ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM ANTRIAN TELLER BANK BNI DENGAN VISUALISASI PROMODEL (STUDI KASUS CABANG UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK)
|
|
- Suharto Hartanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM ANTRIAN TELLER BANK BNI DENGAN VISUALISASI PROMODEL (STUDI KASUS CABANG UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK) Penulis: Gargentiana Gian Program Studi Ekstensi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ABSTRAK Persaingan yang sangat ketat dalam sektor perbankan khususnya memaksa setiap penyedia jasa untuk memberikan pelayanan terbaiknya yang menekankan pada pentingnya pemenuhan harapan dan kebutuhan pelanggan. Salah satu bentuk pelayanan bank dituangkan dalam sistem antrian nya. Sistem antrian sebuah bank dapat secara nyata dilihat dan dirasakan pelanggan begitu memasuki bank dan akan memulai melakukan transaksi. Pelanggan dapat langsung memberikan penilaian akan efektif tidaknya, nyaman tidak nya sistem antrian sebuah bank. Penelitian ini ditujukan untuk memvisualisasi dan memodelkan sistem antrian Bank BNI. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk melakukan analisis skenario untuk menganalisis apakah sistem antrian Bank BNI efektif dan mampu melayani semua nasabah nya dengan baik. Dalam simulasi sistem antrian Bank BNI, terdapat tiga skenario, yaitu skenario pertama dengan mengurangi jumlah teller aktif menjadi tiga teller. Skenario kedua adalah jumlah teller tetap namun arus nasabah yang datang ditambah menjadi dua kali lipat. Lalu skenario ketiga adalah skenario paling ekstrim dimana jumlah teller dikurangi menjadi tiga dan arus nasabah ditambah menjadi dua kali lipat. Dengan simulasi model menggunakkan ketiga skenario diatas, sistem antrian Bank BNI mampu menangani semua nasabah yang datang. Semua nasabah yang datang tuntas dilayani. Pada jam akhir operasional pelayanan bank, tidak ada nasabah yang tidak terlayani, dengan kata lain semua nasabah telah selesai dan keluar dari sistem. Nasabah lancar dalam mendapatkan pelayanan bank dan sistem antrian bank berjalan dengan baik. Sistem antrian bank BNI efektif dan memadai dalam melayani nasabahnya, namun penggunaan sumber daya manusia (teller) kurang optimal. Manajemen Bank BNI sebaiknya lebih meningkatkan utilisasi teller, sehingga cost operasional yang dikeluarkan Bank BNI terpakai secara optimal. Kata kunci : Sistem antrian bank, visualisasi promodel, simulasi, manajemen operasional, industry perbankan
2 PENDAHULUAN Bank merupakan suatu badan usaha yang melaksanakan berbagai macam jasa. Persaingan yang sangat ketat dalam sektor perbankan khususnya memaksa setiap penyedia jasa untuk memberikan pelayanan terbaiknya yang menekankan pada pentingnya pemenuhan harapan dan kebutuhan pelanggan. Salah satu bentuk pelayanan bank dituangkan dalam sistem antriannya. Sistem antrian sebuah bank dapat secara nyata dilihat dan dirasakan pelanggan begitu memasuki bank dan akan memulai melakukan transaksi. Pelanggan dapat langsung memberikan penilaian akan efektif tidaknya, nyaman tidak nya sistem antrian sebuah bank. Hal ini tentu saja mempengaruhi kepuasan konsumen terhadap pelayanan jasa bank secara keseluruhan. Sistem antrian bank biasanya disediakan untuk dua atau lebih jenis layanan, misalnya antrian layanan teller, layanan customer service, dan layanan kredit. Sistem antrian yang dipergunakan dapat dengan menyediakan fasilitas mesin dimana nasabah memencet tombol, lalu keluar nomor antrian. Nasabah dapat duduk dan menunggu giliran nomor nya dipanggil. Sistem antrian harus efektif sehingga dapat efisien dan maksimal menggunakan sumber daya bank, dan dapat memenuhi kewajibannya melayani nasabah yang datang. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah sistem antrian Bank BNI cabang Universitas Indonesia Depok sudah efektif. 2. Apakah sistem antrian Bank BNI cabang Universitas Indonesia Depok mampu melayani dengan baik semua nasabah yang datang. Berdasarkan pendahuluan diatas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut: 1. Memperoleh visualisasi sistem antrian Bank BNI cabang Universitas Indonesia Depok dengan metode simulasi descrete-event, menggunakan software ProModel versi Mengetahui efektivitas sistem antrian Bank BNI cabang Universitas Indonesia Depok melalui uji coba simulasi dengan software ProModel. 3. Mengevaluasi impelementasi sistem antrian Bank BNI cabang Universitas Indonesia Depok dalam operasional pelayanan nasabah dengan menggunakan analisis skenario.
3 Sesuai dengan latar belakang, permasalahan dan tujuan dari penelitian, maka ruang lingkup penelitian dibatasi hanya menyangkut efektivitas sistem antrian Bank BNI cabang Universitas Indonesia Depok.
4 LANDASAN TEORI Definisi Sistem Antrian (Queuing Sistem) Queuing sistem dapat di deskripsikan ketika customer datang untuk menerima pelayanan jasa / servis, menunggu untuk dilayani jika servis tidak dapat lansung diterima saat itu juga, lalu meninggalkan sistem setelah dilayani (Donald Gross, 2000, pg.1). Istilah customer digunakan dalam konteks general dan tidak hanya berlaku untuk manusia saja. Contoh: dapat saja berupa sebuah bola yang menunggu untuk mendapat polesan, sebuah pesawat yang menunggu dalam antrian untuk lepas landas, atau sebuah program computer yang menunggu untuk dijalankan pada dasar shared-time. Komponen Sistem Antrian (Queuing Sistem) Secara sistematis sistem antrian dapat di definisikan pula dengan menjelaskan komponenkomponen yang terdapat di dalamnya. 1. Populasi Pelanggan Populasi pelanggan adalah kumpulan orang-orang atau semua tipe pelanggan, dimana pelanggan individu mendatangi antrian atau menunggu dalam barisan antrian untuk mendapat pelayanan. 2. Pola Kedatangan Seringkali kedatangan dianggap random atau acak, namun pelanggan umumnya datang dalam rombongan atau kelompok dalam interval yang cukup teratur. Pelanggan dapat terdorong untuk datang atau bahkan pergi jika melihat jumlah pelanggan yang sudah datang untuk menunggu. 3. Disiplin Antrian Disiplin antrian adalah metode atau logika dimana server menyeleksi pelanggan berikutnya diantara sekian pelanggan yang menunggu untuk dilayani. Metode paling sederhana adalah first-come-first-served (yang datang lebih dahulu dilayani lebih dahulu). Secara alternatif, skema prioritas dapat pula digunakan. Pelanggan dapat dipilih secara
5 acak. Ada banyak kemungkinan tipe disiplin antrian, dengan memanipulasi disiplin antrian tersebut, kemungkinan dihasilkannya servis terbaik dari jumlah servis terbatas dapat tercapai. 4. Jumlah Server Jumlah server yang tersedia sangatlah fundamental, karena sebuah sistem dengan satu server cepat mempunyai karakteristik performa yang jauh berbeda dengan sistem yang jumlah server-nya banyak namun lambat, walaupun jika total kapasitas jasa nya sama dalam tiap kasus. 5. Waktu Pelayanan Jelas, karakteristik kunci dari sistem antrian manapun adalah berapa lama waktu yang diperlukan server untuk menangani sebuah pelanggan tunggal. Selain waktu ratarata, kita juga perlu mengetahui distribusi waktu pelayanan sekitar rata-rata tersebut. Untuk kebanyakan model antrian, diasumsikan distribusi eksponensial waktu pelayanan, namun perlu dipahami juga efek dari waktu pelayanan non eksponensial (Mike Tanner, 1995, pg.37). ProModel ProModel (Production Modeler) adalah perangkat simulasi untuk berbagai macam sistem manufaktur dan jasa ( Sistem manufaktur misalnya produksi massal, jalur perakitan. Sistem jasa misalnya adalah rumah sakit, pusat informasi, operasional bank, operasional gudang, sistem transportasi, sistem informasi, department store, manajemen jasa pelanggan dan proses bisnis lainnya. Kesemuanya dapat dimodelkan dan divisualisasikan secara efisien dan cepat dengan menggunakan ProModel. Dalam membangun model dari suatu sistem, software ProModel menyediakan beberapa elemen-elemen dasar (Law and Kelton, 2000), yaitu: 1. Location Lokasi menggambarkan sebuah area yang tetap dalam sistem dimana bahan baku, bahan setengah jadi maupun barang jadi mengalami atau menunggu proses, mencari aliran
6 material untuk menunggu proses selanjutnya. Dalam bisnis jasa, material dapat berupa pelanggan atau manusia. Lokasi ini merupakan tempat dimana entitas dikumpulkan pada saat pemrosesan, waktu tunggu, penyimpanan, pengambilan keputusan atau beberapa aktivitas lainnya. 2. Entities Entitas adalah segala sesuatu yang dapat diproses. Entitas merupakan suatu objek yang akan diamati dari sistem. Sebagai contoh adalah pasien dari rumah sakit, nasabah bank atau penumpang pesawat terbang. 3. Arrivals Arrivals adalah mekanisme untuk mendefinisikan bagaimana entities masuk ke dalam sistem. Entities dapat dikirim secara individu maupun kelompok, atau bisa dengan pola tertentu. 4. Processing Processing menggambarkan operasional yang terjadi pada lokasi, misalnya adalah jumlah waktu yang dibutuhkan pada lokasi tertentu, sumber daya yang dibutuhkan untuk pemrosesan secara lengkap dan segala sesuatu yang terjadi pada lokasi tersebut termasuk pemilihan entities untuk lokasi tujuan selanjutnya. Simulasi Sistem Simulasi sistem merupakan suatu teknik meniru operasi-operasi atau proses-proses yang terjadi dalam suatu sistem dengan bantuan perangkat komputer dan dilandasi oleh beberapa asumsi tertentu sehingga sistem tersebut bisa dipelajari secara ilmiah (Law and Kelton, 2000). Sedangkan sebuah sistem di definisikan sebagai kumpulan elemen yang berfungsi bersama untuk mencapai tujuan yang diinginkan (Murthy, et al., 1990), dan model adalah gambaran dari sebuah sistem, dapat secara fisik maupun matematis (Law and Kelton, 2000). Model sangat beragam, bisa dalam bentuk ikon, analog atau simbol. Model ikon meniru sistem nyata secara fisik, seperti globe, planetarium, dll. Model analog meniru sistem hanya dari perilakunya, sedangkan model simbol tidak meniru sistem secara fisik, atau tidak memodelkan perilaku sistem, melainkan memodelkan sistem berdasarkan logikanya (Murthy, et al., 1990). Seperti hal nya model-model analitik, model simulasi juga memerlukan input untuk menghasilkan output yang diinginkan. Input dari suatu model simulasi dapat berupa parameter
7 atau variabel (Law and Kelton, 2000). Input dikatakan parameter jika nilainya tetap, tidak akan diubah-ubah. Sedangkan variabel akan diubah-ubah nilainya untuk dilihat pengaruh nya terhadap output hasil simulasi. Nilai-nilai dari sebagian atau seluruh variabel input ini biasanya akan menjadi variabel keputusan pada hasil simulasi. Suatu sistem dalam simulasi mencakup entities, activities, resource dan controls. Elemen-elemen tersbut mendefinisikan siapa, apa, dimana, kapan dan bagaimana suatu entity diproses. Pendekatan simulasi diawali dengan pembangunan sistem model nyata. Model tersebut harus dapat menunjukkan bagaimana berbagai komponen dalam sistem saling berinteraksi sehingga benar-benar menggambarkan perilaku sistem. Setelah model dibuat maka model tersebut ditransformasikan kedalam program komputer sehingga memungkinkan untuk disimulasikan. Prosedur Simulasi Sistem Menurut Law and Kelton, (2000), terdapat beberapa tahap yang harus dilaksanakan ketika akan melakukan studi pemodelan simulasi, yaitu sebagai berikut:
8 Tahap-Tahap Dalam Studi Simulasi (Sumber: Law and Kelton, 2000)
9 METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menjelaskan kondisi existing; yaitu pada base case scenario dimana Bank BNI cabang Universitas Indonesia Depok dalam operasional nya menyediakan sistem antrian bank dengan menggunakan nomor antrian untuk nasabah nya yang ingin mendapatkan pelayanan dari teller, kemudian peneliti akan melakukan pengembangan model simulasi dengan menggunakan software ProModel Versi 7.5. Peneliti lalu akan melakukan analisis skenario, skenario dibuat dengan mengubah aspek jumlah teller yang aktif dan jumlah nasabah yang datang. Metodologi Penelitian berikut: Peneliti akan melakukan penelitian dengan menggunakan kerangka penelitian sebagai Kerangka Penelitian
