SERI KEJUARAAN NASIONAL RC ADVENTURE 2014
|
|
- Liana Rachman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 I. REGULASI 1. Pembagian Kelas : Kelas yang akan di lombakan dubagi menjadi 2 : - Kelas Scale Kelas FFA (bebas) 2. Ketentuan Kelas Scale 1.9 : A. Sasis : A.1. Pada kelas scale 1.9, harus menggunakan sasis model ladder frame. A.2. Tidak diperbolehkan menggunakan sasis tubular. A.3. Penambahan frame tubular yang ditempelkan langsung pada sasis ladder diperbolehkan. A.4. modifikasi sasis diperbolehkan seperti pemotongan sasis depan, dan pemotongan sasis belakang, asalkan pemotongan sasis pada bagian depan tidak lebih pendek dari link steering, dan pada bagian belakang tidak lebih pendek dari bonggol gardan belakang. Bila hal tersebut terjadi maka kendaraan akan di masukkan kedalam kelas FFA sasis ladder frame standar bonggol gardan sasis ladder frame dipotong pada bagian depan & belakang link steering SERI KEJUARAAN NASIONAL HAL : 1
2 A.5. Penggunaan Bumper depan dan belakang bebas (boleh digunakan atau tidak), asalkan bumper ditempelkan pada sasis. B. Body : B.1. Body yang digunakan bebas, baik hard body maupun body polycarbonad. B.2. Ukuran body yang diperbolehkan lebih kurang body 1 : 10. B.3. Body tidak boleh lebih kecil dari sasis. B.4. pemotongan bodi diperbolehkan asalkan bentuk utuh dari bodi masih terlihat. B.5. penggunaan body open wheel (tanpa spakbord) tidak diperbolehkan pada kelas ini. penggunaan body pick up penggunaan body dengan at deck spakbord spakbord yg dipotong penggunaan body yang dipotong bagian belakangnya dan sasis serta roda belakang dibiarkan terbuka penggunaan body yang dipotong bagian depan & belakangnya sasis serta roda belakang dibiarkan terbuka open wheel open wheel SERI KEJUARAAN NASIONAL HAL : 2
3 C. Roda: C.1. Pada kelas ini ukuran lingkar veleg yang di perbolehkan adalah 1.9 inch C.2. Ukuran lingkar terluar dari ban sesuai dengan bawaan pabrikan C.3. Tidak diperbolehkan menggunakan ban yang dimodifikasi baik bentuk kembangan tapak ban, ukuran ban. C.4. Tidak diperbolehkan menambahkan alat bantu pada ban (seperti rante, paku). C.5. Penggunaan pemberat dibagian dalam ban diperbolehkan D. Penggerak Roda: D.1. Pada kelas diwajibkan menggunakan mobil berpenggerak roda 4x4 dengan sistem shaft driven axle D.2. Penggerak roda dengan sistem motor on axle tidak diperbolehkan D.3. Tidak diperbolehkan menggunakan sistem disconect pada transmisi, yang dapat memutuskan daya gerak masing-masing roda. gear box motor penggerak as penghubung (kopel) motor penggerak transmisi Gardan (axle) E. Sistem elektrikal dan pembangkit tenaga: E.1. Kendaraan yang diperbolehkan hanyalah kendaraan dengan tenaga battery E.2. Penggunaan jenis batttery dan tegangan yang dipergunakan bebas E.3. Penggunaan Motor Penggerak dan ESC bebas E.4. Penggunaan servo dan peletakannya bebas E.5. Penggunaan alat elektrikal tambahan yang bertujuan meningkatkan kemampuan diperbolehkan SERI KEJUARAAN NASIONAL HAL : 3
4 E.6. E.7. Demi keamanan seluruh perangkat elektronik dianjurkan untuk dibuat menjadi tahan air (water proof), atau menggunakan perangkat elektronik yang water proof. Demi keamanan seluruh perangkat elektronik harus di tata dengan baik Apabila kendaraan tidak memenuhi salah satu ketentuan di atas maka kendaraan tersebut akan di masukkan ke dalam kelas FFA 3. Ketentuan Kelas Scale FFA : A. Sasis : A.1. Pada kelas FFA, penggunaan sasis bebas A.2. Diperbolehkan menggunakan sasis tubular. A.3. modifikasi sasis diperbolehkan seperti pemotongan sasis depan, dan pemotongan sasis belakang. B. Body : B.1. Body yang digunakan bebas, baik hard body maupun body polycarbonad. B.2. Penggunaan sasis bodyless diperbolehkan B.3. Body tidak boleh lebih kecil dari sasis. B.4. Pemotongan bodi diperbolehkan B.5. Penggunaan body open wheel diperbolehkan C. Roda: C.1. Pada kelas ini ukuran lingkar veleg maksimal yang di perbolehkan adalah 2.2 inch C.2. Diperbolehkan menggunakan ban yang dimodifikasi baik bentuk kembangan tapak ban, ukuran ban. C.3. Tidak diperbolehkan menambahkan alat bantu pada ban (seperti rante, paku). C.4. Penggunaan pemberat dibagian dalam ban diperbolehkan D. Penggerak Roda: D.1. Pada kelas diwajibkan menggunakan mobil berpenggerak roda 4x4 dengan sistem shaft driven axle D.2. Penggerak roda dengan sistem motor on axle tidak diperbolehkan D.3. Tidak diperbolehkan menggunakan sistem disconect pada transmisi, yang dapat memutuskan daya gerak masing-masing roda. SERI KEJUARAAN NASIONAL HAL : 4
