Hubungan Terpaan Acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan Sikap Masyarakat Jawa Barat terhadap Kesenian Sunda

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Hubungan Terpaan Acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan Sikap Masyarakat Jawa Barat terhadap Kesenian Sunda"

Transkripsi

1 Hubungan Terpaan Acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan Sikap Masyarakat Jawa Barat terhadap Kesenian Sunda Erlyna Dewi 1, Agus Setiaman 2, Ilham Gemiharto 3 Jurusan Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Corresponding Author: erlynadewi@gmail.com Abstract This research studies about the correlations between exposure Hariring Show in TVRI Jawa Barat with attitudes of West Java people to Sundanese arts. The research method used is survey method with a correlation technique. Data obtained from questionnaires and literature study and then analyzed using Rank Spearman correlation. Population of this research are all people in Bandung who watch the Hariring show in TVRI Jawa Barat with sample are 63 respondents. Sampling technique that applied in this research is Multistages Cluster Random Sampling. From this study we can conclude that there is significant correlation between the attraction, content of the messages, and intensity with the cognitive, affective and conative of west java people to Sundanese Arts. Keyword : Mass Communication Pendahuluan Budaya merupakan bagian dari kehidupan, sementara manusia dalam menjalankan kehidupannya selalu mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi mungkin dapat 1 Penulis 2 Pembimbing Utama 3 Pembimbing Pendamping Page 1 of 14

2 berjalan begitu cepat. Begitu pula dengan budaya, budaya dapat berubah seiring memfasilitasi masyarakat daerah sangat berpotensi besar dalam usaha pelestarian dengan perkembangan zaman. budaya. Karena, sebuah televisi lokal Indonesia sebagai negara yang kaya akan budaya, merupakan negara yang sedang berkembang. Dampaknya memicu perkembangan teknologi, salah akan menggunakan bahasa sesuai dengan daerah tersebut dan menonjolkan isu daerah termasuk kebudayaan lokal seperti kesenian daerah. satunya adalah sistem komunikasi dan Maka, sangat disayangkan jika informasi. Sehingga, media di Indonesia kini berkembang pesat, salah salah satunya adalah televisi. masyarakat kita tidak menyambut baik keberadaan televisi lokal. Lunturnya nilai sebuah budaya dan punahnya kesenian Televisi di Indonesia kini mulai tumbuh menjamur. Pada mulanya hanya daerah menjadi besar. sebuah kekhawatiran terdapat stasiun televisi milik pemerintah yaitu TVRI, lalu bermunculan berbagai stasiun televisi swasta nasional. Seiring berjalannya waktu, perkembangan dunia pertelevisian di indonesia pun semakin berkembang hingga muncul barbagai Dalam rangka melestarikan kebudayaan lokal, salah satu program acara di TVRI Jawa Barat yaitu Hariring. Hariring merupakan program acara yang memutarkan lagu lagu pop Sunda. selain memutarkan lagu Sunda, acara ini televisi lokal. Keberadaan televisi lokal ini pun menyajikan kesenian Sunda lainnya seperti tarian Jaipong. menjadi media lokal yang memfasilitasi masyarakat daerah masing-masing, baik dari segi informasi maupun hiburan. Dari hal di atas jelas lah bahwa TVRI Jawa Barat melalui tayangan Hariring telah melakukan upaya dengan Televisi lokal sebagai media yang menjalankan fungsinya sebagai media Page 2 of 14

3 pelestari budaya bangsa. Melalui acara Hariring ini, kesenian Sunda diharapkan dapat dijaga kelestariannya. Berdasarkan pendahuluan diatas, maka rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat hubungan 5. Apakah terdapat hubungan antara isi pesan terpaan acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan aspek afektif di kota Bandung? 6. Apakah terdapat hubungan antara isi antara daya tarik terpaan acara pesan terpaan acara Hriring di TVRI Hariring di TVRI Jawa Barat dengan aspek kognitif masyarakat terhadap kesenian Sunda di kota Bandung? 2. Apakah terdapat hubungan antara daya tarik terpaan acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan aspek afektif di kota Bandung? 3. Apakah terdapat hubungan antara daya Jawa Barat dengan aspek konatif di kota Bandung? 7. Apakah terdapat hubungan antara intensitas terpaan acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan aspek kognitif masyarakat terhadap kesenian Sunda di kota Bandung? 8. Apakah terdapat hubungan antara tarik terpaan acara Hariring di TVRI intensitas terpaan acara Hariring di Jawa Barat dengan aspek konatif di kota Bandung? 4. Apakah terdapat hubungan antara isi pesan terpaan acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan aspek kognitf TVRI Jawa Barat dengan aspek afektif di kota Bandung? 9. Apakah terdapat hubungan antara intensitas terpaan acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan aspek konatif masyarakat terhadap kesenian di kota Bandung? Sunda di kota Bandung? Page 3 of 14

4 Tujuan Penelitian ini adalah: 1. Mengetahui hubungan antara daya tarik terpaan acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan aspek kognitif di kota Bandung. 2. Mengetahui hubungan antara daya tarik terpaan acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan aspek afektif di kota Bandung. 3. Mengetahui hubungan antara daya tarik terpaan acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan aspek konatif di kota Bandung. 4. Mengetahui hubungan antara isi pesan terpaan acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan aspek kognitif di kota Bandung. 5. Mengetahui hubungan antara isi pesan terhadap kesenian Sunda di kota Bandung. 6. Mengetahui hubungan antara isi pesan terpaan acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan aspek konatif di kota Bandung. 7. Mengetahui hubungan antara intensitas terpaan acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan aspek kognitif di kota Bandung 8. Mengetahui hubungan antara intensitas terpaan acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan aspek afektif masyarakat terhadap kesenian Sunda di kota Bandung. 9. Mengetahui hubungan antara intensitas terpaan acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan aspek konatif di kota Bandung. terpaan acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan aspek afektif masyarakat Page 4 of 14

