PERBANDINGAN ADRT LAMA BARU ARGUMEN. BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN Pasal 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERBANDINGAN ADRT LAMA BARU ARGUMEN. BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN Pasal 1"

Transkripsi

1 PERBANDINGAN ADRT LAMA BARU ARGUMEN BAB I. KETENTUAN UMUM PASAL 1 NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN 1.1.Nama asosiasi ini adalah ASOSIASI PENYELENGGARA JASA INTERNET INDONESIA selanjutnya disingkat APJII APJII ini didirikan di Jakarta pada tanggal (limabelas Mei seribu sembilanratus sembilanpuluh enam) untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. 1.3.Asosiasi ini berkedudukan di Jakarta, dengan perwakilan-perwakilan di tempat lain yang dianggap perlu di kemudian hari. PASAL 2 AZAS DAN LANDASAN 2.1.APJII berazaskan Pancasila 2.2.APJII berlandaskan: a)undang-undang Dasar 1945 (seribu sembilanratus empatpuluh lima) sebagai landasan konstitusional. b)anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga APJII sebagai landasan operasional. 2.3.APJII tidak berpolitik, tidak berafiliasi dengan golongan atau partai politik dan bersifat tidak BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN Pasal 1 1.Nama asosiasi ini adalah ASOSIASI PENGELOLA JARINGAN INTERNET INDONESIA selanjutnya disingkat APJII 2.APJII ini didirikan di Jakarta pada tanggal (lima belas mei seribu sembilan ratus sembilan puluh enam) untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. 3.Asosiasi ini berkedudukan hukum di Jakarta. Perubahan ketentuan nama adalah sebagai bentuk tranformasi APJII, di mana anggotanya saat ini telah berkembang yaitu Penyelenggara jaringan dan non penyelenggara jaringan. Makna diaturnya kedudukan asosiasi dalah merujuk pada kedudukan hokum. Sehingga, perubahan dilakukan sifatnya mempertegas kedudukan hokum asosiasi. Asas dan landasan dilakukan perubahan, dalam rangka penyempurnaan, tanpa mengurangi substansi filosofis asas dan landasan APJII. Ketentuan ini dalam Rancangan AD yang baru diletakan dalam BAB III.

2 mencari keuntungan material (nirlaba). PASAL 3 MAKSUD DAN TUJUAN Asosiasi ini mempunyai maksud dan tujuan di bidang: SOSIAL. PASAL 4 KEGIATAN APJII mempunyai kegiatan: 4.1.Membina dan mengembangkan rasa kesatuan dan persatuan di antara para anggotanya. 4.2.Melindungi kepentingan para anggota dalam menjalankan usahanya sesuai dengan peraturan yang berlaku. 4.3.Menyelenggarakan komunikasi dan konsultasi antaranggota, antara anggota dengan Pemerintah dan antara anggota dengan asosiasi/organisasi semitra di dalam dan di luar negeri serta dunia usaha pada umumnya. 4.4.Menyelenggarakan hubungan dengan badan perekonomian dan badan-badan lain yang berkaitan dengan dan bermanfaat bagi APJII, baik nasional maupun Internasional. 4.5.Menjadi mitra Pemerintah dalam membangun sarana informasi dan komunikasi Nasional dan Internasional, sehingga seluruh sumber daya yang ada dapat digerakkan secara terpadu, efisien dan efektif. BAB II. KEANGGOTAAN

3 BAB II LAMBANG PASAL 5 KRITERIA DAN SYARAT KEANGGOTAAN 18.1.Anggota APJII terdiri atas: a)anggota b)anggota Kehormatan 18.2.Yang dimaksud dengan Anggota adalah badan usaha yang bergerak di bidang penyelenggaraan jasa internet dan memiliki usaha resmi yang sah sebagaimana diatur dalam peraturan dan Undang-Undang Republik Indonesia diwakili oleh Pemilik atau Direkturnya Yang dimaksudkan dengan Anggota Kehormatan adalah pribadi/perorangan, pejabat pemerintah, organisasi/badan/institusi yang dianggap mampu memajukan APJII dan memajukan industri internet berdasarkan kriteriakriteria yang diatur kemudian di dalam Anggaran Rumah Tangga. Setalah mengatur mengenai nama dan kedudukan, maka pada bab II diatur mengenai lambang. Hal ini karena lambang APJI adalah sudah didaftarkan HaKI, maka penting memasukannya dalam bab II. Ada pun BAB II AD lama mengenai keanggotaan, secara materiil dilihat dari hal yang diatur, lebih tepat diatur dalam ART. Keanggotaan ini dalam Rancangan AD yang baru diataur dalam BAB IX. Materi yang diatur lebih bersifat fundamen, yaitu siapa anggota APJII. Selebihnya mengenai hal seperti yang diatur dalam AD lama, diatur dalam ART. PASAL 6 PENGESAHAN ANGGOTA 6.1.Calon Anggota mengajukan permohonan menjadi anggota kepada Dewan Pengurus dan/atau melalui Pengurus Perwakilan APJII setempat. 6.2.Keanggotaan calon anggota disahkan oleh Dewan Pengurus. 6.3.Tata cara keanggotaan diatur lebih lanjut di dalam Anggaran Rumah Tangga. PASAL 7 HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA 7.1.Anggota mempunyai hak bicara, hak suara, hak memilih dan hak dipilih.

4 7.2.Anggota Kehormatan hanya mempunyai hak bicara. 7.3.Anggota dapat memperoleh bantuan dan perlindungan dalam menyelesaikan kesulitankesulitan yang dihadapinya sesuai dengan hukum yang berlaku dan sebatas ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. 7.4.Anggota berhak mengikuti setiap Rapat Anggota sebagaimana diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. 7.5.Anggota diwajibkan menjunjung tinggi, memelihara dan mentaati ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan-keputusan Rapat Anggota yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. 7.6.Anggota wajib turut memperjuangkan tercapainya tujuan APJII Hak dan kewajiban lainnya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan kelengkapan penjelasan lainnya. PASAL 8 PEMBERHENTIAN ANGGOTA Setiap Anggota dapat berhenti dan/atau diberhentikan menjadi anggota: 8.1.Menyatakan berhenti dan mengundurkan diri dari keanggotaan APJII. 8.2.Karena ijin usahanya dicabut oleh Pemerintah atau dinyatakan pailit/likuidasi berdasarkan Keputusan Pengadilan. 8.3.Karena merugikan atau mencemarkan nama baik APJII atau tidak memenuhi kewajiban lainnya sebagai anggota atau tidak lagi memenuhi persyaratan keanggotaan. 8.4.Anggota yang tidak memenuhi ketentuan ayat 3 Pasal ini, khususnya kewajiban iuran IP, ASN, Domain dan Keanggotaan, baik seluruh maupun

5 sebagian, maka anggota tersebut tidak diperkenankan menjadi anggota kembali dan kehilangan hak atas jasa Pelayanan/Layanan APJII, kecuali telah menyelesaikan seluruh kewajibannya. 8.5.Ketentuan-ketentuan lain diatur kemudian di dalam Anggaran Rumah Tangga. BAB III. ORGANISASI BAB III ASAS DAN SIFAT PASAL 9 STRUKTUR DAN PERANGKAT APJII 9.1.Perangkat APJII terdiri dari: a)musyawarah Nasional; b)musyawarah Nasional Luar Biasa; c)rapat Kerja Nasional. 9.2.Struktur APJII terdiri dari: a)dewan Pengawas; b)dewan Pengurus; c)pengurus Perwakilan Wilayah; d)badan Pelaksana Harian. 9.3.APJII mempunyai landasan-landasan organisasi dengan tingkat kekuatan yang berurutan sebagai berikut: a)undang-undang Dasar 1945 (seribu sembilanratus empatpuluh lima) Negara Republik Indonesia beserta ketentuan-ketentuan perundang-undangan yang bersumber padanya. b)ketetapan-ketetapan Musyawarah Nasional. c)anggaran Dasar. d)anggaran Rumah Tangga. e)keputusan-keputusan Rapat Kerja Nasional. f)keputusan-keputusan Dewan Pengawas. g)keputusan-keputusan Dewan Pengurus. Suatu perangkat organisasi APJII berwenang Pasal 3 APJII berasaskan Pancasila Pasal 4 1. APJII adalah sebuah organisasi nirlaba berbadan hukum bertujuan menciptakan tata kelola Internet yang kondusif untuk mendorong perkembangkan dan pertumbuhan Industri Internet di Indonesia dengan mengedepankan kepentingan Nasional. 2. APJII adalah Perkumpulan yang bersifat sosial, mandiri dan terbuka serta tidak berpolitik dan tidak berafiliasi dengan golongan atau partai politik. BAB III dalam Rancangan AD baru mengatur mengenai asas dan sifat. Hal yang diatur merupakan semangat dari APJII itu sendiri. Ketentuan mengenai Organisasi (struktur dan perangkat APJII) dilakukan perubahan dan penyempurnaan. Dalam AD lama, aturan mengenai struktur organisasi (kepengurusan APJII) dijadikan satu dengan Perangkat APJII (forum pertemuan). Sehingga terkesan tumpang tindih dalam pengaturannya. Antarta Perangkat dan Struktur adalah hal yang berbeda, sehingga seharusnya memang diatur dalam BAB yang berbeda. Hal yang diatur dalam perangkat APJII pun, sebenarnya adalah 'forum pertemuan APJII, yang seharusnya diatur dalam ART. Sehingga, dalam BAB III AD lama, dilakukan pemisahan antara forum pertemuan dengan struktur APJII.

