BAB I PENDAHULUAN. bidang listrik sehingga mempunyai peranan utama bagi masyarakat luas.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. bidang listrik sehingga mempunyai peranan utama bagi masyarakat luas."

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik yang merupakan sumber kehidupan masyarakat mempunyai fungsi sebagai penerangan dan energi dalam mengembangkan segala bentuk kegiatan sehari-hari. Maka, listrik mempunyai peranan yang sangat penting.dalam perkembangannya, PT PLN (Persero) merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan satu-satunya perusahaan milik negara yang bergerak di bidang listrik sehingga mempunyai peranan utama bagi masyarakat luas. Listrik Pintar yang merupakan listrik prabayar yang pertama kali diadopsi dari negara Afrika dan dikhususkan pada masyarakat menengah ke bawah atau yang kurang mampu, karena listrik prabayar ini pada umumnya dapat mengendalikan sendiri pemakaian listrik dan dapat menyesuaikan dengan kemampuan masyarakat dalam pembelian token serta berbagai macam keuntungan yang didapat. Listrik Pintar (listrik prabayar) ditujukan kepada konsumen yang ingin pasang baru aliran listrik atau kepada pelangganyang bermigrasi dari paska bayar ke prabayar. ( diakses pada 16 April WIB). Saat ini PT PLN (Persero) mengkomunikasikan pesan terhadap khalayak tentang adanya produk baru yaitu Listrik Pintar. Listrik Pintar merupakan produk layanan listrik prabayar PLN bagi masyarakat yang menggunakan listrik 1

2 melalui pembelian pulsa listrik dimana pemakaian listrik dapat dikendalikan oleh konsumen itu sendiri. Listrik pintar disosialisasikan pada pertengahan tahun Menurut Lia selaku humas PT PLN (Persero) bahwa kegiatan kampanye listrik pintar dari pertengahan tahun 2011 dilakukan melalui serangkaian kegiatan mulai dari press conference, mengirimkan press release, acara launching, pameran, talkshow radio, temu pelanggan, sampai berbagai media publikasi lainnya seperti billboard, brosur, flyer, poster, dan banner listrik pintar. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, kampanye yang dilakukan humas PT PLN (Persero) pada sekitar tahun 2012 sampai tahun 2013 hanya melakukan media publikasi yang salah satunya dengan menggunakan brosur dikarenakan untuk memangkas biaya. Hal tersebut dilakukan biaya promosi yang mahal jika menggunakan media lainnya seperti iklan di televisi. Listrik Pintar merupakan suatu inovasi baru yang dilakukan PLN sehingga diperlukannya komunikasi kepada masyarakat. Komunikasi merupakan kunci dalam pengiriman pesan kepada publik yang dituju agar dapat mengetahui informasi, memahami pesan, menghasilkan feedback (umpan balik) dan dapat mengubah perilaku. Untuk mengkomunikasikan produk Listrik Pintar kepada masyarakat perlu adanya kampanye yang diadakan oleh Humas PT PLN. Dalam suatu perusahaan fungsi penyampaian informasi adalah humas, humas menjembatani antara perusahaan dengan publik baik internal maupun eksternal. 2

3 Menurut Pfau dan Parrot (1987:23) dalam mendefinisikan kampanye yaitu sebagai berikut : A campaign is conscious, sustained, and incremental process desaigned to be implemented over a specified periode of time for the purpose of influencing a specified audiens (bahwa suatu kampanye yang secara sadar, menunjang, dan meningkatkan proses pelaksanaan yang terencana pada periode tertentu yang bertujuan mempengaruhi publik sasaran tertentu). Berkaitan dengan hal tersebut, kampanye listrik pintar termasuk dalam (marketing communication) komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual, dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan dibidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik dari sebelumnya (Halim, 2005 :25) Kampanye Listrik Pintar (Listrik Prabayar) merupakan inisiatif pihak PT PLN (Persero) dan telah diakomodir oleh pemerintah bermula dari adanya kebutuhan akan listrik yang semakin bertambah, kurangnya kesadaran masyarakat akan penghematan energi energi listrik dan kurangnya kesadaran masyarakat untuk membayar tagihan listrik tepat pada waktunya serta keterlambatan pembayaran rekening, pencatat meteran yang tidak pas pada pelanggan paska bayar, jumlah tagihan listrik yang mahal dan tidak terkontrol yang selama ini menjadi keluhan para pelanggan. Listrik Pintar ini diharapkan dapat mendorong masyarakat khususnya pelanggan dalam mengendalikan konsumsi listrik sehari-hari dan dapat mengurangi kecurangan yang terjadi dalam pemakaian listrik. 3

4 Dari berbagai aspek, Listrik Pintar (Listrik Prabayar) berbeda jauh dengan Listrik Paskabayar. Pada Listrik Paska bayar (biasa), setiap bulan petugas PLN harus mendatangi rumah pelanggan untuk mencatat meteran kemudian data tersebut diproses ke rekening dan masyarakat membayarkan tarif rekening listrik ke loket terdekat, kantor pos, bank. Selain itu, banyak sekali masyarakat yang memiliki tunggakan pembayaran listrik sehingga pihak PLN harus memutuskan aliran listrik di rumah pelanggan.( diakses pada 16 April WIB). Listrik Pintar mempunyai berbagai keuntungan yaitu pelanggan lebih mudah mengendalikan pemakaian listrik, pemakaian listrik dapat disesuaikan dengan anggaran belanja, tidak akan terkena biaya keterlambatan, privasi lebih terjaga, jaringan luas pembelian listrik isi ulang, tepat digunakan bagi pemilik rumah kontrakan atau kamar sewa atau kos. ( diakses pada 16 April WIB). Tujuan dari kampanye Listrik Pintar adalah untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada masyarakat khususnya pelanggan rumah tangga bahwa terdapat layanan baru yang bernama Listrik Pintar (Listrik Prabayar) serta mengetahui hal yang berhubungan dengan Listrik Pintar seperti keuntungan penggunaan, cara menggunakan serta keinginan atau minat untuk menggunakan produk, mengedukasi serta mengontrol untuk penghematan listrik dan membangun citra positif PLN di mata publik sehingga muncul kepercayaan dan penerimaan publik sehubungan dengan produk tersebut. 4

