KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Sekretaris Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen, Inayat Iman. LAK Setditjen SPK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Sekretaris Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen, Inayat Iman. LAK Setditjen SPK"

Transkripsi

1

2 KATA PENGANTAR egala bentuk pujian, sanjungan, dan pujaan hanyalah milik Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Kami bersyukur kepada-nya karena atas pertolongan-nya dapat menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen (Sekretariat Ditjen SPK) Tahun Laporan ini disusun sebagai wujud penerapan tata kepemerintahan yang baik (good governance) berdasarkan Keputusan Menteri Perdagangan Nomor : 1011/M-DAG/KEP/12/2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Perdagangan. Badan laporan terdiri dari 4 (empat) bab. Bab pertama yaitu pendahuluan berisi penjelasan umum organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen, struktur organisasi, aspek strategis serta permasalahan utama (strategic issue) yang sedang dihadapi. Bab kedua perencanaan kinerja yang mencakup perencanaan strategis, rencana kinerja tahunan, kontrak kinerja, dan rencana aksi Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen (Ditjen SPK). Bab ketiga yaitu akuntabilitas kinerja yang mencakup Capaian Kinerja Organisasi, disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi dan Realisasi Anggaran, menguraikan realisasi anggaran yang akan digunakan dan telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen perjanjian kinerja. Adapun bab keempat adalah penutup yang merangkum simpulan umum dan langkah dimasa mendatang untuk meningkatkan kinerja. Pada Bab III Huruf B LAK Sekretariat Direktorat Jenderal SPK Tahun 2014 dipaparkan kinerja dalam mewujudkan 6 target Indikator Kinerja (IK) pada kontrak kinerja Sekretaris Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen. Setiap IK dijelaskan informasi dampaknya, disebutkan data realisasi dan capaiannya, dievaluasi keberhasilannya, dan diperbandingkan dengan capaian tahun sebelumnya. Penjelasan capaian kinerja tersebut dilengkapi sajian data, tabel, grafik, dan foto yang relevan selama Tahun Pada kesempatan ini, tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada para kepala bagian beserta segenap pegawai di lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada laporan ini. Oleh karena itu kami menunggu kritik dan saran dari yang bersifat membangun. Kami berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya dan semoga apa yang telah kami kerjakan bernilai sebagai ibadah di sisi Allah SWT. Jakarta, Februari 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen, Inayat Iman LAK Setditjen SPK

3 RINGKASAN EKSEKUTIF Selama Tahun Anggaran 2014 Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen telah melaksanakan program/kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsinya dalam rangka mencapai kinerja organisasi. Jumlah assessment terhadap kebijakan standardisasi dan perlindungan konsumen dengan target 2 telaahan tercapai 250% (5 telaahan) atau stabil dibanding tahun sebelumnya. Jumlah penyusunan dan penyempurnaan peraturan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen dengan target 5 peraturan dapat terealisasi 12 peraturan sehingga capaiannya 240%. Dokumen perencanaan dan penganggaran Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen dengan target 8 dokumen tercapai 100% (sama dengan capaian tahun lalu). Target laporan keuangan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen dapat tercapai 100% (6 laporan). Dokumen evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen dengan target 3 laporan dapat tercapai 133%. Jumlah jenis pelaksanaan pembinaan kepegawaian Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen tercapai 100% (7 kegiatan). Seluruh IKU maupun IK dapat tercapai 100% atau lebih. Keberhasilan ini didukung karena perencanaan yang tepat dan telah mempertimbangkan kemampuan organisasi dan SDM, pelaksanaan kegiatan yang terkoordinasi, serta pemantauan yang terkendali. Anggaran yang tersedia pada Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun 2014 adalah Rp ,- kemudian setelah penghematan anggaran menjadi Rp ,-. Sampai dengan 31 Desember 2014 anggaran dimaksud terealisasi sebesar Rp ,- atau capaiannya sebesar 93,97% naik 1,30% dari tahun sebelumnya. Kenaikan ini karena faktor perbaikan dalam perencanaan yaitu penghitungan kebutuhan anggaran. Pembenahan tata administrasi yang semakin baik juga mendukung hal ini. Rata-rata capaian realisasi anggaran tiap IK yaitu 96,14%. Realisasi tertinggi pada IK Jumlah jenis pelaksanaan pembinaan kepegawaian Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen dan IK Dokumen perencanaan dan penganggaran Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen sedangkan yang terendah pada IK Dokumen evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen. Meskipun realisasi anggaran tidak mencapai 100% tetapi seluruh target output kegiatan dapat tercapai. Hal ini menunjukkan adanya efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,- atau senilai 3,17%. 2 LAK Setditjen SPK 2014

4 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... 1 RINGKASAN EKSEKUTIF... 2 DAFTAR ISI... 3 DAFTAR TABEL... 4 DAFTAR GAMBAR... 5 BAB I PENDAHULUAN... 7 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Perencanaan Strategis B. Rencana Kinerja Tahunan C. Kontrak Kinerja dan Rencana Aksi BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi B. Realisasi Anggaran BAB III PENUTUP LAMPIRAN Lampiran Lampiran Lampiran LAK Setditjen SPK

5 DAFTAR TABEL Tabel 1 Komposisi SDM pada Sekretariat Ditjen SPK... 9 Tabel 2 Capaian Indikator Kinerja Utama Sekretariat Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun Tabel 3 Capaian Jumlah dokumen perencanaan dan penganggaran Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Target dan capaian indikator Jumlah penyusunan dan penyempurnaan peraturan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen Tahun Capaian indikator Jumlah dokumen perencanaan dan penganggaran Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun Target dan capaian indikator Laporan keuangan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun Target dan capaian indikator Laporan keuangan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun Target dan capaian indikator Laporan keuangan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun Tabel 14 Akuntabilitas keuangan Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun Tabel 15 Akuntabilitas keuangan per indikator kinerja Tahun LAK Setditjen SPK 2014

6 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Fungsi organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal SPK... 7 Gambar 2 Bagian-bagian pada Sekretariat Direktorat Jenderal SPK... 9 Gambar 3 Peran strategis Sekretariat Direktorat Jenderal SPK Gambar 4 Visi dan misi Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun Gambar 5 Tujuan Sekretariat Ditjen SPK yang mendukung tujuan Ditjen SPK Gambar 6 Keterkaitan sasaran, tujuan, dan misi Ditjen SPK Gambar 7 Kebijakan yang ditelaah Tahun Gambar 8 Telaahan Hukum di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Gambar 9 Perbandingan target dan realisasi IK 1 Tahun Gambar 10 Kegiatan Telaahan Hukum pada Dinas Perindag Prov Sumatera Barat Gambar 11 Nilai Kualitas Kinerja Setditjen SPK pada assesment terhadap kebijakan Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Gambar 12 Perbandingan target dan realisasi IK 1 Tahun Gambar 13 Pengumpulan Bahan di Provinsi Jawa Timur Gambar 14 Nilai Kualitas Kinerja Setditjen SPK pada penyusunan dan penyempurnaan peraturan di bidang Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Gambar 15 Dokumen perencanaan dan penganggaran Gambar 16 Foto bersama peserta susai kegiatan koordinasi pelaksanaan kegiatan dan kebijakan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen Gambar 17 Nilai Kualitas Kinerja Setditjen SPK pada penyusunan Dokumen perencanaan dan penganggaran Ditjen SPK Gambar 18 Output laporan keuangan Tahun Gambar 19 Penyusunan Laporan Keuangan Semester I Tahun Gambar 20 Trend Realisasi Anggaran (per Tahun) Gambar 21 Nilai Kualitas Kinerja Setditjen SPK pada penyusunan Laporan keuangan Ditjen SPK Gambar 22 Grafik nilai evaluasi pelaporan kinerja Ditjen SPK Tahun LAK Setditjen SPK

7 Gambar 23 Nilai Kualitas Kinerja Setditjen SPK pada penyusunan Dokumen evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Ditjen SPK Gambar 24 Acara rakor teknis bidang Kepegawaian Tahun Gambar 25 Nilai Kualitas Kinerja Setditjen SPK pada pelaksanaan pembinaan kepegawaian Ditjen SPK Gambar 26 Diagram pagu dan realisasi anggaran pada Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun 2014 (rupiah) Gambar 27 Penyerapan Anggaran T. A (rencana penarikan dan realisasi) Sekretariat Ditjen SPK Gambar 28 Grafik realisasi anggaran per IK Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun Gambar 29 Diagram perbandingan capaian anggaran per IK Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun 2012 dan LAK Setditjen SPK 2014

8 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan disajikan penjelasan umum organisasi, struktur organisasi, aspek strategis serta permasalahan utama (strategic issue) yang sedang dihadapi pada Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen. Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor : 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen sebagai instansi pemerintah dan unsur penyelenggara negara wajib untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi, serta peranannya dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan. Sebagaimana diamanatkan dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor : 1011/M-DAG/KEP/12/2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Di Lingkungan Kementerian Perdagangan, maka Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen yang merupakan salah satu unit pemerintah yang berada di lingkungan Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen- Kementerian Perdagangan pada Tahun 2013 melakukan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK). Penyusunan LAK Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen tersebut dimaksudkan sebagai perwujudan kewajiban untuk pertanggungjawaban atas keberhasilan pencapaian kontrak kinerja yang diperjanjikan. Selain itu, LAK juga disertai penjelasan hambatan dalam pelaksanaan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja Tahun Selain itu diharapkan dapat menjadi tolok ukur atau umpan balik untuk perbaikan kinerja unit Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen di tahun tahun mendatang. 1 2 Pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana, dan program dan anggaran, pemantauan program, dan pelaksanaan urusan administrasi kerja sama evaluasi serta pelaporan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen Koordinasi dan penyiapan telaahan hukum, penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, serta evaluasi dan pelaporan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen 3 4 Pelaksanaan urusan administrasi keuangan Direktorat Jenderal Pelaksanaan urusan tata usaha kepegawaian, organisasi, tata persuratan dan dokumentasi Direktorat Jenderal Gambar 1. Fungsi organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal SPK. LAK Setditjen SPK

9 Penjelasan umum organisasi Masuknya barang impor dengan bebas tanpa hambatan ke pasar Indonesia akan menciptakan sebuah pasar persaingan sempurna, dimana produk impor akan bersaing secara terbuka dengan produk domestik. Kondisi ini dikhawatirkan akan merugikan produsen dan konsumen dalam negeri. Pada tanggal 27 Juli 2010 oleh Menteri Perdagangan Republik Indonesia menetapkan Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor : 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara dan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 31/M-DAG/PER/7/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan yang mengamanatkan bahwa tugas dan fungsi dalam mengamankan perdagangan dalam negeri diemban oleh Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen. Selanjutnya, pada 31 Agustus 2012, dilakukan penyempurnaan struktur organisasi dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 57 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan oleh Menteri Perdagangan yang membentuk struktur Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen. Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 31/M-DAG/PER/07/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan sebagaimana telah diubah melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 57/M-DAG/PER/08/2012, Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen. Dalam pelaksanaan tugas tersebut, Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen menyelenggarakan 4 (empat) fungsi berkaitan dengan koordinasi, administrasi, dan keuangan. Struktur organisasi Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 57/M-DAG/PER/08/2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 31/M-DAG/PER/07/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan, Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen mempunyai struktur organisasi yang terdiri dari 4 (empat) bagian. Bagian Program dan Kerja Sama mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, pemantauan program serta pelaksanaan urusan administrasi kerja sama di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen. Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi keuangan Direktorat Jenderal. Bagian Hukum dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyiapan telaahan hukum, penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, serta evaluasi dan pelaporan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen. Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha kepegawaian, organisasi, perlengkapan, rumah tangga, tata persuratan dan dokumentasi di lingkungan Direktorat Jenderal. 8 LAK Setditjen SPK 2014

10 Bagian Keuangan Bagian Program dan Kerjasama Bagian Hukum dan Pelaporan Bagian Kepegaw aian dan Umum Gambar 2. Bagian-bagian pada Sekretariat Direktorat Jenderal SPK. Sesuai dengan tugas dan fungsinya, maka peran strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen adalah melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan administrasi. Dalam rangka melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan administrasi, maka diperlukan optimalisasi dukungan kelembagaan maupun sumber daya serta sarana yang memadai. Untuk mendukung hal tersebut, Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen ditopang oleh SDM sebanyak 37 orang terdiri dari 21 orang pegawai laki-laki dan 16 perempuan. Dari segi pendidikan, Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen 19 orang pegawai lulusan program sarjana (s1), 15 orang pegawai lulusan program master (s2), 2 pegawai lulusan D3, serta 1 orang pegawai lulusan SLTA. Tabel 1 Komposisi SDM pada Sekretariat Ditjen SPK No. Kriteria Uraian Jumlah (orang) Total 1. Jenis kelamin Laki-laki orang Perempuan Pendidikan SLTA 1 37 orang 3. Golongan/ ruang D3 2 S1 19 S2 15 II/b 1 37 orang II/c 1 II/d 1 III/a 9 III/b 6 III/c 9 III/d 3 IV/a 5 IV/b 1 IV/d 1 Sumber: Bagian Kepegawaian dan Umum Skretariat Ditjen SPK LAK Setditjen SPK

11 Aspek strategis serta permasalahan utama (strategic issue) Secara umum isu strategis internal Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen sebagai berikut: 1. Sebagai unit kerja yang baru terbentuk, diperlukan sinkronisasi dan koordinasi yang baik dalam penyusunan dokumen-dokumen perencanaan, implementasi, serta pemantauan program. 2. Dibutuhkan peningkatan tertib administrasi dan keuangan sesuai dengan perkembangan pembangunan dan daya kritis masyarakat yang terus berkembang. 3. Dalam hal perumusan produk hukum, Sekretariat Ditjen SPK membutuhkan fasilitasi assessment peraturan perundang-undangan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen. 4. Peraturan perundang-undangan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen yang telah ada perlu ditelaah dari aspek pelaksanaannya, kendala dan hambatannya, serta kebutuhan revisinya. 5. Dalam rangka menjalankan fungsi manajemen yang baik, perlu dilakukan evaluasi dan disusun dokumen pelaporan kinerja. 6. Kualitas dan produktivitas SDM belum cukup memadai, sehingga diperlukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan pegawai yang dijiwai semangat kepemimpinan yang menjadi dasar bagi pelayanan publik yang berorientasi pada kepuasan pengguna. Pelaksanaan tugas Sekretariat Direktorat Standardisasi dan Perlindungan Konsumen digolongkan menjadi 4 (empat) peran yang saling terkait, yaitu: pengambil kebijakan/ keputusan (policy maker), koordinator, think tank, dan administrator. Pengambil keputusan Koordinator Think tank Administrator 10 LAK Setditjen SPK 2014 Gambar 3. Peran strategis Sekretariat Direktorat Jenderal SPK. Keempat peran tersebut dijabarkan ke dalam pelaksanaan berbagai kegiatan strategis. Sebagai pengambil kebijakan/keputusan, Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen bersama dengan unit-unit di lingkungan Ditjen SPK melakukan perumusan dan penyempurnaan kebijakan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen.

12 Sebagai koordinator, Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen antara lain koordinasi perumusan kebijakan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen; koordinasi, fasilitasi dan pelaksanaan serta koordinasi kegiatan strategis sesuai penugasan. Sebagai think tank, Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen melakukan kajian/telaahan/evaluasi kebijakan standardisasi dan perlindungan konsumen baik kajian tentang Undang-Undang Metrologi Legal, maupun telaahan dan perumusan kebijakan kebijakan strategis lainnya. Kemudian, sebagai administrator, melakukan kegiatan antara lain pengelolaan dokumen perencanaan; penyusunan dan pengelolaan laporan keuangan; penyusunan dan pengelolaan laporan hasil evaluasi; serta pembinaan dan pelayanan administrasi umum. LAK Setditjen SPK

13 BAB II PERENCANAAN KINERJA Pada bab ini diuraikan penjelasan secara ringkas yang berkaitan dengan dokumen perencanaan strategis, rencana kinerja tahunan, serta kontrak kinerja dan rencana aksi. A. Perencanaan Strategis Perencanaan strategis Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Tahun sebagaimana terakhir diubah pada tanggal 3 Desember Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) periode menetapkan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode bertujuan untuk memantapkan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk pengembangan ilmu dan teknologi serta penguatan daya saing perekonomian. Visi dan Misi Dengan mempertimbangkan perkembangan, masalah dan berbagai kecenderungan pembangunan perekonomian kedepan, Kementerian Perdagangan menetapkan visi organisasi. Dari visi tersebut, ditetapkan 2 (dua) prioritas pembangunan yakni prioritas bidang perdagangan luar negeri dan dalam negeri. Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen diamanatkan untuk mendukung prioritas perdagangan dalam negeri. Pembangunan standardisasi dan perlindungan konsumen diarahkan untuk mewujudkan tujuan Kementerian Perdagangan khususnya pada pengamanan pasar dalam negeri serta peningkatan pengawasan dan perlindungan konsumen. Visi Perdagangan sebagai sektor penggerak pertumbuhan dan daya saing ekonomi serta pencipta kemakmuran rakyat yang berkeadilan Misi Pengamanan pasar dalam negeri Peningkatan pengawasan dan perlindungan konsumen Gambar 4. Visi dan misi Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun Tujuan Tujuan Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen yang mendukung Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen adalah: 1. Pengembangan kebijakan standardisasi dan perlindungan konsumen, 2. Pengembangan kelembagaan standardisasi dan perlindungan konsumen, dan 3. Pengembangan SDM perlindungan konsumen. 12 LAK Setditjen SPK 2014

14 Pengembangan kebijakan standardisasi dan perlindungan konsumen Pengembangan kelembagaan standardisasi dan perlindungan konsumen TUJU AN Pengembangan SDM perlindungan konsumen Peningkatan pengawasan barang beredar dan jasa Peningkatan layanan perlindungan konsumen dan kemetrologian Peningkatan pengawasan di bidang mutu barang Sasaran Gambar 5. Tujuan Sekretariat Ditjen SPK yang mendukung tujuan Ditjen SPK. Sasaran Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen yang relevan dengan Renstra Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen yaitu: 1. Jumlah kebijakan standardisasi dan perlindungan konsumen, dan 2. Akumulasi jumlah SDM Perlindungan konsumen. Keterkaitan Misi, Tujuan, dan Sasaran Komponen-komponen misi, tujuan dan sasaran mempunyai keterkaitan dan keberlanjutan serta merupakan format yang sistematik sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan tidak bisa dipisah-pisahkan. Keterkaitan pola pencapaian visi dari tingkat misi, tujuan, hingga ke sasaran adalah sebagaimana pada gambar berikut: MISI Pengamanan pasar dalam negeri Peningkatan pengawasan dan perlindungan konsumen TUJUAN Pengembangan kebijakan standardisasi dan perlindungan konsumen Pengembangan kelembagaan standardisasi dan perlindungan konsumen Pengembangan SDM perlindungan konsumen SASARA N Jumlah kebijakan standardisasi dan perlindungan konsumen Akumulasi jumlah SDM Perlindungan konsumen Gambar 6. Keterkaitan sasaran, tujuan, dan misi Ditjen SPK. LAK Setditjen SPK

15 Kebijakan Arah kebijakan pembangunan standardisasi dan perlindungan konsumen ke depan secara konsisten akan mengacu kepada arah pembangunan perdagangan nasional periode Arah ini merupakan pedoman dalam menyusun langkah-langkah strategis ke depan untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Arah kebijakan Sekretariat merupakan penjabaran dari kebijakan Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen: 1. Pengembangan kebijakan standardisasi dan perlindungan konsumen, serta 2. Mengembangkan SDM perlindungan konsumen. Adapun hasil penjabaran atas 2 (dua) kebijakan tersebut meliputi 4 (empat) hal, yaitu: 1. Menyusun perencanaan program dan kerja sama organisasi; 2. Memfasilitasi telaah, perancangan, dan evaluasi serta pelaporan; 3. Melaksanakan dan membina urusan administrasi keuangan; serta 4. Menyelenggarakan urusan tata usaha kepegawaian, organisasi, perlengkapan, rumah tangga, tata persuratan dan dokumentasi. Strategi Sekretariat Ditjen SPK mendukung pelaksanaan Berdasarkan strategi pada Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen: 1. Pengembangan kebijakan standardisasi dan perlindungan konsumen yang dilakukan melalui penyiapan kebijakan standardisasi dan perlindungan konsumen, dan 2. Pengembangan SDM perlindungan konsumen, yang dilakukan melalui pembinaan dan peningkatan jumlah SDM perlindungan konsumen, Wujud dukungan dimaksud dilaksanakan melalui: 1. Perencanaan dan penganggaran Ditjen Perlindungan Konsumen yang baik. 2. Penyusunan laporan keuangan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen yang transparan dan akuntabel. 3. Penyediaan layanan diklat yang memadai bagi pegawai Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen. 4. Penyusunan dokumen kepegawaian Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen yang handal. 5. Pelaksanaan assessment terhadap kebijakan standardisasi dan perlindungan konsumen. 6. Koordinasi penyusunan peraturan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen. 7. Penyusunan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen. Program/Kegiatan Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen mendukung program Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen: 1. Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya; 2. Pengembangan kebijakan dan pemberdayaan konsumen; dan 3. Peningkatan perlindungan konsumen daerah. 14 LAK Setditjen SPK 2014

16 Untuk mendukung 3 (tiga) program Ditjen SPK di atas, kegiatan-kegiatan Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen yaitu sebagai berikut: 1. Penyusunan dokumen perencanaan dan penganggaran Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen yang baik, melalui: a. Koordinasi kegiatan dan kebijakan di di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen, b. Koordinasi penyusunan rencana kerja, c. Pemantapan program dan kegiatan, d. Penyusunan program, e. Evaluasi e-monitoring dan Balance Score Card (BSC), f. Pemantauan pelaksanaan dekonsentrasi dan DAK di daerah, g. Koordinasi tata cara revisi RKAKL. 2. Penyusunan laporan keuangan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen yang transparan dan akuntabel. a. Peningkatan pemahaman, kemampuan & koordinasi pengelola sistem akuntansi instansi (SAI) di lingkungan Ditjen SPK, b. Pengelolaan administrasi keuangan, c. Pengelolaan sistem informasi keuangan, d. Finalisasi dan penggandaan laporan keuangan Ditjen SPK, e. Penyusunan laporan keuangan semester, f. Koordinasi tindak lanjut hasil pemeriksaan, g. Penatausahaan hibah BMN di 33 provinsi, h. Inventarisasi BMN Ditjen SPK. 3. Penyediaan layanan diklat yang memadai bagi pegawai Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen. a. Pelatihan/kursus bahasa asing untuk pegawai Ditjen SPK, b. Pelatihan internal Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen, c. Partisipasi mengikuti pelatihan/kursus/training, d. Peningkatan kinerja SDM kepegawaian Ditjen SPK. 4. Penyusunan dokumen kepegawaian Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen yang handal. a. Rakor teknis bidang kepegawaian Ditjen SPK, b. Koordinasi pelaksanaan wilayah tertib administrasi Ditjen SPK. 5. Assessment terhadap kebijakan standardisasi dan perlindungan konsumen melalui koordinasi dan pembahasan telaahan hukum 6. Peraturan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen a. Koordinasi pembahasan rancangan peraturan, b. Koordinasi pengumpulan bahan dan rancangan peraturan, c. Penyusunan himpunan peraturan perundang-undangan. LAK Setditjen SPK

17 7. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen a. Koordinasi penyusunan bahan rapat pimpinan, b. Penyusunan bahan laporan bulanan, triwulan, tahunan, c. Penyusunan laporan akuntabilitas kinerja (LAK), d. Pengembangan dan pengelolaan informasi Ditjen SPK, e. Penyebaran informasi, f. Koordinasi penanganan informasi isu aktual. B. Rencana Kinerja Tahunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan penjabaran dari tujuan, sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis (Renstra) yang akan dilaksanakan melalui berbagai kegiatan tahunan. Kegiatan tahunan ini disesuaikan dengan anggaran yang akan diterima dan tugas fungsi Sekretariat Ditjen SPK. RKT juga dijadikan dasar penetapan Kontrak Kinerja Sekretariat Ditjen SPK. Oleh karena itu, penyusunan RKT menjadi salah satu langkah perencanaan yang sangat penting untuk mewujudkan capaian kinerja yang terarah dan terukur serta implementatif. Dalam rangka mengukur pencapaian sasaran Meningkatnya dukungan pelayanan teknis dan administratif yang berkualitas kepada semua unsur di lingkungan Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen telah ditetapkan rencana kinerja Tahun 2014 dengan 6 (enam) indikator kinerja (IK). Dokumen perencanaan dan penganggaran Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Jumlah assessment terhadap kebijakan standardisasi dan perlindungan konsumen Indikator ini bertujuan untuk menjamin tercapainya sasaran kinerja dengan batas anggaran yang telah ditetapkan, baik untuk kegiatan prioritas maupun penunjang, terdapat 8 (delapan) yang disusun dalam rangka memenuhi capaian indikator dokumen perencanaan dan penganggaran Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen pada tahun Guna mewujudkan indikator tersebut, telah disusun kegiatan pendukung yaitu koordinasi pelaksanaan kegiatan dan kebijakan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen, koordinasi tata cara revisi RKA-K/L Tahun 2014, koordinasi penyusunan dan bimbingan teknis aplikasi rencana kerja 2014, bimbingan teknis aplikasi penyusunan RKA-K/L 2014, koordinasi penyusunan RKA-K/L 2014 pagu anggaran dan pagu tetap, koordinasi penyusunan kontrak kinerja 2014, Pemantapan dan penyusunan program 2014, pemantauan dekonsentrasi dan DAK, koordinasi penyusunan dan pemantauan BSC Ditjen SPK, serta koordinasi lintas sektoral dengan berbagai instansi terkait. Dalam rangka menciptakan transparansi, efisiensi, dan efektivitas implementasi suatu kebijakan, serta untuk mengharmonisasikan kebijakan nasional dengan berbagai komitmen Indonesia yang bersifat internasional di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen, maka perlu dilakukan suatu telaahan terhadap kebijakan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen. Target Jumlah assessment terhadap kebijakan standardisasi dan perlindungan konsumen yang disusun pada Tahun 2014 sebanyak 2 (dua) telaahan hukum. Guna mewujudkan assessment terhadap kebijakan standardisasi dan perlindungan konsumen, maka 16 LAK Setditjen SPK 2014

18 disusunlah kegiatan pendukung yaitu Assessment terhadap Kebijakan di Bidang Standardisasi dan Perlindungan Konsumen dengan sub kegiatan Koordinasi dan Pembahasan Telaahan Hukum di Bidang Standardisasi dan Perlindungan Konsumen. Jumlah penyusunan dan penyempurnaan peraturan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen Laporan keuangan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Dokumen evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Penyusunan dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen merupakan tindak lanjut pelaksanaan telaahan hukum. Pada Tahun 2014 terdapat Penyusunan dan penyempurnaan peraturan perundangundangan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen dilakukan dalam rangka antara lain mereview kesesuaian substansi Peraturan Menteri Perdagangan dengan kebutuhan hukum masyarakat serta harmonisasi kebijakan nasional dengan kebijakan internasional. Target Jumlah peraturan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen yang disusun dan disempurnakan pada Tahun 2014 sebanyak 5 (lima) peraturan. Guna mewujudkan penyusunan dan penyempurnaan peraturan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen, maka disusunlah kegiatan pendukung yaitu koordinasi dan pembahasan rancangan/penyempurnaan peraturan bidang standardisasi dan perlindungan konsumen, dan pembahasan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen. Dalam rangka pencapaian tujuan organisasi, diperlukan pengelolaan proses administrasi dan penyusunan laporan keuangan anggaran yang akan menunjang pelaksanaan seluruh kegiatan. Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/ pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara. Target Laporan keuangan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun 2014 tersusun 6 (enam) laporan. Guna mewujudkan laporan keuangan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen yang efektif, maka disusunlah kegiatan pendukung yaitu penyusunan laporan keuangan Ditjen SPK Semester II Tahun 2013, peningkatan kemampuan dan koordinasi pengelola sistem akuntansi instansi Direktorat Jenderal SPK, penyusunan laporan keuangan Ditjen SPK Semester I Tahun 2014, pengelolaan administrasi keuangan, pengelolaan sistem informasi keuangan, penyusunan buku pedoman keuangan Ditjen SPK, serta konsinyering dalam rangka koordinasi di bidang keuangan. Kegiatan laporan pelaksanaan kinerja merupakan bagian dari pelaksanaan tugas dan fungsi pada Sekretariat Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen yang dilakukan secara terus menerus atau secara berkala. Data dan informasi yang dikumpulkan dari pelaporan ini selanjutnya diolah untuk kemudian digunakan sebagai dasar evaluasi. Target Dokumen evaluasi dan LAK Setditjen SPK

19 pelaporan pelaksanaan kegiatan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun 2014 adalah 3 (tiga) laporan. Guna mewujudkan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen, maka disusunlah kegiatan pendukung yaitu penyusunan bahan rapat pimpinan untuk bahan pidato kenegaraan Presiden, RAKER, PANJA dan RDP dengan DPR-RI serta sidang kabinet di bidang SPK, penyusunan bahan laporan bulanan, triwulan, tahunan Ditjen SPK, penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK), pengembangan dan pengelolaan informasi Ditjen SPK, Penyebaran informasi di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen, dan koordinasi penanganan informasi isu aktual di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen. Jumlah jenis pelaksanaan pembinaan kepegawaian Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Pembinaan kepegawaian dilakukan untuk meningkatkan wawasan atau ide kreatif dan berpikir sesuatu bagi pegawai. Pembinaan yang dilaksanakan ini diarahkan untuk membentuk suatu motivasi kesadaran dalam diri sendiri dalam melakukan pekerjaannya. Pembinaan pegawai juga bertujuan meningkatkan kompetensi atau keahlian SDM yang dimiliki sehingga dapat mendukung kinerja organisasi. Target Jumlah jenis pelaksanaan pembinaan kepegawaian Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun 2014 tersusun 10 (sepuluh) laporan. Guna mewujudkan pelaksanaan pembinaan kepegawaian Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen, maka disusunlah kegiatan pendukung yaitu pelatihan internal Ditjen SPK (sebanyak 3 kali), pelatihan/kursus bahasa asing untuk pegawai Ditjen SPK, rapat koordinasi teknis bidang kepegawaian Ditjen SPK, sosialisasi reformasi birokrasi dan SPIP Ditjen SPK, sosialisasi WTA dan anti korupsi Ditjen SPK, serta sosialisasi Penilaian Inisiatif Anti Korupsi (PIAK). C. Kontrak Kinerja dan Rencana Aksi Pada sub bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, struktur organisasi, aspek strategis serta permasalahan utama (strategic issue) yang sedang dihadapi. Kontrak Kinerja Agar kinerja dapat tercapai secara maksimal untuk mencapai tujuan-tujuan strategis, Sekretariat Ditjen Standardiasasi dan Perlindungan Konsumen menyusun Kontrak Kinerja sebagai acuan dalam mengimplemetasikan kegiatan pada Tahun Rincian Kontrak Kinerja yang meliputi program, sasaran, indikator kinerja, serta anggaran. Rincian Kontrak Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun 2014 selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1. Adapun penjelasan masing indikator kinerja dapat diuraikan di bawah ini. 18 LAK Setditjen SPK 2014

20 IK1 Dokumen perencanaan dan penganggaran Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Indikator ini bertujuan untuk menjamin tercapainya sasaran kinerja dengan batas anggaran yang telah ditetapkan, baik untuk kegiatan prioritas maupun penunjang diperlukan perencanaan dan penganggaran yang baik. Penyusunan rencana dan anggaran Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen disusun berdasarkan hasil kajian dan evaluasi kebutuhan pegawai dalam rangka melaksanakan tugas-tugas teknisnya. Penyusunan program dan penganggaran yang disusun adalah berbasis kinerja yang merupakan suatu pendekatan yang memperhatikan efisiensi dalam pencapaian kinerja tersebut. Kinerja adalah prestasi kerja yang berupa keluaran dari suatu kegiatan atau hasil dari suatu program dengan kuantitas yang terukur. Penyusunan rencana dan anggaran tidak hanya digunakan sebagai alat perencanaan keuangan dan pengendaliannya, tetapi juga sebagai koordinasi, komunikasi, evaluasi serta motivasi. Anggaran adalah suatu rencana dalam melaksanakan berbagai kegiatan secara terperinci. Anggaran juga merupakan suatu hal yang sangat penting karena dapat digunakan sebagai pedoman pengendalian. Melalui anggaran dapat diketahui penyimpangan yang terjadi dan langkah-langkah yang akan diambil untuk memperbaiki penyimpangan tersebut. IK2 Dalam rangka menciptakan transparansi, efisiensi, dan efektivitas implementasi suatu kebijakan, serta untuk mengharmonisasikan kebijakan nasional dengan berbagai komitmen Indonesia yang bersifat internasional di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen, maka perlu dilakukan suatu telaahan terhadap kebijakan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen. Assessment terhadap kebijakan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada Pemerintah Daerah, khususnya aparat pemerintah daerah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perdagangan. Kuesioner memuat pertanyaan-pertanyaan mengenai substansi dari Peraturan Menteri Perdagangan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen yang akan ditelaah. Melalui penyebaran kuesioner, dapat diperoleh informasi mengenai: efektivitas capaian sasaran dari kebijakan; permasalahan dan kendala pelaksanaan dari kebijakan; serta kebutuhan masyarakat akan adanya kebijakan baru. IK3 Jumlah assessment terhadap kebijakan Standardisasi dan Perlindungan Jumlah penyusunan dan penyempurnaan peraturan di bidang Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kebijakan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen merupakan salah satu instrumen non-tarif yang diperbolehkan dalam perdagangan global guna memberikan perlindungan bagi negara terhadap lonjakan importasi produk yang dapat merugikan industri dalam negeri dan dapat merugikan masyarakat/konsumen. Penyusunan dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen merupakan tindak lanjut pelaksanaan telaahan hukum. Penyusunan dan penyempurnaan LAK Setditjen SPK

21 peraturan perundang-undangan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen dilakukan dalam rangka antara lain mereview kesesuaian substansi Peraturan Menteri Perdagangan dengan kebutuhan hukum masyarakat serta harmonisasi kebijakan nasional dengan kebijakan internasional. IK4 Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Dalam rangka pencapaian tujuan organisasi, diperlukan pengelolaan proses administrasi dan penyusunan laporan keuangan anggaran yang akan menunjang pelaksanaan seluruh kegiatan. Laporan Keuangan diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/pertanggung-jawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara. Disamping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi dalam pengambilan keputusan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) guna meningkatkan optimalisasi pencapaian tujuan. IK5 Dokumen evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kegiatan laporan pelaksanaan kinerja merupakan bagian dari pelaksanaan tugas dan fungsi pada Sekretariat Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen yang dilakukan secara terus menerus atau secara berkala. Data dan informasi yang dikumpulkan dari pelaporan ini selanjutnya diolah untuk kemudian digunakan sebagai dasar evaluasi. Agar laporan pelaksaanan kinerja dapat terlaksana secara efisien dan obyektif maka harus didukung oleh data dan informasi yang relevan, lengkap dan akurat. IK7 Jumlah jenis pelaksanaan pembinaan kepegawaian Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Pembinaan kepegawaian dilakukan untuk meningkatkan wawasan atau ide kreatif dan berpikir sesuatu bagi pegawai. Pembinaan yang dilaksanakan ini diarahkan untuk membentuk suatu motivasi kesadaran dalam diri sendiri dalam melakukan pekerjaannya. Pembinaan pegawai juga bertujuan meningkatkan kompetensi atau keahlian SDM yang dimiliki sehngga mendukung kinerja organisasi. Rencana Aksi Rencana aksi Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen mengacu pada kontrak kinerja. Sasaran yang hendak diwujudkan adalah meningkatnya dukungan pelayanan teknis dan administratif yang berkualitas kepada semua unsur di lingkungan Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen. Sasaran ini diukur dengan 6 (enam) indikator kinerja sebagaimana tertuang pada kontrak kinerja. Adapun kegiatan-kegiatan pendukung masing-masing indikator dapat dijelaskan berikut ini. 1. Perencanaan dan penganggaran Ditjen Perlindungan Konsumen, didukung dengan kegiatan: a. Koordinasi pelaksanaan kegiatan dan kebijakan di di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen; 20 LAK Setditjen SPK 2014

22 b. Koordinasi penyusunan dan bimbingan teknis aplikasi rencana kerja 2014; c. Bimbingan teknis aplikasi penyusunan RKAKL Tahun 2014; d. Koordinasi penyusunan RKA-K/L Tahun 2014 pagu anggaran dan pagu tetap; e. Koordinasi penyusunan kontrak kinerja Tahun 2013; f. Koordinasi penyusunan dan pemantauan BSC Ditjen SPK Tahun 2013; dan g. Keikutsertaan dalam rapat pimpinan Kemendag Tahun 2013; h. Koodinasi pelaksanaan program kerjasama lintas sektoral. 2. Pelaksanaan assessment terhadap kebijakan standardisasi dan perlindungan konsumen, didukung dengan kegiatan koordinasi dan pembahasan telaahan hukum di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen. 3. Penyusunan dan penyempurnaan peraturan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen, didukung dengan kegiatan koordinasi pembahasan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen. 4. Penyusunan laporan keuangan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen yang transparan dan akuntabel, didukung dengan kegiatan: a. Peningkatan kemampuan dan koordinasi pengelola SAI di lingkungan Ditjen SPK; b. Pengelolaan administrasi keuangan; c. Pengelolaan sistem informasi keuangan; d. Penyusunan buku pedoman keuangan Ditjen SPK; e. Penyusunan Laporan Keuangan Semester II Tahun 2013; f. Penyusunan Laporan Keuangan Semester I Tahun 2014; dan g. Konsinyering dalam rangka koordinasi bagian keuangan. 5. Penyusunan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen, didukung dengan kegiatan: a. Koordinasi penyusunan bahan rapat pimpinan untuk bahan pidato kenegaraan presiden, Raker, Panja dan RDP dengan DPR-RI serta Sidang Kabinet di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen; b. Penyusunan bahan laporan bulanan, triwulan, tahunan Ditjen SPK; c. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK); d. Pengembangan dan pengelolaan informasi Ditjen SPK; e. Penyebaran informasi di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen; dan 6. Koordinasi penanganan informasi isu aktual di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen. 7. Pelaksanaan pembinaan kepegawaian Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen a. Pelatihan internal Ditjen SPK; b. Pelatihan/kursus bahasa asing untuk pegawai Ditjen SPK; c. Rakor teknis bidang kepegawaian Ditjen SPK; d. Sosialisasi reformasi birokrasi dan SPIP Ditjen SPK; e. Sosialisasi WTA dan anti korupsi Ditjen SPK; f. Sosialisasi penilaian anti korupsi (PIAK). LAK Setditjen SPK

23 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Pada bab ini diuraikan capaian kinerja organisasi sesuai dokumen Kontrak Kinerja serta capaian kinerja bidang yang lain tapi mendukung kinerja organisasi. Selain itu, juga diuraikan realisasi anggaran yang digunakan untuk mewujudkan pernyataan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Kontrak Kinerja dan Rencana Aksi. A. Capaian Kinerja Organisasi Capaian Indikator Kinerja Utama Sebagai pelaksanaan dari Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, maka Sekretariat Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen telah menetapkan Indikator Kinerja (IK) yang sebagai Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun Tabel. 2 Capaian Indikator Kinerja Utama Sekretariat Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun 2014 Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Capaian 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Meningkatnya dukungan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur di lingkungan Direktorat Jenderal SPK yang berkualitas Jumlah assesment terhadap kebijakan Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Jumlah penyusunan dan penyempurnaan peraturan di bidang Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Dokumen perencanaan dan penganggaran Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Laporan keuangan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Dokumen evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Jumlah jenis pelaksanaan pembinaan kepegawaian Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Telaahan % 250% Peraturan % 300% Dokumen % 100% Laporan % 100% Laporan % 133% Kegiatan % 100% 22 LAK Setditjen SPK 2014

24 Berdasarkan tabel tersebut, seluruh target pada Kontrak Kinerja Sekretariat Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun 2014 telah dapat dicapai. Rata-rata pencapaian target adalah 148%. Pencapaian dengan jumlah di atas 100% yaitu: 1. IK Jumlah assessment terhadap kebijakan standardisasi dan perlindungan konsumen, 2. IK Jumlah penyusunan dan penyempurnaan peraturan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen, dan 3. IK Dokumen evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen. Dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, capaian yang stabil adalah: 1. IK Dokumen perencanaan dan penganggaran Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen, 2. IK Laporan keuangan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen, serta 3. IK Jumlah jenis pelaksanaan pembinaan kepegawaian Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen. Capaian IK Jumlah penyusunan dan penyempurnaan peraturan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen turun 60% dari tahun sebelumnya. Analisis dan Evaluasi Capaian Kinerja Berikut adalah uraian capaian kinerja Sekretariat Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun 2014 dengan uraian kegiatan pendukungnya. Sistematika penjelasan diurut sesuai dokumen Kontrak Kinerja. Sasaran yang hendak diwujudkan yaitu meningkatnya dukungan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur di lingkungan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen yang berkualitas. IK1 Jumlah assesment terhadap kebijakan Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Assesment terhadap kebijakan Standardisasi dan Perlindungan Konsumen dilakukan dalam rangka memperoleh masukan dan tanggapan serta kendala implementasi peraturan perundang-undangan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen serta untuk menciptakan transparansi, efisiensi, dan efektivitas implementasi peraturan perundang-undangan. Untuk itu diperlukan penyusunan telaahan hukum di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen, yaitu melalui Koordinasi dan Pembahasan Telaahan Hukum di Bidang Standardisasi dan Perlindungan Konsumen. Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola melalui pelaksanaan sub kegiatan koordinasi dan pembahasan telaahan hukum di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen. Secara umum kegiatan ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner ke Dinas Perdagangan Provinsi dan Kabupaten/Kota yang terdekat dari ibukota provinsi. Kuesioner memuat substansi masing-masing Peraturan Menteri yang diangkat untuk mengetahui relevan atau tidak substansi tersebut dengan perkembangan masyarakat. Daerah yang menjadi obyek penyebaran kuesioner adalah daerah-daerah yang memiliki potensi di bidang perdagangan dan dapat berkoordinasi dengan baik. Selama Tahun 2014, assessment terhadap kebijakan standardisasi dan perlindungan konsumen telah mulai dilaksanakan di beberapa daerah. Dalam kegiatan ini telah dilaksanakan 5 (lima) telaahan hukum terhadap peraturan perundang-undangan. LAK Setditjen SPK

25 Kepmenperindag No. 350/2001 tentang Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Permendag No. 14/2007 tentang Standardisasi Jasa Bidang Perdagangan dan Pengawasan SNI Wajib terhadap Barang dan Jasa yang Diperdagangkan Permendag No. 20/2009 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pengawasan Barang dan/atau Jasa Permendag No. 50/2009 tentang Unit Kerja dan Unit Pelaksana Teknis Metrologi Legal Permendag No. 51/2009 tentang Penilaian terhadap Unit Pelaksana Teknis dan Unit Pelaksana Teknis Daerah Metrologi Legal Gambar 7. Kebijakan yang ditelaah Tahun 2014 Kelima peraturan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen yang ditelaah ini memiliki keterkaitan satu sama lain sehingga dilakukan assessment secara bersamaan. Melalui assessment ini dapat diketahui relevansi substansi peraturan perundang-undangan yang saat ini berlaku terhadap perkembangan dan/atau kebutuhan hukum masyarakat. Jika substansi peraturan sudah tidak sesuai atau tidak relevan maka dapat diberikan rekomendasi kepada unit teknis di lingkungan Ditjen SPK untuk mengubah atau mengatur kembali peraturan perundang-undangan tersebut guna menciptakan kepastian hukum dan perlindungan terhadap masyarakat baik konsumen maupun pelaku usaha. Assessment terhadap kebijakan standardisasi dan perlindungan konsumen dilaksanakan sejak bulan Februari hingga Juni Capaian kinerja Tahun 2014 yaitu sebanyak 5 telaahan hukum, sehingga capaian sebesar 250% dari target sebanyak 2 telahaan hukum. Saat ini ditindaklanjuti dengan proses revisi kelima Peraturan Menteri Perdagangan. Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kontrak kinerja antara lain kegiatan koordinasi dan pembahasan telaahan hukum di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen. Secara umum kegiatan dilakukan melalui penyebaran kuesioner ke Dinas Perdagangan Provinsi. Kuesioner memuat substansi masing-masing Peraturan Menteri yang diangkat untuk mengetahui relevansi substansi tersebut. Daerah yang menjadi obyek penyebaran kuesioner sebagian besar adalah daerah-daerah yang belum pernah dilakukan kegiatan telaah, yakni Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jambi, Provinsi Bengkulu, Provinsi Sulawesi Utara, dan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Gambar 8. Telaahan Hukum di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 24 LAK Setditjen SPK 2014

26 Kendala yang dihadapi dalam pencapaian target IK ini antara lain terbatasnya sumber daya manusia yang memahami kebijakan standardisasi dan perlindungan konsumen di daerah, sehingga masukan yang diperoleh dalam penyusunan telaah hukum tidak maksimal. Rencana tindak lanjut untuk mengatasinya yaitu mengakan pendidikan dan pelatihan atau workshop mengenai kebijakan standardisasi dan perlindungan konsumen baik di pemerintah pusat maupun di pemerintah daerah. Faktor keberhasilan kinerja Sekretariat Ditjen SPK pada Tahun 2014 antara lain karena pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan secara efisien, tejalinnya kerja sama yang baik antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah khususnya Disperindag dalam hal pengisian kuesioner sehingga dapat diketahui permasalahan yang dihadapi dan koordinasi yang baik dengan unit teknis di lingkungan Ditjen SPK. Tabel 3. Capaian Jumlah dokumen perencanaan dan penganggaran Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun Tahun Target Realisasi Capaian 200% 200% 250% 250% Apabila capaian kinerja tahun ini dibandingkan, capaian pada Tahun 2014 sama dengan tahun lalu. Hal ini disebabkan pada Tahun 2014 ada lebih banyak peraturan perundangundangan yang perlu ditelaah kembali dalam rangka mengikuti perkembangan masyarakat. Mengacu pada target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Rencana Strategis Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun , maka realisasi kinerja sampai dengan Tahun 2014 telah mencapai target bahkan realisasinya lebih dari target yang ditetapkan. Target dan Realisasi IK 1 Target Realisasi Gambar 9. Perbandingan target dan realisasi IK 1 Tahun Kegiatan Sekretariat Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen pada Tahun 2014 yang mendukung pencapaian target jumlah telaahan terhadap kebijakan standardisasi dan perlindungan konsumen, yaitu pengumpulan bahan berupa substansi dalam rangka penentuan masih relevan atau tidak Peraturan Menteri Perdagangan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen untuk selanjutnya dilakukan perubahan atau revisi atas Peraturan Menteri Perdagangan dimaksud. LAK Setditjen SPK

27 Pokok-pokok hasil telaahan hukum: a. Substansi Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor : 350/MPP/Kep/12/ 2001 tentang Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen perlu dilakukan penyempurnaan pengaturan, dalam hal: 1) daerah yang belum memiliki BPSK, maka pengaduan dan penanganan sengketa konsumen diajukan ke dinas setempat yang bertanggung jawab dalam bidang perdagangan. 2) pengawasan terhadap pencantuman klausula baku, perlu dijabarkan dalam peraturan teknis sehingga BPSK dapat melakukan pengawasan terhadap pencantuman klausula baku. 3) informasi yang harus termuat dalam permohonan penyelesaian sengketa ditambahkan dengan kronologis kejadian yang menyebabkan timbulnya sengketa, termasuk di dalamnya upaya konsumen untuk meminta pertanggungjawaban pelaku usaha. 4) jangka waktu pemanggilan pelaku usaha sebaiknya diubah menjadi paling lama 5 (lima) hari atau 7 (tujuh) hari untuk mengantisipasi kenadala teknis dalam pemanggilan pelaku usaha. b. Substansi Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 14/M-DAG/PER/3/2007 tentang Standardisasi Jasa Bidang Perdagangan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia (SNI) Wajib terhadap Barang dan Jasa yang Diperdagangkan perlu dilakukan penyempurnaan pengaturan dalam hal: 1) memisahkan substansi pengaturan standardisasi jasa dan standardisasi barang menjadi 2 (dua) peraturan yang berebeda, mengingat selama berlakunya Peraturan Menteri ini belum pernah dilakukan pengawasan terhadap standardisasi jasa. 2) terkait pengawasan pra pasar, perlu dibuat peraturan teknis yang lebih jelas terkait tugas fungsi petugas pengawas Kementerian Perdagangan, agar tidak menyalahi atau bertabrakan dengan tugas fungsi kementerian/lembaga pemerintahan lain yang juga pengawasan sebelum barang beredar di pasar. 3) mengusulkan beberapa produk terkait K3L yang perlu diberlakukan SNI wajib, sesuai usulan daerah. 4) mengusulkan standardisasi terhadap jasa bidang perdagangan untuk kepentingan perlindungan terhadap konsumen dan industri dalam negeri. c. Substansi Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 20/M-DAG/PER/5/2009 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pengawasan Barang dan/atau Jasa perlu dilakukan penyempurnaan, dalam hal: 1) pengaturan mengenai pengambilan sampel barang secara acak, yang menurut ketentuan dilakukan di pasar untuk jenis barang yang sama di 1 (satu) kabupaten/kota pada 3 (tiga) pengecer, sebaiknya bisa dilakukan pada 1 (satu) tempat saja, namun mengambil minimal 5 (lima) sampel produk yang sama. 2) rumusan Pasal 20 ayat (1) dan ayat (2) dipertegas, ketentuan mana yang harus menjadi pedoman dalam pelaksanaan pengawasan dan penyidikan terhadap tindak pidana di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen. 3) pengaturan mengenai pengawasan terhadap distribusi dipisahkan dari peraturan pengawasan barang beredar dan jasa, kewenangannya tidak hanya dilakukan oleh PPBJ dan PPNS PK, tetapi menjadi kewenangan aparat perdagangan, mengikuti ketentuan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan. 26 LAK Setditjen SPK 2014

28 4) pengaturan mengenai mekanisme perintah penarikan barang dari peredaran dilakukan oleh Ditjen SPK, namun proses tindak lanjut melibatkan pemerintah daerah. d. Substansi Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 50/M-DAG/PER/10/2009 tentang Unit Kerja dan Unit Pelaksana Teknis Metrologi Legal perlu dilakukan penyempurnaan. Hal ini disebabkan pada beberapa daerah fungsi pembinaan dan pengawasan kemetrologian tidak berjalan sebagaimana mestinya karena tidak ada unit kerja yang membidangi kemetrologian, yang ada hanya UPTD Metrologi Legal yang melaksanakan kegiatan pelayanan tera dan tera ulang. Hal ini mempengaruhi penegakan hukum di bidang perlindungan konsumen dan metrologi legal. e. Substansi Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 51/M-DAG/PER/10/2009 tentang Penilaian terhadap Unit Pelaksana Teknis dan Unit Pelaksana Teknis Daerah Metrologi Legal perlu dilakukan penyempurnaan dalam hal: 1) perlu perubahan nomenklatur kelembagaan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2) apabila ruang lingkup pelayanan tera/tera ulang UTTP dilakukan penyesuaian, sebaiknya dilakukan pengalihan pelayanan tera/tera ulang UTTP yang tidak masuk dalam ruang lingkup tersebut ke UPTD terdekat dan yang mampu melakukan pelayanan tera/tera ulang. Gambar 10. Kegiatan Telaahan Hukum pada Dinas Perindag Prov Sumatera Barat Dalam rangka mengukur kualitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen, telah dilakukan survei dengan pengisian kuesioner oleh unit-unit Eselon II yang dikoordinasikan di lingkungan Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen. Responden diminta untuk mengevaluasi kualitas kualitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen dengan cara memberikan nilai 1-10 terhadap kriteria pelayanan teknis dan administrasi; pelibatan terhadap unit-unit teknis; dan kualitas koordinasi secara umum. LAK Setditjen SPK

29 7,55 7,5 7,45 7,4 7,35 7,3 7,25 7,2 7,15 7,1 Nilai Kualitas Kinerja Setditjen SPK pada IK 1 Pelayanan teknis dan administratif Pelibatan unit-unit teknis Kualitas koordinasi secara umum 9-10 = bagus sekali 7-8 = bagus 5-6 = cukup bagus 3-4 = kurang bagus 1-2 = tidak bagus Gambar 11. Nilai Kualitas Kinerja Setditjen SPK pada assesment terhadap kebijakan Standardisasi dan Perlindungan Konsumen. IK2 28 LAK Setditjen SPK 2014 Jumlah penyusunan dan penyempurnaan peraturan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen Kegiatan penyusunan dan penyempurnaan peraturan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen dilakukan dalam rangka mendukung pembangunan di sektor perdagangan. Dalam hal ini perlu adanya peningkatan partisipasi dari pemerintah daerah terkait dengan pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen. Oleh karenanya, Kementerian Perdagangan sebagai regulator kebijakan perdagangan harus menyebarluaskan semua peraturan perundang-undangan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen, sehingga pemerintah daerah dapat mengimplementasinya efisien dan efektif. Dalam hal penyusunan dan penyempurnaan peraturan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen, Sekretariat Ditjen SPK ingin mewujudkan koordinasi yang baik dalam penyusunan peraturan perundang-undangan dengan unit teknis terkait khususnya di lingkungan Ditjen SPK dan instansi teknis terkait. Melalui koordinasi yang baik maka akan terwujud kelancaran proses penyusunan peraturan perundang-undangan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen. Maksud dan tujuan pelaksanaan kinerja ini adalah untuk melakukan pembahasan substansi dari peraturan perundang-undangan yang telah terbit yang perlu diubah atau rancangan peraturan perundang-undangan baru yang perlu disusun guna memenuhi kebutuhan hukum masyarakat. Jumlah peraturan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen yang disusun dan disempurnakan selama Tahun 2014 sebanyak 12 peraturan, sebagai berikut: 1. Rancangan Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor : 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan 2. Peraturan Menteri Perdagangan tentang Perubahan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Kewajiban Pencantuman Label Dalam Bahasa Indonesia Pada Barang; 3. Rancangan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Petunjuk Penggunaan dan Kartu Jaminan Purna Jual Dalam Bahasa Indonesia Bagi Produk Telematika dan Produk Elektronika;

30 4. Rancangan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Pengelolaan Sumber Daya Manusia Kemetrologian; 5. Rancangan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Pengawasan Alat-alat Ukur, Takar, Timbang, dan Perlengkapannya, Barang Dalam Keadaan Terbungkus, dan Satuan Ukuran; 6. Rancangan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Unit Kerja dan Unit Pelaksana Teknis Metrologi Legal; 7. Rancangan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Penilaian Terhadap Unit Pelaksana Teknis dan Unit Pelaksana Teknis Daerah Metrologi Legal; 8. Rancangan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen; 9. Rancangan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Tera dan Tera Ulang UTTP; 10. Rancangan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Standardisasi Jasa Bidang Perdagangan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia (SNI) Yang Telah Diberlakukan Secara Wajib; 11. Rancangan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Tata Cara Pengawasan Barang Beredar dan Jasa; dan 12. Rancangan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Tanda Sah Tahun Dari 12 peraturan, telah ditetapkan pada Tahun 2014 sebanyak 6 peraturan, sebagai berikut: 1. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 10/M-DAG/PER/1/2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 67/M-DAG/PER/11/2013 tentang Kewajiban Pencantuman Label Dalam Bahasa Indonesia Pada Barang; 2. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 47/M-DAG/PER/8/2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 14/M-DAG/PER/8/2014 tentang Standardisasi Jasa Bidang Perdagangan dan Pengawasan SNI Wajib Terhadap Barang dan Jasa Yang Diperdagangkan; 3. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 54/M-DAG/PER/9/2014 tentang Tanda Sah Tahun 2015; 4. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 69/M-DAG/PER/10/2014 tentang Pengelolaan Sumber Daya Manusia Kemetrologian; 5. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 70/M-DAG/PER/10/2014 tentang Tera dan Tera Ulang Alat-alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya; dan 6. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 71/M-DAG/PER/10/2014 tentang Pengawasan Alat-Alat Ukur, Takar, Timbang, dan Perlengkapannya, Barang Dalam Keadaan Terbungkus, dan Satuan Ukuran. Dari target jumlah penyusunan dan penyempurnaan peraturan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen Tahun 2014 yaitu sebanyak 5 peraturan, telah terealisasi sebanyak 12 peraturan sehingga capaian kinerjanya sebesar 240%. Keberhasilan perolehan capaian target kinerja tersebut didukung faktor-faktor antara lain pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan secara efisien dan tidak banyak ditemui faktor kesulitan, koordinasi yang baik LAK Setditjen SPK

31 dengan unit teknis di lingkungan Kementerian Perdagangan, instansi teknis terkait, dan asosiasi usaha, serta dukungan SDM dan anggaran yang memadai. Tabel 4. Target dan capaian indikator Jumlah penyusunan dan penyempurnaan peraturan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen Tahun Tahun Target Realisasi Capaian 280% 300% 300% 240% Bila dibandingkan dengan capaian tahun lalu, capaian tahun ini stabil. Mengacu pada perencanaan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Rencana Strategis Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun , maka realisasi kinerja sampai dengan Tahun 2014 telah mencapai target bahkan realisasinya lebih dari target yang ditetapkan. Target dan Realisasi IK 2 Target Realisasi Gambar 12. Perbandingan target dan realisasi IK 1 Tahun Kegiatan Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen pada Tahun 2014 yang mendukung pencapaian target penyusunan dan penyempurnaan peraturan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen, yaitu kegiatan koordinasi dan pembahasan rancangan/penyempurnaan peraturan bidang standardisasi dan perlindungan konsumen, dengan sub kegiatan: a. Koordinasi Pembahasan Rancangan Peraturan Perundang-undangan di Bidang Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kegiatan Koordinasi Pembahasan Rancangan Peraturan Perundang-undangan di Bidang Standardisasi dan Perlindungan Konsumen dilakukan dalam bentuk pembahasan rancangan Peraturan Menteri secara internal Ditjen SPK, Kementerian Perdagangan, maupun antar instansi terkait. Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah dalam rangka harmonisasi substansi rancangan Peraturan Menteri termasuk pemeriksaan aspek legal drafting. b. Koordinasi Pengumpulan Bahan Penyusunan Rancangan Peraturan di Bidang Standardisasi dan Perlindungan Konsumen 30 LAK Setditjen SPK 2014

32 Kegiatan Koordinasi Pengumpulan Bahan Penyusunan Rancangan Peraturan di Bidang Standardisasi dan Perlindungan Konsumen dilakukan dalam bentuk rapat bersama dengan aparat pemerintah daerah guna mengetahui permasalahan dan kendala implementasi Peraturan Menteri Perdagangan. Informasi permasalahan dan kendala implementasi Peraturan Menteri Perdagangan yang diperoleh akan menjadi bahan review dan/atau penyusunan Peraturan Menteri Perdagangan. Gambar 13. Pengumpulan Bahan di Provinsi Jawa Timur c. Penyusunan Booklet Himpunan Peraturan Perundang-undangan di Bidang Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kegiatan Penyusunan Booklet Himpunan Peraturan Perundang-undangan di Bidang Standardisasi dan Perlindungan Konsumen dilakukan melalui penyusunan dan kompilasi peraturan perundang-undangan di bidang Standardisasi dan Perlindungan Konsumen. Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk penyebarluasan informasi peraturan perundang-undangan dimaksud, sejalan dengan semangat keterbukaan informasi publik. Tabel 5. Progres Penyusunan Peraturan Perundang-undangan No. Peraturan perundang-undangan Keterangan 1. Peraturan Menteri Perdagangan tentang Kewajiban Pencantuman Label Dalam Bahasa Indonesia Pada Barang 2. Peraturan Menteri Perdagangan tentang Standardisasi Jasa Bidang Perdagangan dan Pengawasan SNI Wajib Terhadap Barang dan Jasa Yang Diperdagangkan Telah diterbitkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 10/M-DAG/PER/1/2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 67/M-DAG/PER/11/2013 tentang Kewajiban Pencantuman Label Dalam Bahasa Indonesia Pada Barang Telah diterbitkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 47/M-DAG/PER/8/2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 14/M- DAG/PER/8/2007 tentang Standardisasi Jasa Bidang Perdagangan dan Pengawasan SNI Wajib Terhadap Barang dan Jasa Yang Diperdagangkan LAK Setditjen SPK

33 No. Peraturan perundang-undangan Keterangan 3. Peraturan Menteri Perdagangan tentang Tanda Sah Tahun Peraturan Menteri Perdagangan tentang Pengelolaan Sumber Daya Manusia Kemetrologian 5. Peraturan Menteri Perdagangan tentang Tera dan Tera Ulang Alat-alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya 6. Peraturan Menteri Perdagangan tentang Pengawasan Alat-Alat Ukur, Takar, Timbang, dan Perlengkapannya, Barang Dalam Keadaan Terbungkus, dan Satuan Ukuran 7. Rancangan Peraturan Pelaksana Undang- Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan: Telah diterbitkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 54/M-DAG/PER/9/2014 tentang Tanda Sah Tahun 2015 Telah diterbitkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 69/M-DAG/PER/10/2014 tentang Pengelolaan Sumber Daya Manusia Kemetrologian; Telah diterbitkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 70/M-DAG/PER/10/2014 tentang Tera dan Tera Ulang Alat-alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya Telah diterbitkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 71/M-DAG/PER/10/2014 tentang Pengawasan Alat-Alat Ukur, Takar, Timbang, dan Perlengkapannya, Barang Dalam Keadaan Terbungkus, dan Satuan Ukuran Proses Identifikasi substansi/materi muatan peraturan pelaksana dan penyusunan draft. a. Peraturan Pemerintah tentang tata cara penetapan dan pemberlakuan Standardisasi Barang dan/atau Standardisasi Jasa. b. Peraturan Presiden tentang penetapan barang yang terkait dengan keamanan, keselamatan, kesehatan, dan lingkungan hidup c. Peraturan Presiden tentang pendaftaran barang, penghentian kegiatan perdagangan, dan penarikan barang. d. Peraturan Presiden tentang penetapan barang yang dilarang atau dibatasi. e. Peraturan Presiden tentang penetapan barang dalam pengawasan f. Peraturan Menteri Perdagangan tentang pemberlakuan SNI atau Persyaratan Teknis secara wajib terhadap barang dan/atau jasa tertentu 32 LAK Setditjen SPK 2014

34 No. Peraturan perundang-undangan Keterangan g. Peraturan Menteri Perdagangan tentang pelaksanaan pengawasan kegiatan Perdagangan h. Peraturan Menteri Perdagangan tentang pengawasan terhadap barang yang ditetapkan sebagai barang dalam pengawasan i. Peraturan/Keputusan Menteri Perdagangan tentang pedoman pelaksanaan penanganan tindak pidana di bidang Perdagangan 8. Rancangan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Petunjuk Penggunaan dan Kartu Jaminan Purna Jual Dalam Bahasa Indonesia Bagi Produk Telematika dan Produk elektronika 9. Rancangan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen 10. Rancangan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Unit Kerja dan Unit Pelaksana Teknis Metrologi Legal 11. Rancangan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Penilaian Terhadap Unit Pelaksana Teknis dan Unit Pelaksana Teknis Daerah Metrologi Legal 12. Rancangan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Tata Cara Pengawasan Barang Beredar dan Jasa Proses Paraf Legalisasi Dirjen SPK Proses pembahasan substansi baik secara internal Ditjen SPK, Biro Hukum, maupun bersama dengan perwakilan BPSK di kabupaten/kota Proses telaah hukum dan legal drafting oleh Biro hukum Proses telaah hukum dan legal drafting oleh Biro hukum Proses pembahasan substansi baik secara internal Ditjen SPK, Biro Hukum, maupun bersama dengan unit dan instansi terkait Dalam rangka mengukur kualitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen, telah dilakukan survei dengan pengisian kuesioner oleh unit-unit Eselon II yang dikoordinasikan di lingkungan Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen. Responden diminta untuk mengevaluasi kualitas kualitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen dengan cara memberikan nilai 1-10 terhadap kriteria pelayanan teknis dan administrasi; pelibatan terhadap unit-unit teknis; dan kualitas koordinasi secara umum. LAK Setditjen SPK

35 7,4 7,35 7,3 7,25 7,2 7,15 7,1 7,05 7 Nilai Kualitas Kinerja Setditjen SPK pada IK 2 Pelayanan teknis dan administratif Pelibatan unit-unit teknis Kualitas koordinasi secara umum 9-10 = bagus sekali 7-8 = bagus 5-6 = cukup bagus 3-4 = kurang bagus 1-2 = tidak bagus Gambar 14. Nilai Kualitas Kinerja Setditjen SPK pada penyusunan dan penyempurnaan peraturan di bidang Standardisasi dan Perlindungan Konsumen IK 3 Dokumen perencanaan dan penganggaran Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang diukur melalui daya saing produk Indonesia di dalam maupun luar negeri. Guna mengembangkan standardisasi dan perlindungan konsumen secara efektif dan efisien, salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen adalah penyusunan dan penyempurnaan rencana kerja, program, dan kegiatan. Pada Tahun 2014, Sekretariat Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen telah menyusun 8 dokumen perencanaan dan penganggaran Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen. Tersusunnya dokumen-dokumen perencanaan dan penganggaran tersebut sangat penting karena akan berdampak secara signifikan pada kegiatan tahun berikutnya, sehingga: 1. Mempermudah proses penyusunan kegiatan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. 2. Dapat dijadikan sebagai panduan di dalam melaksanakan kegiatan. 3. Dapat dijadikan alat evaluasi dalam pelaksanaan kegiatan di tahun selanjutnya. Rencana Kerja (Renja) Daftar Isian Pelaksan aan Anggaran (DIPA) Kontrak Kinerja (Konkin) Rencana Kerja dan Anggaran Kemente rian/lem baga (RKA-KL) TOR dan RAB Konsep Renstra Dokumen Dekonse ntrasi Dokumen Dana Alokasi Khusus (DAK) Gambar 15. Dokumen perencanaan dan penganggaran 34 LAK Setditjen SPK 2014

36 Melalui pelaksanaan perencanaan dan penganggaran yang baik, diharapkan terwujud perencanaan Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen yang andal. Melalui penyusunan dokumen-dokumen perencanaan yang baik dan lengkap akan terwujud kinerja yang baik pula. Berdasarkan penepatan waktu penyelesaian, dokumen perencanaan dan penganggaran masuk dalam kategori tepat waktu, hal ini dapat dilihat dari perbandingan antara rencana waktu penyelesaian dengan waktu penyelesaian. No Tabel 6 Waktu penyelesaian dokumen perencanaan dan penganggaran Ditjen SPK 2014 Kegiatan Waktu Pelaksanaan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Waktu Penyelesaian Keterangan 1 Rencana Kerja (Renja) April 2014 Tepat Waktu 2 Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) November 2014 Tepat Waktu 3 Kontrak Kinerja (Konkin) Februari 2014 Tepat Waktu 4 Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RK/KL) September 2014 Tepat Waktu 5 TOR dan RAB September 2014 Tepat Waktu 6 Konsep Renstra Desember 2014 Tepat Waktu 7 Dokumen Dekonsentrasi November 2014 Tepat Waktu 8 Dokumen Dana Alokasi Khusus (DAK) November 2014 Tepat Waktu Berdasarkan jumlah dokumen Perencanaan dan Penganggaran Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen pada Tahun 2014 yaitu sebanyak 8 dokumen, terealisasi sebanyak 8 dokumen sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Keberhasilan tersebut dapat tercapai karena perencanaan yang sesuai jadwal, yaitu targetnya terdefinisi dengan jelas serta terjalinnya koordinasi yang baik dengan unit-unit kerja di lingkungan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen. Sesuai tugas dan fungsi Sekretariat Ditjen SPK untuk memberikan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis kepada Satker di lingkungan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen, koordinasi dan kerjasama yang terjalin dengan baik sangat dibutuhkan hal ini untuk menghasilkan perencanaan yang baik. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi Nomor : 35 Tahun 2011, bobot perencanaan kinerja dalam evaluasi SAKIP adalah 45% yang penilaiannya terdiri dari Dokumen Perencanaan Strategis, Dokumen Perencanaan Kinerja Tahunan, dan Dokumen Penetapan Kinerja (Kontrak Kinerja). Dari hasil Evaluasi SAKIP, Nilai Perencanaan Kinerja Ditjen SPK Tahun 2011 adalah 22,52% dan Tahun 2012 adalah 29,17%. Peningkatan terhadap perencanaan kinerja tersebut menunjukkan adanya perbaikan dalam perencanaan kinerja Ditjen SPK. Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen secara intensif berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi/Kabupaten/Kota melalui pelaksanaan kegiatan Koordinasi Kebijakan Standardisasi dan Perlindungan Konsumen serta penyusunan Kegiatan Dekonsentrasi dan Dana Alokasi Khusus (DAK), sehingga selalu mendapatkan feedback yang baik dari daerah, berupa laporan kegiatan pelaksanaan Dekonsentrasi dan DAK. Selain itu adanya dukungan dan peran serta dari pimpinan dalam rangka memonitor jalannya kegiatan. LAK Setditjen SPK

37 Bila dibandingkan dengan Tahun 2013, jumlah dokumen yang disusun yaitu sebanyak 10 dokumen dan tercapai 100%, capaiannya sama. Adapun perubahan target disebabkan karena kebijakan penghematan anggaran. Mengacu pada target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Rencana Strategis Ditjen Standardisasi Dan Perlindungan Konsumen Tahun , maka realisasi kinerja sampai dengan Tahun 2013 adalah 100%, sehingga untuk jumlah dokumen yang disusun pada Tahun 2013 tidak termasuk dokumen Renstra, dan untuk dokumen RAB, digabung dengan dokumen TOR. Tabel 7 Capaian indikator Jumlah dokumen perencanaan dan penganggaran Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun Tahun Target 96% Realisasi 90% Capaian 94% 100% 100% 100% Kegiatan-kegiatan yang mendukung pencapaian target dokumen perencanaan dan penganggaran, yaitu: koordinasi pelaksanaan kegiatan dan kebijakan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen, koordinasi tata cara revisi RKA-K/L Tahun 2013, koordinasi penyusunan dan bimbingan teknis aplikasi rencana kerja 2014, bimbingan teknis aplikasi penyusunan RKA-K/L 2014, koordinasi penyusunan RKA-K/L 2014 pagu anggaran dan pagu tetap, koordinasi penyusunan kontrak kinerja 2013, Pemantapan dan penyusunan program 2014, pemantauan dekonsentrasi dan DAK, koordinasi penyusunan dan pemantauan BSC Ditjen SPK, serta koordinasi lintas sektoral dengan berbagai instansi terkait. Di Tahun 2014 kegiatan pendukung Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Kebijakan Di Bidang Standardisasi dan Perlindungan Konsumen tidak dapat dilaksanakan hal ini disebabkan adanya pemotongan/ penghematan anggaran. Gambar 16 Foto bersama peserta susai kegiatan koordinasi pelaksanaan kegiatan dan kebijakan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen Dalam rangka mengukur kualitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen, telah dilakukan survei dengan pengisian kuesioner oleh unit-unit Eselon II yang dikoordinasikan di lingkungan Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen. Responden diminta untuk mengevaluasi kualitas kualitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen dengan cara 36 LAK Setditjen SPK 2014

38 memberikan nilai 1-10 terhadap kriteria pelayanan teknis dan administrasi; pelibatan terhadap unit-unit teknis; dan kualitas koordinasi secara umum. 7,7 7,6 7,5 7,4 7,3 7,2 7,1 7 Nilai Kualitas Kinerja Setditjen SPK pada IK 3 Pelayanan teknis dan administratif Pelibatan unit-unit teknis Kualitas koordinasi secara umum 9-10 = bagus sekali 7-8 = bagus 5-6 = cukup bagus 3-4 = kurang bagus 1-2 = tidak bagus Gambar 17 Nilai Kualitas Kinerja Setditjen SPK pada penyusunan Dokumen perencanaan dan penganggaran Ditjen SPK IK4 Laporan keuangan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Pelaksanaan koordinasi di bidang keuangan mengarah pada terwujudnya pertanggungjawaban administrasi dan laporan keuangan yang tertib dan akuntabel yang mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat serta Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-57/PB/2013 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Penyusunan laporan keuangan Ditjen SPK tersebut sangat penting karena merupakan wujud transparansi dan pertanggungjawaban penggunaan anggaran. Laporan keuangan Ditjen SPK akan berdampak pada laporan keuangan Kementerian Perdagangan yaitu mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). 1. Laporan Keuangan Ditjen SPK Semester II Tahun Laporan BMN Ditjen SPK Semester II Tahun Laporan Keuangan Setditjen SPK Semester II Tahun Laporan Keuangan Ditjen SPK Semester I Tahun Laporan BMN Ditjen SPK Semester ITahun Laporan Keuangan Serditjen SPK Semester I Tahun 2014 Gambar 18 Output laporan keuangan Tahun 2014 LAK Setditjen SPK

39 Dalam rangka pencapaian tujuan organisasi, diperlukan pengelolaan proses administrasi dan penyusunan Laporan Keuangan yang akan menunjang pelaksanaan seluruh kegiatankegiatan yang telah ditargetkan di dalam rencana strategis organisasi. Pengelolaan administrasi dan penyusunan Laporan Keuangan tersebut merupakan bagian dari dukungan manajemen yang diberikan guna meningkatkan optimalisasi pencapaian tujuan. Oleh karena itu, perlu diselenggarakan kegiatan tersebut yang diharapkan dapat diberikan secara konsisten dan kontinual dalam 12 bulan berjalan secara efektif. Bentuk pelayanan yang nyata diwujudkan melalui pelaksanaan komponen kegiatan Peningkatan Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen. Tabel 8 Kualitas penyusunan laporan keuangan Ditjen SPK Tahun 2014 No. Jenis Laporan Target Waktu Realisasi Keterangan 1 Laporan Keuangan Ditjen SPK Semester I Tahun Laporan Keuangan Sekretariat Ditjen SPK Semester I Tahun Agustus Agustus 2014 Tepat waktu 3 Laporan Barang Milik Negara Ditjen SPK Semester I Tahun Laporan Keuangan Ditjen SPK Semester II Tahun Laporan Keuangan Sekretariat Ditjen SPK Semester II Tahun Laporan Barang Milik Negara Ditjen SPK Semester II Tahun Februari Februari 2014 Tepat waktu Dalam hal kegiatan Laporan keuangan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen, pada Tahun 2014 telah tersusun 6 (enam) laporan. kegiatan laporan keuangan terealisasi sebanyak 6 laporan sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Hal ini disebabkan karena adanya kerjasama yang baik antara Satker dilingkungan Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen yang terjalin selama ini. 38 LAK Setditjen SPK 2014 Gambar 19 Penyusunan Laporan Keuangan Semester I Tahun 2014

40 Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kontrak kinerja antara lain Penyusunan Laporan Keuangan Semester I Tahun 2014 Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen yaitu kegiatan yang meliputi penggabungan data pendukung Arsip Data Komputer (ADK) mekanisme Sistem Akuntansi Instansi (SAI) tingkat Eselon II di lingkungan Direktorata Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen untuk semester I Tahun Anggaran 2014, kegiatan dilakukan dalam rangka menjaga keakuratan Laporan Keuangan di tingkat eselon 2 sehingga Laporan Keuangan akan menjadi lebih handal dan akurat pada saat dilaporkan. Setelah penggabungan data laporan keuangan akan dilakukan rekonsiliasi atas laporan keuangan dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara cq. Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan setiap semester tingkat Eselon II Ditjen SPK dan data laporan keuangan disampaikan untuk digabungkan menjadi Laporan Keuangan Semester I Tahun 2014 tingkat Kementerian. Tabel 9 Target dan capaian indikator Laporan keuangan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun Tahun Target 96% Realisasi 100% Capaian 104% 100% 100% 100% Apabila capaian kinerja tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu yaitu target sebanyak 6 laporan dan tercapai 6 laporan (100%) maka capaian Tahun 2014sama dengan capaian Tahun Adapun perkembangan realisasi anggaran pada laporan keuangan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen dapat dilihat pada grafik. Gambar 20 Trend Realisasi Anggaran (per Tahun) Sumber: Sistem Aplikasi Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I Tahun 2014 LAK Setditjen SPK

41 Dalam rangka mengukur kualitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen, telah dilakukan survei dengan pengisian kuesioner oleh unit-unit Eselon II yang dikoordinasikan di lingkungan Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen. Responden diminta untuk mengevaluasi kualitas kualitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen dengan cara memberikan nilai 1-10 terhadap kriteria pelayanan teknis dan administrasi; pelibatan terhadap unit-unit teknis; dan kualitas koordinasi secara umum. 7,55 Nilai Kualitas Kinerja Setditjen SPK pada IK 4 7,5 7,45 7,4 7,35 7,3 7,25 7,2 Pelayanan teknis dan administratif Pelibatan unit-unit teknis Kualitas koordinasi secara umum 9-10 = bagus sekali 7-8 = bagus 5-6 = cukup bagus 3-4 = kurang bagus 1-2 = tidak bagus Gambar 21 Nilai Kualitas Kinerja Setditjen SPK pada penyusunan Laporan keuangan Ditjen SPK IK 5 40 LAK Setditjen SPK 2014 Dokumen evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Penyusunan dokumen evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen tersebut sangat penting karena akan berdampak pada siklus manajemen organisasi. Apabila tidak dilakukan kegiatan evaluasi maka tidak ada ukuran keberhasilan suatu program serta tidak ada masukan perbaikannya. Adapun pelaporan juga sangat penting dalam rangka pengendalian akuntabilitas pelaksanaan suatu kegiatan. Arah kinerja ini untuk terwujudnya evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program pada Ditjen SPK yang efektif dan akuntabel. Dari target dokumen evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Ditjen SPK pada Tahun 2014 yaitu sebanyak 3 jenis laporan, telah terealisasi sebanyak 4 jenis laporan sehingga capaian kinerjanya sebesar 133%. Keberhasilan ini didukung adanya perencanaan yang menargetkan angka yang telah mempertimbangkan kemampuan pencapaiannya. Pada saat pelaksanaan, koordinasi dalam pengumpulan bahan laporan dapat dilakukan dengan baik. Dukungan dari pihak-pihak terkait juga membantu penyelesaian laporan. Pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya membuat penyusunan laporan dapat diperkirakan waktunya. Pemantauan perkembangan juga dilakukan secara berkala melalui laporan triwulanan. Jumlah laporan yang telah disusun tahun 2014 adalah 16 laporan, yaitu: 1. LAK Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun 2013, 2. LAK Sekretariat Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun 2013, 3. Laporan Tahunan Tahun 2013, 4. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Ditjen SPK Bulan Januari 2014,

42 5. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Ditjen SPK Bulan Februari 2014, 6. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Ditjen SPK Bulan Maret 2014, 7. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Ditjen SPK Bulan April 2014, 8. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Ditjen SPK Bulan Mei 2014, 9. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Ditjen SPK Bulan Juni 2014, 10. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Ditjen SPK Bulan Juli 2014, 11. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Ditjen SPK Bulan Agustus 2014, 12. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Ditjen SPKBulan September 2014, 13. Laporan Data Kinerja Ditjen SPK Triwulan I 2014, 14. Laporan Data Kinerja Ditjen SPK Triwulan II 2014, 15. Laporan Data Kinerja Ditjen SPK Triwulan III 2014, dan 16. Laporan Publikasi dan Informasi Ditjen SPK Penyusunan dokumen evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen tersebut sangat penting karena akan berdampak pada siklus manajemen organisasi. Apabila tidak dilakukan kegiatan evaluasi maka tidak ada ukuran keberhasilan suatu program serta tidak ada masukan perbaikannya. Adapun pelaporan juga sangat penting dalam rangka pengendalian akuntabilitas pelaksanaan suatu kegiatan. Arah kinerja ini yaitu terwujudnya evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program pada Ditjen SPK yang efektif dan akuntabel. Tabel 10 Target dan capaian indikator Laporan keuangan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun Tahun Target Realisasi Capaian 100% 267% 133% 133% Apabila capaian kinerja tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu adalah stabil. Kegiatankegiatan Sekretariat Direktorat Standardisasi pada Tahun 2014 yang mendukung pencapaian target dokumen perencanaan dan penganggaran, yaitu penyusunan bahan rapat pimpinan untuk bahan pidato kenegaraan Presiden, RAKER, PANJA dan RDP dengan DPR-RI serta sidang kabinet di bidang SPK, penyusunan bahan laporan bulanan, triwulan, tahunan Ditjen SPK, penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK), pengembangan dan pengelolaan informasi Ditjen SPK, Penyebaran informasi di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen, dan koordinasi penanganan informasi isu aktual di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen. Sebagai sebuah organisasi yang sehat, evaluasi terhadap pelaksanaan program adalah hal yang sangat penting. Pencapaian target, bentuk kegiatan, keberhasilan, dan kesesuaian suatu program dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran organisasi harus dianalisis. Melalui evaluasi akan diketahui hambatan/kendala maupun potensi sumber daya organisasi. Dari evaluasi juga diperoleh rekomendasi atau saran bagi perbaikan dan masukan dalam perencanaan berikutnya. Rekomendasi sebagai hasil dari proses evaluasi selayaknya LAK Setditjen SPK

43 ditindaklanjuti dalam perencanaan program selanjutnya. Keberhasilan kinerja evaluasi Sekretariat Ditjen SPK diukur dari seberapa banyak tindak lanjut yang dilaksanakan terhadap rekomendasi tersebut. Koordinasi tindak lanjut rekomendasi hasil evaluasi program Ditjen SPK. Semakin banyak penggunaan rekomendasi untuk memperbaiki perencanaan berikutnya maka dapat diartikan semakin berhasil proses evaluasinya. Oleh sebab itu, diperlukan koordinasi tindak lanjut rekomendasi hasil evaluasi program dan kegiatan pada Ditjen SPK. Adapun sumber data dapat diperoleh dari laporan tindak lanjut hasil evaluasi program dan kegiatan pada Ditjen SPK. Tabel 11 Nilai evaluasi pelaporan kinerja Ditjen SPK Tahun No. Tahun penilaian Tahun dokumen yang dinilai Nilai evaluasi pelaporan kinerja Ditjen SPK , , ,34 Kinerja yang telah dihasilkan organisasi harus disajikan dan dilaporkan kepada pimpinan dan pihak-pihak yang berkepentingan. Pelaporan kinerja menjadi instrumen untuk memaparkan bagaimana pelaksanaan program selama satu tahun. Bagusnya pelaporan kinerja Ditjen SPK diukur dengan penilaian dari Inspektorat Jenderal pada Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Jika nilai pelaporan kinerja besar maka akan mencerminkan penyusunan laporan sudah bagus, demikian pula sebaliknya. Sumber data dapat diperoleh dari Laporan Evaluasi AKIP Inspektorat Jenderal. 20,0 19,5 Nilai Evaluasi Pelaporan Kinerja 19,0 18,5 18,0 17,5 17,0 16,5 16,0 15, Gambar 22 Grafik nilai evaluasi pelaporan kinerja Ditjen SPK Tahun Dalam rangka mengukur kualitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen, telah dilakukan survei dengan pengisian kuesioner oleh unit-unit Eselon II yang dikoordinasikan di lingkungan Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen. Responden diminta untuk mengevaluasi kualitas kualitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen dengan cara memberikan nilai 1-10 terhadap kriteria pelayanan teknis dan administrasi; pelibatan terhadap unit-unit teknis; dan kualitas koordinasi secara umum. 42 LAK Setditjen SPK 2014

44 7,6 7,55 7,5 7,45 7,4 7,35 7,3 7,25 7,2 7,15 7,1 7,05 Nilai Kualitas Kinerja Setditjen SPK pada IK 5 Pelayanan teknis dan administratif Pelibatan unit-unit teknis Kualitas koordinasi secara umum 9-10 = bagus sekali 7-8 = bagus 5-6 = cukup bagus 3-4 = kurang bagus 1-2 = tidak bagus Gambar 23 Nilai Kualitas Kinerja Setditjen SPK pada penyusunan Dokumen evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Ditjen SPK IK 6 Jumlah jenis pelaksanaan pembinaan kepegawaian Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Era globalisasi saat ini penuh dengan berbagai persaingan yang begitu ketat dari berbagai bidang di dalamnya. Persaingan itu tidak lepas dari semua unsur kebutuhan umat manusia yang selalu berkembang setiap saat. Di sini sangatlah jelas harus adanya upaya reformasi untuk dapat menjawab semua tantangan perkembangan era globalisasi, terlebih dari segi Sumber Daya Manusia (SDM) yang harus siap dan sigap dalam meningkatkan kualitasnya. Dalam rangka menghadapi tantangan era globalisasi tersebut, maka dibutuhkan SDM yang profesional dan siap pakai dalam pelaksanaan tugas teknis di bidangnya masing-masing. Di bidang pemerintahan, reformasi birokrasi merupakan sebuah perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola pemerintahan dengan penerapan prinsip clean goverment dan good governance dalam rangka meningkatkan kualitas SDM aparatur negara untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Visi reformasi birokrasi adalah terwujudnya pemerintahan kelas dunia, yaitu pemerintahan yang profesional dan berintegritas tinggi yang mampu menyelenggarakan pelayanan prima kepada masyarakat dan manajemen pemerintahan yang demokratis agar mampu menghadapi tantangan pada abad ke-21 melalui tata pemerintahan yang baik pada tahun Sadar akan pentingnya kapasitas SDM dalam menghadapi era perdagangan global masa kini, Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen selaku garda terdepan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen mulai menempuh upaya-upaya antisipatif dengan melakukan pengembangan sumber daya manusianya agar menjadi lebih baik. Untuk mencapai kondisi dimana SDM tersebut dapat berkembang dengan baik serta berintegritas dan berkompetensi tinggi, maka dilakukan berbagai upaya pembinaan kepegawaian, baikmelalui pendidikan dan pelatihan maupun melalui kegiatan-kegiatan teknis, yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi (skill, knowledge, attitude) dalam menangani pekerjaan-pekerjaan teknis di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen. LAK Setditjen SPK

45 Pelaksanaan kinerja bertujuan terwujudnya pengelolaan dan pembinaan SDM (pegawai) yang tertata dan berkelanjutan. Jumlah jenis pelaksanaan pembinaan kepegawaian Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen sangat penting karena akan berdampak pada peningkatan prestasi dan kinerja pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen. Dari target jumlah jumlah jenis pelaksanaan pembinaan kepegawaian Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen pada Tahun 2014 yaitu sebanyak 7 kegiatan, telah tercapai sebanyak 7 kegiatan, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. 1. Pelatihan/kursus bahasa asing untuk pegawai Ditjen SPK, 2. Pelatihan Internal Ditjen SPK 1, 3. Pelatihan Internal Ditjen SPK 2, 4. Peningkatan Kinerja SDM Kepegwaian Ditjen SPK, 5. Rakor teknis bidang kepegawaian Ditjen SPK, 6. Koordinasi Pelaksanaan SKP Ditjen SPK, 7. Koordinasi Pelaksanaan WTA Ditjen SPK. Tabel 12 Pelaksanaan kegiatan pembinaan kepegawaian Ditjen SPK Tahun 2014 No. Kegiatan Waktu Jumlah peserta 1. Pelatihan/Kursus Bahasa Asing untuk Pegawai Ditjen SPK 2 Jan - 3 Maret orang 2. Pelatihan Internal Ditjen SPK Angkatan ke-1 Feb orang 3. Pelatihan Internal Ditjen SPK Angkatan ke-2 Maret orang 4. Peningkatan Kinerja SDM Kepegawaian Ditjen SPK 5. Koordinasi Teknis Bidang Kepegawaian Ditjen SPK 6. Koordinasi Pelaksanaan Sasaran Kinerja Pegawai 7. Koordinasi Pelaksanaan Wilayah Tertib Administrasi 6-8 Juni orang Feb orang Januari Maret orang 37 orang Faktor pendukung keberhasilan ini dapat dijelaskan, karena perencanaan yang baik diikuti dengan pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan jadwal yang telah dibuat. Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian IK ini antara lain karena perencanaan yang baik dari segi penetapan target yang terus-menerus ditinjau dan direvisi dengan mempertimbangkan kemampuan SDM dan anggaran. Pelaksanaan kegiatan juga telah diperkirakan sesuai jadwal. Pemantauan capaian juga dikontrol melalui penyusunan laporan triwulanan. Apabila capaian kinerja tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu maka tercatat stabil. Mengacu pada target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Rencana Strategis Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun , maka realisasi kinerja sampai dengan Tahun 2014 telah tercapai 100%. 44 LAK Setditjen SPK 2014

46 Tabel 13. Target dan capaian indikator Laporan keuangan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun Tahun Target Realisasi Capaian 62% 100% 100% 100% Kegiatan yang mendukung yaitu pelatihan internal Ditjen SPK (sebanyak 2 kali), pelatihan/ kursus bahasa asing untuk pegawai Ditjen SPK, peningkatan kinerja SDM kepegwaian Ditjen SPK, rakor teknis bidang kepegawaian Ditjen SPK, koordinasi pelaksanaan SKP Ditjen SPK, dan koordinasi pelaksanaan WTA Ditjen SPK. Gambar 24. Acara rakor teknis bidang Kepegawaian Tahun 2014 Dalam menjalankan tugasnya, Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen harus didukung oleh Sumber Daya Manusia yang profesional dan handal. Menurut data Sistem Informasi Kepegawaian Kementerian Perdagangan, sampai dengan bulan Desember 2014, jumlah pegawai Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen sebanyak 680 orang. Tabel 14. Data pegawai Ditjen SPK yang pensiun Tahun 2014 No. Unit Eselon II Jumlah pegawai pensiun Keterangan 1. Sekretariat Ditjen SPK 1 Pensiun ditunda, karena masa 2. Direktorat Standardisasi 1 kerja diperpanjang selama 2 tahun berdasarkan Surat 3. Direktorat Pemberdayaan Konsumen 0 Kepala Badan Kepegawaian Negara No. K.26-30/V.7-3/99 tanggal 17 Januari 2014 dan 4. Direktorat Pengawasan 4 No. K.26-30/V.28-6/99 tanggal Barang Beredar dan Jasa 11 Maret Direktorat Metrologi 5 6. Direktorat Pengembangan Mutu Barang 9 Total 20 LAK Setditjen SPK

47 Tabel 15 Data Kekuatan Pegawai Ditjen SPK Tahun 2014 No. Unit Eselon II Jenis Kelamin Lakilaki Perempuan Tingkat Pendidikan SD SLTP SLTA D3 S1 S2 S3 Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen (Direktur Jenderal Standardisasi Dan Perlindungan Konsumen) Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen 3 Dit. Standardisasi Dit. Pemberdayaan Konsumen Dit. Pengawasan Barang Beredar dan Jasa 6 Dit. Metrologi Dit. Pengembangan Mutu Barang Tabel 16 Data pegawai Ditjen SPK yang difasilitasi dalam pendidikan Tahun 2014 No. Instansi Pendidikan Jenjang Jml. Pegawai 1. Institut Pertanian Bogor S2 9 orang 2. Universitas Indonesia S2 27 orang 3. Universitas Hasanuddin S2 3 orang 4. Universitas Padjajaran S2 1 orang 5. Monash University S2 1 orang 6. Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) University S3 1 orang Dalam rangka mengukur kualitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen, telah dilakukan survei dengan pengisian kuesioner oleh unit-unit Eselon II yang dikoordinasikan di lingkungan Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen. Responden diminta untuk mengevaluasi kualitas kualitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen dengan cara memberikan nilai 1-10 terhadap kriteria pelayanan teknis dan administrasi; pelibatan terhadap unit-unit teknis; dan kualitas koordinasi secara umum. 46 LAK Setditjen SPK 2014

48 7,14 7,12 7,1 7,08 7,06 7,04 7,02 7 6,98 6,96 6,94 6,92 Nilai Kualitas Kinerja Setditjen SPK pada IK 6 Pelayanan teknis dan administratif Pelibatan unit-unit teknis Kualitas koordinasi secara umum 9-10 = bagus sekali 7-8 = bagus 5-6 = cukup bagus 3-4 = kurang bagus 1-2 = tidak bagus Gambar 25. Nilai Kualitas Kinerja Setditjen SPK pada pelaksanaan pembinaan kepegawaian Ditjen SPK B. Realisasi Anggaran Berikut adalah uraian penggunaan anggaran Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun 2014 untuk mendukung sasaran Meningkatnya dukungan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur di lingkungan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen yang berkualitas. Realisasi Anggaran Unit Organisasi Jumlah anggaran yang diperoleh Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen pada Tahun 2014 adalah Rp ,- sebagaimana telah direvisi menjadi Rp ,- (dua puluh tiga milyar dua ratus enam pulu tiga juta delapan ratus enam puluh dua ribu rupiah). Tahun 2014, realisasi anggaran pada Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen sebesar Rp ,- sehingga capaian kinerja keuangan yaitu 93,97 %. Secara rinci, anggaran dan realisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumendapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 17 Akuntabilitas keuangan Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun 2014 Unit Pagu Revisi Realisasi % Capaian 2013 Sekretariat Ditjen SPK ,97% 92,67% Sumber: Bagian Keuangan Setditjen SPK LAK Setditjen SPK

49 Pagu Realisasi Sisa Gambar 26. Diagram pagu dan realisasi anggaran pada Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun 2014 (rupiah) Sumber: Bagian Keuangan Setditjen SPK Bila dibandingkan dengan capaian Tahun 2013 yaitu 92,67%, maka capaian realisasi anggaran pada tahun ini mengalami kenaikan sebesar 1,30%. Kenaikan ini karena faktor perbaikan dalam perencanaan yaitu penghitungan kebutuhan anggaran. Pembenahan tata administrasi yang semakin baik juga mendukung hal ini. Jika dilihat dari grafik, realisasi anggaran Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen pada Tahun 2014 secara umum cukup baik (mendekati 100%). Meskipun dalam hal jumlah anggaran turun karena efisiensi tapi dari segi capaiannya meningkat. Rencana 100,00% Realisasi 93,97% 85,93% 83,04% 74,54% 73,60% 65,30% 60,75% 66,69% 52,65% 53,57% 40,69% 45,64% 43,68% 33,38% 26,38% 24,63% 19,29% 18,05% 11,49% 6,68% 9,42% 2,96% 4,58% JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC Gambar 27 Penyerapan Anggaran T. A (rencana penarikan dan realisasi) Sekretariat Ditjen SPK Realisasi Anggaran Menurut Pencapaian Sasaran Sasaran strategis yang ditetapkan yaitu meningkatnya dukungan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur di lingkungan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen yang berkualitas. Target anggaran untuk mencapai sasaran Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun 2014 tersebut berjumlah Rp ,- sebagaimana telah direvisi menjadi Rp ,-. Realisasi total anggaran yang digunakan yaitu Rp ,- sehingga capaiannya berdasar sasaran adalah 96,83%. 48 LAK Setditjen SPK 2014

50 Tabel 18 Akuntabilitas keuangan per indikator kinerja Tahun 2014 No. Indikator Kinerja Anggaran Revisi Realisasi Capaian Jumlahassessment terhadap kebijakan standardisasi dan perlindungan konsumen ,51% 81,47% 2 Jumlah penyusunan dan penyempurnaan peraturan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen 3 Dokumen perencanaan dan penganggaran Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen 4 Laporan keuangan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen 5 Dokumen evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen 6 Jumlah jenis pelaksanaan pembinaan kepegawaian Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Sumber: Bagian Keuangan Setditjen SPK ,14% 86,82% 98,61% 81,00% 96,47% 89,99% 93,48% 93,82% 98,61% 94,77% Rata-rata capaian realisasi anggaran tiap IK yaitu 96,14%. Realisasi tertinggi pada IK Jumlah jenis pelaksanaan pembinaan kepegawaian Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen dan IK Dokumen perencanaan dan penganggaran Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen sedangkan yang terendah pada IK Dokumen evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen. Meskipun realisasi anggaran tidak mencapai 100% tetapi seluruh target output kegiatan dapat tercapai. Hal ini menunjukkan adanya efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,- atau senilai 3,17%. capaian Tahun 2014 lebih tinggi atau meningkat dari Tahun 2013 pada seluruh IK Target & Realisasi Anggaran Anggaran (revisi) Realisasi IK Gambar 28. Grafik realisasi anggaran per IK Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun 2014 Sumber: Bagian Keuangan Setditjen SPK LAK Setditjen SPK

51 120,00% 100,00% Perbandingan Capaian Anggaran Capaian 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% ,00% IK Gambar 29. Diagram perbandingan capaian anggaran per IK Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun 2012 dan 2013 Sumber: Bagian Keuangan Setditjen SPK 50 LAK Setditjen SPK 2014

52 BAB III PENUTUP Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Sekretariat Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen periode Bulan Januari sampai dengan Desember 2014 telah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Secara umum, pelaksanaan tugas pokok dan fungsi telah terlihat korelasinya dengan tujuan, misi, Kontrak Kinerja Sekretaris Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen serta tujuan Kementerian Perdagangan. Pada Kontrak Kinerja Sekretaris Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun 2014 terdapat 6 (enam) Indikator Kinerja (IK) dan target pada seluruh IK tersebut telah tercapai. Rata-rata persentase pencapaian target pada keseluruhan IK yaitu 96,14%. Sebagian besar IK pada Kontrak Kinerja Sekretariat Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun 2014 masih bersifat output kegiatan, belum mencerminkan tingkat mutu hasil yang hendak diwujudkan. Alternatif yang dapat dipertimbangkan menjadi indikator-indikator kinerja yang baru misalnya dengan memperbaiki IK dari segi kualitas output yang dihasilkan. Indikator yang berkaitan dengan penyusunan dan penelaahan peraturan bisa ditambahkan target kualitas rumusan peraturan. Indikator tentang dokumen perencanaan dapat dilengkapi dengan nilai atas dokumen tersebut. Indikator terkait pelaporan perlu disempurnakan dengan ketepatan waktu penyusunan. Demikian halnya dengan indikator mengenai laporan keuangan dan pembinaan pegawai. LAK Setditjen SPK

53 Lampiran 1 Struktur Organisasi Sekretariat Ditjen SPK 52 LAK Setditjen SPK 2014

54 Lampiran 2 LAK Setditjen SPK

55 54 LAK Setditjen SPK 2014

56 Lampiran 3 Formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) Sekretariat Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Tahun 2014 Sasaran strategis Indikator kinerja Target Realisasi % Program Pagu Revisi Realisasi % Meningkatnya dukungan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur di lingkungan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen yang berkualitas Jumlah assessment terhadap kebijakan standardisasi dan perlindungan konsumen Jumlah penyusunan dan penyempurnaan peraturan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen Dokumen perencanaan dan penganggaran Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen % Koordinasi dan pembahasan telaahan hukum di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen % Koordinasi pembahasan perancangan peraturan perundang-undangan di bidang standardisasi dan perlindungan konsumen % Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan dan Kebijakan di Bidang SPK, Koordinasi Penyusunan Renja Ditjen SPK Tahun 2015, Penyusunan Konsep Renstra Ditjen SPK Tahun , Penyusunan Program Ditjen SPK Tahun 2015, Evaluasi Emonitoring dan BSC Ditjen SPK Tahun 2014, Partisipasi dalam Rapat di lingkungan Kemendag dan Stakeholder , , ,51 Laporan keuangan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen % Peningkatan Kemampuan dan Koordinasi Pengelola SAI di Lingkungan Ditjen SPK, Pengelolaan Administrasi Keuangan, Pengelolaan Sistem Informasi Keuangan, Penyusunan Laporan Keuangan Semester II Tahun 2013, Penyusunan Laporan Keuangan Semester I Tahun ,47 Dokumen evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen % Koordinasi Penyusunan Bahan Rapat Pimpinan untuk Bahan Pidato Kenegaraan Presiden, RAKER, PANJA dan RDP dengan DPR-RI serta Sidang Kabinet di bidang SPK, Penyusunan Bahan Laporan Bulanan, Triwulan, Tahunan Ditjen SPK, Pengembangan Dan Pengelolaan Informasi ,48 LAK Setditjen SPK

57 Jumlah jenis pelaksanaan pembinaan kepegawaian Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Ditjen SPK, Penyebaran Informasi di Bidang Standardisasi dan Perlindungan Konsumen, Koordinasi Penanganan Informasi Isu Aktual di Bidang SPK % Pelatihan/kursus bahasa asing untuk pegawai Ditjen SPK, Pelatihan Internal Ditjen SPK, Peningkatan Kinerja SDM Kepegwaian Ditjen SPK, Rakor teknis bidang kepegawaian Ditjen SPK, Koordinasi Pelaksanaan SKP Ditjen SPK, Koordinasi Pelaksanaan WTA Ditjen SPK ,61 56 LAK Setditjen SPK 2014

58

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2016 Sekretaris Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen. Inayat Iman

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2016 Sekretaris Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen. Inayat Iman KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas bimbingan dan izin-nya kami dapat menyelesaikan Laporan Kinerja (Lapkin) Sekretariat Direktorat Jenderal Standardisasi dan

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PERDAGANGAN DALAM NEGERI KATA PENGANTAR Sesuai Peraturan Presiden R.I. Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF disusun untuk menyajikan informasi tentang capaian komitmen kinerja yang telah diperjanjikan Sekretariat Kabinet kepada kepada pimpinan dan stakeholders selama tahun 2015. Laporan Kinerja

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar REFORMASI BIROKRASI Pengantar Keterpihakan serta dukungan terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Lembaga Administrasi Negara merupakan suatu amanah yang harus diikuti dengan akuntabilitas

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri;

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri; GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI, Mengingat

GUBERNUR BALI, Mengingat GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN, PENCATATAN SIPIL DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM - 2 - Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

-2- Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta

-2- Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI BALI

Lebih terperinci

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M SEKRETARIAT DAERAH KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH KOTA MATARAM NOMOR : 188.4/747/Org./X/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SEKRETARIAT DAERAH KOTA

Lebih terperinci

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali.

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali. GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT TIPE A KABUPATEN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 Bagian Organisasi dan Kepegawaian Sekda Kota Salatiga mempunyai

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71...TAHUN 2009 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP DEPARTEMEN DALAM NEGERI TAHUN 2010

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71...TAHUN 2009 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP DEPARTEMEN DALAM NEGERI TAHUN 2010 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71...TAHUN 2009 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP DEPARTEMEN DALAM NEGERI TAHUN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kesejahteraan

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan No.1161, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERPUSNAS. Pelimpahan Urusan Pemerintahan Perpusnas. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN URUSAN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET 2010 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Good Governance pada hakekatnya merupakan kepemerintahan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN 07 BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media / wahana

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 014 Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 Kata Pengantar Dengan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN JAKARTA - 2012 KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Sekretariat Badan Pengembangan Sumber

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK IND PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK IND PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK IND PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43/M-DAG/PER/11/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS BIDANG KEMETROLOGIAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2017 1 KATA PENGANTAR Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

Bab II Perencanaan Kinerja

Bab II Perencanaan Kinerja Di kantor Bab II Perencanaan Kinerja 2.1. Perencanaan 2.1.1. Rencana Strategis Tahun 2013-2018 Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan stratejik merupakan langkah awal yang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum Wr. Wb Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-nya kami dapat menyusun Laporan Kinerja (LKJ) Komisi Pemilihan Umum

Lebih terperinci

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, -1- SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI II.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Biro Organisasi Tugas dan Fungsi pada Biro Organisasi berdasarkan pada Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 58 Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Jakarta, Januari 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1465, 2015 BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U No.1465, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kesejahteraan

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan... BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL

prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan... BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan LAPORAN... KINERJA BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 BIRO PERENCANAAN,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari 2015 Kepala Biro Perencanaan,

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari 2015 Kepala Biro Perencanaan, KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah laporan kinerja Tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Laporan Kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat : BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B agian Hukum dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN-I/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional. Bagian

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI GUBERNUR BALI,

GUBERNUR BALI GUBERNUR BALI, GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.966, 2012 KEMENTERIAN NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

2.1 Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis 2.1 Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan () telah menyusun suatu Rencana Strategis (Renstra) dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama

Lebih terperinci

LAKIP KPU KOTA BUKITTINGGI

LAKIP KPU KOTA BUKITTINGGI KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, berkat Rahmat dan KaruniaNya sehingga kami dapat menyusun dan membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Lebih terperinci

-2- Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657); 6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi

-2- Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657); 6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/Per/M.KUKM/IX/2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No.1809, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. SAKIP. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS DAN WEWENANG GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH DI WILAYAH PROVINSI DENGAN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.400, 2014 ADMINISTRASI. Keuangan. BPKP. Tugas. Fungsi. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL BADAN PENGAWAS PEMILIHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.737, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Pengawasan. Pelaksanaan. Tata Cara Tetap. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 91 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA TETAP

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2017 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi... i... ii Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kesejahteraan

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tahun 2015 merupakan awal dari implementasi Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum BAB I PENDAHULUAN A. Pandangan Umum Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial pada tiap tingkatan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI, Mengingat

GUBERNUR BALI, Mengingat GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.787, 2011 KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Penyelenggaraan.

BERITA NEGARA. No.787, 2011 KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Penyelenggaraan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.787, 2011 KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA. Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik

LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA. Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA 2016 Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik LKJ DITJEN IDP 2016 2016 LKJ DITJEN IDP KATA PENGANTAR Menjadi penjuru penguatan citra positif Indonesia

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021

KATA PENGANTAR. i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021 i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-nya, sehingga Badan Pendapatan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis BAB 1 PENDAHULUAN Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN KINERJA INSTANSI

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perdagangan tent

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perdagangan tent BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1217, 2016 KEMENDAG. UPT. Bidang Kemetrologian dan Bidang Standardisasi dan Pengendalian Mutu. Orta PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60/M-DAG/PER/8/2016

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. 2. Tertib Pemanfaatan Hak Atas Tanah dan Pendayagunaan Tanah Negara Bekas Tanah Terlantar.

BAB 1. PENDAHULUAN. 2. Tertib Pemanfaatan Hak Atas Tanah dan Pendayagunaan Tanah Negara Bekas Tanah Terlantar. BAB 1. PENDAHULUAN Sesuai dengan Surat Edaran Menteri Agraria dan Tata Nomor 15/SE/IX/2015 tentang pedoman penyusunan perjanjian kinerja dan laporan kinerja dijelaskan bahwa perjanjian kinerja (PK) merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 315, 2016 BAPPENAS. Penyelenggaraan Dekonsentrasi. Pelimpahan. Tahun Anggaran 2016. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media/wahana pertanggungjawaban kepada publik atas penyelenggaran Pemerintahan. Untuk

Lebih terperinci