BAB II METODE PERANCANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II METODE PERANCANGAN"

Transkripsi

1 BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Gambar 1 Gitar batik Pada produk ini terdapat perpaduan antara seni batik dan seni musik seperti gitar. Dapat dilihat bahwa ini merupakan kombinasi yang menarik dan mungkin belum pernah terpikirkan sebelumnya. Batik yang biasanya hanya terdapat di kain dan sering dijadikan sebagai pakaian, kini berkembang menjadi penghias pada alat musik dan membuat gitar ini dapat ditebak oleh masyarakat bahwa gitar ini dari Indonesia, karena terdapat unsur batik didalamnya. Pengembangan yang harus dilakukan kedepannya dalam produk ini adalah dengan mengubah bentuknya menjadi bentuk yang unik dan dapat menunjukkan bahwa gitar ini dari Indonesia. Karena bentuk ini merupakan bentuk replika dari gitar Gibson Les Paul. Gambar 2 Gitar batik (Sumber google.com, 2016) 5

2 Pada gambar kedua ini terdapat produk yang sejenis, yaitu gitar bergaya batik. Terlihat pengembangan yang dilakukan produsen dalam segi bentuk. Bentuk yang semula mengikuti bentuk standar gitar, kini diubah menjadi bentuk yang lebih unik, yaitu dengan memberikan bentuk-bentuk yang mengidentitaskan batik. Pengembangan yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki bentuknya, karena pada gitar ini terlihat bentuknya masih mengacu pada bentuk sebelumnya. Hanya saja diberi tambahan pada bagian tepi gitar sehingga terlihat unsur batiknya. Gambar 3 Gitar batik Pada produk ketiga ini, terdapat perubahan yang lumayan berbeda dari yang sebelumnya. Yaitu dengan menghilangkan gambar batik dan gitar dibuat sedikit lebih futuristik. Sebenarnya ide ini cukup bagus, akan tetapi pada bagian bentuk masih terlalu sederhana untuk mewakili bentuk batik. Dengan desain yang dibuat berlubang pada bagian tubuh gitar membuat gitar ini terlihat ringan dan elegan. Pengembangan yang harus dilakukan adalah dengan mengganti bentuk gitar menjadi lebih terlihat batik. Jadi pada hasil akhir nanti, gitar ini dapat dilihat orang banyak sebagai gitar batik, walaupun gambar batiknya tidak disertakan di gitar tersebut. Sehingga produk tersebut nantinya dapat menjadi identitas si produsen serta negaranya sendiri. 6

3 B. KELOMPOK PENGGUNA PRODUK Segmentasi pasar yang menjadi target utama untuk produk ini adalah orangorang yang berusia antara tahun keatas, kelompok menengah keatas, pemain gitar dengan tangan kanan, daya beli rupiah, kebutuhan pengguna yang menyukai gitar dan kebudayaan Indonesia. C. TUJUAN DAN MANFAAT 1. Tujuan Tujuan pembuatan produk ini sebagai pengembangan ide tentang produk sejenis yang telah ada sebelumnya. Dengan memberikan sebuah alternatif seperti ini, diharapkan bahwa Indonesia dapat dipandang tentang banyaknya ide dan kreasi yang erat kaitannya dengan kultur dan identitas Negara. Dari produk ini pun dapat menginformasikan masyarakat tentang banyaknya kreasi-kreasi yang dapat dikombinasikan dengan sesuatu yang modern, sehingga dapat menjadi salah satu cara untuk melestarikan kebudayaan agar tidak punah di jaman modern seperti sekarang ini. 2. Manfaat a. Pengguna Dengan adanya produk ini, pengguna secara tidak langsung ikut membatu memperkenalkan serta menyebarluaskan kearifan lokal yang terdapat di Indonesia, serta dapat membantu produsen-produsen lokal dalam menciptakan suatu produk yang bernilai jual, dan dapat pula menjadi identitas si pengguna produk tersebut. b. Masyarakat Dengan adanya produk ini, masyarakat mendapatkan wawasan dan pengetahuan baru terkain produk tersebut. 7

4 D. RELEVANSI DAN KONSEKUENSI STUDI 1. Logika Dasar Perancangan Keperluan akan memperkenalkan seni dan budaya tradisional dirasa sangat penting demi mempertahankan identitas dari sebuah Negara agar tidak tenggelam oleh modernisasi saat ini. Cara memperkenalkannya harus mencakup banyak hal, tidak hanya pada satu bidang, melainkan harus banyak bidang. Untuk membuat sebuah alat musik, maka dibutuhkan kemampuan mengenal nada, menghitung jarak antarnada, ergonomi dan antropometri yang nantinya dapat mempengaruhi desain bentuk. Kemampuan mengenal nada bertujuan agar si produsen dapat peka terhadap nada, dalam pembuatan alat musik, terutama alat musik melodis itu perlu adanya kepekaan terhadap nada. Maka kemampuan ini berkesinambungan dengan kemampuan menghitung jarak antarnada. Kemampuan berhitung jarak antarnada bertujuan untuk menentukan akurasi dari sebuah not. Sebuah alat musik yang bernilai jual tinggi tidak hanya dilihat dari bentuk dan kualitas material saja, kualitas suara pun mempengaruhi nilai jual. Apabila material dan bentuk bernilai tinggi sementara kualitas suaranya jelek, maka gitar itu tidak akan dihargai tinggi oleh pembeli. Dalam menghitung jarak antarnada diperlukan rumus Pythagoras atau biasa disebut Pythagorean Scale. Rumus ini digunakan untuk menghitung jarak antar fret gitar untuk menghasilkan nada yang akurat dan tidak fals atau meleset dari nada yang seharusnya. Cara menggunakan rumus ini adalah : SL = Scale Length -Jarak dari NUT ke BRIDGE pada instrumen f = F1 = Jarak dari Nut ke Fret ke-1 F2 = Jarak dari Fret ke-1 ke Fret ke-2 F3 = Jarak dari Fret ke-2 ke Fret ke-3, dan seterusnya SL / f = F1 ( SL - F1 ) / f = F2, dan seterusnya 8

