BAB V. 5.I. Pengaruh Etnosentrisme Terhadap Pertukaran Pesan dalam Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa UKSW di Kegiatan PSBI tahun

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V. 5.I. Pengaruh Etnosentrisme Terhadap Pertukaran Pesan dalam Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa UKSW di Kegiatan PSBI tahun"

Transkripsi

1 BAB V PENGARUH ETNOSENTRISME TERHADAP PERTUKARAN PESAN DALAM KOMUNIKASI ANTAR MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA YANG SALING BERBEDA LATAR BELAKANG BUDAYANYA Pada bab ini penulis akan memaparkan hasil penelitian berupa data yang sudah diseleksi sedemikian rupa serta menganalisanya dengan konsep - konsep yang sudah dipaparkan di bab sebelumnya untuk menjawab tujuan pertama dari penelitian ini. Penyajian bab ini sesuai dengan jenis penelitian yang digunakan oleh penulis yakni secara deskriptif dalam memaparkan data - data yang ada. Pertukaran pesan dititik beratkan pada pertukaran simbol yang bermakna yang dilakukan oleh dua orang yang berbeda latarbelakang budayanya, khususnya dalam 3 kasus yang sudah diteliti oleh penulis. Pertukaran simbol yang dimaksud dapat berupa kata - kata atau kalimat yang disampaikan secara lisan maupun tertulis dan komunikasi non verbal yang disampaikan dalam interaksi antar dua orang yang berbeda latarbelakang budayanya. 5.I. Pengaruh Etnosentrisme Terhadap Pertukaran Pesan dalam Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa UKSW di Kegiatan PSBI tahun Penulis terjun langsung ke lapangan untuk mecermati pertukaran pesan dalam komunikasi antarbudaya yang terjadi selama kegiatan PBSI tahun 2012 yang terselenggara dari tanggal 14 April 2012 sampai 28 April Kegiatan ini merupakan satu rangkaian kegiatan dalam rangka Pekan Olahraga Mahasiswa. Dalam jadwal kegiatan yang terlampir dapat dicermati bahwa kegiatan PSBI terselenggara dari tanggal 26 April - 28 April Kegiatan ini diselenggarakan di lapangan basket UKSW dan 1 Dalam kasus ini, semua narasumber menggunakan nama samaran, sesuai dengan persetujuan dari penulis dengan narasumber 29

2 Balairung UKSW. Terdapat beberapa stand setiap etnis yang mengikuti kegiatan ini dengan hiasan sesuai ciri khas dari masing - masing etnis serta memamerkan makanan khas dari etnis tersebut dan ada satu panggung untuk menampilkan tari - tarian dari setiap etnis. Selama penulis mengamati acara PSBI tahun 2012 ini ada beberapa hal yang dicermati yakni bagaimana ketika suatu etnis melakukan pertunjukan tari - tariannya, penonton yang merupakan etnis tersebut merasa bangga dan ikut bergabung, namun penonton yang merupakan etnis lain sibuk dengan etnisnya masing - masing, kesibukan yang dilakukan seperti mengobrol dengan etnisnya, foto - foto bersama, dan sebagainya. Bentuknya tidak berbaur melainkan kumpul dengan etnis masing - masing di stand mereka. Dalam acara terakhir yang merupakan puncak acara ada penampilan dari band - band gabungan etnis terdapat sedikit kericuhan. Hal ini diakibatkan oleh mahasiswa dari beberapa etnis yang masuk kelapangan basket berbau akohol atau sudah meminum minuman keras di luar tempat kegiatan. Ketika band etnis Poso dan Papua menunjukan kebolehannya, teman - teman dari etnis Poso yang sedang mabuk menaiki panggung dan menari - nari diatas panggung. Awalnya aksi ini didiamkan, namun selang beberapa menit melihat beberapa orang tersebut melepaskan baju dan melompat - lompat diatas panggung, akhirnya satpam atau petugas keamananpun menertibkan satu - persatu penonton yang sedang mabuk dari atas panggung. Tidak berhenti disana, setelah turun dari panggung masih terjadi perdebatan antara satpam dan salah seorang dari etnis tersebut. Perdebatan ini mulai mereda ketika Pembantu Rektor 3 datang dan menenangkan suasana. Simbol yang ditemukan oleh penulis ketika mencermati tingkah laku atau bahasa tubuh dari etnis Poso yang menari - nari diatas panggung dengan kondisi mabuk, yakni ; meloncat - loncat, sambil menggeleng - gelengkan kepala dan beberapa ada yang melepas baju, ada pula yang melakukan atraksi melompat dari atas panggung ke bawah panggung. 30

3 Tidak sedikit penonton dari suku lainnya yang juga meminum minuman akohol dalam acara ini, namun mereka tidak melakukan hal tersebut. Setelah ditelusuri dan penulis wawancarai secara tidak langsung dari beberapa orang dari suku lainnya yang pada saat tersebut melihat kejadian tersebut, salah satunya sebut saja Sonson pendapatnya : yang menyampaikan "kampungan sekali itu mereka diatas begitu, kalau kami minum ya hanya untuk senang - senang tapi tahu batasan dan bisa kontrol, tidak seperti mereka yang malah membuat onar". Setelah kejadian tersebut reda, penulis mewawancarai pula salah seorang yang sedang mabuk dari suku Poso atau pelaku utamanya sebut saja Tintin mengatakan : "asyiikkk pak broo, ini khan acara mahasiswa, yaa wajarlah kalau kami turut bahagia dan merayakannya". Dari kejadian ini dapat dikatakan bahwa sekelompok etnis Poso ingin merayakan kegembiraannya dengan menari - menari girang diatas panggung, namun gerak - gerik atau bahasa tubuh mereka ditanggap oleh suku lainnya kampungan atau pembuat onar. Sesuai dengan konsep yang sudah dipaparkan bahwa etnosentrisme adalah "paham" di mana para penganut suatu kebudayaan atau suatu kelompok suku bangsa merasa lebih superior daripada kelompok lain diluar mereka. Hal ini dapat membangkitkan sikap "kami" dan "mereka", serta kecenderungan untuk mengevaluasi nilai, kepercayaan, dan perilaku dalam kultur sendiri sebagai lebih baik, lebih logis, dan lebih wajar daripada dalam kultur lain. Dalam pertukaran pesan yang dalam acara PBSI, khususnya penulis menekankan kejadian pada hari terakhir, dimana apa yang dilakukan oleh etnis Poso dirasa benar serta itu bentuk keluapan dari kegembiraan dan wajar untuk dilakukan. Sedangkan etnis lain yang melihat kejadian tersebut merasa terganggu dan melontarkan bahwa pesan yang disampaikan melalui gerak - gerik etnis tersebut cenderung arogan 31

4 dan kampungan dengan menari sambil melompat - lompat dan membuka bajunya diatas panggung. Ketika penulis mendekat dengan etnis Ambon yang ikut menonton kegiatan tersebut, salah seorang sebut saja Yoyo mengatakan : "kalau kami mau mabuk ya memang buat senang - senang dan bagi kami mereka itu tidak mabuk, hanya begaya saja, karena kalau bagi kami mabuk itu harus sudah tepar itu baru benar namanya mabuk". Setiap etnis mempunyai pandangan atau makna tersendiri tentang mabuk dan semuanya itu diukur melalui kebiasaan atau ukuran dari etnis mereka masing - masing. Tanpa sadar tingkahlaku dan apa yang mereka persepsikan tidak lepas dari pengaruh etnosentrisme. Dimana etnis Poso yang menari - nari sambil meloncat - loncat dan membuka bajunya diatas panggung mengungkapkan superior dari etnis mereka. Sedangkan penerima pesan yakni etnis lainnya yang memaknai simbol dari perilaku etnis Poso diatas panggung, menangkap pesan tersebut dengan pandangan dunia, nilai - nilai, kepercayaan, dan perilaku dari etnis mereka sendiri. Tanpa disadari bahwa sikap "kami" dan "mereka" muncul dari komunikasi antarbudaya yang telah dicermati oleh penulis dalam acara PSBI Pengaruh Etnosentrisme Terhadap Pertukaran Pesan dalam Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa UKSW dalam kalangan Kost KFC Putri 2 Berawal dari status facebook (FB) yang saling menyindir pada tanggal 29 Maret 2012 yang diterbitkan oleh beberapa orang mahasiswi UKSW yang tinggal disatu atap yakni di kost putri KFC. Nyindir - menyindir sudah dilakukan selama dua hari, bermula dari satu kelompok yang merasa tidak suka dengan keadaan kost yang ribut, menuangkan kekesalannya melalui status FB dan kelompok yang merasa tersindir tidak 2 Narasumber pada kasus ini menggunakan nama samaran, sesuai persetujuan penulis dengan narasumber, bahwa penulis tidak akan mempublikasikan identitas dari narasumber 32

5 terima dengan cara penyampaian kelompok tersebut melalui media sosial. Dari pengakuan salah satu narasumber pada tanggal 1 April 2012 pukul 11 malam akhirnya mereka berdua bertemu. Pertama diawali dengan komunikasi yang baik dengan kata maaf dari salah seorang kelompok yang mengkritik melalui media sosial, namun satu orang lainnya sebut saja Nunun tidak terima dan mengeluarkan kata : jangan kalian kira saya anak baru di kos ini terus kalian bisa sesuka hati disini. Sejak perkataan tersebut keluar, perdebatan diantara dua kubupun tidak terhenti, bahkan membawa suku dari masing - masing kelompok. Nunun mengatakan "ini adalah tanah Jawa, kalian cuma pendatang, jadi ya harus ikut aturan main disini". Suasana yang berbau emosi akhirnya membuat salah seorang, sebut saja Susi menampar Nunun dan merekapun mulai berkelahi. Setelah dilerai akhirnya berhenti, namun Nunun mengatakan : what your f*ucking mouth!!! Pergi lo semua dari sini, jadi pendatang gak tau diri!!!" Mendengar kalimat ini salah satu teman Susi sebut saja Finy menghantam dan menendang Nunun. Diperlukan waktu kurang lebih 5 menit untuk melerai Finy yang sedang mengamuk. Setelah mendapat pukulan dan tendangan yang keras akhirnya Nunun diam dan teman - teman yang lainnya sepakat untuk menghapus status - status FB yang berkaitan dengan kejadian ini, dan beberapa hari kemudian Nunun pindah dari kost putri KFC. Ketika penulis mewawancarai salah seorang sebut saja Finy yang melakukan pemukulan tersebut, ia mengatakan bahwa 33

6 "ini kost sudah dari dulu memang kondisinya ribut, bahkan di lantai 3 juga sering ribut, jangan dikira kami takut, kami gak salah kow, jelas - jelas dia tidak bisa diajak kompromi". Pendapat ini berbeda dengan lawannya yang menganggap bahwa ini tanah Jawa dan seharusnya para pendatang atau yang bukan etnis Jawa harus bisa mengikuti aturan atau budaya yang ada di Jawa. Nunun menegaskan hal tersebut melalui pernyataannya : "saya sebenarnya anak baru dan angkatan 2011, tapi saya tidak takut dengan mereka, karena saya tahu saya benar bahwa ini tanah Jawa dan seharusnya mereka bisa memahami bagaimana budaya Jawa itu, masak ya tinggal di tanah Jawa tidak ada sopan santun". Sopan santun yang dimaksud adalah perilaku dari teman - teman Susi dan Finy dimana mereka cenderung ribut atau berteriak - teriak di kost putri KFC. Kelompok Susi dan Finy terdiri dari berbagai etnis, namun yang mendominasi adalah etnis Minahasa. Mereka merasa bahwa mereka ribut itu sudah biasa dan tidak terima dengan anak baru yang baru datang dan sudah menyindir - nyindir melalui media online. Susi menyampaikan pendapatnya : "Masak tidak bisa dibicarakan secara langsung, padahal ya sering bertemu dan kamar juga bersebelahan". Temannya yang lain sebut saja Ririn beranggapan bahwa seharusnya Nunun sebagai anak baru bisa bersikap baik dengan berkenalan terlebih dahulu serta mengenal kondisi kost terlebih dahulu. Dari kasus diatas dan kronologi kejadian yang diperkuat dengan pendapat dari masing - masing kelompok dapat dicermati bahwa pertukaran pesan secara langsung, maupun tidak langsung berujung pertikaian. Pertukaran pesan yang dititik beratkan pada pertukaran simbol dalam kasus ini, yakni ; tertulis melalui media sosial, lisan dan dari gerak - 34

7 gerik tubuh masing - masing kelompok ketika sedang melakukan komunikasi antarbudaya. Guna mengetahui lebih detail, maka penulis menganalisanya dengan membagi menjadi dua, yakni ; 1) Pertukaran simbol melalui tulisan di media sosial, dimana kelompok Nunun dari etnis Jawa menyampaikan kekesalannya melalui media sosial, dan ketika hal tersebut diketahui oleh kelompok Susi dan Finy yang sebagian besar anggotanya dari etnis Minahasa tersinggung dengan tulisan - tulisan yang berisi kritikan terhadap kelompoknya. Walaupun sebagian besar dari tulisan - tulisan status tersebut tidak terekam oleh penulis, karena pada akhirnya kedua kelompok bersepakat untuk menghapus semua status tersebut, tetapi penulis mendapatkan keterangan langsung dari para pelaku komunikasi antarbudaya tersebut. Dimana maksud dari kelompok Nunun hanya untuk bercerita di media sosial dan mendapatkan perhatian dari teman - teman facebook-nya. Namun hal ini dianggap berbeda dengan kelompok Finy yang merasa bahwa sikap ini merupakan simbol dimana mereka berbicara kepada orang - orang umum untuk menjelek - jelekan kelompok Susi dan Finy. 2) Pertukaran simbol secara lisan atau langsung, ketika kedua kelompok tersebut bertemu untuk menyelesaikan permasalahan. Namun pada faktanya data yang didapat penulis dari wawancara, permasalahan tersebut tidak selesai melainkan terjadinya pertikaian dari kedua kelompok. Hal ini disebabkan satu kelompok dengan kelompok lainnya merasa sama - sama benar dan berbicara dengan emosional yang tinggi, terlihat dari kalimat - kalimat yang keluar dalam perdebatan, terlebih sampai pada tamparan dan penonjokan yang terjadi. Dua pemahaman besar dari masing - masing kelompok, yakni ; kelompok Nunun merasa bahwa kost putri KFC ini berada di tanah Jawa, sehingga ia beranggapan seharusnya yang tinggal dikost putri KFC ini bisa mengikuti budaya Jawa. Seperti misalnya ; tidak ribut, kalem, tenang, dan sebagainya. Hal ini menjadi penekanan dari kelompok Nunun. Bebeda dengan kelompok Susi yang menekankan bahwa kost putri KFC dari dulu 35

8 memang sudah mempunyai kondisi yang ribut atau ramai. Perdebatan yang saling merasa benar dengan pandangan mereka masing - masing ini membuat pertikaian terjadi. Tanpa disadari pertukaran pesan yang dilakukan dalam komunikasi antarbudaya secara langsung ini, tidak ada tahap tolenrasi melainkan semua pihak merasa benar sesuai dengan cara pandang mereka. Sehingga dalam melakukan pertukaran pesan secara tertulis di media sosial maupun secara lisan tidak menemukan jalan damai. Hal ini menegaskan bahwa sikap "kami" dan "mereka" muncul pada kelompok etnis masing - maisng yang tinggal di kost putri KFC Salatiga. Serta kecenderungan dari setiap kelompok untuk melihat tingkah laku kelompok lainnya melalui kacamata kultur dari setiap etnis mereka sendiri Pengaruh Etnosentrisme Terhadap Pertukaran Pesan dalam Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa UKSW dalam Rapat BPMU UKSW Periode 2011/2012 Ada beberapa macam rapat yang sudah dilakukan oleh BPMU selama 1 periode tahun , yakni ; rapat komisi, rapat keseluruhaan berupa koordinasi dan ada rapat sidang pleno yang berfungsi untuk mengambil suatu keputusan. Penulis melakukan pengamatan dan lebih memperdalam dengan wawancara langsung ketua BPMU UKSW periode Menurut keterangannya dokumen atau notulensi - notulensi rapat banyak yang berantakan dalam artian pengarsipan kurang rapi dikarenakan sekretaris yang tidak pernah menghadiri rapat. Begitu banyak rapat yang telah dilakukan oleh BPMU UKSW, namun penulis hanya akan mengambil sebuah rapat pleno atau rapat pengambilan keputusan oleh BPMU. Salah satu agenda dari rapat pleno yang dilakukan oleh BPMU UKSW adalah penjatuhan sanksi terhadap Senat Mahasiswa Universitas (SMU) karena telah menyelenggarakan 36

9 kegiatan diluar sepengetahuan BPMU. Seperti yang sudah dikatakan oleh penulis diawal bahwa pengarsipan atau dokumentasi dari notulensi tidak ada. Namun ketua BPMU memberikan keterangan perdebatan yang terjadi; "Waktu itu perdebatan terjadi memang diantara semua fungsionaris, tapi pada akhirnya mengerucut hanya antara komisi program dan anggran. Komisi anggaran ingin seluruh program SMU di bidang tersebut dibekukan, sementara teman dari komisi program berpikir kalau misalnya dibekukan yang rugi adalah mahasiswa, mhasiswa tidak dpt menikmati program yang sudah terjadwalkan akan berjalan dalam waktu dekat dalam bidang itu. Komisi anggaran tetap bersikeras agar supaya SMU ke depan tidak main - main lagi. Akhirnya kita musyawarah terus, tidak smpai parah sih kak, tapi intinya ada perdebatan, masing - masing mempertahankan pendapatnya, tapi puji Tuhan bisa ditengahi dan sepakat bahwa sanksinya adalah hanya program itu yang dibekukan" Dalam rapat pleno ini mengalami perdebatan panjang dalam menentukan bentuk sanksi untuk SMU UKSW, akhirnya terdapat dua pilihan yakni apakah melakukan pembekuan kegiatan tersebut atau kegiatan satu bidang secara keseluruhan sesuai dengan penjelasan dari ketua BPMU diatas. Namun bukan melihat hasil dari rapat tersebut, tetapi penulis lebih mencermati bagaimana proses komunikasi antarbudaya dalam rapat tersebut. Keterangan dari ketua BPMU UKSW bahwa rapat yang berlangsung tidak kondusif, dikarenakan banyak yang berbeda paham, hal ini ditegaskan melalui pendapatnya : "Seperti misalnya saya dari Ambon berdebat dengan etnis Batak yang sama - sama mempunyai suara yang keras, membuat teman - teman yang dari etnis Jawa tidak terbiasa dengan keadaan tersebut, dan mereka mengira kami sedang saling marah" Tidak hanya mewawancarai ketua BPMU UKSW, penulis juga melakukan wawancara dengan salah seorang anggota BPMU UKSW yang merupakan peserta rapat pleno tersebut, namun dari etnis yang berbeda yakni Jawa. Ia mengatakan bahwa paling malas mengikuti rapat pleno 37

10 tersebut, karena perdebatan yang tidak ada ujungnya, dan tidak mencerminkan sebagai seorang mahasiswa yang berbicara diforum tetapi tidak mempunyai etika, dalam artian dengan melakukan bentak - bentakan atau berupa gertakan. Sedangkan berbeda dengan pandangan ketua BPMU UKSW, walaupun rapat tidak berjalan dengan kondusif, paling tidak perdebatan yang terjadi merupakan suatu bentuk pelajaran dan konflik dalam rapat itu wajar. Hal ini disampaikan pula oleh salah seorang senior LK etnis Ambon yang mengatakan bahwa : "perdebatan atau konflik yang terjadi didalam organisasi itu adalah wajar, dan terkadang konflik tersebut mempercepat pendewasaan dari organisasi tersebut". Pertukaran pesan dalam komunikasi antarbudaya dalam rapat pleno BPMU UKSW mempunyai dua pandangan yang berbeda dari masing - masing etnis. Beberapa orang etnis Jawa cenderung lebih tertarik untuk diam dan tidak mengikuti perdebatan karena mereka menganggap banyak hal yang sebenarnya bisa dilakukan dengan diskusi dengan baik dibanding dengan mengeluarkan gertakan - gertakan dengan nada yang tinggi membuat para peserta sidang tidak nyaman lagi. Namun berbeda dengan etnis Ambon, Batak yang terbiasa dengan berbicara dengan nada yang keras, mereka menganggap hal itu wajar saja. Berbeda dari kasus - kasus sebelumnya, dimana pertukaran simbol dan pesan dapat dicermati dengan jelas, sedangkan dalam kasus ini, dalam pertukaran pesan cenderung lebih susah untuk dicermati. Hal ini dikarenakan pertukaran simbol tersebut hanya sampai pada taraf pengambilan sikap tidak ada komunikasi dua arah yang menunjukan perilaku balik dari etnis Jawa ketika mengikuti rapat pleno tersebut, misal ; melakukan protes terhadap cara komunikasi dari etnis lainnya, khususnya etnis Ambon dan Batak yang seringkali berbicara dengan nada keras. Namun sebagian etnis Jawa cenderung lebih mengambil sikap diam dan mendengarkan perdebatan tersebut. 38

11 Sehingga pertukaran pesan yang terjadi dalam komunikasi antarbudaya di rapat pleno BPMU UKSW ini disadari atau tidaknya terdapat pengaruh etnosentrisme dalam menyampaikan dan menerima simbol - simbol dari etnis lainnya, hal ini dibuktikan dengan beberapa hal, yakni ; 1) Etnis Ambon dan Batak merasa benar dan sudah baik ketika melakukan perdebatan dengan nada yang tinggi, 2) Etnis Jawa sebenarnya merasa tidak nyaman dengan kondisi tersebut, namun lebih cenderung untuk berdiam dan tidak menyampaikan pendapatnya atas ketidak nyamanan dalam rapat pleno tersebut. Tiga kasus yang telah diteliti penulis untuk menggambarkan pengaruh etnosentrisme terhadap pertukaran pesan yang berbeda budayanya dikalangan mahasiswa UKSW, yakni ; 1) Kasus Pentas Seni dan Budaya UKSW tahun 2012, dimana pertukaran simbol - simbol terjadi dari gerak - gerik tubuh etnis Poso ketika sedang mabuk, menari - nari diatas panggung sambil membuka baju dan meloncat - loncat diacara terakhir PSBI. Dimana hal ini ditonton oleh berbagai etnis yang hadir dalam acara tersebut dan mempunyai pandangan masing - masing ketika melihat simbol dari gerak - gerik kelompok etnis Poso tersebut. Kecenderungan dalam melihat atau memandang menggunakan kacamata dari etnis masing - masing. 2) Kasus pertukaran pesan mahasiswi UKSW yang tinggal di kost putri KFC Salatiga, dimana terdapat dua kelompok besar yakni kelompok Nunun dari etnis Jawa dan kelompok Susi dan Finy yang sebagian besar anggotanya dari etnis Minahasa. Pertukaran simbol terdapat dua hal, yaitu ; secara tertulis melalui media sosial dan secara lisan ketika ingin menyelesaikan masalah. Namun yang terjadi adalah pertikaian sampai pada tahap perilaku tamparan dan penonjokan. Hal ini terjadi karena pertukaran pesan tersebut dilakukan tanpa adanya toleransi 39

12 antar kedua etnis, terlebih masing - masing kelompok merasa benar dengan pendapat dan perilaku mereka. 3) Kasus rapat pleno BPMU UKSW periode dalam mengambil keputusan sanksi terhadap SMU UKSW, dimana penulis meneliti proses komunikasi yang terjadi didalam rapat tersebut. Tata cara berbicara dalam perdebatan mempunyai kesan berbeda dari setiap etnis yang tergabung dalam anggota BPMU UKSW periode Etnis Ambon dan Batak merasa sudah terbiasa dalam menyampaikan pendapat dengan menggunakan nada yang tinggi, berbeda dengan etnis Jawa yang merasa kurang nyaman ketika perdebatan terjadi dengan mendengarkan suara - suara yang bernada tinggi tersebut. Namun etnis Jawa cenderung tidak memprotes cara berkomunikasi dari etnis Ambon dan Batak, tetapi lebih mengambil sikap untuk diam. 40

6.1. Pengaruh Etnosentrisme Terhadap Pernyataan Diri dalam Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa UKSW di Kegiatan PSBI 2012

6.1. Pengaruh Etnosentrisme Terhadap Pernyataan Diri dalam Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa UKSW di Kegiatan PSBI 2012 BAB VI PENGARUH ETNOSENTRISME TERHADAP PERNYATAAN DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTAR MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA YANG SALING BERBEDA LATAR BELAKANG BUDAYANYA Pada bab sebelumnya penulis sudah membahas

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga

BAB IV GAMBARAN UMUM Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga Universitas Kristen Satya Wacana merupakan salah satu Universitas Kristen swasta yang ada di Indonesia, tepatnya di Jln. Diponegoro

Lebih terperinci

PENGARUH ETNOSENTRISME TERHADAP KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA. Oleh. Robby Juanphilibert Anggajaya SKRIPSI

PENGARUH ETNOSENTRISME TERHADAP KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA. Oleh. Robby Juanphilibert Anggajaya SKRIPSI PENGARUH ETNOSENTRISME TERHADAP KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA Oleh Robby Juanphilibert Anggajaya 362008007 SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

Lampiran 2 Hasil Isian Quisioner oleh 30 Anggota Group Facebook HIMPPAR Pertanyaan 1 HIMPPAR menginspirasi perubahan nilai apa bagi kakak?

Lampiran 2 Hasil Isian Quisioner oleh 30 Anggota Group Facebook HIMPPAR Pertanyaan 1 HIMPPAR menginspirasi perubahan nilai apa bagi kakak? Lampiran 2 Hasil Isian Quisioner oleh 30 Anggota Group Facebook HIMPPAR Pertanyaan 1 HIMPPAR menginspirasi perubahan nilai apa bagi kakak? Toleransi, rasa bahagia, tanggung Tidak menghargai waktu jawab,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salatiga adalah salah satukota kecil yang berada di Jawa tengah. Terletak di selatan Kota Semarang atau sering diberi julukan Indonesia Mini, pemberian julukan

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN KONSEPTUAL

BAB II PENDEKATAN KONSEPTUAL BAB II PENDEKATAN KONSEPTUAL 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Karakteristik Etnis Arab dan Etnis Sunda Kata Arab sering dikaitkan dengan wilayah Timur Tengah atau dunia Islam. Negara yang berada di wilayah Timur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang memiliki keragaman budaya. Keragaman tersebut antara lain terlihat dari perbedaan bahasa,etnis/suku, dan keyakinan

Lebih terperinci

#### Selamat Mengerjakan ####

#### Selamat Mengerjakan #### Apakah Anda Mahasiswa Fak. Psikolgi Unika? Ya / Bukan (Lingkari Salah Satu) Apakah Anda tinggal di rumah kos / kontrak? Ya / Tidak (Lingkari Salah Satu) Apakah saat ini Anda memiliki pacar? Ya / Tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup di zaman yang serba sulit masa kini. Pendidikan dapat dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN. hidup di zaman yang serba sulit masa kini. Pendidikan dapat dimulai dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu modal yang harus dimiliki untuk hidup di zaman yang serba sulit masa kini. Pendidikan dapat dimulai dari tingkat TK sampai dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. umumnya para remaja, tak terkecuali para remaja Broken Home, baik pada saat

BAB IV ANALISIS DATA. umumnya para remaja, tak terkecuali para remaja Broken Home, baik pada saat BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Pada dasarnya komunikasi interpersonal digunakan pada keseharian umumnya para remaja, tak terkecuali para remaja Broken Home, baik pada saat berkomunikasi di sekolah

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi 75 Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : Veny C Pelamonia NIM : 462012021 Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Keperawatan Universitas

Lebih terperinci

BAB VII PENUTUP. 7.1 Kesimpulan

BAB VII PENUTUP. 7.1 Kesimpulan BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan Berdasarkan penjelasan dan analisis pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab ini penulis hendak menarik beberapa kesimpulan sebagai jawaban atas tujuan penelitian yang telah

Lebih terperinci

Angket 1 No Pernyataan SS S TS STS

Angket 1 No Pernyataan SS S TS STS Identitas Diri Subyek : Nama : Usia : Berat Badan : Isilah dengan memberi tanda [ ] pada pernyataan yang sesuai dengan jawaban anda. Beri Tanda [ ] bila : SS : Menunjukkan bahwa pernyataan tersebut Sangat

Lebih terperinci

BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS

BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS Kim dan Gudykunts (1997) menyatakan bahwa komunikasi yang efektif adalah bentuk komunikasi yang dapat mengurangi rasa cemas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa saat ini tidak bisa lepas oleh kehidupan manusia dan telah menjadi konsumsi sehari-hari. Televisi bagian dari media massa elektronik telah mengambil

Lebih terperinci

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu? Lampiran 1 Kerangka Wawancara Anamnesa Dimensi Cohesion Separateness/Togetherness 1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kota Salatiga merupakan kota kecil dengan luas wilayah km 2

BAB I PENDAHULUAN. Kota Salatiga merupakan kota kecil dengan luas wilayah km 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Salatiga merupakan kota kecil dengan luas wilayah 58.781 km 2 dengan jumlah penduduk sekitar 176.090 jiwa. Kota ini secara geografis berada pada jalur yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sepanjang rentang kehidupannya memiliki tahap-tahap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sepanjang rentang kehidupannya memiliki tahap-tahap 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Manusia sepanjang rentang kehidupannya memiliki tahap-tahap perkembangan yang harus dilewati. Perkembangan tersebut dapat menyebabkan perubahan-perubahan yang

Lebih terperinci

ANGKET SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS

ANGKET SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS ANGKET 1. Bila orangtua mendahulukan kepentingan kakak/ adik saya, saya akan marah. 2. Jika saya tidak setuju dengan pendapat orangtua, saya akan mengatakan tidak setuju. 3. Menceritakan kebodohan kakak/adik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Slameto (2010:2), bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

BAB II LANDASAN TEORI. Slameto (2010:2), bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Belajar 2.1.1 Pengertian Belajar Belajar tidak hanya dapat dilakukan di sekolah saja, namun dapat dilakukan di mana-mana, seperti di rumah ataupun di lingkungan masyarakat. Menurut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian komunikasi antar pribadi Komunikasi antar pribadi merupakan proses sosial dimana individu-individu yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo,

Lebih terperinci

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi MODUL PERKULIAHAN Psikologi Konseling Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 05 61033 Abstract Dalam perkuliahan ini akan didiskusikan mengenai Ketrampilan Dasar Konseling:

Lebih terperinci

maupun dari anggota. Berikut adalah profil informan dalam penelitian ini : a. Pak Min, seorang breeder yang sudah menekuni kegiatan penangkaran

maupun dari anggota. Berikut adalah profil informan dalam penelitian ini : a. Pak Min, seorang breeder yang sudah menekuni kegiatan penangkaran Profil Informan Penelitian tentang komunitas Kicau Mania ini salah satu metodenya adalah metode wawancara.dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan 5 orang narasumber baik yang tercatat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tempuh dalam pelaksanaan penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Observasi yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tempuh dalam pelaksanaan penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Observasi yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Sebagaimana dijelaskan pada bab terdahulu bahwa prosedur pengumpulan data yang di tempuh dalam pelaksanaan penelitian ini adalah observasi

Lebih terperinci

Belajar Memahami Drama

Belajar Memahami Drama 8 Belajar Memahami Drama Menonton drama adalah kegiatan yang menyenangkan. Selain mendapat hiburan, kamu akan mendapat banyak pelajaran yang berharga. Untuk memahami sebuah drama, kamu dapat memulainya

Lebih terperinci

Bab II Pengembangan Area Emosional

Bab II Pengembangan Area Emosional Bab II Pengembangan Area Emosional Kompetensi Akhir 1. Mampu menentukan sikap dan gaya hidup serta merencanakan masa depan dan pekerjaannya. Kompetensi Dasar 1. Mampu berkomunikasi dengan orang tua dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. maupun pengamatan lapangan. Pada Bab ini peneliti akan menguraikan data

BAB IV ANALISIS DATA. maupun pengamatan lapangan. Pada Bab ini peneliti akan menguraikan data BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Analisis data merupakan bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk mengkaji data yang telah diperoleh peneliti dari para informan maupun pengamatan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. yang menjadi fokus dalam penelitian ini. Kesimpulan tersebut meliputi

BAB V PENUTUP. yang menjadi fokus dalam penelitian ini. Kesimpulan tersebut meliputi BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan dan setelah dikonfirmasikan dengan teori yang ada, peneliti dapat menarik kesimpulan mengenai beberapa hal yang menjadi fokus dalam

Lebih terperinci

hmm. Kakak adalah anak laki-laki satu-satunya. Sementara saya adalah anak perempuan satu-satunya. Kami hanya dua bersaudara tapi tidak satu pun kedama

hmm. Kakak adalah anak laki-laki satu-satunya. Sementara saya adalah anak perempuan satu-satunya. Kami hanya dua bersaudara tapi tidak satu pun kedama Masa Kecilku Masa yang paling ingin diulangi adalah masa kecil kita. Di mana kita bisa bermain sepuasnya, dan belum tahu apa pun yang menyangkut orang dewasa. Tapi tidak semua orang bisa merasakan masa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pemilihan Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih adalah Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) di FKIP PGSD yang berlokasi di jalan Diponegoro 52-60 Salatiga. Alasan

Lebih terperinci

K U E S I O N E R PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA MANAJER

K U E S I O N E R PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA MANAJER K U E S I O N E R PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA MANAJER Mohon Bapak/Ibu untuk mengisi daftar pertanyaan berikut : Identitas Responden : Nama :. Usia : tahun Jenis Kelamin : ( ) Pria (

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentak, dan berbicara kasar. Hal tersebut mengindikasikan bahwa agresivitas

BAB I PENDAHULUAN. membentak, dan berbicara kasar. Hal tersebut mengindikasikan bahwa agresivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tindakan kekerasan atau agresivitas menjadi isu yang terus berkembang di masyarakat sehingga hampir setiap hari pemberitaan mengenai berbagai tindakan kekerasan atau

Lebih terperinci

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya) Nama : No HP : Alamat : Pendidikan Terakhir : 1. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya) Pemikiran dan perhatian ditujukan ke dalam,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Uji validitas dan reliabilitas. Hasil try out Penyesuaian diri

Lampiran 1. Uji validitas dan reliabilitas. Hasil try out Penyesuaian diri Lampiran 1 Uji validitas dan reliabilitas Hasil try out Penyesuaian diri No Uji Validitas Keterangan 1 0.382 Diterima 2 0.362 Diterima 3 0.232 Ditolak 4 0.411 Diterima 5 0.317 Diterima 6 0.324 Diterima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat ditunjukkan oleh manusia lain sebagai pelaku komunikasi. berupa ekspresi, gerak tubuh, maupun simbol simbol tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat ditunjukkan oleh manusia lain sebagai pelaku komunikasi. berupa ekspresi, gerak tubuh, maupun simbol simbol tertentu yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan hal yang tidak dapat dihindari oleh manusia. Tindakan, ucapan, bahkan ekspresi manusia dapat disebut dengan bentuk komunikasi baik antara

Lebih terperinci

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Hingga akhirnya suatu hari, dia pun memberanikan diri untuk mengintip. Terlihat seorang bocah lelaki

Lebih terperinci

BAB I UMUM. Penegasan:

BAB I UMUM. Penegasan: PERATURAN umum BAB I UMUM 1. Setiap KM/HM berhak mengirimkan perwakilan atlet untuk mengikuti Teknisiade 2017 dengan sebelumnya telah mendaftarkan diri melalui formulir online ke panitia Teknisiade 2017,

Lebih terperinci

Cara Membaca Bahasa Tubuh

Cara Membaca Bahasa Tubuh Cara Membaca Bahasa Tubuh Disunting oleh WikiHowID Editor, Rosy Guerra Memerhatikan sinyal yang dikirim orang dengan bahasa tubuhnya adalah keterampilan sosial yang sangat bermanfaat. Sebagian dari kita

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Larva ditayangkan RCTI. Program Larva sendiri berasal dari Korea Selatan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Larva ditayangkan RCTI. Program Larva sendiri berasal dari Korea Selatan yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Program Larva dirilis Tahun 2011, dan di Indonesia saat ini program Larva ditayangkan RCTI. Program Larva sendiri berasal dari

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN A-1 Perilaku Agresif pada Anak A-2 Konformitas terhadap Teman Sebaya A-1 PERILAKU AGRESIF PADA ANAK Kelas / No. : Umur : Tanggal Pengisian : Sekolah : PETUNJUK PENGISIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya. Hal ini karena fungsi bahasa yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. secara bersamaan dengan pengumpulan data pada penelitian ini.

BAB IV ANALISIS DATA. secara bersamaan dengan pengumpulan data pada penelitian ini. 74 BAB IV ANALISIS DATA 1. Temuan Penelitian Pada bab Analisis data ini akan disajikan data yang diperoleh peneliti dari informan dan dari lapangan untuk selanjutnya dikaji lebih lanjut. Analisis data

Lebih terperinci

jawaban yang jujur dan sesuai dengan kenyataan dan kondisi kelas kami. Bangunan tempat kami belajar mungkin kurang layak untuk disebut sekolah.

jawaban yang jujur dan sesuai dengan kenyataan dan kondisi kelas kami. Bangunan tempat kami belajar mungkin kurang layak untuk disebut sekolah. BAGIAN I CERPEN 2 Buku Kosong Siapa yang tugasnya sudah selesai, kumpulkan di depan ya. Pak Guru akan nilai tugas kalian? ucapku pada murid-murid TK Tadika Satu. Saya sudah, Pak, kata si Abang sambil berdiri.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN KATA PENGANTAR Saya adalah mahasiswa Psikologi. Saat ini saya sedang melakukan suatu penelitian untuk tugas akhir saya (skripsi) mengenai kecerdasan dari Pemimpin Kelompok Kecil (PKK) Persekutuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. data sekunder yang telah dikumpulkan oleh peneliti melalui proses. wawancara dan observasi secara langsung di lokasi penelitian.

BAB IV ANALISA DATA. data sekunder yang telah dikumpulkan oleh peneliti melalui proses. wawancara dan observasi secara langsung di lokasi penelitian. BAB IV ANALISA DATA A. Temuan Penelitian Bab ini adalah bagian dari sebuah tahapan penelitian kualitatif yang akan memberikan pemaparan mengenai beberapa temuan dari semua data yang ada. Data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS POLA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ETNIS LAMPUNG DAN BALI DALAM MEMELIHARA KERUKUNAN HIDUP BERMASYARAKAT

BAB IV ANALISIS POLA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ETNIS LAMPUNG DAN BALI DALAM MEMELIHARA KERUKUNAN HIDUP BERMASYARAKAT BAB IV ANALISIS POLA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ETNIS LAMPUNG DAN BALI DALAM MEMELIHARA KERUKUNAN HIDUP BERMASYARAKAT Bagian ini menjelaskan hasil-hasil yang didapatkan dari penelitian dan mendiskusikannya

Lebih terperinci

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24 Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/2014 11:41:24 2 Buku BI 3 (12 des).indd 2 16/12/2014 11:41:25 Bintang berkunjung ke rumah Tante Menik, adik ibunya. Tante Menik seorang wartawati. Rumah Tante Menik kecil,

Lebih terperinci

MENENTUKAN TEKNIK EDITING DENGAN STORYBOARD MELALUI NASKAH FILM BELENGGU

MENENTUKAN TEKNIK EDITING DENGAN STORYBOARD MELALUI NASKAH FILM BELENGGU MENENTUKAN TEKNIK EDITING DENGAN STORYBOARD MELALUI NASKAH FILM BELENGGU Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penyuntingan Digital II Dosen Pengampu: Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn Oleh : Devita Nela

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu memiliki kepribadian atau sifat polos dan ada yang berbelit-belit, ada

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu memiliki kepribadian atau sifat polos dan ada yang berbelit-belit, ada BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap individu memiliki kepribadian atau sifat polos dan ada yang berbelit-belit, ada yang halus dan juga ada yang kasar, ada yang berterus terang dan ada juga yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri

I. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Manusia memerlukan manusia lain untuk memenuhi segala kebutuhan

Lebih terperinci

3. Emosi subyek ketika menjawab pertanyaan interview. 4. Bagaimana kebudayaan etnis Cina dalam keluarga subyek?

3. Emosi subyek ketika menjawab pertanyaan interview. 4. Bagaimana kebudayaan etnis Cina dalam keluarga subyek? Pedoman Observasi 1. Kesan umum subyek secara fisik dan penampilan 2. Relasi sosial subyek dengan teman-temannya 3. Emosi subyek ketika menjawab pertanyaan interview Pedoman Wawancara 1. Bagaimana hubungan

Lebih terperinci

Personality Plus : Mengenal Watak Phlegmatis http://meetabied.wordpress.com Tempat Belajar Melembutkan Hati 1 Bagaimana Memahami Orang Lain dengan Memahami Diri Kita Sendiri : Mengenal Watak Phlegmatis

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelajaran 8

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelajaran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelajaran 8 Sekolah : SD dan MI Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : V/2 Standar Kompetensi : Mendengarkan 5. Memahami cerita tentang suatu peristiwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Sumedang memang dikenal memiliki beraneka ragam kesenian tradisional berupa seni pertunjukan yang biasa dilaksanakan dalam upacara adat daerah, upacara selamatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupannya, keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupannya, keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupannya, keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan intelegensi atau akademiknya saja, tapi juga ditentukan oleh kecerdasan emosionalnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan kemajuan zaman banyak dampak yang dialami manusia

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan kemajuan zaman banyak dampak yang dialami manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan kemajuan zaman banyak dampak yang dialami manusia dalam kehidupannya. Kemajuan zaman memiliki nilai yang positif dalam kehidupan manusia, dimana pada

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN STARTER UKSW TAHUN ANGGARAN 2012 JUDUL PENELITIAN : DEKODIFIKASI (DECODING) TANDA-TANDA KOMUNIKASI DALAM PERTUNJUKAN

LAPORAN PENELITIAN STARTER UKSW TAHUN ANGGARAN 2012 JUDUL PENELITIAN : DEKODIFIKASI (DECODING) TANDA-TANDA KOMUNIKASI DALAM PERTUNJUKAN LAPORAN PENELITIAN STARTER UKSW TAHUN ANGGARAN 2012 JUDUL PENELITIAN : DEKODIFIKASI (DECODING) TANDA-TANDA KOMUNIKASI DALAM PERTUNJUKAN (KONSER MUSIK KLASIK, DRAMA MUSIKAL DAN KIRAB BUDAYA DI UKSW SALATIGA)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar salah satu proses penting. Hasil belajar peserta didik turut menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Kriteria untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah kekerasan yang terjadi pada anak. Menurut data yang di dapat dari

BAB I PENDAHULUAN. adalah kekerasan yang terjadi pada anak. Menurut data yang di dapat dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kekerasan yang terjadi saat ini sangat memprihatinkan, salah satunya adalah kekerasan yang terjadi pada anak. Menurut data yang di dapat dari Komnas Perlindungan anak,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Sebagian besar kota besar yang ada di Indonesia saat ini semakin berkembang seiring dengan pertumbuhan penduduk. Salah satu kota yang berkembang saat ini

Lebih terperinci

BAB VII HUBUNGAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS

BAB VII HUBUNGAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS BAB VII HUBUNGAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS Kim dan Gudykunts (1997) memaparkan bahwa keterampilan berkomunikasi penting agar dapat berkomunikasi dengan efektif

Lebih terperinci

LAMPIRAN. repository.unisba.ac.id

LAMPIRAN. repository.unisba.ac.id LAMPIRAN LAMPIRAN Correlations DukunganSosial Resiliensi Correlation Coefficient 1,000,723 * Dukungan Sosial Sig. (2-tailed).,004 Spearman's rho Resiliensi Correlation Coefficient,723 * 1,000 Sig. (2-tailed),004.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran sebagai penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran sebagai penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi vital yang dimiliki oleh manusia dan digunakan untuk berinteraksi antarsesamanya. Sesuai dengan fungsinya, bahasa memiliki

Lebih terperinci

Cara yang digunakan untuk menghitung nilai atribut keperibadian di dalam tugas

Cara yang digunakan untuk menghitung nilai atribut keperibadian di dalam tugas Cara yang digunakan untuk menghitung nilai atribut keperibadian di dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Buka website humanmetrics.com 2. klik take test untuk membuka halaman petunjuk pengisian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi bisa terjadi apabila ada korelasi yang baik antara penutur dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi bisa terjadi apabila ada korelasi yang baik antara penutur dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi bisa terjadi apabila ada korelasi yang baik antara penutur dan mitra tuturnya baik dari segi makna ataupun maksud tuturannya. Manusia berbicara dengan

Lebih terperinci

Menghormati Orang Lain

Menghormati Orang Lain BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Desain Sikap Toleran Pada Buku Teks Tematik Kelas 1 SD Desain sikap toleran pada buku teks tematik kelas 1 SD meliputi: sikap menghormati orang lain, bekerjasama,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER FAKTOR-FAKTOR PROKRASTINASI AKADEMIK SEBELUM UJI COBA. No. Pernyataan SS S N TS STS

LAMPIRAN 1 KUESIONER FAKTOR-FAKTOR PROKRASTINASI AKADEMIK SEBELUM UJI COBA. No. Pernyataan SS S N TS STS LAMPIRAN 1 KUESIONER FAKTOR-FAKTOR PROKRASTINASI AKADEMIK SEBELUM UJI COBA No. Pernyataan SS S N TS STS 1 2 Saya tidak mendaftar sidang skripsi pada periode ini karena merasa belum siap. Saya tersinggung

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRA. Transkrip Wawancara Pra Penelitian :

LAMPIRAN-LAMPIRA. Transkrip Wawancara Pra Penelitian : LAMPIRAN-LAMPIRA Transkrip Wawancara Pra Penelitian : 1. Pada hari kamis 8 Oktober 2014 di Cafetaria kampus UKSW tepatnya pukul 15:45 WIB, Penulis melakukan wawancara dengan salah satu mahasiswa Etnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam hidup kita. Seperti halnya bernafas, banyak orang beranggapan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam hidup kita. Seperti halnya bernafas, banyak orang beranggapan bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan simbol yang paling rumit, halus, untuk digunakan manusia berkomunikasi antar sesama manusia. Komunikasi merupakan keterampilan paling penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fotografi merupakan teknik yang digunakan untuk mengabadikan momen penting dalam kehidupan sehari-hari. Karena melalui sebuah foto kenangan demi kenangan dalam

Lebih terperinci

3. Sekitar pukul 18.00, kakak korban meminta Isak untuk tidak tidur di rumahnya karena takut akan didatangi lagi oleh Anggota Yalet.

3. Sekitar pukul 18.00, kakak korban meminta Isak untuk tidak tidur di rumahnya karena takut akan didatangi lagi oleh Anggota Yalet. LAMPIRAN a. Pra Pristiwa 1. Bahwa berdasarkan penuturan adik korban, korban memiliki hubungan pertemanan bersama salah satu pelaku, Abiatar. Mereka seringkali minum sagero 1 bersama. Abiatar kerap meminta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam keluarga maupun di lingkungan sekitar. Tujuannya untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam keluarga maupun di lingkungan sekitar. Tujuannya untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam hidup kesehariannya selalu berinteraksi dengan sesama, baik dalam keluarga maupun di lingkungan sekitar. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan emosional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan pendidikan kedua setelah lingkungan keluarga, manfaat

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan pendidikan kedua setelah lingkungan keluarga, manfaat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1.Latar Belakang Sekolah merupakan pendidikan kedua setelah lingkungan keluarga, manfaat dari sekolah bagi siswa ialah melatih kemampuan akademis siswa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Kontrol..., Agam, Fakultas Psikologi 2016

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Kontrol..., Agam, Fakultas Psikologi 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, kasus tindak kekerasan semakin marak terjadi. Hal tersebut tidak hanya terjadi di tempat yang rawan kriminalitas saja tetapi juga banyak terjadi di berbagai

Lebih terperinci

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri. INT. CLASSROOM - DAY Suasana kelas yang bising akan obrolan murid terhenti oleh sahutan guru yang mendatangi mereka dan membawa seorang murid yang berdiri di depan pintu kelas. GURU Anak-anak, hari ini

Lebih terperinci

LAMPIRAN A-1 SKALA DEPRESI PADA REMAJA

LAMPIRAN A-1 SKALA DEPRESI PADA REMAJA LAMPIRAN A-1 SKALA DEPRESI PADA REMAJA A. IDENTITAS Kelas : B. PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Bacalah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut, kemudian kerjakan dengan sungguh-sungguh sesuai dengan keadaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam video konser Super Junior bertajuk Super Show World Tour 1-5 banyak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam video konser Super Junior bertajuk Super Show World Tour 1-5 banyak 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam video konser Super Junior bertajuk Super Show World Tour 1-5 banyak menggunakan bahasa kinesik. Hal ini terjadi karena para penggemar berasal dari berbagai

Lebih terperinci

PANDUAN PENYELESAIAN KOMPLAIN, KELUHAN ATAU PERBEDAAN PENDAPAT PASIEN DAN KELUARGA

PANDUAN PENYELESAIAN KOMPLAIN, KELUHAN ATAU PERBEDAAN PENDAPAT PASIEN DAN KELUARGA PANDUAN PENYELESAIAN KOMPLAIN, KELUHAN ATAU PERBEDAAN PENDAPAT PASIEN DAN KELUARGA A. PENGERTIAN Marah adalah perasaan seseorang akibat pengalaman yang tidak memuaskan atau mengganggu. Luapan tersebut

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK TERHADAP MATERI VERBAL MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO RECORDING DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK TERHADAP MATERI VERBAL MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO RECORDING DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan sebuah proses interaksi yang melibatkan guru sebagai pemberi atau penyampai informasi dan siswa sebagai penerima informasi yang terjadi

Lebih terperinci

membentak-bentak mereka apabila mereka tidak melakukan hal-hal yang Riani inginkan. Semua pelampiasan amarahnya kepada semua orang selalu dia tujukan

membentak-bentak mereka apabila mereka tidak melakukan hal-hal yang Riani inginkan. Semua pelampiasan amarahnya kepada semua orang selalu dia tujukan PROLOG Semua orang berhak menentukan mimpi mereka. Begitu pula dengan Riani. Setiap malam Riani selalu bermimpi memiliki kehidupan yang begitu indah dan nyaman. Kehidupan yang sangat berbeda dengan kehidupannya

Lebih terperinci

KUESIONER INDIVIDUALISM -- COLLECTIVISM

KUESIONER INDIVIDUALISM -- COLLECTIVISM LAMPIRAN Lampiran 1. Alat Ukur KUESIONER INDIVIDUALISM -- COLLECTIVISM Identitas Jenis Kelamin Usia Urutan dalam keluarga : L / P :... tahun : anak ke dari bersaudara Fakultas/Jurusan :... Semester/Angkatan

Lebih terperinci

KETERAMPILAN NEGOSIASI

KETERAMPILAN NEGOSIASI MODUL 04 KETERAMPILAN NEGOSIASI 10 JP ( 450 menit) Pengantar Modul keterampilan negosiasi dibahas dengan tujuan agar peserta pelatihan memahami dan terampil melakukan negosiasi. Standar Kompetensi Memahami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sebuah sarana yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Sesuai dengan fungsinya, bahasa memiliki peran sebagai penyampai pesan antara manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi maka pesat juga perkembangan dalam dunia mode dan fashion. Munculnya subculture seperti aliran Punk, Hippies,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Naskah Drama merupakan genre sastra yang disejajarkan dengan puisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Naskah Drama merupakan genre sastra yang disejajarkan dengan puisi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Naskah Drama merupakan genre sastra yang disejajarkan dengan puisi dan prosa. Naskah drama terdapat perbincangan antar pemeran. Melalui perbincangan tersebut

Lebih terperinci

TEKNIK DAN MEKANISME PERSIDANGAN 1

TEKNIK DAN MEKANISME PERSIDANGAN 1 TEKNIK DAN MEKANISME PERSIDANGAN 1 Oleh : Andeka Rocky Tanaamah 2 1. Pengantar Pada dasarnya, keberadaan suatu organisasi lebih disebabkan karena adanya kepentingan oleh sekelompok orang, yang merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi pikiranya kepada orang lain. Bahasa memiliki komponen penting yaitu

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi pikiranya kepada orang lain. Bahasa memiliki komponen penting yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan suatu hal yang sangat penting bagi masyarakat. Dengan bahasa seseorang dapat berinteraksi dengan orang lain, serta menyampaikan

Lebih terperinci

MENULIS ITU BERCERITA!

MENULIS ITU BERCERITA! SERI JURNALISME DESA MENULIS ITU BERCERITA! Menulis itu (terasa) sulit. Demikian komentar banyak orang ketika mereka harus menulis. Benar kah demikian? Atau barangkali itu hanya pikiran kita saja? Sebelum

Lebih terperinci

Pengertian Komentar. Unsur-Unsur Diskusi. Materi. Manusia, sebagai pelaksana. Terdiri dari moderator, notulis, peserta dan pemakalah/penyaji

Pengertian Komentar. Unsur-Unsur Diskusi. Materi. Manusia, sebagai pelaksana. Terdiri dari moderator, notulis, peserta dan pemakalah/penyaji Pengertian Komentar Pendapat seseorang dalam sebuah diskusi tentu akan mengundang reaksi dari peserta lain. Reaksi tersebut merupakan komentar/tanggapan yang dapat berupa persetujuan ataupun penolakan.

Lebih terperinci

Basic Quantum Teaching & Accelerated Learning

Basic Quantum Teaching & Accelerated Learning Basic Quantum Teaching & Accelerated Learning Insight Institute Memulai Pengajaran/ pelatihan Kunci Mulailah tepat waktu Perlakuan dengan semua audience Membangun Hubungan baik Bangun kredibilitas anda.

Lebih terperinci

ANALISIS PENYIMPANGAN MAKSIM KERJASAMA DAN AKSIM KESOPANAN DALAM WACANA KARTUN PADA URAT KABAR KOMPAS (TINJAUAN PRAGMATIK)

ANALISIS PENYIMPANGAN MAKSIM KERJASAMA DAN AKSIM KESOPANAN DALAM WACANA KARTUN PADA URAT KABAR KOMPAS (TINJAUAN PRAGMATIK) ANALISIS PENYIMPANGAN MAKSIM KERJASAMA DAN AKSIM KESOPANAN DALAM WACANA KARTUN PADA URAT KABAR KOMPAS (TINJAUAN PRAGMATIK) Oleh : Agung Nugroho A.310.010.128 Skripsi Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras

I. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras dengan irama musik serta mempunyai maksud tertentu. Tari juga merupakan ekspresi jiwa

Lebih terperinci

POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD. Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY

POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD. Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY 2016 085643378090 PENGERTIAN Komunikasi pada dasarnya merupakan kegiatan penyampaian pesan. Proses tersebut melibatkan dua pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suatu konflik/masalah (Nashori, 2008). Sebagian orang mungkin ada yang merasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suatu konflik/masalah (Nashori, 2008). Sebagian orang mungkin ada yang merasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan orang lain, disaat berinteraksi dengan orang lain tidak menutup kemungkinan akan terjadinya suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah pepatah Cina mengatakan, jika anda tidak pernah bertikai dengan orang lain, maka anda tidak akan mengenal satu sama lain. Konflik merupakan suatu hal

Lebih terperinci

Pentingnya Toleransi Umat Beragama Sebagai Upaya Mencegah Perpecahan Suatu Bangsa

Pentingnya Toleransi Umat Beragama Sebagai Upaya Mencegah Perpecahan Suatu Bangsa Pentingnya Toleransi Umat Beragama Sebagai Upaya Mencegah Perpecahan Suatu Bangsa Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, toleransi berasal dari kata toleran yang berarti sifat/sikap menenggang (menghargai,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran negative yang dapat memicu lahir konflik(meteray, 2012:1).

BAB I PENDAHULUAN. pikiran negative yang dapat memicu lahir konflik(meteray, 2012:1). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan bangsa yang multikultural. Bangsa Indonesia memiliki lebih dari 300 suku bangsa besar dan kecil, banyak suku bangsa dengan bahasa dan identitas

Lebih terperinci

yang melihat bagaimana perilaku konseli secara langsung. Teknik analisa tingkah laku sebelum dan sesudah dilakukan proses bimbingan.

yang melihat bagaimana perilaku konseli secara langsung. Teknik analisa tingkah laku sebelum dan sesudah dilakukan proses bimbingan. 119 BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TEKNIK MODELLING MELALUI SIKAP PEDULI DALAM MENGATASI PERILAKU AGRESIF ANAK DI DESA KETEGAN, TANGGULANGINSIDOARO Dalam penelitian ini, konseli menggunakan

Lebih terperinci

Pedoman Identifikasi Anak Autis. Sukinah jurusan PLB FIP UNY

Pedoman Identifikasi Anak Autis. Sukinah jurusan PLB FIP UNY Pedoman Identifikasi Anak Autis Sukinah jurusan PLB FIP UNY Adanya gangguan dalam berkomunikasi verbal maupun non-verbal Terlambat bicara Tidak ada usaha untuk berkomunikasi Meracau dengan bahasa yang

Lebih terperinci

Panduan Sukses Menjalani Assessment Centre. Copyright Andin Andiyasari Mei 2008

Panduan Sukses Menjalani Assessment Centre. Copyright Andin Andiyasari Mei 2008 Panduan Sukses Menjalani Assessment Centre Copyright Andin Andiyasari Mei 2008 Assessment Centre Sebuah proses penilaian yang dilakukan oleh lebih dari satu penilai (multi-rater) dengan lebih dari satu

Lebih terperinci