SIMULASI SISTEM PROSES PRODUKSI DI PT. JAKARTA CAKRATUNGGAL STEEL MILLS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SIMULASI SISTEM PROSES PRODUKSI DI PT. JAKARTA CAKRATUNGGAL STEEL MILLS"

Transkripsi

1 SIMULASI SISTEM PROSES PRODUKSI DI PT. JAKARTA CAKRATUNGGAL STEEL MILLS Program Studi Teknik Industri, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ABSTRAK Dalam kegiatan produksi di PT. Jakarta Cakra Tunggal Steel Mills melibatkan berbagai lokasi yang didalamnya terdapat beberapa mesin dengan kapasitas produksi yang berbeda-beda. Pada proses pembuatan besi beton melibatkan beberapa lokasi seperti transfer billet, reheat furnance, roughing, intermediete, finishing, cooling bed, cold shear, packaging dan gudang. Dengan menggunakan software ProModel dibuatlah model simulasi proses produksi besi beton di PT. Jakarta Cakra Tunggal Steel Mills yang sudah diverifikasi dan sudah divalidasi sehingga mampu mewakili sistem nyata. Sebagai analisisnya dilakukan pengembangan simulasi dengan perancangan usulan perbaikan model simulasi. Peneliti merancang 3 usulan perbaikan model simulasi yaitu dengan penambahan 1 buah crane dari packaging ke gudang, dengan penambahan 1 buah mesin finishing dan conveyor 5, dan dengan penambahan 1 buah mesin furnance. Pada usulan perbaikan 1, dilakukan penambahan 1 buah crane dari packaging ke gudang agar mampu meningkatkan hasil produksi. Pada usulan perbaikan 2, dilakukan penambahan 1 buah mesin finishing dan conveyor 5 karena mesin finishing dan conveyor 5 memiliki % utilitas (kesibukan) yang tinggi pada sistem nyata. Pada usulan perbaikan 3, dilakukan penambahan 1 buah mesin furnance karena mesin furnance memiliki % utilitas (kesibukan) yang tinggi pada sistem nyata. Kata Kunci: Simulasi Sistem, Software ProModel, Utilitas ABSTRACT Production activities at PT. Jakarta Cakra Steel Steel Mills involve a variety of locations in which there are multiple machines with production capacity varying. In concrete iron-making process involves several locations such as the transfer of billet, reheat furnaces, roughing, intermediete, finishing, cooling bed, cold shear, packaging and warehouse. By using the software ProModel simulation model made of concrete iron production process at PT. Jakarta Cakra Steel Steel Mills that has been verified and validated so as to represent the real system. As the analysis carried out by the design simulation development simulation model proposed improvements. Researchers designed three proposed improvement is the addition of a simulation model crane 1 piece of packaging to the warehouse, with the addition of 1 piece of finishing machines and conveyor 5, and with the addition of 1 fruit machines furnance. In the repair proposal 1, the addition of 1 piece of packaging to warehouse crane in order to raise production. In the proposed improvements 2, the addition of 1 piece of finishing machines and conveyor 5 for finishing machines and conveyor 5 has a% utility (busyness) is high on the real system. In the proposed improvements 3, the addition of 1 piece furnance machine because the machine has a% furnance utilities (busyness) is high on the real system. Keywords: Simulation Systems, Software ProModel, Utilities PENDAHULUAN Pertumbuhan industri-industri di Indonesia baik industri besar, menengah maupun kecil menuntut adanya suatu persaingan antar industri itu sendiri. Kenyataan umum yang terjadi di lapangan, terutama bagi industri kecil dan menengah adalah sering dijumpainya suatu sistem produksi yang diatur seadanya, dimana para pengelola industri tersebut lebih mementingkan pada upaya agar produksi berjalan terus tanpa melalui perhitungan perencanaan produksi yang cukup matang. PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills adalah salah satu perusahaan pengolahan baja nasional yang memproduksi baja tulangan beton atau yang lebih dikenal masyarakat dengan istilah besi beton. Besi beton merupakan besi yang digunakan untuk penulangan konstruksi beton atau yang lebih dikenal sebagai beton bertulang. Secara umum besi beton tulangan mengacu pada dua bentuk yaitu besi polos (plain bar) dan besi ulir (deformed bar/bjtd). Besi beton yang dihasilkan oleh PT. Jakarta 36

2 Cakratunggal Steel Mills meliputi ukuran 9,3 milimeter hingga 40 milimeter dengan panjang yang telah distandarisasi yaitu 12 meter. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1989 di atas lahan seluas 14.8 ha, berlokasi di Jl. Raya Bekasi Km Pulogadung Jakarta, dan mulai beroperasi pada Juni Pengoprasian perusahaan ini dilakukan dalam tiga tahap, tahap pertama Rolling Mills yang beroperasi pada bulan Juni 1992, tahap kedua Melting Shop pada bulan Desember 1992, dan tahap ketiga Rolling Mills pada bulan Juni Perusahaan ini menggunakan teknologi semi intergrated mini mills dengan kapasitas produksi billet Metric Ton (MT)/tahun dan besi beton sebesar MT/tahun. Menurut Hasan simulasi merupakan suatu model pengambilan keputusan dengan mencontoh atau mempergunakan gambaran sebenarnya dari suatu sistem kehidupan dunia nyata tanpa harus mengalaminya pada keadaan yang sesungguhnya [1]. Simulasi sendiri memungkinkan pembuatan kesimpulan dari solusi-solusi atas percobaan yang ada dan memberikan keputusan-keputusan sehubungan dengan percobaan tersebut sebagai alternatif dalam melakukan pendekatan. Penggunaan simulasi dapat dilakukan pada sistem manufaktur atau produksi, dalam penelitian ini mensimulasikan pembuatan besi beton. Permasalahan yang terdapat pada proses produksi ini yaitu hasil produksi yang tidak mencapai target. PT. Jakarta Cakra Tunggal Steel Mills memproduksi besi beton sebesar unit per tahun. Sedangkan permintaan konsumen untuk besi beton sebesar unit per tahun. Berdasarkan permasalahan yang ada PT. Jakarta Cakra Tunggal Steel Mills tidak mampu memenuhi permintaan konsumennya. Untuk mengurangi masalah tersebut maka diperlukan simulasi. Metode simulasi yang digunakan adalah simulasi dengan menggunakan software Promodel. Promodel merupakan salah satu dari beberapa software simulasi. Software ini merupakan alat desain simulasi dan animasi untuk memodelkan sistem manufaktur. Dengan adanya simulasi ini diharapkan didapatkan cara agar produksi besi beton dapat sesuai rencana dan produksi besi beton meningkat. Permodelan Sistem Menurut Djati dan Bonet S. L. pemodelan suatu sistem adalah suatu proses penyaringan dan penyeleksian yang dilakukan sedemikian rupa terhadap berbagai data sehingga didapatkan beberapa data atau komponen sistem yang dapat dimodelkan, dan yang dianggap kurang penting atau tidak relevan dapat diasumsikan mampu mendukung tujuan yang ingin dicapai [2]. Menurut Turner, Mize, Case dan Nazemetz, sistem dapat dikatakan sebagai kumpulan komponen yang berhubungan dengan beberapa bentuk interaksi yang bekerja bersama-sama dengan tujuan untuk mencapai tujuannya. Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsystem). Misalnya, sistem komputer terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat lunak. Masing-masing subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau terdiri dari komponen-komponen. Subsistem perangkat keras (hardware) dapat terdiri dari alat masukan, alat pemroses, alat keluaran dan simpanan luar [3]. Sedangkan pengertian model adalah sebuah model didefinisikan sebagai representasi dari suatu sistem untuk tujuan pembelajaran terhadap sistem. Dalam memodelkan sebuah sistem sangat penting untuk memahami konsep dari sebuah sistem dan sistem pembatas [4]. Sebuah sistem didefinisikan sebagai sekumpulan objek (manusia, mesin, dan informasi) yang dihubungkan dan saling berinteraksi bersama-sama dalam aturan-aturan atau adanya saling ketergantungan untuk menyelesaikan beberapa tujuan. Dalam pemodelan sistem, sangat penting untuk pembatas antara sistem dan lingkungannya. Model dan sistem merupakan kata kunci dari definisi simulasi, model diartikan sebagai representasi atau perwujudan dari serangkaian obyek atau ide-ide dalam bentuk matematik atau hubungan logika tertentu [5]. Sedangkan sistem adalah sekumpulan elemen atau entitas, yang saling berinteraksi (melakukan aktivitas) untuk mencapai tujuan tertentu, misalnya sistem bank, parkir, lini perakitan dan sebagainya. Adapun kegunaan dari pemodelan sistem adalah antaralain sebagai berikut ini: eksperimen yang 37

