INDEX PERATURAN KEJUARAAN NASIONAL SLALOM. IKATAN MOTOR INDONESIA Edisi : 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "INDEX PERATURAN KEJUARAAN NASIONAL SLALOM. IKATAN MOTOR INDONESIA Edisi : 2013"

Transkripsi

1 PERATURAN KEJUARAAN NASIONAL SLALOM INDEX 1. DEFINISI DAN KLASIFIKASI OLAHRAGA BERMOTOR SLALOM 2. PERATURAN NASIONAL OLAHRAGA BERMOTOR SLALOM 3. PERATURAN KEJUARAAN SLALOM 4. PERATURAN PERLOMBAAN SLALOM 5. PERATURAN TEKNIK SLALOM 6. TATA TERTIB MENGEMUDI DILINTASAN SLALOM IKATAN MOTOR INDONESIA Edisi :

2 1. DEFINISI DAN KLASIFIKASI OLAHRAGA BERMOTOR SLALOM 1.1 DEFINISI Definisi dan singkatan di bawah ini adalah seperti yang tercantum di dalam peraturan olahraga bermotor jenis Slalom. Definisi ini juga akan dipergunakan / berlaku pada Supplementary Regulation, Briefing dan lain lain : IMI Ikatan Motor Indonesia COC Clerk Of The Coutse Pimpinan Perlombaan ST Steward Of The Meeting Juri Perlombaan SC Scrutineer Pemeriksa Teknis TKD Time Keeping Delegate Personel Pencatatan Waktu TR Teknikal Regulation Peraturan Teknis SR Supplementary Regulation Peraturan Tambahan 1.6 MEREK Nominasi nama yang diberikan oleh produsen kepada suatu produk dan dengan segala arti, untuk dipakai oleh satu atau lebih model, tipe, dan versi 1.7 PENGPROV IMI Adalah pengurus Provinsi Ikatan Motor Indonesia 1.8 SLALOM Adalah suatu kegiatan berkompetisi untuk memperoleh waktu tercepat dengan melalui sejumlah rintangan / route yang ditentukan panitia pelaksanaan lomba (RC), di hitung dari mulai Start pada Garis Start sampai selesai dengan melewati Garis Finish. Kegiatan kompetisi slalom ini akan bernaung di bawah sejumlah peraturan yang dikeluarkan oleh PP IMI untuk dilaksanakan dengan seadil mungkin. 1.2 KENDARAAN Semua kendaraan roda empat yang telah diproduksi untuk dikonsumsi umum sebagai sarana transportasi untuk mengangkut penumpang saja. Untuk kelas Kejurnas Kendaraan niaga tidak diperbolehkan. Kendaraan tersebut harus dilengkapi dengan STNK resmi yang dikeluarkan oleh POLRI sebagai identitas yang sah dari kendaraan tersebut. Kendaraan hanya dapat dipandu oleh 1 orang saja dan dilengkapi oleh 1 mesin dan perlengkapan lainnya sesuai dengan spesifikasi yang dikeluarkan oleh masing masing produsen. 1.3 KELAS Adalah kelompok kendaraan, dibagi menurut jenis mesin yang mempunyai kesamaan kapasitas silinder kubik (cc) atau dapat juga dibagi menurut ketentuan khusus lainnya. 1.4 KATEGORI Adalah pengelompokan sejumlah peserta, dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh PP IMI, berdasarkan keahlian (skill), pengalaman (tahun), atau umur. 1.5 MANUFAKTUR Badan hukum yang berada di dalam atau luar negeri, yang telah memiliki ijin untuk memproduksi kendaraan bermotor dengan spesifikasi tertentu. Badan hukum tersebut juga memiliki sertifikasi kelayakan jalan untuk masing masing tipe kendaraan yang akan dipasarkan untuk umum. 3 4

3 2. PERATURAN NASIONAL OLAHRAGA SLALOM IKATAN MOTOR INDONESIA Edisi : 2013 INDEX 2.1 STATUS KEJUARAAN 2.2 JUDUL KEJUARAAN 2.3 PERATURAN 2.4 INTERPRETASI DAN PEMBERLAKUAN PERATURAN 2.5 YURIDIKASI 2.6 UMUM 2.7 KEJUARAAN 2.8 KLASIFIKASI PESERTA 2.9 OFFICIAL / PETUGAS / PANITIA PENYELENGGARA 2.10 KETENTUAN LINTASAN LOMBA 2.11 KETENTUAN FASILITAS PENDUKUNG LINTASAN 2.12 JUMLAH MINIMUM PUTARAN KEJURNAS 2.13 PERSYARATAN PESERTA 2.14 PENDAFTAR / ENTRANT 2.15 TANGGUNG JAWAB PENDAFTAR & PESERTA 2.16 KOMUNIKASI DENGAN PESERTA 2.17 KELAS KELAS KEJUARAAN 2.18 POINT SYSTEM 2.19 PENENTUAN PEMENANG 2.20 ANGKA HUKUMAN 2.21 SANKSI DAN HUKUMAN 2.22 PIALA DAN HADIAH 2.23 PROTES DAN BANDING 2.24 ASURANSI 2.25 PENGGANTIAN JADWAL & PEMBATALAN 2.26 PENERBITAN SR 2.27 PENUTUP 5 6

4 2.1 STATUS KEJUARAAN Peraturan ini mencakup Perlombaan dengan status Kejuaraan sebagai berikut : 1.1 Kejuaraan Internasional. 1.2 Kejuaraan Nasional. 1.3 Kejuaraan Regional. 1.4 Kejuaraan Daerah. 1.5 Kejuaraan Klub. Sifat dan Kejuaraan diatas dapat terdiri dari : a. Terbuka b. Tertutup 2.2 JUDUL KEJUARAAN Setiap Perlombaan wajib mencantumkan status kejuaraan yang diadakan didalam judul perlombaan (Pasal3.1). Khusus untuk kejuaraan Nasional, penyelenggara wajib mencantumkan Logo IMI dan Judul Kejuaraan Nasional Slalom atau Indonesia Slalom Championship apabila status kejuaraan tsb merupakan kejuaraan terbuka atau terbatas 2.3 PERATURAN Peraturan ini dibuat dengan bahasa Indonesia dan beberapa kata dalam bahasa Asing yang umum dipakai pada perlombaan Slalom. Peraturan Tambahan akan dikeluarkan oleh panitia yang mempunyai kekuatan yang sama selama tidak bertentangan dengan buku peraturan ini dan merupakan tambahan atas peraturan ini. Peraturan Ini dibuat berdasarkan dan sesuai peraturan yang berlaku dari peraturan Nasional yang dikeluarkan oleh IMI. Jika terjadi perbedaan pengertian atas peraturan tambahan dengan peraturan nasional, maka yang berlaku adalah peraturan nasional. 2.4 INTERPRETASI DAN PEMBERLAKUAN PERATURAN Apabila terdapat perbedaan interpretasi mengenai salah satu pasal maupun hal hal yang tidak tercantum pada peraturan tambahan perlombaan ini, maka pengawas perlombaan berwenang untuk mengambil keputusan dengan berpedoman kepada ketentuan ketentuan peraturan nasional dari IMI ( Mutlak dan Menentukan ) dan tidak dapat diganggu gugat kecuali jika yang bersangkutan mengajukan naik banding sebagaimana yang tertera pada pasal Protes dan Naik Banding pada buku peraturan ini. 2.5 YURIDIKSI Segala perbuatan dan pelanggaran atas peraturan dan tidak mentaati instruksi dari petugas akan dikenakan sangsi sesuai dengan yang tertera didalam peraturan ini dan sebagaimana yang tercantum didalam peraturan PP IMI. Peserta bertanggung jawab atas seluas luasnya atas seluruh pembayaran denda yang timbul akibat perbuatan dirinya sendiri ataupun anggota team dari peserta. Denda atau hukuman sebagaimana yang tertera pada peraturan tambahan adalah bukan sebagai pengganti dari peraturan ini tetapi merupakan sebuah peraturan tambahan atas peraturan ini maupun peraturan perihal denda dan hukuman sebagaimana yang diberlakukan peraturan nasional IMI. 2.6 UMUM Setiap awal tahun PP IMI menetapkan rangkaian perlombaan kejuaraan nasional slalom yang terbuka bagi peserta yang berstatus sebagai penduduk Indonesia maupun penduduk luar negeri yang telah resmi berdomisili di Indonesia. Kegiatan pada point diselenggarakan berdasarkan peraturan peraturan yang dikeluarkan oleh PP IMI atau penyelenggara yang berbentuk supplimentary regulation ( atas persetujuan PP IMI ) Seluruh kejuaraan slalom yang diselenggarakan di Indonesia, wajib untuk mematuhi peraturan yang dikeluarkan oleh PP IMI, walaupun tidak berstatus Kejuaraan Nasional. 2.7 KEJUARAAN Kejuaraan Nasional Penduduk Indonesia atau penduduk luar berdomisili di Indonesia yang memegang Kartu Izin Start ( KIS ) Nasional yang dikeluarkan oleh Pengprov IMI Kejuaraan Non Kejurnas Penduduk Indonesia atau penduduk Luar berdomisili di Indonesia yang memegang Kartu Izin Start ( KIS ) yang dikeluarkan oleh Pengprov IMI Kejuaraan Terbuka Seluruh negara yang menjadi anggota FIA Kejuaraan Terbuka / Terbatas ( ZONE ) Negara Zona Asia China/ FASC, Hongkong/ HKAAA, India / FMSCI, Philipine / PMP, Singapore / SMSC, Taiwan / CTAA, Malaysia / AAM, Thailand / RAA dan Indonesia / IMI. 7 8

5 2.8 KLASIFIKASI PESERTA Kategori Peserta Peserta di kategorikan menjadi 3 (tiga) Golongan sesuai daftar resmi ranking Slalom yang dikeluarkan oleh PP. IMI tahun 2012 yaitu : Seeded A Adalah mereka yang masuk dalam susunan daftar Seeded A yang dikeluarkan PP. IMI. Apabila peserta seeded B dan pemula dalam 1 seri menjadi juara umum 1, maka peserta tersebut pada tahun berikutnya masuk dalam kategori seeded A. Peserta yang memperoleh peringkat 1-2 Nasional seeded B, tahun berikutnya masuk dalam kategori seeded A Seded B : Adalah mereka yang tidak masuk dalam daftar Seeded A, tetapi masuk dalam daftar Seeded B yang di keluarkan oleh PP. IMI. Peserta Pemula yang berprestasi dan masuk dalam 3 besar pemula Nasional tahun sebelumnya, tahun berikutnya akan masuk dalam daftar Seeded B Pemula : Adalah mereka yang tidak masuk didalam susunan Seeded A dan Seeded B dari daftar PP. IMI Daftar Peringkat Seeded A dan Seeded B. PP IMI mengeluarkan Daftar Peringkat Seeded, daftar tersebut akan direvisi setiap akhir tahun atau berdasarkan pertimbangan yang disetujui oleh Komisi Slalom PP. IMI. Setiap peserta yang termasuk dalam kategori seeded B dan pemula,apabila dalam tahun berjalan berhasil menjadi juara umum 1 untuk kejuaraan umum maupun kejuaraan umum F, secara langsung akan masuk dalam kategori seeded A pada tahun berikutnya. 2.9 OFFICIAL /PETUGAS / PANITIA PENYELENGGARA Panitia Penyelenggara Dilaksanakan oleh klub atau badan hukum yang telah disetujui oleh PP. IMI dan diberikan kuasa serta wewenang untuk menyelenggarakan Perlombaan Slalom. Pelaksanaan perlombaan slalom tersebut harus menurut peraturan yang berlaku beserta peraturan-peraturan tambahannya Untuk setiap putaran, Panitia Penyelenggara menunjuk Panitia Pelaksana/Racing Committee (RC) yang diberikan wewenang oleh Panitia Penyelenggara dan sepenuhnya bertanggung jawab atas kelancaran perlombaan ini dan dari segi keamanan secara umumnya serta dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Perlombaan Nasional ini beserta peraturan-peraturan tambahannya Pimpinan Perlombaan untuk Kejuaraan Nasional harus memiliki lisensi Slalom yang dikeluarkan oleh PP. IMI serta mendapatkan persetujuan dari PP. IMI Pimpinan Perlombaan wajib menempatkan seorang kordinator yang bertugas untuk mengawasi para petugas pos, yang akan menjadi pendukung atas kemungkinan kesalahan yang dilakukan oleh para petugas pos tersebut Untuk setiap Kejuaraan Nasional wajib disertakan 2 (dua) Pengawas Perlombaan dari PP IMI, 1 (satu) Pengawas Perlombaan dari PengProv IMI tempat Kejurnas diselenggarakan. Pengawas Perlombaan harus memiliki lisensi Slalom yang dikeluarkan oleh PP. IMI serta mendapatkan persetujuan dari PP. IMI Panitia penyelenggara wajib menyediakan paling sedikit 2 (dua) buah ambulance berperalatan lengkap beserta paramedisnya yang bersiaga di tempat perlombaan ketika Kejurnas berlangsung Panitia penyelenggara wajib menyediakan alat-alat keselamatan minimal pagar pembatas serta alat pemadam kebakaran Pengawas Perlombaan berhak menghentikan perlombaan atau menggugurkan status Kejurnas bila hal diatas tidak terpenuhi Panitia Pelaksana Teknis Perlombaan (RC) Steward CoC Secretary of the Meeting Time Keeper Flag Marshall Road Marshall Safety Marshall Chief Mecanical officer Paddock Marshall Panitia Penyelenggaraan Kejuaraan ( OC ) Dilaksanakan oleh badan hukum atau club yang diakui dan telah memenuhi persyaratan IMI, baik sebagai promotor atau bekerjasama dengan Pengprov, diberi kuasa serta wewenang untuk menyelenggarakan perlombaan dan melaksanakan peraturan yang berlaku serta peraturan peraturan tambahan lainnya Panitia Pelaksana Teknis Perlombaan ( RC ) Panitia pelaksana perlombaan adalah yang diberi wewenang dari panitia penyelenggara untuk mengatur dan memimpin jalannya perlombaan dan melaksanakan peraturan yang berlaku serta peraturan yang berlaku serta 9 10

6 peraturan peraturan tambahannya. Pimpinan Lomba/ C.O.C harus disetujui oleh PP IMI Official Official pada perlombaan Slalom terdiri dari : Steward Clerk Of Course Secretary of the Meeting Time Keeper Scrutiner Track / Road Marshall Chief Medical Officer Flag Marshall Finish Line Judges Starter Officer Steward Petugas Steward terdiri dari 3 orang yang masing masing ditunjuk oleh : Chief Steward PP IMI Steward 1 PP IMI Steward 2 Pengprov IMI Tugas Utama Steward Slalom : 1. Steward mempunyai otoritas tertinggi dalam menjalankan peraturan oloahraga berikut ketentuannya yang dikeluarkan oleh PP IMI maupun penyelenggara melalui supplementary Regulation (SR). 2. Steward harus menyelesaikan protes yang terjadi selama perlombaan dan memberi kesempatan untuk melakukan banding. 3. Steward akan menentukan hukuman yang tepat untuk setiap penyelenggaraan atas peraturan yang berlaku. 4. Pada waktu tertentu, dalam situasi khusus, Steward dapat merubah ketentuan di dalam Supplimentary Regulation (SR). 5. Pada ketentuan heat, apabila dirasakan perlu, Steward dapat merubah komposisi atau jumlah heat yang harus dijalankan. 6. Pada saat terjadi seri, dengan tidak ada pemenang tunggal, Steward dapat memberikan Start Ulang. 7. Steward dapat memberi persetujuan untuk penggantian pembalap sebelum Perlombaan dimulai. 8. Steward dapat menerima atau menolak setiap masukan/perubahan yang diajukan oleh OC dan RC. 9. Steward dapat menjatuhkan sangsi/hukuman atau penalty 10. Steward dapat mengumumkan pengeluaran pembalap dari Perlombaan. 11. Steward dapat merubah kategori pembalap dan klasifikasi kejuaraan. 12. Steward dapat menolak keikutsertaan seorang pembalap atau kendaraan yang mana dirasakan berbahaya ataupun yang dilaporkan oleh C.O.C sebagai sesuatu yang akan menimbulkan bahaya. 13. Steward dapat menolak seseorang untuk mengikuti Perlombaan atau suatu durasi dari beberapa event atau atas laporan C.O.C atau juga atas laporan penyelenggara akan adanya entrant atau pembalap yang tidak layak mengikuti Perlombaan, dimana mereka terbukti bersalah, berkelakuan tidak sopan, atau melakukan suatu penipuan perbuatan yang tidak adil 14. Steward juga dapat mengeluarkan entrant atau pembalap dari perlombaan dengan paksa dalam penilaiannya, jika entrant atau pembalap tersebut menolak mengikuti ketentuan yang dijalankan oleh petugas yang bertanggung jawab. 15. Steward dapat menunda perlombaan pada saat terjadinya Force Majeur ataupun pada saat alasan keselamatan yang serius. 16. Steward dapat merubah posisi garis start dan finish atau pada hal lain, apabila diminta C.O.C atau penyelenggara Steward atas kepentingan entrant dan keselamatan umum. 17. Pada saat terjadinya absen dari satu atau beberapa Steward, Chief Steward yang ada dapat menunjuk Steward pengganti dan steward pengganti tersebut wajib memiliki lisensi yang masih berlaku. 18. Steward dapat melakukan tindakan untuk memberhentikan lomba. 19. Dalam hal sebuah pelanggaran tertentu, masalah dapat diserahkan kepada Steward untuk mengambil tindakan/sangsinya Clerk Of the Course Tugas Utama C.O.C C.O.C mempunyai hak penuh atas ketentuan dibawah ini 1. Mengkontrol jalanya perlombaan dan menghargai jadwal waktu yang ditentukan, dan apabila dirasakan perlu, akan 11 12

7 membuat pengajuan kepada Steward untuk perubahan Jadwal yang sesuai dengan pengaturan yang berlaku. 2. Dapat memberi instruksi untuk memberhentikan kendaraan lomba / pembalap yang melanggar peraturan yang berlaku. 3. Memberhentikan jalannya latihan / perlombaan sesuai dengan peraturan yang berlaku, apabila dirasakan akan membahayakan untuk dilanjutkan dan memastikan pemberian Start ulang yang sesuai dengan prosedur yang berlaku. 4. Memastikan prosedur start yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. 5. Menyiapkan bahan briefing dan memimpin briefing dengan peserta dan entrant 6. C.O.C bertanggung jawab untuk melakukan rapat sesuai dengan program resmi dari penyelenggara. 7. C.O.C secara khusus : a. Memastikan semua petugas telah berada di pos masing masing sebelum perlombaan dimulai dan melapor yang absen kepada Steward. b. Memastikan semua petugas telah dibriefing dan memperoleh informasi yang tepat dan lengkap untuk melaksanakan tugas masing masing. c. Mengkontrol semua peserta, entrant atau kendaraannya untuk menghindari pembalap / entrant / kendaraan yang masih dalam masa hukuman untuk tidak mengikuti lomba tersebut. d. Memastikan setiap peserta telah memenuhi persyaratan untuk lomba dan semua identifikasi telah benar. e. Memastikan setiap peserta mengikuti kelas dan katagori yang tepat. f. Memastikan peserta telah berada dalam posisi start yang benar dan mengontrol starter officer. g. Melaporkan kepada Steward apabila ada permohonan penggantian jadwal, pelaku yang tidak sopan, pelaku yang melanggar peraturan atau adanya protes yang diajukan oleh peserta / entrant. h. Mengumpulkan laporan dari petugas pencatat waktu, petugas scrutineer, petugas track / road marshall, dan bersamaan dengan laporan petugas lainnya untuk dipergunakan oleh Steward dalam penentuan hasil akhir dari perlombaan. i. Mempersiapkan atau meminta secretary of meeting untuk membuat laporan penutupan yang berkaitan dengan perlombaan yang dimana C.O.C bertanggung jawab kepada Steward, untuk kemudian dipertimbangkan persetujuannya. j. Tugas dan tanggung jawab petugas / official lain akan ditentukan oleh C.O.C, apabila tidak ditentukan secara khusus, maka akan mengikuti peraturan yang berlaku 2.10 KETENTUAN LINTASAN LOMBA Jalan lintasan harus mempunyai lebar minimum 4 meter untuk satu arah Lebar minimum 8 meter untuk berputar arah Lebar minimum 9 meter untuk zig zag Lebar minimum 12 meter untuk melakukan pemutaran mengelilingi cone Permukaan lintasan harus beraspal KETENTUAN FASILITAS PENDUKUNG PERLOMBAAN Paddock minimum dengan ukuran 4 X 4 meter per kendaraan BRC dengan minimum tinggi 1.2 meter diluar batas lintasan dan mengelilingi seluruh Areal lintasan sehingga tertutup untuk semua kecuali pembalap dan Official Jalur waiting zone sepanjang 6 meter dan lebar minimum 4 meter dan dibatasi pagar BRC Areal Parc Ferme untuk kapasitas 5 mobil apabila diperlukan pembongkaran kendaraan Areal Parc Ferme ini hanya dapat dimasuki oleh oficial yang bertugas (Scrutineer). Sanksi memasuki daerah Ini Rp ,- atau diskualifikasi Peserta atau mekanik dapat memasuki Areal Parc Ferme Apabila diminta oleh petugas Scrutineer Tenda tertutup untuk timing system Garis Start / Finish yang jelas Lampu penerangan yang memadai untuk menjalankan lomba pada malam hari Pengeras suara untuk informasi atau panggilan dengan speaker yang dapat terjangkau suaranya ke seluruh areal Perlombaan dan paddock Dua buah armada ambulance lengkap dengan dokter dan 2 team medis dengan tandu Pemadam kebakaran minimum 3,5 kg dengan petugas Safety sepanjang lintasan bagian luar dengan jarak satu sama lain lebih kurang 20 meter (Minimum 3(tiga) buah)

8 Petugas pemadam / safety dan flag marshall harus menggunakan rompi khusus (yang dapat memberikan pantulan cahaya pada malam hari) Papan pengumuman (official notice board) minimum ukuran 1,5 X 3 meter JUMLAH MINIMUM PUTARAN KEJURNAS Jumlah minimum untuk dapat diterima sebagai event kejurnas adalah 3 putaran dan 2 putaran wajib dijalankan sampai selesai, kurang dari 2 putaran, maka kejurnas untuk tahun tersebut dinyatakan batal PERSYARATAN PESERTA Peserta kejurnas harus memiliki KIS kategori slalom yang dikeluarkan oleh PP IMI (KIS Nasional) dan Pengprov IMI sesuai domisili peserta yang masih berlaku dan apabila event yang akan diikuti, merupakan event international ( open championship ), maka peserta wajib memiliki KIS Internasional yang dikeluarkan PP IMI dan start permission. Sanksi Hukuman atas pelanggaran peraturan ini adalah pemecatan kepada peserta tersebut Peserta mengisi dan menandatangani Indentity Form diatas materai Peserta tidak diperkenankan untuk mengkonsumsi minuman beralkohol dan segala bentuk narkoba pada saat perlombaan, sanksi pencabutan KIS dan pemecatan PENDAFTAR / ENTRANT Kartu pendaftar / entrant yang dikeluarkan PP IMI disarankan untuk dimiliki oleh setiap team pada musim balap 2010 dan diwajibkan tahun Untuk tahun 2013, team yang tidak memiliki entrant, tidak dapat mengikuti semua kegiatan perlombaan yang mengatasnamakan team, dan kolom tempat informasi nama team pada hasil lomba akan ditulis Privateer Hanya mereka yang memiliki entrant dapat mencantumkan nama team pada setiap pengumuman hasil lomba yang dikeluarkan oleh Time Keeper TANGGUNG JAWAB PENDAFTAR DAN PESERTA Pendaftar / Entrant yang bertanggung jawab harus memastikan semua peserta yang mengatasnamakan pendaftar tersebut, memperhatikan semua peraturan dan ketentuan dari buku ini berikut SR dan peraturan lain yang berkaitan dengan peraturan ini Apabila entrant berhalangan untuk hadir, entrant dapat membuat surat dan menunjuk penggantinya kepada C.O.C, dan Steward yang bertugas Entrant bertanggung jawab atas semua peserta dan kendaraan yang didaftarkan telah memenuhi persyaratan yang berlaku Entrant harus memastikan bahwa semua yang berhubungan dengan peserta, mekanik, crew, keluarga, tamu dan lain lain, harus pada setiap saat menghargai ID Card & Access Pass yang berlaku selama perlombaan KOMUNIKASI DENGAN PESERTA Komunikasi yang resmi untuk pemberitahuan hal hal tertentu atau hasil lomba kepada seluruh peserta, harus ditempel pada papan pengumuman resmi (Official Notice Board) dan atau pemberian fotocopy yang diikuti dengan permintan tanda tangan penerimanya Peserta yang akan meminta sesuatu atau menyampaikan pesan tertentu, kepada OC / RC, harus menyampaikan dengan cara tertulis dengan mencantumkan tanggal dan jam penyerahan surat tersebut KELAS KELAS KEJUARAAN Kendaraan yang dipertandingkan dalam perlombaan ini dikelompokan dan terbagi dalam beberapa kelas yaitu : a. Kelas A1 Sedan gerak roda depan yang dipasarkan dan atau diproduksi secara masal oleh Agen Pemegang merk / Agen Tunggal Pemegang Merk resmi di Indonesia (Non importir umum). Produksi dan atau dipasarkan tahun 2000 ke atas, dengan kapasitas mesin 1401 cc s.d cc. b. Kelas A2 Sedan gerak roda depan yang dipasarkan dan atau diproduksi secara masal oleh Agen Pemegang merk / Agen Tunggal Pemegang Merk resmi di Indonesia (Non importir umum). Produksi dan atau dipasarkan tahun 2000 ke atas, yang ternasuk jenis city car, dengan kapasitas mesin 1251 cc s/d 1400 cc. c. Kelas A3 Sedan gerak roda depan yang dipasarkan dan atau diproduksi secara masal oleh Agen Pemegang merk / Agen Tunggal Pemegang Merk resmi di Indonesia (Non importir umum). Produksi dan atau dipasarkan tahun 2000 ke atas, yang termasuk jenis City Car, dengan kapasitas mesin maksimum 1250 cc. d. Kelas A Salon Sedan gerak roda depan berbagasi yang dipasarkan dan atau diproduksi secara masal oleh Agen Pemegang merk / 15 16

9 Agen Tunggal Pemegang Merk resmi di Indonesia (Non importir umum). Produksi dan atau dipasarkan tahun 2000 ke atas. e. Kelas B Sedan gerak roda belakang standar pabrik. f. Kelas C Kendaraan yang termasuk dalam jenis sedan gerak roda depan standar pabrik produksi di bawah tahun 2000, dengan kapasitas mesin maksimum 2000 cc. g. Kelas D Kendaraan yang termasuk dalam jenis kendaraan Pick Up. h. Kelas FFA Kendaraan yang termasuk dalam jenis sedan berpenggerak dua roda (Non 4WD), tahun produksi minimal tahun 2000 dengan sistem pasokan udara force induction. i. Kelas F (Kelas Bebas) Kelas yang dapat diikuti oleh kendaraan yang termasuk di dalam kelas A1, A2, A3, A Salon, B, C, D, serta dapat diikuti oleh peserta dengan kendaraan yang telah dimodifikasi dan kendaraan lain yang tidak termasuk di dalam kelas A1, A2, A3, A Salon, B, C, D dan FFA tahun produksi minimal tahun Pada seri kejurnas tahun 2013, kelas yang masuk dalam perhitungan kejuaraan Nasional adalah tergabung di dalam kelas A dan kejurnas kelas F (modifikasi), oleh karena itu kelas B, C, D, dan FFA tergolong dalam Supporting Class Untuk kelas A, B, C, dan D adalah mobil standar produksi dalam negri atau dipasarkan secara luas / masal di dalam negeri. Untuk modifikasi terhadap mobil mobil tersebut di atas, tercantum dalam peraturan tambahan yang dikeluarkan bersama sama dengan peraturan ini 2.18 POINT SYSTEM Sistem point untuk menentukan peringkat kejuaran nasional perlombaan slalom ditentukan berdasarkan total nilai yang diperoleh peserta dari setiap seri kejurnas yang diikuti Adapun pemberian angka untuk setiap seri kejurnas adalah sebagai berikut : Pemenang Nilai Pemenang Nilai Pemenang Nilai Bila ternyata dalam penjumlahan ini nilai / angka bagi perhitungan posisi kejuaraan I s/d XV ini terdapat total nilai yang sama, maka urutan juaranya ditentukan berdasarkan : Posisi tertinggi yang pernah dicapai dalam kejuaraan umum selama rangkaian seri putaran kejuaran nasional ini, bila masih sama ditentukan : Jumlah posisi yang tertinggi yang pernah dicapai dalam kejuaraan umum seluruh putaran, bila masih sama ditentukan : Yang lebih dulu mendapatkan posisi tertinggi dalam kejuaraan umum pada putaran pertama, bila masih sama diperhitungkan dari putaran ke dua dan selanjutnya PENENTUAN PEMENANG Penentuan pemenang dalam Kejuaraan Nasional, diambil berdasarkan peserta yang mempunyai total waktu tempuh terendah termasuk handicapnya (jika ada) Apabila terjadi waktu yang sama, maka penentuan pemenang diberikan kepada Peserta dari Golongan Pemula, kemudian Golongan Seeded B lalu Seeded A Berikutnya diberikan kepada peserta dengan waktu tempuh lebih cepat untuk heat 1, bila masih sama diperhitungkan heat 2 dan seterusnya Berikutnya diberikan kepada peserta yang mendapatkan kesempatan pertama / lebih awal Jika keadaan ini belum dapat diatasi maka Pengawas Perlombaan akan mengambil keputusan yang terakhir dan mengikat ANGKA HUKUMAN Menjatuhkan cone, setiap cone (ditambah dalam waktu tempuh) 5 detik Salah arah atau tidak melewati, setiap cone (ditambah dalam waktu tempuh) 5 detik Tidak memutari cone, setiap cone (ditambah dalam waktu tempuh) 5 detik Mencuri start (ditambah dalam waktu tempuh) 5 detik Terlambat start setiap 10 peserta (ditambah dalam waktu tempuh) 1 detik - maximum - 5 detik Peserta atau Team Manager yang mewakilinya wajib terdaftar dan wajib hadir serta mengisi daftar hadir pada acara Briefing. Sanksi Kehilangan hak protes DNS (Do Not Start) / Tidak dapat melakukan start mendapatkan waktu tempuh peserta terlama (berikut penalti jika ada) pada kelasnya

10 DNF (Do Not Finish) / Tidak mencapai garis finish, mendapatkan waktu tempuh peserta terlama (termasuk penalti jika ada) pada kelasnya ditambah 2 (dua) detik SANKSI DAN HUKUMAN Peserta atau Team Manager (entrant) yang mewakilinya wajib terdaftar dan wajib hadir serta mengisi daftar hadir pada acara Briefing. Sanksi Kehilangan hak protes Pelanggaran peraturan kejuaraan nasional slalom dapat dikenakan sanksi: - Peringatan atau teguran - Pengurangan point kejuaraan - Penghapusan point kejuaraan - Tidak dapat mengikuti seri selanjutnya - Diskualifikasi - Pencabutan KIS Panitia Penyelengara dapat saja menambah sanksi-sanksi lainnya dengan Hukuman tambahan dan akan ditetapkan didalam Peraturan Pelengkap Perlombaan, yang terlebih dahulu harus mendapat persetujuan PP IMI PIALA DAN HADIAH Hadiah bagi setiap penyelenggaraan perlombaan slalom harus tertulis didalam Suplementary Regulation (SR) adalah sebagai berikut : a. Kejuaraan Umum : Juara Umum I = Piala + Hadiah Uang (Min. 6X biaya pendaftaran) Juara Umum II = Piala + Hadiah Uang Juara Umum III = Piala + Hadiah Uang Juara Umum IV = Piala + Hadiah Uang Juara Umum V = Piala + Hadiah Uang Juara Umum VI s/d X = Piala b. Kejuaraan Umum F Juara Umum I = Piala + Hadiah Uang (Min. 6X biaya Pendaftaran) Juara Umum II = Piala + Hadiah Uang Juara Umum III = Piala + Hadiah Uang Juara Umum IV = Piala + Hadiah Uang Juara Umum V = Piala + Hadiah Uang Juara Umum VI s/d X = Piala c. Kejuaraan kelas (kelas A1, A2, A3, A salon, B, C, D dan FFA) Juara Umum I = Piala + Hadiah Uang (Min. 3X biaya pendaftaran) Juara Umum II = Piala + Hadiah Uang Juara Umum III = Piala + Hadiah Uang d. Kejuaraan Seeded B Juara Umum I = Piala + Hadiah Uang (Min. 3X biaya pendaftaran) Juara Umum II = Piala + Hadiah Uang Juara Umum III = Piala + Hadiah Uang e. Kejuaraan Pemula Juara Umum I = Piala + Hadiah Uang (Min. 4X biaya pendaftaran) Juara Umum II = Piala + Hadiah Uang Juara Umum III = Piala + Hadiah Uang Juara Umum IV = Piala + Hadiah Uang Juara Umum V = Piala + Hadiah Uang Juara Umum VI s/d X = Piala f. Kejuaraan Wanita Juara Umum I Juara Umum II Juara Umum III g. Kejuaraan Team Juara I Juara II Juara III = Piala + Hadiah Uang(Min. 3X biaya pendaftaran) = Piala + Hadiah Uang = Piala + Hadiah Uang = Piala + Hadiah Uang (Min. 3X biaya pendaftaran) = Piala + Hadiah Uang = Piala + Hadiah Uang Untuk setiap kelasnya / setiap kejuaraan apabila : a. Kurang dari 5 peserta maka juara I,II, dan III hanya mendapatkan piala saja. b. Hanya terdiri dari 5 (lima) peserta, juara I mendapat hadiah piala dan uang, juara II dan III mendapat piala saja. c. Hanya terdiri paling banyak 6 peserta, juara I & II mendapat hadiah piala dan uang, juara III piala saja. d. Lebih dari 6 peserta, hadiah piala dan uang diberikan lengkap Bila satu peserta mendapat lebih dari satu hadiah dari satu kelas (misal : juara umum dan juara kelas) maka uang hadiah akan diberikan untuk jumlah tertinggi saja

11 Para pemenang diwajibkan (tidak dapat diwakilkan) untuk hadir pada saat pembagian hadiah, sanksi kehilangan uang hadiah Pembagian hadiah akan dilakukan oleh panitia Penyelenggara maximal 2 jam setelah peserta terakhir menyelesaikan perlombaannya (terkecuali keadaan force majeur yang ditentukan oleh pengawas perlombaan) 2.23 PROTES DAN BANDING Protes jalannya lomba harus diajukan tertulis sesuai dengan ketentuan yang tertera paling lambat 30 menit setelah selesainya 1 (satu) heat/ macam ketangkasan Protes kesalahan dalam pengumpulan dan perhitungan waktu tempuh harus diajukan dalam waktu paling lambat 30 menit setelah hasil sementara diberitahukan Protes mengenai kategori paling lambat 30 menit sebelum start perlombaan, setelah panita resmi mengeluarkan daftar peserta Protes harus secara tertulis, juga wajib disertai uang jaminan sebesar Rp dan diajukan kepada Pimpinan Perlombaan. Jaminan ini tidak akan dikembalikan bila protes tersebut ditolak dan akan dikembalikan bila protesnya diterima Bila protes menuntut pembongkaran dan pemasangan kembali beberapa bagian dari kendaraan, pihak yang memprotes wajib menyerahkah uang jaminan sebesar Rp (Lima Juta Rupiah), (contoh pembongkaran mesin atau bagian lainnya) serta bersedia menanggung biaya pembongkaran dan pemasangan kembali dengan membuat pernyataan tertulis apabila protes tidak dapat diterima. Apabila protes diterima, maka uang protes dan uang jaminan akan dikembalikan, adapun biaya Pembongkaran dan Pemasangan kembali menjadi beban pihak yang di protes. Dan terhadap Pihak yang terbukti melakukan pelanggaran tersebut ini akan di Diskualifikasi (Untuk seluruh peserta yang menggunakan kendaraan tersebut), dan semua poin kejurnasnya pada musim lomba yang berjalan yang telah dikumpulkan sampai saat terjadinya pelanggaran otomatis DIHAPUS, dan Dilarang untuk mengiikuti pada 1 seri kedepannya pada tahun berjalan Peserta dapat mengajukan naik banding atas keputusan hasil protes sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tertera pada Peraturan Nasional PP. IMI dengan menyerahkan uang jaminan Rp , Satu protes yang diajukan hanya untuk satu masalah yang berlaku. Protes secara kolektif tidak berlaklu Karena satu kendaraan dapat diguanakan sampai dengan 4 orang peserta, protes yang menuntut pembongkaran mesin atau bagian lain kendaraan dapat mengakibatkan hukuman kolektif kepada peserta yang menggunakan kendaraan tersebut ASURANSI Penyelenggara perlombaan harus mengadakan asuransi untuk menutupi kepentingan pembalap, anggota panitia dan penonton dengan asuransi pihak ketiga. Peraturan perlombaan harus mencantumkan kondisi dan cakupan dari asuransi dan sesuai dengan hal hal sebagaimana tercantum di bawah ini Penyelenggara wajib mencantumkan perincian dari kondisi dan cakupan dari asuransi sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku pada umumya dan dikirim kepada PP IMI Panitia wajib memperlihatkan bukti penutupan asuransi pada kejuaraan tersebut kepada pengawas perlombaan sebelum lomba dimulai. Pembalap dapat melihat kondisi dan cakupan asuransi tersebut pada panitia sesuai dengan kebutuhan Asuransi atas pihak ke tiga yang dilakukan oleh panitia harus sebagai tambahan dan tanpa merugikan setiap asuransi pribadi yang dibuat oleh pembalap pada perlombaan ini. Pembalap yang ikut serta tidak dianggap sebagai pihak ketiga Penyelenggara harus mewajibkan seluruh peserta untuk membayar Rp ,- (lima puluh ribu rupiah) sebagai bentuk iuran asuransi yang mencakup keselamatan peserta. Program asuransi ini merupakan program yang ditetapkan oleh PP IMI. (Program Keselamatan Bersama Pembalap) PENGGANTIAN JADWAL DAN PEMBATALAN Untuk pengajuan perubahan jadwal kalender, maka penyelenggara akan dikenakan sanksi / denda sebesar Rp ,- (lima juta rupiah) untuk setiap penggantian dan sanksi / denda sebesar Rp ,- (sepuluh juta rupiah) untuk setiap pembatalan event PENERBITAN SR SR atau Supplimentary Regulation harus diterbitkan paling lama 2 minggu dari jadwal seri kejuaraan yang akan diselenggarakan. Perubahan SR setelah sebelumnya diterbitkan, harus memiliki dasar yang kuat, sesuai dengan apa yang tercantum di dalam yang berlaku. Setiap perubahan merupakan satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan SR yang telah dikeluarkan sebelumnya PENUTUP Peraturan nasional olahraga slalom ini dalam penerapannya tidak dapat dipisahkan dengan peraturan nasional olahraga kendaraan 21 22

12 bermotor, ketentuan umum perlombaan slalom dan peraturan teknis slalom. Apabila ada perselisihan dari peraturan ini, hanya PP IMI yang berhak untuk mengambil keputusan. 3. PERATURAN KEJUARAAN SLALOM Segala hal yang tidak tercantum di dalam peraturan ini atau peraturan yang lebih tinggi tingkatannya, atau ketentuan ketentuan lain yang berkaitan dengan peraturan ini, berarti tidak diperbolehkan. IKATAN MOTOR INDONESIA Edisi :

13 PERATURAN PERLOMBAAN SLALOM PUTARAN KEJUARAAN NASIONAL IMI TAHUN KEJUARAAN Kejuaraan yang diperhitungkan untuk merebutkan gelar Juara Nasional Slalom PP.IMI adalah sebagai berikut : 1. Kejuaraan Nasional A 2. Kejuaraan Nasional F (Modifikasi) 3. Kejuaraan Nasional Seeded B 4. Kejuaraan Nasional Pemula. 5. Kejuaraan Nasional Team. Catatan: Hanya peringkat 1, 2, 3, pada setiap kejuaraan nasional Peserta yang memperebutkan Kejuaraan Slalom Nasional A Kejuaraan Nasional F, Seeded B, Pemula dan team harus mempergunakan kendaraan yang termasuk dalam katagori kelas A1, A2, A3 dan A salon yang diatur dalam peraturan Perlombaan ini Peserta yang memperebutkan Kejuaraan Nasional F (modifikasi) adalah peserta yang ikut di dalam kejuaraan kelas F, dimana kelas F ini dapat diikuti oleh semua jenis kelas kendaraan A1, A2, A3, A Salon, B, C, D, dan kelas F (Penggerak Roda Depan) atau (Penggerak Roda Belakang) Peserta asing diizinkan mengikuti Kejuaraan Nasional Slalom, akan tetapi tidak diperhitungkan dalam point Kejuaraan Nasional, mereka hanya memperebutkan Kejuaraan Umum dan kelas saja, dan dikelompokkan ke dalam Seeded A Peserta yang memperebutkan Kejuaraan Nasional F (Modifikasi) diwajibkan mengikuti lebih dari setengah dari jumlah rangkaian serie Kejuaraan Nasional Setiap kendaraan hanya dapat dipakai oleh maksimum 4 orang peserta Peserta seeded A dan seeded B hanya diperbolehkan mengikuti maksimum 2 kelas dan peserta pemula hanya diperbolehkan mengikuti maksimum 3 kelas dalam setiap seri kejuaraan Nasional. Selanjutnya bagi seluruh peserta, kendaraan pertama yang digunakan pada saat start ( ditentukan sendiri oleh peserta pada waktu mendaftar yang harus masuk pada masuk dalam katagori kelas A1, A2, A3 dan A Salon) adalah yang diperhitungkan untuk memperebutkan Kejuaraan Nasional Kejuaraan Umum, Seeded B, Pemula,Kejuaraan Wanita (jika ada)serta kejuaraan Team. Mobil selanjutnya yang dipergunakan untuk lomba, hanya memperebutkan kejuaraan kelas saja. Adapun untuk perhitungan Kejuaraan Nasional F (Modifikasi) adalah jumlah point yang diikuti oleh peserta dengan mengikuti Kelas F Peserta Pemula yang mengikuti sampai dengan 3 kelas, yang diantaranya terdapat kelas F. Maka kelas F tersebut harus turun sebagai mobil terakhir.(sanksi pemecatan) Kejuaraan Team Club diperebutkan oleh team yang terdiri dari 3 orang peserta. Hanya satu personil yang dapat diganti, sedangkan dua orang personil wajib menjadi personil tetap di dalam team tersebut dalam 1 tahun seri Nasional, peserta hanya dapat dari kelas A1, A2, A3, dan A Salon. Adapun penentuan team pemenang berdasarkan jumlah waktu tempuh terendah dari ketiga anggota team

14 4. PERATURAN PERLOMBAAN SLALOM IKATAN MOTOR INDONESIA Edisi : PERATURAN PERLOMBAAN SLALOM Pendaftaran dianggap sah apabila formulir pendaftaran yang telah diisi dengan nama lengkap, data-data yang benar serta ditanda tangani oleh peserta diatas materai secukupnya dan dikembalikan kepada Sekertariat Penyelenggara berikut pelunasan biaya pendaftaran atau menyerahkan bukti transfer pendaftaran kepada rekening penyelenggara. Dan melampirkan 2 (dua) lembar pas photo terbaru, berikut fotokopi SIM dan KIS yang masih berlaku. Apabila peserta masih dibawah umur dan tidak memiliki SIM, wajib melampirkan surat keterangan persetujuan orang tua untuk mengikuti Event kejuaraan nasional Setiap peserta yang telah mengisi formulir pendaftaran ini bertanggung jawab penuh yang seluas-luasnya atas kebenaran isi formulir yang Telah diisinya (sanksi pemecatan) Peserta dapat mendaftarkan dirinya untuk mengikuti lebih dari satu kelas dalam perlombaan Slalom, sesuai dengan peraturan perlombaan Peserta yang telah membayar biaya pendaftaran akan tetapi kemudian sebelum pelaksanaan Perlombaan, peserta tersebut mengundurkan diri,maka uang pendaftarannya akan dikembalikan setelah di potong 25% Biaya pendaftaran normal tanpa denda untuk setiap kelas kejurnas ditetapkan Rp (tujuh ratus Lima puluh ribu rupiah). Biaya pendaftaran normal tanpa denda untuk setiap kelas supporting race ditetapkan sebesar Rp ,-(Lima Ratus Ribu Rupiah) Biaya pendaftaran sudah temasuk biaya premi asuransi yang menjamin kepentingan peserta untuk diri masing-masing maupun kewajiban pihak ketiga yang berlaku pada saat perlombaan berlangsung Asuransi yang di keluarkan oleh Panitia Penyelenggara dengan alasan apapun,tidak boleh merugikan asuransi yang dibuat oleh peserta Panitia Penyelengara berhak menolak suatu pendaftaran tanpa wajib memberikan suatu alasan Setiap kendaran wajib untuk mengikuti scrutineering ini. Oleh karena itu kendaraan yang tidak mengikuti scrutineering tidak diperbolehkan untuk mengikuti kejuaraan slalom ini Panitia Pelaksana akan memeriksa kelengkapan adminitrasi dari masingmasing peserta (formulir pendaftaran,tanda bukti pembayaran dsb), dan akan memeriksa kendaraan yang dipakai berlomba oleh peserta Peserta Wajib menyerahkan KIS asli dan masih berlaku kepada panitia penyelenggara (OC) pada saat pendaftaran ulang dan akan dikembalikan setelah lomba berakhir

15 Bila saat scrutineering ternyata kendaraan tidak sesuai dengan kelas yang didaftarkan,maka atas usul dari Petugas Pemeriksa dan disetujui oleh Pemimpin Perlombaan beserta Pengawas Perlombaan, kendaraan tersebut dapat di pindahkan ke kelas yang sesuai Pada saat peserta telah lulus dari scruteneering maka panitia pelaksana akan memberikan tanda lulus scruteneering dan kartu identitas untuk setiap peserta.kartu ini wajib ditempelkan pada kendaraan berikut photo dari peserta di tempat yang ditentukan oleh panitia, petugas scrutiner berhak memeriksa kendaraan pada saat perlombaan berjalan Setelah menyelesaikan seluruh administrasi baik pendaftaran maupun scrutinering kendaraan, peserta dapat melakukan test lintasan pada lokasi yang akan disediakan oleh panitia penyelengara maksimal 2 menit per nomor start Peserta yang mengikuti heat 3 (tiga) dan atau final, wajib mengikuti peraturan parc ferme selama heat final berlangsung yang ditentukan oleh panitia Pada saat akhir Heat ke 3 (tiga) dan atau final, panitia akan melakukan Rescrutineering kepada kendaraan yang berhasil menjadi Juara 1, sampai 3 kejuaraan Nasional Panitia memiliki hak penuh dalam menentukan jenis dan atau benda yang akan diperiksa ulang oleh petugas Pemeriksa / scrutineer Pemeriksaan ulang / rescrutineering tidak terbatas hanya kepada kendaraan yang berhasil menjadi juara Pemeriksaan ulang / rescrutineering kendaraan dapat dilakukan di area parc ferme / area steril yang ditentukan oleh panitia Hanya petugas scrutineering dan wakil dari tim yang diminta oleh panitia yang dapat berada di dalam area parc ferme / area steril tersebut Perlombaan ini terbuka bagi mereka yang telah memiliki SIM untuk kendaraan roda (empat) yang masih berlaku serta memiliki Kartu Ijin Start (KIS) International atau Regional yang dikeluarkan oleh Pengprov IMI atau PP.IMI yang sesuai dengan Perlombaan ini. 4.2 PELAKSANAAN PERLOMBAAN SLALOM NASIONAL Perlombaan Slalom Nasional dilaksanakan di lintasan aspal dengan panjang dan Lebarnya disesuaikan dengan keadaan sirkuit yang tersedia dan atas persetujuan Pengawas Lomba dengan mengutamakan aspek keamanan dan keselamatan Setiap peserta diharuskan memakai HELMET dan SAFETY BELT pada waktu perlombaan. Hukuman atas pelanggaran peraturan ini adalah pemecatan kepada peserta tersebut pada kelas dimana pelanggaran tersebut terjadi Setiap perlombaan kejurnas ini akan terdiri dari 3 Heat, Dimana Heat ke 3 merupakan Heat Final untuk memperebutkan point Kejuaraan Nasional dan Kejuaraan Nasional F (modifikasi). Peserta yang berhak tampil di Final untuk poin Kejuaraan Nasional adalah 30 peserta terbaik yang mengikuti Kejuaraan Nasional berdasarkan akumulasi waktu tempuh Heat ke 1 Heat ke dan 2.sedangkan untuk memperbutkan Poin Kejuaraan Nasional F (Modifikasi) adalah 20 peserta terbaik yang mengikuti kelas F berdasarkan akumulasi waktu tempuh Heat ke 1 dan ke 2. Penentuan pemenang pada Kejuaraan Nasional dan Kejuaraan Nasional F (Modifikasi) adalah waktu tempuh pada Heat ke 3 (Final) tersebut, tanpa memperhitungkan waktu tempuh Heat ke 1 & 2 sedangkan soal yang diperlombakan pada Heat ke 3 (FINAL) adalah soal pada Heat ke 1 untuk final Kejuaraan Nasional dan soal Heat ke 2 untuk final Kejuaraan Nasional F (Modifikasi) Apabila jumlah peserta yang terdaftar lebih dari 140 starter, maka akan diadakan babak penyisikan pada heat ke 1, dimana yang berhak untuk mengikuti Heat ke 2 adalah : peserta yang memiliki waktu tempuh terbaik Heat ke 1 yang tergabung dikelas A1, A2, A3 dan A Salon, yang mana kelas tersebut adalah kelas yang diperhitungkan untuk merebutkan Kejuaraan Nasional peserta yang memiliki waktu tempuh terbaik Heat ke 1 yang memperbutkan Kejuaraan Nasional Kelas F peserta yang memiliki waktu tempuh terbaik Heat ke 1 yang memperebutkan Kejuaraan Kelas B peserta yang memiliki waktu tempuh terbaik Heat ke 1 yang memperebutkan Kejuaraan Kelas C peserta yang memiliki wktu tempuh waktu terbaik ke 1 yang memperebutkan Kejuaraan Kelas D peserta yang memiliki waktu tempuh terbaik Heat ke 1 yang memperebutkan Kejuaraan Kelas FFA. Apabila kuota yang diberikan kepada peserta yang berlomba pada kelas B, C, D, E tidak dipenuhi disebabkan jumlah peserta yang berlomba pada kelas tersebut tidak mencapai 5 peserta setiap kelasnya, maka kelebihan kuota tersebut akan diberikan kepada peserta yang berada dibawah 90 besar, yang tergabung dikelas A1, A2, A3 dan A Salon, yang memperebutkan Kejuaraan Nasional. Dengan demikian jumlah peserta yang akan berlomba pada Heat ke 2 berjumlah 140 starter Sedangkan penentuan pemenang untuk Kejuaraan Kelas, Seeded B, Pemula, Wanita dan Kejuaraan Team berdasarkan akumulasi waktu tempuh heat ke 1 dan heat ke 2. Apabila akibat pembatasan peserta yang berlomba pada Heat ke 2, sebagaimana pada ayat 3 tersebut diatas terjadi kekurangan peserta 29 30

16 pada perebutan juara 2, juara 3 pada kelas wanita, maka untuk menentukan juara 2, juara 3 pada kelas wanita adalah waktu tempuh terbaik yang diperoleh peserta wanita tersebut pada heat ke Soal-soal perlombaan beserta daftar peserta, diberikan kepada peserta pada hari H, paling lambat 1 jam sebelum start Heat 1 dimulai Bentuk soal dalam acara slalom (ketangkasan) ini dapat berupa zig-zag, memutari cone, atau dapat pula gabungan dari kedua bentuk tersebut diatas disesuaikan dengan luas lokasi yang ada, dan tetap berpedoman pada segi keamanan/ kesehatan baik bagi peserta maupun penonton Untuk menghafal route pada hari perlombaan, peserta tidak diperkenankan untuk mencoba route tersebut dengan memakai kendaraan bermotor/bermesin ataupun baterai Peserta tidak dibenarkan mengikuti lebih dari 1 (satu) kali dalam kelas yang sama, walaupun dengan kendaraan lain. Hukuman atas pelanggaran peraturan ini berupa pemecatan terhadap peserta tersebut pada kelas dimana pelanggaran terjadi Satu nomor start hanya untuk satu peserta saja. Hukuman atas pelanggaran peraturan ini berupa pemecatan terhadap peserta dengan nomor start pada kelas dimana pelanggaran terjadi, serta pemecatan pada pengemudi lainnya (apabila terdaftar sebagai peserta) pada kelas dimana pelanggaran terjadi Pergantian/ perubahan kendaraan/ kelas hanya dilakukan sampai pada saat scrutineering. Penggantian kendaraan yang terpaksa dilakukan peserta, misal ; karena kendaraan mogok, dapat dilakukan paling lambat 1 jam sebelum start Heat 1 atas seijin Pimpinan Perlombaan dengan membayar denda yang besarnya ditentukan panitia dan kendaraan yang akan dipakai untuk berlomba harus menjalani scrutinering terlebih dahulu. Penggantian kendaraan untuk menjalani heat berikutnya sesudah seseorang peserta start menjalani heat 1 tidak dapat dilakukan dengan alasan apapun. Hukuman atas pelanggaran peraturan ini berupa pemecatan terhadap peserta pada kelas dimana pelanggaran terjadi Jalur Waiting zone hingga garis start adalah daerah parc ferme (sanksi memasuki daerah ini diskualifikasi). Peserta yang telah memasuki area ini wajib menggunakan helm dan safety belt dan siap melakukan start, tidak diperkenankan melakukan perbaikan apapun pada kendaraannya dan mendapatkan bantuan dari pihak luar. Peserta yang mengalami problem pada area ini dan tidak dapat melakukan start dinyatakan DNS dan akan mendapatkan waktu terlama dari peserta pada kelas yang sama Seluruh peserta dan kendaraan harus start secara berurutan berdasarkan starting list yang dikeluarkan oleh panitia, apabila nomor didepan peserta tersebut kosong, maka nomor selanjutnya menyusul kemudian. Sanksi keterlambatan/ tersusul 10 (sepuluh) kendaraan, per heat 1 detik yang akan ditambah pada waktu tempuhnya. Hukuman maximum 5 (lima) detik (50 kendaraan). Khusus pada heat 3 (FINAL) peserta wajib memasuki area waiting zone untuk melakukan start maksimum 3 menit setelah peserta didepannya finish kecuali peserta dengan urutan start pertama. (sanksi DNS) Khusus untuk heat 3 (FINAL) urutan start wajib berdasarkan starting list yang dikeluarkan oleh panitia, jika peserta tidak melakukan start maka dianggap DNS Pada Kejurnas tahun 2013 ini, pada seri pertama urutan no start 1 s/d 15 adalah berdasarkan rangking nasional kejuaraan umum kelas A tahun 2012, selanjutnya pada seri kedua dan seterusnya, urutan no start 1 s/d 15 berdasarkan urutan rangking kejurnas kelas A (point sementara) dari seri yang telah dilalui Start dilakukan dengan posisi kendaraan berhenti dan mesin dalam kendaraan hidup (standing start), dan finish dengan cara flying finish atau finish stop Ketika menjalani route/soal perlombaan, hanya peserta pengemudi yang berada di dalam kendaraan (tidak diijinkan menggunakan petunjuk jalan/navigator). Hukuman atas pelanggaran peraturan ini berupa pemecatan terhadap pada kelas dimana pelanggaran terjadi Beberapa ketentuan cone : a. Cone warna merah terletak disebelah kanan peserta. b. Cone warna hijau terletak disebelah kiri peserta. c. Tinggi cone minimum 45 cm Beberapa ketentuan untuk membuat persoalan : a. Untuk soal zig zag jarak antara cone berjarak 10 meter. b. Untuk soal berbentuk angka 8 jarak antara cone berjarak 12 meter. c. Jarak start ke cone pertama berjarak 20 meter. d. Jarak dari cone terakhir ke finish maximum berjarak 15 meter. e. Untuk persoalan yang yang memutari cone maksimal hanya 1 (satu) kali putaran setiap heat. f. Setiap heat dapat terdapat soal Zig Zag, Putaran Besar, Putaran Sedang, Putaran Kecil dan soal Angka Pecatatan waktu tempuh peserta ketika menjalani lomba dilakukan dengan menggunakan alat pencatat waktu dengan sensor computer utama, backup sensor komputer, serta dibantu oleh 3 (tiga) orang petugas yang menggunakan pencatatan waktu (stop watch) digital. Bilamana terjadi ganguan terhadap alat sensor computer utama pada saat peserta sedang berlomba, maka waktu tempuh diambil dari waktu backup sensor komputer, bilamana backup sensor komputer juga 31 32

17 mengalami gangguan, maka menggunakan waktu dari rata-rata 2 (dua) waktu tercepat pada petugas yang menggunakan pencatat waktu (stop watch) digital Panitia pelaksana wajib memperlihatkan hasil waktu tempuh peserta (waktu sementara) pada papan pengumuman resmi setelah peserta mencapai garis finish setiap heatnya Pimpinan Perlombaan atas seijin Pengawas Perlombaan, bilamana dirasa perlu, dapat memerintahkan peserta mengulangi start apabila terjadi kesalahan dalam proses start atau pencatatan waktu terhadap peserta pada kelas dimana pelanggaran terjadi Apabila peserta tidak finish (DNF), yang dikarenakan kendaraan mogok atau hal lainnya, maka mendapatkan waktu terlama dari peserta (termasuk penalti jika ada) pada kelasnya ditambah 2 detik Bilamana pada saat perlombaan terjadi force majuere, pimpinan lomba atas persetujuan steward memutuskan memberhentikan lomba. Untuk menentukan pemenang dalam perlombaan tersebut ditentukan berdasarkan heat yang telah dijalankan secara penuh pada kejuaraan tersebut Pengawas perlombaan melalui Pimpinan Perlombaan dapat menunda/ memberhentikan perlombaan sehubungan dengan Force Mejuer dan keadaan-keadaan lain yang dapat mengancam keamanan/ ketentraman perlombaan Hasil waktu tempuh resmi dan penalti jika ada akan dicatat dalam kartu kontrol yang bersifat mengikat dan ditandatangani oleh petugas RC dan peserta / entrant. 5. PERATURAN TEKNIK SLALOM IKATAN MOTOR INDONESIA Edisi :

18 5. PERATURAN TEKNIK UNTUK KENDARAAN LOMBA KATEGORI UMUM, SEEDED B, PEMULA DAN TEAM 5.1 Peraturan Teknik ini berlaku untuk KEJURNAS SLALOM KATEGORI UMUM, SEEDED B, PEMULA, WANITA, dan TEAM (Kelas A1, A2, A3 dan A Salon ). 5.2 Hanya Modifikasi yang diperbolehkan secara jelas dalam peraturan ini, segala bentuk modifikasi lain yang tidak tertulis berarti tidak diijinkan. 5.3 Bagi peserta dengan kendaraan yang terbukti melanggar peraturan Teknik ini (seluruh peserta yang menggunakan kendaraan tersebut) akan diberikan sanksi berupa DISKUALIFIKASI, dan untuk semua point yang sudah dikumpulkan pada tahun yang berjalan sampai saat terjadinya kasus pelanggaran tsb, maka total point yang sudah didapatkan otomatis dihapus, dan Dilarang untuk mengikuti pada 1 seri kedepannya pada tahun berjalan. 5.4 Kendaraan yang digunakan, dipasarkan dan atau diproduksi secara masal oleh Agen Pemegang merk / Agen Tunggal Pemegang Merk resmi di Indonesia (Non importir umum). Produksi tahun 2000 ke atas. 5.5 Panitia berhak untuk memeriksa aspek teknik selama perlombaan berlangsung dan akan dikenakan sanksi apabila terbukti melanggar peraturan ini. 5.6 Wajib untuk Penggunaan Timbangan Kendaraan (terlampir) 5.7 Engine / Mesin Cylinder Block / Blok Mesin Kapasitas mesin (CC) harus sesuai dengan spesifikasi kendaraan tersebut yang dipasarkan di Indonesia. Oversize Piston diperbolehkan sesuai dengan manual repair yang diterbitkan oleh manufaktur kendaraan tersebut Penggunaan mesin bekas ( Limbah ) dari luar negeri diperbolehkan, tetapi komponen di dalam mesin ( misalnya crank shaft, piston dsb ) yang dipergunakan harusnya sesuai dengan spesifikasi mesin mobil tersebut yang dipasarkan di Indonesia Blok mesin boleh di-slip Cylinder / sleeve / Liner bebas Diperbolehkan merubah lubang baut bantalan / cover timing chain Pengurangan ketebalan blok diperbolehkan Cylinder Head / Kepala Silinder Compresion Ratio bebas, Cylinder Head / Kepala Silinder boleh di-slip Packing / Gasket cylinder Head bebas Modifikasi Cover Timing diperbolehkan Bahan dari bushing klep (valve guide / vavle seat) bebas Pengurangan ketebalan head diperbolehkan Diperbolehkan melakukan porting dan polish pada sisi intake maupun exhaust yang bertujan untuk menaikkan performa 5.8 Cooling system / Sistem pendingin Mesin Thermostat dan tutup radiator bebas Dilarang menggunakan radiator coolant. 5.9 Engine / Mesin Baut-baut mesin bebas Engine Mounting bahannya bebas, asal jumlah dan tempatnya sesuai dengan aslinya Panel-panel dalam ruang mesin yang berfungsi hanya dekorasi dan tidak memiliki fungsi keselamatan sama sekali, boleh dilepas Penggunaan parts Non Genuine / Non Orisinil / bukan buatan ATPMnya diperbolehkan tetapi jenis bahan, ukuran/dimensi dan fungsi harus sesuai aslinya,kecuali dinyatakan lain dalam pasal bersangkutan 5.10 Exhaust System / Sistem Gas Buang Exhaust Manifold / Manipol Api bebas Exhaust Pipes / Pipa Knalpot Sistem / pipa knalpot yang berada sesudah manifold bebas Tile pipe / ujung knalpot belakang harus keluar dibawah bumper belakang Intake & Fuel system / Pemasukan Bahan Bakar dan Udara Filter Udara bebas, tetapi rumah filter asli harus terpasang Sebagian atau seluruh sistem corong atau selang untuk udara luar yang masuk ke dalam rumah filter asli boleh dilepas, tetapi tidak boleh diganti atau dimodifikasi Fuel pressure regulator bebas 5.12 Fuel / Bahan Bakar Wajib memakai / menggunakan bahan bakar yang terdapat pada SPBU di Indonesia, dengan oktan maksimum untuk 35 36

19 kelas A1 RON 92,5 dan kelas A2, A3, A salon oktan maksimum RON 95, Pengujian bahan bakar untuk menentukan nilai oktan akan dilakukan langsung sepanjang dan atau setelah lomba Apabila diperlukan, pengujian bahan bakar untuk menentukan unsur lain selain nilai oktan akan dilakukan dengan membawa sample bahan bakar tersebut dan dilakukan di laboratorium atau tempat pengujian yang akan ditentukan panitia. Dan bila ditemukan hasil yang menyimpang, maka panitia berhak merubah hasil lomba yang telah diumumkan sebelumnya Setiap peserta Wajib menyerahkan bahan bakar dari kendaraannya minimum 250 ml apabila diminta panitia Segala perangkat untuk meningkatkan kualitas bahan bakar dengan dipasang menumpang / diluar selang dan atau memotong jalur bahan bakar DIPERBOLEHKAN Engine Control Unit (ECU) / Sistem Computer Mesin Software boleh diprogram ulang (remapping) Pemakaian piggyback yang telah dihomologasi oleh IMI diperbolehkan selama piggyback dipasang diluar ECU box Ignition / Pengapian Merk dan type Busi bebas Kabel busi bebas, tetapi sistemnya harus sesuai aslinya Transmission / Transmisi Clutch / Kopling Disc Clutch dan Cover Clutch boleh diganti dan atau boleh dirubah, baik diameter dan pcd, namun jumlah dan sistemnya harus sama dengan aslinya Flywheel / Roda Gila Flywheel standar boleh diringankan Mounting / Dudukan Mounting gearbox bahannya bebas, asal jumlah dan tempatnya sesuai dengan aslinya Umum Mekanisme Short Shifter boleh digunakan, kedudukan dan letak Short Shift tidak boleh dirubah tempatnya 5.16 Drive Shaft / As Roda As Roda bebas 5.17 Suspension / Suspensi Spring / Pegas / Per Pegas Suspensi (per keong, per daun dan torsion bar) bebas tetapi sistemnya harus sesuai dengan aslinya Sistem pengatur ketinggian pegas suspensi boleh digunakan Shock Absorber / Peredam Kejut Untuk kelas A1, A2, A3, dan A Salon hanya diperbolehkan dengan type One Way adjustable, non reservoar / canister Bushing Suspensi Bushing suspensi bahannya bebas asalkan tidak dari bahan metal seperti pillow ball (bearing) 5.19 Strut Bar / Brace Strut Tower Bar / Under brace (strut Bar bawah) boleh dipasang di depan dan belakang Stabilizer / Link Stabilizer Link Stabilizer bentuk, bahan dan dimensinya bebas Wheel Alignment / Keselarasan Roda Modifikasi lubang baut pada shockabsorber, untuk mendapatkan sudut camber dan/atau caster yang diinginkan boleh dilakukan Untuk sistem suspensi beam axle, perubahan camber, caster dan toe hanya boleh dilakukan dengan menggunakan adaptor yang dipasang dengan di baut atau di las penuh Modifikasi baut knuckle pada shockabsorber diperbolehkan Modifikasi harus dilakukan dengan menjunjung tinggi asas keselamatan Braking System / Sistem Rem Rem depan dan rem belakang, kaliper, rotor disk atau tromol bebas namun tidak boleh lebih kecil dari aslinya Kanvas Rem Bahan kampas rem disk brake dan sepatu rem tromol bebas Piringan Rem Piringan disc brake boleh dilubangi dan atau sloted Pipa / Selang Selang rem boleh diganti dengan selang braided ABS (Anti Lock Braking System) 37 38

20 Sistem ABS boleh tidak difungsikan atau diganti seluruh perangkatnya dengan yang non-abs, kaliper, rotor disk atau tromol bebas namun tidak boleh lebih kecil dari aslinya. Modifikasi harus dilakukan dengan menjunjung tinggi asas keselamatan Brake Distribution Valve (BDV atau katup pengatur tekanan rem) adalah bebas Type kendaraan non-abs boleh memasang ABS unit dari type kendaraan yang sama yang menggunakan ABS Hand brake atau rem tangan Rem belakang bebas, sistim dan mekanismenya BEBAS Diperbolehkan di modifikasi menjadi hydraulic hand brake atau rem tangan dengan sistem minyak, modifikasi posisi tuas berada diantara dua kursi depan Modifikasi harus dilakukan dengan menjunjung tinggi asas keselamatan Interior / Ruang Kabin Jok pengemudi boleh diganti tetapi harus dilakukan dengan menjunjung tinggi asas keselamatan Setir boleh diganti dan atau ditambahkan spacer Instrumen tambahan aftermarket yang boleh digunakan hanyalah pengukur RPM, kapasitas bensin (fuel level gauge), suhu air coolant (water temperatur gauge) dan tekanan oli (oil preassure gauge) Fasilitas datalogging diperbolehkan Exterior / Tampak Luar Body Kendaraan / Body Luar / Lampu / Kaca Boleh menambah/memasang Spoiler dan atau Side skirt Sudut kemiringan kap mesin bebas, tetapi sisi yang menghadap ke depan saat kap tertutup harus rapat dengan gril seperti aslinya TYRE / RODA / BAN / VELG Wajib menggunakan ban produksi Indonesia, dan dipasarkan di Indonesia Ukuran dimensi dari Ban yang digunakan harus sama pada ke empat roda yang digunakan, type dan merk bebas Khusus kelas A1 lebar ban yang digunakan dan tertera pada ban maksimum 195 mm dengan diameter ban maksimum 15 inch, untuk kelas A2, A3, dan A salon bebas Ban tidak boleh di modifikasi dalam bentuk apapun (termasuk buffing) Ban tidak boleh keluar dari spatboard / fender Khusus untuk kelas A1 Lebar velg maksimum 7 inchi dan berat minimum velg (tanpa ban) 5 kg per buah berdasarkan alat ukur dari panitia. Ukuran diameter velg 15 inchi, dan harus sama di empat roda Offset Velg bebas Penambahan spacer roda diperbolehkan Ban akan ditandai (marking) oleh panitia Jumlah maximal ban 8 pcs Akan dilakukan pengecekan setiap sebelum dan sesudah lomba UMUM Chasis kendaraan boleh di-reinforce Penggunaan parts Non Genuine / Non Orisinil / Bukan buatan ATPM / APM diperbolehkan untuk seluruh komponen kendaraan selama jenis bahan, ukuran/dimensi dan fungsi sesuai aslinya, kecuali dinyatakan lain dalam pasal bersangkutan Apabila ditemukan hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan peraturan ini, maka panitia berhak merubah hasil lomba yang telah diumumkan sebelumnya. 6. PERATURAN TEKNIK UNTUK KENDARAAN LOMBA KELAS F (KELAS BEBAS) 6.1 Peraturan teknik ini berlaku untuk KEJURNAS SLALOM Kelas F (Kelas Bebas). 6.2 Hanya modifikasi yang diperbolehkan secara jelas dalam peraturan ini, segala bentuk modifikasi lain yang tidak tertulis berarti tidak diijinkan. 6.3 Tahun produksi dan atau dipasarkan di Indonesia minimal tahun Bagi peserta dengan kendaraan yang terbukti melanggar peraturan Teknik ini (seluruh peserta yang menggunakan kendaraan tersebut) akan diberikan sanksi berupa DISKUALIFIKASI, dan untuk semua point yang sudah dikumpulkan pada tahun yang berjalan sampai saat terjadinya kasus pelanggaran tsb, maka total point yang sudah didapatkan otomatis dihapus, dan Dilarang untuk mengikuti pada 1 seri kedepannya

21 6.5 Kendaraan yang digunakan, dipasarkan dan atau diproduksi secara masal oleh Agen Pemegang merk / Agen Tunggal Pemegang Merk resmi di Indonesia (Non importir umum). Produksi tahun 2000 ke atas. 6.6 Panitia berhak untuk memeriksa aspek teknik selama perlombaan berlangsung dan akan dikenakan sanksi apabila terbukti melanggar peraturan ini. 6.7 MESIN Swap Engine diperbolehkan Force induction diperbolehkan Cylinder Block/Blok Mesin Kapasitas mesin (cc) maksimum 2000 cc, perubahan cc yang diakibatkan oleh force induction diabaikan Komponen dalam blok mesin seperti crank shaft, piston, dan con-rod diperbolehkan diganti atau melakukan modifikasi yang sifat dan tujuannya adalah untuk meringankan bobot komponen dalam mesin untuk menambah tenaga mesin tersebut Bahan dan bentuk metal duduk dan metal jalan bebas Piston dan Ring Piston bebas Penambahan baffle di dalam oil karter diperbolehkan Blok Mesin boleh di-slip Cylinder / sleeve / Liner bebas Modifikasi harus dilakukan dengan menjunjung tinggi asas keselamatan Cylinder Head/Kepala Silinder Cylinder Head / Kepala Silinder bebas Modifikasi harus dilakukan dengan menjunjung tinggi asas keselamatan. 6.8 Cooling System/Sistim Pendingin Mesin Cooling System boleh dimodifikasi Dilarang menggunakan Radiator Coolant Modifikasi harus dilakukan dengan menjunjung tinggi asas keselamatan. 6.9 Mesin Umum Baut-baut mesin bebas Perangkat AC dan power steering boleh dilepas seluruhnya Exhaust System/Sistem Gas Buang Exhaust Sytem bebas Tile pipe / ujung knalpot belakang harus keluar dibawah bumper belakang Intake & Fuel system / Pemasukan Bahan Bakar dan Udara Rangkaian filter udara bebas diganti, dimodifikasi atau Diganti Fuel Pressure Regulator dan fuel pump bebas Bahan bakar bebas, segala perangkat yang gunanya hanya untuk meningkatkan kualitas bahan bakar dan dipasang hanya pada jalur bahan bakar sebelum fuel rail bebas dipakai. Bahan bakar boleh dicampur additive yang dapat meningkatkan kualitas bahan bakar Tangki bensin harus asli atau boleh diganti hanya dengan safety tank FT3 1999, FT3.5, atau FT Jalur supply bahan bakar harus berada diluar kabin Engine Control Unit (ECU) / Sistem Computer Mesin Engine Control Unit (ECU) bebas Ignition/Pengapian Ignition system bebas Transmission/transmisi Clutch / Kopling boleh diganti dan dimodifikasi Disc Clutch dan Cover Clutch boleh diganti dan Jumlah tidak harus sama dengan aslinya Flywheel / Roda Gila boleh diganti dan dimodifikasi Limited Slyp Differential (LSD) boleh digunakan Final gear dan gear ratio bebas As roda boleh diganti dan dimodifikasi Mounting gearbox bahannya bebas, jumlah dan Tempatnya tidak harus sesuai dengan aslinya, tetapi jumlah tidak boleh kurang dari aslinya Modifikasi harus dilakukan dengan menjunjung tinggi asas keselamatan Suspension/Suspensi Spring / Pegas / Per bebas Pegas Suspensi (per keong, per daun dan torsion bar) bebas tetapi sistemnya tidak harus sesuai dengan aslinya Sistem pengatur ketinggian pegas suspensi boleh digunakan Shock Absorber/Peredam Kejut Shock Absorber / Peredam Kejut bebas, titik pemasangannya boleh berubah Shock Absorber boleh mempunyai tangki terpisah

22 Penyetelan peredaman Shock Absorber bebas Sistem Suspensi tidak harus sama dengan aslinya Bushing dan Top Support Top Support bebas Bushing suspensi bebas Strut Bar / Brace Strut Tower Bar / Under Brace (strut Bar Bawah) boleh dipasang di depan dan belakang Antiroll Bar (batang stabilizer), link stabilizer bebas dimodifikasi Modifikasi harus dilakukan dengan menjunjung tinggi asas keselamatan Wheel Alignment Modifikasi lubang baut pada shockabsorber, untuk mendapatkan sudut camber dan/atau caster yang diinginkan boleh dilakukan Untuk sistem suspensi beam axle, perubahan camber, caster dan toe hanya boleh dilakukan dengan menggunakan adaptor yang dipasang dengan di baut atau di las penuh Modifikasi baut knuckle pada shockabsorber diperbolehkan Modifikasi harus dilakukan dengan menjunjung tinggi asas keselamatan Braking System / Sistem rem Rem depan dan rem belakang, kaliper, rotor disk atau tromol bebas namun tidak boleh lebih kecil dari aslinya Kanvas Rem Bahan kampas rem disk brake dan sepatu rem tromol bebas Piringan Rem Piringan disc brake boleh dilubangi dan atau sloted Pipa / Selang Selang rem boleh diganti dengan selang braided ABS (Anti Lock Braking System) Sistem ABS boleh tidak difungsikan atau diganti seluruh perangkatnya dengan yang non-abs, kaliper, rotor disk atau tromol bebas namun tidak boleh lebih kecil dari aslinya. Modifikasi harus dilakukan dengan menjunjung tinggi asas keselamatan Brake Distribution Valve (BDV atau katup pengatur tekanan rem) adalah bebas Type kendaraan non-abs boleh memasang ABS unit dari type kendaraan yang sama yang menggunakan ABS Hand brake atau rem tangan Rem belakang bebas, sistim dan mekanismenya BEBAS Diperbolehkan di modifikasi menjadi hydraulic hand brake atau rem tangan dengan sistem minyak, modifikasi posisi tuas berada diantara dua kursi depan Modifikasi harus dilakukan dengan menjunjung tinggi asas keselamatan Interior Interior bebas, tetapi dashboard dan bagian lain yang dapat terjangkau oleh pengemudi tidak boleh ada yang tajam. Bagianbagian ini boleh dipotong rata atau ditutup pelat aluminium Diperbolehkan dan disarankan memasang rollcage atau roll bar Safety belt harus menggunakan dengan standar kursi yang digunakan (contoh: bucket seat minimum 4 point) Pemadam api minimum 2,5 KG Jok kiri depan dan jok belakang boleh dilepas Jok pengemudi boleh diganti tetapi harus sesuai dengan asas keselamatan Setir boleh diganti dan ditambahkan spacer Semua regulator kaca boleh dilepas, tetapi jika dilepas, kaca pintu tersebut harus dalam keadaan tertutup Semua perangkat kenyamanan seperti panel AC dan Audio boleh dilepas Karpet, plafon, sistem power window boleh dilepas atau diganti Peredam kendaraan baik yang di dalam kabin maupun diluar boleh dihilangkan Instrumen tambahan aftermarket boleh digunakan Fasilitas data logging diperbolehkan Sistem telemetry diperbolehkan Exterior Body kendaraan / Body Luar Pintu belakang kiri dan kanan serta bagasi boleh diganti dengan bahan yang lebih ringan. (Fiberglass dan Alumunium) Kaca Pintu belakang kanan dan kiri serta bagasi boleh diganti dengan bahan yang lebih ringan (Acrilic dan Poly Carbonate) Bumper depan dan belakang boleh diubah bentuk dan bahannya

23 Boleh menambah/memasang Spoiler dan atau Side skirt Boleh melepas Spoiler dan atau Side skirt Bahan dari spoiler dan atau side skirt bebas Kaca spion luar (samping) kiri dan kanan harus ada dan sesuai fungsinya Sudut kemiringan kap mesin bebas, tetapi sisi yang menghadap ke depan kap tertutup harus rapat dengan gril seperti aslinya Lampu-lampu Lampu depan lampu depan diijinkan dilepas, namun demikian lubang tempat lampu wajib tertutup rapat dan solid dengan panel biasa atau corong udara wajib memasang lampu pengganti pada posisi tersebut, kecuali kendaran tersebut dilengkapi lampu kabut yang dapat berfungsi sebagaimana mestinya lampu depan dan atau lampu kabut WAJIB dinyalakan saat hujan atau berkabut Lampu belakang Lampu rem harus dapat berfungsi sebagaimana mestinya sepanjang lomba Lampu belakang atau lampu rem TIDAK diijinkan dilepas Roda atau Ban Wajib menggunakan Ban Produksi Lokal tetapi ukuran dimensi dari Ban yang digunakan harus sama pada ke empat roda yang digunakan Ukuran velg bebas, tetapi harus sama di empat roda Offset velg bebas Berat velg bebas Ban tersebut boleh di modifikasi dalam bentuk apapun (termasuk buffing) Ban tidak boleh keluar dari spatboard / fender Penambahan spacer roda diperbolehkan Ban akan ditandai (marking) oleh panitia Akan dilakukan pengecekan setiap sebelum dan sesudah lomba Jumlah max ban 8 pcs 6.26 UMUM Chassis kendaraan boleh di-reinforce Wiper jendela belakang beserta motornya, jika ada boleh dilepas PERATURAN TAMBAHAN UNTUK KENDARAAN 1. Semua kendaraan yang ikut berlomba harus memenuhi persyaratan lalu lintas dan keamanannya, yang akan diperiksa pada saat scrutineering ataupun selama perlombaan. 2. Setiap kendaraan yang digunakan untuk berlomba harus dilengkapi safety belt sesuai dengan jenis kursi yang digunakan.(contoh: bucket seat minimum 4 point). 3. Setiap kendaraan wajib untuk memasang alat pemadam api (minimal 2 kg) dan berfungsi dengan baik serta harus terpasang dengan kuat di dalam kendaraan tersebut dan mudah dijangkau oleh pengemudi. 4. Wajib menggunakan ban produksi Indonesia, dan dipasarkan di Indonesia. Ukuran dimensi dari Ban yang digunakan harus sama pada ke empat roda, type dan merk bebas, Offset Velg bebas 5. Ban yang terpasang tidak boleh melebihi dari lebarnya spartboard yang terpasang (terkecuali dipasang over fender). 6. Kendaraan harus yang diproduksi atau yang di import oleh ATPM / APM dan dipasarkan secara massal didalam negeri, terkecuali untuk kelas FFA. 7. Bentuk dan bagian kendaraan tidak boleh dirubah jika dapat membahayakan peserta itu sendiri maupun pihak ketiga. 8. Semua komponen kendaraan yang berkaitan dengan keamanan harus berjalan dengan normal. 9. Chassis harus sesuai dengan standar perakitan dari type kendaraan tersebut. 10. Body harus sesuai standar perakitan dari type dan jenis kendaraan tersebut, termasuk semua tempat duduk dari kendaraan harus terpasang terkecuali untuk kelas F. 11. Tampak luar gardan depan / belakang harus sesuai dengan asli produksi kendaraan tersebut, terkecuali untuk kelas F. 12. Tampak luar dari type blok mesin serta cylinder head harus sesuai dengan asli dari produksi kendaraan tersesbut (sesuai dengan tahun pembuatannya) kecuali kelas F

24 13. Penggantian karburator (misal dengan 2 atau 4 barrel dsb) berikut intake manifoldnya diijinkan, akan tetapi silinder head harus tetap standar sesuai dengan type mesin mobil tersebut, sistem pembakaran karburator diperkenankan diganti menjadi sitem injeksi. 14. Untuk kendaraan yang sudah menggunakan sistem injeksi, diperbolehkan menggunakan piggy back dan atau remapping ECU. 15. Untuk kendaraan berpenggerak roda depan yang berlomba pada kelas A1, A2, A3 dan A Salon, tidak diperkenankan menggunakan LSD (Limited Slip Differensial) dan sejenisnya, kecuali untuk kelas B, C dan D. 16. Untuk kendaraan berpenggerak roda belakang dan kelas C diperbolehkan menggunakan LSD (Limited Slip Differential) atau as roda boleh dilas menjadi satu. 17. Suspensi seperti per maupun shock absorber boleh diganti, hanya kedudukan tidak boleh dirubah. 18. Handbrake boleh dimodifikasi, boleh merubah dengan system handbrake hidraulik. 19. Bilamana terdapat peraturan yang belum tercantum atau terdapat pada peraturan tambahan, maka permasalahan-permasalahan akan dikembalikan dengan berpedoman kepada peraturan kejuaraan nasional slalom PP IMI. 20. Panitia berhak untuk memeriksa aspek teknik selama perlombaan berlangsung dan akan dikenakan sanksi apabila terbukti melanggar peraturan ini. 6. TATA TERTIB MENGEMUDI DI LINTASAN SLALOM IKATAN MOTOR INDONESIA Edisi :

25 TATA TERTIB MENGEMUDI DI LINTASAN SLALOM 1. Peserta dan tim bertanggung jawab penuh untuk menjaga sportifitas dan etika atas seluruh kru dan pendukungnya, pelanggaran atas pasal ini dapat dikenakan sanksi kepada peserta dan tim. Sanksi yang diberikan mulai dari peringatan sampai dengan pencabutan KIS. 2. Peserta yang mengikuti Perlombaan Slalom Dilarang keras Mengkonsumsi Minuman Keras dan Dilarang Keras mengkonsumsi Narkoba, Sanksi Hukuman atas pelanggaran peraturan ini adalah pemecatan kepada peserta tersebut. 3. Peserta yang mengalami sakit ( masih dalam perawatan dokter ),Hamil, Wajib memberitahukan kepada Panitia dan membuat surat pernyataan kepada panitia, Sanksi Hukuman atas pelanggaran peraturan ini adalah pemecatan kepada peserta tersebut. 4. Dengan turut sertanya Peserta dalam acara ini maka secara sadar tunduk pada semua ketentuan dan syarat yang tertera dalam peraturan perlombaan ini serta peraturan tambahan maupun ketentuan-ketentuan yang diberikan Panitia. 5. Semua peserta dianggap mengetahui dan mengerti tentang peraturan perlombaan ini serta peraturan tambahannya 6. Peserta sebagai olahragawan harus bersifat sportif sebelum / sesudah maupun selama perlombaan berlangsung dan panitia berhak untuk memecat setiap peserta bagi peserta yang bertindak kurang sportif 7. Peserta bertanggung jawab atas musibah yang dialaminya selama berlomba termasuk akibat dan kerugian yang ditimbulkan selama berlomba terhadap pihak ketiga diluar batasan asuransi yang diberikan/disediakan dengan perlombaan ini 8. Peserta dan tim yang mengikuti kejuaraan slalom berdasarkan peraturan slalom Ikatan Motor Indonesia tidak dapat melakukan tuntutan hukum dalam bentuk apapun terhadap panitia mengenai akibat dari dan berhubungan dengan perlombaan. DAFTAR UNGGULAN A (Seeded - A) TAHUN 2013 Daftar ini disusun berdasarkan Daftar Unggulan A ( Seeded A ) ditambah Seeded B / Pemula yang menduduki Peringkat Nasional pada Kejuaraan Nasional dalam tahun 2012 / pernah Juara umum I dalam seri Nasional ataupun Asia. Peringkat 1 & 2 Seeded B tahun sebelumnya. No Nama Asal 1 Ananda Putranto ( TIO ) DKI 2 Ananta OHP DKI 3 Ananto Setiawan SURABAYA 4 Andri SA ( ABUL ) DKI 5 Andrianza Yunial BOGOR 6 Anggana OHP DKI 7 Anjasara Wahyu DKI 8 Arya Yunial BOGOR 9 Adwitya Amandio DKI 11 Binar ZT SURABAYA 12 Demas Agil DKI 13 Dika CH SURABAYA 14 Didi Hardianto DKI 15 Gerry Rosanto SURABAYA 16 Hadaris Samulia ( ALIT ) DKI 17 Hadi Wibawa DKI 18 Herdiko Setya Putra DKI 19 Herry Agung SEMARANG 20 Herry Kohar BALIKPAPAN 21 HM Rihan Variza BINUANG 22 H.M Nicolas SEMARANG 24 James Sanger PALEMBANG 25 M Hermawan DKI 26 Raditya PA DKI 27 Ricky Herdiana SEMARANG 28 Putu Indra SURABAYA 49 50

26 29 Suryo Putranto SURABAYA 30 Toni Utomo SURABAYA 31 Valentino R BOGOR KETERANGAN : Peserta yang termasuk dalam Daftar Unggulan A ( Seeded A ) tersebut diatas dapat diturunkan ke kategori Daftar Unggulan B ( Seeded B ) dari komisis Slalom PP IMI apabila 3 tahun berturut turut tidak mengikuti kejuaraan. Pimpinan Lomba dengan persetujuan Dewan Pengawas Lomba pada lomba terkait, atau atas usulan komisi Slalom PP IMI. DAFTAR UNGGULAN B (SEEDED B) TAHUN 2013 Daftar ini disusun atas dasar yang telah berprestasi tetapi tidak masuk dalam daftar unggulan A ( Seeded A ). Akan tetapi telah berprestasi dan ditentukan dalam daftar seeded B dari PP.IMI & masuk dalam 3 besar pemula tahun sebelumnya, NO NAMA KOTA ASAL 1 ADE S BAHAR JAKARTA 2 ADI GAUTAMA MALANG 3 AGUS BUDIMAN JAKARTA 4 AGUS SUDIANA JAKARTA 5 AGUS DJOHANSYAH JAKARTA 6 ALDI GONDOKUSUMO JAKARTA 7 ANDI SAFEI SEMARANG 8 ANDI YACHMON MEDAN 9 ANDI BARATA JAKARTA 10 ANONDO EKO JAKARTA 11 ANTHONY SARWONO BANDUNG 12 ARI YOGA SURYA BANDUNG 13 ANDRIAN BANSER JAKARTA 14 AUDY CRISTANTO SURABAYA 15 ARIF G O SEMARANG 16 ASWIN BAHAR JAKARTA 17 AYESA ROROH (CIKO) JAKARTA 18 ARIF INDIARTO JAKARTA 19 ASHARI PRABAKTI SURABAYA 20 ARIO DANU BOGOR 21 BAMBANG HARTONO JAKARTA 22 BAMBANG RADITYO (DEMAS) JAKARTA 23 BAMBANG SUHERI MALANG 24 BEN JAKARTA 25 BENEDICTUS JAKARTA 26 BERYL EDWIN S SURABAYA 27 BERNARD YUWONO BALIKPAPAN 28 BUDI HARYONO (ECENG) JAKARTA 29 BESAR IRAWAN SEMARANG 30 BRIAN MUSE SURABAYA 31 BOUDEWJIN SURABAYA 32 DADAN HAMDANI JAKARTA 33 DARMAWAN SETIANTO SURABAYA 34 DEBBY MICHIHIRA SURABAYA 35 DENY PRIAMBODO JAKARTA 36 DIAN BONDOKUSUMO JAKARTA 37 DICKI MI JAKARTA 38 DICKI MUHAMAD ISHAK BANDUNG 39 DIDI ARIFIN JAKARTA 40 EDY WIJAYA S MEDAN 51 52

27 41 EGON NASUTION MEDAN 42 EKO REKSODIURO JAKARTA 43 ENDANG SUPRIATNA JAKARTA 44 ERWIN B JAKARTA 45 ERWIN LEWI BANDUNG 46 ERWIN GIRSANG MEDAN 47 FOURY WOWORUNTU JAKARTA 48 FRANK IVAN BANDUNG 49 FREDRICK T MOELADI JAKARTA 50 FREDY ROSTIAWAN BANDUNG 51 GANDY JAKARTA 52 GDE ANDI JAKARTA 53 HARRIS GONDOKUSUMO JAKARTA 54 HADE MBOI JAKARTA 55 HEDI AHMAD SUGANDI BANDUNG 56 HENDRIK BADU JAKARTA 57 HENGKY S SEMARANG 58 HERAWAN RUSMANHADI SURABAYA 59 HERRY UNGGUL SEMARANG 60 HERRY WIBOWO MALANG HONGKY REGINA H. RIZKY PRAYOGA JAKARTA BINUANG 63 I KOMANG FERRY SURABAYA 64 ICHWAN IRZAMI SURABAYA 65 IRIANTO JOKO MULYONO SEMARANG 66 IPUNG PADMA SURABAYA 67 KEYNARD LESLIE JAKARTA 68 KUKRIT SW SEMARANG 69 MAMAY GUNAWAN BANDUNG 70 M. ANDARINSYAH SURABAYA 71 M. BARA PUTRA BINUANG 72 NURIE SALMUN JAKARTA 73 NORMAN SYAM ( OMEN ) JAKARTA 74 PIRI SUJARWO JAKARTA 75 R SETIABUDI JAKARTA 76 RIZKY TJ SURABAYA 77 ROBBY SANGER SEMARANG 78 SETIAWIRATAMA (TOMMY) JAKARTA 79 SIDARTO S A JAKARTA 80 SONI SUSMANA JAKARTA 81 SONY RIHARTO JAKARTA 82 STEVY BILIANTO JAKARTA 83 SYAHYANI LAMPUNG 84 TH NOEGROHO JAKARTA 85 TEGUH KL BOGOR 86 TOMMY NASUTION MEDAN 87 YAYAK SETIADI MALANG 88 YAMA SARWONO JAKARTA 89 YUDI WILDAN BATAM 90 ZAINUL ARIFIN BINUANG 53 54

28 KETERANGAN : Peserta peserta yang termasuk dalam Daftar Unggulan B ( Seeded B ) tersebut diatas tidak dapat diturunkan ke kategori Pemula. Daftar ini dapat ditambah atas usulan Pimpinan Lomba dengan persetujuan Pengawas Lomba pada lomba terkait, atau atas usulan Komisi Slalom PP IMI pada lomba terkait. 1 BULLETIN No:./BULLETIN/SLALOM-Seri I-pengda/II/ Ditetapkan di: Tanggal:. /.. /.. Jam:. :... Pimpinan Lomba Menyetujui Pengawas Perlombaan : C.o.C Nama Steward 1 Nama Steward 2 Nama Steward 3 Pimpinan Lomba Ketua Anggota Anggota No.Lisensi: No.Lisensi: No.Lisensi: Dibuat dan ditanda taqngani rangkap 2 (1 diumumkan, 1 sebagai arsip) 55 56

29 Kepada : Pimpinan Perlombaan FORMULIR PROTES Diambil Jam :... :. Diserahkan Jam :... :. Finish resmi Jam :... :. (diisi oleh petugas) KEPUTUSAN PROTES 1 No:./Kep.Protes/SoM-SLALOM-Seri I-pengda/II/2013 Keputusan Pengawas Perlombaan atas protes Peserta: Dengan ini saya Nama : No. Start : Mengajukan protes untuk Heat : Perihal : No. Start : Mengenai Heat: Setelah mendengar segala penjelasan-penjelasan dan mempertimbangkan protes tersebut, Pengawas Perlombaan dengan ini memutuskan sbb: KEPUTUSAN : DITOLAK / DITERIMA 2 Bila kurang dapat dilanjutkan pada lembar terpisah Tanggal :./.../. Uang Protes diterima: (diisi pada saat pengambilan formulir) Hormat saya, Sebesar : Rp ,- (lima juta rupiah) Nama : Jabatan : (Tanda Tangan & Nama) Tanggal/Jam :./.../... :.. (Tanda Tangan) Dengan Alasan/Dasar Petimbangan: Keputusan Pengawas sesuai: No:./Kep.Protes/SoM-SLALOM-Seri I-pengda/II/2013 DITOLAK / DITERIMA potong disini (*Coret yang tidak diputuskan) Tanda Terima Protes dan Uang Protes (Mohon kembalikan bukti ini untuk mengambil uang protes bila Protes diterima) Uang diterima Rp ,- (lima juta rupiah) Nama Jabatan Tanggal/Jam./.../..... :. (Tanda Tangan saat menerima Protes) Ditetapkan di: Tanggal:..././.. Jam:.. :.. Pengawas Perlombaan : Mengetahui, Nama Steward 1 Nama Steward 2 Nama Steward 3 C.o.C Ketua Anggota Anggota Pimpinan Lomba 1 peserta yang mengajukan protes berhak melihat dan membaca keputusan ini, dibuat rangkap 3: Pengawas, C.o.C, Peserta yang protes 2 Coret yang tidak diputuskan 57 58

30 KEPUTUSAN PENGAWAS PERLOMBAAN 3 No:./Kep.SoM/Et..-Tr...- SLALOM-Seri I-pengda/III/2013 Berdasarkan Hasil Pengawasan, Protes-Protes dan atas kekuatan Surat Keputusan Ketua Umum P.P Ikatan Motor Indonesia No.../IMI/SK-OR/A/ /2013, tentang IJIN PENYELENGGARAAN SERI KE.. (NPKN-90../13) KEJURNAS SLALOM TAHUN 2013 serta Peraturan Nasional Olahraga Kendaraan Bermotor berikut peraturanperaturan SLALOM lainnya, Setelah mendengar segala penjelasanpenjelasan dan mempertimbangkannya, Pengawas Perlombaan dengan ini: MEMUTUSKAN Ditetapkan di: Tanggal:..././.. Jam:.. :.. Pengawas Perlombaan : Mengetahui, Berdasarkan KEPUTUSAN PEMECATAN 4 No:./Kep.SoM/PEMECATAN/Et.-SLAOM-Seri I-pengda/II/2013 Peserta No. Start telah melakukan pelanggaran sebagai berikut : 1 Atas kekuatan Surat Keputusan Ketua Umum P.P Ikatan Motor Indonesia No No.../IMI/SK-OR/A/ /2013, tentang IJIN PENYELENGGARAAN SERI KE.. (NPKN-90../13) KEJURNAS SLALOM TAHUN 2013, serta Peraturan Nasional Olahraga Kendaraan Bermotor berikut peraturan -peraturan Slalom lainnya, Setelah memeriksan dengan seksama, mendengar segala penjelasanpenjelasan dan mempertimbangkannya, Pengawas Perlombaan dengan ini memutuskan memberikan sangsi: P E M E C A T A N No. Start : Sesuai dengan Ps.. Peraturan Perlombaan Slalom Ditetapkan di: Tanggal:..././.. Jam:.. :.. Pengawas Perlombaan : Mengetahui, Nama Steward 1 Nama Steward 2 Nama Steward 3 C.o.C Ketua Anggota Anggota Pimpinan Lomba Nama Steward 1 Nama Steward 2 Nama Steward 3 C.o.C Ketua Anggota Anggota Pimpinan Lomba 3 semua keputusan setiap trayek wajib menggunakan form ini dan diumumkan kepada seluruh peserta dibuat rangkap 3:diumumkan, Pengawas, C. O.C 4 semua keputusan Pemecatan wajib menggunakan form ini dan diumumkan kepada seluruh peserta dibuat rangkap 3:diumumkan, Pengawas, C. O.C 59 60

31 RISALAH RAPAT ke. PENGAWAS PERLOMBAAN 1. Diadakan di : 2. Hari/Tanggal : 3. Waktu : 4. Peserta Rapat : Pengawas Perlombaan 1 Nama Steward 1 Ketua No Lisensi : 2 Nama Steward 2 Anggota No Lisensi : 3 Nama Steward 3 Anggota No Lisensi : Panitia Pelaksana (RC) 1 Nama C.o.C Ketua No Lisensi : 2 Nama Sekretaris No Lisensi : 3 Nama Scrutinering No Lisensi : 4 Nama CRO No Lisensi : Panitia Penyelenggara (OC) 1 Nama O.C. Ketua 2 Nama Sekretaris Pengamat Perlombaan ( tentative ) 1 Nama 5. Pimpinan Rapat: Rapat dibuka pada jam... :... dan pimpinan rapat memperkenalkan para peserta rapat terlebih dahulu: 6. Hasil Rapat Ditetapkan di: Tanggal:..././.. Jam:.. :.. Pengawas Perlombaan : Mengetahui, Dasar KEPUTUSAN PENGAWAS PERLOMBAAN 5 No:./Kep.SoM/SLALOM-Seri I-pengda/III/2013 : Surat Keputusan Ketua Umum P.P Ikatan Motor Indonesia NoSK PP IMI, tentang IJIN PENYELENGGARAAN SERI KE I (NPKN-901/13) KEJURNAS SLAOM TAHUN 2013 Mengingat : 1. Peraturan Nasional Olahraga Kendaraan Bermotor Peraturan-Peraturan Slalom Peraturan Pelengkap Lomba KEJUARAAN NASIONAL SLALOM SERI Buletin dan pengumuman yang dikeluarkan Panitia Menimbang : 1. Bahwa KEJUARAAN NASIONAL SLALOM SERI I 2013 telah dapat dilaksanakan dengan lengkap 2. Bahwa Panitia Pelaksana (Rally Committee) telah melaksanakan seluruh Tugas dan Kewajibannya Memperhatikan : 1. Hasil rapat-rapat dan Keputusan Pengawas Perlombaan 2. Saran-saran dan masukan yang diberikan Nara Sumber MEMUTUSKAN Nama Steward 1 Ketua Pengawas 1 Menetepakan dan Mensahkan hasil kejuaraan KEJUARAAN NASIONAL SLALOM SERI , NPKN 90.../13 yang telah dilaksanakan pada tanggal 2013 di 2 Urutan Kejuaraan telah ditetapkan dan disahkan berdasarkan hasil prestasi masing-masing peserta (terlampir) 3 Piala dan hadiah Sesuai/Tidak Sesuai (*coret tidak perlu) dengan Peraturan pelengkap lomba KEJUARAAN NASIONAL SLALOM SERI I Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan diumumkan Ditetapkan di: Tangg..././.. Jam.. :.. Pengawas Perlombaan : Mengetahui, Nama Steward 1 Nama Steward 2 Nama Steward 3 C.o.C Ketua Anggota Anggota Pimpinan Lomba Nama Steward 1 Nama Steward 2 Nama Steward 3 C.o.C Ketua Anggota Anggota Pimpinan Lomba 5 Keputusan hasil lomba wajib menggunakan form ini dan diumumkan kepada seluruh peserta Dibuat Rangkap 3: Pengawas, OC, C.o.C 61 62

32 KARTU ENTRANT DAN KIS NASIONAL Sesuai dengan pasal 2.13 dan 2.14 buku peraturan slalom 2013, seluruh peserta wajib memiliki KIS nasional dan KIS regional, serta seluruh team wajib memiliki kartu entrant yang dikeluaran oleh PP IMI

PERATURAN KEJUARAAN NASIONAL SLALOM

PERATURAN KEJUARAAN NASIONAL SLALOM PERATURAN KEJUARAAN NASIONAL SLALOM IKATAN MOTOR INDONESIA Edisi : 2016 DAFTAR ISI 1 DAFTAR ISI 1. DEFINISI DAN KLASIFIKASI SLALOM 2016 1.1 DEFINISI 1.2 KENDARAAN 1.3 KELAS 1.4 KATEGORI 1.5 MANUFAKTUR

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM SERI Indonesia Night City Slalom 2014

PERATURAN UMUM SERI Indonesia Night City Slalom 2014 PERATURAN UMUM SERI Indonesia Night City Slalom 2014 PENYELENGGARA SMN PELAKSANA GENTA AUTO & SPORT Jl Petogokan I.Gang IV.No 5 Gandaria utara kebayoran baru,jakarta selatan 12140 Tlp: 7210202, 7236986

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM SERI Indonesia Extreem Slalom Challenge 2014

PERATURAN UMUM SERI Indonesia Extreem Slalom Challenge 2014 Draft ` Indonesia Extreem Slalom Challenge 2014 PENYELENGGARA SMN PELAKSANA GENTA AUTO & SPORT Jl Petogokan I.Gang IV.No 5 Gandaria utara kebayoran baru,jakarta selatan 12140 Tlp: 7210202, 7236986 Fax:

Lebih terperinci

IKATANMOTOR INDONESIA

IKATANMOTOR INDONESIA PERATURAN SLALOM IKATANMOTOR INDONESIA Edisi:2017 DAFTAR ISI 1 1. DEFINISI DAN KLASIFIKASI SLALOM 2017 5 1.1 DEFINISI 5 1.2 KENDARAAN 5 1.3 KELAS 5 1.4 KATEGORI 5 1.5 MANUFAKTUR 5 1.6 MERK 6 1.7 IM IPROVINSI

Lebih terperinci

PERATURAN KOMPETISI RC ROCK CRAWLING

PERATURAN KOMPETISI RC ROCK CRAWLING PERATURAN KOMPETISI RC ROCK CRAWLING Pengantar Panduan peraturan ini bertujuan untuk menstandarisasikan peraturan kompetisi Radio Control jenis Rock Crawling yang diselenggarakan di Indonesia. Peraturan

Lebih terperinci

PERATURAN LOMBA FUN GOKART RACE PIALA PRESIDEN MBCI Grand City Mall Gokart Circuit 29 AGUSTUS 2015

PERATURAN LOMBA FUN GOKART RACE PIALA PRESIDEN MBCI Grand City Mall Gokart Circuit 29 AGUSTUS 2015 PERATURAN LOMBA FUN GOKART RACE PIALA PRESIDEN MBCI Grand City Mall Gokart Circuit 29 AGUSTUS 2015 PERATURAN FUN GOKART PIALA PRESIDEN MBCI GRAND CITY MALL 29 AGUSTUS 2015 Page 1 BAB III PERATURAN UMUM

Lebih terperinci

PERATURAN KARTING IKATAN MOTOR INDONESIA EDISI 2017

PERATURAN KARTING IKATAN MOTOR INDONESIA EDISI 2017 PERATURAN KARTING IKATAN MOTOR INDONESIA EDISI 2017 PERATURAN PERLOMBAAN OLAHRAGA KARTING IKATAN MOTOR INDONESIA Peraturan Karting IMI 2017 ii Peraturan Karting IMI 2017 DAFTAR ISI BAB I TIGA AZAS OLAHRAGA

Lebih terperinci

PERATURAN PELENGKAP PERLOMBAAN

PERATURAN PELENGKAP PERLOMBAAN PERATURAN PELENGKAP PERLOMBAAN 1. JUDUL/ NAMA PERLOMBAAN Perlombaan ini bernama: SUMATRA OPEN CHAMPIONSHIP 2016 2. WAKTU DAN TEMPAT Waktu dan tempat penyelenggaraan: Hari : Sabtu Minggu Tanggal : 13-14

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN No : 005/IMI - JABAR/SK-JUKLAK ADV. MOTOR/WIS/A/I/2014 Tentang

SURAT KEPUTUSAN No : 005/IMI - JABAR/SK-JUKLAK ADV. MOTOR/WIS/A/I/2014 Tentang SURAT KEPUTUSAN No : 005/IMI - JABAR/SK-JUKLAK ADV. MOTOR/WIS/A/I/2014 Tentang PERATURAN PENYELENGGARAAN EVENT ADVENTURE MOTOR RAPAT KERJA PROVINSI 2013 IKATAN MOTOR INDONESIA JAWA BARAT BAB I PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

PERATURAN PELENGKAP PERLOMBAAN

PERATURAN PELENGKAP PERLOMBAAN PERATURAN PELENGKAP PERLOMBAAN 1. JUDUL/ NAMA PERLOMBAAN Perlombaan ini bernama: KNPI CUP RACE SUMATRA OPEN CHAMPIONSHIP 2016 2. WAKTU DAN TEMPAT Waktu dan tempat penyelenggaraan: Hari : Sabtu Minggu Tanggal

Lebih terperinci

PERATURAN DASAR TENTANG DISIPLIN DAN PERADILAN. (Lampiran B Peraturan Dasar Olahraga Sepeda Motor)

PERATURAN DASAR TENTANG DISIPLIN DAN PERADILAN. (Lampiran B Peraturan Dasar Olahraga Sepeda Motor) B PERATURAN DASAR TENTANG DISIPLIN DAN PERADILAN (Lampiran B Peraturan Dasar Olahraga Sepeda Motor) IKATAN MOTOR INDONESIA Edisi : 2016 Peraturan Dasar Olahraga Sepeda Motor 40 TENTANG DISIPLIN & PERADILAN

Lebih terperinci

KEJUARAAN SEPATU RODA ANTAR KLUB TINGKAT NASIONAL PIALA WALIKOTA MALANG KE 2 TANGGAL 9-10 APRIL 2011 BUKU PANDUAN LOMBA

KEJUARAAN SEPATU RODA ANTAR KLUB TINGKAT NASIONAL PIALA WALIKOTA MALANG KE 2 TANGGAL 9-10 APRIL 2011 BUKU PANDUAN LOMBA KEJUARAAN SEPATU RODA ANTAR KLUB TINGKAT NASIONAL PIALA WALIKOTA MALANG KE 2 TANGGAL 9-10 APRIL 2011 BUKU PANDUAN LOMBA PETUNJUK UMUM : 1. Kejuaraan memperebutkan : - Piala Walikota Malang - Kategori sepatu

Lebih terperinci

PERATURAN NASIONAL OLAHRAGA KARTING 2016 IKATAN MOTOR INDONESIA

PERATURAN NASIONAL OLAHRAGA KARTING 2016 IKATAN MOTOR INDONESIA PERATURAN NASIONAL OLAHRAGA KARTING 2016 IKATAN MOTOR INDONESIA DAFTAR ISI BAB I TIGA AZAS OLAHRAGA KARTING 1.1 AZAZ TERTIB PENYELENGGARAAN. 1. TERTIB ATURAN 2. TERTIB KELOLA 3. TERTIB LAKSANA 1.2 AZAZ

Lebih terperinci

PERATURAN KEJUARAAN NASIONAL SPRINT RALLY

PERATURAN KEJUARAAN NASIONAL SPRINT RALLY PERATURAN KEJUARAAN NASIONAL SPRINT RALLY IKATAN MOTOR INDONESIA Edisi : 2016 1 DAFTAR ISI KETENTUAN UMUM 1 KONDISI UMUM KEJUARAAN NASIONAL 1.1 PENERAPAN PERATURAN 1.2 BAHASA YANG DIGUNAKAN 1.3 INTERPRETASI

Lebih terperinci

Peraturan Dasar Olahraga Sepeda Motor Nasional Lampiran : A. Peraturan Dasar Tentang Medik

Peraturan Dasar Olahraga Sepeda Motor Nasional Lampiran : A. Peraturan Dasar Tentang Medik ISI BUKU Peraturan Dasar Olahraga Sepeda Motor Nasional... 4 28 Lampiran : A. Peraturan Dasar Tentang Medik... 29 39 B. Peraturan Dasar Tentang Disiplin dan Peradilan... 40 52 C. Peraturan Umum Balap Sepeda

Lebih terperinci

PERATURAN PERLOMBAAN BALAP INDONESIA CBR RACE DAY

PERATURAN PERLOMBAAN BALAP INDONESIA CBR RACE DAY PERATURAN PERLOMBAAN BALAP INDONESIA CBR RACE DAY 1. PENDAHULUAN. Peraturan Peraturan berikut ini, merupakan lampiran dan/atau tambahan/ pelengkap untuk peraturan balap Indonesia CBR Race Day. 2. PRINSIP

Lebih terperinci

KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL BALI OPEN 5 10 NOPEMBER 2012

KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL BALI OPEN 5 10 NOPEMBER 2012 KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL BALI OPEN 5 10 NOPEMBER 2012 ( RANKING POINT ) 1. NAMA KEJUARAAN : DJARUM SIRKUIT NASIONAL BALI OPEN 2012 2. PELAKSANAAN a. Waktu : Tanggal 5 10 Nopember 2012

Lebih terperinci

KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL SGS PLN JAWA BARAT OPEN MEI 2012

KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL SGS PLN JAWA BARAT OPEN MEI 2012 KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL SGS PLN JAWA BARAT OPEN 2012 21 26 MEI 2012 ( RANKING POINT ) 1. NAMA KEJUARAAN : DJARUM SIRKUIT NASIONAL SGS PLN JAWA BARAT OPEN 2012 2. WAKTU DAN TEMPAT:

Lebih terperinci

Rider & General Regulation

Rider & General Regulation Rider & General Regulation YSR 2018 RIDER REGULATION Class of Riders PROFESSIONAL RIDERS Restrictions 2. Pembalap yang aktif di Kejuaraan balap Nasional/Internasional 3. Usia pembalap lebih dari 16 tahun

Lebih terperinci

PERUBAHAN PERATURAN BALAP MOTOR TAHUN 2017

PERUBAHAN PERATURAN BALAP MOTOR TAHUN 2017 PERUBAHAN PERATURAN BALAP MOTOR TAHUN 2017 A. Region 3 (Bali NTB NTT) dan Region 2 (Jawa) digabungkan. B. Kelas Utama dalam Kejuaraan Nasional Balap Motor tahun 2017 : 1. Kelas Bebek 150cc 4 Langkah Tune

Lebih terperinci

Regulasi Lomba Customs Cycling (LCC) Series Tahun 2015

Regulasi Lomba Customs Cycling (LCC) Series Tahun 2015 Regulasi Lomba Customs Cycling (LCC) Series Tahun 2015 Pasal 1 Nama Lomba dan Penyelenggara Nama Lomba Customs Cycling (LCC) Series Penyelenggara Penyelenggara : Customs Cycling Club (CCC) Indonesia Alamat

Lebih terperinci

A. Persyaratan Peserta

A. Persyaratan Peserta A. Persyaratan Peserta 1. Peserta masih berstatus SMP, SMA, SMK, Sederajat, Mahasiswa jenjang D1, D2, D3, D4, dan S1 yang berasal dari instansi akademik di seluruh Indonesia. 2. Jumlah peserta (tim) dari

Lebih terperinci

PERATURAN OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR

PERATURAN OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR PERATURAN OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR IKATAN MOTOR INDONESIA EDISI : 2014 P E R A T U R A N N A S I O N A L 0 OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR DAFTAR ISI BAB I UMUM Pasal 1 HAK-HAK IMI... 3 Pasal 2 PERATURAN

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PERTANDINGAN AAJI SPORTAINMENT 2018

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PERTANDINGAN AAJI SPORTAINMENT 2018 PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PERTANDINGAN AAJI SPORTAINMENT 2018 A. PESERTA Peserta yang mengikuti AAJI SPORTAINMENT 2018 terdiri dari Pemain dan Manajer/Official Tim, sebagai berikut: 1. Pemain adalah para

Lebih terperinci

PANDUAN ROBO LINE CONTEST 2011

PANDUAN ROBO LINE CONTEST 2011 PANDUAN ROBO LINE CONTEST 2011 Persyaratan Peserta Peserta berstatus WNI sebagai mahasiswa dengan jenjang Diploma,Sarjana se-jawa Tengah Jumlah tim peserta dari setiap institusi tidak dibatasi Setiap tim

Lebih terperinci

PERATURAN PERLOMBAAN DRIFTING IKATAN MOTOR INDONESIA EDISI

PERATURAN PERLOMBAAN DRIFTING IKATAN MOTOR INDONESIA EDISI PERATURAN PERLOMBAAN DRIFTING IKATAN MOTOR INDONESIA EDISI : 2013 PERATURAN KEJUARAAN NASIONAL DRIFT 1 INDEX BAB I PASAL 1 PASAL 2 PASAL 3 PASAL 4 PASAL 5 PASAL 6 PASAL 7 BAB II PASAL 1 PASAL 2 PASAL 3

Lebih terperinci

MUHAMMADIYAH LINE TRACER COMPETITION

MUHAMMADIYAH LINE TRACER COMPETITION DESKRIPSI KEGIATAN Line Follower Robot sebuah jenis robot yang termasuk kedalam kategori robotmobile yang di desain untuk bekerja secara autonomous dan memiliki kemampuan dapat mendeteksi dan bergerak

Lebih terperinci

PERATURAN NASIONAL OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR

PERATURAN NASIONAL OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR PERATURAN NASIONAL OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR IKATAN MOTOR INDONESIA EDISI : 2017 1 PERATURAN NASIONAL OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR DAFTAR ISI BAB I UMUM Pasal 1 HAK-HAK IMI... 4 Pasal 2 PERATURAN NASIONAL...

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT UNIVERSITAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX

PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT UNIVERSITAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT UNIVERSITAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Padjadjaran Law Fair IX,

Lebih terperinci

ISI BUKU. Peraturan Dasar Olah Raga Sepeda Motor Nasional A. Peraturan Dasar Tentang Medik

ISI BUKU. Peraturan Dasar Olah Raga Sepeda Motor Nasional A. Peraturan Dasar Tentang Medik ISI BUKU Peraturan Dasar Olah Raga Sepeda Motor Nasional... 4-36 LAMPIRAN A. Peraturan Dasar Tentang Medik... 37-49 B. Peraturan Dasar Tentang Disiplin dan Peradilan... 50-64 C. Peraturan Umum Drag Bike...

Lebih terperinci

6 TH INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP INFORMASI PERTANDINGAN

6 TH INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP INFORMASI PERTANDINGAN 1. Pelaksana Pertandingan 6 th Indonesia Elite Amateur Championship akan dilaksanakan oleh sebuah Panitia yang telah ditunjuk oleh PB PGI untuk melaksanakan pertandingan tersebut dan selanjutnya akan disebut

Lebih terperinci

REGULASI INDONESIA GRAVITY SERIES KLANGON RELOAD ) Jenis lomba : Individual Downhill - DHI. 2) Kategori peserta : No Kategori Tahun lahir Umur

REGULASI INDONESIA GRAVITY SERIES KLANGON RELOAD ) Jenis lomba : Individual Downhill - DHI. 2) Kategori peserta : No Kategori Tahun lahir Umur REGULASI INDONESIA GRAVITY SERIES KLANGON RELOAD 2017 1) Jenis lomba : Individual Downhill - DHI 2) Kategori peserta : No Kategori Tahun lahir Umur 1 Peewee 2003-2005 12-14 tahun 2 Men Youth 2001-2002

Lebih terperinci

IKATAN MOTOR INDONESIA EDISI:

IKATAN MOTOR INDONESIA EDISI: PERATURAN DRIFTING IKATAN MOTOR INDONESIA EDISI: 2017 Peraturan Drifting IMI 2017 1 Peraturan Drifting IMI 2017 DAFTAR ISI BAB I DEFINISI DAN KLARIFIKASI OLAHRAGA PASAL 1 PASAL 2 DEFINISI KENDARAAN 4 4

Lebih terperinci

PEMBERITAHUAN PENTING, SYARAT DAN KETENTUAN, DAN PERATURAN LOMBA

PEMBERITAHUAN PENTING, SYARAT DAN KETENTUAN, DAN PERATURAN LOMBA PEMBERITAHUAN PENTING, SYARAT DAN KETENTUAN, DAN PERATURAN LOMBA PEMBERITAHUAN PENTING Peserta wajib membaca Pemberitahuan Penting, Syarat dan Ketentuan dan Peraturan Lomba secara seksama sebelum mengikuti

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PESERTA UJI KOMPETENSI MANAJEMEN RISIKO

BUKU PANDUAN PESERTA UJI KOMPETENSI MANAJEMEN RISIKO BUKU PANDUAN PESERTA UJI KOMPETENSI MANAJEMEN RISIKO Edisi Januari 2009 1 PANDUAN PESERTA UJI KOMPETENSI MANAJEMEN RISIKO Pendaftaran Uji Kompetensi Manajemen Risiko dapat dilakukan secara kolektif dari

Lebih terperinci

MRC Mechatronics Robotic Competition

MRC Mechatronics Robotic Competition MRC Mechatronics Robotic Competition Event Mechatronics Robotic Competition atau dapat disingkat dengan MRC merupakan salah satu program kerja tahunan Himpunan Mahasiswa Mekatronika (HIMAMEKA), Universitas

Lebih terperinci

PERATURAN LOMBA. 7-8 November Diselenggarakan oleh : DISORDA DKI JAKARTA PORSEROSI PENGPROV DKI JAKARTA. Bekerjasama dengan :

PERATURAN LOMBA. 7-8 November Diselenggarakan oleh : DISORDA DKI JAKARTA PORSEROSI PENGPROV DKI JAKARTA. Bekerjasama dengan : PERATURAN LOMBA 7-8 November 2015 Diselenggarakan oleh : DISORDA DKI JAKARTA PORSEROSI PENGPROV DKI JAKARTA Bekerjasama dengan : Peraturan lomba JAKARTA ANTAR MASTER 2015 di adopsi dari peraturan yang

Lebih terperinci

PERATURAN OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR

PERATURAN OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR PERATURAN OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR IKATAN MOTOR INDONESIA EDISI : 2014 P E R A T U R A N N A S I O N A L 0 OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR DAFTAR ISI BAB I UMUM Pasal 1 HAK-HAK IMI... 3 Pasal 2 PERATURAN

Lebih terperinci

KETENTUAN KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL JAKARTA OPEN 2013 TANGGAL MEI 2013 ( RANKING POINT )

KETENTUAN KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL JAKARTA OPEN 2013 TANGGAL MEI 2013 ( RANKING POINT ) KETENTUAN KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL JAKARTA OPEN 2013 TANGGAL 13 18 MEI 2013 ( RANKING POINT ) 1. NAMA KEJUARAAN : DJARUM SIRKUIT NASIONAL BULUTANGKIS JAKARTA OPEN 2013 2. PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT SEKOLAH MENENGAH ATAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX

PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT SEKOLAH MENENGAH ATAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT SEKOLAH MENENGAH ATAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Padjadjaran Law

Lebih terperinci

WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 10 TAHUN 2015

WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 10 TAHUN 2015 WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BALIKPAPAN,

Lebih terperinci

BASKET. Pembayaran dapat dilakukan secara langsung ke Sekretariat Liga Merah Maroon atau transfer melalui nomor rekening : a.n. Nur Sehah.

BASKET. Pembayaran dapat dilakukan secara langsung ke Sekretariat Liga Merah Maroon atau transfer melalui nomor rekening : a.n. Nur Sehah. BASKET 1. PERATURAN UMUM 1A. Sifat Peraturan Keputusan Panitia Liga Merah Maroon adalah final dan tidak dapat diganggu gugat. Semua peserta Liga Merah Maro on wajib mengikuti semua aturan yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM FARMASI CUP 2017 BASKETBALL and FUTSAL COMPETITION

PERATURAN UMUM FARMASI CUP 2017 BASKETBALL and FUTSAL COMPETITION PERATURAN UMUM FARMASI CUP 2017 BASKETBALL and FUTSAL COMPETITION I. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Tanggal : 11-19 November 2017 Waktu : Jadwal Pertandingan diberikan saat Malam Atlet Tempat : GOR Amongraga

Lebih terperinci

PERATURAN OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR

PERATURAN OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR PERATURAN OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR IKATAN MOTOR INDONESIA EDISI : 2014 P E R A T U R A N N A S I O N A L 0 OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR DAFTAR ISI BAB I UMUM Pasal 1 HAK-HAK IMI... 3 Pasal 2 PERATURAN

Lebih terperinci

PERATURAN PERLOMBAAN BALAP SEPEDA MOTOR. (Lampiran D Peraturan Dasar Olahraga Sepeda Motor)

PERATURAN PERLOMBAAN BALAP SEPEDA MOTOR. (Lampiran D Peraturan Dasar Olahraga Sepeda Motor) D PERATURAN PERLOMBAAN BALAP SEPEDA MOTOR (Lampiran D Peraturan Dasar Olahraga Sepeda Motor) IKATAN MOTOR INDONESIA Edisi : 2016 Peraturan Dasar Olahraga Sepeda Motor 74 Peraturan Perlombaan Balap Sepeda

Lebih terperinci

PERATURAN NASIONAL OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR

PERATURAN NASIONAL OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR PERATURAN NASIONAL OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR IKATAN MOTOR INDONESIA EDISI : 2013 DAFTAR ISI BAB I UMUM Pasal 1 HAK-HAK IMI... 3 Pasal 2 PERATURAN NASIONAL... 3 Pasal 3 PELAKSANAAN PERATURAN-PERATURAN...

Lebih terperinci

KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL JAMBI OPEN 2012 TANGGAL MARET 2012 ( RANKING POINT )

KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL JAMBI OPEN 2012 TANGGAL MARET 2012 ( RANKING POINT ) KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL JAMBI OPEN 2012 TANGGAL 27 31 MARET 2012 ( RANKING POINT ) 1. NAMA KEJUARAAN : DJARUM SIRKUIT NASIONAL JAMBI OPEN 2012 2. PELAKSANAAN a. Waktu : Tanggal 27

Lebih terperinci

GANDA CAMPURAN 1 PEMULA Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- - TUNGGAL PUTRI

GANDA CAMPURAN 1 PEMULA Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- - TUNGGAL PUTRI KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL JAWA TENGAH LI-NING OPEN 2013 Semarang, 21 26 Oktober 2013 (RANKING POINT) Sekretariat Pengprov PBSI Jawa Tengah Gd. KONI Prov. Jateng Lt. III, Komp. Gelora

Lebih terperinci

PERATURAN LOMBA 2 3 SEPTEMBER 2016

PERATURAN LOMBA 2 3 SEPTEMBER 2016 PERATURAN LOMBA 2 3 SEPTEMBER 2016 Peraturan lomba MONASTANA JAKARTA OPEN 2016 di adopsi dari peraturan yang sudah sering digunakan pada kejuaraan di Indonesia dan FIRS (Federation Internationale de Roller

Lebih terperinci

SEPAK BOLA 1. PERATURAN UMUM

SEPAK BOLA 1. PERATURAN UMUM SEPAK BOLA 1. PERATURAN UMUM 1A. Sifat Peraturan Keputusan Panitia Liga Merah Maroon adalah final dan tidak dapat diganggu gugat. Semua peserta Liga Merah Maroon wajib mengikuti semua aturan yang telah

Lebih terperinci

PANJAT TEBING OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 I. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS

PANJAT TEBING OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 I. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS PANJAT TEBING OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 I. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS a. Setiap fakultas dapat mengirimkan maksimal 3 orang putra perwakilannya. b. Setiap Peserta mengirimkan Pas Foto

Lebih terperinci

PERATURAN OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR

PERATURAN OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR PERATURAN OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR IKATAN MOTOR INDONESIA EDISI : 2014 P E R A T U R A N N A S I O N A L 0 OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR DAFTAR ISI BAB I UMUM Pasal 1 HAK-HAK IMI... 3 Pasal 2 PERATURAN

Lebih terperinci

KETENTUAN KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL KALIMANTAN OPEN TANGGAL MARET 2013 ( RANKING POINT )

KETENTUAN KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL KALIMANTAN OPEN TANGGAL MARET 2013 ( RANKING POINT ) KETENTUAN KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL KALIMANTAN OPEN TANGGAL 25 30 MARET 2013 ( RANKING POINT ) 1. NAMA KEJUARAAN : DJARUM SIRKUIT NASIONAL KALIMANTAN OPEN 2. PELAKSANAAN : a. Waktu

Lebih terperinci

KETENTUAN KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL DKI JAKARTA OPEN 2012 TANGGAL MEI 2012 ( RANKING POINT )

KETENTUAN KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL DKI JAKARTA OPEN 2012 TANGGAL MEI 2012 ( RANKING POINT ) KETENTUAN KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL DKI JAKARTA OPEN 2012 TANGGAL 14 19 MEI 2012 ( RANKING POINT ) 1. NAMA KEJUARAAN : DJARUM SIRKUIT NASIONAL JAKARTA 2012 2. PELAKSANAAN : a. Waktu

Lebih terperinci

PANDUAN ROBOT LINE FOLLOWER. Brawijaya Physics event Sma Sederajat se-jawa

PANDUAN ROBOT LINE FOLLOWER. Brawijaya Physics event Sma Sederajat se-jawa PANDUAN ROBOT LINE FOLLOWER Brawijaya Physics event 2014 Sma Sederajat se-jawa Informasi Umum Persyaratan peserta 1. Peserta masih berstatus sebagai siswa SMA/MA sederajat dalam lingkup se-jawa Terbuka.

Lebih terperinci

INFORMASI PERTANDINGAN

INFORMASI PERTANDINGAN 4 th INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP INFORMASI PERTANDINGAN 1. Pelaksana Pertandingan 4 th Indonesia Elite Amateur Championship akan dilaksanakan oleh sebuah Panitia yang telah ditunjuk oleh PB PGI

Lebih terperinci

INFORMASI DAN PERATURAN UMUM

INFORMASI DAN PERATURAN UMUM INFORMASI DAN PERATURAN UMUM I. PENDAHULUAN Gemapala WIGWAM FH Unsri bekerja sama dengan Federasi Arung Jeram Indonesia Provinsi Sumatera Selatan akan menggelar event Kejuaraan Arung Jeram Tingkat Nasional

Lebih terperinci

PENGURUS PROVINSI SUMATERA SELATAN

PENGURUS PROVINSI SUMATERA SELATAN KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL OPEN 2012 PALEMBANG, 20 24 MARET 2012 ( RANKING POINT ) 1. NAMA KEJUARAAN : DJARUM SIRKUIT NASIONAL OPEN 2012 2. PELAKSANAAN a. Waktu : Tanggal 20 s.d. 24

Lebih terperinci

Elinfo Competition 2015

Elinfo Competition 2015 Elinfo Competition 2015 Elinfo Competition(Electronics and Informatics Competition)2015 merupakan sebuah kompetisi dari program kerja dari Departemen Penalaran Himpunan Mahasiswa Elektonika dan Informatika

Lebih terperinci

PERATURAN PELENGKAP PERLOMBAAN

PERATURAN PELENGKAP PERLOMBAAN PERATURAN PELENGKAP PERLOMBAAN 1. NAMA PERLOMBAAN YAMAHA CUP RACE 2017 PUTARAN 1-2017 2. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN Hari/Tanggal : Sabtu dan Minggu, 05 06 Agustus 2017 Tempat : Alun alun, kota Kebumen

Lebih terperinci

P U P SCO 4X4 INDONESIAN SUPER SPECIAL STAGE COMPETITION 2012

P U P SCO 4X4 INDONESIAN SUPER SPECIAL STAGE COMPETITION 2012 P U P SCO 4X4 INDONESIAN SUPER SPECIAL STAGE COMPETITION 2012 Detail Teknis Kegiatan Nama Event : SCO 4X4 INDONESIAN SUPER SPECIAL STAGE COMPETITION 2012 Jenis Kegiatan: Speed Offroad Competition Tempat

Lebih terperinci

1 st INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP INFORMASI PERTANDINGAN

1 st INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP INFORMASI PERTANDINGAN 1. Pelaksana Pertandingan 1 st Indonesia Elite Amateur Championship akan dilaksanakan oleh sebuah Panitia yang telah ditunjuk oleh PB PGI Bidang Pertandingan untuk melaksanakan pertandingan tersebut dan

Lebih terperinci

SUNDAY RACE SPRINT RALLY 2014

SUNDAY RACE SPRINT RALLY 2014 IMI SUMUT SUNDAY RACE SPRINT RALLY 2014 PERATURAN PELENGKAP PERLOMBAAN PERATURAN PELENGKAP PERLOMBAAN SUNDAY RACE SPRINT RALLY IMI SUMUT 2014 1. PENJELASAN 1.1 Nama Perlombaan SUNDAY RACE /Latihan Bersama

Lebih terperinci

1. NAMA KEJUARAAN : YONEX SUNRISE MENS DOUBLE CHAMPIONSHIP 2013 Presented By Candra Wijaya

1. NAMA KEJUARAAN : YONEX SUNRISE MENS DOUBLE CHAMPIONSHIP 2013 Presented By Candra Wijaya KETENTUAN KEJUARAAN SWASTA NASIONAL BULUTANGKIS YONEX SUNRISE MEN S DOUBLE CHAMPIONSHIP V/2013 JAKARTA, 21 24 Agustus 2013 (RANKING POINT) --------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

INFORMASI PERTANDINGAN

INFORMASI PERTANDINGAN 7 th INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP INFORMASI PERTANDINGAN 1. Pelaksana Pertandingan 7 th Indonesia Elite Amateur Championship akan dilaksanakan oleh sebuah Panitia yang telah ditunjuk oleh PB PGI

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM UNIVERSIADE UI Seluruh peserta Universiade UI meliputi manager tim (official), kontingen, dan

PERATURAN UMUM UNIVERSIADE UI Seluruh peserta Universiade UI meliputi manager tim (official), kontingen, dan PERATURAN UMUM UNIVERSIADE UI 2017 1. Seluruh peserta Universiade UI meliputi manager tim (official), kontingen, dan pelatih. 2. Peserta Universiade UI diwajibkan menggunakan ID Card yang telah disediakan

Lebih terperinci

J S T C JAPAN SUPER TOURING CHAMPIONSHIP

J S T C JAPAN SUPER TOURING CHAMPIONSHIP I. MESIN Merk mesin harus sama dengan aslinya dan satu merk dengan body, type bebas. Posisi mesin tetap. Penggerak roda sesuai aslinya. I.1. FORCE INDUCTION Penggunaan force induction dilarang untuk kelas

Lebih terperinci

PERATURAN PERTANDINGAN CABOR KEMPO

PERATURAN PERTANDINGAN CABOR KEMPO PERATURAN PERTANDINGAN CABOR KEMPO Pasal 1. PENDAHULUAN 1.1 Pekan Olahraga Mahasiswa Tingkat Nasional XV Tahun 2017 merupakan Kejuaraan Nasional multi event antar Mahasiswa yang diselenggarakan oleh BAPOMI

Lebih terperinci

PERATURAN OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR

PERATURAN OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR PERATURAN OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR IKATAN MOTOR INDONESIA EDISI : 2014 P E R A T U R A N N A S I O N A L 0 OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR DAFTAR ISI BAB I UMUM Pasal 1 HAK-HAK IMI... 3 Pasal 2 PERATURAN

Lebih terperinci

DJARUM SIRKUIT NASIONAL JAWA TIMUR OPEN 2012 Surabaya, November 2012 (RANKING POINT)

DJARUM SIRKUIT NASIONAL JAWA TIMUR OPEN 2012 Surabaya, November 2012 (RANKING POINT) DJARUM SIRKUIT NASIONAL JAWA TIMUR OPEN 2012 Surabaya, 19 24 November 2012 (RANKING POINT) 1. NAMA KEJUARAAN : DJARUM SIRKUIT NASIONAL JAWA TIMUR OPEN 2012 2. PELAKSANAAN : a. Waktu : 19 24 November 2012

Lebih terperinci

KEJUARAAN SEPATU RODA ANTAR KLUB TINGKAT NASIONAL PIALA BUPATI SIAK Mei 2016 Siak, Riau

KEJUARAAN SEPATU RODA ANTAR KLUB TINGKAT NASIONAL PIALA BUPATI SIAK Mei 2016 Siak, Riau KEJUARAAN SEPATU RODA ANTAR KLUB TINGKAT NASIONAL PIALA BUPATI SIAK 2016 20 22 Mei 2016 Siak, Riau 1. PERATURAN a. UMUM Peraturan pada Kejuaraan Sepatu Roda Antar Klub Tingkat Nasional Piala Bupati Siak

Lebih terperinci

REGULASI PERTANDINGAN BASKET SMA PESONA IMTCUP 2012

REGULASI PERTANDINGAN BASKET SMA PESONA IMTCUP 2012 REGULASI PERTANDINGAN BASKET SMA PESONA IMTCUP 2012 A. PERATURAN UMUM 1. Keputusan Panitia Tidak dapat diganggu gugat. 2. Peraturan permainan Basket SMA yang digunakan dalam PESONA IMT CUP 2012 adalah

Lebih terperinci

Menimbang : Mengingat :

Menimbang : Mengingat : KETETAPAN PANITIA BUSINESS LAW COMPETITION TAHUN 2017 NOMOR: 006/TAP/BUSINESS LAW COMPETITION/BLS/FHUI/I/2017 TENTANG PERATURAN BATTLE OF BRAINS COMPETITION HUKUM BISNIS ANTAR MAHASISWA FAKULTAS HUKUM

Lebih terperinci

2 ND INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP INFORMASI PERTANDINGAN

2 ND INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP INFORMASI PERTANDINGAN 2 ND INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP 1. Pelaksana Pertandingan 2 nd Indonesia Elite Amateur Championship akan dilaksanakan oleh sebuah Panitia yang telah ditunjuk oleh PB PGI untuk melaksanakan pertandingan

Lebih terperinci

INFORMASI UMUM FUTSAL CHEMISTRY FESTIVAL AND COMPETITION 2017

INFORMASI UMUM FUTSAL CHEMISTRY FESTIVAL AND COMPETITION 2017 INFORMASI UMUM FUTSAL CHEMISTRY FESTIVAL AND COMPETITION 2017 DESKRIPSI KEGIATAN Futsal CFC 2017 adalah kompetisi futsal kedua yang diselenggarakan oleh HM-PS Kimia UIN Sunan Kalijaga. Kompetisi ini mempertandingkan

Lebih terperinci

Syarat dan Ketentuan. ATMI Run 2017

Syarat dan Ketentuan. ATMI Run 2017 Syarat dan Ketentuan ATMI Run 2017 1. INDIVIDU memastikan dan menyatakan kebenaran segala informasi yang diberikan pada saat melakukan pendaftaran. Penyelenggara ATMI FESTIVAL 2017 memiliki hak untuk mewajibkan

Lebih terperinci

Peraturan Lomba Jaringan Komputer

Peraturan Lomba Jaringan Komputer Peraturan Lomba Jaringan Komputer PERATURAN UMUM 1. Peserta berstatus pelajar SMA/SMK dan sederajat yang tergabung dalam sebuah tim. 2. Masing-masing tim terdiri dari maksimal 2 orang. 3. Setiap sekolah

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 11 TAHUN 2010

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 11 TAHUN 2010 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 11 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR

PERATURAN OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR PERATURAN OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR IKATAN MOTOR INDONESIA EDISI : 2014 P E R A T U R A N N A S I O N A L 0 OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR DAFTAR ISI BAB I UMUM Pasal 1 HAK-HAK IMI... 3 Pasal 2 PERATURAN

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM ECONOMICS DEBATE COMPETITION BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PERATURAN UMUM ECONOMICS DEBATE COMPETITION BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 PERATURAN UMUM ECONOMICS DEBATE COMPETITION BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Debat Ekonomi Islam 2018, adalah kegiatan perlombaan debat mahasiswa tingkat Nasional

Lebih terperinci

PERATURAN KHUSUS CABANG FUTSAL PUTRI IMSSO LIGA MEDIKA 2017

PERATURAN KHUSUS CABANG FUTSAL PUTRI IMSSO LIGA MEDIKA 2017 PERATURAN KHUSUS CABANG FUTSAL PUTRI IMSSO LIGA MEDIKA 2017 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Kompetisi futsal putri IMSSO Liga Medika 2017 dibuka untuk mahasiswi program studi pendidikan dokter dan pendidikan

Lebih terperinci

INDONESIA PERATURAN PERMAINAN

INDONESIA PERATURAN PERMAINAN INDONESIA ------------------------------ PERATURAN PERMAINAN VER 1.00 28 MARET 2017 DAFTAR ISI 1. INFORMASI UMUM ROLLER CROSS (RX) 1.1 Kategori Permainan 1.2 Kelompok Umur 1.3 Arena dan Perlengkapan Resmi

Lebih terperinci

PERATURAN BALAP MOBIL

PERATURAN BALAP MOBIL PERATURAN BALAP MOBIL IKATAN MOTOR INDONESIA Edisi : 2018 Peraturan 1 Balap Mobil IMI 2018 DAFTAR ISI Pasal 1 STATUS PERLOMBAAN 4 Pasal 2 JUDUL PERLOMBAAN 5 Pasal 3 NEGARA PEMBALAP 5 Pasal 4 PANITIA PENYELENGGARA

Lebih terperinci

SPORTIFITAS TINGKATKAN INTEGRITAS!

SPORTIFITAS TINGKATKAN INTEGRITAS! SPORTIFITAS TINGKATKAN INTEGRITAS! Olimpiade Bola Voli Pekan Mahasiswa UNS Pendaftaran : 28 November - 4 Desember 2014 Pelaksanaan : 12 Desember - 15 Desember 2014 Persyaratan & Ketentuan : 1. Setiap fakultas

Lebih terperinci

EDARAN KEJUARAAN BULUTANGKIS WALIKOTA CILEGON OPEN 2013 SWASTA TINGKAT NASIONAL (RANGKING POINT) 1. NAMA KEJUARAAN : WALIKOTA CILEGON OPEN 2013

EDARAN KEJUARAAN BULUTANGKIS WALIKOTA CILEGON OPEN 2013 SWASTA TINGKAT NASIONAL (RANGKING POINT) 1. NAMA KEJUARAAN : WALIKOTA CILEGON OPEN 2013 EDARAN KEJUARAAN BULUTANGKIS WALIKOTA CILEGON OPEN 2013 SWASTA TINGKAT NASIONAL (RANGKING POINT) 1. NAMA KEJUARAAN : WALIKOTA CILEGON OPEN 2013 2. PELAKSANAAN : a. Waktu Pelaksanaan : - Tanggal 28 Mei

Lebih terperinci

PERATURAN KOMPETISI PERADILAN SEMU TINGKAT NASIONAL PIALA MUTIARA DJOKOSOETONO VII FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN KOMPETISI PERADILAN SEMU TINGKAT NASIONAL PIALA MUTIARA DJOKOSOETONO VII FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM PERATURAN KOMPETISI PERADILAN SEMU TINGKAT NASIONAL PIALA MUTIARA DJOKOSOETONO VII FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan : (1) Kompetisi

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN AUTOBOT Kompetisi Robot Linetracer/Line Follower Regional Jawa Timur

PEDOMAN PELAKSANAAN AUTOBOT Kompetisi Robot Linetracer/Line Follower Regional Jawa Timur PEDOMAN PELAKSANAAN Kompetisi Robot Linetracer/Line Follower Regional Jawa Timur Art, Knowledge, Technology and Robotic Competition For Student TINGKAT PELAJAR SMA REGIONAL JAWA TIMUR KETENTUAN UMUM :

Lebih terperinci

UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Lalu lintas adalah gerak kendaraan, orang, dan hewan di jalan;

Lebih terperinci

Rp Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp Rp ,- Rp ,-- Rp ,-- Rp. 250.

Rp Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp Rp ,- Rp ,-- Rp ,-- Rp. 250. 1. PENGPROV PBSI PELAKSANA : Pengurus Provinsi PBSI Jawa Timur Alamat : GOR Bulutangkis Sudirman Lantai 2 Jalan Kertajaya Indah Timur No, 8 Surabaya Email : pbsijtm@yahoo.com Telp./fax : 031.599.75.44

Lebih terperinci

KETENTUAN KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL BULUTANGKIS SIGER LAMPUNG TANGGAL 8 s/d 13 APRIL 2013 ( RANKING POINT )

KETENTUAN KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL BULUTANGKIS SIGER LAMPUNG TANGGAL 8 s/d 13 APRIL 2013 ( RANKING POINT ) KETENTUAN KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL BULUTANGKIS SIGER LAMPUNG TANGGAL 8 s/d 13 APRIL 2013 ( RANKING POINT ) 1. NAMA KEJUARAAN : DJARUM SIRKUIT NASIONAL BULUTANGKIS SIGER LAMPUNG 2013

Lebih terperinci

Menimbang: a. Bahwa kompetisi hukum bisnis antar mahasiswa fakultas hukum tingkat

Menimbang: a. Bahwa kompetisi hukum bisnis antar mahasiswa fakultas hukum tingkat KETETAPAN PANITIA BUSINESS LAW COMPETITION TAHUN 2017 NOMOR: 007/TAP/BUSINESS LAW COMPETITION/BLS/FHUI/I/2017 TENTANG PERATURAN KOMPETISI DEBAT HUKUM ANTAR MAHASISWA FAKULTAS HUKUM TINGKAT NASIONAL DENGAN

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PERTANDINGAN AAJI SPORTAINMENT 2018

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PERTANDINGAN AAJI SPORTAINMENT 2018 PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PERTANDINGAN AAJI SPORTAINMENT 2018 A. PESERTA Peserta yang mengikuti AAJI SPORTAINMENT 2018 terdiri dari Pemain dan Manajer/Official Tim, sebagai berikut: 1. Pemain adalah para

Lebih terperinci

FESTIVAL ASAHAN 2006

FESTIVAL ASAHAN 2006 FESTIVAL ASAHAN 2006 KEJUARAAN ARUNG JERAM ASAHAN 2006 PIALA GUBERNUR SUMATERA UTARA A. KLASIFIKASI LOMBA Klasifikasi Kejuaraan Arung Jeram Sungai Asahan 2006 termasuk dalam Klasifikasi Level F organisasi

Lebih terperinci

KEJUARAAN BULUTANGKIS SWASTA NASIONAL USM FLYPOWER OPEN 2016 GELORA PROF. SUDARTO, SH UNIVERSITAS SEMARANG JL. SOEKARNO-HATTA SEMARANG

KEJUARAAN BULUTANGKIS SWASTA NASIONAL USM FLYPOWER OPEN 2016 GELORA PROF. SUDARTO, SH UNIVERSITAS SEMARANG JL. SOEKARNO-HATTA SEMARANG KETENTUAN KEJUARAAN BULUTANGKIS SWASTA NASIONAL Ranking Point A. PELAKSANA Universitas Semarang (USM) bekerjasama dengan Pengprov PBSI Jawa Tengah Alamat : Gelora Prof. Sudharto, SH Universitas Semarang

Lebih terperinci

4. Babak semifinal dan final akan diadakan pada Jumat, 27 Mei 2016.

4. Babak semifinal dan final akan diadakan pada Jumat, 27 Mei 2016. Persyaratan Lomba Ifuto Futsal : 1. Peserta berdomisili di Indonesia dan berasal dari kategori umur 17 23 tahun. 2. Setiap peserta diwajibkan melampirkan fotokopi Kartu Pelajar/ Kartu Mahasiswa dan Kartu

Lebih terperinci

PERATURAN KHUSUS FARMASI CUP 2017 FUTSAL COMPETITION

PERATURAN KHUSUS FARMASI CUP 2017 FUTSAL COMPETITION PERATURAN KHUSUS FARMASI CUP 2017 FUTSAL COMPETITION I. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Tanggal : 11 19 November 2017 Waktu : Jadwal Pertandingan diberikan saat Malam Atlet Tempat : GOR Amongraga II. Peraturan

Lebih terperinci

PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER LIGA MEDIKA 2018

PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER LIGA MEDIKA 2018 = PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER LIGA MEDIKA 2018 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Kompetisi Mini Soccer IMSSO Liga Medika 2018 dibuka untuk mahasiswa aktif Program Studi Pendidikan Dokter atau Program

Lebih terperinci

INDONESIA PERATURAN PERMAINAN

INDONESIA PERATURAN PERMAINAN INDONESIA ------------------------------ PERATURAN PERMAINAN VER 1.10 31 JULI 2017 DAFTAR ISI 1. INFORMASI UMUM ROLLER CROSS (RX) 1.1 Kategori Permainan 1.2 Kelompok Umur 1.3 Arena dan Perlengkapan Resmi

Lebih terperinci

LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS

LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS MINISOCCER LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER LIGA MEDIKA 2018 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Kompetisi mini soccer IMSSO Liga Medika 2018 dibuka untuk

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN E-TIME 2018

BUKU PANDUAN E-TIME 2018 PERATURAN PERLOMBAAN (RMI) ROBOT MINI INDUSTRIAL E-TIME 2018 RMI (Robot Mini Industrial) Robot Mini Industri (RMI) merupakan kendali 2 buah robot yang memiliki fungsi tersendiri; 1 buah robot manual dan

Lebih terperinci