ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN USAHA MILIK DESA SE INDONESIA
|
|
- Yanti Sutedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Anggaran Rumah Tangga Asosiasi Badan Usaha Milik Desa Se-Indonesia (BUMDESINDO)
2 ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN USAHA MILIK DESA SE INDONESIA Pasal 1 Kedudukan Organisasi 1. Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia 2. Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi berkedudukan di Ibukota Propinsi 3. Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi berkedudukan di Ibukota Kabupaten/Kota Pasal 2 Lambang dan Bendera 1. Lambang Asosiasi berbentuk bendera merah putih dengan padi kapas ditengahnya, serta bertuliskan BUMDESINDO dibawahnya. 2. Bendera Asosiasi berlatar belakang putih dengan lambing Asosiasi di tengahnya sebagaimana Pasal 2 ayat 1 Anggaran Rumah Tangga 3. Ketentuan lain mengenai Lambang dan Bendera Asosiasi ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Nasional. Pasal 3 Usaha 1. Mendorong tumbuhnya inisiatif dan inovasi produk lokal, sehingga memiliki daya saing yang tinggi baik pada tingkat nasional, regional maupun global. 2. Meningkatkan kompetensi dan daya saing usaha pedesaan secara mandiri dan profesional. 3. Melindungi dan memberdayakan seluruh badan usaha milik desa seluruh Indonesia terutama anggota. 4. Mewujudkan sinergi dan jejaring antar BUMDES dan usaha lain dalam meningkatkan hubungan yang saling menguntungkan. 5. Mempromosikan usaha-usaha pedesaan ke berbagai lembaga nasional dan internasional. Hal - 1
3 Pasal 4 Keanggotaan 1. Keanggotaan Asosiasi terdiri dari : a. Anggota Biasa (AB) b. Anggota Luar Biasa (ALB) 2. Untuk menjadi Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga. Pasal 5 Pengesahan Anggota 1. Pengesahan keanggotaan dilakukan oleh Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Asosiasi. 2. Pengesahan keanggotaan diwujudkan berupa Sertifikat keanggotaan dan berlaku 10 tahun dan dapat diperpanjang. Pasal 6 Hak Anggota 1. Anggota Biasa mempunyai : a. Hak suara, adalah hak mengambil keputusan dalam Munas/Munaslub; b. Hak bicara, adalah hak mengajukan usul, saran, pendapat dan pernyataan dalam Munas/Munaslub dan perangkat lainnya pada Asosiasi; c. Hak dipilin, adalah hak untuk ikut pemilihan dalam forum Munas/Munaslub; d. Hak pelayanan, adalah hak untuk mendapatkan informasi, bimbingan, bantuan dan perlindungan Asosiasi dalam menjalankan usahanya; 2. Anggota Biasa mempunyai hak untuk duduk di kepengurusan Asosiasi dengan mewakili satu orang pengurus BUMDES dan mendapat kuasa dari BUMDES yang bersangkutan. 3. Anggota Luar Biasa mempunyai : a. Hak suara, adalah hak mengambil keputusan dalam Munas/Munaslub; b. Hak bicara, adalah hak mengajukan usul, saran, pendapat dan mengajukan pertanyaan dalam Munas/Munaslub dan perangkat lainya pada Asosiasi; dan c. Hak pelayanan, adalah hak untuk mendapatkan informasi, bimbingan, bantuan dan perlindungan Asosiasi dalam menjalankan usahanya. Hal - 2
4 Pasal 7 Kewajiban Anggota Anggaran Rumah Tangga - BUMDESINDO Setiap anggota Asosiasi berkewajiban : 1. Menjaga dan menjunjung tinggi nama baik organisasi, serta menaati dan melaksanakan sepenuhnya semua keputusan Munas/Munaslub dan ketentuan-ketentuan Asosiasi lainnya. 2. Membayar uang pangkal dan iuran anggota. Pasal 8 Pemberhentian anggota 1. Pemberhentian keanggotaan dilakukan apabila : a. Izin keanggotaan yang bersangkutan berakhir dan tidak mengajukan perpanjangan; b. Izin usaha anggota yang bersangkutan dicabut secara tetap oleh pemerintah; c. Anggota yang bersangkutan tidak mematuhi keputusan Munas/Munaslub dan ketentuanketentuan Asosiasi lainnya; d. Anggota yang bersangkutan mengajukan permohonan berhenti. 2. Pemberhentian keanggotaan dilakukan oleh Dewan Pengurus Nasonal Asosiasi. 3. Bagi anggota yang keberatan diberhentikan sesuai Pasal 15 ayat 1 huruf c, dapat mengajukan keberatan kepada Dewan Pertimbangan Asosiasi. Jenjang organisasi terdiri dari : Pasal 9 Organisasi 1. Organisasi di tingkat nasional adalah DPN BUMDESINDO 2. Organisasi di tingkat propinsi adalah DPW BUMDESINDO diikuti dengan propinsi yang bersangkutan. 3. Organisasi di tingkat kabupaten/kota adalah DPD BUMDESINDO diikuti dengan 4. kabupaten/kota yang bersangkutan. Kepengurusan organisasi terdiri dari : Pasal 10 Kelengkapan Organisasi 1. Kepengurusan tingkat nasional terdiri dari Dewan Pembina dan Dewan Pimpinan Nasional. 2. Kepengurusan tingkat propinsi terdiri dari Dewan Penasehat dan Dewan Pimpinan Wilayah. Hal - 3
5 3. Kepengurusan tingkat Kabupaten/kota terdiri dari Dewan Penasehat dan Dewan Pimpinan Daerah. 4. Bilamana diperlukan Asosiasi diperbolehkan mengangkat Dewan Pertimbangan. Pasal 11 Dewan Pembina 1. Dewan Pembina adalah perangkat organisasi yang terdiri Dewan Pendiri anggota yang dipilih dan diangkat dalam Munas/Munaslub melalui pemilihan sebagaimana diatur dalam Anggatan Rumah Tangga (ART). 2. Dewan Pembina dimpimpin sekurang-kurangnya oleh seorang ketua dan seorang sekretaris yang dipilih diantara anggota Dewan Pembina. 3. Yang dapat dipilih menjadi pimpinan Dewan Pembina adalah mantan Ketua Umum dan mantan Sekretaris Jenderal. 4. Yang dapat dipilih menjadi anggota Dewan Pembina adalah mantan pengurus DPN dan tokoh pengusaha nasional yang berjasa bagi organisasi. 5. Dalam menjalankan tugasnya Dewan Pembina bertanggung jawab kepada Munas/Munaslub. 6. Tugas dan wewenang Dewan Pembina : a. Memantau pelaksanaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, keputusankeputusan Munas/Munaslub dan kinerja Dewan Pimpinan Nasional; b. Menilai dan mengusulkan penyempurnaan serta penelitian lebih lanjut atas laporan kerja, keuangan dan pembendaharaan yang diajukan Dewan Pimpinan Nasional; c. Menyampaikan pertimbangan dan saran kepada Dewan Pimpinan Nasional baik diminta atau tidak diminta mengenai hal-hal yang menyangkut ruang lingkup usaha anggota dan pelaksanaan program serta tugas-tugas organisasi; d. Menyampaikan pertimbangan dan saran sebagai bahan untuk menyusun rancangan program serta tugas-tugas organisasi; e. Menyelenggarakan rapat gabungan Dewan Pertimbangan dan Dewan Pimpinan Nasional untuk membahas dan mengambil keputusan tentang langkah dan/atau tindakan yang perlu demi menjaga kinerja dan nama baik serta kehormatan Asosiasi. 7. Dalam melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud Pasal 20 ayat 7, Dewan Pembina dapat membentuk komisi-komisi dari dan diantara anggota Dewan Pembina yang menjadi mitra Dewan Pimpinan Nasional. 8. Dewan Pertimbangan bekerja secara kolektif yang tata caranya ditetapkan oleh dan dalam rapat pleno Dewan Pembina. Hal - 4
6 9. Dewan Pembina menyelenggarakan rapat pleno tahunan sebelum diselenggarakan Rapat Kerja dan rapat Konsultasi Nasional, Munas/Munaslub untuk menyusun saran-saran dan masukan yang akan diajukan pada Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional, Munas/Munaslub. 10. Rapat Komisi Dewan PPembina serta rapat-rapat lain selain Rapat Pleno Tahunan diselenggarakan sewaktu-waktu diperlukan. 11. Rapat Pleno dan rapat-rapat Dewan Pembina dinyatakan mencapai quorum dan sah jika dihadiri lebih dari seperdua jumlah anggota dan keputusan sah bisa mngikat jika disepakati oleh suara terbanyak dari anggota yang hadir. Pasal 12 Dewan Pimpinan Nasional 1. Pengurus tingkat nasional adalah Dewan Pimpinan Nasional (DPN). 2. Dewan Pimpinan Nasional adalah pimpinan tertinggi organisasi tingkat nasional yang dipilih oleh Munas/Munaslub. 3. Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional dicalonkan oleh Pendiri dan Dewan Pembina. 4. Susunan, fungsi, tugas dan wewenang Dewan Pimpinan Nasional diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. Pasal 13 Dewan Pimpinan Wilayah 1. Pengurus tingkat propinsi adalah Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) 2. Dewan Pimpinan Wilayah adalah pimpinan tertinggi organisasi tingkat propinsi yang dipilih oleh Musyawarah Wilayah (Muswil) 3. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah dicalonkan oleh anggota tingkat propinsi dan peserta Muswil yang mempunyai hak suara. 4. Susunan, fungsi, tugas dan wewenang Dewan Pimpinan Wilayah diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. Pasal 14 Dewan Pimpinan Daerah 1. Kepengurusan tingkat kabupaten/kota adalah Dewan Pimpinan Daerah (DPD). 2. Dewan Pimpinan Daerah adalah pimpinan tertinggi organisasi ditingkat kabupaten/kota yang dipilih oleh Musyawarah Daerah (Musda). Hal - 5
7 3. Ketua Dewan Pimpinan Daerah dicalonkan oleh Anggota Biasa tingkat kabupaten/kota dan peserta Musda kabupaten/kota yang mempunyai hak suara. 4. Susunan, fungsi, tugas dan wewenang Dewan Pimpinan Daerah diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. Pasal 15 Dewan Pengawas 1. Pada tingkat propinsi dan kabupaten/kota bila dianggap perlu dibentuk Dewan Pengawas Wilayah dan Daerah oleh Dewan Pimpinan Nasional. 2. Ketentuan mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab Dewan Pengawas diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. Pasal 16 Masa Bakti Kepengurusan 1. Masa bakti kepengurusan disetiap jenjang organisasi adalah 5 (lima) tahun. 2. Tata cara pergantian antar waktu kepengurusan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. Pasal 17 Musyawarah Nasional 1. Musyawarah Nasional disingkat Munas, adalah perangkat Asoisiasi yang merupakan pengambilan keputusan tertinggi dan mempunyai kekuasaan tertinggi. 2. Munas diselenggarakan 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun oleh Dewan Pengurus Pusat dan pelaksanaannya paling cepat 2 (dua) bulan dan paling lambat 2 (dua) bulan sesudah masa jabatan kepengurusan Asosiasi berakhir. 3. Dewan Pengurus Pusat memberitahukan saecara tertulis rencana penyelenggaraan Munas selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelum pelaksanaannya kepada seluruh peserta yang berhak hadir sebagai peserta. 4. Munas dihadiri oleh peserta dan peninjau. 5. Peserta Munas terdiri atas : a. Anggota Bias (AB); dan b. Aanggota Luar Biasa (ALB). 6. Ketentuan mengenai Peninjau Munas diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. 7. Hak pesertaq Munas : a. Setiap Anggota Biasa (AB) mempunyai hak suara, hak bicara, dan hak dipilih; dan Hal - 6
8 b. Anggota Luar Biasa (ALB) mempunyai hak suara dan hak bicara. 8. Kewajiban peserta Munas adalah mentaati dan melaksanakan semua ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan tata tertib dan ketentuan-ketentuan lain mengenai penyelenggaraan Munas. 9. Munas mempunyai wewenang : a. Memberikan penilaian ndan keputusan terhadap pertanggung jawaban Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat dan Ketua Dewan Pengawas atas pelaksanaan kegiatan Asosiasi dalam periode masa baktinya; b. Menetapkan dan mensahkan penyempurnaan atau perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga; c. Menetapkan Garis Besar Kebijakan dan Program Kerja Asosiasi; d. Menetapkan kriteria dan tata cara pemilihan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat dan Ketua Dewan Pengawas; dan e. Memilih dan mengangkat Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat dan Ketua Dewan Pengawas; 10. Proses pemilihan Ketuaq Umum Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pengawas sebagai berikut : a. Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat dan Ketua Dewan Pengawas dipilih secara langsung dari dan oleh Anggota Biasa (AB) yang mempunyai mandat suara dari Munas; dan b. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat terpilih sekaligus menjadi Ketua Formatur dan Ketua Dewan Pengawas terpilih menjasi Anggota Formatur. 11. Tata cara pemilihan Dewan Pengurus Pusat dan Dewan Pengawas dilakukan sebagai berikut : a. Komposisi dan personil Dewan Pengurus Pusat dan Dewan Pengawas disusun oleh Formatur; b. Formatur terdiri dari 5 (lima) orang yang mempunyai mandate penuh, yaitu Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Terpilih, Ketua Dewan Pengawas terpilih dan 3 orang anggota Formatur yang dipilih secara langsung dari dan oleh anggota biasa yang mempunyai mandat suara di dalam Munas; dan c. Tenggang waktu penyusunan dan penetapan personil Dewan Pengurus Pusat dan Dewan Pengawas ditetapkan selama 1 (satu) bulan setelah berakhirnya pelaksanaan Munas. 12. Munas dinyatakan mencapai quorum dan sah jika dihadiri oleh lebih dari satu per dua dari jumlah Anggota Biasa (AB) dan/atau Anggota Luar Biasa (ALB), dan keputusan yang diambil baik secara musyawarah mufakat ataupun melalui pemungutan suara terbanyak dinyatakan sah dan mengikat organisasi dan anggota. Hal - 7
