PELATIHAN PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PELATIHAN PENELITIAN"

Transkripsi

1 PELATIHAN PENELITIAN DATA ENTRY DAN EVIEWS APPLICATION MAMAN SETIAWAN KERJASAMA HIMPUNAN MAHASISWA EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN DAN LABORATORIUM PENELITIAN, PENGABDIAN PADA MASYARAKAT DAN PENGKAJIAN EKONOMI (LP3E) FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG, 6-8 MEI 005

2 Kata Pengantar Makalah/modul ini disampaikan pada acara Pelatihan Penelitian yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran pada tanggal 6-8 Mei 005 di Kampus Unpad Jl. Dipati Ukur No. 35. Adapun makalah/modul ini membahas tentang entri data serta aplikasi program eviews dalam suatu proses pengolahan data dalam penelitian. Peserta dalam acara ini berasal dari mahasiswa berbagai jurusan bidang studi ilmu dan berasal dari berbagai universitas negeri dan swasta di Bandung. Akhir kata semoga makalah/modul ini memberikan kontribusi atau sumbangan dalam suatu proses kegiatan penelitian. Bandung, Mei 005 Maman Setiawan

3 Pengantar Pengolahan data statistik memiliki peranan penting di dalam suatu penelitian karena dari hasil pengolahan data statistik ini muncul suatu kesimpulan penelitian. Pengolahan data mencangkup perhitungan data analisis model penelitian. Sebelum dilakukan kesimpulan penelitian, agar hasil penelitian menjadi akurat harus dilakukan uji validitas pada data dan model. Training ini akan berusaha membahas bagaimana proses dari memasukan data hingga seorang peneliti bisa menggunakan hasil estimasi sebagai kesimpulan penelitian. Proses pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan software Eviews 3.1. Eviews ialah program ekonometrika yang telah dipaketkan. Eviews ini ialah pengembangan dari software Micro TSP yang sebelumnya dijalankan melalui system operasi DOS. Eviews bekerja di bawah system Windows. Eviews sendiri merupakan program yang cukup sederhana karena kita tidak banyak melakukan operasi bahasa pemrograman sendiri. Eviews telah menyediakan berbagai metode perhitungan ekonometrika dan statistik. Walaupun program dalam eviews ini belum sepenuhnya lengkap, tetapi diharapkan bisa menjadi panduan di dalam mengolah data. Ada beberapa metoda perhitungan yang telah tersedia tetapi ada juga yang harus dibuat manual secara bertahap dengan metoda yang akan dijelaskan dalam modul ini.

4 Pada dasarnya tahap penelitian bisa digambarkan sebagai berikut : Studi Pendahuluan Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian Studi Kepustakaan Identifikasi Variabel Penelitian dan Pembentukan Model Pembuatan Hipotesis Revisi Memenuhi Tidak Proses Pengumpulan Data Pengolahan Data : Uji Spesifikasi Model dan Uji Asumsi Regresi Linier Ya Pengolahan Data Statistik : Estimasi Model Pengujian Hipotesis Analisis dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran Gambar 1 Langkah-Langkah Penelitian

5 Setelah model dan hipotesisnya terbentuk, tahap yang paling penting kemudian ialah proses pengolahan data dan model sehingga dari hasil hasil estimasi model nantinya bisa didapatkan kesimpulan akhir. Kasus 1 Suatu perusahaan penjual bunga di daerah X ingin melihat faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan bunga ros-nya. Perusahaan tersebut membuat model untuk tujuannya tersebut sebagai berikut : Y t = 1 + X t + 3 X 3t + 4 X 4t + 5 X 5t + u t Di mana : Y = Jumlah Penjualan Bunga Ros, (dalam lusin) X = Rata-rata harga bunga Ros, $/lusin X 3 = Rata-rata harga bunga mawar, $/lusin X 4 = Rata-rata tingkat pendapatan/kapita, $/week X 5 = Trend variabel dengan nilai 1,,3, dan seterusnya, untuk periode 001-III hingga 005-II di daerah X Untuk mengestimasi model di atas, perusahaan tersebut mengumpulkan database dari survey-survey yang telah dilakukannya selama tahun 001 kwartal III hingga tahun 005 kwartal II sehingga diperoleh data sebagai berikut : obs Y X X3 X4 X5 1971: : : : : : : : : : : : : : : :

6 Agar model tersebut di atas bisa diestimasi maka ada beberapa tahapan di eviews : 1. Entry data. Estimasi model dengan data yang dientry I. Proses Entry data Sebelum suatu model bisa diestimasi, maka data untuk variabel-nya harus tersedia dengan lengkap. Data harus dimasukan dulu ke dalam software dengan lengkap. Berikut cara entry data di Eviews : Buka Program Eviews sehingga terlihat workfile sebagai berikut : Klik File New Workfile

7 Sehingga muncul workfile sebagai berikut : Karena datanya dalam bentuk kwartal maka checklist Quarterly lalu masukan di star date : 001:3 (tahun awal) kemudian masukan 005: (tahun akhir) di end date. Sehingga muncul workfile sebagai berikut : Dari workfile yang sudah ada kita akan membuat nama-nama variabel terlebih dahulu: Klik Object New Object

8 Sehingga muncul kotak dialog sebagai berikut : Isi type object dengan series (sama untuk semua variabel), Isi name for Object dengan nama variabel : Y Klik OK Ulangi untuk variabel X,X 3,X 4, dan X 5. Sehingga di workfile muncul nama variabel yang siap diisi sebagai berikut :

9 buka semua variabel yang masih kosong untuk diisi dengan data : Tekan CTRL (tidak dilepas) bersamaan klik satu per satu variabel Y, X, X 3, X 4, danx 5 Lalu klik kanan pada mouse pilih open as group sehingga muncul hasil sebagai berikut : Sehingga muncul spreadsheet sebagai berikut :

10 Klik Edit Lalu isi setiap variabel dengan data pada tabel 1 di atas sehingga spreadsheet akhir akan terisi data sebagai berikut : Klik name : Group 1 pada spreadsheet Klik File pilih save as : Data1 Kasus III

11 Bagaimana jika model tersebut memiliki model sebagai berikut : LnY t = 1 + Ln(X t /X 3t ) + 3 Ln(X 4t )+ 4 X 5t + u t Maka tahapan yang harus dilakuakn ialah : 1. Melakukan transformasi data di eviews dengan fasilitas Generate series Klik Quick Generate Series Dikotak generate series satu per satu ditulis di sebagai berikut : LnY=Log(Y) XX3=X/X3 Ln(XX3)=Log(X/X3) SqrtX4=Sqrt(X4) Misalkan untuk LnY=Log(Y) : Klik Quick Generate Series : II. Proses Estimasi Model Karena data sudah tersedia maka estimasi model untuk selanjutnya bisa dilakukan. Model : Y t = 1 + X t + 3 X 3t + 4 X 4t + 5 X 5t + u t Caranya : Klik Quick Estimate Equation sehingga muncul kotak dialog sebagai berikut :

12 Masukan Model yang akan diestimasi ke dalam kotak dialog equation specification, sebagai berikut : Penulisan persamaan di Eviews hanya variabelnya saja yang dipisahkan dengan spasi. Variabel yang diketikan paling awal dibaca Eviews sebagai variabel dependen. Kemudian C = 1. Klik Ok sehingga dihasilkan estimasi regresi sebagai berikut :

13 Klik View Pilih Representation sehingga diperoleh fungsi persamaan sebagai berikut : Dependent Variable: Y Method: Least Squares Date: 03/30/05 Time: 3:53 Sample: 001:3 005: Included observations: 16 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C X

14 X X X R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Jika hasil diatas ditulis dihasilkan persamaaan sebagai berikut : Y = *X *X *X4 Std. error (5988,35) (90,46) (1157,0) (30,6) *X5 Std. Error (101,56) Klik Name untuk menyimpan persamaan beri nama : eq01.1 Pengujian Spesifikasi model Uji Ramsey s RESET Ramsey membuat pengujian tentang spesifikasi error yang disebut RESET ( regression specification error test ). RESET test ini melihat suatu pola yang sistematik dari perubahan residual regresi ( û i ) dihubungkan dengan estimasi y i ( Yˆ i ) pada persamaan (a ) di bawah ini. Jika kita masukan Yˆ i dalam persamaan (a) maka akan meningkatkan R dan jika kenaikan R ini secara statistik signifikan maka model persamaan (a) yang merupakan persamaan linear ialah miss-specified ( tidak memenuhi spesifikasi model ). Misal kita memiliki persamaan : Y i = 1 + X i + u 3i Di mana : Y= Total Cost dan X = output..(a) Tahapan dalam RESET ini ialah : 1. Estimasi model a dengan OLS biasa kemudian didapat estimasi Y i yaitu Yˆ i. Estimasi lagi persamaan a dengan memasukan regressor tambahan Yˆ i. Kalau kita gambarkan hubungan antara Yˆ i dan û i maka ada hubungan yang kurva linear.

15 Ramsey menyarankan memasukan Sehingga kita estimasi persamaan : Yˆ i dan Yˆ 3 i sebagai regressor tambahan. Y i = 1 + X + 3 X X X Yˆ i + 7 Yˆ 3 i + u i (a.1) 3. Dari persamaan a.1 didapat R yang baru ( R new ) dan R dari persamaan (a) disebut R old. Dari hasil ini kita bisa mencari nilai F-statistiknya untuk mengetahui apakah kenaikan dalam R dari menggunakan model (a.1) itu signifikan atau tidak : F = (1- R new ( Rnew ) /( n Rold ) / jumlah regressor - regressor baru jumlah parameter - parameter di dalam model baru ) Jika nilai F-statistik yang telah dihitung itu signifikan pada tingkat misal 5% maka kita bisa menerima hipotesis bahwa model (a) itu misspecified. Sebaliknya jika nilai F-statistik yang telah dihitung itu tidak signifikan pada tingkat misal 5% maka model specified. Caranya di eviews : Dari hasil estimasi awal (eq.1) : Klik View stability test pilih Ramsey Reset masukan : (jika kita misalkan ada hubungan kuadratik) Klik OK sehingga muncul hasil sebagai berikut :

16 F-statistik paling atas dari hasil estimasi ramsey test di eviews ialah sama dengan : F = (1- R new ( Rnew ) /( n Rold ) / jumlah regressor - regressor baru jumlah parameter - parameter di dalam model baru ) Uji Hipotesis : Ho : Model Specified(linier) H1: Model misspecified (tidak linier) Pengujian : Jika nilai p-value F-statistik < =5% maka Ho ditolak Ternyata p-value F-statistik = 0,5 > 0,05 maka Ho tidak ditolak sehingga bisa disimpulkan bahwa model di atas memenuhi spesifikasi (kelinieran).. Pengujian Masalah yang Terjadi dalam Regresi Linier Masalah-masalah penyimpangan asumsi yang dapat timbul pada model regresi terutama regresi linier meliputi masalah multikolinier, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Penyimpangan-penyimpangan ini mengakibatkan model menjadi tidak valid, hasil-hasil pengujian menyesatkan, dan variasi residual yang diperoleh tidak sesuai dengan semestinya. Atau dengan kata lain hasil estimasinya tidak lagi BLUE.

