RESENSI BUKU. : Manajemen Pengolahan Kue & Roti (Pastry Product Management)
|
|
- Inge Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RESENSI BUKU Judul : Manajemen Pengolahan Kue & Roti (Pastry Product Management) Penulis : Adjab Subagjo : Graha Ilmu Tempat Terbit : Yogyakartaa Tahun Terbit : 2007 Cetakan : Pertama Jumlah Halaman : viii hlmn ISBN : ULASAN Hotel terdiri dari beberapa bagian (departement) yang masing masing saling menunjang. Salah satu departemen yang ada adalah Food and Beverage yang mempunyai tugas menyiapkan, menyediakan, dan melayani makanan dan minuman bagi tamu hotel baik yang menginap maupun hanya sekedar berkunjung saja. Ada 2 bagian dari Food and Beverage, bagian pertama yakni Food and Beverage Service dan Food Product. Food product bertugas menanggungjawabi tersedianya makanan dan minuman non alkohol yang diperlukan untuk tamu dengan memasak bahan mentah menjadi makanan atau minuman yang siap disajikan kepada tamu. Food product dibagi atas beberapa seksi (section) yang memiliki tugas dan tanggung jawab sendiri sesuai bidang pekerjaannya. Section yang bertugas dan bertanggung jawab dalam pembuatan dan penyediaan berbagai makanan penutup (desert), makanan pengiring (snack), kue (cake), dan roti (bread). Dalam pekerjaannya, pastry menggunakan bahan atau barang yang sering digunakan dalam Pastry Product yang berupa bahan mentah misalnya tepung terigu, bahan setengah jadi misalnya gula pasit dan mentega, dan bahan jadi seperti bahan dekorasi yang tinggal memasang. Bahan bahan ini nantinya akan diolah menjadi adonan sebagai persiapan dasar (Basic Preparation) pembuatan suatu makanan baik berupa maknan penutup, makanan pengiring serta kue roti. Terdapat metode maupun teknik dalam proses pembuatan adonan yang baik seperti fermented Dough, Puff Paste, Short Pastry, Batter. Setelah persiapan dasar pembuatan adonan, terdapat Bakery Technologi yakni proses lebih lanjut dengan metode atau teknik yang telah ditentukan sehingga menjadi satu produk baik produk jadi maupun setengah jadi. Proses lebih
2 lanjut setelah Bakery Technologi adalah Cake and Cake Decoration yaitu mengenai masalah bagaimana, dengan apa, dan harus bagaimana suatu kue diberi hiasan agar bisa mencerminkan maksud dan tujuan yang terkandung dalam kue tersebut. Dalam pembuatan makanan, dibutuhkan resep dan harga pokok tiap makanan yang hendak dibuat. Penulisan resep harus ditulis dengan singkat dan jelas dan dimengerti oleh siapapun. Ada beberapa produk Pastry dan Bakery yaitu Butter Cake, Sponge Cake atau bolu, Roll Cake atau bolu gulung, Vannila Cream, Pizza, Muffins, dan Apple Pie. Dalam pembuatan kue dan roti ada beberapa kesalahan yang sering terjadi seperti roti tidak mengembang dan cake kempes.untuk memperlancar proses pembuatan serta penyajian kue dan roti diperlukannya manajemen pengolahan kue dan roti. Keunggulan : Buku ini menjelaskan secara rinci semua unsur pastry. Dalam buku ini dijelaskan tentang kelemahan dan kelebihan bahan dalam membuat produk pastry sehingga mempermudah pembaca dalam memilih bahan serta jenis makanan yang sesuai dengan kebutuhannya. Pengunaan bahasa asing dalam buku ini dicetak miring sehingga memenuhi kriteria penulisan bahasa asing dalam buku yang menggunakan bahasa Indonesia dan pembahasan kerap dilengkapi dengan bagan maupun gambar yang mendukung. Kelemahan : Dari segi susunan bab, susunan bab pada buku ini tidak beraturan, seharusnya bab X pada buku ini dibahas setelah bab pertama. Bahasa pada buku ini memang mudah dimengerti namun dari segi penggunaan kalimat, ada beberapa kalimat pada buku tidak efektif seperti pada halaman 84, kalimat pertama pada bab X, seharusnya kalimat awal penggunan kata food product/kitchen/dapur diletakkan pada awal kalimat diikuti dengan dalam lingkup Food and Beverage Departement.. dan Dalam suatu hotel seharusnya menjadi keterangan yang diletakkan diakhir kalimat. Kesimpulan : Buku ini layak dibaca khususnya yang membidangi atau yang ingin mencoba membuat produk pastry serta untuk pengusaha toko roti dan dalam buku tersedia resep resep pembuatan produk pastry yang membantu pembaca memilih bahan sesuai dengan kebutuhan.
