BAB I PENDAHULUAN. Era modernisasi dalam hal teknologi dan komunikasi mendominasi gaya berbisnis

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun belakangan ini dunia bisnis berkembang dengan sangat cepat. Era modernisasi dalam hal teknologi dan komunikasi mendominasi gaya berbisnis masa kini yang lebih condong ke arah bisnis komersial.. Perubahan dalam hal teknologi dan komunikasi ini mengubah cara pandang pelaku bisnis untuk saling berlomba dan mencari suatu terobosan baru dalam persaingan industri. Sehingga bisnis yang mereka pandang sangat relevan dengan kemajuan teknologi dan komunikasi adalah bisnis dunia hiburan. Kita tahu sekarang dunia hiburan dalam negeri sudah menunjukkan kemajuan yang cukup pesat. Dengan munculnya beragam stasiun-stasiun televisi swasta dalam negeri yang menawarkan banyak hiburan komersial belakangan ini semakin memanjakan masyarakat Indonesia. Pelaku bisnis sadar akan keberadaan penikmat dunia hiburan ini, sehingga mereka mulai mengembangkan pasar yang dianggap cukup berpotensi untuk mendatangkan profit besar bagi pebisnis. Salah satu dunia hiburan yang paling disorot dan banyak dicermati belakangan ini di Indonesia adalah dunia musik. Di Indonesia sekarang banyak bermunculan perusahaan label-label rekaman musik yang bersaing untuk mempertahankan kedudukannya didunia entertainment. Untuk membuat perusahaan label rekaman 1

2 2 mereka menjadi besar perusahaan tersebut membutuhkan musisi / band yang dinilai cukup memiliki prospek cerah kedepan yang membawa kemajuan bagi perusahaan. Karena kita tahu dunia hiburan musik kini didominasi oleh berbagai macam band yang memiliki jenis musik dan latar belakang perusahaan label rekaman yang berbeda. Dengan situasi persaingan dunia entertainment khususnya dunia musik yang semakin marak ini maka banyak anak-anak muda diseluruh Indonesia yang berlomba membentuk band, membuat demo musik dalam bentuk cd dengan harapan band mereka lah yang akan mendapat kontrak rekaman dengan perusahaan rekaman berlabel bonafit. Di kota Yogyakarta yang terkenal dengan kota pelajar dan kebudayaan, demam perlombaan anak-anak muda dalam membentuk band tidak kalah maraknya. Dengan maraknya persaingan ini maka mau tidak mau mereka ( player band ) harus memiliki music tool / alat musik sendiri. Contoh alat musik yang biasanya dipakai adalah gitar elektrik, karena nuansa bunyi yang dihasilkan dari alat musik ini sangat mewakili jiwa anak-anak muda. Merek gitar elektrik yang beredar dipasaran sangat beragam mulai dari kualitas, sound, playability, jenis kayu, harga sangat berbeda satu sama lainnya. Contoh merek gitar yang beredar dipasaran adalah Gibson, Fender, Ibanez, PRS, dll. Harga dari merek gitar-gitar luar tersebut sangat tinggi apalagi yang memang original (asli dibuat di luar negeri). Memang perusahaan gitar diatas mendirikan produksinya di Indonesia tetapi kadang produk buatan dalam negeri dinilai kurang mewakili keinginan dari para musisi.

3 3 Dengan kenyataan diatas maka penulis tertarik untuk mengangkat topik yaitu sebuah perusahaan gitar lokal Yogyakarta yang bernama SP Guitars ( Sound and Performance Guitars ). Pada tahun 2002 mereka mulai melakukan riset awal untuk mewujudkan sebuah gitar yang memiliki sound berkarakter dan performance menarik. Dari pemikiran tersebut mereka melakukan beberapa percobaan yang menitik beratkan pada kualitas suara gitar yang berkarakter, playability yang nyaman dan ditunjang dengan desain yang elegan. Perusahaan SP Guitar ini didirikan oleh seorang pembuat gitar home made yang bernama Soeparno yang memang telah memiliki nama yang cukup dikenal oleh para musisi Yogyakarta dalam hal pembuatan gitar dan klinik khususnya gitar dan bas. Tahun 2006 adalah tahun yang penuh tantangan bagi Soeparno dan team builder SP Guitars, hasil dari kerja keras mereka adalah sebuah gitar own signature original buatan team SP Guitars yang memiliki sound, performance serta desain yang mencerminkan produk asli buatan SP Guitars. Selain mengeluarkan seri standart SP Guitar juga menawarkan konsep boutique dan custom guitars, sehingga para konsumen (Player) dapat membuat gitar sesuai dengan keinginannya. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SP GUITARS DI YOGYAKARTA.

4 4 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahannya yaitu : 1. Faktor-faktor apakah yang terbentuk dalam pembelian SP Guitars di Yogyakarta? 2. Apakah ada pengaruh yang signifikan dari faktor pendukung produk,faktor identitas citra merek, faktor promosi, dan faktor lokasi terhadap keputusan pembelian produk SP Guitars di Yogyakarta 1.3 Tujuan Penelitian Mengetahui profil konsumen SP guitar Mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang terbentuk dalam pembelian SP Guitars di Yogyakarta Mengetahui pengaruh signifikan dari faktor pendukung produk,faktor identitas citra merek, faktor promosi, dan faktor lokasi terhadap keputusan pembelian produk SP Guitars di Yogyakarta 1.4 Manfaat Penelitian Bagi perusahaan Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan untuk menentukan dan mengevaluasi kebijakan serta strategi guna mempertahankan dan meningkatkan mutu produk yang ada di SP gitar Yogyakarta.

5 Bagi penulis Untuk menambah pengetahuan yang bermanfaat dan juga dapat menerapkan teori-teori dan pengetahuan yang telah didapat selama ada di bangku kuliah Bagi pihak lain Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan referensi untuk penelitian selanjutnya di bidang yang sama. 1.5 Batasan Masalah Agar masalah yang diteliti tidak terlampau luas, maka penulis membatasi pada: Penelitian akan dilakukan pada konsumen yang membeli dan menggunakan SP gitar di Yogyakarta Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September 2007 sampai November Daerah penelitian terbatas di wilayah Yogyakarta Profil Responden, yaitu meliputi : a. Jenis kelamin 1) Pria 2) Wanita b. Status 1) Belum menikah 2) Menikah

6 6 c) Usia 1) 20 tahun 2) tahun 2) tahun 3) tahun 4) 36 tahun d) Pendidikan Terakhir 1) Sampai dengan SMU 2) Akademi ( D1,D2,D3 ) 3) Perguruan tinggi ( S1,S2,S3 ) e) Pekerjaan 1) Wiraswasta 2) Pegawai swasta / negeri 3) Pelajar / Mahasiswa f) Penghasilan per bulan 1) Rp / bulan 2) > Rp Rp / bulan 3) > Rp Rp / bulan 4) > Rp Rp / bulan 5) Rp / bulan g) Keputusan pembelian konsumen: 1) Beli 2) Tidak

7 Variabel-variabel yang diteliti adalah atribut-atribut yang mempengaruhi pembelian SP gitar, yaitu meliputi : a. Produk 1) Kualitas Sound ( Berkarakter / Tidak ) 2) Performance ( Menarik / Tidak ) 3) Playability ( Nyaman / Tidak ) 4) Desain ( Elegan / Tidak ) 5) Finishing ( Rapi / Tidak ) 6) Pewarnaan Body ( Rapi / Tidak ) 7) Kualitas Kayu ( Bagus / Tidak ) b. Harga 1) Harga gitar ( mahal, murah ) c. Tempat 1) Lokasi ( Strategis, Mudah dijangkau ) 2) Persediaan produk 3) Outlet ( Menarik / Tidak ) 4) Merek Toko d. Promosi 1) Iklan ( Media Cetak ) 2) Iklan ( Media Elektronik ) 3) Brosur