6 menilai dan membatalkan suatu landasan organisasi yang dibuat oleh suatu perangkat organisasi APJII yang lebih rendah tingkat kedudukannya, apabila landasan tersebut ternyata bertentangan dengan ketentuan yang berlaku. PASAL 10 MUSYAWARAH NASIONAL/MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA 10.1.Musyawarah Nasional adalah kekuasaan tertinggi di dalam tubuh APJII Musyawarah Nasional diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun Musyawarah Nasional dihadiri oleh Peserta Utama yang terdiri darianggota dan Peserta Peninjau yang terdiri dari Anggota Kehormatan dan Undangan lainnya Musyawarah Nasional dilaksanakan oleh Dewan Pengurus yang sedang dalam masa kerjanya Musyawarah Nasional berwenang untuk: a)menetapkan dan mensahkan penyempurnaan atau perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, dan/atau mengamanatkan untuk menetapkan penyempurnaan atau perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. b)memberikan penilaian dan keputusan terhadap pertanggungjawaban atas pelaksanaan kerja, keuangan dan perbendaharaan dari Dewan Pengurus serta pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dari Dewan Pengurus selama masa kepengurusannya. c)memilih dan menetapkan formatur untuk mengangkat Dewan Pengurus APJII. d)menetapkan garis besar program kerja APJII untuk masa 3 (tiga) tahun yang akan datang.

7 e)mengeluarkan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan organisasi dan masalah-masalah penting lainnya yang dipandang perlu oleh Musyawarah Nasional dan belum tercakup dalam butir (a), (b), (c) dan (d) tersebut di atas Musyawarah Nasional Luar Biasa adalah Musyawarah Nasional yangdapat diselenggarakan apabila ada hal-hal mendesak yang memerlukan keputusan setingkat Musyawarah Nasional dan diselenggarakan atas permintaan tertulis dari: a)dewan Pengawas; atau b)dewan Pengurus; atau c)sejumlah Anggota sekurang-kurangnya 1/10 (satu per sepuluh) dari jumlah anggota yang terdaftar. PASAL 11 RAPAT KERJA NASIONAL 11.1.Rapat Kerja Nasional diselenggarakan 1 (satu) kali dalam kurun waktu 1 (satu) tahun Rapat Kerja Nasional diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Rapat Kerja Nasional berwenang untuk: a)melakukan evaluasi terhadap kebijaksanaan pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan APJII sesuai amanat Musyawarah Nasional. b)menilai dan menetapkan penyempurnaan atas pelaksanaan rencana kerja yang dijabarkan dalam Program Kerja. c)menilai dan mengusulkan penyempurnaan dan/atau penelitian lebih lanjut atas laporan kerja, keuangan dan perbendaharaan yang diajukan oleh Dewan Pengurus. d)membantu Dewan Pengurus untuk memutuskan hal-hal yang tidak dapat diputuskannya sendiri, dan hasilnya dipertanggungjawabkan kepada Musyawarah Nasional. e)mendengar laporan pengawasan dari Dewan

8 Pengawas. PASAL12 DEWAN PENGAWAS 12.1.Dewan Pengawas adalah perangkat organisasi yang berfungsi mengawasi pelaksanaan hasil Musyawarah Nasional oleh Dewan Pengurus Dewan Pengawas merupakan perwakilan anggota yang terdiri dari 7 (tujuh) anggota Dewan dan dipilih oleh Musyawarah Nasional Dewan Pengawas terdiri dari 1 (satu) orang Ketua, 1 (satu) orang Wakil Ketua, 1 (satu) orang Sekretaris, dan Anggota Dewan Pengawas yang penetapannya ditentukan oleh Anggota Dewan Pengawas Dalam hal Dewan Pengurus tidak menjalankan fungsinya, Dewan Pengawas dapat mengadakan Musyawarah Nasional Luar Biasa untuk pembentukan Dewan Pengurus Baru Dewan Pengawas mengesahkan Program Kerja Tahunan dan Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran Tahunan APJII (APPA) yang disusun oleh Dewan Pengurus Anggota Dewan Pengawas tidak dapat merangkap sebagai anggota Dewan Pengurus Paling sedikit sekali dalam 3 (tiga) bulan Dewan Pengawas mengadakan pertemuan dengan Dewan Pengurus Dewan Pengawas dapat melakukan pengawasan dengan mengadakan pemeriksaan sewaktu-waktu terhadap dokumen APJII yang dibuat oleh Dewan Pengurus Dewan Pengawas diangkat dan diberhentikan oleh Musyawarah Nasional dengan masa jabatan yang sama dengan masa jabatan Dewan Pengurus.

9 12.10.Anggota Dewan Pengawas paruh waktu berdasarkan kebutuhan mendesak karena halangan Anggota Dewan Pengawas melanjutkan sisa akhir masa jabatan, maka Rapat Dewan Pengurus dan Dewan Pengawas dapat menentukan pengganti untuk disahkan oleh Dewan Pengawas yang diatur oleh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan memiliki fungsi yang sama dengan Anggota Dewan Pengawas. PASAL 13 DEWAN PENGURUS 13.1.Dewan Pengurus dipilih melalui mekanisme formatur Dewan Pengurus terdiri dari: 1 (satu) orang Ketua Umum, sekurang-kurangnya 1 (satu) orang Wakil Ketua, sekurang-kurangnya 1 (satu) orang Sekretaris, sekurang-kurangnya 1 (satu) orang Bendahara, dan beberapa Kepala Bidang sesuai kebutuhan Dewan Pengurus berfungsi: a)melaksanakan ketetapan-ketetapan perangkat APJII yang menjadi kewenangannya. b)menerbitkan surat keputusan kolegial APJII yang bersifat operasional, tata laksana yang merupakan hasil penjabaran pelaksanaan sesuai dengan perangkat Perkumpulan dan keputusan rapat anggota lainnya seperti APJII Open Policy Meeting, Rapat Dewan Pengurus, dan Rapatrapat lainnya. c)menyusun Rencana Program Kerja Tahunan dan Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran APJII (APPA) yang merupakan jabaran Kebijakan Organisasi yang disahkan oleh Dewan Pengawas. d)menjalankan dan mengkoordinasikan pelaksanaan Program Kerja termasuk Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran yang telah

10 disahkan oleh Dewan Pengawas. e)mewakili APJII di tingkat Nasional dan Internasional. f)mewakili APJII dalam tindakan hukum Dewan Pengurus berhak atas perwakilan penandatangan keluar-masuk dana APJII, termasuk perbankan guna pengendalian anggaran Dewan Pengurus mempertanggungjawabkan pelaksanaan fungsinya kepada Musyawarah Nasional pada akhir masa jabatannya atau bilamana Musyawarah Nasional menghendakinya Masa jabatan Dewan Pengurus berikut perangkat Pengurus lainnya yang diangkat oleh Dewan Pengurus adalah 3 (tiga) tahun Pemilihan Dewan Pengurus dilakukan dalam Musyawarah Nasional Dewan Pengurus dapat mendelegasikan sebagian dari kewajiban dan wewenangnya kepada Badan Pelaksana Harian atau kepada seseorang atau kelompok orang, namun hal itu tidak dapat mengurangi ruang lingkup tanggung jawab Dewan Pengurus sebagaimana mestinya Pendelegasian kewenangan Dewan Pengurus untuk mewakili APJII dalam melakukan tindakan hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13.3 huruf (f) di atas, dilakukan sekurangkurangnya oleh: 1 (satu) orang Ketua Umum, 1 (satu) orang Wakil Ketua Umum, 1 (satu) orang Bendahara, dan Ketua Bidang yang berkaitan Anggota Dewan Pengurus paruh waktu berdasarkan kebutuhan mendesak karena halangan Anggota Dewan Pengurus melanjutkan sisa akhir masa jabatan atau diperlukan penambahan Anggota Dewan Pengurus, maka Rapat Dewan Pengurus dan Dewan Pengawas dapat menentukan pengganti atau penambahan untuk disahkan oleh Dewan Pengawas yang diatur oleh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

11 Tangga dan memiliki fungsi yang sama dengan Anggota Dewan Pengurus. PASAL 14 PENGURUS PERWAKILAN WILAYAH DAN/ATAU DAERAH 14.1.Pengurus Perwakilan Wilayah dan/atau Daerah adalah perwakilan Dewan Pengurus Perkumpulan di wilayah dan/atau daerah yang strukturnya setingkat dengan Ketua Bidang pada kepengurusan dan didukung sekurang-kurangnya 3 (tiga) Anggota PJI Pengurus Perwakilan Wilayah dan/atau Daerah sekurang-kurangnya terdiri dari 1 (satu) orang Ketua, 1 (satu) orang Bendahara, dan 1 (satu) orang Sekretaris Pengurus Perwakilan Wilayah dan/atau Daerah diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Pengurus melalui Surat Keputusan Dewan Pengurus dengan memperhatikan aspirasi dari wilayah Segala kegiatan dan operasional Pengurus Perwakilan Wilayah dan/atau Daerah harus selaras dengan Program Kerja dan wajib tunduk pada Struktur dan Perangkat APJII sebagimana tercantum dalam Pasal 9 Anggaran Dasar ini Masa kerja kepengurusan perwakilan Wilayah dan/atau Daerah ditentukan selama 3 (tiga) tahun sejak Surat Keputusan Pengangkatan oleh Dewan Pengurus APJII Setiap cabang Penyelenggara Jasa Internet (PJI) yang akan bergabung dengan Pengurus Perwakilan Wilayah dan/atau Daerah, diwajibkan melampirkan surat persetujuan dari PJI Pusat Pengurus Perwakilan Wilayah diperbolehkan mempersiapkan Pengurus PerwakilanDaerah yang untuk selanjutnya diajukan pembentukan ke Dewan Pengurus.

12 14.8.Pengurus Perwakilan Wilayah dan/atau Daerah wajib memberikan laporan pertanggungjawaban kepada Dewan Pengurus secara periodik selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sekali Pengurusn Perwakilan Wilayah dan/atau Daerah berhak mendapatkan bantuan operasional yang disepakati dan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pengurus dan Dewan Pengawas. PASAL 15 BADAN PELAKSANA HARIAN 15.1.Badan Pelaksana Harian dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Pengurus Merupakan badan pelaksana operasional APJII, yang berfungsi: a)menyelenggarakan pelaksanaan teknis harian tugas kepengurusan APJII. b)menjaga kesinambungan jalannya tugas-tugas administrasi organisasi APJII dari suatu masa kepengurusan ke masa kepengurusan berikutnya. c)menyelenggarakan Layanan Internet Resources. d)mengelola dan mengembangkan layanan Indonesia Internet exchange Badan Pelaksana Harian terdiri dari tenagatenaga yang bekerja penuh bagi APJII dan dibayar oleh APJII berdasarkan surat perjanjian kerja Tugas dan tanggungjawabnya diatur kemudian di dalam Anggaran Rumah Tangga Bilamana Badan Pelaksana Harian belum terbentuk, maka tugas-tugas Badan Pelaksana Harian dilaksanakan oleh Dewan Pengurus. PASAL 16 PEMBENTUKAN BADAN HUKUM DAN

13 LEMBAGA LAIN 16.1.Diluar perangkat dan struktur organisasi APJII yang disebutkan dalam Pasal 9Anggaran Dasar ini, APJII dapat membentuk sebuah badan hukum dengan kepemilikan mayoritas penuh bersama dengan kepemilikan lain dimiliki (diwakili) Dewan Pengawas sebagai ex-officio APJII. Badan hukum ini nantinya dapat membentuk badan hukum atau lembaga lain, bersama-sama dengan pihak lain untuk memenuhi misi, tujuan, maupun tugas pokoknya Pembentukan badan hukum atau lembaga ini harus sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku Pembentukan badan hukum atau lembaga di tingkat Nasional maupun Internasional harus melalui persetujuan dan disahkan oleh Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa Pimpinan badan hukum atau lembaga diangkat oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Pengurus Masa jabatan pengurus badan hukum atau lembaga tidak tergantung dari masa jabatan Dewan Pengurus APJII Dewan Pengurus, Dewan Pengawas, maupun pimpinan badan hukum atau lembaga yang diangkat harus mematuhi dan memenuhi hal berikut: a)badan Hukum atau lembaga lain tidak bersaing dengan usaha Anggota; b)tidak mengubah kepemilikan badan hukum atau lembaga yang dibentuk APJII ke pribadi, pihak lain atau lembaga lain; c)menggunakan badan hukum atau lembaga yang dibentuk APJII untuk kepentingan di luar organisasi; d)mencemarkan nama, misi, visi, dan tujuan

14 organisasi maupun badan hukum atau lembaga yang dibentuk APJII. BAB IV. PENDELEGASIAN (MANDATORY) SUMBER DAYA INTERNET PASAL 17 IP DAN ASN APJII bekerja sama dengan badan-badan dunia yang mengelola Internet Protocol (IP) Address dan Autonomous System Number (ASN) APJII menerima mandat sebagai National Internet Registry (NIR) dari badan sumber daya internet dunia untuk mendistribusikan IP Address dan ASN bagi masyarakat pengguna internet di Indonesia. PASAL 18 DOMAIN NAME SYSTEM (DNS) APJII wajib bekerja sama dengan badanbadan dunia yang mengelola Domain Name System Ruang lingkup kerja sama meliputi pengelolaan generic Top Level Domain (gtld), country code Top Level Domain (cctld), dan electronic numbering (ENUM) mapping. BAB IV VISI, MISI DAN PEDOMAN KEGIATAN Pasal 5 APJII mempunyai visi menjadi asosiasi yang berperan secara aktif dalam membangun dan mengembangkan tatakelola Internet Indonesia. Pasal 6 APJII mempunyai Misi: 1. Membangun dan mengembangkan Internet di Indonesia. 2. Mengelola Sumber Daya Internet untuk masyarakat Indonesia. 3. Meningkatkan potensi sumber daya manusia dalam bidang teknologi Internet. 4. Membantu anggota dalam mengembangkan industri Internet. Pasal 7 1. Dalam melaksanakan kegiatannya untuk mewujudkan visi dan misi, APJII berpedoman pada: a. Pembinaan dan pengembangan rasa kesatuan dan persatuan di antara para anggotanya. b. Penyelenggaraan hubungan komunikasi dan konsultasi antar anggota, antara anggota dengan Pemerintah dan antara anggota dengan asosiasi/organisasi semitra di dalam dan di luar Setelah aturan mengenai Asas dan Landasan, maka hal selanjutnya yang diatur adalah Visi, Misi dan Pedoman Kegiatan. Dalam AD lama tidak pernah diatur mengenai Visi dan Misi, sehingga layakanya sebuah asosiasi, maka perlu adanya visi dan misi. Pedoman kegiatan yang diatur dalam Rancangan AD baru adalah penyempurnaan AD lama yaitu dari PASAL 3 mengeni MAKSUD DAN TUJUAN serta PASAL 4 mengenai KEGIATAN. Ketentuan BAB IV tentang Penedelegasian Sumber Daya Internet dilakukan perubahan dan penyempurnaan dalam BAB X Rancangan AD Baru.

15 BAB V. REGISTRY PASAL 19 KELEMBAGAAN Dalam melaksanakan Pasal 17 dan Pasal 18 Anggaran Dasar ini, akan dibentuk suatu badan oleh Anggota/APJII yang berada di bawah Pengurus Pusat Badan pengelolaan sumber daya internet sebagaimana yang disebut pada ayat 1 Pasal ini disebut Indonesia Network Information Center (IDNIC). Pengaturan lebih lanjuta akan diuraikan dalam negeri serta dunia usaha pada umumnya, yang dapat memberikan kemanfaatan bagi APJII secara holistik. c. Kegiatan yang bersifat Penelitian dan pengembangan (research and development) dalam rangka memajukan ekosistem Internet Indonesia. d. Peran aktif melindungi kepentingan para anggota dalam menjalankan usahanya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. e. Hubungan kemitraan dengan Pemerintah dalam membangun sarana informasi dan komunikasi Nasional dan Internasional, sehingga seluruh sumber daya yang ada dapat digerakkan secara terpadu, efisien dan efektif. 2. Pedoman kegiatan dalam ayat (1) menjadi landasan bagi Dewan Pengurus dan Pengurus Perwakilan dalam membuat program kerja. BAB V LANDASAN HUKUM DAN HIRARKI PERATURAN APJII Pasal 8 APJII berlandasan hukum: 1. Undang-Undang Dasar 1945 (seribu sembilan ratus empat puluh lima) sebagai landasan konstitusional. 2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga APJII sebagai landasan operasional. 3. Peraturan dan Keputusan Asosiasi yang mempunyai kekuatan hukum mengikat bagi anggota. APJII sejak dibentuknya hingga saat ini, belum mempunyai landasa hokum (selain AD/ART) untuk dapat menjalakan organisasinya. Selayakanya sebuah asosiasi yang tumbuh dan berkembang di dalam Negara hokum, maka sudah selayaknya juga APJII dalam menjalakan roda organisasi melandaskan pada peraturan-pertauran dalam Asosiasi. Oleh karena dalam AD lama tidak pernah diatur, maka penting untuk mengaturnya

16 Anggaran Rumah Tangga APJII. PASAL 20 LAYANAN LAINNYA Layanan APJII lainnya meliputi tapi tidak terbatas pada pelatihan (training), seminar, security monitoring and response Hal-hal yang lebih rinci akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga atau keputusan Dewan Pengurus. BAB VI. KEUANGAN DAN PERBENDAHARAAN PASAL 21 PERBENDAHARAAN Perbendaharaan APJII terdiri dari: Uang tunai, saldo bank dan surat-surat berharga lainnya Barang bergerak maupun tidak bergerak yang terdaftar dan tercatat sebagai milik APJII Hutang-piutang Segala aset yang sah yang dikelola oleh APJII. Pasal 9 Jenis dan hirarki Peraturan dan Keputusan Internal APJII terdiri atas: a. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. b. Ketetapan Musyawarah Nasional. c. Peraturan Asosiasi d. Peraturan Internal Dewan Pengawas. e. Keputusan Dewan Pengawas f. Keputusan Ketua Umum. g. Keputusan Ketua Pengurus Perwakilan BAB VI LAYANAN Pasal Dalam melaksanakan kegiatannya, APJII memberikan layanan IIX dan Layanan IDNIC serta Layanan Sertifikasi dan Training. 2. Layanan APJII lainnya meliputi namun tidak terbatas pada seminar, security monitoring and response. 3. Ketentuan lebih lanjut mengenai layanan Asosiasi diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. dalam Rancangan AD Baru. Ketentuan mengenai kelembagaan dan layanan lainnya dalam BAB V AD lama, dilakukan perubahan dan penyempurnaan. Layanan IDNIC dalam Rancangan AD Baru diletakan dalam bidang Dewan Pengurus. Sedangankan Layanan Laiannya lebih dipertegas tanpa mengurangi semangat dari APJII. Ketentuan dalam Rancangan AD Baru ini, merupakan penyempurnaan dari ketentuan Pasal 20 AD Lama tentang layanan lainnya. Ketentuan Keuangan dan Perbendaharaan diatur dalam BAB XI Rancangan AD Baru. PASAL 22 SUMBER KEUANGAN Keuangan APJII berasal dari: Uang Pangkal anggota.