10 Sistem Antrian Bank BNI Dalam menjalankan operasional nya, Bank BNI menyediakan sistem antrian bagi nasabah yang ingin mendapatkan pelayanan bank. Bank BNI menyediakan mesin antrian; yaitu mesin yang mengeluarkan kertas yang berisi nomor urut yang diberikan kepada nasabah yang baru memasuki area bank. Dengan begitu nasabah yang datang terlebih dahulu mendapat nomor urut yang lebih awal dibanding nasabah yang datang belakangan. Sistem yang dianut Bank BNI adalah FIFO (first in first out); nasabah yang datang terlbih dahulu dilayani terlebih dahulu. Antrian dibedakan menjadi dua, yaitu antrian untuk nasabah yang ingin mendapatkan pelayanan dari customer service dan antrian untuk nasabah yang ingin mendapat pelayanan dari teller. Customer service melayani hal-hal seperti: membuka tabungan baru, pelayanan-pelayanan lain yang memakan lebih banyak waktu jika dibandingkan dengan pelayanan oleh teller. Teller melayani: penyetoran uang, transfer, pembayran tagihan dll. Karena perbedaan rata-rata waktu pelayanan per nasabah yang cukup signifikan, maka antrian untuk customer service dan teller di bedakan agar operasional bank menjadi lebih efektif. Nasabah yang memasuki bank dengan segera disambut satpam yang terlebih dahulu bertanya pada nasabah jenis pelayanan apa yang diperlukan. Setelah itu nasabah menerima nomor urut yang dikeluarkan dari mesin antrian. Area menunggu disediakan oleh Bank BNI sehingga nasabah dengan nomor urut yang belum terpanggil dapat duduk dan menunggu giliran. Bank BNI memiliki beberapa teller yang bekerja secara simultan dan independen. Nasabah lalu nomor urutnya akan dipanggil oleh teller yang available dan sudah selesai melayanai nasabah sebelumnya. Teller yang didatangi nasabah adalah yang first available. Nomor nasabah dipanggil melalui speaker yang terhubung dengan tombol yang terletak di meja masing-masing teller. Sehingga ketika teller selesai melayani nasabah, ia memencet tombol agar dapat menangani nasabah berikutnya. Setelah selesai dilayani teller, nasabah dapat langsung meninggalkan bank. Metode antrian Bank BNI adalah Multi Cannel Single Phase; dimana terdapat beberapa teller yang bekerja secara simultan dan independen (seperti dijelaskan sebelumnya) dan nasabah hanya perlu menemui satu teller dan melalui satu tahap untuk mendapatkan pelayanan sepenuhnya.
11 Gambar 3.2. Flowchart Proses Sistem Antrian Bank BNI cabang UI Depok
12 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengumpulan Data Data yang diperlukan guna menyelesaikan penelitian ini diambil dengan cara observasi langsung ke Bank BNI cabang Universitas Indonesia Depok. Peneliti mendata jumlah nasabah yang masuk dari awal pelayanan bank buka hingga tutup; yaitu dari pukul pagi hingga pukul sore. Peneliti mendapatkan jumlah persis nasabah yang datang untuk pelayanan teller dengan cara memantau mesin antrian setiap 15 menit. Nomor antrian di Bank BNI cabang Universitas Indonesia Depok setiap harinya dimulai dari 1. Sehingga pada hari tersebut, nasabah pertama yang datang akan mendapat nomor urut A.001. Pada pukul 08.15, peneliti mendatangi mesin antrian dan mencatat nomor antrian yang keluar. Dengan begitu peneliti mengetahui berapa jumlah nasbabah yang datang mulai dari pukul hingga pukul Begitu setersnya hingga jam pelayanan bank tutup. Metode tersebut menghasilkan data akurat jumlah nasabah yang datang selama 1 hari pelayanan bank buka, juga menghasilkan data detail mengenai jumlah nasabah yang datang tiap 15 menit (dengan asumsi tidak ada nasabah yang datang mengambil nomor antrian lalu pergi begitu saja). Dari data tersebut dapat terlihat pada jam berapa Bank BNI cabang Universitas Indonesia Depok ramai atau sepi. Pengambilan data dilakukan pada hari Senin tanggal 26 november Peneliti memilih melakukan observasi pada hari tersebut karena hari Senin merupakan hari ter-ramai dibanding hari lain. Tanggal tersebut dipilih karena merupakan tanggal ramai transaksi, terkait dengan kondisi dimana kebanyakan perusahaan memberikan gaji atau salary pada tanggal 25, sehingga saat-saat akhir bulan (tanggal 26-31) dinyatakan sebagai tanggal ter-ramai nasabah (Chintya Rachel, teller Bank BNI). Namun mengingat Bank BNI cabang Universitas Depok terletak di dalam lingkungan kampus, mayoritas nasabah yang datang adalah mahasiswa yang belum mempunyai full-time job sehingga tidak signifikan perbedaan tingkat keramaiannya jika dibanding hari lainnya. Berikut adalah hasil observasi jumlah nasabah (input) Bank BNI cabang Universitas Indonesia Depok. Pada hari dilakukan observasi, jumlah teller aktif di Bank BNI cabang Universitas Indonesia Depok berjumlah empat teller.
13 Analisis Promodel Data-data dari observasi dimasukan ke dalam simulator model menggunakan Promodel versi 7.5. Visualisasi model dibuat dengan beberapa asumsi, yaitu: Kapasitas location ruang tunggu, pintu keluar dan pintu masuk tak terhingga. Warm up period selama 15 menit, dengan simulation time selama 8 jam Waktu pergerakan tiap-tiap entitas dari satu Location ke location lainnya sama. Distribusi data input kedatangan nasabah menggunakan distribusi poisson Distribusi data input lama waktu pelayanan nasabah menggunakan distribusi lognormal Analisis Output Simulasi Base Scenario dan Validasi Simulasi ini dibuat dengan menggunakan data-data diatas dan keadaan yang sesungguhnya dari Bank BNI cabang Universitas Indonesia Depok. Seperti telah dijelaskan diatas, teller yang aktif atau buka hanya 4 teller. Pada pembuatan simulasi base case, dilakukan replikasi sebanyak 10 kali. Hasil replikasi tersbut dicatat nilai average nya. Validasi model base case dilakukan dengan membuat confidence interval dari dua data otuput yang dihasilkan. Kedua output tersebut berupa output average time in system dan average time in waiting. Jika data actual kedua input tersebut masuk ke dalam interval, maka model dikatakan valid. Grafik Confidence Interval Average Time in System
14 Grafik Confidence Interval Average Time In Waiting. Tabel Perbandingan Rata-rata aktual dengan Confodence Interval Output Simulasi Model Base Case Confidence Interval (min) Rata-rata Aktual (min) Ket Average Time in System Valid Average Time in Waiting Valid (Sumber: Hasil Olahan Peneliti) Tabel diatas menunjukan bahwa model simulasi base case adalah valid dan dapat digunakan sebagai model yang merepresentasikan keadaan nyata dari sistem antrian Bank BNI cabang Universitas Indonesia Depok. Skenario-skenario Simulasi Skenario 1: Jumlah teller aktif dikurangi menjadi 3 teller Skenario 2: Jumlah teller aktif tetap seperti pada base case, namun kedatangan nasabah per 15 menit dikali dua Skenario 3: Jumlah teller aktif tetap seperti pada base case, dan kedatangan nasabah per 15 menit dikali dua.
15 Analisis Perbandingan Hasil Output Skenario Dalam menganalisis ketiga skenario diatas, peneliti membandingkan aspek-aspek: Kuantitas nasabah yang masih berada dalam sistem, utilisasi teller dan rata-rata waktu nasabah berada di dalam sistem antrian Bank BNI cabang Universitas Indonesia. Berikut adalah perbandingan-perbandingannya: Tabel Perbandingan Current Quantity in Sistem Base Case Skenario 1 Skenario 2 Skenario (Sumber: Hasil Olahan Peneliti) Berdasarkan hasi-hasil output diatas, secara umum dapat dilihat bahwa sistem antrian yang disediakan Bank BNI cabang Universitas depok untuk nasabah nya dapat menangani semua nasabah nya hingga tuntas dan semua nasabah keluar dari sistem. Sistem antrian bank pada semua kondisi skenario tidak menyisakkan 1 nasabah pun dalam sistem (Tabel 4.39) Dalam artian, hingga akhir waktu operasional pelayanan nasabah, semua nasabah yang datang sudah selesai dilayani. Penumpukan nasabah pada location-location sistem antrian bank tidak terjadi. Sehingga dapat dikatakan bahwa arus pergerakkan nasabah dari satu location ke location berikutnya lancer dan tidak tersendat. Bahkan pada kondisi skenario paling ekstrim (skenario 3: teller aktif dikurangi dan jumlah nasabah dua kali lipat) pun sistem antrian Bank BNI cabang Universitas Indonesia Depok dapat menangani semua nasabah yang datang hingga tuntas. Berikut adalah analisis perbandingan utilisasi teller Bank BNI cabang Universitas Indonesia Depok:
16 Tabel Perbandingan Utilisasi Teller Base Case dan Skenario (%) Utilisasi (%) Teller 1 Teller 2 Teller 3 Teller 4 TELLER Base Case Skenario Non aktif Skenario Skenario Non aktif (Sumber: Hasil Olahan Peneliti) Pada Tabel 4.40 diatas, kolom TELLER menunjukkan presentase utilitas semua teller secara keseluruhan. Terlihat bahwa teller Bank BNI cabang Universitas Indonesia Depok paling sibuk jika di kondisikan pada skenario 3 (skenario paling ekstrim dalam penelitian ini). Jika jumlah teller aktif dikurangi menjadi 3, peningkatan utilitas dari base case sebesar 3.8%. Namun pada skenario 2 dimana jumlah teller aktif tetap (4), dan jumlah nasabah melonjak dua kali lipat, peningkatan utilitas teller menjadi lebih tinggi yaitu sebesar 12.47%. Aspek yang kontribusi terhadap peningkatan utilitas teller nya lebih besar adalah jumlah nasabah yang datang. Sedangkan kontribusi jumlah teller aktif lebih kecil. Berikutnya adalah perbandingan rata-rata waktu nasabah berada dalam sistem antrian Bank BNI cabang Universitas Indonesia Depok: Tabel Perbandingan Average Time in Sistem Nasabah (menit) Base Case Skenario 1 Skenario 2 Skenario (Sumber: Hasil Olahan Peneliti) Tabel 4.41 diatas menunjukkan perbandingan rata-rata lama waktu nasabah berada dalam sistem antrian Bank BNI cabang Universitas Indonesia Depok. Yaitu rata-rata lama
17 waktu dari nasabah memasuki sistem antrian hingga tuntas dilayani dan keluar dari sistem antrian. Rata-rata waktu paling lama adalah pada skenario 3, namun dari ke empat kondisi diatas, perbedaan rata-rata waktu nasabah dalam sistem tidak signifikan
18 KESIMPULAN Kesimpulan Dari pembahasan hasil penelitian mengenai efektivitas sistem antrian Bank BNI cabang Universitas Indonesia Depok, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Dari hasil simulasi base scenario sistem antrian Bank BNI cabang Universitas Indonesia Depok, hasil statistik menunjukkan bawha semua nasabah dapat terlayani hingga tuntas dan selesai. Sistem antrian yang disediakan bank efektif dalam hal menangani arus nasabah yang masuk. Tidak ada penumpukan di tiap-tiap location dan nasabah dapat dengan lancar menerima pelayanan jasa teller. Namun utilisasi masing-masing teller maupun teller secara keseluruhan rendah. Persentase nya di bawah 50%, dengan kata lain sebanyak 50% atau lebih teller idle. Hal tersebut berarti Bank BNI cabang Universitas Indonesia Depok kurang optimal menggunakan sumber daya nya. Sumber daya berupa pegawai teller tidak termanfaatkan secara optimal. Semakin besar persentase idle, berarti semakin kurang optimal. Pada skenario 1, dimana teller aktif dikurangi menjadi hanya 3, persentase utilitas teller meningkat. Hal ini berarti dengan mengurangi jumlah teller aktif pada satu periode operasional pelayanan, berarti meningkatkan optimalisasi penggunaan sumber daya bank. Namun walaupun ada peningkatan persentase utilisasi, pada skenario ini utilisasi teller tetap dapat dikategorikan rendah. Pada skenario 2, jumlah teller aktif sama seperti base case, namun arus nasabah yang masuk ditambah menjadi dua kali lipat per 15 menit. Hasil statistik ProModel menunjukkan peningkatan persentase utilitas teller yang cukup signifikan walaupun tidak melonjak tinggi. Jika dibandingkan dengan skenario 1, peningkatan presentase utilisasi pada skenario 2 lebih besar. Hal ini berarti aspek arrival berpengaruh lebih besar terhadap perubahan persentase utilisasi teller jika dibandingkan dengan aspek jumlah teller aktif pada satu periode. Skenario 3 merupakan skenario paling ekstrim dimana jumlah teler aktif dikurangi dan arus nasabah yang masuk tiap 15 menit ditambah (dua kali lipat). Presentase utilisasi teller meningkat dan paling besar jika dibandingan dengan base scenario, skenario 1, dan skenario 2. Namun utilisasi teller tetap saja relatif kecil (paling besar 47.98%). Walaupun dalam kondisi ekstrim, sistem antrian Bank BNI cabang Universitas Indonesia Depok tetap mampu
19 melayani semua nasabah yang datang hingga selesai. Dapat dilihat dari hasil output statistik pada bab sebelumnya yang menyatakan kuantitas nasabah yang masih berada dalam sistem pada saat jam pelayanan tutup adalah 0. Dengan kata lain semua nasabah telah selesai dilayani dan keluar dari sistem antrian. Secara garis besar, hasil output dari semua kondisi (base scenario maupun skenario 1,2,3), menunjukkan sistem antrian Bank BNI cabang Universitas Indonesia Depok efektif dalam menangani nasabah. Sistem mampu memberikan pelayanan jasa teller bank kepada tiap nasabah yang datang dan memasuki bank. Jika nasabah yang datang ramai, sistem antrian yang disediakan Bank BNI cabang Universitas Indonesia Depok akan tetap mampu melayani semua nasabah secara efektif
BAB V PENUTUP. Menurut. Ukuran Keefektifan Rumus ProModelStudent. Rumus
BAB V PENUTUP 5.. Kesimpulan Dari pembahasan skripsi dengan judul Analisis Efektivitas Sistem Antrian Bank BCA cabang Jamika Bandung dapat disimpulkan sebagai berikut. Model antrian yang paling tepat digunakan
Lebih terperinciAnalisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya
Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya Zarah Ayu Annisa 1308030058 Dosen Pembimbing : Dra. Sri Mumpuni R., MT PENDAHULUAN Antrian Meningkatnya kebutuhan
Lebih terperinciSISTEM TRANSPORTASI BUS KAMPUS UNAND
SISTEM TRANSPORTASI BUS KAMPUS UNAND Aro Manis, Siti Tri Susiati Hutami Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas Abstrak Pada umumnya, bus kampus beroperasi untuk mengantarkan mahasiswa
Lebih terperinciModel Antrian. Queuing Theory
Model Antrian Queuing Theory Ada tiga komponen dasar dalam model antrian, yaitu kedatangan, fasilitas pelayanan, dan antrian actual. Permasalahan deret tunggu kebanyakan dipusatkan pada pertanyaan untuk
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Memodelkan Antrian Analisis atas sistem antrian serta penentuan tingkat kapasitas (teller) yang optimal (seimbang antara kebutuhan nasabah dengan kapasitas perusahaan)
Lebih terperinciAnalisis Sistem Antrian Pada Proses Pelayanan Konsumen di Rumah Makan
Analisis Sistem Antrian Pada Proses Pelayanan Konsumen di Rumah Makan Hendra Nurjaya Al-Kholis 1, Ellysa Nursanti 2, Thomas Priyasmanu 3 1,3 Program Studi Teknik Industri S1, Institut Teknologi Nasional
Lebih terperinci2.1 Pengantar Model Simulasi Sistem Diskrit
Pokok Bahasan Pendahuluan Sistem, Model dan Simulasi Keuntungan dan Kerugian Simulasi Jenis-jenis Simulasi Simulasi Komputer Bahasa Simulasi Tahapan Pemodelan Simulasi 19 20 PENGANTAR PEMODELAN & SIMULASI
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Antrian Sistem antrian adalah merupakan keseluruhan dari proses para pelanggan atau barang yang berdatangan dan memasuki barisan antrian yang seterusnya memerlukan pelayanan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Antrian 2.1.1 Definisi Antrian Antrian adalah suatu garis tunggu dari nasabah yang memerlukan layanan dari satu atau lebih pelayanan. Kejadian garis tunggu timbul disebabkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang tahapan penelitian serta penentuan variabel. Diharapkan bab ini dapat memberikan gambaran bagaimana penelitian ini dilakukan dalam upaya untuk memecahkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Antrian 2.1.1. Sejarah Teori Antrian. Teori antrian adalah teori yang menyangkut studi matematis dari antrian atau baris-baris penungguan. Teori antrian berkenaan dengan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Teori antrian adalah teori yang menyangkut studi sistematis dari antrian atau baris-baris penungguan. Formasi baris-baris penungguan ini tentu saja merupakan suatu
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. mencakup pembahasan dari hasil evaluasi pada 4 poin penting tentang kinerja
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan memaparkan simpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Kesimpulan akan mencakup pembahasan dari hasil evaluasi pada
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 2 (2015), hal 111 118. ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONTIANAK
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Dalam pelayanan ada beberapa faktor penting pada sistem antrian yaitu pelanggan dan pelayan, dimana ada periode waktu sibuk maupun periode dimana pelayan menganggur. Dan waktu dimana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Manajemen Operasi 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan kegiatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 2.2 Klasifikasi Model Simulasi
SIMULASI SISTEM ANTRIAN DI KANTOR BPJS MENGGUNAKAN MATLAB Bella Nurbaitty Shafira 1), Risdawati Hutabarat 2), Winal Prawira 3) Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung BNShafira@gmail.com, Risdawatihtb@gmail.com,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Metode Pengambilan Sampling 2.1.1. Populasi Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk
Lebih terperinciTEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI
TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT101 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu membandingkan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode Simulasi 2.1.1 Pengertian Metode Simulasi Simulasi ialah suatu metodologi untuk melaksanakan percobaan dengan menggunakan model dari suatu sistem nyata (Siagian, 1987).
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen operasional adalah the term operation management
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Manajemen Operasional Krajewski dan Ritzman (2002:6) mengemukakan bahwa manajemen operasional adalah the term operation management refers to the direction
Lebih terperinciANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN TELLER BANK PADA AKTIVITAS NASABAH DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI (STUDI KASUS BANK XYZ )
ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN TELLER BANK PADA AKTIVITAS NASABAH DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI (STUDI KASUS BANK XYZ ) Dippo Susetyo N, Dutho Suh Utomo 2, Willy Tambunan 3 Program Studi Teknik Industri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita sering mengalami fenomena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita sering mengalami fenomena mengantri sebelum mendapatkan pelayanan jasa ataupun ketika membeli produk yang kita inginkan, seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi semakin tingginya persaingan saat ini yang disebabkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi semakin tingginya persaingan saat ini yang disebabkan dari perkembangan jaman yang semakin modern dan pesatnya pertumbuhan dunia di sektor:
Lebih terperinciBAB. Teori Antrian PENDAHULUAN PENDAHULUAN
PENDAHULUAN BAB 10 Teori Antrian PENDAHULUAN ntrian yang panjang sering kali kita lihat di bank saat nasabah mengantri di teller untuk melakukan transaksi, airport saat para calon penumpang melakukan checkin,
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 2
MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 2 Versi 3.1 Tahun Penyusunan 2012 1. Muhammad Yunanto, SE., MM. 2. Iman Murtono Soenhadji, Ph.D. Tim Penyusun 3. Darmadi, SE.,MM. 4. Ririn Yuliyanti, SE. 5. Padyan Khatimi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan
BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi. 1.1 Latar
Lebih terperinciPengembangan Simulasi Komputer Model Antrian Nasabah Untuk Menganalisa Unjuk Kerja Layanan Teller Bank 1
Pengembangan Simulasi Komputer Model Antrian Nasabah Untuk Menganalisa Unjuk Kerja Layanan Teller Bank 1 M Munawar Yusro, Nurul Hidayat, Maharani 2 Abstrak Sistem antrian merupakan faktor yang penting
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelayanan Yang dimaksud pelayanan pada area anti karat adalah banyaknya output pallet yang dapat dihasilkan per hari pada area tersebut. Peningkatan pelayanan dapat dilihat dari
Lebih terperinciSimulasi antrian pelayanan kasir swalayan citra di Bandar Buat, Padang
Simulasi antrian pelayanan kasir swalayan citra di Bandar Buat, Padang Dewi Rahmadani, Fitri Julasmasari Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas Abstrak Antrian merupakan salah satu
Lebih terperinciModel Antrian. Tito Adi Dewanto S.TP LOGO. tito math s blog
Model Antrian Tito Adi Dewanto S.TP tito math s blog titodewanto@yahoo.com LOGO Intro Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari Intro Siapapun yang
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang penulis lakukan di PT Plaza Toyota Green Garden dapat disimpulkan kebijakan pengelolaan antrian pelanggan secara kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini yang dipilih dalam penelitian ini adalah Bank Permata cabang Citra Raya. Berlokasi di Ruko Taman Raya Jl. Raya Boulevard Blok K 01
Lebih terperinciCONTOH STUDI KASUS ANTRIAN
CONTOH STUDI KASUS ANTRIAN ABSTRAKSI Teori Antrian merupakan teori yang menyangkut studi matematis dari antrian-antrian dan barisbaris penengguan, yang formasinya merupakn suatu fenomena biasa yang terjadi
Lebih terperinciPengembangan Simulasi Komputer Model Antrian Nasabah Untuk Menganalisa Unjuk Kerja Layanan Teller Bank 1
Pengembangan Simulasi Komputer Model Antrian Nasabah Untuk Menganalisa Unjuk Kerja Layanan Teller Bank 1 M Munawar Yusro, Nurul Hidayat, Maharani 2 Abstrak Sistem antrian merupakan faktor yang penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. siapa saja. Contoh kongkrit yang dapat dilihat dalam kegiatan sehari-hari seperti
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah antrian adalah masalah umum yang pernah dan akan dialami oleh siapa saja. Contoh kongkrit yang dapat dilihat dalam kegiatan sehari-hari seperti antrian kendaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya persaingan antar perusahaan di. sektor perdagangan dan jasa, maka Manajemen operasi memegang
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar belakang Dengan semakin meningkatnya persaingan antar perusahaan di sektor perdagangan dan jasa, maka Manajemen operasi memegang peranan penting bagi perusahaan dalam melaksanakan
Lebih terperinciDESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA KLINIK DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM
DESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA KLINIK DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM Deiby T. Salaki 1) 1) Program Studi Matematika FMIPA Universitas Sam Ratulangi Jl. Kampus Unsrat Manado, 95115 e-mail: deibytineke@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Ilmu pengetahuan tentang bentuk antrian yang sering disebut dengan teori antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang sangat berharga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Manajemen Operasi Menurut Heinzer dan Render (2011;4), manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan
Lebih terperinciDAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... ABSTRAKSI Perumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian... 3
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Kegiatan pelayanan di Bank Rakyat Indonesia unit Gerendeng Tangerang
41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik sistem antrian Kegiatan pelayanan di Bank Rakyat Indonesia unit Gerendeng Tangerang dimulai dari jam 08.00 WIB sampai dengan jam 17.00 WIB. Pelayanan
Lebih terperinciAntrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang
Pendahuluan Antrian Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang membutuhkan layanan dari satu atau lebih pelayan (fasilitas pelayanan). Masalah yang timbul dalam antrian adalah bagaimana mengusahakan
Lebih terperinciSIMULASI PELAYANAN TELLER DI BANK BRI UNIT PASAR BARU, PADANG
SIMULASI PELAYANAN TELLER DI BANK BRI UNIT PASAR BARU, PADANG Harry Rahmadi Putra, Martha Eko Prima Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas Abstrak Bank BRI Unit Pasar Baru merupakan
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN SIMULASI ANTRIAN PAKET DENGAN MODEL ANTRIAN M/M/N DI DALAM SUATU JARINGAN KOMUNIKASI DATA
PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTRIAN PAKET DENGAN MODEL ANTRIAN M/M/N DI DALAM SUATU JARINGAN KOMUNIKASI DATA Idatriska P 1, R. Rumani M 2, Asep Mulyana 3 1,2,3 Gedung N-23, Program Studi Sistim Komputer,
Lebih terperinciSI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)
SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menggunakan teori dan model antrian untuk menganalisa operasi 1. Penggunaan teori antrian 2. Struktur masalah antrian 3. Distribusi
Lebih terperinciSIMULASI PELAYANAN KASIR SWALAYAN CITRA DI BANDAR BUAT, PADANG
SIMULASI PELAYANAN KASIR SWALAYAN CITRA DI BANDAR BUAT, PADANG Dewi Rahmadani, Fitri Julasmasari Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas Abstrak Antrian merupakan salah satu fenomena
Lebih terperinciMata Kuliah Pemodelan & Simulasi
MODEL ANTRIAN Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Pertemuan Ke- 11 Riani L. JurusanTeknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Pendahuluan Teori antrian merupakan teori yang menyangkut studi matematis
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. harus menunggu dalam sebuah proses manufaktur untuk diproses ke tahap
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Antrian Siapapun yang pernah pergi berbelanja ke supermarket atau ke bioskop mengalami ketidaknyamanan dalam mengantri. Dalam hal mengantri, tidak hanya manusia saja
Lebih terperinciANALISIS. 4.4 Analisis Tingkat Kedatangan Nasabah
ANALISIS Pada bab ini akan dikemukakan analisa terhadap pemecahan masalah yang dihadapi dan diperoleh dari pengolahan data serta pembahasan yang ada berdasarkan alternatif yang ada. 4.4 Analisis Tingkat
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):( )
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 2 (2015), hal 127-134 ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):(
Lebih terperinciSIMULASI SISTEM ANTRIAN SINGLE SERVER. Sistem: himpunan entitas yang terdefinisi dengan jelas. Atribut: nilai data yang mengkarakterisasi entitas.
SIMULASI SISTEM ANTRIAN SINGLE SERVER Sistem: himpunan entitas yang terdefinisi dengan jelas. Atribut: nilai data yang mengkarakterisasi entitas. List/file/set: entitas-entitas dengan properti yang sama.
Lebih terperinciModel Antrian 02/28/2014. Ratih Wulandari, ST.,MT 1. Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari
Model Antrian M E T O D E S T O K A S T I K Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari Siapaun yang pergi berbelanja atau ke bioskop telah mengalami
Lebih terperinciANALISIS SISTEM ANTRIAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH GARDU KELUAR YANG OPTIMAL PADA GERBANG TOL TANJUNG MULIA
Seminar Nasional Teknik Industri [SNTI2017] Lhokseumawe-Aceh, 13-14 Agustus 2017 ANALISIS SISTEM ANTRIAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH GARDU KELUAR YANG OPTIMAL PADA GERBANG TOL TANJUNG MULIA Anwar 1, Mukhlis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)
BAB I PENDAHULUAN Antrian yang panjang sering kali kita lihat di bank saat nasabah mengantri di teller untuk melakukan transaksi, airport saat para calon penumpang melakukan check-in, di super market saat
Lebih terperinciMata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia
Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Sistem Antrian Antrian ialah suatu garis tunggu pelanggan yang memerlukan layanan dari satu/lebih
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. Pada penelitian tugas akhir ini, untuk mengetahui kondisi dan karakteristik
BAB V ANALISA HASIL Pada penelitian tugas akhir ini, untuk mengetahui kondisi dan karakteristik dari sistem antrian kita telah mengambil dua data, yaitu data waktu antar kedatangan kendaraan dan data waktu
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO-2014 ISSN:
Seminar Nasional IENACO-0 ISSN: - SIMULASI MODEL ANTRIAN MULTIPLE CHANNEL SINGLE PHASE PADA SISTEM PELAYANAN KASIR FIRST COME FIRST SERVE (STUDI KASUS: GIANT HYPERMARKET PANAM PEKANBARU) Wresni Anggraini
Lebih terperinciMODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM
MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM Model Antrian Teori antrian pertama kali diciptakan oleh A.K. Erlang seorang ahli matematik Denmark pada tahun 1909. Sejak itu penggunaan model antrian mengalami perkembangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Jasa Menurut Saladin (2007:71) pengertian jasa yaitu Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan di depan loket bioskop, bank, antrian untuk dilayani saat servis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita sering berhadapan dengan kondisi antrian. Pada sistem non manufaktur kita jumpai kondisi antrian ketika menunggu pelayanan di depan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar Teori Antrian Dalam kehidupan sehari-hari, antrian (queueing) sangat sering ditemukan. Mengantri sering harus dilakukan jika kita menunggu giliran misalnya mengambil
Lebih terperinciSimulasi Dan Permodelan Sistem Antrian Pelanggan di Loket Pembayaran Rekening XYZ Semarang
Simulasi Dan Permodelan Sistem Antrian Pelanggan di Loket Pembayaran Rekening XYZ Semarang Yani Prihati Fakultas Ilmu Komputer Universitas AKI Abstract Queuing is a condition in which a group of people,
Lebih terperinciKOMPUTER INDUSTRI (PROMODEL)
KOMPUTER INDUSTRI (PROMODEL) Disusun Oleh: Nama / NPM : 1. A. Sofwan Yusuf / 30408016 2. Ganjar Artha Kusuma / 30408384 3. Heidy Olivia Thaeras / 30408421 4. M. Gilang B. Abdillah / 31408559 Kelas : 3ID02
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi, akan mempengaruhi perekonomian Indonesia dimana akan semakin terbuka
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini dengan semakin berkembangnya dunia perdagangan dan investasi, akan mempengaruhi perekonomian Indonesia dimana akan semakin terbuka
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Teori antrian pertama kali disusun oleh Agner Krarup Erlang yang hidup pada periode 1878-1929. Dia merupakan seorang insinyur Demark yang bekerja di industri telepon.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam sebuah sistem pelayanan tertentu. Dalam pelaksanaan pelayanan pelaku utama dalam
Lebih terperinciTeori Antrian. Prihantoosa Pendahuluan. Teori Antrian : Intro p : 1
Pendahuluan Teori Antrian Prihantoosa pht854@yahoo.com toosa@staff.gunadarma.ac.id Last update : 14 November 2009 version 1.0 http://openstat.wordpress.com Teori Antrian : Intro p : 1 Tujuan Tujuan : Meneliti
Lebih terperinciMata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia
Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Sistem Antrian Antrian ialah suatu garis tunggu pelanggan yang memerlukan layanan dari satu/lebih
Lebih terperinciLAPORAN SIMULASI SISTEM ANTRIAN DI PARKIRAN FAKULTAS TEKNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
LAPORAN SIMULASI SISTEM ANTRIAN DI PARKIRAN FAKULTAS TEKNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Simulasi Sistem semester V Pengampu Ida Nursanti, ST, MEngSc Oleh:
Lebih terperinciSISTEM ANTRIAN PADA PELAYANANN CUSTOMER SERVICE PT. BANK X
SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANANN CUSTOMER SERVICE PT. BANK X SKRIPSI Disusun Oleh: MELATI PUSPA NUR FADLILAH 24010212140026 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
Lebih terperinciSesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method)
Mata Kuliah :: Riset Operasi Kode MK : TKS 4019 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method) e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Pendahuluan Teori
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. memecahkan permasalahan, sehingga perlu dijelaskan tentang cara-cara/ metode
BAB III METODE PENELITIAN Pelaksanaan penelitian digunakan dalam rangka mempermudah memecahkan permasalahan, sehingga perlu dijelaskan tentang cara-cara/ metode yang ditempuh selama proses penelitian.
