BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Umat Pekalongan yang diselenggarakan pada hari ahad tanggal 21 Mei 1995,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Umat Pekalongan yang diselenggarakan pada hari ahad tanggal 21 Mei 1995,"

Transkripsi

1 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Latar Belakang 1. Sejarah Berdirinya Berdasarkan arsip petikan berita acara rapat pendirian Koperasi Mitra Umat Pekalongan yang diselenggarakan pada hari ahad tanggal 21 Mei 1995, disebutkan bahwa pendiri Koperasi Mitra Umat adalah 51 orang dan untuk pertama kali rapat memutuskan sekaligus menghasilkan keputusan-keputusan antara lain: 1 a. Pengesahan Anggaran Dasar Koperasi b. Pengesahan proposal usaha awal c. Pengukuhan pengurus Koperasi periode tahun , dan menunjuk tujuh orang dari pendiri untuk menandatangani akta pendirian, yaitu : 1) Imam Kamaludin 2) Nugroho Joko Santoso, B.Sc 3) Ahmad Ilyas 4) Rustanto Aras, S.sos 5) Tri Riska Wati 6) Rizal Mulyawan, SE 7) Ahmad Syifa 1 Dokumen UJKS BMT MitraUmatPekalongan, diambil dari RAT UJKS BMT Mitra Umat 61

2 62 Hasil keputusan yang lain adalah pemberian nama akronim dan alat Koperasi yaitu dengan nama Koperasi Mitra Umat Pekalongan KOMINA dengan alamat Kergon Kecamatan Pekalongan Barat, dengan Badan Hukum Nomor: 12544/BH/KWK.11/XI/1995, yang ditetapkan tanggal 21 November Sejak dicanangkannya keputusan Menteri Koperasi dan UKM (Usaha Kecil Menengah) nomor 91 tahun 2004 tentang Koperasi Jasa Keuangan Syariah, bagi KSP (Koperasi Simpan Pinjam) yang mempunyai unit simpan pinjam dengan pola syariah diwajibkan untuk berubah menjadi Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS), sedangkan bagi KSU (Koperasi serba Usaha) yang maksimal dua tahun sejak badan hukumnya ditetapkan ternyata tidak mempunyai unit sektor riil diwajibkan untuk berubah menjadi KJKS. Tapi bagi KSU yang maksimal dua tahun sejak badan hukumnya ditetapkan mempunyai unit sektor riil dan unit simpan pinjam dengan pola syariah (BMT) maka untuk BMT tersebut wajib diganti menjadi Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS). Atas dasar peraturan pemerintah tersebut, memasuki awal 2008 BMT Mitra Umat Pekalongan yang merupakan USP (Usaha Simpan Pinjam) pola syariah dari KSU Mitra Umat berubah nama menjadi Unit jasa Keuangan Syariah (UJKS) Mitra Umat. 2 2 Dokumen UJKS BMT MitraUmatPekalongan, diambil dari RAT UJKS BMT Mitra Umat

3 63 UJKS Mitra Umat adalah unit Koperasi Serba Usaha Mitra Umat yang bergerak di bidang usaha pembiayaan, investasi dan simpanan dengan pola bagi hasil (syariah) sebagai bagian dari kegiatan Koperasi UJKS Mitra Umat mulai beroperasi sejak 25 Juli Memasuki usia ke tahun 20 ( ) berjalan ini, UJKS Mitra Umat telah menunjukkan perkembangan yang pesat. Berkat pengelolaan yang amanah dan professional disertai dengan semangat untuk senantiasa meningkatkan dan mensosialisasikan ekonomi syariah. UJKS Mitra Umat dengan dana awal simpanan pokok anggota Koperasi sebesar Rp ,- dari unit simpan pinjam, kini UJKS Mitra Umat telah mencapai asset ± sebesar Rp ,35 Secara operasional KSU Mitra Umat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu : a. BMT Maal Mitra Umat Baitul Maal Mitra Umat menampung dan menyalurkan dana zakat, infaq dan shodaqoh (ZIS) bagi mereka yang membutuhkan melalui program: 1) Beasiswa bagi siswa yang tidak mampu 2) Sumbangan social 3) Bantuan pengobatan. 3 3 Dokumen UJKS BMT MitraUmatPekalongan, diambil dari RAT UJKS BMT Mitra Umat

4 64 Pengefektifan Baitul Maal Mitra Umat pada kegiatan-kegiatan sosial dilakukan melalui surat kabar, sehingga bisa menjadi fungsi Public Relation dan Customer Social Responsibility. b. UJKS BMT Mitra Umat Merupakan lembaga ekonomi yang kegiatannya berupa simpanan dan pembiayaan dengan menganut sistem syari ah yaitu dengan sistem bagi hasil yang disepakati oleh kedua belah pihak. Sistem bagi hasil ini adalah suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara penyedia dana dengan pengelola dana. Pembagian hasil usaha ini dapat terjadi antara UJKS BMT dengan penyimpan dana maupun antara UJKS BMT dengan nasabah penerima dana. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini adalah Mudharabah dan Musyarakah. 4 Data kelembagaan: Nama Koperasi : Koperasi Serba Usaha (KSU) Mitra Umat Nomor Badan Hukum : 12544/BH/KWK.11/XI/1995 Tanggal : 21 November 1995 SIUP (Kota Pekl) : 67/SISP/VII/2012 (Kab Pekl u/ Kec Tirto) SIUP (Kota Pekl) SIUP (Kota Pekl) : 360/11-03/PK/V/2011 : 001/11.19/PKL/II/ Dokumen UJKS BMT MitraUmatPekalongan, diambil dari RAT UJKS BMT Mitra Umat

5 65 (Pengesahan SIUP Kancab/Perwakilan KSU Mitra Umat di Kab. Pekalongan) TDP (Kota Pekl) : TDP (Kota Pekl) : NPWP : Tanggal : 21 November 1995 Jenis Usaha Ekonomi : 1) Jasa Keuangan Syariah dan PPOB 2) Sektor RiilWarnet, Fotocopy, Perdagangan ATK Kantor Pusat : Jl. Jlamprang No. 37 Krapyak Kidul Pekalongan Telp. (0285) Kantor Cabang I: Jl. WR. Supratman Panjang Wetan Pekalongan Telp. (0285) Kantor Cabang II: Jl. KHA. Dahlan No.42 Desa Samborejo Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan Telp. (0285) Kantor Kas Pembantu: Jl. Kusuma Bangsa No. 45 Pekalongan Telp. (0285) Warnet MU Net: Jl. WR. Supratman 28 Panjang Wetan Pekalongan Dokumen UJKS BMT MitraUmatPekalongan, diambil dari RAT UJKS BMT Mitra Umat

6 66 2. Visi, Misi, Tujuan dan Prestasi a. Visi Menjadi Lembaga Usaha Syariah terbaik dan terdepan serta bermanfaat yang diridhoi Allah SWT. 6 b. Misi 1) Mendakwahkan prinsip ekonomi Islam 2) Mengimplementasikan, menegakkan dan mengembangkan ekonomi Islam 3) Melakukan pemberdayaan dan pengembangan usaha untuk anggota dan calon anggota. 4) Menyelenggarakan pelayanan dan usaha untuk mensejahterakan anggota, calon anggota dan masyarakat. 5) Membangun dan mengembangkan jaringan sumber daya ekonomi Islam yang kuat dan berkesinambungan. 7 c. Tujuan Mengembangkan Organisasi KSU Mitra Umat, kemanfaatannya, dan kenyamanan usaha ekonominya agar selamat dunia akhirat. 8 6 Dokumen UJKS BMT MitraUmatPekalongan, diambil dari RAT UJKS BMT Mitra Umat 7 Dokumen UJKS BMT MitraUmatPekalongan, diambil dari RAT UJKS BMT Mitra Umat 8 Dokumen UJKS BMT MitraUmatPekalongan, diambil dari RAT UJKS BMT Mitra Umat

7 67 d. Prestasi Tahun 2008 UJKS BMT Mitra Umat mendapatkan penghargaan menjadi terbaik 1(satu) Se-Jawa Tengah dari Microfin Indonesia dalam program dana bergulir. 9 B. Produk dan Jasa UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan Adapun produk & jasa unggulan UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan selengkapnya adalah sebagai berikut : Produk Simpanan Mudharabah : a. Si Asha : Simpanan Anak Shaleh b. Si Giat : Simpanan Giat Menabung c. Si Guna : Simpanan Serba Guna\ 2. Produk Simpanan Wadi ah a. Si Fitri : Simpanan Idul Fitri b. Si Qurban : Simpanan Idul Qurban c. SMS : Simpanan Mitra Sahabat d. Si Mitra Tama : Simpanan Sembako e. Wista MU : Simpanan Wisata Ta lim Mitra Umat f. Mitra Amal : Simpanan Mitra Beramal. 9 Dokumen UJKS BMT MitraUmatPekalongan, diambil dari RAT UJKS BMT Mitra Umat 10 Dokumen UJKS BMT MitraUmatPekalongan, diambil dari RAT UJKS BMT Mitra Umat

8 68 3. Produk Pembiayaan a. Pembiayaan Murabahah b. Pembiayaan Musyarakah c. Pembiayaan Qardhul Hasan 4. Produk Jasa a. Pembayaran Listrik b. Pembayaran Telepon c. Pembayaran Televisi Berlangganan d. Pembayaran Internet e. Transfer Uang f. Isi Ulang Pulsa g. Western Union Karena Tugas Akhir saya berjudul Manajemen Risiko Pembiayaan Musyarakah di UJKS BMT Mitra Umat maka saya akan menjelaskan produk pembiayaan musyarakah di UJKS BMT Mitra Umat. 1. Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan musyarakah (syirkah), adalah suatu bentuk akad kerjasama perniagaan antara beberapa pemilik modal untuk menyertakan modalnya dalam suatu usaha, di mana masing-masing pihak mempunyai hak untuk ikut serta dalam pelaksanaan manajemen usaha tersebut. Keuntungan dibagi menurut proporsi penyertaan modal atau berdasarkan kesepakatan

9 69 bersama. Musyarakah dapat diartikan pula sebagai pencampuran dana untuk tujuan pembagian keuntungan. 11 a. Rukun Musyarakah 1) Pihak yang berakad (para mitra) 2) Objek yang diakadkan a) Modal b) Kegiatan Usaha/Kerja 3) Sighat a) Serah b) Terima b. Syarat Musyarakah 1) Pihak yang berakad a) Para pihak yang melakukan akad musyarakah harus dalam kondisi cakap hukum b) Kompeten dalam memberikan atau diberikan kekuasaan perwakilan 2) Objek yang diakadkan a) Modal diberikan dalam bentuk uang tunai, emas, perak atau yang nilainya sama 11 Dokumen UJKS BMT MitraUmatPekalongan, diambil dari RAT UJKS BMT Mitra Umat

10 70 b) Modal dapat pula berupa aset perdagangan, yakni antara lain barang-barang, property, perlengkapan dan sebagainya termasuk pula asset tidak berwujud antara lain hak paten dan lisensi. c) Partisipasi para mitra dalam pekerjaan musyarakah adalah sebuah hukum dasar, dan tidak diperkenankan bagi salah satu dari mereka untuk mencantumkan ketidakikutsertaan mitra lainnya, namun demikian terhadap kesamaan kerja bukanlah syarat utama. Dibolehkan sorang mitra melaksanakan porsi pekerjaan yang lebih besar dan banyak dibandingkan dengan mitra lainnya, sehingga dalam hal ini mitra tersebut dapat mensyaratkan bagian keuntungan tambahan bagi dirinya. 3) Sighat a) Berbentuk pengucapan yang menunjukkan tujuan b) Akad dianggap sah jika diucapkan secara verbal, atau dilakukan secara tertulis dan disaksikan. 12 c. Tata Cara Penyelenggaraan Produk Musyarakah Dari jenis atau variasi produk musyarakah, syirkah Al inan yang paling tepat untuk diimplementasikan ke dalam produk pembiayaan KJKS atau UJKS Koperasi. Syirkah Al Inanbiasanya diperuntukkan untuk pembiayaan proyek dimana mitra dan KJKS atau UJKS Koperasi 12 Dokumen UJKS BMT MitraUmatPekalongan, diambil dari RAT UJKS BMT Mitra Umat

11 71 sama-sama menyediakan modal untuk membiayai proyek tersebut. Setelah proyek selesai mitra mengembalikan dana tersebut berikut bagi hasil yang telah disepakati bersama. 2. Prosedur Umum Pembiayaan a. Syarat-syarat Pembiayaan Untuk menjaga kedisiplinan dan kepatuhan, bagi setiap pejabat pembiayaan KJKS atau UJKS Koperasi haruslah mengikuti langkahlangkah dan prosedur proses persetujuan pembiayaan yang meliputi : 1) Permohonan Pembiayaan a) KJKS atau UJKS Koperasi hanya akan memberikan fasilitas pembiayaan yang diajukan secara tertulis, baik untuk pembiayaan baru, penambahan pembiayaan, perpanjangan pembiayaan, perubahan syarat pembiayaan, dengan menggunakan fomulir yang disediakan oleh KJKS atau UJKS Koperasi. 13 b) Permohonan pembiayan berisi : Gambaran umum usaha, Rencana atau prospek usaha, Perincian penggunaan dana, Jumlah dan jangka waktu penggunaan dana. 2) Legalitas a) Pembiayaan untuk perorangan (1) Foto copy KTP/SIM suami-istri (yang masih berlaku) 13 Dokumen UJKS BMT MitraUmatPekalongan, diambil dari RAT UJKS BMT Mitra Umat

12 72 (2) Foto copy Kartu Keluarga dan Surat Nikah yang masih berlaku (3) Foto copy rekening (listrik, telpon, PAM) (4) Surat keterangan tempat usaha (kios, toko, lapak) (5) Peta lokasi rumah tinggal dan tempat usaha (6) Daftar barang dan atau spesifikasi barang jika pengajuan pembiayaan untuk pembelian barang (7) Apabila telah memiliki menyerahkan foto copy (SIUP, TDP, NPWP) (8) Menyerahkan SPK bila pembiayaan yang diajukan untuk membiayai modal kerja suatu proyek (9) Menyerahkan keadaan keuangan sederhana (dapat dibuatkan oleh bagian pembiayaan). 14 b) Pembiayaan untuk Badan Usaha (PT, CV, Koperasi, Yayasan) (1) Foto copy SIUP dan TDP (2) Foto NPWP (3) Surat Keterangan Domisli perusahaan (4) Foto copy akta/anggaran dasar badan usaha beserta segala perubahannya 14 Dokumen UJKS BMT MitraUmatPekalongan, diambil dari RAT UJKS BMT Mitra Umat

13 73 (5) Surat pengesahan akta/anggaran dasar dari Menteri Kehakiman untuk badan usaha CV, PT, Yayasan dan Menteri Koperasi & PPKM untuk badan usaha koperasi. (6) Foto copy KTP pemohon dan pengurus badan usaha (yang masih berlaku) (7) Surat kuasa dan atau persetujuan dari pengurus badan usaha kepada pemohom untuk mengajukan pembiayaan (8) Struktur Organisasi dan pengurus badan usaha (9) Surat Perintah Kerja dari bowhier apabila pengajuan pembiayaan untuk membiayai modal kerja suatu proyek (10) Daftar barang/spesifikasi barang yang akan diajukan pembelianna kepada Bank (11) Laporan Keuangan (minimal 3 bulan terakhir) (12) Data Jaminan dan hubungan hukum mitra dengan jaminan (13) Persyaratan lainnya yang diperlukan oleh KJKS atau UJKS Koperasi Dokumen UJKS BMT MitraUmatPekalongan, diambil dari RAT UJKS BMT Mitra Umat

14 74 b. Inisiasi 1) Pengumpulan Informasi Dalam Pengumpulan informasi yang harus diperhatikan meliputi, Jenis Mitra Calon mitra pembiayaan yang akan diproses pengajuan pembiayaannya terdiri dari 2 (dua) kategori yaitu : a) Calon Mitra yang datang ke kantor KJKS atau UJKS Mitra Umat atau dikenal dengan istilah Walking Client: untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan. Proses awal dan analisis pembiayaan terhadap calon mitra kategori ini haruslah ekstra hati-hati. b) Calon mitra yang kualifikasinya baik haruslah dicari dan ditemukan oleh bagian pembiayaan. Dengan kata lain bahwa satuan kerja marketing (pembiayaan) haruslah proaktif mencari dan menemukan mitra potensial agar pembiayaan yang disalurkan aman dan menghasilkan secara optimal. 2) Teknik Mencari Informasi a) Intern : deposan besar, penabung besar, mitra yang mempunyai reputasi bagus, calon mitra sendiri. b) Ekstern : referensi (surat atau kenalan), pembeli dari produk eksisting calon mitra, supplier dari produk eksisting calon mitra, jasa seseorang terhadap koperasi Dokumen UJKS BMT MitraUmatPekalongan, diambil dari RAT UJKS BMT Mitra Umat

15 75 3) Ta aruf (Perkenalan/wawancara) a) Dalam ta aruf ini dipersiapkan dan dilakukan hal-hal b) Cakupan materi penting dalam wawancara c) Kelengkapan data pemohon d) Penjelasan data pendukung e) Pemeriksaan kembali kebenaran dan konsistensi data pemohon 4) Penentuan Calon Mitra Potensial Dari hasil ta aruf dapat ditentukan calon mitra potensial menurut standar kualifikasi KJKS atau UJKS Mitra Umat, yang tidak membandingkan dengan mitra lain serta kualifikasinya tidak di bawah rata-rata. 17 c. Solisitasi (Kegiatan perolehan nasabah) 1) Dasar pelaksanaan solisitasi adalah untuk mengetahui tentang kondisi usaha dan membicarakan hal-hal khusus yang menjadi perhatian koperasi. 2) Langkah-langkah solitasi (meminta informasi) meliputi : a) Eksistensi usaha b) Filosofi usaha, sejarah, sasaran, rencana usaha, kepemilikan, prospek, tenaga kerja, sistem penggajian dan jaminan sosial. c) Kebutuhan calon mitra 17 Dokumen UJKS BMT MitraUmatPekalongan, diambil dari RAT UJKS BMT Mitra Umat

16 76 d) Bidang usaha, rekanan usaha, bantuan teknologi, bantuan manajemen, dan lain-lain. e) Kemampuan membayar f) Kondisi produksi dan hasil produksi, pemasaran dan strategi penjualan, kekuatan/kelemahan perusahaan (manajemen) sumber bahan baku/cara pengadaan bahan baku, sistem pencatatan keuangan. g) Risiko h) Meliputi usaha, rumah tangga dan lingkungannya serta upaya dan cara-cara mengantisipasinya i) Jaminan j) Apakah jaminan mempunyai market value, tidak bermasalah keberadaannya, kemudahan memonitor lokasinya Prosedur Pembiayaan Musyarakah a. Mitra Usaha 1) Menyampaikan tujuan untuk kebutuhan dana sebagai modal kerja untuk suatu proyek tertentu. Mitra usaha menjelaskan tentang proyek yang akan dikerjakan, pihak-pihak yang terlibat dan tujuan proyek, pihak yang akan memanfaatkan proyek, pengalaman Mitra usaha 18 Dokumen UJKS BMT MitraUmatPekalongan, diambil dari RAT UJKS BMT Mitra Umat

17 77 dalam proyek lain, keuntungan yang dapat diraih dari proyek ini dan sumber dana untuk mengembalikan modal tersebut. 2) Menyertakan data-data perusahaan (Neraca, Rugi/Laba) dan spesifikasi proyek (Cash flow, asumsi pendapatan, biaya, laba/rugi). Keseluruhan proposal harus dapat menggambarkan kegiatan proyek secara lengkap dan akurat. b. Bagian Pembiayaan Menganalisis kelayakan bisnis Mitra Usaha, historis usaha Mitra Usaha baik dari segi kualitatif dan kuantitatif serta kelayakan proyek/usaha yang akan dikerjakan Mitra usaha. 19 c. Unit Support (Administrasi Pembiayaan, Legal) 1) Menganalisis Mitra usaha dari segi yuridis maupun kelengkapan/perizinan dan keabsahan proyek, juga kelengkapan dokumentasi perusahaan dalam bidang hukum, dan kelayakan jaminan yang diajukan oleh Mitra usaha. 2) Hasil pemeriksaaan Unit Support akan disampaikan kepada Bagian Pembiayaan. Selanjutnya berdasarkan informasi tersebut dan analisis kualitatif/kuantitatif bagian pembiayaan akan mempresentasikannya kepada Komite. 19 Dokumen UJKS BMT MitraUmatPekalongan, diambil dari RAT UJKS BMT Mitra Umat

18 78 d. Komite Pembiayaan 1) Bila permintaan Mitra usaha dianggap tidak layak, maka seluruh permintaan ini dapat dianggap tidak layak yntuk mendapt fasilitas Musyarakah. Maka seluruh dokumen harus dikembalikan pada Mitra usaha, dan bagian pembiayaan menyampaikan penolakan tersebut kepada Mitra usaha. 2) Bila permintaan Mitra usaha dianggap layak serta memenuhi kriteria, Komite akan memberikan persetujuan yang khususnya menyangkut : a) Jumlah Modal Mitra usaha b) Jumlah Modal KJKS atau UJKS Koperasi c) Jangka waktu kerja sama d) Nisbah bagi hasil dari keuntungan atau pendapatan proyek e) Persyaratan lain yang harus dipenuhi Mitra usaha. 20 e. Bagian Penmbiayaan 1) Berdasarkan persetujuan Komite, Bagian Pembiayaan mengirimkan Surat Persetujuan Musyarakah kepada Mitra usaha 2) Setelah menerima surat persetujuan, bila Mitra usaha setuju maka mitra usahan akan mempersiapkan kelengkapan dokumen untuk akad 20 Dokumen UJKS BMT MitraUmatPekalongan, diambil dari RAT UJKS BMT Mitra Umat

19 79 3) Bagian administrasi Pembiayaan memersiapkan akad musyarakah, yaitu perjanijan bagi hasil antara KJKS atau UJKS Koperasi dengan Mitra usaha 4) Bagian administrasi pembiayaan memberikan informasi bahwa akad sudah terlaksana, dan bagian pembiayaan dapat menyetujui dilaksanakannya pencairan dana kepada Mitra usaha 5) Setelah menerima dana dari KJKS atau UJKS Koperasi, Mitra usaha akan menyerahkan tanda terima uang oleh mitra usaha 6) Selama proyek berjalan bagian pembiayaan diwajibkan untuk turut terlibat, monitoring perkembangan proyek dan pendapatan serta biaya yang dikeluarkan. 7) Selama proyek berjalan mitra usaha akan melakukan pembayaran bagi hasil kepada KJKS atau UJKS Koperasi sesuai nisbah yang telah disepakati bersama 8) Pembayaran pokok dilakukan di akhir periode selesainya jangka waktu kerjasama Pengendalian Risiko KJKS dan UJKS Mitra Umat selalu berupaya untuk melindungi kepentingan dan kepercayaan anggota dan masyarakat dengan tetap memelihara tingkat kesehatan usahanya. Kesempatan untuk bermuamalah 21 Dokumen UJKS BMT MitraUmatPekalongan, diambil dari RAT UJKS BMT Mitra Umat

20 80 melalui fasilitas pembiayaan pada prinsipnya diberikan secara adil dan merata kepada setiap calon mitra yang memenuhi kualifikasi, sehingga dengan demikian akan terjadi penyebaran risiko sedemikian rupa dan terhindar dari pemusatan pembiayaan pada pihak-pihak tertentu. a. Batas Maksimum Pemberian Pembiayaan (BMPP) 1) Pemberian fasilitas pembiayaan kepada mitra baik dalam bentuk penyediaan dana dan atau barang yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan kesepakatan bersama antara pihak koperasi dengan mitra selalu diperhitungkan batas maksimum pemberian pembiyaan. 2) Cara perhiungan batas maksimum pemberian pembiayaan perhitungan BMPP didasarkan atas jumlah yang tersebar dari penjumlahan penyediaan dana atau baki debet penyediaan dana. 3) Penetapan perbitungan jumlah modal koperasi untuk memperhitungkan BMPP dialkukan setiap bulan 4) Besarnya BMPP ditentukan oleh kebijakan KJKS atau UJKS Mitra Umat. 22 b. Pembiayaan yang harus dihindari KJKS dan UJKS Mitra Umat dalam upaya melindungi kepentingan dan kepercayaan masyarakat serta memelihara tingkat 22 Dokumen UJKS BMT MitraUmatPekalongan, diambil dari RAT UJKS BMT Mitra Umat

21 81 kesehatan usahanya menetapkan negative list yang akan ditinjau secara periodik pembiayaan-pembiayaan yang di hindari, yaitu: 1) Pembiayaan yang tidak sesuai syariah yaitu pembiayaan yang penggunaannya untuk usaha-usaha dan atau kegiatan-kegiatan lainnya yang bertentangan dengan syariah Islamiyah 2) Pembiayaan untuk spekulasi adalah pembiayaan yang bersifat spekulasi harus dihindari karena tidak mencerminkan kesungguhan dalam berusaha dan mengandung unsur gharar dan mysir 3) Pembiayaan tanpa informasi keuangan adalah pemberian pembiayaan tanpa informasi keuangan yang memadai (transparan dan obyektif) akan membahayakan mitra dan koperasi 4) Pembiayaan pada bidang yang tidak dikuasai adalah pengajuan pembiayaan untuk bidang usaha yang tidakah tercantum dan atau tidak dikuasai oleh pejabat KJKS atau UJKS Mitra Umat harus ditolak secara dini 5) Pembiayaan kepada Mitra bermasalah pembiayaan hendaknya selalu melakukan checking tentang mitra yang akan dibiayai, bila tergolong bermasalah harus ditolak pembiayaannya Dokumen UJKS BMT MitraUmatPekalongan, diambil dari RAT UJKS BMT Mitra Umat

22 82 C. Lokasi UJKS BMT Mitra Umat Pusat UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan terletak di Jalan Jlamprang no. 37 Krapyak Pekalongan. UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan memiliki tiga kantor cabang yaitu jalan WR. Supratman no Panjang Wetan Pekalongan, jalan Ahmad Dahlan no. 42 Desa Samborejo Kec. Tirto Kab. Pekalongan, dan jalan Kusuma Bangsa no. 45 Panjang, Pekalongan Dokumen UJKS BMT MitraUmatPekalongan, diambil dari RAT UJKS BMT Mitra Umat

