LAKIP 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAKIP 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah"

Transkripsi

1 LAKIP 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah direktorat jenderal pemasaran pariwisata kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif

2 KATA PENGANTAR Dalam rangka transparansi atas pencapaian visi dan misi yang telah dilaksanakan, Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata sebagai pelaksana tugas Menteri Pariwisata di bidang pemasaran membuat laporan sebagai pertanggungjawaban tertulis berupa LAKIP (Laporan Akuntabillitas Kinerja Instansi Pemerintah). LAKIP Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata disusun berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Instansi Pemerintah (AKIP) serta mengacu pada pedoman yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai alat kendali, sekaligus alat pemacu peningkatan kinerja dari setiap unit yang ada di lingkungan Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata. Dilihat dari fungsi kendali, kebijakan yang dilaporkan secara transparan kepada masyarakat membantu perwujudan good corporate governance. Sedangkan dari fungsi pemacu peningkatan kinerja, laporan ini membantu internal Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata melaksanakan self assesment atas kinerjanya selama ini guna perbaikan di masa mendatang. Visi Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata untuk Terwujudnya Pemasaran Pariwisata Yang Efisien dan Efektif Untuk Mendukung Citra Indonesia harus mampu dipahami oleh seluruh pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata. Dalam visi tersebut terkandung makna bahwa beban yang diemban merupakan tantangan yang harus ditaklukan demi terwujudnya profesionalisme, kredibilitas, tranparansi, dan akuntabilitas. Akhir kata, seiring dengan harapan atas terwujudnya visi tersebut, saya ucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata yang telah memberikan sumbangsih karyanya selama ini. Jakarta, Maret 2015 Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata Dra. Esthy Reko Astuty

3 DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR GAMBAR Halaman i iv vii viii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Gambaran Umum Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata Peran dan Fungsi Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata Maksud dan Tujuan Sistematika Penulisan Lakip Tahun BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA Rencana Strategis Peluang dan Tantangan Visi, Misi dan Tujuan Penetapan / Perjanjian Kinerja Anggaran BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Ikhtisar Capaian Kinerja Capaian dan Analisis Kinerja Meningkatnya Kontribusi Kepariwisataan Terhadap PDB Nasional Meningkatnya Jumlah Wisman ke Indonesia dan Perjalanan Wisnus Meningkatnya Efektifitas dan Efisiensi Pemasaran Pariwisata di Dalam dan Luar Negeri 73 i

4 DAFTAR ISI Meningkatnya Efektifitas dan Efisiensi Promosi Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus Menurunnya Rasio Konsentrasi Pasar Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Halaman Terciptanya Operasionalisasi Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Meningkatnya Kualitas Publikasi, Komunikasi dan Layanan Informasi Pariwisata indonesia Meningkatnya Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Pengenalan Destinasi dan Data Pasar Pariwisata indonesia Meningkatnya Kualitas Perencanaan, Pemantauan dan Evaluasi Program Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Ditjen Pemasaran Pariwisata Meningkatnya Kualitas Organisasi Ditjen Pemasaran Pariwisata Meningkatnya Kualitas SDM Ditjen Pemasaran Pariwisata Realisasi Anggaran BAB IV AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN Meningkatnya Kontribusi Kepariwisataan Terhadap PDB Nasional Meningkatnya Jumlah Wisman Ke Indonesia dan Perjalanan Wisnus Peningkatan Jumlah Wisatawan Mancanegara Peningkatan Jumlah Pergerakan Wisatawan Nusantara Meningkatnya Efektifitas dan Efisien Pemasaran Pariwisata di Dalam dan Luar Negeri 4.4 Meningkatnya Efektifitas dan Efisiensi Promosi Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus 4.5 Menurunnya Rasio Konsentrasi Pasar Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Terciptanya Operasionalisasi Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Meningkatnya Kualitas Publikasi, Komunikasi dan Layanan Informasi Pariwisata Indonesia 4.8 Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Pengenalan Destinasi dan Pasar Pariwisata Indonesia 4.9 Meningkatnya Kualitas Perencanaan, Pemantauan dan Evaluasi Program Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata ii

5 DAFTAR ISI 4.10 Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Direktorat Jenderal Pemasaran Halaman 4.11 Meningkatnya Kualitas Organisasi Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata Meningkatnya Kualitas Sumber Daya manusia Pada Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata BAB V PENUTUP 125 LAMPIRAN 1 Formulir Rencana Strategis ( Formulir RS ) LAMPIRAN 2 Formulir Penetapan Kinerja ( Formulir PK ) iii

6 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Target Meningkatnya Jumlah Pergerakan Wisnus, Rata rata Pengeluaran Wisnus dan Jumlah Pengeluaran Wisnus Halaman 15 Tabel 2.2 Target Wisman, Jumlah Devisa, dan Jumlah Pengeluaran Wisman 16 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5 TUJUAN 1 : Peningkatan Kontribusi Kepariwisataan Terhadap PDB Nasional TUJUAN 2 : Peningkatan Kuantitas Wisman Ke Indonesia dan Perjalanan Wisnus TUJUAN 3 : Peningkatan Efektifitas dan Efisiensi Pemasaran Pariwisata di Dalam dan Luar Negeri Tabel 2.6 TUJUAN 4 : Peningkatan Diversifikasi Pasar Wisman 17 Tabel 2.7 Tabel 2.8 Tabel 2.9 Tabel 2.10 Tabel 2.11 TUJUAN 5 : Peningkatan Layanan Informasi dan Analisa Pasar Wisata Indonesia TUJUAN 6 : Peningkatan Kualitas Kinerja Organisasi Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata TUJUAN 7 : Peningkatan Kualitas SDM Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata Sasaran Strategis, Program / Kegiatan, Indikator Kinerja dan Target Kinerja Tahun 2013 Alokasi Anggaran Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata Tahun Anggaran 2014 Tabel 3.1 Target Wisman Tahun Tabel 3.2 Tabel 3.3 Indikator Keberhasilan Sasaran Kontribusi Kepariwisataan Terhadap PDB Nasional Indikator Keberhasilan Sasaran Jumlah Wisman ke Indonesia dan Perjalanan Wisnus Tabel 3.4 Perkembangan Wisatawan Nusantara 53 Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 3.7 Tabel 3.8 Indikator Keberhasilan Sasaran Meningkatnya Efektifitas dan Efisiensi Pemasaran Pariwisata di Dalam dan Luar Negeri Indikator Keberhasilan Sasaran Meningkatnya Efektifitas dan Efisiensi Promosi Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus Indikator Keberhasilan Sasaran Menurunnya Rasio Konsentrasi Pasar Wisatawan mancanegara ke Indonesia Indikator Keberhasilan Sasaran Terciptanya Operasionalisasi Visit indonesia Tourism Officer (VITO) iv

7 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.9 Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) 96 Tabel 3.10 Tabel 3.11 Tabel 3.12 Tabel 3.13 Tabel 3.14 Indikator Keberhasilan Sasaran Peningkatan Kualitas Publikasi, Komunikasi dan Layanan Informasi Pariwisata Indonesia Indikator Keberhasilan Sasaran Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Pengenalan Destinasi dan Data Pasar Pariwisata Indonesia Indikator Keberhasilan Sasaran Peningkatan Kualitas Perencanaan, Pemantauan dan Evaluasi Program Ditjen PP Indikator Keberhasilan Sasaran Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Ditjen PP Indikator Keberhasilan Sasaran Meningkatnya Kualitas Organisasi Ditjen PP Tabel 3.15 Indikator Keberhasilan Sasaran Peningkatan Kualitas SDM Ditjen PP 106 Tabel 3.16 Realisasi Anggaran Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata T.A Tabel 4.1 Tabel 4.2 Perbandingan Indikator Keberhasilan Meningkatnya Kontribusi Kepariwisataan Terhadap PDB Nasional Perbandingan Indikator Keberhasilan Sasaran Jumlah Wisman ke Indonesia dan Perjalanan Wisnus Tabel 4.3 Capaian Kunjungan Wisatawan Mancanegara Tabel 4.4 Indikator Keberhasilan Sasaran Wisnus 111 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10 Tabel 4.11 Perbandingan Indikator Keberhasilan Sasaran Meningkatnya Efektifitas dan Efisiensi Pemasaran Pariwisata di Dalam dan Luar Negeri Perbandingan Indikator Keberhasilan Sasaran Meningkatnya Efektifitas dan Efisiensi Promosi Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus Perbandingan indikator Keberhasilan Sasaran Menurunnya Rasio Konsentrasi Pasar Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Perbandingan Indikator Keberhasilan Sasaran Terciptanya Operasionalisasi Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Perbandingan Indikator Keberhasilan Kualitas Publikasi, Komunikasi dan Layanan Informasi Pariwisata Indonesia Perbandingan Indikator Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Pengenalan Destinasi dan Pasar Pariwisata indonesia Perbandingan Indikator Meningkatnya Kualitas Perencanaan, Pemantauan dan Evaluasi Program Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata v

8 DAFTAR TABEL Tabel 4.12 Tabel 4.13 Tabel 4.14 Perbandingan Indikator Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata Perbandingan Indikator Meningkatnya Kualitas Organisasi Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata Perbandingan Indikator Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Manusia Pada Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata Halaman Tabel 5.1 Capaian Kinerja Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata T.A vi

9 DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 3.1 Data Kunjungan Wisatawan Mancanegara 30 DAFTAR GAMBAR vii

10 Halaman Gambar 1.1 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Pemsaran Pariwisata 6 Gambar 2.1 Visi dan Misi Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata 14 viii

11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dinamika ekonomi berbagai kawasan dunia memiliki pengaruh pada perkembangan ekonomi di dalam negeri Indonesia, termasuk ekonomi pariwisata. Gejolak politik, keamanan, ekonomi dapat mempengaruhi ekonomi Internasional dan dapat berakibat baik langsung maupun tidak langsung terhadap dinamika pasar pariwisata di Indonesia. Selain itu, meningkatnya pembangunan dan perekonomian serta jumlah penduduk Indonesia terutama di daerah perkotaan diiringi dengan peningkatan pendapatan keluarga antara lain jumlah wanita bekerja yang semakin banyak, telah mendorong peningkatan perjalanan wisnus, yang didukung dengan perkembangan usaha penerbangan yang memungkinkan mereka untuk melakukan perjalanan antarpulau semakin mudah. Di sisi lain, secara geo-ekonomi dunia berangsur menjadi pasar yang horizontal, dalam fenomena ekonomi tanpa batas negara (borderless), sehingga berbagai perubahan dan persaingan terjadi sangat dinamis. Kondisi ekonomi global dapat mempengaruhi pemain-pemain lokal dan mempengaruhi kondisi pasar pariwisata nusantara maupun pasar mancanegara. Oleh karena itu, dinamika ekonomi global menjadi satu determinan strategis penting yang turut dipertimbangkan dalam rencana strategis pemasaran pariwisata Indonesia. Krisis ekonomi dunia diperkirakan akan memperlambat pertumbuhan GDP di banyak negara. Untuk dapat mengurangi pengeluaran, penduduk berpendapatan menengah ke bawah cenderung memperpendek lama tinggal dan jarak perjalanan wisata. Keadaan ini memperketat persaingan pemasaran pariwisata internasional. Akibatnya untuk menarik wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada tahun 2013 dan untuk mencapai target seperti yang telah ditetapkan dalam Renstra , diperlukan upaya lebih besar dari tahun sebelumnya. Kemajuan dan perubahan teknologi informasi juga berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata yang dalam prakteknya merupakan ekonomi. Sebagai sebuah bidang industri, pariwisata tidak lepas dari perkembangan dinamis dunia bisnis global, baik pengaruh positif atau negatif. Persaingan ini menjadi semakin tajam, baik antar negara, antar destinasi, antar produk dengan melibatkan berbagai kreatifitas dan inovasi. Salah satu dinamika dalam pariwisata adalah, aksesibilitas atau transportasi. Pemain besar dalam industri penerbangan cenderung beraliansi, sementara maskapai secara fenomenal semakin meluas perannya, maka persaingan antara smaller-player airlines pun kian menajam. Dari perspektif 1

12 pemasaran pariwisata, bertambah atau berkurangnya kapasitas penerbangan sangat menentukan peningkatan hasil-hasil pemasaran. Maka selain industri pariwisata harus pro-aktif memenangi persaingan di kancah global, pemerintah daerah yang mempunyai bandara berstatus internasional pun perlu lebih pro-aktif menarik industri penerbangan agar mau menerbangi destinasi daerah yang bersangkutan. Penambahan kapasitas penerbangan dapat menentukan peningkatan jumlah wisatawan, terutama dari luar negeri, selain di dalam negeri sendiri. Peningkatan jumlah kursi penerbangan langsung dari pasar luar negeri tahun 2013 sekitar 3% masih perlu ditingkatkan untuk mencapai target jumlah 8,6 juta wisman tahun 2013 dan 10 juta wisman tahun Perbaikan kondisi sosial, ekonomi, kebudayaan dan politik memiliki pengaruh yang dinamis dalam praktis pemasaran pariwisata. Penerapan sistem desentralisasi pemerintahan di era otonomi daerah turut mendorong munculnya paradigma baru dalam pemasaran pariwisata. Perubahan ini dimunculkan oleh rangkaian Undang-Undang yang lebih populer di masyarakat sebagai Undang- Undang Otonomi Daerah, yang terdiri atas UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, disusul dengan Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom. Undang-undang otonomi daerah ini memberikan kewenangan pada daerah untuk mengatur dan mengurus kepentingan daerah, menggali berbagai potensi yang ada, baik yang terkait sumberdaya alam, sumberdaya budaya, sumberdaya manusia, dan pengembangan sumber daya buatan. Pengelolaan sumberdaya ini diarahkan sedemikian rupa sehingga daerah mampu secara mandiri menggali sumber keuangan dan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Berbeda dengan era sebelumnya, dimana pemerintah pusat ikut serta sebagai eksekutor berbagai program, di era sekarang pemerintah pusat lebih bertindak sebagai penyedia kebijakan (regulator), penyedia layanan (fasilitator), sebagai inisiator untuk membangun citra pariwisata Indonesia (country image building), dan sebagai katalisator dalam mempercepat pembangunan daerah. Pemangku kepentingan dalam dunia pariwisata merupakan perpaduan kemitraan antara sektor pemerintah dengan sektor swasta, yang dalam pola penerapan strategisnya juga melibatkan dan tergantung pada partisipasi masyarakat, baik berupa Lembaga Keagamaan, Lembaga Adat, Organisasi Swadaya Masyarakat, dan organisasi nirlaba masyarakat. Pemangku kepentingan ini akan lebih berkembang pesat sejalan dengan perkembangan teknologi informasi ditandai dengan munculnya berbagai komunitas sosial-masyarakat pada wilayah yang lebih luas tanpa batas negara (borderless). Masyarakat era sekarang mewujudkan peran masing-masing antara lain melalui kelompokkelompok yang membentuk komunitas, mulai dari yang berbasis kedaerahan, suku bangsa, seni budaya, olahraga, professi sampai penggemar wisata minat khusus. Komunitas-komunitas tersebut, di dalam negeri dan di mancanegara, semakin sering mengadakan pertemuan-pertemuan berkala, dan semakin banyak yang melaksanakan pertemuan berpindah-pindah lokasi, sehingga menjadi wisata. 2

13 Mobilitas masyarakat maupun individu telah dan kian kuat yang terbangun oleh komunikasi nirkabel dan internet. Komunikasi on-line telah banyak mendorong perjalanan individual, pertemuan-pertemuan tatap muka maupun melalui dunia maya. Para netter, blogger, pemilik website, facebook, twitter, penyelenggara maupun pengguna media sosial di internet dan pengguna mobile phone yang sangat sederhana pun, berperan menyebar luaskan informasi dan pengalaman perjalanan atau wisata dengan kecepatan tinggi sehingga menimbulkan dampak pengenalan produk wisata Indonesia yang pada gilirannya akan simultan tercipta kesadaran dan keinginan masyarakat dalam dan luar negeri untuk melakukan perjalanan wisata ke daya tarik wisata budaya, alam dan buatan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. 1.2 GAMBARAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PEMASARAN PARIWISATA Dengan terbentuknya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan nomenklatur Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata secara resmi pada tanggal 21 Desember 2011 berdasarkan Perpres No.92/2011 membawa pengharapan yang besar kepada kemajuan Kepariwisataan dan juga Ekonomi Kreatif di Tanah Air. Sejalan dengan hal tersebut, pada Tahun 2014 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menetapkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 9,3 juta orang dan 254 juta perjalanan wisatawan nusantara. Untuk menyukseskan hal tersebut Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata telah menyelenggarakan berbagai even baik di dalam maupun di luar negeri dengan Grand Strategy yang mengarah kepada kebijakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terhadap pengembangan kepariwisataan yang berfokus kepada 7 minat khusus, dengan pengembangan destinasi yang ditujukan kepada 16 KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) untuk menarik 16 fokus target pasar utama. Berdasarkan data penghitungan terhadap realisasi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang dikeluarkan Pusdatin Kementerian Pariwisata dan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan Kepariwisataan Indonesia pada Tahun 2014 mendapatkan hasil yang memuaskan, dapat diketahui bahwa realisasi jumlah kunjungan pada tahun 2014 mencapai orang, atau meningkat sebesar 7,19% dibandingkan dengan posisi yang sama di Tahun 2013 yaitu sebesar orang. Dengan perhitungan tersebut maka target jumlah kunjungan wisatawan mancanegara Tahun 2014 sebesar 9,4 juta orang dipastikan tercapai. Keberhasilan pada Tahun 2014 ini tidak luput dari kerjasama dari semua pihak / para pelaku pariwisata Indonesia dan juga dari pelaksanaan program-program pemasaran pariwisata yang telah dijalankan yang terangkum dalam buku Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2014 ini. Tantangan pembangunan sektor kepariwisataan dalam RPJPN Tahun yang akan dihadapi adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan berkualitas secara berkelanjutan untuk mewujudkan secara nyata sektor pariwisata mampu meningkatkan kesejahteraan sekaligus mengurangi ketertinggalan dari bangsa-bangsa lain yang 3

14 lebih maju. Tantangan tersebut dihadapkan pada situasi persaingan pengembangan pariwisata antarnegara yang makin runcing akibat makin pesat dan meluasnya proses globalisasi. Berdasarkan atas kondisi umum dan tantangan pembangunan pariwisata jangka panjang tersebut di atas, maka untuk jangka waktu tahun terdapat permasalahan sebagai berikut : Pembangunan kepariwisataan sampai saat ini, walaupun telah menunjukkan kinerja yang membaik, namun masih belum mampu mendorong upaya mewujudkan perekonomian yang tangguh dan mensejahterakan rakyat yang tercermin dari semakin menurunnya kontribusi pariwisata terhadap penerimaam PDB dan penyerapan tenaga kerja pada tahun 2007 dibandingkan dengan kondisinya pada tahun Oleh karenanya, tantangan pembangunan kepariwisataan tahun adalah meningkatkan kontribusi pariwisata dalam penerimaan PDB dan penyerapan tenaga kerja, dan pemerataan pembangunan serta meningkatkan penerimaan devisa. Secara eksternal, tantangan tersebut dihadapkan pada semakin ketatnya persaingan antarnegara dalam menciptakan destinasi pariwisata yang mampu mendatangkan wisatawan dan investor, serta semakin pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Secara internal, tantangan pembangunan kepariwisataan dihadapkan pada situasi belum optimalnya pengembangan industri terutama pada beberapa aspek, yang pertama adalah kurangnya sarana dan prasarana yang berkaitan dengan kepariwisataan, rendahnya kuantitas SDM pariwisata dan kesadaran masyarakat setempat, rendahnya kesiapan teknologi komunikasi dan informasi, kebijakan dan peraturan kepariwisataan yang tidak terintegrasi, dan rendahnya nilai investasi kepariwisataan, yang kedua adalah kurangnya perluasan dan penetrasi pasar wisata di dalam dan luar negeri, terutama akibat terbatasnaya sistem informasi kepariwisataan, strategi perluasan dan penetrasi pasar wisata yang belum matang, dan kurangnya sarana promosi pariwisata, yang ketiga adalah, lemahnya kelembagaan, terutama kurangnya koordinasi antar pemerintah pusat, antar pemerintah dengan daerah, swasta dan masyarakat sehingga menghambat investasi kepariwisataan dilokasi destinasi pariwisata. Dan yang terakhir adalah rendahnya kualitas SDM pariwisata dan kesiapan masyarakat, dimana: SDM aparatur masih perlu diberikan peningkatan kompetensi, baik peningkatan kompetensi teknis, kompetensi generik, maupun jenjang strata pendidikan; SDM industri masih bermasalah dalam hal kualitas kompetensi; dan masyarakat belum menjadi pelaku utama uasaha pariwisata di daerah setempat, dan belum cukup aktif dalam mendukung penciptaan keamanan, ketertiban, dan kebersihan lingkungan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NOMOR : PM.35/UM.001/MPEK/2012, tentang Rencana Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang pemasaran. 4

15 Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata dipimpin oleh seorang Direktur Jenderal yang berada di bawah dan bertanggung kepada Menteri. Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata terdiri atas 6 Eselon II yaitu : 1. Sekretariat Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata; 2. Direktorat Pengembangan Pasar dan Informasi Pariwisata; 3. Direktorat Promosi Pariwisata Luar Negeri; 4. Direktorat Promosi Pariwisata Dalam Negeri; 5. Direktorat Pencitraan Pariwisata; 6. Direktorat Promosi Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus. 5

16 GAMBAR 1.1 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata DIREKTUR JENDERAL PEMASARAN PARIWISATA Dra. ESTHY REKO ASTUTI, M.Si NIP (IV/c) SEKDITJEN PEMASARAN PARIWISATA Dra. NI WAYAN GIRI ADNYANI, M,Si NIP (IV/d) DIREKTUR PENGEMBANGAN PASAR DAN INFORMASI PARIWISATA DIREKTUR PROMOSI PARIWISATA DALAM NEGERI DIREKTUR PROMOSI PARIWISATA LUAR NEGERI DIREKTUR PENCITRAAN PARIWISATA DIREKTUR PROMOSI KONVENSI, INSENTIF, EVEN DAN MINAT KHUSUS Dra. FRANSESCA NINA SOEMITRO NIP (IV/b) TAZBIR SH.M.Hum Nip (IV/d) NIA NISCAYA, SH, MBA NIP : (IV/c) 6 Dra. RATNA SURANTI, MA NIP (IV/b) Ir. RIZKY HANDAYANI M.MBTM NIP (IV/b)

17 1.3 PERAN DAN FUNGSI DIREKTORAT JENDERAL PEMASARAN PARIWISATA Pembangunan kepariwisataan mempunyai fungsi strategis dalam meningkatkan penyerapan tenaga kerja, mendorong pemerataan kesempatan berusaha, mendorong pemerataan pembangunan nasional, dan memberikan kontribusi dalam penerimaan devisa negara yang dihasilkan dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), serta berperan dalam mengentaskan kemiskinan melalui penciptaan lapangan kerja khususnya lapangan pekerjaan yang terkait dengan sektor kepariwisataan. Disamping itu, besarnya jumlah penduduk Indonesia merupakan potensi yang harus dikembangkan untuk mendorong peningkatan perjalanan wisatawan nusantara sekaligus sebagai media untuk memupuk rasa cinta tanah air serta mengurangi kebocoran devisa ke luar negeri (perjalanan penduduk Indonesia berwisata ke luar negeri). Sejalan dengan eskalasi persaingan antar destinasi kepariwisataan yang berlangsung tidak saja untuk lingkup kawasan regional Asia-Pasifik tetapi juga diberbagai kawasan dunia, maka keberadaan strategi pemasaran diindikasikan menjadi salah satu faktor persaingan sebuah negara/destinasi. Terkait dengan kondisi tersebut, Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata diharapkan dapat memberikan kontribusi penting dalam program kepariwisataan nasional, sehingga pada akhirnya diharapkan tidak saja akan meningkatkan daya saing, tetapi juga berdampak terhadap jumlah kunjungan dan pendapatan nasional. Salah satu kontribusi yang dapat diberikan oleh Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata adalah bagaimana ikut mempercepat proses pemulihan perekonomian nasional melalui berbagai program pemasaran pariwisata yang mampu meningkatkan arus kunjungan wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara yang berdampak kepada peningkatan riil perekonomian seperti transportasi, industri hotel dan akomodasi, industri restoran dan makanan, serta industri kerajinan rakyat yang dapat berputar lebih cepat. Kontribusi tersebut akan memberikan dampak positif yang berhubungan dengan kesejahteraan rakyat, yakni dapat mengembangkan dan memperkuat perekonomian berbasis kerakyatan, terutama untuk masyarakat yang berada di sekitar obyek wisata. Di samping itu pembangunan dan pengembangan obyek wisata akan mendorong tumbuhnya industri kerajinan tangan khas daerah, tumbuhnya industri makanan tradisional dan tumbuhnya industri akomodasi yang seluruhnya dikelola oleh masyarakat sekitar. Dengan demikian perekonomian berbasis kerakyatan dapat tumbuh dan berkembang berdampingan dengan perekonomian padat modal yang berskala nasional/internasional. 7

18 1.3.1 MAKSUD DAN TUJUAN LAKIP Tahun 2014 ini disusun berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang telah diperbaharui dengan PP No 8 Tahun 2006 tentang Keuangan Negara yang Terintegrasi. Penyusunannya berpedoman kepada Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. dan Permenpan dan RB no. 29 tahun 2010 tentang pedoman penyusunan penetapan kinerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Pelaporan kinerja melalui LAKIP Tahun 2014 ini dimaksudkan untuk menginformasikan capaian kinerja Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata baik keberhasilan dan/atau kegagalan selama tahun anggaran 2014, dan sebagai LAKIP kedua dari periode Renstra dikaitkan juga dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra Penyusunan LAKIP bertujuan sebagai media pertanggungjawaban dan juga menjadi media evaluasi untuk menilai kinerja. Sebagai media pertanggungjawaban, Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata mempertanggungjawabkan dan menjelaskan keberhasilan dan kegagalan capaian kinerja selama tahun Sebagai bahan evaluasi untuk menilai kinerja, LAKIP Tahun 2014 dijadikan sebagai sarana evaluasi capaian kinerja oleh manajemen Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata bagi upaya-upaya perbaikan kinerja di masa datang. Untuk setiap masalah yang ditemukan, Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata merumuskan strategi pemecahannya untuk meningkatkan capaian kinerja di masa yang akan datang SISTEMATIKA PENULISAN LAKIP TAHUN 2014 LAKIP Tahun 2013 Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata ini menginformasikan capaian kinerja selama tahun anggaran Realisasi kinerja (performance results) 2014 tersebut dibandingkan dengan rencana Kinerja (performance plan) 2014 dan akan menghasilkan perbedaan kinerja (performance gap). Evaluasi dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya perbedaan maupun strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan. Sistematika penyajian LAKIP Tahun 2014 Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata dapat diilustrasikan sebagai berikut: 8

19 BAB I : Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas profil Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata dan menjabarkan maksud dan tujuan penyusunan LAKIP Tahun BAB II : Perencanaan dan Perjanjian Kinerja menjelaskan muatan Renstra Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata periode , perjanjian kinerja dan anggaran BAB III : Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan analisis capaian kinerja Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata dikaitkan dengan capaian sasaran strategis untuk tahun BAB IV : Akuntabilitas Kinerja Tahun , Menggambarkan perbandingan capaian kinerja Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata tahun BAB V : Penutup, menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari LAKIP Tahun 2014 dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa datang. 9

20 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 2.1 RENCANA STRATEGIS Rencana strategis (Renstra) Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata merupakan dokumen yang berisi suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama tahun 2012 sampai dengan tahun Proses tersebut dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Renstra ini memuat visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, dan program serta ukuran (indikator) keberhasilan dan/atau kegagalan dalam pelaksanaannya. Kebijakan pembangunan kepariwisataan tahun diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, dengan tetap memperhatikan asas manfaat kekeluargaan, adil dan merata, keseimbangan, kemandirian, kelestarian, partisipasi masyarakat, berkelanjutan, demokratis, kesetaraan, dan kesatuan serta berpegang pada prinsipprinsip pembangunan berkelanjutan dan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Pada Buku II RPJMN , khusus Bab III: Ekonomi, Strategi pembangunan kepariwisataan yang merupakan salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari prioritas peningkatan ekspor adalah sebagai berikut : a. Mengembangkan industri pariwisata dengan menciptakan iklim yang kondusif bagi pertumbuhan investasi dan peluang usaha yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja ; b. Mengembangkan destinasi pariwisata dengan mendorong perbaikan dan peningkatan kualitas jaringan prasarana dan sarana pendukung pariwisata, melakukan konsolidasi akses transportasi mancanegara dan dalam negeri, terutama ke sepuluh tujuan pariwisata Indonesia, dan mengembangkan kawasan strategis dan daya tarik pariwisata berbasis wisata bahari, alam, dan budaya di luar Jawa dan Bali, termasuk industri kreatif, serta mengembangkan desa wisata melalui PNPM Mandiri ; c. Mengembangkan pemasaran dan promosi pariwisata dengan meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara sebesar 20 (dua puluh) persen secara bertahap dalam 5 (lima) tahun dan mempromosikan ke 10 (sepuluh) tujuan pariwisata Indonesia melalui saluran pemasaran dan pengiklanan yang kreatif dan efektif, serta menguatkan strategi pemasaran dan promosi pariwisata terpadu berbasis teknologi informasi dan komunikasi, dan responsif terhadap pasar ; 10

21 d. Mengembangkan sumber daya pariwisata dengan strategi meningkatkan kapasitas pemerintah dan pemangku kepentingan pariwisata lokal untuk mencapai tingkat mutu pelayanan dan hospitality management yang kompetitif di kawasan Asia, dan menigkatkan kualitas penelitian dan pengembangan kepariwisataan. Strategi tersebut di atas didukung oleh peningkatan koordinasi lintas sektor pada tataran kebijakan, program, dan kepariwisataan, terutama di bidang (a) pelayanan kepabeanan keimigrasian, dan karantina; (b) keamanan dan ketertiban; (c) prasarana umum yang mencakup jalan, air bersih, listrik, telekomunikasi dan kesehatan lingkungan; (d) transportasi darat, laut, dan udara; dan (e) bidang promosi dan kerjasama luar negeri; serta koordinasi dan kerjasama dengan pemerintah daerah, swasta dan masyarakat. Berdasarkan strategi dan arah kebijakan pembangunan tersebut, fokus prioritas dan prioritas kepariwisataan dalam RPJMN adalah sebagai berikut : 1) Fokus Prioritas Pengembangan Industri Pariwisata, yang didukung oleh prioritas : 1. Pengembangan Usaha, Industri, dan Investasi Pariwisata dan 2. Pengembangan Wisata Konvensi, Insentif, Even, dan Minat Khusus 2) Fokus Prioritas Pengembangan Tujuan Pariwisata yang didukung oleh prioritas : 1. Pengembangan Daya Tarik Pariwisata ; 2. Pemberdayaan Masyarakat di Tujuan Pariwisata ; 3. Peningkatan PNPM Mandiri Bidang Pariwisata dan 4. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Pengembangan Tujuan Pariwisata. 3) Fokus Prioritas Pengembangan Pemasaran dan Promosi Pariwisata, yang didukung oleh prioritas : 1. Peningkatan Promosi Pariwisata Luar Negeri ; 2. Peningkatan Promosi Pariwisata Dalam Negeri ; 3. Pengembangan Pasar dan Informasi Pariwisata ; 4. Peningkatan Pencitraan Indonesia ; 5. Peningkatan Promosi Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus (KIE dan MK) dan 6. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata. 4) Fokus Prioritas Pengembangan Sumber Daya Pariwisata, yang didukung oleh prioritas : 1. Pengembangan SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ; 2. Pengembangan Kompetensi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ; 3. Penelitian dan Pengembangan Bidang Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif ; 4. Pengembangan Pendidikan Tinggi Bidang Pariwisata. 11

22 Di bidang pembangunan pariwisata, potensi dan peranannya sebagai salah satu sektor penghasil devisa utama senantiasa terus ditingkatkan. Jumlah perolehan devisa ditentukan oleh jumlah kunjungan, pengeluaran, dan lama kunjungan wisatawan mancanegara di Indonesia, maka salah satu sasaran keberhasilan pengembangan pariwisata, sebagai sumber devisa dinilai dari unsur yaitu : 1. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (foreign tourist); 2. Pengeluaran wisatawan mancanegara (foreign tourist expenditures) per wisatawan, per hari, dan per kunjungan; 3. Lama tinggal wisatawan mancanegara (foreign tourist length of stay). Dengan mengacu kepada berbagai kondisi tersebut di atas, pembangunan kepariwisataan Indonesia dapat dijabarkan ke dalam berbagai langkah yang memerlukan keterpaduan seluruh pihak. Langkah strategis untuk pengembangan Kepariwisataan nasional adalah menginventarisasi, mendokumentasi, dan merekam semua aset kebudayaan nasional dan serta mempromosikannya. Langkah strategis dalam pengembangan kepariwisataan nasional adalah meningkatkan citra Indonesia di dunia internasional, mempermudah pergerakan wisatawan menuju dan selama berada di Indonesia, mengembangkan destinasi baru di luar pulau Jawa dan Bali, mengembangkan wisata yang potensial, serta menumbuhkembangkan pariwisata nusantara. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai salah satu pelaku (stakeholders) pembangunan kepariwisataan nasional berdasarkan tugas dan fungsi serta struktur organisasi yang dimiliki telah menyusun rencana strategis kepariwisataan Indonesia tahun yang terdiri atas Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program dalam rangka pembangunan kepariwisataan nasional sebagaimana tercantum dalam RPJMN Penetapan Rencana Strategis dalam bentuk dokumen pengembangan pemasaran pariwisata tersebut diharapkan dapat menjadi arahan strategis dalam upaya meningkatkan akselerasi kunjungan pasar utama maupun pasar potensial (emerging market) ke Indonesia maupun dalam kerangka peningkatan daya saing kepariwisataan Indonesia terhadap negara-negara kompetitornya. Dalam hal ini, terdapat sejumlah variabel penentu yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan langkah-langkah pengembangan pemasaran pariwisata, meliputi antara lain sebagai berikut: 1. Isu keamanan dan keselamatan (safety and security); 2. Citra dan branding yang relevan; 3. Bali and beyond, yang terkait dengan posisi atau faktor Bali yang diharapkan dapat menjadi titik distribusi destinasi-destinasi pariwisata di Indonesia lainnya; 4. Perwakilan pariwisata Indonesia pada negara-negara pasar strategis beserta program promosinya; 5. Kebijakan VoA dan pelayanannya dalam kaitannya dengan kemudahan kunjungan wisatawan ke Indonesia; 12

