengawasan saat pembuatan Analisa dan evaluasi proses penelitian 9

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Istilah difabel sebagai kepanjangan dari Different Abled People atau orang yang memiliki kemampuan berbeda, sudah dikenal sejak tahun 1988. Istilah tersebut secara

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PENGINGAT PEMASANGAN KUNCI GANDA EQUIPMENT DESIGN DUAL LOCK INSTALLATION REMINDERS

PERANCANGAN ALAT PENGINGAT PEMASANGAN KUNCI GANDA EQUIPMENT DESIGN DUAL LOCK INSTALLATION REMINDERS ISSN : 2355-9349 e-proceeding of Art & Design : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 913 PERANCANGAN ALAT PENGINGAT PEMASANGAN KUNCI GANDA EQUIPMENT DESIGN DUAL LOCK INSTALLATION REMINDERS Lengga Kriswantoro

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Identifikasi Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Identifikasi Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, lingkup tugas akhir, tujuan tugas akhir, metodologi pengerjaan tugas akhir, serta sistematika penulisan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian berkaitan dengan prosedur dan teknik yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian berkaitan dengan prosedur dan teknik yang harus 44 BAB III METODE PENELITIAN.1 Desain Penelitian Metode penelitian berkaitan dengan prosedur dan teknik yang harus dilakukan dalam suatu penelitian. Metode penelitian memberikan pedoman mengenai langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Olahraga motor trail adalah olahraga yang menggunakan motor trail sebagai komponen utama untuk melalui lintasan trail atau gundukan tanah. Olahraga motor trail

Lebih terperinci

Konsep Dasar Metodologi adalah pengetahuan tentang cara-cara (science of methods). Dalam kontek penelitian, metodologi adalah totalitas cara untuk men

Konsep Dasar Metodologi adalah pengetahuan tentang cara-cara (science of methods). Dalam kontek penelitian, metodologi adalah totalitas cara untuk men Metodologi Penelitian Psikologi Rahayu Ginintasasi Konsep Dasar Metodologi adalah pengetahuan tentang cara-cara (science of methods). Dalam kontek penelitian, metodologi adalah totalitas cara untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Ketika umat islam melakukan sholat pada umumnya menggunakan alat ibadah yang dinamakan sajadah, sajadah digunakan untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Liliweri, Alo Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta: Kencana

BAB I PENDAHULUAN. 1 Liliweri, Alo Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta: Kencana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media merupakan suatu alat komunikasi atau perantara yang memiliki tujuan untuk menyampaikan sebuah pesan. Terdapat beberapa jenis dari media komunikasi seperti media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. transportasi yang dapat digunakan pelajar untuk menuju ke sekolah. Transportasi

BAB I PENDAHULUAN. transportasi yang dapat digunakan pelajar untuk menuju ke sekolah. Transportasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi merupakan hal yang penting untuk menunjang mobilitas seseorang. Salah satunya untuk menunjang para pelajar untuk menuju sekolah. Banyak moda transportasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memecahkan suatu masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memecahkan suatu masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian diperlukan metode dan pendekatan yang tepat untuk memecahkan suatu masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan untuk memecahkan suatu permasalahan yang akan diteliti. Metode penelitian merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sepeda merupakan salah satu alat transportasi yang mudah dipakai dan harganya terjangkau bagi kalangan menengah ke bawah. Sebagai alat transportasi, sepeda sering digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tindak kejahatan memiliki definisi yang menurut J.M. Bemmelem dalam (S. Husein 2003: 1) adalah suatu tindakan anti sosial yang menimbulkan kerugian ketidakpatutan

Lebih terperinci

Moleong (2012: 6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut:

Moleong (2012: 6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu suatu proses penelitian dan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Semakin maju dan berkembangnya teknologi serta bertambahnya jumlah penduduk yang

