KATA PENGANTAR. Jakarta, 9 Mei DIREKSI PT. INHUTANI II Direktur Utama, Ir. Budi Santoso

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Jakarta, 9 Mei DIREKSI PT. INHUTANI II Direktur Utama, Ir. Budi Santoso"

Transkripsi

1 PT Persero

2 KATA PENGANTAR Sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Pasal 12 Anggaran Dasar PT. Inhutani II perihal hak dan kewajiban Direksi, bersama ini disampaikan Laporan Tahunan PT. Inhutani II Tahun 2010 yang disusun berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor : S-495/MK.01/2000 tanggal 12 Oktober Laporan Tahunan PT. Inhutani II Tahun 2010 (Audited) ini merupakan realisasi kegiatan yang dilaksanakan selama kurun waktu tanggal 1 Januari 2010 sampai dengan 31 Desember 2010, sebagai pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2010 yang telah disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tanggal 30 Januari Laporan disampaikan untuk bahan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam rangka pertanggung jawaban Pengurus Perusahaan PT. Inhutani II dalam melaksanakan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2010 kepada Pemegang Saham. Jakarta, 9 Mei 2011 DIREKSI PT. INHUTANI II Direktur Utama, Ir. Budi Santoso i

3 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI...ii DAFTAR TABEL...iv DAFTAR LAMPIRAN...v BAB I PENDAHULUAN... I Gambaran Umum Perusahaan... I Wilayah Kerja... I Susunan Komisaris/Dewan Pengawas dan Direksi... I Struktur Organisasi... I-3 BAB II KINERJA KEUANGAN DAN TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN TAHUN II Kinerja Keuangan Perusahaan... II Neraca... II Laba (Rugi)... II Investasi... II Tingkat Kesehatan Perusahaan... II Laporan Keuangan Pokok... II-9 BAB III KINERJA PERUSAHAAN TAHUN III Hal-hal Yang Berpengaruh Terhadap Kegiatan Usaha... III Langkah-langkah Manajemen Untuk Mengakomodasi Perubahan Kondisi Lingkungan Strategis... III Perbandingan Antara Asumsi RKAP 2010 Dengan Realisasinya...III Pencapaian Kinerja... III Pengelolaan Hutan... III-3 a. Produksi Kayu Bulat... III-3 b. Pembinaan Hutan... III-4 c. Kemitraan dan Bina Lingkungan... III Industri... III-7 a. Industri Kayu Gergajian... III-7 b. Industri Kayu Olahan (Moulding)... III Pemasaran... III-7 a. Industri... III-8 b. Kayu Bulat... III-8 c. Jasa... III Keuangan... III-9 a. Neraca... III-9 b. Laba (Rugi)... III-11 c. Arus Kas Perusahaan... III-13 d. Investasi... III-14 e. Evaluasi Kinerja... III-17 ii

4 BAB IV LAMPIRAN Bidang Pembangunan Hutan... III-17 a. Pengembangan Tanaman... III-17 b. Pembangunan Tanaman Rotasi II... III Jasa Kehutanan... III-18 a. Rehabilitasi Hutan Lindung (RHL)... III-18 b. Bibit... III-18 c. Jasa Gesek dan Sewa Saw mill... III Bidang Kerjasama/Patungan... III-19 a. HPH Patungan... III-19 b. HTI Patungan... III Bidang Pengamatan dan Pengembangan... III Bidang Sumber Daya Manusia... III Pajak, Deviden... III Pajak... III Deviden... III-21 PENUTUP... IV Statistik Tiga Tahun Terakhir... IV Usul... IV Tindak Lanjut Arahan RUPS/Pemegang Saham Tahun IV-3... vii iii

5 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Komposisi Pemegang Saham PT. (Persero) Inhutani II... I-1 Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5 Tabel 2.6 Tabel 2.7 Tabel 2.8 Tabel 2.9 Neraca Komparatif Per 31 Desember 2010 dan II-1 Laba/Rugi Komparatif Per 31 Desember 2010 dan II-2 Realisasi Investasi Rutin Tahun II-4 Rekapitulasi Realisasi Investasi Pengembangan HTI Tahun 2010 Tanjung Seloka (Investasi Murni & Kebakaran), Semaras (Karet) dan Senakin......II-5 Rekapitulasi Realisasi Investasi Penanaman HTI Rotasi II Tahun 2010 Semaras, Tanjung Seloka dan Tanah Grogot...II-5 Realisasi Investasi Penanaman HTI Semaras Rotasi II Tahun II-6 Realisasi Investasi Penanaman HTI Tanjung Seloka Rotasi II Tahun II-6 Realisasi Investasi Penanaman HTI Tanah Grogot Rotasi II Tahun II-7 Realisasi Pencapaian Tingkat Kesehatan Tahun II-8 Tabel 3.1 Asumsi RKAP 2010 Dengan Realisasinya... III-2 Tabel 3.2 Produksi Kayu Bulat Tahun III-3 Tabel 3.3 Pembinaan Masyarakat Desa Hutan Tahun III-6 Tabel 3.4 Produksi Kayu Industri Tahun III-7 Tabel 3.5 Volume dan Nilai Penjualan Tahun III-9 Tabel 3.6 Neraca Komparatif Per 31 Desember 2010 dan III-10 Tabel 3.7 Laba/Rugi Komparatif Per 31 Desember 2010 dan III-12 Tabel 3.8 Laporan Arus Kas PT. Inhutani II Tahun III-13 Tabel 3.9 Investasi Rutin Tahun III-14 Tabel 3.10 Investasi Pengembangan HTI Tahun 2010 (Tanjung Seloka, Semaras dan Senakin)...III-15 Tabel 3.11 Investasi Penanaman HTI Rotasi II Tahun 2010 (Semaras, Tanjung Seloka dan Tanah Grogot)... III-16 Tabel 3.12 Tingkat Kesehatan Perusahaan Tahun III-17 Tabel 3.13 Jumlah Tenaga Kerja Tahun III-20 Tabel 3.14 Biaya Pembinaan SDM Tahun III-20 Tabel 4.1 Statistik PT. Inhutani II Tiga Tahun Terakhir... IV-1 iv

6 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Rencana dan Realisasi Produksi Kayu Bulat dan Industri Tahun 2010 Lampiran 2. Mutasi Kayu Bulat dan Industri Tahun 2010 Lampiran 3. Lampiran 4. Lampiran 5. Lampiran 6. Lampiran 7. Lampiran 8. Lampiran 9. Rekapitulasi Rencana dan Realisasi Kegiatan Pembinaan Hutan Sistem TPTI dan Non TPTI Tahun 2010 Rencana dan Realisasi Kegiatan Pembinaan Hutan Sistem TPTI dan Non TPTI Sub Unit Malinau - Wilayah Malinau Tahun 2010 Rencana dan Realisasi Kegiatan Pembinaan Hutan Sistem TPTI dan Non TPTI Sub Unit Malinau - Wilayah Sei Tubu Tahun 2010 Rencana dan Realisasi Kegiatan Pembinaan Hutan Sistem TPTI dan Non TPTI Sub Unit Malinau - Wilayah Sei Semamu Tahun 2010 Rencana dan Realisasi Kegiatan Pembinaan Hutan Sistem TPTI dan Non TPTI Sub Unit Hutan Alam Mekarpura Tahun 2010 Rekapitulasi Rencana dan Realisasi Kegiatan Pembangunan Hutan Tanaman Rotasi II (Semaras, Tanjung Seloka dan Tanah Grogot) Tahun 2010 Rencana dan Realisasi Kegiatan Pembangunan Hutan Tanaman Rotasi II Sub Unit HTI Semaras Tahun 2010 Lampiran 10. Rencana dan Realisasi Kegiatan Pembangunan Hutan Tanaman Rotasi II Sub Unit HTI Tanjung Seloka Tahun 2010 Lampiran 11. Rencana dan Realisasi Kegiatan Pembangunan Hutan Tanaman Rotasi II Sub Unit HTI Tanah Grogot Tahun 2010 Lampiran 12. Rekapitulasi Rencana dan Realisasi Kegiatan Pembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH) Tahun 2010 Lampiran 13. Rencana dan Realisasi Kegiatan Pembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH) Sub Unit Malinau - Wilayah Malinau Tahun 2010 Lampiran 14. Rencana dan Realisasi Kegiatan Pembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH) Sub Unit Malinau - Wilayah Sei Tubu Tahun 2010 Lampiran 15. Rencana dan Realisasi Kegiatan Pembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH) Sub Unit HTI Tanah Grogot Tahun 2010 v

7 Lampiran 16. Rencana dan Realisasi Kegiatan Pembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH) Sub Unit Hutan Alam Mekarpura Tahun 2010 Lampiran 17. Rencana dan Realisasi Kegiatan Pembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH) Sub Unit HTI Semaras Tahun 2010 Lampiran 18. Rencana dan Realisasi Kegiatan Pembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH) Sub Unit HTI Tanjung Seloka Tahun 2010 Lampiran 19. Rencana dan Realisasi Kegiatan Pembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH) Proyek HTI Senakin Tahun 2010 Lampiran 20. Neraca Komparatif RKAP 2010 dengan Realisasi 2010 dan 2009 Lampiran 21. Perhitungan Laba (Rugi) Komparatif RKAP 2010 Dengan Realisasi Tahun 2010 dan 2009 Lampiran 22. Laba (Rugi) Persegmen Tahun 2010 Lampiran 23. Rekapitulasi Rencana dan Realisasi Kegiatan Pembangunan Hutan Tanaman Tahun 2010 Lampiran 24. Rencana dan Realisasi Kegiatan Pembangunan Hutan Tanaman (Investasi Murni) Sub Unit HTI Tanjung Seloka Tahun 2010 Lampiran 25. Rencana dan Realisasi Kegiatan Pembangunan Hutan Tanaman (Eks Kebakaran) Proyek HTI Tanjung Seloka Tahun 2010 Lampiran 26. Rencana dan Realisasi Kegiatan Pembangunan Hutan Tanaman Karet Sub Unit HTI Semaras Tahun 2010 Lampiran 27. Rencana dan Realisasi Kegiatan Pembangunan Hutan Tanaman (investasi murni) Proyek HTI Senakin Tahun 2010 Lampiran 28. Realisasi Laba/Rugi Jasa Kehutanan Tahun 2010 Lampiran 29. Rencana dan Realisasi Kegiatan Pengamatan dan Pengembangan Tahun 2010 Lampiran 30. Matrik Arahan KAP Pertanggung Jawaban Tahun Buku 2009 Lampiran 31. Matrik Arahan RUPS Pertanggung Jawaban Tahun Buku 2009 Lampiran 32. Matrik Arahan RUPS Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2010 E:\Data_Windows\My Documents\Bag-Can\Lap. Tahunan\Lap. Tahun 2010\Narasi\BAB 0 Th doc vi

