HUBUNGAN KEBUTUHAN, PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN MEDIA MASSA DENGAN KEPUASAN INFORMASI TENTANG SARANA/PRASARANA TRANSPORTASI AHMAD FAUZI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN KEBUTUHAN, PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN MEDIA MASSA DENGAN KEPUASAN INFORMASI TENTANG SARANA/PRASARANA TRANSPORTASI AHMAD FAUZI"

Transkripsi

1 HUBUNGAN KEBUTUHAN, PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN MEDIA MASSA DENGAN KEPUASAN INFORMASI TENTANG SARANA/PRASARANA TRANSPORTASI AHMAD FAUZI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

2

3 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Hubungan Kebutuhan, Pemilihan dan Penggunaan Media Massa dengan Kepuasan Informasi tentang Sarana/ Prasarana Transportasi adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Januari 2013 Ahmad Fauzi NIM I i

4 SUMMARY AHMAD FAUZI. The Relationship of Needs, Selection and Use of Mass Media with Satisfaction Information Facilities/Infrastructure Transportation. Supervised by AMIRUDDIN SALEH and HADIYANTO. In performing the mass media function of conveying information development must have a goal that is to be expected given the information in mass media can be used together and as wide as possible as something necessary and useful for life. To be used and useful for the people then the people who need the information to know and understand the information conveyed by the mass media, and for that, people should choose to use the mass media is the source of information in order to achieve satisfaction with the information from the mass media. Specifically, the purpose of this study to: Analyze the needs of the villagers for regarding the information services transport facilities and infrastructure that exist in the media. Analyze the mass media selection by villagers in obtain regarding the information services transport infrastructure. Analyze the use of mass media by villagers in obtain regarding the information services transport infrastructure. Analyze the satisfaction of the villagers for regarding the information services transport facilities and infrastructure gained through mass media. Analyze the relationship will need about information transportation infrastructure services with the use of the mass media. Analyze the electoral connection with the use of mass media by villagers in obtaining transportation facilities and infrastructure services. Analyzing the relationship of mass media use to the satisfaction of the villagers for regarding the information services transport infrastructure. The study was conducted in the village of West Cilebut. Site selection is purposive and executed September-November The research method was correlational descriptive survey. The population is villagers in West Cilebut. Sampling was simple random sampling technique. Total sample 52 households. Data analyzed were descriptively by frequency, average, percentage, average score, average score and the total distribution chart. Analysis of the relationship using the rank Spearman test. Data analysis was performed using SPSS 18,0 for windows. The results showed that: (1) Gender male respondents with the percentage of 62,0%. (2) age of respondents classified as ea rning between years at 62,0%. (3) Work on the percentage of respondents 46,6% are private employees. The need for information services respondents transportation facilities and infrastructure gained through mass media including high with the average score of 2,90. The selection of the mass media by the respondents to obtain transportation facilities and infrastructure categorized either with high or average score of 2,79. The use of the mass media by the respondents in obtaining information services to the transportation infrastructure, including the average score of 2,65 or better in the high category. Respondent satisfaction for information transport infrastructure services obtained through mediamassa were high with the average score of 2,70.

5 Cognitive needs have highly significant positive correlation (p < 0,01) with frekuendi indicators and goals. There is a highly significant positive correlation (p < 0,01) between affective needs with the goal, and positively correlated significantly (p < 0,05) with frekuens. The need for a real personal identity is positively related to the type and frequency of exposure situations. There is a highly significant positive correlation (p < 0,01) between the need for social relationships with the kind of exposure situations and positively correlated significantly (p < 0,05) with frequency, but correlated negatively but not significantly correlated (p > 0,05) with the aim of. There is a real positive relationship (p < 0, 05) between the entertainment needs of the type of exposure situation, but correlated negatively but not significantly correlated with (p > 0,05) with frequency. In the variable selection at the reception indicator for media, functional value, value of information, and the economic value of having highly significant positive correlation (p < 0,01) with exposure to these types of situations, as well as the frequency, only media reception will significantly correlated (p < 0,05) with the frequencies. The economic value of having highly significant positive correlation (p < 0,05) with the goal, while the reception will be the media have a negative correlation but not significantly correlated (p > 0,05) with the goal. Functional value is positively associated significantly (p < 0,05) with the goal. There is a highly significant positive correlation (p < 0,01) between indicators of exposure to these types of situations by the indicators of cognitive, affective, social, and entertainment. There is a highly significant positive correlation (p < 0,01) between the frequency of the indicators with cognitive-oriented satisfaction. There is a highly significant relationship (p < 0,01) between the objective indicator of satisfaction and cognitive-oriented entertainment, and positively correlated significantly (p < 0,05) with social relationships. social relationships. It is concluded that there is a real connection between the need for information, and the selection of the mass media with the use of the mass media by the respondents, and there is a real connection between the use of mass media with the satisfaction of information service transportation facilities and infrastructure gained through mass media.

6 v

7 RINGKASAN Dalam melaksanakan fungsi menyampaikan informasi pembangunan tentunya media massa mempunyai tujuan yang diharapkan yaitu agar informasi yang disampaikan media massa tersebut dapat dimanfaatkan bersama-sama dan seluas-luasnya sebagai sesuatu yang dibutuhkan dan berguna untuk kehidupan. Untuk dapat dimanfaatkan dan berguna bagi masyarakat maka masyarakat yang membutuhkan informasi tersebut harus mengetahui dan memahami informasi yang disampaikan oleh media massa tersebut dan untuk itu, masyarakat harus memilih untuk menggunakan media massa yang menjadi sumber informasinya agar tercapai kepuasan terhadap informasi dari media massa tersebut. Secara spesifik, tujuan penelitian ini untuk: (1) Menganalisis kebutuhan warga desa akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi yang ada di media massa. (2) Menganalisis pemilihan media massa oleh warga desa dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi. (3) Menganalisis penggunaan media massa oleh warga desa dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi. (4) Menganalisis kepuasan warga desa akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi yang diperoleh melalui media massa. (5) Menganalisis hubungan kebutuhan akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi dengan penggunaan media massa. (6) Menganalisis hubungan pemilihan dengan penggunaan media massa oleh warga desa dalam memperoleh informasi pelayanan sarana dan prasarana transportasi. (7) Menganalisis hubungan penggunaan media massa dengan kepuasan warga desa akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi. Penelitian dilakukan di desa Cilebut Barat. Pemilihan lokasi secara purposive dan dilaksanakan September-November Metode penelitian survai deskriptif korelasional. Populasi adalah warga desa Cilebut Barat. Pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling karena hanya warga desa yang memperoleh informasi pelayanan sarana dan prasarana transportasi yang diperoleh melalui media massa, yang dipilih menjadi responden. Jumlah sampel 52 kepala keluarga. Data penelitian dianalisis secara deskriptif dengan perhitungan frekuensi, rataan, persentase, rataan skor, total rataan skor dan tabel distribusi. Analisis hubungan menggunakan uji rank Spearman. Analisis data dilakukan dengan menggunakan program SPSS 18,0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Jenis kelamin responden yang laki-laki dengan jumlah persentase sebesar 62,0%. (2) Usia res ponden tergolong produktif antara tahun sebesar 62,0%. (3) Pekerjaan respo nden dengan jumlah persentase 46,6% adalah pegawai swasta. Kebutuhan responden akan informasi pelayanan sarana dan prasarana transportasi yang diperolehnya melalui media massa termasuk tinggi dengan rataan skor 2,90. Pemilihan media massa oleh responden untuk memperoleh informasi sarana dan prasarana transportasi terkategori tinggi atau baik dengan

8 rataan skor 2,79. Penggunaan media massa oleh responden dalam memperoleh informasi pelayanan sarana dan prasarana transportasi dengan rataan skor 2,65 termasuk dalam kategori tinggi atau baik. Kepuasan responden akan informasi pelayanan sarana dan prasarana transportasi yang diperolehnya melalui mediamassa termasuk kategori tinggi dengan rataan skor 2,70. Kebutuhan kognitif memiliki hubungan positif sangat nyata (p < 0,01) dengan indikator frekuendi dan tujuan. Terdapat hubungan positif sangat nyata (p < 0,01) antara kebutuhan afektif dengan tujuan, dan berhubungan positif nyata (p< 0,05) dengan frekuens. Kebutuhan identitas pribadi berhubungan positif nyata dengan jenis situasi terpaan dan frekuensi. Terdapat hubungan positif sangat nyata (p < 0,01) antara kebutuhan hubungan sosial dengan jenis situasi terpaan dan berhubungan positif nyata (p < 0,05) dengan frekuensi, namun berkorelasi negative tapi tidak berhubungan nyata (p > 0,05) dengan tujuan. Terdapat hubungan positif nyata (p < 0, 05) antara kebutuhan hiburan dengan jenis situasi terpaan, namun berkorelasi negative tapi tidak berhubungan nyata dengan (p > 0,05) dengan frekuensi. Pada peubah pemilihan pada indikator penerimaan akan media, nilai fungsional, nilai informasi, dan nilai ekonomi memiliki hubungan positif sangat nyata (p < 0,01) dengan jenis situasi terpaan, begitu pula dengan frekuensi, hanya penerimaan akan media berhubungan nyata (p < 0,05) dengan frekuensi. Nilai ekonomi memiliki hubungan positif sangat nyata (p < 0,05) dengan tujuan, sedangkan penerimaan akan media memiliki korelasi negatif tapi tidak berhubungan nyata (p > 0,05) dengan tujuan. Nilai fungsional memiliki hubungan positif nyata ( p < 0,05) dengan tujuan. Terdapat hubungan positif sangat nyata (p < 0, 01) antara indikator jenis situasi terpaan dengan indikator kognitif, afektif, hubungan sosial, dan hiburan. Terdapat hubungan positif sangat nyata (p < 0, 01) antara indikator frekuensi dengan kepuasan yang berorientasi kognitif. Terdapat hubungan sangat nyata (p < 0,01) antara indicator tujuan dengan kepuasan yang berorientasi kognitif dan hiburan, dan berhubungan positif nyata (p < 0,05) dengan hubungan sosial. hubungan sosial. Disimpulkan bahwa terdapat hubungan nyata antara kebutuhan akan informasi, dan pemilihan media massa dengan penggunaan media massa oleh responden, dan terdapat hubungan nyata antara penggunaan media massa dengan kepuasan responen akan informasi pelayanan sarana dan prasaran transportasi yang diperoleh melalui media massa.