1. PENDAHULUAN. Semakin maju dan berkembangnya teknologi serta bertambahnya jumlah penduduk yang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin maju dan berkembangnya teknologi serta bertambahnya jumlah penduduk yang terus meningkat di Indonesia, semakin besar pula kebutuhan akan barang-barang pelengkap,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, batasan kegiatan yang mendefinisikan ruang lingkup penelitian tugas akhir serta metodologi yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELTIAN BAB III METODE PENELTIAN 3.1 Lokasi Peneltian Lokasi Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Syari ah Mandiri Cabang Malang Jalan Raya Basuki Rahmat no. 8 Malang 65111 Telp. (0341) 362122 fax. (0341) 347933.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah negara yang sedang berkembang, dimana pada saat kondisi sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen agar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 7 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Ada beberapa teori mengenai pengertian penelitian, namun menurut Moh Nazir, Ph.D, 2005 secara umum dapat disampaikan bahwa penelitian adalah penyelidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota Solo terletak di daerah Jawa Tengah, berdekatan dengan kota Wonogiri. Wonogiri juga merupakan daerah wisata yang cukup menarik berbentuk seperti bukit dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam pengolahan data serta proses penelitian perancangan buku wisata keraton Sumenep berbasis fotografis sebagai

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Standar Pelayanan Penumpang Angkutan Laut di Terminal. tambahan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 119 tahun 2015 tentang

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Standar Pelayanan Penumpang Angkutan Laut di Terminal. tambahan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 119 tahun 2015 tentang 25 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Standar Pelayanan Penumpang Angkutan Laut di Terminal Standar pelayanan penumpang angkutan laut di terminal merupakan pedoman bagi penyelenggaraan terminal penumpang angkutan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seperti yang kita ketahui, manusia adalah makhluk sosial yang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seperti yang kita ketahui, manusia adalah makhluk sosial yang tidak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang kita ketahui, manusia adalah makhluk sosial yang tidak lepas dari komunikasi dan saling berinteraksi satu sama lain karena aktifitas dasar manusia adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 47 Universitas Indonesia

BAB 3 METODOLOGI. 47 Universitas Indonesia BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara dengan pendekatan kualitatif. Secara garis besar penelitian ini lebih berorientasi pada upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. objek atau menyenangi suatu objek (Sumadi Suryabrata, 1988 : 109). Menurut Crow and Crow minat adalah pendorong yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. objek atau menyenangi suatu objek (Sumadi Suryabrata, 1988 : 109). Menurut Crow and Crow minat adalah pendorong yang menyebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertatik pada suatu objek atau menyenangi suatu objek (Sumadi Suryabrata, 1988 : 109). Menurut Crow and

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Transportasi merupakan hal yang sangat pokok bagi masyarakat luas, dimana setiap aktivitas mereka tidak terlepas dari penggunaan jasa transportasi. Berkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. waktu untuk berkendara setiap saat, padahal itu merupakan salah satu cara untuk

BAB I PENDAHULUAN. waktu untuk berkendara setiap saat, padahal itu merupakan salah satu cara untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemacetan di wilayah Jakarta dan sekitarnya sudah tidak perlu dipertanyakan lagi, masalah tersebut sudah lama muncul dan mengganggu karena kemacetan menyita waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan sehari-hari, antrian, queuing atau waiting line sangat sering dijumpai. Dalam hal ini antrian terjadi pada saat ada pihak yang harus menunggu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). 1 Penelitian lapangan akan memuat semua data yang diperoleh,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 UMUM Untuk melakukan penelitian terhadap Pemilihan Modalitas Kerjasama Pemerintah dengan Swasta dalam Pengembangan Air Curah Jakarta maka digunakanlah suatu metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Total Penjualan Sepeda Motor di Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Total Penjualan Sepeda Motor di Indonesia Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri kendaraan bermotor di Indonesia khususnya kendaraan roda dua (sepeda motor) mengalami pertumbuhan yang positif, kendaraan roda dua merupakan kendaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyelidikan merupakan bagian yang tidak dapat di pisahkan dari. penyidikan, KUHAP dengan tegas membedakan istilah Penyidik dan

BAB I PENDAHULUAN. Penyelidikan merupakan bagian yang tidak dapat di pisahkan dari. penyidikan, KUHAP dengan tegas membedakan istilah Penyidik dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyelidikan merupakan bagian yang tidak dapat di pisahkan dari penyidikan, KUHAP dengan tegas membedakan istilah Penyidik dan Penyelidik. Dalam Pasal 1 angka 1 KUHAP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tenaga manusia, hewan, maupun mesin (Haryono:2009). Transportasi. sangat berperan dalam pembangunan secara menyeluruh.