3 Resensi Buku Judul Buku Penulis :Akuntansi Pemerintahan :Deddi Nordiawan,S.E.,Ak.,M.M. Iswahyudi Sondi Putra,S.E.,Ak. Maulidah Rahmawati,S.E.,Ak. :Salemba Empat Jl.Wijaya 2,Jakarta Telp.(021) , Faks.(021) Website: Tahun Terbit :Cetakan I,Oktober 2007 Cetakan II,Februari 2008 Jumlah Halaman:XIV+332 Buku yang secara umum membahas Akuntansi di Pemerintahan ini merupakan ilmu yang sedang berkembang pesat yang mengakibatkan tuntutan transparansi dan akuntabilitas publik atas dana-dana masyarakat yang dikelola pemerintah,yang dimana memunculkan kebutuhan atas penggunaan akuntansi dalam mencatat dan melaporkan kinerja pemerintahan.akuntansi Pemerintahan tersebut tidak lepas dari pemahaman atas akuntansi itu sendiri,termasuk perkembangannya di Indonesia.Dan berikut rincian yang terkandung dalam buku ini dari BAB I-XIII yaitu sebagai berikut:
4 Sebagai akuntansi yang baru,pemahaman atas akuntansi pemerintahan membutuhkan pemahaman terlebih dahulu tentang organisasi pemerintahan,yang dimana dalam akuntansi pemerintahan mempunyai perbandingan dengan akuntansi perusahaan yang harus dimulai dengan pengenalan atas karakteristik organisasi pemerintahan. Didalam Akuntansi pemerintahan tersebut,terdapat anggaran pemerintah yang berfungsi sebagai proses dalam mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya pada kebutuhankebutuhan masyarakat yang tidak terbatas yang dilakukan dengan pemahaman jenis-jenis anggaran,siklus penyusunan anggaran,dan pendekatan-pendekatan yang berkembang dunia.selain anggaran pemerintah,ada juga perbendaharaan Negara yang berfungsi dalam mengelola dan mempertanggungjawabkan keuangan Negara,termasuk investasi dan kekayaan yang dipisahkan dengan ketetapan APBN dan APBD. Di akuntansi pemerintahan juga dikenal standar akuntansi pemerintah yang berlaku umum yang berarti bahwa laporan keuangan bisa dimengerti siapa pun dengan latar belakang apa pun orang tersebut.pemahaman tentang laporan keuangan tersebut dapat dimengerti dengan tehnik akuntansi yang disebut dengan persamaan akuntansi dalam menghitung pendapatan dan belanja pemerintah baik persediaan yang masih ada,investasi,aset tetap,dan kewajiban atau Ekuitas Dana. Dalam akuntansi pemerintahan,terlebih juga pada akuntansi pemerintahan di Indonesia, ada 2 sistem akuntansi pemerintahan yang dikenal yakni sistem akuntansi pemerintahan pusat dan sistem akuntansi pemerintah daerah yang dimana merupakan serangkaian prosedur,baik manual maupun terkomputerisasi yang dimulai dari pencatatan,pengikhitisaran,sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan sesuai dengan tugas dan perannya masing-masing baik di pusat maupun daerah Kelebihan Buku 1.Didalam Buku ini,penulis membagi menjadi IV bagian dari XIII bab,sehingga pembaca akan lebih muda dalam mempelajarinya dan memhami isi bacaan buku. Kekurangan Buku 1.Didalam Buku ini,penulis tidak membuat soal latihan yang akan di kerjakan oleh pembaca yang telah mempelajarinya sebelumnya,dimana agar pembaca lebih mengerti atau memahami isi dari buku bacaan tersebut melalui soal latihan.
5 Judul Buku : Ilmu Daging Pengarang : R.A. Lawrie; Penerjemah (Aminuddin Parakkasi) : Universitas Indonesia Press Kota Terbit : Jakarta Tahun Terbit : 2003 No. ISBN : Mempelajari bahan makanan secara ilmiah timbul sebagai disiplin sesuai dengan kualitasnya, semenjak akhir perang ( ). Pengamatan secara detail tentang struktur dan organisasi protein tenunan pengikat dalam berbagai aspek dalam urat daging, baik dari anggota-anggota protein miofibriller yang sudah lama diketahui maupun yang relative baru ditemukan, dan dari beberapa perubahan yang terjadi dari kedua grup protein tersebut selama dalam keadaan pre dan pascamati, member kejelasan tentang perbedaan antara urat-urat daging dalam keempukan relative sebagai daging dan merupakan dasar pengembangan program control yang positif. Beberapa metode yang canggih dalam mikrobiologi menunjukkan adanya beberapa organisme dan pathogen-patogen yang menyebabkan pembusukan daging (yang belum
6 teridentifikasi sampai sekarang), memungkinkan evaluasi sumber-sumber kontaminasi dan level kontaminasinya yang jauh lebih cepat, dan member alas an untuk control yang lebih efektif dalam rumah pemotongan hewan (abbatoir), operasi manufacturing dan pengawetan. Dalam konteks yang akhir, beberapa teknis pengemasan yang baru telah tersedia yang menjamin penyimpangan lebih lama pada temperature dingin; dan setelah laporan dari Advisory Commitee on Irradiated and Novel Foods tahun 1986, minat dalam radiasi (ionizing radiation) yang menguntungkan, kembali ada, sebagai proses yang bukan additive untuk pengawetan. Kesemua aspek yang dipaparkan di atas diperkenalkan dalam buku ini, dan hamper semuanya mempunyai beberapa implikasi ekonomi dan tidak terlibat konsep apapun yang tidak sesuai dengan pendekatan dasar yang diadopsi.
