EFEKTIFITAS TETHA BURST RTMS TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MEROKOK PADA PENGHUNI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI MULIA I. Dr Agus Solichien, Sp S, MARS
|
|
- Sudomo Widjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 EFEKTIFITAS TETHA BURST RTMS TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MEROKOK PADA PENGHUNI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI MULIA I Dr Agus Solichien, Sp S, MARS
2 Repetitive Tethaburst Transcranial Magnetic Stimulation Metode Non Invasive Brain Stimulation Stimulasi medan magnit di Dorsolateral Prefrontal Cortex akan menyebabkan depolarisasi axon di mesostriatal dan mesolimbik: Pelepasan dopamin di nucleus caudatus.
3 Adiksi
4 Tetha Burst Short trains stimulations Efek LTP lebih lama 2 X dibandingkan tonic Stimulation Ada 2 jenis stimulasi: ITBS (intermitten Tetha burst Stimulation ): bersifat eksitasi. CTBS ( continous Tetha burst Stimulation ) : bersifat inhibisi.
5 Kerangka Teori
6 METODOLOGI PENELITIAN Desain penelitian yang dilakukan adalah uji klinis dengan cara acak (randomize) tersamar (double blind), penderita dan pemberi terapi tidak mengetahui apakah menggunakan real coil (asli) atau sham coil (palsu). Variabel dependen adalah perubahan perilaku merokok dan varibel independen adalah stimulasi tetha bursts rtms.
7 PERILAKU MEROKOK Jumlah batang rokok Dorongan merokok Frekuensi merokok Waktu yang diperlukan untuk menghabiskan 1 bt rokok Sisa batang rokok yang dibuang Fagestorm Kadar monoksida Rasa rokok.
8 Hasil penelitian (Latar belakang subyek penelitian) Karakteristik Pasien koil A p* tingkat pendidikan 0,009 tamat SMP 9 (36,0%) 1 (4,0%) tamat SMA 9 (36,0%) 18 (72,0%) tamat D3/S1 7 (28,0%) 6 (24,0%) Marital 0,742 Menikah 20 (80,0%) 18 (72,0%) Belum menikah 5 (20,0%) 7 (28,0%) jumlah anak 0,480 Range Median 2,00 1,00 Mean ± SD 1,6 ± 1,26 1,36 ± 1,22 umur 0,854 Range Median 35,00 35,00 Mean ± SD 41,28 ± 18,23 37,04 ± 12,36 *Uji proporsi Chi-square; Uji Mann-Whitney
9 Kebiasaan Merokok & Riwayat Sakit Pasien koil A p* Umur mulai merokok 0,003 Range Median 18,00 15,00 Mean ± SD 20,88 ± 9,91 15,56 ± 2,52 alasan mulai merokok 0,318 pengaruh teman/pergaulan 16 (64,0%) 11 (56,0%) keinginan sendiri 9 (36,0%) 11 (44,0%) Lama merokok 0,586 Range Median 18,00 19,00 Mean ± SD 20,36 ± 12,76 21,32 ± 12,31 Jumlah rokok perhari 0,860 Range Median 16,00 16,00 Mean ± SD 15,44 ± 6,56 17,52 ± 8,65 Jumlah rokok pagi hari 0,377 Range Median 3,00 4,00 Mean ± SD 3,52 ± 2,06 4,28 ± 2,65 Jumlah rokok siang hari 0,859 Range Median 5,00 5,00 Mean ± SD 4,88 ± 2,51 5,60 ± 3,89 Jumlah rokok malam hari 0,774 Range Median 6,00 6,00 Mean ± SD 7,04 ± 5,10 7,64 ± 4,62 riwayat penyakit 1,000 Ada 2 (8,0%) 1 (4,0%) tidak ada 23 (92,0%) 24 (96,0%) Anggota rumah tangga yang merokok 0,044 ada yang merokok serumah 15 (60,0%) 10 (40,0%) tidak ada yang merokok serumah 10 (40,0%) 15 (60,0%) Penyakit yg berhub dengan merokok 1,000 Ada 2 (8,0%) 2 (8,0%) tidak ada 23 (92,0%) 23 (92,0%) *Uji proporsi Chi-square; Uji Mann-Whitney
10 Usaha Berhenti Merokok Pasien koil A p** usaha berhenti merokok 0,305 tidak pernah 8 (32,0%) 4 (16,0%) 3 kali 14 (56,0%) 17 (68,0%) > 3 kali 3 (12,0%) 4 (16,0%) terakhir kali usaha stop merokok 0,088 tidak pernah 8 (32,0%) 4 (16,0%) 5 tahun lalu 12 (48,0%) 15 (60,0%) 6-10 tahun lalu 1 (4,0%) 5 (20,0%) >10 tahun lalu 4 (16,0%) 1 (4,0%) metode untuk tidak merokok* 1,000 tidak pernah 8 (32,0%) 4 (16,7%) camilan/permen 10 (40,0%) 12 (50,0%) tanpa metode 7 (28,0%) 8 (33,3%) alasan merokok lagi* 0,741 tidak pernah 8 (32,0%) 4 (16,7%) terbawa teman 8 (32,0%) 12 (50,0%) Stress 2 (8,0%) 1 (4,2%) ada uang dan waktu 1 (4,0%) 1 (4,2%) keinginan sendiri 6 (24,0%) 6 (25,0%) Jumlah hari bebas rokok 0,175 Range Median 7,00 21,00 Mean ± SD 25,88 ± 38,52 66,00 ± 92,11 tingkat kesiapan 0,781 sedang memutuskan (prekontemplasi) 3 (12,0%) 2 (12,0%) Kebulatan niat(kontemplasi) 16 (64,0%) 18 (72,0%) Persiapan(Ready) 6 (24,0%) 4 (16,0%) Aksi (action) 0 (0,0%) 0 (0,0%) Pemeliharaan (Maintenance) 0 (0,0%) 0 (0,0%) Total skor motivasi 0,868 Range Median 6,00 6,00 Mean ± SD 6,12 ± 1,79 6,08 ± 1,35 tingkat motivasi 1,000 Rendah 4 (16,0%) 4 (16,0%) Tinggi 21 (84,0%) 21 (84,0%) Alasan berhenti merokok 0,603 Dari diri sendiri ( internal) 23 (92,0%) 21 (84,0%) Dari faktor luar (eksternal) 2 (8,0%) 4 (16,0%) *1 data missing **Uji proporsi Chi-square; Uji Mann-Whitney
11 Hasil penelitian (perubahan perilaku merokok) Distribusi Jumlah batang Menurut Perlakuan & Hari Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 p* Koil A 0,108 Range 3,00-24,00 0,00-18,00 0,00-30,00 1,00-30,00 1,00-24,00 Median 16,00 10,00 11,00 10,00 8,00 Mean ± SD 15,40 ± 6,33 9,52 ± 4,77 11,52 ± 6,65 10,92 ± 6,47 9,68 ± 5,19 Range 8,00-40,00 0,00-32,00 0,00-32,00 0,00-30,00 0,00-23,00 Median 15,00 12,00 11,00 12,00 10,00 Mean ± SD 17,32 ± 8,39 13,88 ± 8,42 12,28 ± 7,98 11,88 ± 7,35 11,72 ± 6,27 p** 0,118 0,008 0,894 0,310 (η²=0,050) (η²=0,137) (η²<0,001) (η²=0,021) p*** 0,366 0,029 0,716 0,626 0,216 *Anova Pengukuran Berulang,tests of within-subjects effects **Tests of within subjects effects contras; hari 1 & hari 2; hari 2 & hari 3; hari 3 & hari 4; hari 4 & hari 5 ***Parameter Estimates
12 Rata-rata jumlah batang yang dihisap hari 1 hari 2 hari 3 hari 4 hari 5 Koil A perubahan rata-rata jumlah batang yang di hisap pada hari kedua dan ketiga antar kelompok koil (p=0,008) dengan perbedaan koil A lebih banyak menurunkan jumlah batang rokok sebesar 13,7% dibandingkan koil B.
13 Distribusi Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Dorongan Merokok Menurut Perlakuan & Hari koil A Ada 25 (100,0%) 7 (28,0%) 6 (24,0%) 3 (12,0%) 3 (12,0%) Berkurang 0 (0,0%) 18 (72,0%) 19 (76,0%) 22 (88,0%) 22 (88,0%) tidak ada 0 (0,0%) 0 (0,0%) 0 (0,0%) 0 (0,0%) 0 (0,0%) p* - 1,000 0,250 1,000 - Ada 25 (100,0%) 16 (64,0%) 8 (32,0%) 6 (24,0%) 5 (20,0%) Berkurang 0 (0,0%) 9 (36,0%) 15 (60,0%) 18 (72,0%) 19 (76,0%) tidak ada 0 (0,0%) 0 (0,0%) 2 (8,0%) 1 (4,0%) 1 (4,0%) p* - - 0,435 0,317 p** - 0,022 0,171 0,246 0,348 *Uji Mc Nemar; hari 1 & hari 2; hari 2 & hari 3; hari 3 & hari 4; hari 4 & hari 5 **Uji Chi-square antar koil Perbedaan proporsi ada dorongan merokok antar koil di hari kedua menunjukkan perbedaan bermakna (P=0.022) dimana koil A lebih banyak menurunkan dorongan untuk merokok dibandingkan koil B dengan perbedaan sebanyak 36%.
14 Perbedaan proporsi perubahan frekuensi/pola menghisap rokok antar koil di hari kedua menunjukkan perbedaan bermakna ( p=0.046) dimana koil A lebih banyak meningkatkan frekuensi/pola kadang menghisap rokok sebanyak 4% dan berhasil menurunkan frekuensi/pola selalu menghisap rokok sebanyak 4% dibandingkan koil B. DistribusiFrekuensi Merokok Menurut Perlakuan & Hari Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 koil A Tidak 0 (0,0%) 1 (4,0%) 1 (4,0%) 0 (0,0%) 0 (0,0%) Kadang 20 (80,0%) 22 (88,0%) 22 (88,0%) 24 (96,0%) 24 (96,0%) Selalu 5 (20,0%) 2 (8,0%) 2 (8,0%) 1 (4,0%) 1 (4,0%) p* - 1,000-1,000 Tidak 0 (0,0%) 1 (4,0%) 2 (8,0%) 1 (4,0%) 1 (4,0%) Kadang 14 (56,0%) 15 (60,0%) 17 (68,0%) 19 (76,0%) 22 (88,0%) Selalu 11 (44,0%) 9 (36,0%) 6 (24,0%) 5 (20,0%) 2 (8,0%) p* - 0,135 0,368 0,083 p** 0,128 0,046 0,215 0,087 0,404 *Uji Mc Nemar; hari 1 & hari 2; hari 2 & hari 3; hari 3 & hari 4; hari 4 & hari 5 **Uji Chi-square antar koil
15 DistribusiFrekuensi Waktu yang Diperlukan Untuk menghabiskan Rokok Menurut Perlakuan & Hari Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 koil A Koil B Tidak 0 (0,0%) 1 (4,0%) 1 (4,0%) 0 (0,0%) 0 (0,0%) <5 menit 7 (28,0%) 5 (20,0%) 6 (24,0%) 7 (28,0%) 5 (20,0%) 5-10 menit 14 (56,0%) 10 (40,0%) 6 (24,0%) 8 (32,0%) 9 (36,0%) >10 menit 4 (16,0%) 9 (36,0%) 12 (48,0%) 10 (40,0%) 11 (44,0%) p* - 0,189-0,311 Tidak 0 (0,0%) 1 (4,0%) 2 (8,0%) 1 (4,0%) 1 (4,0%) <5 menit 4 (16,0%) 6 (24,0%) 6 (24,0%) 5 (20,0%) 7 (28,0%) 5-10 menit 15 (60,0%) 14 (56,0%) 12 (48,0%) 13 (52,0%) 14 (56,0%) >10 menit 6 (24,0%) 4 (16,0%) 5 (20,0%) 6 (24,0%) 3 (12,0%) p* - 0,506 0,513 0,082 p** 0,535 0,434 0,148 0,269 0,053 *Uji Mc Nemar; hari 1 & hari 2; hari 2 & hari 3; hari 3 & hari 4; hari 4 & hari 5 **Uji Chi-square antar koil
16 Distribusi Sisa Batang Rokok yang Dibuang Menurut Perlakuan & Hari Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 koil A Tidak 0 (0,0%) 1 (4,0%) 1 (4,0%) 0 (0,0%) 0 (0,0%) <1/4 batang 22 (88,0%) 14 (56,0%) 14 (56,0%) 9 (36,0%) 8 (32,0%) 1/4-1/2 batang 3 (12,0%) 10 (40,0%) 10 (40,0%) 16 (64,0%) 17 (68,0%) p* - 1,000-1,000 Tidak 0 (0,0%) 1 (4,0%) 2 (8,0%) 1 (4,0%) 1 (4,0%) <1/4 batang 25 (100,0%) 19 (76,0%) 19 (76,0%) 19 (76,0%) 15 (60,0%) 1/4-1/2 batang 0 (0,0%) 5 (20,0%) 4 (16,0%) 5 (20,0%) 9 (36,0%) p* - 0,317 0,513 0,046 p** 0,235 0,292 0,153 0,004 0,048 *Uji Mc Nemar; hari 1 & hari 2; hari 2 & hari 3; hari 3 & hari 4; hari 4 & hari 5 **Uji Chi-square antar koil distribusi sisa batang rokok yang dibuang terdapat perbedaan yang bermakna baik antar kelompok perlakuan dan selama perlakuan dimana koil A lebih banyak meningkatkan jumlah pasien yang membuang sisa batang rokoknya antara ¼-1/2 batang dibandingkan dengan koil B sebanyak 20 %.
17 Distribusi Skor Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 p* fagerstroom Menurut Perlakuan & Hari Koil A 0,164 Range 4,00-9,00 0,00-9,00 1,00-8,00 3,00-8,00 3,00-9,00 Median 6,00 6,00 6,00 6,00 5,00 Mean ± SD 6,48 ± 1,48 5,44 ± 1,92 5,64 ± 1,68 5,64 ± 1,41 5,52 ± 1,58 Range 2,00-11,00 2,00-10,00 2,00-9,00 2,00-10,00 2,00-9,00 Median 7,00 6,00 6,00 6,00 6,00 Mean ± SD 6,44 ± 2,27 6,04 ± 2,23 5,80 ± 2,06 5,64 ± 2,23 5,52 ± 1,85 p** 0,058 0,049 0,535 1,000 (η²=0,073) (η²=0,078) (η²=0,008) (η²<0,001) p*** 0,941 0,312 0,765 1,000 1,000 *Anova Pengukuran Berulang,tests of within-subjects effects **Tests of within subjects effects contras; hari 1 & hari 2; hari 2 & hari 3; hari 3 & hari 4; hari 4 & hari 5 ***Parameter Estimates perubahan rata-rata nilai fagestorm pada hari pertama dan kedua antar kelompok koil (p=0,049) dengan perbedaan koil A lebih banyak menurunkan nilai fagestorm sebesar 7,8% dibandingkan koil B.
18 Skor Fagerstroom Grafik perubahan Fagestorm Koil A
19 Distribusi Kadar Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 p* Karbon Monoksida Menurut Perlakuan & Hari Koil A 0,472 Range Median Mean ± SD 11,52 ± 5,77 9,80 ± 4,66 10,40 ± 4,63 9,92 ± 6,82 8,68 ± 5,54 Range Median Mean ± SD 13,32 ± 9,13 11,88 ± 7,04 10,72 ± 6,85 10,20 ± 5,42 10,72 ± 8,30 p** 0,810 0,073 0,973 0,256 (η²=0,001) (η²=0,066) (η²<0,001) (η²=0,027) p*** 0,409 0,224 0,847 0,873 0,312 *Anova Pengukuran Berulang,tests of within-subjects effects **Tests of within subjects effects contras; hari 1 & hari 2; hari 2 & hari 3; hari 3 & hari 4; hari 4 & hari 5 ***Parameter Estimates
20 Kadar Co Grafik perubahan carbon monoksida Koil A
21 Distribusi Rasa Rokok Menurut Perlakuan & Hari Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 koil A Tidak 0 (0,0%) 1 (4,0%) 1 (4,0%) 0 (0,0%) 0 (0,0%) Enak 24 (96,0%) 10 (40,0%) 10 (40,0%) 6 (24,0%) 6 (24,0%) pahit/hambar 1 (4,0%) 14 (56,0%) 14 (56,0%) 19 (76,0%) 19 (76,0%) p* - 1,000-1,000 Tidak 0 (0,0%) 1 (4,0%) 2 (8,0%) 1 (4,0%) 1 (4,0%) Enak 25 (100,0%) 13 (52,0%) 11 (44,0%) 8 (32,0%) 5 (20,0%) pahit/hambar 0 (0,0%) 11 (44,0%) 12 (48,0%) 16 (64,0%) 19 (76,0%) p* - 0,368 0,368 0,083 p** 1,000 0,686 0,763 0,381 0,478 *Uji Mc Nemar; hari 1 & hari 2; hari 2 & hari 3; hari 3 & hari 4; hari 4 & hari 5 **Uji Chi-square antar koil
22 Hasil penelitian Follow Up Distribusi Jumlah batang Lanjutan Menurut Perlakuan & Hari Hari 6 Hari 12 Hari 30 p* Koil A 0,006 Range 0,00-24,00 0,00-22,00 0,00-24,00 Median 8,00 12,00 10,00 Mean ± SD 8,16 ± 5,77 10,36 ± 5,89 9,24 ± 5,66 Range 0,00-24,00 0,00-24,00 0,00-32,00 Median 10,00 12,00 15,00 Mean ± SD 10,44 ± 6,33 10,96 ± 5,85 14,00 ± 7,87 p** 0,119 0,001 (η²=0,05) (η²=0,197) p*** 0,189 0,719 0,018 *Anova Pengukuran Berulang,tests of within-subjects effects **Tests of within subjects effects contras; hari 6 & hari 12; hari 12 & hari 30 ***Parameter Estimates hari ke 30 terlihat perbedaan yang bermakna (p=0.018) dimana rata-rata jumlah batang yang di hisap kelompok koil B, tujuh batang lebih banyak dibandingkan kelompok koil A. Rata-rata selisih jumlah batang yang di hisap antar hari juga menunjukkan perbedaan yang bermakna (p=0,006)
23 Distribusi Dorongan Hari 6 Hari 12 Hari 30 Merokok Lanjutan Menurut Perlakuan & Hari koil A Ada 5 (20,0%) 6 (24,0%) 7 (28,0%) Berkurang 19 (76,0%) 18 (72,0%) 17 (68,0%) tidak ada 1 (4,0%) 1 (4,0%) 1 (4,0%) p* 0,317 0,655 Ada 7 (28,0%) 6 (24,0%) 12 (48,0%) Berkurang 17 (68,0%) 18 (72,0%) 12 (48,0%) tidak ada 1 (4,0%) 1 (4,0%) 1 (4,0%) p* 0,317 0,014 p** 0,800 1,000 0,333 *Uji Mc Nemar; hari 6 & hari 12; hari 12 & hari 30 **Uji Chi-square antar koil Perbedaan bermakna (p-0.014) terlihat pada hari ke 30 pasien dengan perlakuan koil B dimana terlihat peningkatan 24% dari hari ke 12
24 Distribusi Frekuensi Merokok Lanjutan Menurut Perlakuan & Hari Hari 6 Hari 12 Hari 30 koil A Tidak 1 (4,0%) 1 (4,0%) 1 (4,0%) Kadang 22 (88,0%) 23 (92,0%) 23 (92,0%) Selalu 2 (8,0%) 1 (4,0%) 1 (4,0%) p* 0,317 1,000 Tidak 1 (4,0%) 1 (4,0%) 1 (4,0%) Kadang 20 (80,0%) 20 (80,0%) 22 (88,0%) Selalu 4 (16,0%) 4 (16,0%) 2 (8,0%) p* 1,000 0,157 p** 0,679 0,344 0,834 *Uji Mc Nemar; hari 6 & hari 12; hari 12 & hari 30 **Uji Chi-square antar koil
25 Distribusi Frekuensi Waktu yang Diperlukan Untuk menghabiskan Rokok Lanjutan Menurut Perlakuan & Hari koil A Hari 6 Hari 12 Hari 30 Tidak 1 (4,0%) 1 (4,0%) 1 (4,0%) <5 menit 7 (28,0%) 6 (24,0%) 3 (12,0%) 5-10 menit 7 (28,0%) 6 (24,0%) 11 (44,0%) >10 menit 10 (40,0%) 12 (48,0%) 10 (40,0%) p* 0,513 0,158 Tidak 1 (4,0%) 1 (4,0%) 1 (4,0%) <5 menit 5 (20,0%) 6 (24,0%) 7 (28,0%) 5-10 menit 13 (52,0%) 12 (48,0%) 12 (48,0%) >10 menit 6 (24,0%) 6 (24,0%) 5 (20,0%) p* 0,905 0,801 p** 0,366 0,253 0,336 *Uji Mc Nemar; hari 6 & hari 12; hari 12 & hari 30 **Uji Chi-square antar koil
26 Distribusi Sisa Batang Rokok yang Dihabiskan Lanjutan Menurut Perlakuan & Hari Hari 6 Hari 12 Hari 30 koil A Tidak 1 (4,0%) 1 (4,0%) 1 (4,0%) <1/4 batang 12 (48,0%) 11 (44,0%) 10 (40,0%) 1/4-1/2 batang 12 (48,0%) 13 (52,0%) 14 (56,0%) p* 0,564 0,705 Tidak 1 (4,0%) 1 (4,0%) 1 (4,0%) <1/4 batang 16 (64,0%) 15 (60,0%) 18 (72,0%) 1/4-1/2 batang 8 (32,0%) 9 (36,0%) 6 (24,0%) p* 0,655 0,257 p** 0,502 0,509 0,061 *Uji Mc Nemar; hari 6 & hari 12; hari 12 & hari 30 **Uji Chi-square antar koil
27 Distribusi Skor Fagerstroom Lanjutan Menurut Perlakuan & Hari Hari 6 Hari 12 Hari 30 p* Koil A 0,138 Range Median 5,00 5,00 5,00 Mean ± SD 5,36 ± 1,73 5,64 ± 1,87 5,40 ± 1,85 Range Median 6,00 6,00 6,00 Mean ± SD 5,56 ± 1,87 5,64 ± 2,02 5,96 ± 2,09 p** 0,210 0,083 (η²=0,033) (η²=0,061) p*** 0,697 1,000 0,321 *Anova Pengukuran Berulang,tests of within-subjects effects **Tests of within subjects effects contras; hari 6 & hari 12; hari 12 & hari 30 ***Parameter Estimates
28 Distribusi Rasa Rokok Lanjutan Menurut Perlakuan & Hari Hari 6 Hari 12 Hari 30 koil A Tidak 1 (4,0%) 1 (4,0%) 1 (4,0%) Enak 9 (36,0%) 12 (48,0%) 15 (60,0%) pahit/hambar 15 (60,0%) 12 (48,0%) 9 (36,0%) p* 0,180 0,180 Tidak 1 (4,0%) 1 (4,0%) 1 (4,0%) Enak 7 (28,0%) 6 (24,0%) 14 (56,0%) pahit/hambar 17 (68,0%) 18 (72,0%) 10 (40,0%) p* 0,317 0,005 p** 0,829 0,197 0,957 *Uji Mc Nemar; hari 6 & hari 12; hari 12 & hari 30 **Uji Chi-square antar koil Perbedaan bermakna (p-0.005) terlihat pada hari ke 30 pasien dengan perlakuan koil B dimana terlihat peningkatan 32% dari hari ke 12
29 Distribusi Skor Perilaku Merokok Menurut Perlakuan & Waktu Pengukuran Koil A Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 p* Range '28-81 '4-56 '5-86 '15-71 '13-62 Median 53,00 30,00 29,00 28,00 25,00 Mean ± SD 54,20 ± 13,66 32,16 ± 14,60 34,12 ± 18,82 31,08 ± 15,02 29,08 ± 12,86 Range ' '4-94 '3-102 '4-74 '3-76 Median 64,00 47,00 38,00 30,00 30,00 Mean ± SD 64,04 ± 21,28 50,96 ± 24,21 39,76 ± 25,56 36,76 ± 21,68 34,28 ± 17,75 p** 0,042 0,001 0,991 0,877 (η²=0,083) (η²=0,199) (η²<0,001) (η²=0,001) p*** 0,058 0,002 0,379 0,287 0,241 *Anova Pengukuran Berulang,tests of within-subjects effects **Tests of within subjects effects contras; hari 1 & hari 2; hari 2 & hari 3; hari 3 & hari 4; hari 4 & hari 5 ***Parameter Estimates 0,012 Berdasarkan uji Anova pengukuran berulang didapatkan adanya perbedaan yang bermakna (p=0.012) distribusi skor perilaku merokok antar koil, dimana koil A secara signifikan (p=0.001) menurunkan skor lebih banyak pada hari ke 2 dengan selisih skor
30 Grafik perubahan skor perilaku merokok koil A
31 Distribusi Skor Perilaku Merokok Lanjutan Menurut Perlakuan & Waktu Pengukuran Hari 6 Hari 12 Hari 30 p* Koil A ***Parameter Estimates Range Median Mean ± SD 20,32 ± 14,81 22,16 ± 14,30 22,04 ± 12,84 Range Median Mean ± SD 24,60 ± 16,93 24,68 ± 16,67 28,20 ± 15,75 p** 0,536 0,282 (η²=0,008) (η²=0,024) p*** *Anova Pengukuran Berulang,tests of within-subjects effects **Tests of within subjects effects contras; hari 6 & hari 12; hari 12 & hari 30 0,346 0,569 0,136 0,503
32 Grafik perubahan skor perilaku follow up
33 Kesimpulan perubahan skor pola perilaku merokok koil A
34 Pembahasan Melihat hasil dari penelitian ini : cukup 2 hari stimulasi Biaya yang diperlukan untuk 2 hari stimulasi berkisar 500 ribu rupiah. Dibandingkan dengan metode pharmacology yang lain seperti Varenicline ( 12 minggu 380 ribu/miggu
35 Terima kasih
BAB I PENDAHULUAN. sakit. Kemunculan simtom depresi (seperti penarikan diri, ketiadaan inisiatif,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melihat fenomena yang ada saat ini bahwa mereka yang mengalami gangguan psikosis tidak semua mengalami kesembuhan seperti kondisi kejiwaan sebelum sakit. Kemunculan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara 45% hingga 88% (Wing et al, 2012), sementara prevalensi merokok
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketergantungan merokok pada pasien skizofrenia merupakan masalah yang sering terjadi. Pervalensi merokok pada pasien skizofrenia diperkirakan antara 45% hingga 88%
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. salah satu gejala sisa yang sering terjadi akibat stroke. Afasia secara substansial
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan berbahasa atau yang biasa disebut dengan afasia merupakan salah satu gejala sisa yang sering terjadi akibat stroke. Afasia secara substansial mempengaruhi
Lebih terperinciMateri KBK sem 7 Prinsip data Prinsip statistik dalam penelitian Statistik deskriptif Statistik inferensial
Dr. Arlinda Sari Wahyuni, MKes Materi KBK sem 7 Prinsip data Prinsip statistik dalam penelitian Statistik deskriptif Statistik inferensial Apa statistik??? Statistik Disiplin ilmu yang mempelajari metode
Lebih terperinciLAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN. No. Responden :
LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN No. Responden : A. Data umum : 1. Nama : 2. Tempat, tanggal lahir: 3. Umur : Tahun 4. Jenis kelamin : 5. Alamat : 6. Nomor Hp : 7. Pendidikan
Lebih terperinciUmur kelompok. Valid < 45 tahun tahun >65 tahun Total
80 Frequency Table Umur kelompok Valid < 45 tahun 9 7.7 7.7 7.7 45-65 tahun 77 65.8 65.8 73.5 >65 tahun 31 26.5 26.5 100.0 Jenis Kelamin Valid laki-laki 67 57.3 57.3 57.3 perempuan 50 42.7 42.7 100.0 Agama
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan (Explanatory Research) karena hubungan dan pengaruh antara variabel-variabelnya
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini meliputi Ilmu Penyakit Dalam dan Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.
BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian eksplanatory research dengan metode observasi dan wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian usia (geriatri). Penelitian ini mencakup disiplin ilmu penyakit dalam sub bagian lanjut 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN BAHASAN. adenotonsilitis kronik dengan disfungsi tuba datang ke klinik dan bangsal THT
32 BAB 5 HASIL DAN BAHASAN 5.1 Gambaran Umum Sejak Agustus 2009 sampai Desember 2009 terdapat 32 anak adenotonsilitis kronik dengan disfungsi tuba datang ke klinik dan bangsal THT RSUP Dr. Kariadi Semarang
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas dilakukan sebelum penelitian dimulai. Kuisioner divalidasi dengan cara diuji coba pada 30 orang yang mana 20
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
31 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental dengan desain penelitian analitik korelatif. Penelitian ini dilakukan dengan metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fisilogis organ tubuhnya (Wahyunita, 2010). Banyak kelainan atau penyakit
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara urutan ke-4 dengan jumlah lansia paling banyak sesudah Cina, India dan USA. Peningkatan jumlah lansia di negara maju relatif lebih cepat
Lebih terperinciNASKAH PENJELASAN KEPADA PASIEN / ORANGTUA / KELUARGA PASIEN
LAMPIRAN 1 NASKAH PENJELASAN KEPADA PASIEN / ORANGTUA / KELUARGA PASIEN Selamat pagi/siang. Perkenalkan nama saya dr. Dina Arwina Dalimunthe. Saat ini saya sedang menjalani Program Pendidikan Magister
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian eksperimental telah dilakukan pada penderita rinosinusitis
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian eksperimental telah dilakukan pada penderita rinosinusitis kronik yang berobat di Poliklinik Ilmu Kesehatan THT-KL RSUD Dr. Moewardi
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan selama kurun waktu 6 bulan, yaitu antara bulan
79 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 KARAKTERISTIK RESPONDEN PENELITIAN Penelitian telah dilaksanakan selama kurun waktu 6 bulan, yaitu antara bulan September 2010 sampai dengan bulan Februari 2011 di Poli Rawat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang menderita asma hingga saat ini. Prevalensi asma di Indonesia tahun 2003
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tahun 2013, WHO, (2013) memperkirakan terdapat 235 juta orang yang menderita asma hingga saat ini. Prevalensi asma di Indonesia tahun 2003 berdasarkan hasil survei
Lebih terperinciLEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN
LAMPIRAN 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN Selamat Pagi/Siang, Saya Rina Silvia Srg, mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan dokter gigi di Fakultas Kedokteran Gigi. Saya akan melakukan penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada remaja laki- laki di kelurahan
23 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini dilakukan pada remaja laki- laki di kelurahan Banyakprodo Tirtomoyo. Jumlah remaja laki- laki yang dilakukan pengukuran berjumlah
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN
LAMPIRAN 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN Selamat Pagi/Siang, Saya Desi Khairunnisa, mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan dokter gigi di Fakultas Kedokteran Gigi. Saya akan melakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini akan di laksnakan di Kelurahan Paguyaman
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan waktu penelitian 3.1.1 Lokasi Lokasi penelitian ini akan di laksnakan di Kelurahan Paguyaman Kecamatan Kota Tengah. 3.1.2 Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciHubungan status gizi..., Ratih Agustin P., FKMUI, Lampiran 3. Surat Kerjasama Pemeriksaan Osteoporosis
Lampiran 3. Surat Kerjasama Pemeriksaan Osteoporosis Lanjutan Lanjutan Lampiran 5. Kuesioner KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN UMUR, STATUS GIZI, GAYA HIDUP, DAN KEBIASAAN KONSUMSI KALSIUM DAN VITAMIN D DENGAN
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. kebisingan lalu lintas dan wawancara terhadap penduduk yang dilakukan dengan
20 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan cara pengambilan sampel data kebisingan lalu lintas dan wawancara terhadap penduduk yang dilakukan dengan cara purposive
Lebih terperinciLAMPIRAN III PERHITUNGAN MEAN, MEDIAN, MODUS STANDAR DEVIASI DAN DISTRIBUSIFREKUENSI
LAMPIRAN III PERHITUNGAN MEAN, MEDIAN, MODUS STANDAR DEVIASI DAN DISTRIBUSIFREKUENSI 1. Proses perhitungan tabel distribusi frekuensi, mean, median, modus dan standar deviasi pendapat siswa tentang strategi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif korelasional atau penelitian hubungan antara dua variabel pada suatu situasi
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam tesis ini merupakan data sekunder gabungan yang berasal dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2007 (Susenas 2007) dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah eplanatory research, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan dua variabel atau lebih dengan rancangan
Lebih terperinciA. Latar Belakang B. Identifikasi Masalah.. 4. C. Pembatasan Masalah.. 5. D. Rumusan Masalah Tujuan Umum Tujuan Khusus...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL SURAT PERNYATAAN BUKAN PLAGIAT ABSTRAK. LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI.... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL. DAFTAR GRAFIK... i ii iii iv vi x xiii BAB I : PENDAHULUAN A.
Lebih terperinciBAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di klinik alergi Bagian / SMF THT-KL RS Dr. Kariadi
29 BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL PENELITIAN 4.1.1. Jumlah Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di klinik alergi Bagian / SMF THT-KL RS Dr. Kariadi Semarang, didapatkan 44 penderita rinitis alergi
Lebih terperinciDAFTAR RIWAYAT HIDUP
Lampiran 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Rivhan Fauzan Tempat/Tanggal Lahir : Lhokseumawe / 14 Juni 1993 Agama Alamat : Islam : Komp. Citra Garden Blok C9 No.21 Medan Telepon : 087868806425 Orangtua : -
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. penelitian yang telah ditentukan (Anwar dan Prihartono, 2003). Desain
35 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian terpilih untuk dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan penelitian yang telah ditentukan (Anwar dan Prihartono, 2003). Desain penelitian
Lebih terperinciMODUL 4 Latihan KB Peluang minimal muncul gambar dalam dua kali lemparan! 2. Peluang (putih) dalam kasus sepuluh bola di dalam suatu wadah
MODUL 4 Latihan KB 1. 1. Peluang minimal muncul gambar dalam dua kali lemparan! 2. Peluang (putih) dalam kasus sepuluh bola di dalam suatu wadah Penyelesaian 1. Asas peristiwa soal 1 adalah peristiwa independen
Lebih terperinci..., Yang membuat pernyataan
55 SURAT PERNYATAAN BERSEDIA BERPARTISIPASI SEBAGAI RESPONDEN PENELITIAN Yang bertanda tangan di bawah ini saya: Nama : Umur : Alamat : Setelah mendapat penjelasan dari peneliti, dengan ini saya menyatakan
Lebih terperinciDAFTAR RIWAYAT HIDUP
Lampiran 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama Lengkap Jenis Kelamin : Didi Anthoni Wirawan : Laki-laki Tempat/Tanggal Lahir : Medan/28 Juni 1994 Warga Negara Status Agama Alamat : Indonesia : Belum Menikah : Buddha
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol
44 BAB 4 HASIL PENELITIAN Penelitian telah dilakukan tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol umbi bidara upas (Merremia mammosa) terhadap fagositosis makrofag dan produksi nitrit oksida makrofag pada
Lebih terperinciLEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN
LAMPIRAN 1 Selamat sejahtera, LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Perkenalkan nama saya Sivakumar Yoganathan, saat ini saya menjalani pendidikan dokter gigi di Fakultas Kedokteran Gigi. Saya
Lebih terperinciMETODE. Desain, Waktu dan Tempat
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini disusun berdasarkan rangkuman tinjauan teori yang ada, khususnya mengenai hubungan antara satu faktor risiko dengan faktor risiko lain yang berpengaruh terhadap
Lebih terperinciApakah ada perbedaan rasa????
Uji 2 Populasi Apakah ada perbedaan rasa???? Survey Ingin mengetahui apakah resep baru lebih enak dari resep sebelumnya?? Tertarik pada tingkat perbaikan rasa/kenikmatan Beri nilai untuk masing-masing
Lebih terperinciFAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA 2016
96 Lampiran 1 KUESIONER HUBUNGAN ASUPAN VITAMIN (B6, B12, B9), OLAHRAGA DAN KUALITAS TIDUR PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ESA UNGGUL No. Responden : FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian
LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian 59 Lampiran 2. Persetujuan Etik Penelitian 60 61 Lampiran 3. Kuesioner PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index) Petunjuk: Pertanyaan-pertanyaan berikut ini berhubungan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Karakteristik Responden a. Karakteristik Responden Tabel 6 memperlihatkan data karakteristik responden dan hasil uji homogenitas responden berdasarkan
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN Lampiran 2 Kepada Yth. Ibu yang saya hormati Nama saya dr.liza Marosa, M.Ked (OG) saat ini saya sedang menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan rancangan cross sectional, yaitu setiap variabel diobservasi hanya satu kali saja dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. darah. Kejadian hipertensi secara terus-menerus dapat menyebabkan. dapat menyebabkan gagal ginjal (Triyanto, 2014).
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit hipertensi merupakan the silent disease karena orang tidak mengetahui dirinya terkena hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darah. Kejadian hipertensi secara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Boyolali III, Puskesmas Ampel I, Puskesmas Ampel II, Puskesmas Sambi I, Puskesmas Andong, Puskesmas Selo
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terminal yang menjalani hemodialisa rutin di unit hemodialisa RS
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Karakteristik Subjek Penelitian Subjek penelitian ini melibatkan 138 pasien gagal ginjal terminal yang menjalani hemodialisa rutin di unit
Lebih terperinciBAB 4 MATERI METODE PENELITIAN. Surakarta / Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi Surakarta. 1. Populasisasaran:Pasien DM tipe 2.
BAB 4 MATERI METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental dengan metode Randomized Double Blind Controlled Trial. 4.. Tempat Bagian Ilmu Penyakit
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. umur, jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik partisipan Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Puskesmas Sidorejo Lor diperoleh karakteristik partisipan seperti yang tertera pada tabel 4.1. Karakteristik
Lebih terperinciB. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Lokasi penelitian dilaksanakan di Puskesmas Kedungkandang. Waktu pelaksanaan April 2017.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2011: 73) penelitian deskriptif kualitatif ditujukan
Lebih terperinci69. Jika BC : DE = 3 : 5 maka perbandingan luas segitiga ABC dan ADE adalah. (A) 3 : 5 (D) 9 : 25 (B) 5 : 3 (E) 25 : 5 (C) 6 : 10
56. Jika x adalah banyaknya bilangan prima yang lebih besar dari 21 dan kurang dari 51, sedangkan y adalah banyaknya bilangan bulat positif yang mengandung angka 6 atau merupakan kelipatan 6 yang kurang
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
26 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup disiplin Ilmu Penyakit Gigi Mulut dan Ilmu Onkologi Radiasi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di
Lebih terperinci1. Nama :. 2. Umur :. 4. Tingkat Pendidikan : ( ) Tidak Tamat SD ( ) SD ( ) SMP ( ) SMA / SMK ( ) Akademi / Sarjana
KUESIONER EFEKTIVITAS MEDIA LEAFLEAT DAN MEDIA BROSUR TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN DALAM PERWATAN DIABETES MELLITUS DI RSUD dr. R.M DJOELHAM BINJAI TAHUN 205 I. DATA RESPONDEN. Nama
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif deskriptif yaitu penelitian yang tidak. memberikan intervensi kepada objek dan hanya mewawancarai.
37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam peneltian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif yaitu penelitian yang tidak memberikan intervensi kepada objek
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari pasti kita dihadapi oleh suatu pilihan dan masalah pengambilan keputusan. Salah satu ilmu yang dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini meliputi Ilmu Penyakit Gigi dan
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup keilmuan penelitian ini meliputi Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Tempat penelitian adalah di Rumah Sakit
Lebih terperinciSOAL TUGAS STATISTIKA PENDIDIKAN. 2010, Prof. Ir. Sigit Nugroho, M.Sc., Ph.D.
SOAL TUGAS STATISTIKA PENDIDIKAN Dosen : Prof. Ir. Sigit Nugroho, M.Sc., Ph.D. 1. Berikut ini disajikan data banyaknya siswa yang lewat di depan kelas yang diambil secara sistematis dengan interval waktu
Lebih terperinciLampiran 1 : Master Data
Lampiran 1 : Master Data No. U JK Ag Pdk Pkr SP DA M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 MKK RPO PM LR KSP SB 1. 19 2 1 4 1 1 2 1 1 1 0 0 0 1 0 0 2 1 2 8 1 1 2. 42 2 3 4 5 2 2 1 1 1 0 0 0 1 1 0 2 1 2 13 1 2 3. 39
Lebih terperinciUJI STATISTIK NON PARAMETRIK
UJI STATISTIK NON PARAMETRIK Oleh: Ade Heryana, SST, MKM Prodi Kesehatan Masyarakat, FIKES Univ. Esa Unggul e-mail: heryana@esaunggul.ac.id atau ade.heryana24@gmail.com PENGERTIAN HIPOTESIS Penarikan kesimpulan
Lebih terperinciBAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL. Pada bab ini diuraikan kerangka konsep penelitian, hipotesis penelitian, dan definisi
59 BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL Pada bab ini diuraikan kerangka konsep penelitian, hipotesis penelitian, dan definisi operasional. Kerangka konsep merupakan justifikasi
Lebih terperinciNASKAH PENJELASAN KEPADA PASIEN/ ORANGTUA/ KELUARGA PASIEN. saya jalani, saya melakukan penelitian dengan judul Perbandingan efektivitas
LAMPIRAN 1. NASKAH PENJELASAN KEPADA PASIEN/ ORANGTUA/ KELUARGA PASIEN Selamat pagi/siang, Perkenalkan nama saya dr. Meilania Hasnatasha. Saat ini saya sedang menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis
Lebih terperinciKarakteristik Umum Responden
mengonsumsinya, kelompok jarang jika belum tentu seminggu sekali mengonsumsinya dan kelompok tidak pernah jika tidak pernah makanan yg mengandung lemak jenuh. Makanan berlemak adalah makanan yang banyak
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian eksperimental telah dilakukan pada penderita rinosinusitis
BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian eksperimental telah dilakukan pada penderita rinosinusitis kronik yang berobat di Poliklinik Ilmu Kesehatan THT-KL. Selama penelitian diambil sampel sebanyak 50 pasien
Lebih terperinciBAB IV. Pendidikan SMP SMA DIII S1 S2 Jumlah 2.9% 100% S2 3% SMP 29% DIII 15%
46 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Pendidikan Pendidikan terakhir responden di RW 04 Kelurahan Sukasari Kecamatan Tangerang Kota Tangerang yaitu SMP, SMA, DIII, S1, dan S2 dengan distribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya angka harapan hidup (life expectancy); semakin banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan kesehatan dalam menurunkan angka kematian dan kelahiran berdampak pada perubahan struktur penduduk yang di dominasi oleh kelompok muda, namun
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk menyelesaikan masalah yang telah disampaikan pada bab 1. Bab ini meliputi; data yang
Lebih terperinciDATA DAN PENYAJIAN DATA STATISTIKA PERTEMUAN KE-2. Oleh ; Muhammad Yusuf Awaluddin
DATA DAN PENYAJIAN DATA STATISTIKA PERTEMUAN KE-2 Oleh ; Muhammad Yusuf Awaluddin OVERVIEW Statistic : Nilai yg dihitung dari sebuah sampel (mean, median, std.deviasi, dll) Statistics : Metode ilmiah untuk
Lebih terperinciDATA DAN PENYAJIAN DATA STATISTIKA PERTEMUAN KE-2. OLEH ; MUHAMMAD YUSUF AWALUDDIN
DATA DAN PENYAJIAN DATA STATISTIKA PERTEMUAN KE-2. OLEH ; MUHAMMAD YUSUF AWALUDDIN DATA DAN PENYAJIAN DATA STATISTIKA PERTEMUAN KE-2 Oleh ; Muhammad Yusuf Awaluddin OVERVIEW Statistic : Nilai yg dihitung
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budhi Luhur Bantul dengan waktu penelitian antara
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum dan Karakteristik Responden Penelitian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum dan Karakteristik Responden Penelitian Penelitian tentang Hubungan Kepatuhan Minum Obat dengan Gejala Klinis Pasien Skizofrenia telah dilaksanakan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS
LAMPIRAN KONVERSI DOSIS Perhitungan dosis jamu ekstrak daun salam produksi pabrik jamu B dalam bentuk kapsul Berat J kapsul = 550 mg Konversi dosis dari manusia 70 kg ke mencit 0 gram = 0,006 Maka, dosis
Lebih terperinciLEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN
Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Selamat pagi teman-teman, saya Diah Okti mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan dokter gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Anak Sub bagian
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Anak Sub bagian Tumbuh Kembang anak. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan
Lebih terperinciUji Validitas I. Case Processing Summary N % Cases Valid Excluded a Total Reliability Statistics Cronbach's Alpha
Uji Validitas I Case Processing Summary N % Cases Valid 19 95.0 Excluded a 1 5.0 Total 20 100.0 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.971 41 Item Statistics Mean Std. Deviation N PENGETAHUAN
Lebih terperinciPromotif, Vol.6 No.2, Juli Desember 2016 Hal
HUBUNGAN POLA KONSUMSI MAKANAN SUMBER PROTEIN, LEMAK DAN AKTIFITAS Sedentary DENGAN STATUS GIZI LANSIA ANGGOTA BINAAN POSYANDU LANSIA DI KELURAHAN TALISE WILAYAH KERJA PUSKESMAS TALISE ABSTRAK Abd. Farid
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1) Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah Explanatory research yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara tingkat pendidikan, pengetahuan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian analitik, dengan desain cross-sectional. Penelitian dengan pendekatan cross-sectional bertujuan
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN. 2. Penyakit penyebab HD: DM Diabetes Mellitus Hipertensi Lainnya (sebutkan)...
Lampiran 2 KUESIONER PENELITIAN No. Responden: I. Kuesioner Riwayat Hemodialisa Berilah tanda Checklist ( ) pada setiap jawaban yang tersedia dan isilah titiktitik jika ada pertanyaan yang harus dijawab
Lebih terperinciAnalisis Data kategorik tidak berpasangan skala pengukuran numerik
Analisis Data kategorik tidak berpasangan skala pengukuran numerik Uji t dengan 2 kelompok Uji t Tidak Berpasangan Uji t dikembangkan oleh William Sealy Gosset. Dalam artikel publikasinya, ia menggunakan
Lebih terperinciBAB 3 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
29 BAB 3 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan selama dua belas bulan (Agustus 2006 Juli 2007). Subjek uji yang berhasil dikumpulkan adalah sebanyak 92 orang penderita, 67 orang berasal
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
27 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Anak, khususnya Endokrinologi dan Pediatri Sosial. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Dalam penelitian cross sectional peneliti melakukan
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Dalam penelitian cross sectional peneliti melakukan observasi
Lebih terperinciStatistika Farmasi
Bab 1:,, Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Data Populasi dan Sampel Menurut Websters New World Dictionary, data berarti sesuatu yang diketahui atau dianggap. Dengan demikian, data dapat memberikan
Lebih terperinciKuesioner Penelitian
Kuesioner Penelitian Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) Dengan Perilaku Merokok Di Wilayah Kerja Puskesmas Belawan Tahun 2015 A. KARAKTERISTIK
Lebih terperinciSummary HUBUNGAN SANITASI RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS MARISA KECAMATAN MARISA KABUPATEN POHUWATO TAHUN 2012
Summary HUBUNGAN SANITASI RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS MARISA KECAMATAN MARISA KABUPATEN POHUWATO TAHUN 2012 ABSTRAK Likyanto Karim. 2012. Hubungan Sanitasi Rumah Dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah proses penilaian di lapangan selesai, maka pada bab ini peneliti akan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Setelah proses penilaian di lapangan selesai, maka pada bab ini peneliti akan membahas mengenai hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Adapun
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Januari Dengan menggunakan desain cross sectional didapatkan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah pasien skizofrenia fase akut di RSJ Grhasia. Data diambil dari catatan rekam medis pasien pada bulan November
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT DI KELURAHAN SETIAJAYA KECAMATAN CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT DI KELURAHAN SETIAJAYA KECAMATAN CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013 Anih Kurnia, S.Kep., Ners. Program Studi D-III Keperawatan STIKes
Lebih terperinciBAB VI HASIL PENELITIAN
BAB VI HASIL PENELITIAN 6. 1. Analisis Univariat Hasil penelitian dari analisis univariat ini menjelaskan/mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti untuk melihat distribusi frekuensi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Variabel Terikat Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan Pengetahuan Kejadian TBC Usia Produktif Kepadatan Hunian Riwayat Imunisasi BCG Sikap Pencegahan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. khususnya berhubungan dengan kedokteran fetomaternal dan ilmu kesehatan jiwa.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang ilmu kebidanan dan penyakit kandungan khususnya berhubungan dengan kedokteran fetomaternal dan ilmu kesehatan jiwa.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab IV ini membahas hasil penelitian yaitu analisa univariat. dan bivariat serta diakhiri dengan pembahasan.
51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV ini membahas hasil penelitian yaitu analisa univariat dan bivariat serta diakhiri dengan pembahasan. 4.1. ANALISA UNIVARIAT Penelitian dilakukan di Rumah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan yaitu cross sectional, yaitu mempelajari dinamika
22 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi. Pendekatan yang digunakan yaitu cross sectional, yaitu mempelajari dinamika
Lebih terperinciKUESIONER TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN PESERTA
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN PESERTA BPJS KESEHATAN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI DUA PUSKESMAS DI KOTA MEDAN PADA BULAN AGUSTUS 2015 Kuesioner ini
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan case
27 III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan case control, yaitu dimana efek diidentifikasi pada saat ini, kemudian faktor resiko
Lebih terperinciCross sectional Case control Kohort
Definisi Cross sectional Case control Kohort Rancangan studi epidemiologi yang mempelajari hubungan penyakit dan paparan dengan cara mengamati status penyakit dan paparan secara bersamaan pada individu
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Karakteristik Responden 1. Desa tempat tinggal : 2. Nama responden : 3. Umur responden : 4. Jenis kelamin : 1. Laki-laki 2.
LAMPIRAN 1 KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MINUM OBAT FILARIASIS PADA KEGIATAN PENGOBATAN MASSAL FILARIASIS DI KABUPATEN SUBANG, JAWA BARAT TAHUN 2007 Karakteristik Responden 1.
Lebih terperinciLampiran 1. Tanggal : No. responden : Tanda tangan : Universitas Sumatera Utara
71 Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Perbedaan Intensitas dan Perilaku Nyeri Berdasarkan Tipe Kepribadian pada Pasien Kanker Payudara Kronik di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kanker paru merupakan penyebab utama mortalitas yang diakibatkan oleh kanker, baik pada pria maupun wanita yang ada di dunia. Prevalensi kanker paru menempati urutan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan metode pendekatan cross sectional yang merupakan penelitian untuk mempelajari dinamika
Lebih terperinci