BAB IV METODE PENELITIAN
|
|
- Ari Hengki Hermanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini disebabkan karena potensi cadangan pasir besi di Kabupaten Tasikmalaya telah dieksploitasi cukup besar, namun proses penambangannya masih banyak menimbulkan masalah lingkungan (eksternalitas negatif). Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-April Jenis dan Sumber Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung dan wawancara dengan responden menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner). Responden yang diamati yaitu nelayan, masyarakat pengguna jalan yaitu kendaraan roda 2 dan 4.Data yang diperoleh dari nelayan adalah biaya produksi dan jumlah produksi serta jumlah effort. Masyarakat pengguna jalan menggunakan kendaraan diwawancarai untuk mendapatkan data tambahan waktu tempuh akibat jalan rusak. Data sekunder diperoleh dari studi literaturdan data-data statistik yang berasal dari instansi-instansi terkait seperti Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tasikmalaya, dan perusahaan pasir besi. Studi literatur dibutuhkan untuk membandingkan kecepatan aktual dan konsumsi BBM kendaraan roda dua dan empat pada jalan kondisi normal. 4.3 Metode Pengumpulan Data Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposivesampling, yaitu metode pengambilan sampel yang dipilih secara sengaja berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Elemen utama sampel dalam penelitian ini terdiri atas dua kelompok responden. Kelompok responden pertama adalah nelayan, kelompok responden kedua adalah masyarakat pengguna jalan dengan menggunakan sepeda motor dan kendaran roda empat yang ditemui di lokasi penelitian. Analisa struktur biaya produksi diambil 5 perusahaan pasir besi yang memiliki izin usaha pertambangan yang ada di Kecamatan Cipatujah. 29
2 Analisa kerusakan jalan, sampel adalah ruas jalan yang dilalui dari Kecamatan Cipatujah-Kalapagenep. Sektor perikanan sampel adalah nelayan perikanan tangkap yang berdomisili di Kecamatan Cipatujah. Pengumpulan data primer menggunakan teknik wawancara yang dipandu dengan menggunakan kuesioner.untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2 dibawah. Pengambilan data primer melalui kuisioner terhadap 67 kendaraan pengguna jalan (56 sepeda motor dan 11 mobil penumpang). Wawancara mendalam juga dilakukan untuk mendapatkan informasi dari 3 orang informan kunci yang memiliki kompetensi untuk menjelaskan mengenai keberadaan penambangan pasir besi di Kabupaten Tasikmalaya, dan 5 orang nelayan untuk mendapatkan struktur biaya perikanan tangkap secara umum. Tabel 2 Rincian Informan dan Sampel No Informan Kunci dan Sampel Jumlah (org) 1 Pejabat Dinas Perikanan 1 2 Pejabat Dinas ESDM 1 3 Pejabat Dinas PU dan Pengairan 1 4 Nelayan Cipatujah 5 5 Masyarakat Pengguna Jalan Sepeda Motor Mobil penumpang Jumlah Data sekunder penelitian ini digunakan berupa data urut waktu (time series) yang meliputi data landing produksi perikanan tangkap, harga ikan per kilogram per tahun dan indeks harga konsumen (consumers price index), biaya dan jumlah produksi perusahaan penambangan pasir besi, kondisi ekonomi lokal dan regional di wilayah studi, dan tulisan di media massa mengenai eksternalitas penambangan pasir besi. Dalam memperkirakan nilai kerusakan jalan yang berakibat pada meningkatnya biaya bahan bakar, dibutuhkan data pemakaian bahan bakar ratarata kendaraan roda dua dan empat. Kerugian peningkatan waktu tempuh dibutuhkan data series upah minimum Kabupaten Tasikmalaya sebagai proxy pendapatan responden pengguna jalan dengan kendaraan pada tahun
3 Tabel 3 Matriks Penelitian No Tujuan Metoda Analisis Jenis Data Sumber Data 1 Mengkaji pola ekstraksi aktual dan biaya produksi aktual Deskriptif Produksi Aktual penambangan Laporan produksi perusahaan 2 Mengestimasi nilai eksternalitas negatif Penilaian ekonomi Data primer &sekunder Dinas pekerjaan umum, dinas akibat penambangan pasir besi terhadap kerusakan jalan efek 1. Jumlah kendaraan yang melintas pada masing -masing kelas lalu lintas, bina marga, studi kerusakan jalan dan perikanan. dalam produktivitas jalan dalam kondisi jalan yang layak (Lv) literatur, kuisioner, tally pengguna jalan dan 2. Harga bahan bakar minyak (Pbbm) sheet,dkp,bpskab.tasikmalaya efek dalam 3. Jumlah rata rata kendaraan pertahun (Lv mean) produktivitas perikanan 4. Kecepatan kendaraan pada kelas jalan dalam kondisi layak (Vg) 5. Jumlah kendaraan yang melintas pada kondisi jalan rusak (nlv) 6. Kecepatan kendaraan pada kelas jalan pada kondisi rusak (Vb) 7. Biaya rata rata bahan bakar pada kecepatan normal (ACg) 8. Biaya rata rata bahan bakar pada kondis jalan rusak (ACb) 9. Waktu tempuh pada kondisi jalan layak (tg) 10. Waktu tempuh pada kondisi jalan rusak (tb) 11. Pendapatan pengguna jalan (roda 2 & 4) 12. Jumlah produksi perikanan tangkap PPI Pamayangsari 13. Harga rata rata produk perikanan, IHK tasikmalaya 3 Menentukan laju ekstraksi optimal dengan memperhitungkan eksternalitas. 4 Mengestimasi nilai pajak untuk setiap output pasir besi Hotelling rule (NPV) Persamaan garis linier dua titik Data sekunder 1. Cadangan terbukti pasir besi tahun (S) 2. Jumlah ekstraksi tahunan (Qt) 3. Harga jual pasir besi rata rata (P) 4. Lama rata rata Izin konsesi pasir besi (T) 5. Biaya produksi rata rata perton pasir besi (C ) Data dikaitkan dengan hasil perhitungan eksternalitas tujuan dua Dinas ESDM, Perusahaan pasir besi 31 31