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN PADA MCDONALD PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) (Untuk Memenuhi Tugas Operational Research)
2013 ANALISIS ANTRIAN PADA MCDONALD PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) (Untuk Memenuhi Tugas Operational Research) Disusun oleh: Dian Fitriana Arthati (09.5934), Dede Firmansyah (09.5918), Eka Fauziah Rahmawati
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut James A.F. Stonner adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stonner adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi sera penggunaan
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN. Disajikan oleh: Bernardus Budi Hartono. Teknik Informatika [Gasal ] FTI - Universitas Stikubank Semarang
Disajikan oleh: Bernardus Budi Hartono Web : http://pakhartono.wordpress.com E-mail: pakhartono at gmail dot com budihartono at acm dot org Teknik Informatika [Gasal 2009 2010] FTI - Universitas Stikubank
Lebih terperinciAntrian Orang (antri mengambil uang di atm, antri beli karcis, dll.) Barang (dokumen lamaran kerja, mobil yang akan dicuci, dll) Lamanya waktu
TEORI ANTRIAN Antrian Orang (antri mengambil uang di atm, antri beli karcis, dll.) Barang (dokumen lamaran kerja, mobil yang akan dicuci, dll) Lamanya waktu menunggu tergantung kecepatan pelayanan Teori
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciSebagai tugas akhir untuk menyelesaikan program strata satu (S1), selain. sarana untuk menerapkan teori yang diterima di bangku kuliah dengan
5 Sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan program strata satu (S1), selain itu penelitian ini akan menambah pengetahuan dan dapat dipakai sebagai sarana untuk menerapkan teori yang diterima di bangku kuliah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kantor Penjualan Senayan City PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang berlokasi di Senayan City, Jakarta. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teori Antrian merupakan studi matematika dari suatu kejadian garis tungggu, yakni suatu garis dari pelanggan yang memerlukan layanan dari sistem pelayanan yang ada.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang sering terjadi adalah fenomena penungguan. Fenomena ini biasa terjadi apabila kebutuhan akan suatu pelayanan melebihi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB ANDASAN TEORI. Teori Antrian Sistim ekonomi dan dunia usaha (bisnis) sebagian besar beroperasi dengan sumber daya yang relatif terbatas.sering terjadi pada orang, barang, dan komponen harus menunggu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari banyak terlihat kegiatan mengantri seperti, pasien
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari banyak terlihat kegiatan mengantri seperti, pasien yang ingin periksa ke dokter, orang yang mengantri beli bensin di SPBU, orang
Lebih terperinciMetode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009
Metode Kuantitatif Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 3 April 009. Pendahuluan. Struktur Model Antrian (The Structure of Queuing Model) 3. Single-Channel Model 4. Multiple-Channel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu perusahaan jasa seperti Bank, kualitas pelayanan itu merupakan kunci keberhasilan, karena dengan adanya pelayanan yang baik maka dapat menumbuhkan citra
Lebih terperinciTeori Antrian. Riset Operasi TIP FTP UB Mas ud Effendi
Teori Antrian Riset Operasi TIP FTP UB Mas ud Effendi Bentuk Umum Teori Antrian Pelayanan Tunggal Pelayanan Multipel Pendahuluan Banyak waktu dihabiskan untuk menunggu oleh manusia, produk, dll Penyediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membawa perubahan pula dalam kehidupan manusia. Perubahan-perubahan itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, membawa perubahan pula dalam kehidupan manusia. Perubahan-perubahan itu membawa akibat yaitu
Lebih terperinciPRAKTIKUM STOKASTIK MODUL TEORI ANTRIAN
PRAKTIKUM TOKATIK MODUL TEORI ANTRIAN.. Tujuan Praktikum Dari kegiatan praktikum ini, praktikan diharapkan :. Dapat memahami fungsi dan manfaat dari teori antrian.. Dapat memahami konsep dasar dari teori
Lebih terperinciANALISIS SISTEM ANTRIAN TRANSPORTASI BUSWAY DI HALTE PULOGADUNG DAN DUKUH ATAS
ANALISIS SISTEM ANTRIAN TRANSPORTASI BUSWAY DI HALTE PULOGADUNG DAN DUKUH ATAS Umi Marfuah 1), Anita Syarifah 2) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta Email: umi.marfuah1@yahoo.co.id
Lebih terperinciKata kunci: penentuan jumlah operator, simulasi, waktu tunggu
Penentuan Jumlah Operator OPTIMAL dengan Metode Simulasi Satya Sudaningtyas Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang Laman: satya.sudaningtyas@gmail.com Abstrak Penelitian
Lebih terperinciLABORATORIUM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DAN INTELIGENSIA BISNIS
LABORATORIUM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DAN INTELIGENSIA BISNIS Latar Belakang Pelayanan terpusat di satu tempat Antrian pemohon SIM yg cukup panjang (bottleneck) Loket berjauhan Sumber daya terbatas Lamanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memungkinkan terjadi persaingan antara perusahaan-perusahaan tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis dimasa sekarang sangat pesat. Perusahaan saling berlomba untuk memberikan kualitas yang terbaik, sehingga memungkinkan terjadi
Lebih terperinciBAB II. Landasan Teori
BAB II Landasan Teori Antrian merupakan waktu tunggu yang dialami pelanggan untuk mencapai tujuan, dikarenakan jumlah pelanggan melebihi kapasitas layanan yang tersedia. Waktu tunggu yang terlalu lama
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Suatu antrian ialah suatu garis tunggu dari nasabah yang memerlukan layanan dari satu atau lebih fasilitas pelayanan. Kejadian garis tunggu timbul disebabkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan kegiatan. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah populasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa modern ini, kecepatan menjadi salah satu aspek penting untuk melakukan kegiatan. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah populasi penduduk di dunia, perkembangan
Lebih terperinciPENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PELAYANAN TELLER BANK MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU PURI SENTRA NIAGA
PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PELAYANAN TELLER BANK MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU PURI SENTRA NIAGA SKRIPSI Disusun Oleh: NIA PUSPITA SARI 24010212130064 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
Lebih terperinciOperations Management
Operations Management OPERATIONS RESEARCH William J. Stevenson 8 th edition Proses Antrian Suatu proses yang berhubungan dengan kedatangan pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan, menunggu dalam baris
Lebih terperinciTEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13 Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikasikan pada tahun 1909 oleh Agner
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Sistem pelayanan multiple (multiple-server system) atau biasa disebut multiserver single queue merupakan baris antrian tunggal yang dilayani
Lebih terperinci