9 v

10 Judul Tesis : Hubungan Kebutuhan, Pemilihan dan Penggunaan Media Massa dengan Kepuasan Informasi tentang Sarana dan Prasarana Transportasi Nama : Ahmad Fauzi NIM : I Disetujui oleh Komisi Pembimbing Dr. Ir. Amiruddin Saleh, MS Ketua Ir. Hadiyanto, MS Anggota Diketahui oleh Ketua Program Studi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan Dekan Sekolah Pascasarjana Dr. Ir. Djuara P. Lubis, MS Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc., Agr Tanggal Ujian: 31 Januari 2013 Tanggal Lulus:

11

12 HUBUNGAN KEBUTUHAN, PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN MEDIA MASSA DENGAN KEPUASAN INFORMASI TENTANG SARANA/PRASARANA TRANSPORTASI AHMAD FAUZI Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

13

14 Hak Cipta milik IPB, tahun 2013 Hak Cipta dilindungi Undang-undang 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber. a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah. b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin ipb.

15

16 Penguji pada Ujian Tertutup: Ir. Sutisna Riyanto, MS.

17 PRAKATA Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-nya sehingga tesis ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan September 2012 sampai November 2012 ini ialah informasi di media massa, dengan judul Hubungan Kebutuhan, Pemilihan dan Penggunaan Media Massa dengan Kepuasan Informasi tentang Sarana/Prasarana Transportasi. Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. Amiruddin Saleh, MS dan Bapak Ir. Hadiyanto, MS., selaku pembimbing yang telah banyak memberi saran. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Oktavianus dan Bapak Hidayat di Bagian Pemberitaan RRI Bogor, serta Mba Lela dan segenap redaksi Surat Kabar Radar Bogor yang telah membantu selama pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas doa dan kasih sayangnya. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Bogor, Januari 2013 Ahmad Fauzi

18 ix

19 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 22 Maret 1967 sebagai anak pertama dari enam bersaudara dari ayah, H. Asmuni dan ibu, Waznah. Pendidikan sarjana ditempuh di Fakultas Ilmu Komunikasi, Jurusan Ilmu Hubungan Masyarakat, Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta, lulus pada tahun Pada tahun 2010, penulis diterima di Program Studi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan pada Program Pascasarjana IPB. Penulis bekerja sebagai Sekretaris Program Studi dan staf pengajar pada Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tama Jagakarsa Jakarta sejak tahun 2008 sampai sekarang. Sebelumnya penulis juga pernah menjadi staf pengajar pada Fakultas Ilmu Komunikasi, Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta sejak tahun 1992 sampai tahun 2006.

20 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN Halaman PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah. 3 Tujuan Penelitian 5 Kegunaan Penelitian... 6 TINJAUAN PUSTAKA. Teori Uses and Gratifications Kebutuhan Khalayak akan Informasi di Media Massa.. Pemilihan Media Massa oleh Khalayak Penggunaan Media Massa oleh Khalayak Kepuasan Khalayak akan Informasi di Media Massa Media Massa.. Informasi Mengenai Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi Penelitian Terdahulu... KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. Kerangka Berpikir... Hipotesis Penelitian.... METODE PENELITIAN.... Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian. Populasi dan Sampel... Data dan Instrumentasi Definisi Operasional... Validitas dan Reliabilitas Instrumen.. Pengumpulan Data.. Analisis Data... HASIL DAN PEMBAHASAN.. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.. Informasi Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi dalam Media Massa di Wilayah Bogor.. Karakteristik Warga Desa Cilebut Barat.. Profil Responden Berdasarkan Pemilihan Media Massa dan Informasi yang Diperoleh... x x xi

21 Kebutuhan Informasi Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi yang Diperoleh melalui Media Massa bagi Warga Desa Cilebut Barat.. Pemilihan Media Massa oleh Warga Desa Cilebut Barat untuk Memperoleh Informasi Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi di Wilayah Bogor... Penggunaan Media Massa oleh Warga Desa Cilebut Barat dalam Memperoleh Informasi Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi di Wilayah Bogor... Kepuasan Informasi Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi yang Diperoleh Melalui Media Massa bagi Warga Desa Cilebut Barat.... Hubungan Kebutuhan Informasi dengan Penggunaan Media Massa dalam Memperoleh Informasi Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi di Wilayah Bogor.. Hubungan Pemilihan dengan Penggunaan Media Massa oleh Warga Desa Cilebut Barat dalam Memperoleh Informasi Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi di Wilayah Bogor.. Hubungan Penggunaan Media Massa dengan Kepuasan akan Informasi Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi di Wilayah Bogor bagi Warga Desa Cilebut Barat SIMPULAN DAN SARAN Simpulan. Saran.. DAFTAR PUSTAKA.. LAMPIRAN

22

23 PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan perekonomian Indonesia saat ini sedang mengalami kemajuan, walaupun perkembangan tersebut dirasakan memiliki ketimpangan atau ketidakseimbangan pada pemerataan pembangunan antara pusat dengan daerah, atau kota dengan desa. Hal ini dapat dilihat pada perkembangan kota Jakarta yang semakin hari semakin menunjukkan kegemerlapannya sebagai ibukota negara, semakin ramai sebagai pusat bisnis dan perekonomian, namun semakin pengab dengan polusi udara dan padatnya penduduk. Sebagai ibukota negara dan pusat bisnis, maka Jakarta menjadi pusat perhatian dunia sehingga pembangunan di berbagai sektor terus dilakukan, baik sarana maupun prasarana publik terus ditingkatkan untuk mempercantik Jakarta, sehingga Jakarta mempersempit kesempatan penduduk menempati rumah tinggal permanen, tempat tinggal yang ada digusur untuk dijadikan pusat perkantoran. Kalaupun ada rumah tempat tinggal itu adalah apartemen dan perumahanperumahan elit di lokasi-lokasi tertentu, yang membuat penduduk yang tergusur bermigrasi ke daerah-daerah pinggiran seputar Jakarta, seperti Tangerang, Bogor, Depok, dan Bekasi yang aktivitas pekerjaannya tetap di Jakarta. Salah satu daerah didominasi oleh kaum tergusur dan juga kebanyakan orang adalah daerah Bogor (baik kota maupun kabupaten), pemilihan daerah ini dikarenakan letaknya tidak begitu jauh dengan Jakarta, mudahnya akses transportasi, dan udaranya yang sejuk. Salah satu daerah di Bogor yang banyak diminati penduduk adalah Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor. Penduduk Desa Cilebut Barat yang kebanyakan kaum pindahan ini, merupakan penduduk dengan aktivitas dan mobilitasnya sangat tinggi yang dilakukan di Kota Jakarta dan daerah sekitar Bogor. Meskipun namanya desa tetapi penduduknya hanya sedikit yang bermata pencarian sebagai petani melainkan sebagai lebih banyak sebagai pegawai, baik negeri maupun swasta. Untuk mencapai tempat aktivitasnya tersebut, maka warga atau penduduk Desa Cilebut Barat ini lebih banyak menggunakan jasa transportasi kereta api, angkutan umum atau ada juga yang menggunakan ojek atau motor maupun mobil pribadi, sehingga ketergantungan mereka terhadap transportasi umum mengakibatkan mereka membutuhkan informasi-informasi tentang transportasi, yang salah satunya mereka dapatkan melalui media massa. Dari beberapa media massa yang ada di Wilayah Bogor, terdapat beberapa acara yang menginformasikan atau memberitakan informasi mengenai transportasi yang merupakan informasi pembangunan di Wilayah Bogor, di antaranya seperti Radio Republik Indonesia (RRI) Wilayah Regional II Pro 1 FM di 93,75 MHz pada acara Bogor Kiwari (Bahasa Sunda yang dalam Bahasa Indonesianya adalah Bogor hari ini ) yang mengudara setiap pagi pukul WIB, Radio Siaran Pemerintah (Pemkot) Bogor FM di 93, 0 MHz yang menyiarkan informasi mengenai kegiatan yang dilakukan instansi pemerintahan

24 Kota Bogor dan informasi pembangunan lainnya di Wilayah Bogor, yang mengudara setiap pagi hari antara pukul WIB, Megaswara TV yang menayangkan acara TALAS (berita dan ulasan) Bogor dan program berita lainnya, yang menginformasikan serta membahas dengan mengundang nara sumber tentang peristiwa seputar ideologi, politik, sosial-budaya, pertahanan dan keamanan di Wilayah Bogor, yang ditayangkan setiap pagi hari mulai pukul WIB dan malam hari mulai pukul WIB, media on line seperti internet salah satunya dapat mengakses pada situs sedangkan untuk media massa cetak, Jurnal Bogor misalnya setiap harinya selalu ada informasi pembangunan di Wilayah Bogor dan sekitarnya dengan beritaberita pembangunan di bidang ideologi, politik, sosial-budaya dan pertahanan keamanan sesuai dengan peristiwa aktual yang sedang terjadi. Media massa yang hadir di Wilayah Bogor sebagai salah satu produk kemajuan pembangunan tentunya juga mengemban tugas dan fungsi baik sebagai suatu lembaga maupun sebagai media komunikasi massa. Fungsi media dalam melaksanakan kegiatan komunikasi massa, menurut McQuail (1996) di antaranya adalah bahwa media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambaran dan citra realitas sosial, tetapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif, media menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yang dibaurkan dengan berita dan hiburan. Terkait dengan hal tersebut, maka fungsi media di sini dapat sebagai sumber informasi dengan cara menyampaikan informasi pembangunan mengenai sarana dan prasarana transportasi kepada masyarakat yang merupakan salah satu proses komunikasi pembangunan. Sehubungan dengan itu, Dilla (2007) menyimpulkan bahwa komunikasi pembangunan merupakan proses penyebaran informasi, penerangan pendidikan dan keterampilan, rekayasa sosial dan perubahan perilaku. Sebagai proses penyebaran informasi dan penerangan kepada masyarakat, titik pandang komunikasi pembangunan difokuskan pada usaha penyampaian dan pembagian (sharing) ide, gagasan, dan inovasi pembangunan antara pemerintah dan masyarakat. Pada proses tersebut, informasi dibagi dan dimanfaatkan bersamasama dan seluas-luasnya sebagai sesuatu yang berguna untuk kehidupan. Dalam melaksanakan fungsi menyampaikan informasi pembangunan tentunya media massa tersebut di atas mempunyai tujuan yang diharapkan yaitu agar informasi yang disampaikan media massa tersebut dapat dimanfaatkan bersama-sama dan seluas-luasnya sebagai sesuatu yang dibutuhkan dan berguna untuk kehidupan. Untuk dapat dimanfaatkan dan berguna bagi masyarakat maka masyarakat yang membutuhkan informasi tersebut harus mengetahui dan memahami informasi yang disampaikan oleh media massa tersebut dan untuk itu, masyarakat harus memilih untuk menggunakan media massa yang menjadi sumber informasinya agar tercapai kepuasan terhadap informasi dari media massa tersebut. Mengenai kebutuhan, pemilihan dan penggunaan, dengan kepuasan akan informasi oleh masyarakat ini telah banyak diteliti oleh beberapa peneliti. Namun yang menjadi fokus penelitian ini berbeda seperti yang dilakukan oleh Agustini (2009) yang menyimpulkan bahwa efek penggunaan radio mengenai informasi pembangunan di bidang kesehatan berupa efek kognitif, afektif dan konatif dapat

