III. METODOLOGI KAJIAN
|
|
- Dewi Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pembangunan merupakan suatu proses untuk melakukan perubahan yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan. Pembangunan juga bermakna pembebasan dari kebodohan dan kemiskinan, dengan demikian diperlukan suatu strategi yaitu mulai dari visi, misi, tujuan, kebijakan, program dan kegiatan yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat bukan tugas yang ringan apalagi jika terdapat kendala dan hambatan dalam teknis pelaksanaan pembangunan itu sendiri seperti faktor keamanan belum kondusif dan perekonomian nasional yang belum stabil. Pembangunan harus terintegrasi dan dikonsentrasikan di desa. Dalam mewujudkan visi Akselerasi peningkatan kesejahteraan masyarakat guna mendukung pencapaian Visi Jawa Barat 2010, yaitu IPM 80 perlu dilakukan upaya berkesinambungan dan berkelanjutan untuk melaksanakan pembangunan daerah yang efektif dan efisien. Pemerintah Propinsi Jawa Barat menyadari bahwa pendekatan pembangunan daerah yang bertumpu pada pembangunan manusia merupakan suatu landasan untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan. Program Raksa Desa merupakan bentuk artikulasi perhatian Pemerintah Propinsi Jawa Barat, yang diformulasikan dalam bentuk tugas pembantuan dari Pemerintah Propinsi Jawa Barat kepada pemerintah desa. Prioritasnya adalah segala kegiatan yang terkait langsung dengan pencapaian IPM Jawa Barat yang meliputi aspek pendidikan, kesehatan dan daya beli. Untuk pencapaian tujuan dari Program Raksa Desa diperlukan keberadaan Pemerintah Daerah yang kapabel,
2 mempunyai komitmen yang kuat untuk mendukung keberhasilan program dan disamping itu melakukan fasilitasi, pembinaaan dan pengawasan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian. Hal lain diperlukannya strategi yang tepat dalam pengelolaan program oleh Satuan Pelaksana Program Raksa Desa dengan mensinergikan berbagai program terkait dengan pemberdayaan masyarakat dari berbagai sektor sehingga terjadi keterpaduan yang pada akhirnya menunjang keberhasilan Program Raksa Desa. Untuk mewujudkan hal tersebut tentunya diperlukan langkah-langkah perbaikan baik menyangkut koordinasi antar Satlak, antar sektor maupun kegiatan pembinaan yang berkesinambungan. Dalam kajian ini akan mengkaji pelaksanaan strategi untuk mensinergikan Program Raksa Desa oleh Pemerintah Kabupaten Karawang (Satlak Raksa Desa) untuk diadakan penelaahan terhadap faktor-faktor yang menjadi kendala atau kelemahan dalam pelaksanaannya. Penulis tidak menguraikan secara komprehensif tentang pelaksanaan dan dampak Program Raksa Desa terhadap masyarakat sekitar, mengingat keterbatasan waktu dan pembatasan permasalahan. Dari uraian tersebut diatas maka kerangka pemikiran kajian ini dapat digambarkan sebagai berikut : 35
3 Komitmen Pemda Strategi Pemda Program Raksa Desa Peran &Dukungan Instansi Terkait ( program & anggaran) Pelatihan Pendampingan feedback Bantuan Modal Usaha Ekonomi Infrastruktur Desa Bidang Pendidikan Bidang Kesehatan Ketersediaan modal dan Kemandirian Perkembangan Prasarana Desa Peningkatan Pelayanan Pendidikan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat (Peningkatan IPM) Gambar 3. Kerangka Pemikiran 3.2. Metode Kajian Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini menggunakan metode campuran antara kualitatif dengan kuantitatif. Dalam hal ini analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk mengkaji strategi Pemerintah Kabupaten Karawang dalam formulasi Satlak Raksa Desa untuk mensinergikan Program Raksa Desa. Untuk mengukur pendapat atau persepsi responden dalam hal pelaksanaan Program Raksa Desa maka dipergunakan angket atau kuisioner. Dalam kuisioner, 36