5 Contoh : Ukuran Scale Length pada Gitar Elektrik / Gitar Akustik (Folk/Steel String) pada umumnya : 25.5" Maka : 25.5 / f = F / = Jadi, jarak dari nut ke fret pertama adalah inci. ( F1 ) / f = F2 ( ) / = Jadi, jarak dari fret pertama ke fret kedua adalah inci. Angka Pyhtagoras ini ( ) dapat digunakan pada satuan inci, sentimeter, ataupun milimeter. Scale Length pada instrumen pun berbeda-beda. Contoh : Fender Jazzbass : 34" Classical Guitar : 25.6" " Lalu, pengetahuan ergonomi dan antropometri pun diperlukan untuk menentukan desain yang bagus serta nyaman digunakan. Perhitungan antropometri pun sangat berguna untuk menentukan jarak antara tangan dan gitar untuk mendapatkan prosisi yang nyaman pada saat gitar digunakan dalam waktu yang tidak sebentar. Jarak yang diukur adalah jarak posisi siku pada saat tangan melipat, lurus, pada saat bediri dan pada saat duduk demi mendapatkan ukuran yang sesuai. Karena bila perhitungan tersebut tidak diperkirakan, maka pada hasil jadinya mungkin gitar ini dapat memiliki bentuk yang bagus, tetapi kenyamanan pada saat digunakan pun tidak ada, maka, gitar ini dapat dikatakan produk yang gagal. 2. Teknologi yang Dibutuhkan a. Teknologi yang Dibutuhkan Pada Proses Produksi 1. Mesin Gergaji 9

6 Mesin gergaji yang digunakan biasanya terdapat lebih dari satu jenis, yaitu mesin gergaji belah dan potong. Gambar 4 Mesin gergaji Mesin gergaji ini digunakan sebagai pemotong kayu yang masih berukuran besar menjadi ukuran yang akan dibuat menjadi produk gitar. 2. Mesin Router Kayu Gambar 5 Mesin router kayu Mesin router ini digunakan untuk membentuk kayu yang sebelumnya telah dipotong sesuai ukuran. Fungsi mesin ini hampir sama seperti bor, tetapi memiliki mata pisau yang berfungsi sebagai pemotong sekaligus pembentuk pola. 10

7 3. Mesin Bor Gambar 6 Mesin bor Mesin bor ini digunakan untuk melubangi kayu. Dalam produk yang akan dibuat ini, mesin bor akan melubangi tubuh gitar yang akan dijadikan sebagai dudukan untuk potensio volume dan tone. 4. Mesin Serut Gambar 7 Mesin serut Mesin serut ini digunakan untuk menghaluskan permukaan yang tidak rata dengan cara mengikis permukaan tersebut dengan alas mesin ini. Alat ini biasanya digunakan ketika kayu telah selesai dibentuk, sebelum proses pengamplasan, maka harus melalui tahap serut terlebih dahulu. 11

8 5. Mesin Finishing/Amplas Gambar 8 Mesin finishing Mesin ini digunakan untuk menghaluskan kayu ytang telah selesai dibentuk dan diratakan sebelumnya. Proses penghalusan ini pun sering disebut sebagai proses pengamplasan, dan proses ini pula merupakan proses akhir atau finishing. b. Teknologi yang Dibutuhkan dalam Produk 1. Tuner Gambar 9 Tuner 12

9 Fungsi dryer tuning ini adalah sebagai alat untuk mengencangkan senar sekaligus dapat mengatur nada pada senar. Alat ini terdapat pada bagian kepala gitar atau headstock. 2. Pick-Up Gambar 10 Pick-up Humbucker Pick-up adalah alat untuk mengalirkan gelombang suara pada senar yang dipetik untuk selanjutnya dapat dikeluarkan melalui speaker atau pengeras suara. Alat ini terdiri dari gulungan kawat yang dililitkan pada magnet. 3. Potensio Gambar 11 Potensio 13

10 Potensio adalah alat untuk mengatur besar kecilnya gelombang suara yang sebelumnya diserap oleh pick-up dan akan dikeluarkan melalui pengeras suara. Rata-rata, terdapat tiga buah potensio dalam satu buah gitar, 1 potensio untuk mengatur volume suara, dan 2 potensio lainnya sebagai pengatur tone suara. Cara menggunakan potensio ini ialah dengan memutarnya searah jarum jam untuk membesarkan suara, dan berlawanan jarum jam untuk mengecilkan suara. 4. Knob Potensio Gambar 12 Knob Knob potensio ini adalah alat yang dapat mempernudah pengguna dalam memutar potensio. Fungsi knob ini juga sebagai bagian untuk melindungi pengguna dari segala resiko yang dapat ditimbulkan dikarenakan potensio yang merupakan alat yang berhubungan langsung dengan rangkaian listrik. 5. Toggle Switch Gambar 13 Toggle Switch 14

11 Toggle switch adalah alat untuk mengatur dan mengganti penangkap gelombang yang ingin diaktifkan. Benda ini sangat berpengaruh sekali pada suara yang dihasilkan. Alat ini erat kaitannya dengan pick-up, karena untuk mengatur pick-up yang aktif dan dapat digunakan untuk menangkap gelombang suara. 6. Bridge Gambar 14 Bridge Tune o Matic Bridge adalah bagian yang paling berpengaruh pada gitar. Karena alat ini adalah tempat terpasangnya senar dan juga dapat mengatur tinggi rendahnya jarak senar ke fretboard yang berpengaruh pada kualitas suara yang dihasilkan. 7. Female Guitar Jack Gambar 15 Female guitar jack Fungsi alat ini adalah sebagai tempat untuk memasukan kabel jack yang akan menghantarkan gelombang suara yang diproses menuju ke speaker. Rata-rata ukuran kabel jack yang dibutuhkan untuk gitar adalah ¼ inch. 15

12 8. Strap Button Gambar 16 Strap button Fungsi strap button ini adalah sebagai alat tumpuan untuk strap atau tali gitar yang digunakan pada saat memainkan gitar sambil berdiri. Untuk gitar elektrik, sebaiknya menggunakan strap button yang terbuat dari stainless karena agar kuat untuk menahan bobot gitar elektrik yang terbilang berat. 3. Material yang Dibutuhkan a. Kayu Pada umumnya, gitar akustik maupun elektrik terbuat dari kayu. Tetapi tidak semua kayu yang dapat dipergunakan untuk membuat gitar. Para produsen gitar memiliki standar kayu tersendiri agar dapat menjaga kualitas produknya. Kayu yang umumnya digunakan dalam membuat gitar antara lain : 1. Kayu Ash Gambar 17 Kayu Ash 16

