Makassar, 06 Februari Dr. H. Abidin, MPH NIP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Makassar, 06 Februari Dr. H. Abidin, MPH NIP"

Transkripsi

1 1

2 Puji sukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan Rahmat dan HidayahNya semata laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Makassar dapat diselesaikan. Sesuai Peraturan Pemerintah No 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah mengamanatkan bahwa dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBN, instansi pemerintah wajib menyusun laporan keuangan dan laporan kinerja, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Birokrasi Reformasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas laporan kinerja. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini diharapkan menjadi landasan fundamental bagi BBLK Makassar untuk dapat melakukan evaluasi kinerja untuk memberikan umpan balik perbaikan perencanaan, penerapan manajemen kinerja dan peningkatan kinerja secara berkesinambungan. Dalam penyusunan laporan ini kami menyadari masih belum sempurna, namun diharapkan akan dapat menjadi bahan evaluasi terhadap rencana pencapaian kinerja yang lebih baik di masa mendatang serta dapat mendorong peningkatan kualitas dan semangat kerja bagi seluruh pegawai di lingkungan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dalam memberikan pelayanan laboratorium kepada masyarakat. Makassar, 06 Februari 2017 Dr. H. Abidin, MPH NIP i

3 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan instansi pemerintah yang menguraikan evaluasi dan analisis capaian kinerja instansi pemerintah yang selanjutnya akan menjadi media evaluasi dan pengukuran kinerja yang efektif bagi upaya dan sarana untuk perbaikan kinerja instansi pemerintah pada tahun berikutnya Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah bahwa dalam rangka mempertanggung-jawabkan pelaksanaan APBN wajib menyusun laporan keuangan dan laporan kinerja, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Birokrasi Reformasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas laporan kinerja. Upaya penguatan akuntabilitas dan peningkatan kinerja organisasi pemerintah diarahkan untuk dapat mengelola dan mempertanggungjawabkan kinerja secara akuntabel dan lebih baik melalui penerapan manajemen kinerja yang sesuai dengan TUPOKSI ditiap bidang untuk selanjutnya berorientasi pada hasil secara sistematis dan sungguh-sungguh. Laporan Akuntabilitas Kinerja BBLK Makassar ini secara garis besar berisikan informasi rencana kinerja dan capaian kinerja yang telah dicapai selama tahun Rencana kinerja 2017 dan penetapan kinerja tahun 2016 merupakan kinerja yang ingin dicapai selama tahun 2016 yang sepenuhnya mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) tahun Disamping itu pula LAKIP BBLK Makassar disusun untuk mengetahui tingkat kemampuan pencapaian visi dan misi dari BBLK Makassar sebagai salah satu UPT Kementerian Kesehatan RI dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya yaitu melalui visi Menjadi pusat rujukan dan uji kualitas laboratorium kesehatan yang andal di kawasan Timur Indonesia ii

4 Untuk mewujudkan visi tersebut maka dirumuskan misi BBLK Makassar adalah sebagai berikut: 1. Melaksanakan pelayanan laboratorium melalui jejaring dan kemitraan 2. Melaksanakan uji kualitas pelayanan laboratorium kesehatan di wilayah binaan 3. Meningkatkan profesionalisme dan kualitas sumber daya laboratorium kesehatan. Secara keseluruhan, hasil capaian kinerja BBLK Makassar untuk tahun 2016 telah memenuhi target yang ditetapkan, namun demikian masih terdapaut adanya indicator yang belum dapat tercapai, dengan demikian capaian target untuk masing-masing indicator adalah sebagai berikut: 1. Capaian tingkat kepuasan stakeholder untuk tahun 2016 adalah sebesar 85 % dari target 74 % 2. Capaian presentase BLK/Labkesda Provinsi binaan yang berkinerja teknis baik adalah sebesar 80 % dari target 75 % 3. Presentase capaian nilai yang direkomedasikan sebagai lab PME Nasional sebesar 100 % dari target 85 % 4. Capaian jumlah parameter pemeriksaan yang terakreditasi pada tahun 2016 sebesar 40 Parameter dari target 60 Parameter 5. Capaian jumlah laboratorium sebagai peserta PME yang bernilai baik adalah sebesar 25 Laboratorium dari target 100 Laboratorium 6. Capaian jumlah MoU yang dihasilkan di tingkat Provinsi Kab/Kota adalah sebesar 35 Mou dari target 35 Mou 7. Capaian presentase petugas yang melaksanakan kegiatan sesuai SOP adalah sebesar 90 % dari target 90 % 8. Capaian jumlah jenis pemeriksaan kasus surveillance adalah sebesar 714 Kasus dari target 500 Kasus 9. Capaian tingkat keikutsertaan PME adalah sebesar 15% dari target 55 % 10. Capaian jumlah laboratorium yang dibina adalah sebesar 85 Laboratorium dari target 100 Laboratorium 11. Capaian indeks survey budaya adalah sebesar 94 % dari target 85% iii

5 12. Capaian SDM memiliki kompetensi yang sesuai adalah sebesar 97 % dari target 75 % 13. Capaian jumlah modul SILK yang diimplementasikan dalam tahun 2016 adalah sebesar 100 % dari target 100 % 14. Capaian presentase sarpras yang sesuai standar Kemnkes sebesar 133 % dari target 121 % Dari hasil capaian tersebut, tergambar bahwa sebagian besar BBLK Makassar telah mencapai target seperti yang diharapkan namun ada beberapa indikator yang masih memerlukan upaya untuk mencapai target yang telah ditetapkan. iv

6 KATA PENGANTAR i EXECUTIVE SUMMARY ii DAFTAR ISI v BAB I PENDAHULUAN 1 1. Latar Belakang Maksud dan Tujuan Tugas Pokok dan fungsi Struktur Organisasi Sistematika penulisan 6 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 6 A. Perencanaan Kinerja 7 B. Perjanjian Kinerja 11 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 14 A. Capaian Kinerja Organisasi I. Perspektif Stakeholder II. Perspektif Proses Bisnis Internal III. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan.. 36 B. Sumber Daya. 45 I. Sumber Daya Manusia II. Sumber Daya Anggaran. 50 III. Sumber Daya Sarana dan Prasarana BAB IV PENUTUP LAMPIRAN 53 v

7 DAFTAR TABEL 1. Tabel 3.1. Perbandingan target dan realisasi indikator kinerja Tabel 3.2. Perbandingan realisasi kinerja dengan target jangka menengah Tabel 3.3. Distribusi pegawai menurut jenis ketenagaan, pendidikan dan golongan Tabel 3.4. Distribusi pegawai menurut golongan Tabel 3.5. Distribusi jenis pendidikan jabatan struktural eselonisasi Tabel 3.6. Realisasi per jenis belanja Tabel 3.7. Efisiensi penggunaan anggaran tahun DAF TAR GRAFIK 1. Grafik 3.1. Perbandingan target dengan realisasi 2. Grafik 3.2. Jumlah Pegawai berdasarkan tingkat pendidikan Grafik 3.3. Jumlah Pegawai Menurut Golongan Grafik 3.4. Distribusi Jenis Pendidikan Jabatan Struktural Grafik 3.5 Jumlah Pegawai menurut jenis kelamin vi

8 A. LATAR BELAKANG Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintah termasuk Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar yang merupakan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehtan RI yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepada BBLK Makassar dengan membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan instrumen pertanggung jawaban yang akurat dan strategis sebagai langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi Pemerintah. LAKIP merupakan hasil integrasi dan sinergi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lain yang dimiliki oleh BBLK Makassar, agar mampu menjawab tuntutan perkembangan di lingkungan masyarakat yang dinamis baik ditingkat regional maupun nasional, dalam LAKIP ini dilaporkan berbagai hasil dari pelaksanaan Program kegiatan yang telah disusun dan dituangkan dalam Rencana Kerja tahun 2016, dimana kegiatankegiatan tersebut merupakan hasil pengamatan, analisis dan yang didukung oleh data-data evaluasi kegiatan tahun sebelumnya. Pada prinsipnya untuk menghasilkan output kegiatan yang berkualitas dan bermanfaat, maka dibutuhkan proses penyusunan program-program kegiatan secara baik melalui sinergitas antara seluruh unit kerja yang ada dalam lingkungan BBLK Makassar, sehingga BBLK Makassar mampu eksis dan bersaing terhadap perubahan yang semakin cepat dalam bidang pemeriksaan laboratorium Kesehatan. 1

