AKUNTABILITAS KINERJA AKUNTABILITAS KINERJA BAB III. LAKIP 2011 Direktorat Jenderal Penataan Ruang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "AKUNTABILITAS KINERJA AKUNTABILITAS KINERJA BAB III. LAKIP 2011 Direktorat Jenderal Penataan Ruang"

Transkripsi

1 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA AKUNTABILITAS KINERJA 49

2 A kuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dilakukan sebagai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dilakukan dengan : memantau dan mengamati pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dengan seksama; perencanaan strategik. mengukur pencapaian kinerja dengan perbandingan kinerja aktual dengan rencana atau target; perbandingan kinerja aktual dengan tahun-tahun sebelumnya; melakukan evaluasi kinerja dengan menganalisis hasil pengukuran kinerja ; menginterprestasikan data yang diperoleh. Alat untuk melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah adalah Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 50

3 Tujuan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk terciptanya pemerintah yang baik dan terpercaya dengan sasaran menjadikan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya; terwujudnya transparansi instansi pemerintah;terwujudnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nasional; terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Direktorat Jenderal Penataan Ruang Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya melaksanakan program dan kegiatan tahunan yang telah direncanakan dan ditargetkan sebagaimana telah ditetapkan di dalam dokumen Rencana Strategis (Renstra) melaksanakan kegiatan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance merupakan salah satu prasyarat yang harus dianut dengan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan legitimate, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih, transparan dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Pada Rencana Strategis Direktorat Jenderal Penataan Ruang tertuang dalam 1 (satu) program yaitu Program Penyelenggaraan Penataan Ruang dan pelaksanaannya melalui 6 (enam) kegiatan yang mencerminkan jumlah eselon II A yaitu kegiatan: 1. Pembinaan Manajemen Penyelenggaraan penataan Ruang. 2. Bina Program dan Kemitraan 3. Pembinaan Penataan Ruang Wilayah Nasional. 4. Pengembangan Perkotaan 5. Pembinaan Penataan Ruang Wilayah I 6. Pembinaan penataan Ruang Wilayah II Dalam mengukur kinerja tahun 2011 masing masing pelaksanaan kegiatan, pengukurannya dilakukan dengan membandingkan antara realisasi dengan Penetapan Kinerja berdasarkan RKAKl/DIPA untuk setiap indikator outcame yang dihasilkan selama tahun Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk meni pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan 51

4 sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Direktorat Jenderal Penataan Ruang. Pengukuran dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian (assessment) yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan dampak. Penilaian tersebut tidak terlepas dari proises mengolah masukan menjadi keluaran atau penilaian dalam proses penyusunan kebijakan/program//kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dan tujuan. Pengumpulan data kinerja untuk indikator kinerja kegiatan yang terdiri dari indikatorindikator masukan, keluaran dan hasil, dilakukan secara terencana dan sistematis setiap tahun untuk mengukur kehematan, efektivitas, efisiensi dan kualitas pencapaian sasaran. Sedangkan pengumpulan data kinerja untuk indikator manfaat dan dampak dapat diukur pada akhir periode selesainya suatu program atau dalam rangka mengukur pencapaian tujuan-tujuan instansi pemerintah. Hal ini terkait pada pertimbangan biaya dan tingkat kesulitan yang cukup tinggi dalam mengukur indikator kinerja dampak. Dalam hal ini sebaiknya dilakukan survey sendiri guna mendapatkan data mengenai hasil yang ditetapkan, kepuasan masyarakat yang dilayani, dan manfaat/dampak kebijakan instansi terhadap masyarakat 3.1 PENGUKURAN PENCAPAIAN KINERJA 2011 Sasaran strategis Direktorat Jenderal Penataan Ruang yaitu terwujudnya perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis bidang penataan ruang yang dalam pencapaiannya didukung oleh indikator outcome. Pada Tahun Anggaran 2011, indikator outcome/output pada Rencana Kinerja Direktorat (RKT) Jenderal Penataan Ruang berdasarkan Renstra dan Penetapan Kinerja (PK) 2011 merupakan identifikasi dari paket pekerjaan yang ada pada DIPA/RKA-KL tahun 2011 sesuai dengan indikator outcome/output yang ada pada RKT dan penetapannya telah dilakukan pada bulan Maret Pada pertengahan tahun 2011 dilakukan revisi Renstra Direktorat Jenderal Penataan Ruang yang semula ada 3 (tiga) indikator outcome setelah revisi menjadi 4 (empat) indikator outcome sebagai berikut semula: 1) Jumlah rencana tata ruang dan rencana terpadu program pengembangan infrastruktur jangka menengah, Pulau/Kepulauan dan Kawasan Strategis Nasional 52

5 2) Jumlah Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapat pembinaan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) / Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) 3) Jumlah dokumen perencanaan dan pemrograman (jangka menengah dan tahunan), Dokumen pelaporan akuntabilitas kinerja, Keuangan, Layanan data dan informasi publik, fasilitasi penyebarluasan informasi penataan ruang dan penyelenggaraan PNBP, fasilitasi kemitraan, BMN, dan fasilitasi legal drafting peraturan perundangan, serta fengelolaan administrasi kepegawaian dan pelatihan PPNS. menjadi: 1) Jumlah rencana tata ruang dan rencana terpadu program pengembangan infrastruktur jangka menengah, Pulau/Kepulauan dan Kawasan Strategis Nasional 2) Jumlah Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapat pembinaan penyelenggaraan Penataan Ruang 3) Jumlah Kabupaten/Kota yang memenuhi SPM dan /atau ditingkatkan kualitas Penataan Ruangnya. 4) Jumlah laporan/dokumen pembinaan program, kemitraan, layanan informasi, dan dukungan manajemen organisasi, serta aspek hukum/perundang-undangan penyelenggaraan penataan ruang. Berdasarkan Permen PU No 22/ PRT/M/2010 tentang perubahan peraturan menteri PU Nomor 03/PRT/M/2010 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian PU indikator outcome 1 dan 2 merupakan indikator kinerja utama, adanya revisi pada indikator outcome, juga terjadi restruktur pada output dan indikator output, yang selanjutnya dalam Pengukuran Kinerja akan dilakukan berdasarkan PK dan Renstra yang telah direvisi. Tahun 2011 yang merupakan tahun kedua dalam tahapan pembangunan , melaksanakan 943 paket pekerjaan dengan pembiayaan sejumlah Rp , dengan DIPA awal Rp dan mendapat tambahan dana reward sebesar Rp , dan penerimaan PNBP Wisma Werdhapura Rp Target dan pencapaian kinerja Direktorat Jenderal Penataan Ruang berdasarkan Penetapan Kinerja dari setiap indikator utama/outcome yang merupakan agregasi dari pencapaian kinerja setiap kegiatan/unit eselon II diukur untuk setiap indikator output penting saja dalam pencapaian indikator outcome terlihat pada tabel di bawah ini 53

6 Pencapaian Kinerja Direktorat Jenderal Penataan Ruang 2011 Berdasarkan PK Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian Terwujudnya perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis bidang penataan ruang Indikator Outcome 1 IKU 1 Jumlah rencana tata ruang dan rencana terpadu program pengembangan infrastruktur jangka menengah, Pulau/Kepulauan dan Kawasan Strategis Nasional 25 Raperpres (3 Raperpres Pulau, 18 Raperpres KSN Non Perkotaan, 4 KSN Perkotaan), 7 RPI2JM (4 Pulau/Kepulauan, 3 KSN Perkotaan) 25 Raperpres (3 Raperpres Pulau, 18 Raperpres KSN Non Perkotaan, 4 KSN Perkotaan), 8 RPI2JM (4 Pulau/Kepulauan, 4 KSN Perkotaan) 107,14% Indikator Output : 4 laporan / 3 4 laporan / 3 100% 1 Jumlah laporan RPIIJM Pulau/Kepulauan / KSN Perkotaan 2 Jumlah laporan hasil 2 laporan / 3 2 laporan / 3 100% pengawasan (monev) perwujudan penataan ruang wilayah nasional yang disosialisasikan ke sektor terkait. 3 Jumlah Kajian/Materi Teknis 10 laporan % KSN Non Perkotaan dan Review RTRWN 4 Jumlah Draft Raperpres 21 draft 21 Darft Rapepres 100% Kawasan Strategis Nasional Non Perkotaan Raperpres 5 Jumlah dokumen penyelesaian 1 laporan / 1, 100% Raperpres KSN perkotaan sesuai amanat UU 26/ Raperpres 4 Raperpres 6 Jumlah materi teknis Raperpres KSN perkotaan 1 laporan / 6 materi teknis 1 laporan / 6 materi teknis 100% Indikator Outcome 2 IKU 2 Jumlah Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapat pembinaan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) / RDTR Indikator Output: 1 Jumlah kota yang dibina dan ditingkatkan kapasitas dan kualitas penataan ruang dan kelembagaannya 2 Jumlah laporan fasilitasi pemberian rekomendasi persetujuan substansi dan/atau 15 Provinsi, 241 Kabupaten, 49 Kota 16 Provinsi, 262 Kabupaten, 44 Kota 101,73% 9 Kota 9 Kota 100% 6 laporan / 49 6 laporan / 44 94,9% Kota Kota 54

7 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian pembahasan BKPRN tentang materi Raperda RTRW Kota 3 Jumlah laporan hasil 448 laporan % pembinaan, pengawasan, dan pengembangan kapasitas kelembagaan penataan ruang daerah. 4 Jumlah Provinsi/Kabupaten 15 Provinsi, 16 Provinsi, 107,4% yang terfasilitasi pemberian rekomendasi persetujuan substansi dan/atau pembahasan BKPRN tentang materi Raperda RTRW Provinsi/Kabupaten 242 Kabupaten, 262Kabupaten, Indikator Outcome IKU 3 Jumlah dokumen perencanaan dan pemrograman (jangka menengah dan tahunan), Dokumen pelaporan akuntabilitas kinerja, Keuangan, Layanan data dan informasi publik, Fasilitasi penyebarluasan informasi penataan ruang dan penyelenggaraan PNBP, Fasilitasi kemitraan, BMN, dan Fasilitasi legal drafting peraturan perundangan, serta Pengelolaan administrasi kepegawaian dan pelatihan PPNS. 1 Revisi & Review Renstra, 1 Rencana Kerja Satminkal, 44 RKAKL, 1 Lakip DJPR, 4 Triwulan Elektronik Monitoring 5 Fasilitas Layanan dan Informasi Publik, 7 Pembinaan dan Pengelolaan Administrasi Kepegawaian, 6 Akuntansi Keuangan, 6 Kegiatan Administrasi Pengelolaan BMN dan Administrasi Ketatausahaan, 2 Pelatihan dan Operasionalisasi PPNS 1 Revisi & Review Renstra, 1 Rencana Kerja Satminkal, 44 RKAKL, 1 Lakip DJPR, 4 Triwulan Elektronik Monitoring 5 Fasilitas Layanan dan Informasi Publik, 8b Pembinaan dan Pengelolaan Administrasi Kepegawaian, 8 Akuntansi Keuangan, 6 Kegiatan Administrasi Pengelolaan BMN dan Administrasi Ketatausahaan, 2 Pelatihan dan Operasionalisasi PPNS 104,76% 55

8 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian Indikator Output : 3 laporan 3 laporan 100% 1 Jumlah laporan penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan strategi, rencana, serta rencana program dan anggaran jangka menengah 2 Jumlah dokumen rencana 1 laporan 1 100% strategis Direktorat Jenderal Penataan Ruang 3 Jumlah laporan perencanaan 4 laporan 4 laporan 100% program dan anggaran tahunan Direktorat Jenderal Penataan Ruang 4 Jumlah laporan tahunan 2 laporan 2 laporan 100% pencapaian terhadap sasaran dan tujuan Ditjen Penataan Ruang 5 Jumlah laporan monitoring dan 4 laporan 4 laporan 100% evaluasi kinerja Pelaksanaan Kegiatan dan Program Direktorat Jenderal Penataan Ruang 6 Jumlah laporan kegiatan 5 laporan 5 laporan 100% penyiapan dan pelaksanaan komunikasi publik serta pameran bidang penataan ruang 7 Jumlah laporan kegiatan 7 laporan 8 133% pembinaan dan pengelolaan pegawai 8 Jumlah laporan akuntansi 6 laporan 8 133% keuangan Ditjen Penataan Ruang 9 Jumlah Kegiatan 6 laporan 8 133% Administrasi Pengelolaan BMN dan Administrasi Ketatausahaan DJPR 10 Jumlah kegiatan Pelatihan dan Operasionalisasi PPNS Bidang Penataan Ruang 2 laporan 2 laporan 100% Pengukuran kinerja Direktorat Jenderal Penataan Ruang dilakukan dengan melihat tingkat realisasi pencapaian kinerja pada indikator outcome. Pencapaian kinerja pada masing-masing outcome merupakan perwujudan dari pencapaian target dari indikator output melalui pelaksanaan kegiatan pada masing-masing unit eselon II di lingkungan 56

9 Direktorat Jenderal Penataan Ruang. Pencapaian kinerja indikator outcome Direktorat Jenderal Penataan Ruang dapat dilihat pada penjelasan berikut ini. Pencapaian Kinerja indikator outcome 1 Jumlah rencana tata ruang dan rencana terpadu program pengembangan infrastruktur jangka menengah, Pulau/Kepulauan dan Kawasan Strategis Nasional yaitu 107,14% yang meliputi 25 Raperpres (3 Raperpres Pulau, 18 Raperpres KSN Non Perkotaan, 4 KSN Perkotaan), 8 RPI2JM (4 Pulau/Kepulauan, 4 KSN Perkotaan). Pencapaian Raperpres Pulau KSN Non Perkotaan KSN Perkotaan 1. Pulau Papua 2. Kepulauan Maluku 3. Kepulauan Nusa Tenggara 1. Perbatasan Negara Riau-Kepri 2. Perbatasan Negara NAD-Sumut 3. Perbatasan Sulut 4. Perbatasan Maluku 5. Perbatasan Maluku Utara 6. Perbatasan Papua 7. Perbatasan NTT 8. KSN Borobudur 9. Kws Danau Toba 10. Kws. Pacangsanak 11. KAPET Khatulistiwa 12. KAPET Batulicin 13. KAPET Sasamba 14. KAPET Manado Bitung 15. KAPET Pare-pare 16. Sorowako 17. Timika 18. Raja Ampat 1. Mamminasata 2. Sarbagita 3. Mebidangro 4. Cekungan Bandung Pulau Pencapaian RPI2JM KSN Non Perkotaan 1. Pulau Sumatra 2. Pulau Jawa-Bali 3. Pulau Kalimantan 4. Pulau Sulawesi 1. Jabodetabekjur 2. Mamminasata 3. Mebidangro 4. Sarbagita, Pencapaian kinerja indikator outcome 2 Jumlah Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapat pembinaan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) / RDTR yaitu 101,73%, yaitu RTRW yang mendapat persetujuan substansi oleh Menteri Pekerjaan Umum meliputi 16 Provinsi, 262 kabupaten dan 44 kota. 57

10 Pencapaian persetujuan substansi RTRW provinsi meliputi: 1. Provinsi Kepulauan Riau 2. Provinsi Sulawesi Tengah 3. Provinsi Kalimantan Tengan 4. DKI Jakarta 5. Provinsi Papua 6. Provinsi Sumatera Selatan 7. Provinsi Bangka Belitung 8. Provinsi Sulawesi Barat 9. Provinsi Sulawesi Utara 10. Provinsi Sumatera Utara 11. Provinsi Sulawesi Tenggara 12. Provinsi Kalimantan Timur 13. Provinsi Kalimantan Barat 14. Provinsi Jambi 15. Provinsi Riau 16. Provinsi Nangroe Aceh Darussalam Untuk tingkat kabupaten dan kota, tingkat pencapaian persetujuan substansi yang diberikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dapat dilihat pada diagram berikut ini : Pencapaian Persetujuan Substansi RTRW Kabupaten tahun

11 Pencapaian Persetujuan Substansi RTRW Kota tahun 2011 Disamping pencapaian kinerja pada dua outcome utama tersebut, kinerja Direktorat Jenderal Penataan Ruang juga didukung melalui pencapaian kinerja pada outcome 3 Jumlah dokumen perencanaan dan pemrograman (jangka menengah dan tahunan), Dokumen pelaporan akuntabilitas kinerja, Keuangan, Layanan data dan informasi publik, Fasilitasi penyebarluasan informasi penataan ruang dan penyelenggaraan PNBP, Fasilitasi kemitraan, BMN, dan Fasilitasi legal drafting peraturan perundangan, serta Pengelolaan administrasi kepegawaian dan pelatihan PPNS sebesar 104,76 %. Pada tahun 2011, dari 10 indikator output yang tercantum dalam Penetapan Kinerja, semua indikator output dapat direalisasikan sesuai rencana bahkan terdapat 4 indikator output, yaitu indikator output 7 (jumlah laporan kegiatan pembinaan dan pengelolaan pegawai), indikator output 8 (jumlah laporan akuntansi keuangan Ditjen Penataan Ruang), indikator output 9 (jumlah laporan kegiatan administrasi pengelolaan BMN dan administrasi ketatausahaan DJPR), dan indikator output 10 (jumlah kegiatan pelatihan dan operasionalisasi PPNS bidang penataan ruang) realisasinya melebihi target yang ditetapkan. Hal ini dikarenakan di akhir tahun anggaran ada kebijakan pelaksanaan efisiensi anggaran yang kemudian dialokasikan untuk paket pekerjaan baru dimana pada indikator output 7 terdapat tambahan 7 (tujuh) paket pekerjaan, pada indikator output 8 terdapat tambahan 2 (dua) paket pekerjaan, pada indikator output 9 terdapat tambahan 2 (dua) paket pekerjaan, dan pada indikator output 10 terdapat tambahan 1 (satu) paket pekerjaan. Dengan adanya tambahan paket pekerjaan ini maka realisasi indikator output 7 sebesar 200% (target 7 laporan, realisasi 14 laporan), indikator output 8 sebesar 133% (target 6 laporan, realisasi 8 59

12 laporan), indikator output 9 sebesar sebesar 133% (target 6 laporan, realisasi 8 laporan), dan indikator output 10 sebesar 150% (target 2 laporan, realisasi 3 laporan). Pada tahun 2011 selain dana reguler, Direktorat Jenderal Penataan Ruang juga mendapatkan dana reward dari Kementerian Keuangan sebagai hasil dari optimalisasi anggaran tahun Dana tersebut dialokasikan di Sekretariat Direktorat Jenderal Penataan Ruang, namun pemanfaatannya digunakan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan untuk mencapai output pada Direktorat lainnya. Pengalokasian dana tersebut disebar kepada Direktorat-direktorat yang terkait sesuai dengan indikator output masing-masing Direktorat, yaitu Direktorat Bina Program dan Kemitraan, Direktorat Penataan Ruang Wilayah Nasional, Direktorat Perkotaan, Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah I, dan Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II. Pencapaian kinerja pemanfaatan Dana Reward tersebut. Pencapaian Kinerja Dana Reward Direktorat Jenderal Penataan Ruang Tahun 2011 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Pelaksana: Sekretariat Ditjen Penataan Ruang TARGET REALISASI 2011 % CAPAIAN Terwujudnya perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis bidang penataan ruang Indikator Outcome : 3) Jumlah dokumen perencanaan dan pemrograman (jangka menengah dan tahunan), Dokumen pelaporan akuntabilitas kinerja, Keuangan, Layanan data dan informasi publik, Fasilitasi penyebarluasan informasi penataan ruang dan penyelenggaraan PNBP, Fasilitasi kemitraan, BMN, dan Fasilitasi legal drafting peraturan perundangan, serta Pengelolaan administrasi kepegawaian dan pelatihan PPNS. Indikator Output: 1 Jumlah laporan kegiatan pembinaan dan pengelolaan pegawai % 2 Jumlah unit kerja yang tersedia sarana dan prasarananya 3 Jumlah kegiatan layanan bantuan hukum bidang penataan ruang 4 Rancangan legal drafting peraturan perundang-undangan bidang penataan ruang % % % 60

13 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI 2011 % CAPAIAN 5 Jumlah laporan kegiatan penyelenggaraan Balai Informasi Penataan Ruang 6 Jumlah kegiatan Pelatihan dan Operasionalisasi PPNS Bidang Penataan Ruang 1-0% % Pelaksana: Direktorat Bina Program dan Kemitraan Terwujudnya perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis bidang penataan ruang Indikator Outcome : 3)Jumlah dokumen perencanaan dan pemrograman (jangka menengah dan tahunan), Dokumen pelaporan akuntabilitas kinerja, Keuangan, Layanan data dan informasi publik, Fasilitasi penyebarluasan informasi penataan ruang dan penyelenggaraan PNBP, Fasilitasi kemitraan, BMN, dan Fasilitasi legal drafting peraturan perundangan, serta Pengelolaan administrasi kepegawaian dan pelatihan PPNS. Indikator Output: 1 Jumlah laporan monitoring dan evaluasi kinerja Pelaksanaan Kegiatan dan Program Direktorat Jenderal Penataan Ruang 2 Jumlah laporan pengelolaan data dan informasi penyelenggaraan penataan ruang % 2-0% Pelaksana: Direktorat rpembinaan Penataan Ruang Wilayah Nasional Terwujudnya perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis bidang penataan ruang Indikator Outcome : 1) Jumlah rencana tata ruang dan rencana terpadu program pengembangan infrastruktur jangka menengah, Pulau/Kepulauan dan Kawasan Strategis Nasional Indikator Output: 1 Jumlah laporan kegiatan penguatan kapasitas dan pengembangan kelembagaan KSN, Jumlah RPIIJM KSN KAPET *), dan Jumlah RPIIJM KSN Non KAPET *) 2 Jumlah KSN yang Kabupaten/Kotanya mendapatkan pendampingan penyediaan peta dalam rangka penyusunan rencana % % 61

14 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI 2011 % CAPAIAN rinci di KSN *) 3 Jumlah kajian, penyepakatan, dan penyebarluasan jakstra PR yang dihasilkan yang disosialisasikan ke sektor terkait 4 Jumlah Draft Raperpres Kawasan Strategis Nasional Non Perkotaan % % Pelaksana: Direktorat Pengembangan Perkotaan Terwujudnya perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis bidang penataan ruang Indikator Outcome : 1) Jumlah rencana tata ruang dan rencana terpadu program pengembangan infrastruktur jangka menengah Pulau/Kepulauan dan Kawasan Strategis Nasional 1 Jumlah kajian penyiapan kebijakan dan strategi pengembangan perkotaan, dan laporan pemutakhiran basis data dan informasi perkotaan 2 Jumlah KSN yang ditingkatkan kapasitas dan kualitas penataan ruang serta kelembagaan KSN perkotaan 3 Jumlah dokumen penyelesaian Raperpres KSN perkotaan sesuai amanat UU 26/ % % % Indikator Outcome : Jumlah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) / RDTR Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapatkan pembinaan 1 Jumlah laporan pembinaan teknis peningkatan kualitas tata ruang dan kapasitas kelembagaan kota 2 Jumlah kota yang terfasilitasi pemberian rekomendasi persetujuan substansi dan/atau pembahasan BKPRN tentang materi Raperda RTRW Kota 3 Jumlah laporan penyelenggaraan sosialisasi dan media sosialisasi penyusunan pedoman dan standar teknis bidang penataan ruang kota % % % 62

15 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI 2011 % CAPAIAN Pelaksana: Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah I Terwujudnya perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis bidang penataan ruang Indikator Outcome : 2) Jumlah Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapat pembinaan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) / RDTR 1 Jumlah Provinsi/Kabupaten yang terfasilitasi pembahasan BKPRN dan/atau pemberian rekomendasi persetujuan substansi tentang materi Raperda RTRW Provinsi/Kabupaten % Pelaksana: Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II Terwujudnya perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis bidang penataan ruang Indikator Outcome : 2) Jumlah Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapat pembinaan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) / RDTR 1 Jumlah Provinsi/Kabupaten yang terfasilitasi pembahasan BKPRN dan/atau pemberian rekomendasi persetujuan substansi tentang materi Raperda RTRW Provinsi/Kabupaten % Dengan total DIPA dan PNBP Tahun 2011 Rp dan realisasi pada tahun 2011 adalah Rp Untuk paket-paket pekerjaan tambahan yang berasal dari dana reward hasil optimalisasi anggaran belanja Tahun Anggaran 2010, terdapat 5 (lima) paket pekerjaan tidak dapat dilaksanakan karena keterbatasan waktu dalam penyelenggaraan pekerjaan tersebut. Berdasarkan gambaran diatas, dapat dilihat bahwa kinerja Direktorat Jenderal Penataan Ruang dengan mengacu pada Penetapan Kinerja yang disusun di awal tahun anggaran, target indikator outcome dapat tercapai seluruhnya bahkan pencapaiannya melebihi target yang ditetapkan. Rata-rata pencapaian kinerja Direktorat Jenderal Penataan Ruang pada tahun 2011 adalah sebesar 110,16%. Hal ini terjadi karena pada tahun anggaran 2011 Direktorat Jenderal Penataan Ruang mendapatkan tambahan dana reward serta pemanfaatan dana cadangan dan efisiensi pelaksanaan kegiatan tahun Berikut dibawah ini penjelasan mengenai evaluasi dan analisis masing-masing indikator outcome pada masing masing kegiatan/unit eselon II dilingkungan Direktorat Jenderal Penataan Ruang. 63

16 3.1.1 Pengukuran Pencapaian Kinerja Kegiatan Pembinaan Manajemen Penyelenggaraan Penataan Ruang Sekretariat Ditjen Penataan Ruang Pencapaian kinerja pada Kegiatan Pembinaan Manajemen Penyelenggaraan Penataan Ruang dari unit eselon II Sekretariat Direktorat Jenderal Penataan Ruang berdasarkan PK 2011 terlihat pada tabel 3-3. Pencapaian ini juga merupakan kumulatif terkait dengan pelaksanaan Satker Balai Informasi Penataan Ruang yang berkedudukan di Denpasar Provinsi Bali yang juga mengelola Wisma Werdhapura. Berikut tabel pengukuran berdasarkan Penetapan Kinerja Pencapaian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Penataan Ruang Tahun 2011 SASARAN NO STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Terwujudnya perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis bidang penataan ruang Indikator Outcome : 3) Jumlah dokumen perencanaan dan pemrograman (jangka menengah dan tahunan), Dokumen pelaporan akuntabilitas kinerja, Fasilitasi Kemitraan, Layanan data dan informasi publik, Akuntansi Keuangan, Kegiatan Penyelenggaraan Balai Informasi Penataan Ruang, Pengelolaan BMN dan Administrasi Ketatausahaan, dan Rancangan Legal Drafting Peraturan Perundanganundangan, Pembinaan dan Pengelolaan Administrasi Kepegawaian serta Pelatihan dan Operasionalisasi PPNS 6 Akuntansi Keuangan, 7 Kegiatan Penyelenggaraan Balai Informasi Penataan Ruang, 6 Kegiatan Administrasi Pengelolaan BMN dan Administrasi Ketatausahaan, 2 Rancangan Legal Drafting Peraturan Perundangundangan, 7 Pembinaan dan Pengelolaan Administrasi Kepegawaian serta 2 Pelatihan dan Operasionalisasi PPNS 64

17 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % (1) (2) (3) (4) (5) (6) Indikator Output : 1 Jumlah laporan kegiatan 7 laporan 8 114% pembinaan dan pengelolaan pegawai 2 Jumlah laporan akuntansi 6 8 laporan 133% keuangan Ditjen Penataan Ruang 3 Jumlah Dokumen 1 dokumen 1 dokumen 100% Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran 4 Jumlah bulan layanan 12 bulan 12 bulan 100% perkantoran DJPR 5 Jumlah laporan kegiatan 6 laporan 8 laporan 133% administrasi pengelolaan BMN dan administrasi ketatausahaan DJPR 6 Jumlah unit kerja yang 6 unit kerja 6 Unit Kerja 100% tersedia sarana dan prasarananya 7 Jumlah Kegiatan Layanan 3 6 laporan 200% bantuan hukum bidang penataan ruang 8 Rancangan legal drafting 2 2 laporan 100% peraturan perundangundangan bidang penataan ruang 9 Jumlah bulan layanan PNBP 12 Bulan Layanan 12 Bulan 100% Layanan 10 Jumlah laporan kegiatan 7 laporan 10 laporan 143% penyelenggaraan Balai Informasi Penataan Ruang 11 Jumlah laporan tahunan 3 3 laporan 100% pencapaian terhadap sasaran dan tujuan instansi 12 Jumlah kegiatan Pelatihan dan Operasionalisasi PPNS Bidang Penataan Ruang 2 laporan 2 100% *Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2011 Rp *Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2011 Rp Target untuk beberapa indikator output Sekretariat Ditjen Penataan Ruang mengalami perubahan karena adanya penambahan pekerjaan dari hasil penghematan belanja dan pembukaan dana blokir atau dana cadangan. Sebagai contoh, karena penambahan pekerjaan tersebut, realisasi untuk indikator output jumlah laporan kegiatan pembinaan dan pengelolaan pegawai berubah dari 7 (tujuh) laporan menjadi 8 65

18 (delapan) laporan, sehingga persentase pencapaian kinerja menjadi 114% (seratus empat belas persen). Berikut adalah pengukuran kinerja untuk untuk Dana Rewards Hasil Optimalisasi Anggaran Belanja Tahun Anggaran 2010 Sekretariat Direktorat Jenderal Penataan Ruang Tahun Anggaran Namun pelaksanaan paket pekerjaan tersebut disebar kepada Direktorat - Direktorat yang terkait sesuai dengan indikator output masingmasing Direktorat, yaitu Direktorat Bina Program dan Kemitraan, Direktorat Penataan Ruang Wilayah Nasional, Direktorat Perkotaan, Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah I, dan Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II. Sekretariat Ditjen Penataan Ruang hanya memfasilitasi kelancaran penyelenggaraan paket pekerjaan tersebut. Pencapaian Kinerja Dana Reward Yang Difasilitasi Oleh Satker Pembinaan Managemen Penyelenggaraan Penataan Tahun 2011 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Pelaksana: Sekretarian Ditjen Penataan Ruang REALISASI 2011 % CAPAIAN Terwujudnya perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis bidang penataan ruang Indikator Outcome : 3) Jumlah dokumen perencanaan dan pemrograman (jangka menengah dan tahunan), Dokumen pelaporan akuntabilitas kinerja, Keuangan, Layanan data dan informasi publik, Fasilitasi penyebarluasan informasi penataan ruang dan penyelenggaraan PNBP, Fasilitasi kemitraan, BMN, dan Fasilitasi legal drafting peraturan perundangan, serta Pengelolaan administrasi kepegawaian dan pelatihan PPNS. Indikator Output: 1 Jumlah laporan kegiatan pembinaan dan pengelolaan pegawai 2 Jumlah unit kerja yang tersedia sarana dan prasarananya 3 Jumlah kegiatan layanan bantuan hukum bidang penataan ruang % % % 66

19 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI 2011 % CAPAIAN 4 Rancangan legal drafting peraturan perundangundangan bidang penataan ruang 5 Jumlah laporan kegiatan penyelenggaraan Balai Informasi Penataan Ruang 6 Jumlah kegiatan Pelatihan dan Operasionalisasi PPNS Bidang Penataan Ruang % 1-0% % Pelaksana: Direktorat Bina Program dan Kemitraan Terwujudnya perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis bidang penataan ruang Indikator Outcome : 3)Jumlah dokumen perencanaan dan pemrograman (jangka menengah dan tahunan), Dokumen pelaporan akuntabilitas kinerja, Keuangan, Layanan data dan informasi publik, Fasilitasi penyebarluasan informasi penataan ruang dan penyelenggaraan PNBP, Fasilitasi kemitraan, BMN, dan Fasilitasi legal drafting peraturan perundangan, serta Pengelolaan administrasi kepegawaian dan pelatihan PPNS. Indikator Output: 1 Jumlah laporan monitoring dan evaluasi kinerja Pelaksanaan Kegiatan dan Program Direktorat Jenderal Penataan Ruang 2 Jumlah laporan pengelolaan data dan informasi penyelenggaraan penataan ruang % 2-0% Pelaksana: Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Wilayah Nasional Terwujudnya perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis bidang penataan ruang Indikator Outcome : 1) Jumlah rencana tata ruang dan rencana terpadu program pengembangan infrastruktur jangka menengah, Pulau/Kepulauan dan Kawasan Strategis Nasional 67

20 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI 2011 % CAPAIAN Indikator Output: 1 Jumlah laporan kegiatan penguatan kapasitas dan pengembangan kelembagaan KSN, Jumlah RPIIJM KSN KAPET *), dan Jumlah RPIIJM KSN Non KAPET *) 2 Jumlah KSN yang Kabupaten/Kotanya mendapatkan pendampingan penyediaan peta dalam rangka penyusunan rencana rinci di KSN *) 3 Jumlah kajian, penyepakatan, dan penyebarluasan jakstra PR yang dihasilkan yang disosialisasikan ke sektor terkait 4 Jumlah Draft Raperpres Kawasan Strategis Nasional Non Perkotaan % % % % Pelaksana: Direktorat Pengembangan Perkotaan Terwujudnya perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis bidang penataan ruang Indikator Outcome : 1) Jumlah rencana tata ruang dan rencana terpadu program pengembangan infrastruktur jangka menengah Pulau/Kepulauan dan Kawasan Strategis Nasional 1 Jumlah kajian penyiapan kebijakan dan strategi pengembangan perkotaan, dan laporan pemutakhiran basis data dan informasi perkotaan 2 Jumlah KSN yang ditingkatkan kapasitas dan kualitas penataan ruang serta kelembagaan KSN perkotaan % % 68

21 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI 2011 % CAPAIAN 3 Jumlah dokumen penyelesaian Raperpres KSN perkotaan sesuai amanat UU 26/ % Indikator Outcome : 2) Jumlah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) / RDTR Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapatkan pembinaan 1 Jumlah laporan pembinaan teknis peningkatan kualitas tata ruang dan kapasitas kelembagaan kota 2 Jumlah kota yang terfasilitasi pemberian rekomendasi persetujuan substansi dan/atau pembahasan BKPRN tentang materi Raperda RTRW Kota 3 Jumlah laporan penyelenggaraan sosialisasi dan media sosialisasi penyusunan pedoman dan standar teknis bidang penataan ruang kota % % % Pelaksana: Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah I Terwujudnya perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis bidang penataan ruang Indikator Outcome : 2) Jumlah Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapat pembinaan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) / RDTR 1 Jumlah Provinsi/Kabupaten yang terfasilitasi pembahasan BKPRN dan/atau pemberian rekomendasi persetujuan substansi tentang materi Raperda RTRW Provinsi/Kabupaten % 69

22 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Pelaksana: Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II REALISASI 2011 % CAPAIAN Terwujudnya perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis bidang penataan ruang Indikator Outcome : 2) Jumlah Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapat pembinaan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) / RDTR 1 Jumlah Provinsi/Kabupaten yang terfasilitasi pembahasan BKPRN dan/atau pemberian rekomendasi persetujuan substansi tentang materi Raperda RTRW Provinsi/Kabupaten % Untuk paket-paket pekerjaan tambahan yang berasal dari dana reward hasil optimalisasi anggaran belanja Tahun Anggaran 2010, terdapat 5 (lima) paket pekerjaan tidak dapat dilaksanakan karena keterbatasan waktu dalam penyelenggaraan pekerjaan tersebut, antara lain: 1. Penyiapan Dokumentasi Perda RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota; 2. Penyusunan Pedoman Dekonsentrasi Persetujuan Substansi RDTR Kota dan Kawasan Perkotaan; 3. Pembinaan Penyelesaian Raperda RTRW Kabupaten di Wilayah I; 4. Pembinaan Penyelesaian Raperda RTRW Kabupaten di Wilayah II; dan 5. Kajian Strategis Penataan Ruang Terkait Aspek Ketahanan Air, Energi dan Pangan di Pulau Bali. 70

23 3.1.2 Pengukuran Pencapaian Kinerja Kegiatan Bina Program dan Kemitraan Direktorat Bina Program dan Kemitraan. Pencapaian kinerja pada Kegiatan Pembinaan Program dan Kemitraan Penataan Ruang dari unit eselon II Bina Program dan Kemitraan berdasarkan PK 2011 terlihat pada tabel di bawah ini. Pencapaian ini juga merupakan kumulatif terkait dengan pelaksanaan Dana Cadangan yang mendukung Indikator Output di Direktorat lain. Berikut tabel pengukuran berdasarkan Penetapan Kinerja. Pencapaian Kinerja Direktorat Bina Program Kemitraan tahun 2011 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Terwujudnya perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis bidang penataan ruang Indikator Outcome : 3) Jumlah dokumen perencanaan dan pemrograman (jangka menengah dan tahunan), Dokumen pelaporan akuntabilitas kinerja, Keuangan, Layanan data dan informasi publik, Fasilitasi penyebarluasan informasi penataan ruang dan penyelenggaraan PNBP, Fasilitasi kemitraan, BMN, dan Fasilitasi legal drafting peraturan 1 revisi & review Renstra, 1 rencana kerja satminkal, 44 RKAKL, 1 Lakip DJPR, 1 Lakip eselon 2, 4 Triwulan elektronik monitoring 5 fasilitas layanan dan informasi publik 3 fasilitasi kemitraan 1 revisi & review Renstra, 1 rencana kerja satminkal, 44 RKAKL, 1 Lakip DJPR, 1 Lakip eselon 2, 4 Triwulan elektronik monitoring 5 fasilitas layanan dan informasi publik 3 100% 71

24 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % perundangan, serta Pengelolaan administrasi kepegawaian dan pelatihan PPNS. 1 laporan kuangan & BMN 1 laporan kearsipan fasilitasi kemitraan 1 laporan kuangan & BMN 1 laporan kearsipan 1 Indikator Output : Jumlah penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan strategi, rencana, serta rencana program dan anggaran jangka menengah 3 laporan 3 laporan 100% 2 Jumlah dokumen rencana strategis Direktorat Jenderal Penataan Ruang 1 laporan 1 laporan 100% 3 Jumlah laporan Administrasi Penyiapan dan Pelaksanaan PHLN bidang Penataan Ruang 1 laporan 1 laporan 100% 4 Jumlah laporan kegiatan pengelolaan kerjasama, pinjaman dan hibah luar negeri bidang penataaan ruang 2 laporan 2 laporan 100% 5 Jumlah laporan perencanaan program dan anggaran tahunan Direktorat Jenderal Penataan Ruang 3 laporan 3 laporan 100% 6 Jumlah pedoman penyusunan program dan anggaran tahunan Direktorat Jenderal Penataan Ruang 3 laporan 3 laporan 100% 7 Jumlah laporan tahunan pencapaian terhadap sasaran dan tujuan Ditjen 2 laporan 2 laporan 100% Penataan Ruang 8 Pedoman Evaluasi Kinerja 1 laporan 1 laporan 100% 9 Jumlah laporan monitoring dan evaluasi kinerja Pelaksanaan Kegiatan dan Program Direktorat Jenderal Penataan Ruang 4 laporan 4 laporan 100% 72

25 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Jumlah laporan pengembangan dan pemeliharaan sistem dan jaringan informasi bidang penataan ruang 3 laporan 3 laporan 100% 11 Jumlah laporan pengelolaan data dan informasi penyelenggaraan penataan ruang 2 laporan 2 laporan 100% 12 Jumlah laporan kegiatan penyiapan dan pelaksanaan komunikasi publik serta pameran bidang penataan ruang 5 laporan 5 laporan 100% 13 Jumlah laporan penyiapan dan pelaksanaan kemitraan, kesepakatan kerjasama penataan ruang, dan kelembagaan penyelenggaraan penataan ruang oleh masyarakat 3 laporan 3 laporan 100% 14 Jumlah laporan penyiapan dan pelaksanaan kemitraan, kesepakatan kerjasama penataan ruang, 1 laporan 1 laporan 100% dan kelembagaan penyelenggaraan penataan ruang oleh dunia usaha. 15 Jumlah pedoman/panduan kemitraan 1 laporan 1 laporan 100% 16 Jumlah Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran (RKAKL) 1 laporan 1 laporan 100% 17 Jumlah laporan tahunan pencapaian terhadap 4 laporan 4 laporan 100% sasaran dan tujuan instansi * Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2011 Rp ,- *Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2011 Rp ,- Jumlah tersebut ditemukan bahwa seluruh target RKT dan target DIPA yang muncul pada indikator output sudah tercapai secara keseluruhan (100%). Pada tahun anggaran 2012 Direktorat Jenderal Penataan Ruang memiliki dana cadangan sebesar Rp Dana ini dialokasikan di Direktorat Bina Program dan Kemitraan, dana ini selain dimanfaatkan oleh Direktorat Bina Program dan Kemitraan, 73

26 pemanfaatannya juga digunakan untuk menunjang pencapaian output di Direktorat lainnya. Secara lebih rinci pemanfaatan dana cadangan dapat dilihat pada tabel berikut Alokasi Pelepasan Bintang dan Pemanfaatan Dana Cadangan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Pelaksana: Sekretariat Ditjen Jenderal Penataan Ruang Terwujudnya perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis bidang penataan ruang Indikator Outcome : 3)Jumlah dokumen perencanaan dan pemrograman (jangka menengah dan tahunan), Dokumen pelaporan akuntabilitas kinerja, Keuangan, Layanan data dan informasi publik, Fasilitasi penyebarluasan informasi penataan ruang dan penyelenggaraan PNBP, Fasilitasi kemitraan, BMN, dan Fasilitasi legal drafting peraturan perundangan, serta Pengelolaan administrasi kepegawaian dan pelatihan PPNS. Indikator Output 1 Jumlah laporan kegiatan pembinaan dan pengelolaan pegawai 2 Jumlah laporan akuntansi keuangan Ditjen Penataan Ruang 3 Rancangan legal drafting peraturan perundangundangan bidang penataan ruang 4 Jumlah laporan tahunan pencapaian terhadap sasaran dan tujuan instansi Pelaksana: Direktorat Bina Program dan Kemitraan Terwujudnya Indikator Outcome : perumusan dan 3)Jumlah dokumen perencanaan dan pelaksanaan pemrograman (jangka menengah dan kebijakan dan tahunan), Dokumen pelaporan standarisasi teknis akuntabilitas kinerja, Keuangan, bidang penataan Layanan data dan informasi publik, ruang Fasilitasi penyebarluasan informasi penataan ruang dan penyelenggaraan PNBP, Fasilitasi kemitraan, BMN, dan Fasilitasi legal drafting peraturan perundangan, serta Pengelolaan administrasi kepegawaian dan pelatihan PPNS. 4 laporan 4 laporan 100% 1 laporan 1 laporan 100% 1 laporan 1 laporan 100% 2 laporan 2 laporan 100% 74

27 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Indikator Output: Jumlah penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan strategi, rencana, serta rencana program dan anggaran jangka menengah 2 laporan 2 laporan 100% Jumlah laporan Administrasi 1 laporan 1 laporan 100% Penyiapan dan Pelaksanaan PHLN bidang Penataan Ruang Jumlah laporan perencanaan 1 laporan 1 laporan 100% program dan anggaran tahunan Direktorat Jenderal Penataan Ruang Pedoman Evaluasi Kinerja 1 laporan 1 laporan 100% Jumlah laporan pengembangan dan pemeliharaan sistem dan jaringan informasi bidang penataan ruang Jumlah laporan pengelolaan data dan informasi penyelenggaraan penataan ruang Jumlah laporan kegiatan penyiapan dan pelaksanaan komunikasi publik serta pameran bidang penataan ruang Jumlah laporan penyiapan dan pelaksanaan kemitraan, kesepakatan kerjasama penataan ruang, dan kelembagaan penyelenggaraan penataan ruang oleh masyarakat 2 laporan 2 laporan 100% 1 laporan 1 laporan 100% 2 laporan 2 laporan 100% 1 laporan 1 laporan 100% Pelaksana: Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Wilayah Nasional Terwujudnya perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis bidang penataan ruang Indikator Outcome : 1)Jumlah rencana tata ruang dan rencana terpadu program pengembangan infrastruktur jangka menengah, Pulau/Kepulauan dan Kawasan Strategis Nasional 75

28 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Indikator Output: Jumlah Draft Raperpres 1 Kawasan Strategis Nasional Non Perkotaan Pelaksana: Direktorat Perkotaan Terwujudnya Indikator Outcome : perumusan dan 1) Jumlah rencana tata ruang dan pelaksanaan rencana terpadu program kebijakan dan pengembangan infrastruktur jangka standarisasi teknis menengah Pulau/Kepulauan dan bidang penataan Kawasan Strategis Nasional ruang Jumlah kajian penyiapan kebijakan dan strategi pengembangan perkotaan, 1 dan laporan pemutakhiran basis data dan informasi perkotaan Jumlah dokumen penyelesaian Raperpres KSN 2 perkotaan sesuai amanat UU 26/2007 Indikator Outcome : 2) Jumlah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) / RDTR Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapatkan pembinaan Jumlah laporan pembinaan teknis peningkatan kualitas 1 tata ruang kota dan kapasitas kelembagaan kota Jumlah kota yang terfasilitasi pemberian rekomendasi persetujuan substansi 2 dan/atau pembahasan BKPRN tentang materi Raperda RTRW Kota 7 laporan 7 laporan 100% 1 laporan 1 laporan 100% 1 laporan 1 laporan 100% 100% 3 laporan 3 laporan 100% 1 laporan 1 laporan 76

29 3.1.3 Pengukuran Pencapaian Kinerja Kegiatan Pembinaan Penataan Ruang Wilayah Nasional Direktorat Penataan Ruang Wilayah Nasional Pencapaian kinerja pada Kegiatan Pembinaan Penataan Ruang Wilayah Nasional dari unit eselon II Direktorat Penataan Ruang Wilayah Nasional berdasarkan PK Pencapaian ini juga merupakan kumulatif terkait dengan pelaksanaan 3 SNVT yang dibina yaitu SNVT KAPET Manado Bitung, SNVT KAPET Pare-Pare, SNVT KAPET Sasamba. Berikut tabel pengukuran berdasarkan Penetapan Kinerja. Pencapaian Kinerja Direktorat Penataan Ruang Wilayah Nasional tahun 2011 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR OUTCOME /INDIKATOR OUTPUT TARGET OUTPUT/ OUTPUT REALISASI OUTCOME/ OUTPUT % (TARGET/ REALISASI) Terwujudnya Indikator Outcome: perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang penataan ruang 1) Jumlah rencana tata ruang dan rencana terpadu program pengembangan infrastruktur jangka menengah, Pulau/Kepulauan dan Kawasan Strategis Nasional 21 Raperpres, 4 RPIJM Pulau 21 Raperpres, 4 RPIJM Pulau 100% Indikator Output: 1 Jumlah laporan kegiatan penguatan kapasitas dan pengembangan kelembagaan KSN, Jumlah RPI2JM KSN KAPET *), dan Jumlah RPI2JM KSN Non KAPET *) 2 Jumlah laporan kegiatan pengendalian pelaksanaan pengembangan wilayah nasional, pulau, dan KSN yang berisi arahan pengendalian sistem nasional dan arahan pengendalian pemanfaatan ruang nasional 3 Jumlah KSN yang mendapatkan pendampingan penyusunan rencana rinci *) 11 laporan 11 laporan 100% 3 laporan 3 laporan 100%

30 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR OUTCOME /INDIKATOR OUTPUT TARGET OUTPUT/ OUTPUT REALISASI OUTCOME/ OUTPUT % (TARGET/ REALISASI) 4 Jumlah KSN yang Kabupaten/Kotanya mendapatkan pendampingan penyediaan peta dalam rangka penyusunan rencana rinci di KSN *) 6 Jumlah kawasan yang disusun rencanan pengembangan koridor pembangunan ekonomi *) 7 Jumlah laporan hasil pengawasan (monev) perwujudan penataan ruang wilayah nasional yang disosialisaikan ke sektor terkait 8 Jumlah kajian, penyepakatan, dan penyebarluasan jakstra PR yang dihasilkan yang disosialisasikan ke sektor terkait laporan 3 laporan 100% 5 laporan 5 laporan 100% 5 laporan 10 laporan 200% 9 Jumlah laporan pelaksanaan fasilitasi koordinasi forum kerjasama lintas sektor dan lintas wilayah 5 laporan 5 laporan 100% 10 Jumlah Kajian/Materi Teknis 10 kajian/materi 11 kajian/materi KSN Non Perkotaan dan teknis teknis Review RTRWN 110% 12 Jumlah laporan fasilitasi legalisasi draft Raperpres 1 laporan 1 laporan 100% 13 Jumlah NSPK nasional yang dilegalkan 1 NSPK 1 NSPK 100% 14 Jumlah materi NSPK nasional bidang penataan 1 Matek 2 Matek 200% ruang Indikator Outcome: ) Jumlah Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapat pembinaan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)/RDTR 78

31 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR OUTCOME /INDIKATOR OUTPUT TARGET OUTPUT/ OUTPUT REALISASI OUTCOME/ OUTPUT % (TARGET/ REALISASI) Indikator Output: 1 Jumlah NSPK nasional terkait daerah yang dilegalkan 2 Jumlah materi NSPK nasional terkait daerah bidang penataan ruang yang dihasilkan Indikator Outcome: 4) Jumlah dokumen perencanaan dan pemograman (jangka menengah dan tahunan), Dokumen pelaporan akuntabilitas Kinerja, Keuangan, Layanan data dan informasi publik, Fasilitasi penyebarluasan informasi penataan ruang dan penyelenggaraan PNBP, Fasilitasi kemitraan, BMN, dan Fasilitasi legal drafting peraturan perundangan, serta Pengelolaan administrasi kepegawaian dan pelatihan PPNS Renker 1 Renker Satminkal Satminkal 1 RKA-KL 1 RKA-KL 1 LAKIP 1 LAKIP Direktorat Direktorat 100% 3 3 triwulan triwulan keuangan keuangan 1 laporan 1 laporan keuangan akhir keuangan akhir tahun tahun 2 laporan 2 laporan semester BMN semester BMN Indikator Output: 1 Jumlah laporan tahunan pencapaian terhadap 8 laporan 8 laporan 100% sasaran dan tujuan instansi 2 Jumlah bulan layanan perkantoran 12 bulan 12 bulan 100% *Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2011 Rp ,00 *Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2011 Rp ,00 Berdasarkan data perbandingan di atas dapat dilihat bahwa seluruh target yang ditetapkan dalam DIPA (PK) dapat tercapai seluruhnya. Bahkan untuk 3 indikator ouput pencapaiannya melebihi target yang ditetapkan. Hal ini dikarenakan adanya tambahan kegiatan pada 3 indikator output tersebut yang alokasi dananya berasal dari dana efisiensi/penghematan (kebijakan yang ditetapkan Pemerintah pada tahun 2011). Kebijakan penghematan ini dimaksudkan untuk meningkatkan/menambah jumlah output yang telah ditetapkan di awal tahun anggaran dan tujuan ini dapat tercapai yang 79

32 dibuktikan dengan adanya pencapaian 3 indikator output di atas target yang telah ditetapkan Pada tahun 2011, selain ada kebijakan pelaksanaan efisiensi anggaran, Direktorat Penataan Ruang Wilayah Nasional juga memanfaatkan dana yang bersumber dari Satker lain, yaitu Dana Reward yang dialokasikan di Setditjen (Satker Pembinaan Manajemen Penyelenggaraan Penataan Ruang) serta Dana Cadangan Dit. Bina Program dan Kemitraan (Satker Bina Program dan Kemitraan). Pemanfaatan dana ini menambah pencapaian output yang ditargetkan pada Renstra Direktorat Penataan Ruang Wilayah Nasional namun pencapaian ini tidak dapat dimasukan dalam tabel Pengukuran Kinerja Direktorat Penataan Ruang Wilayah Nasional tahun 2011 mengingat alokasi dana sub komponen ini tidak dialokasikan pada Satker Pengembangan Wilayah Nasional Pengukuran Pencapaian Kinerja Kegiatan Pengembangan Perkotaan Direktorat Perkotaan Pencapaian kinerja pada Kegiatan Pengembangan Perkotaan dari unit eselon II Direktorat Perkotaan berdasarkan PK Pencapaian ini juga merupakan kumulatif terkait dengan pelaksanaan SNVT Pengembangan KSN KAPET Pengembangan Perkotaan Mamminasata. Berikut tabel pengukuran berdasarkan Penetapan Kinerja. 80

33 Pencapaian Kinerja Direktorat Perkotaan tahun 2011 NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) Terwujudnya Indikator Outcome : 1 perumusan dan 1) Jumlah rencana tata ruang dan Raperpres 1 Raperpres pelaksanaan rencana terpadu program KSN KSN kebijakan dan pengembangan infrastruktur Perkotaan, Perkotaan, 3 116,67% standarisasi teknis jangka menengah 3 RPI2JM RPI2JM KSN bidang penataan Pulau/Kepulauan dan Kawasan KSN Perkotaan ruang Strategis Nasional Perkotaan 1 Indikator Output : Jumlah kajian penyiapan kebijakan dan strategi pengembangan perkotaan, dan laporan pemutakhiran basis data dan informasi perkotaan % 2 Jumlah laporan penyelenggaraan forum pelaku pembangunan perkotaan berkelanjutan % 3 Jumlah KSN yang ditingkatkan kapasitas dan kualitas penataan ruang serta kelembagaan KSN perkotaan 4 Jumlah dokumen penyelesaian Raperpres KSN perkotaan sesuai amanat UU 26/ Jumlah materi teknis Raperpres KSN perkotaan yang dihasilkan Indikator Outcome : 2) Jumlah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) / RDTR Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapatkan pembinaan 1 Indikator Output : Jumlah laporan pembinaan teknis peningkatan kualitas tata ruang dan kapasitas kelembagaan kota 2 Jumlah kota yang terfasilitasi pemberian rekomendasi persetujuan substansi dan/atau pembahasan BKPRN tentang materi Raperda RTRW Kota 3 Jumlah kota yang terfasilitasi penyusunan RDTR kotanya *) 4 KSN / 3 RPI2JM / 10 4 KSN / 3 RPI2JM / ,11% 1 / 2 / 4 300% 1 KSN KSN 32 RTRW 43 RTRW 134,38% Kota, 0 Kota RDTR Kota % 6 / 6 /69 120,41% 49 Kota Kota/3 Kabupaten di Kawasan Metropolitan - 81

34 NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) Jumlah Peraturan Menteri tentang - NSPK perkotaan 5 Jumlah draft NSPK perkotaan ,33% yang dihasilkan 6 Jumlah laporan penyelenggaraan % sosialisasi dan media sosialisasi penyusunan pedoman dan standar teknis bidang penataan ruang kota Indikator Outcome : % 3) Jumlah Penyusunan dokumen perencanaan dan pemrograman (jangka menengah dan tahunan), Dokumen pelaporan akuntabilitas kinerja, Keuangan, Layanan data dan informasi publik, Fasilitasi penyebarluasan informasi penataan ruang dan penyelenggaraan PNBP, Fasilitasi kemitraan, BMN, dan Fasilitasi legal drafting peraturan perundangan, serta Pengelolaan administrasi kepegawaian dan pelatihan PPNS. 1 Indikator Output : % Jumlah laporan tahunan pencapaian sasaran dan tujuan instansi 2 Jumlah bulan layanan - - perkantoran 3 Jumlah laporan SAK-SIMAK % BMN, dan kearsipan 4 Jumlah laporan monitoring dan evaluasi teknis pemanfaatan ruang kota, audit pemanfaatan ruang kota, serta fasilitasi penguatan PPNS bidang pemanfaatan ruang kota % *Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2011: Rp *Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2011 : Rp

35 00 Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, dapat disimpulkan bahwa total nilai kinerja (output)berdasarkan indikator output di lingkungan Direktorat Perkotaan berada dalam rentang antara 100% - 200% dari target 100%. Hal ini dikarenakan adanya variasi realisasi per indikator output, dengan nilai rata-rata prosentase pencapaian terhadap target indikator output adalah123,60%. Sedangkan, untuk nilai kinerja Direktorat Perkotaan untuk pencapaian outcome Direktorat Jenderal Penataan Raang berdasarkan indikator kinerja outcomeyang harus dicapai oleh Direktorat Perkotaan berada dalam rentang antara116,67% - 134% dari target 100%. Hal ini dikarenakan adanya variasi realisasi per indikator outcome, dengan nilai rata-rata prosentase pencapaian terhadap target adalah 125,52% Pengukuran Pencapaian Kinerja Kegiatan Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah I Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah I Pencapaian kinerja pada Kegiatan Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah I dari unit eselon II Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah I berdasarkan PK Pencapaian ini juga merupakan kumulatif terkait dengan pelaksanaan Kegiatan SKPD di Wilayah I yaitu seluruh provinsi di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Berikut tabel pengukuran berdasarkan Penetapan Kinerja. 83

36 Pencapaian Kinerja Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah I Tahun 2011 NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Terwujudnya perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis Indikator Outcome : 2) Jumlah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) / RDTR Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapatkan pembinaan 7 Provinsi, 114 Kabupaten 7 Provinsi, 114 Kabupaten 100% bidang penataan ruang 1 Indikator Output : Jumlah laporan hasil pembinaan, pengawasan, dan pengembangan kapasitas 100% kelembagaan penataan ruang daerah. 2 Jumlah laporan bimbingan dan bantuan teknis, fasilitasi pengaturan, serta pengembangan kapasitas penyelenggaraan penataan ruang % 4 Jumlah laporan perencanaan program tahunan serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan program tahunan penataan ruang daerah provinsi, maupun kabupaten % 5 Jumlah Materi Teknis NSPK bidang Penataan Ruang, dan jumlah Peraturan Menteri Bidang Penataan Ruang yang dihasilkan Jumlah Peraturan Menteri tentang NSPK Bidang Penataan Ruang

37 NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Indikator Outcome : 3) Jumlah dokumen perencanaan dan pemrograman (jangka menengah dan tahunan), Dokumen pelaporan akuntabilitas kinerja, Keuangan, Layanan data dan informasi publik, Fasilitasi penyebarluasan informasi penataan ruang dan penyelenggaraan PNBP, Fasilitasi kemitraan, BMN, dan Fasilitasi legal drafting peraturan perundangan, serta Pengelolaan administrasi kepegawaian dan pelatihan PPNS. 1 dokumen perencana an dan pengelolaa n anggaran (RKAKL), 1 evaluasi Lakip eselon 21 laporan keuangan akhir tahun, 2 laporan semester BMN 2 dokumen perencana an dan pengelolaa n anggaran (RKAKL), 1 evaluasi Lakip eselon 21 laporan keuangan akhir tahun, 2 laporan semester BMN 100% 1 Indikator Output : Jumlah laporan tahunan pencapaian terhadap sasaran dan tujuan instansi ( BMN & Keuangan) % 2 Jumlah Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran % (RKAKL) 3 Jumlah bulan layanan perkantoran 4 Jumlah laporan monitoring dan evaluasi teknis penataan ruang, audit pemanfaatan ruang, serta fasilitasi penguatan PPNS bidang penataan ruang % *Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2011: Rp ,- *Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2011 : Rp ,- Dalam tabel di atas terlihat bahwa realisasi dari masing-masing indikator kinerja sesuai target yang ada dalam Penetapan Kinerja (PK) telah berhasil tercapai 100 %, hal ini menunjukkan bahwa kinerja yang dicapai pada akhir tahun kegiatan dinilai sangat baik. 85

38 3.1.6 Pengukuran Pencapaian Kinerja Kegiatan Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II Pencapaian kinerja pada Kegiatan Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II dari unit eselon II Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II berdasarkan PK 2011 terlihat pada tabel 3-8. Pencapaian ini juga merupakan kumulatif terkait dengan pelaksanaan Kegiatan SKPD di Wilayah II yaitu seluruh Wilayah timur Indonesia. Berikut tabel pengukuran berdasarkan Penetapan Kinerja. 86

39 Pencapaian Kinerja Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II Tahun 2011 NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) Terwujudnya perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis Indikator Outcome : 2) Jumlah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) / RDTR Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapatkan pembinaan 8 Provinsi, 127 Kabupaten 8 Provinsi, 127 Kabupaten 100% bidang penataan ruang 1 Indikator Output : Jumlah laporan hasil pembinaan, ,72 % pengawasan, dan pengembangan kapasitas kelembagaan penataan ruang daerah. 2 Jumlah laporan bimbingan dan bantuan teknis, fasilitasi ,67 % pengaturan, serta pengembangan kapasitas penyelenggaraan penataan ruang 3 Jumlah laporan perencanaan % program tahunan serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan program tahunan penataan ruang daerah provinsi, maupun kabupaten 4 Jumlah Materi Teknis NSPK 5 NSPK 5 NSPK 100% bidang Penataan Ruang, dan jumlah Peraturan Menteri Bidang Penataan Ruang yang dihasilkan (Matek) 5 Jumlah Peraturan Menteri tentang NSPK Bidang Penataan Ruang Indikator Outcome : 3) Jumlah dokumen perencanaan dan pemrograman (jangka menengah dan tahunan), Dokumen pelaporan akuntabilitas kinerja, Keuangan, Layanan data dan informasi publik, Fasilitasi penyebarluasan informasi penataan ruang dan penyelenggaraan PNBP, Fasilitasi kemitraan, BMN, dan Fasilitasi legal drafting peraturan perundangan, serta Pengelolaan administrasi kepegawaian dan pelatihan PPNS. 1 Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran (RKA KL), 1 Lakip Eselon II, 1 Keuangan Akhir Tahun, 1 laporan BMN 1 Dokumen Perencana an dan Pengelolaa n Anggaran (RKA KL), 1 Lakip Eselon II, 1 Keuangan Akhir Tahun, 1 laporan BMN 100% 87

40 NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) Indikator Output : % Jumlah laporan tahunan pencapaian terhadap sasaran dan tujuan instansi ( BMN & Keuangan) 2 Jumlah Dokumen Perencanaan % dan Pengelolaan Anggaran (RKAKL) 3 Jumlah bulan layanan perkantoran Jumlah laporan monitoring dan evaluasi teknis penataan ruang, audit pemanfaatan ruang, serta fasilitasi penguatan PPNS bidang penataan ruang % *Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2011 = Rp *Realisasi Pagu Anggaran Tahun 2011 = Rp Dalam tabel di atas terlihat bahwa realisasi dari masing-masing indikator kinerja sesuai target yang ada dalam Penetapan Kinerja (PK) telah berhasil tercapai 100 %, hal ini menunjukkan bahwa kinerja yang dicapai pada akhir tahun kegiatan dinilai sangat baik. Pada akhir tahun 2011 terdapat kegiatan yang terealisasi lebih dari 100 % (melebihi target dalam Penetapan Kinerja), hal ini dikarenakan terjadinya beberapa perubahanperubahan kebijakan program dan kegiatan yang terjadi selama tahun anggaran Adapun perubahan-perubahan kebijakan yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Adanya kebijakan penghematan pagu anggaran tahun 2011 sebesar 10 % yang menjadikan tidak dapat dilaksanakannya beberapa kegiatan yang telah ada dalam DIPA Satuan Kerja Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II (Bulan Maret 2011) 2. Adanya kebijakan terhadap beberapa kegiatan yang pelaksanaannya dipending dan kemudian diperbolehkan kembali dilaksanakan setelah mendapat persetujuan Dirjen Penataan Ruang dengan perubahan-perubahan tertentu (Bulan Juli 2011). 3. Adanya kebijakan terkait dengan pembukaan blokir anggaran belanja modal yang sebelumnya diblokir oleh Kementerian Keuangan (Bulan Juli 2011) 4. Adanya kebijakan pemanfaatan kembali penghematan pagu anggaran sebesar 10 % yang mengakibatkan penambahan terhadap beberapa kegiatan yang sebelumnya belum tercantum dalam DIPA Satuan Kerja Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II (Bulan Oktober 2011) 5. Adanya kebijakan terkait dengan pemanfaatan kembali dan sisa kontrak TA 2011 (Bulan Oktober 2011) 88

41 3.2 PERBANDINGAN PENCAPAIAN DATA KINERJA Perbandingan Pencapaian Kinerja Tahun 2010 dengan Tahun 2011 Perbandingan Kinerja dilakukan dengan melihat Realisasi Pencapaian Kinerja tahun ini dengan kinerja tahun Perbandingan capaian kinerja ini dilakukan dengan dengan membandingkan realisasi dari pencapaian IKU 1, IKU 2 dan IKU 3. Dalam perbandingan yang dilakukan terlihat kenaikan kinerja yang signifikan antara tahun 2010 dengan tahun 2011 sebagai berikut. pada IKU 1 Jumlah rencana tata ruang dan rencana terpadu program pengembangan infrastruktur jangka menengah, Pulau/Kepulauan dan Kawasan Strategis Nasional realisasi tahun 2010 yang dihasilkan adalah 9 Raperpres dan pada tahun 2011 naik secara signifikan menjadi 25 Raperpres (3 Raperpres Pulau, 18 Raperpres KSN Non Perkotaan, 4 KSN Perkotaan), 8 RPI2JM (4 Pulau/Kepulauan, 4 KSN Perkotaan). Demikian juga pada pada IKU 2 Jumlah Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapat pembinaan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) / RDTR realisasi tahun 2010 RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapat Persetujuan Substansi Menteri Pekerjaan Umum yaitu 7 RTRW Provinsi, 30 RTRW Kabupaten dan 7 RTRW Kota dan pada tahun 2011 dengan capaian kinerja 16 RTRW Prov 262 RTRW Kab 49 RTRWKota. Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Utama 2010 dengan 2011 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Realisasi 2010 Realisasi Terwujudnya perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis bidang penataan ruang 1) Jumlah rencana tata ruang dan rencana terpadu program pengembangan infrastruktur jangka menengah, Pulau/Kepulauan dan Kawasan Strategis Nasional 2) Jumlah Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapat pembinaan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) / RDTR 9 raperpres 25 Raperpres (3 Raperpres Pulau, 18 Raperpres KSN Non Perkotaan, 4 KSN Perkotaan), 8 RPI2JM (4 Pulau/Kepulauan, 4 KSN Perkotaan) 7 RTRW Prov 16 RTRW Prov 30 RTRW Kab 262 RTRW Kab 7 RTRW Kota 49 RTRWKota 89

42 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Realisasi 2010 Realisasi ) Jumlah dokumen perencanaan dan pemrograman (jangka menengah dan tahunan), Dokumen pelaporan akuntabilitas kinerja, Keuangan, Layanan data dan informasi publik, Fasilitasi penyebarluasan informasi penataan ruang dan penyelenggaraan PNBP, Fasilitasi kemitraan, BMN, dan Fasilitasi legal drafting peraturan perundangan, serta Pengelolaan administrasi kepegawaian dan pelatihan PPNS. 1 draft review&revisi Renstra, 1 rencana kerja satminkal, 44 RKAKL, 1 Lakip DJPR, 6 evaluasi Lakip eselon 2 4 laporan triwulan elektronik monitoring 3 laporan triwulan keuangan, 1 laporan keuangan akhir tahun, 1 fasilitas layanan dan informasi publik 1 Fasilitasi penyebarluasan informasi penataan ruang dan penyelenggaraan PNBP 1 fasilitasi kemitraan 2 laporan semester BMN, 1 laporan fasilitasi legal drafting 541pegawai 177 PPNS 1 Revisi & Review Renstra, 1 Rencana Kerja Satminkal, 44 RKAKL, 1 Lakip DJPR, 4 Triwulan Elektronik Monitoring 5 Fasilitas Layanan dan Informasi Publik, 8b Pembinaan dan Pengelolaan Administrasi Kepegawaian, 8 Akuntansi Keuangan, 6 Kegiatan Administrasi Pengelolaan BMN dan Administrasi Ketatausahaan, 2 Pelatihan dan Operasionalisasi PPNS Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2011 Dengan Rencana Kinerja DIPA Tahun 2011 Perbandingan ini dilakukan dengan membandingkan antara realisasi kinerja tahun 2011 (sebagaimana tercantum dalam Renstra versi lama) dengan rencana kinerja DIPA sebagaimana tertuang dalam dokumen Penetapan Kinerja untuk masing-masing indikator outcome/indikator output. Secara ringkas, hasil perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2011 dengan Rencana Kinerja DIPA Tahun 2011 seperti tercantum dalam dokumen PK 2011 dapat ditampilkan sebagai berikut 90

43 Perbandingan Realisasi RKT dan Rencana Kerja DIPA (PK) Direktorat Jenderal Penataan Ruang Sasaran Strategis Terwujudnya perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis bidang penataan ruang Indikator Kinerja RKT Target Realisasi % Capaian Indikator Outcome : 25 Raperpres (3 25 Raperpres (3 25 Raperpres (3 1) Jumlah rencana tata Raperpres Pulau, Raperpres Raperpres ruang dan rencana 18 Raperpres KSN Pulau, 18 Pulau, 18 terpadu program Non Perkotaan, 4 Raperpres KSN Raperpres KSN pengembangan KSN Perkotaan), 7 Non Perkotaan, Non Perkotaan, infrastruktur jangka RPI2JM (4 4 KSN 4 KSN 107,14% menengah, Pulau/Kepulauan, Perkotaan), 7 Perkotaan), 8 Pulau/Kepulauan dan 3 KSN Perkotaan) RPI2JM (4 RPI2JM (4 Kawasan Strategis Pulau/Kepulaua Pulau/Kepulaua Nasional n, 3 KSN n, 4 KSN Perkotaan) Perkotaan) Indikator Output : 1 Jumlah laporan RPIIJM 4 laporan / 3 4 laporan / 3 4 laporan / 3 Pulau/Kepulauan / KSN 100% Perkotaan 2 Jumlah laporan hasil pengawasan (monev) perwujudan penataan 2 laporan / 3 2 laporan / 3 2 laporan / 3 ruang wilayah nasional 100% yang disosialisasikan ke sektor terkait. 3 Jumlah Kajian/Materi Teknis KSN Non Perkotaan dan Review 10 laporan 10 laporan % RTRWN 4 Jumlah Draft Raperpres 21 draft 21 Darft Kawasan Strategis 21 draft Raperpres Raperpres Rapepres Nasional Non Perkotaan 100% 5 Jumlah dokumen penyelesaian Raperpres 1 laporan / 4 1 laporan / 4 1, 4 KSN perkotaan sesuai Raperpres Raperpres Raperpres 100% amanat UU 26/ Jumlah materi teknis 1 laporan / 6 1 laporan / 6 1 laporan / 6 Raperpres KSN materi teknis materi teknis materi teknis perkotaan 100% Indikator Outcome : 2) Jumlah Provinsi/Kabupaten/Kota 15 Provinsi, 15 Provinsi, 16 Provinsi, yang mendapat 241 Kabupaten, 241 Kabupaten, 242 Kabupaten, 101,73% pembinaan penyusunan 49 Kota 49 Kota 44 Kota Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) / RDTR 91

44 Sasaran Strategis Indikator Kinerja RKT Target Realisasi % Capaian Indikator Output : 1 Jumlah kota yang dibina dan ditingkatkan kapasitas dan kualitas penataan ruang dan kelembagaannya 9 Kota 9 Kota 9 Kota 100% 2 Jumlah laporan fasilitasi pemberian rekomendasi persetujuan substansi 6 laporan / 49 6 laporan / 49 6 laporan / 44 dan/atau pembahasan Kota Kota Kota 94,9% BKPRN tentang materi Raperda RTRW Kota 3 Jumlah laporan hasil pembinaan, pengawasan, dan pengembangan kapasitas kelembagaan penataan ruang daerah. 448 laporan 448 laporan % 4 Jumlah Provinsi/Kabupaten yang terfasilitasi pemberian rekomendasi persetujuan substansi dan/atau 15 Provinsi, 15 Provinsi, 16 Provinsi, pembahasan BKPRN 241 Kabupaten, 241 Kabupaten, 262 Kabupaten, 107,65% tentang materi Raperda RTRW Provinsi/Kabupaten Indikator Outcome : 1 Revisi & Review 1 Revisi & 1 Revisi & 104,76% 3) Jumlah dokumen Renstra, Review Renstra, Review Renstra, perencanaan dan 1 Rencana Kerja 1 Rencana Kerja 1 Rencana pemrograman (jangka Satminkal, Satminkal, Kerja Satminkal, menengah dan tahunan), 44 RKAKL, 44 RKAKL, 44 RKAKL, Dokumen pelaporan 1 Lakip DJPR, 1 Lakip DJPR, 1 Lakip DJPR, akuntabilitas kinerja, Keuangan, Layanan data Triwulan Triwulan Triwulan dan informasi publik, Elektronik Elektronik Elektronik Fasilitasi penyebarluasan Monitoring Monitoring Monitoring informasi penataan ruang dan penyelenggaraan Fasilitas Layanan Fasilitas Fasilitas PNBP, Fasilitasi dan Informasi Layanan dan Layanan dan kemitraan, BMN, dan Publik, Informasi Publik, Informasi Publik, Fasilitasi legal drafting peraturan perundangan, Pembinaan dan Pembinaan dan Pembinaan dan serta Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan administrasi kepegawaian Administrasi Administrasi Administrasi dan pelatihan PPNS. Kepegawaian, Kepegawaian, Kepegawaian, Akuntansi Akuntansi Akuntansi 92

45 Sasaran Strategis Indikator Kinerja RKT Target Realisasi Keuangan, Keuangan, Keuangan, Kegiatan Kegiatan Kegiatan Administrasi Administrasi Administrasi Pengelolaan BMN Pengelolaan Pengelolaan dan Administrasi BMN dan BMN dan Ketatausahaan, Administrasi Administrasi 2 Ketatausahaan, Ketatausahaan, Pelatihan dan 2 2 Operasionalisasi Pelatihan dan Pelatihan dan PPNS Operasionalisasi Operasionalisasi PPNS PPNS % Capaian 1 2 Indikator Output : Jumlah laporan penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan strategi, rencana, serta rencana program dan anggaran jangka menengah Jumlah dokumen rencana strategis Direktorat Jenderal Penataan Ruang 3 laporan 3 laporan 3 laporan 100% 1 laporan 1 laporan 1 100% 3 Jumlah laporan perencanaan program dan anggaran tahunan Direktorat Jenderal Penataan Ruang 4 Jumlah laporan tahunan pencapaian terhadap sasaran dan tujuan Ditjen Penataan Ruang 5 Jumlah laporan monitoring dan evaluasi kinerja Pelaksanaan Kegiatan dan Program Direktorat Jenderal Penataan Ruang 6 Jumlah laporan kegiatan penyiapan dan pelaksanaan komunikasi publik serta pameran bidang penataan ruang 7 Jumlah laporan kegiatan pembinaan dan pengelolaan pegawai 4 laporan 4 laporan 4 laporan 100% 2 laporan 2 laporan 2 laporan 100% 4 laporan 4 laporan 4 laporan 100% 5 laporan 5 laporan 5 laporan 100% 7 laporan 7 laporan 8 133% 93

46 Sasaran Strategis Indikator Kinerja RKT Target Realisasi 8 Jumlah laporan akuntansi % Capaian keuangan Ditjen Penataan Ruang 9 Jumlah Kegiatan Administrasi Pengelolaan BMN dan Administrasi Ketatausahaan DJPR 10 Jumlah kegiatan Pelatihan dan Operasionalisasi PPNS Bidang Penataan Ruang 6 laporan 6 laporan 8 133% 6 laporan 6 laporan 8 133% 2 laporan 2 laporan 2 laporan 100% Perbandingan Pencapaian Kinerja 2011 dengan RKT Pada perbandingan ini akan diperoleh gambaran tingkat pencapaian kinerja yang telah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Penataan Ruang sampai dengan tahun 2011 (2 tahun) terhadap target-target output yang telah ditetapkan dalam Renstra Direktorat Jenderal Penataan Ruang Pengukuran Kinerja Direktorat Jenderal Penataan Ruang Berdasarkan Renstra Sasaran Strategis Terwujudnya perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis bidang penataan ruang Indikator Kinerja Indikator Outcome : 1)Jumlah rencana tata ruang dan rencana terpadu program pengembangan infrastruktur jangka menengah, Pulau/Kepulauan dan Kawasan Strategis Nasional Indikator Outcome : 2)Jumlah Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapat pembinaan Penyelenggaraan Penataan Ruang Indikator Outcome : 3)Jumlah Kabupaten/Kota yang memenuhi SPM dan /atau ditingkatkan kualitas Penataan Ruangnya. Target s.d Raperpres (7 KSN Perkotaan dan 30 KSN Non Perkotaan) 32 RPIIJM (7 RPIIJM KSN Perkotaan dan 25 RPIIJM KSN Non- Perkotaan) (RPJM : 69 KSN & 7 Pulau dan Kepulauan) 33 RTRW Provinsi 398 RTRW Kabupaten 93 RTRW Kota 68 Kabupaten Binda I : 34 Kab Binda I : 34 Kab, 38 Kota (RPJM : 93 Kota, 87Kab) Renstra DJPR Realisasi Realisasi 9 Raperpres 25 Raperpres (3 Raperpres Pulau, 18 Raperpres KSN Non Perkotaan, 4 KSN Perkotaan), 8 RPI2JM (4 Pulau/Kepulauan, 4 KSN Perkotaan) 7 RTRW 16 Provinsi, Provinsi 262 Kabupaten, 30 RTRW 49 Kota Kabupaten 7 RTRW Kota 1 Kabupaten 21 Kota 14 Kota 94

47 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Indikator Outcome : 4)Jumlah laporan/dokumen pembinaan program, kemitraan, layanan informasi, dan dukungan manajemen organisasi, serta aspek hukum/perundang-undangan penyelenggaraan penataan ruang. Renstra DJPR Target s.d Realisasi Realisasi Perbandingan Pencapaian Kinerja sampai Tahun berjalan Perbandingan pencapaian kinerja yang telah dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Penataan Ruang sampai dengan tahun 2011 akan disandingkan dengan target yang telah ditetapkan dalam Renstra Direktorat Jenderal Penataan Ruang selama 5 tahun (sampai dengan tahun 2014) untuk mendapatkan gambaran hutang kinerja yang harus dipenuhi oleh Direktorat agar target-target yang ditetapkan di Renstra terpenuhi. Berikut adalah perbandingan Data Kinerja sampai dengan tahun ini dengan target Renstra sampai dengan tahun 2014 : Perbandingan Kinerja dengan Tahun Berjalan Renstra DJPR Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target s.d Jumlah s.d 2011 Sisa Target ( % ) 2014 Realisasi Realisasi Terwujudnya Indikator Outcome : 37 9 Raperpres 25 Raperpres ( perumusan 1)Jumlah rencana tata Raperpres Raperpres Pulau, Raperpres Raperpres dan ruang dan rencana (7 KSN 18 Raperpres (81,08%) pelaksanaan terpadu program Perkotaan KSN Non kebijakan pengembangan dan 30 Perkotaan, 4 dan infrastruktur jangka KSN Non KSN Perkotaan), standarisasi menengah, Perkotaan) 8 RPI2JM (4 teknis Pulau/Kepulauan dan 32 RPIIJM Pulau/Kepulauan, bidang Kawasan Strategis (7 RPIIJM 4 KSN penataan Nasional KSN Perkotaan) ruang Perkotaan dan 25 RPIIJM KSN Non- Perkotaan) 95

48 Renstra DJPR Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target s.d Jumlah s.d 2011 Sisa Target ( % ) 2014 Realisasi Realisasi (RPJM : 69 KSN & 7 Pulau dan Kepulauan) Indikator Outcome : 2)Jumlah Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapat pembinaan Penyelenggaraan Penataan Ruang 33 RTRW Provinsi 398 RTRW Kabupaten 93 RTRW Kota 7 RTRW Provinsi 30 RTRW Kabupaten 7 RTRW Kota 16 Provinsi, 262 Kabupaten, 49 Kota 23 Provinsi 292 Kabupaten 56 Kota 10 RTRW Provinsi 106 RTRW Kabupaten 37 RTRW Kota ( 39,04 %) Indikator Outcome : 68 1 Kabupaten 21 Kota )Jumlah Kabupaten 14 Kota Kabupaten Kabupaten; Kabupaten/Kota yang Binda I : Kota 3 Kota memenuhi SPM dan Kab (46,75%) /atau ditingkatkan Binda I : 34 kualitas Penataan Kab, 38 Ruangnya. Kota (RPJM : 93 Kota, 87 Kab) Indikator Outcome : 4)Jumlah laporan/dokumen pembinaan program, kemitraan, layanan informasi, dan dukungan manajemen organisasi, serta aspek (59,8%) hukum/perundangundangan penyelenggaraan penataan ruang. Berdasarkan gambaran data di atas, dapat dilihat bahwa secara garis besar terdapat sisa target yang harus dilakukan oleh Direktorat Jenderal Penataan Ruang selama 3 (tiga) tahun tersisa untuk memenuhi target yang ditetapkan dalam Renstra di akhir tahun perencanaan (tahun 2014) relatif akan dapat dicapai. Berikut dibawah ini penjelasan mengenai evaluasi dan analisis masing-masing indikator outcome pada masing masing kegiatan/unit eselon II dilingkungan Direktorat Jenderal Penataan Ruang. 96

49 Sekretariat Direktorat Jenderal Penataan Ruang Pengukuran Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Penataan Ruang Berdasarkan Renstra Renstra Dit. Setditjen Sasaran Indikator No Indikator Jumlah Sisa Target Strategis Outcome. Output Target s.d 2011 ( % ) s.d 2014 Realisasi Realisasi Terwujudnya 4) Jumlah 1 Jumlah laporan perumusan dan laporan/doku kegiatan laporan (54%) pelaksanaan men pembinaan dan kebijakan dan pembinaan pengelolaan standarisasi teknis program, pegawai bidang penataan ruang kemitraan, layanan informasi, dan dukungan manajemen organisasi, serta aspek hukum/perund ang-undangan penyelenggar aan penataan ruang. 2 Jumlah laporan akuntansi keuangan Ditjen Penataan Ruang 3 Jumlah bulan layanan perkantoran DJPR 4 Jumlah laporan kegiatan administrasi Bulan Layanan Bulan 12 Bulan 24 Bulan Layanan Layanan Layanan (62%) 36 Bulan Layanan (60%) 16 (59%) pengelolaan BMN dan administrasi ketatausahaan DJPR 5 Jumlah unit 30 Unit 6 Unit 6 Unit 12 Unit 18 unit kerja yang (60%) tersedia sarana dan prasarananya 6 Jumlah Kegiatan Layanan (47%) bantuan hukum bidang penataan ruang 7 Rancangan legal drafting (43%) peraturan perundangundangan bidang penataan ruang 97

50 Renstra Dit. Setditjen Sasaran Indikator No Indikator Jumlah Sisa Target Strategis Outcome. Output Target s.d 2011 ( % ) s.d 2014 Realisasi Realisasi 8 Jumlah bulan 60 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 24 Bulan 36 Bulan layanan PNBP Layanan Layanan Layanan Layanan Layanan (60%) 9 Jumlah laporan kegiatan (56%) penyelenggaraa n Balai Informasi Penataan Ruang 10 Jumlah laporan tahunan (77%) pencapaian terhadap sasaran dan tujuan instansi 11 Jumlah kegiatan Pelatihan dan (60%) Operasionalisasi PPNS Bidang Penataan Ruang Hasil Pengukuran Kinerja yang disampaikan pada lampiran (menggunakan kelompok sasaran berdasarkan Renstra dan Penetapan Kinerja Ditjen Penataan Ruang Tahun 2011) pada prinsipnya mengacu pada tingkat pencapaian indikator hasil (outcome) masing-masing paket pekerjaan yang dilakukan dalam rangka mewujudkan indikator sasaran (outcome) terkait. Rata-rata prosentase pencapaian rencana tingkat capaian sasaran tahun 2011 adalah sebesar 118%. Seperti yang disebut diatas bahwa Kinerja Sekretariat Ditjen Penataan Ruang pada tahun 2011 sebesar 118% dan bila dibandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya terjadi peningkatan, dimana kinerja pada tahun 2010 adalah 99,43%. Peningkatan ini terjadi karena adanya penghematan anggaran belanja dan dana rewards hasil optimalisasi anggaran belanja TA 2010, sehingga Sekretariat Ditjen Penataan Ruang mendapatkan tambahan pekerjaan. Tambahan pekerjaan tersebut juga dapat terwujud dikarenakan kerja keras dan dukungan dari seluruh staf di lingkungan Sekretariat Ditjen Penataan Ruang, maupun dari pihak-pihak lain di luar Sekretariat Ditjen. 98

51 Direktorat Bina Program dan Kemitraan Pengukuran Kinerja Bina Program dan Kemitraan Berdasarkan Renstra Renstra Dit. BPK Sasaran Indikator N Indikator Jumlah Sisa Target Strategis Outcome o. Output Target s.d 2011 ( % ) s.d 2014 Realisasi Realisasi Terwujudnya Tercapainya 1 Jumlah laporan 10 1 laporan 4 laporan 5 5 perumusan dan kesesuaian penyusunan laporan (50%) pelaksanaan program Kebijakan kebijakan dan pusat dan Strategis dan standarisasi daerah dokumen teknis bidang dengan Rencana penataan ruang rencana tata Strategis ruang dalam Direktorat rangka Jenderal pengembang Penataan an wilayah Ruang dan pembanguna n nasional serta daerah, dan terselesaikan nya norma, standar, prosedur, dan kriteria bidang penataan ruang sesuai peraturan perundangundangan. 2 Jumlah laporan Administrasi, Pengelolaan kerjasama, dan monitoring evaluasi Kegiatan Kerja Sama Luar Negeri dan PHLN DJPR 3 Jumlah laporan perencanaan, pedoman, dan pengelolaan basis data program dan 16 laporan 20 laporan 4 laporan 6laporan 10 3 laporan 7laporan 10 6 (37,5%) 10 (50%) anggaran tahunan Direktorat Jenderal Penataan Ruang 4 Jumlah laporan 29 4 laporan 8 laporan tahunan laporan (62,5) pencapaian, pedoman evaluasi, dan monitoring evaluasi Kinerja Pelaksanaan Kegiatan dan 99

52 Renstra Dit. BPK Sasaran Indikator N Indikator Jumlah Sisa Target Strategis Outcome o. Output Target s.d 2011 ( % ) s.d 2014 Realisasi Realisasi Program Direktorat Jenderal Penataan Ruang 5 Jumlah laporan pengembangan laporan laporan laporan (40,4%) sistem informasi, pengelolaan data dan dokumen, layanan informasi/ kepustakaan dan pelaksanaan komunikasi publik bidang penataan ruang 6 Jumlah laporan 19 3 laporan 5 laporan 8 11 dan pedoman laporan (57,8%) penyiapan serta pelaksanaan kerjasama kemitraan dengan masyarakat dan dunia usaha 7 Jumlah Dokumen dokumen dokumen dokumen Dokumen (60%) Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran 8 Jumlah laporan 27 3 laporan 6laporan 9 18 tahunan laporan ( 66,6%) pencapaian terhadap sasaran dan tujuan instansi 9 Jumlah bulan layanan Layanan perkantoran Bulan 100

53 Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa capaian target Renstra Bina Program dan Kemitraan yang telah dicapai hingga tahun 2011 adalah 50,175 %, dimana hal ini sudah di atas target rata-rata yaitu rata-rata 36,83% capaian Direktorat Penataan Ruang Wilayah Nasional Sasaran Strategis Terwujudnya perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis bidang penataan ruang Indikator Outcome 1) Jumlah rencana tata ruang dan rencana terpadu program pengembang an infrastruktur jangka menengah, Pulau/Kepula uan dan Kawasan Strategis Nasional Pengukuran Kinerja Penataan Ruang Wilayah Nasional Berdasarkan Renstra N o. Indikator Output 1 Jumlah laporan kegiatan penguatan kapasitas dan pengembangan kelembagaan dan penyusunan RPIIJM pulau, kepulauan, dan KSN non perkotaan. 2 Jumlah laporan kegiatan pengendalian pelaksanaan pengembangan wilayah nasional, pulau, dan KSN non perkotaan, serta KSN yang mendapatkan fasilitasi penyediaan peta dalam rangka pengawasan teknis dan pengendalian pemanfaatan ruang *) Target s.d laporan 12 laporan 59 KSN*) Renstra Dit. Taruwilnas Realisasi Realisasi 5 laporan 15 0 laporan Jumlah s.d laporan 6 laporan 6 laporan Sisa Target ( % ) 18 laporan (47%) 6 laporan 59 KSN*) (50%) 101

54 Renstra Dit. Taruwilnas Sasaran Strategis Indikator Outcome N o. Indikator Output Target s.d Jumlah s.d 2011 Sisa Target ( % ) 2014 Realisasi Realisasi 3 Jumlah laporan hasil pengawasan (monev) perwujudan penataan ruang wilayah 5 laporan 1 laporan 1 laporan 2 laporan 3 laporan (60%) nasional yang disosialisaikan ke sektor terkait 4 Jumlah kajian, penyepakatan, dan 3 laporan (27%) penyebarluasan jakstra PR yang 11 laporan 3 laporan 10 laporan 8 laporan dihasilkan yang disosialisasikan ke sektor terkait 5 Jumlah laporan pelaksanaan 1 laporan 3 laporan fasilitasi koordinasi forum kerjasama lintas sektor dan lintas wilayah 5 laporan 1 laporan (terdiri atas 5 laporan pekerjaan ) 2 laporan 60% 6 Jumlah dokumen kajian review RTRWN, materi teknis, laporan fasilitasi legalisasi, dan Raperpres Pulau, Kepulauan, dan KSN non perkotaan 4 kajian 1 kajian 1 kajian 2 kajian 2 kajian 40 matek 20 matek 10 matek 30 matek 10 matek 5 laporan 1 laporan 1 laporan 2 laporan 3 laporan 30 draft 6 draft 21 draft 27 draft 3 draft raperpr raperpres raperpres raperpres raperpres es (50%, 25%, 60%, 10 %) 7 Jumlah materi teknis dan dokumen NSPK nasional 10 NSPK 9 Materi NSPK 0 NSPK 1 NSPK 1 NSPK 9 NSPK 2 Materi 2 Materi 4 Materi 5 Materi NSPK NSPK NSPK NSPK (90%, 56%) 102

55 Renstra Dit. Taruwilnas Sasaran Strategis Indikator Outcome N o. Indikator Output Target s.d Jumlah s.d 2011 Sisa Target ( % ) 2014 Realisasi Realisasi 8 Jumlah laporan tahunan 12 laporan pencapaian terhadap sasaran dan 22 laporan 2 laporan 8 laporan 10 laporan (54%) tujuan instansi 9 Jumlah bulan layanan perkantoran 36 bulan layanan 0 laporan 12 bulan layanan 12 bulan layanan 24 bulan layanan (67%) Berdasarkan gambaran data di atas, dapat dilihat bahwa secara garis besar terdapat selisih output yang harus dilakukan oleh Direktorat Penataan Ruang Wilayah Nasional selama 3 (tiga) tahun tersisa untuk memenuhi target yang ditetapkan dalam Renstra di akhir tahun perencanaan (tahun 2014) relatif akan dapat dicapai. Bila diasumsikan target pencapaian per tahun untuk masing-masing output adalah 20% maka untuk 3 tahun anggaran tersisa maka prosentasenya adalah 60%. Melihat prosentase sisa target yang harus dicapai rata-rata di bawah 60% (untuk 3 tahun anggaran) maka target yang ditetapkan pada akhir tahun anggaran sesuai Renstra diprediksikan akan dapat tercapai. Namun khusus untuk indikator output 7 (jumlah materi teknis dan dokumen NSPK Nasional) prosentase sisa target masih sangat besar yaitu 90% sehingga diperlukan perhatian khusus melalui percepatan proses legalisasi NSPK sehingga target yang ditetapkan akan dapat tercapai. Salah satu strateginya adalah dengan sesegara melakukan legalisasi untuk materi-materi teknis NSPK yang telah dihasilkan. 103

56 Direktorat Perkotaan Pengukuran Kinerja Direktorat Perkotaan Berdasarkan Renstra Renstra Dit. Perkotaan Sasaran Strategis Indikator Outcome N o. Indikator Output Target Jumlah s.d 2011 Sisa Target ( % ) s.d 2014 Realisasi Realisasi Terwujudnya Jumlah rencana 1 Jumlah laporan 23 6 laporan perumusan tata ruang dan kajian kebijakan (43,4%) dan rencana terpadu dan strategi pelaksanaan program pengembangan kebijakan dan pengembangan perkotaan serta standarisasi infrastruktur pemutakhiran basis teknis bidang jangka data dan informasi penataan menengah, perkotaan ruang Pulau/Kepulauan dan Kawasan Strategis Nasional 2 Jumlah laporan penyeleng-garaan forum pelaku pembangunan 13 1 laporan (61,5%) perkotaan berkelanjutan 3 Jumlah KSN yang 7 KSN/ 4 KSN 4 KSN/ 4 4 KSN/ 4 3 KSN/ 3 ditingkatkan kapasitas dan kualitas penataan 7 RPI2JM RPI2JM RPI2JM RPIJM (42,8%) ruang serta kelembagaan KSN perkotaannya 4 Jumlah dokumen 7 3 Dokumen; Dokumen/ materi teknis dan Dokumen Dokumen Dokumen 3 Raperpres RTR ; ; 4 Raperpres KSN perkotaan sesuai amanat UU 26/ Raperpre s 3 Raperpres 1 Raperpre s; 3 Raperpre s (42,8%) Perpres Jumlah 1 Jumlah laporan 20 4 laporan Provinsi/Kabupat fasilitasi pemberian laporan (9 kota) (69 kota) laporan (16 Kota) en/kota yang mendapat pembinaan penyelenggaraan rekomendasi persetujuan substansi dan/atau pembahasan (93 kota &1 DKI Jakarta) 78 Kota (33,6%) Penataan Ruang BKPRN tentang materi Raperda RTRW Kota 104

57 Renstra Dit. Perkotaan Sasaran Strategis Indikator Outcome N o. Indikator Output Target Jumlah s.d 2011 Sisa Target ( % ) s.d 2014 Realisasi Realisasi 2 Jumlah materi 3 NSPK; 1 draft 1 NSPK; 1 NSPK;5 2 NSPK, 5 teknis NSPK, dokumen NSPK Perkotaan, serta laporan penyelenggaraan 10 Draft NSPK; 5 NSPK 4 draft NSPK; 2 draft NSPK; 2 Draft NSPK, 3 (37,78%) sosialisasi dan media sosialisasi bidang penataan ruang kota Jumlah 1 Jumlah Kota yang 38 kota 14 kota 8 kota 21 Kota 17 Kota Kota/Kabupaten memenuhi SPM (14 tematik; (8 (21 (44,7%) yang memenuhi dan mendapat tematik; tematik; 0 SPM dan /atau ditingkatkan kualitas Penataan Ruangnya. Pembinaan Peningkatan Kualitas Penataan Ruang Kota (32 tematik; 6 SPM) 0 SPM) 0 SPM) SPM) Jumlah 2 Jumlah laporan laporan/dokumen tahunan (75%) pembinaan pencapaian program, sasaran dan tujuan kemitraan, instansi layanan informasi, dan dukungan manajemen organisasi, serta aspek hukum/perundang -undangan penyelenggaraan penataan ruang. 3 Jumlah bulan layanan perkantoran 4 Jumlah laporan monitoring dan evaluasi teknis pemanfaatan ruang kota, audit pemanfaatan ruang kota, serta fasilitasi 36 Bulan Layanan (50%) penguatan PPNS bidang pemanfaatan ruang kota Berdasarkan perbandingan pencapaian kinerja Direktorat Perkotaan tahun terhadap target Renstra Direktorat Perkotaan Tahun , dapat dilihat bahwa adanya peningkatan pencapaian kinerja, baik untuk indikator kinerja outcome maupun indikator output pada tahun Untuk indikator kinerja outcome, peningkatan terjadi sebesar 16,62%, yaitu dari pencapaian sebesar 14,81% pada tahun 2010, menjadi 31,43% pada tahun Sedangkan untuk indikator kinerja output, peningkatan 105

58 terjadi sebesar 11,25%, yaitu dari pencapaian sebesar 16,29% pada tahun 2010 menjadi 27,54% pada tahun Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Wilayah I Pengukuran Kinerja Pembinaan Penataan Ruang Wilayah I Berdasarkan Renstra Sasaran Strategis Indikator Outcome No. Indikator Output Target Renstra Dit. Binda I Jumlah s.d 2011 Sisa Target ( % ) s.d 2014 Realisasi Realisasi Terwujudnya Jumlah 1 Jumlah laporan perumusan dan Provinsi/Kabupat hasil pembinaan, pelaksanaan en/kota yang pengawasan, dan (63,54%) kebijakan dan mendapat pengembangan standarisasi pembinaan kapasitas teknis bidang penyelenggaraan kelembagaan penataan ruang Penataan Ruang penataan ruang daerah 2 Jumlah laporan 104Lapor ; 56 ; 48 dan an, ; 15 Provinsi; 15 Provinsi; (44,4%) provinsi/kabupate n yang Provinsi, Provinsi; Kabupaten Kabupaten memperoleh Kab pembinaan teknis Kabupate penyelenggaraan n penataan ruang 3 Jumlah laporan perencanaan (36,8%) program tahunan/jangka mengegah, monitoring dan evaluasi pelaksanaan program tahunan/ jangka menengah penataan ruang daerah provinsi dan kabupaten 4 Jumlah NSPK 4 NSPK, 1 NSPK 2 NSPK 3 NSPK 1 NSPK (Standar Teknis) 4 Materi (25%) Penyelenggaraan Teknis Penataan Ruang NSPK Daerah Provinsi, 106

59 Sasaran Strategis Indikator Outcome No. Indikator Output Target Renstra Dit. Binda I Jumlah s.d 2011 Sisa Target ( % ) s.d 2014 Realisasi Realisasi Kabupaten, dan Kawasan Perdesaan Jumlah Kota/Kabupaten yang Memenuhi SPM dan /atau ditingkatkan Kualitas Penataan Ruangnya. Jumlah /Dokume n Pembinaan Program, Kemitraan, Layanan Informasi, dan Dukungan Manajemen Organisasi, serta Aspek Hukum/Perundan g-undangan Penyelenggaraan Penataan Ruang. 1 Jumlah Kabupaten yang memenuhi SPM dan mendapat Pembinaan Peningkatan Kualitas Penataan Ruang Kabupaten 1 Jumlah Tahunan Pencapaian terhadap Sasaran dan Tujuan Instansi 2 Jumlah bulan layanan perkantoran 3 Jumlah Monitoring dan Evaluasi Teknis Penataan Ruang, serta Fasilitasi Penguatan PPNS bidang Penataan Ruang 24 Kabupate n (67,7%) (57,14%) 107

60 Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Wilayah II Pengukuran Kinerja Direktorat Penataan Ruang Wilayah II Berdasarkan Renstra Sasaran Strategis Indikator Outcome N o. Indikator Output Renstra Dit. Binda II Target s.d Realisas Jumlah s.d 2011 Sisa Target ( % ) 2014 Realisasi i Terwujudnya Jumlah 1 Jumlah laporan perumusan dan Provinsi/Ka hasil (41,4%) pelaksanaan bupaten/kot pembinaan, kebijakan dan a yang pengawasan, standarisasi teknis mendapat dan bidang penataan pembinaan pengembangan ruang penyelengg kapasitas araan kelembagaan Penataan penataan ruang Ruang daerah 2 Jumlah laporan ; dan, 8 Provinsi; ; (54,1%) provinsi/kabupat Kab 8 Provinsi 16 en yang Provinsi, 127 Provinsi; memperoleh 192 Kabupaten 127 pembinaan Kabupat Kabupaten teknis en penyelenggaraa n penataan ruang 3 Jumlah laporan perencanaan ( 20%) program tahunan/jangka mengegah, monitoring dan evaluasi pelaksanaan program tahunan/ jangka menengah penataan ruang daerah provinsi dan kabupaten 4 Jumlah NSPK 7 NSPK, 1 NSPK 1 NSPK, 2 NSPK; 5 5 NSPK; 11 (Standar Teknis) 16 5 Matek Matek Matek NSPK Penyelenggaraa Materi NSPK NSPK (69,56%) n Penataan Teknis 108

61 Sasaran Strategis Indikator Outcome N o. Indikator Output Renstra Dit. Binda II Target s.d Realisas Jumlah s.d 2011 Sisa Target ( % ) 2014 Realisasi i Ruang Daerah NSPK Provinsi, Kabupaten, dan Kawasan Perdesaan Jumlah 1 Jumlah 5 1 kab Kota/Kabup Kabupaten yang Kabupat Kabupaten Kabupaten aten yang memenuhi SPM en Memenuhi dan mendapat SPM dan Pembinaan /atau Peningkatan ditingkatkan Kualitas Kualitas Penataan Penataan Ruang Ruangnya. Kabupaten Jumlah 1 Jumlah ( /Do Tahunan 59,09) kumen Pencapaian Pembinaan terhadap Program, Sasaran dan Kemitraan, Tujuan Instansi Layanan Informasi, dan Dukungan Manajemen Organisasi, serta Aspek Hukum/Per undang- Undangan Penyelengg araan Penataan Ruang. 2 Jumlah bulan layanan perkantoran 3 Jumlah Monitoring dan Evaluasi Teknis Penataan Ruang, serta Fasilitasi Penguatan PPNS bidang Penataan Ruang (71,4%) Capaian Indikator Kinerja Utama di Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II memperlihatkan kinerja yang cukup baik, dimana target-target yang ingin dicapai di masing-masing indikator dapat dicapai dengan baik di akhir tahun kegiatan

62 3.3. EVALUASI KINERJA Pencapaian kinerja Ditjen Penataan Ruang dalam pelaksanaan program penyelenggaraan penataan ruang 2011 berdasarkan hasil pengukuran kinerja untuk sangat baik (106,26 %), Indikator, dengan pencapaian untuk indikator kerja utama (IKU) sebagai berikut: Indiikator Kinerja Utama I Jumlah rencana tata ruang dan rencana terpadu program pengembangan infrastruktur jangka menengah, Pulau/Kepulauan dan Kawasan Strategis Nasional, dengan capaian 107, 14%, yaitu 25 Raperpres (3 Raperpres Pulau, 18 Raperpres KSN Non Perkotaan, 4 KSN Perkotaan), 8 RPI2JM (4 Pulau/Kepulauan, 4 KSN Perkotaan), yang bila telah dilegislasi merupakan produk yang akan menjadi landasan hukum bagi operasionalisasi RTRWN, berikut capaian kinerja IKU 1: A. Raperpres Pulau KSN Non Perkotaan KSN Perkotaan 1. Raperpres Pulau Papua 2. Raperpres Kepulauan Maluku 3. Raperpres Kepulauan Nusa Tenggara 1. Raperpres Perbatasan Negara Riau-Kepri 2. Raperpres Perbatasan Negara NAD-Sumut 3. Raperpres Perbatasan Sulut 4. Raperprers Perbatasan Maluku 5. Raperpres Perbatasan Maluku Utara 6. Raperpres Perbatasan Papua 7. Raperpres Perbatasan NTT 8. Raperpres KSN Borobudur 9. Raperpres Kws Danau Toba 10. Raperpres Kws. Pacangsanak 11. Raperpres KAPET Khatulistiwa 12. Raperpres KAPET Batulicin 13. Raperpres KAPET Sasamba 14. Raperpres KAPET Manado Bitung 15. Raperpres KAPET Pare-pare 16. Raperpres Sorowako 17. Raperpres Timika 18. Raperpres Raja Ampat 1. Raperpres Mamminasata 2. Raperpres Sarbagita 3. Raperpres Mebidangro 4. Raperpres Cekungan Bandung 110

63 Pada tahun ini 5 KSN/Pulau dengan tingkat pencapaian yang cukup produktif sehingga telah diterbitkan Perpres untuk yaitu: 1. Perpres No. 45/2011 tentang RTR KSN Sarbagita 2. Perpres No. 62/2011 tentang RTR KSN Mebidangro 3. Perpres No. 55/2011 tentang RTR KSN Metropolitan Mamminasata 4. Perpres No. 87/2011 tentang RTR Kawasan BBK (Batam Bintan Karimun) 5. Perpres No. 88/2011 tentang RTR Pulau Sulawesi B. RPI2JM Pada tahun 2011, Direktorat Jenderal Penataan Ruang telah menyelesaikan 8 (delapan) RPI2JM yaitu: Pulau 1. RPI2JM Pulau Sumatera, 2. RPI2JM Pulau Jawa-Bali, 3. RPI2JM Pulau Kalimantan dan 4. RPI2JM Pulau Sulawesi KSN Perkotaan 1. RPI2JM Jabodetabekjur, 2. RPI2JM Mamminasata, 3. RPI2JM Sarbagita, dan 4. RPI2JM Mebidangro Dengan telah tersusunnya dokumen RPI2JM tersebut diatas, yang telah dibahas dengan Kementerian/Lembaga yang menangani infrastruktur di tingkat Pusat dan juga dengan Pemerintah Daerah terkait, dan disepakati oleh seluruh stakeholder baik di tingkat pusat maupun daerah, diharapkan dapat terlaksana keterpaduan program pengembangan infrastruktur dalam upaya pengembangan Pulau dan KSN tersebut. 111

64 Indikator Kinerja Utama 2: Jumlah Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapat pembinaan penyelenggaraan penataan ruang Terkait dengan tugas pembinaan penyelenggaraan penataan ruang terhadap provinsi/ kabupaten/kota, memperhatikan amanat Undang- Undang No 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, pada pasal 78 ayat 4 butir b: semua peraturan daerah Provinsi tentantang rencana tata ruang wilayah Provinsi disusun atau disesuaiakan paling lambat dalam waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini diberlakukan; dan c: semua peraturan daerah Provinsi tentang rencana tata ruang wilayah Kabupaten/Kota disusun atau disesuaiakan paling lambat dalam waktu 3(tiga) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini diberlakukan, serta capaian persetujuan substansi RTRW Provinsi/kabupaten/Kota sampai dengan tahun 2010 yaitu: 17 Provinsi, 39 Kabupaten dan 11 Kota. Ditjen Penataan Ruang pada tahun 2011 melakukan pembinaan/pendampingan terhadap pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota secara komprehensif dalam rangka penyelesaian percepatan penyelesaian RTRW. Perlakuan khusus diberikan kepada Kabupaten dan Kota yang menghadapi kendala keterbatasan kapasitas sumber daya manusia dan pembiayaan melalui pelaksanaan pendampingan dengan penempatan Konsultan Managemen Regional (KMR) di provinsi dan Tenaga Pendamping Daerah (TPD) di kabupaten/kota yang para personilnya terdiri dari multi disiplin ilmu yang dibutuhkan dalam penysunan materi teknis RTRW sebelum dimobilisasi ke daerah terlebih dahulu mendapatkan pelatihan. Serta dalam pelaksanaannya juga dilakukan dengan sistem kelola nasional yang meliputi manejemen pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi agar hasilnya dapat tercapai sesuai target. 112

65 Capaian AKUNTABILITAS KINERJA Upaya tersebut menghasilkan suatu capaian yang signifikan dengan realisasi capaian 101,73% yaitu: 16 provinsi, 262 kabupaten, 44 kota yang telah mendapatkan persetujuan substansi RTRW oleh Menteri Pekerjaan Umum, yang selanjutnya akan dibahas dengan DPRD untuk proses legislasi menjadi Perda. Pencapaian Persetujuan Substansi RTRW Prov/Kab/Kota Tahun Prov Kab Kota Th Th Th Th

66 Capaian Capaian (%) AKUNTABILITAS KINERJA Prosentase Pencapaian Persetujuan Substansi RTRW Prov/Kab/Kota Tahun Prov Kab Kota Th ,52 65,83 47,31 Th ,18 7,54 7,53 Th ,27 1,51 4,3 Th ,03 0,75 0 Pada tahun ini juga telah terbit 6 Perda RTRW Provinsi, 54 Perda RTRW Kabupaten, dan 21 Perda RTRW Kota, yang juga capaian kinerjanya signifikan. Pencapaian Perda RTRW Prov/Kab/Kota Tahun Prov Kab Kota Th Th Th Th

67 Capaian (%) AKUNTABILITAS KINERJA Prosentase Pencapaian Perda RTRW Prov/Kab/Kota Tahun Prov Kab Kota Th ,15 13,57 22,58 Th ,15 1,26 2,15 Th ,06 1,76 1,08 Th , ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA Analisis terhadap akuntabilitas kinerja dilakukan sebagai upaya untuk memberikan penjelasan keterkaitan antara pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, serta visi yang telah ditetapkan dalam rencana strategis. Target pencapaian didasari atas target di dalam Renstra Direktorat Jenderal Penataan Ruang dan Penetapan Kinerja Direktorat Jenderal Penataan Ruang Tahun Secara ringkas, hasil perbandingan Realisasi Kinerja berdasarkan Target PK Tahun 2011 dapat ditampilkan sebagai berikut Kinerja Direktorat Jenderal Penataan Ruang tahun 2011 Sasaran Strategis Terwujudnya perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis bidang penataan ruang Indikator Kinerja Target Realisasi Indikator Outcome : 25 Raperpres (3 25 Raperpres (3 Jumlah rencana tata ruang Raperpres Raperpres dan rencana terpadu program Pulau, 18 Pulau, 18 pengembangan infrastruktur Raperpres KSN Raperpres KSN jangka menengah, Non Perkotaan, Non Perkotaan, Pulau/Kepulauan dan 4 KSN 4 KSN Kawasan Strategis Nasional Perkotaan), 7 Perkotaan), 8 RPI2JM (4 RPI2JM (4 Pulau/Kepulaua Pulau/Kepulaua n, 3 KSN n, 4 KSN Perkotaan) Perkotaan) % Capaian 107,14% 115

68 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Indikator Outcome : Jumlah Provinsi/Kabupaten/Kota 15 Provinsi, 16 Provinsi, yang mendapat pembinaan 241 Kabupaten, 262 Kabupaten, penyusunan Rencana Tata 49 Kota 44 Kota Ruang Wilayah (RTRW) / RDTR Indikator Outcome : 1 Revisi & 1 Revisi & Jumlah dokumen Review Renstra, Review Renstra, perencanaan dan 1 Rencana Kerja 1 Rencana Kerja pemrograman (jangka Satminkal, Satminkal, menengah dan tahunan), 44 RKAKL, 44 RKAKL, Dokumen pelaporan 1 Lakip DJPR, 1 Lakip DJPR, akuntabilitas kinerja, 4 4 Keuangan, Layanan data dan Triwulan Triwulan informasi publik, Fasilitasi Elektronik Elektronik penyebarluasan informasi Monitoring Monitoring penataan ruang dan 5 5 penyelenggaraan PNBP, Fasilitas Fasilitas Fasilitasi kemitraan, BMN, Layanan dan Layanan dan dan Fasilitasi legal drafting Informasi Publik, Informasi Publik, peraturan perundangan, serta 7 8b Pengelolaan administrasi Pembinaan dan Pembinaan dan kepegawaian dan pelatihan Pengelolaan Pengelolaan PPNS. Administrasi Administrasi Kepegawaian, Kepegawaian, 6 8 Akuntansi Akuntansi Keuangan, Keuangan, 6 6 Kegiatan Kegiatan Administrasi Administrasi Pengelolaan Pengelolaan BMN dan BMN dan Administrasi Administrasi Ketatausahaan, Ketatausahaan, 2 2 Pelatihan dan Pelatihan dan Operasionalisasi Operasionalisasi PPNS PPNS % Capaian 101,73% 109,9% Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa kinerja Direktorat Jenderal Penataan Ruang dapat memenuhi target yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja

69 Analisis akuntabilitas kinerja juga menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan instansi dengan memberikan data nilai output per unit yang dihasilkan oleh suatu output tertentu. Berdasarkan kegiatan maka nilai realisasi capaian (target) untuk masing-masing kegiatan adalah sebagai berikut : Nilai Realisasi per Kegiatan No Kegiatan Input Output (x 1000) (x 1000) Efisiensi (%) Pembinaan Manajemen 1. Penyelengaraan Penataan Ruang ,49 2. Bina Program dan Kemitraan ,03 3. Pembinaan Penataan Ruang Nasional ,50 4 Pengembangan Perkotaan ,22 5 Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah I ,95 6 Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II ,82 Ket : berdasarkan data E-monitoring 31 Januari 2012 Dari tabel diatas, dapat dilihat prosentase realisasi penyerapan dana untuk masingmasing kegiatan. Dari beberapa kegiatan tersebut, hanya terdapat kegiatan yang realisasi anggaran di bawah 90%, yaitu kegiatan Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah I : 87,95 % Secara umum penyebab relatif rendahnya penyerapan tersebut dikarenakan di dalam indikator output tersebut terdapat kegiatan yang didanai menggunakan alokasi dana penghematan/efisiensi dan dana blokir yang waktu pelaksanannya relatif singkat sehingga ada beberapa kegiatan dalam pekerjaan itu yang tidak dapat dilaksanakan yang mengakibatkan penyerapan menjadi relatif kecil ASPEK KEUANGAN Alokasi anggaran Ditjen Penataan Ruang pada tahun 2011 adalah sebesar Rp ,- yang terdiri dari DIPA awal Rp ; tambahan dana reward pada pertengahan tahun Rp , dan penerimaan PNBP Wisma Werdhapura Rp yang diamanatkan untuk pelaksanaan tugas penyelenggaraan penataan ruang sebagaimana telah ditetapkan baik di dalam Undang-Undang No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, RPJM, Renstra dan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) bidang penataan ruang tahun

70 Realisasi (%) Pagu (ribu) AKUNTABILITAS KINERJA Komposisi pagu anggaran per Satker di lingkungan Direktorat Jenderal Penataan Ruang dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Komposisi Pagu Anggaran Satuan Kerja - Direktorat Jenderal Penataan Ruang Tahun SESDITJEN BPK TARUWILNAS PERKOTAAN BINDA I BINDA II ES III/SATKER PENATAAN RUANG ES II Dari total anggaran tersebut berhasil direalisasikan berdasarkan SPM yang tercatat pada data elektronik monitoring tertanggal 1 Februari 2011 sebesar Rp ,- dengan prosentase 88,37%. Kondisi ini tidak berpengaruh langsung terhadap pencapaian kinerja Ditjen Penataan Ruang yang pengukurannya berdasarkan indikator output utama/penting dalam setiap indikator outcome. Realisasi keuangan per satuan kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Penataan Ruang bisa dilihat pada diagram berikut ini : Prosentase Realisasi Penyerapan Anggaran Satuan kerja Direktorat Jenderal Penataan Ruang Tahun SESDITJEN BPK TARUWILNAS PERKOTAAN BINDA I BINDA II ES II 78 90,03 90,46 96,15 93,53 94,37 ES III/SATKER PENATAAN RUANG 90,36 98,84 97,91 73,11 78,87 118

LAKIP 2011 Direktorat Jenderal Penataan Ruang PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II

LAKIP 2011 Direktorat Jenderal Penataan Ruang PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 25 2.1 RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG D alam lingkup pembangunan nasional, Undang-Undang Nomor 25 tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA--0/2013 DS 0310-1636-8566-5090 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-.03-0/AG/2014 DS 9057-0470-5019-2220 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23 Tahun

Lebih terperinci

LAKIP 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG TAHUN 2011

LAKIP 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG TAHUN 2011 LAKIP 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG TAHUN 2011 DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 1 PENGANTAR Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. 2. Tertib Pemanfaatan Hak Atas Tanah dan Pendayagunaan Tanah Negara Bekas Tanah Terlantar.

BAB 1. PENDAHULUAN. 2. Tertib Pemanfaatan Hak Atas Tanah dan Pendayagunaan Tanah Negara Bekas Tanah Terlantar. BAB 1. PENDAHULUAN Sesuai dengan Surat Edaran Menteri Agraria dan Tata Nomor 15/SE/IX/2015 tentang pedoman penyusunan perjanjian kinerja dan laporan kinerja dijelaskan bahwa perjanjian kinerja (PK) merupakan

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Program dan Kegiatan

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Program dan Kegiatan BAB 1. PENDAHULUAN Dalam Surat Edaran Menteri Agraria dan Tata Nomor 15/SE/IX/2015 tentang pedoman penyusunan perjanjian kinerja dan laporan kinerja dijelaskan bahwa perjanjian kinerja (PK) merupakan dokumen

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis Ditjen Bina Marga memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan penyelenggaraan jalan sesuai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis BAB 1 PENDAHULUAN Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI TRIWULAN 3 1

BAB 1 PENDAHULUAN LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI TRIWULAN 3 1 BAB 1 PENDAHULUAN Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-33.-/216 DS334-938-12-823 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.97,2012 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT. Pelimpahan. Sebagian Urusan. Dekonsentrasi PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG PELIMPAHAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.115, 2010 Kementerian Perumahan Rakyat. Pelimpahan wewenang. Dekonsentrasi.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.115, 2010 Kementerian Perumahan Rakyat. Pelimpahan wewenang. Dekonsentrasi. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.115, 2010 Kementerian Perumahan Rakyat. Pelimpahan wewenang. Dekonsentrasi. PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03/PERMEN/M/2010 TENTANG PELIMPAHAN

Lebih terperinci

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1 - 2-5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82); 6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-33.1-/216 DS2286-196-725-318 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

[RENCANA AKSI DIREKTORAT RUMAH SWADAYA]

[RENCANA AKSI DIREKTORAT RUMAH SWADAYA] TAHUN 2016 0 KATA PENGANTAR Rencana Aksi merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh masing-masing unit organisasi dan unit kerja sebelum melaksanakan tugas dan kegiatannya. Direktorat Rumah, sebagai

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-33.1-/218 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-115.1-/217 DS887-83-754-948 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut :

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut : RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Jenderal Tahun 2011 adalah perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI

KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI F-3.1.0.1 Rev.0 KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 2015 184.005 DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN (019) Unit Eselon

Lebih terperinci

SURAT EDARAN NOMOR: 07/SE/M/2012

SURAT EDARAN NOMOR: 07/SE/M/2012 Kepada Yth.: MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA 1. Para Pejabat Eselon I A di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum 2. Para Kepala Dinas Pekerjaan Umum/Kimpraswil di seluruh Indonesia 3. Para Kepala

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 315, 2016 BAPPENAS. Penyelenggaraan Dekonsentrasi. Pelimpahan. Tahun Anggaran 2016. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan No.1161, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERPUSNAS. Pelimpahan Urusan Pemerintahan Perpusnas. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN URUSAN

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, - 1 - SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PELIMPAHAN URUSAN PEMERINTAHAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PENYUSUNAN PELAPORAN DAN EVALUASI RENJA (PP 39/2006 APLIKASI E MONEV BAPPENAS DAN EVALUASI RKA-KL (PMK 249/2011 APLIKASI SMART)

PENYUSUNAN PELAPORAN DAN EVALUASI RENJA (PP 39/2006 APLIKASI E MONEV BAPPENAS DAN EVALUASI RKA-KL (PMK 249/2011 APLIKASI SMART) KEMENTERIAN DIREKTORAT JENDERAL DALAM NEGERI POLITIK Sekretariat DAN PEMERINTAHAN Jenderal UMUM Biro Perencanaan PENYUSUNAN PELAPORAN DAN EVALUASI RENJA (PP 39/2006 APLIKASI E MONEV BAPPENAS DAN EVALUASI

Lebih terperinci

Jakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial

Jakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkah dan hidayahnya sehingga Laporan Kinerja Direktorat Rumah Umum dan Komersial Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1043, 2012 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL. Pelimpahan Urusan Pemerintahan. Gubernur. Dekonsentrasi. PERATURAN

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PU MELALUI PENYUSUNAN RPI2JM DALAM RANGKA MEWUJUDKAN RTRW

IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PU MELALUI PENYUSUNAN RPI2JM DALAM RANGKA MEWUJUDKAN RTRW IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PU MELALUI PENYUSUNAN RPI2JM DALAM RANGKA MEWUJUDKAN RTRW Yogyakarta, 21 Oktober 2014 Direktur Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah I KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Lebih terperinci

-2- Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta

-2- Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI BALI

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

2011, No Gubernur sebagaimana dimaksud pada huruf a, ditetapkan dengan Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

2011, No Gubernur sebagaimana dimaksud pada huruf a, ditetapkan dengan Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.917, 2011 BAPPENAS. Pelimpahan Kewenangan. Dekonsentrasi. Tahun Anggaran 2012. PERATURAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.6-/21 DS264-891-4155-6432 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-24.3-/216 DS71-99-46-4 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

TENTANG RAKYAT, tentang. Pembantuan, sebagian. Kementeriann. urusan. b. bahwa. Pemerintah. d dalam Menteri. Peraturan. Pelimpahan.

TENTANG RAKYAT, tentang. Pembantuan, sebagian. Kementeriann. urusan. b. bahwa. Pemerintah. d dalam Menteri. Peraturan. Pelimpahan. MENTERI NEGARA PERUMAHANN RAKYATAT REPUBLIK INDONESIAA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 01 TAHUN 20111 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2011 MELALUI

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN Jakarta, 2012 Direktorat Jenderal Tanaman

Lebih terperinci

Program Strategis Pengendalian Pemanfaatan Ruang. sebagai supporting system Monitoring dan Evaluasi

Program Strategis Pengendalian Pemanfaatan Ruang. sebagai supporting system Monitoring dan Evaluasi Program Strategis Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah serta Peranan SKMPP ATR sebagai supporting system Monitoring dan Evaluasi Oleh: Ir. Raden M. Adi Darmawan, M.Eng.Sc Plt. Direktur Penertiban

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1712, 2016 PERRPUSNAS. Penyelenggaraan Dekonsentrasi. TA 2017. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN URUSAN

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.1-/21 DS553-54-8921-629 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN Jakarta, 2012 Direktorat Jenderal Tanaman

Lebih terperinci

PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PU NOMOR: 03/PRT/M/2010 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PU

PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PU NOMOR: 03/PRT/M/2010 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PU MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 22/PRT/M/2010 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PU NOMOR: 03/PRT/M/2010 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI

Lebih terperinci

Bahan Paparan MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BPN

Bahan Paparan MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BPN Bahan Paparan MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BPN Dalam Acara Rapat Kerja Nasional Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional Tahun 2015 Jakarta, 5 November 2015 INTEGRASI TATA RUANG DAN NAWACITA meningkatkan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

PROSES REGULASI PERATURAN DAERAH RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN/KOTA (PERDA RTRWK)

PROSES REGULASI PERATURAN DAERAH RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN/KOTA (PERDA RTRWK) PROSES REGULASI PERATURAN DAERAH RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN/KOTA (PERDA RTRWK) Disampaikan oleh : Dr. H. Sjofjan Bakar, MSc Direktur Fasilitasi Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup Pada Acara

Lebih terperinci

TA 2016 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

TA 2016 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TA 2016 DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Inspektur Jenderal. M. Sakri Widhianto

KATA PENGANTAR. Inspektur Jenderal. M. Sakri Widhianto KATA PENGANTAR Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, maka diperlukan suatu pedoman dan arahan yang jelas sebagai acuan untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Pedoman dan arahan dituangkan dalam

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah merupakan laporan yang disusun untuk menyajikan informasi capaian kinerja unit organisasi

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI, Mengingat

GUBERNUR BALI, Mengingat GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN, PENCATATAN SIPIL DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-24.1-/216 DS771-654-627-359 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 NOMOR SP DIPA-32.5-/217 DS6-9464-235-812 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 01/PRT/M/2013

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 01/PRT/M/2013 MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 01/PRT/M/2013 TENTANG PELIMPAHAN KEWENANGAN PEMBERIAN PERSETUJUAN SUBSTANSI DALAM PENETAPAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN JAKARTA - 2012 KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Sekretariat Badan Pengembangan Sumber

Lebih terperinci

Penataan Ruang dalam Rangka Mengoptimalkan Pemanfaatan Ruang di Kawasan Hutan

Penataan Ruang dalam Rangka Mengoptimalkan Pemanfaatan Ruang di Kawasan Hutan Penataan Ruang dalam Rangka Mengoptimalkan Pemanfaatan Ruang di Kawasan Hutan Disampaikan oleh: Direktur Jenderal Penataan Ruang Komisi Pemberantasan Korupsi - Jakarta, 13 Desember 2012 Outline I. Isu

Lebih terperinci

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA PEDOMAN TEKNIS PEMBINAAN USAHA PERKEBUNAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-32.4-/217 DS21-98-8-666 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PARIWISATA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAHAN INFORMASI RENCANA TATA RUANG SEBAGAI MATRA SPASIAL PENGEMBANGAN WILAYAH DAN ISU-ISU STRATEGIS PENATAAN RUANG

BAHAN INFORMASI RENCANA TATA RUANG SEBAGAI MATRA SPASIAL PENGEMBANGAN WILAYAH DAN ISU-ISU STRATEGIS PENATAAN RUANG RENCANA TATA RUANG SEBAGAI MATRA SPASIAL PENGEMBANGAN WILAYAH DAN ISU-ISU STRATEGIS PENATAAN RUANG BAHAN INFORMASI MENTERI PEKERJAAN UMUM PADA RAKERNAS BKPRN Jakarta, 7 November 2013 KEMENTERIAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 01/PRT/M/2008 18 Januari 2008 Tentang: ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR DAFTAR ISI PENGANTAR I. Direktorat

Lebih terperinci

PENATAAN RUANG KAWASAN GAMBUT

PENATAAN RUANG KAWASAN GAMBUT PENATAAN RUANG KAWASAN GAMBUT Dr. Ir. M. Basuki Hadimulyono, MSc Direktur Jenderal Penataan Ruang Disampaikan pada : Focus Group Discussion (FGD) Tata Ruang Pada Lahan Gambut K E M E N T E R I A N P E

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-32.7-/217 DS6553-7197-642-6176 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI, Mengingat

GUBERNUR BALI, Mengingat GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Rencana Aksi Kegiatan

Rencana Aksi Kegiatan Rencana Aksi Kegiatan 2015-2019 DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA PADA PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Sekretaris Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen, Inayat Iman. LAK Setditjen SPK

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Sekretaris Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen, Inayat Iman. LAK Setditjen SPK KATA PENGANTAR egala bentuk pujian, sanjungan, dan pujaan hanyalah milik Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Kami bersyukur kepada-nya karena atas pertolongan-nya dapat menyelesaikan Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-18.1-/216 DS933-1269-654-625 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Pelimpahan Kewenangan. Dekonsentrasi.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Pelimpahan Kewenangan. Dekonsentrasi. No.522, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Pelimpahan Kewenangan. Dekonsentrasi. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN PASCA OPTIMALISASI DAN PENGHENTIAN KEGIATAN DEKONSENTRASI URUSAN PEMERINTAHAN UMUM DAN FORKOPIMDA TAHUN ANGGARAN 2016

MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN PASCA OPTIMALISASI DAN PENGHENTIAN KEGIATAN DEKONSENTRASI URUSAN PEMERINTAHAN UMUM DAN FORKOPIMDA TAHUN ANGGARAN 2016 MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN PASCA OPTIMALISASI DAN PENGHENTIAN KEGIATAN DEKONSENTRASI URUSAN PEMERINTAHAN UMUM DAN FORKOPIMDA TAHUN ANGGARAN 2016 Oleh Kepala Bagian Keuangan Setditjen Politik dan Pemerintahan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA-033.01-0/2013 DS 8110-9414-0056-5490 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004

Lebih terperinci

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG - 1 - S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN 2016 NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 852 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id -1- GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN PROVINSI BALI

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI TAHUN

RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI TAHUN RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI TAHUN 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAFTAR ISI Kata Pengantar...... Daftar Isi......

Lebih terperinci

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Papua Barat yang sebelumnya wilayah kerjanya berada/merupakan bagian dari Perwakilan BPKP Provinsi Papua telah menyusun

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan telah selesainya penyusunan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Periode 2015-2019. Dalam rangka

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KLN

LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KLN TA 2015 LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KLN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT RINGKASAN EKSEKUTIF Biro Perencanaan Anggaran dan Kerjasama Luar Negeri yang

Lebih terperinci

-2- Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3455); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Perbendaharaan Negara (Lembaga N

-2- Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3455); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Perbendaharaan Negara (Lembaga N No.1764, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ANRI. Dekonsentrasi. TA 2017. Dana. Pelaksanaan. PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN DANA DEKONSENTRASI

Lebih terperinci

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali.

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali. GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar REFORMASI BIROKRASI Pengantar Keterpihakan serta dukungan terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Lembaga Administrasi Negara merupakan suatu amanah yang harus diikuti dengan akuntabilitas

Lebih terperinci

2016, No Tahun 2009 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5050); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaha

2016, No Tahun 2009 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5050); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaha BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1849, 2016 KEMEN-DPDTT. Pelimpahan dan Penugasan. TA 2017. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN USAHA PERKEBUNAN TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA PEDOMAN TEKNIS PEMBINAAN USAHA PERKEBUNAN TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-24.-/216 DS634-9258-3394-618 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci