BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada tahun 1961 sampai dengan 1966 Pemerintah Republik Indonesia
|
|
- Siska Atmadja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan Pada tahun 1961 sampai dengan 1966 Pemerintah Republik Indonesia melaksanakan pembangunan pabrik pemintalan dan pertenunan di sebagian besar wilayah Indonesia dalam rangka mengusahakan swasembada sandang. Pembangunan proyek tersebut ditugaskan kepada PNPR (Perusahaan Negara Perindustrian Rakyat), LEPPIN KARYA YASA yang dilanjutkan oleh KOPROSAN (Komando Koperasi Proyek-proyek Sandang). Setelah pembangunan selesai berdasarkan PP No. 6 tahun 1967 Jo UU No. 19 PRP 1960 dibentuklah PN. Industri sandang yang berfungsi mengelola 11 pabrik-pabrik pemintalan dan pertenunan, yaitu : 1. Patal Palembang Palembang 2. Patal Senayan Jakarta 3. Patal Bekasi Bekasi 4. Patal Cipadung Bandung 5. Patal Banjaran Bandung 6. Patal Secang Magelang 7. Patal Lawang Malang 8. Patal Grati Pasuruan 9. Patal Tohpati Denpasar
2 Patal Madurateks Madura 11. Patal Makateks- Makasar Berdasarkan PP No. 2 tahun 1977, PN. Industri sandang telah dialihkan statusnya menjadi perseroan terbatas (persero) dan dipisah menjadi dua persero. Pada tahun 1993, sesuai Surat Menteri Keuangan No. S-160/MK.016/1993 tanggal 6 februari 1993 Perihal Rencana Penyelamatan dan Penyehatan Industri Sandang I, berisikan penutupan dua unit produksi PT. Industri Sandang I, yaitu Patal Senayan di Jakarta dan Patal Palembang di Palembang. Dalam rangka rehabilitasi/modernisasi, renovasi, relokasi dan penambahan mesin-mesin baru serta penambahan market share perusahaan, perusahaan mengajukan untuk menjual aktiva tetap non produktif kepada pemegang saham dan telah mendapatkan persetujuan. Berdasarkan PP No. 90 tahun 1999 tanggal 13 oktober 1999 tentang penggabungan PT. Industri Sandang Nusantara I kedalam PT. Industri Sandang Nusantara II, maka pada tanggal 25 mei 2000 sesuai SK Menteri Hukum dan Perundang-Undangan No. C-1072 HT TH 2000, dilaksanakan penggabungan PT. Industri Sandang Nusantara I kedalam PT. Industri Sandang Nusantara II dan berganti nama menjadi PT. INDUSTRI SANDANG NUSANTARA, dengan unit-unit produksi sebagai berikut : 1. Patal Karawang Karawang 2. Patal Bekasi Bekasi 3. Patal Cipadung Bandung 4. Patal Banjaran Bandung
3 37 5. Patal Secang Magelang 6. Patal Cilacap Cilacap 7. Pabrikteks Tegal Tegal 8. Patal Grati Pasuruan 9. Patal Lawang Malang 10. Patal Makateks Makasar PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Banjaran berada di jl. Bojongmanggu, Pamengpeuk. Dibangun pada maret 1965 dan terdiri dari patal I dan patal II. Patal I diresmikan pada 16 september 1967 dan terdapat 73 mesin dengan MP. Sedangkan, patal II diresmikan pada tanggal 28 juli 1975 terdapat 78 mesin dengan MP. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini berupa C/P, P/C, Carded, Combed dan Rayon. PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Banjaran didirikan di atas lahan seluas ± 25 hektar dengan luas bangunan ± m 2. Bangunan-bangunan tersebut adalah sebagai berikut : Bangunan Patal I : m 2 Bangunan Patal II : m 2 Bangunan Kantor : m 2 Bangunan Gudang : m 2 Bangunan Teknik : m 2 Bangunan Per. Dinas & Tk Koperasi, mesjid : m 2 Tanah Kosong : 20,70 hektar
4 Visi, Misi dan Budaya Perusahaan A. Visi Perusahaan PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Banjaran merupakan BUMN persero dalam bidang Industri Tekstil Indonesia abad 21 yang mempunyai daya saing dan daya cipta nilai tinggi ditingkat internasional. B. Misi Perusahaan Mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dengan berupaya secara efisien dan produktif di segala bidang untuk mengatasi persaingan pasar industri tekstil dalam negeri maupun luar negeri. Market oriented atau memperoleh keuntungan yang memadai, melaksanakan pemeliharaan mesin produksi dan fasilitas pendukung lainnya dengan baik, memperhatikan kesejahteraan karyawan serta memenuhi keinginan stakeholder. C. Budaya Perusahaan Mengingat PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Banjaran merupakan BUMN sebagai persero, maka pola pikir seluruh karyawan berorientasi pada keuntungan perusahaan dimana perusahaan merupakan ladang yang perlu dikelola bersama dengan baik sehingga perilaku karyawan diarahkan menjadi pada integritas, kerjasama tim, profesionalisme, dan nilai-nilai cooperative yang dilandasi dengan ilmu pengetahuan, pengalaman, keterampilan, prestasi, keamanan dan moral.
5 Aktivitas dan Alur Produksi Aktivitas Produksi Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi produk yang dihasilkan oleh PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Banjaran adalah menggunakan bahan baku dominan polyster, yaitu sejenis bahan baku sintetis yang berasal dari biji plastik atau cip. Adapun bahan baku selain polyster yang digunakan dalam proses produksi diantaranya adalah Cotton, Rayon, Reused Waste, benang tenun sinle untuk gintir. Aktivitas produksi dapat digambarkan sebagai berikut : Bahan Baku Proses Produksi Hasil Produksi waste Gambar 4.1 Aktivitas Produksi
6 Alur Produksi Balai Store Blowing LAP Carding Silver Drawing I Silver Drawing II Silver Drawing III Silver Speed Roving Ring Frame Benang Winding Benang Cone Packing Gudang Gambar 4.2 Alur Produksi
7 41 Berdasarkan gambar di atas dapat dipaparkan bagaimana alur produksi yang terjadi pada PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Banjaran, yaitu pertama memproses bahan baku berupa serat-serat sintetis atau polyster ke dalam mesin blowing yang berfungsi untuk menghancurkan polyster yang bertujuan untuk menjaga serat agar tetap baik dan membentuk sebuah gulungan besar seperti gulungan karpet yang disebut LAP dengan berat 15 kg dan netto 13 kg. LAP diolah kembali ke dalam mesin carding, dimana LAP tersebut diurai menjadi gulungan yang lebih kecil. Kemudian, gulungan yang lebih kecil dari LAP tersebut memasuki tahap selanjutnya, yaitu diolah kedalam mesin drawing I hingga drawing III. Fungsi mesin ini adalah untuk merentangkan serat-serat secara teratur dan rapi. Tahap selanjutnya adalah mesin speed yang berfungsi untuk mengubah gulungan besar menjadi gulungan kecil. Kemudian, gulungan kecil tersebut masuk ke dalam proses ring frame yang berfungsi agar serat menjadi halus, fungsi mesin inilah sesungguhnya menjadi fungsi utama industri pemintalan. Lalu dalam mach cone produk benang yang sudah halus diubah bentuk dari tube menjadi cone. Dalam proses ini terjadi sensor secara otomatis terhadap benang-benang yang panjang tidak sempurna seperti putus atau rangkap. Tahap terakhir dari alur produksi ini adalah pengepakan atau packing, benag dibungkus sesuai dengan pesanan baik dalam bentuk karung maupun kardus. Produk yang dihasilkan bermacam-macam tergantung dari pesanan, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. P 20/1 WO 2. P 30/1 WO
8 42 3. P 40/1 WO 4. P 50/1 WO 5. P 60/1 WO Jika dilihat dari konsumen yang membutuhkannya, aktivitas perusahaan dalam menghasilkan benang dapat dikelompokkan sesuai jenis dan spesifikasinya, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Kelompok yang ditujukan untuk penjualan lokal dan ekspor dengan spesifikasi sesuai permintaan pelanggan dan pemakaian bahan baku 100% grade A1 2. Kelompok yang ditujukan untuk pasar lokal dengan spesifikasi sesuai permintaan pelanggan dan pemakaian bahan baku 80% grade A1 dan grade A3. Selain hasil produk utama, perusahaan pun memperoleh pendapatan dari hasil penjualan waste benang-benang sisa proses produksi yang tidak dapat didaur ualng kembali. Waste yang dapat dijual kembali diantaranya adalah : 1. Under cassing merupakan sisa bahan baku dari hasil proses produksi pada mesin blowing dan carding. 2. Flat trip merupakan sisa proses produksi pada mesin carding. 3. Majun merupakan sisa produk berupa benang kusut sisa pengolahan pada mesin mach coner. 4. Sapuan
9 Struktur Organisasi Setiap perusahaan selalu menyusun struktur organisasi karena mengingat struktur organisasi cukup penting dalan menjalankan usahanya, bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai tugas dan wewenang yang diberikan kepada karyawan sehingga setiap karyawan mengetahui tugas dan wewenangnya tersebut serta menjalankan dengan sebaik mungkin. Struktur organisasi yang baik merupakan hal yang mampu mempengaruhi efektif atau tidaknya kinerja karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya akan lebih terarah dan teratur. Adapun struktur organisasi PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Banjaran adalah terlampir. 4.2 Deskripsi Hasil Penelitian Produktivitas Tenaga Kerja Produktivitas merupakan ukuran bahwa sumber daya ekonomi telah dimanfaatkan secara efisien oleh sebuah perusahaan. Dalam penelitian ini produktivitas yang digunakan adalah produktivitas tenaga kerja dalam pendekatan finansial. Produktivitas tenaga kerja merupakan produktivitas parsial, yaitu membandingkan output dengan salah satu input saja dan dinyatakan dalam satuan nilai rupiah atau moneter. Input dalam penelitian ini adalah biaya tenaga kerja langsung. Untuk menghitung produktivitas tenaga kerja menggunakan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan laba rugi untuk mengetahui perkembangan harga pokok produksi dan biaya tenaga kerja langsung. PT. Industri Sandang
10 44 Nusantara menghitung produktivitas tenaga kerja dengan membandingakan harga pokok produksi dengan biaya tenaga kerja langsung. Berikut ini disajikan tabel mengenai produktivitas tenaga kerja PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Banjaran periode Januari 2006 sampai dengan Desember 2007 adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Produktivitas Tenaga Kerja PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Banjaran Periode Bulan Harga Pokok Produksi (Rp) BTKL (Rp) Produktivitas Tenaga Kerja Selisih P % Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Rata-rata (sumber: laporan laba rugi PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Banjaran, telah diolah)
11 45 Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel 4.1 nampak bahwa produktivitas tenaga kerja yang dicapai perusahaan selama periode 2006 hingga 2007 mengalami penurunan dan kenaikan atau berfluktuasi dalam setiap bulan yang apabila dirata-ratakan produktivitas tenaga kerja mengalami penurunan. Namun penurunan tersebut masih relatif stabil karena fluktuasi yang terjadi pada setiap bulannya tidak terlalu besar. Pada bulan Juni tahun 2006 produktivitas tenaga kerja yang dicapai oleh perusahaan merupakan selisih produktivitas tenaga kerja yang paling tinggi dibandingkan dengan bulan lainnya yaitu sebesar 0,36 atau naik sekitar 14.52% dari bulan Mei tahun 2006 dan selisih produktivitas tenaga kerja paling rendah terjadi pada bulan Desember tahun 2006 sebesar negatif 0,43 atau turun sekitar 15,41% dari bulan Nopember tahun Selama tahun 2006 perusahaan cenderung mengalami penurunan dalam produktivitas tenaga kerja. Pada tahun 2007 bulan Juni terjadi penurunan dalam produktivitas tenaga kerja dan merupakan selisih produktivitas tenaga kerja terendah sebesar negatif 0,04 atau sektar 1.69% dari bulan Mei tahun Selama tahun 2007 perusahaan cenderung mengalami kenaikan dalam mencapai produktivitas tenaga kerja, walaupun terjadi penurunan pada bulan Oktober tahun 2007 sebesar negatif 0,4 atau sekitar 15,56% dan bulan Nopember tahun 2007 sebesar negatif 0,04 atau sebesar 1,84%. Akan tetapi hal tersebut mampu memotivasi perusahaan untuk terus berupaya dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja hingga mencapai angka positif. Pada bulan Desember tahun 2007, perusahaan mampu meningkatkan produktivitas tenaga kerja hingga mencapai angka positif yaitu
12 46 sebesar 0,51 atau naik sekitar 23,94% dari bulan Nopember tahun Kenaikan tersebut merupakan selisih produktivitas tertinggi yang dicapai oleh perusahaan selama tahun Untuk mempermudah melihat perkembangan produktivitas tenaga kerja perusahaan, maka berikut ini disajikan grafik perkembangan produktivitas tenaga kerja periode 2006 hingga 2007, sebagai berikut : produktivitas jan feb mar apr mei jun jul augt sept okt nop des bulan Grafik 4.1 Perkembangan Produktivitas Tenaga Kerja PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Banjaran Periode Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa produktivitas tenaga kerja yang dialami oleh PT. Sandang Nusantara Unit Patal Banjaran berfluktuatif pada setiap bulan selama periode 2006 hingga 2007.
