Metode perhitungan. belt timing. Daftar Isi. Siegling total belting solutions. Formula 2. Perhitungan 5. Contoh perhitungan 7. Lembar perhitungan 15
|
|
- Farida Atmadjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 belt timing Metode perhitungan Daftar Isi Formula 2 Perhitungan 5 Contoh perhitungan 7 Lembar perhitungan 15 Tabel 26 Anda dapat memperoleh informasi terperinci mengenai Siegling Belt Timing Proposisi berkualitas pada ikhtisartentang ragam ini (referensi nomor 245). Siegling total belting solutions
2 Formula 1. Gaya Simbol Penandaan Satuan Perhitungan Gaya tarik efektif yang ditransmisikan F U N F U = 2 3 T d = P n d = 3 P v [N] F U = F A + F H + F R... [N] Gaya akselarasi F A N F A = m a [N] Daya angkat F H N F H = m g sin α [N] (sin a untuk penghantaran menaik) Gaya gesek (nilai m terdapat pada tabel 4) F R N F R = m µ g [N] (g = 9.81 m/s2) Gaya tarik efektif maksimum F U max N F U max = F U (c₂ + c₃) [N] Gaya tarik efektif khusus yang dibutuhkan F' U req N F' U req = F U max /c₁ [N] Gaya tarik efektif khusus F' U N dari lembar perhitungan Gaya pra-tarik F V N F V.5 F U max [N] (Puli penggerak ganda) F V F U max [N] (Penggerak linear) Gaya penentu pemilihan belt F B N F B = F U max + F V [N] Muatan regangan yang diperbolehkan F per N Nilai pada tabel berasal dari lembar perhitungan Gaya eksternal F N Muatan poros statis F WS N F WS = 2 F V [N] (Puli penggerak ganda) 2. Massa Simbol Penandaan Satuan Perhitungan Massa yang dipindahkan m kg m = m R + m L + m Z red + m S red [kg] Massa belt m R kg m R = m ' R l/ [kg]; Berat belt per meter m ' R kg/m Nilai pada tabel berasal dari lembar perhitungan Massa slide linear m L kg Massa puli timing belt m Z kg (d 2 k - d 2 ) π b ρ m Z = 4 6 [kg] Massa tereduksi puli timing belt m Z red kg Massa puli pengencang m S kg m m Z Zred = 1 + d2 [kg] 2 d 2 k (d 2 S - d 2 ) π b ρ m S = 4 6 [kg] Massa tereduksi puli take-up m S red kg m m S Sred = 1 + d2 [kg] 2 d 2 S 2
3 3. Pengukuran Simbol Penandaan Satuan Perhitungan Diameter bor d mm Diameter ulir d mm d = z t/π [mm], nilai katalog Diameter luar d k mm Nilai katalog pemasok puli timing belt Diameter puli take-up d s mm Lebar puli timing belt, puli take-up b mm Lebar belt b₀ mm Panjang belt yang tidak ditegangkan l mm untuk i = 1: untuk penggerak dua poros l = 2 e + π d₀ = 2 e + z t [mm] untuk i 1: Panjang belt secara umum mm l = z t [mm] Panjang penjepit per ujung belt l k mm untuk AdV 7 Jarak pusat e mm dihitung dari l t (z 2 + z 1 ) l = + 2e e Jarak pusat Δe mm Memutar puli penggerak ganda dan puli penggerak ganda linear (AdV 7 berpenjepit): F V l e = [mm] 2 cspec e e t (z 2 z 1 ) π 2 e Belt penjepit (AdV 7) e e e = F V l c spec [mm] Deviasi penempatan di bawah pengaruh gaya-gaya eksternal Δs mm F s = c [mm]; F s min = cmax [mm] Ulir belt t mm Jarak pusat dari gigi yang berdekatan 4. Konstanta dan Koefisien Simbol Penandaan Satuan Perhitungan Density ρ kg/dm 3 contoh. bahan puly Koefisien gesekan μ Bergantung pada gesekan yang bersesuaian; lihat tabel 4 Gigi pada faktor tautan; c 1 i = 1; c 1 = z/2 jumlah gigi yang terlibat dalam fluks daya i 1; z 1 (z 2 z 1 ) t c 1 = arc cos 18 2 π e Perhatikan c 1 max pada tabel 1! Faktor operasional c 2 Tabel 2 Faktor akselarasi c 3 Tabel 3 3
4 Formula 5. Besaran Gerak Simbol Penandaan Satuan Perhitungan Kecepatan (RPM) n min -1 Kecepatan belt v m/s Percepatan a m/s 2 v 19,1 3 n = [min d -1 ] d v = n = 2 s a a [m/s] Percepatan gravitasi g m/s 2 g = 9.81 [m/s 2 ] Jarak tempuh total s v mm sv = s a + s' a + s c [mm] a t 2 Jarak akselarasi (perlambatan) s a (s' a ) mm a 3 v s a (s a ') = = a Jarak tempuh ketika v konstan s c mm s c = v t c 3 [mm] Accelerating (braking) time t a (t' a ) s v a = 2 s t a a (t a ') = a [s] Waktu akselarasi (perlambatan) t c s s c c = v 3 [s] Waktu tempuh ketika v konstan t v s t v = t a + t a ' + t c [s] Rasio gigi roda i [mm] 6. Besaran lainnya Simbol Penandaan Satuan Perhitungan Sudut kemiringan α untuk penghantaran menaik Tetapan pegas khusus c spec N Nilai pada tabel berasal dari lembar perhitungan c Tetapan pegas belt c N/mm biasanya: c = spec [N/mm] l Tetapan pegas penggerak linear l c = l 1 l 2 c spec [N/mm] Menentukan dari posisi c min /c max N/mm ektrim penggerak linear l 1 m L l = l 1 + l 2 [mm] l 2 l 1 l 2 c min untuk l₁ = l₂ c min = 4 c spec l [N/mm] Frekuensi natural f e s -1 1 f e = 2π c m L [s -1 ] Frekuensi pengeksitasi f s -1 n f = 6 [s-1 ] Faktor servis basis gigi S tooth S tooth = F' U /F' U req Faktor servis batang tegangan S tm S tm = F per /F B Jumlah gigi z di mana i = 1 Jumlah gigi pada puli kecil z 1 di mana i 1 Jumlah gigi pada puli besar z 2 di mana i 1 Jumlah minimum gigi z min Nilai pada tabel berasal dari lembar perhitungan Diameter minimum puli take-up d s min mm Nilai pada tabel berasal dari lembar perhitungan Daya yang ditransmisikan P kw F U n d P = = F U v 3 [kw] Torsi yang ditransmisikan T Nm F U d T = 2 3 [Nm] Timing belt fleksibel Timing belt dilas permanen AdV7 AdV9 4
5 Metode Perhitungan untuk Belt Timing B 92 F U = 2 3 T d = P n d = 3 P v [N] Gaya tarik efektif yang ditransmisikan F U [N] 1 dan v = d n dengan [m/s] d = z t π [mm] atau: Total seluruh gaya F U = F R + F H + F A [N] di mana: F R = m µ g [N] gaya gesek F H = m g atau m g sin α [N] gaya angkat F A = m a [N] gaya akselarasi Faktor operasional c 2 dan akselarasi c 3 diperoleh dari tabel 2 dan 3 F U max = F U (c 2 + c 3 ) [N] Gaya tarik efektif maksimum F U max [N] 2 c 1 = z/2 untuk i = 1 z 1 c 1 = 18 arc cos (z 2 z 1 ) t 2 π e untuk i 1 Gigi pada faktor tautan untuk puli penggerak (yang lebih kecil) 3 Selalu bulatkan ke bawah hasil perhitungan c 1 Perhatikan nilai maksimum pada tabel 1 Perkirakan jumlah gigi jika tidak diketahui dan tentukan nilai n. F U max F' U req = c1 [N] Gaya tarik efektif khusus yang dibutuhkan F' U req [N] 4 Dapatkan nilai F U req pada grafik ikhtisar belt dan telusuri ke arah kanan secara horizontal hingga mencapai titik potong dengan kecepatan yang ditanyakan. Seluruh ulir belt yang berada di atas nilai ini secara teoretis dapat digunakan. Penentuan belt dari grafik Tentukan jenis belt dan cari titik potong pada lembar perhitungan untuk jenis tersebut. Kurva di atas titik potong memberikan nilai lebar belt b [mm]. Titik di mana kurva kecepatan dan kurva lebar berpotongan merupakan gaya tarik efektif yang ditransmisikan. jenis belt yang terpilih l = 2 e + z t = 2 e + π d [mm] untuk i = 1 t (z 2 z 1 ) l = + 2e e t (z 2 z 1 ) π 2 [mm] untuk i 1 I harus selalu menjadi integral majemuk dari ulir belt dalam mm. Persaman-persamaan di atas valid untuk puli penggerak ganda yang berotasi. Hitung desain lainnya berdasarkan bentuknya. m R = m ' R l/ [kg]; m R' dari lembar perhitungan Untuk perhitungan, lihat pada bagian formula. Ukuran timing belt puli pada katalog. Panjang belt l [mm] 5 Massa puli m R [kg] Massa tereduksi puli timing belt dan puli take-up m Z red, m S red [kg]. 5
6 Metode Perhitungan untuk Belt Timing B 92 6 Memeriksa nilai F U dengan nilai F A termasuk m R, m Z red dan m S red Ulangi langkah 1 4 jika pengaruh massa belt tidak dapat diabaikan, contohnya pada penggerak linear dengan akselarasi tinggi. 7 Menentukan basis gigi F' U c 1 S tooth = FU max = F' U F U req Harapan: S tooth > 1 8 Gaya pratarik [N] F V >.5 F U max [N] F V > F U max [N] untuk puli penggerak ganda untuk penggerak linear Gaya penentu pemilihan belt F B [N] F B = F U max + F V [N] 9 Menentukan faktor servis batang tegangan S tm Kisaran take-up Δe [mm] (untuk belt permanen: elongasi penempatan kurang lebih sebesar.1 %; untuk belt fleksibel elongasi penempatan kurang lebih sebesar.2 %) Tetapan pegas untuk keseluruhan sistem c [N/mm] dan c min [N/mm] F S per tm = FB Memutar puli penggerak ganda dan puli penggerak ganda linear (AdV 7 berpenjepit) e F V l e = [mm] 2 cspec Belt penjepit (AdV 7) F V l e = cspec [mm] Harapan: s tm > 1 F per dari lembar perhitungan Langkah 12 pada metode perhitungan ini hanya dilakukan apabila menggunakan penggerak linear. l l 1 c = c l 1 l spec [N/mm]; l = l 1 + l 2 2 l 2 c min dan c max untuk ekstrim kiri dan ekstrim kanan pada posisi slider. e e e c min = 4 c spec l [N/mm] for l 1 = l 2 l 1 l 2 11 Deviasi penempatan di bawah pengaruh gaya-gaya eksternal Δs [mm] F s = c [mm] s F F s max = cmin [mm] 12 Perilaku resonansi: frekuensi natural f e [s -1 ] Frekuensi pengeksitasi: f [s -1 ] 1 f e = 2π n f = 6 [s-1 ] c m [s -1 ] f e f Dengan demikian tidak ada bahaya resonansi 6
7 Contoh Perhitungan 1 Penggerak linear untuk memindahkan pembawa rakitan Jarak tempuh S V = 25 mm Kecepatan v v = 3 m/s = const.; i = 1 Percepatan a = 15 m/s 2 Massa slider m L = 25 kg termasuk pembawa rakitan + barang yang dibawa Gaya gesek F R = 8 N Panjang slider l L = 4 mm kurang lebih mm d Diagram Ditanya: Jenis belt dan lebar bo, RPM, data puli timing belt, gaya pratarik dan kisaran take up, gaya tarik efektif, akurasi penempatan. F U = F A + F R [N] F A = 25 kg 15 m/s 2 = 375 N F U = 375 N + 8 N = 455 N Massa puli timing belt dan belt diabaikan. Gaya tarik efektif F U [N] 1 Gaya tarik efektif F u (N) yang ditransmisikan perkiraan. c 2 = 1.4 karena akselarasi tinggi c 3 = as i = N 1.4 = F U max = 637 N Operasional dan akselarasi c 2 dan c 3 2 F U max perkiraan Yang terpilih: c 1 = 12 untuk bahan fleksibel Di mana d mm dan c 1 = 12 Z min = 24; Artinya ulir ukuran 14 dan 2 mm tidak dapat diberlakukan karena d! Gigi pada faktor tautan c 1 3 F F' U max U req = c 1 = 53.8 N F' U req 4 n = v = 573 min d -1 n merupakan nilai yang didapat dari d dan v 7
8 Contoh Perhitungan 1 Penggerak linear untuk memindahkan pembawa rakitan Pemilihan belt Untuk penggerak linear, lebih disarankan menggunakan jenis AT dan HTD! Jenis-jenis yang mungkin: AT 5, AT, HTD 8M AT 2/ mm HTD 14M/115 mm T 2/ mm AT / mm HTD 8M/85 mm T /8mm 4 H/1,6 mm L/1,6 mm 3 2 AT 5/5 mm T 5/5 mm [1/min] Grafik ikhtisar F' U untuk jenis belt yang dipilih Yang dipilih: AT karena ketahanan pegas yang tinggi, t = mm AT F' U = 14 N F' U 14 N F' U req 53 N 2 25 [1/min] 572 Grafik AT 5 Memilih puli timing belt d = mm => π = 314/t = 31.4 teeth Yang dipilih: Z = 32; puli standar Material aluminium; ρ = 2.7 kg/dm 3 d = 32 t/π = 1.86 mm maka: v 19.1 n = 3 = 562 min Massa puli timing belt d K = mm; d = 24 mm; b = 32 mm m Z = ( ) π =.64 kg Massa puli timing belt tereduksi m Z red = =.34 kg Menghitung panjang belt l = 2 ( d ) - (4-2 8) + z t l = mm => l = 629 mm dari diagram dan d o; panjang penjepit l k per ujung belt = 8 mm. Menentukan massa belt m ' R =.64 kg/m 2.5 cm =.16 kg/m m R = 1. kg 8
9 F A = (25 kg + 1 kg kg) a F A = 4.2 N F U = = 48 N F U max = = 675 N F' U req = 56.2 N F U max eksak termasuk m R dan m Z red 6 F' S U tooth = = 14 = 2.5 >1 F' Ureq 56.2 Kondisi terpenuhi Faktor servis basis gigi S tooth 7 F V F U max untuk penggerak linear! F V terpilih = 1.5 F U max = N Gaya penentu pemilihan belt F B 8 F B = F V + F U max = 1675 N Gaya pratarik F V F S per tm = = 375 = 2.24 >1 F B 1675 Kondisi terpenuhi Faktor servis batang tegangan S tm F per menurut lembar perhitungan untuk AT F V l N 629 mm e = = 2 cspec 2 6 N = 3.14 mm Kisaran yang diterima Δe [mm] c spec dari lembar perhitungan untuk AT 9 c min = c max = l l 1 l 2 c spec = l l 1 l 2 c spec = Gaya eksternal di sini: F R = 8 N F s R min = =.14 mm cmax c spec = N/mm c spec = N/mm Tetapan pegas sistem c min ; c max l 1 dan l 2 dari diagram! Akurasi penempatan karena gaya eksternal 11 F s max = R cmin =.122 mm 1 f e = 2π n f = 6 = c min m L = 25.7 s = 9,4 s-1 Artinya tidak ada bahaya resonansi Frekuensi natural sistem 12 Frekuensi pengeksitasi Timing belt 25 AT, dengan panjang 629 mm Puli timing belt dengan Z = 32 fur 25 mm belt Kisaran take-up untuk membangkitkan F V Δe = 3.14 mm n = 562 min -1 Δs max =.122 mm 9 Hasil Jika Δs max harus lebih kecil, b = 32 mm akan dipilih Tidak ada bahaya resonansi.
10 Contoh perhitungan 2 Konveyor geser untuk nampan benda kerja Diagram 2 d 8 mm Kecepatan Massa nampan dan muatannya Muatan maksimum Sisi ketat untuk suport belt Sisi longgar untuk suport belt Jarak pusat Permulaan Operasi Diameter puli v =.5 m/s m = 1.8 kg 2 nampan pegangan plastik pemutar e = 2 mm tanpa muatan operasi kontinu, conveyor murni d 8 mm 1 Gaya tarik efektif F U [N] Gaya tarik efektif F U (N) yang ditransmisikan tanpa massa belt. Ditanya: Jenis belt, panjang, kisaran take up, data puli timing belt F U di sini = F R, karena akselarasi diabaikan. F U = F R = m µ g µ yang ditentukan kurang lebih.25 dari tabel 4 m = kg = 36 kg F U = F R = = 88.3 N 2 Faktor operasional dan akselarasi c 3 =, karena i = 1 c 2 = 1.2 dipilih (2 % cadangan) F U max = N = 6 N untuk dua belt F U max = 53 N per belt 3 Gigi pada faktor tautan c 1 dipilih = c 1 max = 6 untuk AdV 9 Belt berotasi dan telah dilas permanen. 4 Gaya tarik efektif khusus yang dibutuhkan F' U req Kecepatan F U max F' U req = c1 = 8.8 N di mana d = 75 mm v 19.1 n = 3 = 127 min AT 2/ mm HTD 14M/115 mm T 2/ mm AT / mm HTD 8M/85 mm T /8mm 4 H/1,6 mm L/1,6 mm 3 Pemilihan belt Belt tersempit sudah cukup memadai. Yang dipilih: 2 lembar 16 T 5 Lebar 16 mm untuk menyediakan dukungan lebih besar bagi nampan AT 5/5 mm T 5/5 mm 5 [1/min] Grafik ikhtisar T untuk jenis belt terpilih F' U = 34 N F' U 34 N F' U req 8.8 N [1/min] 127 Grafik T 5
11 d π t = Z = 47.1 gigi Memilih puli timing belt 5 Yang dipilih: Z = 48 gigi; puli standar l = Z t + 2 e = 424 mm Panjang belt m R = l m ' R =.38 kg/m 4.24 m = 1.53 kg F U max = F R 1.2 F R = (2 1.8 kg kg) = 95.8 N F U max = 115 N = 57.5 N/belt Jika kenaikan dapat diabaikan, perhitungan lanjutan tidak diperlukan. Massa belt F U max eksak termasuk m R of sisi ketat 6 F' U c 1 S tooth = F'U max = = 3.69 >1 Kondisi terpenuhi Faktor servis basis gigi 7 F V.5 F U max Dipilih: F V = 4 N Gaya penentu pemilihan belt F V 8 F B = F V + F U max = = 97.5 N Gaya penentu pemilihan belt F B F per S tm = FB = 27 N 97.5 N = 2.8 >1 Kondisi terpenuhi F per menurut lembar perhitungan untuk 16 T5 Adv 9 Faktor servis batang tegangan S tm F V l e = 2 cspec dengan c spec =.12 6 dari lembar perhitungan Kisaran yang diterima Δe 9 e = = 6.7 mm 2 buah timing belt tipe 16 T 5, dengan panjang 424 mm, AdV 9 Puli timing belt dengan Z = 48 gigi untuk 16 mm belt Kisaran take up untuk membangkitkan F V Δe = 6.7 mm Hasil 11
12 Contoh perhitungan 3 Alat angkat Diagram Jarak tempuh 25 mm Kecepatan 2 m/s Percepatan/perlambatan medium 4 m/s 2 Perlambatan maksimum (pemadaman darurat) m/s 2 Massa slider dengan muatan 75 kg Jumlah belt 2 buah Gaya gesek pegangan pendukung F R = 12 N maksimum 15 mm d 1 Gaya tarik efektif F U [N] Gaya tarik efektif F U [N] yang ditransmisikan. Ditanya: Jenis belt dan panjang, gaya pratarik, kisaran take up kecepatan. Kondisi pengoperasian kasar! F U = F A + F H + F R + F R = 12 N F A = 75 kg 4 m/s 2 = 3 N F A max = 75 kg m/s 2 = 75 N (pemadaman darurat) F H = 75 kg 9.81 m/s 2 = 736 N F U = 12 N N + 75 N (pengereman darurat pada saat turun) F U = 166 N Faktor operasional c 2 dan faktor akselarasi c 3 Gigi pada faktor tautan c 1 Gaya tarik efektif khusus yang dibutuhkan F' U req c 3 = karena i = 1 c 2 = 2. dipilih karena kondisi pengoperasian kasar F U max = = 3212 N yang didistribusikan antara dua belt F U max = 166 N per belt Bahan fleksibel: c 1 = 12 = c 1 max untuk AdV 7 yang dipilih => Z min = 24; t = 2 dieliminasi karena d max F U max F' U req = 12 = 133 N per belt! AT 2/ mm HTD 14M/115 mm Kecepatan Di mano d = 14 mm v 19.1 n = 3 = 273 min d T 2/ mm AT / mm HTD 8M/85 mm T /8mm H/1,6 mm L/1,6 mm Pemilihan belt Seluruh tipe antara L dan HTD 14 M mungkin digunakan. Yang dipilih: HTD 14 M karena memiliki cadangan yang besar. Penunjukan: 4 HTD 14 M 2 AT 5/5 mm T 5/5 mm [1/min] Grafik ikhtisar HTD 14M untuk jenis belt terpilih F' U = 36 N F' U 36 N F' U req 133 N [1/min] Grafik HTD 14M
13 Z = d π t 14 π = = Yang dipilih: Z = 32; puli standar => n = 268 min -1 l = Z t l = 7176 mm teeth l terpilih: 512 gigi 7168 mm Puli yang dipilih 5 Panjang Belt m ' R l =.44 kg/m m = kg/belt Massa belt m Z = 6.17 kg d K = mm d = 24. mm (nilai katalog) (nilai katalog) (nilai katalog) Data puli timing belt m Z m Z red = 1 + d2 = 3.18 kg 2 d 2 K Memberikan total: = 12.7 kg Massa tereduksi puli timing belt F U = F A + F H + F R F H = 736 N F R = 12 N F A = (75 kg kg kg) m/s 2 = 94 N F U dengan memperhitungkan massa belt dan puli 6 F U = = 18 N F U max = c 2 F U = 36 N; terdistribusi antara dua belt => F U max = 18 N/belt 18 F' U req = 12 = 15 N F' U S tooth = F'U req = 3 15 = 2.7 >1 Kondisi terpenuhi Faktor servis basis gigi S tooth 7 13
14 Contoh perhitungan 3 Alat angkat 8 Memilih gaya pratarik F V F U max = 18 Yang dipilih: 2 N = F V Gaya penentu pemilihan belt F B F B = F U max + F V = 38 N Gaya yang diperbolehkan pada setiap untaian F per = 85 N Faktor servis batang tegangan S tm F per S tm = FB = = 2.24 >1 Kondisi terpenuhi 9 Kisaran take up Δe c spec = N F V l e = = 2 cspec = 3.38 mm Hasil Timing belt tipe 4 HTD 14M Dengan panjang 7168 mm = 512 gigi Puli timing belt dengan 32 gigi untuk belt dengan lebar 4 mm Kisaran take up untuk membangkitkan F V Δe = 3.38 mm Catatan Keselamatan Dalam kasus alat angkat, regulasi dari asosiasi perdagangan/profesional sebaiknya diteliti dengan cermat. Jika perlu, keselamatan dari kerusakan perlu dibuktikan dari muatan rusak belt. Dengan material fleksibel Adv7, nilainya kurang lebih empat kali lebih besar dari gaya yang diperbolehkan pada setiap untaian F per. Nilai eksak sesuai permintaan. 14
15 Grafik Ikhtisar 15 AT 2/ mm 12 HTD 14M/115 mm 1 T 2/ mm AT / mm HTD 8M/85 mm T /mm H/1.6 mm L/1.6 mm AT 5/5 mm T 5/5 mm [1/min] 15
16 Lembar perhitungan Belt Timing tipe T Gaya tarik efektif khusus T [1/min] Nilai karakteristik: Tipe T5 (batang tegangan baja)* Nilai b [mm] F per [N] AdV F per [N] AdV C spec [N] m ' R [kg/m] Nilai karakteristik: Tipe T5 (batang tegangan Kevlar)* Nilai b [mm] F per [N] AdV F per [N] AdV C spec [N] m' R [kg/m] * Spesifikasi yang tertera bersifat empirik. Walaupun begitu, spesifikasi kami tidak mencakup seluruh aplikasi di pasar. Adalah tanggung jawab OEM untuk memeriksa apakah produk Forbo Siegling cocok untuk aplikasi-aplikasi khusus. Data tersedia adalah berdasarkan pengalaman internal kami dan tidak serta merta bersesuaian dengan perilaku produk pada aplikasi industri. Forbo Siegling tidak mengasumsikan kewajiban apapun untuk kesesuaian dan keandalan pada proses-proses yang berbeda untuk produk-produknya. Lebih lanjut, kami tidak menerima kewajiban untuk hasil yang diperoleh melalui proses, kerusakan atau kerusakan sebagai akibat yang berhubungan dengan penggunaan produk kami. 16
17 Lembar perhitungan Belt Timing tipe AT Gaya tarik efektif khusus AT [1/min] Nilai karakteristik: Tipe AT 5 (batang tegangan baja)* Nilai b [mm] F per [N] AdV F per [N] AdV C spec [N] m ' R [kg/m] Nilai karakteristik: Tipe AT 5 (batang tegangan Kevlar)* Nilai b [mm] F per [N] AdV F per [N] AdV C spec [N] m R [kg/m] * Lihat komentar pada halaman 16 17
18 Lembar perhitungan Belt Timing tipe T 5 Gaya tarik efektif khusus T [1/min] Nilai karakteristik: Tipe T (batang tegangan baja)* Nilai b [mm] F per [N] AdV F per [N] AdV C spec [N] m ' R [kg/m] Nilai karakteristik: Tipe T (batang tegangan Kevlar)* Nilai b [mm] F per [N] AdV F per [N] AdV C spec [N] m ' R [kg/m] * Lihat komentar pada halaman 16 18
19 Lembar perhitungan Belt Timing tipe AT 8 Gaya tarik efektif khususl AT [1/min] Nilai karakteristik: Tipe AT (batang tegangan baja)* Nilai b [mm] F per [N] AdV F per [N] AdV C spec [N] m ' R [kg/m] Nilai karakteristik: Tipe AT (batang tegangan Kevlar)* Nilai b [mm] F per [N] AdV F per [N] AdV C spec [N] m ' R [kg/m] * Lihat komentar pada halaman 16 19
20 Lembar perhitungan Belt Timing tipe T 2 Gaya tarik efektif khusus T [1/min] Nilai karakteristik: Tipe T 2 (batang tegangan baja)* Nilai b [mm] F per [N] AdV F per [N] AdV C spec [N] m ' R [kg/m] Nilai karakteristik: Tipe T 2 (batang tegangan Kevlar)* Nilai b [mm] F per [N] AdV F per [N] AdV C spec [N] m' R [kg/m] * Lihat komentar pada halaman 16 2
21 Lembar perhitungan Belt Timing tipe AT 2 16 Gaya tarik efektif khusus AT [1/min] Nilai karakteristik: Tipe AT 2 (batang tegangan baja)* Nilai b [mm] F per [N] AdV F per [N] AdV C spec [N] m ' R [kg/m] Nilai karakteristik: Tipe AT 2 (batang tegangan Kevlar)* Nilai b [mm] F per [N] AdV F per [N] AdV C spec [N] m' R [kg/m] * Lihat komentar pada halaman 16 21
22 Lembar perhitungan Belt Timing tipe L = 3/8'' t = mm 4 1,6 Gaya tarik efektif khusus L 3 76, , ,1 5 25,4 19,1 12,7 [1/min] Nilai karakteristik: Tipe L = 3/8 (batang tegangan baja)* Nilai b [mm] F per [N] AdV F per [N] AdV C spec [N] m ' R [kg/m] Nilai karakteristik: Tipe L = 3/8 (batang tegangan Kevlar)* Nilai b [mm] F per [N] AdV F per [N] AdV C spec [N] m' R [kg/m] * Lihat komentar pada halaman 16 22
23 Lembar perhitungan Belt Timing tipe H = 1/2'' t = 12.7 mm 45 1,6 Gaya tarik efektif khusus H , , ,1 5 25,4 19,1 12,7 [1/min] Nilai karakteristik: Tipe H = 1/2 (batang tegangan baja)* Nilai b [mm] F per [N] AdV F per [N] AdV C spec [N] m ' R [kg/m] Nilai karakteristik: Tipe H = 1/2 (batang tegangan Kevlar)* Nilai b [mm] F per [N] AdV F per [N] AdV C spec [N] m' R [kg/m] * Lihat komentar pada halaman 16 23
24 Lembar perhitungan Belt Timing tipe HTD 8M Gaya tarik efektif khusus HTD 8M [1/min] Nilai karakteristik: Tipe HTD 8M (batang tegangan baja)* Nilai b [mm] F per [N] AdV F per [N] AdV C spec [N] m ' R [kg/m] Nilai karakteristik: Tipe HTD 8M (batang tegangan Kevlar)* Nilai b [mm] F per [N] AdV F per [N] AdV C spec [N] m' R [kg/m] * Lihat komentar pada halaman 16 24
25 Lembar perhitungan Belt Timing tipe HTD 14M Gaya tarik efektif khusus HTD 14M [1/min] Nilai karakteristik: Tipe HTD 14M (batang tegangan baja)* Nilai b [mm] F per [N] AdV F per [N] AdV C spec [N] m ' R [kg/m] Nilai karakteristik: Tipe HTD 14M (batang tegangan Kevlar)* Nilai b [mm] F per [N] AdV F per [N] AdV C spec [N] m' R [kg/m] * Lihat komentar pada halaman 16 25
26 Tabel Tabel 1 Gigi padafaktor tautan c 1 Aplikasi c 1 max Belt permanen AdV 9 6 Belt fleksibel AdV 7 12 Penggerak linear dengan akurasi penempatan tinggi 4 c 1 = jumlah gigi yang terlibat pada fluks daya Tabel 2 Faktor operasional c 2 Kondisi pengoperasian halus c 2 = 1. Kelebihan muatan jangka pendek < 35 % c 2 = Kelebihan muatan jangka pendek < 7 % c 2 = Kelebihan muatan jangka pendek < % c 2 = Tabel 3 Faktor akselarasi c 3 Transmission ratio i c 3 i > 1 hingga i > 1.5 hingga i > 2.5 hingga i > Tabel 4 Koefisien gesekan timing belt µ PU PAZ PAR Rail/bed Rail pendukung plastik Akumulasi Seluruh nilai di atas merupakan panduan PU = polyurethane PAZ = kain polyamide pada sisi bergigi PAR = kain polyamide di sisi belakang belt 26
27 Resistansi Bahan kimia Asam asetat 2 % Aseton Resistansi Bahan kimia Resistansi Pelumas untuk lubrikasi (lemak sabun sodium) Metil alkohol Tabel 5 Resistansi zat kimia pada suhu kamar Alumunium klorida, encer 5 % Metil alkohol/benzine Amonia % Anilin Minyak ASTM 1 Minyak ASTM 2 Minyak ASTM 3 Benzol Butil asetat Butil alkohol Metil etil keton Minyak mineral n-heptana Metilen klorida n-metil 2 pirolidon Asam nitrat 2 % Bensin, reguler Bensin, super Simbol = resistansi baik = resistansi terbatas, sedikit perubahan dimensi dan berat setelah beberapa waktu = tidak ada resistansi Karbon tetraklorida Larutan alkali potasium 1 N Larutan garam pada umumnya Air laut Sikloheksanol Larutan alkali soda 1 N Minyak diesel Larutan sodium klorida Dimetil formamida Etil asetat Lemak sabun sodium Lemak sabun sodium + 2 % air Etil alkohol Asam sulfur 2% Etil eter Tetrahidrofuran Asam hidroklorida 2 % Besi klorida, encer 5 % Toluen Trikloroetilen Isopropil alkohol Air Kerosin 27
28 Siegling total belting solutions Metrik GmbH Werbeagentur Hannover Technologiemarketing Corporate Design Technical Content Karena produk kami digunakan dalam berbagai aplikasi dan banyak faktor individu yang terlibat, instruksi pengoperasian kami, rincian dan informasi mengenai kesesuaian dan penggunaan produk hanyalah berupa pedoman umum dan tidak membebaskan pihak pemesan untuk melakukan pemeriksaan dan tes sendiri. Jika kami telah memberikan bantuan teknis pada aplikasi, pihak pemesan harus menjaga agar mesin tetap berfungsi dengan baik. Layanan Forbo Siegling kapan saja, di mana saja Pada group Forbo Siegling mempekerjakan lebih dari 2. orang diseluruh dunia. Fasilitas produksi kami berlokasi di delapan negara, anda dapat menemukan perusahaan dan agen dengan gudang dan workshops di lebih dari 8 negara. Pusat layanan service Forbo Siegling memberikan dukungan yang berkwalitas yang terletak di lebih dari 3 tempat di seluruh dunia. No. Ref /14 UD Reproduksi teks atau bagiannya harus melalui persetujuan kami. Informasi yang tersaji dapat berubah sewaktu-waktu. PT. Forbo Siegling Indonesia Jl. Soekarno Hatta No. 172 Bandung 4223, Jawa Barat, Indonesia No. Tel: , No. Fax: siegling.id@forbo.com Forbo Movement Systems is part of the Forbo Group, a global leader in flooring and movement systems.
Metode perhitungan Belt conveyor
belt conveyor dan pengolahan Metode perhitungan Belt conveyor Daftar Isi Terminologi Sistem penghantaran satuan barang 3 Kisaran yang dapat diterima untuk sistem take up yang bergantung muatan 8 Sistem
Lebih terperinciIndustri otomotif. belting. Product Finder Cara termudah untuk menemukan jenis belt yang paling sesuai untuk penghantaran
Industri otomotif belting Product Finder Cara termudah untuk menemukan jenis belt yang paling sesuai untuk penghantaran anda. www.forbo-siegling.com BARU Siegling total belting solutions 2 Forbo Siegling
Lebih terperinciBandara. belting. Product Finder Cara termudah untuk menemukan jenis belt yang paling sesuai untuk penghantaran. Siegling total belting solutions BARU
Bandara belting Product Finder Cara termudah untuk menemukan jenis belt yang paling sesuai untuk penghantaran anda. www.forbo-siegling.com BARU Siegling total belting solutions Di seluruh dunia, conveyor
Lebih terperinciVariasi produk Belt transmisi daya
Variasi produk Belt transmisi daya belt datar Siegling total belting solutions 2 Siegling Extremultus transmisi listrik yang luar biasa Daftar isi Kami telah mengembangkan Belt transmisi listriks siegling
Lebih terperinciVariasi produk. belt conveyor. Siegling total belting solutions
Variasi produk belt conveyor Siegling total belting solutions Belt pembongkar 40 ton batu bara. Siegling Transtex dibutuhkan untuk membuat desain conveyor yang padat ini dimungkinkan. Sudut gradien besar
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flowchart Perencanaan Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Proses Perancangan mesin pemotong umbi seperti yang terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai mm Studi Literatur
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perencanaan Proses perencanaan mesin pembuat es krim dari awal sampai akhir ditunjukan seperti Gambar 3.1. Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa Perhitungan
Lebih terperinciTekstil Nonwovens (Bukan Tenunan)
Tekstil Nonwovens (Bukan Tenunan) belting Siegling total belting solutions Produktif hingga serat kain terakhir Siegling belting untuk industry bukan tenunan dan pakaian belting Jika memproduksi dan memasok
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer
BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan Konsep perencanaan komponen yang diperhitungkan sebagai berikut: a. Motor b. Reducer c. Daya d. Puli e. Sabuk V 2.2 Motor Motor adalah komponen dalam sebuah kontruksi
Lebih terperinciLogam. belting. Product Finder Cara termudah untuk menemukan jenis belt yang paling sesuai untuk penghantaran. Siegling total belting solutions BARU
Logam belting Product Finder Cara termudah untuk menemukan jenis belt yang paling sesuai untuk penghantaran anda. www.forbo-siegling.com BARU Siegling total belting solutions Foto pada sampul dan halaman
Lebih terperinciInformasi teknis. belt modular. Penyimpanan Pra-pemasangan Pemasangan dan operasi. Daftar isi. Siegling total belting solutions.
belt modular Informasi teknis Penyimpanan Pra-pemasangan Pemasangan dan operasi Daftar isi Variasi produk 2 Pra-pengepasan belt modular 3 Pengepasan/ pelepasan pin engsel 4 Memasukkan sprocket 7 Karakteristik/Hambatan/
Lebih terperinciTRANSMISI RANTAI ROL
TRANSMISI RANTAI ROL Penggunaan: transmisi sabuk > jarak poros > transmisi roda gigi Rantai mengait pada gigi sproket dan meneruskan daya tanpa slip perbandingan putaran tetap Keuntungan: Mampu meneruskan
Lebih terperinciTRANSMISI RANTAI ROL 12/15/2011
TRANSMISI RANTAI ROL Penggunaan: transmisi sabuk > jarak poros > transmisi roda gigi Rantai mengait pada gigi sproket dan meneruskan daya tanpa slip perbandingan putaran tetap Mampu meneruskan daya besar
Lebih terperinciSOAL DINAMIKA ROTASI
SOAL DINAMIKA ROTASI A. Pilihan Ganda Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Sistem yang terdiri atas bola A, B, dan C yang posisinya seperti tampak pada gambar, mengalami gerak rotasi. Massa bola A, B,
Lebih terperinciKetahanan zat kimiawi pada bahan-bahan Siegling Prolink
belt modular Ketahanan zat kimiawi pada bahan-bahan Siegling Prolink Informasi tentang daya tahan ini berdasarkan rincian yang diberikan oleh produsen dan pemasok bahan baku kami. Kami sarankan Anda memeriksa
Lebih terperinciMEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN
Kumpulan Soal Latihan UN UNIT MEKANIKA Pengukuran, Besaran & Vektor 1. Besaran yang dimensinya ML -1 T -2 adalah... A. Gaya B. Tekanan C. Energi D. Momentum E. Percepatan 2. Besar tetapan Planck adalah
Lebih terperinciBAB III PERENCAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alur Perencanaan Proses perancangan alat pencacah rumput gajah seperti terlihat pada diagram alir berikut ini: Mulai Pengamatan dan Pengumpulan Perencanaan Menggambar
Lebih terperinciPeralatan penyambungan
belting Peralatan penyambungan Daftar isi Persiapan alat Pemisahan/pengupasan 2 Penggerindaan 3 Punching 4 5 Belt Punching timing 6 Alat penyambungan Untuk sambungabn terikat 7 Untuk sambungan lumer 8
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:
BAB II DASAR TEORI 2.1 Daya Penggerak Secara umum daya diartikan sebagai suatu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah kerja, yang dinyatakan dalam satuan Watt ataupun HP. Penentuan besar daya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Mesin Pan Granulator Mesin Pan Granulator adalah alat yang digunakan untuk membantu petani membuat pupuk berbentuk butiran butiran. Pupuk organik curah yang akan
Lebih terperinciDASAR PENGUKURAN MEKANIKA
DASAR PENGUKURAN MEKANIKA 1. Jelaskan pengertian beberapa istilah alat ukur berikut dan berikan contoh! a. Kemampuan bacaan b. Cacah terkecil 2. Jelaskan tentang proses kalibrasi alat ukur! 3. Tunjukkan
Lebih terperinciLogistik. belting. Product Finder Cara termudah untuk menemukan jenis belt yang paling sesuai untuk penghantaran. Siegling total belting solutions
Logistik belting Product Finder Cara termudah untuk menemukan jenis belt yang paling sesuai untuk penghantaran anda. www.forbo-siegling.com BARU Siegling total belting solutions Rute cepat, terpecaya menuju
Lebih terperinciPerancangan Belt Conveyor Pengangkut Bubuk Detergent Dengan Kapasitas 25 Ton/Jam BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA CONVEYOR
BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA CONVEYOR 3.1 Data Perancangan Spesifikasi perencanaan belt conveyor. Kapasitas belt conveyor yang diinginkan = 25 ton / jam Lebar Belt = 800 mm Area cross-section
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Conveyor merupakan suatu alat transportasi yang umumnya dipakai dalam proses industri. Conveyor dapat mengangkut bahan produksi setengah jadi maupun hasil produksi
Lebih terperinciKayu. belting. Product Finder Cara termudah untuk menemukan jenis belt yang paling sesuai untuk penghantaran. Siegling total belting solutions BARU
Kayu belting Product Finder Cara termudah untuk menemukan jenis belt yang paling sesuai untuk penghantaran anda. www.forbo-siegling.com BARU Siegling total belting solutions Penghantaran dan pengolahan
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN
BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN 3.1. Diagram Alur Perencanaan Proses perencanaan pembuatan mesin pengupas serabut kelapa dapat dilihat pada diagram alur di bawah ini. Gambar 3.1. Diagram alur perencanaan
Lebih terperinciRekomendasi untuk desain mesin
belt conveyor dan pengolahan Rekomendasi untuk desain mesin Daftar isi Definisi dan deskripsi 2 Drum 3 Sistem penarikan 5 Pendukung belt 6 Tepian pisau 9 Pergerakan belt 10 Untuk informasi lebih lanjut,
Lebih terperinciUji Kompetensi Semester 1
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! Uji Kompetensi Semester 1 1. Sebuah benda bergerak lurus sepanjang sumbu x dengan persamaan posisi r = (2t 2 + 6t + 8)i m. Kecepatan benda tersebut adalah. a. (-4t
Lebih terperinciKertas & Cetak. Pita mesin untuk industri kertas dan penyortiran surat. belting. Siegling total belting solutions
Kertas & Cetak Pita mesin untuk industri kertas dan penyortiran surat belting Siegling total belting solutions Pita mesin untuk industri kertas dan penyortiran surat Banyaknya jenis kertas yang digunakan
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam
SIDANG TUGAS AKHIR TM091476 Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam Oleh: AGENG PREMANA 2108 100 603 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Lebih terperinciBab 4 Perancangan Perangkat Gerak Otomatis
Bab 4 Perancangan Perangkat Gerak Otomatis 4. 1 Perancangan Mekanisme Sistem Penggerak Arah Deklinasi Komponen penggerak yang dipilih yaitu ball, karena dapat mengkonversi gerakan putaran (rotasi) yang
Lebih terperinciBAB III TEORI PERHITUNGAN. Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut :
BAB III TEORI PERHITUNGAN 3.1 Data data umum Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut : 1. Tinggi 4 meter 2. Kapasitas 4500 orang/jam
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik
BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi Sistem transmisi dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi untuk konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN
BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN Pada rancangan uncoiler mesin fin ini ada beberapa komponen yang perlu dilakukan perhitungan, yaitu organ penggerak yang digunakan rancangan ini terdiri dari, motor penggerak,
Lebih terperinciMESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM
MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik KURNIAWAN
Lebih terperinciMETODOLOGI PERANCANGAN. Dari data yang di peroleh di lapangan ( pada brosur ),motor TOYOTA. 1. Daya maksimum (N) : 109 dk
METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Spesifikasi TOYOTA YARIS Dari data yang di peroleh di lapangan ( pada brosur ),motor TOYOTA YARIS memiliki spesifikasi sebagai berikut : 1. Daya maksimum (N) : 109 dk. Putaran
Lebih terperinciBAB III ANALISA PERHITUNGAN
BAB III ANALISA PERHITUNGAN 3.1 Data Informasi Awal Perancangan Gambar 3.1 Belt Conveyor Barge Loading Capasitas 1000 Ton/Jam Fakultas Teknoligi Industri Page 60 Data-data umum dalam perencanaan sebuah
Lebih terperinci2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung. 2.2 Prinsip Kerja Mesin Pemipil Jagung BAB II DASAR TEORI
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung Mesin pemipil jagung merupakan mesin yang berfungsi sebagai perontok dan pemisah antara biji jagung dengan tongkol dalam jumlah yang banyak dan
Lebih terperinciPERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI PADA PABRIK PELEBURAN BAJA DENGAN KAPASITAS ANGKAT CAIRAN 10 TON
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK MESIN MEDAN TUGAS SARJANA MESIN PEMINDAH BAHAN PERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI PADA PABRIK PELEBURAN BAJA DENGAN KAPASITAS
Lebih terperinciPanduan Keselamatan dan Pengoperasian
PUN M Alat Pemotong Berbentuk Jari Manual 300-600 - 900 Panduan Keselamatan dan Pengoperasian Hanya untuk memotong material belt termoplastik. PERINGATAN Penggunaan alat ini secara TIDAK BENAR ATAU TIDAK
Lebih terperinciFISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.
1 D49 1. Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. Hasil pengukuran adalah. A. 4,18 cm B. 4,13 cm C. 3,88 cm D. 3,81 cm E. 3,78 cm 2. Ayu melakukan
Lebih terperinciMAKALAH ELEMEN MESIN RANTAI. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elemen Mesin
MAKALAH ELEMEN MESIN RANTAI Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elemen Mesin Oleh: Rahardian Faizal Zuhdi 0220120068 Mekatronika Politeknik Manufaktur Astra Jl. Gaya Motor Raya No 8, Sunter II, Jakarta Utara
Lebih terperinciPENGARUH PROFIL POROS PENGGERAK TERHADAP GERAKAN SABUK DALAM SUATU SISTEM BAN BERJALAN. Ishak Nandika G., Adri Maldi S.
PENGARUH PROFIL POROS PENGGERAK TERHADAP GERAKAN SABUK DALAM SUATU SISTEM BAN BERJALAN Ishak Nandika G., Adri Maldi S. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profil sudut ketirusan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Dari konsep yang telah dikembangkan, kemudian dilakukan perhitungan pada komponen komponen yang dianggap kritis sebagai berikut: Tiang penahan beban maksimum 100Kg, sambungan
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan mesin peniris minyak pada kacang seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa
Lebih terperinciPERANCANGAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI DI WORKSHOP PEMBUATAN PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS ANGKAT 10 TON
TUGAS SARJANA MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI DI WORKSHOP PEMBUATAN PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS ANGKAT 10 TON OLEH : RAMCES SITORUS NIM : 070421006 FAKULTAS
Lebih terperinciSoal Pembahasan Dinamika Gerak Fisika Kelas XI SMA Rumus Rumus Minimal
Soal Dinamika Gerak Fisika Kelas XI SMA Rumus Rumus Minimal Hukum Newton I Σ F = 0 benda diam atau benda bergerak dengan kecepatan konstan / tetap atau percepatan gerak benda nol atau benda bergerak lurus
Lebih terperinciTES STANDARISASI MUTU KELAS XI
TES STANDARISASI MUTU KELAS XI. Sebuah partikel bergerak lurus dari keadaan diam dengan persamaan x = t t + ; x dalam meter dan t dalam sekon. Kecepatan partikel pada t = 5 sekon adalah ms -. A. 6 B. 55
Lebih terperinciPelatihan Ulangan Semester Gasal
Pelatihan Ulangan Semester Gasal A. Pilihlah jawaban yang benar dengan menuliskan huruf a, b, c, d, atau e di dalam buku tugas Anda!. Perhatikan gambar di samping! Jarak yang ditempuh benda setelah bergerak
Lebih terperinciLATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB
LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB Soal No. 1 Seorang berjalan santai dengan kelajuan 2,5 km/jam, berapakah waktu yang dibutuhkan agar ia sampai ke suatu tempat yang
Lebih terperinciTembakau. belting. Product Finder Cara termudah untuk menemukan jenis belt yang paling sesuai untuk penghantaran. Siegling total belting solutions
Tembakau belting Product Finder Cara termudah untuk menemukan jenis belt yang paling sesuai untuk penghantaran anda. www.forbo-siegling.com BARU Siegling total belting solutions Karakteristik Bahan untuk
Lebih terperinciFIsika USAHA DAN ENERGI
KTSP & K-3 FIsika K e l a s XI USAHA DAN ENERGI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami konsep usaha dan energi.. Menjelaskan hubungan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA & PERHITUNGAN ALAT
BAB IV ANALISA & PERHITUNGAN ALAT Pada pembahasan dalam bab ini akan dibahas tentang faktor-faktor yang memiliki pengaruh terhadap pembuatan dan perakitan alat, gaya-gaya yang terjadi dan gaya yang dibutuhkan.
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. BAB II. Teori Dasar
BAB II TEORI DASAR Perencanaan elemen mesin yang digunakan dalam peralatan pembuat minyak jarak pagar dihitung berdasarkan teori-teori yang diperoleh dibangku perkuliahan dan buku-buku literatur yang ada.
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor
BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Pada perancangan suatu kontruksi hendaknya mempunyai suatu konsep perencanaan. Untuk itu konsep perencanaan ini akan membahas dasar-dasar teori
Lebih terperinciIV. PENDEKATAN DESAIN
IV. PENDEKATAN DESAIN A. Kriteria Desain Alat pengupas kulit ari kacang tanah ini dirancang untuk memudahkan pengupasan kulit ari kacang tanah. Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa proses pengupasan
Lebih terperinciSKRIPSI PERANCANGAN BELT CONVEYOR PENGANGKUT BUBUK DETERGENT DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM
SKRIPSI PERANCANGAN BELT CONVEYOR PENGANGKUT BUBUK DETERGENT DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dibuat Oleh : Nama : Nuryanto
Lebih terperinciULANGAN UMUM SEMESTER 1
ULANGAN UMUM SEMESTER A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang benar!. Kesalahan instrumen yang disebabkan oleh gerak brown digolongkan sebagai... a. kesalahan relatif
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perencanaan Tabung Luar Dan Tabung Dalam a. Perencanaan Tabung Dalam Direncanakan tabung bagian dalam memiliki tebal stainles steel 0,6, perencenaan tabung pengupas
Lebih terperinciSOAL TRY OUT FISIKA 2
SOAL TRY OUT FISIKA 2 1. Dua benda bermassa m 1 dan m 2 berjarak r satu sama lain. Bila jarak r diubah-ubah maka grafik yang menyatakan hubungan gaya interaksi kedua benda adalah A. B. C. D. E. 2. Sebuah
Lebih terperinciIV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL
IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN Perancangan atau desain mesin pencacah serasah tebu ini dimaksudkan untuk mencacah serasah yang ada di lahan tebu yang dapat ditarik oleh traktor dengan daya 110-200
Lebih terperinciLampiran 1 Analisis aliran massa serasah
LAMPIRAN 84 85 Lampiran 1 Analisis aliran massa serasah 1. Aliran Massa Serasah Tebu 3 a. Bulk Density serasah tebu di lahan, ρ lahan = 7.71 kg/m b. Kecepatan maju mesin, Vmesin = 0.3 m/s c. Luas penampang
Lebih terperinciIV. ANALISA PERANCANGAN
IV. ANALISA PERANCANGAN Mesin penanam dan pemupuk jagung menggunakan traktor tangan sebagai sumber tenaga tarik dan diintegrasikan bersama dengan alat pembuat guludan dan alat pengolah tanah (rotary tiller).
Lebih terperinciJumlah serasah di lapangan
Lampiran 1 Perhitungan jumlah serasah di lapangan. Jumlah serasah di lapangan Dengan ketinggian serasah tebu di lapangan 40 cm, lebar alur 60 cm, bulk density 7.7 kg/m 3 dan kecepatan maju traktor 0.3
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
3.1 Diagram alir proses penelitian BAB III METODE PENELITIAN MULAI KRITERIA ALTERNATIF DESAIN PEMILIHAN DESAIN DETAIL DESAIN GAMBAR TEKNIK ANALISA GAMBAR KOMPONEN STANDAR KOMPONEN YANG DIBUAT PENGADAAN
Lebih terperinciPembebanan Batang Secara Aksial. Bahan Ajar Mekanika Bahan Mulyati, MT
Pembebanan Batang Secara Aksial Suatu batang dengan luas penampang konstan, dibebani melalui kedua ujungnya dengan sepasang gaya linier i dengan arah saling berlawanan yang berimpit i pada sumbu longitudinal
Lebih terperinciTUGAS SKRIPSI MESIN PEMINDAH BAHAN
TUGAS SKRIPSI MESIN PEMINDAH BAHAN STUDI PRESTASI BELT CONVEYOR HUBUNGANNYA DENGAN UKURAN BUTIRAN DAN TINGKAT KELEMBABAN BAHAN CURAH ( BATUBARA ), PANJANG BELT 7,6 METER ; LEBAR 32 CENTIMETER OLEH RIO
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alur Proses Perencanaan Proses perencanaan mesin modifikasi camshaft ditunjukkan pada diagram alur pada Gambar 3.1: Mulai Pengamatan dan pengumpulan data Perencanaan
Lebih terperinciDinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA
Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA Dalam gerak translasi gaya dikaitkan dengan percepatan linier benda, dalam gerak rotasi besaran yang dikaitkan dengan percepatan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 14. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar mesin sortasi buah manggis hasil rancangan dapat dilihat dalam Bak penampung mutu super Bak penampung mutu 1 Unit pengolahan citra Mangkuk dan sistem transportasi
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Berikut proses perancangan alat pencacah rumput gajah seperti terlihat pada diagram alir: Mulai Pengamatan dan Pengumpulan Perencanaan
Lebih terperinciPERANCANGAN MOTORCYCLE LIFT DENGAN SISTEM MEKANIK
PROS ID I NG 0 1 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK PERANCANGAN MOTORCYCLE LIFT DENGAN SISTEM MEKANIK Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN
19 BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN 31 Diagram Alur Proses Perancangan Proses perancangan mesin pengupas serabut kelapa seperti terlihat pada diagram alir berikut ini: Mulai Pengamatan dan Pengumpulan
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN RANCANGAN
BAB IV PERHITUNGAN RANCANGAN Pada rancangan mesin penghancur plastic ini ada komponen yang perlu dilakukan perhitungan, yaitu daya motor,kekuatan rangka,serta komponenkomponen elemen mekanik lainnya,perhitungan
Lebih terperinciCara uji CBR (California Bearing Ratio) lapangan
Standar Nasional Indonesia Cara uji CBR (California Bearing Ratio) lapangan ICS 93.020 Badan Standardisasi Nasional BSN 2011 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mesin Gerinda Batu Akik Sebagian pengrajin batu akik menggunakan mesin gerinda untuk membentuk batu akik dengan sistem manual. Batu gerinda diputar dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Mesin Cetak Bakso Dibutuhkan mesin cetak bakso dengan kapasitas produksi 250 buah bakso per menit daya listriknya tidak lebih dari 3/4 HP dan ukuran baksonya
Lebih terperinciTekstil Nonwovens (Tanpa jahitan)
Tekstil Nonwovens (Tanpa jahitan) belting Siegling total belting solutions Produktif hingga serat kain terakhir Siegling belting untuk industry nonwoven dan pakaian belting Jika memproduksi dan memasok
Lebih terperinciLAMPIRAN. Mulai. Dipasang pulley dan v-belt yang sesuai. Ditimbang kelapa parut sebanyak 2 kg. Dihidupkan mesin pemeras santan sistem screw press
LAMPIRAN Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Dipasang pulley dan v-belt yang sesuai Ditimbang kelapa parut sebanyak Dihidupkan mesin pemeras santan sistem screw press Dimasukkan kelapa perut
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN KOMPONEN UTAMA ELEVATOR BARANG
IV PERHITUNGN KOMPONEN UTM ELEVTOR RNG 4.1 Perhitungan obot Pengimbang. obot pengimbang berfungsi meringkankan kerja mesin hoist pada saat mengangkat box. obot pengimbang yang akan kita buat disini adalah
Lebih terperinciVII ELASTISITAS Benda Elastis dan Benda Plastis
VII EASTISITAS Kompetensi yang diharapkan dicapai oleh mahasiswa setelah mempelajari bab elastisitas adalah kemampuan memahami, menganalisis dan mengaplikasikan konsep-konsep elastisitas pada kehidupan
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN, PERHITUNGAN DAN ANALISA
BAB III PEMBAHASAN, PERHITUNGAN DAN ANALISA 3.1 Perancangan awal Perencanaan yang paling penting dalam suatu tahap pembuatan hovercraft adalah perancangan awal. Disini dipilih tipe penggerak tunggal untuk
Lebih terperinciSILABUS : : : : Menggunakan alat ukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan beberapa jenis alat ukur.
SILABUS Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas Semester SMA Dwija Praja Pekalongan FISIKA X (Sepuluh) 1 (Satu) Standar Kompetensi 1. Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya. Kompetensi 1.1 Mengukur
Lebih terperinciANALISA DONGKRAK ULIR DENGAN BEBAN 4000 KG
ANALISA DONGKRAK ULIR DENGAN BEBAN 4000 KG Cahya Sutowo Jurusan Mesin, Universitas Muhammadiyah Jakarta Abstrak. Untuk melakukan penelitian tentang kemampuan dari dongkrak ulir ini adalah ketahanan atau
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2015), ( Print)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. (05), 337-3539 (30-97 Print) F5 Analisis Sistem Tenaga dan Redesign Tower Crane Potain MD 900 Intan Kumala Bestari dan I Nyoman Sutantra Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN MATERI. digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi
5 BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan satu diantara peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi konstruksi, tempat
Lebih terperinciPengaruh Variasi Konstanta Pegas dan Massa Roller CVT Terhadap Performa Honda Vario 150 cc
E1 Pengaruh Variasi Konstanta Pegas dan Massa Roller CVT Terhadap Performa Honda Vario 150 cc Irvan Ilmy dan I Nyoman Sutantra Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciANALISA KEMAMPUAN ANGKAT DAN UNJUK KERJA PADA OVER HEAD CONVEYOR. Heri Susanto
ANALISA KEMAMPUAN ANGKAT DAN UNJUK KERJA PADA OVER HEAD CONVEYOR Heri Susanto ABSTRAK Keinginan untuk membuat sesuatu hal yang baru serta memperbaiki atau mengoptimalkan yang sudah ada adalah latar belakang
Lebih terperinciPerhitungan Roda Gigi Transmisi
Perhitungan Roda Gigi Transmisi 3. Menentukan Ukuran Roda Gigi Untuk merancang roda gigi yang mampu mentransmisikan daya maksimum sebesar 03 kw pada putaran 6300 rpm. Pada mobil Honda New Civic.8L MT dan
Lebih terperinciPENDEKATAN DESAIN Kriteria Desain dan Gambaran Umum Proses Pencacahan
PENDEKATAN DESAIN Kriteria Desain dan Gambaran Umum Proses Pencacahan Mengingat lahan tebu yang cukup luas kegiatan pencacahan serasah tebu hanya bisa dilakukan dengan sistem mekanisasi. Mesin pencacah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cara Kerja Alat Cara kerja Mesin pemisah minyak dengan sistem gaya putar yang di control oleh waktu, mula-mula makanan yang sudah digoreng di masukan ke dalam lubang bagian
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah
BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindahan bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang dugunakan untuk memindahkan muatan dilokasi pabrik, lokasi konstruksi, lokasi industri,
Lebih terperinciMESIN PEMINDAH BAHAN
MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN DAN ANALISA PERHITUNGAN BEBAN ANGKAT MAKSIMUM PADA VARIASI JARAK LENGAN TOWER CRANE KAPASITAS ANGKAT 3,2 TON TINGGI ANGKAT 40 METER DAN RADIUS LENGAN 70 METER SKRIPSI Skripsi
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN
BAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN Pada tahap perancangan mesin Fitting valve spindle pada bab sebelumnya telah dihasilkan rancangan yang sesuai dengan daftar kehendak. Yang dijabarkan menjadi beberapa varian
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik
BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Transmisi bertujuan untuk meneruskan daya dari sumber daya ke sumber daya lain, sehingga mesin pemakai daya tersebut bekerja menurut kebutuhan yang diinginkan.
Lebih terperinciPerhitungan Pneumatik
Perhitungan Pneumatik A. Penentuan Kondisi Kerja 1. Tekanan kerja P = 6kgf. Masa gerak silinder t s =0s, t d =0 s 3. Arah pemasangan Vertikal dengan sudut kemiringan = 78 0 4. Koefisien friksi = 1 5. Frekuensi
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERBANDINGAN DAN PERHITUNGAN DAYA
31 BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DAN PERHITUNGAN DAYA 4.1 MENGHITUNG PUTARAN POROS PISAU Dengan mengetahui putaran pada motor maka dapat ditentukan putaran pada pisau yang dapat diketahui dengan persamaan
Lebih terperinciPerhitungan Kapasitas Screw Conveyor perjam Menghitung Daya Screw Conveyor Menghitung Torsi Screw
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL...xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang...
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi
BAB II DASAR TEORI Dasar teori yang digunakan untuk pembuatan mesin pemotong kerupuk rambak kulit adalah sistem transmisi. Berikut ini adalah pengertian-pengertian dari suatu sistem transmisi dan penjelasannya.
Lebih terperinciBAB IV PROSES PERANCANGAN
BAB IV PROSES PERANCANGAN 4.1 Rancangan Teoritis Rancangan teoritis yang ideal perlu ditetapkan sebagai acuan perancangan dan pemilihan bahan. Dengan mempertimbangkan kondisi pembebanan dan spesifikasi
Lebih terperinci