9 13. Jika tidak mencapai quorum, maka : a. Munas ditunda paling lama 30 menit; b. Jika sesudah penundaan sebagaimana dimaksud Pasal 17 ayat 13 huruf (a) belum juga dicapai quorum tetapi dihadiri oleh sekurang-kurangnya satu per tiga dari jumlah Aanggota Biasa (AB) dan/atau Aanggota Luar Biasa (ALB), maka Munas tetap dilangsungkan, dan semua keputusan yang diambil adalah sah dan mengikat organisasi dan jika disepakati secara musyawarah atau oleh suara terbanyak dari peserta yang punya hak suara yang hadir dalam Munas. c. Jika sesudah penundaan sebagaimana dimaksud ayat Pasal 17 ayat 13 huruf (b) yang hadir kurang dari satu per tiga dari jumlah Anggota Biasa (AB) dan Aanggota Luar Biasa (ALB), maka Munas ditunda paling lama 3 (tiga) bulan, dan Dewan Pengurus Pusat segera menjadwalkan kembali penyelenggaraan Munas dan mengirim pemberitahuan dan undangan kembali untuk menghadiri Munas kepada peserta Munas dan penin jau Munas. d. Jika sesudah penundaan sebagaimana dimaksud Pasal 17 ayat 13 huruf (c) belum juga dicapai quorum, maka Munas tetap dilangsungkan, dan semua keputusan yang diambil adalah sah dan mengikat Asosiasi jika disepakati secara musyawarah atau oleh suara terbanyak dari peserta yang punya hak suara yang hadir dalam Munas. Pasal 18 Musyawaran Nasional Luar Biasa 1. Musyawarah Nasional Luar Biasa disingkan Munaslub, adalah Munas yang diselenggarakan diluar jadwal berkala Munas untuk meminta : a. Pertanggung jawaban Ketua Dewan Pengurus Pusat mengenai pelanggaran-pelanggaran prinsip atas Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan/atau penyelewenganpenyelewengan keuangan dan perbendaharaan organisasi oleh Ketua Umum dan/atau tidak berfungsinya Dewan Pengurus Pusat, sehingga ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan/atau keputusan-keputusan Munas tidak terlaksana sebagai mana mestinya; dan b. Pembubaran asosiasi. 2. Munaslub sebagaimana Pasal 18 ayat 1 huruf (a) diselenggarakan berdasarkan permintaan lebih dari satu dua pertiga jumlah Anggota Biasa (AB) dan Anggota Luar Biasa (ALB). 3. Munaslub sebagaimana dimaksud Pasal 18 ayat 1 huruf (b) diselenggarakan berdasarkan permintaan sekurang-kurangnya dua pertiga jumlah Anggota Biasa (AB) dan/atau Anggota Luar Biasa (ALB). Hal - 8
10 4. Munaslub sebagaimana dimaksud Pasal 18 ayat 1 huruf (a) diselenggarakan sesudah melalui tahap-tahap sebagai berikut : a. Berdasarkan keputusan Dewan Pengawas dengan Anggota Biasa (AB) dan/atau Anggota Luar Biasa (ALB) memberikan peringatan tertulis terlebih dahulu kepada Dewan Pengurus Pusat atas hal-hal sebagaimana dimaksud Pasal 18 ayat 1 sekaligus memberikan batas waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari untuk memperbaikinya; b. Jika setelah batas waktu sebagaimana dimaksud Pasal 18 ayat 4 huruf (a) peringatan tersebut tidak diindahkan oleh Dewan Pengurus Pusat, maka Dewan Pengawas memberikan peringatan tertulis kedua dengan memberikan batas waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari untuk memperbaikinya; c. Jika setelah batas waktu sebagaimana dimaksud Pasal 18 ayat 4 huruf (b) Dewan Pengurus Pusat juga tidak mengindahkannya, maka Dewan Pengawas berdasarkan kep[utusan rapat Dewan Pengawas dan anggota terlebih dahulu, baik sendiri-sendiri maupun bersamasama, dapat mengajukan permintaan untuk mengadakan Munaslub; d. Setiap Dewan Pengawas serta Anggota Biasa (AB) dan Anggota Luar Biasa (ALB) yang meminta diadakannya Munaslub dapat menarik kembali permintaanya jika yang bersangkutan berpendapat telah terjadi kesalahan dalam penilaian Dewan Pengurus Pusat; dan e. Dewan Pengawas dan Anggota Biasa (AB) dan Anggota Luar Biasa (ALB) yang menarik kembali permintaan diadakannya1 Munaslub sebagaimana dimaksud Pasal 18 ayat 4 huruf (d) tidak dibenarkan mengulangi permintaan atau ikut meminta diadakannya Munaslub untuk alas an yang sama. 5. Penyelenggaraan Munaslub diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. 6. Keputusan-keputusan Munaslub mengikat Asosiasi. 7. Peserta Munaslub terdiri atas : a. Anggota Biasa (AB); b. Anggota Luar Biasa (ALB); c. Dewan Pengawas; dan d. Dewan Pengurus Pusat. 8. Pada Munaslub tidak ada peninjau. 9. Hak peserta Munaslub : a. Setiap Anggota Biasa (AB) sebagaimana dimaksud Pasal 18 ayat 7 huruf (a) mempunyai hak suara, hak bicara dan hak pilih; Hal - 9
11 b. Setiap Anggota Luar Biasa (ALB) sebagaimana dimaksud Pasal 18 ayat 7 huruf (b) mempunyai hak suara, dan hak bicara; c. Dewan Pengawas mempunyai hak bicara; dan d. Dewan Pengurus Pusat mempunyai hak bicara. 10. Kewajiban peserta Munaslub : a. Anggota Biasa (AB) dan Anggota Luar Biasa (ALB) menaati dan melaksanakan semua ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta tata tertib dan ketentuanketentuan lain mengenai penyelenggaraan Munaslub; b. Ketua Dewan Pengurus Pusat menyampaikan pertanggung jawaban atas penyelenggaraan kepengurusan Asosiasi dan penjelasan tentang pelanggaran-pelanggaran prinsip atas Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan/atau penyelewengan-penyelewengan keuangan dan perbendaharaan organisasi oleh Ketua Dewan Pengurus Pusat dan/atau tidak berfungsinya Dewan Pengurus Pusat, sehingga ketentuan-kietentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan/atau keputusan-keputusan Munas tidak terlaksana sebagaimana mestinya; dan c. Dewan Pengawas melakukan penilaian atas penyampaian dan penjelasan Ketua Dewan Pengurus Pusat sesuai Pasal 18 ayat 10 huruf (b). 11. Munaslub mempunyai wewenang : a. Menilai, menerima dan mensahkan atau menolak pertanggung jawaban dan/atau kinerja Ketua Dewan Pengurus Pusat; b. Memberhentikan Ketua Dewan Pengurus Pusat, jika pertanggung jawaban dan/atau kinerja Dewan Pengurus Pusat sebagaimana dimaksud Pasal 18 ayat 11 huruf (a) ditolak atau tidak diterima; c. Melaksanakan pemilihan dan pengangkatan Ketua Dewan Pengurus Pusat yang baru melalui sistem pemilihan dengan cara sebagaimana dimaksud Pasal 18 ayat 8 dalam hal terjadi seperti tersebut pada Pasal 18 ayat 11 huruf (b) tersebut di atas; d. Membubarkan Asosiasi. 12. Munaslub sebagaimana dimaksud Pasal 18 ayat 1 huruf (a) dinyatakan mencapai quorum dan sah jika dihadiri oleh lebih dari satu perdua dari jumlah Anggota Biasa (AB) dan/atau Anggota Luar Biasa (ALB). Keputusan yang diambil baik secara musyawarah mufakat ataupun melalui pemungutan suara terbanyak dinyatakan sah dan mengikat organisasi dan anggota. 13. Munaslub sebagaimana dimaksud Pasal 18 ayat 1 huruf (b) dinyatakan mencapai quorum dan sah jika dihadiri oleh lebih dari dua pertiga dari jumlah Anggota Biasa (AB) dan/atau Anggota Hal - 10
12 Luar Biasa (ALB). Keputusan yang diambil baik secara musyawarah mufakat ataupun melalui pemungutan suara terbanyak dinyatakan sah dan mengikat organisasi dan anggota. 14. Jika tidak tercapai quorum, maka Munaslub ditunda paling lama 2 (dua) jam. Apabila sesudah penundaan tersebut Pasal 18 ayat 11 belum juga tercapai quorum, maka Munaslub dinyatakan batal dan permintaan untuk mengadakan Munaslub dinyatakan gugur. Pasal 19 Masa Jabatan 1. Masa jabatan Dewan Pengurus Pusat, Dewan Pengawas, Dewan Pengurus Wilayah dan Dewan Pengurus Daerah ditetapkan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali. 2. Masa jabatan kepengurusan baru hasil Munaslub adalah masa jabatan tersisa dari masa jabatan kepengurusan yang digantikannya. Pasal 20 Pergantian Antar Waktu Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat dan Dewan Pengawas 1. Dalam hal Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Berhalangan tetap atau berhenti sebelum habis masa jabatanya, maka salah satu Wakil Ketua Umum ditetapkan oleh Dewan Pengawas untuk melaksanakan tugas-tugas Ketua Umum sampai habis masa jabatanya. 2. Dalam hal Ketua Dewan Pengawas berhalangan tetap atau berhenti sebelum habis masa jabatannya, maka salah seorang anggota yang dipilih diantara para anggota langsung melaksanakan tugas-tugas Ketua Dewan Pengawas sampai habis masa jabatannya. Pasal 21 Pergantian Antar Waktu Dewan Pengurus Pusat 1. Dalam hal yang dianggap perlu dan/atau karena sesuatu sebab anggota Dewan Pengurus Pusat Berhenti sebelum habis masa jabatannya, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat dapat melakukan penyempurnaan susunan anggota Dewan Pengurus Pusat. 2. Penyempurnaan susunan anggota Dewan Pengurus Pusat tersebut dilakukan dan ditetapkan dalam Rapat Pleno Terbatas yang dilaksanakan selambat-lambatnya dalam 3 (tiga) bulan sejak pemberhentian anggota Dewan Pengurus Pusat. Hal - 11
13 Pasal 22 Sumber Keuangan Sumber keuangan untuk membiayai kegiatan Asosiasi diperoleh dari : 1. Uang pangkal anggota; 2. Uang iuran anggota; 3. Sumbangan; 4. Bantuan pihak lain yang tidak mengikat; dan 5. Pendapatan lain yang sah. Anggaran Rumah Tangga - BUMDESINDO Pasal 23 Pengelolaan dan Penggunaan Keuangan 1. Seluruh keuangan organisasi yang bersumber sebagaimana diatur dalam pasal 29 ayat 1 dikelola secara transparan, kehati-hatian, efektif dan efisien serta bertanggung jawab. 2. Dewan Pengurus Pusat setiap tahun menyuswun Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) untuk mendapat persetujuan dari Dewan Pengawas dalam Rapat Kerja Nasional. 3. Dewan Pengurus Pusat setiap tahun membuat RKAB dan laporan keuangan termasuk neraca keuangan yang diaudit oleh Akuntan Publik dan dilaporkan dalam Rapat Kerja Nasional. 4. Penunjukan Akuntan Publik diusulkan oleh Dewan Pengurus Pusat dan disetujui oleh Dewan Pengawas. 5. Pertanggung jawaban keuangan selama periode kepengurusan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik disampaikan dalam forum Musyawarah Nasional. 6. Pengaturan lebih lanjut tentang pengelolaan dan penggunaan keuangan, diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. Pasal 24 Pengelolaan Asset Asosiasi 1. Asset Assosiasi adalah harta kekayaan Asosiasi yang diperoleh dengan menggunakan dana Asosiasi dan/atau sumbangan anggota Asosiasi. 2. Jenis aqsset Asosiasi terdiri dari : a. Asset bergerak; dan b. Asset tidak bergerak. 3. Asset Asosiasi dikelola secara transparan, kehati-hatian, efektif dan efisien serta bertanggung jawab. Hal - 12
14 4. Pertanggung jawaban pengelolaan asset selama periode kepengurusan disampaikan dalam forum Musyawarah Nasional bersama dengan laporan pertanggung jawaban keuangan. 5. Pengaturan lebih lanjut tentang pengelolaan dan penggunaan keuangan, diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. Jakarta, 31 Desember 2015 Asosiasi Badan Usaha Milik Desa Se Indonesia Ketrua Umum Sekretaris Jenderal Pupun Purwana Efrizal Syarief Hal - 13
ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN USAHA MILIK DESA SE-INDONESIA MUKADIMAH
Anggaran Dasar Asosiasi Badan Usaha Milik Desa Se-Indonesia (BUMDESINDO) ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN USAHA MILIK DESA SE-INDONESIA MUKADIMAH Desa dalam konteks wilayah administrasi
Lebih terperinciANGGARAN DASAR Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia
ANGGARAN DASAR Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia MUKADIMAH Bahwa guna mengisi dan melaksanakan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, yang berdasarkan
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN Pasal 1 Landasan Penyusunan 1. Anggaran Rumah Tangga disusun berlandaskan pada Anggaran Dasar yang
Lebih terperinciANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN
ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN PEMBUKAAN Program Pamsimas telah membangun prasarana dan sarana air minum dan sanitasi di desa/ kelurahan
Lebih terperinciANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN
ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN PEMBUKAAN Program Pamsimas telah membangun prasarana dan sarana air minum dan sanitasi di desa/ kelurahan
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini
ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar yang ditetapkan pada
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR TATA LINGKUNGAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR TATA LINGKUNGAN INDONESIA BAB I UMUM Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN 1. Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan BAB X Pasal 33 Anggaran Dasar Asosiasi Kontraktor
Lebih terperinciBAB I UMUM. Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN
BAB I UMUM Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN 1. Anggaran Rumah Tangga disusun berlandaskan Anggaran Dasar GAPEKSINDO dan ditetapkan serta disahkan pada Musyawarah Nasional Khusus di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta,
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2000 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN
KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 61 TAHUN 2000 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan keputusan Musyawarah Nasional
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Institusi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat yang dimaksud
Lebih terperinciANGGARAN DASAR ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA
ANGGARAN DASAR ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA MUKADIMAH Menyadari sepenuhnya bahwa untuk mencapai suatu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, guna mengisi cita-cita Proklamasi Kemerdekaan,
Lebih terperinciKEPPRES 61/2000, PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI
Copyright (C) 2000 BPHN KEPPRES 61/2000, PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI *49654 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 61 TAHUN 2000
Lebih terperinciANGGARAN DASAR ( AD ) GAKESLAB INDONESIA
ANGGARAN DASAR ( AD ) GAKESLAB INDONESIA MUKADIMAH : Dengan Rachmat Tuhan Yang Maha Esa dan dengan kesadaran yang tinggi dalam menyumbangkan dharma bakti untuk pembangunan Nusa dan Bangsa Indonesia menuju
Lebih terperinciANGGARAN DASAR ASOSIASI TENAGA TEKNIK INDONESIA (ASTTI)
ANGGARAN DASAR ASOSIASI TENAGA TEKNIK INDONESIA (ASTTI) ANGGARAN DASAR ASTTI DAFTAR ISI M U K A D I M A H BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU DIDIRIKAN. Pasal 1 N a m a Pasal 2 Tempat kedudukan Pasal
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2004 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciLampiran SURAT KEPUTUSAN Nomor: 007/MUNASLUB/APKOMINDO/III/2014. Tentang
Lampiran SURAT KEPUTUSAN Nomor: 007/MUNASLUB/APKOMINDO/III/2014. Tentang PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA KOMPUTER INDONESIA (APKOMINDO). Bunyi Anggaran Rumah Tangga APKOMINDO
Lebih terperinciASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA
ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA BAB I PENERIMAAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA Pasal 1 1. Permintaan untuk menjadi anggota, dilakukan secara tertulis dan disampaikan kepada
Lebih terperinciANGGARAN DASAR FORUM PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI INDONESIA. Anggaran Dasar FPPTI
ANGGARAN DASAR FORUM PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI INDONESIA PENDAHULUAN Organisasi Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi diusulkan pada Seminar Forum Komunikasi Pembinaan Perpustakaan Perguruan Tinggi se
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 14 TAHUN 2004 TANGGAL : 18 PEBRUARI 2004 ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI MUKADIMAH
LAMPIRAN I KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 14 TAHUN 2004 TANGGAL : 18 PEBRUARI 2004 ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI MUKADIMAH Pengusaha Indonesia menyadari sedalam-dalamnya bahwa
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HISWARA MIGAS INDONESIA MUKADIMAH
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HISWARA MIGAS INDONESIA MUKADIMAH Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan kenikmatan bagi Bangsa Indonesia dalam kandungan bumi pertiwi Indonesia berupa sumber daya alam
Lebih terperinciASOSIASI PENGUSAHA ALAT KESELAMATAN PELAYARAN INDONESIA AD/ART ASPESINDO KEPULAUAN RIAU
ASOSIASI PENGUSAHA ALAT KESELAMATAN PELAYARAN INDONESIA Assallamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam Selahtera Bagi Kita Semua, AD/ART ASPESINDO KEPULAUAN RIAU Pepatah Mengatakan : Bila mau menikmati
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2006 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN MUSYAWARAH MUSEA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BAB I LAMBANG DAN DUAJA
Lampiran 2 KEPUTUSAN MUSDA BARAHMUS DIY Nomor: /KEP. MUSDA/BARAHMUS/2014 Tanggal 27 September 2014 ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN MUSYAWARAH MUSEA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BAB I LAMBANG DAN DUAJA Pasal
Lebih terperinciASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA
Lampiran Keputusan Munas IV Asosiasi BP PTSI Nomor: 07/MUNAS-IV/2017 ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA ANGGARAN DASAR ASOSIASI BP PTSI PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya tugas mendidik
Lebih terperinciA N G G A R A N D A S A R
A N G G A R A N D A S A R D A F T A R I S I : 1. Mukadimah 2. Bab I: Ketentuan Umum Pasal 1 3. Bab II: Nama, Tempat Kedudukan dan Jangka Waktu Pendirian Pasal 2 4. Bab III: Asas, Landasan, Tujuan dan Kegiatan
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA
ANGGARAN RUMAH TANGGA Anggaran Rumah Tangga FPTI FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA PENDAHULUAN Anggaran Rumah Tangga ini merupakan pelengkap dan bagian yang tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar yang bertujuan
Lebih terperinciAD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN
AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN - Bahwa Negara Republik Indonesia adalah Negara Hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, oleh karena itu setiap orang tanpa membedakan
Lebih terperinciANGGARAN DASAR. ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O
ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O TAHUN 2011 ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA
Lebih terperinciBAB II A S A S Pasal 2 AP2TKILN Berasaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945
ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENGELOLA PELATIHAN TENAGA KERJA INDONESIA LUAR NEGERI ( A P 2 T K I L N ) PEMBUKAAN Bahwa Proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 adalah titik awal untuk mewujudkan cita-cita
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGELOLA PELATIHAN TENAGA KERJA INDONESIA LUAR NEGERI
ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGELOLA PELATIHAN TENAGA KERJA INDONESIA LUAR NEGERI Keanggotaan AP2TKILN teridiri dari : ( A P 2 T K I L N ) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Sistem keanggotaan 1. Anggota biasa,
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI SAYAP PEMUDA PARTAI PERINDO Jakarta, 17 Desember 2015 ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PEMUDA PERINDO PEMBUKAAN Pemuda Indonesia sebagai salah
Lebih terperinciASOSIASI TENAGA AHLI KONSTRUKSI INDONESIA ASTAKI ANGGARAN DASAR ASTAKI ANGGARAN DASAR (AD)
ASOSIASI TENAGA AHLI KONSTRUKSI INDONESIA ASTAKI ANGGARAN DASAR ASOSIASI TENAGA AHLI KONSTRUKSI INDONESIA ASTAKI ANGGARAN DASAR ASTAKI ASOSIASI TENAGA AHLI KONSTRUKSI INDONESIA ASTAKI DAFTAR ISI M U K
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DEWAN PENGURUS PUSAT IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIA MUKADIMAH
ANGGARAN DASAR DEWAN PENGURUS PUSAT IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIA MUKADIMAH Bahwa untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat sebagaimana amanat UUD 1945 tiada lain adalah
Lebih terperinciANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI
ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia) 2015 ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA ( AD/ART ) PERSATUAN AHLI GIZI
Lebih terperinciANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA
Masyarakat Telematika Indonesia The Indonesian ICT Society ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA Anggaran Dasar MASTEL MUKADIMAH Bahwa dengan berkembangnya teknologi, telah terjadi konvergensi bidang Telekomunikasi,
Lebih terperinciPasal 3 MAKSUD DAN TUJUAN ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PENGIKLAN INDONESIA
ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PENGIKLAN INDONESIA MUKADIMAH Bahwa industri komunikasi dan pemasaran sebagai bagian dari sistem perekonomian modern dan global, patut diarahkan serta diberdayakan sesuai
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2009 BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 KETENTUAN UMUM
ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2009 BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 KETENTUAN UMUM Anggota Institut Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI) adalah perseorangan dan perusahaan yang
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA
ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA BAB I UMUM Pasal 1 Pengertian Anggaran Rumah Tangga merupakan penjabaran Anggaran Dasar IAP Pasal 2 Pengertian Umum (1) Ahli adalah seorang yang berlatar belakang
Lebih terperinciMASTEL MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA The Indonesian Infocom Society
MASTEL MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA The Indonesian Infocom Society ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA 2003-2006 ANGGARAN DASAR MASTEL MUKADIMAH Bahwa dengan berkembangnya teknologi, telah terjadi
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA
ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 1. Perusahaan yang dapat menjadi Angota ASOSIASI PABRIK KABEL LISTRIK INDONESIA selanjutnya disingkat APKABEL adalah perusahaan yang melaksanakan usaha industri
Lebih terperinciLampiran II Keputusan Musyawarah Nasional Asosiasi Karoseri Indonesia Ke VI Tahun 2012 Nomor : KEP-O4/MUNAS/VI/2012 Tanggal 01 Juli 2012
Lampiran II Keputusan Musyawarah Nasional Asosiasi Karoseri Indonesia Ke VI Tahun 2012 Nomor : KEP-O4/MUNAS/VI/2012 Tanggal 01 Juli 2012 ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KAROSERI INDONESIA HASIL MUNAS USULAN
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2004 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2004 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciDPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA KONTRAKTOR DAN KONSTRUKSI NASIONAL
DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 SYARAT MENJADI ANGGOTA Syarat menjadi anggota APPEKNAS, adalah sebagai berikut : 1. Anggota Biasa a. Badan Usaha
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 1996 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 1996 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Keputusan
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 SYARAT KEANGGGOTAAN
1.1. Anggota Tetap ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 SYARAT KEANGGGOTAAN 1.1.1. Berbentuk Badan Hukum 1.1.2. Memiliki fasilitas perawatan pesawat terbang atau komponennya sesuai
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1
ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 (1) Sesuai dengan Pasal 13 Anggaran Dasar, pendaftaran untuk menjadi anggota diajukan secara
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi
ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi 1. Organisasi ini bernama Koalisi Indonesia untuk Kependudukan dan Pembangunan yang
Lebih terperinciKEPUTUSAN DEWAN PENGURUS PUSAT ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA (ASLI)
KEPUTUSAN DEWAN PENGURUS PUSAT ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA (ASLI) NOMOR : B.007/DPP-ASLI.02/SK/III/2016 TENTANG PERATURAN ORGANISASI (PO) ASLI TENTANG TATA KERJA DEWAN PIMPINAN PUSAT (DPP) ASLI Menimbang
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2006 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2006 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2006 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1
Telepon : 085 2222 934 ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1 1. Status keanggotaan BKKMTKI terdiri dari: a. Calon Anggota b. Anggota
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1
ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1 1. Status keanggotaan BKKMTKI terdiri dari: a. anggota; dan b. calon anggota. 2. Anggota
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA
ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI TENAGA TEKNIK INDONESIA (ASTTI) ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI TENAGA TEKNIK INDONESIA DAFTAR ISI BAB I U M U M Pasal 1 Landasan Penyusunan Pasal 2 Kode Etik Pasal 3 Lembaga
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 1 ANGGARAN DASAR Halaman 1 dari 2 halaman 2 IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Lebih terperinciKETETAPAN ORGANISASI TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN MUSYAWARAH PROVINSI
KETETAPAN ORGANISASI TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN MUSYAWARAH PROVINSI TATA TERTIB MUSYAWARAH PROVINSI IKATAN NASIONAL KONSULTAN INDONESIA JAWA TENGAH 2014 Pasal 1 NAMA Musyawarah ini dinamakan Musyawarah
Lebih terperinciBAB I UMUM. Pasal 1. (1) Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar ORARI yang telah disahkan dalam Munas khusus ORARI tahun 2003
BAB I UMUM Pasal 1 (1) Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar ORARI yang telah disahkan dalam Munas khusus ORARI tahun 2003 (2) Anggaran Rumah Tangga ini merupakan penjabaran dan
Lebih terperinciIKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS 4 IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI
Lebih terperinciKEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) IV FEDERASI SERIKAT PEKERJA PERKAYUAN PERHUTANAN DAN UMUM SELURUH INDONESIA
KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) IV FEDERASI SERIKAT PEKERJA PERKAYUAN PERHUTANAN DAN UMUM SELURUH INDONESIA NOMOR : KEP-02/MUNAS.IV/FSPK/VIII/2009 TENTANG PERATURAN TATA TERTIB MUSYAWARAH NASIONAL
Lebih terperinciTATA TERTIB MUSYAWARAH PROVISI DPD HIPKI (Himpunan Penyelenggara Pelatihan Dan Kursus Indonesia) PROVINSI LAMPUNG. Pasal 1 NAMA DAN STATUS
TATA TERTIB MUSYAWARAH PROVISI DPD HIPKI (Himpunan Penyelenggara Pelatihan Dan Kursus Indonesia) Pasal 1 NAMA DAN STATUS 1. Nama Rapat ini adalah Musyawarah Provinsi (MUSPROV) Dewan Pimpinan Cabang Himpunan
Lebih terperinciBAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 Nama. Pasal 2 Tempat Kedudukan
BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama 1. Organisasi ini bernama Asosiasi Masyarakat Baja Indonesia, disingkat AMBI 2. AMBI dibentuk dan didirikan di Cibitung pada hari kamis tanggal 26 April 2001
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI) (INDONESIAN PROCUREMENT SPECIALISTS ASSOCIATION) ANGGARAN RUMAH TANGGA halaman 1 dari 14 IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA DISINGKAT IAPI ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB
Lebih terperinciANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA PENDAHULUAN
ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA 2011-2016 PENDAHULUAN Sejarah terbentuknya Asosiasi Dosen pendidikan guru sekolah dasar di Indonesia didasari dengan adanya keinginan
Lebih terperinciANGGARAN DASAR IKATAN PEMUDA TIONGHOA INDONESIA PEMBUKAAN
ANGGARAN DASAR IKATAN PEMUDA TIONGHOA INDONESIA PEMBUKAAN Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa : Bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku yang terpadu menjadi bangsa yang besar adalah anugerah Tuhan
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2016
ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2016 BAB I KEANGGOTAAN DAN PERSYARATANNYA Pasal 1 Ketentuan Umum Anggota Akuntan
Lebih terperinciANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA) MUKADIMAH
ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA) MUKADIMAH Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa, Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia sebagai mata rantai dalam jajaran industri pariwisata,
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERSEKUTUAN GEREJA KRISTEN PERJANJIAN BARU
ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERSEKUTUAN GEREJA KRISTEN PERJANJIAN BARU Diterbitkan oleh: Majelis Pusat Gereja Kristen Perjanjian Baru Daftar Isi BAB I Keanggotaan... 3 BAB II Musyawarah Besar... 4 BAB
Lebih terperinciASOSIASI PENGUSAHA DAN PEMILIK ALAT KONSTRUKSI INDONESIA ( APPAKSI ) ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB. I UMUM. Pasal. 1 LANDASAN PENYUSUN. Pasal.
ASOSIASI PENGUSAHA DAN PEMILIK ALAT KONSTRUKSI INDONESIA ( APPAKSI ) ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB. I UMUM Pasal. 1 LANDASAN PENYUSUN Anggaran Rumah Tangga ini disusun berlandaskan pada Pasal. 27 Anggaran
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN GOLF INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 DASAR BAB II UMUM. Pasal 2 SYARAT SYARAT MENJADI ANGGOTA
ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN GOLF INDONESIA BAB I UMUM Pasal 1 DASAR Anggaran Rumah Tangga (ART) ini di susun berdasarkan Pasal 18 Anggaran Dasar Persatuan Golf Indonesia. BAB II UMUM Pasal 2 SYARAT
Lebih terperinciANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO
ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO MUKADIMAH Kemajuan Indonesia harus diusahakan melalui perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya yang cerdas, jujur, dan bermartabat dengan tetap menjaga
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA (APSPBI)
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA (APSPBI) Daftar isi ANGGARAN DASAR... 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA... 6 STRUKTUR ORGANISASI... 10 ANGGARAN DASAR
Lebih terperinciANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PENGENDALIAN HAMA INDONESIA ( A S P P H A M I ) M U K A D I M A H
ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PENGENDALIAN HAMA INDONESIA ( A S P P H A M I ) M U K A D I M A H Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, maka kemerdekaan rakyat Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN KELUARGA ALUMNI UNIVERSITAS SEBELAS MARET (IKA UNS) ANGGARAN RUMAH TANGGA IKA UNS PUSAT Sekretariat: Kampus UNS Kentingan, Jl. Ir Sutami No. 36 A Surakarta Telp. (0271)646994 Fax. (0271)645567 IKATAN
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA. Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM
ANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga Primer Koperasi Pegawai UPN Veteran Yogyakarta yang selanjutnya
Lebih terperinciDRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) Politeknik Negeri
Lebih terperinciANGGARAN DASAR KONGRES ADVOKAT INDONESIA (PERUBAHAN PERTAMA) TAHUN 2016 PEMBUKAAN
ANGGARAN DASAR KONGRES ADVOKAT INDONESIA (PERUBAHAN PERTAMA) TAHUN 2016 PEMBUKAAN - Bahwa Negara Republik Indonesia adalah Negara Hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Lebih terperinciANGGARAN DASAR ASOSIASI PENYELENGGARA JASA INTERNET INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN
ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENYELENGGARA JASA INTERNET INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENYELENGGARA JASA INTERNET INDONESIA BAB I KETENTUAN
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA PGA INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM
ANGGARAN RUMAH TANGGA PGA INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Umum Anggaran Rumah Tangga ini merupakan pelengkap dan penjabaran dari Anggaran Dasar dan oleh karena itu hal-hal yang sudah dijelaskan
Lebih terperinciANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR)
ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR) ANGGARAN DASAR IKA UNPAR PEMBUKAAN Bahwa tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk mewujudkan masyarakat adil, makmur dan sejahtera,
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA - AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS - AIPA) BAB I KETENTUAN UMUM
ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA - AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS - AIPA) BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 (1) Analis Kebijakan adalah seseorang yang memiliki kompetensi
Lebih terperinciANGGARAN DASAR ASOSIASI TENAGA TEKNIK INDONESIA ( AD ASTTI )
ANGGARAN DASAR ( AD ASTTI ) ANGGARAN DASAR M U K A D I M A H 1 BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU DIDIRIKAN Pasal 1 N a m a 2 Pasal 2 Tempat Kedudukan 2 Pasal 3 Pendirian 2 BAB II AZAS, LANDASAN DAN
Lebih terperinciANGGARAN DASAR ASOSIASI KURATOR DAN PENGURUS INDONESIA
ANGGARAN DASAR ASOSIASI KURATOR DAN PENGURUS INDONESIA Anggaran Dasar di bawah ini adalah Anggaran Dasar Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia sebagaimana telah diubah dan disahkan dalam Rapat Anggota
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA) BAB I. Pasal 1 STRUKTUR ORGANISASI ASITA
ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA) BAB I Pasal 1 STRUKTUR ORGANISASI ASITA 1. DEWAN PENGURUS PUSAT (DPP) ASITA 1.1. Pengurus ASITA tingkat Nasional selanjutnya
Lebih terperinciPENGANTAR. Prinsip demokrasi langsung diubah menjadi demokrasi perwakilan, yang mencakup perwakilan wilayah maupun perwakilan kelompok minat.
PENGANTAR Sejak dideklarasikan tujuh tahun yang lalu, para stakeholder standardisasi yang tergabung dalam MASTAN telah berkembang terus dan saat ini mencapai lebih dari 3000 orang. Domisili para anggota
Lebih terperinciYAYASAN BHAKTI TRI DHARMA KOSGORO JAKARTA ( KESATUAN ORGANISASI SERBAGUNA GOTONG ROYONG ) SURAT KEPUTUSAN
SURAT KEPUTUSAN NOMOR : KEP-01/YBTD-KOSGORO/II/2012 T E N T A N G ANGGARAN RUMAH TANGGA YAYASAN BHAKTI TRI DHARMA KOSGORO JAKARTA Menimbang : 1. Bahwa untuk melaksanakan kegiatan operasional Yayasan Bhakti
Lebih terperinciANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN HOTEL & RESTORAN INDONESIA. Disempurnakan Pada Munas XV Februari 2010
ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN HOTEL & RESTORAN INDONESIA Disempurnakan Pada Munas XV - 2010 10 Februari 2010 M U K A D I M A H BAHWA CITA-CITA KEMERDEKAAN INDONESIA YANG DIPROKLAMASIKAN
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA
ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI DOKTER HEWAN PRAKTISI HEWAN KECIL INDONESIA (ADHPHKI) INDONESIAN SMALL ANIMAL PRACTITIONER VETERINARY ASSOCIATION (ISAPVA) P E M B U K A A N / M U K A D I M A H Bahwa atas
Lebih terperinciANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN
ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Organisasi ini bernama Himpunan Mahasiswa Fisika Universitas Brawijaya yang disingkat
Lebih terperinciASOSIASI PENGUSAHA DAN PEMILIK ALAT KONSTRUKSI INDONESIA ( APPAKSI ) ANGGARAN DASAR
ASOSIASI PENGUSAHA DAN PEMILIK ALAT KONSTRUKSI INDONESIA ( APPAKSI ) ANGGARAN DASAR Pembukaan Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Bahwa untuk menciptakan Ketahanan Nasional di Bidang Ekonomi, segala daya
Lebih terperinciANGGARAN DASAR PERSATUAN PERUSAHAAN GRAFIKA INDONESIA (INDONESIA PRINT MEDIA ASSOCIATION) MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
ANGGARAN DASAR PERSATUAN PERUSAHAAN GRAFIKA INDONESIA (INDONESIA PRINT MEDIA ASSOCIATION) MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Dengan menyadari sedalam-dalamnya akan kedudukan, tugas dan kewajiban
Lebih terperinciIKATAN ALUMNI CEDS UI
ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI CEDS UNIVERSITAS INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 PENERIMAAN DAN PEMBERHENTIAN ANGGOTA 1. Setiap lulusan program pendidikan yang diselenggarakan oleh Universitas
Lebih terperinciPERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA BAB I PERHIMPUNAN WILAYAH Syarat dan Tatacara Pendirian Perhimpunan Wilayah Pasal 1 (1) Perhimpunan Wilayah adalah
Lebih terperinciASOSIASI PENELITI KESEHATAN INDONESIA APKESI ANGGARAN DASAR (AD)
ASOSIASI PENELITI KESEHATAN INDONESIA APKESI ANGGARAN DASAR (AD) PENGURUS APKESI - PERIODE 2009-2012 Mukadimah DAFTAR ISI BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Umum Pasal 2 Asas Pasal 3 Prinsip BAB II ORGANISASI
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1997 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1997 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan Undang-undang
Lebih terperinciBAB III KEANGGOTAAN Pasal 4 Syarat Keanggotaan
ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA BAB I PEMBUKAAN Pasal 1 Penjelasan Umum (1) Anggaran Rumah Tangga Himpunan Pendidik dan Peneliti Biologi Indonesia yang selanjutnya
Lebih terperinciMUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA ( ILMPI ) PSIKOLOGI BERSATU DEMI NUSANTARA
ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Status Keanggotaan 1. Anggota ILMPI adalah Lembaga Eksekutif Mahasiswa Jurusan/Program Studi/Fakultas Psikologi di Indonesia. 2. Keanggotaan ILMPI ditetapkan
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN. Pasal 2 Kode Kehormatan
ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN Pasal 1 Prinsip Dasar Prinsip dasar adalah: 1. Iman kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Peduli tehadap bangsa, tanah air
Lebih terperinciANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN BANK PERKREDITAN RAKYAT INDONESIA (PERBARINDO) MUKADIMAH
ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN BANK PERKREDITAN RAKYAT INDONESIA (PERBARINDO) MUKADIMAH Bahwa dengan penuh kesadaran, tanggung jawab dan keinginan luhur terhadap pembinaan serta peningkatan kesejahteraan bangsa
Lebih terperinciRANCANGAN TATA TERTIB KONGRES IJTI KE-5 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1
1 RANCANGAN TATA TERTIB KONGRES IJTI KE-5 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan tata tertib ini yang dimaksud dengan: a. Kongres adalah forum pengambilan keputusan tertinggi organisasi yang sepenuhnya
Lebih terperinciPENGANTAR. Jakarta, 8 September 2010 Dewan Pengurus Masyarakat Standardisasi Indonesia. Drs. Poedji Rahardjo Ketua
PENGANTAR Sejak dideklarasikan tujuh tahun yang lalu, para stakeholder standardisasi yang tergabung dalam MASTAN telah berkembang terus dan saat ini mencapai lebih dari 3000 orang. Domisili para anggota
Lebih terperinciANGGARAN DASAR KLUB BOLA BASKET COUGAR (COUGAR BASKETBALL CLUB)
ANGGARAN DASAR KLUB BOLA BASKET COUGAR (COUGAR BASKETBALL CLUB) PEMBUKAAN Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, maka Bangsa Indonesia telah tumbuh dan berkembang sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Lebih terperinci