Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015"

Transkripsi

1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA Jl. Karangmenjangan No. 18 Surabaya Telp , 031 Fax bblksub@yahoo.co.id website :

2

3 DAFTAR ISI Hal. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... iv IKHTISAR EKSEKUTIF... v BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Maksud dan Tujuan Tugas Pokok dan Fungsi Sistematika Penulisan... 5 BAB II PERENCANAAN KINERJA... 6 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Pengukuran dan Analisis Pencapaian Kinerja Pengukuran Kinerja Analisis Pencapaian Kinerja Sumber Daya Sumber Daya Manusia Sumber Daya Anggaran Sumber Daya Sarana dan Prasarana BAB IV PENUTUP LAMPIRAN ii

4 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tabel 2.2 Matrik Kinerja Hal. Tahun Matrik Kinerja Tahun Tabel 2.3 Rencana Kinerja Tahunan Tabel 2.4 Penetapan Kinerja Tahun Tabel 3.1 Formulir Pengukuran Kinerja Tahun Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Jumlah Pemutahiran Metode dan atau Penambahan Parameter Uji untuk Surveilans Tahun Jumlah Pemutahiran Metode dan atau Penambahan Parameter Uji Pelayanan Laboratorium Tahun Jumlah Pemeriksaan Laboratorium yang Terakreditasi Tahun Tabel 3.5 Jumlah Kerjasama Kelembagaan/Customer Tahun Tabel 3.6 Tingkat Kesehatan BLU tahun Tabel 3.7 Persentase Capaian Realisasi Output tahun Tabel 3.8 Tabel 3.9 Capaian Kinerja Pelayanan Dibandingkan dengan Target Tahun Capaian Kinerja Pendapatan BBLK Surabaya Dibandingkan dengan Target Tahun Tabel 3.10 Tingkat Kepesertaan Penyelenggaraan PME Regional dan Nasional Tahun Tabel 3.11 Jumlah Parameter PME Regional dan Nasional Tahun Tabel 3.12 Hasil Penilaian Indeks Survey Budaya Tahun Tabel 3.13 Jumlah Modul SILK yang Diimplementasikan Tahun Tabel 3.14 Persentase Ketepatan Waktu Kalibrasi Alat sesuai Jadwal Tahun Tabel 3.15 Utilisasi Alat Laboratorium Tahun Tabel 3.16 Sumber Daya Manusia Tahun Tabel 3.17 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun 2015 per Jenis Belanja. 44 iii

5 DAFTAR GAMBAR Hal. Gambar 1.1 Struktur Organisasi Kesehatan Surabaya Tahun Gambar 3.1 Hasil Evaluasi Indeks Kepuasan Masyarakat di BBLK Surabaya Tahun Gambar 3.2 Target dan Realisasi Kinerja Pelayanan Tahun iv

6 IKHTISAR EKSEKUTIF Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Besar Laboratorium disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban secara tertulis atas pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Besar Laboratorium yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu tahun sebagai Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan RI yang telah menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU), menerapkan visi Menjadi laboratorium kesehatan nasional yang terkemuka di Indonesia tahun 2019, dengan misi antara lain : 1) Memenuhi kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan laboratorium yang terstandarisasi. 2) Melaksanakan bimbingan teknik, Pemantapan Mutu Eksternal, pemeriksaan spesimen Surveilans dan Kejadian Luar Biasa di wilayah regional dan nasional. 3) Meningkatkan kualitas dan kesejahteraan sumber daya manusia yang berkesinambungan. 4) Mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada serta melaksanakan manajemen keuangan yang akuntabel. Kinerja pelayanan meliputi : 1. Instalasi Patologi, terdiri dari : a. Laboratorium Hematologi b. Laboratorium Kimia Klinik 2. Instalasi Mikrobiologi, terdiri dari : a. Laboratorium Mikrobiologi Klinik b. Laboratorium TBC c. Laboratorium Biomolekuler 3. Instalasi Virologi a. Pemeriksaan Kultur Virus b. Pemeriksaan Biomolekuler v

7 4. Instalasi Imunologi 5. Instalasi Bakteriologi Sanitasi 6. Instalasi Kimia Kesehatan 7. Instalasi Penerimaan, Pengambilan Sampel dan Penyerahan Hasil, pemeriksaan terdiri dari : a. Radiologi Diagnostik b. Electrocardiography (ECG) c. Patologi Anatomi d. USG e. Treadmill f. Audiometri 8. Instalasi Media Reagensia dan Hewan Percobaan Penyediaan media untuk kultur TBC dan kultur bakteri lainnya serta penyediaan cat Ziehl Neelsen. 9. Instalasi Bimbingan Teknik Sebagai tempat praktek kerja lapangan, orientasi dan kunjungan serta magang untuk pegawai/mahasiswa/siswa dari institusi/lembaga pendidikan kesehatan dan non kesehatan, instansi pemerintah/swasta maupun perorangan. Seluruh kegiatan di baik Bidang Pelayanan, Pemantapan Mutu dan Bimbingan Teknik serta Keuangan dan Administrasi Umum telah berjalan sesuai tugas pokok dan fungsi serta Rencana Strategis Bisnis yang telah ditetapkan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat sesuai motto organisasi : Untuk Anda Kami Memberikan Yang Terbaik vi

8 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Akuntabilitas Kinerja Kesehatan Surabaya disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban secara tertulis atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kesehatan Surabaya yang meliputi pencapaian indikator kinerja dan anggaran dalam kurun waktu tahun Laporan Akuntabilitas Kinerja Kesehatan Surabaya merupakan rangkuman dari suatu proses dimana setiap bidang di lingkungan melakukan evaluasi kinerjanya masing-masing yang memuat keberhasilan maupun kegagalan dalam pencapaian kinerja selama tahun anggaran 2015 yang wajib dipertanggungjawabkan. Dasar hukum penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratorium tahun 2015 sebagai berikut : 1) Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2) PerMenPAN & RB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 3) PerMenPAN & RB No. 20 Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 4) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 5) Keputusan Dirjen Bina Upaya Kesehatan Nomor : HK.02.04/I/1568/12 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja UPT di Lingkungan Ditjen Bina Upaya Kesehatan 6) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2416/MENKES/PER/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan. 1

9 1.2 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 dimaksudkan untuk mengetahui pencapaian kinerja terhadap sasaran melalui indikator-indikator dan targetnya seperti yang tertuang dalam Rencana Strategis. Laporan Akuntabilitas Kinerja ini bermanfaat untuk sarana monitoring dan evaluasi kinerja dalam kurun waktu 01 Januari 31 Desember 2015, sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan kinerja tahun berikutnya. 1.3 Tugas Pokok dan Fungsi mempunyai tugas melaksanakan pelayanan laboratorium klinik, uji kesehatan dan laboratorium kesehatan masyarakat, dan pemberian bimbingan teknis di bidang laboratorium kesehatan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, BBLK Surabaya menyelenggarakan fungsi : 1. pelaksanaan pelayanan laboratorium klinik, uji kesehatan dan laboratorium kesehatan masyarakat; 2. pemantauan, analisis dan evaluasi pemantapan mutu laboratorium kesehatan; 3. pelaksanaan bimbingan teknis laboratorium kesehatan di wilayah kerja; 4. pelaksanaan sistem rujukan laboratorium kesehatan; 5. pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di bidang laboratorium kesehatan; dan 6. pelaksanaan urusan keuangan dan administrasi umum BBLK. Realisasi dari fungsi-fungsi tersebut di tahun 2015 dapat diuraikan sebagai berikut : 1) Sebagai laboratorium pemeriksa dan penerima rujukan spesimen laboratorium klinik dan kesehatan masyarakat. 2) Penyelenggara Pemantapan Mutu Eksternal/PME tingkat Nasional (Imunologi dan Kimia Kesehatan) serta tingkat regional (Hematologi, Kimia Klinik, Imunologi dan Mikrobiologi). 2

10 3) Pelayanan Kejadian Luar Biasa (KLB) : - Dibentuk tim KLB (Tim Gerak Cepat) yang dapat dihubungi selama 24 jam termasuk hari libur. - On the job training pengambilan spesimen KLB di lapangan. 4) Laboratorium Nasional Polio secara kultur virus dan ITD (Intratypic Differentiation) dengan metode PCR. 5) Laboratorium Nasional Campak dan Rubella secara Imunologi, kultur virus, PCR dan Genotyping. 6) Laboratorium Regional PCR Avian Influenza (H5N1 dan H7N9) dan H1N1. 7) Laboratorium Rujukan Nasional TBC untuk pemeriksaan kultur dan tes kepekaan. 8) Laboratorium pemeriksa Yersinia pestis secara Mikrobiologi. 9) Laboratorium pemeriksa Difteri (kultur, varian, toxigenic dan Ribotyping) serta Deteksi Antitoksin terhadap Difteri dengan metode netralisasi. 10) Laboratorium pemeriksa toksikologi logam berat pada spesimen manusia. 11) Sebagai laboratorium pemeriksa Narkotika dan Psikotropika. 12) Laboratorium pemeriksa kultur udara ruang. 13) Penyediaan media untuk kultur TBC dan kultur bakteri lainnya serta penyediaan cat Ziehl Neelsen. 14) Melaksanakan bimbingan teknis untuk petugas laboratorium di 30 Puskesmas di Jawa Timur serta 7 BLK Provinsi yang menjadi binaan BBLK Surabaya. 15) Sebagai tempat praktek kerja lapangan, orientasi dan kunjungan serta magang untuk pegawai/mahasiswa/siswa dari institusi/lembaga pendidikan kesehatan dan non kesehatan, instansi pemerintah/swasta maupun perorangan. Struktur Organisasi Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 52 Tahun 2013 tanggal 22 Juli 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan di Lingkungan Kementerian Kesehatan ditetapkan bahwa struktur organisasi sebagai berikut : 3

11 Gambar 1.1 Struktur Organisasi Kesehatan Surabaya Tahun 2015 K E P A L A Satuan Pengawas Intern ( S P I ) Kepala Bagian Keuangan & Administrasi Umum Kepala Sub Bagian Administrasi Umum Kepala Sub Bagian Keuangan & Barang Milik Negara Kepala Bidang Pelayanan Kepala Bidang Pemantapan Mutu & Bimbingan Teknis Kepala Seksi Laboratorium Klinik & Uji Kesehatan Kepala Seksi Laboratorium Kesehatan Masyarakat Kepala Seksi Pemantapan Mutu Kepala Seksi Bimbingan Teknis Kepala Instalasi Patologi Kepala Instalasi Mikrobiologi Kepala Instalasi Kimia Kesehatan Kepala Instalasi Penerimaan, Pengambilan Sampel & Penyerahan Hasil Kepala Instalasi Imunologi Kepala Instalasi Bakteriologi Sanitasi K E L O M P O K J A B A T A N Kepala Instalasi Virologi Kepala Instalasi Bimbingan Teknis Kepala Instalasi Data dan Informasi F U N G S I O N A L Kepala Instalasi Media, Reagensia & Hewan Percobaan Kepala Instalasi Sterilisasi Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana 4

