SISTEM DIAGNOSIS KERUSAKAN PADA ALAT MUSIK GITAR ELEKTRIK MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER BERBASIS WEB

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SISTEM DIAGNOSIS KERUSAKAN PADA ALAT MUSIK GITAR ELEKTRIK MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER BERBASIS WEB"

Transkripsi

1 SISTEM DIAGNOSIS KERUSAKAN PADA ALAT MUSIK GITAR ELEKTRIK MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER BERBASIS WEB Alwi Abdul Latief, Prihastuti Harsani, Arie Qur ania Program Studi Ilmu Komputer Fakultas MIPA UNPAK Gitar elektrik merupakan salah satu alat musik yang digemari banyak orang. Gitar elektrik memiliki beberapa perangkat atau bagian-bagian penting didalamnya, seperti pickup, bridge, fret, dan senar. Namun sering ditemukan kerusakan pada perangkat gitar tersebut, seperti gitar elektrik tidak dapat mengeluarkan suara ataupun mengeluarkan suara noise sehingga gitar tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Salah satu metode inferensi yang dapat digunakan untuk mendiagnosa kerusakan adalah metode Dempster Shafer. Metode Dempster Shafer bertujuan untuk melakukan penalaran dalam mendapatkan suatu kesimpulan, dan nilai kepercayaan yang didapatkan dari hasil perhitungan bobot masing masing inputan gejala. Pemanfaatan sistem ini yaitu menggunakan data gejala, data kerusakan dan data relasi. Data gejala yaitu data yang berisi daftar gejala yang biasa terjadi jika gitar elektrik mengalami kerusakan, data kerusakan yaitu data yang berisi daftar kerusakan pada gitar elekrik sedangkan data relasi adalah penghubung anatara data gejala dan data kerusakan. Sistem Diagnosis Kerusakan Pada Alat Musik Gitar Elektrik diimplementasikan menggunakan software notepad++ dan Database MySQL. Dilakukan uji coba terhadap sistem dengan membandingkan hasil output sistem dengan kesimpulan pakar, dari 10 percobaan didapatkan 9 percobaan yang sesuai dengan nilai kesesuaian 90% yang berarti sistem dapat dipercaya. Kata Kunci : Sistem Pakar, Alat Musik, Gitar Elektrik, Dempster Shafer PENDAHULUAN Gitar merupakan salah satu alat musik yang paling disukai dan sering dimainkan oleh banyak orang. Gitar digunakan sebagai media hiburan dan juga sebagai penyalur hobi seseorang untuk menghilangkan kejenuhan karna rutinitas sehari-hari. Gitar memiliki beberapa tipe, salah satunya adalah gitar elektrik. Gitar elektrik adalah gitar yang menggunakan sumber daya listrik untuk menghasilkan suara. Didalam gitar elektrik terdapat sebuah pickup yang berguna untuk menangkap gelombang sinyal frekuensi dari senar, lalu mengubah getaran dan bunyi dari senar menjadi arus listrik yang kemudian akan disalurkan ke amplifier dan speaker. (Satrio, 2013 ) Gitar elektrik memiliki beberapa perangkat atau bagian-bagian penting didalamnya, seperti pick-up, bridge, fret, dan senar. Bagian-bagian tersebut saling berkaitan untuk membuat gitar elektrik dapat berfungsi dengan baik. Namun para pemain gitar sering menemukan kerusakan pada perangkat gitar tersebut, seperti gitar elektrik tidak dapat mengeluarkan suara ataupun mengeluarkan suara noise sehingga gitar tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Banyak pemain gitar yang tidak tahu bagaimana cara mengatasi permasalahan pada alat musik gitar elektrik yang mereka miliki. Akhirnya jalan satusatunya adalah membawanya ke tempat 1

2 service gitar, namun biaya yang dibutuhkan untuk service gitar tidak murah ada sebagian pemain gitar tidak mempunyai dana lebih untuk membawa gitarnya ketempat service agar gitarnya dapat diperbaiki. Oleh karena itu dibutuhkan sistem yang mampu mendiagnosa kerusakan pada gitar, agar para pemain gitar dapat memperbaiki gitarnya sendiri. Penelitian Terdahulu Hidayat, 2014 melakukan penelitian dengan judul Sistem Pakar Mencari Kerusakan Mesin Dan Cvt (Continously Variable Transmission) Motor Matic Menggunakan Metode Dempster-Shafer. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun suatu sistem yang dapat memberikan solusi untuk menangani kerusakan yang terjadi pada motor matic. Metode yang digunakan adalah dempster shafer untuk menentukan probabilitas densitas dari kerusakan mesin motor matic. Pembangunan aplikasi ini menggunakan PHP dan database MySQL Pradhana, 2013 melakukan penelitian dengan judul Perancangan Sistem Pakar Untuk Diagnosa Kerusakan Hardware Laptop Menggunakan Metode Certainty Factor. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sebuah sistem yang dapat mendiagnosa kerusakan yang terjadi pada hardware laptop berikut dengan cara perawatannya. Metode yang digunakan adalah certainty factor untuk mengambil kesimpulan kerusakan yang terjadi pada hardware laptop. Pembangunan aplikasi ini menggunakan Visual Basic 6.0 dan Microsoft Access untuk pengolahan database Ardila, 2015 melakukan penelitian dengan judul Analisis Perbandingan Hasil Antara Metode Certainty Factor Dan Metode Dempster Shafer Dalam Sistem Pakar. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis suatu program sistem pakar 2 berbasis dekstop yang berisi pengetahuan dari seorang pakar atau dokter yang diyakini kebenarannya yang memiliki kemampuan untuk dapat mendiagnosa penyakit dari gejala-gejala penyakit mata yang dirasakan oleh pasien secara cepat dan tepat seperti seorang pakar dengan menggunakan metode Certainty Factor dan Dempster Shafer. Serta menganalisis perbandingan hasil diagnosa dari metode Certainty Factor dengan Dempster Shafer. Pembangunan aplikasi ini menggunakan Visual Basic Kesimpulan dari penelitian ini pemeriksaan gejala yang terdapat pada penyakit mata menggunakan metode Certainty Factor melalui pemeriksaan fisik dan perhitungan manual masih belum lebih spesifik dibandingkan menggunakan metode Dempster Shafer melalui pemeriksaan fisik dan perhitungan menggunakan sistem sudah lebih spesifik dan mengarah pada satu penyakit. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam membangun sistem adalah metode Expert System Development Life Cycle (ESDLC). Tahapan-Tahapan yang meliputi penilaian, akuisisi pengetahuan, desain, pengujian, dokuentasi, pemeliharaan. Tahapan tahapan pendekatan ESDLC dapat dilihat pada Gambar 1 Gambar 1. Pendekatan ESDLC (Turban et al., 2005)