7 Judul Buku : Teknik Perhitungan Debit Rencana Bangunan Air Pengarang : I Made Kamiana : Graha Ilmu Kota Terbit : Yogyakarta Tahun Terbit : 2012 No. ISBN : Dalam perencanaan teknis bangunan air, seperti bangunan irigasi, bangunan drainase, bangunan sungai dan bangunan sejenis lainnya, banyak variable yang berpengaruh. Salah satunya adalah debit rencana. Sebagai variable terikat, debit rencana tidak saja bergantung pada variable bebas tetapi juga bergantung pada metode yang digunakan dalam penghitungannya. Besaran debit rencana akan menentukan dimensi hidrolis bangunan air. Ketidaktepatan dimensi hidrolis dapat menjadi salah satu factor pendorong terjadinya kegagalan konstruksi. Berkenaan dengan uraian di atas, perhitungan debit rencana menjadi bagian tahapan yang penting dalam proses perencanaaan teknis bangunan air. Buku ini dimaksudkan untuk membantu pembaca dalam mempelajari perhitungan debit rencana. Di samping itu, kehadiran buku ini juga dimaksudkan untuk melengkapi buku-buku sejenis yang sudah beredar selama ini.
8 RESENSI BUKU MARKETING IN PRACTICE Judul Buku : Marketing In Price Pengarang : Prof. Dr. Suharno, SE., MM Tahun Terbit : 2010 : Yudi Sutarso, SE., M.Si : Graha Ilmu Kota Terbit : Yogyakarta No. ISBN : Buku ini dimotivasi penulisannya oleh karena penulis memerlukan buku yang sederhana dan memberikan contoh-contoh riel bagi pembaca sehingga mereka mampu mencerna apa dan bagaimana pemasaran. Buku teks diharapkan yang menyentuh dan membicarakan pengetahuan tentang marketing yang ada disekitar lingkungan nasional, sehingga pemahaman dan pengetahuan marketing bisa ditingkatkan. Buku ini juga muncul oleh karena penulis penulis ingin meningkatkan manfaat sumber pengetahuan kasus yang ada di majalah marketing, yang telah terbit dan menjadi sumber pengetahuan bagi peminat marketing di Indonesia. Kasus dan informasi yang ada di majalah tersebut, bisa dijadikan kasus yang bisa dibawa dan disajikan dalam buku, sehingga pembaca bisa membahasnya dengan baik. Secara khusus, buku ini memberikan contoh kasus yang relevan dengan topic tiap bab, yang diharapkan akan memberikan bahan bagi dosen dalam membahas materi di kelas. Selain bagi pembaca, kasus tersebut dapat dikembangkan dan dielaborasi dengan melihat perkembangan obyek kasus yang ada yang bisa didapatkan di sekitar mereka. Pendekatan pengajaran kasus akan sangat berguna bagi pembaca pada masa sekarang.
BAB I PENDAHULUAN. tipe hotel lainnya dan memiliki spesifikasi yang berbeda-beda. Oleh sebab itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini industri perhotelan semakin berkembang dengan berbagai macam kebutuhan pasar. Sebut saja hotel bintang, hotel melati, resort hotel dan tipe hotel lainnya
Lebih terperinciStandar Kompetensi Lulusan. Pastry & Bakery
Standar Kompetensi Lulusan Pastry & Bakery Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2012 A. LATAR
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI LULUSAN JASA USAHA MAKANAN
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN JASA USAHA MAKANAN DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 A. Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sarana akomodasi, objek wisata, biro perjalanan usaha, restaurant, dan lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya arus kunjungan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara, fasilitas penunjang kepariwisataan juga meningkat seperti sarana akomodasi,
Lebih terperinciPENGOLAHAN BAKERY. TIM PENGAMPU
PENGOLAHAN BAKERY TIM PENGAMPU rizqieaulianaa@yahoo.co.id Deskripsi mata kuliah Mata kuliah Pengolahan Bakery mencakup pembelajaran teori sebagai pengantar pembelajaran praktek yang membahas tentang pengembangan
Lebih terperinciKISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN PATISERI
KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN PATISERI No Standar Guru (SKG) Inti Guru (KI) Guru (IPK) 1 Pedagogik 1. Menguasai karakteristik 1.1.Memahami peserta didik dari aspek fisik, karakteristik peserta Mampu
Lebih terperinciDASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : SENI,KERAJINAN DAN PARIWISATA PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TATA BOGA KOMPETENSI KEAHLIAN : 1. JASA BOGA (099)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pastry, dan cookies. Sementara pastry sendiri adalah bagian dari bakery
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bakery adalah bagian dari patiseri yang terdiri dari roti, kue, pastry, dan cookies. Sementara pastry sendiri adalah bagian dari bakery yang secara umum terbagi dalam
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY
1. Kompetensi: Menjelaskan dan mempraktekkan pengembangan danish pastry 2. Sub Kompetensi: a. Menganalisis resep dasar danish pastry b. Mengembangkan resep dasar danish pastry c. Mempraktekkan pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN TABEL 1.1 DATA KUNJUNGAN WISATAWAN YANG DATANG KE KOTA BANDUNG TAHUN 2011
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pariwisata saat ini di seluruh dunia sangatlah pesat, hal tersebut menjadikan pariwisata asset terbesar yang dimiliki oleh setiap Negara. Sebagaimana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Pengolahan Non Migas Menurut Cabang Industri
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan dunia industri khususnya di Indonesia terus mengalami kemajuan yang signifikan, baik industri yang berskala besar atau yang berskala kecil.
Lebih terperinciPANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNARUNGU (SMALB-B-D-E)
PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNARUNGU (SMALB-B-D-E) Mata Pelajaran Jenis Keterampilan : Keterampilan : Jasa Boga DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan jasa yang mampu menyerap banyak tenaga kerja. Pada dasarnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul. Industri jasa perhotelan merupakan bagian dari pariwisata yang menjual jasa pelayanan akomodasi, sedangkan makanan dan minuman sebagai sarana pendukung di
Lebih terperinciRuko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :
BAHAN PRODUK BAKERY Oleh: Ir. Hj. Henny Krissetiana Hendrasty, M.P. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata Indonesia dengan berbagai macam budayanya menjadikan suatu nilai budaya dan kekayaan negara ini, objek wisata yang beragam seperti wisata alam, wisata air,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan jenjang pendidikan formal yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan merupakan jenjang pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (diklat) disesuaikan dengan kebutuhan lapangan kerja.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman, banyak perusahaan baik berskala domestik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring perkembangan zaman, banyak perusahaan baik berskala domestik hingga berskala internasional bersaing untuk menjadi yang terbaik. Perusahaan besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pariwisata secara umum bersumber pada kualitas daya tarik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan pariwisata secara umum bersumber pada kualitas daya tarik wisata yang dipengaruhi oleh daya dukung dalam akomodasi, sarana dan prasarana. Wisatawan
Lebih terperinciLOGO BAKING TITIS SARI
LOGO BAKING TITIS SARI PENGERTIAN UMUM Proses pemanasan kering terhadap bahan pangan yang dilakukan untuk mengubah karakteristik sensorik sehingga lebih diterima konsumen KHUSUS Pemanasan adonan dalam
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. yang lampau yaitu sejak zaman yunani dan romawi kuno. Salah satu jenis
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Hotel dan Klasifikasi hotel a. Pengertian Hotel Sejarah perkembangan usaha akomodasi telah dimulai belasan ribu tahun yang lampau yaitu sejak zaman yunani dan romawi
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciKULIAH LINGKUNGAN BISNIS
KARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS BUTELA BOLU KUKUS TEPUNG KETELA DISUSUN OLEH: DINA NAPITA 10.11.3721 S1 TI-2C SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2010 /2011 A. ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pesat dan tumbuh menjadi sebuah industri yang dapat berdiri sendiri. Saat
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seiring berjalannya waktu kepariwisataan di Indonesia mulai berkembang dengan pesat dan tumbuh menjadi sebuah industri yang dapat berdiri sendiri. Saat ini dapat kita
Lebih terperinciDAFTAR ISI... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
iii DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vii viii BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...
