HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN SIKAP KARYAWAN DALAM USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN SIKAP KARYAWAN DALAM USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH"

Transkripsi

1 HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN SIKAP KARYAWAN DALAM USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH (Kasus Perusahaan Peternakan Rian Puspita Jaya Jakarta Selatan) SKRIPSI EVA SUSANTI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

2 RINGKASAN EVA SUSANTI. D Hubungan Karakteristik Individu dengan Sikap Karyawan dalam Usaha Peternakan Sapi Perah (Kasus Perusahaan Peternakan Rian Puspita Jaya Jakarta Selatan). Skripsi. Program Studi Sosial Ekonomi Industri Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Pembimbing utama : Dr. Ir. H. Amiruddin Saleh, MS Pembimbing anggota : Prof. Dr. Djoko Susanto, SKM Sumberdaya manusia (SDM) salah satu faktor yang menunjang dalam efektivitas perusahaan. Usaha peternakan sapi perah harus dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya pada tingkat produktivitasnya saja, melainkan juga harus mencakup peningkatan kapasitas karyawan dalam menjalankan usaha peternakannya. Oleh karena itu, untuk memperbaiki manajemen SDM yang ada di perusahaan diperlukan peningkatan SDM dan perbaikan komunikasi. Komunikasi sangat penting dalam proses pembentukan dan pengembangan sikap karyawan. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir dan merasa dalam menghadapi obyek, ide, situasi atau nilai. Sikap yang dimunculkan karyawan dalam perusahaan beragam, karena pada dasarnya masing-masing individu memiliki karakter yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi karakteristik internal karyawan perusahaan peternakan Rian Puspita Jaya, (2) Mengidentifikasi karakteristik eksternal karyawan perusahaan peternakan Rian Puspita Jaya, (3) Mengidentifikasi sikap karyawan perusahaan peternakan Rian Puspita Jaya dalam menjalankan usaha peternakan sapi perah, (4) Menganalisis hubungan antara karakteristik internal dan eksternal karyawan dengan sikap karyawan dalam menjalankan usaha peternakan sapi perah. Penelitian berlangsung selama 3 minggu mulai tanggal 3 hingga 24 Desember 2007 di perusahaan peternakan sapi perah Rian Puspita Jaya (RPJ) Jakarta Selatan. Jumlah karyawan yang bekerja di perusahaan peternakan RPJ sebanyak 21 orang yang seluruhnya dijadikan responden (metode sensus). Desain penelitian adalah deskriptif korelasional. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Analisis data menggunakan statistik deskriptif berupa frekuensi, rataan, persentase, tabulasi silang, rataan skor, total rataan skor serta uji korelasi rank Spearman dan chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur karyawan bervariasi antara tahun, umumnya berpendidikan SD/Sederajat, memiliki tingkat pendapatan Rp Rp per bulan, lama bekerja berkisar 1-23 tahun yang umumnya berposisi sebagai karyawan produksi. Karakteristik eksternal karyawan yang terjadi di RPJ mempunyai frekuensi komunikasi yang tergolong kadang-kadang. Sikap karyawan dalam usaha peternakan sapi perah RPJ menunjukkan kategori baik, dengan aspek tujuan perusahaan memiliki nilai rataan skor paling besar. Hasil uji korelasi rank Spearman dan chi square menunjukkan bahwa hampir keseluruhan karakteristik internal dan eksternal tidak berhubungan nyata (p>0,05) dengan sikap karyawan dalam menjalankan usaha peternakan sapi perah. Pada karakteristik internal; hanya umur yang berhubungan nyata (p<0,05) dengan sikap karyawan terhadap aspek tujuan perusahaan dalam menjalankan usaha peternakan sapi perah. Sedangkan pada karakteristik eksternal; komunikasi media massa, interaksi sesama

3 karyawan, interaksi karyawan dengan atasan yang memiliki hubungan nyata (p<0,05) dengan sikap karyawan terhadap aspek tujuan perusahaan dalam menjalankan usaha peternakan sapi perah Kata kunci: Karakteristik internal dan eksternal, sikap menjalankan usaha peternakan sapi perah.

4 ABSTRACT Correlation of the Individual Characteristic with the Employees Attitude in Dairy Farming (Case at Dairy Farming Company s Rian Puspita Jaya South Jakarta) Susanti E, A. Saleh, D. Susanto The aims of this study were: (1) to identify individual characteristics as internal characteristics of the employees of farming company s Rian Puspita Jaya (RPJ) South Jakarta, (2) to identify external characteristics of the employees of farming company s RPJ, (3) to identify the employees attitude of farming company s RPJ in dairy farming, (4) to analyze correlation between internal and external characteristic with the employees attitude of farming company s RPJ in dairy farming. This study were conducted for three weeks on the 3 rd until 24 December 2007 at the farming company of the RPJ in South Jakarta. The number of 21 respondents were taken as the sample based on Census Method that requires all members of the population considered and taken as the respondents. The results showed that: the employees age range from years old, have the junior high school, the monthly income Rp Rp , the employees work experience range from 1-23 years and mostly of them are working in production division; communication frequencies in the external characteristics of the farming company s RPJ is categorized as seldom; while the attitude of the employees categorized as good, with the aspect of the company goal have highly score; generally, there was no significant correlation (p>0,05) between internal and external characteristics with the employees attitude in dairy farming. In internal characteristics; there is significant correlation (p<0,05) between age with the employees attitude to the goal company in the dairy farming. And in external characteristics; mass communication, employees interaction humanity, employees interaction with leadership have significant correlation (p<0,05) with the employees attitude to the company goal in the dairy farming Key words: internal and external characteristics, attitude of dairy farmers.

5 HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN SIKAP KARYAWAN DALAM USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH (Kasus Perusahaan Peternakan Rian Puspita Jaya Jakarta Selatan) EVA SUSANTI D Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

6 HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN SIKAP KARYAWAN DALAM USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH (Kasus Perusahaan Peternakan Rian Puspita Jaya Jakarta Selatan) Oleh EVA SUSANTI D Skripsi ini telah disetujui dan disidangkan di hadapan Komisi Ujian Lisan pada tanggal 15 Mei 2008 Pembimbing Utama Pembimbing Anggota Dr. Ir. H. Amiruddin Saleh, MS Prof. Dr. Djoko Susanto, SKM NIP NIP Dekan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor Dr. Ir. Luki Abdullah, MSc, Agr NIP

7 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di DKI Jakarta pada tanggal 12 September Penulis dilahirkan sebagai anak ke empat dari empat bersaudara yang merupakan puteri dari pasangan (Alm) Bapak Daryono dan Ibu Masiyah. Riwayat pendidikan dimulai dari SDN 05 Pagi Tebet Timur yang diselesaikan pada tahun Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SLTPN 73 Tebet Timur yang diselesaikan pada tahun 2001 dan pada tahun 2004 penulis menyelesaikan sekolah di SMU MUHAMMADIYAH 5 Jakarta. Penulis diterima sebagai mahasiswa pada jurusan Sosial Ekonomi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada tahun 2004 dan mengambil minat Komunikasi dan Penyuluhan. Selama menjadi mahasiswa IPB, penulis aktif pada berbagai organisasi dan kegiatan kampus di antaranya Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Industri Peternakan (HIMASEIP) dan menjabat sebagai staf INFOKOM dan SOSLINGMAS, HMI Komisariat Fakultas Peternakan, Nasyiatul Aisyiyah Tebet Timur. Penulis juga diberi kesempatan sebagai asisten praktikum M.K Ilmu Penyuluhan pada semester ganjil tahun 2007.

8 KATA PENGANTAR Bismillaahirrahmanirrahiim, Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas hidayah dan inayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul Hubungan Karakteristik Individu dengan Sikap Karyawan dalam Usaha Peternakan Sapi Perah (Kasus Perusahaan Peternakan Rian Puspita Jaya Jakarta Selatan), merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada Program Studi Sosial Ekonomi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini mengenai hubungan karakteristik individu dengan sikap karyawan dalam usaha peternakan sapi perah. Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan peternakan Rian Puspita Jaya Jakarta Selatan karena perusahaan ini salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang peternakan. Sikap karyawan yang ditimbulkan dari masing-masing individu berimplikasi pada pelaksanaan dan kinerja perusahaan peternakan sapi perah untuk ke depannya. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan semua pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal, pelaksanaan survei, penelitian dan penulisan skripsi. Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena itu penulis mengharapkan saran dan masukan yang membangun untuk perbaikan skripsi ini di masa yang akan datang. Penulis berharap mudahmudahan skripsi ini dapat bermanfaat. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat-nya kepada kita semua. Amin. Bogor, Mei 2008 Penulis

9 DAFTAR ISI Halaman RINGKASAN... i ABSTRACT... iii PERNYATAAN... iv PENGESAHAN... v RIWAYAT HIDUP... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Perumusan Masalah... 2 Tujuan Penelitian... 3 Kegunaan Penelitian... 4 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS... 5 Kerangka Pemikiran... 5 Hipotesis... 6 DEFINISI ISTILAH... 8 TINJAUAN PUSTAKA... 9 Usaha Peternakan Sapi Perah... 9 Sikap Pembentukan Sikap Pengukuran Sikap Karakteristik Individu Organisasi Manajemen Sumberdaya Manusia Komunikasi Media Massa Interaksi Organisasi Pengakuan Kerja METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Responden Penelitian Desain Penelitian Data dan Instrumen Definisi Operasional... 20

10 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Pengumpulan Data Analisis Data KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Sejarah Singkat Perusahaan Struktur Organisasi HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Internal Karyawan Karakteristik Eksternal Karyawan Sikap Karyawan dalam Usaha Peternakan Rian Puspita Jaya Hubungan Karakreristik Internal dengan Sikap Karyawan Perusahaan Peternakan Rian Puspita Jaya Hubungan Karakreristik Eksternal dengan Sikap Karyawan Perusahaan Peternakan Rian Puspita Jaya KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 45

11 DAFTAR TABEL Nomor Halaman 1. Distribusi Karyawan Perusahaan Peternakan Rian Puspita Jaya Berdasarkan Divisi Jumlah Sapi Perah Perusahaan Peternakan Rian Puspita Jaya pada Bulan Desember Karakteristik Internal Karyawan Rian Puspita Jaya Rataan Skor Karakteristik Eksternal Karyawan Rian Puspita Jaya Jumlah Karyawan Kandang per Satuan Ternak Rataan Skor Sikap Karyawan Rian Puspita Jaya Hubungan Karakteristik Internal dengan Sikap Karyawan Perusahaan Peternakan Rian Puspita Jaya Hubungan Karakteristik Eksternal dengan Sikap Karyawan Perusahaan Peternakan Rian Puspita Jaya... 38

12 DAFTAR GAMBAR Nomor Halaman 1. Kerangka Berpikir Hubungan Karakteristik Individu dengan Sikap Karyawan Perusahaan Peternakan Rian Puspita Jaya Struktur Organisasi Operasional Perusahaan Rian Puspita Jaya... 28

