July Bencana Alam. Natural Disasters
|
|
- Shinta Darmali
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Natural Disasters Lokon Volcano in North Sulawesi erupted on 17 July spewing ash as high as 3,500 metres into the air. The eruption was the largest since the volcano was placed on the highest alert level on 10 July. The local government declared emergency situation advising people to stay away from areas within a 3.5 km radius of the volcano. Over 5,000 people were evacuated and housed in temporary shelters. Following a decrease in volcanic activity on 24 July the Volcanology and Geological Disaster Mitigation Agency (PVMBG) lowered the alert status of the volcano, and the evacuees began to return to their villages. In addition, Soputan Volcano, another active volcano in North Sulawesi, has also shown increased activity in July. On 2 July an eruption occurred, with the volcano spewing ash and smoke clouds at 6,000 metres into the air. This caused damage to agricultural fields in three districts. No evacuation orders were given since the declared danger zone of 6.5 km radius surrounding the crater is uninhabited. Furthermore, on 9 July Gamalama Volcano in Northern Maluku also increased its activity but did not erupt. Residents were advised to stay away from the areas within a 2 km radius around the volcano. Twenty four earthquakes measuring 5.0 or above on Richter scale (RS) occurred in Indonesia in July. No damages or casualties were reported. A local state of emergency for one month was declared following the June earthquake in Waropen District in Papua Province. The 6.5-magnitude earthquake caused two fatalities and damage to homes and public buildings with 4256 people affected. The local governments, with the support from the National Disaster Management Agency (BNPB), and the Indonesian Red Cross (PMI) have responded to the emergency through provision of food and non-food items, medical supplies, and building materials to the affected population. Bencana Alam Gunung Lokon di Sulawesi Utara meletus pada 17 Juli memuntahkan abu setinggi meter ke udara. Letusan tersebut merupakan yang terbesar sejak gunung berapi itu ditempatkan pada tingkat siaga tertinggi pada 10 Juli. Pemerintah setempat menyatakan situasi darurat, menyarankan warga untuk menjauh dari lokasi dalam radius 3,5 km dari kawah gunung berapi. Lebih dari orang dievakuasi dan diusingkan di tempat penampungan sementara. Menyusul penurunan aktivitas gunung berapi, pada tanggal 24 Juli Badan Bencana Vulkanologi dan Mitigasi Geologi (PVMBG) menurunkan status siaga gunung berapi, dan pengungsi mulai kembali ke desa mereka. Gunung berapi Soputan, salah satu gunung berapi lainnya yang aktif di Sulawesi Utara, juga telah menunjukkan peningkatan aktivitas pada bulan Juli. Pada 2 Juli terjadi letusan gunung berapi memuntahkan abu dan asap pada ketinggian meter di udara, menyebabkan kerusakan lahan pertanian di tiga kabupaten. Tidak ada perintah evakuasi yang dilakukan dikarenakan warga tinggal di luar zona bahaya yang dinyatakan sejauh 6,5 radius km dari kawah. Selanjutnya, pada tanggal 9 Juli Gunung berapi Gamalama di Maluku Utara meningkatkan aktivitasnya tetapi tidak meletus. Warga disarankan untuk menjauh dari daerah di dalam radius 2 km di sekitar kawah gunung berapi. Dua puluh empat gempa bumi berkekuatan 5.0 SR atau lebih terjadi di Indonesia selama bulan Juli. Tidak ada kerusakan atau korban meninggal yang dilaporkan. Status tanggap darurat selama sebulan dinyatakan dikarenakan gempa pada bulan Juni di Kabupaten Waropen, Provinsi Papua. Gempa berkekuatan 6.5 SR menyebabkan 2 korban jiwa dan kerusakan pada rumah dan bangunan umum warga terkena dampaknya. Pemerintah lokal, dengan bantuan BNPB dan PMI telah melakukan kegiatan tanggap darurat melalui penyediaan barang makanan dan barang non makanan, persediaan medis dan bahan bangunan untuk warga yang terkena bencana.
2 Heavy rains caused landslides in Maluku, South Sumatra, West Java and East Java that killed twelve people and injured two others. No damage to houses or public buildings was reported. Search and rescue works were organized by local disaster management personnel, BASARNAS, police and military. Hujan deras menyebabkan tanah longsor di Maluku, Sumatra Utara, Jawa Barat dan Jawa Timur yang menewaskan 12 orang dan 2 orang luka-luka. Dilaporkan tidak ada kerusakan pada rumah dan bangunan-bangunan umum. Pencarian dan penyelamatan dikoordinasi oleh personil Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan SAR Nasional (BASARNAS), polisi dan militer setempat. Disaster Risk Reduction BNPB has initiated a series of workshops, as part of its continued efforts to strengthen the institutional capacity for disaster management both at central and local level. The first phase of the BNPB Senior Management Workshop aimed at enhancing the competence and professionalism of BNPB s high level authorities in disaster response and preparedness, took place on July. The workshop covered the following topics: i) BNPB s Role in Coordination; ii) Field Coordination; and iii) Media and Public Communication. The workshop was supported by facilitators from OCHA, UNDP, AusAid/AIFDR, USAID, and Maverick, a private company for media and public communication session. The second phase will be conducted on August. The purpose of this Senior Management Workshop also is to review the role and function of BNPB in disaster management, discuss lessons learned and best practices of disaster management in Indonesia and elsewhere, develop a field operational handbook on emergency management, and provide the basis for developing training modules for national, provincial and municipality / district disaster management agency personnel. Over the next few months, similar workshops are planned for heads of BPBD, government disaster management agency at provincial and municipality / district levels. Pengurangan Resiko Bencana BNPB telah mengadakan serangkaian lokakarya, sebagai bagian dari usaha berkelanjutan untuk menguatkan kapasitas kelembagaan untuk manajemen bencana pada tingkat pusat dan lokal. Tahap pertama Lokakarya Senior Manajemen Bencana bertujuan meningkatkan kompetensi dan profesionalitas otoritas tingkat tinggi BNPB dalam hal tanggap darurat dan kesiapsiagaan menghadapi bencana, yang diadakan pada tanggal Juli. Lokakarya tersebut meliputi topik-topik berikut ini : i) Peran BNPB dalam Koordinasi; ii) Koordinasi Lapangan; dan iii)media dan Komunikasi Publik. Lokakarya tersebut didukung oleh fasilitator-fasilitator dari OCHA, UNDP, AusAID/AIFDR, USAID, dan Maverick, perusahaan swasta untuk sesi media dan komunikasi masyarakat. Tahap kedua akan dilaksanakan pada tanggal Agustus. Tujuan dari lokakarya bagi pihak manajemen senior ini juga untuk mengulas peran dan fungsi BNPB dalam manajemen bencana, mendiskusikan pembelajaran dan praktik-praktik terbaik dalam hal manajemen bencana di Indonesia dan tempat lainnya, mengembangkan sebuah buku operasional lapangan untuk manajemen tanggap darurat dan menyiapkan dasar untuk pengembangan modul-modul pelatihan bagi staff badan penanggulangan bencana di tingkat nasional, provinsi dan kotamadya / kabupaten. Selama beberapa bulan ke depan, workshop-workshop serupa telah direncanakan bagi para Kepala BPBD, badan penanggulangan bencana daerah, di tingkat provinsi dan kotamadya / kabupaten. 2
3 The Government of Indonesia (GoI) continues to focus on consolidating its efforts on mainstreaming disaster risk reduction into their policies and processes. Indonesia reviewed the implementation of the Hyogo Framework for Action earlier this year. A progress report published in April, reflects successes by the GoI in strengthening the capacity of the country to prepare for and respond to disasters, while at the same time highlighting challenges of disaster risk management. Further, on 21 July, BNPB hosted the launching of the UNISDR 2011 Global Assessment Report on Disaster Risk Reduction (GAR) - Revealing Risk, Redefining Development. GAR suggests the need for a new risk governance paradigm based on reformed institutional and legislative arrangements in central government, a realistic approach to decentralization, and strengthening accountability and local participation. OCHA with the Climate Change and Disaster Management Institution of Nahdlatul Ulama (LPBI NU) and Islamic Relief Indonesia launched the Preliminary Study on the Potential of Role of the Mosque in Disaster Situations in Indonesia on 18 July. The study explores the role of the mosque in disaster response and its significant potential to contribute to disaster risk reduction and enhance communities resilience to disasters. It is largely based on case studies from the 2009 earthquakes in West Java and West Sumatra. With an increased number of disasters occurring in the country, this study and its recommendations are expected to be a useful resource for planning and implementation purposes among humanitarian actors. The study will also be a valuable lessons learned for sharing with other disaster-prone countries with similar backgrounds as Indonesia. Pemerintah Indonesia melanjutkan fokus kegiatan mengkonsolisasi usaha-usaha untuk mengarusutamakan pengurangan risiko bencana ke dalam proses dan kebijakan-kebijakan yang ada. Pemerintah Indonesia telah melakukan review atas pelaksanaan Kerangka Aksi Hyogo pada awal tahun ini. Sebuah laporan telah dipublikasikan di bulan April, merefleksikan kesuksesan-kesuksesan yang telah dicapai oleh pemerintah Indonesia dalam memperkuat kapasitas negeri untuk persiapan dan pelaksanaan tanggap darurat bencana, pada saat yang sama menyoroti tantangan-tantangan manajemen resiko bencana. Lebih lanjut lagi, pada 21 Juli, BNPB mengadakan peluncuran Laporan Kajian Global atau Global Assessment Report (GAR) atas Pengurangan Risiko Bencana UN ISDR 2011 Mengungkapkan Risiko dan Mendefinisikan ulang Pembangunan. GAR melaporkan kebutuhan paradgima risiko kepemerintahan berdasarkan pengaturan institusi dan legislative yang telah direformasi di pemerintah pusat, pendekatan realistis ke arah desentralisasi, dan penguatan akuntabilitas dan partisipasi lokal. OCHA bersama dengan Perubahan Iklim dan Bencana Manajemen Lembaga Nahdlatul Ulama (NU LPBI) dan Islamic Relief Indonesia meluncurkan buku Studi Awal Mengenai Potensi Peran Masjid Dalam Situasi Bencana di Indonesia pada tanggal 18. Studi ini mengeksplorasi peranan mesjid dalam tanggap bencana dan potensinya yang signifikan untuk berkontribusi dalam pengurangan resiko bencana dan meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi bencana. Studi ini sebagian besar didasarkan pada gempa bumi yang terjadi di Jawa Barat dan Sumatera Barat pada tahun 2009 yang dijadikan sebagai studi kasus. Dengan peningkatan jumlah bencana yang terjadi di negeri ini, studi ini dan rekomendasi-rekomendasinya diharapkan untuk dapat menjadi sumber yang bermanfaat dalam perencanaan dan pelaksanaan diantara para pelaku kegiatan kemanusiaan. Studi ini juga bermanfaat sebagai Hasil Pembelajaran untuk berbagi dengan negara negara rawan bencana yang memiliki latar belakang yang sama dengan Indonesia. 3