BAB I PENDAHULUAN. tenaga manusia, hewan, maupun mesin (Haryono:2009). Transportasi. sangat berperan dalam pembangunan secara menyeluruh. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Transportasi atau pengangkutan adalah perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat pengangkut, baik yang digerakan oleh tenaga manusia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satunya adalah perkembangan otomotif yang menjadi faktor

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satunya adalah perkembangan otomotif yang menjadi faktor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman yang canggih ini, perkembangan teknologi di dunia semakin berkembang. Salah satunya adalah perkembangan otomotif yang menjadi faktor pendukung atau penghantar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan kapabilitas yang akan berujung pada kompetensi inti yang akan

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan kapabilitas yang akan berujung pada kompetensi inti yang akan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan keadaan ekonomi yang secara langsung mempengaruhi permintaan yang begitu cepat harus diantisipasi pihak perusahaan dengan menyusun strategi yang sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini penulis melakukan pendekatan kualitatif, yakni mengenai upaya pihak pengelola warnet menghadapi potensi kejahatan yang datang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. deskriptif bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena, tetapi

METODE PENELITIAN. deskriptif bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena, tetapi III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode dasar yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

HMP Architects adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam jasa perancangan arsitektur yang didirikan oleh Bapak Heru Mudito Prasetyo. Didasari d

HMP Architects adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam jasa perancangan arsitektur yang didirikan oleh Bapak Heru Mudito Prasetyo. Didasari d BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam penciptaan sebuah karya desain interior terdapat proses-proses atau tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk menghasilkan karya desain yang optimum. Desain yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengumpulan data. Berikut akan dipaparkan lebih jauh kaitan antara jenis

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengumpulan data. Berikut akan dipaparkan lebih jauh kaitan antara jenis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan dapat dikategorikan kedalam beberapa jenis, yaitu berdasarkan tujuan penelitian, manfaat penelitian, dimensi waktu, dan teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. reasch), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke objek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. reasch), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke objek BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian lapangan (field reasch), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke objek

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Winarno Surakhmad (2001:139), metode deskriptif adalah ditujukan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Winarno Surakhmad (2001:139), metode deskriptif adalah ditujukan III. METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Winarno Surakhmad (001:139), metode deskriptif adalah ditujukan pada pemecahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris research. Dari itu juga ahli yang menerjemahkan research sebagai riset. Research itu sendiri berasal dari kata re, yang bearti

Lebih terperinci

BAB I PE DAHULUA 1.1 Latar Belakang

BAB I PE DAHULUA 1.1 Latar Belakang BAB I PE DAHULUA 1.1 Latar Belakang PT Kereta Api (Persero) sebagai perusahaan yang bergerak di bidang sektor jasa. khususnya jasa transportasi, dimana proses operasinya hanya memfokuskan dalam dua bidang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian menunjukkan pada pengertian tempat atau lokasi sosial penelitian yang dicirikan oleh adanya tiga unsur yaitu, pelaku, tempat dan kegiatan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjudul pengaruh penagihan tunggakan pajak dengan surat

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjudul pengaruh penagihan tunggakan pajak dengan surat BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini berjudul pengaruh penagihan tunggakan pajak dengan surat paksa terhadap pelunasan tunggakan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sedemikian rupa agar diperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. sedemikian rupa agar diperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian. 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian merupakan rencana dan struktur penelitian yang disusun sedemikian rupa agar diperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 1 BAB III METODELOGI PENELITIAN 1.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitan ini, penulis mengunakan metode penelitan kualitatif deskriptif. Penelitan ini menjelaskan fenomena-fenomena sosial yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (sugiyono, 2008: 3). Dengan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. meliputi pengumpulan data, analisis, sintesis konsep,