8 LAMPIRAN vii

9 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Inhutani II adalah Badan Usaha Milik Negara yang didirikan pada tanggal 12 Nopember 1975 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1974 yang merupakan hasil likuidasi dari PN. Perhutani Kalimantan Selatan, dan Proyek Khusus Pontianak. Pendirian Perusahaan dikukuhkan dengan Akte Notaris Kartini Mulyadi, SH Nomor : 77 tanggal 12 Nopember 1975 disahkan dalam Daftar Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 26 Januari 1976 Nomor : YA.5/50/176 dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara RI Nomor : 275/1976. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan yang terakhir dikukuhkan dengan Akte Notaris Nanda Fauz Iwan, SH K.Kn Nomor : 13 tanggal 12 Agustus 2008 yang merupakan perubahan dari Akte Notaris Imas Fatimah, SH Nomor : 67 Tahun Posisi saham PT. Inhutani II saat ini sebagaimana pada tabel 1.1. berikut. Tabel 1.1. Komposisi Pemegang Saham PT. (Pesero) Inhutani II No. Pemegang Saham Jumlah Saham (Lembar) Nilai Nominal (x Rp.1.000,-) Nilai Saham (x Rp.1.000,-) Jenis Saham (3x4) 6 7 Ket. 1. Negara Republik Indonesia Biasa Disetor penuh 2. Saham dalam simpanan Biasa Jumlah Modal Dasar/Saham Perseroan Penjelasan tentang perubahan modal saham selama periode berjalan adalah sebagai berikut : 1. Modal Dasar Perusahaan sebesar Rp ,- (empat ratus milyar rupiah) merupakan perubahan modal dasar perusahaan sesuai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Persero PT. Inhutani II yang terakhir dikukuhkan dengan Akte Notaris Nanda Fauz Iwan, SH, K.Kn Nomor : 2 tanggal 9 September Modal dasar yang ditempatkan Negara Republik Indonesia telah disetor penuh 100 % dengan cara : Sebesar Rp ,- (dua puluh delapan milyar) merupakan setoran modal lama sesuai Akte Notaris Imas Fatimah Nomor : 67 tanggal 24 Maret Bab I. Pendahuluan I - 1

10 Sebesar Rp ,- (seratus lima puluh lima milyar delapan puluh tiga juta empat ratus delapan puluh ribu delapan ratus tujuh puluh dua rupiah) berasal dari penyaluran Dana Reboisasi tahun 1989, 1990, 1992, sampai dengan Sebesar Rp ,- (empat ratus delapan puluh ribu delapan ratus tujuh puluh dua rupiah) ditetapkan sebagai Cadangan Umum sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Nomor : Kep-05/ MBU/2005 tanggal 24 Januari 2005 dan disahkan dengan Akte Notaris Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn Nomor : 2 tanggal 9 September Wilayah Kerja Wilayah kerja PT. Inhutani II sampai dengan 31 Desember 2010 seluas ha di Propinsi Kalimantan Selatan dan Propinsi Kalimantan Timur dengan pola IUPHHK Hutan Alam dan IUPHHK Hutan Tanaman, yaitu sebagai berikut : a. Areal kerja IUPHHK-Hutan Alam seluas ha, terdiri dari : IUPHHK-HA Pulau Laut (daur ke II) di Kalimantan Selatan : ha IUPHHK-HA Malinau di Kalimantan Timur : ha IUPHHK-HA Sei Tubu di Kalimantan Timur : ha IUPHHK-HA Sei Semamu di Kalimantan Timur : ha b. Areal kerja IUPHHK-Hutan Tanaman seluas ha, terdiri dari : IUPHHK-HT Semaras di Kalimantan Selatan IUPHHK-HT Senakin di Kalimantan Selatan IUPHHK-HT Tanah Grogot di Kalimantan Timur : ha : ha : ha 1.3. Susunan Komisaris/Dewan Pengawas dan Direksi. Susunan Dewan Komisaris PT. Inhutani II sebagaimana ditetapkan dalam Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara RI ; Nomor : KEP-160/MBU/2007 tanggal 19 Juli 2007 Nomor : KEP-284/MBU/2010 tanggal 31 Desember 2010 Nomor : KEP-57/MBU/2011 tanggal 8 Maret 2011 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota - Anggota Komisaris Perusahaan Perseroan PT. Inhutani II adalah sebagai berikut : 1. Komisaris Utama : Dr. Ir. Hadi S. Pasaribu, M.Sc 2. Komisaris : Ir. HR. Achmad Budiono, MM Susunan Dewan Direksi PT. Inhutani II sebagaimana ditetapkan dalam Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara RI ; Nomor : KEP-140/MBU2006 tanggal 27 Desember 2006 Nomor : KEP-64/MBU/2009 tanggal 12 Maret 2009 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota - Anggota Direksi Perusahaan Perseroan PT. Inhutani II adalah sebagai berikut : 1. Direktur Utama : Ir. Budi Santoso 2. Direktur Pengembangan : Ir. Tri Djoko Soejono 3. Direktur Produksi : Ir. Hadi Siswoyo, MM 4. Direktur keuangan : Ir. Sri Isbudi Hartati, MM Bab I. Pendahuluan I - 2

11 1.4. Struktur Organisasi Struktur Organisasi dan Tata Kerja PT. Inhutani II ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi PT. Inhutani II Nomor : 1352/SK/UM/2008 tanggal 17 Desember 2008 sebagaimana gambar di bawah ini. STRUKTUR ORGANISASI KANTOR DIREKSI PT INHUTANI II DEWAN DIREKSI Direktur Utama Direktur Keuangan Direktur Produksi Direktur Pengembangan Biro Keuangan Biro Pemasaran Biro SDM dan Umum Satuan Pengawas Intern Biro Produksi & Industri Biro Pembangunan Hutan & Kemitraan Staf Khusus Direksi Bidang Pengembangan Bisnis GM Jasa Kehutanan Biro Perencanaan Perusahaan & Pengendalian Bagian Anggaran & Pembelanjaan Bagian Akuntansi Perusahaan Bagian Penjualan Hasil Htn. Non Kayu Bagian Penjualan Hasil Hutan Kayu Bagian Umum Bagian SDM Anggota SPI Bidang Kehutanan Anggota SPI Bidang Non Kehutanan Bag. Prod. Hasil Hutan & Industri Bag.Perencanaan Teknis Kehutanan Bagian Pembangunan Hutan Bagian Kam & KBL. Bagian Administrasi & Keuangan Bagian Teknik Kehutanan Bagian Monitoring & Evaluasi Bag.Can.Perusahaan & Sekretariat Patungan Unit Usaha Kalimantan Selatan Proyek Jasa Kehutanan Sub Unit HA Malinau Sub Unit HT Tanah Grogot Perwakilan Kalimantan Timur Struktur tersebut di atas, telah terjadi beberapa kali mengalami perubahan yang sifatnya parsial pada tingkat Sub Unit Usaha. e:\data_windows\my documents\bag-can\lap. tahunan\lap tahun 2010\narasi\bab i th doc Bab I. Pendahuluan I - 3

12 BAB II KINERJA KEUANGAN DAN TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN TAHUN 2010 Laporan keuangan tahun buku yang berakhir 31 Desember 2010 disusun berdasarkan atas kebijaksanaan akuntansi/pedoman administrasi keuangan PT. Inhutani II yang mengacu pada Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku. Laporan Keuangan yang disajikan adalah merupakan konsolidasi dari laporan keuangan Unit Usaha - Unit Usaha di daerah dan Kantor Direksi di Jakarta untuk periode yang berakhir 31 Desember 2010 (Audited). Laporan Keuangan tahun 2010 ini terdiri atas : 1. Kinerja Keuangan Perusahaan 2. Tingkat Kesehatan Perusahaan 3. Laporan Keuangan Pokok 2.1. Kinerja Keuangan Perusahaan Kinerja keuangan perusahaan dapat dilihat melalui parameter Neraca, Laba Rugi dan Investasi, yang akan diuraikan dalam tabel-tabel dibawah ini : Neraca : Neraca per tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 ditutup dengan jumlah, debet/kredit sebesar Rp. 239,942 milyar atau 107,40 % dari RKAP 2010 sebesar Rp. 223,404 milyar atau 107,22 % dibanding realisasi tahun 2009 sebesar Rp. 223,787 milyar. Rincian neraca komparatif seperti pada tabel 2.1. berikut. Tabel 2.1. Neraca Komparatif Per 31 Desember 2010 dan 2009 (Biaya : x Rp. Juta) Perkiraan RKAP 2010 Realisasi 2010 (Audited) Realisasi 2009 (Audited) % Real thd RKAP 2010 Real (3:2) 6 (3:4) Aktiva : Aktiva Lancar ,99 107,31 Jaminan Imbalan Paca Kerja Investasi Penyertaan ,39 116,31 HTI ,96 109,11 HTI Dalam Pengembangan ,28 79,84 HTI Rotasi II ,21 165,93 HTI Karet ,62 - Aktiva Tetap (net) ,90 89,06 Aktiva Tak Berwujud Aktiva Pajak Tangguhan ,51 109,73 Aktiva Lain-lain ,10 82,15 Jumlah Aktiva ,40 107,22 Kewajiban dan Modal : Kewajiban Jangka Pendek ,49 144,84 Kewajiban Jangka Panjang ,16 110,72 R/K Intern Modal dan Cadangan ,42 99,94 Jumlah Kewajiban & Modal ,40 107,22 Bab II. Kinerja Keuangan dan Tingkat Kesehatan Perusahaan II - 1

