MODEL MATEMATIKA PENGARUH DINAMIKA PERASAAN TERHADAP PRE-MENSTRUATION SYNDROME
|
|
- Dewi Jayadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MODEL MATEMATIKA PENGARUH DINAMIKA PERASAAN TERHADAP PRE-MENSTRUATION SYNDROME Awalia Nursyahbani dan Nuning Nuraini Kelompok Keahlian Matematika Industri dan Keuangan FMIPA Institut Teknologi Bandung ABSTRAK: Wanita mengalami siklus menstruasi pada setiap bulannya. Sebelum terjadinya fase menstruasi, kita menyebut fase sebelumnya dengan fase pra-menstruasi. Dalam fase pra-menstruasi ini terdapat gejala yang mempengaruhi wanita secara fisik ataupun emosional. Salah satu gejalanya adalah perubahan mood (perasaan) yang fluktuatif pada wanita. Disini akan dibahas model dinamika mood dan hubungannya dengan pramenstruasi. Model ini mengasumsikan bahwa hanya dua kadar zat dalam tubuh yang mempengaruhi mood, yakni kadar Serotonin dan kadar Estrogen. Model ini diturunkan dari persamaan hukum Newton kedua dan persamaan sistem massa pegas dengan redaman. Dari formulasi model dilakukan beberapa simulasi mood secara umum saat keadaan normal dan saat pra-menstruasi. Dilakukan juga beberapa simulasi grafik mood data sampel yang diambil dari mahasiswi Matematika ITB angkatan Besarnya nilai β yang merepresentasikan kadar Estrogen per hari dan ω 2 yang merupakan notasi dari kecepatan perubahan Serotonin per hari, dapat memprediksi dinamika mood sampel dan kepribadiannya. Pada kenyataannya, pra-menstruasi tidak selalu mempengaruhi mood pada wanita. Faktor eksternal dan kepribadian seseorang lebih banyak mempengaruhi mood. Dari simulasi sampel yang diambil secara unik didapatkan, Sanguinis memiliki mood cenderung positif dan fluktuatif dengan β = 0.8 dan ω 2 = 6. Koleris memiliki mood positif dan stabil dengan β = 0.5 dan ω 2 = 2. Plegmatis juga memiliki mood positif dan stabil dengan β = dan ω 2 = 3.9. Melankolis memiliki mood cenderung negatif dan stabil dengan β = dan ω 2 = 2. Kata kunci: mood, mood swings, gejala pra-menstruasi, fase pra-menstruasi, estrogen, serotonin, persamaan massa pegas dengan redaman Suasana hati manusia adalah sesuatu yang unik pada setiap individualnya. Kita tidak dapat memastikan suasana hati seseorang pada setiap harinya. Faktor-faktor perubahan suasana hati ini secara umum terbagi dua. Pertama, faktor eksternal yakni pengaruh dari luar, seperti bagaimana kondisi kehidupan seseorang pada setiap harinya, apakah ia sedang mendapatkan kesulitan atau mendapatkan kabar bahagia. Kedua, faktor internal yakni pengaruh dari dalam tubuh dan diri sendiri, contohnya seperti pengaruh jumlah hormon-hormon dalam tubuh dan kepribadian atau karakter seseorang itu sendiri. Wanita adalah makhluk yang seringkali dianggap cepat perubahan suasana hatinya, kadang cepat merasa senang, kadang mudah marah, kadang juga mudah menangis. Perubahan hormon pada tubuh wanita akibat siklus menstruasi adalah salah satu penyebabnya. Pada siklus menstruasi, wanita seringkali mengalami gejala pra-menstruasi. Menurut A.D.A.M. Medical Encyclopedia, 2011, gejala pra-menstruasi adalah gejala yang mempengaruhi wanita secara fisik atau emosional yang biasanya terjadi pada 5-11 hari sebelum terjadinya menstruasi. Gejala pra-menstruasi inilah yang seringkali dianggap sebagai penyebab perubahan suasana hati yang cepat atau bisa dikatakan Mood 878
2 879, KNPM V, Himpunan Matematika Indonesia, Juni 2013 Swings pada wanita. Pada siklus menstruasi wanita, akan terjadi perubahan kadar zat tubuh yang mempengaruhi mood menjelang terjadinya menstruasi. Banyak sekali zat-zat dalam tubuh yang mempengaruhi naik turunnya mood seseorang, dua diantaranya adalah kadar hormon Estrogen dan kadar Serotonin. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, perubahan suasana hati seseorang bisa dipengaruhi banyak hal, tidak dapat dikatakan bahwa gejala pra-menstruasi merupakan satu-satunya faktor yang mempengaruhi terjadinya Mood Swing. Kepribadian, karakter dan juga kondisi kehidupan seseorang pun cukup mempengaruhi terjadinya perubahan suasana hati. KAJIAN PUSTAKA Pada umumnya, gejala pramenstruasi didefinisikan sebagai gejala yang mempengaruhi wanita secara fisik ataupun emosional yang terjadi beberapa hari menjelang terjadinya menstruasi pada seorang wanita. Beberapa gejala emosional yang seringkali dirasakan adalah mudah marah dan merasa kesal, sering cemas, mudah depresi, menangis tanpa sebab yang pasti, sensitif berlebihan. Beberapa gejala emosional ini menunjukkan bahwa gejala pramenstruasi mempengaruhi mood seseorang. Jika dijabarkan secara merinci, tentu saja banyak sekali zat dalam tubuh yang dapat mempengaruhi terjadinya gejala pramenstruasi. Namun, di sini hanya akan dibahas dua faktor internal yang menyebabkan gejala pra-menstruasi berdampak pada perubahan mood seseorang, yakni kadar Estrogen dan kadar Serotonin dalam tubuh. Siklus menstruasi pada wanita umumnya terjadi selama kurang lebih selama 28 hari. Secara umum, siklus menstruasi ini dibagi menjadi 4 tahap. Dalam ke-4 tahap tersebut, kadar Estrogen akan berubah-ubah, sesuai dengan kebutuhan tiap tahap. Gambar 1 Level Estrogen Saat Siklus Menstruasi Sumber : Fundamentals of Anatomy and Physiology 8th Edition Padahari 1-7 wanita mengalami menstruasi, hari ke 7-16 wanita dalam keadaan normal dan hari ke wanita dalam masa pra-menstruasi. Dikatakan bahwa Estrogen adalah mood elevators. Estrogen meningkatkan mood, sehingga kurangnya atau rendahnya kadar Estrogen pada tubuh wanita akan mengganggu mood} bahkan menyebabkan depresi. 