4 setiap pertanyaan/pernyataan diberi lima alternatif penilaian. Penggunaan lima alternatif penilaian ini sesuai dengan skala Likert. Menurut Sugiyono (1994 : 74-75) menyatakan bahwa Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial, ini telah ditetapkan secara specifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut dengan variabel penelitian. Penelitian dengan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai dengan sangat negatif dengan penilaian atau penskoran sebagai berikut : Keterangan Simbol Bobot Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju (SS) (S) (N) (TS) (STS) Untuk menginterprestasikan data yang diperoleh melalui angket, digunakan interprestasi data kuantitatif ke dalam data kualitatif dari masingmasing indikator yang dikembangkan dalam butir-butir pernyataan yang telah disusun sesuai dengan interprestasi yang dikemukakan oleh Sugiyono (1994 : 74) sebagai berikut : a. Jumlah prosentase 0-20 persen masuk kategori jawaban sangat tidak setuju. b. Jumlah prosentase persen masuk kategori jawaban tidak setuju. c. Jumlah prosentase persen masuk kategori jawaban netral atau ragu. d. Jumlah prosentase persen masuk kategori jawaban setuju. e. Jumlah prosentase persen masuk kategori jawaban sangat setuju. 37
5 Selanjutnya menggunakan analisis SWOT, SPACE matrik dan QSPM guna menentukan alternatif-alternatif strategi yang layak dari paduan faktor-faktor penting dari lingkungan internal dan eksternal Satlak Program Raksa Desa, kemudian dilakukan analisis strategi guna memilih strategi yang layak untuk diterapkan Lokasi dan Waktu Kajian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Karawang Propinsi Jawa Barat, pengumpulan dan pengolahan data dilakukan selama 4 bulan, dimulai dari Bulan September 2006 sampai dengan Bulan Desember Sasaran Kajian Sasaran kajian adalah pelaksanaan strategi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Karawang dalam formulasi Satlak Raksa Desa untuk mensinergikan Program Raksa Desa, berupa pelaksanaan Satlak kabupaten, kecamatan, desa dan kelompok masyarakat penerima bantuan. Adapun aspek yang dikaji mencakup komitmen dan koordinasi yang dilakukan oleh Dinas atau Instansi yang tergabung dalam Satlak Program Raksa Desa dalam menunjang keberhasilan program. Selanjutnya mengkaji dan menguraikan peran dan fungsi serta dukungan dari dinas atau instansi terkait dalam menunjang pelaksanaan Program Raksa Desa. Dilain pihak mengungkapkan pelaksanaan Program Raksa Desa yang dirasakan oleh kelompok masyarakat penerima bantuan di desa, dan mengungkapkan faktor internal dan eksternal Satlak Rakdes guna merumuskan alternatif strategi yang layak untuk diterapkan. 38
6 3.5 Prosedur Pengumpulan dan Analisis Data Data yang dipergunakan dalam kajian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari responden dengan mempergunakan kuisioner dan wawancara. Informasi yang dikumpulkan dari responden meliputi pelaksanaan koordinasi dan komitmen para Kepala Dinas atua Instansi terkait yang tergabung dalam SATLAK Program Raksa Desa tingkat Kabupaten Karawang, Satlak kecamatan, dan Satlak desa, serta ketua kelompok masyarakat penerima bantuan. Dalam hal ini masyarakat sekitar tidak dijadikan responden mengingat luasnya cakupan kajian dan pembatasan masalah serta keterbatasan waktu penulis. Sedangkan data sekunder diperoleh dari Bagian Pemerintahan, BPS, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Sosial (BPMS), Bapeda, Dinas Pendidikan, serta Dinas kesehatan Kabupaten Karawang meliputi jumlah desa lokasi Raksa Desa,perkembangan IPM, APBD Kabupaten Karawang, dukungan program dan anggran dari dinas atau instansi, prasaranan fisik Rakdes, jumlah dan prosentase buta aksara, jumlah tenaga medis, jumlah penanganan kasus pelayanan kesehatan dari program Rakdes, realisasi kegiatan Rakdes,prasarana kesehatan dan pendidikan serta penambahan prasarana desa. Dalam hal ini penentuan sampel dilakukan dengan cara : a. Untuk Satuan Pelaksana (Satlak) Program Raksa Desa Kabupaten Karawang berjumlah 15 Responden, terdiri atas Kepala BPMS, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Koperasi, Kepala Dinas Binamarga dan Ciptakarya, Kepala Bagian Pemerintahan, Kepala Bagian Pengendalian Program, Kepala Bapeda serta unsur staf pelaksana. 39
7 b. Dalam menentukan ukuran sampel dari Satlak Kecamatan, Satlak Desa, dan Kelompok masyarakat maka penelitian ini menggunakan rumus Slovin (Sevila at all 1993:161) yaitu sebagai berikut : n = N Keterangan : 1 + N e² n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi e = nilai kritis (batas ketelitian yg dinginkan) yaitu 10 % Dengan demikian didapat distribusi sampel sebagai berikut : Tabel 1. Distribusi Sampel Pengukuran dari Satlak Kecamatan, Desa dan Masyarakat No Lokasi dan lingkup kegiatan Uraian Jumlah Populasi Nilai yang diperoleh Jumlah Sampel Ket 1 Satlak Kecamatan 24 Kec x 7 Org 168 6,75 7 n1 2 Satlak Desa 202 Desa x 7 Org ,80 57 n² 3 Ketua Kelompok Masyarakat 202 Desa x 4 Org ,45 32 n³ Penerima Bantuan Jumlah , Metode Perancangan Program Sesuai dengan tujuan kajian, hasil dari kajian ini diharapkan adanya rancangan program atau strategi untuk mensinergikan Program Raksa Desa. Dalam kajian ini menggunakan metode analisis SWOT (strength, weaknesses, oportunity, threats). 40
8 Adapun paduan lingkungan internal berupa kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan Satlak Program Raksa Desa sebagai berikut : Kekuatan-kekuatan : Kelemahan-kelemahan : 1. Adanya komitmen Pemda 1. Kurang komitmen pejabat 2. Legalitas kewenangan Satlak 2. Sinergitas program blm oftimal 3. Dukungan BOP 3. Kurang koordinasi antar Satlak 4. Dukungan Dinas atau instansi 4. Jarang melaksanakan rakor 5. PTO dan Juknis 5. Kemampuan SDM aparat relatif 6. Kesanggupan pemerintah desa Sedangkan lingkungan eksternal berupa peluang dan ancaman pada Satlak Program Raksa Desa adalah : Peluang : Ancaman : 1. Terdapat pendamping 1. Persepsi thd bantuan pemerintah 2. Peningkatan peran masy desa 2. Kecemburuan yang blm dibantu 3. Tersedia modal usaha 3. Masih terjadi penyelewengan 4. Meningkat pelayanan kesehatan 4.Timbul kemacetan modal usaha dan pendidikan. 5. Keterlambatan realisasi program 5. Bertambahnya infrastruktur desa. 6. Dapat dibentuk Bumdes. Dari paduan lingkungan Internal dan Eksternal dalam SWOT kemudian dilakukan analisis strategi dengan menggunakan Matrik IE untuk menentukan alternatif strategi yang dapat dikembangkan, kemudian penentuan strategi melalui SPACE matrik, dan metode QSPM untuk dapat menentukan alternatif-alternatif strategi yang layak yang dihasilkan dari penentuan nilai daya tarik tertinggi. 41
STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG UNTUK MENSINERGIKAN PROGRAM RAKSA DESA ABAS SUDRAJAT
STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG UNTUK MENSINERGIKAN PROGRAM RAKSA DESA ABAS SUDRAJAT SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 PERNYATAAN MENGENAI TUGAS AKHIR DAN SUMBER INFORMASI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kabupaten Karawang yang sejahtera, tertib, aman dan bersih yang menjadi
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan Kabupaten Karawang hakekatnya adalah ingin mewujudkan Kabupaten Karawang yang sejahtera, tertib, aman dan bersih yang menjadi landasan dalam proses pencapaian
Lebih terperinciVI. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT KEGIATAN KEAKSARAAN FUNGSIONAL. Pelaksanaan Kegiatan Keaksaraan Fungsional merupakan Gambaran
VI. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT KEGIATAN KEAKSARAAN FUNGSIONAL 6.1. Faktor Pendukung Kegiatan Keaksaraan Pelaksanaan Kegiatan Keaksaraan Fungsional merupakan Gambaran bahwa Pemerintah Kabupaten karawang
Lebih terperinciSTRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG UNTUK MENSINERGIKAN PROGRAM RAKSA DESA ABAS SUDRAJAT
STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG UNTUK MENSINERGIKAN PROGRAM RAKSA DESA ABAS SUDRAJAT SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 PERNYATAAN MENGENAI TUGAS AKHIR DAN SUMBER INFORMASI
Lebih terperinciBAB III METODE KAJIAN
BAB III METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kerangka yang digunakan untuk mengukur efektivitas pengelolaan penerimaan daerah dari sumber-sumber kapasitas fiskal. Kapasitas fiskal dalam kajian ini dibatasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kecil yang berada di Kota Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan selama Delapan
41 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan pada Usaha Kecil Menengah (UKM) berskala Kecil yang berada di Kota Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan selama
Lebih terperinciMETODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran
III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Potensi perikanan yang dimiliki Kabupaten Lampung Barat yang sangat besar ternyata belum memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah.
Lebih terperinciRENCANA KERJA TAHUNAN
RENCANA KERJA TAHUNAN Instansi : DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN LAMONGAN Visi : Terwujudnya pengendalian dan pengaturan air yang lebih bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat Misi : A. Meningkatkan
Lebih terperinciUPDATE DATA WEBSITE DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA (DPMD) KABUPATEN KARAWANG
UPDATE DATA WEBSITE DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA (DPMD) KABUPATEN KARAWANG. PROFIL ORGANISASI PERANGKAT DAERAH Dasar Hukum : Peraturan Bupati Karawang Nomor 53 Tahun 206 tentang kedudukan, Susunan
Lebih terperinciBAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA KECAMATAN GEDEBAGE TAHUN EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2012
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA KECAMATAN GEDEBAGE TAHUN 2012 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2012 DAN CAPAIAN RENSTRA SKPD Untuk melaksanakan kebijakan yang merupakan perwujudan dari Visi
Lebih terperinciV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MASALAH
V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MASALAH 5.1. Alokasi Program Raksa Desa di Kabupaten Karawang Program Raksa Desa diluncurkan pertama kali oleh Pemerintah Propinsi Jawa Barat pada tahun 2003. Sampai Tahun 2006
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF Muhammad Syahroni, E. Gumbira Sa id dan Kirbrandoko.
RINGKASAN EKSEKUTIF Muhammad Syahroni, 2005. Analisis Strategi Pengembangan Komoditas Unggulan Agribisnis di Kabupaten Dompu Propinsi Nusa Tenggara Barat. Di Bawah bimbingan E. Gumbira Sa id dan Kirbrandoko.
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 2.1 RENCANA STRATEGIS Perencanaan Strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun
Lebih terperinci111. METODE KAJIAN. pusat aktivitas sosial ekonomi regional serta lokal yang sangat potensial dan
111. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pernikiran Kajian Bergulirnya otonomi daerah membuat pemerintah daerah berusaha meraih pendapatan daerah yang tinggi guna menjamin kelangsungan penyelenggaraan pemerintah
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
[- BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG P embangunan sektor Peternakan, Perikanan dan Kelautan yang telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Garut dalam kurun waktu tahun 2009 s/d 2013 telah memberikan
Lebih terperinciBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Komp.Perkantoran Pemda Tulang Bawang Jl. Cendana Gunung Sakti Kec. Menggala Kab.Tulang Bawang Provinsi Lampung 34596 Telp (0726)
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 10 1.3. Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciVI. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PDAM KABUPATEN SUKABUMI. Dari hasil penelitian pada PDAM Kabupaten Sukabumi yang didukung
VI. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PDAM KABUPATEN SUKABUMI Dari hasil penelitian pada PDAM Kabupaten Sukabumi yang didukung oleh wawancara terhadap para responden dan informasi-informasi yang diperoleh dari
Lebih terperinciBAB III METODE KAJIAN
BAB III METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pembangunan daerah semestinya dilaksanakan secara terpadu, baik dari aspek ekonomi, sosial, lingkungan, budaya dan hukum yang berdasarkan kekhasan dan potensi
Lebih terperinciRENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS
RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah tak henti hentinya kita panjatkan
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Dalam upaya meningkatkan
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN Perangkat Daerah Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan merupakan unsur pelaksana teknis urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum.
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI
Bab 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Strategi pengembangan sanitasi dirumuskan berdasarkan hasil analisis Strength Weakness Opportunity Threat (SWOT) sesuai matrik analisis SWOT yang terdapat pada Lampiran
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 2.1 RENCANA STRATEGIS Perencanaan Strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN BONE PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Strategi sanitasi Kabupaten (SSK) Bone adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kabupaten.
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. Pemerintah akan dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis,
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Jogoroto Visi adalah pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana Instansi Pemerintah akan dibawa dan berkarya agar tetap
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 79 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 79 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Hal ini berdasarkan dikeluarkannya Undang Undang No. 22 tahun 1999
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kebijakan otonomi daerah mulai dilaksanakan secara penuh pada Januari 2001. Hal ini berdasarkan dikeluarkannya Undang Undang No. 22 tahun 1999 tentang otonomi daerah
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM PROVINSI JAMBI TAHUN Presented by : Drs. Harmen Rusdi, ME (Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jambi)
PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM PROVINSI JAMBI TAHUN 2017 Presented by : Drs. Harmen Rusdi, ME (Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jambi) Visi dan Misi Jambi TUNTAS Terwujudnya Provinsi Jambi yang Tertib,
Lebih terperinciRencana Strategis (RENSTRA)
Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2014 Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN USAHA INDUSTRI KECIL KONVEKSI DI KAWASAN PIK PULOGADUNG
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA INDUSTRI KECIL KONVEKSI DI KAWASAN PIK PULOGADUNG Nama : Dwi Julianti Npm : 1221676 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Dra Peni Sawitri, MM LATAR BELAKANG MASALAH 1. Sektor
Lebih terperinciLAPORAN PPID SKPD DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2016
LAPORAN PPID SKPD DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2016 SISTEMATIKA A. GAMBARAN UMUM 1. Kebijakan 2. Arah dan Perioritas Pelayanan B. PELAKSANAAN PELAYANAN 1. Sarana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan
STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi sesungguhnya masih menjadi isu strategis di Indonesia. Tidak hanya di tingkat masyarakat, namun juga pada sisi para pengambil
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN KECAMATAN RANCASARI
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN KECAMATAN RANCASARI 4.1. Visi dan Misi Kecamatan Rancasari Sesuai dengan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 239/IX/6/8/2003 tentang
Lebih terperinciDAFTAR IS1. LEMBAR PERSEMBAHAN... i..
DAFTAR IS1 HALAMAN LEMBAR PERSEMBAHAN... i.. RINGKASAN EKSEKUTIF... II LEMBAR PENGESAHAN... vii LEMBAR PERNYATAAN... viii DAFTAR RIWAYAT HIDUP... ix KATA PENGANTAR... xi DAFTAR IS1... xiii DAFTAR GAMBAR...
Lebih terperinciSTRATEGI SANITASI KABUPATEN TANA TORAJA BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kepedulian masyarakat dan pemerintah terhadap penyehatan lingkungan dalam mendukung kualitas lingkungan perlu ditingkatkan. Ketidaktahuan dan pemahaman masyarakat
Lebih terperinciVI. PERUMUSAN STRATEGI
VI. PERUMUSAN STRATEGI 6.1. Analisis Lingkungan Dalam menentukan alternatif tindakan atau kebijakan pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang, dibutuhkan suatu kerangka kerja yang logis. Analisis
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif yang menurut
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian 4.1.1 Rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif yang menurut Sugiyono (2001) sebagai prosedur pemecahan
Lebih terperinciOleh : ABDUL QUDUS, SH Kepala Dinas Penanaman Modal & PTSP Kabupaten Jombang
Oleh : ABDUL QUDUS, SH Kepala Dinas Penanaman Modal & PTSP Kabupaten Jombang Jombang, Agustus 2017 RPJMD 2014-2018 5 MISI 1. Meningkatkan Kualitas Hidup Sosial dan Beragama 2. Mewujudkan Layanan Dasar
Lebih terperinciRencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN
BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Otonomi daerah yang disahkan melalui Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara umum. Sedangkan untuk kajian detil dilakukan di kecamatan-kecamatan
Lebih terperinciB. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum
B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum menjadi prioritas. Belum ada strategi pengelolaan air limbah
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. VISI DAN MISI BPMPD KABUPATEN SIAK Visi merupakan gambaran tentang keadaan yang ingin diwujudkan pada masa yang akan datang atau dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Mamuju, mengambil fokus peningkatan kualitas SDM. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Mamuju, mengambil fokus peningkatan kualitas SDM. 2. Waktu
Lebih terperinciSASARAN UTAMA PERENCANAAN
1 SASARAN UTAMA PERENCANAAN TUMBUHNYA PERUBAHAN DI BERBAGAI BIDANG SECARA TERUS MENERUS MENEKANKAN PADA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOMES) DAN DAMPAKNYA, SERTA MENINGKATNYA KEMAMPUAN MENGUKUR KINERJA (PERFORMANCES)
Lebih terperinciBAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan
Lebih terperinciStrategi Sanitasi Kabupaten Malaka
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Sanitasi di Indonesia telah ditetapkan dalam misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMPN) tahun 2005 2025 Pemerintah Indonesia. Berbagai langkah
Lebih terperinciBAB VIII STRATEGI DAN PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN
111 BAB VIII STRATEGI DAN PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN Sekalipun pelaksanaan P2FM-BLPS di Kabupaten Bogor mengalami berbagai kendala, namun program tersebut sangat mendukung kebijakan pemberdayaan
Lebih terperinci1.1. VISI DAN MISI DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA PRABUMULIH. pedoman dan tolak ukur kinerja dalam pelaksanaan setiap program dan
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 1.1. VISI DAN MISI DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA PRABUMULIH Visi merupakan pandangan ideal yang menjadi tujuan dan cita-cita sebuah organisasi.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Kajian Kajian ini dilakukan di Kabupaten Bogor, dengan batasan waktu data dari tahun 2000 sampai dengan 2009. Pertimbangan pemilihan lokasi kajian antar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan reformasi sektor publik yang begitu dinamis saat ini tidak dapat dilepaskan dari tuntutan masyarakat yang melihat secara kritis buruknya kinerja
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data
13 BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dibatasi sebagai studi kasus pada komoditas pertanian sub sektor tanaman pangan di wilayah Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara
Lebih terperinciDINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO
DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO 1 GAMBARAN UMUM OPD IMPLEMENTASI SAKIP OPD SISTEMATIKA PAPARAN INOVASI OPD 3 4 GAMBARAN UMUM DINAS KOPERASI DAN USHA MIKRO 1 2 3 Tugas dan Fungsi Struktur Organisasi Potensi
Lebih terperinciRencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
BAB V. PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (Pemilukada)
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS
BAB III ISU-ISU STRATEGIS 3.1 Isu Strategis Dalam penyusunan renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bogor tentunya tidak terlepas dari adanya isu strategis pembangunan Kota Bogor, yaitu : a. Pengembangan
Lebih terperinciterukur dengan tingkat kepuasan pelayanan di bidang Bina Marga dan Pengairan.
1. Evaluasi Kinerja Tujuan 1: Optimalisasi peran (koordinasi, sistem informasi, data, SDM, kelembagaan dan administrasi) dan akuntabilitas kinerja aparatur untuk meningkatkan efektivitasdan efisiensi pelayanan
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN KINERJA B adan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Probolinggo menjalankan amanat Misi Kedua dari RPJMD Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 2018 yaitu MEWUJUDKAN MASYARAKAT
Lebih terperinciKABUPATEN SIAK RENCANA KERJA ( RENJA ) DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SIAK
PEMERINTAH KABUPATEN SIAK RENCANA KERJA ( RENJA ) DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 Kata Pengantar Rencana Kerja ( Renja ) Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Tahun 2016
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN PENANGANAN PENYELENGGARAAN AIR MINUM PROVINSI BANTEN Oleh:
KEBIJAKAN DAN PENANGANAN PENYELENGGARAAN AIR MINUM PROVINSI BANTEN Oleh: R.D Ambarwati, ST.MT. Definisi Air Minum menurut MDG s adalah air minum perpipaan dan air minum non perpipaan terlindung yang berasal
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya A. Visi Perumusan visi dan misi jangka menengah Dinas Pertanian,
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Pada bagian perumusan isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Sekretariat Daerah Kabupaten Lamandau ada beberapa isu strategis yang krusial yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS
BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS 4.1 Permasalahan Pembangunan Capaian kinerja yang diperoleh, masih menyisakan permasalahan dan tantangan. Munculnya berbagai permasalahan daerah serta diikuti masih banyaknya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi pada PT.Telkom Pekanbaru yang terletak di jalan
32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi pada PT.Telkom Pekanbaru yang terletak di jalan Sudirman No.199 Kota Pekanbaru yang dimulai pada tanggal 25 april 2014 sampai
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan
Lebih terperinci- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG
- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,
Lebih terperinciBAB III ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Bappeda Kotabaru
BAB III ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Bappeda Kotabaru Kondisi saat ini peningkatan kualitas penyelenggaraan perencanaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup tentang pendekatan yang digunakan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan
Lebih terperinciMETODOLOGI KAJIAN. deskriptif dengan survey. Menurut Whitney (1960) dalam Natsir (1999), metode
III. METODOLOGI KAJIAN 3.1. Jenis Kajian Ditinjau dari aspek tujuan penelitian, kajian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan survey. Menurut Whitney (1960) dalam Natsir (1999), metode deskriptif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu (BPMPT) Provinsi Jawa Barat adalah dokumen rencana pembangunan BPMPT untuk periode 1 (satu) tahun yang penyusunannya
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN 1. VISI DAN MISI Sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten Lamandau dalam bidang Perhubungan komunikasi dan Informatika dituntut adanya peningkatan
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DI KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB III METODE KAJIAN
BAB III METODE KAJIAN. Kerangka Pemikiran Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor
Lebih terperinciKAJIAN KEBIJAKAN AKSELERASI PEMBANGUNAN PERTANIAN WILAYAH TERTINGGAL MELALUI PENINGKATAN KAPASITAS PETANI
Laporan Akhir Hasil Penelitian TA.2015 KAJIAN KEBIJAKAN AKSELERASI PEMBANGUNAN PERTANIAN WILAYAH TERTINGGAL MELALUI PENINGKATAN KAPASITAS PETANI Tim Peneliti: Kurnia Suci Indraningsih Dewa Ketut Sadra
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN JOMBANG NOMOR : 188 / 18.1 / 415.
PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU Jl. Presiden KH. Abdurrahman Wahid 151 Telp. (0321) 873333 Fax. (0321) 851733 J O M B A N G KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENANAMAN
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD Tugas Pokok dan Fungsi serta Struktur Organisasi SKPD. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas Pokok dan Fungsi serta Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2013 Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kota
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN STRATEGIS
BAB II PERENCANAAN STRATEGIS 2.1 Rencana Strategis Tahun 2013-2018 Rencana Stategis Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Beberapa permasalahan yang masih dihadapi Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Negara Kesatuan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Surabaya, Desember 2013 Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya telah berhasil menyusun Rencana Strategis tahun 2014. Rencana Strategis ini akan dijadikan
Lebih terperinciVII. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR ISI Halaman ABSTRACT... RINGKASAN EKSEKUTIF... RIWAYAT HIDUP PENULIS... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFRTAR LAMPIRAN... i ii v vii ix xii xiii xiv I. PENDAHULUAN
Lebih terperinciRENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017
RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
Lebih terperinci1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan dan mencakup seluruh aspek kehidupan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam proses pembangunan
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Koordinasi Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat Dinas Olahraga dan Pemuda
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten
Lebih terperinciBAB II VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB II VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN A. Visi Visi yang telah ditetapkan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pelalawan adalah Menjadi Fasilitator dan Penggerak Ekonomi Masyarakat Perikanan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR DINAS PU BINA MARGA JALAN ADI SUCIPTA NO.2 CIANJUR 43211, TELP (0263) FAX PROPOSAL USULAN
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR DINAS PU BINA MARGA JALAN ADI SUCIPTA NO.2 CIANJUR 43211, TELP (0263)263198 FAX. 270264 PROPOSAL USULAN PEMBANGUNAN/PENINGKATAN JALAN SIMPANG CIKADU KEC. CIKADU KABUPATEN CIANJUR
Lebih terperinciV. GAMBARAN SINGKAT PROGRAM PENDANAAN KOMPETISI BIDANG PENDIDIKAN KHUSUSNYA KEGIATAN KEAKSARAAN
V. GAMBARAN SINGKAT PROGRAM PENDANAAN KOMPETISI BIDANG PENDIDIKAN KHUSUSNYA KEGIATAN KEAKSARAAN 5.1. Kronologis Program Pendanaan Kompetisi Bidang Pendidikan di Kabupaten Karawang Berkaitan dengan upaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. upaya-upaya secara maksimal untuk menciptakan rerangka kebijakan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era perdagangan bebas atau globalisasi, setiap negara terus melakukan upaya-upaya secara maksimal untuk menciptakan rerangka kebijakan yang mampu menciptakan
Lebih terperinciRENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016
RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pelatihan Kerja PT Jasa Marga (persero) Tbk Cabang Jakarta - Tangerang Salah satu upaya PT Jasa Marga (persero) Tbk Cabang Jakarta - Tangerang untuk mempersiapkan
Lebih terperinciBAB 6 PENUTUP. 122 Universitas Indonesia
BAB 6 PENUTUP 6.1. Kesimpulan Hasil penelitian terhadap penilaian kuisioner SWOT oleh para responden yang dianggap ahli, dapat dirumuskan hal-hal sebagai berikut: Faktor Kekuatan Faktor Kekuatan (Strength)
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH
1 i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Muara Teweh Tahun 2015-2019.
Lebih terperinciBAB III. Disesuaikan dengan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Disesuaikan dengan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan untuk tujuan pertama ( untuk mengetahui kondisi e-marketing pada PT Rejeki Alam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja OPD (Renja OPD) adalah dokumen perencanaan OPD untuk periode satu tahun, yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di outlet takoyummy yang berlokasi di Plaza Ekalokasari Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive)
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI MALUKU
PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN GUBERNUR MALUKU NOMOR : 21 TAHUN 2009 TENTANG KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PROVINSI MALUKU GUBERNUR MALUKU, Menimbang : a. bahwa percepatan penurunan angka
Lebih terperinciRENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2015 BAGIAN UMUM. Padang yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Padang No. 15 tahun 2008.
RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2015 BAGIAN UMUM 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sekretariat Daerah Kota merupakan unsur penunjang Pemerintah Kota yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota No. 15
Lebih terperinci