4 The Directorate General for Middle Education of the Ministry of National Education conducted a training on July for its Disaster Response Task Forces. This Emergency Preparedness and Response Training targeted teachers and personnel of the Provincial Office of Education (PoE) from 22 provinces. The purpose of the training was to socialise the guideline on disaster management in Middle Education developed in May with the support of CDE (Consortium for Disaster Education), and the Standard Operating Procedures for the Disaster Response Task Forces. Some of the recommendations include: the Ministry of National Education should agree on rapid response tools, and teachers need further training specifically on first aid, psychosocial services, and database management. Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah dari Kementrian Pendidikan Nasional melakukan pelatihan pada Juli untuk Satuan Tugas Tanggap Daruratnya. Pelatihan kesiapsiagaan tanggap darurat ini menargetkan para guru dan personil dari Dinas Pendidikan tingkat Provinsi dari 22 Provinsi. Tujuan pelatihan tersebut adalah untuk melakukan sosialisasi Petunjuk Penanggulangan Bencana dalam Pendidikan Menengah yang telah dikembangkan pada bulan Mei dengan didukung oleh Konsorsium Pendidikan Bencana, dan Prosedur Operasional Standar untuk Satuan Tugas Tanggap Darurat. Beberapa rekomendasi dalam pelatihan tersebut antara lain adalah: Kementrian Pendidikan Nasional menyetujui alat-alat tanggap darurat, dan para guru membutuhkan pelatihan lanjutan, khususnya pelatihan tentang pertolongan pertama, layanan psykososial, dan pengelolaan database. This report is prepared based on information provided by UN agencies, INGOs, the Meteorology, Climatology and Geophysics Agency (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika BMKG), the National Disaster Management Agency (Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB), the Ministry of Health (MoH), and media reports. Further Information Ignacio Leon-Garcia, Chief of OCHA Indonesia leoni@un.org James St John Cox, Reporting Officer stjohncox@un.org Laporan ini disiapkan berdasarkan informasi dari badanbadan PBB, LSM internasional, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Kesehatan dan laporan media. Informasi lebih lanjut Ignacio Leon-Garcia, Chief of OCHA Indonesia leoni@un.org James St John Cox, Reporting Officer stjohncox@un.org 4
5 Indonesia Humanitarian Snapshot () Indonesia The twenty four earthquakes measuring 5.0 or above on Richter scale (RS) accourred in Indonesia during July. No damage, injuries or casualties were reported. A local state of emergency response for one month was declared following the June earthquake in Waropen District in Papua Province. The 6.5-magnitude earthquake caused two fatalities and damages to home and public buildings people were affected. This snapshot is prepared based on information provided by UN agencies, INGOs, ASEAN, the Meteorology, Climatology and Geophysics Agency (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika BMKG), the National Disaster Management Agency (Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB), the Ministry of Health (MoH), and media reports. Mt. Soputan SAMARINDA Mt. Gamalama Frequency of Earthquakes (May to July) Humanitarian Response Funds 30 EMPAT LAWANG AMBON NU Dejarup 5 KOTA MALANG 0 Aug Sep Oct Duration (Month): May DRR GROBOGAN Yakkum Emergency Unit Livelihood/Early Recovery June July WASH, Health, Early Recovery and Preparedness Kota Malang Mt. Soputan 02 Landslides hit Ngeprih Village, Pujon Sub District, Malang District cutting off main road connecting Malang City Kediri City, East Java Province. Alert level of Mountain Soputan was increased from level II to level III on July 2, 2011 due to the increasing vulcanic activity spewing burning lava and hot cloud up to 6000 meter to west side of Soputan Mountain. Mt. Gamalama Grobogan 16 The increasing volcanic activity of Mountain Lokon caused PVMBG to escalate alert level from level III to level IV Gamalama Mountain in Ternate, Northern Maluku increased its volcanic activity by spewing dark smoke up to 300 meter 17 Lokon Volcano in North Sulawesierupted on 17 July spewing ash as high as 2,500 m into the air. Landslides of 30-meter cliffs hit Mrisi Tanggungharjo, Grobogan, West Java and killed four miners. 21 Samarinda Heavy rain caused floods inundate the Trans-Kalimantan road. The flood paralyzing the main road that connecting Samarinda with Bontang and other cities in East Kalmantan. Indonesian volcanology agency (PVMB) has lowered the alert status of the Lokon volcano to Level III End of Emergency response Phase in Waropen, Papua UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) Indonesia 24 Empat Lawang End of emergency response phase for eruptions Ambon Heavy rain caused landslides at night in Batu Meja Village, Ambon City, Maluku Province and killed 1 family of 4 people at 3 a.m local time. Heavy rain caused landslides in Kembahang Lama Village, Talang Padang Sub District, Empat Lawang District, South Sumatera Province. The landslides killed 4 children, injured 2 others and caused no damages to houses or public buildings.
October 2011 Natural Disasters Bencana Alam earthquake volcanoes floods
October 211 Natural Disasters A 68-magnitude earthquake struck off the southwest coast of Bali Island on 13 October It was felt most intensely in the Denpasar area as well as in several other areas in
Lebih terperinciBanjir berdampak paling besar di Februari. Angin puting beliung hampir mencapai kisaran sepertiga dari bencana alam
Buletin Kemanusiaan Indonesia Issue 02 01 29 Februari 2012 SOROTAN 19 kejadian banjir menyebabkan 558 orang mengungsi sementara di bulan Februari. 21 dari 33 provinsi berisiko banjir sampai Maret 2012.
