Simulasi Sistem Produksi Crude Palm Oil Pada PT.Perkebunan Nusantara XIII PMS Ngabang Menggunakan Metode Arena dan Pro Model

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Simulasi Sistem Produksi Crude Palm Oil Pada PT.Perkebunan Nusantara XIII PMS Ngabang Menggunakan Metode Arena dan Pro Model"

Transkripsi

1 Simulasi Sistem Produksi Crude Palm Oil Pada PT.Perkebunan Nusantara XIII PMS Ngabang Menggunakan Metode Arena dan Pro Model Togar Situmorang Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura Abstract-PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) is a State Owned Enterprise (SOE) which shares one hundred percent owned by the government of the Republic of Indonesia. Current conditions that occur in PT.Perkebunan Nusantara XIII PMS Ngabang is often a buildup of fresh fruit bunches ready to be in though so crude palm oil. This study aims to model the system of Crude Palm Oil processing that occurs in the PT. Perkebunan Nusantara XIII PMS Ngabang and determine the optimal system design on Crude Palm Oil processing system in PT.Perkebunan Nusantara XIII PMS Ngabang with the help of computer simulations using the software Arena and Pro Model. The test data is done by calculating the Upper Control Limit (UCL) and the Lower Control Limit (LCL) with the help of software SPSS version 16 for Windows. System design processing of crude palm oil fresh fruit bunches optimal seen from the average of the lowest total time. Based on the results of the scenario that has been designed and implemented with the help of the Pro Model, it can be seen that the scenario that gives the average total waiting time of fresh fruit bunches in the scales and the most rapid loading ramp are obtained from third repair scenario. Improvement scenario 3 (three) had an average total time of the entry process fresh fruit bunches is minutes and minutes while the Arena simulation results show the average time entry process with three (3) scenarios is 5.87 minutes, 6.77 minutes and 5.35 minutes. Therefore, the best improvement scenarios through computer simulations with the help of software Arena and the Pro Model is the improvement scenario 3 (three), where the waiting time for a fresh fruit bunches processed faster. Keywords: Crude Palm Oil, Arena, Pro Model, Entry Process, Processing Systems 1. Pendahuluan PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) didirikan pada tanggal 11 Maret 1996, merupakan badan usaha milik negara (BUMN) yang sahamnya seratus persen dimiliki oleh pemerintah Republik Indonesia. PT. Perkebunan Nusantara XIII berkantor pusat di Kalimantan Barat (Pontianak) memiliki 24 unit kerja yang tersebar di 4 provinsi di Kalimantan, ditambah dengan satu kantor perwakilan di Jakarta dan 2 kantor penghubung masing-masing di Balikpapan dan Banjarmasin. Bidang usaha dari PT. Perkebunan Nusantara XIII meliputi perkebunan sawit, perkebunan karet, pabrik sawit, pabrik karet dan juga rumah sakit. Kondisi saat ini yang terjadi di PT.Perkebunan Nusantara XIII PMS Ngabang adalah seringnya penumpukan tandan buah segar yang siap untuk di olah jadi crude palm oil. Jumlah penumpukan tandan buah segar sawit yang menunggu untuk di olah mencapai ± 2700 Ton, sementara untuk kapasitas 1 perebusan adalah 30 Ton untuk sekali perebusan. Perebusan yang digunakan untuk saat ini di PT. Perkebunan Nusantara XIII PMS Ngabang adalah menggunakan 2 Perebusan sehingga untuk sekali perebusan hanya mengurangi 60 Ton tandan buah segar sawit dari penumpukan. Penumpukan ini terjadi akibat dari perencanaan produksi yang kurang baik, sementara panen tandan buah segar yang akan diolah untuk crude palm oil terus berlanjut di perkebunan kelapa sawit milik PT.Perkebunan Nusantara XIII. Penumpukan tandan buah segar yang akan diolah mengakibatkan kualitas tandan buah segar berkurang sehingga akan mempengaruhi kualitas crude palm oil nantinya. Penumpukan tandan buah segar di PT. Perkebunan Nusantara XIII sering terjadi hingga lebih dari 10 jam waktu normal tandan buah segar menunggu pengolahan. Penumpukan tandan buah segar kadang lebih dari satu hari akibat dari adanya perbaikan mesin pengolahan. Sementara proses panen yang terus berlanjut akan mengakibatkan semakin banyaknya tandan buah segar yang menunggu untuk diproses selanjutnya. Penumpukan juga terjadi karena tidak ada pembatasan produksi maupun panen di perkebunan ditambah dengan seringnya pabrik mengalami kendala kerusakan mesin. Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : a. Bagaimana sistem pengolahan Crude Palm Oil pada PT. Perkebunan Nusantara XIII PMS Ngabang? b. Bagaimana memodelkan sistem pengolahan Crude Palm Oil Pada PT. Perkebunan Nusantara XIII PMS Ngabang yang optimal berdasarkan analisis output dari model simulasi dengan Arena dan Promodel? 2. Teori Dasar Teori yang mendukung dalam penelitian ini adalah : a. Sistem Produksi Menurut Ginting, R (2007 : 1 ). Produksi dalam pengertian sederhana adalah proses dan operasi yang dilakukan untuk memberikan nilai tambah agar menghasilkan produk atau jasa yang mempunyai nilai jual. Sedangkan sistem produksi merupakan kumpulan dari sub sistem yang saling berhubungan dengan tujuan untuk memproses input produksi menjadi output produksi. Input produksi sendiri dapat berupa bahan baku, energi, material, informasi, mesin, tenaga kerja dan modal. Sedangkan output produksi dapat berupa produk dan sampingan seperti limbah, informasi dan sebagainya. b. Persediaan Menurut Ginting,R (2007 : 121 ). Persediaan(inventory) dalam kontek sproduksi dapat diartikan sebagai sumber daya yang sedang menganggur karena masih menunggu proses lanjutan. Semua perusahaan yang bergerak dibidang produksi pasti membutuhkan persediaan bahan baku untuk mendukung proses produksi perusahaan tersebut. Dengan adanya persediaan bahan baku akan mendukung perusahaan industri melakukan proses produk siuntuk memenuhi permintaan konsumen atau kebutuhan perusahaan. Untuk menjaga kualitas produk yang akan dihasilkan perusahaan juga harus memperhatikan persediaan bahan baku agar tidak mengalami kekurangan maupun penumpukan bahan baku. i