23 6. Aksesibilitas udara dan perkembangan maskapai penerbangan yang beroperasi; 7. Kemitraan strategis antar berbagai sektor dan komitmen dalam upaya mendorong akselerasi pembangunan pariwisata. Upaya membangun kepariwisataan nasional yang memiliki daya saing dan daya penetrasi yang kuat dalam memenangkan persaingan kepariwisataan global tidak dapat dilakukan apabila tidak didukung kebijakan yang mampu mengakomodasikan berbagai peluang dan tantangan, serta memberikan arahan strategis bagi pengembangan pemasaran kepariwisataan Indonesia PELUANG DAN TANTANGAN Sebagai bagian dari mata rantai pembangunan nasional yang menyeluruh, maupun sebagai suatu mata rantai ekonomi dan sosial, pariwisata, secara objektif memiliki berbagai kekuatan dan potensi untuk menciptakan peluang bagi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi dan masyarakat. Proses ini berhadapan dengan tantangan dan tuntutan situasi yang cenderung selalu berubah dan berkembang. Pemetaan potensi pasar secara terus-menerus dan potensi destinasi serta produk minat khusus merupakan dasar yang penting untuk secara positif mengantisipasi, menanggapi dan menciptakan berbagai peluang pemasaran pariwisata. Peluang tumbuh dan berkembangnya pasar wisata pada dasarnya berkaitan langsung dengan situasi dan kondisi objektif pertumbuhan dan perkembangan ekonomi secara keseluruhan. Setiap tingkat pertumbuhan ekonomi yang meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya beli, akan mendorong peningkatan jumlah orang yang berwisata, maupun meningkatkan jumlah perjalanan wisatawan. Namun di samping kondisi objektif yang berpengaruh, untuk mengembangankan kepapariwisatan di Indonesia dapat dilakukan upaya-upaya promosi yang secara subjektif akan mendorong pergerakan wisnus dan wisman. Pemetaan potensi pasar secara terus-menerus pun merupakan dasar yang penting untuk secara positif mengantisipasi, menanggapi dan menciptakan berbagai peluang pemasaran kepariwisataan Indonesia. 13

24 2.1.2 VISI, MISI DAN TUJUAN VISI MISI Terwujudnya Pemasaran Pariwisata yang Efisien dan Efektif untuk Mendukung Citra Indonesia 1) Meningkatkan pencitraan pariwisata Indonesia 2) Meningkatkan kontribusi ekonomi melalui peningkatan kualitas dan kuantitas wisnus dan wisman 3) Menciptakan tata pemerintahan yang responsif, transparan dan akuntabel di Ditjen Pemasaran Pariwisata. GAMBAR 2.1 VISI DAN MISI DITJEN. PEMASARAN PARIWISATA 14

25 TUJUAN Berdasarkan potensi dan permasalahan yang akan dihadapi oleh Direktorat Jenderal Pemasaran dan dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi maka dapat dijabarkan tujuan yang akan dicapai oleh Direktorat Jenderal Pemasaran. Tujuan pelaksanaan program Pemasaran Pariwisata adalah untuk : 1) Peningkatan kontribusi kepariwisataan terhadap PDB Nasional ; 2) Peningkatan kuantitas wisman ke Indonesia dan Perjalanan Wisnus ; 3) Peningkatan Efektifitas dan Efisiensi Pemasaran Pariwisata di dalam dan luar negeri ; 4) Peningkatan diversifikasi pasar wisatawan mancanegara ; 5) Peningkatan layanan informasi dan analisa pasar wisata Indonesia ; 6) Peningkatan kualitas kinerja organisasi Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata ; 7) Peningkatan kualitas SDM Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata. Upaya membangun kepariwisataan nasional yang memiliki daya saing dan daya penetrasi yang kuat dalam memenangkan persaingan kepariwisataan global tidak dapat dilakukan apabila tidak didukung kebijakan yang mampu mengakomodasikan berbagai tuntutan dan tantangan di atas, serta memberikan arahan strategis bagi pengembangan pemasaran kepariwisataan Indonesia. Target Wisatawan Nusantara dan Mancanegara ditargetkan secara kuantitatif dalam kurun waktu adalah sebagai berikut: 1. Meningkatnya perjalanan wisatawan nusantara terlihat pada tabel berikut : TABEL 2.1 TARGET MENINGKATNYA JUMLAH PERGERAKAN WISNUS, RATA RATA PENGELUARAN WISNUS DAN JUMLAH PENGELUARAN WISNUS Tahun Jumlah Perjalanan Wisatawan Nusantara (perjalanan) Rata rata Pengeluaran Wisatawan Nusantara (Ribu Rp) Jumlah Pengeluaran Wisatawan Nusantara (Triliyun Rp) Rp Rp 138, Rp Rp 154, Rp Rp 171, Rp Rp 180, Rp Rp 207,00 2. Jumlah pengeluaran wisnus pada akhir tahun 2014 diharapkan menjadi Rp 207,00 triliun. 3. Target wisman, penerimaan devisa dan pengeluaran wisman periode adalah sebagai berikut : 15

26 Tahun TABEL 2.2 TARGET WISMAN, JUMLAH DEVISA DAN JUMLAH PENGELUARAN WISMAN Target Wisatawan Mancanegara (Orang) Jumlah Penerimaan Devisa (USD Miliyar) Jumlah Pengeluaran Wisatawan Mancanegara (USD) Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata menetapkan tujuan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis. Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Sasaran-sasaran strategis Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata yang merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategis dirumuskan untuk masing-masing tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu satu tahun. Untuk mencapai tujuan dan sasaran dirumuskan strategi yang dijabarkan ke dalam kebijakankebijakan dan program-program. Tujuan, sasaran, kebijakan, dan program yang ditetapkan dapat diuraikan dalam tabel berikut : TABEL 2.3 TUJUAN 1 : PENINGKATAN KONTRIBUSI KEPARIWISATAAN TERHADAP PDB NASIONAL Sasaran Meningkatnya kontribusi kepariwisataan terhadap PDB Nasional Kebijakan - Penguatan sinergitas dan keterpaduan pemasaran dan promosi antar instansi pemerintah - Penguatan sinergitas dan keterpaduan pemasaran dan promosi antar instansi pemerintah dengan dunia usaha dan masyarakat Strategi Program Peningkatan Pengembangan Pasar dan Informasi Pariwisata 16

27 Sasaran Meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia dan perjalanan wisatawan nusantara TABEL 2.4 TUJUAN 2 : PENINGKATAN KUANTITAS WISMAN KE INDONESIA DAN PERJALANAN WISNUS Kebijakan Meningkatkan upaya-upaya pemasaran dan promosi pariwisata di luar negeri dengan peran serta aktif seluruh stakeholders dalam mempromosikan Wonderful Indonesia Strategi Program Peningkatan Promosi Pariwisata ke Luar Negeri Peningkatan Promosi Pariwisata ke Dalam Negeri TABEL 2.5 TUJUAN 3 : PENINGKATAN EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PEMASARAN PARIWISATA DI DALAM DAN LUAR NEGERI Sasaran - Meningkatnya efektivitas dan efisiensi promosi pariwisata di dalam dan luar negeri - Meningkatnya efektivitas dan efisiensi promosi Konvensi, Intensif, Even dan Minat Khusus. Kebijakan - Meningkatkan upayaupaya pemasaran dan promosi pariwisata di luar negeri dengan peran serta aktif seluruh stakeholders dalam mempromosikan Wonderful Indonesia - Meningkatkan kemampuan promosi pariwisata daerah melalui kebijakan pemasaran dan promosi pariwisata daerah Strategi Program - Peningkatan Pencitraan Indonesia - Peningkatan Promosi Pariwisata Luar Negeri - Peningkatan Promosi Pariwisata Dalam Negeri - Peningkatan Promosi Konvensi, Intensif, Even dan Minat Khusus Sasaran Menurunnya rasio konsentrasi pasar wisatawan mancanegara ke Indonesia TABEL 2.6 TUJUAN 4 : PENINGKATAN DIVERSIFIKASI PASAR WISMAN Kebijakan Meningkatkan kualitas informasi pasar wisata dalam rangka mengembangkan fokus pasar wisman dan wisnus Strategi Program Peningkatan Promosi Pariwisata Luar Negeri 17

28 TABEL 2.7 TUJUAN 5 : PENINGKATAN LAYANAN INFORMASI DAN ANALISA PASAR WISATA INDONESIA Sasaran - Terciptanya operasionalisasi Visit Indonesia Tourism Officerrs (VITO) - Meningkatnya kualitas publikasi, komunikasi dan layanan informasi pariwisata Indonesia - Meningkatnya kuantitas dan kualitas pengenalan destinasi dan data pasar pariwisata Indonesia Kebijakan Mengoptimalkan pelaksanaa pemasaran dan promosi Tourism Trade Investment (TTI) di 16 pasar utama pariwisata Mengoptimalkan peran perwakilan indonesia di luar negeri di 16 pasar utama pariwisata Strategi Program Peningkatan Promosi Pariwisata Luar Negeri Peningkatan Pengembangan Pasar dan Informasi Pariwisata Sasaran - Meningkatnya kualitas perencanaan, pemantauan dan evaluasi program Ditjen PP - Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan Ditjen PP - Meningkatnya kualitas organisasi Ditjen PP TABEL 2.8 TUJUAN 6 : PENINGKATAN KUALITAS KINERJA ORGANISASI Kebijakan Penguatan Reformasi Birokrasi Strategi Program Peningkatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen PP TABEL 2.9 TUJUAN 7 : PENINGKATAN KUALITAS SDM Strategi Sasaran Kebijakan Program Meningkatnya kualitas SDM Ditjen Pemasaran Pariwisata Penguatan Reformasi Birokrasi Peningkatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen PP 18

29 2.2 PENETAPAN / PERJANJIAN KERJA Sebagai penjabaran lebih lanjut dari Renstra , disusun suatu Rencana Kinerja (Performance Plan) Tahun Rencana kinerja ini merupakan hasil dari proses penetapan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan, dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategis. Indikator Kinerja Utama (IKU) telah ditetapkan sebagai indikator kinerja keberhasilan Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: PM.105/HK.001/MKP/2011 tentang Indikator Kinerja Utama Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Di dalam rencana kinerja ditetapkan target kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada, yaitu pada tingkat sasaran dan. Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan terdapat dalam rencana kinerja dan menjadi tolok ukur utama keberhasilan Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata. Penyusunan rencana kinerja ini dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran. Setelah anggaran 2014 ditetapkan, maka disusunlah Penetapan Kinerja 2014 yang merupakan komitmen bagi Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata untuk mencapainya dalam tahun tersebut. Sasaran strategis tahun 2014, indikator kinerja dan target kinerja disajikan pada tabel berikut : (Rincian Penetapan Kinerja Tahun 2014 lihat lampiran Formulir PK). TABEL 2.10 SASARAN STRATEGIS, PROGRAM/KEGIATAN, INDIKATOR KINER JA DAN TARGET KINERJA TAHUN 2014 No Sasaran Strategis Program/Kegiatan Indikator Kinerja 1 Meningkatnya kontribusi kepariwisataan terhadap PDB nasional Peningkatan Pengembangan Pasar dan Informasi Pariwisata Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB nasional (IKU) Target ,25 persentase 2 Meningkatnya kuantitas wisman ke Indonesia dan perjalanan wisnus - Peningkatan Promosi Pariwisata Dalam Negeri - Peningkatan Promosi Pariwisata Luar Negeri Jumlah perjalanan wisatawan nusantara (IKU) Jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia (IKU) Jumlah partisipasi pada Bursa Pariwisata internasional 255 juta perjalanan 10 juta orang / wisman 53 Jumlah pelaksanaan misi penjualan (Sales Mission) di fokus pasar wisatawan 17 19

30 No Sasaran Strategis Program/Kegiatan Indikator Kinerja 3 Meningkatnya efektivitas dan efisiensi pemasaran pariwisata di dalam dan luar negeri Peningkatan Pencitraan Indonesia Peningkatan Promosi Pariwisata Luar Negeri Peningkatan Promosi Pariwisata Dalam Negeri Peningkatan Promosi Pariwisata Luar Negeri Peningkatan Pengembangan Pasar dan Informasi Pariwisata Peningkatan Promosi Pariwisata Dalam Negeri Jumlah pendukungan penyelenggaraan Festival Indonesia Jumlah penyelenggaraan Perwakilan Promosi Pariwisata Indonesia (Indonesia Tourism Representative Officer) di luar negeri Jumlah partisipasi daerah pada even pariwisata internasional Efektivitas pemasaran dan pencitraan pariwisata (IKU) Jumlah promosi pariwisata luar negeri (IKU) Jumlah promosi pariwisata dalam negeri (IKU) Jumlah transaksi pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di pasar dalam negeri (IKU) Produktivitas investasi pemasaran dalam negeri (IKU) Jumlah transaksi pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di pasar luar negeri (IKU) Produktivitas investasi pemasaran luar negeri (IKU) Tingkat persepsi dunia terhadap citra pariwisata Indonesia (IKU) Jumlah direct promotion di pusat pusat keramaian dan perbelanjaan Target kota / lokasi 11 daerah 4,76 nilai transaksi kali transaksi 595 kali base (x) + 10% persentase 34 20

31 No Sasaran Strategis Program/Kegiatan Indikator Kinerja 4 Meningkatnya efektivitas dan efisiensi pemasaran KIE dan Minat Khusus Peningkatan Promosi Konvensi, Intensif, Even dan Minat Khusus Jumlah penyelenggaraan even pariwisata berskala nasional dan internasional Jumlah pendukungan even seni, budaya dan pariwisata daerah Aktivasi Pusat Informasi Kepariwisataan (Tourism Information Centre) Jumlah penyelenggaraan even pariwisata daerah Jumlah daerah yang dipromosikan sebagai daerah tujuan wisata Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus (IKU) Jumlah promosi even KIE dan Minat Khusus (IKU) Rata-rata jumlah pameran dan eksibisi internasional di Indonesia (IKU) Jumlah bidding dan delegates boosting Konvensi, Insentif dan Minat Khusus Jumlah kerjasama asosiasi minat khusus Jumlah site visit peningkatan Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus Jumlah promosi internasional dan even peningkatan Konvensi, Insentive, Even dan Minat Khusus Jumlah penyelenggaraan even peningkatan Konvensi, Insentive, Even dan Minat Khusus Jumlah pendukungan even peningkatan Konvensi, Insentive, Even dan Minat Khusus Target unit 33 daerah 10 daerah 74 58,

32 No Sasaran Strategis Program/Kegiatan Indikator Kinerja 5 Menurunnya rasio konsentrasi pasar wisatawan mancanegara ke Indonesia 6 Terciptanya operasionalisasi Visit Indonesia Tourism Officer (VITO ) 7 Meningkatnya kualitas publikasi, komunikasi dan layanan informasi pariwisata Indonesia Peningkatan Promosi Pariwisata Luar Negeri Optimalisasi Promosi Pariwisata Luar Negeri Peningkatan Pencitraan Indonesia Peningkatan Pengembangan Pasar dan Informasi Pariwisata Peningkatan Pencitraan Indonesia Jumlah seminar / workshop dan koordinasi bidang Konvensi, insentif, Even dan Minat Khusus Rasio konsentrasi 5 pasar utama asal wisatawan mancanegara ke Indonesia (IKU) Jumlah Visit Indonesia Tourism Officer di mancanegara (IKU) Jumlah publikasi dan Pencitraan Indonesia (IKU) Jumlah newsletter pariwisata Indonesia Jumlah strategi pencitraan pariwisata Indonesia Jumlah publikasi dan pencitraan Indonesia di media cetak Jumlah publikasi dan pencitraan Indonesia di media elektronik dan digital Jumlah publikasi dan pencitraan Indonesia di media ruang Jumlah pembuatan dan pengadaan bahan promosi cetak Jumlah pembuatan dan pengadaan bahan promosi elektronik Target ,5 persentase 15 kota / lokasi 89 media 10,500 eksemplar 8 41 media 36 media 12 media 1,250,000 juta eksemplar 165,000 juta keping 22

33 No Sasaran Strategis Program/Kegiatan Indikator Kinerja 8 Meningkatnya kuantitas dan kualitas pengenalan destinasi dan data pasar pariwisata Indonesia Peningkatan Pengembangan Pasar dan Informasi Pariwisata Peningkatan Pencitraan Indonesia Jumlah informasi mengenai pasar pariwisata Indonesia di dalam dan luar negeri (IKU) Jumlah peserta Widyawisata Pengenalan (Familiarization Trip) (IKU) Jumlah perancangan pemasaran pariwisata dalam dan luar negeri Jumlah pengembangan informasi pasar dalam negeri Jumlah pengembangan informasi pasar luar negeri Jumlah informasi potensi pariwisata daerah Target orang unit 9 Meningkatnya kualitas perencanaan, pemantauan dan evaluasi program Ditjen PP Peningkatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen PP Pencapaian target dan indikator program dan Ditjen PP (IKU) Jumlah layanan perencanaan dan monev 97 persentase 16 Peningkatan Pengembangan Pasar dan Informasi Pariwisata Jumlah dokumen laporan evaluasi pengembangan pasar dan informasi pariwisata 2 Peningkatan Promosi Pariwisata Dalam Negeri Jumlah penyusunan laporan evaluasi dan bimbingan teknis promosi pariwisata dalam negeri 2 Peningkatan Promosi Pariwisata Luar Negeri Jumlah penyusunan laporan evaluasi promosi pariwisata luar negeri 2 Peningkatan Pencitraan Indonesia Jumlah laporan evaluasi peningkatan pencitraan pariwisata Indonesia 4 Peningkatan Promosi Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus Jumlah laporan evaluasi peningkatan konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus 1 23

34 No Sasaran Strategis Program/Kegiatan Indikator Kinerja 10 Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan Ditjen PP 11 Meningkatnya kualitas organisasi Ditjen PP Peningkatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen PP Peningkatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen PP - Peningkatan Pengembangan Pasar dan Informasi Pariwisata - Peningkatan Promosi Pariwisata Luar Negeri - Peningkatan Promosi Pariwisata Dalam Negeri - Peningkatan Pencitraan Indonesia - Peningkatan Promosi Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus Peningkatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen PP Penyerapan anggaran belanja Ditjen PP (IKU) Jumlah layanan bidang keuangan Jumlah NSPK yang dihasilkan Ditjen PP (IKU) Jumlah pengembangan hubungan lembaga pariwisata Jumlah perumusan kebijakan (NSPK) Pengembangan Pasar dan Informasi Pariwisata Jumlah perumusan kebijakan (NSPK) Promosi Pariwisata Luar Negeri Jumlah perumusan kebijakan (NSPK) Promosi Pariwisata Dalam Negeri Jumlah peningkatan kerjasama dan kemitraan pencitraan periwisata Indonesia Jumlah perumusan kebijakan (NSPK) Peningkatan Publikasi Pemasaran dan Pencitraan Pariwisata Indonesia Jumlah perumusan kebijakan (NSPK) Peningkatan Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus Jumlah prosedur operasional standar (SOP) yang dihasilkan Ditjen PP (IKU) Jumlah layanan bidang hukum Jumlah layanan bidang umum dan informasi Target persentase Naskah

35 No Sasaran Strategis Program/Kegiatan Indikator Kinerja 12 Meningkatnya kualitas SDM Ditjen PP Peningkatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen PP Peningkatan Pengembangan Pasar dan Informasi Pariwisata Peningkatan Promosi Pariwisata Luar Negeri Peningkatan Pencitraan Indonesia Peningkatan Promosi Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus Target 2014 Jumlah layanan perkantoran 12 bulan Jumlah penyelenggaraan sarana dan prasarana Jumlah layanan fasilitasi kerjasama Jumlah dukungan pengembangan kebijakan pemasaran dan promosi pariwisata Jumlah SDM Ditjen PP yang difasilitasi untuk peningkatan kemampuan kerja dan pengetahuan terkait pemasaran pariwisata (IKU) Jumlah layanan bidang kepegawaian Jumlah peserta bimbingan teknis pengembangan informasi pasar wisata Jumlah peserta bimbingan teknis promosi pariwisata luar negeri Jumlah peserta bimbingan teknis peningkatan publikasi pemasarandan pencitraan pariwisata Indonesia Jumlah peserta bimbingan teknis peningkatan Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus 12 bulan 2 16 BPPI 100 orang peserta 200 peserta 100 peserta 200 peserta 25

36 2.3 ANGGARAN 2013 Untuk mewujudkan sasaran-sasaran tersebut di atas, Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata mendapat alokasi anggaran sebesar Rp ,00 (termasuk gaji dan operasional pemeliharaan perkantoran) dengan rincian anggaran beserta realisasinya adalah sebagai berikut : TABEL 2.11 ALOKASI ANGGARAN T.A No Uraian Pagu (Rp) 1 Pengembangan Pasar dan Informasi Pariwisata Peningkatan Promosi Pariwisata Luar Negeri Peningkatan Promosi Pariwisata Dalam Negeri Peningkatan Pencitraan Indonesia Peningkatan Promosi Konvensi, Insentive, Even dan Minat Khusus 6 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata Total

37 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA IKHTISAR CAPAIAN KINERJA 2014 Dalam pelaksanaan tahun 2014 Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata memiliki 7 (sasaran) yang terdapat di dalam Rencana Strategis yang harus dicapai sesuai dengan Renstra Sesuai dengan tahapannya, maka LAKIP 2014 merupakan tahun ketiga dari pelaksanaan Renstra tersebut. Selama pencapaian sasaran tersebut di tahun 2014, Ditjen Pemasaran Pariwisata telah mampu merealisasikan target yang telah ditetapkan pada awal penyusunan Renstra. Dalam pelaksanaannya terdapat perubahan target pada pencapaian jumlah wisatawan mancanegara di tahun 2014, dimana target yang tercantum pada Renstra awal sebesar 10 juta wisatawan mancanegara, kemudian di review/berubah menjadi 9,4 juta wisatawan mancanegara. Hal ini dikarenakan adanya penghematan atau pemotongan anggaran di seluruh Direktorat di lingkungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Penghematan atau pemotongan anggaran tersebut sangat berpengaruh kepada pelaksanaan pelaksanaan untuk mencapai target yang telah ditetapkan dalam penyusunan Renstra Seperti dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.1 TARGET WISATAWAN MANCANEGARA TAHUN

38 Berdasarkan hasil pengukuran pencapaian kinerja di Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata selama tahun 2014 dapat dikatakan bahwa target yang telah ditetapkan pada awal penetapan dapat terealisasikan dengan baik dan bisa dikatakan berhasil, meskipun telah dilakukan pemotongan atau penghematan anggaran. Ada beberapa target indikator kinerja yang tidak tercapai yang disebabkan karena hal-hal teknis, namun hal ini tidak mengurangi keberhasilan Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata dalam pencapaian kinerjanya. Pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan perbandingan capaian kinerja sasaran, yaitu dengan membandingkan antara rencana kinerja (performance plan) yang diinginkan dengan realisasi kinerja (performance result) yang dicapai. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya perbedaan kinerja (performance gap) yang terjadi, serta tindakan perbaikan yang diperlukan di masa mendatang. Metode ini bermanfaat untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Dalam LAKIP Tahun 2014 ini juga dikemukakan analisis-analisis tambahan untuk menggambarkan bagaimana capaian kinerja tahun 2014 yang kelak dapat dijadikan acuan untuk pencapaian kinerja di masa yang akan datang. 3.2 CAPAIAN DAN ANALISIS KERJA 2014 Dalam LAKIP Tahun 2014 ini memuat analisis capaian kinerja yang telah dilaksanakan dan memberikan gambaran kinerja Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata dalam kurun waktu satu tahun (tahun 2014). Pada tahun 2014 secara umum Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata telah dapat melaksanakan misi yang menjadi tanggung jawab organisasi. Dari 7 (tujuh) sasaran yang telah ditetapkan, telah dapat terpenuhi seluruhnya. Capaian Sasaran Strategis Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata sangat dipengaruhi oleh dukungan yang dilaksanakan oleh satuan kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata yang bekerja secara bersama sama mewujudkan pencapaian target dan sasaran tersebut. Sistem pengumpulan data kinerja outcome di tahun 2014 ini masih belum sepenuhnya dapat diukur pada sasaran sasaran. Di masa yang akan datang diharapkan indikator kinerja sasaran sudah dapat diukur pada tingkat outcome yang menunjukkan manfaat langsung yang diterima masyarakat. Hal ini sangat tergantung dari dukungan sistem pengumpulan data kinerja pada Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata. Rincian analisis capaian masing-masing sasaran dengan indikator-indikator kinerja dapat diuraikan sebagai berikut : 28

39 3.2.1 MENINGKATNYA KONTRIBUSI KEPARIWISATAAN TERHADAP PDB NASIONAL Sasaran Meningkatnya Kontribusi Kepariwisataan Terhadap PDB Nasional merupakan sasaran utama untuk mengetahui seberapa besar kontribusi kepariwisataan terhadap pemasukan yang didapat oleh suatu negara khususnya Indonesia. Indikator keberhasilan sasaran Meningkatnya Kontribusi Kepariwisataan Terhadap PDB Nasional berikut target dan realisasinya di tahun 2014 dapat dilihat dalam tabel berikut : TABEL 3.2 Indikator Keberhasilan Sasaran Kontribusi Kepariwisataan Terhadap PDB Nasional No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 1 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB nasional (IKU) 4,25 persentase 4,01 persentase 94,35 % Kegiatan pariwisata memiliki dampak pada kenaikan PDB di berbagai sektor ekonomi baik yang terkait langsung dengan pariwisata, seperti sektor perhotelan, restoran, transportasi, dan jasa lainnya khususnya industri hiburan, maupun yang tidak terkait langsung seperti: pertanian; listrik, gas dan air, konstruksi; perdagangan; industri; dan komunikasi. Rata-rata dampak kepariwisataan terhadap PDB Nasional pada periode adalah sebesar 1,97%, dimana tahun 2014 diperkirakan sebesar 4,01% dengan total nilai sebesar 391,49 triliun rupiah atau tumbuh dari tahun 2013 sebesar 27,39 % dengan total nilai sebesar 321,57 triliun rupiah. Pada indicator keberhasilan sasaran kontribusi kepariwisataan terhadap PDB nasional ini belum mencapai target yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dimana target yang ditetapkan untuk tahun 2014 ini sebesar 4,25% sedangkan realisasi pencapaiannya sebesar 4,01%. Hal ini dikarenakan berbagai isu - isu yang dihadapi oleh Indonesia selama tahun 2014, diantaranya adalah isu politik dan keamanan, dimana isu isu tersebut menjadi pertimbangan wisatawan baik mancanegara dan wisatawan nusantara untuk melakukan perjalanan di Indonesia MENINGKATNYA JUMLAH WISMAN KE INDONESIA DAN PERJALANAN WISATAWAN NUSANTARA Sasaran Meningkatnya Jumlah Wisatawan Mancanegara ke Indonesia dan Perjalanan Wisatawan Nusantara merupakan salah satu tolak ukur dari keberhasilan kepariwisataan Indonesia. Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun 2014 mencapai 9,43 juta sedangkan angka realisasi kedatangan wisman selama periode Januari November 2014 tercatat sudah mencapai 7,64 juta orang atau sekitar 91,87 % dari target kedatangan wisman tahun

40 TABEL 3.3 Indikator Keberhasilan Sasaran Jumlah Wisman ke Indonesia dan Perjalanan Wisnus No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 1 Jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia (IKU) 2 Jumlah perjalanan wisatawan nusantara (IKU) 3 Jumlah partisipasi pada Bursa Pariwisata internasional 4 Jumlah pelaksanaan misi penjualan (Sales Mission) di fokus pasar wisatawan 5 Jumlah pendukungan penyelenggaraan Festifal Indonesia 6 Jumlah penyelenggaraan Perwakilan Promosi Pariwisata Indonesia (Indonesia Tourism Representative Officer) di luar negeri 7 Jumlah partisipasi daerah pada even pariwisata internasional 9,4 juta orang/wisman 252 juta perjalanan kota / lokasi 11 daerah 9,43 juta orang/wisman 251,2 perjalanan kota / lokasi 11 daerah 100,1 % 97,5 % 98 % Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa dalam indikator pencapaian target jumlah wisman ke Indonesia dan perjalanan wisnus, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif khususnya Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata seluruhnya telah tercapai, bahkan pada indikator Jumlah partisipasi pada Bursa Pariwisata internasional, Jumlah pelaksanaan misi penjualan (Sales Mission) di fokus pasar wisatawan dan Jumlah pendukungan penyelenggaraan Festifal Indonesia telah melampaui target. Grafik 3.1 DATA KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA 30

41 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES TOTAL Sumber BPS Berdasarkan grafik di atas yang bersumber dari Badan Statistik Nasional, terlihat jelas bahwa pencapaian kunjungan wisatawan pada tahun 2014 meningkat di bandingkan dari tahun sebelumnya. Pencapaian ini juga melebihi dari target moderat yang telah ditentukan yaitu sebesar 9,4 juta wisatawan dengan total jumlah kunjungan sebesar 9,43 juta wisatawan mancanegara. Kunjungan wisman bulanan periode Januari Desember 2014 menunjukkan performance yang menggembirakan karena garis tren kunjungan wisman pada tahun 2014 rata-rata berada di atas garis tren kunjungan wisman 3 tahun sebelumnya, dan secara historis bulan Desember merupakan puncak kunjungan dalam setahun. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Ditjen Pemasaran Pariwisata untuk menarik wisatawan mancanegara, diantara lain menyelenggarakan event-event internasional, mempromosikan dan menjual paket-paket insentif pariwisata minat khusus Promosi terutama dilakukan kepada pasar utama Indonesia yang menyumbang wisatawan paling banyak dan letaknya paling berdekatan dengan Indonesia, seperti Malaysia, Singapura, dan Australia. Event-event yang mendukung peningkatan kunjungan adalah sebagai berikut, antara lain : PERTH HOLIDAY & TRAVEL EXPO 2014, Februari 2014, Melbourne, Australia Keikutsertaan Indonesia untuk kelima kalinya dalam pameran ini mendapat sambutan yang hangat dari tour operator, hotel maupun pengunjung / calon wisman yang datang. Peserta di stand Indonesia menilai bahwa kehadiran Indonesia yang diharapkan terus berkesinambungan dalam pameran-pameran serupa, untuk memastikan kepada konsumen Australia bahwa Indonesia siap dan serius mengundang calon wisatawan Australia ke Indonesia. 31

42 Pameran Perth Holiday & Travel Expo 2014 merupakan pameran yang bersifat Consumer (Umum), sehingga pengunjung sangat antusias mengunjungi pameran ini. Berdasarkan informasi dari organizing committee bahwa pelaksanaan pameran ini dihadiri sekitar 109 exhibitor dari beberapa negara seperti Indonesia, Selandia Baru, India, Malaysia, Turki, Korea, Jepang, Kroasia, Amerika Selatan serta dari negara-negara bagian di Australia.Pameran ini dihadiri oleh pengunjung lebih dari orang. Keikutsertaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada pameran ini mendapat sambutan dari para pengunjung untuk mendapatkan informasi dan perkembangan destinasi pariwisata Indonesia. Selain itu dukungan dari para peserta dari Indonesia yang menjual paket wisata dan akomodasi sangat kooperatif dan gigih dalam mempromosikan dan meyakinkan pengunjung untuk datang ke Indonesia, terutama dari Lombok, Kabupaten Wakatobi dan Yogyakarta, sebagai destinasi Beyond Bali. Outcomes yang dihasilhan dari keikutsertaan Indonesia dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam Perth Holiday & Travel Expo 2014 adalah : 1. Masyarakat Australia mendapatkan informasi pariwisata terkini melalui pendistribusian bahan promosi pariwisata Indonesia. 2. Paket tour dan paket akomodasi yang ditawarkan oleh industri pariwisata Indonesia banyak diminati oleh para pengunjung stand Indonesia, sehingga mereka mendapat manfaat langsung dari transaksi yang terjadi dengan pengunjung expo. 3. Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan kepada para peserta, maka diperoleh estimasi sebagai berikut: a. Rata-rata appointment: 36 appointment b. Rata-rata perolehan kunjungan calon wisman Australia: 136 pax/tourists c. Maka estimasi devisa yang dapat diperoleh dari keikutsertaan Indonesia di Perth Holiday and Travel Expo 2014 adalah : Total wisman yang dihasilkan adalah : 36 x 136 = wisman. Apabila dengan asumsi pengeluaran wisman Australia per kunjungan sebesar US$ 1.510, maka total devisa yang diharapkan adalah US$ atau Rp (dengan kurs US$ 1 = Rp ). Jadi ekspektasi devisa yang dihasilkan adalah sebesar Rp. 87,2 milyar (tahun 2012 sebesar Rp. 20,3 milyar). 32

43 NATAS TRAVEL FAIR 2014, Februari 2014, Singapura Pada keikutsertaan di NATAS Travel Fair 2014 ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif masih mengusung tema Beyond Bali dimana destinasi yang ditawarkan kepada pengunjung diluar pulau Bali seperti Raja Ampat, Belitung, Tanjung Pinang, dan Wakatobi tetapi sayangnya tidak ada industri yang dapat memberikan info secara lengkap maupun memfasilitasinya. NATAS Travel Fair dirasakan kurang maksimal karena pihak NATAS terlalu melindungi travel agent Singapura dengan melarang industri Indonesia untuk berjualan secara langsung kepada para pengunjung. Selain itu juga penurunan jumlah potensial transaksi salah satunya disebabkan oleh posisi booth Indonesia yang kurang strategis, hal ini juga dikeluhkan oleh para sellers Indonesia. Posisi booth ditentukan berdasarkan pengambilan lotere melalui VITO. Dalam Natas tersebut, dilaksanakan juga Table Top dimana tersebut mempunyai tema Sellers Meet Buyers ini dimanfaatkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menawarkan dan menjual paket paket wisata yang sudah siap di jual oleh Indonesia ke pasar Singapore. Pada NATAS tersebut hasil yang dapat dilaporkan pada acara table top maupun selama pameran NATAS Travel Fair diperkirakan telah menghasilkan potensial transaksi sebanyak pax (turun 21,26% dari tahun lalu yaitu pax)dengan nilai transaksi Rp 11,13 Miliar (turun 8,16% dari tahun lalu yaitu 12,12 Miliar). Batam, Yogyakarta, Bali, dan Bandung merupakan destinasi yang paling diminati kemudian disusul Lombok, Jakarta, dan Medan. Perlunya pengemasan paket paket baru, mengingat kecenderungan minat wisatawan Singapura untuk mencari hal hal yang baru, dan perlunya product knowlegde bagi travel agent Indonesia untuk mengemas paket paket tersebut. 33

44 MATTA TRAVEL FAIR 2014, Maret 2014, Kuala Lumpur Malaysia MATTA Travel Fair merupakan bursa pariwisata terbesar di Malaysia, bersifat consumer show yang diselenggarakan setiap tahun oleh Asosiasi Travel Agen Malaysia MATTA. MATTA Fair ke-37 berlangsung di Putra World Trade Centre dengan mengusung tagline It s about Quality, Not Quantity, pameran ini diikuti oleh 475 exhibitors lokal dan international antara lain berasal dari : Cina, Jepang, Korea, Macau, Indonesia, Kamboja, Nepal, dan Filipina. Total pengunjung selama MATTA Fair berlangsung mencapai pengunjung dengan perolehan transaksi mencapai 150 juta RM. Destinasi paling diminati adalah: Korea,Taiwan dan Indonesia. Pada keikutsertaan di MATTA Fair ini minat masyarakat Malaysia yang akan melakukan perjalanan wisata (outbond) ke Indonesia semakin tinggi. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan potensial transaksi yang diperoleh oleh para sellers. Dalam keikutsertaan Indonesia yang diwakili oleh 99 sellers dan dihadiri oleh kurang lebih pengunjung, berdasarkan laporan dari para sellers pada acara table top maupun selama pameran MATTA Fair berlangsung diperkirakan telah menghasilkan potensial transaksi dengan konsumen sebanyak pax dengan nilai transaksi sebesar Rp. 43 milyar. Bandung, Bali, Jakarta, Medan, Padang, dan Yogyakarta merupakan destinasi yang paling diminati kemudian disusul Surabaya, Batam, Makasar, Aceh, Balikpapan, Samarinda, Manado dan Papua. Telah terjadi peningkatan transaksi sebanyak 53,6 % apabila dibanding dengan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp. 28 milyar. Pada keikutsertaan di MATTA Fair ini minat masyarakat Malaysia yang akan melakukan perjalanan wisata (outbond) ke Indonesia semakin 34