13 DAFTAR LAMPIRAN Nomor Halaman 1. Hasil Pengujian Korelasional rank Spearman Karakteristik Internal dengan Sikap Karyawan dalam Menjalankan Usaha Peternakan Sapi Perah Rian Puspita Jaya Hasil Pengujian Korelasional rank Spearman Karakteristik Eksternal dengan Sikap Karyawan dalam Menjalankan Usaha Peternakan Sapi Perah Rian Puspita Jaya Hasil Pengujian Korelasional chi square... 48

14 PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan subsektor peternakan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan pertanian secara umum dan bertujuan meningkatkan pendapatan, memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha serta memenuhi kebutuhan pangan dan gizi. Pengembangan usaha sapi perah merupakan salah satu pendekatan-pendekatan terpadu dalam strategi subsektor peternakan. Perkembangan usaha peternakan sapi perah di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun akibat peningkatan permintaan akan bahan pangan asal ternak, sejalan meningkatnya jumlah penduduk dan kesadaran masyarakat akan pentingnya susu sebagai salah satu sumber protein hewani. Kebutuhan susu yang semakin meningkat memungkinkan usaha peternakan sapi perah dapat terus ditingkatkan. Rian Puspita Jaya (RPJ) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang usaha peternakan sapi perah yang masih bertahan di Provinsi DKI Jakarta yang dirintis pada tahun 1982 oleh H. Mardani. Perusahaan ini merupakan usaha keluarga yang diwariskan oleh orang tua H. Mardani yang awalnya hanya mempunyai beberapa ekor, kemudian perusahaan ini bekerjasama dan mendapat pinjaman 15 ekor dari Koperasi Peternak Daerah (KOPERDA) Jakarta. Namun pembagian keuntungan yang didapat kurang adil oleh perusahaan, sehingga perusahaan memutuskan untuk melepaskan diri dari KOPERDA Jakarta. Seiring berjalannya waktu, perusahaan Peternakan RPJ mengalami kemajuan. Hal tersebut dapat dilihat dengan banyaknya ternak sapi perah yang dimiliki hingga mencapai kurang lebih 100 ekor yang tersebar pada dua lokasi. Pemilik juga mempunyai pabrik tahu, di mana ampas tahu dari pabrik tersebut dapat mendukung usaha ternaknya. Berkembangnya usaha-usaha peternakan sapi perah di Provinsi DKI Jakarta menyebabkan persaingan bisnis perusahaan semakin ketat. Salah satu faktor yang menunjang dalam efektivitas perusahaan adalah sumberdaya manusia (SDM). Sumberdaya manusia menjadi fungsi manajemen yang penting, di mana aset SDM dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif yang berkelanjutan karena aset-aset manusia tersebut mempunyai pengetahuan dan kompleksitas sosial yang sulit ditiru oleh para pesaing.

15 Usaha peternakan sapi perah harus dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya pada tingkat produktivitasnya saja, melainkan juga harus mencakup peningkatan kapasitas karyawan dalam menjalankan usaha peternakannya. Oleh karena itu, untuk memperbaiki manajemen SDM yang ada di perusahaan diperlukan peningkatan SDM dan perbaikan komunikasi. Komunikasi sangat penting dalam proses pembentukan dan pengembangan sikap karyawan. Sikap yang dimunculkan karyawan akan beragam, karena suatu perusahaan terdiri atas individu-individu yang berbeda karakternya. Sikap yang diharapkan antara perusahaan dan karyawan adalah sikap positif, dengan adanya sikap positif yang terjalin antara perusahaan dan karyawan ini dapat membangun sikap menyenangkan, itikad baik. saling menghargai, saling pengertian dalam meningkatkan efektivitas perusahaan. Sebelum terbentuk sikap terhadap perusahaan, dalam diri pribadi karyawan terbentuk persepsi sebagai hasil pemaknaan dan pengamatan karyawan terhadap perusahaan. Persepsi karyawan terhadap perusahaan diasumsikan berhubungan dengan karakteristik karyawan baik karakteristik internal maupun eksternal, yang selanjutnya menjadi dasar pembentukan sikap karyawan terhadap perusahaan peternakan RPJ. Untuk itulah penelitian ini dianggap perlu dilakukan pada usaha peternakan sapi perah RPJ. Perumusan Masalah Kualitas SDM dapat dikatakan baik antara lain jika mempunyai motivasi kerja yang tinggi dan dapat berkomunikasi secara efektif. Pada saat karyawan memasuki perusahaan, mereka membawa kepribadian dan karakter yang khas, yang dicirikan oleh individu yang berbeda-beda. Hal tersebut dapat mempengaruhi persepsi atau interpretasi karyawan terhadap lingkungan yang sedang dihadapi pada saat interaksi dan berkomunikasi. Keragaman karakteristik karyawan memiliki implikasi penting bagi praktek manajemen. Para manajer harus mengubah filosofi dari memperlakukan semua orang dengan sama rata menjadi pribadi mengenali perbedaan-perbedaan dan tanggap terhadap perbedaan-perbedaan tersebut dengan cara menjamin karyawan untuk bertahan dan mempertinggi produktivitas. Dalam diri karyawan selaku SDM perusahaan, dapat terjadi pembentukan sikap maupun perubahan sikap. Sikap karyawan perusahaan tersebut dapat mempengaruhi maju atau tidaknya suatu

16 perusahaan. Persepsi karyawan terhadap perusahaan diasumsikan pada cara pandang terhadap perusahaan sehingga pembentukan sikap diduga berhubungan dengan karakteristik internal maupun eksternal dari karyawan itu sendiri. Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang menarik untuk diteliti dirumuskan sebagai berikut: (1) Bagaimana karakteristik internal karyawan perusahaan peternakan RPJ? (2) Bagaimana karakteristik eksternal karyawan perusahaan peternakan RPJ? (3) Bagaimana sikap karyawan perusahaan peternakan RPJ dalam menjalankan usaha peternakan sapi perah? (4) Seberapa jauh hubungan antara karakteristik internal dan eksternal dengan sikap karyawan perusahaan peternakan RPJ dalam menjalankan usaha peternakan sapi perah? Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan karakteristik individu (internal dan eksternal) karyawan dengan sikap karyawan pada usaha peternakan sapi perah Rian Puspita Jaya di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Secara lebih rinci tujuan penelitian adalah sebagai berikut: (1) Mengidentifikasi karakteristik internal karyawan perusahaan peternakan RPJ. (2) Mengidentifikasi karakteristik eksternal karyawan perusahaan peternakan RPJ. (3) Mengidentifikasi sikap karyawan perusahaan peternakan RPJ dalam menjalankan usaha peternakan sapi perah. (4) Menganalisis hubungan antara karakteristik internal dan eksternal karyawan dengan sikap karyawan perusahaan peternakan RPJ dalam menjalankan usaha peternakan sapi perah.

17 Kegunaan Penelitian Secara umum penelitian hubungan karakteristik individu dengan sikap karyawan dalam usaha peternakan sapi perah dapat bermanfaat untuk: (1) Bagi para karyawan dapat mengetahui informasi mengenai pentingnya peningkatan keterampilan dan pengetahuan dalam karakteristik yang ada pada diri mereka di era persaingan yang tajam dalam perekrutan karyawan. (2) Bagi perusahaan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menghasilkan sikap kerja yang positif. (3) Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis dalam bidang ilmu komunikasi untuk digunakan sebagai sumber informasi tambahan bagi pihak lain yang membutuhkan.

18 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Kegiatan pembangunan peternakan, khususnya usaha peternakan sapi perah, telah memberi dampak positif dalam memperkuat mata rantai pembangunan masyarakat Indonesia. Sumberdaya manusia memiliki peranan penting dalam tingkat keberhasilan subsektor peternakan, manusia selalu dituntut untuk mampu meningkatkan produktivitas kerjanya demi kelangsungan perusahaan. Tiap perusahaan mempunyai SDM, manusialah yang mengelola perusahaan, mengerjakan tugas-tugas perusahaan dan manusia jugalah yang memberikan pengetahuan yang perusahaan gunakan untuk tumbuh dan berkembang. Para karyawan di dalam kehidupan sehari-hari dan di dalam kehidupan kerjanya tak terlepas dari berkomunikasi dan berinteraksi. Komunikasi adalah suatu proses, karena merupakan suatu seri kegiatan yang terus-menerus, yang tidak mempunyai permulaan atau akhir dan selalu berubah-ubah. Kemampuan karyawan dalam berkomunikasi memiliki karakteristik komunikasi yang berbeda-berbeda baik dari karakteristik individu, yang internal maupun eksternal. Karakteristik seseorang mempengaruhi cara dan kemampuan yang berbeda dalam membentuk persepsi, informasi apa yang diinginkan, bagaimana menginterpretasikan informasi tersebut dan informasi apa yang masih diingat, tergantung dari karakteristik individu, seperti: umur, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, lama bekerja dan spesialisasi pekerjaan. Pembentukan, perubahan sikap karyawan tentang pelaksanaan dan kinerja perusahaan peternakan sapi perah tidak hanya ditinjau dari karakteristik individu, melainkan dapat dilihat pula dari segi karakteristik eksternal karyawan itu sendiri. Dalam studi ini karakteristik eksternal yang indikator pengamatannya berupa: (a) komunikasi media massa, (b) interaksi sesama karyawan, (c) interaksi karyawan dengan atasan dan (d) pengakuan kerja. Kedua karakteristik ini diduga berhubungan dengan sikap karyawan, yang nantinya berdampak pada produktivitas perusahaan peternakan sapi perah RPJ. Karakteristik karyawan yang berbeda berhubungan dengan persepsi karyawan perusahaan peternakan RPJ tentang pelaksanaan dan kinerja, yang selanjutnya memunculkan suatu bentuk, yaitu sikap. Dengan adanya suatu sikap dapat diketahui

19 perasaan, tanggapan dan penilaian karyawan yang bersifat positif, netral dan negatif dan memberikan arah untuk berperilaku sesuai dengan sikap yang dimilikinya Adapun indikator sikap berupa: (a) sikap karyawan tehadap aspek tujuan perusahaan, (b) sikap karyawan terhadap aspek tanggungjawab dan (c) sikap karyawan terhadap aspek kegiatan perusahaan. Indikator sikap ini berhubungan nyata dengan peningkatan produktivitas perusahaan yang dalam studi tidak diamati. Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat pada Gambar 1 kerangka berpikir hubungan antara peubah karakteristik individu (internal dan eksternal) dengan sikap karyawan perusahaan peternakan RPJ. Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat disusun hipotesishipotesis penelitian sebagai berikut: 1. Karakteristik internal berhubungan nyata dengan sikap karyawan perusahaan peternakan sapi perah Rian Puspita Jaya.. 2. Karakteristik eksternal berhubungan nyata dengan sikap karyawan perusahaan peternakan sapi perah Rian Puspita Jaya.