13 Paling dikenal sebagai kayu klasik gitar Fender 50-an, ash adalah yang paling diinginkan dalam bentuk swamp ash-wood yang diambil dari bagian bawah pohon wetland yang tumbuh dipesisir selatan yang memiliki sistem akar yang tumbuh di bawah permukaan air. Keunggulan kayu swamp ash ini bersifat ringan dan resonan, dan umumnya membawa butiran yang luas yang terlihat bagus jika di fininishing transparan. Dan lebih disukai karena memberi sustain yang cukup luas dan memiliki suara yang bright. Oleh karena jenis kayu ini sering digunakan untuk body gitar. Ash secara tradisional digunakan pada body berkonstruksi tunggal, tapi kadang-kadang digunakan oleh desainer lebih kontemporer dalam multiwood (berlapis) dan paling sering dengan lapisan kayu maple diatas, atau sebagai bagian atas gitar semi-hollow atau Chambered dengan punggung yang terbuat dari kayu yang berbeda. 2. Kayu Alder Gambar 18 Kayu alder Ini adalah kayu dengan bobot yang sedang, meskipun pemotongan kualitas alder digunakan untuk body gitar akan sering memiliki berat kurang dari potongan kayu Ash yang lebih rapat. Kayu Alder memiliki karakter suara yang kuat dan jelas dengan pertenganhan yang beefy dan low yang baik. Kayu ini memberikan respon yang seimbang di seluruh spektrum sonik, dan meskipun tidak terlalu padat ia menyediakan nada resonan dengan sustain yang sangat baik. Oleh karena itu tidak mengherankan fender yang menggunakan alder untuk model Stratocaster yang terkenal. 17

14 Sedikit kecoklatan alami, dalam keadaan kering, butiran alder itu belum tentu tidak menarik, tapi biasanya tidak terlalu menarik, sehingga biasanya proses finishing untuk gitar yang menggunakan jenis kayu ini diselesaikan dalam warna yang gelap. Seperti ash, alder paling sering digunakan untuk body gitar dalam konstruksi tunggal. 3. Kayu Basswood Gambar 19 Kayu basswood Terjangkau dan berlimpah, basswood terutama terkait dengan gitar kelas menengah atau gitar yadengan harga yang terjangkau. Tapi basswood adalah tonewood yang bagus dengan standar apapun, dan telah digunakan oleh banyak luthier kelas atas dengan hasil yang sangat baik. Ini adalah kayu yang sangat ringan dan cukup lembut, dan itu berwarna terang. Tubuh basswood padat memiliki lemak, tapi nada suara yang seimbang. Pada gitar yang dibuat dengan baik, basswood dapat menghasilkan dinamika yang baik dan definisi yang cukup grind untuk memberikan suara. 18

15 4. Kayu Korina Gambar 20 Kayu korina Jenis kayu ini paling dikenal sebagai tonewood dari Gibson s radical Modernistic Series pada akhir 1950 seperti gitar Flying V and Explorer. Korina memiliki karakter yang warm, resonant, dan balanced performer. Hal ini juga menghasilkan kejelasan, definisi, dan sustain. Spesies ini dikenal umum sebagai Limba,yang merupakan kayu Afrika yang berkaitan dengan kayu mahoni, tapi yang diimpor dengan nama dagang Korina. Itu adalah sebuah kayu yang cukup ringan dengan butir halus yang biasanya ditingkatkan dalam proses finishing untuk tampil sebagai array yang menarik panjang, garis-garis tipis. White Limba-seperti yang digunakan oleh Gibson dan Hamer memiliki tampilan yang cerah dalam keadaan alami, dan Limba hitam memiliki butiran yang lebih jelas. 5. Kayu Maple Gambar 21 Kayu maple 19

16 Kayu ini biasanya digunakan untuk material pada body dan neck gitar. Kayu maple bersifat padat, keras, dan jenis kayu yang berat. Kayu ini bersumber kebanyakan di Timur Laut dan Barat Laut Amerika Serikat dan Kanada. Maple sering digunakan sebagai bahan dalam konstruksi body gitar berlapis, di mana umumnya berpasangan dengan kayu yang lebih ringan. Gitar dengan body maple menghasilkan nada yang cerah dan tajam. Hal ini sering digunakan untuk soundboards yang sebaliknya ditempatkan pada tubuh kayu mahoni untuk memberikan suara gitar yang lebih cemerlang. Ini kayu berwarna terang dengan butiran padat, yang paling terkenal terlihat di bawah finishing sunburst pada bagian atas ukiran-maple pada sejumlah gitar Gibson Les Pauls dari akhir 1950-an. Maple juga merupakan salah satu bahan yang paling umum digunakan untuk lapisan body gitar listrik semi-berongga, di mana ia memberikan kontribusi keketatan dan kejelasan. 6. Kayu Mahoni Gambar 22 Kayu mahoni Di samping maple, kayu mahoni adalah bahan body klasik di kedua lempengan dan multi-wood (atau berlapis), dan juga merupakan bahan neck yang umum. Ini juga digunakan dalam konstruksi body tunggal. Adapun karya klasik seperti Gibson Les Paul Jr, Les Paul Special, dan SG yang terbuat dari kayu mahogani padat (dengan leher kayu mahogani), dan luthier yang tak terhitung jumlahnya telah menggunakan kayu dalam desain gitar solid body dan hollow body selama bertahun-tahun. Jenis kayu ini banyak ditemukan di Afrika dan Amerika Tengah. Kayu berbobot berat ini menjamin cukup sustain dan nada yang warm. Di sisi lain, 20

17 sinyal akan memiliki kecenderungan untuk menjadi kurang bright, terutama ketika menggunakan distorsi. 7. Kayu Poplar Gambar 23 Kayu poplar Secara definisi ini adalah jenis kayu hardwood, poplar sebenarnya relatif lebih lembut bila dibandingkan dengan hardwood lainnya. Sekarang banyak produsen gitar yang membuat gitar dengan bahan poplar dan lebih sebagai kayu body yang digunakan dalam gitar dengan harga terjangkau. Meskipun sonically cukup seimbang, body poplar tidak terlalu resonan maupun sustain, dan mereka umumnya tampaknya tidak meningkatkan nada atau setiap rentang frekuensi tertentu. 8. Kayu Rosewood Gambar 24 Kayu rosewood Jenis kayu ini sering digunakan untuk material fretboard, dan pada sisi belakang atau atas bagian atas pada gitar akustik. Jenis ini jarang digunakan untuk body pada gitar solid body, namun satu pengecualian adalah Rosewood Telecaster Fender yang diproduksi secara sporadis antara tahun 1969 dan 1972 dan dimainkan oleh George Harrison. Kayu ini menghasilkan 21

18 suara yang sangat bright. Kayu ini sangat mahal namun sebanding dengan penampilannya yang menarik. 9. Kayu Walnut Gambar 25 Kayu walnut Padat dan cukup berat, dengan karakteristik sonic yang sama dengan mahoni, walnut kadang-kadang digunakan dalam body gitar listrik. Hal ini cenderung untuk menghasilkan suara yang warm dan full, tetapi biasanya berkualitas rendah, dan lebih sesak secara keseluruhan. Kayu ini berwarna coklat dengan pola pori yang bagus sehingga terlihat menarik jika di-finishing dengan varnish. 10. Kayu Ebony Gambar 26 Kayu ebony kayu yang sangat gelap dan keras yang dapat ditemukan pada gitar kelas atas. Ini kayu yang sangat padat ( kg/m3) memberikan intonasi yang tepat dan menegaskan kekakuan neck. 22