45 tinggi. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan potensial transaksi yang diperoleh oleh para sellers. Keikutsertaan industri Balikpapan dan Samarinda untuk pertama kalinya pada MATTA Fair mendapatkan sambutan yang cukup besar dari para pengunjung, sebagai alternatif destinasi baru selain Bandung, Jakarta, dan Bali yang sudah sangat dikenal oleh masayarakat Malaysia. MATTA Fair adalah pameran yang sangat efektif untuk mempromosikan destinasi Indonesia karena merupakan pameran terbesar di Malaysia, namun demikian, adanya peraturan ketat yang melarang adanya transaksi langsung bagi travel agent asing kepada para konsumen, menjadi hambatan tersendiri bagi para sellers Indonesia. ASEAN TOURISM FORUM (ATF), Januari 2014 Borneo Convention Centre Kuching, Sarawak, Malaysia ASEAN Tourism Forum resmi dibuka oleh Dato'SriMohdNajib Bin Tun Haji Abdul Razak Prime Minister of Malaysia, pada tanggal 20 Januari 2014 pukul bertempat di Sarawak State Legislative Assembly, 2ndFloor, Don Chan Palace Hotel. Booth Indonesia mendapatkan kunjungan VIP antara lain Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Malaysia, YB Dato Seri Mohamed Nazri Tan Sri Abdul Aziz, Menteri Hoteldan Pariwisata Myanmar, U HtayAung. President of MATTA, Hamzah Rahmat, dan turut serta Duta Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Herman Prayitno. Awareness Campaign berupa pemasangan iklan di TTG Asia Show Daily 4 kali berturut-turut selama Travex berlangsung (20-23 Januari 2014), dengan menampilkan image: Raja Ampat, Spa, Golf, Icon Kuliner Indonesia, dan Bromo. Kegiatan Business to Business (B to B Meeting) antara sellers dan buyers selama 2 hari Travex berlangsung pada tanggal Januari 2014 di booth Indonesia, 35

46 dilakukan dengan sistem PSA (Pre Schedule Appointments) yang telah terjadwal sebelumnya sehingga efektif bagi para sellers maupun buyers yang hadir. Selain melalui PSA sistem, seluruh sellers dan buyers juga dipertemukan di Seller- Meet-Buyer(SMB)On-site Appointment Scheduling Session pada tanggal 21 Januari 2013 pukul , dan Buyer-Meet-Seller (BMS) pada pukul One-on-one media interview Direktur Promosi Pariwisata Luar Negeri dilaksanakan selama pameran berlangsung di booth Indonesia oleh beberapa media internasional dan lokal mengenai 16 fokus pasar, 16 KSPN, 7 minat khusus, statistik dan target kunjungan wisman ke Indonesia, serta partisipasi Indonesia pada ATF Sebagai daya tarik disajikan juga kopi dari beberapa daerah penghasil kopi di Indonesia antara lain Jawa, Sumatera dan Papua. Penyajian dilakukan selama 3 hari pameran. Pelayanan informasi dilakukan dari tanggal Januari 2014 berupa pendistribusian bahan promosi dalam bahasa Inggris meliputi: tourist map, leaflet Indonesia s general information, booklet culinary, Tourism Village, Eco-tourism, Diving, Calender of Event 2014 serta souvenir dan penjelasan destinasipariwisata Indonesia kepada para pengunjung, penjualan paket-paket oleh perwakilan dari masing-masing peserta. MELBOURNE HOLIDAY & TRAVEL SHOW 2014, Maret 2014 Melbourne Convention Centre, Melbourne, Australia Melbourne Holiday & Travel Show 2014 yang berlangsung dari tanggal Maret 2014 berlangsung sangat meriah dan ramai pengunjung karena pameran ini bersifat consumer (umum). Pameran dilaksanakan pada akhir pekan pukul selama 2 hari untuk umum dengan tiket masuk AUD$ 10 per orang. Para pengunjung stand Indonesia pada umumnya sudah tahu mengenai informasi Indonesia dan keindahan alamnya, diantara mereka yang paling dominan mengetahui tentang Bali, ada yang pernah bahkan beberapa kali mengunjungi Indonesia dan ada juga sama sekali belum tahu, dan merencanakan tahun-tahun mendatang akan mengunjunginya. Selain Bali, beberapa pengunjung juga menanyakan informasi mengenai destinasi Lombok, Yogyakarta, Papua dan beberapa destinasi lainnya. Para pengunjung pameran diberikan informasi pariwisata Indonesia. 36

47 Stand Indonesia menempati lahan seluas 4 (empat) booth atau 36m2, yang didekorasi dan dihiasi dengan peta Indonesia sebagai backdrop, serta destinasi wisata Indonesia (Raja ampat). Di stand Indonesia setiap harinya disediakan makanan dan minuman ringan khas Indonesia. Stand Indonesia diisi oleh Kementerian Parekraf, KJRI Melbourne dan 10 industri pariwisata, yang berasal Bali, Lombok yang khusus menjual paket wisata dan paket akomodasi; Para pengunjung pameran stand Indonesia banyak yang meminta informasi pariwisata dan destinasi Indonesia, khususnya Bali, Lombok dan Indonesia Timur seperti Nusa Tenggara, Maluku dan Papua INTERNATIONALE TOURISMUS-BÖRSE BERLIN 2014, 5 9 Maret 2014 Messe Berlin, Berlin, Jerman ITB Berlin 2014 berlangsung pada 5 9 Maret 2014 di Messe Berlin, Berlin. Pavilion Indonesia menempati lahan seluas total 476 m2 di Hall 26 A No 120 dan 235, yang terdiri dari pavilion utama seluas 410 m2 dan pavilion spa dan kuliner seluas 66 m2 yang terletak di seberang pavilion utama. Pavilion utama terdiri dari 2 lantai, lantai pertama berfungsi sebagai dealing table, coffee corner, stage performance dan information desk, sementara lantai kedua seluas 90 m2 berfungsi sebagai meeting room dan VIP lounge. Konstruksi pavilion Indonesia masih mengangkat tema visual Kapal Phinisi yang berkesinambungan dengan tema promosi Indonesia pada pameran pariwisata di wilayah lainnya. Pavilion Indonesia berada diantara booth Garuda Indonesia, booth 37

48 Papua Expeditions milik Dr. Weigline, booth Alila Hotels, booth Malaysia dan Singapura. Industri pariwisata yang bergabung pada pavilion utama Indonesia sebanyak 88 hotel/travel agent/tour operator yang mewakili destinasi di wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Dalam 5 (lima) hari rangkaian, tiga hari pertama merupakan B-to-B show, dan dua hari berikutnya merupakan Consumer Show. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah melaksanakan beberapa program, seperti press conference, awareness campaign, cultural performance, coffee corner, cooking demo 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia dan demo spa tradisional Indonesia bekerjasama dengan Ditjen Pengembangan Destinasi Pariwisata c.q. Direktorat Pengembangan Wisata Khusus, Konvensi, Insentif dan Event, pelayanan informasi pariwisata Indonesia, dan pendistribusian bahan promosi serta appointment meeting dengan Wamen Parekraf dan Dirjen Pemasaran Pariwisata. Selama berlangsungnya ITB Berlin tanggal 5-9 Maret 2014, pavilion Indonesia menyajikan atraksi pembuatan kopi gayo dan kopi tradisional Indonesia lainnya untuk kemudian dibagikan secara gratis kepada pengunjung pavilion dengan syarat setiap pengunjung yang menikmati kopi Indonesia harus menulis di tweeter account mereka dengan hashtag #Indonesiacoffee dan #wonderfulindonesia. Cara ini dimaksudkan untuk membantu promosi branding Wonderful Indonesia melalui social media. Selain itu juga dilakukan aktivasi promosi demo spa, food testing, dan culinary workshop makanan khas Indonesia yang tercantum di dalam 30 ikon kuliner Indonesia seperti nasi tumpeng dan sate maranggi. 38

49 NEW YORK TIMES TRAVEL SHOW 2014, 28 Februari 2 Maret2014 NEW YORK, AMERIKA SERIKAT Pameran/Exhibition (28 Februari 2 Maret 2014), Booth Indonesia seluas 400 square feet dengan nomor booth: 253 dan 350 di dekorasi secara modern minimalis dilengkapi foto-foto keindahanalam Indonesia seperti: Komodo, KawahIjen, Borobudur dan destinasi di Indonesia. Petugas pelayanan informasi dan pendistribusian bahan promosi pariwisata Indonesia serta souvenir yang terdiri dari pulpen, tempelan kulkas, goodie bag Wonderful Indonesia adalah Kemparekraf, Tim KJRI New York dan Industri Pariwisata Indonesia. Lokasi booth Indonesia sangat strategis berdekatan dengan Asia Stage (common stage/panggung kesenian untuk menampilkan kesenian dari Asia). Media Interview (28 Februari 2014), Bertempat di booth Indonesia, Sekditjen Pemasaran Pariwisata diwawancaraioleh NTD (New Tang Dinasti TV) yaitu stasiun TV China berbasis di New York serta reporter TVOne Amerika perihal latar belakang Indonesia berpartisipasi pada promosi pariwisata di wilayah Amerika dan hasil-hasil yang diharapkan serta destinasi-destinasi yang dipromosikan di luar Bali. Indonesia Cultural Performance (1-2 Maret 2014), Padatanggal 1 s/d 2 Maret 2014, bertempat di Panggung Asia, kelompoktaribinaan KJRI New York, SaungBudaya menampilkan kesenian Indonesia melalui medley lima tarian tradisional dari awa Barat, Betawi, Sumatera Barat, Kalimantan dan Sulawesi. Indonesian Cultural Performancemen dapatkan sambutan yang meriah dari para pengunjung dan diadakan pemberian door prize bagi yang dapat menjawab pertanyaan seputar pariwisata Indonesia. Demo Kuliner Indonesia (1 Maret 2014), Padatanggal 1 Maret 2014, chef Yono Purnomo yaitu chef asal Indonesia yang memiliki restoran Indonesia di Albany, New York mendemostrasikan masakan Indonesia yaitu BakmiGoreng dan Rendang yang merupakan salah satudari 30 IkonKuliner Tradisonal Indonesia (IKTI). Pada saat demo masak juga dibagikan doorprize bagipeserta 39

50 yang bisa menjawab pertanyaan chef Yono. Setelah selesai demo masak, Chef Yono membagibagikan masakan Indonesia kepada para penonton demo masakan Indonesia dan para pengunjung di booth Indonesia. Selama pameran berlangsung dari tanggal 28 Februari s/d 2 Maret 2014, booth Indonesia menyediakan snack khas Indonesia seperti: Wingko Babat, Kue Lapis serta Permen Kopiko. Travel Seminars (28 Februari 2014), DalamThe New York Times Travel Show (NYTTS) 2014, Industri Pariwisata Indonesia peserta booth Indonesia mengikuti seminar yang diselengggarakan oleh pihak NYTTS dengan pembicara dari berbagai tokoh pariwisata di AmerikaSerikat. PAMERAN PARIWISATA DI MUSEUM ETNOLOGI VATIKAN, Februari 2014 Vatikan Kegiatan Pameran Pariwisata di Museum Etnologi Vatikan merupakan tindaklanjut kerjasama revitalisasi relief Candi Borobudur yang telahdi buka padabulan November 2012, dalam kesempatan ini Indonesia kembali mendapat kesempatan secara khusus untuk mengisi temporary exhibition di Museum Etnologi dari sejak bulanfebruari sampai dengan September Lokasi temporary exhibition tersebut menempati ruangan seluas 400m² dan berada di lokasi yang sangat strategis yaitu di dekat pintu masuku tama Museum Etnologi Acara ingurasi tanggal 13 Februari 2014 diawali dengan kata sambutan dari beberapa undangan kehormatan, antara lain, Sambutan dari Prof. Antonio Paolucci sebagai Direktur Museum Vatikan. Acara pembukaan kemudian dilanjutkandengan pertunjukan senitari dan jamuan cocktail. Sebagai tarian pembuka dibawakan Tari Gending Sriwijaya yang mempunyai makna tuan ramah yang bergembira dalam menyambut dan sekaligus member penghormatan kepadatamu yang dianggap sebagai tamu istimewa. 40

51 Dilanjutka ndengan Tari Siwa Kandela yang mencerminkan keharmonisan penduduk Kerajaan Sriwijaya yang menganut Hindu dan Budha namun tetap hidup rukun berdampingan. Selesai pertunjukan kesenian, seluruh tamu undangan yang berjumlah hampir 400 orang menikmati jamuan cocktail yang menyuguhkan kuliner Indonesia dan kuliner eropa. Pertunjukan Tari Gending Sriwijaya dan Tari Siwa Kandela mempunyai kesan istimewa dan membuat para tamu yang hadir terkagum-kagum, karena tarian tersebut bernafaskan agama Hindu dan berasal dari Negara dengan populasi muslim terbesar di dunia dan dilakukan di museum yang juga merupakan pusat Gereja Katolik dunia. LA TRAVEL AND ADVENTURE SHOW, 8-9 FEBRUARI 2014 LONG BEACH CONVENTION CENTER Kemparekraf telah mengikuti pameran LA Travel and Adventure Show untuk ke-5 (lima) kalinya. Kegiatan inidi ikuti oleh 400 exhibitors dari berbagai negara dengan jumlah pengunjung sebesar orang selama 2 hari pada tanggal 8-9 Februari Pelaksana ini adalah Unicomm, tahun 2014 ini adalah merupakan tahun ke-9 penyelenggaraan Los Angeles Travel and Adventure Show. Indonesia selaku Supporting Sponsors LA Travel and Adventure Show bersama Taiwan, Turki dan Eropa. Sebagai Supporting Sponsors, logo Wonderful Indonesia tercantum di overhead banner, sponsor highlight page and logo on official website, custom blast, logo placement in show directory and signage, travel agent mailing list, culinary stage, global beats stage performance dan destination panel session dengan total value sekitar US

52 Lokasi booth Indonesia sangat strategis yaitu terletak didepan pintu masuk. Booth Indonesia menempati lahan seluas 54 meter persegi (6 booth) didekorasi dengan foto-foto keindahan alam Indonesia dan fauna Komodo, Orang Utan serta peta Indonesia. KJRI LA membantu melengkapi dekorasi booth dengan patung Hanoman dan payung Bali. Pameran/Exhibition (8-9 Februari 2014), Petugas pelayanan informasi dan pendistribusian bahan promosi pariwisata Indonesia sertasouvenir berupa T-Shirt Wonderful Indonesia adalah Kemparekraf, Tim KJRI Los Angeles dan Industri Pariwisata Indonesia (7 Sellers Indonesia). ITPC (Indonesian Trade Promotion Center) Los Angeles membagi-bagikan produk Indonesia berupa Teh Kotak Tehbotol Sosro, Kripik Singkong (Cassava Chips) dan Coffeemix Indocafe yang bisa diperoleh di beberapa toko di Los Angeles. Media Interview (8-9 Februari 2014), Bertempat di booth Indonesia, Vinsensius Jemadu, Kasubdit Promosi Wilayah Amerika Pasifik, Kemparekraf diwawancarai oleh beberapa media cetakdan TV yang berada di Los Angeles. Presentasi Pariwisata Indonesia (8 Februari 2014), Bertempat di Destination Theater pada tanggal 8 Februari 2014 pukul , Vinsensius Jemadu, Kasubdit Promosi Wilayah Amerika Pasifik, Kemparekraf mempresentasikan Indonesia Tourism Up-Date yang di hadiri oleh sekitar 100 orang. Indonesia Cultural Performance (8 Februari 2014), Padatanggal 8 Februari 2014pukul 10.30, Indonesia menampilkan 2 (dua) tarianbertempat di Global Beats Stage yaitu Tari Cendarawasih dari Bali dan TariT empurung dari Sumatera Barat. Indonesian Cultural Performance mendapatkan sambutan yang meriah dari para pengunjung.setelah tampil di common stage, para penari juga tampil di booth Indonesia. Demo Kuliner Indonesia (8-9 Februari 2014), Pada tanggal 8-9 Februari 2014, Ibu Jenny Martono, Ketua Dharma Wanita KJRI LA mendemostrasikan masakan Indonesia yaitu Sayur Nangka Kapau dan Tahu Telor Surabaya yang termasuk 30 ikon kuliner Indonesia. Setelah selesai demo masak, Ibu Konjen membagibagikan masakan Indonesia kepada para penonton demo masakan Indonesia. 42

53 THE GETAWAY SHOW GAUTENG 2014, Agustus 2014 Coca-Cola Dome Johannesburg, Gauteng Afrika Selatan The Getaway Show Gauteng 2014 merupakan promosi pariwisata yang bersifat Consumer Show (Business to Consumer) yang telah rutin diikuti Kemenparekraf sejak tahun 2011 dan merupakan pameran ke-22 pada tahun Kegiatan tersebut diikuti oleh lebih dari 400 peserta dari dalam maupun luar negeri. Selain Indonesia, negara yang turut berpartisipasi antara lain India, Mozambique, Namibia, Swazilan, Uganda, Tanzania, dan Zimbabwe. Kegiatan ini dilaksanakan di Coca-cola Dome Johannesburg, Gauteng, Afrika Selatan dan merupakan salah satu terbesar di Afrika Selatan. Stand yang dipamerkan pada acara The Getaway Show antara lain pariwisata, travel agent, hotel, peralatan camping/outdoor, home industry, mobile adventure. Venue Indonesia terletak di tempat yang strategis yaitu di booth nomor Y 20 dengan luas 63 m2 dan tiga sisi terbuka (peninsula style), serta mengambil tema tradisional Bali, nature, dan heritage melalui gambar-gambar (Candi Borobudur, Reog Bali, Spa Bali, Kebun Teh, dan Raja Ampat) dan konstruksi booth Indonesia. Selama berlangsungnya, booth Indonesia dikunjungi sekitar 300 pengunjung. Mereka sebagian besar sudah tahu mengenai Indonesia dan berencana berlibur ke Indonesia. Sebelum pelaksanaan The Getaway Show Gauteng 2014, Kemenparekraf menyelenggarakan side event berupa Coctail Gathering pada tanggal 28 Agustus 2014, di 54 ON BATH, 54 Bath Avenue, Rosebank, Johannesburg. Tamu undangan yang hadir sekitar 70 orang yang berasal dari travel agent dan wholeseller, penyedia jasa perjalanan, Perwakilan RI di Afrika Selatan. Pada kesempatan tersebut, turut serta industri pariwisata Afrika Selatan yang menjual paket Indonesia yaitu Singapore Airlines, Travel Vision, Holiday Factory, dan Thompsons. Acara Cocktail Gathering dimulai dengan pidato singkat dari Duta Besar LBBP RI untukafrika Selatan, Bapak Suprap - to Martosetomo. Duta Besar menyampaikan beberapa hal. Pertama, potensi pariwisata Indonesia seperti keanekaragaman flora dan fauna; alam; makanan, spa, pusat perbelanjaan. Duta Besar juga menyampaikan kemudahan akses menuju destinasi pariwisata Indonesia dan fasilitasnya seperti hotel Indonesia di bawah Accor Group serta ekonomi Indonesia yang kuat dan selalu meningkat setiap tahun. Kedua, Duta Besar menginformasikan 43

54 partisipasi Indonesia pada The Getaway Show Gauteng 2014 sebagai pembuktian bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki destinasi pariwisata terbaik di dunia, selain itu juga untuk mencapai target kunjungan wisman 9,4 juta untuk tahun Terakhir, Duta Besar menyampaikan harapan Indonesia dapat terus meningkatkan perekonomian dan investasi di Afrika Selatan, khususnya dalam bidang pariwisata. Acara Coctail Gathering dilanjutkan dengan presentasi singkat oleh Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri, Tazbir. Pada kesempatan tersebut, Direktur Promosi Dalam Negeri mengucapkan terima kasih atas seluruh kehadiran tamu undangan yang hadir, termasuk para travel agent dan wholeseller Afrika Selatan yang telah berpartisipasi dan menjual paket wisata ke Indonesia. Selain itu, hal yang disampaikan adalah terkait kopi tradisional khas Indonesia, fasilitas wisata, dan Indonesia tercatat berada di posisi nomor 9 untuk kategori harga yang bersaing di seluruh dunia dalam hal harga hotel, rendahnya pajak tiket dan biaya bandara, serta harga bahan bakar yang menguntungkan. Acara selanjutnya adalah presentasi dari perwakilan industri pariwisata Indonesia yang disampaikan oleh Direktur Bhara Tour, Herman Rukmanadi. Pada kesempatan itu, Direktur Bhara Tour menyampaikan destinasi wisata yang ada di Jawa Barat seperti Tangkuban Perahu, Kebun Teh, Pemandian Air Panas Ciater, Saung Angklung Mang Udjo, factory outlet di Bandung, spa, wisata kuliner, hotel, serta transportasi kereta dari Bandung ke Jogjakarta. Selain wisata di Jawa Barat, presentasi juga menampilkan wisata di Jogjakarta seperti Istana Air Taman Sari, Batik, Candi Prambanan, Candi Borobudur dan pertunjukan seni tari Ramayana, serta hotel di Jogyakarta. Acara Coctail Gathering selanjutnya business meeting dengan round robin system. Selama acara berlangsung, disisipi pembagian empat buah suvenir dari Singapore Airlines dan terakhir lucky draw tiket penerbangan PP Johannesburg-Jakarta dan paket tur lengkap dengan akomodasi yang disponsori oleh Singapore Airline dan Bhara Tour yang dimenangkan oleh Roxanne Mac Gregor dari Flight Centre dan voucher menginap dua malam untuk dua orang dari The Darmawangsa Jakarta yang dimenangkan oleh Torshie Obodai dari Cullinan Outbound Tourism. Acara ditutup dengan makan malam. Pembukaan The Getaway Show Gauteng 2014 dimulai pukul waktu setempat oleh panitia penyelenggara. Program yang dilaksanakan yaitu business meeting, pelayanan informasi dan pendistribusian bahan-bahan promosi, serta 44

55 pertunjukan kesenian tari selama tiga hari berturut-turut, antara lain dengan menampilkan tiga tarian daerah yaitu Tari Lenggang Nyai dari Betawi, Tari Mojang Priangan dari Jawa Barat, dan Tari Cenderawasih dari Bali. Pertunjukan kesenian tersebut dilaksanakan dua sampai tiga kali di zona pertunjukan Coca-cola Dome Gauteng dan booth Indonesia pada siang dan sore hari. Pertunjukan kesenian tari mampu menarik pengunjung yang sebagian besar adalah keluarga. Di akhir, tim kesenian tari berinteraksi dan mengajak menari pengunjung remaja dan anak-anak, kemudian sebagai penghargaan mereka diberikan suvenir khas Indonesia. Selain membawa industri pariwisata Indonesia sebanyak lima perusahaan. Kemenparekraf juga membawa tiga UKM, yaitu Kopi Luwak dari PT. Kreasi Alam Nusa (Kopi Sumatera) yang merangkap menjual paket tur Superb Rafting (Sungai Bah Bolon); Danau Toba; dan Kopi Luwak liar, Teh Walini Bandung, dan Baju Batik Dian Pelangi. Namun dari ketiga UKM tersebut, hanya dari Kopi Luwak yang datang dengan perwakilan sedangkan UKM lainnya hanya melakukan display produk. Pada hari terakhir. booth Indonesia mendapat kunjungan informal dari Menteri Pariwisata Afrika Selatan, Mr. Derek Hanekom bersama keluarganya. Menteri Pariwisata Afrika Selatan tertarik dengan recreational sport snorkeling dan mencari tempat snorkeling terbaik di Indonesia serta merencanakan liburan ke Indonesia tahun depan. Selain itu, Menteri Pariwisata Afrika Selatan juga mencicipi Kopi Luwak dan merasa senang dengan keramahan dan pelayanan di booth Indonesia. SALES MISSION KOREA 2014, September 2014 Busan dan Seoul Korea Sales Mission Busan, Sales Mission di Kota Busan bekerjasama dengan Cathay Pacific (CX) dengan mengahadirkan top agent dari CX dilaksanakan pada tanggal 15 September 2014 bertempat di Crystal Ballroom Lantai 3, Lotte Hotel Busan dimulai pada pukul dan dihadiri oleh 71 orang buyers. 45

56 Pelaksanaan Sales Mission di Kota Busan bersinergi dengan Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI) yang juga mempunyai agenda untuk mempromosikan Indonesia di Kota Busan. Sales Mission di Busan juga dihadiri oleh Direktur ITPC Busan Bapak Indra Wijayanto. Kegiatan di Kota Busan dimulai dengan cultural performance dari Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Korea dengan membawakan Tari Pendet Bali. Acara kemudian dibuka dengan welcoming speech dari Direktur Promosi Pariwisata Luar Negeri. Acara dilanjutkan dengan presentasi Indonesia tourism update oleh Ms. Kim Cherry dari VITO Korea dan presentasi mission statement dari Ketua BPPI, Ibu Yanti Sukamdani. Sesi pertama ditutup dengan cultural performance yang menampilkan Tari jejer dari Surabaya. Sesi kedua dimulai dengan presentasi dari Cathay Pacific yang diantaranya menjelaskan mengenai penerbangan ke destinasi-destinasi Indonesia dan produk unggulan airlines tersebut. Acara diteruskan dengan business meeting yang didahului oleh presentasi dari sellers Indonesia selama 7 menit mengenai produknya kepada para buyers yang hadir. Acara selanjutnya adalah jamuan makan siang bersamaan dengan acara sellers meet buyers juga dimulai. Selama jamuan makan siang berlangsung para tamu undangan dihibur oleh cultural performance yang menampilkan Tari Kembang Ciokek yang berasal dari Betawi. Acara ditutup dengan pengundian lucky draw yang terdiri dari 1 (satu) voucher paket wisata dari Puri Mas Boutique Resort & Spa dan 1 (satu) voucher paket wisata dari Ayodya Resort Bali. Sales Mission Seoul, Sales Mission di Kota Seoul bekerjasama dengan Garuda Indonesia Korea. Sales Mission di Kota Seoul dilaksanakan pada tanggal 17 September 2014 bertempat di Crystal Ballroom Lantai 3, Lotte Hotel Busan dimulai pada pukul yang didahului registrasi para tamu undangan dan berakhir pada pukul Pelaksanaan Sales Mission di Kota Seoul dihadiri oleh 60 sellers yang merupakan top agent di Kota Seoul. Sesi pertama di Kota Seoul dimulai dengan cultural performance dengan membawakan Tari Cendrawasih yang berasal dari Bali. Acara kemudian dibuka dengan welcoming speech dari Direktur Promosi Pariwisata Luar Negeri. Acara dilanjutkan dengan presentasi Indonesia tourism update oleh Ms. Kim Cherry dari VITO Korea dan ditutup dengan cultural performance yang menampilkan Tari Jejer dari Surabaya. 46

57 Sesi kedua dimulai dengan presentasi dari Garuda Indonesia yang diantaranya menjelaskan mengenai penerbangan ke destinasi-destinasi Indonesia serta produk unggulan airlines tersebut. Acara dilanjutkan dengan business meeting yang didahului oleh presentasi dari sellers Indonesia selama 7 menit mengenai produknya kepada para buyers yang hadir. Acara selanjutnya adalah jamuan makan malam bersamaan dengan acara sellers meet buyers juga dimulai. Selama jamuan makan malam berlangsung para tamu undangan dihibur oleh cultural performance yang menampilkan Tari Jejer dari Surabaya. Acara ditutup dengan pengundian lucky draw yang terdiri dari 1 (satu) voucher palet wisata dari Puri Mas Boutique Resort & Spa, 1 (satu) voucher paket wisata dari Ayodya Resort Bali, dan 3 paket voucher dari Bali Bird Park. Kegiatan lain yang dilakukan di Busan dan Seoul : Kunjunganke Busan Indonesia Center (BIC) : Setelah acara Sales Mission di Busan, kami bersama Ketua BPPI berkunjung ke Busan Indonesia Center (BIC). Pada kesempatan tersebut Bapak Kim menjelaskan ruang lingkup BIC dan hal-hal yang bisa dimanfaatkan oleh industri dan asosiasi dalam rangka promosi pariwisata Indonesia ke Korea. BPPI akan menyebarkan informasi tersebut kepada industri dan akan menitipkan bahan promosi di BIC. Sebagai kantor VITO, Kemenparekraf juga menyediakan bahan-bahan promosi pariwisata di BIC. Sesuai informasi Bapak Kim, pengunjung BIC lebih menyukai bahan promosi berupa CD dibandingkan dengan bahan berupa buku/booklet. Kunjunganke Indonesia Trade Promotion Center (ITPC), Kantor ITPC berlokasi di Dong-gu, Choryang-dong, Busan sekitar 5 menit berjalan kaki dari stasiun Busan. PROMOSI WONDERFUL INDONESIA DI KOLOMBIA 2014, 26 Agustus 2014 Bogota, Kolombia Dalam rangka mempromosikan pariwisata Indonesia di Kolombia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bogota menyelenggarakan Promosi Wonderful Indonesia di Kolombia dan Resepsi Diplomatik HUT RI ke-69 bertempat di Hotel JW Marriott Bogota pada tanggal 26 Agustus Kemparekraf mendukung tersebut dengan mengirimkan 1 (satu) orang konduktor angklung dari Ikreasindo bernama Ika 47

58 Widianingsih serta memberikan 200 (dua ratus) buah angklung sebagai souvenir bagi para tamu undangan acara tersebut yang terdiri dari korps diplomatik, instansi terkait setempat, kalangan pengusaha, akademisi, media cetak dan elektronik, produser film serta friends of Indonesia. Acara Promosi Wonderful Indonesia dan Resepsi Diplomatik 2014 dengan tema Melestarikan budaya dan tradisi Indonesia diawali dengan gamelan kebo giro serta munculnya 3 orang gadis membawa bokor berisi beras kuning, uang logam dan bunga untuk disebarkan, diikuti oleh sepasang pengantin Jawa mengenakan pakaian dodot basahan dari Solo dilanjutkan dengan 4 pemuda Kolombia menggunakan pakaian beskap dan blangkon Solo membawa tumpeng nasi merah putih lengkap dengan 7 macam lauk pauknya serta 16 muda mudi dari sekolah Gimnacio Real Americano, Kolombia, barisan ini ditutup dengan Staf KBRI, Duta Besar RI di Bogota dan Vice Minister Patti Londono (sebagai guest of honor) serta ADC dan Polisi Kolombia. Setelah menyanyikan lagu kebangsaan kedua negara dan sambutan dari Ibu Trie Edi Mulyadi, Dubes RI di Bogota yang diikuti dengan sambutan dari Vice Minister Patti, acara dilanjutkan dengan toast dan pemotongan tumpeng yang diserahkan kepada tamu kehormatan. Para tamu undangan disuguhi hidangan khas Indonesia seperti sate maranggi, soup tekwan, bakmi goreng, lumpia, pastel tuna, bajigur serta pertunjukan tari Indang dari Sumatra Barat yang ditampilkan oleh muda mudi dari Sekolah Gimnacio Real Americano, Kolombia. Acara tersebut dimeriahkan pula dengan pagelaran batik fashion show oleh designer Karen Merlin yang diperagakan oleh model-model terkemuka Kolombia seperti Miss Mundo 2014 (kandidat Miss World 2014), Miss Boyaca, Miss Cartagena, Miss Bogota, Miss Sucre serta puncak acara pertunjukan angklung interaktif dipandu oleh konduktor angklung, Saudari Ika Widianingsih dari Ikreasindo dukungan Kemparekraf yang menyanyikan lagu Kopi Dangdut serta memandu para tamu undangan memainkan angklung lagu: Besame Mucho, Raise me up dan Can t help falling in love. Untuk mempromosikan pariwisata Indonesia, film promosi pariwisata Indonesia berjudul Indonesia, 15 Destinations of Wonders) ditayangkan selama acara berlangsung. Acara ini diliput oleh TV Nasional Kolombia (Caracol Television) Acara Promosi Wonderful Indonesia di Kolombia dan Resepsi Diplomatik HUT RI ke-69 yang diselenggarakan oleh KBRI di Bogota bekerja sama dengan Kemparekraf dalam rangka memperingati 25 tahun berdirinya KBRI 48

59 Bogota berlangsung di Hotel JW Marriott Bogota pada tanggal 26 Agustus Acara tersebut dihadiri oleh sekitar 200 tamu undangan yang terdiri dari korps diplomatik, instansi terkait setempat, kalangan pengusaha, akademisi, media cetak dan elektronik, produser film serta friends of Indonesia. Kemparekraf mendukung acara tersebut dengan mengirimkan 1 (satu) orang konduktor angklung bernama Ika Widianingsih serta memberikan 200 (dua ratus) buah angklung sebagai souvenir bagi para tamu undangan acara. Guna mempromosikan pariwisata Indonesia, film promosi pariwisata Indonesia berjudul Indonesia, 15 Destinations of Wonders) ditayangkan selama acara berlangsung. SALES MISSION AFRIKA 2014, 27 Agustus 2014 Cape Town, Afrika Selatan Table top diselenggarakan pada tanggal 27 Agustus 2014 bertempat di Meeting Room, Southern Sun Newland Hotel, Cape Town yang dimulaipukul s.d Acara diawali dengan Welcoming Speech olehkasubdit Wilayah Timur Tengah danafrika, dan mempersilahkan para peserta untuk melakukan bisnis dengan para sellers dari Indonesia. Dalam Speech tersebut disebutkan selama tahun 2013 terdapat peningkatan wisman Asal Afrika Selatan sebesar 26.29% dibandingkan selama tahun Sambutan diteruska noleh Acting Consul General Cape Town, Bapak Joel Rohroh mana yang menyinggungtentang perkembangan Pariwisata Indonesia, kerjasama bilateral antara Indonesia dan Afrika Selatan, hubungans ejarah Afrika selatan perihal Sheik Maulana Yusuf, Tuan Guru, dan Sheik Abdul rachman, serta tentang merebaknya wabah Virus Ebola di negaraafrika Barat. Acara kemudian dilanjutkan dengan presentasi dari Indonesia Tourism Update Oleh pelaku pariwisata yaitu Bapak Herman Rukmana dimengenai Propinsi Jawa Tengah, Propinsi Jawa Barat, Yogyakarta, serta Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Di sela sela acara peserta dihibur penampilan Cultural Performance dari Saudara Ivan Nestor Embun, pemusik serba bisa dari NTT. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan transaksi Table Top antara buyers dengan Sellers dilakukan secara Rolling Table ke 11 Industri. Acara ditutup dengan pembagian door prize berupa tiket dan akomodasi ke Yogyakarta dan Bali persembahan dari Bhara Tour, The Dharmawangsa Jakarta, Aerowisata Hotels & resorts, Grand Aston Bali Beach Resort & Spa, Holiday Factory, dan Singapore Airlines kepada peserta Table Top yang beruntung. Acara kemudian ditutup dengan makan siang bersama. 49

60 Pelaksanaan Sales Mission Afrika 2014 pada tahun ini agak berbeda dengan pelaksanaan di tahun 2013 karena dilaksanakan sebelum The Getaway Show 2014 dan Industri yang ikut pada Sales Mission melanjutkan keacara The Getaway Show Kegiatan Sales Mission Afrika Selatan 2014 pada tahun ini hanya dilaksanakan di 1 (satu) kota yaitu di kota Cape Town telah berjalan dengan baik dan lancar. Kegiatan berjalan pada pagi hari menjelang siang, pukul waktu setempat dan selesai pada pukul setelah makan siang. Peserta table top yang hadir memenuhi undangan sangat antusias selain para buyers, hadir pula para pelajardarikota Cape Town yang inginmengetahuilebih jauh mengenai Pariwisata Indonesia serta General Manager Singapore Airlines di Cape Town. Dengan adanya presentasi Indonesia Tourism Update yang meliputi beragam destinasi (Propinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta dan Candi Borobudur dan Prambanan), memberikan gambaran dan pengertian lebih luas kepada para peserta table top mengenai keragaman destinasi, seni dan budaya yang ditawarkan Indonesia. Dengan adanya penampilan dari tim pemain music menambah suasana semarak jalannya acara. Penyelenggaraan Kegiatan Sales Mission Afrika 2014 merupakan media yang tepat dan efektif untuk menjaring wisman sekaligus diseminasi informasi paket atau destinasi wisata yang menjadi keinginan wisman Afrika Selatan. Kelompok segmen terbesar wisatawan Afrika adalah segmen Adventure dan Diving, sehingga untuk kedepannya, bahan promosi yang perlu dibawa perlu dikoordinasikan dengan baik. 50

61 PROMOSI WONDERFUL INDONESIA (PWI) DI WINA 2014, 12 September 2014 Mozartsaal, Wiener Konzerthaus Kegiatan Promosi Wonderful Indonesia (PWI) di Wina adalah bentuk dukungan Kemenparekraf kepada KBRI Wina di Austria dalam rangkaian Perayaan 60 Tahun Hubungan Diplomatik Rl Austria dan 69 Tahun HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang berlangsung pada September Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Direktur Promosi Pariwisata Luar Negeri terdiri dari Kasubdit Promosi Wilayah Eropa, staf Direktorat Promosi Pariwisata Luar Negeri, pemain Sasando, pemain alat musik tiup (suling tradisional Sunda, flute dan saksofon), pemain biola, keyboardist dan instruktur angklung interaktif. Tim kesenian PWI di Wina tampil dalam acara Malam Pertunjukan Budaya Indonesia (An Indonesian Cultural Evening) di MozartSaal, Wiener Konzerthaus pada Jumat, 12 September Ruang pertunjukan 2 lantai yang berkapasitas 704 tempat duduk ini terisi hampir seluruhnya. Para tamu yang hadir adalah undangan dari KBRI Wina antara lain Deputi Protokol Kantor Presiden Federal Austria Katharina Wieser, lebih dari 50 duta besar asing dan kalangan diplomatik serta pemerintah setempat, para pengusaha yang hadir pada forum ekonomi bertajuk : 60 Years Indonesia-Austria Economic Cooperation : Capitalizing on Today s Advantages fo Tomorrow Gains yang diselenggarakan KBRI/PTRI Wina bersama Kamar Ekonomi Federal Austria (WKO) sehari sebelumnya serta beberapa mahasiswa dan warga negara Indonesia di Austria. Acara dimulai pukul dan berlangsung dalam durasi sekitar 2 jam 30 menit (buku acara terlampir). Acara dibuka dengan tari Panyembrama diiringi orkestra gamelan Bali dan diikuti dengan kata sambutan dari Duta Besar RI untuk Austria, Rachmat Budiman serta Direktur Implementasi Kebudayaan dan Kegiatan Ilmiah Luar Negeri Kementerian Federal Austria untuk Eropa, Integrasi dan Urusan Luar Negeri Christian Brunmayr. Tim kesenian Kemenparekraf membuat penonton takjub dengan menampilkan pembukaan dari solo sasando, kolaborasi dengan biola, alat musik tiup dan keyboard pada lagu An Der Schonen Blaeun Donau. Karena penonton terpukau dengan alat tradisional Indonesia yang mampu memainkan lagu klasik, tim melanjutkan persembahan lagu Bubuy Bulan oleh pemain saksofon. Lagu I am From Austria yang dinyanyikan Dubes semakin menyemarakkan suasana dengan solo sasando melantunkan 51

62 Indonesia Pusaka di tengah lagu dan disambut nyanyian oleh warga Indonesia yang hadir serta ditutup dengan lagu Neng Geulis. Perangkat multimedia di latar belakang panggung memampangkan peta kepulauan Indonesia serta menyorot letak geografis spesifik daerah asal setiap kesenian yang ditampilkan serta gambar (images) tentang obyek wisata destinasi tersebut. Pada puncak acara sejumlah 700 angklung dengan susunan nada yang beragam sebagai salah satu bentuk dukungan Kemenparekraf dibagikan kepada para tamu untuk dimainkan secara langsung bersama-sama dalam rangkaian lagu. Angklung interaktif ini dipimpin oleh konduktor dari Ikreasindo dengan diawali tentang perkenalan cara membunyikan angklung dengan benar sesuai notasi hingga kolaborasi memainkan untuk lagu tertentu yaitu You Raise Me Up dan Can t Help Falling In Love. Angklung yang dibagikan dilengkapi dengan logo Wonderful Indonesia dan dapat dibawa pulang oleh para tamu sebagai suvenir sehingga menimbulkan antusiasme di antara para tamu akan pengalaman pengenalan budaya dan citra seni Indonesia. 52

63 Tabel 3.4 PERKEMBANGAN WISATAWAN NUSANTARA TAHUN JUMLAH PERJALANAN (ribuan) PENGELUARAN PERJALANAN (ribu Rp.) TOTAL PENGELUARAN (triliun Rp.) ,85 71, ,97 74, ,24 88, ,95 108, ,33 123, ,30 137, ,76 150, ,68 156, ,00 171, ,00 176, ,68 213,94 Sumber : BPS Adapun beberapa yang mendukung pencapaian target jumlah perjalanan wisatawan nusantara adalah, antara lain : DIRECT PROMOTION JAWA BARAT DI PADANG, 29 s.d 30 Maret 2014 Padang Pameran dilaksanakan selama 2 (dua) hari pada tanggal 29 s.d 30 Maret 2014 di Plaza Andalas Padang, dengan menyajikan 11 Booth peserta dari Jawa Barat untuk menjual dan mempromosikan paket-paket wisata dari Jawa Barat. Selama pameran berlangsung banyak pengunjung yang hadir melihat paket-paket wisata yang ditawarkan yang nantinya diharapkan mereka akan memesan melalui brosur dan informasi yang diberikan Kegiatan Table Top ini dimaksudkan untuk mempertemukan seller dari Jawa Barat dan buyer dari Sumatera Barat, dengan tujuan agar para seller dan buyer bisa berinteraksi dan melakukan transaksi jual beli paket-paket wisata. Selain saller 53

64 dan buyer acara ini dihadiri oleh : Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri dan staf dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata yang dalam hal ini di wakili oleh Kepala Bidang Promosi Pariwisata beserta staf. Jumpa Pers dengan wartawan media cetak dan elektronik dilaksanakan setelah acara tabel top pada pukul Wib di Lounge Hotel Grand Inna Muara Padang, dengan nara sumber antara lain : Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kementerian Parekraf, Kabid Promosi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumbar, Ketua ASITA Jawa Barat dan Ketua ASITA Sumatera Barat. PROMOTION SUMATERA SELATAN DI BANDUNG, 4 6 April 2014 Hotel Amaris dan Paris Van Java, Bandung Direct Promotion Sumatera Selatan di Bandung dilaksanakan pada tanggal 4 6 April 2014 bertempat di Paris Van Java, untuk pelaksanaan Table Top dilaksanakan di Hotel Amaris dan Paris Van Java, sedangkan pameran diikuti oleh Travel Agent, Biro Perjalanan Wisata, Hotel, Pengrajin Industri Kreatif, Airlines yang berasal dari Sumatera Selatan. Kegiatan Direct Promotion Sumatera Selatan di Bandung diawali dengan pertemuan antara sellers dengan buyers (Table Top) pada tanggal 4 April 2014 bertempat di Hotel Amaris. Sellers yang berpartisipasi dalam Table Top ini berjumlah 8 (delapan) sellers berasal dari Propinsi Sumatera Selatan, terdiri dari 6 Travel Agent dan 2 Hotel. Sedangkan Buyers berjumlah 31 (tiga puluh satu) berasal dari Provinsi Jawa Barat. Table Top dibuka secara resmi oleh Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bapak Tazbir. 54

65 Pembukaan Pameran Direct Promotion Sumatera Selatan di Bandung dilaksanakan pada tanggal 4-6 April 2014, bertempat di Paris Van Java, yang dibuka secara resmi oleh Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Pameran dilaksanakan selama 3 (tiga) hari yang diikuti oleh para industri, airlines dan industry kreatif. Untuk menambah diselenggarakan pertunjukan kebudayaan seni khas daerah Sumatera Selatan, Peragaan Busana dari Rumah Busana Tria. Setelah acara Pembukaan Pameran dilakukan Press Conference yang dihadiri media cetak diantaranya Pariwisata Indonesia, Kompas, Pikiran Rakyat, Tribun Bandung, Gala Media dengan narasumber Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan, PHRI Jawa Barat. Pertanyaan Media tentang penyelenggaraan Direct Promotion serta target kunjungan Wisatawan Nusantara. Ada 10 stand yang diisi oleh hotel, travel agent, penerbangan, pengrajin/industry kreatif (UKM). dalam pameran Direct Promotion Sumatera Selatan di Bandung. Antusiasme masyarakat Bandung cukup bagus dalam rangka melihat dan membeli produk kerajinan, Sumatera Selatan terutama penjualan Empek-empek. FESTIVAL LEGU GAM 2014, April 2014 Ternate, Provinsi Maluku Utara Festival Legu Gam (FLG) telah dilaksanakan tanggal 13 April sd. 27 April 2014 di Ternate, Provinsi Maluku Utara merupakan pesta rakyat Moloku Kie Raha Maluku Utara sekaligus memperingati Hari Ulang Tahun Sultan Ternate, Drs. Haji Mudaffar Sjah, MSi yang tahun ini merupakan ulang tahun yang ke 79. Penyelenggaraan FLG tahun ini merupakan yang ke 13 dan telah menjadi agenda tahunan nasional, dimana sejak tahun 2007 Kemparekraf mendukung pelaksanaannya. Tahun ini Festival Legu Gam mengangkat tema Ekspedisi Kie Raha Satukan Nusantara. Kegiatan Festival Legu Gam yang dilaksanakan tahun ini meliputi Pawai Obor GAM MA CAHAYA, Legu Gam Expo 2014, Kirab Budaya Nusantara, Panggung Budaya, Pemilihan Jojaro Ngongare Legu Gam 2014, Ternate Fashion Street,Jelajah Samudra Kie Raha, Whorkshop Kemilau Warna Kie Raha, Kie Raha Art Culture dan Legu Gam Live in Concert Artist. 55

66 Kegiatan Festival Legu Gam dimulai tanggal 12 April 2014 malam jam WIT bertempat di Halaman Keraton dengan acara pelepasan Pawai Obor GAM MA CAHAYA yang dilepas oleh Sultan Ternate Haji Mudaffar Syah dan Ratu Boki Nita Budhi Susanti. Dimana obor pertama dinyalakan oleh Sultan dan diikuti oleh obor-obor kecil yang kemudian diarak mengelilingi Kota Ternate. Festival Legu Gam ditutup secara resmi pada tanggal 26 April 2014, di halaman Kedaton Kesultana Ternate dalam rangka HUT ke-79 Jo Ou Kolano Sultan Drs. Mudaffar Sjah, M.Si, Festival Legu Gam tahun ini adalah pelaksanaan ke-13 kalinya merupakan (pesta rakyat) sebagai manifestasi kecintaan rakyat (Bala Kusu se Kano-Kano) terhadap Paduka Yang Mulia Baginda Sultan Ternate, bahwa FLG bukan saja untuk mempromosikan dan mengangkat budaya masyarakat Maluku Utara, juga merupakan salah satu untuk menggerakan ekonomi masyarakat, beragam hasil kria dan karya masyarakat melalui pagelaran dan pameran budaya, produk, kuliner serta menampilkan sejumlah budaya asli Moluku Kie Raha. MALANG FLOWER CARNIVAL, Apri 2014 Kota Malang Jawa Timur Pelaksanaan Malang Flower Carnival pada April 2014 di Alun-alun Tugu Kota Malang diadakan bersamaan dengan moment Hari Ulang Tahun ke tahun Kota Malang. Rangkaian beberapa antara lain : Pembukaan oleh band, Parade Putri Ken Dedes, Parade Kakang Mbakyu Kota Malang, Malang Flower Carnival, Festival Kuliner, Festival Tempo Doeloe, Gerak Jalan Sehat, Pesta Rakyat dan lain-lain. Malang Flower Carnival diikuti oleh 240 peserta dengan menampilkan berbagai busana yang unik dan menarik. Busana yang dikenakan berprinsip daur ulang yaitu menggunakan barang-barang 56

67 bekas seperti plastik kemasan sabun piring ataupun mie instant. MFC diikuti juga oleh 25 Usaha Kecil Menengah dengan hasil produknya yaitu keripik tempe. Penyelenggaraan Malang Flower Festival diselenggarakan selama dua hari diawali pada tanggal April 2014 berjalan dengan lancar dan sukses berkat kerjasama yang baik dan terarah antara semua pihak. Melalui Malang Flower Carnival diharapkan dapat menjadi ajang interaksi dan memperluas jejaring bisnis antara para peserta dengan para wisatawan nusantara dan mancanegara yang datang ke kota Malang, Jawa Timur. Dampak positif dari penyelenggaraan Malang Flower Carnival sebagai ajang promosi kota Malang sebagai Kota Bunga dan sebagai penunjang ini sangat besar artinya bagi peserta pameran dengan animo pengunjung yang cukup tinggi. GEBYAR BUDAYA DAN WISATA NUSANTARA, 1 s.d. 4 Mei 2014 Hall A Conference Centre (JCC) Jakarta Gebyar Budaya dan Wisata Nusantara adalah dalam bentuk pameran yang memasuki tahun ke 12 dalam rangka memperkenalkan obyek dan daya tarik wisata daerah. Pameran Gebyar Wisata & Budaya Nusantara 2014 berlangsung di Hall A JCC Senayan, Jakarta pada awal bulan Mei 2014 tepatnya pada tanggal 1 Mei sampai dengan 4 Mei Sebanyak 117 peserta hadir dalam pameran ini, yang terdiri atas Dinas Pariwisata dari provinsi, kabupaten, dan kota di seluruh Indonesia. "Sebanyak 30 ribu calon wisatawan dari Jabodetabek mengunjungi pameran ini," kata Sukur Saka, Direktur PT Wahyu Promocitra, penyelenggara acara. Menurut Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni Budaya Ahman Sya, Gebyar Wisata dan Budaya Nusantara sudah 12 tahun digelar. "Target kami ada 250 juta wisatawan domestik dan 9,5 juta wisatawan mancanegara (yang mengunjungi pameran). Destinasi di Indonesia luar biasa," katanya. 57

68 Ia mengatakan Indonesia memiliki 17 ribu lebih pulau, 250 bahasa, dan 500 lebih suku. bidang sport dan pariwisata menjadi prioritas wisatawan untuk datang ke Indonesia. Yanti Sukamdari dari Badan Promosi Pariwisata Indonesia mengatakan wisata minat khusus atau sport sedang dikembangkan. "Sport ini melibatkan emosi dan feeling. Setelah menikmati wisata sport, biasanya menikmati kearifan lokal yang ada di wilayah Indonesia," Selain berbagi pameran pariwisata daerah juga dipamerkan hasil kerajinan ekonomi kreatif daerah yang beragam yang tidak kalah menariknya sebagai buah tangan atau souvenir untuk para wisatawan. Untuk lebih menarik minat pengunjung juga diadakan festival seni dan budaya daerah seperti tarian-tarian, fashion show (lomba busana untuk anak-anak dan remaja), dan atraksi lainnya. Atraksi ini laksanakan dengan harapkan agar para orang tua dan anak mengunjungi pameran dan sambil menemani anaknya untuk ikut lomba. FESTIVAL DANAU KELIMUTU, Agustus 2014 Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur Festival Danau Kelimutu tahun 2014 diintegrasikan atas kerjasama antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan pemerintah daerah Kabupaten Ende khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ende. Karnaval Seni dan Budaya diselenggarakan oleh pemerintah daerah Kabupaten Ende tanggal 11 Agustus 2014, ditandai dengan dibukanya acara pawai karnaval di halaman Kantor Bupati oleh 58

69 Bupati Ende, Ir.Marselinus Y.W. Petu dengan didampingi oleh Setditjen Pemasaran Pariwisata Kemenparekraf, Dra. Ni Wayan Giri Adnyani, M.Sc. Rute karnaval dimulai dari Kantor Bupati dan berakhir di Lapangan Pancasila. Peserta berasal dari siswa siswi sekolah dan paguyuban daerah yang berada di Kabupaten Ende. Acara pembukaan Festival Danau Kelimutu diselenggarakan di Lapangan Pancasila setelah pawai karnaval seni budaya dilaksanakan dengan ditandai pemukulan gong oleh Setditjen Pemasaran Pariwisata Kemenparekraf. Kemudian ditampilkan atraksi Tarian Melayu Kreasi dari SD Kristen Santa Ursula, Ende. Penampilan parade lagu-lagu daerah oleh grup musik lokal Kota Ende, yaitu Rakawesa Band memeriahkan acara malam pembukaan yang dihadiri sekitar 1000 orang masyarakat Ende dan sekitarnya. Kelimutu Expo yang merupakan pameran seni budaya dan industri kreatif diselenggarakan di Lapangan Pancasila dari 9 s.d. 12 Agustus 2014 dengan jumlah stand yang berpartisipasi adalah 16 stand. Terdiri dari Kemenparekraf, dari pemerintah daerah Kabupaten Ende dan dari swasta. Total transaksi yang terjadi selama pameran berlangsung berjumlah juta Rupiah. Tanggal 13 Agustus 2014, dilaksanakan trekking ke Kelimutu dengan jarak sekitar 12 km melalui rute start dari pelataran parkir Taman Nasional Danau Kelimutu air terjun Murun Dao Dusun Koposili Kopombobe Dusun Mboti Desa Pemou finish di Saori Ria Wisata (Gardu Pandang Moni). Lomba trekking kali ini diikuti oleh 125 orang, terbagi menjadi 25 tim masingmasing beranggotakan 5 orang. Pesertanya terdiri dari instansi pemerintah, perwakilan kelompok konservasi, kelompok masyarakat pemandu wisata Kelimutu, pecinta alam, ada juga kelompok guru penempatan daerah terpencil, juga perwakilan dari Garuda Indonesia di Ende. Acara pelepasan peserta trekking dilakukan oleh Bupati Ende, Ir. Marselinus Y.W. Petu pukul WITA di pelataran parkir Taman Nasional Danau Kelimutu, Ende. Upacara tertinggi ditempatkan di Kelimutu yang dinamakan Patika Do a Bapu Ata Mata. Hal ini menjelaskan penghormatan masyarakat setempat dengan alam dan antar desa. Upacara ini dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2014 dan menjadi agenda tahunan di setiap tanggal yang sama dengan tujuan memberikan makan kepada arwah para leluhur dan diikuti oleh desa serta komunitas dengan jumlah sekitar 17 kelompok yang bermukim di sekitar Danau Kelimutu. Untuk lebih mempromosikan obyek wisata Danau Kelimutu, kami mengundang wartawan dari media nasional yaitu media elektronik (TVRI) serta media oline (detik.com). Disamping meliput Festival Danau Kelimutu, mereka juga meliput dan 59

70 mengambil foto dari obyek-obyek wisata lainnya di Kabupaten Ende, antara lain Pantai Batu Hijau, Pantai Mbu u, Desa Wisata Wolotopo (pengrajin tenun ikat), dan Air Terjun Kedebodu. Penyelenggaraan Festival Danau Kelimutu pada dasarnya berlangsung dengan baik. Untuk penyelenggaraan di tahun tahun mendatang diharapkan perencanaan dan koordinasi yang lebih baik. Penyelenggaraan Festival Danau Kelimutu untuk kedepannya yang rencananya berubah namanya menjadi Sepekan Pesta Danau Kelimutu 2015 dapat lebih disempurnakan lagi dengan memperhatikan dan memperbaiki beberpa aspek seperti penentuan tanggal dan tempat festival dan koordinasi yang baik dengan pihak Pemda Kabupaten Ende dan para industri wisata seperti travel agent yang dapat menjual paket wisata ke Danau Kelimutu bersamaan dengan yang sedang diadakan. Selain itu, jumlah hadiah lomba pada festival sebaiknya dinaikan untuk lebih menarik lebih banyak peserta lomba. SAIL RAJA AMPAT 2014, Agustus 2014 Pantai Waisai Torang Cinta (WTC), Kota Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Sail Raja Ampat 2014 yang bertemakan Membangun Bahari, Menuju Raja Ampat ke Pentas Wisata Dunia telah dilaksanakan di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC), Kota Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat dengan Puncak Acara tgl 23 Agustus Kegiatan Sail Raja Ampat dilaksanakan antara lain dalam upaya percepatan pembangunan daerah kepulauan dan pengembangan potensi sumber daya kelautan dan pariwisata guna mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat pesisisr dan pulau-pulau, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, penciptaan lapangan kerja dan multiplier effect lainnya. Dipilihnya Raja Ampat menjadi lokasi pelaksanaan Sail, karena perairannya merupakan salah satu tujuan wisata bahari di kawasan timur Indonesia yang telah mendunia dan memiliki keanekaragaman hayati laut terbaik serta merupakan jantung segitiga karang dunia (Coral Triangle Initiative), dan juga sebagai salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). 60

71 Acara Puncak Sail Raja Ampat yang diselenggarakan tanggal 23 Agustus di Pantai WTC dihadiri oleh Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara, Menteri-Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Duta-Duta Besar Negara Sahabat, Para Gubernur/ Walikota/ Bupati, Forkompinda Prov.Papua/Papua Barat/Kab.Raja Ampat/Kota Sorong, Pimpinan TNI AD/AL/AU dan Kepolisian, Ketua Masyarakat Adat Provinsi Papua dan Papua Barat, Pimpinan SKPD Provinsi Papua Barat/Kab. Raja Ampat/Kab.Sorong dan tamu undangan serta masyarakat Kota Sorong dan Kab. Raja Ampat termasuk media cetak dan elektronik yang berjumlah sekitar 4000 orang. Adapun susunan acara puncak Sail yaitu Menyanyikan Lagu Indonesia Raya, Tarian Selamat Datang Tari Batik, Sambutan Selamat Datang oleh Gubernur Papua Barat, Penyerahan Penghargaan kepada Pemenang Lomba Desain Batik Papua (7 orang) oleh Menkokesra, Sambutan Menkokesra selaku Ketua Pengarah Panitia Nasional, Sambutan Presiden RI dilanjutkan penekanan tombol sirine dan penandatanganan Sampul Peringatan Sail Raja Ampat 2014, Doa, Atraksi Budaya Sendratari Papua Barat Harmoni Raja Ampat, Atraksi Terjun Payung, Paramotor, Sailing Pass (11 kapalkapal perang TNI dan 3 kapal perang Amerika Serikat, Singapura dan Australia, 3 liveaboard dan kapal-kapal nelayan ), serta Heli Water Jump. Hal-hal penting yang disampaikan Menkokesra dalam sambutannya, bahwa Sail Raja Ampat adalah model percepatan pembangunan tidak hanya fisik tapi juga pengembangan sumber daya, dan penyelenggaraan Sail Raja Ampat untuk membangun kembali kesadaran bangsa Indonesia sebagai bangsa bahari. Kunjungan wisatawan domestik ke Raja Ampat meningkat 100%, dan pemerintah sedang mengusulkan kepada UNESCO untuk Raja Ampat dijadikan sebagai World Heritage, juga sedang dibuatkan Rancangan Undang- Undang Kelautan, serta sudah ada daerah yang menitipkan untuk pelaksanaan sail-sail berikutnya yaitu : Sail Tomini (Sulteng, Gorontalo, Sulut), Sail Lombok (NTB), Sail Karimata (Kalbar), Sail Takabonerate (Sulsel), Sail Tapanuli (Sumut). Dalam sambutan Presiden RI menyampaikan akan menyampaikan kepada Presiden terpilih untuk juga punya komitmen mengembangkan daerah-daerah maritim lainnya yang masih tertinggal. Makna dari pelaksanaan Sail Raja Ampat dalam rangka peningkatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat terutama di Papua Barat, dan Indonesia akan 61

72 terus membangunan dari Aceh sampai dengan Papua agar seluruh rakyat bisa meningkatkan taraf hidupnya. Presiden menambahkan kita ingin Indonesia kalau maju, maju semua dan kalau makmur, makmur semua, kita ingin di seluruh Indonesia makin aman, sejahtera, adil dan demokratis. Presiden juga menandaskan perlu ada kerjasama dan kemitraan internasional dengan partisipasi negara-negara sahabat, karena dunia akan bersatu untuk menyelesaikan masalah-masalah dunia. Kegiatan Sail Raja Ampat 2014 merupakan suatu model percepatan pembangunan daerah pesisir/pantai yang mempunyai keunggulan perikanan kelautan maupun wisata dan berdampak bagi Kab. Raja Ampat baik secara fisik maupun pengembangan SDM. Puncak Sail Acara telah berjalan dengan baik, walau disertai hujan dan angin gelombang yang cukup tinggi. PROMOSI PARIWISATA DI PERBATASAN, 6 September 2014 Harbour Bay, Batam Tanggal 7 Agustus 2014 pukul bertempat di lt. 3 Dit PPDN, Kemenparekraf dilaksanakan rapat pertemuan dengan tim Dwiki Dharmawan membahas promosi di perbatasan ASEAN Jazz Festival 2014 serta artis pendukung. Tanggal 28 Agustus 2014 pukul dilaksanakan rapat persiapan serta finalilsasi dimaksud yang dipimpin oleh Kadis Budpar Kota Batam dan dihadiri Kadis Budpar Provinsi Kepri serta tim Kemenparekraf bertempat di Kantor Disbudpar Kota Batam dilanjutkan press conference dengan media lokal beberapa pertanyaan seputar penyelenggaraan promosi di perbatasan ASEAN Jazz Festival 2014, artis pendukung serta dukungan dari Kemenparekraf. Tanggal 5 September 201 pukul wib Jamuan Makan Malam bertempat di De Patros Cafe, kawasan Harbourbay, Batam dukungan dari Dinas Pariwisata Provinsi Kepri dihadiri oleh Kemenparekraf, Dinas Pariwisata Kota Batam, PHRI Kota Batam, para pendukung musisi jazz, media cetak nasional dan lokal, elektronik dan diakhiri pertunjukkan konser musik jazz oleh para komunitas Jazz kaula muda Batam dengan menghadirkan Jam Session sebagai tradisi Jazz yang tetap dipertahankan dan merupakan 62

73 kesempatan bagi para musisi muda untuk menampilkan pertunjukkan serta kesempatan tampil dengan musisi berpengalaman. Pukul wib bertempat di Wonderful Indonesia Stage panggung utama bisnis terpadu sekaligus pelabuhan Ferry dari dan ke Singapura kawasan Harbourbay acara konser musik jazz dibuka oleh Walikota Batam Bapak Achmad Dahlan dilanjutkan sambutan Wamen Parekraf, dihadiri : Gubernur Provinsi Kepri, Polda Kepri, Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Dinas Pariwista Kota Batam dan para tamu undangan lainnya serta masyarakat umum. Beberapa pertunjukkan musik jazz manca negara berkolaborasi dengan musisi jazz Indonesia serta 5 grup jazz dari Batam yaitu Tjepy and Friends, Malay Kadenza, Unveiled, KGC dan Ardhy dari musik tradisional sampai musik populer ikut menyemarakan ASEAN Jazz Festival dengan permainan sangat memukau penonton. Tanggal 6 September 2014 pukul Jamuan makan malam dukungan dari Dinas Pariwisata Kota Batam bertempat di Seafood Restaurant kawasan Harbourbay Batam dihadiri Wamen Parekraf, Wakil Walikota Batam, Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri, Kadis Pariwisata Provinsi Kepri, Kadis Kota Batam,para pendukung musisi jazz, wartawan media cetak nasional dan lokal serta para undangan lainnya. Pertunjukkan promosi di perbatasan ASEAN Jazz Festival 2014 berlangsung selama 4 jam dari pukul wib s.d dikemas secara bergantian dari satu panggung ke panggung lainnya terdiri dari 2 pangung Kemenparekraf yaitu: Wonderful Indonesia Stage dan Jazz Indonesian Stage serta Wonderful Kepri Stage dukungan dari Dinas Pariwisata Provinsi Kepri. Puncak acara menampilkan suguhan group band Krakatau yang sudah mempunyai nama tenar bagi masyarakat Indonesia khususnya dan kota Batam pada umumnya yang menjadi ajang reunion bagi musisi Krakatau Band untuk pertama kalinya FESTIVAL DANAU TOBA, September 2014 Balige, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara Event Festival Danau Toba dilaksanakan pada tanggal September 2014 di Balige, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara, dengan rangkaian sebagai berikut : Opening Ceremony, Festival Danau Toba 2014 dilaksanakan pada tanggal 17 September 2014 Pukul WIB di Museum Batak TB Silalahi Center, di Balige, Kabupaten Toba Samosir. Acara Opening Ceremony diawali dengan pemberian Kata Sambutan dari Bapak TB Silalahi selaku Penasihat Kegiatan Festival Danau Toba 2014 dan Tuan Rumah dari Museum Batak TB Silalahi Center, Kata 63

74 Sambutan dari Gubernur Sumatera Utara, Bapak Gatot Pujo Nugroho, dan Kata Sambutan dari Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bapak Sapta Nirwandar. Opening Ceremony dihadiri oleh Para Pejabat Pusat dan Daerah seperti Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tobasa, para tokoh dan petinggi adat Batak, tamu undangan dan media dari dalam dan luar negeri serta masyarakat Balige. Kegiatan ini dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni tari tradisional Batak seperti Tari Tortor Pangurason, Tari Panangkok Agung, Pertunjukan Martumba yang dibawakan oleh siswa/i SD Tobasa, Tari Cawan Masal dan Parade Pemecahan Rekor Muri untuk Ulos Sadum sepanjang 500 meter. Press Conference Festival Danau Toba dilaksanakan pada tanggal 17 September 2014 Pukul WIB di Museum Batak TB Silalahi Center dengan narasumber yaitu Wamen Parekraf, Bapak TB Silalahi selaku Penasihat Festival Danau Toba 2014, Gubernur Sumatera Utara, Kepala Dinas Kebudayaan dan Provinsi Sumatera Utara dan Tokoh Adat Batak. Press Conference dihadiri oleh media lokal, nasional dan inetrnasional serta 13 orang wartawan asing peserta Famtrip, yang merupakan yang mendukung Festival Danau Toba dari Direktorat Pengemabangan Pasar Informasi Pariwisata. Perayaan di Lapangan Sisingamangaraja XII Setelah melakukan Opening Ceremony dan membuka resmi Festival Danau Toba 2014, Wamen Parekraf didampingi oleh Gubernur Sumatera Utara, Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara menuju ke Lapangan Sisingamangaraja XII di Balige untuk menyaksikan beragam perayaan yang turut meemeriahkan Festival Danau Toba Kegiatan ini diisi dengan Pemberian Ulos kepada Wamen Parekraf, peninjauan stand pameran pariwisata dan produk ekonomi kreatif oleh Wamen Parekraf dan rombongan, dan Penabuhan Taganing (drum tradisional Batak) oleh Wamen Parekraf dan para tokoh adat Batak. Selain itu, perayaan di Lapangan Sisingamangaraja XII ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni tari tarian, parade Ulos Sadum sepanjang 500 meter, eksibisi paralayang dari Jakarta dan Bandung, pertunjukan Polisi Cilik, penampilan artis dan pesulap lokal, dan doorprize. Seminar Pariwisata dilaksanakan pada tanggal September 2014 Pukul WIB di Museum Batak TB Silalahi Center dan dibuka oleh Kata Sambutan dari Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri. Pada tanggal yang sama juga dia di Lapangan Sisingamangaraja XII 64

75 berlangsung pameran pariwisata dan ekonomi kreatif, Lomba Paduan Suara, Permainan Tradisional (Marjalekat, Margala, Martumba, Marultop dan Monsak Batak), pameran kuliner khas Batak, Lomba dan Pameran Becak Hias, Opera Batak dan hiburan rakyat lainnya. Lomba Solu Bolon, Lomba dayung perahu naga tradisional Batak, Solu Bolon, dilaksanakan pada tanggal 20 September 2014 pagi di Dermaga/ Kawasan Perairan Danau Toba di Balige. Lomba yang diharapkan dapat menjadi salah satu ikon dalam rangkaian Festival Danau Toba ini diikuti oleh sekitar 60 orang peserta dari dalam dan luar negeri. Kehadirian lomba dayung Solu Bolon juga merupakan bagian dari pelestarian dan promosi perahu Solu Bolon sebagai salah satu warisan budaya leluhur masyarakat Batak. Lomba Renang 10K dan Renang Masal dilaksanakan tanggal 20 September 2014 siang hari di Dermaga/ Kawasan Perairan Danau Toba di Balige. Lomba Renang 10K diikuti oleh peserta dari 40 orang peserta dalam negeri (Sumut, Sumsel, DKI Jakarta, Bandung, Jatim, Bali dan Kaltim) dan 2 orang peserta dari luar negeri, yaitu dari Rusia dan Australia. Sedangkan Lomba Renang Masal diikuti oleh sekitar 500 orang peserta dari seluruh Kabupaten/ Kota di Sumatera Utara dan 2 orang peserta dari luar negeri yaitu dari Chile dan New Zealand. World Drum Festival merupakan lomba dan pertunjukan tabuh drum yang diikuti oleh peserta dari dalam dan luar negeri yang menampilkan seni drum khas dari negara masing masing. Peserta dari luar negeri terdiri dari tim yang mewakili negara Chile, Kolombia, Ekuador, Brazil, Kuba dan Argentina. World Drum Festival dilaksanakan pada tanggal 20 September 2014 Pukul selesai di Lapangan Sisingamangaraja XII. Penutupan acara Festival Danau Toba dilakukan pada tanggal 21 September 2014 di Lapangan Sisingamangaraja XII Pukul WIB dan ditutup dengan resmi oleh Gubernur Sumatera Utara. Sebelumnya, pada hari ini juga dimeriahkan dengan pameran pariwisata dan produk kreatif khas Sumatera Barat, pertunjukan 10 Tarian lintas etnis se Sumatera Utara, pertunjukan Tortor Tunggal Panaluan, pameran fotografi, dan persembahan budaya Manggohi Ulaon Nauli. 65

76 KEMILAU SULAWESI, September 2014 Surabaya Kemilau Sulawesi merupakan ajang untuk mempromosikan produk-pruduk wisata yang dimiliki masing-masing Provinsi di Kepulauan Sulawesi beserta Kabupaten/Kotanya. Kegiatan ini telah dilaksanakan sejak tahun 2006 dan tahun ini merupakan tahun ke 8 pelaksanaan ini. Tahun ini merupakan kali pertama Kemilau Sulawesi diadakan di luar Sulawesi yaitu di Surabaya. Hal ini disambut positif oleh semua pihak dan menjadikan promosi wisata Kepulauan Sulawesi lebih dikenal masyarakat luas. Pelaksanaan di Surabaya diadakan di Rotunda dan V-walk, Ciputra World Surabaya menjadi tempat pembukaan Kemilau Sulawesi 2014 dipandu oleh MC dan dibuka dengan tarian kreasi 6 Kilau menyambut tamu-tamu undangan yang hadir. Acara dibuka dengan sambutn dari pejabat yang hadir yaitu sambutan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Bapak Dr. Jarianto, M.Si dan sambutan dari Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri, Bapak Tazbir. Pembukaan dilakukan secara simbolik dengan pemukulan gong oleh Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kemenparekraf Didampingi oleh seluruh Kepala Dinas Provinsi dan Kabupaten/Kota Se-Sulawesi yang menandakan Kemilau Sulawesi 2014 resmi dibuka. Kegiatan ini merupakan promosi langsung kepada konsumen atau pengunjung mall yang hadir atau dating ke pameran. Kegiatan ini diperuntukkan untuk umum dan diisi dengan penjualan berbagai macam produk kerajinan khas daerah seperti kain tenun, pakaian sarung, penjualan paket wisata, dan tidak ketinggalan penjualan kuliner khas daerah. Selama pameran berlangsung banyak kerajinan industri, paket wisata dan kuliner yang terjual habis. Antusias masyarakat yang berkunjung juga sangat tinggi Karen amereka tidak perlu jauh-jauh pergi ke Sulawesi untuk menikmati kuliner atau pun membeli kerajinan khas Sulawesi. Melalui pameran ini, masyarakat dapat langsung mendatangi booth-booth yang ada untuk mengetahui lebih banyak tentang Sulawesi. Kegiatan ini berlangsung selama pameran berlangsung dengan cara berinteraksi langsung dengan pengunjung booth Kemilau Sulawesi. 66