4 4.4 Analisis Data Untuk menjawab pertanyaan penelitian ini, beberapa analisis yang digunakan adalah sebagai berikut : Pola Ekstraksi Aktual Kajian mengenai ekstraksi aktual yang ada selama ini menggunakan data laporan produksi beberapa tahun terakhir, sehingga dapat dilihat penyimpangan apa saja yang terjadi dalam ekstraksi pasir besi. Hasil kajian tersebut digunakan untuk melihat kecenderungan jumlah produksi dibandingkan dengan pola ekstraksi optimal Analisis Kerusakan Lingkungan a. Nilai Kerusakan Jalan Metode valuasi ekonomi yang digunakan adalah pendekatan valuasi ekonomi berdasarkan biaya (cost basedvaluation), dengan menghitung peningkatan biaya bahan bakar dan peningkatan waktu tempuh akibat kerusakan jalan.valuasi diterapkan terhadap peningkatan waktu tempuh rata-rata dua jenis kendaraan yaitu kendaraan roda empat dan sepeda motor. Kehilangan waktu tempuh ini akan berkaitan langsung dengan kehilangan kecepatan kendaraan dijalan yang secara tidak langsung berasosiasi dengan peningkatan konsumsi BBM karena kendaraan berjalan lebih lambat. Nilai kerusakan dihitung dengan nilai yang hilang akibat kondisi jalan yang tidak baik, yaitu nilai tambahan waktu perjalanan, dan biaya penambahan konsumsi BBM berdasarkan rumus sebagai berikut:.....(1) Cjln = Nilai kerusakan jalan (Rp) W Tn = Waktu tempuh pada jalur pengangkutan pasir besi saat jalan rusak W T0 = Waktu tempuh pada jalur pengangkutan pasir besi saat jalan tidakrusak B Tn = Konsumsi BBM kendaraan seharusnya B To = Konsumsi BBM kendaraan saat penelitian I = pendapatan rata-rata responden E = damage factor kontribusi truk pasir besi terhadap kerusakan jalan (i,j adalahmobil penumpang, sepeda motor), Firdaus (1999) dalam Mudjiatko (2006) menerangkan Damage factor adalah nilai daya rusak kendaraan terhadap jalan yang diakibatkan oleh beban 32
5 sumbu kendaraan yang melaluinya. Nilai daya rusak ini sebanding dengan pangkat empat sampaidengan pangkat lima dari beban itu sendiri. Untuk nilai damage factor dari keberadaan kendaraan pengangkutan pasir besi terhadap kerusakan jalan didapatkan dengan dengan rumus LIDDLE sebagai berikut :. (2) Dimana : L = Beban Sumbu Kendaraan (ton) k = 1 : untuk sumbu tunggal k = : untuk sumbu tandem k = : untuk sumbu triple Rumus diatas mengindikasikan bahwa samakin berat suatu kendaraan yang lewat makaakan semakin besar tingkat kerusakan yang diakibatkannya terhadap konstruksi jalan. b. Nilai Perubahan Produktivitas Perikanan Teknik pengukuran perubahan produktivitas inidihitung berdasarkan jumlah perubahan output perikanan akibat adanya penambangan pasir besi didaerah pantai.formula perhitungan menggunakan rumus (Fauzi dan Anna 2005): (3) Keterangan: DNP = Perubahan Nilai Produksi pada periode t (Rp) NOt = Nilai Output pada Periode t (Rp) Xt = Output pada periode t (Kg) DW = Perubahan Produktivitas (Kg) Perubahan produktivitas diukur berdasarkan rumus (4) dan (5) berikut:..(4)..(5) adalah produktivitas rata-rata dari tahun ke 1 sampai tahun basis (Tb ), tahun basis adalah tahun dimana perubahan produktivitas terjadi, n adalah jumlah tahun pengamatan. 33
6 4.3 Analisis Laju Ekstraksi Optimal Pasir Besi Tanpa Dan Dengan Adanya Eksternalitas Negatif Laju ekstraksi optimal tanpa adanya eksternalitas didapatkan dengan teknik memaksimisasi keuntungan menggunakan rumus Hotelling. Langkah pertama kita harus menghitung fungsi biaya a. Menentukan fungsi biaya ( penambangan pasir besi dilakukan dengan analisa regresi ;.(6) Fungsi penerimaan (TR) didapatkan dari regresi jumlah produksi Qt dengan total penerimaan penjua lan. b. Maksimisasi fun gsi f( Max PVNR =,..(7) p,,,ct) adalah TR. (8) Dengan kendala S0 > 0 ρ adalah tingkat diskonto, T adalah tahun izin pertambangan hasil optimasi. Penentuan tingkat diskonto dalam model ini menggunakan tingkat bunga ratarata lima tahun ( ) suku bunga Bank Indonesia. Permasalahan maksimisasi dengan kendala diatas disusun dalam suatu ekspresi Persamaan Langrangian. Persamaan Langrangian kemudian digunakan untuk memecahkan persoalan optimasi dinamik dalam bentuk diskrit. Model yang akan dibangun berusaha memaksimumkan nilai sekarang dari total keuntungan bersih yang diterima di masa yang akan datang. Manfaat bersih didefinisikan sebagai pendapatan dari kegiatan eksploitasi dikurangi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dan biaya yang secara tidak langsung ditanggung oleh masyarakat. Disini akandidapatkan laju ekstraksi optimal pada setiap periode ekstraksi. Persamaan 8 diatas akan menghasilkan estimasi laju ekstraksi tanpa pertimbangan eksternalitas, selanjutnya persamaan 8 diatas dapat dimodifikasi untuk mendapatkan berapa lama laju ekstraksi dengan mempertimbangkan eksternalitas dalam fungsi biaya sebuah perusahaan penambangan. Langkah pertama adalah menjumlahkan kembali fungsi biaya perusahaan menjadi biaya produksi (Ct) eksternalitasnya (Ceks) sehingga fungsi biaya total: 34
7 . (9) Proses maksimisasi dengan pertimbangan eksternalitas harus menggunakan persamaan 9 yang telah dimodifikasi menjadi Max PVNR = TR. (10) Dengan kendala S > Analisis Tingkat Pajak Lingkungan Pajak yang tepat akibat eksternalitas negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan penambangan pasir besi diperkirakan dari keseimbangan sosial antara fungsi permintaan dan penawaran pasir besi. Fungsi penawaran (Qs) diestimasi dari kurva biaya marginal (MC) yang berada diatas biaya variabel rata-rata (AVC). Kurva permintaan (Qd) diestimasi dari kurva penerimaan marginal (MR). Fungsi penawaran Fungsi permintaan..(11)..(12) Penyelesaian fungsi permintaan dan penawaran tersebut akan menghasilkan nilai perkiraan tingkat pajak yang optimum pada saat jumlah produksipasir besi dengan mempertimbangkan eksternalitas memenuhi:...(13).(14) Dimana: MB = marginal benefit MC = Marginal privat cost, MSC = Marginal social cost MD=marginaleksternalitas/kerusakaan. 35
8 4.5 Batasan dan Pengukuran 1. Dampak penambangan pasir besi yang dinilai hanya pada dua sektor, yaitu jalan dan perikanan. 2. Dampak lingkungan kerusakan jalan dinilai dari perubahan waktu tempuh dan peningkatan konsumsi BBM, sedangkan dampak lain seperti pencemaran udara, kesehatan masyarakat, biaya perawatan jalan, dan perawatan kendaraan belum tercakup dalam penelitian ini. 3. Jumlah tangkapan adalah jumlah berat tangkapan untuk semua jenis tangkapan di PPI Pamayangsari oleh perahu dibawah 1 GT tanpa membedakan perjenis spesies tangkapan. 4. Harga pasir besi adalah harga jual dalam bentuk konsentrat pasir atau magnetic degree (MD). 5. Stok atau cadangan terbukti adalah stok awal saat perizinan perusahaan tambang tanpa ada penambahan stok. 6. Laju ekstraksi optimal dengan eksternalitas disini adalah kondisi rente pengambilan pasir besi dengan adanya pajak lingkungan sama dengan tingkat diskonto. 7. Tingkat suku bunga yang digunakan adalah tingkat suku bunga nominal Bank Indonesia tahun Untuk mengurangi dampak depresiasi nilai mata uang, semua nilai dalam penelitian ini telah dikonversi kedalam nilai riil. 4.6 Asumsi Penelitian 1. Nilai eksternalitas yang dihitung saat penelitian diasumsikan menjadi nilai eksternalitas untuk tahun 2011, dan dijadikan sebagai dasar estimasi dalam interpolasi nilai eksternalitas tahun Kurva biaya diasumsikan bersifat polinomial kuadratik bahwa biaya ekstraksi dipengaruhi oleh jumlah produksi (Q). Turunan pertama variabel total biaya (C terhadap tingkat produksi Q positif (C > O), kemudian variabel total biaya (C terhadap tingkat produksi Q(C> 0). Asumsipertama dan kedua menggambarkan bahwa bentuk fungsi biaya terhadap tingkat produksi adalah convex. Asumsi ini menjelaskan bahwa semakin besar jumlah cadangan pasir besi, maka total biaya cenderung mengecil dan sebaliknya, semakin kecil 36
9 jumlah cadangan yang tersisa, maka biaya ekstraksi perunitnya semakin besar. Justifikasi dari asumsi ketiga ini mengacu pada idenya Ricardo(1817) dalam Halimatusadiah (2000) yang menyatakan bahwa deposit exhaustible resources dengan kualitas yang lebih tinggi (yang berarti memerlukan biaya yang lebih rendah) akan digarap terlebih dahulu dibanding deposit dengan kualitas rendah. Hal ini sama dengan yang tejadi pada tanah pertanian (Fisher1981:24) dalam Halimatusadiah (2004). Fungsi biaya ini diestimasi dengan menggunakan metode OLS (Ordinary Least Square) 3. Kondisi pasar dalam membentuk fungsi biaya adalah pasar persaingan sempurna. 4. Dampak yang ditimbulkan pada jalan, dan perubahan produktivitas perikanan diasumsikan disebabkan hanya oleh penambangan pasir besi. 5. Kurva eksternalitas bersifat non linier positif, dimana peningkatan produksi pasir besi menyebabkan peningkatan nilai kerusakan lingkungan. 37
Tabel 15 Sumber Pertumbuhan PDRB Kabupaten Tasikmalaya Menurut Lapangan Usaha 45,8 44,9 45,01
BAB VII EKSTERNALITAS, LAJU EKSTRAKSI OPTIMAL DAN PAJAK LINGKUNGAN PENAMBANGAN PASIR BESI 7.1 Penurunan Produksi Perikanan Tangkap Pemanfaatan potensi bisnis kelautan Kabupaten Tasikmalaya masih sangat
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan penambangan untuk mengambil bahan galian dari lapisan bumi telah berlangsung sejak lama. Selama kurun waktu 50 tahun, konsep dasar ekstraksi relatif tidak berubah,
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di Pulau Untung Jawa Kabupaten
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilaksanakan di Pulau Untung Jawa Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive
Lebih terperinci5.5 Status dan Tingkat Keseimbangan Upaya Penangkapan Udang
5.5 Status dan Tingkat Keseimbangan Upaya Penangkapan Udang Pemanfaatan sumberdaya perikanan secara lestari perlu dilakukan, guna sustainability spesies tertentu, stok yang ada harus lestari walaupun rekrutmen
Lebih terperinci6 PEMBAHASAN 6.1 Unit Penangkapan Bagan Perahu 6.2 Analisis Faktor Teknis Produksi
93 6 PEMBAHASAN 6.1 Unit Penangkapan Bagan Perahu Unit penangkapan bagan yang dioperasikan nelayan di Polewali, Kabupaten Polewali Mandar berukuran panjang lebar tinggi adalah 21 2,10 1,8 m, jika dibandingkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. manusia dengan tempat yang dituju. Transportasi digunakan untuk memudahkan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu sarana yang dapat menghubungkan manusia dengan tempat yang dituju. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Danau Singkarak, Provinsi Sumatera Barat