5 Kajian Pustaka Terpaan media merupakan perilaku akibat penggunaan media, terpaan dapat dikatakan sebagai keadaan terkena pada komunikasi khalayak oleh pesan pesan yang disebarkan oleh media ( Effendy, 1989:58). Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan Isi pesan adalah informasi yang disampaikan kepada penonton yang disajikan secara lengkap dan jelas. Kejelasan pesan adalah pesan yang disampaikan jelas baik dari segi bahasa, struktur penyampaian pesan hingga gaya penyampaian pesannya. Kelengkapan pesan adalah pesan yang disampaikan definisi terpaan adalah suatu keadaan memiliki keutuhan atau berasal dari dimana khalayak pembaca terkena pesan komunikasi yang terdapat disuatu media massa. Menurut JB Wahyudi efektifitasnya sebuah acara televisi tergantung pada frekuensi dan durasi ( Intensitas ), isi pesan dan daya tarik audiovisual (Wahyudi, 1994:14). narasumber disajikan secara keseluruhan hingga tidak menimbulkan kesimpang siuran (Wahyudi, 1994:62). Dalam penelitian ini pesan merupakan musik dan lagu yang ditayangkan dalam acara Hariring karena Hariring merupakan program acara musik. Sehingga sajian acaranya pun Intensitas merupakan kedekatan khusus mengenai lagu Sunda diiringi seseorang dengan sesuatu, hal ini dapat dilihat dari frekuensi dan durasi. musik yang beraneka ragam dengan tujuan untuk melestarikan kesenian Frekuensi adalah kekerapan terjadinya Sunda. peristiwa dalam selang waktu tertentu atau kesinambungan. Durasi adalah lama tayangan tersebut disiarkan (Wahyudi, 1994:23). Daya tarik adalah segala sesuatu yang menarik perhatian penonton dalam menonton untuk menyaksikan acara tersebut. Dalam tayangan yang menjadi Page 5 of 14

6 daya tarik adalah format dan visualisasi. Format adalah pola atau bentuk penyajian yang disuguhkan. Visualisasi adalah penggambaran desain yang didasarkan pada segi artistik (Fred, 2007:62). Sikap terdiri dari tiga komponen utama, yaitu komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif. 1.Komponen Kognitif Komponen kognitif terdiri dari bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin akan mengubah sikap seseorang. 3. Komponen Konatif Konatif merupakan komponen terakhir dari sikap yang berhubungan dengan kemungkinan atau kecenderungan bahwa individu akan melakukan tindakan khusus atau berprilaku dengan cara tertentu terhadap objek sikap tertentu. (Azwar, 2009: 24-26). berbagai kognisi seseorang, yaitu, pengetahuan dan persepsi yang diperoleh berdasarkan kombinasi pengalaman langsung dengan objek sikap dan Hipotesis 1. : Tidak ada hubungan antara daya tarik terpaan acara Hariring informasi yang berkaitan dari berbagai di TVRI Jawa Barat dengan sumber. 2. Komponen Afektif Emosi atau perasaan penonton mengenai content media tertentu merupakan komponen afektif dari sikap tertentu. Komponen ini biasanya berakar paling dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling H i: aspek kognitif masyarakat terhadap kesenian Sunda Ada hubungan antara daya tarik terpaan acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan aspek kognitif masyarakat terhadap Page 6 of 14

7 2. : Tidak ada hubungan antara daya tarik terpaan acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan aspek afektif masyarakat terhadap H i Ada hubungan antara isi pesan terpaan acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan aspek kognitif masyarakat terhadap kesenian Sunda. H i: Ada hubungan antara daya tarik terpaan acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan aspek afektif masyarakat terhadap kesenian Sunda. 5. : Tidak ada hubungan antara isi pesan terpaan acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan aspek afektif masyarakat terhadap 3. : Tidak ada hubungan antara daya tarik terpaan acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan aspek konatif masyarakat terhadap H i Ada hubungan antara isi pesan terpaan acara Hariring di TVRI. Jawa Barat dengan aspek afektif masyarakat terhadap kesenian Sunda. H i: Ada hubungan antara daya tarik terpaan acara Hariring di TVRI 6. : Tidak ada hubungan antara isi pesan terpaan acara Hariring di Jawa Barat dengan aspek TVRI Jawa Barat dengan aspek konatif masyarakat terhadap 4. : Tidak ada hubungan antara isi pesan terpaan acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan aspek kognitif masyarakat terhadap H i: konatif masyarakat terhadap Ada hubungan antara isi pesan terpaan acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan aspek konatif masyarakat terhadap kesenian Sunda Page 7 of 14

