October 2011 Natural Disasters Bencana Alam earthquake volcanoes floods

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "October 2011 Natural Disasters Bencana Alam earthquake volcanoes floods"

Transkripsi

1 October 211 Natural Disasters A 68-magnitude earthquake struck off the southwest coast of Bali Island on 13 October It was felt most intensely in the Denpasar area as well as in several other areas in Bali, East Java and Lombok No fatalities were recorded, although about 9 injuries were reported A number of buildings including houses, hospitals, schools and temples, were damaged in Denpasar, Gianyar, Bangli, Badung, and Jembrana Districts The district government, with support from provincial government and Indonesian Red Cross have responded to the emergency situation Nineteen earthquakes measuring 5 or above on Richter scale (RS) occured across the country during October Several volcanoes increased their activities during October Mount Marapi in West Sumatra erupted, spewing dark clouds up to 2,891 metres high The Centre of Volcanology and Geological hazard Mitigation (PVMBG) raised the alert status of the volcano to level 2 (caution) Mount Lokon in North Sulawesi also erupted and spewed smoke up to 1,2 metres into the sky on 26 October Increased activities were also recorded at Mount Anak Krakatau in Sunda Strait and Mount Papandayan in West Java Their alert status however remained at level 3 (warning) 3 On the contrary, Mount Anak Ranakah in East Nusa Tenggara decreased its volcanic activity and PVMBG lowered the level of alert from 3 to level 2 Currently there are 4 volcanoes at alert level 3, including Papandayan, Karangetang, Lokon, and Anak Krakatau, and sixteen volcanoes at alert level 2 The Meteorology and Geophysics Agency (BMKG) reported that most parts of the country entered the rainy season in October, including Sumatra, Java, Kalimantan and Sulawesi, and the rest of the country will enter the rainy season in November The peak of the rains is expected in January or February 212 During the month, heavy rains triggered floods and landslides in several areas of the country causing damages to properties and losses to lives The worst flooding occured in Donggala District, Central Sulawesi on 17 October, killing three people Bencana Alam Gempa berkekuatan 68 terjadi di lepas pantai barat Pulau Bali pada 13 Oktober Getaran sangat dirasakan di daerah Denpasar serta di beberapa daerah lain di Bali, Jawa Timur dan Lombok Tidak ada korban jiwa tercatat, meskipun sekitar 9 orang dilaporkan cedera Sejumlah bangunan termasuk rumah, rumah sakit, sekolah dan kuil-kuil rusak di daerah Denpasar, Gianyar, Bangli, Badung, dan Kabupaten Jembrana Pemerintah kabupaten, dengan dukungan dari pemerintah provinsi dan Palang Merah Indonesia telah merespon situasi darurat 19 gempa bumi berskala 5 atau lebih terjadi di Indonesia selama bulan Oktober Beberapa gunung berapi meningkat aktivitasnya selama bulan Oktober Gunung Marapi di Sumatra Barat meletus, memuntahkan awan panas sampai dengan ketinggian 2,891 meter Pusat Mitigasi Ancaman Vulkanologi dan Geologi menaikkan status gunung tersebut ke level 2 (waspada) Gunung Lokon di Sulawesi Utara juga meletus dan melontarkan awan sampai ketinggian 12 meter pada 26 Oktober Meningkatnya aktivitas juga terjadi pada Gunung Anak Krakatau di selat Sunda dan Gunung Papandayan di Jawa Barat Namun status siaga mereka tetap pada level 3 (siaga) Sebaliknya, Anak Gunung Ranakah di Nusa Tenggara Timur mengalami penurunan aktivitas dan PVMBG menurunkan tingkat peringatan dari level 3 ke 2 Saat ini ada empat gurungapi berada pada level 3 termasuk Papandayan, Karangetang, dan Anak Krakatau serta 16 gunungapi pada level 2 Badan Metereologi dan Geofisika melaporkan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia memasuki musim hujan di bulan Oktober, termasuk Sumatra, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi, dan sebagian daerah akan memasuki musim hujan pada bulan November Puncak curah hujan diperkirakan akan terjadi di bulan Januari atau Februari 212 Selama bulan Oktober hujan deras menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa area serta kerusakan harta benda dan kehilangan nyawa Banjir terburuk terjadi di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah pada tanggal 17 Oktober, menewaskan tiga orang 1

2 October 211 Seven villages were inundated by the flood, two bridges were swept away, and around 5 houses were damaged The district government has responded to the emergency situation Flooding in Garut, West Java killed one person and injured five others In Nagan Raya, Nanggroe Aceh Darussalam, heavy rain flooded 11 villages in the area Further, flooding in Pondok Labu, South Jakarta on 3 October inundated houses and forced hundreds of families to take refuge on higher grounds President of Indonesia asked the governor to address the flood problem in the city and to prevent the floods from spreading to wider areas Jakarta governor announced plans to build a new dam in the area next year to overcome a chronic flood problem in Pondok Labu and its surrounding areas Heavy rains also caused landslides in several areas in East Java including Magetan, Surabaya, and West Bangka Districts Landslides occurred in Magetan killed four people and injured another two According to local BPBD, forty one villages in 11 sub districts of Lebak District of Banten are at danger from the future potential landslides Furthermore, whirlwinds caused damages to houses in several districts in Central, West and East Java, North and Southeast Sulawesi, and Kalimantan No casualties were reported due to the whirlwinds With heavy rains communities living near rivers on the slopes of Mount Merapi are at risk of cold lava floods Pabelan River overflowed and swept 2 bridges in Magelang District, Central Java following heavy rain on 23 October No casualties were reported National and provincial agencies for disaster management (BNPBBPBD) are currently developing a contingency plan and early warning system for the cold lava flood Government on the other hand has finalized the action plan for rehabilitation and reconstruction of areas affected by the cold lava following the last year s eruption of Mount Merapi The action plan also includes emergency preparedness for a possible cold lava flood during the rainy season Tujuh desa terendam oleh banjir, dua jembatan hanyut, dan 5 rumah mengalami kerusakan Pemerintah kabupaten telah merespon situasi darurat Banjir di Garut, Jawa Barat telah menewaskan satu orang dan lima orang lainnya terluka Di Nagan Raya, Nangroe Aceh Darussalam, hujan deras menyebabkan banjir di sebelas desa di area tersebut Lebih lanjut, banjir di Pondok Labu, Jakarta Utara pada 3 Oktober membuat banyak rumah tergenang dan ratusan keluarga terpaksa mengungsi ke daerah yang lebih tinggi Presiden Indonesia telah meminta Gubernur untuk mengatasi masalah banjir di kota dan untuk mencegah agar banjir tidak menyebar luas ke daerah lain Gubernur Jakarta mengumumkan rencana mebangun bendungan baru di daerah tersebut tahun depan untuk mengatasi masalah banjir yang kronis di Pondok Labu dan sekitarnya Hujan deras juga menyebabkan tanah longsor di beberapa daerah di Jawa Timur termasuk Magetan, Surabaya dan Kabupaten Bangka Barat Tanah longsor terjadi di Magetan dan menewaskan empat orang serta melukai 2 orang lainnya Menurut BPBD setempat, 41 desa di 11 kecamatan di Kabupaten Banten berada dalam bahaya serta berpotensi terjadinya tanah longsor ke depannya Selain itu, angin puyuh menyebabkan kerusakan rumah-rumah di beberapa kabupaten di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tenggara, dan Kalimantan Tidak ada kerusakan yang dilaporkan akibat angin puyuh tersebut Akibat curah hujan yang tinggi komunitas yang tinggal dekat sungai di lereng Gunung Merapi berisiko menghadapi banjir lahar dingin Sungai Pabelan meluap dan menghanyutkan dua jembatan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah yang diikuti dengan hujan deras pada 23 Oktober 211 Tidak ada kerusakan yang dilaporkan BNPBBPBD saat ini sedang mengembangkan rencana kontingensi dan system peringatan dini untuk banjir lava dingin Di sisi lain pemerintah memfinalisasi rencana aksi untuk rehabilitasi dan rekonstruksi di daerah yang terkena lava dingin akibat letusan Gunung Merapi tahun lalu Rencana aksi juga memuat kesiapsiagaan tanggap darurat terhadap kemungkinan banjir lava dingin selama musim hujan 2