19 Selain kayu, material pendukung lainnya yang dibutuhkan adalah : 1. Cat Kayu Gambar 27 Cat Kayu Cat kayu berfungsi sebagai lapisan pewarna kayu. Tujuan penggunaan cat ini adalah untuk memperindah permukaan kayu yang mungkin memiliki kecacatan pada saat proses pemotongan maupun dari kayu itu sendiri. 2. Varnish/Lapisan Pelindung Gambar 28 Varnish Varnish digunakan sebagai pelindung permukaan cat. Tujuan penggunaan cairan adalah untuk melindungi cat dari gesekan yang dapat mengakibatkan cat mengelupas dan permukaan kayu menjadi terlihat. Selain itu, varnish juga dapat membuat warna cat menjadi mengkilap sehingga dapat menambah keindahan warna. 23

20 4. Biaya Perancangan Demi terwujudnya produk yang telah dirancang, maka kegiatan yang dilakukan adalah melakukan perhitungan biaya perancangan. Dalam produksi gitar ini, terdapat beberapa hal yang dibutuhkan yang telah dikelompokkan menjadi satuan besar serta mencantumkan perkiraan biaya yang akan dikeluarkan. Maka segala aspek pendukung serta biayanya adalah : Biaya Produksi : Rp ,- Perangkat Gitar 2 Set + 1 pcs Tuner : Rp ,- 1 pcs Pick-up Humbucker : Rp ,- 1 pcs Pick-up Single coil 7 Strings : Rp ,- Tune o matic bridge : Rp ,- 2 pcs Potensio : Rp ,- 1 pcs toggle switch 2 way : Rp ,- 1 pcs female jack : Rp ,- 1 set strap button : Rp ,- 3 pcs knob gitar : Rp ,- Lain-Lain 1m Kain Batik Mega Mendung : Rp ,- Total : Rp ,- 24

21 E. SKEMA PROSES KERJA Pengumpulan Data Konsep Perancangan Pencarian Produsen Proses Produksi Konsultasi Desain Dengan Produsen Instalasi Perlengkapan Pendukung Uji Coba Kelayakan Produk Bagan 1 Skema Proses Kerja (Sumber Irvan Ajie Pratama, 2016) 25

Panduan membuat gitar custom

Panduan membuat gitar custom Panduan membuat gitar custom Informasi Umum yang Dibutuhkan Kamu bisa mengikuti format di bawah ini untuk memesan gitar custom (copy dan paste ke kolom Guitar Specifications di blog kami). 1. Orientasi!

Lebih terperinci

BAB III DATA PERANCANGAN. Rincian Data Sifat Data Manfaat Data

BAB III DATA PERANCANGAN. Rincian Data Sifat Data Manfaat Data BAB III DATA PERANCANGAN 3.1 Tabel Data Perancangan Rincian Data Sifat Data Manfaat Data Jenis material kayu Jenis speaker Jenis pickup Macam macam gitar travel Aksesoris Gitar Macam macam senar gitar

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN 1. Orisinalitas Perbedaan karya rancangan penulis dengan karya desainer lain berdasarkan riset yang penulis kumpulkan adalah desainer lain ada juga yang membuat rancangan meja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tinggi, saat ini terdapat pula saat ini produsen-produsen lokal yang juga

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tinggi, saat ini terdapat pula saat ini produsen-produsen lokal yang juga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dari produksi instrumen gitar tidak hanya dilakukan oleh produsen-produsen yang besar, untuk memenuhi kebutuhan akan instrumen gitar yang tinggi,

Lebih terperinci

TIPS MEMBELI DAN MERAWAT GITAR. Bonus #3 ini sebagai pelengkap dari ebook utama. Belajar Gitar 101

TIPS MEMBELI DAN MERAWAT GITAR. Bonus #3 ini sebagai pelengkap dari ebook utama. Belajar Gitar 101 TIPS MEMBELI DAN MERAWAT GITAR Bonus #3 ini sebagai pelengkap dari ebook utama Belajar Gitar 101 Dipersembahkan oleh: www.belajargitar101.com http://www.belajargitar101.com Copyright 2011 Hal 1 Membeli

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Perancangan rak buku yang dibuat memiliki orisinialitas sendiri berdasarkan sistematika dan pemilian warna yang contrast. Berbahan dasar multiplek, dan dilapisi

Lebih terperinci

LAPORAN PENERAPAN SISTEM PAKAR PADA KERUSAKAN GITAR AKUSTIK

LAPORAN PENERAPAN SISTEM PAKAR PADA KERUSAKAN GITAR AKUSTIK LAPORAN PENERAPAN SISTEM PAKAR PADA KERUSAKAN GITAR AKUSTIK Disusun Oleh : Kelompok LastCode 1. Dhea Amarudin [1441177004312] 2. Deni Kaharudin [1441177004292] 3. Septian [1441177004320] 4. Irfan [1441177004290]

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN 1. Orisinalitas Casing kayu gaya klasik BAB II METODE PERANCANGAN Gambar 2. Five Wood Computer Case (Sumber : Google) Casing PC material kayu dengan model ini lebih mengutamakan sisi bentuk elegan namun

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk permainan sekoci handcar anak ini termasuk permainan tradisional, yang awalnya terinspirasi dari sebuah kendaraan tradisonal Handcar. Digunakan sekitar

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-BISNIS TOKO GITAR ONLINE

KARYA ILMIAH E-BISNIS TOKO GITAR ONLINE KARYA ILMIAH E-BISNIS TOKO GITAR ONLINE NAMA : ANDRIAN KRISTANTO NIM : 08.11.2465 KELAS : SI-TI-6I Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM Yogyakarta 2011 I. ABSTRAKSI Music adalah sesuatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan sampai sekarang.dalam bahasa Yunani, musik atau mousike yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. dan sampai sekarang.dalam bahasa Yunani, musik atau mousike yang berarti BAB I PENDAHULUAN Musik merupakan suatu bidang kehidupan yang sudah ada sejak dahulu dan sampai sekarang.dalam bahasa Yunani, musik atau mousike yang berarti muse adalah seni atau ilmu pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB IV. KONSEP RANCANGAN

BAB IV. KONSEP RANCANGAN BAB IV. KONSEP RANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Dalam tataran lingkungan, produk rancangan yang dibuat dengan memanfaatkan limbah kayu palet secara maksimal. Palet kayu biasa digunakan sebagai