3 Tahap Penilaian Tahap penilaian adalah tahap untuk melakukan identifikasi terhadap kebutuhan pengguna yaitu solusi dari permasalahan gitar elektrik. Setelah itu akan dilakukan studi kelayakan dengan mengumpulkan data melalui observasi, wawancara dan studi pustaka. Hasil dari pengupulan data tersebut kemudian akan digunakan untuk mengidentifikasi kerusakan gitar eletrik yang akan diselesaikan oleh sistem dan memberikan solusi terhadap permasalahan gitar elektrik. Tahap Akuisisi Pengetahuan Akuisisi pengetahuan merupakan tahapan yang digunakan untuk mengumpulkan pengetahuan yang akan dimasukan kedalam sistem yang dibangun. Pengumpulan pengetahuan yang digunakan pada penelitian ini berupa gejala, kerusakan dan solusi pada permasalahan alat musik gitar elektrik. Berikut ini sumber yang digunakan untuk mendapatkan pengetahuan, antara lain : 1. Pengalaman narasumber Pengalaman narasumber didapatkan dari hasil wawancara dengan pakar gitar, dengan bertanya mengenai gejala, kerusakan, solusi untuk permasalahan kerusakan gitar elektrik. 2. Pengalaman penulis Pengalaman penulis didapatkan dari pengalaman pribadi dari penulis yang pernah megalami kerusakan pada gitar elektrik. 3. Pengalaman pemain gitar Pengalaman pemain gitar didapat dari hasil wawancara kepada pemain gitar mengenai kerusakan gitar elektrik yang pernah mereka hadapi. 4. Artikel kerusakan gitar di internet Pengetahuan didapatkan dari pencarian artikel mengenai kerusakan gitar elektrik di internet. Berdasarkan sumber sumber tersebut didapatkan data gejala, data kerusakan dan solusi dari kerusakan gitar elektrik. Tabel 1. Data Gejala Kode Gejala Nama Gejala Nilai Belief G01 Suara buzzing pada fret bagian atas fretboard 0.7 G02 Suara buzzing pada fret bagian tengah fretboard 0.6 G03 Suara buzzing pada fret bagian bawah fretboard 0.8 G04 Salah satu atau beberapa senar buzzing pada fret 0.8 tertentu G05 Senar terasa kasar 0.9 G06 Senar keras pada bagian atas fretboard 0.8 G07 Senar keras pada bagian tengah fretboard 0.7 G08 Senar keras pada bagian bawah fretboard 0.8 G09 Senar berkarat karna usia 0.9 G10 Senar fals saat memainkan up/down 0.7 bridge G11 Senar berkualitas kurang baik (murah) 0.9 G12 Suara salah satu senar gitar lebih kecil dibanding 0.9 senar lain G13 panjang suara senar sangat pendek 0.7 G14 Gitar mengeluarkan bunyi noise 0.4 G15 Noise tidak hilang saat senar atau bridge dipegang 0.9 G16 Gitar tidak berbunyi 0.6 G17 Gitar tidak berbunyi saat switch dipindahkan 0.8 G18 Suara hilang jika knob volume diputar sedikit 0.9 atau tersenggol G19 Suara gitar berbunyi kecil 0.5 3

4 G20 Suara gitar terputus putus 0.6 G21 Timbul suara berisik "kresek" saat merubah 0.9 arah switch pickup Timbul suara berisik "kresek" saat knob volume 0.9 di putar G23 Muncul suara berisik saat menggerakan gitar 0.9 G24 Tuning (seteman) gitar sering berubah 0.6 G25 Tuning berubah saat memainkan up/down 0.7 G26 Intonasi suara kurang tepat 0.5 G27 Tersetrum saat menyentuh bagian besi pada gitar 0.8 Nilai belief merupakan nilai kepercayaan yang diberikan oleh pakar pada masing - masing gejala, untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang di alami. Jika bernilai 0 maka mengindikasikan bahwa tidak ada kepastian, dan jika bernilai 1 menunjukan adanya kepastian. Nilai bel(belief) berada pada selisih 0 1. Tabel 2. Data Kerusakan Dan Solusi Kode Kerusakan K01 K02 K03 Nama Kerusakan Action senar terlalu rendah sehingga senar menempel pada fret Action senar terlalu tinggi Fret bermasalah, fret sudah habis terkikis karna termakan usia sehingga Solusi Tambahkan tinggi action senar dengan mengatur ketinggian pada bridge gitar Kurangi tinggi action senar dengan mengatur ketinggian pada bridge gitar Lakukan penggantian pada fret gitar K04 K05 K06 K07 K08 K09 K10 ketinggian fret tidak merata kondisi senar sudah lama (berkarat) Senar bermasalah, kualitas senar kurang baik karna tidak menggunakan senar yang sudah dijamin kualitasnya Jarak antara senar dan pickup terlalu jauh Wiring(pengkabela n) Ground bermasalah, pemasangan kabel ground pada gitar kurang tepat Bridge bermasalah, lapisan cat pada bridge terlalu tebal sehingga tidak dapat mengalurkan arus listrik Bridge bermasalah, kualitas bridge kurang baik. Posisi tidak sejajar dengan body Bridge bermasalah, posisi tidak sejajar dengan body. Tarikan per terlalu lemah Ganti senar dengan yang baru Ganti senar dengan menggunaka n senar kualitas baik Turunkan ketinggian pada bridge atau naikan ketinggian pada pickup Periksa kabel ground dalam gitar, jika masalah masih terjadi ground pada ampli atau kabel jack yang bermasalah Ganti bridge dengan kualitas yang baik Setting per pada bridge sehingga sejajar dengan body, jika masih bermasalah bridge harus diganti Tambahkan tarikan per bridge sampai posisi bridge sejajar dengan body 4

5 K11 K12 K13 K14 K15 K16 Bridge bermasalah, posisi tidak sejajar dengan body Tarikan per terlalu kuat Switch bermasalah, switch sudah berkarat/rusak Pickup pada posisi switch yang dipilih mati Potensio bermasalah karena sudah longgar ataupun berkarat Rumah jack (jack female) bermasalah, pemasangan kabel pada jack female ada kesalahan kabel penghubung terlepas dari komponen gitar Kurangi tarikan per bridge sampai posisi bridge sejajar dengan body Periksa sambungan kabel pada switch, jika kondisi sambungan baik, maka switch perlu diganti Periksa sambungan pickup pada switch, jika tidak bermasalah maka switch perlu di ganti Periksa sambungan kabel lalu beri minyak kedalam potensio sambil diputar. Jika masalah masih terjadi, maka potensio perlu diganti. Coba gunakan kabel jack berbeda. Jika masalah tetap terjadi, periksa sambungan kabel. Jika sambungan baik berarti jack female gitar perlu diganti sambung kabel kembali dengan menggunaka K17 K18 K19 Pickup bermasalah, pickup sudah dalam kondisi tidak baik Neck bengkok cekung Neck bengkok cembung n soldier Ganti pickup dengan pickup baru Putar truss rod ke arah jarum jam dengan perlahan Putar truss rod ke arah berlawanan jarum jam dengan perlahan Berdasarkan data pengetahuan sebelumnya dapat dibuat aturan aturan sebagai berikut : 1. IF G01 AND G02 AND G03 THEN K01 2. IF G06 AND G07 AND G08 THEN K02 3. IF G01 AND G02 AND G04 THEN K03 4. IF G05 AND G09 AND G13 AND G26 THEN K04 5. IF G11 AND G12 AND G19 AND G24 AND G26 THEN K05 6. IF G13 AND G19 THEN K06 7. IF G14 AND G27 THEN K07 8. IF G14 AND G15 THEN K08 9. IF G24 AND G25 AND G26 THEN K IF G03 AND G10 AND G24 AND G25 AND G26 THEN K IF G08 AND G10 AND G24 AND G25 AND G26 THEN K IF G17 AND G19 AND G20 AND G21 THEN K IF G14 AND G16 AND G17 THEN K IF G14 AND G18 AND G19 AND G20 AND THEN K IF G14 AND G16 AND G20 AND G23 THEN K IF G14 AND G16 AND G20 AND G27 THEN K IF G13 AND G16 AND G19 THEN K IF G02 AND G04 AND G07 THEN K IF G01 AND G02 AND G06 AND G07 THEN K19 AND digunakan untuk menghubungkan dua logika atau lebih yang keseluruhan dari 5