3 October 211 Disaster Preparedness and Risk Reduction (DRR) Mt Merapi and Mentawai Islands disasters necessitated a review of the inter-agency Contingency Plan, in particular scenarios, response capacities of clusters and government counterparts and level of preparedness The CP focuses on key relationships, coordination mechanisms, standard operating procedures, roles and responsibilities, information gathering and sharing, and preparedness actions A new scenario was introduced with incountry international assistance welcomed by the government The updated CP is a product of extensive consultations with the humanitarian community, including Cluster Leads, government counterparts, NGOs, and Humanitarian Country Team The objective of this CP is to contribute to strengthening emergency response systems by improving preparedness and working closely with the government The challenge is to maintain an appropriate level of preparedness over time Consequently, a comprehensive cluster preparedness plan will be developed, which after HCT endorsement will be presented, in conjuction with BNPB, to donors with funding requests The International Day for Disaster Reduction is marked annually on 13 October to celebrate and raise awareness about importance of reducing risks posed by natural disasters This year the observance of the day took place within the framework of the Step up for Disaster Risk Reduction campaign with the focus on engaging children and young people in disaster risk reduction as the group most affected by disasters each year October is commemorated as the Disaster risk reduction month in Indonesia On the occasion various events were conducted such as workshops on accountability of humanitarian aid management and the role of interfaith collaboration in disasters hosted by the Humanitarian Forum Indonesia, and a workshop on food security in emergencies organised by the Indonesian Society for Disaster Management BNPB commemorated the DRR month by conducting various activities including discussions on risk mapping, and development of guidelines on logistics monitoring and evaluation Kesiapsiagaan Bencana dan Pengurangan Resiko (PRB) Rencana Kontinjensi Antar Lembaga atas bencana Gunung Merapi dan Kepulauan Mentawai memerlukan review dari inter Agency Contingency Plan, pada skenario tertentu, kapasitas respon cluster dan mitra pemerintah serta tingkat kesiapsiagaan Rencana kontingensi memfokuskan pada hubungan kunci, mekanisme koordinasi, dan prosedur operasi standar, peran dan tanggung jawab, pengumpulan dan penyebarluasan informasi, serta aksi kesiapsiagaan Skenario baru bantuan internasional di dalam negeri yang telah dikenalkan disambut baik oleh pemerintah Rencana Kontingensi terkini (CP) adalah sebuah hasil konsultasi yang ekstensif dengan komunitas kemanusiaan, termasuk pimpinan cluster (Cluster Leads), mitra pemerintah, LSM, dan Humanitarian Country Team (HCT Tim Kemanusiaan Negara) Tujuan dari Rencana Kontingensi ini adalah untuk memberikan kontribusi untuk memperkuat sistem respon darurat dengan meningkatkan kesiapsiagaan dan bekerja erat bersama pemerintah Tantangannya adalah untuk mempertahankan tingkat kesiapsiagaan yang sesuai dari waktu ke waktu Oleh karena itu, rencana yang komprehensif mengenai kesiapan klaster akan dikembangkan, setelah mendapat persetujuan dari HCT dan disampaikan kepada donor bersama BNPB untuk mobilsasi dana dalam kaitannya dengan BNPB, donor dan permintaan dana Hari Internasional untuk Pengurangan Bencana ditandai setiap tahun pada tanggal 13 Oktober untuk merayakan dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pengurangan risiko yang ditimbulkan oleh bencana alam Tahun ini perayaan tersebut mengambil tema Meningkatkan Pengurangan Resiko Bencana dengan focus pada anak-anak dan orang muda dalam pengurangan resiko bencana sebagai kelompok yang paling terkena dampak bencana setiap tahunnya Oktober diperingati sebagai bulan Pengurangan Resiko Bencana di Indonesia Pada kesempatan ini, berbagai acara dilakukan seperti lokakarya kolaborasi antar agama dalam bencana yang diselenggarakan oleh Forum Kemanusiaan Indonesia, dan lokakarya tentang ketahanan pangan dalam keadaan darurat diselenggarakan oleh Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia BNPB memperingati bulan PRB dengan melakukan berbagai kegiatan termasuk diskusi pada pemetaan resiko dan pengembangan pedoman tentang monitoring dan evaluasi logistik 3

4 October 211 As part of the campaign, DRR Forum Yogyakarta organized children s story writing and story telling competition on DRR BNPB closed the DRR month on 31 October in Yogyakarta and announced the start of one-year preparations for the Asian Ministerial Conference on Disaster Risk Reduction to be held in the city in 212 Sebagai bagian dari kampanye Forum PRB Yogyakarta menyelenggarakan kompetesi menulis cerita anakanak dan bercerita tentang PRB BNPB menutup bulan PRB pada tanggal 31 Oktober di Yogyakarta serta mengumumkan dimulainya satu tahun persiapan untuk Konferensi Menteri Asia untuk Pengurangan Resiko Bencana yang akan diadakan di Jakarta pada tahun 212 This report is prepared based on information provided by UN agencies, INGOs, the Meteorology, Climatology and Geophysics Agency (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika BMKG), the National Disaster Management Agency (Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB), the Ministry of Health (MoH), and media reports Further Information Ignacio Leon-Garcia, Chief of OCHA Indonesia leoni@unorg Nova Ratnanto, Emergency Response Officer ratnanto@unorg Laporan ini disiapkan berdasarkan informasi dari badan-badan PBB, LSM internasional, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Kesehatan dan laporan media Informasi lebih lanjut Ignacio Leon-Garcia, Chief of OCHA Indonesia leoni@unorg Nova Ratnanto, Emergency Response Officer ratnanto@unorg 4

5 Indonesia Humanitarian Snapshot (October 211) Indonesia Nineteen earthquakes measuring 5 or above on Richter scale (RS) occured across the country during October Currently there are 4 volcanoes with alert level III and 16 volcanoes with alert level II The Meteorology and Geophysics Agency (BMKG) reported that most parts of the country entered the rainy season in October, including Sumatra, Java, Kalimantan and Sulawesi, and the rest of the country will enter the rainy season in November The peak of the rains is expected in January or February 212 NAGAN RAYA Karangetang [Api Siau] Lokon Frequency of Earthquakes (August to October) 22 DONGGALA Mountain Earthquake Point (August) WEST BANGKA Krakatau 13 Papandayan SOUTH JAKARTA GARUT MAGELANG MAGETAN Ranakah 22 Number of earthquake occurrences A 68-magnitude earthquake struck off the south-west coast of Bali Island on 13 October It was felt most intensely in the Denpasar area as well as in several other areas in Bali, East Java and Lombok No fatalities were recorded, although about 9 injuries were reported A number of buildings including houses, hospitals, schools and temples, were damaged in Denpasar, Gianyar, Bangli, Badung, and Jembrana Districts Bali UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) Indonesia Point of DistrictCity Earthquake Point (September) 19 October 211 Legend: Earthquake Point (October) Marapi This snapshot is prepared based on information provided by UN agencies, INGOs, ASEAN, the Meteorology, Climatology and Geophysics Agency (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika BMKG), the National Disaster Management Agency (Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB), the Ministry of Health (MoH), and media reports Mount Marapi Mount Marapi in West Sumatra erupted, spewing dark clouds up to 2,891 metres high The Centre of Volcanology and Geological hazard Mitigation (PVMBG) raised the alert status of the volcano to level 2 (caution) Mount Lokon Mount Lokon in North Sulawesi also erupted and spewed smoke up to 1,2 metres into the sky on 26 October Donggala Garut The worst flooding occured in Donggala District, Central Sulawesi on 17 October, killing three people Seven villages were inundated by the flood, two bridges were swept away, and around 5 houses were damaged Flooding in Garut, West Java killed one person and injured five others Nagan Raya Mount Merapi South Jakarta In Nagan Raya, Nanggroe Aceh Darussalam, heavy rain flooded 11 villages in the area Flooding in Pondok Labu, South Jakarta on 3 October inundated houses and forced hundreds of families to take refuge on higher grounds Magetan Landslides occurred in Magetan killed four people and injured another two Heavy rains communities living near rivers on the slopes of Mount Merapi are at risk of cold lava floods Pabelan River overflowed and swept 2 bridges in Magelang District, Central Java following heavy rain on 23 October

Sept Natural Disasters Bencana Alam earthquake Gempabumi Volcano Gunung floods landslides banjir tanah longsor

Sept Natural Disasters Bencana Alam earthquake Gempabumi Volcano Gunung floods landslides banjir tanah longsor Sept - 2011 Natural Disasters A 6.7-magnitude earthquake struck Singkil Baru in Nanggroe Aceh Darussalam in September. It caused 3 casualties and severe damages to 432 houses and light damages to 1,095

Lebih terperinci

UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) Indonesia

UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) Indonesia Natural Disasters The Meteorology and Geophysics Agency (BMKG) reported in November that some parts of the country just entered the rainy season in December including various parts of Java (Tangerang,

Lebih terperinci

July Bencana Alam. Natural Disasters

July Bencana Alam. Natural Disasters Natural Disasters Lokon Volcano in North Sulawesi erupted on 17 July spewing ash as high as 3,500 metres into the air. The eruption was the largest since the volcano was placed on the highest alert level

Lebih terperinci

Banjir berdampak paling besar di Februari. Angin puting beliung hampir mencapai kisaran sepertiga dari bencana alam

Banjir berdampak paling besar di Februari. Angin puting beliung hampir mencapai kisaran sepertiga dari bencana alam Buletin Kemanusiaan Indonesia Issue 02 01 29 Februari 2012 SOROTAN 19 kejadian banjir menyebabkan 558 orang mengungsi sementara di bulan Februari. 21 dari 33 provinsi berisiko banjir sampai Maret 2012.

Lebih terperinci

Buletin Kemanusiaan Indonesia. Jumlah Kejadian bencana alam jatuh ke titik terendah pada bulan Mei. Dalam edisi ini

Buletin Kemanusiaan Indonesia. Jumlah Kejadian bencana alam jatuh ke titik terendah pada bulan Mei. Dalam edisi ini Buletin Kemanusiaan Indonesia Issue 04 01 30 May 2012 SOROTAN Jumlah insiden bencana alam Mei merupakan yang terendah sejak Januari 2012. UNICEF Dalam edisi ini Ikhtisar kejadian bencana P.1 Kesiapsiagaan

Lebih terperinci

Buletin Kemanusiaan Bulanan Indonesia. Banjir, tanah longsor dan angin puting beliung meningkat selama April dan Mei. Isi HIGHLIGHTS ANGKA-ANGKA

Buletin Kemanusiaan Bulanan Indonesia. Banjir, tanah longsor dan angin puting beliung meningkat selama April dan Mei. Isi HIGHLIGHTS ANGKA-ANGKA Buletin Kemanusiaan Bulanan Indonesia Edisi 03 April Mei 2013 HIGHLIGHTS 220.000 orang terdampak/ mengungsi akibat 198 bencana alam selama April dan Mei terjadi kenaikan dari periode sebelumnya. Banjir

Lebih terperinci

Dampak Bencana Alam Meningkat

Dampak Bencana Alam Meningkat Buletin Kemanusiaan Bulanan Indonesia Edisi 5 2013 SOROTAN Bencana hidrometeorologi tetap menjadi bencana alam yang paling umum. TNI Isi Ikhtisar kejadian bencana H.1 Respon Bencana dan Kesiapsiagaan H.4

Lebih terperinci

Buletin Kemanusiaan Indonesia

Buletin Kemanusiaan Indonesia Buletin Kemanusiaan Indonesia Januari Maret 2014 SOROTAN Dampak bencana alam meningkat Ribuan telah diungsikan berbulanbulan karena letusan vulkanik Gunung Sinabung Harmonisasi klaster berlanjut Penutupan

Lebih terperinci

Australia-Indonesia Facility for Disaster Reduction. Reducing the impact of natural disasters. Pengurangan dampak bencana alam

Australia-Indonesia Facility for Disaster Reduction. Reducing the impact of natural disasters. Pengurangan dampak bencana alam Australia-Indonesia Facility for Disaster Reduction Reducing the impact of natural disasters Pengurangan dampak bencana alam Cover photo: IDEP Foundation Photo: IFRD The Australia-Indonesia Facility for

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. Wilayah Indonesia terletak pada jalur gempa bumi dan gunung berapi

BAB I PENGANTAR. Wilayah Indonesia terletak pada jalur gempa bumi dan gunung berapi 1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Wilayah Indonesia terletak pada jalur gempa bumi dan gunung berapi atau ring of fire yang dimulai dari Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi Utara hingga

Lebih terperinci

Kejadian dan dampak bencana berkurang seiring hampir berakhirnya musim hujan yang parah

Kejadian dan dampak bencana berkurang seiring hampir berakhirnya musim hujan yang parah Buletin Bulanan Kemanusiaan Indonesia Edisi 02 Februari dan Maret 2013 HIGHLIGHTS Banjir dan tanah longsor menewaskan 20 orang di Sulawesi Utara pada bulan Februari. Sekitar 4.220 rumah rusak, 3.832 orang

Lebih terperinci

Bulletin Kemanusiaan Indonesia

Bulletin Kemanusiaan Indonesia Bulletin Kemanusiaan Indonesia April - Juni 2014 Dalam edisi ini SOROTAN Penurunan keseluruhan kejadian bencana pada tahun 2014 Dua gunung berapi meletus Gunung Sangeangapi dan Gunung Sinabung Pelatihan

Lebih terperinci

Garis Besar Paparan. Manajemen Risiko Sebagai Kata Kunci Dalam Pembangunan Berbasis Mitigasi Bencana. Profil Kebencanaan Indonesia (1)

Garis Besar Paparan. Manajemen Risiko Sebagai Kata Kunci Dalam Pembangunan Berbasis Mitigasi Bencana. Profil Kebencanaan Indonesia (1) Manajemen Risiko Sebagai Kata Kunci Dalam Pembangunan Berbasis Mitigasi Bencana Dr. Iwan Gunawan Bank Dunia - Jakarta Seminar Nasional Peran Pustakawan Dalam Mitigasi Bencana Yogyakarta, 28 Juli 2011 Garis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia

BAB I PENDAHULUAN. strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telah lama diakui bahwa Negara Indonesia memiliki posisi yang sangat strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia serta diantara

Lebih terperinci

Buletin Bulanan Kemanusiaan Indonesia

Buletin Bulanan Kemanusiaan Indonesia Buletin Bulanan Kemanusiaan Indonesia Edisi 08 01 31 Agustus 2012 Ikhtisar kejadian bencana P.1 Kesiapsiagaan & respon bencana P.3 Jumlah orang yang terkena dampak bencana alam yang terjadi pada bulan

Lebih terperinci

Buletin Kemanusiaan Indonesia

Buletin Kemanusiaan Indonesia Buletin Kemanusiaan Indonesia Januari Maret 2014 SOROTAN Dampak bencana alam meningkat Ribuan telah diungsikan berbulanbulan karena letusan vulkanik Gunung Sinabung Harmonisasi klaster berlanjut Penutupan

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG. negara yang paling rawan bencana alam di dunia (United Nations International Stategy

BAB I LATAR BELAKANG. negara yang paling rawan bencana alam di dunia (United Nations International Stategy BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia yang berada di salah satu belahan Asia ini ternyata merupakan negara yang paling rawan bencana alam di dunia (United Nations International Stategy

Lebih terperinci

KERENTANAN (VULNERABILITY)

KERENTANAN (VULNERABILITY) DISASTER TERMS BENCANA (DISASTER) BAHAYA (HAZARD) KERENTANAN (VULNERABILITY) KAPASITAS (CAPACITY) RISIKO (RISK) PENGKAJIAN RISIKO (RISK ASSESSMENT) PENGURANGAN RISIKO BENCANA (DISASTER RISK REDUCTION)

Lebih terperinci

Monthly Humanitarian Bulletin Indonesia. Aktivitas seismik dan vulkanik meningkat di bulan April. Dalam edisi ini

Monthly Humanitarian Bulletin Indonesia. Aktivitas seismik dan vulkanik meningkat di bulan April. Dalam edisi ini Monthly Humanitarian Bulletin Indonesia Issue 04 01 30 April 2012 SOROTAN Aktivitas seismik meningkat pada bulan April 2012 dan termasuk sebuah gempa berkekuatan 8.3 dan gempa susulan yang besar di Aceh.

Lebih terperinci

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities (CSR) Aktivitas Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) selama tahun 2016 Corporate Social Responsibility (CSR) Activities during the year

Lebih terperinci

Empowerment in disaster risk reduction

Empowerment in disaster risk reduction Empowerment in disaster risk reduction 28 Oktober 2017 Oleh : Istianna Nurhidayati, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.kom Bencana...??? PENGENALAN Pengertian Bencana Bukan Bencana? Bencana? Bencana adalah peristiwa atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki karakteristik bencana yang kompleks, karena terletak pada tiga lempengan aktif yaitu lempeng Euro-Asia di bagian utara, Indo-Australia di bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang dilewati oleh dua jalur pegunungan muda dunia sekaligus, yakni pegunungan muda Sirkum Pasifik dan pegunungan

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. menjadi dua yaitu bahaya primer dan bahaya sekunder. Bahaya primer

BAB I PENGANTAR. menjadi dua yaitu bahaya primer dan bahaya sekunder. Bahaya primer BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki 129 gunungapi yang tersebar luas mulai dari Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Banda, Kepulauan Halmahera dan Sulawesi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. samudra Hindia, dan Samudra Pasifik. Pada bagian selatan dan timur

BAB I PENDAHULUAN. samudra Hindia, dan Samudra Pasifik. Pada bagian selatan dan timur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Secara geografis Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik yaitu lempeng benua Eurasia, lempeng samudra Hindia,

Lebih terperinci

January 2011 Natural Disasters Bencana Alam 644 natural disasters whirlwinds heavy rains Floods

January 2011 Natural Disasters Bencana Alam 644 natural disasters whirlwinds heavy rains Floods Natural Disasters Indonesia s National Disaster Management Agency (BNPB) has reported that 644 natural disasters occurred in the country in 2010, and that 81.5 per cent of these were hydro-meteorological

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2009 Kepala Pusat Penanggulangan Krisis, Dr. Rustam S. Pakaya, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2009 Kepala Pusat Penanggulangan Krisis, Dr. Rustam S. Pakaya, MPH NIP KATA PENGANTAR Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, buku Buku Profil Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana Tahun 2008 ini dapat diselesaikan sebagaimana yang telah direncanakan. Buku ini menggambarkan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN. Front Line Responder Training PENDIDIKAN DALAM SITUASI DARURAT

KERANGKA ACUAN. Front Line Responder Training PENDIDIKAN DALAM SITUASI DARURAT KERANGKA ACUAN Front Line Responder Training PENDIDIKAN DALAM SITUASI DARURAT 1. Format Pelatihan Hotel Splash Bengkulu (tgl. 15 dan 17 Oktober 2014) dan di Aula Kampus 3 Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang secara geografis, geologis,

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang secara geografis, geologis, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang secara geografis, geologis, hidrologis, dan demografis, merupakan wilayah yang tergolong rawan bencana. Badan Nasional Penanggulangan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KERUSAKAN PENGGUNAAN LAHAN AKIBAT BANJIR LAHAR PASCA ERUPSI GUNUNGAPI MERAPI TAHUN 2010 DI SUB DAS KALI PUTIH JURNAL PUBLIKASI ILMIAH