3 Simulasi Sistem Proses Produksi di PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills dilakukan pada sistem secara langsung akan membutuhkan biaya dan usaha yang cukup besar. Waktu yang digunakan untuk percobaan pada model jauh lebih singkat dibandingkan dengan percobaan pada system secara langsung. Dalam uji coba menggunakan model, resiko yang di hadapi akan lebih aman daripada ujicoba langsung pada system sebenarnya. Model dari system dapat digunakan untuk menjelaskan, memahami dan memperbaiki system tersebut. Dapat mengetahui performansi dan informasi dari suatu sistem. Adapun pengertian model secara harfiah adalah suatu representasi atau formalisasi dalam bahasa tertentu dari suatu sistem nyata. Pemodelan merupakan tahapan dalam membuat model dari suatu sistem nyata. Tujuan dari studi pemodelan adalah menentukan informasi (variabel dan parameter) yang dianggap penting untuk dikumpulkan, sehingga tidak ada model yang unik. Adapun Kriteria model yang baik antara lain: mudah dimengerti pemakainya, harus mempunyai tujuan yang jelas, dinyatakan secara jelas dan lengkap, mudah dikontrol dan dimanipulasi pemakai, mengandung pemecahan masalah yang penting dan jelas, mudah diubah, mempunyai prosedur modifikasi dan Dapat berkembang dari sederhana menuju ke kompleks hubungan model dan sistem nyata Simulasi Sistem Simulasi merupakan salah satu cara untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi dunia nyata. Banyak metode yang dibangun dalam Operations Research dan System Analyst untuk kepentingan pengambilan keputusan dengan menggunakan berbagai analisis data. Pendekatan yang digunakan untuk memecahkan berbagai masalah yang tidak pasti dan kemungkinan jangka panjang yang tidak dapat diperhitungkan dengan seksama adalah dengan simulasi. Simulasi Pro Model Promodel (Production Modeler) adalah salah satu perangkat lunak yang dapat digunakan untuk memodelkan berbagai sistem manufaktur dan jasa. Dalam Promodel selama simulasi berlangsung dapat diamati animasi dari kegiatan yang sedang berlangsung dan hasilnya akan ditampilkan dalam bentuk tabel maupun grafik yang memudahkan untuk penganalisisan. Location Dalam Promodel, location merupakan tempat atau layout dari model suatu sistem, yang berisi gambar latar belakang seperti mesin-mesin, stasiun kerja, gudang penyimpanan, dan sebagainya. Lokasi adalah komponen statis sehingga tidak ikut bergerak selama simulasi dijalankan. Entity Entity merupakan sesuatu yang akan menjadi objek yang akan diproses dalam model sistem, seperti: bahan baku, produk setengah jadi (WIP), produk jadi, produk reject, bahkan lembar kerja. Path Network Path Networks merupakan lintasan kerja Resources yang terdiri dari node-node dan lintasan yang menghubungkan antara node yang satu dengan node yang lainnya. Resources Resources merupakan manusia, peralatan atau perlengkapan kerja lainnya yang digunakan/bertugas melakukan pemindahan entity. Arrivals Arrivals menunjukkan tempat atau lokasi dimana entitas tiba pada suatu sistem yang diamati untuk pertama kali. Processing Processing merupakan operasi yang terjadi didalam sistem dan dilakukan pada lokasi dan antar lokasi. Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka rumusan masalahnya adalah bagaimana membuat model simulasi sistem produksi di departemen produksi yang dapat mewakili keadaan yang sebenarnya sehingga dapat menganalisis utilitas sistem proses tersebut dengan menggunakan simulasi. Adapun tujuan penelitian ini adalah: mengetahui sistem eksisting pada PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills, mengetahui produktivitas sistem eksisting pada PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills, menentukan usulan perbaikan agar target produksi besi beton dapat melebihi target sistem produksi eksisting dan memberikan usulan terbaik pada sistem simulasi yang telah dibuat. 38

4 METODE PENELITIAN Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software Promodel dan SPSS 20. Penentuan Distribusi Pengujian distribusi ini bertujuan untuk mengetahui waktu proses produksi tersebut berdistribusi normal, binomial, eksponensial, poisson, dan distribusi-distribusi lain yang sesuai. Pengujian distribusi menggunakan Stat Fit Promodel. Pengujian ini berguna untuk masing-masing proses produksi pada saat menggunakan simulasi software Promodel. Simulasi Sistem Nyata Pembuatan simulasi proses produksi PT. Jakarta Cakra Tunggal Steel Mills terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan model simulasi sistem produksi PT. Jakarta Cakra Tunggal Steel Mills yaitu layout sistem produksi dan waktu proses produksi setiap lokasi. Pembuatan model simulasi proses produksi PT. Jakarta Cakra Tunggal Steel Mills menggunakan software Promodel. Verifikasi dan Validasi Model Tahap verifikasi dan validasi model merupakan suatu tahap analisis untuk membandingkan output hasil produksi sistem nyata dan hasil produksi simulasi. Ada beberapa aspek yang dibandingkan yaitu melihat model animasi, membandingkan dengan sistem nyata atau model simulasi lainnya. Pada tahap validasi dilakukan perhitungan error pada ratarata hasil produksi dan standar deviasi. Usulan Perbaikan Model Usulan perbaikan dilakukan untuk mengetahui apakah hasil produksi mampu melebihi target produksi model eksisting atau tidak. Uji Anova Uji beda ini dilakukan untuk mengetahui rata-rata sampel output produk pada sistem produksi nyata memiliki perbedaan yang signifikan atau tidak dengan output produksi yag dihasilkan dengan simulasi Promodel. Uji beda tersebut menggunakan software SPSS. Berikut ini merupakan flow chart penelitian di PT. Jakarta Cakra Tunggal Steel mills. Mulai Studi Literatur Observasi Perusahaan Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Pengumpulan Data : Data Waktu Proses Setiap Stasiun Hasil Produksi Tahun 2015 Layout Lantai Produksi Eksisting Pengolahan Data Penentuan Distribusi Simulasi Sistem Nyata Verifikasi Model Model Sesuai? Validasi Model Valid Usulan Perbaikan Model Uji Anova Kesimpulan dan Saran Selesai Ya Ya Tidak Tidak Gambar 1. Flow Chart HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Statistika Distribusi statistik waktu antar kedatangan entitas dan lama waktu proses tiap mesin diperoleh dengan melakukan uji distribusi statistika menggunakan perangkat lunak Promodel 7.5. Uji statistika yang dilakukan yaitu: Uji statistika deskriptif Pada statistika deskriptif dapat diketahui informasi-informasi terkait suatu data seperti jumlah data, nilai minimum dan maksimum dari suatu data, nilai rata-rata, nilai tengah, modus, standar deviasi, hingga variansi dari suatu data. 39