27 IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Danau Singkarak, Provinsi Sumatera Barat (Lampiran 1). Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret-April 2011. Penentuan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas penentu kelangsungan perekonomian suatu negara. Hal ini disebabkan oleh berbagai sektor dan kegiatan ekonomi di Indonesia
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. kriteria tertentu. Alasan dalam pemilihan lokasi penelitian adalah TPI Wonokerto
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di TPI Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah (Lampiran 1). Pemilihan lokasi penelitian berdasarkan alasan dan kriteria
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab metodologi penelitian ini akan disampaikan bagan alir dimana dalam bagan alir ini menjelaskan tahapan penelitian yang dilakukan dan langkah-langkah apa saja yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membangun jalan tol di Indonesia sepertinya merupakan investasi yang cukup menguntungkan. Tapi, anggapan ini belum tentu benar sebab resiko yang ada ternyata
Lebih terperinciLAPORAN LIAISON. Triwulan I Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh
Triwulan I - 2015 LAPORAN LIAISON Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh terbatas, tercermin dari penjualan domestik pada triwulan I-2015 yang menurun dibandingkan periode
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan di Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive), dengan pertimbangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PEMBAHASAN
BAB III METODOLOGI PEMBAHASAN Metodologi yang digunakan dalam pelaksanaan tugas akhir ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu: Mulai Identifikasi Masalah Pengumpulan Data Data Primer: -Foto Dokumentasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dari tahap awal sampai dengan tahap akhir. Pada bab ini akan dijelaskan langkah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Tahapan penelitian mencakup keseluruhan langkah pelaksanaan penelitian dari tahap awal sampai dengan tahap akhir. Pada bab ini akan dijelaskan langkah kerja
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN STOCK. Analisis Bio-ekonomi Model Gordon Schaefer
METODE PENELITIAN 108 Kerangka Pemikiran Agar pengelolaan sumber daya udang jerbung bisa dikelola secara berkelanjutan, dalam penelitian ini dilakukan beberapa langkah perhitungan untuk mengetahui: 1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam wilayah suatu negara akan ada kota yang sangat besar, ada kota
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam wilayah suatu negara akan ada kota yang sangat besar, ada kota yang cukup besar, ada kota sedang dan ada kota kecil. Kota Medan merupakan salah satu kota di Indonesia
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ekosistem terumbu karang mempunyai produktivitas organik yang tinggi. Hal ini menyebabkan terumbu karang memilki spesies yang amat beragam. Terumbu karang menempati areal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan pertambahan penduduk dan perkembangan zaman,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan pertambahan penduduk dan perkembangan zaman, teknologi yang berkembang pun semakin pesat. Salah satu teknologi tersebut adalah kendaraan roda
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Taman Nasional Karimunjawa yang terletak di Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. transportasi yang sekarang selalu dihadapi kota-kota besar di Indonesia adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu komponen yang penting bagi kehidupan dan perkembangan ekonomi, sosial, politik dan mobilitas penduduk. Permasalahan transportasi yang
Lebih terperinci3. BAHAN DAN METODE. Gambar 6. Peta Lokasi Penelitian (Dinas Hidro-Oseanografi 2004)
24 3. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini mengikuti penelitian bagian Manajemen Sumberdaya Perikanan (MSPi) dan dilaksanakan selama periode bulan Maret 2011 hingga Oktober
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA 2.1. TARIF TOL
BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. TARIF TOL Menurut UU No.13/1980, tol adalah sejumlah uang tertentu yang dibayarkan untuk pemakaian jalan tol.. Kemudian pada tahun 2001 Presiden mengeluarkan PP No. 40/2001. Sesuai
Lebih terperinciABSTRACT. Key word : bio-economic analysis, lemuru resources, bali strait, purse seine, resource rent tax, user fee
ABSTRACT ANDAN HAMDANI. Analysis of Management and Assessment User Fee on Utilization of Lemuru Resources In Bali Strait. Under direction of MOCH PRIHATNA SOBARI and WAWAN OKTARIZA Lemuru resources in
Lebih terperinci3. METODOLOGI PENELITIAN
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian mencakup wilayah kawasan hutan dimana akan dilakukan kegiatan penambangan batu kapur dan lempung oleh PT Tambang Semen Sukabumi (PT
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Jalan Raya Kasomalang Kabupaten
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Jalan Raya Kabupaten Subang. Jalan Raya merupakan jalur alternatif untuk menuju Kabupaten Sumedang, Kuningan, Cirebon,
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN JALAN ALTERNATIF SIRING LAUT PERTAMINA KOTA BARU KALIMANTAN SELATAN
STUDI KELAYAKAN JALAN ALTERNATIF SIRING LAUT PERTAMINA KOTA BARU KALIMANTAN SELATAN Amalia F. Mawardi, Djoko Sulistiono, Widjonarko dan Ami Asparini Program Studi Diploma Teknik Sipil FTSP ITS, Surabaya
Lebih terperinciC E =... 8 FPI =... 9 P
3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 6 (enam) bulan yang meliputi studi literatur, pembuatan proposal, pengumpulan data dan penyusunan laporan. Penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mobil merupakan suatu hal penting yang dianggap mampu membantu mempermudah hidup manusia. Untuk dapat dipergunakan sebagai mana fungsinya mobil menggunakan tenaga mesin
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan data di lapangan dilakukan pada bulan April Mei 2011.
24 IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Pengambilan data di lapangan dilakukan pada bulan April Mei 2011. Kegiatan penelitian meliputi tahap studi pustaka, pembuatan proposal, pengumpulan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. kebutuhan pada pembahasan pada Bab berikutnya. Adapun data-data tersebut. yang diambil seperti yang tertuang dibawah ini.
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Umum Pengumpulan data pada tesis ini diambil dari instansi terkait serta dari laporan-laporan terdahulu yang semuanya itu akan berhubungan serta menunjang pelaporan tesis pada
Lebih terperinciSTUDI EFEKTIFITAS PELAYANAN ANGKUTAN KOTA JURUSAN ABDUL MUIS DAGO
STUDI EFEKTIFITAS PELAYANAN ANGKUTAN KOTA JURUSAN ABDUL MUIS DAGO Astrid Fermilasari NRP : 0021060 Pembimbing : Ir. Silvia Sukirman FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG
Lebih terperinciVII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL
VII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL Analisis aspek finansial digunakan untuk menganalisis kelayakan suatu proyek atau usaha dari segi keuangan. Analisis aspek finansial dapat memberikan perhitungan secara kuantatif
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Administrasi (2010), Jakarta mempunyai luas 7.659,02 km 2. penduduk sebesar jiwa. Jakarta juga mempunyai kepadatan penduduk
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jakarta merupakan ibu kota negara dan sebagai pusat pemerintahan Indonesia. Menurut Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Administrasi (2010), Jakarta mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Gas alam merupakan salah satu sumber daya energi dunia yang sangat penting untuk saat ini. Sebagian besar gas alam yang dijual di pasaran berupa sales gas (gas pipa)
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rata-rata banyaknya rit dan jumlah penumpang yang diamati Trayek Rata-rata Rit per 9 Jam
pukul 1.-16. dan sore hari dilakukan pada pukul 16.-19.. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Mencari data awal tentang aturan mengenai angkutan perkotaan, jumlah tiap trayek, dan lintasan
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN. # Lokasi Penelitian
35 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Timur, khususnya di PPP Labuhan. Penelitian ini difokuskan pada PPP Labuhan karena pelabuhan perikanan tersebut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Studi Pendahuluan. Rumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Pengumpulan Data. Analisis Data
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Sesuai tujuan yang hendak dicapai, maka konsep rancangan penelitian secara skematis ditunjukkan Gambar 3.1 Studi Pendahuluan Studi Pustaka Rumusan Masalah
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian lapang dilakukan pada bulan Mei 2009. Penelitian bertempat di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Propinsi
Lebih terperinciStudi Kelayakan Pembangunan Fly Over Jalan Akses Pelabuhan Teluk Lamong Ditinjau dari Segi Lalu Lintas dan Ekonomi Jalan Raya
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN 2337-3539 (2301-9271 Printed) E-16 Studi Kelayakan Pembangunan Fly Over Jalan Akses Pelabuhan Teluk Lamong Ditinjau dari Segi Lalu Lintas dan Ekonomi Jalan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini lokasi penelitian dilakukan pada Jalan Ringroad Utara Surakarta yaitu dari Simpang Sroyo (Karanganyar) sampai dengan Simpang Mojosongo
Lebih terperinciTabel 6.17 Nilai Waktu saat Forecasting
29 Untuk perhitungan sepeda motor (MC), angkutan umum menggunakan perbandingan seperti pada perhitungan BOK karena belum ada studinya. Sehingga nilai waktunya digunakan dengan kendaraan pribadi. Kemudian
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL PASURUAN
ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL PASURUAN Oleh : CITTO PACAMA FAJRINIA 3109100071 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Lebih terperinciPancar termasuk tinggi. Proporsi responden mengenai penilaian terhadap tingkat. Persepsi Pengunjung Presentase (%) Tinggi.
sebanyak 2% responden menyatakan masalah polusi suara di TWA Gunung Pancar termasuk tinggi. Proporsi responden mengenai penilaian terhadap tingkat kebisingan disajikan pada Tabel 25 berikut ini. Persepsi
Lebih terperinciPENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK (FES) UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DARI SEKTOR INDUSTRI DAN TRANSPORTASI DI WILAYAH KABUPATEN SIDOARJO
PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK (FES) UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DARI SEKTOR INDUSTRI DAN TRANSPORTASI DI WILAYAH KABUPATEN SIDOARJO Yonnet Hellian Kresna 1, *), Rachmat Boedisantoso 2)
Lebih terperinciBAB 3 PEMODELAN, ASUMSI DAN KASUS
BAB 3 PEMODELAN, ASUMSI DAN KASUS 3.1 Kerangka Pemodelan Kajian Outlook Energi Indonesia meliputi proyeksi kebutuhan energi dan penyediaan energi. Proyeksi kebutuhan energi jangka panjang dalam kajian
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengantar Dalam rangka penyusunan laporan Studi Kajian Jalur Angkutan Penyangga Kawasan Malioboro berbasis studi kelayakan/penelitian, perlu dilakukan tinjauan terhadap berbagai
Lebih terperinciDAFTAR TABEL. Halaman
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Kriteria-kriteria Evaluasi Kebijakan Publik... 18 Tabel 2.3 Skala Perbandingan Berpasangan..... 21 Tabel 3.1 Konversi Angka... 29 Tabel 4.1 Tingkat Kelerengan Wilayah Kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Batasan Masalah 1.4 Tujuan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Surabaya memiliki daya tarik dari banyak sisi. Posisi Surabaya yang strategis dikawasan Indonesia Timur semakin menjadikan Surabaya Menarik bagi berbagai kalangan.
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Tipe jalan pada jalan perkotaan adalah sebagai berikut ini.
BAB II DASAR TEORI 2.1. Umum Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang memegang peranan penting dalam konektifitas suatu daerah, sehingga kegiatan distribusi barang dan jasa dapat dilakukan secara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, jalan perkotaan
21 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jalan Perkotaan Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, jalan perkotaan merupakan segmen jalan yang mempunyai perkembangan secara permanen dan menerus sepanjang
Lebih terperinciKERUSAKAN LINGKUNGAN YANG DIAKIBATKAN OLEH SUMBER TRANSPORTASI Iskandar Abubakar
KERUSAKAN LINGKUNGAN YANG DIAKIBATKAN OLEH SUMBER TRANSPORTASI Iskandar Abubakar 1. PENDAHULUAN Pencemaran udara terutama di kota kota besar telah menyebabkan menurunnya kualitas udara sehingga mengganggu
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA
BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. TARIF TOL Tol adalah sejumlah uang tertentu yang dibayarkan untuk pemakaian jalan tol. Besarnya tarif tol tidak boleh melebihi 70 % nilai BKBOK yang merupakan selisih antara BOK
Lebih terperinciIV METODOLOGI PENELITIAN
IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
38 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan memilih lokasi Kota Cirebon. Hal tersebut karena Kota Cirebon merupakan salah satu kota tujuan wisata di Jawa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemacatan lalu lintas perlu dicarikan solusi yang tepat. Pemerintah kota Medan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kondisi lalu lintas Kota Medan yang kian hari kian semrawut termasuk kemacatan lalu lintas perlu dicarikan solusi yang tepat. Pemerintah kota Medan telah berusaha mengurai kemacatan
Lebih terperinciAnalisis Dampak Pelaksanaan Program Low Cost Green Car Terhadap Pendapatan Negara
Analisis Dampak Pelaksanaan Program Low Cost Green Car Terhadap Pendapatan Negara Pendahuluan Program Low Cost Green Car (LCGC) merupakan program pengadaan mobil ramah lingkungan yang diproyeksikan memiliki
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. pengamatan untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari Senin dan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu penelitian Untuk jalan perkotaan, volume lalu lintas pada jam puncak lebih tepat untuk digunakan dalam keperluan desain. Berdasarkan survey pendahuluan, pengamatan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perikanan tangkap nasional masih dicirikan oleh perikanan tangkap skala kecil. Hal ini dapat dibuktikan dengan keberadaan perikanan tangkap di Indonesia yang masih
Lebih terperinciVI. ANALISIS BIOEKONOMI
111 VI. ANALISIS BIOEKONOMI 6.1 Sumberdaya Perikanan Pelagis 6.1.1 Produksi dan Upaya Penangkapan Data produksi yang digunakan dalam perhitungan analisis bioekonomi adalah seluruh produksi ikan yang ditangkap
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran bibit
47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Usaha ternak ayam adalah usaha yang membudidayakan ayam ras pedaging probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. udara di sekitarnya di jalan Balaraja Serang tepatnya antara pertigaan pasar
BAB III METODE PENELITIAN III. 1 Pendahuluan Dalam melakukan analisis dampak kemacetan lalu lintas terhadap kualitas udara di sekitarnya di jalan Balaraja Serang tepatnya antara pertigaan pasar Balaraja
Lebih terperinciTelkom University Alamanda
Telkom University Alamanda 2 Tujuan Mahasiswa diharapkan mampu: Memahami fungsi non-linear Menerapkan fungsi non-linear dalam ilmu ekonomi 3 Hubungan Non-Linear Ada 4 macam bentuk fungsi non-linear yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di Indonesia pada tahun 2007M01 2016M09. Pemilihan pada periode tahun yang digunakan adalah
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan selama 7 (tujuh) bulan, yaitu pada awal bulan Mei 2008 hingga bulan Nopember 2008. Lokasi penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 126 TAHUN 2015 TENTANG PENYEDIAAN, PENDISTRIBUSIAN, DAN PENETAPAN HARGA LIQUEFIED PETROLEUM GAS UNTUK KAPAL PERIKANAN BAGI NELAYAN KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciMETODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data
3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2012. Tempat penelitian dan pengambilan data dilakukan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Blanakan, Kabupaten Subang. 3.2 Alat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Ketenagakerjaan Penduduk suatu negara dapat dibagi menjadi dua yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Tenaga kerja adalah penduduk yang berusia kerja
Lebih terperinciANALISIS KENDALA INVESTASI BAGI PENANAM MODAL UNTUK INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN ORIENTASI EKSPOR FEBRINA AULIA PRASASTI
ANALISIS KENDALA INVESTASI BAGI PENANAM MODAL UNTUK INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN ORIENTASI EKSPOR FEBRINA AULIA PRASASTI PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN-KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari senin, hari kamis dan hari
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu penelitian Untuk jalan perkotaan, volume lalu lintas pada jam puncak lebih tepat untuk digunakan dalam keperluan desain. Berdasarkan survey pendahuluan, pengamatan untuk
Lebih terperinciVolume 5, Nomor 2, Desember 2014 Indonesian Journal of Agricultural Economics (IJAE) ANALISIS POTENSI LESTARI PERIKANAN TANGKAP DI KOTA DUMAI
Volume 5, Nomor 2, Desember 2014 ISSN 2087-409X Indonesian Journal of Agricultural Economics (IJAE) ANALISIS POTENSI LESTARI PERIKANAN TANGKAP DI KOTA DUMAI Hazmi Arief*, Novia Dewi**, Jumatri Yusri**
Lebih terperinciPEMODELAN DEMAND TRANSPORTASI DI KOTA SEMARANG (Studi Kasus : Kecamatan Banyumanik) TUGAS AKHIR
PEMODELAN DEMAND TRANSPORTASI DI KOTA SEMARANG (Studi Kasus : Kecamatan Banyumanik) TUGAS AKHIR Oleh: AGUNG NUGROHO L2D 004 293 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
Lebih terperinciANALISA PENGARUH MUATAN BERLEBIH TERHADAP UMUR RENCANA PERKERASAN JALAN
ANALISA PENGARUH MUATAN BERLEBIH TERHADAP UMUR RENCANA PERKERASAN JALAN (Studi kasus : Ruas Jalan Panti-Simpang Empat) ARTIKEL Oleh : EKI AFRIZAL NPM : 0810015211014 JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
Lebih terperinci3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data
19 3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian di lapangan dilakukan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, Sukabumi Jawa Barat. Pengambilan data di lapangan dilakukan selama 1 bulan,
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. maupun taksi kosong (Tamin, 1997). Rumus untuk menghitung tingkat
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Okupansi Okupansi merupakan perbandingan prosentase antara panjang perjalanan taksi isi penumpang dengan total panjang taksi berpenumpang maupun taksi kosong (Tamin, 1997).
Lebih terperinciKERUGIAN SOSIAL DAN EKONOMI PENGGUNA KENDARAAN BERMOTOR AKIBAT ADANYA KEMACETAN
VI. KERUGIAN SOSIAL DAN EKONOMI PENGGUNA KENDARAAN BERMOTOR AKIBAT ADANYA KEMACETAN Kemacetan di sepanjang jalan Cicurug-Parungkuda sudah menjadi suatu kebiasaan umum bagi pengguna kendaraan bermotor.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. berhubungan dengan penelitian. terdiri dari sawi, kol, wortel, kentang, dan tomat.
33 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional 1. Konsep Dasar Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang digunakan untuk memperoleh dan menganalisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Bandung dengan Penentuan tempat pengambilan sampel memakai Cluster Sampling dimana penentuan tersebut dipilih
Lebih terperinciEVALUASI U-TURN RUAS JALAN ARTERI SUPADIO KABUPATEN KUBU RAYA
EVALUASI U-TURN RUAS JALAN ARTERI SUPADIO KABUPATEN KUBU RAYA Rian Doto Gumilar 1), Slamet Widodo 2), Siti Mayuni 2) ABSTRAK Bukaan median dengan fasilitas u-turn tidak secara keseluruhan mengatasi masalah
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan pada bab sebelumnyaa, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Jumlah kendaraan yang berpotensi melakukan kegiatan
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di kawasan Pantai Wisata Tanjung Pasir, terletak di Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang.
Lebih terperinciKERUSAKAN YANG TIMBUL PADA JALAN RAYA AKIBAT BEBAN ANGKUTAN YANG MELEBIHI DARI YANG DITETAPKAN
KERUSAKAN YANG TIMBUL PADA JALAN RAYA AKIBAT BEBAN ANGKUTAN YANG MELEBIHI DARI YANG DITETAPKAN Abstrak: Permukaan perkerasan jalan raya yang telah dibangun perlu dipelihara agar tetap mulus untuk memberikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bagan alir untuk penulisan tugas akhir ini terdiri dari : Mulai. Studi Pustaka. Idintifikasi Masalah.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bagan Alir Bagan alir untuk penulisan tugas akhir ini terdiri dari : Mulai Studi Pustaka Idintifikasi Masalah Pengumpulan Data Data primer 1. survey lalu lintas 2. kondisi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
II - 1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tarif Tol Tol adalah sejumlah uang tertentu yang dibayarkan untuk pemakaian jalan tol. Menurut UU No.38 2004 tentang Jalan, tarif tol dihitung berdasarkan kemampuan bayar
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka dibuat definisi operasional
III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpamaham mengenai pengertian tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka dibuat definisi operasional sebagai
Lebih terperinciPRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
1.2 SISI PENAWARAN Di sisi penawaran, hampir keseluruhan sektor mengalami perlambatan. Dua sektor utama yang menekan pertumbuhan ekonomi triwulan III-2012 adalah sektor pertanian dan sektor jasa-jasa mengingat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan sektor transportasi berjalan sangat cepat. Perkembangan di bidang industri
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan di Indonesia khususnya pembangunan di bidang industri dan sektor transportasi berjalan sangat cepat. Perkembangan di bidang industri dan transportasi
Lebih terperinciIV METODOLOGI PENELITIAN
IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi perumusan masalah, perancangan tujuan penelitian, pengumpulan data dari berbagai instansi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. mengubah berbagai faktor produksi menjadi barang dan jasa. Berdasarkan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Produksi Menurut Rahardja (2006) dalam aktivitas produksinya, produsen mengubah berbagai faktor produksi menjadi barang dan jasa. Berdasarkan hubungannya dengan tingkat produksi,
Lebih terperinciPENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM TAK PULIH PADA PASAR KOMPETITIF DAN MONOPOLI : PENDEKATAN MODEL HOTELLING. M. Subardin
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM TAK PULIH PADA PASAR KOMPETITIF DAN MONOPOLI : PENDEKATAN MODEL HOTELLING M. Subardin Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya Abstraks Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan serangkaian usaha yang dilakukan suatu negara untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya. Dalam pembangunan ekonomi Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagian besar masyarakat, sehingga mempengaruhi aktifitas sehari-hari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan merupakan fasilitas transportasi yang paling sering digunakan oleh sebagian besar masyarakat, sehingga mempengaruhi aktifitas sehari-hari masyarakat. Jalan sebagai
Lebih terperinciPerancangan Perkerasan Jalan
Perancangan Perkerasan Jalan Direncanakan sesuai kebutuhan Lalu Lintas (Jenis/volume) Sesuai dengan persyaratan teknis yang ditetapkan Sesuai waktu, tenaga, mutu dan dana tersedia Memperhatikan amdal daerah
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Tahapan tahapan yang akan dilakukan dalam menentukan tarif pada bus Mayasari Bakti patas 98A Trayek Pulogadung Kampung Rambutan dapat dilihat pada
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI PROPINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM TAHUN 2006
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI PROPINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM TAHUN 2006 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana
Lebih terperinciLaporan Finalisasi PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA TANGERANG. Triwulan IV Kategori
Laporan Finalisasi PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA TANGERANG Triwulan IV 17 Kategori DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA TANGERANG PENJELASAN UMUM Terdapat perubahan tahun dasar dan cakupan lapangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan RI (nomor kep.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara kelautan dengan kekayaan laut maritim yang sangat melimpah, negara kepulauan terbesar di dunia dengan garis pantai yang terpanjang
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja
Lebih terperinci