Lebih terperinci

PROTOTIPE GITAR TRAVEL AKUSTIK ELEKTRIK TRAV

PROTOTIPE GITAR TRAVEL AKUSTIK ELEKTRIK TRAV TUGAS AKHIR PROTOTIPE GITAR TRAVEL AKUSTIK ELEKTRIK TRAV Oleh : Octrisany Dwi Putra 41911010170 Desain Produk Dosen Pembimbing: Ali Ramadhan, S.Sn., M.Ds. FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF UNIVERSITAS MERCU

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II a. Orisinalitas METODE PERANCANGAN Banyak produk rak buku dengan berbagai macam bentuk yang sudah beredar dipasaran, namun dari banyaknya jenis rak yang sudah ada hanya sedikit sekali yang mengeksplorasi

Lebih terperinci

: HARDITYO NUR CAHYO NIM : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

: HARDITYO NUR CAHYO NIM : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA NAMA : HARDITYO NUR CAHYO NIM : 10.12.4426 KELAS : SI-S1-2B STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatnya sehingga penulis

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. KEASLIAN (ORISINILITAS) Dekoratif berbahan dasar limbah botol kaca akhir akhir ini menjadi salah satu yang banyak diminati oleh para desainer produk, banyak hal yang dibuat

Lebih terperinci

BABIII METODOLOGI PENELtT1AN. Obyek dalam penelitian ini adalah gitar listrik, dan jenis gitar yang dipakai adalah

BABIII METODOLOGI PENELtT1AN. Obyek dalam penelitian ini adalah gitar listrik, dan jenis gitar yang dipakai adalah BABIII METODOLOGI PENELtT1AN 3.1. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah gitar listrik, dan jenis gitar yang dipakai adalah jenis Fender American Delux Telectlster'75 Standard Edition dengan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk sejenis yang berkaitan dengan dompet kulit yang ingin penulis buat yaitu dompet kulit produksi Guten Inc. Dompet Guten Inc dibuat khusus untuk pria dengan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Gambar 1 : Kursi Santai Dengan Rak Buku Sumber : Julianto, 2016 Gambar di atas adalah kursi santai karya sejenis yang dilengkapi dengan rak buku dibawahnya untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan Perancangan desain produk furnitur rak buku dengan gaya pop art, furnitur yang dibuat ialah furnitur rak buku dengan menampilkan berbagai macam

Lebih terperinci

4. Behavioral ( Kebiasaan ) Saat bermain anak sangat aktif, senang berlarian, melompat, memiliki imajinasi yang kuat, tidak cepat lelah, dan tidak bisa diam dalam satu tempat. C. TUJUAN DAN MANFAAT 1.

Lebih terperinci

II. METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Perancangan tas wanita batok kelapa yang dibuat ini orisinalitas sendiri berdasarkan penggunaan bahan yang berasal dari limbah dan sistem yang digunakan pada tas

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH. PEMBUATAN GITAR Dan BASS

KARYA ILMIAH. PEMBUATAN GITAR Dan BASS KARYA ILMIAH PEMBUATAN GITAR Dan BASS NAMA : Ershad Raha Adhianto NIM : 11.12.6038 KELAS : 11-S1SI-10 S1 SISTEM INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. Ulasan Karya Sejenis a. Bohemian Style Produk 1 : Baju Blouse Lengan Kalong Gambar 2. 1 Baju Blouse (Sumber: www.pinterest.com, 2017) Gambar diatas adalah beberapa

Lebih terperinci

BAB II A. ORISINALITAS

BAB II A. ORISINALITAS BAB II A. ORISINALITAS Beberapa desainer ada yang bergerak di dunia design toys atau bisa disebut Urbantoys, tema yang mereka ambil biasanya karakter pribadi, tokoh kartun, superhero, streetart, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN. Ide dasar pedesain ialah mencoba untuk menjadikan suatu trend yang baru bagi dunia

BAB IV KONSEP DESAIN. Ide dasar pedesain ialah mencoba untuk menjadikan suatu trend yang baru bagi dunia BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Ide Dasar Ide dasar pedesain ialah mencoba untuk menjadikan suatu trend yang baru bagi dunia musik khususnya bagi pemilik instrument gitar dalam memilih suatu casing bagi instrument

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Keaslian (Orisinalitas) Sebuah produk tidaklah ada yang benar benar asli dari hasil pemikiran. Melainkan ada pengembangan atau inovasi inovasi baru dari produk yang sudah ada.

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DESAIN GITAR ELEKTRIK SENAR 8 (TS-8) DENGAN KOMBINASI PERANGKAT SMARTPHONE SEBAGAI VIRTUAL EFEK

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DESAIN GITAR ELEKTRIK SENAR 8 (TS-8) DENGAN KOMBINASI PERANGKAT SMARTPHONE SEBAGAI VIRTUAL EFEK TUGAS AKHIR PERANCANGAN DESAIN GITAR ELEKTRIK SENAR 8 (TS-8) DENGAN KOMBINASI PERANGKAT SMARTPHONE SEBAGAI VIRTUAL EFEK GITAR MENGGUNAKAN METODE REVERSE ENGINEERING Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Pada dasarnya mainan edukatif memiliki berbagai macam variasi bentuk maupun variasi dari cara bermainnya. Ada variasi mainan yang sudah memiliki bentuk dan ukuran

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Bagi pengrajin furniture tradisional, rel pada sebuah laci memiliki peran yang penting sebagai penghubung antara laci dengan benda furniture yang memiliki ruang

Lebih terperinci

BAB ll METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Beberapa desainer ada yang bergerak di dunia design toys atau bisa disebut Urban toys, tema yang mereka ambil biasanya karakter pribadi, tokoh kartun, superhero,

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Desain furnitur yang berkualitas mengandung kompleksitas nilai, ketrampilan teknik, muatan filosofi maupun metodologi. Pertimbangan perencanaan desain lampu hias

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. pemahaman secara mendalam dari fenomena yang terjadi pada gitaris rock dalam

Bab I. Pendahuluan. pemahaman secara mendalam dari fenomena yang terjadi pada gitaris rock dalam Bab I Pendahuluan 1.1. Introduksi Penelitian ini menggunakan metode kualititatif karena untuk memperoleh pemahaman secara mendalam dari fenomena yang terjadi pada gitaris rock dalam proses mengambil keputusan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Pada bab ini dibahas mengenai pemaparan analisis dan interpretasi hasil dari output yang didapatkan penelitian. Analisis penelitian ini dijabarkan dan diuraikan pada

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. Karya sejenis 1.1. Sepatu Boots Pengguna sepatu boots sekarang dapat memilih jenis apa yang akan mereka kenakan, apakah sepatu boot kulit, sepatu boot kanvas,

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinilitas Topeng betawi adalah kedok yang di pakai dalam tari topong tunggal yang biasanya digunakan sebagai penggambaran tentang kehidupan masyarakat betawi melalui watak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Fantasia Fantasia secara umum adalah karya musik yang tidak terikat oleh bentuk-bentuk yang sudah lazim. 1 Fantasia adalah istilah yang diambil pada zaman Renaisans untuk komposisi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi A. Latar Belakang Pemilihan Studi I. PENDAHULUAN Produk merupakan sesuatu yang ditawarkan oleh suatu perusahaan dan organisasi kepada konsumen. Produk dapat diwujudkan berdasarkan bentuk, ukuran dan jenisnya.