17 Pengujian Multikolinear Multikolinier ialah kondisi dimana adanya hubungan antara variabel-variabel bebas. Jika multikolinier itu sempurna maka setiap koefisien regresi dari variabelvariabel bebasnya tidak dapat menentukan dan standar errornya tidak terbatas. Jika multikolinier kurang dari sempurna maka koefisien regresi walaupun bisa menentukan, tetapi memiliki standar error yang besar (dalam hubungan dengan koefisien mereka itu sendiri), yang berarti koefisien-koefisiennya tidak bisa diestimasi dengan akurasi yang tepat. Cara umum untuk mendeteksi adanya multikolinear dalam model ialah dengan melihat bahwa adanya R yang tinggi dalam model tetapi tingkat signifikansi t- statistiknya sangat kecil dari hasil regresi tersebut dan cenderung banyak yang tidak signifikan. Selain itu untuk menguji multikolinear, bisa dilihat matrik korelasinya. Jika masing-masing variabel bebas berkorelasi lebih besar dari 80 % maka termasuk yang memiliki hubungan yang tinggi atau ada indikasi multikolinearitas (Gujarati,003). Cara pengujian Multikolinear dengan matriks korelasi di Eviews sebagai berikut : Pada workfile : Klik Group1 data yang telah dibuat sebelumnya.

18 Klik View Pilih Correlations Y X X3 X4 X5 Y X X X X Dari matriks korelasi di atas terlihat bahwa hubungan antara variabel independennya (tidak termasuk Y) semuanya di bawah 70% sehingga bisa disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah multikolinear di dalam model. Pengujian Autokorelasi Penaksiran model regresi linier mengandung asumsi bahwa tidak terdapat autokorelasi di antara disturbance terms, yaitu : Cov ( e i, e j ) = 0 di mana i j a. Autokorelasi ini umumnya terjadi pada data time series. Konsekuensi dari adanya autokorelasi pada model ialah bahwa penaksir tidak efisien dan uji t serta uji F yang biasa tidak valid walaupun hasil estimasi tidak bias (Gujarati, 003). Pengujian yang bisa digunakan untuk meneliti kemungkinan terjadinya autokorelasi adalah uji Durbin-Watson ( D-W ). a. Metode Durbin-Watson Test Metode Durbin Watson ini mengasumsikan adanya first order autoregressive AR(1) dalam model. Hipotesa dari uji tersebut ialah : 1. Ho : ρ = 0 H1 : ρ > 0 Artinya :

19 Jika d < du, H0 ditolak pada tingkat α sehingga secara statistik adanya autokorelasi positif yang signifikan.. Ho : ρ = 0 H1 : ρ < 0 Artinya : Jika ( 4 d ) < du, H0 ditolak pada tingkat α, sehingga secara statistik mengandung autokorelasi negatif yang signifikan. 3. H 0 : ρ = 0 H1 : ρ 0 Artinya : Jika d < du atau ( 4 d ) < du, H0 ditolak pada tingkat α sehingga secara statistik terlihat bahwa adanya autokorelasi baik positif maupun negatif secara signifikan. Tabel 3.3 Kriteria Pengujian Autokorelasi Null Hipotesis Hasil Estimasi Kesimpulan Ho 0 < dw < dl Tolak Ho dl dw du Tidak ada Kesimpulan H1 4 dl < dw < 4 Tolak H1 4 du dw 4 dl Tidak ada kesimpulan Tidak ada otokorelasi, baik positif maupun negatif du < dw < 4 - du Diterima Sumber: Basic Econometrics, Damodar Gujarati(003) Caranya Pengujian Autokorelasi di eviews : Dari hasil estimasi model (eq.01) terlihat nilai durbin-watson di sebelah kiri paling bawah :

20 Dependent Variable: Y Method: Least Squares Date: 03/30/05 Time: 3:53 Sample: 001:3 005: Included observations: 16 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C X X X X R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Jika kita uji berdasarkan tabel durbin-watson di atas maka dicari terlebih dahulu nilai dl dan du pada =1% dengan n=16 dan k (jumlah variabel independen)=4 yaitu dl=0,53 dan 1,66. sehingga didapat : positif tidak tentu tidak ada autokorelasi tidak tentu negatif Autokorelasi autokorelasi 0 dl=0,53 du=1,663 4-du=,337 4-dl= 3,468 karena,33 berada di daerah tidak ada autokorelasi maka bisa disimpulkan bahwa model tidak mengandung masalah autokorelasi..3 Pengujian Homokedastisitas Salah satu asumsi pokok dalam model regresi linear adalah homokedastisitas diartikan sebagai distribusi dari variabel gangguan u i, adalah suatu nilai konstan yang sama σ untuk setiap nilai dari variabel penjelasnya, misal : X i. E(u i ) = σ i = 1,,3,,N Jika variansnya tidak sama, maka dalam model tersebut terdapat situasi heterokedastisitas, di mana : E(u i ) = σ i i = 1,,3,,N

21 Heteroskedastisitas sering terjadi pada model yang menggunakan data cross section, karena data tersebut menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (Sritua, 1993). Konsekuensi logis dari adanya heteroskedastisitas ialah bahwa penaksir tetap tak bias dan konsisten tetapi penaksir tadi tidak lagi efisien baik dalam sampel kecil maupun sampel besar. Terdapat beberapa metode untuk mengidentifikasi adanya heteroskedastisitas, antara lain: metode grafik, metode Park, metode rank Spearman, metode Lagrangian Multiflier (LM test) dan white heteroscedasticity test. a. Uji Heteroskedastisitas dengan metode White s General Heterocedasticity Metode pengujian dengan metode White ini tidak menggunakan asumsi normalitas sehingga sangat mudah untuk diimplementasikan dan sangat cocok dengan model logit yang berdistribusi Logistic (Gujarati,003). Jika suatu model logit ialah sebagai berikut : Y i = 1 + X i + 3 X 3i + u i..(b) Maka proses pengujian dengan metode white ini ialah dengan melakukan regresi tambahan sebagai berikut : u ˆ α + v...(b.1) i = 1 + αx i + α3x 3i + α4x i + α5x 3i + α6x i X 3i i Regresi ini ialah regresi di mana variabel residual kuadrat dari regresi asli (b.1) diregres terhadap variabel independen yang asli ( X ) dan kuadrat dari variabel indepeden tersebut, serta dari interaksi variabel independennya (cross product(s) of the regressors). Dari hasil regresi ini tujuannya adalah untuk mendapatkan nilai R yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis yang dilakukan ialah : H 0 : Tidak ada heteroskedastis (homokedastis) H 1 : Ada heteroskedastis

22 Pengujian : Pada regresi persamaan (b.1) di atas didapat bahwa jumlah sampel (n) dikalikan dengan nilai R akan sama (asymtot) dengan distribusi Chi-Square dengan degree of freedom (DF) ialah sama dengan jumlah regressor (tidak termasuk konstanta) di dalam regresi tambahan, yaitu: n. R ~ df..(b.) dari persaman b.1 di atas maka didapat df = 5 Tahap 4 : Pengujian : Jika nilai dari persamaan b.1 lebih besar dari nilai tabel maka H 0 ditolak yang artinya terdapat heteroskedastis di dalam model tetapi jika dari persamaan b.1 lebih kecil dari nilai tabel maka H 0 diterima yang artinya tidak terdapat heteroskedastis di dalam model dan juga bisa dikatakan bahwa koefisien koefisien pada regresi tambahan : = 3 = 4 = 5 = 6 = 0 Caranya Pengujian Homoskedastisitas di eviews : Dari hasil estimasi model (eq.01) : Klik View Residual test pilih white heteroscedaticity (cross term)

23 didapat hasil estimasi model white sebagai berikut : Dari hasil estimasi didapat bahwa : Obs*R-squared =13,91 dengan p-value=0,45. : Obs*R-squared = n.r = 13,91. Uji hipotesis : Ho : Tidak ada heteroskedastisitas H1 : Ada heteroskedastisitas Pengujian : Jika p-value < =5% maka Ho ditolak

24 Karena p-value= 0,45 > =5% maka Ho tidak ditolak, sehingga bisa disimpulkan bahwa tidak ada heteroskedastisitas di dalam model. III. Analisis Model Regresi Pengujian Statistik Uji Koefisien Determinasi ( R ) Koefisien determinasi ( R ), digunakan untuk mengukur seberapa besar variabelvariabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat. Koefisien ini menunjukan seberapa besar variasi total pada variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh variabel bebasnya dalam model regresi tersebut. Nilai dari koefisien determinasi ialah antara 0 hingga 1. Nilai R yang mendekati 1 menunjukan bahwa variabel dalam model tersebut dapat mewakili permasalahan yang diteliti, karena dapat menjelaskan variasi yang terjadi pada variabel dependennya. Nilai R sama dengan atau mendekati 0 ( nol ) menunjukan variabel dalam model yang dibentuk tidak dapat menjelaskan variasi dalam variabel terikat. Penghitungan R diperoleh dari : dimana ESS = Explained sum of square TSS = Total sum of square R ESS ( Yˆ t Y ) = = TSS ( Y Y ) t Nilai koefisien determinasi akan cenderung semakin besar bila jumlah variabel bebas dan jumlah data yang diobservasi semakin banyak. Oleh karena itu, maka digunakan ukuran adjusted R ( R ), untuk menghilangkan bias akibat adanya penambahan jumlah variabel bebas dan jumlah data yang diobservasi. Adjusted R ( R ) dihitung dengan rumus : Di mana : R = 1 ( 1- R ) n = Jumlah observasi k 1 n k k = Jumlah parameter dalam model

25 Dalam analisis data time series, jika koefisisen determinasi ( R ) > Durbin Watson ( DW ) statistik maka itu menandakan regresi mengalami spurious regression. Uji t- Statistik Uji t-statistik digunakan untuk menguji pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel tak bebas secara parsial. Uji t-statistik biasanya berupa pengujian hipotesa : Ho = Variabel bebas tidak mempengaruhi variabel tak bebas H1 = Variabel bebas mempengaruhi variabel tak bebas Dengan menguji dua arah dalam tingkat signifikansi =α dan df = n k ( n = jumlah observasi, k = jumlah parameter ) maka hasil pengujian akan menunjukan : Ho diterima bila Ho ditolak bila t statistik < t tabel t statistik > t tabel α = x % Daerah Kritis Terima H0 Daerah Kritis - t-tabel t-tabel Gambar Pengujian t Statistik Nilai t-statistik didapatkan dengan rumus : t t = βt S β t Di mana β t ialah koefisien variabel dan S βt ialah standar error dari variabel. Analisis Variansi/Uji F-Statistik Uji F-statistik ialah untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel tak bebas secara keseluruhan. Uji F-statistik biasanya berupa : Ho = Variabel bebas tidak mempengaruhi variabel tak bebas H1 = Variabel bebas mempengaruhi variabel tak bebas Jika dalam pengujian kita menerima Ho maka dapat kita simpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang linier antara dependen variabel dengan independen variabel.

26 Untuk mendapatkan Nilai F-statistik, digunakan tabel ANOVA ( analysis of variance) seperti diperlihatkan pada tabel di bawah ini : Tabel ANOVA Sumber Variasi Sum of Squares Degree of Mean Square Fischer Test ( SS ) Freedom Akibat Regresi ESS k-1 EMS=ESS/df Akibat Residual RSS n-k RMS=RSS/df F=EMS/RMS Total TSS n-1 Sumber : Gujarati ( 1995 ) Keterangan : ESS: Explained sum square EMS : Explained mean squares RSS: Resdiual sum square RSS : Residual mean squares TSS: Total sum square Cara lain untuk menghitung F-statistik adalah dengan menggunakan Nilai R yang telah diketahui, di mana : R F = k 1 (1 R ) n k Dengan menguji tingkat signifikansi =α dan df = n k ( n = jumlah observasi, k = jumlah parameter ) maka hasil pengujian akan menunjukan : Ho diterima bila Ho ditolak bila F statistik < F tabel F statistik > F tabel α Terima H0 Daerah Kritis F-tabel Gambar Pengujian F-Statistik Caranya di Eviews : Lihat Hasil Estimasi Eq 1. Cara menyajikan hasil output ini bisa dilakukan dengan melakukan perubahan ouitput di bawah ini :

27 Dependent Variable: Y Method: Least Squares Date: 03/30/05 Time: 3:53 Sample: 001:3 005: Included observations: 16 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C X X X X R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Menjadi lebih mudah dibaca jika kita buat tampilan sebagai berikut : Tabel Hasil Estimasi Model Dependent Variable: Y Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C * X ** X TS X TS X * R-squared F-statistic Adjusted R-squared Prob(F-statistic) *** Keterangan : *** = signifikan pada = 1% TS = Tidak signifikan ** = signifikan pada = 5% * = Signifikan pada = 10% Nilai R artinya bahwa sebesar 83,5 %variabel penjualan buang ros bisa dijelaskan oleh variabel bunga ros itu sendiri, variabel bunga mawar,pendapat/kapita, dan trend waktu sedangkan sisanya sebesar 16,5% bisa dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Dari hasil uji F-statistik didapat bahwa nilai F-statistik signifikan pada =1%, hal ini mengindikasikan bahwa secara keseluruhan, semua variabel independen mampu menjelaskan variabel dependennya yaitu penjualan bunga ros. Dari hasil uji parsial bisa disimpulkan bahwa hanya variabel tingkat harga bunga ros dan trend waktu yang signifikan mempengaruhi variabel penjualan bunga ros

28 sedangkan variabel tingkat harga bunga mawar dan tingkat pendapatan/kapita tidak signifikan mempengaruhi penjualan bunga ros. Cara Membaca hasil estimasi Regresi : Untuk variabel X=-7,704 artinya ialah bahwa jika Variabel X naik sebesar 1 unit akan menyebabkan penurunan pada penjualan bungan ros sebesar 7,705 unit, ceteris paribus. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat harga memiliki hubungan negatif dengan penjualan bunganya itu sendiri. Untuk variabel X3 = 151,141 artinya ialah bahwa jika variabel X3 naik sebesar 1 unti akan menyebabkan kenaikan penjualan bungan Ros sebesar 151,141 unit,ceteris paribus. Hal ini mengindikasikan bahwa antara bunga Ros dan mawar merupakan barang substitusi. Untuk variabel X4 = 6,9 artinya ialah bahwa jika variabel X4 naik sebesar 1 unit akan menyebabkan kenaikan penjualan bunga ros sebesar 6,9 unit, ceteris paribus. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat pendapatan per kapita masyarakat maka masyarakat cenderung akan banyak membeli bunga Ros. Untuk variabel X5 = -197,4 artinya ialah bahwa jika variabel X5 naik sebesar 1 unit akan menyebabkan penurunan penjualan bunga Ros sebesar 197,4 unit, ceteris paribus. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin lam orang akan semakin tidak membeli bunga Ros.

29 Penulisan Pelaporan Penelitian DAFTAR ISI ABSTRAK i ABSTRACT ii PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS iii KATA PENGANTAR v DAFTAR ISI vii DAFTAR TABEL xi DAFTAR GAMBAR xiv DAFTAR GRAFIK xv DAFTAR LAMPIRAN xvi BAB I PENDAHULUAN Latar belakang penelitian 1. Identifikasi Masalah Kegunaan Penelitian Metodologi Lingkup Penelitian Sistematika Pembahasan 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9.1 Teori-teori Pendukung Penelitian 9. Kajian Beberapa Studi Empiris 4.3 Sintesis Penelitian ( State of the Art ) 43 BAB III METODE PENELITIAN Langkah Penelitian Identifikasi Variabel Penelitian dan Pembentukan Model Objek Penelitian dan Perumusan Hipotesa Hipotesis Pengumpulan dan Pengolahan Data Spesifikasi Model 64

30 3.7 Analisis Regresi Persamaan Regresi Berganda Biasa Pengujian Masalah yang terjadi dalam Regresi Linier Pengujian Statistik 69 BAB IV PENGOLAHAN DATA Variabel-variabel Penelitian Pengujian Asumsi OLS Klasik Uji Spesifikasi Model 10 BAB V ANALISA Analisis Hubungan antara Variabel dependen dengan variabel 103 independennya Analisis Statistik Analisis Ekonomi BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Umum dari Hasil Bab V Saran 13 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

31 Daftar Pustaka 1. Arief, Sritua (1993), Metodology Penelitian Ekonomi, UIP, Jakarta.. Greene H. (000), William, Econometric Analysis,Prentice Hall, New Jersey. 3. Gujarati N., Damodar (1995), Basic Econometrics, McGraw-Hill. 4. Intriligator, Michael (1980), Econometrics Models, Techniques, and Applications, Prentice-Hall Inc., New Delhi. 5. Lubis, Hari (003), Metodologi Penelitian, Diktat Kuliah, Departemen Teknik Industri, ITB. 6. Singarimbun, Masri, Metode Penelitian Survai, LP3ES, Edisi Revisi, 1987

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 72 BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini alat analisis data yang digunakan adalah model regresi linear klasik (OLS). Untuk pembuktian kebenaran hipotesis dan untuk menguji setiap variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data 1.1 Analisis Deskripsi Data BAB IV HASIL DAN ANALISIS Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun 1996-2012. Data tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari 55 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya data dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan datatime series atau data runtun waktu sebanyak 12 observasi, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode 1993-2013 kurun waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. transaksi berjalan di Indonesia periode adalah anggaran pemerintah,

BAB III METODE PENELITIAN. transaksi berjalan di Indonesia periode adalah anggaran pemerintah, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara kebijakan fiskal dan transaksi berjalan tergantung pada rasio utang luar negeri terhadap PDB

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Semua data yang digunkana dalam analisis ini merupakan data sekunder mulai tahun 1995 sampai tahun 2014 di Indonesia. Penelitian ini dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis dan Hasil Regresi Semua data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai Desember

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode 38 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya merupakan data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

Lebih terperinci

akan di gunakan berbentuk linier atau log linier. Maka dalam penelitian ini

akan di gunakan berbentuk linier atau log linier. Maka dalam penelitian ini 56 BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN 6.1. Analisis Hasil Regresi dan Pengujian Hipotesis 6.1.1. Pemilihan Model Regresi Pemilihan model regresi ini menggunakan uji Mackinnon, white and Davidson (MWD) yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut : 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio (DER), price to earning ratio (PER), dan earning pershare (EPS) terhadap return

Lebih terperinci

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. LAMPIRAN Lampiran 1. Evaluasi Model Evaluasi Model Keterangan 1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. 2)

Lebih terperinci

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2006-2013 INDAH AYU PUSPITA SARI 14213347/3EA16 Sri Rakhmawati, SE.,

Lebih terperinci

BAB XI UJI HIPOTESIS

BAB XI UJI HIPOTESIS BAB XI UJI HIPOTESIS Pendahuluan Uji hipotesis merupakan suatu prosedur untuk pembuktian kebenaran sifat populasi berdasarkan data sampel. Dalam melakukan penelitian berdasarkan sampel, seorang peneliti

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Regresi. 71 Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Data Regresi. 71 Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 Data Regresi I obs X1 X2 X3 X4 Y 1 5.000000 1.000000 2.000000 18.00000 20.00000 2 4.000000 1.000000 2.000000 20.00000 20.00000 3 4.000000 2.000000 3.000000 20.00000 20.00000 4 3.000000 5.000000

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5. 1 Pengantar Bab 5 akan memaparkan proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan data. Data diolah dalam bentuk persamaan regresi linear berganda dengan menggunakan

Lebih terperinci

PENGOLAHAN DATA MENGGUNAKAN SOFTWARE EVIEWS 3.1

PENGOLAHAN DATA MENGGUNAKAN SOFTWARE EVIEWS 3.1 PENGOLAHAN DATA MENGGUNAKAN SOFTWARE EVIEWS 3.1 1. Menjalankan program Eviews: Hidupkan komputer sehingga akan muncul menu utama window. Kemudian kita arahkan mouse pada menu Program dan setelah itu kita

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data time series tahunan 2002-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung. Adapun data

Lebih terperinci

Pusat Statistik. Adapun data yang telah di olah terdapat terdapat pada tabel 6.1

Pusat Statistik. Adapun data yang telah di olah terdapat terdapat pada tabel 6.1 BAB VI ANALISA DATA 6.1. Deskripsi Data Data yai g dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, terutama bersumber dari Badan Pusat Statistik, Intenational Financial Statistic dan situs Badan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya data penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya data penelitian yang 62 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya data penelitian yang dilakukan. Objek yang diambil dalam penelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi di Kabupaten/

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 73 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah menganalisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi pendapatan Indonesia yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah daya saing produk industri pengolahan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah daya saing produk industri pengolahan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah daya saing produk industri pengolahan berupa data time series periode 1988-2008 sebagai variabel yang dipengaruhi (Y). Selain

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Kelayakan Data 4.1.1 Uji Stasioner Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series stasioner (tidak ada akar akar unit) atau tidak

Lebih terperinci

BAB XII INTERPRETASI HASIL OLAH DATA

BAB XII INTERPRETASI HASIL OLAH DATA BAB XII INTERPRETASI HASIL OLAH DATA Pendahuluan Intepretasi data adalah salah satu komponen penting dalam tahap akhir olah data. Ketika data telah diolah maka inilah kunci dari akhir tahap olah data sebelum

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

III. METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Data Primer Data primer yang digunakan adalah data yang didapat langsung

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berkaitan dengan data yang waktu dikumpulkannya bukan (tidak harus) untuk memenuhi

Lebih terperinci

REGRESI LINIER SEDERHANA

REGRESI LINIER SEDERHANA REGRESI LINIER SEDERHANA Model fungsi : Y = f (X) LAHIR = F (WUS) LAHIR, yaitu data jumlah kelahiran setahun lalu di sejumlah Kecamatan di Jateng WUS, yaitu data jumlah wanita usia subur di sejumlah Kecamatan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun 69 Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun 2004-2010 Periode sbdepo Inflasi depo Jan-04 6.27 0.57 426.424 Feb-04 5.99-0.02 409.204 Mar-04 5.86 0.36 401.686 Apr-04

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah 63 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Belanja Barang dan Jasa (BBJ) terhadap pembangunan

Lebih terperinci

Mengenal E Views. Workfile baru dapat dibuat dengan cara: 1. Memilih menu file > New > Workfile, atau 2. Mengetikkan New pada command window

Mengenal E Views. Workfile baru dapat dibuat dengan cara: 1. Memilih menu file > New > Workfile, atau 2. Mengetikkan New pada command window Mengenal E Views Membuat workfile baru Workfile baru dapat dibuat dengan cara: 1. Memilih menu file > New > Workfile, atau 2. Mengetikkan New pada command window Jika data Anda merupakan data tahunan,

Lebih terperinci

Analisis Regresi Linier ( Lanjutan )

Analisis Regresi Linier ( Lanjutan ) Analisis Regresi Linier ( Lanjutan ) Outline - Regresi Berganda - Pemeriksaan Regresi : Koef. Determinasi Standar Error Interval Kepercayaan Uji Hipotesis :t test, F test, - Pelanggaran Asumsi : Multicollinearity

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder 47 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2003-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, Badan

Lebih terperinci

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel Hasil Common Effect Method: Panel Least Squares Date: 12/06/11 Time: 18:16 C 12.40080 1.872750 6.621707 0.0000 LOG(PDRB) 0.145885 0.114857 1.270151

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Heterokidastisitas Dalam uji white, model regresi linier yang digunakan dalam penelitian ini diregresikan untuk mendapatkan nilai residualnya. Kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik yaitu metode penelitian yang menekankan kepada usaha untuk memperoleh informasi mengenai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan 49 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, inflasi dan kualitas sumber daya manusia terhadap tingkat pengangguran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari publikasi dinas atau instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Industri UKM Terhadap Pertumbuhan Sektor Industri di Kabupaten Bantul Tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Industri UKM Terhadap Pertumbuhan Sektor Industri di Kabupaten Bantul Tahun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bagian ini berisi analisis hasil penelitian mengenai Pengaruh Perkembangan Industri UKM Terhadap Pertumbuhan Sektor Industri di Kabupaten Bantul Tahun 1994-2009. Analisis data

Lebih terperinci

MASALAH-MASALAH DALAM MODEL REGRESI LINIER

MASALAH-MASALAH DALAM MODEL REGRESI LINIER MASALAH-MASALAH DALAM MODEL REGRESI LINIER Pendahuluan Analisis model regresi linier memerlukan dipenuhinya berbagai asumsi agar model dapat digunakan sebagai alat prediksi yang baik. Namun tidak jarang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya yield to maturity (YTM) dari obligasi negara seri fixed rate tenor 10 tahun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Bruto Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia Tahun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari tahun 2005-2012, yang diperoleh dari data yang dipublikasikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi Jawa Timur ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Jawa Timur merupakan provinsi

Lebih terperinci

APLIKASI EVIEWS DALAM EKONOMETRIKA. Oleh : RAHMANTA

APLIKASI EVIEWS DALAM EKONOMETRIKA. Oleh : RAHMANTA APLIKASI EVIEWS DALAM EKONOMETRIKA Oleh : RAHMANTA SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2 0 0 9 2 APLIKASI EVIEWS DALAM EKONOMETRIKA 1. Membuat File Baru, Menyimpan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta. DAFTAR PUSTAKA Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta. Mattjik AS &M. Sumertajaya, (2000). Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. IPB Press. Bogor. Nataludin. (2001). Potensi

Lebih terperinci

Kredit (Y) Pendapatan (x1) Usia (x3) Modal Kerja (x2) Universitas Sumatera Utara

Kredit (Y) Pendapatan (x1) Usia (x3) Modal Kerja (x2) Universitas Sumatera Utara No Kredit (Y) Pendapatan (x1) Modal Kerja (x2) Usia (x3) Jumlah Tanggungan (x4) 1 1000000 80000 80000 20 0 2 1000000 275000 500000 21 1 3 1500000 400000 550000 25 1 4 2000000 400000 1000000 25 1 5 2000000

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian 3.1.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder sendiri artinya adalah data yang tidak dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data sekunder mulai dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010. Data tersebut didapat dari beberapa

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengantar Bab 4 akan memaparkan proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan data. Data akan diolah dalam bentuk persamaan regresi linear berganda dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV STUDI KASUS. Indeks merupakan daftar harga sekarang dibandingkan dengan

BAB IV STUDI KASUS. Indeks merupakan daftar harga sekarang dibandingkan dengan BAB IV STUDI KASUS 4.1 Indeks Harga Konsumen Indeks merupakan daftar harga sekarang dibandingkan dengan sebelumnya menurut persentase untuk mengetahui turun naiknya harga barang. Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat

BAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat 4.1. Waktu dan Tempat Penelitian BAB IV METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dalam lingkup wilayah Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat

Lebih terperinci

Lampiran 1. Metodologi Penelitian. Regresi Panel Data Bentuk umum data panel, baik yang pooling atau kombinasi, adalah :

Lampiran 1. Metodologi Penelitian. Regresi Panel Data Bentuk umum data panel, baik yang pooling atau kombinasi, adalah : 58 Lampiran 1. Metodologi Penelitian Regresi Panel Data Bentuk umum data panel, baik yang pooling atau kombinasi, adalah : Y it = α + β 1 X 1 it + β 2 X 2 it + ε it di mana: i menyatakan individual ke

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini dilakukan berdasarkan data series bulan yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia (BI) dan Badan Pusat Statistik (BPS), diantaranya adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk membuktikan adanya

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk membuktikan adanya BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif berdasarkan data empiris. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk

Lebih terperinci

ANALISIS KETAHANAN PANGAN PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN METODE REGRESI DATA PANEL

ANALISIS KETAHANAN PANGAN PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN METODE REGRESI DATA PANEL Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 03 (2014), pp. 237 251. ANALISIS KETAHANAN PANGAN PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN METODE REGRESI DATA PANEL Doni Silalahi, Rachmad Sitepu, Gim Tarigan Abstrak.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan terhadap ekonomi Indonesia dalam waktu 1996-2013, oleh karena

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu kepemilikan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab sebelumnya telah dijelaskan mengenai populasi dan proses pengumpulan data untuk kepentingan analisis data penelitian. Penelitian dilakukan dengan cara pengumpulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time 44 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time series periode 2001-2012 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai BAB III METODE PENELITIAN A. Langkah Penelitian Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Merumuskan spesifikasi model Langkah ini meliputi: a. Penentuan variabel,

Lebih terperinci

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah:

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah: Rangga Handika Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah: Apakah berinvestasi pada saham bisa menutup penurunan pendapatan real kita yang tergerus inflasi? Untuk itu, marilah

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x

LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x3 1 1.12 8979000 3000000 4 2 1.15384 8979000 3500000 2 3 1.25 9000000 4000000 2 4 1.12 8900000 4000000 4 5 1.53846 10165900 7000000 3 6 1.875 10165900 9000000 2

Lebih terperinci

BAB IV METODELOGI PENELITIAN

BAB IV METODELOGI PENELITIAN BAB IV METODELOGI PENELITIAN 4. 1 4.1.1 Jenis dan Teknik Analisis Data Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan

Lebih terperinci

ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia

ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia (ECONOMETRIC MODEL: SIMUTANEOUS EQUATION MODEL) The title of paper: ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia OLEH: S U R I A N I NIM: 1509300010009 UNIVERSITAS SYIAH KUALA PROGRAM DOKTOR

Lebih terperinci

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa)

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa) 81 Lampiran 1 Jumlah Penduduk, Rumahtangga, dan Rata-rata Anggota Rumahtangga Tahun Jumlah Penduduk (ribu jiwa) Jumlah Rumahtangga Rata-rata Anggota Rumahtangga (1) (2) (3) (4) 2000 205.132 52.008,3 3,9

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG Pertumbuhan ekonomi merupakan pertumbuhan output yang dibentuk oleh berbagai sektor ekonomi sehingga dapat menggambarkan bagaimana kemajuan atau kemunduran yang telah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode regresi linier berganda sebagai alat analisis data. Dalam

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini, maka perlu dirumuskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi Jawa Barat

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi Jawa Barat 60 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi Jawa Barat berupa data time series periode 1980-2009. Fokus yang akan diteliti adalah faktorfaktor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dilakukan untuk mengetahui seberapa pengaruh variabel-variabel independen

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dilakukan untuk mengetahui seberapa pengaruh variabel-variabel independen BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Data Penelitian Jenis data yang digunakan adalah data panel yang berbentuk dari tahun 2006 sampai tahun 2013 yang mencakup 33 propinsi di Indonesia. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi 48 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor komoditi karet di Indonesia periode 1990-2006. Adapun variabelnya

Lebih terperinci

(Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata

(Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata L A M P I R A N 95 96 Lampiran 1 (Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata TAHUN PAD Sektor Pariwisata Jumlah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini.

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran hipotesis penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif. Definisi dari penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah kurs yen di Indonesia berupa data time

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah kurs yen di Indonesia berupa data time 87 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah kurs yen di Indonesia berupa data time series tahun 2010tw1.4. Adapun variabel yang mempengaruhinya yaitu neraca perdagangan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel 43 III. METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini, maka perlu dirumuskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda dengan pembangunan ekonomi tradisional. Pertanyaan beranjak dari benarkah semua indikator ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu (time-series data) bulanan dari periode 2004:01 2011:12 yang diperoleh dari PT.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berfungsi untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah menganalisis tentang faktor-faktor yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah menganalisis tentang faktor-faktor yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah menganalisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pariwisata WISMAN asal Singapura di Indonesia yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Metode Penelitian 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana konsumsi agregat masyarakat adalah sebagai variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah ketimpangan distribusi pendapatan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah ketimpangan distribusi pendapatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah ketimpangan distribusi pendapatan antar kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat periode 1986-2009 yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah ekspor industri tekstil dan

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah ekspor industri tekstil dan 52 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah ekspor industri tekstil dan produk tekstil. Fokus yang akan diteliti adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun (Ton) Januari Februari

Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun (Ton) Januari Februari 76 Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun 2010 2014 (Ton) Bulan Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 Januari 570 1.277 1.091 1.264 511 Februari 880 1.058 1.486 1.254 447 Maret 1.095 1.078

Lebih terperinci

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE HASIL ANALISA DATA STATISTIK DESKRIPTIF Date: 06/15/16 Time: 11:07 Sample: 2005 2754 ROE LDA DA SDA SG SIZE Mean 17.63677 0.106643 0.265135 0.357526 0.257541 21.15267 Median 11.00000 0.059216 0.251129

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan industri asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2010-2013.

Lebih terperinci

Ringkasan Mata Kuliah EKONOMETRIKA Semester 4 Universitas Swadaya Gunung Jati

Ringkasan Mata Kuliah EKONOMETRIKA Semester 4 Universitas Swadaya Gunung Jati Ringkasan Mata Kuliah EKONOMETRIKA Semester 4 Universitas Swadaya Gunung Jati Definisi : Eknometrika merupakan analisis kumulatif dari fenomena ekonomi yang sebenarnya (actual), berdasarkan perkembangan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Estimasi Parameter Model Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi Penanaman Modal Asing di Provinsi Jawa Timur adalah dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan rentang waktu dari tahun 2001 2012. Tipe data yang digunakan adalah data runtut

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif. Definisi dari penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA Metode Kuadrat Terkecil (OLS) Persoalan penting dalam membuat garis regresi sampel adalah bagaimana kita bisa mendapatkan garis regresi yang baik yaitu sedekat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 49 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel yang merupakan data gabungan antara cross section dan data time series. Adapun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja, III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk time series dari tahun 1995 sampai tahun 2009. Data yang digunakan dalam model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah ekspor kayu lapis Indonesia di pasar

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah ekspor kayu lapis Indonesia di pasar 87 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah ekspor kayu lapis Indonesia di pasar internasional berupa data time series periode 1988-007. Dalam penelitian ini variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 90 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian 3.1.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini memuat tentang tingkat pengangguran terbuka yang terjadi di Indonesia selama. Adapun yang menjadi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisis jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga SBI terhadap inflasi di Indonesia tahun 1984-2009 adalah sebagai

Lebih terperinci