5 Saat ini PT PLN mempunyai pelanggan, hampir menembus target kami sebanyak 10 juta pelanggan Listrik Pintar tersebut tersebar di 27 propinsi di seluruh Indonesia (Antara. Pelanggan Listrik Prabayar ditargetkan tembus 10 juta Pelanggan. diakses pada 27 Mei 2013 pukul WIB). Untuk persentase unit pelanggan, didominasi pelanggan di Indonesia Timur seperti dari Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur yang mencapai 60 persen dari keseluruhan pengguna listrik prabayar kemudian mulai dari Aceh sampai Papua, sebagian besar pelanggan berada di Pulau Jawa dan Bali. Pelanggan di Jawa Barat dan Banten menjadi pelanggan tertinggi se-indonesia dengan pelanggan. Disusul oleh Jawa Timur pelanggan, Jawa Tengah dan DIY pelanggan, Jakarta dan Tangerang pelanggan, dan Bali pelanggan. Sukses di Jawa Bali juga disusul dengan kesuksesan di wilayah lain di Indonesia seiring gencarnya PLN melakukan penetrasi layanan Listrik Pintar. Terbukti di Nusa Tenggara Barat sebanyak merupakan pelanggan Listrik Pintar. Tertinggi untuk Indonesia Timur. Disusul oleh Nusa Tenggara Timur dengan pelanggan. Sedangkan untuk Indonesia Barat, urutan tertinggi pelanggan Listrik Pintar ada di Lampung dengan pelanggan. Tidak ketinggalan juga anak perusahaan PLN ikut aktif menjaring pelanggan menggunakan Listrik Pintar. Tercatat sebanyak pelanggan PLN Batam menggunakanlistrik Pintar (Cipto. Pelanggan Listrik Prabayar Tembus 10 Juta. 5

6 pada 23 April 2013 pukul WIB). Akan tetapi, jumlah pengguna listrik prabayar golongan Rumah Tangga baru 11% dari total 42,5 juta pelanggan Rumah Tangga. Jika dibandingkan dengan Afrika Selatan, dengan jumlah pelanggan rumah tangga lebih dari 4 juta pelanggan, hampir semuanya menggunakan listrik prabayar. Menjadi tantangan bagi PLN, agar pelanggan listrik prabayar bertambah tidak saja dari pelanggan baru, namun juga dari migrasi pelanggan paska bayar. (Cipto. Pelanggan Listrik PrabayarTembus10 Juta. diakses pada 23 April 2013 pukul WIB). Kepala Divisi Niaga PT PLN (Persero) Benny Marbun menyatakan, 80 persen pelanggan listrik prabayar adalah pelanggan baru, sementara 20 persen adalah pelanggan migrasi. Dengan adanya hal tersebut menjadi tantangan bagi PLN agar pelanggan listrik prabayar bertambah tidak saja dari pelanggan baru, tetapi juga dari migrasi pelanggan paskabayar khususnya pada pelanggan rumah tangga dikarenakan di Indonesia pelanggan rumah tangga pengguna listrik pintar hanya 11 % dan masalah tunggakan terbesar setengahnya berasal dari golongan rumah tangga. Hal tersebut diperkuat dengan adanya berita di Tempo online mengenai PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) distribusi Jakarta Raya dan Tangerang (PLN Disjaya) mendata hingga Oktober tunggakan tagihan listrik di masyarakat mencapai Rp395 miliar dari sekitar 700 ribu pelanggan. 6

7 Dari tunggakan sebesar ini, 45% dari penunggak berasal dari golongan rumah tangga. Tunggakan ini dibagi menjadi dua yaitu tunggakan lancar di mana pelanggan menunggak selama satu sampai tiga bulan mencapai Rp244 miliar, sedangkan tunggakan ragu-ragu mencapai Rp151 miliar. Dari Rp395 miliar tagihan tunggakan listriknya sampai Oktober ini, didominasi kalangan rumah tangga. Kelompok ini menempati urutan nomor satu. Sedangkan urutan kedua ditempati dengantunggakan listrik yang berasal dari ABRI/ TNI. ( 23 April 2013 pukul WIB). Untuk mengatasi berbagai tunggakan pelanggan rumah tangga yang ada maka dibutuhkan suatu kampanye Listrik Pintar. Salah cara yang digunakan dalam kampanye Listrik Pintar adalah pesan-pesan cetak dengan menggunakan brosuryang bertujuan untuk memberikan informasi atau pesan.brosur merupakan salah satu media promosi yang biasa digunakan oleh humas. Menurut Tams Djayakusumah (1982: ), brosur adalah : Semacam surat atau buku yang berisi uraian-uraian daripada keistimewaan, serta penggunaan dan petujukpetunjuk yang merupakan suatu keterangan-keterangan tentang penggunaan suatu barang atau jasa. Brosur umumnya berisi pesan-pesan yang bersifat informative, persuasive, dan factual. Maksud dari sifat-sifat tersebut adalah, pesan dalam brosur umumnya memuat informasi yang ingin disampaikan kepada khalayak. Pesan dalam brosur juga memudahkan para pembaca agar dapat dengan mudah tertarik dengan pesan yang disampaikan oleh brosur tersebut. Peran dalam brosur juga mudah 7

8 dimengerti dan dipahami serta dibuat semenarik mungkin, dan selalu berisi halhal baru yang berkaitan dengan produk perusahaan. Maka dengan sifat-sifat pesan tersebut, dapat mempengaruhi khalayak untuk membeli atau menggunakan produk-produk yang ditawarkan dalam brosur. Pengertian brosur menurut (Suharsono dan Retnoningsih, 2005: 94) adalah surat ataubuku kecil yang memuat uraian tentang sesuatu masalah.jadi, brosur menurut penulis adalah surat atau buku kecil yang memuat uraian tentang suatu masalah dalam sekali terbit. Dengan adanya brosur maka para khalayakmaka akan mendapatkan informasi mengenai listrik pintar sehingga dapat merasakan kegunaan dari brosur tersebut. Serta mengetahui adanya produk Listrik Pintar yang diluncurkan.namun pada kenyataannya sebagaimana yang sering terlihat, keberadaan brosur kurang mendapat perhatian. Banyak brosur yang diberikan oleh pihak humas melalui petugasnya sebagai media promosi hanya diterima oleh masyarakat atau segmen pasarnya begitu saja. Bahkan banyak brosuryang diberikan, dan setelahnya diletakkan ditempat sembarangan, dan yang lebih menyedihkan lagi terkadang dibuang di tempat sampah. Penggunaan media cetak seperti brosur dalam melakukan kampanye listrik pintar yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) dibutuhkan kemampuan membaca oleh para khalayak yang dituju. Menurut Goodman (1996:2-3) menyatakan bahwa membaca merupakan suatu proses dinamis untuk merekonstruksi suatu pesan yang secara grafis dikodekan oleh penulis. Di dalam proses ini, penulis 8

9 melakukan pengkodean linguistik yang kemudian diuraikan oleh pembaca untuk mendapatkan pemahaman atau makna. Berdasarkan hasil survei UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) menunjukkan bahwa minat baca masyarakat yang paling rendah di ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) adalah negara Indonesia.( diakses pada 4 April 2013 pukul WIB). Rendahnya minat baca ini dibuktikan dengan indeks membaca masyarakat Indonesia yang baru sekitar 0,001, artinya dari seribu penduduk, hanya ada satu orang yang masih memiliki minat baca tinggi. Angka ini masih sangat jauh dibandingkan dengan angka minat baca di Singapura yang memiliki indeks membaca sampai 0,45 ( Galakkan Baca Buku untuk Kemajuan Bangsa, Media Indonesia, 17 Mei 2010). Lebih lanjut lagi bahwapenduduk Indonesia lebih banyak mencari informasi dari televisi dan radio ketimbang buku atau media baca lainnya. Laporan bank Dunia no ind (Education in Indonesia from Crisis to recovery) menyebutkan bahwa tingkat membaca di Indonesia hanya mampu meraih skor 51,7 di bawah Filipina (52,6), Thailand (65,1) dan Singapura (74,0). Data Badan Pusat Statistik tahun 2006 menunjukan bahwa penduduk Indonesia yang menjadikan baca sebagai sumber informasi baru sekitar 23,5%. Sedangkan yang menonton televisi 85,9% dan mendengarkan radio 40,3%.Hasil 9

10 penelitian yang dilakukan Tim Program of International Student Assessment (PISA) beserta Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas menunjukkan kemahiran membaca pada usia di atas 15 tahun di Indonesia sangat memprihatinkan. Sekitar 37,6 persen hanya bisa membaca tanpa bisa menangkap maknanya dan 24,8 persen hanya bisa mengaitkan teks yang dibaca dengan satu informasi pengetahuan. Dalam kampanye humas mengenai Listrik Pintar yang menjadi target adalah pelanggan rumah tangga. Pada dasarnya dalam hal keputusan untuk menggunakan listrik maka ada di tangan kepala rumah tangga. Akan tetapi, dalam hal ini peneliti memilih ibu rumah tangga sebagai objek penelitian dikarenakan menurut survey yang dilakukan oleh Marketing Indonesia telah menunjukan sebesar 86, 1 % perempuan/ wanita yang mengatur pengeluaran dalam rumah tangga dan 84,2 % dari kalangan wanita yang menjadi pengelola keuangan pasangannya. ( Mengatur Uang Lebih Menyenangkan. keuangan lebih menyenangkan diakses pada 25 April 2013 pukul WIB) Kemudian survey yang lainnya dilakukan oleh Money Advice Service yang dilansir oleh Daily Mail (26/11) yang menemukan bahwa wanita bertugas memutuskan kebijakan keuangan jangka panjang seperti membayar sewa, hipotek dan pengeluaran lainnya.(ananda, Kun Sila. Benarkah pria lebih mahir mengelola keuangan rumah tangga?. diakses pada 25 April 2013 pukul WIB). 10

11 Minat untuk menggunakan Listrik Pintar pada ibu rumah tangga berdasarkan pada perbedaan dari diri masing-masing berdasarkan perbedaan individu (Individual Differences)salah satunya berdasarkan pada tingkat pendidikan seseorang karena pendidikan mempengaruhi proses keputusan seseorang. Tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi nilai-nilai yang dianutnya, cara berpikir, cara pandang, bahkan persepsinya terhadap suatu hal/masalah (Sumarwan, 2004:201). Berdasarkan pada uraian di atas, maka penulis menganggap perlu untuk mengetahui tentang Pengaruh Membaca Pesan Brosur Kampanye Humas Terhadap Minat Ibu Rumah Tangga di Tangerang Menjadi Konsumen Listrik Pintar PT. PLN(Persero)Berdasarkan Jenjang Pendidikan. 1.2 Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penelitian adalah sebagai berikut : 1. Seberapa besar pengaruh membaca pesan brosur kampanye Humasterhadapminat ibu rumah tangga di Tangerang menjadi konsumen Listrik Pintar PT. PLN (Persero)berdasarkan jenjang pendidikan? 2. Seberapa besar perbedaan minat ibu rumah tangga di Tangerangmenjadi konsumen Listrik Pintar PT. PLN (Persero) menurut jenjang pendidikan dasar, menengah, dan tinggi? 11

12 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui seberapa besarpengaruh membaca pesan brosur kampanye Humas terhadapminat ibu rumah tangga di Tangerang menjadi konsumen Listrik Pintar PT. PLN (Persero) berdasarkan jenjang pendidikan. 2. Mengetahui Seberapa besar perbedaan minat ibu rumah tangga di Tangerang menjadi konsumen Listrik Pintar PT. PLN (Persero) menurut jenjang pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. 1.4 Kegunaan Penelitian 1. Aspek Teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan komunikasi khususnya di bidang kehumasan yang berkaitan dengan metode penyampaian pesan kepada masyarakat yang diwujudkan melalui kampanye humasyaitu melalui brosur untuk mengubah perilaku masyarakat khususnya menjadi konsumen Listrik Pintar PT PLN (Persero).Selain itu, penelitian ini dapat menjadi acuan dan dapat memperdalam teori untuk memajukan ilmu komunikasi seiring dengan perkembangan jaman. 12

13 2. Aspek Praktis a. Bagi PLN Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pengaruh membaca pesan brosur kampanye Humas terhadapminat ibu rumah tangga di Tangerang menjadi konsumen Listrik Pintar PT. PLN (Persero) berdasarkan jenjang pendidikan. Sehingga, dapat memberikan kontribusi positif bagi PLN dalam penggunaan saluran komunikasi dalam kampanye Humas yaitu melalui brosur dan dapat diketahui seberapa besar pengaruhnya. b. Bagi Masyarakat Manfaat Listrik Pintar bagi masyarakat adalah untuk mengendalikan pemakaian listrik dalam menghindari pemborosan, mempermudah dalam mengontrol serta memantau pemakaian listrik, serta menghemat pemakaian listrik. 13

disimpulkan bahwa saat ini masyarakat pengguna Listrik pasca bayar masih promosi yang dilakukan oleh PLN Disjaya.

disimpulkan bahwa saat ini masyarakat pengguna Listrik pasca bayar masih promosi yang dilakukan oleh PLN Disjaya. BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan data yang diperoleh di bidang Niaga PLN Disjaya dapat disimpulkan bahwa saat ini masyarakat pengguna Listrik pasca bayar masih lebih banyak dibandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung merupakan salah satu unit garis depan yang wilayah kerjanya melayani sebagian kota Bandung.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. publik yang berperan penting dalam melayani kebutuhan masyarakat umum. mampu meningkatkan pelayanan publik menjadi lebih terjamin.

BAB I PENDAHULUAN. publik yang berperan penting dalam melayani kebutuhan masyarakat umum. mampu meningkatkan pelayanan publik menjadi lebih terjamin. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintahan yang baik (ideal) adalah pemerintahan yang mampu memberikan pelayanan publik yang berkualitas dengan prinsip efektif dan efisien. Atas dasar hal

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. setiap kegiatan baik di rumah tangga maupun industri. orang, didapatkan oleh perusahaan penyedia layanan jasa. Dalam pengertianya,

PENDAHULUAN. setiap kegiatan baik di rumah tangga maupun industri. orang, didapatkan oleh perusahaan penyedia layanan jasa. Dalam pengertianya, 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia tidak terlepas dari peran listrik sebagai penunjang kehidupan, Segala perangkat elektronik yang dipakai manusia untuk beraktifitas pasti membutuhkan listrik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gita Desyalita,2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gita Desyalita,2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Listrik memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Dapat dikatakan bahwa listrik telah menjadi sumber energi utama dalam setiap kegiatan baik di

Lebih terperinci

BAB I. Wilayah/Distribusi untuk meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan.

BAB I. Wilayah/Distribusi untuk meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan. BAB I 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai perusahaan yang melayani kepentingan masyarakat Indonesia di bidang ketenagalistrikan, PT PLN (Persero) selama ini telah berusaha untuk memberikan pelayanan

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA 4.1. Rencana Implementasi Implementasi solusi bisnis berikut yang telah diperoleh dari solusi bisnis, akan diterapkan untuk wilayah Bandung, Bekasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Hingga saat ini, masyarakat indonesia memanfaatkan ketersediaan energi yang ada pada negara ini untuk menunjang keberlangsungan hidup mereka. Listrik, merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan lajunya perkembangan teknologi dewasa ini, listrik

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan lajunya perkembangan teknologi dewasa ini, listrik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan lajunya perkembangan teknologi dewasa ini, listrik merupakan satu-satunya sarana penerangan yang sangat besar peranannya di dalam masa pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia, yang kemudian digunakan untuk beragam fungsi dalam kehidupan. Listrik

BAB I PENDAHULUAN. manusia, yang kemudian digunakan untuk beragam fungsi dalam kehidupan. Listrik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik telah menjadi kebutuhan yang mendasar untuk berbagai aktifitas manusia, yang kemudian digunakan untuk beragam fungsi dalam kehidupan. Listrik menjadikan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dengan semakin pesatnya kemajuan yang dicapai Negara-Negara berkembang disektor industri, telekomuniukasi, teknologi dan lain lainnya maka kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi didunia telah berkembang sangat pesat. Didorong dengan kemajuan manusia untuk dapat berfikir lebih modern dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maju dan berkembang. Hingga tidak disadari kemudahan yang diberikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. maju dan berkembang. Hingga tidak disadari kemudahan yang diberikan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehidupan di kota-kota besar terutama di daerah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) tidak terlepas dari adanya peran serta teknologi yang maju

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia pada era sebelum tahun 1980, faktor pelayanan pada pelanggan masih kurang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia pada era sebelum tahun 1980, faktor pelayanan pada pelanggan masih kurang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia pada era sebelum tahun 1980, faktor pelayanan pada pelanggan masih kurang mendapat perhatian dari perusahaan. Fakta ini merupakan pendapat dari Kasmir

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masyarakat. Tanpa adanya listik lampu-lampu tidak dapat menerangi desa atau

I. PENDAHULUAN. masyarakat. Tanpa adanya listik lampu-lampu tidak dapat menerangi desa atau I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Tanpa adanya listik lampu-lampu tidak dapat menerangi desa atau kota. Sebuah kota tanpa listrik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masyarakat sebagai konsumen yang seakan merasa ketergantungan akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masyarakat sebagai konsumen yang seakan merasa ketergantungan akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat sebagai konsumen yang seakan merasa ketergantungan akan kebutuhan listrik memang tidak memiliki banyak pilihan dalam pemenuhan kebutuhan listrik selain PLN.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada dewasa ini, listrik menjadi kebutuhan utama yang harus dipenuhi. Listrik

I. PENDAHULUAN. Pada dewasa ini, listrik menjadi kebutuhan utama yang harus dipenuhi. Listrik 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dewasa ini, listrik menjadi kebutuhan utama yang harus dipenuhi. Listrik menentukan strategis perekonomian negara selain bahan bakar dan tenaga kerja, terutama

Lebih terperinci

PROSEDUR PENJUALAN TENAGA LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) DISTIBUSI JAKARTA RAYA dan TANGERANG

PROSEDUR PENJUALAN TENAGA LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) DISTIBUSI JAKARTA RAYA dan TANGERANG PROSEDUR PENJUALAN TENAGA LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) DISTIBUSI JAKARTA RAYA dan TANGERANG Nama : Tri Anggun Mulyati NPM : 45209750 Jurusan : D3 Akuntansi Komputer Pembimbing : Dr. Aris Budi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran tenaga listrik di zaman modern ini merupakan hal yang sangat penting dan berguna sebagai sumber tenaga. Karena dengan adanya listrik kita dapat melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peran Hubungan Masyarakat (HUMAS) dalam menjaga citra dengan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. peran Hubungan Masyarakat (HUMAS) dalam menjaga citra dengan komunikasi BAB I PENDAHULUAN 1. 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan manusia sebagai makhluk sosial membuat manusia membutuhkan manusia lain untuk dapat bertahan hidup. Oleh karena itu, sebagai makhluk sosial yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, diantaranya untuk membatu kegiatan rumah tangga. Seakan-akan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, diantaranya untuk membatu kegiatan rumah tangga. Seakan-akan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia sendiri penggunaan energy listrik dipegang oleh perusahaan milik negara yakni PT. PLN (Persero), yang mempunyai hak dan kewajiban dalam pengelolaan serta

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. karena sampai sekarang ini masih banyak kasus yang timbul mengenai perlindungan terhadap

I. PENDAHULUAN. karena sampai sekarang ini masih banyak kasus yang timbul mengenai perlindungan terhadap I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hak dan perlindungan konsumen merupakan salah satu hal yang menarik untuk dibahas, karena sampai sekarang ini masih banyak kasus yang timbul mengenai perlindungan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada era globalisasi seperti sekarang ini, perusahaan haruslah menghemat energi karena pemerintah telah memberitahukan bahwa persediaan energi akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia bisnis semakin lama semakin ketat, karena itu diperlukan upaya-upaya dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. PLN atau Perusahaan Listrik Negara merupakan suatu perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. PT. PLN atau Perusahaan Listrik Negara merupakan suatu perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. PLN atau Perusahaan Listrik Negara merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan energi listrik di Indonesia. Pada awalnya PT. PLN ditetapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada saat ini kegiatan pemasaran sangat gencar dilakukan oleh setiap industri bisnis dan perusahaan-perusahaan. Dimana kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan keuntungan,

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI Nama : Sheena Anghelina Adam NPM : 18210226 Kelas : EA16 Dosen Pembimbing : Emilianshah Banowo, S.SOS., MM ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, banyak konsumen yang menuntut perusahaan untuk meningkatkan pelayanan dan profesionalisme sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Lebih terperinci

Pemadaman listrik merupakan sebuah permasalahan besar bagi setiap orang.

Pemadaman listrik merupakan sebuah permasalahan besar bagi setiap orang. JUDUL : KOMUNIKASI STRATEGIS UNTUK PENGELOLAAN KRISIS PUBLISITAS TENTANG PEMADAMAN LISTRIK PT.PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JATENG DIY NAMA : BETA HIMAWAN PUTRA NIM : 14030110110011 1. Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pelayanan mancakup Bukittinggi, Padang Panjang, Agam, Simpang Empat. Unsur-unsur bauran pemasaran jasa di PLN :

BAB V PENUTUP. pelayanan mancakup Bukittinggi, Padang Panjang, Agam, Simpang Empat. Unsur-unsur bauran pemasaran jasa di PLN : BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan PT. PLN (Persero) Area Bukittinggi merupakan unit pelayanan yang berada dibawah Unit Pelayanan Induk(Wilayah) Sumatera Barat, dengan daerah pelayanan mancakup Bukittinggi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Listrik merupakan sumber energi dan penerangan yang menjadi kebutuhan dasar bagi manusia untuk menjalankan segala bentuk aktivitas operasional dalam pengendalian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. listrik di seluruh Indonesia (rasio electricity). Jakarta sebagai ibukota negara, pusat

BAB 1 PENDAHULUAN. listrik di seluruh Indonesia (rasio electricity). Jakarta sebagai ibukota negara, pusat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT PLN (Persero) merupakan salah satu perusahaan perseroan milik negara yang bergerak dibidang ketenagalistrikan, dan bergerak dalam sektor pembangkitan,

Lebih terperinci

Cara Mudah Menghitung Tarif KWh listrik PLN prabayar Pulsa Murah

Cara Mudah Menghitung Tarif KWh listrik PLN prabayar Pulsa Murah 1 of 8 5/3/2014 12:43 PM Cara Mudah Menghitung Tarif KWh listrik PLN prabayar Cara menghitung KWh PLN prabayar, Sistem ini memiliki keunggulan dimana pelanggan bisa menentukan sendiri pemakaian listriknya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi dan manusia merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, bahkan dapat dikatakan manusia membutuhkan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa era globalisasi ini komunikasi merupakan salah satu kunci utama

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa era globalisasi ini komunikasi merupakan salah satu kunci utama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa era globalisasi ini komunikasi merupakan salah satu kunci utama dalam dunia marketing. Segala macam produk maupun jasa dapat diterima pasar apabila kita menginformasikannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu menunjukkan peningkatan. Hal ini semakin terlihat persaingan baik dari segi kualitas dan promosi jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihuni oleh 220 juta jiwa yang similar dengan kira-kira 1,1 milyar liter stok darah