77 Kegiatan Kemilau Sulawesi 2014 ini juga di isi dengan berbagai hiburan dengan tujuan agar pengunjung dapat menikmati atraksi seni dan budaya yang ada di Sulawesi mulai dari penampilan lagu-lagu daerah, tari-tarian khas Sulawesi, penampilan fashion show, lomb fashion show anak-anak, lomba balet, lomba menggambar dan mewarnai, games/kuis dengan hadiah-hadiah yang menarik, dan hiburan oleh band akustik dan artis lokal. KOMPAS TRAVEL FAIR 2014, September 2014 Plenary Hall & Main Lobby Jakarta Convention Center Kementerian Pariwisata dan Harian Kompas telah bekerjasama dengan PT. Dyandra Promosindo sukses menggelar acara pameran pariwisata, bertajuk Kompas Travel Fair 2014 (KTF 2014) pada tanggal 26 s.d. 28 September 2014, di Plenary Hall & Main Lobby Jakarta Convention Center. Kompas Travel Fair 2014 resmi digelar dengan ditandai pemukulan gong oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu yang didampingi CEO Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo dan Pemimpin Redaksi Harian Kompas Rikard Bagun, pada Hari Jumat, 26 September Pada sambutannya, Menparekraf menyambut baik KTF yang menggabungkan pameran wisata dengan talkshow mengenai pariwisata, serta penjualan tiket murah, dalam satu rangkaian acara yang besar. Ia menuturkan sejak KTF pertama pun, sudah ramai dikunjungi masyarakat. Menparekraf berharap selain mencari promo dan diskon, pengunjung juga membuat perencanaan liburan, misalnya gambaran liburan untuk akhir tahun ini maupun tahun depan. Kompas Travel Fair 2014 ini merupakan penyelenggaraaan untuk yang ketiga kalinya. Sebelumnya, Harian Kompas mendulang sukses telah menyelenggarakan Kompas Travel Mart pada tahun 2012 dan Acara Kompas Travel Fair 2014 diselenggarakan dalam rangka menjawab perkembangan industri pariwisata yang kini dirasa semakin pesat. Tidak sedikit daerah yang mulai berkembang dan menjadikan pariwisata sebagai pendapatan utamanya. Sebagai media nasional, Harian Kompas mengambil peran untuk mendukung perkembangan industri ini, dengan menghadirkan rubrik-rubrik pariwisata. Selain itu, melalui 67

78 Kompas Travel Fair 2014, Harian Kompas juga ingin memposisikan diri sebagai medium untuk mempertemukan pengiklan, terutama pengiklan di bidang industri pariwisata dengan pembacanya. Acara ini menyajikan wahana promosi dan edukasi bagi seluruh perusahaan penyedia produk dan jasa tour travel. Kompas Travel Fair 2014 menggabungkan konsep pameran, talkshow dan promo tiket murah dan paket wisata dalam satu rangkaian acara besar. Tahun ini, Kompas Travel Fair 2014 sukses menggaet 65 perusahaan dari berbagai aspek di bidang travel, seperti airlines, travel agent, hotel, wahana wisata, bank, travel aksesoris, tourism board, dan sector pariwisata pendukung lainnya. Dalam Kompas Travel Fair 2014, para peserta juga akan diajak untuk ikut berbagi kisah dan inspirasi dalam talkshow bersama traveler. Kemudian akan dihibur oleh penampilan tari-tarian tradisional dan berkesempatan mengikuti games atau kuis dengan hadiah-hadiah menarik selama pameran berlangsung, September Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sangat memberikan apresiasi Kompas Travel Fair 2014 ini. Kemenparekraf turut serta berpartisipasi menggunakan 3 (tiga) booth yang digunakan oleh Pandume & Logbook, Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), dan Astindo. Selain berpartisipasi di 3 (tiga) booth, Kemenparekraf juga berpartisipasi menyiapkan tari-tarian dari 5 (lima) provinsi di Kalimantan pada tanggal 26 September 2014 pukul WIB. TOURISM INDONESIA MART AND EXPO / PASAR WISATA INDONESIA, Oktober 2014 Banda Aceh, Aceh Pasar Wisata Indonesia atau TIME 2014 dilaksanakan pada tanggal Oktober 2014 di Hermes Palace Hotel Kota Banda Aceh di Provinsi Aceh. Rangkaian adalah sebagai berikut : City Tour (Kamis, 23 Oktober 2014), Rangkaian Pasar Wisata/ TIME 2014 dimulai dengan registerasi untuk para sellers, buyers, dan media pada tanggal 23 Oktober 2014 di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh. Registerasi dibuka sejak Pukul WIB sampai dengan Pukul WIB. Selain 68

79 registerasi, rangkaian lainnya adalah City Tours bagi seluruh peserta. Peserta disediakan bis untuk City Tours di Kota Aceh mengunjungi Museum Tsunami Aceh, Masjid Raya Baiturrahman, dan PLTD Kapal Apung. Opening Ceremony dan Gala Dinner (Kamis, 23 Oktober 2014), Pembukaan acara atau Opening Ceremony Pasar Wisata Indonesia/ TIME 2014 dan Gala Dinner disponsori oleh Gubernur Aceh dan dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober 2014 Pukul WIB. Opening Ceremony dan Gala Dinner dibuka resmi oleh Dirjen Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ibu Esthy Reko Astutuy, dan Gubernur Aceh, Bapak Zaini Abdullah. Malam Opening Ceremony dihadiri oleh seluruh peserta TIME 2014, Tim Kemparekraf dan jajaran Pemerintah Provinsi Aceh, Kota Aceh dan Kota Sabang serta dimeriahkan dengan beragam pertunjukan seni tari tradisional Aceh seperti Tari Saman, Tari Persembahan Selamat Datang, dan Tari Kreasi. Appointment Session (Jumat Sabtu, Oktober 2014), Appointment Session atau Business Meeting yang merupakan utama pada Event TIME dilaksanakan pada Hari Jumat dan Sabtu tanggal Oktober 2014 di Hermes Palace Hotel, Kota Banda Aceh. Appointment Session merupakan pertemuan antara sellers dan buyers yang telah melakukan janji/ appointment sebelumnya untuk melakukan transaksi bisnis yaitu penjualan paket paket wisata seluruh destinasi di Indonesia. Appointment Session terbagi atas 4 sesi yaitu masing masing 2 sesi pada tanggal 24 dan 25 Oktober Target yang diharapkan dari transaksi TIME 2014 yaitu sebesar 27,5 juta USD. Press Conference (Jumat, 24 Oktober 2014), Press Conference TIME 2014 dilaksanakan pada Hari Jumat, 24 Oktober 2014 Pukul WIB di sela sela appointment session sellers buyers. Kegiatan Press Conference dilaksanakan di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, dengan narasumber Dirjen Pemasaran Pariwisata, Ibu Esthy Reko Astuty, Kabid Destinasi Pariwisata Disbudpar Aceh, Bapak Rahmadani, dan GM Garuda Provinsi Aceh, Bapak Nano Setiawan. Pada Press Conference Dirjen Pemasaran Pariwisata menyampaikan bahwa pemilihan Aceh sebagai tuan rumah TIME 2014 adalah untuk mengangkat citra dan mempromosikan destinasi dan daya tarik Provinsi Aceh sebagai destinasi wisata sharia yang aman dan terbuka bagi wisatwan nusantara dan mancanegara. Selain itu, disampaikan juga oleh Kabid Destinasi Pariwisata Disbudpar Provinsi Aceh bahwa Provinsi Aceh terus membangun industri kepariwisataanya dan pemberlakuan hukum sharia bukanlah penghalang bagi pembangunan pariwisata Aceh. Disampaikan juga 69

80 bahwa Pemerintah Aceh sangat mendukung dan menyambut dengan baik pelaksanaan TIME 2014 di Kota Banda Aceh. Farewell Dinner (Sabtu, 25 Oktober 2014), Penutupan Kegiatan TIME 2014 dan Farewell dinner dilaksanakan di Kantor Walikota Banda Aceh pada Hari Sabtu, 25 Oktober 2014 Pukul WIB. Acara jamuan makan malam yang disponsori oleh Walikota Banda Aceh ini dihadiri oleh Walikota Banda Aceh, Ibu Illiza Sa aduddin Djamal, Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri, Bapak Tazbir, jajaran Pemerintah Provinsi Aceh dan Kota Banda Aceh, serta para sellers dan buyers. Dalam kata sambutannya, Walikota Banda Aceh mengatakan bahwa masyarakat Kota Banda Aceh menyambut dengan baik pelaksanaan Kegiatan TIME 2014 yang merupakan salah satu media promosi yang sangat baik bagi kepariwisataan Kota Banda Aceh. PROMOTION PRODUCT PAPUA DAN PAPUA BARAT, Oktober 2014 Bali Kegiatan Direct Promotion Product Papua dan Papua Barat telah dilaksanakan pada tanggal 24 s.d. 26 Oktober 2014, guna memperkenalkan secara langsung potensi dan produk pariwisata daerah Provinsi Papua dan Papua dengan rangkaian : Table Top, Press Conference dan Pameran yang diikuti oleh Disbudpar Provinsi Papua Barat, Kota Sorong, Kab. Sorong, Kab. Sorong Selatan, Kab. Raja Ampat, Kab. Jayapura, Kota Jayapura, Kab. Asmat. Untuk kedua kalinya Direct Promotion Product Papua dan Papua Barat dilaksanakan Table Top yang berlangsung di 100 Sunset 2 Hotel yang dihadiri 18 industri/pengrajin sebagai sellers dari Provinsi Papua Barat, Kab. Sorong Selatan, Kota Sorong, Kab. Raja Ampat, Kab. Jayapura, Kota Jayapura, Kab. Asmat yang terdiri dari pengusaha hotel, dive resorts, liveaboards/cruise, travel agents, wisata minat khusus (Adventure Cartensz) dan pengrajin, Garuda Indonesia Sorong, serta dihadiri 150 orang buyers (80 perusahaan), DPP Asita, DPD ASITA Bali, PHRI Papua, Pejabat Pemerintah Daerah dan staf dari Prov/Kab/Kota dari Papua dan Papua Barat. Kegiatan Table Top yang dibuka secara resmi oleh Ibu Nia Niscaya, Direktur Promosi Pariwisata Luar 70

81 Negeri Kemenparekraf yang ditandai dengan pemukulan Gong, didampingi oleh Bpk. Eddy dari DPP ASITA, DPD ASITA Bali, Kadisbudpar Prov. Papua Barat, Disbudpar Kota Jayapura dan Kab. Sorong Selatan. Setelah Pembukaan dilanjutkan dengan Press Conference yang dihadiri 24 orang dari Media Cetak dan Elektronik antara lain : Kompas Bali, Metro Bali, Koran Sindo, Bisniswisata.com, RRI Jakarta dan RRI Bali, Bali Inspirasi, Bali Travel News, Bali Tribune, Bali Express, Remarks.com, TVRI Bali, Pos Bali, Warta Bali dan Bisnis Bali. Pameran produk mulai dilaksanakan tanggal 24 Oktober 2014 bertempat 100 Sunset 2 Hotel dan dilanjutkan tanggal di di Discovery Shopping Mall diikuti Disbudar Provinsi Papua Barat, Disbudpar Kota Sorong, Disbudpar Kab. Sorong, Disbudpar Kab. Raja Ampat, Kab. Jayapura, Kota Jayapura, Kab. Asmat dan industri pariwisata Prov Papua dan Papua Barat. Rangkaian dalam pameran selain pemberian informasi, pengenalan paket-paket wisata, penjualan produk seperti kerajinan kulit kayu, siput/kerang, batu-batuan, mutiara, anyaman, kaos, ikan/udang kering, keripik dan kue-kue dari sagu, sarang semut, juga ada kuis berhadiah. Kegiatan ini dimeriahkan oleh Tarian Pangkur Sagu, Tari Perang, Tari Perdamaian juga peragaan busana Batik Papua yang dibawakan oleh Ikatan Mahasiswa dan Masyarakat Papua, juga penampilan music Hendrik and friends Band. Dalam kesempatan ini juga diperagakan proses pembuatan sagu dari Kabupaten Sorong Selatan yang dari mulai pangkur sagu, meramas sagu sampai menghasilkan tepung sagu juga makanan papeda dan sinole sagu yang dapat dinikmati oleh tamu undangan, termasuk makan ulat sagu mentah. Dari pertemuan Table Top yang diikuti 18 industri dari Prov Papua dan Papua Barat menghasilkan sementara pembelian paket wisata sebesar US.$ x Rp ,- = Rp ,- namun beberapa para buyers masih nego dengan para sellers dan meminta corporate price, dan ada juga yang meminta informasi/pengenalan dan mulai tertarik dengan produk namun belum ada transaksi. Salah satu sellers JE MERIDIEN HOTEL & RESTAURANT telah berhasil membuat kontrak kerjasama dengan para buyers di Bali sebanyak 26 perusahaan Biro Perjalanan, sedangkan untuk Pameran Product Papua dan Papua Barat terdapat hasil penjualan sebesar Rp ,- untuk pembelian lukisan kulit kayu, noken/tas, topi, gelang, gantungan kunci, kripik, kue-kue, sarang semut, ikan asin, kaos dan lain-lain. 71

82 FESTIVAL TELUK AMBON, Oktober 2014 Maluku Festival Teluk Ambon merupakan pesta rakyat serta event daerah yang sudah menjadi event nasional dan dilaksanakan setiap tahun dalam rangka memperingati hari Pariwisata Dunia tanggal 27 September dan sebagai pintu masuk wisatawan ke Provinsi Maluku. Festival Teluk Ambon tahun ini merupakan pesta teluk yang ke-9 kalinya dengan mengangkat thema THE SPIRIT OF MALUKU S FUTURE. dibuka oleh Bapak Gubernur Maluku Said Assegaf yang ditandai dengan pemukulan Tifa yang didampingi oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta Wakil dari Kementerian Parekraf (Kepala Seksi Maluku dan Maluku Utara). Dalam pidato sambutannya Gubernur mengatakan bahwa dalam pelaksanaan tahun 2015 mendatang direncanakan akan mengundang provinsi tetangga yakni Maluku Utara dan Papua agar berpartisipasi dan memeriahkan Festival Teluk Ambon. Hadir dalam pembukaan tersebut antara lain : Ketua DPRD Provinsi Maluku, Jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Maluku, Walikota Ambon, Para pejabat Pemerintah Provinsi Maluku, dan Pimpinan BUMN/BUMD, Tokoh Agama, Pimpinan Perbankan serta Pihak Sponsor. Festival Teluk Ambon tahun ini menampilkan beberapa antara lain : Lomba Arumbae Manggurebe yang diikui oleh 8 Regu, Lomba Renang Estafet diikuti oleh 21 Regu, Lomba Mancing Tradisional diikuti oleh 155 peserta, Lomba Perahu Semang Wanita diikuti oleh 37 Regu, Lomba Perahu Semang Pria diikuti oleh 72 Peserta, Lomba Volly Pantai diikuti oleh 20 Regu, dan Serta Festival Hawaian Band yang ditampilkan pada acara Pembukaan dan Penutupan Festival Teluk Ambon. Selain diatas dilaksanakan pula pendukung, antara lain: Peresmian Gedung Busana Pengantin Maluku, Lomba menggambar anak-anak tingkat SD dan SMP dengan tema Kenali dan Cintai Alam, Seni dan Budaya, Konser MOLUCCA BAMBOOWIND ORCHESTRA, Final Bintang Pelajar, Ekshibisi Pelukis Cilik, dan Serta Pameran Industri Kerajinan. Festival Teluk Ambon menjadi momentum yang sangat penting untuk melestarikan tradisi dan budaya, juga menjadi ajang bagi masyarakat untuk mengekspresikan kria dan karya budaya serta rasa cinta Bahari. 72

83 3.2.3 MENINGKATNYA EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PEMASARAN PARIWISATA DI DALAM DAN LUAR NEGERI Pada indikator Efektifitas dan Efisiensi Pemasara Pariwisata di Dalam dan Luar negeri akan menilai sejauh mana kinerja pemasaran dalam mendatangkan wisatawan mancanegara dan meningkatkan jumlah pergerakan wisatawan nusantara. TABEL 3.5 Indikator Keberhasilan Sasaran Meningkatnya Efektifitas dan Efisiensi Pemasaran Pariwisata di Dalam dan Luar Negeri No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 1 Efektivitas pemasaran dan pencitraan pariwisata (IKU) 4,76 nilai 5,09 nilai 106,93 % 2 Jumlah promosi pariwisata luar negeri (IKU) ,58 % 3 Jumlah promosi pariwisata dalam negeri (IKU) Jumlah transaksi pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di pasar dalam negeri (IKU) transaksi transaksi 130,76 % 5 Jumlah transaksi pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di pasar luar negeri (IKU) transaksi transaksi 103,95 % 6 Produktivitas investasi pemasaran luar negeri (IKU) 595 kali 686 kali 115,29% 7 Produktivitas investasi pemasaran dalam negeri (IKU) kali kali 130,24 % 8 Tingkat persepsi dunia terhadap citra pariwisata Indonesia (IKU) base (x) + 10% persentase base (x) + 5 persentasi N/A 9 Jumlah direct promotion di pusat pusat keramaian dan perbelanjaan ,35 % 10 Jumlah penyelenggaraan even pariwisata berskala nasional dan internasional ,92 % 11 Jumlah pendukungan even seni, budaya dan pariwisata daerah ,91 % 12 Aktivasi Pusat Informasi Kepariwisataan (Tourism Information Centre) 1 unit 1 unit 13 Jumlah penyelenggaraan even pariwisata daerah 33 daerah 33 daerah 73

84 Pada dasarnya efektifitas dan efisiensi pemasaran dalam dan luar negeri mengalami peningkatan bahkan mencapai hasil melebihi target yang telah ditetapkan, hal ini terbukti dengan tercapainya target kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 9,4 juta wisatawan mancanegara serta jumlah pergerakan 251 juta pergerakan wisatawan nusantara. Meskipun tidak semuanya mampu mancapai target yang telah ditentukan, dapat dilihat pada tabel di atas, dari 13 indikator. Hal ini tidak terlepas dari program-program terobosan yang dilakukan oleh Ditjen Pemasaran Pariwisata pada bulan-bulan sepi pengunjung (low season) untuk meningkatkan jumlah kunjungan. Hasil lain juga terlihat pada indikator produktivitas investasi pemasaran dalam dan luar negeri yang memiliki pencapaian 115,29 % dan 130,24 % dimana hal ini juga membuktikan pemasaran dan promosi pariwisata dalam dan luar negeri sangat efektif dilakukan pada tahun Berdasarkan tabel di atas juga terlihat bahwa jumlah dari direct promotion belum mencapai target yang telah ditetapkan, dan pencapaiannya hanya 32,35 %. Walaupun belum tercapainya jumlah Direct Promotion tetapi cakupan paket paket wisata di destinasi yang dijual bertambah sehingga target dari jumlah transaksi pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di pasar dalam dan luar negeri melebihi target yang telah ditetapkan MENINGKATNYA EFEKTIfITAS DAN EFISIENSI PROMOSI KONVENSI, INSENTIF, EVEN DAN MINAT KHUSUS Fokus pengembangan wisata tematik adalah salah satunya dengan meningkatkan Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus di setiap daerah yang telah dan akan dikembangkan. Fokus ini dilakukan untuk mengembangkan pemasaran pariwisata Indonesia ke luar negeri dan penguatan pasar di dalam negeri. TABEL 3.6 Indikator Keberhasilan Sasaran Meningkatnya Efektifitas dan Efisiensi Promosi Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 1 Jumlah daerah yang dipromosikan sebagai daerah tujuan wisata Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus (IKU) 2 Jumlah promosi even KIE dan Minat Khusus (IKU) 3 Rata-rata jumlah pameran dan eksibisi internasional di Indonesia (IKU) 4 Jumlah bidding dan delegates boosting Konvensi, Insentif dan Minat Khusus 10 daerah 74 58, Jumlah kerjasama asosiasi minat khusus 3 6 Jumlah site visit peningkatan Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus 5 5 daerah % 63,51 % 117,82 % 20 % 40 % 74

85 No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 7 Jumlah promosi internasional dan even peningkatan Konvensi, Insentive, Even dan Minat Khusus ,54 % 8 Jumlah penyelenggaraan even peningkatan Konvensi, Insentive, Even dan Minat Khusus ,14 % 9 Jumlah pendukungan even peningkatan Konvensi, Insentive, Even dan Minat Khusus % 10 Jumlah seminar / workshop dan koordinasi bidang Konvensi, insentif, Even dan Minat Khusus ,33 % Pencapaian kinerja Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun 2014 khususnya di Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata dalam meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi Promosi Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus, dapat dilihat dari tabel di atas bahwa sebagian besar indikator dan sasarannya tidak melampaui target kinerja yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan penghematan anggaran sesuai dengan Inpres No. 4 Tahun 2014, dimana Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata khususnya di bagian Direktorat Promosi Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus mengalami pengurangan anggaran + 21,5 % yang berdampak pada berubahnya target pencapaian kinerja. Efisiensi anggaran dalam proses pengadaan dioptimalisasikan untuk membiayai baru. Kegiatan tersebut banyak diusulkan oleh pihak stakeholder, serta adanya perubahan jenis output dan target kinerja pada refisi renstra tahun Ada beberapa yang telah dilakukan oleh Kemenparekraf dalam bidang pemasaran untuk mencapai target yang telah ditetapkan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi promosi Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus, berikut yang dilaksanakan, seperti : SOUTH ASIA TRAVEL & TOURISM EXHIBITION, JANUARI 2014 Pragati Maidan, New Delhi India Pavilion Indonesia terletak di Hall 11, Nomor dengan luaslahan 54m² berbentuk island (4 sisiterbuka) berdampingandengan stand Mesirdanbuyers Lounge SATTE. Media Briefing berlangsung pada tanggal 29 s.d 31 Januari 2014 dengan para media lokal maupun internasional, di antaranya: TTG Asia, Times OOH,Travtalk Travel BizMonitor, danthe Bluemoon. Selain menanyakan perkembangan pariwisata Indonesia, media juga menanyakan skema famtrip dan penawaran promosi pariwisata Indonesia di media India. Beberapa proposal promosi di media sedang dipelajari oleh VITO untuk disampaikan kepada Kemparekraf. 75

86 Penampilam seniman Red Solo Batik Carnival, yang dilaksanakan setiap hari pada pukul dan pukul di Pavilion Indonesia. Seniman juga melakukan foto bersama pengunjung dan berkeliling Hall untuk membagikan bahan promosi pariwisata. Courtesy Call dengan Bapak Duta Besar RI di New Delhi. Dalam kesempatan tersebut Bapak Dubes menyampaikan terimakasih atas upaya Kemenparekraf untuk mempromosikan pariwisata Indonesia ke India. Bapak Dubesmengharapkan agar Kemenparekraf juga semakin memperhatikan promosi melalui film. Banyaknya permintaan syuting film India di Indonesia akan sangat bermanfaat untuk semakin memperkenalkan destinasi Indonesia kepada masyarakat India. Beberapa hal didiskusikan denganvito India, di antaranya mengenai rencana sales mission ke beberapa kota di India, promosi/diskusi VITO dengan travel agent dan media di berbagai wilayah India, serta beberapa capaian VITO dalam mendatangkan incentive groups ke Indonesia. VITO juga berharap agar Kemenparekraf dapat menyelenggarakan promosi direct selling di mall besar di India, karena banyak dikunjungi kalangan menengah keatas di India. LA TRAVEL AND ADVENTURE SHOW, 8-9 FEBRUARI 2014 LONG BEACH CONVENTION CENTER Kemparekraf telah mengikuti pameran LA Travel and Adventure Show untuk ke-5 (lima) kalinya. Kegiatan inidi ikuti oleh 400 exhibitors dari berbagai negara dengan jumlah pengunjung sebesar orang selama 2 hari pada tanggal 8-9 Februari Pelaksana ini adalah Unicomm, tahun 2014 ini adalah merupakan tahun ke-9 penyelenggaraan Los Angeles Travel and Adventure Show. 76

87 Indonesia selaku Supporting Sponsors LA Travel and Adventure Show bersama Taiwan, Turki dan Eropa. Sebagai Supporting Sponsors, logo Wonderful Indonesia tercantum di overhead banner, sponsor highlight page and logo on official website, custom blast, logo placement in show directory and signage, travel agent mailing list, culinary stage, global beats stage performance dan destination panel session dengan total value sekitar US Lokasi booth Indonesia sangat strategis yaitu terletak didepan pintu masuk. Booth Indonesia menempati lahan seluas 54 meter persegi (6 booth) didekorasi dengan foto-foto keindahan alam Indonesia dan fauna Komodo, Orang Utan serta peta Indonesia. KJRI LA membantu melengkapi dekorasi booth dengan patung Hanoman dan payung Bali. Pameran/Exhibition (8-9 Februari 2014), Petugas pelayanan informasi dan pendistribusian bahan promosi pariwisata Indonesia sertasouvenir berupa T-Shirt Wonderful Indonesia adalah Kemparekraf, Tim KJRI Los Angeles dan Industri Pariwisata Indonesia (7 Sellers Indonesia). ITPC (Indonesian Trade Promotion Center) Los Angeles membagi-bagikan produk Indonesia berupa Teh Kotak Tehbotol Sosro, Kripik Singkong (Cassava Chips) dan Coffeemix Indocafe yang bisa diperoleh di beberapa toko di Los Angeles. Media Interview (8-9 Februari 2014), Bertempat di booth Indonesia, Vinsensius Jemadu, Kasubdit Promosi Wilayah Amerika Pasifik, Kemparekraf diwawancarai oleh beberapa media cetakdan TV yang berada di Los Angeles. Presentasi Pariwisata Indonesia (8 Februari 2014), Bertempat di Destination Theater pada tanggal 8 Februari 2014 pukul , Vinsensius Jemadu, Kasubdit Promosi Wilayah Amerika Pasifik, Kemparekraf mempresentasikan Indonesia Tourism Up-Date yang di hadiri oleh sekitar 100 orang. 77

88 TOKYO MARATHON 2014, Maret 2014 Tokyo, Jepang Tokyo Marathon Expo diselanggarakan selama 3 hari dari tanggal Maret 2014 sebelum pelaksanaan Tokyo Marathon. Dimana para pelari yang ikut serta diharuskan mengambil Race Pack didalam Expo yang diselenggarakan di Tokyo Big Sight. Tahun 2014 ini ada 88 exhibtior yang berpartisipasi. Indonesia menjadi salah satu peserta pameran yang berasal dari luar Jepang. Paviliun Indonesia menempati booth nomor booth G43, berdiri di atas lahan seluas 18m2 (3m x 6m) dengan format 1sisiterbuka Area pameran di desain agar semua exhibitor dapat terlewati oleh para pengunjung pameran.letak paviliun Indonesia berdekatan dengan booth dari destinasi lainyaitu Malaysia dan Thailand. Destinasi tersebut mempromosikan marathon yang dilaksanakan di masing masing Negara tersebut. Desain pavilion Indonesia sesuai dengan temanya yaitu promosi Jakarta Marathon. Dalam menjelaskanhal hal tentang Jakarta Marathon dan juga pariwisata secara umum, kami dibantuoleh VITO Jepang terutama dalam hal bahasa. Selama 3 hari penyelenggaraan banyak pengunjung expo yang dating ke booth Indonesia dan menanyakan tentang Jakarta Marathon 2014.Sebaiganbesardari pengunjung memang berasal dari Jepang, namun tidak sedikit pula yang berasal dari luar Jepang seperti dari Eropa, Amerika Serikat dan juga Australia. Terdapat pula 73 pelari dari Indonesia yang ikut serta dalam Tokyo Marathon. Mereka berasal dari komunitas Indo Runners, Berlari untuk Berbagi dan lainnya.mereka pun dating ke booth Indonesia untuk memberikan dukungan Jakarta Marathon 2014 diantaranya adalah Melanie Putria (mantan Putri Indonesia) dan juga Sandiaga Uno. 78

89 SYDNEY HOLIDAY & TRAVEL SHOW 2014, 5-6 April 2014 Hodern Pavilion, Entertainment Quarter, Moore Park, Sydney - Australia Sydney Holiday & Travel Show 2014 yang berlangsung dari tanggal 5-6 April 2014 berlangsung kurang meriah dengan pengunjung tidak seramai pada tahun sebelumnya, hal ini dikarenakan pada waktu yang bersamaan ada event pertandingan olahraga sehingga animo masyarakat Sydney lebih cenderung memilih untuk menonton acara tersebut. Pameran ini bersifat consumer show (umum), dengan dikenakan biaya masuk sebesar AU$10. Pameran dilaksanakan pada pukul selama 2 hari. Para pengunjung stand Indonesia pada umunya sudah tahu mengenai informasi Indonesia dan keindahan alamnya, diantara mereka yang paling dominan mengetahui tentang Bali. Para pengunjung pameran diberikan goody bag yang berisi bahan informasi pariwisata Indonesia. Menurut laporan dari Expertise Event selaku organizing committee, selama dua hari pelaksanaan pameran tercatat sekitar pengunjung hadiri pameran ini. Stand Indonesia menempati lahan seluas 2 booth, dengan dekorasi dan dihiasi dengan peta Indonesia sebagai backdrop, dan gambar 16 KSPN lainnya yang didesain menarik; Di stand Indonesia setiap harinya disediakan makanan dan minuman ringan khas Indonesia, berupa lapis legit dan kacang atom serta kopi dan teh sebagai minumannya. Stand Indonesia diisi oleh Kemenparekraf dan industri pariwisata yang khusus menjual paket wisata dan paket akomodasi; Para pengunjung pameran stand Indonesia banyak yang meminta informasi pariwisata dan destinasi Indonesia. Paket tour ke Indonesia dan paket akomodasi yang ditawarkan oleh para industri pariwisata yang tergabung di stand Indonesia menjadi perhatian para pengunjung. 79

90 FOOD, HOTEL AND TOURISM BALI 2014, 6 8 Maret 2014 Bali, Nusa Dua Convention Center Food, Hotel & Tourism Bali 2014 yang diinisiasi oleh PT. Pamerindo Indonesia yang ke 9 adalah event yang dilaksanakantiap 2 tahun sekali ini merupakan pameran perdagangan internasional yang komprehensif untuk sektor pangan, pariwisata dan perhotelan,sebagai ajang pertemuan para ahli kuliner, ahli bidang hotel dan pakar pariwisata yang bertujuan untuk mengembangkan profesionalisme, peningkatan sumber daya manusia, menggalang kerjasama ke pariwisataan yang aktifitasnya merupakan perpaduan antara leisure dan business FHT diiikutioleh 878 exhibitors dari 40 negara, diantaranya : Argentina, Australia, Bahrain, Belgium, Brunei Darussalam,. Canada, Cekoslavia, Chile, China, Denmark, Dubai dan Perancis. PT. Pamerindo Indonesia bekerjasama dengan Bali Culinary Professionals (BCP) dan Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI) untuk membuatprogram : Salon Culinaire Chefs contest, Indonesia Latte Art Championship dan Indonesia Cup Tasters Championship. Opening Ceremony dilaksanakan di Uluwatu Room BNDCC tanggal 6 Maret 2014 dimulai pk WITA, dihadiri oleh perwakilan dari Kedutaan Jepang, Pemerintah Daerah propinsi Bali, timkemparekraf, peserta exhibitor dan undangan lainnya. Acara diawali dengan penampilan Tarian SekarJagat, kemudian sambutan dari Chairman PT. Pamerindo Indonesia, sambutan Vice President of Bali Culinary Professionals dan dilanjutkan sambutan dari perwakilan Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI). Sambutan terakhir disampaikan olehs taf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembagayang dilanjutkan dengan pemukulan Gong sebagai ditandainya cara pameran Food, Hotel and Tourism dibuka secara resmi. Sebagai akhira cara, pemberian plakat olehibu G. Firmansjah kepada yang memberikan sambutan dan foto bersama. Acara selanjutnya Bpk. Syamsul Lussa beserta undangan lainnya mengunjungi pameran dan door stop dari berbagai Wartawan local baik cetak maupun elektronik. 80

91 Malam harinya pk WITA, acara Cocktail Gathering di ruang Retreat Sofitel Luxury Hotel yang dihadiri oleh hampirs seluruh peserta pameran, diawali dengantarian Cenderawasih. Para undangan menikmati cocktail yang ada sambil mendengarkan band. Sebagai kontraprestasi dari dukungan Kemparekraf, panitia penyelenggara memberikan Free Booth uk. 6 x 2 m2 yang dimanfaatkan untuk pelayanan informasi pariwisata yang diisioleh : Dit. PengembanganMinatKhusus, Konvensi, Insentifdan Even, Spa2U dari Bali, dan JatraIdola Tours & Travel dari Bali. Pameran FHT berjalan cukup lancar dan sukses dengan jumlah pengunjung yang dating selama 3 hari sekitar orang dari kalangan Pengusaha Catering, konsultan Jasa Catering, Importir, Industri, Kerajinan, Paralatan Catering, Retail, Distributor, Pelaku serta Pencinta kuliner. Dengan antusiasnya pengunjung yang datangke event ini, menunjukkan bahwa minat orang untuk kuliner, perhotelan dan tourism sangat luar biasa. Dan Bali merupakan pusat wisata Indonesia, tentunya banyak pelaku usaha baik local maupun luar daerah yang tertarik mengunjungi pameran tersebut. KOREA GOLF SHOW 2014, Maret 2014 COEX, Seoul-Korea Selatan Kegiatan Korea Golf Show merupakan event trade show tahunan yang diselenggarakan oleh Mail Business Newspaper, Coex, MBN. Kegiatan tahun ini merupakan yang ke-19 kalinya dan dihadiri oleh sekitar 200 perusahaan/organisasi yang umumnya berasal dari wilayah-wilayah di Korea dengan total 600 booth yang menempati lahan seluas sqm. Partisipasi Kemparekraf pada tahun 2013 ini adalah yang ke-2 kalinya dengan membawa 4 industri/sellers dari Jabodetabek, Surabaya, 81

92 Batam dan perwakilan dari Korea Selatan yaitu Takara Golf Resort, Palm Spring Golf, Lapangan Golf Ciputra, Garuda Indonesia Korea dan Asosiasi Pengelola Lapangan Golf Indonesia (APLGI). Kegiatan ini dilaksanakan di Hall A dan B COEX di 159 Samseong dong, Gangnam-gu, Seoul , South Korea. Paviliun Indonesia, Paviliun Indonesia/Kemparekraf pada IT&CMA Bangkok 2013 seluas 37 m2 dengan nomor booth B01-B03 di Hall A & B COEX tepat di depan pintu masuk. Paviliun ini diisi oleh 4 industri dan asosiasi dari Jakarta dan Bali dan Batam dengan menyediakan pelayanan informasi pariwisata terkait golf, hospitality corner, aktivitas berupa mini golf serta pemberian souvenir untuk para pengunjung. Pameran, Pada tanggal 20 Maret 2014 tradeshow B2C Kogolf dibuka dan dimulai pukul 10 pagi dan berakhir pukul 6 sore setiap harinya. Delegasi Kemparekraf beserta para industri berkumpul untuk melakukan briefing di paviliun Indonesia nomor booth B01-B03 di Hall A & B COEX, Seoul. Di dalam briefing yang dipimpin oleh Kasubdit Promosi Minat Khusus dihadiri juga oleh perwakilan VITO, Ms. Kim Cherry. Selain untuk membahas persiapan untuk pameran, dalam briefing tersebut juga membahas persiapan untuk presentasi di Event Stage yang dijadwalkan pada hari Sabtu, 22 Maret Pada hari pertama pameran, pengunjung yang datang cukup banyak dan sebagian merupakan warga Korea pecinta dan pemerhati golf dari berbagai usia. Tiket masuk KRW 5000 dan hari kerja tidak mengurangi antusiasme warga Korea untuk menghadiri pameran golf di mana pada event ini para pengunjung bisa mengunjungi booth-booth brand golf ternama yang men-display produkproduk dan service ter-update mereka, mendapatkan training bermain golf dari trainer-trainer yang berpengalaman, berbelanja produk golf dengan harga khusus dan rela antri untuk mendapatkan bola golf bertandatangan atlet pro asal Korea. Kegiatan Korea Golf Show, yang merupakan event golf B2C terbesar di Korea diramaikan oleh sekitar 155 exhibitors yang umumnya berasal dari wilayah-wilayah di Korea. 82

93 Pada hari ke-2 pameran yaitu tanggal 21 Maret 2014, paviliun Kemparekraf dikunjungi oleh General Manager Garuda Indonesia Korea, Bapak Dewa Rai yang memberikan dukungannya bagi promosi Indonesia sebagai destinasi wisata golf khususnya di kawasan Korea dan negara-negara Asia Pasifik lainnya. Khusus untuk Korea Golf Show 2014, Garuda Indonesia memberikan tiket penerbangan gratis Seoul-Jakarta-Seoul. Hari ke-3 dan ke-4 pameran yang jatuh di akhir pekan, pengunjung semakin ramai. Kemparekraf mendapat kesempatan melakukan presentasi di event stage. Jadwal presentasi pada pukul 11 pagi, meskipun demikian tidak mengurangi minat peserta yang hadir. Selain presentasi yang diberikan oleh Ms. Kim Cherry dan tim Garuda Indonesia Korea, Kemparekraf juga melakukan aktivitas Raffle Prize yang diberikan kepada para pengunjung dengan menjawab quiz seputar Indonesia sebagai destinasi wisata, khususnya wisata golf. Presentasi dan Raffle Prize di Event Stage, Pada tanggal 22 dan 23 Maret 2014 tepatnya pukul 11 pagi, Kemparekraf mendapat kesempatan untuk mengisi di Event Stage, yaitu berupa presentasi dan lucky draw. Kemparekraf mendelegasikan VITO yang diwakili oleh Ms. Kim Cherry untuk melakukan presentasi. Presentasi dibawakan dalam bahasa Korea dikarenakan sebagian besar pengunjung merupakan warga Korea. Garuda Indonesia Korea juga turut berpartisipasi dalam presentasi di hari ke-2 dengan informasi update terkait wisata golf di Indonesia. Jadwal presentasi di pagi hari tetap menarik minat para pengunjung untuk mendapat informasi seputar bermain golf di Indonesia. Raffle Prize berupa souvenir, materi promosi seperti booklet, brosur, cd dan voucher bermain golf yang sebagian merupakan kontribusi dari para industri yang berpartisipasi. Awareness Campaign, Pada partisipasi di tahun 2014 ini, Kemparekraf juga mendapat kesempatan untuk melakukan awareness campaign di media cetak Kogolf 2014 berupa advertisement pada Official Directory dan Leaflet/Flyer Kogolf

94 ASIA DIVE EXPO (ADEX) 2014, April 2014 Marina Bay Sands, Singapura Kegiatan Asia Dive Expo (ADEX) 2014, merupakan salah satu bursa pariwisata terbesar di Asia Tenggara di bidang wisata bahari khususnya wisata selam (diving) yang diikuti dan dikunjungi oleh national tourist organization, safety & reserarch organization, boat /live aboard operators, dive & adventure travel operators, hotel & resort managers, airlines, perusahaan peralatan diving /snorkeling /ocean sports /windsurfing, commercial safety/research & rescue divers, profesional foto & videographers, dive trainers & certification agencies, boat & marine products companies, financial services & planning companies, small business product & services retailers, computer & software products retailers, educational & environment organizations, cruise ship lines /operator & professional, travel association professional dan government & military divers.event trade show tahunan yang diselenggarakan oleh Mail Business Newspaper, Coex, MBN. Penyelenggaraan tahun 2014 diselenggarakan di Marina Bay Sands Singapura pada tanggal April Melalui ini diharapkan akan semakin meningkatkan citra pariwisata Indonesia di dunia khususnya bagi wisatawan mancanegara yang berasal dari Singapura. Partisipasi Kemparekraf pada tahun 2014 tahun ini, dengan keterbatasan lahan, maka untuk pelaku industri diving yang dapat menjadi co-exhibitor Indonesia hanya dibatasi untuk 16 industri saja. Berikut dibawah ini adalah pelaku industri yang terdaftar menjadi co-exhibitor di pavilion Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan di lokasi pavilion Indonesia berada di E. 11 s.d. E. 16 dengan luas lahan 6 X (54m2) Basic Booth Display. Paviliun Indonesia, Paviliun Indonesia/Kemparekraf pada ADEX 2014 seluas 54 m2 dengan nomor booth E.11 s.d E. 16. Paviliun ini diisi oleh 16 industri dan asosiasi dari Jakarta, Bali, Batam, dan Manado dan lain-lain, dengan menyediakan pelayanan informasi pariwisata terkait diving, hospitality, serta pemberian souvenir untuk para pengunjung. Pameran, Pada tanggal 11 April 2014 tradeshow B2C diving dibuka dan dimulai pukul 10 pagi dan berakhir pukul malam waktu setempat. Delegasi Kemparekraf beserta para industri berkumpul untuk melakukan briefing di paviliun Indonesia nomor booth E.11 s.d E.16. Di dalam briefing yang dipimpin oleh Kasi 84

95 Pemerintah dihadiri juga oleh perwakilan VITO, Sulaiman. Selain untuk membahas persiapan untuk pameran, dalam briefing tersebut juga membahas persiapan untuk presentasi di Event Stage yang dijadwalkan pada hari Sabtu, 12 April Pada hari pertama pameran, pengunjung yang datang cukup banyak dan sebagian merupakan warga Singapura pecinta dan pemerhati diving dari berbagai usia. Para pengunjung antusiasme untuk menghadiri pameran diving di mana pada event ini para pengunjung bisa mengunjungi booth-booth ternama yang men-display produkproduk dan service ter-update mereka, mendapatkan informasi tentang diving dari trainer-trainer yang berpengalaman. Pada hari ke-2 pameran yaitu tanggal 12 April 2014, paviliun Woderful Indonesia dikunjungi oleh VITO Singapura, Bapak Sulaiman yang memberikan dukungannya bagi promosi Indonesia sebagai destinasi wisata diving, khususnya di kawasan Singapura dan negara-negara Asia Pasifik lainnya. Khusus untuk ADEX Pada pukul waktu setempat sampai selesai oleh Bapak Andriyatna Rubenta (Kasi Pemerintah Direktorat Promosi Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus) memaparkan destinasi diving Indonesia bersama dengan Destination Management Organization (Flores). Dilanjutkan pembagian door prize. Hari ke-3 pameran yang jatuh di akhir pekan, pengunjung semakin ramai, hingga larut malam. Presentasi di Event Stage, Pada tanggal 12 April 2014 tepatnya pukul pukul waktu setempat, Kemparekraf mendapat kesempatan untuk mengisi di Event Stage, yaitu berupa presentasi mengenai destinasi diving bersama dengan Flores DMO. Presentasi dibawakan dalam bahasa Inggris dikarenakan sebagian besar pengunjung merupakan warga Singapura dan peserta Asia Pacifik. Awareness Campaign,Pada partisipasi di tahun 2014 ini, Kemparekraf juga mendapat kesempatan untuk melakukan awareness campaign di media elektronik ADEX 2014, Bapak Andriyatna Rubenta (Kasi Pemerintah Direktorat Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus) diwawancarai oleh televisi setempat 85

96 CHINA (GUANGDONG) INTERNATIONAL TOURISM MART (CITM) 2014, Agustus 2014 China Import Export Fair Complex, Guangzhou. Merupakan pameran pariwisata terbesar di provinsi Guangdong yang bersifat Trade dan Consumer Show. Menurut laporan dari Organizing Committee, CITM dihadiri 500 buyers, 400 media, pengunjung, dan 50 negara peserta (Hongkong, Makau, Taiwan, Malaysia, Thailand, Indonesia, Filipina, Kamboja, Korea Selatan, Jepang, India, Turki, Maladewa, Israel, Madagaskar, Mesir, Italia, Polandia, Russia, Jerman, Perancis, Spanyol, Britania Raya, Hungaria, Kuba, Ekuador, Meksiko, Dominika, Kanada, Amerika Serikat, Chile, Kep. Cook, Palau, Tahiti, Fiji, Samoa, Tonga, Wa Lou Artur, Babu di Papua Nugini, Mikronesia, Kiribati, Kep. Marshall, Nauru, Niue, Australia, Uganda, Tunisia dan Mali). Partisipasi Kemenparekraf pada CITM Guangdong tahun ini adalah yang pertama kalinya. Sedangkan yang telah secara rutin diikuti adalah China International Travel Mart (CITM) yang secara bergantian diselenggarakan di Shanghai dan Kunming. Tanggal 29 Agustus 2014 telah dilaksanakan acara Press Conference dihadiri oleh 30 Jurnalis dari Tiongkok dan 6 jurnalis dari Indonesia. Dalam acara tersebut, dari pemerintah Guangdong dihadiri oleh: Mrs. Zhao Yufang, Vice Governor of Guangdong Province; Mr. Wu Ken, Deputy Secretary General of the People s Government of Guangdong Province; Mr. Fu Lang, Director of the Foreign Affairs Office of the People s Government of Guangdong Province; Mr. Yang Rongsen, Director of the Tourism Administration of Guangdong Province; Mr. Zhu Shaodong, President of the Guangzhou GZL International Travel Service Ltd; Mr. Gu Xuncai, President of china International Travel Service Guangdong Co Ltd; Mr. Dong Jiabiao, president of the Guangdong Tourism Institute. 86

97 Acara diawali penayangan video Wonderful Indonesia dilanjutkan dengan pidato dan presentasi pariwisata Indonesia oleh Menteri Parekraf dan sambutan dari wakil pemerintah provinsi Guangdong. Selanjutnya dilaksanakan penandatangan 3 MoU, yaitu: Antara Smailing Tour dengan Guangzhou GZL International Travel Service Ltd., Antara Smailing Tour dengan China International Travel Service Guangdong Co. Ltd., Antara Transnational Mandiri dengan Guangdong Tourism Institute. Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab Menteri Parekraf dengan para jurnalis Tiongkok. Pada tanggal 29 sd 31 Agustus 2014, booth Indonesia dihadiri oleh pengunjung baik dari kalangan bisnis maupun konsumer. Booth juga dimeriahkan dengan acara kesenian dari sanggar Mas Yok (Jawa Tengah) dan sanggar Yufan dengan menampilkan tarian dan kesenian angklung serta gimmickgimmick permainan dan kuis dengan hadiah berupa scarf Boneka Koko dan Meko serta mini mask dan wewangian Dupa dari Garuda Indonesia untuk Guangzhou. Pada akhir acara, booth Kemenparekraf memperoleh 3 penghargaan berupa: Best performance award in show, Best Booth award, and Best Organization award. INDONESIA CORPORATE MEETING AND INCENTIVE TRAVEL MART, September 2014 Padang, Sumatera Barat Dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dan pergerakan wisatawan nusantara khususnya wisatawan MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibition), Kementerian Pariwisatadan Ekonomi Kreatif bekerjasama dengan Badan Promosi Pariwisata Indonesia, Pemerintah Daerah dan Bank Danamon telah menyelenggarakan Indonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart yang berlangsung dari tanggal September 2014 di Padang, Sumatera Barat. Peserta Indonesia Corporate meeting and Incentive Travel Mart 2014 terdiri dari para buyers dan sellers, peserta buyers berasal dari 73 perusahaan multinasional dengan komposisi 30% merupakanpendatangbaru. Buyerstersebut merupakan hasil seleksi dari 500 corporate pemegang kartu Amex. Sedangkan 50 peserta sellersa dalah pelaku industri MICE dan pariwisat adari seluruh Indonesia, jika dibandingkan tahun lalu sellers mengalami penurunan sebesar 50% dari jumlah 100 industri yang berpartisipasi pada tahun Penurunan jumlah sellers pada ICMITM 87

98 tahun ini salah satunya diakibatkan rendahnya kualitas buyers yang hadir dimana sebagian besar dari mereka tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang industry MICE dan Pariwisata. Kegiatan Indonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif cq. Direktorat Promosi Konvensi, Incentif, Event dan Minat khusus bekerjasama dengan Pemerintah Daerah, Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI), PT. Bank Danamon Indonesia serta Citilink sebagai official airlines Kegiatan ini mempertemukan antara calon pembeli potensial (buyers) yang berasal dari 73 perusahaan multinasional di Indonesia dengan penyedia jasa & produk (sellers) yang berasal dari pelaku usaha Pariwisata MICE di Indonesia. Sebagai salah satu event bursa pariwisata terbesar di Indonesia ICMITM telah sukses dilaksanakan di Denpasar (2008), Yogyakarta (2009), Mataram (2010), Manado (2012), Medan (2012), Semarang (2013) dan pada tahun ini ICMITM yang ke 7 telah diselenggarakan di Kota Padang sebagai tempat pelaksanaan serta post tour ke Bukit Tinggi dan Tanah Datar. Head of Corporate Card PT. Bank Danamon mengasumsikan target transaksi dapat mencapai 665 milliar (meningkat 30%) dibanding pada tahun 2013 sebesar Rp. 512 Milyar pengeluaran pada sektor pariwisata MICE dan pendukungnya. Maksud dan tujuan ICMITM yaitu : Mempromosikan destinasi MICE khususnya untuk tujuan meeting and incentive, Meningkatkan kemampuan/kapasitas industri pariwisata daerah salaku pelaksana MICE di daerahnya, Meningkatkan kerjasama pemerintah pusat, pemerintah daerah, asosiasi dan industri, Meningkatkan citra positif Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara MICE Internasional, dan Dapat menciptakan lapangan kerja baru dan kesempatan berusaha bagi para pelaku bisnis MICE. 88

99 INTERNATIONAL TRAVEL EXPO (ITE), September 2014 Saigon (SSC), Ho Chi Minh City, Vietnam International Travel Expo (ITE) ITE HCMC 2014 merupakan pameran terbesar di Vietnam yang diselenggarakan oleh Vietnam National Administration, HCMC Department of Culture, Sport, and Tourism, VINEXAD dan Informa Exhibitions yang bertujuan untuk mempromosikan produk dan layanan bidang pariwisata meliputi paket wisata eksklusif, paket MICE, paket pernikahan, paket bulan madu, spa, golf, dan anniversary package. Partisipasi Kemenparekraf tahun ini adalah yang ke-4 kalinya. Opening Ceremony diselenggarakan di White Palace Convention Centre, dengan mengangkat tema Night of Mekong Colours yang dilaksanakan pada tanggal 10 September 2014 pukul waktu setempat, yang dihadiri oleh Mr. Hoang Tuan Anh, Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Vietnam, Mr. Ho Anh Tuan, Wakil Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Vietnam, Mr. Thongkhon, Menteri Pariwisata Kamboja, Mr. Bosekham Vongdala, Menteri Informasi, Kebudayaan dan Pariwisata Laos, Mr. Sai Kyaw Ohn, Menteri Pariwisata dan Hotel Myanmar, Mr. Panyarak Poolthup, Extraordinary and Plenipotentiary Ambassador of Thailand, Mr. Le Hoang Quan, leaders of Ho Chi Minh City, Mrs. Nguyen Thi Hong, Vice Chairman of HCMC People s Committeen and Mayors, Mrs. Mak Vanista, Wakil Walikota Vientiane, dan Mr. U Myint Swe, Gubernur Yangon. Pada kesempatan ini, 5 negara sepakat untuk meningkatkan kerjasama di bidang pariwisata, mengingat 5 negara tersebut memiliki kesamaan jenis destinasi, alam, kebudayaan dan sejarah. Opening ceremony dilanjutkan dengan acara late night function; Sebelum pameran yang bersifat B to B dan B to C ITE HCMC 2014 dilaksanakan pada tanggal September 2014, telah dilaksanakan Pre-Show City Tour, Welcome Dinner, Friendship Golf Tournament, Speed Dating (Sellers Buyers), Seminar, Round table Meeting on ACMECS yang dilaksanakan pada tanggal 9 10 September 2014; Kemenparekraf menempati lahan seluas 36 sqm (4 booth), yang dapat memfasiitasi 10 industri dengan nomor booth 630. Booth Indonesia di desain bernuansa Bali dan gambar Kapal Phinisi serta dilengkapi dengan image-image 16 KSPN dan 7 minat khusus. Kegiatan yang dilakukan selama ITE HCMC berlangsung antara lain : Trade Show (Hosted Buyers/Sellers Meeting PSA System) dilaksanakan pada tanggal September 2014 pukul yang diikuti oleh 10 industri pariwisata antara lain Nira Travel, Pacto, PT. Bali Sinar 89

100 Mentari, Exotic Bali Destination, ATA Travel Services, Jambuluwuk Oceano Hotels & Resorts, KCBJ Tours, Golden Boutique Hotel, Sari Gumi Bali Tours, dan Merrys Travel; Consumer Fair (Exhibition open for public) dilaksanakan pada tanggal 13 September 2014 pukul waktu setempat. Selama event berlangsung dilaksanakan pula pelayanan informasi dan pendistribusian bahan promosi (tourist map, booklet Indonesia, booklet Spa, kuliner, booklet regional Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi) kepada para pengunjung yang datang ke booth Indonesia. INTERNATIONAL GOLF TRAVEL MARKET (IGTM) 2014, Oktober 2014 Villa Erba, Lake Como - Italy Dalam rangka mempromosikan Indonesia sebagai destinasi Golf di tingkat internasional khususnya kawasan Eropa, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Ekonomi Kreatif, cq Direktorat Promosi Konvensi, Insentif, Event dan Minat Khusus telah berpartisipasi pada International Golf Travel Market yang berlangsung dari tanggal 27 s.d 30 Oktober 2014 di Villa Erba, Lake Como - Italy. International Golf Travel Market (IGTM) 2014 adalah event tahunan yang diselenggarakan oleh Reed Travel Exhibitions, merupakan pertemuan B to B bagi industri pariwisata Golf seluruh negara di dunia terutama kawasan Eropa. IGTM yang ke 17 kalinya ini bekerjasama dengan IAGTO (International Association of Golfing Tour Operators) sebagai mitra asosiasi resmi IGTM. Sebagain besar dari peserta IGTM adalah anggota IAGTO, termasuk Kemparekraf. IGTM 2014 diikuti oleh lebih dari 600 wisata golf yang terdiri dari Travel Agent, Tour Operator, pebisnis, pemerhati serta pelaku Golf dengan buyer sekitar 350 yang berasal dari negara : Argentina, Australia, Belgium, Brazil, Bulgaria, Canada, China, Colombia, Croatia, Czech Republic, Denmark, Estonia, Finland, France, Germany, Hungary, Iceland, India, Ireland, Italy, Kenya, Lithuania, Morocco, Netherlands, New Zealand, Norway, Poland, Portugal, Romania, Russian Federation, Saudi Arabia, Singapore, 90

101 Slovenia, South Africa, Spain, Sweden, Switzerland, Thailand, Turkey, United Arab Emirates, United Kingdom, United States dan Vietnam, yang melakukan PSA (Pre-Schedule Appointment) dan 100 media internasional. Paviliun Indonesia/Kemparekraf pada International Golf Travel Market 2014 seluas 12 m2 dengan nomor booth R100 di Hall Regina. Paviliun ini diisi oleh 1 industri yaitu Emeralda Golf Club juga mewakili APLGI (Asosiasi Pemilik Lapangan Golf Indonesia), bersebelahan dengan pavilion Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta dan berdekatan dengan pavilion Marocco dan Thailand. Desain paviliun didekorasi dengan poster yang menampilkan image Golf Course dan destinasi golf yang dipromosikan industri, spa dan Kota Jakarta waktu malam. Delegasi Indonesia, Selain Kemparekraf cq. Dit. Promosi Konvensi, Insentif, Event dan Minat Khusus yang ikut berpartisipasi pada ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta pun turut serta dalam IGTM 2014 di booth no. 102 dengan membawa 2 (dua) industri dari Bumi Serpong Damai/Pantai Indah Kapuk dan Ciputra Golf Club. Aktivasi yang dilakukan di booth adalah, pelayanan informasi pariwisata dan destinasi Golf Indonesia serta pembagian souvenir kepada perusahaan-perusahaan, asosiasi-asosiasi penyelenggara Golf Tour di Italy dan Buyers dari mancanegara; melakukan PSA dengan buyer (TA / TO dan media) seperti dari Spanyol, Marocco, Canada, Shenzen, Afrika Selatan, Italy atau B to B; dan Hospitality. Program acara lain di IGTM adalah; Hari pertama, tgl. 28 Okt 14 pk , IGTM Golf Tournament yang dilakukan oleh semua Buyer juga beberapa Seller di 4 Golf Course; Golf Club Monticello, Pinetia Golf Club, Carimate dan Golf IGTM Welcome Reception pk di Villa Olmo, dihadiri oleh hampir semua peserta IGTM. IGTM Welcome Reception pk di Villa Olmo, dihadiri oleh hampir semua peserta IGTM. Hari kedua, tgl. 29 Okt 14 pk , IGTM Welcome Address & Destination Italy Presentation, diawali dengan sambutan dari Peter Grimster dari Reed Exhibition, dilanjutkan sambutansambutan dari perwakilan Golf Course Lombardia dan Lake Como. Dan diakhiri IAGTO Address oleh Peter Walton, CEO & President IAGTO, dalam presentasinya Peter mengatakan bahwa Indonesia sebagai urutan ke 20 yang terbaik lapangan golf nya. Ini menunjukkan Dan disampaikan juga bahwa Indonesia dalam hal ini Enjoy Jakarta sebagai tuan rumah untuk AGTC tahun. Appointment Session dilakukan selama 2 hari dari tanggal Okt 14 dengan dengan schedule masing-masing booth dan buyer yang bersangkutan. Sebagai hari terakhir tgl 30 Okt 14, 91

102 pk malam, diadakan IAGTO Awards dan Gala Dinner di IGTM Piazza at Villa Erba. Sekalian juga diumumkan untuk IGTM 2015 akan diadakan di Canary Island, Spanyol. Presentasi di Event Stage, Pada tanggal 29 Oktober 2014 tepatnya pukul sore, delegasi Indonesia dalam hal ini Enjoy Jakarta Golf yang diwakili Sdr. Hari Wibowo mendapat kesempatan untuk mengisi di Event Stage, yaitu berupa presentasi untuk mengenalkan destinasi Golf Indonesia sekaligus sounding Indonesia sebagai host AGTC (Asia Golf Tourism Convention) 2015 serta mengajak peserta IGTM untuk datang dan berpartisipasi pada AGTC tahun mendatang. Ditegaskan pula oleh Peter Walton, Chief Execuitve IAGTO bahwa Indonesia sebagai salah satu anggota IAGTO, akan menjadi tuan rumah pada AGTC 2015 di Jakarta. Tujuan partisipasi Kemenparekraf pada ini adalah memperkenalkan dan mempromosikan Indonesia sebagai destinasi Minat Khusus bidang Golf, bersama-sama dengan industri pariwisata dan asosiasi diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisman golf terutama yang berasal dari kawasan Eropa dalam rangka membantu mencapai target kunjungan 10 juta wisman untuk tahun EUROPEAN INTERNATION BUSINESS & TRAVEL MART (EIBTM) 2014, November 2014 Barcelona - Spanyol EIBTM yang mempunyai kepanjangan European International Business & Travel Mart merupakan salah satu tradeshow event yang diselenggarakan oleh Reed Exhibition, suatu organizer internasional yang telah berpengalaman dalam mengelola event-event sejenis diberbagai belahan benua diantaranya adalah, GIBTM di Abu Dhabi, AIBTM di Baltimore, CIBTM di Beijing. Dan ratusan event lainnya Di indonesia Reed juga telah bekerjasama dengan Panorama dalam penyelenggaraan pameran-pameran di Indonesia. EIBTM merupakan trade show MICE yang bertujuan untuk mempertemukan para seller dari industri MICE dengan para buyers dari Eropa. Setiap tahunnya ini telah sukses diselenggarakan dengan mampu mendatangkan lebih dari buyers dan ratusan sellers dari seluruh dunia. EIBTM 2014 merupakan penyelenggaraan yang ke 26 kalinya dan dilaksanakan pada tanggal November 2014 di Fira Gran Via, Barcelona Spanyol dengan telah berhasil mendatangkan lebih dari buyers, didukung oleh 24 International MICE Asosiasi, puluhan sampai ratusan profesional education, media, group leader dan juga event partner. Jumlah seller yang berpartisipasi pada tahun ini mencapai lebih dari peserta yang berasal dari berbagai instusi dan negara di dunia. 92

103 PSA & Group Presentation,Sesuai dengan sistim yang diterapkan oleh penyelenggara EIBTM bahwa setiap seller yang terdaftar akan mendapatkan Pre Schedule Appointment (PSA) dan juga akan ada Group Presentation di masing-masing Booth Seller. Berdasarkan dengan hal tersebut Kemenparekaf dan juga Co-exhibitor yang terdaftar dalam booth Indonesia juga mendapatkan appointment tersebut. Terlampir kami sampaikan daftar appointment Kementerian Pariwisata. Hospitality Corner, Sebagai pendukung pelaksanaan promosi Indonesia dan sekaligus untuk memperkenalkan kuliner Indonesia, kami menyediakan coffee corner kopi-kopi Indonesia ditambah dengan sajian beberapa kue basah khas Indonesia yang sengaja dibawa langsung dari Indonesia. Pelayanan Informasi Pariwisata Indonesia, Pelayanan Informasi pariwisata diberikan untuk para pengunjung umum yang belum memiliki janji temu dengan delegasi Indonesia sebelumnya. Fungsi ini sangat penting sekali, karena dalam kenyataanya banyak sekali pengunjung event yang antusias untuk mencari informasi tentang Indonesia baik hanya ingin tahu atau sampai mencari informasi yang lebih spesifik. DEMA (DIVING EQUIPMENT AND MARKETING ASSOCIATION), November 2014 Las Vegas Convention Center DEMA Show 2014 merupakan sebuah pameran wisata bahari internasional (B to B) bertema diving terbesar di Amerika Serikat yang diselenggarakan di dua kota selama bergantian tiap tahunnya antara Orlando dan Las Vegas, Amerika Serikat. Pameran ini diselenggarakan oleh DEMA (Diving Equipment and Marketing Association). Untuk tahun 2014 merupakan penyelenggaraan ke 38 dan diselenggarakan di Las Vegas Convention Center. 93

104 Exhibitor, Berdasarkan data dari panitia, DEMA Show 2014 diikuti oleh 655 exhibitor yang berasal dari 59 negara. Pameran tersebut diselenggarakan di atas lahan seluas m2. Para exhibitor itu terdiri dari yang diikuti dan dikunjungi oleh national tourist organization, safety & reserarch organization, boat /live aboard operators, dive & adventure travel operators, hotel & resort managers, airlines, perusahaan peralatan diving /snorkeling /ocean sports /windsurfing, commercial safety/research & rescue divers, profesional foto & videographers, dive trainers & certification agencies, boat & marine products companies, financial services & planning companies, small business product & services retailers, computer & software products retailers, educational & environment organizations, cruise ship lines /operator & professional, travel association professional dan government & military divers. Paviliun Indonesia, Paviliun Indonesia menempati lahan seluas 36 booth berdekatan dengan paviliun Filipina dan Malaysia. Letak paviliun Indonesia cukup strategis karena sejajar dengan pintu masuk ke menuju area pameran Desain paviliun didekorasi dengan yang menampilkan objek wisata serta kekayaan alam bahari Indonesia, peta diving Indonesia dan destinasi diving yang dipromosikan oleh para industri. Pengunjung dapat segera mengenali paviliun Indonesia dengan yang bertuliskan Indonesia berwarna putih dan background warna merah. Materi Promosi Pariwisata Indonesia, Delegasi Kementerian Pariwisata mendistribusikan materi promosi pariwisata Indonesia, seperti: booklet diving, Leaflet Wonderful of Indonesia, Indonesia Tourist Map, DVD Indonesia serta brosur brosur pariwsiata kota Manado dan Wakatobi. Partisipasi Kementerian Parwisata beserta para co-exhibitor pada even DEMA Show 2014 selama empat hari penyelenggaraan secara umum berlangsung lancar. Banyak pengunjung yang mayoritas berasal dari Amerika Serikat Jerman dan negara-negara di kawasan Eropa hususnya pecinta diving, ternyata sudah pernah ke Indonesia, dan mereka tertarik mencari informasi mengenai diving spots yang masih jarang dikunjungi dan berpotensi untuk berkembang di Indonesia. Cocktail Gathering, Paviliun Indonesia mengadakan cocktail gathering pada tanggal 21 November 2014 yang dimulai pada pukul Gathering ini diramaikan pula dengan pembagian doorprize dari para industri yang ikut serta di pavilion Indonesia dan juga kain tenun khas Indonesia dari Kementerian Pariwisata. Gathering dibuka dengan tarian khas manado yang dibawakan para penari dari Dinas Pariwisata Kota Manado disambung dengan sambutan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Wakatobi dan DInas 94

105 Pariwisata Kota Manado. Para tamu undangan yang datang merupakan para buyers dan juga kolega dari para industri sehingga terjadi interaksi antara industri dan para tamu undangan MENURUNNYA RASIO KONSENTRASI PASAR WISATAWAN MANCANEGARA KE INDONESIA TABEL 3.7 Indikator Keberhasilan Sasaran Menurunnya Rasio Konsentrasi Pasar Wisatawan Mancanegara ke Indonesia No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 1 Rasio konsentrasi 5 pasar utama asal wisatawan mancanegara ke Indonesia (IKU) 63,5 persentase 46,79 persentase 135,71 % Target dari rasio konsentrasi asal wisatawan mancanegara sebesar 63,5%. Realisasi kedatangan wisatawan mancanegara periode Januari Desember 2014 untuk lima fokus pasar utama mencapai 46,79% dari total kunjungan wisman periode Januari Desember sebesar 9,43 juta wisman sehingga pencapaian pertumbuhan rasio konsentrasi pemasaran pariwisata pada lima negara pasar utama mencapai 135,71 %. Hal ini menunjukkan penyebaran kunjungan wisman naik dari pasar utama lainnya dan pasar-pasar baru. Untuk menunjang promosi pariwisata Indonesia agar lebih dapat dikenal di pasar-pasar utama Ditjen Pemasaran menunjuk kantor perwakilan promosi pariwisata Indonesia di 13 negara pasar utama atau 14 lokasi (RRT terbagi atas dua lokasi, yaitu Beijing dan Guang Zhou) TERCIPTANYA OPERASIONALISASI VISIT INDONESIA TOURISM OFFICER (VITO) TABEL 3.8 Indikator Keberhasilan Sasaran Terciptanya Operasionalisasi Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 1 Jumlah Visit Indonesia Tourism Officer di mancanegara (IKU) 14 kota / lokasi 14 kota / lokasi Dalam mencapai target Jumlah Visit Indonesia Tourism Officer di mancanegara tahun Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif khususnya Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata telah menetapkan target di 14 kota atau lokasi di dunia yang telah dipilih berdasarkan target pasar utama pariwisata Indonesia. Berikut ini ke 14 lokasi atau kota di dunia yang telah mempunyai kantor VITO, adalah sebagai berikut : 95

106 Tabel 3.9 VISIT INDONESIA TOURISM OFFICER (VITO) No Visit Indonesia Tourism Officer Address 1 Australia c/o Aviareps Oceania Level 5 No. 68 Alfred Street,Milsons Point, Sydney, NSW, 2061, Australia Phone: Fax: Website: 2 China Beijing c/o Aviareps Marketing Garden Suite 81, Building 3 Jianguomenwai Diplomatic Compound No.1 Xiushuijie, Chaoyang District, Beijing, , P.R.China Phone: ext. 191 Fax: Website: 3 China Guangzhou c/o Travel Link Marketing Room 2412, South Tower, Guangzhou World Trade Centre, Huan Shi Dong Road, Guangzhou , P.R. China Phone: Fax: Website: 4 France c/o Interface Tourism 11 bis, rue Blanche, Paris, France Phone: Fax: Website: 96

107 No Visit Indonesia Tourism Officer Address 5 Germany c/o MK Advertising Travel Widenmayerstraße München Phone: Fax: India c/o OM Tourism G 1285, Chittranjan Park, New Delhi ,India Phone: Fax: Website: 7 Japan c/o Vacation Marketing Corporation (VMC) Tomii Bldg. 2Fl., 8-23 Sumiyoshi-cho, Shinjuku-ku, Tokyo , Japan Phone: Fax: Website: 8 Malaysia c/o Inspiring Destinations SDN BHD Lot 125, 1st Floor Wisma MPL Jalan Raja Chulan,50200 Kuala Lumpur, Malaysia Phone: Fax: Website: 9 Middle East c/o Marta Consulting Office 103, Arjaan Al Sufouh Tower Dubai Media City P.O.Box Dubai, UAE Tel.: Fax: Website: 97

108 No Visit Indonesia Tourism Officer Address 10 Netherlands c/o TMC Netherlands Nieuwendammerkade 26G 1022 AB Amsterdam, The Netherlands Phone: Fax: Website: 11 Republic of Korea Seoul : Richensia A206, Yoido-dong, Youngdeungpo-gu, Seoul, Korea Tel: (82) , HP: (82) , Fax: (02) Busan : 4th Fl. Busan Indonesia Center, No.1900, Geumgog-dong, Bug-gu, Busan, Tel:(82) , HP: (82) , Fax: (82) Rusia c/o Aviareps Tourism Olympik Plaza II 39, Prospect Mira, Bldg Moscow, Russia Phone: ext. 124 Fax: Website: 13 Singapore SS Tourism Marketing 390 Victoria Street, #03-40 Golden Landmark Shopping Centre Singapore, Phone: Fax: Website: 14 United Kingdom Visit Indonesia Tourism Office c/o Hume Whitehead Limited 2nd Floor, Magdalen House, 148 Tooley Street, London SE1 2TU Tel: +44 (0) Website : 98

109 3.2.7 MENINGKATNYA KUALITAS PUBLIKASI, KOMUNIKASI DAN LAYANAN INFORMASI PARIWISATA INDONESIA Dalam rangka memberikan informasi kepada target wisman yang bermakna promosi atau ajakan dalam bentuk iklan untuk berkunjung ke berbagai destinasi di Indonesia baik yang sudah dikenal secara luas, maupun destinasi yang potensial untuk dikembangkan lebih lanjut, Ditjen Pemasaran Pariwisata telah melaksanakan Peningkatan Pencitraan Indonesia diantaranya melalui publikasi pariwisata di media. Disamping itu juga melakukan pembuatan dan penggandaan bahan-bahan promosi baik cetak maupun elektronik, publikasi pariwisata di media online dan media luar ruang, serta melakukan distribusi terhadap bahan-bahan promosi. TABEL 3.10 Indikator Keberhasilan Sasaran Peningkatan Kualitas Publikasi, Komunikasi dan Layanan Informasi Pariwisata Indonesia No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 1 Jumlah publikasi dan Pencitraan Indonesia (IKU) 89 media 2 Jumlah newsletter pariwisata Indonesia eksemplar 3 Jumlah strategi pencitraan pariwisata Indonesia 4 Jumlah publikasi dan pencitraan Indonesia di media cetak 5 Jumlah publikasi dan pencitraan Indonesia di media elektronik dan digital 6 Jumlah publikasi dan pencitraan Indonesia di media ruang 7 Jumlah pembuatan dan pengadaan bahan promosi cetak 8 Jumlah pembuatan dan pengadaan bahan promosi elektronik 8 41 media 36 media 12 media juta eksemplar juta keping 89 media eksemplar 6 41 media 36 media 41 media eksemplar keping 342,86 % 75% 100% 100% % 39,48% 72,73% Dapat dilihat dari tabel di atas, bahwa pencapaian sasaran dalam Meningkatkan Kualitas Publikasi, Komunikasi dan Layanan informasi Pariwisata Indonesia tidak dapat dicapai dengan maksimal, tetapi pada indiktor Jumlah Newsletter Pariwisata Indonesia dapat melebihi target yang telah ditetapkan, dimana penapaiannya sebesar 342,86 %, hal ini dikarenakan dalam pencetakan bahan newsletter pariwisata dilakukan pada awal tahun 2014 dan juga harga dari bahan bahan pembuatan newsletter tersebut mengalami penurunan harga. Seperti terlihat pada indikator indikator diatas, masih banyaknya target yang tidak tercapai, hal ini dikarenakan karena penghematan anggarannya serta masih dalam proses pencairan karena mengalami pemblokiran oleh Direktorat Jenderal Anggaran, sehiangga pencapaian kinerja tidak maksimal. Dalam pencapaian target Meningkatkan Kualitas Publikasi, Komunikasi dan Layanan informasi Pariwisata Indonesia, Direktorat Pencitraan telah melakukan beberapa dan telah 99

110 membuat beberapa media promosi, bahan-bahan promosi yang telah dibuat dan yang telah dilakukan diantaranya adalah : 1. Informasi Destinasi Pariwisata, Dokumentasi, Promosi Offline 2. Bahan Promosi Media Cetak 3. Bahan Promosi Media Elektronik 4. Publikasi Pariwisata di Media Cetak 5. Publikasi Pariwisata di Media Elektronik 6. Pemasangan Iklan Media Luar Ruang 7. Publikasi Pariwisata di Media Online 8. Media Promosi berupa Pembuatan Souvenir dan Merchandisedan Desiminasi Pendistribusian Bahan Promosi 9. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 100

111 3.2.8 MENINGKATNYA PENINGKATAN KUANTITAS DAN KUALITAS PENGENALAN DESTINASI DAN DATA PASAR PARIWISATA INDONESIA TABEL 3.11 Indikator Keberhasilan Sasaran Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Pengenalan Destinasi dan Data Pasar Pariwisata Indonesia No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 1 Jumlah informasi mengenai pasar pariwisata Indonesia di dalam dan luar negeri (IKU) % 2 Jumlah peserta Widyawisata Pengenalan (Familiarization Trip) (IKU) 600 orang 294 orang 49 % 3 Jumlah perancangan pemasaran pariwisata dalam dan luar negeri Jumlah pengembangan informasi pasar dalam negeri ,22 % 5 Jumlah pengembangan informasi pasar luar negeri ,41 % 6 Jumlah informasi potensi pariwisata daerah 33 unit 33 unit Familiarization Trip atau yang lebih dikenal dengan Fam Trip merupakan bentuk promosi pariwisata Indonesia yang diadakan Ditjen Pemasaran Pariwisata dengan mengundang tokoh penting, seperti jurnalis, tour operator, artis, dan blogger pariwisata baik dari luar negeri. Dari Januari hingga Desember 2014 ini, Kegiatan Fam Trip telah dilaksanakan selama periode 2010 sampai dengan 2014 dengan peserta dalam dan luar negeri. Peserta mancanegara yang dipilih, diutamakan yang berasal dari fokus pasar, seperti Singapura, Malaysia, EROPA, China, Australia, Jepang, dan lainnya. 101

112 Mereka diundang ke tempat-tempat wisata di Indonesia agar nantinya mempublikasikan hasil perjalanan mereka baik dalam bentuk artikel berita pada media setempat, sosial media, blog, dan sebagainya. Diharapkan dengan berlangsungnya FamTrip, para peserta ikut membantu mempromosikan pariwisata Indonesia di negaranya masing-masing, baik melalui agen travelnya, media setempat, ataupun media sosial yang dimiliki. Berikut beberapa dalam pencapaian target Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Pengenalan Destinasi dan Data Pasar Pariwisata Indonesia adalah sebagai berikut. Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa jumlah peserta Familiarization Trip masih sangat jauh dari target yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, hal ini dikarenakan adanya pemotongan atau penghematan anggaran di lingkungan Direktorat Jenderal Pemasaran khususnya Direktorat Pengembangan Pasar dan Informasi Pariwisata. Dalam pencapaiannya dalam meningkatkan jumlah peserta Familiarization Trip sebesar 49%, dari total peserta yang mengikuti tersebut baik dari dalam maupun luar. Dalam indikator jumlah pengembangan informasi pasar dalam dan luar negeri belum mencapai target, ini dikarenakan karena data dan informasi tersebut setiap bulannya dapat diterima setelah satu bulan berjalan, sehingga proses analisis pasar dalam dan luar negeri setiap bulannya mengalami keterlambatan dalam penyusunannya MENINGKATNYA KUALITAS PERENCANAAN, PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM DIREKTORAT JENDERAL PEMASARAN PARIWISATA Khusus untuk sasaran Meningkatnya Kualitas Perencanaan, Pemantauan dan Evaluasi Program Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata merupakan sebuah indikator baru dalam RENSTRA

113 TABEL 3.12 Indikator Keberhasilan Sasaran Peningkatan Kualitas Perencanaan, Pemantauan dan Evaluasi Program Ditjen PP No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 1 Pencapaian target dan indikator program dan Ditjen PP (IKU) 97 persentase 2 Jumlah layanan perencanaan dan monev 16 3 Jumlah dokumen laporan evaluasi pengembangan pasar dan informasi pariwisata 4 Jumlah penyusunan laporan evaluasi dan bimbingan teknis promosi pariwisata dalam negeri 5 Jumlah penyusunan laporan evaluasi promosi pariwisata luar negeri 6 Jumlah laporan evaluasi peningkatan pencitraan pariwisata Indonesia 7 Jumlah laporan evaluasi peningkatan konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus persentase ,88 % Didalam pelaksanaannya khususnya pada Sekretariat Direktorat Jendral Pemasaran Pariwisata telah melakukan pengukuran dengan indikator pencapaian target, program dan Ditjen Pemasaran pariwisata, yaitu persentase realisasi target yang terlaksana dan terdokumentasi dibandingkan dengan rencana target kinerja Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata. Target dimaksud mencakup indikator program di Eselon I maupun indikator program di Eselon II MENINGKATNYA KUALITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DITJEN PEMASARAN PARIWISATA Sasaran Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Ditjen Pemasaran Pariwisata ini dapat diukur dengan indikator : Penyerapan anggaran belanja Ditjen Pemasaran Pariwisata, yaitu persentase anggaran yang digunakan untuk pemasaran pariwisata dibandingkan dengan anggaran yang direncanakan. 103

114 Tabel 3.13 Indikator Keberhasilan Sasaran Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Ditjen PP No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 1 Penyerapan anggaran belanja Ditjen PP (IKU) 94 persentase 2 Jumlah layanan bidang keuangan 7 90,14 persentase 7 95,89 % Indikator ini mencerminkan kinerja perencanaan dan anggaran yang dilaksanakan sesuai dengan mekanisme sistem perencanaan, sistem penganggaran, sistem pengadaan barang dan jasa, sistem pelaporan dan pemantauan sehingga dapat mempengaruhi realisasi dan pengelolaan keuangan negara secara bertanggung jawab dengan nilai sebesar 90,14% dari target sebesar 94%. Pencapaian realisasi anggaran belanja Ditjen Pemasaran Pariwisata sebesar 90,14% dipengaruhi oleh menumpuknya di akhir tahun, dan proses pencairan bintang (blokir*) anggaran serta adanya pemotongan anggaran yang belum selesai pada bulan november 2014 dan baru dapat dilaksanakan setelah DIPA turun pada bulan Desember MENINGKATNYA KUALITAS ORGANISASI DITJEN PEMASARAN PARIWISATA Sasaran Meningkatnya kualitas organisasi Ditjen Pemasaran Pariwisata juga merupakan sasaran yang baru ditetapkan di tahun 2012 (Review Renstra). Sasaran ini dapat diukur dengan indikator : Jumlah NSPK yang dihasilkan Ditjen Pemasaran Pariwisata, yaitu jumlah pedoman operasional yang dihasilkan Ditjen Pemasaran Pariwisata, bagi untuk keperluan internal dan eksternal Kemenparekraf. Tabel 3.14 Indikator Keberhasilan Sasaran Meningkatnya Kualitas Organisasi Ditjen PP No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 1 Jumlah NSPK yang dihasilkan Ditjen PP (IKU) 2 Jumlah pengembangan hubungan lembaga pariwisata 3 Jumlah perumusan kebijakan (NSPK) Pengembangan Pasar dan Informasi Pariwisata 4 Jumlah perumusan kebijakan (NSPK) Promosi Pariwisata Luar Negeri 5 Jumlah perumusan kebijakan (NSPK) Promosi Pariwisata Dalam Negeri

115 No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 6 Jumlah peningkatan kerjasama dan kemitraan pencitraan periwisata Indonesia 7 Jumlah perumusan kebijakan (NSPK) Peningkatan Publikasi Pemasaran dan Pencitraan Pariwisata Indonesia 8 Jumlah perumusan kebijakan (NSPK) Peningkatan Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus 9 Jumlah prosedur operasi standar (SOP) yang dihasilkan Ditjen PP (IKU) Naskah 10 Jumlah layanan bidang hukum 5 11 Jumlah layanan bidang umum dan informasi 5 12 Jumlah layanan perkantoran 12 bulan 13 Jumlah penyelenggaraan sarana dan prasarana 12 bulan 14 Jumlah layanan fasilitasi kerjasama 2 15 Jumlah dukungan pengembangan kebijakan pemasaran dan promosi pariwisata 16 BPPI bulan 12 bulan 2 16 BPPI Ada beberapa kebijakan Menteri yang terkait dengan pemasaran pariwisata telah dijabarkan pada level operasional yang didukung oleh Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) yang jelas sehingga kebijakan yang dikeluarkan dapat dilaksanakan secara transparan dan akuntabel. Dari 5 (lima) NSPK yang ditargetkan di tahun 2013 telah terealiasi sebesar 5 (lima) dokumen NSPK, berupa dokumen : 1. Pedoman Penyelenggaraan Even Berskala Nasional dan Internasional ; 2. Pedoman Pembuatan Media Promosi Cetak dan Iklan Cetak ; 3. Pedoman Partisipasi Dan Penyelenggaraan Pameran Pariwisata ; 4. Pedoman Penyelenggaraan Widyawisata 5. Pedoman Penyelenggaraan MICE Site Visit 105

116 MENINGKATNYA KUALITAS ORGANISASI DITJEN PEMASARAN PARIWISATA Meningkatnya kualitas SDM Ditjen Pemasaran Pariwisata diukur dengan indikator jumlah SDM Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata yang difasilitasi untuk peningkatan kemampuan kerja dan pengetahuan terkait pemasaran pariwisata, yaitu jumlah SDM Ditjen Pemasaran Pariwisata yang telah diberikan pembekalan teknis terkait pemasaran pariwisata. Pembekalan ini diharapkan berdampak pada kualitas Ditjen Pemasaran Pariwisata dalam melaksanakan tugas dan fungsinya antara lain : peningkatan kemampuan dalam penguasaan berbahasa asing. TABEL 3.15 Indikator Keberhasilan Sasaran Peningkatan Kualitas SDM Ditjen PP No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 1 Jumlah SDM Ditjen PP yang difasilitasi untuk peningkatan kemampuan kerja dan pengetahuan terkait pemasaran pariwisata (IKU) 100 orang 2 Jumlah layanan bidang kepegawaian 20 3 Jumlah peserta bimbingan teknis pengembangan informasi pasar pariwisata 4 Jumlah peserta bimbingan teknis promosi pariwisata luar negeri 5 Jumlah peserta bimbingan teknis peningkatan publikasi pemasaran dan pencitraan pariwisata Indonesia 6 Jumlah peserta bimbingan teknis peningkatan Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus 275 peserta 200 peserta 100 peserta 200 peserta 100 orang peserta 200 peserta 100 peserta 200 peserta Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa dalam pencapaian target Meningkatanya Kualitas SDM Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata semua target dan beberapa indikator telah memenuhi target yang ditetapkan. 106

117 REALISASI ANGGARAN 2014 Untuk mewujudkan sasaran sasaran tersebut di atas, Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata mendapat alokasi anggaran sebesar Rp (termasuk gaji dan operasional pemeliharaan perkantoran) dengan rincian anggaran beserta realisasinya adalah sebagai berikut : TABEL 3.16 Realisasi Anggaran Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata T.A No Unit Organisasi Pelaksana Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Capaian 1 Direktorat Pengembangan Pasar dan Informasi Pariwisata 2 Direktorat Promosi Pariwisat a Luar Negeri 3 Direktorat Promosi Pariwisata Dalam Negeri ,94% ,94% ,18% 4 Direktorat Pencitraan Indonesia ,12% 5 Direktorat Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus 6 Sekretariat Direktorat Jenderal Pengembangan Pemasaran Pariwisata ,29% ,83% Total ,14% Berdasarkan tabel di atas, terlihat jelas bahwa Pagu anggaran dan Realisasi Anggaran tahun Pada tahun 2014 daya serap atau realisasi anggaran Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata adalah sebesar 90,14 % atau dengan total Rp

118 BAB IV AKUNTABILITAS KINERJA Pada Bab Akuntabilitas Kinerja Tahun Perencanaan dan Perjanjian Kinerja ini akan menampilkan capaian dan realisasi dari tahun 2012 sampai dengan 2014 yang disandingkan dengan capaian dan realisasi dari RENSTRA Oleh karena itu, dalam bab ini akan menampilkan capaian dan realisasi RENSTRA MENINGKATNYA KONTRIBUSI KEPARIWISATAAN TERHADAP PDB NASIONAL No Tabel 4.1 Perbandingan Indikator Keberhasilan Meningkatnya Kontribusi Kepariwisataan Terhadap PDB Nasional Indikator Kinerja 1 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB nasional (IKU) Realisasi Capaian Realisasi Capaian Realisasi Capaian 3,88 93 % 3,88 92,38 % 4,01 94,35 % persentase persentase persentase Berdasarkan table di atas terlihat jelas hasil pencapaian Indikator Keberhasilan Meningkatnya Kontribusi Kepariwisataan Terhadap PDB Nasional. Pada tahun 2012 persentase PDB yang diperoleh yaitu sebesar 3,88 %, angka ini memenuhi target 93 % dari yang telah ditetapkan pada RENSTRA, sedangkan pada tahun 2013 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencoba meningkatkan target PDB dari tahun 2012 dari 4,15 % menjadi 4,20 %, akan tetapi target tersebut belum berhasil dicapai dengan hanya memperoleh sebesar 3,88 % atau hanya 92,38 % pencapaian, penurunan ini disebabkan karena banyaknya bencana alam di Indonesia serta isu keamanan dan krisis global baik yang di Indonesia maupun di mancanegara. Akan tetap pada tahun 2014 target yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meningkat menjadi 4,20%, meskipun belum mencapai target yang telah ditetapkan, yaitu sebesar 4,01% atau 94,35% dari yang diharapkan, tetapi dapat dilihat bahwa indicator dari kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB nasional meningkat dari tahun tahun sebelumnya. 108

119 4.2 MENINGKATNYA JUMLAH WISMAN KE INDONESIA DAN PERJALANAN WISNUS Pada tabel berikut akan menjelaskan sasaran-sasaran yang dijadikan penilaian terhadap peningkatan jumlah kunjungan Wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara. TABEL 4.2 Perbandingan Indikator Keberhasilan Sasaran Jumlah Wisman ke Indonesia dan Perjalanan Wisnus No Indikator Kinerja 1 Jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia (IKU) 2 Jumlah perjalanan wisatawan nusantara (IKU) 3 Jumlah partisipasi pada Bursa Pariwisata internasional 4 Jumlah pelaksanaan misi penjualan (Sales Mission) di fokus pasar wisatawan 5 Jumlah pendukungan penyelenggaraan Festival Indonesia 6 Jumlah penyelenggaraan Perwakilan Promosi Pariwisata Indonesia (Indonesia Tourism Representative Office) di luar negeri 7 Jumlah partisipasi daerah pada even pariwisata internasional Realisasi Capaian Realisasi Capaian Realisasi Capaian 8,05 juta 101 % 8,8 juta 100,20 % 9,43 juta 100,1 % orang / orang/ orang/ wisman wisman wisman 245 juta perjalanan kota / lokasi 12 daerah 248 juta perjalanan 132 % ,67 % % kota / lokasi 11 daerah 99,20 % 251,2 perjalanan 100,8 % % kota / lokasi 11 daerah 97,5 % 98 % 109

120 4.2.1 Peningkatan Jumlah Wisatawan Mancanegara Peningkatan jumlah wisatawan mancanegara pada 3 (tiga) periode RENSTRA menunjukkan bahwa realisasi dan capaiannya menunjukkan hasil yang positif karena target yang telah ditentukan sebelumnya selalu tercapai. Pada tahun 2014 program-program promosi luar negeri seperti Bursa pariwisata, Misi Penjualan (Sales Mission, dan Festival Indonesia) mengalami peningkatan yang sangat baik, bahkan melampaui dari target yang telah ditentukan. Berdasarkan tabel 4.2 di atas terlihat bahwa target jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang telah ditentukan sebelumnya yaitu sebesar 9,4 Juta wisatawan tercapai 100,1%. Pada tahun 2013 capaian kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 8,8 juta wisatawan mancanegara atau 100,20% dari target yang telah ditetapkan. Begitu juga dengan pencapaian pada tahun 2012 yaitu mendatangkan 8,04 juta wisatawan mancanegara. Pencapaian ini tidak terlepas dari adanya upaya yang telah dilakukan oleh Ditjen Pemasaran untuk menarik wisatawan mancanegara, antara lain dengan menyelenggarakan even even internasional, mempromosikan dan menjual paket-paket insentif pariwisata minat khusus. Promosi terutama dilakukan kepada pasar utama Indonesia yang menyumbang wisatawan paling banyak dan letaknya paling berdekatan denga Indonesia, seperti Malaysia, Singapura, dan Australia. Tabel 4.3 Capaian Kunjungan Wisatawan Mancanegara BULAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER TOTAL Sumber : Ditjen Imigrasi & BPS (diolah kembali oleh Pusdatin Kemenparekraf) Berdasarkan tabel di atas terlihat jelas pertumbuhan terlihat pertumbuhan wisatawan per bulannya. Pada tahun 2014 pertumbuhan wisatawan mancanegara tumbuh sebesar 7,9 % dari tahun tahun sebelumnya. 110

121 4.2.2 Peningkatan Jumlah Pergerakan Wisatawan Nusantara Peningkatan jumlah pencapaian wisatawan nusantara tahun 2014 adalah sebesar 2,51% dengan total jumlah pergerakan wisatawan nusantara yaitu 245 juta pergerakan, dari 239 juta pergerakan pada tahun Capaian pada tahun 2012 merupakan pencapaian 100% dari yang telah ditargetkan sebelumnya oleh Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata. TAHUN JUMLAH PERJALANAN WISNUS (JUTA) Table 4.4 Indikator Keberhasilan Sasaran Wisnus +/- RATA-RATA PENGELUARAN (RP.RIBU) +/- JUMLAH PENGELUARAN (RP.TRILIUN) ,04-547,33-123, ,73 2,08% 600,03 9,63% 137,91 11,91% ,37 2,02% 641,76 7,01% 150,41 9,18% ,75 1,01% 679,58 3,10% 160,89 4,99% ,29 3,61% 704,68 5,74% 172,85 8,23% ,03 1,93% 711,26 1,57% 177,84 2,81% 2014* 251,20 0,47 851,68 19,74% 213,94 20,29% Sumber : Pusdatin Kemenparekref & BPS Keterangan : *) Angka Prediksi Tabel di atas menjelaskan secara statistik bahwa memang kuantitas dan kualitas wisantawan nusantara mengalami perkembangan. Peningkatan jumlah pergerakan wisatawan nusantara juga diikuti dengan pengeluaran wisnus selama melakukan perjalanan di Indonesia. Pada tahun 2014 wisnus lebih konsumtif atau tingkat pengeluaran dalam berwisata lebih tinggi yaitu meningkat sebesar 20,29 % dari tahun 2013, dengan rata-rata pengeluaran 851 ribu Rupiah. Prestasi pencapaian target jumlah pergerakan wisatawan nusantara ini salah satunya disebabkan oleh banyaknya hari libur nasional dan cuti bersama pada tahun 2014, sehingga masyarakat di Indonesia memiliki banyak waktu luang untuk melakukan wisata antar daerah. Berdasarkan angka statistik tersebut, wisatawan nusantara juga tidak bisa dipandang sebelah mata, karena wisatawan nusantara mampu menghasilkan devisa sebesar 213,94 Triliun Rupiah kepada Negara. +/- 111

122 4.3 MENINGKATNYA EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PEMASARAN PARIWISATA DI DALAM DAN LUAR NEGERI Pencapaian target kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara tidak terlepas dari keefektivitasan sebuah pemasaran dan pencitraan pariwisata Indonesia. Terdapat beberapa indikator efektivitas pemasaran dan pencitraan pariwisata yang telah ditentukan oleh Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata, yaitu jumlah pemasaran pariwisata luar negeri, jumlah pemasaran pariwisata dalam negeri, jumlah transaksi pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di pasar dalam negeri, jumlah transaksi pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di pasar luar negeri, produktivitas investasi pemasaran luar negeri, produktivitas investasi pemasaran dalam negeri, tingkat persepsi dunia terhadap citra pariwisata Indonesia, jumlah direct promotion di pusat-pusat keramaian dan perbelanjaan, jumlah penyelenggaraan even berskala nasional dan internasional, jumlah pendukungan even seni, budaya dan pariwisata daerah, aktivitas pusat informasi kepariwisataan, dan jumlah penyelenggaraan even pariwisata daerah. Pada table berikut akan memperlihatkan target dan pencapaian terhadap indikator keberhasilan sasaran meningkatnya efektivitas dan efisiensi pemasaran pariwisata dalam dan luar negeri. TABEL 4.5 Perbandingan Indikator Keberhasilan Sasaran Meningkatnya Efektifitas dan Efisiensi Pemasaran Pariwisata di Dalam dan Luar Negeri No Indikator Kinerja 1 Efektivitas pemasaran dan pencitraan pariwisata (IKU) 2 Jumlah promosi pariwisata luar negeri (IKU) 3 Jumlah promosi pariwisata dalam negeri (IKU) 4 Jumlah transaksi pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di pasar dalam negeri (IKU) 5 Jumlah transaksi pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di pasar luar negeri (IKU) Realisasi Capaian Realisasi Capaian Realisasi Capaian 4,68 5, % 5,09 106,93 % nilai nilai transaksi transaksi 165,79 % % transaksi 151,03 % transaksi 102,44 % ,23 % ,57 % transaksi 102,28 % transaksi 50,58 % 130,76 % 103,95 % 112

123 No Indikator Kinerja 6 Produktivitas investasi pemasaran luar negeri (IKU) 7 Produktivitas investasi pemasaran dalam negeri (IKU) 8 Tingkat persepsi dunia terhadap citra pariwisata Indonesia (IKU) 9 Jumlah direct promotion di pusat pusat keramaian dan perbelanjaan 10 Jumlah penyelenggaraan even pariwisata berskala nasional dan internasional 11 Jumlah pendukungan even seni, budaya dan pariwisata daerah 12 Aktivasi Pusat Informasi Kepariwisataan (Tourism Information Centre) 13 Jumlah penyelenggaraan even pariwisata daerah Realisasi Capaian Realisasi Capaian Realisasi Capaian % 591,45 111,59 % ,29% kali kali kali 2,390 kali base X persentase Unit 33 daerah 129 % 2.161,82 kali N/A base (x) + 5 persentasi 73 % ,6 % % 37 1 unit 33 daerah 116,82 % kali N/A base (x) + 5 persentasi 87,55 % ,38 % 30 80,43 % 35 1 unit 33 daerah 130,24 % N/A 32,35 % 76,92 % 72,91 % Berdasarkan tebel di atas sebagian besar terdapat beberapa indikator yang mengalami penurunan da nada juga yang melebihi target yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pemasaran. Apabila dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya pada indikator Efektivitas dan Efisiensi Pemasaran Pariwisata di Dalam dan Luar negreri secara keseluruhan mengalami penurunan yang sangat drastis, baik dari sisi target maupun pencapaiannya. Hal ini dikarenakan adanya penghematan atau pemotongan anggaran yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sesuai dengan Inpres No. 4 Tahun Hal ini sangat berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan dalam RENSTRA di bagian Direktorat Jenderal 113

124 Pemasaran Pariwisata. Pada table di atas meskipun adanya peningkatan pada indikator Produktivitas Investasi Pemasaran Pariwisata Luar Maupun Dalam Negeri sebesar 115,29% pada investasi pemasaran luar negeri dan 130,24% pada investasi pemasaran dalam negeri, tetapi pada indikator indikator lain terlihat pencapaian kinerja Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata masih sangat jauh target yang telah ditetapkan dalam RENSTRA. 4.4 MENINGKATNYA EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PROMOSI KONVENSI, INSENTIF, EVEN DAN MINAT KHUSUS Secara umum dari indikator meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi Promosi Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus mengalami peningkatan, bahkan mampu melampaui target yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam indikator jumlah kerjasama asosiasi minat khususdari ke 10 sasaran yang ada tidak ada satupun yang tidak mencapai target. TABEL 4.6 Perbandingan Indikator Keberhasilan Sasaran Meningkatnya Efektifitas dan Efisiensi Promosi Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus No Indikator Kinerja 1 Jumlah daerah yang dipromosikan sebagai daerah tujuan wisata Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus (IKU) 2 Jumlah promosi even KIE dan Minat Khusus (IKU) 3 Rata-rata jumlah pameran dan eksibisi internasional di Indonesia (IKU) 4 Jumlah bidding dan delegates boosting Konvensi, Insentif dan Minat Khusus 5 Jumlah kerjasama asosiasi minat khusus 6 Jumlah site visit peningkatan Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus Realisasi Capaian Realisasi Capaian Realisasi Capaian % daerah daerah daerah 76 55,50 kegaitan 12 Kegiatan 112 % ,51 % % % % 4 105,71 % % 69 88,89 % 2 50 % ,51 % 117,82 % 20 % 40 % 114

125 No Indikator Kinerja 7 Jumlah promosi internasional dan even peningkatan Konvensi, Insentive, Even dan Minat Khusus 8 Jumlah penyelenggaraan even peningkatan Konvensi, Insentive, Even dan Minat Khusus 9 Jumlah pendukungan even peningkatan Konvensi, Insentive, Even dan Minat Khusus 10 Jumlah seminar / workshop dan koordinasi bidang Konvensi, insentif, Even dan Minat Khusus Realisasi Capaian Realisasi Capaian Realisasi Capaian 9 112,5 % ,54 % 6 Kegiatan 58 3 Kegiatan 120 % 6 111,5 % ,76 % ,14 % 70 % 83,33 % Apabila dibandingkan dengan tahun 2013, indikator Efektifitas dan Efisiensi Promosi Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus mengalami penurunan dari sisi target dan pencapaiaanya. Penurunan yang sangat tampak terdapat pada sasaran Jumlah promosi even KIE dan Minat Khusus dengan tingkat pencapaian yang hanya 63,51% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 105,71 %, hal ini disebabkan karena adanya pengurangan atau penghematan anggaran pada tahun 2014 ini yang berdampak kepada target dan capaiannya. 115

126 4.5 MENURUNNYA RASIO KONSENTRASI PASAR WISATAWAN MANCANEGARA KE INDONESIA TABEL 4.7 Perbandingan Indikator Keberhasilan Sasaran Menurunnya Rasio Konsentrasi Pasar Wisatawan Mancanegara ke Indonesia No Indikator Kinerja 1 Rasio konsentrasi 5 pasar utama asal wisatawan mancanegara ke Indonesia (IKU) Realisasi Capaian Realisasi Capaian Realisasi Capaian 53, % 50,81 119,98 % 46,79 135,71 % persentase persentase persentase Menurunnya Rasio Konsentrasi Pasar Wisatawan mancanegara ke Indonesia merupakan sebuah capaian yang baik pada tahun 2014 apabila dibandingkan dengan 2012 dan Pencapaian ini membuktikan bahwa Indonesia tidak tergantung pada konsentrasi pasar yang telah ditentukan oleh Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata, akan tetapi mampu mendatangkan wisatawan mancanegara lainnya selain fokus-fokus pasar yang ditentukan. 4.6 TERCIPTANYA OPERASIONALISASI VISIT INDONESIA TOURISM OFFICER (VITO) VITO atau Visit Indonesia Tourism Officer merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam membantu peningkatan kualitas dan kuantitas wisatawan mancanegara ke luar negeri. Pada tahun 2012 terdapat 13 lokasi/negara VITO dari 12 negara, sedangkan pada tahun 2013 dan 204 Ditjen Pemasaran berhasil melakukan penambahan VITO menjadi 14 lokasi/negara dari 13 negara yaitu Inggris atau dengan tingkat pencapaian 100% pada tahun TABEL 4.8 Perbandingan Indikator Keberhasilan Sasaran Terciptanya Operasionalisasi Visit Indonesia Tourism Office (VITO) No Indikator Kinerja 1 Jumlah Visit Indonesia Tourism Office di mancanegara (IKU) Realisasi Capaian Realisasi Capaian Realisasi Capaian kota / kota / kota / lokasi lokasi lokasi VITO diharapkan mampu bekerjasama dengan baik dengan pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk membantu peningkatan kualitas dan kuantitas kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. 116

127 4.7 MENINGKATNYA KUALITAS PUBLIKASI, KOMUNIKASI DAN LAYANAN INFORMASI PARIWISATA INDONESIA Secara umum capaian dari Indikator Meningkatnya Kualitas Publikasi, Komunikasi dan Layanan Informasi Pariwisata Indonesia rata-rata memiliki pencapaian rata-rata 100%, sehingga pada indikator ini dapat dikatakan telah berhasil menacapai target yang telah ditentukan. Akan tetapi pada tahun TABEL 4.9 Perbandingan Indikator Keberhasilan Kualitas Publikasi, Komunikasi, dan Layanan Informasi Pariwisata Indonesia No Indikator Kinerja 1 Jumlah Publikasi dan Pencitraan Indonesia (IKU) 2 Jumlah newslatter pariwisata Indonesia 3 Jumlah strategi pencitraan pariwisata Indonesia 4 Jumlah publikasi dan pencitraan Indonesia di Media Cetak 5 Jumlah publikasi dan pencitraan Indonesia di Media Elektronik dan Digital 6 Jumlah Publikasi dan Pencitraan Indonesia di Media Ruang 7 Jumlah pembuatan dan pengadaan bahan promosi cetak 8 Jumlah pembuatan dan pengadaan bahan promosi elektronik Realisasi Capaian Realisasi Capaian Realisasi Capaian media media media 9500 eksemplar 2 41 media 36 media 12 media juta eksemplar juta keping eksemplar 25 % 6 41 media 36 media 12 media juta eksemplar juta keping 360 % eksemplar 75 % 6 41 media 36 media 41 media 139 % eksemplar keping 342,86 % Perbedaan yang tampak terdapat pada indikator indikator keberhasilan Kualitas Publikasi, Komunikasi dan Layanan Informasi Pariwisata Indonesia, dimana sebagian indikator dapat mencapai target atau bahkan melebihi target, tetapi ada beberapa indikator yang justru mengalami menurunan seperti pada indikator Jumlah Pembuatan dan Pengadaan Bahan Promosi Cetak yang hanya mampu mencapai 39,48% dibandingakan dengan tahun tahun sebelumnya yang justru dapat melebihi target yang telah ditetapkan. Penurunan capaian kinerja juga terjadi pada indikator Jumlah Pembuatan dan Pengadaan Bahan Promosi Elektronik yang hanya mampu 75% 100% 100% % 39,48% 72,73% 117

128 mencapai 72,73% dari target yang telah ditetapkan dalam RENSTRA Direktorat Jenderal Pemsaran Pariwisata. 4.8 MENINGKATNYA KUANTITAS DAN KUANTITAS PENGENALAN DESTINASI DAN PASAR PARIWISATA INDONESIA Salah satu program yang dilakukan oleh Ditjen Pemasaran untuk memperkenalkan Destinasi pariwisata Indonesia di Mancanegara adalah dengan menyelenggarakan Familization Trip. Kegiatan Familization Trip atau Famtrip ini mengundang para media dalam dan luar negeri untuk mengunjungi destinasi pariwisata di Indonesia. TABEL 4.10 Perbandingan Indikator Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Pengenalan Destinasi dan Pasar Pariwisata Indonesia No Indikator Kinerja 1 Jumlah Informasi Mengenai Pasar Pariwisata Indonesia dalam dan Luar Negeri (IKU) 2 Jumlah Peserta Widyawisata Pengenalan (Fam Trip) (IKU) 3 Jumlah perancangan pemasaran pariwisata dalam dan luar negeri 4 Jumlah pengembangan informasi pasar dalam negeri 5 Jumlah pengembangan informasi pasar luar negeri 6 Jumlah informasi Potensi Pariwisata daerah Realisasi Capaian Realisasi Capaian Realisasi Capaian % 658 orang unit 131,6 % 732 orang ,75 % unit 135 % 294 orang unit Berdasarkan tebel di atas, Pada tahun Ditjen Pemasaran mampu mendatangkan 658 orang peserta Fam Trip dengan tingkat pencapaian 131,6%, dan pada tahun 2013 mampu mendatangkan sebanyak 732 orang Fam Trip atau dengan tingkat pencapaian 135%, sedangkan 49 % 22,22 % 29,41 % 118

129 pada tahun 2014 Ditjen pemasaran hanya mampu mendatangkan peserta Fam Trip sebanyak 294 orang atau hanya mencapai 49% dari peserta yang telah di targetkan sebelumnya. Tidak hanya pada indikator Jumlah Peserta Widyawisata Pengenalan (Fam Trip) saja yang mengalami penurunan, tetapi penurunan ini juga berimbas pada indikator indikator lain seperti Jumlah Informasi Mengenai Pasar Pariwisata Indonesia Dalam dan Luar Negeri, Jumlah Pengembangan Informasi Pasar Dalam Negeri dan Luar Negeri. Hal ini diakibatkan karena pemotongan atau penghematan anggaran yang dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 4.9 MENINGKATNYA KUALITAS PERENCANAAN, PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM DIREKTORAT JENDERAL PEMSARAN PARIWISATA Indikator Perencanaan, Pemantauan dan Evaluasi Program Direktorat Jenderal Pemasaran merupakan tugas dan fungsi dari Sekretariat Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata. Berikut tabel pencapaian kinerja Indikator Kualitas Perencanaan, Pemantauan dan Evaluasi Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata. TABEL 4.11 Perbandingan Indikator Meningkatnya Kualitas Perencanaan, Pemantauan dan Evaluasi Program Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata No Indikator Kinerja 1 Pencapaian target dan indikator program dan (IKU) 2 Jumlah layanan perencanaan dan Monev 3 Jumlah dokumen laporan evaluasi pengembangan pasar dan informasi pariwisata 4 Jumlah penyusunan laporan evaluasi dan bimbingan teknis promosi pariwisata dalam negeri 5 Jumlah penyusunan laporan evaluasi promosi pariwisata luar negeri Realisasi Capaian Realisasi Capaian Realisasi Capaian 92 96,84 % 93 96,88 % 97 96,88 % persentase persentase persentase peserta % %

130 No Indikator Kinerja 6 Jumlah laporan evaluasi peningkatan pencitraan pariwisata indonesia 7 Jumlah laporan evaluasi peningkatan, konvensi, insentif, even, dan minat khusus Realisasi Capaian Realisasi Capaian Realisasi Capaian Tahun pada Pencapaian Target dan Indikator Program dan Kegiatan, Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwista belum pernah mencapai ataupun melebihi target yang telah ditetapkan, tetapi apabila dilihat dari jumlah target yang setiap tahunnya terus bertambah, ini merupakan capaian yang sangat positif dan dapat dikatakan pencapaian Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata meningkat selama periode Sedangkan pada indikator indikator lain dalam Meningkatnya Kualitas Perencanaan, Pemantauandan Evaluasi Program Direktorat Jenderal Paemasaran Pariwisata secara keseluruhan mampu mencapai target yang telah ditetapkan dalam RENSTRA MENINGKATNYA KUALITAS PENGELOLAAN KEUANGAN Pada Indikator Kualitas pengelolaan keuangan Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata terdapat 2 sasaran yang dijadikan sebagai indikator penilaian kinerja bagian keuangan. Pertama yaitu penyerapan anggaran belanja Ditjen Pemasaran Pariwisata. No TABEL 4.12 Perbandingan Indikator Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata Indikator Kinerja 1 Penyerapan anggaran belanja Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata (IKU) 2 Jumlah layanan bidang keuangan Realisasi Capaian Realisasi Capaian Realisasi Capaian 90,50 98,37 % 90,95 97,80 % 90,14 95,89 % persentase persentase persentase Berdasarkan tabel di atas, pada sasaran penyerapan anggaran belanja Ditjen Pemasaran Pariwisata tahun 2014 memiliki realisasi sebesar 90,14% dengan tingkat pencapaian 95,89% dan pada tahun 2013 memiliki realisasi sebesar 97,80 %. Sasaran kedua adalah jumlah layanan bidang hukum dimana 120

131 tahun memiliki target dan pencapaian yang sama yaitu target 7 dengan pencapaian sama-sama 100% MENINGKATNYA KUALITAS ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PEMASARAN PARIWISATA Secara umum capaian pada indikator Kualiltas Organisasi Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata memiliki rata-rata pencapaian 100%, sehingga dapat dikatakan bahwa sasaran indikator ini telah berhsil mencapai target yang telah ditentukan. No TABEL 4.13 Perbandingan Indikator Meningkatnya Kualitas Organisasi Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata Indikator Kinerja 1 Jumlah NSPK yang dihasilkan oleh Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata (IKU) 2 Jumlah pengembangan hubungan lembaga pariwisata 3 Jumlah perumusan kebijakan NSPK Pengembangan informasi dan pasar pariwisata 4 Jumlah perumusan kebijakan NSPK Promosi pariwisata luar negeri 5 Jumlah perumusan kebijakan NSPK Promosi pariwisata dalam negeri 6 Jumlah perumusan kerjasama dan kemitraan pencitraan pariwisata Indonesia Realisasi Capaian Realisasi Capaian Realisasi Capaian % 4 50 %

132 No Indikator Kinerja 7 Jumlah perumusan kebijakan NSPK Peningkatan Publikasi Pemasaran dan Pencitraan Pariwisata Indonesia 8 Jumlah perumusan kebijakan NSPK peningkatan Konvensi, Insentif, Even, dan Minat Khusus 9 Jumlah Prosedur operasi standar (SOP) yang dihasilkan Ditjen Pemasaran Pariwisata 10 Jumlah layanan bidang hukum 11 Jumlah layanan bidang umum dan informasi 12 Jumlah layanan perkantoran 13 Jumlah layanan penyelenggaraan sarana dan prasarana 14 Jumlah fasilitasi kerjasama 15 Jumlah dukungan pengembangan kebijakan pemasaran dan promosi pariwisata (BPPI) Realisasi Capaian Realisasi Capaian Realisasi Capaian bulan 12 bulan bulan 12 bulan 2 14 BPPI bulan 12 bulan 2 16 BPPI 122

133 4.12 MENINGKATNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA PADA Tidak jauh berbeda dengan tahun - tahun sebelumnya, pada indikator Sumber Daya Manusia Pada Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata memiliki hasil capaian rata-rata 100%. Dan pada tahun 2014 ini memiliki target yang tinggi dibandingkan dengan tahun 2012 dan TABEL 4.14 Perbandingan Indikator Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Manusia pada Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata No Indikator Kinerja 1 Jumlah SDM Ditjen Pemasaran yang difasilitasi untuk peningkatan kemampuan kerja dan pengetahuan terkait pemasaran pariwisata (IKU) 2 Jumlah layanan bidang kepegawaian 3 Jumlah peserta bimbingan teknis pengembangan informasi pasar pariwisata 4 Jumlah peserta bimbingan teknis pengembangan promosi pariwisata luar negeri 5 Jumlah peserta bimbingan teknis peningkatan publikasi pemasraan dan pencitraan pariwisata Indonesia Realisasi Capaian Realisasi Capaian Realisasi Capaian orang orang orang peserta 99 peserta 94 peserta peserta 49,50 % 200 peserta 94 % 100 peserta peserta 200 peserta 100 peserta 123

134 No Indikator Kinerja 6 Jumlah peserta bimbingan teknis penigkatan konvensi, insentif, even, dan minat khusus pariwisata Realisasi Capaian Realisasi Capaian Realisasi Capaian peserta peserta peserta Berdasarkan tabel di atas terlihat jelas target dan pencapaian pada tahun Apabila dilihat dari sisi pencapaian, semua indikator dapat dikatakan berhasil. 124

135 BAB V PENUTUP Dari 12 (Dua Belas) sasaran yang ditetapkan pada tahun 2014, keseluruhannya dapat diwujudkan oleh Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata. Tetapi dalam pencapaiannya, masih terdapat banyak kendala atau tantangan yang sangat membutuhkan strategi yang tepat dan akurat dalam upaya memecahkan permasalah tersebut. Secara umum, dapat disimpulkan bahwa permasalah permasalahan yang dihadapi oleh Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata dalam upaya pencapaian 12 (dua belas) sasaran yang telah ditetapkan pada tahun 2013 antara lain : 1. Adanya penghematan atau pemotongan anggaran yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dimana penghematan tau pemotongan anggaran tersebut telah sesuai dengan Inpres No. 4 Tahun 2014, dimana Direktorat Jenderal Pemasaran mengalami penghematan sebesar 14,37% dari pagu anggaran Rp ,00 menjadi Rp , Kurangnya air seat capacity dan penerbangan langsung (direct flight) baik dari penerbangan Internasional ke Indonesia maupun ke destinasi wisata yang ada di daerah, serta kurang siapnya destinasi dalam hal aksesibilitas untuk lebih meningkatkan tingkat kunjungannya ; 3. Belum optimalnya Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus baik tingkat nasional maupun tingkat internasional, hal ini didukung dengan kurangnya data dan informasi mengenai hal tersebut ; 4. Belum optimalnya pemanfaatan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi (information and communication technology/ict) sebagai sarana pemasaran dan promosi pariwisata ; 5. Masih rendahnya jumlah dan nilai investasi di bidang pariwisata dikarenakan daya saing produk pariwisata yang ditawarkan masih rendah ; 6. Belum optimalnya kemitraan dan kerja sama antara pemerintah dan swasta termasuk masyarakat (public and private partnership) ; 7. Masih lemahnya koordinasi, integrasi dan sinkronisasi intra dan antar lembaga, pusat dan daerah serta swasta (industri pariwisata) termasuk masyarakat ; 8. Media promosi yang digunakan belum seluruhnya sesuai dengan analisa pasar pariwisata, karena ketentuan administrasi harus menggunakan media agency atau media representative yang menangani media sesuai dengan analisa pasar pariwisata ; 9. Masih terbatasnya dana promosi pariwisata ; 10. Masih adanya isu isu negatif mengenai kondisi kemananan dan lingkungan yang terjadi di Indonesia ; 11. Banyaknya destinasi destinasi baru yang potensial dan belum dapat dikembangkan ; 125

136 No 12. Sumber daya manusia yang berkualitas di bidang kepariwisataan masih kurang. Secara singkat capaian kinerja masing-masing sasaran Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata dapat digambarkan sebagai berikut : TABEL 5.1 Capaian Kinerja Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisa ta T.A 2014 Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Outcome / Output 1 Meningkatnya Kontribusi Kepariwisataan Terhadap PDB Nasional 2 Meningkatnya Jumlah Wisman ke Indonesia dan Perjalanan Wisnus 3 Meningkatnya Efektifitas dan Efisiensi Promosi Pariwisata di Dalam dan Luar Negeri Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB nasional (IKU) Jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia (IKU) Jumlah perjalanan wisatawan nusantara (IKU) Jumlah partisipasi pada Bursa Pariwisata internasional Jumlah pelaksanaan misi penjualan (Sales Mission) di fokus pasar wisatawan Jumlah pendukungan penyelenggaraan Festifal Indonesia Jumlah penyelenggaraan Perwakilan Promosi Pariwisata Indonesia (Indonesia Tourism Representative Officer) di luar negeri Jumlah partisipasi daerah pada even pariwisata internasional Efektivitas pemasaran dan pencitraan pariwisata (IKU) Jumlah promosi pariwisata luar negeri (IKU) Jumlah promosi pariwisata dalam negeri (IKU) 4,25 persentase 9,4 juta orang/ wisman 255 juta perjalanan kota / lokasi 11 daerah 4,76 nilai ,01 persentase 9,43 juta orang/ wisman 251,2 perjalanan kota / lokasi 11 daerah 5,09 nilai ,35 % 100,1 % 97,5 % 98 % 106,93 % 50,58 % 126

137 No Sasaran Outcome / Output 4 Meningkatnya Efektifitas dan Efisiensi Promosi Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Jumlah transaksi pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di pasar dalam negeri (IKU) Jumlah transaksi pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di pasar luar negeri (IKU) Produktivitas investasi pemasaran dalam negeri (IKU) Produktivitas investasi pemasaran luar negeri (IKU) Tingkat persepsi dunia terhadap citra pariwisata Indonesia (IKU) Jumlah direct promotion di pusat pusat keramaian dan perbelanjaan Jumlah penyelenggaraan even pariwisata berskala nasional dan internasional Jumlah pendukungan even seni, budaya dan pariwisata daerah Aktivasi Pusat Informasi Kepariwisataan (Tourism Information Centre) Jumlah penyelenggaraan even pariwisata daerah Jumlah daerah yang dipromosikan sebagai daerah tujuan wisata Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus (IKU) Jumlah promosi even KIE dan Minat Khusus (IKU) Rata-rata jumlah pameran dan eksibisi internasional di Indonesia (IKU) Jumlah bidding dan delegates boosting Konvensi, Insentif dan Minat Khusus transaksi transaksi kali 595 kali base (x) + 10% persentase unit 33 daerah 10 daerah 74 58, transaksi transaksi kali 686 kali base (x) + 5 persentasi unit 33 daerah 5 daerah ,76 % 103,95 % 130,24 % 115,29 % N/A 32,35 % 76,92 % 72,91 % 50 % 63,51 % 117,82 % 20 % 127

138 No Sasaran Outcome / Output 5 Menurunnya Rasio Konsentrasi Pasar Wisatawan Mancanegara ke Indonesia 6 Terciptanya Operasionalisasi Visit Indonesia Tourism Officers (VITO) 7 Meningkatnya Kualitas Publikasi, Komunikasi dan Layanan Informasi Pariwisata Indonesia Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Jumlah kerjasama asosiasi minat khusus Jumlah site visit peningkatan Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus Jumlah promosi internasional dan even peningkatan Konvensi, Insentive, Even dan Minat Khusus Jumlah penyelenggaraan even peningkatan Konvensi, Insentive, Even dan Minat Khusus Jumlah pendukungan even peningkatan Konvensi, Insentive, Even dan Minat Khusus Jumlah seminar / workshop dan koordinasi bidang Konvensi, insentif, Even dan Minat Khusus Rasio konsentrasi 5 pasar utama asal wisatawan mancanegara ke Indonesia (IKU) Jumlah Visit Indonesia Tourism Officer di mancanegara (IKU) Jumlah publikasi dan Pencitraan Indonesia (IKU) Jumlah newsletter pariwisata Indonesia Jumlah strategi pencitraan pariwisata Indonesia Jumlah publikasi dan pencitraan Indonesia di media cetak Jumlah publikasi dan pencitraan Indonesia di media elektronik dan digital ,5 persentase 14 kota / lokasi 89 media 10,500 eksemplar 8 41 media 36 media ,79 persentase 14 kota / lokasi 89 media eksemplar 6 41 media 36 media 40 % 54,54 % 57,14 % 70 % 83,33 % 135,71 % 342,86 % 75% 100% 100% 128

139 No Sasaran Outcome / Output 8 Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Pengenalan Destinasi dan Data Pasar Pariwisata Indonesia 9 Meningkatnya Kualitas Perencanaan, Pemantauan dan Evaluasi Program Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Jumlah publikasi dan pencitraan Indonesia di media ruang Jumlah pembuatan dan pengadaan bahan promosi cetak Jumlah pembuatan dan pengadaan bahan promosi elektronik Jumlah informasi mengenai pasar pariwisata Indonesia di dalam dan luar negeri (IKU) Jumlah peserta Widyawisata Pengenalan (Familiarization Trip) (IKU) Jumlah perancangan pemasaran pariwisata dalam dan luar negeri Jumlah pengembangan informasi pasar dalam negeri Jumlah pengembangan informasi pasar luar negeri Jumlah informasi potensi pariwisata daerah Pencapaian target dan indikator program dan Ditjen PP (IKU) Jumlah layanan perencanaan dan monev Jumlah dokumen laporan evaluasi pengembangan pasar dan informasi pariwisata Jumlah penyusunan laporan evaluasi dan bimbingan teknis promosi pariwisata dalam negeri Jumlah penyusunan laporan evaluasi promosi pariwisata luar negeri 12 media 1,250,000 juta eksemplar 165,000 juta keping orang unit 97 persentase media eksemplar keping orang unit 97 persentase % 39,48% 72,73% 25 % 49 % 22,22 % 29,41 % 96,88 % 129

140 No Sasaran Outcome / Output 10 Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata 11 Meningkatnya Kualitas Organisasi Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Jumlah laporan evaluasi peningkatan pencitraan pariwisata Indonesia Jumlah laporan evaluasi peningkatan konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus Penyerapan anggaran belanja Ditjen PP (IKU) Jumlah layanan bidang keuangan Jumlah NSPK yang dihasilkan Ditjen PP (IKU) Jumlah pengembangan hubungan lembaga pariwisata Jumlah perumusan kebijakan (NSPK) Pengembangan Pasar dan Informasi Pariwisata Jumlah perumusan kebijakan (NSPK) Promosi Pariwisata Luar Negeri Jumlah perumusan kebijakan (NSPK) Promosi Pariwisata Dalam Negeri Jumlah peningkatan kerjasama dan kemitraan pencitraan periwisata Indonesia Jumlah perumusan kebijakan (NSPK) Peningkatan Publikasi Pemasaran dan Pencitraan Pariwisata Indonesia Jumlah perumusan kebijakan (NSPK) Peningkatan Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus Jumlah prosedur operasi standar (SOP) yang dihasilkan Ditjen PP (IKU) Jumlah layanan bidang hukum persentase Naskah ,14 persentase ,89 % 130

141 No Sasaran Outcome / Output 12 Meningkatnya Kualitas SDM Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Jumlah layanan bidang umum dan informasi Jumlah layanan perkantoran Jumlah penyelenggaraan sarana dan prasarana Jumlah layanan fasilitasi kerjasama Jumlah dukungan pengembangan kebijakan pemasaran dan promosi pariwisata Jumlah SDM Ditjen PP yang difasilitasi untuk peningkatan kemampuan kerja dan pengetahuan terkait pemasaran pariwisata (IKU) Jumlah layanan bidang kepegawaian Jumlah peserta bimbingan teknis pengembangan informasi pasar pariwisata Jumlah peserta bimbingan teknis promosi pariwisata luar negeri Jumlah peserta bimbingan teknis peningkatan publikasi pemasaran dan pencitraan pariwisata Indonesia Jumlah peserta bimbingan teknis peningkatan Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus 5 12 bulan 12 bulan 2 16 BPPI 100 orang peserta 200 peserta 100 peserta 200 peserta 5 12 bulan 12 bulan 2 16 BPPI 100 orang peserta 200 peserta 100 peserta 200 peserta 131

142 Untuk mencapai tujuan dan sasaran, dalam tahun ini pemerintah (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) melalui Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata beserta seluruh mitra pembangunan kepariwisataan telah melakukan upaya-upaya antara lain : 1. Online Interactive; Community Event; VITO Visit Indonesia Tourism Officers; Co-Marketing; PRing; Fasilitas Consumer Show; Familiarization Trip; Pengembangan Produk Tematik (Cruise, Golf, Diving, Spa, Kuliner, Religius, dll); Incentive System; Penambahan Akses (Flight); Meningkatkan Kualitas Pelayanan (Airport, Taxi, VoA); 2. Upaya-upaya pemasaran difokuskan pada pasar pasar Singapura, Malaysia, Australia, Cina, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, India, Belanda, Timur Tengah, Jerman, Rusia ; 3. Upaya-upaya kerjasama pemasaran atau co-marketing dengan pihak-pihak berikut ini : a. Maskapai penerbangan (airlines) b. Usaha pariwisata : hotel, restoran, dan biro perjalanan. 4. Upaya-upaya pemasaran dikonsentrasikan pada citra pemasaran (marketing image) untuk memfasilitasi - promosi yang ditujukan pada ceruk pasar (niche market) khusus seperti golf, musik, kelompok kelompok etnis, spa, kuliner, dll ; 5. Upaya-upaya pemasaran juga dilakukan dengan memberikan fasilitasi pada upaya-upaya penyelenggaraan Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus serta peningkatan antar batas negara (border crossing) ; 6. Upaya-upaya pemasaran yang terintegrasi dilakukan bersama-sama dengan pihak swasta, serta 7. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM terutama di bidang pariwisata. 132

143 RENCANA STRATEGIS TAHUN VISI : Terwujudnya Pemasaran Pariwisata Yang Efisiendan Efektif Untuk Mendukung Citra Indonesia MISI : 1. Meningkatkan Kontribusi Ekonomi Kepariwisataan Melalui Pengembangan Pemasaran Pariwisata 2. Meningkatkan Pencitraan Indonesia Melalui Pengembangan Pemasaran Pariwisata Yang Bertanggung Jawab dan Berkelanjutan 3. Menciptakan Tata Pemerintah Yang Responsif, Transparan dan Akuntabel di Ditjen PP NO (1) 1 TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET KINERJA *) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Peningkatan Kontribusi Kepariwisataan terhadap PDB Nasional 1 Meningkatnya kontribusi kepariwisataan terhadap PDB Nasional 1 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB nasional (persentase) 4,06 4,10 4,15 4,20 4,25 4,25 nk) 2 3 Peningkatan Kuantitas Wisman ke Indonesia dan Perjalanan Wisnus Peningkatan Efektivitas dan Efisiensi Pemasaran Pariwisata di Dalam dan Luar Negeri 2 Meningkatnya jumlah wisman ke 2 Jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia (juta Indonesia dan perjalanan wisnus orang/wisman) 7 7,6 8 8, nk) 3 Jumlah perjalanan wisatawan nusantara (juta perjalanan) nk) 3 Meningkatnya efektivitas dan efisiensi 4 Efektivitas pemasaran dan pencitraan pariwisata (nilai) - - 4,68 4,72 4,76 4,76 nk) promosi pariwisata di dalam dan luar negeri 5 Jumlah promosi pariwisata luar negeri () k) 6 Jumlah promosi pariwisata dalam negeri () k) 7 Jumlah transaksi pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di pasar dalam negeri (transaksi) 8 Jumlah transaksi pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di pasar luar negeri (transaksi) nk) Produktivitas investasi pemasaran luar negeri (kali) nk) k) 10 Produktivitas investasi pemasaran dalam negeri (kali) nk) 11 Tingkat persepsi dunia terhadap citra pariwisata Indonesia (persentase) 4 Meningkatnya efektivitas dan efisiensi 12 Jumlah daerah yang dipromosikan sebagai daerah tujuan promosi KIE dan minat khusus wisata KIE dan minat khusus (daerah) - - base x x + 5% x + 10% x + 10% nk) nk) 13 Jumlah promosi even KIE dan even minat khusus () nk) 14 Rata-rata jumlah pameran dan eksibisi internasional di Indonesia () ,22 54,40 58,56 58,56 nk)

144 NO (1) TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET KINERJA *) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Peningkatan Diversifikasi Pasar wisatawan 5 Menurunnya rasio konsentrasi pasar 15 Rasio konsentrasi 5 pasar utama asal wisatawan mancanegara ,5 63,5 63,5 63,5 nk) Mancanegara wisatawan mancanegara ke Indonesia ke Indonesia (persentase) Peningkatan Layanan Informasi dan Analisa Pasar Wisata Indonesia Peningkatan Kualitas Kinerja Organisasi Ditjen PP 6 Terciptanya operasionalisasi Visit Indonesia Tourism Officers (VITO) 7 Meningkatnya kualitas publikasi, komunikasi dan layanan informasi pariwisata Indonesia 9 Meningkatnya kualitas perencanaan, pemantauan dan evaluasi program Ditjen PP Peningkatan Kualitas SDM Ditjen PP 10 Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan Ditjen PP 11 Meningkatnya kualitas organisasi Ditjen PP 16 Jumlah Visit Indonesia Tourism Officers di mancanegara (kota/lokasi) nk) 17 Jumlah publikasi dan pencitraan Indonesia (media) nk) 8 Meningkatnya kuantitas dan kualitas pengenalan destinasi dan data pasar 18 Jumlah informasi mengenai pasar pariwisata Indonesia di dalam dan luar negeri () pariwisata Indonesia 19 Jumlah peserta Widyawisata Pengenalan (Familiarization Trip ) (orang) 20 Pencapaian target dan indikator program dan Ditjen PP (persentase) k) k) nk) 21 Penyerapan anggaran belanja Ditjen PP (persentase) nk) 22 Jumlah NSPK yang dihasilkan Ditjen PP () k) 23 Jumlah prosedur operasional standar (SOP) yang dihasilkan Ditjen PP () 12 Meningkatnya kualitas SDM Ditjen PP 24 Jumlah SDM Ditjen PP yang difasilitasi untuk peningkatan kemampuan kerja dan pengetahuan terkait pemasaran pariwisata (orang) k) k)

145 Lampiran IA1/2-2 PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA TINGKAT UNIT ORGANISASI ESELON I / SATUAN KERJA KEMENTERIAN LEMBAGA / SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : I Gusti Ngurah Putra Jabatan : Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata Selanjutnya disebut Pihak Pertama Nama : Esthy Reko Astuty Jabatan : Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata Selaku atasan langsung Pihak Kedua Pada tahun 2014 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama. Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi. Jakarta, Maret 2015 Pihak Kedua, Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata Pihak Pertama, Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata ESTHY REKO ASTUTY NI WAYAN GIRI ADNYANI

146 Lampiran IA1/2-2 PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA TINGKAT UNIT ORGANISASI ESELON I / SATUAN KERJA KEMENTERIAN LEMBAGA / SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Francesca Nina Soemitro Jabatan : Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Pariwisata Selanjutnya disebut Pihak Pertama Nama : Esthy Reko Astuty Jabatan : Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata Selaku atasan langsung Pihak Kedua Pada tahun 2014 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama. Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi. Jakarta, Maret 2015 Pihak Kedua, Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata Pihak Pertama, Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Pariwisata ESTHY REKO ASTUTY FRANCESCA NINA SOEMITRO

147 PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA TINGKAT UNIT ORGANISASI ESELON I / SATUAN KERJA KEMENTERIAN LEMBAGA / SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Lampiran IA1/2-2 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Nia Niscaya Jabatan : Direktur Promosi Pariwisata Luar Negeri Selanjutnya disebut Pihak Pertama Nama : Esthy Reko Astuty Jabatan : Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata Selaku atasan langsung Pihak Kedua Pada tahun 2014 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama. Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi. Jakarta, Maret 2015 Pihak Kedua, Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata Pihak Pertama, Direktur Promosi Pariwisata Luar Negeri ESTHY REKO ASTUTY NIA NISCAYA

148 PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA TINGKAT UNIT ORGANISASI ESELON I / SATUAN KERJA KEMENTERIAN LEMBAGA / SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Lampiran IA1/2-2 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Rizki Handayani Mustafa Jabatan : Plt. Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Selanjutnya disebut Pihak Pertama Nama : Esthy Reko Astuty Jabatan : Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata Selaku atasan langsung Pihak Kedua Pada tahun 2014 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama. Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi. Jakarta, Maret 2015 Pihak Kedua, Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata Pihak Pertama, Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri ESTHY REKO ASTUTY TAZBIR

149 PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA TINGKAT UNIT ORGANISASI ESELON I / SATUAN KERJA KEMENTERIAN LEMBAGA / SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Lampiran IA1/2-2 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Ratna Suranti Jabatan : Direktur Pencitraan Indonesia Selanjutnya disebut Pihak Pertama Nama : Esthy Reko Astuty Jabatan : Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata Selaku atasan langsung Pihak Kedua Pada tahun 2014 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama. Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi. Jakarta, Maret 2015 Pihak Kedua, Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata Pihak Pertama, Direktur Pencitraan Indonesia ESTHY REKO ASTUTY RATNA SURANTI

150 PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA TINGKAT UNIT ORGANISASI ESELON I / SATUAN KERJA KEMENTERIAN LEMBAGA / SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Lampiran IA1/2-2 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Rizki Handayani Mustafa Jabatan : Direktur Promosi Konvensi, Insentif, Event dan Minat Khusus Selanjutnya disebut Pihak Pertama Nama : Esthy Reko Astuty Jabatan : Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata Selaku atasan langsung Pihak Kedua Pada tahun 2014 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama. Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi. Jakarta, Maret 2015 Pihak Kedua, Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata Pihak Pertama, Direktur Promosi Konvensi, Insentif, Event dan Minat Khusus ESTHY REKO ASTUTY RIZKI HANDAYANI MUSTAFA

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas

Lebih terperinci

BUTIR-BUTIR KONSOLIDASI PENYATUAN LANGKAH AKSELERASI PENCAPAIAN SASARAN 2016 per-bidang PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN

BUTIR-BUTIR KONSOLIDASI PENYATUAN LANGKAH AKSELERASI PENCAPAIAN SASARAN 2016 per-bidang PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN BUTIR-BUTIR KONSOLIDASI PENYATUAN LANGKAH AKSELERASI PENCAPAIAN SASARAN 2016 per-bidang PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN RAPAT KERJA NASIONAL PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN 2015 Jakarta, 30 OKTOBER 2015 BUTIR-BUTIR

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan upaya membangun sistem manajemen

Lebih terperinci

RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA II.L.040.1

RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA II.L.040.1 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kebudayaan

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1.Perencanaan Kinerja Kota Padang menempati posisi strategis terutama di bidang kepariwisataan. Kekayaaan akan sumber daya alam dan sumber daya lainnya telah memberikan daya

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Tahun 2013

Laporan Akuntabilitas Kinerja. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Tahun 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun 2013 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jl. Medan Merdeka Barat No. 17 Jakarta Pusat 10110 Laporan Akuntabilitas Kinerja

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii

RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Kubu Raya merupakan wujud dari pertanggungjawaban atas kinerja yang dilaksanakan serta sebagai alat kendali dan penilaian

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah perlu dilaksanakan sebagai alat ukur untuk mengetahui kemampuan Organisasi dalam pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017 Dishubkombudpar 55 BAB II PERENCANAANKINERJA A. RENCANA STRATEGIS SKPD Penetapan Visi,

Lebih terperinci

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif KATA PENGANTAR

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif KATA PENGANTAR Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif KATA PENGANTAR Kata Pengantar Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun 2012 dapat diselesaikan.

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH RANCANGAN RPJP KABUPATEN BINTAN TAHUN 2005-2025 V-1 BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH Permasalahan dan tantangan yang dihadapi, serta isu strategis serta visi dan misi pembangunan

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN PROVINSI LAMPUNG

PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN PROVINSI LAMPUNG Presentation by : Drs. BUDIHARTO HN. DASAR HUKUM KEPARIWISATAAN Berbagai macam kegiatan yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS Berdasarkan Pedoman Penyusunan LAKIP yang dikeluarkan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN), disebutkan bahwa Perencanaan Strategik merupakan

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF KABUPATEN BELITUNG DENGAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 17

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 17 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 17 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

Ikhtisar Eksekutif. vii

Ikhtisar Eksekutif. vii Kata Pengantar Laporan Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi kepada masyarakat (stakeholders) dalam menjalankan visi dan misi

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

BIRO HUKUM DAN HUMAS

BIRO HUKUM DAN HUMAS RENCANA KINERJA TAHUNAN 2011 BIRO HUKUM DAN HUMAS BIRO HUKUM DAN HUMAS SEKRETARIAT JENDERAL, KEMENTERIAN PERTANIAN 2010 Kata Pengantar Negara Republik Indonesia sebagai Negara yang berdasarkan Pancasila

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Komp.Perkantoran Pemda Tulang Bawang Jl. Cendana Gunung Sakti Kec. Menggala Kab.Tulang Bawang Provinsi Lampung 34596 Telp (0726)

Lebih terperinci

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 12 2013 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2013 2028 Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010-2025

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010-2025 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akuntabel serta penyelenggaraan negara yang bersih dari unsur-unsur KKN untuk

BAB I PENDAHULUAN. akuntabel serta penyelenggaraan negara yang bersih dari unsur-unsur KKN untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi birokrasi dengan tekad mewujudkan pemerintah yang transparan dan akuntabel serta penyelenggaraan negara yang bersih dari unsur-unsur KKN untuk mewujudkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA TANGERANG TAHUN 2017 Rencana Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Tahun 2017 yang selanjutnya disebut Renja Disbudpar adalah dokumen

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Analisis Isu-isu strategis dalam perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun periode

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

LD NO.14 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL I. UMUM

LD NO.14 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL I. UMUM I. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL 1. Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, sebagai upaya terus menerus

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (pilkada).

Lebih terperinci

BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM A. SASARAN STRATEJIK yang ditetapkan Koperasi dan UKM selama periode tahun 2005-2009 disusun berdasarkan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Mendukung terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Meningkatnya jumlah minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia

Mendukung terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Meningkatnya jumlah minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia E. PAGU ANGGARAN BERDASARKAN PROGRAM No. Program Sasaran Program Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Iklim Usaha Kondusif 1. Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi Mendukung terciptanya kesempatan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH 2015 KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, atas

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GARUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat BUPATI GARUT, : a. bahwa penanaman modal merupakan salah

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.

Lebih terperinci

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA TAHUN 2014

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA Pembangunan adalah suatu orientasi dan kegiatan usaha yang tanpa akhir. Development is not a static concept. It is continuously changing. Atau bisa

Lebih terperinci

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2017-2027 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan 1 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT LD. 14 2012 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2013

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2013 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2013 Ringkasan Eksekutif LAKIP Kementerian Komunikasi dan Informatika merupakan wujud dari pertanggungjawaban atas

Lebih terperinci

Rencana Strategis (RENSTRA)

Rencana Strategis (RENSTRA) Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2014 Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017 PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun 2017-2022 Wates, 27 September 2017 1 PDRB PER KAPITA MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI D.I. YOGYAKARTA ATAS DASAR HARGA BERLAKU, 2012-2016 (JUTA RUPIAH) 1 PERSENTASE PENDUDUK

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJM-D) KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2008-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN)

5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN) 5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK NILAI-NILAI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK Pelayanan Memberikan layanan yang memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya manusia. Di sejumlah negara yang sedang berkembang pendidikan telah mengambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang DINAS PETERNAKAN PROV.KALTIM 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wilayah Administratif Provinsi Kalimantan Timur terdiri atas 14 Kabupaten/Kota, namun sejak tgl 25 April 2013 telah dikukuhkan Daerah

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010 2014 BPS KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW 2.1.

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TULANG BAWANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TULANG BAWANG KEPUTUSAN KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TULANG BAWANG NOMOR : 900/ /SK/III.08/TB/I/2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA

Lebih terperinci

LAKIP Kab. Lamandau Tahun 2013 BAB IV PENUTUP

LAKIP Kab. Lamandau Tahun 2013 BAB IV PENUTUP BAB IV PENUTUP Sebagai bagian penutup dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Lamandau Tahun 2013, dapat disimpulkan bahwa secara umum Pemerintah Kabupaten Lamandau telah

Lebih terperinci

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN 07 BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media / wahana

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015 DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN Jakarta, Maret 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kota Tangerang Tahun 2012 Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah memberikan kewenangan kepada

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIJUNJUNG, Menimbang

Lebih terperinci

PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KOTA BATAM BATAM, 8 DESEMBER 2011

PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KOTA BATAM BATAM, 8 DESEMBER 2011 PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KOTA BATAM 3 BATAM, 8 DESEMBER 2011 VISI TATANAN PERADABAN Pendorong kesejahteraan: OPTIMALISASI DAN PENGEMBANGAN BANDAR INTERNASIONAL. Sebagai

Lebih terperinci

Palangka Raya, Maret 2017 Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah

Palangka Raya, Maret 2017 Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah KATA PENGANTAR Good governance dan result oriented government merupakan wujud dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) yang disusun oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah.

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp. 024-8311729 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar Pemerintah Daerah berjalan secara efisien dan efektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN TAHUN

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN TAHUN BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN TAHUN 2014-2029 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, Menimbang

Lebih terperinci

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN B A B I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan kondisi sosial, ekonomi dan budaya, Kota Medan tumbuh dan berkembang menjadi salah satu kota metropolitan baru di Indonesia, serta menjadi

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

PROVINSI SULAWESI SELATAN

PROVINSI SULAWESI SELATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BARRU NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN BARRU TAHUN 2016-2021 BUPATI BARRU, Menimbang: a. bahwa berdasarkan ketentuan dalam

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN 1. GAMBARAN UMUM a. Kondisi Umum 1. Kedudukan Kecamatan Kandis merupakan bagian dari Kabupaten Siak, yang dibentuk berdasarkan pemekaran dari kecamatan Minas yang diundangkan sesuai Perda

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH

PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Nama Instansi : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Alamat : Jalan Tgk. Chik Kuta Karang No.03 Banda Aceh Kode Pos 23121 Telp : (+62 651) 26206, 23692, Fax

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN BAB V. PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (Pemilukada)

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci

penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah. 4.1.15 URUSAN WAJIB KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH 4.1.15.1 KONDISI UMUM Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah atau yang sering disebut UMKM, merupakan salah satu bentuk organisasi ekonomi rakyat

Lebih terperinci

14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN)

14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN) 14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK Laporan Kinerja (LKj) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Siak Tahun 2016, merupakan wujud dari

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN A. Visi Mengacu kepada Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Semarang Tahun

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN, PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci