BAB I PENDAHULUAN U m u m

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN U m u m"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. U m u m Penyempurnaan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) dilakukan dengan melakukan Survei Biaya Hidup 2012 (SBH 2012) untuk mendapatkan diagram timbang komoditas maupun bobot kota yang baru. Penyempurnaan IHK juga dilakukan dengan menambah cakupan kota, pasar, dan komoditas. Selain itu, penyempurnaan juga dilakukan pada penghitungan rata-rata harga dengan menggunakan formula rata-rata hitung (arithmetic mean) dan rata-rata ukur (geometric mean). Diharapkan dengan adanya penyempurnaan tersebut maka bias yang selama ini timbul dalam penghitungan IHK dapat diminimalkan. Dalam rangka penyempurnaan keakuratan dan keterwakilan (representativeness) data dipandang perlu untuk memperbaiki kerangka sampel Survei Tarif Sewa/Kontrak Rumah, Upah Pembantu Rumah Tangga, Upah Baby Sitter, dan Uang Sekolah tahun 2013 (STRPBS13). STRPBS13 merupakan pemutakhiran dari STRPBS tahun 2009, dengan cakupan kotanya lebih banyak yaitu diselenggarakan di 82 kota di Indonesia. Tujuan utama dari STRPBS13 adalah untuk memperoleh kerangka sampel Survei Tarif Sewa/Kontrak Rumah, Upah Pembantu Rumah Tangga, Upah Baby Sitter, dan Uang Sekolah, menggantikan kerangka sampel yang lama hasil STRPBS 2009 yang dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan di lapangan. Kerangka sampel hasil STRPBS13 ini akan digunakan untuk pengambilan sampel responden tarif sewa/kontrak rumah, upah pembantu rumah tangga, upah baby sitter, dan uang sekolah. Data perkembangan tarif sewa/kontrak rumah, upah pembantu rumah tangga, upah baby sitter, dan uang sekolah tersebut merupakan salah satu komponen dalam penghitungan IHK, baik untuk IHK di 82 kota IHK maupun IHK nasional (gabungan 82 kota). Pedoman STRPBS-2013 Page 1

2 Kerangka sampel STRPBS13 ini akan digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 5 tahun. Dengan demikian, semua file dan dokumen terkait STRPBS13 harus disimpan sebaik-baiknya Tujuan Selain bertujuan untuk mengganti kerangka sampel hasil STRPBS 2009, pelaksanaan STRPBS13 ini juga dimaksudkan untuk memperoleh berbagai informasi lain seperti, komposisi status kepemilikan rumah, informasi tentang kondisi bangunan dan fasilitas tempat tinggal, komposisi rumah tangga yang memiliki pembantu atau baby sitter, dan mendapatkan informasi jumlah sekolah. Data tersebut secara periodik perlu dikumpulkan karena adanya perkembangan kota yang pesat, kebijaksanaan pemerintah di bidang perumahan, kemajuan perekonomian masyarakat dan sebagainya, yang kesemuanya dapat mengakibatkan adanya perubahan pola dalam perumahan masyarakat. Selain itu, jenis pekerjaan dan struktur upah pembantu rumah tangga dan upah baby sitter juga mengalami perkembangan. Dengan pesatnya pertambahan jumlah sekolah/perguruan tinggi dan berubahnya struktur komponen pembayarannya, maka data uang sekolah/kuliah, di segala tingkatan yang digunakan dalam penghitungan IHK juga mengalami perubahan. Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka dianggap perlu untuk melakukan penyesuaian dalam pencacahan maupun pengolahan tarif uang sekolah/kuliah dan pemilihan responden Cakupan Materi Data yang dikumpulkan dalam STRPBS13 mencakup : a. Rumah tangga menurut kondisi dan fasilitas bangunan tempat tinggal. b. Rumah tangga yang mempunyai pembantu rumah tangga c. Rumah tangga yang mempunyai baby sitter. d. SD, SLTP, SLTA dan Akademi/Perguruan Tinggi yang berstatus negeri/swasta. Pedoman STRPBS-2013 Page 2

3 1.4. Ruang Lingkup STRPBS13 dilaksanakan di 82 kota IHK dengan jumlah sampel sebanyak rumah tangga untuk tarif sewa/kontrak rumah tempat tinggal termasuk apartemen/rusun, rumah tangga untuk upah pembantu rumah tangga dan upah baby sitter serta untuk tarif sekolah. Alokasi banyaknya blok sensus terpilih di 82 kota IHK tertera dalam lampiran 1. Pedoman STRPBS-2013 Page 3

4 BAB II METODOLOGI 2.1. Kerangka Sampel Kerangka sampel yang digunakan sebagai dasar pengambilan sampel blok sensus STRPBS13 (sewa, kontrak, pembantu rumah tangga dan baby sitter) adalah daftar blok sensus yang berada pada wilayah domain kegiatan Survei Biaya Hidup 2012 (SBH 2012) yang dilengkapi dengan jumlah ruta sewa blok IV Rincian 410 kode 2 dan ruta kontrak blok IV Rincian 410 kode 3 hasil pengolahan SP2010 C1 serta dilengkapi dengan Kriteria Muatan Dominan hasil pengolahan SP2010-RD. Sedangkan kerangka sampel sekolah/perguruan tinggi dilakukan dengan cara mengidentifikasi yang diperoleh dari direktori sekolah/perguruan tinggi di masingmasing kota yang berasal dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ( dan Rancangan Sampling Metode sampling yang digunakan untuk pemilihan sampel rumah tangga sewa/kontrak dan rumah tangga yang mempunyai pembantu rumah tangga, baby sitter adalah metode sampling dua tahap. Tahap pertama, memilih sejumlah blok sensus secara pps dengan size banyaknya rumahtangga kontrak/sewa hasil hasil pengolahan SP2010 C1. Tahap kedua, dari blok sensus terpilih diambil sejumlah rumah tangga STRPBS13 secara sistematik Pemilihan Sampel Blok Sensus Sebelum pemilihan blok sensus STRPBS13 dilakukan di daerah, BPS telah menyusun rencana sampel blok sensus terpilih di 82 kota IHK dengan menggunakan data hasil pengolahan SP2010 C1 yang telah dilengkapi dengan jumlah ruta sewa blok IV Rincian 410 kode 2 dan ruta kontrak blok IV Rincian 410 kode 3 serta dilengkapi dengan Kriteria Muatan Dominan hasil pengolahan SP2010-RD pada Pedoman STRPBS-2013 Page 4

5 domain SBH 2012 untuk masing-masing kota. Dari data tersebut, diteliti blok sensus - blok sensus di daerah urban yang mempunyai jumlah rumahtangga sewa/kontrak yang terbesar dengan distribusi klasifikasi tempat tinggal yang beragam dan rumahtangga yang mempunyai pembantu rumahtangga atau baby sitter. Mengingat pesatnya perkembangan di 82 kota IHK, maka daftar sampel blok sensus yang disusun dari domain wilayah SBH 2012 tersebut perlu diteliti ulang oleh BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/kota (yang termasuk dalam 82 kota IHK), disesuaikan dengan keadaan lapang. Penggantian blok sensus terpilih dapat dilakukan apabila terdapat blok sensus lain yang ternyata lebih potensial dibandingkan dengan blok sensus yang tercantum dalam daftar sampel Pemilihan Sampel Rumah tangga Di setiap blok sensus terpilih dilakukan pemutakhiran rumah tangga dengan menggunakan daftar STRPBS13-P. Dari daftar tersebut rumah tangga dengan tempat tinggal berstatus sewa direkapitulasi ke dalam daftar STRPBS13-RS, rumah tangga dengan tempat tinggalnya berstatus kontrak direkapitulasi ke dalam daftar STRPBS13-RK, rumah tangga yang memiliki pembantu rumah tangga direkapitulasi ke dalam daftar STRPBS13-RP, sedangkan rumah tangga yang memiliki baby sitter direkapitulasi ke dalam daftar STRPBS13-RB. Daftar STRPBS13-RS, STRPBS13-RK, STRPBS13-RP dan STRPBS13-RB merupakan kerangka sampel untuk memilih sampel rumah tangga yang tempat tinggalnya berstatus sewa, kontrak dan rumah tangga dengan memiliki pembantu atau baby sitter. Pemilihan rumah tangga sampel dilakukan secara sistematik. Tahapan pemilihan sampel rumah tangga sewa dan kontrak adalah sebagai berikut: 1. Menyusun daftar rekapitulasi rumah tangga menurut kategori untuk setiap kota secara terpisah. Untuk tarif sewa rumah menggunakan daftar STRPBS13-RS, sedangkan untuk tarif kontrak rumah menggunakan daftar STRPBS13-RK. Pedoman STRPBS-2013 Page 5

6 2. Dari daftar rekapitulasi rumah tangga tersebut, diambil sejumlah sampel rumah tangga sewa dan kontrak dengan menggunakan daftar LK-SK. Adapun tata cara pengambilan sampelnya adalah sebagai berikut: - Di setiap kategori dalam kota terpilih, untuk rumah sewa maupun kontrak dilakukan secara terpisah. - Pilih angka random dengan Tabel Angka Random (TAR) untuk menentukan - R1. - Hitung interval: I = N/n - R1 (dari TAR) - R2 = R1 + I - R3 = R1 + 2I Rn = R1 + (n 1) I - Lingkari nomor-nomor pada rumah tangga yang terpilih sesuai dengan nilai R, yang berarti rumah tangga tersebut merupakan rumah tangga terpilih STRPBS Rumah tangga sewa dan kontrak terpilih direkapitulasi dalam daftar STRPBS13- DS dan STRPBS13-DK. 4. Penggantian sampel Bila rumah tangga sampel tidak ditemui pada waktu pencacahan, penggantian dilakukan dengan mengambil dari rumah tangga yang memiliki kategori sama dengan rumah tangga sampel yang diganti di dalam blok sensus terpilih. Tahapan pemilihan sampel rumah tangga yang memiliki pembantu rumah tangga dan baby sitter adalah sebagai berikut: 1. Menyusun daftar rekapitulasi rumah tangga yang memiliki pembantu rumah tangga atau baby sitter dengan menggunakan daftar STRPBS13-RP atau STRPBS13-RB. 2. Dari daftar tersebut, diambil sejumlah sampel rumah tangga yang memiliki pembantu rumah tangga atau baby sitter dengan menggunakan daftar LK-PB. Pedoman STRPBS-2013 Page 6

7 Adapun tata cara pengambilan sampelnya adalah sebagai berikut: - Untuk pembantu rumah tangga dan baby sitter dilakukan secara terpisah. - Pilih angka random dengan Tabel Angka Random (TAR) untuk menentukan R1. - Hitung interval: I = N/n - R1 (dari TAR) - R2 = R1 + I - R3 = R1 + 2I -. - Rn = R1 + (n 1) I - Lingkari nomor-nomor pada rumah tangga yang terpilih sesuai dengan nilai R, yang berarti rumah tangga tersebut merupakan rumah tangga terpilih STRPBS. 3. Rumah tangga yang memiliki pembantu rumah tangga atau baby sitter terpilih direkapitulasi dalam daftar STRPBS13-DP dan STRPBS13-DB 4. Penggantian sampel Bila rumah tangga sampel tidak ditemui pada waktu pencacahan, penggantian dilakukan dengan mengambil dari rumah tangga yang memiliki kategori sama dengan rumah tangga sampel yang diganti di dalam blok sensus terpilih. Pedoman STRPBS-2013 Page 7

8 SKEMA PEMBENTUKAN KERANGKA SAMPEL STRPBS 2013 UNTUK TARIF SEWA/KONTRAK, UPAH PEMBANTU, DAN BABY SITTER Pemilihan Sampel Sekolah/Perguruan Tinggi Pemilihan sampel sekolah/perguruan tinggi dilakukan secara purposive agar sampel sekolah/perguruan tinggi dari semua jenjang yang dapat mewakili sekolah/perguruan tinggi di kota yang bersangkutan, baik negeri maupun swasta. Untuk sampel sekolah/perguruan tinggi diperoleh dari direktori sekolah/perguruan tinggi yang dikumpulkan di masing-masing kota. Tahapan pemilihan sampel sekolah/perguruan tinggi adalah sebagai berikut: 1. Menyusun direktori sekolah/perguruan tinggi 2. Mengambil sampel sekolah/perguruan tinggi secara purposive dengan kriteria yang telah ditetapkan. Pedoman STRPBS-2013 Page 8