20 Peubah bebas Peubah terikat Karakteristik Internal Karyawan (X) X 1 Umur X 2 Tingkat pendidikan X 3 Tingkat pendapatan X 4 Lama bekerja X 5 Spesialisasi pekerjaan Karakteristik Eksternal Karyawan (X 6 ) X 6.1 X 6.2 X 6.3 X 6.4 komunikasi media massa interaksi sesama karyawan interaksi karyawan dengan atasan pengakuan kerja keterangan : Peubah yang diteliti Peubah yang tidak diteliti Sikap Karyawan (Y) Y 1.1 terhadap tujuan perusahaan Y 1.2 terhadap tanggungjawab Y 1.3 terhadap kegiatan perusahaan Produktivitas perusaha Gambar 1. Kerangka Berpikir Hubungan Karakteristik Individu dengan Sikap Karyawan Perusahaan Peternakan Rian Puspita Jaya

21 DEFINISI ISTILAH Karakteristik individu adalah ciri-ciri atau sifat-sifat yang dimiliki oleh seorang individu yang ditampilkan melalui pola pikir, pola bersikap dan pola bertindak terhadap lingkungan hidupnya, berupa karakteristik internal dan eksternal. Karakteristik internal merupakan ciri dan sifat yang melekat pada diri karyawan. Karakteristik eksternal merupakan kondisi, situasi dan lingkungan yang menunjang karyawan dalam bekerja di perusahaan peternakan RPJ yang Sumberdaya manusia adalah individu yang dapat mengelola, mengatur, mengurus suatu pekerjaan sehingga dapat berfungsi secara produktif, efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan. Sikap karyawan adalah tanggapan secara verbal, baik positif maupun negatif, yang meliputi aspek afektif karyawan terhadap pelaksanaan dan kinerja perusahaan. Usaha peternakan sapi perah adalah mengembangkan, memelihara dan memproduksi usaha beternak sapi perah dalam meningkatkan lapangan kerja, membuka lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan. Perusahaan peternakan adalah peternakan sapi perah yang mempunyai izin usaha atau yang tidak memiliki izin usaha akan tetapi memiliki 10 ekor atau lebih. 25

22 TINJAUAN PUSTAKA Usaha Peternakan Sapi Perah Peternakan sapi perah sudah dimulai sejak abad ke-19, yaitu dengan adanya pengimporan sapi-sapi bangsa milking Shorthon dari Australia, Ayshire dan Jersey. Permulaan abad ke-20 pengimporan dilanjutkan kembali, dengan mengimpor sapisapi bangsa Fries Holland dari Belanda, sedangkan sapi perah yang dipelihara di Indonesia pada umumnya adalah sapi Fries Holland yang memiliki kemampuan produksi susu yang jauh lebih tinggi (Sudono, 1999). Ternak sapi perah merupakan andalan subsektor peternakan yang memiliki peluang prospektif dalam kegiatan agroindustri sebagai salah satu subsistem agribisnis. Pengembangan usaha ternak ini sangat berdampak positif terhadap penciptaan lapangan kerja dan menjanjikan pendapatan tunai, sehingga dapat memotivasi peternak untuk berperan aktif dalam kegiatan agribisnis guna meningkatkan pendapatan keluarganya. Selain itu, juga untuk meningkatkan gizi peternak dan keluarga, serta secara makro memperbaiki gizi nasional, di samping dapat menghemat devisa dengan menekan impor susu (Mulyadi et al. dalam Kaliky, 2002). Siregar (1999) mengatakan bahwa berdasarkan jumlah sapi perah yang dipelihara oleh peternak, peternakan sapi perah dapat terbagi dua, yaitu: (1) peternakan kecil atau peternakan rakyat (2) perusahaan peternakan. Peternakan kecil atau peternakan rakyat yang memelihara ternak sapi perah paling banyak sepuluh ekor dan pada umumnya tidak memiliki lahan khusus untuk penanaman hijauan pakan dan menggantungkan kebutuhan hijauan sapi perah pada rumput-rumput alam. Sedangkan peternakan besar, memelihara lebih dari sepuluh ekor dan pada umumnya sudah memiliki lahan untuk menanam hijauan pakan, meskipun kadang-kadang belum mencukupi dan masih tergantung rumput-rumput alam. 26

23 Sikap Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir dan merasa dalam menghadapi obyek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukan perilaku, tapi kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu terhadap objek sikap. Selanjutnya sikap timbul tidak hanya dari pengalaman, tetapi merupakan hasil belajar oleh karena itu sikap dapat diperteguh atau diubah (Rakhmat, 2004). Sikap adalah pernyataan evaluatif baik yang menguntungkan atau tidak menguntungkan mengenai suatu obyek, orang dan peristiwa. Sikap mencerminkan bagaimana seseorang merasakan sesuatu (Robbins, 2001). Sikap terhadap obyek, gagasan atau orang tertentu merupakan orientasi yang bersifat menetap dan berhubungan dengan perilaku. Komponen afektif terdiri dari seluruh perasaan atau emosi seseorang terhadap obyek, terutama penilaian (Sears et al., 1985). Pembentukan Sikap Sikap terbentuk dalam pertumbuhan seseorang sehingga faktor pengalaman sangat berperan penting. Namun pengaruh dari luar (eksternal) belum cukup meyakinkan untuk dapat menimbulkan perubahan sikap. Faktor lain yang ikut menentukan adalah faktor pribadi orang itu sendiri (Gibson, 1984). Faktor-faktor yang menentukan dalam pembentukan sikap adalah kebutuhan individu. Sikap terbentuk dalam pemenuhan kebutuhan atau keinginan. Individu akan membentuk sikap positif terhadap obyek atau orang yang dapat memuaskan kebutuhannya. Sebaliknya, seseorang akan mengembangkan sikap negatif terhadap obyek atau orang yang menghalangi tujuan atau keinginannya, bahkan bersifat netral (Suranto, 1997). Sementara itu menurut Gerungan (1986) pembentukan sikap dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap yang berasal dari dalam diri orang itu sendiri, seperti: daya pilih, minat, perhatian menerima dan mengolah pengaruh-pengaruh yang datang dari luar. Sedangkan yang dimaksud faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar, seperti: sifat atau isi pandangan baru, siapa yang mengemukakan, caranya dan situasi ketika hal baru tersebut dikemukakan. 27

24 Pengukuran Sikap Menurut Sarwono (1997) mengungkapkan bahwa pada prinsipnya pengukuran sikap dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan tentang obyek sikap. Subyek atau responden diminta jawabannya dengan memberikan pilihan jawaban yang berupa pendapat atau pernyataan, persetujuan dengan suka atau setuju (sikap positif) dan tidak setuju, tidak suka (sikap negatif), maupun bersikap netral. McConnel dalam Suranto (1997) mengungkapkan bahwa sikap sulit diukur, karena sikap merupakan konsep yang abstrak dan bahkan dalam beberapa kasus sikap tidak dapat diukur dan dinilai, namun dalam beberapa kasus lain dapat dinilai. Misal, mengenai sikap yang berupa tingkah laku dapat diukur dengan menanyakan pendapat dan perasaan ke arah obyek yang dituju. Jadi sikap hanya bisa diukur dengan penyimpulan-penyimpulan yang dibuat responden secara terbuka, dalam hal ini melalui tindakan-tindakan serta pernyataan-pernyataan yang diungkapkan. Karakteristik Individu Salah satu pembentukan dan perubahan sikap ditentukan oleh dua faktor utama, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Reksowardoyo (1983) dan Widiyanti (1999) mengatakan bahwa karakteristik internal terdiri dari umur, jenis kelamin, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, status sosial ekonomi dan sebagainya. Karakteristik individu adalah ciri-ciri atau sifat-sifat yang dimiliki oleh seorang individu yang ditampilkan melalui pola pikir, pola bersikap dan pola bertindak terhadap lingkungan hidupnya, berupa karakteristik internal dan eksternal (Musriyanto dalam Ati, 1996). Klausmeier dan Goodwin (1966) mengemukakan bahwa karakteristik individu yang mendapatkan suatu respons dan pelajaran sangat menentukan sikapnya terhadap pelajaran itu sendiri. Lain halnya menurut Kotler dalam Ilyas dan Sudamika (2002), karakteristik individu dapat diklasifikasikan ke dalam demografik dan psikografik. Karakteristik demografik mencakup umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, kebangsaan dan tingkat sosial. Sedangkan karakteristik psikografik atau faktor eksternal mencakup gaya hidup dan kepribadian. Peubah faktor eksternal dalam penelitian ini mencakup komunikasi dengan media massa, interaksi sesama karyawan, interaksi karyawan dengan atasan dan pengakuan kerja dari perusahaan. 28

25 Selanjutnya Simamora (2002) mengatakan karakteristik seseorang mempengaruhi cara dan kemampuan yang berbeda dalam membentuk persepsi, informasi apa yang diinginkan, bagaimana menginterpretasi informasi tersebut dan informasi apa saja yang sudah diingat, tergantung dari karakteristik individu, seperti pendidikan, umur, jenis kelamin dan kepribadian. Peubah yang diamati dalam penelitian ini meliputi umur, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, lama bekerja dan spesialisasi pekerjaan. Organisasi Organisasi didefinisikan sebagai suatu kumpulan atau sistem individu yang bersama-sama, melalui suatu hierarki pangkat dan pembagian kerja, berusaha mencapai tujuan tertentu (Tubbs and Moss, 2001). Muhammad (2004) mengemukakan bahwa suatu organisasi terbentuk apabila suatu usaha memerlukan usaha lebih dari satu orang untuk menyelesaikannya, kondisi ini timbul mungkin disebabkan oleh karena tugas terlalu besar atau terlalu kompleks untuk ditangani satu orang. Wright dalam Muhammad (2004) mempunyai pendapat yang lain mengenai organisasi yaitu suatu bentuk sistem terbuka dari aktivitas yang dikoordinasi oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama. Tubbs and Moss (2001) berpendapat bahwa organisasi dapat memberi hasil lebih banyak bila individu dimungkinkan melakukan spesialisasi melalui suatu pengantar pembagian kerja. Organisasi adalah unit sosial (atau pengelompokkan manusia) yang sengaja dibentuk dan dibentuk kembali dengan penuh pertimbangan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan tertentu (Parson dalam Amitai,1985). Selanjutnya Muhammad (2004) mendefinisikan organisasi merupakan suatu sistem, mengkoordinasi aktivitas dan mencapai tujuan bersama atau tujuan umum. Dikatakan suatu sistem karena organisasi itu terdiri dari berbagai bagian yang saling tergantung satu sama lain dan melahirkan fungsi. Bila satu bagian terganggu maka ikut berpengaruh pada bagian lain. 29

26 Manajemen Sumberdaya Manusia Umar (1999) memberi definisi bahwa manajemen sumberdaya manusia merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada SDM, yang mempunyai tiga fungsi, yaitu: (1) fungsi manajerial, meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian; (2) fungsi operasional, meliputi pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja; (3) fungsi kedudukan SDM dalam pencapaian tujuan organisasi perusahaan secara terpadu. Tujuan manajemen SDM ialah meningkatkan kontribusi produktif orangorang yang ada dalam perusahaan melalui sejumlah cara yang bertanggung jawab secara etis, strategis dan sosial (Rivai, 2004). Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Tujuan tidak akan tercapai tanpa peran aktif karyawan meskipun alat yang dimiliki canggih. Mengatur karyawan adalah sulit dan kompleks, karena mereka mempunyai pikiran, perasaan, status, keinginan dan latar belakang yang berbeda yang dibawa ke dalam organisasi (Hasibuan, 2003). Komunikasi Media Massa Komunikasi telah mencapai tingkat di mana orang mampu berbicara dengan jutaan manusia secara serentak dan serempak. Bersamaan dengan berkembangnya teknologi, memudahkan orang berkomunikasi melalui media massa, baik media cetak maupun media elektronik. Rakhmat (2004) mengatakan bahwa komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Aspek komunikasi massa adalah bermedia (mediated), berbeda dengan komunikasi interpersonal, karena potensi yang diindera penerima lebih terbatas, penerima mempunyai sedikit kontrol atau tidak mempunyai kontrol atas sumber pesan, artinya umpan balik sangat terbatas atau tidak diketahui, hanya dibayangkan. Purnaningsih (1999) mengatakan bahwa media massa sebagai sumber informasi dikategorikan ke dalam dua jenis yaitu: (1) media massa cetak, meliputi surat kabar, majalah pertanian, brosur, leaflet dan folder serta (2) media massa 30

27 elektronik, meliputi radio, televisi dan film. Media massa dapat mempengaruhi karakteristik individu, menambah pengetahuan, mengubah sikap dan perilaku khalayak bahkan membentuk, mengarahkan sikap khalayak. Adapun pemilihan informasi tertentu dalam komunikasi media massa dikarenakan semua orang mempunyai selective exposure yaitu kecenderungan seseorang yang hanya mau mendedahkan dirinya dan memilih hal-hal tertentu saja. Di samping itu seseorang mempunyai selective perception yaitu suatu kecenderungan untuk memilih informasi sesuai dengan yang diinginkan serta selective responce yaitu kecenderungan mengerjakan sesuatu berdasarkan kemauan yang tidak diketahui asal usulnya. Hal ini dapat dimengerti karena seseorang dalam berkemauan sangat bergantung oleh berbagai situasi dan kondisi yang ada (Lionberger dan Gwin, 1982). Interaksi Organisasi Goldhaber (1990) memberikan definisi interaksi organisasi sebagai proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung, saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau selalu berubah-ubah. Tubbs dan Moss (2001) memberikan definisi yang lebih ringkas, yakni komunikasi insani yang terjadi dalam konteks karena manusialah yang berkomunikasi, bukan organisasi. Pace dan Faules (2002) mengatakan bahwa interaksi (komunikasi) organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan atau penafsiran pesan antara unit komunikasi yang merupakan bagian di suatu organisasi tertentu. Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa komunikasi organisasi mengandung beberapa unsur, yakni (1) adanya komunikator (pengirim), (2) adanya komunikan (penerima), (3) adanya pesan, (4) adanya unit-unit penerima dan (5) adanya organisasi tertentu. Zelko dan dance dalam Muhammad (2004) mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang saling tergantung yang mencakup komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Komunikasi internal adalah komunikasi yang terjadi di dalam organisasi itu sendiri seperti komunikasi dari atasan kepada bawahan, sedangkan komunikasi eksternal adalah komunikasi yang dilakukan organisasi terhadap lingkungan luarnya. Komunikasi dalam suatu organisasi 31

28 menjalankan empat fungsi utama yaitu: kendali (kontrol, pengawasan), motivasi, pengungkapan emosional dan informasi (Robbins, 1996). Pola Komunikasi Organisasi Secara umum pola komunikasi dapat dibedakan ke dalam saluran komunikasi formal dan saluran komunikasi nonformal (Purwanto, 2003). 1. Saluran Komunikasi Formal Saluran komunikasi formal adalah cara komunikasi yang didukung dan mungkin dikendalikan manajer. Komunikasi formal sangat dipengaruhi oleh struktur organisasi dan pola wewenang dalam suatu perusahaan. Dalam kaitannya dengan proses penyampaian informasi dari pimpinan kepada bawahan ataupun dari manajer ke karyawan, komunikasi formal dapat dibedakan menjadi empat tipe, yaitu komunikasi dari atas ke bawah, komunikasi dari bawah ke atas, komunikasi horisontal dan komunikasi diagonal. a. Komunikasi dari atas ke bawah Komunikasi dari atas ke bawah di mulai dari manajemen pucak dan terus mengalir melewati tingkat manajemen ke karyawan lini dan pekerja biasa. Komunikasi dari atas ke bawah berbentuk lisan maupun tulisan. Komunikasi secara lisan dapat berupa percakapan biasa, wawancara formal antara penyelia dengan karyawan atau dapat juga dalam bentuk pertemuan kelompok. Di samping itu, komunikasi dari atas ke bawah dapat berbentuk tulisan seperti memo, manual pelatihan, kotak informasi, surat kabar, majalah, papan pengumuman, buku petunjuk karyawan maupun buletin. Menurut Katz dan Kahn dalam Purwanto (2003) tujuan pokok dari komunikasi dari atas ke bawah adalah : (1) Untuk memberikan pengarahan atau instruksi kerja tertentu. (2) Untuk memberikan informasi mengapa suatu pekerjaan harus dilaksanakan. (3) Untuk memberikan informasi tentang prosedur dan praktek organisasional. (4) Untuk memberikan umpan baik pelaksanaan kerja kepada para karyawan. (5) Untuk menyajikan informasi mengenai aspek ideologi dalam membantu organisasi menanamkan pengertian tentang tujuan yang ingin dicapai. 32

29 b. Komunikasi dari bawah ke atas Komunikasi dari bawah ke atas menunjukkan bahwa arus informasi mengalir dari bawahan menuju atasan. Komunikasi dari bawah ke atas merupakan proses penyampaian gagasan, ide atau saran dan pandangan bawahan kepada atasan. Hal-hal yang terjadi dari komunikasi dari bawah ke atas ialah: (1) Menyampaikan pekerjaan, performans dan permasalahan-permasalahan. (2) Menyampaikan permasalahan-permasalahan pegawai. (3) Menyampaikan praktek-praktek kebijakan organisasi. (4) Menyampaikan tugas-tugas yang dikerjakan, cara mengerjakannya. c. Komunikasi horisontal Komunikasi horisontal dapat terjadi antara pejabat atau karyawan yang sejajar atau sederajat dalam suatu organisasi. Tujuan komunikasi horisontal antara lain untuk melakukan persuasi, mempengaruhi dan memberikan informasi kepada bagian atau departemen yang memiliki hubungan sejajar. Kemudian tipe ini menjadi penting ketika masing-masing departemen atau bagian dalam suatu organisasi memiliki tingkat ketergantungan yang cukup besar. d. Komunikasi diagonal Komunikasi diagonal melibatkan dua tingkat organisasi yang berbeda. Contohnya adalah manajer produksi dengan bagian promosi atau antara manajer pemasaran dengan bagian akuntansi. Bentuk komunikasi diagonal memiliki beberapa keuntungan di antaranya adalah: (1) Penyebaran informasi bisa menjadi lebih cepat daripada bentuk komunikasi tradisional. (2) Membantu individu dari berbagai bagian atau departemen ikut membantu menyelesaikan masalah dalam organisasi. Di samping memiliki kebaikan atau keuntungan, komunikasi diagonal juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satu kelemahannya adalah bahwa komunikasi tipe ini dapat menggangu jalur komunikasi yang rutin dan telah berjalan normal. 2. Saluran Komunikasi Nonformal Komunikasi dalam organisasi tidak pernah mengalami kekosongan (vacum). Setiap informasi selalu dikomunikasikan dan jika saluran formal tidak bisa 33

30 digunakan maka informasi disampaikan melalui saluran informal. Dalam melakukan komunikasi, terkadang hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan harapan. Dengan kata lain, komunikasi yang dilakukan tidak efektif. Untuk dapat melakukan komunikasi yang efektif diperlukan beberapa persyaratan. Lesikar dalam Stoner (1996) menguraikan empat faktor yang mempengaruhi keefektivan komunikasi organisasi, yaitu: a. Saluran Komunikasi Formal Saluran komunikasi formal mempengaruhi keefektivan komunikasi dalam hal. Pertama, saluran formal mencakup jarak yang selalu bertambah panjang dengan perkembangan dan pertumbuhan organisasi. Kedua, saluran komunikasi formal dapat menghambat arus bebas informasi antar tingkat dalampembatasan yang dapat diterima dalam saluran komunikasi ini keuntungan seperti menjaga manajer tingkat tinggi jangan sampai mendapat informasi terlalu banyak dan juga kerugian seperti terkadang membuat manajer tingkat tinggi tidak mendapat informasi yang seharusnya ia ketahui. b. Struktur Wewenang Struktur wewenang mempunyai pengaruh serupa pada efektivitas komunikasi. Perbedaan status dan kekuasaan dalam organisasi membantu menentukan siapa yang berkomunikasi dengan nyaman kepada seseorang. Isi dan akurasi komunikasi juga akan dipengaruhi oleh perbedaan wewenang. Misalnya, biasanya percakapan antara seorang direktur perusahaan dan karyawan administrasi dicirikan oleh formalitas. c. Spesialisasi Pekerjaan Spesialisasi pekerjaan biasanya mempermudah komunikasi dalam kelompok berbeda-beda. Anggota kelompok kerja yang sama biasanya mempunyai istilah, pandangan mengenai waktu, sasaran, tugas dan gaya pribadi yang sama antar kelompok yang berbeda jauh, yang umumnya akan terhambat. d. Kepemilikan Informasi Hal ini berarti bahwa individu mempunyai informasi yang unik dan pengetahuan mengenai pekerjaan mereka. Informasi seperti ini adalah semacam kekuasaan bagi individu yang dimilikinya dan biasanya karyawan enggan untuk membagi informasinya dengan orang lain. 34

31 Pengakuan kerja Rivai (2004) mengungkapkan bahwa setiap individu dalam perusahaan berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda-beda, maka sangat penting bagi perusahaan untuk melihat apa kebutuhan dan harapan karyawannya, apa bakat dan keterampilan yang dimiliki serta bagaimana rencana karyawan tersebut pada masa mendatang. Salah satu harapan karyawan adalah pengakuan kerja dari perusahaan, pengakuan kerja merupakan kebutuhan karyawan untuk dilihat dan dihargai keberadaan atau eksistensinya oleh atasan maupun masyarakat. Karyawan sebagai SDM dalam perusahaan juga membutuhkan penghargaan berupa pengakuan kerja dari atasannya yang di antaranya memberikan pujian, gaji, upah dan kesejahteraan sosial jika melakukan pekerjaan dengan baik. Karyawan yang bekerja di perusahaan juga membutuhkan perhatian dari atasannya untuk diakui keanggotaannya dalam perusahaan tersebut dengan memperhatikan ide, usul, saran dan kritik demi kemajuan perusahaannya. 35

32 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di perusahaan peternakan Rian Puspita Jaya, Mampang Prapatan Jakarta Selatan. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan perusahaan peternakan RPJ ini adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis peternakan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 3 hingga 24 Desember Responden Penelitian Responden dalam penelitian ini adalah karyawan RPJ dengan jumlah keseluruhan 21 orang, desain penentuan responden dilakukan dengan metode sensus, yaitu mengambil seluruh populasi sebagai responden. Distribusi responden penelitian disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Distribusi Karyawan Perusahaan Peternakan Rian Puspita Jaya Berdasarkan Divisi No Divisi Jumlah (orang) 1 Perkantoran 9 2 Produksi: Kandang 1 (Mampang) Kandang 2 (Duren Tiga) Pengemasan Total 21 Sumber: RPJ, 2007 Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai deskriptif korelasional dengan mengambil kasus perusahaan peternakan RPJ di Jakarta Selatan. Penelitian ini mencoba mendeskripsikan peubah-peubah bebas dan tidak bebas yang terdiri dari karakteristik individu (internal dan eksternal) karyawan dan sikap karyawan perusahaan RPJ dalam menjalankan usaha peternakan sapi perah yang ditimbulkan oleh karakteristikkarakteristik tersebut yang berpengaruh terhadap produktivitas perusahaan peternakan RPJ. 36

33 Data dan Instrumen Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari melalui wawancara langsung dengan responden menggunakan kuesioner dan observasi langsung di lokasi penelitian. Data sekunder diperoleh dari catatan-catatan, arsip dan dokumentasi yang ada pada instansi yang terkait dan dari rujukan hasil-hasil penelitian terdahulu yang mempunyai keterikatan dengan penelitian. Instrumen Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Lembaran kuesioner terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama berisi pertanyaan tentang karakteristik internal karyawan, bagian kedua berisi tentang pernyataan tentang karakteristik eksternal karyawan serta sikap bagian ketiga berisi pernyataan tentang sikap karyawan perusahaan peternakan RPJ terhadap pelaksanaan dan kinerja dalam menjalankan usaha peternakan sapi perah Definisi Operasional Definisi operasional dan beberapa isitilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Karakteristik internal merupakan ciri dan sifat yang melekat pada setiap responden dalam perusahaan peternakan RPJ yang meliputi: a. Umur adalah usia karyawan dan pengelola pada saat penelitian dilakukan, dinyatakan dalam tahun, yang diukur berdasarkan skala rasio. b. Tingkat pendidikan adalah jenjang sekolah formal yang telah ditempuh oleh karyawan berupa jenjang SD/Sederajat, sekolah lanjutan/sederajat dan perguruan tinggi yang dukur berdasarkan skala ordinal. c. Tingkat pendapatan adalah tingkat keseluruhan penghasilan yang diperoleh sebulan terakhir pada saat penelitian dilakukan baik dari usaha peternakan maupun usaha lain, dinyatakan dengan satuan rupiah yang diukur berdasarkan skala rasio. d. Lama bekerja adalah lamanya karyawan menjalani usaha peternakan sapi perah, dinyatakan dengan satuan tahun yang diukur berdasarkan skala rasio. 37

34 e. Spesialisasi pekerjaan adalah jenis jabatan yang diberikan perusahaan kepada karyawan berdasarkan keahlian masing-masing karyawan perusahaan peternakan RPJ, yang diukur berdasarkan skala nominal. 2. Karakteristik Eksternal merupakan kondisi, situasi dan lingkungan yang menunjang karyawan dalam bekerja di perusahaan peternakan RPJ yang meliputi: a. Komunikasi media massa adalah hubungan interaksi responden, melihat, membaca, mendengarkan melalui media cetak dan media elektronik dalam sebulan terakhir pada saat penelitian dilakukan, dinyatakan dalam kali yang diukur berdasarkan skala ordinal. b. Interaksi sesama karyawan adalah komunikasi atau timbal balik yang terjadi antara sesama karyawan dalam sebulan terakhir pada saat penelitian dilakukan, dinyatakan dalam kali yang diukur berdasarkan skala ordinal. c. Interaksi karyawan dengan atasan adalah hubungan interaksi atau timbal balik yang terjadi antara karyawan dengan atasan dalam sebulan terakhir pada saat penelitian dilakukan, dinyatakan dalam kali yang diukur berdasarkan skala ordinal. d. Pengakuan kerja adalah rasa ingin diakui keanggotaannya dalam perusahaan dengan memberikan gaji, upah, pujian, kritik terhadap pekerjaannya serta perusahaan memperhatikan ide, saran, usul dan kesejahteraan sosial karyawannya dalam sebulan terakhir pada saat penelitian dilakukan, dinyatakan dalam kali yang diukur berdasarkan skala ordinal. 3. Sikap Karyawan merupakan tanggapan secara verbal, baik positif maupun negatif, yang meliputi afektif terhadap pelaksanaan dan kinerja usaha peternakan RPJ dengan menggunakan metode skala Likert (Oppenheim, 1992). Kategori sikap yang digunakan adalah: sangat tidak baik, tidak baik, baik dan sangat baik. Sikap karyawan perusahaan peternakan RPJ meliputi: a. Sikap terhadap tujuan perusahaan adalah kecenderungan responden untuk bertindak terhadap sesuatu yang diinginkan atau dicapai oleh perusahaan, yang diukur berdasarkan skala ordinal. 38

35 b. Sikap terhadap kegiatan perusahaan adalah kecenderungan responden untuk bertindak, tanggapan responden terhadap aktivitas yang dilakukan perusahaan, yang diukur berdasarkan skala ordinal. c. Sikap terhadap tanggung jawab adalah tanggapan responden dalam melaksanakan pekerjaan dengan rasa tanggung jawab sehingga dapat memperoleh hasil yang maksimal, yang diukur berdasarkan skala ordinal. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Validitas Instrumen Ancok dalam Singarimbun dan Effendi (2006) mengemukakan bahwa validitas data adalah suatu tingkatan yang menunjukkan pengukuran yang tepat, meliputi validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi diupayakan dengan cara mencermati tingkat isi instrumen yang mewakili seluruh aspek yang dinyatakan sebagai kerangka konsep. Semakin lengkap aspek yang merupakan kerangka konsep penelitian terkandung dalam instrumen penelitian maka semakin tinggi pula validitas instrumen tersebut. Validitas konstruk diupayakan dengan meletakkan kerangka konsep yang digunakan dalam penelitian. Atas dasar konsep-konsep itulah disusun tolok ukur operasionalnya. Konsep penelitian yang digunakan ini disusun dari hasil pemahaman kepustakawan dan pendapat dari para ahli di bidangnya. Perhitungan dengan menggunakan teknik uji korelasi product moment Pearson, dengan rumus sebagai berikut (Ancok dalam Singarimbun dan Effendi, 2006): r = N X 2 N ( XY )( X Y ) 2 ( X ) N Y ( Y ) 2 2 Keterangan : r = Nilai koefisien validitas N = Jumlah responden X = Skor pertanyaan pertama Y = Skor total XY = Skor pertanyaan pertama dikalikan skor total Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan mengujicobakan instrumen kepada karyawan koperasi peternak susu yang berlokasi di Jl. Kedung Badak Bogor, dikarenakan memiliki kedekatan karakteristik atau relatif sama dengan karakter 39

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN SIKAP KARYAWAN DALAM USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN SIKAP KARYAWAN DALAM USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN SIKAP KARYAWAN DALAM USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH (Kasus Perusahaan Peternakan Rian Puspita Jaya Jakarta Selatan) SKRIPSI EVA SUSANTI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI

Lebih terperinci

PERSEPSI DAN PARTISIPASI PETERNAK TENTANG PROGRAM PERGULIRAN TERNAK DOMBA

PERSEPSI DAN PARTISIPASI PETERNAK TENTANG PROGRAM PERGULIRAN TERNAK DOMBA PERSEPSI DAN PARTISIPASI PETERNAK TENTANG PROGRAM PERGULIRAN TERNAK DOMBA (Kasus Kelompok Tani Mandiri, Desa Laladon, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor) SKRIPSI RENDY JUARSYAH PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI

Lebih terperinci

PERILAKU KONSUMSI SUSU PADA KONSUMEN KELUARGA DI WILAYAH BABAKAN KECAMATAN DRAMAGA BOGOR SKRIPSI ABDIK DESTRIANA

PERILAKU KONSUMSI SUSU PADA KONSUMEN KELUARGA DI WILAYAH BABAKAN KECAMATAN DRAMAGA BOGOR SKRIPSI ABDIK DESTRIANA PERILAKU KONSUMSI SUSU PADA KONSUMEN KELUARGA DI WILAYAH BABAKAN KECAMATAN DRAMAGA BOGOR SKRIPSI ABDIK DESTRIANA PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI INDUSTRI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI ( Studi Kasus di Divisi Produksi Susu Bubuk PT. Indomilk Jakarta )

HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI ( Studi Kasus di Divisi Produksi Susu Bubuk PT. Indomilk Jakarta ) HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI ( Studi Kasus di Divisi Produksi Susu Bubuk PT. Indomilk Jakarta ) SKRIPSI SETYO UTOMO PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN PENGHAYATAN BUDAYA PERUSAHAAN (Kasus di PT. Madu Pramuka, Cibubur - Jakarta Timur)

HUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN PENGHAYATAN BUDAYA PERUSAHAAN (Kasus di PT. Madu Pramuka, Cibubur - Jakarta Timur) HUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN PENGHAYATAN BUDAYA PERUSAHAAN (Kasus di PT. Madu Pramuka, Cibubur - Jakarta Timur) SKRIPSI DEWI SHINTA KOMALA SARI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN (Kasus Restoran Hot Cwie Mie Malang dan Roellie s Margonda Depok)

HUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN (Kasus Restoran Hot Cwie Mie Malang dan Roellie s Margonda Depok) HUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN (Kasus Restoran Hot Cwie Mie Malang dan Roellie s Margonda Depok) SKRIPSI MUHAMMAD ZICO FADLY PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN

Lebih terperinci

PERSEPSI KONSUMEN TENTANG MUTU PELAYANAN DAN PRODUK STEAK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGKONSUMSI (Kasus di Restoran Obonk Steak & Ribs Bogor)

PERSEPSI KONSUMEN TENTANG MUTU PELAYANAN DAN PRODUK STEAK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGKONSUMSI (Kasus di Restoran Obonk Steak & Ribs Bogor) PERSEPSI KONSUMEN TENTANG MUTU PELAYANAN DAN PRODUK STEAK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGKONSUMSI (Kasus di Restoran Obonk Steak & Ribs Bogor) SKRIPSI DISTI LASTRIANI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN

Lebih terperinci

KONVERGENSI KEEFEKTIVAN KEPEMIMPINAN (Kasus Anggota Gabungan Kelompok Tani Pandan Wangi Desa Karehkel, Leuwiliang-Bogor) SKRIPSI FERRI FIRDAUS

KONVERGENSI KEEFEKTIVAN KEPEMIMPINAN (Kasus Anggota Gabungan Kelompok Tani Pandan Wangi Desa Karehkel, Leuwiliang-Bogor) SKRIPSI FERRI FIRDAUS KONVERGENSI KEEFEKTIVAN KEPEMIMPINAN (Kasus Anggota Gabungan Kelompok Tani Pandan Wangi Desa Karehkel, Leuwiliang-Bogor) SKRIPSI FERRI FIRDAUS PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN PETERNAK SAPI POTONG

HUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN PETERNAK SAPI POTONG HUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN PETERNAK SAPI POTONG Kasus pada Kelompok Ternak Lembu Jaya dan Bumi Mulyo Kabupaten Banjarnegara SKRIPSI TAUFIK BUDI PRASETIYONO PROGRAM

Lebih terperinci

SIKAP PENGUSAHA TERHADAP RENCANA RELOKASI TEMPAT PEMOTONGAN AYAM

SIKAP PENGUSAHA TERHADAP RENCANA RELOKASI TEMPAT PEMOTONGAN AYAM SIKAP PENGUSAHA TERHADAP RENCANA RELOKASI TEMPAT PEMOTONGAN AYAM (Kasus Pengusaha Pemotong Ayam Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor) SKRIPSI YOGAPRASTA ADINUGRAHA PROGRAM STUDI SOSIAL

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH PEMASARAN AYAM BROILER DI PASAR TRADISIONAL KOTA JAKARTA SELATAN SKRIPSI

ANALISIS NILAI TAMBAH PEMASARAN AYAM BROILER DI PASAR TRADISIONAL KOTA JAKARTA SELATAN SKRIPSI ANALISIS NILAI TAMBAH PEMASARAN AYAM BROILER DI PASAR TRADISIONAL KOTA JAKARTA SELATAN SKRIPSI HESTI INDRAWASIH PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PENYULUHAN DAN POS KESEHATAN HEWAN WILAYAH CISARUA KABUPATEN BOGOR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PENYULUHAN DAN POS KESEHATAN HEWAN WILAYAH CISARUA KABUPATEN BOGOR FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PENYULUHAN DAN POS KESEHATAN HEWAN WILAYAH CISARUA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI ERLI YUNEKANTARI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS IKLAN SOSIS DI TELEVISI DALAM MEMBENTUK CITRA PRODUK SOSIS (Kasus Siswa SMA Negeri 5 Bogor) SKRIPSI RETTY PERMATA SARI

EFEKTIVITAS IKLAN SOSIS DI TELEVISI DALAM MEMBENTUK CITRA PRODUK SOSIS (Kasus Siswa SMA Negeri 5 Bogor) SKRIPSI RETTY PERMATA SARI EFEKTIVITAS IKLAN SOSIS DI TELEVISI DALAM MEMBENTUK CITRA PRODUK SOSIS (Kasus Siswa SMA Negeri 5 Bogor) SKRIPSI RETTY PERMATA SARI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI SUSU SEGAR (Studi Kasus Usaha Peternakan Rian Puspita Jaya Jakarta Selatan) SKRIPSI ARIEF AMIN SINAGA

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI SUSU SEGAR (Studi Kasus Usaha Peternakan Rian Puspita Jaya Jakarta Selatan) SKRIPSI ARIEF AMIN SINAGA ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI SUSU SEGAR (Studi Kasus Usaha Peternakan Rian Puspita Jaya Jakarta Selatan) SKRIPSI ARIEF AMIN SINAGA PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN KETERDEDAHAN TERHADAP MEDIA MASSA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG KEBIJAKAN PEMERINTAH MENGENAI FLU BURUNG

HUBUNGAN KETERDEDAHAN TERHADAP MEDIA MASSA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG KEBIJAKAN PEMERINTAH MENGENAI FLU BURUNG HUBUNGAN KETERDEDAHAN TERHADAP MEDIA MASSA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG KEBIJAKAN PEMERINTAH MENGENAI FLU BURUNG (Kasus pada Mahasiswa Fakultas Peternakan IPB) SKRIPSI JURIAN ANDIKA DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI

Lebih terperinci

KONTRIBUSI USAHA TERNAK DOMBA TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA PETANI PETERNAK (Studi Kasus di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut) SKRIPSI RUBEN RAHMAT

KONTRIBUSI USAHA TERNAK DOMBA TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA PETANI PETERNAK (Studi Kasus di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut) SKRIPSI RUBEN RAHMAT KONTRIBUSI USAHA TERNAK DOMBA TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA PETANI PETERNAK (Studi Kasus di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut) SKRIPSI RUBEN RAHMAT PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN

Lebih terperinci

PERSEPSI PETERNAK SAPI POTONG KEREMAN TERHADAP INOVASI TEKNOLOGI MESIN SILASE ONGGOK TAPIOKA

PERSEPSI PETERNAK SAPI POTONG KEREMAN TERHADAP INOVASI TEKNOLOGI MESIN SILASE ONGGOK TAPIOKA PERSEPSI PETERNAK SAPI POTONG KEREMAN TERHADAP INOVASI TEKNOLOGI MESIN SILASE ONGGOK TAPIOKA (Kasus Inovasi pada Kelompok Peternak Sapi Potong Kereman Margo Lestari di Desa Sidomukti Kecamatan Margoyoso

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) desain penelitian survei adalah penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRIBUSI PENDAPATAN USAHATERNAK SAPI PERAH TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETERNAK ANGGOTA KPSBU LEMBANG KABUPATEN BANDUNG SKRIPSI

ANALISIS KONTRIBUSI PENDAPATAN USAHATERNAK SAPI PERAH TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETERNAK ANGGOTA KPSBU LEMBANG KABUPATEN BANDUNG SKRIPSI ANALISIS KONTRIBUSI PENDAPATAN USAHATERNAK SAPI PERAH TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETERNAK ANGGOTA KPSBU LEMBANG KABUPATEN BANDUNG SKRIPSI YENI MARLIANI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN PETERNAK AYAM RAS PEDAGING POLA KEMITRAAN INTI-PLASMA

ANALISIS PENDAPATAN PETERNAK AYAM RAS PEDAGING POLA KEMITRAAN INTI-PLASMA ANALISIS PENDAPATAN PETERNAK AYAM RAS PEDAGING POLA KEMITRAAN INTI-PLASMA (Studi Kasus Peternak Plasma dari Tunas Mekar Farm di Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor, Jawa Barat) SKRIPSI MUHAMAD LUCKY MAULANA

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA RESTORAN BAKMI JAPOS CABANG BOGOR SKRIPSI MARLIA PRATIWI

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA RESTORAN BAKMI JAPOS CABANG BOGOR SKRIPSI MARLIA PRATIWI ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA RESTORAN BAKMI JAPOS CABANG BOGOR SKRIPSI MARLIA PRATIWI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN MARLIA PRATIWI.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai suatu penelitian deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 40 METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) mengatakan, desain penelitian survei adalah

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK DALAM MENGEMBANGKAN USAHATERNAK DOMBA (Kasus : Desa Cigudeg Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK DALAM MENGEMBANGKAN USAHATERNAK DOMBA (Kasus : Desa Cigudeg Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK DALAM MENGEMBANGKAN USAHATERNAK DOMBA (Kasus : Desa Cigudeg Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor) SKRIPSI MUKHAMAD FATHONI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI DENGAN KINERJA PENGAJAR FREELANCE PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR CABANG BOGOR MAKALAH SEMINAR

HUBUNGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI DENGAN KINERJA PENGAJAR FREELANCE PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR CABANG BOGOR MAKALAH SEMINAR HUBUNGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI DENGAN KINERJA PENGAJAR FREELANCE PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR CABANG BOGOR MAKALAH SEMINAR Oleh: DEWI ERAWATI H 24066003 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH PEMASARAN AYAM BROILER DI WILAYAH JAKARTA TIMUR SKRIPSI SUCI WULANDARI

ANALISIS NILAI TAMBAH PEMASARAN AYAM BROILER DI WILAYAH JAKARTA TIMUR SKRIPSI SUCI WULANDARI ANALISIS NILAI TAMBAH PEMASARAN AYAM BROILER DI WILAYAH JAKARTA TIMUR SKRIPSI SUCI WULANDARI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN SUCI WULANDARI.

Lebih terperinci

Pembimbing Utama : Ir. Richard WE Lumintang MSEA Pembimbing Anggota : Ir. Sudjana Natasamita

Pembimbing Utama : Ir. Richard WE Lumintang MSEA Pembimbing Anggota : Ir. Sudjana Natasamita HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK TERHADAP EFEKTIVITAS PENYULUHAN PENGEMBANGAN PETERNAKAN SAPI POTONG (Kasus di Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat) SKRIPSI Rahma Delni PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI

Lebih terperinci

SKRIPSI RATU PUTRI RAMANTI PROGRAM STUD1 SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

SKRIPSI RATU PUTRI RAMANTI PROGRAM STUD1 SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 '@ PERILAKU WIRAUSAHA WANITA PETERNAK DALAM MENCARI DAN MENERAPKAN INFORMASI USAHATERNAK AYAM BURAS (Kasus Kelompok Tani-ternakWTanjung", Desa Taman Sari, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor) SKRIPSI

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN PEMERAHAN DENGAN PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI PETERNAKAN SAPI PERAH RAKYAT RAHMAWATI JAYA PENGADEGAN JAKARTA SELATAN

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN PEMERAHAN DENGAN PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI PETERNAKAN SAPI PERAH RAKYAT RAHMAWATI JAYA PENGADEGAN JAKARTA SELATAN HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN PEMERAHAN DENGAN PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI PETERNAKAN SAPI PERAH RAKYAT RAHMAWATI JAYA PENGADEGAN JAKARTA SELATAN SKRIPSI NUR HAFIZAH TRISTY DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

HUBUNGAN TERPAAN MEDIA TELEVISI DENGAN BELAJAR KOGNITIF PADA ANAK (Kasus Sekolah Dasar Negeri 04 Dramaga, Bogor, Jawa Barat)

HUBUNGAN TERPAAN MEDIA TELEVISI DENGAN BELAJAR KOGNITIF PADA ANAK (Kasus Sekolah Dasar Negeri 04 Dramaga, Bogor, Jawa Barat) HUBUNGAN TERPAAN MEDIA TELEVISI DENGAN BELAJAR KOGNITIF PADA ANAK (Kasus Sekolah Dasar Negeri 04 Dramaga, Bogor, Jawa Barat) Oleh : VIORA TORIZA I34063121 DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Perusahaan kecil, menengah, maupun

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Komunikasi

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Komunikasi 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi menurut Himstreet and Baty dalam Purwanto (2003), komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 41 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain dalam bentuk metode survei yang bersifat explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peubah-peubah yang diamati,

Lebih terperinci

ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN DOMESTIK DAGING SAPI INDONESIA SKRIPSI ADITYA HADIWIJOYO

ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN DOMESTIK DAGING SAPI INDONESIA SKRIPSI ADITYA HADIWIJOYO ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN DOMESTIK DAGING SAPI INDONESIA SKRIPSI ADITYA HADIWIJOYO PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN ADITYA HADIWIJOYO.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai, misalnya meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Dalam usaha merealisasikan tujuan

Lebih terperinci

SISTEM PEMELIHARAAN DAN PRODUKTIVITAS SAPI POTONG PADA BERBAGAI KELAS KELOMPOK PETERNAK DI KABUPATEN CIAMIS SKRIPSI ELIS NURFITRI

SISTEM PEMELIHARAAN DAN PRODUKTIVITAS SAPI POTONG PADA BERBAGAI KELAS KELOMPOK PETERNAK DI KABUPATEN CIAMIS SKRIPSI ELIS NURFITRI SISTEM PEMELIHARAAN DAN PRODUKTIVITAS SAPI POTONG PADA BERBAGAI KELAS KELOMPOK PETERNAK DI KABUPATEN CIAMIS SKRIPSI ELIS NURFITRI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN USAHATERNAK SAPI PERAH (Studi Kasus di Perusahaan X, Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor) SKRIPSI SHCYNTALIA HERTIKA

ANALISIS PENDAPATAN USAHATERNAK SAPI PERAH (Studi Kasus di Perusahaan X, Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor) SKRIPSI SHCYNTALIA HERTIKA ANALISIS PENDAPATAN USAHATERNAK SAPI PERAH (Studi Kasus di Perusahaan X, Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor) SKRIPSI SHCYNTALIA HERTIKA PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI TENAGA KERJA DALAM KELUARGA UNTUK PENGEMBANGAN USAHATERNAK SAPI PERAH DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG

ANALISIS POTENSI TENAGA KERJA DALAM KELUARGA UNTUK PENGEMBANGAN USAHATERNAK SAPI PERAH DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG ANALISIS POTENSI TENAGA KERJA DALAM KELUARGA UNTUK PENGEMBANGAN USAHATERNAK SAPI PERAH DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG SKRIPSI AYU PRIHARDHINI SEPTIANINGRUM PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN

Lebih terperinci

ANALISIS EKUITAS MEREK SUSU CAIR ULTRA HIGH TEMPERATURE MEREK ULTRA MILK DI FOODMART PLAZA EKALOKASARI BOGOR SKRIPSI LISA PAHADA

ANALISIS EKUITAS MEREK SUSU CAIR ULTRA HIGH TEMPERATURE MEREK ULTRA MILK DI FOODMART PLAZA EKALOKASARI BOGOR SKRIPSI LISA PAHADA ANALISIS EKUITAS MEREK SUSU CAIR ULTRA HIGH TEMPERATURE MEREK ULTRA MILK DI FOODMART PLAZA EKALOKASARI BOGOR SKRIPSI LISA PAHADA PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

KAJIAN TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUKAN GUGUS KENDALI MUTU DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN

KAJIAN TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUKAN GUGUS KENDALI MUTU DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN KAJIAN TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUKAN GUGUS KENDALI MUTU DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus di KFC Cabang Galeria Matahari Pasar Baru Jakarta) SKRIPSI RIANSYAH PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARA RUMAHTANGGA SANGAT MISKIN PENERIMA BANTUAN TUNAI DAN PENDAMPING PROGRAM KELUARGA HARAPAN

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARA RUMAHTANGGA SANGAT MISKIN PENERIMA BANTUAN TUNAI DAN PENDAMPING PROGRAM KELUARGA HARAPAN i EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARA RUMAHTANGGA SANGAT MISKIN PENERIMA BANTUAN TUNAI DAN PENDAMPING PROGRAM KELUARGA HARAPAN Kasus Kelurahan Balumbang Jaya Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor Oleh : PARNAMIAN

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI WILAYAH PENGEMBANGAN SAPI POTONG DI KABUPATEN GARUT

IDENTIFIKASI WILAYAH PENGEMBANGAN SAPI POTONG DI KABUPATEN GARUT IDENTIFIKASI WILAYAH PENGEMBANGAN SAPI POTONG DI KABUPATEN GARUT SKRIPSI SANDY KARTIWA SUTISNA PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN SANDY

Lebih terperinci

POTENSI PENGEMBANGAN USAHATERNAK KELINCI DI KECAMATAN CIAWI KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT SKRIPSI VALENT FEBRILIANY

POTENSI PENGEMBANGAN USAHATERNAK KELINCI DI KECAMATAN CIAWI KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT SKRIPSI VALENT FEBRILIANY POTENSI PENGEMBANGAN USAHATERNAK KELINCI DI KECAMATAN CIAWI KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT SKRIPSI VALENT FEBRILIANY PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI ORGANISASI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BAGIAN WEAVING PT. UNITEX TBK, BOGOR

KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI ORGANISASI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BAGIAN WEAVING PT. UNITEX TBK, BOGOR KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI ORGANISASI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BAGIAN WEAVING PT. UNITEX TBK, BOGOR Oleh EVITA DWI PRANOVITANTY A 14203053 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi Komunikasi merupakan salah satu kegiatan interaksi yang sangat penting dalam semua aspek kehidupan manusia. Komunikasi bagaikan urat nadi kehidupan sosial

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PERSUTERAAN ALAM DI KECAMATAN RANCAKALONG, KABUPATEN SUMEDANG SKRIPSI ACHMAD SUBANDY

PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PERSUTERAAN ALAM DI KECAMATAN RANCAKALONG, KABUPATEN SUMEDANG SKRIPSI ACHMAD SUBANDY PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PERSUTERAAN ALAM DI KECAMATAN RANCAKALONG, KABUPATEN SUMEDANG SKRIPSI ACHMAD SUBANDY PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH (Studi Kasus Peternakan HMB Agro, Desa Sukajaya Kecamatan Taman Sari Kabupaten Bogor)

ANALISIS FINANSIAL USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH (Studi Kasus Peternakan HMB Agro, Desa Sukajaya Kecamatan Taman Sari Kabupaten Bogor) ANALISIS FINANSIAL USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH (Studi Kasus Peternakan HMB Agro, Desa Sukajaya Kecamatan Taman Sari Kabupaten Bogor) SKRIPSI FAJAR MUTAQIEN PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER (Kasus Mahasiswa Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Tahun Masuk 2006, Fakultas Ekologi Manusia) ALWIN TAHER I34051845 DEPARTEMEN SAINS

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi 41 METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) yaitu Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian METODOLOGI Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dalam bentuk penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini berusaha menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Kinerja di Balai Ternak Embrio Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN PENGHAYATAN BUDAYA PERUSAHAAN (Kasus di PT. Madu Pramuka, Cibubur - Jakarta Timur)

HUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN PENGHAYATAN BUDAYA PERUSAHAAN (Kasus di PT. Madu Pramuka, Cibubur - Jakarta Timur) HUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN PENGHAYATAN BUDAYA PERUSAHAAN (Kasus di PT. Madu Pramuka, Cibubur - Jakarta Timur) SKRIPSI DEWI SHINTA KOMALA SARI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN

Lebih terperinci

Hubungan antara Dinamika Kelompok dengan Keberdayaan Peternak Ade Triwahyuni

Hubungan antara Dinamika Kelompok dengan Keberdayaan Peternak Ade Triwahyuni HUBUNGAN ANTARA DINAMIKA KELOMPOK DENGAN KEBERDAYAAN PETERNAK KAMBING PERAH PERANAKAN ETTAWA RELATIONSHIP BETWEEN GROUP DYNAMICS WITH EMPOWERMENT DAIRY GOAT FARMERS ( Suatu Kasus pada Kelompok Mandiri

Lebih terperinci

"21 4 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KERJASAMA PETERNAK PLASMA AYAM BROILER DI KECAMATAN LEUWILIANG KABUPATEN BOGOR SAIPUL RAHMAN

21 4 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KERJASAMA PETERNAK PLASMA AYAM BROILER DI KECAMATAN LEUWILIANG KABUPATEN BOGOR SAIPUL RAHMAN "21 4 b d FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KERJASAMA PETERNAK PLASMA AYAM BROILER DI KECAMATAN LEUWILIANG KABUPATEN BOGOR SAIPUL RAHMAN PROGRAM STUD1 SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN

Lebih terperinci

"21 4 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KERJASAMA PETERNAK PLASMA AYAM BROILER DI KECAMATAN LEUWILIANG KABUPATEN BOGOR SAIPUL RAHMAN

21 4 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KERJASAMA PETERNAK PLASMA AYAM BROILER DI KECAMATAN LEUWILIANG KABUPATEN BOGOR SAIPUL RAHMAN "21 4 b d FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KERJASAMA PETERNAK PLASMA AYAM BROILER DI KECAMATAN LEUWILIANG KABUPATEN BOGOR SAIPUL RAHMAN PROGRAM STUD1 SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN

Lebih terperinci

ANALISIS KEBIJAKAN DEPARTEMEN PERTANIAN DALAM PENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS SUSU SAPI DI INDONESIA SKRIPSI PIPIT AGUSTIN

ANALISIS KEBIJAKAN DEPARTEMEN PERTANIAN DALAM PENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS SUSU SAPI DI INDONESIA SKRIPSI PIPIT AGUSTIN ANALISIS KEBIJAKAN DEPARTEMEN PERTANIAN DALAM PENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS SUSU SAPI DI INDONESIA SKRIPSI PIPIT AGUSTIN PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI KLINIK AGRIBISNIS PADA PRIMA TANI DI KECAMATAN LEUWI SADENG BOGOR NIA RACHMAWATI

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI KLINIK AGRIBISNIS PADA PRIMA TANI DI KECAMATAN LEUWI SADENG BOGOR NIA RACHMAWATI EFEKTIVITAS KOMUNIKASI KLINIK AGRIBISNIS PADA PRIMA TANI DI KECAMATAN LEUWI SADENG BOGOR NIA RACHMAWATI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 29 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif korelasional. Menurut Rakhmat (2007) metode korelasi bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di gedung stasiun televisi Trans TV. Pemilihan lokasi adalah secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa acara musik

Lebih terperinci

PERSEPSI ANGGOTA TERHADAP PERAN KELOMPOK TANI PADA PENERAPAN TEKNOLOGI USAHATANI BELIMBING

PERSEPSI ANGGOTA TERHADAP PERAN KELOMPOK TANI PADA PENERAPAN TEKNOLOGI USAHATANI BELIMBING PERSEPSI ANGGOTA TERHADAP PERAN KELOMPOK TANI PADA PENERAPAN TEKNOLOGI USAHATANI BELIMBING (Kasus Kelompok Tani Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok) DIARSI EKA YANI SEKOLAH PASCASARJANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu organisasi atau perusahaan, diperlukan suatu jajaran pimpinan yang bertugas pokok untuk memimpin dan mengelola organisasi yang bersangkutan. Kondisi organisasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 24 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran diperlukan untuk memperjelas penalaran sehingga sampai pada jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan. Dalam upaya pencapaian

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MARTABAK TELUR KAKI LIMA DI KAWASAN JEMBATAN MERAH, KOTA BOGOR SKRIPSI TINA INDAH SUKMAWATI LESTARI GIRSANG

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MARTABAK TELUR KAKI LIMA DI KAWASAN JEMBATAN MERAH, KOTA BOGOR SKRIPSI TINA INDAH SUKMAWATI LESTARI GIRSANG ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MARTABAK TELUR KAKI LIMA DI KAWASAN JEMBATAN MERAH, KOTA BOGOR SKRIPSI TINA INDAH SUKMAWATI LESTARI GIRSANG PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB I- Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh

BAB I- Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh BAB I- Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitihan Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Perusahaan

Lebih terperinci

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR TAPIOKA MENGGUNAKAN KOTORAN SAPI PERAH DENGAN SISTEM ANAEROBIK SKRIPSI DIPA ALAM VEGANTARA

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR TAPIOKA MENGGUNAKAN KOTORAN SAPI PERAH DENGAN SISTEM ANAEROBIK SKRIPSI DIPA ALAM VEGANTARA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR TAPIOKA MENGGUNAKAN KOTORAN SAPI PERAH DENGAN SISTEM ANAEROBIK SKRIPSI DIPA ALAM VEGANTARA DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMUKA PENDAPAT KELOMPOK TANI DALAM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI USAHATANI PADI

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMUKA PENDAPAT KELOMPOK TANI DALAM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI USAHATANI PADI EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMUKA PENDAPAT KELOMPOK TANI DALAM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI USAHATANI PADI (Kasus di Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang NTT) IRIANUS REJEKI ROHI SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT

Lebih terperinci

pelaksanaan dalam penyaluran KKP di pedesaan. Penelitian ini melibatkan

pelaksanaan dalam penyaluran KKP di pedesaan. Penelitian ini melibatkan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Penelitian ini ingin mengetahui faktor yang mempengaruhi pola pelaksanaan dalam penyaluran KKP di pedesaan. Penelitian ini melibatkan karakteristik petani,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 24 METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kluting Jaya Kecamatan Weda Selatan, yang merupakan salah satu daerah yang termasuk dalam remote area lingkaran

Lebih terperinci

Oleh : DWI ERNAWATI A

Oleh : DWI ERNAWATI A ANALISIS SISTEM PELAKSANAAN PENILAIAN PRESTASI KERJA DAN POTENSI MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN, KABUPATEN REMBANG, JAWA TENGAH Oleh : DWI ERNAWATI A 14102523 PROGRAM SARJANA

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PEMBERIAN TEPUNG KENCUR

EFEKTIVITAS PEMBERIAN TEPUNG KENCUR EFEKTIVITAS PEMBERIAN TEPUNG KENCUR (Kaempferia galanga Linn) PADA RANSUM AYAM BROILER RENDAH ENERGI DAN PROTEIN TERHADAP PERFORMAN AYAM BROILER, KADAR KOLESTROL, PERSENTASE HATI DAN BURSA FABRISIUS SKRIPSI

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian 39 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di wilayah pertanian hortikulutra di Desa Cipendawa dan Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur dengan pertimbangan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA INTERNET SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN PETANI DI DESA PONCOKUSUMO KECAMATAN PONCOKUSUMO

PEMANFAATAN MEDIA INTERNET SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN PETANI DI DESA PONCOKUSUMO KECAMATAN PONCOKUSUMO PEMAFAATA MEDIA ITERET SEBAGAI MEDIA IFORMASI DA KOMUIKASI DALAM PEMBERDAYAA PETAI DI DESA POCOKUSUMO KECAMATA POCOKUSUMO Use Of The Internet As A Media Information And Communication In The Empowerment

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu 20 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini merupakan Cross Sectional dengan metode survei yang menggunakan kuesioner, lokasi penelitian dilaksanakan di Kabupaten Lampung Barat.

Lebih terperinci

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI PADA RUMAH POTONG AYAM TRADISIONAL X KELURAHAN KEBON PEDES KOTA BOGOR SKRIPSI

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI PADA RUMAH POTONG AYAM TRADISIONAL X KELURAHAN KEBON PEDES KOTA BOGOR SKRIPSI ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI PADA RUMAH POTONG AYAM TRADISIONAL X KELURAHAN KEBON PEDES KOTA BOGOR SKRIPSI PIPIN SOPIAH DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

PERSEPSI KARYAWAN TENTANG HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN. Oleh : DEVIANI PERTIWI H

PERSEPSI KARYAWAN TENTANG HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN. Oleh : DEVIANI PERTIWI H PERSEPSI KARYAWAN TENTANG HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus PD Pasar Jaya Unit Area 03 Pramuka, Jakarta Timur) Oleh : DEVIANI PERTIWI H24051693 DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

PERSEPSI KARYAWAN PT. GOODYEAR INDONESIA TBK, BOGOR TENTANG PENGARUH PELATIHAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA

PERSEPSI KARYAWAN PT. GOODYEAR INDONESIA TBK, BOGOR TENTANG PENGARUH PELATIHAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PERSEPSI KARYAWAN PT. GOODYEAR INDONESIA TBK, BOGOR TENTANG PENGARUH PELATIHAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA Oleh BUDI RACHMANSYAH H24104137 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS DINAS PERHUBUNGAN PEMKAB BOGOR)

ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS DINAS PERHUBUNGAN PEMKAB BOGOR) ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS DINAS PERHUBUNGAN PEMKAB BOGOR) Disusun Oleh: Anita Naliebrata H24103041 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain survei deskriptif

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN CV DINAR TANGERANG

HUBUNGAN KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN CV DINAR TANGERANG HUBUNGAN KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN CV DINAR TANGERANG HARDINAL SKRIPSI PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN-KELAUTAN DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN FAKULTAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENERAPAN KURIKULUM SISTEM MAYOR MINOR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

HUBUNGAN PENERAPAN KURIKULUM SISTEM MAYOR MINOR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR HUBUNGAN PENERAPAN KURIKULUM SISTEM MAYOR MINOR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR SKRIPSI Oleh : INDAH MULYANI H24104009 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PELATIHAN BUDIDAYA LEBAH MADU (Kasus pada Alumni Pelatihan Budidaya Lebah Madu Kelurahan Urug, Tasikmalaya, Jawa Barat)

EFEKTIVITAS PELATIHAN BUDIDAYA LEBAH MADU (Kasus pada Alumni Pelatihan Budidaya Lebah Madu Kelurahan Urug, Tasikmalaya, Jawa Barat) EFEKTIVITAS PELATIHAN BUDIDAYA LEBAH MADU (Kasus pada Alumni Pelatihan Budidaya Lebah Madu Kelurahan Urug, Tasikmalaya, Jawa Barat) SKRIPSI WAHYUDI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN

Lebih terperinci

PERSEPSI PETANI TERHADAP PROGRAM GERAKAN PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN BERBASIS KORPORASI (GP3K) DI DESA JATI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR

PERSEPSI PETANI TERHADAP PROGRAM GERAKAN PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN BERBASIS KORPORASI (GP3K) DI DESA JATI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR PERSEPSI PETANI TERHADAP PROGRAM GERAKAN PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN BERBASIS KORPORASI (GP3K) DI DESA JATI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI

HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI Volume 11, Nomor 1, Hal. 31-37 ISSN 0852-8349 Januari - Juni 2009 HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA

Lebih terperinci

PENAMPILAN ANAK ITIK YANG DIPELIHARA BERDASARKAN KELOMPOK BOBOT TETAS KECIL, BESAR DAN CAMPURAN SKRIPSI KOMARUDIN

PENAMPILAN ANAK ITIK YANG DIPELIHARA BERDASARKAN KELOMPOK BOBOT TETAS KECIL, BESAR DAN CAMPURAN SKRIPSI KOMARUDIN PENAMPILAN ANAK ITIK YANG DIPELIHARA BERDASARKAN KELOMPOK BOBOT TETAS KECIL, BESAR DAN CAMPURAN SKRIPSI KOMARUDIN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Peternak

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Peternak HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Peternak Responden pada penelitian ini adalah peternak yang berdiam di Desa Dompu, Moyo Mekar dan Desa Sepakat Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat dengan karakteristik

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK PETANI TERHADAP TINGKAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI DALAM USAHA SAYURAN ORGANIK

PENGARUH KARAKTERISTIK PETANI TERHADAP TINGKAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI DALAM USAHA SAYURAN ORGANIK PENGARUH KARAKTERISTIK PETANI TERHADAP TINGKAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI DALAM USAHA SAYURAN ORGANIK (Kasus: Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor) Oleh: MENDEZ FARDIAZ A14202050

Lebih terperinci

Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p Online at :

Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p Online at : Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p 839 844 Online at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj HUBUNGAN PERILAKU DENGAN MOTIVASI PARA PETERNAK DI PAGUYUBAN KAMBING PERAH PERANAKAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Tanaman padi merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang penting dalam rangka ketahanan pangan penduduk Indonesia. Permintaan akan beras meningkat pesat seiring dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian 31 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survai deskriptif dan korelasionel yang terkait dengan Program Ketahanan Pangan di Kecamatan Gandus. Menurut Singarimbun

Lebih terperinci

ABSTRACT. THE ADVANTAGE OF MANAGEMENT CONTROL SYSTEM TO INCREASE EMPLOYEE WORK PERFORMANCE (case study at PT. KAI, Bandung)

ABSTRACT. THE ADVANTAGE OF MANAGEMENT CONTROL SYSTEM TO INCREASE EMPLOYEE WORK PERFORMANCE (case study at PT. KAI, Bandung) ABSTRACT THE ADVANTAGE OF MANAGEMENT CONTROL SYSTEM TO INCREASE EMPLOYEE WORK PERFORMANCE (case study at PT. KAI, Bandung) An organization comprises a group of people working together to achieve certain

Lebih terperinci

PERSEPSI SANTRI DALAM KEPUTUSAN MENGKONSUMSI SUSU KAMBING

PERSEPSI SANTRI DALAM KEPUTUSAN MENGKONSUMSI SUSU KAMBING PERSEPSI SANTRI DALAM KEPUTUSAN MENGKONSUMSI SUSU KAMBING (Studi Kasus di Pondok Pesantren Modern Sahid Desa Gunung Menyan Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor) SKRIPSI ROSA SAMROTUL FAUZAH PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER DAN SUPERVISOR BERDASARKAN PERSEPSI KARYAWAN PT COATS REJO INDONESIA DIVISI PRODUKSI. Oleh DENY MARCIAN H

ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER DAN SUPERVISOR BERDASARKAN PERSEPSI KARYAWAN PT COATS REJO INDONESIA DIVISI PRODUKSI. Oleh DENY MARCIAN H ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER DAN SUPERVISOR BERDASARKAN PERSEPSI KARYAWAN PT COATS REJO INDONESIA DIVISI PRODUKSI Oleh DENY MARCIAN H24104076 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

SIKAP PENGRAJIN GULA KELAPA TERHADAP SUB TERMINAL AGRIBISNIS (STA) (KASUS DI DESA KRENDETAN KECAMATAN BAGELEN KABUPATEN PURWOREJO) SKRIPSI

SIKAP PENGRAJIN GULA KELAPA TERHADAP SUB TERMINAL AGRIBISNIS (STA) (KASUS DI DESA KRENDETAN KECAMATAN BAGELEN KABUPATEN PURWOREJO) SKRIPSI SIKAP PENGRAJIN GULA KELAPA TERHADAP SUB TERMINAL AGRIBISNIS (STA) (KASUS DI DESA KRENDETAN KECAMATAN BAGELEN KABUPATEN PURWOREJO) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh derajat gelar

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. LASER JAYA SAKTI PASURUAN SKRIPSI

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. LASER JAYA SAKTI PASURUAN SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. LASER JAYA SAKTI PASURUAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang dengan metode survei deskriptif-korelasional. Menurut Kerlinger dan Lee (2000), penelitian survei mengkaji populasi (universe) yang besar dengan

Lebih terperinci

PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN DAN TINGKAT MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO)

PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN DAN TINGKAT MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN DAN TINGKAT MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) PABRIK KARUNG ROSELLA BARU SURABAYA SKRIPSI Oleh : YULIA ARNAYANDASANTI

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 5 Disain Penelitian.

METODE PENELITIAN. Gambar 5 Disain Penelitian. METODE PENELITIAN Disain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survey bersifat explanatory, yaitu penelitian yang ditujukan untuk memperoleh kejelasan tentang sesuatu yang terjadi di masyarakat,

Lebih terperinci