Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor 321 /PID.SUS/ 2014/PN.Sbg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa: Nama lengkap : Sondang Hutagalung alias Sondang Als Hutagalung; Tempat lahir : Sitahuis; Umur/ tanggal lahir : 30 tahun/ 30 Agustus 1984; Jenis kelamin : Laki-laki; Kebangsaan : Indonesia; Tempat tinggal : Jl. Sibolga Tarutung, Desa Mardame, Kecamatan Sitahuis,Kabupaten Tapanuli Tengah; A g a m a : Kristen Protestan; Pekerjaan : Supir Truk; Terdakwa ditangkap berdasarkan Surat Perintah Penangkapan tanggal 5 Agustus 2014 dan ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara oleh; 1. Penyidik sejak tanggal 8 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 5 Oktober 2014; 2. Penuntut Umum sejak tanggal 6 Oktober 2014 sampai dengan tanggal 25 Oktober 2014; 3. Majelis Hakim sejak tanggal 14 Oktober 2014 sampai dengan tanggal 12 November 2014; 4. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 13 November 2014 sampai dengan tanggal 11 Januari 2015; Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum yang bernama Jusniar Endah Siahaan, S.H., yang berkantor di LBH Suara Rakyat Tapanuli berdasarkan Penetapan Nomor 321/Pen.Pid.Sus/ 2014/PN.Sbg tanggal 14 Oktober 2013; Pengadilan Negeri tersebut; Setelah membaca: - Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Sibolga Nomor 321/Pid.Sus/2014/PN.Sbg 14 Oktober 2014 tentang Penunjukan Majelis Hakim ; - Penetapan Majelis Hakim No. 321/Pid.Sus/2014/PN.Sbg tanggal 14 Oktober 2014 tentang penetapan hari sidang; - Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan; Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi dan Terdakwa serta memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan; 1

2 Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut: 1. Menyatakan Terdakwa Sondang Hutagalung alias Sondang alias Hutagalung terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Menyalahgunakan Narkotika Golongan I Jenis Ganja, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam dakwaan Pasal 127 Ayat (1) huruf a Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dalam dakwaan atau ketiga; 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Sondang Hutagalung alias Sondang alias Hutagalung dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara, dengan perintah Terdakwa tetap ditahan; 3. Menyatakan barang bukti berupa: - 1 (satu) bungkus sedang daun ganja; - 1 (satu) unit handphone Nokia warna hitam; Dirampas untuk dimusnahkan; - 1 (satu) unit sepedamotor Honda Supra Fit warna hitam silver No.Pol BB 3826 MG; Dikembalikan kepada pemilik yang berhak; - Uang kertas Rp ,- (dua puluh dua ribu rupiah); Dirampas untuk Negara; 4. Menetapkan agar Terdakwa Sondang Hutagalung alias Sondang alias Galung dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp 2.000,- (dua ribu rupiah); Setelah mendengar pembelaan lisan Terdakwa yang pada pokoknya menyatakan mengakui dan menyesali telah melakukan perbuatan sebagaimana didakwakan Penuntut Umum serta berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan tersebut, atas dasar ini Terdakwa mohon agar dijatuhi hukuman yang seringanringannya: Setelah mendengar permohonan Terdakwa, Penuntut Umum menyatakan tetap pada Surat Tuntutannya; Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum terhadap permohonan Terdakwa, Terdakwa menyatakan tetap pada permohonannya; Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut: Pertama: Bahwa ia terdakwa SONDANG HUTAGALUNG ALS SONDANG ALS HUTAGALUNG pada hari Selasa tanggal 05 Agustus 2014 sekira pukul Wib 2