6 syarat tersebut harus terpenuhi agar dapat menghasilkan suatu kesimpulan. Jika salah satu syarat tidak terpenuhi dengan syarat yang sudah ditentukan maka tidak dapat menghasilkan suatu kesimpulan. Tahap Desain Tahap desain merupakan tahap untuk membuat rancangan dari sistem yang akan dibangun. Tahap desain meliputi perancangan basis data perancangan secara umum dan perancangan secara detail. Perancangan Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan pada tahapan ini meliputi pembuatan diagram konteks, data flow diagram Level zero, Flowchart Sistem frontend dan flowchart sistem backend. Diagram konteks pada sistem diagnosa kerusakan gitar elektrik ini menggambar alur dari sistem. Pengguna memilih gejala untuk melakukan diagnosa sedangkan admin bertugas mengelola data. Perancangan Basis Data Peracangan basis data meliputi pembuatan entity relationship diagram (ERD), Relasi Tabel. Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk mengetahui hubungan antara entitas pada sistem diagnosa kerusakan gitar elektrik digambarkan dengan Entity Realationship Diagram(ERD) yang dapat dilihat pada Gambar 5. Relasi tabel digunkan untuk mengetahui hubungan antara tabel didalam database pada sistem dapat dilihat pada Gambar 2. Tabel 3. Diagram Konteks Flowchart sistem frontend merupakan alur dari sistem yang digunakan oleh pengguna dalam mengakses aplikasi. Flowchart sistem frontend dapat dilihat pada Gambar 6. Flowchart sistem backend merupakan alur dari sistem yang digunakan oleh admin/pakar dalam mengakses aplikasi. Flowchart sistem backend dapat dilihat pada Gambar 7. Rancangan Penalaran Gambar 2. Relasi Tabel Rancangan penelaran yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode inferensi Dempster Shafer. Kesimpulan kerusakan didapatkan dari hasil perhitungan menggunakan Dempster Shafer dan akan 6

7 menamilkan tingkat keyakinan dari hasil perhitungan tersebut. Tabel 3. Ilustrasi perhitungan nilai keyakinan m 1 {K02, K18, K19} = 0.7 m 1 {θ} = 0.3 m 2 {K07, K08, K13, K14, K15, K m 2 {θ} = 0.6 = 0.4 K02, K18, K19 {θ}= 0.28 = 0.42 { K07, K08, K13, θ =0.18 K14, K15, K16 }=0.12 m 3 {K02, K18, K19} = = = m 3 {K07, K08, K13, K14, K15, K16} = = = m 3 {θ} = = = 0.25 Gambar 4. Alur Metode Dempster Shafer (Hamid, 2015) Langkah langkah penyelesaian metode Dempster Shafer: 1. Dipilih gejala dengan kode gejala G07, G14 dan. 2. Setelah dipilih gejala selanjutnya dilakukan perhitungan frame of discernment: m 1 G07 = 0.7 m 1 θ = 1 m 1 G07 m 1 θ = = 0.3 m 2 G14 = 0.4 m 2 θ = 1 m 2 G14 m 2 θ = = Menghitung nilai dari setiap gejala dengan cara mengkombinasikan tingkat keyakinan (m). Jika terdapat lebih dari 2 gejala, dipilih gejala baru dengan kode gejala. Hitung frame of discrement dari gejala baru. m 4 = 0.9 m 4 θ = 1 m 4 m 4 θ = = 0,1 Lakukan perhitungan lanjutan dari gejala sebelumnya. Tabel 4. Ilustrasi perhitungan nilai keyakinan dari 3 gejala. m 3 {K02, K18, K19} = m 3 K07, K08, K = m 4 K14 = 0.9 m 4 {θ} = 0.1 {θ}=0.525 {K14}=0.15 K02, K18, K19 = {K07, K08, K13, K14, K15, K16} = m 3 {θ} = 0.25 {K14}=0.225 θ = m 5 {K02, K18, K19} = = = 7

8 m 5 {K14} = = = m 5 K07, K08, K13, K14, K15, K16 = = = m 5 {θ} = = = Nilai Terbesar Adalah K14 = Dari hasil perhitungan didapatkan nilai terbesar yaitu K14 yaitu Potensio bermasalah karena sudah longgar ataupun berkarat dengan nilai keyakinan Tahap Proses Implementasi Tahap implementasi merupakan tahap pembangunan sistem yang telah dirancang sehingga menjadi sebuah aplikasi yang kemudian dapat digunakan. Implementasi sistem diagnosis kerusakan gitar dilakukan melalui dua tahapan, yaitu implementasi basis data menggunakan database MySql dan implementasi sistem menggunakan Notepad+ Gambar 5. Entity Relatonship Diagram Gambar 6. Flowchart Sistem Frontend 8

9 Gambar 7. Flowchart Sistem Backtend HASIL DAN PEMBAHASAN Halaman Home Halaman home merupakan halaman utama dari dari sistem diagnosis kerusakan gitar elektrik. Halaman ini akan ditampilkan saat pertama kali sistem diakses. Halaman Konsultasi Halaman konsultasi merupakan halaman untuk user melakukan diagnosa terhadap kerusakan gitar elektrik yang dihadapi. User akan diminta untuk memilih gejala gejala yang dirasakan pada gitar elektrik, gejala yang dipilih haruslah lebih dari satu agar sistem dapat memprosesnya. kemudian sistem akan menampilkan kesimpulan berupa kerusakan dan solusi. Gambar 8. Halaman Home Gambar 9. Halaman Konsultasi 9

