SEARCHING & SORTING. Pendahuluan
|
|
- Hartono Sudirman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SEARCHING & SORTING Pendahuluan Sorting dan searching merupakan salah satu operasi dasar dalam ilmu komputer. Sorting merupakan suatu proses (operasi) yang mengurutkan data dalam suatu urutan yang diberikan (increasing atau decreasing). Searching merupakan suatu proses (operasi) untuk mencari lokasi dari data yang diberikan dalam suatu urutan data. Secara tidak langsung sorting dan searching menunjuk pada operasi file yang merupakan kumpulan suatu dari record. Masing-masing record dalam file F dapat berisi banyak field, tetapi terdapat 1 buah field yang memiliki nilai unique atau merupakan key yang unique dalam record tersebut. Misal field K merupakan key unique yang disebut primary key, maka proses sorting file F akan berdasarkan key unique tersebut dan proses searching untuk mencari record tertentu berdasarkan nilai key unique yang diberikan. Sorting Terdapat 2 katagori dasar dalam tehnik sorting : internal sort dan external sort. Metoda Internal sort digunakan apabila koleksi data yang akan diurutkan tidak dalam jumlah besar sehingga proses dapat dilakukan dalam main memory. Metoda External sort digunakan apabila koleksi data yang akan diurutkan dalam jumlah besar dimana koleksi data tersebut ada dalam auxiliary memory device seperti magnetic tape atau disk. (Yang akan di bahas adalah Internal Sort). Misal A merupakan suatu daftar dari n elemen A1, A2,..., An dalam memori. Sorting A merupakan operasi yang mengatur elemen dalam A sehingga ada dalam urutan yang terurut, misal dalam increasing order sehingga : A1 A2 A3... An
2 Contoh : Misal suatu array DATA berisi 8 elemen sebagai berikut : Setelah diurutkan : DATA : 77, 33, 44, 11, 88, 22, 66, 55 DATA : 11, 22, 33, 44, 55, 66, 77, 88 Insertion Sort Misal array A dengan n elemen A[1], A[2],..., A[N] dalam memori. Algoritma Insertion Sort memeriksa A dari A[1] sampai dengan A[N], menyisipkan setiap elemen A[K] ke dalam posisi yang seharusnya dalam subarray terurut A[1], A[2],..., A[K-1]. Algoritma sorting ini umumnya digunakan apabila jumlah elemennya sedikit (n kecil). Masalah yang akan muncul dengan metoda ini adalah bagaimana cara menyisipkan A[K] ke dalam letak yang seharusnya pada subarray terurut A[1], A[2],..., A[K-1]. Hal ini dapat dilakukan dengan membandingkan A[K] dengan A[K-1], kemudian A[K] dengan A[K-2], A[K] dengan A[K-3] dan seterusnya, sampai menemukan elemen A[J] dimana A[J] A[K]. Algoritma ini menggunakan sentinel elemen (A[0]) yang digunakan sebagai perbandingan. Yang dimaksud dengan sentinel elemen adalah elemen yang memiliki nilai yang sangat kecil.
3 Penggambaran proses Insertion Sort : Proses A[0] A[1] A[2] A[3] A[4] A[5] A[6] A[7] A[8] K = 1: K = 2: K = 3: K = 4: K = 5: K = 6: K = 7: K = 8: Urutan : Tabel 1.1 Contoh : Array A dengan 8 elemen sebagai berikut : 77, 33, 44, 11, 88, 22, 66, 55 Tabel 1.1 menggambarkan algoritma insertion sort. Elemen yang dilingkari menandakan A[K] dalam masingmasing proses dari algoritma, dan tanda panah menandakan letak yang seharusnya untuk menyisipkan A[K]. Algoritma Insertion Sort : 1. A[0] = 0 {sentinel elemen} 2. Repeat langkah 3 sampai 5 untuk K = 2,3,...,N 3. Temp := A[K] ; PTR = K Repeat While Temp < A[PTR]
4 a. A[PTR+1] = A[PTR] b. PTR = PTR - 1 [End Of Loop] 5. A[PTR+1] = Temp [End Loop Langkah 2] 6. Return Complexity Insertion Sort = O(n2) Selection Sort Array A dengan n elemen A[1], A[2],..., A[N] dalam memori. Algoritma untuk mengurutkan A sebagai berikut : Pertama, cari elemen terkecil dalam array A dan letakkan pada posisi pertama dalam array tersebut. Kemudian cari elemen kedua terkecil dalam array A dan letakkan dalam posisi kedua dari array tersebut, dan begitu seterusnya. Proses 1 : Cari lokasi LOC yang merupakan elemen terkecil dalam array yang terdiri dari N elemen, A[1], A[2],..., A[N] dan kemudian tukar posisi A[LOC] dengan A[1]. Proses 2 : Cari lokasi LOC yang merupakan elemen terkecil dalam array yang terdiri dari N-1 elemen, A[2], A[3],..., A[N] dan tukar posisi A[LOC] dengan A[2]. A[1], A[2] terurut, jika dan hanya jika A[1] A[2]. Proses 3 : Cari lokasi LOC yang merupakan elemen terkecil dalam array yang terdiri dari N-2 elemen, A[3], A[4],..., A[N] dan tukar posisi A[LOC] dengan A[3]. A[1], A[2], A[3] terurut, jika dan hanya jika A[2] A[3]. Dst... Sehingga A akan terurut setelah N-1 proses. Contoh ; Array A dengan 8 elemen sbb : 77, 33, 44, 11, 88, 22, 66, 55
5 Proses algoritma digambarkan dalam Tabel 1.2. Misalkan LOC berisi nilai lokasi elemen terkecil A[K], A[K+1],...,A[N] selama proses K. Elemen yang dilingkari merupakan elemen yang akan ditukar posisinya. Proses A[1] A[2] A[3] A[4] A[5] A[6] A[7] A[8] K = 1 ; LOC = K = 2 ; LOC = K = 3 ; LOC = K = 4 ; LOC = K = 5 ; LOC = K = 6 ; LOC = K = 7 ; LOC = Urutan : Algoritma : Tabel 1.2 Procedure SELECTION (A, N) 1. Repeat langkah 2 dan 3 untuk K = 1,2,...,N-1 2. Call MIN(A, K, N, LOC) 3. Temp = A[K] ; A[K] = A[LOC] ; A[LOC] = Temp [End Loop langkah 1] 4. Exit Procedure MIN (A,K,N,LOC) 1. Min = A[K] ; LOC = K 2. Repeat For J = K+1, K+2,..., N If Min > A[J] Then Min = A[J] ; LOC = A[J] ; LOC = J [End Loop] 3. Return Complexity (kompleksitas) algoritma Selection Sort : O(n2)
6 Merging Misal A merupakan himpunan data terurut dengan r buah elemen dan B himpunan data terurut dengan s buah elemen. Proses yang menggabungkan elemen-elemen dalam A dan B menjadi himpunan elemen data terurut tunggal, misal C dengan n = r + s buah elemen disebut dengan proses Merging. Secara singkat, proses Merging dapat dijelaskan sebagai berikut ; ambil elemen pertama dari A, A[1] dan B, B[1]. Bandingkan kedua elemen tersebut. Jika A[1] > B[1], B[1] dimasukkan dalam C, jika tidak A[1] dimasukkan dalam C. Untuk himpunan data yang elemennya dimasukkan dalam C, elemen yang akan dibandingkan adalah elemen berikutnya. Dan seterusnya. Contoh : A = B = Disini A[1] = 11 dan B[1] = 9 dibandingkan dan A[1] > B[1], B[1] dimasukkan dalam C. Pembandingan berikutnya A[1] = 11 dibandingkan dengan B[2] = 12, A[1] dimasukkan dalam C, dan begitu seterusnya. Algoritma MERGING : 1. NA = 1 ; NB = 1 dan PTR = 1 2. Repeat While NA R and NB S If A[NA] < B[NB] then a. C[PTR] = A[NA] b. PTR = PTR + 1 ; NA = NA + 1 Else a. C[PTR] = B[NB] b. PTR = PTR + 1 ; NB = NB + 1 [End If Structure] [End Loop] 3. If NA > R then Repeat For k = 0,1,2,3,...,S-NB C[PTR+K] = B[NB+K]
7 [End loop] Else Repeat for K = 0,1,2,3,...,R-NA C[PTR+K] = A[NA+K] [End loop] [End If Structure] 4. Exit Kompleksitas algoritma Merging = O(n). Dengan kata lain algoritma Merging dapat dijalankan dalam waktu yang linear. Merge Sort Misal : Array A dangan n elemen A[1], A[2],..., A[N] dalam memori. Algoritma Merge Sort yang akan mengurutkan A akan digambarkan sebagai berikut : Contoh : Array A berisi 6 elemen sbb : Masing-masing proses dalam algoritma merge sort akan dimulai dari elemen awal dalam A dan menggabungkan (merge) pasangan subarray yang terurut sbb : Kompleksitas dari proses merge-sort = O(n). Tournament Sort Tournament Sort disebut juga dengan Tree Selection Sort. Misal terdapat elemen data sebagai berikut : 6,, 7, 2, 14, 10, 9, 22, 3, 14, 8, 12, 1, 30, 13. Asumsikan bahwa batasan proses dalam memori hanya 4 buah elemen setiap saatnya.
8 Algoritma Tournament Sort membagi 4 elemen tersebut menjadi 2 pasangan elemen sbb : Asumsikan bahwa data tersebut akan diurutkan secara ascending, sehingga elemen terkecil pada masing-masing pasangan di atas adalah 2 dan adalah elemen terkecil dan merupakan elemen pertama pada output dari urutan yang diurutkan Proses yang berikutnya akan ditentukan elemen kedua dalam list terurut. 2 tidak diikutsertakan kembali * 6 2, 6 Proses selanjutnya : , 6
9 Proses ketiga : , 6, 7 Proses keempat : Proses kelima : , 6, 7, , 6, 7, 9, 10 Pada proses keenam elemen 3 dimasukkan dalam tree : Apabila 3 diikutkan dalam proses, maka urutan list terurut pada output akan berantakan. Untuk mengatasinya, terdapat aturan sbb : If Keynew < Keylastout then keynew diletakkan dalam tree tetapi untuk sementara waktu didiskualifikasikan. Catatan : Keylastout adalah key terakhir yang ada dalam list terurut. Elemen yang didiskualifikasikan akan ditandai dengan asterisk (*). Sehingga hasil dari proses enam adalah :
10 14 * , 6, 7, 9, 10, Pada proses ketujuh, elemen berikutnya adalah 14. Karena elemen terakhir dalam list terurut tidak lebih kecil dari elemen yang akan dimasukkan, yakni 14, maka elemen 14 masuk dalam list terurut. *3 14 2, 6, 7, 9, 10, 14, Proses kedelapan, elemen berikutnya 8 dan elemen ini untuk sementara akan didiskualifikasi karena 8 < dari elemen terakhir dalam list terurut yakni 14. *3 22 2, 6, 7, 9, 10, 14, 14, *8 Proses kesembilan : 22, *3 *12 * *8 2, 6, 7, 9, 10, 14, 14, Proses kesepuluh, elemen berikutnya 1 : *3 *1 *12 *8
11 Sekarang semua elemen yang ada adalah elemen yang didiskualifikasikan. Dan saat ini baru 9 elemen yang diurutkan. Sekarang elemen yang untuk sementara didiskualifikasikan, dilepaskan dari diskualifikasi dan proses dimulai kembali. Kali ini akan terbentuk list terurut kedua dari elemen-elemen yang didiskualifikasi sebelumnya. Sehingga proses 10 : 22, , 6, 7, 9, 10, 14, 14, Proses 11, elemen 30 : 22, , , 6, 7, 9, 10, 14, 14, Proses 12 : 14, 22, , 6, 7, 9, 10, 14, , 3, 8 8 Sekarang input list kosong. Sehingga proses 13 : 22, , 6, 7, 9, 10, 14, 14, , 3, 8, 12
12 * Proses 14 dan 15 tidak terdapat elemen yang dimasukkan dalam tree. Hasil akhir dari proses tournament sort ini menghasilkan 2 himpunan elemen data yang terurut : 2, 6, 7, 9, 10, 14, 14, 22, 1, 3, 8, 12, 13, 30 Kedua himpunan data yang terurut tersebut dapat digabungkan menjadi satu list data terurut dengan menggunakan algoritma Merging. Shell Sort Disebut juga dengan metoda pertambahan menurun (diminishing increment). Metoda ini dikembangkan oleh Donald L. Shell tahun Metoda ini memanfaatkan penukaran sepasang elemen untuk mencapai keadaan urut. Dalam hal ini jarak dua elemen yang dibandingkan dan ditukarkan tertentu. Pada langkah pertama, ambil elemen pertama dan kita bandingkan dengan elemen pada jarak tertentu dari elemen pertama tersebut. Kemudian elemen kedua dibandingkan dengan elemen lain dengan jarak yang sama. Demikian seterusnya sampai seluruh elemen dibandingkan. Pada contoh berikut, proses pertama kali jarak diambil separoh banyaknya elemen yang akan diurutkan. Proses kedua jaraknya diambil separuh jarak yang pertama, dst... Misal terdapat elemen sebagai berikut : Proses pengurutan menggunakan metoda Shell ada pada tabel 1.3. Dalam hal ini elemen yang ditulis miring adalah elemen yang dibandingkan dan kemudian ditukar, jika perlu.
13 Jarak A[1 ] A[2 ] A[3 ] A[4 ] A[5] A[6] A[7 ] A[8 ] A[9 ] Awal Jarak = Jarak = Jarak = Akhir Searching Pencarian data sering disebut juga dengan istilah table lookup atau storage and retrieval information, adalah suatu proses untuk mengumpulkan sejumlah informasi di dalam pengingat komputer dan kemudian mencari kembali informasi yang diperlukan.
14 Sequential Searching Metoda yang paling sederhana dari sejumlah metoda pencarian adalah metoda pencarian berurutan (sequential searching). Secara singkat metoda ini dapat dijelaskan sebagai berikut : Dari elemen-elemen yang diketahui, data yang dicari dibandingkan satu persatu sampai data tersebut ditemukan atau tidak ditemukan. Algoritma Sequential Searching : 1. Baca himpunan data yang diketahui, misalnya sebagai himpunan A dengan N elemen. 2. Baca data yang dicari, misal Data 3. Ada = False 4. For I = 1 to N proses langkah 5 5. If Data = A[I] then Ada = True ; Posisi = I ; I = N 6. If Ada = False Then N = N+1 ; A[I] = Data 7. Selesai Skema Move To The Front Pada skema pencarian sekuensial move to the front, apabila proses pencarian berhasil, maka record tersebut dipindahkan pada posisi pertama dari daftar tersebut. Record pertama menjadi record kedua dan seterusnya. Metoda move to the front ini, prosesnya lebih baik apabila menggunakan linked list dibandingkan dengan array. (cari alasannya, mengapa!)
15 Skema Transposition Pada skema pencarian sekuensial transposition, apabila prose pencarian berhasil, maka record tersebut dipindahkan pada posisi berikutnya. Kedua skema di atas (move to the front dan transposition) didasarkan pada kemungkinan proses pencarian apabila elemen data yang di cari akan digunakan dan dicari kembali. (Cari kelebihan dan kekurangan kedua skema di atas dengan penggambaran secara linked list dan array!)
ALGORITMA PENGURUTAN & PENCARIAN
Materi kuliah ALGORITMA PENGURUTAN & PENCARIAN Ir. Roedi Goernida, MT. (roedig@yahoo.com) Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung 2011 1 Pengelompokan
Lebih terperinciYaitu proses pengaturan sekumpulan objek menurut urutan atau susunan tertentu Acuan pengurutan dibedakan menjadi :
PENGURUTAN Yaitu proses pengaturan sekumpulan objek menurut urutan atau susunan tertentu Acuan pengurutan dibedakan menjadi : 1. Ascending / menaik Syarat : L[1] L[2] L[3] L[N] 2. Descending / menurun
Lebih terperinciSORTING (PENGURUTAN DATA)
SORTING (PENGURUTAN DATA) R. Denny Ari Wibowo, S.Kom STMIK BINA NUSANTARA JAYA LUBUKLINGGAU PENJELASAN Pengurutan data (sorting) secara umum didefinisikan sebagai suatu proses untuk menyusun kembali himpunan
Lebih terperinciMODUL IV PENCARIAN DAN PENGURUTAN
MODUL IV PENCARIAN DAN PENGURUTAN 4.1 Tujuan Tujuan modul IV ini, adalah: Praktikan bisa membuat beberapa program pencarian berdasarkan metode algoritma pencarian Praktikan bisa membuat beberapa program
Lebih terperinciAlgoritma Sorting (Selection Insertion)
Algoritma Sorting (Selection Insertion) Algoritma Insertion Sort Dengan Algoritma Insertion bagian kiri array terurut sampai seluruh array Misal pada data array ke-k, data tersebut akan disisipkan pada
Lebih terperinciSEQUENTIAL SEARCH 11/11/2010. Sequential Search (Tanpa Variabel Logika) untuk kondisi data tidak terurut
Tujuan Searching & Sorting Pertemuan 9-10 Dosen Pembina Danang Junaedi TUJUAN MATERI Setelah mengikuti materi pertemuan ini, mahasiswa diharapkan dapat 1. Menjelaskan dan menggunakan metode pencarian dalam
Lebih terperinciAlgoritma dan Struktur Data. Algoritma Pengurutan (Sorting)
Algoritma dan Struktur Data Algoritma Pengurutan (Sorting) Tujuan Instruksional Memahami algoritma pengurutan Mengerti algoritma bubble, selection, insertion, merge sort Topik Algoritma pengurutan Bubble
Lebih terperinciSORTING. Hartanto Tantriawan, S.Kom., M.Kom
SORTING DASAR PEMROGRAMAN Hartanto Tantriawan, S.Kom., M.Kom TUJUAN PERKULIAHAN Mahasiswa mengetahui konsep mengurutkan sekumpulan elemen Mahasiswa dapat menggunakan teknik sorting dalam kasus yang diberikan
Lebih terperinciGambar 13.1 Ilustrasi proses algoritma sorting
MODUL 13 SORTING 13.1 Kompetensi 1. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai algoritma sorting. 2. Mahasiswa mampu membuat dan mendeklarasikan struktur algoritma sorting. 3. Mahasiswa mampu menerapkan dan
Lebih terperinciSORTING ARRAY FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNISBANK SEMARANG : ANDY KRISTIANTO : Disusun Oleh :
SORTING ARRAY Disusun Oleh : Nama : ANDY KRISTIANTO NIM : 07.0..02 Kelompok : D FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNISBANK SEMARANG 2009/200 Sorting Array ARRAY Array merupakan suatu group yang terdiri dari
Lebih terperinciSTRUKTUR DATA. Nama : Sulfikar Npm : STMIK Handayani Makassar
STRUKTUR DATA Nama : Sulfikar Npm : 2013020076 STMIK Handayani Makassar Pengertian Quick Sort Algoritma sortir yang efisien yang ditulis oleh C.A.R. Hoare pada 1962. Dasar strateginya adalah memecah dan
Lebih terperinciSorting Algorithms. Definisi
1. Insertion 2. Selection 3. Bubble 4. Shell 5. Quick 6. Merge Sorting Algorithms 1 Definisi Metode ini disebut juga dengan metode pertambahan menurun (diminishing increment sort). Metode ini dikembangkan
Lebih terperinciStudi Mengenai Perbandingan Sorting Algorithmics Dalam Pemrograman dan Kompleksitasnya
Studi Mengenai Perbandingan Sorting Algorithmics Dalam Pemrograman dan Kompleksitasnya Ronny - 13506092 Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Email : if16092@students.if.itb.ac.id 1. Abstract
Lebih terperinciSORTING. Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom
SORTING Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom Sorting Suatu proses pengurutan data yang sebelumnya disusun secara acak sehingga menjadi tersusun secara teratur menurut suatu aturan tertentu. Sorting diterapkan
Lebih terperinciPERTEMUAN 11 TEHNIK SEARCHING
PERTEMUAN 11 TEHNIK SEARCHING TEHNIK SEARCHING Tehnik Pencarian : 1. Tehnik Pencarian Tunggal : a. Tehnik Sequential Search / Linier Search b. Tehnik Binary Search 2. Tehnik Pencarian Nilai MAXMIN : a.
Lebih terperinciDIKTAT STRUKTUR DATA Oleh: Tim Struktur Data IF
DIKTAT STRUKTUR DATA Oleh: Tim Struktur Data IF ARRAY STATIS (lanjutan) OPERASI ARRAY STATIS (lanjutan) 3. Pencarian (searching) array Proses menemukan suatu data yang terdapat dalam suatu array. Proses
Lebih terperinciPROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT
PROGRAM STUDI S SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO Oky Dwi Nurhayati, ST, MT email: okydn@undip.ac.id Sorting = pengurutan Sorted = terurut menurut kaidah/aturan tertentu Data pada umumnya disajikan
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA SELECTION SORT DENGAN MERGE SORT
ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA SELECTION SORT DENGAN MERGE SORT Disusun untuk memenuhi tugas UTS mata kuliah : Analisis Algoritma Oleh : Eka Risky Firmansyah 1110091000043 Program Studi Teknik Informatika
Lebih terperinciPengurutan (Sorting) Algoritma Pemrograman
Pengurutan (Sorting) Algoritma Pemrograman mas.anto72@gmail.com 1 Definisi Sorting /pengurutan proses mengatur sekumpulan obyek menurut urutan atau susunan tertentu. Bentuk susunan/urutan : Ascending menaik/membesar
Lebih terperinciSorting Algorithms. Buble Sort
1. Insertion 2. Selection 3. Bubble 4. Shell 5. Quick 6. Merge Sorting Algorithms 1 Buble Sort Metode gelembung (bubble sort) disebut dengan metode penukaran (exchange sort) adalah metode yang mengurutkan
Lebih terperinciLangkah Mudah Belajar Struktur Data Menggunakan C/C++
Langkah Mudah Belajar Struktur Data Menggunakan C/C++ Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi
Lebih terperinciBAB VI SORTIR ATAU PENGURUTAN
BAB VI SORTIR ATAU PENGURUTAN SORTIR TERHADAP RECORD File adalah Himpunan record, misalkan suatu perusahaan mempunyai file yang berisi seluruh data yang diperlukan oleh perusahaan itu tentang para pegawainya.
Lebih terperinciALGORITMA PENGURUTAN. Oleh : S. Thya Safitri, MT
ALGORITMA PENGURUTAN Oleh : S. Thya Safitri, MT Definisi Sorting merupakan suatu proses untuk menyusun kembali himpunan obyek menggunakan aturan tertentu. Sorting disebut juga sebagai suatu algoritma untuk
Lebih terperinci7. SORTING DAN SEARCHING
7. SORTING DAN SEARCHING TUJUAN PRAKTIKUM 1. Praktikan dapat memilih teknik sorting mana yang sesuai serta dapat menggunakan teknik searching dalam mencari elemen pada suatu data. 2. Praktikan diharapkan
Lebih terperinciBAB V SORTING (PENGURUTAN) INTERNAL
BAB V SORTING (PENGURUTAN) INTERNAL Sorting Internal : Proses pengurutan sekelompok data yang berada didalam memori utama komputer. Sorting External : Proses pengurutan sekelompok data yang sebagian saja
Lebih terperinciPengertian Algoritma Pengurutan
SORTING Pengertian Algoritma Pengurutan (sorting) Dalam ilmu komputer, algoritma pengurutan adalah algoritma yang meletakkan elemen-elemen suatu kumpulan data dalam urutan tertentu. Atau proses pengurutan
Lebih terperinciArray ARRAY BERDIMENSI SATU. Representasi (Pemetaan) di memori. Lihat gambar dibawah ini, nilai data A (18) dismpan mulai dari alamat 1136 di memori.
Array Linear Array (biasa disebut Array) adalah salah satu bentuk struktur data yang bersifat Linear (continue). Nilai data Array harus homogen (bertipe data sama). Array merupakan koleksi data dimana
Lebih terperinciPENGURUTAN (SORTING) 1. Overview
PENGURUTAN (SORTING) 1 Algoritma dan Pemrograman Tahar Agastani Teknik Informatika UIN - 2008 Overview Definisi dan Tujuan Jenis Pengurutan Teknik Pengurutan Selection Sort Bubble Sort Kuliah Minggu ke
Lebih terperinciBAB 8 SORTING DAN SEARCHING
53 BAB 8 SORTING DAN SEARCHING TUJUAN PRAKTIKUM 1. Praktikan dapat memilih teknik sorting mana yang sesuai serta dapat menggunakan teknik searching dalam mencari elemen pada suatu data. 2. Praktikan diharapkan
Lebih terperinciBAHASA PEMROGRAMAN 1 (PERTEMUAN 3)
BAHASA PEMROGRAMAN 1 (PERTEMUAN 3) ARRAY KUMPULAN SOAL LATIHAN PREPARED BY CHANDRA 092110187 05 06 2010 (REVISED) PENGENALAN ARRAY Array dari Pesawat Array dari Serangga Array dari Kartu Array dari Karakter
Lebih terperinciAlgoritma dan Struktur Data. Searching dan Sorting
Algoritma dan Struktur Data Searching dan Sorting Searching Pada suatu data seringkali dibutuhkan pembacaan kembali informasi (retrieval information) dengan cara searching. Searching adalah pencarian data
Lebih terperinciPencarian pada Array. Tim PHKI Modul Dasar Pemrograman Fakultas Ilmu Komputer UDINUS Semarang
Pencarian pada Array Tim PHKI Modul Dasar Pemrograman Fakultas Ilmu Komputer UDINUS Semarang Latar Belakang Merupakan proses yang penting karena sering dilakukan terhadap sekumpulan data yang disimpan
Lebih terperinciSTRUKTUR DATA SORTING ARRAY
STRUKTUR DATA SORTING ARRAY Sorting Pengurutan data dalam struktur data sangat penting untuk data yang beripe data numerik ataupun karakter. Pengurutan dapat dilakukan secara ascending (urut naik) dan
Lebih terperinciBAB VIII Pencarian(Searching)
BAB VIII Pencarian(Searching) Tujuan 1. Menunjukkan beberapa algoritma dalam Pencarian 2. Menunjukkan bahwa pencarian merupakan suatu persoalan yang bisa diselesaikan dengan beberapa algoritma yang berbeda
Lebih terperinciS O R T I R 6.1 SORTIR TERHADAP RECORD
S O R T I R 6.1 SORTIR TERHADAP RECORD Sebelum berbicara tentang sortir secara umum, kita ulang secara singkat pembicaraan tentang file dan record, yang telah kita bicarakan pada Bab 2 yang lalu. File
Lebih terperinciSTRATEGI DIVIDE AND CONQUER
Pemrogram bertanggung jawab atas implementasi solusi. Pembuatan program akan menjadi lebih sederhana jika masalah dapat dipecah menjadi sub masalah - sub masalah yang dapat dikelola. Penyelesaian masalah
Lebih terperinciBubble Sort dan Shell-Sort. Yuliana Setiowati
Bubble Sort dan Shell-Sort Yuliana Setiowati Bubble Sort Disebut juga exchange sort : metode yang mengurutkan data dengan cara membandingkan masing2 elemen, kemudian melakukan penukaran bila perlu. Algoritma
Lebih terperinciAlgoritma Bubble Sort dan Quick Sort
Algoritma Bubble Sort dan Quick Sort Pengertian/Konsep Buble Sort Metode pengurutan gelembung (Bubble Sort) diinspirasikan oleh gelembung sabun yang berada dipermukaan air. Karena berat jenis gelembung
Lebih terperinciOutline STRUKTUR DATA. VII. Sorting
STRUKTUR DATA VII. Sorting 1 Outline Beberapa algoritma untuk melakukan sorting: Bubble sort Selection sort Insertion sort Shell sort Merge sort Quick sort Untuk masing-masing algoritma: Ide dasar Contoh
Lebih terperinciMETODE DEVIDE AND CONQUER (DANDC)
METODE DEVIDE AND CONQUER (DANDC) Di dalam metode ini, kita mempunyai suatu fungsi untuk menghitung input. Kemudian n input tersebut dipartisi menjadi k subset input yang berbeda (1< k n) k subproblem
Lebih terperinciKuliah ke : 4 Algoritma & Stuktur Data. Pengurutan (Sorting)
Kuliah ke : 4 Algoritma & Stuktur Data Pengurutan (Sorting) Pengurutan adalah proses mengatur sekumpulan obyek menurut urutan atau susunan tertentu. Urutan obyek tersebut dapat menaik atau menurun. Bila
Lebih terperinciPengurutan (Sorting) Keuntungan Data Terurut. Pengurutan Terbagi Dua Kelompok:
Pengurutan (Sorting) Pengurutan adalah proses mengatur sekumpulan obyek menurut urutan atau susunan tertentu. Urutan obyek tersebut dapat menaik atau menurun. Bila N obyek disimpan dalam larik L, maka
Lebih terperinciNASKAH UJIAN UTAMA. JENJANG/PROG. STUDI : DIPLOMA TIGA / MANAJEMEN INFORMATIKA HARI / TANGGAL : Kamis / 18 FEBRUARI 2016
NASKAH UJIAN UTAMA MATA UJIAN : LOGIKA DAN ALGORITMA JENJANG/PROG. STUDI : DIPLOMA TIGA / MANAJEMEN INFORMATIKA HARI / TANGGAL : Kamis / 18 FEBRUARI 2016 NASKAH UJIAN INI TERDIRI DARI 80 SOAL PILIHAN GANDA
Lebih terperinciSEARCHING. Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada 1
SEARCHING Pencarian data (searching) yang sering juga disebut dengan table look-up atau storage and retrieval information, adalah suatu proses untuk mengumpulkan sejumlah informasi di dalam pengingat komputer
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh SWT atas terbentuknya Lembar Tugas
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh SWT atas terbentuknya Lembar Tugas Mahasiswa (LTM) untuk mata kuliah Logika dan Algoritma. Tak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
Lebih terperinciKompleksitas Algoritma Pengurutan Selection Sort dan Insertion Sort
Kompleksitas Algoritma Pengurutan Selection Sort dan Insertion Sort Setia Negara B. Tjaru (13508054) Program Studi Teknik Informatika ITB Bandung e-mail: if18054@students.if.itb.ac.id ABSTRAK Makalah ini
Lebih terperinciQuick Sort dan Merge Sort. Arna Fariza Yuliana Setiowati
Quick Sort dan Merge Sort Arna Fariza Yuliana Setiowati Ide Quicksort Tentukan pivot. Bagi Data menjadi 2 Bagian yaitu Data kurang dari dan Data lebih besar dari pivot. Urutkan tiap bagian tersebut secara
Lebih terperinciAlgoritma dan Pemrograman Lanjut. Pertemuan Ke-8 Pengurutan (Sorting) 1
Algoritma dan Pemrograman Lanjut Pertemuan Ke-8 Pengurutan (Sorting) 1 Disusun Oleh : Wilis Kaswidjanti, S.Si.,M.Kom. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional
Lebih terperinciAlgoritma dan Struktur Data
Modul Praktikum Algoritma dan Struktur Data SORTING Sisilia Thya Safitri, ST., MT ST3 Telkom Purwokerto Jl. DI Panjaitan 128 Purwokerto * Untuk kalangan sendiri Praktikum 10 Materi : Sorting Waktu : 100
Lebih terperinciSorting. Struktur Data dan Algoritma. Suryana Setiawan, Ruli Manurung & Ade Azurat (acknowledgments: Denny) Fasilkom UI
Struktur Data dan Algoritma Sorting Suryana Setiawan, Ruli Manurung & Ade Azurat (acknowledgments: Denny) Fasilkom UI SUR HMM AA Fasilkom UI - IKI20100/ IKI80110P 2009/2010 Ganjil Minggu 5 Outline Beberapa
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 2 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 12 & 13
A. Kompetensi 1. Utama SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 2 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 12 & 13 Mahasiswa dapat memahami tentang konsep pemrograman
Lebih terperinciSTRUKTUR DATA. By : Sri Rezeki Candra Nursari 2 SKS
STRUKTUR DATA By : Sri Rezeki Candra Nursari 2 SKS Literatur Sjukani Moh., (2007), Struktur Data (Algoritma & Struktur Data 2) dengan C, C++, Mitra Wacana Media Utami Ema. dkk, (2007), Struktur Data (Konsep
Lebih terperinciBAB 8 SORTIR. Pengurutan data (sorting) adalah suatu proses untuk menyusun kembali himpunan obyek menggunakan aturan tertentu.
BAB 8 SORTIR Pengurutan data (sorting) adalah suatu proses untuk menyusun kembali himpunan obyek menggunakan aturan tertentu. Secara umum ada dua jenis pengurutan data yaitu : a. Pengurutan secara urut
Lebih terperinciAlgoritma dan Pemrograman Array/Tabel[2] Oleh: Eddy Prasetyo N
Algoritma dan Pemrograman Array/Tabel[2] Oleh: Eddy Prasetyo N Topik Bahasan Pemrosesan Sequential Pencarian pada Array Sequential Boolean Sequential tanpa Boolean Binary Sentinel Pengurutan Count Sort
Lebih terperinciALGORITMA PEMROGRAMAN 1A** (PP :S1-KA) Pertemuan 7. Ahmad Hidayat
ALGORITMA PEMROGRAMAN 1A** (PP-011302:S1-KA) Pertemuan 7 Ahmad Hidayat PENERAPAN KONSEP TABEL Argumen dan Fungsi Penggunaan Storage untuk Penyimpanan Tabel Proses Pencarian (Searching) Pengurutan dengan
Lebih terperinci1. Kompetensi Mengenal dan memahami algoritma percabangan yang komplek.
LAB SHEET ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA Semester : 4 Percabangan Komplek dan case of 200 menit No. : LST/EKA/EKA 305/03 Revisi : Tgl. : Hal. 1 dari 3 hal. 1. Kompetensi Mengenal dan memahami algoritma percabangan
Lebih terperinciSebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus mangkus (efisien). Algoritma yang bagus adalah algoritma yang mangkus.
Waktu komputasi (dalam detik) Kompleksitas Algoritma Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus mangkus (efisien). Algoritma yang bagus adalah algoritma yang mangkus. Kemangkusan algoritma
Lebih terperinciSorting Algorithms. Algoritma dan Struktur Data. Sorting algorithms
1. Insertion 2. Selection 3. Bubble 4. Shell 5. Quick 6. Merge Sorting Algorithms Sorting algorithms Metode Insertion, selection dan bubble sort memiliki worst-case performance yang bernilai quadratik
Lebih terperinciSTRUKTUR DATA (3) sorting array. M.Cs
STRUKTUR DATA (3) sorting array Oleh Antonius Rachmat C, S.Kom, M.Cs Sorting Pengurutan data dalam struktur data sangat penting untuk data yang beripe data numerik ataupun karakter. Pengurutan dapat dilakukan
Lebih terperinciSORTING. Struktur Data S1 Sistem Informasi. Ld.Farida
SORTING Struktur Data S1 Sistem Informasi Ld.Farida INTRO Sorting (Pengurutan) diartikan sebagai penyusunan kembali sekumpulan objek ke dalam urutan tertentu Tujuan: Mendapatkan kemudahan dalam pencarian
Lebih terperinciAlgoritma dan Pemrograman Sorting (Pengurutan) IS1313. Oleh: Eddy Prasetyo N
Algoritma dan Pemrograman Sorting (Pengurutan) IS1313 Oleh: Eddy Prasetyo N Pengantar Sorting merupakan sebuah proses untuk mengatur item dalam suatu urutan tertentu ( menaik atau menurun ). Misalnya untuk
Lebih terperinciAnalisa dan Perancangan Algoritma. Ahmad Sabri, Dr Sesi 2: 16 Mei 2016
Analisa dan Perancangan Algoritma Ahmad Sabri, Dr Sesi 2: 16 Mei 2016 Teknik rekursif dan iteratif Algoritma rekursif adalah algoritma yang memanggil dirinya sendiri sampai tercapai kondisi yang ditetapkan
Lebih terperinciNama : Suseno Rudiansyah NPM : Kelas : X2T Prodi : Teknik Informatika Tugas : Kuis Algoritma 2
Nama : Suseno Rudiansyah NPM : 201543501544 Kelas : X2T Prodi : Teknik Informatika Tugas : Kuis Algoritma 2 Tugas Kuiz Algoritma 2. Dosen : Budi Santoso 1. Diketahui dua buah larik A = [12,3,9,4,15,6]
Lebih terperinciKompleksitas Algoritma (1)
Kompleksitas Algoritma (1) Pendahuluan Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus efisien Algoritma yang bagus adalah algoritma yang efisien. Kebutuhan waktu dan ruang suatu algoritma bergantung
Lebih terperinciPENCARIAN BERUNTUN (SEQUENTIAL SEARCHING)
PENCARIAN BERUNTUN (SEQUENTIAL SEARCHING) a. Introduction b. Tanpa Boolean c. Dengan Boolean d. Penggunaan dalam Fungsi INTRODUCTION Merupakan algoritma pencarian yang paling sederhana. Proses Membandingkan
Lebih terperinciMETODE DEVIDE AND CONQUER
PERTEMUAN 10 Bentuk Umum Proses Metode D And C dpt dilihat sbb : n input n input I n input II n input III n input K METODE DEVIDE AND CONQUER Subproblem I Subsolusi I Subprob. II Subprob. III Subprob.
Lebih terperinciARRAY STATIS. Type namatype_array = array [1..maks_array] of tipedata. nama_var_array : namatype_array {indeks array dari 1 sampai maksimum array}
ARRAY STATIS Array (larik) merupakan tipe data terstruktur yang terdiri dari sejumlah elemen yang mempunyai tipe data yang sama dan diakses/diacu lewat indeksnya. Array memiliki jumlah komponen yang jumlahnya
Lebih terperinciAnalisis Kecepatan Sorting Dengan Notasi Big O
Analisis Kecepatan Sorting Dengan Notasi Big O Rama Aulia NIM : 13506023 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : ramaaulia@yahoo.co.id Abstrak Sorting
Lebih terperinciBAB VI SEARCHING (PENCARIAN)
BAB VI SEARCHING (PENCARIAN) 7. 1 Pencarian Beruntun (Sequential Search) Prinsip kerja pencarian beruntun adalah membandingkan setiap elemen larik satu per satu secara beruntun, mulai dari elemen pertama
Lebih terperinciSearching. Algoritma dan Struktur Data. Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.
Searching Algoritma dan Struktur Data Ramos Somya, S.Kom., M.Cs. Searching Pencarian data sering juga disebut table look-up atau storage and retrieval information adalah suatu proses untuk mengumpulkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Algoritma Algoritma adalah prosedur komputasi yang didefinisikan dengan baik yang mengambil beberapa nilai yaitu seperangkat nilai sebagai input dan output yang menghasilkan
Lebih terperinciJARINGAN UNTUK MERGING
SORTING - Merging Definisi: A = {a 1, a 2,..., a r } B = {b 1, b 2,..., b s } merupakan dua deret angka yang terurut naik; merge A dan B merupakan deret C = {c 1, c 2,..., c r+s } yang juga terurut naik,
Lebih terperinciKonsep Sorting dalam Pemrograman Saniman dan Muhammad Fathoni
Konsep Sorting dalam Pemrograman Saniman dan Muhammad Fathoni Abstrak Sort adalah proses pengurutan data yang sebelumnya disusun secara acak sehingga menjadi tersusun secara teratur menurut suatu aturan
Lebih terperinciArray (Tabel) Tim Pengajar KU1071 Sem /11/3 TW/KU1071 1
Array (Tabel) Tim Pengajar KU1071 Sem. 1 2009-2010 2009/11/3 TW/KU1071 1 Tujuan Perkuliahan Mahasiswa memahami makna dan kegunaan array (tabel) Mahasiswa dapat menggunakan notasi pendefinisian dan pengacuan
Lebih terperinciALGORITMA & PEMROGRAMAN
ALGORITMA & PEMROGRAMAN Oleh: Tim Algoritma & Pemrograman IF Linked List PENGERTIAN LINKED LIST Salah satu bentuk struktur data, berisi kumpulan data (node) yang tersusun secara sekuensial, saling sambung-menyambung,
Lebih terperinciBAB VI Pengurutan (Sorting)
BAB VI Pengurutan (Sorting) Tujuan 1. Menunjukkan beberapa algoritma dalam Pengurutan 2. Menunjukkan bahwa pengurutan merupakan suatu persoalan yang bisa diselesaikan dengan sejumlah algoritma yang berbeda
Lebih terperinciKOMPLEKSITAS ALGORITMA PENGURUTAN (SORTING ALGORITHM)
KOMPLEKSITAS ALGORITMA PENGURUTAN (SORTING ALGORITHM) Andi Kurniawan Dwi Putranto / 3508028 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Jln. Ganesha
Lebih terperinci1. Kompetensi Mengenal dan memahami notasi-notasi algoritma yang ada.
Semester : 4 Pengenalan Algoritma dan Program 200 menit No. : LST/EKA/EKA259/01 Revisi : 01 Tgl. : 10-2-2014 Hal. 1 dari 2 hal. 1. Kompetensi Mengenal dan memahami notasi-notasi algoritma yang ada. 2.
Lebih terperinciKompleksitas Algoritma Sorting yang Populer Dipakai
Kompleksitas Algoritma Sorting yang Populer Dipakai Wahyu Fahmy Wisudawan 1) 1) Program Studi Teknik Informatika ITB, Bandung 40135, email: mailto:al_izzatusysyifa@students.itb.ac.id Abstract Makalah ini
Lebih terperinci7. PENERAPAN KONSEP TABEL
7. PENERAPAN KONSEP TABEL I. Argumen dan Fungsi Tabel merupakan data pembantu dalam pengolahan data. Misal dalam suatu lembar dokumen terdapat data pegawai sbb : NIP Gapok Tunjangan 10200 500.000 120.000
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM STRUKTUR DATA DAN ALGORITMA BUBBLE SORT, SELECTION SORT, INSERTION SORT
Deskripsi Singkat MODUL PRAKTIKUM STRUKTUR DATA DAN ALGORITMA BUBBLE SORT, SELECTION SORT, INSERTION SORT Pada praktikum ke-1, kita telah mempelajari cara untuk menghitung interval waktu untuk 2 metode
Lebih terperinciAlgoritma Sorting. Ahmad Kamsyakawuni, S.Si, M.Kom. Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember
Algoritma Sorting Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember - 2016 Pengurutan (Sorting) Pengurutan data sangat penting untuk data yang beripe data numerik ataupun
Lebih terperinciPengurutan (Sorting)
Pengurutan (Sorting) Overview Seringkali perancang program perlu mengurutkan sekumpulan data yang dimiliki untuk memudahkan pemrosesan selanjutnya terhadap data tersebut. Pengurutan adalah sebuah algoritma
Lebih terperinciKompleksitas Algoritma
Kompleksitas Algoritma Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus mangkus (efisien). Algoritma yang bagus adalah algoritma yang mangkus. Kemangkusan algoritma diukur dari berapa jumlah
Lebih terperinciPENCARIAN (SEARCHING)
PENCARIAN (SEARCHING) Algoritma dan Pemrograman Tahar Agastani Teknik Informatika UIN - 2008 Teknik Pencarian: Overview Sequential (Linear) Search. Binary Search. Interpolation Search. 2 1 Sequential Search
Lebih terperinciJadi satu simpul di double linked list adalah sebagai berikut : Info. Kiri. Kanan
II. Double Linked List Double Linked List adalah suatu linked list yang mempunyai penunjuk yaitu penunjuk ke simpul sebelumnya dan ke simpul berikutnya. Perhatikan gambar di bawah ini : 5 Deklarasi secara
Lebih terperinciAlgoritma Shell Sort Ascending Dan Binary Sequential Search Menggunakan C
TUGAS STRUKTUR DATA Shell Sort Ascending Dan Binary Sequential Search Menggunakan C IF-5 Nama Anggota : - Rohendi 10107193 - Andri Andriyan 10107210 - Yuli Yanti A 10107218 - Jajang Kusmita 10107227 JURUSAN
Lebih terperinciAnalisisFramework. Mengukur ukuran atau jumlah input Mengukur waktu eksekusi Tingkat pertumbuhan Efiesiensi worst-case, best-case dan average-case
AnalisisFramework Review Tujuan analisa : mengukur efesiensi algoritma Efisiensi diukur dari diukur dari: waktu (time) dan memori(space). Dua besaran yang digunakan: kompleksitas algoritma 1. Kompleksitas
Lebih terperinciSorting Algorithms. Divide and Conquer
1. Insertion 2. Selection 3. Bubble 4. Shell 5. Quick 6. Sorting Algorithms 1 Divide and Conquer Metode Divide and Conquer, setiap kali memecah persoalan menjadi setengahnya, namun menggunakan hasil dari
Lebih terperinciPowered by icomit.wordpress.com
ALGORITMA SELECTION SORT 1. Konsep Dasar Selection sort adalah salah satu algoritma yang digunakan untuk memecahkan masalah pengurutan(sorting) data pada suatu larik(array). Ide dasar algoritma ini adalah
Lebih terperinciAlgoritma Brute Force (Bagian 1) Oleh: Rinaldi Munir
Algoritma Brute Force (Bagian 1) Oleh: Rinaldi Munir Bahan Kuliah IF2251 Strategi Algoritmik 1 Definisi Brute Force Brute force : pendekatan yang lempang (straightforward) untuk memecahkan suatu masalah
Lebih terperinciQUEUE (ANTREAN) Operasi Antrean : FIFO (First In First Out) Elemen yang pertama masuk merupakan elemen yang pertama keluar.
QUEUE (ANTREAN) ANTREAN (Queue) Suatu bentuk khusus dari linear list, dengan operasi penyisipan (insertion) hanya diperbolehkan pada salah satu sisi, yang disebut REAR, dan operasi penghapusan (deletion)
Lebih terperinciSorting. Pertemuan ke 14.
Sorting Pertemuan ke 14. Sorting Sorting adalah proses pengurutan data berdasarkan key tertentu. Misalkan untuk data mahasiswa, key nya adalah NIM Kegunaan dari sorting adalah untuk mempercepat proses
Lebih terperinci2. Sebuah prosedur langkah demi langkah yang pasti untuk menyelesaikan sebuah masalah disebut : a. Proses b. Program c. Algoritma d. Prosesor e.
1. Dalam menyusun suatu program, langkah pertama yang harus dilakukan adalah : a.membuat program b. Membuat Algoritma c. Membeli komputer d. Proses e. Mempelajari program 2. Sebuah prosedur langkah demi
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) KBKM13003 Algorithma dan Struktur Data I PROGRAM STUDI D3 MANAJEMEN INFORMATIKA (MI) FAKULTAS ILMU KOMPUTER (FILKOM) UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK LEMBAR PENGESAHAN
Lebih terperinciArray (Tabel) bagian 2
Array (Tabel) bagian 2 Tim Pengajar KU71 Sem. 1 2009-20 2009/11/17 TW/KU71 1 Tujuan Perkuliahan Mahasiswa dapat menggunakan notasi pendefinisian dan pengacuan array dengan benar Mahasiswa memahami proses
Lebih terperinciSEARCHING (PENCARIAN)
SEARCHING (PENCARIAN) PENDAHULUAN Pada bab ini akan membahas beberapa metoda pencarian data (searching) untuk menemukan suatu informasi dari sejumlah data yang ada. Pada dasarnya cara mengorganisir data
Lebih terperinciModul Praktikum Algoritma dan Struktur Data
BAB 2 SORTING (PENGURUTAN) 1. Tujuan Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan: a. Mampu menjelaskan mengenai algoritma Sorting b. Mampu membat dan mendeklarasikan struktural algoritma Sorting
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Algoritma Secara informal, sebuah algoritma adalah prosedur komputasi yang didefinisikan dengan baik yang mengambil beberapa nilai, atau seperangkat nilai sebagai input dan menghasilkan
Lebih terperinciLab. Teknik Informatika Struktur Data 1
2. POINTER dan SINGLE LINK LIST TUJUAN PRAKTIKUM 1. Praktikan mengetahui tipe struktur data baru yaitu tipe data Pointer. 2. Praktikan menggunakan pointer didalam pembuatan program dan dapat menerapkannya
Lebih terperinci