12 1.4 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratorium tahun 2015 sebagai berikut : Kata Pengantar Daftar Isi Ikhtisar Eksekutif BAB I Pendahuluan, menjelaskan tentang latar belakang penyusunan laporan akuntabilitas kinerja, maksud dan tujuan, tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi, dan sistematika penulisan. BAB II Perencanaan Kinerja, menjelaskan tentang perencanaan dan perjanjian kinerja (dokumen penetapan kinerja), meliputi : - Gambaran singkat sasaran strategis dan sasaran program/kegiatan yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 ( lima ) tahun dan sasaran pada tahun yang bersangkutan. - Dalam rangka memperjelas pengukuran kinerja, maka diuraikan indikator dan targetnya. - Kebijakan dan strategi untuk mencapai visi, misi serta sasaran. BAB III Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan tentang pengukuran kinerja, capaian kinerja tahun 2015, analisis akuntabilitas kinerja dan realisasi anggaran serta sumberdaya yang digunakan dalam rangka pencapaian kinerja Balai Besar Laboratorium BAB IV Penutup, mengemukakan simpulan umum dari capaian kinerja Balai Besar Laboratorium serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerja. Lampiran Kontrak Kinerja Formulir Penetapan Kinerja Formulir Rencana Kinerja Tahunan 5

13 BAB II PERENCANAAN KINERJA Perencanaan Kinerja merupakan proses penetapan target, indikator kinerja tahunan dan anggaran berdasarkan program, kebijakan serta sasaran sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Tahun 2015 untuk mencapai visi misi organisasi. Secara singkat dapat digambarkan sasaran strategis dan target kinerja yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 tahun sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Strategis Tahun adalah sebagai berikut : Tabel 2.1 Matrik Kinerja Tahun No Sasaran IKU Satuan 1 1. Terwujudnya kepuasan pelanggan 2 2. Terwujudnya peningkatan standar mutu pelayanan 3. Terwujudnya peningkatan kemitraan dan jejaring lab. a. Tingkat Kepuasan Stakeholder per tahun b. prosentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti a. Jumlah pemutahiran Metode dan atau penambahan parameter uji untuk Surveilans b. Pemutahiran metode dan atau penambahan parameter uji pelayanan laboratorium c. Jumlah pemeriksaan laboratorium yang terakreditasi a. Jumlah kerjasama kelembagaan / customer yang berjalan efektif Nominal IKM Target IKU Persen Metode/ parameter Metode/ parameter Parameter Kerjasama

14 No Sasaran IKU Satuan 4. Terwujudnya tata kelola yang baik Target IKU a. Tingkat Kesehatan BLU Score 83 83, ,5 85 b. Kesesuaian perencanaan dengan realisasi Persen 90 92, ,5 100 output c. Capaian kinerja pelayanan Persen Terwujudnya penyelenggar a PME 6. Terwujudnya budaya kerja 3 7. Terwujudnya SDM yang kompeten 8. Terwujudnya SILK terintegrasi 9. Terwujudnya Sarpras yang handal d. Capaian kinerja pendapatan a. Tingkat kepesertaan penyelenggaraan PME Regional & Nasional b. Jumlah parameter PME Regional & Nasional a. Indeks survey Budaya a. Prosentase SDM yang memiliki kompetensi yang sesuai a. Jumlah modul SILK yang diimplementasika n a. Ketepatan Kalibrasi alat laboratorium sesuai jadwal b. Utilisasi alat laboratorium Persen Persen Parameter Nilai Persen Modul Persen Persen Sumber : Rencana Strategis Bisnis BBLK Surabaya Tahun

15 Sasaran dan Indikator Kinerja Tahun 2015 sebagai berikut : Tabel 2.2 Matrik Kinerja Tahun 2015 No Sasaran IKU Satuan Target 1 Terwujudnya kepuasan pelanggan 2 Terwujudnya peningkatan standar mutu pelayanan 3. Terwujudnya peningkatan kemitraan dan jejaring lab. 4. Terwujudnya tata kelola yang baik 5. Terwujudnya penyelenggara PME Terwujudnya budaya 6. kerja 7 Terwujudnya SDM yang kompeten 8. Terwujudnya SILK terintegrasi 9. Terwujudnya Sarpras yang handal a. Tingkat Kepuasan Stakeholder per tahun b. Prosentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti a. Jumlah pemutahiran Metode dan atau penambahan parameter uji untuk Surveilans b. Pemutahiran metode dan atau penambahan parameter uji pelayanan laboratorium c. Jumlah pemeriksaan laboratorium yang terakreditasi a. Jumlah kerjasama kelembagaan / customer yang berjalan efektif Nominal IKM 86 Persen 83 Metode/ parameter Metode/ parameter 3 3 Parameter 47 Kerjasama 16 a. Tingkat Kesehatan BLU Score 83 b. Kesesuaian perencanaan dengan realisasi output Persen 90 c. Capaian kinerja pelayanan Persen 100 d. Capaian kinerja pendapatan a. Tingkat kepesertaan penyelenggaraan PME Regional & Nasional b. Jumlah parameter PME Regional & Nasional Persen 100 Persen 92 Parameter 52 a. Indeks survey Budaya Nilai 80 a. Prosentase SDM yang memiliki kompetensi yang sesuai a. Jumlah modul SILK yang diimplementasikan a. Ketepatan Kalibrasi alat laboratorium sesuai jadwal Persen 92 Modul 3 Persen 90 b. Utilisasi alat laboratorium Persen 90 Sumber : Rencana Strategis Bisnis BBLK Surabaya Tahun

16 Laporan akuntabilitas kinerja mengacu pada Rencana Strategis Bisnis, hasil pengukuran kinerja serta mengarah pada tujuan dan sasaran. Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, dimana tujuan merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Maka dalam rangka pencapaian visi dan misi Kesehatan Surabaya, ditetapkan tujuan sebagai berikut : 1. Peningkatan jumlah rujukan pemeriksaan yang berkualitas. 2. Peningkatan pelayanan prima dari segi parameter, mutu, metode dan kecepatan yaitu dengan terwujudnya jasa pelayanan pemeriksaan laboratorium yang cepat, tepat dan bermutu serta terciptanya berbagai jenis pelayanan yang mendukung pemeriksaan kesehatan dan pemantauan kesehatan. 3. Pengembangan kerjasama lintas sektoral dalam IPTEKDOK maupun pelayanan masyarakat yaitu dengan terwujudnya profesionalisme melalui bimbingan teknik dalam bidang laboratorium. 4. Pengembangan profesionalisme dan manajemen sumber daya secara periodik yaitu dengan terwujudnya institusi dengan fungsi manajemen yang baik dan konsisten serta pengelolaan keuangan yang mandiri dan manajemen keuangan yang akuntabel. Sasaran Sasaran strategis menggambarkan upaya strategis yang akan diwujudkan oleh suatu UPT vertikal dalam rangka merealisasikan visi UPT vertikal dalam kurun waktu periode RSB. Sasaran strategis Balai Besar Laboratorium periode sebagai berikut : 1) Terwujudnya Kepuasan Pelanggan 2) Terwujudnya peningkatan standar mutu pelayanan 3) Terwujudnya peningkatan kemitraan dan jejaring laboratorium 4) Terwujudnya tata kelola yang baik 5) Terwujudnya penyelenggara PME 6) Terwujudnya budaya kerja 7) Terwujudnya SDM yang kompeten 8) Terwujudnya SILK terintegrasi 9) Terwujudnya sarpras yang handal 9

17 Strategi Untuk mencapai dan merealisasikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka disusunlah strategi sebagai berikut : 1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas berbagai jasa pelayanan pemeriksaan laboratorium dan pemantauan kesehatan. 2) Melaksanakan Pemantapan Mutu Eksternal. 3) Meningkatkan profesionalisme SDM sesuai standar kompetensi. 4) Melaksanakan fungsi manajemen secara baik dan konsisten serta pengelolaan keuangan yang mandiri dan manajemen keuangan yang akuntabel. 5) Menyediakan sarana dan prasarana laboratorium yang memadai. Kebijakan Kebijakan adalah strategi untuk menentukan garis besar atau dasardasar pokok pedoman pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Maka ditetapkan kebijakan sebagai berikut : 1) Pencapaian mutu laboratorium sesuai dengan standar ISO/IEC 17025:2005, ISO 15189:2007, ISO 9001:2008, KALK dan ISO 17043: ) Melaksanakan Pemantapan Mutu Eksternal (sebagai peserta dan penyelenggara). 3) Melakukan jejaring antar lembaga kesehatan, laboratorium dan institusi pendidikan. 4) Penerapan sistem manajemen yang baik dan konsisten dalam 4 aspek, yaitu : customer satisfaction, proses intern, keuangan, learning and growth. 5) Melaksanakan pengelolaan keuangan yang mandiri dan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan SAK. 6) Melaksanakan pengadaan dan pemeliharaan sarana prasarana laboratorium. Penetapan Kinerja merupakan tekad dan janji Rencana Kinerja Tahunan yang sangat penting dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana proses yang akan memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan 10

18 perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja Balai Besar Laboratorium tahun 2015 mengacu pada Rencana Strategis Bisnis Tahun telah menetapkan Rencana Kerja Tahunan dan Penetapan Kinerja Tahun 2015 dengan uraian sebagai berikut : Tabel 2.3 Rencana Kinerja Tahunan 2015 No Sasaran IKU Satuan Target 1 Terwujudnya kepuasan pelanggan 2 Terwujudnya peningkatan standar mutu pelayanan 3. Terwujudnya peningkatan kemitraan dan jejaring lab. 4. Terwujudnya tata kelola yang baik a. Tingkat Kepuasan Stakeholder per tahun b. Prosentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti a. Jumlah pemutahiran Metode dan atau penambahan parameter uji untuk Surveilans b. Pemutahiran metode dan atau penambahan parameter uji pelayanan laboratorium c. Jumlah pemeriksaan laboratorium yang terakreditasi a. Jumlah kerjasama kelembagaan / customer yang berjalan efektif Nominal IKM 86 Persen 83 Metode/ parameter Metode/ parameter 3 3 Parameter 47 Kerjasama 16 a. Tingkat Kesehatan BLU Score 83 b. Kesesuaian perencanaan dengan realisasi output Persen 90 c. Capaian kinerja pelayanan Persen Terwujudnya penyelenggara PME d. Capaian kinerja pendapatan a. Tingkat kepesertaan penyelenggaraan PME Regional & Nasional b. Jumlah parameter PME Regional & Nasional Persen 100 Persen 92 Parameter Terwujudnya budaya kerja a. Indeks survey Budaya Nilai 80 11

19 No Sasaran IKU Satuan Target 7 Terwujudnya SDM yang kompeten 8. Terwujudnya SILK terintegrasi 9. Terwujudnya Sarpras yang handal a. Prosentase SDM yang memiliki kompetensi yang sesuai b. Jumlah modul SILK yang diimplementasikan a. Ketepatan Kalibrasi alat laboratorium sesuai jadwal Persen 92 Modul 3 Persen 90 b. Utilisasi alat laboratorium Persen 90 Tabel 2.4 Penetapan Kinerja Tahun 2015 No Sasaran IKU Satuan Target 1 Terwujudnya kepuasan pelanggan 2 Terwujudnya peningkatan standar mutu pelayanan 3. Terwujudnya peningkatan kemitraan dan jejaring lab. 4. Terwujudnya tata kelola yang baik 5. Terwujudnya penyelenggara PME a. Tingkat Kepuasan Stakeholder per tahun b. Prosentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti a. Jumlah pemutahiran Metode dan atau penambahan parameter uji untuk Surveilans b. Pemutahiran metode dan atau penambahan parameter uji pelayanan laboratorium c. Jumlah pemeriksaan laboratorium yang terakreditasi a. Jumlah kerjasama kelembagaan / customer yang berjalan efektif Nominal IKM 86 Persen 83 Metode/ parameter Metode/ parameter 3 3 Parameter 47 Kerjasama 16 a. Tingkat Kesehatan BLU Score 83 b. Kesesuaian perencanaan dengan realisasi output Persen 90 c. Capaian kinerja pelayanan Persen 100 d. Capaian kinerja pendapatan a. Tingkat kepesertaan penyelenggaraan PME Regional & Nasional b. Jumlah parameter PME Regional & Nasional Persen 100 Persen 92 Parameter 52 12

20 No Sasaran IKU Satuan Target 7 Terwujudnya SDM yang kompeten 8. Terwujudnya SILK terintegrasi 9. Terwujudnya Sarpras yang handal a. Prosentase SDM yang memiliki kompetensi yang sesuai a. Jumlah modul SILK yang diimplementasikan a. Ketepatan Kalibrasi alat laboratorium sesuai jadwal Persen 92 Modul 3 Persen 90 b. Utilisasi alat laboratorium Persen 90 Jumlah Anggaran Kegiatan : Rp Jumlah Anggaran Kegiatan (Revisi) : Rp

21 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Pengukuran dan Analisis Pencapaian Kinerja Pengukuran Kinerja Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan wujud nyata instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan / kegagalan kepada pemberi mandat atas pelaksanaan kegiatan dan program dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran dalam suatu media pelaporan (LAKIP). Penyusunan LAKIP Kesehatan Surabaya tahun 2015 didasarkan kepada pengukuran dan evaluasi pelaksanaan atas rencana strategis. Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan (Permenpan 09/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan IKU di lingkungan Instansi Pemerintah). Pengukuran kinerja ini diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh dalam kurun waktu Januari Desember Selain untuk mendapat informasi mengenai masing-masing indikator, pengukuran kinerja ini juga dimaksudkan untuk mengetahui kinerja Balai Besar Laboratorium Tahun Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja. Pengukuran kinerja ini dilakukan dengan menghitung pencapaian kinerja dengan cara membandingkan antara rencana kinerja dengan realisasi ditinjau dari aspek masukan, keluaran, dan hasil. Hasil pengukuran kinerja tahun 2015 terhadap pencapaian komponen kinerja dituangkan ke dalam formulir pengukuran kinerja berikut ini : 14

22 Tabel 3.1 Formulir Pengukuran Kinerja Tahun 2015 No Sasaran IKU Satuan Target Realisasi 1 Terwujudnya kepuasan pelanggan 2 Terwujudnya peningkatan standar mutu pelayanan 3. Terwujudnya peningkatan kemitraan dan jejaring lab. 4. Terwujudnya tata kelola yang baik 5. Terwujudnya penyelenggara PME Terwujudnya budaya 6. kerja 7 Terwujudnya SDM yang kompeten 8. Terwujudnya SILK terintegrasi 9. Terwujudnya Sarpras yang handal a. Tingkat Kepuasan Stakeholder per tahun b. Prosentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti a. Jumlah pemutahiran Metode dan atau penambahan parameter uji untuk Surveilans b. Pemutahiran metode dan atau penambahan parameter uji pelayanan laboratorium c. Jumlah pemeriksaan laboratorium yang terakreditasi a. Jumlah kerjasama kelembagaan / customer yang berjalan efektif a. Tingkat Kesehatan BLU b. Kesesuaian perencanaan dengan realisasi output c. Capaian kinerja pelayanan d. Capaian kinerja pendapatan a. Tingkat kepesertaan penyelenggaraan PME Regional & Nasional b. Jumlah parameter PME Regional & Nasional Nominal IKM % Capaian 86 85,6 99,53% Persen ,48% Metode/ parameter Metode/ parameter ,67% % Parameter ,13% Kerjasama % Score 83 93,5 112,65% Persen ,11% Persen ,94 105,94% Persen ,82 105,82% Persen 92 91,43 99,38% Parameter ,38% a. Indeks survey Budaya Nilai 80 75,59 94,49% a. Prosentase SDM yang memiliki kompetensi yang sesuai a. Jumlah modul SILK yang diimplementasikan a. Ketepatan Kalibrasi alat laboratorium sesuai jadwal b. Utilisasi alat laboratorium Persen 92 98,37 106,92% Modul % Persen 90 86,49 96,10% Persen ,11% 15

23 Jumlah Anggaran Kegiatan TA 2015 : Rp Jumlah Anggaran Kegiatan TA 2015 (Revisi) : Rp Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan TA 2015 : Rp (89,46%) Analisis Pencapaian Kinerja Dilihat dari capaian masing-masing indikator, untuk tahun 2015 Balai Besar Laboratorium dapat melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab unit organisasi. Pencapaian kinerja pada masing-masing indikator sasaran dapat diuraikan sebagai berikut : 1. a. Sasaran : Terwujudnya kepuasan pelanggan b. Indikator Kinerja : 1) Tingkat Kepuasan Stakeholder per tahun Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh BBLK. Kepuasan pelanggan dapat dicapai apabila pelayanan yang diberikan sesuai atau melampaui harapan pelanggan. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan survey kepuasan pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dengan mengacu pada kepuasan pelanggan berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Pengukuran IKM dilaksanakan di lokasi layanan sesuai dengan metode dan ketentuan sebagaimana diatur dalam Pedoman survey kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik (Permenpan No. 16 tahun 2014). Hasil evaluasi IKM tahun 2015 yang dilaksanakan Balai Besar Laboratorium memperoleh kategori A (sangat baik) dengan score 86,07 pada Juni 2015 dan 85,14 pada Desember 2015 (dari target score 86) sehingga diperoleh skor ratarata tahun 2015 adalah 85,6. Dengan demikian indikator ini telah tercapai 99,53% dari target. Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, hasil evaluasi Indeks Kepuasan Masyarakat tahun sebagai berikut : 16

24 LAKIP Tahun 2015 Gambar 3.1 Hasil Evaluasi Indeks Kepuasan Masyarakat di BBLK Surabaya Tahun ,00 87,07 87,21 85,64 85,71 86,07 (IKM) 85,14 SCORE IKM 80,00 60,00 40,00 20,00 0,00 Juni Desember 2013 Juni Desember 2014 Juni Desember 2015 TAHUN Untuk mendukung tercapainya kepuasan pelanggan, dilaksanakan kegiatan pemasaran dan pengembangan pasar melalui : website yang selalu update, pembagian leaflet, brosur, penawaran general check up ke pelanggan lama dan baru. Selain itu BBLK Surabaya berpartisipasi pada kegiatan : - Gelar Pameran Inovasi Pelayanan Publik yang diadakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada Juni 2015 di GOR Sidoarjo. - Surabaya Health Season berupa umbul-umbul yang dipasang di jalan protokol Surabaya. - Iklan dalam Buku Pintar Kesehatan Ibu dan Anak Bagi Calon Pengantin yang diterbitkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Anggaran TA 2015 yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp dan terealisasi sebesar Rp atau 98,53% dari anggaran yang tersedia. 17

25 Permasalahan/kendala : Tidak ada Usulan Pemecahan Masalah : Tidak ada 2) Prosentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti Keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti adalah jumlah pengaduan/komplain tertulis yang dilaporkan ke unit pengelola pelayanan pelanggan dan telah direspon/ditindaklanjuti oleh manajemen setiap bulan, dibandingkan dengan jumlah semua pengaduan/komplain tertulis yang dilaporkan dalam periode bulan yang sama. Pada tahun 2015 ditargetkan 83% komplain ditindaklanjuti dan terealisasi 100% komplain yang telah ditindaklanjuti dari 14 komplain yang ada (capaian 120,45% dari target). Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, pada tahun 2013 dan 2014 terdapat 100% komplain yang ditindaklanjuti. Anggaran TA 2015 yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp dan terealisasi sebesar Rp atau 98,53% dari anggaran yang tersedia. Permasalahan/kendala : Tidak ada Usulan Pemecahan Masalah : Tidak ada 18

26 2. a. Sasaran : Terwujudnya peningkatan standar mutu pelayanan b. Indikator Kinerja : 1) Jumlah pemutahiran metode dan atau penambahan parameter uji untuk Surveilans Jumlah pemutahiran metode dan atau penambahan parameter uji untuk Surveilans adalah jumlah metode dan atau parameter pemeriksaan baru dibandingkan tahun sebelumnya. Pemeriksaan Surveilans adalah pemeriksaan untuk mendiagnosa secara cepat penyakit berpotensi wabah sebagai peran BBLK dalam Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) untuk memantau masalah kesehatan di Indonesia. Tahun 2015 ditargetkan 3 metode dan atau parameter baru untuk uji surveilans, dan tercapai 5 metode dan atau parameter baru (capaian 166,67% dari target). Jumlah pemutahiran metode dan atau parameter uji untuk surveilans tahun sebagai berikut : Tabel 3.2 Jumlah Pemutahiran Metode dan atau Penambahan Parameter Uji untuk Surveilans Tahun No. Bidang Pemeriksaan/ Instalasi 1. Virologi - - Jumlah metode / parameter baru ITD (metode Real Time PCR) - VDPV (metode Real Time PCR) - Campak (metode Real Time PCR) - Rubella (metode Real Time PCR) - Deteksi Antitoksin terhadap Difteri (metode neutralisasi) Total

27 Anggaran TA 2015 yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp dan terealisasi sebesar Rp atau 96,76% dari anggaran yang tersedia. Permasalahan/kendala : Tidak ada Usulan Pemecahan Masalah : Tidak ada 2) Pemutahiran metode dan atau penambahan parameter uji pelayanan laboratorium Pemutahiran metode dan atau penambahan parameter uji pelayanan laboratorium adalah jumlah parameter pemeriksaan baru per tahun meliputi penambahan metode dan atau parameter uji pada Seksi Lab. Klinik & Uji Kesehatan serta Seksi Lab. Kesehatan Masyarakat. Tahun 2015 ditargetkan 3 metode dan atau parameter uji baru pada Seksi Lab. Klinik dan Uji Kesehatan serta Seksi Lab. Kesehatan Masyarakat, dan tercapai 9 metode dan atau parameter baru (300% dari target). Jumlah pemutahiran metode dan atau parameter uji pelayanan laboratorium tahun 2015 sebagai berikut : Tabel 3.3 Jumlah Pemutahiran Metode dan atau Penambahan Parameter Uji Pelayanan Laboratorium Tahun No. Bidang Pemeriksaan / Instalasi Jumlah metode / parameter baru Patologi - 1) Glukose (metode Hexokinase) 2) Kreatinin (metode Enzimatik) 3) Trigliseride (metode Glyserol blanking) 4) HbA1C (metode Enzimatik) 1) Mikro Albumin 2) Laju Endap Darah (metode automatik) 20

28 No. Bidang Pemeriksaan / Instalasi Jumlah metode / parameter baru Mikrobiologi - - 1) Kultur M.tb dengan media cair MGIT 2) Tes kepekaan obat (OAT) Lini I dengan media cair MGIT 3) Tes kepekaan obat (OAT) Lini II dengan media cair MGIT 4) M.tb dengan metode Line Probe Assay (LPA) 5) MH (Reitz serum) dengan metode mikroskopis fluoresens 3. Imunologi 1) Ana Test 2) ds DNA 3) Ca ) Ca ) Ca 125 6) FT3 7) Anti TP EIA 4. PPS-PH 1) CR Radiologi (metode digital komputer) - 1) NS1 Dengue 2) Salmonella Tubex - - Total Anggaran TA 2015 yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp dan terealisasi sebesar Rp atau 96,76% dari anggaran yang tersedia. Permasalahan/kendala : Tidak ada Usulan Pemecahan Masalah : Tidak ada 21

29 3) Jumlah pemeriksaan laboratorium yang terakreditasi Jumlah pemeriksaan laboratorium yang terakreditasi adalah jumlah parameter yang terakreditasi tahun berjalan dibandingkan dengan jumlah parameter yang terakreditasi tahun sebelumnya pada Seksi Lab. Klinik & Uji Kesehatan serta Seksi Lab. Kesehatan Masyarakat. Tahun 2015 ditargetkan 47 parameter pemeriksaan laboratorium yang terakreditasi pada Seksi Lab. Klinik dan Uji Kesehatan serta Seksi Lab. Kesehatan Masyarakat, dan tercapai 48 pemeriksaan (102,13% dari target). Pada tahun 2015 mengajukan penambahan 3 ruang lingkup akreditasi ISO 17025:2005, meliputi : Timbal (Pb), Klorida (Cl) dan Sulfat (SO4). Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, jumlah parameter uji pelayanan laboratorium tahun sebagai berikut : No. Tabel 3.4 Jumlah Pemeriksaan Laboratorium yang Terakreditasi Tahun Bidang Pemeriksaan/ Instalasi Jumlah parameter yang terakreditasi Hematologi ) Hb Keterangan 2) Jumlah Leukosit 3) Jumlah Eritrosit 4) Jumlah Trombosit 5) PCV 6) MCV 7) MCH 8) MCHC 2. Kimia Klinik ) Albumin 2) Total protein 3) Cholesterol total 4) Trigliserida 5) Uric acid 6) BUN 7) Creatinin 22

30 No. Bidang Pemeriksaan/ Instalasi Jumlah parameter yang terakreditasi ) SGOT 9) SGPT 10) Glukosa Keterangan 11) Urinalisis Automatic 3. Mikrobiologi ) TBC Direct 2) TBC DST 3) TBC Kultur 4), 5) Kultur urine & uji sensitivitas 3 kuman 6), 7) Kultur pus (aerob) & uji sensitivitas 3 kuman 8), 9) Kultur sputum (aerob) & uji sensitivitas 3 kuman 10),11) Kultur faeces & uji sensitivitas 4 kuman 12) Pengecatan Gram 13) Pengecatan Zn 4. Virologi ) Kultur Virus Polio 5. Imunologi ) RPR 2) Kultur Virus Measles 2) TPHA 3) HBsAg ELISA 4) Anti HCV ELISA 5) Anti HIV ELISA 6) IgM Measles ELISA 7) IgM Rubella ELISA 6. Kimia Kesehatan ) Besi (Fe) Total ) Mangan (Mn) 3) Kadmium (Cd) 4) Kromium (Cr) Tambahan 2015 : 1) Timbal (Pb) 2) Klorida (Cl) 3) Sulfat (SO4) 23

31 Tiap tahun dilaksanakan asesmen ulang terhadap akreditasi ISO yang telah diperoleh, meliputi : ISO 17025:2005, ISO 9001:2008 dan ISO 15189:2007. Sedangkan untuk Akreditasi KALK dilakukan self assessment oleh Tim KALK. Kegiatan akreditasi yang dilaksanakan di BBLK Surabaya antara lain : a. Akreditasi ISO 17025:2005 sebagai Laboratorium Penguji, pertama kali terakreditasi pada Sistem Manajemen Mutu ISO/IEC 17025:2005 oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) pada tanggal 25 September 2008 dengan Nomor Akreditasi LP-399-IDN untuk ruang lingkup pada Laboratorium Kimia Kesehatan & Toksikologi, Mikrobiologi, Virologi, Kimia Klinik, Hematologi dan Imunologi. Pada tahun 2012 BBLK Surabaya berhasil melewati asesmen Re-akreditasi ISO/IEC 17025:2005, dan sertifikat ditandatangani pada tanggal 18 April 2013 dengan nomor akreditasi LP-399-IDN. Tahun 2014 dilakukan asesmen surveilans pertama pada tanggal 5 Desember 2014 dan berdasar surat yang ditandatangani oleh Sekjen KAN pada tanggal 18 Agustus 2015, diberitahukan bahwasanya KAN memutuskan untuk mempertahankan status akreditasi Asesmen survailen kedua ISO/IEC 17025:2005 dan penambahan ruang lingkup yang terdiri dari 3 (tiga) parameter uji pada Instalasi Kimia Kesehatan & Toksikologi yaitu : 1. Timbal (Pb) pada contoh uji air limbah 2. Klorida (Cl) pada contoh uji air 3. Sulfat (SO 4 ) pada contoh uji air telah dilaksanakan pada Desember 2015 dan didapatkan temuan ketidaksesuaian namun telah dilakukan perbaikan pada bulan Januari

32 b. Akreditasi ISO 9001:2008 Tahun 2010 telah terakreditasi ISO 9001:2008 oleh TUV Rheinland dengan nomor akreditasi Cert No tanggal 17 Desember 2010 dan dapat mempertahankan status akreditasi pada surveilans tahun c. Akreditasi ISO 15189:2007 juga telah terakreditasi ISO 15189:2007 oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan nomor akreditasi LM-029-IDN tanggal 18 April Tahun 2015 dilakukan Re-asesmen ISO/IEC 15189:2012 pada 12 Maret 2015 dari KAN dan tim asesor KAN. d. Akreditasi Komite Akreditasi Laboratorium Kesehatan (KALK) Tahun 2011 telah terakreditasi oleh KALK dengan nomor akreditasi 01/S/KALK-P/IX/2011 tanggal 5 September Monitoring dan evaluasi dilaksanakan setiap tahun dengan melaksanakan self assessment oleh tim KALK BBLK Surabaya. e. Akreditasi ISO 17043:2010 Tahun 2015 sebagai penyelenggara Pemantapan Mutu Eksternal/Uji Profisiensi sedang dalam proses persiapan menuju akreditasi ISO 17043:2010 Anggaran TA 2015 yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp dan terealisasi sebesar Rp atau 54,08% dari anggaran yang tersedia. Hal ini dikarenakan asesmen ISO 17043:2010 dan KALK baru akan terlaksana tahun Permasalahan/kendala : Tidak ada Usulan Pemecahan Masalah : Tidak ada 25

33 3. a. Sasaran : Terwujudnya peningkatan kemitraan dan jejaring laboratorium b. Indikator Kinerja : Jumlah kerjasama kelembagaan / customer yang berjalan efektif Jumlah kerjasama kelembagaan/customer yang berjalan efektif adalah jumlah kerjasama dengan lembaga/customer dalam rangka memanfaatkan pelayanan di BBLK Surabaya selama kurun waktu satu tahun. Selain itu juga termasuk Bimbingan Teknik yang dilaksanakan BBLK Surabaya terhadap 8 wilayah binaan. Tahun 2015 ditargetkan 16 kerjasama kelembagaan/customer, dan tercapai 24 kerjasama (150% dari target). Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, jumlah kerjasama kelembagaan/customer tahun sebagai berikut : Tabel 3.5 Jumlah Kerjasama Kelembagaan/Customer Tahun Tahun Jumlah kerjasama Keterangan Instansi Pendidikan - 7 Dinas Kesehatan dan BLK di wilayah Binaan - 12 Instansi Pendidikan - 8 Dinas Kesehatan dan BLK di wilayah Binaan - 16 Instansi Pendidikan - 8 Dinas Kesehatan dan BLK di wilayah Binaan Bersamaan dengan program Bimbingan Teknik, tahun 2015 Balai Besar Laboratorium melaksanakan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan HbsAg pada 160 petugas kesehatan di 30 Puskesmas Jawa Timur. 26

34 Anggaran TA 2015 yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp dan terealisasi sebesar Rp atau 63,97% dari anggaran yang tersedia. Seluruh kegiatan telah terlaksana namun realisasi anggaran rendah dikarenakan sedikitnya Kejadian Luar Biasa (KLB) yang mengharuskan pengambilan sampel. Permasalahan/kendala : Tidak ada Usulan Pemecahan Masalah : Tidak ada 4. a. Sasaran : Terwujudnya tata kelola yang baik b. Indikator Kinerja : 1) Tingkat Kesehatan BLU Tingkat Kesehatan BLU adalah perhitungan Kinerja Satker BLU Bidang Layanan Kesehatan yang meliputi Aspek Klinis dan Aspek Managerial dengan memperhatikan indikator yang dinilai menggunakan skor. Total skor yang diperoleh kemudian dikonversikan dalam nilai Indikator Kinerja Individu (IKI). Tahun 2015 ditargetkan tingkat kesehatan BLU dengan skor 83, dan tercapai skor 93,5 (112,65% dari target). Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, tingkat kesehatan BLU beserta skornya sebagai berikut : Tabel 3.6 Tingkat Kesehatan BLU tahun Tahun Skor Tingkat Kesehatan BLU / Nilai IKI ,25 1, ,5 1,75 Anggaran TA 2015 yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp dan terealisasi sebesar Rp atau 95,78% dari anggaran yang tersedia. 27

35 Permasalahan/kendala : Tidak ada Usulan Pemecahan Masalah : Tidak ada 2) Kesesuaian perencanaan dengan realisasi output Kesesuaian perencanaan dengan realisasi output adalah realisasi output periode berjalan dibandingkan rencana capaian output periode berjalan. Tahun 2015 kesesuaian perencanaan dengan realisasi output ditargetkan 90% dan tercapai 100% (capaian 111,11% dari target). Anggaran TA 2015 yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp dan terealisasi sebesar Rp atau 70,09% dari anggaran yang tersedia. Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, persentase kesesuaian perencanaan dengan realisasi output sebagai berikut : Tabel 3.7 Persentase Capaian Realisasi Output Tahun Tahun 2013 Sarana Prasarana dan Peralatan Kesehatan Lainnya Uraian Perencanaan Realisasi % Capaian 10 Unit 10 Unit 100% Laporan Pembinaan Program 115 Laporan 115 Laporan 100% Peningkatan SDM 115 Orang 112 Orang 97,39% Pakaian Dinas 115 Pegawai 115 Pegawai 100% Alat Kedokteran, Kesehatan dan KB 12 Unit 12 Unit 100% Perangkat Pengolahan Data dan Komunikasi 20 Unit 19 Unit 95,00% Layanan Operasional Balai (PNBP/BLU) 1 Laporan 1 Laporan 100% Laporan Akreditasi/sertifikasi 4 Laporan 4 Laporan 100% Dukungan Sarana dan prasarana kantor 90 Unit 87 Unit 96,67% Laporan Pembinaan Program dan Rencana Kerja/Teknis 9 Laporan 9 Laporan 100% 28

36 Uraian Perencanaan Realisasi % Capaian Barang Medik Habis Pakai 2 Paket 2 Paket 100% Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan 12 Bulan Layanan 100% Total / Rata-rata capaian tahun ,61% Tahun 2014 Reagen Bahan Kontrol 1 Paket 1 Paket 100% Peralatan Fasilitas Perkantoran 66 unit 49 unit 74,24% Alat Pengolahan Data dan Komunikasi 14 buah 8 buah 57,14% Alat Kesehatan, Kedokteran dan KB dalam rangka menuju pelayanan kelas dunia 64 Unit 59 Unit 92,19% Gedung/Bangunan 24 m2 24 m2 100% Laporan Pembinaan Program 112 Laporan 93 Laporan 83,04% Peningkatan SDM 15 Orang 27 Orang 180% Layanan Operasional Balai (PNBP/BLU) 1 Laporan 1 Laporan 100% Laporan Akreditasi/sertifikasi 1 Laporan 1 Laporan 100% Laporan Pembinaan Program dan Rencana Kerja/Teknis 1 Laporan 1 Laporan 100% Barang Medik Habis Pakai 1 Paket 1 Paket 100% Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan 12 Bulan Layanan 100% Total / Rata-rata capaian tahun ,78% Tahun 2015 Operasional Unit Fungsional UPT SDM yang ditingkatkan kapasitas dan kemampuan teknisnya 12 Bulan Layanan 12 Bulan Layanan 100% 3 Laporan 3 Laporan 100% Laporan Teknis 5 Laporan 5 Laporan 100% Reagen Bahan Kontrol 1 Paket 1 Paket 100% Alat Kesehatan, Kedokteran dan KB dalam rangka menuju pelayanan kelas dunia 15 Unit 15 Unit 100% Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 17 Unit 17 Unit 100% Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 31 Unit 31 Unit 100% Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan 12 Bulan Layanan 100% Total / Rata-rata capaian tahun % 29

37 Tahun 2014 terdapat beberapa sarana prasarana yang belum dapat terealisasi karena efisiensi anggaran dari Eselon I Kementerian Kesehatan untuk Belanja Modal Rupiah Murni. 3) Capaian kinerja pelayanan Capaian kinerja pelayanan adalah persentase capaian pelayanan dibandingkan target yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Bisnis. sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan R.I. yang berada di Jawa Timur, memberikan pelayanan untuk pemeriksaan sampel klinik dan non klinik. Kegiatan yang terkait langsung dengan indikator tersebut adalah: Kegiatan pemeriksaan laboratorium, meliputi pemeriksaan laboratorium klinik dan uji kesehatan serta laboratorium kesehatan masyarakat. Pada indikator ini ditargetkan capaian kinerja pelayanan tahun 2015 sebanyak dan tercapai pemeriksaan (105,94% dari target). Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, capaian kinerja pelayanan tahun sebagai berikut : Tabel 3.8 Capaian Kinerja Pelayanan Dibandingkan dengan Target Tahun Jenis Pemeriksaan Target Realisasi % Capaian Target Realisasi % Capaian Target Realisasi % Capaian Hematologi ,35% ,77% ,16% Kimia Klinik ,82% ,82% ,56% Mikrobiologi (+Virologi) Bakteriologi Sanitasi ,54% ,79% ,24% ,11% ,18% ,92% Imunologi ,16% ,40% ,56% Kimia Kesehatan Patologi Anatomi ,87% ,11% % ,98% ,24% ,26% 30

38 Jenis Pemeriksaan Radiologi Diagnostik Target Realisasi % Capaian Target Realisasi % Capaian Target Realisasi % Capaian ,82% ,43% ,97% ECG ,55% ,15% ,68% USG ,43% ,21% ,38% Treadmill ,73% ,00% ,53% Audiometri ,50% ,06% ,79% Total ,31% ,28% ,94% Sumber : Instalasi Data & Informasi BBLK Surabaya, 2015 Anggaran TA 2015 yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp dan terealisasi sebesar Rp atau 97,16% dari anggaran yang tersedia. Berikut target dan realisasi kinerja pelayanan tahun : Gambar 3.2 Target dan Realisasi Kinerja Pelayanan Tahun Target Realisasi

39 Target pelayanan tahun 2014 diturunkan dari pemeriksaan (tahun 2013) menjadi pemeriksaan (tahun 2014). Angka tersebut berasal dari kenaikan 5% dari capaian tahun 2013 ( pemeriksaan) sehingga target pelayanan tahun 2014 menjadi pemeriksaan. Dilihat dari grafik tersebut, total capaian pelayanan terus mengalami peningkatan dari tahun Permasalahan/kendala : Secara umum realisasi pelayanan tahun 2015 telah melebihi target, tetapi masih terdapat pemeriksaan yang capaiannya rendah yaitu Audiometri dan Treadmill masing-masing dengan capaian 15,79% dan 24,53% dari target. Usulan Pemecahan Masalah : Perlu pemasaran (marketing) pada segmen khusus yang membutuhkan pelayanan Audiometri dan Treadmill. 4) Capaian kinerja pendapatan Capaian kinerja pendapatan adalah persentase capaian pendapatan BLU dibandingkan target yang telah ditetapkan dalam RSB. Pada indikator ini ditargetkan capaian kinerja pendapatan tahun 2015 Rp dan tercapai Rp (105,82% dari target). Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, capaian kinerja pendapatan BLU tahun sebagai berikut : Tabel 3.9 Capaian Kinerja Pendapatan BLU BBLK Surabaya Dibandingkan dengan Target Tahun Tahun Target Realisasi % Capaian 2013 Rp Rp ,92% 2014 Rp Rp ,74% 2015 Rp Rp ,82% 32

40 Anggaran TA 2015 yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp dan terealisasi sebesar Rp atau 97,16% dari anggaran yang tersedia. Permasalahan/kendala : Tidak ada Usulan Pemecahan Masalah : Tidak ada 5. a. Sasaran : Terwujudnya penyelenggara PME b. Indikator Kinerja : 1) Tingkat kepesertaan penyelenggaraan PME Regional dan Nasional Tingkat kepesertaan penyelenggaraan PME Regional & Nasional adalah jumlah peserta penyelenggaraan PME yang memberikan jawaban terhadap bahan uji yang dikirimkan. Tahun 2015 ditargetkan tingkat kepesertaan penyelenggaraan PME Regional dan Nasional sebesar 92%, dan terealisasi 91,43% (capaian 99,38% dari target). Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, tingkat kepesertaan penyelenggaraan PME Regional dan Nasional tahun sebagai berikut : Tabel 3.10 Tingkat Kepesertaan Penyelenggaraan PME Regional dan Nasional Tahun No. Jenis / Bidang PME A. PME Regional 1 Hematologi 2 Kimia Klinik Jumlah Lab. Peserta Jumlah Lab. Pengirim Hasil Uji % Kepesertaan Jumlah Lab. Peserta Jumlah Lab. Pengirim Hasil Uji % Kepesertaan Jumlah Lab. Peserta Jumlah Lab. Pengirim Hasil Uji 33 % Kepesertaan a. Siklus I ,02% ,99% ,77% b. Siklus II ,62% ,57% ,19% a. Siklus I ,50% % ,33% b. Siklus II ,25% ,75% ,56%

41 No. Jenis / Bidang PME 3 Urinalisis 4 Jumlah Lab. Peserta Jumlah Lab. Pengirim Hasil Uji % Kepesertaan Jumlah Lab. Peserta Jumlah Lab. Pengirim Hasil Uji % Kepesertaan Jumlah Lab. Peserta Jumlah Lab. Pengirim Hasil Uji % Kepesertaan a. Siklus I ,65% ,00% ,71% b. Siklus II ,06% ,33% ,43% Mikrobiologi Klinik : - BTA a. Siklus I ,23% ,03% ,31% b. Siklus II ,29% ,03% ,35% - Telur Cacing a. Siklus I ,00% ,00% ,00% b. Siklus II ,00% ,00% ,00% - Malaria 5 Anti HIV a. Siklus I ,00% tidak ada tidak ada b. Siklus II ,00% tidak ada tidak ada a. Siklus I ,00% ,00% ,00% b. Siklus II ,00% ,00% ,00% B. PME Nasional 1 Imunologi ,50% ,56% ,02% 2 Kimia Air ,00% ,62% ,46% 3 Kimia Air Terbatas ,19% ,78% ,54% Total ,74% ,07% ,43% Anggaran TA 2015 yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp dan terealisasi sebesar Rp atau 59,75% dari anggaran yang tersedia. Hal ini dikarenakan penawaran dari pihak ketiga di bawah pagu anggaran BBLK Surabaya, sedangkan output telah 100% sesuai spesifikasi yang ditentukan. Permasalahan/kendala : - Masih kurangnya kesadaran laboratorium peserta PME tentang pentingnya PME bagi laboratorium yang bersangkutan. 34

42 Usulan Pemecahan Masalah : - Perlu sosialisasi pentingnya PME bagi laboratorium peserta untuk meningkatkan motivasi laboratorium bersangkutan dalam mengikuti PME. 5) Jumlah parameter PME Regional dan Nasional Jumlah parameter PME meliputi jumlah parameter uji pada PME Regional dan Nasional yang diselenggarakan. Tahun 2015 ditargetkan jumlah parameter PME Regional dan Nasional sebanyak 52 parameter, dan terealisasi 47 parameter (90,38% dari target). Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, jumlah parameter PME Regional dan Nasional yang diselenggarakan tahun sebagai berikut : Tabel 3.11 Jumlah Parameter PME Regional dan Nasional yang Diselenggarakan Tahun Parameter PME Hemoglobin 1. Hemoglobin 1. Hemoglobin 2. Albumin 2. Albumin 2. Lekosit 3. Total Protein 3. Total Protein 3. Eritrosit 4. Kolesterol 4. Kolesterol 4. Hematokrit 5. Trigliserida 5. Trigliserida 5. MCV 6. Uric Acid 6. Uric Acid 6. MCH 7. SGOT 7. SGOT 7. MCHC 8. SGPT 8. SGPT 8. Trombosit 9. Glukosa 9. Glukosa 9. Albumin 10. Kreatinin 10. Kreatinin 10. Total Protein 11. BUN 11. BUN 11. Kolesterol 12. Berat Jenis 12. Berat Jenis 12. Trigliserida 13. ph 13. ph 13. Uric Acid 14. Keton 14. Keton 14. SGOT 15. Protein/Albumin 15. Protein/Albumin 15. SGPT 16. Glukosa 16. Glukosa 16. Glukosa 17. Bilirubin 17. Bilirubin 17. Kreatinin 35

43 Parameter PME Tes Kehamilan 18. Tes Kehamilan 18. BUN 19. BTA (Mikroskopis) 19. BTA (Mikroskopis) 19. Bilirubin Total 20. Telur Cacing 20. Telur Cacing (Mikroskopis) (Mikroskopis) 20. Kalsium 21. Malaria (Mikroskopis) 21. HIV 21.Alkali Fosfatase 22. HIV 22. VDRL 22. Gamma GT 23. VDRL 23. HbsAg 23. Natrium 24. HbsAg 24. Anti HCV 24. Kalium 25. Anti HCV 25. Cr 25. Klorida 26. Cr 26. Cd 26. Berat Jenis 27. Cd 27. Fe 27. ph 28. Fe 28. Mn 28. Keton 29. Mn 29. Lekosit 29. Protein/Albumin 30. Eritrosit 30. Glukosa 31. Hematokrit 31. Bilirubin 32. MCV 32. Tes Kehamilan 33. MCH 33. Urobilionogen 34. MCHC 34. Darah samar 35. Trombosit 35. Keton 36. Bilirubin 36. Nitrit 37. Alkali Fosfatase 37. Lekosit 38. Gamma GT 38. BTA (Mikroskopis) 39. Natrium 39. Telur Cacing (Mikroskopis) 40. Kalium 40. HIV 41. Klorida 41. VDRL 42. Kalsium 42. HbsAg 43. CK 43. Anti HCV 44. CK-MB 44. Cr 45. Darah samar 45. Cd 46. Lekosit 46. Fe 47. Nitrit 47. Mn 48. Urobilin Total : 29 parameter Total : 48 parameter Total : 47 parameter 36

44 Anggaran TA 2015 yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp dan terealisasi sebesar Rp atau 59,75% dari anggaran yang tersedia. Hal ini dikarenakan penawaran dari pihak ketiga di bawah pagu anggaran BBLK Surabaya, sedangkan output telah 100% sesuai spesifikasi yang ditentukan. Permasalahan/kendala : - Pelimpahan kegiatan PME Nasional belum sepenuhnya terlaksana karena sebagian kegiatan masih dilaksanakan Direktorat BPPM dan Sarkes. - Kegiatan PME untuk peserta mandiri belum bisa dilaksanakan tahun 2015 (anggaran belum siap, payung hukum belum ada, perlu perhitungan unit cost). Usulan Pemecahan Masalah : Melaksanakan pelimpahan kegiatan PME Nasional sebatas kewenangan yang diterima BBLK Surabaya dari Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan. 6. a. Sasaran : Terwujudnya budaya kerja b. Indikator Kinerja : 1) Indeks Survey Budaya Indeks Survey Budaya adalah rasio nilai dari kuesioner yang dijawab dibagi total nilai tentang budaya kerja yang meliputi aspek pribadi dan aspek hubungan dengan rekan kerja serta pelanggan sesuai PerMenPAN 39/2012 dan 7 kebiasaan hidup Steven Covey. Tahun 2015 ditargetkan hasil penilailaian indeks survey budaya secara kumulatif yaitu 80 dan terealisasi 75,59 (94,49% dari target). Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, hasil penilaian indeks survey budaya secara kumulatif meningkat. Hal ini dapat dilihat dari data berikut : 37

45 Tabel 3.12 Hasil Penilaian Indeks Survey Budaya Tahun Tahun Hasil Penilaian Indeks Survey Budaya , ,59 Anggaran TA 2015 yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp dan terealisasi sebesar Rp atau 99,11% dari anggaran yang tersedia. Permasalahan/kendala : Belum semua pegawai mempunyai kesadaran tentang budaya kerja yang baik dalam mendukung tercapainya tujuan organisasi BBLK Surabaya. Usulan Pemecahan Masalah : Terus berupaya memberikan arahan kepada pegawai tentang pentingnya budaya kerja demi tercapainya tujuan organisasi BBLK Surabaya. 7. a. Sasaran : Terwujudnya SDM yang kompeten b. Indikator Kinerja : 1) Prosentase SDM yang memiliki kompetensi yang sesuai Prosentase SDM yang memiliki kompetensi yang sesuai adalah prosentase SDM yang memiliki kompetensi sesuai tugas bidang kerja. Tahun 2015 ditargetkan prosentase SDM yang memiliki kompetensi sesuai sebesar 92%, dan terealisasi 121 pegawai dari 123 pegawai yang ada (98,37% dari jumlah pegawai). Dengan demikian capaian indikator ini sebesar 106,92% dari target. Dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, sebanyak 65 orang tenaga teknis dan 58 orang tenaga non teknis mengikuti di antaranya : 38

46 Peningkatan kualitas SDM di dalam negeri a) Teknis : - Pelatihan : 12 topik 15 orang - Workshop : 9 topik 13 orang - Seminar : 8 topik 17 orang - Workshop & seminar : 1 topik 2 orang - Simposium : 2 topik 4 orang - Lokakarya : 1 topik 1 orang b) Non teknis : - Diklat Kepemimpinan Tk. IV : 1 diklat 1 orang: - Pelatihan : 1 topik 1 orang - Workshop : 1 topik 2 orang - Bimtek : 2 topik 4 orang - Capacity Building : 123 orang Peningkatan kualitas SDM di Luar Negeri - Pelatihan : 1 topik 1 orang - Workshop : 2 topik 3 orang Anggaran TA 2015 yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp dan terealisasi sebesar Rp atau 80,32% dari anggaran yang tersedia. Realisasi anggaran tersebut menyesuaikan dengan pendapatan BLU. Permasalahan/kendala : Tidak semua parameter/materi yang dibutuhkan terselenggara pelatihan setiap tahunnya. Usulan Pemecahan Masalah : Selalu memonitor informasi pelatihan untuk parameter/materi yang dibutuhkan, terutama yang jarang diselenggarakan. 8. a. Sasaran : Terwujudnya SILK terintegrasi b. Indikator Kinerja : 1) Jumlah modul SILK yang diimplementasikan Jumlah modul SILK yang diimplementasikan per tahun adalah jumlah semua modul SILK yang diimplementasikan di BBLK mulai dari statistik pengadaan, statistik peralatan, pendaftaran, distribusi, 39

47 pengeluaran hasil, pembayaran dan entry data (hasil, analisa statistik, jumlah pegawai, keuangan). Tahun 2015 ditargetkan 3 modul SILK yang diimplementasikan, dan terealisasi 3 modul (100% dari target). Modul tersebut meliputi : pendaftaran, pembayaran dan pengeluaran hasil. Berikut jumlah modul SILK yang ddimplementasikan tahun : Tabel 3.13 Jumlah Modul SILK yang Diimplementasikan Tahun Tahun Jumlah Modul SILK Tahun belum ada penambahan modul SILK, namun terdapat perbaikan sistem pembayaran/billing system dan terhubungnya hasil yang dikeluarkan alat laboratorium dengan sistem online. Anggaran TA 2015 yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp dan terealisasi sebesar Rp atau 99,81% dari anggaran yang tersedia. Permasalahan/kendala : - Belum optimal menunjang analisa kegiatan di BBLK Surabaya. - Belum semua Instalasi terkoneksi dengan SILK online. Usulan Pemecahan Masalah : Upgrade SILK Online sesuai kebutuhan analisa di BBLK Surabaya serta menambah jaringan instalasi yang masuk dalam SILK. 9. a. Sasaran : Terwujudnya Sarpras yang handal b. Indikator Kinerja : 1) Ketepatan kalibrasi alat laboratorium sesuai jadwal Ketepatan kalibrasi alat sesuai jadwal adalah jumlah peralatan yang sudah terkalibrasi sesuai jadwal yang ditetapkan. 40

48 Tahun 2015 ditargetkan ketepatan kalibrasi alat laboratorium 90% sesuai jadwal dan terealisasi 86,49% (capaian 96,10% dari target). Dibandingkan periode sebelumnya, berikut persentase ketepatan waktu kalibrasi alat sesuai jadwal : Tabel 3.14 Persentase Ketepatan Waktu Kalibrasi Alat sesuai Jadwal Tahun Tahun Jumlah Alat yang Dikalibrasi Kesesuaian dengan Jadwal Tepat waktu Tidak tepat waktu % Kesesuaian ,73% ,49% Anggaran TA 2015 yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp dan terealisasi sebesar Rp atau 84,42% dari anggaran yang tersedia. Permasalahan/kendala : Untuk alat tertentu terdapat kendala seperti belum ada tenaga ahli dan sarana prasarana kalibrasinya di Indonesia sehingga untuk penjadwalan kalibrasi dibutuhkan waktu yang lebih panjang dari perkiraan. Usulan Pemecahan Masalah : Pengaturan jadwal kalibrasi dengan tenggang waktu yang lebih panjang (menyesuaikan dengan jadwal pihak pelaksana kalibrasi). 2) Utilisasi alat laboratorium Utilisasi alat laboratorium adalah pemanfaatan peralatan laboratorium yang mengeluarkan nilai uji. Tahun 2015 pemanfaatan peralatan laboratorium yang mengeluarkan nilai uji sebanyak 100% dari seluruh alat yang ada (319 unit), sedangkan. target utilisasi alat laboratorium sebesar 90%. Dengan demikian indikator ini tercapai 111,11% dari target. 41

49 Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, utilisasi alat laboratorium tahun sebagai berikut : Tabel 3.15 Utilisasi Alat Laboratorium Tahun Tahun Jumlah Utilisasi % % % Anggaran TA 2015 yang digunakan untuk pencapaian indikator sasaran ini sebesar Rp dan terealisasi sebesar Rp atau 89,57% dari anggaran yang tersedia. Permasalahan/kendala : Tidak ada Usulan Pemecahan Masalah : Tidak ada 3.2 Sumber Daya Sumber Daya Manusia Jumlah dan status Pegawai pada Kesehatan Surabaya per 31 Desember 2015 sejumlah 107 orang tenaga Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 16 orang tenaga BLU. Berikut ini jumlah pegawai Tahun 2015 menurut Jabatan, Golongan dan Tingkat Pendidikan : 42

50 Tabel 3.16 Sumber Daya Manusia Kesehatan Surabaya Tahun 2015 NO URAIAN JAN 2015 TAMBAH KURANG DES A MENURUT JABATAN 1 STRUKTURAL Eselon I Eselon II 1 1 Eselon III 3 3 Eselon IV FUNGS. TERTENTU FUNGS. UMUM NON PNS JUMLAH B C MENURUT GOLONGAN Golongan IV Golongan III Golongan II Golongan I NON PNS JUMLAH MENURUT PENDIDIKAN PNS S2 7 7 S1 D.IV D.III Akademi SMA/Sederajat SMP/Sederajat 5 5 SD 2 2 NON PNS S1 5 5 D.III/Akademi 4 4 SMA/Sederajat 7 7 JUMLAH Sumber Data : Sub Bagian Administrasi Umum BBLK Surabaya,

51 3.2.2 Sumber Daya Anggaran Dalam mencapai kinerjanya, Kesehatan Surabaya didukung oleh sumber daya anggaran sebesar Rp yang berasal dari Dana Rupiah Murni sebesar Rp dan Dana BLU sebesar Rp Tabel 3.17 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun 2015 per Jenis Belanja Kode Jenis Belanja Uraian Jenis Belanja Anggaran (Rupiah) Realisasi Belanja (Rupiah) Persentase =(4/3)x100% 51 Belanja Pegawai ,78% 52 Belanja Barang ,45% 53 Belanja Modal ,90% Jumlah ,46% Sumber : Sub Bagian Keuangan dan BMN BBLK Surabaya, Sumber Daya Sarana dan Prasarana Laporan pengelolaan sumber daya sarana dan prasarana a. BMN INTRAKOMPTABEL Posisi Awal ( 1 Januari 2015 ) : Rp Penambahan : Rp Pengurangan : Rp. 0 Posisi Akhir ( 31 Desember 2015 ) : Rp b. BMN EKSTRAKOMPTABEL Posisi Awal ( 1 Januari 2015 ) : Rp Penambahan : Rp. 0 Pengurangan : Rp. 0 Posisi Akhir ( 31 Desember 2015 ) : Rp

52 c. BMN GABUNGAN INTRAKOMPTABEL dan EKSTRAKOMPTABEL Posisi Awal ( 1 Januari 2015 ) : Rp Penambahan : Rp Pengurangan : Rp 0 Posisi Akhir ( 31 Desember 2015 ) : Rp d. BMN ASET TAK BERWUJUD Posisi Awal ( 1 Januari 2015 ) : Rp Penambahan : Rp. 0 Aset Definitif : Rp. 0 Posisi Akhir ( 31 Desember 2015 ) : Rp e. KONTRUKSI DALAM PENGERJAAN Posisi Awal ( 1 Januari 2015 ) : Rp. 0 Penambahan : Rp. 0 Pengurangan : Rp. 0 Posisi Akhir ( 31 Desember 2015 ) : Rp. 0 45

53 BAB IV PENUTUP Seperti yang telah dipaparkan pada Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) tahun 2015, dapat disimpulkan bahwa telah bekerja sesuai tugas pokok dan fungsi serta pencapaian target yang ditetapkan dalam Rencana Strategis Bisnis melalui kegiatan antara lain : 1. Pelayanan laboratorium bagi masyarakat yang dilengkapi dengan konsultasi dokter. 2. Kerjasama dengan Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam upaya penanggulangan penyakit menular dan penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB). 3. Penyelenggara Pemantapan Mutu Eksternal tingkat nasional dan regional untuk laboratorium pemerintah maupun laboratorium swasta. 4. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia melalui kegiatan Bimbingan Teknik baik internal maupun eksternal. 5. Sebagai Laboratorium Rujukan Nasional untuk pemeriksaan kultur dan uji kepekaan TBC, Laboratorium Nasional Polio dan Campak serta Laboratorium Rujukan Regional berbagai penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB). Penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Kesehatan Surabaya didasarkan pada kinerja pelaksanan kegiatan yang mendukung program dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi selama periode 01 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember Diharapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Kesehatan Surabaya ini dapat digunakan sebagai alat komunikasi pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja di masa yang akan datang. 46

54 Laporan Semester I Tahun 2013 LAMPIRAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA Jl. Karangmenjangan No.

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA

KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA Jl. Karangmenjangan No. 18 Surabaya Telp. 031-5021451, Fax. 031-5020388 e-mail : bblksub@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Pengukuran dan Analisis Pencapaian Kinerja 3.1.1 Pengukuran Kinerja Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan wujud nyata instansi pemerintah untuk mempertanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban secara tertulis atas pelaksanaan tugas-tugas Kesehatan Surabaya yang telah dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA LAKIP Tahun 203 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Perencanaan Kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA

KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA Jl. Karangmenjangan No. 18 Surabaya Telp. 031-5021451, Fax. 031-5020388 e-mail : bblksub@yahoo.co.id

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... vii EXECUTIVE SUMMARY... ix

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... vii EXECUTIVE SUMMARY... ix DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... vii EXECUTIVE SUMMARY... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Maksud dan Tujuan Laporan... 2 1.3 Ruang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN KINERJA SAAT INI

BAB II GAMBARAN KINERJA SAAT INI 6 BAB II GAMBARAN KINERJA SAAT INI 2.1 Gambaran Kinerja Aspek Pelayanan 2.1.1 Kinerja Pelayanan Laboratorium Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... vii

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... vii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Maksud dan Tujuan Laporan... 2 1.3 Ruang Lingkup Laporan... 2

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM a. Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 57/KMK.05/2010 tanggal 05 Februari 2010 tentang Penetapan pada Kementerian Kesehatan sebagai Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban secara tertulis atas pelaksanaan tugas-tugas

Lebih terperinci

BAB V Analisa dan Mitigasi Risiko Identifikasi Risiko Penilaian Tingkat Risiko Rencana Mitigasi Risiko...

BAB V Analisa dan Mitigasi Risiko Identifikasi Risiko Penilaian Tingkat Risiko Rencana Mitigasi Risiko... DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Grafik Dan Gambar... vi BAB I Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tujuan Rencana Strategis Bisnis (RSB)... 3 1.3 Dasar

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA. No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target. (1) (2) (3) (4) 1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas berbagai

PENETAPAN KINERJA. No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target. (1) (2) (3) (4) 1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas berbagai Lampiran 1 PENETAPAN KINERJA Unit Eselon II : Tahun Anggaran : 2013 No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas berbagai Jumlah capaian pemeriksaan

Lebih terperinci

BAB VI PROYEKSI FINANSIAL

BAB VI PROYEKSI FINANSIAL 73 BAB VI PROYEKSI FINANSIAL Pada bab ini menjelaskan proyeksi finansial pada kurun waktu periode lima tahunan Rencana Strategi Bisnis (tahun 2015 s.d 2019), yang berisikan estimasi pendapatan dan rencana

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA. Unit Eselon II : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun Anggaran : 2012

PENETAPAN KINERJA. Unit Eselon II : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun Anggaran : 2012 Lampiran 1 PENETAPAN KINERJA Unit Eselon II : Tahun Anggaran : 2012 No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target 2012 Satuan (1) (2) (3) (4) 1 Terlaksananya berbagai jenis pelayanan laboratorium yang

Lebih terperinci

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA KEMENTERIAN KESEHATAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2012

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA KEMENTERIAN KESEHATAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2012 PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA KEMENTERIAN KESEHATAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2012 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

BAB IV INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN PROGRAM KERJA STRATEGIS

BAB IV INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN PROGRAM KERJA STRATEGIS 40 BAB IV INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN PROGRAM KERJA STRATEGIS 4.1 Matriks IKU Dalam matriks IKU dapat dijelaskan indikator kinerja utama (IKU) yang dituju setiap sasaran strategis. IKU tersebut menunjukkan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Pengukuran dan Analisis Pencapaian Kinerja 3.1.1 Pengukuran Kinerja Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan wujud nyata instansi pemerintah untuk mempertanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan Rencana Strategis Bisnis (RSB) bagi suatu organisasi pemerintah merupakan suatu kewajiban sebagai upaya mewujudkan tata kelola system yang modern. RSB

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1018, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Balai Besar Lanoratorium Kesehatan. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN

Lebih terperinci

BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS. Balai Besar laboratorium Kesehatan Makassar sebagai salah satu

BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS. Balai Besar laboratorium Kesehatan Makassar sebagai salah satu BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS A. Rumusan Pernyataan Visi, Misi dan Tata Nilai Balai Besar laboratorium Kesehatan Makassar sebagai salah satu penyelenggara pembangunan kesehatan telah menetapkan

Lebih terperinci

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA KEMENTERIAN KESEHATAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA KEMENTERIAN KESEHATAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA KEMENTERIAN KESEHATAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan

Lebih terperinci

i U s u l a n R e v i s i R e m u n e r a s i B B L K J a k a r t a T A

i U s u l a n R e v i s i R e m u n e r a s i B B L K J a k a r t a T A i U s u l a n R e v i s i R e m u n e r a s i B B L K J a k a r t a T A 2 0 1 7 KEMENTERIAN KESEHATAN R.I DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN JAKARTA Jln. Percetakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta berdiri sejak tanggal 25 Januari 1950. Pada awalnya, laboratorum ini merupakan Laboratorium Assaineering DIY yang berada di bawah

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN MITIGASI RESIKO Pada bab ini menjelaskan resiko yang dihadapi dalam mewujudkan suatu

BAB V ANALISIS DAN MITIGASI RESIKO Pada bab ini menjelaskan resiko yang dihadapi dalam mewujudkan suatu BAB V ANALISIS DAN MITIGASI RESIKO Pada bab ini menjelaskan resiko yang dihadapi dalam mewujudkan suatu sasaran strategis untuk merealisasikan visi BBLK Makassar pada kurun waktu periode lima tahun dan

Lebih terperinci

BAB IV Indikator Kinerja Utama dan Program Kerja Strategis

BAB IV Indikator Kinerja Utama dan Program Kerja Strategis BAB IV Indikator Kinerja Utama dan Program Kerja Strategis A. Matriks No Matriks menjelasakan indikator kinerja utama yang dituju untuk setiap sasaran strategis. Sasaran Strategis Perspektif 1. Kepuasan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Pengukuran dan Analisis Pencapaian Kinerja 3.1.1 Pengukuran Kinerja Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan wujud nyata instansi pemerintah untuk mempertanggung

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. LAK RSSN Bukittinggi Tahun

BAB IV PENUTUP. LAK RSSN Bukittinggi Tahun BAB IV PENUTUP Pencapaian kinerja kegiatan-kegiatan yang mendukung program tidak selalu dapat tergambarkan dalam keberhasilan atau kegagalan pencapaian indikator sasaran program, karena masih dipengaruhi

Lebih terperinci

Jl. RS Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan Telp. (021) , (Hunting), Fax

Jl. RS Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan Telp. (021) , (Hunting), Fax Jl. RS Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan 12430 Telp. (021) 7501524, 76660552 (Hunting), Fax. 7690123 Email : rsupf@fatmawatihospital.com ; Website: www.fatmawatihospital.com RINGKASAN EKSEKUTIF Dengan

Lebih terperinci

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 1 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum.wr.wb Alhamdulillah, kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan

Lebih terperinci

BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS

BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS 26 BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS 3.1 Rumusan Pernyataan Visi, Misi, dan Tata Nilai Visi Visi merupakan suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH RS KUSTA DR RIVAI ABDULLAH PALEMBANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH RS KUSTA DR RIVAI ABDULLAH PALEMBANG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH RS KUSTA DR RIVAI ABDULLAH PALEMBANG RUMAH SAKIT KUSTA Dr. RIVAI ABDULLAH PALEMBANG DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI Jl.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH JL.SUMBERGLAGAH PACET, MOJOKERTO Telp. (0321) 690441 Kode Pos. 61374 Fax

Lebih terperinci

Makassar, 06 Februari Dr. H. Abidin, MPH NIP

Makassar, 06 Februari Dr. H. Abidin, MPH NIP 1 Puji sukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan Rahmat dan HidayahNya semata laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK)

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surabaya, Desember 2013 Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya

KATA PENGANTAR. Surabaya, Desember 2013 Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya telah berhasil menyusun Rencana Strategis tahun 2014. Rencana Strategis ini akan dijadikan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp. (024) 8316315,

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT(BBKPM) SURAKARTA Tahun 2016 Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan i NILAI-NILAI BBKPM

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT KUSTA DR. RIVAI ABDULLAH PALEMBANG DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI

RUMAH SAKIT KUSTA DR. RIVAI ABDULLAH PALEMBANG DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI RUMAH SAKIT KUSTA DR. RIVAI ABDULLAH PALEMBANG DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI Jl. Sungai Kundur Kelurahan Mariana Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci

B A B P E N D A H U L U A N

B A B P E N D A H U L U A N 1 B A B P E N D A H U L U A N I A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab telah diterbitkan Instruksi Presiden No.

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN STANDARDISASI NASIONAL JAKARTA 2017 KATA PENGANTAR Puji dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LAKIP Jl. Ketintang Wiyata No. 15 Surabaya Telp. : (031) 8290243, 8273734, & Fax : (031) 8273734 Email : lpmpjatim@yahoo.co.id DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...ii IKHTISAR EKSEKUTIF...iii

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja RSUD dr Hasri Ainun Habibie Provinsi Gorontalo merupakan wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai visi dan misi yang dibebankan kepada

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2017 RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2017 RUMAH SAKIT dr. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI JALAN DR. SUMERU NO 114 BOGOR RENCANA KERJA TAHUNAN Unit

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.886, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Perubahan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

2.1 Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis 2.1 Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan () telah menyusun suatu Rencana Strategis (Renstra) dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENGUJIAN MUTU DAN SERTIFIKASI OBAT HEWAN TAHUN ANGGARAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR PENGUJIAN MUTU DAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 01/PJ.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 01/PJ. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 01/PJ.01/2012 TENTANG PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surakarta, Januari 2016 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP

KATA PENGANTAR. Surakarta, Januari 2016 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja ini disusun sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Politeknik Kesehatan Surakarta selama menjalankan tugas-tugas kedinasan dan dimaksudkan

Lebih terperinci

IK.MU / Automatic analyzer Cobas C- 311 I JAFFE I otomatis. 1 dari 6

IK.MU / Automatic analyzer Cobas C- 311 I JAFFE I otomatis. 1 dari 6 LAMPIRAN SERTIFIKA T AKREDITASI LABO RA TORIUM MEDIK NO. LM-017-IDN S.Si., M. Si; Agus Ramdan Tukino, Amd. AK; Hanna Hartati; Karliah, S.ST; dr. Cut Nur Cinthia Kimia Klinik Serum Glukosa IK.MU - 18.011/Automatic

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Pengolahan Hasil. Dr. Ir. Santoso, M.Phil

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Pengolahan Hasil. Dr. Ir. Santoso, M.Phil KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan laporan yang disusun sebagai pertanggungjawaban hasil kegiatan yang telah dilakukan dalam satu tahun. Laporan ini mengukur

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG TARIF PEMERIKSAAN KESEHATAN CALON TENAGA KERJA INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG TARIF PEMERIKSAAN KESEHATAN CALON TENAGA KERJA INDONESIA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG TARIF PEMERIKSAAN KESEHATAN CALON TENAGA KERJA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Penjelasan Umum Organisasi Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung tahun 2015 disusun sebagai bentuk perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan kinerja dalam mencapai sasaran strategis

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surakarta, 24 Januari 2017 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP

KATA PENGANTAR. Surakarta, 24 Januari 2017 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja ini disusun sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Politeknik Kesehatan Surakarta selama menjalankan tugas-tugas kedinasan dan dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LAKIP TA

BAB I PENDAHULUAN LAKIP TA BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di bangun dalam rangka upaya mewujudkan good governance dan sekaligus result oriented government. SAKIP merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN TRIWULAN II CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014

LAPORAN TRIWULAN II CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 LAPORAN TRIWULAN II CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kesulitan dalam mengukur keberhasilan atau kegagalan kinerja

Lebih terperinci

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DAN HUTAN LINDUNG LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DAN HUTAN LINDUNG LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Laporan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN MITIGASI RISIKO

BAB V ANALISA DAN MITIGASI RISIKO 68 BAB V ANALISA DAN MITIGASI RISIKO 5.1 Identifikasi Risiko Identifikasi Risiko menjelaskan apa saja risiko yang akan dialami oleh BBLK Surabaya umtuk mewujudkan suatu sasaran strategis dalam kurun waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maksud dari penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bidang Dokumentasi dan Perpustakaan - BSN ini adalah sebagai pertanggungjawaban kepada

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA 2016

LAPORAN KINERJA 2016 LAPORAN KINERJA 2016 BIDANG PENDAYAGUNAAN INFORMASI STANDARDISASI Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardissi Badan Standardisasi Nasional Gedung

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 RSUD KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 DAFTAR ISI Halaman Penetapan Kinerja...... Kata Pengantar...... Daftar Isi...

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG POLA TARIF BADAN LAYANAN UMUM BALAI KESEHATAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN

Lebih terperinci

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 1 : RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN : 216 A. KEMENTRIAN : (19) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2016. KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat Jenderal

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tabel 1 Sasaran program, Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan Persentase Capaian

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tabel 1 Sasaran program, Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan Persentase Capaian IKHTISAR EKSEKUTIF Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian merupakan institusi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati dengan visi Menjadi Pusat

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Puji Syukur ke hadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Bagian Keuangan dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Bagian

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN

BAB II ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN BAB II ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN 2.1 HAMBATAN TAHUN LALU Pada tahun 2012 ada beberapa hambatan dalam pelaksanaan program kegiatan di. Hambatan-hambatan yang dihadapi di antaranya : 1. Adanya perencanaan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat : BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B agian Hukum dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN-I/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional. Bagian

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN TRIWULAN II TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN TRIWULAN II TAHUN ANGGARAN 2015 LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN TRIWULAN II BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp. (024) 8316315, 8314312,

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan R S S T LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO Jl KRT. Dr. Soeradji Tirtonegoro, No.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.316, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Data Kinerja. Pengumpulan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGUMPULAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di bangun dalam rangka upaya mewujudkan good governance dan sekaligus result oriented government. SAKIP merupakan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN

RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN 2015-2019 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 KATA PENGANTAR Rencana Strategis Pusat Informasi dan Dokumentasi

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-18.1-/216 DS933-1269-654-625 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF disusun untuk menyajikan informasi tentang capaian komitmen kinerja yang telah diperjanjikan Sekretariat Kabinet kepada kepada pimpinan dan stakeholders selama tahun 2015. Laporan Kinerja

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2014 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI II.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Biro Organisasi Tugas dan Fungsi pada Biro Organisasi berdasarkan pada Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 58 Tahun

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOM OR 137 /PMK.OS/2017

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOM OR 137 /PMK.OS/2017 MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOM OR 137 /PMK.OS/2017 TENTANG TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA PADA

Lebih terperinci