13 Perolehan Laba Perolehan laba merupakan orientasi natural dari setiap perusahaan, maka dengan demikian perusahaan akan terus berupaya meningkatkan kinerja guna mencapai tujuan perusahaan. Walaupun perolehan laba bukan merupakan satusatunya hal yang terpenting dalam sebuah perusahaan. Akan tetapi perusahaan harus mampu memperoleh laba yang maksimal dan mempertahankan agar perolehan laba tersebut tidak menurun. Laba yang diperoleh PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Banjaran merupakan selisih antara total pendapatan yang diterima dengan total beban yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Perkembangan perolehan laba pada PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Banjaran periode 2006 hingga 2007 adalah sebagai berikut : Tabel 4.2 Perkembangan Laba PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Banjaran Periode Tahun Bulan Total Pendapatan Total Beban Laba/Rugi Januari Februari Maret ( ) April ( ) Mei ( ) 2006 Juni Juli ( ) Agustus September Oktober Nopember Desember Januari Februari ( ) Maret April Mei
14 Juni Juli Agustus September Oktober ( ) Nopember Desember Rata-rata (sumber : laporan laba rugi PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Banjaran, telah diolah) Berdasarkan tabel 4.2 nampak bahwa laba yang diperoleh PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Banjaran cenderung mengalami penurunan pada setiap bulan bahkan terjadi kerugian. Hal tersebut terjadi karena total pendapatan yang diterima tidak sebanding dengan total beban yang dikeluarkan, terlihat dari jumlah beban yang cukup tinggi. Untuk mempermudah menganalisis perkembangan laba PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Banjaran maka disajikan dalam grafik sebagai berikut : 800,000, ,000, ,000, ,000,000 Laba - Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec (200,000,000) (400,000,000) (600,000,000) (800,000,000) Bulan Grafik 4.2 Perkembangan Laba PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Banjaran Periode
15 49 Berdasarkan grafik 4.2 nampak bahwa laba yang diperoleh PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Banjaran mengalami penurunan dan kenaikan pada setiap bulannya. Pada tahun 2006 laba yang diperoleh perusahaan banyak mengalami penurun, awal tahun laba perusahaan meningkat. Namun, pada bulan Maret tahun 2006 mengalami kerugian sebesar negatif Rp ,- atau menurun sekitar 106,21% dari bulan Februari tahun Pada bulan Oktober tahun 2006 laba yang diperoleh merupakan laba tertinggi sebesar Rp ,- atau naik sekitar 35,78% dari bulan September tahun 2006 dan laba terendah terjadi pada bulan Juli tahun 2006 sebesar negatif Rp ,- atau turun sekitar 299,21% dari bulan Juni tahun Pada tahun 2007 laba mengalami penurunan. Akan tetapi penurunan tersebut cenderung tidak mencapai angka negatif. Laba tertinggi yang diperoleh perusahaan, yaitu pada bulan Desember tahun 2007 sebesar Rp ,- atau naik sekitar 191,64% dari bulan Nopember sedangkan, laba terendah selama tahun 2007 terjadi pada bulan Oktober sebesar Rp ,- atau turun sekitar 157,82% dari bulan September tahun Analisi Data Untuk mengetahui bagaimana pengaruh produktivitas tenaga kerja terhadap perolehan laba maka dilakukan analisa dengan menggunakan regresi linier sederhana. Adapun data yang diperlukan untuk menganalisis adalah sebagai berikut :
16 50 Tabel 4.3 Data perhitungan uji statistik Tahun Bulan X Y (dlm milyar) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Bahwa untuk melakukan pengolahan data dilakukan dengan melakukan uji linieritas dan menghitung koefisien regresi, maka dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for windows. Adapun output yang diperoleh dari perhitungan SPSS adalah sebagai berikut :
17 51 1. Uji linieritas Uji linieritas berfungsi untuk mengetahui apakah metode regresi dalam penelitian ini berpola linier. Berdasarkan gambar Normal P-Plot of Regression Standardized Residual nampak bahwa sebaran titik-titik (data) cenderung mendekati dan menyebar disekitar garis persamaan regresi. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa data berpola linier. Gambar 4.3 Uji Linieritas
18 52 2. Coefficient Tabel 4.4 Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) produktivitas a. Dependent Variable: laba b. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS yang nampak dalam tabel di atas diperoleh nilai koefisien a dan b. Maka diperoleh persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut : Ŷ= 0, ,462x Persamaan tersebut dapat diartikan bahwa jika tidak ada pengaruh dari faktor tingkat produktivitas tenaga kerja, maka laba perusahaan sebesar 0,089. Tingkat produktivitas tenaga kerja mempunyai koefisien regresi sebesar 0,462 menyatakan bahwa setiap penambahan tingkat produktivitas tenaga kerja sebesar Rp. 1, maka perolehan laba akan naik sebesar 0,462. Tanda positif pada koefisien menandakan bahwa pengaruh bersifat positif atau berbanding lurus (searah). Dari perhitungan SPSS 17.0 for windows di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat produktivitas tenaga kerja memiliki pengaruh yang positif terhadap perolehan laba, sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima.