ANALISIS TINGKAT KERUSAKAN PENGGUNAAN LAHAN AKIBAT BANJIR LAHAR PASCA ERUPSI GUNUNGAPI MERAPI TAHUN 2010 DI SUB DAS KALI PUTIH JURNAL PUBLIKASI ILMIAH ANALISIS TINGKAT KERUSAKAN PENGGUNAAN LAHAN AKIBAT BANJIR LAHAR PASCA ERUPSI GUNUNGAPI MERAPI TAHUN 2010 DI SUB DAS KALI PUTIH JURNAL PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

Monthly Humanitarian Update

Monthly Humanitarian Update Indonesia Natural Disasters As the rainy season comes to a close, severe weather continues to affect most parts of Indonesia. Heavy rain throughout March has seen flood waters remain in several districts

Lebih terperinci

OBAT DONASI PADA BEBERAPA FASILITAS KESEHATAN 01 NANGROE ACEH DARUSALAM

OBAT DONASI PADA BEBERAPA FASILITAS KESEHATAN 01 NANGROE ACEH DARUSALAM OBAT DONASI PADA BEBERAPA FASILITAS KESEHATAN 01 NANGROE ACEH DARUSALAM Sarjaini Jamal\ Tengku Zulkarnain2, Edwin3 ABSTRACT On the 26th December 2004, a big earthquake and tsunami destroyed coastal zones

Lebih terperinci

PENGANTAR LOKAKARYA MANAJEMEN KEDARURATAN DAN PERENCANAAN KONTINJENSI. Painan, 29 November 3 Desember 2005 BAKORNAS PBP KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGANTAR LOKAKARYA MANAJEMEN KEDARURATAN DAN PERENCANAAN KONTINJENSI. Painan, 29 November 3 Desember 2005 BAKORNAS PBP KABUPATEN PESISIR SELATAN WORLD HEALTH ORGANIZATION BAKORNAS PBP PENGANTAR KABUPATEN PESISIR SELATAN LOKAKARYA MANAJEMEN KEDARURATAN DAN PERENCANAAN KONTINJENSI Painan, 29 November 3 Desember 2005 LOKAKARYA MANAJEMEN KEDARURATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki lebih dari 17.000 pulau. Indonesia terletak diantara 2 benua yaitu benua asia dan benua australia

Lebih terperinci

KAJIAN KAPASITAS MASYARAKAT DALAM UPAYA PENGURANGAN RISIKO BENCANA BERBASIS KOMUNITAS DI KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2016

KAJIAN KAPASITAS MASYARAKAT DALAM UPAYA PENGURANGAN RISIKO BENCANA BERBASIS KOMUNITAS DI KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2016 KAJIAN KAPASITAS MASYARAKAT DALAM UPAYA PENGURANGAN RISIKO BENCANA BERBASIS KOMUNITAS DI KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2016 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA TERHADAP PROGRAM SEKOLAH AMAN BENCANA (SAB) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI BENCANA DI SMP N 2 TABANAN TAHUN

PERSEPSI SISWA TERHADAP PROGRAM SEKOLAH AMAN BENCANA (SAB) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI BENCANA DI SMP N 2 TABANAN TAHUN UNIVERSITAS UDAYANA PERSEPSI SISWA TERHADAP PROGRAM SEKOLAH AMAN BENCANA (SAB) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI BENCANA DI SMP N 2 TABANAN TAHUN 2016 NI LUH ARNI WIDYANINGSIH PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. imbas dari kesalahan teknologi yang memicu respon dari masyarakat, komunitas,

BAB I PENDAHULUAN. imbas dari kesalahan teknologi yang memicu respon dari masyarakat, komunitas, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Parker (1992), bencana ialah sebuah kejadian yang tidak biasa terjadi disebabkan oleh alam maupun ulah manusia, termasuk pula di dalamnya merupakan imbas dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia akhir-akhir ini. Berdasarkan data Wahana Lingkungan Hidup (WALHI)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia akhir-akhir ini. Berdasarkan data Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana alam seakan sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia akhir-akhir ini. Berdasarkan data Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) pada Nopember 2010 (seperti

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gempa bumi sebagai suatu kekuatan alam terbukti telah menimbulkan bencana yang sangat besar dan merugikan. Gempa bumi pada skala kekuatan yang sangat kuat dapat menyebabkan

Lebih terperinci

Warning Service by BMKG

Warning Service by BMKG Warning Service by BMKG Tsunami warnings must reach those at risk in time Tsunami Warning Chain National Tsunami Warning Center at BMKG Jakarta BNPB PUSDALOPS TNI TV/Radio National 24/7 PUSDALOPS/ Province

Lebih terperinci

PENERAPAN KERANGKA KERJA BERSAMA SEKOLAH AMAN ASEAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI INDONESIA

PENERAPAN KERANGKA KERJA BERSAMA SEKOLAH AMAN ASEAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI INDONESIA PENERAPAN KERANGKA KERJA BERSAMA SEKOLAH AMAN ASEAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI INDONESIA Ida Ngurah Plan International Indonesia Ida.Ngurah@plan-international.org Konteks Bencana dan Dampak Pendidikan

Lebih terperinci

UN-GGIM: User case studies Geospatial Information for Disaster Management. Case studies: Indonesia: Flood Hazard Mapping in Jakarta

UN-GGIM: User case studies Geospatial Information for Disaster Management. Case studies: Indonesia: Flood Hazard Mapping in Jakarta UN-GGIM: User case studies Geospatial Information for Disaster Management Case studies: Indonesia: Flood Hazard Mapping in Jakarta Case studies: Indonesia: Flood Hazard Mapping in Jakarta Indonesia is

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. mencapai 50 derajat celcius yang menewaskan orang akibat dehidrasi. (3) Badai

BAB 1 : PENDAHULUAN. mencapai 50 derajat celcius yang menewaskan orang akibat dehidrasi. (3) Badai BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana merupakan rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik faktor alam dan/ atau faktor non alam

Lebih terperinci

PELATIHAN MITIGASI BENCANA KEPADA ANAK ANAK USIA DINI

PELATIHAN MITIGASI BENCANA KEPADA ANAK ANAK USIA DINI Seri Pengabdian Masyarakat 2014 ISSN: 2089-3086 Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 3 No. 2, Mei 2014 Halaman 115-119 PELATIHAN MITIGASI BENCANA KEPADA ANAK ANAK USIA DINI Hijrah Purnama Putra 1 dan

Lebih terperinci

Study on Earthquake Disaster Mitigation and Preparedness of Volcano Eruption in SMA Negeri 1 Batipuh Tanah Datar

Study on Earthquake Disaster Mitigation and Preparedness of Volcano Eruption in SMA Negeri 1 Batipuh Tanah Datar 1 Study on Earthquake Disaster Mitigation and Preparedness of Volcano Eruption in SMA Negeri 1 Batipuh Tanah Datar Gustia Panca Rini*Erna Juita** Farida*** Geography Education Students STKIP PGRI West

