Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan"

Transkripsi

1 BAB I AKUNTABILITAS KINERJA A. Latar Belakang Salah satu indikator pemerintah untuk mewujudkan agenda tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance). Adalah transparansi dan Akuntabilitas terhadap seluruh aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan kebijakan program dan kegiatan. Tuntutan reformasi dan birokrasi untuk mewujudkan birokrasi yang professional dan mampu memberikan pelayanan yang berkualitas tidak dapat dipisahkan dari perubahan dinamika masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang berkualitas dari aparat pemerintah yang secara kelembagaan/ instansi menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten luwu utara. Perbaikan laporan akuntabilitas instansi setiap tahunnya dimaksudkan untuk mempertajam fokus perubahan yang dicapai pemerintah daerah serta menjadi sarana perbaikan/koreksi untuk menyajikan perkembangan laporan kinerja pemerintah kabupaten luwu utara serta untuk melakukan pemetaan dan analisis secara komprehensip terhadap berbagai peluang dan tantangan guna perbaikan kinerja dalam mewujudkan visi dan misi Kabupaten Luwu Utara Tahun yaitu Luwu Utara Yang Religius Dengan Pembangunan Berkualitas Dan Merata Berlandaskan Kearifan Lokal. B. Pembentukan Kabupaten Luwu Utara Kabupaten Luwu Utara dibentuk berdasarkan Undang Undang Nomor 13 Tahun 1999 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Luwu Utara, dengan maksud mengoptimalkan penyelenggaraan pemerintahan, meningkatkan pelayanan agar lebih efektif dan efisien, serta memperluas jangkauan dan mutu pelayanan publik. Kabupaten Luwu Utara merupakan bagian dari wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan berada dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sama untuk mewujudkan tujuan nasional seperti yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Pelaksanaan otonomi daerah, sebagai bagian dari upaya mewujudkan tujuan nasonal, memberikan kewenangan yang lebih luas dan nyata bagi Pemerintah Kabupaten Luwu Utara dalam menjalankan urusan pemerintahan. Sebagai tindak lanjut dari upaya mewujudkan tujuan nasional tersebut, dan sebagai upaya menindaklanjuti Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan, maka Pemerintah Kabupaten Luwu Utara membentuk Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan berasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten Luwu Utara dan Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pembentukan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 I - 1

2 Kecamatan Tana Lili. sanjutnya pada tahun 2015 Kecamatan Limbong diubah menjadi Kecamatan Rongkong sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Perubahan Nama Kecamatan Limbong Menjadi Kecamatan Rongkong. Adapun Kecamatan dan Kelurahan yang dimaksud adalah: Kecamatan 1) Kecamatan Sabbang 2) Kecamatan Baebunta 3) Kecamatan Masamba 4) Kecamatan Mappedeceng 5) Kecamatan Sukamaju 6) Kecamatan Bone-bone 7) Kecamatan Tana Lili 8) Kecamatan Malangke 9) Kecamatan Malangke Barat 10) Kecamatan Rongkong 11) Kecamatan Seko 12) Kecamatan Rampi 2. Kelurahan 1) Kelurahan Bone 2) Kelurahan Kasimbong 3) Kelurahan Kappuna 4) Kelurahan Baliase 5) Kelurahan Marobo 6) Kelurahan Bone-Bone 7) Kelurahan Salassa C. Geografi Kabupaten Luwu Utara dengan keadaan Topografi yang bervariasi mulai dari dataran rendah didaerah pesisir dengan garis pantai mencapai + 60 Km hingga dataran tinggi pengunungan dengan ketinggian lebih dari 2000 M dari permukaan laut, luas wilayah Kabupaten Luwu Utara kurang lebih 7.502,58 Km2 yang secara Administratif terdiri dari 12 Kecamatan dari daerah pesisir di Malangke hingga daerah pengunungan di Rampi dan 172 Desa/Kelurahan. Letak Geografis Kabupaten Luwu Utara terletak antara Lintang Selatan dan Bujur Timur. Kabupaten Luwu Utara dengan Ibukota Masamba yang berjarak 430 Km kearah utara dari Kota Makassar. Letak Kabupaten Luwu Utara berada pada Lintang Selatan dan Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten Luwu Utara adalah 7.502,58 Km 2 yang secara administrasi Pemerintahan Kabupaten Luwu Utara terbagi atas 12 (duabelas) kecamatan. Diantara kecamatan-kecamatan tersebut, Kecamatan Seko merupakan kecamatan yang terluas yaitu 2.109,19 Km 2 atau 28,11% dari total luas wilayah kabupaten sekaligus merupakan kecamatan yang letaknya paling Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 I - 2

3 jauh dari Ibukota Kabupaten Luwu Utara yaitu berjarak 142 KM. Kabupaten Luwu Utara yang dibentuk berdasarkan UU No. 19 tahun 1999 dengan ibukota Masamba merupakan pecahan dari Kabupaten Luwu Adapun batas wilayah secara administratif adalah sebagai berikut : Dilihat dari batas wilayah administrasi, Kabupaten Luwu Utara berbatasan dengan : Sebelah Utara : Provinsi Sulawesi Tengah Sebelah Selatan : Kabupaten Luwu dan Teluk Bone Sebelah Barat : Provinsi Sulawesi Barat dan Kabupaten Toraja Utara Sebelah Timur : Kabupaten Luwu Timur (Peta terlampir) Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 I - 3

4 Gambar 1 Peta Kabupaten Luwu Utara Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 I - 4

5 D. Wilayah Administratif Kabupaten Luwu Utara terdiri dari 12 Kecamatan, 172 desa/kelurahan yang semuanya merupakan defenitif. Dari 172 desa/kelurahan tersebut 7 sudah termasuk dalam klasifikasi daerah perkotaan atau sudah dalam bentuk wilayah kelurahan. Ketujuh kelurahan tersebut adalah Kelurahan Kappuna, Kelurahan Bone, Kelurahan Kasimbong, Kelurahan Baliase, Kelurahan Marobo, Kelurahan Salassa, dan KelurahanBone-Bone. Kecamatan Sukamaju merupakan kecamatan dengan jumlah desa terbanyak, yaitu 25 desa dan 1 UPT. Sedangkan Kecamatan Rampi adalah paling sedikit jumlah desanya, yaitu hanya 6 Desa. Di antara 12 Kecamatan, Kecamatan Seko merupakan kecamatan terluas dengan luas 2.109,19 Km2 atau 28,11% dari total wilayah Kabupaten Luwu Utara, sekaligus merupakan kecamatan yang letaknya paling jauh dari Ibukota Kabupaten Luwu Utara, yakni berjarak 142 Km. Urutan kedua adalah Kecamatan Rampi (21%) dan yang paling sempit wilayahnya adalah Kecamatan Malangke Barat (1%) Tabel 1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Luwu Utara (2016) No Kecamatan Luas (Km2) Presentase Sabbang Baebunta Malangke Malangke Barat Sukamaju Bone-Bone Tana Lili Masamba Mappedeceng Rampi Rongkong Seko , Jumlah Sumber : Luwu Utara Dalam Angka 2016 E. Sumber Daya Manusia Kependudukan Jumlah Penduduk Kabupaten Luwu Utara pada Tahun 2016 adalah jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk per tahun adalah 0.90 persen. jumlah Pertumbuhan penduduk yang setiap tahun terus meningkat harus menjadi perhatian pemerintah dalam perencaan pembangunan. Jumlah penduduk tersebut terbagi habis ke dalam rumah tangga, dimana ratarata jumlah anggota rumah tangga sebanyak 4 jiwa. Kecamatan Baebunta merupakan kecamatan dengan jumlah terbesar yaitu sebesar jiwa. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 5

6 Sedangkan yang terkecil adalah kecamatan Rampi, sebesar jiwa kepadatan penduduk rata-rata di Luwu Utara sebesar 40 jiwa per kilometer persegi. Pada tahun 2016 terdapat sebanyak jiwa penduduk laki-laki dan jiwa penduduk perempuan, dengan rasio jenis kelamin (sex ratio) 101, yang berarti bahwa diantara 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Luas Kabupaten Luwu Utara 7.502,58 Km 2 dan dengan jumlah penduduk jiwa maka kepadatan penduduk rata-rata di Luwu Utara sebesar 40 jiwa per kilometer persegi. Penduduk menurut kelompok umur menunjukan bahwa penduduk usia produktif (15-64 tahun) mencapai 189,138 orang atau 52 persen dari total penduduk Kabupaten Luwu Utara. Sedangkan penduduk yang belum produktif (0-14 tahun) sebesar orang atau 32 persen dan yang tidak produktif lagi (65 tahun ke atas) sebesar orang atau 16 persen. Sehingga diperoleh rasio ketergantungan penduduk Luwu Utara sebesar 61,29 yang artinya setiap 100 penduduk usia produktif menanggung sebanyak 61 penduduk usia non produktif. Tabel 2 Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Luwu Utara per 2016 No Kecamatan Sabbang Baebunta Malangke Malangke Barat Sukamaju Bone-Bone Tana Lili Masamba Mappedeceng Rampi Limbong Seko Luas Penduduk Kepadatan Penduduk Km 2 % Jumlah % (Orang/Km 2 ) Luwu Utara Sumber : Luwu Utara Dalam Angka Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Luwu Utara terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2014 jumlah penduduk Kabupaten Luwu Utara sebesar jiwa, sedangkan pada tahun 2015 jumlah penduduk Kabupaten Luwu Utara sebesar jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk pertahun sebesar 0.90 persen. Laju pertumbuhan penduduk terbesar terjadi di Kecamatan Masamba dimana pada tahun 2014 jumlah penduduk sebesar jiwa, pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar dengan ratio pertumbuhan penduduk pada Kecamatan Masamba sebesar 2.30 persen. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 6

7 Tabel 3 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten Luwu Utara 2014 dan 2015 No Kecamatan Sabbang Baebunta Malangke Malangke Barat Sukamaju Bone-Bone Tana Lili Masamba Mappedeceng Rampi Limbong Seko Laju Pertumbuhan Jumlah Penduduk Penduduk per Tahun Luwu Utara Sumber : Luwu Utara Dalam Angka Ketenagakerjaan Tenga kerja adalah modal bagi geraknya roda pembangunan. Jumlah dan komposisi tenaga kerja akan terus mengalami peribahan seiring dengan berlangsungnya proses demografi. Jumlah penduduk yang bekerja juga bisa menggambarkan tentang kesejahteraan, pemerataan penghasilan dan pembangunan. Kegiatan penduduk usia 15 tahun ke atas dapat dibedakan menjadi Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja. Menurut Hasil Survei Tenaga Kerja Nasional Tahun 2016, jumlah angkatan kerja di Kabupaten Luwu Utara pada Tahun 2015 sebesar orang. Jumlah yang bekerja sebanyak orang, dan penggangguran sebanyak orang. Tabel 4 Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan Utama di Kabupaten Luwu Utara, No Jenis Kegiatan Utama I Angkatan Kerja Bekerja II Penganggur Bukan Angkatan Kerja (Sekolah, Mengurus Rumah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 7

8 Tangga, dan Lainnya) Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan Jumlah Tingkat Partisipasi Angkatan kerja (TPAK) Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Sumber : Luwu Utara Dalam Angka 2016 Dari penduduk yang bekerja, sekitas 80,568 persen bekerja di sektor pertanian, kehutanan, perburuan, dan perikanan. Sektor lain yang cukup besar peranannya dalam ketenagakerjaan diantaranya sektor perdagangan besar, eceran, rumah makan, dan hotel (16,016%), dan jasa kemasyarakatan (19,656%). Tabel 5 Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan Utama dan Jenis Kelamin di Kabupaten Luwu Utara, 2016 Lapangan Usaha Jumlah Pertanian, Kehutanan, Perburuan, dan Perikanan Industri Pengelolaan Perdagangan Besar, enceran, Rumah Makan, dan Hotel Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan Lainnya*) Jumlah Sumber : Luwu Utara Dalam Angka Lainnya*) Pertambangan Dan Penggalian, Listrik, Gas dan Air, Bangunan, Angkutan, Pergudangan dan Komunikasi, Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan, Tanah dan Jasa Perusahaan. 3. Pendidikan Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan suatu Negara adalah tersedianya cukup sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Merujuk pada amanat UUD 1945 beserta amandemennya (Pasal 31 ayat 2), maka melalui jalur pendidikan pemerintah secara konsisten berupaya meningkatkan SDM penduduk Indonesia. Program wajib belajar 6 tahun dan 9 tahun, Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA), dan berbagai program pendukung lainnya adalah bagian dari upaya pemerintah mempercepat peningkatan kualitas SDM, yang pada akhirnya akan menciptakan SDM yang tangguh, yang siap bersaing di era globalisasi. Peningkatan SDM sekarang ini lebih difokuskan pada pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengecap pendidikan, terutama penduduk kelompok usia sekolah (umur 7-24 tahun). Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 8

9 Ketersediaan fasilitas pendidikan baik sarana maupun prasarana akan sangat menunjang dalam meningkatkan mutu pendidikan. Kabupaten Luwu Utara mencoba menciptakan suatu masyarakat yang berpendidikan, hal tersebut dapat dilihat dengan terjadinya peningkatamn kualitas guru dan jumlah sarana sekolah tingkat dasar maupun tingkat menengah. Pendidikan pada tahap awal ada yang dimulai dari Taman Kanak-Kanak (TK). Diharapkan dengan mengikuti tahapan ini anak-anak akan lebih siap menerima pelajaran di tingkat Sekolah Dasar (SD). Sekolah Dasar terdiri atas sekolah negeri dan swasta. Seluruhnya berjumlah 267 sekolah (243 Sekolah Dasar dan 26 Madrasah Ibtidaiyah) dengan menampung murid. Sekolah Menengah Pertama seluruhnya sebanyak 102 buah (66 SMP dan 36 Madrasah Tsanawiyah), dengan jumlah murid sebanyak orang dan guru sebanyak orang. Keberadaan SD dan SMP Negeri telah menyebar disetiap kecamatan. Demikian halnya dengan SMA/MA di Kabupaten Luwu Utara berjumlah 44 sekolah yang menampung murid. Tabel 6 Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Jenjang Pendidikan di Kabupaten Luwu Utara, 2015 Jenjang Pendidikan APM APK SD/MI SLTP/MTs SMA/MA Sumber : Luwu Utara Dalam Angka Kesehatan Pembangunan bidang kesehatan meliputi seluruh siklus dan tahapan kehidupan manusia. Bila pembangunan kesehatan berhasil dengan baik maka secara langsung atau langsung tidak langsung akan terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Mempertimbangkan bahwa pembangunan bidang kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dari ajang peningkatan SDM, maka program-program kesehatan telah dimulai atau bahkan lebih diprioritaskan pada calon bayi dan anak usia dabawa lima tahun (balita). Pentingnya pembangunan bidang kesehatan ini paling tidak tercermin dari deklarasi Milenium Development Goals (MGDs) yang mana lebih dari sepertiga indikatornya menyangkut bidang kesehatan. Fasilitas kesehatan sangat dibutuhkan masyarakat untuk memeriksakan kesehatan atau mengobati penyakitnya. Sarana kesehatan yang dapat dijangkau adalh puskesmas. Sarana ini ada disetiap kecamatan. Selain itu, upaya pemerintah daerah dalam menyediakan fasilitas kesehatan terutama puskesmas pembantu terus mengalami peningkatan. Salah satu kegiatan di bidang kesehatan adalah imunisasi, khusus untuk anak-anak. Dengan melakukan imunisasi sesuai jadwal diharapkan anak Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 9

10 Tahun Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan terhindar dari penyakit. Banyaknya yang imunisasi umumnya mengalami peningkatan. Jumlah anak dalam satu rumah tangga akan berpengaruh terhadap kesejahteraan ana tersebut. Melalui program Keluarga Berencana (KB) diharapkan tercapai keluarga yang sejahtera. Pelaksanaannya yaitu melalui penggunaan alat kontrasepsi. Berdasarkan metode kontrasepsi yang digunakan baik akseptor aktif maupun akseptor baru ternyata lebih memilioh memakai alat kontrasepsi non jangka panjang, keduanya lebih banyak memilih Implant (IMP) sebagai alat kontrasepsi. Dan untuk metode non jangka panjang, alat yang banyak dipilih oleh akseptor baru maupun akseptor aktif adalah suntikan. Rumah Sakit Tabel 7 Banyaknya Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Luwu Utara, Rumah Bersalin Puskesmas/ Pustu Posyandu Klinik/ Balai Kesehatan Polindes/ Poskesdes Sumber : Luwu Utara Dalam Angka F. Kondisi Umum Pemerintah Kabupaten Luwu Utara 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Luwu Utara Dalam rangka melaksanakan seluruh urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, maka Pemerintah Daerah telah membentuk sejumlah perangkat daerah yang mewadahi urusan pemerintahan tersebut dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat daerah. Tindaklajut Peraturan Pemerintah tersebut telah ditetapkan 4 Peraturan Daerah yaitu: b. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Luwu Utara. c. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Luwu Utara. sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 4 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Luwu Utara. d. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 10