23 83 D. Struktur Organisasi Gambar 3.1 Struktur Organisasi di UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan. 25 RAT BMA PENGURUS PENGAWAS Kabag.KonsolidasiKeuangan B M Manajer Umum Asisten Umum HRD Dan Legal Kepala Kantor CabangKrapyak Kepala Kantor CabangPanjang Kepala Kantor CabangTirto Kabag. Pembiayaan Kabag. Keuangan Petugas Marketing Simpanan Kabag. Pembiayaan Kabag. Keuangan Petugas Marketing Simpanan Kabag. Pembiayaan Kabag. Keuangan Petugas Marketing Simpanan Adm. Pembiayaan Petugas Kasir Petugas Warnet Adm. Pembiayaan Petugas Kasir Petugas Warnet Adm. Pembiayaan Petugas Kasir Petugas Toko& Fc Petugas Survey OB Petugas Survey PetugasPenjagaMala m& OB Petugas Survey OB PetugasPenagihan PetugasPenja gamalam PetugasPenagihan PetugasPenagihan PetugasPenja gamalam 25 Dokumen UJKS BMT MitraUmatPekalongan, diambil dari RAT UJKS BMT Mitra Umat

24 84 Mengacu pada struktur organisasi KSU Mitra Umat diatas, maka pada masing-masing bagian dapat berjalan sebagaimana cirri lembaga keuangan. Uraian tugasnya sebagai berikut: 1. Rapat Anggota Tahunan Fungsi: a. Forum atau pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. b. Forum pertanggungjawaban dan evaluasi kinerja pengurus selama tahun buku berjalan. c. Forum penghentian dan pemilihan pengurus dan badan kepengurusan. d. Forum pengesahan rencana kerja (Action Plan) dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Badan Pengurus a. Kewenangan: Membuat kebijakan umum dan melakukan pengawasan pelaksanaan kegiatan sehingga sesuai dengan tujuan lembaga. b. Tugas-tugas: 1) Menyusun kebijakan umum Baitul Tamwil 2) Melakukan pengawasan kegiatan dalam bentuk: 3) Persetujuan pembiayaan untuk suatu jumlah tertentu, pengawasan tugas General Manager (pengelola), memberikan rekomendasi 26 Dokumen UJKS BMT MitraUmatPekalongan, diambil dari RAT UJKS BMT Mitra Umat

25 85 produk-produk yang akan ditawarkan kepada anggota sesuai dengan syariah. 3. Bagian Pembiayaan a. Kewenangan: Melaksanakan kegiatan pelayanan kepada peminjam serta melakukan pembinaan agar pembiayaan yang diberikan tidak macet b. Tugas-tugas: 1) Menyusun rencana pembiayaan. 2) Menerima analisa pembiayaan. 3) Melakukan analisa pembiayaan. 4) Mengajukan persetujuan pembiayaan kepada komite. 5) Melakukan administrasi pembiayaan. 6) Melakukan pembinaan nasabah atau anggota. 7) Membuat laporan perkembangan pembiayaan Bagian pelayanan a. Kewenangan: Memberikan pelayanan yang lebih baik, ramah, sopan, dan cepat kepada calon nasabah maupun nasabah. b. Tugas-tugas: 1) Memberikan penjelasan kepada calon nasabah atau anggota. 27 Dokumen UJKS BMT MitraUmatPekalongan, diambil dari RAT UJKS BMT Mitra Umat

26 86 2) Menangani pembukuan kartu tabungan. 3) Mengisi semua dokumen dan pekerjaan yang harus dikomunikasikan dengan nasabah Kasir a. Kewenangan : bertindak sebagai penerima uang dan juru bayar(kasir). b. Tugas-tugas : 1) Menerima atau menghitung uang dan membuat bukti penerimaan. 2) Melakukan pembayaran sesuai dengan perintah manager. 3) Melayani dan membayar pengambilan tabungan. 4) Membuat laporan kas harian. 5) Setiap akhir jam kerja menghitung uang yang ada dan meminta pemeriksaan dari manager. 6. Bagian pemasaran a. Kewenangan : Mengatur dan melaksanakan kegiatan pemasaran, sehingga dapat mencapai target penghimpunan dana sesuai kebijaksanaan yang telah ditetapkan. b. Tugas-tugas : 1) Mengadakan sosialisasi kepada masyarakat luas terutama masyarakat lingkungan sekitar domisili nasabah. 28 Dokumen UJKS BMT MitraUmatPekalongan, diambil dari RAT UJKS BMT Mitra Umat

27 87 2) Menjalin kerjasama kepada pihak tokoh masyarakat, lembaga formal maupun informal. 3) Membuat proyeksi target pencapaian calon nasabah per triwulan. 7. Administrasi dan Keuangan a. Kewenangan : Mengatur dan melaksanakan kegiatan administrasi dan keuangan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan. b. Tugas-tugas : 1) Mengarsip dengan rapi segala bentuk surat masuk dan surat keluar. 2) Membuat kode untuk surat masuk dan surat keluar. 3) Mengisi slip jurnal dengan disertai lampiran bukti-bukti transaksi secara berurutan. 4) Membuat laporan keuangan setiap satu bulan sekali dan tiap akhir tahun tutup buku Dokumen UJKS BMT MitraUmatPekalongan, diambil dari RAT UJKS BMT Mitra Umat

BAB III GAMBARAN UMUM BMT MITRA UMAT PEKALONGAN. 1. Sejarah Berdirinya BMT Mitra Umat Pekalongan

BAB III GAMBARAN UMUM BMT MITRA UMAT PEKALONGAN. 1. Sejarah Berdirinya BMT Mitra Umat Pekalongan BAB III GAMBARAN UMUM BMT MITRA UMAT PEKALONGAN A. Profil BMT Mitra Umat Pekalongan 1. Sejarah Berdirinya BMT Mitra Umat Pekalongan Membaca arsip petikan berita acara rapat pendirian BMT Mitra Umat Pekalongan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Prudential Banking di KJKS BMT Bahtera Pekalongan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Prudential Banking di KJKS BMT Bahtera Pekalongan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Prudential Banking di KJKS BMT Bahtera Pekalongan Penerapan Prudential Banking di KJKS BMT Bahtera Pekalongan dilakukan dalam hal pemberian pembiayaan.

Lebih terperinci

BAB III PROFIL BMT MATRA PEKALONGAN. A. Latar Belakang Berdirinya BMT Matra Pekalongan

BAB III PROFIL BMT MATRA PEKALONGAN. A. Latar Belakang Berdirinya BMT Matra Pekalongan BAB III PROFIL BMT MATRA PEKALONGAN A. Latar Belakang Berdirinya BMT Matra Pekalongan Suatu kemajuan yang cukup menggembirakan menjelang abad XX terjadi kebangkitan umat Islam dalam segala aspek terutama

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM BTM WIRADESA. A. Latar belakang berdirinya BTM Wiradesa. Muhammadiyah Wiradesa untuk memiliki sumber-sumber pendanaan

BAB III GAMBARAN UMUM BTM WIRADESA. A. Latar belakang berdirinya BTM Wiradesa. Muhammadiyah Wiradesa untuk memiliki sumber-sumber pendanaan BAB III GAMBARAN UMUM BTM WIRADESA A. Latar belakang berdirinya BTM Wiradesa Berdirinya BTM Wiradesa yang beralamat Jl. Mayjend. S. Parman No.183 Wiradesa Pekalongan, berawal dari keinginan Pimpinan Cabang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah di BMT El-Fairuz

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah di BMT El-Fairuz BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah di BMT El-Fairuz Pekalongan 1. Syarat-syarat pengajuan pembiayaan Dalam melakukan proses pembiayaan, nasabah harus memenuhi syarat

Lebih terperinci

BAB IV PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK MODAL USAHA DI KJKS BMT BINAMA SEMARANG

BAB IV PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK MODAL USAHA DI KJKS BMT BINAMA SEMARANG BAB IV PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK MODAL USAHA DI KJKS BMT BINAMA SEMARANG A. Mekanisme Pembiayaan Murobahah Modal Usaha di KJKS BMT Binama Semarang Pembiayaan modal di KJKS Binama Semarang adalah

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran

BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran 32 BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN A. Profil BMT Fajar Mulia Ungaran 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran Gagasan untuk mendirikan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Syarat dan Ketentuan Pembiayaan Mikro Syariah Di KSPPS Tamzis Bina Utama Cabang Kejajar Wonosobo.

BAB IV PEMBAHASAN Syarat dan Ketentuan Pembiayaan Mikro Syariah Di KSPPS Tamzis Bina Utama Cabang Kejajar Wonosobo. BAB IV PEMBAHASAN A. Syarat dan Ketentuan Pembiayaan Mikro Syariah Di KSPPS Tamzis Bina Utama Cabang Kejajar Wonosobo. Pembiayaan bisnis TAMZIS disebut Pembiayaan Mikro Syariah diutamakan untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI PENGELOLAAN RISIKO PEMBIAYAAN BINA AGROBISNIS DI BMT BAHTERA PEKALONGAN

BAB IV IMPLEMENTASI PENGELOLAAN RISIKO PEMBIAYAAN BINA AGROBISNIS DI BMT BAHTERA PEKALONGAN BAB IV IMPLEMENTASI PENGELOLAAN RISIKO PEMBIAYAAN BINA AGROBISNIS DI BMT BAHTERA PEKALONGAN A. Mekanisme Pengelolaan Risiko Pembiayaan Bina Agrobisnis di BMT Bahtera Pekalongan 1. Mekanisme pembiayaan

Lebih terperinci

MUKADIMAH VISI DAN MISI. dengan sdi yang profesional menuju kesejahteraan bersama dunia dan akhirat

MUKADIMAH VISI DAN MISI. dengan sdi yang profesional menuju kesejahteraan bersama dunia dan akhirat MUKADIMAH Kebangkitan BMT merupkan wujut nyata kesadaran masyarakat akan pentingnya lembaga keuangan yang bernafaskan Islam. Ini kesempatan bagi Lembaga Keuanygan Syari ah untuk mengembangkan Perekonomian

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA. Mangkang Kota Semarang merupakan hasil pemikiran kalangan nahdliyin

BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA. Mangkang Kota Semarang merupakan hasil pemikiran kalangan nahdliyin BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA A. Sejarah BMT BMT NU Sejahtera Mangkang Semarang didirikanpada tahun 2007 dengan akta notaries badan hukum sebagai koperasi NO.180.08 / 315 Yang di tetapkan pada

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN BMT NU SEJAHTERA. yang sedang lesu pada saat itu, maka kaum Nahdliyin (NU) sebagai organisasi

BAB III GAMBARAN BMT NU SEJAHTERA. yang sedang lesu pada saat itu, maka kaum Nahdliyin (NU) sebagai organisasi 32 BAB III GAMBARAN BMT NU SEJAHTERA A. Sejarah BMT NU SEJAHTERA Berawal dari keprihatinan terhadap kondisi perekonomian Indonesia yang sedang lesu pada saat itu, maka kaum Nahdliyin (NU) sebagai organisasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penerapan Akad Pembiayaan Musyarakah pada BMT Surya Asa Artha

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penerapan Akad Pembiayaan Musyarakah pada BMT Surya Asa Artha 50 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penerapan Akad Pembiayaan Musyarakah pada BMT Surya Asa Artha BMT berdiri dalam rangka menumbuh dan mengembangkan sumberdaya ekonomi mikro yang bersumber pada syariat Islam.

Lebih terperinci

A. Praktik Akad Murabahah dan Wakalah di KJKS BMT Bahtera

A. Praktik Akad Murabahah dan Wakalah di KJKS BMT Bahtera BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PRAKTIK HYBRID CONTRACT PADA AKAD MURABAHAH DAN WAKALAH DI KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN A. Praktik Akad Murabahah dan Wakalah di KJKS BMT Bahtera Pekalongan KJKS BMT Bahtera

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN. Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN. Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO LAMPIRAN LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO LAMPIRAN 2 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA PT. Bank Negara Indonesia

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PROMOSI PRODUK SIM A (SIMPANAN ANAK-ANAK) DI BMT CITRA KEUANGAN SYARIAH COMAL

BAB III STRATEGI PROMOSI PRODUK SIM A (SIMPANAN ANAK-ANAK) DI BMT CITRA KEUANGAN SYARIAH COMAL 42 BAB III STRATEGI PROMOSI PRODUK SIM A (SIMPANAN ANAK-ANAK) DI BMT CITRA KEUANGAN SYARIAH COMAL A. BMT Citra Keuangan Syariah Comal 1. Sejarah Berdirinya Dengan tujuan untuk membangun ekonomi masyarakat

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM UJKS BMT MITRA UMAT PEKALONGAN DAN UJKS BMT MINNA LANNA PEKALONGAN. A. Gambaran Umum UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan

BAB III GAMBARAN UMUM UJKS BMT MITRA UMAT PEKALONGAN DAN UJKS BMT MINNA LANNA PEKALONGAN. A. Gambaran Umum UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan BAB III GAMBARAN UMUM UJKS BMT MITRA UMAT PEKALONGAN DAN UJKS BMT MINNA LANNA PEKALONGAN A. Gambaran Umum UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan 1. Profil UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan 1 Koperasi Serba Usaha

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT AL FATH PESAGEN GUNUNGWUNGKAL PATI

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT AL FATH PESAGEN GUNUNGWUNGKAL PATI BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT AL FATH PESAGEN GUNUNGWUNGKAL PATI A. Gambaran Profil KJKS BMT Al Fath 1. Sejarah berdirinya KJKS BMT Al Fath Koperasi jasa keuangan syariah (KJKS) Baitul Mall Wat Tamwil

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN. 1. Latar Belakang KJKS BMT Bahtera Pekalongan

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN. 1. Latar Belakang KJKS BMT Bahtera Pekalongan BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN A. Profil KJKS BMT Bahtera Pekalongan 1. Latar Belakang KJKS BMT Bahtera Pekalongan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Bahtera Pekalongan adalah KSU BINA SEJAHTERA

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka Lembaga perbankan memegang peranan yang sangat penting dan dibutuhkan oleh masyarakat. Perbankan melayani kebutuhan pembiayaan dan memperlancar

Lebih terperinci

BAB III PERALIHAN AKAD SIMPANAN QURBAN MENJADI PEMBIAYAAN QURBAN DI KJKS DAARUL QUR AN WISATAHATI SURABAYA

BAB III PERALIHAN AKAD SIMPANAN QURBAN MENJADI PEMBIAYAAN QURBAN DI KJKS DAARUL QUR AN WISATAHATI SURABAYA BAB III PERALIHAN AKAD SIMPANAN QURBAN MENJADI PEMBIAYAAN QURBAN DI KJKS DAARUL QUR AN WISATAHATI SURABAYA A. Gambaran Umum Tentang KJKS Daarul Qur an Wisatahati Surabaya 1. Sejarah Singkat Koperasi Jasa

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH BAB IV PEMBAHASAN MASALAH A. Prosedur Produk Simpanan El Amanah di KSPPS BMT El Amanah Kendal Prosedur adalah suatu urutan tindakan atau kegiatan tata usaha yang biasanya menyangkut beberapa petugas dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Koperasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Koperasi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Koperasi Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Ben Barokah Rowosari berdiri pada tahun 2003, saat itu berkantor

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH ANGGOTA SIMPANAN DI KSPPS BMT EL AMANAH KENDAL

BAB III STRATEGI PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH ANGGOTA SIMPANAN DI KSPPS BMT EL AMANAH KENDAL BAB III STRATEGI PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH ANGGOTA SIMPANAN DI KSPPS BMT EL AMANAH KENDAL A. Gambaran Umum BMT el Amanah Kendal 1. Sejarah BMT EL AMANAH KENDAL Koperasi Jasa Keuangan Syariah

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM UJKS BMT MITRA UMAT PEKALONGAN. Sejarah berdirinya UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan

BAB III GAMBARAN UMUM UJKS BMT MITRA UMAT PEKALONGAN. Sejarah berdirinya UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan BAB III GAMBARAN UMUM UJKS BMT MITRA UMAT PEKALONGAN A. Profil UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan Sejarah berdirinya UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan Koperasi Serba Usaha Mitra Umat Pekalongan didirikan pada

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM BMT ASY-SYIFA. A. Sejarah dan Perkembangan BMT Asy-Syifa. (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) yang dimulai tahun 1996, yang

BAB III GAMBARAN UMUM BMT ASY-SYIFA. A. Sejarah dan Perkembangan BMT Asy-Syifa. (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) yang dimulai tahun 1996, yang BAB III GAMBARAN UMUM BMT ASY-SYIFA A. Sejarah dan Perkembangan BMT Asy-Syifa Sejarah pendirian BMT Asy-Syifa dimulai dari gagasan ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) yang dimulai tahun 1996, yang

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DATA. A. Gambaran Umum BMT Amanah Ummah

BAB IV DESKRIPSI DATA. A. Gambaran Umum BMT Amanah Ummah 24 BAB IV DESKRIPSI DATA A. Gambaran Umum BMT Amanah Ummah 1. Sejarah BMT BMT Amanah Ummah pertama kali digagas oleh Drs. Waston, M.Hum selaku Dekan Fakultas Agama Islam UMS didukung oleh dosen-dosen dan

Lebih terperinci

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A.

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A. BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A. Mekanisme Pembiayaan Murabahah 1. Prosedur Pembiayaan Murabahah Dalam melaksanakan fungsinya sebagai lembaga keuangan mikro syariah,

Lebih terperinci

2) Membina masyarakat dengan mengadakan sosialisasisosialisasi BAB IV. mengenai perbankan syari ah bahwasanya bunga

2) Membina masyarakat dengan mengadakan sosialisasisosialisasi BAB IV. mengenai perbankan syari ah bahwasanya bunga 2) Membina masyarakat dengan mengadakan sosialisasisosialisasi mengenai perbankan syari ah bahwasanya bunga dan bagi hasil sangatlah berbeda. 3) Untuk mengetahui tingkat kejujuran para anggota mengenai

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN ARUS KAS KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH MAWAR. dan mendapat pengesahan dari Bupati Lamongan. Ruang lingkup kegiatan

BAB III LAPORAN ARUS KAS KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH MAWAR. dan mendapat pengesahan dari Bupati Lamongan. Ruang lingkup kegiatan BAB III LAPORAN ARUS KAS KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH MAWAR A. Gambaran Umum Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) MAWAR 1. Sejarah KJKS MAWAR Karanggeneng Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) MAWAR

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Proses Pengajuan Pembiayaan Musyarakah pada PT. Bank Muamalat Indonesia Dalam mengajukan pembiayaan dalam bank syariah, dalam hal ini pembiayaan musyarakah ada beberapa

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN. yang peduli terhadap perkembangan ekonomi umat. BMT PAM merupakan

BAB III HASIL PENELITIAN. yang peduli terhadap perkembangan ekonomi umat. BMT PAM merupakan BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian BMT (Baitul maal wat Tamwil) Prosumen amanah Mandiri (BMT PAM) adalah lembaga keuangan mikro syariah yang didirikan oleh para pegiat ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU KOTA SANTRI Cabang Karanganyar Koperasi Serba Usaha KOTA SANTRI Cabang Karanganyar dalam memberikan kredit

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN TENTANG KONDISI BPRS PNM BINAMA SEMARANG. A. Sejarah Berdirinya PT. BPRS PNM Binama Semarang 12

BAB II GAMBARAN TENTANG KONDISI BPRS PNM BINAMA SEMARANG. A. Sejarah Berdirinya PT. BPRS PNM Binama Semarang 12 BAB II GAMBARAN TENTANG KONDISI BPRS PNM BINAMA SEMARANG A. Sejarah Berdirinya PT. BPRS PNM Binama Semarang 12 Bank Pembiayaan Rakyat Syari ah PNM Binama Semarang didirikan atas prakarsa para tokoh masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG

BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG A. Prosedur Pemberian Pembiayaan Murabahah Pada BMT At- Taqwa Muhammadiyah Cabang Bandar Buat

Lebih terperinci

BAB III KELEMBAGAAN. A. Sejarah Berdirinya BMT An-Najah Wiradesa Pekalongan sesuai laporan keputusan RAT berganti nama menjadi KOPSYAH

BAB III KELEMBAGAAN. A. Sejarah Berdirinya BMT An-Najah Wiradesa Pekalongan sesuai laporan keputusan RAT berganti nama menjadi KOPSYAH BAB III KELEMBAGAAN A. Sejarah Berdirinya BMT An-Najah Wiradesa Pekalongan Pada tahap awal pendirian tanggal 4 agustus 1994, KJKS BMT An- Najah bernama KPERMA (koperasi remaja masjid), kemudian pada tahun

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Berdirinya BMT Lestari Muamalat Suradadi. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Berdirinya BMT Lestari Muamalat Suradadi. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya BMT Lestari Muamalat Suradadi Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

Lebih terperinci

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)  36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tahapan Proses Pembiayaan Istishna Berikut ini adalah tahapan proses pembiayaan istishna yang diterapkan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk terhadap para calon

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Mekanisme Pembiayaan Bai u Bithaman Ajil di BMT Matra

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Mekanisme Pembiayaan Bai u Bithaman Ajil di BMT Matra BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Mekanisme Pembiayaan Bai u Bithaman Ajil di BMT Matra Pekalongan Di BMT Matra Pekalongan dalam melakukan penyaluran dana salah satunya produk pembiayaan bai u bithaman

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI KJKS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN

BAB III DESKRIPSI KJKS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN BAB III DESKRIPSI KJKS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN A. Gambaran Umum KJKS BMT Mandiri Sekjahtera Karangcangkring Jawa Timur 1. Latar Belakang Berdirinya

Lebih terperinci

BAB III. JUAL BELI MURABAHAH di BMT BEN TAQWA. Dengan dipelopori ICMI, MUI, dan PINBUK (Pusat Inskubasi Bisnis

BAB III. JUAL BELI MURABAHAH di BMT BEN TAQWA. Dengan dipelopori ICMI, MUI, dan PINBUK (Pusat Inskubasi Bisnis BAB III JUAL BELI MURABAHAH di BMT BEN TAQWA A. Profil BMT Ben Taqwa 1. Sejarah Berdirinya BMT Ben Taqwa Dengan dipelopori ICMI, MUI, dan PINBUK (Pusat Inskubasi Bisnis Usaha Kecil) di dekade tahun 1994

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA

BAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA 83 BAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA A. Mekanisme Produk Simpanan Berjangka (deposito) di

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki BAB IV PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Sikaping Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki prosedur pembiayaan yang meliputi

Lebih terperinci

BAB IV MANAJEMEN PEMBIAYAAN

BAB IV MANAJEMEN PEMBIAYAAN BAB IV MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDAHULUAN Enam kesalahan umum yang dilakukan bank dalam pembiayaan: 1. Portofolio yang terlalu terkonsentrasi 2. Sikap latah atau ikut-ikutan ikutan 3. Terlalu bersandar pada

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM BMT SM NU PEKALONGAN

BAB III GAMBARAN UMUM BMT SM NU PEKALONGAN BAB III GAMBARAN UMUM BMT SM NU PEKALONGAN A. PROFIL BMT SM NU Pekalongan BMT Syirkah Muawanah Nahdlatul Ulama (BMT SM NU) Pekalongan didirikan pada tanggal 29 Agustus 2004 dengan modal sebesar Rp 50.000.000,-

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT AULIA MAGELANG

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT AULIA MAGELANG BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT AULIA MAGELANG A. Sejarah Berdirinya KJKS BMT Aulia Magelang Perkembangan lembaga keuangan syariah saat ini demikian pesatnya. Instrumen lembaga keuangan syariah di Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penerapan Linkage Program ib Hasanah pada BNI Syariah Cabang

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penerapan Linkage Program ib Hasanah pada BNI Syariah Cabang BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penerapan Linkage Program ib Hasanah pada BNI Syariah Cabang Pekalongan. Pembiayaan kerjasama linkage program ib Hasanah adalah fasilitas pembiayaan dimana BNI Syariah sebagai

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK PENGALIHAN BENDA JAMINAN MILIK ANGGOTA UNTUK JAMINAN HUTANG PIHAK KETIGA YANG DILAKUKAN OLEH KOPERASI SERBA USAHA DUA TIGA

BAB III PRAKTIK PENGALIHAN BENDA JAMINAN MILIK ANGGOTA UNTUK JAMINAN HUTANG PIHAK KETIGA YANG DILAKUKAN OLEH KOPERASI SERBA USAHA DUA TIGA BAB III PRAKTIK PENGALIHAN BENDA JAMINAN MILIK ANGGOTA UNTUK JAMINAN HUTANG PIHAK KETIGA YANG DILAKUKAN OLEH KOPERASI SERBA USAHA DUA TIGA A. Pelaksanaan Simpan Pinjam yang Dilakukan oleh Pihak Koperasi

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS CEMERLANG. Kendal yang produktif. Produktifitas ini bisa dilihat dari keberadaan

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS CEMERLANG. Kendal yang produktif. Produktifitas ini bisa dilihat dari keberadaan BAB III GAMBARAN UMUM KJKS CEMERLANG A. Sejarah KJKS Cemerlang Weleri Kendal Kecamatan Weleri adalah salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Kendal yang produktif. Produktifitas ini bisa dilihat

Lebih terperinci

BAB II STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH. Wattamwil yaitu simpanan (funding) dan pembiayaan (financing).

BAB II STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH. Wattamwil yaitu simpanan (funding) dan pembiayaan (financing). BAB II STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH A. Produk-produk Jasa Baitul Mal 1. Simpanan Ada dua macam produk yang biasanya ditawarkan oleh Baitul Mal Wattamwil yaitu simpanan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT ISTIQLAL PEKALONGAN. A. Sejarah Pendirian KJKS BMT Istiqlal Pekalongan

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT ISTIQLAL PEKALONGAN. A. Sejarah Pendirian KJKS BMT Istiqlal Pekalongan 44 BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT ISTIQLAL PEKALONGAN A. Sejarah Pendirian KJKS BMT Istiqlal Pekalongan Disaat badai kritis global melanda bangsa Indonesia khususnya di sektor ekonomi, banyak pihak yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG FUNGSI ACCOUNT CREDIT

BAB IV ANALISIS TENTANG FUNGSI ACCOUNT CREDIT BAB IV ANALISIS TENTANG FUNGSI ACCOUNT CREDIT A. Fungsi Account Credit Sebagai Account Credit, memiliki kedudukan ganda. Di satu pihak sebagai aparat koperasi yang dituntut untuk mencapai sasaran koperasi,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 12 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Berdirinya Bank Bank Marwah BMT adalah salah satu lembaga keuangan yang bersifat syariah, yang menghimpun dana masyarakat dari berbagai sumber (modal, tabungan,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pembahasan mengenai pengaruh pembiayaan qardhul hasan. maka bisa diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pembahasan mengenai pengaruh pembiayaan qardhul hasan. maka bisa diambil kesimpulan sebagai berikut: BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan mengenai pengaruh pembiayaan qardhul hasan terhadap pengembangan ekonomi nasabah di BNI Syariah cabang Pekalongan maka bisa diambil kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah : BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayaan Mudharabah Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah : 1. Nasabah Melakukan Pengajuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah di Baitul maal wat. 1. Prosedur Pembiayaan di BMT Surya Parama Arta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah di Baitul maal wat. 1. Prosedur Pembiayaan di BMT Surya Parama Arta BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah di Baitul maal wat tamwil Surya Parama Arta. 1. Prosedur Pembiayaan di BMT Surya Parama Arta a. Menjadi anggota BMT Surya Parama

Lebih terperinci

KSPPS BMT UGP Wonogiry (Untuk Gerakan Perubahan)

KSPPS BMT UGP Wonogiry (Untuk Gerakan Perubahan) KSPPS BMT UGP Wonogiry (Untuk Gerakan Perubahan) LEMBAGA KEUNAGAN SYARIAH BMT UGP WONOGIRY BADAN HUKUM : 21/BH/X.7/X.II/2013 Alamat: Jalan Raya Pekalongan Dusun IV Wonogiri Desa Tulusrejo Kecamatan Pekalongan

Lebih terperinci

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS TERHADAP PRODUK PEMBIAYAAN USAHA BAGI HASIL

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS TERHADAP PRODUK PEMBIAYAAN USAHA BAGI HASIL BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS TERHADAP PRODUK PEMBIAYAAN USAHA BAGI HASIL A. Mekanisme Produk Pembiayaan Usaha Bagi Hasil di KSPPS Tamzis Bina Utama Cabang Temanggung Produk yang ditawarkan oleh pihak

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN

BAB IV. ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN BAB IV ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN Deposito ib Hasanah Dollar adalah simpanan dari pihak ketiga kepada pihak bank yang penarikannya hanya

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK DENDA PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS MASLAHAT UMMAT. 1. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya KJKS Maslahat Ummat

BAB III PRAKTEK DENDA PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS MASLAHAT UMMAT. 1. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya KJKS Maslahat Ummat BAB III PRAKTEK DENDA PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS MASLAHAT UMMAT A. Profil KJKS Maslahat Ummat Semarang 1. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya KJKS Maslahat Ummat Tujuan awal didirikannya Koperasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBIAYAAN MUSYARAKAH MODAL KERJA UNTUK USAHA DAGANG DI BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KANTOR CABANG PAYAKUMBUH

BAB IV PEMBIAYAAN MUSYARAKAH MODAL KERJA UNTUK USAHA DAGANG DI BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KANTOR CABANG PAYAKUMBUH 59 BAB I PEMBIAYAAN MUSYARAKAH MODAL KERJA UNTUK USAHA DAGANG DI BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KANTOR CABANG PAYAKUMBUH A. Pembiayaan Modal Kerja di Bank Syariah Mandiri Dalam pembiayaan modal kerja di Bank

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Produk SI RELA AULIA di KSPPS BMT Amanah Usaha Mulia (AULIA) Magelang. 1 1. Mekanisme Pembukaan Rekening Tabungan SI RELA AULIA. Langkah pertama dalam

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Kebijakan Harga Jual Pembiayaan Murabahah di BMT Istiqomah Unit

BAB V PEMBAHASAN. A. Kebijakan Harga Jual Pembiayaan Murabahah di BMT Istiqomah Unit BAB V PEMBAHASAN A. Kebijakan Harga Jual Pembiayaan Murabahah di BMT Istiqomah Unit II Tulungagung Pembiayaan yang ada di Lembaga Keuangan Syariah khususnya BMT Istiqomah merupakan kegiatan penyaluran

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. Randublatung-Blora, Jawa Tengah.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. Randublatung-Blora, Jawa Tengah. DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama : Aisyah Khoirun Nisa 2. Tempat, Tanggal Lahir : Blora, 30 Maret 1996 3. Alamat : Ds. Kadengan Rt.02 Rw. 01 Randublatung-Blora, Jawa Tengah. 4. No. HP

Lebih terperinci

BAB III PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS BMT EL AMANAH KEC. KENDAL KAB. KENDAL

BAB III PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS BMT EL AMANAH KEC. KENDAL KAB. KENDAL BAB III PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS BMT EL AMANAH KEC. KENDAL KAB. KENDAL A. Profil KJKS BMT El Amanah 1. Sejarah berdirinya KJKS BMT El Amanah. KJKS BMT El Amanah adalah lembaga keuangan syari ah yang

Lebih terperinci

No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA

No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret 2008 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA Perihal : Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana serta Pelayanan

Lebih terperinci

I. Flow-chart. Dimas Hidim, mahasiswa EPI C, Penjelasan alur/flow chat akad musyarakah :

I. Flow-chart. Dimas Hidim, mahasiswa EPI C, Penjelasan alur/flow chat akad musyarakah : Dimas Hidim, mahasiswa EPI C, 20120730138 I. Flow-chart Penjelasan alur/flow chat akad musyarakah : 1. Nasabah mengajukan pembiayaan kepada bank dengan akad musyarakah untuk mendapatkan tambahan modal.

Lebih terperinci

LAMPIRAN Lampiran 1. Pedoman Pertanyaan Wawancara

LAMPIRAN Lampiran 1. Pedoman Pertanyaan Wawancara LAMPIRAN Lampiran 1. Pedoman Pertanyaan Wawancara A. Wawancara dengan bagian pembiayaan Nama narasumber: Sulistiyono, Amd Jabatan: kabag. Pembiayaan 1. Bagaimana prosedur pembiayaan murabahah pada KJKS

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) AL-HIJRAH SALO KABUPATEN KAMPAR. syariah yang terdiri dari dua istilah, yaitu baitul mal dan baitul

BAB II GAMBARAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) AL-HIJRAH SALO KABUPATEN KAMPAR. syariah yang terdiri dari dua istilah, yaitu baitul mal dan baitul BAB II GAMBARAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) AL-HIJRAH SALO KABUPATEN KAMPAR A. Sejarah Singkat BMT Al-Hijrah Salo Baitul Mal wat Tamwil (BMT) merupakan suatu lembaga keuangan mikro (LKM) yang beroperasi

Lebih terperinci

MUDHARABAH dan MUSYARAKAH. Disusun untuk Memenuhi Tugas Manajemen Pembiayaan Bank Syariah C. Dosen Pengampu : H. Gita Danupranata, SE., MSI.

MUDHARABAH dan MUSYARAKAH. Disusun untuk Memenuhi Tugas Manajemen Pembiayaan Bank Syariah C. Dosen Pengampu : H. Gita Danupranata, SE., MSI. MUDHARABAH dan MUSYARAKAH Disusun untuk Memenuhi Tugas Manajemen Pembiayaan Bank Syariah C Dosen Pengampu : H. Gita Danupranata, SE., MSI. Oleh Fiqri Yunanda Pratama 20120730132 Swasti Saraswati 20120730137

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PERSEPSI PEDAGANG KECIL DI PASAR KLIWON TENTANG PEMANFAATAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BMT FASTABIQ CABANG KUDUS

BAB IV ANALISIS TENTANG PERSEPSI PEDAGANG KECIL DI PASAR KLIWON TENTANG PEMANFAATAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BMT FASTABIQ CABANG KUDUS 88 BAB IV ANALISIS TENTANG PERSEPSI PEDAGANG KECIL DI PASAR KLIWON TENTANG PEMANFAATAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BMT FASTABIQ CABANG KUDUS A. Analisis Penerapan dan Mekanisme Pembiayaan Mudharabah BMT Fastabiq

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pengajuan Pembiayaan Murabahah di PT BPRS PNM Binama Semarang Dalam proses pengajuan pembiayaan murabahah di PT BPRS PNM Binama Semarang, terdapat beberapa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN. 2.1 Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN. 2.1 Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN 2.1 Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran Bank Pembiayaan Rakyat Syari ah adalah bank syari ah yang dalam kegiatannya tidak memberikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS SURIYAH Kc Kudus Sebagai lembaga keuangan syariah aktivitas yang tidak kalah penting adalah melakkukan penyaluran

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Koperasi 3.1.1 Sejarah Singkat Koperasi Koperasi Buana Indonesia adalah Koperasi yang berikrar pada tanggal 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip Mudharabah

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip Mudharabah BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip Mudharabah Di Bank Harta Insan Karimah 4.1.1 Prinsip Bagi Hasil dan Risiko Dalam Kegiatan Penghimpunan Dana Mudharabah di Bank

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS TENTANG PEMBERIAN PEMBIAYAAN GRIYA ib HASANAH

BAB IV. ANALISIS TENTANG PEMBERIAN PEMBIAYAAN GRIYA ib HASANAH 66 BAB IV ANALISIS TENTANG PEMBERIAN PEMBIAYAAN GRIYA ib HASANAH A. Analisis Standard Operational Procedure (SOP) Pembiayaan Griya ib Hasanah di PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surabaya Bank Syariah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS 1. Landasan Teori A. Definisi Produk Pembiayaan Modal Kerja

BAB IV ANALISIS 1. Landasan Teori A. Definisi Produk Pembiayaan Modal Kerja BAB IV ANALISIS 1. Landasan Teori A. Definisi Produk Pembiayaan Modal Kerja KSPS BMT Bina Ummat Sejahtera mempunyai beberapa produk pembiayaan. Salah satunya produk BMT Bina Ummat Sejahtera yaitu Pembiayaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah BAB IV PEMBAHASAN A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah Saat memberikan pembiayaan, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Kantor Cabang Pembantu Payakumbuh menggunakan prinsip

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito BAB IV PEMBAHASAN A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Bagi Hasil Bank Muamalat Indonesia sebagai bank syariah dengan sistem bagi hasil dirancang untuk terbinanya kebersamaan dalam menanggung risiko usaha dan

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. 1. Prosedur Pembiayaan Musyārakah Pada Bank Negara Indonesia. Syariah Kantor Cabang Banjarmasin

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. 1. Prosedur Pembiayaan Musyārakah Pada Bank Negara Indonesia. Syariah Kantor Cabang Banjarmasin 45 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Penyajian Data 1. Prosedur Pembiayaan Musyārakah Pada Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Banjarmasin Akad musyārakah ada beberapa prosedur yang

Lebih terperinci

QANUN KABUPATEN PIDIE NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG BANTUAN MODAL USAHA POLA SYARI AH UNTUK KOPERASI, USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH

QANUN KABUPATEN PIDIE NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG BANTUAN MODAL USAHA POLA SYARI AH UNTUK KOPERASI, USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH 1 QANUN KABUPATEN PIDIE NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG BANTUAN MODAL USAHA POLA SYARI AH UNTUK KOPERASI, USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 68 TAHUN 2008/434.013/2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SITEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN PADA KJKS BMT AMANAH USAHA MULIA MAGELANG. A. Sistem dan Prosedur Pemberian pembiayaan

BAB IV ANALISIS SITEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN PADA KJKS BMT AMANAH USAHA MULIA MAGELANG. A. Sistem dan Prosedur Pemberian pembiayaan BAB IV ANALISIS SITEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN PADA KJKS BMT AMANAH USAHA MULIA MAGELANG A. Sistem dan Prosedur Pemberian pembiayaan 1. Prosedur Permohonan Pembiayaan 1 Mengisi formulir dan menandatangani

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Mekanisme Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) 1. Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar )

BAB IV PEMBAHASAN. A. Mekanisme Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) 1. Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) BAB IV PEMBAHASAN A. Mekanisme Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) 1. Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) SIRELA adalah produk simpanan yang ada di BMT BUS yang dikelola berdasarkan prinsip

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT AN-NAJAH WIRADESAPEKALONGAN. 1. Sejarah berdirinya KJKS BMT An-Najah Wiradesa 34

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT AN-NAJAH WIRADESAPEKALONGAN. 1. Sejarah berdirinya KJKS BMT An-Najah Wiradesa 34 BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT AN-NAJAH WIRADESAPEKALONGAN A. Profil KJKS BMT An-Najah Wiradesa 1. Sejarah berdirinya KJKS BMT An-Najah Wiradesa 34 BMT atau Bitul Maal Wattamwil merupakan lembaga keuangan

Lebih terperinci

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM PERATURAN GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 83 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PERKUATAN PERMODALAN BAGI KOPERASI, USAHA MIKRO DAN KECIL GUBERNUR NANGGROE

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Praktik Pembiyaan Mudharabah dengan Strategi Tempo di KSPPS TAMZIS Bina Utama Cabang Pasar Induk Wonosobo Sebagai lembaga keuangan, kegiatan KSPPS TAMZIS Bina

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PERAN KOSPIN JASA SYARIAH CABANG PEMALANG DALAM MENGEMBANGKAN USAHA MIKRO KECIL (UMK) MELALUI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PERAN KOSPIN JASA SYARIAH CABANG PEMALANG DALAM MENGEMBANGKAN USAHA MIKRO KECIL (UMK) MELALUI BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PERAN KOSPIN JASA SYARIAH CABANG PEMALANG DALAM MENGEMBANGKAN USAHA MIKRO KECIL (UMK) MELALUI PEMBIAYAAN MURABAHAH UMK (USAHA MIKRO KECIL) Kospin Jasa Syariah merupakan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN AKAD PEMBIAYAAN MUD}A>RABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BALAI USAHA MANDIRI TERPADU (BMT) KUBE SEJAHTERA

BAB III PELAKSANAAN AKAD PEMBIAYAAN MUD}A>RABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BALAI USAHA MANDIRI TERPADU (BMT) KUBE SEJAHTERA BAB III PELAKSANAAN AKAD PEMBIAYAAN MUD}A>RABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BALAI USAHA MANDIRI TERPADU (BMT) KUBE SEJAHTERA A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya BMT KUBE Sejahtera Krian

Lebih terperinci

PERANAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) AHMAD DAHLAN CAWAS DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA KECIL DI KECAMATAN CAWAS

PERANAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) AHMAD DAHLAN CAWAS DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA KECIL DI KECAMATAN CAWAS PERANAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) AHMAD DAHLAN CAWAS DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA KECIL DI KECAMATAN CAWAS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH MUAMALAH BERKAH SEJAHTERA. A. Sejarah Berdirinya (Konsep Pendirian KJKS MBS )

BAB III GAMBARAN UMUM KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH MUAMALAH BERKAH SEJAHTERA. A. Sejarah Berdirinya (Konsep Pendirian KJKS MBS ) BAB III GAMBARAN UMUM KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH MUAMALAH BERKAH SEJAHTERA A. Sejarah Berdirinya (Konsep Pendirian KJKS MBS ) KJKS MBS merupakan sebuah lembaga keuangan syariah non-bank yang berbadan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN. A. Sejarah Berdirinya KJKS BMT Bahtera Pekalongan 2

BAB II GAMBARAN UMUM KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN. A. Sejarah Berdirinya KJKS BMT Bahtera Pekalongan 2 BAB II GAMBARAN UMUM KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN A. Sejarah Berdirinya KJKS BMT Bahtera Pekalongan 2 KJKS BMT BAHTERA kota Pekalongan berdiri tepatnya pada tanggal 01 Oktober 1995, yang diprakarsai oleh

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KOPSIM NU BATANG. 1. Sejarah Berdirinya KOPSIM NU Batang. Unit Simpan Pinjam Syariah.

BAB III GAMBARAN UMUM KOPSIM NU BATANG. 1. Sejarah Berdirinya KOPSIM NU Batang. Unit Simpan Pinjam Syariah. BAB III GAMBARAN UMUM KOPSIM NU BATANG A. Profil KOPSIM NU Batang 1. Sejarah Berdirinya KOPSIM NU Batang KOPSIM adalah Koperasi Primer Serba Usaha Syirkah Muawanah, satu-satunya koperasi yang didirikan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI

ANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI ANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI Masjid Darussalam Jl. Boulevard Utama No. 1 Kota Wisata Cibubur Gunung Putri - Bogor BAB I NAMA TEMPAT DAN KEDUDUKAN Pasal 1 (1) Koperasi ini bernama Koperasi

Lebih terperinci

BAB IV MEKANISME PENILAIAN BARANG JAMINAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KSPPS BINAMA SEMARANG

BAB IV MEKANISME PENILAIAN BARANG JAMINAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KSPPS BINAMA SEMARANG BAB IV MEKANISME PENILAIAN BARANG JAMINAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KSPPS BINAMA SEMARANG A. Analisis mekanisme penilaian barang jaminan pada KSPPS Binama Semarang Barang jaminan atau yang biasa disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara dengan jumlah penduduk muslim

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara dengan jumlah penduduk muslim 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu Negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar didunia, sehingga diperlukan adanya sebuah lembaga keuangan syariah. Sistem lembaga

Lebih terperinci