Metode perhitungan Belt conveyor
|
|
- Siska Susman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 belt conveyor dan pengolahan Metode perhitungan Belt conveyor Daftar Isi Terminologi Sistem penghantaran satuan barang 3 Kisaran yang dapat diterima untuk sistem take up yang bergantung muatan 8 Sistem penghantaran benda berukuran besar 9 Brosur ini terdiri dari persamaan lanjutan, gambar, dan rekomendasi berdasarkan pengalaman panjang kami. Walaupun demikian, hasil perhitungan dapat berbeda dari program perhitungan kami, B_Rex (dapat diunduh secara gratis dari internet melalui Variasi-variasi ini dapat disebabkan oleh pendekatan-pendekatan berbeda yang diambil: sementara B-Rex didasari oleh perhitungan empirik dan membutuhkan deskripsi rinci pemesinan, metode perhitungan yang ditampilkan di sini berdasarkan persamaan fisika yang umum dan sederhana ditambah faktor-faktor tertentu yang melibatkan batas aman. Contoh perhitungan untuk penghantaran satuan barang 1 Pada kebanyakan kasus, batas aman dalam perhitungan pada brosur ini akan lebih besar dibandingkan pada perhitungan yang bersesuaian pada progam B_Rex. Informasi lebih lanjut mengenai desain mesin dapat diperoleh dari brosur kami, ref no 305 Rekomendasi untuk desain mesin. Siegling total belting solutions
2 Terminologi Key to the abbreviations Penunjukan Penyingkatan Satuan Lebar drum dan roller b mm Lebar belt b 0 mm Faktor kalkulasi C.. Diameter drum dan roller d mm Diameter drum penggerak d A mm Ketahanan putaran roller pendukung f Gaya tarik F N Gaya tarik belt maksimum (pada drum penggerak) F 1 N Gaya tarik belt minimum (pada drum penggerak) F N Gaya pada berat bertegangan F R N Gaya tarik efektif F U N Berat drum bertegangan F TR N Kondisi stabil muatan poros pada drum penggerak F WA N Nilai awal pada muatan poros F W initial N Muatan poros pada return drum F WU N Percepatan gravitasi (9.81m/s ) g m/s Perbedaan pada radius drum (crowning) h mm Tinggi penghantaran h T m Gaya tarik belt relaksasi pada perpanjangan 1 % per satuan lebar k 1% N/mm Ulir support roller pada bagian atas l 0 mm Panjang transisi l S mm Ulir support roller pada bagian sebaliknya l u mm Panjang belt geometris L g mm Panjang conveyor l T m Masa barang yang dihantarkan sepanjang panjang total conveyor m kg (total muatan) Masa barang yang dihantarkan pada bagian atas (total muatan) m 1 kg Masa barang yang dihantarkan pada sisi sebaliknya (total muatan) m kg Masa belt m B kg Masa barang yang dihantarkan per m panjang pada m 0 kg/m muka bagian atas (muatan lini) Masa seluruh drum yang berotasi, kecuali untuk drum penggerak m R kg Masa barang yang dihantarkan per m panjang pada sisi sebaliknya m u kg/m (muatan lini) Daya motor mekanis P M kw Daya mekanis yang dihitung pada drum penggerak P A kw Toleransi produk Tol % Koefisien gesekan ketika dijalankan di atas roller µ R Koefisien gesekan untuk penghantaran akumulasi µ ST Koefisien gesekan ketika dijalankan di atas meja pendukung µ T Kecepatan belt v m/s Aliran volume untuk penghantaran barang berukuran besar V m 3 /h Total kisaran yang dapat diterima X mm Belt kendor y B mm Defleksi drum y Tr mm Batas untuk kisaran yang dapat diterima Z mm Sudut kemiringan mesin α Busur kontak pada drum penggerak (atau snub roller) β Sudut bukaan pada drum bertegangan γ Perpanjangan belt (pra-tarik dengan berat) ΔL mm Sudut kemiringan yang diperbolehkan untuk satuan barang δ Perpanjangan pada pemasangan ε % Perpanjangan maksimum belt ε max % Efisiensi penggerak η Masa jenis barang curah yang dihantarkan ρ S kg/m 3
3 Sistem penghantaran satuan barang m = l T. Berat barang yang dihantarkan per meter F U = µ R. g. (m + m B + m R ) Contoh-contoh muatan untuk menghasilkan gaya tarik efektif maksimum F u m B m B FU = µ T. g. (m + ) + µ R. g ( + m R ) F U = µ T. g. (m 1 + m + m B ) Arah yang dihantarkan naik F U = µ R. g (m + m B + m R ) + g. m. sin α Arah yang dihantarkan turun F U = µ R. g (m + m B + m R ) g. m. sin α Arah yang dihantarkan naik F U = µ T. g ( m + m B ) + µ R. g ( m B + m R ) + g. m. sin α Arah yang dihantarkan turun F U = µ T. g ( m + m B ) + µ R. g ( m B + m R ) g. m. sin α m B m B FU = µ T. g ( m + ) + µ R. g ( + m R ) + µ ST. g. m F U = Silakan tanyakan F U = Silakan tanyakan 3
4 Koefisien gesekan untuk berbagai pelapisan (panduan) 0, A0, E0, NOVO U1, V1, VH UH, VH, TXO T, U0, P UH, V5H, (Amp Miser) V10H µ T (meja) µ T (papan geser galvanis) 0.4 µ R (roller) µ ST (gabungan) Catatan: Pernyataan Koefisien gesek berdasarkan kepada pengalaman dengan permukaan gesek yang lama yang telah mengacu kepada kahausan standar terhadap air dan tanah. Koefisien gesek ini adalah sekitar 1,5 kali lebih tinggi untuk permukaan yang baru Gaya tarik belt maksimum F 1 F₁ = F U. C 1 P M η C F 1 = v Jika gaya tarik efektif F U dapat dihitung Jika gaya tarik efektif FU tidak dapat dihitung, F 1 dapat diperoleh dari daya motor yang terpasang P M. Faktor C 1 (berlaku untuk drum penggerak) Siegling Transilon Pelapis bagian bawah V3, V5, U, A5, E3 V1, U1, UH, UH, VH, V5H Busur kontak beta Drum baja halus Kering Basah Drum terinsulasi Kering Basah Siegling Transilon Pelapis bagian bawah 0, U0, NOVO, E0, A0, T, P TX0 (AmpMiser) Busur kontak beta Drum baja halus Kering Basah tidak direkomendasikan tidak direkomendasikan Drum terinsulasi Kering Basah tidak direkomendasikan 4
5 F 1 N C [ ] b 0 mm F 1 Jika nilai lebih besar dari C, b 0 tipe belt yang lebih kuat (dengan nilai k 1% yang lebih tinggi) harus digunakan C mengindikasikan gaya tarik belt maksimum yang diperbolehkan per satuan lebar untuk jenis belt tersebut Faktor C Memeriksa tipe Transilon yang dipilih C = ε max. k 1% Anda dapat memperoleh rincian tentang perpanjangan maksimum pada lembar data produk. Jika tidak tersedia, nilai-nilai berikut ini dapat diasumsikan (tapi tidak dapat dijamin) Jenis batang Polyester Aramida tegangan (huruf kunci E) (huruf kunci AE) Contoh jenis E /1, E 3/1, E 4/, E 6/1, NOVO, E 8/, E 10/M, E 1/, AE 48/H, AE 80/3, AE 100/3, kelas dalam % E 15/, E 15/M, E 18/3, E 0/M, E 30/3, E 44/3 AE 140/H, AE 140/3 ε max Catatan: Jika belt berlubang, bo harus dikurangi dengan total lebar lubang pada luas permukaan tertentu. Pada kasus temperatur ekstrem, faktor C berubah. Silakan tanyakan lebih lanjut. Diameter minimum drum penggerak d A F U C d A = b 0. β [mm] Siegling Transilon V3, V5, U, V1, U1, UH 0, U0, NOVO, Pelapis bagian bawah A5, E3 T, P Faktor C 3 (berlaku untuk drum penggerak) Drum baja halus Kering Basah 50 tidak direkomendasikan tidak direkomendasikan Drum terinsulasi Kering Basah Kapasitas mekanik pada drum penggerak P A F U v P A = 1000 [kw] Kapasitas mekanik yang dibutuhkan P M P A P M = η [kw] = Motor standar terbesar berikutnya yang terpilih 5
6 Kisaran pengambilan untuk sistem pengambilan yang dioperasikan mur Faktor-faktor di bawah ini harus dijadikan bahan pertimbangan ketika menentukan kisaran pengambilan. 1. Nilai rata-rata perpanjangan pada pemasangan belt, yang dihasilkan dari muatan belt. Untuk menentukan nilai e, lihat halaman 7 dan 8.. Toleransi produksi belt seperti 3. Pengaruh eksternal apapun yang mungkin membutuhkan perpanjangan (tegangan) yang lebih besar dibandingkan biasanya, atau mungkin membutuhkan batas aman, seperti pengaruh temperatur, operasi jalan dan berhenti. Tol +Tol ε z x Pada umumnya, perpanjangan pada proses pemasangan, bergantung pada muatan, bervariasi mulai dari kurang lebih 0. 1 %, sudah cukup, sehingga normalnya, kisaran take up x dari kira-kira 1 % panjang belt sudah memadai. Panduan untuk muatan poros pada saat diam dengan gaya tarik F Pada saat diam Ketika Anda mengestimasi muatan poros, tolong uji gaya tarik belt dengan level yang berbeda-beda ketika conveyor dalam kondisi diam dan bergerak. F W1 = F W =. F F ε%. k 1%. b 0 Panduan untuk pemanjangan pada saat pemasangan e di penggerak kepala Penggerak kepala pada saat kesetimbangan Perpanjangan minimum pada saat pemasangan penggerak kepala F U / +. F ε [%]. k 1%. b 0 F = F 1 F U F WA = F 1 + F 6
7 Penggerak ekor pada saat kondisi setimbang Panduan untuk perpanjangan pada saat pemasangan e di penggerak ekor Perpanjangan minimum pada saat pemasangan penggerak ekor adalah: F = F 1 F U F U / + F + F U ε = [%] k 1% b 0 Panduan untuk perpanjangan pada saat pemasangan e di penggerak berbalik arah Perpanjangan minimum pada saat pemasangan untuk mengoperasikan penggerak kepala adalah: Penggerak berbalik arah pada saat kondisi setimbang F U (C 1 K) ε = [%] k 1% b 0 Panduan untuk muatan poros pada saat kondisi setimbang K untuk penggerak kepala = 0.75 K untuk penggerak berbalik arah = 0.6 K untuk penggerak ekor = 0.5 Drum penggerak rata-rata β = 180 F WA = F 1 + F K untuk penggerak berbalik arah β = 180 Muatan poros ketika menegangkan belt F W3 =. F Rol snub β = 60 F W6 =. F. sin (β/) Drum penggerak rata-rata β 180 F WA = F 1 + F. F. 1 F. cos β Batang tegangan yang terbuat dari bahan sintetis menunjukkan perilaku relaksasi yang signifikan. Sebagai hasilnya, nilai rileks k 1% dijadikan basis untuk menghitung belts yang berpadanan dengan ISO Nilai ini mendeskripsikan sifat gaya-perpanjangan jangka panjang yang mungkin dari bahan belt yang telah dikenakan tekanan oleh defleksi dan perubahan muatan. Hal ini menghasilkan gaya perhitungan F W. Ini mengisyaratkan bahwa gaya belt yang lebih tinggi akan terjadi ketika belt ditegangkan. Gaya-gaya ini harus dijadikan bahan perhitungan ketika mengukur drum dan komponen-komponennya Nilai berikut ini dapat diasumsikan sebagai referensi. F Winitial = F W. 1.5 Dalam kasus-kasus kritis, kami merekomendasikan Anda menghubungi teknisi aplikasi di Forbo Siegling. 7
8 Mengukur sistem take up yang bergantung pada gaya Menentukan F R Pada sistem take up bermuatan berat, berat tegangan harus membangkitkan gaya tarik belt minimum F untuk mencapai genggaman belt sempurna pada drum penggerak (sistem take up pegas, pneumatik, dan hidrolik bekerja dengan prinsip yang sama). Berat tegangan harus dapat bergerak secara bebas. Sistem take up harus dipasang di belakang seksi penggerak. Operasi secara terbalik tidak mungkin dilakukan. Kisaran take up bergantung pada gaya tarik efektif, gaya tarik F yang dibutuhkan, perpanjangan belt, toleransi produksi, batas aman untuk menegangkan Z, dan belt yang dipilih. F R =. F F TR F U F 1 F Contoh untuk menentukan berat tegangan F R pada busur kontak 180 (F TR = berat drum bertegangan ) F F TR F R γ F R = F cos _ F TR F U F 1 F Contoh untuk menentukan berat tegangan F R pada sudut gamma sesuai sketsa (F TR = berat drum bertegangan ) γ F F TR F R Menentukan perpanjangan belt ΔL Pada sistem take up yang digerakkan oleh gaya, perpanjangan keseluruhan dari belt berubah sesuai level gaya tarik efektif. Perubahan dalam perpanjangan belt harus diserap oleh sistem take up. Untuk penggerak kepala, ΔL dapat dihitung dengan cara sebagai berikut. F U /4 + F TR + F R L = L g [mm] k 1% b 0 8
9 Sistem penghantaran barang curah Barang curah δ (perkiraan. ) Abu, kering 16 Abu, basah 18 Tanah, lembap 18 0 Biji-bijian, kecuali gandum 14 Kapur, bongkahan 15 Kentang 1 Gipsum dalam bentuk bubuk 3 Gipsum dalam bentuk halus 18 Kayu, gelondongan 4 Pupuk buatan 1 15 Tepung Benda yang dihantarkan Masa jenis ρ S [10 3 kg/m 3 ] Abu, dingin, kering 0.7 Tanah, lembap Biji-bijian (kecuali gandum) Kayu, keras Kayu, lembut Kayu, gelondongan 0.35 Arang 0. Pulses 0.85 Kapur, bongkahan Pupuk buatan Kentang 0.75 Garam, bubuk Garam, batu.1 Gipsum, dilumat sampai halus Barang curah δ (perkiraan. ) Garam, halus Garam, bongkahan 18 0 Tanah liat, basah 18 0 Pasir, kering, basah 16 Gambut 16 Gula, halus 0 Gula, mentah 15 Semen 15 0 Benda yang dihantarkan Masa jenis ρ S [10 3 kg/m 3 ] Gipsum, hancur 1.35 Tepung Terak Tanah liat, kering Tanah liat, basah Pasir, kering Pasir, basah Sabun, serpihan Slurry 1.0 Gambut Gula, halus Gula, mentah Tebu Sudut longitudinal kemiringan δ Panduan untuk sudut longitudinal kemiringan δ yang diperbolehkan dalam berbagai benda bermuatan besar. Sudut aktual pemesinan α harus lebih kecil dibandingkan δ. Nilai-nilai ini bergantung pada bentuk partikel, ukuran, dan sifat mekanis barang yang dihantarkan, tanpa perlu memperhitungkan lapisan conveyor belt. Masa jenis beberapa benda curah ρ S b 0 mm Sudut tambahan Sudut tambahan Aliran volume V untuk belt yang mendatar Tabel ini menunjukkan aliran volumer per jam untuk belt berkecepatan 1 m/s. Belt conveyor yang mendatar dan horizontal. Belt dilengkapi dengan profil longitudinal T0 yang tingginya 0 mm pada muka atas ujung belt. 9
10 Aliran volume V untuk belt conveyor palung Dalam m 3 /h dengan kecepatan belt 1 m/s Dalam kondisi sesungguhnya, nilai teoretis untuk aliran volume hampir tidak pernah tercapai karena hanya berlaku untuk belt horizontal dengan muatan yang rata secara sempurna. Muatan yang tidak rata dan sifat dari barang yang dihantarkan dapat mengurangi nilainya hingga kurang lebih 30 %. b 0 mm Sudut palung 0 Sudut tambahan Sudut tambahan Sudut palung 30 Sudut tambahan Sudut tambahan Faktor C 6 Pada penghantaran menaik, kuantitas teoretis barang yang dihantarkan sedikit lebih kurang. Ini dapat dihitung dengan menerapkan faktor C 6 yang bergantung pada sudut penghantaran. Faktor C 4 Gaya tarik efektif tambahan, contohnya dari pengerik dan alat kebersihan, ikut diperhitungkan dengan mengikutkan faktor C 4. Sudut penghantaran α [ ] Faktor C Sudut penghantaran α [ ] Faktor C I T [m] C Ketahanan rolling untuk rol pendukung f f = 0.05 untuk bantalan rol f = untuk bantalan luncur Menentukan masa barang yang dihantarkan m m = V. δ. S l T. 3.6 v [kg] 10
11 F U = g C 4. f (m + m B + m R ) ± g m. sin α Perhitungan sama seperti satuan barang Menetapkan gaya tarik efektif F U ( ) ke bawah (+) ke atas Ulir roller pendukung bergantung pada gaya tarik belt dan massa. Persamaan di bawah ini digunakan untuk menghitungnya. Jika maksimum 1 % kelonggaran diperbolehkan (misal y B = 0.01 l 0 ) Rekomendasi l 0 maks b 0 l u 3 l 0 maks Ulir roller pendukung l 0 = y B F m' 0 + m' B [mm] l 0 = 8. F m' 0 + m' B [mm] l 0 = Ulir roller pendukung pada bagian atas dalam mm y B = Kelonggaran maksimum untuk belt conveyor dalam mm F = Gaya tarik belt pada tempat yang bersangkutan m' 0 + m' B = Masa benda yang dihantarkan dan belt dalam kg/m 11
12 Contoh perhitungan untuk satuan barang yang dihantarkan Dalam sistem pensortiran barang, belt conveyor dimuati oleh barang dan dikirimkan ke pusat distribusi. Penghantaran horizontal, pendukung piringan selip, sistem penggerak balik seperti yang ditunjukkan pada sketsa, penggerak via muka atas belt, drum penggerak dengan, sistem tegangan yang dioperasikan mur, 14 roller pendukung. Jenis belt yang dianjurkan: Siegling Transilon E8/ U0/V5H MT hitam (90006) with k 1% = 8 N/mm. Drum ekor 1,, 6 Roller menjorok ke dalam 3, 7, 8 Drum penggerak 5 Roller pendukung 4, 9 dan berbagai drum tegangan 6 Panjang conveyor l T = 50 m Panjang belt geometris L g = mm Lebar belt b 0 = 600 mm Muatan total m = 100 kg Busur kontak β = 180 v = ca. 0.8 m/s g = 9.81 m/s Massa roller m R = 570 kg (seluruh drum kecuali nomor 5) Gaya tarik efektif F U m B m B FU = µ. T g (m + ) + µ. R g ( + m R ) F U = (100 + ) ( + 570) F U 4340 N m = 100 kg µ R = µ T = 0.33 m B = kg (dari.5 kg/m. 105 m. 0.6 m) Gaya tarik belt maksimum F 1 F U = 4350 N C 1 = 1.6 F 1 = F U. C 1 F 1 = F N Memeriksa jenis belt yang ditetapkan F 1 = 6960 N b 0 = 600 mm k 1% = 8 N/mm F 1 C b N/mm N/mm 16 N/mm Jenis belt telah ditetapkan dengan tepat 1
13 F U = 4340 N C 3 = 5 β = 180 b 0 = 600 mm F U. C d A = b. 0 β d A = [mm] [mm] Diameter minimum drum penggerak d A = 181 mm d A ditetapkan menjadi 00 mm F U = 4350 N v = 0.8 m/s F. U v P A = 1000 [kw] Daya P A pada drum penggerak P A = 1000 P A 3.5 kw P A = 3.5 kw η = 0.8 (diasumsikan) PM = P A η [kw] Daya motor yang dibutuhkan P M 3.5 P M = 0.8 [kw] P M 4.4 kw P M pada 5.5 kw Atau lebih tinggi F U = 4350 N C 1 = 1.6 K = 0.6 k 1% = 8 N/mm untuk E8/ U0/V5H hitam b 0 = 600 mm F U (C 1 K) ε = [%] k 1%. b ( ) ε = [%] Perpanjangan minimum untuk pemasangan penggerak balik arah ε 0.9 % 13
14 Muatan poros pada drum (return drum) dalam keadaan setimbang Perhitungan sederhana dengan asumsi β = 180 F 1 = 6960 N F W =. F 1 F W = N F W 1390 N Muatan poros pada drum 1 (return drum) dalam keadaan setimbang F = F 1 F U F = F = 610 N F W1 =. F F W1 =. 610 N F W1 50 N Bebas poros pada kondisi mapan drum 5 (Drive drum) F 1 = 6960 N F = F 1 F U F = F = 610 N F W5 = F 1 + F F W5 = F W N Muatan poros pada drum 3 (roller menjorok ke dalam) dalam keadaan setimbang Dipimpin oleh gaya tarik minimum belt F, F W3 dihitung dengan menggunakan persamaan pada halaman 7. 14
