ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI SEMESTER I PADA TINJAUAN KESALAHAN KONSEPNYA. Skripsi Oleh: Anjar Taufik Hidayat K
|
|
- Ridwan Budiaman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI SEMESTER I PADA TINJAUAN KESALAHAN KONSEPNYA Skripsi Oleh: Anjar Taufik Hidayat K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit Juli 2012 to user
2 PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIM Jurusan/Program Studi : Anjar Taufik Hidayat : K : PMIPA/Pendidikan Fisika menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI SEMESTER I PADA TINJAUAN KESALAHAN KONSEPNYA ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka. Bila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya. Surakarta, Juli 2012 Yang membuat pernyataan Anjar Taufik Hidayat ii
3 ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI SEMESTER I PADA TINJAUAN KESALAHAN KONSEPNYA Oleh: Anjar Taufik Hidayat K Skripsi Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit Juli 2012 to user iii
4 PERSETUJUAN Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta, Juli 2012 Pembimbing I, Pembimbing II, Drs. Surantoro, M.Si NIP Drs. Edy Wiyono, M.Pd NIP iv
5 PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Hari : Tanggal : Tim Penguji Skripsi Nama Terang Tanda Tangan Ketua : Sukarmin, S.Pd., M.Si., Ph.D. Sekretaris : Drs. Sutadi Waskito, M.Pd. Anggota I : Drs. Surantoro, M.Si Anggota II : Drs. Edy Wiyono, M.Pd Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret a.n Dekan, Prof. Dr. rer. nat Sajidan, M.Si NIP v
6 MOTTO v Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasannya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-nya benar-benar meliputi segala sesuatu. (Ath-Thalaaq: 12) v Masih tetap ada segolongan dari umatku yang berada di atas kebenaran, tidak membahayakan mereka orang yang menelantarkan mereka, tidak pula orang yang menyelisihi mereka sampai datang keputusan Allah (hari kiamat) sedang mereka dalam keadaan tersebut. (HR. Muslim) v Rabbmu merasa heran terhadap pemuda yang tidak mempunyai rasa cinta. (HR. Ahmad) v Sesungguhnya kelembutan tidak ada dalam sesuatu kecuali akan menghiasinya, tidaklah dicabut dari sesuatu kecuali akan membuatnya menjadi buruk. (HR. Muslim) vi
7 PERSEMBAHAN Alhamdulillahi Rabbil Alamin, Skripsi ini dipersembahkan kepada: v Bapak dan Ibu Do a yang dipanjatkan, pengorbanan yang diberikan, dan kasih sayang yang selalu dicurahkan. Saya bersyukur kepada Allah karena telah diperkenankan menjadi salah satu putra kalian. Semoga Allah selalu menyayangi kalian. v Adikku Dharu Taufik Pradistiya Yang sangat saya sayangi. vii
8 ABSTRAK Anjar Taufik Hidayat. ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI SEMESTER I PADA TINJAUAN KESALAHAN KONSEPNYA. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui letak kesalahan konsep pada materi pokok Energi, Usaha dan Daya dalam buku teks Fisika berikut ini: (a) Setya Nurachmandani FISIKA 2 Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. (b) Koesmanto KONSEP FISIKA Untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta: Mefi Caraka. (c) Karya Mikrajuddin Abdullah FISIKA SMA dan MA Kelas XI Semester I. Jakarta: esis. (2) Mengetahui dari ketiga buku di atas, buku manakah yang paling baik digunakan oleh siswa dan guru jika dilihat dari kebenaran konsepnya dalam materi pokok Usaha, Energi dan Daya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah tiga buah buku ajar Fisika SMA kelas XI semester 1, yaitu: (a) Setya Nurachmandani FISIKA 2 Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. (b) Koesmanto KONSEP FISIKA Untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta: Mefi Caraka. (c) Mikrajuddin Abdullah FISIKA SMA dan MA Kelas XI Semester I. Jakarta: esis. Objek penelitian ini adalah konsep-konsep Fisika di dalam ketiga buku di atas, yang meliputi istilah, pengertian, penjelasan konsep, perumusan, simbol, satuan, besaran, diagram dan gambar. Teknik pengumpulan data adalah dengan kajian dokumen dan wawancara. Validitas data menggunakan teknik ketekunan atau keajegan pengamatan, triangulasi sumber data, uraian rinci, review informan kunci dan auditing. Analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif dengan metode interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing buku teks Fisika SMA kelas XI semester 1 mengandung kesalahan konsep. Jumlah kesalahan konsep yang terdapat pada ketiga buku teks Fisika SMA kelas XI semester 1 viii
9 ialah: (a) buku karya Setya Nurachmandani: 9, (b) buku karya Koesmanto: 9, (c) buku karya Mikrajuddin Abdullah: 3. Dengan melihat jumlah kesalahan konsep yang terdapat di dalam masingmasing buku teks Fisika di atas, maka dapat disimpulkan bahwa buku teks Fisika berjudul FISIKA SMA dan MA Kelas XI Semester I karya Mikrajuddin Abdullah adalah buku teks yang paling baik kualitasnya di antara tiga buku teks Fisika yang diteliti. Kata kunci: Analisis isi, buku teks, kesalahan konsep ix
10 ABSTRACT Anjar Taufik Hidayat. THE ANALYSIS OF PHYSICS TEXTBOOK MISCONCEPTION ON THE FIRST HALF OF SECOND GRADE SENIOR HIGH SCHOOL. Thesis. Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University. July The purpose of this research were (1) to find out the missconception on the subject matter of Energy, Work and Power in the following physics textbooks: (a) Setya Nurachmandani FISIKA 2 Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Printing Center of National Education Ministry. (b) Koesmanto KONSEP FISIKA Untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta: Mefi Caraka. (c) Mikrajuddin Abdullah FISIKA SMA dan MA Kelas XI Semester I. Jakarta: esis. (2) to find out which one of the three books was the best to be used by students and teachers viewed from the right concept in the subject matter of Work, Energy and Power. The method of the research was qualitative descriptive method. The subject was three physics textbook on the first half of second grade senior high school concluding: (a) Setya Nurachmandani Physics 2 for FISIKA 2 Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Printing Center of National Education Ministry. (b) Koesmanto KONSEP FISIKA Untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta: Mefi Caraka. (c) Mikrajuddin Abdullah FISIKA SMA dan MA Kelas XI Semester I. Jakarta: esis. The object of this research was the Physics concepts of the three textbook above included the term, definition, explanation of the concept, formulation, symbols, units, scale, diagrams and pictures. The technique of collecting data was study the documents and interviews. The technique of validating data was persistence or constancy of observation, triangulation of data sources, detailed descriptions, key informant review and auditing. The technique of analyzing data was qualitative data analysis techniques with interactive methods. x
11 The results showed that each of physics textbook contained of misconceptions. The total misconceptions of each book were as follows: (a) book by Setya Nurachmandani: 9, (b) book by Koesmanto: 9, (c) book by Abdullah Mikrajuddin: 3. By looking at the number of misconceptions of each Physics textbook above, it could be concluded that the Physics textbook entitled FISIKA SMA dan MA Kelas XI Semester I written by Abdullah Mikrajuddin was the best textbook among the other physics textbooks. Key words: content analysis, textbooks, fault concept, misconception xi
12 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... ii HALAMAN JUDUL... iii HALAMAN PERSETUJUAN... iv HALAMAN PENGESAHAN... v MOTTO... vi HALAMAN PERSEMBAHAN... vii ABSTRAK... viii ABSTRACT... x DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xvii DAFTAR GAMBAR... xviii DAFTAR LAMPIRAN... xx KATA PENGANTAR... xxi BAB I. PENDAHULUAN A. Pendahuluan... 1 B. Identifikasi Masalah... 4 C. Pembatasan Masalah... 4 D. Perumusan masalah... 4 E. Tujuan Penelitian... 5 F. Manfaat Penelitian... 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Belajar dan Pembelajaran Miskonsepsi a. Konsep b. Konsepsi c. Miskonsepsi... commit to... user 11 xii
13 BAB III 3. Analisis Isi Buku Teks Standar Kompetensi, kompetensi Dasar, Indikator dan Materi Pokok Fisika SMA Kelas XI Semester Materi Fisika SMA Kelas XI Semester a. Usaha dan Energi b. Energi Potensial dan Kekekalan energi B. Penelitian yang relevan C. Kerangka Berfikir Tahap Penentuan Sumber Data Tahap Pengambilan Data a. Kajian Dokumen dan Arsip b. Wawancara Tahap Reduksi Data Tahap Penyajian Data Tahap Penarikan Kesimpulan a. Ketekunan atau Keajegan Pengamatan b. Triangulasi c. Uraian Rinci d. Review Informan Kunci e. Auditing ) Pra-entri ) Penetapan Hal-hal yang Dapat Diaudit ) Kesepakatan Formal ) Penentuan Keabsahan Data ) Tahap Akhir D. Pertanyaan Penelitian METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian xiii