Lebih terperinci

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang PENGANTAR MITIGASI BENCANA Definisi Bencana (1) Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam

Lebih terperinci

BAB1 PENDAHULUAN. Krakatau diperkirakan memiliki kekuatan setara 200 megaton TNT, kira-kira

BAB1 PENDAHULUAN. Krakatau diperkirakan memiliki kekuatan setara 200 megaton TNT, kira-kira BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah sebuah negeri yang rawan bencana. Sejarah mencatat bahwa Indonesia pernah menjadi tempat terjadinya dua letusan gunung api terbesar di dunia. Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum, kejadian bencana di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Dalam kurun waktu 1 abad (1900-2012), tercatat lebih dari 212,000 orang meninggal, lebih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan bencana, baik yang disebabkan kejadian alam seperi gempa bumi, tsunami, tanah longsor, letusan

Lebih terperinci

ANALISIS INTENSITAS CURAH HUJAN WILAYAH BANDUNG PADA AWAL 2010 ANALYSIS OF THE RAINFALL INTENSITY IN BANDUNG IN EARLY 2010

ANALISIS INTENSITAS CURAH HUJAN WILAYAH BANDUNG PADA AWAL 2010 ANALYSIS OF THE RAINFALL INTENSITY IN BANDUNG IN EARLY 2010 ANALISIS INTENSITAS CURAH HUJAN WILAYAH BANDUNG PADA AWAL 21 ANALYSIS OF THE RAINFALL INTENSITY IN BANDUNG IN EARLY 21 1) 2) Annie Hanifah, Endarwin 1) Stasiun Geofisika Kelas 1 Bandung, Jl.Cemara 66 Bandung

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI BAGI PENENTUAN KEMUNGKINAN DAERAH GENANGAN AKIBAT TSUNAMI (STUDI KASUS: KABUPATEN CIAMIS JAWA BARAT)

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI BAGI PENENTUAN KEMUNGKINAN DAERAH GENANGAN AKIBAT TSUNAMI (STUDI KASUS: KABUPATEN CIAMIS JAWA BARAT) APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI BAGI PENENTUAN KEMUNGKINAN DAERAH GENANGAN AKIBAT TSUNAMI (STUDI KASUS: KABUPATEN CIAMIS JAWA BARAT) GIS Application in Determining the Possible Inundation Area by Tsunami

Lebih terperinci

Our History. Fisipol Universitas Widyamataram. Stadium General: Theme Administrasi Negara & Sosilogi dalam Prospek & Perspektif Kekinian

Our History. Fisipol Universitas Widyamataram. Stadium General: Theme Administrasi Negara & Sosilogi dalam Prospek & Perspektif Kekinian Fisipol Universitas Widyamataram Stadium General: Theme Administrasi Negara & Sosilogi dalam Prospek & Perspektif Kekinian Presented by : Dewi Hanifah, DRR/IRT Coordinator Yogyakarta 3 Oktober 2015 Our

Lebih terperinci

KONDISI TEKTONIK INDONESIA

KONDISI TEKTONIK INDONESIA KONDISI TEKTONIK INDONESIA 2 Bencana Tsunami Aceh dan Sumatra Utara Desember 2004 Bencana Gempabumi Yogyakarta dan Jawa Tengah Mei 2006 Bencana Tsunami Pangandaran Juli 2006 UU No. 24 Tahun 2007 : Penanggulangan

Lebih terperinci

Jurnal Ilmu Kebencanaan (JIKA) ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp

Jurnal Ilmu Kebencanaan (JIKA) ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp ISSN 2355-3324 7 Pages pp. 35-41 PENGARUH PENGINTEGRASIAN MATERI KEBENCANAAN KE DALAM KURIKULUMTERHADAP KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI DAN TSUNAMI PADA SISWA SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH DI BANDA ACEH

Lebih terperinci

MANAJEMEN BENCANA PENGERTIAN - PENGERTIAN. Definisi Bencana (disaster) DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MANAJEMEN BENCANA PENGERTIAN - PENGERTIAN. Definisi Bencana (disaster) DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PENGERTIAN - PENGERTIAN ( DIREKTUR MANAJEMEN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA ) DIREKTORAT JENDERAL PEMERINTAHAN UMUM Definisi Bencana (disaster) Suatu peristiwa

Lebih terperinci

Kesiapsiagaan Rumah Sakit dan Kesiapan Masyarakat untuk Kedaruratan dan Bencana

Kesiapsiagaan Rumah Sakit dan Kesiapan Masyarakat untuk Kedaruratan dan Bencana Hospital Preparedness and Community Readiness for Emergency and Disaster (HPCRED) Kesiapsiagaan Rumah Sakit dan Kesiapan Masyarakat untuk Kedaruratan dan Bencana Logical Framework Bekerjasama dengan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Ringkasan Temuan Penahapan penanggulangan bencana erupsi Gunung Kelud terdapat lima tahap, yaitu tahap perencanaan penanggulangan bencana erupsi Gunung Kelud 2014, tahap

Lebih terperinci

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian Jurnal Geografi Volume 12 No 2 (214 dari 221) Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG RESIKO BENCANA BANJIR TERHADAP KESIAPSIAGAAN

Lebih terperinci

MITIGASI BENCANA BENCANA :

MITIGASI BENCANA BENCANA : MITIGASI BENCANA BENCANA : suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu masyarakat sehingga menyebabkan kerugian yang meluas pada kehidupan manusia dari segi materi, ekonomi atau lingkungan dan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan lebih dari pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

BAB I PENDAHULUAN. dengan lebih dari pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Republik Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan lebih dari 13.466 pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Wilayah Indonesia terbentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 0 15 cm setiap tahunnya. Lempeng Indo-Australia di bagian selatan

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 0 15 cm setiap tahunnya. Lempeng Indo-Australia di bagian selatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan daerah pertemuan tiga lempeng bumi yang aktif bergerak satu terhadap lainnya yaitu lempeng Eurasia, Indo Australia dan Pasifik. Menurut ESDM

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bencana banjir termasuk bencana terbesar di dunia. Data Guidelines for Reducing Flood

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bencana banjir termasuk bencana terbesar di dunia. Data Guidelines for Reducing Flood 1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana banjir termasuk bencana terbesar di dunia. Data Guidelines for Reducing Flood Losses, United Nations International Strategy for Disaster Reduction (UN-ISDR)

Lebih terperinci

Prinsip Interkoneksi Informasi Dalam Penanganan Bencana Banjir* Dicky R. Munaf ** Abstract

Prinsip Interkoneksi Informasi Dalam Penanganan Bencana Banjir* Dicky R. Munaf ** Abstract Prinsip Interkoneksi Informasi Dalam Penanganan Bencana Banjir* Dicky R. Munaf ** Abstract Due to its geographical characteristics, the natural disasters in Indonesia are inevitable. However, the problem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidrologis dan demografis, merupakan wilayah yang tergolong rawan bencana,

BAB I PENDAHULUAN. hidrologis dan demografis, merupakan wilayah yang tergolong rawan bencana, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan dan dilihat secara geografis, geologis, hidrologis dan demografis, merupakan wilayah yang tergolong rawan bencana, bahkan termasuk

Lebih terperinci

RANCANGAN KERTAS POSISI SEKOLAH/MADRASAH AMAN DARI BENCANA

RANCANGAN KERTAS POSISI SEKOLAH/MADRASAH AMAN DARI BENCANA RANCANGAN KERTAS POSISI SEKOLAH/MADRASAH AMAN DARI BENCANA Dibacakan oleh Inspektur Utama BNPB Working Session 2: Sekolah Aman Ballroom 3, The Sunan Hotel, Kota Surakarta I. Pengantar Indonesia adalah

Lebih terperinci

PENYULUHAN PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP TANGGAP BENCANA (KHUSUSNYA LONGSOR)

PENYULUHAN PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP TANGGAP BENCANA (KHUSUSNYA LONGSOR) Seri Pengabdian Masyarakat 2013 ISSN: 2089-3086 Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 2 No. 2, Mei 2013 Halaman 119-123 PENYULUHAN PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP TANGGAP BENCANA (KHUSUSNYA

Lebih terperinci

PENURUNAN INDEKS RISIKO BENCANA DI INDONESIA

PENURUNAN INDEKS RISIKO BENCANA DI INDONESIA PENURUNAN INDEKS RISIKO BENCANA DI INDONESIA 14 DESEMBER 2016 DISIAPKAN OLEH : DIREKTORAT PRB, BNPB INDONESIA DAN BENCANA Secara geografis Indonesia terletak pada rangkaian cincin api yang membentang sepanjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Di Indonesia banyak sekali terdapat gunung berapi, baik yang masih aktif maupun yang sudah tidak aktif. Gunung berapi teraktif di Indonesia sekarang ini adalah Gunung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Nomor 4 Tahun 2008, Indonesia adalah negara yang memiliki potensi bencana sangat tinggi dan bervariasi

Lebih terperinci

Kerangka Acuan Kegiatan Konferensi Nasional Sekolah Aman 2015 Latar Belakang

Kerangka Acuan Kegiatan Konferensi Nasional Sekolah Aman 2015 Latar Belakang Kerangka Acuan Kegiatan Konferensi Nasional Sekolah Aman 2015 Mewujudkan Komitmen Sekolah Aman Bencana dalam Pelaksanaan Sendai Framework for Disaster Risk Reduction 2015-2030 Latar Belakang Indonesia

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN STATUS POTENSI BENCANA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN STATUS POTENSI BENCANA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN POTENSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Indonesia menjadi negara yang rawan bencana. maupun buatan manusia bahkan terorisme pernah dialami Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Indonesia menjadi negara yang rawan bencana. maupun buatan manusia bahkan terorisme pernah dialami Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kondisi geografis Indonesia yang berada di atas sabuk vulkanis yang memanjang dari Sumatra hingga Maluku disertai pengaruh global warming menyebabkan Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada 6`LU- 11` LS dan antara 95` BT - 141` BT1. Sementara secara geografis

BAB I PENDAHULUAN. pada 6`LU- 11` LS dan antara 95` BT - 141` BT1. Sementara secara geografis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang secara astronomi berada pada 6`LU- 11` LS dan antara 95` BT - 141` BT1. Sementara secara geografis Indonesia terletak di antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lempeng raksasa, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan

BAB I PENDAHULUAN. lempeng raksasa, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keunikan geologi kepulauan Indonesia berada di pertemuan tiga lempeng raksasa, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Ketiga lempeng

Lebih terperinci

Imam A. Sadisun Pusat Mitigasi Bencana - Institut Teknologi Bandung (PMB ITB) KK Geologi Terapan - Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian - ITB

Imam A. Sadisun Pusat Mitigasi Bencana - Institut Teknologi Bandung (PMB ITB) KK Geologi Terapan - Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian - ITB Peta Rawan : Suatu Informasi Fundamental dalam Program Pengurangan Risiko Imam A. Sadisun Pusat Mitigasi - Institut Teknologi Bandung (PMB ITB) KK Geologi Terapan - Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian

Lebih terperinci

ANALISIS SPASIAL UNTUK MENENTUKAN ZONA RISIKO BANJIR BANDANG (STUDI KASUS KABUPATEN SINJAI)

ANALISIS SPASIAL UNTUK MENENTUKAN ZONA RISIKO BANJIR BANDANG (STUDI KASUS KABUPATEN SINJAI) ANALISIS SPASIAL UNTUK MENENTUKAN ZONA RISIKO BANJIR BANDANG (STUDI KASUS KABUPATEN SINJAI) Risma 1, Paharuddin 2,Sakka 3 Program Studi Geofisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 LATAR BELAKANG. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam

Lebih terperinci

ANALISA TINGKAT BAHAYA DAN KERENTANAN BENCANA GEMPA BUMI DI WILAYAH NUSA TENGGARA TIMUR (NTT)

ANALISA TINGKAT BAHAYA DAN KERENTANAN BENCANA GEMPA BUMI DI WILAYAH NUSA TENGGARA TIMUR (NTT) Analisa Tingkat Bahaya Dan Kerentanan Bencana Gempa Bumi Di Wilayah NTT (Ni Made Rysnawati,dkk) ANALISA TINGKAT BAHAYA DAN KERENTANAN BENCANA GEMPA BUMI DI WILAYAH NUSA TENGGARA TIMUR (NTT) Ni Made Rysnawati

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan

Lebih terperinci

ANALISIS HUJAN LEBAT KEJADIAN BANJIR BOJONEGORO 9 FEBRUARI 2016 MENGGUNAKAN CITRA SATELIT HIMAWARI 8

ANALISIS HUJAN LEBAT KEJADIAN BANJIR BOJONEGORO 9 FEBRUARI 2016 MENGGUNAKAN CITRA SATELIT HIMAWARI 8 Proseding Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya Sabtu, 19 November 2016 Bale Sawala Kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor ANALISIS HUJAN LEBAT KEJADIAN BANJIR BOJONEGORO 9 FEBRUARI 2016 MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

JURNAL KESIAPAN KELOMPOK SIAGA BENCANA SMA DI WILAYAH ZONA MERAH DI KOTA PADANG DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA DAN TSUNAMI

JURNAL KESIAPAN KELOMPOK SIAGA BENCANA SMA DI WILAYAH ZONA MERAH DI KOTA PADANG DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA DAN TSUNAMI JURNAL KESIAPAN KELOMPOK SIAGA BENCANA SMA DI WILAYAH ZONA MERAH DI KOTA PADANG DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA DAN TSUNAMI OLEH : IRFAN TANJUNG NPM.11030151 PEMBIMBING I: PEMBIMBING II: Drs. Helfia Edial,

Lebih terperinci

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, 1 RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DAN PEDOMAN PELAKSANAAN PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Bencana

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Bencana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bencana merupakan suatu peristiwa yang tidak dapat diprediksi kapan terjadinya dan dapat menimbulkan korban luka maupun jiwa, serta mengakibatkan kerusakan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I A. Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri dari suatu komponen yangsaling berhubungan satu dengan yang lainnya. Komponen dalam pembelajaran diantaranya

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 9 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 9 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 9 2009 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 9 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

Lebih terperinci

Definisi Bencana (2) (ISDR, 2004)

Definisi Bencana (2) (ISDR, 2004) Definisi Bencana Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau non-alam maupun faktor

Lebih terperinci

Buletin Kemanusiaan Bulanan Indonesia. Musim hujan akhirnya hampir selesai. Isi

Buletin Kemanusiaan Bulanan Indonesia. Musim hujan akhirnya hampir selesai. Isi Buletin Kemanusiaan Bulanan Indonesia Edisi 4 Juli Agustus 2013 S O RO TA N Banjir dan gempa bumi memiliki dampak kemanusiaan tertinggi di Juli-Agustus Titik api kebakaran di hutan lahan gambut di Sumatera

Lebih terperinci

25/02/2015. Manajemen bencana Perencanaan,kedaruratan dan pemulihan. Jenis Bencana (UU 24/2007) Terjadinya Bencana. Potensi Tsunami di Indonesia

25/02/2015. Manajemen bencana Perencanaan,kedaruratan dan pemulihan. Jenis Bencana (UU 24/2007) Terjadinya Bencana. Potensi Tsunami di Indonesia Keperawatan Medikal Bedah Fikes UMMagelang Universitas Muhammadiyah Magelang Manajemen bencana Perencanaan,kedaruratan dan pemulihan Disaster Nursing I Program studi Ilmu sarjana keperawatan Rabu, 25 Februari

Lebih terperinci

Manajemen Pemulihan Infrastruktur Fisik Pasca Bencana

Manajemen Pemulihan Infrastruktur Fisik Pasca Bencana Manajemen Pemulihan Infrastruktur Fisik Pasca Bencana Teuku Faisal Fathani, Ph.D. Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada 1. Pendahuluan Wilayah Indonesia memiliki

Lebih terperinci

KESIAPSIAGAAN SISWA SMA NEGERI 1 CANGKRINGAN TERHADAP BENCANA ERUPSI GUNUNG MERAPI DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

KESIAPSIAGAAN SISWA SMA NEGERI 1 CANGKRINGAN TERHADAP BENCANA ERUPSI GUNUNG MERAPI DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA KESIAPSIAGAAN SISWA SMA NEGERI 1 CANGKRINGAN TERHADAP BENCANA ERUPSI GUNUNG MERAPI DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA Oleh: Fitri Chumairoh, Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gunungapi Merapi merupakan jenis gunungapi tipe strato dengan ketinggian 2.980 mdpal. Gunungapi ini merupakan salah satu gunungapi yang masih aktif di Indonesia. Aktivitas

Lebih terperinci

Hasil analisis terbaru mengindikasikan bahwa fenomena La Nina masih akan terjadi pada bulan Feb-Mar-Apr 2008.

Hasil analisis terbaru mengindikasikan bahwa fenomena La Nina masih akan terjadi pada bulan Feb-Mar-Apr 2008. No. 23, Issued February 01,2008 Mt. Lokon Earthquake in Nias: 1 person death, 3 Mt. Anak Krakatau LEGEND: # Volcano (Alertness level III) a Earthquake (Mag: 5.0-7.0) Data Source: LAPAN, BMG, Bakornas,

Lebih terperinci

PEMETAAN MULTI RISIKO BENCANA PADA KAWASAN STRATEGIS DI KABUPATEN TANGGAMUS

PEMETAAN MULTI RISIKO BENCANA PADA KAWASAN STRATEGIS DI KABUPATEN TANGGAMUS PEMETAAN MULTI RISIKO BENCANA PADA KAWASAN STRATEGIS DI KABUPATEN TANGGAMUS MAPPING OF DISASTER MULTI-RISK ASSESSMENT FOR STRATEGIC AREAS IN TANGGAMUS DISTRICT Dwi Abad Tiwi Pusat Teknologi Reduksi Risiko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bencana. Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

BAB I PENDAHULUAN. bencana. Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua daerah tidak pernah terhindar dari terjadinya suatu bencana. Bencana bisa terjadi kapan dan dimana saja pada waktu yang tidak diprediksi. Hal ini membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang masih ada hingga sampai saat ini. Kerugian material yang ditimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang masih ada hingga sampai saat ini. Kerugian material yang ditimbulkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Erupsi Merapi yang terjadi pada bulan Oktober 2010 telah memberikan banyak pelajaran dan meninggalkan berbagai bentuk permasalahan baik sosial maupun ekonomi yang masih

Lebih terperinci

Selama bulan Januari tahun 2016, terdapat 174 bencana terdapat 3 bencana yang paling sering terjadi adalah banjir, puting beliung dan tanah longsor.

Selama bulan Januari tahun 2016, terdapat 174 bencana terdapat 3 bencana yang paling sering terjadi adalah banjir, puting beliung dan tanah longsor. Halo siswa IndonesiaX, kita semua pasti pernah mendengar atau bahkan mengalami kasus bencana. Bencana tersebut bisa saja berupa bencana alam atau bencana akibat perbuatan manusia. Masih ingatkah kita semua

Lebih terperinci

Pengantar (ITC-DRR) Laksono Trisnantoro PMPK FK UGM

Pengantar (ITC-DRR) Laksono Trisnantoro PMPK FK UGM Pengantar Rapat koordinasi antara ITC-DRR Universitas untuk Gawat Darurat dan Program Pelatihan dan Pengajaran Manajemen Bencana Konsorsium Pelatihan Internasional Pengurangan Resiko Bencana (ITC-DRR)

Lebih terperinci

MITIGASI BENCANA ALAM TSUNAMI BAGI KOMUNITAS SDN 1 LENDAH KULON PROGO. Oleh: Yusman Wiyatmo ABSTRAK

MITIGASI BENCANA ALAM TSUNAMI BAGI KOMUNITAS SDN 1 LENDAH KULON PROGO. Oleh: Yusman Wiyatmo ABSTRAK MITIGASI BENCANA ALAM TSUNAMI BAGI KOMUNITAS SDN 1 LENDAH KULON PROGO Oleh: Yusman Wiyatmo Jurdik Fisika FMIPA UNY, yusmanwiyatmo@yahoo.com, HP: 08122778263 ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah: 1) mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Ring of fire) dan diapit oleh pertemuan lempeng tektonik Eurasia dan

BAB I PENDAHULUAN. (Ring of fire) dan diapit oleh pertemuan lempeng tektonik Eurasia dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang dilintasi oleh jalur api (Ring of fire) dan diapit oleh pertemuan lempeng tektonik Eurasia dan Australia. Letak wilayah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada

I. PENDAHULUAN. Geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada lempeng bumi yang labil. Lempeng bumi ini berpotensi besar terjadinya gempa bumi pada dasar laut dalam

Lebih terperinci