10 Halaman Hasil Diagnosa Hasil diagnosa akan menampilkan gejala yang telah dipilih oleh pengguna, kerusakan, solusi dan nilai kepercayaan yang dihitung dengan metode penalaran dempster shafer. Gambar 10. Halaman Hasil Diagnosa Perbandingan Output Sistem Dengan Perhitungan Manual Perbandingan antara output sistem dan perhitungan manual dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara output hasil dari sistem dengan hasil perhitungan manual. Tabel 5. Perbandingan Antara Output Sistem dan Perhitungan Manual No Kasus G03, G12, G13, G26 G12, G20, G23 G07, G24, G25, G26 Output Sistem Perhitung an Manual Ket. K05 K05 Sesuai K15 K15 Sesuai K14 K14 Sesuai K09, K10, K11 K09, K10, K11 Sesuai G01, G02, G03, G12 G01, G02, G04, G08, G18, G05, G17, G19 G12, G13, G19, G26 G06, G07, G08, G13, G14 K01 K01 Sesuai K03 K03 Sesuai K14 K14 Sesuai K12 K12 Sesuai K05 K05 Sesuai K02 K02 Sesuai Perbandingan Output Sistem Dengan Kesimpulan Pakar Perbandingan antara output sistem dan kesimpulan pakar dilakukan dengan membandingkan hasil diagnosa sistem dan diagnosa pakar untuk mengetahui kesesuaian hasil diagnosa. Pengambilan kesimpulan menggunakan kemunkinan kerusakan yang paling tinggi. Tabel 6. Perbandingan output sistem dengan kesimpulan pakar No Kasus G03, G12, G13, G26 G12, G20, G23 G07, Output Sistem Kesimpul an Pakar Ket. K05 K05 Sesuai K15 K15 Sesuai K14 K14 Sesuai 10

11 G24, G25, G26 G01, G02, G03, G12 G01, G02, G04, G08, G18, G05, G17, G19 G12, G13, G19, G26 G06, G07, G08, G13, G14 K09, K10, K11 K09 Tidak Sesuai K01 K01 Sesuai K03 K03 Sesuai K14 K14 Sesuai K12 K12 Sesuai K05 K05 Sesuai K02 K02 Sesuai Presentase kesesuaian antara diagnosa sistem dengan diagnosa pakar dilakukan dengan menghitung nilai rata-rata dari hasil perbandingan. Nilai Kesesuaian = 9 x 100% = 90% 10 Hasil perhitungan diatas menunjukan hasil kesesuaian perbandingan antara diagnosa sistem dengan diagnosa pakar memiliki nilai kesesuaian sebesar 90%. Nilai tersebut menunjukan tingkat kesesuaian yang tinggi antara sistem dengan pakar. Perbandingan Output Sistem Dengan Metode Case Based Reasoning Perbandingan dilakukan dengan membandingkan antara output sistem metode dempster shafer dan output sistem metode case based reasoning (Ramadlan S, 2016). Dari hasil perbandingan sistem sebanyak 10 kasus didapatkan 9 kasus yang sesuai dan 1 kasus yang tidak sesuai. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan rumus perhitungan sistem. Kelebihan Dan Kekurangan Dempster Shafer Kelebihan dari dempster shafer adalah pengambilan kesimpulan yang lebih efisien. Perhitungan yang dilakukan dempster shafer tidak memproses keseluruhan kasus sehingga lebih cepat, proses perhitungan dempster shafer hanya memproses bagian bagian kerusakan yang berhubungan dengan gejala yang dipilih. saat gejala dipilih maka akan memproses kerusakan yang berhubungan dengan gejala yang dipilih, tidak memproses semua kerusakan. Kelemahan dari dempster shafer adalah : 1. Tidak bisa melakukan diagnosa jika penggguna hanya memilih satu gejala karna perhitungan dilakukan dengan perkalian antar gejala sehingga jika hanya dipilih satu gejala tidak dapat melakukan proses perhitungan. 2. Hasil diagnosa yang dilakukan masih terdapat diagnosa yang menghasilkan lebih dari satu kesimpulan dengan tidak membedakan nilai kepercayaan dari masing masing kerusakan. KESIMPULAN Sistem diagnosis kerusakan pada alat musik gitar elektrik ini diimplementasikan menggunakan Notepad++ dan menggunakan database MySQL dengan metode penalaran dempster shafer. 11

12 Metode penelitian yang digunakan adalah ESDLC (Expert System Development Life Cycle) dilakukan dengan tahap penilaian, akuisisi pengetahuan, desain, pengujian, dokuentasi, pemeliharaan. Sistem diagnosis kerusakan pada alat musik gitar elektrik ini dapat mendiagnosa kerusakan dari alat musik gitar elektrik berdasarkan gejala yang dipilih oleh pengguna. Sistem ini juga memiliki informasi mengenai gitar elektrik seperti bagian bagian pada gitar elektrik dan juga kamus istilah gitar untuk menambah pengetahuan dari para pemain gitar. Sistem ini juga dapat mengelola data data pada sistem seperti menambahkan, mengubah dan menghapus data gejala, data kerusakan dan data relasi. Sistem diagnosis kerusakan pada alat musik gitar elektrik ini sudah dilakukan validasi dengan membandingkan output dari sistem dengan perhitungan manual dan hasil diagnosa dari pakar. Hasil validasi dengan pakar digunakan 10 kasus yang dipilih secara acak dan menghasilkan nilai kesesuaian sebesar 90% sehingga hasil diagnosa sistem dapat dipercaya. Kelebihan dari metode dempster shafer pengambilan kesimpulan yang lebih efisien. Perhitungan yang dilakukan dempster shafer tidak memproses keseluruhan kasus sehingga lebih cepat, proses perhitungan dempster shafer hanya memproses bagian bagian kerusakan yang berhubungan dengan gejala yang dipilih Kelemahan dari dempster shafer adalah tidak bisa melakukan diagnosa jika penggguna hanya memilih satu gejala dan hasil diagnosa yang dilakukan dengan metode dempster shafer masih terdapat diagnosa yang menghasilkan lebih dari satu kesimpulan dengan tidak membedakan nilai kepercayaan dari masing masing kerusakan. DAFTAR PUSTAKA Ardila, L Analisis Perbandingan Hasil Antara Metode Certainty Factor Dan Metode Dempster Shafer Dalam Sistem Pakar. Skripsi Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara, Medan. Arhami, M Konsep Dasar Sistem Pakar. Andi, Yogyakarta. Brigida Teori Dempster Shafer. (diakses 17 februari 2016) Brosnan, J Cool Electric Guitar Wallpaper (diakses 17 februari 2016) Hamid, A Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Pedofilia Dengan Metode Dempster Shafer Berbasis Web. Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma, Medan. Hidayah, N Sistem Pakar Menentukan Kerusakan Televisi Dengan Metode Case Based Reasoning. Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma, Medan. Hidayat, M Sistem Pakar Mencari Kerusakan Mesin Dan Cvt (Continously Variable Transmission) Motor Matic Menggunakan Metode Dempster-Shafer. Tugas Akhir Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Riau. 12

