Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor 317 /PID.SUS/ 2014/PN.Sbg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga, yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa: Nama lengkap Tempat lahir : Asmuddin Nasution; : Kinali; Umur/ tanggal lahir : 32 tahun/ tahun 1982; Jenis kelamin Kebangsaan : Laki-laki; : Indonesia; Tempat tinggal : Desa Pasar Terendam, Kecamatan Barus, A g a m a Pekerjaan Kabupaten Tapanuli Tengah; : Islam; : SD Kelas VI; Terdakwa ditangkap berdasarkan Berita Acara Penangkapan tanggal 23 Juni 2014 dan ditahan dengan status tahanan Rutan oleh; 1. Penyidik, sejak tanggal 26 Juni 2014 s/d. 15 Juli 2014; 2. Perpanjangan Penahanan oleh Penuntut Umum, sejak tanggal 16 Juli 2014 s/d. 24 Agustus 2014; 3. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua Pengadilan Negeri Sibolga, sejak tanggal 25 Agustus 2014 s/d. 23 September 2014; 4. Penuntut Umum, sejak tanggal 24 September 2014 s/d. tanggal 13 Oktober 2014; 5. Hakim Pengadilan Negeri Sibolga, sejak tanggal 8 Oktober 2014 s/d. 6 November 2014; 6. Perpanjangan Penahanan oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri Sibolga, sejak tanggal 7 November 2014 s/d. 5 Januari 2015; Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum yang bernama Jusniar Endah Siahaan, S.H., berdasarkan Penetapan Nomor 329 /Pen.Pid.Sus/ 2014/PN.Sbg; Pengadilan Negeri tersebut; Setelah membaca: - Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Sibolga Nomor 317/Pid.Sus/2014/PN.Sbg tentang Penunjukan Majelis Hakim; - Penetapan Majelis Hakim No. 317/Pid.Sus/2014/PN.Sbg tentang penetapan hari sidang; - Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan; 1

2 Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi dan Terdakwa serta memperhatikan bukti surat, dan meneliti barang bukti yang diajukan di persidangan; Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut: 1. Menyatakan terdakwa ASMUDDIN NASUTION bersalah melakukan tindak pidana Tanpa Hak Atau Melawan Hukum Menawarkan Untuk Dijual, Menjual, Membeli, Menerima, Menjadi Perantara Dalam Jual Beli, Menukar, Atau Menyerahkan Narkotika sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 114 ayat (1) Undang-undang RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dalam Surat Dakwaan Kesatu. 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa ASMUDDIN NASUTION berupa pidana penjara selama 7 (TUJUH) TAHUN dengan dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan sementara dan dengan perintah terdakwa tetap ditahan dan Denda sebesar Rp ,- (satu miliar rupiah) subsidair 2 (DUA) TAHUN penjara. 3. Menyatakan barang bukti berupa : - 1 (satu) buah kotak permen Grofress yang berisikan ganja yang dibungkus kertas warna kuning. dirampas untuk dimusnahkan. 4. Menetapkan agar terdakwa ASMUDDIN NASUTION, membayar biaya perkara sebesar Rp ,- (lima ribu rupiah). Setelah mendengar permohonan lisan Terdakwa yang pada pokoknya menyatakan mengakui dan menyesali telah melakukan perbuatan sebagaimana didakwakan Penuntut Umum serta berjanji tidak mengulangi perbuatan ini dan untukitu mohon agar dijatuhi hukuman yang seringan-ringannya: Setelah mendengar permohonan Terdakwa, Penuntut Umum menyatakan tetap pada Surat Tuntutannya dan Terdakwa menyatakan tetap pada permohonannya; Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut: Kesatu: Bahwa ia terdakwa ASMUDDIN NASUTION pada hari Senin tanggal 23 Juni 2014 sekira pukul wib, atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Juni tahun 2014, bertempat di Desa Pasar Terandam Kecamatan Barus Kabupaten Tapanuli Tengah tepatnya didalam rumah terdakwa atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk dalam wilayah Hukum Pengadilan Negeri Sibolga, tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, 2

3 menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut: Berawal pada hari Senin tanggal 23 Juni 2014 sekira pukul wib saksi RILAND TAMPUBOLON bersama dengan saksi SAHRIAL PARANGIN-ANGIN dan saksi EMIL PAKPAHAN (Ketiganya Anggota Kepolisian Sektor Barus) sedang melakukan Razia Rutin di Jalan Barus Manduamas Desa Aek Dakka Kecamatan Barus Kabupaten Tapanuli Tengah tepatnya didekat Jembatan Kincir, yang mana pada saat itu saksi ABDALSYAH PUTRA MARPAUNG (diajukan dalam berkas terpisah) bersama dengan saksi ASWIN TANJUNG melintas dengan mengendarai sepeda motor, kemudian saksi RILAND TAMPUBOLON, saksi SAHRIAL PARANGIN-ANGIN dan saksi EMIL PAKPAHAN melakukan penyetopan terhadap sepeda motor tersebut, setelah itu Petugas Kepolisian memeriksa kelengkapan suratsurat sepeda motor tersebut akan tetapi pada saat dilakukan pemeriksaan saksi ABDALSYAH PUTRA MARPAUNG mengeluarkan sesuatu dari dalam kantong celananya dan langsung melemparkan atau membuangkannya kebawah jembatan melihat hal tersebut kemudian Petugas Kepolisian mengambil bungkusan tersebut dan setelah diperiksa ternyata bungkusan tersebut berisi 1 (satu) plastik kecil yang berisikan ganja dan kertas paper cap Toreador, setelah diinterogasi ABDALSYAH PUTRA MARPAUNG menerangkan ganja tersebut adalah miliknya yang diperolehnya dari terdakwa ASMUDDIN NASUTION dengan cara membelinya sebanyak 1 (satu) ampul seharga Rp (sepuluh ribu rupiah), selanjutnya dilakukan pengembangan terhadap terdakwa dan Petugas Kepolisian berhasil melakukan penangkapan terhadap terdakwa ASMUDDIN NASUTION di Desa Pasar Terandam Kecamatan Barus Kabupaten Tapanuli Tengah tepatnya didalam rumah terdakwa, kemudian dilakukan penggeledahan terhadap rumah terdakwa lalu ditemukan berupa 1 (satu) buah kotak permen Gofress yang berisikan ganja yang dibungkus kertas warna kuning dari bawah tikar yang berada didalam rumah terdakwa, dimana ganja tersebut diperoleh terdakwa dari MASRIL Als SIIL (DPO) sebanyak 2 (dua) ampul dengan cara Cuma-Cuma yang mana sebagian ganja tersebut sudah dipergunakan atau dihisap terdakwa sendiri dan 1 (satu) ampul ganja tersebut dijual terdakwa kepada ABDALSYAH PUTRA MARPAUNG dengan harga Rp (sepuluh ribu rupiah). Bahwa berdasarkan Berita Acara Penimbangan Barang Bukti Nomor: 347/SP.10055/2014 tanggal 26 Juni 2014 barang bukti atas nama ASMUDDIN NASUTION berupa 1 (satu) buah kotak permen gofress yang berisikan ganja yang dibungkus kertas warna kuning dengan berat bersih 0,3 (nol koma tiga) gram. Berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika No.Lab: 4431/NNF/2014 tanggal 04 Juli 2014 barang bukti yang dianalisis berupa: 3