11 Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Lainnya Kabupaten Luwu Utara. sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Lain Kabupaten Luwu Utara. e. Peraturan Daerah Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 11 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah. f. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dan Penanaman Modal. Adapun Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang dimaksud adalah sebagaiberikut I. Sekretariat meliputi : Sekretariat Daerah, dengan 3 Asisten dan 9 Bagian 2. Sekretariat DPRD II. Dinas Daerah meliputi : Dinas Pendidikan 2. Dinas Kesehatan 3. Dinas Pekerjaan Umum 4. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 5. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 6. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi 7. Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata 8. Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan 9. Dinas Pertanian 10. Dinas Kelautan dan Perikanan 1 Dinas Kehutanan dan Perkebunan 12. Dinas Pertambangan dan Energi 13. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah III. Lembaga Teknis Daerah meliputi : Inspektorat Kabupaten 2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 3. Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah 4. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat 5. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa dan Kelurahan 6. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan 7. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 8. Kantor Rumah Sakit Umum Daerah A. Djemma 9. Kantor Lingkungan Hidup 10. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah 1 Kantor Latihan Kerja 12. Satuan Polisi Pamong Praja Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 11

12 IV. Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan Lembaga Lain Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dan Penanaman Modal 2. Sumber Daya Aparatur Pemerintah Kabupaten Luwu Utara Untuk melaksanakan tupoksi dari masing-masing SKPD tersebut, didukung sejumlah aparatur daerah. Adapun jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kab. Luwu Utara yang didasarkan pada Pendidikan dan Kepangkatan Per Desember 2016 adalah sebagai berikut : Tabel 12 Keadaan Pegawai Kabupaten Luwu Utara Berdasarkan Pendidikan per 31 Desember 2016 a. Berdasarkan Pendidikan No PENDIDIKAN JUMLAH (ORANG) 1 SD / MI 35 2 SLTP / MTs 78 3 SMA / MA Diploma S S JUMLAH 5862 Sumber Data : BKDD Kab. Luwu Utara 2016 Tabel 13 Keadaan Pegawai Kabupaten Luwu Utara Berdasarkan Kepangkatan per 31 Desember 2016 b. Berdasarkan Kepangkatan No KEPANGKATAN JUMLAH (ORANG) 1 Juru Muda 21 2 Juru Muda TK. I 4 3 Juru 56 4 Juru TK. I 7 5 Pengatur Muda Pengatur Muda TK. I Pengatur Pengatur TI. I Penata Muda Penata Muda TK. I Penata 776 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 12

13 12 Penata TK. I Pembina Pembina TK. I Pembina Utama Muda Pembina Utama Madya 2 JUMLAH 5862 Sumber Data : BKDD Kab. Luwu Utara 2016 G. Dasar Hukum Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2016 ditetapkan dan mengacu pada peraturan perundang, sebagai berikut: Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Nomor XI/MPR/1998 Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Luwu Utara di Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 47, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 3826); 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara; 5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No 125, Tambahan Negara Republik Indonesia No. 4437) Sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang No. 12 Tahun 2008 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844); 6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2005 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 No. 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4578); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Pemerintah Daerah; 10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 1 Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 Tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi; 12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 13

14 13. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Luwu Utara. (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2008 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 179); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Luwu Utara. (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2008 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 180); 15. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Luwu Utara. (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2008 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 181) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 4 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Luwu Utara. (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2012 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 229); 16. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Lainnya Kabupaten Luwu Utara. (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2008 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 182) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Lain Kabupaten Luwu Utara. (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2012 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 230); 17. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan. (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2008 Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 183; 18. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Luwu Utara. (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2010 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 210); 19. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2011 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 216); 20. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2011 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 216); Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 14

15 2 Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dan Penanaman Modal (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2012 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 228); 22. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 4 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2016 Nomor 14); 23. Peraturan Bupati Luwu Utara Nomor 96 Tahun 2016 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun Anggaran 2017 (Berita Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2016 Nomor 96). Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 15

16 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Visi dan Misi Visi dan Misi, merupakan pandangan jauh ke depan, ke mana dan bagaimana instansi pemerintah harus dibawa dan berkarya agar konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi tidak lain adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah. Visi Visi pemerintah Kabupaten Luwu Utara yang tertuang dalam Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Luwu Utara yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabuaten Luwu Utara Tahun dijabarkan sebagai berikut: Luwu. Utara Yang Religius Dengan Pembangunan Berkualitas Dan Merata Yang Berlandaskan Kearifan Lokal. Dalam rumusan visi ini terdapat tiga pokok visi yakni Luwu Utara yang Religius, Pembangunan yang Berkualitas dan Merata, dan Berlandaskan Kearifan Lokal. Makna dari ketiga pokok visi tersebut adalah sebagai berikut. a) Luwu Utara yang religius, dapat dimaknakan sebagai masyarakat yang sangat memegang teguh, menjunjung tinggi, tunduk dan patuh pada nilai-nilai agama. Dengan terwujudnya masyarakat yang religius, diharapkan dapat memberi dampak positif terhadap keberlangsungan pembangunan di Kabupaten Luwu Utara. b) Pembangunan berkualitas dan merata, dapat diartikan sebagai tekad yang kuat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang semakin membaik dari waktu ke waktu, pelayanan publik yang sanggup menjangkau seluruh warga, dan pembangunan yang lebih merata di seluruh wilayah kecamatan. c) Berlandaskan kearifan lokal, lebih dimaksudkan sebagai penegasan bahwa pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten Luwu Utara senantiasa berlandaskan pada nilai-nilai kebajikan dan kearifan yang lahir, tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Kabupaten Luwu Utara. B. Misi Misi dalam RPJMD ini diartikan sebagai upaya umum untuk mewujudkan visi. Setiap rumusan misi ini memiliki keterkaitan fungsional dengan pokok visi tertentu yang didukung pencapaiannya. Selain itu, rumusan misi ini juga berfungsi sebagai dasar dalam merumuskan tujuan dan sasaran. Dengan pemahaman tentang misi yang demikian dan berdasarkan pokokpokok visi yang tercakup dalam rumusan visi maka misi beserta penjelasan misi RPJMD Kabupaten Luwu Utara adalah sebagai berikut. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 16

17 a) Mewujudkan masyarakat yang religius, tatakelola pemerintahan yang baik, dan komunitas adat yang berdaya Misi ini mengaitkan tiga pilar Kabupaten Luwu Utara masyarakat, pemerintah dan lembaga adat yang akan didorong perubahannya menuju arah yang lebih baik. Upaya perubahan tersebut menuju masyarakat yang lebih religius, tatakelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya, serta komunitas adat dan berdaya. Misi ini mengandung tiga upaya utama yakni mendorong pengamalan nilai-nilai religius dalam masyarakat, mendorong reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik, serta mendorong keberdayaan komunitas adat. b) Mewujudkan derajat kesehatan yang tinggi dan pemenuhan rumah layak huni Misi ini mengaitkan dua masalah utama yang dihadapi masyarakat Kabupaten Luwu Utara yakni derajat kesehatan masyarakat yang rendah dan masih terbatasnya pemenuhan rumah layak huni serta pemukiman bersanitasi baik. Dengan demikian misi ini mencakup upaya umum dalam meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, mendorong pola hidup bersih dan sehat dalam masyarakat, mendorong pemenuhan rumah layak huni, serta mendorong kesejahteraan keluarga. c) Mewujudkan pendidikan berkualitas, prestasi kepemudaan, ketahanan budaya Misi ini mengaitkan dimensi pendidikan, aktivitas kepemudaan dan revitalisasi kebudayaan sebagai elemen penting bagi kemajuan Kabupaten Luwu Utara. Misi ini mengandung upaya utama dalam hal meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, mengembangkan sistem inovasi daerah dan kreativitas masyarakat, membina kegiatan kepemmudaan dan olah raga, serta membina kebudayaan daerah. d) Mewujudkan kemandirian ekonomi, iklim investasi dan daya tarik pariwisata Misi ini mengaitkan tiga aspek dalam kemajuan perekonomian daerah Kabupaten Luwu Utara yakni mendorong kemandirian dalam mengelola sumberdaya perekonomian di satu sisi dan mengemba-ngkan iklim investasi di sisi lain sambil memprioritaskan pengembangan pariwisata untuk semakin menggairahkan perekonomian tersebut. Misi ini mencakup upaya umum meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, usaha kecil dan menengah, serta jasa dan industri, mengembangkan iklim investasi dan meningkatkan daya tarik pariwisata. e) Mewujudkan kelestarian lingkungan hidup Misi ini terfokus pada keberlanjutan pembangunan secara ekologis, dimana Kabupaten Luwu Utara memiliki kerentanan yang signifikan dihubungkan dengan masalah lingkungan. Misi ini mencakup upaya umum dalam memelihara kualitas lingkungan hidup, mendorong kebersihan dan keindahan lingkungan perkotaan dan perdesaan, serta mengendalikan dampak lingkungan dari berbagai aktivitas pembangunan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 17

18 f) Mewujudkan penurunan ketimpangan pendapatan dan pemerataan infrastruktur wilayah Misi ini mengaitkan masalah ketimpangan pendapatan dalam masyarakat, ketimpangan kemajuan antar wilayah/kecamatan dan jangkauan infrastruktur wilayah. Jangkauan infrastruktur wilayah menjadi persoalan krusial mengingat masih adanya kecamatan yang belum terjangkau kendaraan roda empat. Misi ini mencakup upaya umum dalam menanggulangi kemiskinan, menekan pengangguran terbuka, serta meningkatkan kapasitas infrastruktur transportasi, perhubungan, dan sumberdaya air. g) Mewujudkan ketertiban umum, keamanan yang kondusif dan perlindungan masyarakat. Misi ini menjawab keterpenuhan kondisi prasyarat bagi pelaksanaan pembangunan yakni ketertiban umum dan keamanan masyarakat. Tanpa jaminan keamanan dan ketertiban umum maka pembangunan pada berbagai aspek lain sulit berjalan lancer. Misi ini mencakup upaya umum dalam penanganan gangguan ketertiban umum dan keamanan masyarakat serta pemeliharaan harmoni sosial. Misi ini menjadi penting karena tatanan masyarakat Kabupaten Luwu Utara terdiri dari etnis yang beragam. Tabel 2.1 Keterkaitan misi dengan pokok visi RPJMD Kabupaten Luwu Utara No. Misi Pokok Visi Mewujudkan masyarakat yang religius, tatakelola pemerintahan yang baik, dan komunitas adat yang berdaya 2. Mewujudkan derajat kesehatan yang tinggi dan pemenuhan rumah layak huni 3. Mewujudkan pendidikan berkualitas, prestasi kepemudaan, ketahanan budaya 4. Mewujudkan kemandirian ekonomi, iklim investasi dan daya tarik pariwisata 5. Mewujudkan kelestarian lingkungan hidup 6. Mewujudkan penurunan ketimpangan pendapatan dan pemerataan infrastruktur wilayah 7 Mewujudkan ketertiban umum, keamanan yang kondusif dan perlindungan masyarakat Luwu Utara yang religious Pembangunan berkualitas dan merata Pembangunan berkualitas dan merata Berlandaskan kearifan local Pembangunan berkualitas dan merata Pembangunan berkualitas dan merata Pembangunan berkualitas dan merata Pembangunan berkualitas dan merata Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 18

19 C. Tujuan dan Sasaran Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan Tujuan dalam RPJMD ini diartikan sebagai pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi dan melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah. Rumusan tujuan diturunkan secara operasional dari masing-masing misi pembangunan daerah yang telah ditetapkan dengan memperhatikan visi. Rumusan tujuan berdasarkan masingmasing misi beserta indikator kinerja dan target kinerja dapat dilihat pada Tabel 5.2. No. Misi Tabel 5.2 Rumusan tujuan RPJMD Kabupaten Luwu Utara Tujuan Mewujudkan masyarakat yang religius, tatakelola pemerintahan yang baik, dan komunitas adat yang berdaya 2. Mewujudkan derajat kesehatan yang tinggi dan pemenuhan rumah layak huni 3. Mewujudkan pendidikan berkualitas, prestasi kepemudaan, ketahanan budaya 4. Mewujudkan kemandirian ekonomi, iklim investasi dan daya tarik pariwisata Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dalam basis kehidupan yang religius 2. Meningkatkan partisipasi lembaga adat dalam pelaksanaan pembangunan 3. Meningkatkan pelayanan kesehatan dan kondisi hidup sehat masyarakat 4. Meningkatkan kua-litas pemukiman serta pemenuhan rumah layak huni bagi masyarakat khususnya bagi masyarakat kurang mampu 5. Meningkatkan derajat pendidikan dan kemampuan literasi masyarakat 6. Mendorong prestasi kepemudaan dan peran perempuan dalam pembangunan 7. Meningkatkan apresiasi, revitalisasi dan pelestarian keragaman dan kekayaan budaya 8. Meningkatkan produksi dan produktivitas sektor-sektor perekonomian serta pengembangan potensi pusat-pusat pertumbuhan wilayah 9. Mengembangkan iklim investasi yang baik bagi pemodal asing dan dalam negeri untuk tumbuhnya industri agro dan non agro serta perdagangan dan jasa 10. Mengembangkan potensi pariwisata menjadi destinasi dan daya tarik wisata yang refresentatif Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 19

20 No. Misi Tujuan 5 Mewujudkan kelestarian lingkungan hidup 6. Mewujudkan penurunan ketimpangan pendapatan dan pemerataan infrastruktur wilayah 7. Mewujudkan ketertiban umum, keamanan yang kondusif dan perlindungan masyarakat 1 Memelihara keseimbangan antara pemanfaatan dan perlindungan lingkungan untuk keberlanjutan daya dukung lingkungan 12. Mengurangi ketimpangan pendapatan antar lapisan masyarakata pada tatanan perkotaan, pedesaan, pegunungan, dataran rendah dan pesisir pantai serta kesenjangan kemajuan antar kecamatan 13. Menyediakan dan meningkatkan kapasitas sarana dan prasarana wilayah dari pinggiran daerah dengan memper-kuat desa-desa hingga ke per-kotaan. 14. Memelihara rasa aman dan melindungi masyarakat dari kerentanan atas bencana D. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen pimpinan yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Tujuan penyusunan Perjanjian Kinerja, yaitu : Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur; 2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasa revaluasi kinerja aparatur; 3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi; 4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervise atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah. Adapun Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2016 adalah sebagai berikut : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 20

21 Tabel 5.4 Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Satuan Target 2016 Jumlah PNS yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Orang 100 Jumlah pejabat yang memenuhi Orang 12 persyaratan untuk menduduki jabatan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku (Latpim) Menurunnya Kasus-kasus Pelanggaran Kasus 1 disiplin PNS Presentase laporan keuangan tepat waktu % 100 dan akuntabel sesuai SAP SIMDA dan Sistem Pengelolaan Keuangan % 100 Status Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah berkategori baik Nilai/ Kategori 60,00/ CC Jumlah Laporan kinerja SKPD yang dapat Laporan 28 diakses oleh publik Jumlah peraturan daerah yang dapat Perda 14 diakses oleh publik Presentase penduduk wajib KTP % 85 Presentase penduduk yang memiliki KK % 90 Presentase penduduk memiliki akte % 85 kelahiran Presentase penduduk memiliki akte % 97 perkawinan dan akte lainnya Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai / 81,26/A Kategori Jumlah IKM bersertifikat halal IKM 6 Jumlah industri kecil menengah IKM 2027 Jumlah hari kerja dalam penyelesaian izin Hari 5 usaha Jumlah hari kerja dalam melayani keluhan Hari 1 Jumlah kegiatan pembinaan partai politik Kegiatan 1 Jumlah LSM/Ormas yang terdaftar Ormas 11 Jumlah Pembinaan Guru TPA, TPH dan TPK Guru 315 yang mendapat bantuan Jumlah Pembinaan Petugas Masjid yang Petugas 3 mendapat bantuan masjid Presentase Cakupan rawat jalan % 15 Presentase Cakupan rawat inap % 50 Presentase cakupan jaminan pemeliharaan % 100 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 21

22 Satuan Target 2016 kesehatan Presentase Cakupan Penderita DBD yang % 100 ditangani Presentase gizi buruk pada bayi dan balita % 4 Presentase gizi kurang pada balita % 11,8 Cakupan peserta KB Aktif % 66 Cakupan keluarga prasejahtera dan % 18 keluarga sejahtera I Cakupan pasangan usia subur yang istrinya % 3,9 dibawah usia 20 tahun Cakupan sasaran pasangan Usia subur % 80 menjadi Peserta KB aktif Presentase infeksi menular seksual yang % 100 ditangani Presentase penemuan penderita TBC BTA % 70 positif Presentase cakupan balita dengan % 100 pneumonia yang ditangani Presentase cakupan penemuan penderita % 100 diare Presentase Vaksin Anti Rabies (VAR) secara % 100 selektif APM SD/MI % 85,84 APM SMP/MTs % 88,98 APS Usia 7-12 Tahun % 99,35 APS Usia Tahun % 88,98 Angka Kelulusan SD Siswa Angka Kelulusan SMP Siswa Angka Kelulusan SMA/SMK Siswa Jumlah pengunjung dan peminjam buku Orang perpustakaan Jumlah bahan pustaka Exp 000 Jumlah ragam pustaka Jenis 3 Jumlah perpustakaan sekolah dan desa Perpustakaan 16 yang aktif Peningkatan Profesionalisme tenaga kerja kepelatihan dan instruktur Jumlah masyarakat yang mendapatkan Pelatihan dan Keterampilan Jumlah tenaga kerja yang mendapatkan informasi Jumlah 6 Instruktur Orang 240 Kecamatan 11 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 22

23 Satuan Target 2016 Jumlah lembaga Organisasi Masyarakat Organisasi 8 Jumlah Kelompok binaan pemberdayaan Klp 2500 masyarakat Jumlah kerjasama keagamaan dengan Instansi 4 instansi terkait dalam teknik pencegahan kejahatan Tertanganinya konflik secara menyeluruh Kasus 4 Jumlah kelompok masyarakat yang ikut Kelompok 9 musrembang Proporsi panjang jalan dalam kondisi baik % 64 Presentase rumah tinggal yang bersinitasi % 63 baik Rumah tangga penggunaan air bersih % 67 Persentase KK/desa dengan akses listrik % 60 Ratio Desa Berlistrik % 97,72 Jumlah pembangkit listrik Unit 2 Jumlah pembinaan dan pengembangan Mbps 23 sumber daya komunikasi dan informasi Jumlah pengkajian dan pengembangan Klp 11 sistem informasi Luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik % 49 Berkurangnya luasan permukiman kumuh % 0,56 Jumlah UMKM yang tumbuh dan UMKM berkembeng Jumlah anggota koperasi yang aktif Orang Jumlah Koperasi yang berfungsi sebagai 270 Koperasi lembaga pembiayaan bagi petani Jumlah pasar tradisional yang terbangun Unit 2 Produksi Padi Ton Produktifitas Padi Ton/Ha 6,1 Produksi Jagung Ton Produktifitas Jagung Ton/Ha 5,2 Produksi Durian Ton Produksi Rambutan Ton Populasi Ternak Sapi Ekor Populasi Kerbau Ekor Populasi Kambing Ekor 1814 Produksi perikanan budidaya Ton 19843,88 Produksi perikanan tangkap Ton 772,29 Produksi olahan terhadap produksi perikanan Kg 4.134,00 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 23

24 Satuan Target 2016 Jumlah bibit/ benih tanaman kehutanan Pohon Jumlah kotak koloni lebah trigona yang Kotak 300 dibudidayakan Jumlah produksi kakao dan kopi per Ha Ton/ Ha 0,85 Jumlah kelompok yang mendapatkan nilai Klp 8 tambah harga komoditas perkebunan Jumlah petani yang dilatih Petani 400 Jumlah kelompok tani terampil/terlatih Klp. Tani 12 Jumlah Gapoktan pusat pusat fermentasi Petani 24 Presentase penyediaan bibit unggul % 100 Angka pertumbuhan penerimaan pajak dan % 0,9 retribusi daerah Presentase penataan usaha tani yang % 40 mandiri dan berdaya saing Jumlah keluarga yang mengembangkan Orang 35 usaha/industri Rumah Tangga Promosi kebudayaan dan pariwisata diluar Kali 2 daerah Jumlah kunjungan wisatawan lokal Orang Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara Orang 17 Jumlah tenaga kerja wisata Orang 12 Jumlah Ruang Terbuka Hijau yang ditata Lokasi 4 Jumlah RTH yang dipelihara Lokasi 13 Presentase ketaatan pelaksanaan rencana tata ruang wilaya % 80 Untuk mencapai target perjanjian kinerja tersebut diatas maka Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara melibatkan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Lingkup Pemerintah Kabupaten Luwu Utara untuk mewujudkan target ninerja tersebut yang pelaksanaannya diwujudkan melalui program dan kegiatan tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 24

25 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Kinerja Kab. Luwu Utara Tahun 2016 Pemerintah Kabupaten Luwu Utara selaku pengemban amanah masyarakat Luwu Utara melaksanakan kewajiban mempertanggungjawabkan amanah tersebut. Penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Luwu Utara yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016 yang ditetapkan tanggal 24 Maret Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan program yang telah ditetapkan. Berikut disajikan capaian masing-masing indikator sasaran sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun Tabel 3.1 Indikator Sasaran Tahun 2016 INDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN Jumlah PNS yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Orang Jumlah pejabat yang Orang memenuhi persyaratan untuk menduduki jabatan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku (Latpim) Menurunnya Kasus-kasus Kasus Pelanggaran disiplin PNS Presentase laporan % keuangan tepat waktu dan akuntabel sesuai SAP SIMDA dan Sistem % Pengelolaan Keuangan Status Laporan Akuntabilitas Nilai/ 60,00/CC 55,45/CC 92,42 Kinerja Instansi Pemerintah berkategori baik Kategori Jumlah Laporan kinerja SKPD yang dapat diakses oleh publik Laporan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 25

26 INDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN Jumlah peraturan daerah Perda yang dapat diakses oleh publik Presentase penduduk wajib % KTP Presentase penduduk yang memiliki KK % Presentase penduduk % memiliki akte kelahiran Presentase penduduk % memiliki akte perkawinan dan akte lainnya Indeks Kepuasan Nilai / 81,26/A 79,02/B 97,24 Masyarakat (IKM) Kategori Jumlah IKM bersertifikat IKM halal Jumlah industri kecil IKM menengah Jumlah hari kerja dalam Hari penyelesaian izin usaha Jumlah hari kerja dalam Hari melayani keluhan Jumlah kegiatan pembinaan Kegiatan partai politik Jumlah LSM/Ormas yang Ormas terdaftar Jumlah Pembinaan Guru Guru TPA, TPH dan TPK yang mendapat bantuan Jumlah Pembinaan Petugas Petugas Masjid yang mendapat bantuan masjid Presentase Cakupan rawat % jalan Presentase Cakupan rawat % 50 1, inap Presentase cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan % Presentase Cakupan % Penderita DBD yang ditangani Presentase gizi buruk pada % 4 2, bayi dan balita Presentase gizi kurang pada % 11,8 9,5 119 balita Cakupan peserta KB Aktif % ,61 Cakupan keluarga % ,44 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 26

27 INDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI prasejahtera dan keluarga sejahtera I Cakupan pasangan usia subur yang istrinya dibawah usia 20 tahun Cakupan sasaran pasangan Usia subur menjadi Peserta KB aktif Presentase infeksi menular seksual yang ditangani Presentase penemuan penderita TBC BTA positif Presentase cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani Presentase cakupan penemuan penderita diare Presentase Vaksin Anti CAPAIAN % 3, ,56 % ,25 % % 70 61,4 61,4 % % % Rabies (VAR) secara selektif APM SD/MI % 85,84 80,95 94,3 APM SMP/MTs % 88,98 68,86 77,39 APS Usia 7-12 Tahun % 99,35 82,7 83,24 APS Usia Tahun % 88,98 84,35 94,8 Angka Kelulusan SD Siswa Angka Kelulusan SMP Siswa Angka Kelulusan SMA/SMK Siswa Jumlah pengunjung dan Orang ,51 peminjam buku perpustakaan Jumlah bahan pustaka Exp Jumlah ragam pustaka Jenis Jumlah perpustakaan Perpustakaan sekolah dan desa yang aktif Peningkatan Profesionalisme tenaga kerja kepelatihan dan instruktur Jumlah Instruktur Jumlah masyarakat yang mendapatkan Pelatihan dan Keterampilan Orang Jumlah tenaga kerja yang Kecamatan mendapatkan informasi Jumlah lembaga Organisasi Organisasi Masyarakat Jumlah Kelompok binaan Klp pemberdayaan masyarakat Jumlah kerjasama Instansi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 27

28 INDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI keagamaan dengan instansi terkait dalam teknik pencegahan kejahatan Tertanganinya konflik secara menyeluruh Jumlah kelompok masyarakat yang ikut musrembang Proporsi panjang jalan dalam kondisi baik Presentase rumah tinggal yang bersinitasi baik Rumah tangga penggunaan air bersih Persentase KK/desa dengan akses listrik CAPAIAN Kasus Kelompok % 64 64, % 63 62,5 99 % 67 66, % 60 61, Ratio Desa Berlistrik % 97,72 98, Jumlah pembangkit listrik Unit Jumlah pembinaan dan pengembangan sumber daya komunikasi dan informasi Mbps Jumlah pengkajian dan pengembangan sistem informasi Luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik Berkurangnya luasan permukiman kumuh Jumlah UMKM yang tumbuh dan berkembeng Jumlah anggota koperasi yang aktif Jumlah Koperasi yang berfungsi sebagai lembaga pembiayaan bagi petani Klp % % 0,56 0, UMKM % Orang % Koperasi % Jumlah pasar tradisional Unit yang terbangun Produksi Padi Ton ,50 90,89 Produktifitas Padi Ton/Ha 6,1 5,8 95,08 Produksi Jagung Ton ,75 184,09 Produktifitas Jagung Ton/Ha 5,2 5,38 103,46 Produksi Durian Ton ,50 68,03 Produksi Rambutan Ton ,00 95,55 Populasi Ternak Sapi Ekor ,96 Populasi Kerbau Ekor ,93 Populasi Kambing Ekor ,64 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 28

29 INDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN Produksi perikanan Ton 19843, ,51 100,66 budidaya Produksi perikanan tangkap Ton 772,29 825,70 103,01 Produksi olahan terhadap Kg 4.134, ,00 105,27 produksi perikanan Jumlah bibit/ benih Pohon tanaman kehutanan Jumlah kotak koloni lebah Kotak trigona yang dibudidayakan Jumlah produksi kakao dan Ton/ Ha 0,85 0,8 94 kopi per Ha Jumlah kelompok yang Klp mendapatkan nilai tambah harga komoditas perkebunan Jumlah petani yang dilatih Petani Jumlah kelompok tani Klp. Tani terampil/terlatih Jumlah Gapoktan pusat Petani pusat fermentasi Presentase penyediaan bibit % unggul Angka pertumbuhan % 0,9 0,55 61,11 penerimaan pajak dan retribusi daerah Presentase penataan usaha % tani yang mandiri dan berdaya saing Jumlah keluarga yang Orang mengembangkan usaha/industri Rumah Tangga Promosi kebudayaan dan Kali pariwisata diluar daerah Jumlah kunjungan Orang wisatawan lokal Jumlah kunjungan Orang wisatawan mancanegara Jumlah tenaga kerja wisata Orang Jumlah Ruang Terbuka Hijau Lokasi yang ditata Jumlah RTH yang dipelihara Lokasi Presentase ketaatan pelaksanaan rencana tata ruang wilaya % Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 29

30 Pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai di atas adalah dengan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran. Adapun rincian dan analisis capaian kinerja masing-masing sasaran dan indikator sasaran adalah sebagai berikut : Sasaran 1 : Terwujudnya administrasi pemerintahan yang tertib, efesien dan efektif. Analisis pencapaian Sasaran 1 : Terwujudnya administrasi pemerintahan yang tertib, efesien dan efektif, dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini Satuan Target Realisasi Jumlah PNS yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Jumlah pejabat yang memenuhi persyaratan untuk menduduki jabatan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku (Latpim) Menurunnya Kasus-kasus Pelanggaran disiplin PNS Orang Orang Kasus Rata-Rata Kinerja 100,00 Dari 3 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini, secara keseluruhan dapat terealisasi 100%. Dengan rata-rata capaian kinerja pada sasaran Terwujudnya Administrasi Pemerintahan Yang Tertib, Efisien Dan Efektif sebesar 100%. b. Perbandingan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir Jumlah PNS yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Jumlah pejabat yang memenuhi persyaratan untuk menduduki jabatan sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku (Latpim) Menurunnya Kasus-kasus Pelanggaran disiplin PNS Kinerja Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 30

31 Jika dilihat capaian kinerja tahun ini dengan beberapa tahun terakhir, maka capaian kinerja indikator pada sasaran Terwujudnya Administrasi Pemerintahan Yang Tertib, Efisien Dan Efektif ini mengalami peningkatan. Indikator Jumlah PNS yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan mengalami peningkatan pada tahun ini dibandingkan dengan tahun 2014 sebeesar 89 orang meningkat menjadi 135 pada tahun 2015 dan pada tahun 2016 sebesar 100 orang. Hal ini disebabkan karena ketersediaan anggaran untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan terbatas. c. Perbandingan kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi Jumlah PNS yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Jumlah pejabat yang memenuhi persyaratan untuk menduduki jabatan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku (Latpim) Menurunnya Kasus-kasus Pelanggaran disiplin PNS Satuan Kondisi kinerja target jangka menengah Rata-rata realisasi sampai dengan tahun ini Orang ,4 46 Orang Kasus Jika melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator kinerja sampai dengan tahun 2016 terhadap target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam RPJMD Kabupaten luwu utara, maka terdapat 2 indikator yang belum mencapai target jangka menengah yaitu Jumlah PNS yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan dan Jumlah pejabat yang memenuhi persyaratan untuk menduduki jabatan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku (Latpim) hal ini menunjukkan bahwa masih banyak PNS yang belum mengikuti pendidikan dan pelatihan secara khusus pejabat yang memenuhi persyaratan untuk menduduki jabatan sesuai peraturan perundang-undangan. Sedangkan untuk indikator kinerja menurunya kasus-kasus pelangaran disiplin PNS pemerintah daerah melalui Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Luwu Utara terus mengupayakan untuk mengurangi pelanggranpelanggaran yang dilakukan oleh PNS lingkup pemerintah daerah. d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan. Terwujudnya administrasi pemerintahan yang tertip, efisien dan efektif terdiri dari 3 (tiga) indikator kinerja utama yaitu : 1) Jumlah PNS yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan; 2) Jumlah pejabat yang memenuhi persyaratan untuk menduduki jabatan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; 3) Menurunnya Kasus-kasus Pelanggaran disiplin PNS. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 31

32 Indikator jumlah PNS yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan terealisasi sebesar 100 dari target 100 orang maka dapat disimpulkan bahwa terdapat penurunan dari tahun sebelumnya hal ini disebabkan karena berkurangnya personil yang mengikuti pendidikan dan pelatihan. Untuk mencapai indikator tersebut maka Badan Kepegawaian dan Diklat selaku pelaksana teknis mengadakan beberapa kegiatan yaitu Pelaksanaan diklatpim II yang diikuti oleh 3 orang, kemudian pelaksanaan Diklatpim III yang diikuti sebanyak 7 orang. Indikator jumlah pejabat yang memenuhi persyaratan untuk menduduki jabatan sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku (Latpim) terdapat peningkatan dari tahun sebelumnya disebabkan meningktanya jumlah perserta, khususnya persesrta Diklatpim IV. Indikator Menurunnya Kasus-kasus Pelanggaran disiplin PNS terdapat penurunan dari capain tahun lalu namun tidak mencapai target yang ditetapkan hal ini disebabkan karena sudah banyak PNS lingkup Kab. Luwu Utara yang memahami PP 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya. Anggaran yang direncanakan pada penetapan kinerja/ perjanjian kinerja tahun 2016 untuk pencapaian sasaran terwujudnya administrasi pemerintahan yang tertib, efisien dan efektif ini adalah sebesar Rp dari anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp atau 62% dengan rata-rata capaian kinerja 100,00 %, sehingga terjadi efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 38,00%. f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian sasaran terwujudnya administrasi pemerintahan yang tertib, efisien dan efektif ini adalah sebanyak 3 program dan 3 kegiatan, yaitu: program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur dengan 1 kegiatan, Program pengembangan kapasitas sumber daya aparatur dengan 1 kegiatan serta Program pembinaan dan pengembangan aparatur dengan 1 kegiatan. Sasaran 2 : Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan berorientasi publik. Analisis pencapaian Sasaran 2 : Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan berorientasi publik, dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini Satuan Target Realisasi Presentase laporan keuangan tepat waktu dan akuntabel sesuai SAP 2. SIMDA dan Sistem Pengelolaan Keuangan % % Rata-Rata Kinerja 100,00 Dari 3 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini, secara keseluruhan dapat terealisasi 100,00 persen. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 32