8 7. : Tidak ada hubungan antara intensitas terpaan acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan aspek kognitif masyarakat terhadap H i: Ada hubungan antara intensitas terpaan acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan aspek konatif pemirsa masyarakat kesenian Sunda H i: Ada hubungan antara intensitas terpaan acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan aspek kognitif masyarakat terhadap kesenian Sunda. 8. : Tidak ada hubungan antara intensitas terpaan acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan aspek afektif masyarakat terhadap Metode Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional, dimana penelitian korelasional ditujukan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih. Tujuan peneitian yang dimaksud untuk mengidentifikasi seberapa besar keterkaitan antara dua variabel, yaitu H i: Ada hubungan antara intensitas terpaan program acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan aspek afektif masyarakat terhadap terpaan acara Hariring (variabel X) dan sikap masyarakat (variabl Y). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat kota Bandung yang menonton acara Hariring di TVRI 9. : Tidak ada hubungan antara intensitas terpaan acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan aspek konatif masyarakat terhadap Jawa Barat. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik multistage cluster random sampling dimana populasi digolongkan kedalam kelompokkelompok dan merupakan satuan-satuan Page 8 of 14

9 dari sampel yang akan diambil secara acak. Setelah melakukan pengundian sampel yang terpilih adalah seluruh masyarakat yang menonton acara Hariring TVRI Jawa Barat di Antapani Kulon RT 04 RW 02 sebanyak 63 responden. uji belah dua ( Split Half) dari Spearman Brown. Sementara untuk uji reliabilitas pada aspek kognitif menggunakan koefisien Reliabilitas KR-20. Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu variabel dikatakan reliabel dan berhasil mengukur variabel yang kita ukur, jika koefisien reliabilitasnya lebih dari atau sama dengan ( ) 0,7 (Kaplan Hasil dan Pembahasan Uji validitas pertanyaan dalam bentuk kuesioner dapat digunakan uji validitas konstruk (construck validity), yaitu uji validitas instrument berdasarkan konstruk yang telah terbentuk dan mengitung korelasi antara masingmasing pertanyaan dengan skor total dengan menggunkan rumus teknik korelasi Rank Spearman. Item-item yang memiliki koefisien korelasi negatif atau < 0,3 harus dibuang atau direvisi karena memiliki tingkat validitas yang rendah (Sugiyono, 2006 : 126). Untuk mengetahui ketepatan alat ukur yang digunakan adalah reliabilitas dan Saccuzo, 1993 : 211). No Ite m Tabel 1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Koef. Validit as Ket 9 0,402 Valid 10 0,544 Valid 11 0,588 Valid 12 0,570 Valid 13 0,505 Valid 14 0,331 Valid 15 0,384 Valid 16 0,466 Valid 17 0,502 Valid 18 0,398 Valid 19 0,717 Valid 20 0,571 Valid 21 0,755 Valid 22 0,671 Valid 23 0,475 Valid 24 0,321 Valid 25 0,485 Valid 26 0,616 Valid 27 0,443 Valid 28 0,314 Valid 29 0,706 Valid 30 0,317 Valid Koef. Reliabil itas Ket 0,942 Reliabel Page 9 of 14

10 31 0,657 Valid 0,764 Reliab menggunakan korelasi Rank Spearman 32 0,826 Valid el 33 0,357 Valid dengan menggunakan koefisien korelasi 34 0,653 Valid 35 0,507 Valid Sugiyono (2002:183). 36 0,395 Valid 37 0,701 Valid Tabel ,501 Valid Interpretasi Koefisien Korelasi 39 0,743 Valid 0,832 Reliab 40 0,528 Valid el 41 0,858 Valid 42 0,580 Valid 43 0,592 Valid 44 0,349 Valid Sumber : Pengolahan Data Dari 36 item pernyataan seluruh item pernyataan sudah valid karena memiliki memiliki koefisien 0,3. Kuesioner tersebut memiliki koefisien reliabilitas Spearman Brown sebesar 0,942 untuk variabel X dan koefisien reliabilitas KR 20 sebesar 0,764 untuk variabel Y pada aspek kognitif dan koefisien reliabilitas Spearman Brown sebesar 0,832 pada aspek afeksi dan konasi. Nilai tersebut berada diatas standar ( 0,7), dengan demikian kuesioner tersebut sudah reliabel dapat digunakan. sehingga kuesioner ini Hubungan terpaan acara Hariring dengan sikap masyarakat diukur dengan Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Sangat Rendah 0,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sangat Kuat Variabel Terpaan Acara Hariring (X) Dengan Sikap Masyarakat Terhadap Kesenian Sunda (Y) Daya Tarik (X 1 ) Dengan Aspek Kognitif Daya Tarik (X 1 ) Dengan Aspek Afektif Daya Tarik (X 1 ) Dengan Aspek Konatif Isi Pesan (X 2 ) Dengan Aspek Kognitif Isi Pesan (X 2 ) Dengan Aspek Adapun hasil jawaban atas hipotesis hipotesis penelitian adalah sebagai berikut Tabel 3 Hubungan Terpaan Acara hariring TVRI Jawa Barat dengan Sikap Masyarakat terhadap Kesenian Sunda Rs t hitun 0,69 7,60 2 g 0,49 4,40 t ta bel 2 0,65 6,75 2 0,59 5,78 2 0,48 4,36 2 0,71 8,01 2 Keput usan Keterangan Page 10 of 14