5 E. Sistem elektrikal dan pembangkit tenaga: E.1. Kendaraan yang diperbolehkan hanyalah kendaraan dengan tenaga battery E.2. Penggunaan jenis batttery dan tegangan yang dipergunakan bebas E.3. Penggunaan Motor Penggerak dan ESC bebas E.4. Penggunaan servo dan peletakannya bebas E.5. Penggunaan alat elektrikal tambahan yang bertujuan meningkatkan kemampuan diperbolehkan. E.6. Demi keamanan seluruh perangkat elektronik dianjurkan untuk dibuat menjadi tahan air (water proof), atau menggunakan perangkat elektronik yang water proof. E.7. Demi keamanan seluruh perangkat elektronik harus di tata dengan baik 4. Ketentuan Lintasan lomba (track) 1. Lintasan terbuat dari tanah dengan kontur yang disesuaikan pada kebutuhan masingmasing lomba. 2. Banyaknya lintasan pada setiap lomba disesuaikan dengan jumlah Special Stage (SS) pada masing masing kelas. Misalnya tiap kelas terdiri dari 4 SS, maka jumlah lintasan bisa berjumlah 8 lintasan, artinya masing masing kelas tiap SS nya berlomba pada lintasan yang berbeda-beda. Bisa juga tiap kelas terdiri dari 4 SS, namun jumlah lintasannya hanya 4 buah, artinya tiap lintasan di jadikan SS yang sama untuk masingmasing kelas. sebagai contoh : - Lintasan I, Ss1 : kelas Scale 1.9 kemudian kelas FFA - Lintasan II, Ss1 : kelas Scale 1.9 kemudian kelas FFA - Lintasan III, Ss1 : kelas Scale 1.9 kemudian kelas FFA - Lintasan IV, Ss1 : kelas Scale 1.9 kemudian kelas FFA 3. Panjang lintasan disesuaikan dengan waktu pelaksanaan lomba dan jumlah peserta 4. Penambahan lintasan berupa rintangan berupa kolam lumpur, jembatan kayu, jugkatjungkit, sungai buatan, hamparan batu diperbolehkan 5. Pembatas lintasan menggunakan Police line yang di tempelkan dengan tiang patok penyangga dengan ketinggian maksimal tidak melebihi dari kap motor kendaraan scale 1.9 (lebih kurang 10 cm dari tanah). 6. Lebar lintasan minimal 16 inch atau lebih kurang 40 cm 7. Pada lintasan lomba harus bersih dari rumput atau alang-alang yang menutupi lintasan lomba. 8. Apabila memungkinkan lintasan terbebas dari blank spot 9. Lintasan harus mengutamakan keselamatan dan keamanan peserta. SERI KEJUARAAN NASIONAL HAL : 5
6 SERI KEJUARAAN NASIONAL min 16 ine police l inch / 4 0 cm pat ok 10 cm SERI KEJUARAAN NASIONAL HAL : 6
7 II. SISTEM PENILAIAN Penilaian peserta hanya ditentukan oleh akumulasi waktu tempuh dan pinalti yang dikenakan pada tiap tiap SS. Artinya pemenang lomba pada tiap seri hanya ditentukan oleh waktu tempuh tercepat dan pinalti terkecil. 1. Jenis Penalti dan jumlah hukuman : 1. Banner (memutuskan Banner), hukuman waktu 5 detik : Apabila kendaraan ataupun peserta sengaja ataupun tidak sengaja memutuskan banner pada lintasan pada saat berlangsungnya suatu SS 2. Patok (merubuhkan Patok), hukuman waktu 5 detik Apabila kendaraan ataupun peserta sengaja ataupun tidak sengaja merubuhkan patok pada lintasan pada saat berlangsungnya suatu SS 3. Reposisi, hukuman waktu 10 detik : Apabila kendaraan peserta terbalik (klontang) didalam lintasan dan hanya apabila kendaraannya tidak bisa membalikkan sendiri, maka pada saat kendaraan di balikkan oleh Marshal, peserta mendapatkan penalti Reposisi. 4. Recovery, hukuman waktu 20 detik Penalti Recovery diberikan kepada peserta yang tidak mampu melewati rintangan pada lintasan, dengan syarat peserta harus mencoba rintangan tersebut sebanyak 3 kali percobaan, apabila pada percobaan ke-3 peserta masih juga tidak dapat melewati rintangan tersebut, makla kendaraan akan dipindahkan oleh marshal melewati rintangan tersebut, dan peserta mendapatkan penalti Recovery. 5. OUT (Keluar Lintasan) hukuman waktu Reposisi, 10 detik Peserta dinyatakan OUT apa bila ke 4 roda kendaraan berada di luar lintasan yang dibatasi oleh Banner. 6. Reparasi Reparasi tidak diberikan penalti waktu tambahan Pada saat reparasi dilakukan waktu tempuh terus berjalan. Reparasi hanya dilakukan di lintasan dan diberikan waktu 3 menit. Apabila reparasi selesai dibawah 3 menit, maka peserta dapat melanjutkan SS tersebut SERI KEJUARAAN NASIONAL HAL : 7
8 dengan waktu terus berjalan. Apabila reparasi tidak selesai dalam waktu 3 menit, maka peserta dinyatakan DNF. dan ditambahkan penalti BWTM (Batas Tempuh Waktu Maksimum) 7. BWTM (Batas Waktu Tempuh Maksimum) Penalti BWT diberikan kepada peserta yang tidak mampu menyelesaikan SS di bawah batas waktu tempuh maksimum yang telah ditentukan pada masing-masing SS. Lamanya BWTM pada masing-masing SS berbeda beda. Penentuan BWTM didasari pada lamanya waktu tempuh Zero Car melintasi SS dikalikan 2.5 ditambah 1 menit 30 detik Misalnya Zero Car menempuh SS tersebut dengan waktu 2 menit 15 detik, maka BWTM menjadi 2 15 X 2,5 = 4 30, = 6, Jadi lamanya BWTM adalah 6 menit 8. DNF (Dit Not Finish), dengan hukuman waktu BWTM : Apabila karna suatu sebab kendaraan tidak dapat menyelesaikan lintasan, maka peserta dinyatakan DNF, dan diberikan hukuman waktu tambahan sebesar lamanya BWTM. Misalnya peserta menempuh suatu SS dengan BWTM 7 menit, dan ditengah SS kendaraan peserta mengalami ESC jebol peserta sudah menempuh waktu 1 menit 30 detik dan belum terkena penalti lainnya, peserta tidak dapat menyelesaikan SS tersebut, maka peserta langsung dinyatakan DNF dan hasil waktu tempuh peserta tersebut ditambahkan pinalti BWTM jadi waktu tempuh : BWTM : 7 = total waktu peserta pada SS tersebut adalah DNS (Did Not Start), dengan hukuman waktu DNS : Pinalti DNS diberikan kepada peserta yang seharusnya Start pada suatu SS namun karena satu hal peserta tidak dapat mengikuti SS tersebut, maka peserta dinyatakan DNS dan dan pada score card peserta langsung dekenakan pinalti DNS. Besarnya Pinalti DNS ditentukan dari Waktu BWTM + 2 menit 30 detik. misalnya besarnya BWTM adalah 7 menit, maka DNS adalah = 9 30 Bentuk Score Card (terlampir) SERI KEJUARAAN NASIONAL HAL : 8
9 KEJUARAAN NASIONAL SERI... Kota, Hari, Bulan, Tahun Nama : No. Lambung : Kelas : SS : Banner Patok Reposisi Recovery BWTM TTD Marshal TTD Peserta Waktu Tempuh Total Waktu
10 III. PENENTUAN PEMENANG Pemenang pada masing-masing seri ditentukan dari total waktu tercepat pada masingmasing kelas. 1. Pada Kelas Scale 1.9, urutan pemenang adalah sebagai berikut. - Urutan waktu tercepat 1 s/d 10 dikelompokkan pada kategori Sidit. Pemenangnya diambil dari urutan I, II, III dari kelompok tersebut. - Urutan waktu tercepat 11 s/d 20 dikelompokkan pada kategori Non Sidit. Pemenangnya diambil dari urutan I, II, III dari kelompok tersebut. 2. Pada Kelas FFA tidak ada pengelompokan pemenang seperti Kelas Scale 1.9. Total waktu tercepat I, II, III adalah pemenangnya. IV. PENENTUAN JUARA UMUM Juara umum ditentukan oleh jumlah point tertinggi yang di kumpulkan dari keseluruhan seri oleh masing-masing peserta pada tiap kelasnya, tanpa melihat kategori sidit maupun non sidit. Adapun point yang di peroleh oleh peserta pada tiap-tiap seri kejurnas adalah sebagai berikut : A. Posisi 1s/d 5 selisih point adalah 4 point - Posisi 1 = 100 Point (juara I) - Posisi 2 = 96 Point (juara II) - Posisi 3 = 92 Point (Juara III) - Posisi 4 = 88 Point - Posisi 5 = 84 Point B. Posisi 6 s/d 10 selisih point adalah 2 point - Posisi 6 = 82 Point - Posisi 7 = 80 Point - Posisi 8 = 78 Point - Posisi 9 = 76 Point - Posisi 10 = 74 Point SERI KEJUARAAN NASIONAL HAL : 10
11 C. Posisi 11 s/d seterusnya selisih point adalah 1 point - Posisi 11 = 73 Point - Posisi 12 = 72 Point - Posisi 13 = 71 Point - Posisi 14 = 70 Point - Posisi 15 = 69 Point dan seterusnya SERI KEJUARAAN NASIONAL HAL : 11
PERATURAN KOMPETISI RC ROCK CRAWLING
PERATURAN KOMPETISI RC ROCK CRAWLING Pengantar Panduan peraturan ini bertujuan untuk menstandarisasikan peraturan kompetisi Radio Control jenis Rock Crawling yang diselenggarakan di Indonesia. Peraturan
Lebih terperinciIRC² INDONESIAN RC CRAWLERS
IRC² INDONESIAN RC CRAWLERS PERATURAN RESMI KOMPETISI RC ROCK CRAWLING Pengantar: Panduan peraturan ini bertujuan untuk menstandarisasikan peraturan kompetisi Radio control jenis Rock Crawling yang diselenggarakan
Lebih terperinciPERATURAN ROBOT. Prodistik Competition in IT New Generation
PERATURAN ROBOT Prodistik Competition in IT New Generation PERATURAN PERTANDINGAN PROCOMMIT NEW GENERATION Sejak Procommit v.01 dimulai ada beberapa kategori lomba yang dipertandingkan, salah satu dari
Lebih terperinciP U P SCO 4X4 INDONESIAN SUPER SPECIAL STAGE COMPETITION 2012
P U P SCO 4X4 INDONESIAN SUPER SPECIAL STAGE COMPETITION 2012 Detail Teknis Kegiatan Nama Event : SCO 4X4 INDONESIAN SUPER SPECIAL STAGE COMPETITION 2012 Jenis Kegiatan: Speed Offroad Competition Tempat
Lebih terperinciPeraturan Lomba Jaringan Komputer
Peraturan Lomba Jaringan Komputer PERATURAN UMUM 1. Peserta berstatus pelajar SMA/SMK dan sederajat yang tergabung dalam sebuah tim. 2. Masing-masing tim terdiri dari maksimal 2 orang. 3. Setiap sekolah
Lebih terperinciROBOTICS REGIONAL COMPETITION 2018
ROBOTICS REGIONAL COMPETITION 2018 Category : Mechanic Competition Deskripsi, Peraturan, dan Penilaian Marbles Car A. Arena Kompetisi Terdapat beberapa penjelasan pada arena lomba kompetisi ini yaitu :
Lebih terperinciThe Food Expert s Rescue
1 Simple & Powered Machines Category The Food Expert s Rescue Deskripsi, Peraturan, dan Penilaian 2 1. Peraturan Umum 1.1. Tim 1. Suatu tim terdiri dari dua (2) anggota dan/atau satu (1) coach. 2. Anggota
Lebih terperinciPeraturan Lomba Robot dan Arduino: Fun with S.T.E.M 2018 Versi 1 1. TRANSPORTER-BOT
1. TRANSPORTER-BOT A. Peserta : 1 siswa TK/SD kelas 1, didampingi keluarga (orangtua/kakak) B. Biaya : Rp. 250.000/tim (termasuk makan siang, dan sertifikat) C. Kit Robot : Roborobo kids (dipinjamkan)
Lebih terperinciSISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR
SISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR CVT (Continuous Variable Transmission) Modul ini disusun sebagai bahan ajar bagi siswa kelas XI TSM (Teknik Sepeda Motor) Disusun : Gunadi, S. Pd DINAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciWWBP INDURO 2017 INFORMASI TEMPAT ACARA DAN PETA TRACK
WWBP INDURO 2017 INFORMASI TEMPAT ACARA DAN PETA TRACK GPS Coordinate Podium Stage: -7.202112, 107.620984 GPS Coordinate Start SS 1 & 2: -7.207234, 107.627299 WWBP INDURO 2017 JADWAL ACARA Sabtu, 7 Januari,
Lebih terperinciPANDUAN LOMBA TUNJUKKAN KARYAMU
PANDUAN LOMBA OLIMPIADE EDUKASI ROBOTIKA TIRTATAMANSARI 2017 TROPHY GUBERNUR DIY TINGKAT SEKOLAH DASAR TUNJUKKAN KARYAMU COOPERATION PARTNER Sekretariat : I. LATAR BELAKANG Pendidikan adalah media pembelajaran
Lebih terperinciPERATURAN SPEED OFF ROAD
PERATURAN SPEED OFF ROAD IKATAN MOTOR INDONESIA EDISI: 2018 PERATURAN 1 SPEED OFFROAD IMI 2018 DAFTAR ISI PERATURAN PERLOMBAAN KEJUARAAN NASIONAL SPEED OFF ROAD 2018 Halaman I. UMUM 4 II. SIFAT PERLOMBAAN
Lebih terperinciMUHAMMADIYAH LINE TRACER COMPETITION
DESKRIPSI KEGIATAN Line Follower Robot sebuah jenis robot yang termasuk kedalam kategori robotmobile yang di desain untuk bekerja secara autonomous dan memiliki kemampuan dapat mendeteksi dan bergerak
Lebih terperinciREGULASI INDONESIA GRAVITY SERIES KLANGON RELOAD ) Jenis lomba : Individual Downhill - DHI. 2) Kategori peserta : No Kategori Tahun lahir Umur
REGULASI INDONESIA GRAVITY SERIES KLANGON RELOAD 2017 1) Jenis lomba : Individual Downhill - DHI 2) Kategori peserta : No Kategori Tahun lahir Umur 1 Peewee 2003-2005 12-14 tahun 2 Men Youth 2001-2002
Lebih terperinciSOAL PSIKOTEST KEMAMPUAN TEKNIKAL
SOAL PSIKOTEST KEMAMPUAN TEKNIKAL Pilihlah satu jawaban yang paling tepat berdasarkan beberapa informasi yang diberikan. Kemudian, pilihlah opsion a, b, c, atau d sebagai pilihan jawaban anda. Kerjakan
Lebih terperinciPERATURAN SPEED OFF ROAD
PERATURAN SPEED OFF ROAD IKATAN MOTOR INDONESIA EDISI: 2017 PERATURAN i SPEED OFFROAD IMI 2017 DAFTAR ISI PERATURAN PERLOMBAAN KEJUARAAN NASIONAL SPEED OFF ROAD 2017 I. UMUM 1 II. SIFAT PERLOMBAAN 3 III.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PENYAMBUNGAN BODY DAN CHASSIS MOBIL PICK UP MULTIGUNA PEDESAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DESIGN FOR ASSEMBLY (DFA)
PENGEMBANGAN PENYAMBUNGAN BODY DAN CHASSIS MOBIL PICK UP MULTIGUNA PEDESAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DESIGN FOR ASSEMBLY (DFA) O L E H : P R I Y A M B O D O R A N G G A S A N T O S A 2 1 0 9 1 0 0 0 3
Lebih terperinciLATAR BELAKANG Automation Week 2017 Fire Fighting Roboboat (FFR)
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat kepada kita semua. Kami segenap panitia mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang terkait sehingga dapat terselenggaranya
Lebih terperinciRANGKAIAN KEJUARAAN NASIONAL SPEED OFF ROAD b. Kejuaraan ini memperebutkan gelar :
RANGKAIAN KEJUARAAN NASIONAL SPEED OFF ROAD 2016 I. UMUM a. Setiap tahun PP. IMI menetapkan rangkaian Kejuaraan Nasional yang terbuka bagi peserta yang memiliki Kartu Ijin Start (KIS) dan juga peserta
Lebih terperinciMEKANISME KERJA MESIN TOE TESTER DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT TAMBUN II
MEKANISME KERJA MESIN TOE TESTER DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT TAMBUN II PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Mesin Toe Tester misalnya, penyetelan seperti ini banyak sekali digunakan umumya pada pabrik
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Surabaya, Juli 2017
KATA PENGANTAR Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) merupakan kegiatan yang diadakan untuk menguji kemampuan merancang dan membangun kendaraan yang aman, irit dan ramah lingkungan. KMHE ini merupakan kegiatan
Lebih terperinciIKATAN MOTOR INDONESIA EDISI : 2013 PERLOMBAAN SPEED OFF ROAD
PERATURAN PERLOMBAAN SPEED OFFROAD IKATAN MOTOR INDONESIA EDISI : 2013 PERATURAN NASIONAL 1 DAFTAR ISI RANGKAIAN KEJUARAAN NASIONAL SPEED OFF ROAD... 1 I. UMUM... 2 II. SIFAT LOMBA... 2 III. SYARAT KENDARAAN...
Lebih terperinciPERATURAN ADVENTURE OFF ROAD
PERATURAN ADVENTURE OFF ROAD IKATAN MOTOR INDONESIA EDISI : 2018 1 DAFTAR ISI Halaman PERATURAN PERLOMBAAN ADVENTURE OFF ROAD 4 JENIS KEJUARAAN NASIONAL ADVENTURE OFF ROAD 4 SIFAT LOMBA 4 PERYSARATAN UMUM
Lebih terperinciPANDUAN ROBO LINE CONTEST 2011
PANDUAN ROBO LINE CONTEST 2011 Persyaratan Peserta Peserta berstatus WNI sebagai mahasiswa dengan jenjang Diploma,Sarjana se-jawa Tengah Jumlah tim peserta dari setiap institusi tidak dibatasi Setiap tim
Lebih terperinciJ S T C JAPAN SUPER TOURING CHAMPIONSHIP
I. MESIN Merk mesin harus sama dengan aslinya dan satu merk dengan body, type bebas. Posisi mesin tetap. Penggerak roda sesuai aslinya. I.1. FORCE INDUCTION Penggunaan force induction dilarang untuk kelas
Lebih terperinciPERATURAN UMUM SERI Indonesia Night City Slalom 2014
PERATURAN UMUM SERI Indonesia Night City Slalom 2014 PENYELENGGARA SMN PELAKSANA GENTA AUTO & SPORT Jl Petogokan I.Gang IV.No 5 Gandaria utara kebayoran baru,jakarta selatan 12140 Tlp: 7210202, 7236986
Lebih terperinciREGULASI SOUND FIGHTER 2015 ATURAN UMUM
REGULASI SOUND FIGHTER 2015 ATURAN UMUM 1. Setiap peserta yang telah mendaftar sebagai peserta dianggap telah tahu dan siap mematuhi segala regulasi yang telah diberikan. 2. Perangkat audio atau speaker
Lebih terperinciTOR [Term of Reference] Kontes Robo Line Follower
TOR [Term of Reference] Kontes Robo Line Follower Peserta 1. Peserta ditujukan untuk Siswa/i SD, SMP, SMA/SMK dan sederajat. 2. Peserta Kontes Robo Line Follower adalah tim. 3. Setiap tim maksimal 3 orang
Lebih terperinciREGULASI OLD SKOOL RACING CHAMPIONSHIP 2016
REGULASI OLD SKOOL RACING CHAMPIONSHIP 2016 KATEGORI KENDARAAN Kategori Kendaraan yang diperbolehkan untuk mengikuti OLD SKOOL RACING CHAMPIONSHIP 2015 adalah kendaraan yang sudah berumur 37 tahun dengan
Lebih terperinciPERATURAN PERLOMBAAN MUD RACING INDONESIAN OFFROAD FEDERATION. PMR-IOF-2009 Rev 04 Date 21-April-2009
PERATURAN PERLOMBAAN MUD RACING INDONESIAN OFFROAD FEDERATION PMR-IOF-2009 Rev 04 Date 21-April-2009 1. PENDAHULUAN. 2. PERSIAPAN KENDARAAN. 3. PERALATAN WAJIB. 4. PERALATAN YANG DIANJURKAN. 5. SCRUTINEERING
Lebih terperinciModifikasi Transmisi dan Final Gear pada Mobil Prototype Ronggo Jumeno
Modifikasi Transmisi dan Final Gear pada Mobil Prototype Ronggo Jumeno Noorsakti Wahyudi Program Studi Mesin Otomotif Politeknik Negeri Madiun (PNM) Madiun, Indonesia ns.wyudi@yahoo.com Indah Puspitasari
Lebih terperinciBUKU PANDUAN E-TIME 2018
PERATURAN PERLOMBAAN (RMI) ROBOT MINI INDUSTRIAL E-TIME 2018 RMI (Robot Mini Industrial) Robot Mini Industri (RMI) merupakan kendali 2 buah robot yang memiliki fungsi tersendiri; 1 buah robot manual dan
Lebih terperinciSEMANGAT MUDA ROBOT INDONESIA
SEMANGAT MUDA ROBOT INDONESIA Line Tracer Desain and Contest (LTDC) UM 2012 merupakan lomba adu cepat dan adu desain robot line tracer (robot penjajak garis). Tim Universitas Pakuan FMIPA Jurusan Ilmu
Lebih terperinciINDONESIA PERATURAN PERMAINAN
INDONESIA ------------------------------ PERATURAN PERMAINAN VER 1.00 28 MARET 2017 DAFTAR ISI 1. INFORMASI UMUM ROLLER CROSS (RX) 1.1 Kategori Permainan 1.2 Kelompok Umur 1.3 Arena dan Perlengkapan Resmi
Lebih terperinciPERATURAN UMUM SERI Indonesia Extreem Slalom Challenge 2014
Draft ` Indonesia Extreem Slalom Challenge 2014 PENYELENGGARA SMN PELAKSANA GENTA AUTO & SPORT Jl Petogokan I.Gang IV.No 5 Gandaria utara kebayoran baru,jakarta selatan 12140 Tlp: 7210202, 7236986 Fax:
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN Semua mekanisme yang telah berhasil dirancang kemudian dirangkai menjadi satu dengan sistem kontrol. Sistem kontrol yang digunakan berupa sistem kontrol loop tertutup yang menjadikan
Lebih terperinciKATEGORI 1-2 SD Wedo Speed Building and Programming (Roaring Lion)
KATEGORI 1-2 SD Wedo Speed Building and Programming (Roaring Lion) TUJUAN LOMBA Peserta harus marakit cepat project WeDo degan nama Roaring Lion setelah selesai merakit peserta harus membuat program sesuai
Lebih terperinciSimple & Powered Machines Category Ball in Box
1 Simple & Powered Machines Category Ball in Box Deskripsi, Peraturan, dan Penilaian 2 1. Peraturan Umum 1.1. Tim 1. Suatu tim terdiri dari dua (2) anggota dan/atau satu (1) coach. 2. Anggota tim adalah
Lebih terperinciINDONESIA PERATURAN PERMAINAN
INDONESIA ------------------------------ PERATURAN PERMAINAN VER 1.10 31 JULI 2017 DAFTAR ISI 1. INFORMASI UMUM ROLLER CROSS (RX) 1.1 Kategori Permainan 1.2 Kelompok Umur 1.3 Arena dan Perlengkapan Resmi
Lebih terperinciRACE BOOK. MTB ENDURO SERI Desember 2016 Cikole, Lembang, Jawa Barat
RACE BOOK MTB ENDURO SERI 4 3 4 Desember 2016 Cikole, Lembang, Jawa Barat 01 Lokasi Lereng Gunung Tangkubanprahu Cikole Jayagiri, Lembang, Jawa Barat Main Area : Cikole Bike Park 6 47'6.20"S - 107 38'40.26"T
Lebih terperinciREGULASI SOUND FIGHTER 2016 ATURAN UMUM JADWAL KONTES JUMLAH PESERTA
REGULASI SOUND FIGHTER 2016 ATURAN UMUM 1. Setiap peserta yang telah mendaftar sebagai peserta dianggap telah tahu dan siap mematuhi segala regulasi yang telah diberikan. 2. Perangkat audio atau speaker
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN BAB V PERSIAPAN MENGHIDUPKAN, MENGHIDUPKAN, MEMATIKAN DAN MENJALANKAN TRAKTOR Drs. Kadirman, MS. KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Lebih terperinci2. Syarat dan Ketentuan 2.1 Peserta RC Transporter adalah yang berumur <14 tahun (Primary). 2.2 Satu Tim terdiri dari (MAX) 2 orang.
1. Deskripsi Tim MERAH dan Tim BIRU akan saling berhadapan dalam pertandingan memperebutkan POINT yang terdapat pada POINT STORAGE untuk menempatkan pada ISLAND, sesuai dengan nama yang tertera pada POINT
Lebih terperinciMazesolving Programming 1
Schedule Mecbot 2017 Time FRI 16 Desember 2017 17 Desember 2017 SAT Time 8:00 Internal Setup Team Setup & Team Leader / Mentor Meeting By Individual League 8:00 8:30 9:00 Opening Ceremony 8:30 9:00 9:30
Lebih terperinciLINE FOLLOWER ROBOTICS COMPETITION
1 LINE FOLLOWER ROBOTICS COMPETITION Lomba robotik adalah salah satu cabang lomba dari serangkaian acara Darussalam Informatics and Robotic Competition dimana para peserta akan saling mengasah kemampuan
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL LISTRIK
Jurnal Elemen Volume 4 Nomor 1, Juni 2017 ISSN : 2442-4471 PERANCANGAN SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL LISTRIK Kurnia Dwi Artika 1, Rusuminto Syahyuniar 2, Nanda Priono 3 1),2) Staf Pengajar Jurusan Mesin
Lebih terperinciApabila berat roda didistribusikan merata pada poros roda, titik tertentu dari roda akan dapat berhenti pada segala posisi. Dalam kondisi semacam ini
Meningkatkan kemampuan mesin, handling dan kemampuan pengereman, juga aerodinamik body. Memungkinkan kendaraan dapat berjalan dengan kecepatan yang semakin tinggi. Pada kecepatan tinggi. wheel assembly
Lebih terperinciVolume F3U-INA Radio Control Drone Racing Edisi 2017
FEDERASI AERO SPORT INDONESIA PORDIRGA AEROMODELLING Volume F3U-INA Radio Control Drone Racing Edisi 2017 Efektif November 2017 F3U (FAI Provisional Class) - RC Multi-rotor FPV Racing Ref. SC4_Vol_F3_FPVRacing_15-3-17
Lebih terperinciBab 7 MENGGUNAKAN JACKING, BLOCKING AND LIFTING PADA BENGKEL OTOMOTIF
Bab 7 MENGGUNAKAN JACKING, BLOCKING AND LIFTING PADA BENGKEL OTOMOTIF Kompetensi dasar : Menggunakan berbagai jacking, blocking dan lifting Indikator : 1. Menggunakan berbagai jacking, blocking dan lifting
Lebih terperinciRegulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016 REGULASI BALAP 2016
REGULASI BALAP 2016 Kelas-kelas Utama yang dilombakan untuk Kejuaraan Balap Motor khusus Vespa di Indonesia atau disebut juga BALAP VESPA 1. Kelas Standart (2T) s/d 166cc : Standart 2T Scooter 1 2. Kelas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumsi energi di sektor transportasi dari tahun ke tahun telah meningkat secara signifikan, sehingga diperlukan upaya untuk mendapatkan sistem transportasi yang hemat
Lebih terperinciSUNDAY RACE SPRINT RALLY 2014
IMI SUMUT SUNDAY RACE SPRINT RALLY 2014 PERATURAN PELENGKAP PERLOMBAAN PERATURAN PELENGKAP PERLOMBAAN SUNDAY RACE SPRINT RALLY IMI SUMUT 2014 1. PENJELASAN 1.1 Nama Perlombaan SUNDAY RACE /Latihan Bersama
Lebih terperinciSOAL PREDIKSI MATEMATIKA TEKNIK 2011 TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011 MATEMATIKA TEKNIK
SOAL PREDIKSI MATEMATIKA TEKNIK 0 TAHUN PELAJARAN 00 / 0 MATEMATIKA TEKNIK SOAL PREDIKSI MATEMATIKA TEKNIK 0. Seorang pedagang menjual motor dengan harga Rp4.500.000,00. Jika kerugian penjualan motor tersebut
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan diungkapkan dan diuraikan mengenai persiapan komponen, peralatan yang dipergunakan, serta langkah-langkah praktek.
Lebih terperinciTOR [Term Of Reference] Kontes Robo Line Follower
TOR [Term Of Reference] Kontes Robo Line Follower Peserta 1. Peserta ditujukan untuk Siswa Siswi SMA/SMK dan sederajat. 2. Peserta Kontes Robo Line Follower adalah tim. 3. Setiap tim tediri dari 3 orang
Lebih terperinciKISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN TEKNIK OTOMOTIF
KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN TEKNIK OTOMOTIF Kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan Teknik sepeda Motor Teknik Perbaikan Bodi Otomotif Teknik Alat Berat Teknik Ototronik Kompetensi Utama
Lebih terperinciSepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola
Sepak Bola Sepak bola termasuk salah satu permainan bola besar. Sepak bola merupakan olahraga yang paling akbar di dunia. Setiap kejuaraan sepak bola akan mengundang banyak penonton. Jumlah penonton sepak
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kalibrasi Load Cell & Instrumen Hasil kalibrasi yang telah dilakukan untuk pengukuran jarak tempuh dengan roda bantu kelima berjalan baik dan didapatkan data yang sesuai, sedangkan
Lebih terperinciMECHANICAL AND MARINE ENGINEERING NATIONAL EXPOSITION 2017 HOVERCRAFT COMPETITION HANDBOOK
Page 1 of 8 MECHANICAL AND MARINE ENGINEERING NATIONAL EXPOSITION 2017 HOVERCRAFT COMPETITION HANDBOOK 1. Ketentuan Umum Kapal bantalan udara (bahasa Inggris: hovercraft) atau kapal melayang adalah suatu
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA LF (LINE FOLLOWER)
PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA LF (LINE FOLLOWER) KATEGORI TINGKAT SMA (Line Follower Analog) Penyisihan : 10 Februari 2018 Semi Final & Final : 11 Februari 2018 Tempat : Gedung Agrokomplek Lantai 4, Universitas
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAAN. 4.1 Pengertian dan Fungsi Gardan ( Differential Gear )
BAB IV PEMBAHASAAN 4.1 Pengertian dan Fungsi Gardan ( Differential Gear ) Differential gear atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen pada mobil yang berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin
Lebih terperinciBAB II SIRKUIT DRAG RACE
BAB II SIRKUIT DRAG RACE 2.1. Drag race Drag race adalah salah satu cabang olahraga otomotif. Pada saat ini bidang olahraga otomotif di kenal di Indonesia ada beberapa cabang, antara lain formula 1, reli,
Lebih terperinciMECHANICAL AND MARINE ENGINEERING NATIONAL EXPOSITION 2017 AEROMODELLING COMPETITION HANDBOOK
Page 1 of 10 MECHANICAL AND MARINE ENGINEERING NATIONAL EXPOSITION 2017 1. Ketentuan Umum AEROMODELLING COMPETITION HANDBOOK Lomba Aeromodelling ini merupakan Perlombaan Model Pesawat (Fixed Wing) indoor
Lebih terperinci4/20/2012. Civil Engineering Diploma Program Vocational School Gadjah Mada University
Civil Engineering Diploma Program Vocational School Gadjah Mada University Arus lalulintas terbentuk dari pergerakan individu pengendara dan kendaraan yang melakukan interaksi satu sama lain pada suatu
Lebih terperinciBAB III BALANS RODA/BAN
BAB III BALANS RODA/BAN 3.1 TUJUAN Peserta didik dapat : 1. Dapat mengidentifikasi gangguan pada roda / ban 2. Dapat memahami dan menjelaskan balans static dan balans dinamik 3. Dapat membalans roda pada
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISA. Gambar 4.1 Seteering gear box
BAB IV HASIL DAN ANALISA 1.1 Proses analisa dan perbaikan sistem kemudi 1. Melepaskan Steering Gear box, untuk melepaskan steering gear box putar samping steering gear box untuk melepaskan komponen, dari
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA PEMBAHASAN 4.1 WAKTU PENGEREMAN KENDARAAN Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan secara umum, waktu pengereman dari sistem konvensional dan Anti-Lock ( ABS ) dapat dilihat pada tabel
Lebih terperinciPERATURAN UMUM SERI. Permanent Office Address : Jl. Petogogan I/IV No. 5 Gandaria Utara - Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Permanent Office Address : Jl. Petogogan I/IV No. 5 Gandaria Utara - Kebayoran Baru Jakarta Selatan JAKARTA- INDONESIA Tel: +62 21 7210202 Fax: +62 21 7235522 website : www.pertamaxmotorsport.com PENGANTAR
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. keadaan sejernih mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang ada, jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriftif karena hasil penelitian disajikan dalam bentuk gambar.
Lebih terperinciKecepatan rata-rata perjalanan = jarak total : waktu total = 80 km : 8 jam = 10 km/jam (C)
NOTE : Ini adalah salah satu solusi dan cara pemecahan masalah yang saya miliki. Pada dasarnya, setiap manusia itu unik dan memiliki caranya tersendiri dalam memecahkan masalah. Di bawah adalah cara saya
Lebih terperinciGERAK MELINGKAR. = S R radian
GERAK MELINGKAR. Jika sebuah benda bergerak dengan kelajuan konstan pada suatu lingkaran (disekeliling lingkaran ), maka dikatakan bahwa benda tersebut melakukan gerak melingkar beraturan. Kecepatan pada
Lebih terperinciPilihlah jawaban yang paling benar!
Pilihlah jawaban yang paling benar! 1. Besarnya momentum yang dimiliki oleh suatu benda dipengaruhi oleh... A. Bentuk benda B. Massa benda C. Luas penampang benda D. Tinggi benda E. Volume benda. Sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tio Agustian, 2014 Analisis front wheel alignment (fwa) pada kendaraan Daihatsu Gran Max Pick Up
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Industri mobil di Indonesia ini sangatlah maju, dalam penggunaannya mobil digunakan sebagai sarana yang dapat membantu kebanyakan orang untuk memindahkan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian alat ukur ketidakrataan jalan, peralatan yang digunakan pada saat pengujian, prosedur pengujian, hasil pengujian, analisa pengujian,
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
Nomor : UND- 12 /BC/2012 23 Februari 2012 Sifat : Sangat Segera Lampiran : Satu Berkas Perihal : Undangan Lomba Menembak Yth. Para Pejabat Eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sehubungan
Lebih terperinciINDEX PERATURAN KEJUARAAN NASIONAL SLALOM. IKATAN MOTOR INDONESIA Edisi : 2013
PERATURAN KEJUARAAN NASIONAL SLALOM INDEX 1. DEFINISI DAN KLASIFIKASI OLAHRAGA BERMOTOR SLALOM 2. PERATURAN NASIONAL OLAHRAGA BERMOTOR SLALOM 3. PERATURAN KEJUARAAN SLALOM 4. PERATURAN PERLOMBAAN SLALOM
Lebih terperinciPERATURAN PELENGKAP PERLOMBAAN (draft update 4414)
PERATURAN PELENGKAP PERLOMBAAN (draft update 4414) Sirkuit Offroad Paramount Gading Serpong Tanggerang Banten SEKRETARIAT: 7 April s/d 22 April 2014 Sekertariat MNE Klub Jl. Pramuka Raya Kav 69 Jakarta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan sektor kegiatan yang sangat vital dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Pentingnya transportasi bagi masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa
Lebih terperinciDAIHATSU DRESS-UP CHALLENGE (DDC) 2017 REGULATION
DAIHATSU DRESS-UP CHALLENGE (DDC) 2017 REGULATION KONSEP EVENT: 1. Pameran mobil Daihatsu modifikasi semua tipe, klub/komunitas maupun perorangan 2. Kompetisi mobil Daihatsu modifikasi semua tipe bersamaan
Lebih terperinciECO RACE RC BOAT COMPETITION HANDBOOK MECHANICAL & MARINE NATIONAL EXPOSITION 2016
ECO RACE RC BOAT COMPETITION HANDBOOK MECHANICAL & MARINE NATIONAL EXPOSITION 2016 Ketentuan Umum 1. Lomba Eco Race RC Boat merupakan lomba pembuatan RC Boat dengan efisiensi baterai yang terbaik dan best
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan diungkapkan dan diuraikan mengenai persiapan komponen, peralatan yang dipergunakan, serta langkah-langkah praktek.
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Konstruksi Prototipe Manipulator Manipulator telah berhasil dimodifikasi sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan. Dimensi tinggi manipulator 1153 mm dengan lebar maksimum
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG SURAT IZIN MENGEMUDI DAFTAR LAMPIRAN
2012, No.279 46 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG SURAT IZIN MENGEMUDI DAFTAR LAMPIRAN A. UJIAN PRAKTIK SIM A B. UJIAN PRAKTIK SIM B I C. UJIAN PRAKTIK
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertujuan untuk bepergian menuju arah kebalikan (Rohani, 2010).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Gambaran Umum U-Turn Secara harfiah gerakan u-turn adalah suatu putaran di dalam suatu sarana (angkut/kendaraan) yang dilaksanakan dengan cara mengemudi setengah lingkaran
Lebih terperinciPanduan Kompetisi GO IRO [IMAC 2015]
Panduan Kompetisi GO IRO [IMAC 2015] [Kategory : Siswa SMA] Created by: IMAC 2015 Committee A. Deskripsi Singkat Robot merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Hal tersebut
Lebih terperinciMODIFIKASI SISTEM HEADLAMP LIVINA DENGAN PERGERAKAN ADAPTIVE
MODIFIKASI SISTEM HEADLAMP LIVINA DENGAN PERGERAKAN ADAPTIVE Yusuf Kusuma Hodianto 1), Ian Hardianto Siahaan 2) Program Studi Teknik Mesin Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya 60236.
Lebih terperinciLompat jangkit ( Triple Jump ) 1
Lompat Jangkit Lompat jangkit (triple jump), di Indonesia dalam perlombaan adalah (hop step jump) atau lompat jangkit. Dimana lompatan terdiri dari sebuah jingkat (hop), sebuah langkah (step), dan sebuah
Lebih terperinciKISI KISI UJI COBA SOAL
KISI KISI UJI COBA SOAL Materi Indikator Soal Alat Evaluasi (soal) Gerak Lurus Disajikan 1. Perhatikan gambar dibawah ini! dengan gambar diagram S R O P Q T Kecepatan cartesius, Siswa dan -6-5 -4-3 -2-1
Lebih terperinciPERATURAN KEJUARAAN NASIONAL SPRINT RALLY
PERATURAN KEJUARAAN NASIONAL SPRINT RALLY IKATAN MOTOR INDONESIA Edisi : 2016 1 DAFTAR ISI KETENTUAN UMUM 1 KONDISI UMUM KEJUARAAN NASIONAL 1.1 PENERAPAN PERATURAN 1.2 BAHASA YANG DIGUNAKAN 1.3 INTERPRETASI
Lebih terperinci2 sektoral semata, namun lebih dimaksudkan untuk pencapaian tujuan penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagaimana diuraikan di atas. Pemer
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 120) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG KENDARAAN I. UMUM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penulisan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penulisan Jembatan dapat dikatakan sebagai salah satu peralatan tertua di dalam peradaban manusia. Pada zaman dahulu, jembatan mula-mula dibuat dengan menggunakan balok
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Konstruksi Mesin Secara keseluruhan mesin kepras tebu tipe rotari terdiri dari beberapa bagian utama yaitu bagian rangka utama, bagian coulter, unit pisau dan transmisi daya (Gambar
Lebih terperinciSIMPLE MACHINE ROBOT Robotic Competitions EEDAYS ITB 2017
SIMPLE MACHINE ROBOT Robotic Competitions EEDAYS ITB 2017 1. KUALIFIKASI PESERTA 1. Usia Peserta : SD 2. Komposisi Tim : Satu tim terdiri dari satu (1) hingga dua (2) Peserta dan 1 Pendamping. 2. BAHAN
Lebih terperinciPERUBAHAN PERATURAN BALAP MOTOR TAHUN 2017
PERUBAHAN PERATURAN BALAP MOTOR TAHUN 2017 A. Region 3 (Bali NTB NTT) dan Region 2 (Jawa) digabungkan. B. Kelas Utama dalam Kejuaraan Nasional Balap Motor tahun 2017 : 1. Kelas Bebek 150cc 4 Langkah Tune
Lebih terperinciREGULASI SOUND FIGHTER 2016 ATURAN UMUM JADWAL KONTES JUMLAH PESERTA
REGULASI SOUND FIGHTER 2016 ATURAN UMUM 1. Setiap peserta yang telah mendaftar sebagai peserta dianggap telah tahu dan siap mematuhi segala regulasi yang telah diberikan. 2. Perangkat audio atau speaker
Lebih terperinci2. Di antara bilangan-bilangan berikut, hanya ada satu yang habis membagi , yaitu. c. 1 d.
Halaman: 1 1. Akar pangkat empat dari 4 adalah a. 4 b. 4 c. 4 d. 4 2. Di antara bilangan-bilangan berikut, hanya ada satu yang habis membagi 100 000 064, yaitu a. 10404 b. 10408 c. 10804 d. 10808 3. Banyaknya
Lebih terperinciMELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP
MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP diajukan untuk memenuhi nilai akhir semester dua disusun oleh : Arman Syah. S XI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. semata-mata bertujuan mengetahui keadaan objek atau peristiwa tanpa suatu
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang semata-mata bertujuan mengetahui keadaan objek atau peristiwa tanpa suatu maksud untuk
Lebih terperinciIndonesia Electric Vehicle Competition 2009 (IEVC 2009) ini mengangkat tema : Green Energy for Better Life.
1 Background Electric Vehicle adalah sebuah kendaraan yang menggunakan tenaga listrik dalam pengoperasiaannya. Di negara maju, Electric Vehicle (EV) sudah lazim digunakan, sebagai alternatif pengganti
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ) Pembimbing MSIE. 1. Ir. Farry Firman, 2. Ir. Rakhma Oktavina, MT. Universitas Gunadarma 1. Teknik Industri
TUGAS AKHIR Analisis Perancangan Lintasan Trolly Pada Lintasan Perakitan Bodi Lengkap Mobil Sedan Mercedes Benz E Class Tipe W 211 Di PT.DaimlerChrysler Indonesia http://www.gunadarma.ac.id/ Disusun Oleh
Lebih terperinci