Lampiran 1. Kepala Cabang, Supervisor dan Karyawan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1. Kepala Cabang, Supervisor dan Karyawan"

Transkripsi

1 LAMPIRAN

2 81 Lampiran 1. Kepala Cabang, Supervisor dan Karyawan Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan susunan kepala cabang, supervisor dan karyawan PT Indonesia Trading Company cabang Medan adalah sebagai berikut : Kepala Cabang Medan : Ruben Alang Supervisor : Supervisor Komersil : Khaerun 1. Seksi bahan kimia berbahaya : Satrial 2. Seksi bahan bangunan : Hardi Suptadi, Mahendra, Nisar Siregar, Suwarto 3. Seksi farmasi/alkes : Siti Hawa, Susun S, Suyanti, Fuadri 4. Seksi pupuk dan pestisida : Amri Hasibuan, Jasa Ginting 5. Seksi produk konsumsi : M. Amin, Nabadri, Iswanto, Delta S, Azhari Ivo 6. Administrasi niaga : Laila Handayani Supervisor Non Komersil : Indra Refli 1. Hub, KP, R/K, Ledger, pelaporan Neraca /RHU & Tax : Capta Sebayang, Eka Prawati 2. Kartu piutang & Adm Persediaan cuka : Marsiani Sembirin 3. Fakturis all produk : Maya Mayessa 4. Kasir & Urusan bank : Ali Azuardi 5. SDM & Umum : Sylvia Theressa, Hanimah L, M. Najib D 6. Kepala & Adm. Gudang : Anthoni H, Eka Subrata, Indra Jumlah karyawan yang dimiliki PT. Indonesia Trading Company cabang Medan pada tanggal 30 Desember 2010 berjumlah 31 orang.

3 Lampiran 2. Diagram Sebab Akibat Aktiva Lancar + + Aktiva Tetap + Total Aktiva Kuantitas dan Kualitas Produk Biaya Tingkat Usaha - Pertumbuhan Profit + Pendapatan Usaha Harga pokok penjualan - + Biaya-biaya langsung dan biaya overhead Penjualan Tingkat Kualitas Pemasar an Perputaran aktiva Tetap + Return on Asset + Ekuitas + + Return on Equity Keterangan : = hubungan mempengaruhi = batasan penelitian +/- = pengaruh positif/negatif 82

4 83 Lampiran 3. Laporan Laba/ Rugi PT Indonesia Trading Company Cabang Medan (Persero) Periode 2007 s/d 2010 (Dalam jutaan rupiah) Uraian Penjualan Penjualan Impor 69,284 Penjualan Lokal 69, ,259 73,599 68,806 Total Penjualan 69, ,259 73, ,090 Harga Pokok Penjualan Harga Pokok Penjualan Impor 60,307 Harga Pokok Penjualan Lokal 64, ,116 59,841 66,249 Total Harga Pokok Penjualan 64, ,116 59, ,557 Laba Kotor Penjualan 5,504 22,143 13,758 11,533 Biaya Penjualan Total Biaya Penjualan Biaya Umum dan Administrasi Biaya Pegawai 795 1,203 1,270 1,419 Biaya Kendaraan Biaya Peyusutan Aktiva Biaya Penyisihan Piutang Sangsi 15 Biaya Penyisihan & Admortisasi Biaya Pelengkapan & Utilities Biaya Penyisihan Piutang Lain-lain 10 Biaya Adm Umum dan lainlain

5 84 Lampiran 3 (lanjutan) Total Biaya umum 1,385 2,193 2,028 2,335 Laba Usaha 3,978 19,818 11,291 8,453 Pendapatan (biaya) lain-lain Pendapatan lainlain diluar usaha , Biaya lain-lain Total Pendapatan (biaya) lain-lain , Laba sebelum pajak 4,023 20,021 13,127 8,570 (Beban) Manfaat Pajak 1,005 5,005 3,281 2,142 Laba Bersih 3,017 15,016 9,845 6,427

6 85 Lampiran 4. Laporan Neraca PT Indonesia Trading Company Cabang Medan (Persero) Periode (Dalam jutaan rupiah) Uraian Aset lancar Kas dan setara kas 2, Piutang Usaha 8,147 4,055 4,148 13,884 Piutang lain-lain Persediaan 4,352 30,951 10,272 4,980 Uang muka Pembelian 2 15,146 2,122 1 U/M pajak 759 Biaya dibayar dimuka 48 Total aset lancar 15,544 50,331 17,011 19,018 Aset tidak lancar Nilai buku aktiva tetap 7,554 7,464 6,591 6,414 Total aset tidak lancar 7,554 7,464 6,591 6,414 Aset lain-lain Total aset lainlain ,653 8,811 Jumlah Aset 23,167 57,798 32,257 34,244 Kewajiban dan ekuitas Kewajiban jangka pendek Hutang dagang 5,599 3, U/M yang diterima 16,906 HPP taksiran 7,98 7, Hutang pajak Biaya yang harus dibayar Hutang lancar lainnya Total Kewajiban jangka pendek 13,988 27, ,667 Kewajiban jangka panjang Jumlah Kewajiban 13,988 27, ,667

7 86 Lampiran 4 (lanjutan) Ekuitas Hub. R/K kantor pusat (Modal) 3,349 9,784 18,222 22,339 Saldo R/L tahun lalu 1,805 Saldo R/L tahun berjalan 4,023 20,021 13,127 8,570 Total Ekuitas 9,179 29,805 31,350 30,909 Jumlah Kewajiban dan ekuitas 23,167 57,798 32,257 34,244

8 87 Lampiran 5. Laporan Trend Laba/Rugi PT Indonesia Trading Company Cabang Medan (Persero) Periode (Dalam jutaan rupiah) Penjualan Uraian Penjualan Impor 100 Penjualan Lokal Total Penjualan Harga Pokok Penjualan Harga Pokok Penjualan Impor 100 Harga Pokok Penjualan Lokal Total Harga Pokok Penjualan Laba Kotor Penjualan Biaya Penjualan Total Biaya Penjualan Biaya Umum dan Administrasi Biaya Pegawai Biaya Kendaraan Biaya Peyusutan Aktiva 100 Biaya Penyisihan Piutang Sangsi 100 Biaya Penyisihan & Admortisasi Biaya Pelengkapan & Utilities Biaya Penyisihan Piutang Lain-lain 100 Biaya Adm Umum dan lainlain

9 88 Lampiran 5 (lanjutan) Total Biaya umum dan administrasi Laba Usaha Pendapatan (biaya) lain-lain Pendapatan lainlain diluar usaha , Biaya lain-lain 100 2, Total Pendapatan (biaya) lain-lain , Laba sebelum pajak (Beban) Manfaat Pajak Laba Bersih

10 89 Lampiran 6. Laporan Trend Neraca PT Indonesia Trading Company Cabang Medan (Persero) Periode (Dalam jutaan rupiah) Uraian Aset lancar Kas dan setara kas Piutang Usaha Piutang lain-lain Persediaan Uang muka Pembelian , , U/M pajak Biaya dibayar dimuka Total aset lancar Aset tidak lancar Nilai buku aktiva tetap Total aset tidak lancar Aset lain-lain Total aset lainlain , , Jumlah Aset Kewajiban dan ekuitas Kewajiban jangka pendek Hutang dagang U/M yang diterima HPP taksiran Hutang pajak Biaya yang harus dibayar Hutang lancar lainnya

11 90 Lampiran 6 (lanjutan) Total Kewajiban jangka pendek Kewajiban jangka panjang Jumlah Kewajiban Ekuitas Hub. R/K kantor pusat (Modal) Saldo R/L tahun lalu Saldo R/L tahun berjalan Total Ekuitas Jumlah Kewajiban dan ekuitas

12 91 Lampiran 7. Hasil Analisis Rasio PT Indonesia Trading Company Cabang Medan Periode Indikator Rata-rata Standar Kondisi Rasio Likuiditas Rasio Lancar % % % % % 125 Kurang baik Rasio Cepat 80.01% 69.23% % % % >100 Sangat baik Rasio Kas 15.90% 0.58% 46.12% 5.86% 17.11% 35 Kurang baik Rasio Solvabilitas Rasio hutang terhadap total aktiva 60.38% 48.43% 2.81% 4.87% 29.12% <50 Sangat baik Rasio hutang terhadap total ekuitas % 93.92% 2.89% 5.40% 63.65% <100 Sangat baik Rasio laba terhadap beban bunga Meningkat Rasio ekuitas terhadap total aktiva 39.62% 51.57% 97.19% 90.26% 69.66% 30<x<40 Baik Rasio ekuitas terhadap aktiva tetap % % % % % >100 Sangat baik Rasio Aktivitas Rasio perputaran total aktiva ,2 Sangat baik Rasio perputaran aktiva tetap Meningkat Sangat baik Periode perputaran piutang Meningkat Sangat baik 91

13 92 Lampiran 7 (lanjutan) Perputaran persediaan Baik Collecting period Sangat baik Rasio Profitabilitas Rasio margin laba kotor 7.86% 17.96% 18.69% 8.35% 13.22% Meningkat Baik Rasio margin laba bersih 4.31% 12.18% 13.38% 4.65% 8.63% Meningkat Baik Kurang Rasio operasi 92.34% 82.14% 81.90% 92.19% 87.14% Menurun Baik ROE 32.87% 50.38% 31.41% 20.80% 33.86% >15 Sangat baik ROA 13.03% 25.98% 30.52% 18.77% 22.07% >18 Sangat baik 92

14 93 Lampiran 8. Perhitungan Analisis Rasio PT Indonesia Trading Company Cabang Medan Periode Analisis Likuiditas 1. Rasio Lancar Tahun Aktiva lancar (a) Hutang lancar (b) Nilai (a : b) ,544,617, ,988,468, ,331,442, ,993,002, ,011,745, ,344, ,018,818, ,667,634, Rasio Cepat Tahun Aktiva lancar-persediaan (a) Hutang lancar (b) Nilai (a : b) ,191,872, ,988,468, ,379,599, ,993,002, ,738,956, ,344, ,038,150, ,667,634, Rasio Kas Tahun Kas+Setara Kas (a) Hutang lancar (b) Nilai (a : b) ,223,734, ,988,468, ,438, ,993,002, ,438, ,344, ,673, ,667,634,

15 94 Lanjutan Lampiran 8 Analisis Solvabilitas 1. Rasio Hutang terhadap total aktiva Tahun Total hutang (a) Total aktiva (b) Nilai (a : b) ,988,468, ,167,793, ,993,002, ,798,660, ,344, ,257,538, ,667,634, ,244,906, Rasio Total Hutang dengan Ekuitas Tahun Total hutang (a) Ekuitas (b) Nilai (a : b) ,988,468, ,179,325, ,993,002, ,805,657, ,344, ,350,194, ,667,634, ,909,636, Rasio Ekuitas terhadap total aktiva Tahun Ekuitas (a) Total aktiva (b) Nilai (a : b) ,179,325, ,167,793, ,805,657, ,798,660, ,350,194, ,257,538, ,909,636, ,244,906, Rasio Ekuitas terhadap aktiva tetap Tahun Ekuitas (a) Aktiva tetap (b) Nilai (a : b) ,179,325, ,554,200, ,805,657, ,464,367, ,350,194, ,591,954, ,909,636, ,414,180,