BAB I PENDAHULUAN. dihuni oleh 220 juta jiwa yang similar dengan kira-kira 1,1 milyar liter stok darah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Selama beberapa bulan belakangan ini sudah sering sekali dimuat di beberapa media berita bahwa Palang Merah Indonesia (PMI) kekurangan stok darah. PMI sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemenuhan kebutuhan manusia akan selalu berjalan dan berkembang seiring dengan berkembang dan bertambahnya kebutuhan manusia, dan kegiatan ekonomi akan tetap

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Negara (PLN) masih merupakan satu-satunya perusahaan listrik sekaligus

I. PENDAHULUAN. Negara (PLN) masih merupakan satu-satunya perusahaan listrik sekaligus 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) adalah perusahaan pemerintah yang bergerak di bidang pengadaan listrik nasional. Hingga saat ini, Perusahaan Listrik Negara (PLN)

Lebih terperinci

PT.PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN)

PT.PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) PT.PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) PELAYANAN Pasal 1 (Ketentuan Umum) 1. Listrik Prabayar (LPB) adalah Produk layanan pemakaian tenaga listrik yang menggunakan meter elektronik prabayar dengan cara pembayaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang wajib dimiliki dalam mewujudkan persaingan pasar bebas baik dalam kegiatan maupun

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM INFRASTRUKTUR

IV. GAMBARAN UMUM INFRASTRUKTUR 37 IV. GAMBARAN UMUM INFRASTRUKTUR 4.1 Jalan Jalan merupakan infrastruktur yang penting untuk menghubungkan satu daerah ke daerah lain atau satu pusat perekonomian ke pusat perekonomian lainnya. Ketersediaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gas alam merupakan salah satu dari sekian banyak sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gas alam merupakan salah satu dari sekian banyak sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gas alam merupakan salah satu dari sekian banyak sumber daya energi yang ada di bumi. Gas alam adalah salah satu hasil tambang dalam bentuk gas yang terdiri dari metana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya permintaan konsumen. Untuk memenuhi kebutuhan permintaan

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya permintaan konsumen. Untuk memenuhi kebutuhan permintaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis furniture di Indonesia berkembang pesat seiring bertambahnya permintaan konsumen. Untuk memenuhi kebutuhan permintaan akan furniture, maka bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Industri Telekomunikasi Persaingan industri telekomunikasi, beberapa tahun terakhir semakin ketat. Hal ini terbukti dari budget belanja iklan industri

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Faktor-faktor yang dipentingkan konsumen dalam memilih layanan TV Berlangganan Terdapat 14 faktor yang dipentingkan oleh konsumen TV Berlangganan Indovision

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan sangat dinamis telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan sangat dinamis telah membawa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan sangat dinamis telah membawa perubahan dan perkembangan di berbagai bidang, salah satunya semakin canggihnya alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketatnya persaingan bisnis saat ini membuat perusahaan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketatnya persaingan bisnis saat ini membuat perusahaan melakukan 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Ketatnya persaingan bisnis saat ini membuat perusahaan melakukan berbagai cara untuk menarik minat konsumen terhadap produk mereka. Syarat agar suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi humas akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi humas akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi humas akan menggunakan konsep-konsep manajemen untuk mempermudah pelaksanaan tugas-tugasnya. Manajemen PR

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. adalah bagaimana cara yang tepat untuk mengidentifikasi, mengukur dan

I. PENDAHULUAN. adalah bagaimana cara yang tepat untuk mengidentifikasi, mengukur dan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tantangan besar dalam dunia manajemen pemasaran saat ini adalah bagaimana cara yang tepat untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengelola elemen-elemen ekuitas

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF FRANSISKA SISWANTARI,

RINGKASAN EKSEKUTIF FRANSISKA SISWANTARI, RINGKASAN EKSEKUTIF FRANSISKA SISWANTARI, 2003. Alternatif Strategi Bisnis Merchandising Bank A Card Center (Studi kasus pada Bank A Card Center). Di bawah bimbingan UJANG SUMARWAN dan E. GUMBIRA SAID.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perusahaan yang berkaitan dengan upaya memuaskan konsumen dari produk yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perusahaan yang berkaitan dengan upaya memuaskan konsumen dari produk yang 132 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Strategi komunikasi pemasaran adalah suatu proses dari suatu perencanaan, pengambil keputusan serta alat evaluasi terhadap kegiatan perusahaan yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan pada setiap jenis usaha. Hal ini menuntut perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. persaingan pada setiap jenis usaha. Hal ini menuntut perusahaan dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian ditunjukkan dengan semakin meningkatnya persaingan pada setiap jenis usaha. Hal ini menuntut perusahaan dapat mempertahankan diri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT. PLN (Persero) atau Perusahaan Listrik Negara sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT. PLN (Persero) atau Perusahaan Listrik Negara sebagai salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. PLN (Persero) atau Perusahaan Listrik Negara sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang penyedia energi listrik dituntut

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat biogenetik seperti rasa lapar dan haus maupun kebutuhan yang bersifat psikogenetik,

Lebih terperinci

BAB 2 KERANGKA TEORI. sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang

BAB 2 KERANGKA TEORI. sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang BAB 2 KERANGKA TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Definisi Pemasaran Definisi pemasaran menurut Kotler (2002, 10) pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menawarkan produknya. Berbagai macam cara dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam menawarkan produknya. Berbagai macam cara dilakukan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Seiring dengan pertumbuhan perekonomian dan perkembangan dalam dunia usaha, tampak persaingan semakin ketat antar perusahaan terutama di dalam menawarkan produknya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bauran Pemasaran Marketing Mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi eksternal terdapat dua jalur dalam penerapannya, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi eksternal terdapat dua jalur dalam penerapannya, yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi organisasi merupakan suatu sistem yang saling bergantung yang mencangkup komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Komunikasi eksternal terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. PLN atau Perusahaan Listrik Negara merupakan suatu perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. PT. PLN atau Perusahaan Listrik Negara merupakan suatu perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. PLN atau Perusahaan Listrik Negara merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan energi listrik di Indonesia. Pada awalnya PT. PLN ditetapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di seluruh Indonesia. Melalui mutu pelayanan dan keamanan yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di seluruh Indonesia. Melalui mutu pelayanan dan keamanan yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara yang memiliki peranan penting dalam pembangunan negara khususnya dibidang energi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Promosi Ada beberapa pengertian bauran promosi menurut para ahli. Menurut Kotler (2002:77), bauran promosi adalah ramuan khusus dari iklan, penjualan, pribadi, promosi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal. membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal. membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan kemajuan teknologi, dunia usaha dituntut

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

BAB III PELAKSANAAN MAGANG 19 BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Pelaksanaan pada kegiatan magang yang dilaksanakan di PT. PLN (PERSERO) Unit Pelayanan Ciledug, yang berlokasi di Jalan HOS Cokroaninoyo No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kita, karena komunikasi mempunyai peranan penting bagi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kita, karena komunikasi mempunyai peranan penting bagi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman kebutuhan akan informasi semakin penting bagi kita, karena komunikasi mempunyai peranan penting bagi kebutuhan hidup manusia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat terbuka dengan teknologi baru. Survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Pelanggan PDAM Tirtawening Kota Bandung (Sumber : website PDAM Tirtawening Kota Bandung [PDA12])

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Pelanggan PDAM Tirtawening Kota Bandung (Sumber : website PDAM Tirtawening Kota Bandung [PDA12]) BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang, identifikasi masalah, lingkup masalah, maksud dan tujuan Tugas Akhir, metode penelitian dan sistematika laporan Tugas Akhir. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri tercepat dan terbesar yang menggerakkan perekonomian. Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. industri tercepat dan terbesar yang menggerakkan perekonomian. Menurut World BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Selama beberapa dekade terakhir, pariwisata telah mengalami perkembangan dan perubahan yang membuat pariwisata menjadi salah satu industri tercepat dan terbesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Current Operating System

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Current Operating System BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri telekomunikasi khususnya ponsel pintar (smartphone) di Indonesia berkembang dengan baik dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan berdasarkan studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memasarkan produknya. Hal ini di sebabkan oleh banyaknya industri baru yang

BAB I PENDAHULUAN. memasarkan produknya. Hal ini di sebabkan oleh banyaknya industri baru yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini tingkat persaingan antar industri mie instant semakin ketat dalam memasarkan produknya. Hal ini di sebabkan oleh banyaknya industri baru yang bermunculan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi yang semakin berkembang, menuntut setiap orang dan perusahaan untuk berfikir lebih maju agar dapat mengikuti perkembangan zaman, terutama perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berfikir lebih cerdik dalam menarik minat konsumen. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. berfikir lebih cerdik dalam menarik minat konsumen. Perkembangan ilmu 1 BAB I 1.1 Latar Belakang Adanya persaingan yang ketat antar perusahaan, menuntut para pelaku pasar berfikir lebih cerdik dalam menarik minat konsumen. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai

Lebih terperinci

TABEL REDUKSI DATA HASIL WAWANCARA DENGAN INFORMAN PEGAWAI PT MASTEL MANDIRI BANDAR LAMPUNG. No Informan Deskripsi Intisari

TABEL REDUKSI DATA HASIL WAWANCARA DENGAN INFORMAN PEGAWAI PT MASTEL MANDIRI BANDAR LAMPUNG. No Informan Deskripsi Intisari TABEL REDUKSI DATA HASIL WAWANCARA DENGAN INFORMAN PEGAWAI PT MASTEL MANDIRI BANDAR LAMPUNG 1. Pelaksanaan strategi promosi PT. Mastel Mandiri yang tepat dalam bersaing a. Segmen pasar yang dituju oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang dari penelitian yang akan dilakukan, perumusan masalah, tujuan dilakukann penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar

Lebih terperinci

PT. GEMINI MITRA GEMILANG Advertising & Promotion Marketing Communications Event Organizer Design & Publishing Multimedia

PT. GEMINI MITRA GEMILANG Advertising & Promotion Marketing Communications Event Organizer Design & Publishing Multimedia PT. GEMINI MITRA GEMILANG Advertising & Promotion Marketing Communications Event Organizer Design & Publishing Multimedia Company Profile PT. GEMINI MITRA GEMILANG Advertising & Promotion Marketing Communications

Lebih terperinci

BAB 7 PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR

BAB 7 PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR BAB 7 PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR Kebun Raya Bogor merupakan salah satu agrowisata yang sudah terkenal dan juga memiliki tujuan untuk mengembangkan pendidikan lingkungan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan berbagai uraian dan temuan yang dihasilkan oleh penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan berbagai uraian dan temuan yang dihasilkan oleh penelitian BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan berbagai uraian dan temuan yang dihasilkan oleh penelitian ini, dapat diambil beberapa kesimpulan penting yang merupakan inti dari penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari lagi menjelang era millennium tiga ini. Era tersebut diyakini pula sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS 4.1 Pencatatan Piutang Pelanggan PT. PLN (Persero) UPJ Ujungberung

BAB IV ANALISIS 4.1 Pencatatan Piutang Pelanggan PT. PLN (Persero) UPJ Ujungberung BAB IV ANALISIS 4.1 Pencatatan Piutang Pelanggan PT. PLN (Persero) UPJ Ujungberung Piutang PT. PLN (Persero) ada dalam lampiran Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) No. 348.K/010/DIR/2007, yaitu : Piutang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia masih tergantung pada sektor konsumsi. Ketika ekonomi

I. PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia masih tergantung pada sektor konsumsi. Ketika ekonomi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari tahun ke tahun terutama setelah krisis tahun 1998, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tergantung pada sektor konsumsi. Ketika ekonomi tumbuh 4% (2003), konsumsi

Lebih terperinci

V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN

V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN 5.1 Karakteristik Responden Karyawan Harian Jurnal Bogor yang menjadi responden pada penelitian ini berjumlah 35 orang. Dari 35 orang tersebut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan listrik masyarakat dipenuhi oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN),

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan listrik masyarakat dipenuhi oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN), 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia, segala aspek kehidupan menggunakan listrik sebagai sarana penunjangnya, baik untuk keperluan bisnis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kreativitas dan semangat rasa ingin tahu seseorang. Sang penguasa alam

BAB I PENDAHULUAN. kreativitas dan semangat rasa ingin tahu seseorang. Sang penguasa alam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca merupakan suatu kegiatan yang dapat menambah wawasan dan mengasah otak untuk semua orang. Kegiatan membaca (teks, literatur) yang dibiasakan sejak dini (baca:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi yang paling diandalkan untuk mempromosikan suatu barang atau jasa. Banyak perusahaan menganggarkan biaya besar untuk kegiatan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Wawancara dengan Direktur Utama/Owner PT. Rajasri Sejahtera : Bapak Titus Wahyudi

LAMPIRAN 1 Wawancara dengan Direktur Utama/Owner PT. Rajasri Sejahtera : Bapak Titus Wahyudi L1 LAMPIRAN 1 Wawancara dengan Direktur Utama/Owner PT. Rajasri Sejahtera : Bapak Titus Wahyudi 1. Bagaimana sejarah pertama kali perusahaan ini berdiri? Pertama kali usaha ini berdiri sekitar tahun 1995

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah berlangsung suatu iklim yang sangat kompetitif. Di mana hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. telah berlangsung suatu iklim yang sangat kompetitif. Di mana hampir semua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era yang sangat berkembang saat ini terutama dalam dunia bisnis, telah berlangsung suatu iklim yang sangat kompetitif. Di mana hampir semua industri barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan secara berturut-turut dibahas tentang latar

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan secara berturut-turut dibahas tentang latar BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan secara berturut-turut dibahas tentang latar belakang masalah yang mendasari proses penelitian tentang pelaksanaan penilaian kinerja pegawai pada PT Perusahaan Listrik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan perasaan yang jernih maka akan tercipta komunikasi yang jelas dan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan perasaan yang jernih maka akan tercipta komunikasi yang jelas dan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam perkembangan pendidikan dewasa ini baik di negara maju mau pun di Negara yang sedang berkembang, minat membaca sangat memegang peranan penting. Keberhasilan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendekatan pembangunan manusia telah menjadi tolak ukur pembangunan. pembangunan, yaitu United Nations Development Programme (UNDP)

BAB I PENDAHULUAN. Pendekatan pembangunan manusia telah menjadi tolak ukur pembangunan. pembangunan, yaitu United Nations Development Programme (UNDP) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kekayaan suatu negara yang dijadikan sebagai modal dasar pembangunan. Pembangunan bertujuan untuk menciptakan lingkungan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. modal kerja dan usaha, perdagangan, dan distribusi banyak ditentukan oleh ada

PENDAHULUAN. modal kerja dan usaha, perdagangan, dan distribusi banyak ditentukan oleh ada PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era industrialisasi, perbankan merupakan suatu industri jasa yang dominan dan hampir menopang semua sendi perekonomian. Kelancaran modal investasi, modal kerja dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Populer, 2004). Hal WIB) Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Populer, 2004). Hal WIB) Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sistem bisnis, konsumen adalah hal yang paling berarti dalam sebuah perusahaan, termasuk dunia perbankan. Motivasi dan pendekatan yang digunakan dalam

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF STRATEGI KOMUNIKASI HUMAS PT

STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF STRATEGI KOMUNIKASI HUMAS PT STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF STRATEGI KOMUNIKASI HUMAS PT. PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA UNTUK MEYAKINKAN PELANGGAN DALAM KAMPANYE PENGGUNAAN PRODUK PLN PREPAID NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Ilmu Komunikasi DEWI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek. Perkembangan ekonomi yang semakin maju dan pertambahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek. Perkembangan ekonomi yang semakin maju dan pertambahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Perkembangan ekonomi yang semakin maju dan pertambahan penduduk yang sangat pesat menyebabkan kebutuhan akan tenaga listrik meningkat dari tahun ke

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran 6 BAB II LANDASAN TEORI 2. 2 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil dari sebuah program komunikasi, pada dasarnya diawali oleh perencanaan yang matang di bidang komunikasi. Perencanaan yang baik, tepat, akurat akan mendorong

Lebih terperinci

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung.

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung. STMIK - AMIK RAHARJA INFORMATIKA MARKETING MANAJAMEN PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung. Marketing Mix Product Price Place Promotion

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks dalam kegiatan pemasaran, sebab dengan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks dalam kegiatan pemasaran, sebab dengan perilaku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap konsumen sebagai individu yang memiliki berbagai macam kriteria dan kondisi yang berbeda dalam perilakunya sehingga membuat suatu perbedaan yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber: republika.co.id, diakses tanggal 2 April 2016) bergerak di bidang public serviceberusaha meningkatkan kualitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber: republika.co.id, diakses tanggal 2 April 2016) bergerak di bidang public serviceberusaha meningkatkan kualitas pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kementrian Badan Usaha Milik Negara diharapkan dapat memperjelas tugas dan peran perusahaan milik negara agar tidak hanya mengejar keuntungan. Perusahaan milik negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kajian penelitian ini berangkat dari sikap yang menggunakan teori S-O-R. Teori S-O-R merupakan singkatan dari Stimulus Organism Response, efek dalam teori ini merupakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan data-data dari hasil penelitian yang penulis peroleh mengenai pelaksanaan promotion mix di bank bjb. Adapun kesimpulan dari hasil penelitian yang

Lebih terperinci