NAMU MYOHO RENGE KYO Oleh: Sidin Ekaputra,SE
|
|
- Suryadi Sudirman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 NO.09 JUNI 2005 PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA DHARMA AGUNG NAMU MYOHO RENGE KYO Oleh: Sidin Ekaputra,SE S addharma Pundarika Sutra (Myo Ho Reng Kyo, Jpn) merupakan sutra yang dibabarkan oleh Buddha Sakyamuni dalam kurun 8 tahun terakhir sebelum Beliau memasuki Parinirvana. Saddharma Pundarika Sutra berisi kebenaran dan kebijaksanaan tertinggi dari Sang Buddha, yang secara pembabaran dan ajaran yang terkandung didalam berbeda dengan sutra-sutra sebelumnya. Sutra-sutra sebelum Saddharma Pundarika Sutra, dibabarkan berdasarkan kepada kapasitas dan tingkat pemahaman manusia yang artinya Sang Buddha menyesuaikan ajarannya dengan kemampuan manusia untuk menerimanya, sedangkan Saddharma Pundarika Sutra dibabarkan oleh Sang Buddha berdasarkan keinginan dan kebijaksanaan yang sebenarnya dari Sang Buddha itu sendiri, tanpa terikat atau terpengaruh oleh kapasitas dan kemampuan dari mereka yang mendengarkan. Jelas point ini, memberikan perbedaan yang mendalam, sutra-sutra sebelum Saddharma Pundarika Sutra tidak mencerminkan atau mewakili keinginan dan kebijaksanaan sesungguhnya dari Sang Buddha. Buddha Sakyamuni sejak awal pencapaian Penerangan Agung, telah berkeinginan untuk membabarkan Saddharma Pundarika Sutra, namun akal bakat dan kemampuan manusia pada saat itu belum memadai sehingga, Ia mengambil kebijaksanaan membabarkan sutrasutra lain sebagai jalan Upaya saja. Nichiren Daishonin, pendiri Nichiren Shu setelah menjalani masa pembelajaran yang mendalam dalam mengkaji sutrasutra Sang Buddha, menemukan 1
2 No.09 / Juni 2005 bahwa hanya Saddharma Pundarika Sutra sebagai sebuah ajaran yang sesungguhnya dan sesuai keinginan hati dari Sang Buddha. Nichiren mengajarkan kita untuk menaruh hati kepercayaan yang mendalam tanpa keraguan akan kebenarannya ini, dan agar kita melaksanakan penyebutan O daimoku Namu Myoho Renge Kyo sebagai sebuah wujud pencapaian Kesadaran Tertinggi yang diberikan oleh Sang Buddha. Beliau mengatakan bahwa O daimoku tidak hanya mewakili sebuah kebenaran dari Sang Buddha tetapi merupakan Kebenaran itu sendiri, dan bahwa melalui penyebutan O daimoku kita akan memperoleh seluruh karunia kebajikan, harta pusaka, dan kekuatan gaib dari Sang Buddha Sakyamuni dan juga para Buddha dari sepuluh penjuru dunia. Penambahan aksara Namu kepada Myoho Renge Kyo, jelas merupakan sebuah Pencerahan yang diperoleh Nichiren Daishonin. Manusia pada Masa Akhir Dharma sangat sulit untuk melakukan pelaksanaan sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang suci, para arif bijaksana pada jaman dahulu, sehingga dengan penuh welas asih Sang Buddha memberikan permata pusaka ini dalam tujuh aksara Na Mu Myo Ho Ren Ge Kyo sebagai satu-satunya jalan bagi kita umat manusia untuk dapat mencapai Jalan Penerangan Agung. Namu, berasal dari kata sansekerta Namas. Namu atau Namas tidak dapat diterjemahkan kedalam bahasa lain, karena itu penerjemahan kedalam bahasa China atau lainnya hanya mengikuti lafal pengucapan saja. Namu dalam bhs.jepang bisa berarti Kimyo. Nikko Shonin, salah satu dari Enam Bhiksu Senior (Pengikut Utama Nichiren Daishonin), mencatat pembabaran Nichiren Daishonin dijelaskan,...terdapat dua hal dimana kita mencurahkan hidup kita: Kepada manusia, yang mana adalah Buddha Sakyamuni dan kepada hukum, yang mana adalah Saddharma Pundarika Sutra... dalam istilah "Kimyo", aksara Ki (cina) berarti Kembali atau Mencurahkan ini menunjukkan pada aspek fisik dari hidup yang digambarkan dalam huruf Myo ( Hidup ditulis berbeda aksara dengan Myo dari Myoho) adalah aspek spritual. Oleh karena itu, kata Namu mengandung suatu makna yang lengkap yaitu mengabdikan secara sungguh-sungguh seluruh hidup kita baik secara fisik maupun kejiwaan. Dengan kata lain, kita percaya sepenuhnya kepada Sang Buddha dan ajarannya, terutama Saddharma Pundarika Sutra, dimana kita mencurahkan sepenuh jiwa kita dan dengan setiap cara yang memungkinkan. Dalam bagian Jigage (Sajak) dari Bab.II (Juryo) Saddharma Pundarika Sutra, terdapat satu bagian kata berikut : Isshin Yoku Ken Butsu, Fuji Shaku Shin myo ini berarti Dengan sepenuh jiwa raga ingin bertemu dengan Buddha dalam kehidupan kali ini. Secara jelas mengambarkan kata dari Namu, bahwa pendirian kita, pengertian, perlindungan dan pencurahan semuanya dimulai dari diri sendiri yang didasarkan pada ketulusan hati darikepercayaan dan pelaksanaan. Namu juga bisa berarti "Pasrah" dan "Maju". Pasrah bukan berarti mundur atau putus asa, "Pasrah" berarti menyadari, menerima, mengakui dan melihat kedalam diri sendiri atas segala kesalahan atau karma buruk yang telah dibuat. Namu berarti juga harus "Maju", maju bersemangat menatap masa depan, dengan menjadikan masa lalu sebagai pelajaran dan pengalaman yang berharga. O daimoku yang sebenarnya, adalah 2
3 No.09/ Juni 2005 menerima dan mengakui segala kesalahan yang telah dilakukan dan intropeksi diri untuk menjadi lebih maju pada masa mendatang. Sebuah kesalahan besar jika diantara kita menyebut O daimoku dengan landasan kesombongan dan egoisme diri sendiri. Odaimoku dengan dasar ego tidak akan menghasilkan apapun juga. Ketika kita Odaimoku dengan sikap menerima dan maju, maka diri kita akan dihidupkan kembali, kita menjadi seorang yang baru dan penuh vitalitas. M yoho berarti Saddharma (bhs.skt), yang berarti 'sangat dalam dan tidak terjangkau.' Sad atau Myo dari Myoho dapat diartikan sebagai Kebenaran, Kesempurnaan, Gaib, Sulit Dimengerti, Tak Terbandingkan, Sulit diterima dan Mencakupi Semuanya. Ho berarti Dharma atau Hukum. Maha Guru Tien T ai, menjelaskan dalam (jp.hokke Gengi) bahwa Myo berarti Sangat Sulit Dimengerti. Pertama, adalah analisa perbandingan dimana menjelaskan bahwa Saddharma Pundarika Sutra sangat unggul dibandingkan dengan seluruh Ajaran Buddha lainnya. Kedua, Myo berarti telah mencakupi seluruh Saddharma Pundarika Sutra, dalam hal ini termasuk secara menyeluruh termasuk semua ajaran Sakyamuni Buddha, dimana Beliau membabarkan Dharmanya selama 42 tahun hidupnya. Nichiren Daishonin juga menambahkan bahwa aksara Myo dari Myoho Renge Kyo adalah yang terpenting, Beliau menjelaskan dalam Surat Daimoku dari Saddharma Pundarika Sutra, bahwa Jika disana terdapat sebuah gudang penuh dengan pusaka yang berharga, tetapi jika tidak ada kunci, maka tidak dapat membukanya. Jika tidak dapat membukanya, pusaka yang ada didalam gudang tersebut tidak dapat terlihat, aksara Myo dari Saddharma Pundarika Sutra (Myoho Renge Kyo) adalah kuncinya. Ini adalah sutra untuk membuka pintu dari semua ajaran Kebijaksanaan dan mengungkapkan segala aspek Kebenaran dari semua kenyataan. Dan juga dalam Surat Membuka Mata (Kaimoku Sho) dikatakan, Myo berarti Penuh dengan Kurnia, yang mana semua berarti Kesempurnaan ini seperti meletakkan setetes air dari samudra luas, yang mana setetes air telah mencakupi air dari semua sungai yang mengalir ke laut. Myo juga dapat diartikan Membangunkan Sifat Sejati atau Jiwa Buddha yang ada dalam diri kita dan dapat membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. R enge berarti Pundarika (skt) atau Bunga Teratai. Pundarika melambangkan kemurnian dan kesadaran Buddha. Pundarika juga melambangkan Sebab Akibat yang berkesinambungan seperti Bunga Teratai yang mempunyai Bunga dan Biji dalam waktu yang bersamaan, begitu juga dengan segala perbuatan (karma) yang kita lakukan memberikan akibat pada saat yang sama (Inga Guci). Bunga Teratai berkembang di air yang kotor, namun bunganya tetap putih dan bersih. Ini berarti kita sebagai seorang Buddhis harus mampu menjadikan dirinya tetap bersih dan suci meskipun tinggal dalam lingkungan yang kotor. Kita harus mampu menjadi teladan dan panutan dalam masyarakat, melalui pelaksanaan ajaran Buddha dalam kehidupan sehari-hari. K yo berarti Sutra, yaitu catatan-catatan pembabaran ajaran Buddha Sakyamuni. Sutra-sutra ini dituliskan setelah kemoksaan Sang Buddha oleh para murid-muridnya, agar ajaran Buddha tidak terlupakan atau hilang oleh jaman. Namu Myoho Renge Kyo atau O daimoku secara keseluruhan berarti bahwa mereka yang menerima secara sepenuh hati dan sungguh-sungguh dalam pelaksanaan Saddharma Pundarika Sutra, akan mampu menghidupkan kembali dirinya dan lepas dari segala penderitaan dalam kehidupan, membangkitkan Sifat Sejati dalam diri masing-masing, membentuk watak, prilaku dan jiwa yang bersih, kuat dan suci sehingga pada akhirnya akan membawa kita mencapai Jalan Penerangan Agung. O daimoku adalah Buah Kebijaksanaan Yang Tertinggi dari Sang Buddha. Buddha Sakyamuni dan Nichiren Daishonin memberikan Pusaka Yang Tak Terhingga dan Selalu Dijaga Oleh Para Buddha ini kepada kita, manusia Masa Akhir Dharma, sebagai satu-satunya jalan yang mampu membawa kita mencapai Kesadaran Buddha. Sebutlah O daimoku dengan hati yang bersih dan hati kepercayaan yang kuat, serta laksanakan dalam kehidupan kita sehari-hari, maka Racun berubah menjadi Obat, Penderitaan menjadi Kebahagiaan. Gassho. 3