Lebih terperinciBuletin Kemanusiaan Indonesia. Jumlah Kejadian bencana alam jatuh ke titik terendah pada bulan Mei. Dalam edisi ini
Buletin Kemanusiaan Indonesia Issue 04 01 30 May 2012 SOROTAN Jumlah insiden bencana alam Mei merupakan yang terendah sejak Januari 2012. UNICEF Dalam edisi ini Ikhtisar kejadian bencana P.1 Kesiapsiagaan
Lebih terperinciSept Natural Disasters Bencana Alam earthquake Gempabumi Volcano Gunung floods landslides banjir tanah longsor
Sept - 2011 Natural Disasters A 6.7-magnitude earthquake struck Singkil Baru in Nanggroe Aceh Darussalam in September. It caused 3 casualties and severe damages to 432 houses and light damages to 1,095
Lebih terperinciBuletin Bulanan Kemanusiaan Indonesia
Buletin Bulanan Kemanusiaan Indonesia Edisi 08 01 31 Agustus 2012 Ikhtisar kejadian bencana P.1 Kesiapsiagaan & respon bencana P.3 Jumlah orang yang terkena dampak bencana alam yang terjadi pada bulan
Lebih terperinciDampak Bencana Alam Meningkat
Buletin Kemanusiaan Bulanan Indonesia Edisi 5 2013 SOROTAN Bencana hidrometeorologi tetap menjadi bencana alam yang paling umum. TNI Isi Ikhtisar kejadian bencana H.1 Respon Bencana dan Kesiapsiagaan H.4
Lebih terperinciUN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) Indonesia
Natural Disasters The Meteorology and Geophysics Agency (BMKG) reported in November that some parts of the country just entered the rainy season in December including various parts of Java (Tangerang,
Lebih terperinciBulletin Kemanusiaan Indonesia
Bulletin Kemanusiaan Indonesia April - Juni 2014 Dalam edisi ini SOROTAN Penurunan keseluruhan kejadian bencana pada tahun 2014 Dua gunung berapi meletus Gunung Sangeangapi dan Gunung Sinabung Pelatihan
Lebih terperinciBuletin Kemanusiaan Bulanan Indonesia. Banjir, tanah longsor dan angin puting beliung meningkat selama April dan Mei. Isi HIGHLIGHTS ANGKA-ANGKA
Buletin Kemanusiaan Bulanan Indonesia Edisi 03 April Mei 2013 HIGHLIGHTS 220.000 orang terdampak/ mengungsi akibat 198 bencana alam selama April dan Mei terjadi kenaikan dari periode sebelumnya. Banjir
Lebih terperinciAustralia-Indonesia Facility for Disaster Reduction. Reducing the impact of natural disasters. Pengurangan dampak bencana alam
Australia-Indonesia Facility for Disaster Reduction Reducing the impact of natural disasters Pengurangan dampak bencana alam Cover photo: IDEP Foundation Photo: IFRD The Australia-Indonesia Facility for
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. Wilayah Indonesia terletak pada jalur gempa bumi dan gunung berapi
1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Wilayah Indonesia terletak pada jalur gempa bumi dan gunung berapi atau ring of fire yang dimulai dari Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi Utara hingga
Lebih terperinciKejadian dan dampak bencana berkurang seiring hampir berakhirnya musim hujan yang parah
Buletin Bulanan Kemanusiaan Indonesia Edisi 02 Februari dan Maret 2013 HIGHLIGHTS Banjir dan tanah longsor menewaskan 20 orang di Sulawesi Utara pada bulan Februari. Sekitar 4.220 rumah rusak, 3.832 orang
Lebih terperinciMITIGASI BENCANA GUNUNG MERAPI BERBASIS DESA BERSAUDARA (SISTER VILLAGE) DI KECAMATAN MUSUK KABUPATEN BOYOLALI JAWA TENGAH
MITIGASI BENCANA GUNUNG MERAPI BERBASIS DESA BERSAUDARA (SISTER VILLAGE) DI KECAMATAN MUSUK KABUPATEN BOYOLALI JAWA TENGAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Program
Lebih terperinciMonthly Humanitarian Bulletin Indonesia. Aktivitas seismik dan vulkanik meningkat di bulan April. Dalam edisi ini
Monthly Humanitarian Bulletin Indonesia Issue 04 01 30 April 2012 SOROTAN Aktivitas seismik meningkat pada bulan April 2012 dan termasuk sebuah gempa berkekuatan 8.3 dan gempa susulan yang besar di Aceh.
Lebih terperinciKERENTANAN (VULNERABILITY)
DISASTER TERMS BENCANA (DISASTER) BAHAYA (HAZARD) KERENTANAN (VULNERABILITY) KAPASITAS (CAPACITY) RISIKO (RISK) PENGKAJIAN RISIKO (RISK ASSESSMENT) PENGURANGAN RISIKO BENCANA (DISASTER RISK REDUCTION)
Lebih terperinciNegara yang tangguh. UNDP Indonesia Mendukung Upaya Konvergensi API-PRB Di tingkat Nasional Bengkulu, 13 Oktober Outline Presentasi
Outline Presentasi UNDP Indonesia Mendukung Upaya Konvergensi API-PRB Di tingkat Nasional Bengkulu, 13 Oktober 2014 1. UNDP Indonesia 2. Program terkait API dan PRB 3. Kebijakan dan Kelembagaan terkait
Lebih terperinciWarning Service by BMKG
Warning Service by BMKG Tsunami warnings must reach those at risk in time Tsunami Warning Chain National Tsunami Warning Center at BMKG Jakarta BNPB PUSDALOPS TNI TV/Radio National 24/7 PUSDALOPS/ Province
Lebih terperinciUN-GGIM: User case studies Geospatial Information for Disaster Management. Case studies: Indonesia: Flood Hazard Mapping in Jakarta
UN-GGIM: User case studies Geospatial Information for Disaster Management Case studies: Indonesia: Flood Hazard Mapping in Jakarta Case studies: Indonesia: Flood Hazard Mapping in Jakarta Indonesia is
Lebih terperinciATLAS SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR LAMPUNG : SUATU HASIL DAN PROSES
Pesisir & Lautan -- - - --- - - - Volume 2, No.3, 1999 ATLAS SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR LAMPUNG : SUATU HASIL DAN PROSES BUDY WIRYAWAN, BILL MARSDEN Proyek PesisirICRMP Lampung IAN M DUTTON Proyek PesisirICRMP
Lebih terperinciStudy on Earthquake Disaster Mitigation and Preparedness of Volcano Eruption in SMA Negeri 1 Batipuh Tanah Datar
1 Study on Earthquake Disaster Mitigation and Preparedness of Volcano Eruption in SMA Negeri 1 Batipuh Tanah Datar Gustia Panca Rini*Erna Juita** Farida*** Geography Education Students STKIP PGRI West
Lebih terperinciBuletin Kemanusiaan Indonesia
Buletin Kemanusiaan Indonesia Januari Maret 2014 SOROTAN Dampak bencana alam meningkat Ribuan telah diungsikan berbulanbulan karena letusan vulkanik Gunung Sinabung Harmonisasi klaster berlanjut Penutupan
Lebih terperinciPENERAPAN KERANGKA KERJA BERSAMA SEKOLAH AMAN ASEAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI INDONESIA
PENERAPAN KERANGKA KERJA BERSAMA SEKOLAH AMAN ASEAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI INDONESIA Ida Ngurah Plan International Indonesia Ida.Ngurah@plan-international.org Konteks Bencana dan Dampak Pendidikan