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Tempat tidur anak pada umumnya hanya sebagai tempat beristirahat atau tidur, dan kadang digunakan sebagai tempat belajar atau bermain bagi anak-anak, meskipun

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Dalam perancangan ini perancang mencari reverensi karya sejenis sebagai pembanding karya. Di antaranya produk scooter mini buatan vespa berikut hasil alasannya.

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. Ulasan Produk Sejenis Produk meja dan kursi belajar dari P kolino ini memiliki desain yang unik dengan meja dan kursi yang dapat menyatu. Pemilihan bentuk yang

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sepatu sebagai sebuah produk yang telah banyak tersebar luas di dunia memiliki tempat tersendiri di hati orang-orang yang menggemari sepatu. Sepatu tidak hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Biola adalah alat musik yang berasal dari kebudayaan Eropa. Ekspansi

BAB I PENDAHULUAN. Biola adalah alat musik yang berasal dari kebudayaan Eropa. Ekspansi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Biola adalah alat musik yang berasal dari kebudayaan Eropa. Ekspansi beberapa Negara Eropa ke wilayah Asia termasuk ke Indonesia secara tidak sengaja turut

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. Givasi (Gitar Seni Konservasi) BIDANG KEGIATAN : PKM- KEWIRAUSAHAAN.

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. Givasi (Gitar Seni Konservasi) BIDANG KEGIATAN : PKM- KEWIRAUSAHAAN. USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM Givasi (Gitar Seni Konservasi) BIDANG KEGIATAN : PKM- KEWIRAUSAHAAN Dusulkan Oleh : Fariz AS 8111414223 / 2014 Ibrahim Hakim 8111414226 / 2014 Mangelek

Lebih terperinci

Panduan Keselamatan dan Pengoperasian

Panduan Keselamatan dan Pengoperasian PUN M Alat Pemotong Berbentuk Jari Manual 300-600 - 900 Panduan Keselamatan dan Pengoperasian Hanya untuk memotong material belt termoplastik. PERINGATAN Penggunaan alat ini secara TIDAK BENAR ATAU TIDAK

Lebih terperinci

BAB II. METODE PERANCANGAN

BAB II. METODE PERANCANGAN BAB II. METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sepatu wedges memiliki ciri tersendiri yaitu terdapat pada bagian solnya yang tebal dan mengikuti tapak kaki wanita. Sepatu wedges memberikan efek tinggi saat

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Gambar 1. Meja Kopi Stainless (Sumber dari internet: http://desaininteriorrumah.info) Pada desain ini mengutamakan kesan minimalis dan modern dengan pengkombinasian

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Pedal car merupakan salah satu mobil-mobilan dengan sistem penggerak menggunakan rantai yang terhubung ke roda sehingga mobilmobilan ini juga bermanfaat untuk

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Pemanfaatan limbah plastik menjadi benda seni sudah banyak dilakukan serta dengan cara yang berbeda pula. Berikut ini adalah beberapa contoh karya seni dari limbah

Lebih terperinci

BAB ll METODE PERANCANGAN

BAB ll METODE PERANCANGAN BAB ll METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Permainan Karambol dengan bentuk segi enam atau karasix adalah sebuah mainan tradisional yang terlihat baru dan belum banyak juga yang mengetahuinya, Namun dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Untuk Pembuatan rancangan trainer sistem kelistrikan body mobil toyota

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Untuk Pembuatan rancangan trainer sistem kelistrikan body mobil toyota BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Alat Dan Bahan Untuk Pembuatan rancangan trainer sistem kelistrikan body mobil toyota maka alat dan bahan yang dibutuhkan meliputi. 3.1.1. Alat Alat-alat yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS (State of Art) Acuan ide perancangan ini berasal dari berbagai macam bentuk refrensi desain, yaitu salah satunya desain catur yang mengangkat budaya berbentuk

Lebih terperinci

DASAR PROSES PEMOTONGAN LOGAM

DASAR PROSES PEMOTONGAN LOGAM 3 DASAR PROSES PEMOTONGAN LOGAM 1. PENGANTAR Pelat-pelat hasil produksi pabrik umumnya masih dalam bentuk lembaran yang ukuran dan bentuknya bervariasi. Pelat-pelat dalam bentuk lembaran ini tidak dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Latar Belakang Wallpaper adalah sejenis bahan yang digunakan untuk melapisi dan menghias dinding untuk kebutuhan interior rumah, kantor, atau fungsi bangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi serta sosial budaya. tinggi. Bentuk pendidikan informal ialah pendidikan yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi serta sosial budaya. tinggi. Bentuk pendidikan informal ialah pendidikan yang terjadi dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah upaya untuk mempersiapkan peserta didik agar mampu hidup dengan baik dalam masyarakatnya, mampu meningkatkan dan mengembangkan kualitas hidupnya

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Ide/Gagasan Perancangan 4.1.1 Ide Desain Ide atau gagasan awal penulis dalam perancangan ini yaitu dikarenakan pertanyaan - pertanyaan besar yang terdapat dalam diri penulis

Lebih terperinci

PUN M ALAT PEMOTONG MODEL JARI Panduan Keselamatan dan Pengoperasian

PUN M ALAT PEMOTONG MODEL JARI Panduan Keselamatan dan Pengoperasian PUN M ALAT PEMOTONG MODEL JARI 300-600 - 900 Panduan Keselamatan dan Pengoperasian Hanya untuk MEMOTONG material sabuk termoplastik. Penggunaan alat ini secara TIDAK BENAR ATAU TIDAK AMAN dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS (State of Art) Pada umumnya permainan boardgame yang ada pada saat ini mengangkat budaya asing, belum ada permainan yang menggali mengenai kebudayaan nusantara.

Lebih terperinci

Briefing Desain. Analisa. Sketsa Awasl. penyelesaian

Briefing Desain. Analisa. Sketsa Awasl. penyelesaian BAB II METODOLOGI A. STRATEGI DESAIN Briefing Desain Pengumpulan data Analisa Konsep Desain Proses digital Sketsa Awasl Proses Produksi penyelesaian Gambar 2.1: strategi desain Sumber : data pribadi KEBUTUHAN

Lebih terperinci

SISTEM DETEKSI GANGGUAN PADA BERBAGAI JENIS GITAR MEGGUNAKAN METODE CASE BASED REASONING BERBASIS DESKTOP

SISTEM DETEKSI GANGGUAN PADA BERBAGAI JENIS GITAR MEGGUNAKAN METODE CASE BASED REASONING BERBASIS DESKTOP SISTEM DETEKSI GANGGUAN PADA BERBAGAI JENIS GITAR MEGGUNAKAN METODE CASE BASED REASONING BERBASIS DESKTOP Ramadlan Septiana, Herfina 2, Mulyati 2 email : ramadlan56@gmail.com Program Studi Ilmu Komputer

Lebih terperinci

KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung

KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung MODUL PELATIHAN KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung Pendahuluan Konsep rumah bambu plester merupakan konsep rumah murah

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Produk : Gambar 1 : Pakaian dan Celana yang beredar di pasaran (Sumber : www. Pinterest.com, 2017) Gambar diatas adalah beberapa jenis pakaian dan celana yang

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. ULASAN PRODUK SEJENIS Dalam perancangan desain ini merupakan peluang dari pengembangan desain sejenis yang telah ada lebih dulu. Pengembangan dilakukan dari

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Termal Kayu Meranti (Shorea Leprosula Miq.) Karakteristik termal menunjukkan pengaruh perlakuan suhu pada bahan (Welty,1950). Dengan mengetahui karakteristik termal

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Keterhubungan hasil rancangan dengan lingkungan yaitu penggunanaan bahan multipleks lapisan-lapisan kayu yang ditumpuk berlapis-lapis dan dipress

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PERANCANGAN. ruangan yang bersifat modern simple untuk menghemat suatu ruangan.

BAB II METODOLOGI PERANCANGAN. ruangan yang bersifat modern simple untuk menghemat suatu ruangan. BAB II METODOLOGI PERANCANGAN A. ORISINALITAS Metode perancangan ini mengacu kepada beberapa desain yang dikembangkan menjadi sebuah furniture yang berbeda dari sebuah desain dan material meja ruang tamu

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Meja tracing atau trace box sudah tidak asing lagi dikalangan pembuat komik dan animasi, pada umumnya meja tracing atau trace box digunakan untuk mempermudah seorang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM / PROGRAM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM / PROGRAM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM / PROGRAM YANG BERJALAN 3.1 Blok Diagram mulai Gitar mikrofon program monitor selesai Gambar 3.1 Blok Diagram Saat program dijalankan, program membutuhkan masukan berupa suara gitar,

Lebih terperinci

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN A. OBJEK REFRENSI Gambar 5.1 : objek refrensi Objek refensi pada meja ruang tamu dan bangku santai dan funiture multifungsi yang berguna untuk tempat hidangan para tamu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas praktikum fisika kami. Tujuan dari praktikum ini adalah membuat alat sederhana berdasarkan konsep fisika untuk kehidupan

Lebih terperinci

Perancangan Gitar Elektrik Bongkar Pasang. Design of Rebuildable Electric Guitar Rangga

Perancangan Gitar Elektrik Bongkar Pasang. Design of Rebuildable Electric Guitar Rangga ISSN : 2355-9349 e-proceeding of Art & Design : Vol.3, No.3 December 2016 Page 1323 Perancangan Gitar Elektrik Bongkar Pasang Design of Rebuildable Electric Guitar Rangga Bangkit Pratama Prodi S1 Desain

Lebih terperinci

BAB V MENJAHIT UNTUK ANAK USIA DINI. bahan menjadi satu. Banyak teknik menjahit yang digunakan untuk

BAB V MENJAHIT UNTUK ANAK USIA DINI. bahan menjadi satu. Banyak teknik menjahit yang digunakan untuk BAB V MENJAHIT UNTUK ANAK USIA DINI Menjahit secara umum digunakan untuk menyatukan dua atau lebih bahan menjadi satu. Banyak teknik menjahit yang digunakan untuk menggabungkan dua atau lebih bahan tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin BAB III METODE PROYEK AKHIR A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan dan perakitan mesin pemotong kerupuk ini di lakukan di Bengkel Kurnia Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya

Lebih terperinci

Aplikasi Graf dalam Penentuan Posisi Jari yang Mudah untuk Memainkan Melodi dengan Gitar

Aplikasi Graf dalam Penentuan Posisi Jari yang Mudah untuk Memainkan Melodi dengan Gitar Aplikasi Graf dalam Penentuan Posisi Jari yang Mudah untuk Memainkan Melodi dengan Gitar Taufik Hidayat (13511078) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

SISTEM DIAGNOSIS KERUSAKAN PADA ALAT MUSIK GITAR ELEKTRIK MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER BERBASIS WEB

SISTEM DIAGNOSIS KERUSAKAN PADA ALAT MUSIK GITAR ELEKTRIK MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER BERBASIS WEB SISTEM DIAGNOSIS KERUSAKAN PADA ALAT MUSIK GITAR ELEKTRIK MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER BERBASIS WEB Alwi Abdul Latief, Prihastuti Harsani, Arie Qur ania Email: alwi065112159@gmail.com Program Studi

Lebih terperinci

WORKING PLAN SIMPLE WALL SHELF S001

WORKING PLAN SIMPLE WALL SHELF S001 A DESKRIPSI PRODUK Simple Wall Shelf berukuran jadi 1.200 x 200 x 50 mm. Ukuran panjang dan lebar bisa ditambah/dikurangi sesuai dengan rencana penempatan anda. Varian ukuran panjang adalah 1.000 1.400mm,

Lebih terperinci

ORGANOLOGI AKUSTIKA GITAR BASS SOLID ELEKTRIK FRETLESS OLEH BAPAK ZULKARNAEN LUBIS DI JALAN BRIDGEN KATAMSO NO. 89 KELURAHAN KAMPUNG BARU KOTA MEDAN

ORGANOLOGI AKUSTIKA GITAR BASS SOLID ELEKTRIK FRETLESS OLEH BAPAK ZULKARNAEN LUBIS DI JALAN BRIDGEN KATAMSO NO. 89 KELURAHAN KAMPUNG BARU KOTA MEDAN ORGANOLOGI AKUSTIKA GITAR BASS SOLID ELEKTRIK FRETLESS OLEH BAPAK ZULKARNAEN LUBIS DI JALAN BRIDGEN KATAMSO NO. 89 KELURAHAN KAMPUNG BARU KOTA MEDAN SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O L E H NAMA :ALFRED WILLIAM

Lebih terperinci

Sebuah arus induksi memiliki arah sedemikian rupa sehingga medan magnet akibat arus melawan perubahan fluks magnet yang menginduksi arus.