5 Simulasi Sistem Proses Produksi di PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills Uji korelasi Uji korelasi merupakan metode statistik yang digunakan untuk mengukur besarnya hubungan linier antara dua variabel atau lebih. Sehingga pada uji ini didapatkan hasil suatu data bersifat independen atau dependen. Data bersifat independen (berada pada 2 sisi) yang artinya adalah data tersebut bebas dan saling menyebar sehingga dapat dikatakan tidak berkorelasi. Uji scatter plot Scatter Plot adalah suatu diagram yang menunjukan penyebaran suatu data. Output yang didapatkan pada uji scatter plot yaitu data saling menyebar atau tidak. Data saling menyebar yang artinya data bersifat independen. Hal ini menunjukkan bahwa data waktu tersebut tidak saling berhubungan sehingga baik untuk dilakukan pada uji statistika selanjutnya. Uji run test Run Test merupakan statistika non parametrik yang bisa digunakan untuk menguji pada kasus satu sampel. Berdasarkan uji run test didapatkan output yaitu jumlah data waktu antar kedatangan, titik di atas median, titik dibawah median, total run, rata-rata runs, standar deviasi runs, statistik runs, tingkat signifikansi dan p-value. Dalam runs test turning points didapatkan output yaitu jumlah data, turning points, rata-rata turnings, standar deviasi, statistik turnings, tingkat signifikansi, statistik turnings dan p-value. P-value dibandingkan dengan nilai alfa, jika p- value>alfa maka data yang dihasilkan adalah do not reject begitupun sebaliknya jika p- value<alfa maka data yang dihasilkan adalah reject. Uji estimasi parameter Estimasi parameter atau disebut juga Auto fit dalam software promodel 7.5 merupakan estimasi atau praduga dari nilai parameter populasi berdasarkan data yang didapat. Output dari uji estimasi parameter adalah rank dan acceptance dari uji statistika sebelumnya. Dari hasil rank maka diambil distribusi yang memiliki rank tertinggi. Uji goodness of fit Uji goodness of fit merupakan pengujian kecocokan atau kebaikan antara hasil pengamatan (frekuensi pengamatan) tertentu dengan frekuensi yang diperoleh berdasarkan nilai harapannya (frekuensi teoritis). Fungsi goodness of fit untuk mengetahui apakah distribusi yang sudah ditentukan dalam auto fit sudah tepat dengan data waktu proses tersebut atau belum. Berikut ini merupakan hasil akhir uji statistika waktu antar kedatangan entitas dan lama waktu proses tiap mesin pada model eksisting: Data waktu transfer billet berdistribusi normal dengan mean sebesar 556,63 dan standar deviasi sebesar 11,61 detik. Data waktu proses di reheat furnance 2 jam. Data waktu proses roughing berdistribusi normal dengan mean sebesar 126,3 dan standar deviasi sebesar 2,246. Data waktu proses intermediete stand berdistribusi normal dengan mean sebesar 75,8 dan standar deviasi sebesar 2,89 detik. Data waktu proses finishing berdistribusi lognormal dengan mean sebesar 70,57 dan standar deviasi sebesar 1,786 detik. Data waktu proses cooling bed berdistribusi normal dengan mean 609,8 dan standar deviasi sebesar 10,028 detik. Data waktu proses cold shear stand berdistribusi uniform dengan mean sebesar 93,73 dan half range sebesar 6 detik. Data waktu proses packaging berdistribusi lognormal dengan mean sebesar 22,83 dan standar deviasi sebesar 3,71 detik. Pengembangan Model Model Eksisting Model simulasi dibuat dengan bantuan software ProModel 7,5. Model simulasi yang berhasil dibangun dapat dilihat pada Gambar 2. Berdasarkan Gambar 2, layout model eksisting terdiri dari 9 stasiun yang terdiri dari transfer billet, furnance, roughing stand, intermediet stand, finishing stand, cooling bed, cold shear, packaging dan gudang serta terdiri dari 7 conveyor. Proses awal sistem adalah billet dengan panjang 8,74 meter dimasukkan ke transfer billet. Billet yang berasal dari transfer billet dibawa oleh conveyor 1 (36,736 feet) ke reheat furnance. Reheat furnance memiliki kapasitas untuk menampung 110 billet. Di reheat furnance, billet di gabungkan sementara sebanyak 4 batch. Lalu billet yang 40

6 Gambar 2. Model Simulasi Sistem Nyata (Eksisting) Tabel 1. Replikasi Model Eksiting No X i X (Xi-X ) 2 S Error N ,67 119,22 2, telah dijadikan batch dipisahkan kembali. Billet dibawa oleh conveyor 2 (40,56 feet) ke roughing. Roughing memiliki kapasitas untuk menampung 1 billet. Lalu billet dibawa oleh conveyor 3 (37,865 feet) ke intermediete stand. Intermediete stand memiliki kapasitas untuk menampung 1 billet. Di intermediete stand, billet di potong menjadi 12 potong. Lalu billet yang telah dipotong dibawa oleh conveyor 4 (40,237 feet) ke finishing. Finishing memiliki kapasitas untuk menampung 1 billet. Lalu billet dibawa oleh conveyor 5 (36,736 feet) ke cooling bed. Cooling bed memiliki kapasitas untuk menampung 40 batch billet. Di cooling bed, billet digabungkan sementara sebanyak 40 batch. Lalu billet yang telah dijadikan batch dipisahkan kembali dan billet dibawa oleh conveyor 6 (39,43 feet) ke cold shear. Cold shear memiliki kapasitas untuk menampung 1 billet. Di cold shear, billet di potong menjadi 25 potong. Lalu billet yang telah di potong di bawa oleh conveyor 7 (40,46 feet) ke packaging. Di packaging, billet digabungkan secara permanen menjadi 1 gulungan yang berisi 25 unit besi beton. Lalu, gulungan billet dari packaging dibawa oleh crane ke gudang dengan kecepatan 150,150 fpm. Berdasarkan hasil simulasi dengan menggunakan software promodel 7,5 diperoleh hasil output simulasi dengan menggunakan 10 replikasi. Replikasi 1 sebesar , replikasi 2 sebesar , replikasi 3 sebesar , replikasi 4 sebesar , replikasi 5 sebesar , replikasi 6 sebesar , replikasi 7 sebesar , replikasi 8 sebesar , replikasi 9 sebesar , dan replikasi 10 sebesar Sehingga diperoleh hasil ratarata output sistem eksisting sebesar Replikasi Replikasi digunakan untuk mengetahui nilai rata-rata output dari model simulasi. Cara untuk mengetahui berapa jumlah replikasi yang dibutuhkan agar dapat mencapai suatu Confidence Interval (CI) atau tingkat kesalahan yang diinginkan maka perlu dilakukan running simulasi terlebih dahulu dengan replikasi awal sejumlah 5-10 kali. Pada penelitian ini, replikasi yang digunakan sebanyak 10 replikasi. Berikut ini merupakan hasil perhitungan rekapitulasi model eksisting pembuatan besi beton ukuran S13 dengan 10 replikasi menggunakan software ProModel 7,5. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai N sebesar 2,74 sedangkan N=10 replikasi, sehingga N (10) > N (2,74) maka data yang telah disimulasikan dapat dikatakan cukup dan tidak diperlukan penambahan replikasi lagi. Validas Model Proses translasi dari kondisi sistem nyata 41

7 Simulasi Sistem Proses Produksi di PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills ke model konseptual selalu melibatkan unsur kesalahan, karenanya perlu proses verifikasi dan validasi model untuk mereduksi atau mengeliminasi kesalahan. Proses verifikasi digunakan untuk membangun model dengan benar (Building the Right Model) sedangkan proses validasi bertujuan untuk membangun model yang benar (Building the Right Model). Bagaimana mengukur kesesuaian antara sistem nyata dengan model simulasi. Ujung Pelaksanaan validasi pada dasarnya paralel dengan simulasi awal artinya data yang didapatkan digunakan untuk simulasi awal dan proses validasi. Proses validasi menguji hasil output simulasi dibandingkan dengan data riil di lapangan yang diambil secara random, dengan statistik dibandingkan rata-rata dan deviasi standar. Dengan demikian, uji hipotesis perbandingan simulasi dalam sistem dilakukan dengan menguji persaman: H 0 : Tidak ada perbedaan yang signifikan antar model existing dengan model usulan perbaikan. H 1 : Ada perbedaan yang signifikan antar nodel existing dengan model usulan perbaikan. Tabel 2. Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Simulasi ,67 5,27 Pair 1 Nyata , , ,60 Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa jumlah data yang digunakan pada sistem simulasi dan sistem nyata sebanyak 10. Pada sistem simulasi didapatkan mean sebesar dengan standar deviasi sebesar 16,67, dan standar error mean sebesar 5,27 sedangkan pada sistem nyata didapatkan mean sebesar ,4, dengan standar deviasi sebesar ,44, dan standar error mean sebesar 73809,60. Tabel 3. Paired Samples Correlations N Correlation Sig. Simulasi & Nyata bahwa sistem simulasi dan nyata memiliki nilai korelasi sebesar 0,294 dan nilai signifikan sebesar 0,410. Korelasi antara hasil sistem simulasi dan nyata memiliki korelasi yang kuat karena nilai korelasi yang dihasilkan bernilai positif. Berdasarkan Tabel 4 didapatkan hasil sistem simulasi dan sistem nyata memiliki nilai mean sebesar 67001,60 standar deviasi sebesar ,54 standar error mean 73808,05 tingkat keyakinan 95% dengan nilai batas bawah (lower) sebesar ,80 dan nilai batas atas (upper) sebesar ,00. Dari hasil uji paired t-test menggunakan SPSS 20, maka dapat disimpulkan bahwa H 0 diterima karena niai t hitung <t tabel yaitu 0,908<2,262. Selain itu, nilai signifikan 2-tailed 0,388 lebih besar dari 0,05. Maka nilai t hitung berada di daerah penerimaan maka model valid. Perancangan Usulan Model Perancangan usulan model usulan dilakukan dengan cara memodifikasi model nyata. Ada 3 usulan perbaikan model simulasi yaitu pertama dengan penambahan 1 buah crane dari packaging ke gudang, kedua dengan penambahan 1 buah mesin finishing dan conveyor 5, dan ketiga dengan penambahan 1 buah mesin furnance. Analisis Usulan Perbaikan 1 Penambahan output dilakukan dengan menambahkan 1 buah crane. Penambahan 1 buah crane dari packaging menuju gudang berguna untuk meningkatkan hasil produksi gulungan besi beton karena dalam prosesnya masih terdapat gulungan yang tidak terangkut dengan efektif jika hanya menggunakan 1 crane dan dapat dilihat pada hasil output simulasi bahwa entitas gulungan masih banyak terdapat dalam sistem. Berikut ini Gambar 4 merupakan gambar layout usulan perbaikan 1. Berdasarkan Gambar 4, layout usulan perbaikan 1 terdiri dari 9 stasiun yang terdiri dari transfer billet, furnance, roughing stand, intermediet stand, finishing stand, cooling bed, cold shear, packaging dan gudang serta terdiri dari 7 conveyor Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui 42

8 Pair 1 Simulasi Nyata Mean Std. Deviation Tabel 4. Paired Samples Test Paired Difference Error Mean 95% Confidence Interval of the Lower Upper t df Sig. (2-tailed) 67001, , , , ,00,908 9,388 Gambar 4. Layout Usulan Perbaikan 1 Gambar 5. Layout Usulan Perbaikan 2 Setelah dilakukan penambahan 1 buah crane, diperoleh hasil output simulasi besi beton dengan menggunakan 10 replikasi yaitu replikasi 1 sebesar , replikasi 2 sebesar , replikasi 3 sebesar , replikasi 4 sebesar , replikasi 5 sebesar , replikasi 6 sebesar , replikasi 7 sebesar , replikasi 8 sebesar , replikasi 9 sebesar , dan replikasi 10 sebesar Sehingga pada usuan perbaikan 1, diperoleh hasil output simulasi rata-rata sebesar Hasil output simulasi usulan perbaikan 1 memiliki peningkatan dibandingkan dengan hasil output simulasi sistem nyata. Analisis Usulan Perbaikan 2 Penambahan output dilakukan dengan penambahan 1 buah mesin finishing dan conveyor 5. Penambahan 1 buah mesin finishing dan conveyor 5 dikarenakan memiliki % utilitas (kesibukan) yang tinggi pada hasil simulasi Promodel sistem nyata. Utilitas pada finishing sebesar 99,63% dan conveyor 5 memiliki utilitas 192,06%. Berikut ini Gambar 5 merupakan gambar layout usulan perbaikan 2. Berdasarkan Gambar 5, layout usulan perbaikan 2 terdiri dari 9 stasiun yang terdiri dari transfer billet, furnance, roughing stand, intermediet stand, 2 buah finishing stand, cooling bed, cold shear, packaging dan gudang serta terdiri dari 8 conveyor. Setelah dilakukan penambahan 1 buah mesin finishing dan conveyor 5, diperoleh hasil output simulasi besi beton dengan menggunakan 10 replikasi yaitu replikasi 1 sebesar , replikasi 2 sebesar , replikasi 3 sebesar , replikasi 4 sebesar , replikasi 5 sebesar , replikasi 6 sebesar , replikasi 7 sebesar , replikasi 8 sebesar , replikasi 9 sebesar , dan replikasi 10 sebesar Sehingga pada usuan perbaikan 2, diperoleh hasil output simulasi rata-rata sebesar Hasil output simulasi usulan perbaikan 2 memiliki peningkatan dibandingkan dengan hasil output simulasi sistem nyata. Analisis Usulan Perbaikan 3 Penambahan output dilakukan dengan penambahan 1 buah mesin furnance. Penambahan 1 buah mesin furnance dikarenakan memiliki % utilitas (kesibukan) yang tinggi pada hasil simulasi Promodel sistem nyata yaitu sebesar 97,53%. Berikut ini merupakan gambar layout usulan perbaikan 3. Berdasarkan gambar di atas, layout usulan perbaikan 3 terdiri dari 9 stasiun yang terdiri dari transfer billet, 2 buah furnance, roughing 43

9 Simulasi Sistem Proses Produksi di PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills Gambar 6. Layout Usulan Perbaikan 3 stand, intermediet stand, finishing stand, cooling bed, cold shear, packaging dan gudang serta terdiri dari 7 conveyor. Setelah dilakukan penambahan 1 buah mesin furnance, diperoleh hasil output simulasi besi beton dengan menggunakan 10 replikasi yaitu replikasi 1 sebesar , replikasi 2 sebesar , replikasi 3 sebesar , replikasi 4 sebesar , replikasi 5 sebesar , replikasi 6 sebesar , replikasi 7 sebesar , replikasi 8 sebesar , replikasi 9 sebesar , dan replikasi 10 sebesar Sehingga pada usuan perbaikan 3, diperoleh hasil output simulasi rata-rata sebesar Hasil output simulasi usulan perbaikan 3 memiliki peningkatan dibandingkan dengan hasil output simulasi sistem nyata. Uji Anova Uji anova merupakan uji rataan dari k populasi/perlakuan. Jika dalam pengujian ANOVA hipotesis nol ditolak, maka dilakukan uji pasca ANOVA. Salah satu uji pasca ANOVA yang digunakan adalah uji Fisher s Least Significant Difference. H0 : Tidak ada perbedaan yang signifikan antar model eksistingdengan model usulan perbaikan. H : Ada perbedaan yang signifikan antar model eksistingdengan model usulan perbaikan. Tabel 5 merupakan hasil output dari sistem eksisting, usulan perbaikan 1, usulan perbaikan 2 dan usulan perbaikan 3. Hasil output tersebut di uji menggunakan Uji ANOVA, hasilnya diperoleh seperti ditunjukan pada Tabel 6. Berdasarkan perhitungan ANOVA menggunakan software SPSS yang telah dilakukan diperoleh nilai F hitung sebesar ,276 sementara nilai dari F hitung adalah 2,886, sehingga kesimpulannya adalah tolak H o atau terima H 1, dapat diartikan ada perbedaan yang signifikan dari kondisi eksisting, usulan perbaikan 1, usulan perbaikan 2, usulan perbaikan 3. Tabel 5. Perhitugan ANOVA No Replikasi Eksisting Usulan Perbaikan 1 Usulan Perbaikan 2 Usulan Perbaikan Y ijk

10 Tabel 6. ANOVA SPSS ANOVA Finish_Product Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Between Groups , Within Groups ,972 Total Tabel 8. Perbandingan Mean Different Tiap Usulan Perbaikan Alternatif Mean Different Usulan perbaikan Usulan perbaikan Usulan perbaikan Setelah pengujian ANOVA, kemudian dilakukan perhitungan LSD. Dan hasil akhir LSD menyatakan perbandingan mean different antara usulan perbaikan adalah seperti pada Tabel 8. Maka berdasarkan perhitungan uji ANOVA dan LSD (Least Significant Difference) maka dipilih alternative terbaik yaitu pada usulan perbaikan 2 karena memiliki mean different terbesar. Yang mana dalam usulan perbaikan 2 adalah penambahan mesin finishing sebanyak 1 buah dan penambahan conveyor 5 sebanyak 1 buah. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada produk besi beton ukuran 13 di PT. Jakarta Cakra Tunggal Steel Mills, dapat disimpulkan sebagai berikut: sistem eksisting pada PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills terdiri dari 1 transfer billet, 1 mesin reheat furnance, 1 mesin roughing stand, 1 mesin intermediete stand, 1 mesin cooling bed, 1 mesin cold shear, dan 1 packaging dan memiliki 7 conveyor. Data waktu transfer billet berdistribusi normal dengan mean sebesar 556,63 dan standar deviasi sebesar 11,61 detik. Data waktu proses di-reheat furnance 2 jam. Data waktu proses intermediete stand berdistribusi normal dengan mean sebesar 75,8 dan standar deviasi sebesar 2,89 detik. Data waktu proses finishing berdistribusi lognormal dengan mean sebesar 70,57 dan standar deviasi sebesar 1,786 detik. Data waktu proses cooling bed berdistribusi normal dengan mean 609,8 dan standar deviasi sebesar 10,028 detik. Data waktu proses cold shear stand berdistribusi uniform dengan mean sebesar 93,73 dan half range sebesar 6 detik. Data waktu proses packaging berdistribusi lognormal dengan mean sebesar 22,83 dan standar deviasi sebesar 3,71 detik. Produktivitas sistem eksisting PT. Jakarta Cakra Tunggal Steel Mills pada replikasi 1 sebesar , pada replikasi 2 sebesar , pada replikasi 3 sebesar , pada replikasi 4 sebesar , pada replikasi 5 sebesar , pada replikasi 6 sebesar , pada replikasi 7 sebesar , pada replikasi 8 sebesar , pada replikasi 9 sebesar , dan pada replikasi 10 sebesar Usulan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas besi beton pada usulan perbaikan 1 yaitu menambah crane, pada usulan perbaikan 2 yaitu menambah mesin finishing dan menambah conveyor 5 menjadi 2 buah dan pada usulan perbaikan 3 yaitu menambah mesin furnance. Dari hasil simulasi, jumlah produksi optimal terdapat pada usulan ke 2 karena menghasilkan jumlah total exit terbesar pada activity entity. Pada replikasi 1 sebesar , pada replikasi 2 sebesar , pada replikasi 3 sebesar , pada replikasi 4 sebesar , pada replikasi 5 sebesar , pada replikasi 6 sebesar , pada replikasi 7 sebesar , pada replikasi 8 sebesar , pada replikasi 9 sebesar , dan pada replikasi 10 sebesar DAFTAR PUSTAKA [1]. Hasan, M. Iqbal, 2002, Poko Pokok Materi: Teori Pengambilan Keputusan, Ghalia Indonesia, Jakarta. [2]. Djati, dan B. S. L., 2007, Simulasi, Teori dan Aplikasinya Yogyakarta: Penerbit ANDI. 45

11 Simulasi Sistem Proses Produksi di PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills [3]. Turner, W.C., Mize, J.H., Case, K.E., Nazemetz, J.W., 1993, Pengantar Teknik dan Sistem Industri.Surabaya. Penerbit: Guna Widya. [4]. Arifin, Miftahol, 2008, Simulasi Sistem Industri, Yogyakarta: Graha Ilmu. [5]. Simatupang, Togar M., 1995, Pemodelan Sistem, Klaten, Penerbit Nindita. 46

Keywords: ANOVA; LSD; Productivity; Simulation System; ProModel Software

Keywords: ANOVA; LSD; Productivity; Simulation System; ProModel Software OPTIMASI PROSES PRODUKSI DENGAN MENGGUNNAKAN PENDEKATAN SIMULASI SISTEM Dyah Lintang Trenggonowati Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Cilegon Indonesia Email :

Lebih terperinci

Analisis Keseimbangan Lintasan untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi dengan Pendekatan Line Balancing dan Simulasi

Analisis Keseimbangan Lintasan untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi dengan Pendekatan Line Balancing dan Simulasi Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.2, Juni 2013, pp.107-113 ISSN 2302-495X Analisis Keseimbangan Lintasan untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi dengan Pendekatan Line Balancing dan Simulasi Vickri Fiesta

Lebih terperinci

UTILITAS PINTU TOL MASUK DAN PEKERJA PINTU TOL MENGGUNAKAN SOFTWARE PROMODEL (STUDI KASUS : PINTU TOL BUAH BATU BANDUNG)

UTILITAS PINTU TOL MASUK DAN PEKERJA PINTU TOL MENGGUNAKAN SOFTWARE PROMODEL (STUDI KASUS : PINTU TOL BUAH BATU BANDUNG) bidang TEKNIK UTILITAS PINTU TOL MASUK DAN PEKERJA PINTU TOL MENGGUNAKAN SOFTWARE PROMODEL (STUDI KASUS : PINTU TOL BUAH BATU BANDUNG) AGUS RIYANTO, IYAN ANDRIANA, GABRIEL SIANTURI Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Kebajikan Anak-Anak Yatim Kuching, Sarawak, Malaysia. sampel berpasangan. Prosedur Paired Samples Uji T digunakan untuk

BAB IV ANALISIS DATA. Kebajikan Anak-Anak Yatim Kuching, Sarawak, Malaysia. sampel berpasangan. Prosedur Paired Samples Uji T digunakan untuk 85 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk mengetahui kebenaran hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu pengaruh atau tidaknya Bimbingan Dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... ABSTRAKSI Perumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian... 3

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... ABSTRAKSI Perumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian... 3 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Bimbingan

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Bimbingan BAB IV ANALISIS DATA Dari beberapa pembahasan yang sudah di paparkan oleh peneliti, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data hasil penelitian. Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

Usulan Penjadwalan Perawatan Mesin Dengan Mempertimbangkan Reliability Block Diagram Pada Unit Stand CPL Di PT Krakatau Steel

Usulan Penjadwalan Perawatan Mesin Dengan Mempertimbangkan Reliability Block Diagram Pada Unit Stand CPL Di PT Krakatau Steel Usulan Penjadwalan Perawatan Dengan Mempertimbangkan Reliability Block Diagram Pada Unit Stand CPL Di PT Krakatau Steel Aji Munaji 1, M. adha Ilhami 2, Bobby Kurniawan 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi PT. Soho

LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi PT. Soho 8 LAMPIRAN Struktur Organisasi PT. Soho 83 LAMPIRAN Perhitungan Jumlah Sampel Minimum Menurut Sritomo (995, p 84), untuk menetapkan jumlah observasi yang seharusnya dibuat (N ) maka disini harus diputuskan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ABSTRAK Toserba X terletak di Kota Bandung, Jawa Barat. Toserba X merupakan department store yang menyediakan berbagai jenis kebutuhan, mulai dari pakaian anak sampai dewasa, foodcourt, swalayan, dan tempat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif 76 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk mengetahui kebenaran hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif atau tidaknya Bimbingan dan

Lebih terperinci

Berdasarkan data yang telah tersedia, dilakukan uji beda dua rata-rata data,

Berdasarkan data yang telah tersedia, dilakukan uji beda dua rata-rata data, BAB IV ANALISIS DATA Berdasarkan data yang telah tersedia, dilakukan uji beda dua rata-rata data, karena dalam kasus ini terdapat dua data observasi dari subyek yang sama yang sampel satu tergantung (dependent)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode gabungan, yang menyatukan antara studi pustaka yang penulis lakukan, dimana semua bahan diperoleh dari sumber buku-buku

Lebih terperinci

Analisis Performansi dan Perbaikan Lini Produksi dengan Menggunakan Metoda Simulasi

Analisis Performansi dan Perbaikan Lini Produksi dengan Menggunakan Metoda Simulasi Analisis Performansi dan Perbaikan Lini Produksi dengan Menggunakan Metoda Simulasi T E K N O S I M 008 Yogyakarta, 16 Oktober 008 Irwan Sukendar, Dewi Retno F, Dian Setiadi, Dwi Riyanti, Eko Pramudyo,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI...

BAB II LANDASAN TEORI... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode Simulasi 2.1.1 Pengertian Metode Simulasi Simulasi ialah suatu metodologi untuk melaksanakan percobaan dengan menggunakan model dari suatu sistem nyata (Siagian, 1987).

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI (STUDI KASUS : PT. MECO INOXPRIMA) Oleh :

EVALUASI SISTEM PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI (STUDI KASUS : PT. MECO INOXPRIMA) Oleh : EVALUASI SISTEM PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI (STUDI KASUS : PT. MECO INOXPRIMA) Oleh : Akhmad Isnain Nahar (2504.100.044) Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Suparno, MSIE.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar minyak kemangi. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar minyak kemangi. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1. Gambar minyak kemangi Lampiran 2. Gambar sediaan pasta gigi A Keterangan : A : Saat selesai dibuat B : Setelah penyimpanan 12 minggu F1 : Sediaan mengandung minyak kemangi 0,1% F2

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Blanchard (2000) mendefinisikan sistem sebagai sekumpulan dari elemen-elemen yang mempunyai fungsi bersama untuk mencapai suatu tujuan (Miftahol, 2009). Sedangkan Law (2004)

Lebih terperinci

Dua sampel independen, tidak terikat, tidak

Dua sampel independen, tidak terikat, tidak 76 PEMANFAATAN SPSS DALAM PENELITIAN BIDANG KESEHATAN & UMUM PEMANFAATAN SPSS DALAM PENELITIAN BIDANG KESEHATAN & UMUM 77 Jadi dari analisis keputusannya : p value < 0,05 Ho ditolak berarti Distribusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dari analisis yang dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari gambaran umum responden, kualitas website, uji validitas dan reabilitas,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Populasi penelitian adalah 139 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 2009-2012 sebagai subject penelitian. Dari 139

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PRODUKSI PADA PEMENUHAN PESANAN DENGAN SIMULASI KEJADIAN DISKRIT: STUDI KASUS PADA INDUSTRI KAROSERI

EVALUASI SISTEM PRODUKSI PADA PEMENUHAN PESANAN DENGAN SIMULASI KEJADIAN DISKRIT: STUDI KASUS PADA INDUSTRI KAROSERI 1 EVALUASI SISTEM PRODUKSI PADA PEMENUHAN PESANAN DENGAN SIMULASI KEJADIAN DISKRIT: STUDI KASUS PADA INDUSTRI KAROSERI Nadiya Firma Zulfana, Nurhadi Siswanto, dan Dewanti Anggrahini Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Sampel 1. Gambaran Umum Sampel Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya adalah memproduksi atau membuat bahan baku menjadi barang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara atasan memimpin dan kinerja bawahan yang meliputi hasil penelitian data, hasil pembahasan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan sampel yang telah ditentukan sebelumnya lewat rumus Slovin

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan sampel yang telah ditentukan sebelumnya lewat rumus Slovin 69 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Penentuan sampel yang telah ditentukan sebelumnya lewat rumus Slovin yaitu sebanyak 71 responden dengan metode pengambilan sampling yaitu non probability

Lebih terperinci

Usulan Penataan Ruang Parkir Dengan Pendekatan Simulasi Di Universitas X

Usulan Penataan Ruang Parkir Dengan Pendekatan Simulasi Di Universitas X Usulan Penataan Ruang Parkir Dengan Pendekatan Simulasi Di Universitas X Mochamad Saefullah 1, M. Adha Ilhami 2, Kulsum 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa saefullah_mochamad@yahoo.co.id

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Pengaruh Pelarut DMSO terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Pengaruh Pelarut DMSO terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum LAMPIRAN Lampiran 1. Data Pengaruh Pelarut DMSO terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum 1. Data Persentase Kontraksi Otot Polos Ileum Akibat Pemberian Log Konsentrasi Konsentrasi Asetilkolin (Kontrol) % Respon

Lebih terperinci

ANALISIS BIVARIAT DATA KATEGORIK DAN NUMERIK Uji t dan ANOVA

ANALISIS BIVARIAT DATA KATEGORIK DAN NUMERIK Uji t dan ANOVA ANALISIS BIVARIAT DATA KATEGORIK DAN NUMERIK Uji t dan ANOVA Uji t Independen Sebagai contoh kita gunakan data ASI Eksklusif yang sudah anda copy dengan melakukan uji hubungan perilaku menyusui dengan

Lebih terperinci

Tabel hasil perhitungan nilai kekerasan sebelum perendaman

Tabel hasil perhitungan nilai kekerasan sebelum perendaman L A M P I R A N Tabel hasil perhitungan nilai kekerasan sebelum perendaman No Sampel Aquades Susu bubuk Susu cair Susu kental manis d 1 d 2 D VHN d 1 d 2 D VHN d 1 d 2 d VHN d 1 d 2 d VHN 1 27 31.75 29.375

Lebih terperinci

KOMPUTER INDUSTRI (PROMODEL)

KOMPUTER INDUSTRI (PROMODEL) KOMPUTER INDUSTRI (PROMODEL) Disusun Oleh: Nama / NPM : 1. A. Sofwan Yusuf / 30408016 2. Ganjar Artha Kusuma / 30408384 3. Heidy Olivia Thaeras / 30408421 4. M. Gilang B. Abdillah / 31408559 Kelas : 3ID02

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini berjudul Pengaruh Penggunaan Media Cetak dan Media Audio Visual Terhadap Prestasi Belajar Al-Qur an Hadits di MTs Negeri Aryojeding. Penelitian ini

Lebih terperinci

PERENCANAAN JUMLAH MESIN YANG OPTIMAL GUNA MENYEIMBANGKAN LINTASAN PRODUKSI DITINJAU DARI SIMULASI SISTEM DAN NILAI INVESTASI

PERENCANAAN JUMLAH MESIN YANG OPTIMAL GUNA MENYEIMBANGKAN LINTASAN PRODUKSI DITINJAU DARI SIMULASI SISTEM DAN NILAI INVESTASI PERENCANAAN JUMLAH MESIN YANG OPTIMAL GUNA MENYEIMBANGKAN LINTASAN PRODUKSI DITINJAU DARI SIMULASI SISTEM DAN NILAI INVESTASI Joko Susetyo 1*, Imam Sodikin 2, Nashrudin 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Panelis Agar hasil yang didapat menjadi lebih akurat, maka panelis yang digunakan oleh penulis merupakan sampel jenuh dimana penulis menggunakan seluruh anggota populasi

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PRODUKSI PADA PEMENUHAN PESANAN DENGAN SIMULASI KEJADIAN DISKRIT: STUDI KASUS PADA INDUSTRI KAROSERI

EVALUASI SISTEM PRODUKSI PADA PEMENUHAN PESANAN DENGAN SIMULASI KEJADIAN DISKRIT: STUDI KASUS PADA INDUSTRI KAROSERI EVALUASI SISTEM PRODUKSI PADA PEMENUHAN PESANAN DENGAN SIMULASI KEJADIAN DISKRIT: STUDI KASUS PADA INDUSTRI KAROSERI Nadiya Firma Zulfana 1), Nurhadi Siswanto 1) dan Dewanti Anggrahini 1) 1) Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Laporan keuangan triwulan periode tahun 2009-2011 maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN METODE KERJA PROSES PENGANTONGAN UREA DENGAN SIMULASI PROMODEL DI PT. XYZ

USULAN PERBAIKAN METODE KERJA PROSES PENGANTONGAN UREA DENGAN SIMULASI PROMODEL DI PT. XYZ Afif hakim 1), Dicky Suryapranatha 2) USULAN PERBAIKAN METODE KERJA PROSES PENGANTONGAN UREA DENGAN SIMULASI PROMODEL DI PT. XYZ Afif hakim 1), Dicky Suryapranatha 2) Program Studi Teknik Industri, Universitas

Lebih terperinci

Pengendalian Persediaan Bahan Baku di PT. ABC Dengan Model Q Back Order Menggunakan Simulasi Monte Carlo

Pengendalian Persediaan Bahan Baku di PT. ABC Dengan Model Q Back Order Menggunakan Simulasi Monte Carlo Pengendalian Persediaan Bahan Baku di PT. ABC Dengan Model Q Back Order Menggunakan Simulasi Monte Carlo Lamhot Siregar 1, Lely Herlina 2, Kulsum 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil print out SPSS proses pelanggan memesan DO

Lampiran 1. Hasil print out SPSS proses pelanggan memesan DO LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil print out SPSS proses pelanggan memesan DO Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Memesan_DO_sebelum,8000 10,14907,04714 Memesan_DO_setelah,7700

Lebih terperinci

128 LAMPIRAN - LAMPIRAN

128 LAMPIRAN - LAMPIRAN 128 LAMPIRAN - LAMPIRAN 129 FOAM PEMERIKSAAN PENGARUH PEMBERIAN SENAM BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI POSYANDU PERUMAHAN KEMANG TIMUR JAKARTA SELATAN IDENTITAS RESPONDEN

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI SIMPLISIA BUAH APEL

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI SIMPLISIA BUAH APEL LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI SIMPLISIA BUAH APEL 113 LAMPIRAN B SERTIFIKAT CMC-Na 114 LAMPIRAN C PERHITUNGAN KONVERSI EKSTRAK KENTAL BUAH APEL 115 LAMPIRAN D HASIL STANDARISASI NON SPESIFIK SIMPLISIA a.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian ini adalah penelitian jenis pre eksperimental, dimana subyek penelitiannya hanya satu subyek penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang sangat berperan dalam kelancaran dan keberhasilan dalam suatupenelitian. Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dalam anggota Jakarta Islamic Index (JII). variabel harga saham dan volume perdagangan saham.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dalam anggota Jakarta Islamic Index (JII). variabel harga saham dan volume perdagangan saham. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris adanya perbedaan rata-rata abnormal return dan aktivitas volume perdagangan saham (trading volume

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tuntang, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang beralamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 01 Nampu dan Sekolah Dasar Negeri 01 Jetis Kecamatan Karangrayung Kabupaten

Lebih terperinci

Analisis Proses Produksi HRPO Menggunakan Metode Lean Manufacturing Dengan Pendekatan Simulasi Di Divisi Cold Rolling Mill (Studi Kasus di PT.

Analisis Proses Produksi HRPO Menggunakan Metode Lean Manufacturing Dengan Pendekatan Simulasi Di Divisi Cold Rolling Mill (Studi Kasus di PT. Analisis Proses Produksi HRPO Menggunakan Metode Lean Manufacturing Dengan Pendekatan Simulasi Di Divisi Cold Rolling Mill (Studi Kasus di PT. KS) Ekobuono Jati Widodo 1, Lely Herlina 2, Evi Febianti 3

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 66 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Dari seluruh data yang telah dikumpulkan, dilakukan pengolahan data yang dapat dilihat secara keseluruhan pada lampiran. 4.2 Analisis Data 4.2.1 OPC (Operation

Lebih terperinci

STATISTIKA DESKRIPTIF

STATISTIKA DESKRIPTIF STATISTIKA DESKRIPTIF 1 Statistika deskriptif berkaitan dengan penerapan metode statistika untuk mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisis data kuantitatif secara deskriptif. Statistika inferensia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Statistika sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia, tidak hanya di bidang ilmu pengetahuan tapi penerapannya juga sangat aplikatif di dunia sehari-hari. Salah satunya

Lebih terperinci

Simulasi Kebijakan Persediaan Optimal Pada Sistem Persediaan Probabilistik Model P Menggunakan Powersim

Simulasi Kebijakan Persediaan Optimal Pada Sistem Persediaan Probabilistik Model P Menggunakan Powersim Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.1, Maret 2013, pp.18-22 ISSN 2302-495X Simulasi Kebijakan Persediaan Optimal Pada Sistem Persediaan Probabilistik Model P Menggunakan Powersim Horas Naek.S.M.S 1, Muhamad

Lebih terperinci

Kajian Alternatif Usulan Keseimbangan Lintasan Produksi CV Garuda Plastik Dengan Menggunakan Simulasi

Kajian Alternatif Usulan Keseimbangan Lintasan Produksi CV Garuda Plastik Dengan Menggunakan Simulasi Jurnal GEMA AKTUALITA, Vol 4 No, Desember 015 Kajian Alternatif Usulan Keseimbangan Lintasan Produksi CV Garuda Plastik Dengan Menggunakan Simulasi Felisitas Fernita Widjaja 1), Lusia PS Hartanti ), Johan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Uji Instrument 4.1.1 Validitas instrument Hasil perhitungan instrument pretest dan posttest yang terdiri dari 30 butir soal dengan 4 alternatif pilihan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian 1. Kemampuan Awal Siswa Dalam penelitian ini seperti telah dijelaskan pada bab III, analisis tentang data kemampuan awal digunakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding. x = g/kgbb/hr

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding. x = g/kgbb/hr LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding Dosis buah belimbing wuluh sebagai penurun kolesterol total untuk manusia 2 buah belimbing wuluh segar dijus dan diminum 3 kali sehari (BPOM, 2006).

Lebih terperinci

APLIKASI LEAN MANUFACTURING PADA PROSES UNLOADING CARGO IRON ORE DENGAN PENDEKATAN SIMULASI

APLIKASI LEAN MANUFACTURING PADA PROSES UNLOADING CARGO IRON ORE DENGAN PENDEKATAN SIMULASI APLIKASI LEAN MANUFACTURING PADA PROSES UNLOADING CARGO IRON ORE DENGAN PENDEKATAN SIMULASI Lely Herlina Jurusan Teknik Industri, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jln. Jendral Sudirman Km. 3 Cilegon,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah nilai kemampuan memori, kemampuan analisis terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok Koloid.

Lebih terperinci

Evaluasi dan Perbandingan Kebijakan Persediaan Probabilistik Menggunakan Model P di PT. X ABSTRAK

Evaluasi dan Perbandingan Kebijakan Persediaan Probabilistik Menggunakan Model P di PT. X ABSTRAK Evaluasi dan Perbandingan Kebijakan Persediaan Probabilistik Menggunakan Model P di PT. X Dwi Desta Riyani 1, Evi Febianti 2, M. Adha Ilhami 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

terdahulu masuk, dengan demikian persediaan akhir di nilai menurut harga pembelian barang yang terakhir masuk. Data metode persediaan ini

terdahulu masuk, dengan demikian persediaan akhir di nilai menurut harga pembelian barang yang terakhir masuk. Data metode persediaan ini BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN A. DESKRIPSI DATA 1. Metode Persediaan FIFO Dalam penelitian in yang menjadi variabel bebas (X) adalah metode persediaan FIFO yaitu : metode yang didasarkan atas asumsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dan pembahasan dari analisis yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji validitas dan reliabilitas,

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB 5 HASIL PENELITIAN BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Distribusi Usia pada Pengukuran Dimensi Vertikal Fisiologis Pada penelitian ini menggunakan subjek penelitian sebanyak 170 sampel yang memenuhi kriteria penelitian. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian dengan judul Pengaruh lingkungan keluarga dan motivasi belajar intrinsik terhadap prestasi belajar siswa Mata Pelajaran Korespondensi kelas X Administrasi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Eksperimen

Lampiran 1. Data Eksperimen 1 Lampiran 1. Data Eksperimen No. Kelas Kelompok Lingkungan Produksi Insentif Moneter Kinerja Kelompok Uji Manipulasi 1 A 0 Lini Perakitan Piece Rate 13 Lolos 2 A 1 Lini Perakitan Piece Rate 6 Lolos 3

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Jenis Panelis. Gambar 4.1 Pie Chart Jenis Panelis. Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Jenis Panelis. Gambar 4.1 Pie Chart Jenis Panelis. Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013 BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4. 1 Panelis 4.1.1 Jumlah Panelis Jenis Panelis 35 5 30 P anelis Ahli Panelis Terlatih Panelis Tidak Gambar 4.1 Pie Chart Jenis Panelis Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013 Pada

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Umum Deskripsi data umum berisi mengenai gambaran umum tempat penelitian yakni di MTs N 1 Kudus. MTs N 1 Kudus beralamatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 110 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) deskripsi data; b) uji prasyarat; dan c) pengujian hipotesis penelitian. A. Deskripsi Data Penelitian ini berjudul Pengaruh Profesionalisme

Lebih terperinci

EVALUASI DAN PERBANDINGAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN MODEL P DI PT. X ABSTRAK

EVALUASI DAN PERBANDINGAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN MODEL P DI PT. X ABSTRAK EVALUASI DAN PERBANDINGAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN MODEL P DI PT. X ABSTRAK Evaluasi dan Perbandingan Kebijakan Persediaan Probabilistik Menggunakan Model P di PT. X Dwi Desta Riyani1,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Salatiga. Letak sekolah ini mudah diakses dan sangat strategis yang berada di tengah kota

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Umum Penelitian Deskripsi data umum berisi mengenai gambaran umum tempat penelitian yakni di SMP N 1 Pamotan. SMP

Lebih terperinci

EVALUASI DAN USULAN PERBAIKAN KAPASITAS PRODUKSI UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE THEORY OF CONSTRAINTS DAN SIMULASI

EVALUASI DAN USULAN PERBAIKAN KAPASITAS PRODUKSI UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE THEORY OF CONSTRAINTS DAN SIMULASI EVALUASI DAN USULAN PERBAIKAN KAPASITAS PRODUKSI UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE THEORY OF CONSTRAINTS DAN SIMULASI ABSTRAK Jessica Christie Paune 1) dan Parwadi Moengin 2) Laboratorium

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi data Hasil Penelitian Data Pengamalan PAI dan Perilaku seks bebas peserta didik SMA N 1 Dempet diperoleh dari hasil angket yang telah diberikan kepada responden

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1.1 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 493/KMK.02/2009 KMK No. 493/KMK.02/2009 adalah suatu keputusan/aturan yang mengatur tentang persetujuan penggunaan sebagian dana Penerimaan

Lebih terperinci

Nama :... Jenis Kelamin :...

Nama :... Jenis Kelamin :... Nama :... Jenis Kelamin :... 1. Bacalah dan pahamilah tiap pernyataan dan jawablah sesuai dengan keadaan diri Anda, dengan cara centang ( ) kotak-kotak sesuai huruf yang dipilih, yaitu : SS : Sangat Setuju

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumusan dari permasalahan yang ditemukan adalah sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. Rumusan dari permasalahan yang ditemukan adalah sebagai berikut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG ( Cukup 3 paragraf saja ) - Jelaskan mengenai keadaan/masalah perusahaan yang diamati - Uraikan fungsi simulasi untuk mengatasi permasalahan yang ada pada obyek yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji dan Pembanding

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji dan Pembanding LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji dan Pembanding Dosis buah belimbing wuluh sebagai penurun berat badan untuk manusia 2 buah belimbing wuluh segar dijus dan diminum 3 kali sehari (BPOM, 2006). 2 buah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian pada bab IV ini dibagi menjadi empat bagian, yaitu deskripsi subjek penelitian, uji validitas dan reliabilitas instrumen, uji

Lebih terperinci

FORMULIR DAYA TERIMA (UJI KESUKAAN) MIE BASAH JAMUR TIRAM

FORMULIR DAYA TERIMA (UJI KESUKAAN) MIE BASAH JAMUR TIRAM Lampiran 1 FORMULIR DAYA TERIMA (UJI KESUKAAN) MIE BASAH JAMUR TIRAM Nama : Tanggal : Nama Produk : Mie Basah Jamur Tiram Dihadapan Saudara terdapat empat sampel produk mie basah. Saudara diminta untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. sumber data lain terkumpul. Dalam analisis data ini dimaksudkan pula untuk menguji

BAB IV ANALISIS DATA. sumber data lain terkumpul. Dalam analisis data ini dimaksudkan pula untuk menguji 107 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Dalam analisis data ini dimaksudkan pula untuk menguji kebenaran hipotesis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan membandingkan teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir 133 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) Deskripsi Data; b) Uji Persyratan Analisis; c) Pengujian Hipotesis Penelitian. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan pada tanggal 01

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Variabel Dan Data Penelitian 1. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Strategi Pembelajaran berbasis masalah (PBM) adalah strategi pembelajaran yang berpusat pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kompetensi guru, motivasi

Lebih terperinci

LABORATORIUM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DAN INTELIGENSIA BISNIS

LABORATORIUM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DAN INTELIGENSIA BISNIS LABORATORIUM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DAN INTELIGENSIA BISNIS Latar Belakang Pelayanan terpusat di satu tempat Antrian pemohon SIM yg cukup panjang (bottleneck) Loket berjauhan Sumber daya terbatas Lamanya

Lebih terperinci

BAB IV SIMULASI. 1643, data yang digunakan terlampir. Analisis data menggunakan SPSS versi

BAB IV SIMULASI. 1643, data yang digunakan terlampir. Analisis data menggunakan SPSS versi BAB IV SIMULASI Data yang dipakai adalah untuk skripsi ini adalah data fiktif sebanyak 643, data yang digunakan terlampir. Analisis data menggunakan SPSS versi.5. Misalkan ingin diketahui hubungan antara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kinerja guru, motivasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1. Uji Kecukupan Data Untuk menguji sekumpulan data, terlebih dahulu diperlukan untuk menguji kecukupan jumlah pengamatan yang telah dilakukan. Karena itu

Lebih terperinci

Bab IV. Pembahasan dan Hasil Penelitian

Bab IV. Pembahasan dan Hasil Penelitian Bab IV Pembahasan dan Hasil Penelitian IV.1 Statistika Deskriptif Pada bab ini akan dibahas mengenai statistik deskriptif dari variabel yang digunakan yaitu IHSG di BEI selama periode 1 April 2011 sampai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN Bab IV ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan data yang telah diperoleh penulis di lapangan. 4.1 Gambaran Umum Responden Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dalam penelitian ini adalah data nilai pretes kelas kontrol, nilai pretes kelas eksperimen, nilai postes kelas kontrol, dan nilai postes

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN LAMPIRAN 52 LAMPIRAN 1 ب س م للا الر ح م ن الر ح ي م LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Dengan ini saya Nama : Usia : Jenis Kelamin : Alamat : Pendidikan terakhir : Tanggal Pengambilan Data : Menyatakan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Sebelum peneliti melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan uji instrumen yang akan digunakan untuk memperoleh data keaktifan siswa dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian dilakukan dengan mengambil data perusahaan yang terdaftar di BEI dan perusahaan yang terdaftar ke dalam kelompok perusahaan foods and baverages tahun

Lebih terperinci

Instruksi. Deskripsi Kasus

Instruksi. Deskripsi Kasus NIM : Jenis Kelamin : Laki laki / Perempuan Umur : Semester : Instruksi Dalam kasus yang diuraikan di bawah ini anda diminta untuk berperan dalam posisi manajer perusahaan yang bertanggung jawab untuk

Lebih terperinci

Uji Perbandingan Rata-Rata

Uji Perbandingan Rata-Rata Uji Perbandingan Rata-Rata Pengujian hipotesis perbandingan rata-rata dilakukan untuk melihat kesesuaian dugaan peneliti terhadap suatu objek yang diteliti dengan kenyataannya. Misalnya seorang peniliti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. syarat, jika harga koefisien rhitung 0,300 (Riduwan, 2005:109;

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. syarat, jika harga koefisien rhitung 0,300 (Riduwan, 2005:109; BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas dan Realiabilitas Hasil uji coba instrumen dilakukan pada 25 responden. Suatu instrument/angket atau bahan test dinyatakan valid atau dianggap memenuhi syarat,

Lebih terperinci

LATIHAN SPSS I. A. Entri Data

LATIHAN SPSS I. A. Entri Data A. Entri Data LATIHAN SPSS I Variabel Name Label Type Nama Nama Mahasiswa String NIM Nomor Induk Mahasiswa String JK Numeris 1. 2. TglLahir Tanggal Lahir Date da Daerah Asal Numeris 1. Perkotaan 2. Pinggiran

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK TEH (Camellia sinensis Linn.) 1 5,40 2 5,42 3 5,42 x ± SD 5,41 ± 0,01.

LAMPIRAN A. HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK TEH (Camellia sinensis Linn.) 1 5,40 2 5,42 3 5,42 x ± SD 5,41 ± 0,01. LAMPIRAN A HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK TEH (Camellia sinensis Linn.) 1. Hasil Perhitungan ph Replikasi ph 1 5,40 2 5,42 3 5,42 x ± SD 5,41 ± 0,01 2. Hasil Perhitungan Kadar Sari Larut Air Replikasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA KEMATANGAN EMOSI DAN PENYESUAIAN AKADEMIK

LAMPIRAN A SKALA KEMATANGAN EMOSI DAN PENYESUAIAN AKADEMIK DATA LAMPIRAN 60 61 LAMPIRAN A SKALA KEMATANGAN EMOSI DAN PENYESUAIAN AKADEMIK 62 Selamat Pagi Saya mahasiswi Fakultas Psikologi yang saat ini sedang melakukan penelitian sebagai tugas akhir guna merampungkan

Lebih terperinci

SIMULASI TEKNIK PENANGANAN MATERIAL SISTEM PRODUKSI SECARA MANUAL DAN OTOMATIS BERBASIS AUTOMATIC GUIDED VEHICLE (AGV)

SIMULASI TEKNIK PENANGANAN MATERIAL SISTEM PRODUKSI SECARA MANUAL DAN OTOMATIS BERBASIS AUTOMATIC GUIDED VEHICLE (AGV) SIMULASI TEKNIK PENANGANAN MATERIAL SISTEM PRODUKSI SECARA MANUAL DAN OTOMATIS BERBASIS AUTOMATIC GUIDED VEHICLE (AGV) Ardian Ari Budi Sulistyono, Andi Sudiarso Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 56 BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Pair Checks Berbasis Masalah Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

Lebih terperinci