9 3. Penggantian sampel Penggantian sampel sekolah/perguruan tinggi dilakukan dengan mengambil sekolah/perguruan tinggi yang memiliki kriteria yang sama. a. Untuk SD yang setingkat, misalkan : SD Negeri, SD Inpres, SD Bersubsidi, SD Swasta, SD Bantuan, Madrasah Ibtidaiyah, dan sebagainya. b. Untuk SLTP yang setingkat, misalkan: SMP Negeri/Swasta, Madrasah Tsanawiyah dan sebagainya. c. Untuk SLTA yang setingkat, misalkan SMA Negeri/Swasta, Madrasah Aliyah, SMK dan sebagainya. d. Untuk Akademi/Perguruan Tinggi dan yang setingkat, misalkan : Universitas Negeri/Swasta, Akademi Negeri/Swasta, Sekolah Tinggi dan sebagainya. Kriteria pemilihan sampel sekolah/perguruan tinggi adalah : Sekolah/perguruan tinggi yang mempunyai bangunan milik sendiri agar dapat dijamin kelangsungan pencacahan tarif uang sekolah/kuliah untuk jangka waktu yang cukup panjang. Memiliki jumlah siswa yang banyak. Dengan adanya program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan program pendidikan gratis untuk jenjang pendidikan tertentu (SD dan SMP), maka pilih sekolah yang masih dikenakan biaya sekolah, seperti Sekolah Bertaraf Internasional (SBI), Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), dan Sekolah Standar Nasional (SSN). Adapun data yang dikumpulkan : a. Jumlah kelas atau jurusan/fakultas b. Jumlah murid dari masing-masing kelas dan jumlah mahasiswa dari masingmasing semester. c. Jumlah guru/dosen tetap dan tidak tetap. d. Semua jenis pembayaran uang sekolah/kuliah. Pedoman STRPBS-2013 Page 9

10 2.2.4 Jenis Daftar Daftar yang digunakan dalam kegiatan ini, adalah : a. STRPBS13-P : Daftar untuk melakukan pemutakhiran rumah tangga di setiap blok sensus terpilih (Pre printed). b. STRPBS13-RS : Daftar rekapitulasi rumah tangga yang tempat tinggalnya berstatus sewa dan merupakan daftar kerangka sampel sewa rumah (printed). c. STRPBS13-RK : Daftar rekapitulasi rumah tangga yang tempat tinggalnya berstatus kontrak dan merupakan daftar kerangka sampel kontrak rumah (printed). d. STRPBS13-RP : Daftar rekapitulasi rumah tangga yang memiliki pembantu rumah tangga dan merupakan daftar kerangka sampel pembantu rumah tangga (printed). e. STRPBS13-RB : Daftar rekapitulasi rumah tangga yang memiliki baby sitter dan merupakan daftar kerangka sampel baby sitter (printed). f. LK-SK : Lembar kerja untuk pemilihan sampel rumah tangga menurut kategori dan status pemilikan tempat tinggal sewa/kontrak (printed). g. LK-PB : Lembar kerja untuk pemilihan sampel rumah tangga yang memiliki pembantu rumah tangga dan baby sitter (printed). h. STRPBS13-DS : Daftar rumah tangga terpilih berstatus tempat tinggal sewa (printed). i. STRPBS13-DK : Daftar rumah tangga terpilih berstatus tempat tinggal kontrak (printed). j. STRPBS13-DP : Daftar rumah tangga terpilih yang memiliki pembantu rumah tangga (printed). k. STRPBS13-DB : Daftar rumah tangga terpilih yang memiliki baby sitter (printed). l. HK- 4 : Daftar untuk mencatat data tarif sewa/kontrak rumah, dari rumah tangga terpilih. Pedoman STRPBS-2013 Page 10

11 m. HK- 5 : Daftar untuk mencatat data upah pembantu pada rumah tangga terpilih. n. HK-6A, HK-6B : Daftar untuk mencatat data tarif uang SD, SLTP, dan HK-6C SLTA, dan akademi/perguruan tinggi Jadual Waktu Kegiatan: Januari Mg II April 2013 : Persiapan April 2013 : Pelatihan Kasi Statatistik HK/HPB dan Kasi Distribusi di 82 kota IHK Juni 2013 : Pelatihan Petugas Daerah Juli 2013 : Pelaksanaan Pemutahiran dan Pendataan September 2013 : Pengiriman laporan hasil STRRPBS13-P dari BPS Provinsi/Kabupaten/Kota ke BPS Pusat Oktober 2013 : Pencacahan HK-4, HK-5, dan HK-6 Pedoman STRPBS-2013 Page 11

12 BAB III ORGANISASI LAPANG Petugas lapang terdiri dari petugas pencacah dan pengawas/pemeriksa yang merupakan pegawai BPS. Kegiatan STRPBS13 meliputi kegiatan penyusunan kerangka sampel dan pengambilan sampel rumah tangga, yang dilakukan oleh pengawas/pemeriksa. Sedangkan kegiatan pencacahan baik untuk Survei Tarif Sewa/Kontrak Rumah, Pembantu Rumah tangga, Baby Sitter dan Uang Sekolah dilakukan oleh petugas pencacah. Alokasi jumlah pencacah dan pengawas/pemeriksa menurut kota, tertera pada lampiran Pengawas/Pemeriksa Kegiatan yang dilakukan oleh pengawas/pemeriksa : a. Mengikuti pelatihan petugas. b. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap hasil pencacahan yang dikerjakan oleh petugas pencacah. c. Melakukan proses pengambilan sampel untuk sewa/kontrak rumah, pembantu rumah tangga, upah baby sitter. Diambil dari hasil pemutakhiran (STRPBS13-P). Yang dibedakan menurut sampel status sewa dan status kontrak secara proporsional sesuai dengan kategori yang telah ditentukan (sebanyak 20 kategori) dilakukan dengan sistem. d. Menyusun kerangka sampel sekolah untuk penyusunan direktori Sekolah/Akademi/Perguruan Tinggi. 3.2 Pencacah Kegiatan yang harus dilakukan oleh petugas pencacah : a. Mengikuti pelatihan petugas. b. Melakukan pencacahan pemutahiran dan pendataan. c. Membantu pengawas/pemeriksa dalam proses penarikan kerangka sampel sampel rumah tangga STRPBS13. Pedoman STRPBS-2013 Page 12

13 d. Melaksanakan pencacahan Survei Tarif Sewa/Kontrak Rumah, Pembantu Rumah Tangga, Baby Sitter, dan Uang Sekolah sesuai jadual yang ditentukan, serta memeriksa kelengkapan hasilnya sebelum diserahkan kepada pengawas/pemeriksa Alur Dokumen Bagan ini untuk melihat alur dokumen STRPBS13 dari Pemutakhiran dan pendataan (STRPBS13-P) sampai dengan pengiriman HK-4, HK-5, HK-6A, HK-6B, dan HK-6C (lihat lampiran 2) Pengiriman dokumen dari BPS Pusat ke BPS Daerah. Dokumen file yang dikirim dari BPS Pusat ke BPS Daerah meliputi: - Daftar yang digunakan untuk kegiatan STRPBS13 yaitu: STRPBS13-P (pre- printed), STRPBS13-RS, STRPBS13-RK, STRPBS13-RP, STRPBS13- RB, LK-SK, LK-PB, STRPBS13-DS, STRPBS13-DK, STRPBS13-DP dan STRPBS13-DB pengolahan dalam program - Daftar untuk kegiatan rutin pencacahan rumahtangga dan sekolah/akademi/perguruan tinggi yaitu: Daftar HK-4, HK-5 dan HK-6A, HK-6B, dan HK-6C Pengiriman dokumen dari BPS Daerah ke BPS Pusat. Dokumen hasil STRPBS13 yang dikirim ke BPS Pusat adalah a. Softcopy hasil pengolahan penarikan sampel STRPBS13-P. b. Daftar HK-4, HK-5, dan HK-6. Pengiriman hasil pencacahan tersebut, dialamatkan kepada : Direktorat Statistik Harga u.p. Sub.Direktorat Statistik Harga Konsumen Pedoman STRPBS-2013 Page 13

14 BAB IV CARA PENGISIAN DAFTAR DALAM STRPBS Cara Pengisian Daftar STRPBS13-P Daftar STRPBS13-P merupakan daftar untuk melakukan pemutakhiran seluruh rumahtangga SP2010-C1 yang ada di setiap blok sensus terpilih. Selanjutnya daftar ini digunakan untuk menyusun kerangka sampel survei tarif sewa/kontrak rumah, pembantu rumahtangga dan baby sitter. Mekanisme Pemutakhiran bangunan dan rumahtangga Tahapan pemutakhiran bangunan dan rumah tangga adalah sebagai berikut: 1. Berbekal peta SP2010-WB hasil listing SP2010 yang telah berisi muatan bangunan fisik dalam blok sensus tersebut, pencacah mendatangi bangunan fisik dan rumah tangga dalam BS tersebut satu persatu untuk menanyakan keberadaan rumah tangga di BS tersebut. 2. Dimulai dari nomor bangunan fisik terkecil yang terdapat dalam Daftar STRPBS13-P. 3. Pada saat mengunjungi bangunan dan rumah tangga, pencacah langsung melakukan pemutakhiran bangunan dan rumah tangga dengan mengisi Daftar STRPBS13-P. 4. Pemutakhiran juga dilakukan pada peta, artinya jika ada perubahan di lapangan pada BS tersebut, maka sesuaikan peta SP2010-WB dengan kondisi sebenarnya. 5. Apabila ditemui bangunan fisik baru yang tidak tercantum dalam peta, maka tambahkan bangunan fisik tersebut pada peta SP2010-WB. Pemberian nomor urut BF mengikuti nomor bangunan fisik terdekat dan memiliki nomor urut terkecil sebelum bangunan fisik tersebut dengan ditambahkan abjad mulai dari A, B, C dan seterusnya. Jika bangunan fisik tersebut digunakan sebagai tempat tinggal, maka tambahkan pula pada Daftar STRPBS13-P setelah baris terakhir yang terisi. Pedoman STRPBS-2013 Page 14

15 Cara pengisian Daftar STRPBS13.P Daftar ini terdiri dari 4 blok yaitu: - Blok I : Pengenalan Tempat Cukup jelas (Pre printed). - Blok II : Keterangan Petugas Cukup jelas (Pre printed). - Blok III : Catatan Cukup jelas (Pre printed). - Blok IV : Keterangan Rumah tangga Pre printed sampai kolom (6) Blok IV ini terdiri dari 23 kolom yaitu: Kolom (1) : Satuan Lingkungan Setempat (SLS) Pre Printed Satuan Lingkungan Setempat (SLS) adalah satuan lingkungan di bawah desa/kelurahan. Istilah SLS bisa berbeda antar daerah, seperti rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), dusun atau lingkungan. Batas SLS bisa berupa batas alam/buatan, tetapi ada juga yang hanya berupa dinding rumah atau tanah kosong Kolom (2) : Nomor urut bangunan fisik Pre Printed Bangunan fisik adalah tempat perlindungan yang mempunyai dinding, lantai dan atap, baik tetap maupun sementara, baik digunakan untuk tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal. Bangunan yang luas lantainya kurang dari 10 m 2 dan tidak digunakan untuk tempat tinggal dianggap bukan bangunan fisik. Kolom (3) : Nomor urut bangunan sensus Pre Printed Pedoman STRPBS-2013 Page 15

16 Bangunan sensus adalah sebagian atau seluruh bangunan fisik yang mempunyai pintu keluar/masuk sendiri dan dalam satu kesatuan penggunaan. Jika di dalam satu bangunan fisik terdapat dua atau lebih bangunan sensus, maka tuliskan dua atau lebih nomor urut bangunan sensus tersebut pada baris terpisah. Kolom (4) : Nomor Urut Rumah Tangga Pre Printed Kolom (5) : Nama Kepala Rumah tangga Pre Printed Kepala rumah tangga adalah salah seorang dari sekelompok anggota rumah tangga yang bertanggungjawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tangga atau orang yang dianggap/ditunjuk sebagai kepala rumah tangga. Kolom (6) : Alamat Pre Printed Kolom (7) : Keberadaan Rumah Tangga Kode Keterangan/kondisi 1. Ditemukan Rumah Tangga masih ada di BS tersebut 2. Ganti KRT Rumah Tangga dapat ditemui di BS tersebut, tetapi nama KRT tidak sama dengan identitas yang tercantum dalam STRPBS13-P 3. Pindah dalam blok sensus 4. Pindah keluar blok sensus 5. Tidak ditemukan Rumah Tangga pindah tetapi masih dalam satu BS Rumah Tangga pindah dari BS sampel tersebut Rumah Tangga tersebut tidak bisa ditemukan dan tidak ada informasi keberadaannya dari lingkungan sekitar Pedoman STRPBS-2013 Page 16

17 STOP Jika kolom ini berkode 4 dan 5 6. Ditemukan baru Keterangan untuk keberadaan rumahtangga adalah sebagai berikut: Rumah Tangga tersebut tidak ada di daftar STRPBS13-P tetapi ditemukan di BS sampel 1. Ditemukan adalah kondisi dimana nama kepala rumah tangga dan alamat saat pemutakhiran rumah tangga sama dengan nama kepala rumah tangga saat pencacahan SP2010-C1. Catatan: termasuk bila nama kepala rumah tangga berbeda yang diakibatkan perbedaan nama panggilan dengan yang dicatat, atau hal-hal lain yang dapat diterima secara logis; dianggap ditemukan. 2. Ganti Kepala Rumahtangga (KRT) adalah kondisi dimana alamat saat pemutakhiran rumah tangga sama dengan alamat rumah tangga pada saat pencacahan SP2010-C1 tetapi terjadi pergantian kepala rumahtangga. Catatan: pergantian kepala rumahtangga diakibatkan perbedaan nama karena kepala rumahtangga lama meninggal atau pindah atau sebab lain misalnya bercerai. Termasuk dalam kondisi ini adalah terjadinya kesalahan pengklasifikasian yang dilakukan oleh petugas SP Pindah dalam blok sensus adalah kondisi dimana alamat saat pemutakhiran rumah tangga berbeda dengan alamat rumah tangga pada pencacahan SP2010-C1 sedangkan nama kepala rumahtangga tetap sama. Catatan: TIDAK TERMASUK perbedaan alamat rumahtangga karena terjadi kesalahan penulisan alamat, misalnya: BF dan BS pada stiker sama dan alamat sebenarnya adalah No. 15, tetapi dalam Daftar STRPBS13-P tertulis No Pindah keluar blok sensus adalah kondisi dimana kepala rumah tangga yang tercatat pada Daftar STRPBS13-P saat pemutakhiran tidak berhasil ditemukan dilapangan, dan setelah dikonfirmasikan dengan tetangga sekitar didapatkan informasi bahwa rumahtangga tersebut telah pindah ke tempat lain diluar blok sensus terpilih. Termasuk pula rumah tangga yang bukan merupakan cakupan Pedoman STRPBS-2013 Page 17

18 dari BS tersebut, ataupun rumah tangga tunggal yang telah meninggal dunia pada saat pemutakhiran. 5. Tidak ditemukan adalah kondisi dimana kepala rumah tangga saat pemutakhiran tidak berhasil ditemukan dilapangan, dan setelah dikonfirmasikan dengan tetangga sekitar memang tidak ada yang mengenalnya. 6. Ditemukan baru adalah kondisi dimana terdapat rumah tangga yang ditemukan pada saat pemutakhiran rumah tangga tetapi tidak terdapat pada daftar STRPBS13-P, pada umumnya adalah pada saat pencacahan SP2010 rumah tangga tersebut dicacah oleh petugas SP2010 di blok sensus lain tetapi pada saat pemutakhiran rumah tangga tersebut telah pindah ke blok sensus tersebut. Termasuk dalam kondisi ini adalah rumah tangga yang terlewat cacah pada saat pencacahan SP2010 dan juga rumah tangga baru yang ditemukan di blok sensus tersebut yang merupakan pecahan rumah tangga yang tercatat dalam SP2010. Agar lebih mudah memahami kondisi-kondisi pemutakhiran diatas, perhatikan ilustrasi gambar berikut ini. Kondisi SP2010 Kondisi STRPBS ?? 3 5 5? 4 6 4? 6 Gambar 1. Pemutakhiran Rumah Tangga Kondisi SP2010 dan Kondisi STRPBS13 Keterangan gambar: Nomor 1. Rumah tangga ditemukan Pedoman STRPBS-2013 Page 18

19 Nomor 2. Rumah tangga ganti kepala rumah tangga Nomor 3. Rumah tangga pindah dalam blok sensus Nomor 4. Rumah tangga baru Nomor 5. Rumah tangga pindah ke luar blok sensus Nomor 6. Rumah tangga tidak ditemukan Apabila ada rumah tangga baru maka Kolom (7) terisi kode 6 dan untuk rumah tangga baru diisikan pada baris setelah rumah tangga terakhir dan isikan isian Kolom (1) s.d. Kolom (23). Catatan: Apabila pada rumah tangga lama berganti rumah tangga baru maka tidak perlu mencoret rumah tangga lama tersebut tetapi cukup mengisi kode 4 (untuk yang pindah keluar blok sensus) pada Kolom (7), kemudian rumah tangga baru ditulis di baris setelah rumah tangga terakhir dan mengisi kode 6 pada Kolom (7). STOP : jika kolom (7) berkode 4 dan, 5 (kolom (8) s.d (23) tidak terisi) Kolom (8) : Jumlah anggota rumah tangga Isikan pada kolom ini jumlah anggota rumah tangga. Anggota rumah tangga (ART) adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumah tangga, baik yang berada di rumah pada saat pencacahan maupun sementara tidak ada. ART yang telah bepergian selama 6 bulan atau lebih dan ART yang bepergian kurang dari 6 bulan tetapi dengan tujuan pindah/akan meninggalkan rumah 6 bulan atau lebih, tidak dianggap sebagai ART. Tamu yang telah tinggal di rumah tangga 6 bulan atau lebih dan tamu yang tinggal di rumah tangga kurang dari 6 bulan tetapi akan bertempat tinggal 6 bulan atau lebih dianggap sebagai ART. Catatan: a. Seorang pembantu rumah tangga/sopir yang menginap dan makan di rumah majikannya dianggap sebagai ART majikannya. Sebaliknya jika pembantu rumah tangga/sopir Pedoman STRPBS-2013 Page 19

20 tersebut tidak menginap di rumah majikannya, ia bukan ART majikannya. b. Seorang kepala rumah tangga yang mempunyai tempat tinggal lebih dari satu, dicatat di salah satu tempat tinggal. Kolom (9) : Apakah ada pembantu rumah tangga atau baby sitter Isikan pada kolom ini: Kode 1, jika rumah tangga memiliki pembantu dan atau baby sitter Kode 2, jika rumah tangga tidak memiliki pembantu dan baby sitter. Pembantu Rumah tangga adalah orang yang bekerja di suatu rumah tangga baik menginap/tidak menginap dengan menerima upah/gaji baik berupa uang ataupun barang (tidak termasuk sopir dan tukang kebun). Baby Sitter adalah orang yang bekerja mengurus anak di suatu rumah tangga. Biasanya memiliki sertifikat khusus dan bekerja dengan memakai seragam suster/juru rawat. Kolom (10), (11), & (12): Jumlah pembantu/baby sitter Kolom ini terisi jika kolom (9) berkode 1. Isikan jumlah pembantu yang menginap pada kolom (10), jumlah pembantu yang tidak menginap di kolom (11) dan jumlah baby sitter di kolom (12). Kolom (13) : Jenis tempat Tinggal Isikan pada kolom ini: Kode 1 : Rumah Biasa Kode 2 : Rumah Toko/Kantor STOP Jika kolom ini berkode 2 Rumah Biasa adalah bangunan yang seluruhnya digunakan untuk tempat tinggal suatu rumah tangga yang secara fungsional dikelola oleh penghuninya. Pedoman STRPBS-2013 Page 20

21 Rumah toko (ruko) adalah bangunan yang digunakan untuk tempat usaha (kegiatan ekonomi) dan tempat tinggal. Tempat usaha dan tempat tinggal tersebut berada dalam bangunan yang sama Rumah kantor (rukan) adalah bangunan yang digunakan untuk kantor dan tempat tinggal. Kantor dan tempat tinggal tersebut berada dalam bangunan yang sama. (sumber: Konsep Potensi Desa) Kolom (14) : Status tempat tinggal Isikan pada kolom ini: Kode 1 : Jika status tempat tinggal adalah sewa Kode 2 : Jika status tempat tinggal adalah kontrak Kode 3 : Jika status tempat tinggal adalah milik sendiri Kode 4 : Jika status tempat tinggal adalah bebas sewa milik orang lain Kode 5 : Jika status tempat tinggal adalah bebas sewa milik orang tua/sanak/saudara Kode 6 : Jika status tempat tinggal adalah dinas Kode 7 : Jika status tempat tinggal adalah lainnya STOP jika kolom ini berkode selain 1 dan 2, untuk kolom (15) s.d (23) tidak terisi. Sewa, jika tempat tinggal tersebut disewa oleh rumah tangga atau salah seorang anggota rumah tangga. Pembayaran sewanya secara teratur dan terus menerus tanpa batasan waktu tertentu. Pedoman STRPBS-2013 Page 21

22 Kontrak, jika tempat tinggal tersebut dihuni oleh rumah tangga atau salah seorang anggota rumah tangga dalam jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian kontrak antara pemilik dengan pemakai, misalnya satu atau dua tahun. Cara pembayarannya biasanya sekaligus dimuka atau diangsur menurut persetujuan kedua belah pihak. Pada akhir masa perjanjian pihak pengontrak harus meninggalkan tempat tinggal yang didiami, tetapi bila kedua belah pihak setuju dapat diperpanjang dengan mengadakan perjanjian kontrak baru. Milik sendiri, jika tempat tinggal tersebut pada waktu pencacahan sudah milik kepala rumah tangga atau salah seorang anggota rumah tangga dari rumah tangga tersebut. Rumah yang dibeli secara angsuran melalui kredit bank atau rumah dengan status sewa beli dianggap rumah milik sendiri. Bebas sewa milik orang lain, jika tempat tinggal tersebut diperoleh dari pihak lain (bukan famili/orang tua) dan ditempati/didiami oleh ruta responden tanpa mengeluarkan suatu pembayaran apapun. Bebas sewa milik orang tua/sanak/saudara, jika tempat tinggal tersebut bukan milik sendiri melainkan milik orangtua/sanak/saudara dan tidak mengeluarkan suatu pembayaran apapun untuk mendiami tempat tinggal tersebut, dimana orangtua/sanak/saudaranya tidak tinggal di rumah tersebut atau bukan anggota ruta. Dinas, jika tempat tinggal tersebut dimiliki dan disediakan oleh suatu instansi pemerintah atau perusahaan tempat bekerja kepala ruta/anggota ruta, baik membayar/tanpa membayar sewa. Jika kepala rumah tangga/anggota rumah tangga tidak bekerja lagi pada instansi/perusahaan tersebut, maka rumah dinas tersebut berubah status menjadi rumah sewa jika kepala rumah Pedoman STRPBS-2013 Page 22

23 tangga/anggota rumah tangga membayar sewa, atau rumah bebas sewa jika tidak membayar sewa. Lainnya, jika tempat tinggal tersebut tidak dapat digolongkan kedalam salah satu kategori di atas, misalnya tempat tinggal bersama, rumah adat. Kolom (15) s.d. (18): Kondisi bangunan Apabila tempat tinggal yang ditempati menggunakan lebih dari satu jenis atap/dinding/lantai, maka yang dicatat adalah jenis atap/dinding/lantai yang paling luas digunakan. Bila luasnya sama, maka dipilih yang lebih tinggi nilainya. Untuk bangunan bertingkat yang dicatat adalah atap yang paling atas (luar), sedangkan dinding dan lantai adalah yang terdapat pada bangunan sensus tempat tinggal rumah tangga tersebut. Kolom (15) : Atap Isikan pada kolom ini: Kode 1, jika atap adalah beton, genteng berglazur Kode 2, jika atap adalah genteng biasa, asbes, seng, sirap Kode 3, jika atap adalah lainnya Atap adalah penutup bagian atas suatu bangunan, sehingga orang yang berada atau tinggal di bawahnya terlindung dari terik matahari, hujan dan sebagainya. Kolom (16) : Dinding Isikan pada kolom ini: Kode 1, jika dinding adalah tembok Kode 2, jika dinding adalah kayu/papan Kode 3, jika dinding adalah lainnya Dinding adalah batas/penyekat terhadap rumah tangga lain dan atau bangunan pihak lain atau sisi luar batas dari suatu bangunan. Penyekat yang ada dalam ruangan bangunan tidak termasuk dalam pengertian dinding. Pedoman STRPBS-2013 Page 23

24 Kolom (17) : Lantai Isikan pada kolom ini: Kode 1, jika lantai adalah marmer, keramik Kode 2, jika lantai adalah ubin/tegel, ubin kayu Kode 3, jika lantai adalah semen, papan Kode 4, jika lantai adalah lainnya Kolom (18) : Luas Lantai Isikan pada kolom ini: Kode 1, jika luas lantai adalah lebih dari 250 m 2 Kode 2, jika luas lantai adalah antara m 2 Kode 3, jika luas lantai adalah antara m 2 Kode 4, jika luas lantai 50 m 2 Luas lantai adalah jumlah luas lantai dari setiap bangunan tempat tinggal yang ditempati oleh rumah tangga (ART), dan digunakan untuk keperluan sehari-hari oleh ART. Dengan demikian maka bagian-bagian bangunan tempat tinggal yang tidak digunakan untuk keperluan sehari-hari, seperti kandang, lumbung padi, gudang, tidak tercakup dalam perhitungan luas lantai tempat tinggal. Untuk bangunan bertingkat, maka lantai dari semua tingkat yang ditempati dan digunakan untuk keperluan sehari-hari harus dijumlahkan. Kamar/ruangan yang dimiliki bersama, luasnya dihitung seluas ruangan yang digunakan rumah tangga tersebut sesuai kenyataan. Contoh: Rumah tangga A dan B tinggal dalam satu bangunan sensus. Bila diketahui luas lantai yang dikuasai oleh rumah tangga A sendiri adalah 15 m 2, sedangkan rumah tangga B adalah 32 m 2. Luas lantai yang dikuasai bersama (ruang tamu dan ruang makan/dapur) adalah 70 m 2. Jumlah luas lantai untuk masing-masing rumah Pedoman STRPBS-2013 Page 24

25 tangga adalah: Rumah tangga A: 15 m m 2 = 85 m 2 Rumah tangga B: 32 m m 2 = 102 m 2 Kolom (19) s.d. (22): Fasilitas tempat tinggal Kolom (19) : Sumber Air Isikan pada kolom ini: Kode 1, jika air adalah ledeng (PAM) Kode 2, jika air adalah pompa listrik Kode 3, jika air adalah pompa tangan, sumur Kode 4, jika air adalah lainnya Ledeng/PAM adalah sumber air yang diusahakan oleh Perusahaan Air Minum (PAM)/Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)/Badan Pengelola Air Minum (BPAM)/Saluran Air Minum (SAM). Pompa listrik adalah jenis sumber air yang cara pengambilan airnya dengan menggunakan pompa listrik. Pompa tangan adalah jenis sumber air yang cara pengambilan airnya dengan menggunakan pompa tangan Sumur adalah sumber air yang dibuat dengan menggali sampai mendapat air dalam tanah dan cara pengambilan airnya menggunakan timba atau sejenisnya. Apabila tempat tinggal menggunakan sumber air lebih dari satu, maka yang dicatat adalah sumber air dengan kode terkecil. Kolom (20) : Daya listrik terpasang Isikan pada kolom ini: Kode 1, jika daya listrik yang terpasang adalah > 2200 Kwh Kode 2, jika daya listrik yang terpasang 2200 Kwh Kode 3, jika daya listrik yang terpasang 1300 Kwh Kode 4, jika daya listrik yang terpasang antara Kwh Pedoman STRPBS-2013 Page 25

26 Kolom (21) : Telepon Isikan kode 1, jika ada fasilitas telepon. Isikan kode 2, jika tidak ada fasilitas telepon. Kolom (22) : AC Isikan kode 1, jika ada fasilitas AC. Isikan kode 2, jika tidak ada fasilitas AC. Kolom (23) : Banyaknya kamar Kamar adalah sebuah ruangan dalam suatu tempat tinggal yang dikelilingi oleh dinding/penyekat yang tetap/rapat dari lantai hingga langit-langit, atau sekurang-kurangnya setinggi 2 meter. Dinding yang dimaksud tidak berlubang-lubang, sehingga orang tidak dapat melihat ke dalam ruangan tersebut tanpa melalui pintu khusus. Apabila pengaturan tersebut tanpa menggunakan pintu khusus, bisa saja, asal penyekatnya tetap (tidak bergerak-gerak) dan sedikit dipertimbangkan fungsinya. Pintu, jendela, lubang ventilasi dan sejenisnya tidak dianggap sebagai dinding berlubang. Yang termasuk kamar antara lain: kamar tidur, kamar makan, kamar belajar, kamar pembantu, ruang duduk-duduk keluarga, kamar kerja, garasi dan lain-lain kamar yang dipergunakan sebagai tempat tinggal sejauh memenuhi persyaratan diatas. Tidak termasuk kamar antara lain: kamar mandi, WC, serambi/beranda/teras, lorong, tempat duduk untuk umum (lobby). Untuk kolom (24),(25),(26), dan (27) diolah melalui sistem komputer Kolom (24), (25) & (26) : Klasifikasi Tempat Tinggal Pengisian kolom ini mengacu pada tabel klasifikasi dari bangunan dan fasilitasnya serta kombinasi dari keduanya. Kolom (24) : Bangunan Isian kolom ini merupakan kombinasi isian kolom (15) s.d. (18) Pedoman STRPBS-2013 Page 26

27 pada tabel klasifikasi bagian kondisi bangunan. Kolom (25) : Fasilitas Isian kolom ini merupakan kombinasi isian kolom (19) s.d. (22) pada tabel klasifikasi bagian fasilitas tempat tinggal. Kolom (26) : Kategori Isian kolom ini merupakan kombinasi isian kolom (26) dengan kolom (27) pada tabel klasifikasi. Kolom (27) : Gabungan status dan kategori Gabungan status tempat tinggal dan kategori Kolom(14) dan (28) Daftar STRPBS13-RS, STRPBS13-RK, LK-SK dan STRPBS13-DS atau STRPBS13-DK (daftar ini diperoleh melalui sistem komputer). Daftar-daftar tersebut merupakan daftar untuk merekapitulasi rumah tangga berstatus tempat tinggal sewa/kontrak menurut kategori dan daftar untuk merekapitulasi rumah tangga yang memiliki pembantu rumah tangga atau baby sitter di masing-masing kota. Semua proses rekapitulasi daftar tersebut diperoleh melalui sistem komputer. Daftar STRPBS13-RS merupakan daftar rekapitulasi rumahtangga yang berstatus sewa, sedangkan STRPBS13-RK merupakan daftar rekapitulasi rumahtangga yang berstatus kontrak. Rekapitulasi rumah tangga menurut kategori untuk setiap kota dilakukan secara terpisah. Adapun cara pengisian daftar rekapitulasi daftar STRPBS13-RS atau STRPBS13-RK adalah sebagai berikut: 1. Urutkan daftar STRPBS13-P berdasarkan kode kecamatan, desa/kelurahan serta kode blok sensus mulai dari kode terkecil sampai terbesar. Blok sensus dalam satu desa/kelurahan digabung dan diurutkan. Berikutnya adalah mengurutkan desa/kelurahan dalam satu kecamatan, sedangkan yang terakhir adalah mengurutkan kecamatan dalam satu kota. 2. Untuk setiap kelompok kategori, dilakukan rekapitulasi secara terpisah. Kategori rumah tangga dilihat dari kolom (27) daftar STRPBS13-P. Pedoman STRPBS-2013 Page 27

28 Isikan nama Provinsi dan Kabupaten/Kota di kiri atas masing-masing daftar. Pada daftar STRPBS13-RS atau STRPBS13-RK, isikan status sewa/kontrak serta kategorinya di kanan atas. Provinsi : Status Kota : Kategori Kec Desa/kel urahan Blok Sensus NBF NBS No. Urut Nama Kepala Rumahtangga Alamat [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] Daftar tersebut masing-masing terdiri dari 8 kolom, yaitu: - Kolom (1) : Kecamatan Isikan Kode kecamatan dari daftar STRPBS13-P blok I rincian 3 - Kolom (2) : Desa/Kelurahan Isikan Kode Kelurahan daftar STRPBS13-P blok I rincian 4 - Kolom (3) : Blok Sensus Isikan nomor Blok Sensus sesuai dengan isian STRPBS13-P blok I rincian 8 - Kolom (4) : Nomor Bangunan Fisik Isikan nomor Bangunan Fisik sesuai dengan isian STRPBS13-P blok IV kolom (2) yang berstatus Sewa dan kontrak - Kolom (5) : Nomor Bangunan Sensus Isikan nomor Bangunan Sensus sesuai dengan isian STRPBS13-P blok IV kolom (3) yang berstatus Sewa dan kontrak - Kolom (6) : Nomor Urut Isikan nomor urut mulai dari nomor 1 sampai dengan n. Nomor berlanjut dari satu blok sensus ke blok sensus lain dalam satu kabupaten/kota - Kolom (7) : Nama Kepala Rumah tangga Pedoman STRPBS-2013 Page 28

29 Isian kolom ini dikutip dari daftar STRPBS13-P blok IV kolom (5). untuk kelompok kategori yang sama dan memiliki status tempat tinggal sewa atau STRPBS13-P Blok IV kolom (14) berkode 1 untuk STRPBS13-RS dan memiliki status tempat tinggal kontrak atau STRPBS13-P Blok IV kolom (14) berkode 2 untuk daftar STRPBS13-RK - Kolom (8) : Alamat Isian kolom ini dikutip dari daftar STRPBS13-P kolom (6). Tata cara pengisian daftar LK-SK Daftar LK-SK merupakan daftar yang digunakan sebagai lembar kerja penarikan sampel rumah tangga. Dari masing-masing kategori akan diperoleh jumlah populasi rumah tangga berstatus sewa dan kontrak (nomor urut terakhir pada kolom (6)). Populasi tersebut dipindahkan ke dalam daftar LK-SK untuk masing-masing kategori pada kolom (2) untuk rumah tangga berstatus sewa dan pada kolom (3) untuk rumah tangga berstatus kontrak. Sedangkan untuk mendapatkan jumlah sampel rumah tangga sewa dan kontrak dihitung secara proporsional terhadap hasil pendaftaran rumah tangga sewa dan kontrak. dengan: = jumlah sampel rumah tangga sewa dalam kabupaten/kota = jumlah sampel rumah tangga kontrak dalam kabupaten/kota = alokasi sampel rumah tangga sewa dan kontrak untuk kabupaten/kota = jumlah populasi rumah tangga sewa dalam kabupaten/kota = jumlah populasi rumah tangga kontrak dalam kabupaten/kota = jumlah populasi rumah tangga sewa dan kontrak untuk kabupaten/kota Alokasi sampel rumah tangga sewa dan kontrak berdasarkan kategori dilakukan dengan metode yang sama yaitu proporsional terhadap jumlah populasi rumah Pedoman STRPBS-2013 Page 29

30 tangga sewa maupun kontrak menurut kategori. Secara umum alokasi sampel tersebut dilakukan sebagai berikut: = jumlah sampel rumah tangga sewa untuk kategori h dalam kabupaten/kota = jumlah sampel rumah tangga kontrak untuk kategori h dalam kabupaten/kota = alokasi sampel rumah tangga sewa untuk kabupaten/kota = alokasi sampel rumah tangga kontrak untuk kabupaten/kota = jumlah populasi rumah tangga sewa untuk kategori h dalam kabupaten/kota = jumlah populasi rumah tangga kontrak untuk kategori h dalam kabupaten/kota Daftar LK-SK Isikan nama Provinsi dan kota di kiri atas masing-masing daftar. Untuk daftar LK-SK terdiri dari 9 kolom. - Kolom (1) : Kategori - Kolom (2) : Populasi Sewa Isian kolom ini adalah nomor urut terakhir daftar STRPBS13- RS kolom (2) untuk setiap kategori. - Kolom (3) : Populasi Kontrak Isian kolom ini adalah nomor urut terakhir daftar STRPBS13- Pedoman STRPBS-2013 Page 30

31 RK kolom (2) untuk setiap kategori. - Kolom (4) : Sampel Sewa Hitunglah masing-masing besarnya sampel untuk status sewa dengan cara proporsional. - Kolom (5) : Sampel Kontrak Hitunglah masing-masing besarnya sampel untuk status kontrak dengan cara proporsional. - Kolom (6) & (8) : Interval Sewa/Kontrak Isikan besarnya interval pada kolom (6) untuk status sewa dan kolom (8) untuk status kontrak. - Kolom (7) & (9) : Angka Random Sewa/Kontrak Tentukan angka random pada kolom (7) untuk sewa dan kolom (9) untuk kontrak. Pengambilan sampel dikerjakan pada daftar LK-SK kolom (6) dan (7) untuk rumah tangga sewa dan kolom (8) dan (9) untuk rumah tangga kontrak. Adapun tata cara pengambilan sampelnya adalah sebagai berikut: 1. Di setiap kategori dalam kota terpilih, untuk rumah sewa maupun kontrak dilakukan secara terpisah. 2. Pilih angka random dengan Tabel Angka Random (TAR) untuk menentukan R1. 3. Hitung interval: 4. R1 (dari TAR) R2 = R1 + I R3 = R1 + 2I Rn = R1 + (n 1) I 5. Tuliskan R1, R2,..., Rn pada kolom (7) untuk rumah tangga sewa dan pada kolom (9) untuk rumah tangga kontrak. 6. Lingkari No.Urut rumah tangga pada daftar STRPBS13-RS dan STRPBS13-RK sesuai dengan nilai R yang diperoleh. Rumah tangga dengan nomor urut Pedoman STRPBS-2013 Page 31

32 Provinsi : Kota : Kec dilingkari tersebut merupakan rumah tangga terpilih STRPBS13. Jangan lupa untuk melingkari NBF dan NBS untuk rumah tangga yang bersesuaian. 7. Rumah tangga sewa dan kontrak terpilih direkapitulasi dalam daftar STRPBS13-DS dan STRPBS13-DK Desa/Kel urahan Blok Sensus NBF NBS No. Urut Nama Kepala Rumahtangga Alamat Kategori [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] Daftar STRPBS13-DS dan STRPBS13-DK terdiri dari 10 kolom, yaitu: - Kolom (1) : Kecamatan Disalin dari daftar STRPBS13-RS dan, STRPBS13-RK kolom (1) yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel (STRPBS13-RS dan, STRPBS13-RK kolom (6)) - Kolom (2) : Desa/Kelurahan Disalin dari daftar STRPBS13-RS dan, STRPBS13-RK kolom (2) yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel. - Kolom (3) : Blok Sensus Disalin dari daftar STRPBS13-RS dan, STRPBS13-RK kolom (3) yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel. - Kolom (4) : Nomor Bangunan Fisik Disalin dari daftar STRPBS13-RS dan, STRPBS13-RK kolom (4) yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel. - Kolom (5) : Nomor Bangunan Fisik Disalin dari daftar STRPBS13-RS dan, STRPBS13-RK kolom (5) yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel. - Kolom (6) : Nomor Urut Pedoman STRPBS-2013 Page 32

33 Salinlah nomor urut yang terpilih dari daftar STRPBS13-RS dan, STRPBS13-RK kolom (6) sampai dengan n. Nomor berlanjut dari satu blok sensus ke blok sensus lain dalam satu kabupaten/kota - Kolom (7) : Nomor Urut Sampel Isikan nomor urut sampel dari nomor 001 sampai dengan bayaknya jumlah sampel yang terpilih dari daftar STRPBS13-RS dan, STRPBS13-RK (untuk identitas sampel kuesioner HK-4) - Kolom (8) : Nama Kepala Rumah tangga Disalin dari daftar STRPBS13-RS dan, STRPBS13 kolom (7) yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel. - Kolom (9) : Alamat Disalin dari daftar STRPBS13-RS dan, STRPBS13 kolom (8) yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel. - Kolom (10) : Kategori Disalin dari daftar STRPBS13-RS dan, STRPBS13 sudut kanan atas dan diurutkan. 4.3 Daftar STRPBS13-RP atau STRPBS13-RB, LK-PB dan STRPBS13-DP atau STRPBS13-DB (daftar ini diperoleh melalui sistem komputer) Daftar STRPBS13-RP merupakan daftar rekapitulasi rumahtangga yang mempunyai pembantu, sedangkan STRPBS13-RB merupakan daftar rekapitulasi rumahtangga yang mempunyai baby sitter. Rekapitulasi rumah tangga untuk setiap kota dilakukan secara terpisah untuk rumah tangga yang memiliki pembantu dan yang memiliki baby sitter. Adapun cara pengisian daftar rekapitulasi daftar STRPBS13-RP atau STRPBS13-RB dilakukan dengan cara yang sama sebagai berikut: Urutkan daftar STRPBS13-P berdasarkan kode kecamatan, desa/kelurahan serta kode blok sensus mulai dari kode terkecil sampai terbesar. Blok sensus dalam satu desa/kelurahan digabung dan diurutkan. Berikutnya adalah mengurutkan desa/kelurahan dalam satu kecamatan, sedangkan yang terakhir adalah mengurutkan kecamatan dalam satu kota. Pedoman STRPBS-2013 Page 33

34 Provinsi : Kota : Kec Desa/kel urahan Blok Sensus NBF NBS No. Urut Nama Kepala Rumahtangga Alamat [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] Daftar tersebut masing-masing terdiri dari 8 kolom, yaitu: - Kolom (1) : Kecamatan Isikan Kode kecamatan dari daftar STRPBS13-P blok I rincian 3 - Kolom (2) : Desa/Kelurahan Isikan Kode Kelurahan daftar STRPBS13-P blok I rincian 4 - Kolom (3) : Blok Sensus Isikan nomor Blok Sensus sesuai dengan isian STRPBS13-P blok I rincian 8 - Kolom (4) : Nomor Bangunan Fisik Isikan nomor Bangunan Fisik sesuai dengan isian STRPBS13-P blok IV kolom (2) yang mempunyai Pembantu dan Baby Sitter - Kolom (5) : Nomor Bangunan Sensus Isikan nomor Bangunan Sensus sesuai dengan isian STRPBS13-P blok IV kolom (3) yang mempunyai Pembantu dan Baby Sitter - Kolom (6) : Nomor Urut Isikan nomor urut mulai dari nomor 1 sampai dengan n. Nomor berlanjut dari satu blok sensus ke blok sensus lain dalam satu kabupaten/kota - Kolom (7) : Nama Kepala Rumah tangga Isian kolom ini dikutip dari daftar STRPBS13-P blok IV kolom (5). untuk kelompok kategori yang sama dan memiliki status tempat tinggal sewa atau STRPBS13-P Blok IV kolom (14) berkode 1 Pedoman STRPBS-2013 Page 34

35 untuk STRPBS13-RS dan memiliki status tempat tinggal kontrak atau STRPBS13-P Blok IV kolom (14) berkode 2 untuk daftar STRPBS13-RK - Kolom (8) : Alamat Isian kolom ini dikutip dari daftar STRPBS13-P kolom (6). Tata cara pengisian daftar LK-PB Daftar LK-PB merupakan daftar yang digunakan sebagai lembar kerja penarikan sampel rumah tangga. Dari daftar STRPBS13-RP dan STRPBS13-RB akan diperoleh populasi rumah tangga yang memiliki pembantu dan baby sitter (nomor urut terakhir pada kolom (6)). Populasi tersebut dipindahkan ke dalam daftar LK-SK untuk masing-masing kelompok pada kolom (2). Sedangkan untuk mendapatkan jumlah sampel rumah tangga yang memiliki pembantu dan baby sitter dihitung secara proporsional terhadap hasil pendaftaran rumah tangga tersebut. dengan: = jumlah sampel rumah tangga yang memiliki pembantu dalam kabupaten/kota = jumlah sampel rumah tangga yang memiliki baby sitter dalam kabupaten/kota = alokasi sampel rumah tangga yang memiliki pembantu dan baby sitter untuk kabupaten/kota = jumlah populasi rumah tangga yang memiliki pembantu dalam kabupaten/kota = jumlah populasi rumah tangga yang memiliki baby sitter dalam kabupaten/kota = jumlah populasi rumah tangga yang memiliki pembantu dan baby sitter untuk kabupaten/kota Pedoman STRPBS-2013 Page 35

36 Provinsi : Kota : Status [1] Populasi (N) Sampel (n) Interval R 1, R 2,. R n s [2] [3] [4] [5] Pembantu Rumahtangga Baby Sitter Jumlah Daftar LK-PB Isikan nama Provinsi dan kota di kiri atas masing-masing daftar. Untuk daftar LK-PB terdiri dari 5 kolom. - Kolom (1) : Status - Kolom (2) : Populasi Isian kolom ini adalah nomor urut terakhir daftar STRPBS13- RP kolom (2) untuk pembantu rumah tangga dan nomor urut terakhir daftar STRPBS13-RB kolom (2) untuk baby sitter. - Kolom (3) : Sampel Hitunglah masing-masing besarnya sampel untuk pembantu rumah tangga dan baby sitter dengan cara proporsional. - Kolom (4) : Interval Isikan besarnya interval untuk pembantu rumah tangga dan baby sitter. - Kolom (5) : Angka Random Tentukan angka random untuk pembantu rumah tangga dan baby sitter. Pedoman STRPBS-2013 Page 36

37 Pengambilan sampel pada daftar LK-PB kolom (4) dan (5). Adapun tata cara pengambilan sampelnya adalah sebagai berikut: 1. Pilih angka random dengan Tabel Angka Random (TAR) untuk menentukan R1. 2. Hitung interval: dan 3. R1 (dari TAR) R2 = R1 + I R3 = R1 + 2I Rn = R1 + (n 1) I 4. Tuliskan R1, R2,..., Rn pada kolom (5) 5. Lingkari No.Urut rumah tangga pada daftar STRPBS13-RP dan STRPBS13-RB sesuai dengan nilai R yang diperoleh. Rumah tangga dengan nomor urut dilingkari tersebut merupakan rumah tangga terpilih STRPBS13. Jangan lupa untuk melingkari NBF dan NBS untuk rumah tangga yang bersesuaian. Rumah tangga yang memiliki pembantu dan baby sitter terpilih direkapitulasi dalam daftar STRPBS13-DP dan STRPBS13-DB Provinsi : Kota : Kec Desa/Kel urahan Blok Sensus NBF NBS No. Urut Nama Kepala Rumahtangga Alamat [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] Daftar STRPBS13-DP dan STRPBS13-DB terdiri dari 9 kolom, yaitu: - Kolom (1) : Kecamatan Disalin dari daftar STRPBS13-RP dan, STRPBS13-RB kolom (1) yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel (STRPBS13- RP dan, STRPBS13-RB kolom (6)) - Kolom (2) : Desa/Kelurahan Disalin dari daftar STRPBS13-RP dan, STRPBS13-RB kolom (2) yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel. Pedoman STRPBS-2013 Page 37

38 - Kolom (3) : Blok Sensus Disalin dari daftar STRPBS13-RP dan, STRPBS13-RB kolom (3) yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel. - Kolom (4) : Nomor Bangunan Fisik Disalin dari daftar STRPBS13-RP dan, STRPBS13-RB kolom (4) yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel. - Kolom (5) : Nomor Bangunan Fisik Disalin dari daftar STRPBS13-RP dan, STRPBS13-RB kolom (5) yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel. - Kolom (6) : Nomor Urut Salinlah nomor urut yang terpilih dari daftar STRPBS13-RP dan, STRPBS13-RB kolom (6) sampai dengan n. Nomor berlanjut dari satu blok sensus ke blok sensus lain dalam satu kabupaten/kota - Kolom (7) : Nomor Urut Sampel Isikan nomor urut mulai dari nomor 1 sampai dengan n. Nomor berlanjut dari satu blok sensus ke blok sensus lain dalam satu kabupaten/kota - Kolom (8) : Nama Kepala Rumah tangga Disalin dari daftar STRPBS13-RP dan, STRPBS13-RB kolom (7) yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel. - Kolom (9) : Alamat Disalin dari daftar STRPBS13-RP dan, STRPBS13-RB kolom (8) yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel Contoh Pengisian Tarif Sewa, Kontrak, Pembantu dan, Baby Sitter. Dari pendaftaran rumah tangga dengan daftar STRPBS13-P di 10 Blok Sensus terpilih di kota Sibolga (1271) diperoleh rumah tangga sewa sebanyak 106 dan rumah tangga kontrak sebanyak 91 (termasuk apartemen jika kota terpilih sampel). Sedangkan rumah tangga yang mempunyai pembantu rumah tangga sebanyak 23 rumah tangga dan rumah tangga yang mempunyai baby sitter sebanyak 17 rumah tangga. Dalam contoh pengisian daftar STRPBS13-P hanya Pedoman STRPBS-2013 Page 38

PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA

PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Data ketenagakerjaan yang dihasilkan BPS dikumpulkan melalui

Lebih terperinci

VERIFIKASI HASIL SENSUS PENDUDUK 2010 UNTUK PENDUDUK ASAL TIMOR TIMUR 2013

VERIFIKASI HASIL SENSUS PENDUDUK 2010 UNTUK PENDUDUK ASAL TIMOR TIMUR 2013 REPUBLIK INDONESIA WB-ATT RAHASIA 1 Kabupaten/Kota *) 2 Kecamatan 3 Desa/Kelurahan *) VERIFIKASI HASIL SENSUS PENDUDUK 2010 UNTUK PENDUDUK ASAL TIMOR TIMUR 2013 KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGA DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SPI.PMS)

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SPI.PMS) KATALOG BPS: 1402030 SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SPI.PMS) BADAN PUSAT STATISTIK Kata Pengantar Sensus Pertanian 2013 (ST2013)

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 2. METODOLOGI

1. PENDAHULUAN 2. METODOLOGI 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 2005 BPS mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk melaksanakan Pendataan Sosial Ekonomi Penduduk 2005 (PSE 05), implementasi sebenarnya adalah pendataan

Lebih terperinci

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SBI.PMS)

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SBI.PMS) KATALOG BPS: 1402028 SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SBI.PMS) BADAN PUSAT STATISTIK Kata Pengantar Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2013 Modul (Gabungan)

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2013 Modul (Gabungan) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2013 Modul (Gabungan) Laporan ditulis pada: November 29, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS:

BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS: BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS: 1404039 KATA PENGANTAR Survei Struktur Ongkos Usaha Tanaman Pangan dan Peternakan Tahun 2017 (SOUT2017) merupakan kegiatan integrasi antara Survei Struktur Ongkos

Lebih terperinci

BAB PENDAHULUAN Umum

BAB PENDAHULUAN Umum BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Susenas pertama kali dilaksanakan pada tahun 1963. Dalam dua dekade terakhir, sampai dengan tahun 2010, Susenas dilaksanakan setiap tahun. Susenas didesain memiliki 3 modul

Lebih terperinci

PEDOMAN PENCACAH. Februari Survei Angkatan Kerja Nasional. Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan

PEDOMAN PENCACAH. Februari Survei Angkatan Kerja Nasional. Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan PEDOMAN PENCACAH Survei Angkatan Kerja Nasional Februari 2017 B A D A N P U S AT S T AT I S T I K Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan DATA MENCERDASKAN BANGSA KATA PENGANTAR Survei Angkatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2015 Direktur Statistik Industri, Ir. Emil Azman Sulthani MBA NIP :

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2015 Direktur Statistik Industri, Ir. Emil Azman Sulthani MBA NIP : i ii KATA PENGANTAR Buku pedoman Survei Captive Power 2015 ini disusun dalam rangka memperoleh keseragaman pemahaman dalam pengisian Daftar Captive 2015. Disamping memuat petunjuk teknis yang berkaitan

Lebih terperinci

SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013

SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 SPPLH 2013 SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Buku III. Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan BADAN PUSAT STATISTIK Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013 i ii Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH

Lebih terperinci

BPS KABUPATEN BULUNGAN No. 03/10/65/XIX, 4 Oktober 2016 KONDISI PERUMAHAN KABUPATEN BULUNGAN 2015 88,9 PERSEN PENDUDUK BULUNGAN MENGGUNAKAN LISTRIK PLN Rumah yang ditempati rumah tangga Kabupaten Bulungan

Lebih terperinci

SURVEI USAHA KONSTRUKSI TIDAK BERBADAN HUKUM 2012

SURVEI USAHA KONSTRUKSI TIDAK BERBADAN HUKUM 2012 R A H A S I A VTBH12-P KONSTRUKSI REPUBLIK INDONESIA SURVEI USAHA KONSTRUKSI TIDAK BERBADAN HUKUM 2012 DAFTAR RUMAHTANGGA/USAHA KONSTRUKSI BLOK I. KETERANGAN TEMPAT BLOK II. RINGKASAN 1. Provinsi :.. Jumlah

Lebih terperinci

Dengan hormat, Yang bertanda tangan di bawah ini :

Dengan hormat, Yang bertanda tangan di bawah ini : Nomor : Lampiran : Perihal : Permohonan Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan Dan Sertifikat Produksi P - IRT Kepada, Yth : Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar di Denpasar Dengan hormat, Yang bertanda

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. I. Tahapan Pra Komputer 1.1. Mekanisme Dokumen ST Penerimaan Dokumen 1.3. Batching 1.4. Penyimpanan 1.5.

DAFTAR ISI. I. Tahapan Pra Komputer 1.1. Mekanisme Dokumen ST Penerimaan Dokumen 1.3. Batching 1.4. Penyimpanan 1.5. DAFTAR ISI I. Tahapan Pra Komputer 1.1. Mekanisme Dokumen ST2013 1.2. Penerimaan Dokumen 1.3. Batching 1.4. Penyimpanan 1.5. Editing Coding II. Tata Cara Editing Coding 2.1. Umum 2.2. ST2013-P a. Blok

Lebih terperinci

BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SKTh 2012 SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN Provinsi : 2. Kabupaten / Kota 2) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan 2) : 2) 5. No.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2012 Direktur Statistik Industri. DR. Mudjiandoko, MA

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2012 Direktur Statistik Industri. DR. Mudjiandoko, MA KATA PENGANTAR Survei Industri Besar dan Sedang Tahun 2011 merupakan kelanjutan dari survei Industri Besar dan Sedang tahun sebelumnya. Buku Pedoman Pengawas ini dibuat untuk pelaksanaan lapangan di tingkat

Lebih terperinci

SURVEI KOMUTER MEBIDANG 2015

SURVEI KOMUTER MEBIDANG 2015 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK KOMUTER15 C RAHASIA 101. Provinsi SURVEI KOMUTER MEBIDANG 2015 PENCACAHAN RUMAH TANGGA KOMUTER I. KETERANGAN TEMPAT 102. Kabupaten/Kota *) 103. Kecamatan 104. Desa/Kelurahan

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2010 Semester 1 (Panel)

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2010 Semester 1 (Panel) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2010 Semester 1 (Panel) Laporan ditulis pada: December 18, 2014 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGOLAHAN DATA PRA KOMPUTER SENSUS PERTANIAN 2013 BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PENGOLAHAN DATA PRA KOMPUTER SENSUS PERTANIAN 2013 BAB I PENDAHULUAN 2013, No.730 4 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGOLAHAN SENSUS PERTANIAN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN/KOTA

Lebih terperinci

SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN 2013 DAFTAR RUMAHTANGGA/USAHA KONSTRUKSI

SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN 2013 DAFTAR RUMAHTANGGA/USAHA KONSTRUKSI R A H A S I A SKP13-P BLOK I. KETERANGAN TEMPAT REPUBLIK INDONESIA SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN 2013 DAFTAR RUMAHTANGGA/USAHA KONSTRUKSI BLOK II. RINGKASAN 1. Provinsi :.. Jumlah Bidang U r a i a

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Akhirnya saya ucapkan terima kasih atas peran serta para pengawas/pemeriksa dalam pelaksanaan SUSI05 ini, dan selamat bekerja.

KATA PENGANTAR. Akhirnya saya ucapkan terima kasih atas peran serta para pengawas/pemeriksa dalam pelaksanaan SUSI05 ini, dan selamat bekerja. KATA PENGANTAR Buku Pedoman Pengawas/Pemeriksa dalam Survei Usaha Terintegrasi 2005 (SUSI05) digunakan sebagai petunjuk dan pegangan bagi para pengawas dalam melakukan pengawasan/pemeriksaan terhadap hasil

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SKTh 2012 SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN 1. Provinsi : 2. Kabupaten / Kota 2) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan 2) : 5. No.

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Dana Pensiun Tahun

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Kehutanan 2014

Indonesia - Survei Kehutanan 2014 Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Kehutanan 2014 Laporan ditulis pada: July 11, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php 1 Gambaran

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Tim Penyusun

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Tim Penyusun KATA PENGANTAR Salah satu bentuk mobilitas nonpermanen yang mengalami perkembangan adalah kegiatan commuting atau nglaju, dimana keberadaannya semakin pesat terutama pada kota-kota besar dan sekitarnya.

Lebih terperinci

SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL

SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL BUKU III SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL [ SUSENAS JULI 2009 ] PEDOMAN PENCACAHAN KOR (Untuk Pencacah dan Kortim) BADAN PUSAT STATISTIK - JAKARTA DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i I. PENDAHULUAN 1 1.1 Umum

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN SKTH 2015 KIP 1) : F BLOK I KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN 1 Provinsi : 2 Kabupaten / Kota 2) : 3 Kecamatan : 4 Desa / Kelurahan 2) : 5 No Blok

Lebih terperinci

SURVEI DEMOGRAFI DAN KESEHATAN INDONESIA 2007 DAFTAR RUMAH TANGGA I. PENGENALAN TEMPAT 10. NAMA RESPONDEN NO. URUT ART

SURVEI DEMOGRAFI DAN KESEHATAN INDONESIA 2007 DAFTAR RUMAH TANGGA I. PENGENALAN TEMPAT 10. NAMA RESPONDEN NO. URUT ART Rahasia SURVEI DEMOGRAFI DAN KESEHATAN INDONESIA 2007 DAFTAR RUMAH TANGGA I. PENGENALAN TEMPAT SDKI07-RT 1. PROVINSI 2. KABUPATEN/KOTA *) 3. KECAMATAN 4. DESA / KELURAHAN 5. DAERAH **) PERKOTAAN -1 PERDESAAN

Lebih terperinci

METADATA KEGIATAN STATISTIK SEKTORAL/KHUSUS

METADATA KEGIATAN STATISTIK SEKTORAL/KHUSUS BADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA Q-Metadata METADATA KEGIATAN STATISTIK SEKTORAL/KHUSUS Judul kegiatan:............ Tahun kegiatan:... Sektor kegiatan : 01. Pertanian 02. Industri 03. Niaga dan

Lebih terperinci

SURVEI DEMOGRAFI DAN KESEHATAN INDONESIA 2012 DAFTAR RUMAH TANGGA I. PENGENALAN TEMPAT II. KUNJUNGAN PETUGAS TANGGAL BULAN

SURVEI DEMOGRAFI DAN KESEHATAN INDONESIA 2012 DAFTAR RUMAH TANGGA I. PENGENALAN TEMPAT II. KUNJUNGAN PETUGAS TANGGAL BULAN Rahasia SDKI-RT SURVEI DEMOGRAFI DAN KESEHATAN INDONESIA 0 DAFTAR RUMAH TANGGA I. PENGENALAN TEMPAT. PROVINSI. KABUPATEN/KOTA *) 3. KECAMATAN 4. DESA / KELURAHAN 5. DAERAH **) PERKOTAAN - PERDESAAN - 6.

Lebih terperinci

PEDOMAN PENCACAH SENSUS PENDUDUK 2000

PEDOMAN PENCACAH SENSUS PENDUDUK 2000 PEDOMAN PENCACAH SENSUS PENDUDUK 2000 1 PENDAHULUAN Cakupan Wilayah SP2000 mencakup seluruh penduduk warga negara Indonesia (WNI) maupun warga negara Asing (WNA) yang tinggal dalam wilayah geografis Indonesia,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN Umum Tujuan Jadwal Dokumen yang Digunakan 2

DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN Umum Tujuan Jadwal Dokumen yang Digunakan 2 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI ii iii I. PENDAHULUAN 1 1.1 Umum 2 1.2 Tujuan 2 1.3 Jadwal 2 1.4 Dokumen yang Digunakan 2 II. ORGANISASI LAPANGAN 5 2.1 Uraian Tugas 5 2.2 Persiapan Lapangan 8 III. TATA CARA

Lebih terperinci

PEDOMAN PENCACAH Survei Angkatan Kerja Nasional 2016

PEDOMAN PENCACAH Survei Angkatan Kerja Nasional 2016 PEDOMAN PENCACAH Survei Angkatan Kerja Nasional 2016 Sub Direktorat Statistik Ketenagakerjaan Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan Jl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 Telp:(021) 3810291-4

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS:

BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS: BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS: 1404037 KATA PENGANTAR Survei Struktur Ongkos Usaha Tanaman Pangan dan Peternakan Tahun 2017 (SOUT2017) merupakan kegiatan integrasi antara Survei Struktur Ongkos

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA TANAMAN KEHUTANAN TAHUN 2014

REPUBLIK INDONESIA SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA TANAMAN KEHUTANAN TAHUN 2014 ST2013-SBK.S REPUBLIK INDONESIA SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA TANAMAN KEHUTANAN TAHUN 2014 RAHASIA Jenis tanaman kehutanan terpilih...... 6 1 I. PENGENALAN TEMPAT 101. Provinsi

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN SKTH 2013 KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN Provinsi : Kabupaten / Kota 2) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan 2) : 5. No. Registrasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Istilah dan Pengertian PEMBENTUKAN BASIS DATA

DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Istilah dan Pengertian PEMBENTUKAN BASIS DATA DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Istilah dan Pengertian II. PEMBENTUKAN BASIS DATA A. Pengumpulan Data Objek dan Subjek PBB 1. Persiapan a. Penelitian Pendahuluan b.

Lebih terperinci

Struktur Ongkos Usaha Tani Padi 2008

Struktur Ongkos Usaha Tani Padi 2008 Struktur Ongkos Usaha Tani Padi 2008 Badan Pusat Statistik, Jakarta - Indonesia Struktur Ongkos Usaha Tani Padi 2008 Struktur Ongkos Usaha Tani Padi 2008 ISSN : 1907-0454 Nomor Publikasi : 05110. Katalog

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Pegadaian Tahun 2010-2011.

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM 2010-2011

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM 2010-2011 RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Usaha Koperasi Simpan Pinjam Tahun

Lebih terperinci

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI 2008

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI 2008 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI 2008 KIP : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN 1. Provinsi 2. Kabupaten / Kota *) 3. Kecamatan 4. Kelurahan / Desa *) 5. Nomor

Lebih terperinci

SURAT PEMBERITAHUAN OBJEK PAJAK

SURAT PEMBERITAHUAN OBJEK PAJAK LAMPIRAN 51 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT PEMBERITAHUAN OBJEK PAJAK No. Formulir Selain yang diisi oleh Petugas (bagian yang diarsir), diisi oleh Wajib Pajak

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SENSUS PERTANIAN 2003 SURVEI PENDAPATAN PETANI

REPUBLIK INDONESIA SENSUS PERTANIAN 2003 SURVEI PENDAPATAN PETANI SPP04 - S RAHASIA 1. Propinsi 2. Kabupaten/Kota *) 3. Kecamatan 4. Desa/Kelurahan *) REPUBLIK INDONESIA SENSUS PERTANIAN 2003 SURVEI PENDAPATAN PETANI I. PENGENALAN TEMPAT 5. Klasifikasi Desa/Kelurahan

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Pedagang Valuta Asing

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN 2011-2012 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Dana Pensiun Tahun

Lebih terperinci

SENSUS PENDUDUK 1980

SENSUS PENDUDUK 1980 SP 80 - s TANPA RANGKAP DAFTAR RUMAH TANGGA REPUBLIK INDONESIA BIRO PUSAT STATISTIK SENSUS PENDUDUK 1980 PENCACAHAN SAMPLE RAHASIA I PENGENALAN TEMPAT KODE 1. Propinsi 1 2. Kabupaten / Kotamadya *) 3 3.

Lebih terperinci

I. KETERANGAN TEMPAT. 1 Provinsi. 2 Kabupaten/Kota *) 3 Kecamatan. 4 Desa/Kelurahan *) 5 Klasifikasi desa/kelurahan 1. Perkotaan 2.

I. KETERANGAN TEMPAT. 1 Provinsi. 2 Kabupaten/Kota *) 3 Kecamatan. 4 Desa/Kelurahan *) 5 Klasifikasi desa/kelurahan 1. Perkotaan 2. RAHASIA VSENP09.K Dibuat set untuk BPS Provinsi SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL 2009 KETERANGAN POKOK RUMAH TANGGA DAN ANGGOTA RUMAH TANGGA [ SUSENAS PANEL MARET 2009 ] BADAN PUSAT STATISTIK I. KETERANGAN

Lebih terperinci

SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) SEMESTER I / 2006

SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) SEMESTER I / 2006 PEDOMAN 1 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) SEMESTER I / 2006 PEDOMAN PENCACAH BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA DAFTAR ISI BAB I Halaman PENDAHULUAN 1.1. Umum... 1 1.2. Tujuan... 1 1.3. Ruang Lingkup...

Lebih terperinci

Uji Coba SUPAS 2015, 2014

Uji Coba SUPAS 2015, 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Uji Coba SUPAS 2015, 2014 ABSTRAKSI Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) merupakan survey kependudukan yang dilaksanakan setiap lima tahun setelah pelaksanaan sensus penduduk. SUPAS2015

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA VKR 2011 SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN 1. Provinsi : 2. Kabupaten / Kota *) : 3. Kecamatan : 4. Kelurahan / Desa *) : 5. No. Registrasi

Lebih terperinci

SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2013 DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2013 DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BLOK I. KETERANGAN TEMPAT REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TRIWULAN I : JANUARI - MARET VIMK13-DS1 BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

Lebih terperinci

Buku IV SUSENAS (SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL) JULI 2007 PEDOMAN PENCACAHAN MODUL PERUMAHAN DAN PERUMAHAN BADAN PUSAT STATISTIK

Buku IV SUSENAS (SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL) JULI 2007 PEDOMAN PENCACAHAN MODUL PERUMAHAN DAN PERUMAHAN BADAN PUSAT STATISTIK Buku IV SUSENAS (SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL) JULI 2007 PEDOMAN PENCACAHAN MODUL PERUMAHAN DAN PERUMAHAN BADAN PUSAT STATISTIK DAFTAR ISI DAFTAR ISI Halaman i BAB I. PENDAHULUAN 1 BAB II. TATACARA PENGISIAN

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN KONVENSIONAL

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN KONVENSIONAL RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN KONVENSIONAL 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Perbankan Konvensional

Lebih terperinci

PEDOMAN PENCACAH SURVEI LUAS PANEN DAN LUAS LAHAN TANAMAN PANGAN 2015 (VP2015-S)

PEDOMAN PENCACAH SURVEI LUAS PANEN DAN LUAS LAHAN TANAMAN PANGAN 2015 (VP2015-S) Katalog: PEDOMAN PENCACAH SURVEI LUAS PANEN DAN LUAS LAHAN TANAMAN PANGAN 2015 (VP2015-S) BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI LUAS PANEN DAN LUAS LAHAN TANAMAN PANGAN 2015 KATA PENGANTAR Survei Luas Panen dan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG 9 BUPATI PENAJAM PASER UTARA PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PEMUTIHAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) DI WILAYAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Layout Susenas Kor Trw _Individu

Layout Susenas Kor Trw _Individu Layout Susenas Kor Trw.3 2011_Individu Variable Position B1R1 1 Provinsi B1R2 2 Kabupaten/kota B1R3 3 Kecamatan B1R4 4 Desa/Kelurahan B1R5 5 Klasifikasi desa/kelurahan B1R7 6 Nomor kode sampel B1R8 7 Nomor

Lebih terperinci

SURVEI STATISTIK SEKTORAL

SURVEI STATISTIK SEKTORAL FS3 Badan Pusat Statistik FORMULIR PEMBERITAHUAN SURVEI STATISTIK SEKTORAL Judul Survei : Identitas Rekomendasi (diisi oleh BPS) Pedoman Pengisian Kuesioner Statistik Sektoral (FS3) Tuliskan judul survei

Lebih terperinci

SURVEI STATISTIK KHUSUS

SURVEI STATISTIK KHUSUS FS2K Badan Pusat Statistik FORMULIR PEMBERITAHUAN SINOPSIS SURVEI STATISTIK KHUSUS Judul Survei: Kode (didisi oleh BPS) PEDOMAN PENGISIAN FORMULIR PEMBERITAHUAN SINOPSIS SURVEI STATISTIK KHUSUS Blok I.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan. Sakernas Agustus 2017 i Pedoman Pengawas

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan. Sakernas Agustus 2017 i Pedoman Pengawas KATA PENGANTAR Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) merupakan salah satu sumber data ketenagakerjaan yang penting di Indonesia. Data hasil Sakernas telah banyak digunakan oleh berbagai kalangan, baik

Lebih terperinci

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2015

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2015 ABSTRAKSI Salah satu survei yang diselenggarakan oleh BPS secara rutin setiap tahun adalah Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas).

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI DAFTAR LAMPIRAN i ii I. PENDAHULUAN 1 1.1. Umum 2 1.2. Tujuan 2 1.3. Ruang Lingkup 2 1.4. Jenis Data yang Dikumpulkan 2 1.5. Jenis Dokumen dan Daftar yang Digunakan 3 1.6.

Lebih terperinci

BUKU 2 PEDOMAN PENCACAHAN BADAN PUSAT STATISTIK

BUKU 2 PEDOMAN PENCACAHAN BADAN PUSAT STATISTIK BUKU 2 PEDOMAN PENCACAHAN BADAN PUSAT STATISTIK KATA PENGANTAR Buku 2 ini merupakan seri Buku Pedoman yang disusun dalam rangka Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) tahun 2013. Buku ini memuat pedoman

Lebih terperinci

Indonesia - Sensus Penduduk 1980

Indonesia - Sensus Penduduk 1980 Katalog Mikrodata - Badan Pusat Statistik Indonesia - Sensus Penduduk 1980 Laporan ditulis pada: October 2, 2014 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php 1 Identifikasi

Lebih terperinci

PENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN PADA RUMAH TANGGA BURUH TANI

PENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN PADA RUMAH TANGGA BURUH TANI 29 PENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN PADA RUMAH TANGGA BURUH TANI Bab berikut menganalisis pengaruh antara variabel ketimpangan gender dengan tingkat kemiskinan pada rumah tangga

Lebih terperinci

PEDOMAN 1 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENCACAH BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA

PEDOMAN 1 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENCACAH BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA PEDOMAN 1 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENCACAH BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Data ketenagakerjaan yang dihasilkan BPS dikumpulkan melalui sensus

Lebih terperinci

PEDOMAN KEPALA KANTOR Survei Angkatan Kerja Nasional 2016

PEDOMAN KEPALA KANTOR Survei Angkatan Kerja Nasional 2016 PEDOMAN KEPALA KANTOR Survei Angkatan Kerja Nasional 2016 Sub Direktorat Statistik Ketenagakerjaan Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan Jl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 Telp:(021)

Lebih terperinci

Katalog BPS: Katalog BPS:

Katalog BPS: Katalog BPS: Katalog BPS: 2204009 Katalog BPS: 2204009 PROFIL MIGRAN HASIL SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL 2011 2012 ISBN : 978-979-064-620-9 Katalog BPS : 2204009 No. Publikasi : 04140.1301 Ukuran Buku : 17,6 cm

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi merupakan ungkapan atau kata dari bahasa Inggris Geography yang terdiri

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi merupakan ungkapan atau kata dari bahasa Inggris Geography yang terdiri II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Geografi Geografi merupakan ungkapan atau kata dari bahasa Inggris Geography yang terdiri dari dua kata yaitu,- Geo yang berarti

Lebih terperinci

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2016

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2016 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2016 ABSTRAKSI Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk perencanaan pembangunan sektoral

Lebih terperinci

LAMPIRAN I Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-50/PJ/2008 tentang Pengenaan Pajak Bumi Bangunan sektor Perkebunan

LAMPIRAN I Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-50/PJ/2008 tentang Pengenaan Pajak Bumi Bangunan sektor Perkebunan LAMPIRAN I Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-50/PJ/2008 tentang Pengenaan Pajak Bumi Bangunan sektor Perkebunan DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Kantor Pelayanan

Lebih terperinci

SURVEI SEKTOR INFORMAL 2014

SURVEI SEKTOR INFORMAL 2014 SSI-1 RAHASIA SURVEI SEKTOR INFORMAL 2014 I. PENGENALAN TEMPAT 1. PROVINSI 2. KABUPATEN/KOTA *) 3. KECAMATAN 4. DESA/KELURAHAN 5. KLASIFIKASI DESA/KELURAHAN PERKOTAAN -1 PERDESAAN -2 6. NOMOR BLOK SENSUS

Lebih terperinci

P r o f i l K e m i s k i n a n P B D T i

P r o f i l K e m i s k i n a n P B D T i P r o f i l K e m i s k i n a n P B D T 2 0 1 5 i ii P r o f i l K e m i s k i n a n P B D T 2 0 1 5 PROFIL KEMISKINAN (PBDT 2015) PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 2016

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN BLOK I: KETERANGAN TEMPAT (disalin dari SKP13-DS) BLOK II: KETERANGAN USAHA

REPUBLIK INDONESIA SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN BLOK I: KETERANGAN TEMPAT (disalin dari SKP13-DS) BLOK II: KETERANGAN USAHA SKP13-S REPUBLIK INDONESIA SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN 2013 BLOK I: KETERANGAN TEMPAT (disalin dari SKP13-DS) (2) 1. Provinsi : 2. Kabupaten/Kota*) : 3. Kecamatan : 4. Desa/Kelurahan*) : 5. Nomor

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Deskripsi Umum Sampel yang diambil dalam penelitian ini, Sekolah Dasar penerima bantuan P2DT-DB dan P2DB-AK yang berlokasi di daerah Kabupaten Sleman. Sampel diambil gedung

Lebih terperinci

FORMULIR PERMOHONAN IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG (IMB) ( Mohon diisi dengan jelas menggunakan huruf cetak atau diketik )

FORMULIR PERMOHONAN IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG (IMB) ( Mohon diisi dengan jelas menggunakan huruf cetak atau diketik ) FORMULIR PERMOHONAN IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG (IMB) ( Mohon diisi dengan jelas menggunakan huruf cetak atau diketik ) Banyuwangi,... Perihal : Permohonan Ijin Mendirikan Bangunan Gedung (IMB) Kepada

Lebih terperinci

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN GAS (KUESIONER GAS)

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN GAS (KUESIONER GAS) SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN GAS (KUESIONER GAS) Perusahaan/usaha gas adalah perusahaan/usaha yang melakukan kegiatan penyediaan serta pengoperasian jaringan transmisi dan distribusi gas kepada rumah tangga,

Lebih terperinci

STUDI PENGUKURAN TINGKAT KEBAHAGIAAN (SPTK) 2013

STUDI PENGUKURAN TINGKAT KEBAHAGIAAN (SPTK) 2013 PANDUAN PELAKSANAAN STUDI PENGUKURAN TI NGKAT KEBAHAGI AAN (SPTK) 0 BADAN PUSAT STATI STI K PANDUAN PELAKSANAAN STUDI PENGUKURAN TINGKAT KEBAHAGIAAN (SPTK) 0 BADAN PUSAT STATISTIK KATA PENGANTAR Buku

Lebih terperinci

NO KATALOG :

NO KATALOG : NO KATALOG : 1101002.3510210 STATISTIK DAERAH KECAMATAN WONGSOREJO 2013 Katalog BPS : 1101002.3510210 Ukuran Buku Jumlah Halaman : 25,7 cm x 18,2 cm : vi + Halaman Pembuat Naskah : Koordinator Statistik

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2016 Kepala Badan Pusat Statistik. Dr. Suryamin, M.Sc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2016 Kepala Badan Pusat Statistik. Dr. Suryamin, M.Sc. KATA PENGANTAR Kegiatan Pendaftaran Usaha/ Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 (Listing SE2016) merupakan salah satu dari serangkaian kegiatan Sensus Ekonomi Tahun 2016. Kegiatan Listing SE2016 dimaksudkan

Lebih terperinci

Nomor :..., Lampiran : Perihal : Permohonan Persetujuan sebagai Gudang dalam Sistem Resi Gudang...

Nomor :..., Lampiran : Perihal : Permohonan Persetujuan sebagai Gudang dalam Sistem Resi Gudang... MODEL FORMULIR NOMOR: SRG-GD01 Nomor :...,...20... Lampiran : Perihal : Permohonan Persetujuan sebagai Gudang dalam Sistem Resi Gudang... Kepada Yth. Kepala Badan Pengawas di - Jakarta Bersama ini kami

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. v BAB. 1.1 Umum

1 PENDAHULUAN. v BAB. 1.1 Umum v BAB PENDAHULUAN. Umum Menjelang pasar bebas ASEAN atau penyatuan masyarakat ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC) tahun 25 penting bagi kita Bangsa Indonesia untuk memperkuat sistem perekonomian.

Lebih terperinci

FORMULIR PERMOHONAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB)

FORMULIR PERMOHONAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) Lembar ke -1 dari 9 lembar Pemerintah Kota Batu FORMULIR PERMOHONAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) (Mohon diisi dengan jelas menggunakan huruf cetak atau diketik) Batu,... Kepada Nomor : IMB/----,----,--------/--------

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING 2011-2012 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Pedagang Valuta Asing

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Penduduk Antar Sensus 2005

Indonesia - Survei Penduduk Antar Sensus 2005 Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Penduduk Antar Sensus 2005 Laporan ditulis pada: December 19, 2014 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id 1 Identifikasi

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA MENENGAH BESAR RESTORAN DAN RUMAH MAKAN TAHUN 2013 BLOK I: PENGENALAN TEMPAT (2)

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA MENENGAH BESAR RESTORAN DAN RUMAH MAKAN TAHUN 2013 BLOK I: PENGENALAN TEMPAT (2) RAHASIA 1. Provinsi REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA MENENGAH BESAR RESTORAN DAN RUMAH MAKAN TAHUN 2013 BLOK I: PENGENALAN TEMPAT (2) VREST (3) 2. Kabupaten/Kota *)

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Rumah Tangga Usaha Peternakan 2014

Indonesia - Survei Rumah Tangga Usaha Peternakan 2014 Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Rumah Tangga Usaha Peternakan 2014 Laporan ditulis pada: May 11, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Selamat bekerja. Jakarta, Oktober 2011 Kepala Badan Pusat Statistik, Dr. Rusman Heriawan. SDKI12-BPS Provinsi

KATA PENGANTAR. Selamat bekerja. Jakarta, Oktober 2011 Kepala Badan Pusat Statistik, Dr. Rusman Heriawan. SDKI12-BPS Provinsi PEDOMAN BPS PROVINSI SURVEI DEMOGRAFI DAN KESEHATAN INDONESIA 2012 KATA PENGANTAR Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012 (SDKI12) merupakan SDKI yang ketujuh mengenai kondisi demografi dan kesehatan

Lebih terperinci

PEDOMAN 2. SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) agustus 2012 PEDOMAN PENGAWAS

PEDOMAN 2. SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) agustus 2012 PEDOMAN PENGAWAS PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) agustus 2012 PEDOMAN PENGAWAS DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Halaman A. Umum... 1 B. Tujuan... 1 C. Ruang Lingkup... 2 D. Data yang Dikumpulkan... 2 E.

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2014 Triwulan 3 (Modul)

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2014 Triwulan 3 (Modul) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2014 Triwulan 3 (Modul) Laporan ditulis pada: June 18, 2015 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id

Lebih terperinci

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2014

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2014 ABSTRAKSI Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk perencanaan pembangunan sektoral

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH DESA / NAGARI 2013 PERHATIAN

REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH DESA / NAGARI 2013 PERHATIAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH DESA / NAGARI 2013 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Realisasi Pendapatan Dan Belanja Desa / Nagari Tahun Anggaran 2012.

Lebih terperinci

Survei Biaya Hidup, 2012

Survei Biaya Hidup, 2012 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Biaya Hidup, 2012 ABSTRAKSI Data pengeluaran rumah tangga bukan makanan, minuman, rokok dan tembakau maupun makanan, minuman, rokok dan tembakau yang dipantau di setiap rumah

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.6409010 Statistik Daerah Kecamatan Babulu 2015 Statistik Daerah Kecamatan Babulu No. Publikasi : 6409.550.1511 Katalog BPS : 1101002.6409010 Naskah : Seksi Statistik Neraca Wilayah

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN ( RKT )

RENCANA KERJA TAHUNAN ( RKT ) RENCANA KERJA TAHUNAN ( RKT ) BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALU TAHUN ANGGARAN 206 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALU 206 REVIU RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALU TAHUN 206 Tujuan

Lebih terperinci

Survei Perlindungan Sosial (Suplemen Susenas 2013 Triwulan I), 2013

Survei Perlindungan Sosial (Suplemen Susenas 2013 Triwulan I), 2013 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Perlindungan Sosial (Suplemen Susenas 2013 Triwulan I), 2013 ABSTRAKSI Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk perencanaan

Lebih terperinci

SURVEI EVALUASI PROGRAM KEMISKINAN 2006 INTEGRASI SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL (SUSENAS) PANEL 2006

SURVEI EVALUASI PROGRAM KEMISKINAN 2006 INTEGRASI SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL (SUSENAS) PANEL 2006 RAHASIA 1 Propinsi SURVEI EVALUASI PROGRAM KEMISKINAN 2006 INTEGRASI SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL (SUSENAS) PANEL 2006 2 Kabupaten/Kota*) 3 Kecamatan 4 Desa/Kelurahan*) I. PENGENALAN TEMPAT 5 Klasifikasi

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL

REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL R A H A S I A REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014 TRIWULAN I Januari Maret BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT

Lebih terperinci

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2017

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2017 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2017 ABSTRAKSI Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk perencanaan pembangunan sektoral

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Perbankan Syariah Tahun

Lebih terperinci