13 2.1.2 Laba (Rugi) : Perhitungan Laba Rugi Komparatif PT. Inhutani II Tahun 2010 dan 2009 sebagaimana pada tabel 2.2. berikut. Tabel 2.2. Laba/Rugi Komparatif Per 31 Desember 2010 dan 2009 % REALISASI 2010 % REALISASI 2009 % % Real 2010 thd No. URAIAN RKAP 2010 Vert. (Audited) Vert. (Audited) Vert. RKAP '10 Real. ' (5:3) 10 (5:7) 2.01 PENDAPATAN USAHA Ekspor Kayu Olahan Lokal Kayu Olahan Lokal Kayu Gergajian ,98 78,69 Lokal Kayu Bulat HTI ,67 48,08 Lokal Kayu Bulat Hutan Alam ,93 92,62 Loal Kayu Bulat Industri Stagen Benih/Bibit ,43 Jasa Bidang Kehutanan ,42 63,74 Jasa Gesek ,19 Jumlah Pendapatan Usaha ,54 56, BEBAN POKOK PENJUALAN Persediaan Awal ,78 94,01 Beban Produksi ,96 95,78 Persediaan Akhir ( ) (7) ( ) (90) ( ) (16) 515,25 308,65 Jumlah Beban Pokok Penjualan ,76 55,55 LABA/RUGI KOTOR ,23 59, BEBAN USAHA Biaya Umum Biaya Pemasaran/Promosi Jumlah Beban Usaha LABA/RUGI USAHA ( ) (17) ( ) (3) - 380, PENDAPATAN & BEBAN LAIN-LAIN Pendapatan diluar usaha ,65 126,81 Biaya lainnya ,38 10,64 Jumlah Pend. & Biaya Lain-lain ,05 794,09 L/R SEBELUM PHH ( ) (1) 402,43 - (Beban)/Manfaat Pjak Tangguhan ( ) (0) - (154,16) L/R SETELAH PAJAK (EAT) ( ) (1) 461,73 - L/R SEB. BGA PINJ. & PJK (EBIT) ( ) (1) 461,73 - L/R SEB. BUNGA PINJ, PAJAK, PENYUS, DEPLESI & AMORT L/R (EBITDA) Luar biasa ( ) ( ) (1) ( ) (0) 216,35 146,12 L/R SETELAH POS LUAR BIASA ( ) (2) 543,52 - Bab II. Kinerja Keuangan dan Tingkat Kesehatan Perusahaan II - 2

14 Laba/Rugi PT. Inhutani II setelah pajak untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2010 menunjukkan laba Rp. 4,014 milyar atau 543,52 % dari RKAP 2010 sebesar Rp. 0,739 milyar. Realisasi tahun 2009 mengalami kerugian sebesar Rp. 1,333 milyar. Jumlah pendapatan usaha untuk tahun buku 31 Desember 2010 mencapai sebesar Rp. 46,246 milyar atau 41,54 % dari RKAP 2010 sebesar Rp. 111,331 milyar atau 56,00 % dibanding dengan periode yang sama tahun 2009 sebesar Rp. 82,584 milyar. Rincian pendapatan usaha tahun 2010 terdiri dari : a. Penjualan lokal kayu gergajian tercapai sebesar Rp. 0,992 milyar atau 31,98 % dari target RKAP 2010 sebesar Rp. 3,101 milyar, atau 78,69 % bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2009 sebesar Rp. 1,260 milyar. b. Penjualan lokal kayu bulat HTI tercapai sebesar Rp. 27,016 milyar atau 30,67 % dari target RKAP 2010 sebesar Rp. 88,081 milyar, atau 48,08 % bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2009 sebesar Rp. 56,191 milyar. c. Penjualan lokal kayu bulat Hutan Alam (TPTI) tercapai sebesar Rp. 6,939 milyar atau 65,93 % dari target RKAP 2010 sebesar Rp. 10,525 milyar, atau 92,62 % bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2009 sebesar Rp. 7,491 milyar. d. Penghasilan benih/bibit tercapai sebesar Rp. 0,049 milyar dari tidak direncanakan di RKAP 2010, atau 112,43 % bila dibanding dengan realisasi tahun 2009 sebesar Rp. 0,043 milyar. e. Penghasilan jasa bidang kehutanan (RHL) tercapai Rp. 11,109 milyar atau 115,42 % dari target RKAP 2010 sebesar Rp. 9,625 milyar, atau 63,74 % bila dibanding realisasi tahun 2009 sebesar Rp. 17,428 milyar. f. Penghasilan jasa sewa tahun 2010 tercapai sebesar Rp. 0,142 milyar dari tidak direncanakan dalam RKAP 2010 atau 100,19 % dibanding dengan realisasi tahun 2009 sebesar Rp. 0,142 milyar. Realisasi pendapatan dan beban operasi lainnya dalam tahun 2010 tercapai sebesar Rp. 11,898 milyar atau 1.730,05 % dari target RKAP 2010 sebesar Rp. 0,688 milyar, atau 794,09 % dibanding dengan realisasi tahun 2009 sebesar Rp. 1,498 milyar. Total biaya yang meliputi beban pokok penjualan dan beban usaha untuk tahun buku 31 Desember 2010 sebesar Rp. 25,702 milyar atau 23,15 % dari anggaran RKAP 2010 sebesar Rp. 111,034 milyar atau mencapai 30,35 % bila dibandingkan dengan realisasi biaya pada periode yang sama tahun 2009 sebesar Rp. 84,672 milyar. Realisasi Biaya Umum termasuk beban estimasi imbalan pasca kerja tercapai sebesar Rp. 12,018 milyar dari anggaran RKAP 2010 sebesar Rp. 11,526 milyar, sedangkan realisasi tahun 2009 sebesar Rp. 11,409 milyar. Bab II. Kinerja Keuangan dan Tingkat Kesehatan Perusahaan II - 3

15 Realisasi biaya Lainnya sebesar Rp. 0,916 milyar atau 19,38 % dari RKAP 2010 sebesar Rp. 4,727 milyar, atau 10,64 % bila dibanding dengan realisasi tahun 2009 sebesar Rp. 8,606 milyar Investasi : URAIAN Realisasi investasi rutin (aktiva tetap dan beban ditangguhkan) tahun 2010 sebesar Rp. 2,673 milyar atau sebesar 18,00 % dari target RKAP 2010 sebesar Rp. 14,681 milyar dan 50,48 % dari realisasi tahun 2009 sebesar Rp. 5,235 milyar. Tidak tercapainya realisasi investasi rutin tersebut dikarenakan belum pulihnya usaha di bidang kehutanan, sehingga prioritas pelaksanaan diarahkan pada hal-hal yang menunjang kelancaran proses produksi. Realisasi investasi pengembangan hutan tanaman tahun 2010 di Tanjung Seloka, Semaras dan Senakin sebesar Rp. 4,790 milyar atau 22,63 % dari rencana RKAP 2010 sebesar Rp. 21,167 milyar atau 119,16 % dari realisasi tahun 2009 sebesar Rp. 4,020 milyar. Realisasi investasi penanaman HTI rotasi II tahun 2010 di Semaras, Tanjung Seloka dan Tanah Grogot sebesar Rp. 6,608 milyar atau 61,22 % dari target RKAP 2010 sebesar Rp. 10,794 milyar atau 147,49 % dari realisasi tahun 2009 sebesar Rp. 4,481 milyar. Tidak tercapainya realisasi investasi pengembangan HTI tahun 2010 disesuaikan dengan kondisi pendapatan internal, sedangkan investasi penanaman rotasi II disesuaikan dengan luas tebangan tahun Rincian realisasi investasi-invesatsi tersebut pada tabel berikut : Tabel 2.3. Realisasi Investasi Rutin Tahun 2010 RKAP 2010 Realisasi 2010 (Audited ) Realisasi 2009 (Audited ) (Biaya : x Rp ,-) % Real thd RKAP '10 Real. ' (3:2) 6 (3:4) Tanah Gedung dan Bangunan ,01 395,40 Pier, Jalan dan Jembatan Bengkel dan Instalasi Mesin Industri/Penggergajian Kend. Bermotor/Log Equip ,72 15,02 Inventaris Kantor ,81 123,79 Aktiva Lain-Lain Investasi Dalam Penyelesaian Beban Ditangguhkan ,44 53,77 Jumlah : ,00 50,48 Bab II. Kinerja Keuangan dan Tingkat Kesehatan Perusahaan II - 4

16 Tabel 2.4. Rekapitulasi Realisasi Investasi Pengembangan HTI Tahun 2010 T. Seloka (Investasi Murni), T. Seloka (Kebakaran), Semaras (Karet) dan Senakin URAIAN RKAP 2010 Realisasi 2010 (Audited) Realisasi 2009 (Audited) (Biaya : x Rp ,-) % Realisasi 2010 thd RKAP 2010 Real Fisik Nilai Fisik Nilai Fisik Nilai Fisik Nilai Fisik Nilai (4:2) 9 (4:6) 10 (5:3) 11 (5:7) LUAS (Ha) : ,39 79,92 PERENCANAAN ,74-367,22 PENANAMAN (Ha) : ,39 14,14 79,92 134,15 PEMELIHARAAN TAN. (Ha) : ,13-498,40 KENDALKAR PAMHUT (%) : ,20-80,46 PEMUNGUTAN HASIL HUTAN : KEW. TERHADAP NEGARA : KEW. TERHADAP LINGSOS (%) : ,74-188,47 PEMB. SAR & PRAS (%) : ,00-39,28 ADMINISTRASI DAN UMUM (%) : ,89-70,98 JUMLAH : ,63 119,16 Tabel 2.5. Rekapitulasi Realisasi Investasi Penanaman HTI Rotasi II Tahun 2010 Semaras, Tanjung Seloka dan Tanah Grogot URAIAN RKAP 2010 Realisasi 2010 (Audited) Realisasi 2009 (Audited) (Biaya : x Rp ,-) % Realisasi 2010 thd RKAP 2010 Real Fisik Nilai Fisik Nilai Fisik Nilai Fisik Nilai Fisik Nilai (4:2) 9 (4:6) 10 (5:3) 11 (5:7) LUAS (Ha) : ,67 284,14 PERENCANAAN , PENANAMAN (Ha) : ,67 50,93 284,14 108,02 PEMELIHARAAN TAN. (Ha) : ,50 79,80-134,17 KENDALKAR PAMHUT (%) : PEMUNGUTAN HASIL HUTAN : KEW. TERHADAP NEGARA : KEW. TERHADAP LINGSOS (%) : PEMB. SAR & PRAS (%) : , ADMINISTRASI DAN UMUM (%) : , JUMLAH : ,22 147,49 Bab II. Kinerja Keuangan dan Tingkat Kesehatan Perusahaan II - 5

17 Tabel 2.6. Realisasi Investasi Penanaman HTI Semaras Rotasi II Tahun 2010 (Biaya : x Rp ,-) % Realisasi 2010 thd RKAP 2010 Realisasi 2010 Realisasi 2009 Kegiatan Pokok RKAP 2010 Real Fisik Biaya Fisik Biaya Fisik Biaya Fisik Biaya Fisik Biaya (4:2) 9 (5:3) 8 (4:6) 9 (5:7) Luas (Ha) : ,01 152,31 a. Perencanaan , b. Penanaman ,21-137,40 c. Pemel. Tanaman (Ha) ,09 d. Kendalkar Manhut (%) e. Kewajiban thd Negara (%) f. Kewajiban thd Lingsos (%) g. Sarana dan Prasarana , h. Biaya Umum , Jumlah ,43 202,14 Tabel 2.7. Realisasi Investasi Penanaman HTI Tanjung Seloka Rotasi II Tahun 2010 (Biaya : x Rp ,-) % Realisasi 2010 thd RKAP 2010 Realisasi 2010 Realisasi 2009 Kegiatan Pokok RKAP 2010 Real Fisik Biaya Fisik Biaya Fisik Biaya Fisik Biaya Fisik Biaya (4:2) 9 (5:3) 10 (4:6) 11 (5:7) Luas (Ha) : , a. Perencanaan b. Penanaman ,67-125,8 c. Pemel. Tanaman (Ha) ,67-156,5 d. Kendalkar Manhut (%) e. Kewajiban thd Negara (%) f. Kewajiban thd Lingsos (%) g. Sarana dan Prasarana h. Biaya Umum Jumlah ,74 132,3 Bab II. Kinerja Keuangan dan Tingkat Kesehatan Perusahaan II - 6

18 Tabel 2.8. Realisasi Investasi Penanaman HTI Tanah Grogot Rotasi II Tahun 2010 (Biaya : x Rp ,-) % Realisasi 2010 thd RKAP 2010 Realisasi 2010 Realisasi 2009 Kegiatan Pokok RKAP 2010 Real Fisik Biaya Fisik Biaya Fisik Biaya Fisik Biaya Fisik Biaya Luas (Ha) : , ,38 a. Perencanaan , b. Penanaman ,92-60,43 c. Pemel. Tanaman (Ha) ,65-71,53 d. Kendalkar Manhut (%) e. Kewajiban thd Negara (%) f. Kewajiban thd Lingsos (%) g. Sarana dan Prasarana h. Biaya Umum Jumlah ,04 87, Tingkat Kesehatan Perusahaan Penilaian tingkat kesehatan perusahaan berdasarkan SK Meneg BUMN No : KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002, pada tahun 2010 skor tingkat kesehatan PT. Inhutani II mengalami peningkatan sebesar 0,85 dari tahun 2009 sebesar 59,00. Secara umum tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya yaitu KURANG SEHAT (BBB) dengan skor 59,85. Rincian tingkat kesehatan tahun 2010 sebagaimana tabel 2.8. berikut. Bab II. Kinerja Keuangan dan Tingkat Kesehatan Perusahaan II - 7

19 Tabel 2.9. Realisasi Pencapaian Tingkat Kesehatan Tahun 2010 No. Indikator Skor RJP 2010 Bobot Nilai Skor 2010 A. Aspek Keuangan : 1. Return On Equity (ROE) (%) 20,00 2,37 4,00 2. Return On Investment (ROI) (%) 15,00 11,96 9,00 3. Cash Ratio (%) 5,00 37,66 5,00 4. Current Ratio (%) 5,00 157,88 5,00 5. Collection Periods (hari) 5,00 64,00 4,50 6. Inventory Turn Over (hari) 5,00 328,00 0,00 7. TATO (%) 5,00 30,49 2,00 8. Rasio Modal Sendiri (%) 7,50 70,59 7,50 Sub Jumlah A : 40,00 70,00 37,00 B. Aspek Operasional : 1. Kelestarian Hutan Alam 3 BS 2,40 2. Kelestarian Hutan Tanaman 3 BS 3,00 3. Produksi Kayu Bulat 3 BS 2,04 4. Pengolahan Kayu 3 BS 0,78 5. Sumber Daya Manusia 3 BS 0,63 Sub Jumlah B : 15, ,85 C. Aspek Administrasi : 1. Laporan Perhitungan Tahunan 3 Feb ,00 2. Rancangan RKAP 3 Okt ,00 3. Laporan Periodik (Triwulan) 3 Tepat 3,00 4. Kinerja PKBL/PUKK : a. Efektifitas Penyaluran 3 3,00 b. Tingkat Kolektibilitas Pengemb. Pinj. 3 2,00 Sub Jumlah C : 15, ,00 Jumlah Total : 70, ,85 Bab II. Kinerja Keuangan dan Tingkat Kesehatan Perusahaan II - 8

20 2.3. Laporan Keuangan Pokok a. Realisasi Jumlah Aktiva dan Jumlah Ekuitas pada tahun 2010 sebesar Rp. 239,942 milyar atau 107,40 % dari RKAP 2010 sebesar Rp. 223,404 milyar atau 107,22 % bila dibandingkan dengan realisasi 2009 sebesar Rp. 223,787 milyar. b. Realisasi laba/rugi setelah pos luar biasa tahun 2010 mengalami laba sebesar Rp. 4,014 milyar atau 543,17 % dari target laba RKAP 2010 sebesar Rp. 0,739 milyar, sedangkan realisasi tahun 2009 mengalami rugi sebesar Rp. 1,333 milyar. c. Realisasi jumlah pendapatan usaha tahun 2010 sebesar Rp. 46,246 milyar, sedangkan jumlah HPP tahun 2010 sebesar Rp. 39,941 milyar sehingga Laba/Rugi Kotor tahun 2010 sebesar Rp. 6,305 milyar atau 47,23 % dari rencana Laba/Rugi Kotor RKAP 2010 sebesar Rp. 13,350 milyar atau 59,05 % dibandingkan dengan realisasi Laba/Rugi Kotor tahun 2009 sebesar Rp. 10,677 milyar. d. Realisasi pendapatan dan beban lain-lain per 31 Desember 2010 tercapai sebesar Rp. 11,898 milyar atau 1.730,05 % dibanding RKAP 2010 sebesar Rp. 0,688 milyar atau 794,09 % bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2009 sebesar Rp. 1,498 milyar. e. Realisasi perubahan ekuitas per 31 Desember 2010 menunjukkan posisi sebesar Rp. 169,364 milyar atau turun 99,94 % dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2009 sebesar Rp. 169,462 milyar. f. Realisasi Laporan Arus Kas untuk yang berakhir per 31 Desember 2010 menunjukan posisi kas/setara kas sebesar Rp. 16,674 milyar atau 148,09 % dibanding RKAP 2010 sebesar Rp. 11,259 milyar atau 55,02 % dibanding posisi per 31 Desember 2009 sebesar Rp. 30,302 milyar. e:\data_windows\my documents\bag-can\lap. tahunan\lap tahun 2010\narasi\bab ii th doc Bab II. Kinerja Keuangan dan Tingkat Kesehatan Perusahaan II - 9

21 BAB III KINERJA PERUSAHAAN TAHUN Hal-hal Yang Berpengaruh Terhadap Kegiatan Usaha Secara umum kondisi usaha pada tahun 2010 belum optimal bagi kegiatan PT. Inhutani II, hal ini terlihat pada pendapatan usaha yang masih di bawah target, disebabkan tidak tercapainya : a. Volume dan nilai penjualan kayu bulat Bahan Baku Serpih (BBS) hutan tanaman karena terkendalanya penjualan kayu BBS pada April s/d Juni 2010 dan pengaruh cuaca ekstrem (musim hujan yang panjang) sehingga mempengaruhi pengangkutan. b. Volume dan nilai penjualan kayu gergajian, karena menyesuaikan dengan volume permintaan dari pembeli/kontrak. 3.2 Langkah-langkah Manajemen Untuk Mengakomodasi Perubahan Kondisi Lingkungan Strategis a. Melanjutkan, mengevaluasi dan mengembangkan program-program restrukturisasi perusahaan pada berbagai aspek manajemen dan peningkatan profesionalisme dengan prinsip kelestarian usaha sehingga mampu menghadapi persaingan global. b. Mengoptimalkan pegawai untuk mendukung kegiatan penanaman, pemeliharaan dan pengamanan asset perusahaan. c. Mengendalikan beban pokok produksi, terutama pada hutan tanaman dengan fokus penyaradan kayu bulat yang telah ditebang sampai di TPn. d. Melakukan pembayaran biaya borongan produksi kayu bulat BBS, kepada Pihak III, dikaitkan dengan realisasi penjualan. e. Mengendalikan kegiatan pembangunan hutan tanaman dengan lebih memprioritaskan penanaman pada areal yang telah siap tanam dan pemeliharaan tanaman untuk tahun berjalan, tahun I dan tahun II. f. Memprioritaskan investasi tanaman untuk pengembangan hutan tanaman (investasi murni dan rotasi II) dan mengendalikan kegiatan investasi rutin (rehabilitasi alat) Perbandingan Antara Asumsi RKAP 2010 Dengan Realisasinya Terdapat perbedaan antara asumsi-asumsi yang diperkirakan pada waktu penyusunan RKAP tahun 2010 dengan realisasi yang terjadi pada tahun 2010, sebagaimana gambaran pada tabel 3.1 berikut. Bab III. Kinerja Perusahaan Tahun 2008 III - 1

22 Tabel 3.1 Asumsi RKAP 2010 Dengan Realisasinya Uraian Asumsi RKAP 2010 Rata 2 Realisasi s/d Desember 2010 A. Bidang Pemasaran Harga Kayu Dalam Negeri (Rp,-/M 3 ) 1. Eks Produksi TPTI (tidak termasuk DR/PSDH dan PPN 10% ) Unit Kalimantan Timur : IUPHHK-HA Malinau : - Meranti (Rp,-/M 3 ) Keruing (Rp,-/M 3 ) Campuran (Rp,-/M 3 ) Eks Produksi HTI (termasuk PSDH, FOB Logpond ) a. Unit Kalimantan Timur : IUPHHK-HT Tanah Grogot : Ø 10 cm Ø 10 cm up - Acacia mangium (Rp,-/M.Ton) b. Unit Kalimantan Selatan : b.1. IUPHHK-HT Semaras (FOB Logpond ) : Bahan Baku Serpih : Ø cm Ø 10 cm up - Acacia mangium (Rp,-/M.Ton) Kayu Pertukangan : Ø 20 cm Up Ø 20 cm Up - Acacia mangium (Rp,-/M 3 ) Kayu Gergajian (Standar up, air dry, free on truck, tidak termasuk PPN 10% ) : - Acacia mangium (Rp,-/M 3 ) b.2. IUPHHK-HT Tanjung Seloka (Franco Industri ) : Bahan Baku Serpih : Ø cm Ø 10 cm up - Acacia mangium (Rp,-/M.Ton) Kayu Pertukangan : Ø 20 cm Up Ø 20 cm Up - Acacia mangium (Rp,-/M 3 ) B. Bidang Produksi Kayu Gergajian Kapasitas Industri (M 3 ) : m³ m³ Rendemen (%) : Ekspor Lokal Ekspor Lokal - Hutan Tanaman Industri : - Acacia mangium 50% 52,48% C. Bidang Keuangan - Inflasi - UMR 5,0% - Sesuai daerah masing-masing 6,70% - Kenaikan Penghasilan Karyawan - Sesuai dengan kenaikan inflasi - Bahan Bakar Minyak/Pelumas - Kenaikan BBM/Pelumas 5,0% - Nilai Tukar US.$ = Rp ,- US.$ = Rp ,- Bab III. Kinerja Perusahaan Tahun 2008 III - 2