1 Estrogen juga merupakan mood stabilisator dan anti-depresan alami untuk tubuh. 2. Maka, diasumsikan bahwa Estrogen mempengaruhi tingkat mood seseorang. Serotonin sendiri fungsinya seperti sebuah neurotransmitter, yakni zat dalam tubuh yang membantu mengirimkan sinyal dari salah satu area di otak ke area lainnya. Bagaimanapun, karena daerah distribusinya luas, maka Serotonin dipercaya dapat mempengaruhi banyak fungsi tubuh. Diperkirakan sebanyak 40 juta sel otak terpengaruh oleh Serotonin secara langsung maupun tidak langsung, termasuk sel otak yang berhubungan dengan mood, nafsu makan, ingatan, suhu tubuh dan beberapa perilaku sosial. Banyak peneliti yang meyakini bahwa ketidakseimbangan kadar Serotonin akan mempengaruhi kestabilan mood. Maka diasumsikan bahwa semakin seimbang 1 Estrogen-related Mood Disorder (S.L. Douma, C. Husband, M.E O' Donnell, B.N Darwin and A.K Woodend. Estrogen-related Mood disorder. Advances in Nursing Science Vol. 28, No. 4, pp Jennifer Cebulak, 2012
3 Nursyahbani dan Nuraini, Model Matematika, 880 kadar Serotonin, mood akan semakin normal atau bisa dikatakan stabil. Selain kadar zat tertentu dalam tubuh, terdapat faktor eksternal atau kondisi kehidupan seseorang yang juga cukup berperan dalam perubahan mood. Kondisi menyenangkan seperti mendapatkan nilai yang baik di kuliah atau mendapatkan hadiah dapat membuat tingkat mood cenderung bergerak ke arah yang positif. Namun sebaliknya, pada kondisi yang tidak menyenangkan seperti kehilangan barang yang penting atau basah kuyup karena kehujanan dan sebagainya, tingkat mood akan cenderung negatif. Pada kondisi-kondisi tidak menyenangkan yang ekstrim seperti terlilit hutang yang banyak, mood seseorang bahkan bisa turun sampai pada tahap depresi berkelanjutan, walaupun siklus menstruasinya pada saat itu menunjukkan bahwa kadar Estrogennya tinggi dan Serotoninnya stabil. Sebelum melakukan simulasi, dilakukan pengambilan data grafik mood sampel, yang sampelnya adalah hampir seluruh Mahasiswi Matematika ITB Sampel mengisi moodchart selama 28 hari dengan mood paling dominan setiap harinya. Berikut merupakan moodchart yang digunakan, Menurut Florence Littauer dalam bukunya Personality Plus, terdapat 4 jenis kepribadian manusia yang sering sekali dijadikan acuan untuk menganalisis kepribadian seserorang. Empat kepribadian tersebut ialah Sanguinis yang populer, Koleris yang kuat, Plegmatis yang damai dan Melankolis yang sempurna. Empat kepribadian ini akan digunakan untuk menentukan karakter sampel per individu. HASIL DAN PEMBAHASAN Model yang akan digunakan diadaptasi dari persamaan sistem massa pegas dengan redaman. Berikut ini merupakan ilustrasi dari persamaan sistem massa pegas dengan redaman, Terdapat tiga gaya yang ditinjau pada sistem ini. Pada 1 terjadi gaya berat yang dihasilkan dari m yakni massa dikali dengan a yakni percepatan massa. Lalu pada 2 terjadi gaya pegas, F pegas yang dihasilkan perkalian antara panjang peregangan x dikali dengan tetapan pegas k. Pada 3 terjadi gaya redam, F redam yang dihasilkan dari x' dengan c yang merupakan koefisien redaman. Gaya F pegas dan F redam bernilai negatif karena berlawanan arah dengan percepatan gravitasi. Sehingga, menurut hukum gerak kedua Newton, akan diperoleh persamaan : Gambar 2 Moodchart yang Digunakan Untuk Memperoleh Data Grafik Mood Sampel Dari seluruh data yang diperoleh, dicari grafik data rata-rata, modus dan median seluruh sampelnya, namun tidak diperoleh hasil yang merepresentasikan data grafik per individu.
4 881, KNPM V, Himpunan Matematika Indonesia, Juni 2013 Asumsikan bahwa faktor utama yang mempengaruhi tingkat mood seseorang adalah kadar Serotonin dan laju perubahan mood terhadap waktu dipengaruhi oleh kadar Estrogen. Misalkan kecepatan perubahan mood per hari dinotasikan dengan, lalu perubahan kadar Serotonin per hari dinotasikan dengan ω 2, perubahan kadar Estrogen per hari dinotasikan dengan β, R(t) merupakan tingkat mood pada hari ke t dan adalah perubahan mood per harinya. Maka mood akan dipengaruhi oleh dua gaya. Pertama, gaya dinamika mood per hari yang dipengaruhi oleh kadar Serotonin, akan diperoleh F dinamik = ω 2. R(t). Kedua, gaya yang mempengaruhi laju perubahan mood setiap harinya yang dipengaruhi oleh kadar Estrogen, sehingga diperoleh F laju = - β. mudah dapat dilihat dari tabel berikut: Notasi (1) Sistem Massa Pegas Simpangan Kecepatan Percepatan Notasi (2). Lebih Model Mood Pramenstruasi Tingkat mood pada hari ke t Perubahan mood per hari Kecepatan perubahan mood per hari Notasi (1) Sistem Massa Pegas Koefisien Redaman Notasi (2) β Model Mood Pramenstruasi Perubahan kadar Estrogen per hari Persamaan sistem massa pegas yang menggunakan notasi (1) diubah menjadi model dinamika mood yang menggunakan notasi (2) sehingga dari hukum kedua Newton diturunkan persamaan berikut, Persamaan diatas merupakan model adaptasi yang akan digunakan untuk membuat simulasi model grafik perubahan mood. Pada persamaan ini, ruas kanannya masih sama dengan 0. Hal ini dapat diasumsikan bahwa pada saat itu tidak ada pengaruh gaya luar atau faktor eksternal. Sedangkan mood seseorang juga akan dipengaruhi oleh faktor eksternal atau kondisi kehidupannya. Sehingga, untuk simulasi model, persamaan yang akan digunakan adalah, Konstanta Pegas ω 2 Kecepatan perubahan Serotonin per hari dengan f(t) merupakan pengaruh gaya luar atau faktor eksternal. Menggunakan data grafik mood yang diperoleh dari hampir seluruh Mahasiswi Matematika ITB angkatan 2009, diambil beberapa sampel secara unik lalu dil-
5 Nursyahbani dan Nuraini, Model Matematika, 882 akukan simulasi mood. Karakter pada sampel yang dipilih diperoleh dari hasil wawancara langsung dan analisis perilaku individu setiap harinya. 1. Berkarakter Sangunis, dari seluruh sampel, yang ada dipilih satu yang memiliki keperibadian ceria, kekanakkanakan, santai dan berpikir positif. Simulasi dilakukan dengan persamaan, ( ) 2. Berkarakter Koleris, dari seluruh sampel, yang ada dipilih satu yang memiliki keperibadian berbakat memimpin, dinamis dan aktif, berorientasi target, berkembang karena saingan, percaya diri, mandiri, tidak emosional dalam bertindak. Simulasi dilakukan dengan persamaan, dari sampel Sanguinis, dari sampel Koleris,
6 883, KNPM V, Himpunan Matematika Indonesia, Juni 2013 ( ) 3. Berkarakter Plegmatis, dari seluruh sampel, yang ada dipilih satu yang memiliki keperibadian tenang tapi cerdas, santai, kepribadian rendah hati, damai, mudah sepakat. Simulasi dilakukan dengan persamaan, 4. Berkarakter Melankolis, dari seluruh sampel, yang ada dipilih satu yang memiliki keperibadian perasa terhadap orang lain, sangat memperhatikan orang lain, suka berkorban, mendalam dan penuh pemikiran, mau mendengarkan keluhan dan mudah bersedih. Simulasi dilakukan dengan persamaan, dari sampel Melankolis, dari sampel Plegmatis, ( ) ( ) Selanjutnya dilakukan simulasi dari grafik data mood salah satu sampel yang berkarakter Simulasi berikut menggunakan data sampel yang diperoleh dari tahun 2012, sampel ini memiliki karakter yang santai, sabar, pendengar yang baik, tenang tapi cerdas. Simulasi ini dibagi tiga bagian. Pertama, simulasi pada hari merupakan masa normal. Kedua simulasi pada hari ke 1-5 dan
7 Nursyahbani dan Nuraini, Model Matematika, 884 hari ke yang merupakan masa pramenstruasi. Simulasi pertama, dilakukan dengan persamaan sebagai berikut, Sedangkan untuk simulasi ketiga untuk t = 22,..,28, dilakukan dengan persamaan berikut, pertama, ketiga, Simulasi kedua untuk t = 1,..,5, dilakukan dengan persamaan sebagai berikut, ( ) ( ) kedua, KESIMPULAN Kesimpulan pada tugas akhir ini adalah model dinamika sistem pegas dengan redaman dapat diadaptasi menjadi model dinamika mood seseorang. Pada simulasi data sampel yang diambil tahun 2012, didapatkan sampel berkarakter Sanguinis memiliki mood cenderung positif dan fluktuatif dengan β = 0.8 dan ω 2 = 6. Lalu, untuk sampel berkarakter Koleris memiliki mood
8 885, KNPM V, Himpunan Matematika Indonesia, Juni 2013 positif dan stabil dengan β = 0.5 dan ω 2 = 2. Plegmatis memiliki mood positif dan stabil dengan β = dan ω 2 = 3.9. Sedangkan Melankolis memiliki mood cenderung negatif dan stabil dengan β = dan ω 2 = 2. Saat nilai ω 2 4 mood seseorang cenderung fluktuatif. sedangkan untuk nilai β positif, moodnya cenderung positif dan untuk nilai β negatif, moodnya cenderung negatif. Dari hasil simulasi data sampel keadaan normal dan pra-menstruasi juga didapatkan bahwa, saat keadaan normal nilai β nya positif dan ω 2 kecil. Sehingga mood sampel tersebut pada saat normal cenderung positif dan stabil. Lalu, pada keadaan pra-menstruasi nilai β negatif, tetapi nilai ω 2 4, sehingga pada keadaan pramenstruasi, mood sampel ini cenderung negatif namun tetap stabil. Karakter sampel yang cenderung plegmatis, membuat moodnya tetap stabil. Maka, keadaan pramenstruasi tidak mempengaruhi fluktuasi mood sampel ini. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pra-menstruasi tidak selalu mempengaruhi mood sampel. Faktor eksternal dan kepribadian individual lebih banyak mempengaruhi dinamika mood seseorang. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih pada Citra Puspita, Adwitya IDU, Birgitta AMP, Aya Putri E, dan Widya W dalam pengerjaan awal penyusunan topik pemodelan matematika tahun DAFTAR RUJUKAN Martini, F. & J. L. Nath Fundamentals of Anatomy and Physiology 8th Edition. San Fransisco: Benjamin Cummings. William E. Boyce & Richard C. DiPrima Elementary Differential Equations and Boundary Problems 7th Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc. Florence Littauer Personality Plus. Jakarta : Binarupa Aksara. S.L. Douma., C. Husband. & M.E O' Donnell, Estrogen-related Mood Disorder. Advances in Nursing Science, 28: Sprott, J. C Dynamical Models of Happiness. Nonlinear Dynamics, Psychology, and Life Sciences, 9(1) Citra Puspita, Adwitya IDU, Birgitta AMP, Aya Putri E, dan Widya W Presentasi Pemodelan Matematika Happiness.
Jalan Soekarno-Hatta Km. 09 Tondo, Palu 94118, Indonesia. 2,3
JIMT Vol. 10 No. 1 Juni 2013 (Hal. 20 ) Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X MENGKAJI MODEL MOOD SWING IBU HAMIL DI KOTA PALU PADA TRIMESTER PERTAMA MELALUI PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA
Lebih terperinciMEMBANGUN MODEL KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PENDERITA POLISITEMIA VERA YANG MEMPERTIMBANGKAN MOOD SWINGS DENGAN METODE PENCOCOKAN KURVA
JIMT Vol. 10 No. 1 Juni 01 (Hal. 1 19) Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan ISSN : 450 766X MEMBANGUN MODEL KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PENDERITA POLISITEMIA VERA YANG MEMPERTIMBANGKAN MOOD SWINGS DENGAN METODE
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, bukan
0 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, bukan hanya berkembang dalam sisi psikologis tetapi juga fisik. Bahkan perubahanperubahan fisik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah penduduk di dunia. Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2007 sekitar seperlima
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persamaan diferensial merupakan persamaan yang didalamnya terdapat beberapa derivatif. Persamaan diferensial menyatakan hubungan antara derivatif dari satu variabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang merupakan perpaduan di antara tipe-tipe tersebut.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya manusia itu adalah unik dan memiliki tipe kepribadian yang berbeda-beda, walau terkadang juga memiliki kesamaan. Perbedaan-perbedaan itu dapat dilihat antara
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN MODEL DINAMIKA PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG
Buletin Ilmiah Math. Stat. Dan Terapannya (Bimaster) Volume 03, No. 3 (2014), hal 235-244 ANALISIS KESTABILAN MODEL DINAMIKA PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG Hidayu Sulisti, Evi Noviani, Nilamsari Kusumastuti
Lebih terperinciANALISIS DINAMIKA MODEL KOMPETISI DUA POPULASI YANG HIDUP BERSAMA DI TITIK KESETIMBANGAN TIDAK TERDEFINISI
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 02, No. 3 (2013), hal 197 204. ANALISIS DINAMIKA MODEL KOMPETISI DUA POPULASI YANG HIDUP BERSAMA DI TITIK KESETIMBANGAN TIDAK TERDEFINISI Eka
Lebih terperinciPEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS KESTABILAN MODEL PADA PENYEBARAN HIV-AIDS
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 2 (2015), hal 101 110 PEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS KESTABILAN MODEL PADA PENYEBARAN HIV-AIDS Dwi Haryanto, Nilamsari Kusumastuti,
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. menjawab pertanyaan penelitian yaitu untuk mengetahui apakah terdapat
BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan pengolahan hasil data yang terkumpul diharapkan dapat menjawab pertanyaan penelitian yaitu untuk mengetahui apakah terdapat hubungan premenstrual syndrome dan emotion focused
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat yaitu A,H,C,dan D. PMS A (Anxiety) ditandai dengan gejala
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Reproduksi normal pada wanita dikarakteristikan dengan perubahan ritme bulanan pada sekresi hormon dan perubahan fisik di ovarium dan organ seksual lainya. Pola ritme
Lebih terperinciSyarat Cukup Osilasi Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua Dengan Redaman
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 T - 10 Syarat Cukup Osilasi Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua Dengan Redaman Maulana Malik, Sri Mardiyati Departemen Matematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa yang paling penting karena pada masa ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja merupakan masa yang paling penting karena pada masa ini terjadi proses perubahan dari masa anak ke masa dewasa. Pada fase ini ditandai dengan perkembangan fisik,
Lebih terperinciRPKPS (Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester) Program Studi : S1 Matematika Jurusan/Fakultas : Matematika/FMIPA
Ver.1.0 : Desember 2015 1. Nama Mata kuliah Persamaan Biasa Semester/Kode/SKS IV / MAM2201 / 3 2. Silabus Mata kuliah ini berisi teori tentang diferensial. Solusi diferensial orde satu dan dua homogen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pubertas meliputi suatu kompleks biologis, morfologis, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pubertas meliputi suatu kompleks biologis, morfologis, dan perubahan psikologis yang meliputi proses transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Pada perempuan,
Lebih terperinciPersonality Plus : Mengenal Watak Phlegmatis http://meetabied.wordpress.com Tempat Belajar Melembutkan Hati 1 Bagaimana Memahami Orang Lain dengan Memahami Diri Kita Sendiri : Mengenal Watak Phlegmatis
Lebih terperinciSIFAT-SIFAT DINAMIK DARI MODEL INTERAKSI CINTA DENGAN MEMPERHATIKAN DAYA TARIK PASANGAN
Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 2 Hal. 50 55 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND SIFAT-SIFAT DINAMIK DARI MODEL INTERAKSI CINTA DENGAN MEMPERHATIKAN DAYA TARIK PASANGAN AIDA BETARIA Program
Lebih terperinciSOLUSI PERIODIK TUNGGAL SUATU PERSAMAAN RAYLEIGH. Jurusan Matematika FMIPA UT ABSTRAK
SOLUSI PERIODIK TUNGGAL SUATU PERSAMAAN RAYLEIGH Sugimin Jurusan Matematika FMIPA UT ugi@mail.ut.ac.id ABSTRAK Suatu persamaan vektor berbentuk x & = f (x dengan variabel bebas t yang tidak dinyatakan
Lebih terperinciANALISIS DAN SIMULASI MODEL MATEMATIKA PENYAKIT DEMAM DENGUE DENGAN SATU SEROTIF VIRUS DENGUE
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 03, No. 3 (2014), hal 153 162. ANALISIS DAN SIMULASI MODEL MATEMATIKA PENYAKIT DEMAM DENGUE DENGAN SATU SEROTIF VIRUS DENGUE Hendri Purwanto,
Lebih terperinciSimulasi Model Mangsa Pemangsa Di Wilayah yang Dilindungi untuk Kasus Pemangsa Tergantung Sebagian pada Mangsa
Simulasi Model Mangsa Pemangsa Di Wilayah yang Dilindungi untuk asus Pemangsa Tergantung Sebagian pada Mangsa Ipah Junaedi 1, a), Diny Zulkarnaen 2, b) 3, c), dan Siti Julaeha 1, 2, 3 Jurusan Matematika,
Lebih terperinciT 16 Model Pembelajaran Mata Kuliah Pemodelan Matematika Program Studi Matematika ITB
T 16 Model Pembelajaran Mata Kuliah Pemodelan Matematika Program Studi Matematika ITB Nuning Nuraini Kelompok Keahlian Matematika Industri dan Keuangan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut
Lebih terperinciMembangun Fungsi Green dari Persamaan Difrensial Linear Non Homogen Tingkat - n
Jurnal Matematika Integratif ISSN : 1412-6184 Volume 11 No 2, Oktober 2015, pp 119-126 Membangun Fungsi Green dari Persamaan Difrensial Linear Non Homogen Tingkat - n Eddy Djauhari Program Studi S1 Matematika
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR. Topik Tugas Akhir Kajian Matematika Murni
LAPORAN TUGAS AKHIR Topik Tugas Akhir Kajian Matematika Murni ANALISIS DINAMIK PADA MODEL EPIDEMI SIR UNTUK MENGETAHUI LAJU PENYEBARAN PENYAKIT INFLUENSA TIPE A TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keadaan normal lama menstruasi berkisar antara 3-7 hari dan rata-rata berulang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak ke dewasa. Masa remaja merupakan salah satu tahap perkembangan dalam rentang kehidupan manusia. Remaja sudah tidak
Lebih terperinciSimulasi Kestabilan Model Predator Prey Tipe Holling II dengan Faktor Pemanenan
Prosiding Matematika ISSN: 2460-6464 Simulasi Kestabilan Model Predator Prey Tipe Holling II dengan Faktor Pemanenan 1 Ai Yeni, 2 Gani Gunawan, 3 Icih Sukarsih 1,2,3 Prodi Matematika, Fakultas Matematika
Lebih terperinciMETODE TRANSFORMASI ELZAKI DALAM MENYELESAIKAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA LINEAR ORDE DUA DENGAN KOEFISIEN VARIABEL ABSTRACT
METODE TRANSFORMASI ELZAKI DALAM MENYELESAIKAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA LINEAR ORDE DUA DENGAN KOEFISIEN VARIABEL Marpipon Haryandi 1, Asmara Karma 2, Musraini M 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan ini dapat dijadikan petunjuk terjadinya menopause. Ada 3 periode menopause,
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar belakang Seorang wanita yang telah menginjak usia diatas 45 tahun akan mengalami proses penuaan yang dimulai dari indung telur yang selama ini menghasilkan hormon-hormon menjadi
Lebih terperinciPEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS KESTABILAN LOKAL PADA PERUBAHAN POPULASI PENDERITA DIABETES MELITUS
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 3 (2015), hal 135-142 PEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS KESTABILAN LOKAL PADA PERUBAHAN POPULASI PENDERITA DIABETES MELITUS Marisa Effendi,
Lebih terperinciMemahami Orang lain dengan Cara Memahami diri Anda sendiri
JENIS-JENIS KEPRIBADIAN Memahami Orang lain dengan Cara Memahami diri Anda sendiri Dipetik oleh Margono Slamet dari buku PERSONALITY PLUS Karya Florence Littauer 1 Belajar tentang Diri Sendiri Untuk mempelajari
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN INTENSITAS PREMENSTRUAL SYNDROME
HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN INTENSITAS PREMENSTRUAL SYNDROME (PMS) PADA MAHASISWI S1 FAKULTAS ILMU KESEHATAN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Raj. Cindy Nofri Adam, Nurlaela Widyarini nurlaelawidyarini@unmuhjember.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktivitas yang lain. Menurut Proverawati (2009:107), bahwa gejala-gejala
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Premenstrual syndrome (PMS) dapat menurunkan motivasi seseorang. Baik itu motivasi belajar maupun motivasi untuk melakukan aktivitas yang lain. Menurut Proverawati
Lebih terperinciMETODE BENTUK NORMAL PADA PENYELESAIAN PERSAMAAN RAYLEIGH
Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 3 Hal. 77 84 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND METODE BENTUK NORMAL PADA PENYELESAIAN PERSAMAAN RAYLEIGH EKA ASIH KURNIATI, MAHDHIVAN SYAFWAN, RADHIATUL
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Menstruasi merupakan kondisi fisiologis yang terjadi dan di alami
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Menstruasi merupakan kondisi fisiologis yang terjadi dan di alami dalam kehidupan perempuan sejak masa pubertas dan akan berakhir saat menopause. Perdarahan
Lebih terperinciMODEL STOKASTIK PERTUMBUHAN POPULASI (PURE BIRTH PROCESS)
Jurnal Euclid, Vol. 4, No. 1, p.675 MODEL STOKASTIK PERTUMBUHAN POPULASI (PURE BIRTH PROCESS) Surya Amami Pramuditya 1, Tonah 2 1,2 Pendidikan Matematika FKIP Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon amamisurya@fkip-unswagati.ac.id
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. SINDROM PRAMENSTRUASI. Menurut Kaunitz (2008) sindrom pramenstruasi adalah kombinasi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. SINDROM PRAMENSTRUASI 1. DefinisiSindrom Pramenstruasi Menurut Kaunitz (2008) sindrom pramenstruasi adalah kombinasi perubahan fisik, psikologis, dan perilaku yang menyedihkan
Lebih terperinciFUNGSI DELTA DIRAC. Marwan Wirianto 1) dan Wono Setya Budhi 2)
INTEGRAL, Vol. 1 No. 1, Maret 5 FUNGSI DELTA DIRAC Marwan Wirianto 1) dan Wono Setya Budhi ) 1) Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pre menopause syndrome merupakan masalah yang timbul akibat pre
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pre menopause syndrome merupakan masalah yang timbul akibat pre menopause. Perubahan tersebut paling banyak terjadi pada wanita karena pada proses menua terjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berjalan lambat. Pada masa ini seorang perempuan mengalami perubahan, salah satu diantaranya adalah menstruasi (Saryono, 2009).
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pubertas meliputi suatu kompleks biologis, morfologis, dan perubahan psikologis yang meliputi proses transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Pada perempuan,
Lebih terperinciMODEL DINAMIKA CINTA DENGAN MEMPERHATIKAN DAYA TARIK PASANGAN
Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 96 103 ISSN : 303 910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND MODEL DINAMIKA CINTA DENGAN MEMPERHATIKAN DAYA TARIK PASANGAN SUCI RAHMA NURA, MAHDHIVAN SYAFWAN Program
Lebih terperinciMODEL MATEMATIKA SEDERHANA REDAMAN GETARAN PADA SAYAP PESAWAT TERBANG
JMP : Volume 8 Nomor 1, Juni 16, hal. 8 - MODEL MATEMATIKA SEDERHANA REDAMAN GETARAN PADA SAYAP PESAWAT TERBANG Rukmono Budi Utomo Universitas Muhammadiyah Tangerang Email : rukmono.budi.u@mail.ugm.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada beberapa wanita masa menstruasi merupakan masa-masa yang sangat menyiksa. Itu terjadi akibat adanya gangguan-gangguan pada siklus menstruasi. Gangguan menstruasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada wanita paruh baya. Kadar FSH dan LH yang sangat tinggi dan kadar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Siklus perkembangan reproduksi wanita berlangsung secara alamiah mulai dari menarche sampai menopause. Menopause didefinisikan sebagai menstruasi terakhir. Hal tersebut
Lebih terperinciPersonality Plus : Mengenal Watak Koleris http://meetabied.wordpress.com Tempat Belajar Melembutkan Hati 1 Bagaimana Memahami Orang Lain dengan Memahami Diri Kita Sendiri : Mengenal Watak Koleris Orang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penulisan penelitian yang baik dan secara ilmiah tentunya dibutuhkan suatu penelitian yang baik dan cermat. Dalam penyusunan penelitian ini metode yang penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa dewasa dan merupakan periode kehidupan yang paling banyak terjadi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa dan merupakan periode kehidupan yang paling banyak terjadi konflik pada diri seseorang.
Lebih terperinciBUKU RANCANGAN PENGAJARAN MATA AJAR GETARAN MEKANIS. oleh. Tim Dosen Mata Kuliah Getaran Mekanis. Fakultas Teknik Universitas Indonesia Februari 2016
BUKU RANCANGAN PENGAJARAN MATA AJAR GETARAN MEKANIS oleh Tim Dosen Mata Kuliah Getaran Mekanis Fakultas Teknik Universitas Indonesia Februari 2016 DAFTAR ISI hlm. PENGANTAR 4 BAB 1 INFORMASI UMUM 5 BAB
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Program Studi : Pendidikan IPA Nama Mata Kuliah : IPA 1 Kode :
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)
KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN WANITA PRE MENOPAUSE TENTANG MENOPAUSE DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI MENOPAUSE DI DUSUN WONOLOPO RW 6 KECAMATAN MIJEN KABUPATEN SEMARANG TAHUN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. itu, orang menyebutnya juga sebagai masa yang paling rawan. Keindahan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja adalah masa peralihan antara masa anak anak dan dewasa. Orang menyebut masa remaja sebagai masa yang paling indah. Tetapi berlawanan dengan itu, orang menyebutnya
Lebih terperinciMETODE PSEUDO ARC-LENGTH DAN PENERAPANNYA PADA PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN NONLINIER TERPARAMETERISASI
Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 4 Hal. 9 17 ISSN : 233 291 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND METODE PSEUDO ARC-LENGTH DAN PENERAPANNYA PADA PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN NONLINIER TERPARAMETERISASI RAHIMA
Lebih terperinciMENCARI PERLUASAN MODEL DINAMIK UNSUR-UNSUR UTAMA IKLIM
MENCARI PERLUASAN MODEL DINAMIK UNSUR-UNSUR UTAMA IKLIM Agus Indra Jaya 1 1 Jurusan Matematika FMIPA UNTAD Kampus Bumi Tadulako Tondo Palu Abstrak Perluasan model dinamik unsur-unsur utama iklim dilakukan
Lebih terperinciPengendalian Populasi Hama pada Model Mangsa-Pemangsa dengan Musuh Alaminya
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol 2, No 1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 Pengendalian Populasi Hama pada Model Mangsa-Pemangsa dengan Musuh Alaminya Nabila Asyiqotur Rohmah, Erna Apriliani Jurusan
Lebih terperinciMETODE DEKOMPOSISI ADOMIAN LAPLACE UNTUK SOLUSI PERSAMAAN DIFERENSIAL NONLINIER KOEFISIEN FUNGSI
METODE DEKOMPOSISI ADOMIAN LAPLACE UNTUK SOLUSI PERSAMAAN DIFERENSIAL NONLINIER KOEFISIEN FUNGSI Yuni Yulida Program Studi Matematika FMIPA Unlam Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend. A. Yani km. 36
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENANGANAN SINDROM PRA MENSTRUASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO SKRIPSI
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENANGANAN SINDROM PRA MENSTRUASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar
Lebih terperinciIMPROVING PERSONAL, INTERPERSONAL, & ORGANIZATIONAL COMMUNICATIONS
IMPROVING PERSONAL, INTERPERSONAL, & ORGANIZATIONAL COMMUNICATIONS Part 6 Edy Prihantoro Universitas Gunadarma Pokok Bahasan Understanding your communication style Building high self esteem (self esteem
Lebih terperinciEtika Profesi Public Relations
Modul ke: Etika Profesi Public Relations IDENTITAS DIRI DAN TIPOLOGI KEPRIBADIAN Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id IDENTITAS DIRI DAN TIPOLOGI
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL TUNDA LINIER ORDE 1 DENGAN METODE KARAKTERISTIK
Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 2 Hal. 45 49 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL TUNDA LINIER ORDE 1 DENGAN METODE KARAKTERISTIK FEBBY RAHMI ALFIONITA,
Lebih terperinciAgus Suryanto dan Isnani Darti
Pengaruh Waktu Tunda pada Model Pertumbuhan Logistik Agus Suryanto dan Isnani Darti Jurusan Matematika - FMIPA Universitas Brawijaya suryanto@ub.ac.id www.asuryanto.lecture.ub.ac.id Prodi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciPERAN PENTING LAJU PERUBAHAN KALOR PADA MODEL DINAMIK UNSUR UNSUR UTAMA IKLIM
PERAN PENTING LAJU PERUBAHAN KALOR PADA MODEL DINAMIK UNSUR UNSUR UTAMA IKLIM A.I. Jaya 1 1 Jurusan Matematika FMIPA UNTAD Kampus BumiTadulakoTondo Palu Abstrak Model dinamik interkasi unsur unsure utama
Lebih terperinciSimulasi Peredaman Getaran Bangunan dengan Model Empat Tumpuan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1 Simulasi Peredaman Getaran Bangunan dengan Model Empat Tumpuan Fitriana Ariesta Dewi dan Ir. Yerri Susatio, MT Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH PEREMPUAN DALAM KUMPULAN CERPEN LELAKI YANG MEMBELAH BULAN KARYA NOVIANA KUSUMAWARDHANI ARTIKEL ILMIAH
ANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH PEREMPUAN DALAM KUMPULAN CERPEN LELAKI YANG MEMBELAH BULAN KARYA NOVIANA KUSUMAWARDHANI ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. a. Definisi Premenstrual Syndrome
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Premenstrual Syndrome a. Definisi Premenstrual Syndrome PMS (Premenstrual Syndrome) adalah sekumpulan keluhan dan gejala fisik, emosional, dan perilaku yang
Lebih terperinciRina Setya Utami F
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MASA MENOPAUSE NASKAH PUBLIKASI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi
Lebih terperinciBAB II PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA
BAB II PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA Tujuan Pembelajaran Umum: 1 Mahasiswa mampu memahami konsep dasar persamaan diferensial 2 Mahasiswa mampu menggunakan konsep dasar persamaan diferensial untuk menyelesaikan
Lebih terperinciPEMODELAN ARUS LALU LINTAS ROUNDABOUT
Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 1 Hal. 43 52 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PEMODELAN ARUS LALU LINTAS ROUNDABOUT NANDA ARDIELNA, MAHDHIVAN SYAFWAN Program Studi Matematika, Fakultas
Lebih terperinciPEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS STABILITAS DARI PENULARAN PENYAKIT GONORE
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 1 (2015), hal 47-56. PEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS STABILITAS DARI PENULARAN PENYAKIT GONORE Tri Wahyuni, Bayu Prihandono, Nilamsari
Lebih terperinciStudi Komputasi Gerak Bouncing Ball pada Vibrasi Permukaan Pantul
Studi Komputasi Gerak Bouncing Ball pada Vibrasi Permukaan Pantul Haerul Jusmar Ibrahim 1,a), Arka Yanitama 1,b), Henny Dwi Bhakti 1,c) dan Sparisoma Viridi 2,d) 1 Program Studi Magister Sains Komputasi,
Lebih terperinciDiagram ARL W i & W Ri. Varian
maka nilai RL 1 yang ada ditambah satu sampai ditemui adanya out of control. Menentukan 1 dengan menghitung rata-rata RL 1 dari keseluruhan replikasi. Untuk aplikasi data yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciANALISIS MODEL MATEMATIKA UNTUK PENYEBARAN VIRUS HEPATITIS B (HBV) Devi Larasati, Dr. Redemtus Heru Tjahjana, M.Si
ANALISIS MODEL MATEMATIKA UNTUK PENYEBARAN VIRUS HEPATITIS B (HBV) Devi Larasati, Dr. Redemtus Heru Tjahjana, M.Si Program Studi Matematika Jurusan Matematika Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK Infeksi
Lebih terperinciPENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia kerja yang semakin lesu pada saat ini, tetap mampu membuat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia kerja yang semakin lesu pada saat ini, tetap mampu membuat kebanyakan orang berlomba dan berusaha untuk mendapatkan pekerjaan atau bekerja. Pekerjaan itu
Lebih terperinciPEMODELAN DINAMIKA KONSENTRASI TIMBAL DARI LIMBAH ELEKTRONIK PADA LINGKUNGAN HIDUP
Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 6, No. 0 (07), hal 0. PEMODELAN DINAMIKA KONSENTRASI TIMBAL DARI LIMBAH ELEKTRONIK PADA LINGKUNGAN HIDUP Uray Rina, Mariatul Kiftiah, Naomi Nessyana
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PARAMETER PENENTU KESTABILAN MODEL PERTUMBUHAN LOGISTIK DENGAN WAKTU TUNDA
IDENTIFIKASI PARAMETER PENENTU KESTABILAN MODEL PERTUMBUHAN LOGISTIK DENGAN WAKTU TUNDA Rina Ratianingsih 1 1 Jurusan Matematika FMIPA UNTAD Kampus Bumi Tadulako Tondo Palu Abstrak Model pertumbuhan logistik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. riskan pada perkembangan kepribadian yang menyangkut moral,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia sekolah mempunyai berbagai resiko yang lebih mengarah pada kecerdasan, moral, kawasan sosial dan emosional, fungsi kebahasaan dan adaptasi sosial.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membangun bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa, adalah seseorang
15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa, pada dasarnya sebagai generasi penerus. Mereka diharapkan sebagai subyek atau pelaku didalam pergerakan pembaharuan. Sebagai bagian dari masyarakat,
Lebih terperinciTINJAUAN KASUS PERSAMAAN GELOMBANG DIMENSI SATU DENGAN BERBAGAI NILAI AWAL DAN SYARAT BATAS
Tinjauan kasus persamaan... (Agus Supratama) 67 TINJAUAN KASUS PERSAMAAN GELOMBANG DIMENSI SATU DENGAN BERBAGAI NILAI AWAL DAN SYARAT BATAS ANALITICALLY REVIEW WAVE EQUATIONS IN ONE-DIMENSIONAL WITH VARIOUS
Lebih terperinciAnalisa Variable Moment of Inertia (VMI) Flywheel pada Hydro-Shock Absorber Kendaraan
B-542 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5 No. 2 (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) Analisa Variable Moment of Inertia (VMI) Flywheel pada Hydro-Shock Absorber Kendaraan Hasbulah Zarkasy, Harus Laksana Guntur
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN PERILAKU BERHUTANG DENGAN PERASAAN SENANG PADA MAHASISWA
LAPORAN PENELITIAN PERILAKU BERHUTANG DENGAN PERASAAN SENANG PADA MAHASISWA Oleh : Mohamad Iksan NIS : 151095156 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN BUDAYA UNIVERSITAS GAJAYANA MALANG 2015
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menstruasi adalah pendarahan periodik dan siklik dari uterus, disertai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menstruasi adalah pendarahan periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium. Panjang siklus menstruasi yang normal atau dianggap sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi pada perempuan dengan rentang usia 48 sampai 55 tahun. Masa ini sangat kompleks bagi perempuan karena berkaitan
Lebih terperinciEFEK REDAMAN PADA SIMULASI KONVERVI ENERGI GELOMBANG LAUT MENJADI ENERGI LISTRIK DENGAN PRINSIP RESONANASI. Oleh
EFEK REDAMAN PADA SIMULASI KONVERVI ENERGI GELOMBANG LAUT MENJADI ENERGI LISTRIK DENGAN PRINSIP RESONANASI Oleh Drs. Defrianto, DEA Jurusan Fisika Fmipa UNRI Abstrak Sistem mekanik yang terdiri dari tabung,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerolehan proses belajar di kelas tidak utuh dan tidak berorientasi tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar adalah salah satu masalah yang terjadi dalam
Lebih terperinciPEMANENAN OPTIMAL PADA MODEL REAKSI DINAMIK SISTEM MANGSA-PEMANGSA DENGAN TAHAPAN STRUKTUR. Yuliani, Marwan Sam
Jurnal Dinamika, September 2015, halaman 25-38 ISSN 2087-7889 Vol. 06. No. 2 PEMANENAN OPTIMAL PADA MODEL REAKSI DINAMIK SISTEM MANGSA-PEMANGSA DENGAN TAHAPAN STRUKTUR Yuliani, Marwan Sam Program StudiMatematika,
Lebih terperinciSOLUSI ANALITIK MASALAH KONDUKSI PANAS PADA TABUNG
Jurnal LOG!K@, Jilid 6, No. 1, 2016, Hal. 11-22 ISSN 1978 8568 SOLUSI ANALITIK MASALAH KONDUKSI PANAS PADA TABUNG Afo Rakaiwa dan Suma inna Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sedih bagi individu maupun anggota keluarga yang dapat menimbulkan. depresi. Depresi merupakan penyakit atau gangguan mental yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Gangguan kesehatan dapat menimbulkan perasaan cemas dan sedih bagi individu maupun anggota keluarga yang dapat menimbulkan depresi. Depresi merupakan penyakit atau gangguan
Lebih terperinciPersamaan Diferensial
Pertemuan I Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY September 8, 2016 Skydiver Figure: Penerjun Payung Skydiver Asumsi untuk pergerakan skydiver 1 gaya gravitasi 2 gaya hambat karena atmosfer Hukum Newton
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem kehidupan menyangkut berbagai macam aspek yang mempunyai kekhasan masalah tersendiri dan memerlukan rekomendasi atau solusi yang cepat, tepat serta akurat. Salah
Lebih terperinciSEMINAR HASIL TUGAS AKHIR Jurusan Matematika FMIPA ITS
SEMINAR HASIL TUGAS AKHIR Jurusan Matematika FMIPA ITS Pengendalian Populasi Hama pada Model Mangsa-Pemangsa dengan Musuh Alaminya Nabila Asyiqotur Rohmah 1209 100 703 Dosen Pembimbing: Dr Erna Apriliani,
Lebih terperinciPertemuan Kesatu. Matematika III. Oleh Mohammad Edy Nurtamam, S.Pd., M.Si. Page 1.