4 A. 1 (satu) plastik bening didalamnya terdapat 1 (satu) plastik bening berisi daun dan biji kering dengan berat 0,8 (nol koma delapan) gram dan 1 (satu) bungkusan kertas hijau merk Toreador. B. 1 (satu) bungkusan kertas kuning berisi daun dan biji kering dengan berat 0,3 (nol koma tiga) gram dimasukkan kedalam kotak plastik merk Gofress. Barang bukti A dan B diduga Narkotika milik tersangka atas nama ABDALSYAH PUTRA MARPAUNG dan ASMUDDIN NASUTION adalah Positif Ganja dan terdaftar dalam Golongan I nomor urut 8 Lampiran I Undang-undang RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 114 ayat (1) Undang-undang RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Kedua: Atau Bahwa ia terdakwa ASMUDDIN NASUTION pada hari Senin tanggal 23 Juni 2014 sekira pukul wib, atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Juni tahun 2014, bertempat di Desa Pasar Terandam Kecamatan Barus Kabupaten Tapanuli Tengah tepatnya didalam rumah terdakwa atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk dalam wilayah Hukum Pengadilan Negeri Sibolga, tanpa hak atau melawan hukum memelihara, menanam, memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut: Berawal pada hari Senin tanggal 23 Juni 2014 sekira pukul wib saksi RILAND TAMPUBOLON bersama dengan saksi SAHRIAL PARANGIN-ANGIN dan saksi EMIL PAKPAHAN (Ketiganya Anggota Kepolisian Sektor Barus) sedang melakukan Razia Rutin di Jalan Barus Manduamas Desa Aek Dakka Kecamatan Barus Kabupaten Tapanuli Tengah tepatnya didekat Jembatan Kincir, yang mana pada saat itu saksi ABDALSYAH PUTRA MARPAUNG (diajukan dalam berkas terpisah) bersama dengan saksi ASWIN TANJUNG melintas dengan mengendarai sepeda motor, kemudian saksi RILAND TAMPUBOLON, saksi SAHRIAL PARANGIN-ANGIN dan saksi EMIL PAKPAHAN melakukan penyetopan terhadap sepeda motor tersebut, setelah itu Petugas Kepolisian memeriksa kelengkapan suratsurat sepeda motor tersebut akan tetapi pada saat dilakukan pemeriksaan saksi ABDALSYAH PUTRA MARPAUNG mengeluarkan sesuatu dari dalam kantong celananya dan langsung melemparkan atau membuangkannya kebawah jembatan melihat hal tersebut kemudian Petugas Kepolisian mengambil bungkusan tersebut dan setelah diperiksa ternyata bungkusan tersebut berisi 1 (satu) plastik kecil yang berisikan ganja dan kertas paper cap Toreador, setelah diinterogasi ABDALSYAH PUTRA MARPAUNG menerangkan ganja tersebut adalah miliknya yang diperolehnya dari terdakwa ASMUDDIN NASUTION dengan cara membelinya 4

5 sebanyak 1 (satu) ampul seharga Rp (sepuluh ribu rupiah), selanjutnya dilakukan pengembangan terhadap terdakwa dan Petugas Kepolisian berhasil melakukan penangkapan terhadap terdakwa ASMUDDIN NASUTION di Desa Pasar Terandam Kecamatan Barus Kabupaten Tapanuli Tengah tepatnya didalam rumah terdakwa, kemudian dilakukan penggeledahan terhadap rumah terdakwa lalu ditemukan berupa 1 (satu) buah kotak permen Gofress yang berisikan ganja yang dibungkus kertas warna kuning dari bawah tikar yang berada didalam rumah terdakwa, dimana ganja tersebut diperoleh terdakwa dari MASRIL Als SIIL (DPO) sebanyak 2 (dua) ampul dengan cara Cuma-Cuma yang mana sebagian ganja tersebut sudah dipergunakan atau dihisap terdakwa sendiri dan 1 (satu) ampul ganja tersebut dijual terdakwa kepada ABDALSYAH PUTRA MARPAUNG dengan harga Rp (sepuluh ribu rupiah). Bahwa berdasarkan Berita Acara Penimbangan Barang Bukti Nomor: 347/SP.10055/2014 tanggal 26 Juni 2014 barang bukti atas nama ASMUDDIN NASUTION berupa 1 (satu) buah kotak permen gofress yang berisikan ganja yang dibungkus kertas warna kuning dengan berat bersih 0,3 (nol koma tiga) gram. Berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika No.Lab: 4431/NNF/2014 tanggal 04 Juli 2014 barang bukti yang dianalisis berupa: A. 1 (satu) plastik bening didalamnya terdapat 1 (satu) plastik bening berisi daun dan biji kering dengan berat 0,8 (nol koma delapan) gram dan 1 (satu) bungkusan kertas hijau merk Toreador. B. 1 (satu) bungkusan kertas kuning berisi daun dan biji kering dengan berat 0,3 (nol koma tiga) gram dimasukkan kedalam kotak plastik merk Gofress. Barang bukti A dan B diduga Narkotika milik tersangka atas nama ABDALSYAH PUTRA MARPAUNG dan ASMUDDIN NASUTION adalah Positif Ganja dan terdaftar dalam Golongan I nomor urut 8 Lampiran I Undang-undang RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 111 ayat (1) Undang-undang RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Atau Ketiga: Bahwa ia terdakwa ASMUDDIN NASUTION pada hari Senin tanggal 23 Juni 2014 sekira pukul wib, atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Juni tahun 2014, bertempat di Desa Pasar Terandam Kecamatan Barus Kabupaten Tapanuli Tengah tepatnya didalam rumah terdakwa atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk dalam wilayah Hukum Pengadilan Negeri Sibolga, menyalahgunakan Narkotika Golongan I bagi diri sendiri, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut: 5

6 Berawal pada hari Senin tanggal 23 Juni 2014 sekira pukul wib saksi RILAND TAMPUBOLON bersama dengan saksi SAHRIAL PARANGIN-ANGIN dan saksi EMIL PAKPAHAN (Ketiganya Anggota Kepolisian Sektor Barus) sedang melakukan Razia Rutin di Jalan Barus Manduamas Desa Aek Dakka Kecamatan Barus Kabupaten Tapanuli Tengah tepatnya didekat Jembatan Kincir, yang mana pada saat itu saksi ABDALSYAH PUTRA MARPAUNG (diajukan dalam berkas terpisah) bersama dengan saksi ASWIN TANJUNG melintas dengan mengendarai sepeda motor, kemudian saksi RILAND TAMPUBOLON, saksi SAHRIAL PARANGIN-ANGIN dan saksi EMIL PAKPAHAN melakukan penyetopan terhadap sepeda motor tersebut, setelah itu Petugas Kepolisian memeriksa kelengkapan suratsurat sepeda motor tersebut akan tetapi pada saat dilakukan pemeriksaan saksi ABDALSYAH PUTRA MARPAUNG mengeluarkan sesuatu dari dalam kantong celananya dan langsung melemparkan atau membuangkannya kebawah jembatan melihat hal tersebut kemudian Petugas Kepolisian mengambil bungkusan tersebut dan setelah diperiksa ternyata bungkusan tersebut berisi 1 (satu) plastik kecil yang berisikan ganja dan kertas paper cap Toreador, setelah diinterogasi ABDALSYAH PUTRA MARPAUNG menerangkan ganja tersebut adalah miliknya yang diperolehnya dari terdakwa ASMUDDIN NASUTION dengan cara membelinya sebanyak 1 (satu) ampul seharga Rp (sepuluh ribu rupiah), selanjutnya dilakukan pengembangan terhadap terdakwa dan Petugas Kepolisian berhasil melakukan penangkapan terhadap terdakwa ASMUDDIN NASUTION di Desa Pasar Terandam Kecamatan Barus Kabupaten Tapanuli Tengah tepatnya didalam rumah terdakwa, kemudian dilakukan penggeledahan terhadap rumah terdakwa lalu ditemukan berupa 1 (satu) buah kotak permen Gofress yang berisikan ganja yang dibungkus kertas warna kuning dari bawah tikar yang berada didalam rumah terdakwa, dimana ganja tersebut diperoleh terdakwa dari MASRIL Als SIIL (DPO) sebanyak 2 (dua) ampul dengan cara Cuma-Cuma yang mana sebagian ganja tersebut sudah dipergunakan atau dihisap terdakwa sendiri dan 1 (satu) ampul ganja tersebut dijual terdakwa kepada ABDALSYAH PUTRA MARPAUNG dengan harga Rp (sepuluh ribu rupiah). Bahwa berdasarkan Berita Acara Penimbangan Barang Bukti Nomor: 347/SP.10055/2014 tanggal 26 Juni 2014 barang bukti atas nama ASMUDDIN NASUTION berupa 1 (satu) buah kotak permen gofress yang berisikan ganja yang dibungkus kertas warna kuning dengan berat bersih 0,3 (nol koma tiga) gram. Berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika No.Lab: 4431/NNF/2014 tanggal 04 Juli 2014 barang bukti yang dianalisis berupa: A. 1 (satu) plastik bening didalamnya terdapat 1 (satu) plastik bening berisi daun dan biji kering dengan berat 0,8 (nol koma delapan) gram dan 1 (satu) bungkusan kertas hijau merk Toreador. 6

7 B. 1 (satu) bungkusan kertas kuning berisi daun dan biji kering dengan berat 0,3 (nol koma tiga) gram dimasukkan kedalam kotak plastik merk Gofress. Barang bukti A dan B diduga Narkotika milik tersangka atas nama ABDALSYAH PUTRA MARPAUNG dan ASMUDDIN NASUTION adalah Positif Ganja dan terdaftar dalam Golongan I nomor urut 8 Lampiran I Undang-undang RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-undang RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Terdakwa menyatakan tidak mengajukan keberatan; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut: 1. Saksi Emil Pakpahan, di bawah sumpah/ janji pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa pada hari Senin tanggal 23 Juni 2014 sekira pukul Wib, Kepolisian Sektor Barus melakukan razia rutin di Jalan Barus Manduamas, Desa Aek Dakka, Kecamatan Barus Kabupaten, Tapanuli Tengah, tepatnya didekat Jembatan Kincir; - Bahwa selanjutnya dilakukan penyetopan dan pemeriksaan terhadap sepeda motor yang dikendarai Abdalsyah Putra Marpaung (diajukan dalam berkas terpisah) dan Aswin Tanjung oleh Saksi, Briptu Riland Tampubolon, dan Briptu Sahrial Parangin-Angin; - Bahwa pada saat dilakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan surat-surat sepeda motor tersebut, Abdalsyah Putra Marpaung mengeluarkan sesuatu dari dalam kantong celananya dan langsung melemparkan atau membuangkan bungkusan tersebut ke bawah jembatan. - Bahwa melihat hal ini, diperintahkan kepada Abdalsyah Putra Marpaung untuk mengambil bungkusan tersebut dan setelah diperiksa bungkusan tersebut berisi 1 (satu) plastik kecil yang berisikan ganja dan kertas paper cap Toreado; - Bahwa kemudian Abdalsyah Putra Marpaung menerangkan bahwa ganja tersebut adalah miliknya, yang dibeli dari terdakwa Asmuddin Nasution sebanyak 1 (satu) ampul seharga Rp ,- (sepuluh ribu rupiah); - Bahwa selanjutnya dilakukan pengembangan di rumah terdakwa Asmuddin Nasution di Desa Pasar Terandam, Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah; 7

8 - Bahwa dari penggeledahan rumah Terdakwa, ditemukan barang bukti berupa 1 (satu) buah kotak permen Gofress yang berisikan ganja yang dibungkus kertas warna kuning dari bawah tikar yang berada didalam rumah terdakwa; - Bahwa menurut pengakuan Terdakwa, ganja tersebut diperoleh dari Masril Als Siil (DPO) sebanyak 2 (dua) ampul dengan cara cuma-cuma atau gratis. - Bahwa ganja sebanyak 2 (dua) ampul tersebut sebagian sudah dipergunakan atau dihisap oleh terdakwa sendiri, sedangkan sisanya 1 (satu) ampul lagi dijual terdakwa kepada ABDALSYAH PUTRA MARPAUNG dengan harga Rp ,- (sepuluh ribu rupiah). Menimbang, bahwa terhadap keterangan Saksi menyatakan tidak keberatan; tersebut, Terdakwa 2. Saksi Sahrial Perangin-Angin, di bawah sumpah/ janji pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa pada hari Senin tanggal 23 Juni 2014 sekira pukul Wib, Kepolisian Sektor Barus melakukan razia rutin di Jalan Barus Manduamas, Desa Aek Dakka, Kecamatan Barus Kabupaten, Tapanuli Tengah, tepatnya didekat Jembatan Kincir; - Bahwa selanjutnya Saksi, Briptu Riland Tampubolon, dan Briptu Emil Pakpahan melakukan penyetopan dan pemeriksaan terhadap sepeda motor yang dikendarai Abdalsyah Putra Marpaung (diajukan dalam berkas terpisah) dan Aswin Tanjung; - Bahwa pada saat dilakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan surat-surat sepeda motor tersebut, Abdalsyah Putra Marpaung mengeluarkan sesuatu dari dalam kantong celananya dan langsung melemparkan atau membuangkan bungkusan tersebut ke bawah jembatan. - Bahwa melihat hal ini, diperintahkan kepada Abdalsyah Putra Marpaung untuk mengambil bungkusan tersebut dan setelah diperiksa bungkusan tersebut berisi 1 (satu) plastik kecil yang berisikan ganja dan kertas paper cap Toreado; - Bahwa kemudian Abdalsyah Putra Marpaung menerangkan bahwa ganja tersebut adalah miliknya, yang dibeli dari terdakwa Asmuddin Nasution sebanyak 1 (satu) ampul seharga Rp ,- (sepuluh ribu rupiah); - Bahwa selanjutnya dilakukan pengembangan di rumah terdakwa Asmuddin Nasution di Desa Pasar Terandam, Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah; - Bahwa dari penggeledahan rumah Terdakwa, ditemukan barang bukti berupa 1 (satu) buah kotak permen Gofress yang berisikan ganja yang dibungkus kertas warna kuning dari bawah tikar yang berada didalam rumah terdakwa; - Bahwa menurut pengakuan Terdakwa, ganja tersebut diperoleh dari Masril Als Siil (DPO) sebanyak 2 (dua) ampul dengan cara cuma-cuma atau gratis. 8

9 - Bahwa ganja sebanyak 2 (dua) ampul tersebut sebagian sudah dipergunakan atau dihisap oleh terdakwa sendiri, sedangkan sisanya 1 (satu) ampul lagi dijual terdakwa kepada ABDALSYAH PUTRA MARPAUNG dengan harga Rp ,- (sepuluh ribu rupiah). Menimbang, bahwa terhadap keterangan Saksi menyatakan tidak keberatan; tersebut, Terdakwa Menimbang, bahwa Terdakwa tidak mengajukan Saksi yang meringankan (a de charge) pada persidangan: Menimbang, bahwa pada persidangan juga telah di dengar keterangan Terdakwa yang menerangkan sebagai berikut; - Bahwa Terdakwa ditangkap pihak Kepolisian pada hari Senin tanggal 23 Juni 2014 sekitar pukul WIB, di Desa Pasar Terendam, Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, tepatnya dirumah Terdakwa; - Bahwa penangkapan ini bermula dari penggeledahan terhadap rumah Terdakwa dan kemudian ditemukan barang bukti berupa 1 (satu) buah kotak permen Gofress yang berisikan ganja yang dibungkus kertas warna kuning dari bawah tikar yang berada di dalam rumah terdakwa; - Bahwa Polisi mengetahui Terdakwa memiliki ganja dari pengakuan Abdalsyah Putra Marpaung yang menerangkan telah membeli ganja sebanyak 1 (satu) ampul seharga Rp ,- (sepuluh ribu rupiah) dari Terdakwa; - Bahwa ganja tersebut, Terdakwa peroleh dari Masril Als Siil sebanyak 2 (dua) ampul dengan cara cuma-cuma atau gratis. - Bahwa ganja sebanyak 2 (dua) ampul tersebut sebagian sudah dipergunakan atau dihisap oleh Terdakwa, sedangkan sisanya 1 (satu) ampul lagi dijual terdakwa kepada ABDALSYAH PUTRA MARPAUNG dengan harga Rp ,- (sepuluh ribu rupiah); - Bahwa uang penjualan ganja akan Terdakwa serahkan kepada Masril Als Siil; - Bahwa ganja 1 (satu) ampul adalah upah Terdakwa karena telah membantu Masril Als Siil menyerahkan ganja kepada Abdalsyah Putra; Menimbang, bahwa Penuntut Umum di persidangan Penuntut Umum telah membacakan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika No. LAB: 4431/ NNF / 2014 tanggal 4 Juli 2014; Menimbang, bahwa pada persidangan telah diajukan barang bukti berupa: 1. 1 (satu) buah kotak permen Grofress yang berisikan ganja yang dibungkus kertas warna kuning. Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti yang diperiksa pada persidangan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut: - Bahwa pada hari Senin tanggal 23 Juni 2014 sekira pukul Wib, Kepolisian Sektor Barus melakukan razia rutin di Jalan Barus Manduamas, 9

10 Desa Aek Dakka, Kecamatan Barus Kabupaten, Tapanuli Tengah, tepatnya didekat Jembatan Kincir; - Bahwa selanjutnya Briptu Sahrial Perangin-Angin, Briptu Riland Tampubolon, dan Briptu Emil Pakpahan melakukan penyetopan dan pemeriksaan terhadap sepeda motor yang dikendarai Abdalsyah Putra Marpaung (diajukan dalam berkas terpisah) dan Aswin Tanjung; - Bahwa pada saat dilakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan surat-surat sepeda motor tersebut, Abdalsyah Putra Marpaung mengeluarkan sesuatu dari dalam kantong celananya dan langsung melemparkan atau membuangkan bungkusan tersebut ke bawah jembatan. - Bahwa melihat hal ini, diperintahkan kepada Abdalsyah Putra Marpaung untuk mengambil bungkusan tersebut dan setelah diperiksa bungkusan tersebut berisi 1 (satu) plastik kecil yang berisikan ganja dan kertas paper cap Toreado; - Bahwa kemudian Abdalsyah Putra Marpaung menerangkan bahwa ganja tersebut adalah miliknya, yang dibeli dari terdakwa Asmuddin Nasution sebanyak 1 (satu) ampul seharga Rp ,- (sepuluh ribu rupiah); - Bahwa selanjutnya pada pukul WIB dilakukan pengembangan di rumah terdakwa Asmuddin Nasution di Desa Pasar Terandam, Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah; - Bahwa dari penggeledahan terhadap rumah Terdakwa ditemukan barang bukti berupa 1 (satu) buah kotak permen Gofress yang berisikan ganja yang dibungkus kertas warna kuning dari bawah tikar yang berada di dalam rumah terdakwa; - Bahwa ganja tersebut, Terdakwa peroleh dari Masril Als Siil sebanyak 2 (dua) ampul dengan cara cuma-cuma atau gratis. - Bahwa ganja sebanyak 2 (dua) ampul tersebut sebagian sudah dipergunakan atau dihisap oleh Terdakwa, sedangkan sisanya 1 (satu) ampul lagi dijual terdakwa kepada ABDALSYAH PUTRA MARPAUNG dengan harga Rp ,- (sepuluh ribu rupiah); - Bahwa uang penjualan ganja akan Terdakwa serahkan kepada Masril Als Siil; - Bahwa ganja 1 (satu) ampul adalah upah Terdakwa karena telah membantu Masril Als Siil menyerahkan ganja kepada Abdalsyah Putra; Menimbang, bahwa selanjutnya Hakim akan mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Terdakwa dapat dinyatakan bersalah telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya; Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan alternatif yaitu Kesatu tindak pidana sebagaimana dimaksud Pasal 114 Ayat (1) Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, atau kedua tindak pidana sebagaimana dimaksud Pasal 111 Ayat (1) Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, atau ketiga Pasal 127 Ayat (1) Undang-Undang No

11 Tahun 2009 tentang Narkotika; Menimbang, bahwa dengan disusunnya dakwaan Penuntut Umum dalam bentuk alternatif, maka dalam proses pembuktian perkara ini kepada Majelis Hakim diberi kesempatan untuk memilih dakwaan yang akan dipertimbangkan terlebih dahulu yaitu dakwaan yang dinilai paling mendekati uraian fakta persidangan; Menimbang, bahwa sebelum memilih dakwaan yang akan dipertimbangkan terlebih dahulu, Majelis Hakim akan menguraikan terlebih dahulu alasan-alasan yang menjadi dasar pertimbangan Majelis Hakim memilih dakwaan tersebut sebagai berikut; Menimbang, bahwa unsur-unsur perbuatan dari dakwaan kesatu yaitu perbuatan pidana sebagaimana dimaksud Pasal 114 Ayat (1) Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika adalah setiap orang, tanpa hak atau melawan hukum, menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan narkotika golongan I, sedangkan unsur-unsur dakwaan kedua yaitu perbuatan pidana sebagaimana dimaksud Pasal 111 Ayat (1) Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika adalah setiap orang, tanpa hak atau melawan hukum, menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan narkotika golongan I dalam bentuk tanaman, sedangkan unsurunsur perbuatan dari dakwaan ketiga yaitu perbuatan pidana sebagaimana dimaksud Pasal 127 Ayat (1) Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika adalah setiap penyalah guna narkotika golongan I bagi diri sendiri, secara tanpa hak atau melawan hukum ; Menimbang, bahwa dari uraian unsur-unsur perbuatan dalam dakwaan Penuntut Umum tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa perbedaan mendasar antara dakwaan kesatu, atau dakwaan kedua, dengan atau dakwaan ketiga adalah kategori dari perbuatan si pelaku apakah tergolong sebagai Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (Pasal 1 angka 6) atau Penyalah Guna (Pasal 1 angka 15); Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan di atas, menurut Majelis Hakim yang wajib dipertimbangkan untuk menilai suatu perbuatan terkait peredaran gelap narkotika atau penyalahgunaan narkotika adalah tujuan atau alasan narkotika tersebut berada dalam penguasaan Terdakwa; Menimbang, bahwa dari rangkaian pertimbangan di atas dihubungkan dengan fakta persidangan, Majelis Hakim menilai dakwaan yang lebih tepat untuk dipertimbangkan terlebih dahulu adalah dakwaan satu yaitu tindak pidana sebagaimana dimaksud Pasal 114 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika; 11

12 Menimbang, bahwa unsur-unsur hukum (element van het delict) yang termuat dalam Pasal 114 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika adalah sebagai berikut; 1. Setiap orang; 2. Tanpa hak atau melawan hukum; 3. Menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I; Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut: Ad.1. Setiap Orang; Menimbang, bahwa unsur setiap orang menurut doktrin hukum pidana bukan merupakan unsur perbuatan pidana, namun merupakan unsur pasal yang menjadi bagian dari uraian kalimat pada ketentuan Pasal 111 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan tujuan dipertimbangkannya unsur ini untuk menghindarinya error in persona; Menimbang, bahwa unsur setiap orang yang dimaksud pasal ini mengarah kepada subjek hukum yaitu orang sebagai manusia (natulijke person) dan badan hukum (recht person) sebagai pemangku hak dan kewajiban yang dapat diminta pertanggungjawaban atas perbuatan yang didakwakan kepadanya; Menimbang, bahwa unsur setiap orang mengarah kepada yang diduga sebagai pelaku perbuatan pidana; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan di atas disimpulkan bahwa pengertian unsur setiap orang tidak dapat disamakan sebagai pelaku perbuatan pidana karena pengertian unsur setiap orang baru dapat beralih menjadi pelaku perbuatan pidana setelah Terdakwa terbukti melakukan perbuatan pidana yang didakwakan kepadanya; Menimbang, bahwa yang dimaksud sebagai setiap orang dalam perkara ini adalah Terdakwa Asmuddin Nasution yang pada persidangan telah membenarkan identitasnya sebagaimana termuat dalam surat dakwaan Penuntut Umum dan Saksi telah pula membenarkan Terdakwa adalah orang yang dimaksud dalam surat dakwaan; Menimbang, bahwa karena unsur setiap orang bukanlah unsur yang dapat berdiri sendiri, sehingga untuk membuktikan Terdakwa terbukti bersalah melakukan perbuatan pidana yang didakwakan masih tergantung pada pembuktian unsur berikutnya; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka unsur setiap orang telah terpenuhi atas diri Terdakwa; 12

13 Ad.2. Tanpa Hak atau Melawan Hukum: Menimbang, bahwa dalam ajaran ilmu hukum terdapat dua jenis sifat melawan hukum, yaitu materiil dan formil (materielle wederrechtelijk en formele wederrechtelijk). Yang dimaksud melawan hukum formil adalah bahwa suatu perbuatan disebut melawan hukum apabila perbuatan tersebut memenuhi unsur dalam rumusan perundang-undangan (bentuk). Sedangkan melawan hukum materiil adalah perbuatan tersebut menurut hukum yang tertulis maupun tidak tertulis merupakan suatu perbuatan melawan hukum (akibat); Menimbang, bahwa tanpa hak juga dapat diartikan sebagai suatu perbuatan yang dilakukan tanpa mendapat izin yang artinya seseorang dalam melakukan suatu perbuatan tanpa didasari suatu hak berupa izin dari pihak yang berwenang; Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menghubungkan uraian mengenai tanpa hak atau melawan hukum sebagaimana diuraikan di atas dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika karena tindak pidana yang didakwakan kepada Terdakwa diatur dalam undang-undang tersebut; Menimbang, bahwa pasal 7 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, menyebutkan bahwa Narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/ atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan secara khusus pasal 8 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 menyebutkan Narkotika Golongan I dilarang digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan (ayat 1), namun dalam jumlah terbatas, Narkotika Golongan I dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia diagnostik, serta reagensia laboratorium setelah mendapatkan persetujuan Menteri atas rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (ayat 2); Menimbang, bahwa dengan demikian suatu perbuatan yang dilakukan dengan melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pasal 7 jo pasal 8 UU No. 35 Tahun 2009 sebagaimana diuraikan di atas adalah tergolong perbuatan melawan hukum; Menimbang, berdasarkan uraian di atas unsur tanpa hak atau melawan hukum memiliki maksud larangan bagi pihak (subjek hukum) yang tidak memiliki kewenangan untuk terlibat dalam kegiatan yang berhubungan narkotika golongan I yang secara rinci akan diuraikan dalam pertimbangan unsur selanjutnya; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan di atas maka Majelis Hakim menilai unsur ini tidak dapat berdiri sendiri karena harus dihubungkan dengan suatu perbuatan, sehingga terpenuhinya unsur ini terkait dengan uraian unsur ketiga; 13

14 Ad.3. Menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I: Menimbang, bahwa unsur ke tiga terdiri dari beberapa kualifikasi perbuatan yang bersifat altematif, artinya cukup salah satu kualifikasi perbuatan terpenuhi atau terbukti, maka unsur ini dianggap telah terbukti dan kualifikasi perbuatan selain dan selebihnya tidak perlu dipertimbangkan lagi; Menimbang, bahwa dari keterangan Saksi-Saksi dan keterangan Terdakwa diperoleh fakta sebagai berikut: Menimbang, bahwa pada hari Senin tanggal 23 Juni 2014 sekira pukul Wib, Kepolisian Sektor Barus melakukan razia rutin di Jalan Barus Manduamas, Desa Aek Dakka, Kecamatan Barus Kabupaten, Tapanuli Tengah, tepatnya didekat Jembatan Kincir dan selanjutnya Saksi Sahrial Perangin-Angin, Saksi Emil Pakpahan, dan Briptu Riland Tampubolon melakukan penyetopan dan pemeriksaan terhadap sepeda motor yang dikendarai Abdalsyah Putra Marpaung (diajukan dalam berkas terpisah) dan Aswin Tanjung; Menimbang, bahwa pada saat dilakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan surat-surat sepeda motor tersebut, Abdalsyah Putra Marpaung mengeluarkan sesuatu dari dalam kantong celananya dan langsung melemparkan atau membuangkan bungkusan tersebut ke bawah jembatan dan setelah dilakukan pemeriksaan, bungkusan tersebut berisi 1 (satu) plastik kecil yang berisikan ganja dan kertas paper cap Toreado; Menimbang, bahwa Abdalsyah Putra Marpaung menerangkan ganja tersebut adalah miliknya, yang dibeli dari terdakwa Asmuddin Nasution sebanyak 1 (satu) ampul seharga Rp ,- (sepuluh ribu rupiah). Selanjutnya dilakukan pengembangan di rumah terdakwa Asmuddin Nasution di Desa Pasar Terandam, Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah dan dari penggeledahan rumah Terdakwa ditemukan barang bukti berupa 1 (satu) buah kotak permen Gofress yang berisikan ganja yang dibungkus kertas warna kuning yang menurut pengakuan Terdakwa diperoleh dari Masril Als Siil sebanyak 2 (dua) ampul dengan cara cumacuma atau gratis dan perolehan secara gratis ini karena 1 (satu) ampul yang telah Terdakwa pergunakan adalah upah karena Terdakwa telah membantu Masril menjual ganja kepada Abdalsyah Putra Marpaung seharga Rp ,- (sepuluh ribu rupiah) dengan cara menyerahkan ganja kepada Abdalsyah Putra Marpaung; Menimbang, bahwa berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika No. LAB: 4431/ NNF / 2014 tanggal 4 Juli 2014 diketahui barang bukti berupa daun kering tersebut adalah narkotika jenis ganja; 14

15 Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan mengenai fakta dihubungkan dengan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti, Majelis Hakim menyimpulkan ada dua kualifikasi perbuatan yang patut dipertimbangkan yaitu menjual dan menyerahkan; Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan di atas, menurut Majelis Hakim kualifikasi perbuatan yang lebih tepat dengan melihat sifat keaktifan Terdakwa dalam transaksi narkotika tersebut adalah kualifikasi perbuatan menyerahkan dengan argumentasi hukum, Terdakwa dalam transaksi tersebut hanya bertugas menyerahkan ganja kepada pembeli (Abdalsyah Putra Marpaung) dengan upah 1 (satu) ampul ganja, sedangkan penjual rill tetaplah Masrill); Menimbang, bahwa sampai pada persidangan ini Terdakwa tidak dapat membuktikan ia memiliki izin untuk menyerahkan narkotika jenis ganja dan dihubungkan dengan telah terbuktinya unsur ini, maka secara mutatis mutandis unsur kedua juga telah terbukti pada perbuatan Terdakwa; Menimbang, bahwa karena itu semua unsur tindak pidana sebagaimana dimaksud Pasal 114 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika telah terbukti ada pada perbuatan Terdakwa, maka Majelis Hakim menyatakan Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam dakwaan kesatu Penuntut Umum; Menimbang, bahwa dengan terbuktinya dakwaan kesatu, maka terhadap dakwaan selain dan selebihnya tidak perlu dipertimbangkan lagi; Menimbang, bahwa selama persidangan berlangsung pada diri Terdakwa tidak ada diketemukan alasan-alasan pemaaf yang dapat menghapuskan unsur-unsur kesalahan (Faits d Excuses) dan ataupun alasan-alasan pembenar yang dapat menghapuskan unsur-unsur melawan hukum (Faits d Justifikatif) dari perbuatan Terdakwa; Menimbang, bahwa karena tidak terdapat alasan pembenar dan pemaaf yang dapat melepaskan Terdakwa dari pertanggungjawaban pidana, maka secara hukum Terdakwa adalah orang yang mampu bertanggung jawab, dengan demikian Terdakwa harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana dengan memperhatikan aspek-aspek keadilan; Menimbang, bahwa Penuntut Umum dalam Surat Tuntutannya memohon agar Terdakwa dijatuhi pidana penjara selama 7 (tujuh) tahun dikurangi selama Terdakwa dalam masa penangkapan dan/ atau penahanan dan denda sebesar Rp ,- (satu milyar rupiah) subsidair 2 (dua) tahun penjara; 15

16 Menimbang, bahwa terhadap tuntutan pidana tersebut, Terdakwa agar dijatuhi pidana yang seringan-ringannya karena Terdakwa menyesal telah melakukan perbuatan ini; Menimbang, bahwa dalam mempertimbangkan masalah pemidanaan, Majelis Hakim berpandangan nilai-nilai keadilan harus dihubungkan dengan pendekatan keseimbangan: Menimbang, bahwa maksud dari pendekatan keseimbangan adalah adanya sebuah keseimbangan antara syarat-syarat yang ditentukan oleh undang-undang dengan kepentingan yang terkait dengan suatu perkara yaitu kepentingan Terdakwa, kepentingan korban, serta kepentingan masyarakat; Menimbang, bahwa yang dimaksud kepentingan korban dan kepentingan masyarakat adalah hal yang tersari dalam keadaan yang memberatkan, sedangkan kepentingan Terdakwa lazimnya adalah hal yang tersari pada keadaan yang meringankan; Menimbang, bahwa ditinjau dari kepentingan korban dan masyarakat jelas dalam perkara ini yang menjadi korban adalah masyarakat karena akibat perbuatan Terdakwa telah meresahkan masyarakat dan secara khusus adalah telah mengorbankan pihak-pihak yang menjadi korban penyalahgunaan narkotika (vide Pasal 1 angka 15 UU No. 35 Tahun 2009) karena dijadikan sebagai objek untuk mendapatkan keuntungan dan perbuatan Terdakwa bertentangan dengan program pemerintah dalam dalam upaya pemberantasan tindak pidana narkotika narkotika; Menimbang, bahwa dari aspek kepentingan Terdakwa, menurut Majelis Hakim dipandang dari aspek edukatif yaitu pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa bukan semata-mata pembalasan dendam atas perbuatannya, namun agar Terdakwa menyadari dampak yang berbahaya atas perbuatannya tersebut, sehingga Terdakwa tidak melanjutkan dan mengulangi perbuatannya dalam mengedarkan narkotika; Menimbang, bahwa pada persidangan Terdakwa menyadari pula bahwa perbuatan tersebut adalah salah di mata hukum, keadaan ini dapat terlihat pada proses persidangan dimana mengakui terus terang perbuatannya dan merasa menyesal dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya kembali; Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan tersebut dihubungkan dengan jumlah barang bukti dan keaktifan Terdakwa dalam melakukan peredaran narkotika jenis ganja, menurut Majelis menilai lama pidana penjara dan besar pidana denda yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa adalah lebih singkat dan lebih sedikit dari tuntutan pidana Penuntut Umum; Menimbang, bahwa karena selama proses perkara ini berjalan,terhadap Terdakwa telah dilakukan penangkapan dan penahanan, maka berdasarkan Pasal 22 16

17 Ayat (4) KUHAP masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalaninya tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang akan dijatuhkan; Menimbang, bahwa oleh karena pidana yang akan dijatuhkan terhadap Terdakwa ternyata lebih lama dari pada penahanan yang telah dijalaninya serta Majelis Hakim tidak menemukan alasan-alasan yang sah untuk mengeluarkan Terdakwa dari tahanan, maka Terdakwa diperintahkan Terdakwa tetap berada di dalam tahanan; Menimbang, bahwa terhadap barang bukti berupa 1 (satu) buah kotak permen Grofress yang berisikan ganja yang dibungkus kertas warna kuning. adalah bendabenda yang dilarang untuk diedarkan serta telah dipergunakan dalam melakukan kejahatan narkotika, maka terhadap seluruh barang bukti dinyatakan dirampas untuk dimusnahkan; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 222 Ayat (1) KUHAP, karena Terdakwa akan dijatuhi pidana, maka membayar biaya perkara; kepada Terdakwa juga dibebani untuk Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa, maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan yang meringankan Terdakwa; Keadaan yang memberatkan: - Perbuatan Terdakwa telah meresahkan masyarakat; - Perbuatan Terdakwa tidak mendukung program pemerintah dalam upaya pemberantasan tindak pidana narkotika narkotika; Keadaan yang meringankan: - Terdakwa menyesali perbuatannya; - Terdakwa berjanji tidak mengulangi perbuatannya; Memperhatikan, Pasal 114 Ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dan Pasal 193 Ayat (1) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundangundangan lain yang bersangkutan; M E N G A D I L I: 1. Menyatakan Terdakwa : ASMUDIN NASUTION telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Secara Melawan Hukum Menyerahkan Narkotika Golongan I dalam bentuk Tanaman ; 2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 5 (lima) tahun dan denda sebesar Rp ,- (satu 17

18 milyar rupiah), dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana penjara selama 1 (satu) bulan ; 3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalankan oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ; 4. Menetapkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan ; 5. Menyatakan Barang bukti berupa : 1 (satu) buah kotak permen Gofress yang berisikan Ganja yang dibungkus kertas warna kuning ; Dimusnahkan ; 6. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.5.000,-(lima ribu rupiah) ; Demikianlah perkara ini diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim pada hari Senin tanggal 24 Nopember 2014, oleh Emanuel Ari Budiharjo, S.H selaku Hakim Ketua Majelis, Arief Wibowo, S.H.,M.H dan Boy Jefry Paulus Sembiring, S.H masing-masing selaku Hakim Anggota. Putusan ini diucapkan pada persidangan yang terbuka untuk umum Pada hari Kamis tanggal 27 Nopember 2014 oleh Hakim Ketua dengan didampingi Hakim Anggota tersebut, dengan dibantu oleh Antoni G.P. Butar Butar, S.H sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Sibolga, serta dihadiri Anggia Yustia Kesuma, S.H.,M.Kn Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Sibolga dan Terdakwa serta tanpa didampingi oleh Penasihat Hukumnya ; Hakim-Hakim Anggota Hakim Ketua, Arief Wibowo, S.H., M.H. Emanuel Ari Budiharjo, S.H. Boy Jefry Paulus Sembiring, S.H Panitera Pengganti Antoni G.P Butar-Butar, S.H. 18