3 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Agustus 2013, bertempat di Jalan Sibolga Tarutung Km.3 Kelurahan Huta Barangan Kec.Sibolga Utara Kota Sibolga, atau pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Sibolga yang berwenang memeriksa dan mengadili dalam perkaranya, tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut: Pada waktu dan tempat seperti tersebut diatas, sebelumnya terdakwa ada memesan daun ganja kering dari seseorang temannya, selanjutnya setelah sepakat soal harga sejumlah Rp ,- (dua ratus limapuluh ribu rupiah) selanjutnya terdakwa menemui temannya Torkis Lumban Tobing sambil membawa uang sejumlah Rp ,- dengan mengendarai sepeda motor milik terdakwa BB 3836 MG kemudian terdakwa berangkat menuju Ketapang dan disana terdakwa bertemu dengan dengan Torkis Lumban Tobing yang sudah menunggu kedatangan terdakwa sambil membawa daun ganja selanjutnya Torkis Lumban Tobing menyerahkan ganja tersebut kepada terdakwa sedangkan terdakwa menyerahkan uang sejumlah Rp ,- kepada Torkis Lumban Tobing sebagai uang pembelian ddaun ganja tersebut. Lalu setelah terjadi Transaksi tersebut mereka berpencar dan terdakwa menyimpan daun ganja tersebut di dalam jok sepeda motor milik terdakwa dan pada saat terdakwa meliuntas di jalan Sibolga Tarutung tepatnya di KM 3 Kelurahan Huta barangan Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga tiba tiba terdakwa melihat ada petugas Kepolisian yang sedang melakukan tugas Razia selanjutnya petugas kepolisian tersebut menghentikan sepeda motor milik terdakwa dan melakukan pemeriksaan terhadap sepeda motor yang dikemudikan terdakwa dan petugas kepolisian tersebut menemukan barang bukti daun ganja kering sebanyak 1(satu bungkus) daun ganja kering tanpa ijin dari yang berwenang. Selanjutnya terdakwa beserta barang bukti dibawa petugas kepolisian ke ke Polres Sibolga untuk diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku Dan berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan pusat Labolatorium Forensik Bareskrim cabang Medan No. LAB : 5164/NNF/2014 tanggal 13 Agustus 2014 yang dibuat dan ditanda tangani oleh Debora M.Hutagaol,S.Si,Apt dan Supyani,S.Si,Pemeriksa pada Labfor Bareskrim Cabang Medan telah melakukan analisis secara kimia terhadap barang bukti milik Sondang Hutagalung als Sondang als Hutagalung adalah positif ganja dan terdaftar dalam Golongan I (satu) Nomor Urut 8 Lampiran I Undang Undang Republik Indonesia No. 35 tahun 2009 Tentang Narkotika. Sebagaimana diatur dan diancam dalam pasal 111 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Atau Kedua 3

4 Bahwa ia terdakwa Sondang Hutagalung als Sondang als Hutagalung pada hari Selasa tanggal 05 Agustus 2014 sekira pukul Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Agustus 2013, bertempat di Jalan Sibolga Tarutung Km.3 Kelurahan Huta Barangan Kec.Sibolga Utara Kota Sibolga, atau pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Sibolga yang berwenang memeriksa dan mengadili dalam perkaranya, tanpa hak atau melawan hukum menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, Narkotika Golongan I perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut: Pada waktu dan tempat seperti tersebut diatas, sebelumnya terdakwa ada memesan daun ganja kering dari seseorang temannya, selanjutnya setelah sepakat soal harga sejumlah Rp ,-(dua ratus limapuluh ribu rupiah) selanjutnya terdakwa menemui temannya Torkis Lumban Tobing sambil membawa uang sejumlah Rp ,- dengan mengendarai sepeda motor milik terdakwa BB 3836 MG kemudian terdakwa berangkat menuju Ketapang dan disana terdakwa bertemu dengan dengan Torkis Lumban Tobing yang sudah menunggu kedatangan terdakwa sambil membawa daun ganja selanjutnya Torkis Lumban Tobing menyerahkan ganja tersebut kepada terdakwa sedangkan terdakwa menyerahkan uang sejumlah Rp ,- kepada Torkis Lumban Tobing sebagai uang pembelian ddaun ganja tersebut. Lalu setelah terjadi Transaksi tersebut mereka berpencar dan terdakwa menyimpan daun ganja tersebut di dalam jok sepeda motor milik terdakwa dan pada saat terdakwa meliuntas di jalan Sibolga Tarutung tepatnya di KM 3 Kelurahan Huta barangan Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga tiba tiba terdakwa melihat ada petugas Kepolisian yang sedang melakukan tugas Razia selanjutnya petugas kepolisian tersebut menghentikan sepeda motor milik terdakwa dan melakukan pemeriksaan terhadap sepeda motor yang dikemudikan terdakwa dan petugas kepolisian tersebut menemukan barang bukti daun ganja kering sebanyak 1(satu bungkus) daun ganja kering tanpa ijin dari yang berwenang. Selanjutnya terdakwa beserta barang bukti dibawa petugas kepolisian ke ke Polres Sibolga untuk diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dan berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan pusat Labolatorium Forensik Bareskrim cabang Medan No. LAB : 5164/NNF/2014 tanggal 13 Agustus 2014 yang dibuat dan ditanda tangani oleh Debora M.Hutagaol,S.Si,Apt dan Supyani,S.Si,Pemeriksa pada Labfor Bareskrim Cabang Medan telah melakukan analisis secara kimia terhadap barang bukti milik Sondang Hutagalung als Sondang als Hutagalung adalah positif ganja dan terdaftar dalam Golongan I (satu) Nomor Urut 8 Lampiran I Undang Undang Republik Indonesia No. 35 tahun 2009 Tentang Narkotika. 4

5 Sebagaimana diatur dan diancam dalam pasal 114ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Atau Ketiga Bahwa ia terdakwa Sondang Hutagalung als Sondang als Hutagalung pada hari Selasa tanggal 05 Agustus 2014 sekira pukul Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Agustus 2013, bertempat di Jalan Sibolga Tarutung Km.3 Kelurahan Huta Barangan Kec.Sibolga Utara Kota Sibolga, atau pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Sibolga yang berwenang memeriksa dan mengadili dalam perkaranya menggunakan Narkotika Golongan I bagi diri sendiri perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut : Pada waktu dan tempat seperti tersebut diatas, sebelumnya terdakwa ada memesan daun ganja kering dari seseorang temannya, selanjutnya setelah sepakat soal harga sejumlah Rp ,-(dua ratus limapuluh ribu rupiah) selanjutnya terdakwa menemui temannya Torkis Lumban Tobing sambil membawa uang sejumlah Rp ,- dengan mengendarai sepeda motor milik terdakwa BB 3836 MG kemudian terdakwa berangkat menuju Ketapang dan disana terdakwa bertemu dengan dengan Torkis Lumban Tobing yang sudah menunggu kedatangan terdakwa sambil membawa daun ganja selanjutnya Torkis Lumban Tobing menyerahkan ganja tersebut kepada terdakwa sedangkan terdakwa menyerahkan uang sejumlah Rp ,- kepada Torkis Lumban Tobing sebagai uang pembelian ddaun ganja tersebut. Lalu setelah terjadi Transaksi tersebut mereka berpencar dan terdakwa menyimpan daun ganja tersebut di dalam jok sepeda motor milik terdakwa dan pada saat terdakwa meliuntas di jalan Sibolga Tarutung tepatnya di KM 3 Kelurahan Huta barangan Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga tiba tiba terdakwa melihat ada petugas Kepolisian yang sedang melakukan tugas Razia selanjutnya petugas kepolisian tersebut menghentikan sepeda motor milik terdakwa dan melakukan pemeriksaan terhadap sepeda motor yang dikemudikan terdakwa dan petugas kepolisian tersebut menemukan barang bukti daun ganja kering sebanyak 1(satu bungkus) daun ganja kering tanpa ijin dari yang berwenang. Selanjutnya terdakwa beserta barang bukti dibawa petugas kepolisian ke ke Polres Sibolga untuk diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dan berdasarkan hasil pemeriksaan Rumah Sakit Umum Dr Ferdinan Lumban Tobing Sibolga pada tanggal 6 Agustus 2014 dengan dokter pemeriksa pada Rumah Sakit tersebut yaitu dokter Agustina dengan hasil pemeriksaan sebagai berikut : -Marijuana : +/ positif. 5

6 Sebagaimana diatur dan diancam dalam pasal 127 ayat (1) huruf a UU RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Terdakwa menyatakan tidak mengajukan keberatan; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut: 1. Saksi Zulkifli, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa Terdakwa ditangkap pada hari Selasa tanggal 5 Agustus 2014 sekira pukul WIB di Jalan Sibolga Tarutung Km 3, Kelurahan Hutabarangan, Kecamatan Sibolga Utara, Kota Sibolga; - Bahwa penangkapan ini berawal dari razia lalu lintas Polres Tapteng di daerah tersebut dan kemudian dilakukan pengecekan surat-surat kelengkapan sepeda motor (Honda Supra Fit warna hitam silver No.Pol BB 3826 MG) yang dikendarai Terdakwa; - Bahwa setelah itu dilakukan pemeriksaan jok sepeda motor tersebut dan dari dalam jok ditemukan 1 (satu) bungkus sedang narkotika yang diduga jenis daun ganja; - Bahwa selanjutnya dilakukan penggeledahan badan terhadap Terdakwa dan disita 1 (satu) unit handphone Nokia warna hitam dari kantong celananya karena diduga sebagai alat komunikasi Terdakwa dalam membeli narkotika yang diduga jenis daun ganja dari Torkis; - Bahwa juga ikut disita uang kertas Rp ,- (dua puluh dua ribu rupiah) yang ditemukan dari dalam kantong celana Terdakwa karena diduga terkait dengan narkotika jenis daun ganja yang dimiliki Terdakwa - Bahwa menurut Terdakwa daun ganja tersebut dibelinya dari Torkis dengan harga Rp ,- (seratus ribu rupiah); - Bahwa daun ganja tersebut dibeli untuk konsumsi pribadi dan stok pakai Terdakwa; - Bahwa Terdakwa tidak memiliki izin untuk memiliki narkotika golongan I yang diduga jenis ganja; Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa menyatakan tidak keberatan; 2. Saksi Pompi E. Hutagalung, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa Terdakwa ditangkap pada hari Selasa tanggal 5 Agustus 2014 sekira pukul WIB di Jalan Sibolga Tarutung Km 3, Kelurahan Hutabarangan, Kecamatan Sibolga Utara, Kota Sibolga; 6

7 - Bahwa penangkapan ini berawal dari razia lalu lintas Polres Tapteng di daerah tersebut dan kemudian dilakukan pengecekan surat-surat kelengkapan sepeda motor (Honda Supra Fit warna hitam silver No.Pol BB 3826 MG) yang dikendarai Terdakwa; - Bahwa selanjutnya saat dilakukan pemeriksaan jok sepeda motor tersebut dan dari dalam jok ditemukan 1 (satu) bungkus sedang narkotika yang diduga jenis daun ganja; - Bahwa selanjutnya dilakukan penggeledahan badan terhadap Terdakwa dan disita 1 (satu) unit handphone Nokia warna hitam dari kantong celananya karena diduga sebagai alat komunikasi Terdakwa dalam membeli narkotika yang diduga jenis daun ganja dari Torkis; - Bahwa juga ikut disita uang kertas Rp ,- (dua puluh dua ribu rupiah) yang ditemukan dari dalam kantong celana Terdakwa karena diduga terkait dengan narkotika jenis daun ganja yang dimiliki Terdakwa; - Bahwa menurut Terdakwa daun ganja tersebut dibelinya dari Torkis dengan harga Rp ,- (seratus ribu rupiah); - Bahwa daun ganja tersebut dibeli untuk konsumsi pribadi dan stok pakai Terdakwa; - Bahwa Terdakwa tidak memiliki izin untuk memiliki narkotika golongan I yang diduga jenis ganja; Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa menyatakan tidak keberatan; Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan juga telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut; - Bahwa Terdakwa ditangkap pada hari Selasa tanggal 5 Agustus 2014 sekira pukul WIB di Jalan Sibolga Tarutung Km 3, Kelurahan Hutabarangan, Kecamatan Sibolga Utara, Kota Sibolga oleh anggota Polres Tapteng; - Bahwa penangkapan ini berawal dari razia lalu lintas Polres Tapteng di daerah tersebut dan saat itu motor (Honda Supra Fit warna hitam silver No.Pol BB 3826 MG) yang dikendarai Terdakwa diberhentikan yang selanjutnya dilakukan pengecekan kelengkapan surat-surat; - Bahwa kemudian dilakukan pemeriksaan jok sepeda motor dan dari dalam jok tersebut ditemukan 1 (satu) bungkus sedang narkotika yang diduga jenis daun ganja; - Bahwa barang bukti 1 (satu) unit handphone Nokia warna hitam digunakan Terdakwa sebagai alat komunikasi dengan Torkis; - Bahwa uang kertas Rp ,- (dua puluh dua ribu rupiah) yang disita dari penangkapan Terdakwa tidak terkait dengan daun ganja yang dimiliki Terdakwa; 7

8 - Bahwa sepeda motor Honda Supra Fit warna hitam silver No.Pol BB 3826 MG yang digunakan Terdakwa pada saat penangkapan adalah milik Anggiat Hutagalung; - Bahwa Terdakwa membeli daun ganja tersebut dari Torkis seharga Rp ,- (seratus ribu rupiah) dengan tujuan konsumsi pribadi dan stok pakai Terdakwa; - Bahwa Terdakwa langsung membeli untuk konsumsi selama 2 (dua) minggu agar tidak terlalu sering melakukan transaksi narkotika; - Bahwa Terdakwa sudah mengkonsumsi ganja selama 4 (empat) bulan; - Bahwa Terdakwa melakukan perbuatan ini sejak dipecat dari pekerjaannya sebagai supir truk; - Bahwa dengan mengkonsumsi ganja, Terdakwa merasa tenang dalam melakukan pekerjaan sebagai buruh harian; - Bahwa Terdakwa tidak memiliki izin untuk memiliki narkotika golongan I jenis ganja; - Bahwa Terdakwa belum pernah dijatuhi pidana dalam perkara narkotika; Menimbang, bahwa Terdakwa menyatakan tidak mengajukan Saksi yang meringankan (a de charge); Menimbang, bahwa Penuntut Umum di persidangan telah membacakan alat bukti surat sebagaimana terlampir dalam berkas yaitu: - Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika No. LAB: 5164/ NNF / 2014 tanggal 13 Agustus 2014; - Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik dengan sampel Urine No.037/PK/VIII/2014 tanggal 6 Agustus 2014; Menimbang, bahwa Penuntut Umum di persidangan telah menunjukan BPKB sepeda motor Honda Supra Fit warna hitam silver No.Pol BB 3826 MG atas nama Anggiat Hutagalung; Menimbang, bahwa pada persidangan telah diajukan barang bukti berupa: 1. 1 (satu) bungkus sedang daun ganja; 2. 1 (satu) unit handphone Nokia warna hitam; 3. 1 (satu) unit sepedamotor Honda Supra Fit warna hitam silver No.Pol BB 3826 MG; 4. Uang kertas Rp ,- (dua puluh dua ribu rupiah); 8

9 Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti yang diperiksa pada persidangan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut: - Bahwa Terdakwa ditangkap pada hari Selasa tanggal 5 Agustus 2014 sekira pukul WIB di Jalan Sibolga Tarutung Km 3, Kelurahan Hutabarangan, Kecamatan Sibolga Utara, Kota Sibolga oleh anggota Polres Tapteng; - Bahwa penangkapan ini berawal dari razia lalu lintas Polres Tapteng dan saat dilakukan pemeriksaan terhadap sepeda motor (Honda Supra Fit warna hitam silver No.Pol BB 3826 MG) yang dikendarai Terdakwa, ditemukan 1 (satu) bungkus sedang narkotika yang diduga jenis daun ganja dari dalam jok sepeda motor tersebut; - Bahwa berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika No. LAB: 5164/ NNF / 2014 tanggal 13 Agustus 2014, barang bukti tersebut positif narkotika jenis ganja sebagaimana dimaksud Daftar Narkotika Golongan I angka 8 Lampiran I Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2009 Tentang Narkotika; - Bahwa selain ganja, turut disita 1 (satu) unit handphone Nokia warna hitam, uang kertas Rp ,- (dua puluh dua ribu rupiah), dan sepeda motor Honda Supra Fit warna hitam silver No.Pol BB 3826 MG karena diduga terkait dengan kepemilikan ganja oleh Terdakwa; - Bahwa Terdakwa membeli daun ganja tersebut dari Torkis seharga Rp ,- (seratus ribu rupiah) dengan tujuan konsumsi pribadi dan stok pakai Terdakwa; - Bahwa Terdakwa tidak memiliki izin untuk memiliki narkotika golongan I jenis ganja; Menimbang, bahwa selanjutnya Hakim akan mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Terdakwa dapat dinyatakan bersalah telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya; Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan yang berbentuk alternatif, yaitu Pertama tindak pidana sebagaimana dimaksud Pasal 111 Ayat (1) Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, atau kedua tindak pidana sebagaimana dimaksud Pasal 114 Ayat (1) Undang- Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, atau ketiga Pasal 127 Ayat (1) huruf a Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika; Menimbang, bahwa dengan disusunnya dakwaan Penuntut Umum dalam bentuk alternatif, Majelis Hakim dengan memperhatikan fakta-fakta hukum tersebut di atas diberi kesempatan untuk memilih dakwaan yang akan dipertimbangkan terlebih dahulu; 9

10 Menimbang, bahwa sebelum memilih dakwaan yang akan dipertimbangkan terlebih dahulu, Majelis Hakim akan menguraikan terlebih dahulu alasan-alasan yang menjadi dasar pertimbangan Majelis Hakim memilih dakwaan tersebut sebagai berikut; Menimbang, bahwa unsur-unsur perbuatan dari dakwaan Pertama yaitu tindak pidana sebagaimana dimaksud Pasal 111 Ayat (1) Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika adalah setiap orang, tanpa hak atau melawan hukum, menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan narkotika golongan I dalam bentuk tanaman, sedangkan unsurunsur dakwaan kedua yaitu tindak pidana sebagaimana dimaksud Pasal 114 Ayat (1) Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika adalah setiap orang, tanpa hak atau melawan hukum, menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan narkotika golongan I, semetara unsur-unsur perbuatan dari dakwaan ketiga yaitu tindak pidana sebagaimana dimaksud Pasal 127 Ayat (1) Undang- Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika adalah setiap penyalah guna narkotika golongan I bagi diri sendiri, secara tanpa hak atau melawan hukum ; Menimbang, bahwa dari uraian unsur-unsur perbuatan dalam dakwaan Penuntut Umum tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa perbedaan mendasar antara dakwaan Pertama, atau dakwaan kedua, dengan atau dakwaan ketiga adalah penggolongan dari perbuatan si pelaku/ Terdakwa apakah tergolong sebagai tindak pidana Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (Pasal 1 angka 6) atau tindak pidana Penyalah Guna (Pasal 1 angka 15); Menimbang, bahwa untuk menilai suatu perbuatan terkait peredaran gelap narkotika atau penyalah guna narkotika dapat dinilai dari tujuan kepemilikan atau penguasaan narkotika oleh Terdakwa; Menimbang, bahwa selain itu, secara patut juga harus dipertimbangkan mengenai realita penyalahgunaan narkotika, di mana penyalah guna narkotika secara praktis tidak dapat mengusahakan/ memenuhi secara mandiri suplai kebutuhannya atas narkotika, sehingga untuk mengkonsumsi narkotika, penyalah guna harus melakukan perbuatan-perbuatan seperti membeli atau menerima narkotika yang selanjutnya narkotika tersebut berada dalam penguasaannya, menjadi miliknya, dan/ atau menyimpan sisa pemakaian untuk kebutuhan konsumsi selanjutnya; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, Majelis Hakim menyimpulkan kriteria utama untuk menilai apakah tindakan seperti menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, 10

11 menukar, menyerahkan atau tindakan memiliki, menyimpan menguasai, menanam, memelihara, dan menyediakan narkotika tergolong sebagai peredaran gelap narkotika atau penyalah guna narkotika dapat dilihat dari motivasi ekonomi dari perbuatan tersebut; Menimbang, bahwa dari rangkaian pertimbangan di atas dihubungkan dengan fakta-fakta hukum, Majelis Hakim memilih dakwaan yang akan dipertimbangkan terlebih dahulu adalah dakwaan ketiga yaitu tindak pidana sebagaimana dimaksud Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika; Menimbang, bahwa unsur-unsur hukum (element van het delict) yang termuat dalam Pasal 127 Ayat (1) huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika adalah sebagai berikut; 1. Setiap Penyalah Guna Narkotika Golongan I Bagi Diri Sendiri; 2. Secara Tanpa Hak atau Melawan Hukum; Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut: Ad.1. Setiap Penyalah Guna Narkotika Golongan I Bagi Diri Sendiri; Menimbang, bahwa menurut pasal 1 angka 15 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yang dimaksud Penyalahguna adalah orang yang menggunakan Narkotika tanpa hak atau melawan hukum, namun undang-undang tidak menjelaskan secara rinci kriteria seseorang disebut penyalah guna; Menimbang, bahwa karena tidak diatur secara tegas dalam undang-undang ini, maka Majelis Hakim akan menggunakan Surat Edaran Mahkamah Agung No. 4 Tahun 2010 tentang Penempatan Penyalahgunaan, Korban Penyalahgunaan dan Pecandu Narkotika ke Dalam Lembaga Rehabilitasi Medis dan Rehabilitasi Sosial yang menyebutkan kriteria Penyalah Guna yang dapat dilakukan rehabilitasi adalah sebagai berikut: a. Terdakwa pada saat ditangkap Penyidik Polri dan Penyidik BNN dalam kondisi tertangkap tangan; b. Pada saat tertangkap tangan ditemukan barang bukti pemakaian satu hari untuk ganja seberat 5 (lima) gram; c. Surat uji laboratorium positif menggunakan Narkotika berdasarkan permintaan penyidik; d. Surat keterangan dari dokter jiwa/ psikiater pemerintah yang ditunjuk oleh Hakim; 11

12 e. Tidak terbukti bahwa yang bersangkutan terlibat dalam peredaran gelap Narkotika; Menimbang, bahwa dari kriteria di atas, menurut Majelis Hakim yang dimaksud sebagai penyalah guna adalah orang-orang yang menggunakan narkotika untuk kepentingan pribadi dan memiliki catatan laboratorium positif menggunakan narkotika; Menimbang, bahwa dari pengertian tersebut diketahui seorang penyalah guna harus dipastikan tidak terlibat dalam peredaran gelap narkotika dan tidak memiliki motivasi ekonomi atas narkotika yang dimiliki atau dikuasainya; Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menghubungkan uraian di atas dengan fakta-fakta yang terungkap di persidangan sebagai berikut; Menimbang, bahwa Terdakwa ditangkap pada hari Selasa tanggal 5 Agustus 2014 sekira pukul WIB di Jalan Sibolga Tarutung Km 3, Kelurahan Hutabarangan, Kecamatan Sibolga Utara, Kota Sibolga oleh anggota Polres Tapteng karena dari dalam jok sepeda motor (Honda Supra Fit warna hitam silver No.Pol BB 3826 MG) yang dikendarainya ditemukan 1 (satu) bungkus sedang narkotika yang diduga jenis daun ganja; Menimbang, bahwa berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika No. LAB: 5164/ NNF / 2014 tanggal 13 Agustus 2014, barang bukti tersebut positif narkotika jenis ganja sebagaimana dimaksud Daftar Narkotika Golongan I angka 8 Lampiran I Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2009 Tentang Narkotika; Menimbang, bahwa Terdakwa menerangkan ganja tersebut akan digunakannya untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya atas danja dan keterangan Terdakwa ini dihubungkan dengan Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik dengan sampel Urine No.037/PK/VIII/2014 tanggal 6 Agustus 2014 yang menyimpulkan Terdakwa positif sebagai pengguna narkotika jenis ganja; Menimbang, bahwa dari rangkaian fakta hukum diketahui pula ganja tersebut dibeli Terdakwa dari Torkis seharga Rp ,- (seratus ribu rupiah) untuk konsumsi pribadi dan stok beberapa hari ke depan; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas diketahui Terdakwa telang menkonsumsi narkotika golongan I jenis ganja dan dengan memperhatikan besaran jumlah barang bukti ganja yang disita dari penangkapan Terdakwa serta tidak ada fakta-fakta yang membuktikan ganja tersebut akan diedarkan kembali oleh Terdakwa (motivasi ekonomi), maka Majelis Hakim menyimpulkan unsur Setiap 12

13 Penyalah Guna Narkotika Golongan I Bagi Diri Sendiri telah terbukti ada pada perbuatan Terdakwa; Ad.2. Tanpa hak atau melawan hukum; Menimbang, bahwa dalam ajaran ilmu hukum terdapat dua jenis sifat melawan hukum, yaitu materiil (materielle wederrechtelijk) dan formil (formele wederrechtelijk); Menimbang, bahwa karena perbuatan yang dimaksud dalam unsur ini secara nyata diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku (Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009), maka Majelis Hakim hanya merinci mengenai melawan hukum formil. Melawan hukum formil adalah suatu perbuatan yang dinyatakan bertentangan dengan hukum apabila perbuatan tersebut memenuhi unsur dalam rumusan perundang-undangan; Menimbang, bahwa tanpa hak diartikan sebagai suatu perbuatan yang dilakukan tanpa mendapat izin yang artinya seseorang dalam melakukan suatu perbuatan tanpa didasari suatu hak berupa izin dari pihak yang berwenang; Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menghubungkan uraian mengenai tanpa hak atau melawan hukum sebagaimana diuraikan di atas dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika karena tindak pidana yang didakwakan kepada Terdakwa diatur dalam undang-undang tersebut; Menimbang, bahwa pasal 7 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, menyebutkan bahwa Narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan secara khusus pasal 8 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 menyebutkan Narkotika Golongan I dilarang digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan (ayat 1), namun dalam jumlah terbatas, Narkotika Golongan I dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia diagnostik, serta reagensia laboratorium setelah mendapatkan persetujuan Menteri atas rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (ayat 2); Menimbang, bahwa dengan demikian suatu perbuatan yang dilakukan dengan melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud Pasal 7 jo Pasal 8 UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika sebagaimana diuraikan di atas dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum formil; Menimbang, bahwa dari ketentuan-ketentuan diatas dapat disimpulkan bahwa yang berhak atas narkotika golongan I adalah mereka yang menggunakannya 13

14 untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia diagnostik, serta reagensia laboratorium setelah mendapatkan persetujuan Menteri atas rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, dalam jumlah yang terbatas; Menimbang, berdasarkan uraian di atas tanpa hak atau melawan hukum dalam unsur ini merupakan larangan bagi pihak (subjek hukum) yang tidak memiliki kewenangan untuk terkait dengan perbuatan-perbuatan yang berhubungan dengan narkotika golongan I; Menimbang, bahwa perbuatan konkrit yang dimaksud dalam unsur ini adalah perbuatan yang dimaksud dalam unsur pertama dan selanjutnya Majelis Hakimakan menghubungkan perbuatan yang dimaksud unsur pertama dengan unsur ini sebagai berikut; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum diketahui Terdakwa ditangkap pada hari Selasa tanggal 5 Agustus 2014 sekira pukul WIB di Jalan Sibolga Tarutung Km 3, Kelurahan Hutabarangan, Kecamatan Sibolga Utara, Kota Sibolga oleh anggota Polres Tapteng karena dari dalam jok sepeda motor (Honda Supra Fit warna hitam silver No.Pol BB 3826 MG) yang dikendarainya ditemukan 1 (satu) bungkus sedang narkotika jenis daun ganja; Menimbang, bahwa dari keterangan Terdakwa dihubungkan dengan Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik dengan sampel Urine No.037/PK/VIII/2014 tanggal 6 Agustus 2014 diketahui ganja tersebut akan dipergunakan Terdakwa untuk konsumsi pribadinya; Menimbang, bahwa dari uraian tersebut, diketahui Terdakwa telah menggunakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman jenis ganja dan dalam melakukan perbuatan ini Terdakwa tidak memiliki izin dari pihak yang berwenang (Menteri Kesehatan); Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, disimpulkan penggunaan Narkotika Golongan I oleh Terdakwa bukanlah untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia diagnostik, serta reagensia laboratorium, maka Majelis Hakim menilai unsur tanpa hak atau melawan hukum telah terbukti menurut hukum pada perbuatan Terdakwa; Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 127 Ayat (1) huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika telah terpenuhi, maka Terdakwaharuslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan alternatif ketiga; 14

15 Menimbang, bahwa karena surat dakwaan Penuntut Umum disusun dalam bentuk alternatif, maka dengan terbuktinya dakwaan ketiga, terhadap dakwaan selain dan selebihnya tidak perlu dipertimbangkan lagi; Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak menemukan halhal yang dapat menghapus pertanggungjawaban pidana, baik alasan pembenar (Faits d Justifikatif) dan pemaaf (Faits d Excuses), maka Terdakwa harus mempertanggungjawabkan perbuatannya; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab, maka harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana; Menimbang, bahwa terhadap pidana yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa dipertimbangkan sebagai berikut; Menimbang, bahwa Penuntut Umum dalam Surat Tuntutannya memohon agar Terdakwa dijatuhi pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan dikurangi selama Terdakwa dalam masa penangkapan dan/ atau penahanan; Menimbang, bahwa terhadap tuntutan pidana tersebut, Terdakwa memohon agar dijatuhi pidana yang seringan-ringannya; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian di atas diketahui yang menjadi permasalahan adalah mengenai lama pidana penjara yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa; Menimbang, bahwa memperhatikan terhadap permasalahan tersebut menurut Majelis Hakim dalam perkara ini selain sebagai pelaku Terdakwajuga sudah menjadi korban atas perbuatannya karena mengkonsumsi narkotika secara terusmenerus tanpa pendampingan dari dokter dapat menyebakan kerusakan otak dan organ-organ tubuh lainnya; Menimbang, bahwa walaupun demikian, perbuatan Terdakwa juga membahayakan masyarakat karena sebagai penyalah guna Terdakwa berpotensi terlibat sebagai pihak yang aktif dalam peredaran gelap narkotika, sehingga perbuatan Terdakwa telah meresahkan masyarakan dan bertentangan dengan upaya pemerintah dalam memberantas tindak pidana narkotika; Menimbang, bahwa dari pertimbangan di atas, menurut Majelis Hakim pidana yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa sudah layak dan adil serta diharapkan melahirkan keinsyafan bagi Terdakwa dan masyarakat akan bahaya narkotika; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut, lama pidana yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa lebih singkat dari tuntutan Penuntut Umum yang selengkapnya sebagaimana dimuat dalam amar putusan perkara ini; 15

16 Menimbang, bahwa karena selama proses perkara ini berjalan, terhadap Terdakwa telah dilakukan penangkapan dan penahanan, maka berdasarkan Pasal 22 Ayat (4) KUHAP masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalaninya tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang akan dijatuhkan; Menimbang, bahwa karena pidana yang akan dijatuhkan terhadap Terdakwa lebih lama dari pada masa penahanan yang telah dijalaninya serta tidak ditemukan alasan-alasan yang sah untuk mengeluarkan Terdakwa dari tahanan, maka Terdakwa diperintahkan tetap berada di dalam tahanan; Menimbang, bahwa karena barang bukti 1 (satu) bungkus sedang daun ganja adalah benda yang dilarang untuk diedarkan dan 1 (satu) unit handphone Nokia warna hitam telah dipergunakan sebagai alat bantu dalam melakukan kejahatan, maka perlu ditetapkan agar barang bukti tersebut dimusnahkan; Menimbang, bahwa barang karena bukti 1 (satu) unit sepeda motor Honda Supra Fit warna hitam silver No. Pol BB 3826 MG bukanlah milik Terdakwa sehingga dipergunakannya barang bukti ini dalam melakukan kejahatan tanpa persetujuan pemiliknya, maka barang bukti ini ditetapkan dikembalikan kepada yang berhak yaitu Anggiat Hutagalung, sedangkan barang bukti uang kertas Rp ,- (dua puluh dua ribu rupiah) karena tidak terkait dengan tindak pidana yang dilakukan Terdakwa, ditetapkan dikembalikan kepada Terdakwa; Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa, maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan yang meringankan Terdakwa; Keadaan yang memberatkan: - Perbuatan Terdakwa telah meresahkan masyarakat; - Perbuatan Terdakwa tidak mendukung program pemerintah dalam upaya pemberantasan tindak pidana narkotika narkotika; Keadaan yang meringankan: - Terdakwa menyesali perbuatannya; - Terdakwa berjanji tidak mengulangi perbuatannya; Menimbang, bahwa karena Terdakwa dijatuhi pidana, maka berdasarkan Pasal 222 Ayat (1) KUHAP Terdakwa haruslah dibebani pula untuk membayar biaya perkara; Memperhatikan, Pasal 127 Ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, Pasal 193 Ayat (1) Undang-undang Nomor 8 Tahun 16

17 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan; M E N G A D I L I: 1. Menyatakan Terdakwa Sondang Hutagalung alias Sondang alias Hutagalung tersebut di atas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika Golongan I Jenis Tanaman Bagi Diri Sendiri ; 2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun; 3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan; 5. Menetapkan barang bukti berupa; - 1 (satu) bungkus sedang daun ganja; - 1 (satu) unit handphone Nokia warna hitam; Dimusnahkan; - 1 (satu) unit sepeda motor Honda Supra Fit warna hitam silver No.Pol BB 3826 MG; Dikembalikan kepada pemiliknya Anggiat Hutagalung; - Uang kertas Rp ,- (dua puluh dua ribu rupiah); Dikembalikan kepada Terdakwa; 6. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumah Rp (lima ribu rupiah); Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sibolga pada hari Selasa, tanggal 9 Desember 2014 oleh Emanuel Ari Budiharjo, S.H., selaku Hakim Ketua, Arief Wibowo, S.H., M.H., dan Boy Jefry Paulus Sembiring, S.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh Kaspendi, S.H., Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Sibolga, serta dihadiri Hiras A. Silaban, S.H. Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Sibolga dan Terdakwa tanpa didampingi Penasihat Hukumnya. 17

18 Hakim-Hakim Anggota Hakim Ketua, Arief Wibowo, S.H., M.H Emanuel Ari Budiharjo, S.H. Boy Jefry Paulus Sembiring, S.H Panitera Pengganti Kaspendi Sembiring, S.H. 18