11 Afektif Isi Pesan (X 2 ) Dengan Aspek Konatif Intensitas (X 3 ) Dengan Aspek Kognitif Intensitas (X 3 ) Dengan Aspek Afektif Intensitas (X 3 ) Dengan Aspek Konatif 0,70 7,79 2 0,37 3,87 2 0,30 2,47 2 0,38 3,24 2 Sumber: Pengolahan Data 2012 Berdasarkan tabel 3 besarnya korelasi (hubungan) antara dua buah variabel dan keberartian dapat dilihat pada bagaian koefisien korelasi rank spearman (r s ), perbandingan t hitung dan t tabel. Jika t hitung lebih besar dari t tabel maka dan H i diterima. Berdasarkana tabel uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas dengan taraf kekeliruan = 5 % dengan dk = n -2 = 2, adalah terdapat hubungan yang signifikan antara terpaan acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan sikap masyarakat terhadap kesenian Sunda, daya tarik dengan aspek kognitif, daya tarik dengan aspek afektif, daya tarik dengan aspek konatif, isi pesan dengan aspek kognitif, isi pesan dengan aspek afektif, isi pesan dengan aspek konatif, intensitas dengan aspek kognitif, ntensitas dengan aspek afektif, intensitas dengan aspek konatif. Besar hubungan masing-masing ersebut adalah sebesar 0,698, 0,492, 0,654, 0,595, 0,488, 0,716, 0,707, 0,371, 0,302, 0,384. Nilai nilai yang berada pada kisaran 2-3,99 berada pada hubungan yang rendah. Nilai yang berada paad kisaran 4 5,99 berada pada hubungan yang sedang. Nilai pada kisaran 6 7,99 menunjukan hubungan yang kuat (Sugiono,2008:214). Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa terpaan acara Hariring memiliki hubungan dengan sikap masyarakat terhadap kesenian Sunda. Secord and Backman: sikap adalah keteraturan dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan ( konasi) seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitar (Azwar, 1995:5). Komponen kognitif berisi Page 11 of 14

12 kepercayaan seseorang mengenai apa dengan perasaan masyarakat terhadap yang berlaku atau apa yang telah kita ketahui. Berdasarkan apa yang kita lihat itu kemudian tebentuk suatu ide atau gagasan mengenai sifat atau karakteristik umum suatu objek (Azwar, 2007:25). Melalui acara Hariring inilah TVRI sebagai televisi publik mencoba untuk memperkuat pola-pola budaya yang berlaku dan membimbing masyarakat untuk mempercayai bahwa pola-pola tersebut masih tetap berlaku dan dipatuhi oleh masyarakat. Budaya yang ditampilkan dalam acara Hariring ini berupa kesenian Sunda, melalui tayangannya kesenian Sunda dihadirkan dengan maksud untuk membimbing masyarakat dan mempercayai bahwa budaya tersebut masih tetap ada dan harus dilestarikan. Aspek sikap perasaan (afektif) Maka, semakin menarik acara tersebut ditayangkan maka akan semakin senang masyarakat kita terhadap Selanjutnya, dari perasaan maka timbul lah kecenderungan berperilaku. Kecenderungan perilaku didasari oleh kepercayaan dan perasaan yang banyak memengaruhi prilaku (Azwar, 2009:27). Selain daya tarik, isi pesan pun memiliki hubungan dengan aspek afektif dan konatif. Isi pesan yang disajikan dalam acara Hariring memiliki hubungan dengan perasaan masyarakat kita terhadap Dalam acara Hariring isi pesan berupa berbagai macam Jika masyarakat kita menyenangi kesenian Sunda maka semakin kuat hubungannya dalam merubah sikap. Jadi, dapat disimpulkan seseorang memiliki hubungan dengan semakin senang masyarakat terhadap isi daya tarik, isi pesan, dan intensitas tayangan acara. Dalam penelitian ini, pesan yang diberikan dalam tayangan Hariring maka semakin kuat daya tarik Hariring memiliki hubungaan Page 12 of 14

13 hubungannya dalam merubah sikap. Berdasarkan data penelitian memiliki perasaan tertentu terhadap objek sikap. Dari perasaan itulah timbul kecenderungan berperilaku. intensitas acara Hariring berada pada kategorisasi rendah. Padahal lamanya seseorang menonton tayangan acara Kesimpulan Dari penelitian tersebut dapat televisi akan berpengaruh terhadap disimpulkan bahwa terdapat hubungan pengetahuannya. Jika kita menonton yang signifikan antara terpaan acara televisi semenjak dari siaran pembukaan sampai pada siaran penutup maka kita akan dapat memperoleh beraneka ragam siaran mengenai aneka ragam peristiwa dengan jelas dan dapat dimengerti (Syamsudin, 1983). Maka dapat disimpulakan semakin tinggi tingkat intensitasnya maka semakin kuat hubungannya dengan tingkat pengetahuan pemirsanya. Semakin tinggi intensitas terpaan acara Hariring maka semakin kuat hubungannya dengan tingkat kognitif Hariring di TVRI Jawa Barat dengan sikap Masyarakat Jawa Barat terhadap Terdapat hubungan yang signifikan antara daya tarik (X 1 ) dengan aspek kognitif. Terdapat hubungan yang signifikan antara daya tarik (X 1 ) dengan aspek afektif. Terdapat hubungan yang signifikan antara daya tarik (X 1 ) dengan aspek konatif. Terdapat hubungan yang signifikan antara isi pesan (X 2 ) dengan aspek kognitif. Terdapat hubungan yang signifikan antara isi pesan (X 2 ) dengan masyarakat mengenai aspek afektif. Terdapat hubungan yang Begitupun hubungannya dengan aspek afektif dan konatif. Karena aspek kognitif merupakan dasar awal seseorang signifikan antara isi pesan (X 2 ) dengan aspek konatif. Terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas (X 3 ) dengan Page 13 of 14

14 aspek kognitif. Terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas (X 3 ) dengan aspek afektif. Terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas (X 3 ) dengan aspek konatif. Page 14 of 14

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of HUBUNGAN TERPAAN IKLAN BUKALAPAK DI SCTV DENGAN MINAT BELI MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ANGKATAN 2014 Oleh: Aji Setya Purnama, Bedjo Sukarno, Siswanta ABSTRACT Bukalapak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal yang paling utama dalam kehidupan manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal yang paling utama dalam kehidupan manusia. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal yang paling utama dalam kehidupan manusia. Pengertian komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh satu variabel dengan