9 Guna mempertanggungjawabkan semua kegiatan yang telah dilaksanakan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar, maka disampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja untuk tahun Sesuai Visi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar yaitu menjadi pusat rujukan dan uji kesehatan laboratorium kesehatan dikawasan Timur Indonesia, tentunya BBLK Makassar didalam menerapkan kegiatannya mengacu pada kaidah akreditasi laboratorium Kesehatan yang mengutamakan mutu dari hasil pelayanan laboratorium. BBLK Makassar sebagai subsistem dalam pelayanan kesehatan senantiasa mendukung visi Kementerian Kesehatan yaitu masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan yang merupakan gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan. Sedangkan misi Kementerian Kesehatan adalah: 1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat termasuk swasta dan masyarakat mandiri. 2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan 3. Mejamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan 4. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik Disamping itu Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar perlu mengarahkan segala upaya dan sumber daya yang ada melalui manajemen yang handal dalam penyusunan perencanaan untuk meningkatkan mutu pelayanan laboratorium yang berguna bagi masyarakat. Hal ini telah diwujudkan dengan penyusunan Rencana Strategis Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar tahun yang diimplementasikan setiap tahunnya melalui rencana kerja tahunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar.. 2

10 B. MAKSUD DAN TUJUAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratoriun Kesehatan Makassar ini disusun berdasarkan Undang - Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratoriun Kesehatan Makassar memuat keberhasilan dan kegagalan pencapaian kinerja selama kegiatan tahun anggaran 2016 yang wajib dipertanggung jawabkan meliputi pengelolaan sumber daya, keuangan, sarana dan prasarana serta tenaga. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratoriun Kesehatan Makassar tahun 2016 ini mengacu Perpres No 29 Tahun 2016 tentang sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan Permenpan dan RB No. 53 Tahun 2016 tentang petunjuk teknis perjanjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviuw atas laporan kinerja instansi pemerintah. C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 52 Tahun 2013 yang telah ditetapkan pada tanggal 22 Juli 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan, maka tugas pokok Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar adalah melaksanakan pelayanan laboratorium klinik, uji kesehatan dan laboratorium kesehatan masyarakat,dan pemberian bimbingan teknis di bidang laboratorium kesehatan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan pelayanan laboratorium klinik, uji kesehatan dan laboratorium kesehatan masyarakat; b. pemantauan, analisis dan evaluasi pemantapan mutu laboratorium kesehatan; c. pelaksanaan bimbingan teknis laboratorium kesehatan di wilayah kerja; d. pelaksanaan sistem rujukan laboratorium kesehatan; e. pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di bidang laboratorium kesehatan; dan f. pelaksanaan urusan keuangan dan administrasi umum BBLK. 3

11 Susunan Organisasi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 52 Tahun 2013 sebagai berikut : a. Bagian Keuangan dan Administrasi Umum; b. Bidang Pelayanan; c. Bidang Pemantapan Mutu dan Bimbingan Teknis; d. Kelompok Jabatan Fungsional; e. Instalasi; dan f. Satuan Pemeriksaan Intern. 4

12 STRUKTUR ORGANISASI BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN MAKASSAR 5

13 D. SISTEMATIKA PENULISAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar ini menjelaskan pencapaian kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar selama tahun 2016, capaian kinerja tersebut dibandingkan dengan rencana kinerja dan target yang ditetapkan tiap-tiap indikator di dalam penetapan kinerja tahun 2016 yang ditetapkan dalam Rencana Strategi BBLK Makassar sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan. Dari analisa atas pencapaian kinerja diharapkan dapat diidentifikasi berbagai informasi untuk perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Adapun Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar tahun 2016 ini adalah sebagai berikut : 1. BAB I, Pendahuluan Menjelaskan tentang latar belakang penulisan laporan,maksud dan tujuan penulisan, tugas pokok dan fungsi Balai Besar Laboratoriun Kesehatan Makassar serta sistematika penulisan laporan. 2. BAB II, Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Menguraikan sasaran strategis dan sasaran program/kegiatan, pengukuran kinerja, kebijakan untuk mencapai visi, misi serta cara mencapai tujuan dan sasaran. 3. BAB III, Akuntabilitas Kinerja Menguraikan hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas, termasuk didalamnya menguraikan secara sistematis keberhasilan dan kegagalan, hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi. 4. BAB IV, Penutup Mengemukakan tujuan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar serta strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di tahun mendatang. 6

14 Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategik merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategik, dengn pendekatan perencaaan strategik yang jelas dan sinergis, intansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya. Pada prinsipnya setiap satuan kerja seharusnya mempunyai tolak ukur untuk menilai sampai sejauh mana kinerja organisasi berjalan dengan baik atau tidak, apa hambatan dan tantangan serta tujuan yang belum dicapai, setiap SDM yang ada mempunyai peranan yang sama dalam memajukan dan menjalankan organisasi tersebut dalam memberikan pelayanan baik internal maupun secara eksternal kepada masyarakat. Kompetensi SDM Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar selaku pelaksa tugas, tentunya harus dimulai dari diri sendiri yyang bertekad untuk meningkatkan kualitas pribadi dalam menunjang tupoksi masing-masing, namun selain kompetensi SDM juga tidak dapat dikesampingkan peran penting Sarana dan Prasarana serta peralatan guna mencapai tujuan yang hendak dicapai. Sistem Akuntabilitasi Kinerja Insatansi Pemerintah (SAKIP) dibangun dalam rangka upaya mewujudkan good governance dan sekaligus result oriented government. SAKIP merupakan sebuah system dengan pendekatan manajemen berbasis kinerja (Performance Base Management) untuk penyediaan Informasi kinerja. Salah satu unsur pokok untuk terwujudnya system akuntabilitas pada pelaksanaan tupoksi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar adalah terus tersusunnya dan terpogram setiap rencana kerja dalam suatu bentuk Rencana Strategik (Renstra) dengan berbasis kinerja yang merupakan pedoman pelaksanaan tupoksi, sehingga segala bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan dapat diatur secara terencana dan terukur, suatu perencanaan yang strategic 7

15 diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja sekaligus dapat meningkatkan pelayanan kesehatan yang prima kepada masyarakat. A. Program Kerja Strategis Program-program Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar yang terdapat dalam Rencana Strategis khususnya untuk tahun 2016, tentunya diharapkan memiliki program kerja strategis yang dapat menjawab berbagai tantangan dan masalah yang akan dihadapi, meliputi: 1. Mewujudkan Kepuasan Stakeholder yaitu - Penjaringan konsumen secara proaktif - Pembinaan BLK/Labkesda secara berkala - Monev kepuasan stakeholder 2. Mewujudkan peran PME Nasional yang prima, yaitu: - Uji profisiensi laboratorium terkait mutu layanan PME - Peningkatan partisipasi BBLK makasssar sebagai perserta PME dan pelaksanaan PME kawasan timur 3. Mewujudkan mutu layanan laboratorium yang berstandar, yaitu: - Peningkatan kompetensi sumber daya laboratorium - Monev standar mutu secara berkala - Peningkatan audit mutu layanan 4. Mewujudkan system rujukan yang memadai, yaitu: - Peningkatan kerjasama dengan stakeholder - Optimalisasi kemampuan SDM 5. Mewujudkan tata kelola yang baik, yaitu: - Peningkatan system managemen laboratorium - Optimalisasi penerapan SPM dan SOP - Monev secara berkala 6. Mewujudkan cakupan layanan jejaring, yaitu: - Peningkatan kerjasama dengan stakeholder - Peningkatan upaya pemasaran produk layanan 7. Mewujudkan budaya kinerja, yaitu: 8

16 - Survey perilaku pegawai - Penerapan reward dan consequence 8. Mewujudkan SDM yang kompeten, yaitu: - Penempatan SDM sesuai kompetensi - Peningkatan kemampuan SDM 9. Mewujudkan penerapan SILK yaitu: - Pengadaan modul kebutuhan SILK - Peningkatan efisiensi manajemen hasil laboratorium 10. Mewujudkan sarana prasarana yang handal - Optimalisasi sarana prasarana - Peningkatan peralatan medic dan non medic - Pemeliharaan sarana prasarana dan peralatan 9

17 B. Visi dan Misi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar sebagai salah satu penyelenggara pembangunan kesehatn telah menetapkan visi, misi sebagai berikut: 1. VISI: Visi BBLK Makassar yaitu: Menjadi pusat rujukan dan uji kualitas laboratorium Kesehatan yang handal di kawasan Timur Indonesia Visi mengandung makna bahwa Balai Besar Labortorium Kesehatan Makassar akan lebih menitikberatkan pelayanan rujukan dan uji kualitas terhadap pelayanan laboratorium di wilayah yang menjadi binaannya. 2. MISI Untuk dapat mewujudkan visi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar tersebut diatas, maka ditetapkan misi sebagai berikut: a. Melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan melalui jejaring dan kemitraan b. Melaksanakan uji kualitas pelayanan laboratorium kesehatan di wilayah binaan c. Meningkatkan profesionalisme dan kualitas sumber daya laboratorium kesehatan 10

18 C. Perjanjian Kinerja 11

19 12

20 13

21 A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh Balai Besar Laboatorium Kesehatan Makassar Tahun 2016 dalam kurun waktu Januari - Desember Adapun pengukuran kinerja yang dilakukan adalah dengan membandingkan realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian (target) pada setiap indikator kegiatan di dalam Rencana Strategis, sehingga diperoleh gambaran tingkat keberhasilan pencapaian masing-masing indikator. Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi untuk masingmasing indikator, sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan program/ kegiatan di masa yang akan datang agar setiap program/ kegiatan yang direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna. Selain untuk mendapat informasi mengenai masing-masing indikator, manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dan Penetapan Kinerja. Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar Tahun 2016 dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Dalam rangka mencapai sasaran, perlu ditinjau indikator-indikator kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar Tahun 2016 yang telah ditetapkan. Adapun pencapaian kinerja Balai Besar Laboraorium Kesehatan Makassar terhadap indikator sasaran strategis adalah sebagai berikut: 14

22 Tabel 3.1 Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar I II. III PERBANDINGAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % PERSPEKTIF STAKEHOLDER 1 Terwujudnya kepuasan 1 Tingkat kepuasan stakeholder % stakeholder 2 Presentase BLK/Labkesda Prov % Binaan yang berkinerja teknis baik PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL 2 Terwujudnya Peran PME 3 Presentase capaian nilai yang % direkomendasikan sebagai lab PME Nasional 3 Terwujudnya mutu layanan 4 Jumlah parameter pemeriksaan % lab yang terstandar yang terakreditasi 5 Jumlah laboraotorium sebagai % peserta PME yang bernilai baik 4 Tewujudnya sistem rujukan 6 Jumlah MoU yang dihasilkan di % yang memadai tingkat Prov, Kab/Kota 5 Terwujudnya tata kelola 7 Presentase petugas yang % yang memadai melaksanakan kegiatan sesuai SOP 6 Terwujudnya cakupan 8 jumlah jenis pemeriksaan % layanan jaringan kasus surveilance 9 Tingkat keikutsertaan PME % 10 Jumlah laboratorium yang dibina % PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN 7 Terwujudnya budaya kinerja 11 indeks survey budaya % 8 Terwujudnya SDM yang 12 Presentase SDM memiliki % kompeten kompetensi yang sesuai 9 Peningkatan SILK 13 Jumlah modul SILK yang % diimplementasikan 10 Terwujudnya sampras 14 Presentase sarpras yang sesuai % yang handal standar Kemenkes 15

23 Grafik 3.1. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja BBLK Makassar Tahun Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar TARGET REALISASI Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi kinerja BBLK Makassar tahun 2016 rata-rata tercapai bahkan sebagian besar realisasi melebihi dari target yang telah ditentukan. Perbandingan antara realisasi kinerja terhadap target untuk masing-masing indikator sasaran dapat dijelaskan sebagai berikut: 16

24 TERWUJUDNYA KEPUASAN STAKEHOLDER Untuk mencapai sasaran ini, indikator kinerja yang digunakan oleh BBLK Makassar adalah sebagai berikut 1. Tingkat kepuasan stakeholder Kondisi yang dicapai : Tingkat kepuasan stakeholder Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar adalah sebagai berikut: No Indikator Kinerja 1 Tingkat Kepuasaan Stakeholder Target Realisasi % Target Realisasi % Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : No 1 Kegiatan Pengadaan sarana prasarana Keluaran (output) Target Realisasi % Pengadaan Alkes Pengadaan obat-obatan dan BHP Pelatihan Tenaga Teknis dan Non Teknis Forum Komunikasi Pelanggan

25 6 Pengembangan Pelayanan Jumlah Keseluruhan Permasalahan: Pada indikator kepuasan stakeholder ini pada tahun 2016 dapat mencapai target yang ditentukan, sama halnya dengan pencapaian terhadap kepuasan stakeholder di tahun 2015, hal ini berimplikasi dengan tercapainya target parameter pemeriksaan laboratorium kimia kesehatan. Adapun capaian keberhasilan sebagai berikut: 1. Penerapan waktu layanan seketat mungkin melalui pengawalan proses pemeriksaan dari pihak manajemen 2. Ketersediaan logistik melalui Buffer Stok di gudang 3. Komitmen dari pihak pelanggan dan penyedia layanan (provider) terhadap waktu tunggu pelayanan yang telah disepakati. Usulan Pemecahan masalah: Dalam pencapaian indikator kinerja ini walaupun mencapai target yang ditentukan tentunya terdapat beberapa hal-hal yang perlu dilakukan perbaikan dimasa yang akan datang. Antara lain sebagai berikut 1. terus meningkatkan komunikasi yang lebih intensif 2. pemanfaatan media sosial untuk mengintensifkan komunikasi terkait dengan kebutuhan layanan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar. 3. Melakukan Follow Up secara rutin tentang kemajuan dari proses pemeriksaan spesimen/sampel yang diperoleh dari pelanggan. Anggaran: Anggaran untuk digunakan untuk mendukung indikator kinerja presentase kepuasan pelanggan sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau %. 18

26 2. Presentase BLK/Labkesda Prov. Binaan yang berkinerja Teknis Baik Kondisi yang dicapai : Untuk mengetahui Presentase BLK/Labkesda Prov. Binaan yang berkinerja Teknis adalah sebagai berikut: Indikator No Kinerja 1 Presentase BLK/Labkesd a Prov. Binaan yang berkinerja Teknis Baik Target Realisasi % Target Realisasi % Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : No Kegiatan Keluaran (output) Target Realisasi % 1 Pengadaan Alkes Akreditasi Laboratorium Bimtek Pelatihan Tenaga Teknis dan Non Teknis Jumlah Keseluruhan Permasalahan: Hasil PME merupakan tolak ukur untuk menentukan kinerja Laboratoium. Presentase kinerja BLK yang di bimtek mempunyai nilai baik adalah 19

27 keberhasilan BBLK dalam melakukan binaan.. Adanya forum komunikasi (Medsos) yang dibentuk untuk melakukan sharing informasi, pemecahan masalah, menggali akar permasalahan/potensi masalah yang dihadapi oleh BLK/Labkesda binaan. Usulan Pemecahan masalah: Untuk masa yang akan datang Balai besar laboratorium Kesehatan Makassar akan terus mengintensifkan peran forum komunikasi BBLK dan BLK/Labkesda Binaan Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Presentase BLK/Labkesda Prov. Binaan yang berkinerja Teknis sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau 25.04%. 20

28 TERWUJUDNYA PERAN PME NASIONAL YANG PRIMA Untuk mencapai sasaran ini, adapun adalah sebagai berikut : indikator kinerja yang digunakan 1. Presentase Capaian Nilai yang direkomendasikan sebagai lab PME Nasional Kondisi yang dicapai : Pencapaian pada indikator kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar ini adalah sebagai berikut: No Indikator Kinerja 1 Presentase capaian nilai yang direkomendasik an sebagai lab PME Nasional Target Realisasi % Target Realisasi % Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : No 1 Kegiatan Pertemuan Kegiatan PME Nasional Keluaran (output) Target Realisasi % Pengadaan Alkes Pengadaan Obatobatan dan BHP PME

29 4. Akreditasi Laboratorium Jumlah Keseluruhan Permasalahan: Hasil yang dicapai dalam indikator kinerja ini mencapai target yang ditentukan dalam hal ini Presentase peserta PME yang dikirimkan bahan kontrol/panel testing dan kemudian mengembalikan hasil PME adalah cukup baik (80%) yang menandakan kepercayaan peserta PME terhadap penyelenggara (BBLK) cukup tinggi. Usulan Pemecahan masalah: Dengan terbitnya permenkes no 400 tahun 2016, tentang penunjukan BBLK sebagai penyelenggara PME akan memperkuat peran BBLK untuk menyelenggarakan PME Nasional yang akan datang, oleh karena penyelenggaraan PME tahun 2017 akan dikenakan biaya, maka diperlukan dukungan dari pihak Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten kota untuk mengalokasikan anggaran PME bagi laboratorium peserta. Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Presentase capaian nilai yang direkomendasikan sebagai lab PME Nasional sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau %. 22

30 TERWUJUDNYA MUTU LAYANAN LAB YANG TERSTANDAR 1. Jumlah Parameter Pemeriksaan Yang Terakreditasi Kondisi yang dicapai : Pencapaian pada indikator kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar ini adalah sebagai berikut: No Indikator Kinerja 1 Jumlah Parameter pemeriksaan yang terakreditasi Target Realisasi % Target Realisasi % Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : No KEGIATAN Akreditasi Laboratorium Pengadaan Obat- Obatan dan BHP Pengembangan Pelayanan KELUARAN (OUTPUT) TARGET REALISASI % Jumlah Keseluruhan

31 Permasalahan: Tidak terpenuhinya jumlah parameter yang tidak terakreditasi untuk tahun 2016 begitu pula dengan tahun 2015 disebabkan karena dampak dari efisiensi anggaran, dimana BBLK Makassar telah mempersiapkan dokumen terhadap parameter yang akan diakreditasi namun karena dengan adanya efisiensi maka penilaian terhadap usulan parameter yang akan diakreditasi tidak terwujud. Usulan Pemecahan masalah: Sebagai bahan pertimbangan usulan perbaikan permasalahan diatas adalah sebagai berikut 1. Mengusulkan tambahan parameter yang terakreditasi dengan menggunaan dana BLU 2. Perencanaan yang matang terhadap tambahan parameter yang akan di akreditasi Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator jumlah parameter yang terkreditasi adalah sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau %. 24

32 2. Jumlah Laboratorium Sebagai Peserta PME Yang Bernilai Baik Kondisi yang dicapai : Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dalam indikator ini sebagai berikut: No Indikator Kinerja 1 Jumlah Laboratorium sebagai peserta PME yang bernilai baik Target Realisasi % Target Realisasi % Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : No Kegiatan Pertemuan kegiatan PME Pengadaan Obat- Obatan dan BHP Pengembangan Kegiatan Keluaran (output) Target Realisasi % Jumlah Keseluruhan Permasalahan: Terkait dengan kepesertaan PME Nasional, jumlah peserta yang diikutsertakan dalam kegiatan PME Nasional secara kuantitas masih dibawah target akibat dari keterbatasan anggaran yang dialokasikan oleh BBLK. Skenario awal, alokasi anggaran penyelenggaraan PME akan diberikan oleh kantor Pusat namun dalam perjalananannya anggaran 25

33 tersebut ditiadakan akibat efisiensi anggaran sehingga alokasi penyelenggaraan PME Nasional dianggarkan sesuai anggaran yang tersedia. Namun secara kualitas hasil perolehan PME Nasional dari peserta bernilai baik. Usulan Pemecahan masalah: Adapun langkah yang diambil dalam pemecahan permasalahan ini adalah sebagai berikut: 1. Agar dapat mendapat peserta PME riil yang ada di wilayah Bimtek agar perencanaan penyelenggaraan PME Nasional yang akan datang dapat dilaksanakan sesuai harapan 2. Kemampuan pemeriksaan oleh peserta PME Nasional hendaknya dapat diidentifikasi lebih awal agar penggunaan logistik dalam penyelenggaraan PME dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Jumlah Laboratorium sebagai peserta PME yang bernilai baik adalah sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau %. 26

34 TERWUJUDNYA SISTEM RUJUKAN YANG MEMADAI 1. Jumlah MoU yang dihasilkan di tingkat Prov, Kab/Kota Kondisi yang dicapai : Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dalam indikator ini sebagai berikut: No Indikator Kinerja 1 Jumlah Mou Yang dihasilkan di tingkat Prov, Kabupaten/Kota Target Realisasi % Target Realisasi % Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : No Kegiatan Keluaran (output) Target Realisasi % 1 Temu Pelanggan Pengembangan Pelayanan Jumlah Keseluruhan Permasalahan: Dalam indikator BBLK dapat mencapai target yang ditetapkan dan dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan 27

35 Usulan Pemecahan masalah: 1. Jumlah customer/pelanggan yang akan dilakukan kerjasama sudah diidentifikasi lebih awal sehingga mudah dilakukan follow up sampai terbit dokumen Mou yang diharapkan 2. BBLK Makassar selalu terbuka dan flexibel untuk menerima masukan tentang point-point yang akan dikerjasamakan dan dituangkan dalam MoU Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator prosentase peningkatan kualitas PME sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau %. 28

36 TERWUJUDNYA SISTEM TATA KELOLA YANG MEMADAI 1. Presentase petugas yang melaksanakan tugas sesuai SOP Kondisi yang dicapai : Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dalam indikator ini sebagai berikut: No Indikator Kinerja 1 Presentase Petugas yang melaksanakan tugas sesuai SOP Target Realisasi % Target Realisasi % Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : No 1 Kegiatan Pelatihan tenaga teknis dan non teknis Keluaran (output) Target Realisasi % Rapat dan Konsultasi Diklat PIM Jumlah Keseluruhan

37 Permasalahan: Pencapaian BBLK Makasar dalam indikator kinerja ini mencapai target yang ditentukan Usulan Pemecahan masalah: Dalam pencapaian indikator ini dapat dicapai oleh karena amanat dalam akreditasi mengharuskan setiap petugas melaksanakan kegiatan sesuai dengan SOP, hal tersebut juga dilakukan pengawasan dari supervisior (kepala Instalasi). Disamping itu secara reguler dilakukan audit internal untuk yang salah satunya menilai kepatuhan dalam menggunakan SOP setiap bekerja. Untuk memainantanse terhadap kepatuhan BBLK melakukan penyegaran kepada petugas dalam melakukan pemeriksaan Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Presentase Petugas yang melaksanakan tugas sesuai SOP sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau %. 30

38 TERWUJUDNYA CAKUPAN LAYANAN JARINGAN 1. Jumlah Indikator Kinerja kasus surveylance Kondisi yang dicapai : Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dalam indikator ini sebagai berikut: No Indikator Kinerja 1 Jumlah Indikator Kinerja kasus surveilance Target Realisasi % Target Realisasi % Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : No Kegiatan Keluaran (output) Target Realisasi % 1 Penangan KLB Jumlah Keseluruhan Permasalahan: Pencapaian BBLK Makasar dalam indikator kinerja ini mencapai target yang ditentukan Usulan Pemecahan masalah: Karena dinas kesehatan provinsi/kab/kota selalu melibatkan BBLK didalam pemeriksaan kasus KLB, oleh karena dinas Kesehatan Provinsi belum memiliki laboratorium kesehatan dan beberapa kabupaten Kota juga belum memiliki laboratorium sehingga BBLK makassar merupakan satu-satunya lab rujukan terkait pemeriksaan Mikrobiologi 31

39 Untuk kedepannya BBLK Makassar harus dilibatkan dalam Tim penanggulangan KLB baik di Provinsi maupun kabupaten Kota Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator prosentase peningkatan kualitas PME sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau %. 2. Tingkat keikutsertaan PME Kondisi yang dicapai : Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dalam indikator ini sebagai berikut: No Indikator Kinerja 1 Tingkat keikutsertaan PME Target Realisasi % Target Realisasi % Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : No Kegiatan Pertemuan Kegiatan PME Pengadaan Obat- Obatan dan BHP Bimtek wilayah Binaaan Keluaran (output) Target Realisasi % Jumlah Keseluruhan

40 Permasalahan Tidak tercapainya target pada indikator kinerja ini BBLK Makassar disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut: 1. Masih ada penyelenggara PME lain yang mengintervensi wilayah PME BBLK Makassar sehinga peserta PME yang berada di wilayah Bimtek BBLK Makassar menyeberang ke Penyelenggaraa yang lain 2. Belum ada penegasan penyelenggara PME Nasional yang dikuatkan dalam bentuk surat Keputusan 3. Kurangnya sosialisasi tentang penyelenggaraan PME berdasarkan wilayah. 4. Adanya tarif pelaksaan PME yang beragam diantara penyelenggara PME Usulan Pemecahan masalah: Adapun pemecahan masalah yang akan dilakukan pada masa mendatang adalah sebagai berikut: 1. Penataan penyelengara PME Nasional berdasarkan wilayah bimtek masing-masing 2. Adanya kesepakatan untuk tidak melakukan intervensi terhadap wilayah PME yang telah disepakati 3. Melakukan sosialisasi secara efektif terhadamasp penyelenggaraan termasuk biaya kepesertaan PME 4. Adanya kesepakatan antara penyelenggara-penyelengara PME Nasional untuk menetapan tarif yang seragam. Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Tingkat keikutsertaan PME sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau %. 33

41 3. Jumlah laboratorium yang dibina Kondisi yang dicapai : belum mencapai target Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dalam indikator ini sebagai berikut: No Indikator Kinerja 1 Jumlah Laboratorium yang dibina Target Realisasi % Target Realisasi % Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : No Kegiatan Bimtek wilayah binaan Pelatihan tenaga teknis dan non teknis Pengembangan Pelayanan Keluaran (output) Target Realisasi % Jumlah keseluruhan

42 Permasalahan: 1. Kurangnya pembinaan yang dilakukan disebabkan karena keterbatasan anggaran yang dialokasikan di APBN (1 kali Setahun) untuk BLK dan labkesda 2. Sebagai satker BLU yang jumlah penerimaannya sangat kecil, tidak memungkinkan untuk melakukan bimtek yang lebih frekuentif. Usulan Pemecahan masalah: 1. Mengalokasikan dana di APBN khusus untuk mengoptimalkan penyelenggaraan tupoksi BBLK Makassar 2. Memberikan data dukung sebagai bahan justifikasi untuk terselenggaranya Pembinaan laboratorium yang masih bermasalah. Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Jumlah Laboratorium yang dibina sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau %. 35

43 TERWUJUDNYA BUDAYA KERJA 1. Indeks Survey Budaya Kondisi yang dicapai : Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dalam indikator ini sebagai berikut: No Indikator Kinerja 1 Indeks Survey budaya Target Realisasi % Target Realisasi % Total % Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : No Kegiatan Rapat dan Konsultasi Peningkatan Kapabilitas Tenaga Pengembangan Pelayanan Keluaran (output) Target Realisasi % Total Keseluruhan

44 Permasalahan: Dari penyajian tabel diatas maka dapat dilihat bahwa terwujudnya budaya kerja pada pegawai BBLK Makassar mengalami kenaikan dari tahun 2016 dan tahun 2016 walaupun mengalami kenaikan pencapaian namun masih ada beberapa kendala yang dihadapi BBLK Makassar dalam hal ini mencakup masalah kedisiplinan pegawai dan motivasi kerja. Antara lain disebabkan oleh beberapa hal: 1. Masih ada beberapa pegawai yang sering terlambat. 2. Masih ada pegawai yang sering lupa penggunaan seragam sesuai dengan hari yang hari yang ditentukan 3. Masih ada penurunan motivasi kerja karena ada wacana perubahan nomenklatur BBLK sehingga kedudukan organisasi BBLK Makassar belum jelas. Usulan Pemecahan masalah: Untuk menghadapi masalah masalah yang disebutkan diatas, maka perlu ada perbaikan antara lain sebagai berikut: 1. Menyampaikan secara lisan kepada seluruh pegawai agar supaya lebih memperhatikan waktu masuk kerja pegawai. 2. Memberikan himbauan kepada pegawai melalui media yang menarik berupa banner dan stiker himbauan dalam lingkup BBLK Makassar 3. Menghimbau kepada pegawai BBLK Makassar mentaati semua peraturan-peraturan yang berlaku. 4. Mengusahakan membuat sistem pengawasan pegawai berbasis Informasi dan Teknologi. 5. Adanya kejelasan kedudukan organisasi BBLK Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Indeks survey budaya ini sebesar Rp dengan realisasi sebesar Rp atau 95.70%. 37

45 TERWUJUDNNYA SDM YANG KOMPETEN 2. Terwujudnya Presentase SDM yang memiliki Kompetensi yang sesuai Kondisi yang dicapai : Untuk mencapai sasaran ini indikator kinerja yang digunakan adalah sebagai berikut No Indikator Kinerja 1 Terwujudnya Presentase SDM yang memiliki kompetensi yang sesuai Target Realisasi % Target Realisasi % Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : No Kegiatan 1 Pelatihan tenaga teknis dan non teknis 2 Rapat dan konsultasi Keluaran (Output) Target Realisasi % Total Keseluruhan

46 Permasalahan: Beberapa permasalahan yang dihadapi BBLK Makassar dalam pencapaian indikator kinerja ini adalah sebagai berikut: 1. Belum optimalnya Pemanfaatan tenaga yang tersedia 2. Tidak tersedia mata diklat yang akan diikuti oleh pegawai yang ditempatkan pada unit tersebut karena informasi tentang pelatihan yang akan diikuti 3. Kurangnya alokasi anggaran untuk kegiatan diklat Usulan Pemecahan masalah: 1. Mengoptimalkan pemanfaatan tenaga melalui Diklat 2. Mencari informasi secara proaktif ke lembaga penyelenggara diklat sesuai kebutuhan 3. Mengalokasikan anggaran pendidikan dan diklat sesuai kebutuhan melalui rapat perencanaan di internal BBLK Makassar Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Terwujudnya Presentase SDM yang memiliki kompetensi yang sesuai sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau % 39

47 PENINGKATAN SILK 1. Jumlah Modul SILK yang diimplementasikan Kondisi yang dicapai : Untuk mencapai sasaran ini, indikator kinerja yang digunakan adalah sebagai berikut: No Indikator Kinerja 1 Jumlah Modul SILK yang diimplementasik an Target Realisasi % Target Realisasi % Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : No 1 KEGIATAN Pengembangan Pelayanan KELUARAN (OUTPUT) TARGET REALISASI % Jumlah Keseluruhan Permasalahan: Dalam mengimplementasikan penggunaan sistem tersebut BBLK Makassar menghadapi beberapa kendala sebagai berikut: 1. Belum semua peralatan diinstalasi didukung oleh automatic system 2. Alokasi anggaran untuk pengadaan peralatan full automatic system masih terbatas 40

48 Usulan Pemecahan masalah: 1. Mengupayakan pengadaan peralatan full automatic system di setiap instalasi 2. Memasukkan perencanaan untuk peralatan full automatic system dalam e planing berikut Justifikasi kebutuhan peralatan tersebut. Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Jumlah modul SILK yang diimplementasikan sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau 90.65%. 41

49 TERWUJUDNYA SARANA PRASARANA YANG HANDAL 1. Presentase Sarpras yang sesuai Standar Kemenkes Untuk mencapai sasaran ini, indikator kinerja yang digunakan adalah sebagai berikut : Indikator No Kinerja 1 Presentase sarpras yang sesuai standar Kemenkes Target Realisasi % Target Realisasi % Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : No Kegiatan Keluaran (output) Target Realisasi % 1 Pengadaan Alkes K3 Laboratorium Operasional Pemeliharaan Kantor Jumlah Keseluruhan Permasalahan: Secara umum pelaksanaan kegiatan ini terealisasi sesuai dengan target namun masih ada kendala yaitu: 1. Masih ada sarana prasarana yang belum memenuhi standar, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 605/MENKES/SK/VII/

50 2. Keterbatasan alokasi anggaran untuk kebutuhan pengadaan sarana prasarana baik yang APBN maupun di BLU karena penerimaan yang terbatas. Usulan Pemecahan masalah: Untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi diatas maka BBLK Makassar perlu mengupayakan pemecahan masalah untuk perbaikan di masa mendatang sebagai berikut 1. Mengupayakan penyeuaian sarana prasarana sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 605/MENKES/SK/VII/ Mengusulkan pengadaan sarana dan prasarana melalui APBN berikut justifikasi kebutuhan alat berdasarkan standar BBLK yang tertuang didalam PMK Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Presentase sarpras yang sesuai dengan standar Kemenkes sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau %. 43

51 Tabel 3.2. Perbandingan realisasi Kinerja dengan target jangka Menengah Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar Tahun 2016 I II. III SASARAN STRATEGIS PERSPEKTIF STAKEHOLDER INDIKATOR KINERJA REALISASI TARGET JANGKA MENENGAH Terwujudnya kepuasan 1 Tingkat kepuasan stakeholder stakeholder 2 Presentase BLK/Labkesda Prov PERSPEKTIF PROSES BISNISINTERNAL Binaan yang berkinerja teknis baik 2 Terwujudnya Peran PME 3 Presentase capaian nilai yang direkomendasikan sebagai lab PME Nasional 3 Terwujudnya mutu layanan 4 Jumlah parameter pemeriksaan lab yang terstandar yang terakreditasi 5 Jumlah laboraotorium sebagai peserta PME yang bernilai baik 4 Tewujudnya sistem rujukan 6 Jumlah MoU yang dihasilkan di yang memadai tingkat Prov, Kab/Kota 5 Terwujudnya tata kelola 7 Presentase petugas yang yang memadai melaksanakan kegiatan sesuai SOP 6 Terwujudnua cakupan 8 jumlah jenis pemeriksaan layanan jaringan kasus surveilance PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN 9 Tingkat keikutsertaan PME Jumlah laboratorium yang dibina Terwujudnya budaya kinerja 11 indeks survey budaya Terwujudnya SDM yang 12 Presentase SDM memiliki kompeten kompetensi yang sesuai 9 Peningkatan SILK 13 Jumlah modul SILK yang Diimplementasikan 10 Terwujudnya sampras 14 Presentase sarpras yang sesuai yang handal standar Kemenkes Dari hasil tampilan data diatas menunjukkan bahwa beberapa indikator kinerja telah memenuhi target bahkan ada yang melebihi (sebutkan indikatornya) namun masih ada yang tidak mencapai target (sebutkan indikatornya) hal ini disebabkan karena ada beberapa anggaran kegiatan yang tidak tersedia 44

52 dengan adanya efisiensi anggaran, disamping itu lemahnya koordinasi, komunikasi dan informasi kepada stakeholder. B. SUMBER DAYA 1. Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar sebagai penggerak utama kegiatan dan progam memiliki berbagai potensi dalam ikut serta mendukung tercapainya tujuan dan sasaran Balai Besar Laboratorium Makassar yang diharapkan semakin meningkat setiap tahunnya. Adapun jumlah Sumber Daya Manusia / Pegawai Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar hingga saat ini tercatat ada 95 pegawai. Distribusi pegawai menurut jenis ketenagaan, pendidikan dan golongan dalam tabel di bawah ini: 45

53 Tabel 3.3. Distribusi PNS Menurut Jenis Ketenagaan, Pendidikan dan Golongan Distribusi Pegawai menurut jenis ketenaga, pendidikan dan golongan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar NO Jenis Pendidikan Golongan IV III II I Jumlah 1 Magister Public Health Magister Kesehatan Magister Administrasi Magister Manajemen SDM Spesialis Patologi Klinik Spesialis Radiologi Dokter Umum Sarjana Kimia Sarjana Biologi Sarjana Farmasi Sarjana Kesehatan Masyaraka Sarjana Ekonomi Akuntansi Sarjana Ekonomi Manajemen Sarjana Hukum Sarjana Administrasi/Public Sarjana Pendidikan Sarjana Teknik Informatika DIV / S. Terapan Sains Akademi Analis Kesehatan D3 Keperawatan A T R O ATEM DIII Kesling S M A K S A K M A SMA/SMTI/MAN K P A A SMF KKP SMP J U M L A H Grafik 3.2 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan 46

54 Grafik 3.2 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun Pasca Sarjana Sarjana Akademi SLTA ke bawah Tabel 3.4. Distribusi PNS Menurut Golongan, Tahun 2016 No. Golongan Jumlah 1. Gol. IV Gol. III Gol. II Gol. I 1 TOTAL 92 Grafik 3.3. Jumlah Pegawai menurut Golongan Gol. IV Gol. III Gol. II Gol. I Pascasarjana Sarjana Akademik SLTA ke Bawah 47

55 Dari SDM yang ada, terdapat 10 orang yang masuk pada jabatan Struktural Eselonisasi, seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 3.5. Distribusi Jenis Pendidikan Jabatan Struktural Eselonisasi Tahun 2016 No. Jenis Pendidikan Pendidikan Jumlah 1. Magister Public Health 1 2. Magister Administrasi 2 3. Magister Kesehatan 2 4. Sarjana Hukum 1 5. Sarjana Farmasi 1 6. Sarjana Kesehatan Masyarakat 3 Jumlah 10 Grafik 3.4. Distribusi Jenis Pendidikan Jabatan Struktural Magister Administrasi Sarjana Hukum Sarjana Kesehatan Masyarakat Magister Kesehatan Sarjana Farmasi 11% 34% 22% 11% 22% 48

56 Sementara itu sebanyak 37 Pegawai berjenis kelamin Laki-Laki dan 55 Pegawai Berjenis Kelamin Perempuan seperti disajikan dalam tabel berikut ini: Grafik 3.5 Jumlah Pegawai Menurut Jenis Kelamin Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar 40% 60% Laki-Laki Perempuan Jumlah Pegawai CPNS Tahun 2016 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar tidak ada menerima pegawai CPNS. 49

57 2. Sumber Daya Anggaran Perolehan dana dan realisasi penggunaannya dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta tugas tugas lain di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar diuraikan pada lampiran. Laporan akuntabilitas berdasarkan aspek keuangan merujuk kepada program program yang ada didalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun Sumber Daya Sarana dan Prasarana Sarana Prasarana merupakan salah satu sumber daya penunjang dalam mencapai tujuandan sasaran Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar. Tersedianya Sarana Prasarana yang memadai dan berguna akan memudahkan SDM Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dalam melaksanakan setiap kegiatan dan program yang telah ditetapkan. Inventarisasi sarana dan prasarana di lingkungan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar salah satunya dilakukan dengan melaporkan SIMAK BMN. Pengelolaan Barang Milik Negara Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar selama periode 1 Januari s/d 31 Desember 2016, dapat dilaporkan dalam bentuk Intrakomtable, Ekstrakomtable, Gabungan Intrakomtable dan Ekstrakomtable, Aset Tak Berwujud dan Konstruksi dalam pengerjaan. Adapun laporan perkembangan masing-masing Barang Milik Negara adalah sebagai berikut : a. BMN INTRAKOMTABLE Posisi Awa (1 Januari 2016) : Rp ,- Penambahan : Rp ,- Pengurangan : Rp. - Posisi Akhir (31 Desember 2016) : Rp ,- 50

58 b. BMN EKSTRAKOMTABLE Posisi Awa (1 Januari 2016) : Rp ,- Penambahan : Rp. - Pengurangan : Rp - Posisi Akhir (31 Desember 2016) : Rp ,- c. BMN GABUNGAN INTRA DAN EKSTRA Posisi Awa (1 Januari 2016) : Rp ,- Penambahan : Rp ,- Pengurangan : Rp. - Posisi Akhir (31 Desember 2016) : Rp ,- d. BMN ASET TAK BERWUJUD Posisi Awa (1 Januari 2016) : Rp. - Penambahan : Rp. - Pengurangan : Rp - Posisi Akhir (31 Desember 2016) : Rp - e. KONTRUKSI DALAM PENGERJAAN Posisi Awa (1 Januari 2016) : Rp. - Penambahan : Rp. - Pengurangan : Rp - Posisi Akhir (31 Desember 2016) : Rp - Total Keseluruhan BMN keadaan tanggal 31 Desember 2016 sebanyak Rp ,- dimana aset tetap Rp ,- dan aset lancar Rp ,- Sumber dana Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar berasal dari Anggaran APBN yang tercantum dalam DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) Tahun 2016 Nomor : SP DIPA /2016 Tanggal 7 Desember Anggaran tahun 2016 tersebut terdiri dari sumber dana rupiah murni dan sumber 51

59 dana BLU dengan total anggaran sebesar Rp ,- turun sebesar 27% dari anggaran tahun 2016 yang sebesar Rp ,-. Pagu anggaran tahun 2016 meliputi pagu awal Rp ,- dan ada pengurangan pagu melaui efisiensi I (pertama) sebesar Rp ,- juga efisiensi II (kedua) sebesar Rp ,- yang diblokir dan tidak mengurangi jumlah pagu yang ada, kemudian dari BLU ada penggunaan saldo awal sebesar Rp ,-. Sedangkan komposisi anggaran dan realisasinya per jenis belanja adalah sebagai berikut : Tabel 3.6. REALISASI PER JENIS BELANJA TAHUN ANGGARAN 2016 NO URAIAN ALOKASI REALISASI % APBN 1 Belanja Pegawai ,67 2 Belanja Barang ,35 3 Belanja Modal ,57 PNBP 1 Belanja Pegawai Belanja Barang ,56 3 Belanja Modal ,65 - JUMLAH ,82 4. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya. Penggunaan sumberdaya yang efektif dan efisien untuk mencapai hasil atau target yang telah ditetapkan merupakan bagian yang penting dan terpadu dari manajemen organisasi yang efektif, mengingat pentingnya hal tersebut oleh karena itu BBLK Makassar berusaha untuk melaksanakan setiap kegiatan agar efisien dan mencapai hasil sesuai dengan target yang ditentukan. Dari beberapa indikator kinerja yang menjadi sasaran, terdapat beberapa Program atau kegiatan yang pelaksanaannya belum efektif dan efisien. Kebutuhan reagen dan BHP tergantung dari peralatan dan mekanisme kerja alat yang digunakan. Di BBLK terdapat 2 Jenis alat yang dapat digunakan tergantung jumlah sampel, ada alat yang digunakan untuk 52

60 sampel dalam jumlah kecil dan lainnya untuk jumlah sampel yang besar. Peralatan yang digunakan dalam pemerikasaan sampel jumlah kecil mengalami kerusakan dan menunggu tim untuk perbaikan masalah trouble shooting sehingga BBLK menggunakan peralatan untuk jumlah sampel yang besar, walaupun sampel yang akan diperiksa jumlahnya kecil. Sementara harga reagen dan BHP untuk pemeriksaan sampel dengan menggunakan alat yang jumlah besar sangat mahal. Akibatnya terjadi inefisiensi dalam pemeriksaan sampel. Karena terkendala dengan holding time (Waktu Tunggu). Namun ada juga kegiatan BBLK Makassar tahun 2016 yang dilaksanakan dibawah pagu anggaran yang direncanakan, hal ini dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.7. Efisiensi Penggunaan Anggaran Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar Tahun 2016 No Uraian Pagu Realisasi Efisiensi 1 Pengaspalan Jalan Lingkar Pembangunan Selasar Pertemuan Evaluasi PME Pengadaan Daya Tahan Tubuh Pada kegiatan pengaspalan jalan lingkar dan selasar dapat dilaksanakan kegiatan tersebut dan terdapat efisiensi anggaran sehingga dapat dikembalikan ke negara, Selain itu BBLK juga dapat melakukan efisiensi pada kegiatan pertemuan Evaluasi PME dan Pengadaan Daya Tahan Tubuh dimana kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dibawah dari anggaran yang ditetapkan dalam DIPA sehingga dapat dialihkan untuk Perjalanan Dinas dan Diklat PIM. 53

61 Laporan Kinerja Tahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan atau program pada Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar. Laporan ini juga merupakan bahan untuk mengukur kinerja dimana laporan ini berisi semua hasil kerja dari pelaksanaan kegiatan yang sudah disusun merujuk pada Rencana Strategis BBLK Makassar. Hasil kinerja yang dilaporkan berkenaan dengan pencapaian terget setiap kegiatan yang dilaksanakan. Dari beberapa target yang sudah ditetapkan terdapat beberpa realisasi 100% bahkan lebih. Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing unit kerja yang terlibat dalam lingkungan BBLK Makassar menjalankan peran dan memberikan kontribusi sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini juga mengindikasikan bahwa kerja sama tim dalam setiap pelaksanaan kegiatan berjalan secara baik. Disisi lain juga dalam laporan ini memuat hasil evaluasi dari beberapa kegiatan yang belum mencapai target seperti yang telah ditetapkan, dengan demikian capaian tersebut bisa dijadikan sebagai acuan untuk pembenahan kegiatan di tahun yang akan datang. Adapun pencapaian kinerja BBLK di tahun 2016 adalah sebagai Berikut: 1. Capaian tingkat kepuasan stakeholder untuk tahun 2016 adalah sebesar 85 % dari target 74 % 2. Capaian presentase BLK/Labkesda Provinsi binaan yang berkinerja teknis baik adalah sebesar 80 % dari target 75 % 3. Presentase capaian nilai yang direkomedasikan sebagai lab PME Nasional sebesar 100 % dari target 85 % 4. Capaian jumlah parameter pemeriksaan yang terakreditasi pada tahun 2016 sebesar 40 Parameter dari target 60 Parameter 5. Capaian jumlah laboratorium sebagai peserta PME yang bernilai baik adalah sebesar 25 Laboratorium dari target 100 Laboratorium 6. Capaian jumlah MoU yang dihasilkan di tingkat Provinsi Kab/Kota adalah sebesar 35 Mou dari target 35 Mou 54

62 7. Capaian presentase petugas yang melaksanakan kegiatan sesuai SOP adalah sebesar 90 % dari target 90 % 8. Capaian jumlah jenis pemeriksaan kasus surveillance adalah sebesar 714 Kasus dari target 500 Kasus 9. Capaian tingkat keikutsertaan PME adalah sebesar 15% dari target 55 % 10. Capaian jumlah laboratorium yang dibina adalah sebesar 85 Laboratorium dari target 100 Laboratorium 11. Capaian indeks survey budaya adalah sebesar 94 % dari target 85 % 12. Capaian SDM memiliki kompetensi yang sesuai adalah sebesar 97 % dari target 75 % 13. Capaian jumlah modul SILK yang diimplementasikan dalam tahun 2016 adalah sebesar 100 % dari target 100 % 14. Capaian presentase sarpras yang sesuai standar Kemnkes sebesar 133 % dari target 121 % Dalam mendukung pelaksanaan pencapaian target indicator kinerja diatas, Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar mendapat alokasi dana untuk tahun anggaran 2016 sebesar Rp ,- terjadi penurunan dari anggaran tahun 2015 sebesar Rp ,- anggaran 2016 tersebut berasal dari dana APBN dan pendapatan BLU dengan besaran realisasi Rp ,- atau mencapai 88,43 %. Dengan tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini kami sangat mengharapkan adanya masukan dan saran sebagai umpan balik demi perbaikan kinerja pada waktu mendatang, sehingga kami dapat melakukan perbaikan kinerja di masa mendatang. Sebagai penutup kami sangat berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat dan Tuhan Yang Maha Esa senantiassa memberikan bimbingan, petunjuk serta kekuatan kepada kita semua sehingga dapat melaksanakan setiap kegiatan sesuai tugas dan fungsi yang telah diamanatkan. 55

63 56

64 57

65 58

66 59

67 KINERJA BBLK DALAM GAMBAR KEGIATAN PELAYANAN 60

68 61

69 62

70 63

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan

Lebih terperinci

BAB IV Indikator Kinerja Utama dan Program Kerja Strategis

BAB IV Indikator Kinerja Utama dan Program Kerja Strategis BAB IV Indikator Kinerja Utama dan Program Kerja Strategis A. Matriks No Matriks menjelasakan indikator kinerja utama yang dituju untuk setiap sasaran strategis. Sasaran Strategis Perspektif 1. Kepuasan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA Jl. Karangmenjangan No.

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN MITIGASI RESIKO Pada bab ini menjelaskan resiko yang dihadapi dalam mewujudkan suatu

BAB V ANALISIS DAN MITIGASI RESIKO Pada bab ini menjelaskan resiko yang dihadapi dalam mewujudkan suatu BAB V ANALISIS DAN MITIGASI RESIKO Pada bab ini menjelaskan resiko yang dihadapi dalam mewujudkan suatu sasaran strategis untuk merealisasikan visi BBLK Makassar pada kurun waktu periode lima tahun dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM a. Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 57/KMK.05/2010 tanggal 05 Februari 2010 tentang Penetapan pada Kementerian Kesehatan sebagai Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS. Balai Besar laboratorium Kesehatan Makassar sebagai salah satu

BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS. Balai Besar laboratorium Kesehatan Makassar sebagai salah satu BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS A. Rumusan Pernyataan Visi, Misi dan Tata Nilai Balai Besar laboratorium Kesehatan Makassar sebagai salah satu penyelenggara pembangunan kesehatan telah menetapkan

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA LAKIP Tahun 203 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Perencanaan Kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2017 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi... i... ii Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI II.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Biro Organisasi Tugas dan Fungsi pada Biro Organisasi berdasarkan pada Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 58 Tahun

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1018, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Balai Besar Lanoratorium Kesehatan. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar REFORMASI BIROKRASI Pengantar Keterpihakan serta dukungan terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Lembaga Administrasi Negara merupakan suatu amanah yang harus diikuti dengan akuntabilitas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surabaya, Desember 2013 Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya

KATA PENGANTAR. Surabaya, Desember 2013 Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya telah berhasil menyusun Rencana Strategis tahun 2014. Rencana Strategis ini akan dijadikan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI BALI TAHUN 2014 Pengantar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Diklat Provinsi Bali

Lebih terperinci

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 1 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum.wr.wb Alhamdulillah, kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan

Lebih terperinci

BAB II RENCANA STRATEGIS

BAB II RENCANA STRATEGIS BAB II RENCANA STRATEGIS 2.1. INDIKATOR KINERJA UTAMA Dalam lampiran Keputusan Bupati Siak Nomor 378/HK/KPTS/2016 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Rumah Sakit Umum Daerah Siak disebutkan bahwa

Lebih terperinci

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN B A B I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2017 D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI BALI TAHUN 2015 Pengantar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Diklat Provinsi Bali

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan Inayah-NYA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Inspektorat Kabupaten Barru Tahun 2013 telah selesai

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo No.1452, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. SAKIP. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG

PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA 2010-2015 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG JALAN RAYA KAPAL - MENGWI BADUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH JL.SUMBERGLAGAH PACET, MOJOKERTO Telp. (0321) 690441 Kode Pos. 61374 Fax

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2016. KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat Jenderal

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

LAKIP TA Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan i

LAKIP TA Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan i LAKIP TA 2014 - Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan i KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME karena atas izin-nya maka Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BKD KABUPATEN GRESIK 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BKD KABUPATEN GRESIK 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kesuksesan sebuah penyelenggaraan tugas pemerintahan, terutama pada penyelenggaraan pelayanan public kepada masyarakat sangat tergantung pada kualitas SDM Aparatur.

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA. No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target. (1) (2) (3) (4) 1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas berbagai

PENETAPAN KINERJA. No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target. (1) (2) (3) (4) 1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas berbagai Lampiran 1 PENETAPAN KINERJA Unit Eselon II : Tahun Anggaran : 2013 No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas berbagai Jumlah capaian pemeriksaan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-nya sehingga Laporan Inspektorat Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat tersusun Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (L A K I P) TAHUN 2016 DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH D I S U S U N O L E H : BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.925, 2013 KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Pengawasan Intern. Perwakilan Republik Indonesia. Pedoman. PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja RSUD dr Hasri Ainun Habibie Provinsi Gorontalo merupakan wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai visi dan misi yang dibebankan kepada

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

RENCANA KERJA INSPEKTORAT DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA SAMARINDA I N S P E K T O R A T

RENCANA KERJA INSPEKTORAT DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA SAMARINDA I N S P E K T O R A T RENCANA KERJA INSPEKTORAT DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA SAMARINDA I N S P E K T O R A T Jalan Dahlia No. 9 RT. 04 Telp/Fax : (0541) 741003 Kel. Bugis PEMERINTAH KOTA SAMARINDA INSPEKTORAT

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015 PEMERINTAH KOTA BLITAR INSPEKTORAT Jalan Imam Bonjol Nomor 9 Blitar KATA PENGANTAR Sebagai bentuk telah terlaksananya suatu capaian

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA INSPEKTORAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

INDIKATOR KINERJA UTAMA INSPEKTORAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT INDIKATOR KINERJA UTAMA INSPEKTORAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur ke Hadirat Illahi Rabbi, karena hanya dengan limpahan rahmat

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkah dan rahmat-nya lah sehingga Tahun Anggaran 2015 dapat kami lalui dengan melaksanakan

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Puji Syukur ke hadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Bagian Keuangan dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Bagian

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No.1809, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. SAKIP. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Tahun 2016,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat : BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B agian Hukum dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN-I/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional. Bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 5 Tahun 004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 004 tentang Pemerintahan Daerah yang telah diubah beberapa

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR

Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga tugas penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat

Lebih terperinci

BAB IV TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN IV.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Periode 2014-2019 merupakan pembangunan jangka menengah tahap ketiga yang berpijak pada visi Rencana Pembangunan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-nya, penyusunan Rencana Kinerja (Renja) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1465, 2015 BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U No.1465, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN KATA PENGANTAR Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target kinerja berikut kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur

Lebih terperinci

BAB V Analisa dan Mitigasi Risiko Identifikasi Risiko Penilaian Tingkat Risiko Rencana Mitigasi Risiko...

BAB V Analisa dan Mitigasi Risiko Identifikasi Risiko Penilaian Tingkat Risiko Rencana Mitigasi Risiko... DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Grafik Dan Gambar... vi BAB I Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tujuan Rencana Strategis Bisnis (RSB)... 3 1.3 Dasar

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH RS KUSTA DR RIVAI ABDULLAH PALEMBANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH RS KUSTA DR RIVAI ABDULLAH PALEMBANG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH RS KUSTA DR RIVAI ABDULLAH PALEMBANG RUMAH SAKIT KUSTA Dr. RIVAI ABDULLAH PALEMBANG DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI Jl.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 LKIP Inspektorat Kabupaten Pandeglang Tahun 2016 KATA PENGANTAR Laporan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2015 KEPUTUSAN INSPEKTUR INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG Nomor : 800/Kep.859 Insp/2015 Tentang PENETAPAN

Lebih terperinci

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat B A B I I I A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat pencapaian kinerja, berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis, yang kemudian dijabarkan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Jakarta, Januari 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014 TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.317, 2013 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Indikator Kinerja. Pengukuran. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Rencana Strategis Rencana Strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategik, sehingga

Lebih terperinci

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN 07 BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media / wahana

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012 SERI LAPORAN TEKNIS OT 01 04 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR Jl. Gajah Mada no. 8 Jakarta 10120 Telp. (62-21) 63858269-70

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG TAHUN 2016 DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN TAHUN 2016 Jalan Sukabumi No. 17 Bandung Telp. (022) 7207113 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

B A B P E N D A H U L U A N

B A B P E N D A H U L U A N 1 B A B P E N D A H U L U A N I A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab telah diterbitkan Instruksi Presiden No.

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

User [Pick the date]

User [Pick the date] RENCANA KERJA KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG TAHUN 2016 User [Pick the date] KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Jl babakan sari no.177 Bandung telepon (022) 7271101 2015 Rencana Kerja Kecamatan Kiaracondong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban secara tertulis atas pelaksanaan tugas-tugas Kesehatan Surabaya yang telah dilaksanakan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010 2014 BPS KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW 2.1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan Rencana Strategis Bisnis (RSB) bagi suatu organisasi pemerintah merupakan suatu kewajiban sebagai upaya mewujudkan tata kelola system yang modern. RSB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka itu

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

LAPORAN REVIEW SOP SEMESTER II 2016

LAPORAN REVIEW SOP SEMESTER II 2016 LAPORAN REVIEW SOP SEMESTER II 2016 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN 2016 TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh Subhanahu Wa Ta ala, karena

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG - 1 - S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN 2016 NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 852 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci