KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM"

Transkripsi

1 Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor : Tahun 2015 Tanggal : Juni 2015 KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM Jl. Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Jakarta Tel , , Fax: , J A K A R T A PETUNJUK TEKNIS PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN PELAPORAN PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keberadaan perguruan tinggi harus selalu memberikan kemanfaatan kepada masyarakat.melalui fungsi pembelajaran, penelitian dan pengabdian, perguruan tinggi menghasilkan lulusan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berbagai cara ditempuh untuk memaksimalkan dampak dan pengaruh sebuah perguruan tinggi kepada masyarakat.bahkan, perguruan tinggi menjadi ikon untuk melakukan perubahan atau rekayasa sosial.termasuk bagaimana sebuah perguruan tinggi menjadi wadah untuk mengasah aspek kewargaan dari setiap individu manusia. Perguruan tinggi menjadi tempat yang cukup menjanjikan untuk terjadi proses pendidikan menjadi warga yang baik dengan segala sikap yang konstruktif. Penelitian sebagai salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi memberikan dampak kemanfaatan yang lebih.usaha- usaha menghasilkan gagasan- gagasan baru mengenai kehidupan melalui penelitian tidak dipandang sebagai sebuah usaha eksklusif sekelompok kecil manusia.sejatinya usaha itu merupakan usaha bersama bagi siapa saja yang memiliki minat untuk perbaikan kualitas kehidupan manusia. Hanya segelintir orang yang tahu dan terpelajarlah yang paling absah melakukan penelitian, sementara orang kebanyakan yang kurang terdidik adalah obyek kajian semata menjadi sebuah pandangan yang tidak saja lemah, tetapi mengandung sikap arogansi. Ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh perguruan tinggi adalah ilmu yang hidup, demikian di berbagai perguruan tinggi di Eropa menyebut usaha ini sebagai menghasilkan living knowledge.ruang kerjasama penelitian oleh perguruan tinggi bersama masyarakat menjadi sesuatu kebutuhan dengan semangat menghasilkan perubahan dan ilmu pengetahuan yang relevan serta kontekstual. Tujuan penelitian sebenarnya adalah untuk perbaikan kehidupan. Kemampuan manusia untuk menghadapi berbagai tantangan kehidupan

2 akan meningkat seiring dengan penguatan atas pola relasi sosial. Keterpaduan tri- dharma mensyaratkan bahwa operasionalisasi fungsi dharma tersebut harus sesuai dengan konteks kehidupan masyarakat yang sedang berlangsung. Harapan tinggi terhadap aspek penelitian perlu dibarengi dengan pengaturan perencanaan dan pelaporan yang bisa dipertanggungjawabkan.karena itulah, penyusunan petunjuk teknis ini menjadi mutlak dibutuhkan. B. DASAR HUKUM 1. Undang- undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157) 3. Undang- undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); 5. Peraturan Presiden Nomor 47 tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum; 7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496); 8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum; 9. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2014 tentang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. C. TUJUAN Tujuan dari penyusunan petunjuk teknis ini adalah:

3 1. Memberikan panduan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan penelitian pada PTKI Negeri. 2. Memperjelas tahapan langkah- langkah pelaksanaan penelitian. D. RUANG LINGKUP PANDUAN Pedoman ini merupakan acuan pelaksanaan penelitian bagi instansi- instansi sebagai berikut: 1. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam mengalokasikan APBN untuk pelaksanaan penelitian setiap tahunnya. 2. Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Perguruan tinggi keagamaan mengalokasikan anggaran untuk penelitian yang merupakan salah satu aspek tri dharma perguruan tinggi. E. SUMBER ANGGARAN PENELITIAN Anggaran kegiatan penelitian pada PTKI Negeri bersumber dari: 1. Anggaran pemerintah yang bersumberkan dari DIPA Kementerian Agama tahun berjalan; 2. DIPA PTKI Negeri, yang terdiri dari Rupiah Murni (RM) dan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN); 3. Pemerintah Daerah; 4. Perusahaan; 5. Sumbangan masyarakat dan lembaga donor yang tidak mengikat; 6. Hasil kerjasama dengan berbagai pihak; atau, 7. Usaha- usaha lain yang sah menurut Undang- undang. Khusus untuk PTKI Negeri, anggaran penelitian yang bersumberkan dari Biaya Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) dialokasikan sebesar 30% dari dana yang diterima PTKI tersebut. Termasuk dalam komponen 30% adalah untuk pembiayaan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dan publikasi karya ilmiah. Pengelolaan anggaran dilakukan secara transparan, akuntabel, dan efisien. Pemanfaatannya adalah untuk kegiatan penelitian dengan paradigma baru yaitu inovatif, inspiratif, pengamalan ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, pemberdayaan dan pengembangan masyarakat secara luas sesuai dengan bidang ilmu yang dikembangkan oleh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam masing- masing. F. KATAGORI PENELITI DAN NOMINAL BANTUAN Dalam penelitian, ditemukan adanya ketimpangan kemampuan penelitian para pengaju. Untuk itu, dalam pengajuan dana bantuan penelitian besaran dana disesuaikan dengan katagori penelitiannya. Katagorisasi penelitian tersebut adalah sebagai berikut: 1. Peneliti Pemula Yang masuk dalam katagori ini adalah jika pengaju memenuhi ketentuan sebagai berikut:

4 a. Pernah melakukan 1 (satu) kali penelitian sebagai anggota peneliti dalam penelitian kelompok; atau b. Pernah melakukan penelitian mandiri 1 kali penelitian yang dibiayai oleh PTKI setempat. Besar dana penelitian untuk jenis ini adalah antara Rp ,- s.d. Rp ,- 2. Peneliti Madya Yang masuk dalam katagori ini adalah jika pengaju telah memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. Pernah melakukan 1 (satu) penelitian sebagai ketua tim peneliti dalam penelitian kelompok di lingkungan PTKI atau menjadi anggota kelompok minimal 3 penelitian yang dibiayai oleh PTKI setempat; b. Pernah melakukan penelitian mandiri 2 kali penelitian dari PTKI setempat; atau, c. Pernah mendapatkan bantuan 1 (satu) kali penelitian dari instansi di luar PTKI. Besar dana penelitian untuk jenis ini adalah antara Rp ,- s.d. Rp ,- 3. Peneliti Utama Yang masuk dalam katagori ini adalah jika dosen yang mengajukan penelitianunggulan yang memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. Pernah melakukan dua kali penelitian sebagai ketua tim peneliti dalam penelitian kelompok di lingkungan PTKI atau menjadi anggota kelompok minimal 4(empat) penelitian yang dibiayai oleh PTKI setempat; b. Pernah melakukan penelitian mandiri minimal 3 (tiga) kali penelitian dari PTKI tempat ditugaskan; atau c. Telah melakukan 2 (dua) kali penelitian mandiri yang dibiayai dari instansi di luar PTKI. Peneliti utama melaksanakan penelitian unggulan yang dibagi dalam tiga katagori, yaitu: a. Peneliti Unggulan Madya Penelitian unggulan madya dilakukan dengan tagihan outcome minimal dimuat dalam jurnal nasional terakreditasi. Besar dana penelitian untuk jenis ini adalah antara Rp ,- s.d. Rp ,- b. Peneliti Unggulan Nasional Peneliti unggulan nasional dilakukan dengan tagihan outcome penelitian harus dimuat dalam jurnal nasional terakreditasi dan hasil penelitian lengkapnya dipersiapkan untuk dipublikasikan oleh penerbit skala nasional. Besar dana penelitian untuk jenis ini adalah antara Rp ,- s.d. Rp ,- c. Peneliti Unggulan International Disebut penelitian unggulan international jika penelitian dilakukan dengan tagihan produk hasil penelitian berupa naskah yang siap

5 dicetak format buku dan tagihan outcome- nyaharus dimuat dalam jurnal internasional. Besar dana penelitian untuk jenis ini adalah antara Rp ,- s.d. Rp ,- Jika disederhanakan, maka matriknya adalah sebagai berikut: No Pengaju Jenis Penelitian Rp (juta) Produk 1 Peneliti Penelitian Pemula Laporan Pemula Buku 2 Peneliti Penelitian Madya Laporan Madya Buku 3 Peneliti Utama/Ahli Penelitian Unggulan Madya Penelitian Unggulan Nasional Penelitian Unggulan International Jurnal Nasional Laporan Buku Jurnal Nasional Terakreditasi Laporan Buku Jurnal Nasional Terakreditasi Laporan Buku Jurnal International

6 BAB II PELAKSANAAN PENELITIAN A. PENGAJUAN PENELITIAN Seorang dosen yang akan melakukan penelitian harus menempuh langkah- langkah untuk mendapatkan bantuan penelitian, yaitu: 1. Mengajukan Proposal Komponen proposal sekurang- kurangnya harus memuat hal- hal sebagai berikut: a. Judul Merupakan rumusan dari pokok masalah yang akanditeliti. Untuk itu, judul yang baik harus mencerminkan inti rumusan masalah penelitian. b. Latar Belakang Menjelaskan alasan pentingnya penelitian yang akan dilakukan. Bagian ini menjelaskan fakta, harapan, dan masalah yang ada, yaitu : i. Fakta- fakta yang menunjukkan adanya gap antara apa yang seharusnya (das solen) dengan apa yang senyatannya (das sein); ii. Pentingnya masalah untuk dipecahkan; iii. Fakta- fakta penentu yang memberikan harapan pemecahan masalah melalui penelitian yang akan dilakukan; iv. Nilai tambah yang diperoleh, dibandingkan denganhasil penelitian terdahulu c. Perumusan Masalah Perumusan masalah dirumuskan dalam kalimat pertanyaan atau pernyataan. Rumusan masalah ini yang akan menjadi pemandu peneliti dalam melaksanakan penelitiannya. d. Kajian Teori dan Kajian Pustaka Kajian teori merupakan alat baca dalam pelaksanaan penelitian. Kajian teori akan lebih mantap jika disertai dengan kajian pustaka. Kajian pustaka ini merupakan elaborasi hasil- hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan topik. e. Metode Yang dimaksud dengan metode adalah urutan atau tata cara pelaksanaan penelitian mulai dari pendekatan yang dipergunakan, teknik pengumpulan, pengelolaan, dan analisis data, dan penggunaan teori dalam rangka mencari jawaban atas permasalahan penelitian.