Lebih terperinciSALINAN LAMPIRAN VI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN KURSUS DAN PELATIHAN
SALINAN LAMPIRAN VI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KURSUS DAN PELATIHAN STANDAR LULUSAN KURSUS DAN PELATIHAN PASTRY & BAKERY JENJANG III I. PENDAHULUAN A.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung dikenal memiliki kekayaan kuliner yang luar biasa. Ada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung dikenal memiliki kekayaan kuliner yang luar biasa. Ada saja tren-tren baru yang dilahirkan di kota ini, ditambah dengan pertumbuhan industri bakery,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandung sudah dikenal sebagai pusat kuliner nusantara sejak tahun 1941, Bukan hanya golongan dari masyarakat pecinta makanan saja yang sengaja datang ke Bandung akan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM JAPANESE ROLL CAKE
3 BAB II GAMBARAN UMUM JAPANESE ROLL CAKE 2.1. Sejarah Japanese Roll Cake Japanese Roll Cake adalah kreasi bolu gulung yang berasal dari negara sakura dengan memodifikasi bagian kulit luar dan dalam roll
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. inilah yang menciptakan persaingan menjadi semakin tajam, baik persaingan dari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor ekonomi menjadi semakin berkembang dan persaingan tidak bisa dihindarkan lagi, apalagi dengan semakin canggihnya teknologi maka akan memperlancar sarana komunikasi
Lebih terperinciMANFAAT HASIL BELAJAR MEMBUAT CAKE, GATEAUX DAN TORTEN PADA PRAKTIK CAKE SHOP SISWA SMKN 3 BOGOR
Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol.4, No.1, April 2015 28 MANFAAT HASIL BELAJAR MEMBUAT CAKE, GATEAUX DAN TORTEN PADA PRAKTIK CAKE SHOP SISWA SMKN 3 BOGOR Nisa Rahmaniyah Utami ˡ, Sudewi Yogha², Cica
Lebih terperinciKue atau yang disebut juga cake merupakan produk bakery yang banyak diminati masyarakat. Dalam membuat kue, ada tiga faktor yang sangat menentukan
Kue atau yang disebut juga cake merupakan produk bakery yang banyak diminati masyarakat. Dalam membuat kue, ada tiga faktor yang sangat menentukan baik tidaknya kualitas kue yang dihasilkan. Ketiga faktor
Lebih terperinciAnalisis Biaya dan Profitabilitas Usaha Roti Pada Ganep Bakery di Surakarta
Analisis Biaya dan Profitabilitas Usaha Roti Pada Ganep Bakery di Surakarta Nugraheni Retnaningsih Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Univet Bantara Sukoharjo, Jl. Lj. S. Humardani No.1 Jombor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. misalnya, Front Office, Housekeeping, Accounting, Enginering, Food and
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel adalah salah satu contoh akomodasi, hotel tidak hanya menyediakan jasa penginapan saja akan tetapi jasa makan, minum dan pelayanan. Dalam suatu hotel terdapat
Lebih terperinciAnalisis Biaya dan Profitabilitas Usaha Roti pada Ganep Bakery di Surakarta
Analisis Biaya dan Profitabilitas Usaha Roti pada Ganep Bakery di Surakarta Nugraheni Retnaningsih Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Univet Bantara Sukoharjo, Jl. Lj. S. Humardani No.1 Jombor
Lebih terperinciPeserta didik kelas XI Program Keahlian Jasa Boga SMKN 1 Pacet
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN PEMAHAMAN HASIL BELAJAR MENYIAPKAN DAN MENGOLAH HIDANGAN PENUTUP PANAS DAN DINGIN (HOT AND COLD DESSERT) SEBAGAI KESIAPAN PRAKTIK PENGOLAHAN MAKANAN KONTINENTAL DI SMKN 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata. Pemerintah Indonesia
Lebih terperinciPastry. Pandu Prabowo Susilo
Pastry Pandu Prabowo Susilo Pengertian Pastry merupakan jenis olahan tepung terigu, lemak dan telur yang melewati proses pemanggangan Pada umumnya pastry bertekstur krispy, adonan tidak kalis. Beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada ada tidaknya lintas wisatawan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri perhotelan merupakan sarana pokok kepariwisataan yang mana hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada ada tidaknya lintas wisatawan, baik domestik
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI KEJURUAN TATA BOGA TAHUN 2012
KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI KEJURUAN TATA BOGA TAHUN 2012 A. KOMPETENSI GURU : PEDAGOGIK PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TATA BOGA KOMPETENSI KEAHLIAN : JASA BOGA DAN PATISERI Kompetensi Inti Guru Kompetensi
Lebih terperinciMATA PELAJARAN : BUSANA BUTIK JENJANG PENDIDIKAN : SMK
MATA PELAJARAN : BUSANA BUTIK JENJANG PENDIDIKAN : SMK STANDAR PEDAGOGIK 1. Mengimplementasikan konsep dasar etika, moral, akhlak dalam kaitan kepribadian guru 2. Menganalisa hal-hal yang dapat menjadikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan dan pelayanan publik, mengoptimalkan potensi pendapatan daerah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan diberlakukannya UU Nomor 22 tahun 1999 tentang pemerintah daerah yang kemudian direvisi dengan UU Nomor 32 tahun 2004, memberikan wewenang seluasnya kepada
Lebih terperinciHasil dan Perhitungan Uji Penerimaan Produk dari 30 panelis. Kategori penilaian 1 Perpaduan warna bagus, nice. Warna
101 Panelis ke- Hasil dan Perhitungan Uji Penerimaan Produk dari panelis Penilaian Brownies Roll Cake Kacang Hijau Kategori penilaian 1 Perpaduan warna bagus, nice Warna 2 Kurang soft, terlalu Warna mencolok
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. MALL BAKERY & CAFE DI SURAKARTA SEBAGAI WADAH PENDIDIKAN,PENJUALAN DAN REKREASI, dapat diartikan sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN JUDUL MALL BAKERY & CAFE DI SURAKARTA SEBAGAI WADAH PENDIDIKAN,PENJUALAN DAN REKREASI, dapat diartikan sebagai berikut : a. MALL: pusat perbelanjaan, yang memiliki bentuk