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kebencanaan (JIKA) ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp
ISSN 2355-3324 7 Pages pp. 35-41 PENGARUH PENGINTEGRASIAN MATERI KEBENCANAAN KE DALAM KURIKULUMTERHADAP KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI DAN TSUNAMI PADA SISWA SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH DI BANDA ACEH
Lebih terperinciOBAT DONASI PADA BEBERAPA FASILITAS KESEHATAN 01 NANGROE ACEH DARUSALAM
OBAT DONASI PADA BEBERAPA FASILITAS KESEHATAN 01 NANGROE ACEH DARUSALAM Sarjaini Jamal\ Tengku Zulkarnain2, Edwin3 ABSTRACT On the 26th December 2004, a big earthquake and tsunami destroyed coastal zones
Lebih terperinciPeran Kementerian ATR/BPN dalam Adaptasi Perubahan Iklim untuk Mencapai Tujuan NDC
Peran Kementerian ATR/BPN dalam Adaptasi Perubahan Iklim untuk Mencapai Tujuan NDC Rabu, 17 Januari 2018 Workshop Elaborasi NDC Adaptasi Perubahan Iklim KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN
Lebih terperinciGaris Besar Paparan. Manajemen Risiko Sebagai Kata Kunci Dalam Pembangunan Berbasis Mitigasi Bencana. Profil Kebencanaan Indonesia (1)
Manajemen Risiko Sebagai Kata Kunci Dalam Pembangunan Berbasis Mitigasi Bencana Dr. Iwan Gunawan Bank Dunia - Jakarta Seminar Nasional Peran Pustakawan Dalam Mitigasi Bencana Yogyakarta, 28 Juli 2011 Garis
Lebih terperinciKEDUDUKAN GUBERNUR SUMATERA-UTARA SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 1999 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
KEDUDUKAN GUBERNUR SUMATERA-UTARA SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 1999 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TESIS HENKIE YUSUF WAU Nim : 992105029 / ILMU HUKUM PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciPENYULUHAN PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP TANGGAP BENCANA (KHUSUSNYA LONGSOR)
Seri Pengabdian Masyarakat 2013 ISSN: 2089-3086 Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 2 No. 2, Mei 2013 Halaman 119-123 PENYULUHAN PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP TANGGAP BENCANA (KHUSUSNYA
Lebih terperinciPERSEPSI SISWA TERHADAP PROGRAM SEKOLAH AMAN BENCANA (SAB) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI BENCANA DI SMP N 2 TABANAN TAHUN
UNIVERSITAS UDAYANA PERSEPSI SISWA TERHADAP PROGRAM SEKOLAH AMAN BENCANA (SAB) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI BENCANA DI SMP N 2 TABANAN TAHUN 2016 NI LUH ARNI WIDYANINGSIH PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MITIGASI BENCANA GUNUNGAPI SLAMET BAGI SISWA MI MUHAMMADIYAH SINGASARI
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MITIGASI BENCANA GUNUNGAPI SLAMET BAGI SISWA MI MUHAMMADIYAH SINGASARI Anang Widhi Nirwansyah 1, Agung Nugroho 2 1 Laboratorium Geologi dan Penginderaan Jauh FKIP Universitas
Lebih terperinciMonthly Humanitarian Update
Indonesia Natural Disasters As the rainy season comes to a close, severe weather continues to affect most parts of Indonesia. Heavy rain throughout March has seen flood waters remain in several districts
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang secara geografis, geologis,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang secara geografis, geologis, hidrologis, dan demografis, merupakan wilayah yang tergolong rawan bencana. Badan Nasional Penanggulangan
Lebih terperinciMengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2012 tentang
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA INSTRUKSI DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : INST 001 TAHUN 2017 TENTANG PENINGKATAN KEWASPADAAN DALAM MENGHADAPI MUSIM HUJAN DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lempeng raksasa, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keunikan geologi kepulauan Indonesia berada di pertemuan tiga lempeng raksasa, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Ketiga lempeng
Lebih terperinciPENURUNAN INDEKS RISIKO BENCANA DI INDONESIA
PENURUNAN INDEKS RISIKO BENCANA DI INDONESIA 14 DESEMBER 2016 DISIAPKAN OLEH : DIREKTORAT PRB, BNPB INDONESIA DAN BENCANA Secara geografis Indonesia terletak pada rangkaian cincin api yang membentang sepanjang
Lebih terperinciManajemen Bencana. Hendro Wartatmo. Emergency and Disaster Hazard Mapping, Indonesia (Emergency Supermarket) C. Kalimantan 6.
Manajemen Bencana Hendro Wartatmo Pokja Bencana - IKM 1 Emergency and Disaster Hazard Mapping, Indonesia (Emergency Supermarket) NAD 2,3,4,5,6,7,13, N. Sumatra 3,4,7, WSumatra 1,2, 3,4,8,11, Bangka Belitung
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG. negara yang paling rawan bencana alam di dunia (United Nations International Stategy
BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia yang berada di salah satu belahan Asia ini ternyata merupakan negara yang paling rawan bencana alam di dunia (United Nations International Stategy
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan bencana, baik yang disebabkan kejadian alam seperi gempa bumi, tsunami, tanah longsor, letusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Indonesia menjadi negara yang rawan bencana. maupun buatan manusia bahkan terorisme pernah dialami Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kondisi geografis Indonesia yang berada di atas sabuk vulkanis yang memanjang dari Sumatra hingga Maluku disertai pengaruh global warming menyebabkan Indonesia
Lebih terperinciEmpowerment in disaster risk reduction
Empowerment in disaster risk reduction 28 Oktober 2017 Oleh : Istianna Nurhidayati, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.kom Bencana...??? PENGENALAN Pengertian Bencana Bukan Bencana? Bencana? Bencana adalah peristiwa atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia akhir-akhir ini. Berdasarkan data Wahana Lingkungan Hidup (WALHI)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana alam seakan sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia akhir-akhir ini. Berdasarkan data Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) pada Nopember 2010 (seperti
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bencana dilihat dari beberapa sumber memiliki definisi yang cukup luas.