19 Pembahasan Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang sangat penting dalam proses produksi. Hal ini dikarenakan oleh di antara faktor-faktor produksi lainnya hanya tenaga kerja yang mampu berpikir dan mempunyai kemampuan menemukan sesuatu yang baru (inovatif) untuk mencapai tujuan dan keberhasilan perusahaan. Perubahan naik dan turun produktivitas tenaga kerja, salah satunya disebabkan oleh jumlah harga pokok produksi dan biaya tenaga kerja langsung yang mengalami kenaikan dan penurunan. Produktivitas tenaga kerja dalam penelitian ini diukur dengan membandingkan jumlah harga pokok produksi dan biaya tenaga kerja langsung, biaya tenaga kerja merupakan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan sebagai balas atas jasa atau kontribusi para karyawan dan jumlah biaya tenaga kerja yang dikeluarkan oleh perusahaan tidaklah sedikit. Salah satu penyebab kenaikan dan penurunan biaya tenaga kerja adalah jumlah hari libur, jam lembur dan pekerjaan para karyawan dalam menhasilkan produk. Sedangkan, penaikan dan penurunan harga pokok produksi dapat diakibatkan oleh biaya produksi dan persediaan barang dalam proses. Perubahan jumlah harga pokok produksi dan pengeluaran untuk biaya tenaga kerja cukup mempengaruhi perolehan laba/rugi yang diterima oleh perusahaan. Perubahan selisih produktivitas tenaga kerja secara umum terjadi karena pekerjaan tenaga kerja tersebut. Apabila hasil pekerjaan tenaga kerja hari ini lebih baik dari hari kemarin maka dapat dikatakan bahwa tenaga kerja tersebut telah bekerja secara produktif dan diharapkan akan terus bekerja secara produktif sehingga menghasilkan hasil yang lebih baik lagi dikemudian hari. Sehingga
20 54 untuk mencapai peningkatan produktivitas tenaga kerja yang tinggi, tenaga kerja harus terus memperbaiki pekerjaannya sehingga hasil yang diperoleh pun akan semakin maksimal dengan kualitas yang lebih baik. Selama periode 2006 hingga 2007 pada setiap bulannya selisih produktivitas tenaga kerja mengalami penaikan dan penurunan bahkan mencapai angka negatif. Kondisi yang demikian dapat terjadi karena biaya tenaga kerja yang meningkat. Selama tahun 2006 perusahaan dalam memperoleh laba cenderung mengalami penurunan bahkan pada bulan Maret, April, Mei dan Juli mencapai angka negatif atau rugi yang cukup besar. Hal demikian, mendorong perusahaan dalam mencapai laba hingga angka positif. Pada tahun 2007 laba yang diperoleh cenderung naik walaupun masih mengalami penurunan. Akan tetapi penurunan tersebut tidak terlalu besar sehingga rugi yang dialami perusahaan pun tidak terlalu besar. Perolehan laba yang disertai dengan kenaikan laba tertinggi yang pernah diperoleh perusahaan selama periode tahun 2006 hingga 2007 adalah pada bulan Oktober tahun 2006 sebesar Rp ,-. Hal ini dimungkinkan terjadi karena adanya penurunan biaya sebesar Rp ,-. Dimana penurunan biaya mencapai angka sebesar 16,76% dari bulan September tahun Adapun kerugian yang terbesar yang dialami oleh perusahaan, terjadi pada bulan Juli tahun 2006 sebesar negatif Rp ,- atau terjadi kenaikan sebesar 299,21% dari bulan Juni tahun kerugian sebesar ini terjadi karena perusahaan mengalami penurunan penjualan. Sehingga pendapatan yang diterima
21 55 perusahaan pun mengalami penurunan sebesar Rp ,- atau turun sekitar 30,42% dari bulan sebelumnya. Selain itu, biaya yang harus dikeluarkan pun mengalami kenaikan sebesar Rp ,- atau naik sekitar 2.10% dari bulan sebelumya. Secara umum rata-rata selisih produktivitas tenaga kerja selama periode tahun 2006 hingga 2007 adalah sebesar negatif 0,015 dan rata-rata laba adalah sebesar Rp ,-. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS 17.0 for windows, diperoleh hasil bahwa koefisien regresi Ŷ= 0, ,462x. Persamaan regresi tersebut merupakan indikator yang menunjukkan bahwa produktivitas tenaga kerja berpengaruh positif terhadap perolehan laba. Produktivitas tenaga kerja dapat disimpulkan berpengaruh positif terhadap perolehan laba karena tanda positif (+) yang berada pada koefisien regresi (b), yaitu +0,462. Pengaruh produktivitas tenaga kerja akan menambah laba. Hal ini sesuai dengan pendapat Sinungan (2008:47) Bahwa peningkatan rasio produktivitas untuk mencapai rasio laba yang sehat. Dengan demikian penelitian yang telah dilaksanakan oleh penulis dengan hipotesis menyatakan bahwa tingkat produktivitas tenaga kerja berpengaruh positif terhadap perolehan laba dapat diterima.