2 c. Pemodelan sistem Menurut Djati dan Bonet S. L.(2007). Pemodelan suatu system adalah suatu proses penyaringan dan penyeleksian yang dilakukan sedemikian rupa terhadap berbagai data sehingga didapatkan beberapa data atau komponen sistem yang dapat dimodelkan, dan yang dianggap kurang penting atau tidak relevan dapat diasumsikan mampu mendukung tujuan yang ingin dicapai. Kegunaan model antaralain : 1. Eksperimen yang dilakukan pada sistem secara langsung akan membutuhkan biaya dan usaha yang cukup besar. 2. Waktu yang digunakan untuk percobaan pada model jauh lebih singkat dibandingkan dengan percobaan pada system secara langsung. 3. Dalam uji coba menggunakan model, resiko yang di hadapi akan lebih aman daripada ujicoba langsung pada system sebenarnya. 4. Model dari system dapat digunakan untuk menjelaskan, memahami dan memperbaiki system tersebut. 5. Dapat mengetahui performansi dan informasi dari suatu sistem. d. Simulasi Sistem Merekayasa sebuah sistem diperlukan adanya simulasi terlebih dahulu sebelum kita mengaplikasikan sistem tersebut. Namun, menyimulasikan sistem secara langsung sangat tidak efisien karena mengeluarkan biaya lebih bagi perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya model yang dapat menyimulasikan sistem nyata. Hasil simulasi dapat dianalisis untuk dijadikan dasar untuk mengubah kondisi eksisting, atau untuk mengidentifikasi permasalahan dan solusi dari permasalahan tersebut. Setiap perubahan dapat diterapkan terlebih dahulu pada model dan dilihat bagaimana simulasinya, sehingga kita bisa terus melakukan perbaikan untuk mencari hasil terbaik sebelum diterapkan pada sistem nyata. Menurut Hasan, M.Iqbal (2007). Keuntungan melakukan simulasi yaitu: 1. Menghemat waktu 2. Dapat melebarkan luaskan waktu prediksi analisis, 3. Dapat mencakup berbagai variasi sumber 4. Dapat mengoreksi kesalahan perhitungan 5. Dapat dihentikan sesuai dengan jumlah data yang dikehendaki 6. Mudah diulang ulang dengan random number yang berubah Menurut Hasan, M.Iqbal (2007). Kelemahan melakukan simulasiyaitu: 1. Tidak dapat menghasilkan solusi yang optimal 2. Dalam menggembangkan model mungkin saja susah 3. Dibutuhkan pembelajaran software terlebih dahulu bagi pemula e. Simulasi Arena Program ARENA adalah sebuah software simulasi yang diterbitkan oleh Rockwell Software Inc. Menurut Kelton, W. David, Sadowski, Randall P., Sadowski, Deborah A. (2009 ; 49).Software ARENA ini menyediakan alternatif model simulasi grafik dan model simulasi analisis yang dapat dikombinasikan untuk menciptakan model-model simulasi yang cukup luas dan bervariasi. Software ini memiliki kemampuan animasi dua dimensi. ARENA juga memiliki tingkat kompatibilitas yang baik. Kemampuan animasinya dapat ditunjang oleh file-file dari AutoCad. ARENA di spesialisasikan untuk menyelesaikan masalah-masalah Simulasi Sistem Diskrit. Kelebihan lain dari ARENA adalah memiliki kemampuan pengolahan data statistik, walaupun tidak begitu lengkap. Pada model simulasi menggunakan software Arena, terdapat beberapa komponen yang dijelaskan sebagai berikut ; 1. Sistem Sistem merupakan sekumpulan entitas yang bergerak atau berinteraksi untuk mencapai tujuan berdasarkan alur logika tertentu. 2. Entitas Entitas merupakan objek yang dikenai bergerak atau berinteraksi berdasarkan alur logika tertentu. 3. Atribut Atribut merupakan karakteristik umum dari suatu entitas. 4. Variabel Variabel merupakan suatu komponen sistem yang mengandung informasi dan nilainya diperoleh dari eksekusi model simulasi. 5. Resources Resources merupakan wadah untuk menampung entitas dalam jumlah tertentu. Entitas yang berasal dari suatu Resources dapat bergerak di dalam sistem jika resources tersebut bersifat seize-delay-relase (tampung-berhenti sejenak keluarkan). 6. Queue (antrian ) Ketika entitas tidak dapat bergerak, dapat dimungkinkan sedang terdapat entitas lain yang sedang berproses dalam sistem, sehingga entitas yang tidak dapat bergerak tersebut dapat ditampung dalam suatu wadah sampai entitas lain yang menghambat selesai berproses. Wadah tersebut disebut queue (antrian). 7. Events (kejadian) Kejadian dimana suatu perubahan terjadi yang mengakibatkan perubahan pada kondisi sistem. 8. Statistical accumulators Komponen ini berfungsi untuk melihat kondisi sistem sesungguhnya berdasarkan variabel-variabel yang telah ditentukan sebelumnya. Pada penelitian ini komponen ini terdiri dari waktu tunggu, panjang antrian, utilitas fasilitas, dan waktu total entitas di dalam sistem. 9. Simulation clock (jam simulasi) Waktu aktual pada sistem sesungguhnya dapat direpresentasikan ke dalam model simulasi lewat suatu variable yang disebut simulation clock. 10. Starting dan stoping Suatu kondisi yang ditentukan berdasarkan input tertentu dan berfungsi untuk membatasi simulasi yang berjalan. f. Simulasi Pro Model Pro Model adalah salah satu perangkat lunak yang dapat digunakan untuk memodelkan berbagai sistem manufaktur dan jasa. Sistem manufaktur seperti produksi massal, lini perakitan, lini perpindahan, conveyors, sistem manufaktur yang fleksibel, sistem just-in-time, sistem kanban, dan sebagainya dapat dimodelkan dengan Pro Model. Sistem jasa seperti rumah sakit, call centers, operasi pergudangan, sistem transportasi, manajemen pelayanan pelanggan, rantai suplai, sistem logistik, dan berbagai proses bisnis lainnya juga dapat dimodelkan secara efisien dan cepat dengan menggunakan Pro Model. Pro Model memberikan kombinasi yang baik dalam pemakaian, fleksibilitas dan memodelkan suatu sistem nyata agar tampak 14

3 lebih realistik. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memodelkan suatu sistem nyata, yaitu bagaimana sistem beroperasi, aliran bahan, logika operasi, kerja resources dan lintasan kerjanya. Dalam Promodel selama simulasi berlangsung dapat diamati animasi dari kegiatan yang sedang berlangsung dan hasilnya akan ditampilkan dalam bentuk tabel maupun grafik yang memudahkan untuk penganalisaan. 1. Location Dalam Promodel, location merupakan tempat atau lay-out dari model suatu sistem, yang berisi gambar latarbelakang seperti mesin-mesin, stasiun kerja, gudang penyimpanan, dan sebagainya. Lokasi adalah komponen statis sehingga tidak ikut bergerak selama simulasi dijalankan. 2. Entity Entity merupakan sesuatu yang akan menjadi objek yang akan diproses dalam model sistem, seperti : bahan baku, produk setengah jadi (WIP), produk jadi, produk reject, bahkan lembar kerja. 3. Path Networks Path Networks merupakan lintasan kerja Resources yang terdiri dari node-node dan lintasan yang menghubungkan antara node yang satu dengan node yang lainnya. Arah lintasan bisa satu arah atau dua arah, dan bisa dibuat berdasarkan faktor jarak maupun faktor waktu. 4. Resources Resources merupakan manusia, peralatan atau perlengkapan kerja lainnya yang digunakan/bertugas melakukan pemindahan entity. 5. Arrivals Arrivals menujukan tempat atau lokasi dimana entitas tiba pada suatu sistem yang diamati untuk pertama kali. 6. Processing Processing merupakan operasi yang terjadi didalam sistem dan dilakukan pada lokasi dan antar lokasi. 3. Metodologi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Perkebunan Nusantara XIII PMS Ngabang salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pengolaha crude palm oil dan juga perkebunan kelapa sawit. Perusahaan ini terletak di Provinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Landak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model simulasi komputer dengan sofware Arena dan Pro Model Gambar 3.3 Diagram Alir Penelitian 4. Hasil experimen a. Uji Keseragaman Data Pengujian keseragaman data adalah merupakan suatu pengujian untuk mengetahui bahwa data yang telah dikumpulkan merupakan data yang berasal dari suatu sistem yang sama. Melalui pengujian dapat diketahui adanya perbedaan data diluar batas kendali (out of control) yang dapat digambarkan pada peta kontrol. Data-data yang melewati batas kendali akan dibuang dan tidak dipakai untuk perhitungan selanjutnya. b. Uji Kecukupan Data Uji kecukupan data merupakan suatu pengujian untuk mengetahui apakah data yang di ambil sudah cukup untuk mewakili system nyata yang diamati atau belum. Pengujian ini menggunakan rumus 3.1 Uji Kecukupan Data. Data pengamatan dianggap cukup apabila N lebih besar dari N. Hasil uji kecukupan data dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 5%. Tabel 1. Hasil Uji Kecukupan Data NO JENIS DATA N N' 1 Jumlahpenerimaan TBS ,89 2 WaktuantarkedatanganTruktandanbuahsegar ,99 3 Waktupelayanan di timbangan ,38 4 Waktukedatangantrukke Loading Ramp 250 2,73 5 Waktupelayanan server ,72 6 Waktupelayanan server ,10 7 Waktupelayanan server ,88 8 Waktupelayanan server ,52 9 Waktupelayanan server ,76 10 Waktukedatanganlori 1 keperebusan 40 0,58 11 Waktukedatanganlori 2 keperebusan 40 0,95 12 Waktuperebusan ,30 13 Waktuperebusan ,23 14 Waktukedatanganlori 1 ke Auto Feeder 40 0,28 15 Waktukedatanganlori 2 ke Auto Feeder 40 0,46 16 Waktupelayanan Auto Feeder 80 0,69 17 Waktukedatanganlori 1 ke Loading Ramp 40 0,39 18 Waktukedatangalori 2 ke Loading Ramp 40 0,64 c. Pembuatan Simulasi Dengan Software Arena Gambar 2 Model SimulasiSistemPerebusan TBS PT.Perkebunan Nusantara XIII PMS Ngabang Gambar 2 menunjukkan pembuatan model simulasi antrian nasabah di PT. Perkebunan Nusantara XIII PMS Ngabang menggunakan template basic process dan advanced transfer. Entry process terjadi karena banyaknya jumlah tandan buah segar yang datang secara terus menerus tetapi tidak dapat 15