23 3.4 Pencapaian Kinerja Pengelolaan Hutan a. Produksi Kayu Bulat Volume produksi kayu bulat tahun 2010 tercapai m 3 atau 67,96 % dari RKAP 2010 sebesar m 3 atau 104,55 % dibandingkan dengan realisasi tahun 2009 sebesar m 3. Rincian produksi kayu bulat tahun 2010 pada tabel 3.2 berikut. No. URAIAN Tabel 3.2 Produksi Kayu Bulat Tahun 2010 RKAP 2010 (Volume : m 3 ) Real Real % Real thd (Audited) (Audited) RKAP '10 Real. '09 A TPTI I. Kalimantan Selatan : II. Kalimantan Timur : 1. Malinau ,93 91,79 2. Sei Tubu Sei Semamu Jumlah TPTI Kaltim : ,05 91,79 B HTI I. Kalimantan Selatan : 1. Semaras ,88 95,51 2. Tanjung Seloka ,50 124,45 Jumlah HTI Kalsel : ,10 107,51 II. Kalimantan Timur : 1. Tanah Grogot ,87 97,12 Jumlah HTI Kaltim : ,87 97,12 Total TPTI : ,05 91,79 Total HTI : ,94 106,16 Total Kayu Bulat : ,96 104,55 Volume produksi kayu bulat sangat dipengaruhi oleh pencapaian produksi kayu bulat HTI untuk bahan baku serpih (BBS). Produksi kayu bulat secara terinci adalah sebagai berikut : a.1. Unit Usaha Kalimantan Selatan A. TPTI : Sub Unit Hutan Alam (TPTI) Mekarpura P. Laut Tengah tahun 2010 tidak direncanakan berproduksi. B. HTI : Realisasi produksi HTI Semaras m 3 atau 65,88 % dari RKAP 2010 sebesar m 3 atau 95,51 % dari realisasi 2009 sebesar m 3. Realisasi produksi HTI Tanjung Seloka sebesar m 3 atau 88,50 % dari target 2010 sebesar m 3 atau 124,45 % dari realisasi 2009 sebesar m 3. Bab III. Kinerja Perusahaan Tahun 2008 III - 3

24 Total Kalsel sebesar m 3 atau 75,10 % dari target RKAP 2010 sebesar m 3 atau 107,51 % dibandingkan realisasi tahun 2009 sebesar m 3. a.2. Unit Usaha Kalimantan Timur A. TPTI : Realisasi produksi TPTI Malinau 25,005 m 3 atau 90,93 % dari target RKAP 2010 sebesar m 3 atau 91,79 % dari realisasi tahun 2009 sebesar m 3. B. HTI : Realisasi produksi HTI Tanah Grogot m 3 atau 54,87 % dari RKAP 2010 sebesar m 3 atau 97,12 % dibanding realisasi tahun 2009 sebesar m 3. (Rencana dan Realisasi Produksi Kayu Bulat dan Industri Tahun 2010 pada Lampiran 1) (Mutasi Kayu Bulat dan Industri Tahun 2010 pada Lampiran 2) b. Pembinaan Hutan b.1. Sistem TPTI dan Non-TPTI : Realisasi Pembinaan Hutan sistem TPTI dan Non TPTI tahun 2010 di Malinau, Sei Tubu, Sei Semamu dan Pulau Laut Tengah dengan total biaya Rp. 2,902 milyar atau 56,63 % dari RKAP 2010 sebesar Rp. 5,124 milyar atau 88,04 % realisasi tahun 2009 sebesar Rp. 3,296 milyar. (Rekapitulasi Rencana dan Realisasi Kegiatan Pembinaan Hutan Sistem TPTI dan Non TPTI Tahun 2010 pada Lampiran 3) (Rencana dan Realisasi Kegiatan Pembinaan Hutan Sistem TPTI dan Non TPTI Sub Unit Malinau Wilayah Malinau Tahun 2010 pada Lampiran 4) (Rencana dan Realisasi Kegiatan Pembinaan Hutan Sistem TPTI dan Non TPTI Sub Unit Malinau Wilayah Sei Tubu Tahun 2010 pada Lampiran 5) (Rencana dan Realisasi Kegiatan Pembinaan Hutan Sistem TPTI dan Non TPTI Sub Unit Malinau Wilayah Sei Semamu Tahun 2010 pada Lampiran 6) (Rencana dan Realisasi Kegiatan Pembinaan Hutan Sistem TPTI dan Non TPTI Sub Unit Hutan Alam Mekarpura Tahun 2010 pada Lampiran 7) b.2. Penanaman Kembali HTI/Rotasi II : Realisasi kegiatan Penanaman kembali HTI/Rotasi II tahun 2010 di areal eks tebangan HTI seluas Ha (Semaras 891 Ha, Tanjung Seloka 745 Ha dan Tanah Grogot Ha) atau 97,68 % dari rencana Ha atau 284,15 % Bab III. Kinerja Perusahaan Tahun 2008 III - 4

25 dari realisasi tahun 2009 seluas 990 Ha, dengan realisasi biaya keseluruhan sebesar Rp. 6,608 milyar atau 61,22 % dari RKAP 2010 sebesar Rp. 10,794 milyar atau 147,49 % dari realisasi tahun 2009 sebesar Rp. 4,481 milyar, dengan rincian sebagai berikut : - HTI Semaras, Kalsel : 891 Ha = Rp. 3,867 milyar - HTI Tanjung Seloka, Kalsel : 745 Ha = Rp. 1,454 milyar - HTI Tanah Grogot, Kaltim : Ha = Rp. 1,287 milyar Jumlah : Ha = Rp. 6,608 milyar (Rekapitulasi Rencana dan Realisasi Kegiatan Pembangunan Hutan Tanaman Rotasi II Tahun 2010 pada Lampiran 8) (Rencana dan Realisasi Kegiatan Pembangunan Hutan Tanaman Rotasi II Sub Unit HTI Semaras Tahun 2010 pada Lampiran 9) (Rencana dan Realisasi Kegiatan Pembangunan Hutan Tanaman Rotasi II Sub Unit Hutan Tanaman Tanjung Seloka Tahun 2010 pada Lampiran 10) (Rencana dan Realisasi Kegiatan Pembangunan Hutan Tanaman Rotasi II Sub Unit Hutan Tanaman Tanah Grogot Tahun 2010 di Lampiran 11) c. Kemitraan dan Bina Lingkungan (Corporate Social Responsibility) Program kemitraan dan bina lingkungan diwujudkan dalam kegiatan Pembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH) dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). c.1. Pembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH) - Kegiatan peningkatan pendapatan tumbuhnya ekonomi masyarakat pedesaan yang berwawasan lingkungan. - Kegiatan peningkatan sarana prasarana sosial-ekonomi. - Kegiatan peningkatan kesadaran dan perilaku positip dalam pelestarian sumber daya hutan. Kegiatan PMDH tahun 2010 dilaksanakan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur dengan biaya Rp. 198,188 juta atau 45,05 % dari RKAP 2010 sebesar Rp. 439,928 juta atau 103,13 % dibandingkan realisasi tahun 2009 sebesar Rp. 192,181 juta. Rincian kegiatan sebagai berikut : a. Peningkatan pendapatan dan tumbuhnya ekonomi masyarakat pedesaan yang berwawasan lingkungan sebesar Rp. 65,430 juta atau 39,19 % dari target RKAP 2010 sebesar Rp. 166,950 juta atau 116,45 % dibanding realisasi 2009 sebesar Rp. 56,188 juta. Bab III. Kinerja Perusahaan Tahun 2008 III - 5

26 b. Penyediaan sarana dan prasarana sosial dan ekonomi sebesar Rp. 70,609 juta atau 39,97 % dari target RKAP 2010 sebesar Rp. 176,640 juta atau 95,12 % dibandingkan realisasi 2009 sebesar Rp. 74,229 juta. c. Peningkatan kesadaran dan perilaku positip pelestarian sumber daya hutan sebesar Rp. 62,149 juta atau 64,51 % dari target RKAP 2010 sebesar Rp. 96,338 juta atau 100,62 % dibandingkan realisasi 2009 sebesar Rp. 61,764 juta. Rincian kegiatan PMDH tahun 2010 pada tabel 3.3. No Tabel. 3.3 Pembinaan Masyarakat Desa Hutan Tahun 2010 (Biaya : x Rp ,-) Uraian Kegiatan 1 Peningkatan pend. tumb. ekon. masy. berw. lingk. 2 Penyediaan sarana dan prasarana sosial budaya. 3 Peningkatan kesadaran & perilaku pos. pelest. SDH RKAP (Audited) Realisasi 2009 (Audited) % Real '10 thd RKAP Real ,19 116, ,97 95, ,51 100,62 Jumlah ,05 103,13 (Rekapitulasi Rencana dan Realisasi Kegiatan PMDH Tahun 2010 pada Lampiran 12) (Rencana dan Realisasi Kegiatan PMDH Sub Unit Malinau Wilayah Malinau Tahun 2010 pada Lampiran 13) (Rencana dan Realisasi Kegiatan PMDH Sub Unit Malinau Wilayah Sei Tubu Tahun 2010 pada Lampiran 14) (Rencana dan Realisasi Kegiatan PMDH Sub Unit Hutan Tanaman Tanah Grogot Tahun 2010 pada Lampiran 15) (Rencana dan Realisasi Kegiatan PMDH Sub Unit Hutan Alam Mekarpura Tahun 2010 pada Lampiran 16) (Rencana dan Realisasi Kegiatan PMDH Sub Unit Hutan Tanaman Semaras Tahun 2010 pada Lampiran 17) (Rencana dan Realisasi Kegiatan PMDH Sub Unit Hutan Tanaman Tanjung Seloka Tahun 2010 pada Lampiran 18) (Rencana dan Realisasi Kegiatan PMDH Proyek Hutan Tanaman Senakin Tahun 2010 pada Lampiran 19) Bab III. Kinerja Perusahaan Tahun 2008 III - 6

27 Industri c.2. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Pada tahun 2010 kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang dilaksanakan PT. Inhutani II dengan penyaluran dana sebesar Rp. 583 juta atau 388,67 % dari rencana RKAP 2010 sebesar Rp. 150 juta atau 318,58 % dibandingkan realisasi tahun 2009 sebesar Rp. 183 juta. Realisasi kegiatan industri adalah sebagai berikut. a. Industri Kayu Gergajian : Produksi kayu gergajian lokal tahun 2010 sebesar 592 m 3 atau 26,30 % dari rencana RKAP 2010 sebesar m 3 dan 48,38 % dibandingkan realisasi tahun 2009 sebesar m 3. b. Industri Kayu Olahan (Moulding) : Produksi kayu olahan tahun 2010 tidak direncanakan dalam RKAP 2010 dan realisasi tahun 2009 tidak ada. (Rencana dan Realisasi Produksi Kayu Bulat dan Industri Tahun 2010 pada Lampiran 1) (Mutasi Kayu Bulat dan Industri Tahun 2010 pada Lampiran 2) Rician realisasi produksi kayu industri tahun 2010 pada tabel 3.4. dibawah ini. No. URAIAN RKAP Real '10 Real ' (Audited) (Audited) Tabel 3.4 Produksi Kayu Industri Tahun 2010 KAYU GERGAJIAN (M 3 ) KAYU OLAHAN (M 3 ) % Real 2010 thd RKAP Real '10 Real '09 % Real thd RKAP '10 Real ' (Audited) (Audited) RKAP '10 Real '09 INDUSTRI SENDIRI (STAGEN) a. Ekspor b. Lokal ,30 48, , Jumlah : ,30 48, , Realisasi produksi kayu gergajian tidak mencapai target RKAP 2010, disebabkan karena volume produksi menyesuaikan dengan volume permintaan pembeli atau sesuai kontrak Pemasaran Pendapatan usaha tahun 2010 terealisir Rp. 46,246 milyar atau 41,54 % dari RKAP 2010 sebesar Rp. 111,331 milyar dan 56,00 % dibanding realisasi tahun 2009 sebesar Rp. 82,584 milyar, dengan rincian sebagai berikut : Bab III. Kinerja Perusahaan Tahun 2008 III - 7

28 a. Industri : a.1. Ekspor Kayu Olahan - m 3 senilai Rp. - = - a.2. Lokal Kayu Olahan - m 3 senilai Rp. - = - a.3. Lokal Kayu Gergajian 838,09 m 3 senilai Rp = 87,44 a.4. Jasa Gesek - m 3 senilai Rp = 12,56 Jumlah Industri : 838,09 m 3 senilai Rp = 100,00% b. Kayu Bulat : b.1. Kayu Bulat ex TPTI ,70 m 3 senilai Rp = 20,44 b.2. Kayu Bulat ex HTI ,08 m 3 senilai Rp = 79,56 Jumlah Kayu Bulat : ,78 m 3 senilai Rp = 100,00% c. Jasa Kehutanan : c.1. RHL 4.164,00 ha senilai Rp = 99,56 c.2. Benih / Bibit 10 / 37,260 kg/btg senilai Rp = 0,44 Jumlah Jasa : senilai Rp = 100,00% Jumlah Pendapatan Usaha : Rp Milyar (100,00%) Pendapatan perusahaan masih didominasi oleh penjualan kayu bulat TPTI dan HTI, yaitu Rp. 33,954 milyar atau 73,42 % dari total pendapatan senilai Rp. 46,246 milyar. Penjualan kayu bulat hutan tanaman senilai Rp. 27,016 milyar berkontribusi 79,56 % atas total penjualan kayu bulat senilai Rp. 33,954 milyar. Tidak tercapainya pendapatan terutama disebabkan terjadinya cuaca ekstrem/banjir yang mempengaruhi pengangkutan/produksi kayu bulat. Rincian volume dan nilai penjualan ekspor dan lokal tahun 2010 sebagaimana pada tabel 3.5 berikut. Bab III. Kinerja Perusahaan Tahun 2008 III - 8

29 No. URAIAN Tabel 3.5 Volume dan Nilai Penjualan Tahun 2010 RKAP 2010 Real. '10 (Audited) Real. '09 (Audited) % Realisasi 2010 terhadap Nilai Nilai Nilai Vol (M 3 ) Vol (M 3 ) Vol (M 3 RKAP 2010 Realisasi 2009 ) (Rp.juta) (Rp.juta) (Rp.juta) Vol Nilai Vol Nilai A INDUSTRI : 1 Eksp. Kayu Olahan Lokal Ky. Olahan/KSO Lokal Ky. Gergajian ,41 31,98 109,17 78,70 Jumlah Industri : ,98 77,05 B KAYU BULAT : 1 TPTI ,05 65,93 91,79 92,62 2 HTI ,04 30,67 42,46 48,08 3 IPK LC HTI Jumlah Kayu Bulat : ,08 34,43 47,30 53,32 C JASA : 1 Jasa Kehutanan : a. PMUMHM (Ha) b. GERHAN (Ha) ,00 115,42 104,93 129,95 2 Benih / Bibit (Kg/Btg) / / ,86 3 Jasa Gesek (m3) ,31 Jumlah Jasa : ,40 64,15 TOTAL : ,54 56, Keuangan a. Neraca Neraca per tanggal 31 Desember 2010 ditutup dengan jumlah debet/kredit sebesar Rp. 239,942 milyar atau 107,40 % dari target RKAP 2010 sebesar Rp. 223,404 milyar atau 107,22 % dibanding realisasi tahun 2009 sebesar Rp. 223,787 milyar. Secara ringkas rincian Neraca per tanggal 31 Desember 2010 sebagaimana tabel 3.6. pada halaman berikut. Bab III. Kinerja Perusahaan Tahun 2008 III - 9

30 Tabel 3.6 Neraca Komparatif per 31 Desember 2010 dan 2009 PERKIRAAN RKAP 2010 REALISASI 2010 REALISASI 2009 (Audited) (Audited) AKTIVA LANCAR : Kas Dan Setara Kas Deposito Jaminan Piutang Dagang Piutang Lainnya Uang Muka Persediaan Hasil Hutan Persediaan Barang Gudang Pajak Dibayar Dimuka Biaya Dibayar Dimuka Aktiva Lancar Lain-lain Jumlah Aktiva Lancar : AKTIVA TIDAK LANCAR : Jaminan Imbalan Pasca Kerja Piutang hubungan istimewa Investasi Penyertaan Hutan Tanaman Industri HTI Dalam Pengembangan HTI Rotasi II HTI Karet AKTIVA TETAP AKTIVA PAJAK TANGGUHAN AKTIVA TAK BERWUJUD AKTIVA LAIN-LAIN Jumlah Aktiva Tidak Lancar : JUMLAH AKTIVA : Bab III. Kinerja Perusahaan Tahun 2008 III - 10

31 PERKIRAAN RKAP 2010 REALISASI 2010 REALISASI 2009 (audited) (Audited) KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Pinjaman Bank Hutang Dagang Uang Muka Penjualan Hutang DR/PSDH Hutang Pajak Hutang Pokok Jatuh Tempo Biaya Yang Masih Harus Dibayar Pendapatan Diterima Dimuka Hutang Lainnya JUMLAH KEW. JK. PENDEK KEWAJIBAN JK. PANJANG Hutang Hubungan Istimewa Hutang ADB Hutang DR HTI Cadangan manfaat kpd karyw DR Rehabilitasi PMP dan Bunga PMP DR Kewajiban Jgka Panjang Lainnya JUMLAH KEW. JK PANJANG R/K Intern EKUITAS Modal Saham Modal Belum Ditempatkan ( ) ( ) ( ) Modal Saham Ditempatkan Tambahan modal disetor bersih Sel.Trans. Perub.Ekuitas Persh. As Cadangan Umum Saldo Laba/Rugi Tahun Lalu ( ) ( ) ( ) Saldo Laba/Rugi Thn Berjalan ( ) JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEW. DAN EKUITAS (Neraca Komparatif RKAP 2010 dengan Realisasi Tahun 2010 dan 2009 pada Lampiran 20) b. LABA (RUGI) Tahun buku 2010 perusahaan mengalami laba setelah pajak sebesar Rp. 1,961 milyar atau 265,36 % dari RKAP 2010 sebesar Rp. 0,739 milyar, sedangkan realisasi tahun 2009 mengalami rugi sebesar Rp. 1,333 milyar. Bab III. Kinerja Perusahaan Tahun 2008 III - 11

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari DIREKSI PT. INHUTANI II Direktur Utama, Ir. Budi Santoso

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari DIREKSI PT. INHUTANI II Direktur Utama, Ir. Budi Santoso PT. Persero KATA PENGANTAR Sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Pasal 12 Anggaran Dasar PT. Inhutani II perihal hak dan kewajiban Direksi, bersama ini disampaikan Laporan Tahunan PT. Inhutani II

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 11 Maret DIREKSI PT. INHUTANI II Direktur Utama, Tjipta Purwita

KATA PENGANTAR. Jakarta, 11 Maret DIREKSI PT. INHUTANI II Direktur Utama, Tjipta Purwita PT. Persero KATA PENGANTAR Sesuai ketentuan yang tercantum di Pasal 12 Anggaran Dasar PT. Inhutani II perihal hak dan kewajiban Direksi, bersama ini disampaikan Laporan Tahunan PT. Inhutani II Tahun 2012

Lebih terperinci

PENDIRIAN PT INHUTANI II

PENDIRIAN PT INHUTANI II PENDIRIAN PT INHUTANI II BUMN bidang kehutanan, hasil likuidasi dari PN Perhutani Kalimantan Selatan dan Proyek Khusus Pontianak Berdiri 12 Nopember 1975 (PP Nomor : 32 Tahun 1974) 17 September 2014 terbentuk

Lebih terperinci

LABA/(RUGI) KONSOLIDASIAN TAHUN

LABA/(RUGI) KONSOLIDASIAN TAHUN Hasil Penjualan Uraian LABA/(RUGI) KONSOLIDASIAN TAHUN 2011 2012 Tahun 2012 Tahun 2011 1 2 4 Penjualan 21.694.257,72 16.195.196,22 Harga Pokok Penjualan (17.202.941,16) (12.982.513,98) Laba kotor 4.491.316,56

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. BUMN menurut undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 bab I pasal 1 adalah badan

BAB II LANDASAN TEORI. BUMN menurut undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 bab I pasal 1 adalah badan BAB II LANDASAN TEORI II.1 Rerangka Teori dan Literatur II.1.1 BUMN II.1.1.1 Pengertian BUMN BUMN menurut undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 bab I pasal 1 adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar

Lebih terperinci

Daftar skor penilaian indikator-indikator aspek keuangan. Tabel 2.2 Daftar skor penilaian ROE ROI (%)

Daftar skor penilaian indikator-indikator aspek keuangan. Tabel 2.2 Daftar skor penilaian ROE ROI (%) L1 Daftar skor penilaian indikator-indikator aspek keuangan Tabel 2.2 Daftar skor penilaian ROE ROE (%) Skor 15 < ROE 2 13 < ROE < 15 18 11 < ROE < 13 16 9 < ROE < 11 14 7,9 < ROE < 9 12 6,6 < ROE < 7,9

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa BAB IV ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk IV.1 Analisis Laporan Arus Kas Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya.

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900 NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Mengadakan penilaian atau analisis terhadap laporan keuangan perusahaan akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat mengetahui perkembangan keuangan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Hamidullah (2004) melakukan penelitian dengan judul Analisis Rasio Keuangan Sebagai Dasar Untuk Memprediksi Kondisi Keuangan Perusahaan Pada PT. Agro Max

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI DAN PENGELOLAAN HUTAN (DOLAPKEU PHP2H)

PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI DAN PENGELOLAAN HUTAN (DOLAPKEU PHP2H) PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI DAN PENGELOLAAN HUTAN (DOLAPKEU PHP2H) Pelatihan APHI 18 MEI 2011 Dwi Martani & Taufik Hidayat Staf Pengajar Departemen Akuntansi FEUI Tim Penyusun

Lebih terperinci

PT BENTOEL INTER LAPORAN POSISI KE 200 KETERANGAN 2009 ASSET ASSET LANCAR kas dan setara kas 84,310,801,719 piutang usaha pihak ketiga

PT BENTOEL INTER LAPORAN POSISI KE 200 KETERANGAN 2009 ASSET ASSET LANCAR kas dan setara kas 84,310,801,719 piutang usaha pihak ketiga PT BENTOEL INTER LAPORAN POSISI KE 200 KETERANGAN 2009 ASSET ASSET LANCAR kas dan setara kas 84,310,801,719 piutang usaha pihak ketiga 174,309,061,823 pihak relasi piutang lain - lain pihak hubungan istimewa

Lebih terperinci

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI Halaman

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan 2007 PT Asahimas Flat Glass Tbk Rusli Pranadi Manager Corporate Finance Samuel Rumbajan Direktur Keuangan NERACA (Tidak diaudit) 30 September 2008

Lebih terperinci

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank 2.b, 4 7.079.491 4.389.630 Investasi Jangka Pendek 2.d, 5 6.150 6.150 Piutang Usaha 2.b,

Lebih terperinci

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan L1 AKTIVA Aktiva Lancar : Kas dan setara kas Piutang usaha setelah dikurangi penyisihan piutang raguragu sebesar Rp 2.293.762 (2005), Rp 5.920.887 (2006), Rp 3.627.125 (2007) Piutang lainlain Persediaan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kepala Cabang, Supervisor dan Karyawan

Lampiran 1. Kepala Cabang, Supervisor dan Karyawan LAMPIRAN 81 Lampiran 1. Kepala Cabang, Supervisor dan Karyawan Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan susunan kepala cabang, supervisor dan karyawan PT Indonesia Trading Company cabang

Lebih terperinci

PT SANG HYANG SERI (PERSERO)

PT SANG HYANG SERI (PERSERO) Laporan Manajemen PT SANG HYANG SERI (PERSERO) TAHUN 2016 (1) KEPMEN Pendayagunaan BUMN Nomor: KEP-211/M-PBUMN/1999, Tentang Laporan Manajemen Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (2) Rencana Kerja dan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 321 /KPTS/013/2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 321 /KPTS/013/2013 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 321 /KPTS/013/2013 TENTANG PENGESAHAN KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA PERUSAHAAN DAERAH AIR BERSIH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 910/ 055 /SK.XI/503/2012

Lebih terperinci

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) PT LEN INDUSTRI (PERSERO)

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) PT LEN INDUSTRI (PERSERO) Laporan Keuangan Beserta Laporan Auditor Independen 31 Desember 2016 dan 2015 Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain. DAFTAR ISI Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan... 1

Lebih terperinci

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi

Lebih terperinci

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f,

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f, NERACA KONSOLIDASIAN (UNAUDITED) AKTIVA Catatan 2008 2007 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4,43 10.942.829 10.828.433 Penyertaan sementara 2c,2f,43 182.685 188.139 Piutang usaha 2c,2g,5,36,43 Pihak

Lebih terperinci

BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO)

BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO) BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO) III.1. Sejarah Perseroan Melalui PP No. 2 Tahun 1960 tepatnya pada tanggal 16 Januari 1960, Pemerintah Republik Indonesia menasionalisasikan semua perusahaan Belanda

Lebih terperinci

7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 228/ Tahun MEMUTUSKAN :

7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 228/ Tahun MEMUTUSKAN : KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : KEP-101/MBU/2002 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PERUSAHAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

JUMLAH ASET LANCAR

JUMLAH ASET LANCAR LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 30 September 2011 31Desember 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 50948250925 80968763439 Investasi 1963117500 2016231750

Lebih terperinci

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2007 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2006) (MATA UANG INDONESIA) 1 MUSTIKA

Lebih terperinci

PT. PENGUSAHAAN DAERAH INDUSTRI PULAU BATAM ( Persero ) ( PERSERO BATAM )

PT. PENGUSAHAAN DAERAH INDUSTRI PULAU BATAM ( Persero ) ( PERSERO BATAM ) PT. PENGUSAHAAN DAERAH INDUSTRI PULAU BATAM ( Persero ) ( PERSERO BATAM ) PT. ( Persero ) Batam STATEMENT OF CORPORATE INTENT 2008 2009 1.Pendahuluan Penyusunan Statement of Corporate Intent ( SCI ) oleh

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS III.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan PT MMS didirikan di Jakarta berdasarkan Akta No.14 tanggal 4 Oktober 1989 dari Notaris Winnie Hadiprojo, SH., notaris

Lebih terperinci

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI P.T. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 AKTIVA 2004 2003 (Disajikan Rental' - Catatan 38) AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 161.020.965.269 41.211.323.789

Lebih terperinci

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di

Lebih terperinci

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain) NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 AKTIVA LANCAR K E T E R A N G A N 2003 2002 Kas dan setara kas 5,048,154 5,040,625 Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 19,943,324 21,928,185 Pihak ketiga-setelah

Lebih terperinci

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. (Perusahaan) didirikan di Bandung berdasarkan Akta No. 7 tanggal 1 Juli 1988 dan Notaris Nany Sukarja, S. H. Akta Pendirian

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR KEP-236/MBU/2003 TENTANG PROGRAM KEMITRAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN USAHA KECIL DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA, Menimbang

Lebih terperinci

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) 1 PT SIANTAR TOP Tbk NERACA PER TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) Catatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2012): laporan keuangan meliputi

Lebih terperinci

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR KEP-236/MBU/2003 TENTANG

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR KEP-236/MBU/2003 TENTANG SALINAN KEPUTUSAN NOMOR KEP-236/MBU/2003 TENTANG PROGRAM KEMITRAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN USAHA KECIL DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka mendorong kegiatan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29 BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN III.1. Objek Penelitian III.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29 Oktober 1971 di Jakarta,

Lebih terperinci

LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI PT ANGKASA PURA II (PERSERO) LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI PT ANGKASA PURA II (PERSERO) Lampiran i Lampiran ii PT ANGKASA PURA II NERACA 31 DESEMBER 2006-2009 Rp 2009 2008 2007 2006 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2.185.119.290.152

Lebih terperinci

fax : + 62 PT 2010 mencata logam timah di LME Selama terendah ton. Produksi bijih timah tercatat halaman 1 dari 7

fax : + 62 PT 2010 mencata logam timah di LME Selama terendah ton. Produksi bijih timah tercatat halaman 1 dari 7 PT Timah (Persero) Tbk Rilis Berita Untuk keterangan lebih lanjut hubungi: Abrun Abubakar, Sekretaris Korporat tel : +62 21 2352 8000 fax : + 62 21 344 4012 email: corsec@pttimah.co.id www.timah.com PT

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian 58 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. XYZ Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil

Lebih terperinci

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ekshibit A NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) A S E T ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c,2p,3,25 1,349,564,406,813 1,205,030,845,882 Investasi jangka

Lebih terperinci

Pendapatan PT Timah (Persero) Tbk 2011 Sebesar 8.749,6 Milyar

Pendapatan PT Timah (Persero) Tbk 2011 Sebesar 8.749,6 Milyar UNTUK SEGERA DISIARKAN Untuk keterangan lebih lanjut hubungi: Abrun Abubakar, Sekretaris Korporat Telepon : +62 (21) 2352 8000 Faksimili : +62 (21) 344 4012 e-mail Website : corsec@pttimah.co.id : www.timah.com

Lebih terperinci

2013, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan

2013, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan No.130, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Rencana Jangka Panjang. Rencana Kerja. Anggaran. Persero. Penyusunan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PMK.06/2013

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA PT WIJAYA KARYA ( Persero ) Tbk. UNTUK MENILAI TINGKAT KESEHATAN PERIODE ABSTRAK

EVALUASI KINERJA PT WIJAYA KARYA ( Persero ) Tbk. UNTUK MENILAI TINGKAT KESEHATAN PERIODE ABSTRAK EVALUASI KINERJA PT WIJAYA KARYA ( Persero ) Tbk. UNTUK MENILAI TINGKAT KESEHATAN PERIODE 2004-2006 ABSTRAK Krisis ekonomi yang melanda Indonesia memberikan dampak yang cukup besar pada dunia usaha. Kenaikan

Lebih terperinci

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 Halaman 8 PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN a. Pendirian Perusahaan PT. Intanwijaya Internasional Tbk. (Perusahaan) didirikan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode saat ini harus

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Menurut Kasmir (2010) menjelaskan bahwa : Sedangkan Najmudin (2011) menyatakan bahwa :

BAB II BAHAN RUJUKAN. Menurut Kasmir (2010) menjelaskan bahwa : Sedangkan Najmudin (2011) menyatakan bahwa : BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Untuk memahami pengertian dari laporan keuangan, berikut dijelaskan beberapa definisi laporan keuangan dari beberapa ahli. Menurut

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Ikhtisar Laporan Keuangan PT. Holcim Indonesia Tbk

LAMPIRAN. 1. Ikhtisar Laporan Keuangan PT. Holcim Indonesia Tbk LAMPIRAN 1. Ikhtisar Laporan Keuangan PT. Holcim Indonesia Tbk Tabel 1.1 Neraca Konsolidasi PT. Holcim Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) AKTIVA ASET LANCAR Kas dan Setara

Lebih terperinci

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-09/NIBU/07/2015 TENTANG

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-09/NIBU/07/2015 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-09/NIBU/07/2015 TENTANG PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI BADAN

Lebih terperinci

PT Timah (Persero) Tbk Menyampaikan Laporan Keuangan Tengah Tahunan Tahun 2012

PT Timah (Persero) Tbk Menyampaikan Laporan Keuangan Tengah Tahunan Tahun 2012 Untuk keterangan lebih lanjut hubungi: Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan tel : + 62 2352 8000 fax : 62 21 3444012 email : corsec@pttimah.co.id www.timah.com PT Timah (Persero) Tbk Menyampaikan Laporan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA PT. ASURANSI BANGUN ASKRIDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 serta tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk DAFTAR

Lebih terperinci

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 serta tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk DAFTAR

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN. PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan

BAB II PROFIL PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN. PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan BAB II PROFIL PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Harahap (2011:105) mendefinisikan laporan keuangan sebagai suatu laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan

Lebih terperinci

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI :

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI : NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI : TANGGAL : 2 BULAN : 1 TAHUN : 2008 SINTENREMEN.COM PERUSAHA DAFTAR AKUN Per : 02 Januari 2008 NO AKUN NAMA AKUN SALDO AWAL 1111 Kas di

Lebih terperinci

PT Timah (Persero) Tbk Membukukan Laba Periode Berjalan Pada 30 September 2011 sebesar Rp 860 Miliar

PT Timah (Persero) Tbk Membukukan Laba Periode Berjalan Pada 30 September 2011 sebesar Rp 860 Miliar PT Timah (Persero) Tbk Rilis Berita Untuk keterangan lebih lanjut hubungi: Abrun Abubakar, Sekretaris Korporat tel : +62 21 2352 8000 fax : + 62 21 344 4012 email: corsec@pttimah.co.id www.timah.com PT

Lebih terperinci

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA SURABAYA 2016 Lapora Laba Rugi PT Gudang

Lebih terperinci

Flow Chart PT. Asiaplast Industries Tbk tahun 2009

Flow Chart PT. Asiaplast Industries Tbk tahun 2009 LAMPIRAN 1 Flow Chart PT. Asiaplast Industries Tbk tahun 2009 Usaha 284.538.777.148 Laba Bersih 301.789.482.234 - Lain-lain 17.250.705.086 NPM 9.99% 30.142.714.633 Total Beban 271.646.767.601 HPP 236.846.781.482

Lebih terperinci

- 2 - MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

- 2 - MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR PER-05/MBU/2007 TENTANG PROGRAM KEMITRAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN USAHA KECIL DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan 40 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan Timur. Sesuai dengan analisis dan metode penelitian yang digunakan maka data yang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH KE DALAM MODAL PT. BANK JABAR BANTEN SYARIAH DAN PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL DAERAH KE DALAM MODAL PT. BANTEN GLOBAL

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Baridwan (2000 : 17), laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, suatu ringkasan dari transaksi

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 4 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 4 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 4 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH KE DALAM MODAL SAHAM PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. dan interprestasi terhadap laporan keuangan badan yang bersangkutan.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. dan interprestasi terhadap laporan keuangan badan yang bersangkutan. BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Pada bab sebelumnya di jelaskan bahwa laporan keuangan merupkan sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil usaha suatu badan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 21 TAHUN 2010 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT TIRTA GEMAH RIPAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 21 TAHUN 2010 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT TIRTA GEMAH RIPAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 21 TAHUN 2010 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT TIRTA GEMAH RIPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Laporan keuangan tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

PT Timah (Persero) Tbk Membukukan Laba Bersih Triwulan I 2012 Sebesar Rp 207,7 Miliyar

PT Timah (Persero) Tbk Membukukan Laba Bersih Triwulan I 2012 Sebesar Rp 207,7 Miliyar UNTUK SEGERA DISIARKAN Keterangan lebih lanjut, hubungi: Abrun Abubakar, Sekretaris Korporat Tel : +62 21 2352 8000 Fax: +62 21 344 4012 Email: corsec@pttimah.co.id www.timah.com PT Timah (Persero) Tbk

Lebih terperinci

PSAK NO. 32 AKUNTANSI KEHUTANAN

PSAK NO. 32 AKUNTANSI KEHUTANAN PSAK NO. 32 AKUNTANSI KEHUTANAN PENDAHULUAN Karakteristik Perusahaan Pengusahaan Hutan 01 Proses produksi hasil hutan untuk mendapatkan kayu bulat memerlukan waktu yang panjang, dimulai dari penanaman,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para stakeholdernya. Keberhasilan dalam pencapaian tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. para stakeholdernya. Keberhasilan dalam pencapaian tujuan perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.5. Latar Belakang Masalah Perusahaan yang merupakan salah satu bentuk organisasi pastinya memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para stakeholdernya.

Lebih terperinci

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN MEMBACA LAPORAN KEUANGAN Denny S. Halim Jakarta, 31 Juli 2008 1 Outline Pengertian Akuntansi Proses Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Laporan Rugi Laba Laporan Arus Kas Pentingnya Laporan Keuangan Keterbatasan

Lebih terperinci

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (PT.

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (PT. QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (PT. BPRS) KOTA JUANG BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Laporan Keuangan Dalam menganalisis permohonan kredit modal kerja, peneliti menggunakan data dari aspek keuangan yaitu menggunakan rasio keuangan dan metode

Lebih terperinci

RASIO LAPORAN KEUANGAN

RASIO LAPORAN KEUANGAN RASIO LAPORAN KEUANGAN NERACA (BALANCED SHEET) Terdiri dari elemen pokok : Asset, Hutang, dan Modal. Pengukuran terhadap elemen-elemen Neraca biasanya menggunakan historical cost LAPORAN RUGI-LABA (INCOME

Lebih terperinci

Wicak Lingga Bahara Muhammad Saifi Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Wicak Lingga Bahara Muhammad Saifi Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN DARI ASPEK KEUANGAN BERDASARKAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI BUMN NOMOR: KEP 100/MBU/02 (Studi Kasus pada PT ADHI KARYA (Persero) Tbk. Periode ) Wicak Lingga Bahara Muhammad

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 668 TAHUN : 2004 SERI : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERSEROAN TERBATAS (PT) SERANG BERKAH MANDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sasaran, standar, dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Sedangkan Fahmi (2012)

BAB II LANDASAN TEORI. sasaran, standar, dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Sedangkan Fahmi (2012) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penilaian Kinerja Keuangan 2.1.1 Penilaian kinerja keuangan Mulyadi (2007) mengatakan bahwa kinerja keuangan adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d, NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 121.433.163.880 119.658.017.889 Deposito berjangka 5 2.135.930.652 2.424.600.790 Piutang usaha 2e (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 27.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 27. BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ( Perusahaan ) didirikan di Indonesia pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Laporan

BAB II LANDASAN TEORI. dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Laporan 5 BAB II LANDASAN TEORI A. LAPORAN KEUANGAN Untuk mengetahui perkembangan suatu perusahaan haruslah mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut, dan kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui

Lebih terperinci

4.2 Penjelasan Pos-pos Neraca Aset Lancar. 31 Desember Desember , ,24. 1 Kas di Kas Daerah

4.2 Penjelasan Pos-pos Neraca Aset Lancar. 31 Desember Desember , ,24. 1 Kas di Kas Daerah 4.2 Penjelasan Pos-pos Neraca 4.2.1 Aset Lancar 1 Kas di Kas Daerah 116.164.546.318,61 68.969.942.094,24 Saldo Kas di Kas Daerah sebesar Rp 116.164.546.318,61 merupakan saldo Kas Pemerintah Kota Cimahi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG 1 1 PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINTANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN BARAT (PERSERO)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN. PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk

BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN. PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk 30 BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Laporan Keuangan PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk mengelola operasi sistem tenaga listrik Jawa Bali, mengelola

Lebih terperinci

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk L1 ASET PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008, 2009, DAN 2010 Periode Analisis Horizontal

Lebih terperinci

L2

L2 L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 L9 L10 L11 L12 L13 L14 L15 L16 L17 L18 L19 Tabel 4.1 PT KALBE FARMA, Tbk LAPORAN PERUBAHAN MODAL KERJA TAHUN 2006-2007 Dalam Rupiah (Rp) 31 Desember Perubahan Modal Kerja 2006 2007

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER dan DAFTAR ISI Halaman LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Laporan Posisi Keuangan... 1. Laporan Laba Rugi Komprehensif...

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA PT PELNI (PERSERO) PERIODE ABSTRAK. sistem penilaian kinerja yang dalam perekonomian terbuka diharapkan mampu memicu

EVALUASI KINERJA PT PELNI (PERSERO) PERIODE ABSTRAK. sistem penilaian kinerja yang dalam perekonomian terbuka diharapkan mampu memicu EVALUASI KINERJA PT PELNI (PERSERO) PERIODE 2003-2005 ABSTRAK Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002, tanggal 4 Juni 2002, tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN, menjawab kebutuhan akan sarana

Lebih terperinci

Neraca Konsolidasi PT. GUDANG GARAM, Tbk.

Neraca Konsolidasi PT. GUDANG GARAM, Tbk. L1 Neraca Konsolidasi PT. GUDANG GARAM, Tbk. Periode Analisis Horisontal Analisis Vertikal 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas

Lebih terperinci

30 Juni 31 Desember

30 Juni 31 Desember LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 30 Juni 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 73102500927 63710521871 Investasi 2072565000 1964636608 Piutang usaha - setelah

Lebih terperinci

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KOTA MAKASSAR MENJADI PERUSAHAAN

Lebih terperinci

AUDITED 2016 AUDITED DEV TREND = 5-4/4 7 = 5/3

AUDITED 2016 AUDITED DEV TREND = 5-4/4 7 = 5/3 1 2 3 4 REALISASI RKAP REALISASI AKUN URAIAN TAHUN 2015 TAHUN TAHUN 2016 % AUDITED 2016 AUDITED DEV TREND 1 2 3 4 5 6 = 5-4/4 7 = 5/3 PENDAPATAN USAHA 70601101 PENDAPATAN LISTRIK 95,208,221,228 114,688,286,673

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari BAB II LANDASAN TEORI II.1 Rerangka Teori dan Literatur II.1.1. Pengertian Entitas Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari unit tersebut sebagai fokusnya.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap neraca dan laporan laba-rugi PT Astra Otoparts Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

Lebih terperinci

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB IV Analisis Rasio A. Tujuan Instruksional : 1. Umum : Mahasiswa dapat memahami teknik dan aspek dalam menilai kinerja suatu perusahaan 2. Khusus : - Mahasiswa dapat menghitung berdasarkan ratio likuiditas

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2a,2c,3,27 103.317.329.165 92.942.187.030 Deposito berjangka 2a,4 1.971.891.997 2.643.566.861 Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d, NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 70.490.918.058 100.111.129.147 Deposito berjangka 5 2.062.615.652 2.179.143.834 Piutang usaha 2e (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

RINGKASAN PERUBAHAN DALAM PER 03/MBU/12/2016:

RINGKASAN PERUBAHAN DALAM PER 03/MBU/12/2016: LATAR BELAKANG Peraturan Menteri BUMN No. PER-09/MBU/07/2015 Pada tanggal 3 Juli 2015, Pemerintah mengundangkan Peraturan Menteri BUMN No. PER-09/MBU/07/2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2013 NOMOR 2 SERI A PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN

Lebih terperinci