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
PENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN NEGARA INDUSTRI SANDANG MENJADI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 1977 tanggal 31 Januari 1977 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: Mengingat:
Lebih terperinciL A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara
L A M P I R A N Lampiran 1 Data Inflasi Tahun 2007 s/d 2010 Tahun 2007 2008 2009 Bulan Tingkat Inflasi Januari 6.26% Februari 6.30% Maret 6.52% April 6.29% Mei 6.01% Juni 5.77% Juli 6.06% Agustus 6.51%
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan dibutuhkan untuk menunjang kegiatan usaha di Indonesia, hal ini terlihat dari besarnya
Lebih terperinciSetting Parameter Mesin Ring Spinning Untuk Meningkatkan Kekuatan Tarik Benang PE 30/1 Dengan Menggunaka Metode Taguchi
2015 Antoni Yohanes 28 Setting Parameter Mesin Ring Spinning Untuk Meningkatkan Kekuatan Tarik Benang PE 30/1 Dengan Menggunaka Metode Taguchi Antoni Yohanes Dosen Program Studi Teknik Industri Fakultas
Lebih terperinciPERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012
Jan-07 Apr-07 Jul-07 Oct-07 Jan-08 Apr-08 Jul-08 Oct-08 Jan-09 Apr-09 Jul-09 Oct-09 Jan-10 Apr-10 Jul-10 Oct-10 Jan-11 Apr-11 Jul-11 Oct-11 PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012 I. TOTAL
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. produk, yaitu Kain Grey dan Kain Cambric. Pada 1999, PC GKBI dapat memproduksi
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Perusahaan Perjalanan lahirnya Pabrik Cambric Gabungan Koperasi Batik Indonesia (PC GKBI) tidak terlepas dari sejarah kesenian ukir dan gambar yang mulai memasuki
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS MELALUI PENDEKATAN THE AMERICAN PRODUCTIVTY CENTER MODEL (Studi Kasus PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional III Malang)
ANALISIS PRODUKTIVITAS MELALUI PENDEKATAN THE AMERICAN PRODUCTIVTY CENTER MODEL (Studi Kasus PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional III Malang) ANALYSIS OF PRODUCTIVITYBY USINGTHE AMERICAN PRODUCTIVITY
Lebih terperinciPERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011
Nop-06 Feb-07 Mei-07 Agust-07 Nop-07 Feb-08 Mei-08 Agust-08 Nop-08 Feb-09 Mei-09 Agust-09 Nop-09 Feb-10 Mei-10 Agust-10 Nop-10 Feb-11 Mei-11 Agust-11 PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jamin Ginting Km. 11 No A Kecamatan Medan Tuntungan.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Jadwal Penelitian Objek penelitian ini adalah PT. Hilon Sumatera Medan, dengan alamat Jalan Jamin Ginting Km. 11 No. 64 - A Kecamatan Medan Tuntungan. Tahap Penelitian
Lebih terperinciII. HASIL DAN PEMBAHASAN
II. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan jawaban responden yang telah diklasifikasikan menurut jenis kelamin, umur, pendidikan, jenis pekerjaan, dan pengeluaran dalam satu bulan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam pelaksanaan pengelolaan Sumber Daya Manusia khususnya, perusahaan telah memberikan insentif yang baik sesuai Surat Keputusan Direksi yang mengacu juga pada UU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjaga kondisi mesin/peralatan tersebut agar tidak mengalami kerusakan maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pada lantai pabrik, kondisi dari mesin/peralatan yang digunakan untuk menghasilkan sebuah produk sangatlah menentukan. Oleh karena itu, untuk menjaga
Lebih terperinciPERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI FEBRUARI 2012
Nop-06 Feb-07 Mei-07 Agust-07 Nop-07 Feb-08 Mei-08 Agust-08 Nop-08 Feb-09 Mei-09 Agust-09 Nop-09 Feb-10 Mei-10 Agust-10 Nop-10 Feb-11 Mei-11 Agust-11 Nop-11 PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI FEBRUARI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah Kerangka kerja dalam suatu studi tertentu, guna
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian adalah Kerangka kerja dalam suatu studi tertentu, guna mengumpulkan, mengukur dan melakukan analisis data sehingga dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis memperoleh data melalui laporan keuangan yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan, masing-masing. variabel yang
Lebih terperinciTAHUN TOTAL RATAAN
Lampiran 1. Data Produksi Tandan Buah Segar (ton/bulan) Kebun Bah Jambi pada Tanaman Berumur 8, 16, dan 19 Tahun Selama 3 Tahun (2011-2013) TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 BULAN UMUR (TAHUN) UMUR (TAHUN)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN PT Federal Motor merupakan salah satu anak perusahaan PT Astra International yang bergerak di bidang perakitan sepeda motor Honda. Pada 1990 PT Federal
Lebih terperinciANALISIS BEBERAPA RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN SERVICE DEPARTMENT PT. INDOMOBIL PRIMA NIAGA SURABAYA
ANALISIS BEBERAPA RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN SERVICE DEPARTMENT PT. INDOMOBIL PRIMA NIAGA SURABAYA Fitrianto Hadi Pamungkas, Nurul Qomari, Susi Tri Wahyuni Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen
Lebih terperinciPENGUMUMAN PENAWARAN KERJASAMA SEWA
PENGUMUMAN PENAWARAN KERJASAMA SEWA Dalam rangka optimaliasi Unit Produksi, maka dengan ini di informasikan bahwa PT. Industri Sandang Nusantara (Persero) saat ini menawarkan kerjasama dalam bentuk sewa
Lebih terperinciPERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI APRIL 2012
I. TOTAL SIMPANAN NASABAH PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI APRIL 2012 Total pada bulan April 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp14,48 Triliun dibandingkan dengan total pada bulan Maret 2012 sehingga
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL (TPK) KALIMANTAN SELATAN BULAN DESEMBER 2011
No.8/02/63/Th.XVI, 1 Februari 2012 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL (TPK) KALIMANTAN SELATAN BULAN DESEMBER 2011 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Kalimantan Selatan pada bulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemampuan berkompetisi antar perusahaan industri kini semakin tinggi, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk selalu memperbaiki kinerja sistem industri yang
Lebih terperinciBPS PROVINSI JAWA BARAT
BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT DESEMBER 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR DESEMBER 2016 MENCAPAI USD 2,29 MILYAR No. 08/02/32/Th.XIX, 01
Lebih terperinciPRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI 2015
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 31/7/Th. IV, 1 Juli 216 PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI 215 PRODUKSI PADI TAHUN 215 NAIK 28,8 PERSEN A. PADI Produksi padi tahun 215 sebanyak 2,33 juta ton gabah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Perbankan Syariah di Indonesia. Muamalat Indonesia, yang berdiri pada ttahun Berdirinya bank ini
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Sekilas Perbankan Syariah di Indonesia 1. Sejarah Singkat Perbankan Syariah di Indonesia Di Indonesia, perbankan syariah diawali dari berdirinya Bank Muamalat Indonesia, yang
Lebih terperinciBab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data
Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data 4.1. Sejarah Perusahaaan PT. Perisai Abadi Guna Garment Industry yang sekarang berlokasi di Jl. Industri 1 No. 3B Leuwigajah, Cimahi Jawa merupakan salah satu perusahaan
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA Nama : Ridwan Maulana NPM : 16212320 Pembimbing : Widiyarsih, SE.,
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Arikunto Metode Penelitian, Bandung: Alfabeta. Calmeadow Jurnal Ekonomi. Universitas Gunadarma
DAFTAR PUSTAKA Anggy Kinanti. 2012. Pengaruh Suku Bunga dan Inflasi Terhadap Deposito Pada PT Bank Central Asia Tbk, Skripsi Strata-1, Fakultas Ekonomi, Universitas Mercubuana, Jakarta. Arikunto. 2010.
Lebih terperinciDATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS
DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS SEMESTER II-2016 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko Daftar Isi Daftar Isi... 1 KETERANGAN... 2 I.
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI RISET PEMASARAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) Tabel 4.1 Hasil Survey HARGA HARGA BULAN RENCANA
BAB IV IMPLEMENTASI RISET PEMASARAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) 4.1 Hasil Survey Di PTPN XI Tabel 4.1 Hasil Survey HARGA HARGA BULAN RENCANA REALISASI KUANTA Jan-09 4.700.000 4.824.091 8.000
Lebih terperincinggaran Produksi adalah suatu perencanaan secara terperinci mengenai jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode yang akan datang.
3 ANGGARAN PRODUKSI 1. PENGERTIAN A nggaran Produksi adalah suatu perencanaan secara terperinci mengenai jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode yang akan datang. Perencanaan produksi mencakup
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
1 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisa Tabungan Wadiah PT Bank BNI Syariah 2010-2016 Tabungan wadi ah adalah simpanan dana pihak ketiga yang bisa diambil kapan saja berdasarkan kesepakatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung adalah salah satu Badan Usaha Milik Nergara (BUMN) yang bergerak di bidang pos yang memberikan pelayanan jasa dengan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS
PERTUMBUHAN SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS Juni 2016 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko Daftar Isi Daftar Isi... 1 KETERANGAN... 2 I. Total Simpanan...
Lebih terperinciPertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS
Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS Semester II Tahun 2014 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko DAFTAR ISI Jumlah BPR/BPRS Peserta Penjaminan Grafik
Lebih terperinci: Zerry Olander Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lies Handrijaningsih., SE.,MM
PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PATCO ELEKTRONIK TEKNOLOGI GOBEL INDUSTRIAL COMPLEX Nama : Zerry Olander Npm : 15209193 Jurusan : Manajemen
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Assauri, Sofjan Manajemen Produksi dan Operasi, edisi revisi, Fakultas. Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi, edisi revisi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Bustami, Bastian dan Nurlela. 2006. Akuntansi Biaya, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Globalisasi di dunia bisnis menuntut persaingan yang ketat. Persaingan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi di dunia bisnis menuntut persaingan yang ketat. Persaingan yang terjadi di dunia bisnis telah memasuki perdagangan bebas dimana pesaing asing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Gambar 1.1 Lambang PT PLN (Persero)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Lambang PT PLN (Persero) Sumber : Company Profile PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten 1.1.1 Sejarah singkat PT PLN (Persero)
Lebih terperinciPENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK
PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK Nama NPM Kelas : Stevanus Immanuel : 1A214460 : 3EA10 Latar Belakang Suatu kondisi
Lebih terperinciPRESENSI DOSEN DIPEKERJAKAN KOPERTIS WILAYAH V
Pangkat/Gol. : Perguruan Tinggi : Universitas Ahmad Dahlan Jabatan Fungsional : Bulan : Januari 2014 No. HARI TANGGAL DATANG PULANG. DATANG PULANG 1 Rabu 01-Jan-14 Libur Libur Libur 2 Kamis 02-Jan-14 1.
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Demikian Buku KEADAAN TANAMAN PANGAN JAWA TENGAH kami susun dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.
KATA PENGANTAR Sektor pertanian merupakan sektor yang vital dalam perekonomian Jawa Tengah. Sebagian masyarakat Jawa Tengah memiliki mata pencaharian di bidang pertanian. Peningkatan kualitas dan kuantitas
Lebih terperinciLAMPIRAN. Perhitungan Dana Pihak Ketiga Unit Usaha Syariah Di Indonesia Periode Oktober 2014 April 2016 (a) Giro (Rp) (b) Tabungan (Rp)
LAMPIRAN 103 Lampiran : 1 Data Penelitian Bulan Perhitungan Dana Pihak Ketiga Unit Usaha Syariah Di Indonesia Periode Oktober 2014 April 2016 (a) Giro (Rp) (b) Tabungan (Rp) (c) Deposito DPK=a+b+c (Rp)
Lebih terperinciPENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA TERHADAP RENTABILITAS PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK.
PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA TERHADAP RENTABILITAS PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK. Serly Huzaima/ 3EB18/ Akuntansi Dosen Pembimbing : Dini Tri Wardani, SE., MMSI Latar Belakang Masalah Peranan modal kerja
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bidang jasa angkutan. Namun sejarah berdirinya PT. Armas Logistic Service terbagi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah dan Gambaran Umum Perusahaan PT. Armas Logistic Service didirikan pada tahun 2004 yang bergerak dalam bidang jasa angkutan. Namun
Lebih terperinciPENGARUH JUMLAH ANGGOTA DAN JUMLAH SIMPANAN TERHADAP PEROLEHAN SHU PADA KOPERASI CMU(CITRA MANDIRI UTAMA)
PENGARUH JUMLAH ANGGOTA DAN JUMLAH SIMPANAN TERHADAP PEROLEHAN SHU PADA KOPERASI CMU(CITRA MANDIRI UTAMA) Nama : Rika Indriani NPM : 13209021 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Saryati, SE, MM Latar Belakang
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa upah mempunyai pengaruh yang signifikan
BAB VI PENUTUP A. KESIMPULAN Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa upah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan CV. Indah Jati Furniture, hal ini dapat dilihat dari
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2012
BPS PROVINSI JAWA TIMUR No.48/08/35/Th. X, 1 Agustus PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI Selama bulan Juni jumlah wisman dari pintu masuk Juanda dan TPK Hotel Berbintang di Jawa Timur masing-masing
Lebih terperinciBab 5 Indeks Nilai Tukar Petani Kabupaten Ciamis
Bab 5 Indeks Nilai Tukar Petani Kabupaten Ciamis Sektor pertanian memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi daerah, walaupun saat ini kontribusinya terus menurun dalam pembentukan Produk Domestik
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT.Asuransi Staco Mandiri adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang asuransi kerugian didukung dengan permodalan yang jumlahnya meningkat
Lebih terperinciPRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU, DAN UBI JALAR (ANGKA TETAP TAHUN 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015)
PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU, DAN UBI JALAR (ANGKA TETAP TAHUN DAN ANGKA RAMALAN I ) No. 38/07/91/Th. IX, 1 Juli PADI Angka Tetap produksi padi tahun sebesar 27,66 ribu ton Gabah Kering Giling
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR AGUSTUS 2012
BPS PROVINSI JAWA TIMUR No.62/10/35/Th. X, 1 Oktober PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR AGUSTUS Selama bulan Agustus jumlah wisman dari pintu masuk Juanda dan TPK Hotel Berbintang di Jawa Timur masing-masing
Lebih terperinciPENDIRIAN PERUSAHAAN NEGARA INDUSTRI SANDANG Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1967 tanggal 24 Juli 1967 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PENDIRIAN PERUSAHAAN NEGARA INDUSTRI SANDANG Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1967 tanggal 24 Juli 1967 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa perlu segera melaksanakan Undang-undang No. 19 Prp
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterbatasan kapasitas produksi dan ketersediaan bahan.
V-21 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Perkembangan industri manufaktur di Indonesia semakin pesat, masing-masing perusahaan dituntut untuk memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
91 BAB IV HASIL PENELITIAN A. GambarUmum Bank Mega Syariah Objek dalam penelitian ini yaitu laporan keuangan Bank Mega Syariah. Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Bank Mega Syariah,
Lebih terperinciLaporan Anggaran dan Realisasi Produktivitas Perusahaan Handuk Lumintu Tahun 2003
Laporan Anggaran dan Realisasi Produktivitas Perusahaan Handuk Lumintu Tahun 2003 Laporan Anggaran dan Realisasi Bahan Baku Perusahaan Handuk Lumintu Tahun 2003 Bulan Produksi (Unit) Harga Satuan (Rp)
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
50 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Lokasi Perusahaan PT Multijaya Mandiri Sentosa didirikan pada tahun 2001 berlokasi di Jl.Lapangan Roos III No 30 Tebet Jakarta Selatan 12840. dengan bidang
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2017
BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JANUARI 2017 MENCAPAI USD 2,30 MILYAR No. 16/03/32/Th.XIX, 01 Maret
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses dan hasil serta pembahasan dari pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software MS Excel
Lebih terperinciPRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI 2015
BPS PROVINSI LAMPUNG BADAN PUSAT STATISTIK No. 1/7/18/Th. X, 1 Juli 216 PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI 215 PRODUKSI PADI TAHUN 215 NAIK 9,69 PERSEN A. PADI Produksi padi tahun 215 sebanyak 3,64 juta
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH
No. 57/10/13/Th XVIII, 1 Oktober 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NTP SUMATERA BARAT SEPTEMBER 2015 SEBESAR 97,08 ATAU NAIK 0,11 PERSEN
Lebih terperinciSurat Pemberitahuan (SPT) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Deskriptif
62 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif 1. Perkembangan Penerimaan Surat Pemberitahuan Pajak Pertambahan Nilai (SPT PPN) Jumlah penerimaan SPT PPN yang terdaftar pada KPP Pratama
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Parameter Curah Hujan model REMO Data curah hujan dalam keluaran model REMO terdiri dari 2 jenis, yaitu curah hujan stratiform dengan kode C42 dan curah hujan konvektif dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam setiap perusahaan. Dimana dalam melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberhasilan dan kelangsungan kegiatan suatu industri, sangat dipengaruhi oleh tenaga kerja yang dimilliki. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang
Lebih terperinciANALISIS MODAL KERJA DAN EFISIENSI BIAYA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP RENTABILITAS PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) BANDUNG.
ANALISIS MODAL KERJA DAN EFISIENSI BIAYA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP RENTABILITAS PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) BANDUNG Benazir Walida Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Dekomposisi dan Proyeksi Pendapatan Asli Daerah Untuk mengetahui pola penerimaan pendapatan daerah Kabupaten Pekalongan dilakukan analisis time series dengan model dekomposisi
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI ( Angka Sementara ) PROVINSI KALIMANTAN UTARA No.24/03/64/Th.XIX, 1 Maret 2016 PRODUKSI PADI TAHUN DIPERKIRAKAN TURUN SEBESAR 3,08 PERSEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin berkembang, karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri di Indonesia yang sekarang ini sedang berlangsung, menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin berkembang, karena banyaknya perusahaan baru
Lebih terperinciPRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI DAN UBI KAYU 2015
No. 01/07/74/Th. III, 01 Juli 2016 PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI DAN UBI KAYU 2015 A. PADI Angka Tetap (ATAP) produksi padi Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2015 sebanyak 660.720 ton gabah kering giling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah kualitas merupakan salah satu hal yang sangat penting dan perlu
1 Analisis pengendalian kualitas produk akhir dengan metode statistical process control (spc) pada perusahaan pemintalan (studi kasus di pt industri sandang nusantara unit patal secang) Oleh : Tatag Imam
Lebih terperinciRISKA UTAMA
PENGARUH RETRIBUSI PARKIR, RETRIBUSI UJI KELAYAKAN KENDARAAN BERMOTOR DAN RETRIBUSI TRAYEK TERHADAP PENDAPATAN DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TANJUNGPINANG RISKA UTAMA 080420103250 JURUSAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN oleh PT. Danareksa Investment Management yang pada saat itu mengeluarkan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Reksa Dana Syariah Di Indonesia Reksa Dana Syariah diperkenalkan pertama kali pada tahun 1997 oleh PT. Danareksa Investment Management yang pada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 2010), tetapi Indonesia merupakan negara produsen karet alam terbesar ke dua di
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Luas areal kebun karet Indonesia terluas di dunia (+ 3,4 juta hektar pada tahun 2010), tetapi Indonesia merupakan negara produsen karet alam terbesar ke dua
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH FLUKTUASI KURS EURO DAN INFLASI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE )
ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI KURS EURO DAN INFLASI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE 2006-2011) NAMA : NURY INDRIYANI NPM : 22209083 JURUSAN : AKUNTANSI JENJANG : S1 PEMBIMBING
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. manajemen di dalam mengambil keputusan. Manajemen memerlukan informasi yang
BAB IV PEMBAHASAN Kelancaran atau keberhasilan suatu perusahaan tergantung pada kemampuan manajemen di dalam mengambil keputusan. Manajemen memerlukan informasi yang dapat dipercaya sebagai dasar untuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
januari februari maret april mei juni juli agustus september oktober nopember desember BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Karakteristik Data 1. Analisis Profit Expense Ratio (PER) Profit Expense Ratio
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang PT NYZ merupakan perusahaan divisi pelumas dari perusahaan minyak nasional PT ABC (Persero) yang berbentuk perseroan terbatas (PT) dan dicetuskan pada bulan November
Lebih terperinciPerkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah
Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah No. 10/10/62/Th. XI, 2 Oktober 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah Selama
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Deskripsi Inflasi Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Inflasi Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Inflasi 36 3.35 8.79 6.5892 1.44501
Lebih terperinciPERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI
CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No.15/12/62/Th.X, 1 Desember PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI Selama Oktober, Jumlah Penumpang Angkutan Laut dan Udara Masing Masing 19.470 Orang dan 136.444 Orang.
Lebih terperinciBAB 3 PRAKIRAAAN dan PERAMALAN PRODUKSI. Dalam Manajemen Operasional, mengapa perlu ada peramalan produksi?
BAB 3 PRAKIRAAAN dan PERAMALAN PRODUKSI Dalam Manajemen Operasional, mengapa perlu ada peramalan produksi? a. Ada ketidak-pastian aktivitas produksi di masa yag akan datang b. Kemampuan & sumber daya perusahaan
Lebih terperinciANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PTPN IV PKS PABATU, TEBING TINGGI
ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PTPN IV PKS PABATU, TEBING TINGGI Bakhtiar, Diana, Fariz Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh bakti66@yahoo.com
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 10/07/62/Th. X, 1 Juli PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama, TPK Hotel Berbintang Sebesar 56,39 Persen. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel
Lebih terperinciLampiran i. Jadwal Penelitian Nov Des Jan Feb Mar Apr. Tahapan Penelitian Pengajuan Proposal Skripsi
Lampiran i Jadwal Penelitian Tahapan Penelitian Pengajuan Proposal Skripsi 2010 2011 Nov Des Jan Feb Mar Apr Bimbingan dan Perbaikan Proposal Skripsi Seminar Proposal Skripsi Pengumpulan dan Pengolahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik berikut ini : Gambar 1.1 Kebutuhan Konsumsi lampu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia saat ini sangat membutuhkan Energi listrik untuk menunjang kehidupannya sehari-hari. Mulai dari aktivitas di rumah, sekolah, kantor, pabrik
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Manajemen modal kerja adalah salah satu aktivitas penting dalam mengelola perusahaan. Pengelolaan modal kerja yang baik akan menentukan keberlangsungan operasional perusahaan
Lebih terperinciPRODUKSI PADI JAGUNG DAN KEDELAI (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)
No. 16/03/71/Th. X, 1 Maret 2016 PRODUKSI PADI JAGUNG DAN KEDELAI (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) A. PADI Angka Sementara (Asem) produksi padi di Sulawesi Utara tahun 2015 diperkirakan sebesar 674.169 ton
Lebih terperinciEvaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO
Evaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO ABSTRAK Dari segi ekonomi, pajak merupakan pemindahan sumber daya dari sektor perusahaan ke sektor publik. Salah satu pajak yang sangat mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sukses atau tidaknya sebuah organisasi sangat tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Sumber daya manusia memegang peranan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu organisasi atau perusahaan tentunya membutuhkan sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam suatu organisasi atau perusahaan tentunya membutuhkan sumber daya manusia yang dapat menunjang visi misi dan tujuan akhir perusahaan. Untuk tercapainya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah singkat PT BPR Anugrah Dharma Yuwana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah singkat PT BPR Anugrah Dharma Yuwana PT. BPR Anugrah Dharma Yuwana Jember atau yang lebih sering dikenal dengan BPR ADY Jember adalah
Lebih terperinciDATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS
DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS SEMESTER I-2017 Group Penanganan Premi Penjaminan Daftar Isi Daftar Isi... 1 Daftar Tabel dan Gambar...2 Keterangan... 3 I. Jumlah BPR dan BPRS... 4 II. Total
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdasarkan konsep kualitas, kerjasama tim, produktivitas serta kepuasan pelanggan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah entitas bisnis yang bergerak di bidang manufaktur, pengelolaan manajemen kualitas sangatlah diperlukan. Perpaduan antara fungsi dari perusahaan
Lebih terperinciPENGENDALIAN KUALITAS BERAT BENANG PER CONE DI PT. INDUSTRI SANDANG NUSANTARA UNIT PATAL SECANG
PENGENDALIAN KUALITAS BERAT BENANG PER CONE DI PT. INDUSTRI SANDANG NUSANTARA UNIT PATAL SECANG TUGAS AKHIR Sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh Gelar Jenjang Ahli Madya Manajemen Industri Oleh :
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PRODUK, TEMPAT, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMSUM GALAXY SATRIO
PENGARUH KUALITAS PRODUK, TEMPAT, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMSUM GALAXY SATRIO Nama : Isnaen Reza Saputra NPM : 13211740 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Sri Kurniasih Agustin, SE., MM Latar
Lebih terperinciPengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah
Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah TAUFIK DARMAWAN SAPUTRA 3EA10 (19210434) Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Kompensasi Pada Perusahaan Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan kepada karyawannya sesuai dengan jasa yang karyawan berikan kepada perusahaan. Jasa
Lebih terperinciANGKA SEMENTARA TAHUN 2014 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA
No. 21/03/71/Th. IX, 2 Maret 2015 ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA A. PADI Angka Sementara (Asem) produksi padi tahun 2014 diperhitungkan sebesar 640.162 ton Gabah Kering Giling
Lebih terperinciPerkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah
No. 10/11/62/Th. XI, 1 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah Selama September 2017, TPK Hotel Berbintang Sebesar 58,44 persen
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JULI 2012
BPS PROVINSI JAWA TIMUR No.57/09/35/Th. X, 3 September PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JULI Selama bulan Juli jumlah wisman dari pintu masuk Juanda dan TPK Hotel Berbintang di Jawa Timur masing-masing
Lebih terperinci