14 BAB IV. 2. Waktu Penelitian C. Subjek dan Objek Penelitian D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data a. Kajian Dokumen dan Arsip b. Wawancara Instrumen Penelitian E. Keabsahan Data Ketekunan atau Keajegan Pengamatan Triangulasi Uraian Rinci Review Informan Kunci Auditing a. Pra-entri b. Penetapan Hal-hal yang Dapat Diaudit c. Kesepakatan Formal d. Penentuan Keabsahan Data e. Tahap Akhir F. Teknik Analisis Data Pengumpulan Data a. Kajian Dokumen dan Arsip b. Wawancara Reduksi Data Sajian Data Penarikan Simpulan dan Verifikasi HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data B. Pembahasan Buku A a. Kesalahan Konsep b. Kesalahan Konsep commit 2... to user xiv
15 c. Kesalahan Konsep d. Kesalahan Konsep e. Kesalahan Konsep f. Kesalahan Konsep g. Kesalahan Konsep h. Kesalahan Konsep i. Kesalahan Konsep j. Analisis Tambahan ) Kekurangan Materi atau Konsep ) Kesalahan Ketik Buku B a. Kesalahan Konsep b. Kesalahan Konsep c. Kesalahan Konsep d. Kesalahan Konsep e. Kesalahan Konsep f. Kesalahan Konsep g. Kesalahan Konsep h. Kesalahan Konsep i. Kesalahan Konsep j. Analisis Tambahan ) Kesalahan Ketik ) Kekurangan Materi atau Konsep Buku C a. Kesalahan Konsep b. Kesalahan Konsep c. Kesalahan Konsep d. Analisis Tambahan ) Kesalahan Ketik ) Kekurangan Materi atau Konsep xv
16 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Implikasi C. Keterbatasan Penelitian D. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN xvi
17 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Ciri-Ciri Umum Pendidikan, Belajar dan Perkembangan... 7 Tabel 2.2 Penyebab Miskonsepsi Tabel 2.3 Kompetensi Dasar, Indikator dan Materi Pokok Mata Pelajaran Fisika Kelas XI Semester Tabel 2.4 Tabel Hasil Penelitian Konsep Alternatif Usaha, Daya, dan Energi Siswa Sekolah Dasar Turki Tabel 2.5 Desain Tabel Lembar Identifikasi Kesalahan Konsep Tabel 2.6 Peringkat Kualitas Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1 Ditinjau dari Kesalahan Konsepnya Tabel 2.7 Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dilihat dari Segi Konstruknya Tabel 2.8 Ikhtisar Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Tabel 3.1 Desain Tabel Lembar Identifikasi Kesalahan Konsep Tabel 3.2 Sajian Data Tabel 3.3 Peringkat Kualitas Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1 Ditinjau dari Kesalahan Konsepnya Tabel 5.1 Hasil Analisis Kesalahan Konsep xvii
18 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerja (usaha) yang Dilakuakan Oleh Gaya Gravitasi Ӹ Gambar 2.2 Model untuk Gerak Periodik Gambar 2.3 Desain Penelitian Gambar 2.4 Triangulasi Sumber Gambar 3.1 Triangulasi Sumber Gambar 3.1 Model Analisis Interaktif Gambar 4.1 Persamaan Umum Usaha Gambar 4.2 Persamaan Usaha sebagai Hasil Kali Skalar Gambar 4.3 Persamaan Usaha Saat Gaya Membentuk Sudut Terhadap Perpindahan Gambar 4.4 Perkalian Antara Dua Nilai Besaran Vektor Gambar 4.5 Perkalian Antara Besaran Skalar dan Nilai Besaran Vektor Gambar 4.6 Kesalahan Penggunaan Notasi Titik di Halaman Gambar 4.7 Anak Bergerak ke Samping Sambil Membawa Barang Gambar 4.8 Perpindahan Partikel dari Titik A Menuju Titik B Gambar 4.9 Perkalian Silang pada Halaman Gambar 4.10 Perkalian Silang pada Halaman Gambar 4.11 Pengertian Gaya Konservatif Gambar 4.12 Simbol Gaya Berat di Dalam Buku A Gambar 4.13 Gambar Balok Menuruni Bidang Miring Gambar 4.14 Keterangan Gambar Gambar 4.15 Perpindahan Sebuah Benda ke Bawah Gambar 4.16 Peristiwa Buku Jatuh Gambar 4.17 Keterangan Matematis dari Gambar Gambar 4.18 Tiga Buah Perpindahan Gambar 4.19 The Work Done by Constant Force Gambar 4.20 Gambar Balok Menuruni Bidang Miring yang Sesuai dengan Konsep Para Ahli Fisika Gambar 4.20 Contoh Penulisan Besaran commit Fisika to user dalam Buku A xviii
19 Gambar 4.21 Perpindahan Benda ke Atas Gambar 4.22 Benda di Atas Permukaan Bumi Gambar 4.23 Kesalahan Ketik pada Halaman Gambar 4.24 Kesalahan Ketik pada Halaman Gambar 4.25 Kesalahan Ketik pada Halaman Gambar 4.26 Pengertian Usaha Gambar 4.27 Penjelasan Konsep Usaha Gambar 4.28 Pemakaian Simbol S Gambar 4.29 Gambar Penjelasan Hubungan Arah Gaya, Perpindahan dan Usaha yang Dikerjakan Gambar 4.30 Gaya pada Benda yang Searah dengan Perpindahan Benda Gambar 4.31 Gambar yang Sesuai dengan Konsep Para Ahli Gambar 4.32 Grafik Hubungan antara Percepatan Gravitasi dan Ketinggian. 101 Gambar 4.33 Grafik Hubungan antara Energi Potensial dan Ketinggian Gambar 4.34 Penggunaan Tanda Titik dalam Buku B Gambar 4.35 Simbol Kecepatan Rata-rata Gambar 4.36 Kesalahan Penjelasan Energi Kinetik Gambar 4.37 Simbol Energi Potensial dan Energi Kinetik Gambar 4.38 Kesalahan Ketik pada Halaman Gambar 4.39 Kesalahan Ketik pada Halaman Gambar 4.40 Kesalahan Ketik pada gambar di Halaman Gambar 4.41 Kesalahan Ketik pada Halaman Gambar 4.42 Kesalaha Ketik pada Halaman Gambar 4.43 Kekuranglengkapan Persamaan pada Halaman Gambar 4.44 Pengertian Gaya Konservatif dan Gaya Non-konservatif Gambar 4.45 Simbol Energi Kinetik, Energi Potensial dan Energi Mekani Gambar 4.46 Kesalahan Ketik pada Halaman Gambar 4.47 Kesalahan Ketik pada Halaman Gambar 4.48 Arah Percepatan yang Sejajar dengan Perpindahan pada Halaman 145 buku C xix
20 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 INSTRUMEN PENELITIAN A. INDIKATOR KESALAHAN KONSEP B. SUBMATERI PADA MASING-MASING BUKU C. SUBMATERI MATERI POKOK USAHA, ENERGI DAN DAYA PADA TIGA BUKU D. LEMBAR IDENTIFIKASI KESALAHAN KONSEP E. HASIL IDENTIFIKASI KESALAHAN KONSEP F. PERINGKAT BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI SEMESTER Lampiran 2 LEMBAR HASIL WAWANCARA Lampiran 3 LEMBAR VALIDASI AUDITOR Lampiran 4 BIODATA NARASUMBER WAWANCARA Lampiran 5 BIODATA AUDITOR Lampiran 6 BUKU A Lampiran 7 BUKU B Lampiran 8 BUKU C Lampiran 9 SURAT KEPUTUSAN DEKAN FKIP Lampiran 10 SURAT PERMOHONAN IJIN MENYUSUN SKRIPSI xx
21 KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan karunia-nya sehingga atas kehendak-nya penulisan Skripsi dengan judul ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI SEMESTER I PADA TINJAUAN KESALAHAN KONSEPNYA, dapat diselesaikan untuk memenuhi sebagian dari persyaratan guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian penulisan Skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan yang timbul dapat teratasi. Oleh karena itu, segala bentuk bantuannya, penulis sampaikan terima kasih kepada yang terhormat : 1. Bapak Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Bapak Sukarmin, S.Pd., M.Si., Ph.D. Selaku Ketua Jurusan P. MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Bapak Drs. Supurwoko, M.Si. Selaku Ketua Program Fisika Jurusan P. MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta 4. Ibu Dra. Rini Budiharti, M.Pd. dan bapak Drs. Surantoro, M.Si. Selaku Koordinator Skripsi Program Fisika Jurusan P. MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 5. Bapak Drs. Surantoro, M.Si. dan bapak Drs. Edy Wiyono, M.Pd. Selaku Pembimbing I dan II yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan Skripsi ini. 6. Bapak, Ibu dan Adik yang telah memberikan do a restu dan dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. 7. Sahabat-sahabatku Fisika 2007 untuk segala dukungan, persahabatan, dan bantuannya. 8. Teman-teman kost An-Nur Putra yang selalu memberi warna tersendiri untuk segala dukungan dan kekeluargaannya. xxi
22 9. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini. Penulis menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan Skripsi ini. Namun demikian, penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Surakarta, Juli 2012 Penulis xxii
23 BAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan Fisika adalah salah satu bidang ilmu dalam ilmu alam yang mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Fisika sering disebut sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya (Biologi, Kimia, Geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum Fisika. Misalnya, Kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat Kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat Kimia ditentukan oleh sifat molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu Fisika seperti mekanika kuantum, termodinamika dan elektromagnetika. Banyak sekali konsep mengenai gejala benda mati yang dipelajari dalam Fisika. Dalam pembelajaran Fisika, proses mengajar menyangkut pemberian (transfer) konsep, ketrampilan serta nilai-nilai dari guru kepada anak didik. Dalam mengajar, yang paling diutamakan dalam pengajaran sehari-hari adalah konsep (Vanden Berg et al, 1991: 8). Konsep merupakan abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang mempermudah komunikasi antara manusia dan yang memungkinkan manusia berpikir (Vanden Berg et al, 1991: 8). Dalam Pembelajaran Fisika, guru menemui berapa permasalahan dalam mengajar, salah satunya adalah miskonsepsi Fisika. Miskonsepsi Fisika adalah sebuah istilah untuk menyebutkan konsepi siswa yang tidak sesuai dengan konsepsi para Fisikawan (Vanden Berg et al, 1991: 10). Konsepsi adalah tafsiran perorangan dari suatu konsep ilmu (Vanden Berg et al, 1991: 10). Miskonsepsi Fisika sampai saat ini masih banyak dialami oleh banyak orang, termasuk di dalamnya para siswa. Menurut paradigma konstruktivis dalam pikiran setiap orang terdapat skema Piaget. Berdasarkan skema ini setiap orang membangun gambaran mental tentang gejala yang baru saja dialaminya, sehingga pengalaman tersebut dapat ia pahami. Jika tafsiran konsep (konsepsi) tersebut berbeda dengan konsepsi para ahli di bidang keilmuan yang sesuai dengan konsep tersebut, maka ia telah mengalami commit miskonsepsi to user dalam konsep tersebut. Suatu 1
24 2 miskonsepsi disebut prakonsepsi. Jika seseorang belum mengalami pembelajaran formal dan membangun konsep yang ada dalam pikirannya semata-mata didasarkan pada pengalaman-pengalamannya di lingkunannya sehari-hari. Keterampilan siswa dalam mengubah-ubah bentuk matematis rumusrumus yang menyatakan hukum-hukum Fisika serta kelihaian mereka dalam menggunakannya dalam menyelesaikan soal-soal kuantitatif dapat menyembunyikan miskonsepsi yang ada dalam diri mereka tentang hukum-hukum tersebut. Mereka belum tentu dapat menjelaskan hukum-hukum tersebut secara kualitatif, misalnya seperti besaran mana yang merupakan sebab dan besaran mana yang merupakan akibat. Apa saja penyebab timbulnya miskonsepsi pada diri siswa? Suparno (2005: 29) menerangkan bahwa: secara garis besar, penyebab miskonsepsi dapat diringkas dalam lima kelompok, yaitu: siswa, guru, buku teks dan metode mengajar. Salah satu komponen yang penting dari perangkat kurikulum pendidikan di sekolah adalah buku pelajaran, yang sering disebut sebagai buku teks. Ketersediaan buku teks yang bermutu dan memadai merupakan instrumen untuk menghasilkan pendidikan yang bermutu. Pentingnya buku teks sebagai sarana belajar tercermin dalam semboyan-semboyan yang sering didengar ketika berada di bangku Sekolah Dasar: buku adalah guru yang tak pernah jemu dan buku adalah jendela informasi dunia. Bahkan UNESCO mencanangkan semboyan book for all (buku untuk semua). Penelitian Supriadi terhadap 867 SD dan MI di Indonesia mencatat bahwa tingkat kepemilikan siswa akan buku pelajaran di SD berkolaborasi positif dan signifikan dengan hasil belajarnya sebagaimana diukur dengan Nilai Ebtanas Murni. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin besar akses siswa terhadap buku pelajaran akan meningkatkan hasil belajar siswa (Abdulkarim, 2007: 119). Proses pembelajaran di sekolah cenderung banyak melibatkan buku teks. Di dalam kelas buku teks bukan hanya digunakan sebagai bahan rujukan pokok bagi siswa dalam belajar, melainkan commit juga to menjadi user acuan utama bagi para guru
25 3 dalam proses pembelajaran. Dengan semakin besarnya peranan buku teks dalam pembelajaran, maka kebutuhan akan buku teks yang bermutu pun semakin besar. Kecenderungan tersebut berdampak positif maupun negatif terhadap proses, produk dan mutu pendidikan pada umumnya. Ketergantungan terhadap buku teks yang semakin besar memacu para penulis dan penerbit dalam memasarkan buku teks ke sekolah-sekolah. Belum lagi Kementrian Pendidikan yang telah menyebarkan buku teks elektronik dalam bentuk hardfile maupun softfile yang dapat diunduh secara gratis pada situs Dengan semakin banyaknya buku teks yang beredar, maka seleksi buku menjadi hal yang sangat penting. Pemakaian buku teks tanpa seleksi yang memadai dapat merugikan siswa sendiri. Dengan banyaknya buku teks yang beredar, peranan guru dan siswa dalam memilih dan memutuskan buku teks mana yang dipakai dalam pembelajaran sangat dibutuhkan. Salah satu kriteria baiknya mutu suatu buku teks adalah kejelasan konsep. Konsep yang dihadirkan pada buku teks tidak hanya harus benar dalam sudut pandang para ahli ilmu yang bersangkutan namun juga perlu dijelaskan secara terang dan seksama. Penjelasan yang kurang lengkap dapat menimbulkan miskonsepsi pada siswa. Peran guru sangat penting dalam menjelaskan konsepkonsep ilmu pengetahuan pada proses pembelajaran di kelas. Guru tidak hanya berperan menjelaskan kesalahan konsep yang ada di dalam suatu buku ajar, namun juga berperan dalam menjelaskan hal-hal yang kurang lengkap dan tepat dalam suatu buku ajar. Peranan ini menjadi tidak berharga ketiga guru masih belum selamat dari miskonsepsi. Buku teks yang bermutu, secara khusus benar dan jelas konsepnya sangat diperlukan dalam pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, penelitian tentang kebenaran dan kejelasan konsep dalam suatu buku teks menjadi sangat penting. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis hendak melakukan penelitian untuk menganalisis kesalahan konsep Fisika yang ada pada buku ajar Fisika, dengan judul penelitian ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI SEMESTER I PADA TINJAUAN KESALAHAN KONSEPNYA.
26 4 B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dalam pembelajaran Fisika, yaitu: 1. Adanya konsepsi Fisika siswa yang tidak sesuai dengan konsepsi para Fisikawan (miskonsepsi Fisika). 2. Salah satu penyebab terjadinya miskonsepsi siswa berasal dari buku pelajaran atau buku teks. 3. Perlu adanya peninjauan kembali buku teks agar tidak menimbulkan miskonsepsi pada siswa. C. Pembatasan Masalah Permasalahan yang disebutkan di atas sangat luas, maka dalam penelitian ini dibatasi permasalahannya agar penelitian dapat lebih jelas dan terarah, yaitu: 1. Buku teks yang dianalisis adalah buku teks Fisika SMA kelas XI semester I. 2. Buku teks yang dianalisis adalah sebagai berikut: a. Setya Nurachmandani FISIKA 2 Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. b. Koesmanto KONSEP FISIKA Untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta: Mefi Caraka. c. Mikrajuddin Abdullah FISIKA SMA dan MA Kelas XI Semester I. Jakarta: esis. 3. Materi pokok yang dianalisis adalah Energi, Usaha, dan Daya. D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Berapakah jumlah kesalahan konsep pada materi pokok Energi, Usaha dan Daya dalam buku teks Fisika di bawah ini: a. Setya Nurachmandani FISIKA 2 Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
27 5 b. Koesmanto KONSEP FISIKA Untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta: Mefi Caraka. c. Mikrajuddin Abdullah FISIKA SMA dan MA Kelas XI Semester I. Jakarta: esis. 2. Dilihat dari kesalahan konsep yang terdapat pada materi pokok Energi, Usaha dan Daya dalam ketiga buku di atas, buku manakah yang paling baik kualitasnya? E. Tujuan Penelitian Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui letak kesalahan konsep pada materi pokok Energi, Usaha dan Daya dalam buku teks Fisika di bawah ini: a. Setya Nurachmandani FISIKA 2 Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. b. Koesmanto KONSEP FISIKA Untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta: Mefi Caraka. c. Mikrajuddin Abdullah FISIKA SMA dan MA Kelas XI Semester I. Jakarta: esis. 2. Mengetahui dari ketiga buku di atas, buku manakah yang paling baik digunakan oleh siswa dan guru jika dilihat dari kebenaran konsepnya dalam materi pokok Usaha, Energi dan Daya. F. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat Vanden Berguna untuk: 1. Memberikan informasi kepada guru-guru SMA dan siswa SMA Kelas XI tentang adanya kesalahan konsep pada materi pokok Energi, Usaha dan Daya dalam buku teks Fisika di bawah ini: a. Setya Nurachmandani FISIKA 2 Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. b. Koesmanto KONSEP FISIKA Untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta: Mefi Caraka.
28 6 c. Mikrajuddin Abdullah FISIKA SMA dan MA Kelas XI Semester I. Jakarta: esis. 2. Memberikan wawasan tentang konsep yang sesuai dengan para Fisikawan mengenai materi pokok Energi, Usaha, dan Daya dalam ketiga buku teks Fisika di atas. 3. Menjadi acuan dalam pemilihan buku teks Fisika yang digunakan untuk proses pembelajaran. 4. Menjadi referensi bagi ketiga penulis buku teks Fisika di atas dalam membuat buku teks Fisika selanjutnya.
29 BAB II LANDASAN TEORI 1. Belajar dan Pembelajaran A. Tinjauan Pustaka Belajar merupakan kegiatan yang penting bagi setiap manusia. Dari proses belajar inilah pengetahuan seseorang dibagikan kepada orang lain. Secara khusus kegiatan belajar dilakukan oleh siswa untuk mencapai standar kompetensi yang direncanakan oleh pengajar. Dimyati dan Mudjiono (2009: 7) berpendapat bahwa Belajar merupakan tindakan dan perilaku yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Bertitik tolak kepada pandangan tentang belajar dari beberapa ahli pendidikan seperti: B. F. Skinner, Robert M. Gagne, Jean Piaget, Carl R. Roger dan Benjamin Bloom, Sagala (2003: 37) menjelaskan bahwa, Meskipun di antara mereka para ahli tersebut ada perbedaan mengenai pengertian belajar, namun baik secara eksplisit maupun implisit di antara mereka terdapat kesamaan maknanya, yaitu definisi manapun konsep belajar itu selalu menunjukkan kepada suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Hal-hal pokok dalam pengertian belajar adalah belajar itu membawa perubahan tingkah laku karena pengalaman dan latihan, perubahan itu pada pokoknya didapatkannya kecakapan baru, dan perubahan itu terjadi karena usaha yang disengaja. Walaupun proses belajar hanya dilakukan oleh siswa sendiri, tindakan ini tampak sebagai perilaku belajar yang terlihat dari luar. Ciri-ciri umum pendidikan, belajar dan perkembangan dapat dilihat dalam Tabel 2.1 berikut ini: Tabel 2.1 Ciri-Ciri Umum Pendidikan, Belajar dan Perkembangan Unsur-unsur Pendidikan Belajar Perkembangan 1. Pelaku Guru sebagai palaku Siswa yang bertindak mendidik dan siswa yang belajar atau Siswa yang mengalami 7
30 8 terdidik pembelajar perubahan 2. Tujuan Membantu siswa untuk Memperoleh hasil Memperoleh menjadi pribadi mandiri belajar dan perubahan mental yang utuh pengalaman hidup 3. Proses Proses interaksi sebagai Internal pada diri Internal pada diri faktor eksternal belajar pembelajar pembelajar 4. Tempat Lembaga pendidikan Sembarang tempat Sembarang tempat sekolah dan luar sekolah 5. Lama waktu Sepanjang hayat dan Sepanjang hayat Sepanjang hayat sesuai jenjang lembaga 6. Syarat Guru memiliki Motivasi belajar kuat Kemanapun terjadi kewibawaan pendidikan mengubah diri 7. Ukuran Terbentuk pribadi Dapat memecahkan Terjadinya keberhasilan terpelajar masalah perubahan positif 8. Manfaat Bagi masyarakat Bagi pembelajar Bagi pembelajar mencerdaskan kehidupan mempertinggi memperbaiki bangsa martabat pribadi kemajuan mental 9. Hasil Pribadi sebagai pembangun yang produktif dan kreatif Hasil belajar sebagai dampak pengajaran dan pengiring Kemajuan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik (Adaptasi dari Monks, Knoers, Siti Rahayu, 1989; Biggs & Tefler, 1987; Winket, Dikutip oleh Dimyati & Mudjiyono, 2009: 8) Dimyati dan Mudjiono (2009: 26-30) mengutip jenjang-jenjang kemampuan pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor dari beberapa ahli pendidikan dapat dirangkum sebagai berikut:
31 9 a. Ranah Kognitif Kognitif yaitu kemampuan yang berkenaan dengan pengetahuan, penalaran atau pikiran. Ranah kognitif (Bloom, dkk) terdiri atas enam jenis perilaku sebagai berikut: 1) Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip atau metode. 2) Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal yang dipelajari. 3) Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. 4) Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. 5) Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. 6) Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. b. Ranah Afektif Afektif yaitu kemampuan yang mengutamakan perasaan, emosi dan reaksi-reaksi yang berbeda dengan penalaran. Ranah afektif (Krathwohl & Bloom, dkk) terdiri dari lima perilaku-perilaku sebagai berikut: 1) Penerimaan, yang mencakup kepekaan tentang hal tertentu dan kesediaan memperhatikan hal tersebut. 2) Partisipasi yang mencaku kerelaan, kesediaan memperhatikan dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan. 3) Penilaian dan penetuan sikap, yang mencakup menerima suatu nilai, menghargai, mengakui dan menetukan sikap. 4) Organisasi, yang mencakup kemampuan membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan hidup.
32 10 5) Pembentukan pola hidup, yang mencakup kemampuan menghayati nilai dan membentuknya menjadi pola nilai kehidupan pribadi. c. Ranah Psikomotorik Psikomotorik yaitu kemampuan yang mengutamakan ketrampilan jasmani. Ranah psikomotor (Simpson) terdiri dari tujuh jenis perilaku sebagai berikut: 1) Persepsi, yang mencakup kemampuan memilah-milahkan (mendeskriminasikan) hal-hal secara khas dan menyadari adanya perbedaan yang khas tersebut. 2) Kesiapan, yang mencakup kemampuan penempatan diri dalam keadaan di mana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan. Kemampuan ini mencakup jasmani dan rohani. 3) Gerakan terbimbing, mencakup kemampuan melakukan gerakan sesuai contoh atau gerakan peniruan. 4) Gerakan yang terbiasa, mencakup kemampuan melakukan gerakangerakan tanpa contoh. 5) Gerakan kompleks, yang mencakup kemampuan melakukan gerakan atau keterampilan yang terdiri dari banyak tahap secara lancar, efisien dan tepat. 6) Penyesuaian pola gerakan, yang mencakup kemampuan mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik dengan persyaratan khusus yang berlaku. 7) Kreativitas, mencakup kemampuan melahirkan pola gerak-gerik yang baru atas dasar prakarsa sendiri. 2. Miskonsepsi a. Konsep Menurut Ausubel dalam Vanden Berg et al (1991: 8): Konsep adalah benda-benda, kejadian-kejadian, situasi-situasi, atau ciri-ciri yang memiliki ciri-ciri khas dan yang terwakili dalam setiap budaya oleh suatu tanda atau simbol (objects, events, situations,
33 11 or properties that possess common critical attributcs and are designated in any given culture by some accepted sign or symbol). Dengan demikian konsep merupakan abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang mempermudah komunikasi antara manusia dan yang memungkinkan manusia berpikir (Vanden Berg et al, 1991: 8). b. Konsepsi Vanden Berg et al (1991: 10) menyatakan bahwa Konsepsi adalah tafsiran perorangan dari suatu konsep ilmu. Misal inti konsep dari benda yang jatuh dari ketinggian tertentu dengan mengabaikan gaya gesek udara adalah tidak tergantung pada massa benda tetapi pada ketinggian dan besarnya percepatan gravitasi di tempat tersebut. Akan tetapi banyak siswa yang memiliki konsepsi berbeda, mereka cenderung menganggap benda yang lebih berat akan jatuh lebih cepat dibandingkan benda yang ringan. c. Miskonsepsi Vanden Berg et al (1991) mendefinisikan: miskonsepsi sebagai pertentangan atau ketidak cocokan konsep yang dipahami seseorang dengan konsep yang dipakai oleh para pakar ilmu yang bersangkutan. Pendapat Fowler yang dikutip oleh Suparno(2005: 5): Miskonsepsi sebagai pengertian yang tidak akurat akan konsep, penggunaan konsep yang salah, klasifikasi contoh-contoh yang salah, kekacauan konsepkonsep yang berbeda, dan hubungan hierarkis konsep-konsep yang tidak benar. Sementara Suparno(2005: 4): Miskonsepsi atau salah konsep menunjuk pada suatu konsep yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima para pakar dalam bidang itu. Secara khusus Vanden Berg et al (1991: 10) mendefinisikan miskonsepsi Fisika sebagai istilah yang digunakan ketika konsepsi siswa bertentangan dengan konsepsi para Fisikawan. Disamping istilah miskonsepsi (misconception), ada peneliti yang menggunakan pandangan alternatif (alternative frameworks), konsepsi alternatif (alternative conceptions) atau teori anak-anak (children theories). Ketiga istilah ini commit digunakan to user untuk menhindari label salah dan
34 12 untuk menunjukkan bahwa miskonsepsi siswa seringkali merupakan bagian dari suatu teori siswa yang dengan sendirinya cukup logis dan lumayan konsisten (Vanden Berg et al, 1991). Secara umum Suparno(2005: 53) menyatakan faktor penyebab miskonsepsi Fisika bisa dibagi menjadi lima sebab utama, yaitu berasal dari siswa, pengajar, buku teks, konteks, dan cara mengajar. Adapun penjelasan rincinya adalah seperti yang disajikan pada Tabel 2.2 di bawah ini: Tabel 2.2 Penyebab Miskonsepsi Sebab Sebab Khusus Utama Siswa Prakonsepsi Pemikiran asosiatif Pemikiran humanistik Reasoning yang tidak lengkap Intuisi yang salah Tahap perkembangan kognitif siswa Kemampuan siswa Minat belajar siswa Pengajar Tidak menguasai bahan Bukan lulusan dari bidang ilmu Fisika Tidak membiarkan siswa mengungkapkan gagasan/ide Relasi guru-siswa tidak baik Buku Penjelasan keliru Teks Salah tulis terutama dalam rumus Tingkat penulisan buku terlalu tinggi bagi siswa Tidak tahu membaca buku teks Buku fiksi dan kartun sains sering salah konsep Karena alasan menariknya yang perlu Konteks Pengalaman commit siswa to user
35 13 Bahasa sehari-hari berbeda Teman diskusi yang salah Keyakinan dan agama Penjelasan orang tua/orang lain yang keliru Konteks hidup siswa (tv, radio, film yang keliru) Perasaan senang tidak senang Bebas atau tertekan Cara Hanya berisi ceramah dan menulis mengajar Langsung ke dalam bentuk matematika Tidak mengungkapkan miskonsepsi siswa Tidak mengoreksi PR yang salah Model analogi yang diapakai kurang tepat Model Praktikum Model diskusi Model demonstrasi sempit Non-multiple Intelegences (Paul Suparno, 2005: 53) Vanden Berg et al (1991: 5) berpendapat dalam hal pengoreksian miskonsepsi pada siswa: ternyata miskonsepsi awet dan sulit dirubah. Vanden Berg et al (1991: 6) memberikan langkah-langkah mengatasi miskonsepsi berikut ini: 1) Langkah pertama adalah mendeteksi prakonsepsi siswa. Apa yang sudah ada dalam kepala siswa sebelum kita mengajar? Prakonsepsi apakah yang sudah terbentuk dalam kepala siswa oleh pengalaman dengan peristiwa-peristiwa yang akan dipelajari? Apa kekurangan prakonsepsi tersebut? Prakonsepsi dapat diketahui dari literatur, dari test diagnostis, dari pengamatan kegiatan siswa langsung, dan dari pengalaman guru. Literatur dan test diagnosis dapat sangat membantu. Begitu pula membaca test esai siswa dengan cara kritis dan santai. Waktu mengoreksi test commit guru to biasanya user bekerja terlalu cepat untuk
36 14 menyadari penyebab kesalahan siswa. Tetapi sesudah mengoreksi guru dapat mempelajari kembali secara santai beberapa jawaban yang salah. Barangkali guru dapat menemukan penyebab kesalahan siswa. 2) Langkah yang kedua adalah merancang pengalaman belajar yang bertolak dari prakonsepsi tersebut dan kemudaian menghaluskan bagian yang sudah baik dan mengoreksi bagiam konsep yang salah. Prinsip utama dalam koreksi miskonsepi adalah bahwa siswa diberi pengalaman belajar yang menunjukkan pertentangan konsep mereka dengan peristiwa alam. Dengan demikian diharapkan bahwa pertentangan pengalaman baru dengan konsep yang lama akan menyebabkan koreksi konsepsi. (cognitive dissonance theory, Festinger). Atau dengan memakai istilah Piaget dapat dikatakan bahwa pertentangan pengalaman baru dengan konsep yang salah akan menyebabkan akomodasi, yaitu penyesuaian struktur kognitif (otak) yang menghasilkan konsep baru yang lebih tepat. Akan tetapi, belum tentu pengalaman yang tidak cocok dengan prakonsepsi akan berhasil. Contoh gerak jatuh tersebut di mana pengalaman siswa dengan gerak jatuh toh tidak cukup untuk menghasilkan konsep yang benar membuktikan bahwa prakonsep dapat bertahan walaupun pengalaman sebenarnya bertentangan dengannya. Penelitian oleh Rowell dan Dawson (1983) di Australia juga memperlihatkan daya kenyal miskonsepsi. 3) Langkah yang ketiga adalah latihan pertanyaan dan soal untuk melatih konsep baru dan menghaluskannya. Pertanyaan dan soal yang dipakai harus dipilih sedemikian rupa sehingga perbedaan antara konsepsi yang benar dan konsepsi yang salah akan muncul dengan jelas. Cara mengajar yang tidak membantu adalah kalau guru hanya membahas soal tanpa memperhatikan konsep atau hanya menulis banyak rumus pada papan tulis, atau hanya berceramah tanpa interaksi dengan murid.
37 15 3. Analisis Isi Analisis isi didefinisikan oleh Krippendorff (1991: 15) sebagai suatu teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru (replicabel) dan sahih data dengan memperhatikan konteksnya. Berelson (1952, dalam Guba dan Lincoln, 1981: 240, dalam Moleong, 2011: 220) mendefinisikan kajian isi sebagai teknik penelitian untuk keperluan mendeskripsikan secara objektif, sistematis, dan kuantitatif tentang manifestasi komunikasi. Weber (1985:9, dalam Moleong, 2011: 220) menyatakan bahwa kajian isi adalah metodologi penelitian yang memanfaatkan seperangkat prosedur untuk menarik kesimpulan yang sahih dari sebuah buku atau dokumen. Holsti (1969, dalam Guba dan Lincoln, 1981: 240, dalam Moleong, 2011: 220) memberikan definisi yang menyatakan bahwa kajian isi adalah teknik apa pun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan, dan dilakukan secara objektif dan sistematis. Krippendorf (1991: 15) menerangkan bahwa analisis isi bertujuan memberikan pengetahuan, membuka wawasan baru, menyajikan fakta dan panduan praktis pelaksanaanya. Menurut Jenis (1965) (Krippendorf, 1991: 35-36), Analisis isi dibagi menjadi 3 jenis, yaitu: a. Analisis isi pragmatis Prosedur yang mengklasifikasikan tanda menurut sebab atau akibatnya yang mungkin. Misalnya, penghitungan berapa kali suatu kata diucapkan, yang dapat mengakibatkan munculnya sikap suka terhadap Jerman pada audiens tertentu. b. Analisis isi semantik Prosedur yang mengklasifikasikan tanda menurut maknanya. Misalnya, penghitungan berapa kali Negara Jerman dijadikan referensi, tidak jadi masalah kata apa yang digunakan untuk menunjukkan referensi itu. 1) Analisis penunjukkan (designation) Menggambarkan seberapa sering objek tertentu dirujuk. Analisis ini disebut juga dengan analisis commit pokok to user bahasan (subject matter).
38 16 2) Analisis pensifatan (attributions) Menggambarkan frekuensi seberapa sering karakterisasi tertentu dirujuk. 3) Analisis pernyataan (assertions) Menggambarkan frekuensi seberapa sering objek tertentu dikarakterisasikan secara khusus. Analisis ini disebut juga analisis tematik. c. Analisis sarana tanda (sign-vehicle) Prosedur yang mengklasifikasikan isi menurut sifat psiko-fisik dari tanda. Misalnya, penghitungan berapa kali kata Negara Jerman muncul. Berelson (Krippendorf, 1991: 36-37) menyebut 17 kegunaan analisis isi sebagai berikut: a. Mendeskripsikan kecenderungan-kecenderungan dalam isi komunikasi. b. Melacak perkembangan ilmu pengetahuan. c. Menyingkap perbedaan-perbedaan internasional dalam isi komunikasi. d. Memperhitungkan isi komunikasi dalam hubungannya dengan sasaransassarannya. e. Mengkonstruksikan dan menerapkan standard-standard komunikasi. f. Membantu pelaksanaan teknis penelitian (mengkode pernyataan terbuka dalam wawancara survei). g. Menyingkapkan teknik-teknik propaganda. h. Mengukur kehandalan bahan-bahan komunikasi. i. Menemukan gambaran-gambaran stylistik. j. Mengidentifikasi niat-niat (intentions) dan karakteristik lain komunikator. k. Menggambarkan keadaan psikologis seseorang atau kelompok. l. Mendeteksi eksistensi propaganda (terutama untuk tujuan yang legal). m. Melindungi intelejensi politik dan militer. n. Mereplikasikan berbagai sikap, kepentingan dan nilai ( pola-pola kultural ) berbagai kelompok masyarakat. o. Mengungkapkan fokus perhatian.
39 17 p. Mendeskripsikan respons yang berbentuk sikap dan perilaku terhadap komunikasi. Guba dan Lincoln (1981: 247, dalam Moleong, 2011: 220) menguraikan prinsip dasar kajian isi seperti yang dikemukakan berikut ini: a. Proses mengikuti aturan Setiap langkah dilakukan atas dasar aturan dan prosedur yang disusun secara eksplisit. Aturan itu harus berasal dari kriteria yang ditentukan dan prosedur yang ditetapkan. Analisis berikutnya yang akan mengadakan pengkajian harus menggunakan aturan yang sama, prosedur yang sama dan kriteria yang sama sehingga dapat menarik kesimpulan yang sama pula. b. Kajian isi adalah proses sistematis Hal ini berarti dalam rangka pembentukan kategori sehingga memasukkan dan mengeluarkan kategori dilakukan atas dasar aturan yang taat asas. Jadi, apabila aturan telah ditetapkan, hal itu harus diterapkan dengan prosedut yang sama, terlepas dari apakah menurut analisis atau tidak. c. Kajian isi merupakan proses yang diarahkan untuk menggeneralisasi Pada masa yang akan datang, penemuan hendaknya memerankan sesuatu yang relevan dan teoritis. Atau dalam pengertian penelitian ilmiah, penemuan itu harus mendorong pengembangan pandangan yang berkaitan dengan konteks dan dilakukan atas dasar contoh selain dari contoh yang telah dilakukan atas dasar dokumen yang ada. d. Kajian isi mempersoalkan isi yang termanifestasikan Jadi, jika peneliti akan menarik kesimpulan harus berdasarkan isi suatu dokumen yang termanifestasikan. e. Kajian isi menekankan analisis secara kuantitatif, namun hal itu dapat pula dilakukan bersama analisis kualitatif. Krippendorf (1991: 65-68) menyatakan bahwa secara holistik desain analisis isi dapat dibagi menjadi tiga tipe desain, yaitu: a. Desain untuk mengestimasikan Desain ini sesuai dengan definisi analisis isi dan digunakan ketika analisis isi dipakai sebagai metode commit tunggal. to user Desain peneilitian ini berhubungan
40 18 dengan realitas, khususnya cara temuan empirisnya diinterpretasikan sebagai sesuatu yang indikatif bagi konteks. Contoh estimasi parameter tunggal bisa berupa inferensi tentang tingkat kecemasan seorang pasian psikiatris selama wawancara, penilaian terhadap sikap, ideologi yang dianut seorang pembicara, atau estimasi kadar perhatian masyarakat kepada masalah-maslaah sosial. Hal yang mendasar dalam desain ini adalah bahwa analis isi memanfaatkan semua pengetahuan yang ia miliki tentang sistem gejala yang menjadi perhatiannya dalam menginterpretasikan serangkaian data yang tidak terstruktur atau bersifat simbolik. b. Desain untuk menguji substitutabilitas Dalam desain ini dua atau lebih metode diterapkan terhadap data yang sama dengan tujuan menguji apakah kedua metode tersebut membawa hasil yang dapat diperbandingkan dan apabila lebih dari dua metode yang digunakan, metode manakah lebih baik. c. Desain untuk menguji hipotesis Desain ini membandingkan hasil sebuah analisis isi dengan data yang diperoleh secara independen dan gejala yang tidak diinferensikan dengan menggunakan analisis isi. Seringkali analisis isi menjadi bagian dari usaha penelitian yang lebih luas. Krippendorf (1991: 69) menjelaskan komponen-komponen dalam proses analisis isi adalah sebagai berikut: a. Pembentukan data Sebuah datum merupakan sebuah unit ibformasi yang direkam media yang tahan lama, dapat dibedakan dengan data lain, dapat dianalisis dengan teknik-teknik eksplisit, dan relevan dengan masalah tertentu. Data dalam anasis isi biasanya berasal dari bentuk simbolik yang rumit dalam sebuah bahasa asli, seperti: kartun, catatan pribadi, karya sastra, teater, drama televisi, iklan, film, pidato politik, dokumen historis, interaksi kelompok kecil, atau wawancara. b. Reduksi data
41 19 Reduksi data dapat terjadi di bagian manapu dalam desain penelitian, namun pada prinsipnya ia hasu disesuaikan dengan upaya komputasional yang mudah, dengan menyesuaikan bendtuk data yang ada menjadi bentuk yang diperlukan teknik analitis. c. Penarikan inferensi Penarikan inferensi memerlukan semua pengetahuan yang mungkin dimiliki analis isi tentang cara data dikaitkan dengan konteksnya dan pengetahuan ini akan diperkuat dengan keberhasilan inferensial. d. Analisis Analisis bersifat menjelaskan atau deskriptif terhadap analisis isi. 4. Buku Teks Menurut Tarigan (1986: 13, dalam Abdulkarim, 2007: 121), buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi tertentu merupakan buku standar yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu untuk maksud-maksud dan tujuan instruksional yang diperlengkapi dengan sarana dan mudah dipahami oleh para pemakainya, di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi dalam menunjang sesuatu program pembelajaran. Penggunaan istilah buku teks dapat dianggap padanan kata dari istilah textbook dalam bahasa inggris. Rusyana (1982: 211, dalam Abdulkarim, 2007: 122) mengistilahkan buku teks dengan buku ajar, yaitu buku yang merupakan pegangan pembelajaran yang digunakan di sekolah untuk menyajikan pengalaman tak langsung dalam suatu jumlah yang banyak dan untuk menunjang program pengajaran. Buku teks yang berkualitas baik perlu memenuhi beberapa kriteria. Menurut Greene dan Petty (Tarigan, 1986: 22, dalam Abdulkarim, 2007: ), kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut: a. Sudut pandang (point of view) Buku teks harus mempunyai landasan, prinsip, dan sudut pandang tertentu yang menjiwai dan melandasi buku teks secara keseluruhan. Sudut pandang itu berupa teori dan ilmu jiwa, bahasa dan sebagainya. b. Kejelasan konsep
42 20 Konsep-konsep yang digunakan dalam suatu buku teks harus jelas dan tandas. Keremang-remangan perlu dihindari agar siswa mendapat kejelasan atas berbagai uraian yang dikemukakannya. c. Relevan dengan kurikulum Buku teks harus relevan dengan kurikulum yang berlaku. Hal ini sesuai dengan fungsinya sebagai media pengajaran di sekolah yang harus mengikuti berbagai ketentuan kelembangaan, termasuk di dalamnya kurikulum. d. Menarik minat Buku teks ditulis untuk siswa. Oleh karena itu, penulis buku teks harus mempertimbangkan minat siswa pemakai buku teks tersebut. Semakin sesuai dengan minat siswa, semakin tinggi daya penarik buku teks itu. e. Menumbuhkan motivasi Buku teks yang baik adalah buku teks yang dapat membuat siswa merasa ingin dan senang untuk mengerjakan tugas atau latihan-latihan yang ada dalam buku tersebut. f. Menstimulasi aktivitas siswa Buku teks yang baik ialah buku teks yang merangsang, menantang, dan menggairahkan aktivitas siswa. Hal ini sesuai dengan konsep CBSA atau klasifikasi nilai. g. Ilustratif Buku teks harus disertai dengan ilustrasi yang mengena dan menarik. Ilustrasi yang cocok pastilah memberikan daya tarik tersendiri serta memperjelas hal yang dibicarakan. h. Harus dapat dimengerti Buku teks harus dimengerti oleh pemakainya. Aspek pemahaman harus didahulukan. Faktor utama yang berperan di sin I adalah bahasa. Bahasa buku haruslah sesuai dengan bahasa siswa. Kalimat-kalimatnya efektif dan terhindar dari makna ganda. i. Menujang mata pelajaran lain
ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI SEMESTER I PADA TINJAUAN KESALAHAN KONSEPNYA
ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI SEMESTER I PADA TINJAUAN KESALAHAN KONSEPNYA Anjar Taufik Hidayat*, Surantoro ** dan Edy Wiyono** Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Lebih terperinciANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI SEMESTER I PADA TINJAUAN KESALAHAN KONSEPNYA
ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI SEMESTER I PADA TINJAUAN KESALAHAN KONSEPNYA Oleh: Anjar Taufik Hidayat* Drs. Surantoro, M.Si** Drs. Edy Wiyono, M.Pd** zen_ath@yahoo.com, surantoro57@yahoo.com,
Lebih terperinciANALISIS MISKONSEPSI USAHA DAN ENERGI PADA BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) FISIKA SMA KELAS XI SEMESTER I
ANALISIS MISKONSEPSI USAHA DAN ENERGI PADA BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) FISIKA SMA KELAS XI SEMESTER I Skripsi Oleh : Salis Afifi Hapsari K2308116 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS
Lebih terperinciANALISIS MISKONSEPSI MATERI FLUIDA PADA BUKU AJAR FISIKA SMA. Skripsi. Oleh: Nirmala Respatiningrum K
ANALISIS MISKONSEPSI MATERI FLUIDA PADA BUKU AJAR FISIKA SMA Skripsi Oleh: Nirmala Respatiningrum K2310066 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 i PERNYATAAN KEASLIAN
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARAKREATIVITAS SISWA DAN KEMAMPUAN NUMERIKDENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA SMPKELAS VIII
HUBUNGAN ANTARAKREATIVITAS SISWA DAN KEMAMPUAN NUMERIKDENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA SMPKELAS VIII Skripsi Oleh: Dwi Isworo K 2308082 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Lebih terperinciPENYUSUNAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK FISIKA SMA PADA POKOK BAHASAN TERMODINAMIKA. Skripsi Oleh : Siti Nurrohmah K
PENYUSUNAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK FISIKA SMA PADA POKOK BAHASAN TERMODINAMIKA Skripsi Oleh : Siti Nurrohmah K2309072 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 i PERNYATAAN
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. melalui generalisasi dan berfikir abstrak. Konsep merupakan prinsip dasar
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Konsep merupakan pemikiran dasar yang diperoleh dari fakta peristiwa, pengalaman melalui generalisasi dan berfikir abstrak. Konsep merupakan prinsip dasar yang sangat penting
Lebih terperinciIDENTIFIKASI MISKONSEPSI BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) FISIKA UNTUK SMA/MA KELAS X POKOK BAHASAN GERAK LURUS
IDENTIFIKASI MISKONSEPSI BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) FISIKA UNTUK SMA/MA KELAS X POKOK BAHASAN GERAK LURUS Skripsi Oleh: Trisni Susilawati K2308021 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS
Lebih terperinciANALISIS MISKONSEPSI DINAMIKA PARTIKEL PADA BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS X
ANALISIS MISKONSEPSI DINAMIKA PARTIKEL PADA BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS X Skripsi Oleh: Anwar Hidayat K2310008 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Januari 2015 i PERNYATAAN
Lebih terperinciANALISIS MISKONSEPSI DINAMIKA ROTASI BENDA TEGAR PADA BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI
ANALISIS MISKONSEPSI DINAMIKA ROTASI BENDA TEGAR PADA BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI Skripsi Oleh: Laila Nur Afianti K2310058 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
Lebih terperinciANALISIS INSTRUMEN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN IPA (FISIKA) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI KABUPATEN NGAWI
1 ANALISIS INSTRUMEN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN IPA (FISIKA) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI KABUPATEN NGAWI Skripsi Oleh : Anggesta Yulita Ristaniva Putri X 2306017 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciPENYUSUNAN INSTRUMEN TES FISIKA TENGAH SEMESTER GASAL UNTUK SISWA SMA KELAS XI
PENYUSUNAN INSTRUMEN TES FISIKA TENGAH SEMESTER GASAL UNTUK SISWA SMA KELAS XI SKRIPSI Oleh: Imam Mustofa K2308038 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Januari 2015
Lebih terperinciANALISIS MISKONSEPSI TERMODINAMIKA PADA BUKU AJAR FISIKA SMA
ANALISIS MISKONSEPSI TERMODINAMIKA PADA BUKU AJAR FISIKA SMA Skripsi Oleh: Ardiana Hanatan K2310013 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 i PERNYATAAN KEASLIAN
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN PERSEPSI CARA MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL KOGNITIF BELAJAR FISIKA SISWA SMA
HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN PERSEPSI CARA MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL KOGNITIF BELAJAR FISIKA SISWA SMA Skripsi Oleh : Muhammad Irfan Jaya K 2308103 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SUHU DAN KALOR SKRIPSI OLEH : FRISKA AMBARWATI K2311029 FAKULTAS
Lebih terperinciPERBANDINGAN KUALITAS BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) DENGAN BUKU CETAK FISIKA SMP KELAS VIII PADA MATERI GAYA DAN TEKANAN
PERBANDINGAN KUALITAS BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) DENGAN BUKU CETAK FISIKA SMP KELAS VIII PADA MATERI GAYA DAN TEKANAN Skripsi Oleh : Desy Endah Kurniawati K 2308015 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATA PLAJARAN FISIKA KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATA PLAJARAN FISIKA KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT Skripsi Oleh : May Shofiana Amalia K2308101 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MODUL
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MODUL KONTEKSTUAL INTERAKTIF BERBASIS WEBSITE OFFLINE DENGAN PENGGUNAAN PROGRAM EXE LEARNING V-1.04.0 UNTUK SMA KELAS XI POKOK MATERI FLUIDA Skripsi Oleh : Utik Rahayu
Lebih terperinciSkripsi. Oleh: Gilang Ramadhan K
PEMBELAJARAN FISIKA GASING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DAN DISKUSI PADA MATA PELAJARAN FISIKA SMA KELAS X MATERI GERAK LURUS DITINJAU DARI MINAT SISWA Skripsi Oleh: Gilang Ramadhan K 2310046 FAKULTAS
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TRANSFORMATIF
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TRANSFORMATIF MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA MATERI GERAK HARMONIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMA N 1 BOYOLALI Skripsi
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA FILM ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN
SKRIPSI PENGGUNAAN MEDIA FILM ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI CERITA PENDEK PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V DI SLB-ABC PUTRA MANUNGGAL TAHUN AJARAN
Lebih terperinciPENERAPAN MEDIA PICTORIAL RIDDLE
PENERAPAN MEDIA PICTORIAL RIDDLE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA NEGERI 1 PONOROGO KELAS X-8 PADA MATERI OPTIKA TAHUN
Lebih terperinciANALISIS ASPEK PSIKOMOTORIK SISWA KELAS VIII DALAM MELAKUKAN PRAKTIKUM TEKANAN ZAT CAIR SMP NEGERI 4 PURWANTORO HALAM AN JUDUL
ANALISIS ASPEK PSIKOMOTORIK SISWA KELAS VIII DALAM MELAKUKAN PRAKTIKUM TEKANAN ZAT CAIR SMP NEGERI 4 PURWANTORO HALAM AN JUDUL SKRIPSI Oleh: CHARLY WAHYU PAMUJI K2308076 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciANALISIS INSTRUMEN TES AKHIR SEMESTER II MATA PELAJARAN FISIKA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DI WILAYAH SURAKARTA
ANALISIS INSTRUMEN TES AKHIR SEMESTER II MATA PELAJARAN FISIKA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DI WILAYAH SURAKARTA Skripsi Oleh: Unik Nela Sintiasari K2308125 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciIDENTIFIKASI MISKONSEPSI BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) FISIKA UNTUK SMA/MA KELAS X PADA MATERI POKOK DINAMIKA PARTIKEL
IDENTIFIKASI MISKONSEPSI BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) FISIKA UNTUK SMA/MA KELAS X PADA MATERI POKOK DINAMIKA PARTIKEL Skripsi Oleh: Nuraini Maya Sari K2308050 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA FLASHCARD PADA ANAK AUTIS KELAS I DI SLB AUTIS ALAMANDA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA FLASHCARD PADA ANAK AUTIS KELAS I DI SLB AUTIS ALAMANDA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Skripsi Oleh : TRI RETNO HASTUTI NIM : X5212229 FAKULTAS
Lebih terperinciPEMBELAJARAN FISIKA DENG
PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL CTL MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA MATERI FLUIDA KELAS XI SMA NEGERI KEBAKKRAMAT Skripsi Oleh : Emilia Nur
Lebih terperinciSkripsi Oleh : Ahmad Hidayat Fauzi K
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KOGNITIF FISIKA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016 Skripsi Oleh : Ahmad Hidayat Fauzi
Lebih terperinciPROFIL MISKONSEPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA KONSEP LISTRIK DINAMIS. Skripsi Oleh: Isdiana Kurniawati NIM K
PROFIL MISKONSEPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA KONSEP LISTRIK DINAMIS Skripsi Oleh: Isdiana Kurniawati NIM K2309038 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN TEMATIK BERBASIS SALINGTEMAS DI SMP
UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN TEMATIK BERBASIS SALINGTEMAS DI SMP Skripsi Oleh: Ani Solikhah K2308065 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN PENGENALAN LAMBANG BILANGAN MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015
UPAYA PENINGKATAN PENGENALAN LAMBANG BILANGAN MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI Oleh: NURIDA YUSRIANI K8111057 FAKULTAS KEGURUAN DAN
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MEDIA PERMAINAN MONOPOLI
PENGARUH PENERAPAN MEDIA PERMAINAN MONOPOLI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SMP Skripsi Oleh: Bety Kurniawati K2308075 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciKONTRIBUSI KECERDASAN EMOSIONAL DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA KELAS X SMA
KONTRIBUSI KECERDASAN EMOSIONAL DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA KELAS X SMA SKRIPSI Oleh: Dwi Yuliani K2309017 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG IDENTITAS NASIONAL
SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG IDENTITAS NASIONAL DENGAN SIKAP PATRIOTIK SISWA (Studi Korelasi Pada Siswa SMA Al Islam I dan III Surakarta Tahun Ajaran 2013/ 2014) APRI ARI MARTOPO K6409007 FAKULTAS
Lebih terperinciANALISIS MISKONSEPSI BUKU AJAR BILINGUAL FISIKA SMA KELAS XI PADA MATERI TEORI KINETIK GAS
ANALISIS MISKONSEPSI BUKU AJAR BILINGUAL FISIKA SMA KELAS XI PADA MATERI TEORI KINETIK GAS Skripsi Oleh: Yuvita Eri Styarini K2309084 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
Lebih terperinciFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA JULI
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS ICT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS X7 SMA NEGERI 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 o l e h: MIKE DEVY PERMATASARI K8409039
Lebih terperinciPENERAPAN PROJECT BASED LEARNING
PENERAPAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA KELAS XI MIA 5 SMA NEGERI 3 SURAKARTA PADA MATERI PEMANASAN GLOBAL Skripsi Oleh: Lia Aristiyaningsih
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TTW (THINK, TALK, WRITE) PADA MATERI OPTIK UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA KELAS XI MB SMK NEGERI 2 KARANGANYAR Skripsi Oleh: Uly Azmi
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA MATERI GAYA
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA MATERI GAYA MAGNIT MELALUI ALAT PERAGA KIT IPA BAGI SISWA TUNADAKSA KELAS V SEMESTER II SLB/D YPAC SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: Sri Rahayuningsih
Lebih terperinciSkripsi. Oleh : Rendy Nichoyosep Rusade K
IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA ALAT PERAGA MURAH BERBASIS TEKNOLOGI SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA Skripsi Oleh : Rendy Nichoyosep
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KEMASAN I KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : SITI RASYIDAH
Lebih terperinciUMMU MUSLIHAH K
PENGGUNAAN MODUL FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH MATERI ELASTISITAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X MIA 6 SMA MTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015
Lebih terperinciANALISIS MISKONSEPSI BESARAN DAN SATUAN PADA BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS X
ANALISIS MISKONSEPSI BESARAN DAN SATUAN PADA BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS X SKRIPSI Oleh: Alex Gandung Prabowo K2310005 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Oktober 2016
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: ZAHRA SALSABILA K7110183 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN BASA KRAMA ALUS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I PURWOSARI WONOGIRI
PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN BASA KRAMA ALUS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I PURWOSARI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: TRI WIRATNA K7109190
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI OLEH : KATRIN PRIMADYANINGSIH
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI Disusun oleh: INDAH WAHYU NINGRUM K7109103 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION
UPAYA PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTUAN MODUL PADA MATERI STOIKIOMETRI SISWA KELAS X-2 SMA ISLAM AHMAD YANI BATANG
Lebih terperinciANALISIS INSTRUMEN TES FISIKA ULANGAN AKHIR SEMESTER KELAS XI SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 PURWOKERTO
ANALISIS INSTRUMEN TES FISIKA ULANGAN AKHIR SEMESTER KELAS XI SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 PURWOKERTO Skripsi Oleh : Shinta Melani Permatasari K2308053 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh: July Trianita Widya Rahayu K
EKSPERIMEN BLENDED LEARNING TIPE KELAS MURNI DAN APLIKASI PRAKTIS SUB TEMA BIOMASSA ENERGI TERBARUKAN DITINJAU DARI MINAT SISWA KELAS VIII SMP N 7 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: July Trianita Widya Rahayu K2311039
Lebih terperinciREMEDIASI DENGAN METODE PEER TUTORING
REMEDIASI DENGAN METODE PEER TUTORING BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENCAPAI KETUNTASAN BELAJAR SISWA PADA ASPEK KOGNITIF MATERI SUHU DAN KALOR KELAS X SMA NEGERI 3 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: Maida Khoirina
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh DALIMIN X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Nopember 2013.
PENGGUNAAN ALAT PERAGA SEMPOA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN KELAS IV TUNAGRAHITA SEDANG DI SDLB DAWE KUDUS SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh DALIMIN
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP MENGENAL BENTUK BANGUN DATAR ANAK AUTIS SKRIPSI
PENGGUNAAN METODE DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP MENGENAL BENTUK BANGUN DATAR ANAK AUTIS SKRIPSI Disusun oleh: NOVIA LINAWATI K5110044 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciKONTRIBUSI MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS VII SMP
KONTRIBUSI MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS VII SMP Skripsi Oleh: Ros Hana Elok Prastiwi K2310085 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGOLONGAN BENDA MELALUI
PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGOLONGAN BENDA MELALUI METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN VIDEO INTERAKTIF PADA ANAK KELOMPOK A TK EKA PURI MANDIRI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: NOVITA EKA NURJANAH
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI SUHU, KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR UNTUK SISWA SMA KELAS X
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI SUHU, KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR UNTUK SISWA SMA KELAS X Skripsi Oleh: Apriyanto Budi Utomo K2310012 FAKULTAS KEGURUAN DAN
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA BOLA DAN BALOK UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP BANGUN RUANG SISWA KELAS I TUNAGRAHITA SLB NEGERI KENDAL TAHUN 2009 / 2010
PENGGUNAAN MEDIA BOLA DAN BALOK UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP BANGUN RUANG SISWA KELAS I TUNAGRAHITA SLB NEGERI KENDAL TAHUN 2009 / 2010 SKRIPSI Oleh SUDILAH NIM :X5108529 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : AULIA DIAN PERTIWI K
PENGARUH PENGGUNAAN PERMAINAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN MENULIS KATA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS IX SLB C SETYA DARMA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012-2013 SKRIPSI Oleh : AULIA
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA SEKOLAH
ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DALAM MENYELESAIKAN SOAL PELUANG DITINJAU DARI KARAKTERISTIK CARA BERPIKIR (Penelitian Dilakukan di SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Ajaran
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBILANG MATEMATIKA DENGAN KARTU BILANGAN TERHADAP SISWA TUNARUNGU KELAS 1 SEMESTER I DI SLB N KENDAL TAHUN 2012/2013
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBILANG MATEMATIKA DENGAN KARTU BILANGAN TERHADAP SISWA TUNARUNGU KELAS 1 SEMESTER I DI SLB N KENDAL TAHUN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: MURGIYANTO X5211207 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciPENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETRAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETRAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SKRIPSI Oleh: SRI MEKARWATI K2309074 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENERAPAN MEDIA POP UP BOOK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS II SDN 1 WONOHARJO KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014
PENERAPAN MEDIA POP UP BOOK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS II SDN 1 WONOHARJO KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh : DESTA SETYAWAN K7110037 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciDisusun Oleh: ENDANG HARIYANTI X
UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KOSA KATA MELALUI MEDIA GAMBAR DAN KARTU KATA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III SDLB SARTIKA NGAWEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 KARANGANYAR SKRIPSI
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPS
PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN NILAI KARAKTER BANGSA SISWA KELAS V SD NEGERI GUNUNGSIMPING 02 CILACAP TENGAH, CILACAP TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : RISA
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PBL MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA SUHU DAN KALOR KELAS X-5 SMAN GONDANGREJO
PENERAPAN MODEL PBL MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA SUHU DAN KALOR KELAS X-5 SMAN GONDANGREJO SKRIPSI Oleh : NIKEN TRI WIDAYATI K 2312049 FAKULTAS KEGURUAN DAN
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh: Rian Ari Utomo K
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Menggunakan Prezi Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Kognitif Siswa Kelas X 3 SMA Negeri 1 Cawas Klaten Tahun Pelajaran 2014/2015 SKRIPSI Oleh: Rian Ari
Lebih terperinciPENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN FORMATIF FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GENAP KURIKULUM 2013
PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN FORMATIF FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GENAP KURIKULUM 2013 Skripsi Oleh: Istiqomah Nur Hidayah K 2310053 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
Lebih terperinciSkripsi. Oleh : Nur Oktavia K
UPAYA PENINGKATAN KERJASAMA SISWA KELAS X SMA ISLAM 1 SURAKARTA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE Skripsi Oleh : Nur Oktavia K2312052 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciPERBEDAAN KESADARAN MULTIKULTURAL ANTARA SISWA
PERBEDAAN KESADARAN MULTIKULTURAL ANTARA SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 SUKOHARJO DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS ASSALAAM SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: HESTI OKTAVIA NIM. K6410031
Lebih terperinciPENGARUH KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) TERHADAP NILAI KARAKTER DALAM PKn SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2012/2013
PENGARUH KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) TERHADAP NILAI KARAKTER DALAM PKn SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh : ARIF SETYAWAN X 6406013 FAKULTAS KEGURUAN DAN
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPBOOK FISIKA APLIKASI CORELDRAW X5 DENGAN SIMULASI VIDEO UNTUK SISWA SMA. Skripsi Oleh : Dwi Prihartanto K
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPBOOK FISIKA APLIKASI CORELDRAW X5 DENGAN SIMULASI VIDEO UNTUK SISWA SMA Skripsi Oleh : Dwi Prihartanto K2309016 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MODEL GROUP INVESTIGATION
PEMBELAJARAN MODEL GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS LEARNING COMMUNITY DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP SOSIAL SISWA KELAS X 1 SMA N 3 BOYOLALI SKRIPSI
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI BUNYI
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI BUNYI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SAMBIDUWUR 2 TANON SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: SUPRAPTO X7111543 FAKULTAS
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE INVENTORI MEMBACA INFORMAL BAGI SISWA TUNARUNGU KELAS II PADA SEMESTER 1 SLB N KENDAL TAHUN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: SUMINAH X5211211 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciSURVEI TENTANG KINERJA PROFESI GURU PENJASORKES SMA-SMK DI KABUPATEN KLATEN TAHUN 2013 SKRIPSI. Oleh: ASNI FUROIDA K
SURVEI TENTANG KINERJA PROFESI GURU PENJASORKES SMA-SMK DI KABUPATEN KLATEN TAHUN 2013 SKRIPSI Oleh: ASNI FUROIDA K4610017 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Februari
Lebih terperinciPENERAPAN METODE TWO STAY TWO STRAY
i PENERAPAN METODE TWO STAY TWO STRAY SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GLOBALISASI PADA SISWA KELAS IV SDN 01 KLODRAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: ISNANI AF IDATUNNISA
Lebih terperinciPENERAPAN PROJECT BASED LEARNING
PENERAPAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PSIKOMOTOR DAN KOGNITIF FISIKA SISWA PADA MATERI FLUIDA DINAMIK KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 PRACIMANTORO Skripsi Oleh: Dwi Waryanti
Lebih terperinciANALISIS INSTRUMEN TES AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS ( SMA ) WILAYAH SURAKARTA
ANALISIS INSTRUMEN TES AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS ( SMA ) WILAYAH SURAKARTA Skripsi Oleh: Sebastianus Hardi Suryono K2308118 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciIDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI PADA MATERI DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR TAHUN AJARAN 2013/2014
IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI PADA MATERI DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR TAHUN AJARAN 2013/2014 Skripsi Oleh: Fitri Aprilianingrum K2310041 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENERAPAN QUANTUM LEARNING
PENERAPAN QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM PADA SISWA KELAS IV SDN WATES KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 SKRIPSI Oleh: INDRI
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GLOBALISASI (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SD Negeri Joho 04 Kecamatan Sukoharjo Kabupaten
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOMIK TOYS DALAM MATA PELAJARAN SENI BUDAYA KELAS X IPA 2 SMA NEGERI 1 POLOKARTO TAHUN AJARAN 2014/2015
PEMBELAJARAN KOMIK TOYS DALAM MATA PELAJARAN SENI BUDAYA KELAS X IPA 2 SMA NEGERI 1 POLOKARTO TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh : EDWAN EKA SAPUTRA K3210021 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas II SD Negeri Carangan NO. 22 Surakarta tahun
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN DALAM MENGERJAKAN SOAL MATERI POKOK FLUIDA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/ 2013
ANALISIS KESALAHAN DALAM MENGERJAKAN SOAL MATERI POKOK FLUIDA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/ 2013 Skripsi Oleh: Septi Ruswanti K2309070 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) DISERTAI DENGAN PENGEMBANGAN SUBJECT SPECIFIC PEDAGOGY (SSP) PADA SISWA KELAS X-E SMA NEGERI 1 KARTASURA
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR BOLA BASKET MELALUI METODE PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VII-3
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR BOLA BASKET MELALUI METODE PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VII-3 MTs NEGERI KLIRONG KEBUMEN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Skripsi Oleh : Arif Saefudin
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION
PENERAPAN PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION BERBANTUAN MEDIA PRESENTASI POWER POINT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA TUNAGRAHITA KELAS IV SDLB BINA PUTRA SALATIGA SEMESTER II TAHUN
Lebih terperinciPENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI
PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP KETUNTASAN BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VIII SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : DYAH KUSUMA
Lebih terperinciSkripsi. Oleh : Dita Ajeng Hikmaningsih K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA September 2015
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF TINGKAT TINGGI PADA MATERI SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN PROJECT BASED LEARNING DI KELAS X MIA SMA NEGERI 2 SURAKARTA Skripsi Oleh : Dita Ajeng Hikmaningsih K2311020
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA KEMBALI
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA KEMBALI (PTK pada Peserta Didik Kelas IV SD Negeri Gumpang 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2015/2016)
Lebih terperinciPENERAPAN READING WORKSHOP
PENERAPAN READING WORKSHOP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN CERITA ANAK PADA SISWA KELAS V SDN TUNGGULSARI I NO. 72 LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI OLEH : FAIQOH DAMAYANTI
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH
PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN SOAL CERITA DALAM MATEMATIKA KELAS III SDN MOJOREJO 1 KARANGMALANG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN BRIDGING ANALOGY SEBAGAI UPAYA MEREDUKSI MISKONSEPSI FISIKA SEKOLAH MENENGAH
PENERAPAN PENDEKATAN BRIDGING ANALOGY SEBAGAI UPAYA MEREDUKSI MISKONSEPSI FISIKA SEKOLAH MENENGAH Skripsi Oleh: Putri Sulistiyani Shanti Paramita K2311063 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING
PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PARTISIPASI SISWA KELAS VIII.I SMP NEGERI 3 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Lebih terperinciPENGARUH ALAT PERAGA TANGRAM TERHADAP PEMAHAMAN
PENGARUH ALAT PERAGA TANGRAM TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PECAHAN UNTUK ANAK TUNARUNGU KELAS III SD DI SLB NEGERI UNGARAN TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : HAKSARI WIJAYANTI S K5109023 FAKULTAS
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK KELAS X TGB.B SMK NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X MIA 5 SMA BATIK 1 SURAKARTA PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X MIA 5 SMA BATIK 1 SURAKARTA PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING SKRIPSI OLEH : ANISA ZAHRA HERMAYANI K4311010 FAKULTAS
Lebih terperinciPROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI PADA KONSEP TERMODINAMIKA. Skripsi Oleh: Aprilia Dwinta Karlina NIM K
PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI PADA KONSEP TERMODINAMIKA Skripsi Oleh: Aprilia Dwinta Karlina NIM K2310010 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Agustus 2016
Lebih terperinci