4 langsung di olah menjadi crude palm oil oleh mesin produksi. Laporan hasil running simulasi yang ditampilkan berupa SIMAN Summary Report dapat dilihat pada tabel berikut : Gambar 4.47 LaporanOut Put Entity d. Pembuatan Simulasi Dengan Software Pro Model f. Perbandingan Waktu Entry Proses PadaModel Nyata Dengan Modeldi 3 Skenario Berdasarkan Simulasi Sofware Pro Model Proses Existing Skenario 1 Skenario Skenario 2 3 Timbangan Loading Ramp Perebusan Perebusan Perebusan Perebusan Auto Feeder Auto Feeder Berdasarkan hasil skenario di atas dapat diketahui bahwa skenario yang memberikan waktu proses yang baik di ketiga skenario dan total waktu proses yang maximal adalah didapatkan dari skenario 3 (tiga). Skenario 3 memiliki rata-rata total waktu entry di timbangan dan loading ramp yaitu sebesar Menit dan Menit. Oleh karena itu, maka skenario perbaikan yang terbaik adalah skenario perbaikan 3 (tiga), dimana waktu entry tandan buah segar pada stasiun timbangan dan stasiun loading ramp lebih baik. Gambar 4.54 Model Simulasi Sistem Perebusan Sawit pada PT. Perkebunan Nusantara XIII PMS Ngabang. e. Perbandingan Waktu Entry Proses Pada Model Nyata Dengan Model di 3 Skenario Berdasarkan Simulasi Sofware Arena Model WaktuEntry Proses (Menit) Existing 8.15 Skenario Skenario Skenario Berdasarkan hasil skenario di atas dapat diketahui bahwa skenario yang memberikan waktu proses yang baik di ketiga skenario dan total waktu proses yang maximal adalah didapatkan dari skenario 3 (tiga). Skenario 3 memiliki rata-rata total waktu entry proses yaitu sebesar 5.35 Menit sedangkan skenario 2 dan scenario 1 masing-masingadalah 6.77 Menitdan 5.87 Menit dan untuk model existing adalah 8.15 Menit. Oleh karena itu, maka skenario perbaikan yang terbaik adalah skenario perbaikan 3 (tiga), dimana waktu entry proses tandan buah segar lebih baik. 5. Kesimpulan Kesimpulan yang didapat setelah melakukan penelitian pada PT. Perkebunan Nuasantara XIII PMS Ngabang adalah sebagai berikut : 1. Sistem pengolahan crude palm oil yang terjadi pada PT. Perkebunan Nusantara XIII PMS Ngabang menggunakan 2 perebusan. Dengan kapasitas 30 Ton untuk masing perebusan. Penerimaan tandan buah segar untuk diolah menjadi crude palm oil pada PT. Perkebuanan Nusantara XIII PMS Ngabang adalah tidak terbatas. 2. Perancangan system pengolahan crude palm oil dari tandan buah segar yang optimal dilihat dari rata-rata total waktu terendah. Berdasarkan hasil skenario yang telah dirancang dan dijalankan dengan bantuan process analyzer sofware Arena dan Promodel, dapat diketahui bahwa skenario yang memberikan rata-rata total waktu tandan buah segar menunggu di timbangan dan loading ramp paling cepat adalah didapatkan dari scenario perbaikan ketiga. Melalui hasil running model menggunakan software Promodel scenario perbaikan 3 (tiga) memiliki ratarata total waktu entry proses tandan buah segar adalah menit dan menit. Oleh karena itu, maka scenario perbaikan yang terbaik adalah scenario perbaikan 3 (tiga), dimana waktu menunggu tandan buah segar untuk diolah lebih cepat karena penambahan jumlah perebusan dan penambahan auto feeder sehingga mempercepat proses pengolahan yang secara otomatis mengurangi waktu entry tandan buah segar di loading ramp.sedangkan dengan menggunakan software Arena hasil running model paling cepat adalah skenario 3 dengan waktu entry proses 5.35 Menit lebih cepat dibandingkan dengan scenario perbaikan 1 (satu) dan scenario perbaikan 2 (dua) maupun model existing yang memiliki waktu entry proses secara berturut-turut sebesar 5.87 Menit, 6.77 Menit dan 8.15 Menit. Oleh karena itu, maka skenario perbaikan yang terbaik adalah skenario perbaikan 3 (tiga), dengan penambahan 2 (dua) perebusan dan 1 (satu) auto feeder sehingga mengurangi waktu entry tandan buah segar menunggu untuk di produksi menjadi crude palm oil. 16

5 Referensi [1] Djati, Bonett S. L. (2007). Simulasi, Teori dan Aplikasinya. Yogyakarta : Andi. [2] Ginting, Rosnani. (2007). Sistem Produksi. Yogyakarta, Graha Ilmu. [3] Hasan, M. Iqbal. (2002). Pokok Pokok Materi : Teori Pengambilan Keputusan. Ghalia Indonesia. Jakarta. Biografi Togar Situmorang lahir di Lumban Nahor pada Tanggal 30 Oktober Anak ke enam dari Bpk. Binson Situmorang dan Ibu Mianir Nainggolan. Penulis memulai pendidikan sekolah dasar di SD Negeri Sampetua dan lulus pada tahun 2003, kemudian melanjutkan pendidikan menengah di SLTP Negeri 1 Pangururan dan lulus pada tahun 2003, kemudian melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Pangururan dan lulus pada tahun Penulis melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada tahun 2009 dan diterima menjadi mahasiswa Universitas Tanjungpura, pada program Teknik Industri, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik. 17

Simulasi Arena Untuk Mengurangi Bottle Neck pada Proses Produksi Kaos (Studi kasus di UKM Greentees Order Division )

Simulasi Arena Untuk Mengurangi Bottle Neck pada Proses Produksi Kaos (Studi kasus di UKM Greentees Order Division ) Petunjuk Sitasi: Purwani, A., & Tsani, Y. (2017). Simulasi Arena Untuk Mengurangi Bottle Neck pada Proses Produksi Kaos (Studi kasus di UKM Greentees Order Division ). Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp.

Lebih terperinci

UTILITAS PINTU TOL MASUK DAN PEKERJA PINTU TOL MENGGUNAKAN SOFTWARE PROMODEL (STUDI KASUS : PINTU TOL BUAH BATU BANDUNG)

UTILITAS PINTU TOL MASUK DAN PEKERJA PINTU TOL MENGGUNAKAN SOFTWARE PROMODEL (STUDI KASUS : PINTU TOL BUAH BATU BANDUNG) bidang TEKNIK UTILITAS PINTU TOL MASUK DAN PEKERJA PINTU TOL MENGGUNAKAN SOFTWARE PROMODEL (STUDI KASUS : PINTU TOL BUAH BATU BANDUNG) AGUS RIYANTO, IYAN ANDRIANA, GABRIEL SIANTURI Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode Simulasi 2.1.1 Pengertian Metode Simulasi Simulasi ialah suatu metodologi untuk melaksanakan percobaan dengan menggunakan model dari suatu sistem nyata (Siagian, 1987).

Lebih terperinci

Nanda Anggraini Assegaf

Nanda Anggraini Assegaf Perancangan Simulasi Antrian Pelanggan SOPP (Sistem Online Payment Point) Menggunakan Model Arena di PT. Pos Indonesia (Persero) Pontianak, Kalimantan Barat Nanda Anggraini Assegaf Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

Simulasi Event-Diskrit (Discrete-Event Simulation)

Simulasi Event-Diskrit (Discrete-Event Simulation) Bab 4: Simulasi Event-Diskrit (Discrete-Event Simulation) Sumber: Harrell, C., B.K. Ghosh and R.O. Bowden, Jr., Simulation Using Promodel, 2 nd ed., McGraw-Hill, Singapore, 2003. Bab 4: Simulasi Event-Diskrit

Lebih terperinci

LABORATORIUM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DAN INTELIGENSIA BISNIS

LABORATORIUM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DAN INTELIGENSIA BISNIS LABORATORIUM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DAN INTELIGENSIA BISNIS Latar Belakang Pelayanan terpusat di satu tempat Antrian pemohon SIM yg cukup panjang (bottleneck) Loket berjauhan Sumber daya terbatas Lamanya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Metodologi penelitian merupakan tahapan-tahapan dan langkah-langkah yang akan di lewati dalam melakukan penelitian ini, yaitu seperti pada Gambar 3.1 merupakan

Lebih terperinci

SIMULATION OF TRAJECTORY BALANCE PROCESS IN THE EFFORT OPTIMAL TIME OF PRODUCTION PROCESS PLASTERBOARD St. Salammia L.A.

SIMULATION OF TRAJECTORY BALANCE PROCESS IN THE EFFORT OPTIMAL TIME OF PRODUCTION PROCESS PLASTERBOARD St. Salammia L.A. SIMULASI KESEIMBANGAN LINTASAN PROSES DALAM UPAYA MENGOPTIMALKAN WAKTU PROSES PRODUKSI ETERNIT St. Salammia L.A. dan Dedy Ariyanto Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Analisis Sistem Antrian Pada Proses Pelayanan Konsumen di Rumah Makan

Analisis Sistem Antrian Pada Proses Pelayanan Konsumen di Rumah Makan Analisis Sistem Antrian Pada Proses Pelayanan Konsumen di Rumah Makan Hendra Nurjaya Al-Kholis 1, Ellysa Nursanti 2, Thomas Priyasmanu 3 1,3 Program Studi Teknik Industri S1, Institut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

Teknik Simulasi. Eksperimen pada umumnya menggunakan model yg dapat dilakukan melalui pendekatan model fisik atau model matametika.

Teknik Simulasi. Eksperimen pada umumnya menggunakan model yg dapat dilakukan melalui pendekatan model fisik atau model matametika. Teknik Simulasi Dalam mempelajari sistem dapat dilakukan dengan pendekatan eksperimental, baik dengan menggunakan sistem aktual, maupun menggunakan model dari suatu sistem. Eksperimen pada umumnya menggunakan

Lebih terperinci

PDF Compressor Pro KATA PENGANTAR. Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 69

PDF Compressor Pro KATA PENGANTAR. Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 69 Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 69 KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah, kami sampaikan ke hadirat Allah YME, karena terealisasinya Tekinfo, Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi

Lebih terperinci

KOMPUTER INDUSTRI (PROMODEL)

KOMPUTER INDUSTRI (PROMODEL) KOMPUTER INDUSTRI (PROMODEL) Disusun Oleh: Nama / NPM : 1. A. Sofwan Yusuf / 30408016 2. Ganjar Artha Kusuma / 30408384 3. Heidy Olivia Thaeras / 30408421 4. M. Gilang B. Abdillah / 31408559 Kelas : 3ID02

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII PMS NGABANG (PERSERO) MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL. Daniel Roy Sibarani

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII PMS NGABANG (PERSERO) MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL. Daniel Roy Sibarani PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII PMS NGABANG (PERSERO) MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL Daniel Roy Sibarani Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM ANTRIAN TELLER BANK BNI DENGAN VISUALISASI PROMODEL (STUDI KASUS CABANG UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK)

ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM ANTRIAN TELLER BANK BNI DENGAN VISUALISASI PROMODEL (STUDI KASUS CABANG UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK) ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM ANTRIAN TELLER BANK BNI DENGAN VISUALISASI PROMODEL (STUDI KASUS CABANG UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK) Penulis: Gargentiana Gian Program Studi Ekstensi Departemen Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

Pertemuan 14. Teknik Simulasi

Pertemuan 14. Teknik Simulasi Pertemuan 14 Teknik Simulasi Pengantar Dalam mempelajari sistem dapat dilakukan dengan pendekatan eksperimental, baik dengan menggunakan sistem aktual, maupun menggunakan model dari suatu sistem. Eksperimen

Lebih terperinci

PDF Compressor Pro KATA PENGANTAR. Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 1

PDF Compressor Pro KATA PENGANTAR. Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 1 Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 1 KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah, kami sampaikan ke hadirat Allah YME, karena terealisasinya Tekinfo, Jurnal Ilmiah Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi yaitu penentuan objek penelitian, identifikasi masalah,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PRODUCT LAYOUT DAN PROCESS LAYOUT DALAM PERBAIKAN TATA LETAK PT. ALMICOS PRATAMA DENGAN METODE SIMULASI

PERBANDINGAN PRODUCT LAYOUT DAN PROCESS LAYOUT DALAM PERBAIKAN TATA LETAK PT. ALMICOS PRATAMA DENGAN METODE SIMULASI PERBANDINGAN PRODUCT LAYOUT DAN PROCESS LAYOUT DALAM PERBAIKAN TATA LETAK PT. ALMICOS PRATAMA DENGAN METODE SIMULASI Hendry Sugianto Setiawan 1, Tanti Octavia 2, Stanley Surya Jaya 3 Abstract: Competition

Lebih terperinci

LAPORAN SIMULASI SISTEM ANTRIAN DI PARKIRAN FAKULTAS TEKNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

LAPORAN SIMULASI SISTEM ANTRIAN DI PARKIRAN FAKULTAS TEKNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA LAPORAN SIMULASI SISTEM ANTRIAN DI PARKIRAN FAKULTAS TEKNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Simulasi Sistem semester V Pengampu Ida Nursanti, ST, MEngSc Oleh:

Lebih terperinci

PERBAIKAN SISTEM OPERASI KERJA PADA APOTEK KHARITAS BHAKTI UNTUK MENGURANGI WAKTU ANTRIAN MENGGUNAKAN SIMULASI ARENA

PERBAIKAN SISTEM OPERASI KERJA PADA APOTEK KHARITAS BHAKTI UNTUK MENGURANGI WAKTU ANTRIAN MENGGUNAKAN SIMULASI ARENA PERBAIKAN SISTEM OPERASI KERJA PADA APOTEK KHARITAS BHAKTI UNTUK MENGURANGI WAKTU ANTRIAN MENGGUNAKAN SIMULASI ARENA DIPO ARDIANT Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah mengurangi pemborosan (waste) ataupun segala sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah mengurangi pemborosan (waste) ataupun segala sesuatu yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan industri manufaktur yang terus meningkat mengakibatkan persaingan sengit dalam memenuhi permintaan pelanggan akan produk yang berkualitas dan diterima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan perusahaan bertipe repetitive manufacturing dengan produksi

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan perusahaan bertipe repetitive manufacturing dengan produksi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lingkungan perusahaan bertipe repetitive manufacturing dengan produksi massal, peranan perencanaan produksi sangat penting, terutama dalam penugasan kerja

Lebih terperinci

2.1 Pengantar Model Simulasi Sistem Diskrit

2.1 Pengantar Model Simulasi Sistem Diskrit Pokok Bahasan Pendahuluan Sistem, Model dan Simulasi Keuntungan dan Kerugian Simulasi Jenis-jenis Simulasi Simulasi Komputer Bahasa Simulasi Tahapan Pemodelan Simulasi 19 20 PENGANTAR PEMODELAN & SIMULASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahan baku yang berkualitas akan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat bervariasi dari satu

Lebih terperinci

PENGUKURAN MANAJEMEN PERAWATAN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

PENGUKURAN MANAJEMEN PERAWATAN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PENGUKURAN MANAJEMEN PERAWATAN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) SEBAGAI DASAR PERBAIKAN EFEKTIFITAS MESIN PT.PERKEBUNAN NUSANTARA XIII PMS NGABANG (PERSERO) Hendra Fasla Silalahi Mahasiswa

Lebih terperinci

SISTEM TRANSPORTASI BUS KAMPUS UNAND

SISTEM TRANSPORTASI BUS KAMPUS UNAND SISTEM TRANSPORTASI BUS KAMPUS UNAND Aro Manis, Siti Tri Susiati Hutami Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas Abstrak Pada umumnya, bus kampus beroperasi untuk mengantarkan mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode gabungan, yang menyatukan antara studi pustaka yang penulis lakukan, dimana semua bahan diperoleh dari sumber buku-buku

Lebih terperinci

PENGATURAN KOMPOSISI TENAGA KERJA UNTUK MEMINIMASI WAITING TIME DENGAN PENDEKATAN SIMULASI BERBASIS INTERAKSI PROSES

PENGATURAN KOMPOSISI TENAGA KERJA UNTUK MEMINIMASI WAITING TIME DENGAN PENDEKATAN SIMULASI BERBASIS INTERAKSI PROSES PENGATURAN KOMPOSISI TENAGA KERJA UNTUK MEMINIMASI WAITING TIME DENGAN PENDEKATAN SIMULASI BERBASIS INTERAKSI PROSES Arif Rahman, Murti Astuti dan Dyah Puspita Sari Program Studi Teknik Indusri, Fakultas

Lebih terperinci

Analisis Performansi dan Perbaikan Lini Produksi dengan Menggunakan Metoda Simulasi

Analisis Performansi dan Perbaikan Lini Produksi dengan Menggunakan Metoda Simulasi Analisis Performansi dan Perbaikan Lini Produksi dengan Menggunakan Metoda Simulasi T E K N O S I M 008 Yogyakarta, 16 Oktober 008 Irwan Sukendar, Dewi Retno F, Dian Setiadi, Dwi Riyanti, Eko Pramudyo,

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN TELLER BANK PADA AKTIVITAS NASABAH DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI (STUDI KASUS BANK XYZ )

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN TELLER BANK PADA AKTIVITAS NASABAH DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI (STUDI KASUS BANK XYZ ) ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN TELLER BANK PADA AKTIVITAS NASABAH DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI (STUDI KASUS BANK XYZ ) Dippo Susetyo N, Dutho Suh Utomo 2, Willy Tambunan 3 Program Studi Teknik Industri,

Lebih terperinci

Simulasi antrian pelayanan kasir swalayan citra di Bandar Buat, Padang

Simulasi antrian pelayanan kasir swalayan citra di Bandar Buat, Padang Simulasi antrian pelayanan kasir swalayan citra di Bandar Buat, Padang Dewi Rahmadani, Fitri Julasmasari Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas Abstrak Antrian merupakan salah satu

Lebih terperinci

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR YANG PALING BERPENGARUH DALAM PEROLEHAN PERSENTASE RENDEMEN CRUDE PALM OIL (CPO) DENGAN METODE ANALISA VARIANS (ANAVA) PADA STASIUN REBUSAN DI PABRIK KELAPA SAWIT PT. PERKEBUNAN

Lebih terperinci

Kata kunci: penentuan jumlah operator, simulasi, waktu tunggu

Kata kunci: penentuan jumlah operator, simulasi, waktu tunggu Penentuan Jumlah Operator OPTIMAL dengan Metode Simulasi Satya Sudaningtyas Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang Laman: satya.sudaningtyas@gmail.com Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha di bidang pertanian merupakan sumber mata pencaharian pokok bagi masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian berperan sangat

Lebih terperinci

PERANCANGAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE RANKED POSITIONAL WEIGHTS DAN PENDEKATAN SIMULASI

PERANCANGAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE RANKED POSITIONAL WEIGHTS DAN PENDEKATAN SIMULASI TUGAS AKHIR PERANCANGAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE RANKED POSITIONAL WEIGHTS DAN PENDEKATAN SIMULASI (STUDI KASUS PADA PT WIJAYA PANCA SENTOSA FOOD) Ditulis untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB III PEMODELAN DAN SIMULASI

BAB III PEMODELAN DAN SIMULASI BAB III PEMODELAN DAN SIMULASI 3.1 Sistem Antrian Incoming Call THE TEMPO GROUP Gambar 3.1 Telepon Operator Secara umum Sistem Antrian Incoming Call di THE TEMPO GROUP dapat digambarkan sebagai berikut

Lebih terperinci

SIMULASI SISTEM PROSES PRODUKSI DI PT. JAKARTA CAKRATUNGGAL STEEL MILLS

SIMULASI SISTEM PROSES PRODUKSI DI PT. JAKARTA CAKRATUNGGAL STEEL MILLS SIMULASI SISTEM PROSES PRODUKSI DI PT. JAKARTA CAKRATUNGGAL STEEL MILLS Program Studi Teknik Industri, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa e-mail: dyahlintang@untirta.ac.id ABSTRAK Dalam kegiatan produksi

Lebih terperinci

SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANANN CUSTOMER SERVICE PT. BANK X

SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANANN CUSTOMER SERVICE PT. BANK X SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANANN CUSTOMER SERVICE PT. BANK X SKRIPSI Disusun Oleh: MELATI PUSPA NUR FADLILAH 24010212140026 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran PT. Taspen (Persero) KC Bogor merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa, dimana proses operasional yang dilakukan harus optimal untuk menunjang kelancaran

Lebih terperinci

SIMULASI PELAYANAN KASIR SWALAYAN CITRA DI BANDAR BUAT, PADANG

SIMULASI PELAYANAN KASIR SWALAYAN CITRA DI BANDAR BUAT, PADANG SIMULASI PELAYANAN KASIR SWALAYAN CITRA DI BANDAR BUAT, PADANG Dewi Rahmadani, Fitri Julasmasari Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas Abstrak Antrian merupakan salah satu fenomena

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PRODUKSI PADA PEMENUHAN PESANAN DENGAN SIMULASI KEJADIAN DISKRIT: STUDI KASUS PADA INDUSTRI KAROSERI

EVALUASI SISTEM PRODUKSI PADA PEMENUHAN PESANAN DENGAN SIMULASI KEJADIAN DISKRIT: STUDI KASUS PADA INDUSTRI KAROSERI 1 EVALUASI SISTEM PRODUKSI PADA PEMENUHAN PESANAN DENGAN SIMULASI KEJADIAN DISKRIT: STUDI KASUS PADA INDUSTRI KAROSERI Nadiya Firma Zulfana, Nurhadi Siswanto, dan Dewanti Anggrahini Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

TOOLS SIMULASI INVENTORI PADA SUPERMARKET

TOOLS SIMULASI INVENTORI PADA SUPERMARKET TOOLS SIMULASI INVENTORI PADA SUPERMARKET 1) Benny Santoso 2) Liliana 3) Imelda Yapitro Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Surabaya Raya Kalirungkut Surabaya 60293 (031) 298 1395 email

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Produktivitas adalah salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan produktivitas

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Hasil yang diperoleh selama periode Maret 2011 adalah data operasional PMS Gunung Meliau, distribusi penerimaan TBS di PMS Gunung Meliau, distribusi penerimaan fraksi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelayanan Yang dimaksud pelayanan pada area anti karat adalah banyaknya output pallet yang dapat dihasilkan per hari pada area tersebut. Peningkatan pelayanan dapat dilihat dari

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTRIAN PAKET DENGAN MODEL ANTRIAN M/M/N DI DALAM SUATU JARINGAN KOMUNIKASI DATA

PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTRIAN PAKET DENGAN MODEL ANTRIAN M/M/N DI DALAM SUATU JARINGAN KOMUNIKASI DATA PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTRIAN PAKET DENGAN MODEL ANTRIAN M/M/N DI DALAM SUATU JARINGAN KOMUNIKASI DATA Idatriska P 1, R. Rumani M 2, Asep Mulyana 3 1,2,3 Gedung N-23, Program Studi Sistim Komputer,

Lebih terperinci

TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri. Oleh: LIBER SIBARANI NIM:

TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri. Oleh: LIBER SIBARANI NIM: EVALUASI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN GREEN PRODUCTIVITY (Sudi Kasus Pada Stasiun Produksi PT.Perkebunan Nusantara III Unit PKS Rambutan) TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 2.2 Klasifikasi Model Simulasi

I. PENDAHULUAN. 2.2 Klasifikasi Model Simulasi SIMULASI SISTEM ANTRIAN DI KANTOR BPJS MENGGUNAKAN MATLAB Bella Nurbaitty Shafira 1), Risdawati Hutabarat 2), Winal Prawira 3) Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung BNShafira@gmail.com, Risdawatihtb@gmail.com,

Lebih terperinci

PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH...

PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK PT. Trimandiri Plasindo adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan plastik pembungkus. Plastik pembungkus yang dibuat ada beberapa jenis, tetapi yang diteliti hanya produk kantong kresek.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. minyak goreng, margarine, shortening, food emulsifier, coffee whitener, filled

I. PENDAHULUAN. minyak goreng, margarine, shortening, food emulsifier, coffee whitener, filled I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelapa sawit dengan produk turunannya yaitu minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil CPO) merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia karena kontribusinya terhadap perolehan

Lebih terperinci

MODEL SIMULASI DISKRIT UNTUK MENGUKUR EFEK KETERLAMBATAN JADWAL PENERBANGAN TERHADAP ANTRIAN PRA TINGGAL LANDAS DAN PASCA PENDARATAN

MODEL SIMULASI DISKRIT UNTUK MENGUKUR EFEK KETERLAMBATAN JADWAL PENERBANGAN TERHADAP ANTRIAN PRA TINGGAL LANDAS DAN PASCA PENDARATAN MODEL SIMULASI DISKRIT UNTUK MENGUKUR EFEK KETERLAMBATAN JADWAL PENERBANGAN TERHADAP ANTRIAN PRA TINGGAL LANDAS DAN PASCA PENDARATAN Ayunda Larasati 2509100053 300 FLIGHTS Penelitian terdahulu Penulis

Lebih terperinci

Analisis Penerapan Line Balancing dengan Pendekatan Simulasi dan Metode Ranked Position Weight (RPW)

Analisis Penerapan Line Balancing dengan Pendekatan Simulasi dan Metode Ranked Position Weight (RPW) Petunjuk Sitasi: Sentia, P. D., Andriansyah, & Hanan, A. (2017). Analisis Penerapan Line Balancing dengan Pendekatan Simulasi dan Metode Ranked Position Weight (RPW). Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp.

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN LEAN THINKING UNTUK MENGURANGI WASTE PADA LANTAI PRODUKSI DI PT. SIERAD PRODUCE SIDOARJO SKRIPSI

ANALISIS PENERAPAN LEAN THINKING UNTUK MENGURANGI WASTE PADA LANTAI PRODUKSI DI PT. SIERAD PRODUCE SIDOARJO SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN LEAN THINKING UNTUK MENGURANGI WASTE PADA LANTAI PRODUKSI DI PT. SIERAD PRODUCE SIDOARJO SKRIPSI Oleh : BOBBY ALEXANDER NPM 0732010020 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

PERENCANAAN JUMLAH MESIN YANG OPTIMAL GUNA MENYEIMBANGKAN LINTASAN PRODUKSI DITINJAU DARI SIMULASI SISTEM DAN NILAI INVESTASI

PERENCANAAN JUMLAH MESIN YANG OPTIMAL GUNA MENYEIMBANGKAN LINTASAN PRODUKSI DITINJAU DARI SIMULASI SISTEM DAN NILAI INVESTASI PERENCANAAN JUMLAH MESIN YANG OPTIMAL GUNA MENYEIMBANGKAN LINTASAN PRODUKSI DITINJAU DARI SIMULASI SISTEM DAN NILAI INVESTASI Joko Susetyo 1*, Imam Sodikin 2, Nashrudin 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

EVALUASI TINGKAT PELAYANAN DI HALTE ELANG TRANS METRO BANDUNG (TMB) ABSTRAK

EVALUASI TINGKAT PELAYANAN DI HALTE ELANG TRANS METRO BANDUNG (TMB) ABSTRAK EVALUASI TINGKAT PELAYANAN DI HALTE ELANG TRANS METRO BANDUNG (TMB) Ezra Agian NRP : 0721043 Pembimbing : Tan Lie Ing, S.T., M.T. ABSTRAK Salah satu cara pemerintah kota Bandung untuk mewujudkan transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat yang diterapkan dibidang industri manufaktur dapat mengakibatkan perubahanperubahan yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tandan buah segar (TBS) sampai dihasilkan crude palm oil (CPO). dari beberapa family Arecacea (dahulu disebut Palmae).

BAB I PENDAHULUAN. tandan buah segar (TBS) sampai dihasilkan crude palm oil (CPO). dari beberapa family Arecacea (dahulu disebut Palmae). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman kelapa sawit merupakan sumber minyak nabati yang pada saat ini telah menjadi komoditas pertanian unggulan di negara Indonesia. Tanaman kelapa sawit dewasa ini

Lebih terperinci

ANALISIS MODEL DAN SIMULASI PADA SISTEM ANTRIAN PADA SONY ERICSON CARE CENTER

ANALISIS MODEL DAN SIMULASI PADA SISTEM ANTRIAN PADA SONY ERICSON CARE CENTER ANALISIS MODEL DAN SIMULASI PADA SISTEM ANTRIAN PADA SONY ERICSON CARE CENTER YEVITA NURSYANTI Program Studi Manajemen Produksi Politeknik APP Jakarta e-mail :yevita.nursyanti@gmail.com ABSTRAK Sistem

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM PENANGANAN LORI OTOMATIS BERBASIS PROGRAMABLE LOGIC CONTROLLER. Ahmad Mahfud ABSTRAK

RANCANGAN SISTEM PENANGANAN LORI OTOMATIS BERBASIS PROGRAMABLE LOGIC CONTROLLER. Ahmad Mahfud ABSTRAK RANCANGAN SISTEM PENANGANAN LORI OTOMATIS BERBASIS PROGRAMABLE LOGIC CONTROLLER Ahmad Mahfud ABSTRAK Teknologi pengolahan minyak kelapa sawit terus berkembang, seiring dengan kebutuhan industri akan kemajuan

Lebih terperinci

(MODUL II PROMODEL) BAB I PENGENALAN SISTEM

(MODUL II PROMODEL) BAB I PENGENALAN SISTEM 1 (MODUL II PROMODEL) BAB I PENGENALAN SISTEM A. Sistem Sistem merupakan sesuatu yang terdiri dari berbagai macam komponen yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Blanchard (2000) mendefinisikan sistem sebagai sekumpulan dari elemen-elemen yang mempunyai fungsi bersama untuk mencapai suatu tujuan (Miftahol, 2009). Sedangkan Law (2004)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 1. Kerangka Pikir

BAB III METODOLOGI. Gambar 1. Kerangka Pikir BAB III METODOLOGI 3.1. KERANGKA PIKIR Hal yang ingin dipelajari dari proses pengangkutan batubara di PT. XYZ ini adalah bagaimana menentukan jumlah alat yang optimal dari setiap rute yang ada sehingga

Lebih terperinci

TAKARIR. : Waktu Tunggu Proses. : Pemborosan : Ketidakaturan : Berlebihan. : Sisa/ Pemborosan

TAKARIR. : Waktu Tunggu Proses. : Pemborosan : Ketidakaturan : Berlebihan. : Sisa/ Pemborosan TAKARIR Junbiki Kanaban Just In Time Inventori Sub Kontrak Supplier Tack time Cycle Time Man Power Cost Reduction Delivery Order Heijunka Pattern Lead Time One-Piece-Flow Muda Mura Muri Work In Process

Lebih terperinci

PENDEKATAN SIMULASI UNTUK ANALISIS ANTRIAN PADA BENGKEL SERVIS PT. X

PENDEKATAN SIMULASI UNTUK ANALISIS ANTRIAN PADA BENGKEL SERVIS PT. X PENDEKATAN SIMULASI UNTUK ANALISIS ANTRIAN PADA BENGKEL SERVIS PT. X Prima Denny Sentia, Ilyas, Riyan Haikal Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh Email: primadennysentia@unsyiah.ac.id

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PRODUKSI PADA PEMENUHAN PESANAN DENGAN SIMULASI KEJADIAN DISKRIT: STUDI KASUS PADA INDUSTRI KAROSERI

EVALUASI SISTEM PRODUKSI PADA PEMENUHAN PESANAN DENGAN SIMULASI KEJADIAN DISKRIT: STUDI KASUS PADA INDUSTRI KAROSERI EVALUASI SISTEM PRODUKSI PADA PEMENUHAN PESANAN DENGAN SIMULASI KEJADIAN DISKRIT: STUDI KASUS PADA INDUSTRI KAROSERI Nadiya Firma Zulfana 1), Nurhadi Siswanto 1) dan Dewanti Anggrahini 1) 1) Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Simulasi Antrian Kantor Pos M/M/3 dengan MATLAB

Simulasi Antrian Kantor Pos M/M/3 dengan MATLAB Simulasi Antrian Kantor Pos M/M/3 dengan MATLAB Abstrak Pemodelan dan simulasi banyak dijumpai dalam berbagai bidang kehidupan, terutama untuk mengetahui dampak perubahan yang terjadi pada suatu sistem

Lebih terperinci

PENJADWALAN PRODUKSI DI LINE B MENGGUNAKAN METODE CAMPBELL-DUDEK-SMITH (CDS)

PENJADWALAN PRODUKSI DI LINE B MENGGUNAKAN METODE CAMPBELL-DUDEK-SMITH (CDS) 11 Dinamika Teknik Juli PENJADWALAN PRODUKSI DI LINE B MENGGUNAKAN METODE CAMPBELL-DUDEK-SMITH (CDS) Antoni Yohanes Dosen Fakultas Teknik Universitas Stikubank Semarang DINAMIKA TEKNIK Vol. VII, No. 2

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAN ANALISA PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PTPN IV UNIT USAHA SAWIT LANGKAT

PENGUKURAN DAN ANALISA PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PTPN IV UNIT USAHA SAWIT LANGKAT PENGUKURAN DAN ANALISA PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PTPN IV UNIT USAHA SAWIT LANGKAT TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

Simulasi Model Sistem Kerja Pada Departemen Injection Untuk Meminimasi Waktu Work-In-Process

Simulasi Model Sistem Kerja Pada Departemen Injection Untuk Meminimasi Waktu Work-In-Process Simulasi Model Sistem Kerja Pada Departemen Injection Untuk Meminimasi Waktu Work-In-Process Ong Andre Wahyu Riyanto 1 Abstract. The smooth process of manufacturing and production requires the operating

Lebih terperinci

SIMULASI PELAYANAN TELLER DI BANK BRI UNIT PASAR BARU, PADANG

SIMULASI PELAYANAN TELLER DI BANK BRI UNIT PASAR BARU, PADANG SIMULASI PELAYANAN TELLER DI BANK BRI UNIT PASAR BARU, PADANG Harry Rahmadi Putra, Martha Eko Prima Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas Abstrak Bank BRI Unit Pasar Baru merupakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL SIMULASI DISKRIT TERHADAP PERENCANAAN PRODUKSI PADA IKM 88 MARIJO

PENGEMBANGAN MODEL SIMULASI DISKRIT TERHADAP PERENCANAAN PRODUKSI PADA IKM 88 MARIJO JIEM Vol.1 No. 2, Oktober 2016 E-ISSN: 2541-3090, ISSN Paper: 2503-1430 PENGEMBANGAN MODEL SIMULASI DISKRIT TERHADAP PERENCANAAN PRODUKSI PADA IKM 88 MARIJO Lestari Rustam, Abdul Mail Mury, Nurhayati Rauf

Lebih terperinci

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N ANALISIS SISTEM ANTRIAN DI DEPARTEMEN WASHING PADA PT MARK DYNAMICS INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SIMULASI PROMODEL TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

MEMPRODUKSI BARANG DAN JASA (PRODUCING GOODS AND SERVICES) Gambar 11.1 Proses Transformasi Sumber Daya

MEMPRODUKSI BARANG DAN JASA (PRODUCING GOODS AND SERVICES) Gambar 11.1 Proses Transformasi Sumber Daya MEMPRODUKSI BARANG DAN JASA (PRODUCING GOODS AND SERVICES) A. MANAJEMEN OPERASI/PRODUKSI Manajemen Operasi (atau produksi) adalah pengarahan dan pengendalian suatu proses secara sistematis untuk mengubah

Lebih terperinci

PENDEKATAN SIMULASI UNTUK ANALISIS ANTRIAN PADA BENGKEL SERVIS PT. X

PENDEKATAN SIMULASI UNTUK ANALISIS ANTRIAN PADA BENGKEL SERVIS PT. X PENDEKATAN SIMULASI UNTUK ANALISIS ANTRIAN PADA BENGKEL SERVIS PT. X Prima Denny Sentia, Ilyas, Riyan Haikal Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh Email: primadennysentia@unsyiah.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses produksi merupakan kegiatan utama yang dilakukan dalam dunia industri. Proses produksi tidak terlepas dari pengendalian kualitas produk. Menurut Vincent Gasperz

Lebih terperinci

SIMULASI SISTEM ANTRIAN SINGLE SERVER. Sistem: himpunan entitas yang terdefinisi dengan jelas. Atribut: nilai data yang mengkarakterisasi entitas.

SIMULASI SISTEM ANTRIAN SINGLE SERVER. Sistem: himpunan entitas yang terdefinisi dengan jelas. Atribut: nilai data yang mengkarakterisasi entitas. SIMULASI SISTEM ANTRIAN SINGLE SERVER Sistem: himpunan entitas yang terdefinisi dengan jelas. Atribut: nilai data yang mengkarakterisasi entitas. List/file/set: entitas-entitas dengan properti yang sama.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi ini menjelaskan setiap langkah-langkah ataupun kegiatan yang di jalani oleh peneliti sepanjang penelitian berlangsung yang

Lebih terperinci

Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017

Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017 PENJADWALAN PRODUKSI CRUDE PALM OIL (CPO) DAN KERNEL PADA MESIN DIGESTER DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDIKATOR (STUDI KASUS : PT. KRESNA DUTA AGROINDO, JAMBI) Heri Wibowo 1), Marcelly Widya W. 2), Eka Septiana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan pada proses bahan baku, proses produksi, dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian merupakan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian merupakan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian merupakan salah satu sektor penggerak utama dalam pembangunan ekonomi. Menurut Soekartawi (2000),

Lebih terperinci

B A B 5. Ir.Bb.INDRAYADI,M.T. JUR TEK INDUSTRI FT UB MALANG 1

B A B 5. Ir.Bb.INDRAYADI,M.T. JUR TEK INDUSTRI FT UB MALANG 1 B A B 5 1 VSM adalah suatu teknik / alat dari Lean berupa gambar yg digunakan untuk menganalisa aliran material dan informasi yg disiapkan untuk membawa barang dan jasa kepada konsumen. VSM ditemukan pada

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jendral Perkebunan (2014) Gambar 2 Perkembangan Produksi CPO Indonesia

1 PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jendral Perkebunan (2014) Gambar 2 Perkembangan Produksi CPO Indonesia 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang berpotensi pada sektor pertanian. Wilayah Indonesia yang luas tersebar di berbagai wilayah dan kondisi tanahnya yang subur

Lebih terperinci

ANALISA PENYEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI CELANA NIKE STYLE X BERDASARKAN PENGUKURAN WAKTU BAKU PADA PT. XYZ. Benny Winandri, M.

ANALISA PENYEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI CELANA NIKE STYLE X BERDASARKAN PENGUKURAN WAKTU BAKU PADA PT. XYZ. Benny Winandri, M. ANALISA PENYEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI CELANA NIKE STYLE X BERDASARKAN PENGUKURAN WAKTU BAKU PADA PT. XYZ Benny Winandri, M.Sc, MM ABSTRAK: PT. XYZ adalah industri yang memproduksi pakaian jadi. Seperti

Lebih terperinci

PENENTUAN JUMLAH LOKET PEMBAYARAN TELEPON YANG OPTIMAL DENGAN MODEL SIMULASI DI BANK X SURABAYA

PENENTUAN JUMLAH LOKET PEMBAYARAN TELEPON YANG OPTIMAL DENGAN MODEL SIMULASI DI BANK X SURABAYA PENENTUAN JUMLAH LOKET PEMBAYARAN TELEPON YANG OPTIMAL DENGAN MODEL SIMULASI DI BANK X SURABAYA Oleh Irwan Soejanto Teknik Industri-FTI-UPN Veteran Jatim ABSTRACT Every month telephone users pay their

Lebih terperinci

OPTIMALISASI SISTEM ANTRIAN PELANGGAN PADA PELAYANAN TELLER DI KANTOR POS (STUDI KASUS PADA KANTOR POS CABANG SUKOREJO KENDAL)

OPTIMALISASI SISTEM ANTRIAN PELANGGAN PADA PELAYANAN TELLER DI KANTOR POS (STUDI KASUS PADA KANTOR POS CABANG SUKOREJO KENDAL) OPTIMALISASI SISTEM ANTRIAN PELANGGAN PADA PELAYANAN TELLER DI KANTOR POS (STUDI KASUS PADA KANTOR POS CABANG SUKOREJO KENDAL) Diyan Mumpuni 1, Bambang Irawanto 2, Dr. Sunarsih 3 1,2,3 Jurusan Matematika

Lebih terperinci

Dasar-dasar Simulasi

Dasar-dasar Simulasi Bab 3: Dasar-dasar Simulasi PEMODELAN DAN SIMULASI SISTEM M O N I C A A. K A P P I A N T A R I - 2 0 0 9 Sumber: Harrell, C., B.K. Ghosh and R.O. Bowden, Jr., Simulation Using Promodel, 2 nd ed., McGraw-

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian yaitu Apotek Cibatu

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian yaitu Apotek Cibatu BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian yaitu Apotek Cibatu Antapani Bandung. 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dengan adanya keinginan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai penelitian terdahulu, penelitian sekarang dan dasar teori yang digunakan dalam penelitian. 2.1. Tinjauan Pustaka Banyak penelitian

Lebih terperinci

SIMULASI FLEXSIM UNTUK OPTIMASI SISTEM ANTRIAN POLI UMUM RAWAT JALAN RUMAH SAKIT X

SIMULASI FLEXSIM UNTUK OPTIMASI SISTEM ANTRIAN POLI UMUM RAWAT JALAN RUMAH SAKIT X SIMULASI FLEXSIM UNTUK OPTIMASI SISTEM ANTRIAN POLI UMUM RAWAT JALAN RUMAH SAKIT X Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi,Universitas Al Azhar Indonesia Jl. Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta

Lebih terperinci

PENDAHULUAN DEFINISI, RUANG LINGKUP, TUJUAN, DAN PROSEDUR PERANCANGAN FASILITAS

PENDAHULUAN DEFINISI, RUANG LINGKUP, TUJUAN, DAN PROSEDUR PERANCANGAN FASILITAS PENDAHULUAN DEFINISI, RUANG LINGKUP, TUJUAN, DAN PROSEDUR PERANCANGAN FASILITAS 7 Definisi Pabrik Pabrik/Industri setiap tempat dimana faktor-faktor seperti : manusia, mesin dan peralatan (fasilitas) produksi

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU JIMT Vol. 12 No. 2 Desember 2016 (Hal 125-138) ISSN : 2450 766X ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan, serta tanggapan positif dari masyarakat. Dalam usaha pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan, serta tanggapan positif dari masyarakat. Dalam usaha pencapaian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan perusahaan pada umumnya adalah mencari laba, kontuinitas usaha, pertumbuhan, serta tanggapan positif dari masyarakat. Dalam usaha pencapaian tujuan tersebut,

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang memproduksi kemeja pria dewasa dengan harga Rp. 41.000 Rp. 42.500 perkemeja.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat di Indonesia. Sejak tahun 2006 Indonesia telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat di Indonesia. Sejak tahun 2006 Indonesia telah menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas pertanian yang paling berkembang pesat di Indonesia. Sejak tahun 2006 Indonesia telah menjadi produsen crude palm oil (CPO)

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU 65 Jurnal Scientific Pinisi, Volume 3, Nomor 1, April 2017, hlm. 65-71 ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI

Lebih terperinci

Simulasi Dan Permodelan Sistem Antrian Pelanggan di Loket Pembayaran Rekening XYZ Semarang

Simulasi Dan Permodelan Sistem Antrian Pelanggan di Loket Pembayaran Rekening XYZ Semarang Simulasi Dan Permodelan Sistem Antrian Pelanggan di Loket Pembayaran Rekening XYZ Semarang Yani Prihati Fakultas Ilmu Komputer Universitas AKI Abstract Queuing is a condition in which a group of people,

Lebih terperinci

SISTEM PERSEDIAAN BAHAN-BAKU DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 PADA PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) SEI MANGKEI

SISTEM PERSEDIAAN BAHAN-BAKU DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 PADA PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) SEI MANGKEI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN-BAKU DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 PADA PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) SEI MANGKEI TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program

Lebih terperinci

PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS PEREMPATAN PINGIT YOGYAKARTA DENGAN SIMULASI ARENA

PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS PEREMPATAN PINGIT YOGYAKARTA DENGAN SIMULASI ARENA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS PEREMPATAN PINGIT YOGYAKARTA DENGAN SIMULASI ARENA Masrul Indrayana Teknik Industri, FT, Universitas Widya Mataram Yogyakarta Email: masrul_indrayana@yahoo.com ABSTRAK Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. massal. Sejumlah pekerjaan perakitan dikelompokkan ke dalam beberapa pusat

BAB I PENDAHULUAN. massal. Sejumlah pekerjaan perakitan dikelompokkan ke dalam beberapa pusat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Keseimbangan lintasan perakitan berhubungan erat dengan produksi massal. Sejumlah pekerjaan perakitan dikelompokkan ke dalam beberapa pusat pekerjaan

Lebih terperinci

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian Tugas Akhir ini dilaksanakan di PT United Can Company Ltd. yang berlokasi di Jalan Daan Mogot Km. 17, Kalideres Jakarta Barat,

Lebih terperinci