25 terjadi pada masyarakat yang memilih radio untuk kemudian menggunakannya secara aktif, sedangkan dalam penelitian Manihuruk (2002), aktivitas penggunaan media internet secara relatif di kalangan pelajar itu sangat rendah frekuensinya sehingga penggunaannya tergantung pada kebutuhannya. Sehubungan dengan itu DeFleur dan Sandra (1989) menjelaskan bahwa khalayak mempunyai motif tertentu, mencari informasi untuk memenuhi kebutuhannya. Dari kedua penelitian di atas, maka yang digunakan untuk penelitian kebutuhan, pemilihan dan penggunaan, dengan kepuasan akan media massa oleh masyarakat tentang informasi pembangunan di wilayah Bogor ini akan tercermin pada empat aspek, yaitu: (1) Kebutuhan masyarakat Bogor akan informasi pembangunan di Wilayah Bogor yang ada di media massa, (2) Pemilihan media massa oleh masyarakat dalam memperoleh informasi pembangunan di Wilayah Bogor, (3) Penggunaan media massa oleh masyarakat dalam memperoleh informasi pembangunan di Wilayah Bogor, (4) Kepuasan masyarak at terhadap informasi pembangunan di Wilayah Bogor dari media massa yang telah dipilih dan digunakannya. Didorong oleh keempat tema pokok inilah maka dibuat satu analisis tentang kebutuhan, pemilihan dan penggunaan, dengan kepuasan akan media massa oleh masyarakat dalam memperoleh informasi pembangunan di Wilayah Bogor melalui pendekatan uses and gratifications yang dinyatakan oleh Katz et al. (1973) bahwa selain aktif khalayak juga memiliki kebutuhan tertentu dimana tersedia beberapa alternatif komunikasi dan secara sadar khalayak akan memilih media dan pesan-pesan yang dapat memenuhi kebutuhannya. Perumusan Masalah Masyarakat di Wilayah Bogor sebagian besar merupakan masyarakat desa tradisional yang sedang tumbuh dan berubah ke suatu tingkat hidup yang umumnya lebih layak. Demikian juga struktur komunikasi yang dimiliki di wilayah Bogor umumnya berpola tradisional melalui tatap muka, itupun melalui jaringan sosial yang telah lama terbentuk dan relatif bersifat tetap antara kaum elit desa dengan masyarakat umumnya. Namun demikian, di pihak lain kecepatan pembangunan di berbagai bidang termasuk teknologi komunikasi menyebabkan melubernya pelbagai informasi yang mampu menerobos batas-batas kelas dan pelapisan sosial yang selama ini dijaga teramat ketatnya. Desa yang menjadi lokasi penelitian adalah Desa Cilebut Barat yang terletak sekitar 4 km dari pusat Kota Bogor dan dekat dengan daerah-daerah potensial ekonomi seperti Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi. Sasaran penelitian ini adalah warga Desa Cilebut Barat yaitu kepala keluarga yang berdomisili di desa tersebut atau paling tidak anggota keluarga yang berusia minimal 17 tahun. Setelah diamati di desa tersebut warganya sebagian besar pekerjaannya bukan saja petani tetapi ada juga pekerja di instansi pemerintah atau swasta, ada juga buruh pabrik serta pedagang yang aktivitasnya banyak dilakukan di Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi dan sekitar kota Bogor walaupun demikian desa tempat mereka berdomisili merupakan salah satu desa yang berada di Wilayah Bogor sehingga informasi mengenai Wilayah Bogor sangat mereka perlukan terutama

26 informasi mengenai pembangunan yang menyangkut masalah-masalah sarana dan prasarana transportasi karena mobilitas aktivitas mereka yang tinggi berada di luar atau sekitar wilayah Bogor. Dalam Peraturan Pemerintah No. 5/2010 tentang rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) , sasaran yang hendak dicapai dari pembangunan sarana dan prasarana transportasi yaitu: (1) Terpenuhinya kebutuhan minimum pelayanan jasa transportasi sekaligus pendukung upaya pemulihan ekonomi, (2) Terpeliharanya kondisi fisik sarana dan prasarana transportasi agar dapat memberikan pelayanan sampai dengan batas umur teknis yang sudah direncanakan, (3) Meningkatkan sistem manajemen transportasi, (4) Meningkatkan jasa pelaya nan sarana dan prasarana melalui standar teknis yang sesuai dengan kebutuhan yang berkembang secara efisien. Berdasarkan pengamatan pada Januari-Pebruari 2012 dengan cara membaca, mendengar dan melihat di beberapa media massa di Wilayah Bogor tentang informasi pembangunan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor yang dimuat atau diberitakan di media massa tersebut, sebagian besar (90%) merupakan informasi mengenai pelayanan yang berhubungan dengan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor, seperti informasi layanan tiket kereta api, jadwal buka-tutup jalur puncak, perbaikan jalan dan jembatan serta pengalihan jalur angkot. Untuk itu, penelitian ini menitikberatkan pada informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor. Informasi-informasi tersebut dikemas dan disampaikan lewat media massa baik cetak maupun elektronik serta media online. Media massa yang dimaksud dalam hal ini adalah media massa modern seperti televisi, radio, suratkabar, majalah, dan media online. Fenomena sederhana yang terjadi tentang kebutuhan, pemilihan dan penggunaan serta kepuasan warga Desa Cilebut Barat terhadap media dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi yang ditemui setelah diamati antara lain, bahwa kebanyakan mereka membutuhkan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi melalui media massa, misalnya mengenai perubahan jalur trayek angkot, jadwal perjalanan kereta api, hal-hal yang terjadi di jalan raya atau situasi masyarakat yang disebabkan karena pembangunan jalan (tol) dan terminal melalui program berita atau informasi di radio atau televisi karena selain menambah pengetahuan juga dapat menghibur dibanding kalau mereka harus bertanya ke petugas terkait yang memakan waktu lama. Mereka memilih media massa untuk memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor tidak berdasarkan keinginan atau kesadaran sendiri tetapi banyak dilakukan karena orang lain, misalnya orang tua membeli suratkabar karena permintaan anaknya di rumah walaupun orang tua tersebut ikut membacanya atau mereka memilih tv prabayar karena terpaksa atau terpengaruh bujukan sales man atau bahkan ikut-ikutan karena tetangganya berlangganan tv prabayar tersebut. Mereka yang pekerjaannya petani, menonton televisi dilakukan karena mereka tidak memiliki pekerjaan lain setelah mereka melakukan pekerjaan bercocok tanam, kemudian mereka mengatakan bahwa mereka mendengarkan program tentang informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di radio terutama lebih menikmati sajian musik atau lagu-lagu yang diperdengarkan daripada

27 menyerap informasi yang disajikannya serta ada juga mereka yang tidak puas akan suatu informasi yang dibacanya melalui suratkabar kemudian mencarinya melalui televisi dan juga ada yang bertanya kepada orang lain yang dianggap lebih tahu, atau kepada staf kantor desa tentang informasi yang sama. Dari fenomena-fenomena tersebut di atas, maka rumusan penelitian yang relevan diidentifikasi sebagai berikut: 1. Sejauh mana kebutuhan warga Desa Cilebut Barat akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor yang ada di media massa? 2. Sejauh mana pemilihan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor? 3. Sejauh mana penggunaan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor? 4. Sejauh mana kepuasan warga Desa Cilebut Barat akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor yang diperoleh melalui media massa? 5. Sejauh mana hubungan kebutuhan akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di wilayah Bogor dengan penggunaan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat? 6. Sejauh mana hubungan pemilihan dengan penggunaan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor? 7. Sejauh mana hubungan penggunaan media massa dengan kepuasan warga Desa Cilebut Barat akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor? Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dijabarkan di atas maka hal tersebut digunakan sebagai acuan untuk merumuskan tujuan penelitian. Adapun tujuan penelitian tersebut adalah untuk: 1. menganalisis kebutuhan warga Desa Cilebut Barat akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi dalam media massa di Wilayah Bogor. 2. menganalisis pemilihan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor. 3. menganalisis penggunaan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor. 4. menganalisis kepuasan warga Desa Cilebut Barat akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi yang ada di media massa di Wilayah Bogor.

28 5. menganalisis hubungan kebutuhan akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor dengan penggunaan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat. 6. menganalisis hubungan pemilihan dengan penggunaan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor. 7. Menganalisis hubungan penggunaan media massa dengan kepuasan warga Desa Cilebut Barat akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana di Wilayah Bogor. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihakpihak sebagai berikut: 1. Perkembangan ilmu komunikasi pada umumnya dan pada tataran empiris di masa yang akan datang khususnya mengenai komunikasi pembangunan. 2. Pemerintah kabupaten/kota (Pemkab/Pemkot) sebagai partner media massa dalam penyebaran informasi pembangunan, khususnya informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di wilayah Bogor kepada masyarakat khususnya di wilayah Bogor. 3. Media massa lokal yang berada di Wilayah Bogor dalam pemberitaan mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor yang menyeluruh dan berimbang.

29

30 TINJAUAN PUSTAKA Teori Uses and Gratifications Untuk membantu menjawab permasalahan penelitian, maka seperti yang sudah dijelaskan pada bagian terdahulu bahwa penelitian ini menggunakan pendekatan teori uses and gratifications yang jika dibandingkan dengan modelmodel penelitian komunikasi massa terdahulu yang menyelidiki pengaruh pesan efek komunikasi secara kemanistik (satu sisi kepentingan komunikator belaka) maka sudah sejak lama telah terjadi pergeseran anggapan efek, dimana uses and gratifications sebagai perspektif baru mengalihkan penyelidikan tentang hubungan sosial dalam khalayak. Model ini dimulai dengan adanya lingkungan sosial yang menentukan semua kebutuhan manusia. Lingkungan sosial meliputi ciri-ciri demografis, afiliasi kelompok dan ciri-ciri kepribadian. Khalayak dalam model ini mempunyai kebutuhan misalnya kebutuhan kognitif, afektif, integratif personal, integratif sosial, maupun kebutuhan untuk melepaskan ketegangan atau melarikan diri dari kenyataan. Kebutuhan tersebut (dalam konstruksi model ini) dapat dipuaskan melalui sumber lain maupun media massa. Melalui sumber lain kebutuhan dapat terpenuhi melalui keluarga, teman-teman, komunikasi interpersonal (antar pribadi), maupun mengisi waktu luang dengan berbagai cara misalnya melalui penyaluran hobi. Kebutuhan melalui media massa dipenuhi melalui suratkabar, radio, televisi, film atau media massa lainnya baik dalam isinya maupun melalui daya terpaannya (exposure) serta konteks sosial tempat di mana terpaan berlangsung. Pertanyaan utama dalam model penelitian ini bukan pada sejauh mana media tersebut dapat mengubah sikap dan perilaku manusia, tetapi pada sejauhmana media tersebut dapat mempertemukan kebutuhan sosial dengan kebutuhan pribadi. Jadi tekanannya adalah pada khalayak yang dianggap aktif, yang dengan sengaja menggunakan media massa untuk mencapai tujuan tertentu. Model ini ditutup dengan pemuasan khalayak melalui pemanfaatan atau pemberfungsian media sebagai pengamatan lingkungan, diversi dan hiburan, sebagai peneguhan identitas personal maupun penghubung sosial. Model ini ditutup dengan pemuasan khalayak melalui pemanfaatan atau pemberfungsian media sebagai pengamatan lingkungan, diversi dan hiburan, sebagai peneguhan identitas personal maupun penghubung sosial. Model uses and gratifications ini digambarkan hubungannya oleh Blumler et al. (1974) seperti terlihat pada Gambar 1.

31 Lingkungan sosial 1. Ciri-ciri demografis 2. Afiliasi kelompok 3. Ciri-ciri kepribadian Kebutuhan khalayak 1. Kebutuhan kognitif 2. Kebutuhan afektif 3. Kebutuhan integratif personal 4. Kebutuhan integratif sosial 5. Pelepasan ketegangan atau melarikan diri dari kenyataan. Sumber-sumber pemuasan kebutuhan yang berhubungan dengan non media 1. Keluarga, teman-teman 2. Komunikasi interpersonal 3. Mengisi waktu luang Penggunaan media massa 1. Jenis-jenis media: suratkabar, radio, televisi dan film 2. Isi media 3. Terpaan media 4. Konteks sosial dari terpaan media Pemuasan media (fungsi) 1. Pengamatan lingkungan 2. Diversi/hiburan 3. Identitas personal 4. Hubungan sosial Gambar 1 Model Uses and Gratifications (Blumler et al. 1974) Berdasarkan model penelitian ini, jika dihubungkan dengan penelitian yang dilakukan di sini maka penelitian ini akan mengetahui kebutuhan sosial dan kebutuhan pribadi warga Desa Cilebut Barat akan media massa modern dalam memilih dan menggunakan media massa tersebut untuk memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di wilayah Bogor untuk mencapai kepuasan akan informasi yang telah disajikan oleh media massa tersebut, sumber informasi yang digunakan dalam hal ini jelas, yaitu media massa dan media massa yang digunakan adalah media massa modern bukan yang tradisional. Dengan menggunakan model ini peneliti berusaha menemukan hubungan di antara peubah-peubah yang diukur. Seringkali peneliti hanya menganalisis sebagian saja komponen-komponen dari model uses and gratifications tersebut.

32 Kebutuhan Khalayak akan Informasi di Media Massa Pendekatan uses and gratification menekankan pada motif dan kebutuhan diri yang dirasakan oleh khalayak. Blumler et al. (1974) menyimpulkan bahwa, orang yang berbeda dapat menggunakan pesan komunikasi yang sama untuk tujuan yang sangat berbeda. Isi media yang sama bisa memuaskan kebutuhan yang berbeda untuk individu yang berbeda. Tidak ada satu cara orang menggunakan media. Sebaliknya, ada banyak alasan untuk menggunakan media karena ada pengguna media. Kebutuhan dasar, situasi sosial, dan latar belakang individu, seperti pengalaman, kepentingan, dan pendidikan, mempengaruhi ide-ide tentang apa yang khalayak inginkan dari media dan media mana yang terbaik yang dapat memenuhi kebutuhannya, artinya khalayak menyadari dan dapat menyatakan motif dan kepuasannya sendiri untuk menggunakan media yang berbeda. Versi lain dari motivasi khalayak diusulkan oleh McGuire (1974), berdasarkan teori umum dari kebutuhan manusia. Ia membedakan antara dua jenis kebutuhan: kognitif dan afektif. Kemudian, McGuire menambahkan tiga dimensi: "Pelestarian, inisiasi aktif versus pasif, orientasi tujuan eksternal versus internal, dan stabilitas emosi pertumbuhan" dan ketika memetakan, faktor-faktor ini menghasilkan 16 jenis motivasi yang berlaku untuk menggunakan media. Katz et al. (1973) mengembangkan 5 (lima) kebutuhan yang diambil dari fungsi sosial dan psikologis dari media massa dan menempatkan kebutuhan tersebut ke dalam lima kategori : 1. Kebutuhan kognitif, termasuk memperoleh informasi, pengetahuan dan pemahaman. 2. Kebutuhan afektif, termasuk emosi, kesenangan, perasaan. 3. Kebutuhan integratif pribadi, termasuk kredibilitas, status stabilitas. 4. Kebutuhan integratif sosial, termasuk berinteraksi dengan keluarga dan temanteman. 5. Kebutuhan melepaskan ketegangan, termasuk melarikan diri dan pengalihan. Dari klasifikasi di atas, kemudian McQuail (1983) mengembangkan klasifikasi tersebut dengan argumentasinya tentang alasan umum untuk menggunakan media: Informasi 1. Mencari tahu tentang peristiwa yang relevan dan kondisi di sekitarnya, masyarakat dan dunia. 2. Mencari nasihat tentang hal-hal praktis atau pendapat dan pilihan keputusan 3. Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum 4. Belajar; pendidikan diri 5. Memperoleh rasa aman melalui pengetahuan. Identitas Pribadi 1. Menemukan penguatan nilai-nilai pribadi 2. Menemukan model perilaku 3. Mengidentifikasi orang lain (di media)

33 4. Mendapatkan wawasan diri sendiri. Integrasi dan Interaksi Sosial 1. Mendapatkan wawasan tentang keadaan orang lain; empati sosial 2. Mengidentifikasi dengan orang lain dan memperoleh rasa memiliki 3. Menemukan dasar untuk percakapan dan interaksi sosial 4. Memiliki pengganti untuk kehidupan nyata persahabatan 5. Membantu untuk melaksanakan peran-peran sosial 6. Memungkinkan seseorang untuk berhubungan dengan keluarga, teman dan masyarakat. Hiburan 1. Melarikan diri atau dialihkan dari masalah 2. Santai 3. Mendapatkan kenikmatan estetika budaya atau intrinsik 4. Mengisi waktu 5. Emosional 6. Gairah seksual. Sejarah telah menunjukkan bahwa media baru seperti internet sering menimbulkan kepuasan-kepuasan baru dan motivasi baru di antara berbagai kelompok penonton (Angleman, 2000). Dimensi -dimensi baru dari motivasi pengguna dan kepuasan perlu diidentifikasi. Meskipun motivasi untuk penggunaan Internet dapat bervariasi diantara individu, situasi, dan penggunaan media, sebagian besar studi penggunaan dan kepuasan penjelajahannya didasarkan pada beberapa atau semua dimensi berikut: relaksasi, persahabatan, kebiasaan, berlalunya waktu, hiburan, interaksi sosial, informasi/surveilans, gairah, dan melarikan diri (Lin, 1999). Rafaeli (1986) menemukan bahwa mo tivasi utama dari pengguna buletin adalah rekreasi dan hiburan, diikuti dengan belajar apa yang orang lain pikirkan tentang isu-isu kontroversial dengan berkomunikasi dengan orang-orang yang peduli dalam sebuah komunitas. McQuail (1994) menjelaskan bahwa k onten hiburan muncul untuk memenuhi kebutuhan pengguna untuk melarikan diri, kesenangan hedonistik, kenikmatan estetika, atau pelepasan emosi. Hal tersebut ditambahkan oleh Luo (2002) bahwa menyediakan hiburan, oleh karena itu, dapat memotivasi pemirsa untuk menggunakan media lebih sering. Kuehn (1993) mengatakan bahwa interaksi tinggi juga ditemukan sebagai motivasi untuk menggunakan internet. Schumann dan Thorson (1999), serta Ko (2002) menyebut bahwa perhatian pada kemampuan interaktif internet melalui kelompok diskusi, , memesan langsung, dan link ke informasi yang lebih lanjut. Dengan demikian, Lin (2001) menyarankan bahwa layanan online harus dibentuk untuk memenuhi kebutuhan orang akan informasi yang berguna serta peluang interaksi sosial. Dari klasisifikasi dan penjelasan di atas diketahui bahwa banyak motif yang mendorong khalayak untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dalam media massa, yaitu kebutuhan kognitif, afektif, integratif pribadi, dan integratif sosial serta hiburan, begitu juga dengan hasil penelitian Angleman, Lin, Luo, Rafaeli, Kuehn serta Schumann dan Thorson menunjukkan bahwa orang membutuhkan media untuk memenuhi kebutuhan kognitif, afektif, identitas pribadi dan integratif

34 sosial serta hiburan. Untuk itu kebutuhan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kebutuhan akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor dari aspek kognitif, afektif, identitas pribadi, dan integritas (hubungan) sosial serta hiburan. Jadi dengan demikian kebutuhan warga Desa Cilebut Barat akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di wilayah Bogor di media massa dari kebutuhan kognitif adalah kebutuhan akan pengetahuan tentang peristiwa yang relevan mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi; pencarian pendapat tentang hal-hal praktis mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi sebagai pilihan keputusan untuk bertransportasi; dan mendapatkan pelajaran sebagai pendidikan diri. Kebutuhan afektif merupakan kebutuhan akan perasaan senang, aman, tenang, percaya dan yakin dari pelayanan yang diberikan oleh jasa transportasi. Kebutuhan identitas pribadi adalah kebutuhan akan penemuan kekuatan dalam diri pribadi tentang norma/nilai/cara/aturan dalam bertransportasi; penemuan model berperilaku atau bertindak sendiri yang menyangkut masalah-masalah pelayanan sarana dan prasarana transportasi; mendapatkan gambaran mengenai orang lain yang diberitakan media; dan memiliki wawasan diri sendiri mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi. Kebutuhan hubungan sosial adalah kebutuhan untuk mendapatkan wawasan tentang keadaan orang lain yang diakibatkan oleh pelayanan sarana dan prasarana transportasi; merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain (empati sosial) yang diakibatkan oleh pelayanan sarana dan prasarana transportasi; memperoleh rasa memiliki pada sarana dan prasarana transportasi; dan menemukan dasar untuk percakapan dengan teman, dan keluarga mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi. Kebutuhan akan hiburan adalah kebutuhan untuk dapat mengantisipasi keadaan pelayanan transportasi yang akan atau sedang terjadi; mengisi waktu luang; menghilangkan kejenuhan; membantu memecahkan masalah; melepaskan ketegangan dalam diri sendiri; dan merasa santai. Pemilihan Media Massa oleh Khalayak Teori Penggunaan dan Pemenuhan kepuasan memiliki relevansi tinggi saat digunakan untuk menentukan hal seperti penerimaan akan media-media baru (seperti internet) dan penggunaan media-media lama, bahkan dengan adanya media baru pengganti. Inovasi diadopsi saat media baru pengganti memiliki dan dapat menggantikan fungsi-fungsi media lama tradisional. Seperti, alat komunikasi pager yang tergantikan dengan telepon selular. Atau media TV yang tetap tidak tergantikan oleh telepon selular walaupun telepon selular kini dapat berfungsi seperti TV. Di lain pihak pengguna lama mulai menggunakan internet dan terpaksa mempelajarinya saat ada informasi-informasi yang disalurkan hanya dapat dilihat melalui internet. Contohnya seperti detik.com saat kerusuhan Koran jelas kurang cepat dan TV terlalu seragam penayangannya, sementara detik.com menawarkan berita yang lebih spesifik, dituangkan tertulis dan dapat diulang (UTN, 2011).

35 Selain sebagai suatu institusi atau lembaga, media massa juga merupakan suatu produk yang dipasarkan atau dijual kepada masyarakat, yang dalam hal ini menjual informasi yang disajikannya. Untuk itu, masyarakat dapat memilih media massa yang mana yang akan dikonsumsi. Dalam teori Komunikasi Pemasaran dikatakan bahwa seseorang dalam menentukan pilihan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, nilai fungsional, sosial, emosional, epistemik, dan kondisional (Shimp, 2003 ). Sehubungan dengan itu, hasil penelitian Surisno (2009) tentang pilihan mahasiswa terhadap konsentrasi bidang ilmu komunikasi terapan pada program D3 di Universitas Sebelas Maret, Solo menyimpulkan bahwa mahasiswa memilih ditentukan oleh nilai fungsional dan nilai informatif dari pesan yang disampaikan. Semakin dibutuhkan fungsi pendidikan di bidang komunikasi maka akan semakin dicari oleh masyarakat pendidikan di sektor komunikasi. Kemudian semakin lengkap informasi yang disampaikan mengenai bidang pendidikan tersebut maka mahasiswa akan semakin mantap akan pilihannya. Selain kedua nilai tersebut, tingkat ekonomi masyarakatpun dapat mempengaruhi pilihan mereka terhadap media massa. Masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah memiliki ketergantungan dan kebutuhan terhadap media massa yang lebih tinggi daripada masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi karena pilihan mereka yang terbatas. Masyarakat dengan tingkat ekonomi lebih tinggi memiliki lebih banyak pilihan dan akses banyak media massa, termasuk bertanya langsung pada sumber atau ahli dibandingkan mengandalkan informasi yang mereka dapat dari media massa tertentu. Nilai fungsional media massa merupakan nilai dari fungsi media massa. Fungsi media massa menurut Sutaryo (2005) adalah menghibur, meyakinkan (mengukuhkan sikap, mengubah sikap, menggerakkan, dan menawarkan etika atau sistem nilai tertentu), menginformasikan, menganugerahkan status, membius, menciptakan rasa kebersamaan, dan pengawasan (surveillance). Berdasarkan hasil penelitian Supaat (2010) di simpulkan bahwa nilai fungsional suatu media diketahui dari seberapa mampu media tersebut memenuhi kegunaannya, yakni: sebagai media berkomunikasi, menyampaikan ide, gagasan, dan imajinasi dari peristiwa dan/atau sumbernya kepada khalayaknya. Menurut Sutabri (2005) sifat atau karakteristik yang dapat menentukan nilai informasi dari sebuah berita dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Mudah Diperoleh Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh. Informasi dapat diperoleh dengan mudah jika memiliki suatu sistem. 2. Luas dan Lengkap Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik. 3. Ketelitian Begitu juga dengan ketelitian, informasi akan lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi atau akurat. Informasi yang tidak akurat akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

36 4. Kecocokan Informasi harus sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna, sehingga informasi itu memiliki nilai karena bermanfaat. 5. Ketepatan Waktu Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui lebih pendek dari pada siklus untuk mendapatkan informasi. Informasi penting dan bernilai menjadi tidak bernilai apabila terlambat diterima, karena tidak dapat dimanfaatkan dalam proses pengambilan keputusan. 6. Kejelasan Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi, kejelasan informasi dipengharui oleh bentuk dan format informasi. 7. Fleksibilitas / Keluwesan Berkaitan dengan kegunaan informasi untuk berbagai pengambilan keputusan. Makin banyak keputusan yang diambil dari suatu informasi makin luwes informasi tersebut. 8. Dapat Dibuktikan Berkaitan dengan tepat tidaknya informasi itu diuji kebenarannya oleh beberapa orang sehingga dapat memperoleh kesimpulan yang sama. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah. 9. Tidak Ada Prasangka Informasi semakin bernilai jika didalamnya tidak dimasukkan unsur opini, sebab dengan memasukkan unsur opini maka informasi bersifat bias. 10. Dapat Diukur Pengukuran informasi umumnya dimaksudkan untuk mengukur dan melacak kembali validitas sumber data yang digunakan. Mengenai nilai ekonomis, Edward D. Heller (200 1) membagi nilai ekonomis terdiri dari 4 jenis nilai yaitu: a. Nilai guna ( use value), merupakan suatu nilai yang diperoleh dari terpenuhinya suatu fungsi, hal ini tergantung dari sifat-sifat khusus dan kualitas suatu benda. b. Nilai kebanggaan ( esteem value), merupakan sifat khusus dari suatu benda yang dapat mendorong orang untuk memilikinya, emosi, daya tarik, gengsi atau keindahan dari suatu benda yang merupakan faktor-faktor dominan yang mempengaruhinya. c. Nilai biaya ( cost value), merupakan suatu nilai total biaya yang harus diperlukan untuk menghasilkan sesuatu termasuk biaya langsung maupun biaya tidak langsung. d. Nilai tukar ( exchange value), Merupakan suatu nilai tukar dari suatu obyek dari yang mempunyai sifat dari mutu tertentu dipertukarkan dengan obyek lainnya. Dari hasil kajian Universitas Twente Nederland, Surisno serta pendapat dari Shimp, Sutaryo, Supaat, Sutabri, dan Heller maka yang dimaksud dengan pemilihan media massa dalam konteks ini adalah pemilihan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor berdasarkan penerimaan akan media, nilai fungsional, nilai informasi, dan nilai ekonomis dari media yang dipilih. Penerimaan akan media adalah pemilihan suatu media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di wilayah Bogor karena media massa tersebut merupakan

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan perekonomian Indonesia saat ini sedang mengalami kemajuan, walaupun perkembangan tersebut dirasakan memiliki ketimpangan atau ketidakseimbangan pada pemerataan pembangunan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai metode survei yang menurut Singarimbun dan Effendi (2011) adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Teori Uses and Gratifications

TINJAUAN PUSTAKA Teori Uses and Gratifications TINJAUAN PUSTAKA Teori Uses and Gratifications Untuk membantu menjawab permasalahan penelitian, maka seperti yang sudah dijelaskan pada bagian terdahulu bahwa penelitian ini menggunakan pendekatan teori

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI KLINIK AGRIBISNIS PADA PRIMA TANI DI KECAMATAN LEUWI SADENG BOGOR NIA RACHMAWATI

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI KLINIK AGRIBISNIS PADA PRIMA TANI DI KECAMATAN LEUWI SADENG BOGOR NIA RACHMAWATI EFEKTIVITAS KOMUNIKASI KLINIK AGRIBISNIS PADA PRIMA TANI DI KECAMATAN LEUWI SADENG BOGOR NIA RACHMAWATI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN SIKAP KARYAWAN DALAM USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN SIKAP KARYAWAN DALAM USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN SIKAP KARYAWAN DALAM USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH (Kasus Perusahaan Peternakan Rian Puspita Jaya Jakarta Selatan) SKRIPSI EVA SUSANTI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI

Lebih terperinci

HUBUNGAN KETERDEDAHAN TERHADAP MEDIA MASSA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG KEBIJAKAN PEMERINTAH MENGENAI FLU BURUNG

HUBUNGAN KETERDEDAHAN TERHADAP MEDIA MASSA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG KEBIJAKAN PEMERINTAH MENGENAI FLU BURUNG HUBUNGAN KETERDEDAHAN TERHADAP MEDIA MASSA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG KEBIJAKAN PEMERINTAH MENGENAI FLU BURUNG (Kasus pada Mahasiswa Fakultas Peternakan IPB) SKRIPSI JURIAN ANDIKA DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMUKA PENDAPAT KELOMPOK TANI DALAM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI USAHATANI PADI

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMUKA PENDAPAT KELOMPOK TANI DALAM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI USAHATANI PADI EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMUKA PENDAPAT KELOMPOK TANI DALAM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI USAHATANI PADI (Kasus di Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang NTT) IRIANUS REJEKI ROHI SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT

Lebih terperinci

PERSEPSI ANGGOTA TERHADAP PERAN KELOMPOK TANI PADA PENERAPAN TEKNOLOGI USAHATANI BELIMBING

PERSEPSI ANGGOTA TERHADAP PERAN KELOMPOK TANI PADA PENERAPAN TEKNOLOGI USAHATANI BELIMBING PERSEPSI ANGGOTA TERHADAP PERAN KELOMPOK TANI PADA PENERAPAN TEKNOLOGI USAHATANI BELIMBING (Kasus Kelompok Tani Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok) DIARSI EKA YANI SEKOLAH PASCASARJANA

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Teori Uses and Gratification Salah satu dari teori komunikasi massa yang populer dan sering digunakan sebagai kerangka teori dalam mengkaji realitas komunikasi massa adalah

Lebih terperinci

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Efektivitas Komunikasi Masyarakat dalam Memanfaatkan Pertunjukan Wayang Purwa di Era Globalisasi: Kasus Desa Bedoyo,

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENYEBARAN INFORMASI DI BIDANG PERTANIAN MELALUI PERPUSTAKAAN DIGITAL

EFEKTIVITAS PENYEBARAN INFORMASI DI BIDANG PERTANIAN MELALUI PERPUSTAKAAN DIGITAL EFEKTIVITAS PENYEBARAN INFORMASI DI BIDANG PERTANIAN MELALUI PERPUSTAKAAN DIGITAL (Kasus Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian) SITI MARYAM SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

PERILAKU KONSUMSI SUSU PADA KONSUMEN KELUARGA DI WILAYAH BABAKAN KECAMATAN DRAMAGA BOGOR SKRIPSI ABDIK DESTRIANA

PERILAKU KONSUMSI SUSU PADA KONSUMEN KELUARGA DI WILAYAH BABAKAN KECAMATAN DRAMAGA BOGOR SKRIPSI ABDIK DESTRIANA PERILAKU KONSUMSI SUSU PADA KONSUMEN KELUARGA DI WILAYAH BABAKAN KECAMATAN DRAMAGA BOGOR SKRIPSI ABDIK DESTRIANA PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI INDUSTRI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MODEL PRIMA TANI SEBAGAI DISEMINASI TEKNOLOGI PERTANIAN DI DESA CITARIK KABUPATEN KARAWANG JAWA BARAT

ANALISIS EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MODEL PRIMA TANI SEBAGAI DISEMINASI TEKNOLOGI PERTANIAN DI DESA CITARIK KABUPATEN KARAWANG JAWA BARAT ANALISIS EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MODEL PRIMA TANI SEBAGAI DISEMINASI TEKNOLOGI PERTANIAN DI DESA CITARIK KABUPATEN KARAWANG JAWA BARAT FIRMANTO NOVIAR SUWANDA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

PERSEPSI KONSUMEN TENTANG MUTU PELAYANAN DAN PRODUK STEAK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGKONSUMSI (Kasus di Restoran Obonk Steak & Ribs Bogor)

PERSEPSI KONSUMEN TENTANG MUTU PELAYANAN DAN PRODUK STEAK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGKONSUMSI (Kasus di Restoran Obonk Steak & Ribs Bogor) PERSEPSI KONSUMEN TENTANG MUTU PELAYANAN DAN PRODUK STEAK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGKONSUMSI (Kasus di Restoran Obonk Steak & Ribs Bogor) SKRIPSI DISTI LASTRIANI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN

Lebih terperinci

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada masing-masing era, yaitu era kesukuan (tribal), tulisan

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada masing-masing era, yaitu era kesukuan (tribal), tulisan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran teknologi tak pelak memberikan pengaruh sangat besar dalam kehidupan manusia. Manusia menggunakan teknologi hampir dalam setiap gerak kehidupannya.

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA KEUANGAN SATUAN USAHA KOMERSIAL PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DARSONO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

EVALUASI KINERJA KEUANGAN SATUAN USAHA KOMERSIAL PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DARSONO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 1 EVALUASI KINERJA KEUANGAN SATUAN USAHA KOMERSIAL PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DARSONO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI SERTA

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN IKLIM ORGANISASI DENGAN KINERJA PENYULUH KEHUTANAN TERAMPIL

HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN IKLIM ORGANISASI DENGAN KINERJA PENYULUH KEHUTANAN TERAMPIL HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN IKLIM ORGANISASI DENGAN KINERJA PENYULUH KEHUTANAN TERAMPIL (Kasus di Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat) HENDRO ASMORO SEKOLAH PASCASARJANA

Lebih terperinci

HUBUNGAN TERPAAN MEDIA TELEVISI DENGAN BELAJAR KOGNITIF PADA ANAK (Kasus Sekolah Dasar Negeri 04 Dramaga, Bogor, Jawa Barat)

HUBUNGAN TERPAAN MEDIA TELEVISI DENGAN BELAJAR KOGNITIF PADA ANAK (Kasus Sekolah Dasar Negeri 04 Dramaga, Bogor, Jawa Barat) HUBUNGAN TERPAAN MEDIA TELEVISI DENGAN BELAJAR KOGNITIF PADA ANAK (Kasus Sekolah Dasar Negeri 04 Dramaga, Bogor, Jawa Barat) Oleh : VIORA TORIZA I34063121 DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ANALISIS PENGARUH SIKAP PENDENGAR TERHADAP ADLIBS RADIO PROGRAM BERBAHASA DAERAH (JAWA, SUNDA DAN MINANG/PADANG) KAITANNYA DENGAN PERILAKU PEMBELIAN PRODUK DI RADIO ELGANGGA 100.3 FM BEKASI ADHE PUYHOKO

Lebih terperinci

KEEFEKTIVAN KOMUNIKASI MASYARAKAT ACEH DI BOGOR MENGENAI PENGELOLAAN DAMPAK TSUNAMI YUSNIDAR

KEEFEKTIVAN KOMUNIKASI MASYARAKAT ACEH DI BOGOR MENGENAI PENGELOLAAN DAMPAK TSUNAMI YUSNIDAR KEEFEKTIVAN KOMUNIKASI MASYARAKAT ACEH DI BOGOR MENGENAI PENGELOLAAN DAMPAK TSUNAMI YUSNIDAR SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006 ABSTRAK YUSNIDAR. Keefektivan Komunikasi Masyarakat

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO DI PERUSAHAAN BETON (STUDI KASUS UNIT READYMIX PT BETON INDONESIA) MUAMMAR TAWARUDDIN AKBAR

MANAJEMEN RISIKO DI PERUSAHAAN BETON (STUDI KASUS UNIT READYMIX PT BETON INDONESIA) MUAMMAR TAWARUDDIN AKBAR MANAJEMEN RISIKO DI PERUSAHAAN BETON (STUDI KASUS UNIT READYMIX PT BETON INDONESIA) MUAMMAR TAWARUDDIN AKBAR SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL DAN SUARA NARATOR VIDEO TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG AIR BERSIH BERBASIS GENDER NURMELATI SEPTIANA

PENGARUH MODEL DAN SUARA NARATOR VIDEO TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG AIR BERSIH BERBASIS GENDER NURMELATI SEPTIANA PENGARUH MODEL DAN SUARA NARATOR VIDEO TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG AIR BERSIH BERBASIS GENDER NURMELATI SEPTIANA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS IKLAN SOSIS DI TELEVISI DALAM MEMBENTUK CITRA PRODUK SOSIS (Kasus Siswa SMA Negeri 5 Bogor) SKRIPSI RETTY PERMATA SARI

EFEKTIVITAS IKLAN SOSIS DI TELEVISI DALAM MEMBENTUK CITRA PRODUK SOSIS (Kasus Siswa SMA Negeri 5 Bogor) SKRIPSI RETTY PERMATA SARI EFEKTIVITAS IKLAN SOSIS DI TELEVISI DALAM MEMBENTUK CITRA PRODUK SOSIS (Kasus Siswa SMA Negeri 5 Bogor) SKRIPSI RETTY PERMATA SARI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PARTISIPASI PETANI DALAM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT (Kasus di Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah) AMIN FAUZI

PARTISIPASI PETANI DALAM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT (Kasus di Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah) AMIN FAUZI PARTISIPASI PETANI DALAM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT (Kasus di Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah) AMIN FAUZI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PEMBACA DALAM MEMPEROLEH INFORMASI GAYA HIDUP SEHAT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PEMBACA DALAM MEMPEROLEH INFORMASI GAYA HIDUP SEHAT FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PEMBACA DALAM MEMPEROLEH INFORMASI GAYA HIDUP SEHAT (Studi Kasus Pembaca Tabloid Senior di Kecamatan Bogor Utara) Oleh : ENDANG SRI WAHYUNI PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konteks-konteks lainnya, yaitu organisasi, publik, kelompok, dan interpersonal.

BAB I PENDAHULUAN. konteks-konteks lainnya, yaitu organisasi, publik, kelompok, dan interpersonal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses komunikasi antar manusia relatif rumit. Tingkat kerumitan ini seiring dengan masing-masing konteks, dimana dengan cirinya menunjukkan bahwa kerumitan

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Televisi merupakan satu media penyiaran suara dan gambar yang paling banyak digunakan di seluruh pelosok dunia. Priyowidodo (2008) menyebutkan bahwa

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK DALAM MENGEMBANGKAN USAHATERNAK DOMBA (Kasus : Desa Cigudeg Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK DALAM MENGEMBANGKAN USAHATERNAK DOMBA (Kasus : Desa Cigudeg Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK DALAM MENGEMBANGKAN USAHATERNAK DOMBA (Kasus : Desa Cigudeg Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor) SKRIPSI MUKHAMAD FATHONI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN

Lebih terperinci

PERSETUJUAN. Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sebelas Maret

PERSETUJUAN. Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sebelas Maret PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Menyetujui, Pembimbing Drs. Mursito, SU. NIP: 19530727

Lebih terperinci

ANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA

ANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA ANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

MOTIVASI MENONTON DAN KEPUASAN PEMIRSA

MOTIVASI MENONTON DAN KEPUASAN PEMIRSA MOTIVASI MENONTON DAN KEPUASAN PEMIRSA (Studi Korelasi Antara Motivasi Menonton dengan Kepuasaan Pemirsa Menonton Acara Talkshow Mario Teguh Golden Ways di Metro TV pada kalangan Mahasiswa Komunikasi Non

Lebih terperinci

Kata kunci: Online shop, Instagram, perilaku konsumtif.

Kata kunci: Online shop, Instagram, perilaku konsumtif. ABSTRAK Instagram merupakan sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambaran Umum Lokasi Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Cilebut Barat adalah desa di Kecamatan Sukaraja, Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Desa Cilebut Barat terbentuk dari pemekaran Desa Cilebut yang pada tahun

Lebih terperinci

HUBUNGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN PERILAKU BERCOCOK TANAM PADI SAWAH

HUBUNGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN PERILAKU BERCOCOK TANAM PADI SAWAH HUBUNGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN PERILAKU BERCOCOK TANAM PADI SAWAH (Kasus Desa Waimital Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat) RISYAT ALBERTH FAR FAR SEKOLAH PASCASARJANA

Lebih terperinci

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 SURAT PERNYATAAN

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 SURAT PERNYATAAN HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN AKTIVITAS KOMUNIKASI DENGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MENGEMBANGKAN PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SITU BABAKAN JAKARTA SELATAN USMIZA ASTUTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI TERPOTONG BEBERAPA NILAI AMATAN NURHAFNI

ANALISIS REGRESI TERPOTONG BEBERAPA NILAI AMATAN NURHAFNI ANALISIS REGRESI TERPOTONG DENGAN BEBERAPA NILAI AMATAN NOL NURHAFNI SEKOLAH PASCASARJANAA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN TERPAAN PESAN PENCEGAHAN BAHAYA DEMAM BERDARAH DENGAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA (KASUS: KELURAHAN RANGKAPAN JAYA BARU, KOTA DEPOK) KUSUMAJANTI

HUBUNGAN TERPAAN PESAN PENCEGAHAN BAHAYA DEMAM BERDARAH DENGAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA (KASUS: KELURAHAN RANGKAPAN JAYA BARU, KOTA DEPOK) KUSUMAJANTI HUBUNGAN TERPAAN PESAN PENCEGAHAN BAHAYA DEMAM BERDARAH DENGAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA (KASUS: KELURAHAN RANGKAPAN JAYA BARU, KOTA DEPOK) KUSUMAJANTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

HUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN PENGHAYATAN BUDAYA PERUSAHAAN (Kasus di PT. Madu Pramuka, Cibubur - Jakarta Timur)

HUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN PENGHAYATAN BUDAYA PERUSAHAAN (Kasus di PT. Madu Pramuka, Cibubur - Jakarta Timur) HUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN PENGHAYATAN BUDAYA PERUSAHAAN (Kasus di PT. Madu Pramuka, Cibubur - Jakarta Timur) SKRIPSI DEWI SHINTA KOMALA SARI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK Fe, NITROGEN, FOSFOR, DAN FITOPLANKTON PADA BEBERAPA TIPE PERAIRAN KOLONG BEKAS GALIAN TIMAH ROBANI JUHAR

KARAKTERISTIK Fe, NITROGEN, FOSFOR, DAN FITOPLANKTON PADA BEBERAPA TIPE PERAIRAN KOLONG BEKAS GALIAN TIMAH ROBANI JUHAR KARAKTERISTIK Fe, NITROGEN, FOSFOR, DAN FITOPLANKTON PADA BEBERAPA TIPE PERAIRAN KOLONG BEKAS GALIAN TIMAH ROBANI JUHAR PROGRAM PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI ( Studi Kasus di Divisi Produksi Susu Bubuk PT. Indomilk Jakarta )

HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI ( Studi Kasus di Divisi Produksi Susu Bubuk PT. Indomilk Jakarta ) HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI ( Studi Kasus di Divisi Produksi Susu Bubuk PT. Indomilk Jakarta ) SKRIPSI SETYO UTOMO PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN

Lebih terperinci

ANALISIS DIMENSI E-SERVICE QUALITY TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN TOKO ONLINE OLEH: CELIA FAUSTINE NOVELIA 3103010102

ANALISIS DIMENSI E-SERVICE QUALITY TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN TOKO ONLINE OLEH: CELIA FAUSTINE NOVELIA 3103010102 ANALISIS DIMENSI E-SERVICE QUALITY TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN TOKO ONLINE OLEH: CELIA FAUSTINE NOVELIA 3103010102 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2014 ANALISIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan komunikasi. Tindakan

Lebih terperinci

Hubungan antara Motif Menonton Tayangan Olimpiade Indonesia Cerdas dengan Pengetahuan Siswa SMA di Kota Bandung

Hubungan antara Motif Menonton Tayangan Olimpiade Indonesia Cerdas dengan Pengetahuan Siswa SMA di Kota Bandung Prosiding Jurnalistik ISSN: 2460-6529 Hubungan antara Motif Menonton Tayangan Olimpiade Indonesia Cerdas dengan Pengetahuan Siswa SMA di Kota Bandung 1 Budi Setiawan, 2 Yenni Yuniati 1,2 Prodi Jurnalistik,

Lebih terperinci

PROFIL FOTO BERITA DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA EDISI TAHUN 2004

PROFIL FOTO BERITA DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA EDISI TAHUN 2004 1 PROFIL FOTO BERITA DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA EDISI TAHUN 2004 RR. BRAMAYANTI KRISMASAKTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 2 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

KUALITAS PELAYANAN KAPAL DAN KECEPATAN BONGKAR MUAT KAPAL TERHADAP PRODUKTIVITAS DERMAGA TERMINAL PETIKEMAS PELABUHAN MAKASSAR WILMAR JONRIS SIAHAAN

KUALITAS PELAYANAN KAPAL DAN KECEPATAN BONGKAR MUAT KAPAL TERHADAP PRODUKTIVITAS DERMAGA TERMINAL PETIKEMAS PELABUHAN MAKASSAR WILMAR JONRIS SIAHAAN iii KUALITAS PELAYANAN KAPAL DAN KECEPATAN BONGKAR MUAT KAPAL TERHADAP PRODUKTIVITAS DERMAGA TERMINAL PETIKEMAS PELABUHAN MAKASSAR WILMAR JONRIS SIAHAAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 3 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Komunikasi Massa Menurut McQuail (1987) pengertian komunikasi massa terutama dipengaruhi oleh kemampuan media massa untuk membuat produksi massal

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Customer satisfaction, service quality. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Customer satisfaction, service quality. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This research was titled: "Effect of Service Quality on Consumer Satisfaction Primajasa In Transportation Company (Transportation Services BSM-Soetta)", the purpose of this study is to determine

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dalam era informasi sekarang ini, kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari peran media. Dari zaman ke zaman media massa mengalami perkembangan yang pesat.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sekarang ini media massa sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat modern, media massa mempunyai peran yang signifikan sebagai bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian ini berfokus pada motif audiens atau khalayak masyarakat Surabaya dalam mendengarkan program acara Good Morning Hard Rockers Surabaya. Motif merupakan

Lebih terperinci

PERSEPSI DAN PARTISIPASI PETERNAK TENTANG PROGRAM PERGULIRAN TERNAK DOMBA

PERSEPSI DAN PARTISIPASI PETERNAK TENTANG PROGRAM PERGULIRAN TERNAK DOMBA PERSEPSI DAN PARTISIPASI PETERNAK TENTANG PROGRAM PERGULIRAN TERNAK DOMBA (Kasus Kelompok Tani Mandiri, Desa Laladon, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor) SKRIPSI RENDY JUARSYAH PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini sangat cepat. Perkembangan tersebut berpengaruh pada kehidupan masyarakat termasuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah hal terpenting dalam kehidupan manusia. Sebagai makhluk sosial, komunikasi sudah menjadi kebutuhan sehari-hari yang harus

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Oleh

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Oleh HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN DIKSI DAN MINAT MENULIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI PADA SISWA KELAS X MAN SURAKARTA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan berkembangnya teknologi komunikasi yang begitu cepat menyebabkan masyarakat memiliki kemudahan dalam mengakses informasi yang diinginkan, tanpa batasan

Lebih terperinci

KONVERGENSI KEEFEKTIVAN KEPEMIMPINAN (Kasus Anggota Gabungan Kelompok Tani Pandan Wangi Desa Karehkel, Leuwiliang-Bogor) SKRIPSI FERRI FIRDAUS

KONVERGENSI KEEFEKTIVAN KEPEMIMPINAN (Kasus Anggota Gabungan Kelompok Tani Pandan Wangi Desa Karehkel, Leuwiliang-Bogor) SKRIPSI FERRI FIRDAUS KONVERGENSI KEEFEKTIVAN KEPEMIMPINAN (Kasus Anggota Gabungan Kelompok Tani Pandan Wangi Desa Karehkel, Leuwiliang-Bogor) SKRIPSI FERRI FIRDAUS PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, teknologi komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi komunikasi memudahkan setiap orang untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahan swasta maupun pemerintah diwajibkan memberikan ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk memberikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PROFIL INDIVIDU, IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN PERILAKU KOMUNIKASI APARATUR DENGAN PELAKSANAAN GOOD GOVERNANCE

HUBUNGAN PROFIL INDIVIDU, IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN PERILAKU KOMUNIKASI APARATUR DENGAN PELAKSANAAN GOOD GOVERNANCE HUBUNGAN PROFIL INDIVIDU, IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN PERILAKU KOMUNIKASI APARATUR DENGAN PELAKSANAAN GOOD GOVERNANCE (Kasus pada Dinas Pertanian dan Peternakan, Dinas Perkebunan, Dinas Kelautan dan

Lebih terperinci

Kata Kunci : kualitas pelayanan elektronik, kepuasan pelanggan, electronic ticket

Kata Kunci : kualitas pelayanan elektronik, kepuasan pelanggan, electronic ticket ABSTRAK Perkembangan teknologi dan penggunaan internet memberikan pengaruh yang cukup besar bagi sistem pemerintahan suatu negara. Penggunaan internet menjadi kesempatan bagi pemerintah untuk meningkatkan

Lebih terperinci

PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KESEJAHTERAAN DAN KINERJA GURU DI KABUPATEN SUMEDANG RIZKY RAHADIKHA

PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KESEJAHTERAAN DAN KINERJA GURU DI KABUPATEN SUMEDANG RIZKY RAHADIKHA 1 PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KESEJAHTERAAN DAN KINERJA GURU DI KABUPATEN SUMEDANG RIZKY RAHADIKHA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami perkembangan, mulai dari informasi, teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

SIKAP PENGRAJIN GULA KELAPA TERHADAP SUB TERMINAL AGRIBISNIS (STA) (KASUS DI DESA KRENDETAN KECAMATAN BAGELEN KABUPATEN PURWOREJO) SKRIPSI

SIKAP PENGRAJIN GULA KELAPA TERHADAP SUB TERMINAL AGRIBISNIS (STA) (KASUS DI DESA KRENDETAN KECAMATAN BAGELEN KABUPATEN PURWOREJO) SKRIPSI SIKAP PENGRAJIN GULA KELAPA TERHADAP SUB TERMINAL AGRIBISNIS (STA) (KASUS DI DESA KRENDETAN KECAMATAN BAGELEN KABUPATEN PURWOREJO) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh derajat gelar

Lebih terperinci

PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR HUBUNGAN PEMANFAATAN MEDIA KOMUNIKASI PRIMA TANI DAN AKSESIBILITAS KELEMBAGAAN TANI DENGAN PERSEPSI PETANI TENTANG INTRODUKSI TEKNOLOGI AGRIBISNIS INDUSTRIAL PEDESAAN (Kasus di Jawa Barat dan Sulawesi

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 24 METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kluting Jaya Kecamatan Weda Selatan, yang merupakan salah satu daerah yang termasuk dalam remote area lingkaran

Lebih terperinci

SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT RO FAH NUR RACHMAWATI

SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT RO FAH NUR RACHMAWATI SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT RO FAH NUR RACHMAWATI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 PERNYATAAN

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. banyak yang mengundang Pro dan Kontra dikalangan pakar maupun Praktisi.

BAB. I PENDAHULUAN. banyak yang mengundang Pro dan Kontra dikalangan pakar maupun Praktisi. 1 BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Televisi merupakan media elektronik dalam komunikasi massa yang muncul belakangan dibanding radio, perekam suara dan film. Meskipun muncul belakangan, namun kehadiran

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEER GROUP DENGAN KARAKTER DAN PERILAKU BULLYING REMAJA KARINA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEER GROUP DENGAN KARAKTER DAN PERILAKU BULLYING REMAJA KARINA HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEER GROUP DENGAN KARAKTER DAN PERILAKU BULLYING REMAJA KARINA DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 Hak Cipta

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Pengaruh, sosialisasi politik, orientasi politik, pemilih

ABSTRAK. Kata Kunci: Pengaruh, sosialisasi politik, orientasi politik, pemilih ABSTRAK Rahmi Hanifa, 07193024, skripsi dengan judul Pengaruh Sosialisasi Politik Terhadap Orientasi Politik Pemilih (Studi Terhadap Guru dan Dosen di Kota Padang). Sebagai Pembimbing I Dr. Sri Zulchairiyah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi seperti yang dikatakan oleh Onong Uchyana Effendy adalah media komunikasi jarak jauh dengan penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui

Lebih terperinci

TESIS. oleh : INDAH TRI MULYANI NIM:

TESIS. oleh : INDAH TRI MULYANI NIM: PENGARUH KUALITAS SISTEM, KUALITAS INFORMASI, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MANFAAT SISTEM BAGI ORGANISASI DENGAN KEPUASAN PENGGUNA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Penerapan SIMDA di Pemerintah

Lebih terperinci

RATIH DEWI PUSPITASARI K

RATIH DEWI PUSPITASARI K HUBUNGAN ANTARA IQ, MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: RATIH DEWI PUSPITASARI K4308021

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, arus informasi yang aktual, akurat dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh masyarakat. Kebutuhannya itu dapat

Lebih terperinci

PERANCANGAN BALANCED SCORECARD UNTUK PENGEMBANGAN STRATEGI DI SEAMEO BIOTROP DEWI SURYANI OKTAVIA B.

PERANCANGAN BALANCED SCORECARD UNTUK PENGEMBANGAN STRATEGI DI SEAMEO BIOTROP DEWI SURYANI OKTAVIA B. PERANCANGAN BALANCED SCORECARD UNTUK PENGEMBANGAN STRATEGI DI SEAMEO BIOTROP DEWI SURYANI OKTAVIA B. PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERANCANGAN

Lebih terperinci

ANALISIS IMPLEMENTASI MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA ( STUDI KASUS PENGEMBANGAN PELABUHAN MAKASSAR )

ANALISIS IMPLEMENTASI MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA ( STUDI KASUS PENGEMBANGAN PELABUHAN MAKASSAR ) ANALISIS IMPLEMENTASI MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA ( STUDI KASUS PENGEMBANGAN PELABUHAN MAKASSAR ) TEGUH PAIRUNAN PUTRA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PENYULUHAN DAN POS KESEHATAN HEWAN WILAYAH CISARUA KABUPATEN BOGOR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PENYULUHAN DAN POS KESEHATAN HEWAN WILAYAH CISARUA KABUPATEN BOGOR FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PENYULUHAN DAN POS KESEHATAN HEWAN WILAYAH CISARUA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI ERLI YUNEKANTARI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU

BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU 68 BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU 6.1 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Efek Komunikasi dalam Pemasaran Lanting Ubi Kayu

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DIVISI REGIONAL III SUMATERA SELATAN

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DIVISI REGIONAL III SUMATERA SELATAN PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DIVISI REGIONAL III SUMATERA SELATAN LAPORAN AKHIR Dibuat untuk memenuhi syarat menyelesaikan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. Karena melalui informasi, manusia dapat mengetahui peristiwa yang sedang dan telah terjadi

Lebih terperinci

ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI

ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN TINGKAT KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan ARLINA

Lebih terperinci

Skripsi. oleh Mario Yohakim Prayanto

Skripsi. oleh Mario Yohakim Prayanto HUBUNGAN ANTARA KEBUTUHAN MAHASISWA ANGGOTA UKM BOLA BASKET UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA DENGAN TINGKAT PENGGUNAAN MEDIA PADA LENSA OLAHRAGA DI ANTV Skripsi oleh Mario Yohakim Prayanto 050902786 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON Motivasi menonton menurut McQuail ada empat jenis, yaitu motivasi informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, dan motivasi hiburan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak

Lebih terperinci

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 62 BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Terpaan Tayangan Jika Aku Menjadi Berdasarkan hasil full enumeration survey, diketahui sebanyak 113 (49,6 persen)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perdagangan bebas yang terjadi, menyebabkan persaingan yang cukup ketat bagi

I. PENDAHULUAN. Perdagangan bebas yang terjadi, menyebabkan persaingan yang cukup ketat bagi 1 I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Perdagangan bebas yang terjadi, menyebabkan persaingan yang cukup ketat bagi para produsen produk sejenis. Perubahan gaya hidup, kemajuan pemikiran, membuat konsumen

Lebih terperinci

ANALISIS KETAHANAN DAN APLIKASINYA UNTUK PEMODELAN INTERVAL KELAHIRAN ANAK PERTAMA HARNANTO

ANALISIS KETAHANAN DAN APLIKASINYA UNTUK PEMODELAN INTERVAL KELAHIRAN ANAK PERTAMA HARNANTO ANALISIS KETAHANAN DAN APLIKASINYA UNTUK PEMODELAN INTERVAL KELAHIRAN ANAK PERTAMA HARNANTO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dunia ini semua makhluk hidup pasti akan selalu berusaha memenuhi semua kebutuhan hidupnya, tak terkecuali manusia. Akan tetapi berbeda dengan makhluk hidup

Lebih terperinci

PENGUATAN KELEMBAGAAN TANI IKAN MINA SARI. (Studi Kasus di Desa Tegal Arum Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo Propinsi Jambi)

PENGUATAN KELEMBAGAAN TANI IKAN MINA SARI. (Studi Kasus di Desa Tegal Arum Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo Propinsi Jambi) PENGUATAN KELEMBAGAAN TANI IKAN MINA SARI (Studi Kasus di Desa Tegal Arum Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo Propinsi Jambi) RONALD FRANSISCO MARBUN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT DI BANK UMUM MILIK NEGARA PERIODE TAHUN RENALDO PRIMA SUTIKNO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT DI BANK UMUM MILIK NEGARA PERIODE TAHUN RENALDO PRIMA SUTIKNO ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT DI BANK UMUM MILIK NEGARA PERIODE TAHUN 2004-2012 RENALDO PRIMA SUTIKNO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERNYATAAN MENGENAI

Lebih terperinci

STRATEGI PROMOSI DAN POSITIONING (STUDI KORELASI STRATEGI PROMOSI PRODUK CLAVO TERHADAP POSITIONING PRODUK DI JEJARING SOSIAL TWITTER dan WEBSITE)

STRATEGI PROMOSI DAN POSITIONING (STUDI KORELASI STRATEGI PROMOSI PRODUK CLAVO TERHADAP POSITIONING PRODUK DI JEJARING SOSIAL TWITTER dan WEBSITE) STRATEGI PROMOSI DAN POSITIONING (STUDI KORELASI STRATEGI PROMOSI PRODUK CLAVO TERHADAP POSITIONING PRODUK DI JEJARING SOSIAL TWITTER dan WEBSITE) TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, teknologi sekarang ini semakin berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu sendiri

Lebih terperinci

Hubungan Terpaan Acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan Sikap Masyarakat Jawa Barat terhadap Kesenian Sunda

Hubungan Terpaan Acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan Sikap Masyarakat Jawa Barat terhadap Kesenian Sunda Hubungan Terpaan Acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan Sikap Masyarakat Jawa Barat terhadap Kesenian Sunda Erlyna Dewi 1, Agus Setiaman 2, Ilham Gemiharto 3 Jurusan Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masyarakat telah secara bebas dalam memilih jenis media yang disukai. Sesuai dengan pendekatan Uses and Gratifications yang menjelaskan bahwa pengguna

Lebih terperinci

PERILAKU KOMUNIKASI APARAT PEMDA KABUPATEN DALAM PENGARUSUTAMAAN GENDER DI ERA OTONOMI DAERAH (Kasus pada Kabupaten Lampung Timur) ABDUL KHALIQ

PERILAKU KOMUNIKASI APARAT PEMDA KABUPATEN DALAM PENGARUSUTAMAAN GENDER DI ERA OTONOMI DAERAH (Kasus pada Kabupaten Lampung Timur) ABDUL KHALIQ PERILAKU KOMUNIKASI APARAT PEMDA KABUPATEN DALAM PENGARUSUTAMAAN GENDER DI ERA OTONOMI DAERAH (Kasus pada Kabupaten Lampung Timur) ABDUL KHALIQ SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 PERNYATAAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Berkembangnya dunia penyiaran khususnya televisi, telah menyebabkan perubahan pola pikir dan gaya hidup masyarakat, khususnya anak-anak di perkotaan. Meningkatnya

Lebih terperinci

PERANAN BANK PERKREDITAN RAKYAT BINAAN TERHADAP KINERJA USAHA KECIL DI SUMATERA BARAT ZEDNITA AZRIANI

PERANAN BANK PERKREDITAN RAKYAT BINAAN TERHADAP KINERJA USAHA KECIL DI SUMATERA BARAT ZEDNITA AZRIANI PERANAN BANK PERKREDITAN RAKYAT BINAAN TERHADAP KINERJA USAHA KECIL DI SUMATERA BARAT BANK NAGARI ZEDNITA AZRIANI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 SURAT PERNYATAAN Saya menyatakan

Lebih terperinci

Studi Tingkat Kepuasan Penggunaan Situs Pasoepati.net di Kalangan Suporter Sepak Bola (Pasoepati) di Kota Surakarta

Studi Tingkat Kepuasan Penggunaan Situs Pasoepati.net di Kalangan Suporter Sepak Bola (Pasoepati) di Kota Surakarta Studi Tingkat Kepuasan Penggunaan Situs Pasoepati.net di Kalangan Suporter Sepak Bola (Pasoepati) di Kota Surakarta SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana S1 Ilmu Komunikasi

Lebih terperinci