BAB III METODE PERANCANGAN. meliputi pengumpulan data, analisis, sintesis konsep, BAB III METODE PERANCANGAN Metodologi perancangan yaitu proses dalam merancang bangunan, meliputi pengumpulan data, analisis, sintesis konsep, drawing. Dalam perancangan arsitektur data dan fakta merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dijadikan objek penelitian ini adalah Kelurahan Cisaranteun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dijadikan objek penelitian ini adalah Kelurahan Cisaranteun BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi yang dijadikan objek penelitian ini adalah Kelurahan Cisaranteun Kidul, Kecamatan Rancasari di Kawasan Pengembangan Gedebage Kota Bandung Propinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu fenomena penelitian yang

Lebih terperinci

JENIS JENIS PENELITIAN DAN ALUR PENELITIAN MAKALAH. Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Metode Penelitian. Dibimbing oleh Dr.

JENIS JENIS PENELITIAN DAN ALUR PENELITIAN MAKALAH. Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Metode Penelitian. Dibimbing oleh Dr. JENIS JENIS PENELITIAN DAN ALUR PENELITIAN MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Metode Penelitian Dibimbing oleh Dr. Fatchur Rohman Disusun oleh : Offering G/ Kelompok 3: Ely Kristiani ( 160342601

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. skripsi ini, Peneliti mengambil lokasi penelitian Pusat Kajian Zakat dan Wakaf

BAB III METODE PENELITIAN. skripsi ini, Peneliti mengambil lokasi penelitian Pusat Kajian Zakat dan Wakaf 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian yang akan digunakan sebagai acuan penyusunan skripsi ini, Peneliti mengambil lokasi penelitian Pusat Kajian Zakat dan Wakaf el-zawa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuan yang diharapkan. Metode penelitian sebagai pengamatan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuan yang diharapkan. Metode penelitian sebagai pengamatan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Metode penelitian sebagai pengamatan yang sistematik atas gejala-gejala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kota Jakarta Barat merupakan bagian dari Provinsi DKI Jakarta yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Kota Jakarta Barat merupakan bagian dari Provinsi DKI Jakarta yang merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi DKI Jakarta merupakan wilayah ibukota Negara Indonesia sebagai pusat dari pemerintahan, perdagangan, perindustrian, pendidikan dan kebudayaan. Kota Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 49 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Metode Penelitian Klasifikasi penelitian menurut Kountur (2003 : 105) sesuai dengan maksud penelitian tersebut dilaksanakan, terdiri dari : 1. Memberikan gambaran (penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mobilitas masyarakat yang tinggi akan menimbulkan masalah ketika semua orang mempunyai kepentingan tetapi terhalang oleh keadaan jalan yang padat dan waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itu harus siap menghadapi hal tersebut terutama perusahaan-perusahaan di Indoneisa yang

BAB I PENDAHULUAN. itu harus siap menghadapi hal tersebut terutama perusahaan-perusahaan di Indoneisa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, perkembangan perekonomian sangat pesat yang di dukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin ketat di setiap Negara, untuk itu

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. diskriptif yang mengenai pada langkah-langkah proses perancangan. Metode

BAB III METODE PERANCANGAN. diskriptif yang mengenai pada langkah-langkah proses perancangan. Metode BAB III METODE PERANCANGAN Dalam redesain Terminal Arjosari Malang ini, menggunakan metode diskriptif yang mengenai pada langkah-langkah proses perancangan. Metode diskriptif yaitu menggambarkan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angkutan kota adalah salah satu alat transportasi publik yang menyediakan jasa pelayanan angkut penumpang dari satu tempat ke tempat lain yang masih berada dalam

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Keberadaan metode penelitian sangat penting artinya dalam suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Keberadaan metode penelitian sangat penting artinya dalam suatu 26 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Keberadaan metode penelitian sangat penting artinya dalam suatu kegiatan penelitian. Penggunaan metode yang relevan sangat mendukung terhadap keobjektivan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan di Indonesia karena dimensinya yang kompak sehingga sangat praktis. Sehingga kebutuhan akan sepeda motor semakin besar.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan di Indonesia karena dimensinya yang kompak sehingga sangat praktis. Sehingga kebutuhan akan sepeda motor semakin besar. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kendaraan bermotor roda dua merupakan alat transportasi yang banyak digunakan di Indonesia karena dimensinya yang kompak sehingga sangat praktis digunakan terutama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode ini

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode ini BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode ini dianggap tepat untuk menggambarkan dan mengintrepetasikan secara sistematis fakta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pembeli untuk meminta barang yang tersedia di pasar. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pembeli untuk meminta barang yang tersedia di pasar. Dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Ilmu ekonomi permintaan adalah bagaimana konsumen sebagai pembeli untuk meminta barang yang tersedia di pasar. Dengan demikian pihak supplier dapat memperkirakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut M. Nazir (1998: 63), penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan-hubungan antar variabel secara komprenshif sedemikian rupa agar hasil

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan-hubungan antar variabel secara komprenshif sedemikian rupa agar hasil BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana kerja yang terstruktur dalam hal hubungan-hubungan antar variabel secara komprenshif sedemikian rupa agar hasil penelitiannya

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini pokok bahasan atau variabel independen yang diteliti adalah penerapan sistem pengelolaan persediaan oleh pemasok yang diukur

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian didalam penelitian ini adalah sistem Just In Time sebagai variabel bebas (Independent Variable), sedangkan untuk variabel terikatnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dampak akibat krisis multidimensi yang terjadi mulai tahun 1998 masih

BAB 1 PENDAHULUAN. Dampak akibat krisis multidimensi yang terjadi mulai tahun 1998 masih BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dampak akibat krisis multidimensi yang terjadi mulai tahun 1998 masih terasa akibatnya. Salah satu konsekuensi dari globalisasi (dunia tanpa batas) adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat potensial untuk dijadikan sektor unggulan karena Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sangat potensial untuk dijadikan sektor unggulan karena Indonesia merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin tinggi perkembangan teknologi informasi suatu negara semakin tinggi pula pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Di Indonesia, TIK seharusnya sangat potensial

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berbasis augmented reality untuk menunjang promosi gedung Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. berbasis augmented reality untuk menunjang promosi gedung Fakultas 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Tujuan utama dari penelitian ini yaitu mengembangkan media brosur berbasis augmented reality untuk menunjang promosi gedung Fakultas Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam 72 Persen Keluarga Indonesia Pengguna Sepeda

BAB I PENDAHULUAN.  dalam 72 Persen Keluarga Indonesia Pengguna Sepeda BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sarana transportasi massal di Indonesia yang minim menjadi penyebab mengapa masyarakat lebih memilih kendaraan pribadi sebagai pilihan utama, baik itu sepeda motor

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Bukit digunakan metode deskriptif, menurut Moh. Nazir (1983:63) Metode

METODOLOGI PENELITIAN. Bukit digunakan metode deskriptif, menurut Moh. Nazir (1983:63) Metode 22 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian analisis perkembangan daerah pemukiman di Kecamatan Balik Bukit digunakan metode deskriptif, menurut Moh. Nazir (1983:63) Metode deskriptif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah SMKN 4 Bandung merupakan SMK yang memiliki banyak jurusan salah satunya adalah Teknik Audio Video yang bergerak dalam elektronika, elektronika sendiri memiliki

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Permintaan akan jasa transportasi dari penumpang/orang timbul akibat adanya

I. PENDAHULUAN. Permintaan akan jasa transportasi dari penumpang/orang timbul akibat adanya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permintaan akan jasa transportasi dari penumpang/orang timbul akibat adanya kebutuhan untuk melakukan perjalanan dari satu lokasi ke lokasi lainnya untuk beraktivitas dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI III - 1

BAB III METODOLOGI III - 1 BAB III METODOLOGI Perencanaan underpass di persimpangan Jl.Kapt.Sudibyo-Jl.K.S.Tubun dan Jalan Rel ini memerlukan banyak kajian yang harus ditinjau. Maka untuk mempermudah langkah-langkah penyusunan Tugas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode merupakan suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian adalah semua kegiatan pencarian penyelidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Penelitian lapangan yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Sifat penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penulis hanya terbatas pada menggambarkan situasi atau peristiwa secara objektif, sistematis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasa mesin yang dimengerti oleh komputer disebut program komputer.

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasa mesin yang dimengerti oleh komputer disebut program komputer. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi atau TI saat ini sangat diperlukan untuk mendukung proses bisnis. Pada awal fungsinya adalah membantu mempercepat proses bisnis, mengurangi tingkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sepeda motor adalah salah satu alat transportasi yang digunakan untuk. lebih praktis dan lebih mudah menerjang kemacetan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sepeda motor adalah salah satu alat transportasi yang digunakan untuk. lebih praktis dan lebih mudah menerjang kemacetan. 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepeda motor adalah salah satu alat transportasi yang digunakan untuk memudahkan aktivitas sehari-sehari. Maka dari itu banyak masyarakat atau konsumen yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian serta sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kota Palangka Raya Adalah selama 8 bulan setelah peneliti mendapat

BAB III METODE PENELITIAN. Kota Palangka Raya Adalah selama 8 bulan setelah peneliti mendapat 60 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Penelitian Waktu yang digunakan penulis untuk melaksanakan penelitian tentang Strategi Agen Dalam Memasarkan Produk Asuransi Prudential Syariah di Kota Palangka Raya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada dinas pendapatan daerah Kota Pekanbaru. Penelitian ini di mulai pada tanggal 1 Februari 2012 sampai 15 maret 2012.

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. (1999:63), adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

III METODE PENELITIAN. (1999:63), adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif yaitu metode yang bertujuan menggambarkan suatu keadaan secara objektif. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah yang baru dipilih menghadapi beban berat memulihkan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah yang baru dipilih menghadapi beban berat memulihkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemerintah yang baru dipilih menghadapi beban berat memulihkan kembali perekonomian Indonesia, khususnya di bidang industri manufaktur. Kondisi ini akibat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kegiatan hidup yang berbasis pada langkah-langkah sehat. Jika tubuh kita

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kegiatan hidup yang berbasis pada langkah-langkah sehat. Jika tubuh kita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya hidup sehat merupakan sebuah konsep kehidupan dengan mengutamakan berbagai kegiatan hidup yang berbasis pada langkah-langkah sehat. Jika tubuh kita sehat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah persediaan merupakan masalah yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Tanpa adanya persediaan, perusahaan akan dihadapkan pada suatu resiko dimana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bencana kebakaran yang dapat terjadi setiap saat. yang terlambat (http://kebakaran.jakarta.go.id, tahun 2010)

BAB 1 PENDAHULUAN. bencana kebakaran yang dapat terjadi setiap saat. yang terlambat (http://kebakaran.jakarta.go.id, tahun 2010) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Jakarta Selatan merupakan bagian dari ibu kota DKI Jakarta yang menunjang aktivitas di ibu kota negara ini. Di wilayah ini banyak objek ataupun tempat-tempat yang strategis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam RTRW Kota Bandar Lampung tahun 2011-2030 Jalan Raden Intan sepenuhnya berfungsi sebagai jalan arteri sekunder, jalan ini cenderung macet terutama pagi dan sore

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPONEN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL AKTIVA TETAP PADA PT MEDIA MEDAN PERS (SUMUT POS)

ANALISIS KOMPONEN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL AKTIVA TETAP PADA PT MEDIA MEDAN PERS (SUMUT POS) ANALISIS KOMPONEN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL AKTIVA TETAP PADA PT MEDIA MEDAN PERS (SUMUT POS) TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Diajukan Oleh: SELVIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta adalah ibukota Indonesia berpenduduk lebih dari 9 juta jiwa dengan

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta adalah ibukota Indonesia berpenduduk lebih dari 9 juta jiwa dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta adalah ibukota Indonesia berpenduduk lebih dari 9 juta jiwa dengan pertambahan penduduk rata-rata 2.40 persen per tahun. Luas provinsi daerah sekitar 661 km

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian. Jenis penelitian yang dipakai adalah jenis penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan merupakan jenis penelitiannya dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB II METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif adalah metode yang sifatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sebagai kota metropolitan, menjadikan DKI Jakarta sebagai kota tujuan kaum urban untuk bermukim. Richard L Forstall (dalam Ismawan 2008) menempatkan Jakarta di urutan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2008:58) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari,

Lebih terperinci