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bencana dilihat dari beberapa sumber memiliki definisi yang cukup luas. Menurut Center of Research on the Epidemiology of Disasters (CRED), bencana didefinisikan sebagai
Lebih terperinciBuletin Kemanusiaan Bulanan Indonesia. Musim hujan akhirnya hampir selesai. Isi
Buletin Kemanusiaan Bulanan Indonesia Edisi 4 Juli Agustus 2013 S O RO TA N Banjir dan gempa bumi memiliki dampak kemanusiaan tertinggi di Juli-Agustus Titik api kebakaran di hutan lahan gambut di Sumatera
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bencana alam secara langsung memberikan dampak buruk pada kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bencana alam secara langsung memberikan dampak buruk pada kehidupan manusia, lingkungan fisik, biologis dan sosial. Dampak buruk ini akan menyebabkan terjadinya
Lebih terperinciKerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional
Kegiatan Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional SFDRR (Kerangka Sendai untuk Pengurangan Risiko Bencana) dan Pengarusutamaan PRB dalam Pembangunan di Indonesia Tanggal 17 Oktober
Lebih terperinciby : Muhammad Alfi* Helfia Edial** Afrital Rezki**
Community Preparedness In Mitigation of Earthquake And Tsunami Along The Coast Of Pariaman by : Muhammad Alfi* Helfia Edial** Afrital Rezki** *Geography Education Departmen Of STKIP PGRI Sumatera Barat
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Wassalamu alaikum Wr. Wb. Surakarta, 01 Oktober 2011 Ketua Tim Peneliti. Nurhadiantomo. iii
KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, laporan penelitian Hibah Penelitian Tim Pascasarjana HPTP (Hibah Pasca) Tahun III (2011), dapat diselesaikan dengan baik dan lancar. Penelitian ini
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN BENCANA BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN ACEH UTARA TESIS. Oleh. Mulyadi /IKM
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN BENCANA BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN ACEH UTARA TESIS Oleh Mulyadi 137032238/IKM PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS
Lebih terperinciANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2015 TESIS.
ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2015 TESIS Oleh : GINA ALECIA NO BP : 1121219046 Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telah lama diakui bahwa Negara Indonesia memiliki posisi yang sangat strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia serta diantara
Lebih terperinciUniversitas Indonesia Library >> UI - Disertasi (Membership)
Universitas Indonesia Library >> UI - Disertasi (Membership) Model pengendalian risiko dispersi gas amonia pada pabrik pupuk = Risk control model of ammonia gas dispersion at the fertilizer plant Novrikasari,
Lebih terperinciRANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,
1 RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DAN PEDOMAN PELAKSANAAN PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN
Lebih terperinciPENDEKATAN BANGUN MATRIKS KORELASI untuk IDENTIFIKASI KOMPONEN HIDRODINAMIKA dan MORFODINAMIKA PANTAI dalam PERSPEKTIF MANAJEMEN TATA RUANG WILAYAH
PENDEKATAN BANGUN MATRIKS KORELASI untuk IDENTIFIKASI KOMPONEN HIDRODINAMIKA dan MORFODINAMIKA PANTAI dalam PERSPEKTIF MANAJEMEN TATA RUANG WILAYAH PESISIR (Studi Kasus : Kabupaten Ciamis - Jawa Barat)
Lebih terperinci+ Latar Belakang. n Indonesia merupakan negara rawan bencana. n Terdapat ruang rusak berat SD/SMP. n Terdapat ruang kelas MI dan MTs.
Latar Belakang Sugeng Triutomo Tenaga Ahli, BNPB Program Sekolah Aman di Indonesia n Indonesia merupakan negara rawan bencana n Secara kualitatif 75% sekolah di Indonesia berada pada daerah risiko bencana
Lebih terperinciSMART SOP DALAM MITIGASI DAN
Peran dan Fungsi Standard Operation Procedure (SOP) dalam Mitigasi dan Penanganan Bencana Alan di Jawa Barat SMART SOP DALAM MITIGASI DAN PENANGANAN BENCANA ALAM Imam A. Sadisun, Dr. Eng. Pusat Mitigasi
Lebih terperinciPEMETAAN BAHAYA LONGSORAN BERDASARKAN KLASlFlKASl STATlSTlK PEUBAH TUNGGAL MENGGUNAKAN SIG: STUD1 KASUS DAERAH CIAWI-PUNCAK-PACET, JAWA-BARAT
JURNAL llmu TANAH DAN LINGKUNGAN, APRIL l-, h. 7-18 VOL 2, NO. 1 Journal d Soil Sciences md Envfmnnmnt, AprY 1998, p. 7-16 ISSN 1410-7333 PEMETAAN BAHAYA LONGSORAN BERDASARKAN KLASlFlKASl STATlSTlK PEUBAH
Lebih terperinciJanuary 2011 Natural Disasters Bencana Alam 644 natural disasters whirlwinds heavy rains Floods
Natural Disasters Indonesia s National Disaster Management Agency (BNPB) has reported that 644 natural disasters occurred in the country in 2010, and that 81.5 per cent of these were hydro-meteorological
Lebih terperinciMANAJEMEN BENCANA PENGERTIAN - PENGERTIAN. Definisi Bencana (disaster) DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PENGERTIAN - PENGERTIAN ( DIREKTUR MANAJEMEN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA ) DIREKTORAT JENDERAL PEMERINTAHAN UMUM Definisi Bencana (disaster) Suatu peristiwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum, kejadian bencana di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Dalam kurun waktu 1 abad (1900-2012), tercatat lebih dari 212,000 orang meninggal, lebih
Lebih terperinciJURNAL KESIAPAN KELOMPOK SIAGA BENCANA SMA DI WILAYAH ZONA MERAH DI KOTA PADANG DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA DAN TSUNAMI
JURNAL KESIAPAN KELOMPOK SIAGA BENCANA SMA DI WILAYAH ZONA MERAH DI KOTA PADANG DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA DAN TSUNAMI OLEH : IRFAN TANJUNG NPM.11030151 PEMBIMBING I: PEMBIMBING II: Drs. Helfia Edial,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan tentang latar belakang yang menunjukkan masalah ini penting untuk diteliti dan diselesaikan, perumusan dari masalah yang akan diselesaikan, tujuan yang ingin dicapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi geologi Indonesia yang merupakan pertemuan lempeng tektonik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maslah Kondisi geologi Indonesia yang merupakan pertemuan lempeng tektonik menjadikan kawasan Indonesia ini memiliki kondisi geologi yang sangat kompleks. Selain menjadikan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Scramble, Hasil Belajar, Bahasa Inggris
ABSTRAK Anggraini, Oktavia. Penerapan Metode Pembelajaran Scramble Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris Peserta Didik Kelas III MI Thoriqul Huda Kromasan Ngunut Tulungagung. Pendidikan Guru
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gempa bumi sebagai suatu kekuatan alam terbukti telah menimbulkan bencana yang sangat besar dan merugikan. Gempa bumi pada skala kekuatan yang sangat kuat dapat menyebabkan
Lebih terperinciJurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian
Jurnal Geografi Volume 12 No 2 (214 dari 221) Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG RESIKO BENCANA BANJIR TERHADAP KESIAPSIAGAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidrologis serta demografis. Dampak dari terjadinya suatu bencana akan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Terjadinya bencana alam di suatu wilayah merupakan hal yang tidak dapat dihindarkan. Hal ini disebabkan karena bencana alam merupakan suatu gejala alam yang tidak
Lebih terperinciSosialisasi Dan Lokakarya Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana
i ii Penguatan Kelembagaan KATA PENGANTAR Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat pada tahun 2010 berkomitmen pada kampanye global Satu juta Sekolah dan Rumah Sakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidrologis dan demografis, merupakan wilayah yang tergolong rawan bencana,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan dan dilihat secara geografis, geologis, hidrologis dan demografis, merupakan wilayah yang tergolong rawan bencana, bahkan termasuk
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI TAHUN ANGGARAN 2013
LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI TAHUN ANGGARAN 2013 JUDUL PENELITIAN DALAM PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN BERBASIS KEWILAYAHAN Ketua Peneliti Dr. Moh. Nasih,
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. mencapai 50 derajat celcius yang menewaskan orang akibat dehidrasi. (3) Badai
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana merupakan rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik faktor alam dan/ atau faktor non alam
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan Masyarakat Terhadap Rencana Tanggap Darurat Bencana... (Syafrudin)
Hubungan Pengetahuan Masyarakat Terhadap Rencana Tanggap Darurat Bencana... (Syafrudin) HUBUNGAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP RENCANA TANGGAP DARURAT BENCANA Study Kasus Bencana Gas Beracun (CO2) Gunung
Lebih terperinciANALISIS KESESUAIAN KLAIM DENGAN REALITAS PEMBAYARAN PPK RUJUKAN DALAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN
1. ~ fr) ~ I H HI (' JJ ~u '(' u r,. ')..6. I ANALISIS KESESUAIAN KLAIM DENGAN REALITAS PEMBAYARAN PPK RUJUKAN DALAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN lngan Ukur Tarigan dan Endang lndriasih ABSTRAK
Lebih terperinciLAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Minggu, 14 Juni 2009
. BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id
Lebih terperinciBuletin Kemanusiaan Indonesia
Buletin Kemanusiaan Indonesia Januari Maret 2014 SOROTAN Dampak bencana alam meningkat Ribuan telah diungsikan berbulanbulan karena letusan vulkanik Gunung Sinabung Harmonisasi klaster berlanjut Penutupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. imbas dari kesalahan teknologi yang memicu respon dari masyarakat, komunitas,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Parker (1992), bencana ialah sebuah kejadian yang tidak biasa terjadi disebabkan oleh alam maupun ulah manusia, termasuk pula di dalamnya merupakan imbas dari
Lebih terperinciJurnal ini sudah di submit di URL:
1 KESIAPSIAGAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENGATASI ANCAMAN BENCANA ERUPSI KAWAH DI DESA SUMBEREJO DAN KEPAKISAN KECAMATAN BATUR KABUPATEN BANJARNEGARA Anggita Retno Dewi&EkoPriyoPurnomo Program StudiIlmuPemerintahan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara yang paling rawan bencana alam di dunia, menurut UNISDR (United
1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN Indonesia adalah negara yang dilintasi garis katulistiwa, Indonesia disebut juga negara maritim, negara yang terdiri dari pulau-pulau. Indonesia merupakan negara yang
Lebih terperinciPERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENANGGULANGAN BENCANA Studi Kasus : Kelompok Masyarakat Peduli Bencana Desa Tanjung Mulia Kecamatan Sitelu Tali Urang Jehe Kabupaten Pakpak Bharat TESIS OLEH: IMMANUEL KARSELIUS
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGELOLAAN MASALAH PENANGGULANGAN BENCANA BIDANG KESEHATAN
KEBIJAKAN PENGELOLAAN MASALAH PENANGGULANGAN BIDANG KESEHATAN Achmad Yurianto PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Valerie Amos Under-Secretary-General for Humanitarian
Lebih terperinciPemahaman Masyarakat Pada Peta Kawasan Rawan Bencana Gunungapi Ijen, Jawa Timur (Imam Santosa)
PEMAHAMAN MASYARAKAT PADA PETA KAWASAN RAWAN BENCANA GUNUNGAPI IJEN, JAWA TIMUR Imam Santosa Bidang Evaluasi Potensi Bencana Sari Gunungapi Ijen merupakan gunungapi tipe A di Jawa Timur yang sangat aktif.
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2012 TENTANG PROSEDUR TETAP SIAGA DARURAT BENCANA
SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2012 TENTANG PROSEDUR TETAP SIAGA DARURAT BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sarat akan potensi bencana gempa bumi
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang sarat akan potensi bencana gempa bumi dan tsunami yang disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik. Ini merupakan dampak dari wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana merupakan suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN. Front Line Responder Training PENDIDIKAN DALAM SITUASI DARURAT
KERANGKA ACUAN Front Line Responder Training PENDIDIKAN DALAM SITUASI DARURAT 1. Format Pelatihan Hotel Splash Bengkulu (tgl. 15 dan 17 Oktober 2014) dan di Aula Kampus 3 Universitas Muhammadiyah Bengkulu
Lebih terperinciLAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 26 Mei 2009
P BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 1010 Indonesia Telepon : (01) 345 8400 Fax : (01) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id LAPORAN
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL BAB 7
SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL BAB 7 1. Usaha mengurangi resiko bencana, baik pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI HYOGO FRAMEWORK FOR ACTION DALAM KEBIJAKAN PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA
IMPLEMENTASI HYOGO FRAMEWORK FOR ACTION DALAM KEBIJAKAN PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Program Studi Ilmu Hubungan Internasional
Lebih terperinciPEMETAAN MULTI RISIKO BENCANA PADA KAWASAN STRATEGIS DI KABUPATEN TANGGAMUS
PEMETAAN MULTI RISIKO BENCANA PADA KAWASAN STRATEGIS DI KABUPATEN TANGGAMUS MAPPING OF DISASTER MULTI-RISK ASSESSMENT FOR STRATEGIC AREAS IN TANGGAMUS DISTRICT Dwi Abad Tiwi Pusat Teknologi Reduksi Risiko
Lebih terperinciEVALUASI KAPASITAS SHELTER EVAKUASI UNTUK BENCANA TSUNAMI DI KOTA PADANG BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
EVALUASI KAPASITAS SHELTER EVAKUASI UNTUK BENCANA TSUNAMI DI KOTA PADANG BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) Ahmad Ade Kurniawan Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan berisi latar belakang dilakukannya penelitian tugas akhir, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, serta sistematika dalam penulisan proposal tugas akhir ini.
Lebih terperinciANALISA TINGKAT BAHAYA DAN KERENTANAN BENCANA GEMPA BUMI DI WILAYAH NUSA TENGGARA TIMUR (NTT)
Analisa Tingkat Bahaya Dan Kerentanan Bencana Gempa Bumi Di Wilayah NTT (Ni Made Rysnawati,dkk) ANALISA TINGKAT BAHAYA DAN KERENTANAN BENCANA GEMPA BUMI DI WILAYAH NUSA TENGGARA TIMUR (NTT) Ni Made Rysnawati
Lebih terperinciTerms of Reference. Consultant Firm to produce animation film for Basic Disaster Management E-Training Course
Human Resources and Administration (HRA) Unit Terms of Reference Consultant Firm to produce animation film for Basic Disaster Management E-Training Course 1. Background As an archipelagic country that
Lebih terperinciPENANGGULANGAN BENCANA (PB) Disusun : IdaYustinA
PENANGGULANGAN BENCANA (PB) Disusun : IdaYustinA 1 BEncANA O Dasar Hukum : Undang-Undang RI No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana 2 Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam
Lebih terperinciPERAN KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA
PERAN KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN B. Wisnu Widjaja Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan TUJUAN PB 1. memberikan perlindungan kepada masyarakat
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM TANGGAP DARURAT KEBAKARAN SEBAGAI UPAYA KEWASPADAAN TERHADAP KEADAAN DARURAT KEBAKARAN DI PT
IMPLEMENTASI SISTEM TANGGAP DARURAT KEBAKARAN SEBAGAI UPAYA KEWASPADAAN TERHADAP KEADAAN DARURAT KEBAKARAN DI PT.COCA-COLA AMATIL INDONESIA CENTRAL JAVA LAPORAN TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Lebih terperinciINFRASTRUKTUR EVALUASI KERENTANAN BANGUNAN GEDUNG TERHADAP GEMPA BUMI DENGAN RAPID VISUAL SCREENING (RVS) BERDASARKAN FEMA 154
INFRASTRUKTUR EVALUASI KERENTANAN BANGUNAN GEDUNG TERHADAP GEMPA BUMI DENGAN RAPID VISUAL SCREENING (RVS) BERDASARKAN FEMA 154 Evaluation of Building Vulnerability From Earhquake by Rapid Visual Screening
Lebih terperinciPeran dan Kontribusi K/L: Implementasi Kajian Risiko dan Dampak Perubahan Iklim
Ulasan - Review Peran dan Kontribusi K/L: Implementasi Kajian Risiko dan Dampak Perubahan Iklim Perdinan GFM FMIPA - IPB Desain oleh http://piarea.co.id NDC - Adaptasi TARGET The medium-term goal of Indonesia
Lebih terperinciKAJIAN KAPASITAS MASYARAKAT DALAM UPAYA PENGURANGAN RISIKO BENCANA BERBASIS KOMUNITAS DI KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2016
KAJIAN KAPASITAS MASYARAKAT DALAM UPAYA PENGURANGAN RISIKO BENCANA BERBASIS KOMUNITAS DI KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2016 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciDUKUNGAN WHO INDONESIA TERHADAP STANDARISASI KURIKULUM PELATIHAN GIZI OLEH: SUGENG EKO IRIANTO
DUKUNGAN WHO INDONESIA TERHADAP STANDARISASI KURIKULUM PELATIHAN GIZI OLEH: SUGENG EKO IRIANTO Why WHO is here? WHO is a major player in Global Health The environment in country is changing The role of
Lebih terperinci2016, No Penerbangan (Aeronautical Meteorological Information Services); Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1509, 2016 KEMENHUB. Pelayanan Informasi Meteorologi Penerbangan. Bagian 174. Peraturan Keselamatan Penerbangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinci