BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi eksternal terdapat dua jalur dalam penerapannya, yaitu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi eksternal terdapat dua jalur dalam penerapannya, yaitu"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi organisasi merupakan suatu sistem yang saling bergantung yang mencangkup komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Komunikasi eksternal terdapat dua jalur dalam penerapannya, yaitu komunikasi dari organisasi kepada publik yang umumnya bersifat informatif, dan komunikasi dari publik kepada organisasi yang juga bersifat terciptanya feedback dari informasi yang telah diperoleh publik. Peranan komunikasi organisasi dapat mendukung operasionalisasi perusahaan sehari-hari demi tercipta tujuan organisasi. Komunikasi organisasi membuat perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan lain dan lebih terbuka kepada publik. Humas menyembatani perusahaan dalam berinteraksi dengan publik internal maupun publik eksternal secara intens. Manfaat keberadaan Humas mulai terasa diberbagai organisasi/ perusahaan. Setiap organisasi membutuhkan kehadiran seorang Humas untuk menjalankan program-program kehumasan dan memudahkan bersosialisasi dengan publik. Manfaat khusus Humas salah satunya adalah mengevaluasi setiap program yang telah dilaksanakan untuk mengetahui seberapa besar hasil yang diperoleh. 1

2 2 PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Persero adalah perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang menyelenggarakan jasa angkutan kereta api pertama sejak 28 September Perkembangan PT. KAI semakin meningkat dari tahun ketahun, mulai dari perluasan jalur Kereta Api, pembangunan rel, peron dan stasiun-stasiun yang ditempatkan diseluruh wilayah strategis di Indonesia. Ketelitian PT. KAI dalam membangun dan mengelola turut dipertimbangkan oleh pihak-pihak manajemen. Direktur Kereta Api mengkarifikasikan perwakilan daerah menjadi beberapa wilayah, agar lebih mudah dalam memantau operasional perusahaan secara efektif. Situs PT. KAI menginformasikan mengenai pembagian Perwakilan Daerah, diantaranya : 9 Daerah Operasi (Daop) di Wilayah Jawa, yaitu Daerah Operasi I Jakarta, Daerah Operasi II Bandung, Daerah Operasi III Cirebon, Daerah Operasi IV Semarang, Daerah Operasi V Purwakerto, Daerah Operasi VI Yogyakarta, Daerah Operasi VII Madiun, Daearh Operasi VIII Surabaya, dan Daerah Operasi IX Jember. 4 Divisi Regional (Divreg) diwilayah Sumatera, yaitu Divisi Regional I Medan, Divisi Regional II Padang, Divisi Regional III Kertapi, serta Divisi Regional IV Tanjung Karang. 1 Pentingnya komunikasi juga dirasakan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero), sehingga menempatkan Humas sebagai bidang yang membina hubungan baik dengan berbagai pihak melalui upaya komunikasi yang 1 Admin, Website Resmi PT. Kereta Api Indonesia (Persero), Jakarta, 2011

3 3 menyeluruh. Sebagai tujuan mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap dari publik internal dan eksternal yang mempunyai pengaruh terhadap perusahaan. Publik internal turut serta dalam pengelolaan dan pengembangan operasional perusahaan, dan publik eksternal memiliki pengaruh besar dalam penciptaan citra positif di kalangan publik/ masyarakat. Publik Eksternal tidak terlibat langsung dalam operasional PT. KAI, akan tetapi perkembangan pesan dan informasi yang ada dalam benak publik eksternalturut menciptakan persepsi, opini dan paradigma tentang perusahaan. Pengelolaan program komunikasi eksternal yang efektif dan maksimal dapat menumbuhkan dampak positif terhadap PT. KAI. Terlebih pencapaian terbaik yang diharapkan adalah memiliki dan mempertahankan citra dan reputasi yang cemerlang dikalangan publik. Mempertahankan citra positif yang dilakukan PT. KAI tidak selalu dapat dijalankan sesuai dengan rencana, terkadang datang kendala-kendala yang tidak diharapkan. Kendala yang kadang terjadi tidak hanya berasal dari internal perusahaan, tetapi cukup banyak yang diakibatkan faktor eksternal. PT. KAI tidak selalu dapat memonitoring publik eksternal, mengingat posisinnya berada diluar lingkunganperusahaan. Salah satu wilayah yang sulit dikontrol pihak eksternalnya ialah Daerah Operasi I Jakarta, yang berada dipusat pemeritahan Indonesia.

4 4 PT. KAI (Persero) sebagai salah satu perusahaan BUMN yang turut serta membudidayakan batik sebagai warisan dunia yang diakui UNESCO. Melalui program Cinta Budaya Negeri dengan meluncurkan kereta bermotif batik pada juni Ketiga kereta ini diantaranya : Kereta makan atau gerbong restorasi untuk Kereta Api Sancaka, kereta Api Gajayana dan Kereta Api Argo Anggrek, program ini kelanjutan dari pembatikan Kereta Api Argo Jati dan Kereta Api Argo Lawu yang telah terselenggara pada 20 Mei Tujuan program menghadirkan nuansa baru yang akan memberikan pesan tersendiri bagi pengguna jasa Kereta Api. 2 Peningkatan kualitas jasa angkutan juga dilakukan perusahaan, salah satu program yang disusun dengan meluncurkan rangkaian Kereta Api Commuter Line khusus wanita, dengan (rute Bogor - Jakarta Kota dan sebaliknya) dan (rute Bogor - Jati Negara dan sebaliknya) pada 1 Oktober Program ini sebagai perkembangan dari program gerbong kereta khusus wanita di 19 Agustus Karena banyaknya keinginan penumpang untuk menambahkan jumlah gebong kereta khusus wanita, menjadi gagasan PT. KAI Commuter Line untuk meluncurkan rangkain khusus wanita. 3 2 Ibid 3 Ibid PT. Kereta Api Indonesia (Persero) diketahui sebagai perusahaan BUMN yang berusaha untuk meningkatkan kualitas (baik dalam pengelolaan maupun pengembangan SDM) dengan harapan trasportasi publik ini, dapat menjadi solusi sebagai armada umum yang dimiinati publik. Dilihat dari program-program diatas, menggambarkan PT. KAI sebagai perusahaan yang

5 5 turut serta mengedukasi pemuda/i Indonesia untuk selalu mencintai dan menjaga warisan bangsa dan menciptakan kenyamanan transportasi bagi kaum wanita dengan mengakomodir kepedulian untuk menghindari terjadinya pelecehan seksual (yang saat ini sering terjadi disarana transportasi umum). Citra PT. KAI selama ini tergambar di benak publiknya sebagai transportasi yang cepat, murah, nyaman yang merupakan salah satu kebutuhan penting penduduk dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Hadirnya KRL (Kereta Rel Listrik) Commuter Line Jabodetabek memperkuat citra PT. KAI dari segi pelayanan dan kenyamanan dalam mengakomodir penggunanya. KRL Commuter Line memiliki keunggulan dalam menjangkau lebih banyak stasiun dan jam keberangkatan, serta fasilitas yang nyaman dengan harga yang terjangkau, sehingga sampai saat ini KRL Commuter Line menjadi salah satu transportasi dalam kota yang diminati banyak penduduk di Jabodetabek. Aktivitas PT. Kereta Api Indonesia Commuter Line (atau yang lebih disebut PT. KCJ) baru-baru ini menjalankan program komunikasi terkait kenaikkan tarif KRL (Kereta Rel Listrik) Commuter Line sebesar Rp.2000,00 yang diberlakukan mulai 1 Oktober Kebijakan ini berlandasan dari segi kapasitas angkut jika dinaikkan, maka diperlukan modal investasi tambahan yang juga didapat dari kenaikkan tarif tiket, karena tidak adanya subsidi dari pemerintah, maka tarif KRL Commuter Line mengikuti mekanisme pasar.

6 6 Penerapan kebijakan PT. KAI mengenai kenaikkan tarif disertai dengan acara Launching rangkaian kereta rel lsitrik khusus wanita (rute Bogor - Jakarta dan sebaliknya), sebagai salah unsur perbaikan layanan penjaminan keamanan dan kenyamanan dengan menyediakan rangkaian KRL Commuter Line khusus wanita. Kebijakan baru PT. KAI tersebut menciptakan persepsi publik yang berbeda dan menumbuhkan berbagai feedback dikalangan publik ekternal (sikap pro dan kontra), sehingga berdampak akan turun-naiknya citra PT. KAI yang selama ini terbangun. Mengingat bahwa suatu citra perusahaan terbangun bukan bersumber dari satu aspek saja, akan tetapi gabungan dari aspek-aspek di dalam operasional perusahaan. Pemberitaan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang memuat pendapat publik di media cetak menjelang akhir September 2012 tertulis, Publik berasumsi ditetapkannya kebijakan baru yang dilakukan perusahaan belum diiringi dengan peningkatan pelayanan dan kenyamanan pengguna kereta Commuter Line, salah satu bentuknya seperti keterlambatan waktu kedatangan kereta dari jadwal yang tertera. Sebagian publik menyetujui ditetapkannya kebijakan baru agar PT. KAI dapat lebih memaksimalkan pelayanan yang diberikan kepada publik, seperti diluncurkan kereta khusus wanita bertepatan dengan penetapan kebijakan ini.

7 7 Dua persepsi pada pemberitaan media yang berbeda menggambarkan adanya ketidakstabilan citra PT. KAI dikalangan publik, terutama publik eksternal. Citra negatif digambarkan publik melalui pemberitaan pertama, bahwa PT. KAI belum dapat meningkatkan pelayanan, meskipun telah menaikkan tarif transportasi dengan sebab untuk memaksimalkan pelayanan. Pemberitaan kedua menggambarkan citra positif PT. KAI, sebagai perusahaan yang layak merealisasikan kebijakan baru, dalam hal penunjang peningkatan pelayanan dan kenyamanan pengguna transportasi perkeretaapian. Penanggulangan goyahnya citra PT. KAI membuat perusahaan menugaskan Humas untuk memselaraskan pemahaman publik mengenai alasan ditetapkannya kebijakan baru sebagai peningkatan pelayanan. Berdasarkan pertimbangan yang matang yang berpedoman dari hasil riset lembaga penelitian Universitas Indonesia mengenai kesediaan konsumen membayar berdasarkan persepsi kualitas dan pelayanan yang diterima. Hasil penelitian membuktikan para penumpang rela membayar mahal asalkan seimbang dengan kualitas dan pelayanan yang diberikan. Beberapa upaya dilakukan PT. KAI dalam mengefektifkan kebijakan ini yaitu melalui program komunikasi publik eksternal yang telah disusun dan disepakati bersama, sebagai penanganan untuk mempertahankan citra PT. KAI yang saat ini sedang goyah karena dikeluarkannya kebijakan baru. Program komunikasi tersebut, diantaranya : publikasi banner diseluruh stasiun Jabodetabek. Pesan yang disampaikan PT. KAI terkait diberlakukannya

8 8 kesesuaian tarif baru KRL Commuter Line. Jelang penerapan kebijakan baru ini, perusahaan juga membagikan Flayer pada seluruh penumpang kereta api yang bertuliskan tentang alasan ditetapkannya tarif baru. Serangkaian kegiatan yang humas PT. KAI lakukan selalu dengan rancangan program agar dapat diselesaikan secara maksimal. Proses program tersebut secara garis besar, meliputi : Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Action (Pelaksanaan) dan Evaluating (Pengevaluasian). Evaluasi merupakan suatu aktivitas yang melekat pada rencana program komunikasi. Hasil pelaksanaan harus dievaluasi untuk mengetahui sejauhmana faktor-faktor kendala pelaksanaan program, karena hasil ini dipakai sebagai feedback untuk memperbaiki perencanaan program. Hasil evaluasi program dengan cermat mampu memberikan output dari publik eksternal, yang nantinya dapat menggambarkan apakah perusahaan mampu mempertahankan citra positif atau sebaliknya, meski mengeluarkan kebijakan baru yang menimbulkan berbagai persepsi yang berbeda dikalangan publik. Pembahasan meluas diatas membuat peneliti memilih tentang Evaluasi Program Komunikasi Publik Eksternal Oleh Humas PT. KAI Daerah Operasi I Jakarta dalam mempertahankan Citra Perusahaan terkait dibuatnya kebijakan baru menambahkan tarif sebesar Rp. 2000,00 untuk setiap KRL Commuter Line yang beroperasi di Jabodetabek.

9 9 Peneliti melakukan penelitian dihumas PT. KAI Daerah Operasi I Jakarta bagian Wilayah Jawa yang bertempat di Jalan Taman Stastiun no. 1 Jakarta Kota serta salah satu Stakeholder eksternal yaitu costumer yaitu pengguna Kereta Rel Listrik Commuter Line. Alasan peneliti melakukan penelitian di Daerah Operasi I Jakarta serta penumpang Kereta Rel Listrik Commuter Line dikarenakan butuhnya waktu yang cukup lama jika peneliti melakukan risetnya di seluruh Daerah Operasi dan Divisi Regional serta Seluruh penumpang Kereta Api di wilayah Indonesia. Periodisasi September Januari 2013 dipilih peneliti dengan alasan pada periode tersebut banyak program komunikasi publik eksternal yang dilaksanakan (mulai dari persiapan hingga dampaknya) Humas PT. KAI sebagai penunjang kebijakan baru menambahkan tarif Commuter Line Jabodetabek, pada periode ini peneliti dapat memperoleh data-data yang terkait dengan proses tahapan evaluasi. Demi mengefesienkan waktu, biaya, kemampuan maka penelitian ini dilakukan di Kantor Pusat Daerah Operasi I Jakarta Kota dan tentunya dengan pertimbangan-pertimbangan yang panjang, meskipun hanya satu Daerah Operasi dengan salah satu stakeholders (penumpang) tetapi nilai keabsahan hasilnya diharapkan dapat efektif dan dapat mewakili wilayah-wilayah lain dalam menggambarkannya secara garis besar.

10 10 Berdasarkan latar belakang yang cukup luas untuk ditafsirkan keberhasilannya, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian melalui metode kualitatif, dengan mengambil tema tentang Evaluasi Program Komunikasi Publik Eksternal Oleh Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi I Jakarta dalam Mempertahankan Citra Perusahaan. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Evaluasi Program Komunikasi Publik Eksternal Oleh Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi I Jakarta dalam Mempertahankan Citra Perusahaan terkait kebijakan baru menambahkan tarif Commuter Line Jabodetabek sebesar Rp. 2000,00? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan tahap-tahap Evaluasi Program Komunikasi Publik Eksternal Oleh Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi I Jakarta dalam mempertahankan Citra Perusahaan, terkait Kebijakan baru menambahkan tarif Kereta Rel Listrik Commuter Line Jabodetabek sebesar Rp. 2000,00.

11 Manfaat Penelitian Manfaat Akademis Penelitian diharapkan dapat berguna dalam perkembangan ilmu Humas atau Public Relations khususnya dalam ilmu komunikasi pada umumnya mengenai Evaluasi Program Komunikasi Publik Eksternal Oleh Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi I Jakarta dalam Mempertahankan Citra Perusahaan Manfaat Praktisi Penelitian ini selain diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan dan wawasan bagi peneliti, juga bisa memberikan kontribusi yang positif bagi para praktisi Public Relations/ Humas, khususnya PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi I Jakarta, yang sudah menjadi perusahaan go public. dikarenakan sebelumnya belum ada penelitian mendalam tentang Evaluasi Program Komunikasi Publik Eksternal Oleh Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi I Jakarta dalam Mempertahankan Citra Perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi merupakan sarana mobilitas yang telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi merupakan sarana mobilitas yang telah menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sarana transportasi merupakan sarana mobilitas yang telah menjadi kebutuhan mendasar bagi setiap orang. Di Indonesia sendiri sebagai negara kepulauan, salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kereta api merupakan alat transportasi yang banyak diminati oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Seperti diketahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta merupakan ibu kota Indonesia yang merupakan kota dengan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta merupakan ibu kota Indonesia yang merupakan kota dengan penduduk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan ibu kota Indonesia yang merupakan kota dengan penduduk terpadat di Indonesia (MetroTv News, 2013). Jumlah penduduk sekarang mencapai +9.604.329 jiwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT KAI Commuter Jabodetabek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT KAI Commuter Jabodetabek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT KAI Commuter Jabodetabek PT. Kereta Api Indonesia Commuter Jabodetabek (PT. KAI Commuter Jabodetabek) atau biasa disebut PT. KCJ adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan ditengah-tengah badai persaingan. darat, laut dan udara. Salah satu alat transportasi darat yang digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan ditengah-tengah badai persaingan. darat, laut dan udara. Salah satu alat transportasi darat yang digunakan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan bisnis jasa saat ini sedang ketat ketatnya, berbagai macam perusahaan jasa menjamur di mana-mana dan saling bersaing satu sama lain. Untuk menghadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosialisasi dalam kebijakan yang dirancang oleh PT Kereta Api Indonesia. membantu melancarkan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. sosialisasi dalam kebijakan yang dirancang oleh PT Kereta Api Indonesia. membantu melancarkan pembangunan nasional. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkereta apian Indonesia dihadapkan pada banyak masalah, seperti keterlambatan, dan adanya kecelakaan, percaloan, dan kurangnya sosialisasi dalam kebijakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas sehari-hari. Dalam kaitannya dengan kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas sehari-hari. Dalam kaitannya dengan kehidupan manusia, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, sarana transportasi merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dan selalu dibutuhkan manusia. Transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini, telah menyebabkan tingkat persaingan antar perusahaan di segala bidang, baik yang perusahaan sejenis maupun yang tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api Indonesia (persero) Daerah Operasi 1 Jakarta atau

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api Indonesia (persero) Daerah Operasi 1 Jakarta atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Kereta Api Indonesia (persero) Daerah Operasi 1 Jakarta atau merupakan organisasi perusahaan milik negara atau yang biasa disebut dengan BUMN yang bergerak

Lebih terperinci

STUDI KINERJA PELAYANAN SISTEM ANGKUTAN KERETA REL LISTRIK JABODETABEK TUGAS AKHIR

STUDI KINERJA PELAYANAN SISTEM ANGKUTAN KERETA REL LISTRIK JABODETABEK TUGAS AKHIR STUDI KINERJA PELAYANAN SISTEM ANGKUTAN KERETA REL LISTRIK JABODETABEK TUGAS AKHIR Oleh: MUHAMMAD AVIV KURNIAWAN L2D 302 384 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi memiliki peran penting bagi kehidupan masyarakat baik dalam bidang ekonomi, sosial budaya, dan sosial politik, sehingga transportasi menjadi urat nadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Public Relations saat ini sudah semakin maju, keberadaannya bagi sebuah perusahaan sangat diperlukan dalam menjalankan program-program perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT. KAI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT. KAI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah PT. KAI Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA didesa Kemijen Jum'at tanggal 17 Juni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang berkembang saat ini. Di era perkembangan dan pertumbuhan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang berkembang saat ini. Di era perkembangan dan pertumbuhan penduduk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu sektor jasa yang memiliki peranan yang cukup vital dalam menunjang kegiatan sehari-hari adalah sektor jasa transportasi.transportasi merupakan sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi adalah hal yang sangat penting untuk menunjang pergerakan manusia dan barang, meningkatnya ekonomi suatu bangsa dipengaruhi oleh sistem transportasi yang

Lebih terperinci

TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KRL COMMUTER LINE (STUDI KASUS JALUR BOGOR-JATINEGARA) : ARI W B RAHARJO, Ir. MM

TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KRL COMMUTER LINE (STUDI KASUS JALUR BOGOR-JATINEGARA) : ARI W B RAHARJO, Ir. MM TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KRL COMMUTER LINE (STUDI KASUS JALUR BOGOR-JATINEGARA) DISUSUN OLEH: NAMA : ELDA IRAYANI NPM : 12213853 JURUSAN : MANAJEMEN PEMBIMBING : ARI W B RAHARJO, Ir. MM U N I V E

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur dan lain sebagainya. Sementara dari sisi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur dan lain sebagainya. Sementara dari sisi masyarakat, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eksistensi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia sebagai salah satu instrumen pemerintahan dalam pembangunan dirasakan sangat penting peranannya, tidak

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. peningkatan kepedulian masyarakat kepada perkereta-apian di Indonesia.

1. PENDAHULUAN. peningkatan kepedulian masyarakat kepada perkereta-apian di Indonesia. 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berita mengenai kereta api makin ramai akhir-akhir ini, baik mengenai rnanajernen PT. KAI sendiri, kejahatan di dalam kereta, maupun tulisan pembaca yang kurang puas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia harus mampu mengembangkan potensinya untuk menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia harus mampu mengembangkan potensinya untuk menghadapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan-perusahaan di Indonesia harus mampu mengembangkan potensinya untuk menghadapi persaingan usaha yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keseharian sampai saat ini masih menjadi andalan, khususnya pemenuhan. dalam peningkatan pelayanan angkutan publik.

BAB I PENDAHULUAN. keseharian sampai saat ini masih menjadi andalan, khususnya pemenuhan. dalam peningkatan pelayanan angkutan publik. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Moda transportasi darat untuk memenuhi mobilitas masyarakat dalam keseharian sampai saat ini masih menjadi andalan, khususnya pemenuhan mobilitas dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bahan bakar, hemat lahan, rendah polusi, regulated traffic, relatif aman/

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bahan bakar, hemat lahan, rendah polusi, regulated traffic, relatif aman/ 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis pada sektor jasa saat ini semakin meningkat. Perkembangan ini dapat diamati pada aktivitas sehari-hari, di mana sebagian besar aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan dan mengoperasikan sistem informasi yang berbasiskan komputer.

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan dan mengoperasikan sistem informasi yang berbasiskan komputer. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perubahan waktu, pada saat ini telah dilakukan usahausaha yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia dengan memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Public relations dalam instasi pemerintah dan BUMN lebih dikenal dengan Humas (Hubungan Masyarakat). Humas pada PLN (Persero) kantor Distribusi Jakarta dan Tangerang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. milik pemerintah (BUMN) yang beriorientasi pada pelayanan jasa transportasi.

BAB I PENDAHULUAN. milik pemerintah (BUMN) yang beriorientasi pada pelayanan jasa transportasi. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan satu perusahaan milik pemerintah (BUMN) yang beriorientasi pada pelayanan jasa transportasi. Dalam perjalanan sejarahnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Semakin banyak permintaan

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Semakin banyak permintaan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kebutuhan akan transportasi pada era globalisasi seakan menjadi sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Semakin banyak permintaan masyarakat terkait dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Bidang transportasi di Indonesia semakin hari semakin menunjukkan perasaingan yang kompetitif. Banyaknya jenis transportasi dengan berbagai fasilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagaimana kita ketahui, bahwa saat ini sebagian besar aspek kehidupan manusia tidak terlepas dari proses komunikasi dan komunikasi tidak dapat dipisahkan

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU PT. KERETA API INDONESIA PERSERO. A. Tentang PT. Kereta Api Indonesia Persero

BAB III PRAKTEK PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU PT. KERETA API INDONESIA PERSERO. A. Tentang PT. Kereta Api Indonesia Persero BAB III PRAKTEK PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU PT. KERETA API INDONESIA PERSERO A. Tentang PT. Kereta Api Indonesia Persero 1. Sejarah PT. Kereta Api Indonesia Persero Laporan Tahunan PT. Kereta Api Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari satu pihak ke pihak lain yang dapat berupa individu, kelompok, organisasi, atau masyarakat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Tanggapan terhadap kualitas pelayanan KA Parahyangan dapat disimpulkan cukup

Lebih terperinci

BAB IV. PT. KAI masih terdapat beberapa kendala. Sampai saat sekarang ini di Indonesia

BAB IV. PT. KAI masih terdapat beberapa kendala. Sampai saat sekarang ini di Indonesia 1 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan kontrak Public Service Obligation (PSO) antara Pemerintah dengan PT. KAI masih terdapat beberapa kendala. Sampai saat sekarang ini di Indonesia belum ada kebijakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. transportasi yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan. Pengembangan sarana dan

BAB I PENDAHULUAN. transportasi yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan. Pengembangan sarana dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sarana transportasi saat ini telah berkembang dengan pesat, terutama pada system angkutan darat. Perkembangan tersebut menuntut sarana transportasi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Transportasi merupakan komponen utama dalam sistem kehidupan, sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. Transportasi merupakan komponen utama dalam sistem kehidupan, sistem BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan komponen utama dalam sistem kehidupan, sistem pemerintahan, dan sistem kemasyarakatan. Transportasi juga sebagai dasar untuk pembangunan ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun semakin menjadi perhatian masyarakat. Didalam aspek perekonomian,

BAB I PENDAHULUAN. tahun semakin menjadi perhatian masyarakat. Didalam aspek perekonomian, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, sarana transportasi merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dan sangat dibutuhkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi humas akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi humas akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi humas akan menggunakan konsep-konsep manajemen untuk mempermudah pelaksanaan tugas-tugasnya. Manajemen PR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh masyarakat, selain karena untuk kebutuhan mobilitas jarak dekat,

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh masyarakat, selain karena untuk kebutuhan mobilitas jarak dekat, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini sarana transportasi merupakan kebutuhan pokok yang dibutuhkan masyarakat untuk mendukung kelancaran kegiatan sehari-hari masyarakat. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Moda transportasi kereta api hingga kini masih menjadi primadona

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Moda transportasi kereta api hingga kini masih menjadi primadona BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Moda transportasi kereta api hingga kini masih menjadi primadona masyarakat untuk bepergian ke sejumlah daerah di Indonesia. Seiring dengan meningkatnya animo

Lebih terperinci

SUDIMARA STATION INTERCHANGE DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN

SUDIMARA STATION INTERCHANGE DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN SUDIMARA STATION INTERCHANGE DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN Oleh : Puti Laras Kinanti Hadita, Indriastjario,Agung Dwiyanto Stasiun Sudimara (SDM) adalah stasiun kereta api kelas III yang terletak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Kemacetan jalan-jalan di DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Kemacetan jalan-jalan di DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemacetan jalan-jalan di DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) merupakan salah satu masalah terbesar pemerintah pusat dan daerah hingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap Perusahaan besar memiliki bagian Humas dan memiliki fungsi dan peran penugasannya dalam mensosialisasikan dan menginformasikan programprogram kebijakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan atau jasa yang ditawarkan dari sebuah perusahaan transportasi.

BAB I PENDAHULUAN. dan atau jasa yang ditawarkan dari sebuah perusahaan transportasi. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dan sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam menunjang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sedemikian penting tersebut dicapai melalui proses perjalanan yang cukup. yang saat ini menjadi sangat populer didunia.

I. PENDAHULUAN. sedemikian penting tersebut dicapai melalui proses perjalanan yang cukup. yang saat ini menjadi sangat populer didunia. 1 I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Bidang Perkeretaapian telah menduduki peranan yang semakin penting dalam pembangunan nasional yaitu sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, sosial budaya, politik dan pertahanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. KAI (Persero) mempunyai visi yaitu Menjadi Penyedia Jasa Perkeretaapian

BAB I PENDAHULUAN. KAI (Persero) mempunyai visi yaitu Menjadi Penyedia Jasa Perkeretaapian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang selanjutnya disingkat sebagai PT. KAI (Persero) atau Perseroan adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyediakan, mengatur,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan peneliti mengenai strategi public relations PT. Angkasa Pura II (Pesrero) dalam mengkomunikasikan pembangunan Bandara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. eksternal yang bertujuan untuk membina hubungan harmonis. Humas dalam. mengenai perusahaan dan segala kegiatannya kepada khalayak.

BAB 1 PENDAHULUAN. eksternal yang bertujuan untuk membina hubungan harmonis. Humas dalam. mengenai perusahaan dan segala kegiatannya kepada khalayak. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan perkembangan dunia informasi sekarang ini, peranan Humas dalam sebuah organisasi sangat penting, baik dengan publik internal maupun eksternal yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Studi ini dilakukan untuk mendeskripsikan strategi yang dipakai oleh LSM

BAB I PENDAHULUAN. Studi ini dilakukan untuk mendeskripsikan strategi yang dipakai oleh LSM BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Studi ini dilakukan untuk mendeskripsikan strategi yang dipakai oleh LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat). Studi ini memfokuskan pada salah satu LSM yaitu ASPEKA (Asosiasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jasa transportasi merupakan salah satu dari kebutuhan manusia. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jasa transportasi merupakan salah satu dari kebutuhan manusia. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jasa transportasi merupakan salah satu dari kebutuhan manusia. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan adanya jasa transportasi, dinas perhubungan menyediakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang melayani jasa angkutan kereta api. Awal nama perusahaan kereta api ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi berperan strategis dalam memajukan kesejahteraan umum

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi berperan strategis dalam memajukan kesejahteraan umum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi berperan strategis dalam memajukan kesejahteraan umum sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 187 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan, pada bagian ini penulis akan memberikan kesimpulan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria-kriteria mutu penelitian ilmiah yang logis, sistematis dan dapat

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria-kriteria mutu penelitian ilmiah yang logis, sistematis dan dapat 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Suatu penelitian yang ilmiah dikatakan efektif apabila memenuhi kriteria-kriteria mutu penelitian ilmiah yang logis, sistematis dan dapat dipertanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sumber dana dan sumber daya yang ada. Sebagai konsekuensi logis dari

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sumber dana dan sumber daya yang ada. Sebagai konsekuensi logis dari BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Penelitian Perusahaan, baik Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah maupun Badan Usaha milik Swasta sebagai suatu pelaku ekonomi, tidak bisa lepas dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai pihak pengelola, PT. KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) masih perlu

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai pihak pengelola, PT. KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) masih perlu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai salah satu angkutan massa terbesar di Indonesia, Kereta Rel Listrik (KRL) memiliki potensi besar untuk menjadi solusi bagi permasalahan transportasi

Lebih terperinci

KAJIAN KINERJA KERETA API KALIGUNG MAS DALAM MELAYANI PENUMPANG JURUSAN TEGAL SEMARANG

KAJIAN KINERJA KERETA API KALIGUNG MAS DALAM MELAYANI PENUMPANG JURUSAN TEGAL SEMARANG KAJIAN KINERJA KERETA API KALIGUNG MAS DALAM MELAYANI PENUMPANG JURUSAN TEGAL SEMARANG Agus Bambang Siswanto Dosen Teknik Sipil Universitas 17 Agustus 1945 Semarang ABSTRAKSI Salah satu transportasi darat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini sarana transportasi merupakan suatu bagian yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini sarana transportasi merupakan suatu bagian yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman sekarang ini sarana transportasi merupakan suatu bagian yang tidak dapat di pisahkan dan sangat dibutuhkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya transportasi sebagai salah satu disiplin ilmu pada era

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya transportasi sebagai salah satu disiplin ilmu pada era 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Munculnya transportasi sebagai salah satu disiplin ilmu pada era globalisasi disebabkan oleh keterbatasan fisik manusia dalam menjalankan segala aktivitas kehidupannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam persaingan bisnis, setiap perusahaan menawarkan perbedaan dan keunggulan lain dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya. Masing-masing perusahaan, baik itu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Peran dan Karakteristik Angkutan Kereta Api Nasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Peran dan Karakteristik Angkutan Kereta Api Nasional BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran dan Karakteristik Angkutan Kereta Api Nasional Kereta api merupakan salah satu dari moda transportasi nasional yang ada sejak masa kolonial sampai dengan sekarang dan masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya transportasi darat, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) masih senantiasa bertahan dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lee Cooper merupakan salah satu merek denim yang paling pertama di Eropa. Banyak di gandrungi dan di pakai di seluruh dunia. Lee Cooper telah hadir di 85 negara.

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM PT KERETA API INDONESIA

BAB III TINJAUAN UMUM PT KERETA API INDONESIA BAB III TINJAUAN UMUM PT KERETA API INDONESIA III.1 Sejarah Perusahaan Perkereta apian di Indonesia bermula dengan dibangunnya jalan rel sepanjang 26 km antara stasiun Kemijen dan Tanggung di Jawa Tengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau kendaraan pribadi. Sebagai perusahaan yang mengelola perkeretaapian di

BAB I PENDAHULUAN. atau kendaraan pribadi. Sebagai perusahaan yang mengelola perkeretaapian di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kereta api adalah salah satu transportasi darat yang sangat penting di Indonesia karena dengan kereta api masyarakat dapat bepergian keluar kota dan provinsi dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Relokasi Stasiun Merak 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Relokasi Stasiun Merak 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarana transportasi dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dalam jumlah pelayanan kepada masyarakat, terutama tranportasi darat. Kereta api merupakan transportasi darat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kereta api merupakan sarana transportasi darat yang paling sering digunakan oleh penduduk Indonesia untuk berpergian dari kota yang satu ke kota yang lain, baik untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hidup pada era modern seperti sekarang ini, mengharuskan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hidup pada era modern seperti sekarang ini, mengharuskan manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hidup pada era modern seperti sekarang ini, mengharuskan manusia untuk melakukan sesuatu dengan cara cepat dan mudah. Salah satu hal yang ingin dilakukan dengan cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi berasal dari bahasa Latin, yaitu transportare, trans berarti

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi berasal dari bahasa Latin, yaitu transportare, trans berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi berasal dari bahasa Latin, yaitu transportare, trans berarti seberang atau sebelah lain dan portare mengangkut atau membawa. Jadi pengertian transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Transportasi merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dan sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam menunjang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. transportasi darat seperti kereta, mobil, bis, dan lain-lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. transportasi darat seperti kereta, mobil, bis, dan lain-lain. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi sangat penting dan sangat diperlukan dalam kehidupan yang serba modern ini. Berdasarkan kepemilikan transportasi, transportasi dapat dibagi menjadi dua

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju menuntut BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju menuntut perusahaan bersaing lebih kreatif dan inovatif. Hal ini mendorong perkembangan dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. polytron, dan masih banyak lagi. Perusahaan - perusahaan tersebut, merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. polytron, dan masih banyak lagi. Perusahaan - perusahaan tersebut, merupakan salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sebuah perusahaan, untuk bisa mempertahankan eksistensinya dalam jangka waktu yang lama dan dapat terus dipercayai oleh konsumennya, tentulah tidak semudah

Lebih terperinci

menyatakan bahwa, ilmu komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk ketergantungan (interpedensi) dan saling membutuhkan.

menyatakan bahwa, ilmu komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk ketergantungan (interpedensi) dan saling membutuhkan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu komunikasi di era modern semakin meluas. Kehadiran ilmu komunikasi di khazanah keilmuan dunia menambah warna dan kekayaan bidang ilmu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan salah satu contoh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Berdasarkan PP No.23 Tahun 1994, PT. PLN (Persero) merupakan BUMN pemegang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada skripsi mengenai

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada skripsi mengenai BAB V KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada skripsi mengenai Profil Pengguna Jasa Transportasi Kereta Api Stasiun Rancaekek Kabupaten Bandung sebagai bab akhir dari penulisan skripsi

Lebih terperinci

BAB 4 PENUTUP. perkeretaapian dan pelaksanaannya

BAB 4 PENUTUP. perkeretaapian dan pelaksanaannya 83 BAB 4 PENUTUP 4.1. Kesimpulan Berdasarkan apa yang telah diuraikan oleh penulis pada bab-bab sebelumnya, pada bab ini penulis mencoba menyimpulkan apa yang menjadi jawaban atas permasalahan yang terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Karyawan atau tenaga kerja merupakan asset utama dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Karyawan atau tenaga kerja merupakan asset utama dan sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin pesatnya dunia usaha dan ketatnya persaingan baik di sektor pemerintah maupun swasta, maka sangat dirasakan adanya kebutuhan akan karyawan atau tenaga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman ini perkembangan transportasi terus meningkat dan kebutuhan manusia akan transportasi pun terus meningkat. Hal ini membuat manusia itu sendiri terus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi/perusahaan. Maka dari itu perusahaan mencari SDM yang. berkualitas dan profesional untuk mendukung sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi/perusahaan. Maka dari itu perusahaan mencari SDM yang. berkualitas dan profesional untuk mendukung sebuah perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor penting dalam kegiatan perekonomian, karena SDM dipandang sebagai salah satu faktor produksi dalam usaha menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keunggulan suatu jasa terletak pada kualitas pelayanan jasa dan fasilitas tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Keunggulan suatu jasa terletak pada kualitas pelayanan jasa dan fasilitas tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu produk ataupun jasa harus memiliki daya saing agar dapat menarik pelanggan, sebab bisnis tidak dapat berlangsung tanpa pelanggan. Suatu jasa hanya memilki

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Masalah...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Masalah... DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iv viii xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 8

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi didunia telah berkembang sangat pesat. Didorong dengan kemajuan manusia untuk dapat berfikir lebih modern dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Implementasi kebijakan..., Ramdha Hari Nugraha, FISIP UI, 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Implementasi kebijakan..., Ramdha Hari Nugraha, FISIP UI, 2008 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem transportasi nasional yang baik berperan penting dalam mendukung pembangunan nasional. Dengan sistem transportasi nasional yang baik maka arus komoditas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan kereta api merupakan suatu organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan kereta api merupakan suatu organisasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah perusahaan kereta api merupakan suatu organisasi yang menyediakan jasa transportasi bagi manusia dan barang. Sejalan dengan pembangunan yang semakin pesat dewasa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Melalui Program Kunjungan Studi Periode Juni- September Mulai dari

BAB V KESIMPULAN. Melalui Program Kunjungan Studi Periode Juni- September Mulai dari BAB V KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah di peroleh mengenai Aktivitas Sub Penerangan Setjen DPR Dalam Sosialisasi Kelembagaan DPR Pada Mahasiswa Melalui Program Kunjungan Studi Periode Juni-

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Sejarah Berdirinya PT. Kereta Api Indonesia Commuter Jabodetabek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Sejarah Berdirinya PT. Kereta Api Indonesia Commuter Jabodetabek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Berdirinya PT. Kereta Api Indonesia Commuter Jabodetabek PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah perusahaan yang bergerak pada bidang penyediaan jasa

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. (corporate social responsibility) dikemukakan oleh John Elkington (1997) yang

PENDAHULUAN. (corporate social responsibility) dikemukakan oleh John Elkington (1997) yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Satu terobosan besar perkembangan gema tanggungjawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) dikemukakan oleh John Elkington (1997) yang terkenal

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Kereta Api Prambanan Ekspres 1. Sejarah Kereta Api Prambanan Ekspres Cikal bakal kereta komuter yang melayani rute Yogya-Solo telah beroperasi sejak tahun 1960-an hingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini media bukan hanya cetak dan elektronik tetapi muncul sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini media bukan hanya cetak dan elektronik tetapi muncul sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini media bukan hanya cetak dan elektronik tetapi muncul sebuah media baru yaitu internet. Masyarakat dari berbagai wilayah dapat mengakses internet. Bahkan

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA HARI BATIK NASIONAL PEKALONGAN, 3 OKTOBER 2011

SAMBUTAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA HARI BATIK NASIONAL PEKALONGAN, 3 OKTOBER 2011 SAMBUTAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA HARI BATIK NASIONAL PEKALONGAN, 3 OKTOBER 2011 Yang terhormat Ibu Ani Yudhoyono; Yang terhormat Ibu Herawati Budiono; Yang terhormat Ibu-Ibu dari Solidaritas Istri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan perhatian yang serius untuk kegiatan-kegiatan dan kemajuan. tertentu maupun hasil operasinya selama satu periode.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan perhatian yang serius untuk kegiatan-kegiatan dan kemajuan. tertentu maupun hasil operasinya selama satu periode. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan badan perusahaan milik Negara yang bergerak dalam bidang jasa perkeretaapian. PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS DESKRIPTIF KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN JASA ANGKUTAN KRL COMMUTER LINE JABODETABEK (STUDI DILAKUKAN PADA STASIUN BEKASI)

ANALISIS DESKRIPTIF KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN JASA ANGKUTAN KRL COMMUTER LINE JABODETABEK (STUDI DILAKUKAN PADA STASIUN BEKASI) ANALISIS DESKRIPTIF KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN JASA ANGKUTAN KRL COMMUTER LINE JABODETABEK (STUDI DILAKUKAN PADA STASIUN BEKASI) Nama : ANDIANI PERTIWI NPM : 10213879 Jurusan : Manajemen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketepatan waktu, sehingga kereta api sangat dapat diandalkan (reliable). Pesaing

BAB I PENDAHULUAN. ketepatan waktu, sehingga kereta api sangat dapat diandalkan (reliable). Pesaing BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yogyakarta sebagai kota tujuan dari beberapa kota sekitar. Hal tersebut menuntut kota tersebut memenuhi kebutuhan transportasi. Kebutuhan transportasi umum hendaklah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. H. Frazier Moore. Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, Hal 85

BAB I PENDAHULUAN. H. Frazier Moore. Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, Hal 85 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Komunikasi merupakan suatu elemen penting dalam kehidupan kita. Salah satu alasan kenapa komunikasi merupakan hal yang penting adalah karena kita hidup bersosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. program EcoCulture yang dibuat oleh CitraRaya. EcoCulture memiliki arti. masyarakat sekitar lingkungan CitraRaya.

BAB I PENDAHULUAN. program EcoCulture yang dibuat oleh CitraRaya. EcoCulture memiliki arti. masyarakat sekitar lingkungan CitraRaya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini ruang lingkup hijau di alam bebas dinilai sudah mengurang dan butuh perubahan kearah yang lebih baik yakni budaya dan kebiasaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini. Oleh karena itulah membangun kepercayaan konsumen dan citra perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. ini. Oleh karena itulah membangun kepercayaan konsumen dan citra perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis bus antar kota dan lintas provinsi baik yang kecil maupun yang besar sangat ketat dalam dewasa ini. Keputusan untuk menggunakan jasa bus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggalakkan pembangunan moda transportasi berbasis rel ini untuk

BAB I PENDAHULUAN. menggalakkan pembangunan moda transportasi berbasis rel ini untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan layanan publik sektor perkeretapian adalah prioritas pembangunan transportasi nasional di masa mendatang. Pemerintah terus menggalakkan pembangunan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1571, 2014 KEMENHUB. Kereta Api. Angkutan Umum. Standar Pelayanan Minimum. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 47 TAHUN 2014 TENTANG2

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Peran dan Karakteristik Angkutan Kereta Api Nasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Peran dan Karakteristik Angkutan Kereta Api Nasional BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran dan Karakteristik Angkutan Kereta Api Nasional Peran kereta api dalam tataran transportasi nasional telah disebutkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. 43 Tahun 2011

Lebih terperinci

PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA ANGKUTAN UMUM (Studi Kasus : Kereta Api Prambanan Ekspres Solo-Yogyakarta)

PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA ANGKUTAN UMUM (Studi Kasus : Kereta Api Prambanan Ekspres Solo-Yogyakarta) PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA ANGKUTAN UMUM (Studi Kasus : Kereta Api Prambanan Ekspres Solo-Yogyakarta) Tugas Akhir untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai Sarjana S-1 Teknik Sipil

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. komunikasi eksternal dan komunikasi internal. Komunikasi eksternal dilakukan kepada

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. komunikasi eksternal dan komunikasi internal. Komunikasi eksternal dilakukan kepada BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Public Relations dalam perusahaan memiliki kewajiban untuk menciptakan komunikasi eksternal dan komunikasi internal. Komunikasi eksternal dilakukan kepada stakeholder.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 70 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi berasal dari kata Latin, yaitu transportare, dimana trans berarti seberang atau sebelah lain dan portare berarti mengangkut atau membawa. Dengan demikian,

Lebih terperinci