7 f. Data dan Sumber Data Memuat data yang sudah dukumpulkan dan sumber data tersebut didapat. g. Jadwal Pelaksanaan Rincian jadwal setiap kegiatan yang akan dilakukan (dalam bulan), jadwal ditampilkan dalam bentuk tabel. h. Anggaran Memuat rencana anggaran dan belanja penelitian (RAB), kebutuhan anggaran harus ditulis dengan rinci, meliputi komponen- komponen. Anggaran kegiatan penelitian, komponen belanja barang pada tiap aktivitas akan dilaksanakan sesuai dengan besaran biaya yang dibelanjakan (at cost). Dalam penganggarannya, peneliti mengalokasikan rencana pengeluaran yang sesuai dengan rencana pekerjaan. Besaran atas belanja barang dan belanja perjalanan akan disesuaikan pula dengan sifat, ukuran, jenis dan luas penelitian tersebut. Adapun model penganggarannya minimal mengikuti pola sebagaimana lampiran 1. i. Pelaksana Pelaksana penelitian ditulis lengkap dengankeahlian yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan penelitian,jadwal, serta alokasi waktu keterlibatan masing- masing. Dengan ketentuan pengajuan sebagaimana di atas, maka kelayakan proposal yang diajukan dituangkan dalam proposal dengan ketebalan antara 20 s.d. 25 halaman, di luar daftar isi dan lampirannya. Dalam hal perencanaan penganggaran, agar diperhatikan ketentuan prosentase pengalokasian sebagai berikut: No Mata Anggaran 2 Belanja Gaji dan Tunjangan (Honorarium, Gaji, Upah 3 Belanja Barang*) (Bahan, ATK, Perlengkapan, Copy, Jilid, Konsumsi, BHP, Barang, Publikasi) 4 Belanja Perjalanan**) Penelitian Unggulan Pemula Madya Madya Internasion Terakredita Nasional al si 30% 30% 30% 30% 30% 45% 45% 45% 45% 45% 20% 20% 20% 20% 20%

8 (Transport Dalam Kota, SPD Dalam Negeri dan SPD Luar Negeri) 5 Belanja Modal Fisik 5% 5% 5% 5% 5% Lainnya (Khusus untukpembelian Buku) TOTAL 100% 100% 100% 100% 100% *), **) Maksimum alokasi fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan 2. Seleksi Proposal yang memenuhi syarat dan ketentuan bisa dipromosikan untuk dibiayai.jika jumlah pengajuan melebihi anggaran yang tersedia, maka harus dilakukan seleksi atau penilaian untuk memberikan prioritas kepada peneliti yang mampu mengutarakan gagasannya dalam proposal tersebut. Pelaksanaan seleksi sekurang- kurangnya merupakan bentuk pertanggungjawaban atas proposal yang diajukannya. Proses seleksi terdiri dari tiga tahap, yaitu; pertama, seleksi administrastif yang dilakukan melalui penilaian meja (desk evaluation), yakni memeriksa kelengkapan berkas standar minimal. Kedua, seleksi substansi, yaitu seleksi melalui forum seminar pertanggungjawaban proposal. Hal- hal yang masuk dalam komponen yang dinilai dalam proses seleksi adalah tercantum dalam matrik sebagai berikut: NO ASPEK YANG DINILAI Indikator NILAI (N) BOBOT (B) N x B KET A PERMASALAHAN 1 Permasalahan yang akan diteliti 1. Tidak mengandung masalah; 2. ada masalah, tapi tidak layak untuk diteliti 3. ada masalah, tidak jelas rumusannya 4. ada masalah dan baik untuk ditindaklanjuti 5. masalah yang diambil sangat penting ditindaklanjuti 2 Rumusan masalah 1. RM tidak mencerminkan permasalahan penelitian; 2. RM tidak jelas rumusannya 3. RM kurang menggambarkan gagasan penelitian 4. RM cukup tepat dan menggambarkan gagasan penelitian 5. RM sangat ideal dan menggambarkan gagasan penelitian 3 Signifikansi penelitian 1. signifikansi penelitian tidak terelaborasi baik; 2. tidak signifikan, tapi terelaborasi dengn baik; 3. cukup signifikan, tapi tidak terelaborasi baik; 4. signifikan untuk diteliti dan terelaborasi dengan baik; 5. signifikan dan terelaborasi dengan sangat baik

9 4 Mengandung unsur/teori baru B C 1. tidak mengandung unsur baru 2. memuat isu baru tapi tidak berkaitan 3. mengandung unsur baru, namun tidak penting 4. mengandung teori baru dan penting untuk pengembangan keilmuan 5. mengandung teori baru dan sangat penting untuk pengembangan keilmuan PENGGUNAAN BAHASA Penggunaan Bahasa 1. Ulasan proposal menggunakan bahasa yang tidak dan Diskripsi ilmiah Proposal 2. Bahasa ilmiah tapi tidak sistematis 3. Bahasa ilmiah dan sistematis 4. Bahasa ilmiah dan rasional 5. Bahasa ilmiah, sistematis dan terurai dengan jelas TEORI DAN REFERENSI 1 Ketepatan Penggunaan Teori 2 Penggunaan Referensi 1. Tidak ada teori yang dipergunakan 2. ada teori, tapi tidak berkaitan 3. ada teori, tapi penulis tidak mampu menggunakannya 4. ada teori dan terelaborasi dengan baik 5. ada teori, terelaborasi dengan baik, dan sangat tepat 1. referensi ada tapi tidak berkaitan dengan tema penelitian 2. referensi yang berkaitan di bawah 10 judul 3. referensi UTAMA berjumlah 5-10 judul 4. referensi UTAMA lebih dari 11 judul 5. Proposal sudah merujuk min. 5 refernsi utama C D E 3 Kajian Pustaka/Riset sebelumnya yang berkaitan HIPOTHESIS Hipotesis (jika ada) METODE PENELITIAN Ketepatan Penggunaan Metode 1. tidak ada kajian pustaka/riset sebelumnya dgn tema yang berkaitan 2. ada kajian pustaka, tapi tidak berkaitan dengan tema 3. ada kajian pustaka/riset sebelumnya dengan jumlah 1-2 riset 4. ada kajian pustaka/riset sebelumnya, berkaitan dengan tema, tapi kurang terelaborasi 5. ada kajian pustaka/riset sebelumnya, berkaitan dengan tema riset dan terelaborasi baik 1. Tidak ada hipotesis 2. Ada tapi tidak jelas berkaitan dengan tema 3. ada dan teruraikan dengan baik 4. ada, jelas dan tapi tidak tepat 5. ada, jelas dan sangat tepat 1. Metode yang dipergunakan tidak tepat2. Metode yang dipergunakan ada, tapi kurang tepat3. metode yang dipergunakan tepat tapi kurang terjabarkan dengan baik4. terurai dengan baik sistematis dan jelas5. terjabarkan dengan sistematis, elaboratif dan jelas Alokasi Biaya dan Waktu Pembiayaan 1. RAB ada tapi tidak rasional 2. RAB ada, cukup rasional 3. RAB ada dan kurang sesuai peruntukannya 4. RAB ada dan cukup sesuai peruntukannya 5. RAB ada dan sangat sesuai peruntukannya JUMLAH SKOR TOTAL 100 REKOMEND ASI Jakarta,

10 Penilai, Catatan: a Skor = Ditolak b Skor = Dipertimbangkan c Skor = Layak/lulus menjadi nominator B. SEMINAR Setelah dilakukan proses penilaian dan seleksi, pengaju harus mempresentasikan proposalnya di hadapan pakar pada masing- masing perguruan tinggi. Para pakar yang dihadirkan, ditentukan oleh perguruan tinggi masing- masing disesuaikan dengan disiplin ilmu dan keahliannya. Yang dimaksud dalam seminar di sini adalah seminar hasil penelitian.setiap hasil penelitian harus diseminarkan. Seminar hasil penelitian dilakukan dalam beberapa bentuk: Pertama, Seminar di hadapan tim yang ditunjuk oleh lembaga pemberi dana bantuan penelitian. Seminar ini dilakukan sebagai bagian dari pelaksanaan fungsi kontrol pelaksanaan penelitian dan pertanggungjawaban Negara atas belanja bantuan yang telah dialokasikan. Kedua, Seminar expose hasil penelitian. Seminar ini dilakukan dalam rangka mensosialisasikan hasil penelitian yang dilakukan peneliti.seminar expose penelitian bisa dilakukan dengan menghadirkan para ahli, atau para dosen atau seminar yang lebih luas melibatkan para mahasiswa. C. PENGANGGARAN PENELITIAN Mekanisme dan tahapan yang harus dilakukan oleh masing- masing peneliti. Dalam penyusunan anggaran penelitian, agar diperhatikan hal- hal sebagai berikut: 1. Anggaran tidak mencantumkan honorarium peneliti. Hal ini dikarenakan, penelitian termasuk bagian dari pelaksanaan fungsi dosen di bidang penelitian. 2. Komponen Pembiayaan penelitian mencakup biaya hal- hal sebagai berikut: a. penyusunan proposal, yang mencakup narasumber dalam diskusi dengan tim sejawat b. presentasi proposal, yang mencakup biaya transportasi, narasumber saat pelaksanaan presentasi. c. pengumpulan data, yang meliputi biaya akomodasi, transportasi, focus group discussion, dan lain- lain. d. presentasi hasil penelitian, yang meliputi biaya narasumber utama, narasumber pembanding, transportasi, dan sejenisnya. e. pembelian bahan. f. Pra Penelitian; Lay out, penerjemahan, dan sejenisnya.

11 3. Perencanaan anggaran kegiatan penelitian, komponen belanja barang pada tiap aktivitas akan dilaksanakan sesuai dengan besaran biaya yang dibelanjakan (at cost).dalam penganggarannya, peneliti dapat mengalokasikan rencana pengeluaran yang sesuai dengan rencana pekerjaan. Besaran atas belanja barang dan belanja perjalanan akan disesuaikan pula dengan sifat, ukuran, jenis dan luas penelitian tersebut.

12 BAB III PENCAIRAN DANA PENELITIAN Bab ini mengatur alur, mekanisme, tahapan dan waktu pencairan anggaran penelitian. Hal- hal yang perlu diperhatikan Mekanisme Pencairan Anggaran Penelitian oleh Peneliti di Satuan Kerja PTKI Negeri adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Pemula, dengan anggaran penelitian maksimum Rp ,-. Pada penelitian kategori ini, pembayaran penelitian dilakukan dengan 2 (dua) tahap, yakni: a. Tahap 1 sebesar 60% dicairkan setelah peneliti mempresentasikan proposal, ditetapkan sebagai penerima, dan telah menandatangani kontrak penugasan penelitian ditandatangani b. Tahap 2 sebesar 40% setelah evaluasi pertengahan, dan peneliti memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1) Mengikuti seluruh tahapan Work in Progress yang ditentukan oleh Pemberi dana bantuan. 2) Memberikan laporan perkembangan penelitian. 2. Penelitian Madya, dengan anggaran penelitian maksimum Rp ,-.Pada penelitian dengan kategori ini, pembayaran penelitian dilakukan dengan 2 (dua) tahap pula, yakni: a. Tahap 1 sebesar 60% dicairkan setelah peneliti mempresentasikan proposal, ditetapkan sebagai penerima, dan telah menandatangani kontrak penugasan penelitian ditandatangani b. Tahap 2 sebesar 40% setelah evaluasi pertengahan, dan peneliti memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1) Mengikuti seluruh tahapan Work in Progress yang ditentukan oleh Pemberi dana bantuan 2) Memberikan laporan hasil penelitian 3. Penelitian Unggulan, dengan anggaran penelitian antra Rp ,- s.d. Rp ,-.Pada penelitian dengan kategori ini, pembayaran penelitian dilakukan dengan 3 (tiga) tahap pula, yakni: a. Tahap 1 sebesar 40% dicairkan setelah mempresentasikan proposal, ditetapkan sebagai penerima, dan telah menandatangani kontrak penugasan penelitian ditandatangani b. Tahap 2 sebesar 30% setelah evaluasi pertengahan. c. Tahap 3 sebesar 30 % setelah peneliti memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1) Mengikuti seluruh tahapan Work in Progress yang ditentukan oleh Pemberi dana bantuan 2) Memberikan laporan perkembangan pelaksanaan penelitian

13 BAB IV LAPORAN PENELITIAN Laporan penelitian terdiri dari dua bentuk, yaitu: A. Laporan Akademik Yang dimaksud dengan laporan akademik adalah laporan hasil penelitian. Dalam hal ini, peneliti menyerahkan hasil penelitian yang terdiri dari 3 (tiga) bentuk, yaitu: 1. Laporan Hasil Penelitian Lengkap Yang dimaksud dengan laporan penelitian lengkap adalah laporan penelitian yang menampilkan secara lengkap hasil penelitian yang meliputi: a. Laporan Inti, yakni laporan akademik hasil penelitian yang di- lay outdalam bentuk buku ukuran kertas HVS A- 4, dan secara lengkap beserta lampirannya. b. Laporan dalam bentuk buku. Laporan inti sebagaimana dimaksud pada huruf a di- lay outdalam bentuk buku siap dipublikasikan dengan ukuran 25 x 17 cm, dan telah ber- ISSBN. 2. Excecutive Summary Yang dimaksud dengan laporan dalam bentuk excecutive summary adalah laporan yang sudah diformat dalam bentuk tulisan/artikel yang siap dikirimkan ke Jurnal. Laporan jenis ini mengikuti sistematika sebagai berikut: a. Judul Penelitian b. Nama penulis, alamat dan jabatan/pekerjaan saat ini c. Abstraksi dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris/Arab d. Kata kunci e. Isi tulisan, dengan sistematika: Pendahuluan, Pembahasan dan Penutup, daftar referensi f. Indek 3. Laporan Outcome Laporan yang mengatur tentang outcome penelitian sesuai perjanjian yang disepakati, di antaranya adalah: a. Hasil penelitian di muat dalam jurnal nasional, jurnal nasional terakreditasi atau jurnal international. b. Hasil penelitian sudah diformat dalam bentuk ukuran buku dan siap dipublikasikan oleh lembaga penerbitskala nasional. Ketentuan format laporan dalam bentuk buku siap dipublikasikan adalah sebagai berikut: a. Ukuran buku 17 x 25 cm b. Tebal halaman minimal 200 hal c. Spasi 1.15 pt maksimal 1.5 pt d. Font standar Book Antiqua atau Times New Roman dengan ukuran 12 pt e. Dalam bagian akhir disertai dengan indeks.

14 B. Laporan Penggunaan Dana Setiap penggunaan uang Negara harus dilaporkan kepada pemberi/penyalur dana bantuan. Laporan Penggunaan Dana adalah laporan yang disusun untuk mengetahui besarnya realisasi atas pengeluaran yang dibandingkan dengan anggaran yang telah disusun. Setiap laporan kuangan harus disertai dengan hal- hal berikut: 1. Bukti Pendukung, yakni bukti terlampir dan pendukung atas tiap transaksi yang telah disajikan, di mana terdapat kuitansi/ Nota /Struk belanja atas transaksi yang akan disiapkan dengan lampiran bukti pengeluaran dan penerimaan dari pihak ketiga, yakni : a. Belanja Gaji dan Tunjangan, berupa amprahan, surat tugas, daftar kehadiran dan surat penugasan (SK) nama- nama penerima honorarium b. Belanja barang, yakni seluruh nota pembelian, struk belanja c. Belanja perjalanan, yakni Surat Perjalanan Dinas (SPD) dan surat tugas. Untuk perjalanan ke Luar Negeri dilampirkan pula Surat Izin dari Setneg RI. d. Belanja modal fisik lainnya, yakni struk belanja atau nota pembelian 2. Format atas masing- masing laporan keuangan atas dana penelitian, jika dibuat matrik adalah sebagai berikut : Jenis Penelitia n Jenis Laporan Keuanga n Penelitia n Penelitian Pemula a. SPTJM b. Laporan Penggunaan Dana c. Laporan Rincian Penggunaan Dana Penelitian Madya a. SPTJM b. Laporan Penggunaan Dana c. Laporan Rincian Penggunaan Dana Penelitian Unggulan Madya Nasional International a. SPTJM b. Laporan Penggunaan Dana c. Laporan Rincian Penggunaan Dana d. Bukti Pendukung a. SPTJM b. Laporan Penggunaan Dana c. Laporan Rincian Penggunaan Dana d. Bukti Pendukung a. SPTJM b. Laporan Penggunaan Dana c. Laporan Rincian Penggunaan Dana d. Bukti Pendukung Secara teknis akan dijelaskan dalam Bab tersendiri. C. Batas Waktu Pelaporan Pelaporan hasil penelitian diserahkan pada waktu setelah selesainya pelaksanaan penelitian bersamaan dengan berakhirnya masa anggaran tahun berjalan. Namun demikian, berkenaan dengan batas waktu laporan out come, perlu diperhatikan matrik di bawah ini: Katagori Laporan No Penelitian Produk Outcome Ket 1 Penelitian Laporan Jurnal lokal Laporan outcome

15 Pemula lengkap paling lambat 12 2 Penelitian Madya a. Laporan Jurnal nasional bulan sejak lengkap penelitian diselesaikan b. Buku siap dipublikasik 3 Penelitian Unggulan Madya 4 Penelitian Unggulan Nasional 5 Penelitian Unggulan International an a. Laporan lengkap b. Buku siap dipublikasik an a. Laporan lengkap b. Buku siap dipublikasi kan a. Laporan lengkap b. Buku siap dipublikasi kan Jurnal nasional Jurnal nasional terakreditasi Jurnal International terakreditasi Laporan outcome paling lambat 18 bulan sejak penelitian diselesaikan Laporan outcome paling lambat 24 bulan sejak penelitian diselesaikan

16 BAB V PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang bentuk, kaidah, dokumen, form, pemungutan dan pemotongan pajak dalam pertanggungjawaban keuangan kegiatan (LPJ) penelitian, dengan ketentuan sebagai berikut : 1. LPJ keuangan disusun oleh pelaksana peneliti/ Tim peneliti dengan mengacu pada sistem pertanggungjawaban keuangan (lihat lampiran 1) 2. Bukti- bukti LPJ dibuat dan disusun mengacu kepada rincian Laporan Penggunaan Dana. 3. Laporan pertanggungjawaban keuangan disusun sesuai dengan keterjadian pelaksanaan penelitian (at cost) 4. Bukti pengeluaran, misalnya, berupa : a. Rapat persiapan kegiatan Rapat persiapan kegiatan yang dilaksanakan di kantor, yang dapat dipertanggungjawabkan hanya snack rapat dan makan siang. Apabila rapat persiapan yang dilaksanakan di kantor mengundang instansi atau wakil Kementerian/ Lembaga, maka peserta rapat dari instansi atau wakil Kementerian/ Lembaga dapat diberikan SPD atau transport kegiatan dalam kota. b. Absensi Absensi (daftar Hadir) dibuat pada saat rapat persiapan kegiatan yang dilaksanakan dikantor dan yang dilaksanakan di luar kantor. Absensi diperlukan untuk menegetahui berapa banyak peserta yang hadir. Nama- nama yang ada dalam absensi dicantumkan pada setiap pelaporan kegiatan. c. Tanda terima transport kegiatan dalam kota (lokal) Tanda terima transport lokal diberikan kepada peserta undangan dan tim peneliti, untuk kegiatan yang dilaksanakan baik dikantor maupun diluar kantor. Kegiatan di luar kantor dapat dilaksanakan dengan ketentuan masih di dalam batas wilayah suatu kanbupaten/kota. Dalam pelaksanaan kegiatan rapat di kantor, transport dalam kota hanya diberikan kepada peserta/undangan dari instansi atau lembaga lain yang terkait. Tanda terima transport lokal dibuat dalam bentuk tabel seperti daftar hadir (absensi) kegiatan. Transport diberikan maksimal Rp ,- / orang kali (lihat contoh pada lampir an 2) d. Belanja gaji dan tunjangan, terkait dengan pembayaran atas honorarium, gaji dan sekretariat peneliti serta honorarium lainnya e. Belanja barang, terkait dengan kuitansi, nota pembelian untuk pengeluaran berupa pembelian barang. Bukti pertanggungjawaban dilakukan sesuai keterjadian, agar memperhatikan ketersediaan stempel basah dan nota yang menunjukkan nama toko/penyedia barang.

17 f. Belanja perjalanan dinas (SPD) Perjalanan dinas dapat dilakukan oleh ketua Peneliti, anggota peneliti maupun tenaga teknis yang melaksanakan kegiatan penelitian di kabupaten/kota. Perjalanan dinas mengacu pada Standar Biaya Masukan tahun berjalan, yang terdiri atas : 1) Uang Harian (uang makan, uang saku dan transport lokal) 2) Transport luar kota (tiket+boarding jika menggunakan pesawat udara) 3) Hotel berdasarkan ketentuan yang berlaku pada tahun berjalan (contoh Permenkeu No. 72/PMK.02/2013 jo.pmk No. 52/PMK.02/2014 tentang standar Biaya Masukan tahun 2014). 4) Perjalanan Dinas didukung dengan surat tugas dari Rektor/Ketua LP2M dalam Surat Perjalanan Dinas (SPD) 5) Pelaporan pertanggungjawaban ketua peneliti, anggota peneliti dan tenaga teknis yang melakukan perjalanan dinas dibuat dalam bentuk SPD (Surat Perjalanan Dinas) yang berisi antara lain : a) Rincian perjalanan Dinas (Awal) b) Rincian perjalanan Dinas Rampung c) Bill/kuitansi biaya penginapan (Hotel) d) Daftar Pengeluaran Riil untuk biaya transport dari propinsi ke Kabupaten/ Kota e) Lembar 1 SPD f) Lembar 2 SPD, dilengkapi dengan stempel dan tanda tangan pejabat/pegawai negeri yang berwenang g) Kuitansi untuk pengeluaran berupa pembelian jasa/sewa lainnya; 5. Bukti pengeluaran dibuat rangkap 2 (dua) dengan perincian sebagai berikut : a. Arsip pemberi dana bantuan rangkap 1 (asli) b. Arsip penerima bantuan penelitian rangkap 1 (tembusan) 6. Kuitansi/bukti pengeluaran disusun secara rapi sesuai urutan, dikonsultasikan ke bagian keuangan, setelah disetujui untuk kemudian dijilid dan diserahkan ke pemberi bantuan. 7. Dana kegiatan penelitian yang dibiayai DIPA PTKI Negeri tidak diperbolehkan untuk belanja modal, misalnya: peralatan kantor (barang inventaris kantor), komputer, mebeulair dan lain- lain, kecuali untuk pembelian buku dan literatur lainnya yang masuk belanja modal fisik lainnya. 8. Dalam hal perpajakan, pengenaan pajak dikenakan terhadap penggunaan dana yang bersumber dari APBN maupun APBD. Jenis- jenis pajak antara lain : Materai, PPH 21, PPh 22, PPh 23 dan PPN. a. Materai Setiap pembelian barang/jasa sewa dibubuhi materai (PP Nomor 7 Tahun 1995 tentang Perubahan Tarif Bea Materai dan Permenkeu

18 No.55/PMK.03/2009 tentang Bentuk, Ukuran dan Warna Benda Materai), dengan perincian sebagai berikut : Ø Pembelian barang/jasa, sewa: < Rp ,- tanpa dibubuhi Materai. Ø Pembelian barang/jasa, sewa: >Rp ,- s.d. Rp ,- dibubuhi Materai 3.000,- Ø Pembelian barang/jasa, sewa: >Rp ,- dibubuhi Materai 6.000,- b. Pajak Penghasilan (PPh 21) Dasar pemotongan PPh Ps 21 (Undang- undang Nomor 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan, Permenkeu nomor 262/PMK.03/2010, dan Perdirjen Pajak Nomor Per- 57/PJ/2009). Setiap penyerahan yang berupa honorarium dipungut PPh 21 dengan rincian untuk penerima dengan kepangkatan Gol. IV sebesar 15 %, Gol. III sebesar 5%; Gol.II sebesar 0%; non PNS sebesar 5%.Pajak disetorkan ke kas Negara melalui bank/kantor pos menggunakan NPWP Bendahara pengeluaran pemberi dana bantuan. c. Pajak Penghasilan Belanja Barang (PPh 22) Dasar pemotongan PPh Ps 22 (Undang- undang PPh 22, Perdirjen Pajak Nomor Per- 15/PJ/2011). Belanja bahan (pembelian ATK, bahan kimia, supplies, spanduk, dll) dengan masing- masing nilai transaksi dalam 1 (Satu bulan) dengan toko yang sama jumlah transaksi kurang dari Rp ,- (satu juta), maka tidak dikenakan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) dan PPh. Psl. 22 (pajak penghasilan pasal 22). Untuk pembelian barang dengan masing- masing nilai transaksi dalam 1 (satu bulan) dengan toko yang sama jumlah transaksi mulai dari Rp ,- (satu juta rupiah) sampai dengan Rp ,- (dua juta rupiah) maka hanya dikenakan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) perhitungan Ø PPN DN = (100/110) x nilai transaksi x 10 %) Pembelian bahan dalam 1 (satu bulan) dengan toko yang sama jumlah transaksi lebih dari Rp ,- (dua juta), maka dikenakan PPN (Pajak Pertamabahn Nilai) dan PPh. Psl. 22 (pajak penghasilan pasal 22) Ø Perhitungan PPh Ps. 22 dengan NPWP Toko (100/110) x nilai transaksi x 1,5 % Ø Perhitungan PPN dengan NPWP (100/110) x nilai transaksi x 10 %) (dilampiri SSP PPN; SSP PPh Psl. 22 dan Faktur Pajak Standar dan menggunakan NPWP toko). d. Pajak Penghasilan Pembelian Jasa/Sewa (PPh. Ps. 23) Dasar pemotongan PPh Ps 23 (Undang- undang No. 36 tentang Pajak Penghasilan, Permenkeu nomor 244/PMK.03/2008).

19 1) Setiap transaksi pembelian jasa/sewa kurang dari Rp ,- dikenakan PPh Ps. 23 sebesar 2 %, (dilampiri SSP PPh Psl. 23 yang distempel toko). 2) Setiap pembelian jasa/sewa lebih dari Rp ,- dikenakan PPN sebesar 10 % dari DPP dan PPh pasal 23 sebesar2 % dari DPP (dilampiri Faktur Pajak, SSP PPN; SSP PPh Psl. 23 yang distempel toko) 3) Khusus pembelian Komsumsi/Jasa catering berapapun nilainya dikenakan PPh pasal 23 sebesar 2 %dan tidak dikenakan PPN (dilampiri SSP PPh Psl. 23 yang menggunakan NPWP toko dan distempel toko) Contoh perhitungan : - Konsumsi, apabila menggunakan kuitansi atas nama rumah makan A, maka perhitungan pajaknya : (untuk konsumsi : nilai kuitansi 0 2 juta = tidak dikenai pajak, sedangkan nilai kuitansi diatas 2 juta dikenai PPH) PPh Psl. 22 NPWP rumah makan = nilai transaksi x 1,5 % - Catering, apabila menggunakan kuitansi atas nama catering A, maka perhitungan pajaknya (berapapun nilainya kena PPh pasal 23), PPh ps. 23 NPWP catering = nilai transaksi x 2 % e. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Dasar pemotongan PPN (Undang- undang nomor 42 tentang PPN, Permenkeu nomor. 68/PMK.03/2010, Perdirjen Pajak Nomor Per- 44/PJ/2010, Kepmenkeu Nomor 563/KMK.03/2003). Setiap pembelian barang atau jasa yang nilai akumulasinya Rp ,- ke atas dengan satu penyedia barang dalam jangka waktu satu bulan kalender, maka dikenakan PPN sebesar 10 % dari dasar pengenaan pajak (DPP) disertai faktur Pajak dan Surat Setor Pajak (SSP) dengan menyertakan identitas pengusaha kena Pajak (toko) antara lain 1) Nama Pengusaha kena Pajak (PKP) 2) Alamat Pengusaha Kena Pajak (PKP) 3) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 4) Tanggal Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) 5) Anda tangan pengusaha kena pajak (PKP) dan stempel toko Cara Menghitung Dasar Pengenaan Pajak (DPP) DPP= 100X Jumlah Pembelian Pengadaan Barang dan Jasa Pengadaan barang/jasa pemerintah adalah kegiatan pengadaan barang/jasa yang dibiayai dengan APBN/APBD, baik yang dilaksanakan secara swakelola maupun oleh penyedia barang/jasa (Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2003) beserta perubahannya sebagaimana

20 beberapa kali diubah dan terakhir diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Adapun pengadaan peralatan Barang/Jasa menggunakan dua cara yaitu : a. Cara Swakelola Pengadaan barang/jasa sampai dengan Rp ,- bukti pembayarannya cukup dengan kuitansi bermaterai b. Menggunakan penyedia Barang/Jasa Pelaksanaan pengadaan barang dengan nilai diatas Rp ,- mengacu pada Perpres 54 Tahun 2010 dan perubahan terakhir Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tentang pengadaan barang/jasa yang terdiri dari : 1) Pengadaan Langsung Pengadaan Langsung adalah pelaksanaan pekerjaan yang dikerjakan dengan cara pembelian langsung dari sekurang- kurangnya ada satu penyedia barang/jasa. Apabila pembelian barang/jasa diatas Rp ,- s.d. Rp ,- 2) Pelelangan Umum Pelelangan Umum adalah pelaksanaan pekerjaan yang dikerjakan dengan cara diumumkan secara terbuka melalui website (e- procurement). Untuk pelelangan ini apabila belanja pengadaan (pagu anggaran) lebih dari Rp ,- (Dua Ratus juta rupiah). Pengadaan Barang/Jasa dikenakan pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku tentang perpajakan sebagaimana telah dibahas sebelumnya.

21 BAB VI PENUTUP Penelitian yang tidak dilaporkan sampai pelaporan outcame, akan dikenai pemblokiran akses penelitian atau bantuan pada tahun- tahun selanjutnya. Perguruan tinggi dan lembaga pemberi dana penelitian harus mempunyai aplikasi/system informasi yang mempu menjangkau track record pengajuan bantuan. Hal- hal yang belum dijelaskan dalam panduan ini akan dijelaskan dalam ketentuan lainnya Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : Juni 2015 Direktur Jenderal, Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA.

22 Lampiran 1 RENCANA ANGGARAN BIAYA No Jenis Kegiatan v f Sat Harga Jumlah A B C D Pra Kegiatan Penyempurnaan Proposal a Honor Narasumber: Penyempurnaan 1 4 JPL penyusunan proposal Penelitian b Transportasi 1 1 Keg c Konsumsi peserta diskusi 10 1 OA Pelaksanaan Penyusunan Desain Operasional Penelitian a Honor Narasumber: 1 4 JPL Penyempurnaan penyusunan proposal Penelitian b Transportasi 1 1 Keg c Konsumsi peserta diskusi 10 1 OA Uji instrument 20 1 Org Pengumpulan Data a Uang Harian, Penginapan, Transportasi Pengolahan Data Penyusunan Laporan Konsinyering Pasca Pelaksanaan Expose Hasil penelitian a Honor Narasumber b Transportasi c Konsumsi Peserta Bahan ATK Kertas Tinta Printer Dan lain-lain 1 20 OH Sesuaikan SBU

23 Lampiran 2: Contoh Surat Perintah Dinas Berangkat dari : (tempat kedudukan) Pada Tanggal : Ke : a.n. Rektor/Ketua, Ketua LP2M II. Tiba di : Berangkat dari : Pada Tanggal : Ke : Kepala : Pada tanggal : Kepala : III. Tiba di : Berangkat dari : Pada Tanggal : Ke : Kepala : Pada tanggal : Kepala : IV. Tiba di Jakarta Tgl, 24 Juni 2012 Telah diperiksa dengan keterangan bahwa perjalanan (tempat kedudukan) tersebut di atas benar dilakukan atas perintahnya dan semata-mata untuk kepentingan jabatan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Pejabat yang memberi perintah Pejabat yang memberi perintah V. CATATAN LAIN-LAIN : VI. PERHATIAN Pejabat yang berwenang menerbitkan SPPD pegawai yang melakukan perjalanan dinas, para pejabat yang mengesahkan tanggal berangkat/tiba Bendaharawan yang bertanggung jawab berdasarkan peraturan-peraturan keuangan negara, apabila negara menderita rugi akibat kesalahan, kelalaian dan kealpaannya (angka 8 lampiran Surat Menteri Keuangan tanggal 30 April 1975 No. 296/MK/I/4/1975). Lampiran 3

24 Kwitansi Pembayaran/Pengeluaran

25 Lampiran 4

PANDUAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN

PANDUAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN PANDUAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN ATAS DANA HIBAH PENELITIAN TUJUAN MENJAMIN KETERTIBAN DAN KELANCARAN PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEUANGAN; PERLU DISUSUN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN (SPJ)

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Untuk menjamin ketertiban dan kelancaran pelaksanaan administrasi keuangan ketertiban laporan keuangan DPPM secara kelembagaan, didukung

PENDAHULUAN Untuk menjamin ketertiban dan kelancaran pelaksanaan administrasi keuangan ketertiban laporan keuangan DPPM secara kelembagaan, didukung PENDAHULUAN Untuk menjamin ketertiban dan kelancaran pelaksanaan administrasi keuangan ketertiban laporan keuangan DPPM secara kelembagaan, didukung laporan keuangan individual masing masing peneliti.

Lebih terperinci

KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor : 4398 Tahun 2015 Tanggal : 3 Agustus 2015 KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM Jl. Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Jakarta

Lebih terperinci

DIREKTORAT RISET DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PADJADJARAN

DIREKTORAT RISET DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PADJADJARAN PANDUAN PEMBUATAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT OLEH DOSEN INTEGRATIF TAHUN 2016 DIREKTORAT RISET DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PADJADJARAN

Lebih terperinci

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) U N I V E R S I T A S D I P O N E G O RO

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) U N I V E R S I T A S D I P O N E G O RO PETUNJUK PEMBUATAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENELITIAN TAHUN 2010 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) U N I V E R S I T A S D I P O N E G O RO JL. PROF. H.

Lebih terperinci

PEDOMAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DISUSUN OLEH:

PEDOMAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DISUSUN OLEH: PEDOMAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DISUSUN OLEH: PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG 20014

Lebih terperinci

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PADJADJARAN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PADJADJARAN PANDUAN PEMBUATAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENELITIAN DAN PPM TAHUN 2014 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PADJADJARAN 0 PANDUAN PEMBUATAN PERTANGGUNGJAWABAN

Lebih terperinci

PANDUAN. PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN (SPJ) PELAKSANAAN KEGIATAN ITSprovement 2017 DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA DAN ORGANISASI

PANDUAN. PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN (SPJ) PELAKSANAAN KEGIATAN ITSprovement 2017 DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA DAN ORGANISASI PANDUAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN (SPJ) PELAKSANAAN KEGIATAN ITSprovement 2017 DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA DAN ORGANISASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2017 1. Ketentuan umum. a.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perencanaan dan Penganggaran Kegiatan Penelitian 1. Lampiran 2. Mekanisme Pencairan Anggaran Penelitian... 11

Lampiran 1. Perencanaan dan Penganggaran Kegiatan Penelitian 1. Lampiran 2. Mekanisme Pencairan Anggaran Penelitian... 11 DAFTAR ISI LAMPIRAN TATACARA PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN KEGIATAN PENELITIAN YANG DIBIAYAI OLEH DIPA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN ANGGARAN Lampiran 1. Perencanaan dan Penganggaran

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis. LAPORAN PENGGUNAAN KEUANGAN Pembiayaan Penelitian Tahun Anggaran 2017

Petunjuk Teknis. LAPORAN PENGGUNAAN KEUANGAN Pembiayaan Penelitian Tahun Anggaran 2017 Petunjuk Teknis LAPORAN PENGGUNAAN KEUANGAN Pembiayaan Penelitian Tahun Anggaran 2017 Pusat Penelitian dan Penerbitan [PUSLITPEN] LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2017 Petunjuk Teknis LAPORAN PENGGUNAAN

Lebih terperinci

PEDOMAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DISUSUN OLEH:

PEDOMAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DISUSUN OLEH: PEDOMAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DISUSUN OLEH: PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG 2014

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis PENGAJUAN PROPOSAL PENELITIAN KOMPETITIF DOSEN DI LINGKUNGAN IAIN PALU TAHUN 2016

Petunjuk Teknis PENGAJUAN PROPOSAL PENELITIAN KOMPETITIF DOSEN DI LINGKUNGAN IAIN PALU TAHUN 2016 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (LPM) Alamat: Jl Diponegoro No. Telp. 0-60798 Fax. 0-606 Palu Sulawesi Tengah 9 A. LATAR BELAKANG Petunjuk Teknis PENGAJUAN PROPOSAL PENELITIAN KOMPETITIF

Lebih terperinci

CATATAN SPI Subtitle

CATATAN SPI Subtitle CATATAN SPI Subtitle Harus mengundang di luar tim penelitian Harus ada absensi Konsumsi Temuan SPI pada penelitian 2017 Banyak konsumsi yang hanya 1 porsi dalam LPJ Tidak ada absensi Perjalanan Dinas Uang

Lebih terperinci

PROGRAM PENELITIAN. 2. Penelitian Madya Yang termasuk dalam kategori penelitian madya adalah jika pengaju memenuhi ketentuan sebagai berikut:

PROGRAM PENELITIAN. 2. Penelitian Madya Yang termasuk dalam kategori penelitian madya adalah jika pengaju memenuhi ketentuan sebagai berikut: I PENDAHULUAN Penelitian merupakan salah satu aspek tridharma perguruan tinggi, di samping pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat. Keberadaan penelitian bagi sebuah perguruan tinggi sangat strategis,

Lebih terperinci

BELANJA HONORARIUM (PENELITI)

BELANJA HONORARIUM (PENELITI) BELANJA HONORARIUM (PENELITI) 1. Honorarium yang diberikan kepada seseorang yang diberi tugas untuk menunjang kegiatan penelitian/perekayasaan yang dilakukan oleh fungsional peneliti/perekayasa sebagai

Lebih terperinci

L E M B A G A P E N E L I T I A N U N I V E R S I T A S D I P O N E G O RO

L E M B A G A P E N E L I T I A N U N I V E R S I T A S D I P O N E G O RO PETUNJUK PEMBUATAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN HIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL, HIBAH PENELITIAN DOKTOR, DAN HIBAH MULTITAHUN TAHUN 2009 L E M B A G A P E N E L I T I A N U N I

Lebih terperinci

PERPAJAKAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SUMBER DANA DRPM DIKTI TAHUN 2018

PERPAJAKAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SUMBER DANA DRPM DIKTI TAHUN 2018 PERPAJAKAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SUMBER DANA DRPM DIKTI TAHUN 2018 BASIS 1. Pendanaan penelitian ini merupakan dana kementerian yang diberikan kepada peneliti

Lebih terperinci

PELATIHAN PENATAUSAHAAN PENGELOLAAN KEUANGAN PENELITIAN DANPENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BAGI PENELITI DILINGKUNGAN UB TAHIN 2015

PELATIHAN PENATAUSAHAAN PENGELOLAAN KEUANGAN PENELITIAN DANPENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BAGI PENELITI DILINGKUNGAN UB TAHIN 2015 PELATIHAN PENATAUSAHAAN PENGELOLAAN KEUANGAN PENELITIAN DANPENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BAGI PENELITI DILINGKUNGAN UB TAHIN 2015 PRESENTASIM KE 1 KEBIJAKAN ANGGARAN URAIAN LAMA BARU Kementerian KEMENDIKBUD

Lebih terperinci

Tata Cara Pertanggungjawaban Kegiatan Penelitian & Kerjasama LPPM - ITS

Tata Cara Pertanggungjawaban Kegiatan Penelitian & Kerjasama LPPM - ITS Tata Cara Pertanggungjawaban Kegiatan Penelitian & Kerjasama LPPM - ITS 1 SPJ dibuat rangkap 3 (tiga) ( tergantung keperluan ), LPPM hanya membutuhkan 1 ( satu ) lembar asli ( salinan / foto copy - bila

Lebih terperinci

PANDUAN LAPORAN KEMAJUAN & PENGGUNAAN DANA 70% PENGABDIAN PADA MASYARAKAT DANA NON PNBP & BPPTN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PANDUAN LAPORAN KEMAJUAN & PENGGUNAAN DANA 70% PENGABDIAN PADA MASYARAKAT DANA NON PNBP & BPPTN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PANDUAN LAPORAN KEMAJUAN & PENGGUNAAN DANA 70% PENGABDIAN PADA MASYARAKAT DANA NON PNBP & BPPTN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2017 1 P a n d

Lebih terperinci

TEKNIS PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN HIBAH PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DAN PKM TAHUN 2015

TEKNIS PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN HIBAH PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DAN PKM TAHUN 2015 TEKNIS PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN HIBAH PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DAN PKM TAHUN 2015 KOPERTIS WILAYAH VII KEMENTERIAN RISET DAN PENDIDIKAN TINGGI LATAR BELAKANG Lembaga Penelitian

Lebih terperinci

Pedoman Penulisan Proposal

Pedoman Penulisan Proposal Pedoman Penulisan Proposal Wahyudin Darmalaksana Pusat Penelitian dan Penerbitan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UIN Sunan Gunung Djati Bandung MUATAN PROPOSAL Muatan proposal adalah

Lebih terperinci

D. KETENTUAN DAN PERSYARATAN ADMINISTRATIF

D. KETENTUAN DAN PERSYARATAN ADMINISTRATIF LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (LPM) Alamat: Jl Diponegoro No. Telp. 0-60798 Fax. 0-606 Palu Sulawesi Tengah 9 PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL PENELITIAN KOMPETITIF DOSEN DI LINGKUNGAN lain

Lebih terperinci

DRFAT PETUNJUK TEKNIS PELAPORAN KEUANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN HIBAH PENELITIAN EKSTERNAL DPPM UMM 2011 OLEH: AHMAD JUANDA

DRFAT PETUNJUK TEKNIS PELAPORAN KEUANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN HIBAH PENELITIAN EKSTERNAL DPPM UMM 2011 OLEH: AHMAD JUANDA DRFAT PETUNJUK TEKNIS PELAPORAN KEUANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN HIBAH PENELITIAN EKSTERNAL DPPM UMM 2011 OLEH: AHMAD JUANDA I. PENDAHULUAN a. Dalam rangka tertib administrasi keuangan kegiatan penelitian

Lebih terperinci

FORMAT LAPORAN PENGGUNAAN DANA KEGIATAN PENELITIAN

FORMAT LAPORAN PENGGUNAAN DANA KEGIATAN PENELITIAN FORMAT LAPORAN PENGGUNAAN DANA KEGIATAN PENELITIAN 1. Jenis Kertas : A4 (21,5cm x 29,7 cm) 2. Jenis huruf : Arial 11 point dengan spasi 1,5 (line spacing = 1,5 lines) 3. Batas kiri : 4 cm Kanan : 3 cm

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN LAPORAN KEUANGAN

PANDUAN PENULISAN LAPORAN KEUANGAN PANDUAN PENULISAN LAPORAN KEUANGAN PUSAT INOVASI DAN KAJIAN AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 2017 PANDUAN PENULISAN LAPORAN KEUANGAN HIBAH PUSAT INOVASI DAN KAJIAN AKADEMIK TAHUN ANGGARAN 2017 Laporan

Lebih terperinci

FORMAT LAPORAN PENGGUNAAN DANA KEGIATAN PENELITIAN

FORMAT LAPORAN PENGGUNAAN DANA KEGIATAN PENELITIAN FORMAT LAPORAN PENGGUNAAN DANA KEGIATAN PENELITIAN 1. Jenis Kertas : A4 (21,5cm x 29,7 cm) 2. Jenis huruf : Arial 11 point dengan spasi 1,5 (line spacing = 1,5 lines) 3. Batas kiri : 4 cm Kanan : 3 cm

Lebih terperinci

Sosialisasi CALL FOR PROPOSAL TAHUN ANGGARAN 2018

Sosialisasi CALL FOR PROPOSAL TAHUN ANGGARAN 2018 Sosialisasi CALL FOR PROPOSAL TAHUN ANGGARAN 2018 P U S A T P E N E L I T I A N D A N P E N E R B I T A N L P 2 M - U I N S Y A R I F H I D A Y A T U L L A H J A K A R T A PUSLITPEN LP2M UIN SYARIF HIDAYATULLAH

Lebih terperinci

KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGGUNAAN DANA HIBAH PENELITIAN KOPERTIS WILAYAH III JAKARTA TAHUN 2018

KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGGUNAAN DANA HIBAH PENELITIAN KOPERTIS WILAYAH III JAKARTA TAHUN 2018 KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGGUNAAN DANA HIBAH PENELITIAN KOPERTIS WILAYAH III JAKARTA TAHUN 2018 KEWAJIBAN PAJAK ATAS DANA HIBAH PENELITIAN Walau telah berbasis keluaran, namun kewajiban perpajakan atas

Lebih terperinci

PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. WORKSHOP PENYUSUNAN SPJ dan RAB PROGRAM PENELITIAN LEMBAGA PENELITIAN DAN INOVASI

PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. WORKSHOP PENYUSUNAN SPJ dan RAB PROGRAM PENELITIAN LEMBAGA PENELITIAN DAN INOVASI WORKSHOP PENYUSUNAN SPJ dan RAB PROGRAM PENELITIAN LEMBAGA PENELITIAN DAN INOVASI UNIVERSITAS AIRLANGGA 13 APRIL 2016 PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN Universitas

Lebih terperinci

Direktorat Keuangan dan Akuntansi INSTITUT PERTANIAN BOGOR Bogor, 4 Mei 2018

Direktorat Keuangan dan Akuntansi INSTITUT PERTANIAN BOGOR Bogor, 4 Mei 2018 Direktorat Keuangan dan Akuntansi INSTITUT PERTANIAN BOGOR Bogor, 4 Mei 2018 PERTANGGUNGJAWABAN PENELITIAN DASAR HUKUM Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara Undang-undang Nomor 1 tahun

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN HIBAH PENELITIAN KOMPETENSI TAHUN ANGGARAN 2010 JUDUL :

LAPORAN KEUANGAN HIBAH PENELITIAN KOMPETENSI TAHUN ANGGARAN 2010 JUDUL : (Sampul Muka Warna Putih) CONTOH LAPORAN KEUANGAN HIBAH PENELITIAN KOMPETENSI TAHUN ANGGARAN 2010 JUDUL : Nama Peneliti DILAKSANAKAN ATAS BIAYA: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN BANTUAN KEUANGAN BIAYA PEMILIHAN KEPALA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PASURUAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

BAB II PROPOSAL PENELITIAN

BAB II PROPOSAL PENELITIAN BAB II PROPOSAL PENELITIAN A. Ketentuan Umum Setiap dosen perguruan tinggi dituntut untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dirinya untuk menjamin kualitas metode dan materi pembelajarannya sehingga

Lebih terperinci

SEKILAS TUGAS KOMITE REVIEWER PENELITIAN UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG. Wahyudin Darmalaksana

SEKILAS TUGAS KOMITE REVIEWER PENELITIAN UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG. Wahyudin Darmalaksana Edisi November-Desember 07 Hal. SEKILAS TUGAS KOMITE REVIEWER PENELITIAN UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG Wahyudin Darmalaksana, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UIN Sunan Gunung Djati

Lebih terperinci

PANDUAN UMUM PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN PELAPORAN PENELITIAN PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM BAB I PENDAHULUAN

PANDUAN UMUM PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN PELAPORAN PENELITIAN PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR TAHUN 07 TENTANG PANDUAN UMUM PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN PELAPORAN PENELITIAN PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM PANDUAN UMUM PERENCANAAN,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KEGIATAN PENELITIAN HIBAH UNTUK MAHASISWA PROGRAM DOKTOR (DANA DIPA UGM) JUDUL

LAPORAN KEUANGAN KEGIATAN PENELITIAN HIBAH UNTUK MAHASISWA PROGRAM DOKTOR (DANA DIPA UGM) JUDUL CONTOH LAPORAN KEUANGAN KEGIATAN PENELITIAN HIBAH UNTUK MAHASISWA PROGRAM DOKTOR (DANA DIPA UGM) JUDUL Tim Peneliti:... (Ketua Peneliti)...(Anggota) 3...(Anggota) DILAKSANAKAN ATAS BIAYA: ANGGARAN DIPA

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNTUK PUBLIKASI INTERNASIONAL BATCH I TAHUN ANGGARAN 2009 JUDUL :

LAPORAN KEUANGAN HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNTUK PUBLIKASI INTERNASIONAL BATCH I TAHUN ANGGARAN 2009 JUDUL : (Sampul Muka Warna Hijau Muda) CONTOH LAPORAN KEUANGAN HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN UNTUK PUBLIKASI INTERNASIONAL BATCH I TAHUN ANGGARAN 009 JUDUL : Nama Peneliti DILAKSANAKAN ATAS BIAYA: Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

Panduan Pembuatan Pertanggungjawaban Keuangan

Panduan Pembuatan Pertanggungjawaban Keuangan Panduan Pembuatan Pertanggungjawaban Keuangan Kegiatan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2015 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PADJADJARAN 30 JANUARI 2015

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENELITIAN HIBAH KOMPETITIF SESUAI PRIORITAS NASIONAL BATCH I TAHUN ANGGARAN 2009 JUDUL :

LAPORAN KEUANGAN PENELITIAN HIBAH KOMPETITIF SESUAI PRIORITAS NASIONAL BATCH I TAHUN ANGGARAN 2009 JUDUL : CONTOH LAPORAN KEUANGAN PENELITIAN HIBAH KOMPETITIF SESUAI PRIORITAS NASIONAL BATCH I TAHUN ANGGARAN 009 JUDUL : Nama Peneliti DILAKSANAKAN ATAS BIAYA: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENELITIAN HIBAH KOMPETITIF SESUAI PRIORITAS NASIONAL BATCH III TAHUN ANGGARAN 2009 JUDUL :

LAPORAN KEUANGAN PENELITIAN HIBAH KOMPETITIF SESUAI PRIORITAS NASIONAL BATCH III TAHUN ANGGARAN 2009 JUDUL : CONTOH LAPORAN KEUANGAN PENELITIAN HIBAH KOMPETITIF SESUAI PRIORITAS NASIONAL BATCH III TAHUN ANGGARAN 009 JUDUL : Nama Peneliti DILAKSANAKAN ATAS BIAYA: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PAMERAN PRODUK KREATIF SISWA SMK BESERTA MITRA INDUSTRI

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PAMERAN PRODUK KREATIF SISWA SMK BESERTA MITRA INDUSTRI KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR & PENGGUNAAN DANA 30% PENGABDIAN PADA MASYARAKAT DANA NON PNBP & BPPTN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LAPORAN AKHIR & PENGGUNAAN DANA 30% PENGABDIAN PADA MASYARAKAT DANA NON PNBP & BPPTN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PANDUAN LAPORAN AKHIR & PENGGUNAAN DANA 30% PENGABDIAN PADA MASYARAKAT DANA NON PNBP & BPPTN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2017 1 P a n d u

Lebih terperinci

PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 2017 PANDUAN PETUNJUK

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN (SPJ) PELAKSANAAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PANDUAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN (SPJ) PELAKSANAAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PANDUAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN (SPJ) PELAKSANAAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2017 01414

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BIAYA PENELITIAN..(Sesuai SK) (Judul Penelitian) LEMBAGA PENELITIAN UNSRI 2015

RINCIAN ANGGARAN BIAYA PENELITIAN..(Sesuai SK) (Judul Penelitian) LEMBAGA PENELITIAN UNSRI 2015 Lampiran A 1. CONTOH RAB PENELITIAN DENGAN DANA Rp. 270.000.000,- Peneliti Utama Tim Peneliti RINCIAN ANGGARAN BIAYA PENELITIAN..(Sesuai SK) (Judul Penelitian) UNSRI 2015 :.. : 1... (Peneliti) 2.. (Pembantu

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2016TENTANG PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM GERAKAN

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENELITIAN HIBAH KOMPETENSI BATCH I TAHUN ANGGARAN 2009 JUDUL :

LAPORAN KEUANGAN PENELITIAN HIBAH KOMPETENSI BATCH I TAHUN ANGGARAN 2009 JUDUL : (Sampul Muka Warna Hijau Muda) CONTOH LAPORAN KEUANGAN PENELITIAN HIBAH KOMPETENSI BATCH I TAHUN ANGGARAN 009 JUDUL : Nama Peneliti DILAKSANAKAN ATAS BIAYA: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen

Lebih terperinci

MEKANISME PENGGUNAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA HIBAH PENELITIAN (SBK SUB KELUARAN PENELITIAN)

MEKANISME PENGGUNAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA HIBAH PENELITIAN (SBK SUB KELUARAN PENELITIAN) MEKANISME PENGGUNAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA HIBAH PENELITIAN (SBK SUB KELUARAN PENELITIAN) Mustangimah Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM Jl. Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Jakarta Tel. 021-3811642, 3811654, 3853449 Fax: 021-3812344, 021-34833981 Website: www.pendis.kemenag.go.id/www.ditpertais.net J

Lebih terperinci

Bagian Pembukuan Yayasan Pendidikan Gunadarma 2017

Bagian Pembukuan Yayasan Pendidikan Gunadarma 2017 Bagian Pembukuan Yayasan Pendidikan Gunadarma 2017 Alur Dana Hibah Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangn Kemenristek dandikti YYS. Pend. Gunadarma (Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Hibah Penelitian

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 06 TAHUN 07 TENTANG PANDUAN UMUM PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN PELAPORAN PENELITIAN PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN RANCANGAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

BUPATI PACITAN RANCANGAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN BUPATI PACITAN RANCANGAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN BUPATI PACITAN, Menimbang : a. bahwa agar perjalanan dinas dapat

Lebih terperinci

SOSIALISASI PENDAFTARAN PENELITIAN ONLINE TAHUN 2018

SOSIALISASI PENDAFTARAN PENELITIAN ONLINE TAHUN 2018 SOSIALISASI PENDAFTARAN PENELITIAN ONLINE TAHUN 2018 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO TAHUN 2018 1. PENDAHULUAN Dalam rangka peningkatan akuntabilitas

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASIN NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASIN NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASIN NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI PEJABAT NEGARA, PIMPINAN DAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PROGRAM PENELITIAN KOMPETITIF DOSEN TAHUN Tema Penelitian Berbasis Integrasi Keislaman

PEDOMAN PROGRAM PENELITIAN KOMPETITIF DOSEN TAHUN Tema Penelitian Berbasis Integrasi Keislaman PEDOMAN PROGRAM PENELITIAN KOMPETITIF DOSEN TAHUN 2017 Tema Penelitian Berbasis Integrasi Keislaman LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT IAIN BATUSANGKAR 2017 DAFTAR ISI DAFTAR ISI 1 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PEMOTONGAN/ PEMUNGUTAN PAJAK ATAS PENGGUNAAN DANA DESA

PEMOTONGAN/ PEMUNGUTAN PAJAK ATAS PENGGUNAAN DANA DESA KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SOSIALISASI PEMOTONGAN/ PEMUNGUTAN PAJAK ATAS PENGGUNAAN DANA DESA KPP PRATAMA TIMIKA MEI 2015 DIREKTORAT JENDERAL PAJAK UU No.6 Tahun 2014 tentang Desa Latar

Lebih terperinci

PANITIA SUMPAH PEMUDA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2014

PANITIA SUMPAH PEMUDA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2014 PANITIA SUMPAH PEMUDA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2014 BUKTI PEMBAYARAN Bukti Pembayaran yang absah harus memuat : 1. Tanda Tangan Penerima 2. Tanda Tangan Bendaharawan 3. Tanda

Lebih terperinci

PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN KEGIATAN PENELITIAN

PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN KEGIATAN PENELITIAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN KEGIATAN PENELITIAN Disampaikan pada Kegiatan Workshop Juknis Peranggungjawaban Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNS (PUPT DIKTI Tahun 2017) Tanggal 18

Lebih terperinci

PERATURAN KUASA PENGGUNAANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

PERATURAN KUASA PENGGUNAANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS

BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS IV.1. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS LEMIGAS merupakan Satuan Kerja yang melakukan pemungutan PPh Pasal

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN KOMITE PENILAIAN DAN/ATAU REVIEWER DAN TATA CARA PELAKSANAAN PENILAIAN PENELITIAN PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM

PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN KOMITE PENILAIAN DAN/ATAU REVIEWER DAN TATA CARA PELAKSANAAN PENILAIAN PENELITIAN PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 2952 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN KOMITE PENILAIAN DAN/ATAU REVIEWER DAN TATA CARA PELAKSANAAN PENILAIAN PENELITIAN PADA PERGURUAN TINGGI

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERJALANAN DINAS BAGI PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN PEGAWAI TIDAK TETAP

PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERJALANAN DINAS BAGI PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN PEGAWAI TIDAK TETAP PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERJALANAN DINAS BAGI PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN PEGAWAI TIDAK TETAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DEMAK, Menimbang :

Lebih terperinci

Bantuan Penguatan Pendidikan Keluarga, dan Bantuan Penyelenggaraan PendidikanKeluarga dan Peningkatan Ekosistem 2016

Bantuan Penguatan Pendidikan Keluarga, dan Bantuan Penyelenggaraan PendidikanKeluarga dan Peningkatan Ekosistem 2016 Bantuan Penguatan Pendidikan Keluarga, dan Bantuan Penyelenggaraan PendidikanKeluarga dan Peningkatan Ekosistem 2016 Disampaikan oleh: Eko Budi Hartono Kepala Subdit Kemitraan Direktorat Pembinaan Pendidikan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LAPORAN KEUANGAN BOS TAHUN ANGGARAN 2012 BAB I PENDAHULUAN

PETUNJUK TEKNIS LAPORAN KEUANGAN BOS TAHUN ANGGARAN 2012 BAB I PENDAHULUAN SALINAN LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2011 PETUNJUK TEKNIS LAPORAN KEUANGAN BOS TAHUN ANGGARAN 2012 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM (PTAI) TAHUN ANGGARAN 2014

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM (PTAI) TAHUN ANGGARAN 2014 PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM (PTAI) TAHUN ANGGARAN 2014 DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN PENELITIAN DANA DIPA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO TAHUN 2016

PANDUAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN PENELITIAN DANA DIPA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO TAHUN 2016 PANDUAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN PENELITIAN DANA DIPA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO TAHUN 2016 (Mengadopsi dari Panduan LPJ Penelitian dari LPPM Undip) FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI MEKANISME PEMBAYARAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN 2017

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI MEKANISME PEMBAYARAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN 2017 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI MEKANISME PEMBAYARAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN 2017 MEKANISME PEMBAYARAN SPM Uang Persediaan (UP) Uang Muka Kerja Maksimal 20% dari total pagu SPM Ganti

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN KOMITE PENILAIAN DAN/ATAU REVIEWER DAN TATA CARA PELAKSANAAN PENILAIAN PENELITIAN PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM

PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN KOMITE PENILAIAN DAN/ATAU REVIEWER DAN TATA CARA PELAKSANAAN PENILAIAN PENELITIAN PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 2952 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN KOMITE PENILAIAN DAN/ATAU REVIEWER DAN TATA CARA PELAKSANAAN PENILAIAN PENELITIAN PADA PERGURUAN

Lebih terperinci

STRATEGI PENYUSUNAN TOR, RAB DAN PENYESUAIAN MAK. Taufik Kurrohman, SE.,MSA.,Ak.,CA.,QIA.,CFrA.,AAP-B SPI Universitas Jember

STRATEGI PENYUSUNAN TOR, RAB DAN PENYESUAIAN MAK. Taufik Kurrohman, SE.,MSA.,Ak.,CA.,QIA.,CFrA.,AAP-B SPI Universitas Jember STRATEGI PENYUSUNAN TOR, RAB DAN PENYESUAIAN MAK Taufik Kurrohman, SE.,MSA.,Ak.,CA.,QIA.,CFrA.,AAP-B SPI Universitas Jember Sumber pendanaan Rupiah Murni DIPA reguler (gaji,dll) DIPA BOPTN PNBP SPP/UKT,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 005 TAHUN 2013 R TENTANG

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 005 TAHUN 2013 R TENTANG PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 005 TAHUN 2013 R TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI SOSIAL NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

Lebih terperinci

Bagian Pertama PENDAHULUAN. Panduan Penelitian LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Bagian Pertama PENDAHULUAN. Panduan Penelitian LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo Panduan Penelitian 2017 @ LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo 1 Bagian Pertama PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Eksistensi IAIN Sultan Amai Gorontalo di jajaran Perguruan Tinggi di Kawasan Timur Indonesia sepatutnya

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PELAKSANAAN & PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN BANTUAN PEMBERDAYAAN LAYANAN TIK SMK TAHUN

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PELAKSANAAN & PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN BANTUAN PEMBERDAYAAN LAYANAN TIK SMK TAHUN PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PELAKSANAAN & PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN BANTUAN PEMBERDAYAAN LAYANAN TIK SMK TAHUN 2010 ~ i ~ KATA PENGANTAR Dalam rangka peningkatan Akuntabilitas dan Good Governance pelaksanaan

Lebih terperinci

P E D O M A N Pusat Penelitian & Penerbitan Lembaga Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Sultan Amai Gorontalo

P E D O M A N Pusat Penelitian & Penerbitan Lembaga Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Sultan Amai Gorontalo P E D O M A N P E N E L I T I A N 2017 Pusat Penelitian & Penerbitan Lembaga Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Sultan Amai Gorontalo Panduan Penelitian 2017 @ LP2M IAIN Sultan Amai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Perguruan tinggi mempunyai tiga kewajiban utama yang harus dipenuhi yakni menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian

I. PENDAHULUAN Perguruan tinggi mempunyai tiga kewajiban utama yang harus dipenuhi yakni menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian 1 2 I. PENDAHULUAN Perguruan tinggi mempunyai tiga kewajiban utama yang harus dipenuhi yakni menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dosen perguruan tinggi dituntut untuk

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Keuangan. Nomor 190/PMK.05/2012 tentang TATA CARA PEMBAYARAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

Peraturan Menteri Keuangan. Nomor 190/PMK.05/2012 tentang TATA CARA PEMBAYARAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang TATA CARA PEMBAYARAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KEGIATAN PENELITIAN HIBAH PASCASARJANA UGM TAHUN ANGGARAN 2009 (DANA MASYARAKAT UGM) JUDUL

LAPORAN KEUANGAN KEGIATAN PENELITIAN HIBAH PASCASARJANA UGM TAHUN ANGGARAN 2009 (DANA MASYARAKAT UGM) JUDUL CONTOH LAPORAN KEUANGAN KEGIATAN PENELITIAN HIBAH PASCASARJANA UGM TAHUN ANGGARAN 009 (DANA MASYARAKAT UGM) JUDUL Nama Peneliti:.. DILAKSANAKAN ATAS BIAYA: ANGGARAN DANA MASYARAKAT UGM SESUAI SURAT PERJANJIAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR BIAYA KEGIATAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TAHUN ANGGARAN 2007

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR BIAYA KEGIATAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TAHUN ANGGARAN 2007 PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR BIAYA KEGIATAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TAHUN ANGGARAN 2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BELANJA BANTUAN UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM)

SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM) SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM) LAMPIRAN III.7 : PERATURAN BUPATI BUNGO NOMOR : 45 TAHUN 2009 TANGGAL : 11 NOVEMBER 2009 TENTANG : SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PERJALANAN DINAS PADA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PERJALANAN DINAS PADA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PERJALANAN DINAS PADA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 29 /PB/2007 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN GAJI DAN INSENTIF PEGAWAI TIDAK

Lebih terperinci

PEDOMAN KEUANGAN HIBAH PENELITIAN (DAMAS) UNIVERSITAS INDONESIA

PEDOMAN KEUANGAN HIBAH PENELITIAN (DAMAS) UNIVERSITAS INDONESIA PEDOMAN KEUANGAN HIBAH PENELITIAN (DAMAS) UNIVERSITAS INDONESIA PENGAJUAN DANA Permohonan dana diajukan ke Direktorat Keuangan melalui DRPM dengan melampirkan: TERMIN I : TERMIN II dst : Asli Kontrak/Perjanjian

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI BUPATI DAN WAKIL BUPATI, PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN PEGAWAI TIDAK TETAP DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SARANA IBADAH SD TAHUN 2014 NOMOR: DT.I.II/2/HM.01/676/2014

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SARANA IBADAH SD TAHUN 2014 NOMOR: DT.I.II/2/HM.01/676/2014 PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SARANA IBADAH SD TAHUN 2014 NOMOR: DT.I.II/2/HM.01/676/2014 A. Latar Belakang Pengeloaan Pendidikan Agama Islam (PAI) pada sekolah merupakan bentuk penjabaran amanat Undang-Undang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1767, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Penerimaan Negara Bukan Pajak. Biaya Nikah. Rujuk. KUA. Kecamatan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN (SPJ) PELAKSANAAN KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PANDUAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN (SPJ) PELAKSANAAN KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PANDUAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN (SPJ) PELAKSANAAN KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Lebih terperinci

Pengujian Dokumen Persyaratan Administrasi Belanja Non Pegawai

Pengujian Dokumen Persyaratan Administrasi Belanja Non Pegawai Pengujian Dokumen Persyaratan Administrasi Belanja Non Pegawai DIKLAT BENDAHARA PENGELUARAN APBN Konsep Pembayaran Belanja Non Pegawai B elanja non pegawai yang dapat dibayarkan oleh Bendahara Pengeluaran

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 550/KMK.04/2000 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 550/KMK.04/2000 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 550/KMK.04/2000 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH OLEH KANTOR PERBENDAHARAAN DAN

Lebih terperinci

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR GANTI UANG PERSEDIAAN NIHIL BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN DIBUAT OLEH MENYETUJUI MENGETAHUI

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR GANTI UANG PERSEDIAAN NIHIL BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN DIBUAT OLEH MENYETUJUI MENGETAHUI Halaman : 1 Dari 14 LEMBAR PENGESAHAN ANGGARAN MASYARAKAT BIRO ADMINISTRASI UNIVERSITAS NUSA CENDANA DIBUAT OLEH MENYETUJUI MENGETAHUI Penyusun SOP Drs. S.A. F.Pandie Kepala Biro Administrasi Keuangan

Lebih terperinci

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN KONSINYERING DI KEMENTERIAN RISET DAN

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN PEMBAYARAN ATAS BEBAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH BUPATI BELITUNG, Menimbang : a. bahwa Anggaran Pendapatan

Lebih terperinci

PANDUAN PEMBUATAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENELITIAN TAHUN 2012

PANDUAN PEMBUATAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENELITIAN TAHUN 2012 PANDUAN PEMBUATAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENELITIAN TAHUN 2012 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT U N I V E R S I T A S D I P O N E G O RO JL. PROF. H. SOEDARTO,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.723, 2012 KEMENTERIAN SOSIAL. Hibah. Uang. Pengelolaan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN HIBAH LANGSUNG DALAM NEGERI

Lebih terperinci