13 Husain, A.T. Wibowo & E. Ariyanto Analisis Perbandingan Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit Mulut Dan Gigi Pada Manusia Dengan Menggunakan Certainty Factor Dan Teori Dempster-Shafer. Tugas Akhir Teknik Informatika Universitas Telkom. Fraud Risk Assessment Illustration. Australian Accounting Review. 21 : Irawan, J Buku Pegangan Kuliah Sistem Pakar. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya (STIKOM). Panjer, G. M Guitar my Melodys Skill, Krisn Music Melodys Club. Pradhana, B. A Perancangan Sistem Pakar Untuk Diagnosa Kerusakan Hardware Laptop Menggunakan Metode Certainty Factor. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Semarang. Satrio, B Sejarah Dan Pengetian Gitar Listrik Atau Elektrik /08/sejarah-dan-pengertian-gitarlistrik-elektrik.html (diakses 17 februari 2016) Septiana R Sistem Deteksi Gangguan pada Berbagai Jenis Gitar dengan Menggunakan Metode Case Based Reasoning Berbasis Desktop. Jurusan Ilmu Komputer Universitas Pakuan, Bogor. Solichin, A MySQL 5 Dari Pemula Hingga Mahir. Universitas Budi Luhur, Jakarta. Srivastava R. P., T. J. Mock & L. Gao The Dempster-Shafer Theory of Belief Functions for Managing Uncertainties: An Introduction and 13

SISTEM DETEKSI GANGGUAN PADA BERBAGAI JENIS GITAR MEGGUNAKAN METODE CASE BASED REASONING BERBASIS DESKTOP

SISTEM DETEKSI GANGGUAN PADA BERBAGAI JENIS GITAR MEGGUNAKAN METODE CASE BASED REASONING BERBASIS DESKTOP SISTEM DETEKSI GANGGUAN PADA BERBAGAI JENIS GITAR MEGGUNAKAN METODE CASE BASED REASONING BERBASIS DESKTOP Ramadlan Septiana, Herfina 2, Mulyati 2 email : ramadlan56@gmail.com Program Studi Ilmu Komputer

Lebih terperinci

LAPORAN PENERAPAN SISTEM PAKAR PADA KERUSAKAN GITAR AKUSTIK

LAPORAN PENERAPAN SISTEM PAKAR PADA KERUSAKAN GITAR AKUSTIK LAPORAN PENERAPAN SISTEM PAKAR PADA KERUSAKAN GITAR AKUSTIK Disusun Oleh : Kelompok LastCode 1. Dhea Amarudin [1441177004312] 2. Deni Kaharudin [1441177004292] 3. Septian [1441177004320] 4. Irfan [1441177004290]

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem Pakar adalah salah satu cabang dari kecerdasan buatan yang membuat penggunaan secara luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian masalah tingkat manusia

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer.

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer. ABSTRAK Sistem pakar merupakan sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah menjelaskan seluruh kegiatan selama berlangsungnya penelitian untuk menghasilkan informasi yang lebih akurat sesuai dengan permasalahan yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan teknologi komputer mengalami kemajuan yang sangat pesat. Salah satu sarana pendukung dalam kemajuan teknologi komputer adalah internet

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER 1 Yasidah Nur Istiqomah (07018047), 2 Abdul Fadlil (0510076701) 1 Program Studi Teknik Informatika 2 Program

Lebih terperinci

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM PRASETYO ADHY PRABOWO Program Studi Ilmu Komputer, FIK Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11, Semarang, 50131 Abstrak : Seiring perkembangan tekhnologi,

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT USUS BUNTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB SKRIPSI

SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT USUS BUNTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB SKRIPSI SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT USUS BUNTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1)

Lebih terperinci

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT INFEKSI PADA IKAN PATIN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT INFEKSI PADA IKAN PATIN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT INFEKSI PADA IKAN PATIN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Seny Hidabiyah, Prihastuti Harsani, Aries Maesya Email: senychan92@gmail.com Program Studi Ilmu Komputer Fakultas

Lebih terperinci

Analisa Dan Perancangan Sistem Pakar Kerusakan Pada Aset UKM STIKOM Bali Menggunakan Metode Dempster Shafer

Analisa Dan Perancangan Sistem Pakar Kerusakan Pada Aset UKM STIKOM Bali Menggunakan Metode Dempster Shafer Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Analisa Dan Perancangan Sistem Pakar Kerusakan Pada Aset UKM STIKOM Bali Menggunakan Metode Dempster Shafer Agus Purwanto

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji 1 SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Agam Krisna Setiaji Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN TEORI DASAR. dalam penelitian yang akan dilakukan. Pustaka yang digunakan ditinjau dari objek

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN TEORI DASAR. dalam penelitian yang akan dilakukan. Pustaka yang digunakan ditinjau dari objek BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN TEORI DASAR 2.1. Tinjauan Pustaka Dalam penelitian ini menggunakan beberapa sumber pustaka. Sumber pustaka yang dimaksudkan untuk digunakan sebagai pedoman dan pembanding dalam

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI VOGEL S APPROXIMATION METHOD (VAM) MENGGUNAKAN PHP UNTUK PENENTUAN BIAYA DISTRIBUSI PISANG

IMPLEMENTASI VOGEL S APPROXIMATION METHOD (VAM) MENGGUNAKAN PHP UNTUK PENENTUAN BIAYA DISTRIBUSI PISANG IMPLEMENTASI VOGEL S APPROXIMATION METHOD (VAM) MENGGUNAKAN PHP UNTUK PENENTUAN BIAYA DISTRIBUSI PISANG Armawati Silalahi, Prihastuti Harsani, Soewarto Hardhienata Email: Armacantik18@gmail.com Program

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER Aprilia Sulistyohati, Taufiq Hidayat Laboratorium Sistem Informasi dan Perangkat Lunak Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit tropis adalah penyakit lazim yang terjadi di daerah tropis dan subtropis di 149 negara. Beberapa organisme yang menyebabkan penyakit tropis adalah bakteri

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi STMIK Profesional Makassar yeye_rumbu@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Media konsultasi merupakan sebuah media atau sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam bidang teknologi kegiatan konsultasi

Lebih terperinci

JURNAL DETEKSI KERUSAKAN MESIN MOTOR TIPE GL MENGGUNAKAN METODE DAMPSTER SHAFER DAMAGE DETECTION ENGINE MOTO TYPE GL USE DAMPSTER SHAFER METHOD

JURNAL DETEKSI KERUSAKAN MESIN MOTOR TIPE GL MENGGUNAKAN METODE DAMPSTER SHAFER DAMAGE DETECTION ENGINE MOTO TYPE GL USE DAMPSTER SHAFER METHOD JURNAL Artikel Skripsi DETEKSI KERUSAKAN MESIN MOTOR TIPE GL MENGGUNAKAN METODE DAMPSTER SHAFER DAMAGE DETECTION ENGINE MOTO TYPE GL USE DAMPSTER SHAFER METHOD Oleh: MUHAMAD JUHAR AFIFIN ABDILLAH 12.1.03.03.035

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk mayoritas menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi untuk keperluan pribadi. Pada saat ini alat

Lebih terperinci

BAB 2 Tinjauan Pustaka

BAB 2 Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka Dalam penelitian ini akan dikembangkan suatu Sistem Pakar untuk mendeteksi penyakit kulit dengan menggunakan metode certainty factor serta berjalan di Piranti Mobile berbasis Windows

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya beberapa pengguna mesin air yang kurang mengerti

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya beberapa pengguna mesin air yang kurang mengerti BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada umumnya beberapa pengguna mesin air yang kurang mengerti tentang gangguan atau kerusakan yang terjadi pada mesin airnya, cenderung menyerahkannya pada tekinisi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian tugas akhir ini, metode penelitian sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian sehingga yang dicapai tidak menyimpang dari tujuan yang telah di tentukan

Lebih terperinci

SISTEM APLIKASI BERBASIS WEB UNTUK MENENTUKAN PENDERITA CACINGAN PADA ANAK USIA 5 10 TAHUN (Studi Kasus : Wilayah Kecamatan Pringsewu)

SISTEM APLIKASI BERBASIS WEB UNTUK MENENTUKAN PENDERITA CACINGAN PADA ANAK USIA 5 10 TAHUN (Studi Kasus : Wilayah Kecamatan Pringsewu) SISTEM APLIKASI BERBASIS WEB UNTUK MENENTUKAN PENDERITA CACINGAN PADA ANAK USIA 5 10 TAHUN (Studi Kasus : Wilayah Kecamatan Pringsewu) Yesi Purlinda Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

KATA PENGANTAR. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada: KATA PENGANTAR Puji syukur atas rakhmat yang selalu dilimpahkan oleh Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan proyek akhir dengan judul Sistem Penilaian Kinerja Pegawai Berdasarkan Sasaran Kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat. Timezone adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. bentuk perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat. Timezone adalah sebuah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan zaman yang terus mengalami kemajuan telah mengakibatkan munculnya beberapa permainan yang mengandalkan teknologi dan mesin yang canggih. Perubahan jenis

Lebih terperinci

PENERAPAN NAIVE BAYES CLASSIFIER DALAM IDENTIFIKASI PENYAKIT ANTRAKS PADA SAPI ABSTRAK

PENERAPAN NAIVE BAYES CLASSIFIER DALAM IDENTIFIKASI PENYAKIT ANTRAKS PADA SAPI ABSTRAK PENERAPAN NAIVE BAYES CLASSIFIER DALAM IDENTIFIKASI PENYAKIT ANTRAKS PADA SAPI,, Program Studi Ilmu Komputer, F-MIPA Universitas Pakuan Email : hassolthine@gmail.com Program Studi Ilmu Komputer, F-MIPA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (propulsion) sendiri, hanya sebagian kecil saja kapal yang tidak mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. (propulsion) sendiri, hanya sebagian kecil saja kapal yang tidak mempunyai 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada umumnya kapal-kapal mempunyai penggerak atau pendorong (propulsion) sendiri, hanya sebagian kecil saja kapal yang tidak mempunyai penggerak sendiri, salah satu

Lebih terperinci

Berikut langkah-langkah penelitian yang dilakukan: 1. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan.

Berikut langkah-langkah penelitian yang dilakukan: 1. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan. 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pada bab ini akan dipaparkan skema umum penelitian yang dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar menirukan perilaku seorang pakar dalam menangani suatu persoalan. Pada suatu kasus seorang pasien mendatangi dokter untuk memeriksa badannya yang mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diagnosis penyakit yang diderita oleh seorang penderita harus dapat dilakukan dengan tepat dan akurat, karena kesalahan diagnosis berakibat fatal dan bisa membahayakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Media konsultasi merupakan sebuah media atau sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam bidang medis kegiatan konsultasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... SURAT PERNYATAAN KARYA ASLI TUGAS AKHIR..

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... SURAT PERNYATAAN KARYA ASLI TUGAS AKHIR.. ABSTRAK Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan. Dasar dari suatu sistem pakar adalah bagaimana mentransfer pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pakar ke dalam komputer, dan bagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan/knowledge khusus untuk memecahkan masalah pada level human

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan/knowledge khusus untuk memecahkan masalah pada level human BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar adalah cabang kecerdasan buatan yang menggunakan pengetahuan/knowledge khusus untuk memecahkan masalah pada level human expert/pakar. Sistem pakar sering

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT SYARAF PADA WAJAH BERBASIS WEB

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT SYARAF PADA WAJAH BERBASIS WEB PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT SYARAF PADA WAJAH BERBASIS WEB Encep Fuad Aziz 1, Dhami Johar Damiri 2, Dini Destiani 3 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No.

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN SEPEDA MOTOR MATIC INJEKSI MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN SEPEDA MOTOR MATIC INJEKSI MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN SEPEDA MOTOR MATIC INJEKSI MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER Dian Kusuma Wati Wiwin Kuswinardi 1 Teknik Informatika, Universitas Kanjuruhan Malang, dyanitoaqo@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga cara berfikirnya. Pola hidup manusia zaman sekarang tentu berbeda

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga cara berfikirnya. Pola hidup manusia zaman sekarang tentu berbeda BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kemajuan di bidang teknologi yang pesat pada saat ini, ternyata membawa banyak perubahan. Pola hidup itu bukan saja terjadi pada pola hidup manusia tetapi juga cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah program artificial inteligence ( kecerdasan buatan atau AI) yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah program artificial inteligence ( kecerdasan buatan atau AI) yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem pakar merupakan sebuah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran yang dimiliki manusia sebagai pakar yang tersimpan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Tahap analisis masalah akan memberikan data dan opini atas permasalahan yang dibidik dan dicarikan solusinya. Pada tahap ini kita melibatkan beberapa

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR Aswita Andini Dea Fani Aneke Putri Jurusan Sistem Informasi STMIK PALCOMTECH Palembang Abstrak Sistem pakar untuk diagnosa penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam informasi sangatlah penting. Teknologi mempunyai peranan penting yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam informasi sangatlah penting. Teknologi mempunyai peranan penting yang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Di zaman yang serba modern seperti saat ini kecepatan dan keakuratan dalam informasi sangatlah penting. Teknologi mempunyai peranan penting yang tentunya tidak terlepas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Penyakit gigi pada manusia menduduki urutan pertama dari daftar 10

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Penyakit gigi pada manusia menduduki urutan pertama dari daftar 10 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penyakit gigi pada manusia menduduki urutan pertama dari daftar 10 besar penyakit yang paling sering dikeluhkan masyarakat Indonesia. Persepsi dan perilaku masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perlengkapan penanganan bahan merupakan bagian terpadu perlengkapan mekanis dalam setiap usaha industri modern. Dalam setiap perusahaan proses produksi secara keseluruhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi mampu untuk menyediakan pilihan-pilihan sebagai pendukung

BAB I PENDAHULUAN. menjadi mampu untuk menyediakan pilihan-pilihan sebagai pendukung BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah memungkinkan pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan cermat. Penggunaan komputer telah berkembang dari

Lebih terperinci

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 05, No.03 (2017), hal ISSN : X