Pertemuan Kesatu Matematika III Oleh Mohammad Edy Nurtamam, S.Pd., M.Si Page 1 Materi 1. Persamaan Diferensial Orde I Pengenalan bentuk dasar Pers. Diff. Orde I. Definisi Derajat,Orde. Konsep Pemisahan
Lebih terperinciHUBUNGAN TIPE KEPERIBADIAN HIPOCRATES DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYUSUNAN SKRIPSI MAHASISWA DIV BIDAN PENDIDIK UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA
HUBUNGAN TIPE KEPERIBADIAN HIPOCRATES DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYUSUNAN SKRIPSI MAHASISWA DIV BIDAN PENDIDIK UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA SKRIPSI Disusun oleh: Riadatul Jannah 201510104091 PROGRAM
Lebih terperinciPersonality Plus : Mengenal Watak Melankolis http://meetabied.wordpress.com Tempat Belajar Melembutkan Hati 1 Bagaimana Memahami Orang Lain dengan Memahami Diri Kita Sendiri : Mengenal Watak Melankolis
Lebih terperinciPenerapan Teknik Serangga Steril Dengan Model Logistik. Dalam Pemberantasan Nyamuk Aedes Aegypti. Nida Sri Utami
Penerapan Teknik Serangga Steril Dengan Model Logistik Dalam Pemberantasan Nyamuk Aedes Aegypti Nida Sri Utami Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UMS Lina Aryati Jurusan Matematika FMIPA UGM ABSTRAK
Lebih terperinciMODEL LOGISTIK DENGAN DIFUSI PADA PERTUMBUHAN SEL TUMOR EHRLICH ASCITIES. Hendi Nirwansah 1 dan Widowati 2
MODEL LOGISTIK DEGA DIFUSI PADA PERTUMBUHA SEL TUMOR EHRLICH ASCITIES Hendi irwansah 1 dan Widowati 1, Jurusan Matematika FMIPA Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedarto, SH Tembalang Semarang 5075
Lebih terperinciSTATISTIKA DASAR MAF Dosen: Dr. Lutfi Rohman Wenny Maulina, M.Si
STATISTIKA DASAR MAF 1212 Dosen: Dr. Lutfi Rohman Wenny Maulina, M.Si Pokok Bahasan Pokok Bahasan KONTRAK PERKULIAHAN UTS 35% UAS 35% TUGAS/QUIZ 20% KEHADIRAN 10% REFERENSI: Walpole, Ronald E. 2011. Probability
Lebih terperinciETIK UMB MENGENALI POTENSI DIRI AHMAD GOZALI,SHI,MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI.
ETIK UMB Modul ke: MENGENALI POTENSI DIRI Fakultas EKONOMI DAN BISNIS AHMAD GOZALI,SHI,MH. Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Perkuliahan 2 MENGENALI POTENSI DIRI PEKERJAAN, KARIER dan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Pengeringan Lapisan Tipis Buah Mahkota Dewa
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Pengeringan Lapisan Tipis Buah Mahkota Dewa 1. Perubahan Kadar Air terhadap Waktu Pengeringan buah mahkota dewa dimulai dari kadar air awal bahan sampai mendekati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umur. Pada saat terjadi menopause, indung telur (ovarium) tidak berespon
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menopause merupakan suatu proses alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita. Menopause adalah berhentinya menstruasi secara permanen dan dianggap sebagai suatu bagian
Lebih terperinciSimulasi Komputer untuk Analisis Karakteristik Model Sistem Pegas- Peredam Kejut- Massa
Simulasi Komputer untuk Analisis Larakteristik Model Sistem Pegas-Peredam Kejut-Massa (Oegik Soegihardjo) Simulasi Komputer untuk Analisis Karakteristik Model Sistem Pegas- Peredam Kejut- Massa Oegik Soegihardjo
Lebih terperinciMETODE BENTUK NORMAL PADA PENYELESAIAN PERSAMAAN DUFFING
Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 3 Hal. 47 55 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND METODE BENTUK NORMAL PADA PENYELESAIAN PERSAMAAN DUFFING LIDYA PRATIWI, MAHDHIVAN SYAFWAN, RADHIATUL HUSNA
Lebih terperinciPengantar Persamaan Differensial (1)
Program Studi Modul Mata Kuliah Kode MK Disusun Oleh Sistem Komputer 01 Persamaan Differensial MKK103 Albaar Rubhasy, S.Si, MTI Pengantar Persamaan Differensial (1) Materi Pembahasan: Deskripsi Perkuliahan
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH ANALISIS PROSES METAKOGNISI SISWA MELANKOLIS DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI KELAS X SMA
ARTIKEL ILMIAH ANALISIS PROSES METAKOGNISI SISWA MELANKOLIS DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI KELAS X SMA Oleh: YULITA DWI SAPUTRA NIM RSA1C213017 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinci