Searching [pencarian] Algoritma Pemrograman
|
|
- Sudirman Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Searching [pencarian] Algoritma Pemrograman 1 Jenis Pencarian Pencarian Internal proses pencarian dilakukan pada memori utama (RAM). Pencarian Eksternal proses pencarian dilakukan pada memori sekunder (tape, disk). 2 1
2 Algoritma Pencarian 1. Algoritma Pencarian Beruntun (sekuensial) 2. Algoritma Pencarian Beruntun dengan Sentinel 3. Algoritma Pencarian Bagidua (Binary Search) 3 Algoritma PencarianSekuensial Proses membandingkan setiap elemen array satu per satu secara beruntun, mulai dari elemen pertama sampai elemen yang dicari ditemukan atau seluruh elemen array diperiksa. Terdapat 2 metode pencarian sekuensial Pada data tidak terurut Pada data terurut 4 2
3 Pencarian Sekuensial Data Tidak Terurut Contoh : Misalkan nilai yang dicari : X=21 Maka, elemen yang diperiksa : 13, 16, 14, 21 (ditemukan) Indeks array yang dikembalikan : IX=4 Misalkan nilai yang dicari : X=13 Maka, elemen yang diperiksa : 13 (ditemukan) Indeks array yang dikembalikan : IX=1 Misalkan nilai yang dicari : X=15 Maka, elemen yang diperiksa : 13, 16, 14, 21, 76, 21 (tidak ditemukan) Indeks array yang dikembalikan : IX=0 5 Algoritma Pencarian Sekuensial Data Tidak Terurut(1) Deklarasi Global Const Nmaks = 100 Type larik100 = Array[1..nMaks] of Integer Procedure CariRuntun1(input L : larik100, input N:integer, input X : integer, input/output IX:integer) Deklarasi Lokal I : integer Algoritma I =1 While (I<N) and (L[I[ <> X) do I = I + 1 End While If (L[I] <> X) Then IX =0 Else IX=I Endif Algoritma ini mempunyai kelemahan, walaupun sudah ditemukan tapi proses pencarian tetap dilakukan. 6 3
4 Algoritma Pencarian Sekuensial Data Terurut Procedure CariRuntunUrut(input L : larik100, input N:integer, input X : integer, input/output IX:integer) Deklarasi Lokal I : integer Algoritma I =1 While (I<N) and (L[I]<X) do I = I + 1 End While If (L[I]=X) Then IX =I Else IX=0 Endif 7 Pencarian Sekuensial Sentinel Menambahkan elemen fiktif setelah elemen terakhir dan elemen tersebut adalah nilai yang dicari. Jika yang dicari pada elemen fiktif, bisa dipastikan yang dicari tidak ditemukan. 8 4
5 Algoritma Pencarian Sekuensial Sentinel (1) Contoh 1: Misalkan elemen yang dicari adalah X=21, maka tambahkan 21 sebagai elemen sentinel di L[N+1] Elemen yang diperiksa selama pencarian 13, 16, 14, 21, indeks larik yang dikembalikan : 4, karena 4 <> N+1, berarti X=21 terdapat didalam larik L Contoh 2: Misalkan elemen yang dicari adalah X=15, maka tambahkan 15 sebagai elemen sentinel di L[N+1] Elemen yang diperiksa selama pencarian 13, 16, 14, 21, 76, 21,15 indeks larik yang dikembalikan : 7, karena 7 = N+1, berarti X=15 tidak terdapat didalam larik L Algoritma Pencarian Sekuensial Sentinel (2) Procedure CariSentinel(input L : larik100, input N:integer, input X : integer, input/output IX:integer) Deklarasi Lokal I : integer Algoritma L[N+1]=X I =1 While (L[I]<>X) do I = I + 1 End While If (I<N+1) Then IX =I Else IX=0 Endif 10 5
6 Pencarian Bagidua (Binary Search) Syarat utama adalah datanya sudah urut baik menaik atau menurun. Langkah-langkah : Langkah 1 : Bagi dua elemen array pada elemen tengah. Elemen tengah adalah elemen dengan indeks k=(ia+ib) div 2. Elemen ini membagi 2 array, bagian kiri L[Ia..k-1] dan bagian kanan L[k+1..Ib] Langkah 2 : Periksa apakah L[k]=X. Jika L[k]=X, pencarian dihentikan sebab X sudah ditemukan. Tetapi, jika L[k]<>X, harus ditentukan apakah pencarian akan dilakukan di array bagian kiri atau dibagian kanan. Jika L[k[<X, maka pencarian dilakukan pada bagian kiri. Sebaliknya, jika L[K]>X, pencarian dilakukan pada array bagian kanan. Langkah 3 : Ulangi langkah 1 sampai X ditemukan atau Ia>Ib. 11 Ilustrasi Binary Search (1) Ia= =Ib Misalkan elemen yang dicari adalah X=16 Langkah 1 : Ia=1 dan Ib=8 Indeks elemen tengah k=(1+8) div 2 = Ia= =Ib kiri kanan Langkah 2 : L[4]=16? tidak Harus diputuskan apakah pencarian akan dilakukan di bagian kiri atau kanan dengan pemeriksaan sebagai berikut : L[4]> 16? Ya, lakukan pencarian array bagian kanan dengan Ia=k+1=5 dan IB=8 (tetap) 12 6
7 Ilustrasi Binary Search (2) Ia= =Ib Langkah 1 : Ia=5 dan Ib=8 Ia= =Ib Indeks elemen tengah k=(5+8) div 2 = 6 kiri kanan Langkah 2 : L[6]=16? tidak Harus diputuskan apakah pencarian akan dilakukan di bagian kiri atau kanan dengan pemeriksaan sebagai berikut : L[6]> 16? Tidak, lakukan pencarian array bagian kiri dengan Ia=5 dan IB=k-1=5 16 I5 Langkah 1 : Ia=5 dan Ib=5 Indeks elemen tengah k=(5+5) div 2 = 5 Langkah 2 : L[5]=16? Ya, X ditemukan, pencarian dihentika 16 I5 13 Algoritma Binary Search (1) Procedure CariBinarySearch(input L : larik100, input N:integer, input X : integer, input/output IX:integer) Deklarasi Lokal Ia, Ib : Integer K: Integer ketemu= : boolean Algoritma Ia=1 Ib=N Ketemu=false While (not ketemu) and (Ia<=Ib) do k=(ia+ib) div 2 If (L[k]=X) then ketemu=true else 14 7
8 Algoritma Binary Search (2) if (L[k] < X) then Ia=k+1 else Ib=K-1 endif endif Endwhile If (ketemu) then IX=k Else IX=0 endif 15 Latihan Ia= =Ib Tuliskan langkah pencarian dari array diatas untuk bilangan 81 dan
BAB VI SEARCHING (PENCARIAN)
BAB VI SEARCHING (PENCARIAN) 7. 1 Pencarian Beruntun (Sequential Search) Prinsip kerja pencarian beruntun adalah membandingkan setiap elemen larik satu per satu secara beruntun, mulai dari elemen pertama
Lebih terperinciALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 2. 3 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari
ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 2 3 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari MATERI Teks/string Pointer File Struktur Kelas/Class Konstruktor dan Destruktor Kelas dan Obyek Overloading Operator Inheritance (Pewarisan)
Lebih terperinciPENCARIAN BERUNTUN (SEQUENTIAL SEARCHING)
PENCARIAN BERUNTUN (SEQUENTIAL SEARCHING) a. Introduction b. Tanpa Boolean c. Dengan Boolean d. Penggunaan dalam Fungsi INTRODUCTION Merupakan algoritma pencarian yang paling sederhana. Proses Membandingkan
Lebih terperinciDIKTAT STRUKTUR DATA Oleh: Tim Struktur Data IF
DIKTAT STRUKTUR DATA Oleh: Tim Struktur Data IF ARRAY STATIS (lanjutan) OPERASI ARRAY STATIS (lanjutan) 3. Pencarian (searching) array Proses menemukan suatu data yang terdapat dalam suatu array. Proses
Lebih terperincic. Hasil pencarian berupa nilai Boolean yang menyatakan status hasil pencarian. Versi 1 (Pembandingan elemen dilakukan sebagai kondisi pengulangan)
ALGORITMA PENCARIAN MINGGU KE: 9 TUJUAN: Mahasiswa dapat memahami masalah pencarian. Mahasiswa dapat memahami algoritma pencarian beruntun. Mahasiswa dapat memahami algoritma pencarian beruntun Versi 1
Lebih terperinciAlgoritma dan Pemrograman 2 PENCARIAN
Algoritma dan Pemrograman 2 PENCARIAN Pencarian (searching) merupakan proses yang fundamental dalam pengolahan data. Proses pencarian adalah menemukan nilai (data) tertentu didalam sekumpulan data yang
Lebih terperinciAlgoritma dan Pemrograman Searching/Pencarian
Adam Mukharil Bachtiar Informatics Engineering 2011 Algoritma dan Pemrograman Searching/Pencarian Materi Definisi Pencarian Pencarian Sekuensial Pencarian Biner Definisi Pencarian All About Searching Definisi
Lebih terperinciMODUL IV PENCARIAN DAN PENGURUTAN
MODUL IV PENCARIAN DAN PENGURUTAN 4.1 Tujuan Tujuan modul IV ini, adalah: Praktikan bisa membuat beberapa program pencarian berdasarkan metode algoritma pencarian Praktikan bisa membuat beberapa program
Lebih terperinciPROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT
PROGRAM STUDI S SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO Oky Dwi Nurhayati, ST, MT email: okydn@undip.ac.id Sorting = pengurutan Sorted = terurut menurut kaidah/aturan tertentu Data pada umumnya disajikan
Lebih terperinci1 Pencarian. 1.1 Tinjauan Singkat Larik
1 Pencarian P encarian (searching) merupakan proses yang fundamental dalam pengolahan data. Proses pencarian adalah menemukan nilai (data) tertentu di dalam sekumpulan data yang bertipe sama (baik bertipe
Lebih terperinciSEQUENTIAL SEARCH 11/11/2010. Sequential Search (Tanpa Variabel Logika) untuk kondisi data tidak terurut
Tujuan Searching & Sorting Pertemuan 9-10 Dosen Pembina Danang Junaedi TUJUAN MATERI Setelah mengikuti materi pertemuan ini, mahasiswa diharapkan dapat 1. Menjelaskan dan menggunakan metode pencarian dalam
Lebih terperinciPengurutan (Sorting) Algoritma Pemrograman
Pengurutan (Sorting) Algoritma Pemrograman mas.anto72@gmail.com 1 Definisi Sorting /pengurutan proses mengatur sekumpulan obyek menurut urutan atau susunan tertentu. Bentuk susunan/urutan : Ascending menaik/membesar
Lebih terperinciALGORITMA PENCARIAN. c. Hasil pencarian berupa nilai Boolean yang menyatakan status hasil pencarian.
ALGORITMA PENCARIAN MINGGU KE: 9 TUJUAN: Mahasiswa dapat memahami masalah pencarian. Mahasiswa dapat memahami algoritma pencarian beruntun. Mahasiswa dapat memahami algoritma pencarian beruntun Versi 1
Lebih terperinciALGORITMA PENGURUTAN & PENCARIAN
Materi kuliah ALGORITMA PENGURUTAN & PENCARIAN Ir. Roedi Goernida, MT. (roedig@yahoo.com) Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung 2011 1 Pengelompokan
Lebih terperinciBubble Sort (Pengurutan Gelembung / Pemberatan)
Pertemuan XIII, XIV - PENGURUTN Pengertian lgoritma Pengurutan dibuat untuk menghasilkan kumpulan data yang terurut. Jenis da banyak jenis pengurutan. Tiga jenis yang paling sederhana adalah Bubble Sort,
Lebih terperinciPertemuan XII ALGORITMA. Algoritma & Pemrograman Ken Kinanti P 1. {Pencarian Beruntun / Sequential Search}
Pertemuan XII - PENCRIN Pengertian Pencarian data adalah suatu proses untuk mengumpulkan informasi dalam media penyimpanan komputer dan kemudian mencari kembali informasi yang diperlukan secepat mungkin.
Lebih terperinciPencarian. 1. Memahami konsep pencarian 2. Mengenal beberapa algoritma pencarian 3. Menerapkan algoritma pencarian dalam program
Pencarian Overview Pencarian merupakan sebuah algoritma dasar yang sering diperlukan dalam pembuatan program. Berbagai algoritma pencarian telah diciptakan dan dapat digunakan. Pemahaman tentang beberapa
Lebih terperinciPencarian pada Array. Tim PHKI Modul Dasar Pemrograman Fakultas Ilmu Komputer UDINUS Semarang
Pencarian pada Array Tim PHKI Modul Dasar Pemrograman Fakultas Ilmu Komputer UDINUS Semarang Latar Belakang Merupakan proses yang penting karena sering dilakukan terhadap sekumpulan data yang disimpan
Lebih terperinciARRAY STATIS. Type namatype_array = array [1..maks_array] of tipedata. nama_var_array : namatype_array {indeks array dari 1 sampai maksimum array}
ARRAY STATIS Array (larik) merupakan tipe data terstruktur yang terdiri dari sejumlah elemen yang mempunyai tipe data yang sama dan diakses/diacu lewat indeksnya. Array memiliki jumlah komponen yang jumlahnya
Lebih terperinciAlgoritma dan Pemrograman 2 PENGURUTAN
Algoritma dan Pemrograman 2 PENGURUTAN III. METODE PENGURUTAN SISIPAN (INSERTION SORT) Metode ini melakukan pengurutan dengan cara menyisipkan elemen array pada posisi yang tepat. Pencarian posisi yang
Lebih terperinciYaitu proses pengaturan sekumpulan objek menurut urutan atau susunan tertentu Acuan pengurutan dibedakan menjadi :
PENGURUTAN Yaitu proses pengaturan sekumpulan objek menurut urutan atau susunan tertentu Acuan pengurutan dibedakan menjadi : 1. Ascending / menaik Syarat : L[1] L[2] L[3] L[N] 2. Descending / menurun
Lebih terperinciKompleksitas Algoritma
Kompleksitas Algoritma 1 Pendahuluan Sebuah masalah dapat mempunyai banyak algoritma penyelesaian. Contoh: masalah pengurutan (sort), ada puluhan algoritma pengurutan Sebuah algoritma tidak saja harus
Lebih terperinciCCH1A4 / Dasar Algoritma & Pemrogramanan
CCH1A4 / Dasar Algoritma & Pemrogramanan Yuliant Sibaroni M.T, Abdurahman Baizal M.Kom KK Modeling and Computational Experiment Pencarian dalam Tabel Pendahuluan Pencarian Sekuensial Pencarian Sekuensial
Lebih terperinciAlgoritma Shell Sort Ascending Dan Binary Sequential Search Menggunakan C
TUGAS STRUKTUR DATA Shell Sort Ascending Dan Binary Sequential Search Menggunakan C IF-5 Nama Anggota : - Rohendi 10107193 - Andri Andriyan 10107210 - Yuli Yanti A 10107218 - Jajang Kusmita 10107227 JURUSAN
Lebih terperinci1. Kompetensi Mengenal dan memahami algoritma percabangan yang komplek.
LAB SHEET ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA Semester : 4 Percabangan Komplek dan case of 200 menit No. : LST/EKA/EKA 305/03 Revisi : Tgl. : Hal. 1 dari 3 hal. 1. Kompetensi Mengenal dan memahami algoritma percabangan
Lebih terperinciKuliah ke : 4 Algoritma & Stuktur Data. Pengurutan (Sorting)
Kuliah ke : 4 Algoritma & Stuktur Data Pengurutan (Sorting) Pengurutan adalah proses mengatur sekumpulan obyek menurut urutan atau susunan tertentu. Urutan obyek tersebut dapat menaik atau menurun. Bila
Lebih terperinci1. Inggriani Liem Catatan Kuliah Algoritma & Pemrograman, Jurusan Teknik Informatika ITB
Pertemuan Ke 3 Referensi: 1. Inggriani Liem. 2003. Catatan Kuliah & Pemrograman, Jurusan Teknik Informatika ITB 2. Rinaldi Munir. 2003. dan Pemrograman II. Bandung : Penerbit Informatika I. Tabel/Larik/Array
Lebih terperinciPengurutan (Sorting) Keuntungan Data Terurut. Pengurutan Terbagi Dua Kelompok:
Pengurutan (Sorting) Pengurutan adalah proses mengatur sekumpulan obyek menurut urutan atau susunan tertentu. Urutan obyek tersebut dapat menaik atau menurun. Bila N obyek disimpan dalam larik L, maka
Lebih terperinciKompleksitas Algoritma (1)
Kompleksitas Algoritma (1) Pendahuluan Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus efisien Algoritma yang bagus adalah algoritma yang efisien. Kebutuhan waktu dan ruang suatu algoritma bergantung
Lebih terperinciAlgoritma Searching Tenia wahyuningrum, S.Kom. MT dan Sisilia Thya Safitri, MT
Algoritma Searching Tenia wahyuningrum, S.Kom. MT dan Sisilia Thya Safitri, MT mengapa? mengapa? mengapa? mengapa? mengapa? mengapa? mengapa? mengapa? Mengapa tombol power ada di atas? Mengapa diberi
Lebih terperinciPERBANDINGAN KOMPLEKSITAS ALGORITMA PENCARIAN BINER DAN ALGORITMA PENCARIAN BERUNTUN
PERBANDINGAN KOMPLEKSITAS ALGORITMA PENCARIAN BINER DAN ALGORITMA PENCARIAN BERUNTUN Yudhistira NIM 13508105 Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika ITB Jalan Ganesha No.10 Bandung e-mail: if18105@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 2 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 14 & 15
A. Kompetensi 1. Utama SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 2 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 14 & 15 Mahasiswa dapat memahami tentang konsep pemrograman
Lebih terperinciAnalisisFramework. Mengukur ukuran atau jumlah input Mengukur waktu eksekusi Tingkat pertumbuhan Efiesiensi worst-case, best-case dan average-case
AnalisisFramework Review Tujuan analisa : mengukur efesiensi algoritma Efisiensi diukur dari diukur dari: waktu (time) dan memori(space). Dua besaran yang digunakan: kompleksitas algoritma 1. Kompleksitas
Lebih terperinciAlgoritma Brute Force
Algoritma Brute Force Definisi Brute Force Brute force adalah sebuah pendekatan yang lempang (straightforward( straightforward) ) untuk memecahkan suatu masalah, biasanya didasarkan pada pernyataan masalah
Lebih terperinci1. Kompetensi Mengenal dan memahami notasi-notasi algoritma yang ada.
Semester : 4 Pengenalan Algoritma dan Program 200 menit No. : LST/EKA/EKA259/01 Revisi : 01 Tgl. : 10-2-2014 Hal. 1 dari 2 hal. 1. Kompetensi Mengenal dan memahami notasi-notasi algoritma yang ada. 2.
Lebih terperinciAlgoritma Brute Force (Bagian 1) Oleh: Rinaldi Munir
Algoritma Brute Force (Bagian 1) Oleh: Rinaldi Munir Bahan Kuliah IF2251 Strategi Algoritmik 1 Definisi Brute Force Brute force : pendekatan yang lempang (straightforward) untuk memecahkan suatu masalah
Lebih terperinciPENGURUTAN (SORTING) 1. Introduction 2. Bubble Sort 3. Selection Sort 4. Insertion Sort
PENGURUTAN (SORTING) 1. Introduction 2. Bubble Sort 3. Selection Sort 4. Insertion Sort INTRODUCTION Pengurutan merupakan proses mengatur sekumpulan obyek menurut aturan atau susunan tertentu. Urutan obyek
Lebih terperinciANALISIS ALGORITMA. Disusun Oleh: Analisis Masalah dan Running Time. Adam Mukharil Bachtiar Teknik Informatika UNIKOM
ANALISIS ALGORITMA Analisis Masalah dan Running Time Disusun Oleh: Adam Mukharil Bachtiar Teknik Informatika UNIKOM adfbipotter@gmail.com AGENDA PERKULIAHAN DEFINISI MASALAH f x = a 0 + a n cos nπx +
Lebih terperinciAlgoritma dan Pemrograman Array/Tabel[2] Oleh: Eddy Prasetyo N
Algoritma dan Pemrograman Array/Tabel[2] Oleh: Eddy Prasetyo N Topik Bahasan Pemrosesan Sequential Pencarian pada Array Sequential Boolean Sequential tanpa Boolean Binary Sentinel Pengurutan Count Sort
Lebih terperinciArray. Teknik Informatika Politeknik Negeri Batam
Array Teknik Informatika Politeknik Negeri Batam Pendahuluan Array Array A 1 158 2 157 3 162 4 169 5 172 6 155 7 170 8 163 Isi A[1] adalah 158 Isi A[2] adalah 157 Isi A[8] adalah 163 Struktur data statik
Lebih terperinciMAKALAH STRUKTUR DATA. DOSEN PEMBIMBING Nisa miftachurohmah, S.kom., M.Si PENYUSUN SITI JAMILATUL MU ADDIBAH ( )
MAKALAH STRUKTUR DATA DOSEN PEMBIMBING Nisa miftachurohmah, S.kom., M.Si PENYUSUN SITI JAMILATUL MU ADDIBAH (14.1.03.03.0024) FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Lebih terperinci*** SELAMAT MENGERJAKAN
SOAL : Diketahui data dalam bentuk ARRAY 2 dimensi sebagai berikut : 70 50 6 77 37 12 94 75 81 58 75 47 67 14 35 33 63 9 49 97 57 6 90 92 41 18 48 92 36 22 80 11 50 21 17 Buatlah algoritma dan tuliskan
Lebih terperinciBAB VII ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER
BAB VII ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER Pemrogram bertanggung jawab atas implementasi solusi. Pembuatan program akan menjadi lebih sederhana jika masalah dapat dipecah menjadi sub masalah - sub masalah yang
Lebih terperinciArray (Tabel) Tim Pengajar KU1071 Sem /11/3 TW/KU1071 1
Array (Tabel) Tim Pengajar KU1071 Sem. 1 2009-2010 2009/11/3 TW/KU1071 1 Tujuan Perkuliahan Mahasiswa memahami makna dan kegunaan array (tabel) Mahasiswa dapat menggunakan notasi pendefinisian dan pengacuan
Lebih terperinciALGORITMA SEARCHING. Oleh : Agus Priyanto, M.Kom SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM. Smart, Trustworthy, And Teamwork
ALGORITMA SEARCHING Oleh : Agus Priyanto, M.Kom SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM Smart, Trustworthy, And Teamwork Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa dapat memahami berbagai
Lebih terperinciAlgoritmaBrute Force. Desain dan Analisis Algoritma (CS3024)
AlgoritmaBrute Force Desain dan Analisis Algoritma (CS3024) Definisi Brute Force Brute forceadalah sebuah pendekatan yang lempang (straightforward) untuk memecahkan suatu masalah, biasanya didasarkan pada
Lebih terperinciSORTING. Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom
SORTING Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom Sorting Suatu proses pengurutan data yang sebelumnya disusun secara acak sehingga menjadi tersusun secara teratur menurut suatu aturan tertentu. Sorting diterapkan
Lebih terperinciSebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus mangkus (efisien). Algoritma yang bagus adalah algoritma yang mangkus.
Waktu komputasi (dalam detik) Kompleksitas Algoritma Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus mangkus (efisien). Algoritma yang bagus adalah algoritma yang mangkus. Kemangkusan algoritma
Lebih terperinciALGORITMA & PEMROGRAMAN
ALGORITMA & PEMROGRAMAN Oleh: Tim Algoritma & Pemrograman IF Linked List PENGERTIAN LINKED LIST Salah satu bentuk struktur data, berisi kumpulan data (node) yang tersusun secara sekuensial, saling sambung-menyambung,
Lebih terperinciKompleksitas Algoritma
Kompleksitas Algoritma Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus mangkus (efisien). Algoritma yang bagus adalah algoritma yang mangkus. Kemangkusan algoritma diukur dari berapa jumlah
Lebih terperinciSTRATEGI DIVIDE AND CONQUER
Pemrogram bertanggung jawab atas implementasi solusi. Pembuatan program akan menjadi lebih sederhana jika masalah dapat dipecah menjadi sub masalah - sub masalah yang dapat dikelola. Penyelesaian masalah
Lebih terperinciBAB 3 SEARCHING A. TUJUAN
BAB 3 SEARCHING A. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat melakukan perancangan aplikasi menggunakan struktur Searching (Pencarian) 2. Mahasiswa mampu melakukan analisis pada algoritma Searching yang dibuat 3. Mahasiswa
Lebih terperinciLarik/Array ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN [IS ] Dosen: Yudha Saintika, S.T., M.T.I
Larik/Array ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN [IS11010] Dosen: Yudha Saintika, S.T., M.T.I Sub-Capaian Pembelajaran MK Mahasiswa mampu menerapkan konsep larik dalam program. Peta Capaian Pembelajaran MK We Are
Lebih terperinciAdam Mukharil Bachtiar English Class Informatics Engineering Algorithms and Programming Searching
Adam Mukharil Bachtiar English Class Informatics Engineering 2011 Algorithms and Programming Searching Steps of the Day Definition of Searching Sequential Search Binary Search Let s Start Definition of
Lebih terperinciBAB V SORTING (PENGURUTAN) INTERNAL
BAB V SORTING (PENGURUTAN) INTERNAL Sorting Internal : Proses pengurutan sekelompok data yang berada didalam memori utama komputer. Sorting External : Proses pengurutan sekelompok data yang sebagian saja
Lebih terperinciPSEUDOCODE TIPE DATA, VARIABEL, DAN OPERATOR
1 PSEUDOCODE TIPE DATA, VARIABEL, DAN OPERATOR Siti Mukaromah, S.Kom TEKNIK PENYAJIAN ALGORITMA Teknik Tulisan Structure English Pseudocode Teknik Gambar Structure Chart HIPO Flowchart 2 PSEUDOCODE Kode
Lebih terperinciModul Praktikum Algoritma dan Struktur Data
BAB 4 SEARCHING A. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat melakukan perancangan aplikasi menggunakan struktur Searching (Pencarian) 2. Mahasiswa mampu melakukan analisis pada algoritma Searching yang dibuat 3. Mahasiswa
Lebih terperinciAnalisis Algoritm. Fundamentals of the Anlysis of Algorithm Efficiency
Analisis Algoritm Fundamentals of the Anlysis of Algorithm Efficiency Hendri Karisma Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 2013 Review An algorithm is a sequence of unambiguous
Lebih terperinciMeizano Ardhi M., S.T.
Meizano Ardhi M., S.T. 1. Metode Sequential Search Metode Sequential Search atau disebut pencarian beruntun dapat digunakan untuk melakukan pencarian data baik pada array yang sudah terurut maupun yang
Lebih terperinciAlgoritma Pemrograman
Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-2 (Teks Algoritma) Noor Ifada noor.ifada@if.trunojoyo.ac.id S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Judul Algoritma Deklarasi Deskripsi Translasi
Lebih terperinciAlgoritma Pemrograman
Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-11 (Larik) Noor Ifada noor.ifada@if.trunojoyo.ac.id S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Pendeklarasian Larik Mengisi Elemen Larik dari Piranti
Lebih terperinciPendahuluan. Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus efisien. Algoritma yang bagus adalah algoritma yang efektif dan efisien.
Pendahuluan Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus efisien. Algoritma yang bagus adalah algoritma yang efektif dan efisien. Algoritma yang efektif diukur dari berapa jumlah waktu dan
Lebih terperinciCCH1A4 / Dasar Algoritma & Pemrogramanan
CCH1A4 / Dasar Algoritma & Pemrogramanan Yuliant Sibaroni M.T, Abdurahman Baizal M.Kom KK Modeling and Computational Experiment Pengurutan Tabel Overview Bubble Sort Insertion Sort Overview Dalam bab ini
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ALGORITMA GREEDY PADA PERMAINAN OTHELLO
IMPLEMENTASI ALGORITMA GREEDY PADA PERMAINAN OTHELLO Nur Fajriah Rachmah NIM 13506091 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha nomor
Lebih terperinciAlgoritme dan Pemrograman
Algoritme dan Pemrograman Kuliah #12 Searching (Pencarian) Searching (pencarian) Mencari data berdasarkan nilai tertentu, x. Beberapa contoh algoritme pencarian: Sequential search Sorted array search Hashing
Lebih terperinciSelamat Mengerjakan. 2. Keluaran dari baris 10 adalah? a. 1 b. 4 c. 2.5 d. 2 e Keluaran dari baris 11 adalah? a. 1 b. 4 c. 2.5 d. 2 e.
LAT SOAL ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN Selamat Mengerjakan Perhatikan kode program berikut ini untuk soal 1 hingga 3 1. : 2. a, b : integer 3. d, e : real 4. 5. a 15 6. b 6 7. d 5 8. e 2 9. output(a % b) 10.
Lebih terperinciPert 3: Algoritma Pemrograman 1 (Alpro1) 4 sks. By. Rita Wiryasaputra, ST., M. Cs.
Pert 3: Algoritma Pemrograman 1 (Alpro1) 4 sks By. Rita Wiryasaputra, ST., M. Cs. ritasaputra@gmail.com Kriteria Unjuk Kerja Algoritma Pemrograman 1 Tugas Terakhir (15): Buatlah portofolio Pengidentifikasian
Lebih terperinciSTRUKTUR DATA. By : Sri Rezeki Candra Nursari 2 SKS
STRUKTUR DATA By : Sri Rezeki Candra Nursari 2 SKS Literatur Sjukani Moh., (2007), Struktur Data (Algoritma & Struktur Data 2) dengan C, C++, Mitra Wacana Media Utami Ema. dkk, (2007), Struktur Data (Konsep
Lebih terperinciANALISIS ALGORITMA BINARY SEARCH
ANALISIS ALGORITMA BINARY SEARCH Metode Binary search Binary search merupakan salah satu algoritma untuk melalukan pencarian pada array yang sudah terurut. Jika kita tidak mengetahui informasi bagaimana
Lebih terperinciPERSEGI ANGKA-HURUF VERTIKAL
TUGAS APLIKASI (UJIAN AKHIR SEMESTER) PERSEGI ANGKA-HURUF VERTIKAL Mata Kuliah: Algoritma Pemrograman Kelompok: C4 Anggota Kelompok: Abdul Khafit (110411100097) Novi Indrawati (110411100098) Ria Lyzara
Lebih terperinciDivide and Conqueradalah strategi militer yang dikenal dengan nama divide ut imperes.
Divide and Conquer Divide and Conqueradalah strategi militer yang dikenal dengan nama divide ut imperes. Strategi tersebut menjadi strategi fundamental di dalam ilmu komputer dengan nama Divide and Conquer.
Lebih terperinciSEARCHING. Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada 1
SEARCHING Pencarian data (searching) yang sering juga disebut dengan table look-up atau storage and retrieval information, adalah suatu proses untuk mengumpulkan sejumlah informasi di dalam pengingat komputer
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Algoritma Algoritma berasal dari nama ilmuwan muslim dari Uzbekistan, Abu Ja far Muhammad bin Musa Al-Khuwarizmi (780-846M). Pada awalnya kata algoritma adalah istilah yang merujuk
Lebih terperinciArray (Tabel) bagian 2
Array (Tabel) bagian 2 Tim Pengajar KU71 Sem. 1 2009-20 2009/11/17 TW/KU71 1 Tujuan Perkuliahan Mahasiswa dapat menggunakan notasi pendefinisian dan pengacuan array dengan benar Mahasiswa memahami proses
Lebih terperinciAlgoritma Divide and Conquer (Bagian 1)
Algoritma Divide and Conquer (Bagian 1) Bahan Kuliah IF2251 Strategi Algoritmik Oleh: Rinaldi Munir 1 Divide and Conquer dulunya adalah strategi militer yang dikenal dengan nama divide ut imperes. Sekarang
Lebih terperinciSORTING. Struktur Data S1 Sistem Informasi. Ld.Farida
SORTING Struktur Data S1 Sistem Informasi Ld.Farida INTRO Sorting (Pengurutan) diartikan sebagai penyusunan kembali sekumpulan objek ke dalam urutan tertentu Tujuan: Mendapatkan kemudahan dalam pencarian
Lebih terperinciPertemuan Ke-2 (Teks Algoritma) Rahmady Liyantanto. S1 Teknik Informatika-Unijoyo
Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-2 (Teks Algoritma) Rahmady Liyantanto Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Judul Algoritma Deklarasi Deskripsi Translasi Teks Algoritma ke dalam Teks Program Bahasa Pascal Tabel
Lebih terperinciAlgoritma Pencarian String dalam Pemilihan Anggota Sebuah Organisasi
Algoritma Pencarian String dalam Pemilihan Anggota Sebuah Organisasi Kevin Alfianto Jangtjik / 13510043 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciAlgoritma Pemrograman
Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-12 (Matriks) 1 Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Konsep Matriks Pendeklarasian Matriks Pemrosesan Matriks Membaca Elemen Matriks Menulis Matriks 2 Pendahuluan Di dalam matriks,
Lebih terperinciAlgoritma Pemrograman
Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-10 (Larik) :: Noor Ifada :: S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Pendeklarasian Larik Mengisi Elemen Larik dari Piranti Masukan Menulis Elemen
Lebih terperinciKompleksitas Algoritma Pengurutan Selection Sort dan Insertion Sort
Kompleksitas Algoritma Pengurutan Selection Sort dan Insertion Sort Setia Negara B. Tjaru (13508054) Program Studi Teknik Informatika ITB Bandung e-mail: if18054@students.if.itb.ac.id ABSTRAK Makalah ini
Lebih terperinciBAB XI Manipulasi Binary Tree
www.hansmichael.com - Bab XI. Manipulasi Binary Tree BAB XI Manipulasi Binary Tree 11.1 Insert Node 11.2 Search Node 11.3 Delete Node 11.4 Copy Tree 11.5 Latihan Soal Binary tree seringkali diterapkan
Lebih terperinciBAB III QUEUE (ANTRIAN)
BAB III QUEUE (ANTRIAN) 3.1 Pengertian Antrian Antrian (Queue) merupakan kumpulan data yang mana penambahan elemen hanya bias dilakukan pada suatu ujung yaitu rear /tail / belakang, dan pengha[usan dilakukan
Lebih terperinciPERTEMUAN 8 MATRIX. Introduction Definition How is matrix stored in memory Declaration Processing
PERTEMUAN 8 MATRIX Introduction Definition How is matrix stored in memory Declaration Processing INTRODUCTION Sebuah larik yang setiap elemennya adalah larik lagi disebut matriks Contoh matriks identitas:
Lebih terperinciAlgoritma Pemrograman
Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-11 (Larik) :: NoorIfada :: S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Pendeklarasian Larik Mengisi Elemen Larik dari Piranti Masukan Menulis Elemen
Lebih terperinciKompleksitas Algoritma
Kompleksitas Algoritma Pendahuluan Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus mangkus (efisien). Algoritma yang bagus adalah algoritma yang mangkus. Kemangkusan algoritma diukur dari berapa
Lebih terperinciLinked List. Bandung 2013
Linked List Bandung 2013 PENGERTIAN LINKED LIST Salah satu bentuk struktur data, berisi kumpulan data (node) yang tersusun secara sekuensial, saling sambung-menyambung, dinamis dan tidak terbatas. Linked
Lebih terperinciDecrease and Conquer
Decrease and Conquer Bahan Kuliah IF2211 Strategi Algoritma Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB 1 Decrease and conquer: metode desain algoritma
Lebih terperinciAlgoritma Pemrograman
Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-2 (Teks Algoritma) :: Noor Ifada :: S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Judul Algoritma Deklarasi Deskripsi Translasi Teks Algoritma ke dalam
Lebih terperinciA B C D E F. Gambar 1. Senarai berantai dengan 6 simpul
struktur data fd [page 1 of 7] SENARAI BERANTAI Dalam pemakaian sehari-hari istilah senarai berantai (list) adalah kumpulan linier sejumlah data. Contohnya seperti daftar belanja harian, dimana setiap
Lebih terperinciSTRUKTUR DATA. Nama : Sulfikar Npm : STMIK Handayani Makassar
STRUKTUR DATA Nama : Sulfikar Npm : 2013020076 STMIK Handayani Makassar Pengertian Quick Sort Algoritma sortir yang efisien yang ditulis oleh C.A.R. Hoare pada 1962. Dasar strateginya adalah memecah dan
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PRAKTIKUM STRUKTUR DATA
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM STRUKTUR DATA NAMA : SUPRIYANDI NIM : DBC 113 170 KELAS MODUL : B : V (PENCARIAN DATA) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PALANGKA RAYA 2014 BAB I TUJUAN DAN
Lebih terperinciTeori Algoritma TIPE DATA
Alam Santosa Teori Algoritma Dasar Algoritma TIPE DATA Program komputer adalah deretan perintah untuk memanipulasi data input menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna (user). Data yang diinput dapat
Lebih terperinciDIKTAT KULIAH ALGORITMA dan STRUKTUR DATA II. : Mahasiswa mampu menjelaskan teknik pemrograman menggunakan Queue.
Pertemuan 9 Waktu Tujuan Pembelajaran : 135 menit : Mahasiswa mampu menjelaskan teknik pemrograman menggunakan Queue. Substansi Materi : Queue Tabulasi Kegiatan Perkuliahan No Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar
Lebih terperinciAlgoritma Pemrograman
Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-14 (Rekursi) Noor Ifada noor.ifada@if.trunojoyo.ac.id S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Faktorial Menara Hanoi S1 Teknik Informatika-Unijoyo
Lebih terperinciAlgoritma Brute Force
Algoritma Brute Force Deskripsi Materi ini membahas tentang algoritma brute force dengan berbagai studi kasus Definisi Brute Force Straighforward (lempeng) Sederhana dan jelas Lebih mempertimbangkan solusi
Lebih terperinciAlgoritma Pemrograman
Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-12 (Matriks) Noor Ifada noor.ifada@if.trunojoyo.ac.id S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Konsep Matriks Pendeklarasian Matriks Pemrosesan Matriks
Lebih terperinciUniversitas gunadarma. pascal. Bab 4- bab 10. Hana Pertiwi S.T
Universitas gunadarma pascal Bab 4- bab 10 Hana Pertiwi S.T 14 PASCAL Struktur Perulangan WHILE-DO Struktur Perulangan REPEAT-UNTIL REPEAT UNTIL 1. Struktur Perulangan FOR 2. Penggunaan gabungan struktur
Lebih terperinciAlgoritma dan Pemrograman Lanjut. Pertemuan Ke-6 Pencarian (Searching) 1
Algoritma dan Pemrograman Lanjut Pertemuan Ke-6 Pencarian (Searching) 1 Disusun Oleh : Wilis Kaswidjanti, S.Si.,M.Kom. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional
Lebih terperinciPENCARIAN SOLUSI TTS ANGKA DENGAN ALGORITMA RUNUT BALIK BESERTA PENGEMBANGANNYA
PENCARIAN SOLUSI TTS ANGKA DENGAN ALGORITMA RUNUT BALIK BESERTA PENGEMBANGANNYA Wahyu Fahmy Wisudawan Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung, NIM: 506 Jl. Dago Asri 4 No. 4, Bandung
Lebih terperinci