Lebih terperinciRELEVANSI MATERI PEMBELAJARAN PATISERI DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA DENGAN KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI
Relevansi Materi Pembelajaran Patiseri... (Evi Agustiyani) 1 RELEVANSI MATERI PEMBELAJARAN PATISERI DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA DENGAN KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI THE RELEVENCY OF THE PATISSERIE LEARNING MATERIALS
Lebih terperinciBAB III OBYEK PENELITIAN. melakukan penelitian, yang meliputi dari awal suatu penelitian sampai pada akhir
BAB III OBYEK PENELITIAN III.1 Metodologi Penelitian III.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang digunakan dalam melakukan penelitian, yang meliputi dari awal suatu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tradisionalis, dan kolot (Furqaini,Astri:2011). Undang-Undang No. 32 tahun 2004
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Istilah desa sering kali identik dengan masyarakatnya yang miskin, tradisionalis, dan kolot (Furqaini,Astri:2011). Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY
Revisi : Tgl. Februari 2013 1. Kompetensi: Menguasai pengolahan produk pengembangan choux paste dari sisi resep, bentuk, isi atau topping maupun kemasan. 2. Sub Kompetensi: a. Menganalisis resep dasar
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. 1 Bungaran Saragih Agribisnis Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu komponen utama dalam pengembangan agribisnis adalah mengembangkan kegiatan budidaya yang mampu mengikuti peluang dan perubahan situasi yang menjadi faktor
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi tahun Tahun Angka pertumbuhan (%) , , , , ,3
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukan arah yang positif. Hal ini ditandai dengan banyaknya industri yang berkembang, baik industri yang berskala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas yang dihasilkan dari suatu sistem informasi. Informasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini organisasi sangat tergantung pada sistem informasi agar dapat beroperasi secara efektif, efisien dan terkendali. Efektivitas,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Kesimpulan implikasi dan rekomendasi yang akan diuraikan pada bab ini,
109 BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Kesimpulan implikasi dan rekomendasi yang akan diuraikan pada bab ini, berdasarkan keseluruhan hasil penelitian mengenai Pendapat Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Kunjungan Wisatawan Ke Kota Bandung. Sumber : Disbudpar Kota Bandung 2015
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan industri pariwisata di Indonesia pada saat ini dimana dunia usaha berkembang pesat, pengusaha dituntut untuk bekerja lebih efisien dalam
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL KEJURUAN TATA BOGA TAHUN 2012
KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL KEJURUAN TATA BOGA TAHUN 0 KOMPETENSI PROGRAM STUDI PROGRAM KEAHLIAN : KEJURUAN : TATA BOGA : JASA BOGA & PATISERI Kompetensi Inti. Memahami gejala-gejala alam melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan tepung terigu sebagai bahan baku utama dalam proses produksinya.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Industri bakeri merupakan bagian dari industri makanan jadi yang memanfaatkan tepung terigu sebagai bahan baku utama dalam proses produksinya. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan sektor pertanian di dalam pembangunan nasional sangat penting karena sektor ini mampu menyerap sumber daya yang paling besar dan memanfaatkan sumber daya yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara yang potensial sebagai penghasil bahan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara yang potensial sebagai penghasil bahan pangan. Beraneka bahan pangan seperti sayuran, umbi-umbian, kacangkacangan dapat dijumpai.
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS PENGOLAHAN BAKERY
SILABUS MATA KULIAH KODE MATA KULIAH SEMESTER PROGRAM STUDI DOSEN PENGAMPU : Pengolahan Bakery : BOG 329 (3 SKS Praktek) : Gasal/Genap : Teknik Boga D3 Pendidikan Teknik Boga S1 : Sutriyati Purwanti, M.Si
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah membuat bisnis di Indonesia sangat berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan sebuah solusi yang tepat agar dapat bertahan
Lebih terperinciAnalisis Break Even Point (BEP) dan Profitabilitas Usaha Roti Pada Ganep Bakery di Surakarta
Analisis Break Even Point (BEP) dan Profitabilitas Usaha Roti Pada Ganep Bakery di Surakarta Nugraheni Retnaningsih Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Vetran Bangun Nusantara Sukoharjo,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO
PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 04 TAHUN 2011 TENTANG DANA CADANGAN PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI PROBOLINGGO TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa sangatlah pesat di negara-negara maju begitu pula,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri jasa sangatlah pesat di negara-negara maju begitu pula, perkembangan dan peranan industri jasa yang semakin pesat, didorong oleh kemajuan dalam
Lebih terperinciPOLITEKNIK NSC SURABAYA KONTRAK PERKULIAHAN PASTY 2
