PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU DI WILAYAH PUSEKSMAS MONGOLATO TAHUN 2014
|
|
- Widya Yuwono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU DI WILAYAH PUSEKSMAS MONGOLATO TAHUN 2014 Oleh : Tri Alfionita Pontoh Nim: Telah di periksa dan disetujui
2 SUMMARY FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU DI WILAYAH PUSKESMAS MONGOLATO TAHUN 2014 Tri Alfionita Pontoh 1 NIM : Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK Lanjut usia adalah sebutan bagi mereka yang telah memasuki usia 60 tahun keatas, dimana Sasaran penyelenggaraan posyandu lansia adalah seluruh penduduk yang berusia 60 tahun keatas. Tahun jumlah kunjungan lansia keposyandu yaitu dari 264 orang menjadi 154 orang yang berkunjung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang berhubungan dengan minat kunjungan lansia keposyandu diwilayah Puskesmas Mongolato tahun Desain Penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif analitik dengan pendekatan potong lintang (Cross Sectional Study). Jumlah Populasi 820 orang dengan teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu Purposive Sampling dengan jumlah sampel 83 orang. Analisis menggunakan uji Fisher s Exact Test dan uji Che-Square. Hasil penelitian menunjukan mayoritas responden berumur tahun, dan berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan hasil uji Che-Square menunjukkan variabel pekerjaan (p=0,175) tidak ada hubungan dengan minat kunjungan lansia keposyandu. Hasil uji Fisher s Exact Test menunjukkan variabel pengetahuan (p=0,000), dan variabel dukungan keluarga (p=0,000) terdapat hubungan yang signifikan dengan minat kunjungan lansia keposyandu. Untuk meningkatkan minat kunjungan lansia keposyandu diharapkan Perawat maupun tenaga kesehatan lainnya memberikan penjelasan dan informasi mengenai pentingya Posyandu lansia serta bagi keluarga agar dapat memberikan dukungan kepada lansia untuk meanfaatkan Posyandu lansia. Kata Kunci: Minat, Kunjungan, Lansia 1 Tri Alfionita Pontoh, NIM : , Jurusan Keperawatan, FIKK, UNG, Pembimbing I Dian Saraswati S.Pd, M.Kes, Pembimbing II Vik Salamanja S.Kep, Ns, M.Kes.
3 Lanjut usia (lansia) adalah orang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas yang mempunyai hak yang sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (UU RI No 13 tahun 1998) (dalam Bratanegara. 2012). Untuk mengatasi masalah kesehatan lansia perlu upaya pembinaan kelompok lansia melalui Puskesmas dengan didirikan Posyandu lansia. Dengan bertambah lanjutnya usia, pola dan gaya hidup lansia juga akan berubah, seperti misalnya mereka akan menikmati waktu luang lebih banyak karena aktivitas sehari-hari yang mungkin menurun sejalan dengan bertambahnya usia (Hamid, 2001). Maka untuk menangani masalah kesehatan lansia, pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan/program yang diterapkan oleh Puskesmas. Program pelayanan lansia disebut juga posyandu lansia (Depkes RI, 1991) dalam (Rufaidah, 2006). Posyandu merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian norma kelurga kecil bahagia dan sejahtera (Effendy, 1998). Posyandu lansia merupakan pos pelayanan terpadu terhadap lansia di tingkat Desa/Kelurahan dalam Wilayah kerja masing-masing Puskesmas. Adapun tujuan dari pembentukan Posyandu lansia yaitu meningkatkan derajat kesehatan dan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut di masyarakat, untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna bagi keluarga, dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelayanan kesehatan dan komunikasi antara masyarakat usia lanjut. Seharusnya para lansia berupaya memanfaatkan adanya posyandu tersebut sebaik mungkin, agar kesehatan para lansia dapat terpelihara dan terpantau secara optimal (Grahacendikia,2009). Dari data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo jumlah lansia yang berada di Provinsi Gorontalo tahun 2012 adalah orang dan meningkat pada tahun 2013 yaitu sebanyak orang (Dikes Prov Gorontalo). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo jumlah lansia yang berada di kabupaten Gorontalo tahun 2013 adalah orang (Dikes Kab. Gorontalo). Berdasarkan data dari Puskesmas Mongolato jumlah lansia yang berkunjung ke Posyandu lansia tahun 2013 adalah 154 orang dari 934 jumlah lansia yang ada di wilayah Puskesmas Mongolato. Hal ini mengalami penurunan di bandingkan dengan tahun 2012 jumlah lansia yang berkunjung ke Posyandu lansia sebanyak 264 orang (Puskesmas Mongolato). Hal ini menunjukkan minat lansia untuk mengikuti posyandu lansia rendah dan merupakan masalah kesehatan yang harus di atasi. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk meneliti faktor-faktor yang berhubungan dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu di Wilayah Puskesmas Mongolato tahun I. Metode Penelitian 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Mongolato yang berlokasi di Kabupaten Gorontalo. Waktu penelitian, dilaksanakan mulai bulan Februari sampai Maret 2014.
4 1.2 Desain Penelitian Desain Penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif analitik dengan pendekatan potong lintang (Cross Sectional Study).Untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu di Wilayah Puskesmas Mongolato Kabupaten Gorontalo Tahun Dimana variabel independen dan variabel dependen diamati pada waktu dan tempat yang bersamaan ( Point time approach). 1.3 Populasi Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti (Notoadmodjo, 2012). Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan di teliti (Setiadi, 2013). Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah lansia yang berada di Wilayah Puskesmas Mongolato Kabupaten Gorontalo yang berjumlah 820 orang tahun Sampel Sampel adalah objek yang di teliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoadmodjo, 2012). Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu dengan Purposive Sampling dimana cara pengambilan sampel untuk tujuan tertentu (Alimul Aziz, 2007). Pengambilan sampel secara purposive didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Notoatmodjo, 2005). Sampel dalam penelitian ini berjumlah 83 orang. 1.5 Analisis Data 1. Analisis univariat Dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi dari masing-masing variabel independen (faktor pengetahuan, pekerjaan, dan dukungan keluarga) dan variabel dependen (Minat kunjungan lansia ke Posyandu). 1. Analisis bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, apakah variabel tersebut mempunyai hubungan yang signifikan atau tidak. Dalam penelitian ini uji statistik yang digunakan adalah uji Fisher s Exact Test. II. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Karakteristik Responden Distribusi responden berdasarkan umur, jenis kelamin, dan Pekerjaan adalah sebagai berikut. Tabel 4.3 Distribusi responden berdasarkan Jenis kelamin, Umur, dan Pekerjaan lansia di Wilayah Puskesmas Mongolato Karakteristik Responden Jumlah % Laki-Laki 32 38,6 Jenis Kelamin Perempuan 51 61,4
5 60-65 Tahun 50 60,2 Umur Tahun 27 32, Tahun 6 7,2 Pekerjaan Jumlah % Bekerja Tidak Bekerja ,3 68,7 Sumber :Data Primer 2014 Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu 51 orang (61,4%), sebagian besar responden berumur tahun yaitu 50 orang (60,2%), responden yang bekerja yaitu sebanyak 26 orang (31,3%) dan responden yang tidak bekerja yaitu sebanyak 57 orang (68,7%). 2. Analisa Univariat Distribusi responden berdasarkan pengetahuan dan pekerjaan lansia adalah sebagai berikut. Tabel 4.4 Distribusi responden berdasarkan pengetahuan dan pekerjaan lansia di Wilayah Puskesmas Mongolato No Pengetahuan Jumlah % 1 2 Baik Kurang ,3 80,7 Sumber :Data Primer 2014 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.4, dapat diketahui bahwa responden yang memilki tingkat pengetahuan yang baik sebanyak 16 orang (19,3%), dan responden yang memilki tingkat pengetahuan yang kurang sebanyak 67 orang (80,7%). Distribusi dukungan keluarga dan minat kunjungan ke posyandu pada lansia adalah sebagai berikut. Tabel 4.6 Distribusi dukungan keluarga pada lansia di Wilayah Puskesmas Mongolato No Dukungan keluarga Jumlah % 1 2 Baik Kurang ,9 83,1
6 No 1 2 Minat Kunjungan lansia Tinggi Kurang Sumber :Data Primer 2014 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.6, dapat diketahui bahwa responden yang memilki dukungan keluarga yang baik sebanyak 14 orang (16,9%), dan responden yang memilki dukungan keluarga yang kurang sebanyak 69 orang (83,1%) dan dapat juga diketahui bahwa responden yang memiliki minat kunjungan yang tinggi ke Posyandu sebanyak 18 orang (21,7%), dan responden yang memilki minat kunjungan yang kurang ke Posyandu sebanyak 65 orang (78,3%). 3. Analisa Bivariat 1) Hubungan Pengetahuan dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu di Wilayah Puskesmas Mongolato tahun Tabel 4.7 Hubungan Pengetahuan dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu di Wilayah Puskesmas Mongolato tahun 2014 Minat kunjungan lansia P-value ke Posyandu Total Kurang Tinggi Kurang 73,5% 7,2% 80,7% Pengetahuan 0, Baik Total Sumber : Data Primer ,8% 65 78,3% Jumlah % 14,5% 18 21,7% 19,3% ,0% Hasil uji berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa responden yang memilki pengetahuan yang baik sebagian besar memiliki minat kunjungan yang tinggi ke Posyandu yaitu 12 orang (14,5%). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat peneliti simpulkan bahwa hal ini di sebabkan oleh tingkat pengetahuan mempengaruhi perilaku individu sendiri sehingga makin tinggi pengetahuan seseorang maka makin tinggi kesadaran untuk berperan serta. Lansia yang memilki pengetahuan yang baik sangat memperhatikan kesehatannya, sehingga semakin baik pengetahuan lansia semakin baik lansia ikut serta dalam memanfaatkan fasilitas pelyanan kesehatan yang ada yaitu Posyandu lansia. serta lansia yang memiliki pengetahuan yang baik memeliki kesadaran tetang pentingnya Posyandu lansia karena lansia dapat berkonsultasi kesehatan pada petugas kesehatan, serta dapat melakukan pemeriksaan kesehatan tanpa dipungut ,7 78,3
7 biaya, sehingga dapat lebih meningkatkan status kesehatan dan kualitas hidup lansia. Hasil uji statistik juga menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan yang kurang sebagian besar memilki minat kunjungan yang kurang ke Posyandu yaitu 61 orang (73,5%). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat peneliti simpulkan bahwa hal ini di pengaruhi oleh pengetahuan yang kurang tentang manfaat dan tujuan Posyandu lansia dapat mempengaruhi lansia untuk mengunjungi Posyandu karena ketidaktahuan lansia sehingga lansia merasa hal itu tidak perlu di lakukan, lansia yang memilki pengetahuan yang kurang cenderung sering mengabaikan kesehtannya. hal ini juga disebabkan oleh kurangnya informasi sehingga lansia tidak mengetahui kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan di Posyandu, manfaat serta pentingnya diadakannya Posyandu lansia. Hal ini didukung oleh penelitian yang pernah dilakukan oleh Fitri Hayani Hasugian dkk (2012) yang berjudul Hubungan perilaku lansia dan dukungan keluarga terhadap pemanfaatan Posyandu lansia di Wilayah kerja Puskesmas Darussalam tahun Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan yang baik, banyak yang memanfaatkan Posyandu lansia sedangkan responden yang memiliki pengetahuan yang kurang, banyak diantaranya kurang memanfaatkan Posyandu lansia dengan hasil analisa uji chisquare menunjukkan terdapat hubungan dengan nilai p-value yaitu 0,001. 2) Hubungan Pekerjaan dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu di Wilayah Puskesmas Mongolato tahun Tabel 4.10 Hubungan Pekerjaan dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu di Wilayah Puskesmas Mongolato tahun 2014 Minat kunjungan lansia ke Posyandu Total p-value Kurang Tinggi Bekerja Pekerjaan Total Tidak bekerja 21,7% 47 56,6% 65 78,3% 9,6% 10 12,0% 18 21,7% 31,3% 57 68,7% ,0% 0,175 Sumber : Data Primer 2014 Dari hasil uji statistik dengan uji che-square hubungan pekerjaan dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu diperoleh hasil bahwa nilai p-value sebesar 0,175. Oleh karena nilai p-value > 0,05 artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu di Wilayah Puskesmas Mongolato tahun Hasil uji berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan bahwa responden yang tidak bekerja sebagian besar memiliki minat kunjungan yang kurang ke Posyandu yaitu 47 orang (56,6%). Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.10 lansia yang memilki pekerjaan sebagian besar juga memiliki minat kunjungan yang kurang ke Posyandu yaitu 18 orang (21,7%). Hal ini disebabkan oleh kesibukkan lansia
8 sendiri yang sebagian besar adalah kepala keluarga dengan mencari nafkah dengan bekerja sehingga lansia tidak memilki waktu untuk mengunjungi Posyandu. Selain itu juga, berdasarkan penelitian pada tabel 4.10 lansia yang memiliki minat kunjungan yang tinggi ke Posyandu sebagian besar dilakukan oleh lansia yang tidak bekerja yaitu 10 orang (12,0%) dibandingkan dengan lansia yang memiliki pekerjaan. Hal ini disebabkan oleh lansia yang tidak bekerja memiliki banyak waktu luang untuk mengunjungi Posyandu lansia di bandingkan dengan lansia yang bekerja. Hasil Penelitian yang dilakukan peneliti didukung oleh hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Khotimah (2011) (dalam Juniardi Frans, 2012) yang menunukkan bahwa pekerjaan tidak berhubugan dengan pemanfaatan Posyandu lansia. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat peneliti simpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pekerjaan dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu. Lansia yang tidak bekerja seharusnya lebih memilki minat kunjungan yang tinggi ke Posyandu karena lansia yang tidak bekerja memiliki waktu luang untuk mengunjungi Posyandu akan tetapi pada penelitian ini lansia yang tidak bekerja sebagian besar memiliki minat kunjungan yang kurang ke Posyandu. 3) Hubungan dukungan keluarga dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu di Wilayah Puskesmas Mongolato tahun 2014 Tabel 4.11 Hubungan dukungan keluarga dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu di Wilayah Puskesmas Mongolato tahun Kunjungan lansia ke p-va;ue Posyandu Total Tidak Teratur teratur Dukungan keluarga Total Kurang Baik Sumber : Data Primer ,9% 2 2,4% 65 78,3% 6 7,2% 12 14,5% 18 21,7% 69 83,1% 14 16,9% ,0% 0,000 Dari hasil uji statistik dengan uji Fisher s Exact Test hubungan dukungan keluarga dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu diperoleh hasil bahwa nilai p-value sebesar 0,000. Oleh karena nilai p-value < 0,05 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu di Wilayah Puskesmas Mongolato tahun Hasil uji berdasarkan tabel 4.11 menunjukkan bahwa responden dengan dukungan keluarga yang baik sebagian besar memiliki minat kunjungan yang tinggi ke Posyandu yaitu 12 orang (14,5%). Hal ini disebabkan oleh keluarga memberikan motivasi kepada lansia untuk mengujungi Posyandu, keluarga memberikan informasi yang berhubungan dengan Posyandu lansia serta keluarga bersedia mengantar lansia jika ingin pergi ke Posyandu, sehingga dukungan
9 keluarga sangat mempengaruhi dalam memotivasi seseorang, dukungan keluarga yang baik dapat membuat minat lansia untuk mengunjungi Posyandu lansia bertambah lebih baik. Selain itu Hasil uji berdasarkan tabel 4.11 menunjukkan bahwa responden dengan dukungan keluarga yang kurang sebagian besar memiliki minat kunjungan yang kurang ke Posyandu yaitu 63 orang (75,9%). Hal ini disebabkan oleh keluarga tidak mengetahui keberadaan Posyandu lansia, keluarga tidak memberitahukan informasi mengenai kegiatan dan tempat di laksanakannya Posyandu lansia, serta keluarga yang sibuk bekerja dan sudah tdak tinggal serumah lagi dengan lansia sehingga tidak ada yang mengantar lansia ke Posyandu lansia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hasugian dkk (2012) yang berjudul Hubungan perilaku lansia dan dukungan keluarga terhadap pemanfaatan Posyandu lansia di Wilayah kerja Puskesmas Darussalam tahun Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan dukungan informasional keluarga (p) = 0,001, dukungan penilaian keluarga (p) = 0,001, dukungan instrumental keluarga (p) = 0,003 dan dukungan emosional keluarga (p) = 0,001 dengan pemanfaatan Posyandu Lansia di Puskesmas DarussalamHasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Mismar (2010) (dalam Juniardi, Frans 2012), menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan secara bermakna dengan tingkat kunjungan lansia ke posyandu adalah (p = dukungan keluarga (p = 0,000). Oleh karena itu dukungan keluarga sangat berperan dalam mendorong minat atau kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu lansia. Keluarga bisa menjadi motivator kuat bagi lansia apabila selalu menyediakan diri untuk mendampingi atau mengantar lansia ke posyandu, mengingatkan lansia jika lupa jadwal posyandu, memberikan informasi yang berhubungan dengan Posyandu lansia dan berusaha membantu mengatasi segala permasalahan bersama lansia. III. Simpulan dan Saran a. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Minat Kunjungan Lansia Ke Posyandu Di Wilayah Puskesmas Mongolato Tahun 2014 yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil uji statistik menggunakan uji Fisher s Exact Test di peroleh hasil bahwa nilai p-value sebesar 0,000. Oleh karena nilai p-value < 0,05 maka terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu di Wilayah Puskesmas Mongolato tahun Dari hasil uji statistik menggunakan uji Che Square di peroleh hasil bahwa nilai p-value sebesar 0,175. Oleh karena nilai p-value > 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu di Wilayah Puskesmas Mongolato tahun Dari hasil uji statistik menggunakan uji Fisher s Exact Test di peroleh hasil bahwa nilai p-value sebesar 0,000. Oleh karena nilai p-value < 0,05 maka
10 terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu di Wilayah Puskesmas Mongolato tahun b. Saran 1. Bagi pelayanan keperawatan Perawat maupun tenaga kesehatan lainnya disarankan untuk memberikan penjelasan dan informasi mengenai pentingya Posyandu lansia sehingga dapat meningkatkan jumlah lansia yang berkunjung ke Posyandu. Serta Meningkatkan dan mengembangkan ilmu keperawatan gerontik tentang lansia agar dapat memberikan asuhan keperawatan secara optimal. 2. Bagi keluarga Bagi keluarga agar dapat memberikan dukungan kepada lansia untuk meanfaatkan Posyandu lansia. 3. Bagi peneliti selanjutnya Dapat dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya dan dapat dijadikan tolak ukur bagi peneliti yang akan meneliti variabel lain yang berhubungan dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu.
11
BAB I PENDAHULUAN. atas yang mempunyai hak yang sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lanjut usia (lansia) adalah orang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas yang mempunyai hak yang sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan lanjut usia Bab 1 Pasal 1, yang dimaksud dengan Lanjut Usia adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Orang lanjut usia adalah sebutan bagi mereka yang telah memasuki usia 60 tahun ke atas. Undang Undang Republik Indonesia No 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN LANSIA DALAM PEMENUHAN AKTUVITAS SEHARI-HARI DI DESA TUALANGO KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN LANSIA DALAM PEMENUHAN AKTUVITAS SEHARI-HARI DI DESA TUALANGO KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO THE RELATIONSHIP BETWEEN FAMILY SUPPORT AND THE ELDERLY
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL HUBUNGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GLOBAL TELAGA KABUPATEN GORONTALO Oleh SRI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena itu pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Populasi Lanjut Usia (Lansia) pada masa ini semakin meningkat, oleh karena itu pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan kesehatan usia lanjut ditujukan
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA
PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA Mardiana Zakir* Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Puskesmas Tilote sebagai salah satu pelayanan dasar dan terdepan di Kecamatan Tilango memberikan pelayanan rawat jaan dan rawat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemberdayaan masyarakat, akan berjalan baik dan optimal apabila proses kepemimpinan
BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Posyandu lansia merupakan pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan pada lanjut usia. Posyandu sebagai suatu wadah kegiatan yang bernuansa pemberdayaan
Lebih terperinciFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN
Lampiran I Summary FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2013 Cindy Pratiwi NIM 841409080
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Desa Tualango Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 1.1.1 Sejarah Desa Tualango Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. Desa Tualango terbentuk sejak tahun 1908. Asal mula nama Desa Tualango
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS BUHU KECAMATAN TIBAWA KABUPATEN GORONTALO JURNAL
PERSETUJUAN PEMBIMBING HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS BUHU KECAMATAN TIBAWA KABUPATEN GORONTALO JURNAL Oleh NOVITA SRI RAHAYU USMAN (NIM. 841 410 045, Jurusan
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SCHOOL REFUSAL PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK DAMHIL KOTA GORONTA. Aswinda Miolo
1 2 3 HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SCHOOL REFUSAL PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK DAMHIL KOTA GORONTA Aswinda Miolo 841411052 Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan memberikan dampak peningkatan pada angka Umur Harapan Hidup
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Jumlah penduduk Lanjut Usia (lansia) semakin meningkat di dunia, termasuk juga di Negara Indonesia. Keberhasilan pembangunan dalam bidang kesehatan memberikan dampak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terhadap masalah kesehatan, khususnya terhadap kemungkinan jatuhnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara alamiah proses menjadi tua mengakibatkan kemunduran kemampuan fisik dan mental secara umum lebih banyak gangguan organ tubuh dikeluhkan oleh para usia
Lebih terperinciFaktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Pemanfaatan Posyandu Lanjut Usia (Lansia) Di Desa Kedondong Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Pemanfaatan Posyandu Lanjut Usia (Lansia) Di Desa Kedondong Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas Citra Hadi Kurniati Program Studi Kebidanan DIII Fakultas Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelayanan sosial lanjut usia (lansia) adalah proses pemberian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan sosial lanjut usia (lansia) adalah proses pemberian bantuan yang dilaksanakan secara terencana dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan lanjut usia, sehingga
Lebih terperinciPersetujuan Pembimbing. Jurnal FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA HUIDU KECAMATAN LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO
Persetujuan Pembimbing Jurnal FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA HUIDU KECAMATAN LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO Oleh PURNAWATI DAI (NIM. 841410148, Jurusan Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciAnemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (HB) atau
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2013 Rini Abdullah. Maku, Zuhriana K. Yusuf*, Vik Salamanja** Jurusan Ilmu Keperawatan, Fakultas
Lebih terperincitanda keberhasilan pembangunan di Indonesia. Semakin terjadinya peningkatan usia harapan hidup penduduk, dapat mengakibatkan jumlah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah terjadinya peningkatan usia harapan hidup merupakan salah satu tanda keberhasilan pembangunan di Indonesia. Semakin terjadinya peningkatan usia harapan hidup
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PELAKSANAAN TUGAS KADER DENGAN KINERJA POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANARAN SEMARANG TAHUN 2016.
ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PELAKSANAAN TUGAS KADER DENGAN KINERJA POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANARAN SEMARANG TAHUN 2016 Disusun Oleh : ANNISA TRIUTAMI NIM. D11.2012.01479 PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELURAHAN MOODU KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO
PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELURAHAN MOODU KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO Oleh ROSTIN GALOMAT (NIM. 841 410 062, Jurusan Ilmu
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN
PENELITIAN FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KOTA BANDAR LAMPUNG Nyimas Aziza* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Posyandu lansia salah satu upaya
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PROVINSI GORONTALO
PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PROVINSI GORONTALO Oleh SRI OKTAVIANTI ISMAIL NIM. 841 411 028 Telah diperiksa dan disetujui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juta jiwa dan diperkirakan pada tahun 2025, jumlahnya akan mencapai 36 juta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia termasuk dalam lima besar negara dengan jumlah lanjut usia terbanyak di dunia. Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2010, jumlah lanjut usia di Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SOMBA OPU KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Al-Sihah : Public Health Science Journal 9-18 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SOMBA OPU KABUPATEN GOWA TAHUN 2015 Muhammad Rusmin 1, Emmi Bujawati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan dasar yang sangat penting di Indonesia. Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan hasil dan pembahasan penelitian tentang Hubungan Antara Faktor Kondisi Kesehatan dan Kondisi Sosial dengan Kemandirian Lanjut Usia di
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. hidup penduduk, menyebabkan jumlah penduduk lanjut usia terus meningkat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin meningkatnya angka harapan hidup. Semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk, menyebabkan
Lebih terperinciSummary HUBUNGAN SANITASI RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS MARISA KECAMATAN MARISA KABUPATEN POHUWATO TAHUN 2012
Summary HUBUNGAN SANITASI RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS MARISA KECAMATAN MARISA KABUPATEN POHUWATO TAHUN 2012 ABSTRAK Likyanto Karim. 2012. Hubungan Sanitasi Rumah Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan pembangunan manusianya. Keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan yang lebih diarahkan pada upaya menurunkan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA Nova Yulita Sellia Juwita Universitas Abdurrab Jl. Riau Ujung No 73 Pekanbaru 085376039565 nova.yulita@univrab.ac.id
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU BALITA DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS TANRUTEDONG KECAMATAN DUPITUE KABUPATEN SIDRAP
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU BALITA DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS TANRUTEDONG KECAMATAN DUPITUE KABUPATEN SIDRAP ABSTRAK PENDAHULUAN TRI SUTRISNO Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL
PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK PRA SEKOLAH USIA 5 TAHUN DI TK KARTINI DESA TOTO SELATAN KECAMATAN KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh MELISRIAWATI GANI (NIM.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tergantung pada partisipasi masyarakat yang bersangkutan (Kemenkes RI,
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Nazwar Hamdani Rahil INTISARI Latar Belakang : Kecenderungan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini akan di laksnakan di Kelurahan Paguyaman
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan waktu penelitian 3.1.1 Lokasi Lokasi penelitian ini akan di laksnakan di Kelurahan Paguyaman Kecamatan Kota Tengah. 3.1.2 Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciHUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA LOLONG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN
HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA LOLONG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN 3 Anis Syafaat Nurmaya Dewi ABSTRAK Kebanyakan wanita di Indonesia
Lebih terperinciHUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR
HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR Wa Ode Sri Asnaniar 1, Magfira B. Lasini 2 1 Program Studi Ilmu Keperawatan FKM UMI
Lebih terperinciDinamika Kebidanan vol. 2 no 2. Agustus 2012
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI KADER DENGAN PERAN KADER POSYANDU LANSIA DI DESA KANGKUNG KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK Ike Putri Setyatama * ) * ) Akademi Kebidanan Karsa Mulia Semarang Korespondensi:
Lebih terperinciSIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN
SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN Asrina Pitayanti (STIKES Bhakti HUsada Mulia) ABSTRAK Pelayanan pada lansia untuk meningkatkan derajad kesehatan
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN
PENELITIAN PENGARUH PEMBERIAN BOOKLET DALAM MENINGKATKAN PERSEPSI DAN SIKAP KELUARGA UNTUK MENDUKUNG LANSIA MEMANFAATKAN POSYANDU LANSIA Abdul Halim*, Dwi Agustanti* *Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa pada tahun 2000,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang memiliki jumlah penduduk terpadat ke 4 di dunia. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa pada tahun 2000, 7,5% atau 15 juta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Secara teori perkembangan manusia dimulai dari masa bayi, anak,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara teori perkembangan manusia dimulai dari masa bayi, anak, remaja, dewasa, tua dan akhirnya akan masuk pada fase usia lanjut dengan umur diatas 60 tahun. Pada usia
Lebih terperinciFIFI AZISYAH NIM : S
HUBUNGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU LANJUT USIA (LANSIA) TERHADAP TINGKAT KEPUASAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS KESESI I DESA SIDOSARI KECAMATAN KESESI KABUPATEN PEKALONGAN Skripsi FIFI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari jumlah penduduk atau sekitar 19 juta jiwa. Menurut ramalan World
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan proyeksi Biro Pusat Statistika (BPS) pada tahun 2005-2010 jumlah penduduk lanjut usia akan sama dengan jumlah balita yaitu 8,5% dari jumlah penduduk atau
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional yaitu suatu penelitian yang mempelajari hubungan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU Titiek Idayanti Program Studi Kebidanan, STIKES Dian Husada Mojokerto E-mail : tik.nurul@gmail.com ABSTRAK Seorang
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL
PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL 1 2 ABSTRAK Amelia Enjel Suoth. 2015, Hubungan Jarak Kelahiran dan Jumlah Saudara Dengan Status Gizi Baduta Di Wilayah Kerja Puskesmas Tolangohula Kecamatan Tolangohula Kabupaten
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN JURNAL
JURNAL LEMBAR PENGESAHAN JURNAL FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT LANSIA DALAM MENGIKUTI POSYANDU LANSIA DI WILAYAH PUSKESMAS BUKO KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA Oleh FICKY FADLI ABAS NIM. 841 411 128
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik. Dengan pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu pengukuran/observasi data variabel
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain penelitian
III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk menganalisa adanya
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Bentuk penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian deskriptif
22 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian yang dilakukan dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang Hemodialisa RSUD DR. M.M
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang Hemodialisa RSUD DR. M.M Dunda Limboto. 3.1.2. Waktu Penelitian Waktu penelitian
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING
PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi yang Berjudul Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Perawat Dengan Pelaksanaan Identifikasi Patient Safety Di Instalasi Rawat Darurat RSUD Prof. DR. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (SDKI) tahun 2012 adalah 40 kematian per 1000 kelahiran hidup. Di Provinsi
1 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Angka kematian balita hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 adalah 40 kematian per 1000 kelahiran hidup. Di Provinsi Gorontalo jumlah balita
Lebih terperinciSuci Trisnawaty Djunu, Dian Saraswati, Vik Salamanja 1 Jurusan S1 Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, DAN MOTIVASI SUAMI TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PENERAPAN BREASTFEEDING FATHER DI KELURAHAN TUNGGULO KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2014 Suci Trisnawaty Djunu, Dian Saraswati,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia, dimulai sejak dari awal kehidupan. Usia lanjut adalah sekelompok
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia hidup di dunia akan mengalami proses menua. Menurut Nugroho (2008) proses menua adalah proses yang terjadi di sepanjang hidup manusia, dimulai sejak dari awal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mmhg. Penyakit ini dikategorikan sebagai the silent disease karena penderita. penyebab utama gagal ginjal kronik (Purnomo, 2009).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hipertensi atau yang dikenal dengan sebutan penyakit darah tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang mencapai lebih dari 140/90 mmhg. Penyakit
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, dengan desain
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, dengan desain penelitian non eksperimental. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PROGRAM PREVENTION OF MOTHER TO CHILD TRANSMISSION
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PROGRAM PREVENTION OF MOTHER TO CHILD TRANSMISSION OF HIV (PMTCT) OLEH IBU HAMIL DI PUSKESMAS HALMAHERA KOTA SEMARANG Dhenok Hajeng Prihestu Leksono, Siti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2007, jumlah penduduk lanjut usia sebesar 18,96 juta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada tahun 2007, jumlah penduduk lanjut usia sebesar 18,96 juta jiwa dan meningkat menjadi 20.547.541 pada tahun 2009. Badan kesehatan dunia WHO memperkirakan
Lebih terperinciPENELITIAN PERILAKU IBU DALAM PEMANFAATAN POSYANDU GUNA MENINGKATKAN KESEHATAN BALITA. Di Posyandu Krandegan Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun
PENELITIAN PERILAKU IBU DALAM PEMANFAATAN POSYANDU GUNA MENINGKATKAN KESEHATAN BALITA Di Posyandu Krandegan Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun Oleh : DWI HERI SUSANTO NIM : 096700 Disusun oleh: DEWI
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO
HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO Sri Rahayu Nento 1. Ns. Rini Fahriani Zees, S.Kep, Ns.
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : VRIASTUTI 201210201214 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013 Hj. Norlena 1, Vonny Khresna Dewi 2, Suhrawardi 3 ABSTRAK Program pengembangan Desa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu metode menelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan
BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan deskriptif analitik yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen
Lebih terperinciSyntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 2 Februari 2017
Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 251-089 e-issn : 258-1398 Vol. 2, No 2 Februari 2017 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA KECEMASAN PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA WELAS ASIH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah penyelenggaraan upaya kesehatan untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat
Lebih terperinciSartika Tolingguhu NIM :
Summary HUBUNGAN TINGKAT MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA (Suatu Penelitian Mahasiswa Semester IV di Jurusan S1 Keperawatan UNG) Sartika Tolingguhu NIM : 841 409
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Tumbuh Kembang, ASI, MP-ASI Daftar Pustaka: 33 buah ( )
ABSTRAK Nurlaila Kai, 2015. Perbedaan Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-6 Bulan yang diberi Asi Eksklusif dengan yang diberi MP-ASI di Desa Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. Skripsi, Jurusan Ilmu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik yaitu peneliti tidak
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain dan Jenis Penelitian Desain penelitian adalah strategi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan berupa pertanyaan sebagai alat ukur (Nursalam, 2003). Jenis penelitian
Lebih terperinciPENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN
PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN Dwi Wahyu Wulan S, SST., M.Keb Prodi Kebidanan Bangkalan Poltekkes Kemenkes Surabaya dwwulan1@gmail.com ABSTRAK Setiap jam terdapat
Lebih terperinciDinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DALAM PROSES LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA SEMARANG Siti Nadzifah Lingga Kurniati*) *) Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang
Lebih terperinciGASTER, Vol. 9, No. 1 Februari 2012
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN LANSIA DALAM MENGIKUTI POSYANDU LANSIA DI POSYANDU LANSIA JETIS DESA KRAJAN KECAMATAN WERU KABUPATEN SUKOHARJO Dwi Handayani, Wahyuni Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan case control.
20 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan case control. Pendekatan case control adalah suatu penelitian non-eksperimental yang menyangkut bagaimana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan kepatuhan penderita kanker dalam
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observatif dengan menggunakan
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik observatif dengan menggunakan desain potong lintang (Cross sectional) yang dilakukan secara satu waktu atau mengumpulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan ibu hamil adalah salah satu aspek yang penting untuk diperhatikan dalam siklus kehidupan seorang perempuan karena sepanjang masa kehamilannya dapat terjadi
Lebih terperinciFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA USIA 0-2 TAHUN DI RUANG PERAWATAN BAJI MINASA RSUD. LABUANG BAJI MAKASSAR VIDIANTI RUKMANA
ABSTRAK FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA USIA 0-2 TAHUN DI RUANG PERAWATAN BAJI MINASA RSUD. LABUANG BAJI MAKASSAR VIDIANTI RUKMANA Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar Program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Umur Jenis Kelamin Variabel Terikat Masa Kerja Carpal Tunnel Syndrome Lama Kerja Sikap Kerja Gambar 3.1 Kerangka Konsep 31 32 B. Hipotesis 1.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional, yaitu rancangan penelitian dengan melakukan pendekatan
Lebih terperinciAgus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA - TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN K4 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI JINGAH BANJARMASIN Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN BALITA KE POSYANDU DI PUSKESMAS MINASATE NE KABUPATEN PANGKEP IRSAL
ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN BALITA KE POSYANDU DI PUSKESMAS MINASATE NE KABUPATEN PANGKEP IRSAL Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar Program Studi Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciPERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE
PENELITIAN PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE Andreas A.N*, Titi Astuti**, Siti Fatonah** Diare adalah frekuensi dan likuiditas buang air besar (BAB) yang abnormal, ditandai dengan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA Mahasiswi Stikes U budiyah Banda Aceh Abstrak Latar Belakang : Berdasarkan
Lebih terperinciHUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN JUMLAH BALITA DENGAN STATUS GIZI DI RW 07 WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIJERAH KOTA BANDUNG
HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN JUMLAH BALITA DENGAN STATUS GIZI DI RW 07 WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIJERAH KOTA BANDUNG Nunung Nurjanah * Tiara Dewi Septiani** Keperawatan Anak, Program Studi Ilmu Keperawatan,
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Dalam Pemilihan Kontrasepsi Suntik di Klinik KB Puskesmas Tamalate Kota Gorontalo ABSTRAK
Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Dalam Pemilihan Kontrasepsi Suntik di Klinik KB Puskesmas Tamalate Kota Gorontalo Mutaslima, Zuhriana K. Yusuf, Vik Salamanja Program Studi Ilmu Keperawatan FIKK UNG
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TOILET TRAINING DENGAN PENGGUNAAN DIAPER PADA ANAK USIA TODDLER (Suatu Penelitian Di Taman Kanak-Kanak PAUD Kecamatan Tilong Kabila
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR
,Jurnal Karya Tulis Ilmiah FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR Fitryana. M Mahasiswi Pada STIKes
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MURID KELAS III SDN 32 BEURAWE BANDA ACEH TAHUN 2012
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MURID KELAS III SDN 32 BEURAWE BANDA ACEH TAHUN 2012 OVA SATYA Mahasiswi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh INTISARI Berdasarkan data membuktikan ada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif analityc dengan rancangan cross sectional study, yaitu setiap variabel diobservasi hanya
Lebih terperinciJURNAL MEYKE R. DOMILI NIM :
HUBUNGAN SARAPAN DENGAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA DI SD NEGERI 76 KOTA TENGAH KOTA GORONTALO JURNAL Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti ujian Sarjana Keperawatan Oleh MEYKE R.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS TELING ATAS KECAMATAN WANEA KOTA MANADO Gabriela A. Lumempouw*, Frans J.O Pelealu*,
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL
PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA KABUPATEN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. waktu penelitian di laksanakan selama 1 bulan dari tanggal 10 Mei sampai
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian di Puskesmas Bonepantai Kabupaten Bone Bolango dan waktu penelitian di laksanakan selama 1 bulan dari tanggal 10 Mei sampai tanggal
Lebih terperinciYuyun Oktaviani Dano Nim: Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo
HUBUNGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA AKSEPTOR KB 3 BULAN DI WILAYAH PUSKESMAS SUWAWA TENGAH KABUPATEN BONE BOLANGO Yuyun Oktaviani Dano Nim: 841410147 Program Studi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif. Penelitian komparatif untuk mencari perbandingan antara dua sampel atau dua uji
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (pos pelayanan terpadu) di wilayah kerja Puskesmas Tampaksiring I sesuai data
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rendahnya tingkat partisipasi anak balita (bawah lima tahun) ke posyandu (pos pelayanan terpadu) di wilayah kerja Puskesmas Tampaksiring I sesuai data laporan tahunan
Lebih terperinci