BAB IV AKUNTABILITAS KINERJA
|
|
- Widya Jayadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 50
2 BAB IV AKUNTABILITAS KINERJA alam dokumen RPJMD Pemerintah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2013 adalah tahun ketiga pelaksanaan RPJMD dan tahun 2013 merupakan tahun kedelapan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Pengukuran capaian kinerja tahun 2013 didasarkan dengan indikator kinerja masing-masing sasaran sesuai dengan RPJMD berupa Outcome dan Output penting. A. Pencapaian Kinerja Sasaran Indikator Kinerja Sasaran yang akan dikinerjakan adalah indikator masing-masing sasaran untuk setiap Misi dan indikator makro yang ada dalam dokumen RPJMD. Indikator sasaran tersebut berupa outcome dan Output penting merupakan indikator kinerja utama SKPD yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mendukung pencapaian keberhasilan sasaran. Pencapaian masing masing sasaran dapat uraikan sebagai berikut : 1. Pencapaian Kinerja Sasaran Misi 1 Misi 1 Mewujudkan Pemerintahan Yang Baik dan Bersih Dalam mewujudkan misi tersebut maka pada tahun 2013 Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara menetapkan 7 Sasaran yang terdiri dari 25 Indikator Kinerja. Capaian dari sasaran dan indikator kinerja tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 51
3 Uraian Terwujudnya administrasi pemerintahan yang tertib, efisien dan efektif Sasaran 1 Indikator Kinerja Jumlah PNS yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Jumlah pejabat yang memenuhi persyaratan untuk menduduki jabatan sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku (Latpim) Menurunnya Kasuskasus Pelanggaran disiplin PNS Satuan Target Realisasi Capaian % Orang Orang ,33 Kasus Pencapaian Sasaran 1 Terwujudnya administrasi pemerintahan yang tertip, efisien dan efektif terdiri dari 3 (tiga) indikator sasaran yaitu : 1) Jumlah PNS yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan; 2) Jumlah pejabat yang memenuhi persyaratan untuk menduduki jabatan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; 3) Menurunnya Kasus-kasus Pelanggaran disiplin PNS. Berdasarkan hasil evaluasi indikator tersebut di atas dapat terealisasi 106% disebabkan pada tahun 2013 penganggaran diklatpim II dan diklatpim III pada pada perubahan anggaran yang pengesahannya mengalami keterlambatan sehingga tidak memungkinkan lagi untuk mengikutkan peserta Diklatpim, dan untuk bantuan tugas belajar bagi Mahasiswa STKS,PGSBD dan Praja IPDN sudah tidak dapat dibayarkan lagi sejak terbit rekomendasi dari BPK Prop.Sulsel terhadap bantuan tugas belajar yang bukan PNS, serta ada beberapa penerima bantuan tugas belajar telah lulus perkuliahan namun lambat melaporkan diri pada Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat kabupaten Luwu Utara. Untuk indikator kinerja menurunnya Kasus-kasus Pelanggaran disiplin PNS diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran kegiatan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 52
4 yang ditetapkan menghasilkan capaian kinerja di atas 100% atau bermakna kurang baik karena mengalami peningkatan pelanggaran disiplin terhadap PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Pegawai Negeri Sipil. Uraian Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan berorientasi publik Sasaran 2 Indikator Kinerja Presentase laporan keuangan tepat waktu dan akuntabel sesuai SAP SIMDA dan Sistem Pengelolaan Keuangan Status laporan kinerja baik Satuan Target Realisasi Capaian % % % % Pencapaian Sasaran 2 Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan beriorentasi publik dengan 3 (tiga) indikator sasaran maka diperoleh gambaran bahwa optimalisasi penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah beserta pertanggung jawaban pelaksanaan APBD, sebagai upaya peningkatan pelaksanaan manajemen akuntansi keuangan dan sistem informasi keuangan daerah. Penetapan APBD Tahun 2013 yang tepat waktu merupakan kinerja bersama antara eksekutif dan legislatif yang ditunjang oleh adanya program pengawasan dan sistem manajemen pengelolaan keuangan daerah (SIMDA) APBD sehingga penyusunan rancangan KUA dan PPAS dapat dilaksanakan tepat waktu. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 53
5 Uraian Terwujudnya laporan kinerja administrasi pemerintahan yang transparan dan dapat diakses oleh publik Sasaran 3 Indikator Kinerja Status Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah berkategori baik Jumlah Laporan kinerja SKPD yang dapat diakses oleh publik Jumlah peraturan daerah yang dapat diakses oleh publik Satuan Target Realisasi Capaian % A, B, C, D CC CC 100 Laporan Perda Pencapaian Sasaran 3 Terwujudnya Laporan Kinerja Administrasi Pemerintah Yang Transparan Dan Dapat Diakses Oleh Publik terdiri dari 3 (tiga) indikator kinerja. Indikator Kinerja Status Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah berkategori baik dapat terealisasi 100% serta tepat waktu dimana batas akhir penyampaian LAKIP ditingkat Kabupaten/Kota yang ditetapkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi dan Birokrasi pada tanggal 31 Maret Disamping itu hasil evaluasi Bupati Luwu Utara Drs. H. Arifin Junaidi, MM saat menerima penghargaan LPPD KEMENPAN dan RB terhadap LAKIP Kab. Luwu Utara Tahun 2012 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2011 mendapat nilai C dan untuk Tahun 2012 mendapat nilai CC. Kemudian dalam rangka perbaikan sistem akuntabilitas kinerja (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Luwu Utara telah melakukan perbaikan-perbaikan antara lain meningkatkan kapasitas SDM dalam bidang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 54
6 Akuntabilitas dan kinerja dengan memberikan pelatihan elakip bekerjasama dengan LAN Pusat bagi pejabat yang menangani LAKIP pada tingkat SKPD. Selain itu juga telah disusun SOP Penyusunan LAKIP pada tingkat Kabupaten dan untuk tingkat SKPD dalam proses penyusunan pada tahun Upaya perbaikan yang dikemukakan diatas diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelaporan akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Luwu Utara. Indikator Kinerja Jumlah Laporan kinerja SKPD yang dapat diakses oleh publik juga dapat terealisasi 100% oleh karena seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Luwu Utara telah menyusun Laporan Kinerja yang dapat diakses oleh publik. Disamping itu dalam rangka meningkatkan transparansi maka LAKIP kabupaten luwu utara yang merupakan akumulasi dari kinerja SKPD telah diupload/diposting pada Web Site resmi Pemerintah Kabupaten Luwu Utara. Adapun indikator Jumlah peraturan daerah yang dapat diakses oleh publik hanya terealisasi sebanyak 8 Perda dari 14 Perda yang ditargetkan atau tingkat capaiannya hanya 57%. Tabel 4.1 Peraturan Daerah yang ditetapkan untuk Tahun 2013 No. Perda Nomor Perda Tentang Tanggal Penetapan 1. Nomor 1 Tahun 2013 Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 4 Tahun 2008 tentang Perubahan Status Desa Marobo, Salassa, Sukamaju, dan Bone- Bone menjadi Kelurahan. 2. Nomor 2 Tahun 2013 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tanggal 5 Juni 2013 Tanggal 05 September 2013 Bupati Luwu Utara Tahun Nomor 3 Tahun 2013 Minuman Beralkohol Tanggal 11 Oktober Nomor 4 Tahun 2013 Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) Tanggal 11 Oktober 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 55
7 No. Perda Nomor Perda Tentang Tanggal Penetapan 5. Nomor 5 Tahun 2013 Bangunan Gedung Tanggal 11 Oktober Nomor 6 Tahun 2013 Pedoman Penyusunan Prasarana, Sarana Utilitas Perumahan dan Pemukiman. Tanggal 11 Oktober Nomor 7 Tahun 2013 Perda tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran Nomor 8 Tahun 2013 Perda tentang APBD Kabupaten Luwu Utara Tahun Anggaran 2014 Tanggal 22 November 2013 Tanggal 31 Desember 2013 Uraian Terwujudnya pelayanan Publik yang cepat dan bermutu Sasaran 4 Indikator Kinerja Presentase penduduk wajib KTP Presentase penduduk memiliki KK yang Presentase penduduk memiliki akte kelahiran Presentase penduduk memiliki akte perkawinan dan akte lainnya Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Satuan Target Realisasi Capaian % % % % % Kategori A B 95 Pencapaian Sasaran 4 Sasaran Terwujudnya pelayanan publik yang cepat dan bermutu yang terdiri dari 4 (empat) Indikator yang mana Terget pada pelayanan KTP yang direncanakan pada tahun 2013 adalah 86% dan terealisasi 85% sehingga dapat dikatakan bahwa pada Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 56
8 Tahun 2013 jumlah penduduk yang memiliki KTP sebanyak jika dibandingkan pada tahun 2012 jumlah penduduk yang mengurus KTP melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebanyak orang ini menandakan ada penurunan jumlah penduduk yang mengurus KTP sebesar orang. Tabel 4.2 Jumlah Penerbitan KTP Tahun NO KECAMATAN JUMLAH PENERBITAN KARTU TANDA PENDUDUK TAHUN SABBANG BAEBUNTA MASAMBA MALANGKE MALANGKE BARAT MAPPEDECENG SUKAMAJU BONE-BONE TANA LILI LIMBONG SEKO RAMPI JUMLAH Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 57
9 Dari tabel diatas menunjukan bahwa pada Tahun 2013 Kecamatan yang terbanyak mengurus KTP adalah Kecamatan Baebunta yaitu sebanyak orang dan Kecamatan yang paling sedikit mengurus KTP adalah Kecamatan Rampi yaitu sebanyak 73 orang. Sampai pada tanggal 31 Januari 2014 jumlah penduduk yang mengurus KTP di Dinas Kependudukan dan Capil sebanyak 956 orang dan jumlah penduduk yang belum memiliki KTP sebanyak Jiwa. Presentase penduduk yang memiliki KK yang ditargetkan pada tahun 2013 sebesar 93% dan terealisasii hanya 92% hal ini disebabkan oleh karena masih adanya masyarakat yang tidak memperbaharui Kartu Keluarga. Sampai pada 30 Januari 2014 jumlah Kepala Keluarga sebanyak jiwa, target yang direncanakan pada tahun 2013 adalah jiwa realisasi pelayanan Kartu Keluarga untuk Tahun 2013 adalah jiwa. Tabel 4.3 Jumlah Penerbitan Kartu Keluarga (KK) Tahun NO KECAMATAN JUMLAH PENCETAKAN KARTU KELUARGA TAHUN JUMLAH YANG BELUM MEMILIKI KK SABBANG BAEBUNTA MASAMBA MALANGKE MALANGKE BARAT MAPPEDECENG SUKAMAJU BONE-BONE TANA LILI LIMBONG Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 58
10 11 SEKO RAMPI JUMLAH Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2013 Dari table diatas dapat di ketahui bahwa jumlah kepala keluarga yang mengurus Kartu Keluarga pada Tahun 2013 sebanyak Keluarga. Jika dibandingkan dari tahun sebelumnya yaitu pada Tahun 2012 jumlah keluarga yang mengurus KK sebanyak itu berarti bahwa pada Tahun 2013 terjadi penurunan jumlah keluarga yang mengurus atau memperbaharui Kartu Keluarga (KK). Selain itu masih terdapat sebanyak Keluarga yang belum memiliki Kartu Keluarga, dimana pada Kecamatan Tana Lili masih terdapat sebanyak keluarga yang belum memiliki KK. Untuk Indikator Presentase penduduk memiliki akte kelahiran terealisasi sebesar 160% dari target 86% atau jumlah penduduk yang mengurus Akte Kalahiran pada Tahun 2013 sebanyak jiwa dari target 5000 jiwa. Jumlah penduduk yang terbanyak mengurus Akta Kelahiran terdapat pada Kecamatan Baebunta yaitu sebanyak Jiwa dan Kecamatan Limbong yang paling sedikit mengurus Akta Kelahiran yaitu hanya 97 Jiwa. Dari table diatas juga dapat diperoleh bahwa jumlah penduduk Kabupaten Luwu Utara Per 31 Januari 2014 adalah sebanyak jiwa yang tersebar di 12 Kecamatan yang ada di Kabupaten Luwu Utara. Jumlah tersebut terdiri dari jiwa Laki-Laki dan jiwa Perempuan, Kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak terdapat pada Kecamatan Sukamaju sebanyak Jiwa dan Kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit adalah Kecamatan Rampi dengan jumlah penduduk Jiwa. Berikut tabel jumlah penerbitan Akta Kelahiran Tahun dan jumlah penduduk per 31 Januari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 59
11 Tabel 4.4 Jumlah Penerbitan Akta Kelahiran Tahun NO KECAMATAN JUMLAH PENERBITAN AKTE KELAHIRAN TAHUN JUMLAH PENDUDUK PER 31 JAN SABBANG BAEBUNTA MASAMBA MALANGKE MALANGKE BARAT MAPPEDECENG SUKAMAJU BONE-BONE TANA LILI LIMBONG SEKO RAMPI JUMLAH Sumber :Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2013 Realisasi dari Indikator Sasaran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) hanya berkategori B dari target A dengan capaian kinerja sebesar 95%. Target tersebut belum tercapai oleh karena dari 13 unit pelayanan langsung yang ada dalam lingkup Kabupaten Luwu Utara yang disurvey menunjukkan tingkat pelayanan yang diberikan kepada masyarakat belum maksimal, hal ini ditunjukkan karena rata-rata mutu pelayanan dari 13 unit tersebut masih berkategori B. meskipun demikian Pemerintah Kabupaten Luwu Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 60
12 Utara akan terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sehingga kepuasan masyarakat Luwu Utara bisa lebih baik lagi. Tabel 4.5 Hasil Pelaksanaan Survey Kepuasan Masyarakat Intansi Pelayanan Nilai IKM Unit Pelayanan Mutu Pelayanan Kinerja Unit Pelayanan Puskesmas Limbong 74,57 B Baik Puskesmas Sabbang 74,85 B Baik Puskesmas Baebunta 78,79 B Baik Puskesmas Masamba 75,21 B Baik Puskesmas Malangke 72,87 B Baik Puskesmas Malangke Barat Puskesmas Cendana Putih II 80,40 B Baik 73,58 B Baik Puskesmas Sukamaju 78,77 B Baik Puskesmas Bone-Bone 72,43 B Baik Puskesmas Tana Lili 73,77 B Baik Puskesmas Rampi 75,14 B Baik RSUD Andi Djemma 70,85 B Baik Total 979, Rata-Rata 75,36 B Baik Sumber : Sekretariat Daerah Tahun 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 61
13 Uraian Terciptanya iklim usaha yang kondusif Sasaran 5 Indikator Kinerja Jumlah IKM bersertifikat halal Jumlah industri kecil menengah Jumlah hari kerja dalam penyelesaian izin usaha Jumlah hari kerja dalam melayani keluhan Satuan Target Realisasi Capaian % IKM IKM Hari Hari Pencapaian Sasaran 5 Sasaran Terciptanya iklim usaha yang kondusif terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja yaitu Jumlah IKM bersertifikat halal dengan realisasi 100% dan Jumlah industri kecil menengah yang realisasinya hanya 99% Jumlah IKM bersertifikat halal dapat terealisasi 100% oleh karena kesadaran dari IKM yang mau mendaftarkan usahanya agar memiliki Sertifikat Halal dari LPPOM MUI. Dampak penerapan sertifikasi halal oleh IKM tidak hanya memberikan manfaat berupa perlindungan bagi kaum muslimin dan umat manusia secara umum dari produk-produk yang diharamkan dalam agama islam, akan tetapi para pelaku usaha juga akan merasakan manfaat memiliki sertifikasi Halal melalui peningkatan omset. Dengan keterbatasan Anggaran sehingga hanya ada 10 IKM yang mampu difasilitasi dan sekaligus dibantu dalam pengurusan penerbitan Sertifikat halal. Kesepuluh IKM tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 62
14 Tabel 4.6 IKM Yang Memiliki Sertifikat Halal No. Nama Pemilik Nama Perusahaan Alamat Jenis Usaha 1. Amira A.R.Wahid Siporennu/Domas 2. Ahmad Wahab Sakina Bakery 3. Nuryahmi Bunda 4. ST.Halimatussadia Hanum Arista Desa Radda Kec.Baebunta Desa Bone Kec.Bone-Bone Desa Sumber Harum Kec. Mappedeceng Desa Muktijaya Kec.Baebunta Dodol Rumpu Laut Pembuatan Roti Pembuatan Roti Fie, Roti fie Roda dan Bolu Pembuatan Keripik 5. Dalimin Amanah Bakery Desa Baebunta Kec.Baebunta Roti Donat 6. Saromah TTG Sinar Murni Desa Hasanah Kec.Mappedeceng Jagung Marning, Kripik Pisang,Ubi,Kedelai Muh. Yahya M. Jafar Djibu Baso Ali Dua Putri Mekar Komba Jaya/Kopi Rongkong 10. Hasna Aming Sejahtera Mandiri Sumber : Dinas Koperindag Tahun 2013 Desa Sumber Harum Kec.Mappedeceng Desa Kalotok Kec.Sabbang Desa Komba Kec.Limbong Desa Pao Kec.Malangke Barat Pembuatan Roti dan Bolu Bagea Kopi Bubuk Olahan Rumput Laut Jumlah Industri Kecil menengah terealisasi 99% oleh karena berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan oleh Bidang Perindustrian Dinas Koperindag Kabupaten Luwu Utara, Industri Kecil dan Menengah untuk tahun 2013 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Tahun 2012 jumlah IKM adalah sedangkan tahun 2013 bertambah menjadi 1.795, terjadi peningkatan jumlah IKM baru sebesar 8,97 %, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 63
15 hal ini disebabkan karena potensi pengembangan disektor industri cukup menjanjikan dalam memperbaiki perekonomian masyarakat sehingga menjadi perangsang pertumbuhan Industri Kecil Menengah. Sektor industri kecil menengah merupakan sektor yang memiliki berbagai peran penting dalam perekonomian, salah satu diantaranya yang paling menonjol adalah perannya dalam penyerapan tenaga kerja. Industri Kecil dan Menengah merupakan kunci untuk mengatasi persoalan pengangguran dan kemiskinan karena IKM bersifat padat karya berbeda dengan industri besar yang tidak bisa menyerap banyak tenaga kerja karena proses produksinya sudah digantikan oleh mesin. Namun usaha Industri Kecil Menengah untuk bisa maju semakin sulit, hal ini dikarenakan banyaknya permasalahan yang terjadi pada Industri Kecil dan Menengah yang menghambat kemajuan industri itu sendiri. Pencapaian indikator kinerja jumlah hari kerja dalam penyelesaian izin jauh melebihi dari target yang telah ditetapkan hal ini disebabbkan oleh kerena jumlah hari yang ditergetkan dalam penyelesaian izin usaha ditarget selama 5 hari kerja dan terealisasi hanya selama 3 hari kerja, pencapaian tersebut dipengaruhi oleh adanya Standar Operasional Prosedur yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati selain itu komitmen dari seluruh aparat pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dan Penanaman Modal yang senantiasa memeberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat yang hendak mengurus izin. Indakor Kinerja Jumlah hari kerja dalam melayani keluhan dapat terealisasi 100% oleh karena BPTSPM berkomitmen memberikan pelayanan yang prima dengan penanganan keluhan-keluhan hanya 1 hari. Mekanisme dari penanganan pengaduan tersebut mengacu pada Surat Keputusan Bupati Luwu Utara Nomor /3/I/2013 Tentang Mekanisme dan Alur Penanganan Pengaduan Pelayanan Perizinan Usaha, Non Perizinan usaha, Penanaman Modal. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 64
16 Uraian Berkembangn ya Investasi Swasta Sasaran 6 Indikator Kinerja Nilai investasi PMDN (Rp. 000) Jumlah informasi peluang usaha sector/bidang usaha unggulan (SPM) Jumlah promosi peluang penanaman modal (SPM) Satuan Target Realisasi Capaian % Rp , Sektor Kali Pencapaian Sasaran 6 Sasaran Meningkatnya pelaku usaha melakukan kegiatan usaha terdiri dari 3 (tiga) Indikator Sasaran yaitu Nilai investasi PMDN ditarget pada tahun 2013 sebesar Rp ,- dapat terealisasi sebesar ,- atau terjadi peningkatan 20% dari target yang telah ditetapkan atau mengalami kenaikan sebesar Rp ,-. Dari ketiga indikator sasaran tersebut diatas terdapat dua indikator yang tidak memiliki target kinerja hal ini disebabkan oleh karena indikator kinerja Jumlah informasi peluang usaha sector/bidang usaha unggulan (SPM) dan Jumlah promosi peluang penanaman modal (SPM) tidak tertuang dlam Penetapan Kinerja BPTSPM Tahun 2013 tetapi seiring dengan berjalannya Tahun Anggaran 2013 indikator tersebut kemudian dikinerjakan berdasarkan target kinerja yang tertyuang dalam SPM BPTSPM Kabupaten Luwu Utara Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 65
17 Uraian Terwujudnya tata penyelenggar aan politik dan pemerintahan yang baik Sasaran 7 Indikator Kinerja Jumlah Partai Politik yang mendapatkan bantuan Jumlah Calon Kepala Desa yang mengikuti pengujian kepatuhan terhadap Pancasila dan UUD 1945 Jumlah LSM/ Ormas dan Partai Politik yang dipantau Jumlah Posko pengendalian Pilgub 2013 yang terbentuk Satuan Target Realisasi Capaian % Parpol Desa LSM dan Ormas Pencapaian Sasaran 7 Terwujudnya tata penyelenggaraan politik dan pemerintahan yang baik yang terdiri dari 4 (empat) indikator kinerja yaitu : Jumlah Partai Politik yang mendapatkan bantuan terealisasi sebanyak 14 (empat belas) Partai Politik dari taerget 17 Parpol dengan capaian 82%. Fasilitasi dan Verifikasi bantuan Keuangan Partai Politik yaitu terlaksananya fasilitasi dan verifikasi bantuan keuangan partai Politik terhadap 17 (tujuh belas) Partai Politik. Pada tahun 2013 Partai Politik yang akan mendapatkan bantuan keuangan yaitu 17 (tujuh belas) Partai Politik tetapi sampai dengan tanggal 31 Desember Partai Politik yang mengurus bantuan keuangan yaitu 14 (empat belas) Partai Politik ada 3 (Tiga) Partai Politik yang tidak mengajukan permohonan bantuan keuangan. Pengujian Kepatuhan calon Kepala Desa terhadap Pancasila dan UUD1945 yaitu terlaksananya pengujian kepatuhan calon kepala Desa terhadap Pancasila dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 66
18 UUD 1945 target 75 calon kepala Desa sampai dengan 31 desember 2013 calon kepala Desa yang mengikuti pengujian kepatuhan terhadap Pancasila dan Undang Undang 1945 sebanyak 71 calon kepala Desa. Pemantauan terhadap LSM/Ormas dan Parpol yaitu terlaksananya pemantauan terhadap LSM/Ormas dan Parpol dengan target 88 LSM/Ormas dengan realisasi 41 LSM/Ormas atau 46,59 persen hal ini disebabkan : (1) sebahagian sekretariat 0rmas/LSM sudah tidak diketahui keberadaannya atau berpindah alamat kantor (2) LSM/Ormas sebahagian tidak melaporkan kegiatannya. Suksesi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan tahun 2013 yaitu terlaksananya Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan tahun Jumlah Pemilih terdaftar pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2013 sebanyak rang jumlah suara yang Sah sebanyak 149,162 sedang suara yang tidak Sah/yang tidak masuk 74,730 (Sumber data KPU Kab. Luwu Utara tahun 2013 ). Berdasarkan hasil rapat Pleno KPU Kabupaten Luwu Utara, hari senin tanggal 28 Januari 2013, telah memutuskan hasil perolehan suara definitif pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2013 di kabupaten Luwu Utara masing-masing sebagai berikut: 1. Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur no urut (1). Atas nama Ir. H. Ilham Arif Sirajuddin, MM dan Ir. H. Abd. Azis Qahar Muzakkar, M.Si memperoleh suara sebanyak 74, 728 atau 50,10 persen 2. Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur no urut (2). Atas nama DR. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, M.Si dan Ir. Agus Arifin Nu mag, M.Si memperoleh suara sebanyak 70, 074 atau 46,98 persen 3. Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur no urut (3). Atas nama. H. Andi Rudanto Asapa, SH, LLM dan Drs. H. Nawir, MP memperoleh suara sebanyak 4, 360 atau 2,92 persen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 67
19 2. Pencapaian Kinerja Sasaran Misi 2 Misi 2 Mengembangkan sumberdaya manusia yang agamis, berdaya saing, sehat, bermutu, dan inovatif; Dalam mewujudkan misi tersebut maka pada tahun 2013 Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara menetapkan 13 Sasaran yang terdiri dari 37 Indikator Kinerja. Capaian dari sasaran dan indikator kinerja tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Uraian Memiliki pemahaman yang benar terhadap ajaran agamanya dan berakhlak yang baik Sasaran 8 Indikator Kinerja Jumlah Pembinaan Guru TPA, TPH dan TPK yang mendapat bantuan Jumlah Pembinaan Petugas Masjid yang mendapat bantuan Satuan Target Realisasi Capaian % Guru Petugas masjid Pencapaian Sasaran 8 Dari sasaran memiliki pemahaman yang benar terhadap ajaran agamanya dan beraklak baik dengan indikator sasaran Jumlah guru TPA, TPH dan TPK dan jumlah pembinaan Petugas mesjid yang Mendapatkan bantuan, target 285 Guru dan 3 Petugas Mesjid dapat Bupati Luwu Utara Drs. H. Arifin Junaidi, MM saat menyerahkan bantuan kepada Petugas Mesjid, Guru Agama dan Guru Mengaji Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 68