33 b. Perbandingan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir. 2. Presentase laporan keuangan tepat waktu dan akuntabel sesuai SAP SIMDA dan Sistem Pengelolaan Keuangan Kinerja Jika dilihat capaian kinerja tahun ini dengan beberapa tahun terakhir, maka capaian kinerja indikator pada sasaran Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan berorientasi publik secara keseluruhan dari tahun ketahun dapat terealisasi 100 persen c. Perbandingan kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi. 2. Presentase laporan keuangan tepat waktu dan akuntabel sesuai SAP SIMDA dan Sistem Pengelolaan Keuangan Kondisi Rata-rata Satuan kinerja realisasi target sampai jangka dengan menengah tahun ini % % Jika melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator kinerja sampai dengan tahun 2016 terhadap target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam RPJMD Kabupaten luwu utara, maka secara keseluruhan dapat terealisasi 100 persen. d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan. Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan beriorentasi publik dengan 3 (tiga) indikator Kinerja Utama maka diperoleh gambaran bahwa optimalisasi penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah beserta pertanggung jawaban pelaksanaan APBD, sebagai upaya peningkatan pelaksanaan manajemen akuntansi keuangan dan sistem informasi keuangan daerah. SIMDA yang merupakan tool sistem informasi yang digunakan Pemda Luwu Utara dalam implementasi pengelolaan keuangan dan pelaporan mengalami perubahan yang signifikan akibat perubahan regulasi menuju SAP berbasis akrual. Hal ini ternyata tidak sinkron dengan perubahan SDM pada SKPD dalam peningkatan pengetahuan dan penggunaan aplikasi tersebut. Bahkan hal ini menjadi catatan tersendiri oleh BPK-RI ketika pemeriksaan kinerja diakhir Tahun 2016, sehingga kedepan diharapkan adanya peningkatan SDM terkait bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Informasi Tekhnologi (IT) dan Aset. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 33

34 E-Audit yang merupakan aplikasi yang digagas BPK-RI dalam melaksanakan pemeriksaan secara elektronik, masih mengalami kendala akibat perubahan struktur database SIMDA, sehingga beberapa kali pemeriksaan BPK-RI masih melaksanakan secara manual dengan mengambil/meminta data langsung dari server. Hal ini berpengaruh terhadap efisiensi waktu dan terhambatnya pemeriksaan secara real time, namun kedepannya BPK-RI akan melakukan update aplikasinya yang selanjutnya di install di server keuangan. Adapun program yang menunjang keberhasilan pencapaian sasaran Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan berorientasi publik ini yaitu Program peningkatan dan Pemgembangan pengelolaan keuangan daerah. e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya. Anggaran yang direncanakan pada penetapan kinerja/ perjanjian kinerja tahun 2016 untuk pencapaian sasaran Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan berorientasi publik ini adalah sebesar Rp dari anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp atau 96,91% dengan rata-rata capaian kinerja %, sehingga terjadi efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 3,09%. f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian sasaran Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan beriorentasi publik ini adalah sebanyak 2 program dan 3 kegiatan, yaitu: program peningkatan dan Pemgembangan pengelolaan keuangan daerah yang terdiri dari 2 kegiatan dan program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja terdiri 1 kegiatan. Sasaran 3 : Terwujudnya laporan kinerja administrasi pemerintahan yang transparan dan dapat diakses oleh publik Analisis pencapaian Sasaran 3 : Terwujudnya laporan kinerja administrasi pemerintahan yang transparan dan dapat diakses oleh publik, dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini Satuan Target Realisasi Status Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah berkategori baik Nilai/ Kategori 60,00/ CC 55,45/ CC 92,42 2. Jumlah Laporan kinerja SKPD yang dapat diakses oleh publik 3. Jumlah peraturan daerah yang dapat diakses oleh publik Laporan Perda Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 34

35 Rata-Rata Kinerja 97,47 Dari 3 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini, terdapat satu indikator kinerja yang hanya terealisasi 92,42 persen, dan dua indikatot dapat terealisasi 100 persen. Dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 97,47%. b. Perbandingan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir. Status Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah berkategori baik 2. Jumlah Laporan kinerja SKPD yang dapat diakses oleh publik 3. Jumlah peraturan daerah yang dapat diakses oleh publik Kinerja CC CC CC Jika dilihat capaian kinerja tahun ini dengan beberapa tahun terakhir, maka capaian kinerja indikator pada sasaran terwujudnya laporan kinerja administrasi administrasi pemerintahan yang transparan dan dapat diakses oleh publik secara keseluruhan dari tahun ketahun mengalami peningkatan. Dan untuk indikator Status laporan kinerja baik pada tahun 2011 dan 2012 berkategori C meningkat pada tahun 2013 sampai dengan 2016 menjadi CC. c. Perbandingan kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi. Status Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah berkategori baik 2. Jumlah Laporan kinerja SKPD yang dapat diakses oleh publik 3. Jumlah peraturan daerah yang dapat diakses oleh publik Satuan Nilai/ Kategori Kondisi kinerja target jangka menengah 70,00/ B Rata-rata realisasi sampai dengan tahun ini 55,45/ CC 79,21 Laporan Perda Jika melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator kinerja sampai dengan tahun 2016 terhadap target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam RPJMD Kabupaten luwu utara, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 indikator kinerja yang dapat terealisasi lebih dari 100% dan satu indikator yang hanya terealisasi 95%. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 35

36 d. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan. Terwujudnya Laporan Kinerja Administrasi Pemerintah Yang Transparan Dan Dapat Diakses Oleh Publik terdiri dari 3 (tiga) indikator kinerja. Status Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah berkategori baik dapat terealisasi sebesar 92,42% serta tepat waktu dimana batas akhir penyampaian LAKIP ditingkat Kabupaten/Kota yang ditetapkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi dan Birokrasi pada tanggal 31 Maret Disamping itu hasil evaluasi KEMENPAN dan RB terhadap LAKIP Kab. Luwu Utara Tahun 2015 masih mendapat nilai 55,45 dengan kategori CC atau BAIK, nilai ini masih sama dengan nilai LKIP Kabupaten Luwu Utara Tahun berkategori CC. Jumlah Laporan kinerja SKPD yang dapat diakses oleh publik juga dapat terealisasi 100% oleh karena seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Luwu Utara telah menyusun Laporan Kinerja yang dapat diakses oleh publik. Disamping itu dalam rangka meningkatkan transparansi maka LAKIP kabupaten luwu utara yang merupakan akumulasi dari kinerja SKPD telah diupload/diposting pada Web Site resmi Pemerintah Kabupaten Luwu Utara. Adapun indikator Jumlah peraturan daerah yang dapat diakses oleh publik terealisasi 14 Perda dari target 14 Perda atau terealisasi 100% adapun jumlah perda yang ditetapkan pada tahun anggaran 2016 sebagai berikut. Tabel 3.2 Peraturan Daerah yang ditetapkan untuk Tahun 2016 No. Perda Nomor Perda Tentang Tanggal Penetapan Nomor 1 Tahun 2015 Lembaga Kemasyarakatan Desa 15 Apri Nomor 2 Tahun 2016 Kewenangan desa 15 Apri Nomor 3 Tahun 2016 Keuangan dan asset desa 15 Apri Nomor 4 Tahun 2016 Perubahan atas Perda Kab. Luwu Utara No. 1 tentang pajak daerah 5. Nomor 5 Tahun 2016 Perubahan atas Perda Kab. Luwu Utara No. 12 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum 6. Nomor 6 Tahun 2016 Rencana detail tata ruang dan peraturan Zonasi Kota Masamba Tahun Nomor 7 Tahun 206 Pengelolaan ruang terbuka hijau bagian wilayah perkotaan masamba 18 Agustus Apri Apri Apri Nomor 8 Tahun 2016 RPJMD Tahun Apri 2016 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 36

37 No. Perda Nomor Perda Tentang Tanggal Penetapan 9. Nomor 9 Tahun 2016 Kawasan Sehat Tanpa Asap Rokok 15 Apri Nomor 10 Tahun 2016 Penanaman Modal 18 Agustus Nomor 11 Tahun 2016 Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kab. Luwu Utara T.A Nomor 12 Tahun 2016 Perubahan Atas peraturan daerah kabupaten luwu utara nomor 11 tahun 2015 tentang anggaran pendapatan dan belanja daerah T.A Nomor 13 Tahun 2016 Pembentukan dan susunan perangkat daerah 14. Nomor 14 Tahun 2016 Anggaran pendapatan belanja daerah kabupaten luwu utara T.A 2017 e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya. 31 Agustus Oktober Oktober Desember 2016 Anggaran yang direncanakan pada penetapan kinerja/ perjanjian kinerja tahun 2016 untuk pencapaian sasaran terwujudnya administrasi pemerintahan yang tertib, efisien dan efektif ini adalah sebesar Rp dari anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp atau 99,42% dengan rata-rata capaian kinerja %, sehingga terjadi efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 0,58%. f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian sasaran terwujudnya administrasi pemerintahan yang tertib, efisien dan efektif ini adalah sebanyak 3 program dan 3 kegiatan. Sasaran 4 : Terwujudnya pelayanan Publik yang cepat dan bermutu Analisis pencapaian Sasaran 4 : Terwujudnya pelayanan Publik yang cepat dan bermutu, dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini Satuan Target Realisasi Presentase penduduk wajib KTP % Presentase penduduk yang memiliki KK % Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 37

38 Presentase penduduk memiliki akte kelahiran Presentase penduduk memiliki akte perkawinan dan akte lainnya Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan % % Nilai / Kategori 81,26/A 79,02/B 97,24 Rata-Rata Kinerja 104,25 Dari 5 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini, secara keseluruhan rata-rata capaian kinerja sebesar 105,01%. b. Perbandingan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir. Presentase penduduk wajib KTP 2. Presentase penduduk yang memiliki KK 3. Presentase penduduk memiliki akte kelahiran 4. Presentase penduduk memiliki akte perkawinan dan akte lainnya 5. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Kinerja ,89/ B 78,36/ B 79,02/ B Jika dilihat capaian kinerja tahun ini dengan beberapa tahun terakhir, maka capaian kinerja indikator pada sasaran Terwujudnya pelayanan publik yang cepat dan bermutu secara keseluruhan dari tahun ketahun mengalami peningkatan. Indikator presentase penduduk wajib KTP mengalami peningkatan pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015 yaitu 90 persen pada tahun 2015 meningkat menjadi 98 persen pada tahun 2016, indikator presentase penduduk yang memiliki KK meningkat dari 90 persen pada tahun 2015 menjadi 94 persesn pada tahun Dan untuk indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dari tahun ketahun kategori IKM masih berkategori Baik (B) c. Perbandingan kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi. Presentase wajib KTP penduduk Kondisi Rata-rata Satuan kinerja realisasi target sampai jangka dengan menengah tahun ini % Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 38

39 Presentase penduduk yang memiliki KK Presentase penduduk memiliki akte kelahiran Presentase penduduk memiliki akte perkawinan dan akte lainnya Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan Kondisi Rata-rata Satuan kinerja realisasi target sampai jangka dengan menengah tahun ini % % % Nilai / Kategori 81,26/ A 79,02/ B 97,24 Jika melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator kinerja sampai dengan tahun 2016 terhadap target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam RPJMD Kabupaten luwu utara, maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan indikator kinerja pada sasaran terwujudnya pelayanan publik yang cepat dan bermutu belum terealisasi 100 persen. d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan. Sasaran Terwujudnya pelayanan publik yang cepat dan bermutu yang terdiri dari 4 (empat) Utama yang mana Terget pada pelayanan KTP yang direncanakan pada tahun 2015 adalah 94% dan terealisasi 90% Tabel 3.3 Rekap Laporan Realisasi Target E-KTP Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Luwu Utara Bulan Desember, Tahun 2016 KECAMATAN TARGET (WKTP) DATA CENTER (JIWA) POTENSI DATA MENGENDAP DATA OFFLINE (MOBILE) HASIL MONITO RING REALISASI E-KTP SISA MALANGKE 24,122 15,513 (10) - 15,503 12,343 3,160 BONE-BONE 39,464 28, ,534 27,882 1,652 MASAMBA 27,513 19,369 (426) ,332 14,128 5,204 SABBANG 31,515 20,632 (813) ,348 20,812 (464) LIMBONG 2,871 2, ,150 2, SUKAMAJU 34,294 26, ,155 14,314 13,841 SEKO 9,658 1,695 4, , ,971 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 39

40 MALANGKE BARAT 19,275 13, ,608 13, RAMPI 2, , , ,262 MAPPEDECEN G 18,170 14, ,897 13,825 1,072 BAEBUNTA 37,236 25,655 (231) ,938 25, TANALILI (21) JUMLAH 246, ,323 6,571 4, , ,787 33,617 Target Pusat 182, ,589 12,878 8, , ,349 Dari tabel diatas menunjukan bahwa pada Tahun 2016 realisasi pengurusan E-KTP berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Luwu Utara sebesar orang. Presentase penduduk yang memiliki KK yang ditargetkan pada tahun 2016 sebesar 90% dan terealisasii hanya 94% capaian ini disebabkan oleh karena adanya masyarakat yang telah memperbaharui Kartu Keluarga, sampai pada akhir Desember Jumlah Kepala Keluarga tahun 2016 sebanyak keluarga. KECAMATAN Tabel 3.4 Kepemilikan Kartu Keluarga Kabupaten Luwu Utara Bulan Desember, Tahun 2016 TAHUN 2010 KEPEMILIKAN KARTU KELUARGA TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 JUMLAH KK MALANGKE 2,433 3,873 6,013 7,793 8,489 9,133 10,000 BONE-BONE 4,075 7,068 10,965 12,883 13,713 14,304 9,005 MASAMBA 3,075 5,314 7,905 10,400 11,421 12,407 12,273 SABBANG 3,165 5,518 8,295 11,227 12,386 13,185 13,955 LIMBONG ,159 SUKAMAJU 2,914 5,757 9,293 12,178 13,413 14,501 15,119 SEKO ,620 2,267 2,781 3,029 4,129 MALANGKE BARAT 1,832 2,982 4,685 6,302 6,979 7,533 8,114 RAMPI MAPPEDECENG 985 2,369 4,030 5,967 6,645 7,259 8,024 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 40

41 BAEBUNTA 2,638 5,392 8,576 11,668 13,221 14,309 15,809 TANALILI ,821 2,449 2,978 7,658 JUMLAH 22,039 39,556 62,269 83,496 92,679 99, ,187 Catatan : Kecamatan Bone-Bone tahun 2010 dan 2011 masih gabung dengan kec. Tana Lili (belum Pemekaran) sehingga jumlah yang memiliki KK untuk Kec. Bone- Bone mines (-), Karenah ada sebahagian KK yang sudah tercetak sebelum pemekaran, dan setelah pemekaran data KK tersebut sudah masuk dalam wilayah kec. Pemekaran (kec. Tana Lili). Realisasi dari Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) hanya berkategori B dari target A dengan capaian kinerja sebesar 97,21%. Untuk mendapatkan hasil tersebut pemerintah kabupaten Luwu Utara melalui Bagian Organisasi dan Ketatalaksanaan Sekretariat Daerah melakukan kegiatan Survey Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap unit pelayanan publik dibidang kesehatan yang terdiri dari 14 Unit UPTD Puskesmas dan 1 Unit Rumah Sakit yakni RSUD A. Djemma Masamba, yang teknis pelaksanaannya berpedoman pada Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI No. KEP/25/M.PAN/2/2004 Tentang Pedoman Umum penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Intansi Pemerintah. Target tersebut sepenuhnya belum dapat tercapai, namun terdapat beberapa peningkatan dari sisi pelayanan dimana terdapat 3 (tiga) unit pelayanan publik yang mendapat kategori pelayanan A (Sangat Baik) yaitu Puskesmas Cendana Putih, Puskesmas Sukamaju dan Puskesmas Bone-Bone dari 15 (Lima Belas) unit pelayanan yang disurvey. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik mengalami peningkatan dari tahun meskipun demikian Pemerintah Kabupaten Luwu Utara akan terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sehingga kepuasan masyarakat Luwu Utara bisa lebih baik lagi. Tabel 3.5 Hasil Pelaksanaan Survey Indeks Kepuasan Masyarakat Tahun Intansi Pelayanan Nilai IKM Unit Pelayanan Mutu Pelayanan Puskesmas Rongkong 78,57 74,18 77,34 B B B Puskesmas Sabbang 83,69 83,25 77,23 A A B Puskesmas Baebunta 76,59 77,31 77,34 B B B Puskesmas Masamba 77,58 78,81 77,17 B B B Puskesmas Malangke 78,86 80,09 75,04 B B B Puskesmas Malangke Barat 78,63 79,75 77,98 B B B Puskesmas Cendana Putih 79,05 85,30 96,10 B A A Puskesmas Sukamaju 85,13 85,91 88,25 A A A Puskesmas Bone-Bone 73,86 77,59 83,97 B B A Puskesmas Tana Lili 79,01 79,00 73,90 B B B Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 41

42 Intansi Pelayanan Nilai IKM Unit Pelayanan Mutu Pelayanan Puskesmas Rampi 80,60 81,70 78,31 B A B Puskesmas Lara 1-75,06 73,59 - B B RSUD Andi Djemma 74,27 71,07 76,26 B B B Total 1104, ,38 185, B Rata-Rata 78,89 78,36 79,02 B B B Sumber : Sekretariat Daerah Tahun 2015 e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya. Anggaran yang direncanakan pada penetapan kinerja/ perjanjian kinerja tahun 2016 untuk pencapaian sasaran terwujudnya pelayanan publik yang cepat dan bermutu ini adalah sebesar Rp dari anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp atau 98,8% dengan rata-rata capaian kinerja 92.60%, sehingga terjadi efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 18,40%. f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian sasaran Terwujudnya pelayanan publik yang cepat dan bermutu ini adalah sebanyak 2 program dan 2 kegiatan. Sasaran 5 : Terciptanya iklim usaha yang kondusif Analisis pencapaian Sasaran 5: Terciptanya iklim usaha yang kondusif dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini Satuan Target Realisasi Jumlah IKM bersertifikat halal Jumlah industri kecil menengah Jumlah hari kerja dalam penyelesaian izin usaha Jumlah hari kerja dalam melayani keluhan IKM IKM Hari Hari Rata-Rata Kinerja 118 Dari 4 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini, terdapat dua indikator kinerja yang berhasil melebihi target kinerja dan dua indikator kinerja yang dapat terealisasi 100 persen dengan rata-rata capaian kinerja yaitu 118%. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 42

43 b. Perbandingan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir. Kinerja Jumlah IKM bersertifikat halal Jumlah industri kecil menengah Jumlah hari kerja dalam penyelesaian izin usaha Jumlah hari kerja dalam melayani keluhan Jika dilihat capaian kinerja indikator pada sasaran terciptanya iklim usaha yang kondusif terdapat indikator kinerja yang tidak dikinerjakan pada tahun Dan untuk indikator kinerja jumlah industri kecil menengah mengalami peningkatan pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2014, yaitu sebanyak IKM tahun 2014 meningkat menjadi IKM pada tahun c. Perbandingan kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi. Jumlah IKM bersertifikat halal Satuan Kondisi kinerja target jangka menengah Rata-rata realisasi sampai dengan tahun ini IKM Jumlah industri kecil menengah Jumlah hari kerja dalam penyelesaian izin usaha Jumlah hari kerja dalam melayani keluhan IKM Hari Hari Jika melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator kinerja sampai dengan tahun 2015 terhadap target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam RPJMD Kabupaten Luwu Utara, maka terdapat 2 indikator yang telah mencapai target jangka menengah dan 2 indikator yang belum mencapai taget jangka menengah. d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan. Sasaran Terciptanya iklim usaha yang kondusif terdiri dari 4 (empat) indikator kinerja utama dengan rata-rata capaian 118% dimana untuk indikator kinerja Jumlah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 43

44 IKM bersertifikat halal dapat terealisasi 6 IKM dari target 6 IKM dengan presentase 100%. Jumlah IKM yang bersertifikasi halal hingga tahun 2016 adalah sebanyak 50 IKM. Sesuai target RPJMD dan Renstra pada Dinas Koperindag kabupaten Luwu Utara selaku SKPD penanggung jawab. Jumlah IKM yang difasilitasi pengurusan sertifikat halal dari tahun 2011 hingga tahun 2016 tidak mengalami perubahan/penambahan hal ini disebabkan karena keterbatasan anggaran, dan diupayakan agar IKM yang sudah berkembang dan sudah mandiri untuk dapat mengurus sendiri sertifikat halal produknya sehingga dapat memenuhi standar untuk dipasarkan. Dampak penerapan sertifikasi halal bagi IKM tidak hanya memberikan manfaat berupa perlindungan bagi kaum muslimin dan umat manusia secara umum dari produk-produk yang diharamkan dalam agama islam, akan tetapi para pelaku usaha juga akan merasakan manfaat memiliki sertifikasi Halal melalui peningkatan omset dan pemasaran Tabel 3.6 Daftar IKM Yang Mendapatkan Sertifikasi Halal Kabupaten Luwu Utara Tahun 2016 No Nama Pemilik Nama IKM Jenis Usaha Alamat Ermin Anggrek Kripik Pisang Tana Lili 2. Rusnianti Musafir Keriik Pisang Tana Lili 3. Misran Bolu Sahabat Bolu Sukamaju 4. Rahmatia. B Sybil Baker s Aneka Roti Masamba 5. Hj. St. Halmiah Kopi Bubuk Cap Jempol Kopi Bubuk Baebunta 6. Nasir Lestari Coklat Bubuk Sabbang Pencapaian indikator kinerja jumlah hari kerja dalam penyelesaian izin usaha ditargetkan selama 5 hari kerja dan dapat terealisasi hanya 3 hari dengan capaian 140% hal ini dilakukan guna memberikan pelayanan yang cepat kepada masyarakat yang hendak melakukan penyelesaian izin usaha, capaian tersebut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya dimana pada tahun 2015 jumlah hari kerja untuk menyelesaikan izin usaha sebanyak 5 hari kerja. Indikator Jumlah hari kerja dalam melayani keluhan selama 1 hari dapat terealisasi. Mekanisme penanganan pengaduan mengacu pada Surat Keputusan Bupati Luwu Utara nomor /3/I/2013 tentang Mekanisme dan Alur Penanganan Pengaduan Pelayanan Perizinan Usaha, Non perizinan Usaha, Penanaman Modal Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 44

45 e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya. Anggaran yang direncanakan pada penetapan kinerja/perjanjian kinerja tahun 2016 untuk pencapaian sasaran Terciptanya iklim usaha yang kondusif ini adalah sebesar Rp dari anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp atau 99,19% dengan rata-rata capaian kinerja %, sehingga pada sasaran ini terdapat efesiensi penggunaan sumber daya sebesar 18,81%. f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian sasaran Terciptanya iklim usaha yang kondusif ini adalah sebanyak 2 program dan 2 kegiatan. Sasaran 6 : Terwujudnya tata penyelenggaraan politik dan pemerintahan yang baik Analisis pencapaian Sasaran 6 : terwujudnya tata penyelenggaraan politik dan pemerintahan yang baik dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini. 2. Satuan Target Realisasi Jumlah kegiatan pembinaan partai politik Jumlah LSM/Ormas yang terdaftar Kegiatan Ormas Rata-Rata Kinerja 100 Dari 2 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini, terdapat 2 indikator kinerja yang dapat terealisasi 100 persen dengan rata-rata capaian kinerja pada sasara ini yaitu 100%. b. Perbandingan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir. Jumlah kegiatan pembinaan partai politik 2. Jumlah LSM/Ormas dan Partai Politik yang terdaftar Kinerja Jika dilihat capaian kinerja tahun ini dengan beberapa tahun terakhir, maka secara umum rata-rata capaian kinerja pada sasaran berkembangnya investasi swasta dapat terealisasi tiap tahun berdasarkan target kinerja yang telh ditetapkan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 45

46 c. Perbandingan kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi. Jumlah kegiatan pembinaan partai politik 2. Jumlah LSM/Ormas dan Partai Politik yang terdaftar Satuan Parpol Kegiatan Kondisi kinerja target jangka menengah Rata-rata realisasi sampai dengan tahun ini Jika melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator kinerja sampai dengan tahun 2016 terhadap target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam RPJMD Kabupaten Luwu Utara, maka dapat disimpulkan secara keseluruhan terealisasi 100%. d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan. Terwujudnya tata penyelenggaraan politik dan pemerintahan yang baik yang terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja utama yaitu Jumlah kegiatan pembinaan partai politik dapat terealissi 100 persen dari target yang telah ditetapkan. Keberhasilan pencapaian sasaran meningkatnya Pendidikan Politik Masyarakat sesuai nilai-nilai keadilan dan demokrasi yang berkedaulatan rakyat tidak terlepas dari dilaksanakannya program Pendidikan Politik Masyarakat dimana persentase partisipasi wajib pilih mengalami peningkatan dari hasil pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Luwu Utara pada tahun 2015 tercatat Partisipasi pemilih sebanyak orang (77,24%) dengan melihat data tersebut diatas bahwa Partisipasi Wajib Pilih mengalami peningkatan jika di bandingkan pada pemilu Legislatif tahun 2014 sebanyak orang (75,30%) dan pemilu Presiden tahun 2014 sebanyak orang (72,56%). Serta adanya regulasi peraturan Menteri dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2014 tentang Pedoman Tata cara Penghitungan, Penganggaran dalam APBD, dan tertib Administrasi Pengajuan, Penyaluran dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik yang mempersyaratkan Bantuan Keuangan Partai Politik 60 Persen di gunakan untuk Pendidikan Politik. Sementara untuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), Organisasi Kepemudaan (OKP) yang terdaftar pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Luwu Utara mengalami fluaktuatif dari tahun 2011 samapi 2016 sebagaimana diatur dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesi Tahun 1945 bahwa kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat merupakan bagian dari hak asasi Manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 46

47 e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya. Anggaran yang direncanakan pada penetapan kinerja/ perjanjian kinerja tahun 2016 untuk pencapaian sasaran Terwujudnya tata penyelenggaraan politik dan pemerintahan yang baik adalah sebesar Rp dari anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp atau 97,49 persen dengan rata-rata capaian kinerja 100,00%, sehingga terjadi efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 102,57%. f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian sasaran Terwujudnya tata penyelenggaraan politik dan pemerintahan yang baik adalah sebanyak 1 program dan 2 kegiatan. Sasaran 7 : Memiliki pemahaman yang benar terhadap ajaran agamanya dan berakhlak yang baik Analisis pencapaian Sasaran 7 : Memiliki pemahaman yang benar terhadap ajaran agamanya dan berakhlak yang baik, dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini. 2. Satuan Target Realisasi Jumlah Pembinaan Guru TPA, TPH dan TPK yang mendapat bantuan Jumlah Pembinaan Petugas Masjid yang mendapat bantuan Guru Petugas masjid Rata-Rata Kinerja 100 Dari 2 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini, secara keseluruhan dapat terealisasi 100% dengan rata-rata capaian kinerja sasaran ini sebesar 100,00% b. Perbandingan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir. 2. Jumlah Pembinaan Guru TPA, TPH dan TPK yang mendapat bantuan Jumlah Pembinaan Petugas Masjid yang mendapat bantuan Kinerja Jika dilihat capaian kinerja tahun ini dengan beberapa tahun terakhir, maka secara umum rata-rata capaian kinerja pada sasaran memiliki pemahaman yang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 47

48 benar terhadap ajaran agamanya dan beraklak baik ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. c. Perbandingan kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi. 2. Jumlah Pembinaan Guru TPA, TPH dan TPK yang mendapat bantuan Jumlah Pembinaan Petugas Masjid yang mendapat bantuan Satuan Kondisi kinerja target jangka menengah Rata-rata realisasi sampai dengan tahun ini Guru Petugas masjid Jika melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator kinerja sampai dengan tahun 2016 terhadap target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam RPJMD Kabupaten Luwu Utara, maka terdapat 1 indikator yang hanya terealisasi 92 persen dan juga terdapat 1 indikator kinerja yang berhasil terealisasi 100 persen. d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan. Dari sasaran memiliki pemahaman yang benar terhadap ajaran agamanya dan beraklak baik dengan indikator sasaran Jumlah guru TPA, TPH dan TPK yang mendapatkan bantuan dapat terealisasi sebanyak 307 dari target 275 atau sebesar 112% hal ini menunjukkan terjadi peningkatan dari tahun ke tahun dimana pada tahun 2013 terdapat 296 guru TPA, TPH dan TPK yang mendapat bantuan dari pemerintah Kabupaten Luwu Utara melalui Dinas Sosial Kabupaten Luwu Utara dan pada tahun 2014 meningkat menjadi 240 Guru. Untuk indikator jumlah pembinaan petugas masjid yang mendapat bantuan Pemerintah Kabupaten Luwu Utara melalui Dinas Sosial, Transmigrasi dan Tenaga Kerja senantiasa memprogramkan bantuan untuk petugas masjid sebanyak 3 orang dan dapat terealisasi 100% hal ini juga masih sama dengan capaian kinerja dari tahun e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya. Anggaran yang direncanakan pada penetapan kinerja/ perjanjian kinerja tahun 2015 untuk pencapaian sasaran Memiliki pemahaman yang benar terhadap ajaran agamanya dan berakhlak yang baik ini adalah sebesar Rp dari anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp atau 90.97% dengan ratarata capaian kinerja 106,00%, sehingga terjadi efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 15,03%. f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian sasaran memiliki pemahaman yang benar teradap ajaran agamanya dan berakhlak yang baik ini Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 48

49 adalah sebanyak 1 program dan 1 kegiatan yaitu program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial dan kegiatan perlindungan dan jaminan sosial. Sasaran 8 : Meningkatnya Status Kesehatan Masyarakat Analisis pencapaian Sasaran 8 : Meningkatnya status kesehatan masyarakat, dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini % Satuan Target Realisasi Presentase Cakupan rawat jalan Presentase Cakupan rawat inap Presentase jaminan kesehatan cakupan pemeliharaan Presentase Cakupan Penderita DBD yang ditangani Presentase gizi buruk pada bayi dan balita Presentase gizi kurang pada balita % 50 1, % % % 4 2, % 11,8 9, Rata-Rata Kinerja 121 Dari 6 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini, terdapat empat indikator kinerja yang melampaui target kinerja dan terdapat dua indikator kinerja yang terealisasi 100%, dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 121%. b. Perbandingan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir. Presentase Cakupan rawat jalan Kinerja , Presentase Cakupan rawat inap 7,27 1,95 1, Presentase cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan Presentase Cakupan Penderita DBD yang ditangani Presentase gizi buruk pada bayi dan balita ,21 2,27 2,16 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 49

50 6. Presentase gizi kurang pada balita 9,38 9,57 9,50 Jika dilihat capaian kinerja tahun ini dengan beberapa tahun sebelumnya terjadi peningkatan capaian kinerja untuk masing-masing indikator kinerja, hal ini tidak lepas dari upaya pemerintah kabupaten luwu utara melalui Dinas Kesehatan sebagai pelaksana pencapaian sasaran untuk terus berupaya meningkatkan status kesehatan masyarakat. c. Perbandingan kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi Presentase Cakupan rawat jalan Presentase Cakupan rawat inap Presentase jaminan kesehatan cakupan pemeliharaan Presentase Cakupan Penderita DBD yang ditangani Presentase gizi buruk pada bayi dan balita Presentase gizi kurang pada balita Satuan % % % % % % Kondisi kinerja target jangka menengah Rata-rata realisasi sampai dengan tahun ini ,50 1, , , Jika melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator kinerja sampai dengan tahun 2016 terhadap target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam RPJMD Kabupaten Luwu Utara, maka terdapat 4 indikator yang berhasil melampaui target kinerja dan 2 indikator kinerja yang terealisasi 100 persen. d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan. Rata-rata capaian kinerja sasaran Meningkatnya Status Kesehatan Masyarakat yang terdiri dari enam indiktor kinerja yaitu sebesar 121%. Indikator kinerja yang melampaui target kinerja yaitu indikator Presentase Cakupan rawat jalan, Presentase Cakupan rawat inap, Presentase gizi buruk pada bayi dan balita, dan Presentase gizi kurang pada balita. Hal tersebut boleh terealissi oleh karena Pemerintah Kabupaten Luwu Utara melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Utara terus berupaya untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat luwu utara. Jika dibandingkan dengan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 50

51 tahun 2015, persentase kunjungan rawat jalan cenderung menurun dimana tahun lalu sebesar 32,26 %. Tingginya persentase kunjungan rawat jalan antara lain disebabkan karena semakin mudahnya akses masyarakat ke sarana dan prasarana pelayanan kesehatan, dimana sarana pelayanan kesehatan seperti puskesmas pembantu, pos kesehatan desa (poskesdes), serta pondok bersalin desa (polindes) sudah tersedia di semua Desa / Kelurahan. Secara umum dapat kita simpulkan bahwa terjadi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat sehingga jumlah masyarakat yang berkunjung ke sarana kesehatan untuk memeriksakan kesehatannya ke sarana kesehatan semakin menurun jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang lalu. Namun meskipun demikian upaya upaya promotif dan preventif untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di kabupaten Luwu Utara masih perlu terus digalakkan. Kejadian kasus gizi buruk yang semakin menurun dan semakin bisa dikendalikan antara lain disebabkan oleh adanya puskesmas Terapeutik Feeding Center (TFC) yaitu di Puskesmas Sukamaju dan Puskesmas Sabbang, adanya pemberian PMT pemulihan untuk kasus bawah garis merah (BGM) bagi keluarga miskin, dan konseling bagi orang yang tidak miskin (non gakin) serta pemberian bahan bantuan penanggulangan gizi buruk yang terdiri dari bahan tinggi kalori serta MP ASI kepada bayi usia 6-24 Bulan yang diberikan kepada mereka yang tergolong penduduk miskin. Persentase gizi kurang pada balita yang juga semakin menurun, persentase balita yang mendapat perawatan dan naik berat badannya yang capaiannya 88,00 % dari target hanya 80 %, persentase bayi umur 6 59 bulan yang mendapat kapsul vitamin A yang mencapai 95,00 % dari target 93,00 %, serta persentase cakupan ASI Esklusif 76,42 % dari target 75,00 %. Secara umum dapat kita simpulkan bahwa terjadi peningkatan keinginan masyarakat untuk memeriksakan kesehatannya ke sarana kesehatan yang tentunya bahwa terjadi juga peningkatan jumlah orang sakit. Perlu peningkatan dan pengembangan program kesehatan promotif dan preventif sehingga dapat memberi pengaruh yang signifikan terhadap penurunan jumlah kunjungan ke sarana kesehatan yang ada yang tentunya menunjukkan bahwa status kesehatan masyarakat di Kabupaten Luwu Utara semakin meningkat. e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya. Anggaran yang direncanakan pada penetapan kinerja/perjanjian kinerja tahun 2016 untuk pencapaian sasaran Meningkatnya Status Kesehatan Masyarakat ini adalah sebesar Rp dari anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp atau 98,59% dengan rata-rata capaian kinerja 120,50%, sehingga terjadi efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 22.91%. f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian sasaran meningkatnya status kesehatan masyarakat ini adalah sebanyak 3 program dan 7 kegiatan. Adapun program yang mendukung pencapaian sasaran tersebut adalah program upaya kesehatan masyarakat yang terdiri atas 1 kegiatan, program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan terdiri atas 5 kegiatan, serta program perbaikan gizi masyarakat terdiri atas 1 kegiatan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 51