4 No.09 / Juni 2005 Bimbingan Oleh: YM.Bhiksuni Myosho Obata (Bhiksuni Pembimbing Indonesia) TRI RATNA (SAN KI E MON) S etelah kita menyebut Do jo ge, Aku akan menceritakan tentang Tiga Pusaka (San Ki E Mon): "Kami berlindung kepada Buddha! Bersama-sama dengan semua mahluk hidup, marilah kita mencapai Jalan Agung." "Kami berlindung kepada Dharma! Bersama-sama dengan semua mahluk hidup, marilah kita memasuki Gudang Sutra dan membuat Kebijaksanaan dan Welas asih kita dalam dan luas seperti samudera." "Kami berlindung kepada Sangha! Bersama-sama dengan semua mahluk hidup, marilah kita membimbing semua mahluk untuk mencapai Kebebasan dari semua rintangan dan penderitaan." Buddhisme Selatan mengucapkan dalam bahasa Pali: Buddham saranam gacchami. Dhammam saranam gacchami. Sangham saranan-i gacchami. Dalam teks Hua Yi, katakatanya diucapkan seperti ini: Na Mo Fo Na Mo Fa Na Mo Seng Dalam Buddhisme, Tiga Pusaka ini adalah objek pemujaan yang paling utama. Terdapat Empat Kebajikan Buddhisme dalam Nichiren Shu: o o o Menghargai kebaikan yang diberikan oleh orangtua, Menghargai kebaikan yang diterima dari seorang raja (Negara), Menghargai kebaikan yang diterima dari semua orang (Masyarakat), o Menghargai kebaikan yang diterima dari Tiga Pusaka (Buddha, Dharma, dan Sangha). Mengambil perlindungan kepada Tiga Pusaka adalah suatu hal yang sangat penting bagi semua orang yang menyebut dirinya seorang Buddhis. Dari poin inilah perwujudan sebagai seorang Buddhis dimulai. Tiga Pusaka itu adalah Buddha, Dharma, dan Sangha. Bersambung Ke Hal. 7 4
5 No.09/ Juni 2005 Seri Pelajaran Mahayana DELAPAN RUAS JALAN KEMULIAAN ( BAGIAN. 1 ) Sang Buddha bersabda : Di antara semua jalan, maka `Delapan Ruas Jalan Kemuliaan adalah yang terbaik. Di antara semua kesunyataan, maka `Empat Kesunyataan Mulia adalah yang terbaik. Di antara semua keadaan, maka keadaan tanpa nafsu adalah yang terbaik; dan di antara semua makhluk hidup, maka orang yang `Melihat adalah yang terbaik. (Dhammapada, 273). S eperti seorang dokter yang berpengalaman, Sang Buddha mengenali dulu penyakit penderitaan tersebut. Beliau kemudian mengidentifikasikan penyebabnya dan menentukan penyembuhannya. Untuk kemudian guna kepentingan umat manusia, Beliau meracik penemuannya tersebut dalam suatu rumusan yang sistimatis, dimana dapat dengan mudah diikuti oleh umat manusia guna melenyapkan penderitaan. Rumusan tersebut mencakup pengobatan fisik dan mental, dimana salah satunya disebut Delapan Ruas Jalan Kemuliaan. Delapan Ruas Jalan Kemuliaan yang ditemukan oleh Sang Buddha adalah salah satu jalan untuk melenyapkan penderitaan dan menuju Nirvana. Jalan ini menghindari penyiksaan diri yang berlebihan yang mana dapat melemahkan intelektual seseorang dan pemanjaan diri berlebihan yang dapat menghambat kemajuan spiritual seseorang. Delapan Ruas Jalan Kemuliaan tersebut terdiri dari Pandangan Benar, Pikiran Benar, Perkataan Benar, Perbuatan Benar, Mata Pencaharian Benar, Usaha Benar, Kesadaran Benar dan Konsentrasi Benar. 1. Pandangan Benar P andangan Benar merupakan pengetahuan mengenai Empat Kebenaran Mulia. Dengan kata lain berusaha memahami diri sendiri sebagaimana adanya. Kata kunci dalam paham Buddhisme adalah Pandangan Benar. Ajaran Sang Buddha pada umumnya adalah berdasarkan pengetahuan dan bukan berdasarkan suatu kepercayaan yang tidak beralasan. Pandangan Benar sangat penting dan merupakan hal utama yang harus kita pelajari terlebih dahulu, sebelum mempelajari lebih lanjut Ajaran Sang Buddha. Seperti proses tahapan dalam sekolah, maka Pandangan Benar dapat disebut kelas SD, kemudian berlanjut kepada Hukum Sebab Akibat yang dapat disebut SLTP, lalu pengertian Sunyata (Kekosongan) yang dapat digolongkan tahap lanjutan atas atau SLTA, kemudian baru pengembangan Prajna (Kebijaksanaan) yang dapat dikategorikan sebagai sarjana lengkap. Terdapat tiga Pandangan Utama yang harus diperhatikan agar kita selalu berada dalam jalur Pandangan Benar, yaitu : a. Pandangan benar terhadap karma dimana semua makhluk adalah pemilik karmanya sendiri, lahir dari karmanya sendiri, dan ahli waris karmanya sendiri. b. Pandangan benar terhadap sepuluh persoalan, yaitu : Kebajikan tinggi dalam berdana Kebajikan dalam pemberian yang banyak Kebajikan dalam pemberian yang sedikit Akibat dari perbuatan yang buruk dan baik Kebajikan perbuatan terhadap ibu Kebajikan perbuatan terhadap ayah Adanya makhluk yang lahir secara spontan Adanya dunia ini Adanya dunia dan alam kehidupan yang lain Adanya makhluk hidup yang melakukan latihan yang benar dan memiliki pencapaian yang benar yang dengan usahanya sendiri dalam berbagai kehidupan dan kemudian mengajarkan Kebenaran kepada makhluk lainnya. 5
6 No.09 / Juni 2005 c. Pandangan benar terhadap Empat Kebenaran Mulia. Pandangan benar dalam kenyataan kehidupan modern saat ini juga mencakup mengenai berbagai pengetahuan yang semestinya kita sadari, sehingga dapat membuka wawasan kita terhadap berbagai hal yang terjadi di sekeliling kita. Katak Dalam Sumur Ada seekor katak yang seumur hidup tinggal di suatu sumur. Katak tersebut sangat menyenangi kehidupannya di lingkungan sumur tersebut. Kalau siang hari yang panas dia berendam di kedalaman sumur, dan di malam hari dia loncat ke luar sumur, bermain di sekeliling pinggiran sumur. Sampai suatu hari datanglah seekor kurakura dari lautan. Katak tersebut dengan bangganya menceritakan bagaimana senangnya dia menjalani kehidupannya di dalam sumur, dan menawarkan kura-kura tersebut untuk tinggal di dalamnya. Kura-kura yang melihat kecilnya sumur tersebut tentu saja menolak, dan mengatakan bahwa dia senang tinggal di luar sumur, karena dapat menyelami berbagai lautan dengan berbagai corak kehidupannya. Sang kura-kura menceritakan berbagai hal-hal menarik di luar sumur yang belum pernah dialami oleh sang katak. Namun semua cerita kura-kura tersebut dianggap sebagai dongeng yang tidak masuk akal saja. Sehingga sang katak tidak peduli akan kehidupan di luar sumur, dan tetap memilih tinggal di sumur kecil kebanggaannya. Demikian juga sering terjadi dalam kehidupan ini yang tanpa disadari telah menarik garis-garis pemisah yang menciptakan kotak yang menutup diri kita sendiri. Memang kehidupan sang katak akan menyenangkan buat katak itu sendiri, tetapi dengan menceritakan kebahagiaan hidup di sumur kepada seekor kura-kura yang biasa hidup di lautan luas, akanlah tidak ada artinya. Demikian juga sebaliknya bagi seekor kura-kura yang menikmati kebahagian hidup di laut, menceritakan kehidupan tersebut kepada seekor katak di sumur juga sia-sia adanya. Kita sering terkotak oleh pengetahuan terbatas yang kita yakini. Buddha Dharma tidaklah terbatas, sebagaimana dicontohkan oleh Sang Buddha dengan segenggam daun ditangannya dibandingkan dengan daun-daun yang ada di seluruh hutan. Bagaimana dapat melampaui pengetahuan yang tertulis, itulah yang penting untuk kita raih dalam kehidupan kali ini. Tentunya dengan suatu Pandangan Benar, maka segala pengetahuan akan dapat kita alami juga pada akhirnya. 2. Pikiran Benar P ikiran Benar dapat dibagi atas tiga ruas pengertian, yaitu : 1. Pikiran yang tanpa keserakahan [lobha], kebencian [dosa] dan kebodohan batin [moha] ; 2.Pikiran yang berisi cinta kasih [metta] ; 3.Pikiran yang berisi kasih sayang [karuna] Keserakahan, kebencian, dan kebodohan batin adalah halangan utama atau tiga racun dunia bagi kita dalam menuju Pencerahan. Kita harus senantiasa berusaha untuk memelihara pikiran benar, agar bisa mengatasi tiga racun dunia tersebut, sehingga memasuki Jalan KeBuddhaan. Pikiran merupakan hal yang sangat mempengaruhi dalam usaha kita memperoleh Pencerahan. Pikiran yang tidak dapat diatasi akan merupakan halangan sehingga dapat menimbulkan sifat kebencian kepada orang lain tanpa ada dasar sama sekali. Bhiksu Menggendong Wanita Cantik Dalam perjalanan menuju kembali ke vihara, seorang Bhiksu tua bersama muridnya seorang bhiksu muda tiba di tepian sungai yang deras. Pada saat itu seorang wanita muda cantik dengan pakaian jaman dulu (panjang sampai ke tumit) berdiri kebingungan di tepian sungai. Melihat Bhiksu tua dan bhiksu muda yang bermaksud menyeberang tersebut, maka wanita muda ini meminta tolong untuk diseberangkan. Dengan spontan Bhiksu tua menawarkan kesediaannya untuk membantu, dan secara sigap mengendong wanita muda tersebut ke seberang. Bhiksu muda yang ikut menyeberang hanya bisa terpelongo menyaksikan pemandangan tersebut yang menurut pikiran dia sangatlah tidak pantas dilakukan oleh gurunya. Namun sebagai seorang murid yang setia, maka bhiksu muda ini mengurungkan niatnya untuk menegur gurunya. Setelah tiga malam tidak bisa tidur karena selalu memikirkan tingkah laku gurunya tersebut, dimana sampai timbul kebencian yang sangat besar terhadap gurunya. Maka akhirnya bhiksu muda ini memutuskan untuk bertanya kepada gurunya, dimana apabila tidak diperoleh jawaban yang memuaskan maka dia akan berhenti menjadi muridnya. Keesokan harinya, pagi-pagi sekali dengan mata yang masih kuyuh, bhiksu muda tersebut menemui gurunya yang sedang duduk minum teh. Bhiksu tua agak kaget juga melihat kemunculan muridnya yang tidak biasanya tersebut. Sesampainya bhiksu muda ini, langsung dia menanyakan, Guru, ini ada pikiran yang menganggu saya dan sampai saat ini masih belum dapat saya peroleh 6