20 tercapai 104%, hal ini dikarenakan bantuan dana yang tersedia dapat diberikan kepada 296 Guru agama dan 3 Petugas Mesjid dapat tersalurkan dengan baik. Uraian Saling memahami, menghargai perbedaan menurut aturan yang berlaku Sasaran 9 Indikator Kinerja Jumlah pertemuan berkala Tim Koordinasi Forum Kerukunan umat beragama Satuan Target Realisasi Capaian % Pertem uan Pencapaian Sasaran 9 Saling memahami, menghargai perbedaan menurut aturan yang berlaku dengan indikator kinerja Jumlah pertemuan berkala Tim Koordinasi Forum Kerukunan umat beragama dan Tertanganinya Konflik secara menyeluruh masing-masing dapat terealisasi 100% hal ini dikarenakan Pemerintah Kabupaten Luwu Utara melalui Dinas Kesbangpol dan Linmas melakukan Pertemuan berkala dengan Tim Koordinasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang dilaksanakan setiap triwulan dengan mempertemukan tokoh-tokoh umat beragama yang dalam Lingkup. Kabupaten Luwu Utara hal ini dilakukan guna untuk meningkatkan silaturrahmi antar umat beragama demi terjalinnya toleransi dalam menjalankan ibadah dari masing masing umat beragama yang tentram dan kondusip. Uraian Meningkatnya Status Kesehatan Masyarakat Sasaran 10 Indikator Kinerja Presentase Cakupan rawat jalan Presentase Cakupan rawat inap Satuan Target Realisasi Capaian % % 15 41, % Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 69
21 Presentase penduduk memiliki kesehatan yang jaminan Presentase Cakupan Penderita DBD yang ditangani Prevalensi gizi buruk pada balita Prevelensi gizi kurang pada balita % % % % Pencapaian Sasaran 10 Dari sasaran Meningkatnya Status Kesehatan Masyarakat terdapat 4 (empat) Indikator sasaran, dan terdapat 2 (dua) indikator yang melampaui target yang telah ditentukan, yaitu persentase cakupan rawat jalan dan persentase cakupan rawat inap. Hal ini disebabkan antara lain karena akses ke prasarana pelayanan kesehatan semakin baik, dimana prasarana pelayanan kesehatan tersebut seperti puskesmas pembantu, pos kesehatan desa (poskesdes), dan pondok bersalin desa (polindes) sudah tersedia di semua Desa / Kelurahan, kecuali di Desa pemekaran pada tahun 2012 yaitu Desa Sadar di Kecamatan Bone-Bone dan Desa Sumpira di Kecamatan Baebunta. Demikianpun dengan adanya program kesehatan gratis di puskesmas dan rumah sakit kelas III yang sumber dananya terdiri dari jamkesmas dari APBN dan jamkesda dari APBD Propinsi dan Kabupaten, dimana semua penduduk di Kabupaten Luwu Utara mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan sehingga cakupan kunjungan rawat jalan maupun rawat inap semakin meningkat. Oleh karena itu, masih banyak orang yang sakit di Kabupaten Luwu Utara melebihi target nasional 15 %. Ke depan diharapkan peningkatan kegiatan preventif dan promotif agar kunjungan ke sarana kesehatan semakin menurun yang pada akhirnya masyarakat di Kabupaten Luwu Utara meningkat status kesehatan masyarakatnya. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 70
22 Untuk prevalensi gizi buruk pada balita semakin menurun, begitupun dengan prevalensi gizi kurang yang semakin menurun. Hal ini didukung oleh adanya puskesmas Terapeutik Feeding Center ( TFC ) di Puskesmas Sukamaju dan Puskesmas Sabbang, adanya pemberian PMT pemulihan untuk kasus bawah garis merah (BGM) bagi keluarga miskin, dan konseling bagi orang yang tidak miskin ( non gakin ) dan pelacakan yang dilakukan oleh petugas gizi selama 2 (dua) kali. Uraian Berkembangn ya Layanan Kesehatan Reproduksi Dan Keluarga Berencana Sasaran 11 Indikator Kinerja Cakupan pasangan Usia Subur yang istrinya di bawah usia 20 Cakupan sasaran pasangan usia subur menjadi peserta KB aktif Cakupan anggota kelompok bina keluarga ber KB Cakupan PUS yang ingin ber KB yang tidak terpenuhi (Unmet Need) Satuan Target Realisasi Capaian % % 3,9 5,0 78 % 79, % % Pencapaian Sasaran 11 Berkembangnya layanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana terdiri dari 4 (empat) indikator kinerja dimana terdapat dua indikator yang terealisasi melebihi target yang telah ditetapkan dan terdapat dua indikator yang belum mencapai target yang telah ditetapkan. Cakupan pasangan usia subur (PUS) yang istrinya di bawa usia 20 Tahun menunjukkan bahwa tingkat perkawinan dini masih relative tinggi yang diakibatkan rendahnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi. Pengetahuan ini didapatkan melalui PIK Remaja yang dibentuk dan dikelolah oleh siswa/pelajar Lingkup Kabupaten Luwu Utara. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 71
23 Adapun jumlah PIK remaja yang terbentuk sampai dengan Desember 2013 yakni 2 PIK atau hanya 0,02% dari total SMP dan SMA Kab. Luwu Utara. 2 PIK yang terbentuk yakni PIK remaja SMA Negeri I Bone-Bone kategori Tahap Tumbuh dimana PIK tersebut telah berhasil meraih Juara I Tingkat Nasional begitupun dengan PIK Remaja SMA Negeri 2 Masamba Tahap Tegak yang telah berhasil meraih Juara III Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan. Tabel 4.7 Data PUS Menurut Kelompok Umur dan Kecamatan Tahun 2013 Kelompok Umur (Tahun) No Kecamatan Jumlah < Sabbang Limbong Baebunta Masamba Malangke Mappedeceng Sukamaju Bone-Bone Malangke Barat Rampi Seko Tana Lili Jumlah Sumber : Badan KB dan PP Tahun 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 72
24 Gambar 4.1 Presentase PUS Menurut Kelompok Umur Tahun 2013 Kelompok Umur % Kelompok Umur <20 5% Kelompok Umur % Dari data tersebut diatas dapat digambarkan bahwa Kelompok PUS menurut umur yang terbanyak ada pada Kecamatan Sukamaju sebesar orang dengan rincian usia <20 Tahun sebanyak 222 orang, usia Tahun sebanyak orang dan usia Tahun sebanyak orang. Kelompok PUS paling sedikit terdapat pada Kecamatan Rampi yaitu hanya sebanyak 502 orang yang terdiri dari 12 orang Usia <20 Tahun, 224 Orang Usia Tahun dan 266 orang Usia Tahun. Selain itu dari presentase kelompok usia Pasangan Usia Subur (PUS) yang terbanyak terdapat pada kelompok usia Tahun dengan Presentase 64% kemudian kelompok usia Tahun dengen Presentase 31% dan kelompok usia PUS paling sedikit adalah Usia <20 Tahun dengan Presentase 5%. Pasangan Usia Subur (PUS) peserta KB aktif Tahun 2013 sebesar atau sekitar 72% dari total PUS. Sedangkan target kinerja yang telaah ditetapkan dalam RKT sebesar 79,3% itu berarti capaian kinerja sebesar 91%. Jika dibandingkan dengan target nasional (65%) tercapai 111% atau telah melampaui target nasional. Hal ini menunjuk bahwa tingkat kesadaran masyarakat untuk menjadi peserta KB cukup baik meskipun masih perlu dilakukan peningkatan pemahaman kepada masyarakat secara terus Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 73
25 menerus tentang pentingnya menjadi peserta keluarga berencana dengan menggunakan alat kontrasepsi. Cakupan anggota Kelompok Bina Keluarga (BKB) ber KB merupakan sarana pembinaan keluarga untuk mencapai tujuan Keluarga Kecil Bahagia Sejahterah. Sampai pada Tahun 2013 jumlah kelompok Bina Keluarga sebesar 37 kelompok dengan anggota 867 orang. Hasil yang dicapai menunjukkan bahwa telah terdapat 807 orang yang telah menjadi peserta KB aktif atau sekitar 93%. Tabel 4.8 Kelompok BKB Menurut Kecamatan Status PUS dan Kesetaraan ber KB No. Kecamatan Jumlah Kelompok Jumlah Anggota Status PUS Kesetaraan ber KB 1. Sabbang Limbong Baebunta Masamba Malangke Mappedeceng Sukamaju Bone-Bone Malangke Barat Rampi Seko Tana Lili Jumlah Sumber : Badan KB dan PP Tahun 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 74
26 Dari hasil pendataan keluarga tahun 2013 jumlah Pasangan Usia Subur yang tidak ingin lagi memiliki anak tapi tidak menjadi peserta KB sebesar orang atau sekitar 4% dari total PUS. Target kinerja Tahun 2013 maksimal 5% dari jumlah PUS sedangkan terealisasi sebesar 4% atau capaian sekitar 125% artinya masyarakat yang tidak ingin anak lagi dan ingin menunda anak telah memiliki kesadaran yang cukup baik untuk menjadi peserta KB. Mereka lebih memilih menunda anak dengan cara menggunakan alat kontrasepsi dari pada dengan cara alami atau tradisional. Gambar 4.2 Masyarakat Non Peserta KB Berdasarkan Kecamatan Tahun 2013 Uraian Berkurangya Kasus Penyakit Menular Dan Sasaran 12 Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian % Presentase infeksi % menular seksual yang ditangani Presentase % 80 40,07 50 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 75
27 Endemik penemuan penderita TBC BTA positif Presentase cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani Presentase cakupan penemuan penderita diare % % Pencapaian Sasaran 12 Dari sasaran berkurangnya kasus penyakit menular dan endemik terdapat 4 (empat) Indikator sasaran, dimana 3 (tiga) indikator sasaran yang mencapai 100% dan satu indikator yang pencapaian hanya 50% yaitu persentase penemuan penderita TBC BTA Positif yang hanya mencapai 50%, hal ini disebabkan karena sasaran untuk insiden rate TB sangat tinggi yaitu 2.1% untuk tingkat nasional sehingga penderita TBC yang didapatkan di Kabupaten Luwu Utara masih rendah dari target yang ditetapkan. Namun demikian, tenaga pengelola TB di lapangan masih tetap melakukan penjaringan, namun yang didapatkan hanya sebanyak 40.07% dari 80% target yang ditetapkan. Hal lain yang positif mungkin karena memang penderita TBC di Kabupaten Luwu Utara tidak sebanyak dengan angka insiden rate yang telah ditetapkan secara nasional sehingga penemuan TBC positif masih rendah. Namun demikian, kinerja pengelola TB perlu ditingkatkan untuk menjaring semua penderita. Pengelolaan TB juga tidak seperti tahun sebelumnya yang masih dibantu dari dana Global Fund. Pada tahun 2013 dana global fund sudah tidak ada lagi dan dialihkan ke dana APBD kabupaten. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 76
28 Uraian Meningkatnya Jangkauan Layanan Pendidikan Dasar Dan Menengah Sasaran 13 Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian % APM SD % 85,84 76,47 89,09 APM SMP % 96,60 69,81 72,26 APM SMA/SMK % 97,08 60,62 62,45 Angka Melek Huruf % 93 87,81 94,42 Pencapaian Sasaran 13 Meningkatnya Jangkauan Layanan Pendidikan Dasar Dan Menengah merupakan sasaran kinerja yang dikinerjakan oleh Dinas Pendidikan yang terdiri dari 4 (empat) Indikator Kinerja yaitu Angka Partisipasi Murni (APM) SD, Angka Partisipasi Murni SMP, Angka Partisipasi Murni SMA/SMK dan Angka Melek Huruf dengan analisis pencapaian sebagaiberikut : 1. Angka Partisipasi Murni (APM) SD. Angka Partisipasi Murni (APM) digunakan untuk mengetahui banyaknya anak usia sekolah dasar yang bersekolah jenjang pendidikan tersebut. Makin tinggi APM berarti makin banyak anak usia sekolah dasar yang bersekolah disuatu daerah, atau makin banyak anak usia di luar kelompok usia sekolah dasar di tingkat pendidikan sekolah dasar. APM pada suatu jenjang pendidikan diperoleh dengan membagi jumlah siswa sekolah dasar atau penduduk Bupati Luwu Utara Drs. H. Arifin Junaidi, MM saat menyerahkan Bantuan Bea Siswa bagi Siswa-Siswi berprestasi usia sekolah dasar yang sedang bersekolah dengan jumlah penduduk kelompok usia Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 77
29 yang berkaitan dengan jenjang sekolah dasar tersebut. APM SD adalah jumlah penduduk usia 7-12 tahun yang sedang bersekolah di tingkat SD dibagi dengan jumlah penduduk usia 7-12 tahun. Pada tahun 2013 jumlah anak usia 7-12 tahun adalah sebanyak anak dan anak yang berusia 7-12 tahun yang bersekolah di SD sebanyak orang. 2. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP. Pada tahun 2013 jumlah anak usia tahun adalah sebanyak anak dan anak yang berusia tahun yang bersekolah di SMP sebanyak orang. Sehingga nilai realisasi indikator kinerja adalah sebesar 69,81%. 3. Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK. Pada tahun 2013 jumlah anak usia tahun adalah sebanyak anak dan anak yang berusia tahun yang bersekolah di SMA/SMK sebanyak orang. Sehingga nilai realisasi indikator kinerja adalah sebesar 60,62%. 4. Meningkatnya Angka Melek Huruf. Meningkatnya angka melek huruf diukur dengan melihat peningkatan angka melek hurufdari tahun 2013 dibandingkan dengan angka melek huruf pada tahun sebelumnya. Pada tahun 2012 menurut data dari BPS angka melek huruf penduduk usia di atas 15 tahun adalah sebesar sedangkan pada tahun 2013 menurut data dari BPS angka melek huruf penduduk usia di atas 15 tahun adalah sebesar orang. Sehingga nilai realisasi indikator kinerja adalah sebesar 93,51. Berdasarkan data yang dapat disimpulkan bahwa persentase pencapaian kinerja untuk indikator ini berada pada kategori BAIK (94,42%). Kondisi ini sudah sangat baik karena telah mencapai target yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Utara, akan tetapi untuk lebih meningkatkan hasil maka diperlukan upaya lebih lanjut dari Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Utara agar tidak ada lagi penduduk di Kabupaten Luwu Utara yang buta huruf. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 78
30 Uraian Meningkatnya mutu pendidikan dasar dan menengah Sasaran 14 Pencapaian Sasaran 14 Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian % Angka Kelulusan SD Siswa Angka Kelulusan SMP Angka Kelulusan SMA/SMK Siswa Siswa Sasaran Meningkatnya mutu pendidikan dasar dan menengah terdiri atas 3 (tiga) Indikator kinerja yang kesemuanya dapat terealisasi 100% analisis capaian dari indicator tersebut sebagai berikut. 1. Angka Kelulusan Sekolah Dasar (SD) Angka kelulusan suatu jenjang pendidikan tertentu diukur dari berapa banyak siswa pada jenjang tersebut yang lulus pada ujian nasional dibandingkan dengan berapa banyak siswa yang mengikuti ujian nasional pada jenjang pendidikan tersebut. Semakin tinggi angka kelulusan menunjukkan semakin banyaknya siswa yang lulus pada suatu jenjang pendidikan dan mengindikasikan bahwa mutu siswa pada jenjang pendidikan tersebut sudah berada pada kategori baik. Pada tahun 2013 untuk tingkat SD jumlah siswa yang mengikuti ujian nasional adalah sebanyak 7253 siswa dan yang siswa yang lulus ujian nasional adalah sebanyak 7253 siswa. Sehingga persentase realisasinya adalah sebesar 100%. Berdasarkan data yang ada dapat disimpulkan bahwa persentase pencapaian kinerja untuk indikator ini berada pada kategori BAIK (100%). Kondisi ini sudah sangat baik, namun harus lebih ditingkatkan lagi pada tahun mendatang mengingat standar kelulusan ditiap tahunnya selalu mengalami peningkatan. untuk itu diperlukan upaya lebih lanjut dari Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Utara dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan sehingga angka kelulusan ditiap tahun dapat mencapai 100% (lulus semua). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 79
31 2. Angka Kelulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Pada tahun 2013 untuk tingkat SMP jumlah siswa yang mengikuti ujian nasional adalah sebanyak siswa dan yang siswa yang lulus ujian nasional adalah sebanyak siswa. Sehingga persentase realisasinya adalah sebesar 100%. Berdasarkan data yang ada dapat disimpulkan bahwa persentase pencapaian kinerja untuk indikator ini berada pada kategori BAIK (100%). Kondisi ini sudah sangat baik, namun harus lebih ditingkatkan lagi pada tahun mendatang mengingat standar kelulusan ditiap tahunnya selalu mengalami peningkatan. untuk itu diperlukan upaya lebih lanjut dari Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Utara dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan sehingga angka kelulusan ditiap tahun dapat mencapai 100% (lulus semua). 3. Angka Kelulusan Sekolah Menengah dan Kejuruan (SMA/SMK) Pada Tahun 2013 untuk tingkat SMA/SMK jumlah siswa yang mengikuti ujian nasional adalah sebanyak siswa dan yang siswa yang lulus ujian nasional adalah sebanyak siswa. Sehingga realisasinya sebesar 100%. persentase Berdasarkan adalah data yang ada dapat disimpulkan persentase pencapaian bahwa kinerja untuk indikator ini berada pada kategori BAIK (100%).Kondisi ini sudah sangat baik, Bupati Luwu Utara Drs. H. Arifin Junaidi, MM pada saat menghadiri peresmian Sekolah dan Pelantikan Taruna/Taruni SMKN 1 Malangke namun harus lebih ditingkatkan lagi pada tahun mendatang mengingat standar kelulusan ditiap tahunnya selalu mengalami peningkatan. untuk itu diperlukan upaya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 80
32 lebih lanjut dari Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Utara dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan sehingga angka kelulusan ditiap tahun dapat mencapai 100% (lulus semua). Uraian Meningkatnya Minat Baca Masyarakat Sasaran 15 Indikator Kinerja Jumlah pengunjung dan peminjam buku perpustakaan Jumlah pustaka Jumlah pustaka bahan ragam Jumlah perpustakaan sekolah dan desa yang aktif Satuan Target Realisasi Capaian % Orang Exp Jenis Perpust akaan Pencapaian Sasaran 15 Meningkatnya minat baca masyarakat yang terdiri dari 4 (empat) indikator sasaran dimana terdapat 2 (dua) indicator sasaran yang melebihi target yaitu Jumlah pengunjung dan peminjam buku perpustakaan dan jumlah bahan pustaka. Jumlah pengunjung dan peminjam buku perpustakaan dapat melebihi target yang ditetapkan oleh karena populasi yang menjadi target pelayanan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah sampai Tahun 2015 sebanyak pada Tahun 2011 jumlah pengunjung mengalami penurunan yang sangat signifikan dari orang pada Tahun 2010 menjadi orang pada tahun Jumlah pengunjung pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah kembali mengalami peningkatan pada Tahun 2012 yaitu sebanyak orang dari target jumlah pengunjung pada Tahun 2012 sebesar orang. Untuk Tahun 2013 jumlah pengunjung mengalami peningkatan sebesar 6,9% dari target orang dengan realisasi sebesar orang. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 81
33 Gambar 4.3 Target dan Realisasi Jumlah Pengunjung Perpustakaan Tahun TARGET REALISASI Jumlah bahan pustaka dapat terealisasi sebesar eksamplar dari target eksamplar. Hal ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Luwu Utara melalui Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah untuk memenuhi keinginan pengunjung mendapatkan beragam pilihan bahan pustaka. Hal ini dilakukan untuk memotivasi masyarakat/pelajar untuk kembali berkunjung ke perpustakaan, dan langkah ini dinilai cukup berhasil dan mampu meningkatkan kembali jumlah pengunjung. Uraian Meningkatnya Pengetahuan, Keterampilan Dan Keahlian Tenaga Kerja Sasaran 16 Indikator Kinerja Peningkatan Profesionalisme tenaga kerja kepelatihan dan instruktur Satuan Target Realisasi Capaian % Jumlah Instrukt ur Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 82
34 Jumlah masyarakat yang mendapatkan informasi tenaga kerja dan peluang pasar kerja Kecama tan Pencapaian Sasaran 16 Dari sasaran Meningkatnya Pengetahuan, Keterampilan dan Keahlian Tenaga Kerja dengan 2 (empat) Indikator Sasaran yang kesemuanya dapat terealisasi 100%. Pemerintah Kabupaten Luwu Utara melalui Kantor Latihan Kerja melaksanakan 14 jenis pelatihan diantaranya : 1. Pelatihan Las Listrik 2. Automotif Mobil 3. Automotif Motor 4. Meubeler Kayu 5. Tata Rias Salon 6. Elektronik 7. Instalasi Listrik dan Pendingin 8. Pelatihan Menjahit 9. Aneka Kerajinan 10. Komputer 11. Servis Hp/ Alat Komunikasi 12. Prosesing Hasil Pertanian/Laut 13. Laboratorium Quality Control 14. Laboratorium Bahasa Asing Masing-masing dari jenis pelatihan yang diadakan pada kantor latihan kerja kab. Luwu Utara memiliki Instruktur. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 83
35 Uraian Berkembang nya pusatpusat penelitian dan inovasi Sasaran 17 Indikator Kinerja Jumlah penelitian terapan Jumlah penelitian unggulan Satuan Target Realisasi Capaian % Jenis Jenis Pencapaian Sasaran 17 Berkembangnya pusat-pusat penelitian dan inovasi terdapat 2 (dua) dengan indikator kinerja yang akan dicapai yaitu : 1) Jumlah penelitian terapan; dan 2) Jumlah penelitian unggulan. Dari kedua indikator kinerja diatas masing-masing terealisasi 100% hal tersebut disebabkan karena Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) telah menghasilkan Peningkatan Kapasitas Teknis Pengelolaan Sistem Informasi yang berbasis WEB Uraian Berkembangn ya Organisasi dan Lembaga Masyarakat Sasaran 18 Indikator Kinerja Jumlah lembaga Organisasi Masyarakat Satuan Target Realisasi Capaian % UPM, RTS, 171, , Pencapaian Sasaran 18 Berkembangnya organisasi dan lembaga masyarakat dengan indikator sasaran Jumlah lembaga organisasi masyarakat yang ditargetkan pada tahun 2013 sebanyak 171 UPM dan RTS dapat terealisasi dengan baik sesuai dengan target yang telah ditentukan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 84
36 Uraian Berkembangn ya solidaritas, kerjasama dan kemitraan antar kelompok masyarakat Sasaran 19 Indikator Kinerja Jumlah kegiatan bersama antar kelompok masyarakat Jumlah kerjasama keagamaan dengan instansi terkait dalam teknik pencegahan kejahatan Tertanganinya konflik secara menyeluruh Satuan Target Realisasi Capaian % Klp % Instansi Kecamat an Pencapaian Sasaran 19 Berkembangnya solidaritas, kerjasama dan kemitraan antar kelompok masyarakat yang terdiri dari 3 (tiga) indikator kinerja yaitu : Berkembangnya solidaritas, kerjasama dan kemitraan antar kelompok masyarakat dengan indikator jumlah kegiatan bersama antar kelompok masyarakat dengan Target 1971 Klp dan realisasi 1500 Klp. Selain melakukan kegiatan bersama antar kelompok masyarakat Pemerintah Daerah juga melakukan peningkatan kerjasama dengan aparat keamanan dalam teknik pencegahan kejahatan yaitu terjalinnya kerjasama antara unsur muspida dengan Badan Kesbang, Politik dan Linmas dalam hal terlaksananya Deteksi Dini Mastrada secara berkala keseluruh Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Luwu Utara Pemerintah Daerah juga melakukan membentuk Tim Terpadu Penanganan konflik dan gangguan Keamanan dalam Negeri. Kegiatan ini merupakan kegiatan baru yang dilaksanakan berdasarkan Inpres RI No. 2 Tahun 2013 tentang penenganan terpadu gangguan keamanan dalam Negeri. Kegiatan ini Melibatkan Pemda aparat TNI/Polri, LSM, Pemerintah Desa dan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di dalam masyarakat. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 85
37 Uraian Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembanguna n Sasaran 20 Indikator Kinerja Jumlah kelompok masyarakat yang ikut musrembang Satuan Target Realisasi Capaian % Kelomp ok Pencapaian Sasaran 20 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan dengan indikator kinerja jumlah kelompok masyarakat yang ikut musrembang telah terealisasi 1005 hal ini disebabkan oleh aspek kehadiran dan partisipasi pemangku kepetingan dalam forum Musrenbang baik ditingkat Desa, Kecamatan dan Kabupaten terdapat 5 kelompok partisipasi pemangku kepetingan hadir dalam menyampaikan aspirasinya, kita berharap bahwa pada tahun 2013 partisipasi para pemangku kepentingan baik yang langsung maupun tidak langsung memperoleh manfaat dan dampak dari perencanaan dan pelaksanaan pembangunan angka partisipasinya dengan capaian 100%. 3. Pencapaian Kinerja Sasaran Misi 3 Misi 3 Membangun Infrastruktur Yang Memadai, Merata Dan Terpadu Dalam mewujudkan misi tersebut maka pada tahun 2013 Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara menetapkan 3 Sasaran yang terdiri dari 13 Indikator Kinerja. Capaian dari sasaran dan indikator kinerja tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 86
38 Uraian Tersediannya prasarana dan sarana dasar di daerah perdesaan dan daerah terpencil Sasaran 21 Indikator Kinerja Proporsi panjang jalan dalam kondisi baik Presentase rumah tinggal yang bersinitasi Rumah tangga penggunaan air bersih Jumlah KK/ Desa pengguna Air Bawah Tana Persentase desa dengan akses listrik Presentase RE Ketenaga listrikan Per-Desa Jumlah pembangkit listrik Satuan Target Realisasi Capaian % % % % KK/ Desa 150/10 183/ % % Unit Pencapaian Sasaran 21 Tersediannya prasarana dan sarana dasar di daerah perdesaan dan daerah terpencil dengan 7 (tujuh) Indikator Kinerja masih terdapat beberapa indikator kinerja yang belum mencapai target yang telah ditetapkan. Untuk sasaran Tersediannya prasarana dan sarana dasar di daerah perdesaan dan daerah terpencil dikinerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pertambangan dan Energi. Khusus untuk Dinas pekerjaan umum ada beberapa kendala yang dialami, kendala tersebut baik dari dalam organisasi maupun kendala yang bersumber dari pihak ketiga atau mitra kerja para penyedia jasa konstruksi yang belum mampu menyelesaikan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya karena beberapa kendala yang mendasar antara lain : 1) Perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah (perubahan APBD), terlambat dilaksanakan. Kondisi ini menyebabkan tidak dapatnya dilaksanakan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 87
Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan (1) (2) (3) Penetapan Kinerja Tahun
PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA TAHUN 2014 Terwujudnya administrasi pemerintahan yang tertib, efisien dan efektif Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan berorientasi
Lebih terperinci(1) (2) (3) (4) (5) (6)
PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA TAHUN 2013 Terwujudnya administrasi pemerintahan yang tertib, efisien dan efektif Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan berorientasi
Lebih terperinciKata Pengantar. Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan. Produktif, dan Bertumpu pada Sektor Pertanian.
Kata Pengantar yukur Alhamdulillah atas Rahmat Hidayah Allah SWT Laporan akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah kabupaten luwu utara dapat diselesaikan tepat waktu dan penyusunannya berpedoman pada
Lebih terperinciPemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 I - 1
BAB I PENDAHULUAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 I - 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang erselenggaranya Tata Pemerintahan yang baik good governance merupakan prasyarat
Lebih terperinciBUPATI LUWU UTARA PROPINSI SULAWESI SELATAN
SALINAN BUPATI LUWU UTARA PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA JABATAN STRUKTURAL
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. Selain itu akan dijelaskan pula tentang pemerintahan, visi-misi Kabupaten Luwu
BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 4.1 Deskripsi Kabupaten Luwu Utara Pada bab ini penulis akan mendeskripsikan wilayah penelitian dimana wilayah penelitian ini berada di Kabupaten Luwu Utara Provinsi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG 2.1. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG 2.1. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN GEDEBAGE 2.1.1. TUGAS POKOK Tugas Pokok Kecamatan Gedebage mengacu kepada Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA 2017 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan
Lebih terperinciLaporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------ i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lebih terperinciLAKIP KECAMATAN MAPPEDECENG 2016
. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat dan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks berimplikasi kepada tuntutan masyarakat yang ingin terlayani
Lebih terperinciTabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep
Tabel 6.1 Strategi dan Kabupaten Sumenep 2016-2021 Visi : Sumenep Makin Sejahtera dengan Pemerintahan yang Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan Profesional Tujuan Sasaran Strategi Misi I :
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Lebih terperinciVisi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius
Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Dan Sasaran Kabupaten Ponorogo Taget Sasaran Sasaran Target KET. 2016 2017 2018 2019 2020 Membentuk budaya keteladanan
Lebih terperinciREVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR
REVIEW INDIKATOR DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR 2015-2019 MISI 1 : Menyediakan sarana dan masyarakat yang paripurna merata, bermutu, terjangkau, nyaman dan berkeadilan No Tujuan No Sasaran Indikator Sasaran
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA
Lebih terperinciRPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Lebih terperinci3.4 Penentuan Isu-isu Strategis
Negeri atas tugas pokok dan fungsinya dengan memperhatikan visi, misi, dan arah kebijakan Pemerintah Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan, serta kondisi obyektif dan dinamika lingkungan strategis,
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU
SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016
PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016 SASARAN INDIKATOR TARGET MISI I : MEWUJUDKAN TATA RUANG WILAYAH KE DALAM UNIT-UNIT OPERASIONAL YANG TEPAT DARI SISI EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN
Lebih terperinciBAB VII P E N U T U P
BAB VII P E N U T U P Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Akhir Tahun 2012 diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja, baik makro maupun mikro dalam penyelenggaraan
Lebih terperinciGUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA
GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI GORONTALO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk
BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI A. Sejarah Singkat Kantor Camat Medan Denai Berdasarkan PP. 35 tahun 1992 tanggal 13 Juli 1992 dan diresmikan Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR TAHUN
LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR : 23 TAHUN 2014 TANGGAL : 16 SEPTEMBER 2014 INDIKATOR KINERJA UTAMA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR TAHUN 2014-2019 TARGET KINERJA SASARAN
Lebih terperinciBAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Tabel IX-1 Indikator Kinerja Daerah Menurut Sasaran Strategis SASARAN INDIKATOR KINERJA Misi satu : Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang melalui peningkatkan
Lebih terperinciRANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4
RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RPJMD KOTA LUBUKLINGGAU 2008-2013 VISI Terwujudnya Kota Lubuklinggau Sebagai Pusat Perdagangan, Industri, Jasa dan Pendidikan Melalui Kebersamaan Menuju Masyarakat
Lebih terperinciPemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan
BAB I AKUNTABILITAS KINERJA A. Latar Belakang Salah satu indikator pemerintah untuk mewujudkan agenda tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance). Adalah transparansi dan Akuntabilitas
Lebih terperinciLaporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016
1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT
KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
Lebih terperinci(Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) LKIP 2016 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Singkat Organisasi Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Sumedang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH.
KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Magelang Tahun 2014 dapat diselesaikan tepat waktu. Laporan
Lebih terperinciPERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016
PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi
Lebih terperinciJalan Pangeran Antasari No. 1 Telepon (0517) 21076/21526 Kandangan 71211
Jalan Pangeran Antasari No. 1 Telepon (0517) 21076/21526 Kandangan 71211 PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEPUTUSAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016
PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 06 Kabupaten Tahun Anggaran : 06 : Hulu Sungai Selatan TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN 4 Mewujudkan nilai- nilai agamis sebagai sumber
Lebih terperinciBUPATI PARIGI MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH
BUPATI PARIGI MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN BUPATI PARIGI MOUTONG NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PARIGII MOUTONG TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat
Lebih terperinci2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah. (RPJPD) Provinsi Riau , maka Visi Pembangunan
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Nomor 9 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Riau 2005-2025, maka Visi Pembangunan
Lebih terperinciBAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR Pada akhir tahun kedua pelaksanaan Tahun 2011-2015, terjadi dinamika dalam pencapaian target kinerja daerah, antara lain beberapa indikator telah tercapai jauh melampaui target
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun
Lebih terperinciLampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA
Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA NO INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN BESARAN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah
Lebih terperinciKecamatan Klojen Jl. Surabaya No. 3 Malang
PENERAPAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) PADA KECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG KOMPONEN SAKIP 1. Perencanaan Kinerja 2. Pengukuran Kinerja 3. Pelaporan Kinerja 1. RENSTRA 2013-2018
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,
S A L I N A N NOMOR 1/D, 2008 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAN STAF AHLI DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG
PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS, SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013
SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciRENCANA AKSI ATAS KINERJA SEKRETARIAT DAERAH APBD MURNI TAHUN ANGGARAN 2017
RENCANA AKSI ATAS KINERJA SEKRETARIAT DAERAH APBD MURNI TAHUN ANGGARAN 2017 NO SASARAN INDIKATOR SASARAN 1 Terwujudnya Kesesuaian sistem administrasi perencanaan pengadaan barang dengan jasa pelaksanaan
Lebih terperinciPemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 BAB IV PENUTUP
BAB IV PENUTUP Sebagai bagian penutup dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2015, dapat disimpulkan bahwa secara umum Pemerintah Kabupaten Bima telah memperlihatkan pencapaian kinerja
Lebih terperincienyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016
Kata Pengantar enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 206 ini didasarkan pada Undang-undang Nomor 23 Tahun 204 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun
Lebih terperinciBAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN Prioritas dan sasaran merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang direncanakan, terintegrasi, dan konsisten terhadap pencapaian
Lebih terperinciPenegasan pokok-pokok pelaksanaan kebijakan LPPD Tahun 2016 dan EKPPD Tahun 2017
Penegasan pokok-pokok pelaksanaan kebijakan LPPD Tahun 2016 dan EKPPD Tahun 2017 Menyusuli Surat Edaran Mendagri Nomor : 120.04/10174/OTDA tgl. 23 Desember 2016 ttg Manual Penyusunan Laporan Penyelenggaraan
Lebih terperinciTABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN 2017 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA, ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PROVINSI GORONTALO
RENCANA KINERJA TAHUNAN 2017 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA, ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PROVINSI GORONTALO KATA PENGANTAR Puji syukur hanya patut dihaturkan kehadirat Allah
Lebih terperinciLaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2013 IKHTISAR EKSEKUTIF
IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kabupaten Pemalang Tahun 2013 merupakan laporan pertanggungjawaban kinerja Pemerintah Kabupaten Pemalang dalam mencapai sasaran
Lebih terperinciIKU Pemerintah Provinsi Jambi
Pemerintah Provinsi Jambi dalam menjalankan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan senantiasa memperhatikan visi, misi, strategi dan arah kebijakan pembangunan. Untuk itu, dalam mewujudkan capaian keberhasilan
Lebih terperinciPROVINSI SULAWESI SELATAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BARRU NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN BARRU TAHUN 2016-2021 BUPATI BARRU, Menimbang: a. bahwa berdasarkan ketentuan dalam
Lebih terperinciRINGKASAN LAKIP DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2012 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
RINGKASAN LAKIP DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2012 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG Jl. Raya Soreang Km. 17. Soreang 40900 i Dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Lebih terperinciBAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan
BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI A. Sejarah Ringkas Berdasarkan PP. 35 tahun 1992 tanggal 13 Juli 1992 dan diresmikan Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk
Lebih terperinci2.1 Rencana Strategis
BAB II PERENCANAAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Bab V memuat uraian rinci nama rencana program, kegiatan, indikator keluaran kegiatan (output) dan keluaran program (outcome), sasaran dari kegiatan,
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 dapat
Lebih terperinciBAB III AKUNTABILITAS KINERJA
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan
Lebih terperinciLAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015
NO LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 05 Kehidupan yang kondusif bagi umat beragama. tercapai Mewujudkan tatanan sosial keagamaan 00% Penyelenggaraan pemerintahan
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2017
PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2017 MISI I : MEWUJUDKAN TATA RUANG WILAYAH KE DALAM UNIT UNIT OPERASIONAL YANG TEPAT DARI SISI EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN KEAMANAN NEGARA 1 Meningkatnya
Lebih terperinciBAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas
Lebih terperinciJumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun =
TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 KABUPATEN : BANGGAI KEPULAUAN IKK RUMUS/PERSAMAAN KETERANGAN URUSAN
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG
SALINAN BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Analisis Isu-isu strategis dalam perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun periode
Lebih terperinciTarget Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 I ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT A Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Pertumbuhan Ekonomi % 6,02 6,23 6,07 6,45 6,33 6,63 5,89** 2 PDRB Per Kapita (Harga Berlaku) Rp. Juta
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
S A L I N A N NOMOR 30/D, 2008 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI
BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI II.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Biro Organisasi Tugas dan Fungsi pada Biro Organisasi berdasarkan pada Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 58 Tahun
Lebih terperinciBUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL
BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 64 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Sesuai dengan amanat Permendagri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Lebih terperinciKABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Lebih terperinci14. Menurunnya angka kesakitan penduduk 83,26% 15. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan 78,14% bagipenduduk miskin melalui Jamkesmas dan
RINGKASAN EKSEKUTIF Penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Pekalongan secara langsung didasarkan pada Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Secara khusus penyelenggaraan Pemerintah
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Salam Sejahtera,
KATA PENGANTAR Salam Sejahtera, Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunianya, penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat diselesaikan
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN
PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR 1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN JANUARI 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF 2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP)
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Terempa, 18 Februari 2015 a.n. KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL SEKRETARIS HERYANA, SE NIP
IKHTISAR EKSEKUTIF Tujuan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, seperti yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis 2011-2015 adalah: 1. Untuk mewujudkan tertib administrasi di seluruh bidang sebagaimana
Lebih terperinciBUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU
SALINAN BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN DAN STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI, TATA KERJA, DAN ESELON JABATAN
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : H.
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA
PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 PERENCANAAN KINERJA 2.1. PERENCANAAN STRATEGIS
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,
1 BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI,
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BAPERMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2017
PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BAPERMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Pada Tahun 2016 Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Keluarga
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO
PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JENEPONTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
Lebih terperinciBUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,
1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LINGGA
1 1 PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR : 08 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Satuan Perangkat Kerja Daerah (Renja SKPD) merupakan dokumen perencanaan resmi SKPD yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan publik Satuan Kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Karimun berubah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Karimun, Dinas Kependudukan Catatan
Lebih terperinciPEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) TAHUN 2015 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) TAHUN 25 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA Jl. Semeru No. 4 Telp./Fax
Lebih terperinciPERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015
PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda
Lebih terperinciLampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016
Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 NO INDIKATOR KINERJA Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat Sasaran 1 : Meningkatnya Aksesibilitas dan
Lebih terperinciB U P A T I S R A G E N
B U P A T I S R A G E N PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 39 TAHUN 2009 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciFORM II : DAFTAR INFORMASI PUBLIK
FORM II : DAFTAR INFORMASI PUBLIK Nama pejabat Nama Unit/Satker yang menguasai : Abdul Muis, S.Sos (Ketua PPID s) : Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kab. Bima No. pembuatan yang
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Program Utama Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sesuai visi misi Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal maka ditentukan oleh ketersedian anggaran
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS Penyusunan laporan kinerja Kabupaten Temanggung Tahun 2016 telah mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
Lebih terperinciRencana Program dan Kegiatan SKPD Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2015
Rencana Program dan Kegiatan SKPD Kabupaten Tahun 2015 SKPD: Setda (Bagian Administrasi Pembangunan) Indikator Lokasi kinerja Kebutuhan Dana/ Pagu indikatif Sumber Dana TOTAL ANGGARAN 1,000,900,000 1,548,900,000
Lebih terperinciNilai Capaian Kinerja 1. Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan
RINGKASAN EKSEKUTIF Penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Pekalongan secara langsung didasarkan pada Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Secara khusus penyelenggaraan Pemerintah
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017 WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG
Lebih terperinci