III.METODE PENELITIAN. atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh satu variabel dengan III.METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah kuantitatif dengan format eksplanasi. Format eksplanasi dimaksudkan untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya

Lebih terperinci

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian METODOLOGI Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dalam bentuk penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini berusaha menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa adalah proses media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada masa sekarang ini,

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: 2460-6537 Hubungan Menonton Tayangan 86 NET TV dengan Citra Polri di Mata Masyarakat Relations Watching "86 NET TV" With The Image of The Police in The Public Eye 1

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif (quantitative research) dengan desain survei deskriptif korelasional. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh dari data primer dan sekunder penelitian. Data primer penelitian ini adalah hasil kuesioner

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian 39 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di wilayah pertanian hortikulutra di Desa Cipendawa dan Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur dengan pertimbangan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 7 1.3

Lebih terperinci

Pengaruh Tayangan Program Musik Dahsyat Terhadap Sikap Remaja. Yanti Trianita Ilmu Komunikasi

Pengaruh Tayangan Program Musik Dahsyat Terhadap Sikap Remaja. Yanti Trianita Ilmu Komunikasi Pengaruh Tayangan Program Musik Dahsyat Terhadap Sikap Remaja Yanti Trianita 16809808 Ilmu Komunikasi BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan musik di Indonesia Salah satu dari stasiun televisi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang menuntut teknologi media penunjang informasi. Dalam media

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang menuntut teknologi media penunjang informasi. Dalam media BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, media penyiaran televisi telah mengalami peningkatan signifikan akibat semakin berkembangnya pola pikir manusia yang menuntut teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, di mana menekankan pada empat hal yang dicari dari hubungan-hubugan

Lebih terperinci

RESUME PRAKTEK PENELITIAN KOMUNIKASI HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON PROGRAM KUTHANE DEWE DENGAN TINGKAT PEMAHAMAN ISI BERITA YANG DIDAPAT

RESUME PRAKTEK PENELITIAN KOMUNIKASI HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON PROGRAM KUTHANE DEWE DENGAN TINGKAT PEMAHAMAN ISI BERITA YANG DIDAPAT RICKY YUNIAR WILDAN D2C605137 RESUME PRAKTEK PENELITIAN KOMUNIKASI HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON PROGRAM KUTHANE DEWE DENGAN TINGKAT PEMAHAMAN ISI BERITA YANG DIDAPAT Di era informasi ini, kebutuhan untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian... 4

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian... 4 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN MOTTO... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR

Lebih terperinci

PENGARUH TERPAAN TAYANGAN PROGRAM ACARA WARNA TRANS7 TERHADAP SIKAP PENONTON

PENGARUH TERPAAN TAYANGAN PROGRAM ACARA WARNA TRANS7 TERHADAP SIKAP PENONTON PENGARUH TERPAAN TAYANGAN PROGRAM ACARA WARNA TRANS7 TERHADAP SIKAP PENONTON (Studi Eksplanatif Kuantitatif mengenai Pengaruh Terpaan Tayangan Program Acara Warna TRANS7 Episode Seputar Fashion dan Kesehatan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian terpaan pesan pencegahan bahaya demam berdarah dan sikap ibu-ibu rumah tangga dilakukan di Kelurahan Rangkapan Jaya Baru yang terdiri dari

Lebih terperinci

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dikatakan bervariasi karena mempunyai variabel bebas (X) dan variabel

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dikatakan bervariasi karena mempunyai variabel bebas (X) dan variabel 64 A. Obyek Penelitian Dalam penelitian peneliti mengambil obyek atau lokasi penelitian di RW. 02 Kelurahan Gading Kasri Kecamatan Klojen Kota Malang. Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel dari

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Di dalam Bab 4 ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian dan pembahasan setelah peneliti melakukan uji lapangan mengenai hubungan daya tarik tayangan variety show

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Pendekatan dan Penelitian Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis pendekatan kuantitatif, dengan jenis penelitian yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi massa mengalami perkembangan yang pesat ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi massa mengalami perkembangan yang pesat ditandai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa mengalami perkembangan yang pesat ditandai dengan kehadiran berbagai macam media massa yang semakin hari semakin kompleks. Media massa berfungsi sebagai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory reserch), yaitu

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory reserch), yaitu III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory reserch), yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel variabel melalui pengajuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2009:2).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah metode tradisional yang data penelitiannya

Lebih terperinci

ARTIKEL PENYUSUN: Rizky Adhitya Putra DODEN PEMBIMBING: Sri Widowati Heriningsih, M.si & Much. Yulianto, S.Sos JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

ARTIKEL PENYUSUN: Rizky Adhitya Putra DODEN PEMBIMBING: Sri Widowati Heriningsih, M.si & Much. Yulianto, S.Sos JURUSAN ILMU KOMUNIKASI ARTIKEL TERPAAN KOMUNIKASI PRESIDEN SBY DI MEDIA MENGENAI PERMASALAHAN KENAIKAN HARGA BBM DAN KELANGKAAN GAS 3KG TERHADAP PERSEPSI MASYARAKAT ATAS KINERJA PRESIDEN SBY PENYUSUN: Rizky Adhitya Putra DODEN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode eksperimen menggunakan suatu percobaan yang dirancang secara khusus guna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan 27 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti, untuk menjelaskan hubungan antara minat mahasiswa dalam membaca buku