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 05, No.03 (2017), hal ISSN : X IMPLEMENTASI CASE BASED REASONING SISTEM DIAGNOSA PENYAKIT ANAK BERBASIS WEB Tri Rezki Maulidia 1, Tedy Rismawan 2, Syamsul Bahri 3 1,2,3 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN NOTEBOOK MENGUNAKAN METODE INFERENSI FORWARD CHAINING DAN TEOREMA BAYES (STUDI KASUS JOGJA COMPUTER) SKRIPSI

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN NOTEBOOK MENGUNAKAN METODE INFERENSI FORWARD CHAINING DAN TEOREMA BAYES (STUDI KASUS JOGJA COMPUTER) SKRIPSI SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN NOTEBOOK MENGUNAKAN METODE INFERENSI FORWARD CHAINING DAN TEOREMA BAYES (STUDI KASUS JOGJA COMPUTER) SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kolesterol dan menyeimbangkan kadar gula. Buah naga banyak mengandung

BAB I PENDAHULUAN. kolesterol dan menyeimbangkan kadar gula. Buah naga banyak mengandung BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Buah naga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, seperti menurunkan kolesterol dan menyeimbangkan kadar gula. Buah naga banyak mengandung vitamin C, Beta Karoten,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat orang tertarik untuk menciptakan hal-hal yang baru agar dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. membuat orang tertarik untuk menciptakan hal-hal yang baru agar dapat lebih BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya gaya ilmu pengetahuan dan teknologi dapat membuat orang tertarik untuk menciptakan hal-hal yang baru agar dapat lebih berguna di masa yang akan

Lebih terperinci

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016 PERANCANGAN APLIKASI UNTUK MENDIAGNOSA AWAL GANGGUAN PADA KEHAMILAN DENGAN PENDEKATAN SISTEM PAKAR SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S.Kom) Pada Program Teknik

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010 STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010 SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT KULIT WAJAH Dewi Khatina Kusuma 2006250102 Desi Febrianti M.P.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mulut merupakan bagian dari organ pencernaan yang berfungsi sebagai jalan utama masuknya segala jenis asupan makanan. Mulut juga berfungsi sebagai komponen

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE DEMPSTER-SHAFER

IMPLEMENTASI METODE DEMPSTER-SHAFER IMPLEMENTASI METODE DEMPSTER-SHAFER MENGGUNAKAN PHP DENGAN PENERAPAN UNTUK DIAGNOSA DINI JENIS GANGGUAN ATTENTION-DEFICIT/HYPERACTIVITY DISODER (ADHD) PADA ANAK Tia Puji Susanti, Soewarto Hardhienata¹

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi sistem

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi sistem BAB IV HASIL DAN UJI COBA III.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin pendingin ruangan (toshiba). Website ini terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau bahkan melebihi kemampuan kerja manusia.

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau bahkan melebihi kemampuan kerja manusia. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan komputer dewasa ini telah mengalami banyak perubahan yang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Komputer yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lulusan kedokteran gigi di tuntut untuk menyelesaikan pasien dengan

BAB I PENDAHULUAN. Lulusan kedokteran gigi di tuntut untuk menyelesaikan pasien dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lulusan kedokteran gigi di tuntut untuk menyelesaikan pasien dengan berbagai macam penyakit mulut, jaringan keras gigi dan jaringan lunak mulut. Kelainan jaringan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1.Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Kamera merupakan salah satu perangkat Digital yang sangat digemari saat ini. Banyak dari pengguna kamera yang menggunakan kamera tersebut secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dilahirkan hingga tumbuh dewasa manusia diciptakan dengan kecerdasan yang luar biasa, kecerdasan juga akan berkembang dengan pesat. Kecerdasan tersebut yang dapat

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN PENCERNAAN PADA ANAK DENGAN PHP DAN MY SQL SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN PENCERNAAN PADA ANAK DENGAN PHP DAN MY SQL SKRIPSI PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN PENCERNAAN PADA ANAK DENGAN PHP DAN MY SQL SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1) Pada Program Studi

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT CAMPAK PADA ANAK NASKAH PUBLIKASI

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT CAMPAK PADA ANAK NASKAH PUBLIKASI APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT CAMPAK PADA ANAK NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Sukmawati Kasanah 10.12.5084 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit THT merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit THT merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi semakin berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan setiap individu di berbagai bidang, seperti di bidang bisnis, pendidikan, psikologi, dan tentu saja

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Metodologi Penelitian Adapun alur metodologi penelitian yang akan dipakai dalam menyelesaikan penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Alur Metodologi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. serangan musuh, dengan terlihat sehat, musuh tidak akan menyerang. Berdasarkan

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. serangan musuh, dengan terlihat sehat, musuh tidak akan menyerang. Berdasarkan BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Burung termasuk hewan yang pandai menyembunyikan keadaan kesehatannya. Hal ini karena sifat alami burung untuk mempertahankan diri dari serangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem merupakan proses awal yang harus dilaksanakan untuk menentukan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Hasil dari perancangan sistem pakar untuk mendiagnosa kerusakan Mesin Foto Copy dengan Metode Dempster Shafer yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar dibawah

Lebih terperinci

METODE PENALARAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN MODEL HIBRID FUZZY DEMPSTER SHAFER UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG

METODE PENALARAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN MODEL HIBRID FUZZY DEMPSTER SHAFER UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG METODE PENALARAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN MODEL HIBRID FUZZY DEMPSTER SHAFER UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG Nurmahaludin (1), Gunawan Rudi Cahyono (1) mahaludin@poliban.ac.id (1),

Lebih terperinci

Aplikasi Diagnosa Kerusakan Gitar Listrik Dengan Forward Chaining Berbasis Android

Aplikasi Diagnosa Kerusakan Gitar Listrik Dengan Forward Chaining Berbasis Android ISSN: 2089-3787 933 Aplikasi Diagnosa Kerusakan Gitar Listrik Dengan Forward Chaining Berbasis Android Gusti Muhammad Ridho Wahyuni 1, ulia udihartanti 2 1,2 Program Studi Sistem Informasi, SMIK Banjarbaru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem pakar (Expert System) adalah suatu sistem yang dirancang untuk dapat menirukan keahlian seorang pakar dalam menjawab pertanyaan dan memecahkan suatu masalah.

Lebih terperinci

APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING ISSN : 2338-4018 APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING Supyani (desamboy@yahoo.co.id) Bebas Widada (bbswdd@yahoo.com) Wawan Laksito (wlaksito@yahoo.com)

Lebih terperinci

APLIKASI PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS MOBILE

APLIKASI PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS MOBILE Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 APLIKASI PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS MOBILE Evi Dewi Sri Mulyani 1), N. Nelis

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN TOYOTA YARIS. Oleh. Agus Dwiyatno. Program Studi Teknik Informatika, STMIK El Rahma Yogyakarta

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN TOYOTA YARIS. Oleh. Agus Dwiyatno. Program Studi Teknik Informatika, STMIK El Rahma Yogyakarta 1 SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN TOYOTA YARIS Oleh Agus Dwiyatno Program Studi Teknik Informatika, STMIK El Rahma Yogyakarta Abstrak Perkembangan dunia otomotif terkini banyak menggunakan komputer

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR KNOWLEDGE-BASED UNTUK DIAGNOSA SAKIT KEPALA

SISTEM PAKAR KNOWLEDGE-BASED UNTUK DIAGNOSA SAKIT KEPALA SISTEM PAKAR KNOWLEDGE-BASED UNTUK DIAGNOSA SAKIT KEPALA Ach. Ulul Azmi Rojabi 1 Yusriel Ardian 2 1 Sistem Informasi, Universitas Kanjuruhan Malang, rojabi@live.com 2 Sistem Informasi, Universitas Kanjuruhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan konsumsi akan daging sapi setiap tahun selalu meningkat sementara itu pemenuhan akan kebutuhan selalu negatif. Artinya jumlah permintaan lebih tinggi daripada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 75 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin hoisting crane. Website ini terdiri dari

Lebih terperinci

TIPS MEMBELI DAN MERAWAT GITAR. Bonus #3 ini sebagai pelengkap dari ebook utama. Belajar Gitar 101

TIPS MEMBELI DAN MERAWAT GITAR. Bonus #3 ini sebagai pelengkap dari ebook utama. Belajar Gitar 101 TIPS MEMBELI DAN MERAWAT GITAR Bonus #3 ini sebagai pelengkap dari ebook utama Belajar Gitar 101 Dipersembahkan oleh: www.belajargitar101.com http://www.belajargitar101.com Copyright 2011 Hal 1 Membeli

Lebih terperinci

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database TAKARIR artificial intelligence backward chaining Data Flow Diagram (DFD) Database Decision Tree expert system forward chaining Flowchart Hardware Input Interface knowladge base Login Logout Output kecerdasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendengaran, pengecapan, dan penglihatan. Organ-organ tersebut tidak jarang

BAB I PENDAHULUAN. pendengaran, pengecapan, dan penglihatan. Organ-organ tersebut tidak jarang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Setiap manusia normalnya memiliki organ sensori, yaitu organ pembau, pendengaran, pengecapan, dan penglihatan. Organ-organ tersebut tidak jarang atau bahkan rawan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS AUTISME DAN GANGGUAN PSIKOLOGIS LAINNYA PADA ANAK BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS AUTISME DAN GANGGUAN PSIKOLOGIS LAINNYA PADA ANAK BERBASIS WEB SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS AUTISME DAN GANGGUAN PSIKOLOGIS LAINNYA PADA ANAK BERBASIS WEB TUGAS AKHIR OLEH : ARIK NUR ADITYA 0634010149 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan dokter ahli dan tenaga medis relatif masih kurang khususnya di daerah-daerah pelosok dan terpencil. Hal ini membuat masyarakat mengalami kesulitan dalam

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DETEKSI PENYAKIT BALITA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING - DEMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR DETEKSI PENYAKIT BALITA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING - DEMPSTER SHAFER SISTEM PAKAR DETEKSI PENYAKIT BALITA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING - DEMPSTER SHAFER TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas Muhamadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

ISSN : STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015

ISSN : STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015 APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN JENIS GANGGUAN PERKEMBANGAN MENTAL PADA ANAK DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR (STUDI KASUS RUMAH SAKIT BATARA GURU BELOPA) Cucut Susanto Teknik Informatika STMIK Dipanegara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan nyawa seseorang, Ironisnya gejala gejala tersebut seringkali

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan nyawa seseorang, Ironisnya gejala gejala tersebut seringkali 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gejala penyakit merupakan awal timbulnya sebuah penyakit yang dapat membahayakan nyawa seseorang, Ironisnya gejala gejala tersebut seringkali diabaikan sehingga membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari variasi warna, ukuran dan bentuk bunga yang dihasilkan. Hal lain

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari variasi warna, ukuran dan bentuk bunga yang dihasilkan. Hal lain BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Anggrek sebagai tanaman hias pot sangat diminati masyarakat karena keindahan dan keunikan bunganya. Keindahan dan keunikan bunga anggrek dapat dilihat dari variasi

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Putri Endah Sulistya Rini 1, Yuri Ariyanto Teknologi Informasi, Teknologi Informatika, Politeknik Negeri Malang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi internet begitu menyentak dan membawa banyak pembaharuan

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi internet begitu menyentak dan membawa banyak pembaharuan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini teknologi informasi merupakan sarana informasi yang sangat penting bagi individu, suatu organisasi/perusahaan, maupun instansi pemerintahan. Dalam skala

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR DETEKSI KERUSAKAN MOTOR MATIC MENGGUNAKAN METODE FOWARD CHAINING. Agustan Latif

APLIKASI SISTEM PAKAR DETEKSI KERUSAKAN MOTOR MATIC MENGGUNAKAN METODE FOWARD CHAINING. Agustan Latif APLIKASI SISEM PAKAR DEEKSI KERUSAKAN MOOR MAIC MENGGUNAKAN MEODE FOWARD CHAINING Agustan Latif Email: agustan@unmus.ac.id Jurusan Sistim Informasi, Fakultas eknik Universitas Musamus ABSRAK Kerusakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan pokok manusia adalah nasi yang merupakan hasil dari tanaman padi. Dengan alasan demikian sehingga pertanian pangan mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Seorang pakar dalam menentukan alternatif keputusan membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga dapat mempengaruhi faktor fisikis seorang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesatnya perkembangan teknologi dan kebutuhan manusia yang semakin bertambah membuat hampir semua orang memiliki handphone dengan tujuan pemakaian yang berbeda-beda

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Analisa sistem yang dijelaskan pada bab ini adalah sebagai bahan perbandingan dengan sistem yang akan dirancang. Adapun sistem yang sedang berjalan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Tanaman Padi

Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Tanaman Padi Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Tanaman Padi Rika Sofa 1, Dini Destiani 2, Ate Susanto 3 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut (STT-Garut) Jl. Mayor Syamsu No 2 Garut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Teori Dempster-Shafer Ada berbagai macam penalaran dengan model yang lengkap dan sangat konsisten, tetapi pada kenyataannya banyak permasalahan yang tidak dapat terselesaikan secara

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III. 1. Analisa Masalah Dengan tingginya pengguna Toyota Avanza dikalangan masyarakat khususnya di indonesia membuat mobil ini laris dipasaran dan pelayanan yang diberikan

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Komputer merupakan salah satu teknologi yang berkembang cepat seiring dengan kemajuan informasi sekarang ini. Hal inilah yang mendorong manusia untuk mengikuti perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama pada dunia komputer memberikan kita wawasan yang luas

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama pada dunia komputer memberikan kita wawasan yang luas BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi dan informasi yang semakin cepat dan pesat terutama pada dunia komputer memberikan kita wawasan yang luas sehingga kita dapat memperoleh

Lebih terperinci