15 Pada saat diam, gaya tarik didefinisikan pada bagian atas dan bawah pada pemasangan dengan perpanjangan. Gaya tarik F dihitung menurut: Contoh untuk sebuah drum dengan Busur kontak (Pada contoh kami, gaya ini dibagikan merata pada drum 1, 5 dan 6 karena busur kontak 180 F = ε [%]. k 1%. b 0 F W =. F F W = F W 8640 N Muatan poros pada saat diam Untuk membandingkan mode diam dan keadaan setimbang, silakan cermati muatan poros yang berebda-beda pada drum 1. F W1 pada saat diam F W1 keadaan setimbang = 8640 N = 50 N Ketika β 180, berikut ini yang berlaku ketika menentukan FW (F 1 = F dapat diasumsikan pada posisi diam) F W = F 1 + F. F 1. F. cos β F W = Catatan: Ketika mendesain mesin, kedua mode tersebut harus dijadikan bahan pertimbangan. Kisaran take up Tol = ± 0. % ε = 0.9 % L g = mm Z = 00 mm. Tol. L g ε. L + g X = + Z [mm] X = + 00 [mm] X = [mm] X 883 mm 15
16 Siegling total belting solutions Metrik GmbH Werbeagentur Hannover Technologiemarketing Corporate Design Technical Content Karena produk kami digunakan dalam berbagai aplikasi dan banyak faktor individu yang terlibat, instruksi pengoperasian kami, rincian dan informasi mengenai kesesuaian dan penggunaan produk hanyalah berupa pedoman umum dan tidak membebaskan pihak pemesan untuk melakukan pemeriksaan dan tes sendiri. Jika kami telah memberikan bantuan teknis pada aplikasi, pihak pemesan harus menjaga agar mesin tetap berfungsi dengan baik. Layanan Forbo Siegling kapan saja, di mana saja Pada group Forbo Siegling mempekerjakan lebih dari.000 orang diseluruh dunia. Fasilitas produksi kami berlokasi di delapan negara, anda dapat menemukan perusahaan dan agen dengan gudang dan workshops di lebih dari 80 negara. Pusat layanan service Forbo Siegling memberikan dukungan yang berkwalitas yang terletak di lebih dari 300 tempat di seluruh dunia. No. Ref /15 UD Reproduksi teks atau bagiannya harus melalui persetujuan kami. Informasi yang tersaji dapat berubah sewaktu-waktu. PT. Forbo Siegling Indonesia Jl. Soekarno Hatta No. 17 Bandung 403, Jawa Barat, Indonesia No. Tel: , No. Fax: Forbo Movement Systems is part of the Forbo Group, a global leader in flooring and movement systems.
Industri otomotif. belting. Product Finder Cara termudah untuk menemukan jenis belt yang paling sesuai untuk penghantaran
Industri otomotif belting Product Finder Cara termudah untuk menemukan jenis belt yang paling sesuai untuk penghantaran anda. www.forbo-siegling.com BARU Siegling total belting solutions 2 Forbo Siegling
Lebih terperinciLogistik. belting. Product Finder Cara termudah untuk menemukan jenis belt yang paling sesuai untuk penghantaran. Siegling total belting solutions
Logistik belting Product Finder Cara termudah untuk menemukan jenis belt yang paling sesuai untuk penghantaran anda. www.forbo-siegling.com BARU Siegling total belting solutions Rute cepat, terpecaya menuju
Lebih terperinciKayu. belting. Product Finder Cara termudah untuk menemukan jenis belt yang paling sesuai untuk penghantaran. Siegling total belting solutions BARU
Kayu belting Product Finder Cara termudah untuk menemukan jenis belt yang paling sesuai untuk penghantaran anda. www.forbo-siegling.com BARU Siegling total belting solutions Penghantaran dan pengolahan
Lebih terperinciTekstil Nonwovens (Bukan Tenunan)
Tekstil Nonwovens (Bukan Tenunan) belting Siegling total belting solutions Produktif hingga serat kain terakhir Siegling belting untuk industry bukan tenunan dan pakaian belting Jika memproduksi dan memasok
Lebih terperinciBandara. belting. Product Finder Cara termudah untuk menemukan jenis belt yang paling sesuai untuk penghantaran. Siegling total belting solutions BARU
Bandara belting Product Finder Cara termudah untuk menemukan jenis belt yang paling sesuai untuk penghantaran anda. www.forbo-siegling.com BARU Siegling total belting solutions Di seluruh dunia, conveyor
Lebih terperinciRekomendasi untuk desain mesin
belt conveyor dan pengolahan Rekomendasi untuk desain mesin Daftar isi Definisi dan deskripsi 2 Drum 3 Sistem penarikan 5 Pendukung belt 6 Tepian pisau 9 Pergerakan belt 10 Untuk informasi lebih lanjut,
Lebih terperinciVariasi produk. belt conveyor. Siegling total belting solutions
Variasi produk belt conveyor Siegling total belting solutions Belt pembongkar 40 ton batu bara. Siegling Transtex dibutuhkan untuk membuat desain conveyor yang padat ini dimungkinkan. Sudut gradien besar
Lebih terperinciPeralatan penyambungan
belting Peralatan penyambungan Daftar isi Persiapan alat Pemisahan/pengupasan 2 Penggerindaan 3 Punching 4 5 Belt Punching timing 6 Alat penyambungan Untuk sambungabn terikat 7 Untuk sambungan lumer 8
Lebih terperinciVariasi produk Belt transmisi daya
Variasi produk Belt transmisi daya belt datar Siegling total belting solutions 2 Siegling Extremultus transmisi listrik yang luar biasa Daftar isi Kami telah mengembangkan Belt transmisi listriks siegling
Lebih terperinciMetode perhitungan. belt timing. Daftar Isi. Siegling total belting solutions. Formula 2. Perhitungan 5. Contoh perhitungan 7. Lembar perhitungan 15
belt timing Metode perhitungan Daftar Isi Formula 2 Perhitungan 5 Contoh perhitungan 7 Lembar perhitungan 15 Tabel 26 Anda dapat memperoleh informasi terperinci mengenai Siegling Belt Timing Proposisi
Lebih terperinciTekstil Nonwovens (Tanpa jahitan)
Tekstil Nonwovens (Tanpa jahitan) belting Siegling total belting solutions Produktif hingga serat kain terakhir Siegling belting untuk industry nonwoven dan pakaian belting Jika memproduksi dan memasok
Lebih terperinciInformasi teknis. belt modular. Penyimpanan Pra-pemasangan Pemasangan dan operasi. Daftar isi. Siegling total belting solutions.
belt modular Informasi teknis Penyimpanan Pra-pemasangan Pemasangan dan operasi Daftar isi Variasi produk 2 Pra-pengepasan belt modular 3 Pengepasan/ pelepasan pin engsel 4 Memasukkan sprocket 7 Karakteristik/Hambatan/
Lebih terperinciLogam. belting. Product Finder Cara termudah untuk menemukan jenis belt yang paling sesuai untuk penghantaran. Siegling total belting solutions BARU
Logam belting Product Finder Cara termudah untuk menemukan jenis belt yang paling sesuai untuk penghantaran anda. www.forbo-siegling.com BARU Siegling total belting solutions Foto pada sampul dan halaman
Lebih terperinciKertas & Cetak. Pita mesin untuk industri kertas dan penyortiran surat. belting. Siegling total belting solutions
Kertas & Cetak Pita mesin untuk industri kertas dan penyortiran surat belting Siegling total belting solutions Pita mesin untuk industri kertas dan penyortiran surat Banyaknya jenis kertas yang digunakan
Lebih terperinciPerancangan Belt Conveyor Pengangkut Bubuk Detergent Dengan Kapasitas 25 Ton/Jam BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA CONVEYOR
BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA CONVEYOR 3.1 Data Perancangan Spesifikasi perencanaan belt conveyor. Kapasitas belt conveyor yang diinginkan = 25 ton / jam Lebar Belt = 800 mm Area cross-section
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah
BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindahan bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang dugunakan untuk memindahkan muatan dilokasi pabrik, lokasi konstruksi, lokasi industri,
Lebih terperincisiegling transilon belt conveyor dan pengolahan Siegling total belting solutions
siegling transilon belt conveyor dan pengolahan Variasi produk Siegling total belting solutions 2 Siegling Transilon untuk pemindahan bahan yang ringan Di bawah nama merek Siegling Transilon, Forbo Siegling
Lebih terperinciTembakau. belting. Product Finder Cara termudah untuk menemukan jenis belt yang paling sesuai untuk penghantaran. Siegling total belting solutions
Tembakau belting Product Finder Cara termudah untuk menemukan jenis belt yang paling sesuai untuk penghantaran anda. www.forbo-siegling.com BARU Siegling total belting solutions Karakteristik Bahan untuk
Lebih terperinciDi dalam publikasi ini Anda akan menemukan informasi dasar yang penting tentang conveyor dan belt pengolahan.
belt conveyor dan pengolahan Informasi teknis 1 Penyimpanan, penyelesaian, pemasangan Daftar isi Konstruksi dan bahan 2 Sebutan jenis-jenis 2 Transportasi dan penyimpanan 3 Resistansi 3 Pemeliharaan 3
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERHITUNGAN
BAB IV ANALISA PERHITUNGAN 4.1 Pengolahan Data Berdasarkan data yang sudah terkumpul seperti yang terangkum di atas, maka dilakukan perhitungan pengolahan data untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari penelitian
Lebih terperinciMAKALAH ELEMEN MESIN RANTAI. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elemen Mesin
MAKALAH ELEMEN MESIN RANTAI Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elemen Mesin Oleh: Rahardian Faizal Zuhdi 0220120068 Mekatronika Politeknik Manufaktur Astra Jl. Gaya Motor Raya No 8, Sunter II, Jakarta Utara
Lebih terperinciIndustri ban. belting. Product Finder Cara termudah untuk menemukan jenis belt yang paling sesuai untuk penghantaran. Siegling total belting solutions
Industri ban belting Product Finder Cara termudah untuk menemukan jenis belt yang paling sesuai untuk penghantaran anda. www.forbo-siegling.com BARU Siegling total belting solutions Photo: fotolia 2 Forbo
Lebih terperinciSKRIPSI ANALISIS KEMBALI BELT CONVEYOR BARGE LOADING DENGAN KAPASITAS 1000 TON PER JAM
SKRIPSI ANALISIS KEMBALI BELT CONVEYOR BARGE LOADING DENGAN KAPASITAS 1000 TON PER JAM Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Noor
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN MATERI. digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi
5 BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan satu diantara peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi konstruksi, tempat
Lebih terperinciBAB III TEORI PERHITUNGAN. Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut :
BAB III TEORI PERHITUNGAN 3.1 Data data umum Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut : 1. Tinggi 4 meter 2. Kapasitas 4500 orang/jam
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perencanaan Proses perencanaan mesin pembuat es krim dari awal sampai akhir ditunjukan seperti Gambar 3.1. Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa Perhitungan
Lebih terperinciFIsika USAHA DAN ENERGI
KTSP & K-3 FIsika K e l a s XI USAHA DAN ENERGI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami konsep usaha dan energi.. Menjelaskan hubungan
Lebih terperinciRekomendasi untuk penyusunan dan perhitungan conveyor
belt modular Rekomendasi untuk penyusunan dan perhitungan conveyor Daftar Isi Belt support 2 Poros 3 Conveyor konvensional 5 Conveyor pembalik 6 Conveyor inclined 7 Conveyor bentuk mata pisau 9 Anda dapat
Lebih terperinciSKRIPSI PERANCANGAN BELT CONVEYOR PENGANGKUT BUBUK DETERGENT DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM
SKRIPSI PERANCANGAN BELT CONVEYOR PENGANGKUT BUBUK DETERGENT DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dibuat Oleh : Nama : Nuryanto
Lebih terperinci1. Kopling Cakar : meneruskan momen dengan kontak positif (tidak slip). Ada dua bentuk kopling cakar : Kopling cakar persegi Kopling cakar spiral
Kopling tak tetap adalah suatu elemen mesin yang menghubungkan poros penggerak ke poros yang digerakkan degan putaran yang sama dalam meneruskan daya, serta dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer
BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan Konsep perencanaan komponen yang diperhitungkan sebagai berikut: a. Motor b. Reducer c. Daya d. Puli e. Sabuk V 2.2 Motor Motor adalah komponen dalam sebuah kontruksi
Lebih terperinciPERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI PADA PABRIK PELEBURAN BAJA DENGAN KAPASITAS ANGKAT CAIRAN 10 TON
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK MESIN MEDAN TUGAS SARJANA MESIN PEMINDAH BAHAN PERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI PADA PABRIK PELEBURAN BAJA DENGAN KAPASITAS
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flowchart Perencanaan Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Proses Perancangan mesin pemotong umbi seperti yang terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai mm Studi Literatur
Lebih terperinciSoal Pembahasan Dinamika Gerak Fisika Kelas XI SMA Rumus Rumus Minimal
Soal Dinamika Gerak Fisika Kelas XI SMA Rumus Rumus Minimal Hukum Newton I Σ F = 0 benda diam atau benda bergerak dengan kecepatan konstan / tetap atau percepatan gerak benda nol atau benda bergerak lurus
Lebih terperinciTRANSMISI RANTAI ROL
TRANSMISI RANTAI ROL Penggunaan: transmisi sabuk > jarak poros > transmisi roda gigi Rantai mengait pada gigi sproket dan meneruskan daya tanpa slip perbandingan putaran tetap Keuntungan: Mampu meneruskan
Lebih terperinciSOAL DINAMIKA ROTASI
SOAL DINAMIKA ROTASI A. Pilihan Ganda Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Sistem yang terdiri atas bola A, B, dan C yang posisinya seperti tampak pada gambar, mengalami gerak rotasi. Massa bola A, B,
Lebih terperinciTUGAS SKRIPSI MESIN PEMINDAH BAHAN
TUGAS SKRIPSI MESIN PEMINDAH BAHAN STUDI PRESTASI BELT CONVEYOR HUBUNGANNYA DENGAN UKURAN BUTIRAN DAN TINGKAT KELEMBABAN BAHAN CURAH ( BATUBARA ), PANJANG BELT 7,6 METER ; LEBAR 32 CENTIMETER OLEH RIO
Lebih terperinciPERANCANGAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI DI WORKSHOP PEMBUATAN PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS ANGKAT 10 TON
TUGAS SARJANA MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI DI WORKSHOP PEMBUATAN PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS ANGKAT 10 TON OLEH : RAMCES SITORUS NIM : 070421006 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. BAB II. Teori Dasar
BAB II TEORI DASAR Perencanaan elemen mesin yang digunakan dalam peralatan pembuat minyak jarak pagar dihitung berdasarkan teori-teori yang diperoleh dibangku perkuliahan dan buku-buku literatur yang ada.
Lebih terperinciMESIN PEMINDAH BAHAN
MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN DAN ANALISA PERHITUNGAN BEBAN ANGKAT MAKSIMUM PADA VARIASI JARAK LENGAN TOWER CRANE KAPASITAS ANGKAT 3,2 TON TINGGI ANGKAT 40 METER DAN RADIUS LENGAN 70 METER SKRIPSI Skripsi
Lebih terperinci6. Berapakah energi kinetik seekor nyamuk bermassa 0,75 mg yang sedang terbang dengan kelajuan 40 cm/s? Jawab:
1. Sebuah benda dengan massa 5kg meluncur pada bidang miring licin yang membentuk sudut 60 0 terhadap horizontal. Jika benda bergeser sejauh 5 m, berapakh usaha yang dilakukan oleh gaya berat jawab: 2.
Lebih terperinciBAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA
1 BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA 01. Usaha yang dilakukan oleh suatu gaya terhadap benda sama dengan nol apabila arah gaya dengan perpindahan benda membentuk sudut sebesar. A. 0 B. 5 C. 60
Lebih terperinciBAB III ANALISA PERHITUNGAN
BAB III ANALISA PERHITUNGAN 3.1 Data Informasi Awal Perancangan Gambar 3.1 Belt Conveyor Barge Loading Capasitas 1000 Ton/Jam Fakultas Teknoligi Industri Page 60 Data-data umum dalam perencanaan sebuah
Lebih terperinciUji Kompetensi Semester 1
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! Uji Kompetensi Semester 1 1. Sebuah benda bergerak lurus sepanjang sumbu x dengan persamaan posisi r = (2t 2 + 6t + 8)i m. Kecepatan benda tersebut adalah. a. (-4t
Lebih terperinciMESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM
MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik KURNIAWAN
Lebih terperinciPerhitungan Kapasitas Screw Conveyor perjam Menghitung Daya Screw Conveyor Menghitung Torsi Screw
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL...xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang...
Lebih terperinciPerhitungan Roda Gigi Transmisi
Perhitungan Roda Gigi Transmisi 3. Menentukan Ukuran Roda Gigi Untuk merancang roda gigi yang mampu mentransmisikan daya maksimum sebesar 03 kw pada putaran 6300 rpm. Pada mobil Honda New Civic.8L MT dan
Lebih terperinciTRANSMISI RANTAI ROL 12/15/2011
TRANSMISI RANTAI ROL Penggunaan: transmisi sabuk > jarak poros > transmisi roda gigi Rantai mengait pada gigi sproket dan meneruskan daya tanpa slip perbandingan putaran tetap Mampu meneruskan daya besar
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Pendahuluan Indonesia sebagai negara berkembang dimana pembangunan di setiap wilayah di indonesia yang semakin berkembang yang semakin berkekembang pesat-nya bangunanbangunan
Lebih terperinciContoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.
Contoh Soal dan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. a) percepatan gerak turunnya benda m Tinjau katrol : Penekanan pada kasus dengan penggunaan persamaan Σ τ = Iα dan Σ F = ma, momen inersia (silinder
Lebih terperinciBAB III PERENCAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alur Perencanaan Proses perancangan alat pencacah rumput gajah seperti terlihat pada diagram alir berikut ini: Mulai Pengamatan dan Pengumpulan Perencanaan Menggambar
Lebih terperinciBAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS
BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya-gaya pada benda 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gerak objek 3. Menentukan pasangan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:
BAB II DASAR TEORI 2.1 Daya Penggerak Secara umum daya diartikan sebagai suatu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah kerja, yang dinyatakan dalam satuan Watt ataupun HP. Penentuan besar daya
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN MATERI
BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan satu diantara peralatan mesinyang digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi konstruksi, tempat
Lebih terperinciIV. PENDEKATAN DESAIN
IV. PENDEKATAN DESAIN A. Kriteria Desain Alat pengupas kulit ari kacang tanah ini dirancang untuk memudahkan pengupasan kulit ari kacang tanah. Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa proses pengupasan
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perencanaan Tabung Luar Dan Tabung Dalam a. Perencanaan Tabung Dalam Direncanakan tabung bagian dalam memiliki tebal stainles steel 0,6, perencenaan tabung pengupas
Lebih terperinciInformasi teknis/ metode Perhitungan
belt datar Informasi teknis/ metode Perhitungan Daftar isi informasi teknis Permukaan atas/ lapisan gesekan Bahan ketegangan Lapisan gesekan Jenis 1 Jenis-jenis 2 Karakteristik 2 Penyimpanan 2 Ketersediaan,
Lebih terperinciSOAL TRY OUT FISIKA 2
SOAL TRY OUT FISIKA 2 1. Dua benda bermassa m 1 dan m 2 berjarak r satu sama lain. Bila jarak r diubah-ubah maka grafik yang menyatakan hubungan gaya interaksi kedua benda adalah A. B. C. D. E. 2. Sebuah
Lebih terperinciSASARAN PEMBELAJARAN
1 2 SASARAN PEMBELAJARAN Mahasiswa mampu menyelesaikan persoalan gerak partikel melalui konsep gaya. 3 DINAMIKA Dinamika adalah cabang dari mekanika yang mempelajari gerak benda ditinjau dari penyebabnya.
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA CONVEYOR BELT SYSTEM PADA PROJECT PENGEMBANGAN PRASARANA PERTAMBANGAN BATUBARA TAHAP 1 PT. SUPRABARI MAPANINDO MINERAL
LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA CONVEYOR BELT SYSTEM PADA PROJECT PENGEMBANGAN PRASARANA PERTAMBANGAN BATUBARA TAHAP 1 PT. SUPRABARI MAPANINDO MINERAL Diajukan Guna Memenuhi Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir
Lebih terperinciJenis Gaya gaya gesek. Hukum I Newton. jenis gaya gesek. 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik.
gaya yang muncul ketika BENDA BERSENTUHAN dengan PERMUKAAN KASAR. ARAH GAYA GESEK selalu BERLAWANAN dengan ARAH GERAK BENDA. gaya gravitasi/gaya berat gaya normal GAYA GESEK Jenis Gaya gaya gesek gaya
Lebih terperinciBAB 5 Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.
BAB 5 Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. BAB 5 ENERGI, USAHA, DAN DAYA STANDAR KOMPETENSI : Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik KOMPETENSI DASAR Setelah pembelajaran,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah, sintetis, analisis,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Perancangan Mesin Pemisah Biji Buah Sirsak Proses pembuatan mesin pemisah biji buah sirsak melalui beberapa tahapan perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Conveyor merupakan suatu alat transportasi yang umumnya dipakai dalam proses industri. Conveyor dapat mengangkut bahan produksi setengah jadi maupun hasil produksi
Lebih terperinciTekstil Produksi Benang
Tekstil Produksi Benang belting Siegling total belting solutions 2 Memastikan kualitas, meningkatkan produktivitas Daftar isi Dalam kerjasama yang erat dengan produsen tekstil dan produsen mesin, Forbo
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. TINJAUAN PUSTAKA Potato peeler atau alat pengupas kulit kentang adalah alat bantu yang digunakan untuk mengupas kulit kentang, alat pengupas kulit kentang yang
Lebih terperinciMEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN
Kumpulan Soal Latihan UN UNIT MEKANIKA Pengukuran, Besaran & Vektor 1. Besaran yang dimensinya ML -1 T -2 adalah... A. Gaya B. Tekanan C. Energi D. Momentum E. Percepatan 2. Besar tetapan Planck adalah
Lebih terperinciMESIN PEMINDAH BAHAN PERENCANAAN TOWER CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 7 TON, TINGGI ANGKAT 55 METER, RADIUS 60 M, UNTUK PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT.
MESIN PEMINDAH BAHAN PERENCANAAN TOWER CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 7 TON, TINGGI ANGKAT 55 METER, RADIUS 60 M, UNTUK PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT. SKRIPSI Skripsi yang Diajukan untuk Melengkapi Syarat
Lebih terperinciPerhitungan Transmisi I Untuk transmisi II (2) sampai transmisi 5(V) dapat dilihat pada table 4.1. Diameter jarak bagi lingkaran sementara, d
Menentukan Ukuran Roda Gigi Untuk merancang roda gigi yang mampu mentransmisikan daya maksimum sebesar 103 kw (138 HP) pada putaran 5600 rpm. Pada mobil Opel Blazer DOHC dan direncanakan menggunakan roda
Lebih terperinciFISIKA XI SMA 3
FISIKA XI SMA 3 Magelang @iammovic Standar Kompetensi: Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah Kompetensi Dasar: Merumuskan hubungan antara konsep torsi,
Lebih terperinciBab 4 Perancangan Perangkat Gerak Otomatis
Bab 4 Perancangan Perangkat Gerak Otomatis 4. 1 Perancangan Mekanisme Sistem Penggerak Arah Deklinasi Komponen penggerak yang dipilih yaitu ball, karena dapat mengkonversi gerakan putaran (rotasi) yang
Lebih terperinciPERANCANGAN MOTORCYCLE LIFT DENGAN SISTEM MEKANIK
PROS ID I NG 0 1 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK PERANCANGAN MOTORCYCLE LIFT DENGAN SISTEM MEKANIK Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMPRESOR TORAK UNTUK SISTEM PNEUMATIK PADA GUN BURNER
TUGAS SARJANA MESIN FLUIDA PERANCANGAN KOMPRESOR TORAK UNTUK SISTEM PNEUMATIK PADA GUN BURNER OLEH NAMA : ERWIN JUNAISIR NIM : 020401047 DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lebih terperinciTUGAS SARJANA TEKNIK PENGECORAN LOGAM
TUGAS SARJANA TEKNIK PENGECORAN LOGAM PERANCANGAN DAN PEMBUATAN WORM SCREW UNTUK PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS OLAHAN 10 TON TBS/JAM DENGAN PROSES PENGECORAN MENGGUNAKAN CETAKAN PASIR OLEH : HENDRA
Lebih terperinciSoal No. 2 Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut!
Fluida Statis Fisikastudycenter.com- Contoh Soal dan tentang Fluida Statis, Materi Fisika kelas 2 SMA. Cakupan : tekanan hidrostatis, tekanan total, penggunaan hukum Pascal, bejana berhubungan, viskositas,
Lebih terperinciGAYA GESEK. Gaya Gesek Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetik
GAYA GESEK (Rumus) Gaya Gesek Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetik f = gaya gesek f s = gaya gesek statis f k = gaya gesek kinetik μ = koefisien gesekan μ s = koefisien gesekan statis μ k = koefisien gesekan
Lebih terperinciDINAMIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MT., MS.
DINAMIKA 1 Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MT., MS. 1. Carilah berat benda yang mempunyai : 1. 3 kilogram. 2. 200 gram. 2. Sebuah benda 20 kg yang bergerak bebas
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
10 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Pulley adalah suatu alat mekanis yang digunakan sebagai pendukung pergerakan belt atau sabuk lingkar untuk menjalankan sesuatu kekuatan alur yang berfungsi menghantarkan
Lebih terperinciTarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain. benda + gaya = gerak?????
DINAMIKA PARTIKEL GAYA Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain Macam-macam gaya : a. Gaya kontak gaya normal, gaya gesek, gaya tegang tali, gaya
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. yang menggerakan roda telah dibebaskan oleh kopling. Agar kendaraan bias. dan dengan jarak yang seminim mungkin.
BAB II DASAR TEORI 2.1 REM 2.1.1 Fungsi Rem Pada saat kendaraan mulai meluncur di jalanan, maka kelajuan akan tetap ada pada kendaraan itu walaupun mesin sudah dimatikan atau permindahan tenaga yang menggerakan
Lebih terperinciSoal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121
SBMPTN 017 Fisika Soal SBMPTN 017 - Fisika - Kode Soal 11 Halaman 1 01. 5 Ketinggian (m) 0 15 10 5 0 0 1 3 5 6 Waktu (s) Sebuah batu dilempar ke atas dengan kecepatan awal tertentu. Posisi batu setiap
Lebih terperinciBAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK
BAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK 3.1 Pengertian Perancangan Perancangan memiliki banyak definisi karena setiap orang mempunyai definisi yang berbeda-beda, tetapi intinya
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN
BAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN Pada tahap perancangan mesin Fitting valve spindle pada bab sebelumnya telah dihasilkan rancangan yang sesuai dengan daftar kehendak. Yang dijabarkan menjadi beberapa varian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Mesin Pan Granulator Mesin Pan Granulator adalah alat yang digunakan untuk membantu petani membuat pupuk berbentuk butiran butiran. Pupuk organik curah yang akan
Lebih terperinciPresentasi Tugas Akhir
Presentasi Tugas Akhir Modifikasi Alat Penunjuk Titik Pusat Lubang Benda Kerja Dengan Berat Maksimal Kurang Dari 29 Kilogram Untuk Mesin CNC Miling Oleh : Mochamad Sholehuddin NRP. 2106 030 033 Program
Lebih terperinciANALISA KEMAMPUAN ANGKAT DAN UNJUK KERJA PADA OVER HEAD CONVEYOR. Heri Susanto
ANALISA KEMAMPUAN ANGKAT DAN UNJUK KERJA PADA OVER HEAD CONVEYOR Heri Susanto ABSTRAK Keinginan untuk membuat sesuatu hal yang baru serta memperbaiki atau mengoptimalkan yang sudah ada adalah latar belakang
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DIMENSI UTAMA ESKALATOR. Dari gambar 3.1 terlihat bahwa daerah kerja atau working point dalam arah
BAB IV PERHITUNGAN DIMENSI UTAMA ESKALATOR 4.1 Sketsa rencana anak tangga dan sproket Dari gambar 3.1 terlihat bahwa daerah kerja atau working point dalam arah horizontal adalah sebesar : A H x 1,732 A
Lebih terperinciTim Olimpiade Fisika Indonesia. Test 1 (2,5 jam)
Tim Olimpiade Fisika Indonesia Seleksi Penyisihan Test 1 (2,5 jam) 1. Sebuah benda meluncur tanpa gesekan dari puncak suatu bukit yang tingginya 10 m. Kecepatan benda mula-mula 10 m/s. Di titik C kecepatan
Lebih terperinciTES STANDARISASI MUTU KELAS XI
TES STANDARISASI MUTU KELAS XI. Sebuah partikel bergerak lurus dari keadaan diam dengan persamaan x = t t + ; x dalam meter dan t dalam sekon. Kecepatan partikel pada t = 5 sekon adalah ms -. A. 6 B. 55
Lebih terperinciBAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika
25 BAB 3 DINAMIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya pada benda diam 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gaya dan percepatan benda 3. Menentukan pasangan
Lebih terperinciLampiran 1. Analisis Kebutuhan Daya Diketahui: Massa silinder pencacah (m)
LAMPIRAN 74 75 Lampiran 1. Analisis Kebutuhan Daya Diketahui: Massa silinder pencacah (m) : 15,4 kg Diameter silinder pencacah (D) : 37,5cm = 0,375 m Percepatan gravitasi (g) : 9,81 m/s 2 Kecepatan putar
Lebih terperinciBAB V Hukum Newton. Artinya, jika resultan gaya yang bekerja pada benda nol maka benda dapat mempertahankan diri.
BAB V Hukum Newton 5.1. Pengertian Gaya. Gaya merupakan suatu besaran yang menyebabkan benda bergerak. Gaya juga dapat menyebabkan perubahan pada benda misalnya perubahan bentuk, sifat gerak benda, kecepatan,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Perhitungan Sebelum mendesain mesin pemotong kerupuk hal utama yang harus diketahui adalah mencari tegangan geser kerupuk yang akan dipotong. Percobaan yang dilakukan
Lebih terperinciLampiran 1 Analisis aliran massa serasah
LAMPIRAN 84 85 Lampiran 1 Analisis aliran massa serasah 1. Aliran Massa Serasah Tebu 3 a. Bulk Density serasah tebu di lahan, ρ lahan = 7.71 kg/m b. Kecepatan maju mesin, Vmesin = 0.3 m/s c. Luas penampang
Lebih terperinciKOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap
KOPLING Defenisi Kopling dan Jenis-jenisnya Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari poros penggerak (driving shaft) ke poros yang digerakkan (driven shaft), dimana
Lebih terperinciBAB II MESIN BUBUT. Gambar 2.1 Mesin bubut
BAB II MESIN BUBUT A. Prinsip Kerja Mesin Bubut Mesin bubut merupakan salah satu mesin konvensional yang umum dijumpai di industri pemesinan. Mesin bubut (gambar 2.1) mempunyai gerak utama benda kerja
Lebih terperinciUSAHA DAN ENERGI. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MT., MS.
USAHA DAN ENERGI Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MT., MS. SOAL - SOAL : 1. Pada gambar, kita anggap bahwa benda ditarik sepanjang jalan oleh sebuah gaya 75
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TEKNIK MESIN
BAB IV ANALISIS TEKNIK MESIN A. ANALISIS PENGATUR KETINGGIAN Komponen pengatur ketinggian didesain dengan prinsip awal untuk mengatur ketinggian antara pisau pemotong terhadap permukaan tanah, sehingga
Lebih terperinciAntiremed Kelas 11 FISIKA
Antiremed Kelas 11 FISIKA Persiapan UAS - Latihan Soal Doc. Name: K13AR11FIS02UAS Version : 2016-05 halaman 1 01. Perhatikan gambar berikut ini! F=15N 5kg kasar s = 0,4 Jika benda diam, berapakah gaya
Lebih terperinciBERKAS SOAL BIDANG STUDI : FISIKA
BERKAS SOAL BIDANG STUDI : MADRASAH ALIYAH SELEKSI TINGKAT PROVINSI KOMPETISI SAINS MADRASAH NASIONAL 2014 Petunjuk Umum 1. Silakan berdoa sebelum mengerjakan soal, semua alat komunikasi dimatikan. 2.
Lebih terperinci