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kotabunan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kotabunan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.. Lokasi dan Waktu Penelitian 3... Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur 3... Waktu Penelitian

Lebih terperinci

Tayangan Iklan Ades Tiga Langkah Perubahan dalam Membentuk Sikap Green Living di Kalangan Mahasiswa

Tayangan Iklan Ades Tiga Langkah Perubahan dalam Membentuk Sikap Green Living di Kalangan Mahasiswa Tayangan Iklan Ades Tiga Langkah Perubahan dalam Membentuk Sikap Green Living di Kalangan Mahasiswa Adinda Fuadilla A 1, Suwandi Sumartias 2, Trie Damayanti 3 Jurusan Ilmu Hubungan Masyarakat Fakultas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 41 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain dalam bentuk metode survei yang bersifat explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peubah-peubah yang diamati,

Lebih terperinci

Hubungan antara Terpaan Berita Artis Saipul Jamil Bekerja Pasca Kecelakaan dengan Sikap Masyarakat mengenai Profesionalisme

Hubungan antara Terpaan Berita Artis Saipul Jamil Bekerja Pasca Kecelakaan dengan Sikap Masyarakat mengenai Profesionalisme Hubungan antara Terpaan Berita Artis Saipul Jamil Bekerja Pasca Kecelakaan dengan Sikap Masyarakat mengenai Profesionalisme Adinda Mirza Ramadhania 1, Jenny Ratna Suminar 2, Uud Wahyudin 3 Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal yang mendasar yang diperlukan manusia dalam hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Objek

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Objek III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Objek penelitian adalah pengaruh pembelajaran berbasis multiple intelligences (X) terhadap hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kepemimpinan Situasional Pemimpin Redaksi Bidang Pemberitaan LPP RRI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kepemimpinan Situasional Pemimpin Redaksi Bidang Pemberitaan LPP RRI 82 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab ini peneliti menguraikan hasil penelitian mengenai Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional Pemimpin Redaksi Bidang Pemberitaan LPP RRI Bandung Terhadap

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 24 METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kluting Jaya Kecamatan Weda Selatan, yang merupakan salah satu daerah yang termasuk dalam remote area lingkaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan di dukung data-data kualitatif untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Data hasil penelitian yang diperoleh dari kuesioner yang telah diisi oleh responden sebanyak 56 orang siswa siswi kelas 3 SMA Avicenna Cinere mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 04 Kelurahan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif kuantitatif, yaitu dimana si peneliti ingin mengetahui gambaran suatu hal, tidak menghubunghubungkan

Lebih terperinci

Prosiding Hubungan Masyarakat ISSN:

Prosiding Hubungan Masyarakat ISSN: Prosiding Hubungan Masyarakat ISSN: 2460-6502 Hubungan antara Tayangan Acara DR OZ di Trans TV dengan Pengetahuan Publik Tentang Kesehatan Relations Between Impressions of DR OZ Program on Trans TV with

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, teknologi sekarang ini semakin berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu sendiri

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di gedung stasiun televisi Trans TV. Pemilihan lokasi adalah secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa acara musik

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA BINUS UNIVERSITY JURUSAN MARKETING COMMUNICATION ANGKATAN 2008 TERHADAP PROGRAM RADIO SHOW DI TV ONE

PERSEPSI MAHASISWA BINUS UNIVERSITY JURUSAN MARKETING COMMUNICATION ANGKATAN 2008 TERHADAP PROGRAM RADIO SHOW DI TV ONE PERSEPSI MAHASISWA BINUS UNIVERSITY JURUSAN MARKETING COMMUNICATION ANGKATAN 2008 TERHADAP PROGRAM RADIO SHOW DI TV ONE Muhammad Asad Chalik Binus University, Marketing Communication, Jakarta, Indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH PRESENTER TAYANGAN TALK SHOW HITAM PUTIH DITRANS 7 TERHADAP MINAT MENONTON (STUDI TERHADAP SISWA-SISWI SMA ADVENT JAKARTA PUSAT) SKRIPSI

PENGARUH PRESENTER TAYANGAN TALK SHOW HITAM PUTIH DITRANS 7 TERHADAP MINAT MENONTON (STUDI TERHADAP SISWA-SISWI SMA ADVENT JAKARTA PUSAT) SKRIPSI PENGARUH PRESENTER TAYANGAN TALK SHOW HITAM PUTIH DITRANS 7 TERHADAP MINAT MENONTON (STUDI TERHADAP SISWA-SISWI SMA ADVENT JAKARTA PUSAT) SKRIPSI Oleh Ika Windarti 1100056041 DISUSUN OLEH : UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Persepsi Khalayak Terhadap Tayangan Sinetron Yusra dan Yumna Di RCTI (Studi Deskriptif Pada Warga Tangerang Khususnya Desa Rempoa RW 03)

Persepsi Khalayak Terhadap Tayangan Sinetron Yusra dan Yumna Di RCTI (Studi Deskriptif Pada Warga Tangerang Khususnya Desa Rempoa RW 03) Persepsi Khalayak Terhadap Tayangan Sinetron Yusra dan Yumna Di RCTI (Studi Deskriptif Pada Warga Tangerang Khususnya Desa Rempoa RW 03) Utamy Mauludiyah 1200979713 PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini, terlebih dahulu perlu dijelaskan tentang pengertian

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini, terlebih dahulu perlu dijelaskan tentang pengertian BAB III METODE PENELITIAN Sebelum membahas lebih lanjut tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, terlebih dahulu perlu dijelaskan tentang pengertian metodologi penelitian. Terkait