7 No.09/ Juni 2005 jawabannya. Untuk itu harap guru mau memberikan penjelasan. Kenapa guru tiga hari yang lalu menggendong wanita muda cantik menyeberang sungai tanpa merasa risih, padahal itukan tidak sopan sama sekali? Bhiksu tua tersebut sempat bingung dan tidak mengerti apa yang dimaksud karena kejadian tersebut sudah tidak diingatnya lagi. Setelah dijelaskan lebih detail, dan sesudah Bhiksu tua mengerti duduk persoalannya, maka diapun tertawa sambil berkata, Ha...ha...ha..., muridku yang malang, guru hanyalah mengendongnya untuk membantu dia menyeberangi sungai yang deras tersebut, tetapi Anda sungguh malang sekali, malah mengendongnya dari tiga hari yang lalu sampai sekarang! BERSAMBUNG Sambungan dari Hal. 4 Buddha berarti Telah Mencapai Tempatnya dan Kebuddhaan adalah tujuan dari semua Buddhisme. Buddha Sakyamuni, pendiri dari Buddhisme, adalah manusia pertama dalam sejarah yang telah mencapai tingkatan ini. Berdasarkan inilah, semua Buddhis diseluruh dunia mengambil perlindungan dalam Buddha. Kemudian, dalam Buddhisme Mahayana, banyak terdapat Buddha-buddha lain selain Buddha Sakyamuni bermunculan. Sebagai contoh Buddha lain seperti Buddha Amitabha dan Buddha Obat Bhaisajyaraja (Yakushi) Buddha, semua mulai bermunculan sebagai objek pemujaan. Dan Dharma adalah salah satu dari Tiga Pusaka, Ini merupakan kumpulan tulisan (sutra) yang dikelompokkan secara bersama-sama dan disebut Tri- Pitaka (San Zou), Tiga Keranjang atau kumpulan. Diantara mereka, terdapat Sutra (Kyo) dan Vinaya (Aturan,Ritsu) semua adalah ajaran dan pembabaran yang disampaikan oleh Buddha Sakyamuni. Komentar dan penjelasan Sutra dan Vinaya (Ron), bagian ketiga dari tulisan, dibuat oleh para sarjana atau bhiksubhiksuni yang mempunyai kebajikan tinggi pada masa lampau. Terakhir, Sangha adalah terdiri dari empat macam pengikut yakni Para Bhiksu, Bhiksuni, Upasaka dan Upasika. Ini termasuk semua orang yang percaya ajaran yang disebut Buddhisme dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari mereka. Kemudian ini juga termasuk seluruh Buddhis. Dan Nichiren Daishonin menulis dalam Itai Doshinji, semua hal adalah mungkin, jika semua bersatu dalam satu semangat. Tidak ada sesuatu apapun yang dapat dicapai jika tidak bersatu. Jika semua orang bersatu dalam satu pikiran dan tujuan meskipun berbeda badan. Mereka akan mencapai tujuan mereka. Bagaimanapun, jika mereka menjadi satu badan tetapi mempunyai pikiran yang berbeda, mereka akan tidak mampu untuk mencapai apa yang luar biasa. Nichiren Daishonin mengingatkan kita agar disatukan tujuan kita semua maka kita akan mencapai tujuan dari kita semua para pelaksana Saddharma Pundarika Sutra. Kata-kata Itai Doshin, berarti satu tujuan tetapi berbeda badan, sering digunakan untuk menguraikan tentang kesatuan didalam Sangha. Lagipula, Nichiren Daishonin berkata dalam Issho Jobutsu Sho, Ketika kamu membersihkan sebuah cermin berdebu, maka akan bersinar seperti sebuah permata. Pikiran yang sesat dan belum dewasa adalah seperti sebuah cermin yang berdebu. Ketika kamu membersihkan pikiran berdebumu, ia akan menjadi sebuah cermin yang mencerminkan kebenaran yang sejati itu.' Taruhlah hati kepercayaanmu didalam Tiga Pusaka atau Tri Ratna (Buddha, Dharma dan Sangha) dan biarkanlah pikiranmu berkilau siang dan malam. Bagaimana cara agar kamu bisa bersinar? Cukup hanya sebut, Namu Myoho Renge Kyo. Gassho. 7
8 No.09 / Juni 2005 Buku "Writing Of Nichiren Shonin" Doctrine 2 Edited by George Tanabe.Jr, Compiled by Kyotsu Hori Terbitan : Nichiren Shu Overseas Propagation Promotion Association, Tokyo - Japan Diterjemahkan oleh Sidin Ekaputra,SE SHIMON BUTSUJO-GI Hal. 245 Pengenalan S urat ini ditulis untuk Tuan Toki, pada tahun Kenji Ke-4 (1278) di Gunung Minobu. Surat aslinya masih tersimpan dengan baik di Kuil Hokekyoji di Nakayama, Propinsi Chiba (Baca tentang Kuil ini pada Buletin Edisi Maret 2005). Ini merupakan surat balasan untuk menyatakan rasa terima kasih kepada Tuan Toki atas sumbangannya dalam rangka peringatan kematian ibunya. Surat ini juga mendiskusikan sebuah konsep Buddhisme yang penting. Ajaran Saddharma Pundarika Sutra mencakup dua jenis pelaksanaan, yang terdiri atas 'Bibit Jurui' dan 'Bibit Sotai' untuk mencapai KeBuddhaan. Surat ini secara jelas menyatakan bahwa apa yang kita ketahui sebagai hawa nafsu, karma, dan penderitaan dari ajaran sebelum Saddharma Pundarika Sutra, termasuk paruh awal dari Saddharma Pundarika Sutra, dapat berubah ke dalam Tiga Kebajikan: Badan Dharma, Kebijaksanaan dan Kesadaran. Konsep ini hanya dapat kita temukan dalam Saddharma Pundarika Sutra, kata Nichiren Shonin, dan melalui hal inilah kita dapat mencapai KeBuddhaan dengan badan kita saat sekarang. MAKNA AJARAN BUDDHAYANA YANG PERTAMA KALI DIDENGAR Uang 7 ikat telah kami terima disini, Propinsi Kai yang dikirimkan dari Propinsi Shimofusa. Kita menerima ini sebagai persembahan untuk peringatan tiga tahun kematian ibumu tercinta. Pertanyaan: Pada bagian awal dari Maka Shikan, Maha Guru Chang-an memuji dengan berkata, Kita tidak pernah mendengar tentang ajaran yang disebut Kedamaian dan Perenungan Maka Shikan. Apa arti dari pernyataan ini? Jawab: ini merupakan pujian kepada meditasi Sempurna dan Seketika, salah satu dari tiga konsep meditasi dari Maha Guru T ien-t ai: Bertahap, Dapat Berubah, dan Sempurna dan Seketika. Pertanyaan: Apa itu meditasi Sempurna dan Seketika? Jawab: Ini adalah nama lain dari meditasi Saddharma Pundarika Pertanyaan: Apakah itu Meditasi Saddharma Pundarika? Jawab: Berdasarkan pada pelaksanaan dalam Saddharma Pundarika Sutra, bagi orang biasa dan mereka yang belum mencapai Pencerahan pada masa akhir dharma ini, terdapat dua ajaran yakni Bibit Jurui (Konsep Membuka dan Sejenis) dan Bibit Sotai (Membuka dan 8
9 No.09/ Juni 2005 Lain Jenis) yang akan membimbing mereka masuk dalam Kendaraan Buddha (Buddhayana). P e r t a n y a a n : Apakah dasar dari makna ini? Jawab: Berdasarkan Saddharma Pundarika Sutra Bab.V Perumpamaan Tanaman Obat terdapat empat aksara yakni Shu (Bibit), So (Wajah), Tai (Badan) dan Sho (Sifat). "Bibit Jurui" dan "Bibit Sotai" didasarkan pada aksara pertama dari Empat Aksara tersebut; Shu (Bibit), Bibit Kebuddhaan. Dalam Hokke Gengi menyatakan bahwa "Bibit Jurui", adalah: Segala sesuatu yang memiliki jiwa mempunyai Bibit KeBuddhaan. Jika dengan sepenuh hati mendengar meskipun sebait atau sepatah kalimat dari Sutra, maka segera akan menyadari bahwa semuanya mempunyai Bibit KeBuddhaan. Sekiranya seseorang dengan tangan anjali dan memuja serta berdoa kepada Buddha, maka orang ini akan segera menuju arah KeBuddhaan. "Bibit Sotai" berarti: "membuka dan merubah Tiga Jalan Iblis dari Hawa Nafsu, Karma Buruk, dan Penderitaan ke jalan Tiga Kebajikan; Hosshin (Badan Dharma), Hannya (Kebijaksanaan) dan Gedatsu (Kesadaran) seketika." Kedua konsep ini, "Bibit Jurui" didasarkan pada Saddharma Pundarika Sutra, meskipun beberapa aspek masih berkaitan dengan berbagai sutra-sutra sebelum Saddharma Pundarika Sutra. Maha Guru Miao-le menjelaskan dalam Hokke Mongu bahwa, Ajaran khusus hanya mempunyai Bibit Jurui tidak ada Bibit Sotai. Ajaran khusus dalam penjelasan ini, tidak mengacu pada pengertian umum yang didasarkan pada Empat Ajaran, Zo (Tripitaka), Tsu (Umum), Betsu (Khusus), dan En (Sempurna), tetapi melainkan mengacu pada pengajaran sempurna yang sudah ada sebelum Saddharma Pundarika Sutra atau pengajaran sempurna yang diajar oleh guru-guru lain selain Maha Guru T ien-t ai. Meskipun dalam bagian teori atau bagian pertama dari Saddharma Pundarika Sutra, Bab II Kebijaksanaan menyebutkan membuka dan menemukan Bibit Jurui dari manusia dan mahluk surgawi. Ajaran ini dimulai dengan kalimat, Orang yang menyumbang dan menghormati relik dari Sang Buddha., diikuti oleh 20 atau lebih baris kalimat yang menyatakan bahwa bahkan sebuah kebajikan kecil sekalipun akan mendorong kearah Penerangan untu membuka dan menemukan Bibit Jurui. Pertanyaan: Bagaimana dengan membuka dan menemukan Bibit Sotai? Jawab : Dalam Maka Shikan dikatakan: Apa yang dimaksud dengan telah mendengarkan ajaran sempurna? Ini berarti Badan Sementara ini langsung berubah menjadi Badan Kekal Badan Dharma, Hawa Nafsu langsung berubah menjadi Kebijaksanaan Tak Terbatas, dan Karma Buruk langsung menjadi Kesadaran. Kelihatannya terdiri atas tiga nama, tetapi hanya satu badan. Singkatnya, Tiga Aspek tersebut menjadi satu peristiwa. Dalam kenyataannya, sejak ke tiga konsep ini menjadi satu kesatuan, tidak terdapat perbedaan diantara mereka. Jika Badan Dharma ini menjadi wujud sebenarnya, maka Kebijaksanaan dan Kesadaran juga akan mengikutinya. Jika Kebijaksanaan menjadi suci dan bersih, maka akan diikuti oleh Badan Dharma dan Kesadaran. Jika ketika Kesadaran menjadi Bebas, maka dapat disimpulkan bahwa Badan Dharma dan Kebijaksanaan juga demikian. Dalam hal ini, kesatuan ini tidak hanya antara Tiga Badan dan Tiga Jalan Iblis, tetapi juga mencakupi seluruh gejala dan penomena yang ada. Oleh karena itu, seluruh fenomena saling berhubungan dengan Buddha Dharma, tidak ada sesuatu pun yang kurang. Hal ini yang dinamakan telah mendengar ajaran sempurna. Keterangan ini memberikan panduan kita tentang membuka dan menemukan Bibit Sotai. Pertanyaan: Apakah maksudnya? Jawab : Kutipan diatas dari Maka Shikan yang menyatakan bahwa Hidup dan Mati mengacu pada Pikiran dan Badan kita, yang mana menyebabkan penderitaan sebagai hasil dari karma masa lampau kita---secara terperinci 9
10 No.09 / Juni 2005 digambarkan dalam Lima Unsur, Dua Belas Perasaan (Enam Panca Indera dan Aspek) dan Delapan Belas Dunia (Enam Panca Indera dan Enam Aspek ditambah Enam Kesadaran). Hawa Nafsu dapat dikategorikan sebagai Tiga Ilusi / Kesesatan : Kesesatan dari pandangan dan pikiran, Kesesatan yang bagaikan butir-butir pasir, dan Kesesatan kegelapan dasar pokok jiwa. Karma Buruk mengacu pada berbagai macam karma buruk seperti Lima Dosa Besar, Sepuluh Keburukan dan Empat Dosa Utama. Badan Dharma berarti mengacu pada Badan Buddha (Dharmakaya), Kebijaksanaan Tak Terbatas berarti Badan Kebajikan Buddha (Sambhogakaya), dan Kesadaran mengacu pada Badan Kesadaran dari Buddha (Nirmanakaya). Sejak masa lampau yang tak terbatas, kita telah terhubung dengan Tiga Jalan Sesat: Hawa Nafsu, Karma Buruk, dan Penderitaan. Beruntung, sebab kita telah bertemu dengan Saddharma Pundarika Sutra, kita dipastikan dapat merubah kesesatan dari Tiga Jalan Sesat tersebut menjadi Tiga Kebajikan; Badan Dharma, Kebijaksanaan, dan Kesadaran. Pertanyaan: Hal ini sukar dimengerti, ini bagaikan mengeluarkan air dari kobaran api, atau dari dalam batu tumbuh bunga yang indah. Sudah menjadi hal yang umum dalam Buddhisme, bahwa sebuah akibat buruk akan timbul dari sebuah sebab buruk; sebagaimana sebuah barang yang bagus dihasilkan dari bahan yang bagus pula. Meskipun demikian, jika kita melihat dari mana kita berasal, secara jelas bahwa kita lahir dari percampuran dua tetes merah dan putih, sel telur dan sperma ibu ayah kita. Ini dapat dikatakan akar keburukan tidak dapat menghasilkan sebuah hal yang suci. Meskipun kita membersihkan diri dengan air dari samudera, tetap tidak akan bersih dan suci. Ketika kita melihat pikiran dan badan kita---bahwa akar pokok semua penderitaan-- -kita dapat dikatakan semua itu didasarkan pada Tiga Racun: Keserakahan, Kemarahan dan Kebodohan. Dengan kedua jalan ini, Hawa Nafsu dan Tiga Racun menghasilkan berbagai macam karma buruk, Jalan Karma ini menyebabkan kita terikat pada penderitaan Triloka dan Enam Dunia Buruk (Enam Dunia terendah dari Sepuluh Tingkat Dunia). Ini bagaikan seekor burung yang terperangkap dalam kurungan. Bagaimana mungkin ke Tiga Jalan, Hawa Nafsu, Karma Buruk, dan Penderitaan dapat berubah menjadi Tiga Kebajikan; Badan Dharma, Kebijaksanaan dan Kesadaran dari Badan Buddha? Ini seperti mengumpulkan kotoran tinja untuk dibuat seperti kayu cendana, bagaimana mungkin mengharapkan dapat mengeluarkan keharuman cendana darinya. J a w a b : Pertanyaanmu ini adalah hal yang wajar. Sangat sulit bagi saya untuk dapat menjawab secara memuaskan. Namun Bodhisattva Nagarjuna, pewaris ke-13 ajaran Sang Buddha, sebagaimana Maha Guru T ien-t ai yang dihormati sebagai pendiri ajaran, menyatakan satu aksara Myo dalam Daichidoron: Ini sama seperti seorang dokter terkenal dan alih yang meramu racun menjadi obat. Apa yang dimaksud dengan Racun disini? Hal ini mengacu pada Tiga Jalan, itu adalah Hawa Nafsu, Karma Buruk dan Penderitaan kita. Kemudian apa yang dimaksud dengan Obat? Ini tidak lain berarti merubah Tiga Jalan Sesat menjadi Tiga Kebajikan. Maha Guru T ien-t ai dalam Hokke Gengi dikatakan: Myo dari Myoho Renge Kyo berarti 'Gaib. Dan dalam Maka Shikan, Beliau menyatakan: Sekejap pikiran mengandung sepuluh dunia, semua tidak kurang dari gejala keberadaan terkandung dalam sekejap pikiran, merupakan suatu hal yang mustahil memisahkan sekejap pikiran dari segala hal yang ada. Hubungan ini sangat sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata, seperti Pikiran yang jatuh dalam dunia yang tidak dapat dimengerti. Mencapai KeBuddhaan dengan Badan Apa adanya sangat sulit dilukiskan. Sekarang, sekte Kegon dan Shingon telah mencuri konsep yang dibabarkan dalam Saddharma Pundarika Sutra dan 10
11 No.09/ Juni 2005 menjadikan hal itu milik mereka sendiri. Mereka para pencuri yang ulung dan tersohor didunia ini. Pertanyaan: Apakah mungkin bagi kita, umat awam pada masa akhir dharma ini, untuk menerima ajaran yang sulit ini? Jawab: Kelihatannya kamu tidak begitu yakin dengan apa yang telah aku katakan, maka ijinkan aku mengutip kalimat dari Daichido-ron Nagarjuna jilid 93: Berbeda dengan pendapat umum bahwa seorang Arahat yang telah mampu mengendalikan semua hawa nafsunya tidak dapat mencapai KeBuddhaan, namun dalam kenyataannya dapat mencapai KeBuddhaan, semua ini hanya diketahui oleh Buddha. Hal ini menjadi bahan diskusi bagi para sarjana Buddhis; namun, ini semua tidak akan dapat dibuktikan hanya melalui sebuah polemik dan perdebatan. Diskusi tanpa hasil sepert ini tidak diperlukan. Kenyataan ini akan menjadi terbukti dengan sendirinya ketika seseorang mencapai KeBuddhaan. Mereka yang belum mencapai Jalan Penerangan tidak perlu berdebat perihal apakah seseorang itu telah mencapai KeBuddhaan atau tidak dan hanya percaya saja. Ini berarti pengertian yang mendalam dari Saddharma Pundarika Sutra (Konsep Bibit Sotai dan segera mencapai Jalan KeBuddhaan) sangat sulit dimengerti bahkan oleh para Bodhisattva sebelum Saddharma Pundarika Sutra; mereka yang percaya akan ajaran khusus untuk mengatur dan membersihkan diri mereka dari Sebelas Bentuk Ketidak-tahuan; dan demikian juga para Maha Bodhisattva dari ajaran sempurna seperti Samantabhadra dan Manjusri; yang terkenal telah membebaskan diri mereka dari Empat Puluh Satu Ketidak-tahuan. Tidak perlu dilanjutkan lagi, hal ini sangat membingungkan dan tidak dimengerti oleh ke Tiga Kendaraan (Sravaka, Pratyekabuddha, dan Bodhisattva), mereka yang mengikatkan diri pada ajaran yang bersifat sementara seperti Hinayana dan Vaipulya, atau untuk mereka yang belum mencapai penerangan pada masa akhir dharma. Ini adalah pernyataan dari Nagarjuna. Berdasarkan pada Daichido-ron, kita diingatkan kepada kutipan kalimat yang terdapat dalam Bab.II Kebijaksanaan Saddharma Pundarika Sutra yang berbunyi: Hanya antara Buddha dan Buddha saja yang dapat mengerti. Kutipan kalimat ini merupakan jalan keluar bagi Ke-dua Kendaraan (Sravaka dan Pratyekabuddha), mereka yang berpikir berdasarkan ajaran sebelum Saddharma Pundarika Sutra, harus mengalahkan kesesatan yang timbul dari pikiran dan pandangan yang salah, menghancurkan sifat keras, dan memusnahkan badan dan kesadaran, dan akan dapat memasuki Jalan Penerangan karena kebajikan dari Saddharma Pundarika Sutra, yang mana dapat merubah Tiga Jalan Iblis; (Hawa Nafsu), Karma Buruk dan Penderitaan dengan seketika menjadi Tiga Kebajikan; Badan Dharma, Kebijaksanaan dan Kesadaran. Dengan demikian maka Kesadaran dapat dicapai oleh Ke-Dua Kendaraan tersebut. Hal ini menyebabkan baik bagi Bodhisattva maupun manusia biasa dapat mencapai Jalan Penerangan. Maha Guru T ien-t ai dalam Hokke Gengi dikatakan: Ketika seseorang yang berada dalam Jalan Ke-Dua Kendaraan (Dwiyana) mencapai sebuah tingkat kondisi mental yang buruk dan phisik yang kelelahan karena segala keinginan, yang disebut sebagai Racun, telah dapat dipadamkan, kemudian dengan memasuki Penerangan yang didasarkan pada Saddharma Pundarika Sutra, maka Racun tersebut akan dirubah menjadi Obat. Ini adalah kesimpulan dari Nagarjuna. Nagarjuna Daichido-ron juga menyatakan, Saddharma Pundarika Sutra merupakan ajaran rahasia yang sesungguhnya; ajaran-ajaran lain selain sutra ini bukanlah ajaran rahasia. Pertanyaan: Apakah kebajikan yang ada, untuk kita yang tidak berpendidikan ini, mendengarkan pembabaran ajaran penting ini? Jawab: Dengan ini, kita baru dapat dikatakan telah benarbenar mendengarkan Saddharma 11
12 No.09 / Juni 2005 Pundarika Sutra untuk pertama kalinya. Maha Guru Miao-le menyatakan dalam Makashikan fugyo-den guketsu : Jika percaya bahwa Tiga Jalan Iblis dapat menjadi Tiga Kebajikan, kemudian dengan ini menyebabkan kita dapat menyeberangi sungai antara hidup dan mati; manusia yang tersesat dalam kelahiran dan para Bodhisattva yang berusaha membebaskan diri mereka dari segala ilusi, apalagi kelahiran dalam Triloka dan Enam Dunia Rendah. Ketika kita, manusia yang belum mencapai Pencerahan pada masa akhir dharma ini, mendengarkan ajaran ini, kita tidak hanya dapat memperoleh Penerangan Agung, tetapi kedua orangtua kita juga mendapatkan kebajikan yang sama. Tanpa diragukan lagi, ini sungguh sebuah balas budi yang utama. Maafkan Aku, karena tidak dapat menjelaskan secara terperinci, karena Aku sedang kurang sehat, tetapi Aku berharap akan membahas hal ini lagi pada kesempatan lain. Tanggal 28 Bulan kedua Tahun Kenji Ke-4 Kepada Tuan Toki Nichiren (Tanda tangan) Air mata Untuk Sutra (Air Mata Madu) Buku "A Collection of Nichiren's Wisdom" Volume 1 Nichiren Shonin Goibun Terbitan : Nichiren Buddhist International Center Diterjemahkan oleh : Sidin Ekaputra,SE Air mata mengalir jatuh ketika saya memikirkan kesulitan-kesulitan besar yg harus saya jalani hari ini, tapi saya tidak bisa menghentikan air mata bahagia ketika saya membayangkan mencapai Kesadaran Buddha dimasa mendatang. Burung dan serangga menangis tanpa menjatuhkan air mata. Nichiren tidak menangis namun air matanya terus mengalir. Beliau mengalirkan airmata bukan untuk hal-hal duniawi, namun semata hanyalah demi Saddharma Pundarika Sutra. Oleh karena itu ini dapat dikatakan sebagai air mata madu. Goibun "Shoho Jisso Sho" Kenyataan Dari Semua Hal. (Latar Belakang: 17 Mei, 1273, di Pulau Sado, Showa Teihon, Hal.728) Permata Yang Tak Terhingga Jumlahnya. (Harta Karun) Walaupun Saddharma Pundarika Sutra terdiri dari hanya delapan bagian, namun sutra ini sama nilainya dengan membaca 16 bagian, karena sutra ini adalah ajaran yang disebarkan oleh Buddha Sakyamuni dan Buddha Taho. Ke-enam belas bagian ini juga sama nilainya dengan bagian-bagian yg tak terhingga jumlahnya karena para Buddha diseluruh alam semesta mengakuinya kebenarannya. Dalam kata lain, satu huruf dari Saddharma Pundarika Sutra sama berharganya dengan 2 huruf, karena Buddha Sakyamuni dan Buddha Taho mengakui kebenarannya; nilai dari satu huruf ini sama dengan nilai huruf yg tak terhitung jumlahnya karena banyak Buddha dari seluruh penjuru alam semesta mengakui kebenarannya. Sama seperti harta karun yg didapat dari permata ajaib pengabul keinginan, yang nilainya sama dengan harta-harta karun yg didapat dari permata-permata yg tak terhingga jumlahnya, karunia dari satu huruf Saddharma Pundarika Sutra adalah sama berharganya dengan huruf-huruf yg tak terhingga jumlahnya. Goibun "Nichimyo Shonin " Surat untuk Nichimyo Shonin (Latar Belakang: 25 Mei 1272, di Jchinosawa, Pulau Sado, Showa Teihon, Hal.644) 12
13 No.09/ Juni 2005 CERITA TENTANG NICHIJI SHONIN (Salah Satu Dari Enam Murid Utama Nichiren Daishonin) Oleh:YM.Bhiksu. Shoryo Tarabini S ebelum Nichiren Daishonin meninggal, ketika Ia berusia 61 tahun, Beliau menetapkan Enam Murid Utama untuk meneruskan usahanya dalam menyebarluaskan ajaran Nichiren. Hal itu ditetapkan pada Tanggal 8 Oktober 1282, ketika beristirahat di kediaman Ikegami Munenaka dan Munenaga, lima hari sebelum Beliau meninggal. Ke-Enam Murid Utama ini adalah: Nissho, Nichiro, Nikko, Niko, Nitcho and Nichiji. Semasa Nichiren Daishonin masih hidup, pemerintah Shogun mendukung para anggota dan pengikut dari berbagai sekte di Kamakura dan khususnya dari pengikut Tanah Suci, untuk mencegah dan menghentikan penyebaran ajaran Nichiren. Keinginan Nichiren Daishonin untuk mengembalikan ajaran Buddha yang sesungguhnya di Jepang mendapat tantangan yang keras. Ia menyebarkan hati kepercayaan terhadap Guru Buddhism yang sesungguhnya, Buddha Sakyamuni dan ajaran Penerangan Beliau, Saddharma Pundarika Sutra. Sebagai akibatnya Ia menghadapi banyak penganiayaan baik terhadap dirinya, muridmurid and pengikutnya. Sekian banyak usaha itu termasuk upaya pembunuhan terhadap Nichiren Daishonin seperti peristiwa di Komatsubara, Matsubagayatsu, dan Ryuko (Tatsunokuchi). Dua kali Ia dihukum pembuangan, meskipun demikian Ia bisa selamat dari segala penganiayaan terhadap dirinya. Pertama, Ia dibuang ke semenanjung Izu dan kemudian ke Pulau Sado, yang sangat dingin dan dipenuhi orang-orang jahat, sehingga sangat sedikit orang yang dapat selamat dari hukuman pembuangan itu. Selama penganiayaan yang diterimanya, bukan hanya Nichiren Daishonin yang mendapat tekanan dari pemerintah dan sekte lain,namun juga dialami oleh murid-muridnya. Banyak murid yang tidak tahan terhadap tekanan yang dialami, ada yang dipenjara, kehilangan tanah milik, dicaci maki, dihina dan diasingkan dalam masyarakat. Beberapa ada yang mendapatkan hukuman pembuangan, dan ada juga yang dihukum mati. Bahkan setelah kematian Nichiren Daishonin, pemerintah tetap saja memberikan tekanan dan penganiayaan terhadap murid-muridnya. Namun dibawah bimbingan dari Enam Murid Utama, semua dapat menjaga dan mempertahankan hati kepercayaan terhadap Myoho Renge Kyo. Nissho Shonin memusatkan perhatian penyebarannya di Kamakura dan mendirikan Kuil Myohokkeji. Nichiro Shonin memusatkan perhatian di daerah Kamakura juga dan mendirikan Kuil Myohoji dan juga diseluruh daerah Kanto (Sekarang Tokyo), yang terpusat pada Ikegami Honmonji, dimana tempat Nichiren Daishonin meninggal dunia. Nikko Shonin melakukan penyebaran di daerah Fuji, mendirikan Kitayama Honmonji dan Taiseikiji. Niko Shonin menyebarkan Nichiren Buddhisme di Propinsi Kazusa, dan kemudian Ket.Rupang Nichiji Shonin menjaga Kuil Kuon-ji di Gunung Minobu, namun pada akhirnya kembali ke kampung halamannya di Mobara. Nitcho Shonin menjadi kepala bhiksu di Kuil Guhoji Mama di Chiba, setelah Toki Jonin merubah Kuil Tendai itu menjadi Kuil Nichiren Shu. Ia kemudian membantu Nikko Shonin di biara Omosu, di Kuil Kitayama Honmonji selama beberapa tahun. Banyak pengikut awam utama dari Nichiren Daishonin, yang kemudian meletakkan hati kepercayaan yang mendalam dan menjadi bhiksu Nichiren seperti Toki Jonin yang kemudian dikenal sebagai Nichijo Shonin, Soya Kyoshin (Soya Nyudo, atau Horen Nichirai), Bhiksuni Myoho-ama, Tuan Nambu (Hakii 13
14 No.09 / Juni 2005 Sanenaga, pendukung dana dari Kuil Kuonji di Gunung Minobu, kemudian merubah namanya menjadi Nichi en Shonin), Shijo Kingo (Genshuiun Nichirai Shonin), dan juga bhiksuni seperti Endo Tamemori (Abutsu-bo Nittoku) dan Sennichi-ama, Ota Jomyo (Myonichi), Ishikawa No Hyoe (Ishikawa Nyudo, pendukung dana untuk biara Omosu dan Kuil Kitayama Honmonji), Ichinosawa Nyudo, Yadoya Mitsunori (yang bekerja didepartemen keamanan dan sipir penjara Kamakura), Ko Nyudo dan Ko-no-ama, Takahashi Rokuro Hyoe (Takahashi Nyudo) dan banyak yang lain lagi. Nichiji Shonin, merasakan bahwa kata-kata dan keinginan Nichiren Daishonin harus diwujudkan yakni mewujudkan Tanah Buddha diseluruh dunia, oleh karenanya pada akhirnya ia memutuskan untuk menyebarluaskan ajaran Nichiren ke luar negeri, dan ia adalah Bhiksu Nichiren Shu pertama yang menjalani tugas misionaris ke luar negeri. Banyak bhiksu Jepang yang pergi ke China, setelah belajar membawa pulang ajaran yang dipelajari ke Jepang, namun tidak ada yang membawa ajaran dari Jepang ke negeri lain. Sebelum kita membicarakan tentang kegiatan penyebarluasan Nichiji Shonin ke luar negeri, mari kita melihat latar belakang dirinya. Nichiji Shonin adalah seorang pribadi yang berani, dan senang bertualang. Nichiji Shonin, yang mempunyai nama lengkap Renge Ajari Nichiji Shonin, dilahirkan dengan nama Matsuchiyo di keluarga samurai pada tahun 1250 di Mimatsu, kota Matsuno, daerah Ihara, Propinsi Suruga (Sekarang Propinsi Shizuoka). Ia adalah putra kedua dari Tuan Matsuno Rokuro Zaemon. Tempat kediaman orangtuanya di Matsuno sekarang dikenal sebagai kuil Nichiren Shu yang disebut Kuil Horen-ji. Pada masa itu belum ada sekolah modern seperti saat sekarang. Matuchiyo dikirim ke sekolah kuil Jissoji di daerah Iwamoto pada umur tujuh tahun. Jissoji adalah sebuah institusi dan kuil utama cabang Jimon dari Sekte Tendai. Tempat ini juga mempunyai perpustakaan dan sutra-sutra Buddha yang luas dan lengkap. Matsuchiyo memulai pembelajarannya dibawah bimbingan dari seorang shami muda atau calon bhiksu, empat tahun lebih tua darinya, bernama Hoki-bo (yang kemudian hari dikenal sebagai Nikko Shonin, ) yang tinggal di kuil Shijuku-in dalam kompleks Jissoji. Dari tahun ke tahun, keduanya tumbuh menjadi lebih dekat dan akrab. Matsuchiyo akhirnya menjalani upacara Tokudo, adalah sebuah upacara untuk menjadi seorang bhiksu Tendai, dan diberi nama Kai-ko. Berdasarkan catatan Betto Toki, Kai-ko dikatakan telah dikirim ke Gunung Hiei dibawah perlindungan dari kelompok Matsuno, dimana ia belajar dipusat pembelajaran Tendai, dan melakukan penelitian yang dalam mengenai ajaran rahasia dan pelaksanaan Tendai. Pada tahun 1270, setelah Nikko Shonin menjadi seorang murid dari Nichiren Daishonin, untuk berkunjung melihat gurunya di Kamakura dan ia membawa Kai-ko bersamanya. Ketika Kai-ko bertemu dengan Nichiren Daishonin di gubuknya di Matsubagayatsu, ia merubah hati kepercayaannya kepada ajaran pokok dan pelaksanaan dari Saddharma Pundarika Sutra dan menjadi murid Nichiren Daishonin, ia menerima nama baru sebagai Nichiji. Ia telah berusi 21 tahun ketika itu. Bagaimanapun ia mempunyai hubungan yang erat dengan Nikko Shonin, ia pada awalnya murid pertama dari Nikko Shonin, namun setelah bertemu Nichiren Daishonin, atas persetujuan Nikko Shonin, ia menjadi murid langsung Nichiren Daishonin. Nichiji mempunyai murid-murid antara lain Daifu-bo Nikkyo dari keluarga Matsuno dan Jibu-bo Kenshu Nichi I dari kuil Shijuku-in di Jissoji sebagaimana halnya Matsuno Jiro Saburo. Kuil Shijuku-in dalam komplek Jissoji dengan Nikko, Nichiji, para pengikut dan murid Nichiji, sebagaimana murid lainnya seperti Nichigen, menjadi pusat untuk penyebarluasan hati kepercayaan kepada Saddharma Pundarika Sutra didaerah tersebut. Nichigen kemudian menjadi Kepala pembelajaran di Kuil Shijuku-in. Kuil Jissoji adalah sebuah kuil yang sering dikunjungi oleh Nichiren Daishonin dalam tahap pembelajaran dan penyelesaian tulisannya yang terkenal sebagai Rissho Ankoku-ron (Risalah Menciptakan kedamaian dan ketenteraman negara melalui penegakkan ajaran Buddha yang sebenarnya). Kemudian hari secara keseluruhan komplek kuil Jisso-ji beralih kepada Nichiren Shu. Nichiji Shonin dengan rajin melayani Nichiren Daishonin selama bertahun-tahun. Tidak hanya menemani Nichiren Daishonin pada tahun-tahun akhir di Gunung Minobu, tetapi Ia juga tinggal dan melayani ketika saat-saat tersulit dalam hidup gurunya, Nichiren. Ketika beberapa ratus prajurit datang ketempat kediaman Nichiren Daishonin di Matsubagayatsu di daerah Kamakura, mereka menangkap Nichiren Daishonin dan kemudian ingin memenggal kepalanya di Tatsunokuchi, para murid lainnya juga ditangkap. Nichiro Shonin dan empat orang murid lainnya seketika juga dipenjarakan. Nichiji Shonin tetap setia menjaga dan melayani Nichiren Daishonin, ketika harihari paling gelap dalam kehidupan Nichiren Daishonin... BERSAMBUNG 14
15 No.09/ Juni 2005 UPACARA PERNIKAHAN DI AMERIKA Oleh: YM.Bhiksu Shokai Kanai (Kepala Kuil Nichiren Buddhist Los Angeles) Upacara Pernikahan adalah salah satu peristiwa terpenting dalam kehidupan kita. Bagaimanapun, jumlah pasangan yang siap menikah berkurang jumlahnya setiap tahun baik di Amerika maupun Jepang. 50 tahun yang lalu, setiap 12 orang dari orang di Amerika menikah, tetapi sekarang hanya 8 orang dari setiap orang saja. Berdasarkan sensus tahun 1975 di Jepang, terdapat 95 persen dari populasi yang berusia diatas 40 tahun telah menikah, namun sekarang hanya terdapat 70 persen saja. Meskipun demikian, jumlah acara pernikahan mengalami peningkatan sejak 11 september 2001, ketika teroris menyerang di pantai timur Amerika, hal ini berkaitan dengan perasaan sendiri yang mendera orang-orang. Saya sendiri, secara pribadi telah melaksanakan tiga kali upacara pernikahan untuk pasangan muda disini. Upacara Pernikahan dapat dilaksanakan di Kuil Nichiren Shu, dimana terdapat mandala Gohonzon disemayamkan. Namun, upacara pernikahan diluar ruangan sangat populer di Amerika saat sekarang. Mereka mengadakannya di berbagai tempat seperti ruang pertemuan di hotel, rumah pernikahan pribadi, pantai, atau Taman. Saddharma Pundarika Sutra Bab.XXI mengatakan, Baik didalam sebuah taman, dalam hutan, dibawah pohon, didalam sebuah biara, atau hutan belantara, dirikanlah sebuah stupa dan buatlah persembahan, karena itu kalian ketahuilah bahwa tempat dimana stupa itu muncul adalah Tempat Penerangan. Ditempat itu Sang Buddha mencapai Anuttarasamyaku-sambodhi. Ditempat ini Sang Buddha memutarkan roda dharma. Ditempat ini Sang Buddha memasuki Pari-Nirvana. Oleh karena itu, ketika Aku melaksanakan sebuah Upacara Pernikahan diluar kuil, Aku menyiapkan satu set Altar, seperti Gohonzon, sepasang lilin, dan dupa serta juga sepasang bunga, dimana tempat akan diadakan upacara tersebut. Musik yang dimainkan pada acara pernikahan itu dapat berupa musik tradisional pernikahan dalam tradisi barat, gagaku (musik tradisional Jepang), lagu Hawai, atau lagu-lagu lainnya. Ini semua tergantung dari selera pasangan yang akan menikah. Hal yang terpenting adalah pasangan yang akan menikah, akan mengucapkan janji pernikahan didepan Mandala Gohonzon Nichiren Shu yang merupakan simbol dari keharmonisan alam semesta. Upacara pernikahan bisa saja berbeda-beda tergantung efisiensi, karenanya aku tidak menguraikannya disini. Tradisi pertukaran cincin pernikahan juga dilakukan. Disamping pertukaran cincin, persembahan juzu, dupa, membaca (Dokyo) Saddharma Pundarika Sutra, menyebut (Shodai) Odaimoku, Namu Myoho Renge Kyo dengan sungguh hati dan 15
16 No.09 / Juni 2005 Ket.Altar untuk Upacara Pernikahan diluar ruangan (Pantai) tradisi Jepang san, san, kudo juga diperlukan. Upacara ini adalah meminum tiga gelas kecil sake dengan tiga macam ukuran gelas yang berbeda diantara pasangan. Tiga adalah tidak terpisahkan dan merupakan nomor keberuntungan. Jadi sembilan kali tegukan sake melambangkan tiga kali kebahagiaan. Ini adalah sebuah harapan dan doa agar pasangan yang menikah ini tidak akan terpisahkan. Bagaimanapun, setelah beberapa tahun berlalu sejak pernikahan, banyak pasangan suami istri yang terikat oleh egoisme masing-masing. Mereka akan berkata, Hidup pernikahan adalah merepotkan! Saya tidak dapat melakukan apa yang ingin aku lakukan!. Namun, Pernikahan yang ideal adalah dimana kamu dapat merasakan kebahagiaan terhadap segala sesuatu yang ada pada pasanganmu. Buatlah impian pasanganmu adalah impian mu juga. Kemudian bantulah satu sama lain untuk mewujudkannya. Kehidupan pernikahan adalah bagian dari pelaksanaan Buddhisme. Saddharma Pundarika Sutra, Bab II, mengatakan, Ekka Shu Shin yang berarti Buddha membuat semua mahluk hidup berbahagia. Bab. XVI dalam sutra yang sama dikatakan, In Go Shin Ren Bo yang berarti Sebab kamu jatuh cinta kepada Sang Buddha. Buddha tidak berada diluar dirimu atau diluar pasanganmu. Ia ada dalam dirimu dan pasanganmu. Kehidupan pernikahan adalah pelaksanaan yang terindah dalam Saddharma Pundarika Sutra. Gassho. Sumber: The Bridge Nichiren Shu Buddhist International Center, Edisi No.41, 2003 LAGU NICHIREN SHU TACHIWATARU Syair Asli : Nichiren Shonin Musik : Hirota Ryutaro Lirik : Ikeda Shiro Tachi wataru Mi no ukikumo mo Harenu beshi Taenu minori no Washi no yamakaze Even the clouds of sadness That spread over me Would be blown clear away By the winds of Mt.Eagle Filled with the sound of the Lotus Sutra 16
PENJELASAN DARI ODAIMOKU NAMU MYOHO RENGE KYO
1 PENJELASAN DARI ODAIMOKU NAMU MYOHO RENGE KYO Oleh : Rev.Shoryo Tarabini (Kepala Kuil Nichiren Shu London Inggris ) Perhimpunan Buddhis Nichiren Shu Indonesia Nichiren Shu Indonesia Buddhist Association
Lebih terperinciSANDAI HIHO HONJO-JI (Surat Perihal Tiga Hukum Rahasia Agung)
1 SANDAI HIHO HONJO-JI (Surat Perihal Tiga Hukum Rahasia Agung) Pengenalan Surat ini dikirimkan kepada Ota Jomyo, ditulis pada tanggal 8 bulan empat tahun Koan Ke-4 (1281) di Minobu. Keaslian dari surat
Lebih terperinciTIGA HUKUM RAHASIA AGUNG (SAN DAI HI HO)
TIGA HUKUM RAHASIA AGUNG (SAN DAI HI HO) Oleh: YM.Bhiksu Shokai Kanai (Kepala Kuil Los Angeles Nichiren Shu Buddhist Temple, USA) Nichiren Shu Indonesia Buddhist Association website : www.pbnshi.or.id
Lebih terperinciTOKI NYUDO DONO GO-HENJI CHIBYO-SHO WNS Doct.2 Hal.251
1 TOKI NYUDO DONO GO-HENJI CHIBYO-SHO WNS Doct.2 Hal.251 PENGENALAN Ditulis pada tanggal 26 bulan enam tahun Koan Ke-1 (1278) di Gunung Minobu, naskah asli dari surat ini, dikenal sebagai "Chibyo-sho"
Lebih terperinciPERBEDAAN DAN PERSAMAAN ANTARA NICHIREN SHU, NICHIREN SHOSHU DAN SOKA GAKKAI
PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ANTARA NICHIREN SHU, NICHIREN SHOSHU DAN SOKA GAKKAI Oleh : YM.Bhiksu Shoryo Tarabini Perhimpunan Buddhis Nichiren Shu Indonesia Nichiren Shu Indonesia Buddhist Association website
Lebih terperinciMISAWA SHO (SURAT KEPADA TUAN MISAWA) MISAWA SHO
1 MISAWA SHO Pengenalan Sebuah surat ditulis pada tahun Kenji ke-4 (1278) oleh Nichiren Shonin dari Gunung Minobu, yang dialamatkan kepada Tuan Misawa, Propinsi Suruga (Sekarang Shizuoka). Ini merupakan
Lebih terperinciRiwayat Buddha Niciren Daisyonin. Vihara Vimalakirti - Curug
Riwayat Buddha Niciren Daisyonin Vihara Vimalakirti - Curug Nama kecil beliau adalah Zennicimaro lahir dari keluarga nelayan (Kasta Candala) pada tanggal 16 Februari 1222. Ayahnya bernama Nikuna Syigetada
Lebih terperinciHAKII SABURO-DONO GO-HENJI (SURAT BALASAN KEPADA SABURO-DONO)
1 HAKII SABURO-DONO GO-HENJI (SURAT BALASAN KEPADA SABURO-DONO) Pengenalan Surat dari Nichiren Shonin ini dikirimkan kepada Hakii Saburo Sanenaga dari Ichinosawa di Pulau Sado pada tanggal 3 Agustus tahun
Lebih terperinciHO ONJO SHO (RISALAH BALAS BUDI) HO ONJO SHO
1 HO ONJO SHO PENDAHULUAN Setelah mendengar kabar tentang kematian GuruNya, Dozen-bo, Nichiren Shonin menulis risalah ini sebagai tanda balas budi bagi guru dan mendoa jiwanya. Menurut surat pengantar
Lebih terperinciKita sebagai penganut Nichiren
NO.05 Pebruari 2005 PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA Penjelasan Terperinci dari Saddharma Pundarika Sutra Akan Pencapaian Kesadaran Buddha Bagi Kaum Wanita (Dari Brosur, Pemikiran akan Hak Asasi
Lebih terperinciSang Buddha Memberikan Kereta Pedati Besar Dengan Sapi Jantan Putih
NO.01 OKTOBER 2004 Perhimpunan Buddhis Nichiren Shu Indonesia Sang Buddha Memberikan Kereta Pedati Besar Dengan Sapi Jantan Putih O Artikel Oleh: YM.Bhiksu Jun-ichi Nakamura OO Ilustrasi Oleh: Hiroshige
Lebih terperinciNAMU HON-BUTSU "BUDDHA SAKYAMUNI"
NO.08 MEI 2005 PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA NAMU HON-BUTSU "BUDDHA SAKYAMUNI" Oleh: Sidin Ekaputra, SE Sejak Aku mencapai KeBuddhaan, Kalpa-kalpa yang telah Aku lalui, Adalah beribu-ribu
Lebih terperinciApakah Jati Diri Sesungguhnya Dari Nichiren Daishonin?
Apakah Jati Diri Sesungguhnya Dari Nichiren Daishonin? Oleh : H.G.Lamomt Perhimpunan Buddhis Nichiren Shu Indonesia Nichiren Shu Indonesia Buddhist Association website : www.pbnshi.or.id email: DPN@pbnshi.or.id
Lebih terperinciNICHIREN DAIBOSATSU NAMU HONGE KOSO NO.10 JULI Oleh: Shami Josho S.Ekaputra
NO.10 JULI 2005 PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA NAMU HONGE KOSO NICHIREN DAIBOSATSU Oleh: Shami Josho S.Ekaputra Seluruh para Bodhisatva ini bertubuh keemasan dengan 32 tanda dan dilengkapi
Lebih terperinciKaimoku Sho (98) KAIMOKU SHO (98)
1 KAIMOKU SHO (98) PENDAHULUAN "Kaimoku-sho" ditulis pada bulan dua tahun Bun'ei ke-sembilan (1272), ketika Nichiren Shbnin berusia 50 tahun, ketika itu salju menutupi Aula Sammaido Hall di Tsukahara,
Lebih terperinciSurat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika
1 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus: Salam
Lebih terperinci1. Dua Dokumen Perpindahan Nichiren Shoshu mengakui bahwa Nikko Shonin, salah satu dari enam murid utama
Isu-Isu Mengenai Klaim Dari Nichiren Shoshu 1 1. Dua Dokumen Perpindahan Nichiren Shoshu mengakui bahwa Nikko Shonin, salah satu dari enam murid utama Nichiren Daishonin, telah ditunjuk sebagai ahli waris
Lebih terperinciManfaatkan Waktu. Semaksimal Mungkin
Manfaatkan Waktu Semaksimal Mungkin Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Pernahkah anda merenungkan seberapa baik anda memanfaatkan waktu yang anda miliki? Dapat dipastikan jawabannya adalah TIDAK. Sebagian
Lebih terperinciUNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya
1 UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya Kelahiran Bodhisattva berikut menunjukkan bagaimana sebagai seorang pertapa, beliau mempraktikkan kemurahan hati dan pemberian secara terusmenerus,
Lebih terperinciSang Buddha. Vegetarian&
Vegetarian& Sang Buddha T: Beberapa waktu lalu, saya mendengar seorang guru yang lain mengatakan, Sang Buddha makan sepotong kaki babi dan Ia menderita diare. Apakah ini benar? Apakah ini benar-benar tercatat
Lebih terperinciKyo Ki Ji Koku Sho (29)
1 Kyo Ki Ji Koku Sho (29) Pengenalan Kyo Ki Ji Koku Sho adalah risalah diskusi pertama dari Nichiren Shonin yang membahas Lima Prinsip Dalam Penyebarluasan, sebuah ajaran dari Saddharma Pundarika Sutra
Lebih terperinciMENGENAL KESESATAN DALAM PIKIRAN
NO.06 Maret 2005 PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA MENGENAL KESESATAN DALAM PIKIRAN Oleh: YM.Bhiksu.Kanshin Mochida Hari ini, untuk memperdalam hati kepercayaan kita, ada sebuah cerita Buddhis
Lebih terperinciSurat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika
1 Tesalonika 1:1 1 1 Tesalonika 1:6 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa
Lebih terperinciTiga Sumpah Agung. Hal 1.
Tiga Sumpah Agung Banyak diantara kalian sudah mengetahui bahwa ketika saya berusia 25 tahun, saya pergi mengunjungi sebuah kuil Taoisme di Taiwan dari sanalah Maha Dewi Yao Chi Jin Mu membuka mata dewa
Lebih terperinciTidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian
Tidak Ada Ajahn Chan Kelahiran dan Kematian Latihan yang baik adalah bertanya kepada diri Anda sendiri dengan sungguh-sungguh, "Mengapa saya dilahirkan?" Tanyakan diri Anda sendiri dengan pertanyaan ini
Lebih terperinciPada 752 tahun yang lalu adalah waktu
NO.07 April 2005 PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA RIKKYO KAISHU NICHIREN SHU 28 APRIL 1253, dan 2 TAHUN NICHIREN SHU INDONESIA Oleh: Sidin Ekaputra,SE Pada 752 tahun yang lalu adalah waktu dimana
Lebih terperinciCahaya Terang Odaimoku Menerangi Dunia
NO.11 AGUSTUS 2005 PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA Cahaya Terang Odaimoku Menerangi Dunia Oleh YM.Bhiksu Jun-ichi Nakamura O bjek Pemujaan Nichiren Shu, Yang Paling Dipuja, adalah yang biasa
Lebih terperinciPratityasamutpada: Sebuah Pujian Buddha (Dependent Arising: A Praise of the Buddha) oleh Je Tsongkhapa
1 Pratityasamutpada: Sebuah Pujian Buddha (Dependent Arising: A Praise of the Buddha) oleh Je Tsongkhapa Sujud kepada Guruku, Manjushri yang belia! Yang melihat dan membabarkan pratityasamutpada (saling
Lebih terperinciVajrachedika Prajna Paramita Sutra 普陀觀音堂
/ Sutra Intan Penerjemah : Pandita Ratna Diterbitkan oleh : Jl. Rungkut Mejoyo Selatan No.1 (Blok AM 39) Surabaya, Indonesia Website : www.guanyintemple.org Email : vhravalokitesvara@gmail.com Dana Sumbangan
Lebih terperinciPenjelasan 7 Jenis Kertas Sembayang (Kertas Mulia)
Penjelasan 7 Jenis Kertas Sembayang (Kertas Mulia) Dalam aliran Zhen Fo Zong, Mahaguru tidak menentang pemakaian kertas mulia atau lazim disebut kertas sembahyang, baik itu kertas sembahyang yang sudah
Lebih terperinciKesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian
AKU AKU AKU Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian lantaran ia adalah teladan didunia yang
Lebih terperinci"Bodhisattva Muncul dari Bumi"
NO.17 PEBRUARI 2006 PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA Nichiren Shonin Dan Semua Orang Yang Mempertahankan O daimoku Adalah "Bodhisattva Muncul dari Bumi" Oleh: YM.Bhiksu Jun-ichi Nakamura Ilustrasi
Lebih terperinci1 Tesalonika. 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius. 2 1 Saudara-saudara, kamu tahu bahwa
301 1 Tesalonika 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius untuk jemaat yang tinggal di Tesalonika, yang ada dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus. Semoga Allah memberikan berkat dan damai sejahtera kepada
Lebih terperinciKEDAMAIAN DALAM BUDDHISME
NO.15 DESEMBER 2005 PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA KEDAMAIAN DALAM BUDDHISME Oleh: Shami Josho S.Ekaputra B eberapa tahun belakangan ini, kehidupan bangsa dan negara kita mengalami ketidakpastian
Lebih terperincioleh Tog-me Zong-po (Thogs.med bzang.po, )
Namo Lokesvaraya Tiga Puluh Tujuh Cara Hidup Seorang Bodhisattva: Ringkasan tentang Sepak terjang Bodhisattva (The 37 Practices of a Bodhisattva: A Summary of How an Awakening Being Behaves) oleh Tog-me
Lebih terperinciWelas Asih Dan Bodhisattva Oleh: YM.Bhiksu Shoryo Tarabini (Kepala Kuil Nichiren Buddhist London, Inggris)
NO.03 Desember 2004 Perhimpunan Buddhis Nichiren Shu Indonesia Welas Asih Dan Bodhisattva Oleh: YM.Bhiksu Shoryo Tarabini (Kepala Kuil Nichiren Buddhist London, Inggris) elamat pagi semuanya, terima kasih
Lebih terperinciKasih dan Terima Kasih Kasih dan Terima Kasih
Namo tassa bhagavato arahato sammā sambuddhassa. Pada kesempatan yang sangat baik ini saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran pengurus Dhammavihārī Buddhist Studies (DBS)
Lebih terperinciSurat Yohanes yang pertama
1 Surat Yohanes yang pertama Kami ingin memberitakan kepada kalian tentang Dia yang disebut Firman a yaitu Dia yang memberikan hidup kepada kita dan yang sudah ada sebelum dunia diciptakan. Kami sudah
Lebih terperinciBab 5. Ringkasan. Jepang dikenal sebagai negara yang kaya akan nilai-nilai kebudayaan yang tinggi.
Bab 5 Ringkasan Jepang dikenal sebagai negara yang kaya akan nilai-nilai kebudayaan yang tinggi. Walaupun Jepang merupakan negara yang maju tetapi masyarakatnya tetap berpegang teguh pada tradisi budaya.
Lebih terperinciInjil Maria Magdalena. (The Gospel of Mary)
Injil Maria Magdalena (The Gospel of Mary) Para Murid Berbincang-bincang dengan Guru Mereka, Sang Juruselamat Apakah segala sesuatu akan hancur? Sang Juruselamat berkata, Segenap alam, segala hal yang
Lebih terperinciMinggu 5 : Mengapa dan Bagaimana Saya Berdoa? Panduan Acara & Bantuan untuk Penceramah
Minggu 5 : Mengapa dan Bagaimana Saya Berdoa? Panduan Acara & Bantuan untuk Penceramah Dokumen ini berisi panduan untuk keseluruhan acara, garis besar ceramah dan instruksi bagaimana memberikan ceramah
Lebih terperinciSiapakah Yesus Kristus? (2/6)
Siapakah Yesus Kristus? (2/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Firman Allah dan Anak Allah Kode Pelajaran : SYK-P02 Pelajaran 02 - YESUS ADALAH FIRMAN ALLAH DAN ANAK
Lebih terperinciJadwal Kagyu Monlam ke 30 21 December 2012 01 January, 2013
Jadwal Kagyu Monlam ke 30 21 December 2012 01 January, 2013 Sebagai program utama harian Monlam, His Holiness Gyalwang Karmapa dan para tulku senior lainnya dan para lama akan memimpin persamuan dari ribuan
Lebih terperinciArtikel Oleh YM.Bhiksu Junichi Nakamura Ilustrasi oleh: Hiroshige Katsu
NO.23 AGUSTUS 2006 PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA SADDHARMA PUNDARIKA SUTRA MENERANGI DUNIA Artikel Oleh YM.Bhiksu Junichi Nakamura Ilustrasi oleh: Hiroshige Katsu d unia ini dipenuhi dengan
Lebih terperinciORANG PALING BIJAKSANA
NO.16 JANUARI 2006 PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA ORANG PALING BIJAKSANA Oleh: YM.Bhiksu Jun ichi Nakamura K etika tahun pelajaran baru dimulai, setiap orang kelihatan bersemangat, bersinar
Lebih terperinciSila-sila Zhen Fo Zong
Sila-sila Zhen Fo Zong Jumlah siswa Zhen Fo Zong sampai saat ini telah mencapai 4 juta siswa berdasarkan jumlah sertifikat sarana yang telah diterbitkan. Setiap hari banyak orang yang bercatur sarana dalam
Lebih terperinciRangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu
Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan. Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi. Ambillah waktu untuk berdoa,
Lebih terperinciSutta Mahavacchagotta (The Greater Discourse to Vacchagotta)
1 Sutta Mahavacchagotta (The Greater Discourse to Vacchagotta) Demikianlah telah saya dengar. Suatu ketika Bhagavan sedang berada di Kalantakanivapa, Hutan Bambu, di Rajagaha. Kemudian Samana Vacchagotta
Lebih terperinciSutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas)
1 Sutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas) [Anguttara Nikaya 3.65] Demikianlah telah saya dengar. Bhagavan sedang melakukan perjalanan bersama orang-orang Kosala dengan sekumpulan
Lebih terperinci"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.
Malam di Perkuburan Diposkan pada 03 Januari 2016 Sebelumnya saya tidak pernah tinggal di tanah perkuburan. Dan tak ingin tinggal di sana. Namun suatu saat saya mengajak seorang pa-kow. Ketika saya sampai
Lebih terperinciSeri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #24 oleh Chris McCann
Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #24 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #24 tentang Wahyu, pasal
Lebih terperinciKolose. 1 1 Dari Paulus, rasul* Kristus Yesus
296 Kolose 1 1 Dari Paulus, rasul* Kristus Yesus sesuai dengan kehendak Allah dan dari Timotius, saudara kita dalam Kristus. 2Kepada umat Allah, saudara-saudara yang setia dalam Kristus, yang tinggal di
Lebih terperinciBatu yang Menjadi Roti
Batu yang Menjadi Roti Berikut ini adalah kisah tentang Tuhan Yesus dan para murid-nya. Kisah ini hanya sebuah kiasan, ceritanya sendiri tidak tertulis dalam Injil mana pun. Oleh karenanya kisah ini hanya
Lebih terperinciMengatasi Prasangka dan Selalu Memikirkan Diri Sendiri (bagian pertama)
AJARAN-AJARAN GATSAL Mengatasi Prasangka dan Selalu Memikirkan Diri Sendiri (bagian pertama) Kita harus menyadari sepenuhnya bahwa setiap manusia yang kita temui pada dasarnya sama seperti kita: mereka
Lebih terperinciDhamma Inside. Kematian Yang Indah. Orang-orang. Akhir dari Keragu-raguan. Vol September 2015
Dhamma Inside Vol. 22 - September 2015 Kematian Yang Indah Akhir dari Keragu-raguan Orang-orang Kematian Yang Indah Oleh : Bhikkhu Santacitto Kematian adalah peristiwa yang tidak dapat dihindari oleh siapapun,
Lebih terperinciMahapuja Satyabuddha
Mahapuja Satyabuddha Seorang sadhaka Tantrayana, setiap kali bersadhana, harus memberikan persembahan. Dalam Catur Prayoga, merupakan Persembahan Mandala. Saya pernah berkata, Manusia di dunia ini, kalau
Lebih terperinciRoh Kudus. Penolong dan Penghibur HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS
HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Roh Kudus Penolong dan Penghibur GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151
Lebih terperinciDhamma Inside. Bersikap Ramah. Standar. Berada di luar Kata-kata : Alamilah Sendiri. Vol Oktober 2015
Dhamma Inside Vol. 23 - Oktober 2015 Bersikap Ramah Standar Berada di luar Kata-kata : Alamilah Sendiri Bersikap Ramah Oleh : Bhikkhu Santacitto Pada umumnya, ramah dipahami sebagai sikap positif yang
Lebih terperinci1 1-4 Kepada yang kekasih saudara saya seiman Titus yaitu anak rohani
Surat Paulus kepada Titus 1 1-4 Kepada yang kekasih saudara saya seiman Titus yaitu anak rohani saya yang sesungguhnya karena mempunyai keyakinan yang sama: Salam dari Paulus, hamba Allah dan rasul Kristus
Lebih terperinciPernikahan Kristen Sejati (2/6)
Pernikahan Kristen Sejati (2/6) Nama Kursus   : Pernikahan Kristen yang Sejati Nama Pelajaran : Memilih Pasangan Kode Pelajaran : PKS-P02                    Pelajaran 02 - MEMILIH
Lebih terperinciSanto Yohanes Rasul adalah orang yang sejak semula boleh mengalami kasih Yesus secara istimewa.
1. Allah, Sumber Segala Kasih Santo Yohanes Rasul adalah orang yang sejak semula boleh mengalami kasih Yesus secara istimewa. Pada perjamuan malam ia boleh duduk dekat Yesus dan bersandar dekat dengan
Lebih terperinciBuddha Sakyamuni Diundang Ke Dalam Stupa Pusaka
NO.14 NOPEMBER 2005 PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA Buddha Sakyamuni Diundang Ke Dalam Stupa Pusaka Oleh YM.Bhiksu Jun-ichi Nakamura P ada tulisan saya yang terdahulu, telah dijelaskan mengenai
Lebih terperinciLászló Hankó: Kebahagiaan Marina
1 László Hankó: Kebahagiaan Marina Terjemahan: Mentari Siahaan Dahulu kala hiduplah seorang wanita muda dan cantik bernama Marina. Dia tinggal di sebuah gubuk kecil di tepi pantai bersama suaminya yang
Lebih terperinciKehidupan Agung dan Prajna yang Tak Terbayangkan (Unfathomable Exalted Life and Transcendental Wisdom).
Sutra Panjang Umur Tse.do Inilah sutra Mahayana yang disebut Kehidupan Agung dan Prajna yang Tak Terbayangkan (Unfathomable Exalted Life and Transcendental Wisdom). Diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh
Lebih terperinciSeri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #12 oleh Chris McCann
Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #12 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #12 tentang Wahyu, pasal
Lebih terperinciSeri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann
Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #19 tentang Wahyu, pasal
Lebih terperinciONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( )
ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( 09.12.3843 ) Copyright 2011 Reza Fahlevi All Right Reserved SINOPSIS adalah seorang anak laki-laki dari pasangan Yusaku Matsuda dan dari desa kecil bernama Chikuya di
Lebih terperinciLampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai
Lampiran Ringkasan Novel KoKoro Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Kamakura menjadi sejarah dalam kehidupan keduanya. Pertemuannya dengan sensei merupakan hal yang
Lebih terperinciLITURGI SABDA. Tahun C Minggu Paskah III. Bacaan Pertama Kis. 5:27b b-41. Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus.
1 Tahun C Minggu Paskah III LITURGI SABDA Bacaan Pertama Kis. 5:27b-32. 40b-41 Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul: Setelah ditangkap oleh pengawal
Lebih terperinciRevelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann
Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.
Lebih terperinciRevelation 11, Study No. 37 in Indonesian Langguage. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 37, oleh Chris McCann
Revelation 11, Study No. 37 in Indonesian Langguage Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 37, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.
Lebih terperinci1 1-2 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman yang tinggal di kota
Surat Paulus kepada jemaat Kolose 1 1-2 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman yang tinggal di kota Kolose yaitu kalian yang sudah disucikan oleh Allah karena bersatu dengan Kristus Yesus dan
Lebih terperinciAlkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Empat Puluh Tahun
Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Empat Puluh Tahun Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : Janie Forest Disadur oleh: Lyn Doerksen Diterjemahkan oleh: Widi
Lebih terperinciKura-kura dan Sepasang Itik
Kura-kura dan Sepasang Itik Seekor kura-kura, yang kamu tahu selalu membawa rumahnya di belakang punggungnya, dikatakan tidak pernah dapat meninggalkan rumahnya, biar bagaimana keras kura-kura itu berusaha.
Lebih terperinciSD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.6
SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.6 1. Bacaan untuk soal nomor 2-4 Di suatu siang yang terik, seekor burung pipit tengah asik menikmati buah Delima kesukaannya. Tiba-tiba
Lebih terperinciAlkitab untuk Anak-anak. memperkenalkan. Empat puluh Tahun
Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Empat puluh Tahun Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : Janie Forest Disadur oleh: Lyn Doerksen Diterjemahkan oleh: Widi
Lebih terperinciSEKOLAH SESUDAH INI. "Dan mereka akan melihat wajah-nya dan nama-nya akan tertulis di dahi mereka."
SEKOLAH SESUDAH INI "Dan mereka akan melihat wajah-nya dan nama-nya akan tertulis di dahi mereka." Sorga adalah sebuah sekolah; bidang studinya, alam semesta; gurunya, Yang tak berkesudahan hari-nya. Cabang
Lebih terperinciSeluruh oknum Trinitas terlibat dalam Penciptaan (Kejadian 1: 1; Yesaya 45: 11-12; Yohanes 1: 3), dan Yesus adalah alasan utamanya.
Lesson 3 for January 20, 2018 Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak
Lebih terperinciAgama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama
Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama Kata agama berasal dari kata dalam bahasa Pali atau bisa juga dari kata dalam bahasa Sansekerta, yaitu dari akar kata gacc, yang artinya adalah pergi
Lebih terperinciDharmayatra tempat suci Buddha
Dharmayatra tempat suci Buddha 1. Pengertian Dharmayatra Dharmayatra terdiri dari dua kata, yaitu : dhamma dan yatra. Dharmma (Pali) atau Dharma (Sanskerta) artinya kesunyataan, benar, kebenaran, hukum,
Lebih terperinciBerlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu
Bab 1 Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu M e n u U t a m a Peta Konsep Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu dibahas Memahami petunjuk dan cerita anak Bercerita dan menanggapi Memahami teks Menulis
Lebih terperinciBAPTISAN ROH KUDUS. Baptisan Roh Kudus Baptism in the Holy Spirit Halaman 1
BAPTISAN ROH KUDUS Pengantar Sebagai orang Kristen, pernahkah Anda merindukan kuasa rohani yang lebih besar dalam hidup Anda? Kuasa yang lebih besar untuk melawan dosa? Kuasa yang lebih besar untuk menceritakan
Lebih terperinci1 Yohanes. 1 1 Kami memberitakan kepadamu tentang. 2 1 Anak-anakku, aku menuliskan ini. Yesus Pembela Kita
358 1 Yohanes 1 1 Kami memberitakan kepadamu tentang yang telah ada sejak sebelum dunia ada: Kami telah mendengarnya, kami telah melihatnya dengan mata kami sendiri, kami telah menyaksikannya, kami telah
Lebih terperinciDalam pelajaran ini saudara akan mempelajari...
Tugas Seorang Suami Seorang pemuda yang bahagia dengan cepat pulang ke rumah untuk memberitahukan orang tuanya kabar baik bahwa pacarnya telah berjanji untuk menikahinya. Tetapi sang ayah, daripada menanggapi
Lebih terperinciPERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA. Artikel oleh YM.Bhiksu Jun-ichi Nakamura Ilustrasi oleh Hiroshige Katsu
NO.21 JUNI 2006 PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA Pembabaran Pertama Sang Buddha Artikel oleh YM.Bhiksu Jun-ichi Nakamura Ilustrasi oleh Hiroshige Katsu S etelah Buddha Sakyamuni mencapai penerangan
Lebih terperinciFIRMAN ALLAH. Ujian. Nama Alamat Kota Bangsa Kode Pos. Nilai. Lipat pada garis-garis ini
FIRMAN ALLAH Ujian Nama Alamat Kota Bangsa Kode Pos Nilai Lipat pada garis-garis ini 16 1 FIRMAN ALLAH Ujian 1 Dalam ujian ini ada sepuluh pernyataan. Beberapa diantaranya menyatakan kebenaran, namun ada
Lebih terperinciFIRMAN ALLAH Ujian. Nama Alamat Kota Bangsa Kode Pos. Nilai. Lipat pada garis-garis ini
FIRMAN ALLAH Ujian Nama Alamat Kota Bangsa Kode Pos Nilai Lipat pada garis-garis ini FIRMAN ALLAH Ujian 1 Dalam ujian ini ada sepuluh pernyataan. Beberapa diantaranya menyatakan kebenaran, namun ada juga
Lebih terperinciMempertimbangkan Pendekatan Saudara
Mempertimbangkan Pendekatan Saudara Di negara saya ada pepatah yang berbunyi, "Dengan satu tongkat orang dapat menggembalakan 100 ekor domba, tetapi untuk memimpin 100 orang dibutuhkan 100 tongkat." Semua
Lebih terperinciWAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA
WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA Pada 11 September 2001, saya melihat wajah Islam yang sebenarnya. Saya melihat kegembiraan di wajah bangsa kami karena ada begitu banyak orang kafir yang dibantai dengan mudahnya...saya
Lebih terperinciTATSUNOKUCHI PENGANIAYA AN. Oleh: YM.Bhiksu Jun-ichi Nakamura NO.12 SEPTEMBER 2005 :: BODHISATTVA HACHIMAN SEBAGAI DEWA PELINDUNG ::
NO.12 SEPTEMBER 2005 PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA PENGANIAYA AN TATSUNOKUCHI Oleh: YM.Bhiksu Jun-ichi Nakamura :: BODHISATTVA HACHIMAN SEBAGAI DEWA PELINDUNG :: N ichiren Shõnin memuja Dewa
Lebih terperinciSurga, Neraka dan Waktu Yang Terakhir (Hari Penghakiman)
Surga, Neraka dan Waktu Yang Terakhir (Hari Penghakiman) Suatu hari, Tuhan menunjukkan visi mengenai masa depan kepada seorang anak kecil yang bernama Sa-rang di Korea, suatu negara kecil di Asia. [Tambahan
Lebih terperinciSiapakah Yesus Kristus? (4/6)
Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Juru Selamat dan Tuhan Kode Pelajaran : SYK-P04 Pelajaran 04 - YESUS ADALAH JURU SELAMAT DAN TUHAN DAFTAR
Lebih terperinci1 Tesalonika 1. 1 Tesalonika 2
1 Tesalonika 1 Salam 1 Dari Paulus, Silwanus dan Timotius kepada jemaat orang-orang Tesalonika yang di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu.
Lebih terperinciLalu Yesus bertanya kepada mereka: Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini? 16. Maka jawab Simon Petrus: Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!
Xc3 Kunjungan ke Kaisarea Filipi 96 Petrus Mengakui untuk Kedua-kalinya bahwa Yesus adalah Mesias 88 Matius 16:13-20, Mar kus 8:27-30, Lukas 9:18-21 13 Setelah Yesus beserta murid-muridnya berangkat ke
Lebih terperinciPenulis : Yohanes Tema : Yesus, Putra Allah. Tanggal Penulisan: M Latar Belakang
SUPLEMEN MATERI KHOTBAH PELKAT 10 11 MARET 2017 Penulis : Yohanes Tema : Yesus, Putra Allah Tanggal Penulisan: 80-95 M Latar Belakang YOHANES 4 : 27 54 Injil Yohanes adalah unik di antara keempat Injil.
Lebih terperinciGKI MENGALAMI PEMBARUAN BUDI Roma 12:1-2
GKI MENGALAMI PEMBARUAN BUDI Roma 12:1-2 Tata Ibadah Minggu GKI Kebayoran Baru 27 AGUSTUS 2017 PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng
Lebih terperinciBaptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS
HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Baptisan Mencuci Bersih Dosa GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151
Lebih terperinciSiapakah Yesus Kristus? (5/6)
Siapakah Yesus Kristus? (5/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus Memiliki Semua Kuasa dan Penakluk Kematian Kode Pelajaran : SYK-P05 Pelajaran 05 - YESUS MEMILIKI SEMUA KUASA
Lebih terperinciHOME. Written by Sr. Maria Rufina, P.Karm Published Date. A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam
A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam Di masa sekarang ini banyak para novis dan seminaris yang mengabaikan satu atau lebih aspek dari latihan pembentukan mereka untuk menjadi imam. Beberapa
Lebih terperinciDalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Rencana Allah Kehidupan Kristus Teladan Orang-orang Kristen yang Mula-mula
Ikuti Polanya Bila saudara mau membangun sebuah rumah, apakah yang pertama-tama saudara lakukan? Sebelum saudara dapat memulai pembangunan itu, saudara harus mempunyai suatu rencana. Saudara harus menentukan
Lebih terperinci