Sebuah arus induksi memiliki arah sedemikian rupa sehingga medan magnet akibat arus melawan perubahan fluks magnet yang menginduksi arus. Hukum Lenz Sebuah arus induksi memiliki arah sedemikian rupa sehingga medan magnet akibat arus melawan perubahan fluks magnet yang menginduksi arus. Selain itu arah ggl induksi adalah sama dengan arah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Syah dan Kariadinata (2009:1) PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. PAIKEM dapat didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik adalah ilmu atau seni menyusun nada suara yang diurutkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik adalah ilmu atau seni menyusun nada suara yang diurutkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik adalah ilmu atau seni menyusun nada suara yang diurutkan kombinasinya untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan keseimbangan.musik

Lebih terperinci

Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET

Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET Oleh : Drs. Sutrisno, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

(6.38) Memasukkan ini ke persamaan (6.14) (dengan θ = 0) membawa kita ke faktor refleksi dari lapisan

(6.38) Memasukkan ini ke persamaan (6.14) (dengan θ = 0) membawa kita ke faktor refleksi dari lapisan 6.6.3 Penyerapan oleh lapisan berpori Selanjutnya kita mempertimbangkan penyerapan suara oleh lapisan tipis berpori, misalnya, dengan selembar kain seperti tirai, atau dengan pelat tipis dengan perforasi

Lebih terperinci

Gambar 1 dan 2: kiri: bangku dari koper bekas ; kanan: bangku dari drum bekas Sumber:

Gambar 1 dan 2: kiri: bangku dari koper bekas ; kanan: bangku dari drum bekas Sumber: BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. Referensi Karya Sejenis Gambar 1 www.desainic.com merupakan salah satu home indrustri yang juga bergerak di bidang furniture anak anak, dengan konsep yang lucu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sifat Fisis Kayu 2.2 Sifat Akustik Kayu

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sifat Fisis Kayu 2.2 Sifat Akustik Kayu II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sifat Fisis Kayu Haygreen et al. (2003) mengatakan bahwa sifat fisik kayu yang penting adalah kadar air, kerapatan dan berat jenis. Air adalah unsur alami semua bagian pohon yang

Lebih terperinci

Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET

Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET Oleh : Drs. Sutrisno, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

dari permainan egrang. Seperti yang kita ketahui permainan egrang kini sudah sangat

dari permainan egrang. Seperti yang kita ketahui permainan egrang kini sudah sangat V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Dalam proses perancangan desain meja belajar ini dibuat untuk turut serta melestarikan kebudayaan Indonesia melalui lemari minimalis yang mengandung esensi

Lebih terperinci

BAB ll METODE PERANCANGAN

BAB ll METODE PERANCANGAN BAB ll METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Rak buku adalah perabot dengan rak horisontal, digunakan untuk menyimpan buku atau barang cetakan lainnya. Rak buku dapat digunakan di rumah pribadi, perpustakaan

Lebih terperinci

PUSAT ALAT PERMAINAN EDUKATIF. No Gambar Nama Manfaat dan Cara Bermain Harga (Rp) MAINAN KAYU

PUSAT ALAT PERMAINAN EDUKATIF. No Gambar Nama Manfaat dan Cara Bermain Harga (Rp) MAINAN KAYU PUSAT ALAT PERMAINAN EDUKATIF http://rmhpintar.wordpress.com Pasar Kembang Parakan Temanggung Jawa Tengah Phone : 081578844127 / 081388230970 Email : riskaerma@gmail.com No Gambar Nama Manfaat dan Cara

Lebih terperinci

BAB V PERKAKAS ELEKTRONIKA. Gergaji ialah alat yang digunakan untuk memotong sesuatu.

BAB V PERKAKAS ELEKTRONIKA. Gergaji ialah alat yang digunakan untuk memotong sesuatu. BAB V PERKAKAS ELEKTRONIKA Gergaji Gergaji ialah alat yang digunakan untuk memotong sesuatu. Gambar 54. Salah satu jenis gergaji. Ada banyak jenis gergaji. Beberapa merupakan peralatan tangan yang bekerja

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Guitar Effect Processor Online Berbasis Java

Rancang Bangun Aplikasi Guitar Effect Processor Online Berbasis Java Rancang Bangun Aplikasi Guitar Effect Processor Online Berbasis Java Muhammad Firdaus - Ary Mazharuddin S., S.Kom., M.Comp.Sc Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Pada era modern saat ini banyak sekali produk pengembangan untuk menunjang kebutuhan aktivitas bermain anak. Mulai permainan melatih otak, fisik sampai anak dapat

Lebih terperinci

MACAM-MACAM FLOOR HARDENER DENGAN KINERJANYA

MACAM-MACAM FLOOR HARDENER DENGAN KINERJANYA MACAM-MACAM FLOOR HARDENER DENGAN KINERJANYA Leonardo Krisnanto Wijono 1, Gerry Febrian Ongko 2, Prasetio Sudjarwo 3, Januar Buntoro 4 ABSTRAK : Perkembangan bangunan industri membutuhkan permukaan lantai

Lebih terperinci

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). Akan tetapi, pada dasarnya unsur kreativitas dan pengalaman

Lebih terperinci

Aplikasi Resonansi pada Kehidupan Sehari-hari Pernahkah kamu melihat penyanyi dengan suara tingginya memecahkan gelas Kristal? Percayakah kamu bahwa penyanyi dengan suara yang tinggi bisa memecahkan gelas?.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era modernisasi dalam hal teknologi dan komunikasi mendominasi gaya berbisnis

BAB I PENDAHULUAN. Era modernisasi dalam hal teknologi dan komunikasi mendominasi gaya berbisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun belakangan ini dunia bisnis berkembang dengan sangat cepat. Era modernisasi dalam hal teknologi dan komunikasi mendominasi gaya berbisnis masa

Lebih terperinci

III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Mainan pedal airplane merupakan suatu produk mainan yang sederhana yang terbuat dari bahan bekas plat besi,

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Beauty case adalah kotak untuk menyimpan dan membawa berbagai alat kosmetik. Beauty case ini tersedia dalam berbagai ukuran masing-masing terdiri dari beberapa

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Desain motif batik pada busana muslimah memang sudah tersedia di pasaran, namun sangat terbatas sekali jumlahnya. Setelah diamati desain motif batik pada busana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan. yang dihasilkan merupakan hasil dari nada-nada yang berasal dari tubuh manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan. yang dihasilkan merupakan hasil dari nada-nada yang berasal dari tubuh manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Musik sudah ada dari sejak dahulu kala, pada awal kemunculannya, nada yang dihasilkan merupakan hasil dari nada-nada yang berasal dari tubuh manusia itu sendiri,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini terfokus pada lingkungan kerja saat ini dan data antropometri yang dibutuhkan untuk perancangan

Lebih terperinci