16 95 Lanjutan Lampiran 8 5. Rasio laba terhadap beban bunga Tahun Laba usaha (a) Beban bunga (b) Nilai (a : b) ,978,366, ,818,390, ,291,566, ,453,801, Analisis Aktivitas 1. Perputaran Total aktiva Tahun Pendapatan Usaha (a) Total aktiva (b) Nilai (a : b) ,990,532, ,167,793, ,259,604, ,798,660, ,599,473, ,257,538, ,090,940, ,244,906, Perputaran aktiva tetap Tahun Pendapatan Usaha (a) Aktiva tetap (b) Nilai (a : b) ,990,532, ,554,200, ,259,604, ,464,367, ,599,473, ,591,954, ,090,940, ,414,180, Perputaran Piutang Tahun Pendapatan Usaha (a) Piutang (b) Nilai (a : b) ,990,532, ,147,100, ,259,604, ,055,321, ,599,473, ,148,602, ,090,940, ,884,162, Collecting Period Tahun Piutang/ Pendapatan (a) 365 hari (b) Nilai (a * b)

17 96 Lanjutan Lampiran 8 5. Perputaran persediaan Persediaan/Pendapatan Tahun (a) 365 hari (b) Nilai (a * b) Analisis Profitabilitas 1. Margin laba kotor Tahun Laba kotor (a) Pendapatan (b) Nilai (a : b) ,504,558, ,990,532, ,143,148, ,259,604, ,758,091, ,599,473, ,533,892, ,090,940, Margin laba bersih Tahun Laba bersih (a) Pendapatan (b) Nilai (a : b) ,017,678, ,990,532, ,016,108, ,259,604, ,845,962, ,599,473, ,427,928, ,090,940, ROE Tahun Laba bersih (a) Ekuitas (b) Nilai (a : b) ,017,678, ,179,325, ,016,108, ,805,657, ,845,962, ,350,194, ,427,928, ,909,636,

18 97 Lanjutan Lampiran 8 4. ROA Tahun Laba bersih (a) Total aktiva (b) Nilai (a : b) ,017,678, ,167,793, ,016,108, ,798,660, ,845,962, ,257,538, ,427,928, ,244,906, Rasio Operasi Tahun HPP+biaya operasi (a) Penjualan (b) Nilai (a : b) ,626,922, ,990,532, ,247,677, ,259,604, ,279,526, ,599,473, ,301,814, ,090,940,

19 98 Lampiran 9. Perhitungan Analisis Du Pont PT Indonesia Trading Company Cabang Medan (Persero) Periode Return On Assets (ROA) Tahun Margin laba bersih (a) Perputaran aktiva (b) Nilai (a*b) % % % % % % % % Rata-rata 8.63% % Penggandaan Tingkat Keuangan Tahun Total aktiva (a) Ekuitas (b) Nilai (a/b) ,167,793, ,179,325, ,798,660, ,805,657, ,257,538, ,350,194, ,244,906, ,909,636, Rata-rata 36,867,224, ,311,203, Return of Equity (ROE) Tahun ROA (a) Penggandaan Tingkat Keuangan Nilai (a*b) % % % % % % % % Rata-rata 22.07% %

20 99 Lampiran 10. Penilaian Indikator Aspek Keuangan PT Indonesia Trading Company Cabang Medan Periode No. Indikator Rasio Skor Rasio Skor Rasio Skor Rasio Skor 1 ROE (%) 32.87% % % % 20 2 ROA(%) 13.03% % % % 15 3 Cash Ratio (%) 15.90% % % % 1 4 Current Ratio (%) % % % % 5 5 Collecting Period (hari) Inventory Turn Over (hari) Total Asset Turn Over (%) 302% 5 213% 5 228% 5 403% 5 8 Equity to Total Asset (%) 39.62% % % 6, % 6,5 Total Skor ,5 62,5 Tingkat Kesehatan Kurang Sehat (BBB) Kurang Sehat (BBB) Sehat (A) Kurang Sehat (BBB) 99

21 100 Lampiran 11. Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN Berdasarkan SK Menteri BUMN No. Kep-100/M-BUMN/2002 ASPEK KEUANGAN 1. Total bobot - BUMN INFRA STRUKTUR (Infra) 50 - BUMN NON INFRA STRUKTUR (Non infra) Indikator yang dinilai dan masing-masing bobotnya. Dalam penilaian aspek keuangan ini, indikator yang dinilai dan masing-masing bobotnya adalah seperti pada tabel 1 dibawah ini : Tabel 1. Daftar indikator dan bobot aspek keuangan Indikator Bobot Infra Non Infra 1. Imbalan kepada pemegang saham Imbalan Investasi (ROI) Rasio Kas Rasio lancar Collecting Period Perputaran persediaan Perputaran total aset Rasio modal sendiri terhadap total 6 10 aktiva Total Bobot Metode Penilaian a. Imbalan Kepada Pemegang Saham (ROE) Rumus : Definisi : ROE = Laba setelah pajak x 100% Modal sendiri Laba setelah pajak adalah laba setelah pajak dikurangi dengan laba hasil penjualan dari : aktiva tetap, aktiva non produktif, aktiva lain-lain, dan saham penyertaan langsung Modal sendiri adalah seluruh komponen modal sendiri dalam neraca perusahaan pada posisi akhir tahun buku dikurangi dengan komponen modal sendiri yang digunakan untuk membiayai aktiva tetap dalam pelaksanaan dan laba tahun berjalan. Dalam modal sendiri tersebut diatas termasuk komponen kewajiban yang belum ditetapkan statusnya. Aktiva tetap dalam pelaksanaan adalah posisi akhir tahun buku aktiva tetap yang sedang dalam tahap pembangunan.

22 101 Tabel 2. Daftar skor penilaian ROE ROE (%) Skor Infra Non Infra 15< ROE <ROE<=15 13, <ROE<= <ROE<=11 10,5 14 7,9<ROE<= ,6<ROE<=7,9 7,5 10 5,3<ROE<=6,6 6 8,5 4<ROE<=5, ,5<ROE<=4 4 5,5 1<ROE<2, <ROE<=1 1,5 2 ROE<=0 1 0 b. Imbalan Investasi (ROI) Rumus : Definisi : ROI = EBIT + Penyusutan Capital employed x100% EBIT adalah laba sebelum bunga dan dikurangi laba dari hasil penjualan: aktiva tetap, aktiva lain-lain, aktiva non produktif dan saham penyertaan langsung. Penyusutan adalah depresiasi, amortisasi, dan deplesi. Capital employed adalah posisi pada akhir tahun buku total aktiva dikurangi aktiva tetap dalam pelaksanaan. Tabel 3. Daftar Skor Penilaian ROI ROI (%) Skor Infra Non Infra 18<ROI <ROI<= ,5 13<ROI<= <ROI<= ,5 9<ROI<=10, ,9<ROI<=9 5 7,5 6,6<ROI<= <ROI<=5,3 3,5 5 3<ROI<= <ROI<2,5 2,5 3 0<ROI<=1 2 2 ROI<=0 0 1

23 102 c. Rasio Kas Rumus : Definisi : Rasio kas = kas + bank + surat berharga jangka pendek x100% current liabilities Kas, bank dan surat berharga jangka pendek adalah posisi masing-masing pada akhir tahun buku. Current Liabilities adalah posisi seluruh kewajiban lancar pada akhir tahun buku. Tabel 4. Daftar Skor Penilaian Rasio Kas Rasio kas = x (%) Skor Infra Non Infra 35<=x <x<=35 2,5 4 15<x<= <x<=15 1,5 2 5<x<= <=x<5 0 0 d. Rasio Lancar Rumus : Definisi : Rasio lancar = current asset current liabilities x100% Current asset adalah posisi total aktiva lancar pada akhir tahun buku. Current liabilities adalah posisi total kewajiban lancar pada akhir tahun buku. Tabel 5. Daftar Skor Penilaian Rasio Lancar Rasio lancar = x(%) Skor Infra Non Infra 125<=x <x<=125 2, <x<= <x<=100 1,5 2 90<x<= x <

24 103 e. Collecting Periods Rumus : CP = Total piutang usaha Total pendapatan usaha x100% Definisi : Total piutang usaha adalah posisi piutang usaha setelah dikurangi cadangan penyisihan piutang pada akhir tahun buku. Total pendapatan usaha adalah jumlah pendapatan usaha selama tahun buku. Tabel 6. Daftar Skor Penilaian Collecting Periods CP = x (hari) Perbaikan = x (hari) Skor Infra Non Infra X<=60 x> <x<=90 30<x<35 3,5 4,5 90<x<=120 25<x<= <x<=150 20<x<=25 2,5 3,5 150<x<=180 15<x<= <x<=210 10<x<=15 1,6 2,4 210<x<=240 6<x<=10 1,2 1,8 240<x<=270 3<x<=6 0,8 1,2 270<x<=300 1<x<=3 0,4 0,6 300<x 0<x<=1 0 0 f. Perputaran Persediaan Rumus : Definisi : PP = Total persediaan Total pendapatan usaha x100% Total persediaan adalah seluruh persediaan yang digunakan untuk proses produksi pada akhir tahun buku yang terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan barang setengah jadi dan persediaan barang jadi ditambah persediaa peralatan suku cadang. Total pendapatan usaha adalah total pendapatan usaha dalam tahun buku yang bersangkutan.

25 104 Tabel 7. Daftar Skor Penilaian Perputaran Persediaan PP = x (hari) Perbaikan = x (hari) Skor Infra Non Infra x <=60 x> <x<=90 30<x<=35 3,5 4,5 90<x<=120 25<x<= <x<=150 20<x<25 2,5 3,5 150<x<=180 15<x<= <x<=210 10<x<=15 1,6 2,4 210<x<=240 6<x<=10 1,2 1,8 240<x<=270 3<x<=6 0,8 1,2 270<x<=300 1<x<=3 0,4 0,6 300<x 0<x<=1 0 0 g. Perputaran Total Aset/ Total Asset Turn Over (TATO) Rumus : Definisi : TATO = Total pendapatan Capital employed x100% Total pendapatan usaha adalah total pendapatan usaha dan non usaha tidak termasuk pendapatan hasil penjualan aktiva tetap. Capital employed adalah posisi pada akhir tahun buku total aktiva dikurangi aktiva tetap dalam pelaksanaan. Tabel 8. Daftar Skor Penilaian Perputaran Total Asset TATO = x (%) Perbaikan = x (%) Skor Infra Non Infra x> <x <x<=120 15<x<=20 3,5 4,5 90<x<=105 25<x<= <x<=90 20<x<=10 2,5 3,5 60<x<=75 15<x<= <x<=60 10<x<=0 1,5 2,5 20<x<=40 x<0 1 2 X<=20 x<0 0,5 1,5 h. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aktiva Rumus : Definisi : TMS terhadap TA = Total modal sendiri x100% Total aset Total modal sendiri adalah komponen modal sendiri pada akhir tahun buku diluar dana-dana yang belum ditetapkan statusnya

26 105 Total aset adalah total aset dikurangi dengan dana-dana yang belum ditetapkan statusnya pada posisi akhir buku yang bersangkutan Tabel 9. Daftar Skor Penilaian Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aktiva TMS terhadap TA (%) Skor Infra Non Infra 0<x< 0 0 0<x< <x< <x<30 4 7,27 30<x< <x<50 5,5 9 50<x<60 5 8,5 60<x<70 4,5 8 70<x<80 4,25 7,5 80<x< <x<100 3,5 6,5

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Mengadakan penilaian atau analisis terhadap laporan keuangan perusahaan akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat mengetahui perkembangan keuangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan pengkajian kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kudus, yang meliputi 4

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan pengkajian kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kudus, yang meliputi 4 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, dengan fokus melakukan pengkajian kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kudus, yang meliputi 4 (empat)

Lebih terperinci

Daftar skor penilaian indikator-indikator aspek keuangan. Tabel 2.2 Daftar skor penilaian ROE ROI (%)

Daftar skor penilaian indikator-indikator aspek keuangan. Tabel 2.2 Daftar skor penilaian ROE ROI (%) L1 Daftar skor penilaian indikator-indikator aspek keuangan Tabel 2.2 Daftar skor penilaian ROE ROE (%) Skor 15 < ROE 2 13 < ROE < 15 18 11 < ROE < 13 16 9 < ROE < 11 14 7,9 < ROE < 9 12 6,6 < ROE < 7,9

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 21 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT ITC dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan usaha perusahaan tersebut yang tercermin

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. BUMN menurut undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 bab I pasal 1 adalah badan

BAB II LANDASAN TEORI. BUMN menurut undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 bab I pasal 1 adalah badan BAB II LANDASAN TEORI II.1 Rerangka Teori dan Literatur II.1.1 BUMN II.1.1.1 Pengertian BUMN BUMN menurut undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 bab I pasal 1 adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Menurut Kasmir (2010) menjelaskan bahwa : Sedangkan Najmudin (2011) menyatakan bahwa :

BAB II BAHAN RUJUKAN. Menurut Kasmir (2010) menjelaskan bahwa : Sedangkan Najmudin (2011) menyatakan bahwa : BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Untuk memahami pengertian dari laporan keuangan, berikut dijelaskan beberapa definisi laporan keuangan dari beberapa ahli. Menurut

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Hamidullah (2004) melakukan penelitian dengan judul Analisis Rasio Keuangan Sebagai Dasar Untuk Memprediksi Kondisi Keuangan Perusahaan Pada PT. Agro Max

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2012): laporan keuangan meliputi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Tentang Kinerja Perusahaan 2.1.1 Pengertian Kinerja Perusahaan Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Baridwan (2000 : 17), laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, suatu ringkasan dari transaksi

Lebih terperinci

RASIO LAPORAN KEUANGAN

RASIO LAPORAN KEUANGAN RASIO LAPORAN KEUANGAN NERACA (BALANCED SHEET) Terdiri dari elemen pokok : Asset, Hutang, dan Modal. Pengukuran terhadap elemen-elemen Neraca biasanya menggunakan historical cost LAPORAN RUGI-LABA (INCOME

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Harahap (2011:105) mendefinisikan laporan keuangan sebagai suatu laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode saat ini harus

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 37 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan PT Indonesia Trading Company (Persero) dikenal diluar negeri sebagai ITC yang menjadi singkatan dari Indonesia Trading Company, yang satusatunya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut James C. Van Horne, (2013:36) menyebutkan bahwa, Laporan adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut James C. Van Horne, (2013:36) menyebutkan bahwa, Laporan adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Menurut James C. Van Horne, (2013:36) menyebutkan bahwa, Laporan adalah suatu proses akhiran dari suatu kegiatan yang sebelumnya atau

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

Alur Pikir. Lampiran 1. Alur Pikir 73. Analisis Trend Analis Forecasting Analisis Common Size Analisis Rasio Analisis Du pont

Alur Pikir. Lampiran 1. Alur Pikir 73. Analisis Trend Analis Forecasting Analisis Common Size Analisis Rasio Analisis Du pont LAMPIRAN 72 73 Faktor-faktor internal yg berpengaruh Dapat dikendalikan : HPP, Hutang perusahaan Existing Problem Kinerja keuangan yang fluktuatif Faktor-faktor eksternal yg berpengaruh & tidak dpt dikendalikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

Analisis Tingkat Kesehatan Keuangan Pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Samarinda

Analisis Tingkat Kesehatan Keuangan Pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Samarinda Analisis Tingkat Kesehatan Keuangan Pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Samarinda Ogi Widana Rosidin (ojhi_dana@yahoo.co.id) Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Sri Mintarti Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kondisi keuangan suatu perusahaan akan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu perlu pembahasan singkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek yang dipilih adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk. PT Mitra Adiperkasa Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam operasi berbagai merek toko ritel

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Laporan

BAB II LANDASAN TEORI. dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Laporan 5 BAB II LANDASAN TEORI A. LAPORAN KEUANGAN Untuk mengetahui perkembangan suatu perusahaan haruslah mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut, dan kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui

Lebih terperinci

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Latar Belakang Masalah 1. Keuangan merupakan sarana yang penting bagi suatu perusahaan untuk tetap bertahan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN BUMN PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PERIODE

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN BUMN PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PERIODE ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN BUMN PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PERIODE 2012-2014 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

Wicak Lingga Bahara Muhammad Saifi Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Wicak Lingga Bahara Muhammad Saifi Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN DARI ASPEK KEUANGAN BERDASARKAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI BUMN NOMOR: KEP 100/MBU/02 (Studi Kasus pada PT ADHI KARYA (Persero) Tbk. Periode ) Wicak Lingga Bahara Muhammad

Lebih terperinci

Fandi Wijaya Raden Rustam Hidayat Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Fandi Wijaya Raden Rustam Hidayat Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN BADAN USAHA MILIK NEGARA (Studi Kasus Pada Pt. Aneka Tambang (Persero) Tbk. Yang Terdaftar Di Bei 2012-2015) Fandi Wijaya Raden Rustam

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam dunia bisnis, tingginya tingkat persaingan membuat setiap perusahaan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan selalu berusaha memperoleh

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN. Analisis Rasio Keuangan. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

MANAJEMEN KEUANGAN. Analisis Rasio Keuangan. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen Modul ke: MANAJEMEN KEUANGAN Analisis Rasio Keuangan Fakultas Ekonomi & Bisnis Riska Rosdiana SE., M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengantar Sebelum manajer keuangan mengambil keputusan

Lebih terperinci

Contoh : (200) (250) 2.550

Contoh : (200) (250) 2.550 Rasio Profitabilitas Pengertian Rasio Profitabilitas Rasio ini merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan 40 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan Timur. Sesuai dengan analisis dan metode penelitian yang digunakan maka data yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menilai perkembangan kinerja keuangan Haneda Decorations adalah dengan melakukan analisis terhadap

Lebih terperinci

ANALISIS DU PONT SYSTEM TERHADAP PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk.

ANALISIS DU PONT SYSTEM TERHADAP PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk. NAMA : APRIYANTI RISKY P.N NPM : 11231228 JURUSAN : MANAJEMEN PEMBIMBING : DARMADI, SE, MM ANALISIS DU PONT SYSTEM TERHADAP PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. NIPPON INDOSARI

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PT INDOFARMA (PERSERO) TBK (Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor :KEP- 100/MBU/2002)

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PT INDOFARMA (PERSERO) TBK (Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor :KEP- 100/MBU/2002) ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2016, 4 (1): 103-115 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PT INDOFARMA (PERSERO)

Lebih terperinci

Fitri Rezeki Amalia 1

Fitri Rezeki Amalia 1 ejournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (4): 1029-1042 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 ANALISIS RASIO KEUANGAN SECARA CROSS SECTIONAL UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menilai Kinerja Manajemen Keuangan Perusahaan pada Pabrik Gula Kebon

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menilai Kinerja Manajemen Keuangan Perusahaan pada Pabrik Gula Kebon BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Mahlatin (2008) mahasiswa Universitas Islam Negeri Malang dengan judul Analisis Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut :

BAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut : BAB IV Analisis dan Pembahasan Berdasarkan laporan keuangan PT. Astra Internasional pada tahun 2011 dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut : 1. Rasio Likuiditas Rasio ini menunjukkan kemampuan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419 ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK Nama NPM Kelas Fakultas Jurusan Pembimbing : Sovia Yohana Lumban : 1A214419 : 3EA39 : Ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu cara untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan adalah dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. Analisis yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap laporan keuangan, maka dapat diketahui secara jelas mengenai gambaran kondisi perusahaan dan langkahlangkah apa saja yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Laporan Keuangan Dalam menganalisis permohonan kredit modal kerja, peneliti menggunakan data dari aspek keuangan yaitu menggunakan rasio keuangan dan metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kompas.com harga saham Garuda pada saat Initial Public Offering (IPO), hargas

BAB I PENDAHULUAN. Kompas.com harga saham Garuda pada saat Initial Public Offering (IPO), hargas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perusahaan penerbangan banyak diminati oleh banyak orang untuk berpergian karena pelayanan yang diberikan dan waktu yang relatif singkat dalam melakukan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI

LAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI LAPORAN KEUANGAN www.mercubuana.ac.id DEPRESIASI PENGERTIAN Laporan keuangan merupakan hasil pencatatan transaksi yang terjadi pada periode tertentu yang berguna untuk evaluasi dan perencanaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian 58 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. XYZ Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian laporan keuangan (Bambang Riyanto, 2001 ) merupakan ikhtisar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian laporan keuangan (Bambang Riyanto, 2001 ) merupakan ikhtisar 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan (Bambang Riyanto, 2001 ) merupakan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan, dimana neraca mencerminkan nilai aktiva,

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016 ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK Nama : Bella Gusita Aritonang NPM : 21213693 Kelas : 3EB03 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini Yartiwulandari,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Kalbe Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis rasio keuangan PT Gudang Garam Tbk tahun 2012-2014 pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Gudang Garam Tbk tahun 2012-2014

Lebih terperinci

Lampiran 1 DATA ANALISIS RASIO AKTIVITAS. A. Inventory Turnover Periode Tahun (Dalam Jutaan Rupiah) 2007 DESCRIPTION TMS SIK TMS SIK

Lampiran 1 DATA ANALISIS RASIO AKTIVITAS. A. Inventory Turnover Periode Tahun (Dalam Jutaan Rupiah) 2007 DESCRIPTION TMS SIK TMS SIK Lampiran 1 DATA ANALISIS RASIO AKTIVITAS A. Inventory Turnover Periode Tahun Harga Pokok Penjualan 3.722.189 1.437.527 4.289.118 1.451.990 Persediaan Rata-rata 208.299 123.812 199.601 111.474 Inventory

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiono (2008 : 2) memaparkan bahwa secara umum metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiono (2008 : 2) memaparkan bahwa secara umum metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Sugiono (2008 : 2) memaparkan bahwa secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. skripsi ini, mengggunakan buku acuan Manajemen Keuangan: Prinsip

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. skripsi ini, mengggunakan buku acuan Manajemen Keuangan: Prinsip 63 Gambar 3.1 : Diagram Du Pont (Harahap, Sofyan Sari:2004) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan Seluruh perhitungan rasio keuangan yang dilakukan untuk penulisan skripsi ini,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Mayora Tbk maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil kinerja Likuiditas dilihat dari rasio

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke:  Fakultas Ekonomi dan Bisnis Manajemen Keuangan Modul ke: Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Analisa Rasio Keuangan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN i iii vi vii viii I. PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Identifikasi Masalah 5 C. Batasan Masalah 6 D. Rumusan Masalah.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Tujuan manajemen keuangan yakni memaksimalkan harga saham, bukan memaksimalkan laba per saham. Data akuntansi sangat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai prestasi serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh kewajiban lancarnya. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh kewajiban lancarnya. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Rasio Likuiditas Sebelum dan Sesudah memperoleh Sistem Manajemen Mutu Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban lancarnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem ekonomi yang semakin kompetitif menuntut perusahaan untuk bisa bersaing dan meningkatkan efisiensinya agar bisa tetap bertahan. Perusahaan yang berada

Lebih terperinci

Financial Performance (2)

Financial Performance (2) Financial Performance (2) Modul ke: Liquidiity Ratio Solvability Ratio Activity Ratio Profitability Ratio Market Ratio Fakultas Pascasarjana Dr. Sawarni Hasibuan Program Studi Magister Teknik Industri

Lebih terperinci

Latar Belakang Masalah. 1. Keuangan Perusahaan 2. Laporan Keuangan 3. Penilaian Kinerja Perusahaan

Latar Belakang Masalah. 1. Keuangan Perusahaan 2. Laporan Keuangan 3. Penilaian Kinerja Perusahaan ANALISA LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN MELALUI TINGKAT LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK Nama Jurusan Pembimbing : Fika Fitrianti

Lebih terperinci

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS Bab ini memuat input data dan hasil perhitungan rasio, pembandingan dengan rasio rata-rata industri tambang serta analisisnya. 3.1. Perhitungan Sebelum melakukan perhitungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN PUSTAKA. Penelitian Terdahulu dilakukan oleh Vera Febrina Chirsti (2012). yaitu

BAB II TINJAUN PUSTAKA. Penelitian Terdahulu dilakukan oleh Vera Febrina Chirsti (2012). yaitu BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian Terdahulu dilakukan oleh Vera Febrina Chirsti (2012). yaitu studi kasus pada PT Kereta Api (Persero) Daerah Operasi 6 Yogyakarta berdasarkan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK. ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK. Nama : Annisa Damayanti Puspitasari NPM : 21213127 Kelas : 3EB03 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu 50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi paling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi paling 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi paling menarik di dunia, karena capaian ekonominya dengan tingkat GDP (PPP) sebesar satu triliun

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa BAB IV ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk IV.1 Analisis Laporan Arus Kas Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya.

Lebih terperinci

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain: Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan Rasio Keuangan atau Financial Ratio adalah merupakan suatu alat analisa yang digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuangan berdasarkan data perbandingan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK Nama : Bella Kandi NPM : 21213695 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Erna Kustyarini SE., MMSI Pendahuluan

Lebih terperinci

Analisa Laporan Keuangan. Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com

Analisa Laporan Keuangan. Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com Analisa Laporan Keuangan Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com Analisa Laporan Keuangan 1. Sebagai standar untuk dapat digunakan sebagai perbandingan terutama dengan para pesaing 2.

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN 2008-2012 NAMA : DEWI KUSUMASTUTI KELAS : 3EB15 NPM : 21210905 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI Latar Belakang Masalah Analisis laporan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Indofarma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero)

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero) ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero) I. Pendahuluan PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) merupakan penyedia listrik utama di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah berkepentingan menjaga kelayakan

Lebih terperinci

PT BENTOEL INTER LAPORAN POSISI KE 200 KETERANGAN 2009 ASSET ASSET LANCAR kas dan setara kas 84,310,801,719 piutang usaha pihak ketiga

PT BENTOEL INTER LAPORAN POSISI KE 200 KETERANGAN 2009 ASSET ASSET LANCAR kas dan setara kas 84,310,801,719 piutang usaha pihak ketiga PT BENTOEL INTER LAPORAN POSISI KE 200 KETERANGAN 2009 ASSET ASSET LANCAR kas dan setara kas 84,310,801,719 piutang usaha pihak ketiga 174,309,061,823 pihak relasi piutang lain - lain pihak hubungan istimewa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sasaran, standar, dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Sedangkan Fahmi (2012)

BAB II LANDASAN TEORI. sasaran, standar, dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Sedangkan Fahmi (2012) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penilaian Kinerja Keuangan 2.1.1 Penilaian kinerja keuangan Mulyadi (2007) mengatakan bahwa kinerja keuangan adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi

Lebih terperinci

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB IV Analisis Rasio A. Tujuan Instruksional : 1. Umum : Mahasiswa dapat memahami teknik dan aspek dalam menilai kinerja suatu perusahaan 2. Khusus : - Mahasiswa dapat menghitung berdasarkan ratio likuiditas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. dan interprestasi terhadap laporan keuangan badan yang bersangkutan.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. dan interprestasi terhadap laporan keuangan badan yang bersangkutan. BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Pada bab sebelumnya di jelaskan bahwa laporan keuangan merupkan sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil usaha suatu badan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien,

Lebih terperinci

LABA/(RUGI) KONSOLIDASIAN TAHUN

LABA/(RUGI) KONSOLIDASIAN TAHUN Hasil Penjualan Uraian LABA/(RUGI) KONSOLIDASIAN TAHUN 2011 2012 Tahun 2012 Tahun 2011 1 2 4 Penjualan 21.694.257,72 16.195.196,22 Harga Pokok Penjualan (17.202.941,16) (12.982.513,98) Laba kotor 4.491.316,56

Lebih terperinci

PROGRAM MAGISTER STUDI EKONOMI MANAJEMEN

PROGRAM MAGISTER STUDI EKONOMI MANAJEMEN PROGRAM MAGISTER STUDI EKONOMI MANAJEMEN MODUL ANALISA LAPORAN KEUANGAN (THE ANALYSIS OF FINANCIAL STATEMENT ) TUJUAN 1. BAGI KREDITOR : untuk melihat kemampuan borrower pada saat ini atau prospeksnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Laporan Keuangan Setiap perusahaan menginginkan perusahaannya berkembang, untuk mengetahui perkembangan aktivitas perusahaan maka pemilik perusahaan sangatlah perlu

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA KEUANGAN PT. PLN (PERSERO) PERIODE

EVALUASI KINERJA KEUANGAN PT. PLN (PERSERO) PERIODE EVALUASI KINERJA KEUANGAN PT. PLN (PERSERO) PERIODE 2010-2012 Fitriani Rahma Praja Budiono Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRACT In this research

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan pembahasan sebelumnya yang dilakukan penulis pada bab IV, hasil penelitian pada PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk dapat disimpulkan sebagai berikut :

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN - 2 Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak

KEWIRAUSAHAAN - 2 Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak KEWIRAUSAHAAN - 2 Modul ke: LAPORAN KEUANGAN Fakultas Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Program Studi www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN Laporan keuangan merupakan hasil pencatatan transaksi yang terjadi pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari

BAB III METODE PENELITIAN. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Analisis Efisiensi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari penggunaan modal kerja yang dioperasikan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. By: Budi Setiawan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. By: Budi Setiawan ANALISIS LAPORAN KEUANGAN By: Budi Setiawan 1 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN: Rasio Keuangan Membahas teknik-teknik yang digunakan oleh para investor dan manajer dalam menganalisis laporan keuangan Umumnya,

Lebih terperinci

Shantylana Butar-butar

Shantylana Butar-butar ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT MATAHARI DEPARTEMENT STORE, Tbk PERIODE 2010-2014 Shantylana Butar-butar 26212957 Latar Belakang Laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan keterangan mengenai data ekonomi untuk pengambilan keputusan bagi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu yang disusun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan salah satu dari sistem manajemen secara keseluruhan. Manajemen yang baik dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis rasio keuangan terhadap laporan keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. periode 2005-2007 maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan dalam laporan keuangan terutama disediakan dalam neraca. Posisi keuangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro Lestari Tbk. yang selanjutnya dibandingkan dengan PT. PP London Sumatra Tbk. dengan menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PT WIJAYA KARYA (PERSERO) TBK DAN PT WASKITA KARYA ( PERSERO) TBK

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PT WIJAYA KARYA (PERSERO) TBK DAN PT WASKITA KARYA ( PERSERO) TBK ejournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (3): 577-588 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PT

Lebih terperinci

Gambar 4. Kerangka pemikiran penelitian

Gambar 4. Kerangka pemikiran penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Tahap awal yang dilakukan untuk mengevaluasi kinerja keuangan pada usaha budiaya ikan kerapu macan yang dilakukan oleh Bapak X adalah membuat laporan

Lebih terperinci

Kajian lissensi 1 juni 2010 FEB UIN JAKARTA

Kajian lissensi 1 juni 2010 FEB UIN JAKARTA Kajian lissensi 1 juni 2010 FEB UIN JAKARTA PENGERTIAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Anggarini (2009) melakukan penelitian dengan judul Analisis Hubungan Likuiditas dan Leverage Terhadap Profitabilitas Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero)

Lebih terperinci

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI Aprilia Puspasari Abstrak: Analisis perusahaan diperlukan guna mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengatasi masalah masalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peluang investasi karena banyak perusahaan berlomba-lomba meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. peluang investasi karena banyak perusahaan berlomba-lomba meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan ketat menimbulkan persaingan antar para pelaku bisnis. Keadaan yang seperti ini memaksa para pelaku bisnis untuk

Lebih terperinci