17 22.2. Uang Iuran anggota Uang Iuran penggunaan layanan Uang hasil kegiatan APJII secara langsung dan tidak langsung Uang sumbangan yang tidak mengikat dan sah Uang hasil penjualan barang bergerak maupun tidak bergerak secara sah. BAB VII. PENUTUP PASAL 23 PERUBAHAN/PENYEMPURNAAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA Perubahan dan penyempurnaan Anggaran Dasar APJII untuk pertama kalinya dilakukan atas keputusan Musyawarah Nasional III yang dimuat dalam akta yang dibuat oleh DARBI, Sarjana Hukum, pada waktu itu Notaris di Jakarta pada tanggal (duapuluh tujuh Mei duaribu dua) Nomor 115, kemudian Perubahan dan Penyempurnaan Anggaran Dasar APJII untuk kedua kalinya dilakukan atas keputusan Musyawaarah Nasional APJII IV yang dimuat dalam akta yang dibuat oleh DARBI, Sarjana Hukum, pada waktu itu Notaris di Jakarta, tanggal (tiga Mei duaribu lima) Nomor 3, selanjutnya perubahan dan penyempurnaan ketiga kalinya dilakukan atas keputusan Musyawarah Nasional Luar Biasa APJII pada tanggal (duapuluh lima BAB VII PERWAKILAN Pasal Dalam rangka mewujudkan visi dan misi, APJII dapat membentuk perwakilan di wilayah Indonesia. 2. Perwakilan APJII di wilayah Indonesia berkedudukan hukum di Ibu Kota Propinsi. 3. Wilayah sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) terdiri dari satu atau lebih dari satu Propinsi. 4. Bagi anggota yang berkedudukan di Propinsi yang belum ada pengurusnya, menjadi tanggungjawab dari pengurus di wilayah terdekat. 5. Ketentuan lebih lanjut mengenai Perwakilan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Asosiasi. Ketentuan Perwakilan dalam Rancangan AD Baru ini merupakan pemisahan dan penyempurnaan dari Pasal 1 ayat (1.3) Yang menyebutkan Asosiasi ini berkedudukan di Jakarta, dengan perwakilan-perwakilan di tempat lain yang dianggap perlu di kemudian hari. Dengan diatur dalam BAB yang terpisah, maka akan mempertegas legitimasi dari Perwakilan APJII.

18 Januari duaribu enam), yang dimuat dalam akta yang dibuat di hadapan saya, Notaris, tertanggal (duapuluh dua Juli duaribu sembilan) Nomor 08 dan perubahan dan penyempurnaan keempat serta terakhir kalinya dilakukan atas Keputusan Musyawarah Nasional VI APJII pada tanggal (duapuluh empat Juli duaribu sembilan) Selanjutnya perubahan dan penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan oleh Musyawarah Nasional dan/atau Musyawarah Nasional Luar Biasa dengan quorum 2/3 (dua per tiga). PASAL 24 PENGGABUNGAN DAN PEMBUBARAN ASOSIASI APJII hanya dapat melakukan penggabungan dan dibubarkan melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa yang diselenggarakan khusus untuk keperluan tersebut dengan quorum ¾ (tiga per empat) Hal-hal yang menyangkut penggabungan dan pembubaran tersebut akan diatur lebih lanjut di dalam Anggaran Rumah Tangga. PASAL 25 PERATURAN PELAKSANAAN Pelaksanaan lebih lanjut atas ketentuanketentuan di dalam Anggaran Dasar ini diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga.

19 25.2. Hal-hal yang belum diatur di dalam Anggaran Dasar maupun Anggaran Rumah Tangga akan diatur kemudian oleh Dewan Pengurus melalui ketetapan-ketetapan dan keputusan-keputusan yang mengacu pada ketentuan-ketentuan di Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. BAB VIII HIRARKI DAN STRUKTUR ASOSIASI Bagian Kesatu Hirarki Pasal Hirarki struktur APJII adalah sebagai berikut: a. Musyawarah Nasional Anggota b. APJII c. Perwakilan Bagan Hirarki Musyawarah Nasional Anggota APJII Perwakilan Ketentuan mengenai Hirarki dan Struktur Asosiasi, merupakan pemisahan dan penyempurnaan dari ketentuan PASAL 9 mengenai STRUKTUR DAN PERANGKAT APJII. Dalam BAB VIII ini mempertegas hirarki strurur APJII, dan mengatur struktur organisasi APJII yang terdiri dari Dewan Pengawas, Dewan Pengurus dan Perwakilan. Hal yang diatur dalam BAB ini pun, tidak jauh berbeda dengan ketentuan stritur yang lama. Hanya saja lebih dipertegas adanya bidang-bidang yang ada dalam Dewan Pengurus. Ketentuan mengenai Pengurus Perwakilan dan Badan Pelaksana Harian dalam Rancangan AD Baru ini lebih bersifat fundamen, di mana selebihnya akan lebih tepat dan juah lebih fleksibel untuk diatur dalam Peraturan Asosiasi. Dalam BAB ini juga diatur mengenai

20 2. Struktur Organisasi APJII adalah sebagai berikut: a. Dewan Pengawas b. Dewan Pengurus c. Badan Pelaksana Harian Pembentukan Badan Hukum dan lembaga lain, yang sebelumnya diatur dalam Pasal 16 AD Lama. Bagan Struktur Organisasi APJII Dewan Pengawas Dewan Pengurus Badan Pelaksana Harian Bagian Kedua Dewan Pengawas (Board of Trustee) Paragarf 1 Struktur Dewan Pengawas Pasal Dewan Pengawas (Board of Trustee) merupakan perwakilan anggota yang terdiri dari 7 (tujuh) anggota dan dipilih dalam Musyawarah Nasional. 2. Dewan Pengawas terdiri dari satu orang

21 Ketua, satu orang Sekretaris dan anggota Dewan Pengawas yang penetapanya ditentukan oleh Anggota Dewan Pengawas. 3. Dalam menjalankan fungsinya Dewan Pengawas dapat membentuk Komisi-komisi yang beranggotakan anggota Dewan Pengawas. 4. Bidang Komisi sebagaimana ayat 3 yang dapat dibentuk adalah termasuk tapi tidak terbatas pada Komisi IIX, Komisi Sertifikasi dan Komisi IDNIC, dan Komisi Regulasi dan Industri. 5. Anggota Dewan Pengawas tidak dapat merangkap sebagai anggota Dewan Pengurus 6. Dewan Pengawas diangkat dan diberhentikan melalui Musyawarah Nasional dengan masa jabatan sama dengan Masa Jabatan Dewan Pengurus Paragraf 2 Fungsi, Wewenang Dan Tugas Dewan Pengawas (Board of Trustee) Pasal Dewan Pengawas adalah perangkat organisasi yang berfungsi mengawasi pelaksanaan hasil Musyawarah Nasional oleh Dewan Pengurus 2. Dewan Pengawas mengesahkan program Kerja Tahunan dan anggaran Penerimaan dan Pengeluaran Tahunan APJII (APPA) yang disusun oleh Dewan Pengurus, 3. Dewan Pengawas wajib mengadakan Rapat

22 Pleno bersama Dewan Pengurus sekuraangkurangnya 3 (tiga) bulan sekali. 4. Dewan Pengawas dapat melakukan pengawasan dengan mengadakan pemeriksaan sewaktu-waktu terhadap dokumen APJII. 5. Dalam keadaan tertentu, karena halangan anggota Dewan Pengawas melanjutkan tugas sisa akhir masa jabatannya, maka Rapat Dewan Pengawas dapat mengangkat anggota Dewan Pengawas paruh waktu berdasarkan urutan suara hasil Musyawarah Nasional terakhir. 6. Keadaan tertentu sebagaimana diatur dalam ayat (5) adalah: a. Berhalangan tetap b. Mengundurkan diri c. Tidak hadir dalam rapat Dewan Pengawas sebanyak 3 kali berturutturut atau 5 kali dalam satu periode kepengurusan. 7. Dalam hal Dewan Pengurus tidak menjalankan fungsinya, Dewan Pengawas dapat mengadakan Musyawarah Nasional Luar Biasa untuk pembentukan Dewan Pengurus baru.

23 Bagian Ketiga Dewan Pengurus (Board of Director) Paragarf 1 Struktur Dewan Pengurus Pasal Dewan Pengurus (Board of Director) dipilih melalui mekanisme Formatur. 2. Dewan Pengurus berjumlah 9 (sembilan) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Ketua Umum, sekurang-kurangnya 1 (satu) orang Sekretasris, sekurang-kurangnya 1 (satu) orang bendahara, dan Ketua Bidang yang terdiri dari Bidang IIX, Bidang Pelatihan dan Sertifikasi, Bidang IDNIC, Bidang Regulasi dan Advokasi, Bidang Pengembangan Industri Internet, serta Bidang Internet Security. Paragarf 2 Fungsi, Wewenang Dan Tugas Dewan Pengurus (Board of Director) Pasal Dewan Pengurus berfungsi: a) Melaksanakan ketetapan-ketetapan perangkat APJII yang menjadi kewenangannya. b) Menerbitkan Surat Keputusan APJII yang bersifat operasional, tata laksana yang merupakan hasil penjabaran pelaksanaan sesuai dengan perangkat Perkumpulan dan keputusan rapat anggota lainnya seperti APJII Open Policy Meeting, Rapat Dewan Pengurus, dan Rapat-rapat lainnya. c) Menyusun Rencana Program Kerja Tahunan

24 dan Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran APJII (APPA) yang disahkan oleh Dewan Pengawas. d) Menjalankan dan mengkoordinasikan pelaksanaan Program Kerja termasuk Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran yang telah disahkan oleh Dewan Pengawas. e) Mewakili APJII di tingkat Nasional dan Internasional. f) Mewakili APJII dalam tindakan hukum. 2. Dewan Pengurus wajib mengadakan Rapat Pengurus bersama seluruh anggota Dewan Pengurus sekuraang-kurangnya 1 (satu) bulan sekali. 3. Dewan Pengurus berhak atas perwakilan penandatangan keluar-masuk dana APJII, termasuk perbankan guna pengendalian anggaran. 4. Dewan Pengurus wajib mempertangungjawabkan kepengurusannya dalam Rapat Pleno bersama dengan Dewan Pengawas sekuraangkurangnya 3 (tiga) bulan sekali. 5. Dewan Pengurus wajib memberikan laporan secara periodik 3 bulan sekali kepada Dewan Pengawas. 6. Dewan Pengurus mempertanggungjawabkan pelaksanaan fungsinya kepada Musyawarah Nasional pada akhir masa jabatannya. 7. Pemilihan Dewan Pengurus dilakukan dalam Musyawarah Nasional. 8. Dewan Pengurus dapat mendelegasikan

25 sebagian dari kewajiban dan wewenangnya kepada Badan Pelaksana Harian atau kepada seseorang atau kelompok orang, namun hal itu tidak dapat mengurangi ruang lingkup tanggung jawab Dewan Pengurus sebagaimana mestinya. 9. Pendelegasian kewenangan Dewan Pengurus untuk mewakili APJII dalam melakukan tindakan hukum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf (f) di atas, dilakukan sekurang-kurangnya oleh 1 (satu) orang Ketua Umum, 1 (satu) orang Bendahara, dan Ketua Bidang yang berkaitan. 10. Anggota Dewan Pengurus paruh waktu berdasarkan keadaan tertentu karena halangan Anggota Dewan Pengurus melanjutkan sisa akhir masa jabatan atau diperlukan penambahan Anggota Dewan Pengurus, maka Rapat Dewan Pengurus dan Dewan Pengawas dapat menentukan pengganti atau penambahan untuk disahkan oleh Dewan Pengawas yang diatur oleh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan memiliki fungsi yang sama dengan Anggota Dewan Pengurus. 11. Keadaan tertentu sebagaimana diatur dalam ayat (5) adalah: a. Berhalangan tetap b. Mengundurkan diri c. Tidak hadir dalam rapat dewan pengurus sebanyak 3 kali berturutturut atau 7 kali dalam satu periode kepengurusan.

26 Bagian Keempat Pengurus Perwakilan Pasal Pengurus Perwakilan APJII di Propinsi adalah perwakilan APJII yang melaksanakan program APJII. 2. Pengurus Perwakilan terdiri dari 1 (satu) orang ketua Pengurus Perwakilan, 1 (satu ) orang Sekretaris, dan 1 (satu) orang Bendahara dan dapat membentuk bidang-bidang sesuai dengan kebutuhan. 3. Ketua Pengurus Perwakilan dipilih, diangkat dan diberhentikan melalui musyawarah wilayah Pengurus Perwakilan dan ditetapkan serta dikukuhkan oleh Ketua Umum. 4. Ketua Pengurus Perwakilan bertanggungjawab kepada Ketua Umum. 5. Sekretaris, bendahara dan koordinator bidang diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Pengurus Perwakilan. 6. Segala kegiatan dan operasional Pengurus perwakilan harus selaras dengan program kerja dan wajib tunduk pada Landasan Hukum dan Hirarki Peraturan serta Keputusan Internal APJII. 7. Pengurus Perwakilan wajib memberikan laporan pertanggung jawaban kepada Ketua Umum secara periodik 3 (tiga) bulan sekali 8. Pengurus Perwakilan berhak mendapatkan bantuan opersional berdasarkan Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran APJII (APPA). 9. Ketentuan lebih lanjut mengenai Pengurus

27 Perwakilan akan diatur dalam Peraturan Asosiasi tentang Pengurus Perwakilan Bagian Kelima Badan Pelaksana Harian Pasal Badan Pelaksana Harian dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Pengurus. 2. Badan Pelaksana Harian merupakan badan pelaksana operasional APJII, yang berfungsi : a. Menyelenggarakan pelaksanaan teknis harian tugas kepengurusan APJII. b. Menjaga kesimambungan jalanya tugastugas administrasi organisasi APJII dari suatu masa kepengurusan ke masa kepengurusan lainya. 3. Hak dan Kewajiban serta Tugas dan tanggung jawab Badan Pelaksana Harian diatur dalam Peraturan Asosiasi. Bagian Keenam Masa Jabatan Pasal Masa jabatan Dewan Pengawas dan Dewan Pengurus adalah selama 3 tahun. 2. Masa Jabatan Pengurus Perwakilan adalah selama 3 tahun. 3. Apabila terjadi hal seperti yang dimaksud dalam Pasal 30 ayat (2) Anggaran Rumah Tangga, maka masa kerja kepengurusan Dewan Pengawas dan Dewan Pengurus diperpanjang hingga terlaksananya 4. Dewan Pengurus melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar

28 Bab struktur organiasi keputusan-keputusan Musyawarah Nasional. Bagian Ketujuh Pembentukan Badan Hukum Dan Lembaga Lain Pasal APJII dapat membentuk badan hukum dan lembaga lain bersama dengan pihak lain, yang mana APJII diwakili oleh Dewan Pengawas dan/atau Dewan Pengurus sebagai EX OFFICIO APJII. 2. Pembentukan badan hukum atau lembaga lain ini harus sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. 3. EX OFFICIO APJII yang ditugaskan sebagamiana diatur dalam ayat (1) bertanggung jawab kepada Dewan Pengawas dan/atau Dewan Pengurus. 4. Masa jabatan EX OFFICIO APJII sesuai dengan masa jabatan Dewan Pengurus APJII. 5. Kompensasi operasional menjadi hak dari EX OFFICIO APJII, sedangkan benefit lain menjadi hak dari APJII. 6. Dalam pembentukan badan hukum dan lembaga lain ini, Dewan Pengawas dan/atau Dewan Pengurus harus mematuhi dan memenuhi hal-hal sebagai berikut: a. Badan hukum atau lembaga lain tidak bersaing dengan usaha anggota; b. Tidak merubah kepemilikan badan hukum atau lembaga yang dibentuk APJII ke pribadi,

29 pihak lain atau lembaga lain; c. Menggunakan Badan Hukum atau lembaga yang dibentuk APJII untuk kepentingan diluar APJII; d. Mencemarkan nama, misi, visi, dan tujuan organisasi maupun badan hukum atau lembaga yang dibentuk APJII BAB IX KEANGGOTAAN Pasal Keanggotaan APJII adalah: a. Badan usaha swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Koperasi yang telah memiliki izin Penyelenggaraan Telekomunikasi. b. Instansi pemerintah, Perusahaan berbadan hukum dan organisasi berbadan hukum yang menggunakan layanan Alamat Protokol Internet. c. Perorangan dan organisasi non-badan hukum. Keanggotaan ini adalah Keanggotaan Profesi.# dibahas dalam Komisi yang dibentuk setelah Munas. 2. Pengesahan calon anggota menjadi anggota dilakukan oleh Ketua Umum Asosiasi. 3. Ketentuan lebih lanjut mengenai Ketentuan Keanggotaan ini terjadi perubahan substansi yang memang mendasar. Perubahan ini dilakukan sebagaimana halnya perubahan nama APJII, yakni sebagai bentuk tranformasi APJII, di mana anggotanya saat ini telah berkembang yaitu Penyelenggara telekomunikasi dan non penyelenggara telekomunikasi. Perubahan ini memang akan membuka APJII menjadi luas anggotanya, di mana perusahaan-perusahaan non penyelenggara telekomunikasi akan menjadi bagian dari keangotaan APJII. Keterbukaan keanggotaan ini memang terkesan akan merugikan anggota penyelenggara Telekomunikasi (ISP), yang memang

30 keanggotaan APJII diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. sebagai anggota yang membentuk asosiasi ini dengan tujuan sebagai wadah memperjuangkan kepentingan anggota (ISP). Bagi sebagian anggota, dengan keterbukaan ini akan terpikir bahwa nantinya asosiasi ini tidak lagi akan memperjuangkan kepentingan anggota (ISP). Hal tersebut sangat wajar terjadi. Akan tetapi, yang patut di catat dan di pahami, bahwa semangat Asosisasi ini tidak hanya terwujudkan dalam bentuk keanggotaan saja, tetapi dalam bentuk visi dan misi Asosiasi. Kemudian, kedudukan keanggotaan yang non penyelenggara telekomunikasi, pada dasarnya masuk hanya karena perusaahannya menggunakan IP, tidak punya kepentingan yang sangat mendasar dalam bisnis telekomunikasi. Sehingga, keberadaannya dalam APJII mempunyai sifat yang pasif. Keberadaan anggota tersebut, kedepannya hanya akan dilibatkan dalam persoalanpersoalan yang berkaitan dengan IP saja. Hal ini karena sebagai pengguna IP, maka perlu dimintakan pendapatnya dalam pengaturan IP.

31 BAB X PENDELEGASIAN (MANDATORY) SUMBER DAYA INTERNET Pasal 22 APJII bekerjasama dengan badan-badan Nasional dan Internasional dalam tata kelola Internet. Pasal APJII bekerjasama dengan badan-badan dunia yang mengelola Internet Protocol (IP) Address dan Autonomus System Number (ASN). 2. APJII menerima mandat sebagai National Internet Registry (NIR) dari badan Sumber Daya Internet dunia untuk mendistribusikan IP Address dan ASN bagi masyarakat pengguna Internet di Indonesia Pasal APJII wajib bekerjasama dengan badanbadan dunia yang mengelola domain Name System. 2. Registry DNS DTD di Indonesia yang dikelola oleh APJII adalah terbatas pada Registry net.id. 3. Mengawal tata kelola cc-tld.id dengan berperan aktif sebagai anggota Forum Nama Domain Internet Indonesia dan sebagai Anggota Representasi di PANDI. 4. Menjalankan APJII sebagai registrar net.id yang sudah disepakati dengan PANDI Ketentuan ini dalam Rancangan AD yang baru dilakukan perubahan untuk disesuaikan dengan regulasi dari Pemeirntah yang telah ada. Hal ini agar jangan samapi terkesan, bahwa APJII masing menginginkan mengelola keseluruhan nama domain, yang justru hal tersebut bertentangan dengan Peraturan Meneteri Telekomunikasi dan Informatika tentang Pengelolaan Nama Domain.

32 (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia). 5. Mendorong agar anggota yang memenuhi syarat yang dapat menjadi registrar nama domain.id. BAB XI KEUANGAN DAN PERBENDAHARAAN Bagian Kesatu Perbendaharaan Pasal 25 Perbendaharaan APJII terdiri dari: 1. Uang tunai, saldo bank dan surat-surat berharga lainnya. 2. Barang bergerak maupun tidak bergerak yang terdaftar dan tercatat sebagai milik APJII 3. Hutang-piutang. 4. Segala aset yang sah yang dikelola oleh APJII. Bagian Kedua Sumber Keuangan Pasal 26 Keuangan APJII berasal dari: 1. Uang Pangkal anggota. 2. Uang Iuran anggota. 3. Uang iuran IIX-APJII 4. Uang iuran IDINIC - APJII 5. Uang hasil kegiatan APJII secara langsung dan tidak langsung. 6. Uang sumbangan yang tidak mengikat dan sah. 7. Uang hasil penjualan barang bergerak Ketentuan ini hanya dilakukan perubahan tanpa menghilangkan substansi AD yang lama.

33 maupun tidak bergerak secara sah. BAB XII PENUTUP PERUBAHAN ANGGARAN DASAR Pasal Perubahan dan penyempurnaan Anggaran dasar APJII untuk pertama kalinya dilakukan atas keputusan Musyawarah Nasional III APJII yang dimuat dalam akta yang dibuat oleh DARBI, Sarjana Hukum, pada waktu itu Notaris di Jakarta pada tanggal (dua puluh tujuh mei dua ribu dua) nomor 115, kemudian perubahan dan penyempurnaan Anggaran dasar APJII IV yang dimuat dalam akta yang dibuat oleh DARBI, Sarjana Hukum, pada waktu itu Notaris di Jakarta, tanggal (tiga Mei duaribu lima) nomor 3, selanjutnya perubahan dan penyempurnaan ketiga kalinya dilakukan atas keputusan Musyawarah Nasional Luar Biasa APJII pada tanggal (dua puluh dua juli dua ribu enam), yang dimuat dalam akta yang dibuat dihadapan saya, Notaris, tertanggal (dua puluh emapt Juli dua ribu sembilan) Nomor 08 dan perubahan dan penyempurnaan keempat serta terakhir tanggal (dua puluh empat Juli dua ribu sembilan). 2. Selanjutnya perubahan dan penyempurnaan Ketentuan ini belum dilakukan perubahan. Hal ini karena berkaitan dengan pembahasan ketentuan-ketentuan sebelum BAB Penutup selesai terlebih dahulu.

34 Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan oleh musyawarah Nasional dan/atau Musyawarah Nasional Luar Biasa dengan kuorum 2/3 (dua per tiga). PENGGABUNGAN DAN PEMBUBARAN ASOSIASI Pasal APJII hanya dapat melakukan penggabungan dan dibubarkan melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa dan dihadiri oleh sekurang kurangnya ¾ dari jumlah keseluruhan anggota APJII yang terdaftar dalam kepengurusan dan keputusan tersebut disetujui oleh sekurangkurangnya ¾ dari jumlah suara yang sah yang terdaftar dalam Musyawarah Nasional dan/atau Musyawarah Nasional Luar Biasa 2. Hal-hal yang menyangkut penggabungan dan pembubaran tersebut akan diatur lebih lanjut di dalam Anggaran Rumah Tangga. PERATURAN PELAKSANAAN Pasal Pelaksanaan lebih lanjut atas ketentuanketentuan di dalam Anggaran Rumah Tangga. 2. Hal-hal yang belum diatur di dalam Anggaran Dasar maupun Anggaran Rumah Tangga akan diatur kemudian oleh Dewan Pengurus melalui ketetapan-ketetapan dan keputusankeputusan yang mengacu pada ketentuan-

35 ketentuan di Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENYELENGGARA JASA INTERNET INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENYELENGGARA JASA INTERNET INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENYELENGGARA JASA INTERNET INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENYELENGGARA JASA INTERNET INDONESIA BAB I KETENTUAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENYELENGGARA JASA INTERNET INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENYELENGGARA JASA INTERNET INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENYELENGGARA JASA INTERNET INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN 1.1. Nama asosiasi ini adalah ASOSIASI PENYELENGGARA JASA INTERNET INDONESIA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENYELENGGARA JASA INTERNET INDONESIA NAMA ASOSIASI, LAMBANG DAN PEMAKAIANNYA

DAFTAR ISI ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENYELENGGARA JASA INTERNET INDONESIA NAMA ASOSIASI, LAMBANG DAN PEMAKAIANNYA DAFTAR ISI ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENYELENGGARA JASA INTERNET INDONESIA BAB I BAB II BAB III BAB IV Bagian Kesatu Bagian Kedua Bagian Ketiga Paragraf 1 Bagian Keempat Bagian Kelima Paragraf 1 Paragraf

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENYELENGGARA JASA INTERNET INDONESIA LAMA BARU ARGUMEN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PERBANDINGAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENYELENGGARA JASA INTERNET INDONESIA LAMA BARU ARGUMEN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 PERBANDINGAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENYELENGGARA JASA INTERNET INDONESIA LAMA BARU ARGUMEN BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 PENJELASAN UMUM 1.1. Anggaran Rumah Tangga ini merupakan pelengkap Anggaran

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DEWAN PENGURUS PUSAT IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR DEWAN PENGURUS PUSAT IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIA MUKADIMAH ANGGARAN DASAR DEWAN PENGURUS PUSAT IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIA MUKADIMAH Bahwa untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat sebagaimana amanat UUD 1945 tiada lain adalah

Lebih terperinci

A N G G A R A N D A S A R

A N G G A R A N D A S A R A N G G A R A N D A S A R D A F T A R I S I : 1. Mukadimah 2. Bab I: Ketentuan Umum Pasal 1 3. Bab II: Nama, Tempat Kedudukan dan Jangka Waktu Pendirian Pasal 2 4. Bab III: Asas, Landasan, Tujuan dan Kegiatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ART APJII (Berdasarkan Akta Hizmelina No. 30 tgl 31 Agustus 2012)

DAFTAR ISI ART APJII (Berdasarkan Akta Hizmelina No. 30 tgl 31 Agustus 2012) DAFTAR ISI ART APJII (Berdasarkan Akta Hizmelina No. 30 tgl 31 Agustus 2012) BAB I. KETENTUAN UMUM PASAL 1 PENJELASAN UMUM PASAL 2 NAMA ASOSIASI DAN PEMAKAIANNYA PASAL 3 PENJABARAN TUGAS-TUGAS POKOK BAB

Lebih terperinci

MERCEDES BENZ CLUB MEDAN (MBCM) ANGGARAN DASAR

MERCEDES BENZ CLUB MEDAN (MBCM) ANGGARAN DASAR MERCEDES BENZ CLUB MEDAN (MBCM) ANGGARAN DASAR ANGGARAN DASAR MERCEDES BENZ CLUB MEDAN PENDAHULUAN Bahwa pada dasarnya, persatuan dan kesatuan bangsa yang merupakan salah satu persyaratan keberhasilan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR INSTITUT ARBITER INDONESIA

ANGGARAN DASAR INSTITUT ARBITER INDONESIA ANGGARAN DASAR INSTITUT ARBITER INDONESIA MUKADIMAH Menimbang: a. Bahwa Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa (APS) adalah sarana penyelesaian sengketa secara damai yang sudah dikenal sejak lama

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA Masyarakat Telematika Indonesia The Indonesian ICT Society ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA Anggaran Dasar MASTEL MUKADIMAH Bahwa dengan berkembangnya teknologi, telah terjadi konvergensi bidang Telekomunikasi,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN PEMBUKAAN Program Pamsimas telah membangun prasarana dan sarana air minum dan sanitasi di desa/ kelurahan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O

ANGGARAN DASAR. ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O TAHUN 2011 ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 1 ANGGARAN DASAR Halaman 1 dari 2 halaman 2 IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGELOLA PELATIHAN TENAGA KERJA INDONESIA LUAR NEGERI

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGELOLA PELATIHAN TENAGA KERJA INDONESIA LUAR NEGERI ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGELOLA PELATIHAN TENAGA KERJA INDONESIA LUAR NEGERI Keanggotaan AP2TKILN teridiri dari : ( A P 2 T K I L N ) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Sistem keanggotaan 1. Anggota biasa,

Lebih terperinci

Lampiran SURAT KEPUTUSAN Nomor: 006/MUNASLUB/APKOMINDO/III/2014. Tentang

Lampiran SURAT KEPUTUSAN Nomor: 006/MUNASLUB/APKOMINDO/III/2014. Tentang Lampiran SURAT KEPUTUSAN Nomor: 006/MUNASLUB/APKOMINDO/III/2014. Tentang PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENGUSAHA KOMPUTER INDONESIA (APKOMINDO). Bunyi Anggaran Dasar APKOMINDO 2014 sebagai

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA (APSPBI)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA (APSPBI) ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA (APSPBI) Daftar isi ANGGARAN DASAR... 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA... 6 STRUKTUR ORGANISASI... 10 ANGGARAN DASAR

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar yang ditetapkan pada

Lebih terperinci

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman Pembukaan ANGGARAN DASAR Bab I (Tata Organisasi) 1. Nama, Waktu dan Kedudukan 2. Sifat dan Bentuk 3. Lambang Bab II (Dasar,

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN Pasal 1 Landasan Penyusunan 1. Anggaran Rumah Tangga disusun berlandaskan pada Anggaran Dasar yang

Lebih terperinci

Matraman, Kelurahan Kebon Manggis, Rukun Tetangga 011, Rukun Warga 001,

Matraman, Kelurahan Kebon Manggis, Rukun Tetangga 011, Rukun Warga 001, Negara Indonesia, bertempat tinggal di Kota Administrasi Jakarta Timur, Kecamatan-- Matraman, Kelurahan Kebon Manggis, Rukun Tetangga 011, Rukun Warga 001, ------ alamat Jalan Matraman Salemba VIII/9,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 1996 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 1996 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 1996 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Keputusan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR FORUM PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI INDONESIA. Anggaran Dasar FPPTI

ANGGARAN DASAR FORUM PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI INDONESIA. Anggaran Dasar FPPTI ANGGARAN DASAR FORUM PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI INDONESIA PENDAHULUAN Organisasi Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi diusulkan pada Seminar Forum Komunikasi Pembinaan Perpustakaan Perguruan Tinggi se

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN USAHA MILIK DESA SE INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN USAHA MILIK DESA SE INDONESIA Anggaran Rumah Tangga Asosiasi Badan Usaha Milik Desa Se-Indonesia (BUMDESINDO) ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN USAHA MILIK DESA SE INDONESIA Pasal 1 Kedudukan Organisasi 1. Dewan Pimpinan Nasional

Lebih terperinci

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH Anggaran Dasar Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH Bahwa kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat adalah salah satu hak asasi manusia yang sangat

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA PENDAHULUAN

ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA PENDAHULUAN ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA 2011-2016 PENDAHULUAN Sejarah terbentuknya Asosiasi Dosen pendidikan guru sekolah dasar di Indonesia didasari dengan adanya keinginan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN PEMBUKAAN Program Pamsimas telah membangun prasarana dan sarana air minum dan sanitasi di desa/ kelurahan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR TATA LINGKUNGAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR TATA LINGKUNGAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR TATA LINGKUNGAN INDONESIA BAB I UMUM Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN 1. Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan BAB X Pasal 33 Anggaran Dasar Asosiasi Kontraktor

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nama Organisasi Asosiasi Antropologi Indonesia disingkat AAI selanjutnya disebut AAI. Pasal 2 Makna AAI adalah wadah tunggal

Lebih terperinci

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS 4 IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR

IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR MUKADIMAH Arsitek sebagai warga negara yang sadar akan panggilan untuk memelihara pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan serta peradaban manusia, senantiasa belajar

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia

ANGGARAN DASAR Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia ANGGARAN DASAR Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia MUKADIMAH Bahwa guna mengisi dan melaksanakan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, yang berdasarkan

Lebih terperinci

KEPPRES 61/2000, PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI

KEPPRES 61/2000, PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI Copyright (C) 2000 BPHN KEPPRES 61/2000, PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI *49654 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 61 TAHUN 2000

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia) 2015 ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA ( AD/ART ) PERSATUAN AHLI GIZI

Lebih terperinci

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PERKUMPULAN Nomor : 35.- -Pada hari ini, Selasa, tanggal 15 (lima belas), bulan Juli, tahun 2014 (dua ribu empat belas), pukul 16.15 (enam belas lewat lima belas menit) WIB (Waktu Indonesia Barat).------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR KONSTRUKSI INDONESIA BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAERAH KERJA, DAN WAKTU. Pasal 1 NAMA

ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR KONSTRUKSI INDONESIA BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAERAH KERJA, DAN WAKTU. Pasal 1 NAMA ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR KONSTRUKSI INDONESIA BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAERAH KERJA, DAN WAKTU Pasal 1 NAMA Organisasi ini bernama Asosiasi Kontraktor Konstruksi Indonesia atau disingkat

Lebih terperinci

Bab I LAMBANG ASASI. Pasal 1. Lambang ASASI berupa perpaduan simbol toga dan buku dengan tulisan ASASI di tengahnya, dengan warna hitam putih.

Bab I LAMBANG ASASI. Pasal 1. Lambang ASASI berupa perpaduan simbol toga dan buku dengan tulisan ASASI di tengahnya, dengan warna hitam putih. 1 Bab I LAMBANG ASASI Pasal 1 Lambang ASASI berupa perpaduan simbol toga dan buku dengan tulisan ASASI di tengahnya, dengan warna hitam putih Pasal 2 Anggaran Rumah Tangga ASASI Asosiasi Akademisi Perguruan

Lebih terperinci

Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH

Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH Bahwa kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat adalah salah satu

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2000 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2000 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 61 TAHUN 2000 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan keputusan Musyawarah Nasional

Lebih terperinci

MASTEL MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA The Indonesian Infocom Society

MASTEL MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA The Indonesian Infocom Society MASTEL MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA The Indonesian Infocom Society ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA 2003-2006 ANGGARAN DASAR MASTEL MUKADIMAH Bahwa dengan berkembangnya teknologi, telah terjadi

Lebih terperinci

IAP KETETAPAN KONGRES ISTIMEWA IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) NO. 3 TAHUN 2009 TENTANG

IAP KETETAPAN KONGRES ISTIMEWA IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) NO. 3 TAHUN 2009 TENTANG Lampiran IAP KETETAPAN KONGRES ISTIMEWA IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) NO. 3 TAHUN 2009 TENTANG PENETAPAN ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI PERENCANAAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA PT INDOSAT BAB I NAMA, SIFAT, JANGKA WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 Nama

ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA PT INDOSAT BAB I NAMA, SIFAT, JANGKA WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 Nama ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA PT INDOSAT BAB I NAMA, SIFAT, JANGKA WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Serikat ini bernama Serikat Pekerja PT Indosat (Persero) Tbk disingkat SP Indosat. Pasal 2 Sifat

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 14 TAHUN 2004 TANGGAL : 18 PEBRUARI 2004 ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI MUKADIMAH

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 14 TAHUN 2004 TANGGAL : 18 PEBRUARI 2004 ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI MUKADIMAH LAMPIRAN I KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 14 TAHUN 2004 TANGGAL : 18 PEBRUARI 2004 ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI MUKADIMAH Pengusaha Indonesia menyadari sedalam-dalamnya bahwa

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR FORUM ORANGUTAN INDONESIA

ANGGARAN DASAR FORUM ORANGUTAN INDONESIA ANGGARAN DASAR FORUM ORANGUTAN INDONESIA PEMBUKAAN Orangutan merupakan satu- satunya jenis kera besar yang saat ini hidup di Sumatera dan Kalimantan, sedangkan 3 jenis lainnya hidup di Afrika. Kelestarian

Lebih terperinci

KEPPRES 24/1999, PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA

KEPPRES 24/1999, PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA Copyright (C) 2000 BPHN KEPPRES 24/1999, PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA *48766 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 24 TAHUN 1999 (24/1999) TENTANG PENGESAHAN

Lebih terperinci

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION Mitra Matraman, Jl. Matraman Raya No. 148 Blok A2/18, Jakarta 13150. Telp. 85918064, Fax 85918065

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Institusi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat yang dimaksud

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO MUKADIMAH Kemajuan Indonesia harus diusahakan melalui perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya yang cerdas, jujur, dan bermartabat dengan tetap menjaga

Lebih terperinci

Anggaran Dasar (AD) Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) MUKADIMAH

Anggaran Dasar (AD) Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) MUKADIMAH Anggaran Dasar (AD) Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami Laboratorium Kesehatan yang tersebar di seluruh pelosok tanah air Indonesia menyatakan:

Lebih terperinci

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN - Bahwa Negara Republik Indonesia adalah Negara Hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, oleh karena itu setiap orang tanpa membedakan

Lebih terperinci

BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 Nama. Pasal 2 Tempat Kedudukan

BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 Nama. Pasal 2 Tempat Kedudukan BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama 1. Organisasi ini bernama Asosiasi Masyarakat Baja Indonesia, disingkat AMBI 2. AMBI dibentuk dan didirikan di Cibitung pada hari kamis tanggal 26 April 2001

Lebih terperinci

ASOSIASI PENELITI KESEHATAN INDONESIA APKESI ANGGARAN DASAR (AD)

ASOSIASI PENELITI KESEHATAN INDONESIA APKESI ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENELITI KESEHATAN INDONESIA APKESI ANGGARAN DASAR (AD) PENGURUS APKESI - PERIODE 2009-2012 Mukadimah DAFTAR ISI BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Umum Pasal 2 Asas Pasal 3 Prinsip BAB II ORGANISASI

Lebih terperinci

KOPERASI.. Nomor : 12. Pada hari ini, Kamis, tanggal (sepuluh September dua ribu lima belas).

KOPERASI.. Nomor : 12. Pada hari ini, Kamis, tanggal (sepuluh September dua ribu lima belas). KOPERASI.. Nomor : 12 Pada hari ini, Kamis, tanggal 10-09-2015 (sepuluh September dua ribu lima belas). Pukul 16.00 (enam belas titik kosong-kosong) Waktu Indonesia Bagian Barat. ------- - Hadir dihadapan

Lebih terperinci

ASOSIASI PENGUSAHA DAN PEMILIK ALAT KONSTRUKSI INDONESIA ( APPAKSI ) ANGGARAN DASAR

ASOSIASI PENGUSAHA DAN PEMILIK ALAT KONSTRUKSI INDONESIA ( APPAKSI ) ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENGUSAHA DAN PEMILIK ALAT KONSTRUKSI INDONESIA ( APPAKSI ) ANGGARAN DASAR Pembukaan Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Bahwa untuk menciptakan Ketahanan Nasional di Bidang Ekonomi, segala daya

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR SINEMATOGRAFER INDONESIA

ANGGARAN DASAR SINEMATOGRAFER INDONESIA ANGGARAN DASAR SINEMATOGRAFER INDONESIA Pada hari ini, Selasa tanggal 7 Januari 2014 di Sinema Hall, Gedung Pusat Perfilman H. Usmar Ismail. Jl. Rasuna Said, Jakarta. Diadakan Rapat Umum Anggota Sinematografer

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Pasal 28 Anggaran Dasar Badan Perfilman Indonesia, merupakan rincian atas hal-hal yang telah

Lebih terperinci

Oktober Tata Kerja. Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi. S u r a b a y a, O k t o b e r

Oktober Tata Kerja. Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi. S u r a b a y a, O k t o b e r Oktober 2011 Tata Kerja Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi S u r a b a y a, O k t o b e r 2 0 1 1 Daftar Isi Mukadimah BAB I Nama, Waktu dan Kedudukan Pasal 1 Nama Pasal 2 Waktu Pasal 3 Kedudukan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 1996 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 1996 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 1996 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Keputusan

Lebih terperinci

MUKADDIMAH. Forum Pimpinan Fakultas Bidang Ilmu Pertanian PTM se Indonesia (FPF-BIP PTM) mempunyai:

MUKADDIMAH. Forum Pimpinan Fakultas Bidang Ilmu Pertanian PTM se Indonesia (FPF-BIP PTM) mempunyai: MUKADDIMAH Dalam rangka menunjang pencapaian sasaran pembangunan pertanian (Pertanian, Peternakan, Perikanan, Kehutanan dan Teknologi Pertanian), diperlukan sumberdaya manusia yang berkualitas untuk mengelola

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Organisasi ini bernama Himpunan Mahasiswa Fisika Universitas Brawijaya yang disingkat

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ====================================================================== ANGGARAN DASAR U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG MUKADDIMAH

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERSATUAN PERUSAHAAN GRAFIKA INDONESIA (INDONESIA PRINT MEDIA ASSOCIATION) MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN DASAR PERSATUAN PERUSAHAAN GRAFIKA INDONESIA (INDONESIA PRINT MEDIA ASSOCIATION) MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGARAN DASAR PERSATUAN PERUSAHAAN GRAFIKA INDONESIA (INDONESIA PRINT MEDIA ASSOCIATION) MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Dengan menyadari sedalam-dalamnya akan kedudukan, tugas dan kewajiban

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE 2012-2015 MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta semangat mewujudkan visi organisasi yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 SERI E.5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 SERI E.5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 SERI E.5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KABUPATEN CIREBON DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA KONGRES LUAR BIASA IKATAN NOTARIS INDONESIA BANTEN, MEI 2015

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA KONGRES LUAR BIASA IKATAN NOTARIS INDONESIA BANTEN, MEI 2015 PERUBAHAN ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA KONGRES LUAR BIASA IKATAN NOTARIS INDONESIA BANTEN, 29-30 MEI 2015 1. Beberapa ketentuan dalam MENIMBANG diubah dan disesuaikan dengan adanya Undang-Undang

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pada saat ini perkumpulan di Indonesia

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN PEMUDA TIONGHOA INDONESIA PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR IKATAN PEMUDA TIONGHOA INDONESIA PEMBUKAAN ANGGARAN DASAR IKATAN PEMUDA TIONGHOA INDONESIA PEMBUKAAN Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa : Bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku yang terpadu menjadi bangsa yang besar adalah anugerah Tuhan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 Pengertian Umum Pendidik dan peneliti adalah ilmuwan berprofesi pendidik dan peneliti

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.212, 2012 PEMBANGUNAN. EKONOMI. Warga Negara. Kesejahteraan. Koperasi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5355) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 A N G G A R A N D A S A R A K K L I N D O ASOSIASI KONTRAKTOR KELISTRIKAN INDONESIA (Indonesian Association of Electrical Contractor & Installation Services) MUKADIMAH Menyadari bahwa sebagai Warga Negara

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI TENAGA TEKNIK INDONESIA (ASTTI)

ANGGARAN DASAR ASOSIASI TENAGA TEKNIK INDONESIA (ASTTI) ANGGARAN DASAR ASOSIASI TENAGA TEKNIK INDONESIA (ASTTI) ANGGARAN DASAR ASTTI DAFTAR ISI M U K A D I M A H BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU DIDIRIKAN. Pasal 1 N a m a Pasal 2 Tempat kedudukan Pasal

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA TAHUN 2017

ANGGARAN DASAR INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 ANGGARAN DASAR INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 MUKADIMAH Kegiatan perekonomian yang transparan, akuntabel, responsibel, efisien, dan bersih membutuhkan informasi keuangan yang berkualitas

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA IA Del. NOMOR: 04/IA Del/SK/X/2008 TENTANG PENGESAHAN AD/ART IKATAN ALUMNI DEL

KEPUTUSAN KETUA IA Del. NOMOR: 04/IA Del/SK/X/2008 TENTANG PENGESAHAN AD/ART IKATAN ALUMNI DEL IKATAN ALUMNI DEL KEPUTUSAN KETUA IA Del TENTANG PENGESAHAN AD/ART IKATAN ALUMNI DEL Menimbang: a. bahwa dalam sebuah organisasi diperlukan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) sebagai pondasi

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP) ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP) ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP) MUKADIMAH Dengan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HISWARA MIGAS INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HISWARA MIGAS INDONESIA MUKADIMAH ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HISWARA MIGAS INDONESIA MUKADIMAH Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan kenikmatan bagi Bangsa Indonesia dalam kandungan bumi pertiwi Indonesia berupa sumber daya alam

Lebih terperinci

KEPUTUSAN RUA No.05/CIVAS/RUA/XII/14. Tentang

KEPUTUSAN RUA No.05/CIVAS/RUA/XII/14. Tentang KEPUTUSAN RUA No.05/CIVAS/RUA/XII/14 Tentang ANGGARAN DASAR CENTER FOR INDONESIAN VETERINARY ANALYTICAL STUDIES (CIVAS) BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, WAKTU PENDIRIAN DAN WILAYAH KEGIATAN Pasal 1 Organisasi

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI SAYAP PEMUDA PARTAI PERINDO Jakarta, 17 Desember 2015 ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PEMUDA PERINDO PEMBUKAAN Pemuda Indonesia sebagai salah

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA - AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS - AIPA) BAB I KETENTUAN UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA - AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS - AIPA) BAB I KETENTUAN UMUM ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA - AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS - AIPA) BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 (1) Analis Kebijakan adalah seseorang yang memiliki kompetensi

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL KONGRES XIX IKATAN NOTARIS INDONESIA JAKARTA, 28 JANUARI 2006

ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL KONGRES XIX IKATAN NOTARIS INDONESIA JAKARTA, 28 JANUARI 2006 ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL KONGRES XIX IKATAN NOTARIS INDONESIA JAKARTA, 28 JANUARI 2006 MENIMBANG : a. Bahwa Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris telah disahkan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERKUMPULAN MANAJER INVESTASI INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERKUMPULAN MANAJER INVESTASI INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA PERKUMPULAN MANAJER INVESTASI INDONESIA atau dikenal dengan ASOSIASI MANAJER INVESTASI INDONESIA (AMII) 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA PERKUMPULAN MANAJER INVESTASI INDONESIA atau dikenal

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2004 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2004 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2004 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL INDONESIA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL INDONESIA ANGGARAN DASAR HIMPUNAN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL INDONESIA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Organisasi ini bernama Himpunan Gerakan Kewirausahaan Nasional Indonesia, yang kemudian disingkat

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2006 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Syarat Keanggotaan Syarat menjadi Anggota Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) adalah : 1. Warga Negara Indonesia.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT LD. 24 2011 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI) Peningkatan. dan Pemantapan Solidaritas Mahasiswa Kesehatan Indonesia ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota Anggota JMKI adalah lembaga eksekutif

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2006 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) Politeknik Negeri

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA Anggaran Rumah Tangga FPTI FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA PENDAHULUAN Anggaran Rumah Tangga ini merupakan pelengkap dan bagian yang tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar yang bertujuan

Lebih terperinci

KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016.

KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016. KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016 tentang PENETAPAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Badan Usaha ini disebut Badan Usaha Milik Desa dengan nama BUMDes Banjaran 2. BUMDes Banjaran

Lebih terperinci

KEPALA DESA WONOSARI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

KEPALA DESA WONOSARI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG KEPALA DESA WONOSARI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA MAKARTI MULYA DESA WONOSARI, KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DEWAN PERWALIAN DAN PENGAWASAN HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA ITB 2011-2012 MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya informatika sebagai ilmu

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA BAB I UMUM Pasal 1 Pengertian Anggaran Rumah Tangga merupakan penjabaran Anggaran Dasar IAP Pasal 2 Pengertian Umum (1) Ahli adalah seorang yang berlatar belakang

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA MUKADIMAH ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya pengabdian kepada bangsa dan negara adalah kewajiban setiap warga negara Indonesia yang harus dilaksanakan dan dikembangkan

Lebih terperinci

ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI)

ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI) ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI) MUKADDIMAH Keinginan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan program studi dengan membentuk dan bergabung dalam suatu wadah yang dapat

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan perekonomian nasional bertujuan

Lebih terperinci

Pasal 3 HMPF-ITB berkedudukan di Class Room 1.2 LABTEK VIII Institut Teknologi Bandung Kampus Ganesha.

Pasal 3 HMPF-ITB berkedudukan di Class Room 1.2 LABTEK VIII Institut Teknologi Bandung Kampus Ganesha. ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PASCASARJANA FARMASI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG MUKADIMAH Sesungguhnya tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN BANK PERKREDITAN RAKYAT INDONESIA (PERBARINDO) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN BANK PERKREDITAN RAKYAT INDONESIA (PERBARINDO) MUKADIMAH ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN BANK PERKREDITAN RAKYAT INDONESIA (PERBARINDO) MUKADIMAH Bahwa dengan penuh kesadaran, tanggung jawab dan keinginan luhur terhadap pembinaan serta peningkatan kesejahteraan bangsa

Lebih terperinci

DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA KONTRAKTOR DAN KONSTRUKSI NASIONAL

DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA KONTRAKTOR DAN KONSTRUKSI NASIONAL DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 SYARAT MENJADI ANGGOTA Syarat menjadi anggota APPEKNAS, adalah sebagai berikut : 1. Anggota Biasa a. Badan Usaha

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA (ILUNI PPs UI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA (ILUNI PPs UI) ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA (ILUNI PPs UI) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 PENERIMAAN DAN PEMBERHENTIAN ANGGOTA 1. Setiap lulusan program pendidikan yang diselenggarakan

Lebih terperinci