52 Sasaran 9 : Berkembangnya Layanan Kesehatan Reproduksi Dan Keluarga Berencana Analisis pencapaian Sasaran 9 : Berkembangnya Layanan Kesehatan Reproduksi Dan Keluarga Berencana, dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini. Satuan Target Realisasi Cakupan peserta KB Aktif % , Cakupan keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera I Cakupan pasangan usia subur yang istrinya dibawah usia 20 tahun Cakupan sasaran pasangan Usia subur menjadi Peserta KB aktif % ,44 % 3, ,56 % ,25 Rata-Rata Kinerja 99,72 Dari 4 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini, terdapat 2 indikator kinerja yang melampaui target kinerja dan 2 indikator kinerja yang belum terealisasi 100 persen yaitu indikator Cakupan keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera I dan Cakupan sasaran pasangan Usia subur menjadi Peserta KB aktif dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 99,72%. b. Perbandingan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir. Kinerja Cakupan peserta KB Aktif 76,44 73, Cakupan keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera I Cakupan pasangan usia subur yang istrinya dibawah usia 20 tahun Cakupan sasaran pasangan Usia subur menjadi Peserta KB aktif 45,08 80, Jika dilihat capaian kinerja tahun ini dengan beberapa tahun terakhir, maka secara umum rata-rata capaian kinerja pada sasaran berkembangnya layanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 52

53 c. Perbandingan kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi. Satuan Kondisi kinerja target jangka menengah Rata-rata realisasi sampai dengan tahun ini Cakupan peserta KB Aktif % , Cakupan keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera I Cakupan pasangan usia subur yang istrinya dibawah usia 20 tahun Cakupan sasaran pasangan Usia subur menjadi Peserta KB aktif % ,44 % 3, ,29 % ,84 Jika melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator kinerja sampai dengan tahun 2016 terhadap target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam RPJMD Kabupaten Luwu Utara, maka terdapat 1 indikator yang berhasil melampaui target kinerja. Dan terdapat 3 indokator kinerja yang belum terealisasi 100 persen. d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan. Sasaran berkembangnya layanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana dengan rata-rata capaian kinerja 99,72% yang terdiri dari empat indikator sasaran. Pencapaian sasaran tidak lepas dari peran Pemerintah Kabupaten Luwu Utara yang terus menerus mengupayakan mewujudkan kualitas keluarga kecil dan sejahtera dalam pencapaian sasaran strategis nasional. Dari sasaran tersebut yang memenuhi kriteria baik adalah peserta KB aktif dan pasangan usia subur yang istrinya di bawah 20 tahun dimana rata-rata realisasi pencapian target diatas 100%. Untuk indikator rasio akseptor KB dan Pasangan Usia Subur yang inigin ber-kb tidak terpenuhi (unmet need) masih di bawah pencapian 70%. Hal ini di sebabkan karena masih kurangnya tenaga penyuluh kelurga berencana dibandingkan dengan luas wilayah dan belum tersentuhya daerah pinggiran (calcilitas) hal ini terbukti sampai saat ini baru 68 tenaga penyuluh yang seharusnya 87 orang dimana seharusnya satu penyuluh membina dua desa. Faktor yang mendukung keberhasilan pencapaian kinerja pada sasaran ini sangat ditentukan oleh dukungan dana, ketersediaan aparat teknis dan non tekhnis, serta sarana dan prasarana pendudkung pelaksanaan kegiatan. Adapun keberhasilan Kinerja Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan sebagai pelaksana teknis sasaran terebut antara lain : Telah Terbentuknya 1 (Satu) Kampung KB di Kecamatan Sukamaju Desa Wonokerto Telah Tersedianya Media Penyampaian Informasi KIE (Vidio Tron) Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 53

54 Telah Tersedianya Mobil Pengangkut Akseptor Telah terbentuknya 77 Kelompok Pik Remaja Tingkat SLTA dan SLTP se Kab. Luwu Utara Telah terbentuknya Bina Keluarga Balita (BKB) 30 Kelompok, Bina Keluarga Lansia (BKL) 9 Kelompok dan Bina Keluarga Remaja (BKR) 9 Kelompok Telah terbentuknya Forum anak Adapun hambatan dalam pencapaian sasaran tersebut lebih banyak menyangkut lemahnya koordinasi dan pemahaman yang berbeda pada berbagai tingkatan, masih kurangya tenaga penyuluh di lapangan, dan kondisi geografis serta daerah calclitas. Solusi untuk mengatasi permasalahan yaitu dengan menyederhanakan jalur koordinasi secara vertikal maupun horizontal agar program pelaksanaan kegiatan bisa berjalan efektif, peningkatan SDM dan penambahan tenaga penyuluh di lapangan e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya. Anggaran yang direncanakan pada penetapan kinerja/perjanjian kinerja tahun 2015 untuk pencapaian sasaran Berkembangnya layanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana ini adalah sebesar Rp dari anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp atau 99,96% dengan rata-rata capaian kinerja 99,72%, sehingga tidak terjadi efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 0,24%. f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian sasaran berkembangnya layanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana yaitu Progran Keluarga Berencana yang terdiri atas 4 kegiatan yang secara keseluruhan dikinerjakan oleh Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Luwu Utara. Sasaran 10 : Berkurangya Kasus Penyakit Menular Dan Endemik Analisis pencapaian Sasaran 10 : Berkurangya Kasus Penyakit Menular Dan Endemik, dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini. Satuan Target Realisasi Presentase infeksi menular % seksual yang ditangani 2. Presentase penemuan % 70 61,40 61,40 penderita TBC BTA positif Presentase cakupan balita % dengan pneumonia yang ditangani 4. Presentase cakupan % penemuan penderita diare 5. Presentase Vaksin Anti % Rabies (VAR) secara selektif Rata-Rata Kinerja 100 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 54

55 Dari 5 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini, terdapat 4 indikator kinerja yang telah terealisasi 100 persen sesuai dengan target kinerja dan 1 indikator kinerja yang hanya terealisasi 61,40 persen, dengan rata-rata capaian kinerja pada sasaran ini adalah 92,28%. b. Perbandingan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir Presentase infeksi menular seksual yang ditangani Presentase penemuan penderita TBC BTA positif Presentase cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani Presentase cakupan penemuan penderita diare Presentase Vaksin Anti Rabies (VAR) secara selektif Kinerja ,07 67,34 61, Jika dilihat capaian kinerja tahun ini dengan beberapa tahun terakhir, maka secara umum rata-rata capaian kinerja pada sasaran Berkurangya Kasus Penyakit Menular Dan Endemik ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. c. Perbandingan kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi Presentase infeksi menular seksual yang ditangani Presentase penemuan penderita TBC BTA positif Presentase cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani Presentase cakupan penemuan penderita diare Presentase Vaksin Anti Rabies (VAR) secara selektif Satuan Kondisi kinerja target jangka menengah Rata-rata realisasi sampai dengan tahun ini % % 70 61,40 61,40 % % % Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 55

56 Jika melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator kinerja sampai dengan tahun 2016 terhadap target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam RPJMD Kabupaten Luwu Utara, maka terdapat 1 indikator yang belum terealisasi 100 persen dan hanya terealisasi 61,40 persen. Dan terdapat 4 indikator kinerja yang terealisasi 100 persen. d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan. Dari sasaran berkurangnya kasus penyakit menular dan endemik terdapat 5 (lima) Utama. Dari capaian kinerja diatas dapat dilihat bahwa cakupan Penemuan Penderita TBC BTA positif (+) yang capaiannya hanya 42,98 % dari target sebesar 70 %, serta persentase cakupan penemuan dan penanganan Penyakit AFP dimana capaiannya 0,98 % dan targetnya >2. Rendahnya cakupan penemuan penderita TBC BTA positif antara lain disebabkan karena sasaran untuk insiden rate TB sangat tinggi yaitu 2,10 % untuk tingkat nasional sehingga penderita TB yang didapatkan di Kabupaten Luwu Utara masih rendah dari target yang ditetapkan. Namun demikian tenaga pengelola TB di tingkat puskesmas masih tetap melakukan penjaringan, namun yang didapatkan hanya sebanyak 42,98 % dari 70,00 % target yang ditetapkan. Hal lain yang positif mungkin karena memang penderita TBC di Kabupaten Luwu Utara tidak sebanyak dengan angka insiden rate yang telah ditetapkan secara nasional sehingga penemuan TBC positif masih rendah. Kinerja pengelola TB di tingkat Puskesmas perlu ditingkatkan untuk dapat melakukan penemuan semua penderita. Untuk penemuan dan penanganan penyakit AFP Rate capaiannya hanya 0,98 per penduduk dari target >2,00 per penduduk. Hal ini disebabkan karena penyakit AFP yang ditemukan di kabupaten Luwu Utara hanya sebanyak 3 kasus. Kasus AFP yang ditemukan 1 kasus di Desa Muktisari Kecamatan Bone-Bone, 1 Kasus di Desa Pao Kec. Malangke Barat dan 1 kasus di Desa Ladongi Kecamatan Mappedeceng. Ketiga kasus yang ditemukan semuanya ditangani dengan baik sesuai prosedur dan penatalaksanaan yang ada. Ini juga merupakan hal positif artinya penyakit lumpuh layu di Kabupaten Luwu Utara semakin jarang ditemukan. Namun demikian kegiatan surveilance oleh petugas di tingkat puskesmas harus tetap digalakkan dan ditingkatkan. Selain itu terdapat beberapa indikator yang telah mencapai 100% bahkan ada indikator yang mencapai 110,25 % yaitu persentase angka bebas jentik dan 125,00 % untuk persentase penderita kusta selesai berobat. Peningkatan capaian indikator angka bebas jentik dipengaruhi oleh tingkat kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk melakukan Pemberatasan Sarang Nyamuk yang semakin meningkat. Hal ini dikarenakan adanya kegiatan Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk yang dilakukan setiap pekannya oleh masyarakat serta semakin gencarnya penyuluhan tentang PHBS baik secara kelompok maupun melalui media massa. Hal lain yang juga mempengaruhi capaian indikator ini adalah keberadaan kader pemantau jentik yang disamping melakukan pemantauan terhadap keberadaan jentik di rumah tangga juga memberikan informasi terkait pentingnya gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk di masyarakat. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 56

57 Untuk penderita kusta selesai berobat yang capaiannya telah mencapai 125 % diharapkan bisa menekan terjadinya penyebaran penyakit kusta ini serta meminimalisir terjadinya kecacatan akibat kusta. e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya. Anggaran yang direncanakan pada penetapan kinerja/ perjanjian kinerja tahun 2016 untuk pencapaian sasaran Berkembangnya investasi swasta ini adalah sebesar Rp dari anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp atau 97,38 persen, dengan rata-rata capaian kinerja 92,28%, sehingga pada sasaran ini tidak terdapat efisiensi dalam penggunaan sumber daya sebesar 5,10%. f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian sasaran berkurangnya kasus penyakit menular dan endemic yaitu program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular yang terdiri atas 3 kegiatan. Sasaran 11 : Meningkatnya Jangkauan Layanan Pendidikan Dasar Dan Menengah Analisis pencapaian Sasaran 11 : Meningkatnya Jangkauan Layanan Pendidikan Dasar Dan Menengah dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini. Satuan Target Realisasi APM SD/MI % 85,84 80,95 94,30 2. APM SMP/MTs % 88,98 68,86 77,39 3. APS Usia 7-12 Tahun % 99,35 82,70 83,24 4. APS Usia Tahun % 88,98 84,35 94,80 Rata-Rata Kinerja 87,43 Dari 4 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini, dapat dilihat bahwa secara keseluruhan belum dapat terealisasi 100 persen, dengan rata-rata capaian kinerja yaitu sebesar 87,43%. b. Perbandingan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir. Kinerja APM SD/MI 85,97 76,32 80,95 2. APM SMP/MTs 62,98 56,20 68,86 3. APS Usia 7-12 Tahun 108,43 87,65 82,70 4. APS Usia Tahun 80,47 59,21 84,35 Jika dilihat capaian kinerja tahun ini dengan beberapa tahun terakhir, maka secara umum rata-rata capaian kinerja pada sasaran Meningkatnya Jangkauan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 57

58 Layanan Pendidikan Dasar Dan Menengah ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. c. Perbandingan kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi. Satuan Kondisi kinerja target jangka menengah Rata-rata realisasi sampai dengan tahun ini APM SD/MI % 75,60 80,95 107,08 2. APM SMP/MTs % 73,69 68,86 93,45 3. APS Usia 7-12 Tahun % 99,82 82,70 82,85 4. APS Usia Tahun % 93,74 84,35 89,98 Jika melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator kinerja sampai dengan tahun 2016 terhadap target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam RPJMD Kabupaten Luwu Utara, maka terdapat 1 indikator yang berhasil melampaui target kinerja serta 3 indikator kinerja yang belum mencapai target kinerja. d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan. Meningkatnya Jangkauan Layanan Pendidikan Dasar Dan Menengah merupakan sasaran kinerja yang dikinerjakan oleh Dinas Pendidikan yang terdiri dari 4 (empat) Indikator, dengan analisis pencapaian sebagaiberikut : Angka Partisipasi Murni (APM) SD Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase jumlah anak pada kelompok usia sekolah tertentu yang sedang bersekolah pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan usianya terhadap jumlah seluruh anak pada kelompok usia sekolah yang bersangkutan Bila APK digunakan untuk mengetahui seberapa banyak penduduk usia sekolah yang sudah dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan di suatu jenjang pendidikan tertentu tanpa melihat berapa usianya, maka Angka Partisipasi Murni (APM) mengukur proporsi anak yang bersekolah tepat waktu. Bila seluruh anak usia sekolah dapat bersekolah tepat waktu, maka APM akan mencapai nilai 100. Secara umum, nilai APM akan selalu lebih rendah dari APK karena nilai APK mencakup anak diluar usia sekolah pada jenjang pendidikan yang bersangkutan. Selisih antara APK dan APM menunjukkan proporsi siswa yang terlambat atau terlalu cepat bersekolah. Keterbatasan APM adalah kemungkinan adanya under estimate karena adanya siswa diluar kelompok usia yang standar di tingkat pendidikan tertentu. Contoh: Seorang anak usia 6 tahun bersekolah di SD kelas 1 tidak akan masuk dalam penghitungan APM karena usianya lebih rendah dibanding kelompok usia standar SD yaitu 7-12 tahun. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 58

59 Pada tahun 2016 jumlah penduduk usia 7-12 tahun beradasarkan data BPS adalah sebanyak anak dan penduduk yang berusia 7-12 tahun yang bersekolah di SD berdasarkan data Dapodikdasmen adalah sebanyak 3893 orang, sehingga nilai realisasi indikator kinerja adalah sebesar 80,95%. Sedangkan menurut data Kependudukan jumlah penduduk yang berusia 7-12 tahun adalah sebanyak orang, sehingga realisasi indikator kinerjanya adalah sebesar 80,10%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada ga mbar grafik 3.4 berikut ini: Setelah mendapatkan nilai realisasi indikator kinerja maka selanjutnya diukur persentase pencapaian indikator kinerjanya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.7 Angka Partisipasi Murni SD Sumber Data Meningkatnya Pelayanan Pendidikan Dasar Target Realisasi Persentase Pencapaian Realisasi Tahun Sebelumnya BPS 80,95 94,30 76,32 Naik 85,84 KEPENDUDUKAN 80,90 94,24 68,77 Naik Sumber Data: Data DAPODIKDAS, BPS Dan Kependudukan Kab. Luwu Utara 2015 Berdasarkan data pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa persentase pencapaian kinerja untuk indikator ini berdasarkan data BPS berada pada kategori BAIK (94,30%), dan bila membandingkan antara realisasi indikator kinerja tahun ini dengan tahun lalu terlihat terjadi peningkatan, yaitu dari 76,32% menjadi 80,95%. Peningkatan ini disebabkan mulai tumbuhnya kesadaran masyarakat yang menyekolahkan anaknya tepat pada usia yang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 59 Ket

60 ditetapkan oleh pemerintah. Namun jika menggunakan data Kependudukan persentase pencapaian kinerjanya hanya berada pada kategori CUKUP BAIK (94,24), dan bila membandingkan antara realisasi indikator kinerja tahun ini dengan tahun lalu terlihat terjadi peningkatan yaitu dari 68,77% menjadi 80,90%. Selain itu jika kita membandingkan realisasi indikator kinerja berdasarkan data BPS dan Kependudukan maka dapat dilihat bahwa persentase pecapaian indikator kinerja berdasarkan data BPS lebih tinggi daripada yang berdasarkan data Kependudukan. Kondisi ini sudah baik jika berdasarkan data BPS karena hampir mencapai target yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Utara, akan tetapi jika menggunakan data Kependudukan maka kondisinya masih belum baik karena masih berada jauh dari target yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Utara pada tahun Angka Partisipasi Murni (APM) SMP pada tahun 2016 jumlah penduduk usia tahun beradasarkan data BPS adalah sebanyak anak dan penduduk yang berusia tahun yang bersekolah di SMP berdasarkan data Dapodikdasmen adalah sebanyak orang, sehingga nilai realisasi indikator kinerja adalah sebesar 68,86%. Sedangkan menurut data Kependudukan jumlah penduduk yang berusia tahun adalah sebanyak orang, sehingga realisasi indikator kinerjanya adalah sebesar 57,87%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar grafik 3.5 berikut ini: Setelah mendapatkan nilai realisasi indikator kinerja maka selanjutnya diukur persentase pencapaian indikator kinerjanya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 60

61 Tabel 3.8 Angka Partisipasi Murni SMP Sumber Data Target Meningkatnya Pelayanan Pendidikan Dasar Realisasi Persentase Pencapaian Realisasi Tahun Sebelumnya BPS 68,86 77,39 56,20 Naik 88,98 KEPENDUDUKAN 57,87 65,04 43,65 Naik Sumber Data: Data Dapodikdasmen, BPS Dan Kependudukan Kab. Luwu Utara 2016 Berdasarkan data pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa persentase pencapaian kinerja untuk indikator ini berdasarkan data BPS berada pada kategori CUKUP BAIK (77,39%), dan bila membandingkan antara realisasi indikator kinerja tahun ini dengan tahun lalu terlihat terjadi penurunan, yaitu dari 56,20% menjadi 68,86%. Peningkatan ini disebabkan mulai tumbuhnya kesadaran masyarakat yang menyekolahkan anaknya tepat pada usia yang ditetapkan oleh pemerintah. Selanjutnya jika menggunakan data Kependudukan maka persentase pencapaian kinerjanya hanya berada pada kategori CUKUP BAIK (65,04%), dan bila membandingkan antara realisasi indikator kinerja tahun ini dengan tahun lalu terlihat juga terjadi peningkatan yaitu dari 43,65% menjadi 57,87%. Selain itu jika kita membandingkan realisasi indikator kinerja berdasarkan data BPS dan Kependudukan maka dapat dilihat bahwa persentase pecapaian indikator kinerja berdasarkan data BPS lebih tinggi daripada yang berdasarkan data Kependudukan. Kondisi diatas menunjukkan keadaan yang kurang baik jika berdasarkan data BPS karena masih terlalu jauh dari target yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Utara, dan jika menggunakan data Kependudukan maka kondisinya jauh kurang baik karena masih berada terlalu jauh dari target yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Utara pada tahun Angka Partisipasi Sekolah (APS) Usia 7-12 Tahun. Angka Partisipasi Sekolah merupakan ukuran daya serap lembaga pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. APS merupakan indikator dasar yang digunakan untuk melihat akses penduduk pada fasilitas pendidikan khususnya bagi penduduk usia sekolah. Semakin tinggi Angka Partisipasi Sekolah semakin besar jumlah penduduk yang berkesempatan mengenyam pendidikan. Namun demikian meningkatnya APS tidak selalu dapat diartikan sebagai meningkatnya pemerataan kesempatan masyarakat untuk mengenyam pendidikan. Kenaikan tersebut dapat pula dipengaruhi oleh semakin besarnya jumlah penduduk usia sekolah yang tidak diimbangi dengan ditambahnya infrastruktur sekolah serta peningkatan akses masuk sekolah sehingga Ket Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 61

62 partisipasi sekolah seharusnya tidak berubah atau malah semakin rendah. APS usia 7-12 tahun adalah jumlah penduduk usia 7-12 tahun yang masih bersekolah dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 7-12 tahun. Pada tahun 2016 jumlah penduduk usia 7-12 tahun berdasarkan data BPS adalah sebanyak orang dan penduduk yang berusia 7-12 tahun yang bersekolah berdasarkan data Dapodikdasmen adalah sebanyak orang, sehingga nilai realisasi indikator kinerja adalah sebesar 82,70%. Sedangkan menurut data Kependudukan jumlah penduduk yang berusia 7-12 tahun adalah sebanyak orang, sehingga realisasi indikator kinerjanya adalah sebesar 82,64%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar grafik 3.6 berikut ini: Setelah mendapatkan nilai realisasi indikator kinerja maka selanjutnya diukur persentase pencapaian indikator kinerjanya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.9 Angka Partisipasi Sekolah Usia 7-12 Tahun Meningkatnya Pelayanan Pendidikan Dasar Sumber Data Target Realisasi Persentase Pencapaian Realisasi Tahun Sebelumnya Ket BPS 82,70 83,24 87,65 Turun 99,35 KEPENDUDUKAN 82,64 83,18 79,98 Naik Sumber Data: Aplikasi Dapodikdasmen, BPS Dan Kependudukan Kabupaten Luwu Utara Tahun 2016 Berdasarkan data pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa persentase pencapaian kinerja untuk indikator ini berdasarkan data BPS berada pada kategori BAIK (83,24%), dan bila membandingkan antara realisasi indikator Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 62

63 kinerja tahun ini dengan tahun lalu terlihat terjadi penurunan, yaitu dari 87,65% menjadi 82,70%. Rendahnya realisasi indikator kinerja ini disebabkan karena adanya penduduk usia 7-12 tahun yang bersekolah di sekolah yang berada di bawah naungan departemen agama, dimana data tersebut tidak dapat di back-up oleh aplikasi pendataan Dapodikdasmen. Selanjutnya jika menggunakan data Kependudukan maka persentase pencapaian kinerjanya hanya berada pada kategori BAIK (83,18%), dan bila membandingkan antara realisasi indikator kinerja tahun ini dengan tahun lalu terlihat juga terjadi peningkatan yaitu dari 78,98% menjadi 82,64%. Selain itu jika kita membandingkan realisasi indikator kinerja berdasarkan data BPS dan Kependudukan maka dapat dilihat bahwa persentase pecapaian indikator kinerja berdasarkan data BPS lebih tinggi daripada yang berdasarkan data Kependudukan. Kondisi diatas menunjukkan keadaan yang baik jika berdasarkan data BPS karena hampir mencapai target yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Utara, akan tetapi jika menggunakan data Kependudukan maka kondisinya kurang baik karena masih agak jauh dari target yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Utara pada tahun Angka Partisipasi Sekolah (APS) Usia Tahun. Pada tahun 2016 jumlah penduduk usia tahun berdasarkan data BPS adalah sebanyak orang dan penduduk yang berusia tahun yang bersekolah berdasarkan data DAPODIKDAS adalah sebanyak orang, sehingga nilai realisasi indikator kinerja adalah sebesar 84,35%. Sedangkan menurut data Kependudukan jumlah penduduk yang berusia tahun adalah sebanyak orang, sehingga realisasi indikator kinerjanya adalah sebesar 70,89%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar grafik 3.7 berikut ini: Setelah mendapatkan nilai realisasi indikator kinerja maka selanjutnya diukur persentase pencapaian indikator kinerjanya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 63

64 Tabel 3.10 Angka Partisipasi Sekolah Usia Tahun Meningkatnya Pelayanan Pendidikan Dasar Sumber Data Target Realisasi Persentase Pencapaian Realisasi Tahun Sebelumnya Ket BPS 84,35 94,80 59,21 Naik 88,98 KEPENDUDUKAN 70,89 88,98 45,99 Naik Sumber Data: Aplikasi Dapodikdasmen, BPS Dan Kependudukan Kabupaten Luwu Utara Tahun 2016 Berdasarkan data pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa persentase pencapaian kinerja untuk indikator ini berdasarkan data BPS berada pada kategori CUKUP BAIK (94,80%), dan bila membandingkan antara realisasi indikator kinerja tahun ini dengan tahun lalu terlihat terjadi peningkatan, yaitu dari 59,21% menjadi 84,35%. Selanjutnya jika menggunakan data Kependudukan maka persentase pencapaian kinerjanya hanya berada pada kategori BAIK (88,98%), dan bila membandingkan antara realisasi indikator kinerja tahun ini dengan tahun lalu terlihat juga terjadi peningkatan yaitu dari 45,99% menjadi 70,89%. Selain itu jika kita membandingkan realisasi indikator kinerja berdasarkan data BPS dan Kependudukan maka dapat dilihat bahwa persentase pecapaian indikator kinerja berdasarkan data BPS lebih tinggi daripada yang berdasarkan data Kependudukan. Kondisi diatas menunjukkan keadaan yang cukup baik jika berdasarkan data BPS karena belum memenuhi target yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Utara, akan tetapi jika menggunakan data Kependudukan maka kondisinya malah lebih kurang baik karena masih agak jauh dari target yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Utara pada tahun e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya. Anggaran yang direncanakan pada penetapan kinerja/ perjanjian kinerja tahun 2016 untuk pencapaian sasaran Meningkatnya Jangkauan Layanan Pendidikan Dasar Dan Menengah adalah sebesar Rp dari anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp atau 91,67% dengan rata-rata capaian kinerja 87,43%, sehingga pada sasaran ini tidak terdapat efisiensi dalam penggunaan sumber daya sebesar 4,24%. f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian sasaran Meningkatnya Jangkauan Layanan Pendidikan Dasar Dan Menengah adalah sebanyak 1 program dan 2 kegiatan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 64

65 Sasaran 12 Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan : Meningkatnya mutu pendidikan dasar dan menengah Analisis pencapaian Sasaran 12 : Meningkatnya mutu pendidikan dasar dan menengah dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini. Satuan Target Realisasi Angka Kelulusan SD Siswa Angka Kelulusan SMP Siswa Angka Kelulusan SMA/SMK Siswa Rata-Rata Kinerja 100 Dari 3 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini, secara keseluruhan dapat terealissi 100 persen dengan rata-rata capaian kinerja 100% capaian kinerja b. Perbandingan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir. Kinerja Angka Kelulusan SD Angka Kelulusan SMP Angka Kelulusan SMA/SMK Jika dilihat capaian kinerja tahun ini dengan beberapa tahun terakhir, maka secara umum rata-rata capaian kinerja pada Meningkatnya mutu pendidikan dasar dan menengah ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. c. Perbandingan kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi. Satuan Kondisi kinerja target jangka menengah Rata-rata realisasi sampai dengan tahun ini Angka Kelulusan SD Persen Angka Kelulusan SMP Persen Angka Kelulusan SMA/SMK Persen Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 65

66 Jika melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator kinerja sampai dengan tahun 2016 terhadap target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam RPJMD Kabupaten Luwu Utara, maka secara keseluruhan dapat terealisasi 100 persen. d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan. Sasaran Meningkatnya mutu pendidikan dasar dan menengah terdiri atas 3 (tiga) Indikator kinerja Utama yang kesemuanya dapat terealisasi 100% analisis capaian dari indicator tersebut sebagai berikut. Angka Kelulusan Sekolah Dasar (SD) Angka kelulusan suatu jenjang pendidikan tertentu diukur dari berapa banyak siswa pada jenjang tersebut yang lulus pada ujian nasional dibandingkan dengan berapa banyak siswa yang mengikuti ujian nasional pada jenjang pendidikan tersebut. Semakin tinggi angka kelulusan menunjukkan semakin banyaknya siswa yang lulus pada suatu jenjang pendidikan dan mengindikasikan bahwa mutu siswa pada jenjang pendidikan tersebut sudah berada pada kategori baik. Pada tahun 2016 untuk tingkat SD jumlah siswa yang mengikuti ujian nasional adalah sebanyak siswa dan yang siswa yang lulus ujian nasional adalah sebanyak siswa. Sehingga persentase realisasinya adalah sebesar 100%. Setelah mendapatkan nilai realisasi indikator kinerja maka selanjutnya diukur persentase pencapaian kinerjanya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.11 Angka Kelulusan Sekolah Dasar Target (Orang) Realisasi (Orang) Persentase Pencapaian Realisasi Tahun Sebelumnya Angka Kelulusan Tetap Sekolah Dasar Sumber Data: Aplikasi Pendataaan Dapodikdasmen 2016 Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa persentase pencapaian kinerja untuk indikator ini berada pada kategori BAIK (100%) dan bila membandingkan antara realisasi indikator kinerja tahun ini dengan tahun lalu terlihat pencapiannya tetap, yaitu dari 100%. Kondisi di atas sudah sangat baik karena telah mencapai target yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Utara. Akan tetapi untuk mempertahankan hasil di tahun mendatang maka diperlukan upaya lebih lanjut dari Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Utara. 2. Angka Kelulusan Sekolah Menengah Pertama Pada tahun 2016 untuk tingkat SMP jumlah siswa yang mengikuti ujian nasional adalah sebanyak siswa dan yang siswa yang lulus ujian nasional adalah sebanyak siswa. Sehingga persentase realisasinya adalah sebesar Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 66 Ket

67 100%. Setelah mendapatkan nilai realisasi indikator kinerja maka selanjutnya diukur persentase pencapaian kinerjanya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.12 Angka Kelulusan Sekolah Menengah Pertama Target (Orang) Realisasi (Orang) Angka Kelulusan Sekolah Menengah Pertama Sumber Data: Aplikasi Pendataan Dapodikdasmen 2016 Persentase Pencapaian Realisasi Tahun Sebelumnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 67 Ket Tetap Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa persentase pencapaian kinerja untuk indikator ini berada pada kategori BAIK (100%) dan bila membandingkan antara realisasi indikator kinerja tahun ini dengan tahun lalu terlihat pencapiannya tetap, yaitu 100%. Kondisi di atas sudah sangat baik karena telah mencapai target yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Utara. Akan tetapi untuk mempertahankan hasil di tahun mendatang maka diperlukan upaya lebih lanjut dari Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Utara. 3. Angka Kelulusan Sekolah Menengah dan Kejuruan (SMA/SMK) Pada tahun 2016 untuk tingkat SMA/SMK jumlah siswa yang mengikuti ujian nasional adalah sebanyak siswa dan yang siswa yang lulus ujian nasional adalah sebanyak siswa. Sehingga persentase realisasinya adalah sebesar 100%. Setelah mendapatkan nilai realisasi indikator kinerja maka selanjutnya diukur persentase pencapaian kinerjanya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Angka Kelulusan Sekolah Menengah Atas Dan Kejuruan Tabel 3.13 Angka Kelulusan Sekolah Menengah Atas Dan Kejuruan Target (Orang) Realisasi (Orang) Persentase Pencapaian Realisasi Tahun Sebelumnya Ket ,27 Naik Sumber Data: Aplikasi Pendataan Dapodikdasmen 2016 Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa persentase pencapaian kinerja untuk indikator ini berada pada kategori BAIK (100%) namun bila membandingkan antara realisasi indikator kinerja tahun ini

68 dengan tahun lalu terlihat pencapiannya meningkat, yaitu dari 99,27% menjadi 100%. Kondisi di atas sudah baik namun belum mencapai target yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Utara. Untuk mempertahankan atau lebih meningkatkan hasil ini di tahun mendatang maka diperlukan upaya lebih lanjut dari Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Utara. e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya. Anggaran yang direncanakan pada penetapan kinerja/ perjanjian kinerja tahun 2016 untuk pencapaian sasaran Meningkatnya mutu pendidikan dasar dan menengah adalah sebesar Rp dari anggaran tersebut terealisasi sebesar atau sebesar 98,79 dengan rata-rata capaian kinerja 100,00%, sehingga pada sasaran ini terdapat efisiensi dalam penggunaan sumber daya sebesar 1,21%. f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian sasaran Meningkatnya mutu pendidikan dasar dan menengah adalah sebanyak 3 program dan 8 kegiatan. Sasaran 13 : Meningkatnya minat baca masyarakat Analisis pencapaian Sasaran 13 : Meningkatnya minat baca masyarakat dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini. Satuan Target Realisasi Jumlah pengunjung dan peminjam buku perpustakaan Orang ,51 2. Jumlah bahan pustaka Exp ,00 3. Jumlah ragam pustaka Jenis ,00 4. Jumlah perpustakaan sekolah dan desa yang aktif Perpusta kaan ,00 Rata-Rata Kinerja 94,68% Dari 4 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini, terdapat 3 indikator kinerja yang dapat terealisasi 100,00% berdasarkan target kinerja Tahun 2016 dan terdapat satu indikator yang hanya terealisasi 83,51%. Dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 94,68%. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 68

69 b. Perbandingan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir. Jumlah pengunjung dan peminjam buku perpustakaan Kinerja Jumlah bahan pustaka Jumlah ragam pustaka Jumlah perpustakaan sekolah dan desa yang aktif Jika dilihat capaian kinerja tahun ini dengan beberapa tahun terakhir, maka secara umum rata-rata capaian kinerja pada sasaran meningkatnya minat baca masyarakat ini mengalami penurunan pada indikator jumlah pengunjung dan peminjam buku perpustakaan yaitu pada tahun 2015 sebesar pengunjung menurun menjadi pengunjung pada tahun Indikator jumlah bahan pustaka tidak mengalimi perubahan capaian kinerja dari tahun sebelumnya begitupun dengan indikator jumlah ragam pustaka. Dari keempat indikator pada sasaran ini terdapat satu indikator kineja yang berhasil mengalami peningkatan kinerja dari tahun sebelumya yaitu jumlah perpustakaan sekolah dan desa yang aktif yang sebelumnya tidak ada capaian kinerja. c. Perbandingan kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi. Jumlah pengunjung dan peminjam buku perpustakaan Satuan Orang Kondisi kinerja target jangka menengah Rata-rata realisasi sampai dengan tahun ini ,00 2. Jumlah bahan pustaka Exp ,04 3. Jumlah ragam pustaka Jenis ,00 4. Jumlah perpustakaan sekolah dan desa yang aktif Perpusta kaan ,53 Jika melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator kinerja sampai dengan tahun 2016 terhadap target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam RPJMD Kabupaten Luwu Utara, maka terdapat 3 indikator yang belum terealisasi 100 persen dan 1 indikator kinerja yang dapat terealisasi 100 persen. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 69

70 d. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan. Populasi yang menjadi target pelayanan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah berdasarkan dokumen Rencana Strategis sebanyak Angka populasi didapatkan dengan mempertimbangan jarak beberapa radius kilo meter dari pusat pelayanan perpustakaan umum daerah. Populasi penduduk dalam jangkauan radius tersebut dengan rentang usia tahun menjadi variable utama dan dengan mempertimbangkan variable-variable lainnya, angka orang menjadi angka ideal yang menjadi populasi layanan perpustakaan umum saat itu. Tahun 2010 jumlah pengunjung sebanyak orang dan Tahun 2011 terjadi penurunan jumlah pengunjung yang sangat signifikan menjadi 769 orang padahal target yang kami tetapkan sebanyak orang. Penyebab terjadinya penurunan tersebut belum dapat diidentifikasi sebelumnya, sehingga hipotesa kami jumlah bahan pustaka yang masih sangat kurang. Tahun 2012 jumlah pengunjung kembali bertambah menjadi orang meskipun belum mencapai target yang telah kami tetapkan yakni sebesar orang. Dan pada tahun 2013 terjadi peningkatan jumlah pengunjung yang sangat signifikan sebanyak orang. Bahkan melebihi target sebesar 6,9% dari target yang kami rencanakan dan tetapkan pada tahun tersebut yaitu orang. Pada Tahun 2014 jumlah pengunjung sebanyak orang dengan target sebesar orang. Dan Tahun 2015 jumlah pengunjung bertambah menjadi orang dari tahun sebelumnya meskipun belum mencapai target yang kami tetapkan untuk tahun tersebut yaitu sebesar orang. Penurunan dan lonjakan jumlah pengunjung sangat ditentukan oleh banyak variable. Jumlah bahan pustaka merupakan variable yang sangat menentukan. Kenyamanan ruang baca, promosi dan kegiatan-kegiatan teknis perpustakaan adalah variable lainnya. Membuat edaran ke beberapa sekolah terdekat untuk berkunjung ke perpustakaan juga cukup efektif menaikkan jumlah pengunjung. Namun edaran ini masih terbatas hanya untuk sekolah dasar, karena kenyamanan akibat ruang baca yang tidak terlalu luas harus tetap dijaga sehingga pengunjung tetap merasa nyaman untuk membaca. Pengunjung pelajar Sekolah Dasar mendominasi kunjungan perpustakaan setiap tahunnya. Prosentase dari Tahun 2014 sampai dengan Tahun 2016 mencapai 49%, kemudian pengunjung SMP, SMU dan Umum. Sedangkan prosentase pengunjung mahasiswa tercatat paling rendah yaitu sebesar 3%. Prosentase Jumlah Pengunjung Perpustakaan berdasarkan klasifikasi pengunjung dari Tahun 2014 sampai dengan 2016 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 70

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 I - 1

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 I - 1 BAB I PENDAHULUAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 I - 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang erselenggaranya Tata Pemerintahan yang baik good governance merupakan prasyarat

Lebih terperinci

BAB II ASPEK STRATEGIS

BAB II ASPEK STRATEGIS BAB II ASPEK STRATEGIS Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 II - 16 BAB II ASPEK STRATEGIS A. Sumber Daya Manusia 1. Kependudukan umlah Penduduk Kabupaten Luwu Utara pada

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan (1) (2) (3) Penetapan Kinerja Tahun

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan (1) (2) (3) Penetapan Kinerja Tahun PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA TAHUN 2014 Terwujudnya administrasi pemerintahan yang tertib, efisien dan efektif Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan berorientasi

Lebih terperinci

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA TAHUN 2013 Terwujudnya administrasi pemerintahan yang tertib, efisien dan efektif Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan berorientasi

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan. Produktif, dan Bertumpu pada Sektor Pertanian.

Kata Pengantar. Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan. Produktif, dan Bertumpu pada Sektor Pertanian. Kata Pengantar yukur Alhamdulillah atas Rahmat Hidayah Allah SWT Laporan akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah kabupaten luwu utara dapat diselesaikan tepat waktu dan penyusunannya berpedoman pada

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Prioritas Misi Prioritas Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah 2 1 jalan dan jembatan Kondisi jalan provinsi mantap

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan amanat Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------ i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIANN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahann yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1. Sejarah Organisasi Kota Serang terbentuk dan menjadi salah satu Kota di Propinsi Banten berdasarkan Undang-undang Nomor 32 tahun 2007 yang diundangkan pada tanggal 10 bulan

Lebih terperinci

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Dan Sasaran Kabupaten Ponorogo Taget Sasaran Sasaran Target KET. 2016 2017 2018 2019 2020 Membentuk budaya keteladanan

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN Prioritas dan sasaran merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang direncanakan, terintegrasi, dan konsisten terhadap pencapaian

Lebih terperinci

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA NO INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN BESARAN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

A. Gambaran Umum Daerah

A. Gambaran Umum Daerah Pemerintah Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Daerah K ota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat, terletak di antara 107º Bujur Timur dan 6,55 º

Lebih terperinci

Lampiran Meningkatnya cakupan

Lampiran Meningkatnya cakupan Lampiran : Peraturan Walikota Pagar Alam Nomor : Tahun 2017 Tanggal : 2017 I II Pemerintah Visi Kota Pagar Alam Terwujudnya Keseimbangan Masyarakat Pagar Alam Yang Sehat, Cerdas, Berakhlaq Mulia, Dan Didukung

Lebih terperinci

BUPATI PARIGI MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH

BUPATI PARIGI MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH BUPATI PARIGI MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN BUPATI PARIGI MOUTONG NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PARIGII MOUTONG TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH

PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN TAHUN : 2012 : PENAJAM PASER UTARA SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Dituntaskannya program wajib belajar dua belas tahun pada seluruh siswa Persentase

Lebih terperinci

Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI

Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... 3 1.3 Hubungan Antar Dokumen Perencanaan... 5 1.4 Sistematika

Lebih terperinci

Terwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera

Terwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera BAB - V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi Misi Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan rangkaian kegiatan pembangunan yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, semakin membuka kesempatan yang cukup luas bagi daerah untuk mewujudkan otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab,

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RPJMD KOTA LUBUKLINGGAU 2008-2013 VISI Terwujudnya Kota Lubuklinggau Sebagai Pusat Perdagangan, Industri, Jasa dan Pendidikan Melalui Kebersamaan Menuju Masyarakat

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN DAN INDIKATOR KINERJA

BAB 2 PERENCANAAN DAN INDIKATOR KINERJA BAB 2 PERENCANAAN DAN INDIKATOR KINERJA 2.1 Rencana Strategis Berdasarkan ketentuan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 bahwa setiap Daerah wajib menetapkan Rencana Stratejik

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA BAB IX PENETAPAN INDIKATOR Pada akhir tahun kedua pelaksanaan Tahun 2011-2015, terjadi dinamika dalam pencapaian target kinerja daerah, antara lain beberapa indikator telah tercapai jauh melampaui target

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BANGKA SELATAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 TANJUNGPANDAN, MARET 2014 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Tabel IX-1 Indikator Kinerja Daerah Menurut Sasaran Strategis SASARAN INDIKATOR KINERJA Misi satu : Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang melalui peningkatkan

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2013 periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 Oleh: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MALANG Malang, 30 Mei 2014 Pendahuluan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta 2021 A. 1

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta 2021 A. 1 Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta NO 2016 2017 2018 2019 2020 A. 1 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Pertumbuhan ekonomi/pdrb

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2012 merupakan periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1 LATAR BELAKANG... I-1 2.1 MAKSUD DAN TUJUAN... I-2 1.2.1 MAKSUD... I-2 1.2.2 TUJUAN... I-2 1.3 LANDASAN PENYUSUNAN...

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 BAB IV PENUTUP

Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 BAB IV PENUTUP BAB IV PENUTUP Sebagai bagian penutup dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2015, dapat disimpulkan bahwa secara umum Pemerintah Kabupaten Bima telah memperlihatkan pencapaian kinerja

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 DAFTAR TABEL Taks Halaman Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 Tabel 2.2 Posisi dan Tinggi Wilayah Diatas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamasa... 26 Tabel

Lebih terperinci

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUN 2015 Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat Sasaran 1 : Meningkatnya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4

Lebih terperinci

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan umum dari penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Dengan terbitnya Undang-undang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 NO INDIKATOR KINERJA Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat Sasaran 1 : Meningkatnya Aksesibilitas dan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi Kabupaten Grobogan pada saat ini, dan terkait dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten

Lebih terperinci

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : Tgk.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan BAB II. Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB III. Gambaran Pengeloaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan BAB II. Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB III. Gambaran Pengeloaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang I-1 1.2. Dasar Hukum I-2 1.3. Hubungan Dokumen RPJMD dengan Dokumen Perencanaan I-5 Lainnya 1.4. Sistematika Penulisan I-8 1.5. Maksud dan Tujuan Penyusunan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xix BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen RPJMD

Lebih terperinci

BAB I. Bogor. Kota. Laporan. Pemerintah. daerah mengerahkann. Karena. tata kelola. banyak kelebihbaikan. pemerintahan. masyarakat. yang.

BAB I. Bogor. Kota. Laporan. Pemerintah. daerah mengerahkann. Karena. tata kelola. banyak kelebihbaikan. pemerintahan. masyarakat. yang. BAB I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme telah secara tegas mengamanatkan tata kelola

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan NO 2018 A ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 1 PDRB per Kapita (juta rupiah) - PDRB

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016 SASARAN INDIKATOR TARGET MISI I : MEWUJUDKAN TATA RUANG WILAYAH KE DALAM UNIT-UNIT OPERASIONAL YANG TEPAT DARI SISI EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii x xi BAB I PENDAHULUAN... I - 1 A. Dasar Hukum... I - 1 B. Gambaran Umum Daerah... I - 4 1. Kondisi Geografis Daerah...

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi BAB V Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran 5.1 Visi Visi merupakan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang (clarity of direction). Visi juga menjawab

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep Tabel 6.1 Strategi dan Kabupaten Sumenep 2016-2021 Visi : Sumenep Makin Sejahtera dengan Pemerintahan yang Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan Profesional Tujuan Sasaran Strategi Misi I :

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1 Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Untuk Masing masing Misi Arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Lamongan tahun

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran...

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran... DAFTAR ISI HALAMAN BAB 1 A. Latar Belakang... 1 B. Maksud dan Tujuan... 2 C. Sejarah Singkat Kabupaten Tanggamus... 3 D. Gambaran Umum Daerah... 4 E. Sistematika Penyajian... 20 BAB 2 A. Instrumen Pendukung

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamandau Tahun 2013-2018 yang merupakan tahapan kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI PEMBANGUNAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT i DAFTAR ISI PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL i ii viii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Dasar Hukum 3 1.3 Hubungan Antar Dokumen 4 1.4 Sistimatika Dokumen

Lebih terperinci

Pendahuluan. Bab. A. Latar Belakang

Pendahuluan. Bab. A. Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1 Bab 1 Pendahuluan A. Latar Belakang Pemerintah Kabupaten Sanggau sebagai salah satu penyelenggara pemerintahan di daerah, berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah. Kabupaten Gowa ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah. Kabupaten Gowa ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah Kabupaten Gowa ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gowa Nomor: 3 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Lebih terperinci

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA 1 Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA NO INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN BESARAN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT, GUBERNUR KALIMANTAN BARAT KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR : 678/ OR / 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 396/OR/2014 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Lebih terperinci

Tahun Penduduk menurut Kecamatan dan Agama Kabupaten Jeneponto

Tahun Penduduk menurut Kecamatan dan Agama Kabupaten Jeneponto DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Luas Wilayah menurut Kecamatan di Kabupaten Jeneponto... II-2 Tabel 2.2 Jenis Kebencanaan dan Sebarannya... II-7 Tabel 2.3 Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Jeneponto Tahun 2008-2012...

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PERIODE : 2017-2022 NO 1 1 1106 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2017 MISI I : MEWUJUDKAN TATA RUANG WILAYAH KE DALAM UNIT UNIT OPERASIONAL YANG TEPAT DARI SISI EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN KEAMANAN NEGARA 1 Meningkatnya

Lebih terperinci

Lampiran 4 : Realisasi RPJMD Kabupaten Bima Tahun

Lampiran 4 : Realisasi RPJMD Kabupaten Bima Tahun Lampiran 4 : Realisasi RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011-2015 1 Menurunnya jumlah 1 Prosentase penurunan % 18.49 17.66 16,23 15.13 15.42* penduduk miskin jumlah penduduk miskin 2 Meningkatnya paritas 2 Paritas

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Optimalisasi peran dan fungsi Persentase produk hukum kelembagaan pemerintah daerah daerah ditindaklanjuti

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Kabupaten Rembang Tahun II-1. Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun II-12. Kelamin Kabupaten Rembang Tahun

DAFTAR TABEL. Kabupaten Rembang Tahun II-1. Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun II-12. Kelamin Kabupaten Rembang Tahun DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Wilayah Administratif Menurut Kecamatan/Desa di Kabupaten Rembang Tahun 2015... II-1 Tabel 2.2. Jumlah dan Rasio Jenis Kelamin Penduduk menurut Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN... I-1

BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar... Daftar Gambar... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4. Kaidah Pelaksanaan...

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Luas Wilayah Kota Palu Menurut Kecamatan Tahun 2015.. II-2 Tabel 2.2 Banyaknya Kelurahan Menurut Kecamatan, Ibu Kota Kecamatan Dan Jarak Ibu Kota Kecamatan Dengan Ibu Kota Palu Tahun

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN KABUPATEN : PENAJAM PASER UTARA TAHUN : 2010 RENCANA KINERJA TAHUNAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Persentase Angka Partisipasi Sekolah (APM) SD/ MI 92 Persen Dituntaskannya program wajib

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi Desa Jatilor saat ini, dan terkait dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa), maka untuk pembangunan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR GRAFIK... xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-5

Lebih terperinci

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 PRIORITAS PEMBANGUNAN 2017 Meningkatkan kualitas infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah

Lebih terperinci

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH LAMPIRAN 1 BUPATI BANYUWANGI WAKIL BUPATI BANYUWANGI DAERAH STAF AHLI KELOMPOK JABATAN ASISTEN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN ASISTEN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN DAN

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (pilkada).

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 RPJMD Tahun 2008-2013 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

BUPATI ACEH TENGAH بوفاتي ا چیھ تثھ PERATURAN BUPATI ACEH TENGAH NOMOR 04 TAHUN 2016

BUPATI ACEH TENGAH بوفاتي ا چیھ تثھ PERATURAN BUPATI ACEH TENGAH NOMOR 04 TAHUN 2016 BUPATI ACEH TENGAH بوفاتي ا چیھ تثھ PERATURAN BUPATI ACEH TENGAH NOMOR 04 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2012 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG L PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA MALANG

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA MALANG PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA MALANG No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1. Meningkatnya kualitas, aksesibilitas dan pemerataan pelayanan pendidikan 1. Angka

Lebih terperinci

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2016-2021 Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DASAR PENYUSUNAN Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi DAFTAR ISI Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan RPJMD dengan

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 24 2004 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH DENGAN MENGHARAP BERKAT DAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHU WATA

Lebih terperinci