POLITEKNIK NSC SURABAYA KONTRAK PERKULIAHAN PASTY 2 1. Manfaat Mata Kuliah Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa menguasai konsep dasar pastry, mampu melakukan operasional dalam membuat patisserie hotel.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dipercaya sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Sejalan dengan
1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Kelancaran dan keberhasilan suatu perusahaan tergantung pada kemampuan manajemen didalam mengambil keputusan. Agar suatu operasi perusahaan dapat berjalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, makanan bukan hanya menjadi kebutuhan pokok, melainkan menjadi gaya hidup. Tuntutan hidup masyarakat perkotaan menyebabkan masyarakat menjadi sibuk, hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memerlukan makanan tambahan untuk melengkapi kekurangan gizi yang terdapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah pangan tidak pernah berhenti dalam kehidupan manusia, karena manusia memerlukan makanan untuk mempertahankan hidupnya. Pemenuhan kebutuhan makanan tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelembaban seperti yang terjadi pada penggunaan mesin-mesin refrigerasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Es telah lama dikenal oleh manusia, dan dipergunakan untuk berbagai keperluan pendinginan. Penggunaan es sebagai bahan pendingin menawarkan beberapa keunggulan
Lebih terperinciBAB 2 PRODUK DAN JASA
BAB 2 PRODUK DAN JASA 2.1 Pengertian Produk Produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk didalamnya warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual (pengecer),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi seberapa besar kandungan gizi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan bahan pangan bagi manusia bukan hanya sekedar untuk mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi seberapa besar kandungan gizi bahan makanan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Reformasi dalam bidang keuangan yang ditandai dengan lahirnya Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Lebih terperinciIMPLEMENTASI AKUNTANSI KEUANGAN DESA
IMPLEMENTASI AKUNTANSI KEUANGAN DESA Oleh: Ahmad Mu am 1. PENDAHULUAN Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa telah mengamanatkan bahwa Desa mempunyai sumber pendapatan berupa pendapatan asli Desa,
Lebih terperinciberagam budaya yang masih melekat sehingga dapat mencuri perhatian kehidupan. Banyak hamparan pemandangan indah dan adat istiadat yang masih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan industri andalan bagi Indonesia karena penyumbang devisa Negara yang besar. Indonesia yang merupakan Negara kepulauan memiliki beragam budaya yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam industri pariwisata, hotel bukan satu-satunya bentuk akomodasi bagi wisatawan akan tetapi masih banyak jenis akomodasi tambahan seperti biro perjalanan
Lebih terperinciABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah 3
ABSTRAK Perkembangan hotel dewasa ini dapat kita rasakan semakin bertambah pesat, hal ini dikarenakan adanya perubahan pola dalam kehidupan masyarakat dan adanya peningkatan dalam bidang kepariwisataan.
Lebih terperinciCENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 Mei 2013 ISSN
AUDIT PENERIMAAN KAS UNTUK MENILAI DAN MENGEVALUASI ADANYA SALAH SAJI YANG MATERIAL PADA LAPORAN KEUANGGAN DAERAH (Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Kediri) M. Kharis M.K Jurusan Akuntansi Fak. Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerupuk udang. Pembuatan kerupuk udang selain menambah lamanya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Udang merupakan kekayaan laut Indonesia yang melimpah dan merupakan bahan makanan yang tidak tahan lama (cepat busuk). Sehingga memerlukan penanganan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, salah satu industri yang berkembang sangat pesat adalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, salah satu industri yang berkembang sangat pesat adalah industri kuliner atau makanan. Salah satu makanan yang sedang digemari oleh masyarakat
Lebih terperinciTabel 1.1 Daftar Impor Bahan Pangan Indonesia Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu produk pertanian yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat Indonesia adalah tepung terigu. Tepung terigu merupakan salah satu bahan dasar kebutuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi dewasa ini, salah satu industri yang berkembang dengan pesat di Indonesia adalah industri makanan minuman atau industri kuliner. Menurut Investor
Lebih terperinciMedia Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol.3, No.1, November 2014
20 PEMAHAMAN HASIL BELAJAR MENYIAPKAN DAN MENGOLAH HIDANGAN PENUTUP PANAS DAN DINGIN (HOT AND COLD DESSERT) SEBAGAI KESIAPAN PRAKTIK PENGOLAHAN MAKANAN KONTINENTAL DI SMKN 1 PACET Andjani Zella Andrianti
Lebih terperinci1. Menimbang Bahan Menimbang harus dilakukan dengan teliti dan tepat memilih alat Ssesuai dengan berat bahan yang akan ditimbang.
1. Menimbang Bahan Menimbang harus dilakukan dengan teliti dan tepat memilih alat Ssesuai dengan berat bahan yang akan ditimbang. Perhatikan ketelitian (graduation ) timbangan yang hendak dipakai. Jangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. besar sehingga menjadikannya sebagai salah satu industri dengan pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pariwisata dunia telah mengalami perkembangan yang cukup besar sehingga menjadikannya sebagai salah satu industri dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat.
Lebih terperinciABSTRAK KATA PENGATAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK KATA PENGATAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii vi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 5 C. Definisi Operasional...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus mengoptimalkan kinerja dari fungsi-fungsi yang ada di perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama sebuah perusahaan pada umumnya adalah untuk mendapatkan laba. Apapun strategi yang dilakukan adalah untuk laba. Dari laba yang diperoleh perusahaan
Lebih terperinciPROFESSIONAL OVENS FOR COOKING AND BAKING
PROFESSIONAL OVENS EKF 423 M Multifunction Electric Convection Oven EKF 423 UD Electric Convection Oven with Steam Oven konveksi multifungsi dengan 8 pilihan baking yang dapat meningkatkan performa memasak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah naga (Hylocereus sp.) merupakan tanaman jenis kaktus yang berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang awalnya dikenal sebagai tanaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pangan yang ada. Betapapun tinggi nilai gizi suatu bahan pangan atau. maka makanan tersebut tidak ada nilainya lagi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok bagi manusia yang dibutuhkan setiap waktu sehingga harus ditangani dan dikelola dengan baik dan benar agar produk
Lebih terperinciPENGOLAHAN MACAROON DI BAGIAN PASTRY AND BAKERY ASTON TROPICANA HOTEL BANDUNG
PENGOLAHAN MACAROON DI BAGIAN PASTRY AND BAKERY ASTON TROPICANA HOTEL BANDUNG Rian Andriani rian.rrn@bsi.ac.id ABSTRAKSI Dunia pariwisata tidak bisa dipisahkan dengan dunia perhotelan, karena hotel merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Melalui penganekaragaman pangan didapatkan variasi makanan yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penganekaragaman pangan sangat penting untuk menghindari ketergantungan pada suatu jenis bahan makanan. Penganekaragaman ini dapat memanfaatkan hasil tanaman
Lebih terperinciANALISIS PENGETAHUAN TENTANG FLOUR UNTUK KESIAPAN PRAKTEK PASTRY SISWA SMK PARIWISATA TELKOM BANDUNG
34 ANALISIS PENGETAHUAN TENTANG FLOUR UNTUK KESIAPAN PRAKTEK PASTRY SISWA SMK PARIWISATA TELKOM BANDUNG Dilla Handayani 1, Sri Subekti 2, Ai Nurhayati 3 Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingkat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
85 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air serta didukung oleh teori-teori yang penulis dapatkan sebelumnya,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri kuliner sekarang ini semakin meningkat khususnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri kuliner sekarang ini semakin meningkat khususnya di ibu kota jakarta. Melihat semakin banyaknya konsumen yang senang menghabiskan waktu
Lebih terperinciPROGRAM STUDI D3 OPERASIONAL HOTEL SIKAP
PROGRAM STUDI D3 OPERASIONAL HOTEL SIKAP a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat berupa aset tetap yang digunakan pemerintah dalam menjalankan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah daerah sebagai pihak yang menguasai aset daerah memiliki tanggung jawab dalam pengelolaan dan pemanfaatan aset daerah. Aset tersebut dapat berupa aset tetap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk bakery dengan kombinasi bahan pangan lokal Indonesia. diversifikasi pangan dengan memanfaatkan sumber daya pangan lokal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri bakery di tanah air terus berkembang, mulai dari industri roti rumahan hingga outlet modern yang berstatus waralaba dari luar negeri ketat bersaing
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
35 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Aktivitas Perusahaan Dan Proses Produksi 1. Aktivitas Perusahaan Pada umumnya aktivitas awal dari keseluruhan perusahaan adalah aktivitas yang berhubungan dengan
Lebih terperinciKOMPETENSI GURU MAPEL/PAKET KEAHLIAN (KG)
KOMPETENSI UTAMA KOMPETENSI INTI GURU SD/SMP/SMA/SMK (KI) KOMPETENSI GURU MAPEL/PAKET KEAHLIAN (KG) INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK) PEDAGOGIK Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa yang digunakan sehari-hari dapat memunculkan adanya variasi bahasa.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa yang digunakan sehari-hari dapat memunculkan adanya variasi bahasa. Variasi bahasa muncul karena adanya kegiatan interaksi sosial yang mereka lakukan
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA TOKO KUE RAFINA BANJARBARU (STUDI KASUS PADA HARGA POKOK PRODUKSI KUE KACANG) MUKHAMAD AL IRVAN
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA TOKO KUE RAFINA BANJARBARU (STUDI KASUS PADA HARGA POKOK PRODUKSI KUE KACANG) MUKHAMAD AL IRVAN (UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT) ABSTRAK Tujuan penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. adalah produk makanan yaitu roti. Saat ini sudah banyak perusahaan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan usaha yang semakin pesat, mengakibatkan persaingan yang cukup ketat antar perusahaan. Salah satu bidang usaha yang saat ini mulai berkembang
Lebih terperinciPENGARUH JUMLAH KUNING TELUR TERHADAP KARAKTERISTIK SPONGE CAKE Oleh : Elis Rumini
PENGARUH JUMLAH KUNING TELUR TERHADAP KARAKTERISTIK SPONGE CAKE Oleh : Elis Rumini Abstrak Sponge cake selama ini dikenal sebagai cake dasar dalam pembuatan decorating cake ( kue tart yang dihias). Pada
Lebih terperinci