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan dari obyek atau subyek yang akan diteliti oleh penulis, menurut Sugiyono (2009:117) populasi adalah wilayah generalisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara atau langkah dalam mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal tersebut sejalan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era perkembangan teknologi, media massa mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era perkembangan teknologi, media massa mempunyai peran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era perkembangan teknologi, media massa mempunyai peran penting pada khalayak untuk membentuk persepsi di dalam lingkungan masyarakat. Seiring dengan berjalannya

Lebih terperinci

Kata kunci : derajat prasangka, kognitif, afektif, konatif, partai merah, partai biru. iii. Universitas Kristen Maranatha

Kata kunci : derajat prasangka, kognitif, afektif, konatif, partai merah, partai biru. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Judul penelitian ini adalah Studi Komparatif Mengenai Derajat Prasangka Partai Merah dan Partai Biru Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Hukum X Bandung. Responden yang diteliti adalah mahasiswa

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: 2460-6537 Hubungan Menonton Acara Dr Oz Indonesia di Trans TV dengan Persepsi Ibu Rumah Tangga terhadap Gaya Hidup Sehat The Relation between Watching Dr Oz Indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH TAYANGAN INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE TERHADAP KESADARAN HUKUM MAHASISWA

PENGARUH TAYANGAN INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE TERHADAP KESADARAN HUKUM MAHASISWA PENGARUH TAYANGAN INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE TERHADAP KESADARAN HUKUM MAHASISWA Christopher Halim Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Indonesia Abstrak TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini bersifat eksplanatif dengan pendekatan secara kuantitatif. Metode eksplanatif digunakan dalam penelitian ini karena untuk mengetahui situasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui derajat Self-Efficacy Beliefs dalam mempromosikan produk Wine dan Spirits yang dimiliki sales Shop X Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang mencari ada tidaknya hubungan dua variabel penelitian. Pendekatan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. siaran yang dapat dijadikan sebagai acuan bagi masyarakat dalam memberi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. siaran yang dapat dijadikan sebagai acuan bagi masyarakat dalam memberi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Stasiun televisi lokal merupakan stasiun yang mempunyai batasan ruang siar yang berskala daerah. Produk nyata yang dihasilkan adalah sebuah program siaran yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian sangat diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, dimana metode ini merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mencari jawaban

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi 41 METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) yaitu Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

Agus Kuntoro NIM: Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd. Prodi BK FKIP UNSIRI ABSTRAK

Agus Kuntoro NIM: Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd. Prodi BK FKIP UNSIRI ABSTRAK HUBUNGAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DENGAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS VIIE SMP NEGERI 2 GONDANGREJO, KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Agus Kuntoro NIM: 11500021

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern ini, salah satu media massa yang sangat mudah di akses dan paling berpengaruh adalah televisi. Televisi ibarat kotak ajaib yang tanpa kita sadari mampu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. diharapkan dapat tercapai. Sesuai dengan sasaran penelitian, maka penelitian

III. METODE PENELITIAN. diharapkan dapat tercapai. Sesuai dengan sasaran penelitian, maka penelitian III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan cara kerja yang digunakan untuk memahami, mengerti, segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Lebih terperinci

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN (Studi Korelasional Tentang Iklan Tv Berlangganan Centrin Tv Terhadap Minat Masyarakat Berlangganan di Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru) ICHE. A. C. NAPITUPULU

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Televisi merupakan satu media penyiaran suara dan gambar yang paling banyak digunakan di seluruh pelosok dunia. Priyowidodo (2008) menyebutkan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian pendekatan kuantitatif dengan rancangan korelasional. Penelitian rancangan korelasional yaitu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian. penelitian ini termasuk penelitian

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON Motivasi menonton menurut McQuail ada empat jenis, yaitu motivasi informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, dan motivasi hiburan.

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN & ANALISIS DATA. uraian mengenai data jawaban dari masing-masing variabel dengan sampel

BAB III PENYAJIAN & ANALISIS DATA. uraian mengenai data jawaban dari masing-masing variabel dengan sampel BAB III PENYAJIAN & ANALISIS DATA A. Penyajian Data Pada bab ini akan dijelaskan hasil dari uji validitas dan reliabilitas serta uraian mengenai data jawaban dari masing-masing variabel dengan sampel siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Era sekarang sering disebut sebagai era informasi, dimana manusiasangat memprioritaskan informasi. Manusia selalu merasa haus akan informasi. Informasi sudah menjadi

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 1 MARAWOLA

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 1 MARAWOLA 1 PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 1 MARAWOLA BABUL HASANAH A 351 09 037 JURNAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mudah. Karena sifatnya audio visual sehingga televisi memiliki kekuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. mudah. Karena sifatnya audio visual sehingga televisi memiliki kekuatan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai salah satu media massa menunjukkan perkembangan yang begitu cepat. Keunggulan dari televisi yang bersifat Audio Visual itulah yang membuat para audiens

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting,

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting, komunikasi dilakukan untuk memperoleh informasi. Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel Komitmen

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel Komitmen BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN 1.1. Objek Penelitian Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel Komitmen Organisasi sebagai variabel bebas (X), dan variable Prestasi Kerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN Keberhasilan suatu penelitian dipengaruhi oleh banyak hal, diantaranya adalah penggunaan medotologi yang tepat. Dalam bagian ini akan dirinci metodologi yang akan digunakan

Lebih terperinci

Prosiding HubunganMasyarakat ISSN:

Prosiding HubunganMasyarakat ISSN: Prosiding HubunganMasyarakat ISSN: 2460-6510 Hubungan antara TayanganReportaseInvestigasiTRANS TV denganpersepsipenonton Studi Korelasional Reportase Investigasi dengan Persepsi Ibu-Ibu Rumah Tangga RW

Lebih terperinci

Hubungan Terpaan Acara Tupperware She Can di Trans 7 Dengan Persepsi Ibu Rumah Tangga

Hubungan Terpaan Acara Tupperware She Can di Trans 7 Dengan Persepsi Ibu Rumah Tangga Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN 2460-6510 Hubungan Terpaan Acara Tupperware She Can di Trans 7 Dengan Persepsi Ibu Rumah Tangga 1 Fariz Firdaus, 2 Wulan Trigartanti 1,2 Bidang Kajian Public

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal ini dikarenakan data yang didapat dari penelitian berupa angka atau

Lebih terperinci

Abstrak. Hubungan Tingkat Pendapatan (Vera Widyastuti)1. Oleh : Vera Widyastuti, Universitas Negeri Yogyakarta,

Abstrak. Hubungan Tingkat Pendapatan (Vera Widyastuti)1. Oleh : Vera Widyastuti, Universitas Negeri Yogyakarta, Hubungan Tingkat Pendapatan (Vera Widyastuti)1 HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN ORANG TUA DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SMK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah dilaksanakan selama 2 (dua) bulan (terhitung sejak tanggal 9 April

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. pertanyaan. Kriteria keputusannya adalah dengan membandingkan nilai

BAB IV HASIL PENELITIAN. pertanyaan. Kriteria keputusannya adalah dengan membandingkan nilai BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Penyajian Data Penelitian 4.1.1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui layak (sahih) dan tidaknya pertanyaan. Kriteria keputusannya adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto (2002) bahwa penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. metode pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto (2002) bahwa penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Rancangan penelitian dalam suatu penelitian ilmiah digunakan sebagai pedoman bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU

BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU 68 BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU 6.1 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Efek Komunikasi dalam Pemasaran Lanting Ubi Kayu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yakni pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan penganalisisan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko. sekaligus pada suatu saat. (Notoatmojo 2010:37)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko. sekaligus pada suatu saat. (Notoatmojo 2010:37) 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mencari atau menguji hubungan antara variabel. Peneliti mencari, menjelaskan suatu hubungan, memperkenalkan, menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Gambaran Populasi dan Sampel Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen sejenis tetapi dapat dibedakan satu sama lain (Supranto, 2000). Populasi dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peneliti menempuh beberapa tahap penelitian dalam pengumpulan data.

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peneliti menempuh beberapa tahap penelitian dalam pengumpulan data. BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Pengumpulan Data Peneliti menempuh beberapa tahap penelitian dalam pengumpulan data. Tahapan tersebut sebagai berikut : 4.1.1 Tahap Awal Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Whitney (1960) dalam M. Natzir (2005:54) menyatakan bahwa metode deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Sifat dari penelitian ini ialah Penelitian Korelasional. Kita mulai memasuki metode korelasional bila kita mencoba meneliti hubungan-hubungan di antara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Gorontalo, Jalan Prof. Dr. Jhon Aryo Katili, Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan

Lebih terperinci

MOTIF PEMIRSA DALAM MENONTON PROGRAM JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV TERHADAP PERILAKU SOSIAL (STUDI KASUS : APARTEMEN MEDITERANIA GARDEN 2 TOWER K)

MOTIF PEMIRSA DALAM MENONTON PROGRAM JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV TERHADAP PERILAKU SOSIAL (STUDI KASUS : APARTEMEN MEDITERANIA GARDEN 2 TOWER K) MOTIF PEMIRSA DALAM MENONTON PROGRAM JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV TERHADAP PERILAKU SOSIAL (STUDI KASUS : APARTEMEN MEDITERANIA GARDEN 2 TOWER K) Calzulina WIDODO Binus University, Jakarta, Indonesia,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan mengadakan analisa secara logis rasional.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan mengadakan analisa secara logis rasional. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk menemukan data yang valid, maka suatu penelitian menggunakan metode penelitian. Dalam penyusunan data penelitian maka dilakukan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat adalah interaksi atau komunikasi. Komunikasi memiliki peran yang sangat pnting pada era sekarang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Pada bab ini akan diberikan gambaran secara umum mengenai langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian guna memecahkan masalah berdasarkan urutan pelaksanaannya. Penentuan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar di bentengi dengan bukti

III. METODOLOGI PENELITIAN. No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar di bentengi dengan bukti 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar jalan A. Yani No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. B. Metode Penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN GADGET

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN GADGET HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN GADGET DENGAN POLA KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DALAM KELUARGA PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : MASYITHOH PUTRI PERTIWI 12500041 ABSTRAK:

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. berkaitan langsung dengan dirinya. Karakteristik individu memiliki sifat yang unik

BAB 4 HASIL PENELITIAN. berkaitan langsung dengan dirinya. Karakteristik individu memiliki sifat yang unik BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Responden Karakteristik individu adalah kondisi atau keadaan spesifik individu yang berkaitan langsung dengan dirinya. Karakteristik individu memiliki sifat yang

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN 47 BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN 6.1 Keterdedahan Rubin (2005) mengartikan terpaan media sebagai suatu aktivitas khalayak dalam memanfaatkan atau menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan kegunaan tertentu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan kegunaan tertentu. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian menurut Sugiyono (2006 : 1) pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan kegunaan tertentu. Penelitian tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian 1. Variabel Penelitian Untuk menguji hipotesis penelitian, akan dilakukan pengidentifikasian variabel-variabel yang diambil dalam

Lebih terperinci