SEQUENTIAL SEARCH 11/11/2010. Sequential Search (Tanpa Variabel Logika) untuk kondisi data tidak terurut
|
|
- Liani Susman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Tujuan Searching & Sorting Pertemuan 9-10 Dosen Pembina Danang Junaedi TUJUAN MATERI Setelah mengikuti materi pertemuan ini, mahasiswa diharapkan dapat 1. Menjelaskan dan menggunakan metode pencarian dalam menyelesaikan masalah pencarian data/informasi pada Kondisi data yang tidak terurut Kondisi data terurut 2. Menjelaskan dan menggunakan metode untuk mengurutkan data/informasi dalam menyelesaikan masalah pegurutan data/informasi Jurusan Teknik Informatika IX/XII - 2 Universitas Widyatama Lingkup Materi 1. Pencarian pada Data yang Tidak Terurut a. Sequential dengan variabel logika b. Sequential tanpa variabel logika c. Sentinel 2. Pencarian pada Data yang Terurut a. Sequential tanpa variabel logika b. Binary search/dikotomik 3. Sorting a. Bubble Sort b. Selection Sort c. Insertion Sort Searching (1) Tujuan : mencari suatu nilai/elemen dalam kumpulan nilai (yang disimpan dalam array, list atau file) yang sudah diketahui Jenis Searching pada Data Tidak Terurut Sequential Search Searching pada Data Terurut Sequential Search Binary Search/Pencarian Bagi Dua/ Dikotomik Search Jurusan Teknik Informatika IX/XII - 3 Universitas Widyatama Jurusan Teknik Informatika IX/XII - 4 Universitas Widyatama SEQUENTIAL SEARCH Pencarian pada Data yang Tidak Terurut Disini proses pencarian dilakukan secara beruntun dari data pertama sampai data terakhir. Pencarian pada Data yang Terurut Disini proses pencarian dapat dilakukan secara berurutan dari data pertama sampai data terakhir atau tidak berurutan. Masalah : Diketahui sebuah array A[1..10] yang berisi data integer dengan kondisi tidak terurut. Buat algoritma untuk mencari nilai X dan beri pesan ditemukan atau tidak nilai tersebut Sequential Search (Tanpa Variabel Logika) untuk kondisi data tidak terurut Pencarian dilakukan sampai dengan posisi akhir pada array atau data ditemukan Jurusan Teknik Informatika IX/XII - 5 Universitas Widyatama Jurusan Teknik Informatika IX/XII - 6 Universitas Widyatama 1
2 Sequential Search (Tanpa Variabel Logika) untuk kondisi data tidak terurut Kamus : ARRAY A[1..10] = array yang menampung data dalam tabel X = integer, variabel yang menampung data yang akan dicari INPUT X, I 1 WHILE (I < 10) AND ( A[I] <> X) DO I I + 1 OUTPUT Tidak ditemukan Jurusan Teknik Informatika IX/XII - 7 Universitas Widyatama Sequential Search (Tanpa Variabel Logika) untuk kondisi data terurut Pencarian dilakukan selama nilai dalam array < nilai yang dicari Jurusan Teknik Informatika IX/XII - 8 Universitas Widyatama Sequential Search (Tanpa Variabel Logika) untuk kondisi data terurut Pencarian dilakukan selama nilai dalam array < nilai yang dicari Sequential Search (Tanpa Variabel Logika) untuk kondisi data terurut Judul : Algoritma untuk mencari nilai X Kamus : ARRAY A[1..10] = array yang menampung data INPUT X, I 1 WHILE (A[I] < X) and (I <= 10) DO I I+1 OUTPUT Tidak ketemu Jurusan Teknik Informatika IX/XII - 9 Universitas Widyatama Jurusan Teknik Informatika IX/XII - 10 Universitas Widyatama Searching (2) Sequential Search Tanpa Variabel Logika Data Tidak Terurut while (i <= N && Cari!= Barang[i]) i++; (i < N)? printf("barang ditemukan") : printf("barang tidak Data Terurut while (i <= N && Cari < Barang[i]) i++; (Barang[i] == Cari)? printf("barang ditemukan") : printf("barang tidak Jurusan Teknik Informatika IX/XII - 11 Universitas Widyatama Sequential Search (Dengan Variabel Logika) untuk kondisi data tidak terurut Keadaan awal : Found False, I 1 Pencarian dilakukan sampai dengan posisi akhir pada array atau data ditemukan Found False, berarti nilai yang dicari tidak ketemu Found True, berarti nilai yang dicari ketemu Jurusan Teknik Informatika IX/XII - 12 Universitas Widyatama 2
3 Sequential Search (Dengan Variabel Logika) untuk kondisi data tidak terurut Kamus : ARRAY A[1..10] = array yang menampung data dalam tabel Found = boolean, variabel logika untuk mengetahui ketemu/tidak nilai yang akan dicari INPUT X, I 1, Found False WHILE (I <= 10) AND ( Not Found) DO Found True I I+1 ENDIF IF Found THEN OUTPUT Tidak ditemukan Jurusan Teknik Informatika IX/XII - 13 Universitas Widyatama Sequential Search (Tanpa Variabel Logika) untuk kondisi data terurut Keadaan awal : Found False, I 1 Pencarian dilakukan selama nilai dalam array < nilai yang dicari Found False, berarti nilai yang dicari tidak ketemu Found True, berarti nilai Jurusan Teknik Informatika IX/XII - 14 Universitas Widyatama Sequential Search (Dengan Variabel Logika) untuk kondisi data terurut Kamus : ARRAY A[1..10] = array yang menampung data dalam tabel Found = boolean, variabel logika untuk mengetahui ketemu/tidak nilai yang akan dicari INPUT X, I 1, Found False WHILE (I <= 10) AND ( Not Found) AND (A[I] < X) DO Found True I I+1 ENDIF IF Found THEN OUTPUT Tidak ditemukan Jurusan Teknik Informatika IX/XII - 15 Universitas Widyatama Searching (2) Sequential Search Dengan Variabel Logika Data Tidak Terurut ketemu = 0; while (i <= N && ketemu == 0) (Cari == Barang[i])? ketemu = 1: i++; (ketemu == 1)? printf("barang ditemukan") : printf("barang tidak Data Terurut Ketemu = 0; while (i <= N && Cari < Barang[i] && ketemu ==0) (Cari == Barang[i])? ketemu = 1: i++; (ketemu == 1)? printf("barang ditemukan") : printf("barang tidak Jurusan Teknik Informatika IX/XII - 16 Universitas Widyatama Sequential Search (Sentinel) untuk kondisi data tidak terurut Sentinel di awal Pencarian dilakukan sampai dengan posisi sentinel. Jika menggunakan sentinel di awal pencarian dilakukan dari posisi paling belakang ke depan, sebaliknya jika menggunakan sentinel di akhir pencarian dilakukan dari depan ke belakang Sentinel di akhir I akan diisi nomor indeks yang array-nya bernilai X, namun apabila I bukan sentinel berarti nilai X ditemukan Jurusan Teknik Informatika IX/XII - 17 Universitas Widyatama Sequential Search (Sentinel) untuk kondisi data tidak terurut Sentinel adalah elemen fiktif yang dipasang setelah elemen terakhir atau di awal table Kamus : ARRAY A[1..11] = array yang menampung data dalam tabel Found = boolean, variabel logika INPUT X, I 1, A[11] X Sentinel di akhir WHILEA[I] <> X DO I I + 1 IF I <> 11 THEN OUTPUT Tidak ketemu Jurusan Teknik Informatika IX/XII - 18 Universitas Widyatama 3
4 Sequential Search (Sentinel) untuk kondisi data terurut Sentinel di awal Pencarian dilakukan selama nilai dalam array < nilai pada posisi sentinel. Jika menggunakan sentinel di awal pencarian dilakukan dari posisi paling belakang ke depan, sebaliknya jika menggunakan sentinel di akhir pencarian dilakukan dari depan ke belakang Sentinel di akhir I akan diisi nomor indeks yang array-nya bernilai X, namun apabila I bukan sentinel berarti nilai X ditemukan Jurusan Teknik Informatika IX/XII - 19 Universitas Widyatama Sequential Search (Sentinel) untuk kondisi data terurut Sentinel adalah elemen fiktif yang dipasang setelah elemen terakhir atau di awal table Kamus : ARRAY A[1..11] = array yang menampung data dalam tabel Found = boolean, variabel logika INPUT X, I 1, A[11] X Sentinel di akhir WHILEA[I] < A[11] DO I I + 1 IF I <> 11 THEN OUTPUT Tidak ketemu Jurusan Teknik Informatika IX/XII - 20 Universitas Widyatama Searching (2) Sequential Search Dengan Sentinel di awal Data Tidak Terurut i = N; j=0; scanf( %d,&barang[j]); while (i >= 1 && Barang[i]!= Barang[j]) i- -; (i >= 1)? printf("barang ditemukan") :printf("barang tidak Data Terurut i = N; j=0; scanf( %d,&barang[j]); while (i >= 1 && Barang[i] < Barang[j]) i- -; (i >= 1)? printf("barang ditemukan") :printf("barang tidak Binary Search (Pencarian Bagi Dua) Merupakan metode pencarian yang diterapkan pada kumpulan data yang telah terurut (terurut menaik atau terurut menurun), yang merupakan syarat mutlak dari proses pencarian yang menggunakan metode ini. Pencarian dilakukan dengan membagi dua larik yang sudah terurut, hal ini dilakukan sampai data tersebut ditemukan (nilai yang dicari adalah nilai yang di tengah) Ilustrasi metode Binary Search : Terdapat suatu larik A yang sudah terurut, dan akan dicari suatu nilai tertentu pada larik tersebut, misalnya nilai X. Jurusan Teknik Informatika IX/XII - 21 Universitas Widyatama Jurusan Teknik Informatika IX/XII - 22 Universitas Widyatama Binary Search (Pencarian Bagi Dua Merupakan metode pencarian yang diterapkan pada kumpulan data yang telah terurut (terurut menaik atau terurut menurun), yang merupakan syarat mutlak dari proses pencarian yang menggunakan metode ini. Pencarian dilakukan dengan membagi dua larik yang sudah terurut, hal ini dilakukan sampai data tersebut ditemukan (nilai yang dicari adalah nilai yang di tengah) Ilustrasi metode Binary Search Terdapat suatu larik A yang sudah terurut, dan akan dicari suatu nilai tertentu pada larik tersebut, misalnya nilai X Langkah pertama : bagi dua larik A, yaitu : Tengah = (Kiri + Kanan)/2 Langkah kedua : bandingkan data yang dicari (misal : X) dengan data larik A[Tengah] Jika X = A[Tengan], pencarian dihentikan (ketemu). Jika X > A[T], pencarian dilakukan pada posisi sebelah kanan. Ubah nilai Kiri menjadi nilai Tengah (Kiri = Tengah), ulangi langkah pertama sampai data ditemukan Jika X < A[T], pencarian dilakukan pada posisi sebelah kiri. Ubah nilai Kanan menjadi nilai Tengah (Kanan =Tengah), ulangi langkah pertama sampai data ditemukan Jurusan Teknik Informatika IX/XII - 23 Universitas Widyatama Jurusan Teknik Informatika IX/XII - 24 Universitas Widyatama 4
5 Binary Search kiri = 0; Searching (3) kanan = N-1; ketemu = 0; while (kiri < kanan && ketemu == 0) tengah = (kiri + kanan) / 2; if (Barang[tengah] == Cari) ketemu = 1; else (Barang[tengah]< Cari)? kiri = tengah + 1 :kanan = tengah - 1; (ketemu == 1)? printf("barang ditemukan") :printf("barang tidak SORTING (PENGURUTAN) DEFINISI PENGURUTAN Pengurutan (Sorting) adalah suatu proses untuk mengatur sekumpulan data atau objek menurut susunan atau urutan tertentu. Dibedakan menjadi 2 macam, yaitu : Pengurutan Internal yaitu pengurutan terhadap sekumpulan data yang disimpan dalam media internal komputer, yang dapat diakses setiap elemennya secara langsung dan disebut juga sebagai pengurutan tabel. Pengurutan Eksternal, yaitu pengurutan data yang disimpan dalam memori sekunder, biasanya data berukuran besar sehingga tidak mampu untuk dimuat semuanya dalam memori komputer disebut juga pengurutan arsip (file). Jurusan Teknik Informatika IX/XII - 25 Universitas Widyatama Jurusan Teknik Informatika IX/XII - 26 Universitas Widyatama Sorting (1) Tujuan : menyusun nilai/elemen (biasanya dalam array atau file) sedemikian rupa berdasarkan aturan tertentu (ascending/descending) Jenis Internal Sorting Selection Sort Bubble Sort Insertion Sort Eksternal Sorting Maksimum-minimum Sort (Selection Sort) Didasarkan pada pemilihan elemen maksimum atau minimum larik sebagai basis pengurutan. Gagasannya adalah memilih elemen maksimum/minimum tersebut dengan elemen terujung larik (ujung kiri atau ujung kanan). Selanjutnya elemen terujung tersebut di-isolasi dan tidak disertakan pada proses selanjutnya. Proses yang sama diulang untuk elemen larik yang tersisa sampai larik terurut. Jurusan Teknik Informatika IX/XII - 27 Universitas Widyatama Jurusan Teknik Informatika IX/XII - 28 Universitas Widyatama Maksimum Sort : Ilustrasi Pengurutan : Secara Ascending(terurut dari kecil ke besar) data asal langkah langkah langkah langkah langkah 5 Ilustrasi pengurutan : Secara Descending (terurut dari besar ke kecil) data asal langkah langkah langkah langkah langkah 5 dan sebaliknya dapat dilakukan untuk Mimimum Sort [Coba lakukan!] Jurusan Teknik Informatika IX/XII - 29 Universitas Widyatama Jurusan Teknik Informatika IX/XII - 30 Universitas Widyatama 5
6 Sorting (2) Selection Sort menggunakan nilai minimum for(i=0;i<n-1;i++) min=i; for(j=i+1;j<n;j++) if(barang[j] < Barang[min]) min = j; Temp = Barang[min]; Barang[min] = Barang[i] Barang[i] = Temp; Bubble Sort Metode ini menggunakan prinsip pengapungan (diinspirasi oleh gelembung sabun yang berada di atas permukaan air). Elemen larik yang berharga paling kecil diapungkan, artinya diangkat keatas (atau ujung kiri larik) melalui proses pertukaran. Proses pengapungan ini dilakukan sampai larik terurut. Jurusan Teknik Informatika IX/XII - 31 Universitas Widyatama Jurusan Teknik Informatika IX/XII - 32 Universitas Widyatama Ilustrasi Bubble Sort : sebelum pengurutan langkah langklah langkah langkah hasil pengurutan Bubble Sort Sorting (3) for(i=0;i<n-1;i++) for(j=n-1;j>=i;j--) if(barang[j] < Barang[j-1]) //proses pertukaran Temp = Barang[j]; Barang[j] = Barang[j-1]; Barang[j-1] = Temp; Jurusan Teknik Informatika IX/XII - 33 Universitas Widyatama Jurusan Teknik Informatika IX/XII - 34 Universitas Widyatama Insertion Sort Merupakan metode pengurutan dengan cara menyisipkan elemen larik pada posisi yang tepat. Pencarian posisi ini dilakukan secara sequential. Selama pencarian posisi ini, dilakukan pergeseran elemen larik. Ilustrasi Insertion Sort : (untuk menghasilkan data terurut dari kecil ke besar) data asal langkah langkah langkah langkah langkah 5 Jurusan Teknik Informatika IX/XII - 35 Universitas Widyatama Insertion Sort Sorting (4) for(i=1;i<n;i++) Temp = Barang[i] j=i-1; Ketemu = 0; while (j>=0 && Ketemu == 0) if(temp < Barang[j]) Barang[j+1] = Barang[j]; j--; else Ketemu = 1; Barang[j+1] = Temp; Jurusan Teknik Informatika IX/XII - 36 Universitas Widyatama 6
Kuliah ke : 4 Algoritma & Stuktur Data. Pengurutan (Sorting)
Kuliah ke : 4 Algoritma & Stuktur Data Pengurutan (Sorting) Pengurutan adalah proses mengatur sekumpulan obyek menurut urutan atau susunan tertentu. Urutan obyek tersebut dapat menaik atau menurun. Bila
Lebih terperinciPengurutan (Sorting) Keuntungan Data Terurut. Pengurutan Terbagi Dua Kelompok:
Pengurutan (Sorting) Pengurutan adalah proses mengatur sekumpulan obyek menurut urutan atau susunan tertentu. Urutan obyek tersebut dapat menaik atau menurun. Bila N obyek disimpan dalam larik L, maka
Lebih terperinciALGORITMA PENGURUTAN & PENCARIAN
Materi kuliah ALGORITMA PENGURUTAN & PENCARIAN Ir. Roedi Goernida, MT. (roedig@yahoo.com) Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung 2011 1 Pengelompokan
Lebih terperinciYaitu proses pengaturan sekumpulan objek menurut urutan atau susunan tertentu Acuan pengurutan dibedakan menjadi :
PENGURUTAN Yaitu proses pengaturan sekumpulan objek menurut urutan atau susunan tertentu Acuan pengurutan dibedakan menjadi : 1. Ascending / menaik Syarat : L[1] L[2] L[3] L[N] 2. Descending / menurun
Lebih terperinciPengurutan (Sorting) Algoritma Pemrograman
Pengurutan (Sorting) Algoritma Pemrograman mas.anto72@gmail.com 1 Definisi Sorting /pengurutan proses mengatur sekumpulan obyek menurut urutan atau susunan tertentu. Bentuk susunan/urutan : Ascending menaik/membesar
Lebih terperinciDIKTAT STRUKTUR DATA Oleh: Tim Struktur Data IF
DIKTAT STRUKTUR DATA Oleh: Tim Struktur Data IF ARRAY STATIS (lanjutan) OPERASI ARRAY STATIS (lanjutan) 3. Pencarian (searching) array Proses menemukan suatu data yang terdapat dalam suatu array. Proses
Lebih terperinciMODUL IV PENCARIAN DAN PENGURUTAN
MODUL IV PENCARIAN DAN PENGURUTAN 4.1 Tujuan Tujuan modul IV ini, adalah: Praktikan bisa membuat beberapa program pencarian berdasarkan metode algoritma pencarian Praktikan bisa membuat beberapa program
Lebih terperinciSORTING. Struktur Data S1 Sistem Informasi. Ld.Farida
SORTING Struktur Data S1 Sistem Informasi Ld.Farida INTRO Sorting (Pengurutan) diartikan sebagai penyusunan kembali sekumpulan objek ke dalam urutan tertentu Tujuan: Mendapatkan kemudahan dalam pencarian
Lebih terperinciPENGURUTAN (SORTING) 1. Introduction 2. Bubble Sort 3. Selection Sort 4. Insertion Sort
PENGURUTAN (SORTING) 1. Introduction 2. Bubble Sort 3. Selection Sort 4. Insertion Sort INTRODUCTION Pengurutan merupakan proses mengatur sekumpulan obyek menurut aturan atau susunan tertentu. Urutan obyek
Lebih terperinciPencarian pada Array. Tim PHKI Modul Dasar Pemrograman Fakultas Ilmu Komputer UDINUS Semarang
Pencarian pada Array Tim PHKI Modul Dasar Pemrograman Fakultas Ilmu Komputer UDINUS Semarang Latar Belakang Merupakan proses yang penting karena sering dilakukan terhadap sekumpulan data yang disimpan
Lebih terperinciBAB VI SEARCHING (PENCARIAN)
BAB VI SEARCHING (PENCARIAN) 7. 1 Pencarian Beruntun (Sequential Search) Prinsip kerja pencarian beruntun adalah membandingkan setiap elemen larik satu per satu secara beruntun, mulai dari elemen pertama
Lebih terperinciSORTING. Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom
SORTING Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom Sorting Suatu proses pengurutan data yang sebelumnya disusun secara acak sehingga menjadi tersusun secara teratur menurut suatu aturan tertentu. Sorting diterapkan
Lebih terperinciBAB V SORTING (PENGURUTAN) INTERNAL
BAB V SORTING (PENGURUTAN) INTERNAL Sorting Internal : Proses pengurutan sekelompok data yang berada didalam memori utama komputer. Sorting External : Proses pengurutan sekelompok data yang sebagian saja
Lebih terperinciSearching [pencarian] Algoritma Pemrograman
Searching [pencarian] Algoritma Pemrograman mas.anto72@gmail.com 1 Jenis Pencarian Pencarian Internal proses pencarian dilakukan pada memori utama (RAM). Pencarian Eksternal proses pencarian dilakukan
Lebih terperinci1. Kompetensi Mengenal dan memahami algoritma percabangan yang komplek.
LAB SHEET ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA Semester : 4 Percabangan Komplek dan case of 200 menit No. : LST/EKA/EKA 305/03 Revisi : Tgl. : Hal. 1 dari 3 hal. 1. Kompetensi Mengenal dan memahami algoritma percabangan
Lebih terperinciPENCARIAN BERUNTUN (SEQUENTIAL SEARCHING)
PENCARIAN BERUNTUN (SEQUENTIAL SEARCHING) a. Introduction b. Tanpa Boolean c. Dengan Boolean d. Penggunaan dalam Fungsi INTRODUCTION Merupakan algoritma pencarian yang paling sederhana. Proses Membandingkan
Lebih terperinciAlgoritma dan Pemrograman Array/Tabel[2] Oleh: Eddy Prasetyo N
Algoritma dan Pemrograman Array/Tabel[2] Oleh: Eddy Prasetyo N Topik Bahasan Pemrosesan Sequential Pencarian pada Array Sequential Boolean Sequential tanpa Boolean Binary Sentinel Pengurutan Count Sort
Lebih terperinciPROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT
PROGRAM STUDI S SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO Oky Dwi Nurhayati, ST, MT email: okydn@undip.ac.id Sorting = pengurutan Sorted = terurut menurut kaidah/aturan tertentu Data pada umumnya disajikan
Lebih terperinciBubble Sort (Pengurutan Gelembung / Pemberatan)
Pertemuan XIII, XIV - PENGURUTN Pengertian lgoritma Pengurutan dibuat untuk menghasilkan kumpulan data yang terurut. Jenis da banyak jenis pengurutan. Tiga jenis yang paling sederhana adalah Bubble Sort,
Lebih terperinciSORTING (PENGURUTAN DATA)
SORTING (PENGURUTAN DATA) R. Denny Ari Wibowo, S.Kom STMIK BINA NUSANTARA JAYA LUBUKLINGGAU PENJELASAN Pengurutan data (sorting) secara umum didefinisikan sebagai suatu proses untuk menyusun kembali himpunan
Lebih terperinciPengurutan (Sorting)
Pengurutan (Sorting) Overview Seringkali perancang program perlu mengurutkan sekumpulan data yang dimiliki untuk memudahkan pemrosesan selanjutnya terhadap data tersebut. Pengurutan adalah sebuah algoritma
Lebih terperinciSebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus mangkus (efisien). Algoritma yang bagus adalah algoritma yang mangkus.
Waktu komputasi (dalam detik) Kompleksitas Algoritma Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus mangkus (efisien). Algoritma yang bagus adalah algoritma yang mangkus. Kemangkusan algoritma
Lebih terperinciAlgoritma dan Pemrograman Searching/Pencarian
Adam Mukharil Bachtiar Informatics Engineering 2011 Algoritma dan Pemrograman Searching/Pencarian Materi Definisi Pencarian Pencarian Sekuensial Pencarian Biner Definisi Pencarian All About Searching Definisi
Lebih terperinciDATA SORTING. Altien Jonathan Rindengan, S.Si, M.Kom
DATA SORTING Altien Jonathan Rindengan, S.Si, M.Kom Pendahuluan Sorting (pengurutan) : proses mengatur sekumpulan objek menurut urutan atau susunan tertentu Diberikan array L dengan n elemen yg sudah terdefinisi
Lebih terperinciAnalisisFramework. Mengukur ukuran atau jumlah input Mengukur waktu eksekusi Tingkat pertumbuhan Efiesiensi worst-case, best-case dan average-case
AnalisisFramework Review Tujuan analisa : mengukur efesiensi algoritma Efisiensi diukur dari diukur dari: waktu (time) dan memori(space). Dua besaran yang digunakan: kompleksitas algoritma 1. Kompleksitas
Lebih terperinciAlgoritma dan Pemrograman Array/Tabel[3] Oleh: Eddy Prasetyo N
Algoritma dan Pemrograman Array/Tabel[3] Oleh: Eddy Prasetyo N Topik Bahasan Pengurutan Bubble Sort Selection Sort Insertion Sort Bubble Sort Merupakan salah satu bentuk pengurutan yang menerapkan pertukaran
Lebih terperinciKompleksitas Algoritma Pengurutan Selection Sort dan Insertion Sort
Kompleksitas Algoritma Pengurutan Selection Sort dan Insertion Sort Setia Negara B. Tjaru (13508054) Program Studi Teknik Informatika ITB Bandung e-mail: if18054@students.if.itb.ac.id ABSTRAK Makalah ini
Lebih terperinciKompleksitas Algoritma (1)
Kompleksitas Algoritma (1) Pendahuluan Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus efisien Algoritma yang bagus adalah algoritma yang efisien. Kebutuhan waktu dan ruang suatu algoritma bergantung
Lebih terperinciMateri 4: SORTING (PENGURUTAN) Dosen:
JURNAL PRAKTIKUM (LAB. ACTIVITY) STRUKTUR DATA SI025 Materi 4: SORTING (PENGURUTAN) Dosen: Acihmah, M.Kom Agung Nugroho, M.Kom Ikmah, M.Kom Lilis Dwi Farida, S.Kom,M.Eng Ninik Tri. H, M.Kom Prof. Dr. Ema
Lebih terperinciKompleksitas Algoritma
Kompleksitas Algoritma 1 Pendahuluan Sebuah masalah dapat mempunyai banyak algoritma penyelesaian. Contoh: masalah pengurutan (sort), ada puluhan algoritma pengurutan Sebuah algoritma tidak saja harus
Lebih terperinciARRAY STATIS. Type namatype_array = array [1..maks_array] of tipedata. nama_var_array : namatype_array {indeks array dari 1 sampai maksimum array}
ARRAY STATIS Array (larik) merupakan tipe data terstruktur yang terdiri dari sejumlah elemen yang mempunyai tipe data yang sama dan diakses/diacu lewat indeksnya. Array memiliki jumlah komponen yang jumlahnya
Lebih terperinciKompleksitas Algoritma
Kompleksitas Algoritma Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus mangkus (efisien). Algoritma yang bagus adalah algoritma yang mangkus. Kemangkusan algoritma diukur dari berapa jumlah
Lebih terperinciSEARCHING. Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada 1
SEARCHING Pencarian data (searching) yang sering juga disebut dengan table look-up atau storage and retrieval information, adalah suatu proses untuk mengumpulkan sejumlah informasi di dalam pengingat komputer
Lebih terperinciGambar 13.1 Ilustrasi proses algoritma sorting
MODUL 13 SORTING 13.1 Kompetensi 1. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai algoritma sorting. 2. Mahasiswa mampu membuat dan mendeklarasikan struktur algoritma sorting. 3. Mahasiswa mampu menerapkan dan
Lebih terperinciCCH1A4 / Dasar Algoritma & Pemrogramanan
CCH1A4 / Dasar Algoritma & Pemrogramanan Yuliant Sibaroni M.T, Abdurahman Baizal M.Kom KK Modeling and Computational Experiment Pencarian dalam Tabel Pendahuluan Pencarian Sekuensial Pencarian Sekuensial
Lebih terperinciALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 2. 3 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari
ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 2 3 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari MATERI Teks/string Pointer File Struktur Kelas/Class Konstruktor dan Destruktor Kelas dan Obyek Overloading Operator Inheritance (Pewarisan)
Lebih terperinciAlgoritma dan Struktur Data. Algoritma Pengurutan (Sorting)
Algoritma dan Struktur Data Algoritma Pengurutan (Sorting) Tujuan Instruksional Memahami algoritma pengurutan Mengerti algoritma bubble, selection, insertion, merge sort Topik Algoritma pengurutan Bubble
Lebih terperinciSorting adalah proses mengatur sekumpulan objek menurut aturan atau susunan tertentu. Urutan objek tersebut dapat menaik (ascending = dari data kecil
Sorting adalah proses mengatur sekumpulan objek menurut aturan atau susunan tertentu. Urutan objek tersebut dapat menaik (ascending = dari data kecil ke data lebih besar) atau menurun (descending = dari
Lebih terperinciAlgoritma dan Pemrograman 2 PENGURUTAN
Algoritma dan Pemrograman 2 PENGURUTAN Pengurutan : proses mengatur sekumpulan obyek meurut urutan atau susunan tertentu. Urutan menaik(ascending) : L[0] L[1] L[2] L[n] Urutan menurun(descending) : L[0]
Lebih terperinciCCH1A4 / Dasar Algoritma & Pemrogramanan
CCH1A4 / Dasar Algoritma & Pemrogramanan Yuliant Sibaroni M.T, Abdurahman Baizal M.Kom KK Modeling and Computational Experiment Pengurutan Tabel Overview Bubble Sort Insertion Sort Overview Dalam bab ini
Lebih terperinciAlpro & Strukdat 1 C++ (Sorting) Dwiny Meidelfi, M.Cs
Alpro & Strukdat 1 C++ (Sorting) Dwiny Meidelfi, M.Cs void tukar(int a, int b) { int t; t = data[b]; data[b] = data[a]; data[a] = t; void selection_sort() { int pos,i,j; for(i=1;i
Lebih terperinciAlgoritma dan Pemrograman 2 PENGURUTAN
Algoritma dan Pemrograman 2 PENGURUTAN III. METODE PENGURUTAN SISIPAN (INSERTION SORT) Metode ini melakukan pengurutan dengan cara menyisipkan elemen array pada posisi yang tepat. Pencarian posisi yang
Lebih terperinciSORTING. Hartanto Tantriawan, S.Kom., M.Kom
SORTING DASAR PEMROGRAMAN Hartanto Tantriawan, S.Kom., M.Kom TUJUAN PERKULIAHAN Mahasiswa mengetahui konsep mengurutkan sekumpulan elemen Mahasiswa dapat menggunakan teknik sorting dalam kasus yang diberikan
Lebih terperinci7. SORTING DAN SEARCHING
7. SORTING DAN SEARCHING TUJUAN PRAKTIKUM 1. Praktikan dapat memilih teknik sorting mana yang sesuai serta dapat menggunakan teknik searching dalam mencari elemen pada suatu data. 2. Praktikan diharapkan
Lebih terperinciPengurutan pada Array. Tim PHKI Modul Dasar Pemrograman Fakultas Ilmu Komputer UDINUS Semarang
Pengurutan pada Array Tim PHKI Modul Dasar Pemrograman Fakultas Ilmu Komputer UDINUS Semarang Pengurutan (Sorting) Sorting atau pengurutan data adalah proses yang sering harus dilakukan dalam pengolahan
Lebih terperinciBAB VI Pengurutan (Sorting)
BAB VI Pengurutan (Sorting) Tujuan 1. Menunjukkan beberapa algoritma dalam Pengurutan 2. Menunjukkan bahwa pengurutan merupakan suatu persoalan yang bisa diselesaikan dengan sejumlah algoritma yang berbeda
Lebih terperinciAlgoritma Brute Force (Bagian 1) Oleh: Rinaldi Munir
Algoritma Brute Force (Bagian 1) Oleh: Rinaldi Munir Bahan Kuliah IF2251 Strategi Algoritmik 1 Definisi Brute Force Brute force : pendekatan yang lempang (straightforward) untuk memecahkan suatu masalah
Lebih terperinciNama : Suseno Rudiansyah NPM : Kelas : X2T Prodi : Teknik Informatika Tugas : Kuis Algoritma 2
Nama : Suseno Rudiansyah NPM : 201543501544 Kelas : X2T Prodi : Teknik Informatika Tugas : Kuis Algoritma 2 Tugas Kuiz Algoritma 2. Dosen : Budi Santoso 1. Diketahui dua buah larik A = [12,3,9,4,15,6]
Lebih terperinciSEARCHING & SORTING. Pendahuluan
SEARCHING & SORTING Pendahuluan Sorting dan searching merupakan salah satu operasi dasar dalam ilmu komputer. Sorting merupakan suatu proses (operasi) yang mengurutkan data dalam suatu urutan yang diberikan
Lebih terperinci1. Kompetensi Mengenal dan memahami notasi-notasi algoritma yang ada.
Semester : 4 Pengenalan Algoritma dan Program 200 menit No. : LST/EKA/EKA259/01 Revisi : 01 Tgl. : 10-2-2014 Hal. 1 dari 2 hal. 1. Kompetensi Mengenal dan memahami notasi-notasi algoritma yang ada. 2.
Lebih terperinciLangkah Mudah Belajar Struktur Data Menggunakan C/C++
Langkah Mudah Belajar Struktur Data Menggunakan C/C++ Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi
Lebih terperinciAlgoritma dan Struktur Data
Modul Praktikum Algoritma dan Struktur Data SORTING Sisilia Thya Safitri, ST., MT ST3 Telkom Purwokerto Jl. DI Panjaitan 128 Purwokerto * Untuk kalangan sendiri Praktikum 10 Materi : Sorting Waktu : 100
Lebih terperinciArray (Tabel) Tim Pengajar KU1071 Sem /11/3 TW/KU1071 1
Array (Tabel) Tim Pengajar KU1071 Sem. 1 2009-2010 2009/11/3 TW/KU1071 1 Tujuan Perkuliahan Mahasiswa memahami makna dan kegunaan array (tabel) Mahasiswa dapat menggunakan notasi pendefinisian dan pengacuan
Lebih terperinciBAB 8 SORTING DAN SEARCHING
53 BAB 8 SORTING DAN SEARCHING TUJUAN PRAKTIKUM 1. Praktikan dapat memilih teknik sorting mana yang sesuai serta dapat menggunakan teknik searching dalam mencari elemen pada suatu data. 2. Praktikan diharapkan
Lebih terperinciAlgoritma dan Pemrograman Sorting (Pengurutan) IS1313. Oleh: Eddy Prasetyo N
Algoritma dan Pemrograman Sorting (Pengurutan) IS1313 Oleh: Eddy Prasetyo N Pengantar Sorting merupakan sebuah proses untuk mengatur item dalam suatu urutan tertentu ( menaik atau menurun ). Misalnya untuk
Lebih terperinciSTRATEGI DIVIDE AND CONQUER
Pemrogram bertanggung jawab atas implementasi solusi. Pembuatan program akan menjadi lebih sederhana jika masalah dapat dipecah menjadi sub masalah - sub masalah yang dapat dikelola. Penyelesaian masalah
Lebih terperinciAlgoritma Brute Force
Algoritma Brute Force Definisi Brute Force Brute force adalah sebuah pendekatan yang lempang (straightforward( straightforward) ) untuk memecahkan suatu masalah, biasanya didasarkan pada pernyataan masalah
Lebih terperinciPraktikum 7. Pengurutan (Sorting) Insertion Sort, Selection Sort POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: DASAR TEORI:
Praktikum 7 Pengurutan (Sorting) Insertion Sort, Selection Sort POKOK BAHASAN: Konsep pengurutan dengan insertion sort dan selection sort Struktur data proses pengurutan Implementasi algoritma pengurutan
Lebih terperinciArray (Tabel) bagian 2
Array (Tabel) bagian 2 Tim Pengajar KU71 Sem. 1 2009-20 2009/11/17 TW/KU71 1 Tujuan Perkuliahan Mahasiswa dapat menggunakan notasi pendefinisian dan pengacuan array dengan benar Mahasiswa memahami proses
Lebih terperinciSorting. Pertemuan ke 14.
Sorting Pertemuan ke 14. Sorting Sorting adalah proses pengurutan data berdasarkan key tertentu. Misalkan untuk data mahasiswa, key nya adalah NIM Kegunaan dari sorting adalah untuk mempercepat proses
Lebih terperinciAlgoritma Shell Sort Ascending Dan Binary Sequential Search Menggunakan C
TUGAS STRUKTUR DATA Shell Sort Ascending Dan Binary Sequential Search Menggunakan C IF-5 Nama Anggota : - Rohendi 10107193 - Andri Andriyan 10107210 - Yuli Yanti A 10107218 - Jajang Kusmita 10107227 JURUSAN
Lebih terperinciKOMPLEKSITAS ALGORITMA PENGURUTAN (SORTING ALGORITHM)
KOMPLEKSITAS ALGORITMA PENGURUTAN (SORTING ALGORITHM) Andi Kurniawan Dwi Putranto / 3508028 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Jln. Ganesha
Lebih terperinciAlgoritme dan Pemrograman
Algoritme dan Pemrograman Kuliah #13 Sorting Searching Sorting Mengurutkan data berdasarkan kunci tertentu. Jenis sorting: Ascending (menaik) Descending (menurun) Manfaat : mempercepat dan memudahkan akses
Lebih terperinci12/26/2011 ILKOM IPB 1. Algoritme dan Pemrograman. Sorting. Data untuk sorting. Contoh. Algoritme #1: BUBBLE SORT.
Algoritme dan Pemrograman Kuliah #12 Sorting Searching Sorting Mengurutkan data berdasarkan kunci tertentu. Jenis sorting: Ascending (menaik) Descending (menurun) Manfaat : mempercepat dan memudahkan akses
Lebih terperinci*** SELAMAT MENGERJAKAN
SOAL : Diketahui data dalam bentuk ARRAY 2 dimensi sebagai berikut : 70 50 6 77 37 12 94 75 81 58 75 47 67 14 35 33 63 9 49 97 57 6 90 92 41 18 48 92 36 22 80 11 50 21 17 Buatlah algoritma dan tuliskan
Lebih terperinciPowered by icomit.wordpress.com
ALGORITMA SELECTION SORT 1. Konsep Dasar Selection sort adalah salah satu algoritma yang digunakan untuk memecahkan masalah pengurutan(sorting) data pada suatu larik(array). Ide dasar algoritma ini adalah
Lebih terperinciBAB VII ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER
BAB VII ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER Pemrogram bertanggung jawab atas implementasi solusi. Pembuatan program akan menjadi lebih sederhana jika masalah dapat dipecah menjadi sub masalah - sub masalah yang
Lebih terperinciAlgoritma dan Pemrograman 2 PENCARIAN
Algoritma dan Pemrograman 2 PENCARIAN Pencarian (searching) merupakan proses yang fundamental dalam pengolahan data. Proses pencarian adalah menemukan nilai (data) tertentu didalam sekumpulan data yang
Lebih terperinciArray dan Matriks. IF2121 / Algoritma dan Struktur Data Sem / /7/2017 IF2121/sem /2018 1
Array dan Matriks IF2121 / Algoritma dan Struktur Data Sem. 1 2017/2018 9/7/2017 IF2121/sem. 1 2017/2018 1 Array 9/7/2017 IF2121/sem. 1 2017/2018 2 Definisi Array adalah koleksi objek yang terdiri dari
Lebih terperinciModul Praktikum Algoritma dan Struktur Data
BAB 2 SORTING (PENGURUTAN) 1. Tujuan Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan: a. Mampu menjelaskan mengenai algoritma Sorting b. Mampu membat dan mendeklarasikan struktural algoritma Sorting
Lebih terperinciBAB VI SORTIR ATAU PENGURUTAN
BAB VI SORTIR ATAU PENGURUTAN SORTIR TERHADAP RECORD File adalah Himpunan record, misalkan suatu perusahaan mempunyai file yang berisi seluruh data yang diperlukan oleh perusahaan itu tentang para pegawainya.
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 2 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 14 & 15
A. Kompetensi 1. Utama SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 2 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 14 & 15 Mahasiswa dapat memahami tentang konsep pemrograman
Lebih terperinciKompleksitas Algoritma Sorting yang Populer Dipakai
Kompleksitas Algoritma Sorting yang Populer Dipakai Wahyu Fahmy Wisudawan 1) 1) Program Studi Teknik Informatika ITB, Bandung 40135, email: mailto:al_izzatusysyifa@students.itb.ac.id Abstract Makalah ini
Lebih terperinciKonsep Sorting dalam Pemrograman Saniman dan Muhammad Fathoni
Konsep Sorting dalam Pemrograman Saniman dan Muhammad Fathoni Abstrak Sort adalah proses pengurutan data yang sebelumnya disusun secara acak sehingga menjadi tersusun secara teratur menurut suatu aturan
Lebih terperinciMAKALAH STRUKTUR DATA. DOSEN PEMBIMBING Nisa miftachurohmah, S.kom., M.Si PENYUSUN SITI JAMILATUL MU ADDIBAH ( )
MAKALAH STRUKTUR DATA DOSEN PEMBIMBING Nisa miftachurohmah, S.kom., M.Si PENYUSUN SITI JAMILATUL MU ADDIBAH (14.1.03.03.0024) FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Lebih terperinciPencarian. 1. Memahami konsep pencarian 2. Mengenal beberapa algoritma pencarian 3. Menerapkan algoritma pencarian dalam program
Pencarian Overview Pencarian merupakan sebuah algoritma dasar yang sering diperlukan dalam pembuatan program. Berbagai algoritma pencarian telah diciptakan dan dapat digunakan. Pemahaman tentang beberapa
Lebih terperinciModul 8 SORTING (PENGURUTAN)
Modul 8 SORTING (PENGURUTAN) 1. Tujuan Instruksional Umum a. Mahasiswa mampu melakukan perancangan aplikasi menggunakan Struktur Sorting ( pengurutan ) b. Mahasiswa mampu melakukan analisis pada algoritma
Lebih terperinciAlgoritmaBrute Force. Desain dan Analisis Algoritma (CS3024)
AlgoritmaBrute Force Desain dan Analisis Algoritma (CS3024) Definisi Brute Force Brute forceadalah sebuah pendekatan yang lempang (straightforward) untuk memecahkan suatu masalah, biasanya didasarkan pada
Lebih terperinciOperasi File. Chapter 13
Operasi File Chapter 13 1 Penyimpanan Data ke File Data memungkinkan untuk disimpan di file. Data akan tersimpan secara permanen, dan data bisa dibaca pada kesempatan yang lain. Pemanggilan Prosedur Redirect_Output(Nama_File)
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 2 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 12 & 13
A. Kompetensi 1. Utama SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 2 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 12 & 13 Mahasiswa dapat memahami tentang konsep pemrograman
Lebih terperinciBAB VIII Pencarian(Searching)
BAB VIII Pencarian(Searching) Tujuan 1. Menunjukkan beberapa algoritma dalam Pencarian 2. Menunjukkan bahwa pencarian merupakan suatu persoalan yang bisa diselesaikan dengan beberapa algoritma yang berbeda
Lebih terperinciAlgoritma Searching Tenia wahyuningrum, S.Kom. MT dan Sisilia Thya Safitri, MT
Algoritma Searching Tenia wahyuningrum, S.Kom. MT dan Sisilia Thya Safitri, MT mengapa? mengapa? mengapa? mengapa? mengapa? mengapa? mengapa? mengapa? Mengapa tombol power ada di atas? Mengapa diberi
Lebih terperinciAlgoritma dan Struktur Data. Searching dan Sorting
Algoritma dan Struktur Data Searching dan Sorting Searching Pada suatu data seringkali dibutuhkan pembacaan kembali informasi (retrieval information) dengan cara searching. Searching adalah pencarian data
Lebih terperinci1. Inggriani Liem Catatan Kuliah Algoritma & Pemrograman, Jurusan Teknik Informatika ITB
Pertemuan Ke 3 Referensi: 1. Inggriani Liem. 2003. Catatan Kuliah & Pemrograman, Jurusan Teknik Informatika ITB 2. Rinaldi Munir. 2003. dan Pemrograman II. Bandung : Penerbit Informatika I. Tabel/Larik/Array
Lebih terperinciSTRUKTUR DATA. By : Sri Rezeki Candra Nursari 2 SKS
STRUKTUR DATA By : Sri Rezeki Candra Nursari 2 SKS Literatur Sjukani Moh., (2007), Struktur Data (Algoritma & Struktur Data 2) dengan C, C++, Mitra Wacana Media Utami Ema. dkk, (2007), Struktur Data (Konsep
Lebih terperinciPendahuluan. Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus efisien. Algoritma yang bagus adalah algoritma yang efektif dan efisien.
Pendahuluan Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus efisien. Algoritma yang bagus adalah algoritma yang efektif dan efisien. Algoritma yang efektif diukur dari berapa jumlah waktu dan
Lebih terperinciAlgoritma dan Pemrograman Lanjut. Pertemuan Ke-8 Pengurutan (Sorting) 1
Algoritma dan Pemrograman Lanjut Pertemuan Ke-8 Pengurutan (Sorting) 1 Disusun Oleh : Wilis Kaswidjanti, S.Si.,M.Kom. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional
Lebih terperinciStudi Mengenai Perbandingan Sorting Algorithmics Dalam Pemrograman dan Kompleksitasnya
Studi Mengenai Perbandingan Sorting Algorithmics Dalam Pemrograman dan Kompleksitasnya Ronny - 13506092 Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Email : if16092@students.if.itb.ac.id 1. Abstract
Lebih terperincic. Hasil pencarian berupa nilai Boolean yang menyatakan status hasil pencarian. Versi 1 (Pembandingan elemen dilakukan sebagai kondisi pengulangan)
ALGORITMA PENCARIAN MINGGU KE: 9 TUJUAN: Mahasiswa dapat memahami masalah pencarian. Mahasiswa dapat memahami algoritma pencarian beruntun. Mahasiswa dapat memahami algoritma pencarian beruntun Versi 1
Lebih terperinciMateri Kuliah Pemrograman Terstruktur I. Materi Pertemuan SEARCHING & SORTING. Disusun oleh : Danang Junaedi
Materi Pertemuan 09-10 SEARCHING & SORTING Disusun oleh : Danang Junaedi OBJEKTIF Dalam bab ini mahasiswa mempelajari tentang : 1. Pengenalan proses Searching & Sorting 2. Penggunaan proses Searching &
Lebih terperinciDecrease and Conquer
Decrease and Conquer Bahan Kuliah IF2211 Strategi Algoritma Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB 1 Decrease and conquer: metode desain algoritma
Lebih terperinciMeizano Ardhi M., S.T.
Meizano Ardhi M., S.T. 1. Metode Sequential Search Metode Sequential Search atau disebut pencarian beruntun dapat digunakan untuk melakukan pencarian data baik pada array yang sudah terurut maupun yang
Lebih terperinciAlgoritma Bubble Sort dan Quick Sort
Algoritma Bubble Sort dan Quick Sort Pengertian/Konsep Buble Sort Metode pengurutan gelembung (Bubble Sort) diinspirasikan oleh gelembung sabun yang berada dipermukaan air. Karena berat jenis gelembung
Lebih terperinciSTRUKTUR DATA. By : Sri Rezeki Candra Nursari 2 SKS
STRUKTUR DATA By : Sri Rezeki Candra Nursari 2 SKS Literatur Sjukani Moh., (2007), Struktur Data (Algoritma & Struktur Data 2) dengan C, C++, Mitra Wacana Media Utami Ema. dkk, (2007), Struktur Data (Konsep
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA SELECTION SORT DENGAN MERGE SORT
ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA SELECTION SORT DENGAN MERGE SORT Disusun untuk memenuhi tugas UTS mata kuliah : Analisis Algoritma Oleh : Eka Risky Firmansyah 1110091000043 Program Studi Teknik Informatika
Lebih terperinciPERBANDINGAN KOMPLEKSITAS ALGORITMA PENCARIAN BINER DAN ALGORITMA PENCARIAN BERUNTUN
PERBANDINGAN KOMPLEKSITAS ALGORITMA PENCARIAN BINER DAN ALGORITMA PENCARIAN BERUNTUN Yudhistira NIM 13508105 Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika ITB Jalan Ganesha No.10 Bandung e-mail: if18105@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciALGORITMA PENGURUTAN. Oleh : S. Thya Safitri, MT
ALGORITMA PENGURUTAN Oleh : S. Thya Safitri, MT Definisi Sorting merupakan suatu proses untuk menyusun kembali himpunan obyek menggunakan aturan tertentu. Sorting disebut juga sebagai suatu algoritma untuk
Lebih terperinciAlgoritma Sorting (Selection Insertion)
Algoritma Sorting (Selection Insertion) Algoritma Insertion Sort Dengan Algoritma Insertion bagian kiri array terurut sampai seluruh array Misal pada data array ke-k, data tersebut akan disisipkan pada
Lebih terperinciPengertian Algoritma Pengurutan
SORTING Pengertian Algoritma Pengurutan (sorting) Dalam ilmu komputer, algoritma pengurutan adalah algoritma yang meletakkan elemen-elemen suatu kumpulan data dalam urutan tertentu. Atau proses pengurutan
Lebih terperinciPENGURUTAN (SORTING) 1. Overview
PENGURUTAN (SORTING) 1 Algoritma dan Pemrograman Tahar Agastani Teknik Informatika UIN - 2008 Overview Definisi dan Tujuan Jenis Pengurutan Teknik Pengurutan Selection Sort Bubble Sort Kuliah Minggu ke
Lebih terperinci